laporar - litbangjambi11 | just another … dan evaluasi tarif pdam tirta mayang terhadap kepuasan...
Post on 20-Apr-2018
243 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Sinkronisasi dan Evaluasi Tarif PDAM Tirta Mayang Terhadap Kepuasan Pelanggan
Hal : 12
LAPORAR
SINKRONISASI DAN EVALUASI TARIF PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA
MAYANG TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH (BALITBANGDA)
TAHUN 2010
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Sinkronisasi dan Evaluasi Tarif PDAM Tirta Mayang Terhadap Kepuasan Pelanggan
Hal : 13
Air adalah kebutuhan mendasar bagi kehidupan, begitu sangat
pentingnya air, para ahli menyatakan bahwa kadar air di tubuh manusia
hampir 75 – 80 %. Sedikitnya manusia memerlukan air 100 - 150 liter per hari
untuk memenuhi kebutuhan makan, minum, mencuci, mandi dan lain
sebagainya. Jika bandingkan jumlah penduduk yang semakin meningkat
dengan keterbatasan sumber air maka apa yang akan terjadi bukan tidak
mungkin 10 (sepuluh) tahun yang akan datang akan kesulitan untuk
mendapatkan air terutama air bersih.
Visi Perusahaan pelayanan air minum (PDAM) Tirta Mayang Kota Jambi
adalah terwujudnya perusahaan pelayanan air minum yang sehat dan handal
dengan SDM berkualitas dan smart technology. Untuk mewujudkan Visi
tersebut, maka ditindaklanjuti dengan misi utama salah satunya adalah
memberikan pelayanan air yang berkualitas dan jumlah yang cukup dengan
tarif terjangkau (affordable). Masalah tarif sudah diatur oleh Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2006 yang didasarkan pada prinsip: 1)
Keterjangkauan dan keadilan; 2) Mutu pelayanan; 3) Pemulihan biaya; 4)
Efisiensi pemakaian air; 4) Transparansi dan akuntabilitas; dan 5) Perlindungan
air baku. Sinkronisasi dan evaluasi tarif air minum PDAM akan berdampak
terhadap kepuasan pelanggan.
Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi
Jambi sebagai salah satu lembaga teknis daerah Provinsi Jambi yang memiliki
peran dan fungsi untuk melakukan penelitian terhadap issu-issu strategis,
kebutuhan, tuntutan yang hasilnya diharapkan dapat membantu Pimpinan
Daerah dalam mengambil atau menetapkan kebijakan strategis yang
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Sinkronisasi dan Evaluasi Tarif PDAM Tirta Mayang Terhadap Kepuasan Pelanggan
Hal : 14
diperlukan, serta salah satu bahan pertimbangan bagi instansi teknis daerah
atau BUMD dalam merumuskan program/kegiatan.
Akhirnya, kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan
kerjasamanya, perkenankanlah kami menyampaikan terima kasih dan
penghargaan yang setingi-tingginya sehingga pelaksanaan penelitian ini dapat
berjalan sesuai diharapkan. Meskipun penelitian ini dalam pengerjaan cukup
banyak keterbatasan yang dialami, untuk itu kami mohon berbagai masukan
dan saran demi untuk perbaikan di masa mendatang.
Jambi, November 2010
Kepala,
Fauzi Syam, SH., MH.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Sinkronisasi dan Evaluasi Tarif PDAM Tirta Mayang Terhadap Kepuasan Pelanggan
Hal : 15
KATA PENGANTAR ...................................................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................................
i
iii
iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................................................ 1 1.2. Permasalahan .................................................................................................. 2 1.3. Tujuan Kegiatan .............................................................................................. 5 1.4. Output Kegiatan .............................................................................................. 5 1.5. Manfaat Kegiatan ........................................................................................... 6
BAB II METODE PENELITIAN
2.1. Metode Penelitian ............................................................................................ 7 2.2. Teknik Penarikan Sampel ............................................................................. 7 2.3. Penyusunan Instrumen Penelitian .............................................................. 8 2.4. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ..................................................... 9
BAB III PDAM TIRTA MAYANG
3.1. Sejarah PDAM Tirta Mayang ....................................................................... 12 3.2. Visi dan Misi PDAM Tirta Mayang .............................................................. 13 3.3. Tugas Pokok dan Fungsi PDAM Tirta Mayang ...................................... 14 3.4. Kapasitas Produksi PDAM Tirta Mayang ................................................. 16 3.5. Struktur Organisasi PDAM Tirta Mayang ................................................. 17
BAB IV SINKRONISASI DAN EVALUASI TARIF
4.1. Penetapan Tarif ................................................................................................ 18 4.1.1. Penetapan Tarif Berdasarkan Prinsip Keterjangkauan dan
Keadilan ....................................................................................................
18
4.1.2. Penetapan Tarif Berdasarkan Prinsip Mutu Pelayanan ........... 27 4.1.3. Penetapan Tarif Berdasarkan Prinsip Pemulihan Biaya .......... 29 4.1.4. Penetapan Tarif Berdasarkan Prinsip Efisiensi Pemakaian Air 31 4.1.5. Penetapan Tarif Berdasarkan Prinsip Transparansi dan
kuntabilitas ..............................................................................................
32 4.1.6. Penetapan Tarif Berdasarkan Prinsip Perlindungan Air Baku 36
4.2. Sinkronisasi dan Evaluasi Tarif ...................................................................... 37
BAB VII PENUTUP
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Sinkronisasi dan Evaluasi Tarif PDAM Tirta Mayang Terhadap Kepuasan Pelanggan
Hal : 16
No. Judul Gambar Hal
3.1.
Struktur Organisasi PDAM Tirta Mayang Kota Jambi .................
17
4.1.
Kebutuhan Pokok Air Minum .............................................................
19
4.2.
Tarif untuk Standar Kebutuhan Pokok Air Minum .....................
21
4.3.
Tarif untuk Pemakaian 10 – 20 M3 ...................................................
23
4.4.
Tarif untuk Pemakaian >20 M3 ..........................................................
24
4.5.
Total Tagihan Air Minum Per Bulan .................................................
25
4.6.
Keseimbangan Tarif dengan Kualitas Pelayanan .........................
28
4.7.
Prinsip Full Cost Recovery .....................................................................
30
4.8.
Tarif Progresif ...........................................................................................
32
4.9.
Transparansi Perhitungan Tarif ..........................................................
33
4.10.
Akuntabilitas Perhitungan Tarif .........................................................
35
4.11.
Prinsip Perlindungan Air Baku ...........................................................
36
4.12.
Sinkronisasi dan Evaluasi Tarif ............................................................
38
4.13.
Asas Proporsionalitas ..............................................................................
38
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Sinkronisasi dan Evaluasi Tarif PDAM Tirta Mayang Terhadap Kepuasan Pelanggan
Hal : 17
1.1. Latar Belakang
Air adalah kebutuhan mendasar bagi kehidupan, begitu sangat
pentingnya air, para ahli menyatakan bahwa kadar air di tubuh manusia
hampir 75 – 80 %. Sedikitnya manusia memerlukan air 100 - 150 liter per hari
untuk memenuhi kebutuhan makan, minum, mencuci, mandi dan lain
sebagainya. Jika bandingkan jumlah penduduk yang semakin meningkat
dengan keterbatasan sumber air maka apa yang akan terjadi bukan tidak
mungkin 10 (sepuluh) tahun yang akan datang akan kesulitan untuk
mendapatkan air terutama air bersih.
Perusahaan Air Minum sebagai pengelola air guna kebutuhan
masyarakat tentunya saat ini sudah mengantisipasi untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat baik melalui penambahan kapasitas produksi,
perluasan jaringan. Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Mayang Kota Jambi
yang telah berdiri sejak Tahun 1974 berdasarkan Peraturan Daerah
Kotamadya Dati II Jambi Nomor 7 Tahun 1974. Sejalan dengan perjalanan
waktu, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mayang Kota Jambi terus
berusaha memberikan layanan yang terbaik bagi konsumen. Tidak hanya dari
sisi kuantitas namun juga dari sisi kualitas. Hasil capaian yang diperoleh juga
cukup besar, tidak hanya dari sisi keuntungan namun juga layanan terhadap
konsumen. Dari hasil kinerja tersebut jumlah pelanggan PDAM Tirta Mayang
sendiri telah mencapai di atas 57.408 pelanggan. Capaian perolehan laba
kotor yang diperoleh setiap tahun pun terus meningkat. Tercatat dari tahun
2002, pencapaian laba naik dengan drastis.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Sinkronisasi dan Evaluasi Tarif PDAM Tirta Mayang Terhadap Kepuasan Pelanggan
Hal : 18
Demikian juga dengan cakupan layanan kini PDAM telah mampu
merecover layanan hingga 60,65 %. Meski demikian berbagai tantangan dan
kendala tetap saja menjadi salah satu ganjalan bagi perusahaan ini untuk bisa
maju dan Go Public, tidak hanya dari sisi badan hukum sendiri (internal)
misalnya dari status pendirian PDAM, namun juga dari eksternal.
Meski demikian PDAM tetap optimis, untuk memenuhi layanan
kebutuhan PDAM secara tepat guna dan efisien. Untuk itu diperlukan langkah
untuk memenuhi kebutuhan air minum, secara maksimal. Bagaimana untuk
memenuhi kebutuhan air minum. Ada beberapa langkah yang akan
dilakukan yaitu dengan peningkatan kinerja dan pengembangan PDAM.
Peluang dan tantangan yang akan dihadapi PDAM sendiri cukup besar.
Yakni dengan pencanangan air siap minum, cakupan penduduk kota
mencapai 66 %, selain itu potensi kehilangan air bisa mencapai 20 %, dan
Asean Free Trade Area (pasar bebas ASEAN), kemudian di tahun 2015
disongsong dengan Millenium Development Goals (MDP), selain itu 80 %
penduduk diharuskan memperoleh akses air minum siap minum. Meski
demikian, PDAM Tirta Mayang Kota Jambi dengan sumberdaya yang ada
dengan dukungan dari seluruh elemen siap menyongsong tantangan yang ada
di depan mata. Bahkan tantangan yang ada dapat dijadikan sebagai peluang
PDAM untuk mereposisi diri dan dapat Go Public untuk memberikan
pelayanan yang terbaik bagi konsumen.
