bab iii metode penelitian a. model...
Post on 09-Nov-2020
15 Views
Preview:
TRANSCRIPT
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Model Pengembangan
Model pengembangan merupakan suatu dasar dalam mengembangkan
media pembelajaran. Pada penelitian ini menggunakan model prosedural yaitu
model pengembangan dimana peneliti mengikuti langkah-langkah untuk
menghasilkan sebuah produk. Penelitian ini menggunakan research and
development (R&D). Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan
suatu produk yaitu media pembelajaran untuk membantu proses pembelajaran
pada pemahaman siswa kelas IV sekolah dasar. Menurut Borg and Gall (1988)
(dalam Sugiyono (2014:297) menyatakan bahwa, penelitian dan pengembangan
(research and development/ R&D), merupakan metode penelitian yang digunakan
untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam
pendidikan dan pembelajaran.
B. Prosedur Pengembangan Media Pembelajaran
Menurut Sugiyono prosedur langkah-langkah dalam pengembangan media
dapat ditunjukkan pada gambar 3.1 di bawah ini:
Gambar 3.1 :Langkah-langkah penggunaan metode R&D
Pengumpulan
Data Desain Produk Validasi Desain
Revisi Desain Ujicoba Produk Revisi Produk
Ujicoba pemakaian
Revisi Produk Produksi Masal
Potensi dan
Masalah
38
1. Potensi Masalah
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi awal, potensi masalah yang
terdapat di SD Muhammadiyah 4 Batu yaitu kurangnya media pembelajaran pada
tema “Indahnya Kebersamaan” subtema Keberagamaan Kebudayaan Bangsaku
serta kurangnya pemahaman peserta didik dalam mengenal keberagaman
kebudayaan Indonesia. Pada buku siswa terdapat materi yang sedikit tentang
tarian, pakaian dan rumah adat, dan senjata tradisiomal sehingga guru harus dapat
mengembangkan materi.
Media pembelajaran berupa gambar, video dan alat peraga kurang efektif
digunakan pada pembelajaran tematik yang sesuai dengan karakteristik peserta
didik karena peserta didik tidak terlibat langsung dalam pembelajaran sehingga
menyebabkan peserta didik pasif di dalam pembelajaran.
Pengembangan media pembelajaran tematik saat ini masih belum ada yang
sesuai dengan karakteristik peserta didik yaitu rasa ingin tahu yang tinggi dan
mulai berpikir secara kongkret (nyata) serta mengembangkan aspek afektif,
kognitif dan psikomotor. Oleh karena itu, peneliti mengembangkan media
pembelajaran “Monopoli Nusantara” yang memudahkan guru dalam
menyampaikan materi serta memudahkan peserta didik dalam memantapkan
pengetahuannya tentang kebudayaan di Indonesia.
Pada media pembelajaran ini peserta didik berperan aktif dalam
pembelajaran karena peserta didik menyusun petakan berdasarkan kota-kota yang
terdapat tiap daerah, kemudian penggunaan media gambar pada kartu soal dan
buku pembahasan. Peserta didik menjawab pertayaan pada kartu soal dan
membuka buku pembahasan untuk mengetahui jawaban yang benar. Melalui
39
permainan Monopoli Nusantara peserta didik mengenal keanekaragaman budaya
di Indonesia bukan hanya melalui tulisan saja tetapi dengan gambar.
2. Pengumpulan Data
Setelah mengetahui potensi masalah yang didapatkan secara fakta,
selanjutnya mengumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan untuk
mendukung terwujudnya produk media pembelajaran yang inovatif,efektif dan
kreatif, maka perlu dilakukan perencanaan dengan memperhatikan potensi
masalah yang ditemukan sehingga dapat mengatasi masalah yang ditemukan.
