makalah case 7 osteomielitis
Post on 02-Jun-2018
253 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 Makalah Case 7 Osteomielitis
1/41
MAKALAH TUTORIAL
CASE 7 OsteomyelitisAkut/
TUTORIAL B-2
Disusun oleh
Fritta A.S 121 0211 146
Siti Fatimah 121 0211 005
Sukmawati K Dewi 121 0211 054
M. Dimas A 121 0211 015
Alfin C.S.P 121 0211 090
Imam M.R 121 0211 059
Chato H.D 121 0211 129
Norman P 121 0211 060
Dhea A.P 121 0211 130
Devanti 121 0211 0
Debby S.A 121 0211 035
Krisna P 121 0211 158
11111111111111
1111111111111(
Kata Pengantar
(111 11111111111berisikan
materi infeksi pada tulang, termasuk didalamnya adalah Osteomielitis
dr. Wahyunia 1111
B-2 (111 1111111111111h1H11111111111
(111o1111111111111
-
8/10/2019 Makalah Case 7 Osteomielitis
2/41
-7h2H2222222222222
h2H22222222222222(o22222222222222
2222222222
22222.2
22222222 2222222.2222222222 2222
.2
22222 26 h2H 222222
BAB I
KASUS
22222222222222
2222222222222 2222222222
22222222222222222
22222222222222222222222222222222222222222222222222
Helvetica22 222222Courier New22
)22222Tahoma22
222222Calibri2" 22222
2/[2
-
8/10/2019 Makalah Case 7 Osteomielitis
3/41
3
3333333333333333333333
33333333333333333333333333333333M 3$$M&:
M 3$$M&9M 3$$M
3333333333333333333333333
33333333333 3 3$
3$ 3
333333333333 33333
33333333 3
IDK & Learning Isue
Basic Science
1. Anatomi
- Tulang
-
Otot- Kinesiology
2. Embriologi tulang
-
Osteogenesis intrauterine
-
8/10/2019 Makalah Case 7 Osteomielitis
4/41
3. Fisiologi
- Struktur tulang
- Klasifikasi
- Fungsi
- Pertumbuhan tulang
-
Penyembuhan tulang
-
Jenis dan fungsi otot
-
Eksitasi dan kontraksi otot
Infeksi bakteri piogenik
- Osteomyelitis
o
Akuto Subakut
o Kronis
o Sklerosing
Infeksi bakteri granulomatosa
- Infeksi tuberkulosa
-
8/10/2019 Makalah Case 7 Osteomielitis
5/41
BAB II
ISI
Anatomi
Otot
- Otot merupakan alat gerak aktif karena kemampuan berkontraksinya. Otot memendek
jika sedang berkontraksi dan memanjang jika sedang berelaksasi.
-
Otot adalah jaringan peka rangsang.
-
Mampu mengubah energi listrik menjadi energi kimiawi
- Mengandung protein-protein kontraktil
Jenis Otot :
I. Otot Lurik
Otot lurik disebut juga otot rangka. Otot ini melekat pd tulang dan kontraksinya
menyebabkan tulang bergerak aktivitas motorik. Otot rangka juga dapat berperan
sebagai penunjang homeostasis:
o mengunyah
o menelan makanan
o bernapas
o menghindari bahaya, dll
Otot rangka untuk aktivitas non-homeostasis: menari, mengoperasikan komputer, dll
-
8/10/2019 Makalah Case 7 Osteomielitis
6/41
Pada otot ini, fibril-fibrilnya mempunyai jalur melintang gelap (anisotropy) dan jalur
melintang terang (isotrop) yang tersusun berselang-seling.
II. Otot polos
Otot polos disebut juga otot tak sadar atau otot pada organ dalam. Otot ini tersusun
dari sel-sel berbentuk kumparan halus.
Otot polos ( terdapat di dinding organ-organ berongga dan saluran di dalam tubuh.
Kontraksi otot polos berperan untuk mengatur aliran darah, gerakan makanan di sal
cerna, aliran udara, aliran urin, dll
Otot polos diantaranya terdapat pada ;
Dinding saluran pencernaan
Dinding saluran pernafasan Pembuluh darah
Saluran urogenital
III. Otot jantung
Otot jantung memiliki struktur yang sama dengan otot lurik, hanya saja serabut-
serabutnya bercabang dan saling beranyaman serta dipersarafi oleh saraf otonom.
Letak inti selnya berada ditengah. Otot ini hanya berada di dinding jantung;
o Kontraksinya ( memompa darah ke seluruh tubuh
Perbedaan Ketiga otot tersebut ;
/
Tipe jaringan otot
1. Otot rangka
Serat otot berserat, memiliki banyak inti, dipersarafi oleh saraf motorik somatik
(volunter), dan melekat pada tulang
-
8/10/2019 Makalah Case 7 Osteomielitis
7/41
2. Otot polos
Serat otot polos (tidak berserat), memiliki 1 inti yg berada di tengah, dipersarafi oleh
saraf otonom (involunter), terdapat di organ dalam tubuh (viseral)
3. Otot jantung
Otot polos yang bekerja involunter; berserat, memiliki 1 inti, dipersarafi oleh saraf
otonom (involunter)
Struktur otot
- Endomicium
- Perimicium
-
Epimicium- Jaringan ikat padat irregular (fascia)
Perimicium
Perimicium merupakan kumpulan fascicle, dimana fascicle terdiri atas :
o Muscle cell (fiber)
o Nukleus
Muscle cell terdiri atas :
o Saarkolema
o Sarkoplasmik reticular
o Terminal sisterna
o T tubule
o Cytosol
o
mitokondria
Sifat-sifat khusus otot
Mudah terangsang (irritability)
Mudah berkontraksi (contractility)
-
8/10/2019 Makalah Case 7 Osteomielitis
8/41
Dapat melebar (extensibility)
Dapat diregang (elasticity)
Mempunyai irama kontraksi (otot jantung)
/
Serat Otot Rangka
Serat otot rangka terdiri atas ;
Membran: -sarkolema
Plasma:
o Sarkoplasma
o retikulum sarkoplasmik tempat ion Ca mengontrol kontraksi
Di ujung otot:
-
serat otot mengumpul menjadi tendon otot-
sarkolema menyatu dengan serat tendon
Tendon melekat ke tulang.
-
8/10/2019 Makalah Case 7 Osteomielitis
9/41
Struktur otot rangka
Serat otot rangka merupakan kumpulan fasciculus (sel otot berbentuk silindris yg diikat oleh
jaringan ikat). Seluruh serat otot dihimpun menjadi satu oleh jaringan ikat yg disebut epimysium
(fascia).
Serat Otot Rangka
1.
