pemerintah provinsi jambi -...
Post on 20-Mar-2019
224 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PEMERINTAH PROVINSI JAMBI
PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2009
TENTANG
RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN
RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI JAMBI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR JAMBI,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan pelayanan prima dengan berorientasi pada
kepuasan masyarakat pada Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi perlu ditunjang dengan pembiayaan yang memadai;
b. bahwa Peraturan Daerah Provinsi Jambi Nomor 16 Tahun 2002 tentang
Biaya Pelayanan dan Perawatan Kesehatan Jiwa pada Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi dipandang sudah tidak sesuai dengan perkembangan dan keadaan pada saat ini, sehingga perlu diganti;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana di maksud pada huruf a dan
b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 19 Darurat Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Sumatra Barat, Jambi dan Riau ( Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1957 Nomor 75) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Nomor 19 Darurat Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah-daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat,Jambi,dan Riau menjadi Undang-Undang ( Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor Tahun 1958 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1646);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3495);
3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 41,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3685) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000, tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997, tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 248, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4048);
1
4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389);
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah
(Lembaran Negara Republik Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4139);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 159b/
MENKES/PER/ II/88 tentang Rumah Sakit;
12. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 582/ MENKES/SK/VI/1997 tentang Pola Tarif Rumah Sakit Pemerintah.
13. Peraturan Daerah Provinsi Jambi Nomor 15 Tahun 2008 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jambi (Lembaran Daerah Provinsi Jambi Tahun 2008 Nomor 15).
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI JAMBI
dan
GUBERNUR JAMBI
MEMUTUSKAN:
2
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN
KESEHATAN RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI JAMBI.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal I
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Provinsi Jambi.
2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur Jambi dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
3. Gubernur adalah Gubernur Jambi.
4. Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi, yang selanjutnya disebut Rumah Sakit Jiwa adalah Rumah Sakit Khusus milik Pemerintah Provinsi Jambi
5. Direktur Utama adalah Direktur Utama Rumah Sakit Jiwa.
6. Retribusi Pelayanan Kesehatan adalah pungutan yang dibebankan kepada subjek retribusi sebagai imbalan atas jasa pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit jiwa.
7. Pelayanan Kesehatan adalah pelayanan medik dan non medik.
8. Pelayanan Medik adalah pelayanan yang bersifat individu yang diberikan oleh tenaga medik, para medik berupa pemeriksaan, konsultasi, dan tindakan medik.
9. Pelayanan Non Medik adalah pelayanan yang diberikan kepada pasien dan pihak lain di Rumah Sakit Jiwa yang secara tidak langsung berkaitan dengan Pelayanan Medik meliputi Pelayanan Administrasi, Pelayanan Laundry dan lain-lain pelayanan yang terkait dengan pelayanan kesehatan.
10. Pelayanan Rawat Jalan adalah pelayanan kepada pasien untuk observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik dan pelayanan kesehatan lainnya bagi pasien yang datang ke Rumah Sakit Jiwa tanpa tinggal di ruang rawat inap.
11. Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Lanjutan adalah pelayanan kesehatan kepada pasien yang masuk Rumah Sakit Jiwa sebagai rujukan dari rawat jalan tingkat pertama, yang dilaksanakan di poliklinik spesialis Rumah Sakit Jiwa untuk keperluan observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik dan pelayanan kesehatan lainnya tanpa tinggal di ruang inap.
12. Pelayanan Rawat Darurat adalah pelayanan kesehatan pasien yang harus diberikan segera, cepat dan tepat untuk mencegah/ menanggulangi resiko kematian atau cacat, yang dilakukan di Instalasi Rawat Darurat (IRD) Rumah Sakit Jiwa.
13. Pelayanan Rawat Inap adalah pelayanan kepada pasien untuk observasi, diagnosis, pengobatan, perawatan, dan/atau pelayanan kesehatan lainnya dengan tinggal di ruang inap.
14. Rawat Intensif adalah pelayanan yang diberikan kepada pasien dalam keadaan kritis yang memerlukan pemantauan yang lebih intensif pada ruangan dengan sarana dan tenaga khusus.
15. Hari Rawat adalah lamanya pasien dirawat yang jumlahnya dihitung berdasarkan selisih antara tanggal masuk dirawat dan tanggal keluar/ meninggal, yang apabila tanggal masuk dihitung maka tanggal keluar/ meninggal tidak dihitung atau sebaliknya. Apabila tanggal masuk dan tanggal keluar/meninggal adalah sama maka dihitung 1 (satu) hari rawatan.
16. Jasa adalah imbalan atas pelayanan yang diberikan kepada pasien untuk kegiatan Observasi, Diagnosis, Pengobatan, Perawatan, Rehabilitasi Medik.
17. Jasa Pelayanan adalah imbalan yang diterima oleh pelaksana pelayanan atas jasa yang diberikan kepada pengguna jasa Rumah Sakit Jiwa.
3
18. Jasa Rumah Sakit adalah imbalan yang diterima Rumah Sakit Jiwa atas pemakaian sarana, fasilitas,bahan,obat-obatan,bahan kimia dan alat kesehatan habis pakai yang digunakan langsung dalam pelayanan kesehatan .
19. Psikoterapi adalah terapi secara kejiwaan yang dilakukan oleh tenaga Profesional pada pasien untuk menghilangkan, mengubah dan menghambat gejala gangguan jiwa.
