8. bab iv 2012 (1)
Post on 10-Feb-2018
217 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
1/59
BPS K o t a J a y a p u r a
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 20121
1. PENDAHULUAN1.1. Pengertian PDRBProduk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah nilai tambah barang dan jasa
yang dihasilkan dari seluruh kegiatan perekonomian di suatu daerah. Penghitungan PDRB
menggunakan dua macam harga yaitu harga berlaku dan harga konstan. PDRB atas
harga berlaku merupakan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga
yang berlaku pada tahun bersangkutan, sementara PDRB atas dasar harga konstan
dihitung menggunakan harga pada tahun tertentu sebagai tahun dasar dan saat ini
menggunakan tahun 2000.
1.2. Metode Penghitungan
Penghitungan PDRB dapat dilakukan dengan empat metode pendekatan yakni :
a. Pendekatan ProduksiPendekatan ini disebut juga pendekatan nilai tambah dimana Nilai Tambah Bruto
(NTB) diperoleh dengan cara mengurangkan nilai output yang dihasilkan oleh seluruh
kegiatan ekonomi dengan biaya antara dari masing-masing nilai produksi bruto tiap
sektor ekonomi. Nilai tambah merupakan nilai yang ditambahkan pada barang dan jasa
yang dipakai oleh unit produksi dalam proses produksi sebagai input antara. Nilai yang
ditambahkan ini sama dengan balas jasa faktor produksi atas ikut sertanya dalam
proses produksi.
b. Pendekatan PendapatanPada pendekatan ini, nilai tambah dari kegiatan-kegiatan ekonomi dihitung dengan
cara menjumlahkan semua balas jasa faktor produksi yaitu upah dan gaji, surplus
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
2/59
BPS K o t a J a y a p u r a
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 20122
usaha, penyusutan dan pajak tak langsung netto. Untuk sektor pemerintahan dan
usaha-usaha yang sifatnya idak mencari untung, surplus usaha (bunga netto, sewa
tanah dan keuntungan) tidak diperhitungkan.
c. Pendekatan PengeluaranPendekatan ini digunakan untuk menghitung nilai barang dan jasa yang digunakan
oleh berbagai golongan dalam masyarakat untuk keperluan konsumsi rumah tangga,
pemerintah dan yayasan sosial; pembentukan modal; dan ekspor. Mengingat nilai
barang dan jasa hanya berasal dari produksi domestik, total pengeluaran dari
komponen-komponen diatas dikurangi nilai impor sehingga nilai ekspor yang dimaksud
nilai ekspor neto. Penjumlahan seluruh komponen pengeluaran akhir ini disebut PDRB
atas dasar harga pasar.
d. Metode AlokasiMetode ini digunakan jika data pada suatu unit produksi di suatu daerah tidak tersedia.
Nilai tambah suatu unit produksi di daerah tersebut dihitung dengan menggunakan
data yang telah dialokasikan dari sumber yang tingkatannya lebih tinggi, misalnya data
suatu kabupaten diperoleh dari alokasi data propinsi.
Beberapa alokator yang dapat digunakan adalah nilai produksi bruto atau neto, jumlah
produksi fisik, tenaga kerja, penduduk, dan alokator lainnya yang dianggap cocok
untuk menghitung nilai suatu unit produksi.
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
3/59
BPS K o t a J a y a p u r a
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 20123
1.3. Kegunaan PDRB
PDRB yang disajikan secara berkala dapat menggambarkan perkembangan ekonomi
suatu daerah dan juga dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam mengevaluasi dan
merencanakan pembangunan regional.
PDRB atas dasar harga konstan menggambarkan tingkat pertumbuhan perekonomian
suatu daerah baik secara agregat maupun sektoral. Struktur perekonomian suatu daerah
dapat dilihat dari distribusi masing-masing sektor ekonomi terhadap niali total PDRB atas
dasar harga berlaku. Selain itu, pendapatan per kapita yang diperoleh dari perbandingan
PDRB atas dasar harga berlaku dengan jumlah penduduk pada tahun bersangkutan dapat
digunakan untuk membandingkan tingkat kemakmuran suatu daerah dengan daerah
lainnya. Perbandingan PDRB atas dasar harga berlaku terhadap PDRB atas dasar harga
konstan dapat juga digunakan untuk melihat inflasi atau deflasi yang terjadi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Pendapatan Regional yang disajikan secara
berkala akan dapat diketahui :
a. Tingkat pertumbuhan ekonomi;b. Gambaran struktur perekonomian;c. Perkembangan pendapatan per kapita;d. Tingkat kemakmuran masyarakat;e. Tingkat inflasi dan deflasi.
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
4/59
BPS K o t a J a y a p u r a
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 20124
2. TINJAUAN EKONOMI KOTA JAYAPURA TAHUN 2011
2.1. Perkembangan PDRB 2008-2011
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan dasar pengukuran atas nilai tambah
yang mampu diciptakan akibat timbulnya berbagai aktifitas ekonomi dalam suatu
wilayah/region. Data PDRB tersebut menggambarkan kemampuan suatu daerah dalam
mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki. Pengelolaan dan
investasi yang tepat pada kedua sumber daya ini akan menghasilkan nilai tambah yang
semakin besar dari tahun ke tahun.
PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan dua aspek, yaitu perkembangan
produksi riil dan perkembangan harga atau inflasi, sedangkan atas dasar harga konstan
menggambarkan pertumbuhan riil karena sudah terbebas dari unsur kenaikan harga. Oleh
karena kecenderungan harga yang terus naik, menyebabkan peningkatan nilai PDRB atas
dasar harga berlaku tidak selalu berarti perekonomian menuju kearah yang lebih baik, jikatidak didukung oleh peningkatan nilai PDRB atas dasar harga konstan di waktu yang
sama. PDRB dapat juga digunakan untuk melihat besaran nilai tambah dari masing-
masing sektor ekonomi sehingga dapat diketahui sektor-sektor apa saja yang paling
berperan dalam pembentukan perekonomian daerah.
Proses menghasilkan barang dan jasa di Kota Jayapura pada tahun 2011 mampu
memberikan peningkatan nilai tambah sebesar 21,17 persen, yaitu PDRB atas dasar
harga berlaku sebesar Rp 7,44 triliun pada tahun 2010 meningkat menjadi Rp 9,02 triliun
pada tahun 2011. Nilai Tambah Bruto (NTB) terbesar disumbangkan oleh sektor
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
5/59
BPS K o t a J a y a p u r a
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 20125
Bangunan sebesar Rp 2,02 triliun.
Perubahan pada PDRB atas dasar harga konstan merupakan representasi perubahan-
perubahan dari kuantum (jumlah) produksi di semua sektor ekonomi. Hal ini dikarenakan
penghitungan PDRB atas dasar harga konstan menggunakan harga-harga pada tahun
2000, jadi dianggap sejak tahun 2000 tidak ada perubahan harga-harga sesuai dengan
judul tabel yaitu atas dasar harga konstan 2000. Seiring dengan adanya peningkatan nilai
PDRB atas dasar harga berlaku pada tahun 2011, PDRB atas dasar harga konstan tahun
2011 juga mengalami peningkatan sebesar 14,64 persen atau sebesar Rp 477,92 miliar.
Nilai PDRB atas dasar harga konstan yang terus meningkat dari tahun 2008-2011
menunjukkan terus meningkatnya jumlah produksi dalam kurun waktu tersebut.
Tabel A. PDRB Kota Jayapura, 2008-2011 (juta rupiah)
Tahun PDRB ADHB PDRB ADHK 2000
(1) (2) (3)
2008 5,125,418.29 2,548,994.45
2009 6,493,728.93 3,012,658.14
2010*) 7,440,758.51 3,264,556.69
2011**) 9,015,845.25 3,742,476.87
Catatan: *) Angka Perbaikan ; **) Angka Sementara
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
6/59
BPS K o t a J a y a p u r a
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 20126
Grafik 1. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan 2000, 2008-2011
2.2 Struktur Ekonomi
Struktur ekonomi yang dinyatakan dalam persentase, yang disajikan dari PDRB atas dasar
harga berlaku, menunjukkan besarnya peran masing-masing sektor ekonomi dalam
kemampuan menciptakan nilai tambah. Hal tersebut menggambarkan ketergantungan
daerah terhadap kemampuan produksi dari masing-masing sektor ekonominya. Dari
struktur ekonomi ini juga dapat dilihat, apakah suatu daerah didominasi oleh kelompok
sektor primer, sekunder ataupu tersier. Apabila sektor ekonomi disajikan dari waktu ke
waktu, maka dapat terlihat pergeseran ekonomi yang terjadi di suatu daerah. Pergeseran
struktur ekonomi ini yang sering dipakai sebagai indicator untuk menunjukkan adanya
suatu proses pembangunan.
5125.42
6493.73
7440.76
9015.85
2548.99 3012.66 3264.56
3742.48
0.00
1000.00
2000.00
3000.00
4000.005000.00
6000.00
7000.00
8000.00
9000.00
10000.00
2008 2009 2010 2011
M
i
l
i
a
r
Tahun
PDRB
ADHB
PDRB
ADHK 2000
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
7/59
BPS K o t a J a y a p u r a
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 20127
Perekonomian Kota Jayapura pada tahun 2011 didominasi oleh 4 (empat) sektor ekonomi,
yaitu sektor Bangunan, sektor Jasa-Jasa, sektor Pengangkutan dan Komunikasi , dan
sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran. Kontribusi keempat sektor ini dalam
perekonomian Kota Jayapura mencapai 80,92 persen.
Pada tahun 2011, Sektor Bangunan merupakan sektor yang paling besar memberi
kontribusi terhadap perekonomian Kota Jayapura dengan peranan sebesar 22,38 persen.
Peranan ini meningkat cukup signifikan bila dibandingkan peranannya pada tahun 2008
yang hanya sebesar 18,58 persen. Sektor Jasa-Jasa merupakan kontributor terbesar
kedua, sumbangannya relative meningkat, yakni dari 19,48 persen di tahun 2008 menjadi
20,56 persen di tahun 2011. Sektor ini terus didominasi oleh sub sektor Pemerintahan
Umum dengan kontribusi sebesar 17,21 persen, sedangkan sub sektor yang lain
peranannya masih berada di kisaran 1 persen.
Selanjutnya, sektor yang paling besar ketiga dalam memberikan kontribusi adalah sektorPengangkutan dan Komunikasi, dengan kontribusi sebesar 20,43 persen di tahun 2008,
turun menjadi 19,37 persen di tahun 2011. Sektor ini didominasi oleh subsektor
Komunikasi dengan kontribusi sebesar 12,45 persen. Sektor dengan kontribusi terbesar
berikutnya adalah sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran. Sektor ini memberikan
kontribusi sebesar 19,43 persen di tahun 2008 dan menurun menjadi 18,60 persen di
tahun 2011. Sektor ini sendiri sangat didominasi oleh sub sektor Perdagangan dengan
kontribusi sebesar 16,44 persen.
Sementara itu, tiga sektor yang peranannya paling kecil di Kota Jayapura adalah sektor
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
8/59
BPS K o t a J a y a p u r a
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 20128
Listrik dan Air Bersih (0,36 persen), sektor Pertambangan dan Penggalian (0,47 persen),
dan sektor Industri Pengolahan (3,08 persen). Ketiga sektor ini dari tahun ke tahun terus
mengalami penurunan kontribusi terhadap perekonomian Kota Jayapura.
Grafik 2. Distribusi PDRB Kota Jayapura Tahun 2008 dan 2011 (Persen)
Pertanian, 5.59
Pertambangan
danPenggalian, 0.55
IndustriPengolahan, 3.81
Listrik dan AirBersih, 0.54
Bangunan, 18.58
Perdagangan,Hoteldan Restoran, 19.43
Pengangkutan danKomunikasi, 20.43
Keuangan,Persewaan, dan Jasa
Perusahaan, 11.59
Jasa-Jasa, 19.48
2008
Pertanian, 4.14
Pertambangan danPenggalian, 0.47 Industri
Pengolahan, 3.08
Listrik dan AirBersih, 0.36
Bangunan, 22.38
Perdagangan, Hotel,dan Restoran, 18.60
Pengangkutan danKomunikasi, 19.37
Keuangan,Persewaan, dan Jasa
Perusahaan, 11.03
Jasa-Jasa, 20.56
2011
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
9/59
BPS K o t a J a y a p u r a
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 20129
2.3. Pertumbuhan Ekonomi
Laju pertumbuhan ekonomi merupakan suatu indicator ekonomi makro yang
menggambarkan tingkat pertumbuhan ekonomi. Indikator ini biasanya digunakan untuk
melihat sampai seberapa jauh keberhasilan pembangunan suatu daerah dalam periode
waktu tertentu. Dengan demikian, indicator ini dapat pula dipakai untuk menentukan arah
keijaksanaan pembangunan yang akan datang. Untuk mengukur besarnya laju
pertumbuhan tersebut, dapat dihitung dari data PDRB atas dasar harga konstan.