Langkah-langkah dalam pengumpulan data sebagai berikut :
a. Wawancara
Wawancara dilakukan terhadap guru kelas IV di SD Muhammadiyah 4
Batu, untuk mengetahui karakteristik dan kebutuhan peserta didik. Setelah
melakukan wawancara, maka diketahui karakteristik peserta didik senang dengan
sesuatu yang kongkret/nyata dan kebutuhan pada pembelajaran kurangnya media
yang digunakan dalam pembelajaran terutama pada tema Indahnya Kebersamaan
subtema keberagaman kebudayaan bangsaku.
b. Kuisioner (angket)
Pada peneltian ini, angket validasi digunakan untuk memperoleh data
tentang materi, kemenarikan desain media, layak dan tidaknya media ini
digunakan dalam pembelajaran. Penyebaran angket dilakukan pada tahap uji coba
produk. Setelah menyebar angket, hasil angket yang di dapat kemudian dianalisis
untuk menentukan valid tidaknya media “Monopoli Nusantara” yang
dikembangkan. Penyebaran angket dilakukan kepada Ahli media pembelajaran,
ahli materi pembelajaran tematik, guru kelas IV SD Muhammadiyah 4 Batu.
40
c. Observasi
Observasi awal dilakukan untuk mengumpulkan data tentang masalah-
masalah berkaitan dengan media pembelajaran yang digunakan. Lembar observasi
ini berisi tentang penggunaan media “Monopoli Nusantara” yang akan diisi oleh
peneliti pada saat uji coba produk dan uji coba pemakaian yang dilakukan di SD
Muhammadiyah 4 Batu.
d. Dokumentasi
Pada penelitian ini dokumentasi diperlukan pada saat observasi awal,
wawancara, penyebaran angket dan uji coba pemakaian.
3. Desain Produk
Setelah mendapatkan potensi masalah, kemudian mengumpulkan
informasi, selanjutnya yaitu mendesain produk yang sesuai dengan peserta
didik.Produk yang dihasilkan dalam penelitian research and development (R&D)
adalah media pembelajaran tematik Monopoli Nusantara. Desain produk media
pembelajaran sebagai berikut :
a. Setelah melakukan wawancara dan observasi, dapat diketahui karakteristik
dan peserta didik sebagai acuan dalam pembuatan produk media pembelajaran
di SD Muhammadiyah 4 Batu.
b. Setelah melakukan wawancara dan observasi, dapat diketahui media yang
sesuai dengan materi yang diajarkan sehingga peserta didik dapat memahami.
c. Setelah melakukan wawancara dan observasi, media yang akan dibuat harus
menarik minat peserta didik, sehingga termotivasi dalam belajar
41
d. Setelah melakukan wawancara dan observasi, media yang akan di buat harus
direncanakan bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan media sehingga
kuat dan tahan lama serta dapat digunakan dalam jangka panjang.
4. Validasi Desain
Validasi desain merupakan penilaian produk yang dihasilkan dikatakan
efektif serta dapat memantapkan pengetahuan peserta didik. Validasi produk
dilakukan dengan meminta ahli media, ahli materi dan guru kelas sebagai
validator untuk menilai produk, sehigga menemukan kelemahan dan kelebihan
dari produk tersebut.
5. Revisi Desain
Setelah melakukan desain produk, kemudian melakukan validasi desain
yang dilakukan penilaian oleh beberapa pakar sesuai dengan bidang masing-
masing, kemudian diketahui kelemahan produk tersebut.Setelah mengetahui
kelemahan tersebut peneliti melakukan perbaikan desain produk.
6. Ujicoba Produk
Setelah melakukan revisi desain, maka uji coba produk dilakukan pada
kelas kecil berjumlah 4 orang di SD Muhammadiyah 4 Batu. Kemudian setelah
didapatkan hasil yang memuaskan yaitu efektivitas media pembelajaran monopoli
nusantara sudah dikatakan efektif, maka selanjutkan dilakukan di kelas besar.
7. Revisi Produk
Setelah melakukan ujicoba produk ternyata diketahui bahwa produk media
pembelajaran yang digunakan sudah efektif. Oleh karena itu, dilakukan percobaan
di kelas besar akan tetapi hasilnya tidak sebagus pada kelas kecil, kemudian
42
peneliti melakukan perbaikan sehingga pada kelas besar media pembelajaran
dapat efektif dalam pembelajaran.
Menurut penelitian Borg and Gall terdapat 10 (sepuluh) tahap, tetapi pada
penelitian yang peneliti lakukan hanya sampai 7 (tujuh) tahap yaitu revisi produk
karena menurut (Ardhana 2002:9) mengemukakan bahwa “ setiap pengembang
tentu saja dapat memilih dan menemukan langkah-langkah yang paling tepat bagi
dirinya berdasarkan kondisi khusus yang dihadapinya dalam proses
pengembangan. Ia juga dapat melakukan modifikasi dari langkah-langkah yang
dikenalnya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang terbaik.
