ahmad rosyidi fst
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
1/146
JJ P;S
ANALISIS EFEKTIVITAS PENANGANAN PRODUKSI
TEPUNG TERIGU
PT.lndofood Sukses Makmur Tbk. Bogasari Flour Mills, JakartaUtara
hmad
Rosyidi
JlJRUSAN SOSIAL
KONOMI
PERTANIANI AGRffiISNIS
FAKULTAS SAINS DAN T KNOLOGI
UNIVERSITAS
ISL M N G RI
SYARIF HIDAYATULLAH
J K RT
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
2/146
F KTIVIT S
PENANGANAN PRODUKSI
T PUNG T RIGU
pT.Indofood Sukses Makmur Tbk. Bogasari FlourMills. Jakarta Utara
Oleh:
AHMAD ROSYIDI
92 2 252
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pertanian
pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis
JURUSAN SOSIAL KONOMI P RT NI NI AGRIBISNIS
FAKULTAS SAINS DAN T KNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGILRI
SYARIF HIDAYATULLAH
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
3/146
engesahan jian
Skripsi yang berjudul: Analisis Efektivitas Penanganan Produksi Tepung Terigu
(di PT.Indofood Sukses Makmur Tbk. Bogasari Flour Mills Jakarta Utara,
Tanjung Priok) , telah di uji dan dinyatakan lulus clalam sidang munaqosah
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, pada hari Jum at tanggal 7 Juli 2006. Skripsiini telah diterima sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian S I) pada
JUlUsan
Sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis.
Penguji I,
Mengetahui,
Dekan,
a : ~ . S a i n s dan Teknologi
DR.
Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis
Jakarta, November 2006
Penguji
2
Ir. Junaidi, M.Si
Ketua
JUlUsan
Sosial Ekonomi Pertanian
Agribisnis
.
Ir.
Mudatsir Najamuddin, MMA
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
4/146
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN/ AGRIBISNIS
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN
SY
ARIF lIIDAYA
TULLAlI
JAKARTA
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh:
Nama Ahmad Rosyidi
~ 100092020252
Prq, ram Studi Sosial Ekonomi Pertanianl Agribisnis
Judul skripsi Analisis Efektivitas Penanganan Produksi Tepung Terigu
Di : PT.Indofood Sukses ~ a k m u r Tbk. Bogasari Flour
~ i l s Tanjung Priok, Jakarta Utara)
Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Smjana
Pertanian pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanianl Agribisnis, Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
Jakarta, 7 Juli 2006
~ e n y e t u j u i
Dosen Pel1lbil1lbing
Pembimbing 1
r
Nun
Pembimbing 2,
If
Lilis Imamah Ichdayati, M.Si
~ e n g e t h u i
Dekan,
D I ~
~ N o p i a l r i s v a h
Jaya Putra, M.Sis
956 t J
Ketua Jurusan,
Sosial Ekonomi Pertanian
Agribisnis
f ~ u d t s i r Najamuddin,
NIP. 5 3 7958
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
5/146
P RNY T N
DENGAN SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI EN R-
BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DlAJUKAN
SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI
ATAU LEMBAGA MANAPUN
Jakarta November 2 6
hmad Rosyidi
[ 92 2 252
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
6/146
RIW Y TI UP
Penulis dilahirkan di Jakarta pada hari senin tanggal
Maret 1980.
Penulis merupakan anak ke empat dari tiga bersaudara, dari pasangan Tubagus
Mas ud dan Ratu Rumsiah.
Adapun tingkat pendidikan dimulai dari Sekolah Dasar Taman Harapan
(1993), kemuctian melanjutkan ke SMP N 65 Metro Sunter Kencana Raya (1996),
danmenyelesaikan Sekolah Tingkat Atas
di
SMU N
5
Sunter Agung (1999).
Untuk memperdalam ilmu agama penulis belajar di sebuah pondok pesantren
Salaffiyall (AI-Fallah) di Serallg Ballten pada Tahun 1999 - 2000.
Diterimanya sebagai mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta pada Tahun 2000, dengan Program Studi Sosial Ekonomi
Pertanian Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi yang rnerupakan angkatan
pertama. Ketika duduk di semester III penulis memutuskan untuk cuti kuliah dan
bekerja sebagai operator kontrak
di
PT. Yamaha Motor Manufaktur Indonesia dari
Tahun 2002-2003.
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
7/146
RINGKASAN
AHMAD ROSYIDI, Analisis Efektivitas Penanganan Produksi Tepung Terigu,
di PT.ISM Bogasari Flour Mills. Jakarta. (Di bawah bimbingan NUNUK
ADIARNI dan LILIS
IMAMAH leRnA
YATI)
Penelitian dilakukan dengan tujuan, mengetahui penanganan proses
produksi serta hasil produksi yang ditargetkan tanpa ada perubahan kualitas
terhadap produk. Pada penanga lan produksi perusahaan menginginkan agar
pemanfaatan sumber daya menjadi optimal dengan biaya minimum. Data
dianalisis dengan Program Linier dengan alat bantu komputerisasi progran1
LINDO sebagai pencarian nilai optimal, sedangkan model lain yang digunakan
yaitu peramalan produksi guna memprediksi saat produksi sekarang atau dimasa
yang akan datang dengan kapasitas yang sudah ditentukall.
Hasil peramalan produksi berdasarkan data-data masa lalu yang diolah
menggunakan Time Series yang diperoleh nilai produksi Tahun 2005 sebesar
1.471.561,44 Ton dan Tahun 2006 sebesar 1.531.078,63 Ton. Tepung terigu
merupakan produk yang cenderung naik/ turun sehingga mengalami tingkat
produksi yang musiman. Seperti Tahun 2003 produksi berkurang sebesar
296.590,67 Ton kemudian produksi bertambah saat Tahun 2004 sebesm
583.551,27 Ton. Melihat perkembangan Trend prodnksi maka pengukuran
periode bulanan di hitung dengan mencari rata-rata indeks musiman yaitu data
2003 dan 2004 dari Januari sampai Desember yang menghasilkan nilai peramalan
produksi bulan Juni, Juli, dan Agustus 2005 rata-rata 29.118,19 Ton (CK),
1.635,61 Ton (Fsa Flour), 2.567,01 Ton (SB), 5.099,66 Ton (KB), 4.340,12 Ton
(KE), 14.776,84 Ton (LM), 17.209,69 Ton (Pyg), 1.162,55 Ton (MP), 257,59 Ton
(TM), dan 13.734,15 Ton (SH). Data tersebut digtmakan untuk produksi
selanjutnya guna mencapai produk yang sesuai permintam1 dan spesifikasi dari
masing-masing produk. Berdasarkan peramalan didapatkan standar kesalahan
dengan hasil sebesar 3 (n 99,9 ) dan nilai Mean Absolute Deviation (MAD)
belianda positif itu artinya nilai perarnalan yang dhnaksudkan lebih kecil
dibanding dengan nilai aktual. Semakin besar nilai deviasi yang didapatkan maka
tingkat penyimpangan akan semakin kecil, sebaliknya semakin
kedl
nilai deviasi
maka tingkat penyimpangan semakin besar.
Jumlah produksi disesuaikan dengan jenis gandum yaitu dengan ekstraksi
tepung sebesar 0,76 , kapasitas mesin rata-rata sekitar 31,1 Ton Jam, dan
kelancaranjalannya aliran zat additive (67 ppm). Aliran produk di set-up dengan
ketentuan batas pengendalian kualitas yaitu setiap tingkat keluaran produk rata
rata. tepung dihasilkan sebesar 23,6 Ton Jam setelah mengalami proses
pembersihan,
conditioning
dan penggilingan. Pengendalian produksi dilakukan
dengan tindakan korektif setelah outputs yang diliasilkan sesuai dengan target dan
petel1,canaan yaitu menganalisis proses produksi apakah sesuai atau tidak.
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
8/146
tingkat kesalahan dalam analisis
standar deviasi
rata rata
0,022) dan untuk
gandum sampel sekitar 84,85 g dengan standar dl Viasi rata-rata 0,037.
Pengambilan sampel diambil pada tiap dua Jam sekali yaitu sampel gandum dan
tepung terigu. Pada pemanfatan mesin produksi guna mencapai produk yang
sesuai, diperoleh batas pengendalian kualitas terutama bahan baku gandum yaitu
lUltuk
bat
s
bawah (LCL) sebesar 0,88 dan batas atas DCL sebesar 10,9 .
gandum yang akan diproses dirata-ratakan dari hasil pengolahan kualitas sebesar
5,98 dan 5,79 , itu artinya kesesuaian dari masing-masing gandum akan
kualitas sudah memenuhi syarat, bahwa penerimaan produk dapat diterima yang
mana persentase kualitas di bawah batas pengendalian DCL dan di atas LCL.
Sedangkan batas pengendalian kualitas tepung terigu dalam proses produksi
sebesar 7,73 (DCL) dan 2,62 LCL dengan proporsi standar deviasi 0,0128.
Produk yang dihasilkan setelah mangalami proses pengamatan sebesar 5,21 dan
5,15 . Masing-masing merk tepung yang dihasilkan sudah bisa diterima, dari
pengawasan kualitas sesuai dengan spesifikasi produk karena tidak melewati batas
pengendalian kualitas. Penggunaan sumber daya saat produksi mencapai hasil
yang efektif, dengan kata lain setiap tingkat keluaran produk berdasarkan
standardisasi kapasitas dan kualitas.
Proses produksi dilakukan pada bulan Juni, Juli, dan Agustus guna
mencari solusi optimtIDl setelah menganalisis jenis merk tepung terigu dan
gandum. Nilai produksi optimal yang dihasilkan 89720 Ton yang diantaranya
adalah 1037 Ton (CK), 26273 Ton (Fsa
F), 9 Ton (SB), 182 Ton (KB), 155 Ton
(KE), 526 Ton (LM), 6 Ton (Pyg),
4
Ton (MP), 60312 Ton (TM), dan 489
Ton (SH) dengan biaya minimum Rp 89,95 milyar sedangkan produksi aktual
sebesar 108.351,48 Ton dari biaya keseluruhan d l h p 158,4 milyar. Hasil
optimal berdasarkan kendala-kendala yang ada dari alokasi sumber daya yang
dimanfaatkan seperti gandum, air, listrik, kapasitas penampungan tepung, Jam
kerja, dan kapasitas ill Pencapaian target produksi sudah tepat pada sasaran
yaitu jumlah produksi lebih besar dari permintaan akan tepung terigu.
Berdasarkan hal tersebut, maka pada saat produksi perulintaan mengalami
penambahan.
Pencapaian nilai optimal memberikan manfimt buat pemsahaan dari
pemakaian sumber daya sampai fungsi tujuan sehingga efektivitas penanganan
produksi dapat dilihat berdasarkan nilai-nilai optimal dan pengamatan terhadap
produk.
Ketidaksesuaian produk dapat ditemukan dalam proses, setelah proses,
pada proses berikutnya, saat audit dan dapat
jug
ditemukan oleh pelanggan.
Ketidaksesuain tersebut perlu di follow-up dengan titldakan perbaikan dan
pencegahan dengan mencatat kesalahan, mengunlpulkan data pendukung/ catatan
selama proses, dan menuliskan penyebab yang memungkinkan terjadinya masalah
saat proses berlangsung.