Pertumbuhan yang positif menunjukkan adanya peningkatan perekonomian dan
sebaliknya. Untuk melihat fluktuasi perekonomian tersebut secara riil, maka perlu disajikan
PDRB atas dasar harga konstan secara berkala.
Grafik 3. Pertumbuhan Ekonomi Kota Jayapura, 2008-2011
Dalam kurun waktu 2008-2011, kondisi pertumbuhan ekonomi Kota Jayapura berfluktuasi
pada kisaran 8,36 persen dan 18,19 persen. Laju pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun2009, sedang yang terendah terjadi pada tahun 2010. Dari tahun 2008-2009,
16.53 18.19
8.36
14.64
0.00
5.00
10.00
15.00
20.00
2008 2009 2010 2011
P
e
r
s
e
n
Tahun
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
10/59
BPS K o t a J a y a p u r a
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 201210
pertumbuhan ekonomi Kota Jayapura mengalami percepatan dengan tumbuh dari 16,53
persen menjadi 18,19 persen. Namun, pada tahun 2010 mengalami perlambatan dengan
tumbuh sebesar 8,36 persen, dan kemudian pada tahun 2011 pertumbuhan ini melaju
hingga mencapai 14,64 persen. Rata-rata pertumbuhan ekonomi Kota Jayapura pada
periode 2008-2011 sebesar 14,43 persen.
Pertumbuhan ekonomi Kota Jayapura tahun 2011 didukung secara signifikan oleh
pertumbuhan sektor Keuangan, Persewaan, Jasa Perusahaan sebesar 35,26 persen.
Sektor lain yang juga tumbuh cukup tinggi adalah sektor Bangunan (14,53 persen) dan
sektor Jasa-Jasa (14,31 persen), walaupun pertumbuhan kedua sektor ini melambat bila
dibandingkan tahun sebelumnya.
Tabel B. Pertumbuhan PDRB menurut Sektor, 2008-2011 (persen)
Sektor 2008 2009 2010*) 2011**)
(1) (2) (3) (4) (5)
Pertanian 5.22 4.77 7.88 7.61Pertambangan danPenggalian
12.85 7.84 8.44 7.61
Industri Pengolahan 5.96 7.08 6.50 7.01Listrik dan Air Bersih 2.58 4.69 4.96 3.93Bangunan 17.61 12.80 20.74 14.53Perdagangan, Hotel, danRestoran
9.51 11.17 10.56 9.64
Pengangkutan danKomunikasi
14.17 14.67 16.05 13.40
Keuangan,Persewaan, danJasa Perusahaan
16.12 60.03 -31.70 35.26
Jasa-Jasa 32.05 17.53 17.71 14.31
Catatan: *) Angka Perbaikan ; **) Angka Sementara
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
11/59
BPS K o t a J a y a p u r a
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 201211
Pada tahun 2011, sektor Jasa-Jasa merupakan sumber utama pertumbuhan ekonomi
dengan andil sebesar 3,40 persen, diikuti dengan sektor Keuangan, Persewaaan, dan
Jasa Perusahaan yang menyumbang kontribusi sebesar 3,32 persen. Sektor-sektor yang
memberi sumbangan di bawah satu persen terhadap pertumbuhan ekonomi Kota
Jayapura adalah sektor Listrik dan Air Bersih, sektor Pertambangan dan Penggalian,
sektor Industri Pengolahan, dan sektor Pertanian, dimana masing-masing andilnya
sebesar 0,03 persen, 0,04 persen, 0,26 persen, dan 0,51 persen.
Tabel C. Sumber Pertumbuhan Ekonomi Kota Jayapura Tahun 2011 (persen)
Sektor
LajuPertumbuhanPDRB Tahun
2010
SumberPertumbuhan
Ekonomi Tahun2010
(1) (2) (3)
1. Pertanian 7.61 0.51
2. Pertambangan dan Penggalian 7.61 0.04
3. Industri Pengolahan 7.01 0.264. Listrik dan Air Bersih 3.93 0.03
5. Bangunan 14.53 3.15
6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 9.64 1.43
7. Pengangkutan dan Komunikasi 13.40 2.50
8. Keuangan,Persewaan, dan Jasa Perusahaan 35.26 3.32
9. Jasa-Jasa 14.31 3.40
Kota Jayapura 14.64 14.64
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
12/59
BPS K o t a J a y a p u r a
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 201212
2.4 PDRB Perkapita
Tingkat kesejahteraan masyarakat secara umum bisa ditunjukkan oleh meningkatnya
tingkat pendapatan perkapita suatu wilayah. Semakin tinggi tingkat perolehan pendapatan
perkapita menunjukkan semakin tinggi pula tingkat kesejahteraannya, walaupun ukuran ini
tidak dapat memperlihatkan kesenjangan antar penduduk. Sebaliknya, penurunan pada
tingkat pendapatan perkapita menunjukkan tingkat kesejahteraan yang semakin menurun.
Dengan asumsi bahwa pendapatan factor dan transfer yang mengalir keluar ( transfer out)
sama dengan yang masuk (transfer in), maka pendapatan perkapita dapat ditunjukkan
melalui tingkat PDRB perkapita.
Perlu diketahui bahwa indicator PDRB perkapita tidak sepenuhnya menggambarkan
tingkat pendapatan perkapita penduduk. Indicator ini lebih tepat digunakan untuk menilai
apakah upaya pembangunan ekonomi di suatu wilayah mampu meningkatkan capaian
nilai tambah bagi masyarakat melalui hasil kreatifitas usaha dalam memanfaatkan sumber
daya yang tersedia. Namun dengan segala keterbatasannya, indicator PDRB perkapitadapat menunjukkan tingkat kesejahteraan masyarakat.
Pada tahun 2011, PDRB perkapita Kota Jayapura mencapai Rp. 33.267.328,59, tumbuh
sebesar 14,77 persen dari tahun sebelumnya, dan telah berkembang mencapai lebih dari
satu setengah kali lipat bila dibanding dengan tahun 2008. Pertumbuhan pada tahun 2011
bergerak lebih cepat bila dibanding dengan pertumbuhan pada tahun 2010 yang hanya
mencapai 11,90 persen. Dalam kurun waktu 2008-2011, pertumbuhan PDRB perkapita di
tahun 2010 ini merupakan pertumbuhan yang terendah, yaitu sebesar Rp. 3.082.010,23,
sedangkan yang tertinggi terjadi pada tahun 2008, yaitu sebesar 24,01 persen, dengan
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
13/59
BPS K o t a J a y a p u r a
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 201213
nilai Rp. 4.068.336,13.
Rata-rata pertumbuhan PDRB perkapita dari tahun 2008-2011 mencapai 18,49 persen.
Bila ditelaah lebih lanjut dengan melihat rata-rata kenaikan secara riil atau berdasarkan
PDRB perkapita atas dasar harga konstan, maka dalam kurun waktu yang sama, terjadi
rata-rata kenaikan sebesar 10,66 persen, dari Rp. 10.449.696,44 pada tahun 2008
menjadi Rp. 13.809.266,26 pada tahun 2011.
Grafik 4. PDRB Perkapita K ota Jayap ura, 2008-2011
0.00 10.00 20.00 30.00 40.00
2008
2009
2010
2011
21.01
25.90
28.99
33.27
10.45
12.02
12.72
13.81
PDRB Perkapita ADHK
2000
PDRB Perkapita ADHB
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
14/59
BPS K o t a J a y a p u r a
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 201214
3. PERKEMBANGAN DAN PERANAN
SEKTOR-SEKTOR EKONOMI
3.1 Pertanian
Pada tahun 2011, sektor Pertanian yang memberi kontribusi sebesar 4,14 persen, tumbuh
sebesar 7,61 persen, lebih rendah disbanding tahun 2010 yang mencapai pertumbuhan
7,88 persen. Jika dilihat menurut subsector, subsector Tanaman Bahan Makanan di tahun
2011 mengalami perlambatan dalam laju pertumbuhannya, menjadi 3,99 persen di tahun
2011 dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar 4,02 persen. Sementara itu, jika dilihat
dari andilnya terhadap PDRB Kota Jayapura tahun 2011, subsektor Tanaman Bahan
Makanan member andil terbesar kedua setelah subsector Perikanan sebesar 0,72 persen,
menurun disbanding tahun 2010 yang mencapai 0,82 persen.
Subsektor Tanaman Perkebunan tahun 2011 mengalami perlambatan laju pertumbuhan,
sehingga tumbuh hanya sebesar 2,72 persen. Pada tahun yang sama, subsector inimemberikan kontribusi sebesar 0,21 persen terhadap nilai total PDRB Kota Jayapura.
Sementara itu, laju pertumbuhan subsector Peternakan dan hasilnya sebesar 3,22 persen
pada tahun 2011, melambat bila dibandingkan laju pertumbuhan pada tahun 2010 yang
mencapai 4,46 persen. Kontribusinya sendiri di tahun 2011 sebesar 0,45 persen, menurun
disbanding tahun sebelumnya yang mencapai 0,51 persen.
Dari lima subsector yang tercakup dalam sektor Pertanian, secara umum, pertumbuhan
terendah terjadi pada subsector Kehutanan, yang hanya mencapai 2,09 persen. Sama
halnya dengan laju pertumbuhan subsector ini, kontribusinya terhadap PDRB total Kota
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
15/59
BPS K o t a J a y a p u r a
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 201215
Jayapura juga merupakan yang terkecil diantara empat subsector lain, yaitu sebesar 0,12
persen, turun 0,01 persen disbanding tahun sebelumnya. Berbanding terbalik dengan
subsektor Kehutanan, subsector Perikanan pada tahun 2011 merupakan subsector
penggerak di Sektor Pertanian, dimana laju pertumbuhan dan kontribusinya merupakan
yang terbesar, yakni masing-masing sebesar 9,71 persen dan 2,64 persen.
Tabel D. Pertumbuhan Ekonomi dan Kontribu si Sektor Pertanian
di Kota Jayapura, 2010-2011 (persen)
SektorPertumbuhan Ekonomi Kontribusi Sektor
2010*) 2011**) 2010*) 2011**)
(1) (2) (3) (4) (5)
Pertanian 7.88 7.61 4.58 4.14
Tanaman BahanMakanan
4.02 3.99 0.82 0.72
Tanaman Perkebunan 5.43 2.72 0.24 0.21
Peternakan danhasilnya 4.46 3.22 0.51 0.45
Kehutanan 3.27 2.09 0.13 0.12
Perikanan 9.82 9.71 2.87 2.64
Catatan: *) Angka Perbaikan ; **) Angka Sementara
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
16/59
BPS K o t a J a y a p u r a
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 201216
2. Pertambangan dan Penggalian
Sampai dengan tahun 2011, sektor Pertambangan dan Penggalian yang memberikan
kontribusi terhadap pembentukan PDRB Kota Jayapura hanya subsector Penggalian.
Sektor Pertambangan dan Penggalian pada tahun 2011 mencatat angka pertumbuhan
sebesar 7,61 persen atau senilai Rp. 1,37 miliar, menurun dibandingkan tahun
sebelumnya yang mencatat angka 8,44 persen atau senilai Rp. 1,41 miliar. Kontribusi
sektor ini terus menurun dalam empat tahun terakhir, yaitu dari 0,55 persen menjadi 0,47
persen. Kecilnya sharesektor ini disebabkan karena sebagian besar bahan galian yang
digunakan di Kota Jayapura di ambil dari daerah lain.
