ahmad zakariya nim. 108046100025 - institutional...
TRANSCRIPT
PENGARUH PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA TERHADAP
INVESTASI PENDIDIKAN ANAK
(Studi Pada Masyarakat Kelurahan Pakujaya)
Skripsi Ini Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)
Oleh :
AHMAD ZAKARIYA
NIM. 108046100025
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
ABSTRAK
Ahmad Zakariya, NIM 108046100025, PENGARUH INVESTASI TERHADAP
PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA (Studi Pada Masyarakat Kelurahan Paku
Jaya). Program Studi Muamalat, Kosentrasi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan
Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1435/2014+76 halaman+13
lampiran
Skripsi ini meneliti beberapa besar pengetahuan dan ketertarikan Masyarakat dikelurahan
pakujaya terhadap investasi pendidikan anak karena masyarakat kelurahan pakujaya
mempunyai pengaruh penting dalam pembetukan pola pikir anak-anak nya dan orang tua
selalu menjadi panutan bagi anak-anak dan ini juga merupakan salah satu pengembang
pemikir investasi pendidikan anak.
Dalam penelitian sekripsi ini menggunakan dua variabel terikat dan satu variabel bebas,
Perencanaan keuangan dilembaga (X1), Keuangan Internal Keluarga (X2) dan Investasi
Pendidikan Anaka (Y). Penulisan ini menggunakan metode kuantitatif untuk memperoleh data
primer dengan cara memberikan kui sioner kepada responden lalu setelah data diperoleh
diolah menggunakan regresi liniar berganda. Sebagai tambahan untuk memperkuat teori,
penulis juga mengadakan studi kepustakaan dan ini dilakukan dengan menelaah buku-buku,
dokumen-dokumen, rujukan, artikel yang berkaitan dengan penelitian ini.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah Perencanaan keuangan Lembaga dan keuangan
Internal Keluarga berpengaruh terhadap Investasi Pendidikan Anak. Dari 100 orang
responden, sebanyak 85 orang responden memilih jawaban mengetahui strategi investasi di
lembaga keuangan untuk kepentingan investasi pendidikan anak, sebanyak 10 orang
responden memilih jawaban karena investasi dilembaga keuangan sangat aman dan
menguntungkan, sebanyak 5 orang responden memilih jawaban investasi di lembaga
keuangan atau memiliki keuangan internal keluarga sangat mendominasi untuk investasi
pendidikan anak. Jadi, kesimpulannya responden memiliki alasan untuk menciptakan
investasi pendidikan anak untuk kebaikan anak, keluaraga dan berguna untuk bangsa dan
Negara kedepannya nanti, hal ini menunjukkan responden memahami bahwa sistem sistem
atau stretegi perencanaan keuangan untuk keperluan investasi pendidikan anak
Kata Kunci: Pengaruh, Keuangan Keluarga dan Investasi Pendidikan Anak
Pembimbing: Dr.H.Zainul Arifin Yusuf, M.Pd
i
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar starata 1 di Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Jakarta, 6 November 2014
Penulis,
Ahmad zakariya
NIM. 108046100025
ii
KATA PENGANTAR
أن أشهد يعلم مالم اإلنسان علمو المؤمنين قلوب على السكينة أنزل الذى الحمدلاه
بعد نبي ال الذي ورسوله عبده محمدا أن وأشهد له شريك ال وحده هللا إال إله ال
إلى تبعه ومن وصحبه أله وعلى ونبيك عبدك محمد سيدنا على والسالم والصالة
الدين يوم
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelasaikan skripsi
Adapun maksud dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi
syarat guna menyelesaikan Program Studi Strata Satu (S1) pada Fakultas Syariah
Dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis, sehingga
dalam pembuatan skripsi ini tidak sedikit bantuan, petunjuk, saran-saran maupun
arahan dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan kerendahan hati dan rasa
hormat penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :
Ucapan terima kasih ditujukan kepada:
1. Penghormatan serta salam cinta penulis haturkan kepada kedua Orang Tua
Penulis, Ayahanda H.Muchtar S.Ag dan Ibunda Hj.Sadiyah S.Ag yang telah
mendidik dan membesarkan penulis sehingga dapat melanjutkan
pendidikan ke jenjang Starata satu ini, yang tak pernah berhenti untuk
iii
menyemangati penulis untuk menyelesaikan Skripsi ini dan telah menjadi
inspirasi untuk selalu memperbaiki diri dengan akhlak yang baik dan belajar
dari pengalaman yang didapatkan.
2. Dr. H. JM. Muslimin, MA selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. H.Ah.Azharuddin Lathif, M.Ag.,MH selaku Ketua Program Studi Muamalat
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Abdurrauf, MA selaku Sekretaris Program Studi Muamalat Fakultas
Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak Dr. H. Zainul Arifin Yusuf, M.Pd selaku dosen pembimbing yang
telah meluangkan waktunya untuk membaca, mengoreksi, memberikan
referensi serta motivasi Penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.
Semoga Allah SWT senantiasa membalas segala kebaikan Bapak dan Ibu.
6. Kepada Kepala Kantor kelurahan Pakujaya Bapak Haryadi Mahali, S.Sos
dan para setap pegawai kantor kelurahan yang telah membantu penulis
dalam mencari data.
7. Kepada Ketua Pengurus RT/RW Kelurahan Pakujaya yang telah membantu
penulis dalam mencari data.
8. Seluruh dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang banyak memberikan keilmuan dan pembekalan dalam
perkuliahan.
9. Para pegawai perpustakaan umum maupun fakultas dalam pencarian sumber
kepustakaan.
iv
10. Kakak tercinta Efa Nurazizah S.Si, MAPd, Jojon Novandri S.H, MAPol dan
adik tercinta, Siti Rahma Yanti, Dan Wita Tarisa yang selalu mengingatkan
penulis agar cepat menyelesaikan skripsi.
11. Para pengurus Teratai Betawi , Bpk Ir. Adek, Bpk Gordi, Bang Emin, Mas
Dimas, Bang Iday dan Bang Openk. yang selalu mengingatkan penulis agar
cepat menyelesaikan skripsi.
12. Kawan-kawan seperjuangan Teguh Iman Mahadi, Khairuddin M.nur
“bangor”, Syarifuddin, Musadad, Fanny, Aziz, Firman, Sholah, Aray, Kodir,
Fahad, Saltudz, Zaky, Mekka, Bahrul, Mutawali, Istiqomah, Hikmah, Dita,
Aeling, Echa, Nai, Niar, Maria, Farhani, Syafa’ah, Fatimiyah, Maesaroh,
Lely, Rahma, Musyarafah, , Renni, yang telah memberikan dukungan dalam
menyelesaikan skripsi ini dan bersama-sama berjuang menyelesaikan studi
di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
13. Teman-teman alumni Pesantren Modern Daarul Muttaqien yang berada di
ciputat, Bang Aang, Bang Madun, Bang Helmi, Bang Daus, Bang Eriq,
Bang Edi, Teh Imas, The Ilah, Teh Ria, Ka Eka, Devi Putri Isnaini, Ahmad
Istikhori Yahya, Rizalul Ahmad, Dendi Abdul Qudus, Adrian Darmawan,
Ariad Awaluddini, Karen, Rizki, Fikri, Ozi, Budi, Sulfi, Zuyin dan seluruh
temen-temen yang tergabung dalam keluarga besar INADA Ciptat yang
selalu mengingatkan penulis agar cepat menyelesaikan skripsi, penulis
ucapkan terima kasih yang tiada terhingga.
14. Sahabat – sahabat penulis Yahya Ubaidillah, Ade Hermawan, Suprapto
Wibowo, Ahmad Baihaqi, Ahmad Suhaefi, dan Iskandar Zul. yang selalu
v
memberikan semangat dari awal penulis kuliah hingga kuliah selesai,
penulis ucapkan terima kasih yang tiada terhingga.
15. Kawan-kawan dari Black Coffee Galery (BCG), Ojay, Qnoy, Rupi, Adrian,
Bayu, penulis ucapkan terima kasih yang tiada terhingga.
16. Teman-teman Dar El-Fikr, penulis ucapkan terima kasih yang tiada
terhingga.
17. Teman-teman FKRM Pakujaya dan sekitarnya, penulis ucapkan terima
kasih yang tiada terhingga.
18. Adik-adik kelas penulis, Husnul, Nelis, Rif’ah, Ulul, Tika, Dan Dewi AN
yang selalu mengingatkan penulis agar cepat menyelesaikan skripsi.
19. Serta semua pihak yang tidak penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan
terima kasih yang tiada terhingga.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab
itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk penelitian lanjutan
di masa mendatang. Akhir kata, tak ada kata yang dapat diungkapkan selain Lafaz
Hamdalah.
Jakarta, 6 November 2014
Penulis,
Ahmad Zakariya
NIM. 108046100025
DAFTAR ISI
ABSTRAK ....................................................................................................... i
LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................. ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 01
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 01
B. Identifikasi Masalah ............................................................... 03
C. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah ...................... 04
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................. 05
E. Kerangka Konsep ................................................................... 06
F. Sistematika Penulisan ............................................................ 07
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................... 11
A. Perencanaan keuangan ........................................................... 11
1. Pengertian. ........................................................................ 11
2. Tujuan Perencanaan Keuangan ........................................ 12
3. Hal-hal Yang Mempengaruhi Perencanaan Keuangan .... 13
4. Tahapan Proses Perencanaan Keuangan .......................... 13
5. Fungsi Perncanaan Keuangan .......................................... 16
B. Pendapatan dan Pendidikan.................................................... 17
1. Pendapatan. ...................................................................... 17
2. Pendidikan. ....................................................................... 18
C. Investasi.................................................................................. 21
1. Pengertian. ........................................................................ 21
2. Fungsi Investasi ............................................................... 23
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Investasi...... 23
D. Review Studi Terdahulu. ........................................................ 23
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 26
A. Pendekatan ............................................................................. 26
B. Lokasi ..................................................................................... 26
C. Jenis penelitian ....................................................................... 26
D. Kriteria dan Sumber Data....................................................... 27
1) Data Primer ...................................................................... 27
2) Data Sekunder .................................................................. 27
E. Populasi dan Sampel .............................................................. 27
1) Populasi ............................................................................ 27
2) Sampel .............................................................................. 28
F. Variabel Penelitian ................................................................. 29
G. Teknik Analisa Data ............................................................... 31
1. Uji Asumsi Klasik ............................................................ 31
2. Analisis Regresi Linier Berganda .................................... 33
H. Hipotesa.................................................................................. 35
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................. 36
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ...................................... 36
B. Hasil Penjelasan Responde .................................................... 38
1. Pengaruh perencanaan keuangan kepada lembaga
Variabel X1 ...................................................................... 42
2. Keuangan Internal keluarga Variabel X2 ......................... 48
3. Investasi Pendidikan Anak Variabel Y ............................ 53
C. Pembahasan ............................................................................ 57
1. Uji Asumsi Klasik ............................................................ 57
2. Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................... 60
3. Analisis Regresi Linier Berganda .................................... 60
BAB V PENUTUP ..................................................................................... 67
A. Kesimpulan ............................................................................ 67
B. Saran ....................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………...69
LAMPIRAN…………………………………………………………………...72
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berawal dari sangat banyak dan beragamnya kebutuhan setiap keluarga
kebutuhan anggota yang dimilikinya. Oleh karna itu setiap kebutuhan tersebut
harus diatur agar tidak terjadi pemborosan keuangan keluarga. Perenmcanaan
keuangan sejak dini wajib dilakukan oleh setiap keluarga. Ini berlaku untuk
pasangan muda maupun pasangan yang sudah menikah lebih dari 20 tahun.
Membuat rencana yang baik akan membantu untuk menggunakan dana secara
bijak sesuai tingkat keperluannya.
Perencanaan keuangan adalah disiplin menejemen kekayaan yang berlaku
dengan kebutuhan unik dan keperihatinan individu masing-masing.1secara
sederhana perencanaan keuangan didefinisikan sebagai suatu proses untuk
pencapaian tujuan hidup melalui pengaturan keuangan yang sesuai.2
Definisi lain tentang perencanaan keuangan adalah sebuah proses untuk
mencapai tujuan hidup melalui pengatruran keuangan yang sesuai. Perencanaan
keuangan juga dapat diartikan sebagai suatu proses dalam merencanakan
keuangan pribadi untk memberikan solusi perencanaan, pemilihan pengelolaan
keuangan, kekayaan atau investasi agar tujuan keuangan jangka pendek,
1 Agustianto Mingka dan Lutfi Trisandi Rizki, Fiqh perencanaan Keuangan Syariah, (Jakarta:
Muda Mapan Publishing, 2010), h. 13. 2 Agustianto Mingka dan Lutfi Trisandi Rizki, Fiqh perencanaan Keuangan Syariah, h. 1.
2
menengah dan panjang dapat tercapai.3 Perencanaan keuangan juga dapatr
didefinisikan proses perencanaan keuangan untuk mencapai tujuan keuangan
jangka pendek maupun jangka panjang.4
Perencanaan keuangan adalah proses merencanakan keuangan sedini
mungkin untuk mencapai kepuasan ekonomi tertentu dalam hidup.5 Terdapat
alasan, kenapa keluarga membutuhkan perencanaan keuangan:6
Pada dasarnya perencanaan keuangan diperlukan untuk menentukan arah
yang jelas bagi pengelolaan keuangan pribadi atau keluarga kita. Tanpa arah dan
tujuan yang jelas, kita tidak akan bisa mengelola keuangan kita dengan baik.
Tanpa perencanaan keuangan yang baik, kita akan cenderung memboroskan uang
yang kita peroleh dengan susah payah. Tanpa perencanaan, kita akan cenderung
menghabiskan uang yang kita miliki hari ini untuk kebutuhan hari ini. Para
karyawan dengan gaji bulanan cenderung bersikap seperti ini, karena yakin bahwa
bulan depan dia akan memperoleh gaji lagi. Salah satu tujuan umum perencanaan
keuangan adalah supaya di suatu waktu mendatang, kita akan bebas secara
finansial, yakni bahwa kita akan memiliki dana yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan kita.
Konsep perencanaan keuangan pribadi (personal finance), bukan hal baru
dalam manajemen keuangan, akan tetapi masyarakat lebih familiar dengan
corporate finance dibandingkan personal finance. Di indonesia personal finance
3 Adler H. Manurung dan Lutfi T. Rizky. Successful Financial Planner a Complete Guide.
(Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2009), h.1.
4 Safir Senduk, Mengelola Keuangan Keluarga, (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2009), h.3.
5 Sri Khairotun, RFA, Cerdas dan Cerdik Mengelola Uang (Jakarta: Trans Media, 2009), h.5.
6 Safir Senduk, Mengelola Keuangan Keluarga, (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2009),
3
mulai berkembang awal tahun 2000, alasan yang mendasari personal finance di
indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat, diantaranya
1. Perubahan demografi (gaya hidup, perubahan populasi dari segi umur
dan gender)
2. Perpindahan tanggung jawab pensiun dari negara/perusahaan ke
individual
3. Kecenderungan menurunnya ikatan sosial antar anggota keluarga,
seperti dukungan bagi orang tua yang telah jompo dari anaknya
4. Produk keuangan semakin beragam, kompleks dan canggih.
Sebagai contoh suatu keluarga yang pernikhannya baru berusia 1
tahun, jika mereka berencana mulai menabung agar setelah 17 tahun
menabung hasilnya dapat dipakai membiayai kuliah anaknya, diperkirakan
total biaya kuliah sampai wisuda 100 juta, jika bunga bank 4% tahun dapat
dihitung besarnya uang yang harus ditabung tiap akhir tahun adalah
Rp.4.219.765. jika saat anaknya berumur 12 tahun baru menabung, maka
besarnya uang yang harus ditabung tiap tahun Rp.18.462.788.
Contoh tersebut dapat diterapkan untuk perencanaan kebutuhan
hidup yang lain, misalnya merencanakan modal usaha, besarnya nilai
pensiun, investasi,asuransi dan lain lain. Untuk menganalisa apakah
perencanaan keuangan sudah dilakukan keluarga, dapat digunakan beberapa
indikator sepeti konsumsi pola keluarga, pola investasi, pola proteksi.Bila
dalam kehidupan seseorang member proporsi pembiayaan untuk investasi,
4
proteksi, perencanaan hair tua dan distribusi kekayaan maka dapat
diindikasikan perencanaan keuangan keluarga telah dilakukan.
Oleh sebab banyaknya masyarakat yang menginginkan perencanaan
investasi guna memenuhi kebutuhan masa depan keluarganya serta memanfaatkan
dengan cara merencanakan siklus keuangan keluarga. Namun pada kesempatan ini
penulis ingin mengangkat sebuah keadaan permasalahan perencanaan keuangan
keluarga pada masyarakat Kelurahan Pakujaya, Kecamatan Serpong Utara, Kota
Tangerang Selatan. Berdasarkan data yang penulis peroleh terdapat 6.143 kepala
keluarga yang sebagian besar masyarakatnya berpropesi sebagai pegawai swasta
yang berjumlah 2.551 jiwa, petani sebesar 55 jiwa, pedagang sebesar 527 jiwa,
lain-lain/buruh sebesar 201 jiwa, sedangkan yang berpropesi sebagai
PNS/TNI/PORLI sebesar 294 jiwa, dengan populasi yang cukup besar yaitu
sebanyak 12.402 jiwa yang telah wajib memiliki KTP.
