adat kerabat, sandi kerabat, dan renungan

Post on 16-Aug-2015

146 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

PANDU PENGHELA

By. Muhammad Dzikron

a. Kemampuan mengungkapkan pendapat dan perasaannya dengan sikap yang sesuai dengan lingkungannya

b. Kekuatan penguasaan diri atas dasar skala nila dan norma

c. Kehidupan emosi terdapat/terintegrasi dengan fungsi-fungsi psikis lainnya sehingga lebih stabil dan lebih terkendali.

a. Adat Kerabatb. Sandi Kerabatc. Renungan Jiwa (INTIQAD/Muchasabah)

1. Adat merupakan kebiasaan yang disepakati dan ditaati oleh masyarakat lingkungan setempat yang sudah berlaku dan masa ke masa, sehingga terkesan merupakan peraturan dan tata nilai di masyarakat yang oleh anggotanya dijaga dan dilestarikan menjadi pedoman pergaulan dalam kehidupan di masyarakat. Adat bersifat lokal, hanya berlaku dimasyarakat tertentu dan tidak berlaku di masyarakat yang lain.

a. Merupakan kebiasaan yang diciptakan oleh Kerabat Penghela dan disepakati sebagai suatu yang harus ditaati serta merupakan tata nilai yang dijadikan pedoman dalam upaya meningkatkan ketaqwaan terhadap Allah SWT, kepedulian terhadap diri pribadinya, serta ketaatannya pada Kode Kehormatan Pandu Hizbul Wathan.

b. Anggota adat(Pandu Penghela ikhwan dan akhwat, Kerabat yang bersangkutan) bila berprestasi akan diberikan penghargaan sedang yang tersebut melanggar adat akan dikenakan sangsi.

c. Untuk dapat melestarikan Adat Kerabat, Dewan Tak’mir Penghela menetapkan seorang atau beberapa orang Pembangku Adat yang dipilih dari anggota Kerabat yang senior, berpandangan luas dan teguh menjaga Adat Kerabat yang ada.

d. Macam-macam Adat KerabatSedikit banyaknya yang menjadi adat dalam kerabat tergantung pada kerabat sendiri.

(yang pernah ada)

1) Adat Kerabat pada saat penerimaan calon Penghela dari Tamu Kerabat setelah Tamu Kerabat ialah pemuda atau Pandu Pengenal berusia 16 tahun yang berminat untuk mengikuti kegiatan Pandu Penghela beberapa kali mengikuti latihan/kegiatan Pandu Pengela, Tamu Kerabat diharapkan dewan kehormatan kerabat untuk diwawancarai apakah dia benar-benar tertarik dengan kegiatan Pandu Penghela dan apakah selama ini dia aktif mengikuti kegiatan kerabat. Atas kemantapan tekat Tamu Kerabat tersebut dalam mengikuti kegiatan kerabat, Dewan Kehormatan Kerabat menetapkan bahwa yang bersangkutan diterima sebagai calon Pandu Penghela dengan harapan yang bersangkutan mengikuti keaktifannya dan menyelesaikan SKT Pandu Penghela Taruna Melati Satu.

Pada proses menyelesaikan SKT, calon Penghela didampingi oleh 2 (dua) orang Pandu Penghela Taruna Melati Dua sebagai monitor, pembimbing dan pengamat perkembangan keterampilan dan sikap calon Penghela selama mengikuti kegiatan kerabat.

Pada saat menjelangpelantikan sebagai Penghela Taruna Melati Satu: calon diharuskan menjalankan tugas-tugas spiritual, ini misalnya: berpuasa selama 2 (dua) kali penuh, membaca beberapa renungan jiwa (INTIQAD) dengan tujuan untuk lembih memantapkan semangaty dan tekadnya untuk menjalankan tugas-tugas selanjutnya.

Setelah tugas-tugas spriritual tersebut selesai dilaksanakan, calon diminta mensucikan diri dan membuang jauh-jauh hal-hal yang bersifat negatif. Upacara adat ini dilaksanakan dengan membasuh muka; berkumur, membasuh telinga dan tangan serta mengeringkan dengan handuk, kemudian handuk yang mengandung kotoran akibat perbuatan dan sikap negatif yang pernah dilakukan dibuang         

3) Adat Kerabat membaca renungan jiwa (INTIQAD)Adat ini dilakukan dengan tujuanuntuk meningkatkan kepedulian anggota kerabat terhadap Allah SWT, tanah air, bangsa, masyarakat, alam, lingkungan, diri sendiri serta ketaatannya kepada Kode Kehormatan Pandu Hizbul Wathan.Misalnya renungan jiwa pada saat:

Peringatan hari besar nasional/agama Selesai upacara pelantikan Terdapat anggota kerabatyang mengingkari/melanggar

janji Pandu HW dan Undang-undang Pandu HW 

4) Adat Kerabat ketika seseorang akan dilantik Penghela Taruna Melati Dua

5) Adat Kerabat ketika melepas anggota kerabat yang akan membaktikan diri ke masyarakat   

