modul 4 pembangunan pedesaan
Post on 13-Jun-2015
5.974 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Pembangunan Pembangunan Pedesaan Pedesaan
(…(…rural development…)rural development…)
MODUL 4MODUL 4
Empat Pilar Sustainable Development (Reijntjs et al, 1992)Empat Pilar Sustainable Development (Reijntjs et al, 1992)
Sustainable DevelopmentSustainable Development
Environmentally Responsible
Economically Viable
Politicall Feasible
Socially and Culturally Acceptable and Responsible
……kerangka logis kerangka logis pembangunanpembangunan
……definisi definisi pembangunanpembangunan
……pembangunan, menurut Margono Slamet (1992), pembangunan, menurut Margono Slamet (1992), Vembriarto (1984): “Vembriarto (1984): “perubahan sosial yang direncanakan perubahan sosial yang direncanakan
sebagai usaha manusia untuk memperbaiki sebagai usaha manusia untuk memperbaiki kehidupannyakehidupannya””
……pembangunan “pembangunan “usaha memperbaiki kondisi yang kurang usaha memperbaiki kondisi yang kurang manusiawi menjadi kondisi yang lebih manusiawi (kondisi manusiawi menjadi kondisi yang lebih manusiawi (kondisi yang mendukung eksistensi manusia seutuhnya (yang mendukung eksistensi manusia seutuhnya (Rohmad, Rohmad,
1999);1999);……pembangunan (pembangunan (developmentdevelopment) atau identik dengan istilah ) atau identik dengan istilah
((growth, change, modernization, progress, evolution, growth, change, modernization, progress, evolution, evolvement, building up, enlargement, increase, evolvement, building up, enlargement, increase,
improvementimprovement) menurut Dawm Rahardjo (1980), Margono ) menurut Dawm Rahardjo (1980), Margono Slamet (1988); Mardikanto (1993):Slamet (1988); Mardikanto (1993):
(a)..proses yang diupayakan secara sadar dan terencana;(a)..proses yang diupayakan secara sadar dan terencana;(b)..proses perubahan yang mencakup banyak aspek (b)..proses perubahan yang mencakup banyak aspek
kehidupan manusia, baik sebagai individu maupun kehidupan manusia, baik sebagai individu maupun sebagai warga masyarakat;sebagai warga masyarakat;
(c)..proses pertumbuhan ekonomi;(c)..proses pertumbuhan ekonomi;(d)..proses atau upaya yang dilaksanakan untuk (d)..proses atau upaya yang dilaksanakan untuk
memperbaiki mutu hidup dan kesejahteraan setiap memperbaiki mutu hidup dan kesejahteraan setiap individu dan seluruh warga masyarakat;individu dan seluruh warga masyarakat;
(e)..pemanfaatan teknologi baru atua inovasi yang terpilih.(e)..pemanfaatan teknologi baru atua inovasi yang terpilih.
…….pembangunan d.pembangunan diartikan oleh iartikan oleh Fakih (2001)Fakih (2001) sebagai “proses sebagai “proses pemanusiaan manusia” Oleh pemanusiaan manusia” Oleh Slamet (1992)Slamet (1992) dimaknai sebagai dimaknai sebagai
“perubahan sosial yang direncanakan sebagai usaha manusia untuk “perubahan sosial yang direncanakan sebagai usaha manusia untuk mempebaiki kehidupannya” mempebaiki kehidupannya”
……pembangunan, menurut Lionberger dan Gwin (1982): “pembangunan, menurut Lionberger dan Gwin (1982): “proses proses pemecahan masalah, baik masalah yang dihadapi oleh setiap aparat pemecahan masalah, baik masalah yang dihadapi oleh setiap aparat
dalam setiap jenjang birokrasi, di kalangan peneliti dan penyuluh, dalam setiap jenjang birokrasi, di kalangan peneliti dan penyuluh, maupun masalah-masalah yang dihadapi warga masyarakatmaupun masalah-masalah yang dihadapi warga masyarakat””
……definisi definisi pembangunanpembangunan
……..tahap 1tahap 1: Pembangunan adalah usaha untuk meningkatkan pendapatan : Pembangunan adalah usaha untuk meningkatkan pendapatan nasional bruto (GNP). Teori pertumbuhan Harrod-Domar. Modal nasional bruto (GNP). Teori pertumbuhan Harrod-Domar. Modal
