bab iv hasil penelitian dan pembahasanmedia.unpad.ac.id/thesis/120310/2015/120310150006_4_1801.pdf55...
Post on 02-Mar-2020
8 Views
Preview:
TRANSCRIPT
55
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah mahasiswa yang terdapat di Kota
Bandung sebagai responden dari kuesioner penelitian sebanyak 100 orang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
1. Pengaruh dari Visibility (popularitas) terhadap minat beli produk
smartphone yang dipengaruhi oleh vlog Youtuber.
2. Pengaruh dari Credibility (pengetahuan tentang produk) terhadap minat
beli produk smartphone yang dipengaruh oleh vlog youtuber.
3. Pengaruh dari Attraction (daya tarik) terhadap minat beli produk
smartphone yang dipengaruh oleh vlog youtuber.
4. Pengaruh dari Power (kekuatan untuk menarik konsumen untuk
membeli produk) terhadap minat beli produk smartphone yang
dipengaruh oleh vlog youtuber.
4.1.1 Metode Analisis Data
4.1.1.1 Karakteristik Responden
Karakteristik responden yang diamati dalam penelitian meliputi :
jenis kelamin, angkatan kuliah, perangkat yang sering digunakan untuk
mengakses youtube, konektifitas yang digunakan untuk mengakses
56
youtube dan channel gadget smartphone favorit. Deskripsi responden
tersebut disajikan sebagai berikut :
1. Jenis Kelamin
Berdasarkan data yang terdapat pada diagram 1 , ditunjukan bahwa
sebanyak 59 responden (59%) berjenis kelamin laki-laki , sementara 41
responden (41%) sisanya berjenis kelamin perempuan. Dapat disimpulkan
bahwa mayoritas responden pada penelitian ini adalah laki-laki. Kesimpulan
tersebut didapat dikarenakan mayoritas penikmat konten gadget
smartphone di Youtube adalah respondennya laki-laki, sementara hasil
observasi yang dilakukan oleh penulis responden perempuan lebih tertarik
melihat konten beauty vlogger atau konten musik korea.
Diagram 1 jenis kelamin (sumber: kuesioner yang diolah, 2019)
41%
59%Perempuan
Laki-Laki
57
2. Angkatan Kuliah
Berdasarkan data yang terdapat di Diagram 2, terlihat bahwa
sebanyak 3 responden (3%) merupakan angkatan 2012, 5 responden (5%)
angkatan 2013, 5 responden (5%) angkatan tahun 2014, 38 responden (38%)
angkatan 2015, 13 responden (13%) angkatan 2016, 16 responden (16%)
angkatan 2017, dan 20 responden (20%) angkatan 2018. Dapat disimpulkan
bahwa mayoritas yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah
mahasiswa angkatan 2015.
Diagram 2 Angkatan Kuliah (sumber: kuesioner yang diolah, 2019)
3% 6%6%
43%14%
6%
22%2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
58
3. Perangkat yang Sering Digunakan Untuk Mengakses Youtube
Berdasarkan data yang terdapat di Diagram 3, terlihat bahwa
sebanyak 9 responden (9%) lebih sering menggunakan PC/Desktop untuk
mengakses Youtube, 48 responden (48%) lebih sering menggunakan
handphone untuk mengakses Youtube, dan 43 responden (43%)
menggunakan handphone dan PC/Dekstop untuk mengakses Youtube.
Dapat disimpulkan bahwa mayoritas yang menjadi responden pada
penelitian ini merupakan orang-orang yang sering mengakses Youtube
menggunakan handphone, hasil obeservasi peneliti menyimpulkan bahwa
kebiasaan orang-orang modern lebih memilih hal-hal yang praktis untuk
digunakan,salah satunya handphone sebagai perangkat dalam mengakses
Youtube.
Diagram 3 Perangkat yang Sering Digunakan Untuk Mengakses Youtube (sumber: kuesioner yang diolah, 2019)
9%
48%
43%
PC/Desktop
Handphone
Handphone dan PC
59
4. Konektifitas Yang Digunakan Untuk Mengakses Youtube
Berdasarkan data yang terdapat di Diagram 4, terlihat bahwa
sebanyak 26 responden (26%) lebih memilih menggunakan kartu provider
sebagai konektifitas untuk mengakses Youtube, sementara 74 responden
(74%) lebih memilih menggunakan Wifi sebagai konektifitas yang
digunakan untuk mengakses Youtube. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas
yang menjadi responden pada penelitian ini memilih konektifitas wifi untuk
mengakses Youtube, hasil observasi peniliti menyimpulkan bahwa
responden menjadikan wifi sebagai konektifitas dikarenakan koneksinya
yang stabil dan juga untuk menghemat kuota kartu provider yang harganya
cenderung mahal.