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
9/146
K T P NG NT R
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Puji syukur kehadirat Illahi Robbi, karena atas kanmia-Nya skripsi
m
dapat selesai sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Skripsi yang merupakan
syarat kelulusan sebagai sarjana Pertanian
di
Jurusan Sosial Ekonomi Pertanianl
Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Skripsi dengan judul
Analisis Efektivitas Penanganan
Produksi Tepung Terigu
yang dilaksanakan di PT.lndofood Sukses Makmur
Tbk. Bogasari Flour Mills, Jakarta Utara . Skripsi ini mengupas masalah
mengenai banyaknya konsumen yang mengkonsumsi terigu di Indonesia serta
persaingan yang begitu ketat mengharuskan perusahaan membuat sistem
penanganan dalam produksi secara efekiif guna menghasilkan produk yang
berkualitas dan keunggulan dalam bersaing.
Penulis ingin menyampaikan penghonnatan dan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang memberikan bantuan, bimbingan, serta
do
selama dalam penyelesaian skripsi ini, yaitu.
I
Ibu Ir Nunuk Adiarni, MM selaku pembimbing pertama dan bu Ir.Lilis
Imamah Ichdayati, M.Si selaku pembimbing kedua serta Bpk Prof. DR. Aki
Baihaki, Msc yang telah bersedia memberikan ilmu pengetahuan dan
pengalamannya serta mengarahkan penulis dalam bentuk lisan maupun
tulisan.
2
Bpk Ir Mudatsir Najamuddin, MMA selaku ketua Jurusan Sosial Ekonomi
Pertanian dan Bpk Drs. Acep Muhib, MMA selaku sekretaris Jurusan.
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
10/146
Bpk DR Syopiansyah Jaya Putra M.Sis selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Islam Negeri SyarifHidayatulJah Jakarta.
4
Ibu Santi selaku bagian Public
Relation Bpk Bobby Ariyanto selaku
Manajer Mill Produksi serta pembimbing dalam penelitian Bpk Budi Bpk
Edi Bpk Haryo Bpk Firman serta para staf lainnya PT.ISM Bogasari Flc ur
Mills yang telah banyak membantu baik dari segi data maupun infonnasi.
5 Kedua Orang Tua saya Tubagus Mas ud dan Ratu RumsJah serta keluarga
tercinta yang memberikan do a restu dan dukungan selama ini.
6 Ibu Rizki Ibu Eni Ibu Bintan Bpk Gunawan Staf Fakultas Akademik
Jurusan N Syarif Hidayatullah Jakarta terima kasih atas bantuannya.
7
Bpk Wisnu Bpk Alex dan para stafdari Instansi PTIN O
8
Sahabat-sahabat
s p ~ j u n g n
angkatan 2000-2001 A
B serta semuanya
yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Demikian ucapan terima kasih dari penulis kepada yang mendukung dalam
pel1yelesaian skripsi baik dari segi ilmu maupun materi. Penulis berharap skripsi
ini dapat mencapai sasarannya bermanfaat dan berguna bagi perusahaan dalam
menangani produksi meskipun masih banyak kekurangan dan keterbatasan
di
bagian pembahasan.
Jakarta November 2006
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
11/146
DAFTARISI
Balaman
HALAMAN JUDUL. .
LEMBAR PENGESAHAN.
11
KATA PENGANTAR.................................................................
DAFTAR
ISI.....................
v
DAFTAR TABEL......................................................................
Vlll
DAFTAR
GAMBAR..................................................................
IX
DAFTARLAMPIRAN................................................................
BAB I PENDAHULUAN... I
1.1 LataI
Belakang....................................
I
1.2
Perumusan
Masalah..............................
4
1.3 Tujuan
Penelitian.................................
6
1.4
Kegllnaan Penelitian...................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................... 7
2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis............................................. 7
2.1.1 Tepllng
Terigll.......................................................
7
2.1.1.1 Bahan Balm Tepllng
Terigll.................................
10
2.1.1.2 Klasifikasi Tepllng Terigll serta Kegllnaannya........... 12
2.1.2 Prodllksi... 13
2.1.2.1 Penanganan Proses
Prodlllcsi
yang Terus menerus......
14
2.1.2.2 Penanganan Proses Prodlllcsi yang Terplltlls plltuS...... 14
2.1.3 Standardisasi Kapasitas Produlcsi................................. IS
2.1.4 Standardisasi Kualitas Produk.................................... 15
2.1.5 Sistem
Produksi..................
17
2.1.6 Penanganan Basil
Produksi........................................
17
2.1.7 Peramalan Produksi... 18
2.1.8 Pengertian Optimalisasi. ... ... ... .. ... ... ... . ... ... .. ... . ... .. ...
.. 19
2.2 Penelitian Terdahulll...................................................... 20
2.3
Alur Peinikiran Deskriptif................................................ 22
BAB III METODE
PENELITIAN.................................................
24
3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian............................................. 24
3.2 Jenis dan Sumber Data.................................................... 24
3.3
Metode Pengolahan dan Analisis Data. .... .... 25
3.3.1 Teknik Peramalan/ Prakiraan Produksi... 26
3.3.2 Program Linier...................................................... 27
3.3.3 Analisis Time Series...
30
3.3.4 Pengendalian Sifat sifat Produle P-Chmt ...................... 31
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
12/146
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
36
4.1 Sejarah dan Perkembangan Pemsahaan
36
4.2 Letak
Geografis
38
4.3
Stmktur Organisasi
Perusahaan 40
4.4 KetenagakeIjaan .... 44
4.5
Sarana dan Prasarana
45
4.6 Visi Misi dan Kebijakan 46
4.7 Aktivitas Produksi............ 48
4.7.1 Jenis Alat Proses Produksi 48
4.7.2 Penanganan Gandum 51
4.7.3 Penanganan Proses Produksi...
53
4.7.4 Penanganan
I-Iasil
Produksi Tepung Terigu 58
4.7.5 Penyimpanan Tepung Terigu dalam Gudang 59
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
61
5.1
Perencanaan dan Target Produksi. 61
5.2 Jenis Proses Produksi Tepung
Terigu
63
5.3 Penyesuaian Produksi Tepung Terigu 64
5.3.1 Penetapan Kapasitas Produksi 65
5.3.1.1 Penggunaan Peramalan Produksi. . .. .. .. .. .. .. .. ... .. .. ... 66
5.3.1.2 Hasil Peramalan Produksi
67
5.3 .1.3 Pengendalian Produksi. ... .. ... .. ... ... .. ... ... .. .... .... 71
5.3.2 Penetapan Kualitas Produk... 73
5 3 2 PemeriksaanAtribut
Tepung
Terigu
73
5.3.2.2 Pengambilan Sampe 76
5.4 Penetapan Fungsi Tujuan 83
5.5 Kendala-Kendala Proses Produksi. . .. .. .. .. .. .. . .. . .. . .. . .. . .. .. .. .. ... 86
5.5.1
Kendala Bahan Baku Gandum
86
5.5.2 Kendala Jam Kelja Mesin Untuk Produksi........... 89
5.5.3 Kendala
PCl11anfaatan
Listrik
90
5.5.4 Kendala Tersedianya Air. 91
5.5.5 Kendala Kapasitas Mill Produksi... 94
5.5.6 Kendala Tempat Penal11pungan Tepung 95
5.6 Optimalisasi Proses Produksi Tepung TeriglL 97
5.6.1 Pemakaian SUl11ber Daya Optima 99
5.6.1.1 Pemakaian Bahan Baku Gandum Optima ..... ..... ..... 99
5.6.1.2 Pemakaian Jam Kelja Optima ...... 101
5.6.1.3 Pemakaian
SUl11ber
Energi Listrik Optima ...... ...... ...
102
5.6.1.4 Pemakaian Air Optima 103
5.6.1.5 Pemanfaatan Kapasitas Mill Produksi Optimal........ ..
104
5.6.1.6 Pemanfaatan Penampungan Tepung Terigu Optimal.... 105
5.6.2 Analisis Sensitivitas 106
5.6.2.1 Analisis Sensitivitas Nilai Koefisiell Fungsi Tujuan...... 106
5.6.2.2 Analisis Sensitivitas Nilai Koefisiell Kendala... .... .... . 108
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
13/146
5 6 4 Analisis Dual III
5 7 Efektivitas Produksi 4
VI KESIMPUL N D N S R N 6
6 Kesimpulan 6
6 2 Saran
7
D FT R
PUST K
9
L MPIR N
12
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
14/146
DAFTARTABEL
Halaman
Volume dan Impor Gandum Tahunh 2000 2004 .
2. Spesifikasi Produk Tepung Terigu .
. . B G d
r ompos1s1
1 an urn .
Particle Size ndex Gandum .
5
Merk Tepung Terigu
sebagai Variabel Keputusan .
6
Total Produksi t\ktual Tahun 2000 2004 .
7 HasH Rata rata Penyimpangan Produksi Aktua .. .
8
Pengamatan Merk Tepung Terigu dengan Standar Ptmolakan
Produk 5
9 Pengamatan Bahan Baku Gandum dengan Standar Penolakan
Produk
5
.
10. HasH Olahan P or Windows Nilai Batas Pengendalian
Kualitas
Gandum
.
11. Hasil Olahan P or Windows Nilai Batas Pengendalian
Kualitas Tepung Terigu .
12. Koefisien Rata rata Biaya Produksi
13. Ketersediaan Pemakaian Gandum Keras dan Gandum Lunak
sesuai dengan Tepung yang Dihasilkan .
14. Pemakaian Jenis Gandum Berdasarkan Tepung yang Dihasilkan ..
15.
Jam
Kerja Mesin Produksi dan Jenis
Tepung
Periode 2005 .
16 Rata rata Pemakaiall Listrik setiap Kwh/ Ton .
17 Koefisien Pemakaian Air Sesuai Jenis Tepung ..
IS. Total Pemakaian
Air
Berdasarkan Jumlah Gandum ya.ng Digiling
19 Kapasitas
Mesin
dengan Hasil Produksi .
20. Kapasitas Penampungan Tepung .
21. Optimalisasi Produksi Tepung Terigu .
22. Optimalisasi Pemakaian
Gandum Keras dan Gandum Lunak .
23. Rata rata Pemanfaatan Jam Kerja Mesin Optima . .
24. Rata rata Pemakaian
Listrik Optima .. .
25. Rata rata Pemakaian Air Optima . ..
26. Rata rata Pemanfaatan Kapasitas
ll
Optima . .
27. Rata rata Pemanfaatan Penampungan Tepung Optima .
28. Analisis Sensitivitas Biaya Produksi Tepung Terigu .
29. Analisis Sensitivitas Kendala Aktif.. .
30. Analisis Rata rata Penyimpangan Rata rata Produksi Aktual
dan Optimal .
31. Pemakaiall
Sumber
Daya Berlebih .
32. Pemakaian Sumber Daya Langka .
3
9
1
I I
62
66
67
76
76
79
81
84
87
88
89
91
93
94
96
98
1
1 1
102
1 4
1 5
1 6
107
109
110
I II
112
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
15/146
D FT R G M R
Halaman
I Prosentase Penggunaan Tepung Terigu
Nasional
4
2
Pangsa Pasar Industri Tepung Terigu Tahun 2 2 5
3 Sistem Produksi 17
4 Alur Pemikiran eskriptif
23
5 Kerangka Pemikiran Operasional
35
6 Ileta Letak PT ISM Bogasari Flour
Mills 39
Layout
Proses Produksi Tepung Terigu 41
8 Pengendalian Sistem Produksi
72
9 iagram Multiple Sampling 75
1
Batas Pengendalian Kualitas
Gandum
79
11 Batas Pengendalian Kualitas Tepung
Terigu
81
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
16/146
FT RL MPIR N
Halaman
1
Struktur Organisasi PT.ISM Bogasari Flour Mills Jakarta.
113
2
Data Produksi Tepung Terigu Talmn 2000 2004......
114
3
Data Produksi Tepung Terigu Tahun 2003....
