laporan keuangan t.a 2015 balai karantina …
Post on 14-Nov-2021
7 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LAPORAN KEUANGAN T.A 2015
BALAI KARANTINA PERTANIAN
KELAS I BATAM Untuk Periode yang Berakhir 30 Juli 2015
Kode Satker : 018.12.3200.393012
Jl. M.Nahar No 1 Batam Center ,Batam
KATA PENGANTAR
Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain
menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya.
Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam adalah salah satu entitas akuntansi di bawah Badan
Karantina Pertanian dan Pelaporan Keuangan yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan
laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Salah satu pelaksanaannya adalah dengan menyusun laporan keuangan berupa Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, Laporan Operasi, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Penyusunan Laporan Keuangan Balai Karantina Pertanian Kelas I Btam mengacu pada
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan kaidah-
kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam Pemerintahan. Laporan Keuangan ini telah disusun
dan disajikan dengan basis akrual sehingga akan mampu menyajikan informasi keuangan yang
transparan, akurat dan akuntabel.
Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada para
pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan akuntabilitas/pertanggungjawaban
dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada Balai Karantina Pertanian Kelas I Manado.
Disamping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada
manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan
yang baik (good governance).
Batam, 30 Juni 2015
Kepala,
Drh. Arinaung Siregar., MSi NIP 196510101992031002
DAFTAR ISI
Hal
Kata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii i
Daftar Isi ii
Pernyataan Tanggung Jawab iv Ringkasan 1 iii
Ringkasan 1
I. Laporan Realisasi Anggaran 3 3
II. Neraca 4 4
III. Laporan Operasional 5
IV. Laporan Perubahan Ekuitas 6
V. Catatan atas Laporan Keuangan 5 7
A. Penjelasan Umum 7
B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran 17
C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca 23
D. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional 35
E. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas 40
F. Pengungkapan Penting Lainnya 42
VI. Lampiran dan Daftar
BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BATAM Jl. M.Nahar No. 1 Batam Center - Batam
TELEPON (0778)470323, FAXIMILE 0778 470324
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
Laporan Keuangan Balai Karantina Pertanian Kelas I Manado yang terdiri dari: Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan
Keuangan Tahun Anggaran 2015 sebagaimana terlampir, adalah merupakan tanggung jawab kami.
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai,
dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai
dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Manado, 30 Juni 2015
Kepala,
Drh. Arinaung Siregar.,M.Si
NIP 196510101992031002
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan Balai Karantina Pertanian Kelas I Manado Tahun 2015 ini telah disusun
dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang
sehat di lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi:
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran
dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja
selama periode 1 Januari sampai dengan 30 Juni 2015.
Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2015 adalah berupa Pendapatan Negara
Bukan Pajak sebesar Rp.771.406.998 atau mencapai 85,71 persen dari estimasi
Pendapatan-LRA sebesar Rp900.000.000.
Realisasi Belanja Negara pada TA 2015 adalah sebesar Rp3.170.713.618 atau
mencapai 42,81 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp 7.406.767.000
2. NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan
ekuitas pada 30 Juni 2015 .
Nilai Aset per 30 Juni 2015 dicatat dan disajikan sebesar Rp19.433.814.682 yang
terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp319.412.550; Aset Tetap (neto) sebesar
Rp19.093.152.737; Piutang Jangka Panjang (neto) sebesar Rp0; dan Aset Lainnya
(neto) sebesar Rp21.249.395.
Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp175.000.000 dan
Rp19.637.699.834.
3. LAPORAN OPERASIONAL
Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban, surplus/defisit dari
operasi, surplus/defisit dari kegiatan nonoperasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa,
pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar.
Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 30 Juni 2015 adalah sebesar Rp
719.424.880, sedangkan jumlah beban adalah sebesar Rp2.715.377.819 sehingga terdapat
Defisit dari Kegiatan Operasional senilai Rp(1.995.952.939). Kegiatan Non Operasional dan
Pos-Pos Luar Biasa masing-masing surplus sebesar Rp1.863.528 dan defisit sebesar Rp(0)
sehingga entitas mengalami Defisit-LO sebesar Rp(1.994.090.371)
4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun
pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 01 Januari 2015
adalah sebesar Rp18.785.772.008 dikurangi Defisit-LO sebesar Rp(3.816.651.452)
kemudian ditambah dengan koreksi-koreksi senilai Rp0 dan ditambah Transaksi Antar
Entitas sebesar Rp4.668.579.278 sehingga Ekuitas entitas pada tanggal 30 Juni 2015
adalah senilai Rp19.637.699.834.
5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau
daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula
dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar
Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk
penyajian yang wajar atas laporan keuangan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan
tanggal 30 Juni 2015 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas. Sedangkan Neraca,
Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk Tahun 2015 disusun dan
disajikan dengan basis akrual.
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
KANTOR BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BATAM LAPORAN REALISASI ANGGARAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 2014
(Dalam Rupiah)
TA 2014
ANGGARAN REALISASI REALISASI
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 900,000,000 0.00 715,766,378
JUMLAH PENDAPATAN 900,000,000 - 0.00 715,766,378
BELANJA B.2.
Belanja Operasi
Belanja Pegawai B.3 2,255,331,000 1,067,166,040 47.32 869,144,061
Belanja Barang B.4 4,697,486,000 1,814,230,158 38.62 1,989,684,638
Belanja Bantuan Sosial B.5 - - #DIV/0! -
Jumlah Belanja Operasi 6,952,817,000 2,881,396,198 41.44 2,858,828,699
Belanja Modal
Belanja Tanah B.6 - - #DIV/0! -
Belanja Peralatan dan Mesin B.7 199,450,000 179,550,000 90.02 1,930,950,000
Belanja Gedung dan Bangunan B.8 254,500,000 109,767,500 43.13 204,140,000
Belanja Jalan, Irigasi, Jaringan B.9 - - #DIV/0!
Belanja Modal lainnya B.10 - - #DIV/0! -
Jumlah Belanja Operasi 453,950,000 289,317,500 63.73 2,135,090,000
JUMLAH BELANJA 7,406,767,000 3,170,713,698 42.81 4,993,918,699
% thd AnggCATATANURAIANTA 2015
II. NERACA
KANTOR BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BATAM NERACA
PER 30 JUNI 2015 DAN 2014
(Dalam Rupiah)
CATATAN 2015 2014
Kas di Bendahara Pengeluaran C.1 100,000,000 - Kas di Bendahara Penerimaan C.2 - 50,119,550 Kas Lainnya dan Setara Kas C.3 - - Piutang PNBP C.4 - - Bagian Lancar TP/TGR C.5 - - Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran C.6 - - Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jangka Pendek C.7 - - Belanja Dibayar di Muka C.8 - - Persediaan C.9 144,412,550 1,096,688,598 Jumlah Aset Lancar 244,412,550 1,146,808,148
Tagihan TP/TGR C.10 - - Tagihan Penjualan Angsuran C.11 - - Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jangka Panjang C.12 - - Jumlah Piutang Jangka Panjang - -
Tanah C.13 1,253,640,000 1,253,640,000 Peralatan dan Mesin C.14Gedung dan Bangunan C.15Jalan, Irigasi, dan Jaringan C.16 224,795,175 224,795,175 Aset Tetap Lainnya C.17 24,922,000 24,922,000 Konstruksi dalam pengerjaan C.18 - Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.19 (5,190,783,598) (5,316,256,706) Jumlah Aset Tetap (3,687,426,423) (3,812,899,531)
ASET LAINNYAAset Tak Berwujud C.20Aset Lain-Lain C.21Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya C.22Jumlah Aset Lainnya -
JUMLAH ASET (3,443,013,873) (2,666,091,383)
Uang Muka dari KPPN C.23 100,000,000 - Utang kepada Pihak Ketiga C.24 - 26,023,079 Pendapatan yang ditangguhkan C.25 - - Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 100,000,000 26,023,079
100,000,000 26,023,079
Ekuitas C.26 (3,543,013,873) (2,692,114,462) JUMLAH EKUITAS (3,543,013,873) (2,692,114,462)
(3,443,013,873) (2,666,091,383)
URAIAN
KEWAJIBAN
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
ASET
ASET TETAP
ASET LANCAR
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
JUMLAH KEWAJIBAN
EKUITAS
PIUTANG JANGKA PANJANG
III. LAPORAN OPERASIONAL
KANTOR BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BATAM LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 2014
(Dalam Rupiah)
CATATAN 2015 2014
Penerimaan Negara Bukan Pajak D.1 719,424,880 -
719,424,880 -
Beban Pegawai D.2 1,067,166,040 -
Beban Persediaan D.3 - -
Beban Jasa D.4 675,108,029 -
Beban Pemeliharaan D.5 167,434,000 -
Beban Perjalanan Dinas D.6 805,669,750 -
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat D.7 - -
Beban Bantuan Sosial D.8 - -
Beban Penyusutan dan Amortisasi D.9 - -
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 - -
Beban Lain-lain D.11 - -
2,715,377,819 -
SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN OPERASIONAL (1,995,952,939) -
D.12
Surplus Penjualan Aset Nonlancar - -
Defisit Penjualan Aset Non Lancar - -
Defisit Selisih Kurs - -
SURPLUS /DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL
LAINYA1,862,568 -
SURPLUS/DEFISIT SEBELUM POS LUAR BIASA 1,862,568 -
D.13
Pendapatan PNBP - -
Beban Perjalanan Dinas - -
Beban Persediaan - -
SURPLUS/DEFISIT LO (1,994,090,371) -
URAIAN
BEBAN
JUMLAH BEBAN
KEGIATAN NON OPERASIONAL
POS LUAR BIASA
KEGIATAN OPERASIONAL
JUMLAH PENDAPATAN
PENDAPATAN
IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
KANTOR BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BATAM LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 2014
(Dalam Rupiah)
URAIAN CATATAN 2015 2014
EKUITAS AWAL E.1 10,000,945,387 -
SURPLUS/DEFISIT LO E.2 (1,994,090,371) -
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN
KEBIJAKAN/KESALAHAN MENDASAR
LAIN-LAIN
KOREKSI NILAI PERSEDIAAN E.3 - -
KOREKSI ASET TETAP E.4 - -
KOREKSI ATAS BEBAN E.5 - -
KOREKSI ATAS PENDAPATAN E.6 - -
KOREKSI LAIN-LAIN - -
Jumlah Lain-Lain - -
TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.7 2,399,306,700 -
KENAIKAN/PENURUNAN EKUITAS 405,216,329
EKUITAS AKHIR 10,406,161,716 -
A. PENJELASAN UMUM
A.1. Profil dan Kebijakan Teknis BKP Kelas I Batam
Dasar Hukum
Entitas dan
Rencana
Strategis
A. PENJELASAN UMUM
A.1 DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara.
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2004
tentang perubahan atas Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
7. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi
dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.
BKP Kelas I Batam telah menetapkan 1 (satu) program untuk periode
TA. 2014 antara lain adalah sebagai berikut :
Program Peningkatan Kualitas Pengkarantinaan Pertanian dan
Pengawasan Keamanan Hayati
Dengan telah ditetapkan beberapa program tersebut kebijakan teknis
BKP Kelas I Batam dalam rangka mencapai penyelenggaraan
perkarantinaan sebagai berikut :
1. Peningkatan pengawasan lalu lintas hewan dan tumbuhan
2. Peningkatan kepatuhan kerjasama dan pengembangan sistem informasi
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
3. Peningkatan kualitas penyelenggaraan Laboratorium Karantina Hewan
dan Karantina Tumbuhan
4. Peningkatan kualitas pelayanan karantina dan kemanan pengawasan
hayatI.
Rencana Strategis BKP Kelas I Batam merupakan perangkat untuk
mencapai harmonisasi perencanaan pembangunan pertanian secara
menyeluruh, terintegrasi, efisien dan sinergis dengan sektor lain dalam
mencapai tujuan pembangunan nasional. BKP Kelas I Batam telah
menetapkan Program Peningkatan Kualitas Pengkarantinaan Pertanian
dan Pengawasan Keamanan Hayati untuk periode TA. 2014 antara lain
adalah sebagai berikut :
1. Melindungi kelestarian sumber daya alam hayati hewani dan Tumbuhan
HPHK dan OPTK di Batam
2. Mendukung terwujudnya keamanan pangan
3. Memfasilitasi perdagangan dalam rangka peningkatan akses produk
pertanian
4. Meningkatakan citra dan kualitas pelayanan publik
5. Meningkatakan kualitas sumber daya dan mengimplementasi prinsip tata
pemerintah yang baik
Dalam tataran praktisnya, berbagai rencana strategis kegiatan BKP
Kelas I Batam pada periode TA. 2014 yang akan dilaksanakan dalam
3 (tiga) kegiatan strategis yang diyakini mampu mendorong percepatan
pertumbuhan sektor pertanian dan peningkatan kesejahteraan petani
serta merupakan kristalisasi dari berbagai upaya untuk mengatasi
permasalahan pertanian hingga saat ini.
Rencana Strategis Kegiatan BKP Kelas I Batam periode 2014
NO NAMA KEGIATAN
1 Pendampingan UPSUS peningkatan produksi PJK
2 Monitoring,pengendalian dan Penyebaran HPHK dan OPTK
3 Sosialisasi dengan stoke holder
Pendekatan
Penyusunan
Laporan
Keuangan
A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Tahun 2015 ini merupakan laporan yang mencakup
seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh BKP Kelas I Batam. Laporan
Keuangan ini dihasilkan melaui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu
serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari
pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan
posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem
Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI
dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri
dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang
menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk
penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial
lainnya.
Basis Akuntansi A.3. Basis Akuntansi
BKP Kelas I Batam menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan
penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas
serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan Realisasi
Anggaran. Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh
transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi,
tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan.
Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui pengaruhi
transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau
dibayar. Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang
telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan.
