dampak pengembangan lokasi wisata pasir putih (wpp
Post on 16-Oct-2021
5 Views
Preview:
TRANSCRIPT
DAMPAK PENGEMBANGAN LOKASI WISATA PASIR PUTIH (WPP)
TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYAKAT
(Studi Kasus di Desa Dalegan, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Administrasi Publik
Oleh
INDATI AULIA RAHMAH
NPM 216.010.910.88
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK
MALANG
2020
xii
RINGKASAN
Indati Aulia Rahmah,2020, NPM 21601091088, Program Studi Ilmu Administrasi
Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Islam Malang, Dampak
Pengembangan Lokasi Wisata Pasir Putih Terhadap Perubahan Sosisal Ekonomi
Masyarakat (Studi Kasus di Desa Dalegan Kecamatan Panceng Kabupaten
Gresik) Dosen Pembimbing I : Dra. Nurul Umi Ati, M,Ap, Dosen Pembimbing II
: Drs. Agus Zainal Abidin,M.Si
Pengembangan dibidang sektor pariwisata merupakan upaya yang
dilakukan untuk menambah dan meningkatkan pendapatan pada daerahnya.
Dalam pengembangan wisata disuatu daerah harus didasarkan pada perencanaa,
pengembangan dan pengelolaan wisata yang jelas agar semua potensi yang
dimiliki suatu daerah wisata tersebut dapat diberdayakan dengan optimal. Wisata
Pasir Putih (WPP) merupakan wisata yang terletak di Desa Dalegan Kecamatan
Panceng Kabupaten Gresik memilki obyek dan daya tarik wisata yang banyak
potensi untuk dikembangkan. Upaya yang telah dilakukan pemerintah desa dalam
pengembangan Wisata Pasir Putih (WPP) mulai menarik wisatawan untuk datang
berkunjung.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang “Dampak
Pengembangan Lokasi Wisata Pasir Putih (WPP) Terhadap Perubahan Sosial
Ekonomi Masyarakat (Studi Kasus di Desa Dalegan Kecamatan Panceng
Kabupaten Gresik). Penelitian ini menggunakan metode kualitatf dengan
pendekatan ekploratif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara
dan dokumentasi. Teknik analisis data melalui pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa WPP merupakan wisata yang
mengandalkan panorama pantai yang masih alami sebagai daya tarik dan
mempunyai ciri khas banyak terdapat pohon waru yang rindang dan teduh, wisata
yang dikelolah langsung oleh pemerintah desa dan dibentuk petugas pengelolah
wisata yang bekerja langsung dilapangan. Upaya pengembangan yang telah
dilakukan dengan menambah fasilitas wisata seperti taman, area berfoto,
meperbanyak tempat istirahat, dan menata ulang tempat makan disekitar wisata.
Dampak dari adanya pengembangan wisata pasir putih menambah peningkatan
pengunjung disetiap harinya. Peningkatan pengunjung memberikan dampak
terhadap perubahan sosial ekonomi masyarakat sekitar wisata yang mana dari
peningkatan pengunjung wisata mendorong masyarakat sekitar wisata untuk
beriwirausaha, menciptakan peluang kerja baru dan peningktan pendapatan
masyarakat.
Kata kunci: Pengembangan Wisata, Dampak Wisata, Perubahan Sosial
Ekonomi.
xiii
xiiii
SUMMARY
Indati Aulia Rahmah,2020, NPM 21601091088, Program Studi Ilmu Administrasi
Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Islam Malang, Dampak
Pengembangan Lokasi Wisata Pasir Putih Terhadap Perubahan Sosisal Ekonomi
Masyarakat (Studi Kasus di Desa Dalegan Kecamatan Panceng Kabupaten
Gresik) Dosen Pembimbing I : Dra. Nurul Umi Ati, M,Ap, Dosen Pembimbing II
: Drs. Agus Zainal Abidin,M.Si
Development in the tourism sector is an effort made to increase and
increase income in the region. In the development of tourism in an area must be
based on a clear planning, development and management of tourism so that all the
potential possessed by a tourist area can be optimally empowered. White Sand
Tourism (WPP) is a tour that is located in Dalegan Village, Panceng District,
Gresik Regency, which has many potential tourist objects and attractions to
develop. Efforts that have been made by the village government in the
development of White Sand Tourism (WPP) have begun to attract tourists to visit.
