bab iii metode penelitian 3.1 3.1 - uksw...34 bab iii metode penelitian 3.1 jenis, desain, lokasi...
Post on 27-Jul-2021
3 Views
Preview:
TRANSCRIPT
34
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis, Desain, Lokasi Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen semu (quasi eksperimental research). Sugiyono (2009: 114)
mengemukakan bahwa eksperimen semu merupakan pengembangan dari
eksperimen sungguhan (true eksperimental research). Desain ini mempunyai
kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol
variabel-variabe luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Penelitian ini
dilakukan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan
kelompok kontrol di samping kelompok eksperimen, namun pemilihan kedua
kelompok tersebut tidak dengan teknik random.
3.1.2 Desain Penelitian
Desain eksperimen semu ini menggunakan desain Nonequivalent Control
Group Design. Sugiyono (2009: 116) mengemukakan bahwa desain
Nonequivalent Control Group Design hampir sama dengan Pre Test - Post Test
Control Group Design, tetapi pada desain ini kelompok eksperimen maupun
kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Diberikan pre test untuk
mengetahui keadaan awal adakah perbedaan untuk kelompok kontrol ( ) dan
kelompok eksperimen ( ). Bagan desain penelitian ini dapat digambarkan
sebagai berikut :
Tabel 3.1
Desain Penelitian
Nonequivalent Control Group Design
Grup Pre Test Perlakuan Post Test
Kelompok
Kontrol
Kelompok
Eksperimen
35
Terdapat empat kelompok kontrol data dalam desain penelitian ini yaitu
data pre test kelompok ekperimen ( ) dan kelompok kontrol ( ), data post test
kelompok eksperimen ( dan kelompok kontrol ( ). Secara rinci keterangan
dari design penelitian tersebut adalah sebagai berikut :
: perlakuan 1 (pembelajaran menggunakan model pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL))
: perlakuan 2 (pembelajaran mnggunakan model pembelajaran Think Pairs
Share (TPS))
: hasil pre test kelompok kontrol
: hasil post test kelompok kontrol
: hasil pre test kelompok eksperimen
: hasil post test kelompok eksperimen
3.1.3 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 5 Putatsari yang terletak di wilayah
Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan Jawa Tengah. SD Negeri 5 Putatsari
tersebut merupakan SD Imbas yang mempunyai kelas parallel. Peneliti memilih
mata pelajaran matematika kelas IV. Penelitian dilaksanakan bulan Januari-April
2016 pada Semester 2 Tahun Ajaran 2015/2016.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel penelitian menurut Sugiyono (2013: 3) adalah suatu atribut atau
sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa variabel adalah suatu kegiatan yang mempunyai variasi
yang akan dipelajari dan ditarik kesimpilannya oleh peneliti. Variabel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat.
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel terikat.
36
Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel bebas yaitu Contextual
Teaching and Learning (CTL) dan Think Pairs Share (TPS). Sedangkan variabel
terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
adanya variabel bebas. Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini
adalah hasil belajar matematika.
3.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Populasi
Sugiyono (2011: 54) mengemukakan bahwa populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas atau
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian
ditarik kesimpulannya.
Jadi populasi adalah himpunan atau wilayah generalisasi yang lengkap dari
satuan-satuan yang terdiri dari objek atau subjek baik kuantitas maupun kualitas
yang terdapat pada suatu wilayah yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas IV SD Negeri 5 Putatsari Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan,
dengan jumlah 53 siswa dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 3.2
Daftar Jumlah Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 5 Putatsari
No. Nama Sekolah Status Kelas Jumlah Siswa
1. SD Negeri 5
Putatsari
SD Inti IVA 26 orang
IVB 27 orang
Jumlah Keseluruhan 53 orang
Berbeda dengan populasi, Sugiyono (2012: 81) mengemukakan sampel
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Jadi sampel merupakan bagian dari populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah
siswa kelas IV SD Negeri 5 Putatsari yang terdiri dari siswa kelas IVA yang
berjumlah 27 orang (kelompok kontrol) dan IVB yang berjumlah 28 orang
(kelompok eksperimen). Secara ringkas dijelaskan pada tabel berikut :
37
Tabel 3.3
Daftar Subjek Penelitian
No. Nama Sekolah Status Kelas Jumlah
Siswa
Kelompok
1. SD Negeri 5
Putatsari
SD Inti IVA 26 orang Kontrol
IVB 27 orang Eksperimen
Jumlah Keseluruhan 53 orang
Teknik pengambilan sampel merupakan sampel menggunakan jenis
Nonprobability Sampling yaitu Sampling Jenuh. Teknik pengambilan sampel
dilakukan dengan cara memilih SD Inti yang mempunyai kelas paralel, yaitu SD
Negeri 5 Putatsari Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan. Alasan yang
memperkuat pengambilan sampel menggunakan teknik sampling ini adalah
keterbatasan peneliti dalam masalah biaya, masalah waktu, masalah ketelitian dan
menghindari percobaan yang sifatnya merusak, serta masalah teknis lainnya.
