19. observasi dan wawancara fraenkel
Post on 23-Jan-2018
394 Views
Preview:
TRANSCRIPT
TATI 1507758
FIZA DORA SELVA P (1507750)
OBSERVASI DAN WAWANCARA
ANALISIS ISI
Bagaimana rasanya menjadi seorang calon guru? "
"Yah, sulit untuk menjelaskan. Kurasa saya menyukainya, Pada awalnya saya memilikibanyak masalah dengan kedisiplinan. Anda telah mengetahui bagaimanamengendalikan anak-anak. Tetapi tampaknya tidak dapat mengelolanya. Terutamaketika mereka tidak mau duduk dan mulai berkeliaran di sekitar ruangan. Mengajartidak mudah, Anda tahu, bahkan untuk yang sudah berpengalaman. Dan ada saya,hanya seorang pemula. Bahkan saya tidak yakin ingin menjadi seorang guru. Tapikemudian, hal-hal berubah. Saya belajar beberapa hal. Boleh dikatakan saya mulaimempelajari apa yang menjadi bidangku. Saya belajar untuk mengendalikan merekalebih baik. Yah! Anda tahu, eh, eh, mereka menghargai itu jika Anda tegas. Anda harusmenjadi seperti itu. Mereka tidak suka guru yang plin-plan/tidak tegas. Sayamembutuhkan waktu untuk mempelajarinya. Tapi kemudian saya menjadi lebih baikdalam menjelaskan hal-hal juga, dan lebih mudah untuk mengontrol anak-anak. Dansaya menyiapkan beberapa aturan. Mereka harus berada di tempat duduk ketika belberbunyi, dan mereka mendapat poin jika mereka melakukannya. Saya mengadakanpemilihan ketua kelas yang saya telah menempatkan dia untuk duduk di barisan depandan tugasnya adalah untuk menjaga ketertiban. Ternyata berhasil dengan baik...”
Percakapan berikut adalah bagian dari wawancara mendalam antara peneliti kualitatif dan seorang pensiunan Mayor Angkatan Udara yang berumur 55-tahun, yang telah kembali ke sekolah karena mendapatkan mandat mengajar di sekolah menengah.
PENDAHULUAN
• "Apa yang terjadi?" • "Yah, saya dapat memahaminya, Saya belajar beberapa hal. Boleh
dikatakan saya mulai mempelajari apa yang menjadi bidangku (tersenyum). Saya belajar untuk mengendalikan mereka lebih baik. Saya, eh, tidak akan memprotes apapun, Anda tahu (tertawa). Oh, saya tidak bermaksud atau semacam itu, hanya menegaskan. Yah! Anda tahu, eh, eh, mereka menghargai itu jika Anda tegas. Anda harus menjadi seperti itu. Mereka tidak suka guru yang plin-plan/tidak tegas. Saya membutuhkan waktu untuk mempelajarinya. Tapi kemudian saya menjadi lebih baik dalam menjelaskan pelajaran, dan lebih mudah untuk mengontrol anak-anak. Dan saya menyiapkan beberapa aturan. Mereka harus berada di tempat duduk ketika bel berbunyi, dan mereka mendapat poin jika mereka melakukannya. Saya mengadakan pemilihan ketua kelas dan menempatkan dia untuk duduk di barisan depan dan tugasnya adalah untuk menjaga ketertiban. Ternyata berhasil dengan baik. Dan kemudian saya punya pertemuan kelas mingguan di mana kita berbicara tentang hal-hal yang mereka sukai dan hal yang mereka pikir dapat ditingkatkan. Dan saya juga. . . "
PENDAHULUAN
TEKNIK UTAMA
PENELITIAN
KUALITATIF
OBSERVASI
Slide Title
• Peneliti ikut ambil bagian dalam situasi atau setting yang sedang diamati
PERAN PENELITI DALAM
OBSERVASI
PARTICIPANT
OBSERVATION
Peserta Sepenuhnya (Complete participant )
Peserta Sebagai Observer
(Participant as observer)
Identitas nya tidak diketahui oleh satupun individu yang sedang di observasi