Tabel E. Pertumbuhan Ekonomi dan Kon tribusi
Sektor Pertambangan dan Penggalian di Kota Jayapura, 2010-2011 (persen)
SektorPertumbuhan Ekonomi Kontribusi Sektor
2010*) 2011**) 2010*) 2011**)
(1) (2) (3) (4) (5)Pertambangan danPenggalian
8.44 7.61 0.50 0.47
Minyak dan Gas Bumi 0.00 0.00 0.00 0.00
Pertambangan TanpaMigas
0.00 0.00 0.00 0.00
Penggalian 8.44 7.61 0.50 0.47
Catatan: *) Angka Perbaikan ; **) Angka Sementara
3. Industri Pengolahan
Pada tahun 2011, sektor Industri Pengolahan mengalami percepatan pertumbuhan,
sehingga tumbuh sebesar 7,01 persen atau senilai Rp.8,60 miliar, dengan kontribusi
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
17/59
BPS K o t a J a y a p u r a
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 201217
terhadap perekonomian Kota Jayapura sebesar 3,08 persen. Dalam kurun waktu 2008-
2011, laju pertumbuhan subsector Industri Besar/Sedang selalu lebih kecil disbanding
subsector Industri Kecil Kerajinan Rumah Tangga. Dalam kurun waktu tersebut, rata-rata
laju pertumbuhan subsector Industri Besar/Sedang adalah sebesar 2,82 persen, dengan
pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2011 (2,15 persen) dan pertumbuhan tertinggi
terjadi pada tahun 2010 (3,36 persen). Sementara itu, rata-rata laju pertumbuhan
subsector Industri Kecil Kerajinan Rumah Tangga adalah sebesar 10,87 persen, dengan
pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2010 (9,87 persen) dan pertumbuhan tertinggi
terjadi pada tahun 2011 (11,91 persen).
Tabel F. Pertumbuhan Ekonomi dan Kon tribusi Sektor Industri Pengolahan
di Kota Jayapura, 2010-2011 (persen)
SektorPertumbuhan Ekonomi Kontribusi Sektor
2010*) 2011**) 2010*) 2011**)
(1) (2) (3) (4) (5)Indust ri Pengolahan 6.50 7.01 3.36 3.08
Industri Besar/Sedang 3.36 2.15 2.03 1.80
Industri Kecil Kerajinan RT 9.87 11.91 1.33 1.28
Industri PengilanganMinyak Bumi
0.00 0.00 0.00 0.00
Catatan: *) Angka Perbaikan ; **) Angka Sementara
Kontribusi subsector Industri Besar/Sedang terhadap keseluruhan PDRB Kota Jayapura
lebih tinggi daripada subsector Industri Kecil Kerajinan Rumah Tangga, dimana pada
tahun 2011, masing-masing kontribusi kedua subsector tersebut adalah 1,80 persen dan
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
18/59
BPS K o t a J a y a p u r a
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 201218
1,28 persen. Kontribusi kedua subsector ini terhadap nilai total PDRB Kota Jayapura dari
tahun ke tahun cenderung terus menurun.
3.4 Listrik dan Air Bersih
Kontribusi sektor Listrik dan Air Bersih merupakan sektor dengan kontribusi terendah
terhadap nilai total PDRB Kota Jayapura, dimana kontribusinya hanya sebesar 0,36
persen, dan cenderung turun dari tahun 2008-2011. Nilai tambah subsector Listrik dan
subsector Air Bersih yang membangun sektor ini pada tahun 2011 masing-masing
mempunyai andil sebesar 0,24 persen dan 0,12 persen. Dalam hal pertumbuhan, di tahun
2011, sektor Listrik dan Air Bersih tumbuh sebesar 3,93 persen. Pertumbuhan ini
melambat bila dibandingkan dengan pertumbuhan pada tahun 2010 (4,96 persen),
sehingga nilai riilnya menjadi Rp. 21,91 miliar. Pertumbuhan sektor Listrik dan Air Bersih
ini dibangun oleh pertumbuhan subsector Listrik yang tumbuh sebesar 3,98 persen dan
pertumbuhan subsektor Air Bersih yang tumbuh sebesar 3,85 persen. Sama halnya
dengan pertumbuhan sektor Listrik dan Air Bersih yang menurun disbanding tahun
sebelumnya, kedua subsector ini juga mengalami hal yang sama.
Tabel G. Pertumbuhan Ekonomi dan Kontribu si Sektor Listrik dan Air Bersih
di Kota Jayapura, 2010-2011 (persen)
SektorPertumbuhan Ekonomi Kontribusi Sektor
2010*) 2011**) 2010*) 2011**)
(1) (2) (3) (4) (5)
Listrik dan AirBersih
4.96 3.93 0.42 0.36
Listrik 4.09 3.98 0.28 0.24
Air Bersih 6.22 3.85 0.14 0.12Catatan: *) Angka Perbaikan ; **) Angka Sementara
BPS K t J
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
19/59
BPS K o t a J a y a p u r a
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 201219
3.5 Bangunan
Pembangunan sarana dan prasarana fisik yang terus dilakukan oleh pemerintah Kota
Jayapura selama tahun 2011 memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap
pertumbuhan sektor ini, sehingga merupakan sektor dengan pertumbuhan kedua terbesar
dalam PDRB Kota Jayapura. Walaupun begitu, pertumbuhan sektor Bangunan pada tahun
2011 mengalami perlambatan sehingga tumbuh hanya sebesar 14,53 persen, bila
dibandingkan dengan pertumbuhan pada tahun 2010 (20,74 persen). Namun,
melambatnya pertumbuhan sektor ini di tahun 2011 tidak memengaruhi posisinya sebagai
contributor terbesar terhadap total nilai PDRB Kota Jayapura, dimana kontribusinya
semakin besar, mencapai 22,38 persen, disbanding dengan tahun 2010 yang hanya
mencapai 21,45 persen.
Tabel H. Pertumbuhan Ekonomi dan Kont ribusi Sektor Bangunan
di Kota Jayapura, 2010-2011 (persen)
SektorPertumbuhan Ekonomi Kontribusi Sektor
2010*) 2011**) 2010*) 2011**)
(1) (2) (3) (4) (5)
Bangu nan 20.74 14.53 21.45 22.38Catatan: *) Angka Perbaikan ; **) Angka Sementara
3.6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
Subsektor Perdagangan mempunyai peran sebagai penghubung kegiatan konsumen dan
produsen yang menghasilkan barang dan jasa. Berkembangnya suatu wilayah tidak
terlepas dari peran subsector ini. Wilayah yang sudah berkembang dapat terlihat dari maju
BPS K o t a J a y a p u r a
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
20/59
BPS K o t a J a y a p u r a
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 201220
dan tumbuhnya subsector Perdagangan di wilayah tersebut. Perkembangan sektor-sektor
ekonomi lainnya secara langsung memberikan dampak terhadap perkembangan subsektor
Perdagangan. Hal ini menyebabkan pengaruhnya terhadap nilai tambah sektor
Perdagangan, Hotel, dan Restoran merupakan yang paling besar disbanding subsector
Hotel dan Restoran. Pada tahun 2011, kontribusi sektor Perdagangan sebesar 16,44
persen, lebih kecil disbanding tahun sebelumnya yang mencapai 17,21 persen. Penurunan
kontribusi subsector ini seiring dengan laju pertumbuhannya yang melambat pada tahun
2011, yaitu tumbuh dari 10,79 persen pada tahun 2010 menjadi tumbuh hanya sebesar
8,94 persen.
Pada tahun 2011 aktifitas perhotelan meningkat cukup besar, dimana pertumbuhan pada
tahun ini merupakan pertumbuhan paling besar dalam kurun waktu 2008-2011, yaitu
sebesar 15,50 persen. Hal ini disebabkan karena semakin meningkatnya kegiatan-
kegiatan yang dilakukan pemerintah dan umumnya selalu dilakukan di Kota Jayapura,
sehingga penggunaan fasilitas hotel otomatis meningkat, baik berupa penggunaan ruang-
ruang pertemuan maupun penggunaan kamar hotel untuk tamu-tamu yang bersal dari
kabupaten lain di Provinsi Papua. Adanya peningkatan yang signifikan terhadap
pertumbuhan nilai tambah subsector Hotel, ternyata tidak menimbulkan perbedaan pada
kontribusinya terhadap nilai total PDRB Kota Jayapura.
Hampir sama dengan subsector Hotel, subsector Restoran juga merupakan subsector
yang mengalami percepatan pertumbuhan di tahun 2011 dengan tumbuh sebesar 9,97
persen. Namun, walaupun mengalami percepatan pertumbuhan, kontribusi subsector
Restoran jutsru semakin kecil, dari 0,95 persen pada tahun 2010 menjadi 0,89 persen
BPS K o t a J a y a p u r a
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
21/59
BPS K o t a J a y a p u r a
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 201221
pada tahun 2011.
Tabel I. Pertumbuhan Ekonomi dan K ontribusi
Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran di Kota Jayapura, 2010-2011 (persen)
SektorPertumbuhan Ekonomi Kontribusi Sektor
2010*) 2011**) 2010*) 2011**)
(1) (2) (3) (4) (5)
Perdagangan, Hotel,dan Restoran
10.56 9.64 19.43 18.60
Perdagangan 10.79 8.94 17.21 16.44
Hotel 10.97 15.50 1.27 1.27
Restoran 7.05 9.97 0.95 0.89
Catatan: *) Angka Perbaikan ; **) Angka Sementara
3.7. Pengangkutan dan Komunikasi
Pada tahun 2011, sektor Pengangkutan dan Komunikasi mengalami pertumbuhan yang
paling rendah dalam empat tahun terakhir, yaitu sebesar 13,40 persen atau senilai Rp.
81,77 miliar. Hal ini mengakibatkan kontribusinya terhadap total PDRB total Kota Jayapura
menurun menjadi 19,37 persen di tahun 2011, dari 20,09 persen pada tahun 2010.
Melambatnya pertumbuhan sektor Pengangkutan dan Komunikasi tahun 2011 dipengaruhi
oleh melambatnya pertumbuhan tiga subsector yang membangunnya, yaitu subsector
Angkutan Jalan Raya, tumbuh dari 9,59 persen pada tahun 2010 menjadi hanya 8,84
persen; subsector Angkutan Sungai, tumbuh dari 3,61 persen tahun 2010 menjadi hanya
2,16 persen; dan subsector Komunikasi, tumbuh dari 19,75 persen tahun 2010 menjadi
BPS K o t a J a y a p u r a
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
22/59
y p
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 201222
hanya 14,30 persen. Sementara itu, subsector yang pertumbuhannya mengalami
percepatan adalah subsector Angkutan Laut, yaitu tumbuh sebesar 16,27 persen, diikuti
dengan pertumbuhan subsector Jasa Penunjang Angkutan dengan pertumbuhan sebesar
14,28 persen.
Dilihat dari kontribusinya, subsector Komunikasi merupakan subsector yang paling
dominan dalam sektor Pengangkutan dan Komunikasi, dengan kontribusi terhadap nilai
PDRB Kota Jayapura mencapai 12,45 persen. Diikuti dengan kontribusi dari subsector
Angkutan Jalan Raya sebesar 4,20 persen, subsector Angkutan Laut sebesar 2,03 persen,
subsector Jasa Penunjang Angkutan sebesar 0,63 persen, dan subsector Angkutan
Sungai sebesar 0,05 persen.
Tabel J. Pertumbuhan Ekonomi dan Kontribu si
Sektor Pengangkutan dan Komunikasi di Kota Jayapura, 2010-2011 (persen)
Sektor Pertumbuhan Ekonomi Kontribusi Sektor2010*) 2011**) 2010*) 2011**)
(1) (2) (3) (4) (5)
Pengangkutan danKomunikasi
16.05 13.40 20.09 19.37
Angkutan Jalan Raya 9.59 8.84 4.29 4.20
Angkutan Laut 11.62 16.27 2.04 2.03
Angkutan Sungai 3.61 2.16 0.06 0.05
Angkutan Udara 0.00 0.00 0.00 0.00
Jasa Penunjang Angkutan 12.76 14.28 0.65 0.63
Komunikasi 19.75 14.30 13.05 12.45
Catatan: *) Angka Perbaikan ; **) Angka Sementara
BPS K o t a J a y a p u r a
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
23/59
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 201223
3.8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
Dalam perekonomian Kota Jayapura, sektor yang pertumbuhannya tidak stabil adalah
sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari
pertumbuhannya yang negative pada tahun 2010 sebesar 31,70 persen, namun pada
tahun 2011 tumbuh positif sebesar 35,26 persen. Dilihat dari kontribusinya, sektor ini
merupakan sektor kelima dengan kontribusi terbesar terhadap PDRB Kota Jayapura, yaitu
sebesar 11,03 persen.
