evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan …/evaluasi...surakarta 2012 commit to user i...
Post on 30-Mar-2019
225 Views
Preview:
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN
PENERIMAAN KAS ATAS PERMOHONAN PEMASANGAN
BARU DAN TAMBAH DAYA TENAGA LISTRIK PADA
PT. PLN (Persero) UPJ SURAKARTA KOTA
TUGAS AKHIR
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Ahli
Madya Program Studi Diploma III Akuntansi
Oleh:
AGUNG WAHYU NUGROHO
NIM F3309006
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Tugas Akhir dengan judul “EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN
PENERIMAAN KAS ATAS PERMOHONAN PEMASANGAN BARU DAN
TAMBAH DAYA TENAGA LISTRIK PADA PT. PLN (PERSERO) UPJ
SURAKARTA KOTA”
Surakarta, 2012
Disetujui dan diterima oleh,
Pembimbing
Sri Murni, SE,Msi, Ak.
NIP. 19651001 199412 2 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Tugas Akhir dengan judul
“EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENERIMAAN KAS
ATAS PERMOHONAN PEMASANGAN BARU DAN TAMBAH DAYA
TENAGA LISTRIK PADA PT. PLN (PERSERO) UPJ SURAKARTA KOTA”
Telah disetujui dan diterima
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu kemudahan. Maka
apabila kamu telah selesai (dari suatu urusaan), kerjakanlah
dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain dan hanya
kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap
(Q.S. Al Insyiroh)
Succes is given by others (Leman)
Orang sukses adalah mereka yang memanfaatkan waktu
(Lehman)
Orang bijakpun bisa membuat kesalahan (Lehman)
Pertempuran terhebat kita adalah ketika melawan pikiran
kita sendiri ( James Frank)
Penulis mempersembahkan kepada :
Keluarga besarku tercinta
Orang orang yang kusayang
Almamaterku dan teman-temanku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena
hanya berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan
Tugas Akhir ini dengan lancar dan tepat waktu.
Pada kesempatan ini, penulis tak lupa mengucapkan terima kasih yang
tulus dan ikhlas kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan moril dan
materiil dalam penyusunan laporan ini, terutama kepada Ayah, Ibu, dan Kakak
yang telah memberikan motivasi kepada penulis sehingga Tugas Akhir ini dapat
terselesaikan.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Drs. Agus Budiatmanto, Msi., Ak selaku Ketua Prodi DIII Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
2. Ibu Sri Murni, SE, Msi, Ak selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan
waktu beliau dan membimbing kami dalam menyusun Tugas Akhir ini
3. Bapak Supriyanto selaku manajer PT PLN (PERSERO) UPJ SOLO KOTA
yang telah memberikan segala kemudahan selama pelaksanaan kegiatan
magang.
4. Semua Kepala Seksi dan pegawai pelaksana di PT PLN (PERSERO) UPJ
SOLO KOTA atas bimbingan dan arahan yang diberikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
5. Bapak, Ibu Dosen di lingkungan Program Diploma III Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan bekal
ilmu pengetahuannya.
6. Winda, Agnes, Vivin, Aga, guys kalian saksi nyata usahaku dalam pengerjaan
tugas akhir ini, makasih udah jadi tempat menampung keluhanku, yang
memberikanku dorongan,kepercayaan dan semangatnya. Love you all....
7. Hombing dan mbak Mitha makasih ya buat supportnya dan wejangan-
wejangannya selama ini.
8. Bung Amar, Oneng Dyah, Fauzan thank you ya guys atas solidaritas kalian
selama ini.
9. Ita dan Ika makasih untuk saran terbaiknya.
10. Teman-teman DIII Akuntansi Keuangan kelas A,B, dan C, serta teman
seperjuangan yang selalu memberikan semangat.
11. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang banyak
memberikan bantuan selama proses penyusunan Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa dari tugas akhir ini masih terdapat
banyak kekurangan mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang
ada pada penulis. Oleh karena itu segala saran dan kritik yang dapat membangun
sangat penulis harapkan.
Akhir kata semoga sukses tugas akhir ini bermanfaat bagi kita semua.
Surakarta, Juni 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
ABSTRAK ....................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ...................................... 1
1. Sejarah dan Perkembangan PT. PLN (Persero) ...................... 1
2. Tujuan Perusahaan ................................................................. 4
3. Visi dan Misi Perusahaan ........................................................ 5
4. Nilai-nilai Perusahaan ............................................................. 5
5. Struktur Organisasi .................................................................. 7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
6. Deskripsi Jabatan .................................................................... 9
B. LATAR BELAKANG MASALAH ............................................... 17
C. PERUMUSAN MASALAH .......................................................... 19
D. TUJUAN PENELITIAN ................................................................ 20
E. MANFAAT PENELITIAN ............................................................ 20
BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 22
1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern ................................... 22
B. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SISTEM
PENGENDLIAN INTERNPENERIMAAN KAS PADA PT. PLN
(PERSERO) UPJ SURAKARTA KOTA ...................................... 25
1. Standar Operasional Prosedur Sistem Pengendalian Intern
Penerimaan Kas atas Pemasangan Baru Tenaga Listrik ......... 25
2. Standar Opersional Prosedur Sistem Pengendalian Intern
Penerimaan Kas atas Tambah Daya Tenaga Listrik ............... 42
C. PELAKSANAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN
PENERIMAAN KAS PADA PT. PLN (PERSERO) UPJ
SURAKARTA KOTA ................................................................... 53
1. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas atas
Pemasangan Baru Tenaga Listrik ............................................ 53
2. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas atas
Tambah Daya Tenaga Listrik .................................................. 70
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
D. EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENERIMAAN
KAS PADA PT. PLN (PERSERO) UPJ SURAKARTA KOTA .. 81
BAB III TEMUAN
A. KELEBIHAN ................................................................................. 85
B. KELEMAHAN .............................................................................. 86
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN .............................................................................. 87
B. REKOMENDASI .......................................................................... 88
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
1.1 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) UPJ Surakarta Kota .................. 5
2.1 Bagan Alir Prosedur Penerimaan Kas Atas Peromohonan Pemasangan Baru
Pada PT. PLN (Persero) UPJ Surakarta Kota .................................................. ..28
2.2 Bagan Alir Prosedur Penerimaan Kas Atas Peromohonan Tambah Daya
Pada PT. PLN (Persero) UPJ Surakarta Kota .................................................. 41
2.3 Bagan Alir Prosedur Pelaksanaan Penerimaan Kas Atas Peromohonan
Pemasangan Baru Pada PT. PLN (Persero) UPJ Surakarta Kota..................... 52
2.4 Bagan Alir Prosedur Pelaksanaan Penerimaan Kas Atas Peromohonan
Tambah Daya Pada PT. PLN (Persero) UPJ Surakarta Kota ........................... 66
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR LAMPIRAN
1. TUL 1-01
2. TUL 1-03
3. Survei Data Pelanggan
4. SLO
5. Perintah Kerja
6. Berita Acara Pemasangan
7. Data Perubahan Pelanggan
8. Rekapitulasi Transaksi Harian Non TagLis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENERIMAAN KAS
ATAS PERMOHONAN PEMASANGAN BARU DAN TAMBAH DAYA
PADA PT. PLN (PERSERO) UPJ SURAKARTA KOTA
Agung Wahyu Nugroho
F3309006
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi Sistem Pengendalian
Intern Penerimaan Kas atas pemasangan baru dan tambah daya tenaga listrik pada
PT. PLN (Persero) UPJ Surakarta Kota. Penulis tertarik mengambil judul tentang
sistem pengendalian intern penerimaan kas karena kas merupakan salah satu jenis
aktiva perusahaan yang paling likuid dan mudah untuk digelapkan. Maka dari itu,
keamanan dari kas harus lebih ditingkatkan dengan memperbaiki sistem
pengendalian intern penerimaan kas pada perusahaan.
Pada umumnya, penerapan sistem pengendalian intern penerimaan kas atas
pemasangan baru dan tambah daya tenaga listrik pada PT. PLN (Persero) UPJ
Surakarta Kota secara keseluruhan sudah baik. Hal ini dibuktikan dengan adanya
pemisahan fungsi, adanya sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang baik
dan juga karyawan yang mutunya sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Meskipun
demikian masih ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian oleh perusahaan,
diantaranya, pada PT. PLN (Persero) UPJ Surakarta Kota dalam kenyataannya
masih terdapat perangkapan fungsi antara Loket 3 dan 4 dengan bagian kasir yaitu
pada Loket 1 dan 2. Hal tersebut berdampak pada lemahnya sistem pengendalian
intern perusahaan dan bisa dimungkinkan akan terjadi penyelewengan.
Berdasarkan kelemahan terhadap sistem pengendalian intern penerimaan
kas atas pemasangan baru dan tambah daya tenaga listrik pada PT. PLN (Persero)
UPJ Surakarta Kota, penulis memberikan saran di antaranya pelaksanaan tugas
dari masing-masing bagian dalam perusahaan harus dilaksanakan sesuai dengan
tugasnya masing-masing seperti yang tertuang pada job description yang disusun
oleh pihak yang berwenang dalam perusahaansehingga perangkapan fungsi antara
loket 3 dan 4 dengan bagian kasir yaitu pada loket 1 dan 2 tidak akan terjadi.
Dengan perbaikan sistem pengendalian intern tersebut, diharapkan dapat
meningkatkan penerapan sistem pengendalian intern di perusahaan tersebut untuk
lebih baik lagi.
Kata kunci : Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACT
AN EVALUATION ON INTERNAL CONTROL SYSTEM OF CASH
REVENUE FOR NEW INSTALLATION AND POWER INCREASE
APPLICATION IN UPJ SURAKARTA CITY OF PT. PLN (PERSERO)
Agung Wahyu Nugroho
F3309006
The objective of research is to evaluate the internal control system of cash
revenue or new installation and power increase in UPJ Surakarta City of PT. PLN
(Persero). The writer is interested in taking the title internal control system of cash
revenue because the cash is one of most liquid and potentially misused assets of
company. For that reason, the cash safety should be improved by improving the
internal control system of cash revenue in the company.
Generally, the implementation of cash revenue internal control system for
new electrical installation and power increase in UPJ Surakarta City of PT. PLN
(Persero) had been good overall. It could be seen from the presence of function
separation, authority system and good recording procedure and the employees’
quality consistent with the work demand. Nevertheless, there were some factors
needing the company’s attention such as in UPJ Surakarta City of PT. PLN
(Persero) in fact there was still overlapping function between counters 3 and 4
with the cashier division or counters 1 and 2. It resulted in the weak internal
control system of company and it was possible that the deviation would occur.
Based on the weakness of internal control system of cash revenue for new
electrical installation and power increase in UPJ Surakarta City of PT. PLN
(Persero), the writer, among other, recommended the implementation of
assignment from each division of company to be done according to respective
assignments like included in job description developed by the authorized party in
the company, so that overlapping function would not occur between counters 3
and 4 with cashier division or counters 1 and 2. The improvement of internal
control system was expected to improve the application of internal control system
in the company to be better.
Keywords: Internal Control System of Cash Revenue.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Berdirinya Perusahaan
Pada abad ke-19 kelistrikan di Indonesia dimulai.Pada saat itu
beberapa perusahaan Belanda mulai didirikan, antara lain pabrik gula dan
pabrik teh. Tahun 1901 Belanda mendirikan perusahaan listrik dengan
nama N. V. Soloche Electricet Mij (S.E.M) untuk keperluan sendiri.
Kelistrikan untuk pemanfaatan umum mulai ada dengan nama N.V.Negn
yang semula bergerak di bidang gas dan kini memperluas usahanya di
bidang listrik untuk umum, hal ini tidak berjalan lama kurang lebih sampai
tahun 1942.
Pada tahun 1942 dengan menyerahnya Belanda kepada Jepang dalam
Perang Dunia ke II, maka Indonesia dikuasai oleh Jepang. Oleh karena itu,
perusahaan listrik yang ada pada saat itu diambil oleh Jepang beserta
personil di dalamnya. Hal ini tidak berjalan lama seperti pada zaman
pemerintahan Belanda. Tanggal 17 Agustus 1945 dengan
diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia, maka kesempatan yang baik
itu dimanfaatkan oleh para buruh listrik dan gas untuk mengambil
perusahaan listrik dan gas yang dikuasai oleh Jepang.
Pada pertengahan tahun 1945 perusahaan listrik dan gas yang semula
dikuasai oleh Jepang kini telah dikuasai oleh Pemerintah Republik
Indonesia dengan nama Jawatan Listrik dan Gas. Agresi Militer I dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Agresi Militer II pada tahun 1948 mengakibatkan sebagian besar
perusahaan listrik dan gas dikuasai lagi oleh pemerintah Belanda dengan
nama N. V. S.E.M (Soloche Electricet Mij), masa ini berjalan sampai
dengan tahun 1958.