115
4
Data Produksi Tapung Terigu Talmn 2004
: 116
5
Hasil Peramalan Produksi Tepung Terigu Periode Tahun
2 5
117
6. Hasil Olahan Program P
or indows
Peramalan Produksi
118
7
Rata rata Produksi Aktual dan Rata rata Produksi
Berdasarkan Peramalan Talmn
2 5
119
8
Pengendalian Kualitas Tepung Terigu Berdasarkan
Ketetapan SNI Tahun
1995
12
9
Model Matematik dalarn Mencari Solusi Optimum.....
121
1
Hasil Olahan Linier Programing dalam Mencapai Produksi Optinlal... ..
122
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
17/146
I
PENOAHULUAN
Latar
elakang
Produk olahan gandum yang paling dikenal dan banyak dikonsumsi oleh
masyarakat luas adalah tepung terigu yang merupakan salah satu ballan pangan
pengganti beras. Kebutuhan tepung terigu sebagai bah m pangan mulai disadari
sejak Tahun 1950 an karena pada saat itu tepung terigu herperan mengatasi krisis
beras dan sejak saat itu tepung terigu secara rutin dibutuhkan masyarakat sebagai
pengganti beras. Tepung terigu dapat diolah menjadi makanan yang ringan dan
bergizi tinggi seperti roti mie basahl mie kering biskuit dan lain sebagainya.
Pengolahan tepung terigu
di
Indonesia belum memiliki telmologi yang
manlpu memproduksi tepung terigu maka dari itu seluruh kebutuhan tepung
terigu di
impor dari luar negeri. Lama kelamaan disadari bahwa tepung terigu
di
pelabuhan Indonesia yang dibeii dari negara asing sering mengalami penurunan
kualitas seperti berkutu berbau apek akibat waktu perjalanan yang terlalu lama.
Sehingga kondisi dan kandungan gizi tepung terigu menjadi berkurang
d l
tidak
optimal. Dengan mempertimbangkan hal tersebut pemerintah memutuskan
memproduksi tepung terigu dengan ballan baku gandum diperoleh dati luar
negeri.
Pemerintah menunjuk BULOG sebagai importir tunggal atas gandum dan
operasi
disttibusinya kemudian menangani disttibusi tepung terigu diseluruh
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
18/146
tepung terigu, maim tugas tersebut diaIihkan kepada PT Bogasari Flour Mills yang
merupakan perusallaan swasta dan PT.Berdikari yang merupakan Badan Usaha
Milik Negara BUMN). Selain memiliki fasilitas penggilingan gandum yang
canggih, Bogasari juga memilik i berbagai fasilitas penunjang teknik baik untuk
kepentingan sendiri maupun umum antara lain Laboratorium, Dermaga, Milling
Training Center, dan Bogasari Baking School.
Selama Bogasari melayani kebutuhan pangan masyarakat Indonesia sejak
Tahun 9 tela l
meluncurkan tiga merek tepung terigUllya yaitu: Cakra Kembar,
Kunci Biru, dan Segitiga Biru. Ketiga jenis produk ini di.gunakan secara Inns olch
industri mie, roti, biskuit, baik yang bcrskala dan keeil serta rUlnah tangga.
Bagasari juga menghasilkan produk sampingan
by
product berupabran, pollard,
untuk industri makanan temak dan tepung industri Ulltuk industri kayu lapis
Bogasari News, 2005 .
Penanganan produksi tepung terigu sangat terkaitdenganketersediaan
input dan pasar. Dalam penanganan produksi hendaknya dipermtungkan dengan
matang sehingga produksi yang dihasilkan tidak mengafami kelebihml pasokan
atau kelebihan permintaan. Inputs yang terdiri dari gandum, lllodal,air,Iistrik,
mcsin, dan penampungan tcpung dalanl penggunaannya Jebih mcngarahkepada
optimasi. Sehingga hasil yang dicapai dapat efektifscsuai
dcngan kualitas produk,
jenis produk, serta jumla1l produksi.
Pelaksanaan proses produksi dalam agroindustri didasarkan pada rencana
produksi yang
tela l
dibuat. Pada
ta lap
ini inputs yang telah direncanakan dall
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
19/146
disediakan sesuai dengan jadwal, jumlah dan jenis, serta urutan yang telah
direncanakan untuk menghasilkan outputs produksi (Gurnbira, 2001 :55).
Dengan kecepatan manajemen yang efektif dalam menangani produksi,
maka tingkat ekspor tepung terigu ke negara-negara asing mulai meningkat antara
lain ke Jepang, Singapura, Thailand, Myanmar, Hongkong, dan Maladewa.
Hingga Oktober 2004, total volume ekspor tepung terigu ke Jepang sudah
meilcapai 5.539 Ton dengan Ililai transaksi 2.485.903 dolar US. Jumlah ini
mellunjukkan penillgkatan lainnya 100 lebih dibanding Tahun 2003 yang hanya
mellcapai 2.024 Ton. Tepung terigu yang diekspor
ke
manca negara merupakal1
peringkat tertinggi secara rata-rata masih diduduki jenis terigu berprotein tinggi
yakni antara 300-700 Ton perbillannya dan terigu berprotein rendah mencapai
volume ekspor tertillggi pada Agustus 2004 sekitar 950 Ton.
Dengan meningkatnya ekspor tepung terigu Indonesia berakibat pada
kebutuhan bahan baku yang masih menggunakan bahan irnpor. Hal itu merupakan
pengurangan devisa negara yang cukup besar seperti terlihat pada Tabel berikut.
Tabel Volume dan Impor Gandum Indonesia, Tahun 2000 -
f 4
Ur'aian
abun
Volume
mpor
(Ton) Nilaii
mpor
(US 000)
2000 4.069.000 572.589.680
2001 3.677.000 516.544.960
2002 3.984.000 567.879.360
2003
4.500.000 650.565.000
2004 4.400.000 636.108.000
Sumber: DITJENTanamanPangan 2 4
Volume impor ini akan semakin meningkat seiring dengan pertambahan
penduduk dan besamya
kOnSlUl si
terilru setian Tahun.
R : > t ~ - m t l u o n ~ o ; nn
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
20/146
terigu sebagai bahan paugau dapat dignnakau untnk pembuatan mie kering
berkisar 8 , mie instau berkisar 20 , biskuit
snacks
berkisar 10 , Roti kue
berkisar 20 , mie basah dau industri keeil berkisar 32 . BesaulYa konsumsi
tepung terigu dapat i lihat pada Gambar berikut.
M ie Kering
Roti
Kue
20
um a h
Tangga
10
- IS uit
'-- Snacks
10
M
i Basah
Industri
Kecil
32
Sumber : APTINDO 2 4
Gambar I. Prosentase Penggnnaau Tepung Terigu Nasional
Berdasarkau Survey Sosial Ekonomi Nasional (8USENUS) Tahun 2003
bahwa konsumsi terigu lebih besar i perkotaau bila diblmdingkan di pedesaaan,
hal ini mungkin disebabkau kondisi perekonomiau
i p ~ r k o t u
lebih baik dau
kesadarau akau gizi semakin tinggi. Sedaugkau konsumsi beras maupun jagung
lebih besar dipedesaau (Direktorat Jenderal Bina Produksi Tauaman Paugau,
2(04).
1 2 erumusan asalab
Tepung terigu banyak digunakan i industri skala keeil maupun besar, hal
ini membuktikau bahwa pasar tepung terigu akau terns
m ~ n i n g k t
seiring dengau
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
21/146
dilakukan sesuai prosedur perusahaan untuk menghasilkan produk terbaik serta
meningkalkan keunggulan kompetiti Mengingat produksi tepung terigu sangat
tcrkait dengan ketersediaan inputs dan pasar.
Pasar yang dimiliki oleh industri tepung terigu diantaranya Panganmas
berkisar 4 Sriboga 6 Berdikari
8
dan perusahaan perorangan melalui
produk impor dalam memperoleh tepung terigu berkisar
10
Kekuatan pasar
tepung terigu dari masing-masing industri dapat dilihat pada Gambar di
bawah ini.
Panganmas
4
Sriboga
6
Berdikari
8
Sumber : APTINDO 2 4
Import
10
\ Bogasari
7
Gambar 2 Pangsa Pasar Industri Tepung Terigu Nasiollal
Tal1Ull
2002
Berdasarkan uraian di atas maka pokok permasalahall utama di dalam
pellelitian dapat dirumuskan sebagai berikut.
Bagaimana penanganan produksi tepung terigu di PT.ISM Bogasari Flour
Mills dalam memenuhi produk yang ditargetkan.
2
Bagaimana mencapai hasil jumlah produksi yang ditargetkan dengan
kendala yang dimiliki.
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
22/146
3 Tujuan Penelitian
~ j u n
dan kegunaan yang ingin dicapai dalam penelitian ini berdasarkan
perumusan masalah di atas adalah
Mengetahui penanganan produksi PT ISM Bogasari Flour Mills Tbk
dalam mencapai hasil produk yang ditargetkan
2 Menganalisis jumlah produksi tepung terigu yang ditargetkan berdasarkan
kendala yang dimiliki
4 Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat bergu la bagi perusahaan sebagai
masukan dalam peningkatan proses produksi yang lebih baik lagi terutama pada
penanganan produksi yang efektif dalam nieminimumkan biaya produksi
perusahaan yang antara lain adalah bahan baku air dan Iistrik Selain itu
penelitian ini juga bemlanfaat sebagai kegiatafi akadeinis dan penulis sendiri
untuk mengembangkan pengetahuan yang akan diapIikasikan serta sebagai
implementasi pencrapan teori yang didapatkan dibangkukuliah
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
23/146
II
T NJ U N PUST
2.1 Keranglm emikiran Teoritis
2.1.1
epung
Terigu
. Tepung terigu merupakan salah satu usaha komoditi yang prospektif yang
banyak digunakan oleh usaha kecil menengah dan induslri besar yakni sebagai
ballan dasar pembuatan makanan. Tepung terigu yang dihasilkan dari olahan
gandum memiliki standardisasi produk yang cukup dikenaI oleh masyarakat luas,
dengan jenio yang berbeda-beda dan ukuran serta kualitas tepung. Jenisnya
terdapat tiga bagian yaitu tepung terigu berprotein tinggi, sedang, dan rendah.
Bogasari Milling Training Center, 2005).
Pengawasan kualitas terhadap tepung terigu dilakukan
di
PT.Bogasari oleh
pihak Laboratorium dengan melakukan analisis sebagai berikut.
I. Moisture kadar air)
Kadar air tepung terigu maksimal sebesar 14,5 . P,enetapan kadar air pada
tepung terigu dilakukan dengan menggunakall alat
Rapid Moisture Tester
pada
suhu BOoC selmna 8-10 menit.
2
Protein
Pen etapan kadar protein tepung terigu diukur menggunakan alat ieltec-
Tecator
y.mg dianalisis dalam bentuk smnpel dari
Mill
oleh Laboratorium.
Kandungan protein dalmn tepung alltara 3 - 13 yang terdiri dari
asam
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
24/146
3. Ash (kadar abu)
Analisis kadar abu pada tepung terigu maksimal 0 6 (basis kering)
dilakukan dengan alat Tanur Teplmg sebanyak 3-4 gram diabukan dalam tanur
bertemperatur 60
l
selama 6 jam.
4. Maltose
Analisis maltose dilakukan untuk mengukur aktivitas enzim ()(-anlilase dan
enzim ~ a m i l a s e Maltose merupakan makanan bagi ragi
UJlltuk
pembuatan roti,
dengan ukuran maltose tepung 1,8 - 2,8 .