20. Pemeriksaan Psikologi adalah Pemeriksaan yang dilakukan oleh Psikolog, meliputi Konseling, Konsultasi dan Psikotest.
21. Pemeriksaan dan Penanggulangan ketergantungan obat adalah pemeriksaan pada pasien dengan masalah gangguan mental akibat penggunaan Narkoba/ Napza untuk kepentingan diagnosa dan terapi.
22. Tindakan Medik Psikiatri adalah Tindakan Medik yang dilakukan pada pasien dengan/ tanpa pembiusan, untuk menghilangkan gejala gangguan jiwa.
23. Tindakan Keperawatan adalah tindakan mandiri perawat professional melalui kerjasama bersifat kolaborasi dengan pasien dan tenaga kesehatan dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawab yang meliputi: Intervensi Keperawatan, Observasi Khusus dan Pendidikan kesehatan.
24. Penunjang Medik/Diagnostik adalah pelayanan kepada pasien untuk membantu menegakkan Diagnosis .
25. Akomodasi adalah penggunaan fasilitas rawat inap termasuk makan dan minum di Rumah Sakit Jiwa.
26. Penjamin adalah orang atau badan hukum sebagai penanggung biaya pelayanan kesehatan terhadap seseorang yang menggunakan/ mendapatkan pelayanan di Rumah Sakit Jiwa.
27. Tarif adalah besaran biaya yang digunakan dalam kegiatan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Jiwa yang dibebankan kepada pemakai/ pengguna fasilitas sebagai imbalan atas jasa pelayanan yang diterimanya.
28. Sistem Paket adalah cara perhitungan pembiayaan dengan mengelompokkan beberapa jenis pelayanan dalam satu tarif pelayanan.
29. Rehabilitasi adalah pelayanan yang diberikan oleh Unit Rehabilitasi dalam bentuk Terapi Okupasional/ Terapi Kerja, Terapi Rekreasi, Terapi gerak dan bentuk Psikoterapi lainnya.
30. Rehabilitasi medik dan rehabilitasi mental adalah pelayanan yang diberikan oleh Unit Rehabilitasi Medik dalam bentuk pelayanan fisioterapi,terapi okupasional,terapi wicara,bimbingan religious,jasa psikologi serta rehabilitasi lainnya.
31. Pemulasaran Jenazah adalah Kegiatan yang meliputi perawatan jenazah, konservasi yang dilakukan oleh Rumah Sakit Jiwa untuk kepentingan pelayanan kesehatan, pemakaman, dan kepentingan proses peradilan.
32. Bahan dan alat Kesehatan adalah bahan kimia, alat kesehatan, bahan habis pakai, dan bahan lainnya, untuk digunakan langsung dalam rangka Observasi, Diagnosis, Pengobatan, Perawatan, Rehabilitasi Medik.
33. Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab pelayanan kesehatan antar unit pelayanan kesehatan.
34. Pasien adalah setiap orang yang datang ke Rumah Sakit Jiwa untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
35. Badan Hukum adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik Negara atau daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan atau organisasi massa, organisasi sosial politik atau organisasi yang sejenis, lembaga, bentuk usaha tetap, dan bentuk badan lainnya yang memperoleh pelayanan Rumah Sakit Jiwa.
4
36. Visum et Repertum adalah Keterangan yang diberikan oleh seorang Dokter tentang hal yang diperlukan membuat terang suatu perkara untuk keperluan proses peradilan.
37. Visum et repertum Psikiatrikum adalah keterangan yang diberikan oleh seorang Dokter Ahli Jiwa tentang kondisi kesehatan jiwa seseorang yang diperlukan membuat terang suatu perkara untuk keperluan proses peradilan.
38. Surat Keterangan Dokter adalah keterangan yang diberikan oleh seorang dokter umum tentang kondisi kesehatan fisik seseorang.
39. Surat Keterangan Ahli Jiwa adalah keterangan yang diberikan oleh seorang Dokter Ahli Jiwa tentang kondisi kesehatan jiwa seseorang.
40. Visite adalah kunjungan Profesional Dokter ke Bangsal rawat inap untuk mengetahui perkembangan gejala penyakit, memberikan pengobatan serta evaluasi pengobatan.
41. Cyto adalah tindakan pelayanan kesehatan yang bersifat segera.
BAB II
PRINSIP PENETAPAN RETRIBUSI
Pasal 2
(1) Pemerintah Daerah dan masyarakat bertanggung jawab dalam memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.
(2) Biaya Penyelenggaraan Rumah Sakit Jiwa dipikul bersama oleh Pemerintah Daerah dan
masyarakat dengan memperhatikan kemampuan keuangan daerah dan keadaan sosial ekonomi
masyarakat.
(3) Retribusi ditetapkan berdasarkan asas kebersamaan dan keadilan.
(4) Retribusi untuk golongan masyarakat yang pembayarannya dijamin oleh Pihak Penjamin,
ditetapkan atas dasar saling membantu melalui suatu ikatan perjanjian tertulis.
(5). Retribusi diperhitungkan atas dasar satuan biaya dari setiap jenis pelayanan dan kelas perawatan
dengan perbandingan sebagai berikut :
- Jasa sarana 60 %
- Jasa pelayanan 40 %.