Diagram 4 Konektifitas Yang Digunakan Untuk Mengakses Youtube ( sumber: kuesioner yang diolah, 2019)
35%
65%
Kartu Provider
Wifi
60
5. Channel Gadget Smartphone Favorit di Youtube
Berdasarkan data yang terdapat di Diagram 5, terlihat bahwa
sebanyak 62 responden (62%) memilih Gadgetin, 9 responden (9%)
memilih Putu Reza, 9 responden (9%) memilih Bang Ripiu, 6 responden
(6%) memilih Droid Lime, 7 responden (7%) memilih Sobat Hape, 1
responden (1%) memilih Bang Alex, dan 6 (6%) responden memilih yang
lainnya. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden memilih Gadgetin
sebagai channel gadget terfavorit di Youtube. Hasil observasi yang
dilakukan oleh peneliti melihat channel Gadgetin mampu membuat konten
menjadi terlihat menarik dibandingkan channel gadget smartphone lainnya
dan menjadikannya terfavorit oleh para responden pada penelitian ini.
Diagram 5 Channel Gadget Smartphone Favorit di Youtube ( sumber: kuesioner yang diolah, 2019)
3% 1%
6%10%
9%
65%
6%
sobat hape
bang alex
droid lime
bang ripiu
putu reza
Gadgetin
yang lainnya
61
4.1.2 Deskriptif Variable
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
mengukur seberapa besar pengaruh dari dimensi-dimensi Endorsement
gadget vlogger terhadap minat beli produk smartphone. Dimensi-dimensi
dari variable Endorsement gadget vlogger terdiri dari Visibility
(popularitas), Credibility (pengetahuan tentang produk), Attraction (daya
tarik), dan Power (kekuatan untuk menarik konsumen untuk membeli
produk) sebagai variable bebas yang akan mempengaruhi minat beli
transaksional pada produk smartphone sebagai variable terikat pada
penelitian ini. Secara lebih detail pada kuesioner yang digunakan , dimensi
Visibility (popularitas) sebagai X1 akan di wakili oleh 2 (dua) butir
pertanyaan, dimensi Credibility (pengetahuan tentang produk) sebagai X2
akan diwakili oleh 2 (dua) butir pertanyaan, dimensi Attraction (daya tarik)
sebagai X3 akan diwakili oleh 2 (dua) butir pertanyaan, dimensi Power
(kekuatan untuk menarik konsumen untuk membeli produk) sebagai X4
akan diwakili oleh 2 (dua) butir pertanyaan.
Analisis skala Likert kemudian akan digunakan untuk mengetahui
bagaimana tanggapan responden mengenai endorsement gadget vlogger
terhadap minat beli pada produk smartphone. Skala pengukuran yang
digunakan merupakan skala ordinal. Skala ordinal merupakan skala yang
dipakai untuk mengidentifikasi derajat relatif karakteristik obyek dengan
angka atau ranking.
62
Rumus untuk perhitungan rata-rata skala Likert adalah sebagai
berikut :
Nilai rata β rata =β(πππππ’πππ π β πππππ‘ )
β π πππππ (π)
Nilai rata-rata yang menggambarkan tanggapan responden,
diinterpretasikan dalam beberapa kategori, yaitu :
0,00-1,00 dikategorikan Sangat Tidak Baik
1,01-2,00 dikategorikan Tidak Baik
2,01-3,00 dikategorikan Cukup Baik
3,01-4,00 dikategorikan Baik
4,01-5,00 dikategorikan Sangat Baik
63
4.1.2.1 Analisis Variabel Visibility (ππ)
Tabel 1 Frekuensi Jawaban Variabel Visibility (πΏπ)
Sumber: Data primer (kuesioner) yang diolah, 2019
Berdasarkan Tabel 3 di atas, terlihat bahwa tanggapan responden
mengenai variabel visibility (X1) berada pada kategori baik, dengan nilai
rata-rata sebesar 3.65. Hal ini menunjukan bahwa responden menganggap
Youtuber gadget smartphone yang ditontonnya memiliki tingkat popularitas
yang baik.
Dengan tingkat popularitas yang tinggi dan dimiliki oleh seorang
public figure atau dalam penelitian ini disebut Youtuber, dapat
menimbulkan rasa keingintahuan seseorang untuk melihat kegiatan
vlogging dari seorang Youtuber.
