bab iii analisis sistem yang berjalan -...
Post on 23-Mar-2019
218 Views
Preview:
TRANSCRIPT
48
BAB III
ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
3.1 Gambaran Umum Dinas Perhubungan
3.1.1 Sejarah Singkat Dinas Perhubungan
Dinas Perhubungan DKI Jakarta atau yang dikenal dulunya sebagai
Direktorat Jendral (DirJen) Perhubungan DKI Jakarta adalah instalasi pemerintah
daerah Jakarta yang bergerak di bidang perhubungan, baik itu perhubungan darat,
laut, maupun udara. Tugas dari Dinas Perhubungan dispesifikasikan kepada
sistem angkutan umum dan trayek angkutan umum.
Selain itu, terdapat juga instalasi pemerintah yang dinamakan Dinas Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ), yang bertugas untuk mengatur kegiatan lalu
lintas seperti contohnya lampu lalu lintas dan marka jalan. Namun, berdasarkan
Surat Keputusan (SK) Menteri tahun 2003, maka DirJen Perhubungan dan
DLLAJ disatukan menjadi Dinas Perhubungan yang berlokasi di Jl. Taman Jati
Baru I, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
3.1.2 Latar Belakang Dinas Perhubungan
Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta merupakan unsur pelakasana
Pemerintah Daerah di bidang perhubungan darat, laut dan udara, Dishub
dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung
49
jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya Dishub dikoordinasikan oleh Asisten Pembangunan.
3.1.3 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perhubungan
3.1.3.1. Tugas Pokok
Tugas pokok dari Dinas Perhubungan adalah menyelenggarakan pembinaan,
pembangunan, pengelolaan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan di
bidang perhubungan, baik itu perhubungan darat, laut, maupun udara.
3.1.3.2. Fungsi
Fungsi dari Dinas Perhubungan adalah:
a. Penyusunan, dan pelaksanaan rencana kerja dan anggaran Dinas
Perhubungan
b. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan urusan perhubungan
c. Penyelenggaraan di bidang perhubungan darat, laut, dan udara
d. Pembinaan dan pengembangan sistem perhubungan darat, laut, dan
udara
e. Pengawasan dan pengendalian sistem usaha dan kegiatan perhubungan
darat, laut dan udara
f. Pengembangan sistem transportasi perkotaan
g. Pelayanan, pembinaan dan pengendalian perizinan, standarisasi/
sertifikasi atau rekomendasi di bidang perhubungan
50
h. Penetapan lokasi, pengelolaan, dan pembinaan usaha perparkiran
i. Penegakan peraturan perundang – undangan di bidang perhubungan
j. Pelaksanaan pengujian kendaraan bermotor angkutan umum dan
barang, dan pemeriksaan mutu karoseri kendaraan bermotor
k. Perhitungan, pengawasan dan evaluasi tarif angkutan darat, laut, dan
udara
l. Penataan, penetapan, pengawasan dan evaluasi, jaringan trayek
angkutan jalan
m. Pemungutan, penatausahaan, penyetoran, pelaporan, dan
pertanggungjawaban penerimaan retribusi di bidang perhubungan
darat, laut dan udara
3.1.4 Visi dan Misi Dinas Perhubungan
3.1.4.1 Visi
Visi dari Dinas Perhubungan adalah terciptanya sistem transportasi yang
terintegrasi dan berkualitas yang sejajar dengan kota besar negara maju.
3.1.4.2 Misi
a. Mewujudkan transportasi darat yang aman, tertib, terintegrasi, terjangkau
b. Mewujudkan transportasi laut, dengan standar internasional dengan
memanfaatkan keunggulan teknologi serta pengembangan wilayah
c. Mewujudkan transportasi udara dengan standar internasional serta untuk
pengembangan wilayah
51
d. Mewujudkan sistem pelayanan yang efisien dengan pelayanan prima
3.1.5 Struktur Organisasi Dinas Perhubungan
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 10 Tahun 1998
Tanggal 14 Desember 2008, telah ditetapkan struktur organisasi Dinas
Perhubungan adalah sebagai berikut, yang digambarkan pada bagan 3.1 dibawah
ini:
Gambar 3.1: Bagan Struktur Organisasi Dinas Perhubungan
52
3.1.6 Tugas dan Wewenang dalam Dinas Perhubungan
Tugas dan wewenang setiap bagian dalam Dinas Perhubungan dapat
dijabarkan sebagai berikut:
a. Kepala Dinas
Memimpin, merencanakan, mengatur, mengkoordinasikan, membina,
mengendalikan, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Dinas Perhubungan.
