allll
TRANSCRIPT
ANALISA IMPLEMENTASI ELECTRONIC COMMERCE TERHADAP PENJUALAN PADA PT. PURNAMA INDAH
PUNTEN HOTEL BATU
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun oleh:
AFRIAN FIRMAN HIDAYAT
02.12.0105
UNIVERSITAS GAJAYANA
FAKULTAS EKONOMIMALANG
2007
S K R I P S I
ANALISA IMPLEMENTASI ELECTRONIC COMMERCE TERHADAP PENJUALAN PADA PT. PURNAMA INDAH PUNTEN HOTEL
Oleh
AFRIAN FIRMAN HIDAYATNim : 02.12.0105
telah dipertahankan di depan tim pengujipada tanggal : 15 Agustus 2007
Tim Penguji :
Pembimbing 1 Tanda tangan,
Drs. Suprayitno, MM _________________
Penguji 1 Tanda tangan,
Drs. Nurhanifam, MM _________________
Penguji 2 Tanda tangan,
Dra. Any Nursiswati, MP _________________
Malang, 15 Agustus 2007Universitas Gajayana
Fakultas Ekonomi
Ketua Program Studi Dekan
Drs. Suprayitno, MM Drs. Abdul Halim, MM, Ak
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini saya:Nama Lengkap : AFRIAN FIRMAN HIDAYATTempat, Tanggal Lahir : Banyuwangi, 8 April 1984Nomor Induk Mahasiswa : 02.12.0105Fakultas/Program Studi : Ekonomi/Manajemen
menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya dengan judul : “ANALISA IMPLEMENTASI ELECTRONIC COMMERCE TERHADAP PENJUALAN PADA PT. PURNAMA INDAH PUNTEN HOTEL”, di dalamnya tidak terdapat sebagian atau keseluruhan pendapat, pemikiran dan tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat tanpa menyebutkan sumber dari orang tersebut, yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri.
Apabila dikemudian hari terbukti saya melakukan hal tersebut, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan membatalkan skripsi yang saya buat sebagai hasil karya tulisan saya sendiri, selanjutnya gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh Universitas batal saya terima.
Malang, 15 Agustus 2007Yang membuat pernyataan,
Afrian Firman Hidayat
Saksi-saksi:Pembimbing 1 Tanda tangan
Drs. Suprayitno, MM ……………………….Penguji 1
Drs. Nurhanifam, MM ………………………. Penguji 2
Dra. Any Nursiswati, MP ……………………….
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan judul
“ANALISA IMPLEMENTSI ELEKTRONIK COMMERCE TERHADAP
PENJUALAN PADA PT. PURNAMA INDAH PUNTEN HOTEL”. Adapun
tujuan penulisan Skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat dalam mencapai gelar
Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Gajayana.
Dengan selesainya penyusunan skripsi ini penulis banyak memperoleh dukungan,
masukan, dan bimbingan yang sangat bermanfaat dari berbagai pihak selama
penulisan laporan ini, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak. Dr. Rosidi SE, MM, AK. Selaku Rektor Universitas Gajayana Malang
2. Bapak. Drs. Abdul Halim, MM. Ak. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Gajayana Malang.
3. Bapak Drs. Suprayitno, MM. Selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Gajayana Malang, Sekaligus sebagai Dosen Pembimbing
yang selama ini telah banyak memberikan pengarahan serta masukan yang
berharga, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
4. Saudara. Slamet Trias Andryansyah. Selaku Staf di Purnama Hotel yang telah
mempermudah dalam memberikan informasi demi terselesaikannya skripsi ini.
5. Bapak Ibu Dosen yang selama ini membimbing dalam menempuh berbagai mata
kuliah yang penulis dapatkan di Fakultas Ekonomi Universitas Gajayana Malang.
6. Yang tercinta Bapak dan Ibu. Terima kasih atas segala do’a beserta dorongan dan
motivasinya, sehingga dapat terselesaikan tugas akhir ini.
7. Sahabat-sahabatku dan Teman-teman, tempat berbagi suka dan duka selama ini.
8. Semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.
Sebagai manusia yang memiliki keterbatasan kemampuan, maka penulis
menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan
kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat kami harapakan. Kepada
semua pihak yang berkepentingan dengan skripsi ini, penulis minta maaf apabila
terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Akhir kata mudah - mudahan skripsi
ini bisa memberikan manfaat bagi penulis maupun semua pihak yang
memerlukannya.
Malang, Agustus 2007 Penulis
AFRIAN FIRMAN HIDAYAT
ANALISA IMPLEMENTSI ELEKTRONIK COMMERCE TERHADAP PENJUALAN PADA PT. PURNAMA INDAH PUNTEN HOTEL
ABSTRAK
Pada era globalisasi saat ini, dimana kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi ciri khasnya dan seiring dengan kemajuan Teknologi Informasi tersebut menyebabkan terjadinya perubahan kultur masyarakat sehari-hari. Meledaknya penggunaan Internet dan teknologi World Wide Web (WWW atau sering juga disebut Web saja) menyebabkan munculnya teknologi E-commerce yang berbasis teknologi Internet sehingga komersialisasi dan privatisasi internet yang meningkat beberapa tahun yang lalu, telah menjadi dasar pertumbuhan E-commerce. Infrastruktur digital yang menyediakan sarana efisien untuk komunikasi dan pertukaran informasi yang menjadi media baru yang menarik untuk E-commerce.
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas maka yang menjadi pokok masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah : (1) Sejauhmana Pengaruh E-commerce terhadap penjualan dan membandingkan penjualan secara konfensional tahun 2006?. Penelitian ini dibatasi pada Penerapan E-commerce terhadap transaksi penjualan tahun 2006 atas pelayanan jasa elektronik dan jasa konfensional. Tujuan skripsi ini adalah : (1) Menganalisa penerapan transaksi penjualan melalui media elektronik dengan menggunakan metode Moving Average (2) mengkaji pengaruh penerapan E-commerce terhadap penjualan dan membandingkan penjualan secara konfensional tahun 2006.
Lokasi penelitian ini dipilih secara sengaja yaitu PT. Purnama Indah Punten Hotel. Penelitian ini mengguanakan jenis data kuantitatif serta sumber data yaitu data Primer yang diperoleh melalui dokumentasi pada pihak manajemen perusahaan yang kemudian dianalisa menggunakan analisis trend dengan konsep moving average.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) menunjukkan bahwa total kamar yang terjual untuk paket lebih besar dari pada total kamar yang terjual untuk personal, karena itu media elektronik E-commerce pada umumnya berpengaruh besar pada penjualan. (2) Untuk total penjualan tahun 2006 PT. Purnama Indah Punten Hotel Batu sebesar Rp 27.024.561.000, hasil ini diperoleh dari total penjualan personal sebesar Rp 17.141.841.000 ditambah total penjualan paket sebesar Rp 9.882.720.000. terdapat perbedaan yang sangat besar antara total penjualan personal dengan total penjualan paket. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan pada kebijakan harga.
Pelaksanaan hasil penelitian ini diharapkan perusahaan selalu mengikuti perkembangan usaha secara kontinyu sehingga perusahaan dapat mengetahui keadaan yang sebenarnya agar target perusahaan tercapai.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDULHALAMAN PENGESAHANKATA PENGANTAR................................................................................... iABSTRAKSI.................................................................................................. iiiDAFTAR ISI.................................................................................................. ivDAFTAR TABEL.......................................................................................... viDAFTAR GAMBAR..................................................................................... viiBAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 11.2 Perumusan Masalah ................................................................. 31.3 Batasan Masalah ...................................................................... 31.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian................................................ 4
1.4.1 Tujuan Penelitian………………………………………. 41.4.2 Manfaat Penelitian……………………………………... 4
1.5 Sistematika Pembahasan……………………………………... 5
BAB II : LANDASAN TEORI2.1 Elektronic Commerce............................................................... 6
2.1.1 Pengertian Elektronic Commerce……………………… 62.1.2 Jenis dan Karakteristik Elektronic Commerce................. 92.1.3 Komponen Dalam Perdagangan E-commerce................. 122.1.4 Rantai Transaksi dalam E-commerce............................... 152.1.5 Standart Teknonologi untuk E-commerce....................... 162.1.6 Mekanisme Pembayaran pada E-commerce.................... 182.1.7 Keuntungan dan Kerugian E-commerce……………….. 19
2.1.7.1 Keuntungan E-commerce..................................... 192.1.7.2 Kerugian E-commerce…………………............. 21
2.2 Pengertian Jasa......................................................................... 212.3 Perbandingan Jasa Elektronik dan Jasa Konfensional……….. 222.4 Penjualan………………………….......................................... 25
2.4.1 Pengertian Penjualan........................................................ 252.4.2 Konsep Penjualan……………………............................. 252.4.3 Mengestimasikan Penjualan Potensial…………………. 262.4.4 Proses Penjualan…….....……………………................. 272.4.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penjualan.........….... 28
BAB III : METODE PENELITIAN3.1 Lokasi Penelitian...................................................................... 303.2 Jenis Penelitian……………………………………………..... 303.3 Jenis Data…………………………………………….............. 303.4 Sumber Data............................................................................. 31
3.5 Metode Pengumpulan Data………………………………...... 313.6 Definisi Operasional Variabel.................................................. 313.7 Metode Anlisis Data................................................................. 32
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN4.1 Gambaran Umum Perusahaan.................................................. 34
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan......................................... 344.1.2 Lokasi Perusahaan....................................................... 374.1.3 Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan............................... 384.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan................................... 404.1.5 Pelaksanaan Penjualan................................................. 41
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian................................................... 444.2.1 Deskripsi Data.............................................................. 444.2.2 Hasil Analisa Moving Average.................................... 44
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN5.1 Kesimpulan ............................................................................ 525.2 Saran-Saran ............................................................................ 53
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Perbandingan Pelayanan Elektronik
dan Pelayanan Konvensional........................................................ 22
Tabel 2 : Perbandingan Penjualan Online
dan Penjualan Konvensional......................................................... 23
Tabel 3 : Perbandingan Media Perdagangan Elektronik
dan Media Perdagangan Konvensional......................................... 24
Tabel 4 : Total Room Occupancy Tahun 2006............................................ 44
Tabel 5 : Realisasi Penjualan PT. Purnama Hotel Tahun 2006................... 45
Tabel 6 : Hasil Moving Average Tiga Periode
Untuk Penjualan Personal Tahun 2006......................................... 45
Tabel 7 : Hasil Moving Average Tiga Periode
Untuk Penjualan Paket Tahun 2006.............................................. 49
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Proses Penjualan ...................................................................... 27
Gambar 2 : Struktur Organisasi................................................................... 41
Gambar 3 : Bagan Alir (flowchart) Yang Digunakan Dalam
Prosedur Penjualan E-commerce.............................................. 42
Gambar 4 : Grafik Perbandingan Antara Penjualan Personal
Dengan Moving Average Tahun 2006...................................... 48
Gambar 5 : Grafik Perbandingan Antara Penjualan Paket
Dengan Moving Average Tahun 2006...................................... 51
............................................................................................................................... 137
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada era globalisasi saat ini, dimana kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi menjadi ciri khasnya, sehingga terciptanya sebuah keterbukaan atau
transparansi di berbagai bidang, terutama di bidang Teknologi Informasi (IT).