Peneliti berinteraksi dengan anggota kelompok sealami mungkin
Peneliti sepenuhnya berpartisipasi pada kegiatan kelompok yang diamati, juga memperjelas bahwa ia sedang melakukan penelitian
Slide Title
• Peneliti tidak berpartisipasi dalam aktivitas yang sedang diamati
PERAN PENELITI DALAM
OBSERVASI
NON PARTICIPANT
OBSERVATION
Observer Sepenuhnya(Complete Observer)
Observer sebagai Peserta (Observer as
participant)
- Peneliti mengamati kegiatan kelompok tanpa berpartisipasi dalam aktivitas tersebut-Subjek pengamatan mungkin tidak menyadari bahwa mereka sedang diamati
Peneliti mengidentifikasi dirinya sebagai peneliti tetapi tidak berpura-pura dengan benar-benar menjadi anggota kelompok yang ia amati
VARIASI PENDEKATAN
PADA OBSERVASI
Peran Observer
Obsevasi Partisipan
sepenuhnyaSetengah partisipan
Penonton: Observer
adalah orang luar
Bagaimana Observer Digambarkan Orang Lain
peserta mengetahui
bahwa pengamatan
sedang
dilakukan dan mereka
tahu siapa yang
mengamati mereka.
Beberapa tapi tidak
semua peserta
mengetahui observer.
Peserta tidak tahu
bahwa pengamatan
sedang
dilakukan atau ada
seseorang yang
mengamati mereka.
Bagaimana Tujuan Pengamatan Digambarkan Orang Lain
Tujuan dari
Pengamatan
sepenuhnya dijelaskan
untuk semua yang
terlibat
Tujuan
pengamatan dijelaskan
kepada beberapa
partisipan.
Tidak ada sedikitpun
penjelasan yang
diberikan kepada
partisipan
Penjelasan palsu
diberikan; partisipan
tidak diberikan
informasi sebenarnya
mengenai tujuan dari
observasi.
Durasi Pengamatan
Pengamatan tunggal dari
durasi yang terbatas
(misalnya, 30 menit).
Beberapa pengamatan, durasi jangka panjang
(misalnya, bulan, bahkan bertahun-tahun).
Fokus pengamatan
Fokus sempit: Hanya satu
unsur atau karakteristik yang diamati.
Fokus Luas: Holistik , melihat kegiatan atau
karakteristik yang diamati dan semua
unsur-unsurnya yang dicari.
Slide Title
• Melibatkan pengamatan individu dalam setting natural peneliti
• Peneliti tidak membuat usaha apapun untuk memanipulasi variabel atau mengendalikan kegiatan individu, hanya mengamati dan mencatat apa yang terjadi secara alami
• Contoh: Jean Piaget mengamati proses perkembangan anak-anaknya sehingga diperoleh Teori perkembangan Kognitif
OBSERVASI
NATURALISTIK
PERAN PENELITI DALAM
OBSERVASI
Slide Title
• Peneliti menciptakan sebuah situasi dan meminta subjek untuk berperan atau mensimulasikan peran tertentu
SIMULASI
PERAN PENELITI DALAM
OBSERVASI
Bermain peran
Individu
Bermain Peran
Tim
-Seseorang diminta untuk bermain peran bagaimana ia berpikir sebagai individu tertentu atau bertindak pada situasi tertentu
Sekelompok individu diminta untuk berperan dalam situasi tertentu, peneliti mengamati apa yang terjadi.
Slide Title
• Kehadiran observer mempengaruhi perilaku orang yang sedang diamati
• Karena alasan ini, banyak peneliti berpendapat bahwa partisipan dalam penelitian tidak seharusnya diberitahukan mengenai tujuan penelitian sampai setelah data telah dikumpulkan
EFEK
OBSERVER
EFEK OBSERVER
Slide Title
Bias observer merujuk pada kemungkinan ide-ide tertentu dari observer mempengaruhi
apa yang ia amati
BIAS OBSERVER
Perlunya Observer Kedua yang dapat dijadikan cross check terhadap
kesimpulan yang diambil
Kesimpulannya cukup jelas. Anda pasti setuju bukan?