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data hasil belajar
matematika SD kelas IV. Untuk memperoleh data tersebut, peneliti menggunakan
teknik tes dan observasi sebagai metode pengumpulan data.
A. Observasi
Observasi adalah pengamatan terhadap tingkah laku pada situasi tertentu.
Observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang pencapaian pengajaran
yang berlangsung di kelas. Observasi dilakukan secara langsung dan
menggunakan pedoman lembar observasi terhadap proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dan
Think Pair Share (TPS).
38
B. Tes
Teknik pengumpulan data untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran
Contextual Teaching and Learning (CTL) dan Think Pair Share (TPS) yaitu
menggunakan teknik tes dan istrumen berbentuk soal. Tes adalah salah satu cara
atau alat untuk mengukur kemampuan siswa terhadap pembelajaran yang sudah
dilakukan dengan pemberian pertanyaan yang sudah direncanakan. Bentuk tes
yang digunakan adalah pilihan ganda yang terdiri dari pre test dan post test.
Jumlah pre test dan post test yang diberikan siswa sebanyak 15 soal.
C. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu bukti atau keterangan telah melakukan
sesuatu atau proses pembelajaran dalam bentuk rekaman atau cetakan. Setiap
pertemuan dalam pembelajaran dilakukan dokumentasi.
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini
adalah lembar observasi, lembar soal pre test dan post test berupa tes piihan
ganda.
A. Observasi
Penyusunan lembar observasi harus melalui tahap penyusunan kisi-kisi
lembar observasi. Jadi dalam penyusunan lembar observasi tidak hanya sekedar
menyusun lembar observasi. Lembar observasi yang disusun nantinya akan
digunakan pada saat pembelajaran baik menggunakan model pembelajaran
Contextual Teaching and Learning (CTL) maupun menggunakan model Think
Pair Share (TPS).
Selain itu, lembar observasi juga digunakan pada setiap pertemuan dengan
menggunakan kedua model tersebut. Pengisian lembar observasi dilakukan oleh
guru kelas yang digunakan untuk penelitian. Tahap penyusunan kisi-kisi lembar
observasi menggunakan model pembelajarann Contextual Teaching and Learning
(CTL) yaitu pada tabel sebagai berikut :
39
Tabel 3.4
Kisi-kisi Lembar Observasi Pembelajaran Menggunakan Model
Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
No. Aspek Indikator Nomor
Item
1. Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan salam,
mengajak siswa untuk berdoa sesuai dengan
masing-masing, menanyakan keadaan siswa
dan mengecek kehadiran siswa
1
2. Guru memberi informasi tentang tujuan yang
pembelajaran yang akan dicapai
2, 3
3. Guru memberi apersepsi dengan
menayangkan video “Selamat Ulang Tahun”
4, 5
2. Mengembang
kan Pemikiran
Siswa
4. Guru bercerita kepada siswa tentang masalah
dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan
dengan penjumlahan atau pengurangan
pecahan berpenyebut sama.
6
5. Guru mengarahkan siswa untuk
mengembangkan pemikirannya sendiri
mengenai masalah yang diceritakan guru
tersebut.
7
3. Melaksanakan
Kegiatan
Inkuiri
6. Guru membimbing siswa untuk menemukan
sendiri penyelesaian masalah yang
diceritakan oleh guru.
8, 9, 10
4. Mengembang
kan Sifat
Ingin Tahu
7. Guru memberi kesempatan siswa untuk
bertanya kepada guru mengenai masalah
yang telah disajian.
11, 12
5. Menciptakan
Masyarakat
Belajar
8. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok
dengan menggunakan bintang 5 warna yang
berbeda untuk melakukan diskusi kelompok.
13, 14,
15
9. Guru menjelaskan aturan permainan. 16, 17,
18, 19,
6. Pemanfaatan
Media /
Model
10. Guru meminta kelompok untuk
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
tersebut.