adalah dasar investasi (Todaro, 1987)adalah dasar investasi (Todaro, 1987)……tahap 2tahap 2: Teori transformasi struktural (Dualisme tradisional-pedesaan) : Teori transformasi struktural (Dualisme tradisional-pedesaan)
dan Modern-Perkotaan) dan Modern-Perkotaan) ……tahap 3tahap 3. Teori pentahapan (Rostow): tahap tradisional, prakondisi . Teori pentahapan (Rostow): tahap tradisional, prakondisi
ekonomi untuk tinggal landas, tahap tinggal landas, tahap ekonomi untuk tinggal landas, tahap tinggal landas, tahap pematangan dan konsumsi tinggipematangan dan konsumsi tinggi
……tahap 4tahap 4: Teori Pengembangan masyarakat (tetesan ke bawah/ : Teori Pengembangan masyarakat (tetesan ke bawah/ trickle trickle down effect theorydown effect theory))
……tahap 5tahap 5: Teori Pengembangan masyarakat (Teori partisipasi): Teori Pengembangan masyarakat (Teori partisipasi)……tahap 6tahap 6: Teori Pengembangan masyarakat (Teori pemberdayaan): Teori Pengembangan masyarakat (Teori pemberdayaan)
……definisi pembangunan definisi pembangunan pedesaanpedesaan
……pembangunan pedesaan diartikan sebagai: pembangunan pedesaan diartikan sebagai: ““pembangunan usahatani atau pembangunan pembangunan usahatani atau pembangunan
pertanianpertanian” (Mosher, 1974; Bertrand, 1958);” (Mosher, 1974; Bertrand, 1958);…”…”pembangunan wilayah pedalaman (hinterland) pembangunan wilayah pedalaman (hinterland)
terintegrasi terintegrasi (Friedman dan Doglas, 1971);(Friedman dan Doglas, 1971);…”…”perubahan sosial di wilayah pedesaan perubahan sosial di wilayah pedesaan (Rostow, (Rostow,
David McClelland dan Inkeles);David McClelland dan Inkeles);…”…”modernisasi pertanian dan industrialisasi modernisasi pertanian dan industrialisasi
pedesaan pedesaan (Mosher, 1974; Merton, 1984)(Mosher, 1974; Merton, 1984)…”…”meningkatkan produksi dan produktivitas meningkatkan produksi dan produktivitas
pertanian dan kesejahteraan masyarakat pertanian dan kesejahteraan masyarakat pedesaan pedesaan (Hansen, 1981)(Hansen, 1981)
…”…”proses rekayasa sosial atau rancang bangun proses rekayasa sosial atau rancang bangun masyarakat pedesaan masyarakat pedesaan (Less and Presley);(Less and Presley);
…”…”perubahan orientasi dari pertanian produksi ke perubahan orientasi dari pertanian produksi ke bisnis seluas-luasnya bisnis seluas-luasnya (Collier dkk, 1996)(Collier dkk, 1996)
…”…”proses pemberdayaan komunitas dan potensi proses pemberdayaan komunitas dan potensi produktif di wilayah pedesaan produktif di wilayah pedesaan (Craig and Mayo, (Craig and Mayo,
1999), dll1999), dll
……Julius Nyerere Julius Nyerere dalam dalam Syahyuti (2006) mendefinisikan pembangunan Syahyuti (2006) mendefinisikan pembangunan pedesaan sebagai “pedesaan sebagai “…the participation of people in a mutual learning …the participation of people in a mutual learning
experience involving themselves, their local resources, external change experience involving themselves, their local resources, external change agents, and outside resourcesagents, and outside resources”.”.
……menurut Norman Uphoff dan Milton J. Esman, terdapat empat jenis menurut Norman Uphoff dan Milton J. Esman, terdapat empat jenis pembangunan pedesaan, yakni: (1) yang berbasis pertanian; (2) yang pembangunan pedesaan, yakni: (1) yang berbasis pertanian; (2) yang
berbasis multisektor; (3) yang berbasis sumberdaya alam dan berbasis multisektor; (3) yang berbasis sumberdaya alam dan lingkungan; dan (4) yang berbasiskan pelayanan jasa-jasa sosial berupa lingkungan; dan (4) yang berbasiskan pelayanan jasa-jasa sosial berupa
kesehatan, pendidikan dan lain-lain.kesehatan, pendidikan dan lain-lain.