Sejalan dengan meningkatnya perjuangan bangsa Indonesia untuk
membebaskan Irian Jaya dari penjajahan Belanda, maka dikeluarkan
Undang-Undang No.86 tahun 1958, tertanggal 30 Desember 1958 tentang
nasionalisasi seluruh perusahaan Belanda, dan Peraturan Pemerintah
Nomor 18 tahun 1958 tentang Perusahaan Listrik dan Gas milik Belanda.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 86 tersebut maka seluruh perusahaan
listrik Belanda dikuasai Bangsa Indonesia dan diubah namanya menjadi
Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Pertengahan tahun 1960 dikeluarkan Peraturan Perundangan Nomor 19
tahun 1960 entang perusahaan negara, untuk mengarahkan pelaksanaan
UUD 1945 pasal 33 ayat 2 yang berbunyi “Cabang-cabang produksi yang
penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh
negara”. Berdasrkan bunyi pasal di atas guna mencapai masyarakat adil
dan makmur maka perlu segera diusahakan adanya keseragaman cara
mengurus, menguasai, serta bentuk dari perusahaan negara dengan baik
dan bijaksana guna mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk
meningkatkan taraf hidup masyarakat. Untuk maksud dan tujuan tersebut
di atas dengan ketentuan-ketentuan dalam produksi dan distribusi harus
dikuasai oleh pemerintah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Perkembangan selanjutnya pada tahun 1967 dikeluarkan instruksi
Presiden RI No. 17 tahun 1967 tentang pengaruh dan penyederhanaan
perusahaan negara kedalam tiga bentuk usaha negara,karena terjadi banyak
perbedaan–perbedaan dalam bentuk,status hukum organisasi, sistem
kepegawaian, dan administrasi keuangan dari perusahaan-perusahaan
milik negara. Adapun tiga bentuk pokok usaha negara yang dimaksud
adalah :
a. Perusahaan Jawatan (PERJAN)
b. Perusahaan Umum (PERUM)
c. Perusahaan Persero (PERSERO)
Setelah banyak perubahan bentuk usaha dan sejalan dengan
bergantinya waktu, tepatnya pada tahun 1974 sampai dengan sekarang dan
berdasarkan Paraturan Pemerintah No. 23 tahun 1994 dan akte Notaris
Soetjipto, SH tahun 1994 tertanggal 10 Juli 1994, status nama PLN
berubah dari Perusahaan Umum menjadi Perseroan Terbatas
(PERSERO).Pada tanggal 10 April 2001 berdasarkan keputusan General
Manager PT. PLN (PERSERO) Unit Distribusi Jawa Tengah dan
Yogyakarta No.038.K/021/PD.II/2001 tentang pembentukan organisasi
Area Pelayanan Pelanggan,yang dulu menggunakan PT. PLN (PERSERO)
Cabang Surakarta kini berubah namanya menjadi PT. PLN (PERSERO)
APJ Surakarta yang berlaku sejak tanggal 1 Juni 2001.PT. PLN
(PERSERO) APJ Surakarta membawahi 11 Unit Pelayanan dan Jaringan
(UPJ) di wilayah kerja Surakarta,antara lain :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
a. PT. PLN (PERSERO) UPJ SURAKARTA KOTA
b. PT. PLN (PERSERO) UPJ MANAHAN
c. PT. PLN (PERSERO) UPJ KARTASURA
d. PT. PLN (PERSERO) UPJ GROGOL
e. PT. PLN (PERSERO) UPJ SUKOHARJO
f. PT. PLN (PERSERO) UPJ WONOGIRI
g. PT. PLN (PERSERO) UPJ JATISRONO
h. PT. PLN (PERSERO) UPJ KARANGANYAR
i. PT. PLN (PERSERO) UPJ PALUR
j. PT. PLN (PERSERO) UPJ SRAGEN
k. PT. PLN (PERSERO) UPJ SUMBERLAWANG
2. Lokasi Perusahaan
PT. PLN (Persero) UPJ Surakarta Kota berlokasi di Jalan Arifin No.
11 Surakarta Kota. Tujuan dari pemilihan lokasi ini karena selain
tempatnya yang strategis serta mudah dijangkau oleh kalangan
masyarakat. PT PLN (Persero) UPJ Solo Kota merupakan salah satu unit
dari PT PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta yang
berkedudukan di bawah PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengan dan
DIY.
3. Tujuan Perusahaan
Tujuan dari PT. PLN (Persero) UPJ Solo Kota sesuai dengan PP No.
23 tahun 1994 adalah:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
a. Menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum dan sekaligus
memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan usaha
b. Menyediakan penyediaan tenag listrik dalam jumlah dan mutu
yang memadai
c. Merintis kegiatan-kegiatan untuk penyediaan tenaga listrik
d. Menyelenggarakan usaha-usaha lain yang menunjang usaha
penyediaan tenaga listrik sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
4. Visi Perusahaan
Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh, berkembang,
unggul, dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.
5. Misi Perusahaan
a. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait,
berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan, dan
pemegang saham.
b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan
kualitas kehidupan masyarakat
c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan
ekonomi
d. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan
6. Nila-nilai:
a. Saling percaya
b. Integritas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
c. Peduli
d. Pembelajar
7. Motto
“Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik” atau “Electricity For a
Better Life”
8. Bidang Usaha
PT. PLN (Persero) merupakan penyedia tenaga listrik dengan
memberikan jasa pelayanan kepada masyarakat melalui penyelenggaraan
di bidang penjualan tenaga listrik dan distribusi tenaga listrik yang secara
garis besar bidang usaha PT.PLN (Persero) UPJ Solo Kota adalah:
a. Penjualan tenaga listrik
Penjualan tenaga listrik yang dimaksud adalah penjualan listrik
per KWh kepada pelanggan. Contoh dari penjualan ini adalah
pembayaran rekening listrik yang rutin tiap bulan oleh pelanggan yang
menggunakan jasa kelistrikan untuk kebutuhannya, misalnya
kebutuhan akan penerangan, ataupun jasa yang berhubungan dengan
kelistrikan lainnya.
b. Operasi distribusi
Operasi distribusi adalah salah satu usaha dari PT. PLN
(Persero), yaitu pengadaan peralatan dan jaringan kelistrikan kepada
pelanggan. Contoh dari peralatan kelistrikan adalah trafo, stand meter,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
dan gardu tiang, sedangkan jaringan kelistrikan adalah pengadaan
kabel jaringan listrik ke pelanggan-pelanggan.
c. Melaksanakan tugas-tugas khusus yang diberikan oleh Rapat Umum
Pemegang Saham
d. Melaksanakan kerjasama dengan badan lain atau pihak lain atau badan
penyelenggara
9. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menunjukan
hubungan antar personel dalam menyelesaikan tujuan perusahaan maupun
suatu organisasi,untuk mencapai tujuan perusahaan dibutuhkan suatu
organisasi yang baik,karena dalam suatu organisasi terdapat hubungan
antara orang-orang yang menjalankan aktivitas organisasi yang
menggambarkan hubungan masing-masing kegiatan dan fungsi.
Struktur organisasi yang diterapkan di PT PLN (Persero) UPJ Solo
Kota adalah organisasi garis garis dan dalam melaksanakan tugas-
tugasnya, manajer dibantu oleh supervisor yang sesuai dengan
keahliannya. Dalam kegiatan operasionalnya, supervisor memberi
perintah kepada bagiannya secara langsung, namun demikian manajer
merupakan penanggung jawab tertinggi di unit perusahaan. Untuk
memperjelas uraian tersebut di atas, berikut dapat dilihat gambar struktur
organisasi pada PT PLN (Persero) UPJ Solo Kota :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
10. Deskripsi Jabatan
1. Manajer unit pelayanan dan jaringan
Tugas pokok manajer unit pelayanan dan jaringan adalah:
a. Bertanggung jawab atas pengelolaan usaha secara efisien dan
efektif, serta menjamin penerimaan hasil penjualan tenaga listrik
b. Bertanggung jawab atas peningkatan kualitas pelayanan,
pelaksanaan pengelolaan Jaringan Tegangan Menengah (JTM),
Jaringan Tenaga Rendah (JTR), sambungan Rumah (SR), dan Alat
Pembatas dan Pengukur (APP).
c. Bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan, SDM, dan
administrasi
d. Membina hubungan kerja, kemitraan, dan komunikasi yang efektif
guna menjaga citra perusahaan serta mewujudkan Good Corporate
Governance
2. Supervisor dan Pelayanan Pelanggan
Tugas pokok supervisor pelayanan pelanggan Unit Pelayanan
dan Jaringan bertanggung jawab atas perencanaan, pelaksanaan, dan
pengendalian pelayanan pelanggan yang meliputi informasi pelayanan,
pelayanan pasang baru (PB) / Perubahan Daya (PD) / layanan lainnya,
administrasi.
Fungsi supervisor pelayanan pelanggan antara lain sebagai berikut:
a. Memantau dan menganalisis pelayanan PB/ PD,
penyambungan sementara, perubahan tarif, ganti nama
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
pelanggan, balik nama pelanggan, dan perubahan lainnya serta
pengaduan pelanggan yang berhubungan dengan sambungan
listrik.
b. Melaksanakan proses pelaksanaan penerbitan dan pengendalian
Perintah Kerja (PK) dan Surat Perintah Kerja (SPK)
c. Memantau penerimaan pembayaran BP/ UJL, penyambungan
sementara, biaya perubahan, tagihan susulan, dan biaya lainnya
serta rekonsiliasi penerimaan pendapatan penjualan energi
listrik dengan fungsi terkait secara harian.
3. Supervisor Pembacaan Meter dan Pembuatan Rekening
Tugas supervisor pembacaan meter dan pembuatan rekening
adalah :
a. Bertanggung jawab atas penyelesaian klaim dan manajemen baca
meter
b. Secara aktif mengawasi dalam manajemen baca meter
c. Mengkoordinir pemutusan dan penyambungan pelanggan yang
menunggak.
d. Mengoperasikan dan memelihara sistem informasi
e. Bertugas mengawasi sub bagian bawahnya
4. Supervisor Operasi Distribusi dan Pelayanan Gangguan
a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan pembuatan desain konstruksi
standar operasional dan pemeliharaan distribusi yang dikelola.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
b. Bertanggung jawab atas perbekalan dan evaluasi pengelolaan
distribusi yang dikelola.
5. Supervisor Penertiban
Tugas pokok supervisor penertiban adalah:
a. Mengkoordinir pengendalian terhadap pelanggaran KWh yang
hilang ataupun pencurian KWh dan penerangan jalan umum.
b. Mengkoordinir terhadap pemutusan dan penyambungan tenaga
listrik.
c. Mengkoordinasi penertiban teknik instalasi.
d. Mengawasi sub bagian yang di bawahnya.
6. Supervisor keuangan dan administrasi
Tugas pokok supervisor keuangan dan administrasi adalah :
a. Menyusun anggaran belanja dan pendapatan Unit Pelayanan dan
Jaringan (UPJ)
b. Membuat laporan hasil penjualan tenaga listrik dan pendapatan
lainnya.
c. Mengawasi pengelolaan piutang.
d. Mengkoordinir pembiayaan operasi dan investasi.
e. Mengawasi laporan keuangan secara berkala
f. Mengawasi evaluasi triwulan atas kegiatan keuangan.
g. Mengelola kebutuhan perbekalan
h. Bertanggung jawab atas pelaksanaan pengelolaan dan
pengembangan sumber daya manusia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
i. Bertanggung jawab atas tata usaha sekertariatan, rumah tangga,
keamanan, keselamatan, dan kesehatan lingkungan kerja, serta
kegiatan umum lainnya.
j. Pelaksanaan bidang kehumasan serta penanganan masalah hukum.
7. Supervisor pengendalian penagihan
Tugas pokok supervisor pengendalian penagihan adalah:
a. Mengkoordinir pembayaran rekening listrik pelanggan
b. Mengkoordinir dan memonitor penjualan tenaga listrik, pengiriman
rekening listrik, serta membuat laporan mutasi rekening listrik.
c. Mengkoordinir tarif rekening listrik, baik tarif tunggal maupun
tarif ganda dengan KV Arh.
d. Membuat rekapitulasi pembuatan rekening listrik per kode
golongan.
e. Mengawasi piutang pelanggan
8. Juru utama pelayanan pelanggan
Tugas pokok :
a. Melaksanakan kegiatan kehumasan dan penyuluhan
ketenagalistrikan
b. Menyusun perkiraan kebutuhan energi
c. Membuat usulan pengembangan produk jasa baru
d. Melakukan riset pasar
e. Menyusun metode dan petunjuk pelaksanaan segmentasi pasar
f. Menyusun metode dan petunjuk pelaksanaan promosi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
g. Membat evaluasi triwulan atas kegiatan pemasaran dan rencana
perbaikan.
9. Juru utama administrasi pelanggan
Tugas pokok:
a. Melaksanakan proses administrasi pelanggan misalnya pasang
baru, tambah daya, turun daya, maupun buka pesta (tambah daya
sementara)
b. Melaksanakan penyelesaian klaim terhadap pelanggan
c. Melakukan evaluasi triwulan atas kegiatan administrasi pelanggan
10. Juru utama pengawas pembaca meter
Tugas pokok :
a. Melaksanakan manajemen baca meter
b. Mengoperasikan dan memelihara sistem informasi
c. Melakukan evaluasi triwulan dalam pelaksanaan baca meter
11. Juru utama pengelolaan rekening.
Tugas pokok :
a. Melaksanakan pembuatan rekening
b. Membuat rekapitulasi pembuatan rekening listrik per kode
golongan.
c. Mengelola pengiriman rekening listrik, mutasi rekening listrik, dan
laporan mutasi rekening listrik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
d. Mengelola tarif rekening listrik, baik tarif tunggal maupun tarif
ganda dengan KVA yang dibatalkan, diperbaiki, maupun perbaikan
susulan.