Tidak stabilnya pertumbuhan sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan, lebih
disebabkan oleh tidak stabilnya pertumbuhan subsector Bank. Pada tahun 2011
pertumbuhan subsector ini tumbuh positif sebesar 48,16 persen, setelah sempat
mengalami pertumbuhan negative pada tahun 2010 sebesar 49,40 persen. Seiring dengan
peningkatan tajam pada laju pertumbuhannya, kontribusi subsector Bank terhadap
perekonomian Kota Jayapura pada tahun 2011 juga meningkat sebesar 7,02 persen, dari
kontribusi tahun 2010 sebesar 5,55 persen, sehingga merupakan contributor paling besar
dalam sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan. Subsector Lembaga
Keuangan Bukan Bank merupakan subsector yang juga mengalami percepatan
pertumbuhan dengan tumbuh sebesar 20,08 persen. Hal ini berdampak pada
kontribusinya yang semakin besar terhadap PDRB Kota Jayapura, yaitu dari andil sebesar
1,16 persen pada tahun 2010, menjadi 1,26 persen pada tahun 2011.
Subsector kedua yang kontribusinya paling besar dalam sektor Keuangan, Persewaan dan
Jasa Perusahaan adalah subsector Sewa Bangunan. Peranannya terhadap perekonomian
Kota Jayapura meningkat menjadi 2,30 persen pada tahun 2011, walaupun
BPS K o t a J a y a p u r a
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
24/59
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 201224
pertumbuhannya mengalami perlambatan sehingga hanya tumbuh sebesar 20,39 persen.
Subsector Jasa Perusahaan merupakan subsector dengan kontribusi paling kecil, yaitu
sebesar 0,45 persen. Besar peranannya ini tidak berubah disbanding tahun sebelumnya,
walaupun pertumbuhannya melambat menjadi 12,08 persen.
Tabel K. Pertumbuh an Ekonomi dan Kontribusi Sektor Keuangan, Persewaan dan
Jasa Perusahaan di Kota Jayapura, 2010-2011 (persen)
SektorPertumbuhan Ekonomi Kontribusi Sektor
2010*) 2011**) 2010*) 2011**)
(1) (2) (3) (4) (5)
Keuangan,Persewaan, danJasa Perusahaan
-31.70 35.26 9.37 11.03
Bank -49.40 48.16 5.55 7.02
Lembaga Keuangan BukanBank
16.08 20.08 1.16 1.26
Sewa Bangunan 25.86 20.39 2.22 2.30
Jasa Perusahaan 13.29 12.08 0.45 0.45Catatan: *) Angka Perbaikan ; **) Angka Sementara
3.9 Jasa-Jasa
Pada tahun 2011, sektor Jasa-Jasa tumbuh hanya sebesar 14,31 persen atau senilai Rp.
110,84 miliar. Pertumbuhan ini melambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan tahun
lalu yang mencapai 17,71 persen atau senilai Rp. 116,50 miliar. Pada tahun yang sama,
peranan sektor Jasa-jasa dalam PDRB Kota Jayapura sangat signifikan. Dengan andil
sebesar 20,56 persen, kontribusi sektor ini merupakan kontribusi terbesar kedua setelah
sektor Bangunan.
BPS K o t a J a y a p u r a
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
25/59
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 201225
Pada tahun 2011, pertumbuhan subsector Pemerintahan Umum yang merupakan
subsector paling dominan dalam sektor Jasa-Jasa mengalami perlambatan, dengan
tumbuh hanya sebesar 14,94 persen dari 18,66 persen pada tahun 2010. Melambatnya
pertumbuhan subsector ini memengaruhi peranannya terhadap nilai total PDRB Kota
Jayapura. Kontribusinya yang sebesar 17,21 persen menurun bila disbanding dengan
kontribusi tahun 2010 yang mencapai 17,30 persen.
Tabel L. Pertumbuhan Ekonomi dan Kontribusi Sektor Jasa-Jasa
di Kota Jayapura, 2010-2011 (persen)
SektorPertumbuhan Ekonomi Kontribusi Sektor
2010*) 2011**) 2010*) 2011**)
(1) (2) (3) (4) (5)
Jasa-J asa 17.71 14.31 20.79 20.56
Pemerintahan Umum 18.66 14.94 17.30 17.21Jasa Sosial
Kemasyarakatan 13.97 10.86 1.23 1.16Jasa Hiburan danRekreasi 11.76 12.54 1.32 1.26Jasa Perorangan danRT 14.53 10.16 0.94 0.94
Catatan: *) Angka Perbaikan ; **) Angka Sementara
Tiga subsector lain yang tercakup dalam sektor Jasa-Jasa sangat kecil dalam
menyumbangkan peranan terhadap PDRB Kota Jayapura, yaitu hanya sebesar 3,35
persen. Pada tahun 2011, subsector Jasa Sosial Kemasyarakatan mengalami
perlambatan pertumbuhan hingga tumbuh hanya sebesar 10,86 persen. Hal ini sejalan
dengan kontribusinya terhadap total PDRB Kota Jayapura, yang menurun menjadi
BPS K o t a J a y a p u r a
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
26/59
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 201226
1,16 persen dari 1,23 persen pada tahun 2010. Subsector Jasa Perorangan dan Rumah
Tangga juga mengalami perlambatan pertumbuhan sehingga tumbuh hanya sebesar
10,16 persen. Kontribusi subsector ini sama dengan kontribusinya pada tahun 2010, yaitu
sebesar 0,94 persen. Pada tahun 2011, subsector Jasa Hiburan dan Rekreasi merupakan
satu-satunya subsector yang mengalami percepatan pertumbuhan dalam sektor Jasa-Jasa
dengan tumbuh sebesar 12,54 persen, dari 11,76 persen pada tahun 2010. Namun
percepatan pertumbuhan ini tidak sejalan dengan kontribusinya yang menurun pada tahun
2011, dari 1,32 persen pada tahun 2010 menjadi 1,26 persen.
BPS K o t a J a y a p u r a
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
27/59
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 201227
4. PDRB MENURUT KELOMPOK SEKTOR
Pengelompokkan dari sembilan sektor ekonomi menjadi tiga kelompok, didasarkan pada
output-input untuk terjadinya proses produksi tiap sektor:
a. Sektor PrimerJika outputnya masih merupakan proses tingkat dasar, yang termasuk
kelompok ini adalah:
1. Sektor Pertanian2. Sektor Pertambangan dan Penggalian
b. Sektor SekunderJika inputnya berasal dari sektor primer, yang termasuk sektor ini
adalah:
1. Sektor Industri2. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih3. Sektor Bangunan
c. Sektor TersierBiasanya outputnya berupa jasa pelayanan, yang termasuk kelompok ini
adalah:
1. Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran2. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi3. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan4. Sektor Jasa-Jasa
BPS K o t a J a y a p u r a
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
28/59
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 201228
Pada tahun 2011, nilai tambah kelompok sektor primer telah mencapai Rp. 415,51 miliar,
meningkat 9,74 persen dari tahun 2010. Sektor Pertanian merupakan sektor yang
memegang peranan paling besar dalam kelompok sektor ini. Sementara itu, kelompok
sektor sekunder juga mengalami peningkatan nilai tambah sebesar 24,01 persen,
sehingga nilai tambahnya mencapai Rp. 2,33 triliun rupiah. Sektor Bangunan merupakan
sektor yang paling berperan dalam peningkatan nilai kelompok sektor ini. Sama halnya
dengan kelompok primer dan sekunder, kelompok sektor tersier juga mengalami
peningkatan nilai tambah, dengan tumbuh sebesar 20,97 persen, hingga mencapai Rp.
6,27 triliun. Sektor Jasa-Jasa merupakan sektor dengan peranan paling besar dalam
kelompok sektor ini.
Tabel M. PDRB Kota Jayapura menurut Kelompok Sektor, 2010-2011 (juta rupiah)
Kelompok SektorPDRB ADHB PDRB ADHK 2000
2010*) 2011**) 2010*) 2011**)
(1) (2) (3) (4) (5)
Primer 378,617.36 415,505.96 237,086.35 255,118.99
Sekunder 1,877,250.74 2,327,980.96 850,419.98 962,563.29
Tersier 5,184,890.40 6,272,358.34 2,177,050.35 2,524,794.59
Catatan: *) Angka Perbaikan ; **) Angka Sementara
BPS K o t a J a y a p u r a
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
29/59
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 201229
Hingga tahun 2011, kelompok sektor tersier masih mendominasi PDRB Kota Jayapura
dengan kontribusi sebesar 69,57 persen, kontribusi ini sedikit menurun disbanding tahun
2010. Menurunnya kelompok sektor ini menyebabkan meningkatnya kontribusi kelompok
sektor sekunder, dari 25,23 persen pada tahun 2010 menjadi 25,82 persen pada tahun
2011. Sementara itu, kelompok sektor primer terus mengalami penurunan kontribusi
selama empat tahun terakhir, dengan kontribusi pada tahun 2011 hanya sebesar 4,61
persen.
Grafik 5. Distribusi Persentase menurut Kelompok Primer, Sekunder, Tersier
Tahun 2011
4.61
25.82
69.57
PrimerSekunder
Tersier
BPS K o t a J a y a p u r a
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
30/59
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 201230
A. CAKUPAN DAN METODE PENGHITUNGAN NILAI TAMBAHSEKTOR-SEKTOR EKONOMI
1. Sektor PertanianSektor pertanian mencakup segala pengusahaan yang didapat dari alam dan merupakan
barang-barang biologis atau hidup, dimana hasilnya akan digunakan untuk memenuhi
hidup sendiri atau dijual kepada pihak lain, tidak termasuk kegiatan yang tujuannya untuk
hobi saja. Sektor pertanian meliputi lima subsektor yaitu : subsektor tanaman bahan
makanan, tanaman perkebunan, peternakan dan hasil-hasilnya, kehutanan, dan
perikanan.
1.1. Tanaman Bahan MakananMencakup komoditi tanaman bahan makanan seperti padi, jagung, ketela pohon, ketela
rambat, kacang-kacangan, sayur-sayuran dan buah-buahan. Data produksi diperoleh dari
BPS dan Dinas Pertanian, sedangkan data harga bersumber pada data harga yang
dikumpulkan oleh BPS.
Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara pendekatan
produksi yaitu mengalikan setiap jenis kuantum produksi dengan masing-masing harganya
kemudian hasilnya dikurangi dengan biaya antara atas dasar harga berlaku pada tahun
yang bersangkutan.
NTB atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara revaluasi, yaitu : mengalikan
produksi pada tahun yang bersangkutan dengan harga pada tahun 2000,
BPS K o t a J a y a p u r a
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
31/59
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 201231
kemudian dikurangkan lagi dengan biaya antara yang dihitung dengan harga konstan
2000.
1.2. Tanaman PerkebunanKomoditi yang dicakup disini adalah hasil tanaman perkebunan yang diusahakan oleh
rakyat seperti kelapa, kopi dan sebagainya. Termasuk produk ikutannya dan hasil-hasil
pengolahan sederhana seperti minyak kelapa rakyat dan kopi olahan. Data produksi dan
harga diperoleh dari dinas perkebunan.
NTB atas dasar harga berlaku dan harga konstan 2000 dihitung dengan cara yang sama
seperti yang dilakukan pada tanaman bahan makanan.
1.3. Peternakan dan hasil-hasilnyaSubsektor ini mencakup produksi ternak besar, ternak kecil, unggas maupun hasil-hasil
ternak, seperti sapi, babi, kambing, domba, telur, susu segar serta hasil pemotongan
hewan. Produksi ternak diperkirakan sama dengan jumlah ternak yang dipotong ditambah
perubahan stok populasi ternak dan ekspor ternak neto. Data mengenai jumlah ternak
yang dipotong, produksi susu dan telur diperoleh dari Dinas Peternakan, sedangkan data
mengenai harga ternak diperoleh dari BPS.
NTB atas dasar harga berlaku dan harga konstan 2000 dihitung dengan cara mengalikan
nilai produksi dengan rasio nilai tambahnya.
BPS K o t a J a y a p u r a
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
32/59
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 201232
1.4. KehutananSebagaimana subsektor lainnya dalam sektor pertanian, output subsektor kehutanan
dihitung dengan cara mengalikan produksi dengan harga masing-masing tahun dan ini
disebut output atas dasar harga berlaku. Penggunaan harga pada tahun dasar
menghasilkan output atas dasar harga konstan 2000. Selanjutnya NTB dihitung dengan
menggunakan rasio nilai tambah terhadap output.
1.5. PerikananMencakup semua hasil dari kegiatan seperti perairan umum, tambak, kolam, sawah dan
karamba, serta pengolahan sederhana seperti penggaram ikan. Data produksi diperoleh
dari Dinas Perikanan dan data harga diperoleh dari BPS.
Penghitungan NTB atas dasar harga berlaku dan harga konstan 2000 dilakukan dengan
cara yang sama seperti pada subsektor tanaman bahan makanan.