5. Amylograph
Analisis ini mengukur konsistensi atau kekentalan larutan tepung yang
dipanaskan
p
suhu yang semakin meningkat.
6. Farinograph
Analisis farinograph bertujuan untuk mengetahui ketahanan adonan
terhadap pengadukan. Analisis ini digunakan untuk menganalisa sifat-sifat fisik
adonan, yaitu
stability
waktu pengembangan,
tolerance
dan penyerapan air p .da
tcpung.
7. Ekstensograph
Analisis ini bertujuan mengetahui kekuatan adonan terhadap daya regang
setelah adonan disimpan dalam waktu tertentu.
Alveograph
Bertujuan untuk mengukur kualitas gluten terhadap kekuatan dan daya
regang adonan.
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
25/146
9. Gluten
Analisis gluten diIakukan dengan cara menambahkan larutangaram pada
tepung sambil diIakukan pengadukan. Pada sast pengadukan gluten akan
terbentuk, sedangkan bagian lain terutama pati akan ikut terbuang bersama dengan
larutan garam. Gluten berfungsi dalam mempererat gas sehingga roti menJadi kuat
dan berkembang.
10. Warna
Kemurnian tepung terigu mellliliki pengaruh pada warna d,:ngan alat yang
digunakan untuk menganalisa adalahMinolta Color HasiI analisis berupaNiIai L,
warna putih dan hitam; NiIai A, warna Illerah dan hijau; dan Nilai B, wama
kuning dan biru. Warna Illerupakan parameter dalam kualitas tepung, yakni
tepung dengan kadar abu tinggi mempunyai warna gelap sedangkan tepung
dengan kadar abu rendah mempunyai warna lebih putih.
Berdasarkan analisis kualitas yang ditetapkan maka terbentuk spesifikasi
produk tepung terigu, yang adapada Tabel di bawah ini
Tabel 2. Spesifikasi Produk Tepung Terigu
Sumber Mlllmg Trammg Center
Bogasan 2005
SPESIFIK SI PRODUK
Janis
Produk
Kadar ir Pl Otein
Kadar
bu Gluten
( ) ( )
( )
( )
Cakra Kembar Elllas
Max 14,5
in14
Max 0,55
Min 32
Cakra Kembar
Max 14,5 Min
Max 0,6
Min
Segitiga Biru
Max 14 10,5-11,5 Max 0,6 Min 25
Piramida Max 14 Min 10 Max 0,6 24-25
Kunci Elllas 13,5 8 Max 0,6 10-22
Kunci Biru 13,5 8-9 Max 0,6
20-22
Lencana Merah Max 14 Min 9
Max 0,7 20-22
FsaFlour
Max 14,5 in12,5 Max 0,45 Min 30
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
26/146
2 1 1 1 Bahan Baku Tcpung Tcrigu
Gandum merupakan bahan baku utama dalam pembuatan tepung terigu
yang apabila diamati berbentuk oval dengan panjang 5-8 mm dan berdiameter 2,5-
4,5 mm. Manfaat gandum sebagai bahan baku pangan sangat beraganl terutama
dalam menghasilkan diversifikasi pangan seperti mie, roti, biskuit,. macaroni dll
Bogasari Milling Training Center, 2002).
Biji gandum dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
Endosperm Menyecliakan makanan lmtuk tanaman baru ketika embrio
mulai twnbuh) dan bagian endosperm merupakan sumber tepoog.
ran Berfungsi ootuk melindoogi Gandum
3 Germ Merupakan tempat tumbuh ootuk menghasilkan tanaman bam
embrio).
Secara umum ukuran jenis gandum yang mel1gandoog Kadar air, protein,
lemak, karbohidrat, kadar abu, dan gula melniliki ukuran bcrbeda yaitu tertera
pada Tabel
di
bawah
n
Tabel3. Komposisi Biji Gandum Endosperm, Germ, dan Bran)
Sumber :
MIllmg Trammg Center
Bogasarl 2005
Kandungan Biji Bal lan Biil Gandum
Gaudum
EudosDcrm )
Gcrm )1 Bran )
Kadar Air
4
11,7 13,2
Protein 9,6 28,5
14,4
Lemak 1,4 10,4
4,7
Karbohidrat 74
44,5 60,8
Abu 0,7 4,5 6,3
Gula
16,2 4,6
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
27/146
Untukjenis-jenis gandum terdiri dari.
a rd wheat
Merupakan gandum keras yang berprotein tinggi dan daya serap
air tinggi dapat dijadikau bahan pangan pembuat roti dan mie.
Soft Wheat
Merupakan gandum lunak yang berprotein rel1dah dan day: serap
air rendal1 sangat cocok untuk membuat cookies dan produk yang crispy
c Durum Wheat jenis gandum yang digunakan sebagai bahan baku pembuat
pasta yang memiliki protein berkisar 6-20 .
Sebelum gandum mengalami proses
screening
dan
juga
proses
milling
maka perlu identifikasi terhadap gandum tersebut, yaitu yangdinahlakan
Particle
Size Index
(PSI) dengan tujuan mengetahui tingkat kekerasan gandum. Di bawall
ini merupakan ciri-ciri gandum.
Tabel 4. Particle Size Index Gandum
PARTICLE SIZE INDEX
PSI Conditioned Moistnre
Category
Wheat Class
) )
of
Gread
II I I 16,5
VervHard
APH AH ASW
APW,
12
-
16
16,0
Hard APH
AH
ASW,APW
16 - 19
IS S
Medium Hard
AH,ASW,APW
20 - 23 15,0
Medium Soft
ASW
Noodle
24 - 29
14,5
Soft
ASW
Noodle, Soft
30 - 30
14,0 VerY Soft Soft
Sumber : Milling Training Center 2 5
Adapun untuk negara-negara penghasil gandum adalah Australia
(Australian Prime Hard (APH), Australian Hard (AH), Australian Premimn White
(APW), Australian Standard White (ASW)), Amerika Serilcat (Hard White Winter
(HWW), Soft White Winter (SWW), North Spring (NS)), Canada (Canada
Western Red Winter (CWRW), Canada Western Red Spring (CWRS)), Argentina
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
28/146
2.1.1.2 Klasifikasi epung Terigu
sert
Kegunaannya
Dilihat berbagai kebutuhan konsumen, ada beberapa jenis tepung terigu
yang diproduksi oleh PT.ISM Bogasari Flour Mills. Dari jenis tepung terigu
mempunyai protein yang berbeda-beda serta kegunaannya dalam proses
pembuatan makanan. Di bawah akan dijelaskan mengenai jenis-jenis tcpung
terigu beserta kegunaannya (Hendri, 2003:56).
I. Tepung Terigu Merek Cakra Kembar Mas
Tepung terigu Cakra Kembar Mas merupakan tepung te:rigu premium yang
dihasilkan dari penggilingan 100 gandum keras. Jenis ini mel iIiki kandungan
protein sebesar 14 yang cocok untuk membuat roti karena memiliki kandungan
protein yang tinggi dan akan membuat roti cepat mengembang dengan baik.
2
Tepung Terigu Merek Cakra Kembar, Fsa
Tepung terigu Cakra Kembar merupakan tepung keras ylmg dihasilkan
dari penggilingan gandum keras dengan kandwlgan protein sebesar 13 . Tepung
ini mempunyai sifat gluten yang ulet dan kuat. Oleh karella itu cocok untnk
digwlakan untuk pembuatan roti beragi seperti roti halus (tawar), mie halus, kue-
kue kering dan lain-lain.
3. Tepung TeriguMerek Segitiga Biru
Tepung terigu Segitiga Biru merupakan tepung medium yang dihasilkan
dari penggilingan campuran gandum lunak dim keras sehingga dihasilkan tepullg
dengan kadar protein antara 10-12,5 . Tepung ini digunakan Imtuk membuat roti,
cake, mie, dan biskuit, karena tepung ini mempunyai sifat gluten yang sedal1g.
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
29/146
4
Tepung Terigu Merek Kunei Biru
Tepung terigu Kunci Biru merupakan tepung lunak yang dihasilkan dari
penggilingan 100 gandum lunak. Kadar protein dari tepung ini berkisar antara
8,5-
0 , sehingga tepung ini memiliki sifat gluten yang kurang
bailc
Tepung
ini
baik untuk membuat eake, biskuit, wafer, dan kue-kue kering lainnya.
5
Tepung Terigu Merek Piramida
Tepung terigu jenis ini mengandung 10 protein
dIm
dapat digunakan
untuk membuat mie basah danjenis kue-kue basah.
6 Tepung TeriguMerek LeneanaMerah
Tepung ini dengan kandungan protein 9 , tepung il i digunakan untuk
membuat kue dan aneka goreng-gorengan
agar menjadi renyah dan tidak
menyerap banyak mil yak
2.1.2
ro uksi
Seeara unlum produksi diartikan sebagai suatu kegiat:ill atau proses yang
mentransformasikan masukan
inputs
menjadi hasil kduaran
outputs .
Dalanl
arti sempit pengertian produksi hanya dimaksud sebagai kegiatan yang
menghasilkan barang baik barang jadi maupun barang setengah jadi, bahan
industri dan suku eadang atau
spare part
dan komponen (Assauri, 2004:11).
Proses produksi/ operasi merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan
dengan menggunakan peralatan, sehingga masukan/
inputs
dapat diolah menjadi
keluaran, yang akhimya dapat dijual kepada pelanggan untuk memperoieh hasil
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
30/146
keuntungan yang diharapkan. Proses adalah cara, metode, dan teknik bagaimana
sesungguhnya sumber-sumber daya yang dimiliki diuball untuk memperoleh hasil.
Pada bagian produksi dalam memperoleh produk jadi sistem penanganan
yang efektif sangat penting guna menghasilkan produk berkualitas. Dalarn
pelaksanaan produksi sistem penanganan terdapat dua bagian lmtuk menghasilkan
produk yaitu penanganan proses produksi yang terus-menerus dan Peniinganan
proses produksi yang terputus-putus.
2.1.2.1 Penanganan proses prodnliSi yang terns-menerns
Pada sistem penanganan proses ini menggunakan mesin-mesin untuk
dipersiapkan
s t u
dalarn memproduksi dalam jangka waktu yang panjang/
lama tanpa mengalarni perubahan, maka dalarn hal ini prosesnya terus-menerus
selarna jenis produk yang sarna dikerjakan. Proses ini digunalcan perusahaan
dalarn menghasilkan produk pasar masyarakat Assauri, 2004:75 .
2.1.2.2 en ng n n proses prodnliSi yang terpntns-pntns
Merupakan kegiatan daIarn menggunakan mesin-mesin wltuk dipersiapkan
s t u
dalarn memprodtL si dalarn jangka waktu yang pendek dan kemudian
diubah atau di
s t up
kembali untuk memproduksi produk lain. Pada proses ini
digunakan dalanl menghasilkan produk sarnping yaitu h s dari olahan tepung
terigu seperti makanan untuk temak dan bahan tepung untuk industri kayu lapis
Assauri,2004:75 .
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
31/146
2.1.3 Standardisasi Kapasitas Produksi
Standardisasi adalah proses penentuan spesifikasi
lukur n
bentuk, dan
karakteristik-karakteristik lain-lain pada barang-barang yang dibuat. Sedangkan
kapasitas adalah suatu tingkat keluaran dalam priode iertentu dan merupakan
kuantitas keluaran tertinggi yang mungkin selama periode wakiu itu Handoko,
2000:47). Jadi standardisasi kapasitas produksi adalah menciptakan suatu barang
pada tingkat keluaran per satuan waktu yang ditetapkan sebagai
:Iasaran
pengoperasian bagi manajemen.
