intensifikasi ternak ayam buras jadi
Post on 25-Nov-2015
41 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
INTENSIFIKASI TERNAK AYAM BURAS
INTENSIFIKASI TERNAK AYAM BURAS
Ayam buras (bukan ras) telah banyak dipelihara oleh masyarakat umum sebagai usaha untuk pemanfaatan pekarangan, pemenuhan gizi keluarga, meningkatkan pendapatan.
Pemeliharaan sistem tradisional, produksi telur ayam buras sangat rendah, 60 butir/tahun/ekor. Berat badan pejantan tak lebih dari 1,9 kg dan betina 1,2 ~ 1,5 kg, maka perlu diintensifkan. Pemeliharaan yang intensif pada ayam buras, dapat meningkatkan produksi telur dan daging, dapat mencegah wabah penyakit dan memudahkan tata laksana.
Sistem pemeliharaan ayam buras meliputi : BIBIT
Ciri-ciri bibit yang baik :
a. Ayam jantan
- Badan kuat dan panjang.
- Tulang supit rapat.
- Sayap kuat dan bulu-bulunya teratur rapih.
- Paruh bersih.
- Mata jernih.
- Kaki dan kuku bersih, sisik-sisik teratur.
- Terdapat taji.
PEMELIHARAAN
Ada 3 (tiga) sistem pemeliharaan :
a. Ekstensif (pemeliharaan secara tradisional = ayam dilepas dan mencari pakan sendiri).
b. Semi intensif (ayam kadang-kadang diberi pakan tambahan).
c. Intensif (ayam dikandangkan dan diberi pakan).
Apabila dibedakan dari umurnya, ada beberapa macam pemeliharaan, yaitu :
a. Pemeliharaan anak ayam (starter) : 0 - 6 minggu, dimana anak ayam sepenuhnya diserahkan kepada induk atau induk buatan.
b. Pemeliharaan ayam dara (grower) : 6 - 20 minggu.
c. Pemeliharaan masa bertelur (layer) : 21 minggu sampai afkir ( 2 tahun).
Untuk memperoleh telur tetas yang baik, diperlukan 1 (satu) ekor pejantan melayani 9 (sembilan) ekor betina, sedangkan untuk menghasilkan telur konsumsi, pejantan tidak diperlukan.
PERKANDANGAN
Fungsi kandang yaitu :
a. Untuk tempat berteduh dari panas dan hujan.
b. Sebagai tempat bermalam.
c. Untuk memudahkan tata laksana.
Syarat kandang yang baik, yaitu :
a. Cukup mendapat sinar matahari.
b. Cukup mendapat angin atau udara segar.
c. Jauh dari kediaman rumah sendiri.
d. Bersih.
e. Sesuai kebutuhan (umur dan keadannya).
f. Kepadatan yang sesuai.
g. Kandang dibuat dari bahan yang murah, mudah didapat dan tahan lama.
Kepadatan kandang :
a. Anak ayam beserta induk : 1 - 2 m2 untuk 20 - 25 ekor anak ayam dan 1 2 induk.
b. Ayam dara 1 m2 untuk 14 - 16 ekor.
c. Ayam masa bertelur, 1 - 2 m2 untuk 6 ekor dan pejantan 1 ekor.
PAKAN
Zat-zat makanan yang dibutuhkan terdiri dari : protein, energi, vitamin, mineral
dan air. Adapun konsumsi pakan adalah sebagai berikut :
- Anak ayam dara 15 gram/hari
- Minggu I-III 30 gram/hari
- Minggu III-V 60 gram/hari
- Minggu VI sampai menjelang bertelur 80 gram/hari
- Induk 100 gram/hari
Pemberian pakan adalah sehari dua kali, yaitu pagi dan sore, sedangkan air
minum diberikan setiap saat.PENYAKIT DAN PENCEGAHAN
1) ND = Necastle Desease = Tetelo
Pencegahan: lakukan vaksinasi ND secara teratur pada umur 4 hari, 4
minggu dan 4 bulan diulangi lagi setiap 4 bulan sekali.
2) Cacingan
Pencegahan : hindarkan pemeliharaan tradisional.
Oleh : A. SAMIDI, SP.
Ayam buras (bukan ras) telah banyak dipelihara oleh masyarakat umum sebagai usaha untuk pemanfaatan pekarangan, pemenuhan gizi keluarga, meningkatkan pendapatan.