Sarana dan prasarana di Kelurahan ini pun sudah memadai. Akses ke
lembaga keuangan pun tidaklah sulit. Terdapat lembaga keuangan seperti
Bank Syariah yang belum lama berdiri di Kelurahan ini, yaitu Bnak Mandiri
Syariah. Namun akses ke lembaga keuangan lainnya masih bias dijangkau
kerena jaraknya sangat berdekatan dan masih dalam lingkup satu kecamatan,
yaitu Serpong Utara., Maka penulis menuangkannya dalam bentuk skripsi
dengan judul “PENGARUH INVESTASI TERHADAP
PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA (Studi Pada Masyarakat
Kelurahan Paku Jaya)”.
5
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka penulis melihat
ada beberapa masalah yang menarik untuk ditekiti, yaitu:
a. Dalam perakteknnya masih banyak masyarakat yang berada di lingkungan
Kelurahan Pakujaya yang bisa di bilang ekonominya tergolong masyarakat
menengah ke atas, namun dalam perencanaan keuangan dalam berkeluarga
masih banyak yang lebih memilih gaya hidup konsumtif, tanpa
memproteksi atas risiko pribadi seperti meninggal terlalu dini, kehilangan
kemampuan, kehilangan asset, kehilangan pekerjaan.
b. Meskipun mereka mengetahui pentingnya berinvestasi, namun pada
umumnya dalam berinvestasi, mereka lebih memilih berinvestasi dengan
cara menukar dan menambah kendaraan yang ada dirumah, dibanding
menyisihkan uang pada lembaga keuangan untuk tambahan memenuhi
kebutuhan dimasa pensiun, dan membeli barang berharga seperti logam
mulia atau menambah aset properti.
C. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis paparkan maka,
penulis membatasi masalah sebagai berikut:
a. Pembahasan hanya dibatasi pada pola hidup masyarakat pada
kebutuhan investasi.
6
b. Bagaimana masyarakat mengatur anggaran rumah tangga untuk
memenuhi kebutuhan investasi, untuk memproteksi atas risiko
pribadi.
c. Bagaimana masyarakat berfikir menukar dan menambah kendaraan
diriumah menjadi bagian dari pola investasi.
d. Apakah ada perbedaan dan persamaan pola investasi antara
masyarakat menengah atas yang tinggal dilingkungan Pakujaya,
baik yang tinggal dipedesaan maupun yang tinggal dikomplek
perumahan.
e. Apakah kendala-kendala masyarakat Kelurahan Pakujaya yang
lebih memilih memilih menukar dan menambah kendaraan
dirumah, menginvestasikan uangnya pada lembaga keuangan,
logam mulia atau aset properti, dari pada menginvestasikan
uangnya pada sector pendidikan anak.
2. Perumusan Masalah
Dari batasan masalah di atas rumusan masalah yang akan penulis
teliti adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana masyarakat mengatur anggaran dalam memenuhi
kebutuhan pokok sekaligus membangun investasi.
b. Bagaimana pengaruh perencanaan keuangan di lembaga dan
keuangan internal keluarga terhadap investasi pendidikan anak..
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian
7
Penelitian ini memiliki tujuan utama sebagai berikut :
a) Mengeksplorasi pola konsumsi keluarga pada masyarakat Kelurahan
Pakujaya.
b) Mengeksplorasi pola investasi pendidikan keluarga pada masyarakat
Kelurahan Pakujaya.
c) Mengekplorasi perencanaan hair tua masyarakat Kelurahan
Pakujaya.
d) Untuk mengetahui sebesarapa besar pengaruh serta hubungan pola
investasi terhadap perencanaan keuangan masyarakat sekitar
Kelurahan Pakujaya.
2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, diantaranya :
a) Untuk memberikan informasi keilmuan produk layanan investasi
pada masyarakat dan penulis khususnya
b) Memberikan sumbangan pemikiran terhadap dunia akademik
sebagai bahan bacaan atau dalam penelitian.
E. Kerangka Konsep
Konsep penelitian ini menitikberatkan kepada pilihan masyarakat terhadap
jenis investasi bagi masyarakat dikelurahan Pakujaya. Konsep tersebut untuk
melihat apa dan bagaimana pilihan masyarakat itu tepat untuk merencanakan
keungan untuk jangka panjang. Sehingga dapat dilihat presentasinya sebelum
melakukan investasi.
Dalam melakukan penelitian ini, ada tahapan-tahapan yang harus dilewati
8
untuk keteraturan dalam penelitian. Langkah pertama adalah melakukan observasi
terhadap masalah yang akan diteliti, kemudian melakukan pembatasan dan
merumuskan masalah penelitian, serta menentukan metode penelitian, tekhnik
pengumpulan data dan analisis data. Penelitian ini menggunakan penelitian
kuantitatif, dengan tekhnik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
dua tekhnik yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui
observasi, dan daftar pertanyaan (kuesioner) Sedangkan data sekunder sebagai
pelengkap dari data primer yang diperoleh dari dokumen – dokumen lainnya yang
berkaitan dengan materi skripsi ini.
Sebelum kuesioner disebar kepada responden, terlebih dahulu dilakukan
uji validitas dan reliabilitas. Pengujian validitas dan reliabilitas dilakukan kepada
10 orang dengan menggunakan seluruh kuesioner atau intrumen penelitian. Suatu
kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada suatu kuesioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Sedangkan
suatu item kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Gambar 1.1
Mulai Penelitian Melakukan Observasi Terhadap
Masalah
Pembatasan dan Perumusan
Masalah
Penentuan Metode Penelitian
Penelitian Kuantitatif
Tekhnik Pengambilan Sampel
dan Pengumpulan Data
Analisa Data dan Uji Hipotesis
9
F. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan para pembaca dalam mengikuti materi yang dibahas,
maka penulis paparkan secara garis besarnya yang terdiri dari tiap – tiap bab
dibawah ini:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai latar belakang penelitian,
identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan masalah , tujuan dan
manfaat penelitian , dan teknik serta sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan mengenai kerangka teori yang digunakan seputar:
pengertian investasi, jenis investasi, hambatan investasi dan faktor
utama yang mempengaruhinya serta proses keputusan seseorang.
Pembahasan dari teori yang diambil dari review terdahulu.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini akan memberikan penjelasan metode penelitian berupa
jenis dan pendekatannya, data dan sumber data, teknik pengumpulan
data, teknik pengolahan dan analisis data,
Interpretasi Output:
Mengambil Kesimpulan dan
Memberikan Saran
Selesai
10
BAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN
Bab ini membahas tentang seberapa besar kecenderungan masyarakat
kelas menengah terhadap pola investasinya, profil responden,
pengetahuan masyarakat terhadap investas. Serta penyertaan struktur
kelembagaan kantor pemerintahan kantor kecamatan serpong utara.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan kesimpulan dan saran yang dapat diambil dari hasil
penelitian sehingga dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan terutama masyaraka yang tinggal di masyarakat
kelurahan paku jaya untuk mengukur kemampuan dalam pengetahuan
serat keinginan akan jasa keuangan investasi oleh instansi atau
perorangan.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Perencanaan keuangan.
1. Pengertian.
Perencanaan keuangan adalah disiplin menejemen kekayaan yang berlaku
dengan kebutuhan unik dan keperihatinan individu masing-masing.1secara
sederhana perencanaan keuangan didefinisikan sebagai suatu proses untuk
pencapaian tujuan hidup melalui pengaturan keuangan yang sesuai.2
Definisi lain tentang perencanaan keuangan adalah sebuah proses untuk
mencapai tujuan hidup melalui pengatruran keuangan yang sesuai. Perencanaan
keuangan juga dapat diartikan sebagai suatu proses dalam merencanakan
keuangan pribadi untk memberikan solusi perencanaan, pemilihan pengelolaan
keuangan, kekayaan atau investasi agar tujuan keuangan jangka pendek,
menengah dan panjang dapat tercapai.3 Perencanaan keuangan juga dapatr
didefinisikan proses perencanaan keuangan untuk mencapai tujuan keuangan
jangka pendek maupun jangka panjang.4
1 Agustianto Mingka dan Lutfi Trisandi Rizki, Fiqh perencanaan Keuangan Syariah, (Jakarta:
Muda Mapan Publishing, 2010), h. 13. 2 Agustianto Mingka dan Lutfi Trisandi Rizki, Fiqh perencanaan Keuangan Syariah, h. 1.
3 Adler H. Manurung dan Lutfi T. Rizky. Successful Financial Planner a Complete Guide.
(Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2009), h.1.
4 Safir Senduk, Mengelola Keuangan Keluarga, (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2009), h.3.
12
Perencanaan keuangan adalah proses merencanakan keuangan sedini
mungkin untuk mencapai kepuasan ekonomi tertentu dalam hidup.5 Terdapat
alasan, kenapa keluarga membutuhkan perencanaan keuangan:6
a. Adanya tujuan keuangan yang ingin dicapai.
b. Tingginya biaya hidup saat ini.
c. Naiknya biaya hidup dari tahun ke tahun.
d. Keadaan ekonomi tidak selalu baik.
e. Fisik manusia tidak selalu baik.
f. Banyaknya alternatif produk keuangan yang ditawarkan.
Dengan demikaian dapat disimpulkan perencanaan keuangan adalah
sebuah proses untuk mengatur keuangan pribadi atau keluarga agar dapat
mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan solusi perencanaan yang terbaik.
2. Tujuan Perencanaan Keuangan
Tujuan hidup terbagi menjadi tiga, yaitu tujuan jangka pendek, jangka
menengah, dan panjang. Tujuan jangka pendek merupakan suatu perencanaan
untuk jangka waktu setahun. Tujuan jangka menengah adalah perencanaan untuk
jangka waktu 2-5 tahun, sedangkan jangka panjang adalah perencanaan untuk
waktu lebih dari 5 tahun, seperti perencanaan dana pensiun atau mempersiapkan
dana pendidikan anak.7
5 Sri Khairotun, RFA, Cerdas dan Cerdik Mengelola Uang (Jakarta: Trans Media, 2009), h.5.
6 Safir Senduk, Mengelola Keuangan Keluarga, (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2009),
7 Adler H. Manurung dan Lutfi T. Rizky. Successful Financial Planner a Complete Guide.
(Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2009), h.7.
13
Penetapan tujuan jangka panjang harus disesuiakan dengan tujuan yang
dicapai pada tahap jangka pendek dan menengah. Penetapan tujuan jangka
pendek adalah dasar untuk memenuhi tujuan jangka panjang.
3. Hal-hal Yang Mempengaruhi Perencanaan Keuangan
Banyak factor yang mempengaruhi pencapaian tujuan keuangan mulai dari
umur, jumlah tanggungan dalam keluarga, sampai pada tingkat suku bunga dan
inflasi. Dua hal utama yang dapat mempengaruhi perencanaan keuangan adalah
factor nilai pribadi dan factor ekonomi.
Faktor Nilai Hidup Pribadi
Pola membelanjakan uang antara seseorang yang masih berumur 20-an
dan orang yang berumur 50-an tentu berbeda. Faktor-faktor pribadi seperti umur,
besar pendapatan, jumlah tanggungan keluarga, dan gaya hidup mempengaruhi
cara seseorang menghabiskan uang dan cara berinvetsi.
Faktor Ekonomi
Kondisi ekonomi yang terus mengalami perubahan juga mempengaruhi
perencanaan keuangan. Pembuatan keputusan keuangan memang sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi, seperti inflasi, pendapatan per kapita, dan
suku bunga.8
4. Tahapan Proses Perencanaan Keuangan
Dalam merencanakan keuangan dalam hidup, sangat perlu meperhatikan
tahapan-tahapan untuk mencapai perencanaan keuangan yang diinginkan, yaitu
dengan melaksanakan kegita-kegiatan yang mendukung perencanaan keuangan.
8 Adler H. Manurung dan Lutfi T. Rizky. Successful Financial Planner a Complete Guide.
(Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2009), h.9.
14
Ada beberapa tahapan yang harus dilalui dalam melakukan perencanaan keuangan
yang efektif, yaitu :9
1) Menentukan situasi keuangan sekarang
Hal pertama yang harus diperhatikan ketika ingin menyusun perencanaan
keuangan adalah harus mengetahui bagaimana kondisi keuangan saat ini, dari
berapa penghasilan poko yang didapat, penghasilan tambahan (bila ada),
bagaimna pengeluarannya apakah sedang membengkak atau sedang banyak yang
tersisa, dan lainnya. Karna dengan mengetahui kondisi keuangan, maka seseorang
akan lebih berfikir untuk biaya yang akan dikeluarkan, yang seharusnya
didahulukan adalah yang prioritas. Sehingga dapat meminimalisi biaya yang
kurang penting dalam kebutuhan rumah tangga.
2) Menentukan Tujuan keuangan Dengan Metode SMART.10
1. Specific (sepesifik), artinya tertentu dan teridentifikasi dengan jelas. Kita
tidak bias membuat tujuan yang kita sendiri tidak memahaminya.
2. Measurable (terukur), artnya tujuan harus terukur, ada batasan-
batasaannya, atau ada cara untuk mengukurnya sehingga bias diketahui
apabila tujuan tersebut tercapai atau tidak tercapai.
3. Attainable (dapat dicapi), artinya tujuan yang kita buat harus bias dicapai
oleh kita sendiri atau keluarga.
4. Realistic (realistis), artinya tujuan harus sesuai dengan kemampuan yang
kita dan keluarga miliki.
9 Adler H. Manurung dan Lutfi T. Rizky. Successful Financial Planner a Complete Guide.
(Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2009), h.27. 10
Agustianto Mingka dan Lutfi Trisandi Rizki, Fiqh perencanaan Keuangan Syariah, (Jakarta: Muda Mapan Publishing, 2010), h.58.
15
5. Time bond (jangka waktu), artinya ada batasan waktu kapan tujuan kita
harus tercapai.
3) Mengidentifikasi Alternatif Cara Mencapai Tujuan
Mengidentifikasi cara yang efektif untuk mencapai tujuan, misalnya
dengan berinvestasi. Termasuk memilih instrument investasi apa yang bias
digunakan sebagai kendaraan investasinya.11
Pada saat ini layanan investasi
suadah sangat beragam, bukan hanya membeli emas saja, tapi banyak lagi seperti
deposito, unit link, dan instrument-instrument keuangan lainnya yang ditawarkan
oleh berbagai lembaga, baik itu lembaga financial maupu non-financial.
Membuat dan mengimplementasikan rencana keuangan.
Dalam perencanaan keuangan yang diperlukan bukan hanya menentukan
tujuan-tujuan keuangan dan cara mencapainya saja, tetapi juga
mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dilakukan untuk
mencapai apa yang sudah direncanakan pada saat membuat rencana keuangan
awal.
4) Mengevaluasi Rencana Keuangan
Mengevaluasi rencana keuangan dalam jangkaa waktu tertentu harus
dilakukan untuk mengontrol jalannya rencana keuangan. Hal ini dilakukan karna
dalam hidup apapun dapat terjadi dan berubah sewaktu-waktu, misalnya saja
terjadi perubahan dalam pendapatan, baik naik ataupun turun, atau nilai investasi
anjlok akibat keadaan ekonomi dan lain sebagainya.dengan mengevaluasi rencana
keuangan secara berkala kita dapat menanggulangi kejadian tersebut dengan baik.
11
Sri Khairotun, RFA, Cerdas dan Cerdik Mengelola Uang (Jakarta: Trans Media, 2009), h.9.
16
5. Fungsi Perncanaan Keuangan
Perencanaan keuangan dapat memberikan fungsi yang baik terhadap
seseorang atau keluarga berupa :12
a. Mendapatkan gambaran apa yang benar-benar diinginkan di dalam ataupu
di luar setiap tahapan kehidupan.
b. Melindungi asset-aset yang dimiliki.
c. Mempergunakan utang secara hati-hati.
d. Melakukan menejemn resiko dan melatih seseorang untuk mengatur resiko
investasi dengan baik.
e. Menentukan asuransi perklindungan dengan tepat baik jiwa, kesehatan,
dan harta kepemilikan.
f. Meningkatkan kekayaan.
g. Mengontrol pengeluaran dan biaya-biaya.
Menurut Joanes Widjayanto seorang financial planner, perencanaan
keuangan sangat diperlukan dalam menentukan arah yang jelas bagi poengelolaan
keuangan peribadi atau keluarga. Tanpa arah dan tujuan yang jelas, kita tidak akan
bias mengelola keuangan kita dengan baik dan tanpa perencanaan keuangan yang
baik, kita akan cenderung memboroskan uang yang kita peroleh dengan susah
payah. Tanpa perencanaan, kita akan cenderung menghabiskan uang yang kita
miliki hari ini untuk kebutuhan hari ini. Salah satu tujuan umum perencanaan
keuangan adalah supaya di masa mendatang, kita akan bebas secara financial,
12
Adler H. Manurung dan Lutfi T. Rizky. Successful Financial Planner a Complete Guide.
(Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2009), h.3.
17
yaitu kita kan memiliki dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhan kita. Karna
itu sebelumnya kita menentukan terlebih dahulu apa tujuan keuangan kita untuk
jangka pendek, menengan atau jangka panjang.tujuan itu juga harus dipikirkan
dari dini bersama keluarga.13
Perencanaan yang dilakukan secara baik dapat
meningkatkan kualitas hidup, dengan cara mengurangi kekhawatiran pada ketidak
pastian masa depan financial seseorang.14
B. Pendapatan dan Pendidikan
1. Pendapatan.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah hasil kerja (usaha dan
sebagainya).15
sedangkan pendapatan dalam kamus manajemen adalah uang yang
diterima oleh perorangan, perusahaan, dan organisasi lain dalam bentuk upah,
gaji, sewa, bunga, komisi, ongkos, dan laba16
Sementara pengertian dalam keluarga, pendapatan hanya terbatas pada
upah (gaji) saja, dan dapat digolongkan ditinjau dari priode waktu penerimaan dan
jumlahnya menjadi dua yaitu:17
Pendapatan (Penghasilan) Tetap.
Pendapatan yang bias diukur priode penerimaannya (rutin) dan jumlah
yang diterimanya. Dalam hal ini gaji honor tetap, tunjangan tetap, dan lain
13
Joanes Widjayanto,”Membangun Kesejahteraan, tujuan perencanaan keuangan” artikel diakses
pada 18 januari 2009 dari http://joaneswidjayanto.blogspot.com/2009/01/tujuan-perencanaan-
keuangan.html. 14
Sri Khairotun, RFA, Cerdas dan Cerdik Mengelola Uang (Jakarta: Trans Media, 2009), h.5 15
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Departemen Pendidikan Nasional. (Jakarta: Balai Pustaka,
2005), h.236 16
BN.Marbun, Kamus Manajemen, h.230. 17
Surono, Anggaran Pendapatan Dan Keluarga, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), h.14.
18
sebagainya yang tergolong sebagai pemasukan tetap. Priode penerimaaannya bias
mingguan, bulanan, maupun tahunan seperti Tunjangan Hari Raya (THR).
Pendapatan (penghasilan) Tidak Tetap.
Pendapatan tidak tetap adalah arus kas masuk tidak tetap dalam setiap
priodenya (tidak rutin) maupun jumlahnya. Dalam hal ini, misalnya komisi,bonus,
honor, yang didapat dari prndapatan tidak tetap dan lain-lain yang tergolong
penasukan tidak tetap lainnya.
Sumber pendapatan menurut Ibnu Sina yang dikutip oleh Abdullah Zaky
Al-Kaaf, berpendapat bahwa hak milk peribadi yang pada umumnya berasal dari
dua jalan, yaitu:18
Harta warisan, yaitu harta yang diterima dari keluarga yang meninggal.
Orang yang beruntung mendapatkan harta warisan tidak perlu bersusah
payah untuk bekerja memperoleh kekayaan karena mereka telah menerima
peninggalan harta dari ibu bapak mereka yang telah meninggalkannya.
Bahkan ada juga yang warisan yang diperoleh dari nenek atau kakeknya.
Harta usaha, yaitu harta yang diperoleh dari bekerja. Jadi mereka harus
bekerja keras untuk memperoleh harta agar dapat hidup.
2. Pendidikan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan diartikan sebagai
proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau sekelompok orang dalam
usaha mendewasakan manusia melalui upaya pembelajaran. Pendidikan pada
18
Abdullah Zaky Al-Kaaf, Ekonomi Dalam Perspektif Islam, (bandung: CV Pustaka Setia, 2002), h.175.
19
dasarnya merupakan usaha pengembangan sumber daya manusia dilakukan secara
sistematis, pragmatis, dan berjenjang agar menghasilkan manusia-manusia yang
berkualitas yang dapat memberikan manfaat dan sekaligus mengangkat harkat dan
martabatnya.19
Pendidikan dapat diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, keperibadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.20
Hakikat pendidikan merupakan usaha mengembangkan keperibadian dan
kemampuan manusia, baik di dalam maupun di luar sekolah. Usaha-usaha tersebut
diselenggarakan dalam berbagai macam bentuk sebagai berikut:21
a. Usaha pendidikan yang diselenggarakan secara sengaja, berencana,
terarah, dan sistematis melalui suatu lembaga disebut pendidikan formal.
b. Usaha pendidikan yang diselenggarakan secara sengaja, akan tetapi tidak
berencana dan tidak sistematis di lingkungan keluarga disebut pendidikan
informal.
c. Usah pendidikan yang diselenggarakan secara sengaja dan berencana
tetapi tidak sistematis di luar lingkungan keluarga dan lembaga pendidikan
formal disebut pendidikan nonformal.
19
Aditya Dwi Purwoko, Pengaruh Pelaksanaan Self Assesment System, Kalitas Pelayanan KPP, dan Tingkat Pendidikan Terhadap Motivasi Wajib Pajak Memenuhi Kewajibann Pajak, (skripsi UIN, Jakata, 2008). 20
Irmayanti Meliono dkk, MPKT Modul I, (Jakarta: Lembaga Penerbitan FEUI, 2007), artikel ini diakses pada tanggal 24 Juni 2011 pukul 02.03 p.m. dari http;//www.id.wikipedia.org. 21
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, ( bandung: Rosda, 1997), h.10.
20
Peningkatan kualitas diri manusia yang dicapai melalui pendidikan
mencakup beberapa aspek yaitu:22
a. Peningkatan kualitas berfikir (kecerdasan, kemampuan analisis,
kreativitas, dan visioner).
b. Peningkatan kualitas moral (ketakwaan, kejujuran, ketabahan, keadilan,
dan tanggung jawab).
c. Peningkjatan kualitas kerja (keterampilan, professional, dan efisien).
d. Peningkatan kualitas hidup (kesejahtraan materi dan rohani, ketentraman
dari terlindungnya martabat dan harga diri).
e. Peningkatan kualitas pengabdian (semangat berprestasi, sadar
pengorbanan, dan kebanggaan terhadap tugas).
Hubungan pendapatan dan pendidikan menurut JJ Rousseau yang dikutip
oleh Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, pendidikan adalah memberi perbekalan yang
tidak ada pada masa anak-anak, akan tetapi kita membutuhkannya di masa
dewasa. Pendidikan dinutuhkan oleh semua manusia untuk melanjutkan
kehidupan di masa yang akan datang. Sedangkan faktor pendidikan, dan
pendapatan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi partisipasi masyarakat
dalam melakukan perekonomian. Karna faktor pendidikan dan pendapatan sangat
berkaitan erat satu dengan yang lainya, dengan pendidikan yang lebih tinggi
seseorang akan menghasilakn pendapatan yang lebih tinggi pula, dibandingkan
22
M. Tholhah Hasan, Islam dan Masalah Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Lantabora Press, 2005 ), h.136.
21
orang yang pendidikannya lebih rendah, akan mendapatkan pendapatan yang lebih
rendah.
Melalui pendapatan pula seseorang dapat melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi, namun ada juga seseorang yang melanjutkan pendidikan
bermodalkan beasiswa, beasiswa pun hanya dapat diperoleh dengan sebuah
prestasi yang berkelanjutan. Dengan kata lain pendidikan dan pendapatan sangat
berkaitan erat satu dengan yang lainnya, maka manusia tidak dapat meninggalkan
salah satu dari keduanya.
Pendidikan merupakan salah satu faktor dalam diri seseorang yang akan
mempengaruhi prilaku. Keterbatasan pengetahuan karena rendahnya pendidkan
berpengaruh terhadap tingkah laku anggota keluarga dalam memilh kebutuhannya
dan dalam membuat keputusan.23
Jadi pendidikan dan pendapatan keluarga
menjadi faktor dalam membuat perencanaan keuangan keluarga.
C. Investasi.
1. Pengertian.
Investasi, yang lazim disebut juga dengan istilah penanaman modal atau
pembentukan modal merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat
pengeluaran agregat. Dengan demikian istilah investasi dapat diartikan sebagai
pengeluaran atau perbelanjaan penanam-penanaman modal atau perusahaan untuk
membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan untuk menambah
23
Arifianto Murih Prasetyo, “Analisis Jender terhadap Strategi Ketahanan Hidup Keluarga Melalui
Manajemen Keuangan Pada Keluarga Nelayan”. (skripsi IPB. 2004), artikel diakses pada 19 Mei
2012 dari http://repository.ipb.ac.id/bitsream/handle/123456789/19154/A04amp2.pdf?sequence=1
22
kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam
perekonomian.
Pertambahan jumlah barang modal ini memungkinkan perekonomian
tersebut menghasikan lebih banyak barang dan jasa di masa yang akan datang.
Adakalanya penanaman modal dilakukan untuk menggantikan barang-barang
modal yang lama yang telah haus dan perlu didepresiasikan Dalam prakteknya,
dalam usaha untuk mencatat nilai penanaman modal yang dilakukan dalam suatu
tahun tertentu, yang digolongkan sebagai investasi (atau pembentukan modal atau
penanaman modal) meliputi pengeluaran/perbelanjaan yang berikut:
a. Pembelian berbagai jenis barang modal, yaitu mesin-mesin dan peralatan
produksi lainnya untuk mendirikan berbagai jenis industri dan perusahaan.
b. Perbelanjaan untuk membangun rumah tempat tinggal, bangunan kantor,
bangunan pabrik dan bangunan-bangunan lainnya.
c. Pertambahan nilai stok barang-barang yang belum terjual, bahan mentah
dan barang yang masih dalam proses produksi pada akhir tahun
penghitungan pendapatan nasional
Jumlah dari ketiga-tiga jenis komponen investasi tersebut dinamakan
investasi bruto, yaitu ia meliputi investasi untuk menambah kemampuan
memproduksi dalam perekonomian dan mengganti barang modal yang sudah
didepresiasikan. Apabila investasi bruto dikurangi oleh nilai apresiasi maka akan
didapat investasi neto.
23
2. Fungsi Investasi
Kurva yang menunjukkan perkaitan di antara tingkat investasi dan tingkat
pendapatan nasional dinamakan fungsi investasi. Bentuk fungsi investasi dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu (i) ia sejajar dengan sumbu datar, atau (ii)
bentuknya naik ke atas ke sebelah kanan (yang berarti makin tinggi pendapatan
nasional, makin tinggi investasi). Fungsi atau kurva investasi yang sejajar dengan
sumbu datar dinamakan investasi otonomi dan fungsi investasi yang semakin
tinggi apabila pendapatan nasional meningkat dinamakan investasi terpengaruh.
Dalam analisis makroekonomi biasanya dimisalkan bahwa investasi perusahaan
bersifat investasi otonomi.
Menurut Joseph Allois Schumpeter investasi otonom (autonomous
investment,) dipengaruhi oleh perkembangan-perkembangan yang terjadi di dalam
jangka panjang seperti :
1. Tingkat keuntungan investasi yang diramalkan akan diperoleh.
2. Tingkat bunga.
3. Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan.
4. Kemajuan teknologi.
5. Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya.
24
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Investasi
1. Kondisi Internal Perusahaan
Kondisi internal adalah faktor-faktor yang berada di bawah kontrol
perusahaan, seperti tingkat efisiensi, kualitas SDM dan teknologi. Sedangkan
faktor non-teknis, seperti kepemilikkan hak dan atau kekuatan monopoli,
kedekatan denga pusat kekuasaan, dan penguasaan jalur informasi.
2. Kondisi Eksternal Perusahaan
Kondisi eksternal yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan
keputusan akan investasi utama adalah perkiraan tentang tingkat produksi dan
pertumbuhan ekonomi domestic maupun internasional.
Biaya Investasi.
Hal yang paling menentukan adalah tingkat bunga pinjaman. Makin tinggi
tingkat bunganya maka biaya investasi makin mahal. Akibatnya minat akan
investasi makin menurun. Namun tidak jarang, walaupun tingkat bunga pinjaman
rendah, minat akan investasi tetap rendah. Hal ini disebabkan biaya total investasi
masih tinggi dan faktor yang mempengaruhi adalah masalah kelembagaan.
D. Review Studi Terdahulu.
a. Penelitian Terdahulu
Sebelum membuat skripsi ini, penulis melakukan perbandingan pada
penelitian sebelumnya guna mendukung materi dalam penelitian ini.Terdapat
beberapa penelitian yang menyangkut tema tentang investasi yang telah dilakukan
oelh peneliti sebelumnya. Yaitu oleh:
25
1. Rahmawati Dian Pratiwi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (sekeripsi tahun
2012) bertemakan mengenai “Tingkat Kesdaran Masyarkat Dalam
Prencanaan Keuangan Keluarga Perspektif Ekonomi Islam”. Membahas
pada tingkat kesadaran masyarakat perencannaan keuangan guna mengatur
segala pengeluaran dan pemasukan uang dengan menempatkan dana pada
pos-pos yang telah dipilah-pilah berdasarkan kebutuhan dan juga
pengeluaran diprioritaskan untuk kebutuhan primer terlebih dahulu.24
2. Sifa Fauziah, ”Pengaruh Pendapatan Keluarga Dan Pendidikan Perempuan
Terhadap Perencanaan Keuangan Keluarga”. Membahas mengenai
pengaruh pendidikan seorang ibu terhadap perencanaan keuangan
keluarga.25
Dari beberapa kajian pustaka terdahulu yang penulis amati, dapat ditarik
perbandingan bahwa skripsi tersebut diatas berbeda dengan yang penulis angkat.
Sebab skripsi yang penulis angkat menitikberatkan pada pola investasi yang
banyak diperlukan oleh masyarakat. Serta pola hidup setelah melakukan investasi
yang menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Berdasarkan penelitian tersebut,
penulis secara khusus belum ada yang membahas tentang “PENGARUH
PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA TERHADAP PENDIDIKAN
ANAK”
24
Rahmawati Dian Pratiwi, “Tingkat Kesdaran Masyarkat Dalam Prencanaan Keuangan Keluarga
Perspektif Ekonomi Islam“(Skripsi S1 Fakultas dan Hukum, Universtas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta,2010), h 14
25
Sifa Fauziah, Pengaruh Pendapatan Keluarga Dan Pendidikan Perempuan Terhadap
Perencanaan Keuangan Keluarga”, “(Skripsi S1 Fakultas dan Hukum, Universtas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012),h 14
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan
Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian
survey dengan pendekatan analisis data kuantitatif, yaitu menggambarkan
dengan menganalisis Pengaruh Perencanaan Keuangan keluarga Terhadap
Investasi Pendidikan Anak di kelurahan Pakujaya. Penelitian survey yang
dimaksud merujuk pada pengertian sebagaimana yang dikemukakan oleh
Arikunto, imformasi yang diperoleh dari penelitian survey dapat dikumpulkan
dari seluruh populasi dan dapat pula hanya sebagian saja dari populasi.
Survey yang dilakukan kepada semua populasi dinamakan penelitian survey
populasi atau penelitian senseus, sedangkan jika pengumpulan data hanya
dilakukan pada sebagian dri populasi disebut sebagian survey sampel.1
B. Lokasi
Lokasi penelitian yang penulis pilih berada di wilayah Kota
Tangerang Selatan, tepatnya di Kelurahan Pakujaya.
C. Jenis penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuntitatif atau survei
yaitu penelitian yang menggunakan kuisioner sebagai instrumen
penelitian.2 Penelitian ini akan meneliti tentang data kajian yang
1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Praktek, Jakarta, Rineka Cipta, 1998, h. 245. 2 Bambang Presetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi,
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), Ed, 1, h. 49
27
bersifat numerik/angka yang nantinya akan menghasilkan interpretasi
data.
D. Kriteria dan Sumber Data
1) Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari
para responden, melalui penyebaran angket, yaitu teknik
pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daptar
pertanyaan-pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden.3 Dalam
hal ini respondennya adalah para orangtua.
2) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber
kedua atau sumber sekunder dari data yang dibutuhkan. Data
tersebut didapatkan dengan cara mempelajari buku, dokument,
majalah, dan internet yang dapat mendukung penelitian yang
berhubungan dengan maslah penelitian serta untuk melengkapi
data yang dibutuhkan.
E. Populasi dan Sampel
1) Populasi
Populasi merupakan objek yang menunjukan keadaan dan jumlah objek
penelitian secara keseluruhan yang memiliki karakteristik tertentu.4 Objek
penelitian yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warga di
3 Soehartono Irawan, Metode Penelitian Sosial, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2004, h. 65.
4 Muhamad Teguh, Metodologi Penelitian Ekonomi: Teori dan Aplikasi, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2005), h.125
28
Kelurahan Pakujaya.
Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti secara terperinci.
