laporan company visit 3 perusahan
Post on 03-Jan-2016
832 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangDalam rangka memperluas pengetahuan para mahasiswa dan mahasiswi yang
mendekati tingkat akhir dan sebagai prasyarat untuk mengambil program pkl, program
studi S1 Akuntansi STIE Ekuitas menyelenggarakan acara Company Visit pada tanggal 24-
25 April 2013. Dimana latar belakang diadakannya Company Visit agar mahasiswa dapat
memahami bagaimana kaitannya dalam setiap mata kuliah yang telah di ajarkan, karena
perusahaan – perusahaan yang kami kunjungi yaitu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK),
PT. Coca Cola Amatil (CCA), dan Bursa Efek Indonesia ( BEI ).
1.2 Gambaran Umum Perusahaan1.2.1 Pemeriksa Keuangan (BPK)
Indonesia merupakan pemerintahan republik presidensial multipartai
yang demokratis yang bersistem politik di Indonesia didasarkan pada Trias
Politika yaitu kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif. Selain itu,
Indonesia juga mempunyai lembaga khusus yang fungsikan untuk
mengawasi keuangan Negara dalam lembaga inspektif, yaitu Badan
Penyelidikan Keuangan (BPK). Sesuai dengan amandemen Undang Undang
Dasar 1945, lembaga inspektif ini telah di sejajarkan dengan trias politika.
BPK merupakan lembaga khusus Indonesia ini berperan besar dalam
aktivitas kelangsungan ekonomi Negara.
1.2.2 PT Coca cola Amatil Tbk.
PT Coca-Cola Amatil Indonesia adalah sebuah perusahaan
manufaktur yang memproduksi minuman ringan terkemuka di Indonesia.
Perusahaan ini memproduksi berbagai macam minuman ringan di bawah
lisensi perusahaan The Coca-Cola Company yang berpusat di kota Atlanta,
provinsi Georgia, Amerika Serikat. Sebagai perusahaan minuman ringan
terbesar di dunia, pihak Coca-Cola tentunya menggunakan cara-cara
produksi dan distribusi yang berbeda dengan perusahaan yang lain.
Tentunya dengan menggunakan metode-metode atau cara-cara khusus yang
membawa perusahaan tersebut hingga merajai pasaran dunia.
1.2.3 Bursa Efek Indonesia
Dalam perkuliahan Pasar Modal saya mempelajari bagaimana kita
akan menanam saham, bagaimana caranya jadi pemegang saham, tanpa kita
mengetahui bagaimana kita cara untuk menjadi salah satu pemegang saham
untuk perusahaan-perusahaan yang sudah Go Public, dan masalah- masalah
apa saja yang terjadi pada pasar saham , lalu kecurangan- kecurangan apa
saja yang mungkin terjadi dalam pasar modal, dengan mengunjungi
perusahaan Bursa Efek Indonesia, kita akan lebih memahami bagaimana
pasar modal, dan apa saja produk – produk dari Bursa Efek Indonesia,
dengan mengetahui secara langsung mekanisme kerja pasar modal. Dengan
melaksanakan kegiatan Company Visit ini maka kami dapat mempelajari
dan lebih mudah memahami mata kuliah yang berkaitan dengan melihat
secara langsung bagaimana mata kuliah tersebut diaplikasikan pada dunia
ekonomi sesungguhnya.
1.3 Perumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas, penulis menyimpulkan masalah-masalah sebagai berikut :1. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Apa itu Badan Pemeriksa Keuangan?
Bagaimana kedudukan BPK?
2. PT. Coca Cola Amatil Indonesia di Kota Bekasi, Jawa Barat.
Apa sajakah produk yang dihasilkan oleh PT. Coca Cola Amatil
Indonesia?
Kemanakah target pemasaran produk PT. Coca Cola Amatil Indonesia?
3. Bursa Efek Indonesia/Indonesia Stock Exchange (BEI).
Apa saja sekuritas yang diperjual belikan di Bursa Efek Indonesia?
Bagaimana cara berbisnis saham/berinvestasi di Bursa Efek Indonesia?
Bagaimana konsep keamanan sistem di Bursa Efek Indonesia (BEI)?