Indikator Variable
Skor Nilai
Indeks STS TS N S SS
1 2 3 4 5
Saya merasa Youtuber gadget
smartphone yang saya tonton
memiliki tingkat popularitas yang
tinggi (dilihat dari viewersnya)
3 9 18 46 24 379
Saya merasa Youtuber yang saya
tonton memiliki subscriber yang
banyak dibandingkan Youtuber
lainnya (dalam konten gadget
smartphone)
3 17 24 38 18 351
Nilai Rata-rata (β πππππ ππππππ Γ· 100) 3.65
64
Tingkat popularitas di Youtube dapat diukur menggunakan sebarapa
banyak subscriber dari seorang Youtuber tersebut. Dari hasil kuesioner
tersebut mayoritas menjawab Youtuber yang biasa ditonton oleh responden
adalah yang memiliki subscriber yang lebih banyak dibandingkan Youtuber
yang lainnya. Hal ini dapat menjadi pertimbangan untuk pemasar produk
smartphone yang kedepannya ingin menggunakan Youtuber sebagai media
pemasarannya.
4.1.2.2 Analisis Variabel Credibility (ππ)
Tabel 2 Frekuensi Jawaban Variabel Credibility (πΏπ)
Sumber: Data primer (kuesioner) yang diolah, 2019
Berdasarkan Tabel 4 di atas, terlihat bahwa tanggapan responden
mengenai variabel credibility (X2) berada pada kategori sangat baik, dengan
nilai rata-rata sebesar 4.075. Hal ini menunjukan bahwa responden
Indikator Variable
Skor Nilai
Indeks STS TS N S SS
1 2 3 4 5
Saya merasa Youtuber yang saya
tonton memiliki pengetahuan yang
luas terhadap produknya (dalam
konten gadget smartphone)
3 2 15 42 38 410
Saya merasa Youtuber yang saya
tonton mampu menjelaskan
kelebihan dan kekurangan produk
dengan baik (dalam konten gadget
smartphone)
3 3 15 44 35 405
Nilai Rata-rata (β πππππ ππππππ Γ· 100) 4.075
65
menganggap Youtuber gadget smartphone yang ditontonnya memiliki
pengetahuan yang sangat baik terhadap produk yang di promosikannya atau
dalam konten Youtube biasa disebut vlogging produk.
Hal tersebut merujuk pada keberhasilan para Youtuber gadget
smartphone yang dapat mengkomunikasikan kelebihan dan kekurangan
yang ada pada produk gadget smartphone yang di promosikannya
menggunakan cara video blogging (vlog).
Credibility disini bisa dijadikan acuan bagi para pemasar produk
gadget smartphone yang ingin menggunakan Youtuber sebagai media
pemasarnya dengan menjadikan Credibility seorang Youtuber menjadi
acuan pengambilan talent untuk kegiatan promosi nantinya.
66
4.1.2.3 Analisis Variabel Attraction (ππ)
Tabel 3 Frekuensi Jawaban Variabel Attraction (πΏπ)
Sumber: Data primer (kuesioner) yang diolah, 2019
Berdasarkan Tabel 5 di atas, terlihat bahwa tanggapan responden
mengenai variabel attraction (X3) berada pada kategori baik, dengan nilai
rata-rata sebesar 3.79 . Hal ini menunjukan bahwa responden menganggap
Youtuber gadget smartphone yang ditontonnya memiliki daya tarik yang
baik terhadap produk yang di promosikannya.
Hal tersebut merujuk pada keberhasilan para Youtuber gadget
smartphone yang dapat memunculkan daya tarik dan ciri khas khusus pada
kontennya sehingga membuat para calon konsumen menyukai dan terbiasa
dengan keunikan dari konten tersebut.
Indikator Variable
Skor Nilai
Indeks STS TS N S SS
1 2 3 4 5
Saya merasa Youtuber yang saya
tonton memiliki daya tarik dalam
menyampaikan produknya (dalam
konten gadget smartphone)
2 7 20 46 25 385
Saya merasa Youtuber yang saya
tonton memiliki ciri khas yang unik
dalam menyampaikan produknya
(dalam konten gadget smartphone)
2 13 23 34 28 373
Nilai Rata-rata (β πππππ ππππππ Γ· 100) 3.79
67
4.1.2.4 Analisis Variabel Power (ππ)
Tabel 4 Frekuensi Jawaban Variabel Power (πΏπ)
Sumber: Data primer (kuesioner) yang diolah, 2019
Berdasarkan Tabel 6 di atas, terlihat bahwa tanggapan responden
mengenai variabel power (X4) berada pada kategori baik, dengan nilai rata-
rata sebesar 3.84 . Hal ini menunjukan bahwa responden menganggap
Youtuber gadget smartphone yang ditontonnya memiliki kemampuan untuk
menarik calon konsumen untuk membeli produk yang di promosikannya.