……menurut Mosher, Bertrand, J Scott dan Friedman pembangunan menurut Mosher, Bertrand, J Scott dan Friedman pembangunan pedesaan identik dengan: (1) modernisasi pertanian; (2) pembangunan pedesaan identik dengan: (1) modernisasi pertanian; (2) pembangunan
wilayah pedalaman; (3) pengentasan kemiskinan; (4) peningkatan wilayah pedalaman; (3) pengentasan kemiskinan; (4) peningkatan pertumbuhan ekonomi; (5) pemerataan dan penanggulangan pertumbuhan ekonomi; (5) pemerataan dan penanggulangan
kesenjangan; (6) pengembangan masyarakat pedesaan; (7) kesenjangan; (6) pengembangan masyarakat pedesaan; (7) pemberdayaan masyarakat pedesaan; dan (8) pembangunan regional pemberdayaan masyarakat pedesaan; dan (8) pembangunan regional
terintegrasi dllterintegrasi dll
……menurut Inayatullah dan H.S Wanasinghe (1979); Robert Chamber menurut Inayatullah dan H.S Wanasinghe (1979); Robert Chamber (1996), terdapat empat model pembangunan pedesaan: (1) model (1996), terdapat empat model pembangunan pedesaan: (1) model
intervensi rendah (model produktivitas); (2) model intervensi menengah intervensi rendah (model produktivitas); (2) model intervensi menengah (model solidaritas); (3) model intervensi tinggi (model pemerataan); (4) (model solidaritas); (3) model intervensi tinggi (model pemerataan); (4)
model partisipatif (model bottom-up) model partisipatif (model bottom-up)
……definisi pembangunan definisi pembangunan pedesaanpedesaan
……definisi pembangunan definisi pembangunan masyarakatmasyarakat
……menurut Rohmad (1999): “menurut Rohmad (1999): “pembangunan dipengaruhi oleh manusia (termasuk di pembangunan dipengaruhi oleh manusia (termasuk di dalamnya nilai, tradisi, kebiasaan, tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi yang dalamnya nilai, tradisi, kebiasaan, tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi yang
dimiliki oleh manusia) dan lingkungan (lingkungan sosial dan lingkungan alam)”;dimiliki oleh manusia) dan lingkungan (lingkungan sosial dan lingkungan alam)”;……pembangunan masyarakat (pembangunan masyarakat (community developmentcommunity development) adalah “) adalah “inisiatif masyarakat inisiatif masyarakat
dalam proses tindakan sosial untuk memperbaiki kondisi hidupnya dalam proses tindakan sosial untuk memperbaiki kondisi hidupnya (Christenson (Christenson dan Robinson, 1989);dan Robinson, 1989);
……menurut Dunbar (1972): “menurut Dunbar (1972): “pembangunan masyarakat adalah serangkaian kegiatan pembangunan masyarakat adalah serangkaian kegiatan perbaikan masyarakat lokal (community improvement) melalui unit-unit usaha perbaikan masyarakat lokal (community improvement) melalui unit-unit usaha
kelompok yang berbeda-beda untuk mempertemukan kebutuhan atau keinginan kelompok yang berbeda-beda untuk mempertemukan kebutuhan atau keinginan mereka”;mereka”;
……menurut Cawley (1984): “menurut Cawley (1984): “pembangunan masyarakat adalah suatu aktivitas pembangunan masyarakat adalah suatu aktivitas pembangunan yang dirancang secara hati-hati dan demoktratik, terpusat pada pembangunan yang dirancang secara hati-hati dan demoktratik, terpusat pada keberdaan orang, baik secara geografi maupun sosial (yang ikut ambil bagian keberdaan orang, baik secara geografi maupun sosial (yang ikut ambil bagian
dalam pemecahan masalah untuk perbaikan bersama)dalam pemecahan masalah untuk perbaikan bersama)
……menurut Ismail (1989): “menurut Ismail (1989): “pembangunan masyarakat adalah suatu proses pembangunan masyarakat adalah suatu proses pergerakan masyarakat yang dirancang dan disusun sedemikian rupa untuk pergerakan masyarakat yang dirancang dan disusun sedemikian rupa untuk
meningkatkan taraf hiduo masyarakat dalam bidang ekonomi, sosial, budaya dan meningkatkan taraf hiduo masyarakat dalam bidang ekonomi, sosial, budaya dan kerohanian melalui inisiatif dan partisipasi aktif masyarakat itu sendiri dan kerohanian melalui inisiatif dan partisipasi aktif masyarakat itu sendiri dan
bantuan yang paling minim dari luar.bantuan yang paling minim dari luar.
… … Oleh Narayan (1994), Community Development diberi istilah community-driven development, yang artinya “ suatu proses inisiasi, pengorganisasian dan
pengambilan tindakan (termasuk keputusan) di dalam kelompok masyarakat (doing with the community) untuk mencapai kepentingan dan tujuan bersama
(common interests and goals)”;
……menurut Huie (1976): “menurut Huie (1976): “pembangunan masyarakat pedesaan adalah pembangunan masyarakat pedesaan adalah proses pembuatan keputusan dan pengembangan program-program proses pembuatan keputusan dan pengembangan program-program
yang dirancang untuk meningkatkan kinerja dan kehidupan yang dirancang untuk meningkatkan kinerja dan kehidupan masyarakat pedesaan”;masyarakat pedesaan”;
……pembangunan masyarakat pedesaan diartikan sebagai “pembangunan masyarakat pedesaan diartikan sebagai “pembangunan pembangunan masyarakat tradisional menjadi manusia modernmasyarakat tradisional menjadi manusia modern” (Horton dan Hunt, ” (Horton dan Hunt,
1976; Alex Inkeles, 1965);1976; Alex Inkeles, 1965);……pembangunan masyarakat pedesaan berarti “pembangunan masyarakat pedesaan berarti “membangun swadaya membangun swadaya
masyarakat dan rasa percaya pada diri sendirimasyarakat dan rasa percaya pada diri sendiri” (Mukerjee dalam ” (Mukerjee dalam Bhattacharyya, 1972);Bhattacharyya, 1972);
……menurut Ismail (1989): “menurut Ismail (1989): “pembangunan masyarakat pedesaan adalah pembangunan masyarakat pedesaan adalah proses mendidik individu-individu dalam masyarakat agar mampu proses mendidik individu-individu dalam masyarakat agar mampu menolong dirinya sendiri, dengan kata lain bahwa pembangunan menolong dirinya sendiri, dengan kata lain bahwa pembangunan
masyarakat pedesaan merupakan proses belajar dan berlatih di antara masyarakat pedesaan merupakan proses belajar dan berlatih di antara anggota-anggota masyarakat untuk meningkatkan taraf hidupnya”;anggota-anggota masyarakat untuk meningkatkan taraf hidupnya”;
……pembangunan masyarakat pedesaan disebut juga pembangunan masyarakat pedesaan disebut juga rural community rural community buildingbuilding, yaitu: “, yaitu: “pembangunan masyarakat dari bawah (bottom-up), pembangunan masyarakat dari bawah (bottom-up),
yang sekaligus menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama yang sekaligus menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama pembangunan”;pembangunan”;
Community Development dapat diimplementasikan melalui dua mekanisme (outreach mechanism) yakni extension approach dan
empowerment approach.
