global village
Post on 28-May-2015
6.136 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Pertama-tama puji syukur kami haturkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa karena atas berkat, rahmat
serta kemurahan-Nyalah, maka pembuatan makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya. Selain itu,
kami juga mengucapkan terima kasih kepada ibu Tutik selaku dosen yang cultural anthropology kami
yang telah membimbing dan membantu kami dalam pembuatan makalah ini sehingga makalah ini dapat
diselesaikan.
Pembuatan makalah yang bertemakan kebudayaan ini telah melalui serangkaian proses yang mampu
mendukung keakuratan serta ketepatan materi yang dibahas dalam makalah ini seperti pencarian data-
data sekunder melalui buku-buku dan browsing melalui internet. Pembuatan makalah ini sendiri
tidaklah tanpa tujuan. Pembuatan makalah ini dilakukan dengan tujuan untuk menyadarkan dan
mengajak semua orang terutama para pemuda dan pemudi Indonesia yang merupakan generasi
penerus bangsa agar tetap terus menjaga serta melestarikan kebudayaan negara kita.
Akhir kata, kami selaku penulis dari makalah ini ingin mengucapkan terima kasih pada semua orang yang
telah membaca makalah kami. Semoga makalah yang jauh dari kata sempurna ini mampu memberikan
manfaat bagi semua orang yang telah membacanya. Terima kasih.
Jakarta, 17 November 2008
Tim penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kian pesat, kebudayaan yang
menjadi ciri khas suatu bangsa dan negara kini kian memudar. Padahal seharusnya hal ini janganlah
terjadi karena kebudayaan merupakan suatu hal yang dapat memperkaya setiap negara yang ada di
dunia dan kebudayaan juga lah yang mampu membedakan suatu negara dengan negara yang
lainnya.
Sebagai negara yang kaya akan kebudayaan, Indonesia pun menjadi salah satu negara yang
terancam punah budayanya. Saat ini para pemuda dan pemudi di Indonesia mulai terbawa pengaruh
gaya hidup barat, mulai dari cara mandi, cara berpakaian, hingga gaya dalam berbicara. Hampir
semua orang menganggap bahwa ini adalah modernisasi padahal yang sebenarnya terjadi adalah
westernisasi. Westernisasi yang sekarang ini terjadi secara kolosal di negara Indonesia membuat
kebudayaan di Indonesia mulai dilupakan dan menghilang sedikit demi sedikit. Hal ini tampak dari
amnesia masyarakat Indonesia akan reog ponorogo sampai akhirnya kesenian indah ini hendak
direbut oleh negara tetangga kita, yakni Malaysia. Ketika hal ini terjadi, barulah masyarakat
Indonesia sadar akan kebudayaan mereka dan ingin mempertahankan kebudayaan yang telah
menjadi milik mereka selama bertahun-tahun itu.
Seharusnya kita sebagai bangsa Indonesia bisa mencegah punahnya kebudayaan ini dengan cara
mematenkan kebudayaan kita agar tidak direbut bangsa lain dan melestarikannya dengan
mengajarkan kebudayaan tersebut pada pemuda-pemudi bangsa yang akan menjadi generasi
2
penerus kita. Negara Jepang dapat dijadikan sebuah contoh yang baik dalam mempertahankan dan
melestarikan kebudayaan di era globalisasi seperti sekarang ini. Di tengah maraknya perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang kian pesat, negeri sakura ini tetap menjunjung tinggi adat
istiadat dan kebudayaan mereka. Begitu pula dengan para remaja di Jepang, meskipun kehidupan
mereka tidak pernah lepas dari telepon selular dan gadget lain yang menjadi pelengkap lifestyle
mereka, namun mereka tetap merayakan festival-festival kebudayaan negara mereka sehingga
kebudayaan Jepang minim atau bahkan tidak terancam kepunahan. Sebagai suatu negara yang sarat
akan kebudayaan, Indonesia seharusnya mampu mencontoh negara maju seperti Jepang agar
kebudayaan di Indonesia tidak menghilang dan punah.
Melihat kondisi kebudayaan Indonesia yang terancam punah inilah akhirnya mendorong kami selaku
tim penulis untuk membuat suatu makalah yang bertemakan “Bangun Budaya yang Berwawasan
Kebangsaan” sebagai pokok bahasan utamanya. Tema ini diangkat untuk mengedukasi semua
masyarakat Indonesia terutama para pemuda dan pemudinya agar mereka mengetahui dan sadar
akan pentingnya kebudayaan serta mampu melestarikan kebudayaan negara kita agar tidak
memudar di tengah-tengah era globalisasi ini.
1.2.Perumusan Masalah
Makalah yang kami buat mengangkat suatu pokok bahasan yang menjadi fokus utama dalam isi
makalah ini, yakni:
Apakah seluruh kebudayaan di dunia dapat digabungkan atau dipadukan menjadi sebuah
kebudayaan yang homogen guna membangun “global village”?