Dasar
Pengukuran
A.4. Dasar Pengukuran
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan
memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang
diterapkan BKP Kelas I Batam dalam penyusunan dan penyajian Laporan
Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan historis.
Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau
sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset
tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang
digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah.
Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan
dinyatakan dalam mata uang rupiah.
Kebijakan
Akuntansi
A.5. Kebijakan Akuntansi
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2015 telah mengacu
pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi
merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi konvensi, aturan-aturan,
dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Kebijakan akuntansi yang
diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah merupakan kebijakan yang
ditetapkan oleh Badan Karantina Pertanian yang merupakan entitas
pelaporan dari BKP Kelas I Batam. Disamping itu, dalam penyusunannya
telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di
lingkungan pemerintahan.
Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam
penyusunan Laporan Keuangan BKP Kelas I Batam adalah sebagai berikut:
Pendapatan-
LRA
(1) Pendapatan- LRA
Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum
Negara yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun
anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah dan tidak
perlu dibayar kembali oleh pemerintah.
Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum
Negara (KUN).
Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Pendapatan-LO
(2) Pendapatan- LO
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai
penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan
dan tidak perlu dibayar kembali.
Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan
/atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya
ekonomi. Secara khusus pengakuan pendapatan-LO pada Badan
Karantina Pertanian adalah sebagai berikut:
o Pendapatan penjualan asset bmn peralatan dan mesin selesai
dilaksanakan
o Pendapatan Sewa rumah dinas diakui secara proporsional antara
nilai dan periode waktu sewa.
o Pendapatan Jasa pemeriksaan sensor karantina Pemeriksaan dan
pengawasan yang diakui pada saat dikeluarkannya surat
kesehatan karantina berupa Phytosanitary untuk komoditi
Tumbuhan beserta turunan nya dan Health certificate untuk
komoditi Hewan beserta turunannya
Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu
dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah
nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Belanja (3) Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara
yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun anggaran
yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali
oleh pemerintah.
Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan
belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran
tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN).
Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Beban
(4) Beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam
periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa
pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi
aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan
dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Aset
(5) Aset
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka
Panjang dan Aset Lainnya.
Aset Lancar
Aset Lancar
Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk
direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua
belas) bulan sejak tanggal pelaporan.
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam
bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah
BI pada tanggal neraca.
Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan
hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihan atau yang
dipersamakan, yang diharapkan diterima pengembaliannya dalam waktu
12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan.
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang
akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan
sebagai Bagian Lancar TPA/TGR.
Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil perhitungan fisik pada tanggal
neraca dikalikan dengan:
harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;
harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh
dengan cara lainnya.
Aset Tetap
Aset Tetap
Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh
pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa
manfaat lebih dari 1 tahun.
Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar.
Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi
sebagai berikut:
a. Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan
olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000 (tiga
ratus ribu rupiah);
b. Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan
atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah);
c. Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum
kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali
pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap
lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.
Piutang Jangka
Panjang
Piutang Jangka Panjang
Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo atau akan
direalisasikan lebih dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan. Termasuk
dalam Piutang Jangka Panjang adalah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA),
Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang
jatuh tempo lebih dari satu tahun.
TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset
pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai
sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang
bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar oleh
pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran.
Tuntutan Perbendaharaan adalah tagihan yang ditetapkan oleh Badan
Pemeriksa Keuangan kepada bendahara yang karena lalai atau
perbuatan melawan hukum mengakibatkan kerugian Negara/daerah.
Tuntutan Ganti Rugi adalah suatu proses yang dilakukan terhadap
pegawai negeri atau bukan pegawai negeri bukan bendahara dengan
tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita
oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu
perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh pegawai tersebut
atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya.
Aset Lainnya
Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan
piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Aset Tak
Berwujud, dan Aset Lain-lain.
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak
mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam
menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya
termasuk hak atas kekayaan intelektual.
Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan dari
penggunaan operasional entitas.
Kewajiban (6) Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
pemerintah.
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek
dan kewajiban jangka panjang.
a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas
bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Belanja
yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka, Bagian Lancar
Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek Lainnya.
b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua
belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban
pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
Ekuitas (7) Ekuitas
Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam
satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan
Perubahan Ekuitas.
Penyisihan
Piutang Tak
Tertagih
(8) Penyisihan Piutang Tidak Tertagih
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus dibentuk
sebesar persentase tertentu dari piutang berdasarkan penggolongan kualitas
piutang. Penilaian kualitas piutang dilakukan dengan mempertimbangkan
jatuh tempo dan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah.
Kualitas piutang didasarkan pada kondisi masing-masing piutang pada
tanggal pelaporan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor:
69/PMK.06/2014 tentang Penentuan Kualitas Piutang dan Pembentukan
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih pada Kementerian Negara/Lembaga dan
Bendahara Umum Negara. Kriteria kualitas piutang diatur sebagai berikut:
Kualitas Piutang
Uraian
Penyisihan
Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh tempo
0.5%
Kurang
Lancar
Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat
Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan 10%
Diragukan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat
Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan 50%
Macet 1
.
Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat
Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan
100%
2
.
Piutang telah diserahkan kepada Panitia
Urusan Piutang Negara/DJKN
Penyusutan
Aset Tetap
(9) Penyusutan Aset Tetap
Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan
penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap. Kebijakan
penyusutan aset tetap didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan
No.01/PMK.06/2013 sebagaimana diubah dengan PMK No. 90/PMK.06/2014
tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas
Pemerintah Pusat.
Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:
a. Tanah
b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP)
c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah
atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan
kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan.
Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap
akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis
lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset
Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat.
Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman Keputusan
Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat
Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada
Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah
sebagai berikut:
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap
Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun
Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun
Alat Tetap Lainnya (Alat Musik Modern) 4 tahun
Implementasi
Akuntansi
Pemerintah
Berbasis Akrual
Pertama kali
(10) Implementasi Akuntansi Berbasis Akrual Pertama Kali
Mulai tahun 2015 Pemerintah mengimplementasikan akuntansi berbasis
akrual sesuai dengan amanat PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan. Implementasi tersebut memberikan pengaruh pada
beberapa hal dalam penyajian laporan keuangan. Pertama, Pos-pos ekuitas
dana pada neraca per 31 Desember 2014 yang berbasis cash toward accrual
direklasifikasi menjadi ekuitas sesuai dengan akuntansi berbasis akrual.
Kedua, keterbandingan penyajian akun-akun tahun berjalan dengan tahun
sebelumnya dalam Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas tidak
dapat dipenuhi. Hal ini diakibatkan oleh penyusunan dan penyajian akuntansi
berbasis akrual pertama kali mulai dilaksanakan tahun 2015.
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Realisasi
Pendapatan
Rp.771.406.998
B.1 Pendapatan
Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2015 adalah
sebesar Rp 771.406.998 atau mencapai 85.71 persen dari estimasi pendapatan
yang ditetapkan sebesar Rp . 900.000.000. Pendapatan Balai Karantina
Pertanian Kelas I Batam terdiri dari Pendapatan Sensor karantina , Pendapatan
kembali TAYL dan Pendapatan TGR. Rincian estimasi pendapatan dan
realisasinya adalah sebagai berikut:
Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan
Pendapatan sensor Karantina 900,000,000 769,544,430 85.50
Penerimaan kembali TAYL 14,446 -
Pendapatan pelunasan TGR 1,848,108 -
Jumlah #REF! #REF! 85.50
Uraian
2015
Anggaran Realisasi % Real
Angg.
Realisasi Pendapatan Jasa TA 2015 mengalami kenaikan sebesar 7.98% persen
dibandingkan TA 2014. Hal ini disebabkan oleh Naiknya jumlah komoditas yang
melalui pemeriksaan karantina untuk periode semester ini.. Selain itu,
Pendapatan Lain-lain Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam mengalami
penurunan sebesar (99.42%) yang berasal antara lain dari pendapatan
pengembalian belanja pegawai dan belanja lainnya yang berasal dari tahun
anggaran yang lalu.
Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2015 dan 2014
URAIAN REALISASI T.A. 2015 REALISASI T.A. 2014
NAIK
(TURUN)
%
Pend. Sensor Karantina 769,544,430 712,671,278 7.98
Pend Penerimaan TAYL 14,466 2,476,100 -99.42
Pend Pelunasan TGR 1,848,108 619,000 198.56
Jumlah #REF! #REF! #REF!
Realisasi Belanja
Negara Rp
Rp.3.170.713.698
B.2. Belanja
Realisasi Belanja instansi pada TA 2015 adalah sebesar Rp. 3.170.713.698 atau
42,81% dari anggaran belanja sebesar Rp.7.406.707.000. Rincian anggaran dan
realisasi belanja TA 2015 adalah sebagai berikut:
Rincian Estimasi dan Realisasi Belanja TA 2015
Anggaran Realisasi% Real
anggaran
Belanja Pegawai 2,255,331,000 1,067,166,040 47.32
Belanja Barang 4,697,486,000 1,814,230,158 38.62
Belanja Modal 453,950,000 289,371,500 63.75
Total Belanja Kotor 7,406,767,000 3,170,767,698 42.81
Pengembalian Belanja 90 #DIV/0!
Jumlah 7,406,767,000 3,170,767,608 42.81
URAIAN
2015
Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik berikut ini:
Dibandingkan dengan TA 2014, Realisasi Belanja TA 2015 mengalami Penurunan
sebesar 36,52% dibandingkan realisasi belanja pada tahun sebelumnya.
Perbandingan Realisasi Belanja TA 2015 dan 2014
URAIAN REALISASI TA 2015 REALISASI TA 2014
NAIK
(TURUN)
%
Belanja Pegawai 1,067,166,040 870,419,141 22.60
Belanja Barang 1,814,230,158 1,989,684,638 (8.82)
Belanja Modal 289,371,500 2,135,090,000 (86.45)
Jumlah 3,170,767,698 4,995,193,779 (36.52)
-
1,000,000,000
2,000,000,000
3,000,000,000
4,000,000,000
5,000,000,000
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2015
Anggaran Realisasi
Belanja Pegawai
Rp.1.067.166.040
B.3 Belanja Pegawai
Realisasi Belanja Pegawai TA 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar
Rp. 1.067.166.040 dan Rp 869.144.061 Realisasi belanja TA 2015 mengalami
peningkatan sebesar 43,62 persen dari TA 2014. Hal ini disebabkan antara lain
oleh:
1. Penambahan CPNS dan PNS yang mengalami kenaikan pangkat dan
menjadi tenaga tekhnis
2. Kenaikan gaji pokok PNS 6%
Perbandingan Belanja Pegawai TA 2015 dan 2014
URAIAN REALISASI TA 2015 REALISASI TA 2014
NAIK
(TURUN)
%
Belanja Gaji pokok PNS 605,310,900 1,619,085,641 (62.61)
Belanja Tunj suami/istri PNS 48,454,246 106,493,353 (54.50)
Belanja tunj. Anak 13,512,021 34,472,506 (60.80)
Belanja tunj. Struktural 20,520,000 44,460,000 (53.85)
Belanja Tunj. Fungsional 90,180,000 207,930,000 (56.63)
Belanja Tunj. PPh PNS 12,739,633 37,753,377 (66.26)
Belanja Tunj. Beras PNS 52,738,180 103,862,940 (49.22)
Belanja uang makan PNS 111,070,000 265,077,000 (58.10)
Belanja Tunj. Umum 8,770,000 36,175,000 (75.76)
Belanja Uang Lembur 103,847,000 97,534,000 6.47
Jumlah Belanja Kotor 1,067,141,980 2,552,843,817 (58.20)
Pengembalian Belanja Pegawai #DIV/0!
Jumlah Belanja 1,067,141,980 2,552,843,817 (58.20)
URAIAN REALISASI TA 2015 REALISASI TA 2014
NAIK
(TURUN)
%
Belanja Gaji pokok PNS 2,500,000,000 2,552,843,817 (2.07)
Belanja Tunj suami/istri PNS 450,000,000 350,000,000 28.57
Belanja tunj. Anak 300,000,000 275,000,000 9.09
Belanja tunj. Struktural 150,000,000 125,000,000 20.00
Belanja Tunj. Fungsional 75,000,000 (87,843,817) (185.38)
Belanja Tunj. PPh PNS
Belanja Tunj. Beras PNS
Belanja uang makan PNS
Jumlah Belanja Kotor 3,475,000,000 3,215,000,000 8.09
Pengembalian Belanja Pegawai (25,000,000) (1,657,752) 1,408.07
Jumlah Belanja 3,450,000,000 3,213,342,248 7.36
Belanja Barang
Rp6.350.000.000
B.4 Belanja Barang
Realisasi Belanja Barang TA 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar
Rp2.836.907.456 dan Rp2.171.552.658. Realisasi Belanja Barang TA 2015
mengalami peningkatan 30.64% dari Realisasi Belanja Barang TA 2014. Hal ini
antara lain disebabkan oleh meningkatnya belanja barang perjalanan untuk
kegiatan upsus tahun 2015.
Perbandingan Belanja Barang TA 2015 dan 2014
URAIAN REALISASI TA 2015 REALISASI TA 2014
NAIK
(TURUN)
%
Belanja Barang Operasional 696,457,744 527,338,602 32.07
Belanja Barang Non Operasional 574,485,000 487,551,850 17.83
Belanja Jasa 335,369,237 178,695,076 87.68
Belanja Pemeliharaan 629,379,375 380,829,530 65.27
Belanja Perjalanan Dalam Negeri 601,216,100 597,137,600 0.68
Jumlah Belanja Kotor 2,836,907,456 2,171,552,658 30.64
Pengembalian Belanja - -
Jumlah Belanja 2,836,907,456 2,171,552,658 30.64
Belanja Modal
Tanah Rp0
B.6 Belanja Modal Tanah
Realisasi Belanja Modal Tanah TA 2015 dan TA 2014 adalah sebesar Rp0
Realisasi Belanja Modal TA 2015 mengalami kenaikan sebesar 96,67 persen
dibandingkan Realisasi Belanja Modal TA 2014.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2015 dan 2014
URAIAN JENIS BELANJA REALISASI T.A. 2015 REALISASI T.A 2014Naik
(Turun) %
Belanja Modal Tanah 0 0 #DIV/0!
