memahami politik ekonomi daulah khilafah

Post on 19-Jul-2015

758 Views

Category:

Economy & Finance

3 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Politik Ekonomi Islam Untuk Pertumbuhan Ekonomi yang Stabil dan Menyejahterakan

Memahami Politik EkonomiDaulah Khilafah

Politik Ekonomi

Barang dan Jasa

Kekayaan KebutuhanManusia

Kebutuhan Pokok, Kebutuhan Sekunder dan

Kebutuhan Tertier

Politik Ekonomi

Kapitalisme Islam

Political Economy is the science of wealth and deals with effort made by man to supply wants and satisfy desiresPolitik Ekonomi adalah ilmu tentang kekayaanyang berhubungan dengan upaya yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhikebutuhan dan memuaskan keinginan

Kebijakan yang diterapkan oleh Khilafahuntuk menjamin terpenuhinya seluruhkebutuhan dasar rakyat, orangperorang, secara menyeluruh, serta kesempatan untuk memenuhi kebutuhansekunder mereka sesuai dengan kadar yang mampu diraih sebagai manusia yang hidup dalamsuatu masyarakat yang khas, dengan corak dangaya hidup yang unik.

Solusi :Produksi, Produksi danProduksi

Masalah Ekonomi :Kelangkaan (scarcity)

Masalah Ekonomi :Buruknya distribusi kekayaan ditengah masyarakat

Solusi :Distribusi kekayaan yang baik

Indikator Keberhasilan :Peningkatan ProduksiBarang dan Jasa yang tertuang dalam PDB (Produk Domestik Bruto)Distribusinya diserahkan padamekanisme pasar

Indikator Keberhasilan :Terpenuhinya seluruhkebutuhan pokok dan dasarsetiap orang

Asas Politik EkonomiDaulah Khilafah

1. Individu harus dipandangsebagai orang per orang, yang masing-masing mempunyaikebutuhan yang harusdipenuhi.

2. Terpenuhinya kebutuhanpokok dan dasar individu, orang per orang, secaramenyeluruh.

3. Tersedianya kesempatan yang sama untuk memiliki hartadan berusaha.

4. Mengutamakan nilai-nilailuhur dalam kegiatanekonomi

Daulah Khilafah akan menerapkan dua strategi:

Di Bidang Pertanian :

1. Tanah adalah Pondasi Pertanian.2. Tenaga Kerja, Keahlian dan alat hanya

sarana.3. Islam mengatur hukum tanah

pertanian berkaitan hukum memilikitanah dan cara mengelolanya.

Catatan : Kepemilikan tanah pertanianbukan sekedar untuk dikuasai, melainkanuntuk ditanami.

Cara memiliki tanah pun telah diatur olehIslam, dengan cara menghidupkan tanahmati, waris, pemberian negara, hibah, hadiah dan pembelian. Sedangkan caramengelola tanah adalah dengan caraditanami sehingga menghasilkan produkpertanian, bukan dengan cara disewakanatau dibagihasilkan (muzara’ah).

Di Bidang Industri,

1. Industri yang dimaksud adalah untukmemproduksi barang (manufaktur).

2. Kepemilikan industri berdasar padabarang yang dihasilkan. Sebagaimanakaidah fikih yang menyatakan:

“Hukum pabrik atau manufaktur mengikutihukum barang yang dihasilkannya.”

Di Bidang Perdagangan,

1. Perdagangan Dalam Negeri, dilakukanbebas tanpa ‘usyur (cukai).

2. Perdagangan Luar Negeri (Ekspor –Impor) dilakukan berdasarkan status manusia (pedagang) bukan barang.

Di Bidang Jasa, baik yang

menyangkut karya fisik maupun intelektual, diatur dengan hukum Ijaroh.

1. Ijaroh terkait jasa yang halal.

2. Jasa meliputi manfaat amal , manfaatorang dan manfaat benda.

3. Pengupahan berdasarkan nilai manfaatyang ditentukan oleh kesepakatanantara ajir dan mustajir.

Inilah solusi yang diberikan Islam terhadap empatsumber perekonomian negara dengan pemecahanyang benar.

Bila keempat sumber perekonomian diatas berjalandengan baik maka ekonomi daulah Khilafah akantumbuh.

Ditambah dengan sistem moneter berbasis emas danperak dan larangan riba dan judi (sektor non riil) maka ekonomi daulah Khilafah juga akan stabil.

Kebutuhan dasar meliputi :

Kebutuhan pokok (dharuri) individu, orang per orang.

Kebutuhan dasar (asasi) masyarakat

Sandang

Pangan

Papan

Pendidikan

Kesehatan

Keamanan

Islam menetapkan tanggungjawab untukmemenuhi kebutuhan pokok individu, yaituterpenuhinya kebutuhan akan sandang, papan

dan pangan kepada individu

mewajibkan setiap pria, baligh, berakal dan mampuuntuk bekerja memenuhi kebutuhan dirinya dan orang yang

menjadi tanggungannya, seperti anak, isteri, ibu, bapak dansaudaranya.

Jika individu tersebut tidak mampu, dan tidak bisamemenuhi kebutuhannya, maka beban tersebutdibebankan kepada ahli waris dan kerabat dekatnya.

Jika ini juga tidak ada, maka beban tersebutberpindah ke pundak negara.

Adapun tanggungjawab untuk memenuhi kebutuhan dasar rakyat,

yaitu pendidikan, kesehatan dan keamanan,

maka beban tersebut dibebankan ke pundak negara.

Inilah potret politik ekonomi Daulah Khilafahyang menyejahterakan, tumbuh dan stabil

top related