3
1.3.Tujuan Penulisan Makalah
Penulisan makalah yang mengangkat tema “Bangun Budaya yang Berwawasan Kebangsaan” ini
bertujuan untuk:
Mencoba membangun kembali kesadaran masyarakat Indonesia terutama para pemuda
pemudinya akan pentingnya suatu kebudayaan bagi negara dan tetap melestarikan
kekayaan budaya yang menjadi ciri khas Indonesia. Indonesia merupakan negara yang kaya
akan seni dan budaya daerah sehingga membuat bangsa Indonesia menjadi suatu
masyarakat majemuk yang berpadu dalam satu budaya nasional yang lebih dikenal dengan
sebutan budaya Indonesia.
Memberikan pengarahan kepada masyarakat Indonesia akan arti kebudayaan dan
bagaimana cara melestarikannya.
Memberikan pendidikan kepada masyarakat Indonesia terutama para generasi muda yang
menjadi tulang punggung bangsa dan negara Indonesia bahwa kebudayaan yang beraneka
ragam dapat menjadi harta karun serta aset yang berharga bagi suatu negara di mata dunia
apalagi di era globalisasi seperti sekarang ini.
Mengarahkan bangsa Indonesia agar memiliki rasa cinta dan bangga akan kekayaan
kebudayaan yang dimiliki, karena kemakmuran suatu negara tidak hanya dinilai dari sektor
ekonomi atau politiknya saja, tetapi dari semua sektor termasuk sektor kebudayaan.
4
BAB II
KERANGKA TERTULIS
2.1. Definisi Antropologi
Definisi etimologis:
Antropologi berasal dari bahasa Yunani, anthropos yang berarti manusia dan logos yang berarti ilmu.
Antropologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang manusia.
Definisi konseptual:
William A. Haviland
Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang
bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang
lengkap tentang keanekaragaman manusia.
David Hunter
Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat
manusia.
Koentjaraningrat
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan
mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan.
Ralph L Beals dan Haary Hoijen
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia dan semua apa yang dikerjakannya.
David Emery
Antropologi adalah suatu penelitian ilmiah mengenai asal dan kelakuan manusia, termasuk
perkembangan masyarakat dan kebudayaan.
5
Definisi operasional:
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang umat manusia, ciri fisik, budaya dan perilakunya
guna mencapai pemahaman akan keanekaragaman manusia.
Instrumen variabel teori:
Variabel Teori Dimensi Indikator
A
N
T
R
O
P
O
L
O
G
I
Ilmu Sosial
Eksak
Manusia Ciri-ciri fisik
Ciri-ciri psikologis
Ciri fisik Bentuk tubuh
Warna kulit
Budaya Timur
Barat
Keanekaragaman Jenis
Wujud
6
2.2. Definisi Teori Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau
akal. Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan
lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
2.3. Definisi Teori Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi
terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam
kelompok tersebut.
7
BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dalam sejarah umat manusia dan dalam era seperti sekarang yang lazim disebut sebagai era
globalisasi ini, setiap negara pastilah mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda. Masing-masing
negara mempunyai adat istiadat, peraturan, hukum hingga norma yang berbeda-beda pula. Namun,
yang terjadi pada zaman sekarang memang cukup mengherankan. Kebudayaan yang ada di dunia ini
sepertinya diduga akan berpadu menjadi satu kebudayaan dan kebudayaan tersebut sepertinya
akan menjadi tradisi seluruh masyarakat yang hidup di dunia ini. Namun meskipun begitu, apakah
hal ini mungkin terjadi?
Apakah arti kebudayaan?
Kebudayaan merupakan sesuatu yang berbeda-beda antara satu orang dengan orang yang lain.
Kebudayaan adalah suatu produk yang dihasilkan oleh sekelompok orang sebagai respons dari
lingkungan dan fisikal mereka yang kemudian beralih menjadi sebuah pembentukan ide-ide baru,
konsep-konsep dan pemahaman hidup seperti yang mereka pikirkan dan alami. Semua ini
direfleksikan sebagai suatu hal yang kita sebut sebagai ekspresi kultural.
Menuju satu kebudayaan dunia?
Ada satu cara tradisional dalam menginterpretasikan kebudayaan, yaitu sekelompok orang yang
berbicara dengan menggunakan bahasa yang sama dan menempati suatu wilayah tertentu.
Sekelompok orang ini terdiri dari individu-individu yang mempunyai tujuan dan karakteristik yang
sama, biasanya termasuk bahasa yang sama, tempat tinggal, tradisi, kebiasaan, ingatan sejarah, dan
sebagainya.