Informasi yang cepat dan akurat merupakan bentuk informasi yang sangat
dibutuhkan oleh masyarakat.
Seiring dengan kemajuan Teknologi Informasi tersebut dan perkembangan
teknologi telekomunikasi dan komputer menyebabkan terjadinya perubahan
kultur masyarakat sehari-hari dan terciptalah suatu integrasi antara komputer
dan telepon atau sistem Computer Telephony Integration (CTI), yang
mewujudkan media baru berupa internet.
Meledaknya penggunaan Internet dan teknologi World Wide Web (WWW
atau sering juga disebut Web saja) menyebabkan munculnya teknologi E-
commerce yang berbasis teknologi Internet. Dimana E-commerce adalah
membeli dan atau menjual secara elektronik dan kegiatan ini dilakukan pada
jaringan internet, selain itu juga dapat pemasangan iklan, penjualan dan
pelayanan yang terbaik menggunakan sebuah web shop 24 jam bagi
pelanggannya.
Dengan semakin matangnya teknologi internet dan web, teknologi-
teknologi ini meningkatkan kemampuan dan kecanggihan organisasi /
perusahaan dalam hal komunikasi bisnis dan dalam hal kemampuannya berbagi
informasi, selain itu berbagi sumberdaya lain yang langka dan berharga.
Komersialisasi dan privatisasi internet yang meningkat beberapa tahun
yang lalu, telah menjadi dasar pertumbuhan E-commerce. Infrastruktur digital
yang menyediakan sarana efisien untuk komunikasi dan pertukaran informasi
menjadi media baru yang menarik untuk E-commerce. Di masa lalu, dunia
bisnis bisa melakukan aktivitas antara satu dan yang lainnya melalui jaringan,
khusus tapi pertumbuhan drastis dari internet telah merubah paradigma tersebut
dan akhirnya menjadikannya lebih luas. Dengan semakin maraknya penggunaan
internet, perdagangan secara elektronic dilakukan oleh bisnis-bisnis dengan
berbagai ukuran. E-commerce konfensional saat ini bisa dilakukan oleh
pendatang baru dengan skala internasional.
Dalam mengimplementasikan E-commerce tersedia suatu integrasi rantai
nilai dari infrastrukturnya, yang terdiri dari tiga lapis. Pertama, infrastruktur
sistem distribusi (flow of good) kedua, infrastruktur pembayaran (flow of
money) dan ketiga, infrastruktur sistem informasi (flow of information). Dalam
hal kesiapan infrastruktur E-commerce, penulis percaya bahwa logistics follow
trade, bahwa semua transaksi akan diikuti oleh perpindahan barang dari sisi
penjual kepada pembeli. Agar dapat terintegrasinya sistem rantai suplai dari
supplier, ke pabrik, ke gudang, ditribusi, jasa transaksi, hingga ke konsumen
maka diperlukan integrasi interprise sistem untuk menciptakan supply chain
visibility. Ada tiga factor yang patut dicermati tentang E-commerce yaitu:
Variability, Visibility, dan Velocity (Majalah Teknologi, 2001).
Sedangkan kegiatan pemasaran merupakan kegiatan yang sangat penting
artinya bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan. Dengan kegiatan pemasaran
yang baik dan berhasil maka suatu perusahaan diharapkan dapat mencapai
target penjualan yang diharapkan.
PT. Purnama Indah Punten Hotel merupakan perusahaan jasa perhotelan
yang telah menerapkan media electronic E–Commerce sebagai media promosi
maupun transaksi jasa pelayanan, seorang konsumen (dalam negri maupun luar
negri) bisa memulai transaksi secara mudah dengan mengunjungi situs PT.
Purnama Indah Punten Hotel pada Http://www.purnamahotel.com atau dengan
e-mail [email protected] secara online 24 jam.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka pokok permasalahan
yang akan dijawab dalam penelitian ini dirumuskan dengan sebuah rumusan
masalah sebagai berikut: “Sejauhmana Pengaruh E-commerce terhadap
penjualan dan membandingkan penjualan secara konfensional tahun 2006 pada
PT. Purnama Indah Punten Hotel Batu?.”
1.3. Batasan Masalah
Untuk meghindari permasalahan agar tidak meluas, dan pembahasan lebih
terarah, maka permasalahan akan dibatasi pada: Penerapan E-commerce
terhadap transaksi penjualan tahun 2006 atas pelayanan jasa elektronik dan jasa
konfensional pada PT. Purnama Indah Punten Hotel Batu.
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai dengan adanya penelitian ini
adalah sebagai berikut :
a. Menganalisa penerapan transaksi penjualan melalui media elektronik E-
commerce dengan menggunakan metode Moving Average.
b. Untuk mengkaji pengaruh penerapan E-commerce terhadap penjualan dan
membandingkan penjualan secara konfensional tahun 2006.
1.2. Manfaat Penelitian
a. Bagi perusahaan, hasil penelitan ini diharapkan sebagai alat bantu untuk
pengambilan keputusan di masa sekarang dan masa yang akan datang.
b. Bagi penulis, untuk menambah wawasan serta pengaplikasian ilmu
pengetahuan yang telah diperoleh dengan kenyataan yang ada.
c. Bagi pihak lain, sebagai bahan referensi bagi penelitian berikutnya.
1.5. Sistematika Pembahasan
Untuk memberikan gambaran yang jelas dan lebih terarah, maka penulis
menguraikan garis besar sistematika pembahasan dalam penulisan skripsi ini
yang terdiri dari lima bagian, yaitu sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang masalah, perumusan
masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta
sistematika pembahasan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini akan menguraikan tentang dasar teoritis yang akan
digunakan sebagai dasar untuk membahas permasalahan penelitian
yang berhubungan dengan obyek yang diteliti.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini akan menjelaskan tentang penentuan lokasi penelitian, jenis
penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data,
operasional variabel, serta metode analisa data.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan membahas mengenai gambaran umum organisasi dari
obyek yang diteliti, analisa masalah yang sedang dihadapi dan
pemecahan yang dilakukan.
BAB V : PENUTUP
Bab ini menyajikan mengenai kesimpulan mengenai hasil penelitian
dan saran-saran yang dipandang relevan dengan hasil analisa.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Electronic Commerce
Pengertian Electronic Commerce
Onno W. Purbo dan Aang Arif Wahyudi (David Baum, 2001:2)
memberikan pengertian “E-commerce sebagai satu set dinamis teknologi,
aplikasi, dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen, dan
komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang,
pelayanan, dan informasi yang dilakukan secara elektronik”.
Dian, A. (2003:1) “E-commerce merupakan suatu cara berbelanja atau
berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas Internet
dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan get and deliver”. E-
commerce juga akan merubah semua kegiatan marketing dan sekaligus
memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan).
Darul quthni (http://www.piksiinputserang.ac.id) mengatakan bahwa
“E-commerce yaitu menggunakan jaringan komputer, terutama internet umtuk
melakukan transaksi jual beli produk baik berupa barang maupun jasa serta
informasi”.
Menurut Robert E. Johnson, III (http://www.cimcor.com) “E-commerce
merupakan suatu tindakan melakukan transaksi bisnis secara elektronik dengan
menggunakan internet sebagai media komunikasi yang paling utama”.
Pada website ECARM (http://www.ecarm.com), dijelaskan bahwa “E-
commerce secara umum menunjukkan seluruh bentuk transaksi yang
berhubungan dengan aktifitas-aktifitas perdagangan, termasuk organisasi dan
perorangan yang berdasarkan pada pemrosesan dan transmisi data digital
termasuk teks, suara, dan gambar-gambar visual”.
Pada website (http://www.whatis.com), “E-commerce memiliki arti
bahwa sebuah website dapat menjadi sebuah modal bagi perusahaan, dimana
website tersebut dapat menghasilkan uang dan dapat menggambarkan
perusahaan anda di internet pada saat yang bersamaan”.
Pada website E-commerce Net (http://www.e-commerce.net), secara
sederhana dijelaskan bahwa “E-commerce adalah menjual barang dagangan dan
jasa melalui internet. Seluruh pelaku yang terlibat dalam bisnis praktis
diaplikasikan disini, seperti customer service, produk yang tersedia, kebijakan-
kebijakan pengembalian barang dan uang, periklanan, dll”.
Menurut Gary Coulter dan John Buddemeir (http://www.e-
commerce.net) “E-commerce berhubungan dengan penjualan, periklanan,
pemesanan produk, yang semuanya dikerjakan melalui internet. Beberapa
perusahaan memilih untuk menggunakan kegiatan bisnis ini sebagai tambahan
metode bisnis tradisional, sementara yang lainnya menggunakan internet secara
eksklusif untuk mendapatkan para pelanggan yang berpotensi”.
Donna P. (http://www.Ilmukomputer.com) mendefinisikan bahwa:pengertian E-commerce sangat sederhana yaitu kemampuan untuk melakukan bisnis secara elektronik melalui komputer, fax, telefon, dsb. Menurutnya untuk menjual produk dan / atau jasa di internet, sebuah perusahaan membutuhkan :
a. Komputer: bukan hanya beberapa komputer, tetapi dibutuhkan sebuah server dengan kapasitas besar dan kecepatan tinggi yang memungkinkan Secure Socket Layer (SSL) mempunyai enkripsi yang aman. Server ini harus benarbenar stabil.
b. Merchant account: yang diperoleh melaui sebuah bank atau institusi keuangan dan mengizinkan perusahaan menerima kartu kredit sebagai bentuk pembayarannya. Rekening ini sebaiknya menggunakan sebuah institusi yang mengetahui tentang perdagangan di internet dan yang menawarkan pemrosesan transaksi online secara real-time.
c. Website: sebuah website E-commerce.