This study aims to describe the "Impact of White Sand Tourism Site
Development (WPP) on Social Socio Economic Change (Case Study in Dalegan
Village, Panceng District, Gresik Regency). This study uses a qualitative method
with an exploratory approach. Data collection techniques through observation,
interviews and documentation. Data analysis techniques through data collection,
data reduction, data presentation and drawing conclusions.
The results showed that WPP is a tourism that relies on unspoiled beach
panoramas as an attraction and has many shady and shady trees, tours that are
managed directly by the village government and formed tourist management
officers who work directly in the field. Development efforts have been made by
adding tourist facilities such as parks, photo areas, many resting places, and
rearranging eating places around the tour. The impact of the development of white
sand tourism adds to the increase in visitors every day. The increase in visitors has
an impact on the socio-economic changes of the community around tourism
which from the increase in tourism visitors encourage the community around
tourism to become entrepreneurs, create new job opportunities and increase
community income.
Keywords: Tourism Development, Tourism Impact, Socio-Economic Change.
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan pariwisata di Indonesia sekarang ini semakin pesat.
Perkembangan sektor dibidang pariwisata ini menjanjikan dan memberikan
banyak manfaat kepada banyak pihak dari pemerintah, masyarakat maupun pihak
swasta. Hal ini di karenakan pariwisata merupakan sektor yang dianggap
menguntungkan untuk dikembangkan sebagai salah satu aset yang bisa digunakan
sebagai sumber pendapatan bagi pemerintah maupun masyarakat sekitar obyek
wisata.
Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 bahwa pariwisata adalah
berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan
yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah.
Pariwisata memang menjadi industri yang penting dalam pembangunan dibidang
ekonomi bagi pihak yang terkait dalam hal ini stakeholder yaitu pemerintah,
pemilik industri, maupun masyarakat yang bersama-sama ikut serta dalam
kegiatan pariwisata. Dalam rangka meningkatkan perekonomian dan
kesejahteraan masyarakat, Diketahui bahwa salah satu tujuan pembangunan
pariwisata/desa wisata adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pariwisata merupakan suatu sektor yang tidak jauh berbeda dengan sektor
ekonomi yang lain yaitu dalam proses perkembangannya pariwisata mempunyai
dampak atau pengaruh di bidang sosial ekonomi. Pengaruh yang ditimbulkan
tersebut dapat berupa pengaruh positif maupun negatif terhadap kehidupan
masyarakat setempat. Untuk mencegah perubahaan itu menuju ke arah negatif
maka diperlukan suatu perencanaan yang mencakup aspek fisik, sosial dan
ekonomi, sehingga sedapat mungkin masyarakat setempat ikut terlibat di dalam
perencanaan dan pengembangan pariwisata. Hal ini perlu dilakukan untuk
mendukung keberhasilan pengembangan daerah wisata yang bersangkutan proses
pembangunan dan pengembangan suatu. (Biantoro dan Ma’rif 2014).
Pariwisata juga telah terbukti mampu menjadi solusi dalam menopang
ekonomi Negara Indonesia. Industri pariwisata di berbagai daerah telah terbukti
mampu memberi dampak positif yang cukup signifikan bagi perkembangan
ekonomi.
Dikutip dari kompassiana.com, “Disebutkan bahwa sektor pariwisata dapat
memajukan dan mesejahterakan ekonomi masyarakat sekitar wisata dan daerah
wisata tersebut seperti yang terjadi pada Kota Batu, dengan kebijakan pemerintah
yang tepat sektor wisata mampu meningkatkan kesejahteraan melalui penyerapan
tenaga kerja, peluang pekerjaan baru”.
Perkembangan pariwisata juga mendorong dan mempercepat pertumbuhan
ekonomi. Kegiatan pariwisata menciptakan permintaan, baik konsumsi maupun
investasi yang pada gilirannya akan menimbulkan kegiatan produksi barang dan
keberhasilan pengembangan sektor kepariwisataan merupakan komponen
utamanya dengan memperhatikan juga faktor-faktor yang mempengaruhinya,
seperti jumlah obyek wisata yang ditawarkan, jumlah wisatawan yang berkunjung
baik domestik maupun internasional dan tingkat hunian hotel.