b. Sekertariat, yang dibagi menjadi beberapa sub bagian, yaitu:
1. Sub Bagian Umum
i. Melaksanakan kegiatan surat-menyurat dan kearsipan antara lain meliputi
penerimaan, pencatatan, pentaklikan, penomoran, stempel,
pendistribusian dan pengiriman surat, serta penyimpanan, penelusuran
dan pemeliharaan arsip
ii. Melaksanakan kegiatan pengadaan, pemeliharaan dan perawatan
prasarana dan sarana kerja seperti bangunan gedung dan inventaris
kantor
2. Sub Bagian Kepegawaian
i. Melaksanakan perencanaan kebutuhan, penempatan, pengembangan,
mutasi, pendidikan dan pelatihan pegawai
53
ii. Melaksanakan monitoring, pengendalian, pembinaan, pengembangan dan
pelaporan kinerja dan disiplin pegawai
iii. Melaksanakan pengurusan hak, kesejahteraan, penghargaan, kenaikan
pangkat, cuti, dan pensiun pegawai
3. Sub Bagian Program dan Anggaran
i. Menghimpun bahan dan menyusun rencana strategis dinas
ii. Menghimpun bahan dan menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)
dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Perhubungan
4. Sub Bagian Keuangan
i. Melaksanakan penatausahaan keuangan dinas
ii. Menghimpun dan menyusun bahan pertanggungjawaban keuangan dinas
c. Bidang Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas
1. Menyusun bahan perencanaan teknis dan penyelenggaraan manajemen
lalu lintas
2. Menyusun bahan kebijakan teknis di bidang pembangunan, pengadaan,
penyempurnaan, dan pemeliharaan alat pengendali dan pengaman
pemakai jalan, fasilitas pendukung, dan lokasi penyeberangan orang
3. Melaksanakan kegiatan pembinaan teknis pemasangan prasarana lalu
lintas yang di bangun oleh Suku Dinas Perhubungan
54
d. Bidang Angkutan Darat
Melaksanakan pembinaan, bimbingan, pengendalian dan pengawasan
kegiatan angkutan dan transportasi darat
e. Bidang Pengendalian Operasional
Melaksanakn perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di
bidang keselamatan jalan, pengawasan dan pengamanan jalan, dan
pemeriksaan kendaraan
f. Bidang Transportasi Laut dan Udara
Melaksanakan pembinaan, bimbingan, pengendalian dan pengawasan
kegiatan angkutan perairan, keselamatan pelayaran, kepelabuhanan,
penjagaan laut dan pantai, jasa maritim serta transportasi udara
g. Suku Dinas Perhubungan Kota Administrasi
Melaksanakan kegiatan pembinaan, pembangunan, pengelolaan,
pengendalian dan pengkoordinasian lalu lintas angkutan jalan di wilayah
kota administrasi
h. Suku Dinas Perhubungan Kabupaten Administrasi
Melaksanakan kegiatan pembinaan, pembangunan, pengelolaan,
pengendalian dan pengkoordinasian lalu lintas angkutan jalan di wilayah
kabupaten administrasi
55
i. Sub Bagian Tata Usaha
Melaksanakan kegiatan surat-menyurat, menyediakan segala perlengkapan
dan mengurus segala kegiatan yang berhubungan dengan ‘rumah tangga’
Dinas Perhubungan
3.2 Sistem yang Sedang Berjalan
Sistem yang sedang berjalan pada saat ini di dalam Dinas Perhubungan
adalah sistem yang bekerja secara manual. Dengan kata lain, segala prosedur dan
sistem yang dijalankan belum bersifat komputerisasi.
Data dari titik-titik rawan kemacetan yang terdapat di wilayah Jakarta
Selatan saat ini dibuat dalam bentuk gambar dan tulisan, dengan gambar berupa
peta yang seadanya. Selain itu, data-data tersebut merupakan dokumen pribadi
dari Dinas Perhubungan dan tidak disebarluaskan di kalangan masyarakat umum.