1.2. Permasalahan
Visi Perusahaan pelayanan air minum (PDAM) Tirta Mayang Kota Jambi
adalah terwujudnya perusahaan pelayanan air minum yang sehat dan handal
dengan sumberdaya manusia (SDM) berkualitas dan teknologi yang cerdas
(smart technology). Untuk mewujudkan Visi tersebut, maka ditindaklanjuti
dengan misi utamanya adalah memberikan pelayanan air yang berkualitas
dan jumlah yang cukup dengan tarif terjangkau (affordable).
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Sinkronisasi dan Evaluasi Tarif PDAM Tirta Mayang Terhadap Kepuasan Pelanggan
Hal : 19
Tarif air minum PDAM Tirta Mayang Kota Jambi sesuai dengan
Peraturan Walikota Jambi Nomor 8 Tahun 2007 tanggal 10 Juli 2007
(Lampiran 1). Masalah tarif sudah diatur oleh Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 23 Tahun 2006 tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara Pengaturan
Tarif Air Minum pada Perusahaan Daerah Air Minum, bahwa tarif air minum
PDAM adalah kebijakan harga jual air minum dalam setiap meter kubik (m3)
atau satuan volume lainnya sesuai kebijakan yang ditentukan Kepala Daerah
dan PDAM yang bersangkutan. Penetapan tarif air minum didasarkan pada
prinsip:
1. Keterjangkauan dan keadilan, tarif untuk standar kebutuhan pokok air
minum harus terjangkau oleh daya beli masyarakat pelanggan yang
berpenghasilan sama dengan Upah Minimum Provinsi. Tarif memenuhi
prinsip keterjangkauan apabila pengeluaran rumah tangga untuk
memenuhi standar kebutuhan pokok air minum tidak melampaui 4 % dari
pendapatan masyarakat pelanggan. Keadilan dalam pengenaan tarif
dicapai melalui penerapan tarif diferensiasi dengan subsidi silang antar
kelompok pelanggan.
2. Mutu pelayanan, tarif ditetapkan dengan mempertimbangkan
keseimbangan dengan tingkat mutu pelayanan yang diterima oleh
pelanggan.
3. Pemulihan biaya, pemulihan biaya secara penuh (full cost recovery)
dicapai dari hasil perhitungan tarif rata-rata minimal sama dengan biaya
dasar. Untuk pengembangan pelayanan air minum tarif rata-rata
direncanakan harus menutup biaya dasar ditambah tingkat keuntungan
yang wajar. Tingkat keuntungan yang wajar dicapai berdasarkan rasio
laba terhadap aktiva produktif sebesar 10 %.
4. Efisiensi pemakaian air, efisiensi pemakaian air dicapai antara lain melalui
penerapan tarif progresif. Tarif progresif diperhitungkan melalui penetapan
blok konsumsi. Tarif progresif dikenakan kepada pelanggan yang
konsumsinya melebihi standar kebutuhan pokok air minum.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Sinkronisasi dan Evaluasi Tarif PDAM Tirta Mayang Terhadap Kepuasan Pelanggan
Hal : 20
5. Transparansi dan akuntabilitas, proses perhitungan dan penetapan tarif
harus dilakukan secara transparan dan akuntabel. Proses perhitungan dan
penetapan tarif yang transparan dilakukan PDAM dengan cara: a)
menyampaikan secara jelas informasi yang berkaitan dengan perhitungan
dan penetapan tarif kepada para pemangku kepentingan; dan b)
menjaring secara bersungguh-sungguh aspirasi yang berkaitan dengan
perhitungan dan penetapan tarif dari para pemangku kepentingan. Proses
perhitungan dan penetapan tarif yang akuntabel harus menggunakan
landasan perhitungan yang mudah dipahami dan dapat dipertanggung
jawabkan kepada para pemangku kepentingan.
6. Perlindungan air baku, perhitungan tarif harus mempertimbangkan
perlindungan dan pelestarian fungsi sumber air dalam jangka panjang.
Pengenaan tarif progresif bertujuan untuk perlindungan air baku.
Sinkronisasi dan evaluasi tarif air minum PDAM akan berdampak pada
kinerja Perusahaan daerah air minum maupun terhadap kepuasan
pelanggan. Pada sisi pelanggan, air merupakan kebutuhan pokok, tetapi
faktanya urutan pembayaran rekening tidak pokok, efisiensi pembayaran
cukup baik lebih besar dari 95 %. Pelanggan sendiri rata-rata masih rentan
terhadap kenaikan tarif air, karena air masih dilihat sebagai barang sosial
(anugerah Tuhan). Kemudian masih ada kebiasaan pemahaman satuan
produk jual dengan harga jual (Rp. / liter ; Rp. /M3). Untuk itu perlu
peningkatan pemberdayaan pelanggan dan pemahaman pelanggan
terhadap kondisi air minum saat ini.
Kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa para
pelanggan yang berasal dari perbandingan antara kesan para pelanggan
terhadap tarif PDAM dengan harapan-harapan para pelanggan. Jika tarif
PDAM berada di bawah harapan para pelanggan maka para pelanggan
merasa tidak puas, dan jika tarif air minum PDAM telah memenuhi harapan
para pelanggan maka para pelanggan merasa puas. Penelitian menunjukkan
bahwa 44 % dari pelanggan yang mengatakan puas terhadap kinerja (atau
hasil) suatu produk, akan lancar pembayaran rekening. Jika tarif air minum
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Sinkronisasi dan Evaluasi Tarif PDAM Tirta Mayang Terhadap Kepuasan Pelanggan
Hal : 21
PDAM telah melebihi harapan para pelanggan maka para pelanggan merasa
sangat puas. Pelanggan yang merasa sangat puas terhadap tarif air minum
PDAM akan lebih sukar untuk mengubah pilihannya, kepuasan pelanggan
yang tinggi akan menciptakan kelekatan emosional terhadap tarif air minum
PDAM, bukan hanya preferensi rasional dan hal ini menciptakan kesetiaan
pelanggan yang tinggi.
Berdasarkan uraian latar belakang dan permasalahan tersebut di atas
maka sangat diperlukan penelitian tentang Sinkronisasi dan Evaluasi Tarif Air
Minum PDAM Tirta Mayang Terhadap Kepuasan Pelanggan.
1.3. Tujuan Penelitian
Kegiatan penelitian sinkronisasi dan evaluasi tarif air minum PDAM Tirta
Mayang terhadap kepuasan pelanggan bertujuan sebagai berikut :
1. Mengkaji sinkronisasi dan evaluasi tarif air minum PDAM berdasarkan
prinsip Keterjangkauan dan keadilan, Mutu pelayanan, Pemulihan biaya,
Efisiensi pemakaian air, Transparansi dan akuntabilitas, dan Perlindungan
air baku.
2. Mengukur tingkat pengetahuan pelanggan mengenai penetapan tarif air
minum PDAM berdasarkan prinsip Keterjangkauan dan keadilan, Mutu
pelayanan, Efisiensi pemakaian air, serta Transparansi dan akuntabilitas.
3. Menyusun serangkaian rekomendasi model sinkronisasi dan evaluasi tarif
air minum PDAM yang dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.
1.4. Ouput Diharapkan
Output yang diharapkan dari penelitian sinkronisasi dan evaluasi tarif air
minum PDAM angkauaterhadap kepuasan pelanggan adalah sebagai berikut
1. Fakta-fakta mengenai sinkronisasi dan evaluasi tarif air minum PDAM
berdasarkan prinsip Keterjangkauan dan keadilan, Mutu pelayanan,
Pemulihan biaya, Efisiensi pemakaian air, Transparansi dan akuntabilitas,
dan Perlindungan air baku.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Sinkronisasi dan Evaluasi Tarif PDAM Tirta Mayang Terhadap Kepuasan Pelanggan
Hal : 22
2. Informasi tentang pengetahuan pelanggan mengenai penetapan tarif air
minum PDAM berdasarkan prinsip Keterjangkauan dan keadilan, Mutu
pelayanan, Efisiensi pemakaian air, serta Transparansi dan akuntabilitas.
3. Rekomendasi model sinkronisasi dan evaluasi tarif air minum PDAM yang
dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.
1.5. Manfaat Kegiatan
Manfaat kegiatan penelitian sinkronisasi dan evaluasi tarif air minum
PDAM terhadap kepuasan pelanggan adalah tidak saja bagi pengembangan
disiplin ilmu pemasaran (marketing) dan teori tarif, tetapi juga bermanfaat
dalam aplikasi operasional ilmu pemasaran yaitu :
Bagi pengembangan disiplin ilmu pemasaran, manfaatnya antara lain
adalah informasi atau fakta-fakta tentang sinkronisasi dan evaluasi tarif air
minum PDAM berdasarkan prinsip Keterjangkauan dan keadilan, Mutu
pelayanan, Pemulihan biaya, Efisiensi pemakaian air, Transparansi dan
akuntabilitas, dan Perlindungan air baku. Selain itu, manfaatnya adalah
informasi tentang hubungan antara sinkronisasi dan evaluasi tarif PDAM
terhadap kepuasan pelanggan air minum dari PDAM.
Untuk aspek aplikasinya dapat bermanfaat bagi :
1. Masyarakat sebagai pedoman kelayakan dan kepatutan tarif air minum
PDAM dalam rangka pembayaran rekering.
2. Pemerintah sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan
sinkronisasi dan evaluasi tarif air minum PDAM dalam kaitannya dengan
kepuasan.
3. Peneliti yang lain sebagai referensi serta bahan informasi untuk penelitian
selanjutnya.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Sinkronisasi dan Evaluasi Tarif PDAM Tirta Mayang Terhadap Kepuasan Pelanggan
Hal : 23
2.1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
survei, yaitu suatu penelitian dengan cara mengambil sampel dari suatu
populasi yang bertujuan memperoleh generalisasi sejauh populasi dari mana
sampel tersebut diambil. Sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai,
maka penelitian ini dilakukan sampai taraf deskriptif (penelitian deskritif).
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh
deskripsi tentang sinkronisasi dan evaluasi tarif air minum PDAM.
2.2. Teknik Penarikan Sampel
Teknik penarikan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah
Stratified Random Sampling (Harun Al Rasyid, 1994). Populasi sasaran di bagi
ke dalam tujuh strata yaitu :
1. Golongan 2D (Rumah Papan). Pelanggan yg menempati bangunan
tempat tinggal yg bahan bangunannya secara keseluruhan terbuat dari
papan (bukan dari Tembesu dan Bulian) serta cara pembuatan dan
konstruksinya sederhana & tidak ada kegiatan usaha.