C. Uji Coba Produk
Pada tahap uji coba produk bertujuan untuk memvalidasi dan mengetahui
keefektifan produk “Monopoli Nusantara” kelas IV tema Indahnya Kebersamaan
dengan subtema keberagaman budaya bangsaku. Pada tahap ini akan dipaparkan :
1. Desain Ujicoba
Desain ujicoba produk dilakukan untuk mengetahui efektivitas media
pembelajaran.Validasi ujicoba produk dilakukan penilaian oleh validator dengan
mengisi angket validasi produk, sehingga diperoleh data kualitatif dan kuantitatif.
Desain ujicoba ini dilakukan pada kelompok kecil dan kelompok besar di SD
Muhammadiyah 4 Batu.
2. Subjek Ujicoba
Adapun subjek ujicoba pengembangan media pembelajaran monopoli
nusantara dapat dilihat seperti berikut :
43
a. Subjek Uji Coba Ahli
Subjek ujicoba ahli untuk mengembangkan media monopoli nusantara
dilakukan oleh para ahli, diantaranya yaitu, ahli media, ahli pembelajaran tematik
dan guru kelas IV. Ada 2 subjek uji coba ahli yaitu : 1. Akademis dan 2. Praktisi.
Subjek ujicoba akademis pada uji coba ahli pengembangan ini adalah dosen ahli
media yang merupakan dosen media dan sumber belajar. Praktisi uji coba ahli
pada pengembangan ini adalah guru kelas IV SD yang sudah memiliki
pengalaman dalam pembelajaran tematik.
Tabel 3.1 Kriteria Ahli Validasi
NO Validator Kriteria Keahlian
1. Validator Media 1. Memiliki kemampuan di
bidang media pembelajaran
2. Tingkat Akademik minimal
S-2
3. Memiliki pengalaman dalam
pembelajaran
Ahli Media
Pembelajaran
2. Validator Materi 1. Memiliki Kemampuan di
bidang media pembelajaran
2. Tingkat Akademik minimal
S-2
3. Memiliki pengalaman dalam
pembelajaran
Ahli Materi
3. Validator Ahli
Pembelajaran
1. Memiliki Kemampuan di
bidang media pembelajaran
2. Berpendidikan minimal S-1
3. Memiliki pengalaman
mengajar minimal 5 tahun
Ahli Pembelajaran
b. Subjek Uji Coba Skala kecil
Subjek uji coba kelompok kecil dilakukan dengan 4 peserta didik dikelas
IV SD Muhammadiyah 4 Batu. Uji coba kelompok kecil untuk mengetahui
kelayakan media Monopoli Nusantara sebelum digunakan pada kelompok bessar
dengan menggunakan respon peserta didik.
44
c. Subjek Ujicoba Skala Besar
Subjek uji coba kelompok besar dilakukan dengan 16 peserta didik di
kelas IVE Sekolah Dasar Muhammadiyah 4 Batu. Uji coba kelompok besar
dilakukan untuk mengetahui efektifitas dan efesiensi kelayakan penggunaan
media. Uji coba skala besar dilakukan untuk mengetahui respon peserta didik
dengan media Monopoli Nusantara dengan materi pembelajaran Indahnya
Kebersamaan.
D. Jenis Data
Jenis data yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dan kuantitatif.
Pendekatan kualitatif digunakan pada saat menggambarkan saran masukan dari
guru kelas IV, peserta didik dan validator. Sedangkan pendekatan kuantitatif
digunakan pada saat menghitung validasi dari validator dengan menggunakan
respon dari pesertadidik.