Standardisasi kapasitas produksi digunakan dalam perusahaan, guna
menghindari kekurangan serta kelebihan pada pemakaian sumber daya seperti
gandum, air, Iistrik dan lain sebagainya. Dalam
arti
ini standardisasi kapasitas
sebagai penetapan batasan-batasan produksi atas jadwal yang ditentukan untuk
produksi.
2.1.4 Standardisasi Kualitas
roduk
Kualitas merupakan tanggung jawab produksi
dan
operasi yangpenting
dan harns di dukung oleh organisasi secara keseluruhan. Keputusan tentang
kualitas harns dapat menjamin bahwa kualitas tetap dijaga dan dibangun pada
seluruh tingkat produksi dan operasi, dengan cara standar harns dibuat dan produk
berupa barang atau
j s yang dihasilkan harns diperiksa inspection) hasil mutu
kualitasnya Assauri, 2004:17).
Produk yang telah dihasilkan dari produksi harus m menuhi standar
kualitas, kegiatan implementasi yang berjalan dengan basis hari ke hari adalall
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
32/146
inspekvi pemeriksaan . Produk dan jasa hams selalu diperiksa agar sesuai dengan
standar-standar yang telah ditetapkan dan agar satuan barang yang rusak dapat
disingkirkan.
Berdasarkan SO 8402 Quality Vocabulary kualitas didefinisikan sebagai
totalitas dari karakteristik suatn produk yang menunjang kemampuannya untuk
memuaskan kebutuhan yang dispesifikasikan atau ditetapkan. Kualitas sering kali
diartikan sebagai kepuasan pelanggan customer satisfttction atau konformansi
terhadap kebutuhan atau persyaratan confOrmance to the requirements Vincent,
2003:5 .
Penanganan produk lebih diutamakan dalam melakukan pemeriksaan
inspeksi dengan efektif karena keistimew1an atan keunggulan produk dapat
diukur melalui tingkat kepuasan pelanggan, memperhatikan aspek internal, dan
aspek eksternal yang merupakan
p n g u k u r ~
performansi kualitas dalam
mencapai tujuan. Aspek internal yang meIipnti tingkat kecacatan produk sehingga
harus mengulang kembali proses tersebut dan tidak sesuai standar produk,
sedangkan aspek eksternal meliputi kepuasan pelanggan, pangsa pasar dan lain-
lain. Pelanggan adalah orang yang menggunakan produk apabila pelanggan puas
maka mereka akan bicara kepada banyak orang dan hal ini akan memberikan nilai
tambah dan pertnmbuhan kepada perusahaan. Kepuasan pelarlggan dapat dicapai
apabila perusahaan memberikan produk dan pelayanan se suai dengan yang
dipersyaratkan pelanggan.
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
33/146
2.1.5 Sistem roduksi
Unsur-unsur sistem produksi yaitu masukan, pentransformasian, dan
keluaran. Sedangkan produksi dan operasi sebenarnya merupakan suatu sistem
untuk menyediakan barang-barang dan jasa-jasa yang dibutuhkan dan akan
dikonsumsi oleh anggota masyarakat.
Sistem merupakan
SLatu
rangkaian
unsur lU1Sur
yang saling terkait dan
tergantung serta saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya, ylmg
kcscluruhannya mcrupakan suatu kcsatuan bagi pclaksanaan kegiatan bagi
pencapaian suatu tujuan tertentu. Sedangkan sistem produksi adalah suatu
keterkaitan yang berbeda-beda secara terpadu, menyatu dan menyeluruh dalam
pentransformasian masukan menjadi keluaran Assauri, 2004:26).
Dalam komponen masukan dari suatu sistem produk seperti terIihat dalam
gambar di bawah ini.
Masukan
Bahan Baku
Transformasi
Keluaran
Tenaga Kerja
Mesin
Proses
Konversi
Barang
atau
Jasa
Modal
Energi
t
Informasi Umpan Balik
GambaI 3 Sistem Produksi
Sumber: Assauri, 2006:26)
2.1.6 en ng n n Hasit roduksi
Penanganan adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan yaitu
upaya-upaya atau cara untuk mencapai tujuan atau untuk menghasilkan
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
34/146
Pada penanganan produksi tepung terigu yang meliputi kegiatan
mengangkut, mengangkat, dan memindahkan suatubarang dengan mengglmakan
beberapa peralatan untuk mempercepat proses produksi seperti
onveyor
adalah
alat untuk memindahkan barang pada dua titik dengan arah horizontal atau
vertikal,
Truck
mobil alat yang digunakan untuk mengirim :barang
ke e er p
tempat distributor, dari satu lokasi ke setiap lokasi lain, dan forklift yang
berfungsi mengangkut atau memindahkan barang.
2.1.7 Pcramalan P oduksi
Peramalan merupakan ilmu dalam mCll1prediksikan kejndian yang
mungkin dihadapi pada masa yang akan datang.
Dalanl duniausaha dan ekonomi,
istilah prakiraan atau peramalan dipergunakan dalam beberapa bentuk istilah lain
seperti estimasi, prediksi, dan proyeksi. Pengertian praldraan adalah penggunaan
data atau informasi untuk menentukan kejadian padam s depan dalam bentuk
perhitungan atau prakiraan dari data yang lalu dan infoffi1asi yang lainl1yauntuk
penentuan terlebih dahulu Assauri,
2004:33).
Umunmya untuk menentukan atau merencanakan jUllHahhasiIyangakan
diproduksi sangat ditentukan oleh jurnlah atau bes lmya permil1taanakan ptoduk
tersebut. Oleh karena itu perusahaan selalu menlperkirakan atau l11eramalkan
jurnlall permintaan dari produknya.
Peramalan dikelompokkan oleh horison waktu m lsa depan yang
mendasarinya tiga kategori yang bermanfaat yaitu Render,
2001 :46).
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
35/146
I. Peramalan jangka pendek, dengan rentang waktunya mencapai satn tahun,
tetapi umumnya kurang dari tiga bulan. Peramalan jangka pendek digunakan
untuk merencaukan pembelian, penjadwalan keIja, jumlah tenaga keIja,
penugasan dan tingkat produksi.
2 Peramalan jangka menengah, biasanya berjangka tiga bulan hingga tiga tahun
peramalan ini sangat bermanfaat dalam perencanaan penjualan, penganggaran
produksi, kas, dan menganalisis berbagai rencana operasi.
3
Peramalan jangka panjang, rentang waktunya biasanya ti ga tahun atau Iebih
digunakan dalam merencanakan produk bam, pengeluaran modal, lokasi
fasilitas, dan penelitian serta pengembangan.
Peramalan jangka menengah dan jangka panjang mempunyai ciri yang
membedakan keduanya dari peramalan jangka pendek. Peramalan jangka
menengah dan jangka panjang berhubungan dengan perencanaan produk: pabrik,
dan proses. Peramalan terscbut diterapkan dalam memperoleh kapasitas produksi
yang dapat mencapai sasaran serta memenuhi pennintaan sesuai perencanaan
produksi. Sedangkan peramalan jangka pendek digunakan oIeh perusahaan
dengan rentang waktn satn tahun atau kurang. Penerapan peramalan jangka
pendek biasanya Iebih akurat karena jarak waktn disesuaikan kondisi atau kedaan
yang
se :?enamya
2.1.8 Pengertian Optimalisasi
Optimalisasi adalah pencarian nilai-nilai optimum Maksimum/ Minimum
dalam mencapai hasil terbaik dari suatn masalah dengan keterbatasan sumber
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
36/146
daya. Nilai optimal sebagai pemecahan masalah yang dilakukan perusahaan dalam
produksi, apakah memaksimumkan keuntungan atau meminimumkan biaya
dengan hasil persamaan Z atau fungsi tujuan non negatif, maksudnya solusi
optimum telah dicapai Mulyono, 2002:14 .
Umwnnya penghitungan optimalisasi menggunakan Linier Programing
LP , yang dapat menentukan solusi dari berbagai penm:salahan produksi.
Sebutan linier mengartikan hubungan antara faktor-IUktor yarlg bersifat linier atau
konstan sebagai contoh, pemakaian ballan ku dalam hitungan ton per jam.
Semakin banyak jumlah ballan baku yang dihabiskan maka total ekstraksi dari
bahan baku tersebut sema1dn besar. Linearitas dapat juga berarti semakin
bertambahnya sesuatu, semaldn berkurangnya sesuatu yang lain.
2.2 Penelitian erd hulu
Pada penelitian terdalmlu terdapat jenis komoditas tepung terigu yang
berorientasi kepada optimalisasi produksi
di
PT. ISM Bogasari Flour Mills, akan
tetapi mengenai efektivitas penanganan prodnksi belum ditemukan. Penelitian iill
sebagai bahan acuan yang merupal an referensi lmtuk penyusunan/ penelitian
skripsi, maka dari beberapa penelitian terdahulu diambiJ yang ada kaitarmya
dengan efektivitas penanganan produksi tepung terigu.
Pertama hasil penelitian Hendri 2003 , tentang
ptimalisasi Produksi
Tepung Terigu
yang menjelaskan penggunaan sumber daya produksi secara
optimal, serta menganalisis rencana-rencana produksi berdasarkarl perencanaan
jumlah permintaan. Adapun kegunaan dan tujuan pel1elitian ini melihat aktivitas
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
37/146
produksi secara optimal. Jumlah produksi optimal tergantung pada laba unit yang
dihasilkan dari jenis produk tersebut, persediaan sumcer daya, besamya
permintaan, dan prodnk samping yang dihasilkan. Metode yang digunakan dalam
analisis optimal produksi yaitu program LINDO sebagai pencarian solusi
optimum terhadap sumber daya yang dimiliki, sehingga
i p l ~ r o l h
nilai produksi
optimal pada bulan Oktober sebesar 142.785,12 mt, November sebesar
142.785,17 mt, dan Desember sebesar 130.233,6 mt. Sedangkan untuk jumlah
pennintaan produk tepung terigu digunakall metode peramaltm pelljualan dellgan
metode deret berkala ARlMA Box-Jenkins diperoleh p Jrkiraan permintaan
minimum bulan Oktober sebesar 76.385,53 mt dan permintaan maksimum sebesar
179.263,08 mt, permintaan minimum bulan November sebesar 69.528,93 int dan
permintaan maksimum sebesar 182.975,49 mt, serta permilltaan minimum bul lll
Desember sebesar 69.499,8
dan permintaan maksimum sebesar 188.985,83 rot.
Selama perusahaan melakukan kegiat lll produksi dan pelljualan produk tepllug
terigu diperoleh keuntung lll sebesar Rp 213.311.100.000,00 yang
diol
berdasarkan program LINDO.
Annytha 2004), dal lln penelitiarmya mengenai Pendekatan Struktur
Perilaku Kinerja pada lndustri Tepung Terigu Indonesia Pasca Penghapusan
Monopoli BULOG .
Setelah dihapuskarmya monopoli dalanl industri dan tata
niaga tepullg terigu adalah dikeluarkarmya Undang-Undang UU) No. 5/ tahun
1999 tentang larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat pada
t lllggal 5 Maret 1999. Judul skripsi tersebut bertujuan untuk memberikan
gambaran struktur dan kinelja tepung terigu serta mengetahui persaing lll yang
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
38/146
dihadapi dengan melihat bagaimana stmktur industri tepung terigu
di
Indonesia.
Metode yang digunakan dalam mengolah data dengan metode analisis deskriptif
untuk memperoleh perkembangan pasar tepung terigu dan kinerja. Hal pertama
yang perlu diketahui adalah perkembangan produk impor yang dikonsumsi dalam
negeri. Sejak deregulasi tahun 1998 dimana monopoli BULOG telah dihapuskan.