Menurut Kienan (2001:4) pada dasarnya “E-commerce adalah
melakukan bisnis online. Dalam bentuknya yang paling jelas E-commerce
menjual produk kepada konsumen secara online, tapi faktanya jenis bisnis
apapun yang dilakukan secara elektronik adalah E-commerce. Sederhananya E-
commerce adalah membuat, mengelola dan meluaskan hubungan komersial
secara online”.
Adi Nugroho (2006:5) “Perdagangan elektronik didefinisikan sebagai
cara untuk menjual dan membeli barang-barang dan jasa lewat jaringan internet,
tetapi hal ini mencakup berbagai aspek diantaranya transaksi pembelian serta
transfer dana via jaringan computer”.
Dari beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa “E-commerce secara umum merujuk pada segala bentuk
transaksi yang berhubungan dengan kegiatan yang bersifat komersial, yang
dilakukan baik oleh organisasi maupun perorangan melalui proses dan transmisi
data digital meliputi teks, suara, dan gambar secara online”.
Jenis dan Karakteristik E-Commerce
Menurut Deris, S. (2002:3), Jenis E-commerce dapat dibagi menjadi dua
jenis, yaitu Business to Business (B2B) dan Business to Consumer (B2C, retail).
Kedua jenis E-commerce ini memiliki karakteristik yang berbeda.
Business to Business E-commerce memiliki karakteristik:
a. Trading partners yang sudah mengetahui dan umumnya memiliki hubungan
yang cukup lama. Informasi hanya dipertukarkan dengan partner tersebut.
Dikarenakan sudah mengenal lawan komunikasi, maka jenis informasi yang
dikirimkan dapat disusun sesuai dengan kebutuhan dan kepercayaan.
b. Pertukaran data berlangsung berulang-ulang dan secara berkala, misalnya
setiap hari, dengan format data yang sudah disepakati bersama. Dengan kata
lain, servis yang digunakan sudah tertentu. Hal ini memudahkan pertukaran
data untuk dua entiti yang menggunakan standar yang sama.
c. Salah satu pelaku dapat melakukan inisiatif untuk mengirimkan data, tidak
harus menunggu parternya.
d. Model yang umum digunakan adalah peer-topeer, dimana processing
intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.
Business to Consumer E-commerce memiliki karakteristik:
a. Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan ke umum.
b. Servis yang diberikan bersifat umum dengan mekanisme yang dapat
digunakan oleh khalayak ramai. Sebagai contoh, karena sistem Web sudah
umum digunakan maka servis diberikan dengan menggunakan basis Web.
c. Servis diberikan berdasarkan permohonan. Konsumer melakuka inisiatif dan
produser harus siap memberikan respon sesuai dengan permohonan.
d. Pendekatan client/server sering digunakan dimana diambil asumsi client
(consumer) menggunakan sistem yang minimal (berbasis Web) dan
processing (business procedure) diletakkan di sisi server.
Darul quthni (2006:2) dalam terminology E-commerce yang popular,
transaksi yang dialakukan didasarkan pada beberapa jenis yaitu:
a. Business-to-business (B2B) yang biasanya diterapkan pada transaksi bisnis,
organisasi nirlaba atau pemerintah.
b. Business-to-consumer (B2C) berupa transaksi E-commerce dimana
pembelinya adalah individu.
c. Consumer-to-consumer (C2C) disisni konsumen menjual secara langsung ke
orang lain sebagai konsumen individu melalui periklanan elektronik atau
auction site (lewat agen)
d. Consumer-to-business (C2B) Dalam kategori ini individu menjual barang
dan jasa ke perusahaan.
Sedangkan menurut Lupiyadi (2001:232) bahwa jasa portal Internet ini
juga memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Intangible:
Artinya ini jasa maya, tidak bisa dilihat bagaimana bentuknya dan lebih
bersifat abstrak. Hal ini berarti bahwa jasa portal internet bisa memiliki
kemampuan untuk mendeferensiasikan produknya sehingga berbeda dengan
yang lain. Di dalam dunia maya bebas mewujudkan apapun yang
diinginkan, bahkan merubah wajah kita sekalipun. Kantornya pun bisa
berpindah tempat, bagi para wartawannya ia bisa mengerjakannya dirumah
sekalipun (virtual office).
b. Heterogenity:
Service jasa biasanya memiliki ketidak standaran dalam proses pelayanan
terhadap para pelanggannya. Masing-masing pelanggan merasakan
ketidaksamaan akan pelayanan service. Akan tetapi pada kenyataannya
dalam jasa situs Internet ini yang kita dapati adalah keseimbangan dalam
pelayanan terhadap semua pelanggan karena berbasis pada alat-alat
teknologi yang memiliki kecanggihan yang tinggi. Akan tetapi ada tiga hal
penting yang mendasar dan menjadi ciri budaya dunia Internet, ketiga ciri
tersebut adalah:
1) Supaya jasa Internet ini bisa berkembang maka diperlukan adanya
dunia dimensi lain yang potensial.
2) Memperbaiki content dengan isi yang lebih baru dan menarik atau ciri
content. Nah content inilah yang barangkali tidak standart dalam
pelayanannya karena siapa yang mengisi content itu adalah manusia
yang bisa membuat kesalahan sehingga menimbulkan ketidakpuasan.
3) Aspek bisnis yang bisa disumbangkan ke dunia Internet yang kita
bahas sekarang ini adalah E-commerce.
Ada juga yang menyatakan bahwa bisnis portal Internet ini bisa ada karena
budaya yang bisa hidup akibat tiga hal di bawah ini, yaitu:
1) Teknologi
2) Proses yang sudah IT base
3) Human Resource atau faktor manusianya
c. Inseparability:
Jasa biasanya dikonsumsi dan diproduksi dengan waktu yang sama dimana
partisipasi pelanggan ada dalam proses penyampaiannya. Demikian juga
pada waktu kita menggunakan jasa portal Internet tertentu.
d. Perishability:
Sangat tidak memungkinkan untuk menyimpan jasa tersebut sebagai
Inventory. Jika dunia tersebut tidak terlihat, tentu saja mustahil untuk
menyimpannya dalam gudang, kecuali jika gudang yang dimaksud adalah
gudang maya yang berupa inbox atau harddisk.
Komponen Dalam Perdagangan E-commerce
Ada beberapa pihak yang terlibat dalam transaksi on-line ini. Sesuai
dengan standar protokol Secure Electronic Transaction (SET), Ustadiyanto
(2001:158) menjelaskan komponen-komponen yang terlibat dalam E-
commerce, yaitu:
a. Cardholder (pembeli)
Dalam lingkup perdagangan elektronik, berhubungan dengan penjual
melalui computer PC. Pembeli menggunakan pembayaran dari kartu yang
dikeluarkan oleh issuer, SET menjamin hubungan yang dilakukan antara
pembeli dan penjual, menyangkut pula data nasabah, merupakan hal yang
dirahasiakan.
b. Issuer
Merupakan lembaga keuangan dimana pembeli menjadi nasabahnya dan
menerbitkan kartu pembayaran. Issuer menjamin pembayaran atas transaksi
yang disetujui yang menggunakan kartu pembayaran sesuai dengan merk
yang tertera pada kartu dan peraturan setempat.
c. Merchant (penjual)
Merupakan pihak yang menawarkan barang untuk dijual atau
menyelenggarakan jasa dengan imbalan pembayaran. Di dalam SET,
penjual dapat menyarankan pembeli untuk melakukan transaksi dengan
aman. Penjual yang menerima pembayaran dengan kartu kredit harus
memiliki hubungan dengan Acquirer.
d. Acquirer
Merupakan lembaga keuangan dimana penjual menjadi nasabahnya dan
memproses otorisasi kartu pembayaran.
e. Payment Gateway
Merupakan sarana yang dioperasikan oleh Acquirer atau pihak ketiga, yang
ditunjuk untuk memproses pesan-pesan pembayaran penjual, termasuk
instruksi pembayaran penjual.
f. Certificate Authority (otoritas serifikat)
Merupakan lembaga yang dipercaya dan mengeluarkan sertifikat-sertifikat
dan ditandatangani secara digital oleh si pengguna.
Deris, S. (2002:10), Kerangka kerja (framework) dari E-commerce
memiliki beberapa komponen, antara lain:
a. National Information Technology Committee yaitu Komite ini bertanggung
jawab untuk memformulasikan Information Technology, specifically E-
Commerce, di Indonesia. Komite ini dapat membuat working group untuk
meneliti penggunaan teknologi informasi lebih lanjut. Berbagai pihak yang
terlibat dalam bidang commerce dan electronic commerce sebaiknya
terwakili dalam komite ini, misalnya adanya wakil dari Perbankan.
b. Communication Infrastructure
c. EC/EDI standards / infrastructure. Menentukan standar yang dapat diterima
oleh semua pihak merupakan salah satu kunci utama.
d. Cyberlaw: EC laws, Electronic Security laws.
e. Customers dan related organization.
Rantai Transaksi dalam E-Commerce
Hidayatullah (2003:352) menjelaskan berikut ini belanja secara online
sebagai transaksi bisnis modern:
a. Konsumen membeli barang secara online.
b. Penjual menagih jumlahnya ke badan yang disebut Acquirer, sebuah
perantara untuk pihak penjual.
c. Pihak Acquirer akan mengklaim uang mereka ke pihak bank.
d. Kemudian, pihak bank membebankan tagihan ke rekening konsumen. Bila
ada keluhan, maka proses klaim akan berjalan sebaliknya.
Sedangkan menurut Adi Nugroho (2006:12) menjelaskan ada lima
proses yang harus dilewati sebelum seseorang memutuskan akan membeli
produk / jasa yang perusahaan tawarkan antara lain:
a. Berbagi Informasi
sebelum perusahaan melakukan penjualan, perusahaan perlu meyakinkan
konsumen tentang kualitas produk / jasa yang dijual. Ini berarti perusahaan
harus mengiklankan atau mempromosikan dan memasarka produk/jasa.
b. Pemesanan
Merupakan hal yang rutin bahwa para konsumen secara elektronik
mengirimkan pesanan-pesanan akan barang/jasa ke perusahaan. Form
elektronik merupakan form yang mirip dengan surat pesanan pada
perdagangan tradisional.
c. Pembayaran
Kemudia masuk pada jantung dari proses penjualan, yaitu menerima
pembayaran untuk barang/jasa yang di jual.
d. Pemenuhan pesanan
Di samping berbagai bentuk informasi seperti surat kabar, berita-berita dari
radio, serta televisi dan laporan-laporan analisis, juga bisa mendapatkan
informasi-informasi berupa perangkat lunak (software) komputer. Jika
barang / jasa yang di jual berbentuk fisik, maka tidak dapat mengirimkan
barang / jasa tersebut lewat jaringan internet.
e. Dukungan terhadap konsumen
Saat ini jarang sekali hubungan antara perusahaan dengan pembeli berakhir
setelah terjadi penjualan. Kenyataannya, penjualan diharapkan menjadi awal
dari hubungan panjang dan saling menguntungkan yang terjadi antara
perusahaan dan konsumen. Tidak hanya konsumen yang membutuhkan
barang/jasa yang dibelinya akan tetapi pihak perusahaan juga membutuhkan
masukan-masukan dari para konsumen untuk mengembangkan produk /
jasanya untuk masa yang akan datang.