Hal tersebut merujuk pada keberhasilan para Youtuber gadget
smartphone yang dapat menarik calon konsumen dengan konten yang
dibuat pada channel mereka. Dimana salah satu cara yang digunakan dalam
menarik calon konsumen untuk tertarik dalam membeli produk yang di
promosikannya adalah menggunakan media video yang diolah secara
Indikator Variable
Skor Nilai
Indeks STS TS N S SS
1 2 3 4 5
Saya merasa Youtuber yang saya
tonton memiliki kemampuan
menarik calon konsumen (dalam
konten gadget smartphone)
3 9 21 51 16 368
Saya merasa Youtuber yang saya
tonton memiliki kemampuan
mengolah video menjadi terlihat
menarik (dalam konten gadget
smartphone)
4 6 14 38 38 400
Nilai Rata-rata (β πππππ ππππππ Γ· 100) 3.84
68
menarik sehingga membuat para calon konsumen termotivasi untuk
membeli produk gadget smartphone tersebut. sdw
Disamping dari video yang diolah secara menarik oleh para
Youtuber, penampilan seorang Youtuber didepan kamera dalam
mempromosikan produk dapat menjadi sebuah cara dalam menarik calon
konsumen , baik itu dalam segi pilihan kata, gerak tubuh, dll.
4.1.2.5 Analisis Variabel Minat Transaksional (ππ)
Tabel 5 Frekuensi Jawaban Variabel Minat Transaksional (ππ)
Sumber: Data primer (kuesioner) yang diolah, 2019
Berdasarkan Tabel 7 di atas, terlihat bahwa tanggapan responden
mengenai variabel minat transaksional (Y1) berada pada kategori sangat
baik, dengan nilai rata-rata sebesar 4.015 . Hal ini menunjukan bahwa
responden menganggap Youtuber gadget smartphone yang ditontonnya
Indikator Variable
Skor Nilai
Indeks STS TS N S SS
1 2 3 4 5
Saya merasa vlog Youtuber yang
saya tonton dapat mempengaruhi
dalam melakukan pembelian produk
(dalam konten gadget smartphone))
4 8 14 48 26 384
Saya merasa vlog Youtuber yang
saya tonton dapat menjadi
pertimbangan untuk membeli
produk (dalam konten gadget
smartphone)
3 4 11 35 47 419
Nilai Rata-rata (β πππππ ππππππ Γ· 100) 4.015
69
dapat membuat kencenderungan pembelian terhadap produk yang di
promosikannya.
Hal tersebut merujuk pada keberhasilan para Youtuber gadget
smartphone yang dapat menjadikan vlog produk smartphone yang
diunggahnya kedalam channel-channel mereka dapat dijadikan sebuah
pertimbangan bagi responden di dalam penelitian ini.
Disamping dijadikan pertimbangan , vlog Youtuber gadget
smartphone ini bahkan dapat mempengaruhi minat beli terhadap suatu
produk smartphone.
4.2 Hasil Keabsahan Data
4.2.1 Uji Validitas
Setelah menyebarkan kuesioner dan memperoleh data hasil jawaban
dari responden, selanjutnya dilakukan uji validitas untuk mengetahui
apakah suatu instrumen ukur dapat mengukur apa yang seharusnya diukur,
sehingga instrumen tadi dapat dikatakan valid. Uji validitas akan dilakukan
menggunakan perangkat lunak SPSS 17.0 for windows, dengan ketentuan
uji sebagai berikut :
Jika rhitung > rtabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05 ) maka instrumen atau
item-item pertanyaan berkorelasi signfikan terhadap skor total
(dinyatakan valid).
70
Jika rhitung < rtabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05 ) atau rhitung negatif,
maka instrumen atau item-item pertanyaan tidak berkorelasi
signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid).