1.4 Tujuan Penelitian
1. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Untuk mengetahui apa itu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
Untuk mengetahui sejarah terbentuknya Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK)
Untuk mengetahui tugas dan wewenang Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK)
2. PT. Coca Cola Amatil Indonesia di Kota Bekasi, Jawa Barat.
Untuk mengetahui produk yang dihasilkan oleh PT. Coca Cola Amatil
Indonesia
Untuk mengetahui target pemasaran produk PT. Coca Cola Amatil
Indonesia
3. Bursa Efek Indonesia/Indonesia Stock Exchange (BEI).
Untuk mengetahui sekuritas yang diperjual belikan di Bursa Efek
Indonesia
Untuk mengetahui cara berbisnis saham/berinvestasi di Bursa Efek
Indonesia?
BAB IIPEMBAHASAN
2.1 Laporan Hasil Company Visit
2.1.1 Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI)
Badan Pemeriksa Keuangan ( BPK) adalah lembaga tinggi negara dalam
system ketatanegaraan Indonesia yang memiliki wewenang memeriksa pengelolaan
dan tanggung jawab keuangan negara. Menurut UUD 1945, BPK merupakan
lembaga yang bebas dan mandiri. Anggota BPK dipilih oleh Dewan Perwakilan
Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah dan
diresmikan oleh Presiden.Hasi pemeriksaan keuangan negara diserahkan kepada
DPR, DPD, dan DPRD (sesuai dengan kewenangannya). Pasal 23 ayat (5) UUD
Tahun 1945 menetapkan bahwa untuk memeriksa tanggung jawab tentang
Keuangan Negara diadakan suatu Badan Pemeriksa Keuangan yang peraturannya
ditetapkan dengan Undang-Undang. Hasil pemeriksaan itu disampaikan
kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
Berdasarkan amanat UUD Tahun 1945 tersebut telah dikeluarkan Surat
Penetapan Pemerintah No.11/OEM tanggal 28 Desember 1946 tentang
pembentukan Badan Pemeriksa Keuangan, pada tanggal 1 Januari 1947 yang
berkedudukan sementara di kota Magelang. Pada waktu itu Badan Pemeriksa
Keuangan hanya mempunyai 9 orang pegawai dan sebagai Ketua Badan Pemeriksa
Keuangan pertama adalah R. Soerasno. Untuk memulai tugasnya, Badan Pemeriksa
Keuangan dengan suratnya tanggal 12 April 1947 No.94-1 telah mengumumkan
kepada semua instansi di Wilayah Republik Indonesia mengenai tugas dan
kewajibannya dalam memeriksa tanggung jawab tentang Keuangan Negara, untuk
sementara masih menggunakan peraturan perundang-undangan yang dulu berlaku
bagi pelaksanaan tugas Algemene Rekenkamer (Badan Pemeriksa
Keuangan Hindia Belanda), yaitu ICW dan IAR. Dalam era Reformasi sekarang ini,
Badan Pemeriksa Keuangan telah mendapatkan dukungan konstitusional dari MPR
RI dalam Sidang Tahunan Tahun 2002 yang memperkuat kedudukan BPK RI
sebagai lembaga pemeriksa eksternal di bidang Keuangan Negara, yaitu dengan
dikeluarkannya TAP MPR No.VI/MPR/2002 yang antara lain menegaskan kembali
kedudukan Badan Pemeriksa Keuangan sebagai satu-satunya lembaga pemeriksa
eksternal keuangan negara dan peranannya perlu lebih dimantapkan sebagai
lembaga yang independen dan profesional.
Untuk lebih memantapkan tugas BPK RI, ketentuan yang mengatur BPK RI
dalam UUD Tahun 1945 telah diamandemen. Sebelum amandemen BPK RI hanya
diatur dalam satu ayat (pasal 23 ayat 5) kemudian dalam Perubahan Ketiga UUD
1945 dikembangkan menjadi satu bab tersendiri (Bab VIII A) dengan tiga pasal
(23E, 23F, dan 23G) dan tujuh ayat. Untuk menunjang tugasnya, BPK RI didukung
dengan seperangkat Undang-Undang di bidang Keuangan Negara, yaitu; UU No.17
Tahun 2003 Tentang keuangan Negara; UU No.1 Tahun 2004 Tentang
Perbendaharaan Negara; UU No. 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; UU No. 15 Tahun 2006 Tentang Badan
Pemeriksa Keuangan.