Standart Teknologi untuk E-Commerce
Hidayatullah (2003:343), Berbagai standart terdapat di internet,
demikian juga E-commerce menggunakan standart digunakan sendiri dalam
transaksi bisnis ke bisnis, diantaranya adalah:
a. Electronic Data Interchange (EDI), sebuah standart struktur dokumen
dirancang memungkinkan organisasi besar mengirimkan informasi melalui
jaringan private, juga digunakan dalam corporate web site. Saat ini,
digunakan lebih dari 1000 perusahaan Fortune di Amerika Serikat.
b. Open Buying On The Internet (OBI), sebuah standart menjamin berbagai E-
commerce dapat berbicara satu dengan yang lainnya. Standart ini dibuat
internet Purchasing Roundtable dan dikembangkan konsorsium OBI oleh
perusahaan Actra, Intelisys, Microsoft, Open Market, dan Oracle.
c. Open Profiling Standard (OPS), standart didukung Microsoft dan firefly
(Http://www.firefly.com/), memungkinkan pengguna membuat sebuah profil
pribadi dari kesukaan masing-masing pengguna dapat dia share dengan
merchant. Ide OPS digunakan menolong memproteksi privasi pengguna
tanpa menutup kemungkinan transaksi informasi proses marketing dan
sebagainya.
d. Open Trading Protocol (OTP), dimaksudkan menstrandarisasi berbagai
aktifitas berkaitan dengan proses pembayaran, seperti perjanjian pembelian,
resi untuk pembelian, dan pembayaran. OTP merupakan standart komputitor
OBI dibangun beberapa perusahaan AT&T, CyberCash, Hitachi, IBM,
Oracle, Sun Microsystems, dan British Telechom.
e. Secure Electronic Transaction (SET), mengenkodekan nomor kartu kredit
di simpan di server merchant. Standart dibuat Visa dan MasterCard
sehingga didukung langsung masyarakat perbankkan.
f. Secure Socket Layer (SSL) Merupakan protocol di disain membangun
sebuah saluran yang aman ke server dengan menggunakan teknik enkripsi
public key untuk memproteksi data yang dikirimkan melalui internet. SSL
dibuat Netscape, dan sekarang telah dipublikasikan di public domain.
g. Truste (http://www.trust.org/). sebuah patnership dari berbagai perusahaan
mencoba membangun kepercayaan public dalam E-commerce dengan
memberikan cap good housekeeping memberikan approve pada situs yang
tidak melanggar kerahasiaan konsumen.
Mekanisme Pembayaran pada E-Commerce
Onno W. Purbo, (2000:1), Bentuk / cara pembayaran yang digunakan di
Internet umumnya bertumpu pada sistem keuangan nasional, tapi ada juga
beberapa yang mengacu kepada keuangan lokal / masyarakat. Adapun
klasifikasi berbagai mekanisme pembayaran tersebut dapat kita bagi dalam lima
(5) mekanisme utama, seperti:
a. Transaksi model-ATM, yang menyangkut hanya institusi finansial dan
pemegang account yang akan melakukan pengambilan atau mendeposit
uangnya dari account masing-masing.
b. Pembayaran dua pihak tanpa perantara, transaksi dilakukan langsung antara
dua pihak tanpa perantara menggunakan uang nasional-nya.
c. Pembayaran dengan perantaraan pihak ke tiga, umumnya proses
pembayaran yang menyangkut debit, kredit maupun check masuk dalam
kategori ini.
d. Micropayment, dalam bahasa sederhananya adalah pembayaran untuk uang
recehan yang kecil-kecil. Mekanisme Micropayment ini penting
dikembangkan karena sangat diperlukan pembayaran receh yang kecil tanpa
overhead transaksi yang tingi.
e. Anonymous digital cash, uang elektronik yang di enkripsi, di dahului oleh
David Chaum dengan Digicash-nya (http://www.digicash.com). Uang
elektronik menjamin privacy dari user cash tetap terjamin sama seperti uang
kertas maupun koin yang kita kenal.
Keuntungan dan Kerugian Internet / E-Commerce
Keuntungan E-commerce
E-commerce menjanjikan dampak yang sangat besar untuk setiap
industri. Kemampuan untuk membandingkan dan membeli produk pada
internet mengubah praktek bisnis banyak perusahaan karena memiliki
beberapa keuntungan.
Menurut Madura (2001:327), keuntungan Internet sebagai berikut:a. Kemampuan untuk mencari produk dan membandingkan
harganya menjadi sangat mudah.b. Konsumen dapat dengan mudah memakai beberapa menit dari
waktunya didepan komputer dari pada meluangkan waktunya untuk mengunjungi toko untuk mendapatkan informasi tentang produk dan harganya.
c. Konsumen juga dapat pergi ke toko untuk meliat barang yang akan dibeli dan kemudian melalui internet mencari harga yang paling sesuai.
Adi Nugroho (2006:19), ada beberapa keuntungn perdagangan
elektronik antara lain:
a. Keuntungan bagi Perusahaan
1) Memperpendek Jarak. Dengan hanya mengklik link-link yang ada
pada situs-situs , konsumen dapat menuju ke perusahaan dimanapun
saat itu mereka berada.
2) Perluasan Pasar. Jangkauan pemasaran menjadi sangat luas dan tidak
terbatas oleh area geografis dimana perusahaan berada.
3) Perluasan Jaringan Mitra Bisnis. Pada perdagangan konvensional,
sangat sulit bagi suatu perusahaan untuk mengetahui posisi geografis
mitra kerjanya yang berada di Negara-negara lain atau benua lain.
4) Efisien. Perdagangan elektronik akan sangat memangkas biaya-biaya
operasional perusahaan.
b. Keuntungan bagi Konsumen.
1) Efektif. Konsumen dapat memperoleh informasi tentang produk/jasa
yang dibutuhkan dan bertransaksi dengan cara yang cepat dan murah.
2) Aman Secara Fisik. Karena konsumen tidak perlu mendatangi took-
toko untuk mendapatkan produk dan ini memungkinkan konsumen
aman secara fisik.
3) Fleksibel. Konsumen juga dapat bertransaksi dimanapun dia berada.
c. Keuntungan bagi Masyarakat Umum
1) Mengurangi Pencemaran dan Polusi Lingkungan. Konsumen tidak
perlu mendatangi took-toko, dimana hal ini akan mengurangi jumlah
kendaraan yang berlalu-lalang, berarti menghemat bahan bakar dan
tingkat polusi.
2) Membuka Peluang Kerja Baru. Era perdagangan elektronik akan
membuka peluang-peluang kerja baru bagi mereka yang tidak ‘buta’
akan teknologi.
3) Menguntungkan Dunia Akademis. Berubahnya pola hidup masyarakat
dengan hadirnya perdagangan elektronik, kalangan akademis akan
semakin diperkaya dengan kajian-kajian psikologis, antropologis,
sosial budaya, dan sebagainya.
4) Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia. Perdagangan elektronik
ini yang nantinya akan merangsang dan memacu orang-orang untuk
mempelajari teknologi computer demi kepentingan mereka sendiri.
Kerugian Internet / E-commerce
Di samping segala hal yang menguntungkan di atas, E-commerce juga
memiliki sedikit kerugian, Adi Nugroho (2006:22) menyebutkan:
a. Meningkatkan Individualisme. Pada E-commerce seseorang dapat
bertransaksi tanpa bertemu dengan penjual produk/jasa tersebut, ini
menimbulkan beberapa orang menjadi berpusat pada diri sendiri (egois)
dan tidak terlalu membutuhkan kehadirian orang lain.
b. Terkadang Menimbulkan Kekecewaan. Apa yang dilihat dari layar
komputer kadang berbeda dengan apa yang dilihat secara kasat mata.
c. Tidak Manusiawi. Di internet, meski kita dapat mengobrol (chatting)
dengan orang lain, kita mungkin tidak dapat merasakan jabat tangannya,
senyuman ramahnya, atau candanya.
2.2. Pengertian Jasa
Rambat Lupiyadi (2001:5) “Pengertian jasa pada dasarnya merupakan
semua aktifitas ekonomi yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk
fisik atau kontruksi, yang biasanya dikonsumsi pada saat yang sama dengan
waktu yang dihasilkan dan memberikan nilai tambah atau pemecahan atas
masalah yang dihadapi konsumen”.
Adrian Payne (2001:8) mendefinisikan sebagai berikut:Jasa merupakan suatu kegiatan yang memiliki beberapa unsure ketakberwujudan (intangibility) yang berhubungan dengannya, yang melibatkan beberapa interaksi dengan konsumen atau dengan property dalam kepemilikannya, dan tidak menghasilkan transfer kepemilikan. Perubahan kondisi mungkin saja terjadi dan produksi jasa bisa saja berhubungan atau bisa pula tidak berkaitan dengan produk fisik.
Sedangkan Philip Kotler (2005:111) “Jasa adalah setiap tindakan atau
kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya
tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu”.