12. Juru utama perencanaan dan operasi distribusi
Tugas pokok :
a. Melakukan perencanaan distribusi ketenagalistrikan
b. Melaksanakan pembangunan jaringan distribusi dan sarana
lainnya.
13. Juru utama pelayanan gangguan dan keselamatan ketenagalistrikan
Tugas pokok:
Melayani gangguan ketenagalistrikan, misalnya kerusakan travo,
generator, putusnya kabel listrik, robohnya tiang listrik, dan
sebagainya.
14. Juru utama perencanaan dan pemeliharaan distribusi
Tugas pokok:
a. Melakukan perencanaan pemeliharaan sarana distribusi tenaga
listrik
b. Melakukan pemeliharaan sarana distribusi tenaga listrik.
15. Juru utama pemutusan dan penyambungan
Tugas pokok :
Melakukan pemutusan maupun penyambungan kembali aliran listrik
kepada pelanggan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
16. Juru utama pengendalian KWh
Tugas pokok:
a. Melakukan pengendalian terhadap penggunaan KWh yang
berlebihan atau KWh yang hilang karena pencurian
b. Melakukan pengendalian terhadap penggunaan KWh pada
penerangan jalan umum
17. Juru utama keuangan
Tugas pokok:
a. Menyusun anggaran belanja dan pendapatan Unit Pelayanan dan
Jaringan (UPJ)
b. Ikut mengawasi pengelolaan piutang
c. Melaksanakan dan mengkoordinir pembiayaan operasi dan
investasi
d. Membuat evaluasi triwulan atas kegiatan keuangan dan rencana
perbaikannya
18. Juru utama administrasi dan umum
Tugas pokok :
a. Menyusun dan mengusulkan Formasi Tenaga Kerja (FTK)
b. Melaksanakan program pendidikan dan pelatihan pegawai
c. Melaksanakan pengembangan karir pegawai
d. Melaksanakan updating data pegawai
e. Menyusun dan mengusulkan mutasi pegawai
f. Memproses pelanggaran disiplin pegawai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
g. Mengelola penyusunan anggaran pegawai dan pembayaran
penghasilan pegawai
h. Mengelola kesekertariatan dan rumah tangga kantor
i. Melaksanakan pembinaan keamanan dan K3 (Kebersihan,
Keindahan, dan Kenyamanan)
19. Juru utama penagihan
Tugas pokok:
a. Mengkoordinir pembayaran rekening listrik pelanggan
b. Mengkoordinir dan memonitor penjualan tenaga listrik
c. Mengkoordinir rekening yang lunas atau belum lunas, biaya
keterlambatan, dan rekening yang belum atau telah di sahkan
d. Mengkkordinir tarif rekening listrik, baik tarif tunggal dan tarif
ganda dengan KVA, yang dibatalkan, diperbaiki, maupun
perbaikan susulan.
e. Membuat laporan penjualan tenaga listrik
f. Membuat evaluasi triwulan atas kegiatan penjualan tenaga listrik.
20. Juru utama pengawasan piutang
Tugas pokok:
a. Mengelola pengawasan terhadap piutang pelanggan
b. Membuat evaluasi triwulan dalam pelaksanaan pengawasan
piutang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
B. Latar Belakang Masalah
Ruang lingkup perusahaan yang semakin meluas dan berkembang secara
otomatis akan mengakibatkan semakin banyaknya tugas seorang pemimpin
perusahaan. Menjaga keamanan harta milik perusahaan dan mencegah
kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan yang terjadi dalam sebuah
perusahaan menjadi tanggung jawab seorang pemimpin perusahaan.\
Untuk mencegah terjadinya kesalahan dan penyelewengan terhadap tugas
yang diberikan pada bawahannya tersebut seorang pimpinan memerlukan
suatu Sistem Pengendalian Intern (SPI) yang baik, yang akan membantu
dalam mengawasi jalannya operasional perusahaan dan akan selalu memonitor
apakah pelaksanaan kegiaan perusahaan telah sesuai dengan apa yang telah
direncanakan. Sistem Pengendalian Intern erat hubungannya dengan Sistem
Akuntansi. Dengan Sistem Pengendalian Intern yang baik, maka Sistem
Akuntansi yang baik akan tebentuk pula.
Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (13: 2007) sistem
informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan
peralatan, yang dirancang mengolah data keuangan dan data lainnya ke dalam
informasi, kemudian informasi tersebut disampaikan kepada pembuat
keputusan perusahaan atau manajemen untuk membuat kebijakan. Untuk
menghasilkan informasi yang handal dan dapat dipercaya, maka diperlukan
sistem akuntansi yang mengandung unsur-unsur pengendalian internal yang
memadai. SPI memiliki arti penting karena nantinya akan menjadi faktor yang
sangat menentukan keandalan laporan keuangan yang disajikan perusahaan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
oleh karena itu sebelum dilakukan pemeriksaan secara mendalam terhadap
informasi yang tercantum dalam laporan keuangan, perlu dilakukan penilaian
atas SPI yang diterapkan dalam perusahaan.
Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan
ukuran-ukuran yang dikoordinasi untuk menjaga kekayaan organisasi,
mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan
mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Defisinisi sistem
pengendalian tersebut menekankan tujuan yang hendak dicapai perusahaan
(Mulyadi, 2001: 163)
Suatu sistem pengendalian intern mengandung beberapa unsur berikut ini :
1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara
tegas.
2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan
perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatn, dan biaya.
3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi
4. Karyawan yang kompeten sesuai dengan tanggung jawabnya.
Penerapan sistem pengendalian internal tersebut diatas sangat penting
diterapkan pada perusahaan. Terutama pengendalian internal terhadap kas,
karena kas merupakan aktiva lancar yang paling likuid. Kas memiliki
karakteristik yang tidak dimiliki aktiva lancar lainnya, yaitu kas tidak mudah
diidentifikasi pemiliknya, dapat diuangkan segera, mudah di bawa-bawa serta
mudah untuk ditransfer dalam kurun waktu yang ralatif cepat. Mengingat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
karakteristiknya, kas merupakan aktiva yang paling mudah untuk
disalahgunakan. Oleh karenanya khususnya bagian penerimaan kas di dalam
suatu perusahaan harus dapat berfungsi dengan sebaik-baiknya untuk
mencegah terjadinya penyalahgunaan dan penyelewengan terhadap kas.
Seperti halnya pada PT. PLN (Persero), PT. PLN (Persero) merupakan
satu-satunya perusahaan yang menyediakan jasa tenaga listrik di Indonesia
yang juga dikelola oleh negara, sehingga kas merupakan salah satu modal
kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya dan merupakan sumber atau
sasaran yang paling mudah untuk disalahgunakan. Oleh karena itu diperlukan
sistem pengendalian internal yang memadai.
Pada PT. PLN (Persero) dalam praktiknya transaksi penerimaan kas juga
dirangkap oleh bagian pelayanan pelanggan pada loket 3 dan 4 yang
seharusnya hanya dilakukan oleh bagian kasir pada loket 1 dan 2. Walaupun
selama ini belum ada kasus tentang penyelewengan kas oleh bagian tersebut,
namun hal tersebut mengindikasikan bahwa belum berjalannya sistem
pengendalian internal secara baik, yang memungkinkan terjadi
penyalahgunaan dan penyelewengan terhadap kas.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam penyususnan tugas akhir
ini penulis mengambil judul “EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN
INTERN PENERIMAAN KAS ATAS PERMOHONAN PEMASANGAN
BARU DAN TAMBAH DAYA TENAGA LISTRIK PADA PT. PLN
(PERSERO) UNIT PELAYANAN DAN JARINGAN SURAKARTA KOTA”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
C. PERUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah sebagai
berikut :
Apakah pelaksanaan sistem pengendalian intern penerimaan kas atas
permohonan pemasangan baru dan tambah daya tenaga listrik pada PT. PLN
(Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) Surakarta Kota sudah sesuai
dengan SOP ?
D. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah mengevaluasi
apakah pelaksanaan sistem pengendalian intern penerimaan kas atas
permohonan pemasangan baru dan tambah daya tenaga listrik pada PT. PLN
(Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) Surakarta Kota sudah memadai
dan sesuai dengan standar operasional prosedur yang di tetapkan ?
E. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Penulis
a) Meningkatkan pengetahuan penulis mengenai hubungan antara teori
sistem informasi akuntansi dengan aplikasinya di dunia nyata.
b) Mampu mengevaluasi Sistem Pengendalian Intern yang di terapkan
pada Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas atas permohonan
pemasangan baru dan tambah daya tenaga listrik pada PT. PLN
(Persero) UPJ Surakarta Kota.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
2. Bagi Perusahaan/Instansi
a) Sebagai masukan dan pertimbangan dalam evaluasi sistem
pengendalian intern penerimaan kas atas permohonan pemasangan
baru dan tambah daya tenaga listrik perusahaan di masa yang akan
datang.
3. Bagi Pihak Lain
a) Memberikan pemahaman kepada pembaca mengenai sistem
pengendalian intern penerimaan kas sehingga tidak menimbulkan
presepsi yang salah.
b) Meningkatkan pengetahuan pembaca mengenai hubungan antara teori
sistem akuntansi dengan aplikasinya di dunia nyata.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
BAB II
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern
Mulyadi (2001: 163) mengartikan sistem pengendalian intern
meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang
dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi,mengecek
ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi, serta
mendorong dipatuhinya kebijkan manjemen.
Menurut Romney dan Steinbart (2003: 229) Pengendalian
internal (internal control) adalah rencana organisasi dan metode bisnis
yang dipergunakan untuk menjaga aset, memberikan informasi yang
akurta dan andal, mendorong dan memperbaiki efisiensi jalannya
organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah
ditetapkan.
a. Tujuan pengendalian Intern menurut definisi tersebut adalah :
(Mulyadi, 2001: 163)
1) Menjaga kekayaan organisasi. Harta fisik perusahaan dapat
dicuri, disalah gunakan. Sistem pengendalian intern dibentuk
guna mencegah ataupun menemukan harta yang hilang.
2) Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. Manajemen
harus memiliki data akuntansi yang dapat diuji ketepatannya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
untuk melaksanakan operasi perusahaan, berbagai macam data
yang digunakan untuk mengambil keputusan yang penting
3) Mendorong efisiensi usaha. Pengendalian dalam suatu
peusahaan juga dimaksud untuk menghindari pekerjaan-
pekerjaan berganda yang tidak perlu, mencegah pemborosan
terhadap semua aspek usaha termasuk pencegahan terhadap
penggunaan sumber-sumbe dana yang efisien.
4) Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Manajemen
menyusun prosedur dan peraturan untuk mencapai tujuan
perusahaan. Sistem pengendalian intern memberikan jaminan
akan ditaatinya prosedur dan peraturan tersebut oleh
perusahaan.
b. Unsur-unsur dalam Sistem Pengendalian Intern :
1) Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab
fungsional secara tegas
“Struktur organisasi merupakan rerangka (frame work)
pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit
organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-
kegiatan pokok perusahaan. (Mulyadi, 2001: 165)
Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi ini
didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini :
a) Harus dipisahkan antara fungsi-fungsi operasi dan
penyimpanan serta fungsi akuntansi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
b) Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh
untuk melaksanakan semua tahap suatu transaksi.
2) Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan
perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang,
pendapatan, dan biaya.
Setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat
yang memliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi
tersebut.Oleh kaena itu,dalam organisasi harus dibuat sistem
yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas
terlaksananya setiap transaksi.
3) Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap
unit organisasi.
Adapun cara-cara yang umumnya ditempuh oleh perusahaan
dalam menciptakan praktek yang sehat adalah sebagai berikut :
a) Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang
pemakaiannya harus dipertanggungjawabkan oleh yang
berwenang.
b) Pemeriksaan mendadak (Surprised Audit)
c) Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai
akhir oleh satu orang atau satu unit organisasi,tanpa campur
tangan dari orang atau unit organisasi lain.
d) Perputaran jabatan
e) Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
f) Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan
dengan catatannya.
g) Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk
mengecek efektivitas unsur-unsur sistem pengendalian
intern yang lain.
4) Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya
dapat melaksanakan pekerjaannya dengan efektivitas dan
efisien
B. STANDART OPERATINAL PROCEDURE SISTEM
PENGENDALIAN INTERN PENERIMAAN KAS PADA PT. PLN
(PERSERO) UPJ SURAKARTA KOTA
1. Standart Operational Procedure Sistem Pengendalian Intern
Penerimaan Kas atas Permohonan Pemasangan Baru Pada PT.
PLN (Persero) UPJ Surakarta Kota
a. Struktur Organisasi
1) Fungsi operasi yaitu bagian teknik, pelayanan pelanggan,
pembacaan meter, penagihan, terpisah dengan fungsi kasir
yaitu di loket 1 dan 2.
2) Fungsi penyimpanan kas dilakukan oleh bagian Treasury PT.