Visi dan Misi BPK RI
VISI
-Menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang kredibel dengan menjunjung
tinggi nilai-nilai dasar untuk berperan aktif dalam mendorong terwujudnya tata
kelola keuangan negara yang akuntabel dan transparan.
MISI
-Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara;
-Memberikan pendapat untuk meningkatkan mutu pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara; dan
-Berperan aktif dalam menemukan dan mencegah segala bentuk penyalahgunaan
dan penyelewengan keuangan negara sesuai dengan SK BPK RI
TUJUAN STRATEGIS
Melalui pelaksanaan misinya, BPK berupaya untuk mencapai tujuan-tujuan
strategis sebagai berikut:
-Mendorong terwujudnya pengelolaan keuangan negara yang tertib, taat pada
peraturan perundang-undangan, ekonomis, efisien, efektif, transparan, dan
bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan;
-Mewujudkan pemeriksaan yang bermutu untuk menghasilkan laporan hasil
pemeriksaan yang bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan pemangku
kepentingan; dan
-Mewujudkan birokrasi yang modern di BPK.
NILAI-NILAI DASAR
Dalam melaksanakan misinya BPK menjaga nilai-nilai dasar sebagai berikut:
-Independensi
Kami menjunjung tinggi independensi, baik secara kelembagaan, organisasi,
maupun individu. Dalam semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan pemeriksaan,
kami bebas dalam sikap mental dan penampilan dari gangguan pribadi, ekstern,
dan/atau organisasi yang dapat mempengaruhi independensi.
-Integritas
Kami membangun nilai integritas dengan bersikap jujur, obyektif, dan tegas dalam
menerapkan prinsip, nilai, dan keputusan.
-Profesionalisme
Kami membangun nilai profesionalisme dengan menerapkan prinsip kehati-hatian,
ketelitian, dan kecermatan, serta berpedoman kepada standar yang berlaku.
2.1.2 PT Coca cola Amatil Tbk Di Bekasi, Jawa Barat
Pada tanggal 7 Agustus 1979 berdiri PT. Tirta Mukti Indah Bottling
Company dengan status Perusahaan Modal Dalam Negri (PMDN) yang
mendapat kepercayaan dari PT. Coca-Cola Indonesia untuk memproduksi dan
memasarkan minuman Coca-Cola, Fanta, Sprite untuk wilayah Jawa Barat.
Pembangunan fisik pabrik PT. Tirta Mukti Indonesia Bottling Company mulai
dilaksanakan tanggal 2 Februari 1982 dengan lokasi Jl. Raya Bandung Garut
Km. 26 Kabupaten Sumedang Jawa Barat. Dengan usaha yang memakan waktu,
tenaga, pikiran, dan uang, maka selesailah pembangunan pabrik yang
diresmikan pada tanggal 15 Oktober 1983.
Pada tanggal 8 November 1991 PT. Tirta Mukti Indah Bottling
Company resmi berubah menjadi PT. Coca-Cola Tirtalina Bottling Company
dengan status Perusahaan Modal Asing (PMA). Perubahan status ini disebabkan
sebagian saham dari PT. Tirta Mukti Indah Bottling Company dibeli oleh pihak
asing dalam hal ini Allied Manufacturing and Trading Industries Limited atau
biasa disingkat Amatil.
Pemasaran dan penjualan produk PT. Tirta Mukti Indah Bottling
Company diserahkan kepada PT. Ranca Agung Luhur sebagai distributor
tunggal sejak tanggal 22 September 1983 yang kemudian berganti nama
menjadi PT. Coca-Cola Bayu Argo Unit Jawa Barat pada tanggal 8 November
1991 bersamaan dengan pergantian nama PT. Tirta Mukti Indah Bottling
Company menjadi PT. Coca-Cola Tirtalina Bottling Company. Baik PT. Coca-
Cola Banyu Argo maupun PT. Coca-Cola Tirtalina Bottling Company pada
tahun 1995 berafiliasi dengn Coca-Cola Amatil, satu grup perusahaan Coca-
Cola di kawasan Asia Pasifik dan Eropa Timur yang bermarkas di Sydney
Australia. Dan pada tanggal 1 Januari 2000, terjadi merger perusahaan Coca-
Cola di seluruh Indonesia dengan pergantian nama menjadi PT. Coca-Cola
Amatil Indonesia Bottling untuk perusahaan pembotolan dan PT. Coca-Cola
Amatil Indonesia untuk perusahaan distributornya.