……definisi pembangunan definisi pembangunan masyarakat pedesaanmasyarakat pedesaan
……pendekatan baru pendekatan baru pembangunan pedesaanpembangunan pedesaan
.. pembangunan pedesaan (khususnya di Jawa) harus bergeser dan .. pembangunan pedesaan (khususnya di Jawa) harus bergeser dan fokus pada partisipasi dan swadaya masyarakat, prakarsa fokus pada partisipasi dan swadaya masyarakat, prakarsa
swasta, usaha kecil dan lokal (hasil penelitian Collier dkk, 1996). swasta, usaha kecil dan lokal (hasil penelitian Collier dkk, 1996). Dasarnya:Dasarnya:
(1)…dua puluh lima tahun lalu banyak buruh tani tuna kisma di (1)…dua puluh lima tahun lalu banyak buruh tani tuna kisma di Jawa mempunyai sumber-sumber pendapatan yang amat Jawa mempunyai sumber-sumber pendapatan yang amat
terbatas, sehingga kecil peluang untuk mendapatkan pekerjaan terbatas, sehingga kecil peluang untuk mendapatkan pekerjaan di luar desa atau di luar pertanian. Sumberdaya di desa di luar desa atau di luar pertanian. Sumberdaya di desa
menjamin keamanan pangan bagi semua penduduk desa. menjamin keamanan pangan bagi semua penduduk desa. Sekarang, kebanyakan keluarga di desa yang tuna kisma Sekarang, kebanyakan keluarga di desa yang tuna kisma
“bekerja” di luar desa, di pabrik, jasa dan sektor informal. “bekerja” di luar desa, di pabrik, jasa dan sektor informal. Jaringan pengamanan pangan pun bergeser dari desa ke tingkat Jaringan pengamanan pangan pun bergeser dari desa ke tingkat
keluarga;keluarga;(2)…dua puluh lima tahun lalu terdapat meluas di perkotaan (2)…dua puluh lima tahun lalu terdapat meluas di perkotaan
maupun di pedesaan di Jawa, kini lebih nyata di perkotaan maupun di pedesaan di Jawa, kini lebih nyata di perkotaan daripada di pedesaan. Tenaga kerja yang kurang terdidik dari daripada di pedesaan. Tenaga kerja yang kurang terdidik dari
pedesaan telah membawa kemiskinan di perkotaan karena faktor pedesaan telah membawa kemiskinan di perkotaan karena faktor migrasi;migrasi;
(3)…dua puluh lima tahun lalu masalah pembangunan hanya (3)…dua puluh lima tahun lalu masalah pembangunan hanya ditanggulangi dan dipecahkan oleh Pemerintah, kini terdapat ditanggulangi dan dipecahkan oleh Pemerintah, kini terdapat
alternatif lain (seperti lembaga lokal, lembaga swadaya dan alternatif lain (seperti lembaga lokal, lembaga swadaya dan swasta), sehingga peran Pemerintah tidak sekuat dulu swasta), sehingga peran Pemerintah tidak sekuat dulu
(4)…dua puluh tahun terakhir (1996-2006) para petani semakin rasional (4)…dua puluh tahun terakhir (1996-2006) para petani semakin rasional dan berorientasi bisnis (modern atau komersial), sehingga petani dan berorientasi bisnis (modern atau komersial), sehingga petani
terdorong untuk mengusahakan komoditas yang dianggap terdorong untuk mengusahakan komoditas yang dianggap menguntungkan. Akibatnya, terjadi eksploitasi sumberdaya lahan, menguntungkan. Akibatnya, terjadi eksploitasi sumberdaya lahan,
genetik dan perubahan pola tanam (dari pola seragam ke genetik dan perubahan pola tanam (dari pola seragam ke diversifikasi). Masyarakat pedesaan menjadi tidak terkendali dalam diversifikasi). Masyarakat pedesaan menjadi tidak terkendali dalam
berproduksi, terutama dalam penerapan teknologi pertanian berproduksi, terutama dalam penerapan teknologi pertanian konvensional.konvensional.