2. Golongan 2E (Rumah Bedeng). Pelanggan yg menempati bangunan
tempat tinggal yg sebagian atau keseluruhan disewakan & fisik
bangunannya lebih dari dua di mana antara satu dengan yang lainnya
menyatu dan hanya memiliki satu lantai & satu atap menggunakan
konstruksi sederhana & tidak ada kegiatan usaha.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Sinkronisasi dan Evaluasi Tarif PDAM Tirta Mayang Terhadap Kepuasan Pelanggan
Hal : 24
3. Golongan 2F (Rumah Semi Permanen). Pelanggan yang menempati
bangunan tempat tinggal yang dindingnya sebagian terbuat dari batu
bata (sejenis) dan kayu serta tidak ada kegiatan usaha.
4. Golongan 2G (RS, RSS, RSH). Pelanggan yg menempati bangunan tempat
tinggal dgn luas bangunan s/d 36 m2 yg dibangun oleh pengembang & tdk
ada kegiatan usaha, atau bangunan tempat tinggal dgn luas bangunan
s/d 70 m2 yg dibangun bukan oleh pengembang dan tidak ada kegiatan
usaha.
5. Golongan 2H (Rumah Susun). Pelanggan yg menempati bangunan tempat
tinggal yg dibangun secara bersusun & dibangun oleh pemerintah dgn
konstruksi sederhana yg diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan
rendah & menggunakan satu meter induk serta tidak ada kegiatan usaha.
6. Golongan 3A. Rumah selain RS, RSS, RSH dan Rumah Mewah
7. Golongan 4A (Rumah Mewah). Pelanggan yg menempati bangunan
tempat tinggal (real estate) dgn luas bangunan > 90 m2 yg dibangun oleh
pengembang & tidak ada kegiatan usaha, atau bangunan dgn luas
bangunan > 200 m2 yg dibangun bukan oleh pengembang dgn konstruksi
beton & desain interior & atau eksterior modern tapi tidak ada kegiatan
usaha.
Dari setiap stratum/strata kemudian dipilih sebanyak 15 satuan sampling
melalui teknik simple Random Sampling.
2.3. Penyusunan Instrumen Penelitian
Pengukuran variabel i digunakan kuesioner bentuk pertanyaan dengan
Scala Likert’s Summated Rating’s. Pemberian skor terhadap pertanyaan
adalah sebagai berikut :
A. Untuk pernyataan ke arah positif
- Skor 5 untuk jawaban sangat setuju, bila responden rumah tangga
merasa sangat setuju dengan pernyataan tentang sinkronisasi dan
evaluasi tarif air minum PDAM.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Sinkronisasi dan Evaluasi Tarif PDAM Tirta Mayang Terhadap Kepuasan Pelanggan
Hal : 25
- Skor 4 untuk jawaban setuju, bila responden rumah tangga merasa
setuju dengan pernyataan tentang sinkronisasi dan evaluasi tarif air
minum PDAM.
- Skor 3 untuk jawaban tidak ada pendapat, bila responden rumah
tangga merasa kesulitan untuk menentukan setuju atau tidak setuju
dengan pernyataan tentang sinkronisasi dan evaluasi tarif air minum
PDAM.
- Skor 2 untuk jawaban tidak setuju, bila responden rumah tangga
merasa tidak setuju dengan pernyataan tentang sinkronisasi dan
evaluasi tarif air minum PDAM.
- Skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju, bila responden rumah
tangga merasa sangat tidak setuju dengan pernyataan tentang
sinkronisasi dan evaluasi tarif air minum PDAM.
B. Untuk pernyataan ke arah negatif
- Skor 1 untuk jawaban sangat setuju, bila responden rumah tangga
merasa sangat setuju dengan pernyataan tentang sinkronisasi dan
evaluasi tarif air minum PDAM.
- Skor 2 untuk jawaban setuju, bila responden rumah tangga merasa
setuju dengan pernyataan tentang sinkronisasi dan evaluasi tarif
PDAM.
- Skor 3 untuk jawaban tidak ada pendapat, bila responden rumah
tangga merasa kesulitan untuk menentukan setuju atau tidak setuju
dengan pernyataan tentang sinkronisasi dan evaluasi tarif air minum
PDAM.
- Skor 4 untuk jawaban tidak setuju, bila responden rumah tangga
merasa tidak setuju dengan pernyataan tentang sinkronisasi dan
evaluasi tarif air minum PDAM.
- Skor 5 untuk jawaban sangat tidak setuju, bila responden rumah
tangga merasa sangat tidak setuju dengan pernyataan tentang
sinkronisasi dan evaluasi tarif air minum PDAM.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Sinkronisasi dan Evaluasi Tarif PDAM Tirta Mayang Terhadap Kepuasan Pelanggan
Hal : 26
2.4. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Keabsahan atau kesakhihan suatu hasil penelitian sangat ditentukan
oleh alat ukur yang digunakan, apabila alat ukur yang dipakai tidak valid
dan tidak reliabel maka hasil penelitian yang diperoleh tidak akan
menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Untuk mengatasi hal tersebut
diperlukan dua macam pengujian yaitu uji validitas (test of validity) dan uji
reliabilitas (test of reliability) instrumen.
Uji validitas instrumen dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur
yang telah disusun benar-benar mengukur apa yang perlu diukur. Uji validitas
instrumen dimaksudkan sebagai ukuran seberapa cermat suatu uji melakukan
fungsi ukurannya. Suatu alat ukur yang validitasnya tinggi akan mempunyai
varians kesalahan yang kecil, sehingga data yang terkumpul merupakan data
yang dapat dipercaya. Uji validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan
dengan mengkorelasikan skor masing-masing pertanyaan dengan skor total
pertanyaan untuk setiap variabel. Secara umum perumusan nilai korelasi
Pearson (product moment pearson) adalah :
2222 YYnXXn
XXXYnr
Keterangan : r = Korelasi Pearson X = Skor pertanyaan Y = Skor total pertanyaan n = Jumlah pertanyaan
Selanjutnya untuk signifikansinya diuji dengan formula sebagai berikut :
21
2
r
nrthitung
pada db = n-2
Keputusannya bila thitung ≥ ttabel pada taraf signifikasi 0,05 atau 0,01
berarti data tersebut signifikan (valid) dan layak digunakan dalam pengujian
hipotesis penelitian. Bila thitung < ttabel pada taraf signifikasi 0,05 atau 0,01
berarti data tersebut tidak signifikan (tidak valid) dan tidak akan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Sinkronisasi dan Evaluasi Tarif PDAM Tirta Mayang Terhadap Kepuasan Pelanggan
Hal : 27
diikutsertakan dalam pengujian hipotesis penelitian (Sutawidjaya, 2000).
Setelah dapat ditentukan bahwa pertanyaan-pertanyaan yang digunakan
dalam penelitian valid, maka selanjutnya pertanyaan yang dinyatakan valid
tersebut diuji reliabilitasnya.
Uji reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat
pengumpul data pada dasarnya menunjukkan tingkat kepekaan,
keakuratan, kestabilan atau konsistensi alat tersebut dalam mengungkapkan
gejala tertentu dari sekelompok individu, walaupun dilakukan pada waktu
yang berbeda. Uji reliabilitas instrumen pada pelaksanaannya menggunakan
metode belah dua (split half method) dengan langkah kerja sebagai berikut :
a. Membagi pertanyaan-pertanyaan yang valid menjadi dua belahan
dengan membagi pertanyaan ganjil masuk belahan pertama dan
pertanyaan genap masuk belahan kedua.
b. Skor masing-masing pertanyaan pada tiap belahan dijumlahkan sehingga
menghasilkan dua skor total untuk masing-masing responden, yakni skor
total belahan pertama (X) dan skor total belahan kedua (Y).
c. Mengkorelasikan skor total belahan pertama dengan skor total belahan
kedua dengan menggunakan teknik korelasi rank spearman (rs).
NN
dr i
s
3
261
d. Koefisien reliabilitas seluruh pertanyaan (ttot) ditentukan dengan formula :
s
stot
r
rr
1
.2
e. Selanjutnya untuk signifikansinya diuji dengan formula sebagai berikut :
21
2
tot
tothitung
r
nrt
pada db = n-2
f. Keputusannya adalah apabila thitung ttabel pada taraf signifikasi 0,05
atau 0,01 maka pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah reliabel dan
apabila thitung < ttabel pada taraf signifikasi 0,05 atau 0,01 maka
pertanyaan- pertanyaan tersebut tidak reliabel (Sutawidjaya, 2000).
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Sinkronisasi dan Evaluasi Tarif PDAM Tirta Mayang Terhadap Kepuasan Pelanggan
Hal : 28
3.1. Sejarah PDAM Tirta Mayang
Penyelenggaraan penyediaan air minum perpipaan di Kota Jambi
dimulai sejak zaman Pemerintah Hindia Belanda Tahun 1928. Staadfonds atau
Pemerintah Kota pada waktu itu mendirikan waterleiding bedrijf dengan
kapasitas 7 liter per detik, selanjutnya dengan Surat Keputusan Walikota
Kepala Daerah Tingkat II Jambi No. 25/X/1974 tanggal 27 Maret 1974
ditetapkan menjadi Perusahaan Daerah Air Minum.
Pada Tahun 1975 – 1976, Instalasi Pengolahan Air (IPA) Benteng (1928)
yang dibangun dengan kapasitas 7 liter per detik ditingkatkan secara
bertahap dari kapasitas 26 liter per detik hingga 42 liter per detik. Pada
Tahun 1978 – 1983, proyek Lima Kota yang dibiayai dari pinjaman Bank Dunia
membangun sistem penyediaan air minum di Kota Jambi, salah satu kegiatan
proyek tersebut membangun IPA Broni dengan kapasitas 300 liter per detik
dan mulai dioperasikan Tahun 1982, dan membangun IPA Jambi Seberang
dengan kapasitas 10 liter per detik, sejak saat ini IPA Benteng dihentikan
operasinya, karena kelebihan produksi dari IPA Broni disamping kondisi teknis
IPA Benteng yang sudah rusak.
Pada tahun 1989 – 1993, proyek Sumatera Secondary Cities Urban
Development Project (SSC-UDP) yang didanai dari pinjaman RDI dan
sebagian hibah APBN, ditujukan untuk mengoperasikan kembali IPA Benteng
dan mengembangkan jaringan distribusi. Pada tahun 1997 – 1998, Proyek
kerjasama/ kemitraan PDAM dengan Pihak Swasta mengembangkan sistem
penyediaan air minum di Wilayah Barat Kota Jambi khususnya Kecamatan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Sinkronisasi dan Evaluasi Tarif PDAM Tirta Mayang Terhadap Kepuasan Pelanggan
Hal : 29
Telanaipura dan Kotabaru dengan membangun IPA Aur Duri kapasitas 100
liter/ detik dan jaringan pipa induk distribusi.
