makalah asli pleura 1
Post on 18-Jul-2015
204 Views
Preview:
TRANSCRIPT
5/16/2018 Makalah Asli Pleura 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-asli-pleura-1 1/15
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pleura adalah membran tipis terdiri dari 2 lapisan yaitu pleura viseralis dan pleura
parietalis.Kedua lapisan ini bersatu di daerah hilus arteri dan mengadakan penetrasi dengan
cabang utama bronkus, arteri dan vena bronkialis, serabut saraf dan pembuluh limfe.Secara
histologis kedua lapisan ini terdiri dari sel mesotelial, jaringan ikat, pembuluh darah kapiler dan
pembuluh getah bening
Effusi pleura adalah penimbunan cairan pada rongga pleura (Price & Wilson 2005).Pleura
merupakan lapisan tipis yang mengandung kolagen dan jaringan elastis yang melapisi rongga
dada (pleura parietalis) dan menyelubungi paru (pleura visceralis).Diantara pleura parietalis danpleura visceralis terdapat suatu rongga yang berisi cairan pleura yang berfungsi untuk
memudahkan kedua permukaan bergerak selama pernafasan.
Tekanan dalam rongga pleura lebih rendah dari tekanan atmosfer, sehingga mencegah
kolaps paru.Bila terserang penyakit, pleura mungkin mengalami peradangan atau udara atau
cairan dapat masuk ke dalam rongga pleura menyebabkan paru tertekan atau kolaps.
B. Batasan Masalah
Makalah ini membahas tentang penyakit efusi pleura pada anak sampai dewasa.
C. Tujuan
1. Mahasiswa mampu membuat laporan atau makalah, sesuai dengan aturan dan kaidah yang
benar
2. Dokumen pribadi dan sekolah, sebagai sarana dan literatur, untuk menunjang peningkatan
pengetahuan dan wawasan.
3. Mahasiswa mampu membuat gagasan baru dan menuangkannya dalam bentuk tulisan.
4. Untuk memenuhi salah satu tugas makalah respirasi
5. Mahasiswa menjadi tahu pengertian pleura
6. Mahasiswa bisa mengetahui penyakit pleura lebih detail
5/16/2018 Makalah Asli Pleura 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-asli-pleura-1 2/15
2
D. Manfaat
Semoga klien Effusi Pleura baik klien anak maupun klien dewasa bisa mencegah dan
mengendalikan penyakit tersebut seperti
E. Metode Penyusunan
Pengumpulan materi yang di peroleh dari buku, internet dan orang yang ahli (Dokter /
Perawat) di Rumah Sakit Rajawali Bandung.
5/16/2018 Makalah Asli Pleura 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-asli-pleura-1 3/15
3
BAB II
PEMBAHASAN
I. Definisi
Efusi pleural adalah penumpukan cairan di dalam ruang pleural, proses penyakit primer
jarang terjadi namun biasanya terjadi sekunder akibat penyakit lain. Efusi dapat berupa cairan
jernih, yang mungkin merupakan transudat, eksudat, atau dapat berupa darah atau pus
(Baughman C Diane, 2000).
Efusi pleural adalah pengumpulan cairan dalam ruang pleura yang terletak diantara
permukaan visceral dan parietal, proses penyakit primer jarang terjadi tetapi biasanya merupakanpenyakit sekunder terhadap penyakit lain. Secara normal, ruang pleural mengandung sejumlah
kecil cairan (5 sampai 15ml) berfungsi sebagai pelumas yang memungkinkan permukaan pleural
bergerak tanpa adanya friksi (Smeltzer C Suzanne, 2002).
Efusi pleura adalah istilah yang digunakan bagi penimbunan cairan dalam rongga
pleura.(Price C Sylvia, 1995).
Pleura adalah membran tipis terdiri dari 2 lapisan yaitu pleura viseralis dan pleura
parietalis.Kedua lapisan ini bersatu di daerah hilus arteri dan mengadakan penetrasi dengan
cabang utama bronkus, arteri dan vena bronkialis, serabut saraf dan pembuluh limfe.Secara
histologis kedua lapisan ini terdiri dari sel mesotelial, jaringan ikat, pembuluh darah kapiler dan
pembuluh getah bening.