Kementrian pariwisata dan ekonomi kreatif pada tahun 2013 berpendapat
bahwa salah satu solusi alternatif untuk dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat desa khususnya bidang perekonomian adalah dengan
mengembangkan sektor pariwisata pedesaan yang berbasis pemanfaatan potensi
lokal baik itu potensi alam maupun keanekaragaman
Berbagai upaya pembangunan telah dilakukan pemerintah dalam berbagai
sektor salah satunya adalah sektor pariwisata. Dalam Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Jangka Panjang Menengah
Nasional (RJPMN) 2010-2014 menyatakan bahwa pariwisata mempunyai peran
penting dalam mendorong kegiatan ekonomi, meningkatkan citra Indonesia,
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memberikan perluasan kesempatan
kerja (Indonesia 2010).
M. Tjokowinarto 2005 mengemukakan bahwa “Pemerintah sangat yakin
terhadap potensi yang akan di dapat dari sektor pariwisata ini, karena pariwisata
dapat mengurangi tingkat kemiskinan karena karakteristiknya yang khas.
Pariwisata dapat diandalkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
pembangunan nasional”.
Pengembangan desa wisata merupakan salah satu pengembangan wisata
yang nantinya dapat memperkenalkan potensi-potensi apa saja yang dimiliki desa
tersebut. Dalam hal ini pengembangan desa harus mengetahui secara detail terkait
karakteristik kelebihan dan kelemahan yang dimiliki desa. Sehingga
pengembangan desa wisata dapat sesuai dengan daya tarik yang akan dijual.
Dalam hal ini juga, masyarakat lokal dapat ikut serta dalam mengembangkan desa
wisata sehingga dapat dijadikan subjek dalam pengembangan desa.
Adapun beberapa permasalahan yang pertama seperti, Masih rendahnya
tingkat Kesejahteraan ekonomi Masyarakat Desa Dalegan, yang mana melalui
pemberdayaan masyarakat pada peningkatan dibidang sektor wisata menjadi salah
satu program pembuatan desa wisata yang aman menjadi salah satu alternatif yang
diyakini sebagai cara tercepat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Kedua, Sempitnya Lapangan Pekerjaan, dari adanya pengembangan dan
pembangunan wisata ini memberikan pengaruh langsung terhadap masyarakat
sekitar salah satunya peluang usaha baru dan perluasan tenaga kerja. Ketiga,
Kurangnya pengoptimalisasian potensi sumber daya alam yang ada oleh
masyarakat Desa Dalegan, yang mana masyarakat masih belum memberikan
fasilitas pengunjung yang datang misalnya masyarakat sekitar wisata, menjadi
tour guide dan menceritakan potensi-potensi yang dimiliki wisata, dengan kata
lain masih kurangnya partisipasi masyarakat desa dalegan.
Pembangunan dan pengembangan pariwisata dapat memberikan manfaat
yang besar bagi masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat disekitar
Daerah Tujuan Wisata pada khususnya. Pengembangan pariwisata ikut berperan
dalam pergerakan perekonomian dan dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat seperti semakin terbukanya lapangan pekerjaan, kesempatan berusaha
bagi masyarakat, meningkatkan pendapatan baik masyarakat itu sendiri maupun
negara khususnya Pemerintah Daerah (Gunawan dan Hamid 2016).
Secara geografis apabila Gresik dipandang sebagai daerah kabupaten,
maka secara geografis berada antara 112 sampai 115 Bujur Timur dan 7 sampai 8
Lintang Selatan, dengan luas wilayah 1.174,07 Km2 yang mencakup daratan di
pulau Jawa seluas 977,80 Km2 dan pulau Bawean seluas 196, 27 Km
2 (Setyorini
2014). Gresik merupakan kota yang dipenuhi oleh banyak industri sehingga kota
ini sering disebut dengan kota industri, namun dibalik pekatnya udara yang
diakibatkan pabrik-pabrik yang ada di kota gresik, gresik juga memiliki tempat
wisata alam yang indah dan eksotis salah satunya adalah Wisata Pasir Putih.
Wisata Pantai Pasir Putih merupakan salah satu obyek wisata yang
potensial di Kabupaten Gresik karena letaknya berada dijalur pantai utara Desa
Dalegan, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik. Sebagai kawasan wisata
disamping nilai jual pemandangannya, pemberdayaan masyarakat desa dalegan
juga merupakan peran utama dalam menjaga kelestarian Wisata Pantai Pasir Putih
yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap tingkat perkembangan dalam
aspek sosial dan ekonomi. Wisata Pantai Pasir Putih di Desa Dalegan dipesisir
utara Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik harus dipandang sebagai aset masa
depan dan bagian integral dari kehidupan masyarakat setempat.