Dalam mengumpulkan data-data mengenai titik rawan kemacetan tersebut,
Dinas Perhubungan melakukan survei lapangan ke tempat yang bersangkutan.
Segala aspek yang diperhatikan berupa kepadatan lalu lintas di wilayah
tersebut, luas jalan, ada atau tidaknya terminal bus yang dapat mengganggu
kelancaran lalu lintas, maupun trayek angkutan umum yang melewati wilayah
tersebut, yang juga memungkinkan untuk menambah faktor penyebab
kemacetan.
56
3.3 Permasalahan yang Sedang Dihadapi
Permasalahan utama yang sedang dihadapi saat ini oleh Dinas
Perhubungan adalah sistem yang berjalan saat ini masih bersifat manual. Segala
data-data yang tersedia di Dinas Perhubungan disimpan sebagai data pribadi,
padahal tujuan lain dari menentukan titik-titik rawan kemacetan adalah sebagai
informasi untuk masyarakat luas juga, agar mereka bisa mendapatkan jalan
keluar dari masalah kemacetan yang ada di Jakarta Selatan, seperti misalnya
dengan cara mencari jalan alternatif lain untuk menghindari kemacetan di titik
yang seharusnya dilewati.
Kemacetan yang terjadi di beberapa titik di wilayah Jakarta Selatan itu
sendiri mempunyai beberapa indikasi yang menandainya, seperti misalnya:
a. Terjadi pada jam-jam tertentu, yaitu pada jam berangkat dan pulang kantor,
jam berangkat dan pulang sekolah.
b. Terjadi di wilayah-wilayah yang terdapat pintu perlintasan kereta api.
c. Terjadi di wilayah-wilayah yang terdapat halte.
d. Terjadinya suatu hal yang diluar perkiraan, seperti misalnya, lampu merah
mati dan kecelakaan.
e. Terjadinya suatu hal yang disebabkan oleh bencana, seperti misalnya hujan
yang mengakibatkan banjir, atau kebakaran di suatu lokasi tertentu.
57
Dari beberapa indikasi diatas yang menyebabkan terjadinya kemacetan di
wilayah Jakarta Selatan ini, maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat
memerlukan suatu mekanisme khusus dengan suatu penyajian aplikasi yang lebih
praktis dan akurat, yang dapat membantu mereka untuk mendapatkan informasi
mengenai titik-titik rawan kemacetan di Jakarta, khususnya wilayah Jakarta
Selatan dengan jalur alternatif yang dapat dilewati oleh para pengguna jalan
untuk menghindari kemacetan.
3.4 Alternatif Pemecahan Masalah
Melihat permasalahan yang sedang dihadapi oleh Dinas Perhubungan saat
ini, maka penulis memberikan alternatif pemecahan masalah berupa sebuah
aplikasi sistem informasi berupa peta spasial atau yang lebih sering disebut
sebagai Sistem Informasi Geografi, yang berisi lokasi titik-titik rawan kemacetan
di wilayah Jakarta Selatan dan jalur alternatif yang dapat digunakan untuk dapat
sampai ke daerah yang dituju.
Sistem kami dirancang untuk menampilkan informasi yang berisi titik-titik
rawan kemacetan di wilayah Jakarta Selatan berdasarkan indikasi yang telah
ditentukan. Sebagai tambahan, masyarakat juga dapat mencari informasi tentang
jalur alternatif dalam menghindari kemacetan yang dapat mereka lalui untuk
dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Jalur alternatif merupakan jalur minimum dan disertakan dengan analisis
dari suatu jalur yang ingin dilalui, hal ini disebabkan karena dalam mencari suatu
lokasi dalam jalur tercepat harus diperhitungkan waktu kemacetan, dan hal-hal
58
yang menghambat dari suatu jalur tercepat seperti adanya lampu lalu-lintas,
dimana faktor ini akan sangat mempengaruhi dalam penentuan jalur alternatif
terbaik. Dan dapat disimpulkan bahwa jalur alternatif terbaik sudah pasti
terpendek, dimaksudkan terpendek bisa dikarenakan faktor macet yang bisa
diminimalisasikan menjadi waktu tempuh yang efisien. Dalam hal ini, pencarian
jalur terpendek untuk jalur alternatif terbaik dilakukan oleh penulis dengan
menggunakan metode algoritma Dijkstra, seperti yang sudah dijelaskan dalam
bab sebelumnya.