(5)…dua puluh tahun terakhir (1996-2006), para petani di luar Jawa (5)…dua puluh tahun terakhir (1996-2006), para petani di luar Jawa mulai bergeser dari pertanian setempat (lokal) ke agribisnis mulai bergeser dari pertanian setempat (lokal) ke agribisnis
(terutama karet dan sawit), dari pertanian berpindah ke menetap. (terutama karet dan sawit), dari pertanian berpindah ke menetap. Areal sawah dan sawit di luar Jawa terus meningkat, baik didorong Areal sawah dan sawit di luar Jawa terus meningkat, baik didorong Pemerintah (terutama sawah) maupun Swasta (terutama sawit dan Pemerintah (terutama sawah) maupun Swasta (terutama sawit dan
komoditas perkebunan lainnya). Namun lingkungan (terutama hutan) komoditas perkebunan lainnya). Namun lingkungan (terutama hutan) semakin rusak, pembukaan dan pembakaran terjadi jauh melebihi semakin rusak, pembukaan dan pembakaran terjadi jauh melebihi
peladang berpindah.peladang berpindah.(6)… dua puluh tahun terakhir (1996-2006), para petani di pedesaan (6)… dua puluh tahun terakhir (1996-2006), para petani di pedesaan
Jawa dan luar Jawa semakin akses terhadap teknologi komunikasi, Jawa dan luar Jawa semakin akses terhadap teknologi komunikasi, baik televisi maupun telepon genggam. Akibatnya, pola-pola baik televisi maupun telepon genggam. Akibatnya, pola-pola
komunikasi masyarakat pedesaan mengalami perubahan ke arah yang komunikasi masyarakat pedesaan mengalami perubahan ke arah yang lebih cepat dan tidak tatap muka. Perubahan sosial di pedesaan lebih cepat dan tidak tatap muka. Perubahan sosial di pedesaan
berjalan melompat, dari budaya tutur ke budaya lisan dan nonton berjalan melompat, dari budaya tutur ke budaya lisan dan nonton melewati budaya baca, sehingga banyak terjadi anomali perubahan melewati budaya baca, sehingga banyak terjadi anomali perubahan
(dari berbagai sumber). (dari berbagai sumber).
……pendekatan baru pendekatan baru pembangunan pedesaanpembangunan pedesaan
……paradigma paradigma pembangunan pedesaanpembangunan pedesaan
… … paradigma dparadigma diartikan oleh iartikan oleh Thomas Khun (1970)Thomas Khun (1970) sebagai sebagai “…suatu kerangka referensi (“…suatu kerangka referensi (world viewworld view) yang menjadi ) yang menjadi
dasar keyakinan atau pijakan suatu teori”:dasar keyakinan atau pijakan suatu teori”:
…….Bottom-Up (Demand Driven).Bottom-Up (Demand Driven)…….Integrated (Convergence).Integrated (Convergence)
…….Human Right.Human Right…….Sustainability (Commitment).Sustainability (Commitment)
…….Empowerment.Empowerment…….Self Reliance (Locality).Self Reliance (Locality)
…….Democration and Participation.Democration and Participation…….Cooperation and Collaboration.Cooperation and Collaboration
…….Comprehenship.Comprehenship…….Capacity Building.Capacity Building
…….Networking.Networking……Otonomi (Outonomus)Otonomi (Outonomus)
…tugas teori sosial kritis adalah:
“memanusiakan kembali manusia yang telah lama mengalami
dehumanisasi, baik yang menindas
maupun yang ditindas, oleh Fakih (2002)
disebut proses katalisasi untuk membebaskan
manusia dari segala ketidakadilan.