Pada industri tepung terigu Bogasari memperoleh angka penjualan tertinggi pada
setiap tahunnya urutan ke 2 3 dan 4 tidak berubah setiap tahunnya yaitu
Berdikari Sriboga dan Pangan Mas. Namun sejak tahun 1999 ururan ini digeser
oleh produk impor.
Persaingan yang terjadi dalam industri tepung terigu memang telah dibuka
lebar oleh pemerintah sehingga tidak ada ketentuan ketentuan legal yang sulit
dipenuhi oleh pesaing potensial untuk masuk dalam industri inL Untuk
menghadapi persaingan maka produsen lokal melakukan berbagai strategi dan
inovasi pengembangan produk. Inovasi produk dan merek yang dilakukan
produsen yaitll memproduksi tepung terigu daIam berbagai spesifikasi dengan
kegunaan yang berbeda beda.
2.3
lur Pemikiran eskriptif
Penangal1an produksi yang dianlbil dari beberapa teori dengan mjuan
memperoleh solusi optimum dalam menangani produksi tepung terigu dan
memiliki penyesuaian kualitas produk dari hasH proses.
dapul
teori berdasarkan
pola pikir deskriptif terdiri dari visi misi perusahaan proses produksi yang
terbagi dua bagian proses produksi terus menerus dan terputus putus pemeriksaan
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
39/146
inspeksi , standardisasi kapasitas prodnksi standardisasil kualitas prodnk
peralaman produksi optimalisasi prodnksi dan efektivitas produksi. Berikut alur
pemikirasn desiaiptif.
Visi Misi dan Kebijakan
Perusahaan
Surnber daya Yang
dimiliki :
Bahan Baku
Kapasitas Mesin
Proses Prodnksi I
n rgi
Teknologi
Penanganan Proses Penanganan Proses
Prodnksi Prodnksi
Terus-menerus Terputns-putns
I Inspeksi I
Standardisasi Kapasitas
F rodnksi
Standardisasi Kualitas
Prodnk
Perarr alan Prodnksi
Optimalisasi Prodnksi
Efektivitas
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
40/146
m
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Pcnelitian
Penelitian dilakukan di PT.Indofood Sukses Makmur Tbk. Bogasari Flour
Mills yang terietak di jaJan Raya Cilincing Jakarta Utara, Ta njung; Priok.
Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja purposive karena PT.ISM Bogasari
Flour Mills merupakan produsen terbesar di Indonesia yang mefuiliki sertifikat
ISO 9002 dari SOS dan Sucofindo sebagai pengaJman atas mutu.
Penelitian dilakukan mulai dari bulan Agustus sampai denganOktober
Tahw1 2005. Waktu tersebut digunakan un uk memperoleh data dan keterangan
dari pihak-pihak yang terkait dengan penelitian.
3.2 Jenis
dan
Sumbel ata
Dalam pelaksanaan penelitian diperIukan data-data yang akurat imtuk
membahas dan menganalisis penanganan produksi tepung
terigu ata
untuk
penelitian
adaJaI1
data primer dan data sekunder.
Teknik dalam pengwnpulan data dilakukan, pertmna dengan cara
observasi dan wawancara sebagai data primer. Observasi diperoleh dengan
melakukan pengamatan Iangsw1g seperti melihat proses produksi tepung terigu,
penanganan gandwn,
m
penm1gm1m1
tepw1g
terigu. Sedangkm1 wawancara
dilakukm1 dengan mengajukm1 pertanyaan kepada manajer pabrik dan k31yawan
perusal1am1 seperti karakteristik jenis gm1dum jenis tepung terigu, proses
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
41/146
diperoleh dari dokumen-dokumen perusahaan sepel d jumlah silo jumlah mesin
fungsi mesin yang erat
kaitaIll1ya
dengan produksi bahan pustaka maupun data
daI i
instansi terkait.
Jenis data yang dibutuhkaIl dalaIn penelitian adalah sebagai berikut: Data
kualitatif yaitu tentang gaInbaran ummn perusahaan yang meliputi :icjarah
perusahaan struktur organisasi proses produksi KetenagakerjaaIl Sarana dan
prasarana Data kuantitatif yaitu tentang volume Pmduksi pada tiap periode
tertentu jmnlah bahan baku yang digunakan dalam penanganan proses produksi
dan standardisasi kapasitas produksi serta kualitas produk yang memiliki nilai
satuan angka
3.3
Metode Pengolahan dan nalisis ata
Dat 1 yang didapat diolah dan dianalisis
seCaI a
kualitatif dan kuantitatif.
Pengolahan data secara kualitatif yang meliputi gaInbaran pemsahaan fasiJitas
produksi serta proses produksi yang dilakukan secara deskriptif yaitu dengan
memberikan gaInbaran penelitian berdasarkan teoril pustaka yang berkenaap.
dengan vaI iabel yang diteliti. Sedangkan data kuantitatif yang diperoleh disajikan
dalaITI
bentu -.X_-_X--,)c--
V
n
-
Dimana;
StandarDeviasi
X
Data Pengamatan
x
Rata-rata Pengamatan
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
48/146
Sebagai penetapan besarnya sampel yang diterapk,m pada kegiatan
inspeksi
maka dapat diformulasikan sebagai berikut Handoko, 2000:438 .
n [ i
Dimana:
n
=
Besarnyal ukuran sampel
N
=
Keseluruhan kumpulan produk
3.3.5 Peneta
pan
Ukuran Air
dan
Additive
Penambahan air pada gandum guna mempennudah proses penggilingan
serta memberikan kadar air tepung sesuai dengan spesifikasi produk. Tingkat
keluaran air
sel up
secara otomatis dengan sistem komputerisasi program
Logic
Control
sedangkan untuk manual dapat difonnulasikan sebagai berkut.
M
1
M2
l h
=
X
Q
1 M2
Dimana:
Ml
=
Kadar Air Awal
)
M2 = Kadar Air pada Gandum
)
Q = Kapasitas Produksi/ Jam oniJanl
H2 = Berat air yang ditambahkan Liter/ Jam
Penambahan
Additive
pada tepung sebagai pencampuran zat vitamin yang
dilakukan oleh bagian
Quality Conlrol
yang sesuai dengan spesifikasi produk
tepung terigu. Tingkat keluaran
additive
diformualsikan sebagai berikut.
AxBxC
Addilive=
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
49/146
Dimana:
A Kapasitas l 3
oni
Jam
B
Ekstraksi Tepung Terigu 76 0,76)
C Aliran dditive 170 PPM)
3.4 Kerangka Pemikiran Operasional
Berdasarkan permasalahan mengenai penanganan proclnksi tepung terigu,
dalam penelitian ini beltujuan untnk memecahkan masalah penyesuaian produk
dan target produksi dengan kendala yang dimiliki. Hal ini kegiatan produksi
dihadapkan pada keterbatasan sumber daya serta meningkatnya jumlah
permintaan. Pemsahaan dalam mengolah gandum menjadi tepllng terigu membuat
batasan-batasan proses penanganan produksi gwla tidak te jadikelebihan
pemakaian sunlber daya dan penambahan biaya sehingga penyesuaian produksi
tepung terigu dapat teratasi. Penanganan produksi tepung terigu tersebut dapllt
digunakan dengan metode Linier Programing, Peramalan Prodnksi, dan P-Chart.
Linier programing menentukan jumlah sumber daya yangdigunakan
dengan biaya yang dibutuhkan dalam per Ton, memberik;m soIusi optimum
terhadap pemsahaan yang akan meminimumkanbiaya. Peramalan produksi
melihat jumlah produksi yang akan datang
di
Tahun 2005 guna mengantisipasi
kelebihan persediaan dan permintaan, sedangkan P-Chart menentukan batasan
batasan pengendaJian proses prodnksi guna prodnksi tepung tcrigu sesuaidengan
spesifikasi produk.
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
50/146
Visi Misi dan Kebijakan Perusahaaan
Input
Tujuan Perusahaan
Target Perusahaan
Pengembangan SDM
Strategi Perusahaan
Terus menerus
4
Terputus putus
Standar Kebijakan
Potensi Perusahaan
Penanganan Proses Produksi
Input Jumlah Gandum
Jumlah Tepung Terigu
Kapasitas Mesin
Tenaga Kerja
[ ]
[ I
Metode Program Linier
Peramalan Produksi
Staudar Proses Produksi
Perkembangan Produksi
Efektivitas Produksi
3
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
51/146
[
]
[ 4 ]
Standardism:i Kapasitas Produksi
Input Jumlah Produk
Kegunaan Produk
Mesin yang digunakan
Waktu yang digunakan
Perarnalan Produksi
StandarProduksi
Volume Produksi
Standardisasi Kualitas Produk
Input
JurnIah Sampel Produk
Kegunaan Produk
Mesin yang digunakan
Waktu yang digunakan
--- -,-- 1
ISO 9002 Diagram Multiple
I
Sampling P-Chart
[ 5
I
J
encapai Standar Mutu
Memperkecil Tingkat Kerusakan/ Cacat
Efektivitas Produksi
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
52/146
BABIV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4 1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
PT.Indofood Sukses Makmur Tbk. Bogasari Flour Mills secara notarial
didirikan pada tanggal 7 Agustus 1970 dengan kegiatan utama pcrusahaan
mengglah gandum menjadi tepung terigu dan setelah masa konstruksi selama satu
Tahun pabrik Jakarta mulai beroperasi secara komersial tanggal 29 Nopember
97 yang terietak didaerah Cilincing Jakarta Utara. Persetujuan pendirian pabrik
dikeluarkan DiJjen Perindustrian melalui surat No.
46I
Bina
V 1970
Perusahaan ini disepakati berada dibawall naungan Badan Urusan Logistik
BULOO) yang bertindak sebagai importir
gandUl
dan distributor
tepUhg
terigu.
Tujuan dari monopoli BULOG illi untuk melljamill kelallgsungan pasokan terigu
dan melljaga stabilitas harga. Akan tetapi BULOG
mel iliki
kelel ahan karena
,idak mempunyai fasilitas penggilingan, sehingga BULOG menunjuk PT. ISM
Bogasari Flour Mills sebagai pengolah gandurn menjadi teptmg terigu.
Seiring meningkatnya permintaan tepung terigu dalam negeri Bogasari
mendirikan pabrik tepung terigu yang terletak di JI Nilaln No
16
di kawasan
pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang mulai bcroperasi pada tanggalIO Juli
1972. Untuk mendukung kegiatan produksi dan efisiensi biaya Bogasari
mendirikan pabrik kantong terigu yang berada dalam tanggung jawab Divisi
Tekstil.yang mulai beroperasi pada bulan Januari 1977 da
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
53/146
menghasilkan kantung terigu sekitar 9.000.000 per bulan. Kantung terigu
n
digunakan oleh kedua pabrik tepung di Jakarta dan Surabaya.
Sebagai perusahaan yang di tunjuk pemerintah untuk memproduksi tepung
terigu maka Bogasari merasa berkewajiban memberikan pengetahuan mengenai
penggunaan tcpung terigu yang baik dan benar. Untuk itu tahun
98 dibuka
Bogasari Baktng School
di
Jakarta. Dengan kegiatan mengadakan kursus-kursus
gratis kepada pihak-pihak yang memerlukan.
