penerapan model pembelajaran nht …lib.unnes.ac.id/19715/1/4201408089.pdf2. adik-adikku tersayang,...
Post on 27-Apr-2019
251 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NHT DENGAN
PENDEKATAN SETS PADA MATERI CAHAYA UNTUK
MENGEMBANGKAN KREATIVITAS SISWA
SKRIPSI
disajikan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
oleh
HANDINI KARTIKASASMI
4201408089
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke dalam Sidang
Panitia Ujian Skripsi.
Semarang, 26 Februari 2013
Pembimbing I Pembimbing II
Dra. Siti Khanafiyah, M.Si. Dr. Sutikno, S.T., M.T.
NIP 195205211976032001 NIP 197411201999031003
iii
PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul
Penerapan Model Pembelajaran NHT dengan Pendekatan SETS padaMateri Cahaya untuk Mengembangkan Kreativitas Siswa
disusun oleh
Handini Kartikasasmi
4201408089
telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA UNNES padatanggal 26 Februari 2013
Panitia,
Ketua Sekretaris
Prof. Dr. Wiyanto, M.Si. Dr. Khumaedi, M.Si.
NIP. 196310121988031001 NIP. 196306101989011002
Ketua Penguji
Dra. Dwi Yulianti, M.Si.
NIP 196007221984032001
Anggota Penguji/ Anggota Penguji/
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
Dra. Siti Khanafiyah, M.Si. Dr. Sutikno, S.T., M.T.
NIP 195205211976032001 NIP 197411201999031003
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil
karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip
atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, 26 Februari 2013
Handini Kartikasasmi
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Jenius adalah 1% inspirasi dan 99% keringat. Tidak ada yang dapat menggantikan kerja keras.
Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika kesempatan bertemu dengan kesiapan
(Thomas A. Edison).
Kekecewaan adalah cara Tuhan tuk mengatakan, bersabarlah Aku memuliki sesuatu yang lebih
baik untukmu (Penulis).
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu pasti ada kemudahan (QS. An-Nashr: 6).
Karya ini aku persembahkan kepada:
1. Bapakku Syamsudin dan Ibuku tercinta Siti Khodijah,
S.IP, terima kasih atas segalanya.
2. Adik-adikku tersayang, Fiqih, Yayang, Laras dan Luna
terima kasih untuk dukungannya.
3. Kau yang terkasih, penyejuk hati, terima kasih atas
semangatnya.
4. Para sahabatku yang selalu memberikanku semangat
5. Teman- teman kost Wisma Arvi, Via, Hestin, Evi, Ana,
Feni dan adek-adek kostku tersayang, terima kasih
untuk semangatnya.
6. The best all my friend physics ’08.
7. PPL and KKN’s friend..thanks for everything
8. My Almamater.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia serta ridhoNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul ”Penerapan Model Pembelajaran NHT dengan Pendekatan SETS
pada Materi Cahaya untuk Mengembangkan Kreativitas Siswa”.
Penulis merasa bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari
bantuan tenaga, pikiran, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
penulis ingin menyampaikan ungkapan rasa terima kasih yang tulus kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Soedijono Sastroatmodjo, M.Si., Rektor Universitas Negeri
Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
menyelesaikan studi S1 di Unnes;
2. Bapak Prof. Dr. Wiyanto, Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang;
3. Bapak Dr. Khumaedi, M.Si., selaku Ketua Jurusan Fisika FMIPA
Universitas Negeri Semarang;
4. Bapak Bambang Subali, M.Pd., selaku dosen wali.
5. Ibu Dra. Siti Khanafiyah, M.Si., pembimbing I yang dengan kesabarannya
telah memberikan koreksi, bimbingan dan arahan kepada penulis selama studi
hingga terselesaikannya skripsi ini;
6. Bapak Dr. Sutikno, S.T.,M.T., pembimbing II yang dengan kesabarannya
telah memberikan koreksi, bimbingan, masukan dan arahan kepada penulis
hingga terselesaikannya skripsi ini;
7. Bapak Wasi Sakti W.P., S. Pd., atas bantuan dan pelayanannya kepada
penulis;
8. Bapak Ibu dosen Jurusan Fisika atas bantuan dan pelayanannya kepada
penulis.