Pada tahun 1997 – 2000, proyek Sumatera Urban Development Sector
Project (SUDSP) merehabilitasi dan meningkatkan kapasitas IPA Broni
menjadi 600 liter/ detik, dan pembangunan Reservoir kapasitas 750 m3 yang
berlokasi di Jl. M. Kukuh Kecamatan Kota Baru. Pada tahun 2005,
Pembangunan Booster Pump Kapasitas 10 liter/ detik yang berlokasi di
Tanjung Pasir Jambi Kota Seberang ditujukan untuk memperbaiki
pendistribusian air kepada pelanggan di Kecamatan Danau Teluk dan
Kecamatan Pelayangan. Pada tahun 2006, pembangunan pipa induk di
Jambi Kota Seberang dan Kotabaru (daerah Mayang Mengurai) melalui
bantuan proyek APBD 2006 Kota Jambi Jambi ditujukan untuk
meningkatkan kinerja dan mengembangkan pelayanan air minum. Pada
tahun 2007, Pembangunan Reservoir kapasitas 500m3 pada lokasi Mayang
Mengurai yang dimaksudkan untuk memperbaiki dan memperluas jaringan di
Wilayah Kecamatan Kota Baru.
3.2. Visi dan Misi
Dalam menjalankan kegiatan operasional sehari-hari manajemen
PDAM Tirta Mayang Kota Jambi tetap berpegang pada Visi, Misi dan Tujuan
Perusahaan sebagai berikut:
V i s i :
Terwujudnya Perusahaan pelayanan air minum yang sehat dan
handal dengan sumberdaya manusia berkualitas dan teknologi
yang cerdas (smart technology)
M i s i :
1. Memberikan pelayanan air yang berkualitas dan jumlah yang cukup
dengan tarif terjangkau (affordable).
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Sinkronisasi dan Evaluasi Tarif PDAM Tirta Mayang Terhadap Kepuasan Pelanggan
Hal : 30
2. Meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Kota
Jambi melalui penyediaan air minum.
3. Memberikan kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD)
4. Mendukung pertumbuhan dan perkembangan perekonomian daerah.
5. Menjadi agen pembangunan.
Tujuan :
Berdasarkan Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Jambi
Nomor 7 Tahun 1974 tujuan pendirian PDAM Tirta Mayang Kota Jambi yaitu :
1. Melaksanakan Pembangunan Daerah khususnya dan pembangunan
ekonomi nasional umumnya.
2. Peningkatan kesejahteraan masyarakat menuju masyarakat adil dan
makmur berdasarkan Pancasila.
3.3. Tugas Pokok dan Fungsi
Mengusahakan/menyediakan air minum yang sehat untuk memenuhi
kebutuhan bagi masyarakat dalam Daerah Kota Jambi.
Fungsi
A. Fungsi Produksi
1. Mengusahakan pengadaan/ penyediaan air minum sesuai dengan
Program Pembangunan Pemerintah Kota Jambi
2. Membangun, mengelola dan memelihara Bangunan Sadap (intake)
dan Instalasi Pengolahan Air serta tempat penyimpanan air.
3. Membantu membangun dan atau memberi bantuan teknis
penyediaan air minum melalui pemanfaatan mata air atau sumur
dalam (deep well), yang dipergunakan untuk keperluan penduduk.
4. Mengadakan penelitian laboratoris terhadap sumber dan produk air
minum sesuai dengan standar baku mutu kesehatan.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Sinkronisasi dan Evaluasi Tarif PDAM Tirta Mayang Terhadap Kepuasan Pelanggan
Hal : 31
B. Fungsi Distribusi
1. Membangun dan memelihara pipa distribusi induk, pipa retikulasi dan
pipa dinas serta fasilitas lainnya.
2. Mengatur serta mengawasi distribusi dan pemakaian air.
C. Fungsi Penjualan
1. Menagih uang rekening air dan penghasilan non air lainnya baik yang
dilaksanakan sendiri maupun kerjasama dengan pihak ketiga.
D. Fungsi Pelayanan
1. Pengumpulan data untuk proyeksi kebutuhan air dan penjualan serta
penyusunan tarif air.
2. Melayani permintaan langganan air minum dari masyarakat untuk
perumahan, perusahaan, hotel, keperluan sosial, dll, dengan
pemasangan instalasi dan meter air.
3. Mengambil tindakan terhadap adanya pemakaian air yang tidak syah
(kerjasama dengan Poltabes Jambi), melakukan tera meter air
(kerjasama dengan metrologi), menyegel, dan membongkar instalasi
serta meter air.
4. Menyediakan air dalam rangka membantu memenuhi kebutuhan
fasilitas kota seperti untuk penanggulangan bahaya kebakaran,
pemeliharaan taman, dan sebagainya.
5. Membantu Pemerintah Kota dalam rangka mengatur, memberikan
izin dan mengawasi usaha-usaha instalasi air minum (instalatur) di
wilayah Kota Jambi.
6. Meningkatkan mutu ketrampilan dan kesejahteraan pegawai dalam
pengembangan karier untuk meningkatkan produktifitas dan
pelayanan umum.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Sinkronisasi dan Evaluasi Tarif PDAM Tirta Mayang Terhadap Kepuasan Pelanggan
Hal : 32
3.4. Kapasitas Produksi
Kapasitas Produksi PDAM Tirta Mayang Kota Jambi Tahun 2008 adalah
sebagai berikut:
No IPA Kapasitas Terpasang
(Liter/detik)
Kapasitas Produksi
(Liter/detik) Ket
1 IPA Broni 600 470
2 IPA Benteng 220 171
3 IPA Pasir Panjang I 10 0 Non Aktif
4 IPA Pasir Panjang II 35 35
5 IPA Tanjung Johor 3 0
6 IPA Sumur Bor Perumnas Kotabaru 10 0 Non Akif
7 IPA Aur Duri (PT. Novco) 100 94
8 IPA Perumnas Aur Duri 10 10
9 IPA Sumur Bor Villa Kenali 10 0 Non Aktif
10 IPA Sumur Bor Mayang M 1 0 Non Aktif
11 IPA Sumur Bor Paal Merah 5 0 Non Aktif
Jumlah 1.004 780
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
3.5. Struktur Organisasi
Gambar 3.1. Struktur Organisasi PDAM Tirta Mayang Kota Jambi
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
4.1. Penetapan Tarif
Tarif air minum PDAM Tirta Mayang Kota Jambi sesuai dengan
Peraturan Walikota Jambi Nomor 8 Tahun 2007 tanggal 10 Juli 2007
(Lampiran 1). Masalah tarif sudah diatur oleh Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 23 Tahun 2006 tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara Pengaturan
Tarif Air Minum pada Perusahaan Daerah Air Minum, bahwa tarif air minum
PDAM (Perusahaan Air Minum Daerah) adalah kebijakan harga jual air
minum dalam setiap meter kubik (m3) atau satuan volume lainnya sesuai
kebijakan yang ditentukan Kepala Daerah dan PDAM yang bersangkutan.
Penetapan tarif didasarkan pada prinsip :
1. Prinsip Keterjangkauan dan Keadilan
2. Prinsip Mutu Pelayanan
3. Prinsip Pemulihan Biaya
4. Prinsip Efisiensi Pemakaian Air
5. Prinsip Transparansi dan Akuntabilitas
6. Prinsip Perlindungan Air Baku
4.1.1. Penetapan Tarif Berdasarkan Prinsip Keterjangkauan dan Keadilan Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 23
Tahun 2006 tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara Pengaturan Tarif Air
Minum pada PDAM bahwa standar kebutuhan pokok air minum adalah
sebanyak 10.000 liter/kepala keluarga/bulan atau 60 liter/orang/hari. Hal
yang menarik dari penelitian ini menemukan bahwa mayoritas (81,11 %)
pelanggan rumah tangga PDAM Tirta Mayang Kota Jambi tidak mengetahui
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
standar kebutuhan pokok air minum, hanya sebagian kecil (6,67 %) yang
mengetahui, dan sebagian yang lain (8,89 %) tidak memberikan pendapat
mengenai standar kebutuhan pokok air minum. Padahal standar kebutuhan
pokok air minum inilah yang tarif harus terjangkau oleh daya beli pelanggan.
Kondisi ini disebabkan sosialisasi mengenai standar kebutuhan pokok air
minum yang dilakukan PDAM Tirta Mayang Kota Jambi kepada pelanggan
masih kurang.
Gambar 4.1. Kebutuhan Pokok Air Minum
Sesuai dengan Permendagri No. 23 Tahun 2006 bahwa penetapan tarif
air minum PDAM untuk standar kebutuhan pokok air minum harus
berdasarkan prinsip keterjangkauan dan keadilan bagi pelanggan.
Pernyataan tersebut sebagian besar (57,781 %) pelanggan mengetahui
penetapan tarif air minum PDAM untuk standar kebutuhan pokok air minum
harus berdasarkan prinsip keterjangkauan dan keadilan bagi pelanggan,
hanya sebagian kecil (8,89 %) yang tidak mengetahui. Namun demikian cukup
banyak (30,00 %) pelanggan yang tidak memberi pendapat mengenai hal ini.
A. Keterjangkauan
Peraturan Walikota Jambi Nomor 8 Tahun 2007 tanggal 10 Juli 2007
menetapkan tarif air minum PDAM Tirta Mayang Kota Jambi untuk standar
kebutuhan pokok air minum yang berlaku sekarang berbeda masing-masing
81,11
8,89
6,67
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
Tidak Mengetahui
Tidak Ada Pendapat
Mengetahui
Kebutuhan Pokok Air Minum 60 liter/orang/hari
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
golongan pelanggan. Hasil wawancara dengan berbagai golongan pelanggan
rumah tangga menginfomasikan hal-hal sebagai berikut :
1. Mayoritas (73,33 %) pelanggan golongan 2D (rumah papan) menyatakan
tarif air minum PDAM untuk standar kebutuhan pokok air minum yang
berlaku sekarang sebesar Rp. 12.000 per 10 m3 (10.000 liter) sudah
terjangkau oleh daya beli mereka, hanya sebagian kecil (20,00 %) tidak
terjangkau, dan sebagian lagi (6,67 %) tidak memberikan pendapat
mengenal hal ini.