Sistem juga akan menandai dan menunjukkan informasi yang
bersangkutan dalam peta sehingga informasi yang didapat bisa lebih jelas dan
bermanfaat bagi pengguna.
Dengan dibuatnya sistem ini, maka Dinas Perhubungan tidak perlu lagi
bekerja secara manual untuk menentukan titik-titik rawan kemacetan yang ada di
Jakarta, khususnya wilayah Jakarta Selatan. Sedangkan untuk mengatasi masalah
penyampaian informasi kemacetan dan jalur alternatif kepada masyarakat, Dinas
Perhubungan dapat mendistribusikan aplikasi dari sistem ini secara luas melalui
berbagai cara.
Aplikasi ini dapat disebarluaskan secara komersil ataupun cuma-cuma,
yang dapat dimiliki oleh masyarakat luas dalam bentuk CD. Masyarakat dapat
menjalankan aplikasi ini di komputer pribadi mereka ataupun di mobil sebagai
panduan mereka untuk dapat mengetahui jalur alternatif dari tempat mereka
berada untuk sampai di tujuan tanpa harus melewati kemacetan yang ada.
59
3.5 Diagram Aliran Data
Pada Diagram Aliran Data, atau yang biasa disebut Data Flow Diagram,
dijelaskan bagaimana data spasial maupun data atribut yang diperlukan saling
berkaitan satu sama lain dengan pengguna dan sumbernya.
Terdapat dua jenis diagram yang termasuk Diagram Aliran Data, yaitu
Diagram Konteks dan Diagram Nol, yang dijabarkan melalui gambar 3.2 dan
gambar 3.3 dibawah ini:
3.5.1 Diagram Konteks
Gambar 3.2: Diagram Konteks
60
3.5.2 Diagram Nol
Gambar 3.3: Diagram Nol
61
3.6 Perancangan Database (Basis Data)
3.6.1 Normalisasi
UNF
ID_Titikmacet + daerah_titik_macet + indeks + {ID_Kendaraan +
jenis_kendaraan} + {ID_pintuKA + nm_pintuKA} + {ID_Lampulalulintas +
lokasi_lampu} + {ID_Jlnraya + nm_jalan_raya + {ID_Jlnutama +
nm_jalan_utama} + {ID_Haltebusway + nm_halte} + {ID_Bangunan +
nm_bangunan + almt_bangunan} + {ID_Jlnalternatif + nm_jalan_alternatif}
1NF
ID_Titikmacet (PK) + daerah_titik_macet + indeks + ID_Kendaraan +
jenis_kendaraan + ID_PintuKA + nm_pintuKA + ID_Lampulalulintas +
lokasi_lampu + ID_Jlnraya + nm_jalan_raya + ID_Jlnutama + nm_jalan_utama +
ID_Haltebusway + nm_halte + ID_Bangunan + nm_bangunan + almt_bangunan
+ ID_Jlnalternatif + nm_jalan_alternatif
2NF
Titik Macet = ID_Titikmacet (PK) + daerah_titik_macet + indeks
Bangunan = ID_Bangunan (PK) + nm_bangunan + almt_bangunan +
ID_Titikmacet
Kendaraan = ID_Kendaraan (PK) + jenis_kendaraan + Id_Titikmacet
62
Pintu KA = ID_PintuKA (PK) + nm_pintuKA + ID_Titikmacet
Halte Busway = ID_Haltebusway (PK) + nm_halte + ID_Titikmacet
Lampu Lalu Lintas = ID_Lampulalulintas (PK) + lokasi_lampu + ID_Titikmacet
Jalan Tol = ID_Jlntol (PK) + nm_jalan_tol + ID_Titikmacet
Jalan Utama = ID_Jlnutama (PK) + nm_jalan_utama + ID_Titikmacet
Jalan Raya = ID_Jlnraya (PK) + nm_jalan_raya + ID_Titikmacet
Jalan alternatif = ID_Jlnalternatif (PK) + nm_jalan_alternatif + ID_Titikmacet
(Karena sampai di 2NF sudah tidak ada repetisi, kalkulasi, ketergantungan
parsial dan ketergantungan transitif maka tidak perlu ada 3NF)
3.6.2 Kamus Data
Bangunan = ID_Bangunan (PK) + nm_bangunan + almt_bangunan +
ID_Titikmacet
Kendaraan = ID_Kendaraan (PK) + jenis_kendaraan + ID_Titikmacet
LampuLaluLintas = ID_Lampulalulintas (PK) + lokasi_lampu + ID_Titikmacet
