induksi asisten upt pl

Presented by:

Lydiawati Kosasih Asalla, S.Kom, MM.

(lkosasih@binus.edu)

Widia Center of Excellence for Teaching and Learning

INDUKSI ASISTEN UPT PL

Sasaran ProgramSetelah mengikuti program ini, peserta diharapkan:

Who is the Participant?

What is it about?

How to delivery it

well-structured?

- Mampu menjelaskan 5 perbedaan dasar antaraPedagogy & Andragogy

- Mampu menjelaskan Learning Style

- Mampu menjelaskan peran dan misi trainer

- Mampu mendesain suatu Lesson Plan yang baik & menarik- Mampu mendesain suatu Introduction-Body-Closingyang benar

Communication Style

- Mampu mendemonstrasikan Pedoman dan Teknik Bertanya- Mampu menjelaskan cara mengatasi gugupberbicara di depan umum

Agenda

• Andragogy VS Pedagogy

• Misi Trainer (as Mentoring)

• Opening : Shaking the Stage

• Charging the Stage

• Empowering and Closing the Stage

• Pedoman dan Teknik Bertanya bagi Instruktur

• Gaya Komunikasi yang Sesuai

Andragogy Vs Pedagogy

Andragogy

“The art of helping adults learn” (Knowles, 1984)

Pedagogy

“The art of helping children learn”

Differences

Pedagogy Andragogy

1. The concept of the learner• Dependent personality

1. The concept of the learner • Self-directing Autonomous

2. The role of the learner’s experience • Transmission techniques

2. The role of the learner’s experience• Richest resources for one another

Cont’ …

Widia Center of Excellence for Teaching and Learning Next

Pedagogy Andragogy

3. Readiness to learn• Readiness is largely a function of age

3. Readiness to learn• Life Related Developmental tasks

4. Regarding orientation to learning• Subject centered orientation to learning

4. Regarding orientation to learning• Problem-centered• Task-centered

5. Regarding motivation to learn• External Pressures

5. Regarding motivation to learn• Internal

Learning Style : V A K

Visual

Auditory

Kinesthetic

Memory pictures meaning

Need to “see” to understand

Remember colors and shapes

Dislike listening for too long

Big Picture, Visual Aids

Love to talk

Learn by listening

Read in talking style “hearing” the text

Are attracted to sound

Forget faces, remembers names

Learn by doing: role play, ice breaker

Get up and move around

Needs lots of breaks

Remember best what they do

Gaya Belajar Kebanyakan Siswa

“Profil gaya belajar”

rata-rata siswa SDS

(Specific Diagnostic Studies)

yang tersebar di USA

Hong Kong dan Jepang.

Maryland Univ : 5300 siswa/i

Kinestetik : 37%

Auditory : 34%

Visual : 29%

Attention Time

Lucas, B (1999) ‘Lecturers Must keep Brains in Mind.’ The Australian: Higher Education. July 28, p 45.

Analisa Peserta

Trainee Attitudes

LEARNER

TOURIST

HOSTAGE

TERRORIST

What Is Training?

Training adalah suatu modifikasi perilaku secara formal dan

sistematik melalui proses pembelajaran yang timbul melalui

pendidikan (education), instruksi (instruction), pengembangan

(development), dan pengalaman terencana (planned experience).

Sasaran – Sasaran Pembelajaran

Knowledge

Attitude

Knowledge:

Skills:

Attitude:

Apa yang harus diketahui oleh

seseorang untuk melakukan

tugasnya dengan baik

Apa yang harus seseorang mampu

lakukan untuk dapat melaksanakan

tugasnya dengan baik

Pandangan atau sikap seperti apa yang

harus seseorang miliki agar ia dapat

melaksanakan tugasnya dengan baik

Trainer Roles in Class

The role of the trainer is to facilitate learning so that learners can acquired the key competencies presented.

• Group Manager

A trainer should has skill of enormous power and is able to harness the synergy within the group to achieve powerful and lasting learning

• Method Expert

A trainer should becoming competent with a variety of learning techniques

• Subject Expert

A trainer should know the content and task well and is responsible for providing information about them

Pedoman Penyusunan Rencana Pengajaran

Topik Bahasan : ……………. Sasaran Topik : …………….

Langkah Kegiatan Belajar Waktu Metoda Media

INTRO 1. Mendapatkan perhatian

2. Menjelaskan sasaran

3. Kaitkan dengan pelatihan relevan yang

pernah diperoleh (jika ada)

BODY 4. Presentasikan rangsangan untuk

mempelajari hal yang baru ini

5. Memberikan petunjuk/bimbingan

6. Tampilkan prilaku/hasil yang

diinginkan

7. Memberikan umpan-balik berkaitan

dengan hasil tersebut

CLOSING 8. Mengevaluasi hasil belajar

9. Membentuk retensi dan transfer hasil

belajar

Opener : Shaking The Stage

PSIKOLOGI PERSEPSI(Ann Marie Sabbath)

• Peraturan 30 detik(thirty second rules)

Opportunity to grab and focus participant’s attention

Interest - How will you create interest ?