BAB III
NAMA, OBJEK DAN SUBJEK RETRIBUSI
Pasal 3
Nama Retribusi adalah Retribusi Pelayanan Kesehatan.
Pasal 4
(1) Objek Retribusi adalah pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Jiwa.
(2) Dikecualikan sebagai objek retribusi antara lain yaitu pendaftaran pelayan kesehatan, kegiatan
dalam rangka bhakti sosial dan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).
(3) Subjek Retribusi adalah Orang Pribadi atau Badan yang mendapatkan pelayanan kesehatan
Rumah Sakit Jiwa.
5
BAB IV
PENGGOLONGAN RETRIBUSI
Pasal 5
Retribusi pelayanan kesehatan Rumah Sakit Jiwa digolongkan sebagai Retribusi Jasa Umum.
BAB V
PELAYANAN YANG DIKENAKAN RETRIBUSI
Pasal 6
(1) Setiap orang dan/atau Badan yang mendapatkan pelayanan kesehatan Rumah Sakit Jiwa wajib
membayar Retribusi.
(2) Sebagai bukti pembayaran pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud ayat (1) diberikan tanda
bukti pembayaran.
BAB VI
RUANG LINGKUP PELAYANAN
Pasal 7
Jenis pelayanan di Rumah Sakit Jiwa yang dikenakan retribusi dikelompokkan sebagai berikut :
a. rawat jalan;
b. rawat darurat;
c. rawat inap;
d. penunjang medik/diagnostik;
e. rehabilitasi mental;
f. rehabilitasi pencandu narkoba;
g. konsultasi khusus;
h. tindakan medik di Poliklinik gigi;
i. visum et repertum;
j. fisioterapi;
k. pemulasaraan jenazah dan pelayanan mobil ambulan;
Bagian kesatu
Rawat Jalan
Pasal 8
(1) Rawat Jalan dinyatakan dalam besaran tanda bukti pembayaran Pelayanan Kesehatan dan
berlaku untuk 1 (satu) kali bentuk pelayanan.
(2) Retribusi Rawat Jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam lampiran I
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan daerah ini.
6
Bagian Kedua
Rawat Darurat
Pasal 9
(1) Rawat Darurat diberikan dalam bentuk perawatan luka, incisi, circumsisi, pemasangan bidal
(Spalk), konsul dokter dengan tindakan medik, dan pemakaian Oksygen (O2).
(2) Rawat Darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan pemeriksaan awal dan tidak
termasuk biaya tindakan dan pemeriksaan/ konsultasi dokter spesialis, penunjang medik,
bahan/alat dan obat.
(3) Retribusi rawat darurat sebagaimana dimaksud ayat (1) tercantum dalam lampiran II sebagai
bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan daerah ini.
(4) Retribusi pemeriksaan penunjang diagnostik, tindakan medik, keperawatan, radio terapi,
tindakan khusus dan Rehabilitasi medik dibayar sesuai dengan tarif kelas II untuk pasien Rawat
Jalan.
(5) Bagi pasien kiriman rumah sakit lainnya yang tidak ada ikatan kerjasama diberlakukan tarif
kelas I (satu ).
Bagian Ketiga
Rawat Inap
Pasal 10
(1) Rawat inap ditempatkan pada kelas perawatan yang ditetapkan sebagai berikut:
a. kelas utama/ paviliun
b. kelas I ;
c. kelas II ;
d. kelas III.
(2) Standar fasilitas dan jumlah tempat tidur masing-masing kelas Perawatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Direktur Utama dengan mempedomani
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
(3) Retribusi Rawat inap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam lampiranI. III
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan daerah ini.
Pasal 11
(1) Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Jiwa dapat diberikan pelayanan selain yang dimaksud Pasal
10 ayat (1) sesuai dengan kebutuhan pasien meliputi :
a. konsultasi;
b. psikoterapi;
c. psikologi;
d. pemeriksaan penunjang diagnostik;
e. tindakan medik;
7
f. tindakan keperawatan;
g. rehabilitasi medik;
h. pemeriksaan diagnostik elektromedik;
i. pemeriksaan dan tindakan diagnostik khusus;
j. barang farmasi.
(2) Besarnya tarif Visite/Konsultasi Medik yang tidak terencana (cito) ditambah 25 % dari tarif
tindakan medik yang terencana (elektif)
Pasal 12
(1) Retribusi Rawat Intensif :
a. Setiap pasien yang di rawat pada ruang Intensif, ditetapkan tarifnya sebesar 2 (dua) kali tarif
kelas II Rawat Inap.
b. Setiap pasien yang dirawat inap karena kondisi kesehatannya di pindah ke ruang Rawat
Intensif, ditetapkan tarifnya 2 (dua) kali tarif keperawatan kelas asalnya.
c. Setiap pasien yang di rawat di ruang rawat intensif rujukan dari Rumah Sakit lain, tarifnya
ditetapkan dengan Kelas Utama Rawat Inap.
(2) Retribusi Rawat Intensif sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak termasuk tarif pemeriksaan
penunjang diagnostik, tindakan medik, tindakan keperawatan, fisioterapi, radio terapi,
rehabilitasi medik, bahan dan alat habis pakai, obat-obatan, perawatan jenazah, pemakaian
ambulance/ mobil jenazah dan administrasi.