Profil pada Wisata Pantai Pasir Putih di Desa Dalegan yaitu memiliki pasir
sangat indah dan terlihat sangat alami dan telah dikenal sebagai wisata pantai
pasir putih setelah pergantian Kepala Desa menjadi Wisata Indah Segoro Dalegan,
namun setelah pergantian pemerintah Desa Dalegan kembali di Desa Dalegan
pada tahun 2013 wisata ini mengalami perubahan nama sebagai Wisata Pantai
Pasir Putih (WPP) sampai sekarang. Pengunjung yang datang disetiap harinya
juga mengalami peningkatan terutama pengunjungan dari luar kota yang awalnya
hanya dikunjungi masyarakat sekitar wisata.
Tabel 1
Daftar Pengunjung Wisata Pasir Putih Dalegan
No Pengunjung Wisatawan Jumlah
(Orang) Tahun Nusantara Mancanegara
1 2017 255.937 47 255.984
2 2018 292.425 133 292.558
3 2019 306.684 204 306.888
Sumber : Manografi Kantor Pusat Wisata Pasir Putih Dalegan, 2020
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa kenaikan wisatawan tidak hanya
terjadi pada wisatawan nusantara aka tetapi wisatawan mancanegara tiap tahunnya
mengalami kenaikan meskipun jumlah angka kenaikannya tidak banyak seperti
wisatawan nusantara.
Peningkatan pengunjung yang terjadi di Wisata Pasir Putih tersebut
mempengaruhi peningkatan pekerja diwisata tersebut. Wisatawan yang datang
menarik minat masyarakat desa dalegan untuk berjualan disekitar wisata selain
berdampak dibidang ekonomi, peningkatan pengunjung akan memberikan
dampak sosial seperti perubahan tatanan nilai masyarakat, perubahan mata
pencaharian masyarakat sekitar dll. Dari fenomena tersebut, desa Dalegan dan
sekitarnya berpotensi terkena dampak dalam segi sosial dan ekonomi dari
pengembangan Wisata Pasir Putih di Dalegan.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “DAMPAK PENGEMBANGAN LOKASI WISATA PASIR
PUTIH (WPP) TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI
MASYAKAT (Studi Kasus di Desa Dalegan, Kecamatan Panceng,
Kabupaten Gresik)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas dapat di rumuskan beberapa
masalah yang mendorong dilakukan penelitian ini sebagai berikut, yaitu:
1. Bagaimana gambaran pengembangan lokasi Wisata Pasir Putih Desa
Dalegan, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik?
2. Upaya apa saja yang telah dilakukan oleh pemerintah desa dalam
pengembangan lokasi Wisata Pasir Putih di Desa Dalegan, Kecamatan
Panceng, Kabupaten Gresik?
3. Bagaimana dampak pengembangan lokasi wisata pasir putih terhadap
perubahan sosial ekonomi masyarakat di Desa Dalegan, Kecamatan
Panceng, Kabupaten Gresik?
C. Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah yang telah diungkapan di atas,maka
tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui gambaran pengembangan lokasi Wisata Pasir Putih
Desa Dalegan, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik
2. Untuk mengetahui Upaya apa saja yang telah dilakukan oleh
pemerintah desa dalam pengembangan Wisata Pasir Putih di Desa
Dalegan, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik
3. Untuk mengetahui dampak pengembangan Wisata Pasir Putih
terhadap perubahan sosial dan ekonomi masyarakat Desa Dalegan,
Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik setelah dikembangkannya
Wisata Pasir Putih
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
a. Manfaat teoritis dari penelitian ini diharapkan dapat menambah
informasi mengenai dampak wisata pasir putih terhadap perubahan
sosial ekonomi.
b. Sebagai informasi keilmuwan untuk menambah wawasan
pengetahuan dan keterampilan serta bahan informasi dan pedoman
untuk mengadakan penelitian lebih lanjut yang lebih baik dan
lengkap.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Dapat dijadikan sebagai pengukur kemampuan peneliti dalam
menemukan fenomena permasalahan yang terjadi dimasyarakat
Desa dalegan, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik.
b. Bagi Masyarakat
Memberikan tambahan informasi bagi masyarakat agar bisa
menjaga dan memanfaatkan alam yang ada dilingkungan sekitar.