2. Untuk pelanggan golongan 2E (rumah bedeng), mayoritas (86,67 %)
menyatakan tarif air minum PDAM untuk standar kebutuhan pokok air
minum yang berlaku sekarang sebesar Rp. 13.000 per 10 m3 (10.000 liter)
sudah terjangkau oleh daya beli mereka, dan sisanya (13,33 %) tidak
terjangkau.
3. Hal yang sama terjadi pada pelanggan golongan 2F (rumah semi
permanen), mayoritas (86,67 %) menyatakan tarif air minum PDAM untuk
standar kebutuhan pokok air minum yang berlaku sekarang sebesar Rp.
13.000 per 10 m3 (10.000 liter) sudah terjangkau oleh daya beli mereka,
dan hanya sebagian kecil (13,33 %) tidak terjangkau.
4. Pelanggan golongan 2G (rumah sedehana, rumah sangat sederhana,
rumah sederhana sehat) hampir seluruhnya (93,33 %) menyatakan tarif air
minum PDAM untuk standar kebutuhan pokok air minum yang berlaku
sekarang sebesar Rp. 13.000 per 10 m3 (10.000 liter) sudah terjangkau
oleh daya beli mereka, dan sisanya sebagian kecil (6,67 %) tidak
terjangkau.
5. Untuk pelanggan golongan 3A (rumah selain RS, RSS, RSH dan rumah
mewah), sebagian besar (60,00 %) menyatakan tarif air minum PDAM
untuk standar kebutuhan pokok air minum yang berlaku sekarang sebesar
Rp. 13.000 per 10 m3 (10.000 liter) sudah terjangkau oleh daya beli
mereka, hanya sebagian kecil (6,67 %) tidak terjangkau, namun cukup
banyak (33,33 %) tidak memberikan pendapat mengenal hal ini.
6. Mayoritas (80,00 %) pelanggan golongan 4A (rumah mewah) menyatakan
tarif air minum PDAM untuk standar kebutuhan pokok air minum yang
berlaku sekarang sebesar Rp. 15.000 per 10 m3 (10.000 liter) sudah
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
terjangkau oleh daya beli mereka, hanya sebagian kecil (20,00 %) tidak
terjangkau.
Gambar 4.2. Tarif untuk Standar Kebutuhan Pokok Air Minum
Permendagri No. 23 Tahun 2006 menjelaskan bahwa tarif air minum
PDAM terjangkau apabila pengeluaran rumah tangga untuk memenuhi
standar kebutuhan pokok air minum tidak melampaui 4 % dari Upah
Minimum Regional (UMR Kota Jambi). Temuan dari riset ini ternyata sangat
sedikit sekali (1,11 %) pelanggan yang setuju dengan pernyataan tersebut, dan
cukup banyak (30,00 %) yang tidak setuju, justru sebagian besar (68,89 %)
pelanggan tidak memberikan pendapatnya mengenal hal tersebut.
Tarif air minum PDAM Tirta Mayang Kota Jambi untuk pemakaian di
atas standar kebutuhan pokok air minum (> 10 M3) yang berlaku sekarang
ditetapkan berbeda masing-masing golongan pelanggan sesuai Peraturan
Walikota Jambi Nomor 8 Tahun 2007 tanggal 10 Juli 2007 menetapkan.
Temuan riset mengenai hal tersebut dijelaskan sebagai berikut :
1. Dominan (60,00 %) pelanggan golongan 2D (rumah papan) merasakan
tarif air minum PDAM untuk pemakaian di atas standar kebutuhan pokok
air minum yang berlaku sekarang sebesar Rp. 20.000 per 10 m3 tidak
2D (1,20)2E (1,30)
2F (1,30)2G (1,30)
3A (1,30) 4A (1,50)
Terjangkau
Tidak Ada Pendapat
Tidak terjangkau
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
80,00
90,00
100,00
Tarif Standar Kebutuhan Pokok
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
memberatkan daya beli mereka, tetapi sebagian lagi (40,00 %) pelanggan
menilai tarif tersebut justru memberatkan daya beli mereka.
2. Untuk pelanggan golongan 2E (rumah bedeng), lebih dari setengah
(53,33 %) menilai tarif air minum PDAM untuk pemakaian di atas standar
kebutuhan pokok air minum yang berlaku sekarang sebesar Rp. 20.000
per 10 m3 tidak memberatkan bagi mereka, namun hampir setengah
(46,67 %) merasakan tarif tersebut memberatkan bagi mereka.
3. Pelanggan golongan 2F (rumah semi permanen), dominan (60,00 %)
menyatakan tarif air minum PDAM untuk pemakaian di atas standar
kebutuhan pokok air minum yang berlaku sekarang sebesar Rp. 22.000
per 10 m3 tidak memberatkan, tetapi cukup banyak (33,33 %) yang
menyatakan tarif tersebut memberatkan, dan bahkan ada sebagian
(6,67 %) sangat memberatkan bagi mereka.
4. Agak berbeda dengan golongan pelanggan lain, pelanggan golongan 2G
(RS, RSS, RSH) mayoritas (80,00 %) menyatakan tarif air minum PDAM
untuk pemakaian di atas standar kebutuhan pokok air minum yang
berlaku sekarang sebesar Rp. 20.000 per 10 m3 tidak memberatkan daya
beli mereka, dan hanya sebagian (20,00 %) memberatkan daya beli
mereka.
5. Untuk pelanggan golongan 3A (rumah selain RS, RSS, RSH dan rumah
mewah), sebagian besar (60,00 %) menyatakan tarif air minum PDAM
untuk pemakaian di atas standar kebutuhan pokok air minum yang
berlaku sekarang sebesar Rp. 20.000 per 10 m3 tidak memberatkan bagi
mereka, namun sangat banyak (40,00 %) yang menyatakan tarif tersebut
memberatkan bagi mereka.
6. Pelanggan golongan 4A (rumah mewah) sebagian besar (66,67 %)
menyatakan tarif air minum PDAM untuk pemakaian di atas standar
kebutuhan pokok air minum yang berlaku sekarang sebesar Rp. 25.000
per 10 m3 tidak memberatkan daya beli mereka, dan sebagian (33,33 %)
menyatakan tarif tersebut memberatkan daya beli mereka.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Gambar 4.3. Tarif untuk Pemakaian 10 – 20 M3
Untuk pemakaian di atas standar kebutuhan pokok air minum (> 20 M3)
yang berlaku sekarang ditetapkan tarif air minum PDAM Tirta Mayang Kota
Jambi berbeda masing-masing golongan pelanggan sesuai Peraturan Walikota
Jambi Nomor 8 Tahun 2007 tanggal 10 Juli 2007 menetapkan. Hasil
wawancara dengan responden diperoleh informasi sebagai berikut :
1. Lebih dari setengah (53,33 %) pelanggan golongan 2D (rumah papan)
merasakan tarif air minum PDAM untuk pemakaian lebih dari 20 M3 yang
berlaku sekarang sebesar Rp. 27.000 per 10 m3 tidak memberatkan daya
beli mereka, tetapi cukup banyak (40,00 %) pelanggan menilai tarif
tersebut justru memberatkan mereka, dan ada sebagian (6,67 %) tidak
memberikan pendapatnya mengenai tarif tersebut.
2. Untuk pelanggan golongan 2E (rumah bedeng), lebih dari setengah
(53,33 %) menilai tarif air minum PDAM untuk pemakaian lebih dari 20
M3 yang berlaku sekarang sebesar Rp. 35.000 per 10 m3 tidak
memberatkan bagi mereka, namun hampir setengah (46,67 %) merasakan
tarif tersebut memberatkan bagi mereka.
3. Pelanggan golongan 2F (rumah semi permanen), dominan (60,00 %)
menyatakan tarif air minum PDAM untuk pemakaian lebih dari 20 M3
yang berlaku sekarang sebesar Rp. 28.000 per 10 m3 tidak memberatkan,
tetapi cukup banyak (33,33 %) yang menyatakan tarif tersebut
memberatkan, dan bahkan ada sebagian (6,67 %) sangat memberatkan.
2D (2,00)2E (2,20)
2F (2,00)2G (2,00)
3A (2,00)4A (2,50)
Tidak Memberatkan
Tidak Ada Pendapat
Memberatkan
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
80,00
Tarif 10 - 20 M3
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
4. Sedikit berbeda pada pelanggan golongan 2G (RS, RSS, RSH), sebagian
besar (53,33 %) menyatakan tarif air minum PDAM untuk pemakaian
lebih dari 20 M3 yang berlaku sekarang sebesar Rp. 30.000 per 10 m3
tidak memberatkan daya beli mereka, namun cukup banyak (40,00 %)
memberatkan daya beli mereka, bahkan ada sebagian (6,67 %) sangat
memberatkan daya beli mereka.
5. Untuk pelanggan golongan 3A (rumah selain RS, RSS, RSH dan rumah
mewah), sebagian besar (60,00 %) menyatakan tarif air minum PDAM
untuk pemakaian lebih dari 20 M3 yang berlaku sekarang sebesar
Rp. 35.000 per 10 m3 tidak memberatkan bagi mereka, namun sangat
banyak (40,00 %) yang menyatakan tarif tersebut memberatkan.
6. Pelanggan golongan 4A (rumah mewah) sebagian besar (60,00 %)
menyatakan tarif air minum PDAM untuk pemakaian lebih dari 20 M3
yang berlaku sekarang sebesar Rp. 40.000 per 10 m3 tidak memberatkan
daya beli mereka, dan sebagian (33,33 %) menyatakan tarif tersebut
memberatkan daya beli mereka, serta sebagian lagi (6,67 %) sangat
memberatkan daya beli mereka.
Gambar 4.4. Tarif untuk Pemakaian > 20 M3
Riset ini juga meneliti tentang total tagihan air minum PDAM per bulan
per pelanggan apakah memberatkan atau tidak memberatkan daya beli
pelanggan. Mayoritas (61,11 %) pelanggan rumah tangga PDAM Tirta Mayang
Kota Jambi merasa tidak memberatkan, tetapi cukup banyak juga (33,33 %)
2D (2,70)2E (3,50)
2F (2,80)2G (3,00)
3A (3,50)4A (4,00)
Tidak Memberatkan
Tidak Ada Pendapat
Memberatkan
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
Tarif > 20 M3
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
pelanggan merasa bahwa total tagihan air minum PDAM per bulan
memberatkan daya beli mereka, bahkan sebagian lagi (3,33 %) merasa
sangat memberatkan, dan sisanya (1,11 %) tidak memberikan pernyataan
mengenai total tagihan air minum PDAM per bulan.