Jumlah Belanja Kotor 0 0 #DIV/0!
Pengembalian Belanja Modal - - -
Jumlah Belanja 0 0 #DIV/0!
Belanja Modal
Peralatan dan
Mesin
Rp474.489.000
B.7 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2015 adalah sebesar
Rp474.489.000, mengalami penurunan sebesar 34,51 persen bila dibandingkan
dengan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2014 sebesar
Rp724.473.000.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2015 dan 2014
URAIAN REALISASI TA 2015 REALISASI TA 2014
NAIK
(TURUN)
%
PM 474,489,000 724,473,000 -34.51
Peralatan 0 0 0.00
Jumlah Belanja Kotor 474,489,000 724,473,000 -34.51
Pengembalian - - -
Jumlah Belanja 474,489,000 724,473,000 -34.51
Belanja Modal
Gedung dan
Bangunan
Rp361.544.000
B.8 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
Realisasi Belanja Modal TA 2015 dan TA 2014 adalah masing-masing sebesar
Rp361.544.000 dan Rp607.116.000. Realisasi Belanja Modal TA 2015
mengalami penurunan (67.92) persen dibandingkan Realisasi Belanja Modal TA
2014.
Perbandingan Realisasi Belanja Gedung dan Bangunan TA 2015 dan 2014
URAIAN JENIS BELANJA REALISASI T.A. 2015 REALISASI T.A 2014
NAIK
(TURUN)
%
Gedung Tempat Kerja 361,544,000 607,116,000 -67.92
Jumlah Belanja Kotor 361,544,000 607,116,000 -67.92
Pengembalian Belanja Modal - - -
Jumlah Belanja 361,544,000 607,116,000 -67.92
Belanja Modal
Jalan, Irigasi, dan
Jaringan Rp0
B.9 Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan TA 2015 dan TA 2014
adalah nihil.Tidak terdapat reliasasi belanja untuk Jalan, Irigasi, dan Jaringan
pada periode laporan per 30 Juni
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2015 dan 2014
URAIAN JENIS BELANJA T.A. 2015 T.A 2014Naik
(Turun)
Belanja Modal Jaringan 0 0 #DIV/0!
Jumlah Belanja Kotor 0 0 #DIV/0!
Pengembalian Belanja Modal - - -
Jumlah Belanja 0 0 #DIV/0!
Belanja Modal
Lainnya Rp0
B.10 Belanja Modal Lainnya
Realisasi Belanja Modal TA 2015 dan TA 2014 adalah masing-masing nihil
C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA
Kas di Bendahara
Pengeluaran
Rp10.000.000
C.1 Kas di Bendahara Pengeluaran
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 30 Juni 2015dan
2014 adalah masing-masing sebesar Rp175.000.000 dan
Rp0 yang merupakan kas yang dikuasai, dikelola dan di
bawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal
dari sisa UP/TUP yang belum dipertanggungjawabkan atau
belum disetorkan ke Kas Negara per tanggal neraca. Rincian
Kas di Bendahara Pengeluaran adalah sebagai berikut:
Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran
Kas di Bendahara
Penerimaan
Rp3.000.000
C.2 Kas di Bendahara Penerimaan
Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per tanggal 30 Juni 2015 dan 2014
adalah sebesar masing-masing Rp3.000.000 dan Rp1.000.000. Kas di
Bendahara Penerimaan meliputi saldo uang tunai dan saldo rekening di bank
yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang
sumbernya berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan berupa Penerimaan
Negara Bukan Pajak.
Rincian Kas di Bendahara Penerimaan
Keterangan TH 2015 TH 2014
Bendh.Pengl.B.Karantina Pertanian Kls I Mdo 175,000,000 -
Uang Tunai - -
Jumlah 175,000,000 -
Keterangan TH 2015 TH 2014
0 - -
ssbp - -
Jumlah - -
Kas Lainnya dan Setara
Kas Rp12.000.000
C.3 Kas Lainnya dan Setara Kas
Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 30 Juni 2015dan 2014 masing-
masing sebesar Rp0.
Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas yang berada di bawah tanggung
jawab bendahara pengeluaran yang bukan berasal dari UP/TUP, baik saldo
rekening di bank maupun uang tunai. Rincian sumber Kas Lainnya dan Setara
Kas pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas
Piutang Bukan Pajak
Rp65.000.000
C.4 Piutang Bukan Pajak
Saldo Piutang PNBP per tanggal 30 Juni 2015dan 2014 masing-masing adalah
sebesar Rp0. Piutang Bukan Pajak merupakan hak atau pengakuan
pemerintah atas uang atau jasa terhadap pelayanan yang telah diberikan
namun belum diselesaikan pembayarannya.
Bagian Lancar Tagihan
TP/TGR
Rp0
C.5 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti
Rugi (TP/TGR)
Saldo Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
per tanggal 30 Juni 2015dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp0. Bagian
Lancar TP/TGR merupakan TP/TGR yang belum diselesaikan pada tanggal
pelaporan yang akan jatuh tempo dalam 12 (dua belas) bulan atau kurang.
Jenis TH 2015 TH 2014
Jasa Giro yang belum disetor ke kas negara - 0
Pajak PPh yang belum disetor - 0
Honor kegiatan yang belum dibagikan - 0
Pengembalian belanja belum disetor ke kas negara - 0
Jumlah - -
Bagian Lancar TPA
Rp0
C.6 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran
Saldo Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per tanggal 30 Juni
2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp0.Bagian Lancar TPA
merupakan TPA yang belum diselesaikan pada tanggal neraca yang akan jatuh
tempo dalam 12 (dua belas) bulan atau kurang dengan rincian sebagai berikut:
Penyisihan Piutang Tak
Tertagih – Piutang
Jangka Pendek
Rp (0)
C.7 Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Pendek
Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Pendek per 30 Juni
2015dan 2014 adalah sebesar Rp(0).
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Pendek adalah merupakan
estimasi atas ketidaktertagihan piutang jangka pendek yang ditentukan oleh
kualitas piutang masing-masing debitur. Rincian Penyisihan Piutang Tak
Tertagih- Jangka Pendek pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Jangka Pendek
Kualitas Nilai Piutang % Nilai
Piutang Jk Pendek Penyisihan Penyisihan
Piutang Bukan Pajak
Lancar - 0.50% -
Kurang Lancar - 10% -
Diragukan - 50% -
Macet - 100% -
Jumlah - -
Bagian Lancar TP/TGR
Lancar - 0.50% -
Kurang Lancar - 10% -
Diragukan 50% -
Macet 100% -
Jumlah - -
Bagian Lancar TPA
Lancar - 0.50% -
Kurang Lancar - 10% -
Diragukan 50% -
Macet 100% -
Jumlah - -
Jumlah Penyisihan Piutang
Tak Tertagih - -
Belanja Dibayar di Muka
Rp0
C.8 Belanja Dibayar di Muka
Saldo Belanja Dibayar di Muka per tanggal 30 Juni 2015dan 2014 masing-
masing adalah sebesar Rp0. Belanja Dibayar di Muka merupakan hak yang
masih harus diterima dari pihak ketiga setelah tanggal neraca sebagai akibat
dari barang/jasa telah dibayarkan secara penuh namun barang atau jasa
belum diterima seluruhnya. Rincian Belanja Dibayar di Muka adalah sebagai
berikut:
Rincian Belanja Dibayar di Muka
Jenis TH 2015 TH 2014
Pembayaran Internet - -
Pembayaran Sewa Peralatan dan Mesin - -
Pembayaran Sewa Gedung Kantor - -
Jumlah - -
Persediaan
Rp1.300.000.000
C.9 Persediaan
Nilai Persediaan per 30 Juni 2015dan 2014 masing-masing adalah sebesar
Rp144.412.550 dan Rp81.877.798.
Persediaan merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan
(supplies) pada tanggal neraca yang diperoleh dengan maksud untuk
mendukung kegiatan operasional dan/atau untuk dijual, dan/atau diserahkan
dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Rincian Persediaan per 30 Juni
2015dan 2014 adalah sebagai berikut:
Rincian
Persediaan
Semua jenis
persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik.
Tagihan TP/TGR
Rp54.000.000
C.10 Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)
Nilai Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per
30 Juni 2015dan 2014 sebesar Rp0. Tuntutan Perbendaharaan adalah tagihan
kepada bendahara akibat kelalaiannya atau tindakannya yang melanggar
hukum yang mengakibatkan kerugian negara. Sedangkan Tuntutan Ganti Rugi
adalah tagihan kepada pegawai bukan bendahara untuk penggantian atas
suatu kerugian yang diderita oleh negara karena kelalaianya.
Rincian Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per
tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Persediaan TH 2015 TH 2014
Barang Konsumsi 62,862,150 53,745,198Rp
Barang untuk Pemeliharaan 1,928,000 2,706,500Rp
Suku Cadang 42,374,000 1,805,000Rp
Bahan Baku 37,248,400 23,621,100Rp
Jumlah 144,412,550 81,877,798Rp
Rincian Tagihan TP/TGR
TPA
Rp18.000.000
C.11 Tagihan Penjualan Angsuran
Saldo Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per 30 Juni 2015dan 2014 adalah
sebesar Rp0. Tagihan Penjualan Angsuran adalah tagihan kepada pegawai
bukan bendahara atas transaksi jual/beli aset tetap instansi. Rincian Tagihan
PA untuk masing-masing debitur adalah sebagai berikut:
Rincian Tagihan TP/TGR
No Debitur TH 2015 TH 2014
1
- - Jumlah
Penyisihan Piutang Tak
Tertagih – Piutang
Jangka Panjang
Rp(930.000)
C.12 Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang
Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang per 30 Juni
2015dan 2014 adalah Rp(0). Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang
Jangka Panjang merupakan estimasi atas ketidaktertagihan Tagihan PA dan
TP/TGR yang ditentukan oleh kualitas masing-masing piutang TPA.
Perhitungan Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Jangka Panjang untuk masing-
masing kualitas piutang adalah sebagai berikut:
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Jangka Panjang
Tanah
Rp5.950.000.000
C.13 Tanah
Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki Balai Karantina Pertanian Kelas I
Manadoper 30 Juni 2015dan 2014 adalah sama yaitu sebesar
Rp6.944.007.650. Kenaikan nilai aset tetap Tanah berasal dari pembelian
No Debitur Tahun 2015 Tahun 2014
1 - -
2 - -
- - Jumlah
Kualitas Nilai Piutang % Nilai
Piutang Jk Panjang Penyisihan Penyisihan
Tagihan TP/TGR
Lancar 0.50% -
Kurang Lancar 10% -
Diragukan 50% -
Macet 100% -
Jumlah -
Tagihan PA
Lancar 0.50% -
Kurang Lancar 10% -
Diragukan 50% -
Macet 100% -
Jumlah -
Jumlah Penyisihan Piutang
Tak Tertagih -
tanah di Tahun 2015. Mutasi nilai tanah tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Rincian saldo
Tanah per 30 Juni 2015adalah sebagai berikut:
Rincian Tanah
Terdiri dari
5 persil
seluas
5.200 m2
yang
berada di Jl. Baru Tugu Adipura Mapanget 500 m2, Jl. Yos Sudarso 177
Bitung 1.222 m2, Jl. Fatmawati 21 Bitung 400 m2, Jl. Girian – Bitung 1.000 m2
dan Jl. A.A. Maramis Lapangan 2.078 m2
Saldo BMN berupa Tanah pada Satuan Kerja Balai Karantina Pertanian Kelas I
Manado per 30 Juni 2014 sebesar 5.200 m2/Rp.6.944.007.650,-Jumlah
tersebut terdiri dari saldo awal5.200 m2/Rp.6.944.007.650,- mutasi tambah
sebesar 0m2/Rp.0,- mutasi kurang sebesar 0m2/ Rp.0,-.
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 6,944,007,650
Mutasi tambah:
Pembelian 0
Mutasi kurang:
Penyitaan pengadilan 0
Saldo per 30 Juni 2015 6,944,007,650
No. KIB Luas Nilai
1 2010101002 400 618,000,000
2 2010101005 1000 320,000,000
3 2010104001 500 330,000,000
4 2010104001 1222 1,887,990,000
5 2010104001 2.078 3,788,017,650Rp
6 ,9 4 4 ,0 0 7,6 50R p Jumlah
Peralatan dan Mesin
Rp2.115.000.000
C.14 Peralatan dan Mesin
Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 30 Juni 2015dan 2014 adalah
Rp5.964.636.242 dan Rp5.490.147.242. Mutasi nilai Peralatan dan Mesin
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Mutasi transaksi penambahan peralatan dan mesin berupa:
a. Pembelian komputer unit berupa PC senilai Rp800.000.000; dan
b. Pembelian laptop senilai Rp300.000.000.
c. Penerimaan hibah alat angkut darat bermotor berupa kendaraan bermotor
roda 2 senilai Rp15.000.000.
Rincian aset tetap Peralatan dan Mesin disajikan pada Lampiran Laporan
Keuangan ini.
Gedung dan Bangunan
Rp 7.450.000.000.
C.15 Gedung dan Bangunan
Nilai Gedung dan Bangunan per 30 Juni 2015dan 2014 adalah
Rp7.450.000.000 dan Rp7.000.000.000. Mutasi transaksi terhadap Gedung dan
Bangunan pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 5,490,147,242
Mutasi tambah:
Pembelian 474,489,000
Hibah Barang 0
Mutasi kurang: 0
Penghentian dari penggunaan -
Saldo per 31 Desember 2015 5,964,636,242
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2015 (4,218,890,342)
Nilai Buku per 31 Desember 2015 1,745,745,900
Transaksi penambahan Gedung dan Bangunan berasal dari penambahan
gedung tempat kerja berupa tiga ruang kelas di sisi kanan gedung induk senilai
Rp450.000.000.
