klh terapi oksigen

Post on 14-Dec-2015

329 Views

Category:

Documents

16 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

JH

TRANSCRIPT

TERAPI OKSIGEN

Oea Khairsyaf

OKSIGEN

Gas tidak berwarna

Gas tidak berbau

Mempertahankan kehidupan aerobik

20,93% dari atmosfir bumi sehingga sehingga

seseorang bernafas pada udara bebas FiO2 20,93 %

dan mengasilkan tekanan oksigen yg normal di arteri

Tekanan oksigen di permukaan laut 1 atm 760 mmhg

ALAT PENGHASIL OKSIGEN

1. Silinder

2. Sistem oksigen liquid (portable)

3. Konsentrator

1. SILINDER

Bentuk tabung besar

Pada pasien yang tidak banyak bergerak

Harga relatif murah

Diisi ulang

2. SISTEM OKSIGEN LIQUID

Bentuk silinder kecil

Ringan dapat tahan selama 7 hari jika

kecepatan aliran 2 l/ mnt

Dapat dibawa sambil berjalan

Diisi ulang

Harga lebih mahal

3. KONSENTRATOR

Mengambil udara ruangan / bebas

Mempunyai sistem filtrasi terhadap partikel besar,

bakteri, gas non O2

Menggunakan listrik

Tidak perlu isi ulang

Relatif mahal

TUJUAN TERAPI OKSIGEN

1. Meningkatkan kandungan O2 dalam darah arteri

dihantarkan ke jaringan untuk

memfasilitasi metabolisme aerobik

2. Mempertahankan PaO2 > 60 mmHg/Sat O2 > 90%

3. Mencegah hipoksia sel dan jaringan

4. Menurunkan kerja pernapasan

5. Menurunkan kerja otot jantung

TUJUAN TERAPI OKSIGEN

OKSIGEN

Pemberian oksigen = obat, sehingga akan

memberikan keuntungan

- indikasi

- dosis pemberian

- komplikasi

1. INDIKASI TERAPI OKSIGEN

Hipoksemia pada AGDA terlihat PaO2 atau Sa O2

Asma bronkial, PPOK, Pneumonia dll Syok, keracunan gas CO Menurunnya kerja napas pemulihan pasca anestesiMenurunnya kerja miokard infark miokardTrauma berat

DETEKSI HIPOKSEMIA

Gejala klinik

Analisis gas darah / Oksimetri

GEJALA KLINIK

Sianosis -> bila SaO2 < 85%, sulit terdeteksi pada anemia

Takipnu Dispnu Kelelahan, disorientasi, lethargy, koma Takikardi atau hipotensi Polisitemia Jari tubuh

ANALISIS GAS DARAH

Gold standard hipoksemia

PaO2 dan SaO2

Saturasi O2 jumlah O2 yang berikatan dengan

Hb

Derajat saturasi tergantung dari kurun disosiasi

oksi hemoglobin

ANALISIS GAS DARAH

Pemeriksaan dilakukan 15-20 menit setelah diberikan O2

Evaluasi dilakukan

- 12 jam FiO2 < 40%

- 8 jam FiO2 > 40%

- 72 jam miokard akut

- 2 jam PPOK

- 1 jam neonatus

NILAI PaO2 dan SaO2 pada orang dewasa

PaO2 SaO2 (%)

Normal 97 97

Kisaran normal 80 95

Hipoksemia < 80 < 95

Ringan 60 –79 90 – 94

Sedang 40 – 59 75 – 89

Berat <40 < 75

MEKANISME HIPOKSEMIA

1. Ganguan ventilasi-perfusi (V/Q mismatch)

penyakit paru obstruktif, retensi sputum, penyakit

kardiovaskular

2. Hipoventilasi alveolar PPOK eksaserbasi henti

tidur (sleep apnea), overdosis obat narkose / tidur

3. Shunt (pirau)difusi tidak terjadi pneumonia,

ARDS, atelektasis, edema paru kardiogenik, emboli

paru

MEKANISME HIPOKSEMIA

4. Gangguan difusi fibrosis intersisial, edema

intersisial, asbestosis, penyakit kolagen vaskular

(SLE, granulomatosis wagener)

5. Penurunan tekanan oksigen inspirasi tempat

ketinggian / pegunungan, pesawat , ketinggian 18

000 kaki tekanan berkurang setengah di banding di

permukaan laut

gambar

HIPOKSEMIA MENGAKIBATKAN HIPOKSIA JARINGAN

1. Hipoksia hiposik pe O2 dalam udara

inspirasi / darah (V/Q mismatch, gangguan

difusi, hipoventilasi alveolar)