PintuKA = ID_PintuKA (PK) + nm_pintuKA + ID_Titikmacet
HalteBusway = ID_Haltebusway (PK) + nm_halte + ID_Titikmacet
JalanRaya = ID_Jlnraya (PK) + nm_jalan_raya + ID_Titikmacet
JalanUtama = ID_Jlnutama (PK) + nm_jalan_utama + ID_Titikmacet
63
JalanTol = ID_Jlntol (PK) + nm_jalan_tol + ID_Titikmacet
JalanAlternatif = ID_Jlnalternatif (PK) + nm_jalan_alternatif +ID_Titikmacet
TitikMacet = ID_Titikmacet (PK) + daerah_titik_macet + indeks
3.6.3 Entity Relationship Diagram (ERD)
Gambar 3.4: ERD
64
3.6.4 Spesifikasi Tabel
1. Tabel Kendaraan
Nama Tabel : Kendaraan
Deskripsi : Database untuk Kendaraan di Jakarta Selatan
Key : ID_Kendaraan
Tabel 3.1: Tabel Kendaraan
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
ID_Kendaraan Varchar 5 Kode Kendaraan
jenis_kendaraan Varchar 30 Jenis Kendaraan
ID_Titikmacet Varchar 5 Kode Titikmacet
2. Tabel Bangunan
Nama Tabel : Bangunan
Deskripsi : Database untuk Bangunan di Jakarta Selatan
Key : ID_Bangunan
Tabel 3.2: Tabel Bangunan
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
ID_Bangunan Varchar 5 Kode Bangunan
nm_bangunan Varchar 30 Nama Bangunan
almt_bangunan Varchar 50 Alamat Bangunan
ID_ Titikmacet Varchar 5 Kode Titikmacet
3. Tabel Lampu Lalu Lintas
Nama Tabel : LampuLaluLintas
65
Deskripsi : Database untuk Lampu Lalu Lintas di Jakarta Selatan
Key : ID_LampuLaluLintas
Tabel 3.3: Tabel Lampu Lalu Lintas
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
ID_Lampulalulintas Varchar 5 Kode Lampu Lalu Lintas
Lokasi_lampu Varchar 30 Lokasi Lampu Lalu Lintas
ID_Titikmacet Varchar 5 Kode Titikmacet
4. Tabel Pintu KA
Nama Tabel : PintuKA
Deskripsi : Database untuk Pintu Kereta Api di Jakarta Selatan
Key : ID_PintuKA
Tabel 3.4: Tabel Pintu KA
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
ID_PintuKA Varchar 5 Kode PintuKA
nm_pintuKA Varchar 30 Nama PintuKA
ID_ Titikmacet Varchar 5 Kode Titikmacet
5. Tabel Halte Busway
Nama Tabel : HalteBusway
Deskripsi : Database untuk Halte Busway di Jakarta Selatan
Key : ID_Haltebusway
66
Tabel 3.5: Tabel Halte Busway
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
ID_Haltebusway Varchar 5 Kode Haltebusway
nm_halte Varchar 30 Nama Haltebusway
ID_ Titikmacet Varchar 5 Kode Titikmacet
6. Tabel Jalan Raya
Nama Tabel : Jalan Raya
Deskripsi : Database untuk Jalan Raya di Jakarta Selatan
Key : ID_JalanRaya
Tabel 3.6: Tabel Jalan Raya
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
ID_Jlnraya Varchar 5 Kode Jalan Raya
nm_jalan_raya Varchar 30 Nama Jalan Raya
ID_Titikmacet Varchar 5 Kode Titikmacet
7. Tabel JalanUtama
Nama Tabel : JalanUtama
Deskripsi : Database untuk Jalan Utama di Jakarta Selatan
Key : ID_JalanUtama
Tabel 3.7: Tabel Jalan Utama
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
ID_Jlnutama Varchar 5 Kode Jalan Utama
nm_jalan_utama Varchar 30 Nama Jalan Utama
67
ID_ Titikmacet Varchar 5 Kode Titikmacet
8. Tabel JalanTol
Nama Tabel : JalanTol
Deskripsi : Database untuk Jalan Tol di Jakarta Selatan
Key : ID_JalanTol
Tabel 3.8: Tabel Jalan Tol
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
ID_Jlntol Varchar 5 Kode Jalan Tol