Rincian aset tetap Gedung dan Bangunan disajikan pada Lampiran Laporan
Keuangan ini.
Jalan, Jaringan dan
Irigasi Rp340.000.000
C.16 Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 30 Juni 2015dan 2014 adalah masing-
masing sebesar Rp340.000.000 dan Rp50.000.000. Pada tahun 2015 terjadi
mutasi tambah sebesar Rp 290.000.000 yang merupakan penambahan
jaringan teknologi informasi. Mutasi transaksi terhadap Jalan, Irigasi, dan
Jaringan pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Rincian
aset tetap Jalan, Irigasi dan jaringan disajikan pada Lampiran Laporan
Keuangan ini.
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 7,000,000,000
Mutasi tambah:
Pembangunan tambahan ruang kelas 450,000,000
Mutasi kurang: -
Saldo per 31 Desember 2015 7,450,000,000
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2015 (1,875,000,000)
Nilai Buku per 31 Desember 2015 5,575,000,000
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 50,000,000
Mutasi tambah:
Penambahan jaringan teknologi informasi 290,000,000
Mutasi kurang: -
Saldo per 31 Desember 2015 340,000,000
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2015 (170,000,000)
Nilai Buku per 31 Desember 2015 170,000,000
Aset Tetap Lainnya
Rp90.000.000
C.17 Aset Tetap Lainnya
Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan
dalam tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan
jaringan. Saldo Aset Tetap Lainnya per 30 Juni 2015dan 2014 adalah
Rp90.000.000 dan Rp90.000.000. Aset tetap tersebut berupa barang bercorak
kesenian. Tidak ada mutasi tambah maupun kurang atas aset tetap ini untuk
Tahun 2015. Rincian Aset Tetap Lainnya disajikan pada Lampiran Laporan
Keuangan ini.
Konstruksi Dalam
Pengerjaan Rp
375.000.000
C.18 Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)
Saldo konstruksi dalam pengerjaan per 30 Juni 2015dan 2014 adalah masing-
masing sebesar Rp375.000.000 dan Rp0. yang merupakan pembangunan
gedung tempat kerja berupa perpustakaan yang proses pengerjaannya belum
selesai sampai dengan tanggal neraca. Pembangunan Gedung tersebut sesuai
Kontrak No.02/KPA.KAI/VII/2015 tanggal 09 Juli 2015 dengan nilai
Rp1.000.000.000 dengan sumber dana rupiah murni. Pada tanggal pelaporan
penyelesaian gedung tersebut telah mencapai 37,5%.
Akumulasi Penyusutan
Aset Tetap
Rp(2.940.000.000)
C.19 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 30 Juni 2015dan 2014 adalah
masing-masing Rp(2.940.000.000) dan Rp(2.324.630.952). Akumulasi
Penyusutan Aset Tetap merupakan kontra akun Aset Tetap yang disajikan
berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan
penurunan kapasitas dan manfaat Aset Tetap selain untuk Tanah dan
Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP). Rincian Akumulasi Penyusutan Aset
Tetap per 30 Juni 2015adalah sebagai berikut:
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Aset Tak Berwujud
Rp180.000.000
C.20 Aset Tak Berwujud
Saldo Aset Tak Berwujud (ATB) per 30 Juni 2015dan 31 Desember 2014
adalah Rp180.000.000 dan Rp20.000.000.
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi
tidak mempunyai wujud fisik. Aset Tak Berwujud pada Balai Karantina
Pertanian Kelas I Manado berupa software yang digunakan untuk menunjang
operasional kantor. Mutasi transaksi terhadap Aset Tak Berwujud pada tanggal
pelaporan adalah sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 20.000.000
Mutasi tambah:
Pembelian 160.000.000
Mutasi kurang: -
Saldo per 31 Desember 2015 180.000.000
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2015 (50.000.000)
Nilai Buku per 31 Desember 2015 130.000.000
Rincian Aset Tak Berwujud per 30 Juni 2015adalah sebagai berikut
No Aset Tetap Nilai PerolehanAkumulasi
PenyusutanNilai Buku
1 Peralatan dan Mesin 2,115,000,000 853,000,000 1,262,000,000
2 Gedung dan Bangunan 7,450,000,000 1,875,000,000 5,575,000,000
3 Jalan, Irigasi dan Jaringan 340,000,000 170,000,000 170,000,000
4 Aset Tetap Lainnya 90,000,000 42,000,000 48,000,000
9,995,000,000 2,940,000,000 7,055,000,000Akumulasi Penyusutan
Aset Lain-Lain
Rp145.000.000
Rincian Aset Tak berwujud
Uraian Nilai
Aplikasi Penatausahaan PNBP 100.000.000
MYOB Accounting Profesional 80.000.000
Jumlah 180.000.000
C.21 Aset Lain-Lain
Saldo Aset Lain-lain per 30 Juni 2015dan 2014 adalah Rp145.000.000 dan
Rp110.000.000. Aset Lain-lain merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang
berada dalam kondisi rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional
entitas. Adapun mutasi aset lain-lain adalah sebagai berikut:
Saldo per 31 Desember 2014 110.000.000
Mutasi tambah:
- reklasifikasi dari aset tetap 50.000.000
Mutasi kurang:
- penggunaan kembali BMN yang dihentikan -
- penghapusan BMN (15.000.000)
Saldo per 31 Desember 2015 145.000.000
Akumulasi Penyusutan (25.000.000)
Nilai Buku per 31 Desember 2015 120.000.000
Transaksi penambahan dan pengurangan aset lain-lain dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Penambahan adalah dari reklasifikasi mesin genset yang sudah dalam
kondisi rusak dan tidak dapat digunakan lagi senilai Rp50.000.000.
Penghapusan Alat Angkut Darat Bermotor berupa kendaraan bermotor
roda 2 senilai Rp15.000.000.
Rincian Aset Lain-lain berdasarkan nilai perolehan, akumulasi penyusutan dan
nilai buku tersaji pada Lampiran Laporan Keungan ini.
Akumulasi Penyusutan
dan Amortisasi Aset
Lainnya Rp(125.000.000)
C.22 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 30 Juni 2015dan 2014 adalah
masing-masing Rp(125.000.000) dan Rp(60.000.000). Akumulasi Penyusutan
Aset Lainnya merupakan kontra akun Aset Lainnya yang disajikan berdasarkan
pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan
kapasitas dan manfaat Aset Lainnya. Rincian Akumulasi Penyusutan Aset
Lainnya per 30 Juni 2015adalah sebagai berikut:
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya
Aset Tetap Nilai Perolehan
Akumulasi
Penyusutan/
Amortisasi
Nilai Buku
Aset Tak Berwujud 180,000,000 56,000,000 124,000,000
Aset Lain-lain 145,000,000 69,000,000 76,000,000
Jumlah 325,000,000 125,000,000 200,000,000
Uang Muka dari KPPN
Rp10.000.000
C.23 Uang Muka dari KPPN
Saldo Uang Muka dari KPPN per per 30 Juni 2015dan 2014 masing-masing
sebesar Rp175.000.000 dan Rp0. Uang Muka dari KPPN merupakan Uang
Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) yang diberikan
KPPN sebagai uang muka kerja dan masih berada pada atau dikuasai oleh
Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan. Uang Muka dari KPPN
adalah akun pasangan dari Kas di Bendahara Pengeluaran yang ada di
kelompok akun Aset Lancar.
Utang kepada Pihak
Ketiga
Rp35.000.000
C.24 Utang kepada Pihak Ketiga
Nilai Utang kepada Pihak Ketiga per 30 Juni 2015dan 2014 masing-masing
sebesar Rp0. Utang kepada Pihak Ketiga merupakan belanja yang masih harus
dibayar dan merupakan kewajiban yang harus segera diselesaikan kepada
pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua belas bulan). Adapun
rincian Utang Pihak Ketiga pada Kantor Akuntansi Istimewa Papua per
tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Rincian Utang kepada Pihak Ketiga
Uraian Jumlah Penjelasan
Total -
Pendapatan Diterima di
Muka
Rp200.000.000
C.25 Pendapatan Diterima di Muka
Nilai Pendapatan Diterima di Muka per 30 Juni 2015dan 2014 sebesar Rp0.
Pendapatan Diterima di Muka merupakan pendapatan yang sudah diterima
pembayarannya, namun barang/jasa belum diserahkan. Keseluruhan
Pendapatan Diterima di Muka tersebut bersumber dari jasa konsultasi
akuntansi yang jangka waktu kontraknya lebih dari satu tahun. Rincian
Pendapatan Diterima di Muka dari pihak ketiga disajikan sebagai berikut:
Rincian Utang kepada Pihak Ketiga
Uraian Jumlah
Total -
Ekuitas
Rp15.140.820.000
C.26 Ekuitas
Ekuitas per 30 Juni 2015dan 2014 adalah masing-masing sebesar
Rp19.637.699.834 dan Rp17.178.239.436. Ekuitas adalah kekayaan bersih
entitas yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban. Rincian lebih lanjut
tentang ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
Pendapatan
PNBP
Rp223.000.
000
D. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL
D.1 Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak
Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan
2014 adalah sebesar Rp223.000.000 dan Rp0. Pendapatan tersebut terdiri
dari:
Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak Tahun 2015 dan 2014
Pendapatan Jasa 198.000.000 - -
Pendapatan Lain-lain 25.000.000 - -
Jumlah 223.000.000 - -
TH 2015 TH 2014
NAIK
(TURUN)
%
URAIAN
Pendapatan Jasa merupakan Pendapatan-LO yang diperoleh dari pelatihan
akuntansi dan desain sistem akuntansi. Sedangkan Pendapatan Lain-Lain-LO
merupakan pengembalian belanja pegawai dan belanja lainnya yang berasal
dari transaksi tahun 2014.
Beban
Pegawai
Rp3.470.00
0.000
D.2 Beban Pegawai
Jumlah Beban Pegawai pada Tahun 2015 dan 2014 adalah masing-masing
sebesar Rp3.470.000.000 dan Rp0. Beban Pegawai adalah beban atas
kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang yang ditetapkan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diberikan kepada pejabat
negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh
pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang
telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan
modal.
Rincian Beban Pegawai Tahun 2015 dan 2014
URAIAN JENIS BEBAN TH 2015 TH 2014
NAIK
(TURUN)
%
Beban Gaji 2,300,000,000 - -
Beban Tunjangan-Tunjangan 945,000,000 - -
Beban Honorarium dan Vakasi 375,000,000
Beban Lembur 150,000,000 - -
Jumlah 3,470,000,000 - -
Beban
Persediaan
Rp2.500.00
0.000
D.3 Beban Persediaan
Jumlah Beban Persediaan pada Tahun 2015 dan 2014 adalah masing-masing
sebesar Rp2.500.000.000 dan Rp0. Beban Persediaan merupakan beban
untuk mencatat konsumsi atas barang-barang yang habis pakai, termasuk
barang-barang hasil produksi baik yang dipasarkan maupun tidak dipasarkan.
Rincian Beban Persediaan untuk Tahun 2015 dan 2014 adalah sebagai
berikut:
Rincian Beban Persediaan Tahun 2015 dan 2014
URAIAN JENIS BEBAN TH 2015 TH 2014
NAIK
(TURUN)
%
Beban Persediaan Konsumsi 1,800,000,000 - - Beban Persediaan Bahan Untuk
Pemeliharaan 200,000,000-
-
Beban Persediaan Suku Cadang 400,000,000 - -
Beban Persediaan Lainnya 100,000,000 - -
Jumlah Beban Persediaan 2,500,000,000 - -
Beban Jasa
Rp550.000.
000
D.4 Beban Jasa
Jumlah Beban Jasa Tahun 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar
Rp550.000.000 dan Rp0. Beban Jasa adalah konsumsi atas jasa-jasa dalam
rangka penyelenggaraan kegiatan entitas. Rincian Beban Jasa untuk Tahun
2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Jasa Tahun 2015 dan 2014
URAIAN JENIS BEBAN TH 2015 TH 2014NAIK
(TURUN)
%
Beban Langganan Daya dan Jasa 65,000,000 - -
Beban Jasa Pos dan Giro 31,000,000 - -
Beban Jasa Konsultan 100,000,000 - -
Beban Jasa Profesi 341,000,000 - -
Beban Jasa Lainnya 13,000,000 - -
Jumlah 550,000,000 - -
Beban
Pemelihara
an
Rp200.000.
000
D.5. Beban Pemeliharaan
Beban Pemeliharaan Tahun 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar
Rp200.000.000 dan Rp0. Beban Pemeliharaan merupakan beban yang
dimaksudkan untuk mempertahankan aset tetap atau aset lainnya yang sudah
ada ke dalam kondisi normal. Rincian beban pemeliharan untuk Tahun 2015
dan 2014 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Pemeliharaan Tahun 2015 dan 2014
URAIAN JENIS BEBAN TH 2015 TH 2014NAIK
(TURUN)
%
Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 120.000.000 - -
Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 70.000.000 - -
Beban Pemeliharaan Lainnya 10.000.000 - -
Jumlah 200.000.000 - -
Beban
Perjalanan
Dinas
Rp1.700.00
0.000
D.6. Beban Perjalanan Dinas
Beban Perjalanan Dinas Tahun 2015 dan 2014 adalah masing-masing
sebesar Rp1.700.000.000 dan Rp0. Beban tersebut adalah merupakan beban
yang terjadi untuk perjalanan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi,
dan jabatan. Rincian Beban Perjalanan Dinas untuk Tahun 2015 dan 2014
adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Perjalanan Dinas Tahun 2015 dan 2014
URAIAN JENIS BEBAN TH 2015 TH 2014NAIK
(TURUN)
%
Beban Perjalanan Biasa 925.000.000 - -
Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota 350.000.000 - -
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 325.000.000 - -
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 100.000.000 - -
Jumlah 1.700.000.000 - -
Beban
Penyusutan
dan
Amortisasi
Rp680.369.