Berikut merupakan hasil dari uji validitas yang telah dilakukan pada
item-item yang terdapat pada kuesioner yang digunakan pada penelitian
ini :
71
Tabel 6 Hasil Uji Validitas
Variable Item Kuesioner rtabel rhitung Keterangan
Visibility
(X1)
Saya merasa
Youtuber gadget
smartphone yang
saya tonton
memiliki tingkat
popularitas yang
tinggi (dilihat dari
viewersnya)
0.197 0.455 Valid
Saya merasa
Youtuber yang
saya tonton
memiliki
subscriber yang
banyak
dibandingkan
Youtuber lainnya
(dalam konten
gadget smartphone)
0.197 0.372 Valid
Credibility
(X2)
Saya merasa
Youtuber yang
saya tonton
memiliki
pengetahuan yang
luas terhadap
produknya (dalam
konten gadget
smartphone)
0.197 0.611 Valid
Saya merasa
Youtuber yang
saya tonton mampu
menjelaskan
kelebihan dan
kekurangan produk
dengan baik (dalam
konten gadget
smartphone)
0.197 0.672 Valid
72
Attraction
(X3)
Saya merasa
Youtuber yang
saya tonton
memiliki daya tarik
dalam
menyampaikan
produknya (dalam
konten gadget
smartphone)
0.197 0.483 Valid
Saya merasa
Youtuber yang
saya tonton
memiliki ciri khas
yang unik dalam
menyampaikan
produknya (dalam
konten gadget
smartphone)
0.197 0.500 Valid
Power
(X4)
Saya merasa
Youtuber yang
saya tonton
memiliki
kemampuan
menarik calon
konsumen (dalam
konten gadget
smartphone)
0.197 0.900 Valid
Saya merasa
Youtuber yang
saya tonton
memiliki
kemampuan
mengolah video
menjadi terlihat
menarik (dalam
konten gadget
smartphone)
0.197 0.921 Valid
73
Sumber: Data output SPSS, 2019.
Berdasarkan Tabel 8 di atas, seluruh item kuesioner dapat dinyatakan valid,
yaitu bisa mengukur apa yang seharusnya diukur oleh kuesioner ini dalam rangka
penelitian, sehingga data yang didapat melalui kuesioner ini dapat dikatakan
memenuhi syarat untuk dilakukan analisis lebih lanjut.
4.2.2 Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas merupakan sebuah sarana untuk menguji apakah suatu alat
ukur bersifat reliabel atau dapat diandalkan. Sebuah kuesioner dikatakan reliabel
apabila dapat menghasilkan jawaban yang sama untuk pertanyaan yang sama
seiring berjalannya waktu. Kriteria agar suatu item pada sebuah kuesioner agar
dapat dinyatakan reliabel adalah memiliki nilai Cronch Alpha > 0.6 dan semakin
Minat
Transaksional
(π1)
Saya merasa vlog
Youtuber yang
saya tonton dapat
mempengaruhi
dalam melakukan
pembelian produk
(dalam konten
gadget smartphone)
0.197 0.928 Valid
Saya merasa vlog
Youtuber yang
saya tonton dapat
menjadi
pertimbangan
untuk membeli
produk (dalam
konten gadget
smartphone)
0.197 0.922 Valid
74
tinggi tingkat reliabilitas dari item-item pertanyaan pada suatu kuesioner, maka
nilai Cronch Alpha yang dimiliki akan mendekati angka 1.
Tabel 7 Hasil Uji Reliabilitas
No Variable Cronbachβs
Alpha N of Items Keterangan
1
Endorsement
Gadget
Vlogger
(X)
0.893 8 Reliabel
2
Minat Beli
Transaksional
(Y)
0.831 2 Reliabel
Sumber: Data output SPSS, 2019.
Berdasarkan Tabel 9 di atas, seluruh item kuesioner, baik item-item
yang mewakili variabel bebas (endorsement gadget vlogger) maupun
variabel terikat (minat beli transaksional) dapat dinyatakan reliabel karena
menghasilkan jawaban yang relatif sama untuk pengukuran yang sama. Hal
tersebut ditunjukkan melalui item-item pada kuesioner yang memiliki nilai
Cronbach Alpha > 0,6.
4.3 Hasil Regresi Linear Berganda
Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda untuk
mengetahui kontribusi dari masing-masing dimensi variabel bebas
75
(endorsement gadget vlogger) yang terdiri dari visibility (X1), Credibility
(X2), attraction (X3), power (X4) terhadap variabel terikat yaitu minat beli
transaksional. Berikut merupakan uraian dari hasil uji regresi linear
berganda dari keempat dimensi variabel bebas terhadap variabel terikat pada
penelitian ini:
Tabel 8. Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Sumber: Data output SPSS, 2019.
