draft referat hipoglikemia
Post on 26-Feb-2018
278 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia
1/26
BAB I
PENDAHULUAN
Hipoglikemia ialah suatu penurunan abnormal kadar glukosa darah1.
Kadar glukosa darah yang normal terjadi karena adanya keseimbangan antara
penyediaan glukosa dalam darah dengan pemakaiannya oleh tubuh. Bila terjadi
gangguan pada keseimbangan ini, maka dapat terjadi penurunan kadar glukosa
darah (hipoglikemia) atau sebaliknya peningkatan kadar glukosa darah
(hiperglikemia)2.
Glukosa merupakan sumber utama energi untuk menjalankan fungsi organ
sebagaimana mestinya. alaupun semua organ tubuh menggunakan glukosa, otak
manusia menggunakannya hampir se!ara eksklusif sebagai substrat untuk
metabolisme energi. "leh karena penyimpanan glikogen otak terbatas, pengiriman
glukosa yang adekuat ke otak merupakan fungsi fisiologis tubuh yang esensial.
#ekitar $% & dari glukosa darah total dikonsumsi oleh otak. 'eskipun bahan
bakar lain seperti asam laktat dan badan keton dapat digunakan sebagai substrat
untuk memproduksi energi, akan tetapi respon yang masih imatur dari neonatus
membuat penggunaan dari molekulmolekul tersebut tidak memungkinkan.
engan demikian, neonatus sangat rentan terhadap kondisikondisi yang
mengganggu pemeliharaan homeostasis glukosa selama masa transisi dari
intrauterin ke kehidupan mandiri di luar rahim*.
Hipoglikemia erat kaitannya dengan kelompok usia tertentu dan tahap
perkembangannya. Berbagai sindrom hipoglikemik ada ke!enderungan terdapat
pada umurumur khusus1. Hipoglikemia merupakan salah satu gangguan
metabolik yang sering terjadi pada bayi dan anak1,+,. alam perbandingannya,
hipoglikemia lebih sering terjadi pada neonatus daripada anak yang lebih besar2.
'eskipun hipoglikemia merupakan gangguan yang paling sering terjadi, namun
belum ada definisi yang diterima se!ara uni-ersal untuk gangguan ini1,+,.
Keran!uan timbul berdasarkan fakta baha rentang normal glukosa darah pada
setiap neonatus berbeda dan bergantung pada beberapa faktor yaitu berat badan
1
-
7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia
2/26
lahir, usia gestasi, body stores, riayat makan, dan juga ada tidaknya penyakit
lain.
Hipoglikemia telah dihubungkan dengan outcome perkembangan
neurologis yang buruk. /erdapat bukti baha hipoksemia dan iskemia yang
diakibatkan hipoglikemia, menyebabkan kerusakan otak yang mungkin
mengganggu perkembangan neurologis se!ara permanen2. Ketika kadar glukosa
darah rendah, selsel dalam tubuh terutama otak, tidak menerima !ukup glukosa
dan akibatnya tidak dapat menghasilkan !ukup energi untuk metabolisme. #elsel
otak dan saraf dapat rusak dan menyebabkan palsi serebral, retardasi mental, dan
lainlain0. Hipoglikemia pada manifestasi klinisnya yang ekstrim selain dapat
mengarah pada terjadinya sekuele yang permanen juga dapat menyebabkan
kematian.
enyebab hipoglikemia seringkali sangat kompleks+. Hipoglikemia terjadi
pada beberapa ma!am kondisi neonatus antara lain prematuritas, retardasi
pertumbuhan, dan diabetes gestasional. Hipoglikemia dapat berdiri sendiri atau
disertai oleh kelainan endokrin misalnya diabetes melitus1. Hipoglikemia
merupakan salah satu komplikasi akut yang paling sering terjadi pada diabetes
tipe 3. enyebab hipoglikemia pada neonatus sedikit berbeda daripada bayi dan
anakanak. Hiperinsulinisme atau persistent hyperinsulinemic hypoglycemia of
infancy (PHHI), adalah penyebab tersering dari hipoglikemia pada * bulan
pertama kehidupan (ini biasa terjadi pada bayi dengan ibu yang menderita
diabetes). enyebab lainnya men!akup sepsis, syok, inborn error of metabolism,
defisiensi hormon, puasa, kelaparan,dan lainlain4.