2.3. Perbandingan Jasa Elektronik dan Jasa Konvensional
Suatu perbandingan antara pelayanan jasa secara elektronik dan pelayanan
jasa konvensional dapat dilihat pada tabel 1, 2 dan3 sebagai berikut:
TABEL 1PERBANDINGAN PELAYANAN ELEKTRONIK DAN PELAYANAN
KONVENSIONAL
Sifat / karakteristik Pelayanan elektronik Pelayanan konfensionalJenis pertemuan Tidak bertatap muka Tatap mukaketersediaan Setiap waktu Standart jam kerjaakses Dari rumah / kantor Datang ke lokasi penjualanArea pasar Luas Lokalsuasana Keterbatasan elektronik Lingkungan fisikPerbedaan kompetitif Kemudahan/keleluasan Personalisasiprivasi Keadaan tanpa nama Interaksi sosial
Sumber: Farida Jasfar, 2005:127. Manajemen Jasa Pendekatan Terpadu, Bogor: Ghalia Indonesia
Dari tabel diatas dapat dilihat perbedaan nyata di antara kedua sistem
penyampaian jasa elektronik dan jasa konvensional. Karakteristik beberapa
pelayanan elektronik dapat terlihat juga pada pelayanan konvensional, jasa
elektronik bersifat tidak nyata, karena transaksi dan pengalaman jasa yang
disampaikan dengan jaringan elektronik yang tidak dapat dilihat.
Perbedaan ini timbul karena adanya perbedaan kebutuhan, harapan,
kemampuan pelayanan diri, kesadaran untuk berinteraksi, dan kontribusi
persepsi konsumen terhadap adanya ketidakseragaman (hiterogen) dalam
pelayanan elektronik.
TABEL 2PERBANDINGAN PENJUALAN ONLINE DAN PENJUALAN
KONVENSIONAL
Penjualan online Penjualan konvensional
Keuntungan
Kerugian
KeleluasanHemat waktuMenekan hasrat membeli
Tidak dapat melakukan tawar menawar dan tidak dapat menyeleksi produk.Mudah lupa pada produk.Ketergantungan pada komputer.Onkos pengiriman.
Kelima indera mempengaruhi pembelianMemacu ingatanTerdapat contoh produkMengenal barang baruInteraksi sosial
Memakan waktuMenunggu dan antri.Mencari pusat pedagang.Merangsang hasrat membeli.Kurang aman.
Sumber: Farida Jasfar, 2005:127. Manajemen Jasa Pendekatan Terpadu, Bogor: Ghalia Indonesia
Penjualan jasa melalui elektronik berbeda dengan penjualan konvensional
dalam semua hal yang disebutkan di atas. Seluruh kontak dan interaksi yang
diperlukan, dilakukan melalui interaksi secara online. Seluruh item yang
ditawarkan dibungkus dalam dimensi interaktif maupun dimensi non-interaktif
yang bersifat online.
Jika dilihat kembali pada perbandingan antara perdagangan konvensional
dan perdagangan secara elektronik, terlihat kemiripannya. Banyak tahapan
bertindak mirip, tetapi cara informasi diperoleh dan disampaikan secara
berbeda. Berbagai media yang berbeda diperlukan pada perdagangan
konvensional membuat kordinasi agak sulit, serta membutuhkan waktu. Dalam
perdagangan secara elektronik, semuanya berjalan secara elektronik. Agar lebih
jelas, perhatikan tabel 3 di bawah ini.
TABEL 3PERBANDINGAN MEDIA PERDAGANGAN KONVENSIONAL DAN
PERDAGANGAN ELEKTRONIK
Siklus Penjualan Perdagangan Konvensional (menggunakan berbagai media)
Perdagangan Elektronik (menggunakan media tunggal
Mencari informasi barang/jasa yang diperlukan
Majalah, catalog, surat kabar, bentuk-bentuk tercetak
Situs web
Memeriksa harga Catalog tercetak Catalog on-lineMemeriksa ketersediaan barang dan harganya
Telepon, faksimil Situs web
Melakukan pemesanan
Surat, faksimil, dan bentuk-bentuk tercetak lainnya
Surat elektronik
Mengirimkan pesanan
Surat, faksimil Surat elektronik, halaman web
Mengurutkan pesanan
Manual Basis data
Memeriksa barang di gudang
Bentuk tercetak, telepon, faksimil
Basis data, halaman web
Menjadualkan pengiriman
Bentuk tercetak Surat elektronik, basis data
Membuat invoice Bentuk tercetak Basis dataMengirimkan pesanan
Pengirim Pengirim
Konfirmasi pesanan Surat, telepon, atau faksimil Surat elektronikMengirim invoice (penyedia) dan menerima invoice (pembayar)
Surat Surat elektronik, EDI
Jadwal pembayaran Bentuk tercetak Basis data, EDIMengirim(pembayar) dan menerima(penyedia) bukti pembayaran
Surat EDI, EFT
Sumber: Adi Nugroho, 2006:10. e-commerce, Bandung: Informatika
Perbandingan antara perdagangan konvensional dan perdagangan
elektronik. Dapat dilihat bahwa proses penjualan-pembelian barang dan jasa
pada perdagangan elektronik akan berjalan lebih efisien dari sudut biaya dan
waktu dibandingkan perdagangan konvensional.
2.4. Penjualan
Pengertian Penjualan
Dalam kegitan pemasaran pasti dibutuhkan suatu cara penjualan yang
efektif dan efisien, salah satu aspek penting dalam kegiatan penjualan ialah
bertemunya antara penjual dan pembeli untuk mencapai tingkat penjualan yang
diharapkan maka perusahaan dapat mengambil langkah yang tepat yaitu proses
penjualan yang sesuai.
Menurut Rustam Effendy (2000:251) “penjualan merupakan salah satu
bagian dari promosi, sedangkan promosi adalah salah satu program dari
marketing secara keseluruhan”.
Sedangkan Charles, Joseph, dan Carl (2001:192) menjelaskan bahwa
“penjualan merupakan komunikasi langsung dengan satu atau lebih calon
pembeli dalam upaya untuk mempengaruhi satu dengan lainnya dalam situasi
pembelian”.
Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa “penjualan adalah
proses dimana penjual memastikan, mengaktivasi, dan memuaskan keinginan
dan kebutuhan sang pembeli yang berkelanjutan dan yang menguntungkan
kedua belah pihak”.
Konsep Penjualan
Fandy Tjiptono (2005:3), konsep ini merupakan konsep yang
berorientasi pada tingkat penjualan (internal), dimana pemasar beranggapan
bahwa konsumen harus di pengaruhi agar penjualan dapat meningkat sehingga,
tercapai laba maksimum sebagaimana menjadi tujuan perusahaan. Adapun
konsepnya yaitu:
Sedangkan Rustam Effendy (2000), ada beberapa konsep pada penjualan
diantaranya adalah:
a. Menekankan pada produk
b. Perusahaan pertama-tama membuat produk dan bagaimana jumlahnya
c. Orientasi omzet penjualan
d. Menekankan pada kebutuhan perusahaan pembeli (pasar)
Mengestimasikan Penjualan Potensial
Basu Swasta dan Irawan (2003:150), Penjualan Potensial merupakan
tingkat penjualan maximum yang dapat dicapai oleh penjual didalam melayani
kebutuhan pasarnya, perusahaan perlu memperkirakan penjualan potensialnya,
ini dibuat untuk menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan dalam
melayani atau mengisi kebutuhan tersebut. Ada dua macam factor penjualan
potensial yaitu:
a. Penjualan Potensial Industri adalah tingkat penjualan maksimal yang dapat
dicapai oleh seluruh penjualan barang atau jasa.
b. Penjualan Potensial Perusahaan adalah tingkat penjualan maksimum yang
dapat dicapai oleh sebuah perusahaan.
Menghasilkan Produk
Kapasitas Produksi
Upaya penjualan agresif
Di tujukan pada target pelanggan
Proses Penjualan
Basu Swasta dan Irawan (2003:411), mengemukakan bahwa salah satu
aspek yang ada dalam penjualan adalah penjualan dengan bertemu muka (face-
to-face selling) dimana seorang penjual langsung berhadapan muka dengan
calon pembelinya. Adapun tahap-tahapnya adalah: 1). Persiapan sebelum
penjualan, 2). Penentuan lokasi pembeli potensial, 3). Pendekatan pendahuluan,
4). Melakukan penjualan, 5). Pelayanan sesudah penjualan. Skema dari proses
tersebut dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1: Proses Penjualan
Sumber: Basu Swasta dan Irawan, 2003:411. Manajemen Pemasaran Terpadu, Yogyakarta: Liberty
PERSIAPANPENENTUAN
LOKASI PEMBELI
PENENTUAN CALON
PEMBELI
PENJUALAN
KEGIATAN SESUDAH
PENJUALAN
PerhatianMinatKeinginanTindakan
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penjualan
Perusahaan pada umumnya didirikan dalam jangka waktu yang relatif
lama sehingga untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan dituntut untuk dapat
menjual barang dan jasa. Agar dapat menjual barang sesuai dengan tingkatan
yang diinginkan maka harus diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi
besar kecilnya penjualan.
Menurut Swasta, DH (1990:405) yaitu:
1. Faktor Intern yaitu: faktor-faktor yang berasal dari dalam perusahaan itu
sendiri, misalnya:
a. Turunnya kualitas barang / jasa.
b. Pemberian servis yang kurang.
c. Persediaan yang sering kosong.
d. Ketatnya pemberian piutang.
e. Kurangnya kegiatan salesman.
f. Penetapan harga yang terlalu tinggi.
2. Faktor ekstern yaitu: faktor-faktor yang berasal dari luar perusahaan, faktor-
faktor itu ialah:
a. Berubahnya selera konsumen.
b. Munculnya para pesaing baru.
c. Munculnya barang subsitusi.
d. Adanya kebijakan pemerintah.
Sedangkan faktor-faktor umum yang mempengaruhi penjualan menurut
Swasta, DH (1991:406), yaitu:
a. Kondisi dan kemampuan penjual.
b. Kondisi Pasar.
c. Kondisi Modal.
d. Kondisi Organisasi perusahaan.
e. Faktor-faktor lain, seperti: pemberian hadiah, periklanan.
BAB III
METODE PENELITIAN
1.1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan pada PT. Purnama Indah Punten Hotel yang berlokasi
di Jl. Raya Selecta 1-15 Batu, Jawa Timur. Dengan alasan pemilihan lokasi
penelitian ini dikarenakan, pada PT. Purnama Indah Punten Hotel Batu belum
ada yang meneliti tentang implementasi E-commerce, selain itu pihak dari
Purnama Hotel sudah menerapkan sistem transaksi online melalui media
elektronik terutama internet.
1.2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian diskriptif, yaitu penelitian yang
menjelaskan atau menggambarkan aspek-aspek yang relevan dengan fenomena
atau populasi tertentu yang ada dalam bentuk studi kasus. Dalam metode ini
mengolah dan melaporkan data yang diperoleh dari lapangan dengan apa
adanya sesuai dengan data asli yang diperoleh dari tempat penelitian,
(Indriantoro dan Supomo, 2002:23).