nm_jalan_tol Varchar 30 Nama Jalan Tol
ID_ Titikmacet Varchar 5 Kode Titikmacet
9. Tabel JalanAlternatif
Nama Tabel : JalanAlternatif
Deskripsi : Database untuk Jalan Alternatif di Jakarta Selatan
Key : ID_JalanAlternatif
Tabel 3.9: Tabel Jalan Alternatif
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
ID_Jlnalternatif Varchar 5 Kode Jalan Alternatif
nm_jalan_alternatif Varchar 30 Nama Jalan Alternatif
ID_ Titikmacet Varchar 5 Kode Titikmacet
68
10. Tabel Rawan Macet
Nama Tabel : Titik Macet
Deskripsi : Database untuk Titik Macet di Jakarta Selatan
Key : ID_ Titikmacet
Tabel 3.10: Tabel Titik Macet
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
ID_ Titikmacet Varchar 5 Kode Titik Macet
daerah_titik_macet Varchar 30 Daerah Titik Macet
ID_ Titikmacet Varchar 5 Kode Titik Macet
3.7 Perancangan Menu
Didalam menu utama terdapat empat sub menu, yaitu File, Map, About,
Help. Sub menu dijabarkan sebagai beikut:
a. Menu File
Menu ini terdiri dari dua sub-menu, yaitu:
1. Print, untuk mencetak peta pada aplikasi
2. Exit, untuk keluar dari aplikasi secara keseluruhan
b. Menu Map
Menu ini terdiri dari dua sub-menu, yaitu:
1. Custom Map Interface, untuk menampilkan peta standar yang berisi data
atribut dan jalur alternative dengan pilihan akses jalan bagi pengguna
69
Kemudian custom map interface dapat dibagi lagi menjadi lima sub-
menu, yaitu:
a. Zoom, untuk memperbesar gambar peta
b. Pan, untuk menggeser gambar peta
c. Info, untuk memberikan info pada peta
d. Full Extend, untuk mengembalikan ukuran peta seperti semula
e. Custom, untuk menampilkan destinasi asal dan tujuan yang dapat
dipilih oleh pengguna. Custom dibagi lagi menjadi tiga sub-menu,
yaitu:
1. Road Access, yang dapat menampilkan pilihan akses jalan
2. Traffic Jam Route, yang juga menampilkan titik-titik rawan
macet
3. Best Alternative Route, yang dapat menunjukkan rute terbaik
yang dapat dilalui untuk menghindari kemacetan
4. Traffic Map Interface, untuk menampilkan peta yang berisi keterangan
tentang titik-titik rawan macet di wilayah Jakarta Selatan
Kemudian custom map interface dapat dibagi lagi menjadi lima-sub
menu, yaitu:
a. Zoom, untuk memperbesar gambar peta
70
b. Pan, untuk menggeser gambar peta
c. Full Extend, untuk mengembalikan ukuran peta seperti semula
c. Menu About
Menu ini terdiri dari satu sub-menu, yaitu:
1. About Program, berisi tentang spesifikasi program yang dibuat
d. Menu Help
Menu ini terdiri dari satu sub-menu, yaitu:
1. How to Use, berisi tentang cara penggunaan aplikasi ini
Sedangkan gambar dibawah ini adalah gambar diagram hierarki yang
menjabarkan relasi dari perancangan menu yang ada, yang dapat dilihat pada
gambar 3.5 berikut:
71
Gambar 3.5: Diagram Hierarki
72
3.8 Perancangan Layar
1. Layar Link Page
Tampilan yang akan muncul pertama kali pada saat program dijalankan.
Pada saat meng-klik enter maka halaman akan menuju ke home page.
Gambar 3.6: Rancangan Layar Link Page
2. Layar Home Page
Layar home page merupakan tampilan dari menu utama dari aplikasi ini.
Pada menu utama ini ditampilkan pilihan yang tersedia pada aplikasi ini,
seperti File, Map, About, Help.