Berikut produk yang dihasilkan PT Coca Cola :
Coca-Cola
- Coca-Cola
- Diet Coke
- Coca-Cola Zero
Sprite
- Sprite
- Sprite Zero
Fanta
- Fanta Strawberry
- Fanta Fruitpunch
- Fanta Orange
- Fanta Blueberry
Frestea
- Frestea Jasmine
- Frestea Green
- Frestea Apel-Lemon-Markisa
Minute Maid
- Minute Maid Pulpy Orange
- Minute Maid Pulpy Tropical
- Minute Maid Pulpy O’Mango
- Minute Maid Pulpy Aloevera
Schweppes
AdeS
Powerade Isotonik
Burn
PT Coca Cola Amatil Indonesia memiliki beberapa program untuk
mendukung penjualan dan pemasaran produk-produk. Program tersebut
bertujuan untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen, yaitu:
- Program Promosi
PT Coca Cola Amatil Indonesia mempunyai program promosi yang
beragam, yang tidak hanya untuk meningkatkan penjualan dan pemasaran,
tetapi juga meningkatkan loyalitas konsumen terhadap produk PT Coca
Cola.
- Layanan Konsumen
Di Coca-Cola, Customer Service System (CSS), sistem pelayanan
pelanggan kami, didesain untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas
konsumen secara terus-menerus terhadap produk-produk Coca-Cola dengan
menyediakan pelayanan yang optimal kepada seluruh pelanggan
berdasarkan kebutuhan mereka masing-masing.
- Area Marketing Contractor
Terbatasnya sumberdaya dan kemampuan untuk melakukan pengembangan
daerah tertentu, sekaligus komitmen untuk menciptakan peluang kerja yang
luas di sektor informal, mendorong Coca-Cola untuk secara serius dan
berkesinambungan mengembangkan jaringan Distribusi Tak Langsung
(Indirect Distribution) berbasis Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di
Indonesia. Sistem Distribusi ini mengandalkan dua kelompok usaha kecil
dan menengah yang terbagi dalam dua kelompok besar: Area Marketing
Contractor (AMC) dan Street Vending.
- Layanan Pendingin Produk
Riset membuktikan bahwa 90% konsumen kami lebih menyukai membeli
produk-produk Coca-Cola dalam keadaan dingin. Hal ini menunjukkan
bahwa peranan Cold Drink Equipment (peralatan pendingin) sangat penting
dalam meningkatkan pertumbuhan penjualan dan mendorong tingkat
keuntungan para pelanggan kami.
PT Coca-Cola Amatil Indonesia menggandeng PT Taman Impian Jaya
Ancol untuk mendekatkan produknya kepada konsumen, terutama kalangan
muda, yang menjadi target utama. Untuk waktu jangka panjang PT Coca Cola
menargetkan tempat, seperti universitas, sekolah, outlet, dan mal, di mana orang
datang untuk menikmati suasana rileks dan bersenang-senang dari kesibukan
sehari-hari. Kami ingin memastikan Coca-Cola tersedia untuk mereka. Tapi
target pasar kami sebenarnya anak muda di Indonesia. Produk kami seperti
Isotonik, Powerade, Coca-Cola, Coca-Cola Zero, dan Minute Maid, sangat
cocok untuk mereka..
Sosro merupakan kompetitor terkuat di Indonesia. Di Indonesia,
terutama di wilayah Papua atau Irian, Coca-Cola memang banyak dikonsumsi.
Tapi, untuk di Jawa, Sumatera, dan Sulawesi, minuman teh merupakan pesaing
terberat. Maka kami saingi Sosro dengan produk teh kami, yakni Fresh Tea.
Namun perusahaan mempunyai cara dimana mereka memperkenalkan produk
yang khusus didedikasikan untuk warga Indonesia, seperti Minute Maid Pulpy
Aloevera yang khusus di produksi dan di pasarkan di Indonesia. Hal ini
dikarenakan melimpah nya lidah buaya sebagai bahan baku yang dioalah secara
baik sehingga menghasilkan minuman yang bercita rasa mumpuni.