Tunggu dulu! Apakah kesimpulan Anda didukung oleh pengamat kedua?
Slide Title
• Skema pengkodean adalah sebuah set kategori-kategori yang digunakan observer untuk merekam frekuensi perilaku seseorang atau kelompok
PENGKODEAN DATA
OBSERVASI
Salah satu Pengkodean
data kualitatif:
Dikembangkan oleh Amidon dan Flanders
Memerlukan Pengamat untuk menilai dan mengkategorikan
perilaku yang terjadi
Slide Title
Diperlukan karena adanya kesulitan dalam mengamati orang sesuai fakta yang terjadi yang bisa saja terlewatkan oleh observer
PENGGUNAAN TEKNOLOGI
DALAM OBSERVASI
Dapat menggunakan
Audiotapes atau kaset untuk
merekam pengamatan
• Keuntungan:• Kaset dapat diputar
beberapa kali• Para ahli dapat
mendengarkan langsung apa yang peneliti amati
• Kerugian• Tidak selalu hasil
rekaman mempunyai kualitas yang baik
• Rekaman berkepanjangan bisa bersifat mahal
Slide TitleWAWANCARA
• Wawancara (yaitu, hati-hati bertanya pertanyaan yang relevan) adalah cara penting untuk seorang peneliti untuk memeriksa ketepatan atau memverifikasi atau menyangkal gambaran yang ia telah peroleh melalui pengamatan
TUJUANMengetahui apa yang ada di pikiran seseorang, apa yang mereka pikirkan atau bagaimana perasaan mereka tentang sesuatu.
Slide TitleJENIS WAWANCARA
JENIS
WAWANCARA
WAWANCARATERSTRUKTUR
WAWANCARA SEMITERSTRUKTUR
WAWANCARAINFORMAL
WAWANCARARETROSPEKTIF
• Berbentuk pertanyaan lisan
• Menanyakan satu set pertanyaan tersusunWawancara terstruktur
• Berbentuk pertanyaan lisan
• Menggunakan panduan wawancara tetapi lebih fleksibel daripada wawancara terstruktur
Wawancara semi
terstruktur
• Menyerupai percakapan sepintas lalu
• Tidak melibatkan urutan dan jenis pertanyaan spesifik
• Menemukan apa dan bagaimana pikiran/pandangan seseorang
Wawancara informal
• Dapat berupa terstruktur,semi terstruktur dan informal
• Mengingat dan merekontruksi kembali memori masa lalu
Wawancara retrospektif
JENIS WAWANCARA
Slide TitleSTRATEGI WAWANCARA
Strategi Wawancara yang Digunakan dalam Penelitian
Pendidikan
Slide TitleWAWANCARA AKTOR KUNCI
-
• Aktor kunci/utama adalah individu berpengetahuan tertentu sehingga dapat menjadi sumber informasi yang sangat baik.
-
• Informasi yang mereka berikan dapat berfungsi sebagai alat cross-cek pada data yang peneliti peroleh dari wawancara lain, dari pengamatan, dan dari analisis isi.
-
• Sesuatu yang harus direnungkan oleh peneliti terhadap aktor kunci adalah bahwa tidak semua aktor kunci mampu memberikan informasi seperti yang diinginkan oleh peneliti
Slide TitleJENIS PERTANYAAN WAWANCARA
1) pertanyaan latar belakang atau demografis;
(2) pertanyaan pengetahuan,
(3) pertanyaan perilaku atau pengalaman;
(4) pertanyaan pendapat atau menilai;
(5) pertanyaan perasaan (feelings questions)
(6) berhubungan dengan panca indera (sensory questions)
Slide TitleJENIS PERTANYAAN WAWANCARA
Merupakan jenis pertanyaan tentang karakteristik latar belakang responden. Contoh: wawancara tentang pendidikan, pekerjaan sebelumnya, usia, penghasilan, dan sejenisnya
1) pertanyaan latar belakang atau demografis; (2) pertanyaan pengetahuan,
Berkaitan dengan informasi faktual (seperti berkaitan dengan pendapat, keyakinan dan sikap) yang responden miliki ekstrakurikuler yang disediakan, aturan sekolah, pendaftaran kebijakan, dan sejenisnya.