Bagian Keempat
Pemeriksaan Penunjang Medik/Diagnostik
Pasal 13
(1) Pemeriksaan Penunjang Medik/Diagnostik meliputi ;
a. pemeriksaan Radiologi ;
b. pemeriksaan diagnostic elektronik ;
c. pemeriksaan laboratorium.
(2) Komponen Retribusi Pemeriksaan Penunjang Medik/Diagnostik meliputi biaya :
a. bahan dan alat;
b. jasa rumah sakit;
c. jasa pelayanan.
(3) Retribusi Pemeriksaan Penunjang Medik/Diagnostik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam lampiran IV sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan daerah ini.
Bagian Kelima
Pelayanan Rehabilitasi Mental
8
Pasal 14
(1) Komponen Pelayanan rehabilitasi mental meliputi terapi kerja, terapi gerak, terapi rekreasi,
terapi kelompok, terapi musik, dan terapi religi.
(2) Retribusi Pelayanan Rehabilitasi Mental dimaksud pada ayat (1) tercantum pada Lampiran V
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan daerah ini.
Bagian Keenam
Pelayanan dan Rehabilitasi Pencandu Narkoba
Pasal 15
(1) Komponen Pelayanan dan rehabilitasi Pencandu Narkoba meliputi akomodasi, visite dokter dan
rehabilitasi.
(2) Retribusi Pelayanan dan rehabilitasi pencandu narkoba sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam lampiran VI sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan daerah ini.
Pasal 16
(1) Pemeriksaan khusus test Narkoba meliputi test khusus laboratorium dan visite dokter.
(2) Retribusi Pelayanan Rehabilitasi Narkoba yang berasal dari rujukan swasta untuk pelayanan
disamakan dengan tarif retribusi rawat inap kelas I (satu ), sedangkan untuk pelayanan khusus
ditetapkan sama dengan tarif retribusi Rawat Inap Kelas Utama.
(3) Retribusi Pelayanan dan rehabilitasi pencandu narkoba sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum pada lampiran VII sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan daerah ini.
Bagian Ketujuh
Pelayanan Konsultasi Khusus
Pasal 17
(1) Pelayanan Konsultasi khusus untuk mendapatkan surat keterangan Pemeriksaan Kesehatan
meliputi :
a. konsultasi tumbuh kembang anak;
b. surat keterangan oleh dokter ahli jiwa;
c. surat keterangan bebas narkoba/napza;
d. surat keterangan kesehatan;
e. surat keterangan pernah di rawat;
f. surat keterangan berobat;
g. surat keterangan psikologi.
(2) Pelayanan Konsultasi khusus sebagaimana dimaksud ayat (1) tercantum dalam lampiran VIII
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan daerah ini.
9
Bagian Kedelapan
Pelayanan Tindakan Medik di Poliklinik Gigi
Pasal 18
(1) Pelayanan tindakan Medik pada poliklinik gigi meliputi :
a. pemeriksaan gigi;
b. cabut gigi;
c. tambal gigi;
d. pembersihan karang gigi (Scalling) ;
e. perawatan syaraf gigi.
(2) Retribusi pelayanan tindakan medik di poliklinik gigi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum pada lampiran IX sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan daerah ini.
Bagian Kesembilan
Pelayanan Visum Et Repertum
Pasal 19
Pelayanan visum et repertum dilakukan atas permintaan Penyidik Polri.
Pasal 20
Retribusi pelayanan visum et repertum sebagaimana dimaksud pada Pasal 19 tercantum pada
lampiran X sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan daerah ini.
Bagian Kesepuluh
Pelayanan Fisioterapi
Pasal 21
(1) Komponen retribusi pelayanan fisioterapi meliputi pemeriksaan dan tindakan Dathermi dan
Fisioterapi.
(2) Retribusi pelayanan fisioterapi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tercantum pada lampiran
XI sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan daerah ini.
Bagian Kesebelas
Pemulasaraan Jenazah dan Pelayanan Ambulance
Pasal 22
(1) Pasien yang dirawat di Rumah Sakit Jiwa yang meninggal dunia, dimasukan keruang khusus
jenazah.
(2) Jenazah yang tidak dikenal identitasnya maka biaya perawatan jenazah dibebankan pada Rumah
Sakit Jiwa atau Instansi sosial lainnya
(3) Komponen retribusi Pemulasaraan Jenazah meliputi biaya penyimpanan Jenazah.
10
(4) Retribusi Pemulasaraan Jenazah sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) tercantum pada
lampiran XII sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan daerah ini.
Pasal 23
(1) Pelayanan ambulance meliputi biaya penggunaan kendaraan.
(2) Retribusi Pelayanan Ambulance sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum pada
lampiran XIII sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan daerah ini.
BAB VI
OBAT-OBATAN DAN BAHAN / ALAT KESEHATAN HABIS PAKAI
Pasal 24
(1) Pengadaan/Penggunaan Obat berpedoman kepada Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan
formularium yang ditetapkan oleh Rumah Sakit Jiwa Jambi.
(2) Pengadaan obat di luar DOEN dan formularium Rumah Sakit Jiwa Jambi berpedoman pada
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
(3) Daftar obat-obatan dan bahan/alat kesehatan habis pakai yang dapat disediakan oleh Rumah
Sakit ditetapkan oleh Direktur Utama.