II. Etiologi dan Faktor Resiko
Berbagai penyebab timbulnya effusi pleura adalah :
Neoplasma, seperti neoplasma bronkogenik dan metastatik.
Kardiovaskuler, seperti gagal jantung kongestif, embolus pulmonary dan perikarditis.
Penyakit pada abdomen, seperti pankreatitis, asites, abses dan sindrom Meigs.
Infeksi yang disebabkan bakteri, virus, jamur, mikobakterial dan parasit.
Trauma
Penyebab lain seperti lupus eritematosus sistemik, rematoid arthritis, sindroms nefrotik
dan uremia.
Penyakit kolagen
Emboli paru
5/16/2018 Makalah Asli Pleura 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-asli-pleura-1 4/15
4
III. Patofisiologi
Infeksi Neoplasma Emboli paru Penyakit kolagen Trauma
Inflamasi (Peradangan)
Permiabilitas Pleura
Penumpukan cairan
EFFUSI PLEURA
Ekspansi paru
Rongga dada menyempit
Hiperventilasi cepat
RR naik
Sesak nafas
Nafsu makan berkurang
Gangguan pola nafas
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
Gangguan pola tidur
5/16/2018 Makalah Asli Pleura 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-asli-pleura-1 5/15
5
IV. Komplikasi
a. Fibrotoraks
Efusi pleura yang berupa eksudat yang tidak ditangani dengan drainase yang baik akanterjadi perlekatan fibrosa antara pleura parietalis dan pleura viseralis. Keadaan ini disebut dengan
fibrotoraks.Jika fibrotoraks meluas dapat menimbulkan hambatan mekanis yang berat pada
jaringan-jaringan yang berada dibawahnya. Pembedahan pengupasan(dekortikasi) perlu
dilakukan untuk memisahkan membrane-membran pleura tersebut.
b. Atalektasis
Atalektasis adalah pengembangan paru yang tidak sempurna yang disebabkan oleh
penekanan akibat efusi pleura.
c. Fibrosis paru
Fibrosis paru merupakan keadaan patologis dimana terdapat jaringan ikat paru dalam jumlah
yang berlebihan. Fibrosis timbul akibat cara perbaikan jaringan sebagai kelanjutan suatu proses
penyakit paru yang menimbulkan peradangan. Pada efusi pleura, atalektasis yang
berkepanjangan dapat menyebabkan penggantian jaringan paru yang terserang dengan jaringan
fibrosis.
d. Kolaps Paru
Pada efusi pleura, atalektasis tekanan yang diakibatkan oleh tekanan ektrinsik pada
sebagian / semua bagian paru akan mendorong udara keluar dan mengakibatkan kolaps paru.
V. Pengkajian (Gunakan pengkajian per sistem)
1. Aktifitas/istirahat
Gejala : dispneu dengan aktifitas ataupun istirahat
2. Sirkulasi
Tanda : Takikardi, disritmia, irama jantung gallop, hipertensi/hipotensi, DVJ
3. Integritas ego
Tanda : ketakutan, gelisah
4. Makanan / cairan
Adanya pemasangan IV vena sentral/ infus
5/16/2018 Makalah Asli Pleura 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-asli-pleura-1 6/15
6
5. Nyeri/kenyamanan
Gejalatergantung ukuran/area terlibat : Nyeri yang diperberat oleh napas dalam,
kemungkinan menyebar ke leher, bahu, abdomen
Tanda : Berhati-hati pada area yang sakit, perilaku distraksi
6. Pernapasan
Gejala : Kesulitan bernapas, Batuk, riwayat bedah dada/trauma,
Tanda : Takipnea, penggunaan otot aksesori pernapasan pada dada, retraksi interkostal, Bunyi
napas menurun dan fremitus menurun (pada sisi terlibat), Perkusi dada :
hiperresonan diarea terisi udara dan bunyi pekak diarea terisi cairan
Observasi dan palpasi dada : gerakan dada tidak sama (paradoksik) bila trauma atau kemps,
penurunan pengembangan (area sakit). Kulit : pucat, sianosis,berkeringat, krepitasi subkutan
VI. Pemeriksaan Diagnostik
Kultur sputum : dapat ditemukan positif Mycobacterium tuberculosis
Apusan darah asam Zehl-Neelsen : positif basil tahan asam
Skin test : positif bereaksi (area indurasi 10 mm, lebih besar, terjadi selama 48 – 72 jam
setelah injeksi.