Serat otot terdiri atas ratusan-ribuan miofibril
2. Miofibril terdiri atas 1500 filamen miosindan 3000 filamen aktin
3. Miofibril beruas-ruas:-warna terang: aktin I band(isotropic)-warna gelap: miosin A
band(anisotropic)-gambaran striae (lurik)4. Aktin dan miosin:-overlap-miosin: cross-bridge-interaksi cross-bridge dan aktin
kontraksi
/
Motor end plates
Merupakan tempat inervasi ujung-ujung saraf pada otot.
/
Karakteristik Molekular Filamen Kontraktil
/
-
8/10/2019 Makalah Case 7 Osteomielitis
10/41
Filamen miosin
Kepala dari crossbridge miosin mengandung ATPase
Filamen aktin
Pita aktin F : double-strand
Molekul aktin G : ditempeli ADP active site interaksi dengan cross - bridge
Molekul tropomiosin :berada di atas active site inaktif
Kompleks troponin 3 molekul protein:
Troponin I : afinitas kuat dengan aktin
Troponin T : afinitas kuat dengan tropomiosin
Troponin C : afinitas kuat dengan ion Ca
/
Tulang
Tulang merupakan alat gerak pasif pada tubuh makhluk hidup karena digerakkan oleh otot
sebagai alat gerak aktif pada tubuh makhluk hidup.
Fungsi Tulang
-
8/10/2019 Makalah Case 7 Osteomielitis
11/41
- Melindungi organ vital
- Penghasil sel darah
- Menyimpan/ mengganti kalsium dan pospat
- Perlekatan otot
- Memberi bentuk tubuh
-
Menajaga bentuk tubuh
Kerangka dibagi menjadi :
1. Kerangka axiale
o Kolumna vertebralis
o Tulang tengkorak (cranial)
o Tulang rusuk (costae)
o Tulang dada (sternum)
2. Kerangka apendikular
o Tulang ekstremitas atas
o Tulang ekstremitas bawah
3.
Os. Auditoria
Struktur kerangka terdiri dari 2 bagian :
o Pars ossea (bagian tulang keras)
o Pars cartilaginosa (bagian tulang rawan)
Pars ossea berdasarkan bentuk dan ukurannya dikalsifikasikan :
1. Os Longum (tulang panjang), mempunyai 3 bagian
o Diaphysis (batang)
-
8/10/2019 Makalah Case 7 Osteomielitis
12/41
o Epiphysis (ujung)
o Metaphysis (mengandung zona pertumbuhan)
Struktur tulang panjang :
o Periosteum (jaringan ikat yang melapisi tulang dari luar)
o Endosteum (jaringan ikat yang melapisi tulang dari dalam)
o Substancia compacta (padat)
o Substancia spongiosa (berongga)
o Cavitas medularis (rongga dalam tulang yang berisi sum-sum tulang)
2.
Os breve (tulang pendek)
Bentuknya pendek dan bulat, berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah merah dan
sel darah putih
Contohnya :
- ruas-ruas tulang belakang
- tulang pergelangan tangan
- tulang pergelangan kaki
3. Os planum (tulang pipih)
Bentuknya pipih ( gepeng ), berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah merah dan
sel darah putih
Contohnya :
- tulang belikat
- tulang dada
-
tulang rusuk
4. Os irregular (bentuk tidak beraturan)
5. Os pneumaticum (berongga)
-
8/10/2019 Makalah Case 7 Osteomielitis
13/41
Bentuknya bulat, panjang dan tengahnya berongga, berfungsi sebagai tempat
pembentukan sel darah merah
Contohnya :
- tulang paha
- tulang lengan atas
-
tulang jari tangan
Tulang ekstremitas superior
1. humeri
2. radius
3. ulna
4. carpal metacarpal
5. falanges
tulang ekatremitas inferior
1.
femur
2. tibia
3. fibula
4.
Tarsal
5.
Metatarsal
Tulang Rawan
Ciri khas Tulang Rawan
Matriks ekstra sel banyak mengandung :
-
glikosaminoglikan
-
8/10/2019 Makalah Case 7 Osteomielitis
14/41
- proteoglikan
- serabut kolagen dan elastis
Klasifikasi Tulang Rawan
ada 3 jenis tulang rawan :
1.
hialin
2.
elastin
3. fibrocartilage
Fungsi Tulang Rawan
- TR merupakan bentuk specialized CT, yang mempunyai matriks EC kaku, sehingga
memungkinkan jaringan untuk mempertahankan stres mekanik tanpa distorsi permanen.
- Menunjang soft tissue
- Sebagai shock-absorben dan sliding area untuk sendi dan memfasilitasi pergerakan tulang
- Growth dan development tulang panjang , sebelum dan sesudah lahir
Struktur umum Tulang Rawan
Terdiri dari 2 komponen
1.
Sel : kondrosit2. Intersel : matriks EC, terdiri dari : serabut dan ground substance
Kondrosit mensintesa dan mensekresi matriks EC , terletak di dalam ruangan di matriks (lacuna)
-
8/10/2019 Makalah Case 7 Osteomielitis
15/41
Kandungan matriks
-
serabut kolagen
- asam hialuronat
-
proteoglikan- glikoprotein
Tulang Rawan hialin : matriks mengandung kolagen, terutama kolagen tipe 2
Tulang rawan elastis :
- kolagen tipe 1
-
serabut elastis
Tulang Rawan Fibrous : anyaman kolagen tipe I kasar
Vaskularisasi dan inervasi ke 3 tulang rawan
- Pembuluh darah (-)
Nutrisi melalui difusi dari kapiler di perikondrium atau cairan synovial diruang sendi
- Pembuluh limfe (-)
- Jaringan syaraf (-)
Perikondrium
Merupakan jar ikat pada tidak teratur (irregular dense connective tissue)
- Pemb darah (+) untuk vaskularisasi TR yang avaskuler
- Jar syaraf (+)
- Pemb limfe (+)
Struktur perikondrium
-
8/10/2019 Makalah Case 7 Osteomielitis
16/41
1. Outer fibrous layer : tdd. Kolagen I, fibroblas, dan pemb darah.
2. Inner cellular layer : mengandung chondrogenic cell dan chondroblas
1. Tulang Rawan Hialin
- Terbanyak dan terbaik untuk dipelajari
- Fresh : putih kebiruan, translusen
- Pada embryo, merupakan skeleton sementara sampai kemudian diganti tulang
Lokasi (DEWASA)
o Permukaan pada pergerakan sendi
o
Dinding saluran respirasi yang besar : hidung, larink, trachea, bronchi.o Ujung ventral kosta, yang membentuk persendian dengan sternum
o Lempeng/ plate epiphiseal, tempat pertumbuhan memanjang tulang
Matriks
- Kolagen (40%)
Dalam sediaan rutin, serabut kolagen tidak tampak, karena :
o kolagen dalam bentuk fibril, berdimensi submikroskopik
o indeks refraksi dari fibril hampir sama dengan ground substance
-
Jenis kolagen dari TR hialin :
o terutama kolagen tipe II
o sering juga, walaupun dalam jumlah sedikit. Kolagen tipe : IX, X, XI
- Proteoglikan , mengandung :
o
Chondroitin : 4-sulfat dan 6-sulfat
o Keratan sulfat
- Chondronectin : berfungsi mengikat antara kolagen II dan glikosaminoglikan
-
8/10/2019 Makalah Case 7 Osteomielitis
17/41
2. Tulang Rawan Elastis
Lokasi
o Aurikula
o Dinding MAE
o Tuba eustachii
o Epigoltis
o TR kuneiforme dari larink
o Gambaran umum sama dengan TR hialin, kecuali banyak mengandung serabut elastis
.