..pembangunan ..pembangunan pedesaan dari atas (pedesaan dari atas (top-top-
downdown))……pembangunan pedesaan dari atas sering diberi istilah rekayasa sosial pembangunan pedesaan dari atas sering diberi istilah rekayasa sosial
((social enginneringsocial enginnering), yaitu : ), yaitu : “proses rancang bangun (pengobjekan) “proses rancang bangun (pengobjekan) sumberdaya, struktur dan kultur masyarakat pedesaan yang sumberdaya, struktur dan kultur masyarakat pedesaan yang dilakukan secara sistematis (linear) oleh orang luar dengan dilakukan secara sistematis (linear) oleh orang luar dengan
instrumen rekayasa yang juga didatangkan dari luar”.instrumen rekayasa yang juga didatangkan dari luar”. …basis …basis rekayasa sosial adalah kepentingan dan teknologi dari luar, oleh rekayasa sosial adalah kepentingan dan teknologi dari luar, oleh
karena itu rekayasa sosial tidak dikenal dalam kamus sosiologi karena itu rekayasa sosial tidak dikenal dalam kamus sosiologi (Poloma,2000) (Poloma,2000)
……pembangunan pedesaan dari atas juga diistilahkan pengkondisian, pembangunan pedesaan dari atas juga diistilahkan pengkondisian, yakni: “yakni: “usaha mempengaruhi dan merubah keadaan dan perilaku usaha mempengaruhi dan merubah keadaan dan perilaku masyarakat pedesaan dengan mengubah kondisi dan situasi yang masyarakat pedesaan dengan mengubah kondisi dan situasi yang
mempunyai pengaruh langsung”;mempunyai pengaruh langsung”;……menurut Fakih (2002): “menurut Fakih (2002): “pembangunan top-down ialah pembangunan pembangunan top-down ialah pembangunan
yang menjadikan pedesaan dan masyarakatnya sebagai objek”yang menjadikan pedesaan dan masyarakatnya sebagai objek”;;
……pendekatan pembangunan dari atas (disebut juga pendekatan pendekatan pembangunan dari atas (disebut juga pendekatan keproyekan) telah terbukti menimbulkan berbagai kehancuran dalam keproyekan) telah terbukti menimbulkan berbagai kehancuran dalam
tatanan masyarakat pedesaan, seperti: “tatanan masyarakat pedesaan, seperti: “erosi modal sosial, erosi modal sosial, meningkatnya kesenjangan antar kelas sosial, meningkatnya tingkat meningkatnya kesenjangan antar kelas sosial, meningkatnya tingkat
ketergantungan akibat memudarnya kemandirian, melemahnya ketergantungan akibat memudarnya kemandirian, melemahnya ikatan solidaritas sosial, melemahnya peran kelembagaan dan ikatan solidaritas sosial, melemahnya peran kelembagaan dan
pengetahuan lokal, terganggunya keseimbangan ekosistem dan pengetahuan lokal, terganggunya keseimbangan ekosistem dan mahalnya biaya pembangunan”mahalnya biaya pembangunan”
(1) (1) TOP DOWNTOP DOWN::
…….m.masyarakat dianggap tidak tahu apa-asyarakat dianggap tidak tahu apa-apa.apa.
…….p.perencanaan bersifat blueprinterencanaan bersifat blueprint
(2) (2) TIDAK PARTISIPATIFTIDAK PARTISIPATIF
(3) (3) HOMOGENUSHOMOGENUS::
…….t.tidak memperhatikan idak memperhatikan keanekaragaman kondisi masyarakatkeanekaragaman kondisi masyarakat
(4) (4) TIDAK BERKELANJUTANTIDAK BERKELANJUTAN
(5) TIDAK TRANSPARAN(5) TIDAK TRANSPARAN
..pembangunan ..pembangunan pedesaan masa lalupedesaan masa lalu
……pendekatan pendekatan pembangunan pembangunan
partisipatif (partisipatif (bottom-upbottom-up))
Teori Interaksi Teori Interaksi Sosial, Tata Nilai Sosial, Tata Nilai Budaya, Modal Budaya, Modal Sosial dan Ekologi Sosial dan Ekologi ManusiaManusia
Teori Interaksi Teori Interaksi Sosial, Tata Nilai Sosial, Tata Nilai Budaya, Modal Budaya, Modal Sosial dan Ekologi Sosial dan Ekologi ManusiaManusia
Pembangunan Pembangunan Berpusat Pada Berpusat Pada Manusia (Manusia (People People Centred DevelopmentCentred Development))
Pembangunan Pembangunan Berpusat Pada Berpusat Pada Manusia (Manusia (People People Centred DevelopmentCentred Development))
Pengembangan Pengembangan Masyarakat Masyarakat ((Community Community DevelopmentDevelopment))
Pengembangan Pengembangan Masyarakat Masyarakat ((Community Community DevelopmentDevelopment))
Pemberdayaan Pemberdayaan Masyarakat Masyarakat ((Community Community EmpowermentEmpowerment))
Pemberdayaan Pemberdayaan Masyarakat Masyarakat ((Community Community EmpowermentEmpowerment))
Korten (1992), Chambers (1995), Friedman (1992) dll
Merton (1962), Odum (1971), Chafra (2000) Khun (1967), Putnam (1993), Coleman (1990) dll
Conyers (1984), Tjondronegoro (1990), dll
Stewart (1998), Chambers (1995), Vidhyandika (1996), Sumodiningrat (1999), Soetrisno (2001), dll
……pembangunan partisipatif, seperti halnya pemberdayaan, berakar pembangunan partisipatif, seperti halnya pemberdayaan, berakar dari teori kritik (dari teori kritik (critical theorycritical theory)) atau paradigma kritis (atau paradigma kritis (Tomas Tomas
Khun, 1970; Leonard, 1990)Khun, 1970; Leonard, 1990) dan teori konvergensi ( dan teori konvergensi (convergency convergency theorytheory) atau paradigma partisipatif () atau paradigma partisipatif (Rogers Rogers dandan Kincaid, 1981 Kincaid, 1981; ; Habermas, 1981; Evan Habermas, 1981; Evan dandan Sthepens, 1988) Sthepens, 1988) yang merupakan yang merupakan
kritik terhadap pandangan cartesian (kritik terhadap pandangan cartesian (cartesian worldviewcartesian worldview).).