2.1.3 Bursa Efek Indonesia/Indonesia Stock Exchange (BEI)
Bursa Efek Indonesia (BEI), atau Indonesia Stock Exchange (IDX)
merupakan bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan
Bursa Efek Surabaya (BES). Demi efektivitas operasional dan transaksi,
Pemerintah memutuskan untuk menggabung Bursa Efek Jakarta sebagai pasar
saham dengan Bursa Efek Surabaya sebagai pasar obligasi dan derivatif. Bursa
hasil penggabungan ini mulai beroperasi pada 1 Desember 2007.
Berikut pengertian berdasarkan Struktur Organisasi :
Perusahaan Efek
Pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek,
Perantara Pedagang Efek, dan atau Manajer Investasi.
Penjamin Emisi Efek
Pihak yang membuat kontrak dengan Emiten untuk melakukan Penawaran
Umum bagi kepentingan Emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk
membeli sisa Efek yang tidak terjual.
Perantara Pedagang Efek
Pihak yang melakukan kegiatan usaha jual beli Efek untuk kepentingan
sendiri atau Pihak lain.
Manajer Investasi
Pihak yang kegiatan usahanya mengelola Portofolio Efek untuk para
nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok
nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang
melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Biro Administrasi Efek
Pihak yang berdasarkan kontrak dengan Emiten melaksanakan pencatatan
pemilikan Efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan Efek.
Kustodian
Pihak yang memberikan jasa penitipan Efek dan harta lain yang berkaitan
dengan Efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga, dan hak-
hak lain, menyelesaikan transaksi Efek, dan mewakili pemegang rekening
yang menjadi nasabahnya.
Wali Amanat
Pihak yang mewakili kepentingan pemegang Efek yang bersifat utang.
Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP)
Lembaga yang menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian
transaksi bursa. Lembaga ini didirikan dengan tujuan agar transaksi bursa
dapat terlaksana secara teratur, wajar, dan efisien. Saat ini lembaga ini
diselenggarakan oleh PT Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia atau
disingkat KPEI.
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP)
Lembaga yang menyelenggarakan jasa penyimpanan dan penyelesaian
dengan tujuan agar transaksi bursa berjalan teratur, wajar, dan efisien.
Sebagai SRO, LPP menetapkan peraturan mengenai kegiatan penyimpanan
dan penyelesaian transaksi bursa termasuk ketentuan mengenai pemakaian
biaya jasa.
Instrument yang dipejualbelikan dalam pasar modal ada berbagai
macam dintaranya adalah sebagai berikut :
1. Saham
Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling
popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan
ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham
merupakan instrument investasi yang banyak dipilih para investor karena
saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik.
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau
pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.
Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim
atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir
dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
2. Obligasi (Bond)
Obligasi merupakan surat utang jangka menengah-panjang yang dapat
dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk
membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok
utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi
tersebut.
Karakteristik Obligasi :
- Nilai Nominal (Face Value) adalah nilai pokok dari suatu obligasi yang
akan diterima oleh pemegang obligasi pada saat obligasi tersebut jatuh
tempo.
- Kupon (the Interest Rate) adalah nilai bunga yang diterima pemegang
obligasi secara berkala (kelaziman pembayaran kupon obligasi adalah
setiap 3 atau 6 bulanan) Kupon obligasi dinyatakan dalam annual
prosentase.
- Jatuh Tempo (Maturity) adalah tanggal dimana pemegang obligasi akan
mendapatkan pembayaran kembali pokok atau Nilai Nominal obligasi
yang dimilikinya. Periode jatuh tempo obligasi bervariasi mulai dari 365
hari sampai dengan diatas 5 tahun. Obligasi yang akan jatuh tempo
dalam waktu 1 tahun akan lebih mudah untuk di prediksi, sehingga
memilki resiko yang lebih kecil dibandingkan dengan obligasi yang
memiliki periode jatuh tempo dalam waktu 5 tahun. Secara umum,
semakin panjang jatuh tempo suatu obligasi, semakin tinggi Kupon /
bunga nya.
- Penerbit / Emiten (Issuer) Mengetahui dan mengenal penerbit obligasi
merupakan faktor sangat penting dalam melakukan investasi Obligasi
Ritel. Mengukur resiko / kemungkinan dari penerbit obigasi tidak dapat
melakukan pembayaran kupon dan atau pokok obligasi tepat waktu
(disebut default risk) dapat dilihat dari peringkat (rating) obligasi yang
dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat seperti PEFINDO atau Kasnic
Indonesia.
