3 overcoming the barriers
Post on 25-Sep-2015
255 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
-
INTERSPECIFIC HYBRIDIZATION
OVERCOMING THE BARRIERS IN HYBRIDIZATION
MATA KULIAH REKAYASA TANAMAN III
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN 2015
-
Sebelum Fertilisasi : Kendala
Failure of pollen germination
Slow pollen tube growth
Pollen tube unable to reach the style
Arresting of pollen tube in style, ovary, and ovule
Failure to obtain sexual hybrids
Diffrences in ploidy level
-
Sebelum Fertilisasi : Teknik (1)
Manipulation of the Chromosome Number
Kesamaan jumlah kromosom akan memperkecil ketidak-berpasangan kromosom dalam rekombinasi gen
Bridging Species Technique
Kesamaan tingkat ploidi yang diperoleh melalui persilangan dengan Bridging Species akan membantu keberhasilan persilangan interspesifik
-
Sebelum Fertilisasi : Teknik (2)
Shortening the Style
Pemotongan stylus akan memperkecil masalah pertumbuhan pollen tube pada stylus
Use of Recognition Mentor Pollen
Spesies tanaman tertentu memiliki pollen yang mengandung protein tertentu yang dapat menjadi faktor pengenal dalam keberhasilan perkecambahan pollen tube
-
Sebelum Fertilisasi : Teknik (3)
Use of Growth Hormones and Immunosuppressants
Zat pengatur tumbuh dapat merangsang perpanjangan masa reseptivitas permukaan putik, pembentukan pollen tuber, dan pembentukan embryo
In Vitro Fertilization
Pembuahan secara in vitro yang diikuti dengan kultur ovule yang telah terbentuk dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan keberhasilan persilangan interspesifik
-
Sebelum Fertilisasi : Teknik (4)
Protoplast Fusion
Fusi protoplas yang diikuti dengan regenerasi somatik dapat dipertimbangkan untuk mengatasi permasalahan tidak berkembangnya embryo pada persilangan interspesifik
-
Setelah Fertilisasi : Kendala
Hybrid inviability and weakness
Embryo abortion
Embryo abortion at very young stages
Lethality of F1 hybrids
Chromosome elimination
Hybrid sterility
Hybrid breakdown
Lack of recombination
-
Setelah Fertilisasi : Teknik (1)
Embryo Rescue
Embryo yang terbentuk dari suatu persilangan interspesifik dapat diselamatkan dari keguguran melalui pendekatan kultur embryo
Embryo Implantation
Keguguran embryo pada awal, dapat diatas dengan modifikasi embryo rescue ini. Pada teknik ini, jaringan endosperma juga dikulturkan untuk memberikan nutrien bagi perkembangan embryo
-
Setelah Fertilisasi : Teknik (2)
Ovary Culture and Ovule Culture
Ovary/ ovule tahap awal yang terbentuk dilakukan kultur ovary/ ovule dengan media kultur tertentu
Grafting Hybrids
Pada persilangan interspesifik dijumpai bibit/ tanaman muda. Penyelamatan dapat dilakukan melalui grafting tanaman sejenis.
-
Setelah Fertilisasi : Teknik (3)
Reciprocal Crosses
Kegagalan pembentukan biji dapat disebabkan ketidak-cocokan antara endosperma dengan tetua betina. Persilangan resiprok akan diperoleh komposisi genom embryo viable dan komposisi endospermanya sama.
Regenerating Plant in Embryo Culture
Adakalanya, embryo tidak mampu berdiferensiasi. Pada kondisi seperti ini, embryo yang belum terdiferensiasi diinduksi proliferasi sebagai kalus dalam medium kultur .
-
Setelah Fertilisasi : Teknik (4)
Altering Genomic Ratio
Seringkali persilangan interspesifik akan memberikan unviable embryo. Penyesuaian tingkat ploidi akan memungkinkan diperoleh embryo yang viable.
Chromosome Doubling
Seringkali persilangan interspesifik akan memberikan sterile embryo. Penggandaan kromosom akan memungkinkan diperoleh embryo yang fertil.
-
Setelah Fertilisasi : Teknik (5)
Backcrossing
Sterility embryo karena perbedaan faktor genetik dengan tetua betina dapat dipulihkan melalui backcross.
Isolate Desirable Recombinant
Penanaman sejumlah F2 besar untuk mengatasi Hybrid Breakdown
-
Setelah Fertilisasi : Teknik (6)
Kegagalan perpasangan kromosom dan rekombinasi genom kadang-kadang dapat diatasi melalui :
Tissue culture of wide Hybrids
Irradiation-Induced Chromosomal Transloaction
Manipulation of the Chromosome Pairing
-
SELESAI
top related