1.3. Jenis Data
Data kuantitatif, yaitu suatu analisa yang berbentuk angka-angka atau
bilangan yang diperoleh dari dokumen ataupun persamaan rumus yang relevan.
1.4. Sumber Data
Untuk melengkapi penelitian ini maka perlu didukung dengan adanya data
yang akurat dan lengkap. Dalam memperoleh data yang diperlukan maka
peneliti mendapatkan data-data tersebut berasal dari sumber: Data Primer, yaitu
data yang diperoleh secara langsung yang bersumber dari Bagian Marketing
PT. Purnama Indah Punten Hotel Batu. Data-data tersebut berupa hasil
penjualan tahun 2006 yang dilakukan secara elektronik maupun secara
konvensional, semua transaksi yang berkaitan dengan pemesanan serta
penjualan dan pembayaran melalui media internet, serta data-data lainnya yang
berhubungan dengan pembahasan.
1.5. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan metode
Dokumentasi yaitu Suatu metode untuk mendapatkan data yang diinginkan
dengan mempelajari arsip yang berhubungan dengan obyek penelitian yang
terkait yaitu pihak manajemen perusahaan seperti pada bagian divisi marketing
di PT. Purnama Indah Punten Hotel Batu.
1.6. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel berfungsi untuk menjelaskan variabel yang
akan diteliti sesuai dengan masalah yang ada hubungannya antara variabel,
sehingga tidak menimbulkan interprestasi yang lain. Adapun operasional
variabelnya adalah sebagai berikut :
a. ∑ penjualan secara konvensional artinya jumlah rata-rata penjualan
pertahun secara konvensional.
b. ∑ penjualan dengan E-commerce artinya jumlah rata-rata penjualan
pertahun menggunakan media elektronik.
1.7. Metode Analisa Data
Dalam penelitian deskriptif data-data yang dikumpulkan masih merupakan
data-data yang belum teratur dan belum menunjukkan suatu informasi yang
jelas. Dalam penelitian deskriptif ini data-data dilihat sebagaimana fakta dan
tidak akan direkayasa.
Dari data-data yang terkumpul tersebut akan diolah dan dianalisis secara
kuantitatif untuk dapat memberikan arah terhadap kesimpulan dari
permasalahan.
Dalam hal ini metode analisis data yang digunakan adalah analisis trend
dengan konsep moving average yaitu upaya untuk memuluskan data sebuah
time series, sehingga faktor siklis, musiman, dan random bisa dihilangkan atau
diminimalisasi dampaknya, sehingga pada akhirnya didapat sebuah trend data.
Pada prinsipnya, moving average adalah menghitung rata-rata untuk n periode,
yang saling sambung-menyambung antar data time series.
Adapun pengertian dari Time Series itu sendiri adalah data yang berbasis
waktu, seperti perubahan harga yang terjadi dari bulan januari sampai bulan
desember tahun 2006.
Rumus yang digunakan di kutip dari Santoso, Singgih. (2003:295) adalah:
nperiodenuntukakhirsampaiawaldatanMA ______)( ∑
Dimana:
MA: moving average
n : tahun periode
Adapun data yang akan diambil yaitu data penjualan secara konfensional
maupun secara elektronik tahun 2006 pada PT. Purnama Indah Punten Hotel
Batu.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan
Sejarah Singkat Perusahaan
Hotel Purnama berdiri sejak awal tahun 1973 atas prakarsa Ibu Tien
Megahwati. Mulanya Hotel Purnama hanya dalam bentuk losmen dengan
kondisi bangunan yang terdiri dari tiga blok, masing-masing dua blok bangunan
untuk kamar dan satu blok bangunan untuk restoran. Kemudian pada tanggal 8
Januari 1974, Hotel Purnama pertama kali membunyikan dering kasir, sebagai
tanda menerima tamu pertama kali, sekalipun pada waktu itu jumlah kamar baru
30 unit ditambah sebuah restoran yang sekaligus digunakan sebagai kantor
depan.
Selang beberapa tahun, sejalan dengan derasnya pengunjung yang ingin
menikmati liburannya di kota Batu, sejumlah bangunan terus dikembangkan
baik untuk kamar maupun fasilitas penunjang lainnya sehingga kondisi hotel
yang semula berupa losmen ikut terangkat menjadi hotel berbintang dan bentuk
usaha jasa inipun dikukuhkan sebagai perseroan terbatas melalui akte notaris
Eddy Widjaya, SH. dengan nomor 58 tanggal 18 Juni 1979 bernama PT.
Purnama Indah Punten Hotel.
Hotel Purnama menerima klasifikasi bintang pertama kali adalah
predikat bintang dua, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan
Nomor: PM/10/PW-301/Phb-77 dan Surat Keputusan Direktur Jenderal
Pariwisata Nomor: Kep. 22/U/VI/78 tanggal 30 April 1979 untuk klasifikasi
hotel resort.
Dengan predikat ini Ibu Tien Megahwati beserta sejumlah karyawan
yang ada pada waktu itu merasa terpacu sehingga akhirnya perluasan lahan
maupun bangunan terus dijalankan, bahkan jumlah kamar terus diperbanyak
hingga akhir tahun 1984 jumlahnya menjadi 96 kamar, dua gedung pertemuan
dan sebuah restoran serta beberapa fasilitas penunjang seperti kolam renang,
lapangan tenis dan taman bermain anak-anak.
Melalui Surat Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi,
Nomor: KM.37/PW.304/MPPT-86, tanggal 06 Juli 1987, Peringkat Hotel
Purnama naik lagi menjadi Hotel Berbintang Tiga untuk klasifikasi hotel resort.
Pada awal tahun 90-an arus kunjungan wisatawan dari mancanegara
maupun domestik terus meningkat ke kota Batu. Wisatawan asing umumnya
berasal dari Belanda, Jerman, Swiss dan beberapa negara lainnya termasuk
Jepang dan Taiwan silih berganti mengikuti paket wisata berupa rombongan
maupun paket peorangan. Ditambah lagi dengan meningkatnya kegiatan
pertemuan maupun rekreasi dari sejumlah instansi pemerintah daerah dan
perusahaan swasta yang ada di wilayah Jawa Timur serta propinsi lainnya.
Gejala ini terbaca oleh Ibu Tien Megahwati, yang kemudian melihat
kondisi Hotel Purnama waktu itu terpacu kembali keinginannya untuk
mengimbangi tingkat hunian yang dibutuhkan. Maka perkembangan segera
dilanjutkan, perombakan dan renovasi beberapa bagian yang hampir mencakup
keseluruh bagian sehingga jumlah kamar bertambah menjadi 145 unit, termasuk
untuk ruang pertemuan yang sebelumnya tidak ada, didirikan tiga ruang
pertemuan dari berbagai kapasitas. Untuk jumlah 1000 orang dapat dilayani di
gedung serbaguna Nawangsasi, Ruang Wulandari mampu menampung peserta
sebanyak 300 orang. Dan satu gedung serbaguna yang dapat digunakan sebagai
restoran atau ruang rapat bernama Nawangwulan.
Berbarengan dengan penataan fisik bagunan dilakukan pula pembenahan
terhadap sumber daya manusia melalui berbagai pelatihan agar siap
memberikan pelayanan yang sesuai dengan predikat hotel yang diberikan oleh
pemerintah. Pelatihan diberikan terhadap mereka yang melayani di kantor depan
(front office), di restoran khususnya kepada tenaga pramusaji, sampai pada
tenaga keamanan yang ada. Hasilnya, pada tanggal 3 Maret 1991, Hotel
Purnama bersama sejumlah hotel berbintang yang ada di Indonesia dinobatkan
menjadi salah satu hotel bertaraf internasional yang peresmiannya dilaksanakan
di Nusa Dua Bali oleh Presiden Soeharto. Pada tahun yang sama, tepatnya pada
tanggal 11 Desember 1991, berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal
Pariwisata, Nomor Kep. 37/PPKH/DIR/XII/91 tanggal 11 Desember 1991
tentang penetapan golongan kelas hotel yang mengacu pada Surat Keputusan
Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi Nomor KM. 94/HK.103/MPPT-
87 dan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pariwisata Nomor 14/U/II/88,
menjadi hotel bintang empat untuk klasifikasi Hotel Resort sampai saat ini.
Dengan perolehan predikat bintang empat ini bukan berarti penataan
berhenti. Justru penambahan fasilitas masih menjadi obsesi Ibu Tien
Megahwati, sehingga pada tahun 1997 jumlah kamar bertambah menjadi 162
unit, dengan adanya jenis kamar Cottages suatu jenis yang dikhususkan bagi
tamu yang ingin menikmati suasana kota Batu dalam kenyamanan tersendiri.
Kamar Cottages yang dimiliki Hotel Purnama terdiri dari dua jenis,
Cottages Twin tiga komposisi bangunan masing-masing terdiri dari empat
kamar bisa dihubungkan satu dengan lainnya (connecting) yang setiap kamar
dilengkapi dua tempat tidur, sedang Cottages Double merupakan penggabungan
dua kamar mandiri tetapi juga dapat dihubungkan satu dengan lainnya dan
masing-masing kamar dilengkapi satu tempat tidur besar serta kamar mandi
istimewa yang memiliki dua sarana pancuran (shower) dan mandi berendam
(bathtub), juga ruang tamu dan ruang makan yang nyaman. Di bagian luar
ditanami aneka bunga-bungaan.
Lokasi Perusahaan
Hotel Purnama terletak di Jalan Raya Selecta 1-15 Batu, tepatnya
diperbatasan antara Desa Punten dan Desa Sidomulyo. Terletak di kawasan
wisata pegunungan kota Batu yang sangat terkenal dengan keindahan
pemandangan alam dan udara nan sejuk serta keramahan masyarakatnya. Lokasi
ini sangat strategis, karena tidak jauh dari daerah wisata seperti Pemandian
Selecta, Sumber Air Panas Cangar, Air Terjun Coban Rondo, Pemandian
Songgoriti dan Taman Hutan Raya Gunung Arjuno.
Di ketinggian ± 800 meter di atas permukaan laut dan dilereng Gunung
Arjuno yang hampir seluruhnya ditutupi hutan tropis membuat udara kota Batu
terasa sejuk dengan suhu berkisar 18°C sampai 24°C. Sehingga sering dijuluki
Klein Switzerland atau Switzerland kecil mungkin karena mirip dengan
keindahan alam di kota daratan Eropa itu sekalipun tanpa adanya salju.