3. Produk Turunan (Derivatif)
Efek derivatif merupakan Efek turunan dari Efek “utama” baik yang bersifat
penyertaan maupun utang. Efek turunan dapat berarti turunan langsung dari
Efek “utama” maupun turunan selanjutnya. Derivatif merupakan kontrak
atau perjanjian yang nilai atau peluang keuntungannya terkait dengan
kinerja aset lain. Aset lain ini disebut sebagai underlying assets.
Dalam pengertian yang lebih khusus, derivatif merupakan kontrak finansial
antara 2 (dua) atau lebih pihak-pihak guna memenuhi janji untuk membeli
atau menjual assets/commodities yang dijadikan sebagai obyek yang
diperdagangkan pada waktu dan harga yang merupakan kesepakatan
bersama antara pihak penjual dan pihak pembeli. Adapun nilai di masa
mendatang dari obyek yang diperdagangkan tersebut sangat dipengaruhi
oleh instrumen induknya yang ada di spot market.
4. Reksadana
Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi
sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen
investasi yang tersedia di Pasar dengan cara membeli unit penyertaan
reksadana. Dana ini kemudian dikelola oleh Manajer Investasi (MI) ke
dalam portofolio investasi, baik berupa saham, obligasi, pasar uang ataupun
efek/sekuriti lainnya.
Menurut Undang-undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat
(27): “Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun
dana dari masyarakat Pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam
portofolio Efek oleh Manajer Investasi.”
Jenis-jenis Reksadana adalah sebagai berikut
- Reksadana saham adalah reksadana yang melakukan investasi sekurang-
kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat
ekuitas (saham). Efek saham umumnya memberikan potensi hasil yang
lebih tinggi berupa capital gain melalui pertumbuhan harga-harga saham
dan deviden. Reksadana saham memberikan potensi pertumbuhan nilai
investasi yang paling besar demikian juga dengan risikonnya.
- Reksadana campuran adalah reksadana yang melakukan investasi dalam
efek ekuitas dan efek hutang yang perbandingannya tidak termasuk
dalam kategori reksadana pendapatan tetap dan reksadana saham.
Potensi hasil dan risiko reksadana campuran secara teoritis dapat lebih
besar dari reksadana pendapatan tetap namun lebih kecil dari reksadana
saham.
- Reksadana pendapatan tetap adalah reksadana yang malakukan investasi
sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam
efek bersifat hutang. Risiko investasi yang lebih tinggi dari reksadana
pasar uang membuat nilai return bagi reksadana jenis ini juga lebih
tinggi tapi tetap lebih rendah daripada reksadana campuran atau saham.
- Reksadana pasar uang adalah reksadana yang melakukan investasi 100%
pada efek pasar uang yaitu efek hutang yang berjangka kurang dari satu
tahun. Reksadana pasar uang merupakan reksadana yang memiliki risiko
terendah namun juga memberikan return yang terbatas.
Sebelum kita ingin berinvestasi di pasar modal berikut beberapa langkah untuk
menjadi Investor :
1. Sebelum dapat melakukan transaksi, terlebih dahulu investor harus menjadi
nasabah di perusahaan efek atau broker saham. Pertama kali investor
melakukan pembukaan rekening dengan mengisi dokumen pembukaan
rekening. Di dalam dokumen pembukaan rekening tersebut memuat
identitas nasabah lengkap (termasuk tujuan investasi dan keadaan keuangan)
serta keterangan tentang investasi yang akan dilakukan.
2. Nasabah atau investor dapat melakukan order jual atau beli setelah investor
disetujui untuk menjadi nasabah di perusahaan efek yang bersangkutan.
Umumnya setiap perusahaan efek mewajibkan kepada nasabahnya untuk
mendepositkan sejumlah uang tertentu sebagai jaminan bahwa nasabah
tersebut layak melakukan jual beli saham.
3. Perdagangan dilakukan melalui proses tawar menawar secara
berkesinambungan (Continuous Auction Market) dalam satuan perdagangan
efek. Tawar menawar dilakukan dengan memperhatikan prioritas harga dan
waktu (Price and Time Priority). Dalam perdagangan saham, jumlah saham
yang dijual-belikan dilakukan dalam satuan perdagangan yang disebut
dengan lot, dimana satu lot berarti 500 saham.