Pada tanggal 30 Juni 1995 Bogasari Flour Mills Division diakuisisi oleh
PT.lndofood Sukses Makmur, perusahaan yang 51 sahamnya dimiliki oleh
PT.Indocement Tunggal Prakarsa, selm1iutnya nama Bogasari disebut
PT.Il}dofood Sukses Makmur Bogasari Flour Mills smnpai saat ini. Sebagai
organisasi terbesar Bogasari berpedoman pada konsep mutu terpadu berlandaskan
filIsafilh
Kesafuan Kesejahferaan dan Keselarasan
scrla pcIayanan yang
mcmuaskan kcpada semua pclanggan.
. Berdasarkan Kepprcs No.l91 99 tanggal Januari 1998 tcntang
pcmbcbasan pcmbclian gandum dan pcnjualan tcpung tcrigu, monopoli BULOG
lcrhadap industri lepung dihapuskan. Peraturan tcrsebut mengubah pm'adigma
bisnis dan slruklur induslri lcpung Bogasari yaitu adanya kcbcbasan I cngalur
pcmbclian gandum, penjualan tepung tcrigu, dan manjemen pcrusahaan menjadi
terbuka. Kondisi tersebut menjadi tuntutan bagi Bogasmi untuk meningkatkan
mutu produk, sehingga dapat bersaing dengan produsen-produsen terigu yang lain
dan menjadikan Bogasari scbagai globalplayer.
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
54/146
Melihat perkembangan produksi tepung terigu sampai saat ini
menggambarkan tingkat produktivitas masih mengalami naik dan turun, meskipun
tenologi yang digunakan sudah menunjukkan kecepatan dalam proses. Perubahan
pasar, kemajuan teknologi, dan faktor SDM akan mendptakan kecenderungan
pada hasil produksi. Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kemampuan
dalam mengembangkan teknologi khususnya pada proses produksi memberikan
nilai lebih dari
outputs
yang dihasilkan begitu juga pengetahuan mengenai
penggunaan teknologi tersebut akan megurangi biaya produksi.
Kegiatan produksi jika tidak ada inovasi terhadap produk maka teIjadi
penurunan produksi hal ini disebabkan banyak konsumen yang betalih kepada
produk lain (produk barn) yang diciptakan oleh banyak perusahaan deng lll harga
yang murah (Handoko, 2000:34).
4.2 ct k Gcografis
Bogasari memiliki dua pabrik tepung terigu yakni
di
JJ.Cilincing Raya
No Tanjung Priok dengan luas pabrik adalah 4 ha dan dapat ll1empennudah
untuk distribusi dan proses produksi. Kantor pusat Bogasari beralamat di Wisma
Indocement JJ Jendral Sudinnan Kav 70-71 lantai 17/18.
Pabrik yang kedua di Surabaya Tanjung Perak dengan luas 13,9 ha yang
memiliki ka.pasitas produksi 5.500 Ton gandurn/ had dengan ekstraksi tepung
yang dihasilkan 4.070 Ton (74 ) dan 1.430 Ton untuk pl'oduk samping (26 )
dengan tempat penggilingan yang berjumlall 8 ill illA-H).
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
55/146
PT fSM ogasan
~ ~ ~ t ~ ~ S J
JI Cilincing Raya
No
Tanjung Priok
PT ISM ognsari
Flour
Mills
Pintu
l Mambo
~ a k u n g
Cilincing y
Cilincing Itaya
J
Yos
Sudarso Seppas
JI
nggano
Terusnn
JI unung S ~ a h r i ~ A ~ n ~ C O ~ I
.
. ..- =-
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
56/146
Tata letak proses produksi yang dekat dengan pelabuhan dapat
memperlancar jalur distribusi. Hal ini perlu penanganan lebih efektif atas produk
produk untuk dikirim kepada konsumen. Seperti peletakkan barang-barang yang
sudah jadi sesuai jenis dan ukuran, serta pernanfaatan mesin pada saat tidak
melakukan proses yaitu dengan cara perawatanJ pemeliharaan.
Layout
gedung
pada fasilitas gedung untuk penempatall produk juga dilengkapi peralatan
pengatur suhu dan kelembaban udara, sehingga dapat menjamin kualitas produk
ml lnjadi
terbaik.
Tata letak
layout)
merupakan salah satu keputusan efisiensi operas
perusahaan dalam jangka panjang seperti hal kapasitas, proses, serta mutu kerja
Render, 2001 :272).
Layout
pabrik tepung terigu disajikan pada Gambar
7
4.3
tru tor
Organisasi
PT ISM Bogasari Flour Mills menghasilkan tiga macam produk yaitu
tepung terigu, pasta, dan produk samping. Dalam menjalankan bisnisnya
i k e n l i k ~ m oleh
Deputy
hi f
Operating Officer
merupakan pimpinan tertinggi
Bogasari yang membawahi empat
Senior
i e
President SVP),
yaitu
SVP
Commercial, SVP Mam facturing, SVP Human Resources dan SVP Finance.
Setiap
Senior i e
President
membawahi i e
President
dan manajer
pabdk untuk menjamin kelangsungan produksi. Struktur organisasi selengkapllya
dapat dilihat pada Lampiran I.
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
57/146
~ b o g a s a r i
MILLING
FOR
NON
MfLLlNG
IlJUJNG t\lNING FNi E P
RSO
N
PACKJNG
V
PRODU T
FPS
V
PRO U T
PELL
SILO
PF LETIlJ
OFFALllfN
~
H MM
RM LL
FINlSJIE
R
W
R
SILO
ADDrn
F E E D E ~ V
II ~ ~ ~ I '
MILLIN
G
PRO ES
S
AMPEN
IN
7 ; :J
I ~ M ~ ~ ~ J ~
G
B ~ : h ~ \ ~ r t f
f VYY fr
U ~ ~ : : : ~ G
MILLING
PRO SS
SEP R TO
T
INDENTED
YLIN ER
SEPARATO
R
I
R W
WHEAT
BIN
Gambar
Proses Produksi Tepung Terigu
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
58/146
Di bawah ini adalah uraian tugas dari manajer dan bagian divisi lainnya.
Operation Division
Divisi ini merupakan bagian yang bertanggung jawab atas operasi
penylmpanan gandum di
Silo proces milling
dan
packing
bagian ini dibagi
menjadi dua Departement yaitu:
Milling Department
bertanggung jawab atas kelancaran proses
produksi sesuai Rencana dan Target Produksi RTP .
b Flour Silo dan ulk Packing Department
bertanggung jawab atas
penyimpanan tepung sementara sebelum di kelnas, dalam
Silo
khusus
tepung terigu dan pengemasan dalam bentuk karung maupun curah.
Quality and Product Planning and Development Division
Divisi ini bertanggung jawab untuk pengendalian kualitas dan pengawasan
terhadap produk-produk yang diproduksi. Selain itu
ju
oagian yang
mengeluarkan penetapan kualitas dari semua produk-produk Bogasari Flour Mills.
3 Departement Teknik
Divisi ini bertanggung jawab dalam masalall teknik pada proses produksi,
dan departemen ini terdiri dari:
Power Station
bertanggungjawab terhadap hal-hal yang berhubUllgan
dengan kelistrikan pabrik mengenai 1ingkat
k l ~ k u t n
atau tegangan
listrik, agar proses produksi berjalan dengan lancar.
b
Electrical
bertanggung jawab menjamin kelangsUllgan keIja dengan
kondisi yang baik dan mempersiapakan semua peralatanlistrik jika
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
59/146
Flour Department
Divisi ini merupakan departemen yang bertugas mulai dari pembongkaran
gandum di Dermaga sampai pada penyimpanan produk yang sudah dikemas.
Departemen ini terdiri dari:
a
Shipping bertanggung jawab membol1gkar gandum dari Kapal
ul1tuk
disimpan dalam
Silo
menurut
jel1is
jumlah, kondisi sirkulasi, dan
posisi bahan baku baik dalam Silo pellet maupun Silo gandum.
b aking School dan Quality Control bertlmggtmg jawab untuk
memberikan ketrampilan kepada masyarakat tentang pembuatal1 roti
dari tepung terigu dan bertanggung jawab dalam pengawasan mutu
produk.
5
Personalia Department
Divisi ini merupakan departemen yang bertahggung jawab dalam hal
sumber daya manusia, departemen il1i terdiri dari:
a
Personalia bertanggung jawab
l mh l
peneatatankehadirlln,gaji,
dan rekruitment katyawan.
b
Canteen and Cleaning bertanggung jaWab alas tersediariya makanari
dan minuman pekerja dan tamu serta bertanggllng jawab terhadap
keberhasilan kantor.
Dengan pembagian departemel1 dalanl tugas dan aktivitas pernbentukal1
8unlber Daya Manusia 8DM diperlukal1 perubahan yang lebih baik. Kemajuan
organisasi didukung berdasarkan pengetahuan yarlg dinliliki tenaga kelja, dengan
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
60/146
kata lain pemahaman-pemahaman dalam bekeIja periu ditegaskan disetiap
organisasi atau departemen perusahaan secara luas.
Sumber daya manusia merupakan sumbangan y.mg sangat penting bagi
Organisasi yang dibentuk perusahaan dan akan lebih berkembang apabila
dorong oleh perubahan normatif dan prilaku padfl manusia itu sendiri, sehingga
menjadikan pencapaian tujuan yang tepat pada sasanm dan target produksi
Render, 2001 :230 .
4.4
eten g kerj n
Produksi tepung terigu PT.ISM Bogasari Flour Mills berlangsung secara
terus-menerus seIama 24 Jam. Jam kerja bagi operator produksi, teknisi, dan
miller dibagi dalam tiga shift, yang setiap shiftnya bekeIja selama delapanjam.
Pernbagianjam kerja per shift sebagai berikut.
Shift I : Pukul 08.00 - 16.00 WIB
Shift 2 : Pukul 16.00 - 24.00 WIB
Shift 3 : Puku124.00 - 08.00 WlB
Bagi kaIyawan staf kantor dan non karyawan Jam kerja dilftur hari Senin
sampai dengan Jumat yang dimulai pada pukul 08.00 - 17.00 WIB dengan satu
JaIn istirahat . Total keseluruhan jumlah tenaga kelja yang digunakan saat ini
5000 orang dengan pendidikan SMU, SI, dan S2 terdiri dari 900 tenaga kerja
bagian
ill
produksi, 180 tenaga kerja bagian pengemasan, 180 tenaga kelja
bagian
Wheat Silo
daIl 3740 bagian
Public Relation
dan y,mg lainnya. Sedangkan
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
61/146
upah tenaga keJja selama satu bulan sesuai Upah Minimum Propinsi UMP rata
rata
Rp 875.000,00/ bulan.
Seluruh karyawan PT.ISM Bogasari Flour Mills menjadi organisasi
pekerja yang terdaftar di Departemen Tenaga Kerja No.286/ DD/ DPHKI 74 pacta
tanggal 30 Juni 1980 di bawah sektor RTMM Rokok, Tembakau, Makanan,
Minuman yang telah ditandatangani pada tanggal 9 Oktober 1993 dan terdaftar di
Departemen Tenaga KeJja Il1/ pdf/
KKB/
9 pada tanggal 4 Nopember 1993.
4.5 Saranlll n
Prasllrana
PT.ISM Bogasari Flour Mills mempunyai beberapa fasilitas penunjang
yang dapat digunakan untuk Produksi, Distribusi, dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia seperti.
Mill yang berjumlah 5 buah untuk daerah Jakarta dan 8 buah Mill untuk
daerah Surabaya, yang berfimgsi untuk mengolah gandum menjadi tepung
terigu, pasta, dan produk samping.
2. Dermaga, yaitu tempat bersandarnya kapal ketika membawa biji gandum
dari maneanegara
sertH pemindahan gandum ke
Silo
Baking School yaitll sarana lIntuk pendidikan yang e r t l ~ j u n
menyelenggarakan kursus-kursus gratis kepada pihak Usaha Kecil
Menengah UKM serta anggota masyarakat.