Foto thorax : pada tuberkulosis ditemukan infiltrasi lesi pada lapang atas paru, deposit
kalsium pada lesi primer, dan adanya batas sinus frenikus kostalis yang menghilang,
serta gambaran batas cairan yang melengkung.
Biakan kultur : positif Mycobacterium tuberculosis
Biopsi paru : adanya giant cells berindikasi nekrosi (tuberkulosis)
Elektrolit : tergantung lokasi dan derajat penyakit, hyponatremia disebabkan oleh retensi
air yang abnormal pada tuberkulosis lanjut yang kronis
ABGs : Abnormal tergantung lokasi dan kerusakan residu paru-paru
Fungsi paru : Penurunan vital capacity, paningkatan dead space, peningkatan rasio
residual udara ke total lung capacity, dan penyakit pleural pada tuberkulosis kronik tahap
lanjut.
VII. Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektifan pembersihan jalan nafas berhubungan dengan kelemahan dan upaya
batuk buruk.
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan berkurangnya keefektifan permukaan
paru dan atalektasis.
Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan umum. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh ditandai dengan kelemahan, dispnea dan
anoreksia.
5/16/2018 Makalah Asli Pleura 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-asli-pleura-1 7/15
7
VIII. Medical Management
Pengobatan terhadap klien dengan effusi pleura adalah dengan jalan mengatasi penyakityang mendasarinya, mencegah re-accumulation cairan dan untuk mengurangi ketidak nyamanan
dan dyspneu.
IX. Interdiscplinary Care
X. Obat-Obatan
XI. Tanda dan Gejala
Batuk
Dispnea bervariasi
Adanya keluhan nyeri dada (nyeri pleuritik)
Pada efusi yang berat terjadi penonjolan ruang interkosta.
Pergerakan dada berkurang dan terhambat pada bagian yang mengalami efusi.
Perkusi meredup diatas efusi pleura.
Egofoni diatas paru yang tertekan dekat efusi.
Suara nafas berkurang diatas efusi pleura.
Fremitus fokal dan raba berkurang.
Jari tabuh merupakan tanda fisik yang nyata dari karsinoma bronkogenik, bronkiektasis,
abses dan TB paru.
XII. Intervensi Keperawatan
1. Ketidak efektifan pembersihan jalan nafas berhubungan dengan kelemahan dan upaya
batuk buruk.
NOC :
Menunjukkan pembersihan jalan nafas yang efektif dan dibuktikan dengan status
pernafasan, pertukaran gas dan ventilasi yang tidak berbahaya :
Mempunyai jalan nafas yang paten
Mengeluarkan sekresi secara efektif.
Mempunyai irama dan frekuansi pernafasan dalam rentang yang normal.
Mempunyai fungsi paru dalam batas normal.
Menunjukkan pertukaran gas yang adekuatditandai dengan :
Mudah bernafas
Tidak ada kegelisahan, sianosis dan dispnea. Saturasi O2 dalam batas normal
Rontgen toraks dalam rentang yang diharapkan.
5/16/2018 Makalah Asli Pleura 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-asli-pleura-1 8/15
8
NIC :
Kaji dan dokumentasikan
Keefektifan pemberian oksigen dan perawatan yang lain.
Keefektifan pengobatan.
Kecenderungan pada gas darah arteri.