8
Di dalam pencarian untuk kebudayaan global, pertanyaan yang akan dan sering muncul adalah
apakah kebudayaan yang biasa dilakukan oleh masing-masing individu dapat memberikan akibat
yang dapat menjadikan kebudayaan global itu lebih berkreasi atau bermacam – macam. Pertanyaan
di atas mungkin cukup membingungkan bagi sebagian orang. Namun jika ada yang mempunyai
jawaban, jawaban yang muncul itupun belum tentu dapat dibenarkan. Jawaban itu mungkin bisa
saja benar bila orang – orang berpikir terlalu dalam. Bagaimanapun, kebudayaan memiliki
hubungan dengan banyak hal, dan kebudayaan-kebudayaan yang ada tidak dapat saling
menghancurkan satu sama lain.
Dalam akulturasi kebudayaan dunia menjadi satu kebudayaan, elemen yang paling penting dan tidak
bisa dianggap dan dirasa dengan mudah adalah mengikat semua orang dengan kebudayaan yang
berbeda-berbeda menjadi suatu kesatuan dan dapat mengerti satu sama lain serta berkomunikasi
dengan yang lainnya.
Karena kesusastraan yang luas ikut bekerja dalam kebudayaan dan aspek lainya seperti kesenian,
kita dapat merubah dan memilah-milah yang mana yang terbaik dan yang paling bernilai di setiap
kebudayaan yang berbeda dengan tujuan untuk memperlihatkan kita bahwa kita dapat mengerti
satu sama lain dan untuk melihat suatu kesatuan manusia yang sebenarnya di dalam sebuah
kebudayaan. Perhatian yang paling utama dari suatu kesatuan manusia dimana kebudayaan tampak
bermacam - macam adalah jika kita ingin membangun komunikasi diantara orang yang berbeda-
beda dengan tujuan untuk menjalin suatu
kerja sama.
9
Oleh karena itu, kebudayaan merupakan bagian dari misi semua orang untuk mempromosikan
kedamaian dunia. “Untuk mencapai keseimbangan hubungan di antara negara – negara sehingga
tumbuhlah rasa saling ketergantungan, secara bersamaan terdapat izin masuk dalam kenyataan
yang secara saling bergantung diizinkan dan bermanfaat jika berdasarkan pada keuntungan
mutualitas dan resiprokal.”
Menciptakan sebuah kebudayaan global bukanlah merupakan suatu upaya untuk mencari pengganti
dari kebudayaan yang telah ada atau menggabungkan mereka ke dalam kebudayaan homogen
melainkan lebih kepada membuat seluruh masyarakat dunia agar mampu bekerja sama dan
membangun jaringan di antara kebudayaan yang berbeda-beda. Dalam hal ini, yang akan muncul
dari kerja sama seperti ini adalah rasa kebersamaan di antara orang – orang yang merasa bebas
untuk belajar dan menyatakan adat istiadat mereka, kebudayaan dan keyakinan spiritual di dalam
suatu kesatuan manusia.
10
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Melalui fakta-fakta yang telah diperoleh dan dibahas di dalam makalah ini, sulit dibayangkan bila
semua orang yang berpijak di atas bumi hanya mempunyai satu kebudayaan yang sama. Di era
globalisasi seperti sekarang ini saja, kita dapat melihat hampir semua orang di dunia terorganisasi ke
dalam etnis atau kebangsaan tertentu dan dioperasikan dibawah sistem yang berbeda-beda,
berbicara dalam bahasa yang berbeda, dan mempunyai kebudayaan yang berbeda antara satu
individu dengan individu yang lain.
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah sekuat atau secanggih apapun sistem komunikasi dan
transportasi yang ada di dunia ini tidak akan mampu menciutkan seluruh kebudayaan menjadi hanya
satu kebudayaan saja. Dunia ini tidak akan menjadi sebuah desa global atau yang lebih populer
dikenal dengan sebutan global village seperti yang dibayangkan oleh sebagian orang. Dunia ini akan
tetap menjadi dunia yang kaya akan kebudayaan yang beraneka ragam. Tidak akan ada satu
kebudayaan yang mampu menggabungkan seluruh kebudayaan berbeda yang ada di dunia ini atau
mungkin menggantikannya. Yang ada hanyalah, dengan teknologi canggih dan sistem komunikasi
serta transportasi yang canggih seperti sekarang ini, orang-orang dengan kebudayaan yang berbeda
dapat melakukan pertukaran kebudayaan yang dapat memperkaya pengetahuan mereka akan
kebudayaan yang dimiliki oleh negara lain.
11
4.2. Saran
Setiap individu harus menyadari kekayaan kebudayaan yang dimiliki oleh negaranya masing-masing.
Kekayaan budaya tersebut akan menyadarkan masyarakat akan pentingnya nilai-nilai budaya itu
sendiri. Semua orang harus dapat melestarikan kebudayaannya masing-masing, dengan demikian
kita akan tetap memiliki aneka ragam kebudayaan yang kemudian dapat menjadi warisan bagi
generasi kita yang berikutnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
www.wikipedia.org
http://urbanlegends.about.com/od/glossary/g/anthropology.htm
Study guide Cultural Anthropology
13
top related