PLN (Persero) pusat yang bekerja sama dengan bank.
3) Fungsi pencatatan dilakukan oleh bagian keuangan PT. PLN
(Persero) APJ Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
4) Dalam transaksi penerimaan kas PT. PLN (Persero) UPJ
Surakarta Kota tidak dilaksanakan sendiri oleh bagian kas
secara keseluruhan dari tahap awal sampai akhir transaksi,
yaitu Bagian Pelayanan Pelanggan dan Bagian Teknik sebagai
fungsi operasi dan Manajer sebagai pejabat berwenang yang
memberikan otorisasi.
b. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan.
Pada PT. PLN (Persero) UPJ Surakarta Kota dokumen yang
berkaitan dengan penerimaan kas pemasangan baru tenaga listrik
(TUL I-01, TUL I-03, SIP, SJI, SPJBTL,TUL I-09, TUL I-10)
diotorisasi oleh pejabat berwenang yaitu Manajer, SDP diotorisasi
oleh supervisor bagian teknik, sedangkan SLO di otorisasi sendiri
oleh kepala pihak KONSUIL.
Penjelasan mengenai dokumen yang digunakan :
1) TUL I-01
Dokumen ini merupakan dokumen yang dikeluarkan oleh
bagian pelayanan pelanggan sebagai bukti permohonan pasang
baru.TUL I-01 diberikan kepada calon pelanggan disertai
dengan penyerahan fotokopi KTP, denah lokasi, dan foto kopi
rekening listrik terbaru tetangga terdekat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
2) Survey Data Pelanggan (SDP)
Dokumen ini berisi hasil survey dari pengecekan jaringan,
beban trafo, dan persediaan material yang di lakukan oleh
bagian teknik pada rumah atau bangunan calon pelanggan.
3) TUL I-03
Dokumen ini merupakan dokumen yang dikeluarkan oleh
fungsi pelayanan pelanggan sebagai bukti jawaban persetujuan
atas permohonan pasangan baru tenaga listrik.
4) Surat Ijin Penyambungan
Dokumen ini berisi tentang perijinan calon pelanggan atas
penyambungan tenaga listrik oleh PLN. Dalam dokumen ini
juga menyatakan besaran biaya penyambungan yang harus
dibayarkan dalam layanan permintaan pelanggan baru oleh
calon pelanggan.
5) Surat Jaminan Intalasi
Dokumen ini merupakan jaminan instalasi listrik yang
menyatakan bahwa instalasi di rumah/ bangunan calon
pelanggan telah dipasang dengan baik sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dan terjamin keamanannya untuk disambung
dengan tenaga listrik dari instalasi PLN sesuai daya tersambung
dan tegangan nominal yang diperjanjikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
6) Surat Laik Operasi (SLO)
Dokumen ini yang menyatakan bahwa instalasi listrik yang
dipasang di rumah/ bangunan calon pelanggan telah diperiksa
dan laik operasi sesuai dengan ketentuan umum instalasi listrik
atau ketentuan yang berlaku.
7) Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL)
Dokumen ini merupakan dokumen perjanjian antara PLN
dengan calon pelanggan, ditandatangani oleh kedua pihak dan
menyatakan bahwa calon pelanggan setuju dengan isi yang
terdapat pada surat perjanjian tersebut sebelum calon
pelanggan membayarkan total biaya dalam layanan permintaan
pelanggan baru.
8) TUL I-09
Dokumen ini berisi perintah kerja untuk pemasangan/
penyambungan listrik pelanggan oleh PLN ke BTL.
9) TUL I-10
Dokumen ini dikeluarkan oleh petugas teknik dilapangan yang
melakukan penyambungan listrik ke pelanggan. Berisi tentang
berita acara pemasangan/ penyambungan listrik ke pelanggan
yang telah dilakukan dengan baik dan diketahui oleh calon
pelanggan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Jaringan Prosedur yang membentuk Sistem Penerimaan Kas dari
Permohonan Pasang Baru Tenaga Listrik yaitu :
1) Prosedur penerimaan order pasang baru
Pada prosedur ini bagian pelayanan pelanggan yaitu di loket 3
dan 4 menerima permohonan dan pengecekan, kemudian
memasukan data pelanggan pada TUL I-01
2) Prosedur pemeriksaan lapangan
Pada prosedur ini bagian teknik melakukan survei teknis
kerumah calon pelanggan baru untuk mengecek jaringan, beban
trafo, dan kebutuhan material yang dibutuhkan dalam pasang
baru tenaga listrik. Bagian teknik bertugas mengisi blanko
survei data pelanggan pasang baru dan di otorisasi oleh
supervisor bagian teknik.
3) Prosedur pemasangan instalasi listrik
Pada prosedur ini bagian Biro Teknik Listrik melaksanakan
pemasangan instalasi listrik terhadap rumah/ bangunan calon
pelanggan, setelah itu mengajukan pemeriksaan instalasi ke
KONSUIL.
4) Prosedur pemeriksaan pemasangan instalasi listrik
Pada prosedur ini KONSUIL melakuakan evaluasi apakah
instalasi yang di pasang oleh bagian Biro Teknik Listrik telah
di pasang dengan baik dan laik operasi.Kemudian KONSUIL
membuat surat Laik Operasi (SLO)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
5) Prosedur penerimaan kas dari layanan permintaan pelanggan
baru
Bagian pelayanan pelanggan menerima pembayaran atas
permintaan penyambungan baru dari calon pelanggan pada
loket 1 dan 2.
6) Prosedur penyetoran uang ke bank
Dalam prosedur ini bagian pelayanan pelanggan pada loket 1
dan 2 mengisi slip setor bank,kemudian menyetorkan uang ke
bank.
7) Prosedur pemasangan dan penyegelan APP
Bagian teknik melaksanakan pemasangan Alat Pembatas dan
Pengukur (APP) dan sekaligus melakukan penyegelan, serta
mengisi Berita acara (TUL I-10) yang menyatakan bahwa
pemasangan APP telah dilaksanakan dengan baik dan diketahui
oleh calon pelaanggan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Bagan Alir Dokumen
Bagian Pelayanan Pelanggan
Mulai
Menerima
permohonan dan
pengecekan
Sesuai
TUL I-01 2
TUL I-01 1
1
2
SDP
TUL I-01 2
Membuat TUL I-03
SDP
TUL I-01 2
TUL I-03 2
TUL I-03 1
5
PelangganBTL
Pelanggan
N
Ditangguhkan
sementara
Tidak
Membuat
TUL I-01
TUL I-01 : Tata Usaha Layanan I-01 TUL I-03 : Tata Usaha Layanan I-03 SDP : Survei Data Pelanggan
Gambar 2.1
Bagan Alir Prosedur Penerimaan Kas Atas Permohonan Pemasangan Baru Tenaga Listrik Pada
PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) Surakarta Kota
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Bagian Pelayanan Pelanggan (Lanjutan)
5
SDP
TUL I-01 2
TUL I-03 2
SJI
SLO
Membuat SPJBTL
SDP
TUL I-01 2
TUL I-03 2
SJI
SLO
SPJBTL 2
SPJBTL 1
6
Pembayaran
di loket 1 & 2
Transafer
ke BANK
6
SDP
TUL I-01 2
TUL I-03 2
SJI
SLO
SPJBT; 2
Membuat TUL 1-09
dan TUL I-10
7
SJI : Surat Jaminan Instalasi SLO : Surat Laik Operasi SPJBTL : Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik TUL I-09 : Tata Usaha Layanan I-09 TUL I-10 : Tata Usaha Layanan I-10
Gambar 2.1 Bagan Alir Prosedur Penerimaan Kas Atas
Permohonan Pemasangan Baru Tenaga Listrik Pada PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) Surakarta Kota
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Bagian Pelayanan Pelanggan (Lanjutan)
TUL I-01 2
SDP
TUL I-03 2
SJI
SLO
SPJBTL
TUL I-09
TUL I-10
8
N
Gambar 2.1
Bagan Alir Prosedur Penerimaan Kas Atas Permohonan Pemasangan Baru Tenaga Listrik Pada
PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) Surakarta Kota
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Bagian Teknik
1
TUL I-01 2
Melakukan
Survei
Membuat
SDP
TUL I-01 2
SDP
2
7
TUL I-01 2
SDP
TUL I-03 2
SJI
SLO
SPJBTL
TUL I-09
Pengecekan
Data Internal
ADA
Pemasangan
Penyegelan
Alat Pembatas
dan Pengukur
TUL I-10
Tidak
Menungu dari Pusat
8
Gambar 2.1 Bagan Alir Prosedur Penerimaan Kas Atas
Permohonan Pemasangan Baru Tenaga Listrik Pada PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) Surakarta Kota
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Bagian Biro Teknik Listrik
Memasang Instalasi
Membuat SJI
SJI
4
SJI
SLO 4
SLO 3
SLO 2
5
Dari Pelanggan
Setelah memperoleh TUL I-03
3
Pelanggan
N
Gambar 2.1 Bagan Alir Prosedur Penerimaan Kas Atas
Permohonan Pemasangan Baru Tenaga Listrik Pada PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) Surakarta Kota
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Bagian KONSUIL
3
SJI
Pemeriksaan
Membuat
SLO
SJI
SLO 4
SLO 3
SLO 2
SLO 1
4
N
Gambar 2.1 Bagan Alir Prosedur Penerimaan Kas Atas
Permohonan Pemasangan Baru Tenaga Listrik Pada PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) Surakarta Kota
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Penjelasan mengenai bagan alir yang membentuk Sistem
Penerimaan Kas atas Permohonan Pemasangan Baru Tenaga
Listrik adalah :
1) Bagian Pelayanan Pelanggan
a) Menerima permohonan pemasangan baru di loket 3 dan
4, disertai dengan fotocopy KTP, denah lokasi dan
rekening listrik terbaru dari tetangga terdekat berikut
dengan mengisi nomor telefon yang dapat dihubungi.
b) Membuat TUL I-01 rangkap dua yang didistribusikan
ke bagian teknik untuk dilakukan survey dan diserahkan
pada pelanggan sebagai bukti bahwa calon pelanggan
telah mengajukan permohonan pemasangan
penyambungan pelanggan baru.
c) Menerima hasil survei data pelanggan bersama dengan
TUL I-01 dari bagian teknik untuk di gunakan sebagai
dasar pembuatan TUL 1-03 rangkap 2.
d) Mendistribusikan TUL 1-03 lembar 1 pada calon
pelanggan sebagai bukti bahwa permohonan
penyambungan pelanggan baru telah disetujui.
e) Mengarsipkan sementara TUL 1-01, SDP, dan TUL 1-
03 sampai dikeluarkanya SLO oleh bagian KONSUIL.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
f) Menerima Surat jaminan instalasi dan SLO lembar 2
dari BTL bersama dengan TUL 1-03, SDP, dan TUL 1-
01 digunakan sebagai dasar dalam pembuatan SPJBTL.
g) Setelah membuat SPJBTL yang telah ditandatangani
oleh kedua belah pihak, yaitu dari pihak PT.PLN
(Persero) yang di wakili oleh Manajer UPJ dan pihak
calon pelanggan, kemudian menerima pembayaran dari
calon pelanggan pada loket 1 dan 2 yang langsung di
transfer ke bank.
h) Membuat TUL 1-09 dan 1-10, serta
mendistribusikannya bersama TUL 1-01 lembar 1,
Survei data pelanggan, TUL 1-03 lembar 2, Surat
Jaminan Instalasi, SLO lembar 2, SPJBTL lembar 2 ke
bagian teknik.
i) Menerima TUL I-01 lembar 1, Survei data pelanggan,
TUL 1-03 lembar 2, Surat jaminan instalasi, SLO
lembar 2, SPJBTL lembar 2, TUL 1-09 dan TUL 1-10
yang telah di isi bagiuan teknik.
j) Mengarsipkan TUL I-01 lembar 1, Survei data
pelanggan, TUL 1-03 lembar 2, Surat jaminan instalasi,
SLO lembar 2, SPJBTL lembar 2, TUL 1-09, TUL 1-10
ke dalam AIL (Arsip Informasi Langganan)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
2) Bagian Teknik
a) Menerima TUL I-01 lembar 1 dari Bagian Pelayanan
Pelanggan, kemudian melakukan survei teknis, yaitu
mengecek jaringan, beban trafo, dan persediaan
material. setelah memenuhi syarat, petugas survei
membuat Survei Data Pelanggan.
b) Mendistribusikan TUL I-01 lembar 1 dan Survei data
Pelanggan ke Bagian Pelayanan Pelanggan.
c) Menerima TUL I-01 lembar 1, Survei data pelanggan,
TUL 1-03 lembar 2, Surat jaminan instalasi, SLO
lembar 2, SPJBTL lembar 2, TUL 1-09 dan TUL 1-10
dari Bagian Pelayanan Pelanggan.
d) Melakukan pengecekan data internal.
e) Melakukan pemasangan Alat Pembatas dan Pengukur
(APP), serta langsung dilakukan penyegelan.
f) Mendistribusikan kembali TUL I-01 lembar 1, Survei
data pelanggan, TUL 1-03 lembar 2, Surat jaminan
instalasi, SLO lembar 2, SPJBTL lembar 2, TUL 1-09
dan TUL 1-10 yang telah di isi ke bagian pelayanan
pelanggan.