4 Milling Training Center yaitll sebagai lempal perpllstakaan bllkll-bukll
mengenai produksi tepung terigu serta pe1atihan bagi karyawan.
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
62/146
5
Laboratorium, yaitu tempat melakukan penelilian terhadap biji gandum,
tepung terigu, dan produk samping untuk melihat mutu prodllk serta
meneliti pengembangan produk lain.
6 Gudang Tepung Terigll, berfungsi lIntuk menymlpan lepung terigu dan
produk samping yang sudah dikemas dengan kapasitas
1 3
juta kantung.
Gudang gandllm, sebagai penyimpan biji gandum dari Kapal.
Fasilitas yang dimiliki ditangani langsung oleh masing-masing departemen
gllna meningkatkan
k e ~ j
sama yang baik dan kedisiplinan dalam bekelja.
Pemeliharaan fasilitas merupakan tanggllng jawab tenaga kerja sebagai penggllna
dari pemanfaatan fasilitas. Apabila terjadi .kendala pada pekeljaan dan fasilitas
yang digunakan tidak dapat difungsikan oIeh tenaga kerja tersebut maka dapat
menghambat kelancaran dalam bekeIja. Pengetahuan mengenm penggunaan
fasilitas perlu dimiliki oleh setiap tenaga kerja.
Menurut Smith dalam Render, 2001:232 spesialisasi tenaga k e ~ j
bermanfaat bagi organisasi
u
mengurangl waktu yang terbuang,
pengembangan ketrampilan dan cara cepat dalam menyelesaikan pekerjaan.
Dengan kata lain pemanfaatan fasilitas dapat digunakan sesuai keahlian dari setiap
p e k e ~ j n
4 6 Visi Misi dan Kebijalmn
Dalam mencapai tujuan suatu organisasi, yang dapat meningkatkan kinerja
jangka panjang, Bogasari menetapkan Visi, Misi, dan Kebijakan perusahaan. Visi,
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
63/146
yang dikedepankan oleh perusahaan yaitu menjadi Industri pangan berbasis
produkpertanian dan s terkait yang bertara dunia .
Misi Bogasari terdiri dari tigapoint, yaitu
1
merancang dan melaksanakan
program-program pelatihan dan pengembangan yang dapat menghasilkan SDM
yang handa .
2
memproduksi, mendistribusi, menjual baban pangan, dan pakan
berbasis pertanian yang bernilai tambah, guna meningkatkan kesejahteraan dan
kemakmuran pelanggan, mitra usaha, masyarakat, karyawan, dan para pemegang
saham. 3) menciptakan suatu Kebudayaan Belajar mulai dari tingkat operator
hingga manajemen puncak, serta mendukung pengembangan dan pemeliharaan
sistem dan budaya
di
Bogasari.
Kebijakan yang ditetapkan oleh manajemen merupakan limgkah untuk
pencapaian perencanaan produksi yaitu:
I. Mengembangkan dan menerapkan konsep
Total Quality Management
TQM).
2 Mengurangi tingkat kesalahan atau kerusakan disaat bekerja dan
mengubah hari esok untuk lebih baik dari hari ini.
3. Membangun sikap kerja diseluruh jajaran karyawan untuk senantiasa
menc8ri metode perbaikan di setiap proses kerja.
Melalui pendekatan kebijakan, maka secara konsisten dapat menghasilkan
produk yang bermutu dan senantiasa berupaya memperkeeil penyimpangan pada
semua produk serta menyediakan pelayanan terbaik untuk semua pelanggan.
Kebijakan yang dibuat diberlakukan bagi setiap tenaga kerja, sehingga tidak
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
64/146
kerj:;t
sesuai prosedur perusahaan seperti produk yang memenulli standar kualitas,
prilaku yang baik, dan berdisiplin dalam bekerja.
Visi, Misi dan Kebijakan merupakan bagian dari perencanaan strategi,
sebagaimalla dinyatakan Hariadi 2003:11 , bahwa visi dan
misiperusahaan
sebagai alat memotivasi dan membangun komitmell karyawan untuk ll1enjalahkan
setiap rencana perusahaan, sedangkan kebijakan sebagai petulljuk dalam
menjalank[ill strategi.
4.7 Aktivitas
Produksi
4.7.1 Jenis
lat
Proses
Prodnksi
I. Worm/ Screw Conveyor
Merupakan alat transfer produk secara horizontal dellgan menggunakan
Blade Screw sebagai alat pemindah produk. Kapasitas transfer bisa mencapai 50
Ton/ Jam dengan putaran poros yang digerakan oleh motor antara 60 rpm sampai
130 rpm.
2: Chain Conveyor
Merupakan alat transfer produk secara horizontal
clengml
menggunakan
Chain rantai sebagai alat pemindah produk. Kapasitas t r n ~ f e r cukup besar
sampai 200 Toni Jmn dengan jarak sekitar 30 m sampai
m. kecepatan rantai
dalam memutar produk 0,5
m
detik sampai 1,0
m
detik.
Belt Conveyor
Merupakan alat transfer produk secara horizontal dengan memakai Belt
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
65/146
Sistem Blowing Pneumatic Conveying
MelUpakan alat yang digunakan untuk meniup atau bisa disebut tekanan
positt yang bersifat mendorong produk. Prinsip kerja alat ini yaitu produk
masuk ke pipa melalui Airlock, kemudian bereampur dengan udara yang ditiupkan
oleh Blower menuju Cyclone dan kemudian dipisahkan dari udara, sehingga
produk akan jatuh ke
Airlock
menuju outlet produk, dan mengalir ke
Filter
untuk
penyaringan.
5 Bucket Elevator
Alat untuk mentransfer produk seeara vertikal dengan menggunakan
mangkok-mangkok Bucket) sebagai alat pemindah produk. Mangkok tersebut
terpasang pada Belt yang berputar pada arah vertikal. Kapasitas transfer bisa
meneapai 1000 Ton/ Jam dengan keeepatan
1 8
meter/ detik sampai 3,5 meter/
detik.
6 Separator
Separator merupakan pembersih gandum yang pnnSlp ke janya
berdasarkan perbedaan ukuran. Cara kerja Separator adalah gandum diayak untuk
memisahkan
impurities
yang kasar. Umumnya
Separator
mempunyai dua lapisan
yaitu lapisan ayakan kasar coarse sieve) yang memisahkan offal berukuran lebih
besar dari gandum terIetak dibagian atas, biasanya berbentuk oval dengan ukuran
25 mm 4 - 4,5 mm dan Lapisan ayakan halus sand sieve) yang memisahkan
offal berukuran kecil dari gandum terletak dibagian bawah, berbentuk segitiga
dengan ukuran 2,5 mm - 3 mm.
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
66/146
Flow Regulator
Flow Regulator adalah alat yang berf.mgsi mengatur dan mengukur
kajJasitas aliran gandum secara berat selain itn juga mempakan alat pencanlpur
dna beberapa macam gandum sesuai
grist
yang akan digiling atau di
conditioning.
8 Magnetic Separator
Magnetic Separator mempakan mesin pembersih gandum yang bekeIja
memakai prinsip sifat magnet. Juga berfungsi sebagai pelindung bagi mesin-mesin
yang lain karena dapat mengantisipasi magnet terbawa dalsm proses produksi dan
memsak mesin.
9
Scourer
Scourer berfungsi untuk membersihkan gandum
dm i
kotoran yang masih
menempel pada permukaan gandum dengan cara menggosok/ memoles
scouring
gandum pada pe rmukaan ayakan.
1 Dampener
Mesin ini berfungsi untnk mencampurkan aIr ke dalam gandum
Dampener
terdiri atas seperangkat alat pemberi air yaitu
Magnetic Valve untl.lk
membuka dan menutup kran air
Control Valve
untuk mengatur jumlah air dan
Flow Meter
untuk mengukur junllah air yang dikeluarkan.
Plansifier
Plansifier berfungsi sebagai pemisah produk berdasal kan granulasi dengaIl
prinsip keIja pengayak menyaring dan memisaI1kan produk
daI i
mesin
penggilinglill yang terdiri atas beberapa tingkat proses. Setiap mesin
Plansifier
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
67/146
masing terdiri atas 24 - 28 tingkat ayakan untuk setiap hasil dari proses
penggilingan.
2 Purifier
Purifier berfungsi sebagai pembersih dan pemisah bran dari semolina dan
middling sehingga dihasilkan ekstraksi teplmg maksimal dengan kadar abu
rendah. Prinsip kerja alat ini adalah
semolina
akan terpisah dengan adanya efek
getaran, aspirasi udara, dan bergeraknya produk sepanjang ayakan, terhisap dan
terpisfllmya produk berdasarkan berat jenis.
3 Bran Finisher
Bran Finisher berfungsi untuk memisahkan bran dad sisa-sisa endosperm
yang masih melekat dan memperbanyak tepung yang dihasilkan.
4.7.2
Penanganan Gandum
Produksi dimulai dari gandum yang dikirim dari mancanegara, dengan
menggunakan Kapal pengangkut gandum yang terdiri dari tiga Kapal Kapal 2,4,
dan 5). Setiap Kapabya terdapat lima Palka dengan kapasitas total
30.000
50.000 Ton. Penanganan gandum meliputi: Penyedotan Penyimpanan, dan
Pengiriman.
Penyedotan
Penyedotan dilakukan menggunakan mesin
Neuro
dengan alat bantu
transportasi yaitu Belt Conveyor horizontal , Bucket Elevator vertikal , dan
Chain Conveyor, selanjutnya disimpan kedalam dua Silo yaitu Silo A dan B
Gambar 7 Silo A dengan jumlah
60
Silo dengan berkapasitas 2.800 Toni Silo
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
68/146
dan
o
B berjumlah 80
Silo
dengan kapasitas 2.700
Toni Silo. Silo
tersebut
berbentuk
Cyilinder
yang diatasnya terdapat
Slide Gate
yang dapat membuka dan
menutup secara otomatis berikut pengaturan kapasitas gandum ke dalam Silo.
Penyimpanan
Gandum yang diterima dari kapal masih dalam keadaan kotor tercampur
dengall banyak
insect
serallgga ,
impurities
material , daulli batallg gandum,
batu, dan pasir. Sebagai pengaman agar kualitas gandum tetap terjaga maka proses
penyimpanan dilakukan sebagai berikut.
a Pumigasi yaitu, ciengan cara pemberian gas pada bahan-bahan hasil
pertal1ian yang di timbun dalam gudang Silo lllltuk membunuh hamal
kuman.
b Spraying yaitu, w tuk membulluh hama dengan cara menyemprotkan
cairall insektisida pada dinding gudal1g dan bahan yang rusak.
c
Foging
yaitu, pellgasapan dellgal1 menggunakan minyak campural1
yang dimasukan ke dalam tabung kemudian dikeluarkan berbentuk
asap.
3 Pengiriman
Pengiriman gandum dari tempat penyimpanal1
galldwTI
Silo tempat
penggilingal1 gandum Mill sesuai dengan rencana dan target produksi. SebelmTI
dikirim terlebih dalmlu membuka Slide Gate di Silo serta mengatur kapasitas
gal1dum dengal1 melihat Belt Weigher timbangal1 , dan pastikan gal1dum mengalir
dengal1 lancar ke Hopper. Hopper sebagai penamptmg gal dtill yang berkapasitas
-
7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst
69/146
untuk dibersihkan dan selanjutnya
Chain Conveyor
membawa gandum secara
horisontal dan diangkut l elalui
Bucket Elevator
menuju
Mill.
4.7.3
enanganan
Proses Produksi
Penan