Sampel dalam penelitian ini adalah kepala keluarga di Kelurahan Pakujaya yang
populasinya 18338 jiwa.5
Adapun mengenai teknik penarikan sampel, penulis memilih teknik
convenience sampling, yang berarti unit sampel yang ditarik mudah dihubungi,
tidak menyusahkan, mudah mengukurnya, dan bersifat kooperatif.6 Adapun untuk
menentukan ukuran sampel dari populasi yang ada, penulis menggunakan rumus
slovin.7 Yaitu sebagai berikut:
Dimana:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = persen ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang
masih dapat ditolelir atau diinginkan.
Dari data yang penulis peroleh bahwa populasi pada Kelurahan Pakujaya terdapat
18338 orang. Dengan demikian dapat dihitung ukuran sampelnya sebagai berikut:
Dibulatkan menjadi 100 responden.
5 Laporan bulanan umum kelurahan Pakujaya bulan Juni
6 Ibid., h. 158
7 Husein umar, Riset pemasaran dan Prilaku Konsumen, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
2000), h. 146
29
2) Sampel
Sampel adalah satu teknik atau cara mengambil sampel
yang represetative dari populasi. Selanjutnya jumlah sampel yang
digunakan dalam penelitian adalah sebanyak 100 responden.
F. Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan objek pengamatan fenomena yang
diteliti.8 Adapun yang dijadikan variabel dalam penelitian ini adalah:
1) Variabel bebas (X) adalah variabel setimulus atau yang
mempengaruhi variabel lain.9 Dalam penelitian ini yang menjadi
variabel bebas adalah variabel perencannan keuangan dilembaga
(X1) dan variabel keuangan internal keluarga (X2).
2) Variabel terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini
variabel terikat adalah investasi pendidikan anak.
8 Ibnu Hajar, Dasar-dasar Penelitian Kuantitatif dalam Penelitian, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2003), cet, 1, h. 156 9 Ety, Rochaety, dkk, Metode Penelitian Bisnis: Dengan aplikasi SPSS, ed, 1, (Jakarta Mitra
Kencana Media, 2007)
Perencanaan
keuangan
dilembaga X1
Keuangan
Internal
KeluargaX2
Investasi Pendidikan
Anak
Y
30
X1 : Perencanaan Keuangan Dilembaga
a. Produk Lembaga keuangan
b. Manfaat Lembaga Keuangan
c. Lembaga Membantu Perencanaan Keuangan
X2 : Keuangan Internal Keluarga
a. Penting Perencanaan Keuangan dalam Kehidupan
b. Menabung dan mendepositokan uang Berpengaruh
terhadap kebutuhan lain
c. Harapan Menabuang dan mendepositokan
Y : Investasi Pendidikan Anak
1. Kognitif
a. Pendidikan anak merupakan bagian dari
perencanaan investasi
2. Konatif
a. Investasi pada lembaga keuangan, mempengaruhi
kebutuhan dan pendidikan sekolah anak
b. Dengan investasi kebutuhan pendidikan anak
terpenuhi.
31
G. Teknik Analisa Data
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel pengganggu atau rasidual memiliki
distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik
menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara
mendeteksi apakah rasidual berdistribusi normal atau tidak
yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.
Cara mengetahui bahwa data yang diambil terdistribusi normal
salah satunya dengan menggunakan teknik Kolmogorov-
Smirnov. Kurva nilai rasidual terstandarisasi dikatakan
menyebar dengan normal apabila nilai Kolmogorov-Smirnov.
Kurva Z ≤ Z tabel atau nilai asymp. Sig (2-tailed) > α pada
tabel uji Kolmogorov-Smirnov.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara variabel independen sama dengan nol.10
Uji multikolinearitas pada suatu model dapat dilihat dari nilai
VIF (Varlance Inflation Factor) tidak lebih dari 10 dan nilai
10 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS (Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro, 2006), h. 110
32
tolerance semakin rendah. Sehingga model dapat dikatakan
terbebas dari multikolinearitas.
c. Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidak samaan varian dari pesidual pada
suatu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik
adalah tidak terjadi Heteroskedastisitas.
Salah satu untuk melihat adanya masalah Heteroskedastisitas
adalah dengan melihat grafik plot dengan nilai preddiksi
variabel terikan dengan residualnya. Cara menganalisisnya
adalah sebagai berikut:
a. Dengan melihat apakah titik pola tertentu yang teratur
seperti gelombang, melebar kemudian menyempit, jika
terjadi maka mengindikasikan terdapat Heteroskedastisitas.
b. Jika tidak terdapat pola tertentu yang jelas, serta titik-titik
menyebar diatas dan dibawah angka 10 pada sumbu Y
maka mengindikasikan tidak terjadi Heteroskedastisitas.
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan
metode analisis regresi berganda. Regresi linier berganda (multiple
Inter regresion) bertujuan menghitung besarnya pengaruh dua atau
lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikat dan
33
memprediksi variabel terikat dengan menggunakan atau lebih
variabel bebas.11
Perumusan umum dari regresi linear berganda adalah:
Y=a+b1x1.........bnxn
Dimana:
Y = Investasi Pendidikan Anak
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi
X1 = Perencanaan Keuangan Lembaga
X2 = Variabel Keuangan Internal Keluarga
a. Koefisien Determinasi (R2)
Uji Koefisien Determinasi berguna untuk mengukur
seberapa jauh kemampuan variabel bebas dalam merangkai
variabel terikat, yaitu mengetahui seberapa besar kemampuan
variabel indevenden (perencanaan keuangan lembaga,
keuangan internal keluarga) menjelaskan variabel dependen
(investasi pendidikan anak). Namun untuk regresi linear
berganda sebaiknya menggunakan R square yang telah
disesuaikan atau tertulis Adjusted R square, karena telah
disesuaikan dengan jumlah variabel indevenden yang
digunakan dalam penelitian.12
11 Ety Rochaety, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis Aplikasi: dengan Aplikasi SPSS, (Jakarta: Mitra
Wacana Media, 2007), 1, h. 138 12 Bhuono Agung Nugroho, Op. Cit, h. 51
34
b. Uji Parsial (t)
Uji parsial bertujuan mengetahui besarnya pengaruh masing-
masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel
dependen.
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh secara parsial variabel
independen (perencanaan keuangan lembaga dan keuangan internal
keluarga) terhadap variabel dependen (investasi pendidikan anak).
H. Hipotesa
a. Hipotesis Pertama
H01 : Perencanaan keluarga tidak berpengaruh nyata terhadap
investasi pendidikan anak
Ha1 : Perencanaan keuangan lembaga berpengaruh nyata terhadap
investasi pendidikan anak
b. Hipotesis Kedua
H02 : Keuangan internal keluarga tidak berpengaruh nyata terhadap
investasi pendidikan anak
Ha2 : Keuangan internal keluarga berpengaruh nyata terhadap
investasi pendidikan anak
c. Uji Simultan (F)
Uji setatistik F digunakan untuk mencari apakah semua variabel
independen yang digunakan dalam model regresi secara bersama-sama
35
berpengaruh terhadap variabel dependen.13
Untuk menguji apakah model
regresi tersebut sudah benar dan layak maka dilakukan pengujian
hubungan secara bersama-sama antara variabel perencanaan keuangan
lembaga (X1) dan variabel keuangan internal keluarga (X2) terhadap
investasi pendidikan anak. Untuk menentukan pengaruh secara simultan
maka dibuat hipotesis sebagai berikut :
a. Hipotesis Ketiga
H03 : Perencanaan keuangan lembaga dan keuangan internal
keluarga tidak berpengaruh secara simultan terhadap investasi pendidikan
anak
Ha3 : Perencanaan keuangan lembaga dan keuangan internal
keluarga berpengaruh secara simultan investasi pendidikan anak.
13
Duwi Priyanto, Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS, (Yogyakarta: Mediakom,
2011) h. 67.
36
BAB IV
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian
Sampel pada skripsi ini berjumlah 100 responden. Responden merupakan kepala
ruamh tangga dan ibu rumah tangga yang berdomisli di Kelurahan Pakujaya, Kecamatan
Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan. Berdasarkan data yang penulis peroleh terdapat
6.143 kepala keluarga yang sebagian besar masyarakatnya berpropesi sebagai pegawai swasta
yang berjumlah 2.551 jiwa, petani sebesar 55 jiwa, pedagang sebesar 527 jiwa, lain-
lain/buruh sebesar 201 jiwa, sedangkan yang berpropesi sebagai PNS/TNI/PORLI sebesar
294 jiwa, dengan populasi yang cukup besar yaitu sebanyak 12.402 jiwa yang telah wajib
memiliki KTP.
Sarana dan prasarana di Kelurahan ini pun sudah memadai. Akses ke lembaga
keuangan pun tidaklah sulit. Terdapat lembaga keuangan seperti Bank Syariah yang belum
lama berdiri di Kelurahan ini, yaitu Bnak Mandiri Syariah. Namun akses ke lembaga
keuangan lainnya masih bias dijangkau kerena jaraknya sangat berdekatan dan masih dalam
lingkup satu kecamatan, yaitu Serpong Utara.
1. Karakteristik Profil Responden
Karakterististik responden menjelaskan gambaran dari hasil penelitian yang didapat
melalui angket/kuesioner yang penulis sajikan dalam bentuk yang dinyatakan dalam
prosentase. Dari 100 responden yang memberikan jawaban atas pertyanyaan diketahui
perbedaan karakteristik antar responden satu dengan yang lain. Perbedaan ini meliputi jenis
kelamin, agama, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan pendapatan perbulan, perencanaan
keuangan, serta produk investasi yang digunakan dalam perencanaan keuangan keluarga.
37
Responden berdasarkan jenis kelamin
Jenis kelamin jumlah %
Pria 76 76%
Wanita 24 24%
Total 100 100%
Responden berdasrkan agama
Agama Jumlah %
Islam 87 87%
Keristen 9 9%
Hindu 2 2%
Budha 2 2%
Tidak beragama
Total 100 100%
Responden berdasrkan usia
Usia Jumlah %
20 – 30 tahun 55 55%
30 – 40 tahun 40 40%
40 – 45 tahun 4 4%
45 – 50 tahun 1 1%
Total 100 100%
Responden berdasrkan Pendidikan terakhir
Pendidikan Jumlah %
SD 14 14%
SMP/MTS/Paket B 16 16%
SMA/MA/SMK/Paket C 27 27%
S1 42 42%
Total 100 100%
Responden berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan jumlah %
Pengajar 3 3%
Pegawai Negeri Sipil 17 17%
Pengusaha 27 27%
Kariawan swasta 53 53%
Total 100 100%
38
Responden berdasarkan Tingkat pendapatan/bulan
Pendapatan Jumlah %
Rp < 1.000.000 – Rp2.000.000 2 2%
Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000 22 22%
Rp 3.000.000 – Rp 4.000.000 35 35%
Rp 4.000.000 – Rp 5.000.000 41 41%
Rp > 5.000.000 3 3%
Total 100 100%
B. Hasil Penjelasan Responde
Berikut ini adalah beberapa hasil penyebaran kuisioner tentang pengaruh
perencanaan keuangan terhadap investasi pendidikan anak.
1. Pengaruh perencanaan keuangan kepada lembaga Variabel X1
Gambar 1.1.1
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan Gambar 1.1.1 menerangkan bahwa dari 100 responden dari pertanyaan
mengetahui produk yang ada pada lembaga keuangan, 9 orang responden atau setara dengan
9% mengatakan cukup mengetahui, 41 orang responden atau setara dengan 41% mengatakan
mengetahui dan 50 orang responden atau setara dengan 50% mengatakan sangat mengetahui
artinya dari pertanyaan responden mengetahui produk yang ada pada lembaga keuangan
sangat mempengaruhi terhadap investasi pendidikan anak.
9
41 50
Cukup mengetahui Mengetahui Sangat mengetahui
Mengetahui produk yang ada pada lembaga keuangan
Series1
39
Gambar 1.1.2
Sumber : Data primer yang diolah
Dari Gambar 1.1.2 menerangkan mengetahui manfaat apa yang ada dalm lembaga
keuangan, 10 responden atau setara dengan 10% mengatakan cukup mengetahui, 41
responden atau setara dengan 41% mengatakan mengetahui dan 49 responden atau setara
dengan 49% mengatakan sangat mengetahui dari penjelasan responden dengan pertanyaan
mengetahui manfaat apa yang ada pada lembaga keuangan mereka sangat mengetahuinya
artinya pengetahuan manfaat lembaga sangat mempengaruhi kebutuhan investasi pendidikan
anak
Gambar 1.1.3
Sumber : Data primer yang diolah
Cukupmengetahui
Mengetahui Sangatmengetagui
10
41 49
Mengetahui manfaat apa yang ada pada lembaga keuangan
Series1
Cukupmengerti
Mengerti Sangatmengerti
2 45 53
Mengerti jika ada lembaga keuangan yang memeperkenalkan produk melalui media televisi
dan surat kabar
Series1
40
Dari gambar 1.1.3 menerangkan Mengerti jika ada lembaga keuangan yang
memeperkenalkan produk melalui media televisi dan surat kabar, 2 oranga responden atau
setara dengan 2% mengatakan cukup mengetahui, 45 orang responden atau setara dengan
45% mengatakan mengerti dan 53 responden atau setara dengan 53%. Artinya bahwa
mengertinya responden dengan imformasi lembaga keuangan melalui televise atau surat
kabar sangat mempengaruhi investasi pendidikan anak, karena dari sumber imformasi yang
responden sudah mengerti tidak perlu mempertimbangkan nya lagi untuk pengaturan atau
tujuan untuk kebutuhan investasi pendidikan anak.
Gambar 1.1.4
Sumber : Data primer yang diolah
Dari gambar 1.1.4 menerangkan produk yang ditawarkan oleh lembaga keuangan bisa
membantu dalam perencanaan keuangan, 7 orang responden atau setara dengan 7%
mengatakan tidak membantu, 59 orang responden atau setara denagan 59% mengatakan
cukup membantu, 33 orang responden atau setara dengan 33% mengatakan membatu dan 1
orang reasponden atau setara dengan dengan 1% mengatakan sangat membantu dan dapat
disimpulkan bahwa produk yang ditawarkan oleh lembaga keuangan bisa membantu dalm
perencanaan keuangan. Artinya produk yang ditawarkan lembaga keuangan sangat
mempengaruhi investasi pendidikan anak-anak responden di kelurahan pakujaya.
Tidakmembantu
Cukupmembantu
Membantu Sangatmembantu
7
59 33
1
Produk yang ditawarkan oleh lembaga keuangan bisa membantu dalm perencanaan keuangan
Series1
41
Gambar 1.1.5
Sumber : Data primer yang diolah
Dari gambar 1.1.5 menerangkan produk yang ditawarkan lembaga keuangan, yang bisa
membantu perencanaan keuangan, 6 orang responden atau setara dengan 6% mengatakan
produk lembaga keuangan yang yang bisa membatu perencanaan keuangan yaitu asuransi, 50
orang responden atau setara dengan 50% mengatakan bahwa produk yang ditawarkan
lembaga keuangan tabungan dan depositu yng bisa membantu perencanaan keuangan, 44
orang responden atau setara dengan 44% mengatakan produk yang ditawarkan lembaga
keuangan tabungan haji dan umroh, Artinya semua produk yang ditawarkan lembaga
keuangan sangat membatu perencanaan keuangan responden dan dapat disimpulkan bahwa
prodak yang ditawarkan lembga keuangan sangan mempengaruhi investasi pendidikan anak
di msyarakat paku jaya.
Penjelasan pengaruh perencanaan keuangan lembaga kepada investasi pendidikan
anak ialah sangat mempengaruhi dari 100 responden yang di ajukan pertanyaan dengan
bentuk kuisioner jawaban responden terhadap partanyaan-pertanyaan tentang pengaruh
perencanaan keuangan lembaga sangat mendukung dari jawaban- jawaban responden artinya
6
50 44
Produk yang ditawarkan lembaga keuangan, yang bisa membantu perencanaan keuangan
Series1
42
secara perencanaan keuangan lembaga sangat mempengaruhi investasi pendidikan anak di
masyarakat kelurahan paku jaya.
2. Keuangan Internal keluarga Variabel X2
Gambar 2.2.1
Sumber : Data primer yang diolah
Dari gambar 2.2.1 menerangkan sepberapa penting perencanaan keuangan dalam
kehidupan anda, 10 orang responden atau setara dengan 10% mengatakan cukup penting, 33
orang reponden atau setara dengan 33% mengatakan sangat penting dan 57 orang responden
atau setara dengan 57% mengatakan penting. Artinya dapat di simpulkan perencanaan
keuangan keluarga sangat mempengaruhi kebutuhan innvestasi pendidikan anak di
masyarakat kelurahan paku jaya.