"leh karena hipoglikemia mungkin saja asimptomatik, pemeriksaan yang
rutin terhadap kondisi ini pada situasi yang berisiko tinggi direkomendasikan .
enilaian yang teliti terhadap !atatan glukosa darah akan membantu prognosis
untuk kejadian hipoglikemia setidaknya sekitar % persen.
emberian 5#3 dengan super-isi dapat saja menjadi salah satu pilihan
terapi pada hipoglikemia yang asimptomatik. 5kan tetapi, hipoglikemia
simptomatik harus selalu diterapi dengan preparat de6trose parenteral.
2
-
7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia
3/26
ada neonatus, prognosis tergantung dari berat, lama, adanya gejalagejala
klinik dan kelainan patologik yang menyertainya, demikian pula etiologi,
diagnosis dini dan pengobatan yang adekuat0.
3
-
7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia
4/26
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Hipoglikemia adalah suatu sindrom klinik dengan penyebab yang sangat
luas, sebagai akibat rendahnya kadar glukosa plasma yang akhirnya menyebabkan
neuroglikopenia.
efinisi hipoglikemia pada neonatus masih tidak ada kesesuaian, baik
dalam buku teks maupun dalam jurnal, sehingga definisinya dibuat dari berbagai
sudut pandang+.
#e!ara statistik, disebut nilai rendah bila di baah 2 # dari rerata
populasi sehat. engan pendekatan ini ternyata banyak kendala bila diterapkan
untuk menentukan hipoglikemia. ertama, hasil tergantung pada asal sampel
darah, dan metode pemeriksaan. Kedua, jadal menyusui dini sangat berpengaruh
pada kadar gula darah. Ketiga, 2 persen bayi baru lahir mempunyai satu atau
lebih faktor risiko terjadi hipoglikemia. Keempat, tidak memungkinkan untuk
dilakukan penelitian longitudinal dalam menentukan rentang normal kadar gula
darah karena alasan etika+.
endekatan berdasarkan manifestasi klinis sering menimbulkan
interpretasi yang salah karena banyak manifestasi klinis yang sama dengan
problem neonatus yang lain. endekatan berdasarkan epidemiologi dapat juga
menyebabkan kesalahan interpretasi karena hipoglikemia menggambarkan
kelainan biologis yang dapat terjadi dalam rentang ringan sampai berat serta data
yang diambil hanya dalam kelompok ke!il. #edangkan pendekatan berdasarkankeluaran neurologik sangat terbatas karena kurangnya kasus kontrol, pemeriksaan
patologi, dan kasus hipoglikemia asimptomatik yang diamati+.
7ornblath dan 8eisner (1$0) pertama kali yang mempublikasikan kadar
gula darah pada bayi normal, mereka mendapatkan $& bayi !ukup bulan lebih
dari *% mg9d: dan $4,+& bayi prematur lebih dari 2% mg9d:. 'ereka
mendefinisikan hipoglikemia untuk bayi !ukup bulan bila kadar gula darahnya
kurang dari *% mg9d: dalam +4 jam pertama dan +%% mg9d: setelah usia +4 jam
4
-
7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia
5/26
setelah lahir. Bayi ke!il masa kehamilan tidak termasuk dalam kelompok ini.
;ntuk bayi berat badan lahir rendah, didefinisikan hipoglikemia bila kadar gula
darah < 2% mg9d:. enelitian lain menunjukkan baha ke!uali pada jam pertama
kehidupan, baik pada bayi prematur maupun genap bulan yang diberikan minum
susu seaal mungkin sangat jarang kadar gula darahnya kurang dari +% mg9d:+.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli dapat dikemukakan angkaangka
nilai kadar glukosa darah9plasma atau serum untuk diagnosis hipoglikemia pada
berbagai kelompok anak seperti terlihat pada tabel 11.
Berdasarkan tabel di atas, sebagai batasan hipoglikemia pada bayi aterm
dengan berat badan 2%% gram atau lebih, kadar glukosa plasma darah lebih
rendah dari *% mg9dl dalam 2 jam pertama dan +% g9dl pada hari berikutnya,
sedangkan pada berat badan lahir rendah di baah 2 mg9dl1,$.