vii
9. Bapak Joko Sugiyanto, S.Pd.M.M.Pd, kepala sekolah SMP N 3 Pemalang
yang telah memberikan ijin penelitian kepada penulis;
10. Ibu Dra. Indah Sukmawati, guru mata pelajaran Fisika SMP N 3 Pemalang
yang telah bersedia memberikan informasi dan membantu pelaksanaan
penelitian;
11. Siswa-siswi kelas VIII SMP N 3 Pemalang;
12. Ibu dan Bapak tercinta yang telah mencurahkan segala kasih sayangnya,
adik-adikku dan seluruh kerabat keluarga yang memberikan dukungan baik
moral maupun materi;
13. Teman-teman dan sahabatku di Kost Wisma Arvi yang telah memberikan
makna persahabatan yang begitu indah;
14. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi
ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena
kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Penulis berharap semoga skripsi ini
dapat memberikan manfaat bagi penulis pada khususnya, lembaga, masyarakat
dan para pembaca pada umumnya.
Semarang, 26 Februari 2013
Penulis
viii
ABSTRAK
Kartikasasmi, Handini. 2013: Penerapan Model Pembelajaran NHT denganPendekatan SETS Pada Materi Cahaya untuk MengembangkanKreativitas Siswa. Skripsi, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan IlmuPengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing UtamaDra. Siti Khanafiyah, M.Si. Pembimbing Pendamping Dr. Sutikno, S.T.,M.T.
Kata Kunci: NHT; SETS; cahaya; kreativitas
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di kelas VIIIE SMP Negeri 3Pemalang diketahui bahwa pelaksanaan proses pembelajaran fisikanya belummenggunakan metode yang dapat mengembangkan kreativitas siswa. Hal inimenyebabkan kreativitas siswa menjadi rendah. Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui penerapan model pembelajaran NHT dengan pendekatan SETSpada materi cahaya yang dapat mengembangkan kreativitas siswa danmeningkatkan hasil belajarnya.
Dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa penerapan modelpembelajaran NHT dengan pendekatan SETS pada materi cahaya dapatmengembangkan kreativitas dan meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIIIESMP Negeri 3 Pemalang.
Dalam penerapan model pembelajaran NHT dengan pendekatan SETS,siswa akan diberikan nomor. Guru akan meminta siswa untuk menyampaikanhasil diskusinya dengan cara menyebutkan nomor secara acak. Dalampembelajaran siswa diharapkan memiliki kemampuan untuk memandang sesuatusecara terintegrasi dengan memperhatikan unsur SETS. Dalam modelpembelajaran ini, guru memberikan kebebasan bagi siswa untuk memvariasivariabel dan jumlah data dalam eksperimen, diskusi serta dalam mencari artikelyang terkait dengan materi sehingga diharapkan kreativitas siswa akan terlihat.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakandalam tiga siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahap kegiatan, yaitu perencanaan,pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelasVIIIE SMP Negeri 3 pemalang. Metode pengumpulan data yang digunakan dalampenelitian ini adalah observasi, tes dan angket. Peningkatan kreativitas dan hasilbelajar siswa tiap siklusnya diketahui melalui analisis uji gain.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………….. i
HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………………………… ii
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………. iii
PERNYATAAN ……………………………………………………………. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN …………………………………………... v
KATA PENGANTAR ……………………………………………………… vi
ABSTRAK …………………………………………………………………. viii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. ix
DAFTAR TABEL ………………………………………………………….. xi
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………. xii
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………... xiv
BAB 1 PENDAHULUAN ………………………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………... 1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………….. 4
1.3 Tujuan Penelitian ……………………………………………………… 4
1.4 Manfaat Penelitian ……………………………………………………. 5
1.5 Penegasan Istilah ……………………………………………………… 5