2. Sektor Pertambangan dan PenggalianSektor ini terdiri atas tiga subsektor yaitu : pertambangan minyak dan gas bumi (migas);
pertambangan tanpa migas; dan penggalian. PDRB Kota Jayapura hanya mencakup sub
sektor penggalian.
2.1. PenggalianSubsektor ini mencakup kegiatan penggalian seperti karang, pasir dan tanah liat.
Penghitungan output atas dasar harga konstan 2000 menggunakan perubahan output
sektor bangunan atas dasar harga konstan (2000=100) dikalikan dengan rasio NTB
BPS K o t a J a y a p u r a
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
33/59
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 201233
terhadap output tahun 2000, sehingga diperoleh NTB atas dasar harga konstan.
Output atas dasar harga berlaku diperoleh dengan mengalikan output atas dasar harga
konstan dengan Indeks Harga Perdagangan Besar penggalian (2000=100). Selanjutnya
untuk memperoleh NTB atas dasar harga berlaku output ini dikalkan dengan rasio NTB
terhadap output pada masing-masing tahun.
3. Sektor Industri PengolahanSektor ini mencakup tiga sub sektor yakni industri besar dan sedang; industri kecil dan
kerajinan rumah tangga; dan industri pengilangan minyak bumi. Industri besar dan sedang
mempunyai tenaga kerja 20 orang dan lebih, industri kecil 5-19 orang, sedangkan industri
kerajinan rumah tangga 1-4 orang. Di Kota Jayapura hanya mencakup dua subsektor saja
yaitu subsektor industri besar/ sedang dan subsektor industri kecil kerajinan rumah tangga.
NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara mengurangkan output dengan biaya
antara, sedangkan NTB atas dasar harga konstan diperoleh dengan cara membagi nilai
output atas dasar harga berlaku dengan indeks harga yang sesuai dengan kelompoknya
masing-masing. NTB diperoleh dengan cara mengalikan output atas dasar harga konstan
untuk masing-masing tahun dengan rasio nilai tambah pada tahun dasar.
BPS K o t a J a y a p u r a
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
34/59
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 201234
4. Sektor Listrik dan Air BersihSektor ini terdiri dari dua subsektor, yaitu : subsektor listrik dan subsektor air bersih
4.1. ListrikKegiatan ini mencakup pembangkitan dan penyaluran tenaga listrik. Baik yang
diselenggarakan oleh Perusahaan Umun Listrik Negara (PLN) maupun perusahaan Non
PLN seperti pembangkitan listrik oleh Perusahaan Pemerintah Daerah dan listrik yang
diusahakan oleh swasta (perusahaan maupun perorangan) dengan tujuan untuk dijual,
dipakai sendiri, hilang dalam transmisi dan listrik yang dicuri.
Metode penghitungan yang dilakukan untuk subsektor ini untuk harga berlaku adalah
dengan pendekatan Produksi, yaitu nilai tambah bruto diperoleh dari nilai output dikurangi
dengan biaya antara. Sedangkan penghitungan untuk harga konstan digunakan metode
Revaluasi, yaitu output diperoleh dari perkalian antara produksi masing-masing tahun
dengan harga pada tahun dasar.
4.2.Air Bers ihKegiatan ini mencakup proses pembersihan, pemurnian dan proses kimiawi lainnya untuk
menghasilkan air minum, serta pendistribusian dan penyalurannya melalui pipa dan alat
lain ke rumahtangga, instansi pemerintah maupun swasta baik yang dilakukan oleh PAM
maupun bukan PAM.
Metode penghitungan NTB harga berlaku maupun harga konstan sama dengan cara
penghitungan subsektor listrik.
BPS K o t a J a y a p u r a
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
35/59
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 201235
5. Sektor BangunanMencakup segala kegiatan pembangunan fisik (konstruksi) baik berupa gedung, jalan,
jembatan dan konstruksi lainnya. Perkiraan output menggunakan hasil Sensus Ekonomi
2006 yang disesuaikan dan data tahunan dari laporan realisasi pengeluaran
pembangunan pemerintah, selanjutnya ditambah dengan output bangunan yang
dikerjakan oleh swasta dan masyarakat. Perhitungan atas dasar harga konstan 2000
memakai cara ekstrapolasi dengan jumlah tenaga kerja sebagai ekstrapolatornya.
6. Sektor Perdagangan, Hotel dan RestoranSektor ini terdiri dari tiga subsektor yaitu subsektor perdagangan, subsektor hotel dan
subsektor restoran. Pada dasarnya kegiatan yang dicakup meliputi kegiatan perdagangan,
penyediaan akomodasi/ hotel, serta penjualan makanan dan minuman seperti restoran,
warung, kedai, pedagang keliling dan sejenisnya.
6.1. Perdagangan Besar dan EceranOutput perdagangan merupakan jumlah margin perdagangan yang timbul dari seluruh
komoditi yang diperdagangkan. Output atas dasar harga berlaku diperkirakan berdasarkan
jumlah tenaga kerja dikalikan dengan rata-rata output per tenaga kerja.
NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara mengalikan nilai output dengan rasio
nilai tambah. Sementara NTB atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara deflasi
dengan Indeks Harga Perdaganan Besar sebagai deflator.
BPS K o t a J a y a p u r a
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
36/59
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 201236
6.2. HotelSubsektor ini mencakup kegiatan penyediaan akomodasi yang menggunakan sebagian
atau seluruh bangunan sebagai tempat penginapan. Yang dimaksud akomodasi disini
adalah hotel berbintang maupun tidak berbintang, serta tempat tinggal lainnya yang
digunakan untuk menginap seperti losmen, motel, dan hostel. Output diperoleh dari
perkalian jumlah malam kamar dengan rata-rata tarif per malam kamar.
NTB diperoleh dengan mengalikan output dengan rasio nilai tambahnya. Sedangkan
output dan NTB atas dasar harga konstan dapat diperoleh dengan menggunakan metode
ekstrapolasi atau metode deflasi dengan indeks tarif hotel tertimbang sebagai deflatornya.
6.3. RestoranSubsektor ini mencakup kegiatan penyediaan dan penjualan makanan dan minuman jadi.
Output diperoleh dari perkalian antara jumlah tenaga kerja dengan rata-rata output per
tenaga kerja.
NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara mengalikan nilai output dengan rasio
nilai tambah. NTB atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara deflasi dengan
IHK makanan sebagai deflator.
7. Sektor Angkutan dan Komun ikasiSektor ini mencakup kegiatan pengangkutan umum untuk barang dan penumpang baik
melalui darat, laut, sungai/ danau dan udara termasuk jasa penunjang angkutan dan
komunikasi.
BPS K o t a J a y a p u r a
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
37/59
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 201237
7.1.Ang kut an Jal an RayaSubsektor ini meliputi semua kegiatan pengangkutan barang dan penumpang yang
dilakukan oleh perusahaan angkutan umum seperti bis, truk, taksi, ojek, dan sebagainya.
Perkiraan NTB atas dasar harga berlaku didasarkan pada data jumlah armada angkutan
umum barang dan penumpang yang diperoleh dari Dinas Perhubungan. Sementara NTB
atas dasar konstan 2000 dihitung dengan cara ekstrapolasi menggunakan indeks produksimasing-masing jenis angkutan jalan raya.
7.2.Ang kut an Lau tSubsektor ini meliputi kegiatan pengangkutan barang dan penumpang dengan
menggunakan kapal laut yang beroperasi didalam dan keluar daerah.
Output atas dasar harga berlaku diperoleh dengan mengalikan indikator produksi (jumlah
barang dan penumpang yang diangkut) dengan indikator harganya. Output atas dasar
harga konstan bisa dihitung dengan metode revaluasi ataupun ekstrapolasi. Untuk
penghitungan NTB diperoleh dengan cara perkalian antara rasio nilai tambah bruto
dengan outputnya.
7.3.Ang kut an Sun gai Dan au dan Penyeberan ganJenis kegiatan ini meliputi kegiatan pengangkutan barang dan penumpang dengan
menggunakan kendaraan/ kapal sungai dan danau baik bermotor maupun tidak bermotor.
NTB atas dasar harga berlaku dan konstan 2000 dihitung dengan cara yang sama seperti
yang dilakukan pada angkutan laut.
BPS K o t a J a y a p u r a
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
38/59
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 201238
7.4. Jasa Penunjang AngkutanJenis kegiatan yang dicakup adalah kegiatan yang bersifat menunjang dan memperlancar
usaha pengangkutan meliputi pelayanan jasa terminal dan parkir, keagenan, ekspedisi,
bongkar muat, pergudangan dan lain sebagainya.
Output atas dasar harga berlaku dari kegiatan ini diperkirakan berdasarkan pendekatan
produksi.
7.5. KomunikasiSubsektor ini mencakup jasa pos giro, telekomunikasi dan jasa penunjang komunikasi.
a. Pos dan GiroMeliputi kegiatan pemberian jasa pos dan giro seperti pengiriman surat, wesel, paket,
jasa giro, jasa tabungan dan sebagainya.
Perkiraan NTB atas dasar harga berlaku didasarkan pada data produksi yang
diperoleh dari PT POS sedangkan NTB atas dasar harga konstan 2000 dihitung
dengan cara ekstrapolasi.
b. TelekomunikasiMencakup kegiatan pemberian jasa telekomunikasi dalam hal pemakaian hubungan
telepon, telegraf dan teleks.
NTB atas dasar harga berlaku dihitung berdasarkan data yang diperoleh dari
BPS K o t a J a y a p u r a
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
39/59
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 201239
PT. Telkom, PT. Indosat serta perusahaan penyedia jasa telekomunikasi lainnya.
NTB atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara deflasi dengan IHPB
umum sebagai deflator.
c. Jasa Penunjang KomunikasiMencakup kegiatan wartel/ warpostl/ warparpostel, radio panggil dan telepon seluler.
Output diperoleh dari perkalian antara indikator produksi masing-masing kegiatandengan output per indikatornya.
NTB atas dasar berlaku diperoleh dengan mengalikan nilai output dengan rasio NTB
sedangkan NTB atas dasar konstan 2000 dihitung secara ekstrapolasi dengan
indikator masing-masing kegiatan sebagai ekstrapolatornya.
8. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa PerusahaanSektor ini meliputi kegiatan bank, lembaga keuangan bukan bank, sewa bangunan serta
jasa perusahaan.
8.1. BankKegiatan yang dicakup dalam subsektor bank adalah kegiatan yang memberikan jasa
keuangan pada pihak lain. Output subsektor ini diperoleh dari data yang diberikan oleh
Bank Indonesia.
8.2. Lembaga Keuangan Bukan BankMencakup kegiatan asuransi, koperasi, lembaga pembiayaan, pegadaian dan dana
BPS K o t a J a y a p u r a
i O t t di l h d lik t t t t l b t
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
40/59
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 201240
pensiun. Output diperoleh dengan mengalikan rata-rata output per lembaga atau
perusahaan (diperoleh dari hasil SKPR) dengan jumlah seluruh usaha yang ada.
NTB atas dasar berlaku diperoleh dengan mengurangkan output dengan biaya antara
sedangkan NTB atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan cara deflasi dengan IHK
Umum sebagai deflator.
8.3. Sewa BangunanMencakup usaha persewaan bangunan dan tanah, baik yang menyangkut bangunan
tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal seperti perkantoran, pertokoan serta usah
persewaan tanah. Output untuk persewaan bangunan tempat tinggal diperoleh dari
perkalian antara konsumsi rumah tangga per kapita untuk sewa rumah, kontrak rumah,
sewa beli rumah dinas, perkiraan sewa rumah milik sendiri, pajak dan pemeliharaan rumah
dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Data usaha persewaan bangunan tempat
tinggal diperoleh dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan Sensus
Penduduk (SP). Sedangkan output usaha persewaan bangunan bukan tempat tinggal
diperoleh dari perkalian antara luas bangunan yang disewakan dengan tarif sewa per
meter persegi.
8.4. Jasa PerusahaanSubsektor ini meliputi kegiatan pemberian jasa yang pada umumnya melayani
perusahaan, seperti jasa hukum dan notaris, jasa akuntan dan pembukuan, jasa
persewaan alat-alat dan jasa perusahaan lainnya. Output atas dasar harga berlaku
berdasarkan jumlah perusahaan dikalikan dengan rata-rata output per perusahaan.