Banyak penulis menganjurkan kriteria hipoglikemia untuk bayi dan anak
bila kadar gula darah kurang dari +% mg9d:, beberapa penulis dengan kriteria
yang lebih tinggi, + mg9d:. #ehingga pendekatan yang aman pada bayi dan anak
dengan kadar glukosa kurang dari % mg9d: harus dipantau dengan baik, bila
kadar glukosa kurang dari +% mg9d:, maka harus dimulai tindakan untuk
menegakkan diagnosis dan mulai diberikan terapi. Bila pengukuran kadar glukosa
digunakan glukometer, maka harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan yang lebih
akurat, karena kadar glukosa pada whole blood lebih rendah 1& bila
dibandingkan kadar dalam serum atau plasma+.
5
-
7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia
6/26
ada neonatus, tidak selalu terdapat korelasi yang jelas antara konsentrasi
glukosa darah dan manifestasi klinis klasik dari hipoglikemia. /idak adanya gejala
bukan mengindikasikan baha konsentrasi glukosa normal dan bukan berarti pula
nilainya kurang dari nilai optimal yang diperlukan untuk mempertahankan
metabolisme energi di otak. /erdapat bukti baha hipoksemia dan iskemia dapat
meningkatkan potensi hipoglikemia dalam kerusakan otak yang permanen. Karena
kekhaatiran terhadap kemungkinan sekuele neurologik, intelektual, atau
psikologis pada tahuntahun berikutnya, banyak praktisi9klinisi yang menetapkan
nilai glukosa darah kurang dari % mg9d: pada neonatus harus di!urigai dan
ditatalaksana dengan agresif. =ilai ini dapat diterapkan setelah 2* jam pas!a
kelahiran, ketika glukosa se!ara fisiologis men!apai titik nadir. ;ntuk selanjutnya,
tingkat glukosa mulai meningkat dan men!apai nilai % mg9d: atau lebih setelah
122+ jam. ada bayi yang lebih besar dan anakanak, konsentrasi glukosa whole
blood kurang dari % mg9d: (1%1& lebih tinggi pada serum9plasma)
menunjukkan kondisi hipoglikemia1%.
i samping itu, belum ada kesepakatan mengenai definisi hipoglikemia
pada anak dengan diabetes. =amun demikian, nilai glukosa darah kurang dari *,*
> *,$ mmol9: (0% > % mg9d:) dianggap dapat menempatkan seorang indi-idu
berisiko mengalami hipoglikemia berat oleh karena glukosa darah pada rentang
ini berhubungan dengan gangguan pada mekanisme umpan balik hormon yang
esensial untuk menekan kondisi hipoglikemia. ;ntuk kepentingan klinis, nilai
kurang dari *,0 mmol9: (0 mg9d:) seringkali dipakai sebagai nilai untuk
menggambarkan kondisi hipoglikemia pada anak. =amun,American Association
(ADA) Working roup, merekomendasikan nilai *,$ mmol9: (% mg9d:) sebagai
nilai batas pada semua kelompok usia untuk tujuan penelitian dalam menge-aluasi
terapi yang dilakukan dalam manajemen hipoglikemia. "leh karena itu, dalam
upaya untuk men!egah hipoglikemia dan mempertahankan konsistensi dalam
pelaporan kasusnya, nilai *,$ mmol9: (% mg9d:) merupakan nilai yang
direkomendasikan sebagai batas minimum glukosa darah bagi anakanak dan
deasa dengan diabetes yang tergantung insulin.
6
-
7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia
7/26
Kadar glukosa plasma pada bayi, anak, dan deasa normalnya % > 1%%
mg9d:, ditemukan tanda hipoglikemia neurofisiologik pada kadar % > % mg9d:,
definisi hipoglikemia berat bila kadar kurang dari +% mg9d:, dan terapi berhasil
bila kadar glukosa lebih dari 0% mg9d:+.
B. Insidensi
Penyakit hirschprung dapat terjadi dalam 1:5000 kelahiran. Risiko
tertinggi terjadinya Penyakit hirschprung biasanya pada pasien yang
mempunyai riwayat keluarga Penyakit hirschprung dan pada pasienpenderita Down Syndrome. Rectosigmoid paling sering terkena sekitar
75% kasus !le"ura lienalis atau colon trans#ersum pada 17% kasus.