Gambar 2.2.2
Sumber : Data primer yang diolah
Cukup penting
10%
Penting 57%
Sangat penting
33%
Seberapa penting perencanaan keuangan dalm kehidupan anda
3%
42% 55%
Apakah anda puas dengan pelayanan produk yang ditawarkan oleh lembaga keuangan
Cukup puas Puas Sangat puas
43
Dari gambar 2.2.2 menerangkan apakah anda puas dengan pelayanan produk yang
ditawarkan oleh lembaga keuangan, 3 orang responden atau setara dengan 3% mengatakat
puas, 42 orang responden atau setara dengan 42% mengatakan cukup puas dan 55 orang
responden atau setara dengan 55 % mengatakan sangat puas. Artinya dapat disimpulka bahwa
bahwa responden sangat puas dengan produk yang ditawarkan oleh lembaga keuangan untuk
kepentingan keuangan internar keluarga dan sekaligus mempengaruhi investasi pendidikan
anak di masyarakat kelurahan paku jaya.
Gambar 2.2.3
Sumber : Data primer yang diolah
Dari gambar 2.2.3 menerangkan mengerti cara menabung dan mendepositokan uang
pada lembaga keuangan, 4 orang responden atau setara dengan 4% mengatakan tidak
mengerti, 13 orang responden atau setara dengan 13% mengatakan cukup mengerti, 19 orang
responden atau setara dengan 19% mengatakan mengerti dan 64 orang responden atau setara
dengan 64% mengatakan sangat mengerti. Artinya responden lebibih banyak mengerti
menabung dan mendepositokan ungannya kepada lembaga keuangan dan dapat disimpulkan
dari dapat mengarti menabung dan mendepositokan uang sangat mempengaruhi investasi
pendidikan anak dilihar dari dalm mengatur keamanan dan keuntungan untuk keperluan
investasi pendidikan anak di masyarakat kelurahan paku jaya.
4%
13%
64%
19%
83%
Apakah anda mengerti cara menabung dan mendepositokan uang anda pada lembaga
keuangan
Tidak mengerti Cukup mengarti
Mengerti Sangat mengerti
44
Gambar 2.2.4
Sumber : Data primer yang diolah
Dari gambar 2.2.4 menerangkan menabung dan mendepositokan uang pada lembaga
keuangan, berpengaruh terhadap kebutuhan yang lain, 15 orang responden atau setara dengan
15% mengatakan cukup berpengaruh, 29 orang responden atau setara dengan 29%
mengatakan sangat berpengaruh dan 56 orang responden atau setara dengan 56% mengatakan
berpengaruh. Artinya bahwa menabung dan mendepositokan uang sangat berpengaruh
terhadap kebutuhan lain dan dapat disimpulkan pada saat menabung dan mendepositokan
uang kelembaga mempengaruhi investasi pendidikan anak di masyarakat kelurahan paku
jaya.
Gambar 2.2.5
Sumber : Data primer yang diolah
Dari gambar 2.2.5 menerangkan tujuan lain apa yang diharapkan dari uang tabungan
dan deposito, 3 orang responden atau setara dengan 3% mengatakan bayar arisan, 24 orang
Cukup berpengaru
h 15%
Berpengaruh
56%
Sangat berpengaru
h 29%
dengan menabung dan mendepositokan uang pada lembaga keuangan, berpengeruh terhadap
kebutuhan yang lain
3%
24%
73%
Tujuan lain apakah yang anda harapkan dari uang tabungan dan deposito anda
Bayar arisan Bayar tagihan listrik Bayar pendidikan anak
45
responden atau setara dengan 24% mengatakan bayar tagihan listrik dan 73 orang responden
atau setara dengan 73% mengatakan bayar pendidikan anak. Artinya bahwa dari jawaban
responden lebih banyak menyatakan untuk keperluan pendidikan anak dan dapat disimpulkan
lebih berpengaruh untuk investasi pendidikan anak di masyarakat kelurahan paku jaya.
Gambar 2.2.6
Sumber : Data primer yang diolah
Dari gambar 2.2.6 menerangkan seberapa paham memahami produk lembaga
keuangan, 11 orang responden atau setara dengan 11% mengatakan cukup paham, 38 orang
responden atau setara dengan 38% mengatakan sangat pahan dan 51 orang responden atau
setara dengan 51% mengatakan paham. Artinya bahwa para responden sangat pahan dengan
produk lembaga keuangan dapat disimpulkan keuangan internal keluarga cukup memadai
dengan pahamnya dalm mengenal produk lembagakeuangan dan dengan memahaminya
sangat berpengaruh untuk investasi pendidikan anak dan kebutuhan lainnya.
Cukup paham
11%
Paham 51%
Sangat Paham
38%
Seberapa paham anda memahami produk pada lembaga keuangan
46
Gambar 2.2.7
Sumber : Data primer yang diolah
Dari gambar 2.2.7 menerangkan jenis asuransi yang dipilih menjadi bagian
perencanaan keuangan keluarga, 5 orang responden atau setara dengan 5% mengatakan untuk
kendaraan, 37 orang responden atau setara dengan 37% mengatakan untuk pendidikan dan 58
orang responden atau setara dengan 58% mengatakan untuk kesehatan. Artinya bahwa jenis
asuransi berpengaruh untuk keuangan internalkeluarga untuk mempengaruhi investasi
pendidikan anak dan dapat disimpulkan menggunakan asuransi sangat mempengaruhi
investasi pendidikan anak di masyarakat keluran paku jaya.
Gambar 2.2.8
Sumber : Data primer yang diolah
Dari gambar 2.2.8 menerangkan jika asuransi yang anda punya ternyata tidak bisa
memberikan manfaat sesuai harapan, 1 orang responden atau setara dengan 1% mengatakan
siap, 45 orang responden atau setara dengan 45% mengatakan sangat siap dan 54 orang
Kendaraan 5%
Kesehatan 58%
Pendidikan 37%
Jenis asuransi apa yang anda pilih untuk menjadi bagian dari perencanaan keuangan anda
1%
54%
45%
jika asuransi yang anda punya ternyata tidak bisa memberikan manfaat sesuai harapan
Cukup siap Siap Sangat siap
47
responden atau setara dengan 54% mengatakan cukup siap. Artinya bahwa para responden
sangat siap apabila jenis asuransi yang mereka punya apabila tidak bisa memberikan manfaat
terhadap keperluan keuangan internal keluarga dan dapat disimpulkan bahwa jenis asuransi
yang dimilikinya sangat mempengaruhi untuk investasi pendidikan anak, dikarnakan asuransi
yang mereka miliki tidak jadi masalah apabila tidak sesuai harapan.
Penjelasan keuangan internal keluarga terhadap investasi pendidikan anak ialah
sangan mempengaruhi karena keuangan internal keluarga untuk memenuhi kebutuhan
investasi pendidikan anak dan bukan hanya semata-mata untuk keperluan yang lain saja,
artinya cara pengaturan keuangan keluarga masyarakat kelurahan paku jaya terhada investasi
pendidikan anak sangat baik bisa diliat tidak takut dan sangat siap dalam menghadapi resiko
untuk semuanya dan itu dilakukan demi investasi pendidikan anak-anak nya.
3. Investasi Pendidikan Anak Variabel Y
Variabel Y
Gambar 3.3.1
Sumber : Data primer yang diolah
Dari gambar 3.3.1 menerangkan seberapa paham anda memahami produk investasi
lembaga keuangan, 1 orang responden atau setar dengan 1% mengatakan tidak paham, 6
orang responden atau setara dengan 6% mengatakn cukup paham, 46 orang responden atau
setara dengan 46% mengatakan paham dan 47 orang responden atau setara dengan 47%
Tidak paham
Cukup paham
Paham
Sangat paham
1
6
46
47
Seberapa paham anda memahami produk investasi pada lembaga keuangan
Series1
48
mengatakan sangat paham. Artinya para responden di kelurahan paku jya sangat memahami
produk investasi pada lembaga keuangan dan dapat disimpulkan bahwa ketika mereka
memahami produk investasi dilembaga keuangan mereka tidak ragu lagi untuk mengunakan
produk investasi semua itu mereka lakukan untuk keperluan investasi pendidikan anak.
Gambar 3.3.2
Sumber : Data primer yang diolah
Dari gambar 3.3.2 menerangkan seberapa siapkah anda untuk melakukan investasi
pendidikananak pada lembaga keuangan, 7 orang responden atau setara dengan 7%
mengatakan cukup siap, 67 orangan responden atau setara dengan 67% mengatakan siap dan
26 orang responden atau setara dengan 26% mengatakan sangat siap. Artinya seluruh
responden sangat siap untuk melakukan investasi untuk keperluan investasi pendidikan anak-
anaknya.
Gambar 3.3.3
Sumber : Data primer yang diolah
7
67
26
Cukup siap Siap Sangat siap
Seberapa siapkah anda untuk melakukan investasi pada lembaga keuangan
Series1
Cukuppenting
Penting Sangatpenting
6
45 49
Seberapa penting investasi dalam perencanaan keuangan anda
Series1
49
Dari gambar 3.3.3 menerangkan seberapa penting investasi dalam perencanaan
keuangan anda, 6 orang responden atau setara dengan 6% mengatakan cukup penting, 45
orang responden atau setara dengan 45% mengatakan penting dan 49 orang responden atau
setara dengan 49% mengatakan sangat penting. Artinya responden menjelaskan investasi
sangat penting terlebih yang namanya investasi pendidikan anak begitu penting bagi mereka
karena investasi pendidikan anak lebih baik untuk kehidupan merekan dan anak-anaknya,
karena demi kelangsungan hidup yang baik untuk kedepannya dan sejatra dalam menjalankan
kekeluargaan yang berpendidikan.
Gambar 3.3.4
Sumber : Data primer yang diolah
Dari gambar 3.3.4 menerangkan berinvestasi keuangan non bank semua kebutuhan investasi
terpenuhi, 41 orang responden atau setara dengan 41% mengatakan tidak terpenuhi, 10 orang
responden atau setara dengan 10% mengatakan cukup terpenuhi, 38 orang responden atau
setara dengan 38% mengatakan terpenuhi dan 11 orang responden atau setara dengan 11%
mengatakan sangat terpenuhi. Artinya dari pernyataan seluruh responden mejelaskan imbang
antara terpenuhi dantidak terpenuhi maka bisa disimpulkan bahwa investasi di nonbank bisa
memenuhi kebutuhan yang lain dan investasi pendidikan anak di masyarakat keluran paku
jaya.
Tidakterpenuhi
Cukupterpenuhi
Terpenuhi Sangatterpenuhi
41
10
38
11
berinvestasi di lembaga keuangan non Bank, semua kebtuhan investasi terpenuhi
Series1
50
Gambar 3.3.5
Sumber : Data primer yang diolah
Daari gambar 3.3.5 menerangkan banyak nya investasi pada lembaga
keuangan mempengaruhi dana pendidikan sekolah anak anda, 5 orang responden atau setara
dengan 5% mengatakan cukup berpengaruh, 54 orang responden atau setara dengan 54%
mengatakan berpengaruh dan 41 orang responden atau setara dengan 41% mengatakan sangat
berpengaruh. Artinya dari pernyataan seluruh responden berinvestasi sangat memengaruhi
investasi pendidikan anak dapat disimpulkan menurut masyarakat kelurahan paku jya
investasi dilembaga keuangan sangat membantu investasi pendidikan anak.
Gambar 3.3.6
Sumber : Data primer yang diolah
Cukupberpengaruh
Berpengaruh sangatberpengaruh
5 54 41
Apakah dengan banyaknya investasi anda pada lembaga keuangan, mempengaruhi kebutuhan
dana pendidikan sekolah anak anda
Series1
20%
4%
57%
19%
pengaruh apa yang sering terjadi anak anda saat di sekolah, yang diakibatkan oleh banyaknya produk
investasi anda pada lembaga keuangan
Tidak berprestasi Kurang bergaul
Mengurangi uang jajan Nakal disekolah
51
Dari gambar 3.3.6 menerangkan pengaruh apa yng sering terjadi pada anak anda saat
di sekolah yang diakibatkan banyaknya produk investasi pada lembaga keuangan, 19 orang
responden atau setara dengan 19% mengatakan nakal disekolah, 20 orang responden atau
setara dengan 20% mengatakan tidak berprestasi, 4 orang responden atau setara dengan 4%
mengatakan kurang begaul dan 57 orang responden atau setara dengan 57% mengatakan
mengurangi uang jajan. Artinya dari pernyataan yang negative ini menjelaskan untuk berhati-
hati dalam berinvestasi agar kita dapat keberkahaannya, apabila kita berinvestasi dengan
lembaga yang mengelola uang kita dan uang kita tidak jelas untuk digunakan usaha-usaha
apa maka janganlah ber investasi karena ditakutkan mengakitbatkan kemudorotan untuk
investasi pendidikan anak-anak kita maka ber investasilah yang baik dan jelas alur uang kita
digunakan untuk apa, apabila ungan investasi kita digunakan untuk usaha yang jelas dan yang
halal maka kita akan mendapatkan kebaikan dalam berinvestasi pendidikan anak-anak kita
nanti.
C. Pembahasan
1. Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis dari penelitian ini, terlebih dahulu
dilakukan pengujian asumsi klasik untuk memastikan bahwa alat penguji regresi
linear berganda dapat digunakan atau tidak. Apabila uji asumsi klasik telah terpenuhi
maka alat penguji regresi linear berganda dapat digunakan.
a. Uji Normalitas
Untuk mengetahui penelitian ini berdistribusi normal atau mendekati normal
bisa dilakukan dengan menggunakan scatter plot yaitu dengan melihat penyebaran
data pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data menyebar disektiar garis diagonal dan
52
mengikuti arah garis diagonal, menunjukkan distribusi normal maka regresi
memenuhi asumsi normalitas.1
Gambar 4.1.1
Sumber :Data primer yang diolah
Berdasarkan gambar 4.1.1 Normal P-P plot of regression di atas dapat disimpulkan
bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Jadi dapat
disimpulkan bahwa data menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi ini
memenuhi asumsi normalitas dan dapat dilanjutkan ke uji selanjutnya
b. Uji Multikolinearitas
Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas maka dilakukan dengan
melihat hasil output uji SPSS dalam tabel coefficients dan melihat VIF (Variance
Inflation Factor). Apabila nilai factor value lebih tinggi daripada 10 maka dapat
disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas. 2Jika nilai VIF <10, maka tidak terdapat
multikolinearitas. Jika nilai VIF > 10 maka diduga mempunyai persoalan
multikolinearitas.
1 Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, (Jakarta: PT. elex Media Koputindo, 2000), h.214 2 Ibid, hal.206
53
Tabel 4.1.1
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 17.303 3.400 5.089 .000
PKL -.111 .167 -.069 -.665 .508 .945 1.058
KIK .097 .088 .114 1.099 .275 .945 1.058
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data primer yang diolah
Dari tabel 4.1.1 diperoleh bahwa nilai VIF untuk variabel Perencanaan
keuangan lembaga sebesar 1.058 maka VIF 1.058 < 10 dan variabel Keuangan
internal keluarga juga didapatkan sebesar 1.058 maka VIF 1.058 < 10 sehingga
persamaan regresi ini terbebas dari asumsi multikolinearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika
variance dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas
54
Gambar 4.2.1
Sumber: Data primer yang diolah
Dari Hasil gambar 4.2.1 terlihat bahwa titik-titik menyebar diatas dan di
bawah pada angka 0 sumbu Y serta tidak membentuk pola. Jadi dapat diambil dari
gambar diatas bahwa persamaan regresi terbebas dari asumsi heteroskedastisitas.
2. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Pengujian Validitas
Uji validitas bertujuan untuk melihat ketepatan instrumen pengukuran
penelitian. Variabel adalah ukuran yang sebenarnya apa yang akan diukur,
yaitu ketepatan dan kecermatan tes dalam menjalankan fungsi
pengukurannya.3 Pengujian ini untuk mengetahui kebenaran instrumen
penelitian agar dapat memberikan imformasi yang akurat tentang hal yang
diukur. Uji validitas dilakukan dengan cara melihat korelasi skor butir
pertanyaan dengan total sekor variabel. Jadi validitas ingin mengukur
apakag pertanyaan dalam kuisioner/instrumen penelitian yang dibuat
3 Eti Rochaety, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis : Dengan Aplikasi SPSS (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2007), h.
57
55
sudah betul-betul dapat mengukur apa yang hendak diukur,. Dengan kata
lain, jika sebuah kuisioner penelitian sudah di nyatakan valid berarti
kuisioner mampu mengolah data yang tepat dari yang hendak diteliti.
Validitas suatu butir pertanyaan dapat dilihat dari hasi output SPSS versi
16.0 pada tabel Correlation, jika butir pertanyaan itu valid terdapat tanda
(*) pada hasil peason Correlation.