Need - Why do they need to know ?

Topic - What will the session be about ?

Range - What will you be covering ?

Outcomes - What will they achieve ?

Assessment - How will they be assessed ?

Why Introduction is VITAL :

INTROA

The Introduction of Teaching Session

Menstimulasi & Mendapatkan perhatian denganmelakukan Pembukaan yang menarik (Interest):

• Analogi

• Anecdote/humor

• Personal Experience

• Technical Background

Tips @ ur First Meeting

• Greeting

• Perkenalan nama kita (Bina Suasana)

• Perkenalan nama peserta

• Tujuan (selama 1 sem – Big Picture)

• Rules of the Game (Learning Agreement)

• Isi materi (presentasi)

• Tanya jawab

• Closing

• Salam

Charging The Stage

Guidances

1. The lecturer presents /demonstrates the new skills or information

2. Participants apply or use the new skills and information in appropriate activity

3. The lecturer summaries the main points

4. The lecturer asks questions to check that participants understand the new skills and information

Planning the Body of Your Teaching Session

Concept Plan

Konsep-Contoh-Latihan Konsep-Contoh-Latihan Konsep-Contoh-Latihan

Sub-Materi-1 Sub-Materi-3Sub-Materi-2

JEDA JEDA

Teknik “CHARGING THE STAGE”

• D emonstrations

• E xamples

• F acts

• A nalogies

Contoh 1 : DEMONSTRATION

Mencetak Laporan dari MS-Excel

Eg: Menggunakan Perintah dalam Print Toolbox

Contoh 2 : EXAMPLES

Menceritakan Pengalaman Anda atau Orang

Eg: Menceritakan sebuah kecelakaan karena tidakmematuhi prosedur keamanan di suatu jalan raya

Informasi yang Secara Jelas Terbukti Benar

Eg: Efektivitas Training dan ASTD (next slide)

Contoh 2 : EXAMPLES

Contoh 3: FAKTA SULIT TERBANTAH

Di Amerika, pada tahun 1994, biaya langsung yang dikeluarkan

untuk pelatihan karyawan adalah lebih dari U$ 50 Milyar; dan

apabila semua biaya-biaya yang berkaitan ditambahkan, angkanya

lebih dari U$ 300 Milyar (ASTD, 1994)

Padahal rata-rata hanya 20% saja dari hasil pelatihan yang

kemudian bisa dipraktekkan di tempat kerja, dan menghasilkan

perubahan dan peningkatan prestasi kerja (Broad & Newstorm,

Contoh 4 : ANALOGY

Menjelaskan sesuatu dengan cara membandingkan

persamaan antara dua benda/proses/kejadian yang

memiliki persamaan (situasi atau efek yang ditimbulkan)

dengan pesan yang ingin disampaikan

Sesi Penutup

Penutup yang efektif mampu memberikan:

Kesempatan untuk memikirkan perasaan dan pengalaman

yang telah mereka pelajari

Kesempatan menyusun rencana tindak lanjut setelah kuliah

selesai

Rangkuman dan Keterkaitan antar sesi

Outcomes Feedback Future suggest

Contoh: Penutup

Tuliskan pemahaman-pemahaman baru yang anda peroleh dari kuliah ini:

Tuliskan tiga hal yang akan anda lakukan dalam waktu satu bulan ini sebagai hasil belajar dari program ini

Menanggapi & Menjawab Pertanyaan

Pedoman & Teknik Bertanya

• Mempertimbangkan sifat dan karakteristik peserta

• Menghindari pertanyaan yang menyerang

• Merefleksikan setiap pertanyaan (Penilaian, Koreksi, Menghargai, dsb)

• Pertama adalah Open Question, tunggu, kemudian Pointing Question

• Jika peserta yang ditunjuk tidak dapat menjawab, segera tunjuk peserta lainnya

Teknik mendengarkan efektif 3 L :

1. LOOK AT THE SPEAKER (Pandanglah pembicara)

2. LIFT YOUR EYEBROWS (Angkat alis mata secara wajar)

3. LEAN FORWARD SLIGHT (Condongkan tubuh ke depan)

Cont’d

Konsep Triple T :