Secara geografis kota Batu berada pada posisi 7° 55' 30" sampai 7° 57'
30" Lintang Selatan dan 115° 17' 0" sampai 118° 19' 0" Bujur Timur. Sehingga
dengan iklim yang ada sangat menunjang bagi masyarakat bercocok tanam,
mulai dari aneka bunga yang tumbuh subur di kota ini, Batu dikenal pula
sebagai penghasil berbagai jenis buah apel.
Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan
Visi PT. Purnama Indah Punten Hotel Batu adalah: “Menjadikan
Purnama sebuah hotel dengan kenyamanan dan fasilitas yang lengkap”.
Sedangkan Misi PT. Purnama Indah Punten Hotel Batu adalah:
a. Memberikan kulitas pelayanan terbaik.
b. Menyediakan fasilitas yang modern.
c. Menjaga pelayanan terhadap konsumen secara berkesinambungan.
Pada prinsipnya setiap perusahaan yang didirikan dalam melakukan
aktifitasnya pasti mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Adapun tujuan
perusahaan dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu:
a. Tujuan jangka pendek
Yaitu tujuan yang hendak dicapai dalam waktu relatif pendek. Tujuan
ini harus dapat direalisasikan terlebih dahulu sebelum pencapaian tujuan
jangka panjang. Adapun tujuan jangka pendek perusahaan yang hendak
dicapai adalah sebagai berikut:
1) Meningkatkan Volume Penjualan
Berkaitan dengan tujuan ini maka perusahaan berusaha seoptimal
mungkin untuk merealisasikan peningkatan volume penjualan.
Dengan meningkatkan volume penjualan diharapkan akan
meningkatkan keuntungan yang diperoleh atau diterima
perusahaan.
2) Menjaga Kontinyuitas Perusahaan
Tujuan ini mempunyai hubungan erat dengan tujuan pertama
diatas karena kontinyuitas perusahaan dapat tercapai apabila
perusahaan dapat meningkatkan volume penjualan, keuntungan
serta dapat bertahan dalam persaingan. Sehingga dapat dikatakan
bahwa perusahaan dapat mempertahankan kontinyuitas atau
kelangsungan hidup usahanya dijadikan dasar yang kuat dalam
usaha menunjang tercapainya tujuan jangka pendek perusahaan.
b. Tujuan jangka panjang
Yaitu tujuan yang ingin dicapai dalam waktu relatif lama atau lebih
dari satu tahun. Adapun tujuan jangka panjang perusahaan yang hendak
dicapai:
1) Mencari keuntungan yang maksimal
Keuntungan yang maksimal mungkin merupakan tujuan yang
ingin dicapai oleh setiap perusahaan, walaupun pada kenyataannya
sulit dicapai. Untuk itu perusahaan harus mengerahkan segala
potensi yang dimiliki untuk mengejar atau keuntungan tersebut.
Jadi dapat dikatakan perusahaan dalam operasinya senantiasa
mengharapkan keuntungan, karena tanpa adanya keuntungan sulit
bagi perusahaan untuk bisa bertahan hidup ataupun
mengembangkan aktifitasnya.
2) Mengadakan ekspansi perusahaan
Ekspansi yang dimaksud disini adalah perluasan secara intern yaitu
perluasan yang digunakan untuk menambah atau memodernisasi
peralatan-peralatan perusahaan.
Struktur Organisasi Perusahaan
Agar tujuan perusahaan dapat dilaksanakan dengan baik diperlukan
suatu wadah yang disebut organisasi. Berikut struktur organisasi PT. Purnama
Indah Punten Hotel Batu dapat dilihat sebagai berikut:
Pimpinan tertinggi perusahaan dipegang oleh General Manager dibantu
Executive Assistant General Manager, yang membawahi tujuh departemen yang
ada. Ketujuh departemen tersebut adalah Foot and Beverage Departement,
House Keeping Departement, Accounting Departement, Engineering
Departement, Front Office, Sales and Marketing Departement, Human
Resource Development Departement.
Gambar 2: Bagan Struktur Organisasi
Sumber: PT. Purnama Indah Punten Hotel Batu
Pelaksanaan Penjualan
Penjualan adalah proses dimana penjual memastikan, mengaktifasi dan
memuaskan keinginan dan kebutuhan sang pembeli yang berkelanjutan dan
yang menguntungkan kedua belah pihak. Adapun penjualan yang dilakukan PT.
Purnama Indah Punten Batu yaitu:
a. Penjualan personal atau bisa dikatakan penjualan secara konvensional
dimana konsumen atau pembeli datang langsung dan bertatap muka
kemudian melakukan transaksi pada saat itu juga.
b. Penjualan paket atau bisa dikatakan pejualan secara elektronik, umumnya
konsumen ini tidak bertatap muka secara langsung dan melakukan
transaksi melalui berbagai media elektronik (situs, email).
General Manager
Foot and Beverage
Dept
House Keeping
Dept
Accounting Dept
Engineering Dept
Assistant General Manager
Front Office
Sales and Marketing
Dept
HRD Dept
Keterangan :
a. Konsumen
Melakukan transaksi melalui internet dan melakukan pembayaran melalui
bank yang ditunjuk.
b. Front Office
Membuka promosi melalui internet, melayani konsumen yang
mengunjungi website tersebut dan membuat surat permintaan pemesanan
4 rangkap.
a) Lembar 1: untuk konsumen
b) Lembar 2: untuk bagian marketing
c) Lembar 3: untuk bagian keuangan
d) Lembar 4: disimpan sebagai arsip
c. Marketing
Mengentry data SPP dan BPP yang masuk.
d. Bagian Keuangan
Menerima SPP dan mempersiapkan bukti penerimaan dan pembayaran 3
rangkap.
a) Lembar 1: untuk front office
b) Lembar 2: disimpan sebagai arsip
e. Bank
Melakukan kliring atas BG dari konsumen dan melaporkan pada pihak
hotel, kemudian membuat rekening koran.
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian
Deskripsi Data
Tabel dibawah ini menunjukkan jumlah kamar yang terjual untuk tahun
2006 pada PT. Purnama Indah Punten Hotel Batu, sebagai berikut:
TABEL 4Total Room Occupancy 2006
NO. BULAN Personal / Paket /Konvensional Elektronik
1 JANUARI 2882 82842 FEBRUARI 1082 32463 MARET 1143 34294 APRIL 1357 40715 MEI 1387 53756 JUNI 1332 7112
7 JULI 1146 3877
8 AGUSTUS 1623 3954
9 SEPTEMBER 1284 4383
10 OKTOBER 765 1701
11 NOVEMBER 974 292012 DESEMBER 2184 6552
Sumber: PT. Purnama Indah Punten Hotel Batu
Hasil Analisa Moving Average
Pada tabel berikut akan ditampilkan mengenai realisasi penjualan PT.
Purnama Indah Punten Hotel
TABEL 5Realisasi Penjualan PT. Purnama Indah Punten Hotel
Tahun 2006
Bulan Penjualan personal Penjualan paketJANUARI Rp 2,879,118,000 Rp1,491,120,000FEBRUARI Rp 1,080,918,000 Rp 584,280,000MARET Rp 1,141,857,000 Rp 617,220,000APRIL Rp 1,355,643,000 Rp 732,780,000MEI Rp 1,385,613,000 Rp 967,500,000JUNI Rp 1,330,668,000 Rp1,280,160,000JULI Rp 1,144,854,000 Rp 697,860,000AGUSTUS Rp 1,621,377,000 Rp 711,720,000SEPTEMBER Rp 1,282,716,000 Rp 788,940,000OKTOBER Rp 764,235,000 Rp 306,180,000NOVEMBER Rp 973,026,000 Rp 525,600,000DESEMBER Rp 2,181,816,000 Rp1,179,360,000
TOTAL Rp17,141,841,000 Rp9,882,720,000Sumber: PT. Purnama Indah Punten Hotel Batu
Dari data diatas akan dibuat Moving Average dengan periode (3)
TABEL 6Moving Average Tiga Periode (MA[3]) Untuk Penjualan Personal Tahun 2006
Bulan HP personal MA (3) PersonalJANUARI Rp2,879,118,000 -FEBRUARI Rp1,080,918,000 Rp1,700,631,000MARET Rp1,141,857,000 Rp1,192,806,000APRIL Rp1,355,643,000 Rp1,294,371,000MEI Rp1,385,613,000 Rp1,357,308,000JUNI Rp1,330,668,000 Rp1,287,045,000JULI Rp1,144,854,000 Rp1,365,633,000AGUSTUS Rp1,621,377,000 Rp1,349,649,000SEPTEMBER Rp1,282,716,000 Rp1,222,776,000OKTOBER Rp 764,235,000 Rp1,006,659,000NOVEMBER Rp 973,026,000 Rp1,306,359,000DESEMBER Rp2,181,816,000 -
Keterangan (kolom MA):
1) Baris pertama dalam kolom MA tidak ada data, karena rata-rata pertama
akan diletakkan di baris kedua.
2) Baris kedua berisi rata-rata data ke 1, 2 dan 3:
37,000Rp1,141,858,000Rp1,080,918,000Rp2,879,11_)3( ++=pertamaMA
1,000Rp1,700,63=
3) Baris ketiga berisi rata-rata data ke 2, 3 dan 4:
33,000Rp1,355,647,000Rp1,141,858,000Rp1,080,91_)3( ++=keduaMA
6,000Rp1,192,80=
4) Baris keempat berisi rata-rata data ke 3, 4 dan 5:
33,000Rp1,385,613,000Rp1,355,647,000Rp1,141,85_)3( ++=ketigaMA
1,000Rp1,294,37=
5) Baris kelima berisi rata-rata data ke 4, 5 dan 6:
38,000Rp1,330,663,000Rp1,385,613,000Rp1,355,64_)3( ++=keempatMA
8,000Rp1,357,30=
6) Baris keenam berisi rata-rata data ke 5, 6 dan 7:
34,000Rp1,144,858,000Rp1,330,663,000Rp1,385,61lim_)3( ++=akeMA
5,000Rp1,287,04=
7) Baris ketujuh berisi rata-rata data ke 6, 7 dan 8:
37,000Rp1,621,374,000Rp1,144,858,000Rp1,330,66_)3( ++=keenamMA
3,000Rp1,365,63=
8) Baris kedelapan berisi rata-rata data ke 7, 8 dan 9:
36,000Rp1,282,717,000Rp1,621,374,000Rp1,144,85_)3( ++=ketujuhMA
9,000Rp1,349,64=
9) Baris kesembilan berisi rata-rata data ke 8, 9 dan 10:
3000Rp764,235,6,000Rp1,282,717,000Rp1,621,37_)3( ++=kedelapanMA
6,000Rp1,222,77=
10) Baris kesepuluh berisi rata-rata data ke 9, 10 dan 11:
3000Rp973,026,000Rp764,235,6,000Rp1,282,71_)3( ++=kesembilanMA
9,000Rp1,006,65=
11) Baris kesebelas berisi rata-rata data ke 10, 11 dan 12:
36,000Rp2,181,81000Rp973,026,000Rp764,235,_)3( ++=kesepuluhMA
9,000Rp1,306,35=
12) Baris keduabelas tidak dihitung, karena MA kesebelas berarti
membutuhkan data ke 11, 12 dan 13, sedangkan data ke 13 tidak tersedia.