o Juga mengandung kolagen tipe II fibril
o Fresh : kekuningan karena adanya elastin di serabut elastis
3. Tulang Rawan Fibrous
o Merupakan jar intermediate antara jar ikat padat dengan TR hialin
Lokasi :
o Diskus intervertebralis
o Simfisis pubis
o Perlekatan ligamen ke permukaan TR dari tulang
Embriologi Tulang
Sistem rangka berkembang dari:
/
Mesoderm paraksial, lempeng lateral, dan krista neuralis.
Mesoderm paraksial akan membentuk:
- somitomer di kepala
-
8/10/2019 Makalah Case 7 Osteomielitis
18/41
- somit dari regio oksipital ke kaudal, lalu berdiferensiasi menjadi skleretom dan
dermomiotom
/
Skleretom pada akhir minggu ke-4 menjadi polimorfik mesenkim fibroblas, kondroblas,
osteoblas Lapisan mesoderm somatik dinding tubuh jugasel meso derm gelang bahu, gelang
panggul, tulang-tulang panjang ekstremitas.
Sel-sel krista neuralis di daerah kepala berdiferensiasi menjadi mesenkim dan ikut serta
membentuk tulang-tulang wajah dan tengkorak.
Pada sebagian tulang, seperti tulang pipih tengkorak, mesenkim di dermis berdiferensiasi secaralangsung menjadi tulang, prosesnya disebut osifikasi intramembranosa.
Sedangkan pada sebagian besar tulang lainnya, sel-sel mesenkim mula-mula menghasilkan
model kartilago hialin yang mengalami penulangan, disebut osifikasiendokondral.
Tengkorak terdiri atas
1. neurokranium:
pars membranosa dan pars kartilaginosa/kondrokranium
2. viscerokranium
Neurokranium membranosa berasal dari:
- sel krista neuralis --> atap, sisi tulang kranium
- mesoderm paraksial --> oksipital, rongga mata
Neurokranium kartilaginosa:
- sel krista neuralis --> kondrokranium prakordal --> membentuk daerah rostral (basis)
- mesoderm paraksial --> kondrokranium kordal --> membentuk daerah posterior
Viscerokranium:
-
8/10/2019 Makalah Case 7 Osteomielitis
19/41
Processus maxillaris --> os maxilla, os zygomaticum, sebagian os temporalis
Processus mandibularis --> mengandung kartilago meckel
Sutura, berasal dari:
- sel krista neuralis --> sutura sagitalis
- mesoderm paraksial --> sutura koronalis
Fontanella (ubun-ubun):
- Fontanella anterior --> menutup usia sekitar 18 bulan
- Fontanella posterior --> menutup usia sekitar 3 bulan
Jika fontanella terlalu cepat menutup, akan menyebabkan kraniosinostosis.
Fungsi fontanella:
- untuk proses kelahiran
- agar perkembangan otak maksimal
- sebagai indikasi kesehatan bayi
Fisiologi
Struktur Tulang
Tulang adalah jaringan yang hidup dan sebagai jaringan penghubung (connective tissue) yang
mempunyai tiga fungsi sebagai berikut:
1. Fungsi mekanik yaitu untuk gerakan dan melekatnya otot
2. Melindungi organ vital, dan
3. Sebagai cadangan kalsium dan fosfat
-
8/10/2019 Makalah Case 7 Osteomielitis
20/41
Tulang merupakan struktur yang dinamik dan menjalani proses regenerasi secara terus-menerus
yang dinamakan proses. Tulang pada hakekatnya terdiri atas 3 tiga komponen utama sebagai
berikut:
1.
Senyawa organik
Senyawa organik utama penyusun tulang adalah protein, dan protein utama penyusun
tulang adalah kolagen tipe I yang merupakan 90-95% bahan organik utama sedang
sisanya adalah medium homogen yang disebut subtansi dasar
2. Subtansi dasar tulang
Subtansi dasar terdiri atas cairan ekstraseluler ditambah dengan proteoglikan khususnya
kondroitin sulfat dan asam hialuronat. Fungsi utama dari bahan tersebut belum diketahui,
akan tetapi diduga membantu pengendapan garam kalsium. Sedang bahan anorganik
utama adalah garam kristal yang diendapkan di dalam matrik tulang terutama terdiri dari
kalsium dan fosfat yang dikenal sebagai kristal hidroksi apatit. Subtansi dasar juga
mengandung protein non kolagen, dan beberapa protein tersebut sangat spesifik pada
tulang. Protein non kolagen tersebut antara lain: osteonektin, osteokalsin (bone GLA-
protein), osteopontin (bone sialoprotein I) dan bone sialoprotein II, growth faktor (IGF-I
dan II), transforming growth factor (TGF), bone morphogenetic protein. Protein non
kolagen utama adalah osteokalsin, yang menyusun matriks tulang sebesar 1% .
3.
Komponen sel yang terdiri atas empat tipe sel yaitu: osteoprogenitor cel, osteoblas (OB),
osteosit (OS) dan osteoklas (OK).
Komponen sel tulang
1. Osteoprogenitor cell (sel osteoprogenitor)
Sel osteoprogenitor berasal dari mesenkim yang merupakan jaringan penghubung yang
masih bersifat embrional, oleh karena itu osteoprogenitor masih memiliki kemampuan
untuk mitosis, dengan demikian sel ini berfungsi sebagai sumber sel baru dari osteoblas
dan osteoklas
-
8/10/2019 Makalah Case 7 Osteomielitis
21/41
2. Osteoblas
Osteoblas adalah sel pembentuk tulang yang berasal dari sel progenitor dan ditemukan
dipermukaan tulang. Sel ini bertanggung jawab pada pembentukan dan proses
mineralisasi tulang. Osteoblas berasal dari pluripotent mesenchymal stem cells (selmesenkim), dan sel ini dapat juga berkembang menjadi kondrosit, adiposit, myoblas, dan
fibroblast. Osteoblas mensintesis kolagen dan glycosaminoglycans (GAGs) dari matriks
tulang dan berperanan dalam proses mineralisasi tulang. Osteoblas yang matang akan
mengekspresikan beberapa senyawa kimia yang bisa digunakan identifikasi aktivitas
osteoblas dalam serum yang biasa diberi istilah biochemical bone marker yaitu: kolagen
tipe I, alkalin fosfatase, osteopontin dan osteokalsin .