0 10 20 30 40 50 60 70
Sangat Memberatkan
Memberatkan
Tidak Ada Pendapat
Tidak Memberatkan
Total Tagihan Air Minum per Bulan
Gambar 4.5. Total Tagihan Air Minum Per Bulan
B. Keadilan
Keadilan dalam pengenaan tarif air minum PDAM dicapai melalui
penerapan tarif air minum PDAM diferensiasi dengan subsidi silang antar
kelompok pelanggan (Permendagri No. 23 Tahun 2006). Hal tersebut
diterjemahkan berupa penerapan tarif yang berbeda pada berbagai tingkat
pemakaian air minum yaitu < 10 M3, 10 – 20 M3, dan > 20 M3, dan berbeda
pada berbagai kelompok pelanggan (rumah papan, rumah bedeng, rumah
semi permanen, RS, RSS dan RSH, rumah susun, rumah mewah).
Hasil wawancara dengan pelanggan didapat beberapa informasi
mengenai keadilan dalam pengenaan tarif air minum PDAM Tirta Mayang
Kota Jambi. Dominan pelanggan (68,89 %) sependapat bahwa keadilan dalam
pengenaan tarif air minum PDAM dicapai melalui penerapan tarif yang
berbeda pada berbagai tingkat pemakaian air minum yaitu < 10 M3, 10 – 20
M3, dan > 20 M3, bahkan ada sebagian (4,44 %) sangat setuju dengan
kebijakan tersebut. Tetapi sebagian pelanggan (13,33 %) tidak menyetujui
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
kebijakan tersebut, dan sebagian lagi (13,33 %) tidak memberikan komentar
mengenai kebijkan tersebut.
Informasi lain yang diperoleh yaitu mayoritas pelanggan (82,22 %) setuju
bahwa keadilan dalam pengenaan tarif air minum PDAM dicapai melalui
penerapan tarif yang berbeda pada berbagai kelompok pelanggan (rumah
papan, rumah bedeng, rumah semi permanen, RS, RSS dan RSH, rumah susun,
rumah mewah), bahkan sebagian pelanggan (13,33 %) sangat setuju dengan
peraturan tersebut. Hasil kajian juga menjelaskan tidak ada pelanggan yang
tidak setuju dengan peraturan tersebut, hanya ada sebagian kecil pelanggan
(4,44 %) tidak memberikan komentar mengenai peraturan tersebut.
Hasil penelitian juga menginformasikan mayoritas pelanggan (82,22 %)
sepakat bahwa keadilan dalam pengenaan tarif air minum PDAM dicapai
melalui penerapan tarif yang berbeda dengan subsidi silang antar kelompok
pelanggan, bahkan sebagian pelanggan (8,89 %) sangat setuju dengan
kebijakan subsidi silang antar kelompok pelanggan. Selain itu, riset
menginformasikan tidak ada pelanggan yang tidak setuju dengan kebijakan
tersebut, hanya ada sebagian kecil pelanggan (8,89 %) yang tidak
memberikan komentar mengenai subsidi silang antar kelompok pelanggan.
Riset ini juga meneliti tentang tarif air minum PDAM yang berlaku
sekarang dirasakan adil atau tidak bagi pelanggan. Ternyata sebagian besar
pelanggan (66,67 %) merasa bahwa tarif air minum PDAM yang berlaku
sekarang sudah adil, tetapi tetap saja ada sebagian pelanggan (12,22 %)
merasa belum adil. Riset ini menemukan cukup banyak pelanggan (21,11 %)
yang tidak dapat menyatakan tarif air minum PDAM yang berlaku sekarang
sudah adil atau belum.
4.1.2. Penetapan Tarif Berdasarkan Prinsip Mutu Pelayanan
Tarif air minum PDAM ditetapkan dengan mempertimbangkan
keseimbangan dengan tingkat mutu pelayanan yang diterima oleh pelanggan
(Permendagri No. 23 Tahun 2006). Untuk mengetahui pengetahuan
pelanggan mengenai penetapan tarif air minum PDAM berdasarkan prinsip
mutu pelayanan dilakukan riset dengan wawancara yang menghasilkan
beberapa informasi. Sebagain besar pelanggan (56,67 %) mengetahui bahwa
penetapan tarif air minum PDAM harus berdasarkan prinsip kualitas
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
pelayanan yang diterima oleh pelanggan, bahkan ada sebagian kecil
pelanggan (1,11 %) sangat mengetahui hal tersebut. Namun demikian, cukup
banyak juga pelanggan (30,00 %) yang tidak mengetahui bahwa penetapan
tarif air minum PDAM harus berdasarkan prinsip kualitas pelayanan yang
diterima oleh pelanggan. Dalam riset ini menemukan ternyata sebagian
pelanggan (12,22 %) tidak memberikan infomasi tentang hal tersebut.
Kebijakan PDAM dalam menetapkan tarif air minum
mempertimbangkan keseimbangan dengan kualitas pelayanan yang diterima
oleh pelanggan. Hampir seluruh pelanggan (84,44 %) setuju mengenai
kebijakan PDAM dalam menetapkan tarif air minum harus
mempertimbangkan keseimbangan dengan kualitas pelayanan yang diterima
oleh pelanggan, bahkan sisanya (15,56 %) sangat setuju dengan kebijakan
tersebut, dan tidak ada pelanggan yang tidak setuju. Kenyataan ini
menunjukkan bahwa pelanggan menginginkan tarif air minum yang mereka
bayar harus seimbang dengan kualitas pelayanan yang mereka diterima.
Kenyataannya sekarang apakah tarif air minum yang pelanggan bayar
sudah seimbang atau belum dengan kualitas pelayanan yang mereka
diterima ?. Hasil riset menunjukkan ternyata sebagian besar pelanggan
(56,67 %) merasa tarif air minum PDAM yang berlaku sekarang tidak
seimbang dengan kualitas pelayanan yang mereka diterima, bahkan sebagian
pelanggan (21,11 %) merasa sangat tidak seimbang antara tarif air minum yang
pelanggan bayar dengan kualitas pelayanan yang mereka diterima.
Walaupun demikian, masih ada pelanggan (21,11 %) yang merasa seimbang
antara tarif air minum yang mereka bayar dengan kualitas pelayanan yang
mereka diterima. Temuan ini memberikan peringatan kepada PDAM Tirta
Mayang Kota Jambi untuk segera meningkatkan kualitas pelayanan sehingga
seimbangan dengan tarif air minum yang berlaku. Jika tidak maka pelanggan
yang sudah merasa seimbang akan berubah menjadi tidak seimbang antara
tarif air minum yang mereka bayar dengan kualitas pelayanan yang diterima.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
0 10 20 30 40 50 60
Sangat Tidak Puas
Tidak Puas
Puas
Tarif dengan Kualitas Pelayanan
Gambar 4.6. Keseimbangan Tarif dengan Kualitas Pelayanan
Perasaan pelanggan PDAM Tirta Mayang Kota Jambi yang tidak
seimbang antara tarif air minum yang mereka bayar dengan kualitas
pelayanan yang mereka diterima akan mempengaruhi kepuasan pelanggan
terhadap tarif air minum berlaku. Hasil riset menunjukkan ternyata sebagian
besar pelanggan (53,33 %) merasa tidak puas mengenai tarif air minum PDAM
yang berlaku sekarang dengan kualitas pelayanan yang mereka diterima,
bahkan sebagian pelanggan (22,22 %) merasa sangat tidak puas antara tarif
air minum yang pelanggan bayar dengan kualitas pelayanan yang mereka
diterima. Walaupun demikian, masih ada pelanggan (22,22 %) yang merasa
puas antara tarif air minum yang mereka bayar dengan kualitas pelayanan
yang mereka diterima.
4.1.3. Penetapan Tarif Berdasarkan Prinsip Pemulihan Biaya
Tarif air minum PDAM ditetapkan dengan mempertimbangkan
pemulihan biaya. Pemulihan biaya secara penuh (full cost recovery) dicapai
dari hasil perhitungan tarif rata-rata minimal sama dengan biaya dasar.
Untuk pengembangan pelayanan air minum tarif rata-rata direncanakan
harus menutup biaya dasar ditambah tingkat keuntungan yang wajar.
Tingkat keuntungan yang wajar dicapai berdasarkan rasio laba terhadap
aktiva produktif sebesar 10 % (Permendagri No. 23 Tahun 2006). Untuk
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
menggali pengetahuan pelanggan mengenai penetapan tarif air minum
PDAM berdasarkan prinsip pemulihan biaya dilakukan wawancara dengan
pelanggan sehingga diperoleh informasi sebagai berikut :
Hampir seluruh pelanggan (82,22 %) tidak mengetahui bahwa
penetapan tarif air minum PDAM sudah berdasarkan prinsip pemulihan biaya
secara penuh (full cost recovery). Bahkan ada pelanggan (1,11 %) sama sekali
tidak mengetahui penetapan tarif air minum PDAM sudah berdasarkan
prinsip pemulihan biaya secara penuh (full cost recovery). Hasil wawancara
menginformasikan cukup banyak pelanggan (13,33 %) tidak memberikan
pendapat mereka tentang hal ini, hanya sebagian kecil pelanggan (3,33 %)
yang mengetahui penetapan tarif air minum PDAM sudah berdasarkan prinsip
pemulihan biaya secara penuh. Kondisi ini disebabkan kurangnya sosialisasi
yang dilakukan PDAM Tirta Mayang Kota Jambi mengenai penetapan tarif air
minum menggunakan prinsip pemulihan biaya kepada stakeholders termasuk
pelanggan. Padahal pemulihan biaya secara penuh sangat penting bagi
PDAM Tirta Mayang Kota Jambi untuk melakukan sinkronisasi dan evaluasi
tarif air minum.
Pemulihan biaya secara penuh (full cost recovery) dicapai dari hasil
perhitungan tarif rata-rata minimal sama dengan biaya dasar. Tarif rata-rata
adalah total pendapatan tarif dibagi total volume air terjual, sedangkan biaya
dasar adalah biaya usaha dibagi volume air terproduksi dikurangi volume
kehilangan air standar (Permendagri No. 23 Tahun 2006). Hasil wawancara
dengan pelanggan diperoleh informasi yaitu :
3,33
13,33
82,23
1,11
0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00
Mengetahui
Tidak Ada Pendapat
Tidak Mengetahui
Sangat Tidak Mengetahui
Full Cost Recovery
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Gambar 4.7. Prinsip Full Cost Recovery
Mayoritas pelanggan (78,89 %) tidak mengetahui bahwa pemulihan
biaya secara penuh (full cost recovery) dicapai dari hasil perhitungan tarif rata-
rata minimal sama dengan biaya dasar. Hasil wawancara menginformasikan
cukup banyak pelanggan (20,00 %) tidak memberikan pendapat mereka
tentang hal ini, hanya sebagian kecil pelanggan (1,11 %) yang mengetahui
pemulihan biaya secara penuh dicapai dari hasil perhitungan tarif rata-rata
minimal sama dengan biaya dasar.