048
D.9 Beban Penyusutan dan Amortisasi
Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk Tahun 2015 dan 2014
adalah masing-masing sebesar Rp680.369.048 dan Rp0. Beban Penyusutan
adalah merupakan beban untuk mencatat alokasi sistematis atas nilai suatu
aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat
aset yang bersangkutan. Sedangkan Beban Amortisasi digunakan untuk
mencatat alokasi penurunan manfaat ekonomi untuk Aset Tak berwujud.
Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk tahun 2015 dan 2014 adalah
sebagai berikut:
Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi Tahun 2015 dan 2014
URAIAN BEBAN PENYUSUTAN DAN
AMORTISASITH 2015 TH 2014
NAIK
(TURUN)
%
Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin 428.119.048 - -
Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan 149.000.000 - -
Beban Penyusutan Jalan, Irigasi, Jaringan 15.750.000 - -
Beban Penyusutan Aset Tetap Lainnya 22.500.000 - -
Jumlah Penyusutan 615.369.048 - -
Beban Amortisasi Aset Tak Berwujud 36.000.000 - -
Beban Penyusutan aset lain-lain 29.000.000 - -
Jumlah Amortisasi 65.000.000 - -
Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi 680.369.048 - -
Beban
Penyisihan
Piutang Tak
Tertagih
Rp4.180.00
0
D.10 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih merupakan beban untuk mencatat
estimasi ketidaktertagihan piutang dalam suatu periode. Jumlah Beban
Penyisihan Piutang Tak Tertagih untuk Tahun 2015 dan 2014 adalah masing-
masing sebesar Rp4.180.000 dan Rp0. Rincian Beban Penyisihan Piutang
Tak Tertagih untuk Tahun 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih Tahun 2015 dan 2014
URAIAN JENIS BEBAN TH 2015 TH 2014
NAIK
(TURUN)
%
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jk Pendek 3.250.000 - -
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jk Panjang 930.000- -
Jumlah 4.180.000 - -
Beban Lain-
lain
Rp50.000.0
00
D.11. Beban Lain-lain
Jumlah Beban Lain-lain untuk Tahun 2015 dan 2014 adalah masing-masing
sebesar Rp50.000.000 dan Rp0. Beban Lain-lain merupakan beban yang
timbul karena penggunaan alokasi belanja modal yang tidak menghasilkan
aset tetap. Rincian atas Belanja Lain-Lain untuk Tahun 2015 dan 2014 adalah
sebagai berikut:
Rincian Beban Lain-lain Tahun 2015 dan 2014
URAIAN JENIS BEBAN TH 2015 TH 2014
NAIK
(TURUN)
%
Beban Aset Extrakomtabel Peralatan dan Mesin 12.000.000 - -
Beban Aset Extrakomtabel Gedung dan Bangunan 30.000.000 - -
Beban Aset Extrakomtabel Aset Tetap Lainnya 8.000.000 - -
Jumlah 50.000.000 - -
Surplus
/Defisit dari
Kegiatan
Non
Operasional
Rp8.000.00
0
D.12 Kegiatan Non Operasional
Pos Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari pendapatan dan
beban yang sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok dan fungsi
entitas. Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional Tahun 2015 dan 2014
adalah sebagai berikut:
Rincian Kegiatan Non Operasional Tahun 2015 dan 2014
URAIAN TH 2015 TH 2014
NAIK
(TURUN)
%
Surplus Penjualan Aset Non Lancar
Penjualan Alat Angkut Darat 12,000,000 - -
Defisit Penjualan Aset Non Lancar
Penjualan Alat Kantor (1,500,000) - -
Defisit Selisih Kurs (2,500,000) - -
Surplus (Defisit) dari Kegiatan Non
Operasional8,000,000 - -
Pos Luar
Biasa
Rp(75.000.
000)
D.13 Pos Luar Biasa
Pos Luar Biasa terdiri dari pendapatan dan beban yang sifatnya tidak sering
terjadi, tidak dapat diramalkan dan berada di luar kendali entitas. Rincian Pos
Luar Biasa untuk Tahun 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Rincian Pos Luar Biasa Tahun 2015 dan 2014
URAIAN TH 2015 TH 2014
NAIK
(TURUN)
%
Pendapatan PNBP 10.000.000 - -
Beban Perjalanan Dinas (30.000.000) - -
Beban Persediaan (55.000.000) - -
Jumlah (75.000.000) - -
Pendapatan PNBP di atas merupakan hasil penjualan peralatan dan mesin
yang mengalami rusak berat karena bencana longsor bukit di Jayapura.
Sedangkan Beban Perjalanan Dinas dan Beban Persediaan merupakan
beban-beban yang digunakan secara langsung dalam masa tanggap darurat
bencana.
C. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Ekuitas Awal
Rp9.839.494.048
E.1 Ekuitas Awal
Nilai ekuitas pada tanggal 1 Januari 2015 dan 2014 adalah masing-masing
sebesar Rp9.839.494.048 dan Rp0.
Defisit LO
Rp(9.698.549.048)
E.2 Surplus (Defisit) LO
Jumlah Defisit LO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan
2014 adalah sebesar Rp(9.698.549.048) dan Rp0. Defisit LO merupakan selisih
kurang antara surplus/defisit kegiatan operasional, surplus/defisit kegiatan non
operasional, dan pos luar biasa.
Koreksi Nilai
Persediaan
Rp50.000.000
E.3 Koreksi Nilai Persediaan
Koreksi Nilai Persediaan mencerminkan koreksi atas nilai persediaan yang
diakibatkan karena kesalahan dalam penilaian persediaan yang terjadi pada
periode sebelumnya. Koreksi nilai persediaan untuk tahun 2015 dan 2014 adalah
masing-masing sebesar Rp50.000.000 dan Rp0. Rincian Koreksi Nilai
Persediaan untuk tahun 2015 adalah sebagai berikut:
Rincian Koreksi Nilai Persediaan
Barang Konsumsi 30.000.000
Suku Cadang 15.000.000
Barang Persediaan Lainnya 5.000.000
Jumlah 50.000.000
KoreksiJenis Persediaan
Koreksi Aset Tetap
Rp277.885.000
E.4 Koreksi Aset Tetap
Koreksi Atas Nilai Perolehan Aset Tetap merupakan koreksi atas kesalahan
pencatatan kuantitas aset pada laporan keuangan. Koreksi pencatatan aset tetap
untuk tahun 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp277.885.000 dan
Rp0. Nilai koreksi nilai Aset Tetap tersebut adalah koreksi nilai Gedung dan
Bangunan.
Koreksi Atas Beban
Rp(125.000.000)
E.5 Koreksi Atas Beban
Koreksi Atas Beban merupakan koreksi atas kesalahan pengakuan beban yang
terjadi pada periode sebelumnya dan baru diketahui pada periode berjalan.
Koreksi atas Beban untuk Tahun 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar
Rp(125.000.000) dan Rp0. Rincian untuk tahun 2015 adalah sebagai berikut:
Rincian Koreksi Atas Beban
Beban Pegawai 100.000.000
Beban Jasa 25.000.000
Jumlah 125.000.000
Jumlah KoreksiJenis Beban
Koreksi Atas
Pendapatan
Rp20.000.000
E.6 Koreksi Atas Pendapatan
Koreksi Atas Pendapatan merupakan koreksi atas kesalahan pengakuan
pendapatan yang terjadi pada periode sebelumnya dan baru diketahui pada
periode berjalan. Koreksi atas Pendapatan untuk Tahun 2015 dan 2014 adalah
masing-masing sebesar Rp20.000.000 dan Rp0. Rincian Koreksi Atas
Pendapatan untuk Tahun 2015 adalah sebagai berikut:
Rincian Koreksi Atas Pendapatan
Pendapatan Jasa Pelatihan 15,000,000
Pendapatan Lainnya 5,000,000
Jumlah 20.000.000
KoreksiJenis Pendapatan
Ekuitas Akhir
Rp15.140.820.000
E.7 Ekuitas Akhir
Nilai Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing
sebesar Rp15.140.820.000 dan Rp9.839.494.048
D. PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA.
F.2 PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN
1. Rekening Pemerintah yang digunakan dalam kegiatan operasional
Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam Adalah Bank BRI A/C 0331-01-
000037.30.1 an Bendahara Pengeluaran Balai Karantina Pertanian
Kelas I Batam yang berbentuk Giro / Deposit
LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA
ANGGARAN BA.018
SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2015
Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2015
Jln M.Nahar No.1 Batam Center Batam
KATA PENGANTAR
Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang
mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian
Negara/Lembaga yang dipimpinnya.
Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam adalah salah satu entitas akuntansi di bawah
Kementerian Pertanian yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan
pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Salah
satu pelaksanaannya adalah dengan menyusun laporan keuangan berupa Laporan
Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasi, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan
atas Laporan Keuangan.
Penyusunan Laporan Keuangan Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam mengacu
pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam pemerintahan.
Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga akan
mampu menyajikan informasi keuangan yang lebih transparan, akurat, dan akuntabel.
Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada
para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan
akuntabilitas/pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada
Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam. Disamping itu, laporan keuangan ini juga
dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan
keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good
governance).
Batam, 30 Desember 2015
Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam,
Drh.Suryo Irianto Putro, MM.MH
NIP. 196206071989031002
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Pernyataan Telah Direviu
Pernyataan Tanggung Jawab
Ringkasan
I Laporan Realisasi Anggaran
II Neraca
III Laporan Operasional
IV Laporan Perubahan Ekuitas
V Catatan atas Laporan Keuangan
A Penjelasan Umum
B Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran
B.1 Pendapatan
B.2 Belanja
B.2.1 Belanja Pegawai
B.2.2 Belanja Barang
B.2.3 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
B.2.4 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
C Penjelasan atas Pos-pos Neraca
C.1 Aset Lancar
C.1.1 Kas di Bendahara Penerimaan
C.1.2 Persediaan
C.2 Aset Tetap
C.2.1 Tanah
C.2.2 Peralatan dan Mesin
C.2.3 Gedung dan Bangunan
C.2.4 Jalan, Irigasi dan Jaringan
C.2.5 Aset Tetap Lainnya
C.2.6 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
C.3 Kewajiban Jangka Pendek
C.3.1 Utang kepada Pihak Ketiga
C.4 Ekuitas
C.4.1 Ekuitas
D Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional
D.1 Pendapatan Negara Bukan Pajak Lainnya
D.2 Beban Pegawai
D.3 Beban Persediaan
D.4 Beban Barang dan Jasa
D.5 Beban Pemeliharaan
D.6 Beban Perjalanan Dinas
D.7 Beban Penyusutan dan Amortisasi
D.8 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional
E Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas
E.1 Ekuitas Awal
E.2 Surplus/Defisit-LO
E.3 Penyesuaian Nilai Aset
E.4 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi
E.5 Transaksi Antar Entitas
E.6 Ekuitas Akhir
F Pengungkapan-pengungkapan Lainnya
F.1 Kejadian-kejadian Penting Setelah Tanggal Neraca
F.2 Pengungkapan Lain-lain
Batam, 30 Desember 2015
Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam,
Drh.Suryo Irianto Putro, MM.MH
NIP. 196206071989031002
Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015
Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 5
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam Tahun 2015 ini telah disusun
dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang
sehat di lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi:
I Laporan Realisasi Anggaran
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan
realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1
Januari sampai dengan 31 Desember 2015.
Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2015 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan
Pajak sebesar Rp1,470,088,056.00 atau mencapai 163.34% dari estimasi Pendapatan-LRA
sebesar Rp900,000,000.00
Realisasi Belanja Negara pada TA 2015 adalah sebesar Rp7,517,300,925.00 atau
mencapai 93.51% dari alokasi anggaran sebesar Rp8,038,987,000.00
II Neraca
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas
pada 31 Desember 2015.
Nilai Aset per 31 Desember 2015 dicatat dan disajikan sebesar Rp9,110,983,678.00 yang
terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp798,481,693.00; Aset Tetap (neto) sebesar
Rp8,312,501,985.00; Piutang Jangka Panjang (neto) sebesar Rp0.00; dan Aset Lainnya
(neto) sebesar Rp0.00.
Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp22,940,312.00 dan
Rp9,088,043,366.00.
III Laporan Operasional
Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban, surplus/defisit dari
operasi, surplus/defisit dari kegiatan non operasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa,
pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar.
Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebesar
Rp1,443,627,672.00, sedangkan jumlah beban adalah sebesar Rp9,352,418,727.00
sehingga terdapat Defisit Kegiatan Operasional senilai Rp-7,908,791,055.00. Kegiatan Non
Operasional dan Pos-Pos Luar Biasa masing-masing sebesar Surplus Rp1,862,568.00 dan
Defisit Rp0.00 sehingga entitas mengalami Defisit-LO sebesar Rp-7,906,928,487.00.
IV Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun
pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 01 Januari 2015
adalah sebesar Rp10,000,945,387.00 ditambah Defisit-LO sebesar Rp-7,906,928,487.00
kemudian ditambah/dikurangi dengan koreksi-koreksi senilai Rp929,725,047.00 dan
Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015
Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 6
ditambah Transaksi Antar Entitas sebesar Rp6,064,301,419.00 sehingga Ekuitas entitas
pada tanggal 31 Desember 2015 adalah senilai Rp9,088,043,366.00.
V Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau
daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula
dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar
Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk
penyajian yang wajar atas laporan keuangan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan
tanggal 31 Desember 2015 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas. Sedangkan
Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk Tahun 2015 disusun
dan disajikan dengan menggunakan basis akrual.
Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015
Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 7
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BATAM
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
UNTUK PERIODE YANG BERKAHIR 31 DESEMBER 2015 dan 31 DESEMBER 2014
Uraian Catatan 31 Desember 2015 31 Desember 2014
Anggaran Realisasi %. Realisasi
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 900,000,000.00 1,470,088,056.00 163.34 1,432,830,370.00
Jumlah Pendapatan 900,000,000.00 1,470,088,056.00 163.34 1,432,830,370.00
BELANJA B.2
Belanja Operasi
Belanja Pegawai B.2.1 2,862,551,000.00 2,492,731,147.00 87.08 2,061,096,640.00
Belanja Barang B.2.2 4,722,486,000.00 4,576,952,278.00 96.92 4,525,813,120.00
Jumlah Belanja Operasi 7,585,037,000.00 7,069,683,425.00 93.21 6,586,909,760.00
Belanja Modal
Belanja Modal Peralatan dan
Mesin
B.2.3 199,450,000.00 195,050,000.00 97.79 2,607,300,000.00
Belanja Modal Gedung dan
Bangunan
B.2.4 254,500,000.00 252,567,500.00 99.24 0.00
Jumlah Belanja Modal 453,950,000.00 447,617,500.00 98.61 2,607,300,000.00
Jumlah Belanja 8,038,987,000.00 7,517,300,925.00 93.51 9,194,209,760.00
Batam, 30 Desember 2015
Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam,
Drh.Suryo Irianto Putro, MM.MH
NIP. 196206071989031002
Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015
Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 8
II. NERACA
BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BATAM
NERACA
PER 31 DESEMBER 2015 dan 31 DESEMBER 2014
Uraian Catatan 31 Desember 2015 31 Desember 2014
ASET
Aset Lancar
Kas di Bendahara Penerimaan C.1.1 25,521,734.00 50,119,550.00
Persediaan C.1.2 772,959,959.00 1,096,688,598.00
Jumlah Aset Lancar 798,481,693.00 1,146,808,148.00
Aset Tetap
Tanah C.2.1 1,253,640,000.00 1,253,640,000.00
Peralatan dan Mesin C.2.2 8,787,506,084.00 8,593,708,584.00
Gedung dan Bangunan C.2.3 4,351,918,765.00 4,099,351,265.00
Jalan, Irigasi dan Jaringan C.2.4 224,795,175.00 224,795,175.00
Aset Tetap Lainnya C.2.5 24,922,000.00 24,922,000.00
Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin C.2.6 -5,686,815,802.00 -4,771,478,857.00
Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan C.2.6 -564,312,183.00 -471,767,955.00
Akumulasi Penyusutan Jalan, Irigasi dan Jaringan C.2.6 -79,152,054.00 -73,009,894.00
Jumlah Aset Tetap 8,312,501,985.00 8,880,160,318.00
Jumlah Aset 9,110,983,678.00 10,026,968,466.00
Kewajiban Jangka Pendek
Utang kepada Pihak Ketiga C.3.1 22,940,312.00 26,023,079.00
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 22,940,312.00 26,023,079.00
Jumlah Kewajiban 22,940,312.00 26,023,079.00
Ekuitas
Ekuitas C.4.1 9,088,043,366.00 10,000,945,387.00
Jumlah Ekuitas 9,088,043,366.00 10,000,945,387.00
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 9,110,983,678.00 10,026,968,466.00
Batam, 30 Desember 2015
Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam,
Drh.Suryo Irianto Putro, MM.MH
NIP. 196206071989031002
Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015
Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 9
III. LAPORAN OPERASIONAL
BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BATAM
LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 dan 31 DESEMBER 2014
Uraian Catatan 31 Desember 2015 31 Desember
2014
KEGIATAN OPERASIONAL
PENDAPATAN
Pendapatan Negara Bukan Pajak Lainnya D.1 1,443,627,672.00 0.00
JUMLAH PENDAPATAN 1,443,627,672.00 0.00
BEBAN
Beban Pegawai D.2 2,492,731,147.00 0.00
Beban Persediaan D.3 1,719,603,699.00 0.00
Beban Barang dan Jasa D.4 1,570,354,679.00 0.00
Beban Pemeliharaan D.5 881,963,412.00 0.00
Beban Perjalanan Dinas D.6 1,673,617,207.00 0.00
Beban Penyusutan dan Amortisasi D.7 1,014,148,583.00 0.00
JUMLAH BEBAN 9,352,418,727.00 0.00
SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN OPERASIONAL -7,908,791,055.00 0.00
KEGIATAN NON OPERASIONAL
Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya D.8 1,862,568.00 0.00
SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL 1,862,568.00 0.00
SURPLUS/DEFISIT - LO -7,906,928,487.00 0.00
Batam, 30 Desember 2015
Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam,
Drh.Suryo Irianto Putro, MM.MH
NIP. 196206071989031002
Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015
Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 10
IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BATAM
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 dan 31 DESEMBER 2014
Uraian Catatan 31 Desember 2015 31 Desember
2014
EKUITAS AWAL E.1 10,000,945,387.00 0.00
SURPLUS/DEFISIT-LO E.2 -7,906,928,487.00 0.00
PENYESUAIAN NILAI ASET E.3 930,852,297.00 0.00
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN
AKUNTANSI/KESALAHAN MENDASAR
Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi E.4 -1,127,250.00 0.00
Transaksi Antar Entitas E.5 6,064,301,419.00 0.00
KENAIKAN/PENURUNAN EKUITAS -912,902,021.00 0.00
EKUITAS AKHIR 9,088,043,366.00 0.00
Batam, 30 Desember 2015
Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam,
Drh.Suryo Irianto Putro, MM.MH
NIP. 196206071989031002
Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015
Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 11
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A PENJELASAN UMUM
A.1. Profil dan Kebijakan Teknis Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam
Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam merupakan perangkat untuk mencapai
harmonisasi perencanaan pembangunan pertanian secara menyeluruh, terintegrasi,
efisien dan sinergis dengan sektor lain dalam mencapai tujuan pembangunan nasional.
Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam telah menetapkan program untuk periode
2010 - 2014 antara lain adalah sebagai berikut :
1. Program Peningkatan Kualitas Perkarantinaan Pertanian dan Pengawasan
Keamanan Hayati
Dalam tataran praktisnya, berbagai rencana strategis kegiatan Balai Karantina
Pertanian Kelas I Batam pada periode 2010 - 2015 yang akan dilaksanakan dalam
kegiatan strategis yang diyakini mampu mendorong percepatan pertumbuhan sektor
pertanian dan peningkatan kesejahteraan petani serta merupakan kristalisasi dari berbagai
upaya untuk mengatasi permasalahan pertanian hingga saat ini.
A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Tahun 2015 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh
aspek keuangan yang dikelola oleh Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam.
Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu
serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari
pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi
keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem
Informasi Manajemendan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI
dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari
Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas,
dan Neraca. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi
aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan
barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.
A.3. Basis Akuntansi
Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015
Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 12
Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam menerapkan basis akrual dalam
penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasi dan Laporan Perubahan
Ekuitas. Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi
dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa
memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan.
Sedangkan Laporan Realisasi Anggaran basis kas untuk disusun dan disajikan
dengan basis kas. Basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui pengaruhi
transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.
Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang ditetapkan
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan.
A.4. Dasar Pengukuran
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan
setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan Balai
Karantina Pertanian Kelas I Batam dalam penyusunan dan penyajian Laporan
Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan historis.
Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar
nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban
dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk
memenuhi kewajiban yang bersangkutan.
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi
yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan
dalam mata uang rupiah.
A.5. Kebijakan Akuntansi
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2015 telah mengacu pada
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-
prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik
yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan
keuangan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah
merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam
yang merupakan entitas pelaporan dari Kementerian Pertanian. Disamping itu,
dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang
sehat di lingkungan pemerintahan.
Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam penyusunan
Laporan Keuangan Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam adalah sebagai berikut:
(1) Pendapatan - LRA
• Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara
yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan yang menjadi hak pemerintah dan tidak perlu dibayar kembali
oleh pemerintah.
Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015
Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 13
• Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara
(KUN).
• Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu
dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya
(setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
• Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
(2) Pendapatan - LO
• Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah
ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu
dibayar kembali.
• Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan /atau
Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi.
• Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu
dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya
(setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
• Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
(3) Belanja
• Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara yang
mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun anggaran yang
bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh
pemerintah.
• Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
• Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja
terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan
oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).
• Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya
klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan diungkapkan dalam Catatan
atas Laporan Keuangan.
(4) Beban
• Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode
pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau
konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
• Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi aset; dan
terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
• Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya
klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan atas
Laporan Keuangan.
(5) Aset
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka
Panjang dan Aset Lainnya.
a. Aset Lancar
Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015
Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 14
• Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam
bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah
Bank Indonesia pada tanggal neraca.
• Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga disajikan sebesar
nilai perolehan sedangkan investasi dalam bentuk deposito dicatat sebesar
nilai nominal.
• Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai berikut:
a) Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/ Ganti Rugi
apabila telah timbul hak yang didukung dengan Surat Keterangan
Tanggung Jawab Mutlak dan/atau telah dikeluarkannya surat keputusan
yang mempunyai kekuatan hukum tetap.
b) Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat peristiwa
yang menimbulkan hak tagih dan didukung dengan naskah perjanjian yang
menyatakan hak dan kewajiban secara jelas serta jumlahnya bisa diukur
dengan andal
• Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan (net
realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk penyisihan piutang
tak tertagih. Penyisihan tersebut didasarkan atas kualitas piutang yang
ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan upaya penagihan yang dilakukan
pemerintah. Perhitungan penyisihannya adalah sebagai berikut:
Kualitas Piutang Uraian Penyisihan
Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal
jatuh tempo
0,5%
Kurang Lancar Satu bulan terhitung sejak tanggal surat
tagihan pertama tidak dilakukan pelunasan
10%
Diragukan Satu bulan terhitung sejak tanggal surat
tagihan kedua tidak dilakukan pelunasan
50%
Macet 1. Satu bulan terhitung sejak tanggal surat
tagihan ketiga tidak dilakukan pelunasan
100%
2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia
Urusan Piutang Negara/DJKN
• Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Perbendaharaan/Ganti
Rugi (TP/TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal
neraca disajikan sebagai Bagian Lancar TP/TGR atau Bagian Lancar TPA.
• Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil perhitungan fisik pada tanggal
neraca dikalikan dengan:
• harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;
• harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
• harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan
cara lainnya.
b. Aset Tetap
• Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh
pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat
lebih dari 1 tahun.
Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015
Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 15
• Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar.
• Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi
sebagai berikut:
• Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang
akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan
sebagai Bagian Lancar TPA/TGR.
a. Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan
olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000 (tiga ratus
ribu rupiah);
b. Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan
atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah);
c. Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum
kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali
pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya
berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.
• Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah
yang disebabkan antara lain karena aus , ketinggalan jaman, tidak sesuai
dengan kebutuhan organisasi yang makin berkembang, rusak berat, tidak
sesuai dengan rencana umum tata ruang (RUTR), atau masa kegunaannya
telah berakhir direklasifikasi ke Aset Lain-Lain pada pos Aset Lainnya.
• Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya, dikeluarkan
dari neraca pada saat ada penetapan dari entitas sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan di bidang pengelolaan BMN/BMD .
c. Penyusutan Aset Tetap
• Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan
penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap. Kebijakan penyusutan
aset tetap didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan No.01/PMK.06/2013
tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap pada Entitas
Pemerintah Pusat sebagaimana diubah dengan PMK 90/PMK.06/2014 tentang
Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah
Pusat.
• Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:
a. Tanah
b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP)
c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah
atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan
kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan.
• Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap akhir
semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
• Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus
yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetap
secara merata setiap semester selama Masa Manfaat.
• Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman Keputusan
Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat
Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada
Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015
Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 16
Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai
berikut:
Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d 20 Tahun
Gedung dan Bangunan 10 s.d 50 Tahun
Jalan, Irigasi dan Jaringan 5 s.d 40 Tahun
Aset Tetap Lainnya (Alat musik modern) 4 Tahun
d. Piutang Jangka Panjang
• Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan / dijadwalkan akan
diterima dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal
pelaporan .
• Tagihan Penjualan Angsuran (TPA}, Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR} dinilai berdasarkan nilai
nominal dan disaj ikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan .
e. Aset Lainnya
• Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap , dan
piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah aset tak
berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 (dua
belas} bulan , aset kerjasama dengan pihak ketiga (kemitraan), dan kas yang
dibatasi penggunaannya.
• Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat netto yaitu sebesar
harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi .
• Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode
garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan masa manfaat
tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.
• Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai buku yaitu
harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
(6) Kewajiban
• Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
pemerintah.
• Kewajiban pemerintah diklasifikasikan ke dalam kewajiban jangka pendek
dan kewajiban jangka panjang.
a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek
jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua
belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga,
Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka,
Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015
Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 17
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek
Lainnya.
b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua
belas bulan setelah tanggal pelaporan.
• Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban
pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
(7) Ekuitas
Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam
satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan
Perubahan Ekuitas.
(8) Implementasi Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual Pertama Kali
Mulai tahun 2015 Pemerintah mengimplementasikan akuntansi berbasis akrual
sesuai dengan amanat PP No.71 Tahun 2010 tentang Akuntansi
Pemerintahan. Implementasi tersebut memberikan pengaruh pada beberapa
hal dalam penyajian laporan keuangan. Pertama, Pos-pos ekuitas dana pada
neraca per 31 Desember 2014 yang berbasis cash toward accrual
direklasifikasi menjadi ekuitas sesuai dengan akuntansi berbasis akrual.
Kedua, keterbandingan penyajian akun-akun tahun berjalan dengan tahun
sebelumnya dalam Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas tidak
dapat dipenuhi. Hal ini diakibatkan oleh penyusunan dan penyaj ian akuntansi
berbasis akrual pada tahun 2015 adalah merupakan implementasi yang
pertama.
Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015
Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 18
B PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Selama periode berjalan, Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam telah mengadakan
revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari DIPA awal. Hal ini disebabkan
oleh adanya program penghematan belanja pemerintah dan adanya perubahan
kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi pada saat pelaksanaan.