3.
Osteosit
Osteosit adalah osteoblas yang terbenam dalam matriks tulang yang berhubungan dengan
sel osteosit lain dan juga osteoblas pada permukaan tulang melalui kanalikuli yang
mengandung cairan ekstraseluler. Hubungan antara sitoplasma dengan kanalikuli melalui
gap junction yang memungkinkan osteosit dapat memberikan tanggapan oleh adanyasignal mekanik dan biokimiawi.
Osteosit diyakini memainkan peran dalam hal merespon stimulasi mekanik, sensor
adanya strain dan inisiasi respon terhadap modeling dan remodeling melalui beberapa
mesengger kimia yang meliputi glukosa 6 fosfat dehidrogenase, nitric oxide (NO), dan
IGF.
4. Osteoklas
Osteoklas bentuknya besar, bersifat multinukleat berasal dari hematopoietic stem cell (sel
hematopoietik) yang merupakan prekusor monosit/makrofag. Sel ini kaya dengan enzim
lisosom yang meliputi tartrate-resistant acid phosphatase (TRAP). Osteoklas berperan
-
8/10/2019 Makalah Case 7 Osteomielitis
22/41
pada proses resorpsi tulang dan selama proses resorpsi, ion hidrogen yang dibentuk dari
carbonic anhydrase (karbonik anhidrase) memasuki plasma membran untuk melarutkan
matriks tulang, lebih lanjut enzim lisosom yaitu kolagenase dan katepsin K dikeluarkan
untuk kemudian mencerna matriks tulang.
Pertumbuhan tulang
Pertumbuhan Tulang (Modeling dan Remodeling Tulang)
Pertumbuhan tulang adalah terminologi yang digunakan untuk menggambarkan perubahan
struktur tulang yakni pada saat pembentukan skeleton, pertumbuhan dan pematangan .
Pertumbuhan tulang (modeling) mengarah ke proses pengubahan ukuran dan bentuk tulang.
Pertumbuhan tersebut terjadi hingga akhir pubertas, akan tetapi peningkatan kepadatan masih
terjadi hingga dekade ke empat, sedang remodeling adalah proses regenerasi yang terjadi secara
terus menerus dengan mengganti tulang yang lama dengan tulang yang baru. Tempat dimana
terjadi peristiwa remodeling diberi istilah basic multicelluler units (BMUs) atau bone remodeling
unit. Remodeling berlangsung antara 2-8 minggu dimana waktu terjadinya pembentukan tulang
berlangsung lebih lama dibanding dengan terjadinya resorpsi tulang. Proses remodeling
berlangsung sejak pertumbuhan tulang sampai akhir kehidupan. Tujuan remodeling tulang belumdiketahui secara pasti, tetapi aktivitas tersebut dapat berfungsi antara lain untuk:
6.
Mempertahankan kadar ion kalsium dan fosfat ekstraseluler.
2. Memperbaiki kekuatan skeleton sebagai respon terhadap beban mekanik.
3. Memperbaiki kerusakan (repair fatique demage) tulang dan,
4.Mencegah penuaan sel tulang.
Modeling dan remodeling akan mencapai dua hal dalam kehidupan seseorang yaitu:
pemanjangan tulang dan kepadatan tulang .
-
8/10/2019 Makalah Case 7 Osteomielitis
23/41
Proses remodeling meliputi dua aktivitas yaitu: proses pembongkaran tulang (bone resorption)
yang diikuti oleh proses pembentukan tulang baru (bone formation), proses yang pertama dikenal
sebagai aktivitas osteoklas sedang yang kedua dikenal sebagai aktivitas osteoblas. Prosesremodeling melibatkan dua sel utama yaitu osteoblas dan osteoklas, dan kedua sel tersebut
berasal dari sumsum tulang. Osteoblas berasal dari pluripotent mesenchymal stem cell yaitu:
fibroblast coloni forming unit (CFU-F), sedang osteoklas berasal dari hematopoietic stem cell
yaitu granulocyt-macrophage colony-forming units (CFU-GM)
Raisz (1999) dan Monologas (1995) menyatakan bahwa proses remodeling tulang merupakan
suatu siklus yang meliputi tahapan yang komplek yaitu:
1. Tahap aktivasi (activation phase) adalah tahap interaksi antara prekusor osteoblas dan
osteoklas, kemudian terjadi proses diferensiasi, migrasi, dan fusi multinucleated
osteclast dan osteoklas yang terbentuk kemudian akan melekat pada permukaan
matrik tulang dan akan dimulai tahap berikutnya yaitu tahap resorpsi. Sebelum
migrasi ke matrik tulang osteoklas tersebut akan melewati sederetan lining sel
osteoblas pada permukaan tulang untuk dapat mengeluarkan enzim proteolitik.
Interaksi sel antara stromal cell (sel stroma) dan hematopoietik cell (sel
hematopoietik) menjadi faktor penentu perkembangan osteoklas. Perkembangan
osteoklas dari prekusor hematopoietik tidak bisa diselesaikan jika tidak ada kehadiran
sel stroma. Oleh karena itu hormon sistemik dan lokal yang mempengaruhi
perkembangan osteoklas disediakan oleh stromal-osteoblastic lineage (sel stroma).
2.
Tahap resorpsi (resorption phase) adalah tahap pada waktu osteoklas akan mensekresi
ion hydrogen dan enzim lisosom terutama cathepsin K dan akan mendegradasi
seluruh komponen matriks tulang termasuk kolagen. Setelah terjadi resorpsi maka
osteoklas akan membentuk lekukan atau cekungan tidak teratur yang biasa disebut
lakuna howship pada tulang trabekular dan saluran haversian pada tulang kortikal.
-
8/10/2019 Makalah Case 7 Osteomielitis
24/41
3. Tahap reversal (reversal phase), adalah tahap pada waktu permukaan tulang
sementara tidak didapatkan adanya sel kecuali beberapa sel mononuclear yakni
makrofag, kemudian akan terjadi degradasi kolagen lebih lanjut dan terjadi deposisi
proteoglycan untuk membentuk coment line yang akan melepaskan faktor
pertumbuhan untuk dimulainya tahap formasi.
4.