3) Biro Teknik Listrik
a) Menerima penunjukan dari calon pelanggan dalam
pemasangan instalasi listrik setelah permintaan calon
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
pelanggan untuk menjadi pelanggan baru telah dapat
jawaban persetujuan.
b) Melakukan pemasangan instalasi listrik di rumah/
bangunan calon pelanggan, kemudian membuat Surat
Jaminan Instalasi yang menyatakan bahwa instalasi
dirumah/ bangunan calon pelanggan telah dipasang
dengan baik sesuai ketentuan yang berlaku dan dijamin
aman untuk disambung tenaga listrik dari instalasi PLN
sesuai dengan daya tersambung dan tegangan nominal
yang diperjanjikan.Surat Jaminan Instalasi
ditandatangani oleh calon pelanggan dan BTL.
c) Setelah pemasangan selesai mengajukan agar dilakukan
pemeriksaan instalasi rumah/ bangunan oleh Bagian
KONSUIL dengan menyerahkan Surat Pernyataan
Jaminan Instalasi.
d) Menerima Surat Jaminan Instalasi dan Surat Laik
Operasi (SLO) lembar 1, 2, dan 3 dari bagian
KONSUIL
e) Mendistribusikan Surat Jaminan Instalasi dan Surat
Laik Operasi (SLO) lembar 2 ke Bagian Pelayanan
Pelanggan,Surat Laik Operasi (SLO) lembar 1 ke calon
pelanggan, serta mengarsipkan permanen Surat Laik
Operasi (SLO) lembar 3 berdasarkan urutan nomor.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
4) Bagian KONSUIL
a) Menerima Surat Jaminan Instalasi dari bagian BTL
yang digunakan sebagai dasar dalam melaksanakan
pemeriksaan instalasi listrik rumah/ bangunan calon
pelanggan. Setelah memenuhi persyaratan dan standar
umum, kemudian Bagian KONSUIL membuat Surat
Laik Operasi (SLO).
b) Mendistribusikan Surat Jaminan Instalasi dan Surat
Laik Operasi (SLO) lembar 1, 2, 3 ke Biro Tehniuk
Listrik (BTL), serta mengarsipkan permanen Surat Laik
Operasi (SLO) lembar 4 berdasarkan nomor urut
tercetak.
c. Praktik Yang Sehat
1) Adanya pengecekan silang antara data yang ada di bank
persepsi dengan penerimaan kas yang ada di AP2T.
2) Jumlah kas yang diterima dari penerimaan kas disetor
seluruhnya ke bank pada hari yang sama saat penerimaan kas.
3) Penghitungan saldo kas yang ada ditangan bagian kasir secara
periodik dan di cocokan dengan catatan yang ada di komputer.
d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
Dalam penyeleksian calon tenaga kerja PT. PLN (Persero) UPJ
Surakarta Kota memberikan syarat-syarat sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
1) Pendidikan terakhir sesuai klasifikasi dan dari Akademi atau
Perguruan Tinggi Terakreditasi.
2) IPK minimal 3.0 untuk Non Tenhik D3/S1
3) IPK minimal 2.75 untuk teknik D3/S1
4) Dapat Mengoperasikan Komputer (minimal Microsoft Office)
5) Dapat berbahasa Inggris dengan baik (lisan maupun tulisan)
PT. PLN (Persero) juga melakukan penyeleksian administrasi,
inggi badan, berat badan, psikologis, test wawancara, test
jasmani, on the job training selama 1 tahun dan terakhir adalah
final test.
2. Standart Operational Procedure Sistem Pengendalian Intern
Penerimaan Kas atas Tambah Daya Pada PT. PLN (Persero) UPJ
Surakarta Kota
a. Struktur Organisasi
1) Fungsi operasi yaitu bagian teknik, pelayanan pelanggan,
pembacaan meter, penagihan, terpisah dengan fungsi kasir
yaitu di loket 1 dan 2.
2) Fungsi penyimpanan kas dilakukan oleh bagian Treasury PT.
PLN (Persero) pusat yang bekerja sama dengan bank.
3) Fungsi pencatatan dilakukan oleh bagian keuangan PT. PLN
(Persero) APJ Surakarta.
4) Dalam transaksi penerimaan kas PT. PLN (Persero) UPJ
Surakarta Kota tidak dilaksanakan sendiri oleh bagian kas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
secara keseluruhan dari tahap awal sampai akhir transaksi,
yaitu Bagian Pelayanan Pelanggan dan Bagian Teknik sebagai
fungsi operasi dan Manajer sebagai pejabat berwenang yang
memberikan otorisasi.
b. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan.
Pada PT. PLN (Persero) UPJ Surakarta Kota dokumen yang
berkaitan dengan penerimaan kas pemasangan baru tenaga listrik
(TUL I-01, TUL I-03, SPJBTL,TUL I-09, TUL I-10) diotorisasi
oleh pejabat berwenang yaitu Manajer.
Penjelasan mengenai dokumen yang digunakan :
1) TUL I-01
Dokumen ini merupakan dokumen yang dikeluarkan oleh
bagian pelayanan pelanggan sebagai bukti permohonan pasang
baru.TUL I-01 diberikan kepada calon pelanggan disertai
dengan penyerahan fotokopi KTP, denah lokasi, dan foto kopi
rekening listrik terbaru tetangga terdekat.
2) TUL I-03
Dokumen ini merupakan dokumen yang dikeluarkan oleh
fungsi pelayanan pelanggan sebagai bukti jawaban persetujuan
atas permohonan pasangan baru tenaga listrik.
3) Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL)
Dokumen ini merupakan dokumen perjanjian antara PLN
dengan calon pelanggan,ditandatangani oleh kedua pihak dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
menyatakan bahwa calon pelanggan setuju dengan isi yang
terdapat pada surat perjanjian tersebut sebelum calon
pelanggan membayarkan total biaya dalam layanan permintaan
pelanggan baru.
4) TUL I-09
Dokumen ini berisi perintah kerja untuk pemasangan/
penyambungan listrik pelanggan oleh PLN ke BTL.
5) TUL I-10
Dokumen ini dikeluarkan oleh petugas teknik dilapangan yang
melakukan penyambungan listrik ke pelanggan. Berisi tentang
berita acara pemasangan/ penyambungan listrik ke pelanggan
yang telah dilakukan dengan baik dan diketahui oleh calon
pelanggan.
Jaringan prosedur yang membentuk sistem penerimaan kas
penambahan daya tenaga listrik.
1) Prosedur Order Penambahan Daya
Pada Prosedur ini bagian pelayanan pelanggan menerima order
permintaan penambahan daya dari pelanggan lama pada loket 3
dan 4, kemudian mencetak TUL I-01.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
2) Prosedur penerimaan kas dari permintaan perubahan daya
Bagian pelayanan pelanggan yaitu pada loket 1 dan 2
menerima pembayaran atas permintaan penambahan daya dari
pelanggan
3) Prosedur penyetoran kas ke bank
Pada prosedur ini bagian pelayanan pelanggan yaitu pada loket
1 dan 2 mengisi slip setor bank kemudian menyetorkan uang ke
bank
4) Prosedur pemasangan dan penyegelan APP
Bagian teknik melaksanakan pemasangan Alat Pembatas dan
Pengukur (APP) dan sekaligus melakukan penyegelan,serta
mengisi Berita Acara (TUL I-10) yang menyatakan bahwa
pemasangan APP kerumah/ bangunan calon pelangan telah
dilaksanakan dengan baik dan diketahui oleh pelanggan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Bagan Alir
Bagian Pelayanan Pelanggan
Mulai
Menerima
permohonan dan
pengecekan
Sesuai
TUL I-01 2
TUL I-01 1
1
2
SDP
TUL I-01 2
Membuat TUL I-03
SDP
TUL I-01 2
TUL I-03 2
TUL I-03 1
5
PelangganBTL
Pelanggan
N
Ditangguhkan
sementara
Tidak
Membuat
TUL I-01
TUL I-01 : Tata Usaha Layanan I-01 TUL I-03 : Tata Usaha Layanan I-03 SDP : Survei Data Pelanggan BTL : Biro Teknik Lisrik
Gambar 2.2 Bagan Alir Prosedur Penerimaan Kas Atas
Permohonan Tambah Daya Tenaga Listrik Pada PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) Surakarta Kota
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Bagian Pelayanan Pelanggan (Lanjutan)
3
SDP
TUL I-01 2
TUL I-03 2
Membuat SPJBTL
SDP
TUL I-01 2
TUL I-03 2
SPJBTL 2
SPJBTL 1
4
Pembayaran
di Loket 1&2
Transfer
ke
BANK
4
SDP
TUL I-01 2
TUL I-03 2
SPJBTL 2
Membuat TUL I-09
& TUL I-10
5
SPJBTL : Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik TUL I-09 : Tata Usaha Layanan I-09 TUL I-10 : Tata Usaha Layanan I-10
Gambar 2.2 Bagan Alir Prosedur Penerimaan Kas Atas
Permohonan Tambah Daya Tenaga Listrik Pada PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) Surakarta Kota
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Bagian Pelayanan Pelanggan (Lanjutan)
TUL I-01 2
SDP
TUL I-03 2
SPJBTL
TUL I-09
TUL I-10
6
N
Gambar 2.2 Bagan Alir Prosedur Penerimaan Kas Atas
Permohonan Tambah Daya Tenaga Listrik Pada PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) Surakarta Kota
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Bagian Teknik
1
TUL I-01 2
Melakukan
Survei
Membuat
SDP
SDP
TUL I-01 2
2
5
SDP
TUL I-01 2
TUL I-03 2
SPJBL 2
TUL I-10
TUL I-09
Pengecekan
Data Internal
ada
Pemasangan
Penyegelan
Tidak
Menunggu Dari Pusat
6
Gambar 2.2 Bagan Alir Prosedur Penerimaan Kas Atas
Permohonan Tambah Daya Tenaga Listrik Pada PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) Surakarta Kota
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Penjelasan mengenai bagan alir yang membentuk Sistem
Penerimaan Kas atas Penambahan Daya Tenaga Listrik adalah :
1) Bagian Pelayanan Pelanggan
a) Menerima permohonan penambahan daya di loket 3 dan
4,disertai dengan fotocopy KTP, denah lokasi dan
rekening listrik terbaru berikut dengan mengisi nomor
telefon yang dapat dihubungi.
b) Membuat TUL I-01 rangkap dua yang didistribusikan
ke bagian teknik untuk dilakukan survey dan diserahkan
pada pelanggan sebagai bukti bahwa calon pelanggan
telah mengajukan permohonan penambahan daya
tenaga listrik.
c) Menerima hasil survei data pelanggan dari bagian
teknik untuk di gunakan sebagai dasar pembuatan TUL
1-03 rangkap 2.
d) Mnedistribusikan TUL 1-03 lembar 1 pada calon
pelanggan sebagai bukti bahwa permohonan
penambahan daya telah disetujui.
e) Setelah membuat SPJBTL yang telah ditandatangani
oleh kedua belah pihak,yaitu dari pihak PT.PLN
(Persero) yang di wakili oleh Manajer UPJ dan pihak
calon pelanggan.,kemudian menerima pembayaran dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
calon pelanggan pada loket 1 dan 2 yang langsung di
transfer ke bank.
f) Membuat TUL 1-09 dan 1-10 , serta
mendistribusikannya bersama TUL 1-01 lembar 1,
Survei Data Pelaggan,TUL 1-03 lembar 2, dan SPJBTL
lembar 2 ke bagian teknik.
g) Menerima TUL I-01 lembar 1,Survei Data Pelanggan,
TUL 1-03 lembar 2, SPJBTL lembar 2, TUL 1-09 dan
TUL 1-10 yang telah di isi bagian teknik.
h) Mengarsipkan TUL I-01 lembar 1, Survei Data
Pelanggan, TUL 1-03 lembar 2, SLO lembar 2, SPJBTL
lembar 2, TUL 1-09, TUL 1-10 ke dalam AIL (Arsip
Informasi Langganan)
2) Bagian Teknik
a) Menerima TUL I-01 lembar 1 dari Bagian Pelayanan
Pelanggan, kemudian melakukan survei teknis.Setelah
memenuhi syarat, petugas survei membuat Survei Data
Pelanggan.
b) Mendistribusikan TUL I-01 lembar 1 dan Survei data
Pelanggan ke Bagian Pelayanan Pelanggan.
c) Menerima TUL I-01 lembar 1, Survei data pelanggan,
TUL 1-03 lembar 2, SPJBTL lembar 2, TUL 1-09 dan
TUL 1-10 dari Bagian Pelayanan Pelanggan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
d) Melakukan pemasangan Alat Pembatas dan Pengukur
(APP),serta langsung dilakukan penyegelan.
e) Mendistribusikan kembali TUL I-01 lembar 1, Survei
data pelanggan, TUL 1-03 lembar 2, SPJBTL lembar 2,
TUL 1-09 dan TUL 1-10 yang telah di isi ke bagian
pelayanan pelanggan.
c. Praktik Yang Sehat
1) Adanya pengecekan silang antara data yang ada di bank
persepsi dengan penerimaan kas yang ada di AP2T.