Auskultasi dada anterior dan posterior untukmengetahui adanya penurunan atau tidak
adanya ventilasi dan adanya bunyi hambatan
Penghisapan jalan nafas
Tentukan kebutuhan penghisapan oral/trakeal.
Pantau status oksigen dan status hemodinamik serta irama jantung sebelum, selama dan
setelah penghisapan.
Pertahankan keadekuatan hidrasi untuk menurunan viskositas sekresi.
Jelaskan penggunaan peralatan pendukung denganbenar, misalnya oksigen, alat
penghisap lender. Informasikan kepada pasien dan keluarga bahwa merokok merupakan kegiatan yang
dilarang di dalam ruang perawatan.
Instruksikan kepada pasien tentang batuk dan teknik nafas dalam untuk memudahkan
keluarnya sekresi.
Rundingkan dengan ahliterapi oernafasan sesuai dengan kebutuhan.
Berikan oksigen yang telah dihumidifikasi.
Beritahu dokter tentang hasil analisa gas darah yang abnormal.
Bantu dalam pemberian aerosol. Nebulizer dan perawatan paru lain sesuai dengan
kebijakan dan protocol institusi.
Anjurkan aktivitas fisik untuk meningkatkan pergerakan sekresi.
Jika pasien tidak mampu untuk melakukan ambulasi, letak posisi tidur pasien diubah tiap2 jam.
Informasikan kepada pasien sebelum memulai prosedur untuk menurunkan kecemasan
dan peningkatan kontrol diri.
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan berkurangnya keefektifan permukaan paru
dan atalektasis.
NOC :
Gangguan pertukaran gas akan terkurangi yang dibuktikan dengan status pernafasanyang tidak bermasalah.
Pertukaran gas tidak akan terganggu dibuktikan dengan indicator :
Status neurologist dalam rentang yang diharapkan.
Tidak ada dispnea saat istirahat dan aktifitas.
Tidak ada gelisah, siamosis dan keletihan
Pa O2, Pa CO2, pH arteri dan saturasi O2 dalam batas normal.
NIC :
Kaji bunyi paru, frekuensi nafas, kedalaman, usaha bernafas, produksi sputum. Pantau saturasi O2 dengan oksimeter.
Pantau hasil analisa gas darah.
5/16/2018 Makalah Asli Pleura 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-asli-pleura-1 9/15
9
Pantau status mental ( tingkat kesadaran, gelisah, confuse)
Peningkata frekuanse pemantauan pada saatpasien tampak somnolen.
Observasi terhadap sianosis, terutama membrab mukosa mulut.
Jelaskan penggunaan alat bantu yang digunakan.
Ajarkan teknik bernafas dan relaksasi.
Ajarkan batuk yang efektif. Konsultasikan dengan dokter tentang kebutuhan pemeriksaan AGD dan alat Bantu yang
dianjurkan sesuai dengan perubahan kondisi pasien.
Laporkan perubahan kondisi pasien: bunyi nafas, pola nafas, hasil AGD dan efek dari
pengobatan.
Berikan obat-obat yang diresepkan.
Jelaskan kepada pasien sebelum memulai pelaksanaan prosedur, untuk menurunkan
ansietas.
Lakukan tindakan untuk menurunkan konsumsi oksigen.
Atur posisi pasien untuk memaksimalkan ventilasi dan mengurangi dispnea.
3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan umum.
NOC :
Mentoleransi aktifitas yang biasa dilakukan dan ditunjukkan dengan daya tahan,
penghematan energi dan aktifitas kehidupan sehari-hari.
Menunjukkan penghematan energi ditandai dengan indicator :
Menyadari keterbatasan energi.
Menyeimbangkan aktifitas dan istirahat.
Tingkat daya tahan adekuat untuk beraktifitas.
NIC :
Kaji respon emosi, sosial dan spiritual terhadap aktifitas.
Tentukan penyebab keletihan.
Pantau respon kardiorespiratori terhadap aktivitas.
Pantau asupan nutrisi untuk memastikan keadekuatan sumber energi.
Pantau pola istirahat pasien dan lamanya istirahat.