Tahap formasi (formation phase), adalah tahap pada waktu terjadi proliferasi dan
diferensiasi prekusor osteoblas yang dilanjutkan dengan pembentukan matrik tulang
yang baru dan akan mengalami mineralisasi. Tahap formasi akan berakhir ketika
defek (cekungan) yang dibentuk oleh osteoklas telah diisi.
/
Osifikasi
Sebuah proses pembentukan tulang. Pembentukan tulang dimulai dari perkembangan jaringan
penyambung seperti tulang rawan (kartilago) yang berkembang menjadi tulang keras.
Pertumbuhan tulang bermula sejak umur embrio 6-7 minggu dan berlangsung sampai dewasa.
Pertumbuhan tulang ini akan lengkap pada bulan ketiga kehamilan. Pertumbuhan tulang bayi didalam rahim dipengaruhi oleh hormon plasenta dan kalsium. Setelah anak lahir, proses
pertumbuhan tulangnya diatur oleh hormon pertumbuhan, kalsium, dan aktivitas sehari-hari.
Osteoblas dan osteoklas berperan dalam proses pembentukan tulang, dimana keduanya bekerja
secara bertolak belakang (osteoblas memicu pertumbuhan tulang, sedangkan osteoklas
menghambat pertumbuhan tulang) agar tercapai proses pembentukan tulang yang seimbang.
Osifikasi dimulai dari sel-sel mesenkim memasuki daerah osifikasi, bila daerah tersebut banyak
mengandung pembuluh darah akan membentuk osteoblas, bila tidak mengandung pembuluh
darah akan membentuk kondroblas.
-
8/10/2019 Makalah Case 7 Osteomielitis
25/41
-
8/10/2019 Makalah Case 7 Osteomielitis
26/41
membentuk osteosit (sel-sel tulang). Setiap satuan sel-sel tulang akan melingkari pembuluh darah dan
serabut saraf membentuk sistem havers. Matriks akan mengeluarkan kapur dan fosfor yang
menyebabkan tulang menjadi keras. Jenis osifikasi:
a.
Osifikasi endokondral : pembentukan tulang dari tulangb.
Osifikasi intramembranosus : pembentukan tulang dari mesenkim, seperti tulang
pipih pada tengkorak
c.
Osifikasi heterotopik : pembentukan tulang di luar jaringan lunak
Kontraksi Otot Rangka
Karakteristik Kontraksi Otot
Kontraksi isometrik:
Sewaktu kontraksi: Panjang otot tetap (tidak terjadi pemendekan otot)
Tonus otot meningkat
//
Kontraksi isotonik:
Sewaktu kontraksi:
Otot memendek
Tonus otot tetap
Karakteristik kontraksi berbagai serat otot:
Otot kontraksi cepat dan lambat
/
-
8/10/2019 Makalah Case 7 Osteomielitis
27/41
Mekanika Kontraksi Otot Rangka
I.
Unit motorik (motor unit),
Merupakan Semua serat otot yang disyarafi oleh satu serat syaraf motorik yang sama
Otot cepat dan gerakan halus : sedikit jumlah serat otot dalam satu motor
unit
Otot lambat dan gerakan kasar : banyak jumlah serat otot dalam satu motor
unit
Serat-serat otot dari suatu unit motorik interdigitasi (overlapping) dengan serat-serat otot
dari motor unit yang lain
II. Sumasi kontraksi :
1. Sumasi serat
Size principle: signal lemah akan menimbulkan kontraksi otot dalam unitmotorik kecil, tetapi begitu kekuatan signal telah meningkat, maka unit
motorik besar akan ikut berkontraksi, sebab:
unit motorik kecil di syarafi oleh serat syaraf motorik kecil pula, dan
neuron motorik (motoneuron) kecil di medula spinalis lebih excitable
2. Sumasi frekuensi tetanisasi
Peningkatan frekuensi level kritis kontraksi menyatu tetanisasikemudian tinggi kontraksi tidak lagi bertambah
Penyebabnya : kadar ion Ca di dalam sarkoplasma di antara potensial aksi
tetap tinggi, karena tidak sempat relaksasi
/
-
8/10/2019 Makalah Case 7 Osteomielitis
28/41
Tonus otot rangka:
- Disebabkan oleh sejumlah impuls yang terus menerus dikirimkan dari
medula spinalis
-
Dikontrol oleh:
o
impuls dari otak ke neuron motorik anteriormedula spinalis
o impuls dari muscle spindleke medula spinalis
Kelelahan otot:
- Otot yang berkontraksi kuat secara terus menerus kelelahan
- Penyebab:
kehabisan cadangan glikogen
transmisi signal melalui neuromuscular junction berkurang
gangguan aliran darah akan mempercepat kelelahan karena gangguan suplai nutrien
terutama O2
Tonus otot rangka:
- Disebabkan oleh sejumlah impuls yang terus menerus dikirimkan dari
medula spinalis- Dikontrol oleh:
o impuls dari otak ke neuron motorik anterior
medula spinalis
o impuls dari muscle spindleke medula spinalis
-
8/10/2019 Makalah Case 7 Osteomielitis
29/41
Kelelahan otot:
- Otot yang berkontraksi kuat secara terus menerus kelelahan
-
Penyebab:
kehabisan cadangan glikogen
transmisi signal melalui neuromuscular junction berkurang
gangguan aliran darah akan mempercepat kelelahan karena gangguan suplai nutrien
terutama O2
Remodelling Otot
- Remodelling dilakukan terus menerus untuk menyesuaikan dengan fungsi
-
Dilakukan dalam waktu singkat (beberapa minggu)
Hipertrofi otot:
o karena peningkatan filamen aktin dan miosin
o peningkatan sistem enzim replacement > penghancuran
Atrofi otot:
o
otot yang tidak digunakan replacement < penghancuran
Penyesuaian panjang:
o Penambahan atau pengurangan sarkomer
Hiperplasia serat otot:
o Jarang terjadi
o Penambahan jumlah serat otot
o Menyertai hipertrofi
Efek denervasi :
o Signal kontraksi hilang > atrofi > kontraktur (pemendekan)
-
8/10/2019 Makalah Case 7 Osteomielitis
30/41
Recovery pada poliomielitis: kompensasi
o Terbentuk macromotor unit penambahan akson
o 1 motorunit mensarafi banyak serat otot
Jenis inflamasi pada tulang dan sendi
I. Infeksi bakteri Piogenik
Osteomyelitis
Definisi
Osteomeylitis adalah suatu proses peradangan akut atau kronik dari tulang dan
struktur-strukturnya, sekunder terhadap infeksi dari organisme pyogenic
Etiologi
Bakteri (staphylococcus aureus, MTB)
Virus
Jamur
Klasifikasi
Menurut patogenesisnya
1. Eksogen/ direct
2. Hematogen
Menurut perjalanan penyakit
1. Akut (lebih dari 2 minggu)
2. Subakut (antara 2 minggu3 bulan)
3. Kronik (lebih dari 3 bulan)
-
8/10/2019 Makalah Case 7 Osteomielitis
31/41
Factor presdiposisi
Status penyakit diketahui sebagai faktor predisposisi pasien terhadap
osteomyelitis meliputi diabetes mellitus, penyakit sickle cell, AIDS,
penyalahgunaan obat-obatan secara i.v , alkoholik, penggunaan steroid jangka
panjang, penurunan kekebalan tubuh, dan penyakit sendi kronik. Sebagai
tambahan, implant prosthetik dalam ortopedik dapat merupakan faktor resiko
terjadinya osteomyelitis pada pembedahan ortopedik atau fraktur terbuka
Patogenesis
Infeksi dalam sistem muskuloskletal bisa berkembang dalam satu dari dua cara.
