bab ii tinjauan pustaka a. pengertianrepository.ump.ac.id/3897/3/dedi agus nandar bab ii.pdf10 ludah...
Post on 23-Mar-2019
221 Views
Preview:
TRANSCRIPT
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Typhoid adalah penyakit infeksi bakteri pada usus halusdan terkadang pada
aliran darah yang disebabkan oleh bakteri salmonella typhosa atau salmonella
paratyphy A, B dan C, selain ini dapat menyebabkan gastroenteritis (radang
lambung). Dalam dunia kedokteran disebut typhoid fever atau typhus
abdominalis karena berhubungan dengan usus di perut (patriani, 2008)
Typhoid adalah penyakit infeksi bakteri, yang di sebabkan oleh salmonella
typhi. Penyakit ini ditularkan melalui konsumsi makanan atau minuman yang
terkontaminasi oleh bakteri tersebut (inawati, 2009)
Tifoid ialah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran
pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari satu minggu, ganguan pada
pencernaan dan ganguan kesadaran (ngastiyah,2007)
Kesimpulannya adalah Demam thypoid merupakan suatu penyakit infeksi
pada usus halus yang disebabkan oleh kuman salmonella typosa, penularanya
terjadi melalui makanan, minuman dan mulut yang terkontaminasi oleh kuman
salmonella thyposa.
Asuhan Keperawatan Pada..., Dedi Agus Nandar, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
9
B. Anatomi dan Fisiologi
Gambar 2.1 Sistem pencernaan
(Sumber : Gozali,A,J,2013)
a. Mulut
Mulut biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal
dari sistem pencernaan lengkap yang berakhir di anus. Mulut merupakan
jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh
selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di
permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam,
asin dan pahit. Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung dan
lebih rumit, terdiri dari berbagai macam bau. Makanan dipotong-potong
oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah oleh gigi belakang (molar,
geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna.
Asuhan Keperawatan Pada..., Dedi Agus Nandar, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
10
Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan
tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya. Ludah
juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah
protein dan menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai
secara sadar dan berlanjut secara otomatis.
b. Tenggorokan ( Faring)
Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Berasal
dari bahasa yunani yaitu Pharynk. didalam lengkung faring terdapat tonsil (
amandel ) yaitu kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosit
dan merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini terletak bersimpangan
antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan
rongga hidung, didepan ruas tulang belakang
c. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui
sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan
berjalan melalui kerongkongan dengan menggunakan proses peristaltik.
d. Lambung
Lambung adalah kelenjar dari esophagus, berbentuk seperti kantong.
Lambung dapat menampung makanan 1 liter hingga mencapai 2 liter.
Dinding lambung di susun oleh otot otot polos yang berfungsi menggerus
makanan secara mekanik melalui otot otot tersebut. Ada 3 jenis otot polos
yang menyusun lambung, yaitu otot memanjang, otot melingkar dan otot
menyerong.
Asuhan Keperawatan Pada..., Dedi Agus Nandar, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
11
Fungsi utama lambung adalah sebagai tempat penampungan makanan,
menyediakan makanan ke duodenum dengan jumlah sedikit secara teratur.
Cairan asam lambung mengandung enzim pepsin yang memecah protein
menjadi pepton dan protease. Asam lambung juga bersifat antibakteri.
e. Usus halus (usus kecil)
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang
terletak di antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan
pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena
porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air
(yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna).
Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna
protein, gula dan lemak.
1. Usus dua belas jari (Dudenum)
Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang
terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong
(jejunum). Bagian usus dua belas jari merupakan bagian terpendek dari
usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum
Treitz.Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak
terbungkus seluruhnya oleh selaput peritoneum. pH usus dua belas jari
yang normal berkisar pada derajat sembilan. Pada usus dua belas jari
terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu.
Nama duodenum berasal dari bahasa Latin duodenum digitorum, yang
berarti dua belas jari. Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua
Asuhan Keperawatan Pada..., Dedi Agus Nandar, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
12
belas jari (duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus.
Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam
jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan
megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan
makanan.
2. Usus Kosong (jejenum)
Usus kosong atau jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum) adalah
bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum)
dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang seluruh
usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus
kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan
mesenterium. Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus
dan terdapat jonjot usus (vili), yang memperluas permukaan dari usus.
Secara histologis dapat dibedakan dengan usus dua belas jari, yakni
berkurangnya kelenjar Brunner. Secara hitologis pula dapat dibedakan
dengan usus penyerapan, yakni sedikitnya sel goblet dan plak Peyeri.
Sedikit sulit untuk membedakan usus kosong dan usus penyerapan
secara makroskopis.