20, 21,
22
11. Guru menjelaskan materi atau permasalahan
yang sudah dikerjakan siswa dengan
menggunakan media yang sebenarnya.
23, 24
7. Kegiatan
Refleksi
12. Guru melakukan refleksi dengan memberi
pertanyaan kepada siswa.
25, 26,
27
8. Melakukan
Penilaian
13. Guru membagikan soal evaluasi kepada
siswa.
28, 29
9. Penutup 1. Guru menutup pembelajaran dengan dengan
doa dan salam
30, 31,
32
40
Tahap penyusunan kisi-kisi lembar observasi menggunakan model
pembelajarann Think Pair Share (TPS) yaitu pada tabel sebagai berikut :
Tabel 3.5
Kisi-kisi Lembar Observasi Pembelajaran Menggunakan Model
Pembelajaran Think Pairs Share (TPS)
No. Aspek Indikator Nomor
Item
1. Tahap
Pendahuluan
1. Guru membuka pelajaran dengan salam,
mengajak siswa untuk berdoa sesuai dengan
masing-masing, menanyakan keadaan siswa
dan mengecek kehadiran siswa.
1
2. Guru memberi informasi tentang tujuan
yang pembelajaran yang akan dicapai.
2
3. Guru memberi apersepsi dengan
menunjukkan buah apel “apakah kalian
pernah melihat buah ini? Buah apakah ini?
Pernahkah kalian makan buah ini?”
3
2. Tahap Think 1. Guru bercerita kepada siswa mengenai
masalah kehidupan sehari-hari.
5, 6, 7
2. Guru meminta siswa untuk menyelesaikan
masalah yang diberikan oleh guru secara
individu.
8, 9
3. Tahap Pair 3. Guru meminta siswa untuk berkelompok
dengan teman sebangku setelah selesai
memecahkan masalah tersebut.
10, 11,
12
4. Guru menjelaskan aturan permainan 13, 14,
15, 16
4. Tahap Share 5. Guru meminta kelompok untuk
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
tersebut.
17, 18,
19
5. Tahap
Penghargaan
6. Guru menjelaskan materi atau masalah yang
sudah dikerjakan oleh siswa.
20, 21
7. Guru memberi reward kepada kelompok
yang paling banyak mengerjakan soal.
22, 23,
24
8. Guru memberikan soal evaluasi kepada
siswa.
25, 26,
27,
9. Guru menutup pembelajaran dengan doa
dan salam
28, 29
41
B. Lembar Soal
Untuk menjamin bahwa instrumen tes berupa pilihan ganda ini layak
digunakan dalam penelitian, maka terlebih dahulu dilakukan uji coba terhadap
instrument yang digunakan melalui tahapan yaitu sebagai berikut :
a. Penyusunan kisi-kisi soal
b. Uji coba instrumen soal
c. Uji validitas
d. Uji reliabilitas
Penyusunan kisi-kisi soal uji coba digunakan sebagai patokan materi dalam
pembuatan soal instrumen dan tidak hanya sekedar menyusun soal. Soal
instrumen yang disusun nantinya akan digunakan sebagai pre test dan post test.
Standar Kompetensi yang dipilih yaitu menggunakan pecahan dalam pemecahan
masalah. Sedangkan Kompetensi Dasarnya yaitu menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan pecahan. Kisi-kisi tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut :
Tabel 3.6
Kisi-kisi Instrumen Tes Uji Coba
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Butir
Soal
6. Mengguna
kan
pecahan
dalam
pemecaha
n masalah
6.5 Menyelesai
kan
masalah
yang
berkaitan
dengan
pecahan
6.5.1 Menyelesaikan masalah
sehari-hari yang berkaitan
dengan penjumlahan
pecahan berpenyebut sama
6.5.2
2, 6, 8,
14, 18
6.5.3 Menyelesaikan masalah
sehari-hari yang berkaitan
dengan pengurangan
pecahan berpenyebut sama
6.5.4
5, 7, 9,
11, 16
6.5.3 Menyelesaikan masalah
sehari-hari yang berkaitan
dengan penjumlahan dengan
penyebut berbeda
1, 4, 12,
15, 19
6.5.4 Menyelesaikan masalah
sehari-hari yang berkaitan
dengan pengurangan dengan
penyebut berbeda
3, 10,
13, 17,
20
42
Pengujian instrumen juga dilakukan di SD yang sama tetapi di kelas yang
lebih tinggi, yaitu di kelas V SD Negeri 5 Putatsari dengan jumlah 43 siswa.