Berdasarkan pada tabel 10 di atas, didapat model regresi sebagai berikut :
Y= 1.989 + 0.076 X1 + 0.466 X2+ 0.051 X3+ 0.169X4+ e
Selanjutnya model regresi dapat diartikan sebagai berikut :
1. Nilai konstanta sebesar 1.989 artinya jika variable independen yang
teridiri dari visibility (X1), Credibility (X2), attraction (X3), power
(X4) dianggap 0 (nol), maka minat beli transaksional adalah sebesar
1.989 %.
Model Unstandardized
B
Coeffi
cients
Std.
Error
Standardized
Coefficients
Beta
t Sig.
1 Constant 1,989 0,759
2.621 0.010
X1 0.076 0.106 0.075
0.717 0.475
X2 0.466 0.128 0.443
3.653 0.000
X3 0.051 0.119 0.049
0.429 0.669
X4 0.169 0.111 0.166
1.521 0.132
76
2. Koefisien regresi visibility (X1) sebesar 0,076 artinya, jika visibility
ditingkatkan sebesar 1 skala dalam jawaban responden, maka akan
meningkatkan minat beli transaksional pada produk smartphone,
sebesar 0,076 dengan asumsi faktor-faktor lain dianggap tetap.
3. Koefisien regresi credibility (X2), sebesar 0,466 artinya, jika
credibility ditingkatkan sebesar 1 skala dalam jawaban responden,
maka akan meningkatkan minat beli transaksional pada produk
smartphone, sebesar 0,466 dengan asumsi faktor-faktor lain dianggap
tetap.
4. Koefisien regresi attraction (X3) ,sebesar 0,051 artinya, jika attraction
ditingkatkan sebesar 1 skala dalam jawaban responden, maka akan
meningkatkan minat beli transaksional pada produk smartphone,
sebesar 0,051 dengan asumsi faktor-faktor lain dianggap tetap.
5. Koefisien regresi power (X4), sebesar 0,169 artinya, jika power
ditingkatkan sebesar 1 skala dalam jawaban responden, maka akan
meningkatkan minat beli transaksional pada produk smartphone,
sebesar 0,169 dengan asumsi faktor-faktor lain dianggap tetap.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap dimensi
dari variabel bebas (endorsement gadget vlogger) yang terdiri dari visibility
(X1), Credibility (X2), attraction (X3), power (X4) memiliki pengaruh
positif terhadap minat beli transaksional terhadap produk smartphone.
77
4.4 Hasil Uji Hipotesis
4.4.1 Analisis Uji Parsial (Uji T)
Uji T dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh dari
masingmasing dimensi dari variabel independen (endorsement gadget
vlogger) dalam menjelaskan variasi variabel independen, yaitu kepuasan
konsumen.
Kriteria uji T adalah:
1. Jika thitung > ttabel (Ξ± = 5%) atau sig < 0,05 berarti terdapat
pengaruh variabel independen (X) baik itu (X1, X2,X3.X4) yang
signifikan secara parsial terhadap variabel dependen (Y).
2. Jika thitung < ttabel (Ξ± = 5%) atau sig < 0,05 berarti tidak terdapat
pengaruh variabel independen (X) baik itu (X1, X2,X3.X4) yang
signifikan secara parsial terhadap variabel dependen (Y).
78
Berdasarkan pencarian nilai Ttabel pada tabel T terlampir,
didapatkan Ttabel = (Ξ±/2;n-k-1) = 0,025;95 = 1.98525
Tabel 9. Hasil Uji Parsial (Uji T)
Sumber: Data output SPSS, 2019.
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel di atas, terdapat beberapa
kesimpulan yang dapat ditarik, yaitu:
1. Hasil uji T antara variabel visibility (X1) terhadap variabel minat beli
transaksional produk smartphone (Y) menunjukkan nilai t sebesar 0.717
dibanding 1.98525 serta nilai sig. sebesar 0.475 yang lebih besar dari 0,05.
Hal ini berarti secara parsial, variabel visibility (X1) tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap minat beli transaksional produk
smartphone.
2. Hasil uji T antara variabel Credibility (X2), terhadap variabel minat beli
transaksional produk smartphone (Y) menunjukkan nilai t sebesar 3.653
dibanding 1.98525 serta nilai sig. sebesar 0.000 yang lebih kecil dari 0,05.
Model Unstandardized
B
Coeffi
cients
Std.
Error
Standardized
Coefficients
Beta
t Sig.