Ajarkan kepada pasien dan keluarga tentang teknik perawatan diri yang akan
meminimalkan konsumsi oksigen.
Ajarkan tentang pengaturan aktivitas dan teknik manajemen waktu untuk mencegah
kelelahan.
Hindari menjadwalkan aktivitas perawatan selama periode istirahat. Bantu pasien untuk mengubah posisi tidur secara berkala dan ambulasi yang dapat
ditolerir.
Rencanakan aktifitas dengan pasien / keluarga yang meningkatkan kemandirian dan
daya tahan.
Bantu pasien untuk mengidentifikasi pilihan aktifitas.
Rencanakan aktivitas pada periode pasien mempunyai energi paling banyak.
5/16/2018 Makalah Asli Pleura 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-asli-pleura-1 10/15
10
4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh ditandai dengan kelemahan, dispnea dan
anoreksia.
NOC :
Menunjukkan status gizi yang baik dengan indicator adekuatnya makanan oral,
pemberian makanan lewat NGT atau nutrisi parenteral.
Mempertahankan berat badan dalam batas normal.
Nilai laboratorium albumin, transferin dan elektrolit dalam batas normal.
NIC :
Tentukan motivasi pasien untk mengubah kebiasaan makan.
Pantau nilai laboratorium khususnya transferin, albumin dan elektrolit.
Ketahui makanan kesukaan pasien.
Tentukan kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.
Pantau kandungan nutrisi dan kalori pada catatan asupan.
Timbang pasien pada interval yang tepat.
Ajarkan keluarga dan pasien tentang makanan yang bergizi dan tidak mahal.
Diskusikan dengan ahli gizi dalam memberikan asupan diet.
Rujuk ke dokter untuk menentukan penyebab perubahan nutrisi.
Ciptakan lingkungan yang menyenangkan untuk makan.
Bantu makan sesuai kebutuhan.
Identifikasi faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap hilangnya nafsu makan.
XIII. WSD (Water Seal Drainase)
1. Pengertian
WSD adalah suatu unit yang bekerja sebagai drain untuk mengeluarkan udara dan cairan melalui selang
dada.
2. Indikasi
Pneumothoraks karena rupture bleb, luka tusuk tembus
Hemothoraks karena robekan pleura, kelebihan anti koagulan, pasca bedah toraks
Torakotomi
Efusi pleura
Empiema karena penyakit paru serius dan kondisi inflamasi
3. Tujuan Pemasangan
Untuk mengeluarkan udara, cairan atau darah dari rongga pleura
Untuk mengembalikan tekanan negative pada rongga pleura
Untuk mengembangkan kembali paru yang kolap dan kolap sebagian
Untuk mencegah reflux drainase kembali ke dalam rongga dada.
5/16/2018 Makalah Asli Pleura 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-asli-pleura-1 11/15
11
4. Tempat pemasangan
a. Apikal
Letak selang pada interkosta III mid klavikula
Dimasukkan secara antero lateral
Fungsi untuk mengeluarkan udara dari rongga pleura
b. Basal
Letak selang pada interkostal V-VI atau interkostal VIII-IX mid aksiller
Fungsi : untuk mengeluarkan cairan dari rongga pleura
5. Jenis WSD
Sistem satu botol
Sistem drainase ini paling sederhana dan sering digunakan pada pasien dengan simple
pneumotoraks
Sistem dua botol
Pada system ini, botol pertama mengumpulkan cairan/drainase dan botol kedua adalah
botol water seal.
System tiga botol
Sistem tiga botol, botol penghisap control ditambahkan ke system dua botol.System tiga
botol ini paling aman untuk mengatur jumlah penghisapan
XIV. ASKEP
Pasien
Nama : Tn. W
Umur : 38 Tahun
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Ciboga, Bandung
Pengantar
Nama : Ny. A
5/16/2018 Makalah Asli Pleura 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-asli-pleura-1 12/15
12
Umur : 35 Tahun
Pekerjaan : IRT (Ibu rumah tangga)
Alamat : Ciboga, Bandung
No. Data KemungkinanPenyebab
masalah DiagnosaKeperawatan
RencanaTindakan
1. DS : “Pasien
mengeluh napas
sesak disertai
batuk, badan
terasa lemah”.