Langkah selanjutnya akan dibuat grafik perbandingan antara hasil
penjualan personal dengan hasil moving average per tiga periode, sebagai
berikut:
Gambar 4: Grafik Perbandingan Antara Penjualan Personal Dengan Moving Average Tahun 2006
Terlihat trend yang dibuat dengan moving average (garis terputus-putus)
lebih mulus dibanding fakta time series yang semula. Dengan pemulusan seperti
itu, diharapkan pengaruh musim, random, dan sebagian dari faktor siklis bisa
dihilangkan, sehingga yang didapat tinggal trend penjualan ke depan.
Rp0
Rp500,000,000
Rp1,000,000,000
Rp1,500,000,000
Rp2,000,000,000
Rp2,500,000,000
Rp3,000,000,000
Rp3,500,000,000
PERIODE TAHUN 2006
TOTA
L PE
NJU
ALA
N
HP personal
MA (3) Personal
TABEL 7Moving Average Tiga Periode (MA[3]) Untuk Penjualan Paket Tahun 2006
Bulan HP paket MA(3)PaketJANUARI Rp1,491,120,000FEBRUARI Rp 584,280,000 Rp897,540,000MARET Rp 617,220,000 Rp644,760,000APRIL Rp 732,780,000 Rp772,500,000MEI Rp 967,500,000 Rp993,480,000JUNI Rp1,280,160,000 Rp981,840,000JULI Rp 697,860,000 Rp896,580,000AGUSTUS Rp 711,720,000 Rp732,840,000SEPTEMBER Rp 788,940,000 Rp602,280,000OKTOBER Rp 306,180,000 Rp540,240,000NOVEMBER Rp 525,600,000 Rp670,380,000DESEMBER Rp1,179,360,000
Keterangan (kolom MA):
1) Baris pertama dalam kolom MA tidak ada data, karena rata-rata pertama
akan diletakkan di baris kedua.
2) Baris kedua berisi rata-rata data ke 1, 2 dan 3:
3000Rp617,220,000Rp584,280,0,000Rp1,491,12_)3( ++=pertamaMA
000Rp897,540,=
3) Baris ketiga berisi rata-rata data ke 2, 3 dan 4:
3000Rp732,780,000Rp617,220,000Rp584,280,_)3( ++=keduaMA
000Rp644,760,=
4) Baris keempat berisi rata-rata data ke 3, 4 dan 5:
3000Rp967,500,000Rp732,780,000Rp617,220,_)3( ++=ketigaMA
000Rp772,500,=
5) Baris kelima berisi rata-rata data ke 4, 5 dan 6:
30,000Rp1,280,16000Rp967,500,000Rp732,780,_)3( ++=keempatMA
000Rp993,480,=
6) Baris keenam berisi rata-rata data ke 5, 6 dan 7:
3000Rp697,860,0,000Rp1,280,16000Rp967,500,lim_)3( ++=akeMA
000Rp981,840,=
7) Baris ketujuh berisi rata-rata data ke 6, 7 dan 8:
3000Rp711,720,000Rp697,860,0,000Rp1,280,16_)3( ++=keenamMA
000Rp896,580,=
8) Baris kedelapan berisi rata-rata data ke 7, 8 dan 9:
3000Rp788,940,000Rp711,720,000Rp697,860,_)3( ++=ketujuhMA
000Rp732,840,=
9) Baris kesembilan berisi rata-rata data ke 8, 9 dan 10:
3000Rp306,180,000Rp788,940,000Rp711,720,_)3( ++=kedelapanMA
000Rp602,280,=
10) Baris kesepuluh berisi rata-rata data ke 9, 10 dan 11:
3000Rp525,600,000Rp306,180,000Rp788,940,_)3( ++=kesembilanMA
000Rp540,240,=
11) Baris kesebelas berisi rata-rata data ke 10, 11 dan 12:
30,000Rp1,179,36000Rp525,600,000Rp306,180,_)3( ++=kesepuluhMA
000Rp670,380,=
12) Baris keduabelas tidak dihitung, karena MA kesebelas berarti
membutuhkan data ke 11, 12 dan 13, sedangkan data ke 13 tidak tersedia.
Gambar 5: Grafik Perbandingan Antara Penjualan Paket Dengan Moving Average Tahun 2006
Terlihat trend yang dibuat dengan moving average (garis terputus-putus)
lebih mulus dibanding fakta time series yang semula. Dengan pemulusan seperti
itu, diharapkan pengaruh musim, random, dan sebagian dari faktor siklis bisa
dihilangkan, sehingga yang didapat tinggal trend penjualan ke depan.
Rp0
Rp200,000,000
Rp400,000,000
Rp600,000,000
Rp800,000,000
Rp1,000,000,000
Rp1,200,000,000
Rp1,400,000,000
Rp1,600,000,000
JANUARI
FEBRUARI
MARET
APRILM
EIJU
NIJU
LI
AGUSTUS
SEPTEM
BER
OKTOBER
NOVEMBER
DESEM
BER
PERIODE TAHUN 2006
TO
TA
L P
EN
JUA
LA
N
HP paket
MA(3)Paket
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari total kamar yang terjual untuk tahun 2006 pada PT. Purnama Indah
Punten Hotel yaitu: Untuk personal sebesar 17.159, sedangkan Untuk paket
sebesar 54.904. Hasil tersebut menunjukkan bahwa total kamar yang terjual
untuk paket lebih besar dari pada total kamar yang terjual untuk personal,
karena itu media elektronik E-commerce pada umumnya berpengaruh besar
pada penjualan PT. Purnama Indah Punten Hotel Batu.
2. Untuk total penjualan tahun 2006 PT. Purnama Indah Punten Hotel Batu
sebesar Rp 27.024.561.000, hasil ini diperoleh dari total penjualan personal
sebesar Rp 17.141.841.000 ditambah total penjualan paket sebesar Rp
9.882.720.000. terdapat perbedaan yang sangat besar antara total penjualan
personal dengan total penjualan paket. Hal ini dikarenakan adanya
perbedaan pada kebijakan harga. Untuk haraga paket antara Rp 170.000
sampai Rp 250.000/kamar/orang, sedangkan untuk harga personal bisa
dilihat pada lampiran 1.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan yang telah diperoleh dari hasil penelitian,
maka diaujukan beberapa saran yang mungkin dapat berguna bagi perusahaan
didalam menunjang keberhasilan usahanya serta dapat memecahkan masalah
yang dihadapi perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Adapun
saran-saran yang dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Perusahaan hendaknya selalu menjaga hubungan yang baik dengan para
konsumen secara berkelanjutan serta mengadakan riset kepuasan pelanggan
yang lebih baik lagi.
2. Perusahaan hendaknya tetap menjaga image dan tetap menjaga kualitas
pelayanan.
3. Dalam rangka untuk menciptakan dan memberikan kepuasan konsumen
maka pihak Purnama Hotel diharapkan selalu berusaha memperbaiki
fasilitas-fasilitas yang ada.
4. Diharapkan perusahaan selalu mengikuti perkembangan usaha secara
kontinyu sehingga perusahaan dapat mengetahui keadaan yang sebenarnya
agar target perusahaan tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Andriana, Dian. 2003. Pengenalan E-commerce dengan PHP dan MySQL, (Http://www.ilmukomputer.com)
Charles, Joseph dan Carl Mc Daniel. 2001. Pemasaran Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.
Effendy, Rustam. 2000. Pengantar Bisnis Modern (Pengantar Ekonomi Perusahaan), Edisi Ketiga. Malang: Universitas Brawijaya.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metode Penelitian Untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama, Cetakan kedua, Yogyakarta: BPFE.
Hidayatullah, Moch. 2003. Komunikasi dan Jaringan Komputer, Surabaya: Curriculum Media
Jasfar, Farida. 2005. Manajemen Jasa Pendekatan Terpadu, Bogor: Ghalia Indonesia
Johnson, E. Robert. (http://www.cimcor.com)
Kienan, Brenda. 2001. Small Bussines Solution E-commerce, Jakarta: Elex Media Komputindo.
Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran Jilid 2, Edisi Kesebelas. Jakarta: Indeks
Lupiyadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa “Teori dan Praktik”. Jakarta: Salemba Empat
Majalah Teknologi, Jakarta. Edisi November 2001
Madura, Jeff. 2001. Pengantar Bisnis. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat.
Nugroho, Andi. 2006. E-Commerce. Cetakan Pertama. Bandung: Informatika.
Payne, Adrian. 2001. The Essence of Service Marketing (Pemasaran Jasa). Yogyakarta: Andi.
Purbo, Onno W. 2000. Mekanisme Pembayaran di Internet untuk e-commerce, (Http://www.ecommerce.com)
Purbo, Onno W. dan Wahyudi, Aang Arif. 2001. Mengenal E-commerce, Edisi Kedua. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Quthni, Darul. (http://www.piksiinputserang.ac.id)
Santoso, Singgih. 2003. Statistik Deskriptif. Yogyakarta: Andi Offset
Setiawan, Deris. 2002. Electronic Commerce. (Http://www.Ecommerce.com)
Swastha, Basu DH. 1990. Manajemen Pemasaran Modern, Edisi Pertama. Cetakan Keempat. Yogyakarta: Liberty Offset.
Swastha, Basu DH. 1991. Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty Offset.
Swastha, Basu DH.dan Irawan. 2003. Manajemen Pemasaran Modern, Yogyakarta: Liberty Offset.
Tjiptono, Fandy. 2005. Pemasaran Jasa, Edisi Pertama. Malang: Bayumedia Publishing.
Ustadiyanto, R. 2001. Framework E-commerce, Edisi Kedua. Yogyakarta: Penerbit Andi