Slide TitleJENIS PERTANYAAN WAWANCARA
Fokus pada apa yang dilakukan oleh responden saat ini atau yang telah dilakukan oleh responden pada masa laluTujuan: untuk mendeskrisikan pengalaman,perilaku atau kegiatan yang dapat diamati.
Betujuan untuk mencari informasi tentang apa yang orang lain pikirkan terhadap beberapa topik atau masalah Contoh: Bagaimana pendapat anda mengenai kebijakan baru Kepala Sekolah mengenai ketidak hadiran siswa?
(3) pertanyaan perilaku atau pengalaman;
(4) pertanyaan pendapat atau penilaian;
Slide TitleJENIS PERTANYAAN WAWANCARA
- Pertanyaan ini berfokus pada apa yang telah responden lihat, dengar, rasakan, bau atau sentuh.Contoh: setelah anda memasuki ruangan itu, apa yang anda lihat?
(5) pertanyaan perasaan (feelings questions)
Pertanyaan yang berhubungan dengan cara responden merasakan sesuatuDiarahkan pada respon emosional seseorang terhadap pengalamannya.
(6) berhubungan dengan panca indera (sensory questions)
Slide TitlePERILAKU DALAM WAWANCARA
1. Menghormati budaya dari kelompok sedang diteliti 2. Menghormati individu yang diwawancarai 3. Bersikap secara alami 4. Mengembangkan hubungan yang tepat dengan responden5. Mengajukan pertanyaan yang sama dengan cara yang berbeda
selama wawancara 6. Meminta responden untuk mengulangi jawaban atau pernyataan
ketika terdapat beberapa keraguan tentang kelengkapan sebuah pernyataan
7. Memvariasikan siapa yang mengontrol arus komunikasi 8. Menghindari pertanyaan yang menuntun jawaban responden 9. Jangan mengajukan pertanyaan dikotomis 10.Mendengarkan secara aktif
11. Mengajukan pertanyaan satu per satu 12. Jangan menyela
• Jangan menyela responden saat responden tersebut
berbicara
"Kasihan Pak Adams. Dia sepertinya tidak bisa mengajukan pertanyaan sederhana."
"Hal pertama yang saya ingin tanyakan adalah bagaimana Anda mengetahui tentang proyek kami -Maksudku, dengan siapa Anda membicarakannya? atau apakah Anda, atau mengapa tidak - dan apa yang dikatakannya? Kemudian apa yang Anda lakukan? "
Slide TitleWAWANCARA KELOMPOK TERFOKUS
-• Pewawancara bertanya ke sekelompok kecil orang (biasanya 4-8 orang)
untuk menjawab serangkaian pertanyaan
-• Para peserta bersama-sama dalam sebuah kelompok mendengarkan
tanggapan satu sama lain terhadap pertanyaan yang diajukan
-• Mungkin terdapat banyak komentar tambahan, tetapi penekanannya bukan
kepada persetujuan antar pendapat responden
-
• Tujuannya untuk mendapatkan gambaran mengenai apa yang benar-benar dipikirkan oleh reponden terhadap suatu masalah, para peserta mendengar pendapat orang lain dan mempertimbangkan pandangan mereka sendiri
Slide Title
-•Wawancara akan menjadi sia-sia jika pewawancara tidak mampu menangkap apa
sebenarnya responden katakan.
-•Oleh karena itu, selama wawancara sedang berlangsung, penting untuk merekam apa
yang dikatakan oleh responden dengan sebaik mungkin.
-
•Sebuah tape recorder sering dianggap sebagai alat yang sangat dibutuhkan oleh peneliti kualitatif. "Tape recorder tidak ‘menghilangkan’ percakapan, tidak mengubah apa yang telah dikatakan oleh responden karena perbedaan penafsiran (baik sadar atau tidak sadar), atau pembicaraan yang direkam lebih lambat dari pembicaraan yang sebenarnya.”