Gangguansalur5anpernapasan
Gangguantidur
Gangguanpertukarangasberhubunganenganberkurangnyakeefektifanpermukaanparu danatelektasis
Miringkanpasien keposisipleura yangterdapatcaran
. Sesak napas : Penyampitansaluran napas
TekananDariointrapleura
yangberlebihan
Perubahannutrisi kurangdari
kebutuhantubuh ditandaidengan,kelemahan,dipsnea dananoreksia
. Batuk : Diakibat
kan karena
meningkatnya
tekanan
intrapleura yang
menyebabkan
epiglotis terbuka
Kurang tiduratau istirahat
Intoleransiaktifitasberhubungandengankelemahanumum
Badan terasalemah
: Faktorkelelahan akibatbatuk dan sesak
Nafasterengah-engah
Tidur terganggu Karena pasiensering batuk dansesak napas
Paru bekerjalebih kerasatau cepat
.
Berkeringat
dimalam hari
Paru-paru
bekerja lebih
berat ketika
5/16/2018 Makalah Asli Pleura 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-asli-pleura-1 13/15
13
sedang
beristirahat.
DO : Tekanandarah 140/80
mmhgFrekuensi nafas32x/menitFrekuensi nadi120x/menit
Suhu tubuh 36,80c
Saturasi O2 90%
Haemoglobin 11gr/dlHematokrit 33%
Trombosit 240.000sel/mm
3
Leukosit 16.500
sel/mm3 ECG menunjukangambaran iramasinus tachikardi
XV. Gambar
5/16/2018 Makalah Asli Pleura 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-asli-pleura-1 14/15
14
BAB III
PENUTUP
SIMPULAN
Effusi pleural adalah penyakit pernafasan yang terjadi pada lapisan selaput paru baik visceral
maupun parietal. Effuse pleura jarang sebagai penyakit primer tetapi merupakan penyakit sekunder dari
tempat lain. Pengobatan ditujukan pada penyakit primernya, dan mencegah terjadinya kolaps paru
dengan cara pemasangan WSD.
5/16/2018 Makalah Asli Pleura 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-asli-pleura-1 15/15
15
DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer, A, 2001, Kapita Selekta Kedokteran Edisi ke 3 Jilid I, Jakarta : Media Aesculapius FKUI.
Price, A & Wilson, M, 2005, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6, Terjemahan,
Jakarta : EGC.
NANDA, 2005, Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006, Alih Bahasa : Budi Santosa, Prima
Medika, Jakarta
Smeltzer, S & Bare, B 2001, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Jakarta : EGC.
http://runtah.com/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan-efusi-pleura/
Baughman C Diane, Keperawatan medical bedah, Jakrta, EGC, 2000.
Doenges E Mailyn, Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk perencanaan dan
pendokumentasian perawatan pasien. Ed3. Jakarta, EGC. 1999
Hudak,Carolyn M. Keperawatan kritis : pendekatan holistic. Vol.1, Jakarta.EGC. 1997
Purnawan J. dkk, Kapita Selekta Kedokteran, Ed2.Media Aesculapius.FKUI.1982.
Price, Sylvia A, Patofisiologi : Konsep klinis proses-pross penyakit, Ed4. Jakarta. EGC. 1995.
Smeltzer c Suzanne, Buku Ajar Keperawatan medical Bedah, Brunner and Suddarth’s, Ed8.Vol.1,
Jakarta, EGC, 2002.
Syamsuhidayat, Wim de Jong, Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi Revisi, Jakarta, EGC, 1997.
Susan Martin Tucker, Standar perawatan Pasien: proses keperawatan, diagnosis, dan evaluasi. Ed5.
Jakarta EGC. 1998.
http://rofiqahmad.wordpress.com/2008/12/22/asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan-efusi-pleura/
top related