$nak kembar dan adanya riwayat keturunan meningkatkan resiko
terjadinya penyakit hirschsprung. aporan insidensi tersebut ber#ariasi
sebesar 1.5 sampai 17&% dengan 1'0 kali lebih tinggi pada anak laki dan
'&0 kali lebih tinggi pada anak perempuan. Penyakit hirschsprung lebih
sering terjadi secara diturunkan oleh ibu aganglionosis dibanding oleh
ayah. (ebanyak 1).5% dari kembaran pasien mengalami aganglionosis
total pada colon *sindroma +uel,er-ilson/. (alah satu laporan
menyebutkan empat keluarga dengan )) pasangan kembar yang terkena
yang kebanyakan mengalami long segment aganglionosis.
C. Etiologi
Penyakit irschsprung disebabkan karena kegagalan migrasi sel-sel sara! parasimpatis myentericus dari cephalo ke caudal. (ehingga sel
ganglion selalu tidak ditemukan dimulai dari anus dan panjangnya
ber#ariasi keproksimal.
a) Ketiadaan sel-sel ganglion
2etiadaan sel-sel ganglion pada lapisan submukosa *3eissner/ dan
pleksus myenteric *$uerbach/ pada usus bagian distal merupakan tanda
7
-
7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia
8/26
patologis untuk irschsprung4s disease. kamoto dan 6eda
mempostulasikan bahwa hal ini disebabkan oleh karena kegagalan
migrasi dari sel-sel neural crest #agal ser#ikal dari eso!agus ke anus pada
minggu ke 5 smpai 1) kehamilan. eori terbaru mengajukan bahwa
neuroblasts mungkin bisa ada namun gagal untuk berkembang menjadi
ganglia dewasa yang ber!ungsi atau bahwa mereka mengalami hambatan
sewaktu bermigrasi atau mengalami kerusakan karena elemen-elemen
didalam lingkungn mikro dalam dinding usus. 8aktor-!aktor yang dapat
mengganggu migrasi proli!erasi di!!erensiasi dan kolonisasi dari sel-sel
ini mingkin terletak pada genetik immunologis #ascular atau mekanisme
lainnya.
b) Mutasi pada RET Proto-oncogene
3utasi pada R9 proto-oncogeneyang berlokasi pada kromosom
1011.) telah ditemukan dalam kaitannya dengan irschsprung4s disease
segmen panjang dan !amilial. 3utasi R9 dapat menyebabkan hilangnya
sinyal pada tingkat molekular yang diperlukan dalam pertubuhan sel dan
di!erensiasi ganglia enterik. ;en lainnya yang rentan untuk irschsprung4s
disease adalah endothelin-< receptor gene *9=>RR< diwariskan dengan pola pseudodominan dan
ditemukan hanya pada 5% dari kasus biasanya yang sporadis.
8
-
7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia
9/26
c) Kelainan dalam lingkungan
2elainan dalam lingkungan mikro pada dinding usus dapat mencegah
migrasi sel-sel neural crest normal ataupun di!erensiasinya. (uatu
peningkatan bermakna dari antigen major histocompatibility comple"
*3?/ kelas ) telah terbukti terdapat pada segmen aganglionik dari usus
pasien dengan irschsprung4s disease namun tidak ditemukan pada usus
dengan ganglionik normal pada kontrol mengajukan suatu mekanisme
autoimun pada perkembangan penyakit ini.
d) Matriks Protein Ekstraseluler
3atriks protein ekstraseluler adalah hal penting dalam perlekatan sel dan
pergerkan dalam perkembangan tahap awal. 2adar glycoproteins laminin
dan kolagen tipe @A yang tinggi alam matriks telah ditemukan dalam
segmen usus aganglionik. Perubahan dalam lingkungan mikro ini didalam
usus dapat mencegah migrasi sel-sel normal neural crest dan memiliki
peranan dalam etiologi dari irschsprung4s disease.
D. Patofisiologi
Pada penyakit ini bagian kolon dari yang paling distal sampai pada
bagian usus yang berbeda ukuran penampangnya tidak mempunyai
ganglion parasimpatik intramural.
-
7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia
10/26
bagian proksimalnya.
-
7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia
11/26
Pematangan dari sel ganglion diketahui dipengaruhi oleh reaksi
succinyldehydrogenase *(=/. $kti#itas en,im ini rendah pada minggu
pertama kehidupan. Pematangan dari sel ganglion ditentukan oleh reaksi
(= yang memerlukan waktu pematangan penuh selama ) sampai
tahun. ipogenesis adalah hubungan antara imaturitas dan
hipoganglionosis.