E. Instrumen Pengumpulan Data
Penelitian media monopoli nusantara ini menggunakan instrument
pengumpulan data sebagai berikut :
1. Lembar Wawancara
Wawancara ini dilakukan di SD Muhammadiyah 4 Batu dan guru kelas IV
sebagai narasumbernya. Wawancara yang dilakukan merupakan wawancara tidak
terstruktur. Melalui wawancara peneliti bertanya tentang karakteristik yang
terdapat pada peserta didik, media yang digunakan pada saat proses pembelajaran,
dan hasil belajar setelah menggunakan media pembelajaran. Melalui wawancara
peneliti menganalisis kebutuhan media yang dapat dikembangkan di sekolah
tersebut. Pada lembar wawancara ini, terdapat beberapa daftar pertanyaan yang
45
diajukan peneliti terhadap guru kelas IV yaitu tentang media pembelajaran yang
telah dihasilkan dan efektivitas media pembelajaran setelah dilakukan uji coba,
wawancara ini dilakukan setelah uji coba dilaksanan. Wawancara sangat penting
dilakukan sebagai upaya keberhasilan media pembelajran melalui karakteristik
peserta didik dengan media pembelajaran sehinggga dihasilkan media yang
efektif.
2. Lembar Observasi
Observasi ini dilakukan di SD Muhammadiyah 4 Batu, dilakukan diawal
penelitian untuk menganalisis kebutuhan media dalam mengembangkan media
pembelajaran yang efektif. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian
kebutuhan siswa dengan kebutuhan media yang akan digunakan, sehingga tingkat
efektivitas media yang digunakan kelas IV dalam mengembangkan media
pembelajaran dapat dikatakan berhasil. Lembar observasi ini, berisikan daftar-
daftar pertanyaan yang diajukan pada guru kelas dan catatan-catatan pada saat
dilakukan uji coba.
3. Lembar Angket Validasi
Lembar angket validasi merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
layak atau tidaknya media yang dibuat oleh peneliti. Pada penelitian ini validator
sebagai penilai terhadap media yang dikembangkan. Beberapa ahli yang
digunakan sebagai validator yaitu : ahli media pembelajaran, ahli materi, dan ahli
pembelajaran tematik. Penilaian yang dilakukan validator akan digunakan
sebagai pedoman untuk memperbaiki media yang dikembangkan, sehingga
diperoleh media yang efektif.
46
4. Lembar Angket Respon Siswa
Lembar angket respon siswa merupakan alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data terhadap respon siswa terhadap media “Monopoli Nusantara”
dalam proses pembelajaran. Pada lembar angket respon siswa terdapat beberapa
daftar pertanyaan yang jawabannya berupa checklist.Penyebaran lembar angket
respon siswa ini dilakukan pada saat ujicoba.
5. Lembar Dokumentasi
Lembar dokumentasi digunakan untuk melengkapai data hasil wawancara
dan observasi. Dokumentasi pada penelitian ini menggunakan foto dan video pada
saat di ujicobakan media “Monopoli Nusantara” dengan melalui uji coba pada
kelompok kecil dan kelompok besar.
F. Teknik Analisis Data
Pada penelitian ini teknik analisis data yang digunakan yaitu :
1. Analisa Data Deskriptif Kualitatif
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif. Melalui analisa
data deskriptif kualitatif, peneliti memperoleh data setelah melakukan wawancara
dan data dari angket dan saran dari ahli, kemudian peneliti mengelola data hasil
wawancara dan data dari angket dan saran dari ahli. Hasil analisis data digunakan
sebagai uapaya memperbaiki produk media pembelajaran “Monopoli Nusantara”
yang dikembangkan oleh peneliti.
2. Analisa Data Kuantitatif
Penelitian ini menggunakan teknik analisa data kuantitatif, data yang
diperoleh melalui penilaian yang diperoleh dari validator pada media “Monopoli
Nusantara” pembelajaran yang dikembangkan dan dibuat berdasarkan kisi-kisi
47
penilaian dalam penelitian.Pada penelitian ini, data kuantitatif diperoleh pada saat
tahap validasi desain, uji coba produk, dan uji coba pemakaian.
a. Analisis angket validitas ahli
Validitas yang digunakan dalam pengembangan media pembelajaran ini
yaitu untuk mengetahui kelayakan dalam media yang dikembangkan. Apabila
media yang dikembangkan layak, maka hasil pembelajaran setelah menggunakan
media pembelajaran “Monopoli Nusantara” terjadi peningkatan, kemudian
apabila media yang dikembangkan tidak layak, maka hasil pembelajaran setelah
menggunakan media pembelajaran “Monopoli Nusantara” terjadi penurunan.