Perubahan tersebut berdasarkan sumber pendapatan dan jenis belanja adalah sebagai
berikut:
Uraian Anggaran Awal Anggaran Setelah Revisi
Pendapatan
Pendapatan Jasa 900,000,000.00 900,000,000.00
Jumlah Pendapatan 900,000,000.00 900,000,000.00
Belanja
Belanja Pegawai 2,255,331,000.00 2,862,551,000.00
Belanja Barang 4,464,826,000.00 4,722,486,000.00
Belanja Modal 303,950,000.00 453,950,000.00
Jumlah Belanja 7,024,107,000.00 8,038,987,000.00
B.1 PENDAPATAN
Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015 adalah
sebesar Rp1,470,088,056.00 atau mencapai 163.34% dari estimasi pendapatan
yang ditetapkan sebesar Rp900,000,000.00. Rincian estimasi pendapatan dan
realisasinya adalah sebagai berikut:
Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan
Uraian 2015
Akun Pendapatan Anggaran Realisasi .%
Pendapatan dari Pengelolaan BMN
(Pemanfaatan dan Pemindahtanganan) serta
Pendapatan dari Penjualan
0.00 0.00 0.00
Pendapatan Jasa 900,000,000.00 1,468,225,488.00 163.14
Pendapatan Lain-lain 0.00 1,862,568.00 0.00
Jumlah 900,000,000.00 1,470,088,056.00 163.34
Realisasi Pendapatan TA 2015 mengalami kenaikan sebesar 2.60% dibandingkan
TA 2014. Rincian perbandingan realisasi pendapatan pada Balai Karantina
Pertanian Kelas I Batam adalah sebagai berikut:
Perbandingan Realisasi Pendapatan 31 Desember 2015 dan 31 Desember
2014
Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015
Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 19
Uraian Realisasi 31
Desember 2015
Realisasi 31
Desember 2014
.%
Pendapatan dari Pengelolaan BMN
(Pemanfaatan dan Pemindahtanganan)
serta Pendapatan dari Penjualan
0.00 0.00 0.00
Pendapatan Jasa 1,468,225,488.00 1,429,735,270.00 2.69
Pendapatan Lain-lain 1,862,568.00 3,095,100.00 -39.82
Jumlah 1,470,088,056.00 1,432,830,370.00 2.60
B.2 BELANJA
Realisasi Belanja pada TA 2015 adalah sebesar Rp7,517,300,925.00 atau 93.51%
dari anggaran belanja sebesar Rp8,038,987,000.00. Rincian anggaran dan realisasi
belanja TA 2015 adalah sebagai berikut:
Rincian Pagu dan Realisasi Belanja per 31 Desember 2015
Uraian 2015
Akun Belanja Anggaran Realisasi .%
Belanja Pegawai 2,862,551,000.00 2,492,735,544.00 87.08
Belanja Barang 4,722,486,000.00 4,576,952,278.00 96.92
Belanja Modal 453,950,000.00 447,617,500.00 98.61
Total Belanja Kotor 8,038,987,000.00 7,517,305,322.00 93.51
Pengembalian Belanja 4,397.00 0.00
Total Belanja 8,038,987,000.00 7,517,300,925.00 93.51
Dibandingkan dengan Tahun 2014, Realisasi Belanja TA 2015 mengalami
penurunan sebesar -18.24% dibandingkan realisasi belanja pada tahun
sebelumnya. Hal ini disebabkan antara lain:
1. Untuk Belanja Pegawai Mengalami Kenaikan dikarenakan ada Penambahan
Pegawai 4 orang dan beberapa pegawai yang naik pangkatya
2. Belanja barang mengalami peningkatan di 2015 dikarenakan frekuensi Lalu
lintas media pembawa optk/hphk meningkat
3. untuk belanja modal memang mengalami penurunan dikarenakan di 2015 tidak
terdapat pembangunan gedung laboratorium karantina seperti di 2014
Perbandingan Realisasi Belanja 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014
Uraian Realisasi 31
Desember 2015
Realisasi 31
Desember 2014
.%
Belanja Pegawai 2,492,731,147.00 2,061,096,640.00 20.94
Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015
Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 20
Uraian Realisasi 31
Desember 2015
Realisasi 31
Desember 2014
.%
Belanja Barang 4,576,952,278.00 4,525,813,120.00 1.13
Belanja Modal 447,617,500.00 2,607,300,000.00 -82.83
Total Belanja 7,517,300,925.00 9,194,209,760.00 -18.24
B.2.1 BELANJA PEGAWAI
Realisasi Belanja Pegawai per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah
masing-masing sebesar Rp2,492,731,147.00 dan Rp2,061,096,640.00. Realisasi
belanja TA 2015 mengalami kenaikan sebesar 20.94% dari TA 2014. Hal ini
disebabkan antara lain oleh:
1. Untuk Belanja Pegawai Mengalami Kenaikan dikarenakan ada Penambahan
Pegawai 4 orang dan beberapa pegawai yang naik pangkatya
Perbandingan Belanja Pegawai
per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014
Uraian Realisasi 31
Desember 2015
Realisasi 31
Desember 2014
Naik
(Turun)
%
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 2,263,621,344.00 1,967,467,014.00 15.05
Belanja Lembur 229,114,200.00 94,908,000.00 141.41
Jumlah Belanja Kotor 2,492,735,544.00 2,062,375,014.00 20.87
Pengembalian Belanja Pegawai -4,397.00 -1,278,374.00 -99.66
Jumlah Belanja 2,492,731,147.00 2,061,096,640.00 20.94
B.2.2 BELANJA BARANG
Realisasi Belanja Barang per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah
masing-masing sebesar Rp4,576,952,278.00 dan Rp4,525,813,120.00. Realisasi
belanja barang TA 2015 mengalami kenaikan sebesar 1.13% dari TA 2014. Hal ini
disebabkan antara lain oleh:
2. Belanja barang mengalami peningkatan di 2015 dikarenakan frekuensi Lalu
lintas media pembawa optk/hphk meningkat
Perbandingan Belanja Barang
per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014
Uraian Realisasi 31
Desember 2015
Realisasi 31
Desember 2014
Naik
(Turun)
%
Belanja Barang Operasional 988,252,499.00 908,230,277.00 8.81
Belanja Barang Non Operasional 95,225,900.00 481,300,080.00 -80.22
Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015
Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 21
Uraian Realisasi 31
Desember 2015
Realisasi 31
Desember 2014
Naik
(Turun)
%
Belanja Barang Persediaan 629,902,425.00 0.00 0.00
Belanja Jasa 489,959,047.00 420,545,712.00 16.51
Belanja Pemeliharaan 699,995,200.00 638,108,000.00 9.70
Belanja Perjalanan Dalam Negeri 1,673,617,207.00 2,077,629,051.00 -19.45
Jumlah Belanja Kotor 4,576,952,278.00 4,525,813,120.00 1.13
Pengembalian Belanja Barang 0.00 0.00 0.00
Jumlah Belanja 4,576,952,278.00 4,525,813,120.00 1.13
B.2.3 BELANJA MODAL PERALATAN DAN MESIN
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2015 dan 31
Desember 2014 adalah masing-masing sebesar Rp195,050,000.00 dan
Rp2,607,300,000.00. Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2015
mengalami penurunan sebesar -92.52% dibandingkan TA 2014. hal ini disebabkan
karena di 2015 Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2015 Sudah sebagian
Terpenuhi di TA 2014
Perbandingan Belanja Modal Peralatan dan Mesin
per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014
Uraian Jenis Belanja Realisasi 31
Desember 2015
Realisasi 31
Desember 2014
Naik
(Turun)
%
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 195,050,000.00 2,607,300,000.00 -92.52
Jumlah Belanja Kotor 195,050,000.00 2,607,300,000.00 -92.52
Pengembalian Belanja 0.00 0.00 0.00
Jumlah Belanja 195,050,000.00 2,607,300,000.00 -92.52
B.2.4 BELANJA MODAL GEDUNG DAN BANGUNAN
Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2015 dan 31
Desember 2014 adalah masing-masing sebesar Rp252,567,500.00 dan Rp0.00.
Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan TA 2015 mengalami kenaikan
sebesar 0.00% dibandingkan TA 2014 dikarenakan kebutuhan instansi sudah
terpenuhi di TA.2014
Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015
Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 22
Perbandingan Belanja Modal Gedung dan Bangunan
per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014
Uraian Jenis Belanja Realisasi 31
Desember 2015
Realisasi 31
Desember 2014
Naik
(Turun) %
Belanja Modal Gedung dan Bangunan 252,567,500.00 0.00 0.00
Jumlah Belanja Kotor 252,567,500.00 0.00 0.00
Pengembalian Belanja 0.00 0.00 0.00
Jumlah Belanja 252,567,500.00 0.00 0.00
Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015
Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 23
C PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA
C.1 ASET LANCAR
C.1.1 KAS DI BENDAHARA PENERIMAAN
Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2015 dan 31 Desember
2014 adalah masing-masing sebesar Rp25,521,734.00 dan Rp50,119,550.00. Kas
di Bendahara Penerimaan meliputi saldo uang tunai dan saldo rekening di bank
yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang sumbernya
berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan berupa Penerimaan Negara Bukan
Pajak.
Perbandingan Kas di Bendahara Penerimaan
per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014
Uraian 31 Desember 2015 31 Desember 2014
Penjelasan 1 0.00 0.00
Penjelasan 2 0.00 0.00
dst... 0.00 0.00
Jumlah 0.00 0.00
C.1.2 PERSEDIAAN
Saldo Persediaan per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing-
masing sebesar Rp772,959,959.00 dan Rp1,096,688,598.00. Persediaan
merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan (supplies) pada
tanggal neraca yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan
operasional dan/atau untuk dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan
kepada masyarakat. Rincian Persediaan per 31 Desember 2015 dan 31
Desember 2014 adalah sebagai berikut:
Perbandingan Persediaan
per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014
Uraian Persediaan 31 Desember 2015 31 Desember 2014
Barang Konsumsi 141,403,727.00 139,276,862.00
Bahan untuk Pemeliharaan 19,937,400.00 15,544,550.00
Suku Cadang 266,304,645.00 286,379,551.00
Bahan Baku 344,863,437.00 655,487,635.00
Persediaan Lainnya 450,750.00 0.00
Jumlah 772,959,959.00 1,096,688,598.00
C.2 ASET TETAP
Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015
Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 24
C.2.1 TANAH
Nilai Aset Tetap berupa Tanah yang dimiliki Balai Karantina Pertanian Kelas I
Batam per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing-masing
sebesar Rp1,253,640,000.00 dan Rp1,253,640,000.00.
Rincian Saldo Tanah per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
No Luas Lokasi Nilai
1. 2,058.00m2 Jl. M. Nahar No. 1 Batam Cent 250,447,500.00
2. 1,546.00m2 Sei Temiang Rt., Sekupang 90,500,000.00
Jumlah 340,947,500.00
C.2.2 PERALATAN DAN MESIN
Nilai Aset Peralatan dan Mesin yang dimiliki Balai Karantina Pertanian Kelas I
Batam per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing-masing
sebesar Rp8,787,506,084.00 dan Rp8,593,708,584.00. Mutasi nilai Peralatan dan
Mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 8,593,708,584.00
Mutasi Tambah
Pembelian 195,050,000.00
Mutasi Kurang
Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas -1,252,500.00
Saldo per 31 Desember 2015 8,787,506,084.00
Akumulasi Penyusutan s.d 31 Desember 2015 -5,686,815,802.00
Nilai Buku per 31 Desember 2015 3,100,690,282.00
Mutasi tambah atas nilai Peralatan dan Mesin senilai Rp195.050.000 (Seratus
Sembilan Puluh Lima Juta Lima Puluh Ribu Rupiah), berasal dari:
1. Pembelian Alat Rumah Tangga Rp 46.550.000
2. Pembelian Alat Studio Rp 9.600.000
3. Pembelian Unit Alat Laboratorium Rp 15.500.000
4. Pembelian Komputer Unit Rp 69.265.000
5. Pembelian Peralatan Komputer Rp 54.135.000
Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015
Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 25
Mutasi kurang atas nilai Peralatan dan Mesin senilai Rp1.252.500 (Dua Ratus
Lima Puluh Dua Ribu Lima Ratus Rupiah), berasal dari:
1. Koreksi pencatatan nilai Lemari Besi/Metal senilai Rp 48.000
2. Koreksi pencatatan nilai Rak Besi senilai Rp 624.000
3. Koreksi pencatatan nilai Filling Cabinet Besi senilai Rp 48.000
4. Koreksi pencatatan nilai Meja Kerja Kayu senilai Rp 48.000
5. Koreksi pencatatan nilai Kursi Besi/Metal senilai Rp 96.000
6. Koreksi pencatatan nilai Meja Rapat senilai Rp 144.000
7. Koreksi pencatatan nilai Meja Komputer senilai Rp 48.000
8. Koreksi pencatatan nilai Meja Resepsionis senilai Rp 148.500
9. Koreksi pencatatan nilai Wheel Chair senilai Rp 48.000
C.2.3 GEDUNG DAN BANGUNAN
Nilai Aset Gedung dan Bangunan yang dimiliki Balai Karantina Pertanian Kelas I
Batam per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing-masing
sebesar Rp4,351,918,765.00 dan Rp4,099,351,265.00. Mutasi nilai Gedung dan
Bangunan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 4,099,351,265.00
Mutasi Tambah
Pengembangan Nilai Aset 100,967,500.00
Pengembangan Melalui KDP 151,600,000.00
Saldo per 31 Desember 2015 4,351,918,765.00
Akumulasi Penyusutan s.d 31 Desember 2015 -564,312,183.00
Nilai Buku per 31 Desember 2015 3,787,606,582.00
Penjelasan mutasi penambahan atas nilai Bangunan Gedung adalah sebagai
berikut:
Mutasi tambah atas nilai Bangunan Gedung senilai Rp252.567.500 (Dua Ratus
Lima Puluh Dua Juta Lima Ratus Enam Puluh Tujuh Ribu Lima Ratus Rupiah),
berasal dari:
1. Pengembangan Nilai Aset:
a. Bangunan Gedung Kantor Permanen senilai Rp 45.990.000 (Empat Puluh
Lima Juta Sembilan Ratus Sembilan Puluh Ribu Rupiah)
Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015
Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 26
b. Bangunan Gedung Laboratorium Permanen senilai Rp 54.977.500 (Lima
Puluh Empat Juta Sembilan Ratus Tujuh Puluh Tujuh Ribu Lima Ratus
Rupiah)
2. Pengembangan Melalui KDP berupa Bangunan Gedung Laboratorium
Permanen senilai Rp 151.600.000 (Seratus Lima Puluh Satu Juta Enam Ratus
Ribu Rupiah)
C.2.4 JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN
Nilai Aset Jalan, Irigasi dan Jaringan yang dimiliki Balai Karantina Pertanian Kelas
I Batam per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing-masing
sebesar Rp224,795,175.00 dan Rp224,795,175.00.