Ke$sa'an sel ganglion
$ganglionosis dan hipoganglionosis yang didapatkan dapat berasal dari
#askular atau non#ascular. Bang termasuk penyebab non#ascular adalah
in!eksi rypanosoma cru,i *penyakit ?hagas/ de!isiensi #itamin
-
7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia
12/26
menegakkan diagnosis. $kan tetapi apabila barium enema dilakukan pada
hari atau minggu awal kelahiran maka ,one transisi akan sulit ditemukan.
Penyakit hirschsprung klasik ditandai dengan adanya gambaran spastic
pada segmen distal intestinal dan dilatasi pada bagian proksimal
intestinal.
). Ge*ala 'lini'
;ambaran klinis = dapat kita bedakan berdasarkan usia gejala
klinis mulai terlihat :
1. Periode >eonatal
$da trias gejala klinis yang sering dijumpai yakni pengeluaran
mekonium yang terlambat muntah hijau dan distensi abdomen.
Pengeluaran mekonium yang terlambat *lebih dari ) jam pertama/
merupakan tanda klinis yang signi!ikans. (wenson *1D7'/ mencatat angka
D% dari pengamatan terhadap 501 kasus sedangkan 2artono mencatat
angka D'5% untuk waktu ) jam dan 7)% untuk waktu C jam setelah
lahir. 3untah hijau dan distensi abdomen biasanya dapat berkurang
manakala mekonium dapat dikeluarkan segera. (edangkan enterokolitis
merupakan ancaman komplikasi yang serius bagi penderita = ini yang
dapat menyerang pada usia kapan saja namun paling tinggi saat usia )-
minggu meskipun sudah dapat dijumpai pada usia 1 minggu. ;ejalanya
berupa diarrhea distensi abdomen !eces berbau busuk dan disertai
demam. (wenson mencatat hampir 1E' kasus irschsprung datang
dengan mani!estasi klinis enterokolitis bahkan dapat pula terjadi meski
telah dilakukan kolostomi.
12
-
7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia
13/26
Gambar 5. Penderita Hirschsprung
). $nak.
Pada anak yang lebih besar gejala klinis yang menonjol adalah
konstipasi kronis dan gi,i buruk *failure to tri!e/. =apat pula terlihat
gerakan peristaltik usus di dinding abdomen. Fika dilakukan pemeriksaan
colok dubur maka !eces biasanya keluar menyemprot konsistensi semi-
liuid dan berbau tidak sedap. Penderita biasanya buang air besar tidak
teratur sekali dalam beberapa hari dan biasanya sulit untuk de!ekasi.
+. Pemei'saan ,adiologi
Pemeriksaan yang digunakan untuk membantu mendiagnosa
penyakit irschsprung dapat mencakup:
1. 8oto polos abdomen */
8oto polos abdomen dapat memperlihatkan loop distensi
usus dengan penumpukan udara di daerah rektum. Pemeriksaan
radiologi merupakan pemeriksaan yang penting pada penyakit
13
-
7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia
14/26
irschsprung. Pada !oto polos abdomen dapat dijumpai gambaran
obstruksi usus letak rendah meski pada bayi sulit untuk
membedakan usus halus dan usus besar.
-
7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia
15/26
Gamba -. Teli&at gamba bai$m enema "endeita &is%&"$ng..
1. $nal manometri *balon ditiupkan dalam rektum untuk mengukur
tekanan dalam rektum/
(ebuah balon kecil ditiupkan pada rektum. $no-rektal
manometri mengukur tekanan dari otot s!ingter anal dan seberapa
baik seorang dapat merasakan perbedaan sensasi dari rektum
yang penuh. Pada anak-anak yang memiliki penyakit irschsprung
otot pada rektum tidak relaksasi secara normal. (elama tes pasien
diminta untuk memeras santai dan mendorong. ekanan otot
spinkter anal diukur selama akti#itas. (aat memeras seseorang
mengencangkan otot spinkter seperti mencegah sesuatu keluar.
3endorong seseorang seolah mencoba seperti pergerakan usus.
es ini biasanya berhasil pada anak-anak yang kooperati! dan
dewasa.
).
-
7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia
16/26
. Penatala'sanaan
(eperti kelainan kongenital lainnya = memerlukan diagnosis
klinik secepat dan inter#ensi terapi secepat mungkin untuk mendapatkan
hasil terapi yang sebaik-baiknya.
1. Preoperati!
). perati!
'. Post operati!