BAB 5
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan dari hasil
analisi pembahasan Dampak Pengembangan Lokasi Wisata Pasir Putih terhadap
Perubahan Sosial dan Ekonomi Masyarakat Desa Dalegan Kecamatan Panceng
Kabupaten Gresik, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Gambaran lokasi Wisata Pasir Putih Desa Dalegan Kecamatan Panceng
Kabupaten Gresik
Profil dari Wisata Pasir Putih (WPP) yaitu merupakan wisata yang
mengandalkan panorama pantai yang masih alami sebagai salah satu daya tarik
wisata dengan terdapat pohon waru yang rindang sebagai ciri khas dari wisata
ini. Wisata yang dikelola langsung oleh pemerintah desa dan dibentuk petugas
teknik yang bekerja di lapangan.
2. Upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah desa dalam pengembangan lokasi
Wisata Pasir Putih di Desa Dalegan Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik
a. Atraksi atau Daya tarik
Daya tarik yang ditawarkan pada obyek Wisata Pasir Putih antara
lain pemandangan alam, gelombang air laut, pasir putih, kegiatan
berenang, berperahu, memancing dan kuliner. Pemandangan alam pasir
putih wisata pantai dalegan terdapat pasir putih yang sedikit kasar akibat
bercampurnya karang-karang mati dengan pasir pantai akan tetapi pasir
yang ditawarkan sangat bersih.
b. Sarana dan Prasarana
Penyediaan sarana/fasilitas akomodasi bagi wisatawan yang
berkunjung di Wisata Pasir Putih dalegan meliputi kantor pelayanan
pusat informasi,tempat-tempat makan dan minum, tempat istirahat,
tempat ibadah, toilet, taman, dan spot untuk berfoto. Dan oleh
masyarakat setempat sebagai suatu peluang bisnis, Pengembangan
kawasan tempat makanan berupa konsep pujasera, yang dapat digunakan
oleh masyarakat setempat sebagai lahan membuka usaha.
c. Promosi
Kegiatan pemasaran dan promosi yang dilakukan oleh Wisata
Pasir Putih dilakukan sebisa mungkin dapat ditingkatkan agar lebih
maksimal. Akhirnya pihak pengelola menyiasatinya dengan
menggunakan media promosi yang efisien dan murah, yakni
menggunakan media sosial daring dan penggunaan banner yang dipasang
dijalan
3. Dampak pengembangan lokasi Wisata Pasir Putih terhadap perubahan sosial
ekonomi masyarakat di Desa Dalegan Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik
Dampak ekonomi adanya pengembangan wisata pasir putih
a. Tingkat Pendapatan Masyarakat
Tingkat pendapatan masyarakat setelah dilakukannya
pengembangan terhadap obyek Wisata Pasir Putih dapat bertambah
dengan adanya pengembangan WPP. Masyarakat yang dulunya
bergantung pada hasil pertanian dan nelayan kini pendapatan mereka
bertambah dari adanya pengembangan obyek Wisata Pasir Putih (WPP).
b. Mendorong Aktivitas Berwirausaha
Pengembangan wisata dapat mendorong masyarakat untuk
berwirausaha baru karena danya peluang dari adanya pengembangan
obyek wisata pasir putih. Aktivitas wirausaha yang dilakukan masyarakat
akan memberikan dampak terhadap keadaan ekonomi masyarakat desa
dalegan.
c. Penyerapan Tenaga Kerja
Dampak adanya Pengembangan obyek wisata pasir putih salah
satunya adanya penyerapan tenaga kerja baru dimana pihak pengelolah
wisata akan merekrut karyawan dari masyarakat sekitar WPP. Jadi
masyarakat yang dulunya tidak bekerja yakni memiliki kesepatan
mendapatkan pekerjaan sebagai pedagang dan juga sebagai tukang
parkir.