3. Usus Penyerapan (illeum)
Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada
sistem pencernaan manusia, ) ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan
terletak setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus
Asuhan Keperawatan Pada..., Dedi Agus Nandar, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
13
buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan
berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.
f. Usus Besar (Kolon)
Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu
dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses.
Usus besar terdiri dari :
- Kolon asendens (kanan)
- Kolon transversum
- Kolon desendens (kiri)
- Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum)
Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna
beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri di dalam
usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K.
g. Rektum dan anus
Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya
rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu
pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke
dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB).
Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material di dalam
rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk
melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan
dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan kembali
Asuhan Keperawatan Pada..., Dedi Agus Nandar, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
14
dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi
dan pengerasan feses akan terjadi.
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah
keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan
sebagian lannya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot
sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar
/BAB), yang merupakan fungsi utama anus.
h. Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi
utama yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon
penting seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan
berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari).
i. Hati
Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan
memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan
pencernaan. organ ini memainkan peran penting dalam metabolisme dan
memiliki beberapa fungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan glikogen,
sintesis protein plasma, dan penetralan obat. Dia juga memproduksi bile,
yang penting dalam pencernaan.
Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan
pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah
ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada
akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi
Asuhan Keperawatan Pada..., Dedi Agus Nandar, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
15
menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk
diolah. hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah
darah diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi
umum. (Adam, 2014)
C. Tanda dan Gejala
Tanda :
1. Anoreksia
2. Rasa malas
3. Sakit kepala bagian depan
4. Nyeri otot
5. Lidah kotor
6. Gangguan perut (perut kembung dan sakit)
Gejala :
1. Minggu Pertama (awal terinfeksi)
Setelah melewati masa inkubasi 10-14 hari, gejala penyakit itu pada
awalnya sama dengan penyakit infeksi akut yang lain, seperti demam tinggi
yang berpanjangan yaitu setinggi 39ºc hingga 40ºc, sakit kepala, pusing,
pegal-pegal, anoreksia, mual, muntah, batuk, dengan nadi antara 80-100 kali
permenit, denyut lemah, pernapasan semakin cepat dengan gambaran
bronkitis kataral, perut kembung dan merasa tak enak,sedangkan diare dan
sembelit silih berganti. Pada akhir minggu pertama,diare lebih sering
terjadi. Khas lidah pada penderita adalah kotor di tengah, tepi dan ujung
Asuhan Keperawatan Pada..., Dedi Agus Nandar, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
16
merah serta bergetar atau tremor. Epistaksis dapat dialami oleh penderita
sedangkan tenggorokan terasa kering dan beradang. Jika penderita ke dokter
pada periode tersebut, akan menemukan demam dengan gejala-gejala di atas
yang bisa saja terjadi pada penyakit-penyakit lain juga. Ruam kulit (rash)
umumnya terjadi pada hari ketujuh dan terbatas pada abdomen disalah satu
sisi dan tidak merata, bercak-bercak ros (roseola) berlangsung 3-5 hari,
kemudian hilang dengan sempurna. Roseola terjadi terutama pada penderita
golongan kulit putih yaitu berupa makula merah tua ukuran 2-4 mm,
berkelompok, timbul paling sering pada kulit perut, lengan atas atau dada
bagian bawah, kelihatan memucat bila ditekan. Pada infeksi yang berat,
purpura kulit yang difus dapat dijumpai. Limpa menjadi teraba dan
abdomen mengalami distensi.
2. Minggu Kedua
Jika pada minggu pertama, suhu tubuh berangsur-angsur meningkat setiap
hari, yang biasanya menurun pada pagi hari kemudian meningkat pada sore
atau malam hari. Karena itu, pada minggu kedua suhu tubuh penderita terus
menerus dalam keadaan tinggi (demam). Suhu badan yang tinggi, dengan
penurunan sedikit pada pagi hari berlangsung.
Terjadi perlambatan relatif nadi penderita. Yang semestinya nadi meningkat
bersama dengan peningkatan suhu, saat ini relatif nadi lebih lambat
dibandingkan peningkatan suhu tubuh. Gejala toksemia semakin berat yang
ditandai dengan keadaan penderita yang mengalami delirium. Gangguan
pendengaran umumnya terjadi. Lidah tampak kering,merah mengkilat. Nadi
Asuhan Keperawatan Pada..., Dedi Agus Nandar, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
17
semakin cepat sedangkan tekanan darah menurun, sedangkan diare menjadi
lebih sering yang kadang-kadang berwarna gelap akibat terjadi perdarahan.