Pengujian instrument ini dilakukan supaya dapat mengetahui apakah soal yang
telah dibuat valid atau tidak valid. Setelah melakukan uji coba instrumen tersebut,
kemudian hasilnya di analisis uji validitas dan reliabilitas dengan bantuan SPSS
23.0 for Windows.
a. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk menguji instrument yang akan digunakan dalam
alat pengumpulan data dan digunakan syarat pengujian hipotesis. Validitas berasal
dari bahasa Inggris validity yang artinya keabsahan. Suatu alat ukur dikatakan
valid atau mempunyai nilai validitas tinggi apabila alat ukur tersebut benar-benar
dapat mengukur apa yang akan diukur. Validitas suatu tes atau instrumen dapat
digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Untuk mengetahui validitas,
instrumen terlebih dahulu diuji cobakan di kelas uji coba yaitu tabel 3.7 di bawah
ini menunjukkan taraf signifikansi validitas menurut Sugiyono (2010:7), yaitu
sebagai berikut :
Tabel 3.7
Taraf Signifikan Validitas
N Taraf Signifikan
5% 1%
36 0,329 0,424
37 0,325 0,418
38 0,320 0,413
39 0,316 0,408
40 0,312 0,403
Dari tabel di atas, item soal dapat dikatakan valid apabila nilai koefisien >
0,312 yang dilihat dari taraf signifikan 5%. Validitas suatu tes dapat dihitung
menggunakan bantuan software SPSS 23.0 for Windows yaitu dengan cara
Analyze – Scale – Reliability Analysis. Kemudian untuk dapat melihat hasilnya
apakah soal itu valid atau tidak, dapat dilihat pada output hasil perhitungan.
Apabila nilai Corrected Item-Total Correlation kurang dari 0,312 maka item soal
tersebut tidak valid dan tidak boleh digunakan. Instrumen pre test dan post test
43
yang akan diberikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan
uji coba terlebih dahulu. Hasil uji validitas instrumen dapat dilihat pada lampiran.
Berdasarkan hasil uji validitas yang telah dilakukan diperoleh data sebagai
berikut :
Tabel 3.8
Hasil Uji Validitas Instrumen Uji Coba Siswa Kelas IV SD Negeri 5 Putatsari
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Butir
Soal
Hasil Uji
Validitas
Valid Tidak
Valid
6. Mengguna-
kan pecahan
dalam
pemecahan
masalah
6.5 Menyelesai-
kan masalah
yang berkaitan
dengan pecahan
6.5.1 Menyelesai-
kan masalah sehari-
hari yang berkaitan
dengan
penjumlahan
pecahan
berpenyebut sama
2, 6, 8,
14, 18
2, 6,
8, 14,
18
-
6.5.2 Menyelesai-
kan masalah sehari-
hari yang berkaitan
dengan
pengurangan
pecahan
berpenyebut sama
5, 7, 9,
11, 16
5, 9,
16
7, 11
6.5.3 Menyelesaia-
kan masalah sehari-
hari yang berkaitan
dengan
penjumlahan
dengan penyebut
berbeda
1, 4,
12, 15,
19
1, 4,
12,
15
19
6.5.5 Menyelesaia
-kan masalah
sehari-hari yang
berkaitan dengan
pengurangan
dengan penyebut
berbeda
3, 10,
13, 17,
20
3, 10,
13
17,
20
44
b. Uji Reliabilitas Instrumen
Setelah selesai dilakukan uji validitas, kemudian dilakukan uji reliabilitas
suatu tes yaitu taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan konsisten hasil
pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil.
Metode pengambilan keputusan pada uji reliabilitas menurut kriteria Sugiyono
(2010: 372) yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.9
Kriteria Nilai Reliabilitas
Koefisien reliabilitas (α) 0,50 Kategori
≤ 0,681 Reliabilitas kurang
0,681 Dapat diterima
≥ 0,681 Baik
Instrumen dapat dikatakan reliabel apabila nilai alpha > 0,6. Reliabilitas
suatu instrumen dapat dihitung menggunakan bantuan software 23 yaitu dengan
cara Analyze – Scale – Reliability Analyze.
Dari hasil uji reliabilitas pada ditunjukkan pada Cronbach’s Alpha
menunjukkan 0,799. Hal ini membuktikan bahwa soal sudah reliabel. Berdasarkan
teknik alpha yang digunakan, maka instrumen pre test dan post test sudah dapat
digunakan dalam penelitian. Untuk melihat hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada
lampiran.