Untuk mendapatkan hasil yang baik dalam beternak ayam buras perlu diperhatikan beberapa hal :
1. BibitCiri-ciri bibit yang baik : - Bibit induk : sehat dan tidak cacat, lincah, mata bersinar, bulu bersih,
paruh pendek, san kuat, badan cukup besar, perut luas.- Bibit pejantan : badan kuat dan agak panjang, sayap kuat dan bulu teratur
rapi, paruh bersih dan mata jernih, kaki bersih dan bertaji.- Calon bibit/anak ayam : sehat dan tidak cacat, bulu halus dan bercahaya,
temperamen lincah, mata bulat dan bening. 2. PakanJenis Pakan : dedak, jagung, pakan buatan pabrik, daun-daunan (daun pepaya, rumput, kangkung,dll), pakan konvensional (bekicot, cacing, serangga, rayap, dan sisa dapur)
Pemberian pakan :a. Anak ayam mulai menetas sampai umur 4 minggu diberkan makan halus.b. Ayam dewasa diberikan dalam bentuk lebih besar / biji-bijian dalam jumlah 70 - 90 gram/ekor/hari.
3. Perkandangan
a. Syarat kandang yang baik : jarak kandang dengan rumah minimal 5 m, lingkungan tidak lembab, mendapat sinar matahari pagi dan pertukaran udara yang baik.
b. Ukuran kandangTiap meter persegi dapat menampung :- 2 induk dan 15 18 ekor anaknya- 25 28 ekor anak ayam yang disapih- 14 16 ekor dara- 6 8 ekor induk- 5 6 ekor pejantan
c. Bentuk Kandang ..................
PEMELIHARAAN
Ada 3 (tiga) sistem pemeliharaan :
a. Ekstensif (pemeliharaan secara tradisional = ayam dilepas dan mencari pakan sendiri).
b. Semi intensif (ayam kadang-kadang diberi pakan tambahan).
c. Intensif (ayam dikandangkan dan diberi pakan).
Apabila dibedakan dari umurnya, ada beberapa macam pemeliharaan, yaitu :
a. Pemeliharaan anak ayam (starter) : 0 - 6 minggu, dimana anak ayam sepenuhnya diserahkan
kepada induk atau induk buatan.
b. Pemeliharaan ayam dara (grower) : 6 - 20 minggu.
c. Pemeliharaan masa bertelur (layer) : 21 minggu sampai afkir ( 2 tahun).
Untuk memperoleh telur tetas yang baik, diperlukan 1 (satu) ekor pejantan melayani 9 (sembilan) ekor betina, sedangkan untuk menghasilkan telur konsumsi, pejantan tidak diperlukan.
c. Bentuk Kandang- Kandang postal yaitu lantai dilapisi litter yang terdiri dari jerami, serbuk
gergaji dan kapur setebal + 15 cm.- Tenggeran- Indukan
4. Tatalaksana Pemeliharaana. Tradisional (diumbar)b. Semi intensif, disediakan kandang dengan halaman berpagar.c. Intensif, dikandangkan seperti ayam ras
5. Pengelolaan Reproduksia. Perbandingan jantan : betina = 1 : 10b. Pada masa bertelur diusahakan agar di dalam sarangnya ditinggalkan satu
butir,agar bertelur terus, kalau telur bertumpuk induk cenderung mengerami
c. Induk yang mengerami harus diberi makanan yang cukup.d. Mengerami telur sebaiknya antara 9 11 butir.
6. Kesehatan HewanBeberapa jenis penyakit yang sering menyerang ayam buras :a. Tetelo (ND)Penyebab : Virus NDGejala : warna jengger kebiruan, lesu dan sesak nafas, nafsu makan hilang, produksi telur turun, berBerputar-putardan sayap terkulai, sin, ngorok dan batuk-batuk.
Pencegahan : vaksinasi teratur, sanitasi kandang, bila ayam sudah terkena ND maka ayam yang mati kena ND harus dibakar.
b. Penyakit cacingPenyebab : CacingGejala : Lesu. pucat, kondisi menurun dengan kematian karena komplikasi.Pencegahan : sanitasi kandang, pemberian vitamin dan obat cacing.
c. Berak kapur (Pullorum)Penyebab : Bakteri Salmonella pullorumGejala : Kotoran berbusa putih menempel pada anus, bulu kusut, sayap terkulai , mengantuk, nafsu makan menurun.
7. Pasca PanenProduk ayam buras yang dapat diolah :- Telur : telur asin, pindang dll- Daging ayam : sate, opor, ayam bakar dll- Tinja/kotoran ayam : pupuk- Bulu ayam : lukisan isi bantal dll
8. Pemasarana. Ayam buras dapat dijual dalam bentuk hidup atau ternak potong.b. Telur dapat dijual dalam bentuk mentah atau olahanc. Daging dalam bentuk segar atau olahan
Disadur dari :Brosur Intensifikasi Ternak Ayam Buras, Dinas Peternakan, Jakarta
PEMELIHARAAN
Ada 3 (tiga) sistem pemeliharaan :
a. Ekstensif (pemeliharaan secara tradisional = ayam dilepas dan mencari pakan sendiri).
b. Semi intensif (ayam kadang-kadang diberi pakan tambahan).
c. Intensif (ayam dikandangkan dan diberi pakan).