Dampak Sosial adanya pengembangan wisata pasir putih
a. Meningkatkan Keterampilan Masyarakat
Meningkatnya keterampilan dan keahlian masyarakat yang
bekerja sebagai karyawan di Wisata Pasir Putih (WPP), berupa
bertambahnya keterampilan dalam menjalankan kegiatan, pelayanan
terhadap wisatawan yang datang dan lain sebagainya. Keterampilan
tersebut didapatkan dari pendidikan dan pelatihan yang diadakan oleh
pihak pengelola WPP.
b. Transformasi Struktur Mata Pencarian
Kehadiran sektor pariwisata dapat mentransformasi struktur mata
pencaharian masyarakat sekitar objek wisata Pasir putih. Hal ini
disebabkan dengan adanya pengembangan objek wisata memberikan
peluang bagi masyarakat untuk memanfaatkannya dengan berbagai cara
dan kemampuannya. Dari yang dulunya bekerja sebagai nelayan dan
petani kini berpindah menjadi pedagang di Wisata Pasir Putih.
c. Transformasi Tata Nilai
Masyarakat sudah mulai peduli terhadap wisatawan, berkata
ramah terhadap wisatawan, dan masyarakat sudah melakukan kegiatan
sapta pesona guna memberikan sikap yang baik kepada wisatawan yang
datang. Perubahan itu juga didorong karena Desa Dalegan merupakan
desa wisata, dimana para masyarakat didorong untuk melaksanakan
kegiatan Sapta Pesona.
B. Saran
Berdasarkan pada penelitian yang dilakukan dengan judul Dampak
Pengembangan Lokasi Wisata Pasir Putih terhadap Perubahan Sosial dan
Ekonomi Masyarakat Desa Dalegan Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik.
Setelah melakukan penelitian penulis memberikan beberapa saran baik yang bisa
memberikan masukan terhadap peningkatan untuk pengembangan wisata
kedepannya.
1. Bagi Pihak Pengelolah Wisata Pasir Putih
a. Diharapkan pemerintah desa dan petugas pengelolah wisata lebih
memperhatikan kegiatan promosi wisata dengan membentuk bagian
marketing yang nantinya bertugas menangani bagian promosi wisata
agar memperluas pengumuman terkait wisata dengan melalui media
cetak seperti : brosur, pamflet, poster mampun dengan media
elektronik seperti : surat kabar, televisi dan websit lebih ditingkatkan
sehingga lebih dikenal masyarakat luas.
b. Petugas dan pengelolah wisata selalu memperhatikan fasilitas-fasilitas
wisata dan pelayanan yang diberikan dengan cara melakukan
pengontrolan secara intensif dan selalu menjaga kondisi wisata agar
tetap bersih selain melakukan himbauan juga pengelolah wisata juga
menyediakan tempat sampah daur ulang dan mengajak pengunjung
untuk memilah dan membuang sampah sesuai dengan tempatnya. Hal
ini bertujuan melatih kedisiplinan pengunjung yang datang.
2. Bagi Masyarakat disekitar Wisata Pasir Putih
a. Diharapkan masyarakat sekitar juga ikut memperhatikan kebersihan
daerah sekitar wisata dengan cara memilah sampah basah dan sampah
kering dan selalu membuang sampah pada tempatnya.
b. Masyarakat sekitar sebaiknya ikut serta mempromosikan WPP dengan
cara memberikan informasi kepada saudara-saudara jauh atau teman
yang jauh dari lokasi WPP sehingga WPP tidak hanya dikenal oleh
masyarakat lokal akan tetapi luar daerah juga.
1
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
Moleong, L. J. (2007). Metode penelitian kualitatif, Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Milles dan Huberman, 1992. Analisis Data Kualitatif, Jakrta: Universitas
Indonesia Press, hlm, 16.
Musanef.1996. Manajemen Usaha Pariwisata di indonesia. Jakarta : PT Toko
Gunung Agung
Pendit, N.S. 1994. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Cetakan
kelima PT.Pradnya Paramita. Jakarta.
Suratmo,Gunawan.2004. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta
Gajah Mada University Press.
Sumarso,sonny.2003. Ekonomi Manjemen Sumberdaya Manusia dan
Ketenagakerjaan. Yogyakarta, Graha Ilmu.
Sumihardjo, T. (2008). Penyelenggaraan pemerintah daerah melalui
pengembangan daya saing berbasis potensi daerah, Fokusmedia.