Pembesaran hati dan limpa. Perut kembung dan sering berbunyi. Gangguan
kesadaran. Mengantuk terus menerus, mulai kacau jika berkomunikasi dan
lain-lain.
3. Minggu Ketiga
Suhu tubuh berangsung-angsur turun dan normal kembali di akhir minggu.
Hal itu jika terjadi tanpa komplikasi atau berhasil diobati. Bila keadaan
membaik, gejalagejala akan berkurang dan temperatur mulai turun.
Meskipun demikian justru pada saat ini komplikasi perdarahan dan perforasi
cenderung untuk terjadi, akibat lepasnya kerak dari ulkus. Sebaliknya jika
keadaan makin memburuk, dimana toksemia memberat dengan terjadinya
tanda-tanda khas berupa delirium atau stupor,otot-otot bergerak terus,
inkontinensia alvi dan inkontinensia urin. Meteorisme dan timpani masih
terjadi, juga tekanan abdomen sangat meningkat diikuti dengan nyeri perut.
Penderita kemudian mengalami kolaps. Jika denyut nadi sangat meningkat
disertai oleh peritonitis lokal maupun umum, maka hal ini menunjukkan
telah terjadinya perforasi usus sedangkan keringat dingin,gelisah,sukar
bernapas dan kolaps dari nadi yang teraba denyutnya memberi gambaran
adanya perdarahan. Degenerasi miokardial toksik merupakan penyebab
umum dari terjadinya kematian penderita demam tifoid pada minggu ketiga.
Asuhan Keperawatan Pada..., Dedi Agus Nandar, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
18
4. Minggu keempat
Merupakan stadium penyembuhan meskipun pada awal minggu ini dapat
dijumpai adanya pneumonia lobar atau tromboflebitis vena femoralis.
(Dewi pudiastutu, 2010)
D. Patofisiologi
Salmonella typhy dapat ditularkan melalui banyak cara, yang di kenal
dengan 5 F yaitu Food (makanan), Finger (jari tangan), Fomitus (muntah), Fly
(lalat), dan melalui feses. Yang paling menonjol yaitu melalui mulut manusia
yang baru terinfeksi selanjutnya menuju lambung, sebagian kuman akan
dimusnahkan oleh asam lambung dan sebagian lagi lolos masuk ke usus halus
bagian distal (usus bisa terjadi iritasi) dan mengeluarkan endotoksin sehingga
menyebabkan darah mengandung bakteri (bakterikimia) primer, selanjutnya
melalui aliran darah dan jaringan limpoid plaque menuju limfa dan hati.di
dalam jaringan limpoid ini kuman berkembang biak lalu masuk ke aliran darah
sehingga menimbulkan tukak berbentuk lonjong pada mukosa usus. Tukak
dapat menyebabkan perdarahan dan perforasi usus. Perdarahan akan
menimbulkan panas dan suhu tubuh dengan demikian akan meningkat.
Sehingga beresiko kekurangan cairan tubuh jika kondisi tubuh di jaga tetap
baik, akan terbentuk zat kekebalan atau antibody. Dalam keadaan seperti ini
kuman typus akan mati dan penderita berangsur angsur sembuh.
Asuhan Keperawatan Pada..., Dedi Agus Nandar, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
19
Pada akhir masa inkubasi 5-9 hari kuman kembali masuk ke darah menyebar
ke seluruh tubuh (bakteremia sekunder) dan sebagian kuman masuk ke organ
tubuh terutama limpa, kandung empedu yang selanjutnya kuman tersebut
dikeluarkan kembali dari kandung empedu ke rongga usus dan menyebabkan
reinfeksi usus. Dalam masa bakteremia ini kuman mengeluarkan endotoksin.
Endotoksin ini merangsang sintesa dan pelepasan zat pirogen oleh lekosit pada
jaringan yang meradang. Selanjutnya zat pirogen yang beredar di darah
mempengaruhi pusat termoregulator di hipothalamus yang mengakibatkan
timbulnya gejala demam.
Makrofag pada pasien akan menghasilkan substansi aktif yang disebut
monokines yang menyebabkan nekrosis seluler dan merangsang imun sistem,
instabilitas vaskuler, depresi sumsum tulang dan panas. Infiltrasi jaringan oleh
makrofag yang mengandung eritrosit, kuman, limfosist sudah berdegenerasi
yang dikenal sebagai tifoid sel. Bila sel ini beragregasi maka terbentuk nodul
terutama dalam usus halus, jaringan limfe mesemterium, limpa, hati, sumsum
tulang dan organ yang terinfeksi.