73
Gambar 3.7: Rancangan Layar Home Page
3. Layar Print
Layar print merupakan tampilan dari sub-menu print yang memberikan
fasilitas bagi para pengguna untuk mencetak hasil peta pada program, jika
mereka ingin memiliki tampilan peta pencarian mereka dalam bentuk hard
copy. Rancangan untuk layar print ditampilkan pada gambar 3.8 dibawah
ini.
74
Gambar 3.8: Rancangan Layar Print
4. Layar Exit
Layar exit merupakan tampilan dari sub-menu exit yang menampilkan
pilihan bagi pengguna apakah ingin keluar dari aplikasi atau tidak. Jika iya,
maka tampilan aplikasi akan ditutup dan tampilan kembali ke system
operasi, namun jika tidak maka tampilan akan kembali ke layar home page.
75
Gambar 3.9: Rancangan Layar Exit
5. Layar Custom Map Interface
Layar custom map interface merupakan tampilan peta standar yang hanya
menampilkan data atribut pada peta saja, namun pada layar ini terdapat
sub-menu custom yang berisi jalur alternatif beserta segala pilihan akses
jalan yang dapat dipilih oleh pengguna jika pengguna ingin mengetahui
informasi tentang destinasi asal dan tujuan dari suatu lokasi di wilayah
Jakarta Selatan. Rancangan untuk layar custom map interface ditampilkan
pada gambar 3.10 dibawah ini.
76
Gambar 3.10: Rancangan Layar Custom Map Interface
6. Layar Custom Map Interface (Zoom)
Layar zoom merupakan pilihan dari sub-menu custom map interface yang
memungkinkan pengguna untuk memperbesar gambar peta yang ingin
dilihat.
Gambar 3.11: Rancangan Layar Zoom
77
7. Layar Custom Map Interface (Pan)
Layar Pan merupakan pilihan dari sub-menu custom map interface yang
memungkinkan pengguna untuk menggeser gambar peta yang ingin dilihat
lebih jelas oleh pengguna. Rancangan untuk layar zoom ditampilkan pada
gambar 3.12 dibawah ini.
Gambar 3.12: Rancangan Layar Pan
8. Layar Custom Map Interface (Info)
Layar info dapat menampilkan informasi data pada peta yang ingin
diketahui oleh user, baik itu data spasial maupun data non-spasial.
Rancangan untuk layar zoom ditampilkan pada gambar 3.13 dibawah ini.
78
Gambar 3.13: Rancangan Layar Info
9. Layar Custom Map Interface (Full Extend)
Layar Layar full extend merupakan pilihan dari sub-menu custom map
interface yang memungkinkan pengguna untuk mengembalikan ukuran
gambar peta seperti tampilan awal.
Gambar 3.14: Rancangan Layar Full Extend
79
10. Layar Custom Map Interface (Custom)
Layar custom berisikan jalur alternatif beserta segala pilihan akses jalan
yang dapat dipilih oleh pengguna jika pengguna ingin mengetahui
informasi tentang destinasi asal dan tujuan dari suatu lokasi di wilayah
Jakarta Selatan. Pada layar ini terdapat tiga sub-menu yang dapat
ditampilkan, yaitu road access, traffic route, dan best alternative route.
Gambar 3.15: Rancangan Layar Custom (Road Access)
Gambar 3.16: Rancangan Layar Custom (Traffic Route)
80
Gambar 3.17: Rancangan Layar Custom (Best Alternative Route)
11. Layar Traffic Map Interface
Layar Traffic Map Interface menampilkan titik-titik rawan kemacetan yang
terdapat di wilayah Jakarta Selatan beserta atribut-atribut dari beberapa
indikasi yang menyebabkan kemacetan tersebut.
Gambar 3.18: Rancangan Layar Traffic Map Interface
81
12. Layar Traffic Map Interface (Zoom)
Seperti pada custom map interface, layar zoom pada traffic map interface
mempunyai fungsi yang sama namun dengan tampilan yang berbeda.
Rancangan untuk layar zoom ditampilkan pada gambar 3.19 dibawah ini.
Gambar 3.19: Rancangan Layar Zoom
82
13. Layar Traffic Map Interface (Pan)
Layar pan pada traffic map interface juga mempunyai fungsi yang sama
dengan pan pada custom map interface, namun dengan tampilan yang
berbeda. Rancangan untuk layar pan ditampilkan pada gambar 3.20
dibawah ini.