2) Jumlah kas yang diterima dari penerimaan kas disetor
seluruhnya ke bank pada hari yang sama saat penerimaan kas.
3) Penghitungan saldo kas yang ada ditangan bagian kasir secara
periodik dan di cocokan dengan catatan yang ada di komputer.
d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
Dalam penyeleksian calon tenaga kerja PT. PLN (Persero) UPJ
Surakarta Kota memberikan syarat-syarat sebagai berikut:
1) Pendidikan terakhir sesuai klasifikasi dan dari Akademi atau
Perguruan Tinggi Terakreditasi.
2) IPK minimal 3.0 untuk Non Tenhik D3/S1
3) IPK minimal 2.75 untuk teknik D3/S1
4) Dapat Mengoperasikan Komputer (minimal Microsoft Office)
5) Dapat berbahasa Inggris dengan baik (lisan maupun tulisan)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
PT. PLN (Persero) juga melakukan penyeleksian administrasi,
inggi badan, berat badan, psikologis, test wawancara, test
jasmani, on the job training selama 1 tahun dan terakhir adalah
final test.
C. PELAKSANAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN
PENERIMAAN KAS PADA PT. PLN (PESERO) UPJ SURAKARTA
KOTA
1. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas atas
Pemasangan Baru Tenaga Listik Pada PT. PLN (Persero) UPJ
Surakarta Kota
a. Struktur Organisasi
1) Dalam Pelaksanaannya fungsi operasi yaitu bagian pelayanan
pelanggan (loket 3 dan 4) terkadang juga masih merangkap
dalam pembayaran yang seharusnya dilakukan oleh fungsi
kasir.
2) Fungsi penyimpanan kas dilakukan oleh bagian Treasury PT.
PLN (Persero) pusat yang bekerja sama dengan bank.
3) Fungsi pencatatan dilakukan oleh bagian keuangan PT. PLN
(Persero) APJ Surakarta.
4) Dalam transaksi penerimaan kas PT. PLN (Persero) UPJ
Surakarta Kota tidak dilaksanakan sendiri oleh bagian kas
secara keseluruhan dari tahap awal sampai akhir transaksi,
yaitu Bagian Pelayanan Pelanggan dan Bagian Teknik sebagai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
fungsi operasi dan Manajer sebagai pejabat berwenang yang
memberikan otorisasi.
b. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan.
Bagian loket bertanggung jawab atas penggunaan formulir
yang bernomor urut tercetak dan memiliki barcode. Setiap
transaksi menggunakan formulir yang dibuat rangkap dua,
lembar pertama untuk pelanggan sedangkan lembar kedua
diarsipkan, serta penggunaannya di awasi oleh bagian
pelayanan pelanggan. Pada PT. PLN (Persero) UPJ Surakarta
Kota dokumen yang berkaitan dengan penerimaan kas
pemasangan baru tenaga listrik (TUL I-01, SDP, TUL I-03,
SIP, SJI, SPJBTL,TUL I-09, TUL I-10) diotorisasi oleh pejabat
berwenang yaitu Manajer dan dilampiri dokumen pendukung
yang lengkap, sedangkan SLO di otorisasi sendiri oleh kepala
pihak KONSUIL.
Penjelasan mengenai dokumen yang digunakan :
1) TUL I-01
Dokumen ini merupakan dokumen yang dikeluarkan oleh
bagian pelayanan pelanggan sebagai bukti permohonan pasang
baru.TUL I-01 diberikan kepada calon pelanggan disertai
dengan penyerahan fotokopi KTP, denah lokasi, dan foto kopi
rekening listrik terbaru tetangga terdekat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
2) Survey Data Pelanggan (SDP)
Dokumen ini berisi hasil survey dari pengecekan jaringan,
beban trafo, dan persediaan material yang di lakukan oleh
bagian teknik pada rumah atau bangunan calon pelanggan.
3) TUL I-03
Dokumen ini merupakan dokumen yang dikeluarkan oleh
fungsi pelayanan pelanggan sebagai bukti jawaban persetujuan
atas permohonan pasangan baru tenaga listrik.
4) Surat Ijin Penyambungan
Dokumen ini berisi tentang perijinan calon pelanggan atas
penyambungan tenaga listrik oleh PLN. Dalam dokumen ini
juga menyatakan besaran biaya penyambungan yang harus
dibayarkan dalam layanan permintaan pelanggan baru oleh
calon pelanggan.
5) Surat Jaminan Intalasi
Dokumen ini merupakan jaminan instalasi listrik yang
menyatakan bahwa instalasi di rumah/ bangunan calon
pelanggan telah dipasang dengan baik sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dan terjamin keamanannya untuk disambung
dengan tenaga listrik dari instalasi PLN sesuai daya tersambung
dan tegangan nominal yang diperjanjikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
6) Surat Laik Operasi (SLO)
Dokumen ini yang menyatakan bahwa instalasi listrik yang
dipasang di rumah/ bangunan calon pelanggan telah diperiksa
dan laik operasi sesuai dengan ketentuan umum instalasi listrik
atau ketentuan yang berlaku.
7) Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL)
Dokumen ini merupakan dokumen perjanjian antara PLN
dengan calon pelanggan,ditandatangani oleh kedua pihak dan
menyatakan bahwa calon pelanggan setuju dengan isi yang
terdapat pada surat perjanjian tersebut sebelum calon
pelanggan membayarkan total biaya dalam layanan permintaan
pelanggan baru.
8) TUL I-09
Dokumen ini berisi perintah kerja untuk pemasangan/
penyambungan listrik pelanggan oleh PLN ke BTL.
9) TUL I-10
Dokumen ini dikeluarkan oleh petugas teknik dilapangan yang
melakukan penyambungan listrik ke pelanggan. Berisi tentang
berita acara pemasangan/ penyambungan listrik ke pelanggan
yang telah dilakukan dengan baik dan diketahui oleh calon
pelanggan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
Jaringan Prosedur yang memebentuk Sistem Penerimaan Kas
dari Permohonan Pasang Baru Tenaga Listrik yaitu :
1) Prosedur penerimaan order pasang baru
Pada prosedur ini bagian pelayanan pelanggan yaitu di loket 3
dan 4 menerima permohonan dan pengecekan, kemudian
memasukan data pelanggan pada TUL I-01
2) Prosedur pemeriksaan lapangan
Pada prosedur ini bagian Teknik melakukan survei teknis
kerumah calon pelanggan baru untuk mengecek jaringan, beban
trafo, dan kebutuhan material yang dibutuhkan dalam pasang
baru tenaga listrik. Bagian teknik bertugas mengisi blanko
survei data pelanggan pasang baru dan di otorisasi oleh
supervisor bagian teknik.
3) Prosedur pemasangan instalasi listrik
Pada prosedur ini bagian Biro Teknik Listrik melaksanakan
pemasangan instalasi listrik terhadap rumah/ bangunan calon
pelanggan, setelah itu mengajukan pemeriksaan instalasi ke
KONSUIL.
4) Prosedur pemeriksaan pemasangan instalasi listrik
Pada prosedur ini KONSUIL melakuakan evaluasi apakah
instalasi yang di pasang oleh bagian Biro Teknik Listrik telah
di pasang dengan baik dan laik operasi.Kemudian KONSUIL
membuat surat Laik Operasi (SLO)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
5) Prosedur penerimaan kas dari layanan permintaan pelanggan
baru
Bagian pelayanan pelanggan menerima pembayaran atas
permintaan penyambungan baru dari calon pelanggan pada
loket 1 dan 2.
6) Prosedur penyetoran uang ke bank
Dalam prosedur ini bagian pelayanan pelanggan pada loket 1
dan 2 mengisi slip setor bank,kemudian menyetorkan uang ke
bank.
7) Prosedur pemasangan dan penyegelan APP
Bagian teknik melaksanakan pemasangan Alat Pembatas dan
Pengukur (APP) dan sekaligus melakukan penyegelan,serta
menbgisi Berita acara (TUL I-10) yang menyatakan bahwa
pemasangan APP telah dilaksanakan dengan baik dan diketahui
oleh calon pelanggan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Bagan Alir Dokumen
Bagian Pelayanan Pelanggan
Mulai
Menerima
permohonan dan
pengecekan
Sesuai
TUL I-01 2
TUL I-01 1
1
2
SDP
TUL I-01 2
Membuat TUL I-03
SDP
TUL I-01 2
TUL I-03 2
TUL I-03 1
5
PelangganBTL
Pelanggan
N
Ditangguhkan
sementara
Tidak
Membuat
TUL I-01
TUL I-01 : Tata Usaha Layanan I-01 TUL I-03 : Tata Usaha Layanan I-03 SDP : Survei Data Pelanggan
Gambar 2.3 Bagan Alir Pelaksanaan Prosedur Penerimaan Kas
Atas Permohonan Pemasangan Baru Tenaga Listrik Pada PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) Surakarta Kota
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
Bagian Pelayanan Pelanggan (Lanjutan)
5
SDP
TUL I-01 2
TUL I-03 2
SJI
SLO
Membuat SPJBTL
SDP
TUL I-01 2
TUL I-03 2
SJI
SLO
SPJBTL 2
SPJBTL 1
6
Pembayaran
di loket 1 & 2Transafer
ke BANK
6
SDP
TUL I-01 2
TUL I-03 2
SJI
SLO
SPJBT; 2
Membuat TUL 1-09
dan TUL I-10
7
Penitipan
pembayaran
di loket 3 & 4
SJI : Surat Jaminan Instalasi SLO : Surat Laik Operasi SPJBTL : Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik TUL I-09 : Tata Usaha Layanan I-09 TUL I-10 : Tata Usaha Layanan I-10
Gambar 2.3 Bagan Alir Pelaksanaan Prosedur Penerimaan Kas
Atas Permohonan Pemasangan Baru Tenaga Listrik Pada PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) Surakarta Kota
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
Bagian Pelayanan Pelanggan (Lanjutan)
TUL I-01 2
SDP
TUL I-03 2
SJI
SLO
SPJBTL
TUL I-09
TUL I-10
8
N
Gambar 2.3
Bagan Alir Pelaksanaan Prosedur Penerimaan Kas Atas Permohonan Pemasangan Baru Tenaga Listrik Pada
PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) Surakarta Kota
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
Bagian Teknik
1
TUL I-01 2
Melakukan
Survei
Membuat
SDP
TUL I-01 2
SDP
2
7
TUL I-01 2
SDP
TUL I-03 2
SJI
SLO
SPJBTL
TUL I-09
Pengecekan
Data Internal
ADA
Pemasangan
Penyegelan Alat
Pembatas dan
Pengukur
TUL I-10
Tidak
Menungu dari Pusat
8
Gambar 2.3 Bagan Alir Pelaksanaan Prosedur Penerimaan Kas
Atas Permohonan Pemasangan Baru Tenaga Listrik Pada PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) Surakarta Kota
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
Bagian Biro Teknik Listrik
Memasang Instalasi
Membuat SJI
SJI
4
SJI
SLO 4
SLO 3
SLO 2
5
Dari Pelanggan
Setelah memperoleh TUL I-03
3
Pelanggan
N
Gambar 2.3 Bagan Alir Pelaksanaan Prosedur Penerimaan Kas
Atas Permohonan Pemasangan Baru Tenaga Listrik Pada PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) Surakarta Kota
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
Bagian KONSUIL
3
SJI
Pemeriksaan
Membuat
SLO
SJI
SLO 4
SLO 3
SLO 2
SLO 1
4
N
Gambar 2.3 Bagan Alir Pelaksanaan Prosedur Penerimaan Kas
Atas Permohonan Pemasangan Baru Tenaga Listrik Pada PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) Surakarta Kota
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
Penjelasan mengenai bagan alir yang membentuk Sistem
Penerimaan Kas atas Permohonan Pemasangan Baru Tenaga
Listrik adalah :
1) Bagian Pelayanan Pelanggan
a) Menerima permohonan pemasangan baru di loket 3 dan
4, disertai dengan fotocopy KTP, denah lokasi dan
rekening listrik terbaru dari tetangga terdekat berikut
dengan mengisi nomor telefon yang dapat dihubungi.
b) Membuat TUL I-01 rangkap dua yang didistribusikan
ke bagian teknik untuk dilakukan survey dan diserahkan
pada pelanggan sebagai bukti bahwa calon pelanggan
telah mengajukan permohonan pemasangan
penyambungan pelanggan baru.
c) Menerima hasil survei data pelanggan bersama dengan
TUL I-01 dari bagian teknik untuk di gunakan sebagai
dasar pembuatan TUL 1-03 rangkap 2.
d) Mendistribusikan TUL 1-03 lembar 1 pada calon
pelanggan sebagai bukti bahwa permohonan
penyambungan pelanggan baru telah disetujui.
e) Mengarsipkan sementara TUL 1-01, SDP, dan TUL 1-
03 sampai dikeluarkanya SLO oleh bagian KONSUIL.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
f) Menerima Surat jaminan instalasi dan SLO lembar 2
dari BTL bersama dengan TUL 1-03, SDP, dan TUL 1-
01 digunakan sebagai dasar dalam pembuatan SPJBTL.