1. Peo"eatif
a. =iet
Pada periode preoperati! neonatus dengan = terutama
menderita gi,i buruk disebabkan buruknya pemberian makanan
dan keadaan kesehatan yang disebabkan oleh obstuksi
gastrointestinal. sebelum operasi pasien dinjurkan untuk puasa
setelah dilakukan operasi dan !ungsi usus dapat bekerja optimal
dapat diberikan $(@ atau susu !ormula melalui >; dan untuk
beberapa pasien dapat diberikan diet tinggi serat seperti buah dan
sayuran.
(elama & minggu pasien dianjurkan untuk membatasi
akti#itas agar luka operasi dapat sembuh baik. (ebagian besar
memerlukan resulsitasi cairan dan nutrisi parenteral. 3eskipun
demikian bayi dengan = yang didiagnosis melalui suction rectal
biopsy danpat diberikan larutan rehidrasi oral sebanyak 15 mE kgtiap ' jam selama dilatasi rectal preoperati#e dan irigasi rectal.
b. erapi !armakologik
=igunakan antibiotik yang potensial yang dapat membunuh
berbagai jenis bakteri seperti bakteri gram positi! dan negati! serta
bakteri anaerob. (ebaiknya sebelum menentukan jenis antibiotik
yang dipilih dilakukan kultur sensiti#itas sehingga terapi yang
diberikan e!ekti!.
16
-
7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia
17/26
$mpicilin inj )5mg E kg
-
7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia
18/26
;ambar 7. eknik pembedahan pada irschprung =isease
Tinda'an Beda& Definitif
(. Posed$ S0enson
Prosedur ini adalah prosedur pertama untuk operasi penyakit
irschsprung dengan metode Gpull-throughH. ehnik ini diperkenalkan
pertama kali oleh (wenson dan
-
7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia
19/26
pada prosedur (wenson @@ kebocoran anastomosis lebih tinggi dibanding
dengan prosedur (wenson @.
). Posed$ D$&amel.
Prosedur ini diperkenalkan pada tahun 1D5& sebagai modi!ikasi
prosedur (wenson oleh karena pada metode (wenson dapat terjadi
kerusakan ner#i erigentes yang memberi persara!an pada #iscera daerah
pel#is. =uhamel melakukan diseksi retrorektal untuk menghindari
kerusakan tersebut dengan cara melakukan penarikan kolon proksimal
yang ganglionik melalui bagian posterior rektum. Penderita ditidurkan
dalam posisi litotomi dipasang kateter sehingga #esika urinaria kosong
dengan maksud agar #isualisasi rongga abdomen lebih jelas. @risan kulit
abdomen dilakukan secara paramedian atau trans#ersal. $rteria
hemorrhoidalis superior dipotong diikuti pemotongan mesorektum dan
rektum. 2olon proksimal dimobilisir sehingga panjang kolon akan
mencapai anus. Perhatian khusus ditujukan pada #iabilitas pembuluh
darah dan kolon proksimal dengan cara menghindari regangan yang
berlebihan. (etelah segmen kolon yang aganglionik direseksi puntung
rektum dipotong sekitar )-' cm diatas dasar re!leksi peritonium dan
ditutup dengan jahitan dua lapis. Rongga retrorektal dibuka sehingga
seluruh permukaan dinding belakang rektum dibebaskan.
Pada dinding belakang rektum 05 cm dari linea dentata dibuat
sayatan endoanal setengah lingkaran dan dari lobang sayatan ini segmen
kolon proksimal yang berganglion ditarik ke distal keluar melewati lubang
anus dan dibiarkan bebas menggelantung kemudian dilakukan
anastomosis Gend to sideH setinggi s!ingter ani internus. $nastomosis
dilakukan dengan pemasangan ) buah klem 2ocher dimana dalam jangka
waktu &-C hari anastomosis telah terjadi. (tenosis dapat terjadi akibat
pemotongan septum yang tidak sempurna.
+. Posed$ Endoe%tal P$ll T&o$g& 1 Soa2e 3.
19
-
7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia
20/26
Pada prinsipnya tehnik ini adalah merupakan diseksi ekstramukosa
rektosigmoid yang mula-mula dipergunakan untuk operasi atresia ani letak
tinggi. Persiapan preoperasi yang harus dilakukan adalah irigasi rektum
dilatasi anorektal manual serta pemberian antibiotik.
ahun 1D&0 (oa#e melakukan pendekatan abdominoperineal
dengan membuang lapisan mukosa rektosigmoid. Posisi pasien terlentang
dengan !leksi pel#is '0 derajat irisan kulit abdomen pararektal kiri
melewati lubang kolostomi dan dipasang kateter.