Konsep utama keamanan sistem meliputi hal-hal sebagai berikut:
Ketentuan mengenai implementasi security.
Anggota Bursa Efek harus memiliki tata kelola sistem keamanan yang baik
guna:
1) menjaga kerahasiaan informasi (confidentiality) agar diyakinkan bahwa
informasi tertentu hanya dapat diakses oleh pihak yang berhak
mendapatkannya;
2) keutuhan informasi (integrity) untuk menjaga ketepatan dan keutuhan
informasi sehingga informasi yang ada layak dipercaya; dan
3) ketersediaan informasi (availability) untuk meyakinkan pengguna tetap
dapat menggunakan sistem Penyampaian Pesanan Secara Langsung bagi
Nasabah setiap saat dibutuhkan.
Pengelolaan Informasi dan Pengelolaan Perangkat Cadangan
1) Melakukan aktivitas back up data dan audit trail setiap hari dengan tetap
menjaga integritas dan keamanan datanya.
2) Menyediakan peralatan pengganti alternative untuk menggantikan
peralatan yang rusak, baik disediakan sendiri oleh Anggota Bursa Efek
maupun menggunakan jasa vendor melalui kontrak jasa pemeliharaan.
3) Guna menjaga kelangsungan operasi, Anggota Bursa Efek harus
memiliki jaminan ketersediaan source code aplikasi yang digunakan,
dengan ketentuan:
a) Memiliki prosedur tertentu, bagi Anggota Bursa Efek yang
mengembangkan sendiri aplikasinya; atau
b) Melakukan penyimpanan source code di escrow agent bagi Anggota
Bursa Efek yang aplikasinya dikembangkan oleh vendor.
Menerapkan kriptografi dalam bentuk secure channel (data diacak dengan
metode tertentu) sehingga dapat menutup kemungkinan pihak lain
menyalahgunakan data yang dipertukarkan antara Anggota Bursa Efek
dengan nasabah.
Menerapkan sistem pemantauan atau monitoring
1) Memonitor dan menjaga ketersediaan setiap kornponen dalam Fasilitas
Penyampaian Pesanan Secara Langsung bagi Nasabah.
2) Catatan aktivitas (log activity) di dalam Sistem Fasilitas Penyampaian
Pesanan Secara Langsung bagi Nasabah.
3) Memiliki fungsi audit trail yaitu catatan kejadian secara urut waktu
beserta data yang mendukung kejadian tersebut.
4) Data yang tercatat dalarn audit trail sekurang-kurangnya memuat waktu
kejadian, IP Address, User Id, dan data mengenai kejadian.
5) Menghindari adanya fungsi untuk menonaktifkan audit trail kecuali hal
tersebut tidak dapat dihindari, misalnya pada peralatan TI yang
merupakan produksi massal.
6) Fasilitas audit trail ini hares aktif setiap saat.
Melakukan sinkronisasi waktu di setiap perangkat dan aplikasi yang
digunakan dalam penyelenggaraan Fasilitas Penyampaian Pesanan Secara
Langsung bagi Nasabah dengan waktu JATS minimal setiap Had Bursa
sebelum jam perdagangan.
Kebijakan Pengendalian Akses dan Penggunaan Password
1) Otentikasi
Fungsi-fungsi aplikasi Fasilitas Penyampaian Pesanan Secara Langsung
bagi Nasabah hanya dapat diakses setelah proses otentikasi dilakukan .
Beberapa bentuk otentikasi yang dapat diterapkan seperti berikut ini:
a) Otentikasi bertahap dengan 2 (dua) password, misalnya password
pertama hanya dapat melihat informasi, sedangkan password kedua
untuk melakukan pemesanan; atau
b) Otentikasi dengan 2 (dua) metode, misalnya dengan
menggunakanpassword dan token yang menghasilkan (generate)
kode otentikasi kedua; atau
c) Penerapan Public Key Infrastructure, misalnya menggunakan jasa
pihak Certification Authority (CA).
2) Tidak terdapat fasilitas tertentu dalam mengakses fungsi -fungsi sistem
Fasilitas Penyampaian Pesanan Secara Langsung bagi Nasabah tanpa
adanya proses otentikasi dan otorisasi (backdoor access). Anggota Bursa
Efek harus meyakinkan bahwa aplikasi yang dioperasikan Anggota
Bursa Efek tidak mempunyai fasilitas backdoor access tersebut.