g) Setelah membuat SPJBTL yang telah ditandatangani
oleh kedua belah pihak, yaitu dari pihak PT.PLN
(Persero) yang di wakili oleh Manajer UPJ dan pihak
calon pelanggan, kemudian menerima pembayaran dari
calon pelanggan, dititpkan melalui loket 3 dan 4 baru
kemudian di serahkan di loket 1 dan 2 kemudian di
transfer ke bank.
h) Membuat TUL 1-09 dan 1-10, serta
mendistribusikannya bersama TUL 1-01 lembar 1,
Survei data pelanggan, TUL 1-03 lembar 2, Surat
Jaminan Instalasi, SLO lembar 2, SPJBTL lembar 2 ke
bagian teknik.
i) Menerima TUL I-01 lembar 1, Survei data pelanggan,
TUL 1-03 lembar 2, Surat jaminan instalasi, SLO
lembar 2, SPJBTL lembar 2, TUL 1-09 dan TUL 1-10
yang telah di isi bagiuan teknik.
j) Mengarsipkan TUL I-01 lembar 1, Survei data
pelanggan, TUL 1-03 lembar 2, Surat jaminan instalasi,
SLO lembar 2, SPJBTL lembar 2, TUL 1-09, TUL 1-10
ke dalam AIL (Arsip Informasi Langganan)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
2) Bagian Teknik
a) Menerima TUL I-01 lembar 1 dari Bagian Pelayanan
Pelanggan, kemudian melakukan survei teknis, yaitu
mengecek jaringan, beban trafo, dan persediaan
material. setelah memenuhi syarat, petugas survei
membuat Survei Data Pelanggan.
b) Mendistribusikan TUL I-01 lembar 1 dan Survei data
Pelanggan ke Bagian Pelayanan Pelanggan.
c) Menerima TUL I-01 lembar 1, Survei data pelanggan,
TUL 1-03 lembar 2, Surat jaminan instalasi, SLO
lembar 2, SPJBTL lembar 2, TUL 1-09 dan TUL 1-10
dari Bagian Pelayanan Pelanggan.
d) Melakukan pengecekan data internal.
e) Melakukan pemasangan Alat Pembatas dan Pengukur
(APP),serta langsung dilakukan penyegelan.
f) Mendistribusikan kembali TUL I-01 lembar 1, Survei
data pelanggan, TUL 1-03 lembar 2, Surat jaminan
instalasi, SLO lembar 2, SPJBTL lembar 2, TUL 1-09
dan TUL 1-10 yang telah di isi ke bagian pelayanan
pelanggan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
3) Biro Tehniuk Listrik
a) Menerima penunjukan dari calon pelanggan dalam
pemasangan instalasi listrik setelah permintaan calon
pelanggan untuk menjadi pelanggan baru telah dapat
jawaban persetujuan.
b) Melakukan pemasangan instalasi listrik di rumah/
bangunan calon pelanggan, kemudian membuat Surat
Jaminan Instalasi yang menyatakan bahwa instalasi
dirumah/ bangunan calon pelanggan telah dipasang
dengan baik sesuai ketentuan yang berlaku dan dijamin
aman untuk disambung tenaga listrik dari instalasi PLN
sesuai dengan daya tersambung dan tegangan nominal
yang diperjanjikan.Surat Jaminan Instalasi
ditandatangani oleh calon pelanggan dan BTL.
c) Setelah pemasangan selesai mengajukan agar dilakukan
pemeriksaan instalasi rumah/ bangunan oleh Bagian
KONSUIL dengan menyerahkan Surat Pernyataan
Jaminan Instalasi.
d) Menerima Surat Jaminan Instalasi dan Surat Laik
Operasi (SLO) lembar 1, 2, dan 3 dari bagian
KONSUIL
e) Mendistribusikan Surat Jaminan Instalasi dan Surat
Laik Operasi (SLO) lembar 2 ke Bagian Pelayanan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
Pelanggan,Surat Laik Operasi (SLO) lembar 1 ke calon
pelanggan, serta mengarsipkan permanen Surat Laik
Operasi (SLO) lembar 3 berdasarkan urutan nomor.
4) Bagian KONSUIL
a) Menerima Surat Jaminan Instalasi dari bagian BTL
yang digunakan sebagai dasar dalam melaksanakan
pemeriksaan instalasi listrik rumah/ bangunan calon
pelanggan. Setelah memenuhi persyaratan dan standar
umum, kemudian Bagian KONSUIL membuat Surat
Laik Operasi (SLO).
b) Mendistribusikan Surat Jaminan Instalasi dan Surat
Laik Operasi (SLO) lembar 1, 2, 3 ke Biro Tehniuk
Listrik (BTL), serta mengarsipkan permanen Surat Laik
Operasi (SLO) lembar 4 berdasarkan nomor urut
tercetak.
c. Praktik Yang Sehat
1) Adanya pengecekan silang antara data yang ada di bank
persepsi dengan penerimaan kas yang ada di AP2T.
2) Jumlah kas yang diterima dari penerimaan kas disetor
seluruhnya ke bank pada hari yang sama saat penerimaan kas.
3) Penghitungan saldo kas yang ada ditangan bagian kasir secara
periodik dan di cocokan dengan catatan yang ada di komputer.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
Dalam penyeleksian calon tenaga kerja PT. PLN (Persero) UPJ
Surakarta Kota memberikan syarat-syarat sebagai berikut:
1) Pendidikan terakhir sesuai klasifikasi dan dari Akademi atau
Perguruan Tinggi Terakreditasi.
2) IPK minimal 3.0 untuk Non Tenhik D3/S1
3) IPK minimal 2.75 untuk teknik D3/S1
4) Dapat Mengoperasikan Komputer (minimal Microsoft Office)
5) Dapat berbahasa Inggris dengan baik (lisan maupun tulisan)
PT. PLN (Persero) juga melakukan penyeleksian administrasi,
inggi badan, berat badan, psikologis, test wawancara, test
jasmani, on the job training selama 1 tahun dan terakhir adalah
final test.
2. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas atas
Tambah Daya Tenaga Listik Pada PT. PLN (Persero) UPJ
Surakarta Kota
a. Struktur Organisasi
1) Dalam Pelaksanaannya fungsi operasi bagian pelayanan
pelanggan (loket 3 dan 4) terkadang juga masih merangkap
dalam pembayaran yang seharusnya dilakukan oleh fungsi
kasir.
2) Fungsi penyimpanan kas dilakukan oleh bagian Treasury PT.
PLN (Persero) pusat yang bekerja sama dengan bank.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
3) Fungsi pencatatan dilakukan oleh bagian keuangan PT. PLN
(Persero) APJ Surakarta.
4) Dalam transaksi penerimaan kas PT. PLN (Persero) UPJ
Surakarta Kota tidak dilaksanakan sendiri oleh bagian kas
secara keseluruhan dari tahap awal sampai akhir transaksi,
yaitu Bagian Pelayanan Pelanggan dan Bagian Teknik sebagai
fungsi operasi dan Manajer sebagai pejabat berwenang yang
memberikan otorisasi.
b. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan.
Bagian loket bertanggung jawab atas penggunaan formulir
yang bernomor urut tercetak dan memiliki barcode. Setiap
transaksi menggunakan formulir yang dibuat rangkap dua,
lembar pertama untuk pelanggan sedangkan lembar kedua
diarsipkan, serta penggunaannya di awasi oleh bagian
pelayanan pelanggan. Pada PT. PLN (Persero) UPJ Surakarta
Kota dokumen yang berkaitan dengan penerimaan kas
pemasangan baru tenaga listrik (TUL I-01, SDP, TUL I-03,
SIP, SJI, SPJBTL,TUL I-09, TUL I-10) diotorisasi oleh pejabat
berwenang yaitu Manajer dan dilampiri dokumen pendukung
yang lengkap, sedangkan SLO di otorisasi sendiri oleh kepala
pihak KONSUIL.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
Penjelasan mengenai dokumen yang digunakan :
1) TUL I-01
Dokumen ini merupakan dokumen yang dikeluarkan oleh
bagian pelayanan pelanggan sebagai bukti permohonan pasang
baru.TUL I-01 diberikan kepada calon pelanggan disertai
dengan penyerahan fotokopi KTP, denah lokasi, dan foto kopi
rekening listrik terbaru tetangga terdekat.
2) TUL I-03
Dokumen ini merupakan dokumen yang dikeluarkan oleh
fungsi pelayanan pelanggan sebagai bukti jawaban persetujuan
atas permohonan pasangan baru tenaga listrik.
3) Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL)
Dokumen ini merupakan dokumen perjanjian antara PLN
dengan calon pelanggan,ditandatangani oleh kedua pihak dan
menyatakan bahwa calon pelanggan setuju dengan isi yang
terdapat pada surat perjanjian tersebut sebelum calon
pelanggan membayarkan total biaya dalam layanan permintaan
pelanggan baru.
4) TUL I-09
Dokumen ini berisi perintah kerja untuk pemasangan/
penyambungan listrik pelanggan oleh PLN ke BTL.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
5) TUL I-10
Dokumen ini dikeluarkan oleh petugas teknik dilapangan yang
melakukan penyambungan listrik ke pelanggan. Berisi tentang
berita acara pemasangan/ penyambungan listrik ke pelanggan
yang telah dilakukan dengan baik dan diketahui oleh calon
pelanggan.
Jaringan prosedur yang membentuk sistem penerimaan kas
penambahan daya tenaga listrik.
1) Prosedur Order Penambahan Daya
Pada Prosedur ini bagian pelayanan pelanggan menerima order
permintaan penambahan daya dari pelanggan lama pada loket 3
dan 4, kemudian mencetak TUL I-01.
2) Prosedur penerimaan kas dari permintaan perubahan daya
Bagian pelayanan pelanggan yaitu pada loket 1 dan 2
menerima pembayaran atas permintaan penambahan daya dari
pelanggan
3) Prosedur penyetoran kas ke bank
Pada prosedur ini bagian pelayanan pelanggan yaitu pada loket
1 dan 2 mengisi slip setor bank kemudian menyetorkan uang ke
bank
4) Prosedur pemasangan dan penyegelan APP
Bagian teknik melaksanakan pemasangan Alat Pembatas dan
Pengukur (APP) dan sekaligus melakukan penyegelan,serta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
mengisi Berita Acara (TUL I-10) yang menyatakan bahwa
pemasangan APP kerumah/ bangunan calon pelangan telah
dilaksanakan dengan baik dan diketahui oleh pelanggan.
Bagan Alir
Bagian Pelayanan Pelanggan
Mulai
Menerima
permohonan dan
pengecekan
Sesuai
TUL I-01 2
TUL I-01 1
1
2
SDP
TUL I-01 2
Membuat TUL I-03
SDP
TUL I-01 2
TUL I-03 2
TUL I-03 1
5
PelangganBTL
Pelanggan
N
Ditangguhkan
sementara
Tidak
Membuat
TUL I-01
TUL I-01 : Tata Usaha Layanan I-01 TUL I-10 : Tata Usaha Layanan I-03 SDP : Survei Data Pelanggan BTL : Biro Teknik Listrik
Gambar 2.4 Bagan Alir Prosedur Pelaksanaan Penerimaan Kas
Atas Permohonan Tambah Daya Tenaga Listrik Pada PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) Surakarta Kota
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
Bagian Pelayanan Pelanggan (Lanjutan)
3
SDP
TUL I-01 2
TUL I-03 2
Membuat SPJBTL
SDP
TUL I-01 2
TUL I-03 2
SPJBTL 2
SPJBTL 1
4
Pembayaran
di Loket 1&2
Transfer
ke
BANK
4
SDP
TUL I-01 2
TUL I-03 2
SPJBTL 2
Membuat TUL I-09
& TUL I-10
5
Penitipan
pembayaran
di loket 3
dan 4
SPJBTL : Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik TUL I-09 : Tata Usaha Layanan I-09 TUL I-10 : Tata Usaha Layanan I-10
Gambar 2.4 Bagan Alir Prosedur Pelaksanaan Penerimaan Kas
Atas Permohonan Tambah Daya Tenaga Listrik Pada PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) Surakarta Kota
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
Bagian Pelayanan Pelanggan (Lanjutan)
TUL I-01 2
SDP
TUL I-03 2
SPJBTL
TUL I-09
TUL I-10
6
N
Gambar 2.4 Bagan Alir Prosedur Pelaksanaan Penerimaan Kas
Atas Permohonan Tambah Daya Tenaga Listrik Pada PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) Surakarta Kota
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
Bagian Teknik
1
TUL I-01 2
Melakukan
Survei
Membuat
SDP
SDP
TUL I-01 2
2
5
SDP
TUL I-01 2
TUL I-03 2
SPJBL 2
TUL I-10
TUL I-09
Pengecekan
Data Internal
ada
Pemasangan
Penyegelan
Tidak
Menunggu Dari Pusat
6
Gambar 2.4 Bagan Alir Prosedur Pelaksanaan Penerimaan Kas
Atas Permohonan Tambah Daya Tenaga Listrik Pada PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) Surakarta Kota
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
Penjelasan mengenai bagan alir yang membentuk Sistem
Penerimaan Kas atas Penambahan Daya Tenaga Listrik adalah :
1) Bagian Pelayanan Pelanggan
a) Menerima permohonan penambahan daya di loket 3 dan
4,disertai dengan fotocopy KTP, denah lokasi dan
rekening listrik terbaru berikut dengan mengisi nomor
telefon yang dapat dihubungi.