C.2.5 ASET TETAP LAINNYA
Nilai Aset Tetap Lainnya yang dimiliki Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam per
31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing-masing sebesar
Rp24,922,000.00 dan Rp24,922,000.00.
C.2.6 AKUMULASI PENYUSUTAN ASET TETAP
Nilai saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap yang dimiliki Balai Karantina
Pertanian Kelas I Batam per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah
masing-masing sebesar Rp-6,330,280,039.00 dan Rp-5,316,256,706.00.
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan kontra akun Aset Tetap yang
disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan
dengan penurunan kapasitas dan manfaat Aset Tetap selain untuk Tanah dan
Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP). Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
No Aset Tetap Nilai Perolehan Akm. Penyusutan Nilai Buku
1. Peralatan dan Mesin 8,787,506,084.00 -5,686,815,802.00 3,100,690,282.00
2. Gedung dan
Bangunan
4,351,918,765.00 -564,312,183.00 3,787,606,582.00
3. Jalan, Irigasi dan
Jaringan
224,795,175.00 -79,152,054.00 145,643,121.00
4. Aset Tetap Lainnya 24,922,000.00 0.00 24,922,000.00
Akumulasi Penyusutan 13,389,142,024.00 -6,330,280,039.00 7,058,861,985.00
C.3 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015
Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 27
C.3.1 UTANG KEPADA PIHAK KETIGA
Saldo Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014
adalah masing-masing sebesar Rp22,940,312.00 dan Rp26,023,079.00. Utang
kepada Pihak Ketiga merupakan belanja yang masih harus dibayar dan
merupakan kewajiban yang harus segera diselesaikan kepada pihak ketiga
lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua belas bulan). Adapun rincian Utang
kepada Pihak Ketiga pada Deputi Administrasi BAPK per tanggal pelaporan
adalah sebagai berikut:
Perbandingan Utang kepada Pihak Ketiga
per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014
Uraian 31 Desember 2015 31 Desember 2014
Belanja Barang yang Masih Harus Dibayar 22,940,312.00 26,023,079.00
Jumlah 22,940,312.00 26,023,079.00
C.4 EKUITAS
C.4.1 EKUITAS
Saldo Ekuitas per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing-
masing sebesar Rp9,088,043,366.00 dan Rp10,000,945,387.00. Ekuitas adalah
merupakan kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan
kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan
Perubahan Ekuitas.
Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015
Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 28
D PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL
D.1 PENDAPATAN NEGARA BUKAN PAJAK LAINNYA
Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 31
Desember 2014 adalah masing-masing sebesar Rp1,443,627,672.00 dan
Rp1.432.830.370.00. Pendapatan tersebut terdiri dari:
Perbandingan PNBP Lainnya
per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014
Uraian 31 Desember 2015 31 Desember 2014 % Naik
/ Turun
Pendapatan Sensor/Karantina,
Pengawasan/Pemeriksaan
1,443,627,672.00 1,429,735,270 0.00
Pendapatan Lainya 1,862,568,00 3,095,100,00 0.00
Jumlah 1,443,627,672.00 1,.432,830,370,00 0.00
D.2 BEBAN PEGAWAI
Jumlah Beban Pegawai untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan
31 Desember 2014 adalah masing-masing sebesar Rp2,492,731,147.00 dan
Rp0.00. Beban Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam bentuk uang
maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang
dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan
pembentukan modal.
Perbandingan Beban Pegawai
per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014
Uraian 31 Desember 2015 31 Desember
2014
% Naik /
Turun
Beban Gaji Pokok PNS 1,457,761,720.00 1,268,682,000 15%
Beban Pembulatan Gaji PNS 37,386.00 27,013 38%
Beban Tunj. Anak PNS 32,131,600.00 29,491,874 9%
Beban Tunj. Beras PNS 106,143,640.00 90,478,720 17%
Beban Tunj. Fungsional PNS 192,420,000.00 193,440,000 -1%
Beban Tunj. PPh PNS 31,640,393.00 27,489,377 15%
Beban Tunj. Struktural PNS 45,720,000.00 44,460,000 3%
Beban Tunj. Suami/Istri PNS 116,430,208.00 98,469,030 18%
Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015
Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 29
Uraian 31 Desember 2015 31 Desember
2014
% Naik /
Turun
Beban Tunjangan Umum PNS 25,360,000.00 14,265,000 78%
Beban Uang Lembur 229,114,200.00 94,908,000 141%
Beban Uang Makan PNS 255,972,000.00 200,664,000 28%
Jumlah 2,492,731,147.00 2,059,821,560 21%
Secara Umum Gambaran Diatas pada TA.2015 lebih Besar dibanding T.A 2014
Dikare
D.3 BEBAN PERSEDIAAN
Jumlah Beban Persediaan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015
dan 31 Desember 2014 adalah masing-masing sebesar Rp1,719,603,699.00 dan
Rp0.00. Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat konsumsi atas
barang-barang yang habis pakai, termasuk barang-barang hasil produksi baik yang
dipasarkan maupun tidak dipasarkan. Rincian Beban Persediaan untuk 31
Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
Perbandingan Beban Persediaan
per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014
Uraian 31 Desember 2015 31 Desember 2014 % Naik
/ Turun
Beban Persediaan bahan baku 1,428,635,546.00 655,487,635.00 118%
Beban Persediaan konsumsi 289,520,028.00 139,276,862.00 108%
Beban Persediaan untuk tujuan
strategis/berjaga-jaga
948,125.00 15,544,550.00 -94%
Beban persediaan lainnya 500,000.00 286,379,551.00 -100%
Jumlah 1,719,603,699.00 1,096,688,598.00 57%
D.4 BEBAN BARANG DAN JASA
Jumlah Beban Barang dan Jasa untuk periode yang berakhir pada 31 Desember
2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing-masing sebesar Rp1,570,354,679.00
dan Rp0.00. Beban Barang dan Jasa adalah konsumsi atas jasa-jasa dalam rangka
penyelenggaraan kegiatan entitas. Rincian Beban Barang dan Jasa untuk 31
Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015
Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 30
Perbandingan Beban Barang dan Jasa
per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014
Uraian 31 Desember 2015 31 Desember 2014 % Naik
/ Turun
Beban Bahan 63,075,900.00 228,027,080.00 -72%
Beban Barang Non Operasional Lainnya 23,975,000.00 248,523,000.00 -90%
Beban Barang Operasional Lainnya 75,000,000.00 25,000,000.00 200%
Beban Honor Operasional Satuan Kerja 130,575,000.00 129,720,000.00 1%
Beban Honor Output Kegiatan 8,175,000.00 4,750,000.00 72%
Beban Jasa Lainnya 3,000,000.00 4.000,000.00 -25%
Beban Jasa Profesi 11,400,000.00 10,600,000.00 8%
Beban Keperluan Perkantoran 707,829,099.00 653,561,777.00 8%
Beban Langganan Air 18,902,775.00 13,301,850.00 42%
Beban Langganan Daya dan Jasa Lainnya 1,260,000.00 1,050,000.00 20%
Beban Langganan Listrik 245,068,249.00 184,767,987.00 33%
Beban Langganan Telepon 5,275,256.00 9,905,875.00 -47%
Beban Penambah Daya Tahan Tubuh 68,430,500.00 97,414,000.00 -30%
Beban Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat 3,387,900.00 2,534,500.00 34%
Beban Sewa 205,000,000.00 197,250,000.00 4%
Jumlah 1,570,354,679.00 1,806,406,069.00 -13%
D.5 BEBAN PEMELIHARAAN
Jumlah Beban Pemeliharaan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015
dan 31 Desember 2014 adalah masing-masing sebesar Rp881,963,412.00 dan
Rp0.00. Beban pemeliharaan merupakan beban yang dimaksudkan untuk
mempertahankan aset tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi
normal. Rincian Beban Pemeliharaan untuk 31 Desember 2015 dan 31 Desember
2014 adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015
Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 31
Perbandingan Beban Pemeliharaan
per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014
Uraian 31 Desember 2015 31 Desember 2014 % Naik /
Turun
Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 184,192,900.00 174,535,000.00 6%
Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan
Lainnya
36,940,000.00 48,844,000.00 -24%
Beban Pemeliharaan Jaringan 67,346,500.00 42,818,000.00 57%
Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 342,145,800.00 349,351,000.00 -2%
Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin
Lainnya
69,370,000.00 22,560,000.00 207%
Beban Persediaan bahan untuk
pemeliharaan
11,670,200.00 15,544,550.00 -25%
Beban Persediaan suku cadang 170,298,012.00 286,379,551.00 -41%
Jumlah 881,963,412.00 940,032,101.00 -6%
D.6 BEBAN PERJALANAN DINAS
Jumlah Beban Perjalanan Dinas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember
2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing-masing sebesar Rp1,673,617,207.00
dan Rp0.00. Beban tersebut adalah merupakan beban yang terjadi untuk perjalanan
dinas dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan. Rincian Beban
Perjalanan Dinas untuk 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai
berikut:
Perbandingan Beban Perjalanan Dinas
per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014
Uraian 31 Desember 2015 31 Desember 2014 % Naik
/ Turun
Beban Perjalanan Biasa 73,569,820.00 60,800,176.00 21%
Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota 1,295,580,000.00 1,715,540,000.00 -24%
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting
Luar Kota
298,547,387.00 297,808,775.00 0%
Beban Perjalanan Tetap 5,920,000.00 3,480,100.00 70%
Jumlah 1,673,617,207.00 2,077,629,051.00 -19%
D.7 BEBAN PENYUSUTAN DAN AMORTISASI
Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015
Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 32
Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk periode yang berakhir pada 31
Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing-masing sebesar
Rp1,014,148,583.00 dan Rp0.00. Beban penyusutan adalah merupakan beban
untuk mencatat alokasi sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan
(depreciable assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan. Sedangkan
Beban Amortisasi digunakan untuk mencatat alokasi penurunan manfaat ekonomi
untuk Aset Tak berwujud. Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk 31
Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
Perbandingan Beban Penyusutan dan Amortisasi
per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014
Uraian 31 Desember 2015 31 Desember 2014 % Naik
/ Turun
Beban Penyusutan Gedung dan
Bangunan
92,544,228.00 25,916,000.00 257%
Beban Penyusutan Jaringan 6,142,160.00 47,093,8940.00 -99%
Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin 915,462,195.00 4,771,478,857.00 -81%
Jumlah 1,014,148,583.00 5,268,333,797.00 -81%
D.8 SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL
Pos Surplus/Defisit Dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari pendapatan dan
beban yang sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok dan fungsi
entitas. Surplus/Defisit Dari Kegiatan Non Operasional Tahun 2015 dan 2014 adalah
sebagai berikut:
Perbandingan Pos Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional
per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014
Uraian 31 Desember
2015
31 Desember
2014
% Naik /
Turun
Pendapatan Pelunasan Ganti Rugi atas
Kerugian yang Diderita Oleh Negara (Masuk
TP/TGR) Bendahara
1,848,108.00 619,000.00
172%
Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Tahun
Anggaran Yang Lalu
14,460.00 2,476,100.00 344%
Jumlah 1,862,568.00 3,095,100.00 618%
Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015
Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 33
E PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
E.1 EKUITAS AWAL
Nilai ekuitas pada tanggal 1 Januari 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar
Rp10,000,945,387.00 dan Rp0.
E.2 SURPLUS/DEFISIT-LO
Jumlah Defisit LO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 31
Desember 2014 adalah sebesar Rp-7,906,928,487.00 dan Rp0. Defisit LO
merupakan selisih kurang antara surplus/defisit kegiatan operasional, surplus/defisit
kegiatan non operasional, dan pos luar biasa.
E.3 PENYESUAIAN NILAI ASET
Penyesuaian Nilai Aset mencerminkan koreksi atas nilai aset yang diakibatkan
karena kesalahan dalam penilaian aset yang terjadi pada periode tahun berjalan.
Penyesuaian Nilai Aset untuk periode 31 Desember 2015 dan 31 Desember
2014 adalah masing-masing sebesar Rp930,852,297.00 dan Rp0.
E.4 KOREKSI NILAI ASET TETAP NON REVALUASI
Saldo Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi untuk periode 31 Desember 2015
dan 31 Desember 2014 adalah masing-masing sebesar Rp-1,127,250.00 dan
Rp0.
E.6 EKUITAS AKHIR
Saldo Ekuitas Akhir untuk periode 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014
adalah masing-masing sebesar Rp9,088,043,366.00 dan Rp10,000,945,387.00.
Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015
Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 34
F PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA
F.1 KEJADIAN-KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA
F.2 PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN
Rekening pemerintah yang digunakan dalam kegiatan operasional Balai Karantina
Pertanian Kelas I Batam adalah Bank BRI cabang Batam A/C 0331-01-000037.30.1
a.n. Bendahara Pengeluaran Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam yang
berbentuk rekening Giro / Deposit,
Untuk Bendahara Penerimaan Tidak terdapat Rekening Karena langsung di setor ke
kas ke negara
top related