……pembangunan partisipatif merupakan lawan dari pendekatan linear, pembangunan partisipatif merupakan lawan dari pendekatan linear, pendekatan keproyekan dan pendekatan dari atas (top-down)pendekatan keproyekan dan pendekatan dari atas (top-down)
……Menurut Menurut PearsePearse dan dan Stiefel (1979)Stiefel (1979), partisipasi menunjukkan , partisipasi menunjukkan redistribusi baik kontrol atas sumber-sumber maupun kontrol atas redistribusi baik kontrol atas sumber-sumber maupun kontrol atas
kekuasaan yang disetujui oleh mereka yang hidup dengan kerja kekuasaan yang disetujui oleh mereka yang hidup dengan kerja produktif sendiri. produktif sendiri. McArdle (1989)McArdle (1989), menegaskan bahwa hal , menegaskan bahwa hal
terpenting dalam pemberdayaan adalah partisipasi aktif dalam terpenting dalam pemberdayaan adalah partisipasi aktif dalam setiap proses pengambilan keputusan diri mereka sendiri. setiap proses pengambilan keputusan diri mereka sendiri.
Partisipasi tersebut tidak hanya bersifat teknis tetapi juga politis Partisipasi tersebut tidak hanya bersifat teknis tetapi juga politis (Conchelos, 1985)(Conchelos, 1985). Menurut . Menurut DeshlerDeshler dan dan Sock (1985),Sock (1985),
partisipasi yang paling rendah adalah manipulasi, terapi, dan partisipasi yang paling rendah adalah manipulasi, terapi, dan informasi. Ketiganya dikenal dengan istilah domestikasi atau informasi. Ketiganya dikenal dengan istilah domestikasi atau
partisipasi semu (partisipasi semu (pseudo participationpseudo participation). ).
……pendekatan pendekatan pembangunan partisipatif pembangunan partisipatif
((bottom-upbottom-up))
……pembangunan pembangunan berkelanjutanberkelanjutan
……keberlanjutan diartikan oleh Reijntjes dkk (1992) keberlanjutan diartikan oleh Reijntjes dkk (1992) sebagai: sebagai: “menjaga agar suatu upaya terus “menjaga agar suatu upaya terus
berlangsung”, “kemampuan untuk bertahan dan berlangsung”, “kemampuan untuk bertahan dan menjaga agar tidak merosotmenjaga agar tidak merosot”.”.
……pembangunan berkelanjutan didefinisikan oleh WCED pembangunan berkelanjutan didefinisikan oleh WCED (1987), World Bank (1988) dan Pezzey (1992): (1987), World Bank (1988) dan Pezzey (1992):
““sustainable development is development that meets sustainable development is development that meets the needs of future generations wihtout compromising the needs of future generations wihtout compromising
the ability of future generations to meet their own the ability of future generations to meet their own needsneeds” dan World Bank memasukan unsur ” dan World Bank memasukan unsur
““economich growth, the elleviation of poverty and economich growth, the elleviation of poverty and sound environmental management are in many cases sound environmental management are in many cases
mutually consistent objectivesmutually consistent objectives””……pembangunan berkelanjutan adalah: “proses pembangunan berkelanjutan adalah: “proses
pembangunan (lahan, kota, desa, bisnis, masyarakat pembangunan (lahan, kota, desa, bisnis, masyarakat dsb) yang berprinsip memenuhi kebutuhan sekarang dsb) yang berprinsip memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan kebutuhan generasi yang akan tanpa mengorbankan kebutuhan generasi yang akan
datang (PBB, 1987).datang (PBB, 1987).……untuk saat ini, bagaimana memperbaiki kehancuran untuk saat ini, bagaimana memperbaiki kehancuran
lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi dan keadilan sosialpembangunan ekonomi dan keadilan sosial
……pembangunan pertanian berkelanjutan didefinisikan pembangunan pertanian berkelanjutan didefinisikan oleh Technical Advisory Committee of the CGIAR oleh Technical Advisory Committee of the CGIAR
(1988) sebagai: “(1988) sebagai: “pengelolaan sumberdaya yang pengelolaan sumberdaya yang berhasil untuk usaha pertanian guna membantu berhasil untuk usaha pertanian guna membantu
kebutuhan manusia yang berubah sekaligus kebutuhan manusia yang berubah sekaligus mempertahankan atau meningkatkan kualitas mempertahankan atau meningkatkan kualitas
lingkungan dan melestarikan sumberdaya alam”lingkungan dan melestarikan sumberdaya alam”……pembangunan pertanian dapat dikatakan pembangunan pertanian dapat dikatakan
berkelanjutan apabila: (1) mantaop secara ekologis berkelanjutan apabila: (1) mantaop secara ekologis (kualitas SDA dipertahankan dan kemampuan (kualitas SDA dipertahankan dan kemampuan
agroekosistem ditingkatkan); (2) bisa berlanjut agroekosistem ditingkatkan); (2) bisa berlanjut secara ekonomis (petani bisa cukup menghasilkan secara ekonomis (petani bisa cukup menghasilkan