BPS K o t a J a y a p u r a
NTB t d h b l k di l h d i k li i il i t b h b t d
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
41/59
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 201241
NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dari perkalian rasio nilai tambah bruto dengan
output. Sedangkan output dan NTB atas dasar harga konstan dapat dihitung dengan
ekstrapolasi dengan menggunakan jumlah perusahaan sebagai ekstrapolator.
9. Sektor Jasa-jasaMencakup jasa pemerintahan umum dan pertahanan serta jasa swasta yang meliputi jasa
sosial kemasyarakatan, jasa hiburan dan rekreasi serta jasa perorangan dan rumahtangga.
9.1. Pemerintahan UmumJasa pemerintahan umum pada prinsipnya terbagi dua, yakni pelayanan dari
pemerintahan departemen dan pertahanan, dan kedua pelayanan yang diberikan oleh
badan-badan di bawah departemen tersebut. Pelayanan kedua ini disebut jasa
pemerintahan lainnya. Pemerintahan umum dan pertahanan mencakup semua
departemen dan non departemen, badan/ lembaga tinggi negara, kantor-kantor dan
badan-badan yang berhubungan dengan administrasi pemerintahan dan pertahanan.
Pegawai guru pemerintah yang tugasnya mengajar dikategorikan sebagai jasa pendidikan
sementara guru pemerintah yang memegang tata usaha dikategorikan sebagai
administrasi pemerintah. Begitu juga dokter pemerintah yang tidak melayani masyarakat
dikelompokkan sebagai jasa kesehatan. Kegiatan-kegiatan ini meliputi semua tingkat
pemerintahan, baik pemerintahan pusat dan pemerintah daerah termasuk angkatan
bersenjata.
NTB subsektor pemerintahan umum didasarkan pada pengeluaran pemerintah untuk
BPS K o t a J a y a p u r a
belanja pegawai dan perkiraan penyusutan Sedangkan NTB atas dasar harga konstan
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
42/59
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 201242
belanja pegawai dan perkiraan penyusutan. Sedangkan NTB atas dasar harga konstan
dihitung dengan cara ekstrapolasi menggunakan indeks tertimbang jumlah pegawai negeri
menurut golongan kepangkatan.
9.2. Jasa Sosial KemasyarakatanMeliputi jasa pendidikan, kesehatan, riset, palang merah, panti asuhan, rumah ibadah, dan
sejenisnya, baik yang dikelola oleh pemerintah maupun oleh swasta. Output diperoleh darihasil perkalian dari setiap indikator produksi.
9.3. Jasa Hiburan dan RekreasiMeliputi kegiatan perusahaan/ lembaga swasta yang bergerak dalam jasa hiburan,
rekreasi dan kebudayaan, seperti penyiaran radio dan televisi, tari, musik, taman hiburan,
kelab malam dan sebagainya. Output diperoleh dari hasil perkalian dari setiap indikator
produksi.
9.4. Jasa Perorangan dan Rumah TanggaMeliputi jasa perbengkelan/ reparasi kendaraan bermotor; jasa reparasi lainnya seperti
reparasi jam, tv,kulkas dll; jasa pembantu rumah tangga; jasa perorangan lainnya seperti
pangkas rambut, tukang jahit, binatu, dll. Penghitungan output dan nilai tambah bruto
dapat dilakukan dengan cara pendekatan produksi.
BPS K o t a J a y a p u r a
B DAFTAR ISTILAH PENTING
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
43/59
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 201243
B. DAFTAR ISTILAH PENTING
Ass et (Hart a):
Pemilikan atas berbagai macam harta yang dimiliki oleh perorangan, perusahaan ataupun
pemerintah. Secara praktis biasanya dinilai dalam bentuk moneter.
Biaya Antara:Input yang dipergunakan habis dalam proses produksi dan terdiri dari barang tidak tahan
lama dan jasa baik yang dibeli dari pihak lain ataupun yang diproduksi sendiri.
Bunga Neto:
Selisih antara bunga diterima dan bunga yang dibayar atas pinjaman yang diberikan.
Faktor Produksi:
Mencakup faktor-faktor yang terlibat langsung dalam suatu proses produksi baik secara
langsung maupun tidak langpesung seperti tanah, tenaga kerja, modal dan keahlian.
Harga Berlaku:
Penilaian yang dilakukan terhadap produk barang dan jasa yang dihasilkan ataupun yang
dikonsumsi pada harga tahun berjalan.
Harga Konstan:
Penilaian yang dilakukan terhadap produk barang dan jasa yang dihasilkan ataupun yang
dikonsumsi pada harga tahun tetap di satu tahun dasar.
BPS K o t a J a y a p u r a
Imputasi Jasa:
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
44/59
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 201244
Imputasi Jasa:
Merupakan perkiraan atas nilai output jasa yang dihasilkan, sebagai contoh imputasi jasa
bank, jasa asuransi, jasa dana pensiun dan sebagainya.
Investasi:
Dana yang disisihkan untuk ditanamkan sebagai modal dalam usaha dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan dengan harapan modal tersebut akan kembali dalam beberapatahun.
Kapital:
Faktor produksi yang diciptakan leh keahlian manusia dari sumber alam yang tersedia dan
digunakan untuk menciptakan pendapatan seperti mesin, peralatan, pabrik, dan
sebagainya (barang modal).
Margin Perdagangan dan Biaya Pengangkutan:
Merupakan selisih nilai transaksi pada tingkat harga pembeli dengan tingkat harga
produsen. Selisih ini mencangkup keuntungan perdangan enceran dan biaya
pengankutan yang timbul dalam penyaluran barang dari produsen ke pembeli.
Input Primer:
Disebut juga nilai tambah bruto, terdiri atas balasan jasa tenaga kerja, surplus usaha,
penyusutan dan pajak tidak langsung neto.
BPS K o t a J a y a p u r a
Pajak Tidak Langsung Neto:
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
45/59
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 201245
j g g
Pajak tidak langsung dikurangi subsidi
Perlengkapan(Mark Up) :
Merupakan besaran persentase tertentu yang ditambahkan terhadap suatu bilangan
estimasi yang fungsinya untuk melengkapi data yang tidak lengkap
Permintan antara:
Merupakan permintaan barang dan jasa untuk memenuhi proses produksi.
Permintaan Akhir:
Permintaan barang dan jasa untuk memenuhi konsumsi akhir, pembentukan modal dan
ekspor.
Tahun Dasar:
Tahun terpilih sebagai rujukan statistik, yang digunakan sebai dasar perhitungan tahun-
tahun yang lainya. Tahun dasar dapat mengambarkan seri data dengan indikator yang
rinci mengenai perubahan/ pergerakan yang terjadi.
Revaluasi:
Metode yang digunakan dalam perhitungan nilai tambah dan ouput atas dasar harga
konstan dengan nilai produksi pada tahun yang bersangkutan dengan memakai harga
pada tahun dasar.Begitu pula biaya-biaya antara di nilai dengan harga pada tahun dasar.
BPS K o t a J a y a p u r a
Defaluasi:
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
46/59
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 201246
Metode yang digunakan dalam perhitungan nilai tambah atas dasar harga dengan
mendeflate nilai tambah atas dasar berlaku dengan indeks yang bersangkutan.
Ekstrapolasi:
Metode yang digunakan dalam perhitungan nilai tambah atas dasar harga konstan dengan
mengekstrapolasi nilai tambah pada tahun dasar dengan menggunakan indeks kuantum
dari barang- barang yang bersangkutan.
BPS K o t a J a y a p u r a
abel 1. PDRB Kota Jayapura Atas Dasar Harga Berlaku
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
47/59
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 201247
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008-2011 (juta rupiah)
No. LAPANGAN USAHA 2008 2009 2010*) 2011**)
(1) (2) (3 (4 (5 (6
1. P E R T A N I A N 286,304.58 310,907.37 341,093.97 372,944.421.1. Tanaman Bahan Makanan 55,962.32 58,004.10 61,153.48 65,306.451.2. Tanaman Perkebunan 14,176.72 15,842.40 17,943.73 18,850.75
1.3. Peternakan dan hasilnya 33,524.58 35,628.98 38,239.11 40,198.641.4. Kehutanan 8,556.20 9,153.24 9,843.96 10,511.751.5. Perikanan 174,084.76 192,278.65 213,913.69 238,076.83
2. PERTAMBA NGAN DAN PENGGALIA N 28,182.12 32,336.14 37,523.39 42,561.54
2.1. Minyak dan Gas Bumi 0.00 0.00 0.00 0.002.2. Pertambangan Tanpa Migas 0.00 0.00 0.00 0.002.3. Penggalian 28,182.12 32,336.14 37,523.39 42,561.54
3. INDUSTRI PENGOLAHA N 195,444.97 220,810.05 249,945.44 277,310.76
3.1. Industri Besar/Sedang 120,007.84 134,108.04 151,117.06 161,879.243.2. Industri Kecil Kerajinan RT 75,437.13 86,702.01 98,828.38 115,431.523.3. Industri Pengilangan Minyak Bumi 0.00 0.00 0.00 0.00
4. LISTRIK DAN AIR BERSIH 27,536.94 29,045.91 30,962.44 32,540.19
4.1. Listrik 18,553.75 19,382.39 20,562.27 21,608.344.2. Air Bersih 8,983.19 9,663.52 10,400.18 10,931.85
5. B A N G U N A N 952,148.07 1,194,504.40 1,596,342.86 2,018,130.01
6.PERDAGANGAN, HOTEL DAN
RESTORAN995,804.86 1,208,279.51 1,445,700.68 1,677,019.76
6.1. Perdagangan 868,492.75 1,064,076.01 1,280,666.45 1,482,553.276.2. H o t e l 72,375.02 81,489.42 94,696.54 114,586.266.3. Restoran 54,937.09 62,714.08 70,337.69 79,880.23
7. PENGANGKUT AN DAN KOMUNIKASI 1,047,373.21 1,248,756.82 1,495,031.07 1,746,710.81.1. Angkutan Jalan Raya 213,936.75 263,565.51 319,134.73 379,023.15
.2. Angkutan Laut 115,623.63 131,975.17 152,023.05 183,119.82
.3. Angkutan Sungai 4,397.85 4,588.40 4,799.00 4,914.89
7.4. Angkutan Udara 0.00 0.00 0.00 0.007.5. Jasa Penunjang Angkutan 33,516.83 39,931.28 48,192.80 56,956.427.6. Komunikasi 679,898.15 808,696.46 970,881.50 1,122,696.53
8.KEUANGAN, PERSEWAAN, DAN
JASA PERUSAHAAN594,264.23 1,006,039.86 697 ,315.50 994,600.40
8.1. Bank 435,493.53 789,562.70 412,655.56 632,804.748.2. Lembaga Keuangan Bukan Bank 47,106.91 65,838.17 86,049.38 113,399.958.3. Sewa Bangunan 89,239.83 123,137.35 164,848.33 207,665.51
8.4. Jasa Perusahaan 22,423.96 27,501.64 33,762.22 40,730.209. JASA-JASA 998,359.31 1,243,048.87 1,546,843.15 1,854,027.37