=inding abdomen dibuka perlapis sampai mencapai peritonium
kemudian dilakukan preparasi kolon kiri. 2olon distal dimobilisasi dan
direseksi cm diatas re!leksi peritoneum. =ibuat jahitan traksi pada kolon
distal yang telah direseksi kemudian mukosa dipisahkan dari muskularis
kearah distal. apisan otot secara tumpul didorong kedistal hingga 1-) cm
diatas linea dentata. ewat anus dibuat insisi melingkar 1 cm diatas linea
dentata. 2olon yang berganglion kemudian ditarik kedistal melewati
cerobong endorektal. (isa kolon yang diprolapskan lewat anus dipotong
setelah )1 hari
!. Posed$ Bole4.
Prosedur
-
7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia
21/26
anorektal dimana dengan lebar 1 cm satu strip dinding rektum
ekstramukosa diangkat mulai dari proksimal linea dentata sampai daerah
yang berganglion.
6. Posed$ Tansanal Endoe%tal P$ll7T&o$g&.
ehnik ini dilakukan dengan pendekatan lewat anus. (etelah
dilakukan dilatasi anus dan pembersihan rongga anorektal dengan
po#idon-iodine mukosa rektum diinsisi melingkar 1 sampai 15 cm diatas
linea dentata. =engan diseksi tumpul rongga submukosa yang terjadi
diperluas hingga & sampai 7 cm kearah proksimal. 3ukosa yang telah
terlepas dari muskularis ditarik ke distal sampai melewati anus sehingga
terbentuk cerobong otot rektum tanpa mukosa.
2euntungan prosedur ini antara lain lama pemondokan dan operasi
lebih singkat waktu operasi lebih singkat perdarahan minimal !eeding
dapat diberikan lebih awal biaya lebih rendah skar abdomen tidak ada.
$kan tetapi masih didapatkan komplikasi enterokolitis konsipasi dan
striktur anastomosis.
8. Posteio Sagital Ne$e'tomi ,e"ai fo His%&s"$ng Disease
eknik ini diperkenalkan oleh Rochadi )005. Rincian teknik
operasi adalah sebagai berikut:
Persiapan preoperasi :
Pemeriksaan !isik yang teliti penilaian keadaan umum penderita
adanya kelainan bawaan yang lain pemeriksaan laboratorium rutin
albumin dan pemeriksaan rontgen die#aluasi secara cermat untuk
menentukan ada tidaknya kontraindikasi pembedahan dan pembiusan.
-
7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia
22/26
terjadi komplikasi dan kemungkinan-kemungkinan terburuk yang mungkin
terjadi.
Falannya operasi :
(etelah dilakukan pembiusan kemudian dipasang pipa lambung
dan kateter. =ipasang in!us pada tangan dengan menggunakan abbocath
yang sesuai dengan umur penderita. ehnik ini dilakukan dengan posisi
pasien tertelungkup.
(etelah dilakukan desin!eksi pada daerah anogluteal kemudian
daerah operasi ditutup doek steril. @risan pertama dimulai dengan irisan
kulit intergluteal dilanjutkan membuka lapisan-lapisan otot yang menyusun
"muscle comple#$ secara tumpul dan tajam sehingga terlihat dinding
rektum. apisan otot dinding rektum dibuka memanjang sampai terlihat
lapisan mukosa menyembul dari irisan operasi. @denti!ikasi daerah setinggi
linea dentata dilakukan dengan cara memasukkan jari telunjuk tangan kiri
ke anus. Panjang irisan adalah 1 cm proksimal linea dentata sampai ,one
transisi yang ditandai dengan adanya perubahan diameter dinding rektum.