b) Membuat TUL I-01 rangkap dua yang didistribusikan
ke bagian teknik untuk dilakukan survey dan diserahkan
pada pelanggan sebagai bukti bahwa calon pelanggan
telah mengajukan permohonan penambahan daya
tenaga listrik.
c) Menerima hasil survei data pelanggan dari bagian
teknik untuk di gunakan sebagai dasar pembuatan TUL
1-03 rangkap 2.
d) Mendistribusikan TUL 1-03 lembar 1 pada calon
pelanggan sebagai bukti bahwa permohonan
penambahan daya telah disetujui.
e) Setelah membuat SPJBTL yang telah ditandatangani
oleh kedua belah pihak,yaitu dari pihak PT.PLN
(Persero) yang di wakili oleh Manajer UPJ dan pihak
calon pelanggan.,kemudian menerima pembayaran dari
calon pelanggan di titipkan di loket 3 dan 4 kemudian di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
bayarkan pada loket 1 dan 2 yang langsung di transfer
ke bank.
f) Membuat TUL 1-09 dan 1-10 , serta
mendistribusikannya bersama TUL 1-01 lembar 1,
Survei Data Pelaggan,TUL 1-03 lembar 2, dan SPJBTL
lembar 2 ke bagian teknik.
g) Menerima TUL I-01 lembar 1,Survei Data Pelanggan,
TUL 1-03 lembar 2, SPJBTL lembar 2, TUL 1-09 dan
TUL 1-10 yang telah di isi bagian teknik.
h) Mengarsipkan TUL I-01 lembar 1, Survei Data
Pelanggan, TUL 1-03 lembar 2, SLO lembar 2, SPJBTL
lembar 2, TUL 1-09, TUL 1-10 ke dalam AIL (Arsip
Informasi Langganan)
3) Bagian Teknik
a) Menerima TUL I-01 lembar 1 dari Bagian Pelayanan
Pelanggan,kemudian melakukan survei teknis.Setelah
memenuhi syarat, petugas survei membuat Survei Data
Pelanggan.
b) Mendistribusikan TUL I-01 lembar 1 dan Survei data
Pelanggan ke Bagian Pelayanan Pelanggan.
c) Menerima TUL I-01 lembar 1, Survei data pelanggan,
TUL 1-03 lembar 2, SPJBTL lembar 2, TUL 1-09 dan
TUL 1-10 dari Bagian Pelayanan Pelanggan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
d) Melakukan pemasangan Alat Pembatas dan Pengukur
(APP),serta langsung dilakukan penyegelan.
e) Mendistribusikan kembali TUL I-01 lembar 1, Survei
data pelanggan, TUL 1-03 lembar 2, SPJBTL lembar 2,
TUL 1-09 dan TUL 1-10 yang telah di isi ke bagian
pelayanan pelanggan.
c. Praktik Yang Sehat
1) Adanya pengecekan silang antara data yang ada di bank
persepsi dengan penerimaan kas yang ada di AP2T.
2) Jumlah kas yang diterima dari penerimaan kas disetor
seluruhnya ke bank pada hari yang sama saat penerimaan kas.
3) Penghitungan saldo kas yang ada ditangan bagian kasir secara
periodik dan di cocokan dengan catatan yang ada di komputer.
d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
Dalam penyeleksian calon tenaga kerja PT. PLN (Persero) UPJ
Surakarta Kota memberikan syarat-syarat sebagai berikut:
1) Pendidikan terakhir sesuai klasifikasi dan dari Akademi atau
Perguruan Tinggi Terakreditasi.
2) IPK minimal 3.0 untuk Non Tenhik D3/S1
3) IPK minimal 2.75 untuk teknik D3/S1
4) Dapat Mengoperasikan Komputer (minimal Microsoft Office)
5) Dapat berbahasa Inggris dengan baik (lisan maupun tulisan)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
PT. PLN (Persero) juga melakukan penyeleksian administrasi,
inggi badan, berat badan, psikologis, test wawancara, test
jasmani, on the job training selama 1 tahun dan terakhir adalah
final test.
D. EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENERIMAAN
KAS PADA PT. PLN (PERSERO) UPJ SURAKARTA KOTA
a. Struktur Organisasi yang Memisahkan Tanggung Jawab
Fungsional Secara Tegas
a. Adanya Pemisahan antara fungsi operasi dan penyimpanan
dengan fungsi akuntansi.
Untuk fungsi penyimpanan dilaksanakan oleh bagian Treasury
PT. PLN Pusat yang bekerja sama dengan Bank. Fungsi
akuntansi berada di kantor APJ Surakarta dan penerimaannya
sudah di atur dalam sistem AP2T (Aplikasi Pelayanan
Pelanggan Terpusat) sehingga segala bentuk pencatatan
penerimaan kas langsung terpusat ke APJ Surakarta Kota.
Tetapi dalam pelaksanaannya
b. Suatu Fungsi tidak boleh di beri tanggung jawab penuh untuk
melaksanakan semua tahap suatu transaksi.
Pada PT. PLN (Persero) UPJ Surakarta Kota sudah di bentuk
fungsi-fungsi menurut tugasnya masing-masing. Hal ini
dimaksudkan agar terjadi internal check dalam pelaksanaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
suatu transaksi sehingga diharapkan dapat memperkecil
kemungkinan adanya penyelewengan.
Namun pada PT. PLN (Persero) UPJ Surakarta Kota terjadi
perangkapan aktivitas yang dilaksanakan oleh bagian-bagian
dalam perusahaan yaitu pada bagian operasi pelayanan
pelanggan di loket 3 dan 4 merangkap juga dalam penerimaan
kas yaitu bagian kasir yang seharusnya dilaksanakan pada loket
1 dan 2. Hal yang demikian itu berdampak kurang efektifnya
sistem pengendalian intern, yaitu bagian loket 3 dan 4
dimungkinkan dapat memanipulasi penerimaan kas.
b. Sistem Wewenang dan Prosedur Pencatatan Yang Memberikan
Perlindungan Yang Cukup Terhadap Kekayaan, Utang,
Pendapatan, dan Biaya
Sistem Otorisasi yang diterapkan pada PT. PLN (Persero) UPJ
Surakarta Kota sudah dilaksanakan sesuai dengan SOP. Hal ini
terbukti dengan adanya otorisasi dalam masing-masing fungsi
selama terjadinya transaksi oleh pejabat yang berwenang di
masing-masing bagian.
Prosedur pencatatan juga sudah dilaksanakan sesuai dengan
stamdart perusahaan yang berlaku. Pencatatan dalam perusahaan
dilaksanakan secara komputerisasi menggunakan sistem AP2T,
namun demikian keakuratan pencatatannya juga dapat
dipertanggung jawabkan. Dengan pencatatan yang baik dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
mengurangi tingkat keteledoran, sehingga laporan keuangan yang
dihasilkan berkualitas dan dapat dipertanggung jawabkan
keakuratannya.
c. Praktik Yang Sehat Dalam Melaksanakan Tugas Setiap Unit
Organisasi
1) Setiap transaksi tidak boleh dilakukan dari awal sampai akhir
oleh satu orang atau satu unit organisasi, tanpa ada campur
tangan dari orang atau unit organisasi lain.
Setiap transaksi penerimaan kas yang terjadi pada perusahaan
dilaksanakan oleh bagian –bagian tertentu yang dibentuk oleh
perusahaan seperti yang terlihat pada struktur organisasi dan
penanganan semua transaksi tersebut tidak hanya dilakukan
oleh satu orang atau satu unit saja.
2) Secara teratur diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan
catatannya.
Pada PT. PLN (Persero) UPJ Surakarta setiap akhir jam kerja
sebelum disetorkan pada pihak bank dihitung penerimaan kas
secara fisik dengan jumlah yang ada dicatatan komputerisasi.
d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya
Pada PT. PLN (Persero) UPJ Surkarta Kota, diadakan tes atau
seleksi dalam penerimaan karyawan baru dengan memberikan
persyaratan tertentu sesuai dengan bagian yang bersangkutan.
Syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
1) Pendidikan terakhir sesuai klasifikasi dan dari Akademi atau
Perguruan Tinggi Terakreditasi.
2) IPK minimal 3.0 untuk Non Tenhik D3/S1
3) IPK minimal 2.75 untuk teknik D3/S1
4) Dapat Mengoperasikan Komputer (minimal Microsoft Office)
5) Dapat berbahasa Inggris dengan baik (lisan maupun tulisan)
Selanjutnya akan di adakan seleksi, job orientasi, pendidikan,
pelatihan, dan pembinaan. Dengan proses penerimaan karyawan
baru seperti itu akan didapatkan karyawan yang kompeten dan
bermutu sesuai dengan tanggung jawabnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
BAB III
TEMUAN
Setelah dilakukan penelitian terhadap sistem pengendalian intern
penerimaan kas atas permohonan pemasangan baru dan tambah day tenaga listrik
pada PT. PLN (Persero) UPJ Surakarta Kota, Penulis menemukan beberapa
kelebihan dan kelemahan. Adapun kelebihan dan kelemahan yang penulis
temukan adalah sebagai berikut.
A. KELEBIHAN
1. Setiap transaksi yang terjadi mendapat otorisasi dari pejabat yang
berwenang.
2. Prosedur pencatatan dilakukan secara komputerisasi oleh fungsi yang
berwenang.
3. Terdapat bukti setor bank yang diotorisasi oleh bagian kasir yang bertugas
menyetorkan kas dari penerimaan kas setiap harinya.Dengan adanya bukti
setor bank ini, maka terdapat bukti bahwa kas dari permohonan
pemasangan baru dan tambah daya dalam satu hari tersebut disetorkan
langsung kebank oleh bagian kasir.
4. Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaiannya di
pertanggung jawabkan oleh pihak yang berwenang untuk itu. Dengan
adanya nomor urut tercetak dapat digunakan sebagai alat pengendalian
atas beredarnya formulir-formulir tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
5. Dilakukan tes dengan persyaratan tertentu untuk merekrut karyawan yang
kompeten dalam bidangnya.
B. KELEMAHAN
Meskipun sudah terdapat pemisahan tanggung jawab fungsional seperti
yang terdapat pada struktur organisasi yang disusun oleh pihak berwenang,
namun dalam kenyataannya masih terjadi perangkapan tugas oleh bagian
operasi yaitu pada loket 3 dan 4 dengan bagian kasir yaitu pada loket 1 dan 2.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pada uraian bab sebelumnya mngenai sistem
pengendalian intern terhadap penerimaan kas atas permohonan
pemasangan baru dan tambah daya tenaga listrik pada PT. PLN (Persero)
Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) Surakarta Kota, penulis menyimpulkan
bahwa pelaksanaan sistem pengendalian intern pada perusahaan secara
keseluruhan sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan
sistem Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) pada semua
bagian, sehingga dapat lebih efisien dan lebih tertib, adanya otorisasi dari
pihak berwenang pada setiap transaksi yang terjadi di perusahaan,
penggunaan formulir bernomor urut tercetak, dan di adakan tes seleksi
untuk perekrutan karyawan yang kompeten dalam bidangnya. Meskipun
demikian, masih terdapat sedikit kekurangan yang perlu mendapat
perhatian perusahaan.
B. KELEMAHAN
Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab
sebelumnya mengenai sistem pengendalian intern penerimaan kas atas
permohonan pemasangan baru dan tambah daya tenaga listrik pada PT.
PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) Surakarta Kota, maka
penulis memberikan saran untuk menghindari penyalahgunaan serta demi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
kemajuan perusahaan dimasa yang akan datang. Adapun saran yang
diberikan penulis adalah sebaiknya pelaksanaan tugas dari masing-masing
bagian dalam perusahaan dilaksanakan sesuai dengan tugasnya masing-
masing seperti yang tertuang pada job description yang disusun oleh pihak
yang berwenang dalam perusahaan. Sedapat mungkin setiap bagian hanya
melaksanakan tugasnya saja tanpa harus ikut melaksanakan tugas yang
menjadi bagian lain, sehingga perangkapan fungsi yang biasa terjadi dapat
dihindarkan.
Saran ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan perusahaan
terutama dalam sistem pengendalian intern terhadap penerimaan kas atas
permohonan pemasangan baru dan tambah daya tenaga listrik pada PT.
PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) Surakarta Kota di masa
yang akan datang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR PUSTAKA
Aris, Dwi M. 2009. Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Terhadap Prosedur
Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada PT. Pertamina (Persero) Depot
Boyolali. Tugas Akhir DIII Akuntansi yang tidak dipublikasikan
Bodnar, George H. dan William S. Hopwood. 2007. Sistem Informasi Akuntansi.
Jakarta: Salemba Empat
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Yogyakarta: STIE YKPN
Puspa, Titik D. 2009. Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas pada
Perusahaan Air Minum (PDAM) Kota Surakarta. Tugas Akhir DIII
Akuntansi yang tidak dipublikasikan
Romney, B Marshal dan Paul John Steinbart. 2003. Accounting Information
System. Jakarta: Salemba Empat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
top related