9.1. Pemerintahan Umum 808,795.78 1,022,605.76 1,287,221.21 1,551,683.629.2. Jasa Sosial Kemasyarakatan 64,949.24 78,050.62 91,509.96 104,315.10
9.3. Jasa Hiburan dan Rekreasi 76,213.71 85,234.43 98,009.05 113,617.519.4. Jasa perorangan dan RT 48,400.58 57,158.06 70,102.93 84,411.15
( P D R B ) 5,125,418.29 6,493,728.93 7,440,758.51 9,0 15,845.25
Catatan: *) Angka Perbaikan ; **) Angka Sementara
BPS K o t a J a y a p u r a
abel 2. PDRB Kota Jayapura At as Dasar Harga Konstan 2000
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
48/59
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 201248
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008-2011 (juta rupiah)No. LAPANGAN USAHA 2008 2009 2010*) 2011**)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. P E R T A N I A N 193,795.10 203,038.31 219,028.05 235,685.711.1. Tanaman Bahan Makanan 36,880.05 37,883.16 39,405.23 40,978.901.2. Tanaman Perkebunan 9,142.65 9,345.54 9,853.09 10,120.761.3. Peternakan dan hasilnya 18,160.29 18,728.64 19,563.98 20,194.151.4. Kehutanan 4,962.64 5,151.36 5,319.62 5,430.66
1.5. Perikanan 124,649.47 131,929.61 144,886.13 158,961.232. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 15,442.51 16,652.80 18,058.30 19,433.29
2.1. Minyak dan Gas Bumi 0.00 0.00 0.00 0.002.2. Pertambangan Tanpa Migas 0.00 0.00 0.00 0.00
2.3. Penggalian 15,442.51 16,652.80 18,058.30 19,433.293. INDUSTRI PENGOLAHA N 107,501.56 115,110.39 122,596.20 131,195.53
3.1. Industri Besar/Sedang 57,740.83 59,492.53 61,491.48 62,810.723.2. Industri Kecil Kerajinan RT 49,760.73 55,617.86 61,104.72 68,384.81
3.3. Industri Pengilangan Minyak Bumi 0.00 0.00 0.00 0.004. LISTRIK DAN AIR BERSIH 19,190.22 20,089.45 21,085.26 21,913.00
4.1. Listrik 11,452.74 11,893.53 12,379.69 12,871.974.2. Air Bersih 7,737.48 8,195.92 8,705.56 9,041.03
5. B A N G U N A N 518,918.00 585,326.35 706,738.53 809,454.76
6.PERDAGANGAN, HOTEL DANRESTORAN
394,665.68 438,758.47 485,101.93 531,885.95
6.1. Perdagangan 329,141.88 367,451.69 407,097.47 443,488.96
6.2. H o t e l 39,548.16 42,637.74 47,314.84 54,648.836.3. Restoran 25,975.64 28,669.04 30,689.62 33,748.15
7. PENGANGKUTA N DAN KOMUNIKASI 458,597.07 525,893.19 610,283.65 692,058.277.1. Angkutan Jalan Raya 101,107.46 112,651.08 123,459.95 134,377.87
7.2. Angkutan Laut 67,832.85 75,042.89 83,762.01 97,386.767.3. Angkutan Sungai 3,014.84 3,116.73 3,229.12 3,298.747.4. Angkutan Udara 0.00 0.00 0.00 0.007.5. Jasa Penunjang Angkutan 18,243.26 20,418.78 23,025.21 26,313.77
7.6. Komunikasi 268,398.66 314,663.71 376,807.35 430,681.14
8.KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASAPERUSAHAAN
281,118.16 449,877.45 307,254.41 415,596.61
8.1. Bank 191,979.12 337,509.69 170,782.23 253,028.90
8.2. Lembaga Keuangan Bukan Bank 22,302.80 28,448.00 33,021.88 39,653.048.3. Sewa Bangunan 51,749.76 66,635.50 83,869.37 100,969.058.4. Jasa Perusahaan 15,086.48 17,284.26 19,580.93 21,945.62
9. JASA-JASA 559,766.15 657,911.72 774,410.36 885,253.76
9.1. Pemerintahan Umum 455,199.72 541,132.24 642,087.75 738,005.939.2. Jasa Sosial Kemasyarakatan 37,052.68 42,099.24 47,978.56 53,190.749.3. Jasa Hiburan dan Rekreasi 39,264.64 42,895.50 47,941.66 53,955.339.4. Jasa perorangan dan RT 28,249.11 31,784.75 36,402.40 40,101.75
( P D R B ) 2,548,994.45 3,012,658.14 3,264,556.69 3,742,476.87
Catatan: *) Angka Perbaikan ; **) Angka Sementara
BPS K o t a J a y a p u r a
Tabel 3. Indeks Perkembangan PDRB Kota Jayapura Atas Dasar Harga Berlaku
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
49/59
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 201249
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008-2011No. LAPANGAN USAHA 2008 2009 2010*) 2011**)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. P E R T A N I A N 228.08 247.68 271.73 297.101.1. Tanaman Bahan Makanan 233.36 241.87 255.00 272.321.2. Tanaman Perkebunan 353.23 394.73 447.09 469.691.3. Peternakan dan hasilnya 276.72 294.09 315.63 331.801.4. Kehutanan 250.62 268.11 288.34 307.90
1.5. Perikanan 212.29 234.47 260.85 290.322. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 334.45 383.75 445.31 505.10
2.1. Minyak dan Gas Bumi 0.00 0.00 0.00 0.002.2. Pertambangan Tanpa Migas 0.00 0.00 0.00 0.00
2.3. Penggalian 334.45 383.75 445.31 505.103. INDUSTRI PENGOLA HAN 271.03 306.21 346.61 384.56
3.1. Industri Besar/Sedang 293.87 328.40 370.05 396.413.2. Industri Kecil Kerajinan RT 241.21 277.23 316.00 369.09
3.3. Industri Pengilangan Minyak Bumi 0.00 0.00 0.00 0.004. LISTRIK DAN AIR BERSIH 219.24 231.25 246.51 259.07
4.1. Listrik 245.23 256.18 271.77 285.604.2. Air Bersih 179.87 193.49 208.24 218.89
5. B A N G U N A N 495.91 622.14 831.43 1,051.12
6.PERDAGANGAN, HOTEL DAN
RESTORAN440.05 533.95 638.86 741.09
6.1. Perdagangan 443.69 543.60 654.25 757.39
6.2. H o t e l 420.99 474.00 550.83 666.526.3. Restoran 411.32 469.55 526.63 598.07
7. PENGANGKUT AN DAN KOMUNIKA SI 610.96 728.43 872.08 1,018.897.1. Angkutan Jalan Raya 362.29 446.33 540.43 641.85
7.2. Angkutan Laut 288.00 328.73 378.67 456.127.3. Angkutan Sungai 194.13 202.54 211.83 216.957.4. Angkutan Udara 0.00 0.00 0.00 0.007.5. Jasa Penunjang Angkutan 343.89 409.71 494.47 584.39
7.6. Komunikasi 1,129.00 1,342.87 1,612.19 1,864.28
8.KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASAPERUSAHAAN
794.67 1,345.31 932.47 794.67
8.1. Bank 1,692.95 3,069.36 1,604.17 1,692.95
8.2. Lembaga Keuangan Bukan Bank 326.76 456.69 596.88 326.768.3. Sewa Bangunan 357.19 492.87 659.83 357.198.4. Jasa Perusahaan 232.20 284.78 349.61 232.20
9. JASA-JASA 339.39 422.57 525.84 339.39
9.1. Pemerintahan Umum 340.81 430.90 542.40 340.819.2. Jasa Sosial Kemasyarakatan 296.34 356.11 417.52 296.349.3. Jasa Hiburan dan Rekreasi 407.98 456.27 524.66 407.989.4. Jasa perorangan dan RT 297.85 351.74 431.40 297.85
( P D R B ) 435.35 551.58 632.02 765.81
Catatan: *) Angka Perbaikan ; **) Angka Sementara
BPS K o t a J a y a p u r a
Tabel 4. Indeks Perkembangan PDRB Kota Jayapura Atas Dasar Harga Konstan 2000
M t L U h T h 2008 2011
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
50/59
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 201250
Menurut Lapangan UsahaTahun 2008-2011
No. LAPANGAN USAHA 2008 2009 2010*) 2011**)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. P E R T A N I A N 154.38 161.75 174.48 187.751.1. Tanaman Bahan Makanan 153.79 157.97 164.32 170.881.2. Tanaman Perkebunan 227.80 232.86 245.50 252.171.3. Peternakan dan hasilnya 149.90 154.59 161.48 166.691.4. Kehutanan 145.36 150.89 155.82 159.07
1.5. Perikanan 152.00 160.88 176.68 193.842. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 183.26 197.63 214.31 230.62
2.1. Minyak dan Gas Bumi 0.00 0.00 0.00 0.002.2. Pertambangan Tanpa Migas 0.00 0.00 0.00 0.002.3. Penggalian 183.26 197.63 214.31 230.62
3. INDUSTRI PENGOLAHA N 149.08 159.63 170.01 181.943.1. Industri Besar/Sedang 141.39 145.68 150.58 153.813.2. Industri Kecil Kerajinan R 159.11 177.84 195.38 218.66
3.3. Industri Pengilangan Minyak Bumi 0.00 0.00 0.00 0.004. LISTRIK DAN AIR BERSIH 152.78 159.94 167.87 174.46
4.1. Listrik 151.37 157.20 163.62 170.134.2. Air Bersih 154.93 164.10 174.31 181.03
5. B A N G U N A N 270.27 304.86 368.10 421.59
6.PERDAGANGAN, HOTEL DAN
RESTORAN174.41 193.89 214.37 235.04
6.1. Perdagangan 168.15 187.72 207.97 226.57
6.2. H o t e l 230.04 248.01 275.22 317.886.3. Restoran 194.48 214.65 229.78 252.68
7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 267.51 306.77 355.99 403.697.1. Angkutan Jalan Raya 171.22 190.77 209.07 227.56
7.2. Angkutan Lau 168.96 186.92 208.64 242.587.3. Angkutan Sungai 133.08 137.58 142.54 145.617.4. Angkutan Udara 0.00 0.00 0.00 0.007.5. Jasa Penunjang Angkutan 187.18 209.50 236.24 269.99
7.6. Komunikasi 445.69 522.51 625.70 715.16
8.KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA
PERUSAHAAN375.92 601.59 410.87 555.75
8.1. Bank 746.30 1,312.04 663.90 983.63
8.2. Lembaga Keuangan Bukan Bank 154.70 197.33 229.06 275.058.3. Sewa Bangunan 207.14 266.72 335.70 404.148.4. Jasa Perusahaan 156.22 178.98 202.76 227.25
9. JASA-JASA 190.29 223.65 263.26 300.94
9.1. Pemerintahan Umum 191.81 228.02 270.56 310.989.2. Jasa Sosial Kemasyarakatan 169.06 192.08 218.91 242.699.3. Jasa Hiburan dan Rekreasi 210.19 229.63 256.64 288.839.4. Jasa perorangan dan RT 173.84 195.60 224.01 246.78
( P D R B ) 216.51 255.90 277.29 317.89
Catatan: *) Angka Perbaikan ; **) Angka Sementara
BPS K o t a J a y a p u r a
abel 5. Distribusi PDRB Kota Jayapura Atas Dasar Harga BerlakuMenurut L apangan Usaha Tahun 2008-2011
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
51/59
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 201251
p g
No. LAPANGAN USAHA 2008 2009 2010*) 2011**)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. P E R T A N I A N 5.59 4.79 4.58 4.141.1. Tanaman Bahan Makanan 1.09 0.89 0.82 0.721.2. Tanaman Perkebunan 0.28 0.24 0.24 0.21
1.3. Peternakan dan hasilnya 0.65 0.55 0.51 0.451.4. Kehutanan 0.17 0.14 0.13 0.121.5. Perikanan 3.40 2.96 2.87 2.64
2. PERTAMBA NGAN DAN PENGGAL IAN 0.55 0.50 0.50 0.47
2.1. Minyak dan Gas Bumi 0.00 0.00 0.00 0.00
2.2. Pertambangan Tanpa Migas 0.00 0.00 0.00 0.002.3. Penggalian 0.55 0.50 0.50 0.47
3. INDUSTRI PENGOLAH AN 3.81 3.40 3.36 3.08
3.1. Industri Besar/Sedang 2.34 2.07 2.03 1.803.2. Industri Kecil Kerajinan R 1.47 1.34 1.33 1.283.3. Industri Pengilangan Minyak Bumi 0.00 0.00 0.00 0.00