$gar supaya tidak melukai mukosa rektum maka setelah mukosa
menyembul muskularis dinding rektum dipisahkan dari mukosa dengan
cara tumpul sehingga lapisan muskularis benar-benar telah terpisah dari
mukosa. (trip muskularis dinding rektum dengan lebar 05 cm dilepaskan
dari mukosa sepanjang ,one spastik sampai ,one transisi. 3aterial ini
dikirim ke bagian Patologi $natomi untuk pemeriksaan pewarnaan
hematoksilin-eosin guna identi!ikasi sel ganglion $uerbach dan 3eissner.)
apisan-lapisan otot muscle comple" ditutup kembali seperti
semula dengan benang Aicryl 'E0 diikuti lapisan subkutis dengan benang
plain cat-gut )E0 dan lapisan kulit dijahit intra kutan dengan benang Aicryl
'E0. =ipasang pipa rektum untuk mencegah terjadinya in!eksi pada irisan
operasi.
ehnik Posterior (agittal Repair !or irschsprung4s =isease ini
dilakukan satu tahap tanpa kolostomi dan tanpa pull Ithrough.
Perawatan pasca operasi :
22
-
7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia
23/26
Penderita dirawat langsung dibangsal perawatan kecuali apabila
ada indikasi dirawat terlebih dahulu di @ntensi#e ?are 6nit *@?6/ untuk
pengamatan pasca operasi yang ketat. Pipa lambung dilepas apabila
!ungsi gastrointestinal telah kembali normal dan kateter dilepas pada hari
kedua perawatan. $ntibiotik diberikan sampai ) hari pasca operasi.
Pengawasan yang teliti pada daerah perineum untuk mencegah terjadinya
in!eksi dengan melihat ada tidaknya eritema atau selulitis. 6ntuk
mencegah ekskoriasis diberikan sal! ,inc dan tiap hari kasa betadin
diganti untuk menutup irisan operasi. $pabila tidak ada komplikasi
penderita dapat dipulangkan pada hari ke empat pasca operasi. =ilatasi
anorektal dimulai pada hari ke tujuh pasca operasi dengan menggunakan
busi hegar nomer enam mula-mula dikerjakan di poliklinik dan kemudian
dilanjutkan dirumah. indakan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya
striktur. $pabila terjadi enterokolitis maka diperlukan tindakan pencucian
rektum pemberian antibiotik dan suspensi kaolin-pektin.
+. Post /"eatif
Pada awal periode post operati! sesudah P9RP *Primary
9ndorectal pull-through/ pemberian makanan peroral dimulai sedangkan
pada bentuk short segmen tipikal dan long segmen dapat dilakukan
kolostomi terlebih dahulu dan beberapa bulan kemudian baru dilakukan
operasi de!initi! dengan metode Pull hough (oa#e =uhamel maupun(wenson. $pabila keadaan memungkinkan dapat dilakukan Pull hough
satu tahap tanpa kolostomi sesegera mungkin untuk mem!asilitasi
adaptasi usus dan penyembuhan anastomosis. Pemberian makanan rata-
rata dimulai pada hari kedua sesudah operasi dan pemberian nutisi
enteral secara penuh dimulai pada pertengahan hari ke empat pada
pasien yang sering muntah pada pemberian makanan. @ntolerasi protein
23
-
7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia
24/26
dapat terjadi selama periode ini dan memerlukan perubahan !ormula. $(@
tidak dikurangi atau dihentikan.
Kom"li'asi
(ecara garis besarnya komplikasi pasca tindakan bedah
penyakit irschsprung dapat digolongkan atas :
1. kebocoran anastomose
). stenosis
'. Ruptur kolon
. 9nterokolitis
5. gangguan !ungsi spinkter
G. Pognosis$kibat yang dihasilkan setelah perbaikan penyakit
irschsprung secara de!initi! adalah sulit untuk ditentukan karena
terjadi kon!lik pada laporan dalam literatur.
-
7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia
25/26
irschsprung =isease *=/ adalah kelainan kongenital dimana
tidak dijumpai pleksus auerbach dan pleksus meisneri pada kolon.;ambaran klinis penyakit hirschprung : pada periode neonatal ada
trias gejala klinis yang sering dijumpai yakni pengeluaran mekonium yang
terlambat*lebih dari ) jam pertama/ muntah berwarna hijau dan distensi
abdomen. (edangkan pada anak yang lebih besar gejala klinis yang
menonjol adalah konstipasi kronis dan gi,i buruk *!ailure to thri#e/ terlihat
gerakan peristaltik usus di dinding abdomen. riwayat
-
7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia
26/26
). >elson aldo 9 @lmu 2esehatan $nak 9disi 15 #olume ) 9;?
Fakarta 1DDD al 1'1& I 1'1D'. (adler . 9mbriologi 2edokteran angman 9disi ke I 7 9;?
Fakarta 1DD7 al )70.. (abiston =a#id ?
top related