Tabel 1.1.1.A
Uji Validitas Perencanaan Keuangan Lembaga
Butir5 Butir6 Butir7 Butir8 Butir9
SkortotalX
1
Butir5 Pearson Correlation 1 .256* -.169 -.063 -.118 .466
**
Sig. (2-tailed) .010 .093 .530 .241 .000
N 100 100 100 100 100 100
Butir6 Pearson Correlation .256* 1 -.053 .077 -.274
** .513
**
Sig. (2-tailed) .010 .600 .444 .006 .000
N 100 100 100 100 100 100
Butir7 Pearson Correlation -.169 -.053 1 .208* .019 .398
**
Sig. (2-tailed) .093 .600 .038 .849 .000
N 100 100 100 100 100 100
Butir8 Pearson Correlation -.063 .077 .208* 1 -.018 .536
**
Sig. (2-tailed) .530 .444 .038 .860 .000
N 100 100 100 100 100 100
Butir9 Pearson Correlation -.118 -.274** .019 -.018 1 .254
*
Sig. (2-tailed) .241 .006 .849 .860 .011
N 100 100 100 100 100 100
SkortotalX
1
Pearson Correlation .466** .513
** .398
** .536
** .254
* 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .011
N 100 100 100 100 100 100
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-
tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-
tailed).
56
Sumber: Data primer yang diolah
Nilai tabel pada taraf signifikansi 5% (0,5) sebesar 0,1946. Pada lampiran uji
Validitas untuk pertanyaan variabel perencanaan keuangan lembaga dinyatakan valid
karena lebih dari 0,1946.
Tabel 1.1.2.B
Uji Validitas Keuangan Internal Keluarga
Butir10
Butir
11
Butir
12
Butir
13
Butir
14
Butir
15
Butir
16
Butir
17
Butir
18
SkorTotal
X2
Butir10 Pearson Correlation 1 .148 .152 .070 .111
.310
** .020 .076 .059 .464
**
Sig. (2-tailed) .143 .131 .490 .273 .002 .844 .451 .558 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Butir11 Pearson Correlation .148 1
-
.181 .048
-
.077 .021
-
.001 .107 .004 .226
*
Sig. (2-tailed) .143 .072 .638 .443 .838 .991 .289 .967 .024
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Butir12 Pearson Correlation .152
-
.181 1 .006 .073 .039
-
.100
-
.060
-
.143 .233
*
Sig. (2-tailed) .131 .072 .951 .473 .701 .324 .550 .155 .020
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Butir13 Pearson Correlation .070 .048 .006 1
.224
*
.332
**
.722
**
.370
**
-
.005 .683
**
Sig. (2-tailed) .490 .638 .951 .025 .001 .000 .000 .962 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Butir14 Pearson Correlation .111
-
.077 .073
.224
*
1 .167 .235
*
.311
**
.223
*
.576**
Sig. (2-tailed) .273 .443 .473 .025 .098 .018 .002 .026 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Butir15 Pearson Correlation .310
** .021 .039
.332
** .167 1
.271
**
.089 .194 .557**
Sig. (2-tailed) .002 .838 .701 .001 .098 .006 .380 .053 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
57
Butir16 Pearson Correlation .020
-
.001
-
.100
.722
**
.235
*
.271
**
1 .147 .124 .598**
Sig. (2-tailed) .844 .991 .324 .000 .018 .006 .144 .221 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Butir17 Pearson Correlation .076 .107
-
.060
.370
**
.311
**
.089 .147 1 -
.037 .479
**
Sig. (2-tailed) .451 .289 .550 .000 .002 .380 .144 .714 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Butir18 Pearson Correlation .059 .004
-
.143
-
.005
.223
*
.194 .124 -
.037 1 .305
**
Sig. (2-tailed) .558 .967 .155 .962 .026 .053 .221 .714 .002
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
SkorTota
lX2
Pearson Correlation .464
**
.226
*
.233
*
.683
**
.576
**
.557
**
.598
**
.479
**
.305
**
1
Sig. (2-tailed) .000 .024 .020 .000 .000 .000 .000 .000 .002
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level
(2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level
(2-tailed).
Sumber: Data Primer yang diolah
Nilai tabel pada lampiran uji validitas untuk pertanyaan variabel keuangan internal
keluarga sebanyak 9 pertanyaan dinyatakan valid karena lebih dari 0,1946.
Tabel 1.1.3.C
Uji Validitas Investasi Pendidikan Anak
Butir19 Butir20 Butir21 Butir25 Butir26 Butir27
SkorTotal
Y
Butir19 Pearson Correlation 1 .074 .006 .107 .160 .106 .476**
Sig. (2-tailed) .465 .954 .287 .111 .293 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
Butir20 Pearson Correlation .074 1 -.005 .007 .069 -.042 .274**
Sig. (2-tailed) .465 .959 .948 .493 .677 .006
N 100 100 100 100 100 100 100
58
Butir21 Pearson Correlation .006 -.005 1 .164 .044 .046 .415**
Sig. (2-tailed) .954 .959 .103 .665 .648 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
Butir25 Pearson Correlation .107 .007 .164 1 -.029 .165 .574**
Sig. (2-tailed) .287 .948 .103 .772 .101 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
Butir26 Pearson Correlation .160 .069 .044 -.029 1 -.035 .348**
Sig. (2-tailed) .111 .493 .665 .772 .727 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
Butir27 Pearson Correlation .106 -.042 .046 .165 -.035 1 .560**
Sig. (2-tailed) .293 .677 .648 .101 .727 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
SkorTotal
Y
Pearson Correlation .476** .274
** .415
** .574
** .348
** .560
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .006 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-
tailed).
Sumber: Data Primer yang diolah
Hasil tabel pada taraf signifikasi 5% (0,05) sebesar 0,1946 pada lampiran uji
validitas untuk pertanyaan variabel investasi pendidikan anak sebanyak 6 pertanyaan
dinyatakan valid karena lebih dari 0,1946.
b. Pengujian Reliabilitas
Realibilitas artinya adalah tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran.
Pengukuran yang memilki reabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang mampu
memberikan hasil terukur yang terpercaya (reliabel).4
Uji reabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi suatu alat
pengukuran dalam gejala yang sama. Apabila suatu alat pengukuran telah
dinyatakan valid, maka tahapan berikutnya adalah mengukur reabilitas dari
alat. Uji reabilitas adalah alat mengukur untuk instrumen penelitian yang
4 Edwin Mustafa dan Hardius Usman, Proses Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia, 2007), h. 116
59
merupakan indikator dari variabel. Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau
handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau
setabil dari waktu ke waktu.5
Hasil penelitian dikatakan reliabel, apabila terdapat kesamaan data
dalam waktu yang berbeda. Menghitung reabilitas menggunakan rumus
Alpha cronbach, maka batasan reliabilitas sebenarnya sudah ditentukan.
Tabel 1.1.4
Kriteria Validitas
No Koefesien Kriteria
1 Mendekati 1 Sangat Baik
2 Diatas 0,8 Baik
3 Dibawah 0,6 Tidak reliabel
Tabel 2.1.1.A
Uji Reabilitas Perencanaan Keuangan Keluarga
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.683 6
Sumber: Data Primer yang diolah
Hasil print out menjelaskan bahwa Croanbach’s Alpha untuk uji reabilitas variabel
perencanaan keuangan lembaga sebesar 0.683 yang berarti variabel perencanaan keuangan
lembaga reliabel karena 0,683 > 0,6 maka, variabel perencanaan keuangan lembaga pada
penelitian ini reliabel untuk diuji.
5 Imam Gozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS (Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro)
60
Tabel 2.1.1.B
Uji Reabilitas Keuangan Internal Keluarga
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.633 9
variabel data primer yang diolah
Hasi print out menjelaskan bahwa croanbach’s Alpha untuk uji reabilitas variabel
keuangan internal keluarga sebesar 0,633 yang berarti variabel internal keluarga reliabel
karena 0,633 > 0,6 maka, variabel keuangan internal keluarga dalam penelitian ini reliabel
layak untuk diuji.
Tabel 2.1.3.C
Uji Reabilitas Investasi Pendidikan Anak
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.772 6
Sumber: Data primer yang diolah
Dari tabel 2.1.3.C dijelaskan bahwa Croanbach’s untuk diuji reabilitas pada variabel
Investasi pendidikan anak 0,772 yang berarti reliabel karena 0,772 > 0,6. Sehingga dapat
diambil kesimpulan, variabel investasi pendidikan anak pada penelitian ini layak untuk diuji.
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Penelitian ini menggunakan model analisis regresi linier untuk pembuktian
hipotesis penelitian. Analisis ini akan menggunakan input berdasarkan data yang
diperoleh dari kuisioner. Perhitungan statistic dalam analisis regresi ini yang
digunakan dalam penelitian menggunakan SPSS 16.0. Dibawah ini adalah tabel hasil
61
analisis regresi linier berganda untuk pengaruh perencanaan keuangan keluarga
terhadap investasi pendidikan anak.
Tabel 4.1.2
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 17.303 3.400 5.089 .000
PKL -.111 .167 -.069 -.665 .508 .945 1.058
KIK .097 .088 .114 1.099 .275 .945 1.058
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.1.2 di atas diperoleh hasil persamaan regresi sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Y = 17.303 + -111 X1 + 0,97 X2 + e
Untuk menunjukkan model regresi ini sudah benar dan layak bisa dilihat:
Nilai konstanta (a) = 17.303 artinya apabila tidak ada variabel perencanaan
keuangan lembaga (X1) dan variabel keuangan internal keluarga (X2) atau nilai
variabel-variabel 0, maka pengaruh perencanaan keuangan keluarga terhadap
investasi pendidikan anak sebanyak 1 satuan.
Nilai koefisien regresi variabel perencanaan keuangan keluarga (X1) sebesar -
111. Hal ini berarti bila variabel independen lainnya tetap dan variabel
keuangan internal keluarga mengalami peningkatan sebesar 1 satuan maka
preferensi guru madrasah aliyah akan mengalami peningkatan sebanyak 1
satuan (dibulatkan dari 0.097). koefisien bernilai positif artinya terjadi
hubungan positif antara variabel perencanaan keuangan lembaga dengan
investasi pendidikan anak. Kesimpulannya semakin meningkat nilai keuangan
62
internal keluarga dalam kehidupan masyarakat kelurahan paku jaya maka akan
semakin meningkat investasi pendidikan anak-anak nya.
Koefisien regresi variabel keuangan internal keluarga (X2) sebesar 0,97,
artinya jika variabel independen lain diasumsikan nilainya tetap dan variabel
budaya mengalami kenaikan sebesar 1 satuan (dibulatkan 0,97) maka itu
menjadi sebuah kebiasaan bagi masyarakat paku jaya. Koefisien antara
variabel keuangan internal keluarga dengan investasi pendidikan anak bernilai
positif yang artinya semakin meningkat nilai keuangan internal keluarga maka
akan semakin meningkat pengaruh investasi pendidikan anak di kelurahan
paku jaya.
Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa
variabel perencanaan keuangan lembaga (X1) dan variabel keuangan internal
keluarga (X2) berpengaruh positif terhadap investasi pendidikan anak..
1. Koefisien Determinasi (R)
Tabel 4.1.3
Model Summaryb
Model R
R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .119a .014 -.006 2.166 1.177
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent
Variable: Y
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.1.3 koefisien korelasi dalam perhitungan adalah sebesar
0.119. ini artinya perencanaan keuangan lembaga dan keuangan internal keluarga
mempunyai hubungan yang positif dan kuat. Hubungan positif ini artinya, jika
perencanaan keuangan lembaga dan keuangan internal keluarga meningkat maka
63
pengaruh perencanaan keuangan keluarga terhadap investasi pendidikan anak
meningkat.
Koefisien Determinasi (R square) adalah 0.014. hal ini menunjukkan bahwa
1.4% variabel investasi pendidikan anak (Y) dapat dijelaskan oleh variabel
perencanaan keungan lembaga (X1) dan variabel keuangan internal keluarga (X2).
Sedangkan sisanya 98.6% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
2. Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh secara parsial variabel
independen (perencanaan keuangan lembaga dan keuangan internal keluarga)
terhadap variabel dependen (investasi pendidikan anak)
a. Hipotesis Pertama
H01 : perencanaan keuangan dilembaga tidak berpengaruh nyata terhadap
investasi pendidikan anak di kelurahan paku jaya
Ha1 : perencanaan keuangan dilembaga berpengaruh nyata terhadap investasi
pendidikan anak di kelurahan paku jaya
Hipotesis Kedua
H02 : keuangan internal keluarga tidak berpengaruh nyata terhadap investasi
pendidikan anak di kelurahan paku jaya
Ha2 : keuangan internal keluarga berpengaruh nyata terhadap investasi
pendidikan anak di kelurahan paku jaya
Berikut penjelasan masing-masing variabel secara parsial :
b. Uji Simultan (F)
Uji setatistik F digunakan untuk mencari apakah semua variabel independen
yang digunakan dalam model regresi secara bersama-sama berpengaruh terhadap
64
variabel dependen.6 Untuk menguji apakah model regresi tersebut sudah benar dan
layak maka dilakukan pengujian hubungan secara bersama-sama antara variabel
perencanaan keuangan lembaga (X1) dan variabel keuangan internal keluarga (X2)
terhadap investasi pendidikan anak. Untuk menentukan pengaruh secara simultan
maka dibuat hipotesis sebagai berikut :
a. Hipotesis Ketiga
H03 : Perencanaan keuangan lembaga dan keuangan internal keluarga tidak
berpengaruh secara simultan terhadap investasi pendidikan anak
Ha3 : Perencanaan keuangan lembaga dan keuangan internal keluarga
berpengaruh secara simultan investasi pendidikan anak.
Tabel 4.1.4
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 6.484 2 3.242 .691 .503a
Residual 454.906 97 4.690
Total 461.390 99
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Sumber : Data primer yang diolah
Dari hasil uji F di SPSS tabel anova diperoleh nilai Fhitung = 0.691 dengan
signifikansi sebesar 0.503. angka 0.503< 0.05 dan nilai Fhitung > Ftabel sebesar 3.15.
Dengan demikian H03 ditolak dan Ha3 diterima. Hal ini berarti secara bersama-sama
variabel independen yaitu variabel keuangan internal keluarga dan variabel
perencanaan keuangan di lembaga memiliki pengaruh nyata terhadap variabel
6 Duwi Priyanto, Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS, (Yogyakarta: Mediakom, 2011) h. 67.
65
dependen yaitu investasi pendidikan anak di masyarakat kelurahan paku jaya, karna
terkait beberapa unsur serta tahapan prencanaan keuangan keluarga sebagai berikut :
1) Menentukan situasi keuangan sekarang
Hal pertama yang harus diperhatikan ketika ingin menyusun perencanaan
keuangan adalah harus mengetahui bagaimana kondisi keuangan saat ini, dari
berapa penghasilan poko yang didapat, penghasilan tambahan (bila ada),
bagaimna pengeluarannya apakah sedang membengkak atau sedang banyak yang
tersisa, dan lainnya. Karna dengan mengetahui kondisi keuangan, maka seseorang
akan lebih berfikir untuk biaya yang akan dikeluarkan, yang seharusnya
didahulukan adalah yang prioritas. Sehingga dapat meminimalisi biaya yang
kurang penting dalam kebutuhan rumah tangga.
2) Menentukan Tujuan keuangan Dengan Metode SMART.7
1. Specific (sepesifik), artinya tertentu dan teridentifikasi dengan jelas. Kita
tidak bias membuat tujuan yang kita sendiri tidak memahaminya.
2. Measurable (terukur), artnya tujuan harus terukur, ada batasan-batasaannya,
atau ada cara untuk mengukurnya sehingga bias diketahui apabila tujuan
tersebut tercapai atau tidak tercapai.
3. Attainable (dapat dicapi), artinya tujuan yang kita buat harus bias dicapai
oleh kita sendiri atau keluarga.
4. Realistic (realistis), artinya tujuan harus sesuai dengan kemampuan yang kita
dan keluarga miliki.
5. Time bond (jangka waktu), artinya ada batasan waktu kapan tujuan kita harus
tercapai.
3) Mengidentifikasi Alternatif Cara Mencapai Tujuan
7 Agustianto Mingka dan Lutfi Trisandi Rizki, Fiqh perencanaan Keuangan Syariah, (Jakarta: Muda Mapan
Publishing, 2010), h.58.
66
Mengidentifikasi cara yang efektif untuk mencapai tujuan, misalnya
dengan berinvestasi. Termasuk memilih instrument investasi apa yang bias
digunakan sebagai kendaraan investasinya.8 Pada saat ini layanan investasi
suadah sangat beragam, bukan hanya membeli emas saja, tapi banyak lagi
seperti deposito, unit link, dan instrument-instrument keuangan lainnya yang
ditawarkan oleh berbagai lembaga, baik itu lembaga financial maupu non-
financial. Membuat dan mengimplementasikan rencana keuangan.
Dalam perencanaan keuangan yang diperlukan bukan hanya menentukan
tujuan-tujuan keuangan dan cara mencapainya saja, tetapi juga
mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dilakukan untuk
mencapai apa yang sudah direncanakan pada saat membuat rencana keuangan
awal.
4) Mengevaluasi Rencana Keuangan
Mengevaluasi rencana keuangan dalam jangkaa waktu tertentu harus
dilakukan untuk mengontrol jalannya rencana keuangan. Hal ini dilakukan karna
dalam hidup apapun dapat terjadi dan berubah sewaktu-waktu, misalnya saja
terjadi perubahan dalam pendapatan, baik naik ataupun turun, atau nilai
investasi anjlok akibat keadaan ekonomi dan lain sebagainya.dengan
mengevaluasi rencana keuangan secara berkala kita dapat menanggulangi
kejadian tersebut dengan baik.