Bakteri ditularkan melalui darah dari fokus infeksi yang telah ada sebelumnya
(infeksi saluran pernafasan atas, infeksi genitourinarius, furunkel) bisa tersangkut
di dalam tulang, sinovium atau jaringan lunak ekstremitas serta membentuk abses.
Bakteri bisa juga mencapai sistem muskuloskletal dari lingkungan luar (luka
penetrasi, insisi bedah, fraktur terbuka). Infeksi hematogen lebih lazim ditemukan
dalam masa kanak-kanak, sedangkan infeksi eksogen lebih sering ditemukan pada
dewasa yang terpapar trauma.2 Osteomyelitis akut lebih sering terjadi anak-anak
dan sering disebarkan secara hematogen. Pada dewasa, osteomyelitis umumnya
berupa infeksi subakut atau kronik yang merupakan infeksi sekunder dari luka
terbuka pada tulang dan sekitar jaringan lunak
Pada osteomyelitis hematogen akut tulang yang sering terkena adalah tulang
panjang dan tersering femur, diikuti oleh tibia, humerus radius, ulna, dan fibulabagian tulang yang terkena adalah bagian metafisis dan penyebab tersering adalah
staphylococcus aureus.7 Predisposisi untuk infeksi pada metafisis dianggap
berhubungan dengan pola aliran darah setinggi sambungan lempeng fiseal
metafisis. Aliran darah yang lamban melalui vena eferen pada tingkat ini
memberikan tempat untuk penyebaran bakteri. Epifisis tulang panjang
-
8/10/2019 Makalah Case 7 Osteomielitis
32/41
mempunyai suplai aliran darah terpisah dan jarang terlibat osteomyelitis akut.
Dengan maturasi, ada osifikasi total lempeng fiseal dan ciri aliran darah yang
lamban dihilangkan. Sehingga osteomyelitis hematogen pada orang dewasa
merupakan suatu kejadian yang tak lazim.2
Pada osteomyelitis, bakteri mencapai daerah metafisis tulang melalui darah dan
tempat infeksi di bagian tubuh yang lain seperti pioderma atau infeksi saluran
nafas atas. Trauma ringan yang menyebabkan terbentuknya hematoma diduga
berperan dalam menentukan timbulnya infeksi didaerah metafisis yang kaya akan
pembuluh darah. Hematoma tersebut merupakan media yang baik bagi
pertumbuhan bakteri yang mencapai tulang melalui aliran darah. Di daerah
hematoma tersebut terbentuk suatu fokus kecil infeksi bakteri sehingga terjadihyperemia dan edema. Tulang merupakan jaringan yang kaku dan tertutup
sehingga tidak dapat menyesuaikan diri dengan pembengkakan yang terjadi akibat
edema dan oleh karena itu, edema akibat peradangan tersebut menyebabkan
kenaikan tekanan intraseus secara nyata dan menimbulkan rasa nyeri yang hebat
dan menetap, kemudian terbentuk pus, yang semakin meningkatkan tekanan
intraseus didaerah infeksi dengan akibat timbulnya gangguan aliran darah.
Gangguan aliran darah ini dapat mengakibatkan terjadinya trombosis vaskuler dan
kematian jaringan tulang.3
Mula-mula terdapat fokus infeksi di daerah metafisis, lalu terjadi hiperemia dan
udem. Karena tulang bukan jaringan yang bisa berekspansi maka tekanan dalam
tulang yang hebat ini menyebabkan nyeri lokal yang hebat. Biasanya
osteomyelitis akut disertai dengan gejala septikemia seperti febris, malaise, dan
anoreksia. Infeksi dapat pecah ke periost, kemudian menembus subkutis dan
menyebar menjadi selulitis, atau menjalar melelui rongga subperiost ke diafisis.
Infeksi juga dapat pecah ke bagian tulang diafisis melalui kanalis medularis.
Penjalaran subperiostal ke arah diafisis, sehingga menyebabkan nekrosis tulang
yang disebut sekuester. Periost akan membentuk tulang baru yang menyelubungi
tulang mati tersebut. Tulang baru yang menyelubungi tulang mati disebut
-
8/10/2019 Makalah Case 7 Osteomielitis
33/41
involukrum.7
Osteomyelitis selalu dimulai dari daerah metafisis karena pada daerah tersebut
peredaran darahnya lambat dan banyak mengandung sinusoid. Penyebaran
osteomyelitis dapat terjadi; (1) penyebaran ke arah kortek, membentuk abses
subperiosteal dan sellulitis pada jaringan sekitarnya; (2) penyebaran menembus
periosteum membentuk abses jaringan lunak. Abses dapat menembus kulit
melalui suatu sinus dan menimbulkan fistel. Abses dapat menyumbat atau
menekan aliran darah ke tulang dan mengakibatkan kematian jaringan tulangg
(sekuester); (3) penyebaran ke arah medula; dan (4) penyebaran ke persendian,
terutama bila lempeng pertumbuhannya intraartikuler misalnya sendi panggul
pada anak-anak. Penetrasi ke epifisis jarang terjadi.5
Tanpa pengobatan, infeksi selanjutnya dapat menyebar ketempat lain. Penyebaran
lokal terjadi melalui struktur trabekula yang porus ke kortek metafisis yang tipis,
sehingga melalui tulang kompakta. Infeksi meluas melalui periosteum melalui
kanal atau saluran haver dan menyebabkan periosteum, yang tidak melekat erat ke
tulang pada anak-anak, mudah terangkat sehingga terbentuk abses subperiosteum,
terangkatnya periosteum akan menyebabkan terputusnnya aliran darah kekortek
dibawah periosteum tersebut dan hal ini semakin memperluas daerah tulang yang
mengalami nekrosis. Penyebaran infeksi kearah kavum medular juga akan
menggangu aliran darah kebagian dalam kortek tulang. Gangguan aliran darah
dari 2 arah ini yaitu dari kavum medulare dan periosteum mengakibatkan bagian
kortek tulang menjadi mati serta terpisah dari jaringan tulang yang hidup, dan
dikenal sebagai sekuestrum. Sekuestrum adalah awal dari stadium kronik. Infeksi
didaerah subperiosteum kemudian dapat menjalar kejaringan lunak menyebabkan
sellulitis dan kemudian abses pada jaringan lemak. Pus akhirnya akan keluar
menuju ke permukaan kulit melalui suatu fistel.