4. LISTRIK DAN AIR BERSIH 0.54 0.45 0.42 0.36
4.1. Listrik 0.36 0.30 0.28 0.244.2. Air Bersih 0.18 0.15 0.14 0.12
5. B A N G U N A N 18.58 18.39 21.45 22.38
6.PERDAGANGAN, HOTEL DAN
RESTORAN19.43 18.61 19.43 18.60
6.1. Perdagangan 16.94 16.39 17.21 16.446.2. H o t e l 1.41 1.25 1.27 1.276.3. Restoran 1.07 0.97 0.95 0.89
7. PENGANGKUTA N DAN KOMUNIKA SI 20.43 19.23 20.09 19.377.1. Angkutan Jalan Raya 4.17 4.06 4.29 4.207.2. Angkutan Lau 2.26 2.03 2.04 2.03
7.3. Angkutan Sungai 0.09 0.07 0.06 0.057.4. Angkutan Udara 0.00 0.00 0.00 0.007.5. Jasa Penunjang Angkutan 0.65 0.61 0.65 0.637.6. Komunikasi 13.27 12.45 13.05 12.45
8.KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA
PERUSAHAAN11.59 15.49 9.37 11.03
8.1. Bank 8.50 12.16 5.55 7.028.2. Lembaga Keuangan Bukan Bank 0.92 1.01 1.16 1.268.3. Sewa Bangunan 1.74 1.90 2.22 2.30
8.4. Jasa Perusahaan 0.44 0.42 0.45 0.459. JASA- JASA 19.48 19.14 20.79 20.56
9.1. Pemerintahan Umum 15.78 15.75 17.30 17.219.2. Jasa Sosial Kemasyarakatan 1.27 1.20 1.23 1.16
9.3. Jasa Hiburan dan Rekreasi 1.49 1.31 1.32 1.269.4. Jasa perorangan dan RT 0.94 0.88 0.94 0.94
( P D R B ) 100.00 100.00 100.00 100.00
Catatan: *) Angka Perbaikan ; **) Angka Sementara
BPS K o t a J a y a p u r a
abel 6. Distribusi PDRB Kota Jayapura Atas Dasar Harga Konstan 2000Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008-2011
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
52/59
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 201252
No. LAPANGAN USAHA 2008 2009 2010*) 2011**)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. P E R T A N I A N 7.60 6.74 6.71 6.301.1. Tanaman Bahan Makanan 1.45 1.26 1.21 1.091.2. Tanaman Perkebunan 0.36 0.31 0.30 0.27
1.3. Peternakan dan hasilnya 0.71 0.62 0.60 0.541.4. Kehutanan 0.19 0.17 0.16 0.151.5. Perikanan 4.89 4.38 4.44 4.25
2. PERTAMBA NGAN DAN PENGGALIA N 0.61 0.55 0.55 0.52
2.1. Minyak dan Gas Bumi 0.00 0.00 0.00 0.00
2.2. Pertambangan Tanpa Migas 0.00 0.00 0.00 0.002.3. Penggalian 0.61 0.55 0.55 0.52
3. INDUSTRI PENGOLAHA N 4.22 3.82 3.76 3.51
3.1. Industri Besar/Sedang 2.27 1.97 1.88 1.683.2. Industri Kecil Kerajinan RT 1.95 1.85 1.87 1.833.3. Industri Pengilangan Minyak Bumi 0.00 0.00 0.00 0.00
4. LISTRIK DAN AIR BERSIH 0.75 0.67 0.65 0.59
4.1. Listrik 0.45 0.39 0.38 0.344.2. Air Bersih 0.30 0.27 0.27 0.24
5. B A N G U N A N 20.36 19.43 21.65 21.63
6.PERDAGANGAN, HOTEL DAN
RESTORAN15.48 14.56 14.86 14.21
6.1. Perdagangan 12.91 12.20 12.47 11.856.2. H o t e l 1.55 1.42 1.45 1.466.3. Restoran 1.02 0.95 0.94 0.90
7. PENGANGKUT AN DAN KOMUNIKA SI 17.99 17.46 18.69 18.497.1. Angkutan Jalan Raya 3.97 3.74 3.78 3.597.2. Angkutan Laut 2.66 2.49 2.57 2.60
7.3. Angkutan Sungai 0.12 0.10 0.10 0.097.4. Angkutan Udara 0.00 0.00 0.00 0.007.5. Jasa Penunjang Angkutan 0.72 0.68 0.71 0.707.6. Komunikasi 10.53 10.44 11.54 11.51
8.KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA
PERUSAHAAN11.03 14.93 9.41 11.10
8.1. Bank 7.53 11.20 5.23 6.768.2. Lembaga Keuangan Bukan Bank 0.87 0.94 1.01 1.068.3. Sewa Bangunan 2.03 2.21 2.57 2.70
8.4. Jasa Perusahaan 0.59 0.57 0.60 0.599. JASA-JASA 21.96 21.84 23.72 23.65
9.1. Pemerintahan Umum 17.86 17.96 19.67 19.729.2. Jasa Sosial Kemasyarakatan 1.45 1.40 1.47 1.42
9.3. Jasa Hiburan dan Rekreasi 1.54 1.42 1.47 1.449.4. Jasa perorangan dan RT 1.11 1.06 1.12 1.07
( P D R B ) 100.00 100.00 100.00 100.00
Catatan: *) Angka Perbaikan ; **) Angka Sementara
BPS K o t a J a y a p u r a
Tabel 7. Laju Pertumbuhan PDRB Kota Jayapura Atas Dasar Harga BerlakuMenurut Lapangan UsahaTahun 2008-2011
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
53/59
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 201253
No. LAPANGAN USAHA 2008 2009 2010*) 2011**)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. P E R T A N I A N 8.52 8.59 9.71 9.341.1. Tanaman Bahan Makanan 14.85 3.65 5.43 6.791.2. Tanaman Perkebunan 9.53 11.75 13.26 5.05
1.3. Peternakan dan hasilnya 7.48 6.28 7.33 5.121.4. Kehutanan 6.13 6.98 7.55 6.781.5. Perikanan 6.86 10.45 11.25 11.30
2. PERTAMBA NGAN DAN PENGGALIA N 20.65 14.74 16.04 13.43
2.1. Minyak dan Gas Bumi 0.00 0.00 0.00 0.002.2. Pertambangan Tanpa Migas 0.00 0.00
0.00
0.00
2.3. Penggalian 20.65 14.74 16.04 13.43
3. INDUSTRI PENGOLAHA N 12.41 12.98 13.19 10.95
3.1. Industri Besar/Sedang 10.30 11.75 12.68 7.123.2. Industri Kecil Kerajinan RT 15.93 14.93 13.99 16.803.3. Industri Pengilangan Minyak Bumi 0.00 0.00 0.00 0.00
4. LISTRIK DAN AIR BERSIH 5.03 5.48 6.60 5.10
4.1. Listrik 4.64 4.47 6.09 5.094.2. Air Bersih 5.86 7.57 7.62 5.11
5. B A N G U N A N 32.68 25.45 33.64 26.42
6.PERDAGANGAN, HOTEL DAN
RESTORAN23.76 21.34 19.65 16.00
6.1. Perdagangan 24.18 22.52 20.35 15.766.2. H o t e l 26.64 12.59 16.21 21.006.3. Restoran 14.24 14.16 12.16 13.57
7. PENGANGKUTA N DAN KOMUNIKA SI 20.77 19.23 19.72 16.837.1. Angkutan Jalan Raya 29.64 23.20 21.08 18.777.2. Angkutan Laut 8.11 14.14 15.19 20.46
7.3. Angkutan Sungai 2.29 4.33 4.59 2.417.4. Angkutan Udara 0.00 0.00 0.00 0.007.5. Jasa Penunjang Angkutan 19.20 19.14 20.69 18.187.6. Komunikasi 20.79 18.94 20.06 15.64
8.KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA
PERUSAHAAN33.11 69.29 -30.69 42.63
8.1. Bank 34.55 81.30 -47.74 53.358.2. Lembaga Keuangan Bukan Bank 35.22 39.76 30.70 31.788.3. Sewa Bangunan 27.91 37.98 33.87 25.97
8.4. Jasa Perusahaan 23.34 22.64 22.76 20.649. JASA-JASA 44.17 24.51 24.44 19.86
9.1. Pemerintahan Umum 51.45 26.44 25.88 20.559.2. Jasa Sosial Kemasyarakatan 18.60 20.17 17.24 13.99
9.3. Jasa Hiburan dan Rekreasi 21.66 11.84 14.99 15.939.4. Jasa perorangan dan RT 17.94 18.09 22.65 20.41
( P D R B ) 27.63 26.70 14.58 21.17
Catatan: *) Angka Perbaikan ; **) Angka Sementara
BPS K o t a J a y a p u r a
Tabel 8. Laju Pertumbuhan PDRB Kota Jayapura Atas Dasar Harga Konstan 2000Menurut L apangan UsahaTahun 2008-2011
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
54/59
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 201254
No. LAPANGAN USAHA 2008 2009 2010*) 2011**)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. P E R T A N I A N 5.22 4.77 7.88 7.611.1. Tanaman Bahan Makanan 8.64 2.72 4.02 3.991.2. Tanaman Perkebunan 4.67 2.22 5.43 2.72
1.3. Peternakan dan hasilnya 3.97 3.13 4.46 3.221.4. Kehutanan 3.48 3.80 3.27 2.09
1.5. Perikanan 4.53 5.84 9.82 9.71
2. PERTAMBA NGAN DAN PENGGALIA N 12.85 7.84 8.44 7.612.1. Minyak dan Gas Bumi 0.00 0.00 0.00 0.002.2. Pertambangan Tanpa Migas 0.00 0.00
0.00
0.00
2.3. Penggalian 12.85 7.84 8.44 7.61
3. INDUSTRI PENGOLAHA N 5.96 7.08 6.50 7.013.1. Industri Besar/Sedang 2.75 3.03 3.36 2.153.2. Industri Kecil Kerajinan RT 9.95 11.77 9.87 11.913.3. Industri Pengilangan Minyak Bumi 0.00 0.00 0.00 0.00
4. LISTRIK DAN AIR BERSIH 2.58 4.69 4.96 3.934.1. Listrik 2.39 3.85 4.09 3.984.2. Air Bersih 2.86 5.92 6.22 3.85
5. B A N G U N A N 17.61 12.80 20.74 14.53
6.PERDAGANGAN, HOTEL DANRESTORAN
9.51 11.17 10.56 9.64
6.1. Perdagangan 8.92 11.64 10.79 8.946.2. H o t e l 15.37 7.81 10.97 15.50
6.3. Restoran 8.58 10.37 7.05 9.977. PENGANGKUT AN DAN KOMUNIKA SI 14.17 14.67 16.05 13.40
7.1. Angkutan Jalan Raya 9.75 11.42 9.59 8.847.2. Angkutan Laut 6.44 10.63 11.62 16.27
7.3. Angkutan Sungai 1.91 3.38 3.61 2.167.4. Angkutan Udara 0.00 0.00 0.00 0.007.5. Jasa Penunjang Angkutan 9.40 11.93 12.76 14.287.6. Komunikasi 18.65 17.24 19.75 14.30
8.KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASAPERUSAHAAN
16.12 60.03 -31.70 35.26
8.1. Bank 17.97 75.81 -49.40 48.168.2. Lembaga Keuangan Bukan Bank 6.45 27.55 16.08 20.08
8.3. Sewa Bangunan 14.79 28.76 25.86 20.398.4. Jasa Perusahaan 13.22 14.57 13.29 12.08
9. JASA-JASA 32.05 17.53 17.71 14.319.1. Pemerintahan Umum 37.88 18.88 18.66 14.94
9.2. Jasa Sosial Kemasyarakatan 13.40 13.62 13.97 10.869.3. Jasa Hiburan dan Rekreasi 9.70 9.25 11.76 12.549.4. Jasa perorangan dan R 11.64 12.52 14.53 10.16
( P D R B ) 16.53 18.19 8.36 14.64
Catatan: *) Angka Perbaikan ; **) Angka Sementara
BPS K o t a J a y a p u r a
Tabel 9. Indeks Berantai PDRB Kota Jayapura Atas Dasar Harga BerlakuMenurut L apangan UsahaTahun 2008-2011
-
7/22/2019 8. bab IV 2012 (1)
55/59
P r oduk D omest i k R eg i ona l B r u t o K o t a Jayapu r a 2011/ 201255
No. LAPANGAN USAHA 2008 2009 2010*) 2011**)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. P E R T A N I A N 108.52 108.59 109.71 109.341.1. Tanaman Bahan Makanan 114.85 103.65 105.43 106.791.2. Tanaman Perkebunan 109.53 111.75 113.26 105.05
1.3. Peternakan dan hasilnya 107.48 106.28 107.33 105.121.4. Kehutanan 106.13 106.98 107.55 106.781.5. Perikanan 106.86 110.45 111.25 111.30
2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 120.65 114.74 116.04 113.43
2.1. Minyak dan Gas Bumi 0.00 0.00 0.00 0.002.2. Pertambangan Tanpa Migas 0.00 0.00
0.00
0.00
2.3. Penggalian 120.65 114.74 116.04 113.43
3. INDUSTRI PENGOLAHA N 112.41 112.98 113.19 110.95
3.1. Industri Besar/Sedang 110.30 111.75 112.68 107.123.2. Industri Kecil Kerajinan RT 115.93 114.93 113.99 116.803.3. Industri Pengilangan Minyak Bumi 0.00 0.00 0.00 0.00
4. LISTRIK DAN AIR BERSIH 105.03 105.48 106.60 105.10
4.1. Listrik 104.64 104.47 106.09 105.094.2. Air Bersih 105.86 107.57 107.62 105.11
5. B A N G U N A N 132.68 125.45 133.64 126.42
6.PERDAGANGAN, HOTEL DAN
RESTORAN123.76 121.34 119.65 116.00
6.1. Perdagangan 124.18 122.52
top related