(4) Harga satuan obat dan bahan/alat kesehatan habis pakai ditetapkan tidak melebihi harga eceran
tertinggi.
(5) Obat dan bahan/alat kesehatan habis pakai yang tidak dapat dipenuhi oleh Rumah Sakit Jiwa
(Instalasi Farmasi) dapat diambil di apotik lain (swasta) berdasarkan resep dokter.
BAB VII
PENATAUSAHAAN KEUANGAN
Pasal 25
(1) Penatausahaan Keuangan Rumah Sakit Jiwa dilaksanakan sesuai dengan peraturan Perundang-
undangan yang berlaku.
(2) Seluruh penerimaan yang diperoleh Rumah Sakit Jiwa, setiap disetorkan ke kas Daerah.
(3) Setiap awal tahun anggaran Direktur Utama mengajukan Rencana Kerja Anggaran (RKA) atau
nama lain atas rencana penerimaan dan penggunaan biaya jasa sarana, jasa pelayanan serta
bahan dan alat kepada Gubernur dengan proporsi sebagai berikut :
a. biaya operasional dan pemeliharaan sebesar 60%
b. biaya pengembangan sumber daya manusia sebesar 12%
c. biaya untuk jasa pelayanan sebesar 25 %
d. biaya kegiatan pembinaan manajemen sebesar 3%
11
(4) Sebagian dari Penerimaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digunakan untuk meningkatkan
pelayanan dan kesejahteraan pegawai Rumah Sakit Jiwa sebagai jasa pelayanan dengan
pembagian yang diatur oleh tim bersama Direktur Utama.
Pasal 26
(1) Setiap pasien yang mendapat pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Jiwa dikenakan Retribusi
sesuai tarif yang ditetapkan.
(2) Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dibayar oleh pasien dan/atau penjamin.
(3) Pasien peserta Asuransi Kesehatan, retribusi dibayar oleh PT. Asuransi Kesehatan (ASKES)
setelah mendapat pengesahan terlebih dahulu dari PT. ASKES Cabang Jambi.
(4) Prosedur dan alur pembayaran retribusi pelayanan kesehatan ditetapkan dengan keputusan
Direktur Utama.
Pasal 27
(1) Pasien yang dijamin oleh pihak ketiga pembayaran retribusi pelayanan kesehatan ditagih oleh
Rumah Sakit Jiwa ke pihak ketiga.
(2) Penagihan sebagaimana dimaksud ayat (1) disertai surat jaminan yang sah dari pihak penjamin.
Pasal 28
Keberatan dalam pembayaran yang diajukan pasien kepada Rumah Sakit Jiwa wajib dilayani apabila
melampirkan bukti-bukti tertulis yang sah.
Pasal 29
Pengurangan atas retribusi pelayanan kesehatan dapat diberikan oleh Direktur Utama terhadap pasien
yang memiliki surat keterangan tidak mampu dari pemerintah setingkat Desa/ Lurah.
Pasal 30
(1) Dalam keadaan tertentu pasien dan/atau penjamin dapat mengajukan permohonan penangguhan
pembayaran retribusi pelayanan kesehatan dengan suatu perjanjian tertulis.
(2) Apabila isi perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dapat dipenuhi oleh pasien
dan/atau penjamin maka pihak Rumah Sakit Jiwa memberikan teguran secara tertulis sebanyak
tiga kali.
(3) Setelah teguran tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasien tetap tidak memenuhi
kewajibannya, maka pihak Rumah Sakit Jiwa dapat mengenakan denda administrasi sebesar
2% perbulan dari pokok terhutang.
12
Pasal 31
(1) Pembebasan Retribusi Pelayanan Kesehatan dapat diberikan kepada orang Gangguan Jiwa
Gelandangan atau orang gangguan jiwa yang terlantar.
(2) Penentuan seseorang penderita gangguan jiwa ditetapkan berdasarkan hasil pemeriksaan dokter.
(3) Pembebasan Retribusi sebagaimana ayat (1) diberikan oleh Direktur Utama.
BAB VIII
SANKSI ADMINISTRASI
Pasal 32
Dalam hal wajib retribusi tidak dapat melunasi pembayaran tepat pada waktunya atau terdapat
kekurangan dalam pembayaran dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua
perseratus) setiap bulan dari retribusi yang terhutang.
BAB IX
PEMBINAAN
Pasal 33
(1) Dalam rangka pembinaan pelaksanaan retribusi Rumah Sakit Jiwa dibentuk Tim Pembina
Daerah Retribusi Rumah Sakit Jiwa yang ditetapkan dengan Keputusan Gubernur.
(2) Tim Pembina sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) berfungsi untuk mengawasi,
mengkoordinasi serta melaksanakan pembinaan atas pelaksanaan retribusi Rumah Sakit Jiwa .
BAB X
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 34
(1). Besarnya Retribusi Pelayanan Kesehatan untuk golongan masyarakat yang pembayarannya di
jamin oleh pihak penjamin (Badan hukum, Perusahaan, Asuransi Kesehatan dan sebagainya),
ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara pihak penjamin dengan Direktur Utama minimal
sesuai tarif kelas II (dua ).