untuk pemenuhan kebutuhan sendiri dan mendapat untuk pemenuhan kebutuhan sendiri dan mendapat keuntungan yang mencukupi atau keuntungan yang mencukupi atau
mensejahterakan); (3) adil (sumberdaya dan mensejahterakan); (3) adil (sumberdaya dan kekuasaan didistribusikan sedemikian rupa kekuasaan didistribusikan sedemikian rupa
sehingga kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi sehingga kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi dan hak-hak mereka terjamin; (4) manusiawi (semua dan hak-hak mereka terjamin; (4) manusiawi (semua
bentuk kehidupan (tanaman, hewan, manusia dan bentuk kehidupan (tanaman, hewan, manusia dan lingkungan) dihargai; dan (5) luwes (masyarakat lingkungan) dihargai; dan (5) luwes (masyarakat
petani dan pedesaan mampu menyesuaikan dengan petani dan pedesaan mampu menyesuaikan dengan perubahan yang berlangsung terus menerus) perubahan yang berlangsung terus menerus)
……pembangunan pembangunan berkelanjutanberkelanjutan
……pembangunan pembangunan terpaduterpadu
……pembangunan terpadu (pembangunan terpadu (integrated developmentintegrated development) adalah: ) adalah: ““pembangunan yang dilaksanakan secara terintegrasi, yakni pembangunan yang dilaksanakan secara terintegrasi, yakni
saling berkaitan dan saling menguatkan, sehingga berjalan saling berkaitan dan saling menguatkan, sehingga berjalan seirama, baik antar sektor maupun antar subsistem dari seirama, baik antar sektor maupun antar subsistem dari
agroekosistem”agroekosistem”……pembangunan pertanian terpadu adalah: “pembangunan pertanian terpadu adalah: “pembangunan pertanian pembangunan pertanian
yang mampu menjaga keseimbangan ekosistem di dalamnya, yang mampu menjaga keseimbangan ekosistem di dalamnya, sehingga aliran nutrient dan energi terjadi secara seimbang, sehingga aliran nutrient dan energi terjadi secara seimbang, keseimabangan inilah yang menghasilkan produktivitas yang keseimabangan inilah yang menghasilkan produktivitas yang
tinggi dan keberlanjutan produksi yang terjaga secara efektif dan tinggi dan keberlanjutan produksi yang terjaga secara efektif dan efisien”efisien” (Reijntjes dkk, 1992; Umar Hasansaputra, 2009). (Reijntjes dkk, 1992; Umar Hasansaputra, 2009).
……contoh pembangunan pertanian terpadu adalah: (1) pengendalian contoh pembangunan pertanian terpadu adalah: (1) pengendalian hama terpadu (hama terpadu (integrated pest managementintegrated pest management); (2) budidaya padi ); (2) budidaya padi
SRI (SRI (system of rice intensificationsystem of rice intensification); (3) usahatani tradisional atau ); (3) usahatani tradisional atau LEISA (LEISA (low external input and sustainable agriculturelow external input and sustainable agriculture););
……pembangunan pedesaan terpadu adalah: “pembangunan pedesaan terpadu adalah: “pembangunan desa pembangunan desa yang dilakukan secara terintegrasi sehingga keseimbangan yang dilakukan secara terintegrasi sehingga keseimbangan
sistem pedesaan tetao terjaga ditengah keberhasilan sistem pedesaan tetao terjaga ditengah keberhasilan pembangunan yang dilaksanakan”, pembangunan yang dilaksanakan”, menurut Herman Soewardi, menurut Herman Soewardi, pembangunan pedesaan terpadu adalah aktivitas pembangunan pembangunan pedesaan terpadu adalah aktivitas pembangunan
yang dilaksanakan secara efektif dan efisien dengan tetap yang dilaksanakan secara efektif dan efisien dengan tetap menjaga eksistensi keseimbangan ekosistem, sehingga dapat menjaga eksistensi keseimbangan ekosistem, sehingga dapat
meminimalkan korbanan” meminimalkan korbanan”
……dinamika dinamika pembangunan pembangunan
pertanianpertanian
Inclusion andParticipationInclusion andParticipation
CapacityBuildingCapacityBuilding
Access toResourcesAccess toResources
Comitment &AcountabilityComitment &Acountability
Socially andCulturally
Acceptable andResponsible
Socially andCulturally
Acceptable andResponsible
EconomicallyViable
EconomicallyViable
EnvironmentallyResponsible
EnvironmentallyResponsible
PoliticallyFeasible
PoliticallyFeasible
COMMUNITYEMPOWERMENT(AGENT/SUBJECT)
COMMUNITYEMPOWERMENT(AGENT/SUBJECT)
AGRICULTURALSUSTAINABLEDEVELOPMENT
AGRICULTURALSUSTAINABLEDEVELOPMENT
KesejahteraanPetani
KesejahteraanPetani
KemandirianPangan
KemandirianPangan
Tugas 5 untuk Pert VI:Tugas 5 untuk Pert VI:
…….mencari dan .mencari dan menganalisis kasus-menganalisis kasus-kasus dan isyu-isyu kasus dan isyu-isyu
sosiodemografisosiodemografi
top related