8 Sri Khairotun, RFA, Cerdas dan Cerdik Mengelola Uang (Jakarta: Trans Media, 2009), h.9.
67
67
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dilihat dari segi pengetahuan dan pemahaman responden responden
yang masyarakat pakujaya di kelurahan paku jaya sudah cukup
menguwasai pengetahuan tentang perencanaan keuangan untuk
investasi pendidikan anak, baik dalam pengetahuan prencanaan
keuangan di lembaga maupun keuangan internal keluarga.
2. Dari 100 orang responden, sebanyak 85 orang responden memilih
jawaban mengetahui strategi investasi di lembaga keuangan untuk
kepentingan investasi pendidikan anak, sebanyak 10 orang responden
memilih jawaban karena investasi dilembaga keuangan sangat aman
dan menguntungkan, sebanyak 5 orang responden memilih jawaban
investasi di lembaga keuangan atau memiliki keuangan internal
keluarga sangat mendominasi untuk investasi pendidikan anak. Jadi,
kesimpulannya responden memiliki alasan untuk menciptakan
investasi pendidikan anak untuk kebaikan anak, keluaraga dan berguna
untuk bangsa dan Negara kedepannya nanti, hal ini menunjukkan
responden memahami bahwa sistem sistem atau stretegi perencanaan
keuangan untuk keperluan investasi pendidikan anak
3. Dari hasil penelitian diperoleh nilai Fhitung = 0.691 dengan signifikansi
sebesar 0.503. angka 0.503< 0.05 dan nilai Fhitung > Ftabel sebesar 3.15.
Dengan demikian H03 ditolak dan Ha3 diterima. Hal ini berarti secara
68
bersama-sama variabel independen yaitu variabel perencanaan
keuangan di lembaga dan variabel keuangan internal keluarga
memiliki pengaruh nyata terhadap variabel dependen yaitu investasi
pendidikan anak di masyarakat kelurahan paku jaya.
B. Saran
1. Agar responden yang merupakan masyarakat kelurahan paku jaya telah
cukup menguasai pengetahuan tentang perencanaan keuangan keluarga
baik dalam pengetahuan inveatasi di lembaga maupun didalam
keuangan internal keluarga, namun masi kurangnya tempat partisipasi
dalam berinvestasi untuk kepentingan akhiratnya.
2. Agar masyarakat lebih mengetahui informasi dan keberadaan lembaga
zakat dan wakaf atau yayasan yatimpiatu di kelurahan pakujaya
tersebut.
3. Agar lebih memajukan pengetahuan dan informasi terhadap lembaga-
lembaga yang berbentuk keperluan inveatsi kepentingan akhirat. Untuk
penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti variabel-variabel lain
yang persentasenya lebih kuat dibandingkan variabel perencanaan
keuangan dilembaga dan keuangan internal keluarga dalam investasi
masyarakat di kelurahan paku jaya agar lebih menambah khazanah
pengetahuan sehingga akan semakin berkembang dan bermanfaat di
masa mendatang.
69
DAFTAR PUSTAKA
Haspari, Ari. R. Pintar Mengelola Uang. Jakarta. Erlangga, 2009
Kustriyadi, Heru. Perencanaan Keuangan Keluarga. Jakarta. Salemba Empat,
2002
Kurniatun, Sri. Cerdas & Cerdik Mengelola Uang. Jakarta. Trans Media, 2009
Masassya, Elvyn G. Cara Cerda Mengelola Uang Pribadi. Jakarta. PT Elex Media
Computindo, 2006
Martono. Bank & Lembaga Keuangan Lain. (Yogyakarta: Ekonisia, 2010).
Antonio, Syafii. Bank Syariah: Wacana Ulama dan Cendekiawan
Sabiq, Sayyid. Fiqh Sunah terjemah oleh Kamaludin Marzuki.(Bandung: PT.Al
Ma’rif, 1998).
Hilaman, Iman. Perbankan Syariah Masa Depan. (Jakarta:Senayan Abadi
Publishing, 2003).
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Departemen Pendidikan Nasional. (Jakarta: Balai
Pustaka, 2005),
BN.Marbun, Kamus Manajemen
Surono, Anggaran Pendapatan Dan Keluarga, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008),
Aditya Dwi Purwoko, Pengaruh Pelaksanaan Self Assesment System, Kalitas
Pelayanan KPP, dan Tingkat Pendidikan Terhadap Motivasi Wajib Pajak
Memenuhi Kewajibann Pajak, skripsi UIN, Jakata, 2008
Sudarsono, Heri. Bank Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: Ekonosia, 2003
Huda Nurul, Mustafa Edwin Nasution. Investasi Pada Pasar Modal
Syariah.Jakarta: Gema Insani, 2001
70
Sri Khairotun, RFA, Cerdas dan Cerdik Mengelola Uang . Jakarta: Trans Media,
2009
Safir Senduk, Mengelola Keuangan Keluarga,. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo, 2009
Adler H. Manurung dan Lutfi T. Rizky. Successful Financial Planner a Complete
Guide. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2009
Adi.Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. Jakarta: FISIF UI Press.
2005.
Agustianto Mingka dan Lutfi Trisandi Rizki, Fiqh perencanaan Keuangan
Syariah, Jakarta: Muda Mapan Publishing, 2010
Suryadarma, Daniel. Ukuran Objektif Kesejahteraan Keluarga Untuk Penargetan
Duwi Priyanto, Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS, (Yogyakarta:
Mediakom, 2011) h. 67
Bhuono Agung Nugroho, Op. Cit, h. 51
Kemiskinan. Jakarta: Lembaga Penelitian SMERU. 2005.
Bungin, Burhan. Analisa Data Penelitian Kualitatif: Pemahaman Filosofis dan
Metodologis Ke Arah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo.
2003
Ety Rochaety, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis Aplikasi: dengan Aplikasi SPSS,
(Jakarta: Mitra Wacana Media, 2007), 1, h. 138
Joanes Widjayanto,”Membangun Kesejahteraan, tujuan perencanaan keuangan”
artikel diakses pada 18 januari 2009 dari
http://joaneswidjayanto.blogspot.com/2009/01/tujuan-perencanaan-
keuangan.html.
71
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung:
Rosda, 1997
Saladin, Djasmin. Prilaku Konsumen dan Pemasaran Strategi. Bandung: Penerbit
Lindah Karya, 2003.
Abdullah Zaky Al-Kaaf, Ekonomi Dalam Perspektif Islam, (bandung: CV Pustaka
Setia, 2002)
Muhamad Teguh, Metodologi Penelitian Ekonomi: Teori dan Aplikasi, Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2005
Winarno, Surahmad. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik.
Bandung: Tarsito, 1985.
Edwin Mustafa dan Hardius Usman, Proses Penelitian Kuantitatif, (Jakarta:
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2007), h. 116
Irmayanti Meliono dkk, MPKT Modul I, (Jakarta: Lembaga Penerbitan FEUI,
2007), artikel ini diakses pada tanggal 24 Juni 2011 pukul 02.03 p.m. dari
http;//www.id.wikipedia.org.
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS (Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2006), h. 110
Ibnu Hajar, Dasar-dasar Penelitian Kuantitatif dalam Penelitian, (Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2003), cet, 1, h. 156
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Praktek, Jakarta, Rineka Cipta, 1998, h.
245.
Bambang Presetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif:
Teori dan Aplikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), Ed, 1, h. 49
Karim, Adiwarman, Ekonomi Islam Suatu Kajian, Gema Insani Jakarta 2001.
M. Tholhah Hasan, Islam dan Masalah Sumber Daya Manusia, (Jakarta:
Lantabora Press, 2005 ),
72
LAMPIRAN
Descriptips
lima
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 9 9.0 9.0 9.0
3 41 41.0 41.0 50.0
4 50 50.0 50.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
enam
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 10 10.0 10.0 10.0
3 41 41.0 41.0 51.0
4 49 49.0 49.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
tujuh
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 2 2.0 2.0 2.0
3 45 45.0 45.0 47.0
4 53 53.0 53.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
delapan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
73
Valid 2 7 7.0 7.0 7.0
3 59 59.0 59.0 66.0
4 33 33.0 33.0 99.0
5 1 1.0 1.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
sembilan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 6 6.0 6.0 6.0
3 50 50.0 50.0 56.0
4 44 44.0 44.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
sepuluh
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 10 10.0 10.0 10.0
3 57 57.0 57.0 67.0
4 33 33.0 33.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
sebelas
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 3 3.0 3.0 3.0
3 42 42.0 42.0 45.0
4 55 55.0 55.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
duabelas
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
74
Valid 1 4 4.0 4.0 4.0
2 13 13.0 13.0 17.0
3 64 64.0 64.0 81.0
4 19 19.0 19.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
tigabelas
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 15 15.0 15.0 15.0
3 56 56.0 56.0 71.0
4 29 29.0 29.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
limabelas
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 3 3.0 3.0 3.0
3 24 24.0 24.0 27.0
4 73 73.0 73.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
enambelas
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 11 11.0 11.0 11.0
3 51 51.0 51.0 62.0
4 38 38.0 38.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
tujubelas
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
75
Valid 2 5 5.0 5.0 5.0
3 58 58.0 58.0 63.0
4 37 37.0 37.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
lapanbelas
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 1 1.0 1.0 1.0
3 54 54.0 54.0 55.0
4 45 45.0 45.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Y
sebilanbelas
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 1 1.0 1.0 1.0
2 6 6.0 6.0 7.0
3 46 46.0 46.0 53.0
4 47 47.0 47.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
duapuluh
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 7 7.0 7.0 7.0
76
3 67 67.0 67.0 74.0
4 26 26.0 26.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
duasatu
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 6 6.0 6.0 6.0
3 45 45.0 45.0 51.0
4 49 49.0 49.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
dualima
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 41 41.0 41.0 41.0
2 10 10.0 10.0 51.0
3 38 38.0 38.0 89.0
4 11 11.0 11.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
duaenam
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 5 5.0 5.0 5.0
3 54 54.0 54.0 59.0
4 41 41.0 41.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
duatujuh
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 20 20.0 20.0 20.0
77
2 4 4.0 4.0 24.0
3 57 57.0 57.0 81.0
4 19 19.0 19.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Uji Validitas
Uji Validitas Perencanaan Keuangan Lembaga
Butir5 Butir6 Butir7 Butir8 Butir9
SkortotalX
1
Butir5 Pearson Correlation 1 .256* -.169 -.063 -.118 .466
**
Sig. (2-tailed) .010 .093 .530 .241 .000
N 100 100 100 100 100 100
Butir6 Pearson Correlation .256* 1 -.053 .077 -.274
** .513
**
Sig. (2-tailed) .010 .600 .444 .006 .000
N 100 100 100 100 100 100
Butir7 Pearson Correlation -.169 -.053 1 .208* .019 .398
**
Sig. (2-tailed) .093 .600 .038 .849 .000
N 100 100 100 100 100 100
Butir8 Pearson Correlation -.063 .077 .208* 1 -.018 .536
**
Sig. (2-tailed) .530 .444 .038 .860 .000
N 100 100 100 100 100 100
Butir9 Pearson Correlation -.118 -.274** .019 -.018 1 .254
*
Sig. (2-tailed) .241 .006 .849 .860 .011
N 100 100 100 100 100 100
SkortotalX
1
Pearson Correlation .466** .513
** .398
** .536
** .254
* 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .011
N 100 100 100 100 100 100
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-
tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-
tailed).
Uji Validitas Keuangan Internal Keluarga
Butir10
Butir
11
Butir
12
Butir
13
Butir
14
Butir
15
Butir
16
Butir
17
Butir
18
SkorTotal
X2
Butir10 Pearson Correlation 1 .148 .152 .070 .111
.310
** .020 .076 .059 .464
**
Sig. (2-tailed) .143 .131 .490 .273 .002 .844 .451 .558 .000
78
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Butir11 Pearson Correlation .148 1
-
.181 .048
-
.077 .021
-
.001 .107 .004 .226
*
Sig. (2-tailed) .143 .072 .638 .443 .838 .991 .289 .967 .024
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Butir12 Pearson Correlation .152
-
.181 1 .006 .073 .039
-
.100
-
.060
-
.143 .233
*
Sig. (2-tailed) .131 .072 .951 .473 .701 .324 .550 .155 .020
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Butir13 Pearson Correlation .070 .048 .006 1
.224
*
.332
**
.722
**
.370
**
-
.005 .683
**
Sig. (2-tailed) .490 .638 .951 .025 .001 .000 .000 .962 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Butir14 Pearson Correlation .111
-
.077 .073
.224
*
1 .167 .235
*
.311
**
.223
*
.576**
Sig. (2-tailed) .273 .443 .473 .025 .098 .018 .002 .026 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Butir15 Pearson Correlation .310
** .021 .039
.332
** .167 1
.271
**
.089 .194 .557**
Sig. (2-tailed) .002 .838 .701 .001 .098 .006 .380 .053 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Butir16 Pearson Correlation .020
-
.001
-
.100
.722
**
.235
*
.271
**
1 .147 .124 .598**
Sig. (2-tailed) .844 .991 .324 .000 .018 .006 .144 .221 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Butir17 Pearson Correlation .076 .107
-
.060
.370
**
.311
**
.089 .147 1 -
.037 .479
**
Sig. (2-tailed) .451 .289 .550 .000 .002 .380 .144 .714 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Butir18 Pearson Correlation .059 .004
-
.143
-
.005
.223
*
.194 .124 -
.037 1 .305
**
Sig. (2-tailed) .558 .967 .155 .962 .026 .053 .221 .714 .002
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
SkorTota
lX2
Pearson Correlation .464
**
.226
*
.233
*
.683
**
.576
**
.557
**
.598
**
.479
**
.305
**
1
Sig. (2-tailed) .000 .024 .020 .000 .000 .000 .000 .000 .002
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level
(2-tailed).
79
Uji Validitas Perencanaan Keuangan Lembaga
Butir5 Butir6 Butir7 Butir8 Butir9
SkortotalX
1
Butir5 Pearson Correlation 1 .256* -.169 -.063 -.118 .466
**
Sig. (2-tailed) .010 .093 .530 .241 .000
N 100 100 100 100 100 100
Butir6 Pearson Correlation .256* 1 -.053 .077 -.274
** .513
**
Sig. (2-tailed) .010 .600 .444 .006 .000
N 100 100 100 100 100 100
Butir7 Pearson Correlation -.169 -.053 1 .208* .019 .398
**
Sig. (2-tailed) .093 .600 .038 .849 .000
N 100 100 100 100 100 100
Butir8 Pearson Correlation -.063 .077 .208* 1 -.018 .536
**
Sig. (2-tailed) .530 .444 .038 .860 .000
N 100 100 100 100 100 100
Butir9 Pearson Correlation -.118 -.274** .019 -.018 1 .254
*
Sig. (2-tailed) .241 .006 .849 .860 .011
N 100 100 100 100 100 100
SkortotalX
1
Pearson Correlation .466** .513
** .398
** .536
** .254
* 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .011
N 100 100 100 100 100 100
*. Correlation is significant at the 0.05 level
(2-tailed).
Uji Validitas Investasi Pendidikan Anak
Butir19 Butir20 Butir21 Butir25 Butir26 Butir27
SkorTotal
Y
Butir19 Pearson Correlation 1 .074 .006 .107 .160 .106 .476**
Sig. (2-tailed) .465 .954 .287 .111 .293 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
Butir20 Pearson Correlation .074 1 -.005 .007 .069 -.042 .274**
Sig. (2-tailed) .465 .959 .948 .493 .677 .006
80
N 100 100 100 100 100 100 100
Butir21 Pearson Correlation .006 -.005 1 .164 .044 .046 .415**
Sig. (2-tailed) .954 .959 .103 .665 .648 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
Butir25 Pearson Correlation .107 .007 .164 1 -.029 .165 .574**
Sig. (2-tailed) .287 .948 .103 .772 .101 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
Butir26 Pearson Correlation .160 .069 .044 -.029 1 -.035 .348**
Sig. (2-tailed) .111 .493 .665 .772 .727 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
Butir27 Pearson Correlation .106 -.042 .046 .165 -.035 1 .560**
Sig. (2-tailed) .293 .677 .648 .101 .727 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
SkorTotal
Y
Pearson Correlation .476** .274
** .415
** .574
** .348
** .560
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .006 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-
tailed).