Keberhasilan dalam pengembangan media ini dapat dilihat melalui peningkatan
hasil belajar siswa, sehingga diperoleh juga kevalidan media yang dikembangkan.
Pada penelitian ini, jawaban dari angket validasi ahli menggunakan skala
likert, variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Skala likert
yang digunakan oleh peneliti terdiri dari lima kategori yang disajikan pada table di
bawah ini :
Tabel 3.2 : Penilaian Skala Likert (Sumber : Sugiyono, 2012: 135)
Pada penelitian ini, uji angket validitas ahli pada media “Monopoli
Nusantara” dengan membandingkan antara jumlah nilai yang diberikan validator
dengan keseluruhan jumlah di dalam angket. Rumus yang digunakan yaitu :
𝑝 = 𝑋
𝑁× 100%
No Skor Keterangan
1 Nilai 5 Sangat setuju / sangat sesuai/ sangat layak/ sangat
tertarik/ sangat memotivasi
2 Nilai 4 setuju / sesuai/ layak/ tertarik/ memotivasi
3 Nilai 3 cukup setuju / cukup sesuai/ cukup layak/ cukup
tertarik/ cukup memotivasi
4 Nilai 2 Tidak setuju / tidak sesuai/ tidak layak/ tidak
tertarik/ tidak memotivasi
5 Nilai 1 Sangat tidak setuju / sangat tidak sesuai/ sangat
tidak layak/ sangat tidak tertarik/ sangat tidak
memotivasi
48
Keterangan :
P = Perolehan Persentase Validator
𝑋 = Jumlah Skor Setiap Kriteria Yang Dipilih
N = Jumlah Skor
Di bawah ini merupakan kriteria validasi yang dijabarkan pada tabel di
bawah ini :
Tabel 3.3: Kriteria Kevalidan Data
Hasil analisis lembar validasi digunakan untuk mengetahui media yang
dikembangkan layak atau tidak layak digunakan. Jika hasil validasi menunjukkan
presentase dari 81% maka media yang dikembangkan sudah valid, tetapi apabila
validasi menunjukkan presentase kurang dari 61% maka media yang
dikembangkan belum valid, sehingga peneliti perlu mekakukan revisi terhadap
media yang dikembangkan.
b. Analisis angket validitas Peserta didik
Analisis data diperoleh setelah dilakukan penyebaran lembar angket pada
saat uji coba dilaksanakan. Angket yang diperoleh kemudian dianalisis
menggunakan analisis kuantitatif untuk menguji media “ Monopoli Nusantara”
yang dikembangkan layak atau tidak layak digunakan. Lembar angket yang
menggunakan skala Guttman.Ada dua tipe yang terdapat pada skala Guttman
yaitu (1) pilihan ganda dan (2) checklist.
No Tingkat Pencapaian Kualifikasi Keterangan
1 80-100% Sangat Baik Sangat layak, tidak
revisi
2 60-80% Baik Layak, tidak revisi
3 40-60% Cukup Baik Cukup layak, revisi
4 20-40% Kurang Baik Kurang layak, revisi
5 <20% Tidak Baik Tidak layak, revisi
49
Tabel 3.4 : Penilaian Skala Guttman (Sumber : Sugiyono, 2012 :139) No Nilai Keterangan
1. Niai 1 Jawaban Ya
2. Nilai 0 Jawaban Tidak
Pada penelitian ini, untuk menghitung respon peserta didik rumus yang
digunakan sebagai berikut :
𝑝 = 𝑋
𝑁× 100%
Keterangan :
P = Perolehan Persentase Respon Siswa
𝑋 = Jumlah Skor Setiap Kriteria Yang Dipilih
N = Jumlah Skor Ideal
Tabel 3.5: Kriteria Kevalidan Data
T
a
b
e
l
Apabila pada saat dilaksanakan penelitian media yang dikembangkan
mendapatkan persentase lebih 60% , maka respon yang didapatkan dari siswa
dapat dikatakan positif.
No Tingkat Pencapaian Kualifikasi Keterangan
1 80-100% Sangat Baik Sangat layak, tidak
revisi
2 60-80% Baik Layak, tidak revisi
3 40-60% Cukup Baik Cukup layak, revisi
4 20-40% Kurang Baik Kurang layak, revisi
5 <20% Tidak Baik Tidak layak, revisi
top related