Kelainan utama yang terjadi di ileum terminale dan plak peyer yang
hiperplasi (minggu I), nekrosis (minggu II) dan ulserasi (minggu III). Pada
dinding ileum terjadi ulkus yang dapat menyebabkan perdarahan atau perforasi
intestinal. Bila sembuh tanpa adanya pembentukan jaringan parut.
Sumber : ( Zulkoni, 2011 )
Asuhan Keperawatan Pada..., Dedi Agus Nandar, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
20
E. Pathway
Makanan yang terinfeksi bakteri salmonella typhosa
Masuk melalui mulut
Menuju ke saluran pencernaan
Terjadi infeksi pada saluran pencernaan
Anoreksia, mual, muntah Bakteri masuk ke pembuluh darah
Masuk ke hati dan limpa
kehilangan volume Basil yang tidakdihancurkan
cairan secara aktif berkembang biak
dalam hati dan limpa akan membesar
Masuk lagi ke dalam darah
( endotoksin )
Menyebar ke seluruh tubuh
(Zulkoni,2011)
Hipetermi
Resiko defisit
volume cairan
Nyeri
Perubahan
nutrisi
Asuhan Keperawatan Pada..., Dedi Agus Nandar, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
21
F. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang pada klien dengan typhoid adalah pemeriksaan
laboratorium, yang terdiri dari :
a. Pemeriksaan Darah Tepi
- Terdapat gambaran leukopenia
- Limfositosis relatf
- Ameosinofila pada permulaan sakit
- Mungkin terdapat anemia dan trombositopenia ringan
b. Pemeriksaan SGOT DAN SGPT
SGOT dan SGPT pada demam typhoid seringkali meningkat tetapi dapat
kembali normal setelah sembuhnya typhoid.
c. Biakan Darah
Bila biakan darah positif hal itu menandakan demam typhoid, tetapi bila
biakan darah negatif tidak menutup kemungkinan akan terjadi demam
j. Pengobatan dengan obat anti mikroba.
Bila klien sebelum pembiakan darah sudah mendapatkan obat anti mikroba
pertumbuhan kuman dalam media biakan terhambat dan hasil biakan
mungkin negatif.
k. Uji Widal
Uji widal adalah suatu reaksi aglutinasi antara antigen dan antibodi
(aglutinin). Aglutinin yang spesifik terhadap salmonella thypi terdapat
dalam serum klien dengan typhoid juga terdapat pada orang yang pernah
divaksinasikan. Antigen yang digunakan pada uji widal adalah suspensi
Asuhan Keperawatan Pada..., Dedi Agus Nandar, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
22
salmonella yang sudah dimatikan dan diolah di laboratorium. Tujuan dari
uji widal ini adalah untuk menentukan adanya aglutinin dalam serum klien
yang disangka menderita typhoid. (Patriani, 2009)
G. Penatalaksanaan medis
1. Isolasi klien, desinfeksi pakaian dan ekskreta
2. Perawatan yang baik untuk menghindari komplikasi
3. Istirahat selama demam sampai dengan 2 minggu setelah suhu normal
kembali (istirahat total), kemudian boleh duduk; jika tidak panas lagi boleh
berdiri kemudian berjalan di runagan.
4. Diit makanan harus cukup cairan, kalori, dan tinggi protein. Bahan makanan
tidak boleh mengandung banyak serat, tidak merangsang dan tidak
menimbulkan gas. Bila kesadaran pasien menurun diberikan makanan cair,
melalui sonde lambung. Jika kesadaran dan nafsu makan baik dapat juga
diberikan makanan lunak.
5. Bila terdapat komplikasi, terapi disesuaikan dengan penyakitnya. Bila
terjadi dehidrasi dan asidosis diberikan cairan secara intravena dan
sebagainya
(Ngastiyah, 2008)
Asuhan Keperawatan Pada..., Dedi Agus Nandar, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
23
H. Intervensi
1. Hipertermi berhubungan dengan infeksi salmonella typhi
Tujuan dan kriteria hasil :
• Temperatur tubuh normal 36-37 C
• Tidak mengalami pusing.
Intervensi
• Observasi tanda tanda vital
Rasional :
Untuk memonitor keadaan umum klien
• Observasi dan catat masukan dan keluar cairan
Rasional :
Denagn memonitor masukan dan haluaran cairan maka
keseimbangan cairan tersebut dapat diketahui dan terjaga
• Observasi keluhan dan tingkat kesadaran
Rasional :
Untuk mengetahui sejauh mana keluhan pasien , respon terhadap
keluhan dan mengetahui tingkat kesadaran klien karena demam
tinggi dapat menyebabkan ganguan kesadaran dan kesadaran
menurun.