Gambar 3.20: Rancangan Layar Pan
83
14. Layar Traffic Map Interface (Full Extend)
Layar full extend juga memiliki fungsi yang sama dengan full extend pada
custom map interface, yaitu memungkinkan pengguna untuk
mengembalikan ukuran gambar peta seperti tampilan awal. Rancangan
untuk layar full extend ditampilkan pada gambar 3.21 dibawah ini.
Gambar 3.21: Rancangan Layar Full Extend
84
15. Layar About Program
Layar about program menampilkan keterangan akan spesifikasi program
secara keseluruhan yang digunakan pada pembuatan aplikasi ini.
Rancangan untuk layar about program ditampilkan pada gambar
3.22dibawah ini.
Gambar 3.22: Rancangan Layar About Program
85
16. Layar How to Use
Layar how to use menampilkan tahap-tahap dan keterangan akan
bagaimana cara menggunakan aplikasi ini. Rancangan untuk layar how to
use ditampilkan pada gambar 3.23 dibawah ini.
Gambar 3.23: Rancangan Layar How to Use
86
3.9 Perancangan STD
Gambar 3.24: STD Home Page
Gambar 3.25: STD File
87
Gambar 3.26: STD Map
88
HomePage About About
Program
Klik About
TampilkanAbout
KlikAbout
Program
Klik (X)
TampilkanAbout
Program
Gambar 3.27: STD About
HomePage Help How to Use
Klik Help
TampilkanHelp
TampilkanHow to Use
KlikHow to Use
Klik (X)
Gambar 3.28: STD Help
3.10 Spesifikasi Program
Modul Link Page
Panggil Modul Pembuka
Menampilkan Layar “WELCOME TO GIS FOR TRAFFIC JAM SPOTS
AND BEST ALTERNATIVE ROUTES LOCATOR IN SOUTH
JAKARTA”
Tekan Tombol “Enter”
89
Akhir modul
Modul Home Page
Menampilkan Layar Utama
Lakukan Pilihan
Menampilkan Menu File
Lakukan Pilihan
Pilih “Print”
Panggil Modul Print
Pilih “Exit”
Panggil Modul Exit
Akhir Pilihan
Menampilkan Menu Map
Pilih “Custom Map Interface”
Panggil Modul Custom Map Interface
90
Pilih “Traffic Map Interface”
Panggil Modul Traffic Map Interface
Akhir Pilihan
Menampilkan Menu About
Lakukan Pilihan
Pilih “About Program”
Menampilkan Layar About Program
Akhir Pilihan
Menampilkan Menu Help
Lakukan Pilihan
Pilih “How to Use”
Menampilkan Layar “How to Use”
Akhir Pilihan
Modul Print
Menampilkan form Print
91
Lakukan Pilihan
Verifikasi “Print”
Print Sesuai Peta
Verifikasi “Cancel”
Kembali ke Home Page
Akhir Modul
Modul Exit
Menampilkan Form Exit
Lakukan Pilihan
Verifikasi “Yes”
Keluar Aplikasi Secara Keseluruhan
Verifikasi “No”
Kembali ke Home Page
Akhir Pilihan
92
Akhir Modul
Modul Custom Map Interface
Menampilkan Form Custom Map Interface
Lakukan Pilihan
Pilih “Zoom”
Lakukan Zooming Map
Pilih “Pan”
Lakukan Panning Map
Pilih “Info”
Menampilkan Info
Pilih “Full Extend”
Lakukan Full Extend Map
93
Pilih “Custom”
Panggil Modul Custom
Akhir Pilihan
Modul Traffic Map Interface
Menampilkan Form Traffic Map Interface
Lakukan Pilihan
Pilih “Zoom”
Lakukan Zooming Map
Pilih “Pan”
Lakukan Panning Map
Pilih “Full Extend”
Lakukan Full Extend Map
Akhir Pilihan
94
Modul Custom
Menampilkan Form Custom
Isi Destinasi Asal dan Tujuan
Verifikasi “OK”
Lakukan Pilihan
Pilih “Road Access”
Menampilkan Pilihan Akses Jalur Alternatif
Pilih “Traffic Jam Route”
Menampilkan Titik-titik Rawan Macet
Pilih “Best Alternative Route”
Menampilkan Jalur Alternatif Terbaik Untuk Menghindari Macet
Akhir Pilihan
Akhir Modul
top related