3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data terdiri atas Uji Prasyarat dan Uji Hipotesis. Uji
Prasyarat terdiri atas uji normalitas untuk menentukan apakah data yang diperoleh
berdistribusi normal atau tidak dan uji homogenitas untuk mengetahui tingkat
kesetaraan subjek yang akan diteliti. Setelah dilakukan uji asumsi/uji prasyarat
kemudian dapat dilaksanakan uji t (beda rata-rata) sebagai acuan untuk menguji
hipotesis.
45
3.5.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah setiap kelas
mempunyai distribusi data yang normal atau tidak. Apabila data yang
berdistribusi normal, maka digunakan statistika parametrik. Sedangkan apabila
data tidak berdistribusi normal, maka digunakan statistika nonparametrik. Acuan
data dikatakan berdistribusi normal jika data nilai signifikansi/probabitas > 0,05.
Dalam uji normalitas data ini bisa menggunakan bantuan software SPSS versi 23.0
yaitu analyze – nonparametric - one sampel KS - masukan variabel pada jendela
variabel - klik normal pada test distribution - ok.
3.5.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas varian bertujuan untuk mengetahui apakah varian kedua
kelompok homogeny atau tidak. Acuan varian data kedua kelompok homogeny
adalah jika nilai probabilitas/signifikansi > 0,05. Analisis uji homogenitas varian
ini bisa dilakukan menggunakan software SPSS versi 23.0 yaitu analyze –
comperemean – aneway anova atau analyze – descriptive statistic – explore.
3.5.3 Uji Beda Rata-rata
Untuk melihat beda nilai tengah dua buah distribusi nilai biasanya
menggunakan uji t atau t-test. Uji t adalah suatu pengujian untuk melihat apakah
nilai tengah (misalnya nilai rata-rata) suatu distribusi nilai (kelompok) berbeda
secara nyata (significant) dari nilai tengah distribusi nilai (kelompok) lainnya. Uji
t juga dapat dipakai untuk melihat beda dua nilai koefisien korelasi. Sebagai
contoh, bila peneliti ingin melihat perbedaan prestasi belajar siswa kelas IV SD di
sekolah X dengan siswa di sekolah Y, maka bila nilai rata-rata ulangan akhir
kedua submapel telah diketahui, peneliti dapat menguji perbedaan nilai rata-rata
prestasi belajar kedua kelompok siswa tersebut dengan uji t.
Uji t (uji beda rata-rata) dapat dilakukan jika uji asumsi/prasyarat berupa
normalitas dan homogenitas terpenuhi. Setelah dilakukan uji homogen, jika
diperoleh hasil bahwa varian sama maka uji t menggunakan Equal Variances
46
Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan Equal
Variances Not Assumed (diasumsikan varian berbeda).
3.5.4 Uji Hipotesis
Setelah diperoleh hasil uji t kemudian dilakukanlah analisis uji hipotesis
untuk mengetahui apakah diterima atau ditolak. Langkah-langkahnya adalah
sebagai berikut :
a. Menentukan Hipotesis
: Tidak ada perbedaan hasil belajar yang signifikan dalam penerapan model
pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dan Think Pairs Share
(TPS) ditinjau dari hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri 5 Putatsari
Grobogan.
: Ada perbedaan hasil belajar yang signifikan dalam penerapan model
pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dan Think Pairs Share
(TPS) ditinjau dari hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri 5 Putatsari
Grobogan.
b. Melakukan uji t menggunakan Equal Variances Assumed dengan kriteria
pengujian berikut :
diterima jika t hitung < t tabel
ditolak jika t hitung > t tabel
Berdasarkan signifikansi :
diterima jika signifikansi > 0,05
ditolak jika signifikansi < 0,05
c. Kesimpulan
Setelah dianalisi hasil uji hipotesis kemudian dirumuskan kesimpulan sebagai
berikut :
I. : = artinya, tidak ada perbedaan hasil belajar yang signifikan dalam
penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
dan Think Pairs Share (TPS) ditinjau dari hasil belajar matematika siswa
kelas IV SD Negeri 5 Putatsari Grobogan.
47
II. : artinya, ada perbedaan hasil belajar yang signifikan dalam
penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
dan Think Pairs Share (TPS) ditinjau dari hasil belajar matematika siswa
kelas IV SD Negeri 5 Putatsari Grobogan.
top related