2. Hipoksia anoksia pe kapasiti angkut O2

akibat anemia, keracunan CO2, anemia

sickle cell, gangguan Hb lainnya

3. Hipoksia stagnan akibat perfusi jaringan

buruk, penurunan aliran darah (gagal jantung,

syok, henti jantung)

4. Hipoksia histotoksik ketidak mampuan

menggunakan O2 di jaringan (keracunan sianida,

alkohol)

HIPOKSEMIA MENGAKIBATKAN HIPOKSIA JARINGAN

150 + AaDO2

760

AaDO2 = PA O2 - PaO2

PA O2 = (Patm - PH2O) xFiO2 - PaCO2 x 1.25

=(760 - 47) xFiO2-PaCO2 x 1.25

= 713 x FiO2 – PaCO2 x1,25

PaO2 nilai diambil dari hasil AGDA

PaCO2 nilai diambil dari hasil AGDA

x 100% = ….%

2. Dosis oksigen yang diberikan dengan rumus

=FiO2

PEMBERIAN O2 TERGANTUNG DARI :

a. FiO2 yang dibutuhkan

b. Kenyamanan pasien

c. Tingkat kelembaban

d. Kebutuhan terapi nebulisasi

KONSENTRASI OKSIGEN BERDASARKAN ALAT YANG DIGUNAKAN

Alat yang digunakan O2 (l/mnt) FiO2

Kanula hidung 2 0,21-0,24 2 0,23-0,28 3 0,27-0,34 4 0,31-0,38 5-6 0,32-044

Venturi 4-6 0,24-0,28 8-10 0,35-0,40 8-12 0,50

Simpel 5-6 0,30-0,45 7-8 0,40-0,60

Rebreathing 7 0,35-0,75 10 0,65-1,00

Non rebreathing 4-10 0,40-1,00

Konsentrasi oksigen yang masuk ke dalam paru

dibagi 2 :

1. Low-flow devices (arus rendah)

2. High-flow device (arus tinggi)

PEMBERIAN O2 DI RUMAH SAKIT

A. Arus rendah (low flow)1. Kanula hidung 2. Masker : - simpel

- rebreathing - non rebreathing

B.Arus Tinggi (High flow)

1. Venturi

2. Continous positive airway pressure (CPAP)

1. KANULA HIDUNG

Suatu pipa plastik lunak, ujung buntu

dikaitkan ke telinga & bawah leher

Digunakan bayi, anak, dewasa

Kecepatan aliran 2-6 l/mnt, Fio2 0,28-0,4

Komplikasi : kerusakan kulit, kekeringan dan

ketidaknyamanan

2. MASKER

Masker digunakan level O2 yang diberikan

lebih tinggi dibandingkan kanula hidung

Perangkat dari plastik ringan menutupi hidung

& mulut

a. Masker simpel

Masker digunakan pada wajah,

Masker harus kuat tidak menyebabkan

tekanan yang menyakitkan wajah, tulang pipi

Kecepatan aliran 5-10 L/mnt, FiO2 0,3 – 0,6

b.Masker rebreathing non rebreathing -

Dua tipe masker reservoir : (PENAMPUNG UDARA)

Masker ringan plastik transparan dengan reservoir dibawah dagu , Kecepatan aliran 4 –10 l/mnt

Rebreathing di gunakan untuk kasus hipoksemia dengan hipokarbia dan sebaliknya non Rebreathing untuk hiperkarbia

ARUS TINGGI (HIGH FLOW)

Venturi

Konsentrasi oksigen dalam masker

dengan udara didalamnya oksigen

diberikan dengan angka pasti

Alat digunakan nonaerosol persen

tetap (24%, 28%, 31%, 36%, 40%, 50%)

CONTINOUS POSITIVE AIRWAY PRESSURE (CPAP)

Sistem CPAP mengalirkan udara terus

menerus melalui flow meter masker alat

dengan tekanan 2,5 –20 cm H2O

Masker dipasang diwajah dengan pengikat

kepala

KESIMPULAN

Oksigen diberikan sesuai indikasi, dosis dan

mempunyai efek samping

Indikasi utama hipoksemia (PaO2 < 60 mmHg

atau SaO2 < 90%)

Tujuan memberikan dosis terendah O2

meningkatkan PaO2 >60 MMHg atau SaO2 > 90

mmHg

top related