Untuk pengembangan pelayanan air minum tarif rata-rata
direncanakan harus menutup biaya dasar ditambah tingkat keuntungan yang
wajar. Tingkat keuntungan yang wajar dicapai berdasarkan rasio laba
terhadap aktiva produktif sebesar 10 %. (Permendagri No. 23 Tahun 2006).
Hasil wawancara dengan pelanggan diperoleh informasi yaitu :
Lebih dari separuh pelanggan (55,56 %) tidak memberikan pendapat
mereka tentang pengembangan pelayanan air minum tarif rata-rata
direncanakan harus menutup biaya dasar ditambah tingkat keuntungan yang
wajar. Ada banyak pelanggan (36,67 %) tidak mengetahui pengembangan
pelayanan air minum tarif rata-rata direncanakan harus menutup biaya dasar
ditambah tingkat keuntungan yang wajar. Hasil wawancara
menginformasikan hanya sedikit sekali pelanggan (7,78 %) yang mengetahui
tentang pengembangan pelayanan air minum tarif rata-rata direncanakan
harus menutup biaya dasar ditambah tingkat keuntungan yang wajar.
4.1.4. Penetapan Tarif Berdasarkan Prinsip Efisiensi Pemakaian Air
Tarif air minum PDAM ditetapkan dengan prinsip efisiensi pemakaian air
(Permendagri No. 23 Tahun 2006). Untuk mengetahui tingkat pengetahuan
pelanggan mengenai penetapan tarif air minum PDAM berdasarkan prinsip
efisiensi pemakaian air dilakukan wawancara yang ditemukan beberapa
fakta-fakta berupa :
Hasil wawancara menemukan adanya variasi tingkat pengetahuan
pelanggan mengenai penetapan tarif air minum PDAM berdasarkan prinsip
efisiensi pemakaian air. Pelanggan yang mengetahui tentang penetapan tarif
air minum PDAM berdasarkan prinsip efisiensi pemakaian air sebanyak
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
43,33 %, sedangkan yang tidak mengetahui juga banyak yaitu 33,33 %.
Selanjutnya pelanggan yang tidak memberikan jawaban mengenai hal
tersebut sebanyak 21,11 %.
Kebijakan PDAM Tirta Mayang Kota Jambi mengenai efisiensi
pemakaian air diterjemahkan melalui penerapan tarif progresif (tarif semakin
mahal jika pemakian air semakin banyak). Hasil wawancara menunjukkan
ternyata hampir seluruh pelanggan (91,11 %) mengetahui tentang efisiensi
pemakaian air dicapai antara lain melalui penerapan tarif progresif yaitu tarif
semakin mahal jika pemakian air semakin banyak, hanya sedikit sekali
pelanggan (3,33 %) yang tidak mengetahui kebijakan tersebut. Namun
sebagian pelanggan (5,56 %) enggan mengungkapkan pendapat mereka
tentang efisiensi pemakaian air dicapai melalui penerapan tarif progresif
PDAM Tirta Mayang Kota Jambi menerapkan kebijakan tarif progresif
diperhitungkan melalui penetapan blok konsumsi yaitu tingkat pemakaian air
minum yaitu < 10 M3, 10 – 20 M3, dan > 20 M3. Mayoritas pelanggan (68,89 %)
menyetujui kebijakan tarif progresif diperhitungkan melalui penetapan blok
konsumsi, hanya sebagian kecil pelanggan (13,33 %) tidak setuju mengenai
kebijakan tersebut. Selain itu, riset menemukan bahwa sebanyak 12,22 %
pelanggan tidak bersedia menyatakan pendapat mereka terhadap kebijakan
tarif progresif diperhitungkan melalui penetapan blok konsumsi yaitu tingkat
pemakaian air minum yaitu < 10 M3, 10 – 20 M3, dan > 20 M3.
5,56
71,11
10,00 13,33
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
80,00
Sangat Setuju Setuju Tidak Ada Pendapat Tidak Setuju
Tarif Progresif
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Gambar 4.8. Tarif Progresif
Tindak lanjut dari kebijakan tersebut, tarif progresif dikenakan kepada
pelanggan yang konsumsinya melebihi standar kebutuhan pokok air minum
yaitu tingkat pemakaian air minum 10 – 20 m3 dan > 20 m3. Mayoritas
pelanggan (71,11 %) menyetujui kebijakan tarif progresif dikenakan kepada
pelanggan yang konsumsinya melebihi standar kebutuhan pokok air minum,
bahkan 5,56 % pelanggan sangat menyetujui kebijakan tersebut. Namun
demikian, ada sebagian kecil pelanggan (13,33 %) tidak setuju mengenai
kebijakan tersebut. Selain itu, riset menemukan bahwa sebanyak 10,00 %
pelanggan tidak bersedia menyatakan pendapat mereka terhadap kebijakan
tarif progresif dikenakan kepada pelanggan yang konsumsinya melebihi
standar kebutuhan pokok air minum.
4.1.5. Penetapan Tarif Berdasarkan Prinsip Transparansi dan Akuntabilitas
Tarif air minum PDAM ditetapkan dengan prinsip transparansi dan
akuntabilitas. Proses perhitungan dan penetapan tarif air minum PDAM harus
dilakukan secara transparan dan akuntabel (Permendagri No. 23 Tahun
2006). Untuk menilai derajat pengetahuan pelanggan mengenai penetapan
tarif air minum PDAM berdasarkan prinsip transparansi dan akuntabilitas
dilakukan wawancara mendalam.
Mayoritas pelanggan (76,67 %) menyetujui tentang proses perhitungan
dan penetapan tarif air minum PDAM harus dilakukan secara transparan dan
akuntabel, bahkan sebanyak 16,67 % sangat menyetujui hal tersebut. Tetapi
beberapa pelanggan (6,67 %) tidak mau mengungkapkan pendapat mereka
mengenai hal ini. Ternyata tidak ditemukan pelanggan yang tidak menyetujui
tentang proses perhitungan dan penetapan tarif air minum PDAM harus
dilakukan secara transparan dan akuntabel. Fakta ini menunjukkan bahwa
PDAM Tirta Mayang Kota Jambi harus melakukan proses perhitungan dan
penetapan tarif air minum PDAM secara transparan dan akuntabel jika ingin
melakukan sinkronisasi dan evaluasi tarif air minum.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
A. Transparan
Hasil riset menemukan bahwa lebih dari separuh pelanggan (55,56 %)
setuju dengan pertanyaan tentang penetapan tarif air minum PDAM yang
transparan dengan cara menyampaikan secara jelas informasi yang berkaitan
dengan perhitungan dan penetapan tarif kepada para pemangku
kepentingan, bahkan sebanyak 41,11 % pelanggan sangat setuju dengan
pernyataan tersebut. Meskipun demikian, sekitar 1,11 % pelanggan tidak setuju
dengan pertanyaan tentang penetapan tarif air minum PDAM yang
transparan dengan cara menyampaikan secara jelas informasi yang berkaitan
dengan perhitungan dan penetapan tarif kepada pemangku kepentingan.
Gambar 4.9. Transparansi Perhitungan Tarif
Selain itu hasil riset menemukan bahwa separuh pelanggan (50,00 %)
setuju dengan pertanyaan tentang penetapan tarif air minum PDAM yang
transparan dengan cara menjaring secara bersungguh-sungguh aspirasi yang
berkaitan dengan perhitungan dan penetapan tarif dari para pemangku
kepentingan. bahkan sebanyak 44,44 % pelanggan sangat setuju dengan
pernyataan tersebut. Meskipun demikian, sekitar 1,11 % pelanggan tidak setuju
dengan pertanyaan tentang penetapan tarif air minum PDAM yang
transparan dengan cara menjaring secara bersungguh-sungguh aspirasi yang
berkaitan dengan perhitungan dan penetapan tarif dari para pemangku
kepentingan.
Kenyataannya sekarang apakah penetapan tarif air minum PDAM yang
berlaku sekarang dirasakan sudah transparan bagi pelanggan ?. Hasil riset
57,78
11,11
27,78
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
Transparan Tidak Ada Pendapat Tidak Transparan
Transparansi Perhitungan Tarif
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
menunjukkan ternyata lebih dari separuh pelanggan (57,78 %) merasakan
penetapan tarif air minum PDAM yang berlaku sekarang sudah transparan.
Namun, sekitar 27,78 % pelanggan masih merasakan penetapan tarif air
minum PDAM yang berlaku sekarang tidak transparan. Sedangkan sekitar
11,11 % pelanggan tidak bersedia memberikan informasi apakah penetapan
tarif air minum PDAM yang berlaku sekarang dirasakan sudah transparan
atau tidak bagi mereka.
B. Akuntabel
Hasil temuan riset ini menunjukkan bahwa mayoritas pelanggan (71,11 %)
setuju dengan pernyataan tentang proses perhitungan dan penetapan tarif
yang akuntabel harus menggunakan landasan perhitungan yang mudah
dipahami dan dapat dipertanggungjawabkan kepada para pemangku
kepentingan, bahkan sekitar 24,44 % pelanggan sangat menyetujui
pernyataan tersebut. Namun sekitar 4,44 % pelanggan tidak memberikan
pendapatnya tentang hal ini yaitu proses perhitungan dan penetapan tarif
yang akuntabel harus menggunakan landasan perhitungan yang mudah
dipahami dan dapat dipertanggungjawabkan kepada para pemangku
kepentingan.
Gambar 4.10. Akuntabilitas Perhitungan Tarif
Riset ini juga menjelaskan bahwa mayoritas pelanggan (83,331 %) setuju
dengan pernyataan tentang proses perhitungan dan penetapan tarif air
40,00 40,00
18,89
0,00
5,00
10,00
15,00
20,00
25,00
30,00
35,00
40,00
Akuntabel Tidak Ada Pendapat Tidak Akuntabel
Akuntabel Perhitungan Tarif
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
minum PDAM yang akuntabel harus menggunakan landasan perhitungan
yang dapat dipertanggung jawabkan kepada para pemangku kepentingan,
bahkan sekitar 13,33 % pelanggan sangat menyetujui pernyataan tersebut.