(2). Pasien Rawat Inap atas permintaan sendiri pindah dari kelas yang lebih rendah ke kelas
perawatan lebih tinggi, maka tarif tindakan, pemeriksaan penunjang medis, alat/ bahan
kesehatan habis pakai serta obat akan dihitung berdasarkan tarif kelas tertinggi yang
ditempatinya.
(3). Direktur Utama Rumah Sakit Jiwa dapat membebaskan sebagian atau seluruh biaya pelayanan,
khususnya untuk pasien tidak mampu tanpa mengurangi mutu pelayanan.
13
(4) Pelayanan kesehatan yang bekerjasama dengan lembaga-lembaga tertentu/ perusahaan diatur
sendiri melalui perjanjian kerja sama antara lembaga dengan Direktur Utama setelah mendapat
persetujuan dari Gubernur.
Pasal 35
(1). Setiap pasien tidak mampu dan pasien akibat bencana alam atau kejadian luar biasa lainnya
serta anak sekolah untuk rawat jalan yang dirujuk dalam waktu belajar biaya pelayanan
perawatan kesehatannya dibebankan kepada Pemerintah/ Pemerintah Daerah sesuai dengan
Peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Pasien korban kecelakaan yang tidak mampu kemudian meninggal dunia seketika (death on
arrive), atas permohonan keluarga/ penjamin korban dapat dibebaskan dari biaya perawatan
oleh Direktur Utama.
BAB XI
PENUTUP
Pasal 36
Hal-hal lain yang belum diatur dalam peraturan daerah ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaan
diatur lebih lanjut dengan Peraturan Gubernur.
Pasal 37
Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah No. 16 Tahun 2002, tentang Biaya
Pelayanan dan Perawatan Kesehatan Jiwa Pada Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 38
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan daerah ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Daerah Provinsi Jambi.
Ditetapkan di Jambi
pada tanggal 14 Juni 2009
GUBERNUR JAMBI,
H. ZULKIFLI NURDIN
Diundangkan di Jambi pada tanggal 14 Juni 2009 Plt.SEKRETARIS DAERAH PROVINSI JAMBI, ASISTEN PEMERINTAHAN
H. SYAFRUDDIN EFFENDI
LEMBARAN DAERAH PROVINSI JAMBI TAHUN 2008 NOMOR 5
14
LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR : 5 TAHUN 2009 TANGGAL : 14 JUNI 2009 TARIF RAWAT JALAN DI POLIKLINIK DAN UNIT GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI JAMBI
NO KEGIATAN JASA SARANA
JASA PELAYANAN
JUMLAH
1 2 3 4 5
Konsultasi Psikologi Konsultasi dokter spesialis U G D I G D Day Care
15.000
18.000
18.000
9.000
12.000
10.000
12.000
12.000
7.000
8.000
25.000
30.000
30.000
16.000
20.000
GUBERNUR JAMBI
H. ZULKIFLI NURDIN
15
16
LAMPIRAN II PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR : 5 TAHUN 2009 TANGGAL : 14 JUNI 2009 TINDAKAN MEDIK DI UNIT GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI JAMBI
NO JENIS TINDAKAN JASA SARANA
JASA PELAYANAN
JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8
Menjahit luka ukuran 0,1 -5 Cm Menjahit luka ukuran 6-7 Cm Menjahit luka ukuran 8-10 Cm Incisi Circumsi + Perawatan Post Circumsisi Pemasangan Bidal (Spalk) Konsul Dokter dengan tindakan medis Pemakaian 02 per jam
15.000
18.000
24.000
15.000
90.000
15.000
18.000
5.000
10.000
12.000
16.000
10.000
60.000
10.000
12.000
-
25.000
30.000
40.000
25.000
150.000
25.000
30.000
5.000
GUBERNUR JAMBI
H. ZULKIFLI NURDIN
1
LAMPIRAN III PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR : 5 TAHUN 2009 TANGGAL : 14 JUNI 2009 III TINDAKAN MEDIK DI UNIT GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI JAMBI
TARIF RAWAT INAP KELAS
UTAMA I II III
NO
KEGIATAN
Jasa Sarana
Jasa Pelayanan Jumlah
Jasa Sarana
Jasa Pelayanan Jumlah
Jasa Sarana
Jasa Pelayanan Jumlah
Jasa Sarana
Jasa Pelayanan Jumlah
1 2 3
Tarif Kamar/hari Visite dokter spesialis Visite dokter umum
75.000
-
-
50.000
35.000
20.000
125.000
35.000
20.000
60.000
-
-
40.000
25.000
15.000
100.000
25000
1500
45000
-
-
30.000
20.000
10.000
75.000
20.000
10.000
36.000
24.000
60.000
GUBERNUR JAMBI
H. ZULKIFLI NURDIN
LAMPIRAN IV PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR : 5 TAHUN 2009 TANGGAL : 14 JUNI 2009 TARIF PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSTIK RADIOLOGI/RONTGEN DAN TINDAKAN MEDIK RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI JAMBI