Pada tempat-tempat tertentu, infeksi didaerah metafisis juga dapat meluas ke
rongga sendi dan mengakibatkan timbulnya arthritis septik, keadaan semacam ini
-
8/10/2019 Makalah Case 7 Osteomielitis
34/41
dapat terjadi pada sendi-sendi dengan tempat metafisis tulang yang terdapat di
dalam rongga sendi, seperti pada ujung atas femur dan ujung atas radius, sehingga
penyebaran melalui periosteum mengakibatkan infeksi tulang kedalam sendi
tesebut. Jika bagian metafisis tidak terdapat di dalam sendi, namun sangat dekat
dengan sendi maka biasanya tidak terjadi arthritis septic dan lebih sering berupa
efusi sendi steril.
Penyebaran infeksi melalui pembuluh darah yang rusak akan menyebabkan
septikemia dengan manifestasi berupa malaise, penurunan nafsu makan dan
demam.septicemia merupakan ancaman bagi nyawa penderita dan dimasa lalu
merupakan penyebab kematian yang lazim.
Pada infeksi yang berlangsung kronik terangkatnya periosteum menyebabkantimbulnya reaksi pembentukan tulang baru yang di dalamnya terdapat sekuestrum
dan disebut involukrum. Reaksi ini terutama terjadi pada anak-anak, sehingga
disepanjang daerah diafisis dapat terbentuk tulang baru dari lapisan terdalam
periosteum. Tulang yang baru terbentuk ini dapat menpertahankan kontinuitas
tulang, meskipun sebagian besar bagian tulang yang terinfeksi telah mati dan
menjadi sekuestrum
Osteomielitis Hematogen Akut
Osteomielitis hematogen akut merupakan infeksi tulang dan sumsum tulang akut yang
disebabkan oleh bakteri piogenik dimana mikro-organisme berasal dari focus di tempat lain dan
beredar melalui sirkulasi darah. Kelainan ini sering ditemukan pada anak-anak dan sangat jarang
pada orang dewasa. Osteomielitis hematogen akut pada dasarnya adalah penyakit pada tulangyang sedang tumbuh. Diagnosis yang dini sangat penting oleh karena prognosis tergantung dari
pengobatan yang tepat dan segera. Osteomielitis hematogen akut sering sekali mengenai
metafisis tulang panjang pada anak-anak, tersering pada femur dan diikuti oleh tibia, humerus,
radius, ulna, dan fibula. Secara klinis, pasien memiliki gejala seperti inflamasi yang akut. Rasa
nyeri biasanya terlokalisir, tetapi bisa saja menjalar kebagian tubuh lainnya. Sebagai contoh, jika
-
8/10/2019 Makalah Case 7 Osteomielitis
35/41
anak mengeluhkan nyeri pada lutut, sendi panggul harus juga dievaluasi untuk melihat
kemungkinan adanya arthritis septic. Jika tulang pada kaki terinfeksi, anak akan mengalami
kesulitan untuk berjalan atau berhenti berjalan. Pada pemeriksaan sering didapatkan terdapatnya
nyeri local dan biasanya diikuti dengan pergerakan yang terbatas pada sendi sebelahnya, tetapi
bengkak dan kemerahan agak jarang dijumpai. Tanda sistemik seperti demam dan menggigil
biasanya ada, dan bayi biasanya menunjukkan irritable atau letargik dan tidak ada selera makan.
Faktor predisposisi osteomilitis akut adalah :
-
Umur, terutama mengenai bayi dan anak-anak
-
Jenis kelamin, lebih sering pada laki-laki dari pada wanita dengan perbandingan
4:1- Trauma; hematoma akibat trauma pada daerah metafisis, merupakan salah satu
faktor predisposisi terjadinya osteomielitis hematogen akut
- Lokasi; osteomielitis hematogen akut sering terjadi di daerah metafisis karena
daerah ini merupakan daerah aktif tempat terjadinya pertumbuhan tulang.
- Nutrisi, lingkungan dan imunitas yang buruk serta adanya focus infeksi
sebelumnya (seperti bisul, tonsilitis) merupakan faktor predisposisi osteomielitis
hematogen akut.
Penyebaran osteomielitis melalui dua cara, yaitu :
1. Penyebaran umum
Melalui sirkulasi darah berupa bakteremia dan septicemia
- Melalui embolus infeksi yang menyebabkan infeksi multifocal pada
daerah-daerah lain
2.
Penyebaran local
oSubperiosteal abses akibat penerobosan abses melalui periost
oSelulitis akibat abses subperiosteal menembus sampai di bawah kulit
oPenyebaran ke dalam sendi sehingga terjadi arthritis septic
oPenyebaran ke medulla tulang sekitarnya sehingga system sirkulasi dalam
-
8/10/2019 Makalah Case 7 Osteomielitis
36/41
tulang terganggu. Hal ini menyebabkan kematian tulang local dengan
terbentuknya tulang mati yang disebut dengan sekuestrum
Teori terjadinya infeksi pada daerah metafisis yaitu :
1. Teori vascular (Trueta)
Pembuluh darah pada daerah metafisis berkelok-kelok dan membentuk sinus-sinus sehingga
menyebabkan aliran darah menjadi lebih lambat. Aliran darah yang melambat pada daerah
ini memudahkan bakteri berkembang biak.
2.Teori fagositosis (Rang)
Daerah metafisis merupakan daerah pembentukan system retikulo-endotelial. Bila
terjadiinfeksi, bakteri akan difagosit oleh sel-sel fagosit matur di tempat ini. Meskipundemikian di daerah ini terdapat juga sel-sel fagosit imatur yang tidak dapat memfagosit
bakteri sehingga beberapa bakteri tidak difagosit dan berkembang biak di daerah ini.
3. Teori trauma
Bila trauma artificial dilakukan pada binatang percobaan maka akan terjadi hematoma pada
daerah lempeng epifisis. Dengan penyuntikan bakteri secara intravena, akan terjadi infeksi
pada daerah hematoma tersebut
Gejala Klinis
Gejala-gejala umum yang timbul akibat bakteremia dan septicemia berupa panas tinggi,
malaise serta nafsu makan yang berkurang.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan nyeri tekan dan gangguan pergerakan sendi oleh karena
pembengkakan sendi, gangguan akan semakin berat bila terjadi spasme local. Gangguan
pergerakan sendi juga dapat disebabkan oleh efusi sendi atau infeksi sendi (arthritis septik).