Namun sekitar 3,33 % pelanggan tidak memberikan pendapatnya tentang hal
ini yaitu proses perhitungan dan penetapan tarif air minum PDAM yang
akuntabel harus menggunakan landasan perhitungan yang dapat
dipertanggung jawabkan kepada para pemangku kepentingan.
Kenyataannya sekarang apakah penetapan tarif air minum PDAM yang
berlaku sekarang dirasakan sudah akuntabel bagi pelanggan ?. Hasil riset
menunjukkan ternyata variasi yang dirasakan pelanggan. Sekitar 40 %
pelanggan merasakan bahwa penetapan tarif air minum PDAM yang berlaku
sekarang dirasakan sudah akuntabel bagi mereka, dan dengan jumlah yang
sama (40 %) pelanggan tidak merespon apakah penetapan tarif air minum
PDAM yang berlaku sekarang dirasakan sudah akuntabel atau tidak bagi
mereka. Selanjutnya sekitar 18,89 % pelanggan merasakan bahwa penetapan
tarif air minum PDAM yang berlaku sekarang tidak akuntabel bagi mereka.
4.1.6. Penetapan Tarif Berdasarkan Prinsip Perlindungan Air Baku
Tarif air minum PDAM ditetapkan dengan prinsip perlindungan air baku
(Permendagri No. 23 Tahun 2006). Untuk menilai derajat pengetahuan
pelanggan mengenai penetapan tarif air minum PDAM berdasarkan prinsip
perlindungan air baku dilakukan wawancara mendalam sehingga ditemukan
infomasi sebagai berikut :
13,33
85,56
1,11
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
Sangat Setuju Setuju Tidak Ada Pendapat
Perlindungan Air Baku
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Gambar 4.11. Prinsip Perlindungan Air Baku
Ternyata mayoritas pelanggan (61,11 %) tidak mengetahui tentang
penetapan tarif air minum PDAM berdasarkan prinsip perlindungan air baku,
bahkan sekitar 2,22 % pelanggan sama sekali tidak mengetahui hal tersebut.
Meskipun demikian, ada sekitar 14,44 % pelanggan yang mengetahui
penetapan tarif air minum PDAM berdasarkan prinsip perlindungan air baku,
tetapi sebanyak 22,22 % pelanggan tidak memberikan pendapat mereka
mengenai prinsip perlindungan air baku.
Meskipun demikian, hampir seluruh pelanggan (85,56 %) menyatakan
setuju dengan pernyataan tentang perhitungan tarif air minum PDAM harus
mempertimbangkan perlindungan dan pelestarian fungsi sumber air dalam
jangka panjang, bahkan sekitar 13,33 % pelanggan sangat menyetujui
pernyataan tersebut. Hanya sebagian kecil pelanggan (1,11 %) yang tidak
memberikan komentar pada pernyataan tersebut.
Selanjutnya mayoritas pelanggan (74,44 %) sependapat dengan
pernyataan bahwa pengenaan tarif progresif (semakin banyak air yang
digunakan semakin mahal tarif yang diterapkan) bertujuan untuk
perlindungan air baku, bahkan sekitar 14,44 % pelanggan sangat sependapat
dengan pernyataan tersebut. Akan tetapi, ada sedikit pelanggan (1,11 %) tidak
sepakat dengan pernyataan tersebut, dan sekitar 10,00 % pelanggan tidak
mau komentar tentang pengenaan tarif progresif (semakin banyak air yang
digunakan semakin mahal tarif yang diterapkan) bertujuan untuk
perlindungan air baku.
Kebijakan PDAM Tirta Mayang Kota Jambi tentang evaluasi dan
penyesuaian tarif air minum PDAM dilakukan setiap dua tahun sekali
ditanggapi beragam oleh pelanggan. Sekitar 45,56 % pelanggan tidak
menyetujui kebijakan tentang evaluasi dan penyesuaian tarif air minum
PDAM dilakukan setiap dua tahun sekali, bahkan 14,44 % pelanggan tidak
menyetujui kebijakan tersebut. Tetapi sekitar 20,00 % pelanggan menyetujui
kebijakan tentang evaluasi dan penyesuaian tarif air minum PDAM dilakukan
setiap dua tahun sekali, bahkan 2,22 % pelanggan sangat menyetujui
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
kebijakan tersebut. Namun sekitar 17,78 % pelanggan tidak memberikan
pendapatnya tentang kebijakan tersebut.
Mayoritas pelanggan (73,33 %) setuju bahwa mekanisme penetapan tarif
air minum PDAM didasarkan asas proporsionalitas kepentingan pelanggan,
PDAM, dan Pemerintah Daerah, bahkan sekitar 22,22 % pelanggan sangat
menyetujui mekanisme tersebut. Ternyata hasil wawancara tidak ditemukan
pelanggan yang tidak setuju dengan mekanisme penetapan tarif air minum
PDAM didasarkan asas proporsionalitas kepentingan pelanggan, PDAM, dan
Pemerintah Daerah.
4.2. Sinkronisasi dan Evaluasi Tarif
Kebijakan PDAM Tirta Mayang Kota Jambi tentang evaluasi dan
penyesuaian tarif air minum PDAM direncanakan setiap dua tahun sekali
ditanggapi beragam oleh pelanggan. Sekitar 45,56 % pelanggan tidak
menyetujui kebijakan tentang evaluasi dan penyesuaian tarif air minum
PDAM direncanakan setiap dua tahun sekali, bahkan 14,44 % pelanggan
sangat tidak menyetujui kebijakan tersebut. Tetapi sekitar 20,00 % pelanggan
menyetujui kebijakan tentang evaluasi dan penyesuaian tarif air minum
PDAM direncanakan setiap dua tahun sekali, bahkan 2,22 % pelanggan
sangat menyetujui kebijakan tersebut. Namun sekitar 17,78 % pelanggan tidak
memberikan pendapatnya tentang kebijakan tersebut.
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Sangat Setuju
Setuju
Tidak Ada Pendapat
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Sinkronisasi & Evaluasi Tarif
Gambar 4.12. Sinkronisasi dan Evaluasi Tarif
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Gambar 4.13. Asas Proporsionalitas
Mayoritas pelanggan (73,33 %) setuju mekanisme evaluasi dan
penyesuaian tarif air minum PDAM didasarkan asas proporsionalitas
kepentingan pelanggan, PDAM, dan Pemerintah Daerah, bahkan 22,22 %
pelanggan sangat menyetujui mekanisme tersebut. Ternyata hasil wawancara
tidak ditemukan pelanggan yang tidak setuju dengan mekanisme evaluasi
dan penyesuaian tarif air minum PDAM didasarkan asas proporsionalitas
kepentingan pelanggan, PDAM, dan Pemerintah Daerah.
22,22
73,33
4,450,00 0,00
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
80,00
Sangat Setuju Setuju Tidak Ada
Pendapat
Tidak Setuju Sangat
TidakSetuju
Kenaikkan Tarif Asas Proporsionalitas
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
1. Pengetahuan pelanggan mengenai standar kebutuhan pokok air minum
(10.000 liter/KK/bulan atau 60 liter/orang/hari) sangat rendah, padahal
hanya sebanyak standar tersebutlah yang tarifnya harus terjangkau oleh
daya beli pelanggan, untuk itu diperlukan sosialisasi yang lebih intens oleh
PDAM Tirta Mayang.
2. Tarif air minum PDAM untuk standar kebutuhan pokok air minum untuk
masing-masing pelanggan rumah tangga mayoritas masih terjangkau, dan
untuk tarif pemakaian di atas standar (10 - 20 M3) tidak memberatkan
daya beli, namun cukup banyak keberatan, sedangkan tarif di atas
standar (> 20 M3) yang keberatan lebih banyak lagi. Penyesuaian tarif air
minum oleh PDAM Tirta Mayang harus mempertimbangkan daya beli
pelanggan.
3. Sebagian besar pelanggan merasa bahwa tarif air minum PDAM yang
berlaku sekarang sudah adil. Oleh karena itu PDAM Tirta Mayang tetap
mempertahankan penerapan tarif yang berbeda pada berbagai tingkat
pemakaian air (≤ 10 : 10 – 20 : > 20 ) dan penerapan tarif yang berbeda
pada berbagai kelompok pelanggan (rumah papan, rumah bedeng,
rumah semi permanen, RSS dan RSH, rumah susun, rumah mewah).
4. Sebagian besar pelanggan merasa tarif air minum PDAM yang berlaku
sekarang tidak seimbang dengan kualitas pelayanan yang mereka
diterima. Kepada PDAM Tirta Mayang segera meningkatkan kualitas
pelayanan sehingga seimbang dengan tarif air minum yang berlaku.
5. Hampir seluruh pelanggan tidak mengetahui penetapan tarif air minum
PDAM berdasarkan prinsip pemulihan biaya secara penuh (full cost
recovery). Padahal pemulihan biaya secara penuh sangat penting untuk
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
melakukan sinkronisasi dan evaluasi tarif air minum. Diperlukan sosialisasi
yang lebih intens oleh PDAM Tirta Mayang.
6. Hanya separuh pelanggan merasakan penetapan tarif air minum PDAM
yang berlaku sekarang sudah transparan. PDAM Tirta Mayang dalam
penetapan tarif air minum harus menyampaikan secara jelas informasi
yang berkaitan dengan perhitungan dan penetapan tarif kepada para
pelanggan dan menjaring secara bersungguh-sungguh aspirasi yang
berkaitan dengan perhitungan dan penetapan tarif dari para pelanggan
7. Hanya 40 % pelanggan merasakan bahwa penetapan tarif air minum
berlaku sekarang dirasakan sudah akuntabel. Kepada PDAM Tirta
Mayang dalam penetapan tarif air minum harus menggunakan landasan
perhitungan yang mudah dipahami dan dapat dipertanggung jawabkan
kepada pelanggan
8. Kebijakan PDAM Tirta Mayang tentang evaluasi dan penyesuaian tarif air
minum setiap dua tahun harus mempertimbangkan pendapat konsumen
yang banyak tidak menyetujui hal tersebut. Namun PDAM Tirta Mayang
lebih mengutamakan penyesuaian tarif air minum berdasarkan asas
proporsionalitas kepentingan pelanggan, PDAM, dan Pemerintah Daerah.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
top related