NO
JENIS PEMERIKSAAN PER JENIS
JASA SARANA
JASA PELAYANAN
JUMLAH
A 1 2 3 4 5 6
PEMERIKSAAAN PENUNJANG DIAGNOSTIK RADIOLOGI/RONTGEN DAN TINDAKAN MEDIK PENUNJANG DIAGNOSTIK RADIOLOGI/RONTGEN Cranium AP/LAT Sinus Mastoid Thorax Dewasa Thorax Anak BNO, Pelvis AV Dewasa BNO, Pelvis AV Anak
30.000
30.000
30.000
30.000
30.000
30.000
20.000
20.000
20.000
20.000
20.000
20.000
50.000
50.000
50.000
50.000
50.000
50.000
B. 1 2
TINDAKAN MEDIK Tindakan medik terapi terencana (ECT) Pemeriksaan ECT dengan Premedikasi
21.000
66.000
14.000
44.000
35.000
110.000
II 1 2 3 4 5 6 7
PENUNJANG DIAGNOSTIK ELEKTRONIK Electro Encephalo Brain Atlas Brain Mapping Electro Kardiograf Stress Test system Trans Cranial Doploer Ventilator
40.000
42.000
65.000
15.000
45.000
45.000
36.000
25.000
28.000
40.000
10.000
30.000
30.000
24.000
65.000
70.000
105.000
25.000
75.000
75.000
60.000
1
NO
JENIS PEMERIKSAAN PER JENIS
JASA SARANA
JASA PELAYANAN
JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8
PENUNJANG DIAGNOSTIK RADIOLOGI/RONTGEN Pemeriksaan Darah Darah rutin HB Golongan darah Marpologi sel Lekosit, elektrolit, Led, Diffacaount, Hematocrit Trombosit, W, Pendarahan, W.Pembekuan, Cros Math, Rumple Led, MCV/MCH, MCHC Pemeriksaan Urine Urine rutin (Urobilin, bilirubin, Protein, reduksi, Sedimen) Berat jenis, PH/rekasi urobilin, Protein, Protein Kuantitatif, Reduksi, sedimen, aseton, protein bencejon es Pemeriksaan faeces Faeces rutin Benzidine Test Pemeriksaan immunologi Test kehamilan Pemeriksaan serologi Pemeriksaan Mikrobiologi (Parasitologi/dipect-prepart, malana filaria, jamur/amuba Cercandida, Trichomomas, Vaginalis, Micro TBS, Leptocifira Kimia darah per jenis Glukosa, Kolesterol, Asam urat, SGPT/SGOT dll Pemeriksaan canggih Drug monitoring
18.000
15.000
24.000
12.000
12.000
15.000
12.000
6.000 6.000
26.000
15.000
15.000
30.000
120.000
.12.000
10.000
16.000
8.000
80.000
10.000
8.000
4.000 4.000
14.000
10.000
10.000
20.000
80.000
30.000
25.000
40.000
20.000
20.000
25.000
20.000
10.000 10.000
40.000
25.000
25.000
50.000
200.000
GUBERNUR JAMBI
H. ZULKIFLI NURDIN
2
LAMPIRAN V PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR : 5 TAHUN 2009 TANGGAL : 14 JUNI 2009 TARIF PELAYANAN REHABILITASI MENTAL RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI JAMBI
NO JENIS PEMERIKSAAN DAN TINDAKAN
JASA SARANA
JASA PELAYANAN
JUMLAH
1 2 3 4 5 6
Terapi Kerja Terapi Gerak Terapi Rekreasi Terapi Kelompok Terapi Musik Terapi Religi
15.000
9.000
9.000
9.000
9.000
9.000
10.000
6.000
6.000
6.000
6.000
6.000
25.000
15.000
15.000
15.000
15.000
15.000
GUBERNUR JAMBI
H. ZULKIFLI NURDIN
3
LAMPIRAN VI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR : 5 TAHUN 2009 TANGGAL : 14 JUNI 2009 TARIF REHABILITASI KHUSUS NARKOBA
NO TARIF REHABILITASI JASA SARANA
JASA PELAYANAN
JUMLAH
1 2 3
Musik Olahraga Religius
21.000
21.000
21.000
14.000
14.000
14.000
35.000
35.000
35.000
TARIF REHABILITASI DAY CARE KHUSUS NARKOBA
NO TARIF REHABILITASI DAY CARE JASA SARANA
JASA PELAYANAN
JUMLAH
1 2
Day Care Night Care
42.000
42.000
28.000
28.000
70.000
70.000
TARIF AKOMODASI KHUSUS NARKOBA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI JAMBI
NO TARIF REHABILITASI JASA SARANA
JASA PELAYANAN
JUMLAH
1 2 3
Kelas I Kelas II Kelas III
72.000
60.000
48.000
48.000
40.000
32.000
120.000
100.000
80.000
GUBERNUR JAMBI
H. ZULKIFLI NURDIN
4
LAMPIRAN VII PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR : 5 TAHUN 2009 TANGGAL : 14 JUNI 2009 TARIF TINDAKAN PEMERIKSAAN KHUSUS TEST NARKOBA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI JAMBI
NO JENIS PEMERIKSAAN DAN
TINDAKAN JASA
SARANA JASA
PELAYANAN JUMLAH
1 2 3
Pemeriksaan Gejala Pulau, narkoba, heroin Ectasy / Inec
60.000
60.000
60.000
40.000
40.000
40.000
100.000
100.000
100.000 TARIF PEMERIKSAAN LABORATORIUM NO TARIF LABORATORIUM JASA
SARANA JASA
PELAYANAN JUMLAH
1 2 3 4 5 1 2 3