3) Menerapkan session time out (misalnya auto logout atau session
termination) apabila di terminal nasabah tidak terdapat aktivitas dari
nasabah yang bersangkutan dalam periode selambat-lambatnya 5 menit
guna menghindari penyalahgunaan oleh pihak lain.
4) Fasilitas multiple login tidak diperkenankan, login tidak dapat dilakukan
lagi jika user yang bersangkutan sedang login.
Penempatan Perangkat di dalam Jaringan.
1) Guna menjaga keamanan dan kinerja sistem, Anggota Bursa Efek harus
menggunakan firewall tersendiri (dedicated) yang dikonfigurasi hanya
untuk keperluan penyelenggaraan Fasilitas Penyampaian Pesanan Secara
Langsung bagi Nasabah. Seluruh port yang tidak digunakan untuk
penyelenggaraan Fasilitas Penyampaian Pesananan Secara Langsung
bagi Nasabah harus ditutup.
2) Sernua server yang digunakan untuk Fasilitas Penyampaian Pesanan
Secara Langsung bagi Nasabah harus ditempatkan di dalarn
Demilitarized Zone (DMZ) sehingga akses yang dilakukan dari luar
maupun dari dalam harus melalui masing-masing firewall.
Pengendalian Koneksi Jaringan
Direkomendasikan menggunakan Intrusion Prevention) Detection System
(IPS / IDS) untuk melakukan pencegahan/ pemantauan terhadap
penyusupan
Pengendalian Akses terhadap Informasi dan Aplikasi
Aplikasi Fasilitas Penyampaian Pesanan Secara Langsung bagi Nasabah
harus membatasi akses terhadap informasi maupun terhadap fungsi sesuai
dengan otorisasi penggunaan sistem. Dengan demikian informasi maupun
fungsi yang tidak boleh diakses tidak dapat dilihat atau dipergunakan.
Penghindaran Kebocoran Aplikasi
Aplikasi tidak menggunakan cookies atau file sementara yang dimanfaatkan
untuk menyimpan data yang bersifat rahasia seperti password.
BAB IIIPENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Badan Pengawasan Keuangan Republik Indonesia (BPK RI)
Sebagaimana telah dijelaskan bahwa Badan pemeriksa Keuangan (BPK)
merupakan salah satu lembaga politik yang ada di Indonesia yang bergerak
secara independen dalam ikut serta mengawasi berjalannya roda pemerintahan
hendaknya benar-benar dapat menjalankan fungsinya sebagaimana yang telah
diamanatkan dalam Undang-Undang sehingga akan tercapai semua cita-cita
bangsa ini dengan seiring berjalannya roda pemerintahan. Sehingga kehadiran
BPK sangat dibutuhkan dalam kehidupan bernegara khususnya di Indonesia
3.1.2 PT Coca Cola Amatil Tbk.
Selama penulis mengikuti Company Visit ke PT COCA COLA AMATIL
INDONESIA, penulis dapat mengambil kesimpulan. Adapun kesimpulan yang
penulis dapat ungkapkan adalah:
a) Sistem manajemen sesuai dengan pemrograman tertentu yang mengarah
standar internasional, dikarenakan PT Coca Cola adalah perusahaan bertaraf
internasional .
b) Meningkatkan pengetahuan sesuai dengan jurusan Akuntansi.
3.1.3 Bursa Efek Indonesia/Indonesia Stock Exchange (BEI)
Bursa Efek Indonesia merupakan tempat atau wadah bagi para pelaku saham
untuk memperdagangkan atau memperjualbelikan setiap saham/efek yang
mereka miliki dan ingin beli. Bursa Efek Jakarta terletak di Jakarta dan
memperdagangkan efek diseluruh Indonesia.
Bursa Efek Indonesia yang dulunya merupakan hasil penggabungan Bursa Efek
Jakarta dan Bursa Efek Surabaya menggunakan sistem perdagangan yang
memiliki sebutan Jakarta Automated Trading System dari 22 Mei 1995 yang
telah menggantikan sistem manual. Bursa Efek Indonesia ini sendiri terletak di
Jl. Jend. Sudirman Jakarta.
top related