Apabila dibedakan dari umurnya, ada beberapa macam pemeliharaan, yaitu :
a. Pemeliharaan anak ayam (starter) : 0 - 6 minggu, dimana anak ayam sepenuhnya diserahkan
kepada induk atau induk buatan.
b. Pemeliharaan ayam dara (grower) : 6 - 20 minggu.
c. Pemeliharaan masa bertelur (layer) : 21 minggu sampai afkir ( 2 tahun).
Untuk memperoleh telur tetas yang baik, diperlukan 1 (satu) ekor pejantan melayani 9 (sembilan) ekor betina, sedangkan untuk menghasilkan telur konsumsi, pejantan tidak diperlukan.
Oleh : A. SAMIDI, SP.
Pemeliharaan yang intensif pada ayam buras, dapat meningkatkan produksi telur dan daging, dapat mencegah wabah penyakit dan memudahkan tata laksana.
Sistem pemeliharaan ayam buras meliputi :
BIBIT
Ciri-ciri bibit yang baik :
a. Ayam jantan
Badan Kuat dan Panjang
TulangSupit Rapat
Sayap kuat dan bulunya teratur rapih
Paruh bersih
Mata Jernih
Kaki dan Kuku bersih, sisik-sisik teratur
Terdapat taji
PEMELIHARAAN
Ada 3 (tiga) sistem pemeliharaan :
a. Ekstensif (pemeliharaan secara tradisional = ayam dilepas dan mencari pakan sendiri).
b. Semi intensif (ayam kadang-kadang diberi pakan tambahan).
c. Intensif (ayam dikandangkan dan diberi pakan).
Apabila dibedakan dari umurnya, ada beberapa macam pemeliharaan, yaitu :
a. Pemeliharaan anak ayam (starter) : 0 - 6 minggu, dimana anak ayam sepenuhnya diserahkan
kepada induk atau induk buatan.
b. Pemeliharaan ayam dara (grower) : 6 - 20 minggu.
c. Pemeliharaan masa bertelur (layer) : 21 minggu sampai afkir ( 2 tahun).
Untuk memperoleh telur tetas yang baik, diperlukan 1 (satu) ekor pejantan melayani 9 (sembilan) ekor betina, sedangkan untuk menghasilkan telur konsumsi, pejantan tidak diperlukan.
PERKANDANGAN
Fungsi kandang yaitu :
a. Untuk tempat berteduh dari panas dan hujan.
b. Sebagai tempat bermalam.
c. Untuk memudahkan tata laksana.
Syarat kandang yang baik, yaitu :
a. Cukup mendapat sinar matahari.
b. Cukup mendapat angin atau udara segar.
c. Jauh dari kediaman rumah sendiri.
d. Bersih.
e. Sesuai kebutuhan (umur dan keadannya).
f. Kepadatan yang sesuai.
g. Kandang dibuat dari bahan yang murah, mudah didapat dan tahan lama.
Kepadatan kandang :
a. Anak ayam beserta induk : 1 - 2 m2 untuk 20 - 25 ekor anak ayam dan 1 2 induk.
b. Ayam dara 1 m2 untuk 14 - 16 ekor.
c. Ayam masa bertelur, 1 - 2 m2 untuk 6 ekor dan pejantan 1 ekor.
PAKAN
Zat-zat makanan yang dibutuhkan terdiri dari : protein, energi, vitamin, mineral
dan air. Adapun konsumsi pakan adalah sebagai berikut :
- Anak ayam dara 15 gram/hari
- Minggu I-III 30 gram/hari
- Minggu III-V 60 gram/hari
- Minggu VI sampai menjelang bertelur 80 gram/hari
- Induk 100 gram/hari
Pemberian pakan adalah sehari dua kali, yaitu pagi dan sore,
sedangkan air minum diberikan setiap saat.
PENYAKIT DAN PENCEGAHAN
1) ND = Necastle Desease = Tetelo
Pencegahan: lakukan vaksinasi ND secara teratur pada umur 4 hari, 4 minggu dan 4 bulan diulangi lagi setiap 4 bulan sekali.
2) Cacingan
Pencegahan : hindarkan pemeliharaan tradisional.
b. Ayam Betina (petelur ) Yang baik
Kepala halus
Matanya terang/jernih
Mukanya sedang (tdk terlalu lebar)
Paruh pendek dan kuat
Jengger dan pial halus
Jarak tulang dada dan tulang belakang + 4 jari
Jarak antara lubang pubis + 3 jari
top related