1 Constant 1,989 0,759
2.621 0.010
X1 0.076 0.106 0.075
0.717 0.475
X2 0.466 0.128 0.443
3.653 0.000
X3 0.051 0.119 0.049
0.429 0.669
X4 0.169 0.111 0.166
1.521 0.132
79
Hal ini berarti secara parsial, variabel Credibility (X2), memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap minat beli transaksional produk smartphone.
3. Hasil uji T antara variabel attraction (X3), terhadap variabel minat beli
transaksional produk smartphone (Y) menunjukkan nilai t sebesar 0.429
dibanding 1.98525 serta nilai sig. sebesar 0.669 yang lebih besar dari 0,05.
Hal ini berarti secara parsial, variabel attraction (X3), tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap minat beli transaksional produk
smartphone
4. Hasil uji T antara variabel power (X4), terhadap variabel minat beli
transaksional produk smartphone (Y) menunjukkan nilai t sebesar 1.521
dibanding 1.98525 serta nilai sig. sebesar 0.132 yang lebih besar dari 0,05.
Hal ini berarti secara parsial, variabel power (X4), tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap minat beli transaksional produk smartphone
4.5 Uji Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi (πΉπ)
4.5.1 Uji Koefisien Korelasi
Pengujian ini dilakukan untuk menghitung hubungan antara variabel
independen (π1,π2,π3,π4) terhadap variabel dependen (Y) dengan
menggunakan rumus korelasi Pearson. Apabila nilai Sig. < 0.05 maka
variabel bebas dan variabel terikat berkorelasi, begitu pula sebaliknya.
Berikut adalah interval koefisien dan tingkat hubungannya menurut
Sugiyono (2015 : 250):
0,00-0,199 dikategorikan Sangat rendah
80
0,20-0,399 dikategorikan Rendah
0,40-0,599 dikategorikan Sedang
0,60-0,799 dikategorikan Kuat
0,80-1,000 dikategorikan Sangat kuat
Sumber: Data output SPSS, 2019.
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS pada tabel di atas, terdapat
beberapa kesimpulan yang dapat ditarik, diantaranya:
Tabel 10. Hasil Uji Koefisien Korelasi
81
1. Hasil uji koefisien korelasi antara variabel visibility (X1) terhadap
variabel minat beli produk smartphone (Y) menunjukan nilai koefisien
korelasi sebesar 0.438 serta nilai sig. sebesar 0.000. Hal ini berarti
variabel visibility (X1) memiliki korelasi sedang terhadap minat beli
produk smartphone .
2. Hasil uji koefisien korelasi antara variabel Credibility (X2), terhadap
variabel minat beli produk smartphone (Y) menunjukan nilai koefisien
korelasi sebesar 0.630 serta nilai sig. sebesar 0.000. Hal ini berarti
variabel Credibility (X2), memiliki korelasi yang kuat terhadap minat
beli produk smartphone .
3. Hasil uji koefisien korelasi antara variabel attraction (X3), terhadap
variabel minat beli produk smartphone (Y) menunjukan nilai koefisien
korelasi sebesar 0.472 serta nilai sig. sebesar 0.000. Hal ini berarti
variabel attraction (X3), memiliki korelasi yang sedang terhadap minat
beli produk smartphone .
4. Hasil uji koefisien korelasi antara variabel power (X4), terhadap
variabel minat beli produk smartphone (Y) menunjukan nilai koefisien
korelasi sebesar 0.529 serta nilai sig. sebesar 0.000. Hal ini berarti
variabel power (X4), memiliki korelasi yang sedang terhadap minat beli
produk smartphone .
82
4.5.2 Uji Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui nilai
kontribusi variabel independen terhadap variabel dependennya. Berikut
merupakan hasil pengujian koefisien determinasi dari variabel-variabel yang
digunakan pada penelitian ini:
Sumber: Data output SPSS, 2019.
Berdasarkan hasil pada tabel di atas, dapat dilihat nilai R= 0.650,
artinya hubungan positif dan kuat antara variabel endorsement gadget
vlogger dengan minat beli produk smartphone dengan persentase 65.00%
sisanya 35.00 % dipengaruhi oleh variable lain.
Berdasarkan hasil tersebut juga diperoleh nilai koefisien determinasi
(π 2) sebesar 0.423. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 42.3% minat beli
produk smartphone dapat dijelaskan oleh dimensi-dimensi dari variabel
endorsement gadget vlogger (visibility, credibility, attraction, power)
sedangkan sisanya (100%-42.3% = 57.7 %) dijelaskan oleh faktor-faktor
lain yang tidak di teliti dalam penelitian ini.