– TOUCH

– TURN

– TALK

Sikap dan Ketrampilan Dasar Pelatih

Pelatihan yang diinginkan• Dinamis• Menarik• Relevan

1. Sikap Diri

• Sikap Tubuh

• Bahasa Tubuh

4. Antusasisme & Kepercayaan

• Lecture Phobia & Grogi

Untuk memulai

• Antusiasme

• Kepercayaan

2. Kontak Mata

• Kontak Mata

3. Suara

• Volume

• Jelas

• Intonasi

• Kecepatan

Gaya Komunikasi sesuai denganTemperamen

Gaya Komunikasi dengan Orang Sanguinis

• Berbicaralah dengan semangat dan antusias

• Gunakan kata-kata motivasional

• Gunakan kata-kata positip dan energik

• Gunakan gambar/ilustrasi saat menjelaskan

• Berikan pujian kepada mereka

• Bangun kehangatan persahabatan, bukan kekakuan hierarkis

• Ikuti alur pembicaraan mereka dengan serius

• Jangan berdebat urusan detail dengan mereka

• Tampilkan bahasa tubuh yang penuh semangat

Gaya Komunikasi dengan Orang Koleris

• Bicaralah dengan tegas dan tepat ketika menyampaikan sesuatu

• Berbicaralah secara sistematis

• Jangan menggunakan kata-kata seperti “mungkin”, “barangkali” dan kata-kata yang bernuansa ketidakpastian

• Jangan berdebat jika tidak ada data pasti yang dapat digunakan untuk meng-counter mereka

• Biarkan mereka menyampaikan pokok-pokok pikiran secara tuntas. Sesudahnya Anda boleh bertanya

• Pujilah mereka seperlunya atas apa yang telah disampaikan

Gaya Komunikasi dengan Orang Melankolis

• Gunakan fakta dan data yang dapat dipertanggungjawabkan

• Kurangi senda gurau berlebihan

• Gunakan kata-kata yang realistis dan faktual

• Berikan waktu kepada mereka untuk berpikir setelah kita menyampaikan sesuatu

• Biarkan mereka mengutarakan kerangka berpikir secara total

• Jangan menunjukkan raut wajah bosan atau berseberangan dengan mereka

• Hindari kata-kata yang berbau motivasional secara berlebihan

Gaya Komunikasi dengan Orang Phlegmatis

• Jangan bersuara terlalu keras saat menjelaskan sesuatu

• Semangat tidak perlu sebesar ketika berbicara dengan orang bertipe sanguinis dan koleris

• Jangan terburu-buru ketika menyampaikan pokok-pokok pikiran

• Berikan waktu kepada mereka untuk mencerna apa yang kita sampaikan melalui diamnya mereka. Selalu konsisten dengan yang kita sampaikan karena mereka akan mengingatnya

• Jangan membuka topik “panas”,”berbau konflik”, dan sejenisnya, karena mereka cenderung menghindari topik seperti itu

• Tegaskan keputusan yang diambil karena mereka cenderung akomodatif terhadap segala sesuatu.

Mengatasi rasa Gugup

Bagaimana bila “Nervous” ?

Anda tidak sendirian……….

Mengatasi ‘Nervousness’(1)

Organize & Mastery

Visualize Success

Real Practice

(Presentation and Q&A)

Check and Recheck

PREPARATION

Mengatasi ‘Nervousness’(2)

Breathe & Relax

Relate

Eye contact

ON THE SPOT

Nervous Vs Jam Terbang

Seiring dengan meningkatkannya jam terbang anda

sebagai seorang trainer maka rasa nervous akan

semakin berkurang, tetapi ingatlah bahwa hal

tersebut tidak akan pernah hilang

Latihan - Latihan - Latihan

Sikap Seorang Instruktur/Pelatih

Ekspresi Wajah :Senyum Suara : Jelas

Kontak Mata Dengan Tangan : Jangan DilipatPeserta

Postur : Berdiri Tegak

Pakaian : Simpel danBersih Posisi Berdiri : Berdiri

Dengan Posisi Bahu Sejajar

Jarak Antara Instruktur Dengan Peserta :2-3 m

References

More Resources:

http://witel.binus.edu/Resources.aspx#Widia Center of Excellence for Teaching and Learning

The End of Presentation

Good Luck …

Thank You ( ^ _ ^ )v

induksi asisten upt pl - bina...

Documents

induksi magnet

ggl induksi

pengapian induksi

induksi & inhibisi_er

motor induksi

induksi elektromagnetik

· upt puskesmas banyuanyar, surakarta upt puskesmas...

induksi anestesi

manual pengguna induksi peranan induksi ......manual...

induksi magnetik_4

induksi adalah proses pemikiran didalam peristiwa...

assignment induksi

mesin induksi

set induksi

induksi elektromagnetik-induksi-diri

perbandingan induksi misoprostol dengan induksi oksitosin

persalinan induksi

jdih.dephub.go.idjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepei/2019/kp_55_tahun...penyelia...

induksi magnet