KUALITATIF Pemeriksaan darah dengan Alat Drug Monitoring (2 bulan masih terdeteksi) Amphetamin Cabinod 100 Opiat Alkohol Cocain KUANTITATIF Pemeriksaan urine dengan Alat drug Monitoring (1 minggu tidak terdeteksi lagi) Amphetamin Cabinod 100 Opiat
135.000135.000135.000135.000135.000
90.00090.00090.000
135.000 135.000 135.000 135.000 135.000
90.000 90.000 90.000
135.000135.000135.000135.000135.000
90.00090.00090.000
TARIF DOKTER / KONSULEN NO TARIF DOKTER DAN KONSULEN KELAS I KELAS II KELAS III 1 2
Visite Dokter Umum Visite Dokter Konsulen
20.000
35.000
17.500
30.000
15.000
25.000
GUBERNUR JAMBI
H. ZULKIFLI NURDIN
5
LAMPIRAN VIII PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR : 5 TAHUN 2009 TANGGAL : 14 JUNI 2009 TARIF PELAYANAN KONSULTASI KHUSUS RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI JAMBI
NO JENIS PEMERIKSAAN DAN TINDAKAN JASA SARANA
JASA PELAYANAN
JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Konsultasi Tumbuh Kembang Anak Konsultasi untuk keterangan Ahli Jiwa Konsultasi untuk mendapatkan surat keterangan dokter ahli untuk keperluan : Cerai, warisan, melanjutkan pendidikan Konsultasi untuk mendapatkan surat keterangan dokter ahli untuk mendapatkan : Berobat, pernah dirawat, SpLD dll Test Kecerdasan Test Keprbadian Test Kemampuan Kerja Konsultasi/Konseling/MMPI Psikoterapi Seleksi
30.000
60.000
27.000
20.000
20.000
20.000
20.000
33.000
19.000
18.000
20.000
40.000
18.000
12.500
15.000
15.000
15.000
22.000
13.500
12.000
50.000
100.000
45.000
32.500
35.000
35.000
35.000
55.000
32.500
30.000
GUBERNUR JAMBI
H. ZULKIFLI NURDIN
6
LAMPIRAN IX PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR : 5 TAHUN 2009 TANGGAL : 14 JUNI 2009 TARIF TINDAKAN MEDIK DI POLIKLINIK GIGI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI JAMBI
NO JENIS TINDAKAN JASA SARANA
JASA PELAYANAN
JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7
Pemeriksaan Gigi Cabut gigi Depan ( per gigi ) Cabut Gigi Belakang ( per gigi ) Tambal Gigi ( per gigi ) Perawatan Syaraf (Tambalan sementara) Scalling (Pembersihan Karang) Tambal Gigi depan dengan sinar laser
9.000
12.000
18.000
15.000
11.000
24.000
40.000
6.000
8.000
12.000
10.000
6.500
16.000
25.000
15.000
20.000
30.000
25.000
17.500
40.000
65.000
GUBERNUR JAMBI
H. ZULKIFLI NURDIN
7
LAMPIRAN X PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR : 5 TAHUN 2009 TANGGAL : 14 JUNI 2009 TARIF VISUM ET REPERTUM RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI JAMBI
NO JENIS TINDAKAN / PERAWATAN JASA SARANA
JASA PELAYANAN
JUMLAH
1
Visum berhubungan dengan kesehatan jiwa
30.000
20.000
50.000
GUBERNUR JAMBI
H. ZULKIFLI NURDIN
8
LAMPIRAN XI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR : 5 TAHUN 2009 TANGGAL : 14 JUNI 2009 TARIF PELAYANAN FISIOTRAPI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI JAMBI
NO JENIS PEMERIKSAAN DAN TINDAKAN JASA SARANA
JASA PELAYANAN
JUMLAH
1 2
Dathermi Fisioterapi
10.000
9.000
7.500
6.000
17.500
15.000
GUBERNUR JAMBI
H. ZULKIFLI NURDIN
9
LAMPIRAN XII PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR : 5 TAHUN 2009 TANGGAL : 14 JUNI 2009 TARIF TINDAKAN PEMULASARAN DAN PERAWATAN JENAZAH RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI JAMBI
NO JENIS TINDAKAN / PERAWATAN JASA SARANA
JASA PELAYANAN
JUMLAH
1 2
Pemulasaran dan Perawatan Jenazah Penyimpanan jenazah dengan pendingin Penyimpanan jenazah tanpa pendingin
45.000
15.000
30.000
10.000
75.000
25.000
GUBERNUR JAMBI
H. ZULKIFLI NURDIN
10
LAMPIRAN XIII PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR : 5 TAHUN 2009 TANGGAL : 14 JUNI 2009 TARIF AMBULANCE RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI JAMBI
NO KEGIATAN BIAYA PER KM
JUMLAH TARIF
1 2 3
Pemulasaran dan Perawatan Jenazah Dalam Kota Jauh atau Dekat Penguburan ( dari rumah duka dalam kota ke tempat pemakaman / kuburan Luar Kota (jarak dihitung dari berangkat sampai kembali ke tujuan
45.000
15.000
4000 / KM
100.000
100.000
GUBERNUR JAMBI
H. ZULKIFLI NURDIN
11
top related