Sugiyono.2015. Metedologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Spillane, James. 2000. Ekonomi Pariwisata: Sejarah dan Prospeknya. Yogyakarta:
Penerbit Kanisius
Tjokrowinoto, M. 2005. Pengurangan Kemiskinan Melalui Pariwisata Perspektif
Kebijakan Publik. Dalam dinamika. J,.H.A. dan Raharjana. D. T (E.d)
Penanggulangan Kemisikinan Melalui Pariwisata. Yogyakarta:Kepel Press
53
Yoeti, O.A. 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Angksa. Bandung.
Sumber Jurnal dan Skripsi
Biantoro, R. and S. Ma’rif (2014). "Pengaruh Pariwisata Terhadap Karakteristik
Sosial Ekonomi Masyarakat Pada Kawasan Objek Wisata Candi
Borobudur Kabupaten Magelang." Teknik PWK (Perencanaan Wilayah
Kota) 3(4): 1038-1047.
2
Chatamallah, M. (2008). "Strategi “public relations” dalam promosi pariwisata:
studi kasus dengan pendekatan “marketing public relations” di Provinsi
Banten." Mediator: Jurnal Komunikasi 9(2): 393-402.
Gumelar, F. C. (2012). Dampak perubahan mata pencaharian terhadap perilaku
masyarakat: Studi psikologi sosial di Pantai Harapan Jaya Kabupaten
Bekasi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Gunawan, A. S. and D. Hamid (2016). "Analisis Pengembangan Pariwisata
Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat (Studi Pada Wisata Religi Gereja
Puhsarang Kediri)." Jurnal Administrasi Bisnis 32(1): 1-8.
Hermawan, H.(2016)Dampak Pengembngan Desa Wisata Nglanggeran terhadap
ekonomi masyarakat lokal. Jurnal Pariwisata, 3(2), 105-117.
Indonesia, P. R. (2010). Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 5 tahun
2010 tentang rencana pembangunan jangka menengah nasional tahun
2010-2014, Indonesia.
Kebudayaan, K. and R. Pariwisata (2016). "Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan." Diakses di www.
peraturan. go. id 21.
Kurniawan,W.(2015). Dampak Sosial Ekonomi Pembangunan PariwisataUmbul
Sidomukti Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Economic
Development Analysis Journal,4(4),443-451.
Primadany, S. R. (2013). "Analisis Strategi Pengembangan Pariwisata Daerah
(Studi pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Daerah Kabupaten
Nganjuk)." Jurnal Administrasi Publik 1(4): 135-143.
Rahmayanti, Y, D., & Pinasti, V. I. S. (2018). Dampak Keberadaan Objek Wisata
Waduk Sermo terhadap Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat di Sermo,
Kulon Progo, Daerah Istimewah Yogyakarta. E-Socientas, 7(2)
SEPTIANI, I. (2017). Strategi Pengembangan Suaka Margasatwa Padang Sugihan
Sebagai Objek WisataAlam Di Kabupaten Banyuasin, Politeknik Negeri
Sriwijaya.
Setyorini, S. (2014). Islam dalam Seni Damar Kurung Menurut Ika
Ismoerdijahwati dan Dwi Indrawati di Kabupaten Gresik, UIN Sunan
Ampel Surabaya.
3
Sitanggang,B,T. (2018). Dampak Pembangunan Pariwisata Terhadap Kehidupan
Sosial Ekonomi Masyarakat di Desa Hutanbolon Kecamatan Panguraran
Kabupaten Samosir (Doctoral dissertation)
Sulfi Abdulhaji Ibnu Sina Hi. Yusuf. 2016. Pengaruh Atraksi, Aksesibilitas, Dan
Fasilitas Terhadap Citra Obyek Wisata Danau Tolire Besar Dikota Tenate.
Vol. 7 No.2
Setiyawati, Nanik.2018. Dampak Pengembangan Pariwisata Pantai Pasir Putih
Remen Terhadap Kondisi Sosial dan Ekonomi Masyarakat Sekitar Di
Dusun Remen Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban. Vol. 5, No. 9.
Sumber Website
Https//: www.Gresik.go.id
JDIH, Kemenku. 2016. Pengertian Kesejahteraan. Diakses dari
http://www.jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2009/11TAHUN2009UU.HTM . pada tanggal 7
febuari 2020
Kompasiana.com.diakses pada tanggal 7 maret 2020. Pukul 14.16.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Jangka Panjang Nasional (RJPMN) 2010-201
top related