Tabel 11 Hasil Uji Koefisien Determinasi
83
4.6 Pembahasan Penelitian
Berdasarkan hasil dari uji validitas dan reliabilitas, diketahui bahwa
kuesioner yang digunakan pada penelitian ini telah bersifat valid dan reliabel dalam
mengukur tanggapan responden mengenai dimensi-dimensi yang terdapat pada
variabel bebas (endorsement gadget vlogger), yaitu visibility, credibility ,
attraction, power, dan juga minat beli produk smartphone sebagai variabel terikat.
Oleh karena hal itu kuesioner yang digunakan pada penelitian ini . dapat digunakan
kembali untuk penelitian-penelitian selanjutnya.
1. Pengaruh visibility (ππ) terhadap variabel minat beli produk
smartphone (Y)
Hasil uji T antara variabel visibility (X1) terhadap minat beli
produk smartphone (Y) menunjukan bahwa secara parsial , variabel
visibility (X1) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
minat beli produk smartphone, walaupun tetap memberikan
pengaruh yang positif dikarenakan nilai koefesien regresinya yang
positif yaitu 0.076.
Fenomena ini dapat disebabkan oleh tidak selamanya tingkat
popularitas yang ada pada Youtube ini sama dengan kualitas konten
dan vlog didalamnya, sehingga calon konsumen tidak terlalu
memikirkan tingkat kepopuleran di Youtube baik itu dari tingkat
subscirbernya atau viewers.
84
2. Pengaruh credibility (ππ) terhadap variabel minat beli produk
smartphone (Y)
Hasil uji T antara variabel credibility (X2) terhadap minat
beli produk smartphone (Y) menunjukan bahwa secara parsial ,
variabel credibility (X2) memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap minat beli produk smartphone.
Hal tersebut terbilang wajar dikarenakan ketika seseorang
melakukan vlog di Youtube yang akan menjadi kesan pertama kali
bagi seorang calon konsumen atau penonton adalah sejauh mana
talent atau Youtuber ini menguasai tema yang dibawakannya,
semakin lihai Youtuber dalam mengetahui seluk beluk produk yang
dipromosikannya maka semakin muncul minat beli yang
ditimbulkan dari vlog Youtuber tersebut.
3. Pengaruh Attraction (ππ) terhadap variabel minat beli produk
smartphone (Y)
Hasil uji T antara variabel Attraction (X3) terhadap minat
beli produk smartphone (Y) menunjukan bahwa secara parsial ,
variabel Attraction (X3) tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap minat beli produk smartphone. Akan tetapi tetap
memberikan pengaruh positif dikarenakan nilai koefisien regresinya
yang positif yaitu 0.051.
85
Fenomena ini dapat disebabkan karakteristik konsumen yang
berbeda, dipenelitian ini yang dijadikan objek penelitian adalah
produk smartphone dimana calon konsumen yang melihat vlog para
Yotuber tidak terpaku pada daya tarik ataupun ciri khas yang
dimiliki oleh seorang Youtuber karena pada dasarnya yang ingin
dilihat oleh konsumen adalah kelebihan dan kekurangan dari produk
smartphone yang diinginkannya. Sementara apabila berhubungan
dengan beauty vlogger mungkin ciri khas atau daya tarik Youtuber
bisa menjadi acuan dalam kegiatan endorsement.
4. Pengaruh Power (ππ) terhadap variabel minat beli produk
smartphone (Y)
Hasil uji T antara variabel Power (X4) terhadap minat beli
produk smartphone (Y) menunjukan bahwa secara parsial , variabel
Power (X4) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
minat beli produk smartphone. Akan tetapi tetap memberikan
pengaruh positif dikarenakan nilai koefisien regresinya yang positif
yaitu 0.169.
Fenomena ini dapat disebabkan oleh karakteristik para calon
konsumen yang dalam melihat vlog dari para Youtuber berbeda
sudut pandang. Para konsumen yang menonton gadget vlogger
biasanya bertujuan untuk membandingkan antara produk satu
86
dengan produk lainnya, baik itu dalam segi kekurangan maupun
kelebihan dari produk smartphone yang diingingkannya. Sehingga
mengakibatkan calon konsumen yang menonton vlog dari para
Youtuber gadget smartphone tidak langsung mengambil langkah
minat melakukan pembelian karena pada tujuan awalnya hanya ingin
membandingkannya antara smartphone satu dengan yang lainnya.
87
top related