Pada orang dewasa lokalisasi infeksi biasanya pada daerah vertebra torako-lumbal yang
terjadi akibat torakosintesis atau akibat prosedur urologis dan dapat ditemukan adanya
riwayat kencing manis, malnutrisi, adiksi obat-obatan atau pengobatan dengan
imunosupresif,
-
8/10/2019 Makalah Case 7 Osteomielitis
37/41
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan darah
Sel darah putih meningkat sampai 30000, dengan peningkatan LED
Pemeriksaan titer antibody anti-stafilokokus
Kultur darah untuk menentukan jenis bakterinya dan uji sensitivitas.
Pemeriksaan feses, untuk dilakukan kultur atas kecurigaan infeksi oleh bakteri Salmonella.
Biopsy, dilakukan pada tempat yang dicurigai untuk menyingkirkan dengan suatu tumor.
Karena gambaran klinis dan radiologis yang diperlihatkan pada osteomielitis menyerupai
beberapa neoplasma inflamasi seperti leukemia akut limfositik, sarcoma Ewing, dan
histiocitosis sel Langerhans (yang disebut juga dengan granuloma eosinofilik). Maka dari itu,
biopsy dapat menyingkirkan sebuah tanda infeksi dari suatu tumor.
Pemeriksaan radiologis
Foto polos pada 10 hari pertama, tidak ditemukan kelainan radiologis yang berarti dan
mungkin hanya ditemukan pembengkakan jaringan lunak. Gambaran destruksi tulang dapat
terlihat setelah 10 hari (2 minggu) berupa rarefaksi tulang yang bersifat difus pada daerah
metafisis dan pembentukan tulang baru di bawah periosteum yang terangkat. Akan terlihat
gambaran lesi radiolusen dan perubahan dari periosteum.
Pemeriksaan radioisotope dengan 99mtechnetium akan memperlihatkan penangkapan isotop
pada daerah lesi. Dengan menggunakan teknik label leukosit dimana 111mindium menjadi
positif
Pemeriksaan ultrasonografi, dapat memperlihatkan adanya efusi pada sendi. Juga
memperlihatkan suatu area radiolusen pada tulang kanseolus dan adanya perubahan pada
periosteum.
MRI (Magnetic Resonance Imaging), menunjukkan gambaran inflamasi awal dari sumsum
tulang dengan inflamasi periosteum dan jaringan lunak sekelilingnya sebagai bentuk
progresivitas infeksi. Pada tahap selanjutnya maka akan terbentuk abses yang akan terlihat
sebagai suatu tanda dari gambaran kontras gadolinium.
Komplikasi
-
8/10/2019 Makalah Case 7 Osteomielitis
38/41
1. Septicemia
Dengan makin tersedianya obat-obat antibiotic yang memadai, kematian akibat
septicemia pada saat ini jarang ditemukan.
2. Infeksi yang bersifat metastatic
Infeksi dapat bermetastasis ke tulang/sendi lainnya, otak dan paru-paru, dapat
bersifat multifocal dan biasanya terjadi pada penderita dengan status gizi yang
jelek.
3. Arthritis supuratif
Dapat terjadi pada bayi muda karena lempeng epifisis bayi (yang bertindak sebagai
barier) belum berfungsi dengan baik. Komplikasi terutama terjadi pada osteomielitis
hematogen akut di daerah metafisis yang bersifat intra-kapsuler (misalnya pada sendi
panggul) atau melalui infeksi metastatic.
4. Gangguan pertumbuhan
Osteomielitis hematogen akut pada bayi dapat menyebabkan kerusakan lempeng epifisis
yang menyebabkan gangguan pertumbuhan, sehingga tulang yang terkena akan menjadi
lebih pendek. Pada anak yang lebih besar akan terjadi hiperemi pada daerah metafisis
yang merupakan stimulasi bagi tulang untuk tumbuh. Pada keadaan ini tulang tumbuh
lebih cepat dan menyebabkan terjadinya pemanjangan tulang.
5. Osteomielitis kronis
Apabila diagnosis dan terapi yang tepat tidak dilakukan, maka osteomielitis akut akan
-
8/10/2019 Makalah Case 7 Osteomielitis
39/41
berlanjut menjadi osteomielitis kronis.
Diagnosis banding
1. Selulitis2. Arthritis supuratif akut
3. Demam reumatik
4. Krisis sel sabit
5. Penyakit Gaucher
6. Tumor Ewing
Pengobatan
1. Istirahat dan pemberian analgesic untuk menghilangkan rasa nyeri
2. Pemberian cairan intravena dan kalau perlu tranfusi darah
3. Istirahat local dengan bidai atau traksi
4. Pemberian antibiotic secepatnya sesuai dengan penyebab utama yaitu stafilokokus
aureus sambil menunggu hasil biakan. Antibiotic diberikan 3-6 minggu dengan melihat
keadaan umum dan laju endap darah penderita. Antibiotic tetap diberikan hingga 2
minggu setelah laju endap darah normal.
5.
Drainase bedah.
Apabila setelah 24 jam pengobatan local dan sistemik antibiotic gagal (tidak ada
perbaikan keadaan umum), maka dapat dipertimbangkan drainase bedah. Pada
drainase bedah, pus subperiosteal dievakuasi untuk mengurangi tekanan intra-oseus
kemudian dilakukan pemeriksaan biakan kuman. Drainase dilakukan selama beberapa
hari dengan menggunakan cairan Nacl 0,9% dan dengan antibiotic
-
8/10/2019 Makalah Case 7 Osteomielitis
40/41
ers. Matriks akan mengeluarkanur dan
*404040 4040
*40404040 40i *404040
404040H
-
8/10/2019 Makalah Case 7 Osteomielitis
41/41
Daftar Pustaka
1. Rasjad, Chairuddin. Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. Penerbit Yarsif Watampone.
2003. Halaman 132-141.2. HYPERLINK "http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/viewFile/6111/4602"
http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/viewFile/6111/4602
3. HYPERLINK "http://anatomi.lecture.ub.ac.id/files/2013/11/Cartilage-histology-
by-dr_SBD.pdf" http://anatomi.lecture.ub.ac.id/files/2013/11/Cartilage-histology-
by-dr_SBD.pdf
4. Richard S. Snell. Anatomi Klinik
5. L. Sherwood. Fisiologi Manusia
6.
HYPERLINK
"http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/ANATOMI%20MANUSIA%20(ILMU%
20URAI).pdf"
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/ANATOMI%20MANUSIA%20(ILMU%2
0URAI).pdf
7. Makalah Referat Kedokteran osteomyelitis
top related