REKAMAN DATA WAWANCARA
Slide TitleETIKA WAWANCARA
• Selama wawancara mendalam, ukuran ‘kedekatan’ antara pewawancara dan responden dapat berkembang yang menyebabkan responden untuk berbagi informasi tentang peristiwa-peristiwa dalam kehidupan mereka, jika disalahgunakan dapat membuat merasa tidak nyaman.
• Oleh karena itu pewawancara harus dapat menjaga diri dari kesalahpahaman terhadap peran responden demi hakikat dan tujuan dari wawancara itu sendiri
• Sangat etis jika pewawancara meminta responden menandatangani formulir persetujuan secara resmi.
Slide TitlePENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS
• penelitian kualitatif dapat dan kadang-kadang tidak dapat menggunakan instrumen terstruktur• Preferensi atau pilihan instrumennya kurang terstruktur, sehingga pengumpulan dan penyusunan data open-ended dijelaskan melalui analisis isi• statistik deskriptif yang lebih relevan, yang paling umum digunakan adalah laporan frekuensi
Slide TitleVALIDITAS DAN RELIABILITAS DALAM PENELITIAN KUALITATIF
• Dalam sebuah penelitian kualitatif, sebagian besardipengaruhi pada perspektif dari peneliti.• Semua peneliti memiliki bias tertentu.• Oleh karena itu, peneliti yang berbeda dapat melihatbeberapa hal lebih jelas daripada yang lain.• Oleh karena itu peneliti kualitatif menggunakansejumlah teknik untuk memeriksa persepsi mereka untukmemastikan bahwa apa yang mereka lakukan tidakberdasarkan kesalahan informasi.• Pada dasarnya kesalahan ini terjadi karena penelitimelihat (dan mendengar) apa yang mereka pikir merekalihat (dan dengar).
Slide TitleVALIDITAS DAN RELIABILITAS DALAM PENELITIAN KUALITATIF
Prosedur berikut ini dapat digunakan untuk mengecek atau
meningkatkan validitas dan reliabilitas , diantaranya:
1. Menggunakan berbagai instrumen untuk mengumpulkan data
2. Membandingkan deskripsi/gambaran (cara atau alasan melakukan sesuatu) dari seorang informan dengan deskripsi informan lainnya tentang suatu hal yang sama
3. Belajar untuk memahami dan jika memungkinkan, berbicara sesuai dengan pembendaharaan kata dari kelompok sedang diteliti
4. Menuliskan pertanyaan yang diajukan (di samping jawaban yang diterima).
5. Mencatat pendapat pribadi ketika melakukan observasi dan wawancara
Slide TitleVALIDITAS DAN RELIABILITAS DALAM PENELITIAN KUALITATIF
Lanjutan....
6. Meminta satu atau beberapa responden untuk meninjau kembali keakuratan informasi yang diperoleh7. Meminta individu di luar penelitian untuk meninjau dan mengevaluasi laporan8. Mendokumentasikan sumber pernyataan bila
memungkinkan dan sesuai9. Mendokumentasikan dasar kesimpulan. 10. Menggambarkan konteks pada saat pertanyaan diajukan
dan situasi yang diamati. 11.Menggunakan kaset audio (audiotapes) dan kaset video
(videotapes) bila memungkinkan dan sesuai
Slide TitleVALIDITAS DAN RELIABILITAS DALAM PENELITIAN KUALITATIF
Lanjutan....
12. Menarik kesimpulan berdasarkan pemahaman seseorang terhadap situasi yang sedang diamati dan kemudian bertindak (acting) atas kesimpulan ini.
13. Melakukan wawancara lebih dari sekali14. Mengamati setting atau situasi dari minat responden
untuk jangka waktu tertentu. 15. Menganalisis kasus negatif , Mencoba
menghilangkan contoh yang tidak cocok dengan
merevisi pola sampai didapat kecocokan
Tabel 19.2 Rangkuman beberapa tujuan, pertanyaan penelitian, strategi, dan
teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kualitatif.
top related