1) Senjata AdatSesuatu yang bersejarah bagi ambalan dan disepakati untuk dijadikan pusaka adat, yang akan dihadirkan pada saat upacara adat dilakukan

2) Beberapa Macam Renungan Jiwa3) Beberapa Sandi Kerabat4) Atribut Pemangku Adat5) Perlengakapan Upacara Adat6) Log Book (Kulu Syaimin)7) Nama Kerabat

a. Sandi kerabat disusun oleh dan untuk Pandu Penghela sendiri yang kemudian oleh Pemangku Adat ditetapkan sebagai perangkat Adat Kerabat. Dalam proses penyusunannya, pembina/pemimpin Pandu HW Penghela memberikan pengarahan bahwa sumber utama dalam penyusunan sandi kerabat ialah:

1) 12 Kepemimpinan Muhammadiyah2) Prinsip Dasar Kepanduan3) Kode Kehormatan Pandu Hizbul Wathan4) Maqodmiah AD dan ART Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan5) Keputusan Majelis Tarjih, Mulumdjul6) Hal-hal yang menunjang pembinaan kepribadian kaum muda

b. Setiap kerabat memiliki sandi kerabat, yang merupakan norma hidup bagi Pandu Penghela dalam kerabat; dengan demikian sandi kerabat hanya berlaku bagi anggota kerabat tertentu dan tidak berlaku bagi anggota kerabat lain.

c. Bagi Pandu Penghela, sandi kerabat merupakan sesuatu yang di pedanuari oleh karena itu ketika sandi kerabat dibacakan pada Pandu Penghela mengikutinya dengan cermat dalam suasana yang hening dan bahkan ada yang mengikutinya dengan sikap tertentu sebagaimana ditetapkan oleh Pemangku Adat Kerabat.

Dengar kata-kata Sandi Kerabat kita

Disini … berdiriPutera/puteri Indonesia sejatiTegak tubuhnyaTeguh imannyaAmal ibadah menghias hidupnyaDan Selalu takwa kepada Allah Yang Maha Esa

Yakin akan keesaan dan keagungan-NyaSelalu mensyukuri nikmat Allah yang dirasakannyaMelindungi alam dan melestarikan kemenangannyaKemenangan atas gejolak jiwaYang bergelora selama menjadi pemuda

Hemat menggunakan tenagaPikiran serta harta miliknyaBekerja dengan cermat dan tertataBersahaja dalam kehidupannya Disiplin dan berani dalam tindakAtas keputusan yang penuh bijakUntuk mewujudkan kesetiaan kepada orang tuaPemimpin, guru, bangsa, negara dan agama Bertangung jawab atas dirinyaKeluarga, masyarakat, bangsa dan negaraBerkata nyata tidak Setengah nyata atau dapat berarti dua

suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatanjadi kebiasaan dalam menjaga harkat dan martabatnyasebagai hamba Allah yang setiadan warga negara yang mencintai tanah airnyaitulah cita-cita kerabat kita, insya Allah.

a. Renungan (INTIQAD) ialah suatu naskah singkat yang menguasai nilai-nilai spiritual , mental dan moral dalam upaya mengamalkan janji Pandu HW dan Undang-undang Pandu Hizbul Wathan

b. Renungan dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetuk hati para Pandu Penghela agar selalu ingat janji Pandu HW dan Undang-undang Pandu Hizbul Wathan dengan prinsip dakwah amar ma’ruf nahi munkar dan tadjid

c. Naskah renungan disusun oleh Pandu HW golongan Penghela sendiri, dengan bimbingan pemimpin mereka dan dijaga kelestariannya oleh Pemangku Adat

1) Renungan bagi mereka yang akan dilantik2) Renungan bagi mereka yang sedang

mengalami masalah3) Beberapa renungan dalam memperingati

Hari Besar Nasional4) Beberapa renungan dalam memperingati

hari besar agama5) Renungan pada upacara penutupan

latihan  

Adat Kerabat, Sandi Kerabat dan Renungan Jiwa Pandu Penghela bagi kita (pemimpin Pandu HW Penghela) merupakan alat pendidikan, oleh karena itu dalam proses penyusunannya hendaknya diupayakan agar pemimpin Pandu HW Penghela yang bersangkutan terlibat dalam posisi sebagai pembimbing, dan penggerak supaya Adat Kerabat, Sandi Kerabat dan Renungan Jiwa tersebut tidak menyimpang dari:1. Qoidah Persyarikatan Muhammadiyah2. Prinsip Dasar Kepanduan3. Kode Kehormatan Pandu Hizbul Watan4. AD dan ART Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan5. Norma-norma agama dan masyarakat, uswah

chasanah, keteladanan salafus salidh6. Hal-hal yang menunjang pembinaan kepribadian

kaum muda

top related