Uji reabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.683 6
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.633 9
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.772 6
81
Regresi Linier berganda dan uji asumsiklasik
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
17.303 3.400 5.089 .000
-.111 .167 -.069 -.665 .508 .945 1.058
.097 .088 .114 1.099 .275 .945 1.058
a. Dependent Variable: Y
82
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
17.303 3.400 5.089 .000
-.111 .167 -.069 -.665 .508 .945 1.058
.097 .088 .114 1.099 .275 .945 1.058
a. Dependent Variable: Y
Model Summaryb
Model R
R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .119a .014 -.006 2.166 1.177
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent
Variable: Y
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 6.484 2 3.242 .691 .503a
Residual 454.906 97 4.690
Total 461.390 99
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
83
IDENTITAS RESPONDEN
Daftar Quisioner responden
Nama ;
jenis kelamin ;
1. pria
2. wanita
agama
1. islam
2. keristen
3. hindu
4. budha
5. tidak beragama
usia
1. 20 – 30 tahun
2. 30 – 40 tahun
3. 40 – 45 tahun
4. 45 – 50 tahun
Pendidikan terakhir
1. SD
2. SMP/MTS/Paket B
3. SMA/MA/SMK/Paket C
4. S1
Pekerjaan
1. Pengajar
2. Pegawai Negeri Sipil
3. Pengusaha
4. Kariawan swasta
Tingkat pendapatan/bulan
1. Rp < 1.000.000 – Rp2.000.000
2. Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000
3. Rp 3.000.000 – Rp 4.000.000
4. Rp 4.000.000 – Rp 5.000.000
5. Rp > 5.000.000
PERENCANAAN KEUANGAN LEMBAGA
1. Apakah anda sudah mengetahui keberadaan lembaga keuangan yang ada di Indonesia ?
1. Tidak mengetahui
2. Cukup mengetahui
84
3. Mengetahui
4. Sangat mengetahui
2. Apakah anda sudah mengetahui keberadaan lembaga keuangan yang berada di daerah anda tinggal ?
1. Tidak mengetahui
2. Cukup mengetahui
3. Mengetahui
4. Sangat mengetahui
3. Seberapa jauh lembaga keuangan yang ada di daerah anda tinggal dengan rumah anda ?
1. Tidak jauh
2. Cukup jauh
3. Jauh
4. Sangat jauh
4. Apakah anda mengerti apa fungsi lembaga keuangan ?
1. Tidak mengerti
2. Cukup mengerti
3. Mengerti
4. Sangat mengerti
5. Apakah anda mengetahui produk apa saja yang ada pada lembaga keuangan ?
1. Tidak mengetahui
2. Cukup mengetahui
3. Mengetahui
4. Sangat mengetahui
6. Apakah anda mengetahui manfaat apa yang ada pada lembaga keuangan ?
1. Tidak mengetahui
2. Cukup mengetahi
3. Mengetahui
4. Sangat mengetahui
7. Apakah anda mengerti jika ada lembaga keuangan yang memperkenalkan produknya melalui media
televisi dan surat kabar ?
1. Tidak mengerti
2. Cukup mengerti
3. Mengerti
4. Sangat mengerti
8. Apakah produk yang ditawarkan oleh lembaga keuangan bisa membantu anda dalam perencanaan
keuangan ?
1. Tidak membantu
2. Cukup membantu
3. Membantu
4. Sangat membantu
9. Produk apa yang ditawarkan lembaga keuangan, yang menurut anda bisa membantu anda dalam
perencanaan keuangan ?
1. Saham dan obligasi
2. Asuransi
3. Tabungan/Deposito
4. Tabungan haji dan umrah
KEUANGAN INTERNAL KELUARGA
85
10. Seberapa penting perencanaan keuangan dalam kehidupan anda ?
1. Tidak penting
2. Cukup penting
3. Penting
4. Sangat penting
11. Apakah anda puas dengan pelayanan produk yang ditawarkan oleh lembaga keuangan ?
1. Tidak puas
2. Cukup puas
3. Puas
4. Sangat puas
12. Apakah anda mengerti cara menabung dan mendepositokan uang anda pada lembaga keuangan ?
1. Tidak mengerti
2. Cukup mengerti
3. Mengerti
4. Sangat mengerti
13. Apakah dengan menabung dan mendepositokan uang pada lembaga keuangan, berpengeruh terhadap
kebutuhan yang lain ?
1. Tidak berpengaruh
2. Cukup berpengaruh
3. Berpengaruh
4. Sangat berpengaruh
14. saat anda menabung dan nmendepositokan uang anda pada lembaga keuangan, apa ada tujuan lain
selain hanya untuk menyisihkan uangdari pengngasilan yang di dapat ?
1. Ada
2. Tidak
15. Tujuan lain apakah yang anda harapkan dari uang tabungan dan deposito anda ?
1. Bayar premi asuransi
2. Bayar Arisan
3. Bayar tagihan listrik
4. Bayar biaya pendidikan anak
16. Seberapa paham anda memahami produk asuransi pada lembaga keuangan ?
1. Tidak paham
2. Cukup paham
3. Paham
4. Sangat paham
17. Jenis asuransi apa yang anda pilih untuk menjadi bagian dari perencanaan keuangan anda ?
1. Jiwa
2. Kendaraan
3. Kesehatan
4. pendidikan
18. Apakah anda telah siap, jika asuransi yang anda punya ternyata tidak bisa memberikan manfaat
sesuai harapan ?
1. Tidak siap
2. Cukup siap
3. Siap
4. Sangat siap
86
19. Seberapa paham anda memahami produk investasi pada lembaga keuangan ?
1. Tidak paham
2. Cukup paham
3. Paham
4. Sangat paham
20. Seberapa siapkah anda untuk melakukan investasi pada lembaga keuangan ?
1. Tidak siap
2. Cukup siap
3. Siap
4. Sangat siap
21. Seberapa penting investasi dalam perencanaan keuangan anda ?
1. Tidak penting
2. Cukup penting
3. Penting
4. Sangat penting
INVESTASI PENDIDIKAN ANAK
22. Di lembaga keuangan apa anda akan melakukan investasi ?
1. Lembaga perbankan
2. Lembaga non perbankan
23. Apakah produk investasi pada lembaga keuangan sudah cukup untuk memenuhi perencanaan
kebutuhan investasi anda ?
1. Tidak terpenuhi
2. Cukup terpenuhi
3. Terpenuhi
4. Sangat terpenuhi
24. Apa dengan berinvestasi di Bank, semua kebtuhan investasi terpenuhi ?
1. Tidak terpenuhi
2. Cukup terpenuhi
3. Terpenuhi
4. Sangat terpenuhi
25. Apa dengan berinvestasi di lembaga keuangan non Bank, semua kebtuhan investasi terpenuhi ?
1. Tidak terpenuhi
2. Cukup terpenuhi
3. Terpenuhi
4. Sangat terpenuhi
26. apakah dengan banyaknya investasi anda pada lembaga keuangan, mempengaruhi kebutuhan dana
pendidikan sekolah anak anda ?
1. tidak berpengaruh
2. cukup berpengaruh
3. berpengaruh
4. sangat berpengaruh
27. pengaruh apa yang sering terjadi anak anda saat di sekolah, yang diakibatkan oleh banyaknya produk
investasi anda pada lembaga keuangan ?
1. tidak berprestasi
2. kurang bergaul
87
3. mengurangi uang jajannya
4. nakal di sekolah
28. dengan meminimalkan biaya pendidkan anak, yang diakibatkan oleh banyaknya produk investasi
anda pada lembaga keuangan, kebutuhan apa yang ingin anda tambahkan pada perencanaan
keuangan anda ?
1. membeli barang elektronik
2. membeli kendaraan bermotor
29. apakah pendidikan anak merupakan bagian dari perencanaan investasi keuangan anda ?
1. Ya
2. Tidak
30. seberapa pentingkah dana untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak anda ?
1. tidak penting
2. cukup penting
3. penting
4. sangat penting
31. dengan menjadikan pendidikan anak merupakan bagian dari perencanaan investasi keuangan anda,
sampai di jenjang mana anda akan memaksimalkan pendidikan anak anda ?
1. S1
2. Diploma
3. SMA/MA/yang sederajat
4. SMP/MTs/yang sederajat
32. apakah tabungan pendidikan pada lembaga keuangan bisa memberikan manfaat yang cukup untuk
pendidikan anak anda ?
1. tidak bisa
2. cukup bisa
3. cukup
4. sangat bisa
33. jenis investasi apa yang anda persiapkan khusus untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak anda ?
1. membeli perhiasan
2. membeli rumah
3. membangun unit usaha
4. membeli sebidang tanah
34. apa dengan investasi yang anda lakukan sekarang ini baik yang di lembaga keuangan atau yang di
luar lembaga keuangan, bisa memenuhi semua kebutuhan pendidikan anak anda ?
1. tidak terpenuhi
2. cukup terpenuhi
3. terpenuhi
4. sangat terpenuhi
35. menurut anda lebih penting mana ?
1. memaksimalkan investasi pada lembaga keuangan, perhiasan, dan property
2. memaksimalkan dana guna memenuhi kebutuhan pendidikan anak
IDENTITAS RESPONDEN
Daftar Quisioner responden
Nama
jenis kelamin
1. pria
2. wanita
agama
1. islam
2. keristen
3. hindu
4. budha
5. tidak beragama
usia
1. 20 – 30 tahun
2. 30 – 40 tahun
3. 40 – 45 tahun
4. 45 – 50 tahun
Pendidikan terakhir
1. SD
2. SMP/MTS/Paket B
3. SMA/MA/SMK/Paket C
4. S1
Pekerjaan
1. Pengajar
2. Pegawai Negeri Sipil
3. Pengusaha
4. Kariawan swasta
Tingkat pendapatan/bulan
1. Rp < 1.000.000 – Rp2.000.000
2. Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000
3. Rp 3.000.000 – Rp 4.000.000
4. Rp 4.000.000 – Rp 5.000.000
5. Rp > 5.000.000
PERENCANAAN KEUANGAN LEMBAGA
1. Apakah anda sudah mengetahui keberadaan lembaga keuangan yang ada di Indonesia ?
1. Tidak mengetahui
2. Cukup mengetahui
3. Mengetahui
4. Sangat mengetahui
2. Apakah anda sudah mengetahui keberadaan lembaga keuangan yang berada di daerah
anda tinggal ?
1. Tidak mengetahui
2. Cukup mengetahui
3. Mengetahui
4. Sangat mengetahui
3. Seberapa jauh lembaga keuangan yang ada di daerah anda tinggal dengan rumah anda ?
1. Tidak jauh
2. Cukup jauh
3. Jauh
4. Sangat jauh
4. Apakah anda mengerti apa fungsi lembaga keuangan ?
1. Tidak mengerti
2. Cukup mengerti
3. Mengerti
4. Sangat mengerti
5. Apakah anda mengetahui produk apa saja yang ada pada lembaga keuangan ?
1. Tidak mengetahui
2. Cukup mengetahui
3. Mengetahui
4. Sangat mengetahui
6. Apakah anda mengetahui manfaat apa yang ada pada lembaga keuangan ?
1. Tidak mengetahui
2. Cukup mengetahi
3. Mengetahui
4. Sangat mengetahui
7. Apakah anda mengerti jika ada lembaga keuangan yang memperkenalkan produknya
melalui media televisi dan surat kabar ?
1. Tidak mengerti
2. Cukup mengerti
3. Mengerti
4. Sangat mengerti
8. Apakah produk yang ditawarkan oleh lembaga keuangan bisa membantu anda dalam
perencanaan keuangan ?
1. Tidak membantu
2. Cukup membantu
3. Membantu
4. Sangat membantu
9. Produk apa yang ditawarkan lembaga keuangan, yang menurut anda bisa membantu anda
dalam perencanaan keuangan ?
1. Saham dan obligasi
2. Asuransi
3. Tabungan/Deposito
4. Tabungan haji dan umrah
KEUANGAN INTERNAL KELUARGA
10. Seberapa penting perencanaan keuangan dalam kehidupan anda ?
1. Tidak penting
2. Cukup penting
3. Penting
4. Sangat penting
11. Apakah anda puas dengan pelayanan produk yang ditawarkan oleh lembaga keuangan ?
1. Tidak puas
2. Cukup puas
3. Puas
4. Sangat puas
12. Apakah anda mengerti cara menabung dan mendepositokan uang anda pada lembaga
keuangan ?
1. Tidak mengerti
2. Cukup mengerti
3. Mengerti
4. Sangat mengerti
13. Apakah dengan menabung dan mendepositokan uang pada lembaga keuangan,
berpengeruh terhadap kebutuhan yang lain ?
1. Tidak berpengaruh
2. Cukup berpengaruh
3. Berpengaruh
4. Sangat berpengaruh
14. saat anda menabung dan nmendepositokan uang anda pada lembaga keuangan, apa ada
tujuan lain selain hanya untuk menyisihkan uangdari pengngasilan yang di dapat ?
1. Ada
2. Tidak
15. Tujuan lain apakah yang anda harapkan dari uang tabungan dan deposito anda ?
1. Bayar premi asuransi
2. Bayar Arisan
3. Bayar tagihan listrik
4. Bayar biaya pendidikan anak
16. Seberapa paham anda memahami produk asuransi pada lembaga keuangan ?
1. Tidak paham
2. Cukup paham
3. Paham
4. Sangat paham
17. Jenis asuransi apa yang anda pilih untuk menjadi bagian dari perencanaan keuangan anda
?
1. Jiwa
2. Kendaraan
3. Kesehatan
4. pendidikan
18. Apakah anda telah siap, jika asuransi yang anda punya ternyata tidak bisa memberikan
manfaat sesuai harapan ?
1. Tidak siap
2. Cukup siap
3. Siap
4. Sangat siap
19. Seberapa paham anda memahami produk investasi pada lembaga keuangan ?
1. Tidak paham
2. Cukup paham
3. Paham
4. Sangat paham
20. Seberapa siapkah anda untuk melakukan investasi pada lembaga keuangan ?
1. Tidak siap
2. Cukup siap
3. Siap
4. Sangat siap
21. Seberapa penting investasi dalam perencanaan keuangan anda ?
1. Tidak penting
2. Cukup penting
3. Penting
4. Sangat penting
INVESTASI PENDIDIKAN ANAK
22. Di lembaga keuangan apa anda akan melakukan investasi ?
1. Lembaga perbankan
2. Lembaga non perbankan
23. Apakah produk investasi pada lembaga keuangan sudah cukup untuk memenuhi
perencanaan kebutuhan investasi anda ?
1. Tidak terpenuhi
2. Cukup terpenuhi
3. Terpenuhi
4. Sangat terpenuhi
24. Apa dengan berinvestasi di Bank, semua kebtuhan investasi terpenuhi ?
1. Tidak terpenuhi
2. Cukup terpenuhi
3. Terpenuhi
4. Sangat terpenuhi
25. Apa dengan berinvestasi di lembaga keuangan non Bank, semua kebtuhan investasi
terpenuhi ?
1. Tidak terpenuhi
2. Cukup terpenuhi
3. Terpenuhi
4. Sangat terpenuhi
26. apakah dengan banyaknya investasi anda pada lembaga keuangan, mempengaruhi
kebutuhan dana pendidikan sekolah anak anda ?
1. tidak berpengaruh
2. cukup berpengaruh
3. berpengaruh
4. sangat berpengaruh
27. pengaruh apa yang sering terjadi anak anda saat di sekolah, yang diakibatkan oleh
banyaknya produk investasi anda pada lembaga keuangan ?
1. tidak berprestasi
2. kurang bergaul
3. mengurangi uang jajannya
4. nakal di sekolah
28. dengan meminimalkan biaya pendidkan anak, yang diakibatkan oleh banyaknya produk
investasi anda pada lembaga keuangan, kebutuhan apa yang ingin anda tambahkan pada
perencanaan keuangan anda ?
1. membeli barang elektronik
2. membeli kendaraan bermotor
29. apakah pendidikan anak merupakan bagian dari perencanaan investasi keuangan anda ?
1. Ya
2. Tidak
30. seberapa pentingkah dana untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak anda ?
1. tidak penting
2. cukup penting
3. penting
4. sangat penting
31. dengan menjadikan pendidikan anak merupakan bagian dari perencanaan investasi
keuangan anda, sampai di jenjang mana anda akan memaksimalkan pendidikan anak anda
?
1. S1
2. Diploma
3. SMA/MA/yang sederajat
4. SMP/MTs/yang sederajat
32. apakah tabungan pendidikan pada lembaga keuangan bisa memberikan manfaat yang
cukup untuk pendidikan anak anda ?
1. tidak bisa
2. cukup bisa
3. cukup
4. sangat bisa
33. jenis investasi apa yang anda persiapkan khusus untuk memenuhi kebutuhan pendidikan
anak anda ?
1. membeli perhiasan
2. membeli rumah
3. membangun unit usaha
4. membeli sebidang tanah
34. apa dengan investasi yang anda lakukan sekarang ini baik yang di lembaga keuangan atau
yang di luar lembaga keuangan, bisa memenuhi semua kebutuhan pendidikan anak anda ?
1. tidak terpenuhi
2. cukup terpenuhi
3. terpenuhi
4. sangat terpenuhi
35. menurut anda lebih penting mana ?
1. memaksimalkan investasi pada lembaga keuangan, perhiasan, dan property
2. memaksimalkan dana guna memenuhi kebutuhan pendidikan anak