Asuhan Keperawatan Pada..., Dedi Agus Nandar, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
24
• Jelaskan upaya untuk mengatasi hipertermi :
1. Lakukan kompres hangat
2. Tirah baring dan mengurangi aktivitas fisik : dengan tirah
baring maka aktivitas sel sel dan proses metabolisme
menurun sehingga diharapkan dapat mengurangi demam.
3. Banyak minum 1-2 liter/hari (8-9 gelas/hari : diharapkan
dengan pemberian minum yang cukup akan
mempertahankan intake dari dalam tubuh dan meningkatkan
output urin untuk mengurangi demam klien.
• Anjurkan pasien mengenakan pakaian tipis dan menyerap keringat :
pakaian tipis akanmempermudah terjadinya penguapan keringat
akibat hipetermi
• Lakukan program medik (antibiotik, antipiretik, infus)
Rasional :
Dengan pemberian antipiretik dapat menunjang upaya perawatan
dalam usaha menurunkan panas tubuh.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan dalam mengabsorsi makanan.
Tujuan dan kriteria hasil :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam diharapkan
kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan kriteria hasil :
• Intake nutrisi meningkat
• Diet habis 1 porsi yang di sediakan
Asuhan Keperawatan Pada..., Dedi Agus Nandar, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
25
Intervensi :
• Kaji status nutrisi pasien.
Rasional :
Untuk mengidentifikasi kemajuan atau penyimpangan dari hasil
yang diharapkan.
• Bantu pemenuhan nutrisi klien, dengan :
1. Berikan makanan yang tidak merangsang saluran
pencernaan dalam porsi kecil : makanan yang merangsang
dapat meningkatkan peristaltik usus dan merangsang asam
lambung.
2. Bantu dan dampingi klien saat makan
3. Monitor makanan dihabiskan setiap makan
• Libatkan keluarga dalam pemenuhan nutrisi klien.
Rasional :
Anggota keluarga lebih tahu tentang kebiasaan makan pasien,
makanan kesukaanya sehingga diharapkan anggota keluarga dapat
membantu dalam pemenuhan nutrisi klien.
• Timbang berat badan klien.
Rasional :
Untuk mengontrol penurunan atau peningkatan berat badan serta
untuk mengetahui efektifitas therapi yang digunakan.
Asuhan Keperawatan Pada..., Dedi Agus Nandar, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
26
• Laksanakan program medik (antiemedik)
Rasional :
Diharapkan mual, muntah berkurang atau hilang dan makanan dapat
ditoleransi lebih baik jika mual muntah tidak ada.
3. Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan kurangnya intake cairan
Tujuan dan kriteria hasil :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam diharapkan klien
tidak muntah lagi, suhu tubuh dalam bats normal dengan kriteria hasil :
• Kebutuhan cairan terpenuhi.
• tidak ada tanda tanda dehidrasi, mukosa bibir lembab.
Intervensi :
• Observasi dan catat jumlah cairan yang masuk dan keluar, turgor
kulit, membran mukosa.
Rasional :
Untuk mengetahui keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh
• Berikan stimulasi untuk pasien :
1. Anjurkan minum air putih 1-2 liter / hari (8-9 gelas / hari)
2. Makan buah buahan
3. Mobilisasi miring kanan dan kiri
Asuhan Keperawatan Pada..., Dedi Agus Nandar, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
27
• Laksanakan program dokter (pemberian cairan parenteral)
Rasional :
Pemberian cairan parenteral dapat mempertahankan keseimbangan
cairan dan elektrolit dalam tubuh dan pemberian obat obatan
diharapkan dapat mengatasi kehilangan cairan.
4. Nyeri berhubungan dengan proses infeksi
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam diharapkan nyeri
berkurang dengan kriteria hasil :
• mengatakan nyeri berkurang.
• pasien tampak rileks.
Intervensi :
• Observasi karakteristik nyeri (PQRST)
Rasional :
Nyeri merupakan respon subyektif yang dapat diukur
• Observasi ttv
Rasional :
Perubahan ttv menunjukan bahwa pasien mengalami nyeri
• Beri posisi nyaman
Rasional :
Posisi nyaman mampu mengurangi mengurangi nyeri dan membuat
rileks
Asuhan Keperawatan Pada..., Dedi Agus Nandar, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
28
• Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam.
Rasional :
Relaksasi nafas dalam mampu mengurangi ketidaknyamanan
Kolaborasi pemberian analgetik sesuai indikasi
Rasional :
Untuk mengurangi nyeri pada pasien
Asuhan Keperawatan Pada..., Dedi Agus Nandar, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
top related