1.6 Sistematika Penulisan Skripsi ………………………………………… 7
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………...……. 10
2.1 Belajar dan Pembelajaran ............……………………………………… 10
2.2 Model Pembelajaran NHT dengan Pendekatan SETS………………….. 13
x
2.3 Kreativitas……………………………………………............................ 18
2.4 Materi Cahaya..................................…………………………………… 22
2.5 Kerangka Berpikir...........…………………………………………..…… 35
BAB 3 METODE PENELITIAN ……………………………………………. 37
3.1 Tempat dan Subjek Penelitian………………………………………….. 37
3.2 Faktor yang Diteliti……………………………………………………… 37
3.3 Desain Penelitian......……………………………………………………. 37
3.4 Metode Penelitian………………………………………………………. 40
3.5 Metode Analisis Data ..........……………………………………………. 44
3.6 Indikator Keberhasilan………………………………………………….. 47
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……………………….. 48
4.1 Pelaksanaaan Penerapan Model Pembelajaran NHT dengan Pendekatan
SETS untuk Mengembangkan Kreativitas Siswa....................................... 48
4.2 Peningkatan Hasil Belajar Siswa………………………………………... 57
4.3 Keterbatasan dalam Penelitian................................................................... 63
BAB 5 PENUTUP……………………………………………………..…….... 65
5.1 Simpulan ………………………………………………………………. 65
5.2 Saran …………………………………………………………..………. 66
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….. 67
LAMPIRAN ……………………………………………………………..... 70
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Arti berpikir lancar, luwes, orisinal dan terperinci………………… 19
Tabel 4.1 Pengembangan kreativitas siswa...........................………………… 57
Tabel 4.2 Kemampuan siswa mengaitkan unsur SETS.............. …………….. 59
Tabel 4.3 Hasil belajar kognitif siswa...................................................……… 61
Tabel 4.4 Hasil belajar psikomotorik siswa ………………………………… 62
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Keterkaitan antar unsur SETS............................................... 17
Gambar 2.2 Skema hukum pemantulan.................................................... 22
Gambar 2.3 Jalannya sinar pada pemantulan teratur................................ 23
Gambar 2.4 Jalannya sinar pada pemantulan baur.................................... 24
Gambar 2.5 Menggambar bayangan benda .............................................. 25
Gambar 2.6 (a) Cermin datar untuk bercermin.......................................... 25
Gambar 2.6 (b) Cermin datar pada pembuatan periskop sederhana.......... 25
Gambar 2.6 (c) Cermin datar untuk menutupi dinding ruang.................... 25
Gambar 2.7 (a) Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan
melalui titik fokus.................................................................. 26
Gambar 2.7 (b) Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan
sejajar sumbu utama.............................................................. 26
Gambar 2.7 (c) Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan cermin
akan dipantulkan kembali melalui titik pusat
kelengkungan........................................................................ 26
Gambar 2.8 (a) Benda berada di depan P................................................. 27
Gambar 2.8 (b) Benda berada diantara P dan F........................................ 27
Gambar 2.8 (c) Benda berada diantara F dan O........................................ 27
Gambar 2.8 (d) Benda maya di belakang cermin cekung.......................... 27
Gambar 2.9 (a) Cermin cekung sebagai pemantul pada lampu senter........ 28
Gambar 2.9 (b) Cermin cekung sebagai pengumpul sinar matahari
xiii
pada pembangkit listrik tenaga surya (PLTS)................... 28
Gambar 2.10 (a) Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan
seolah-olah berasal dari titik fokus...................................... 29
Gambar 2.10 (b) Sinar datang menuju titik fokus akan dipantulkan
seolah-olah sejajar sumbu utama....................................... 29
Gambar 2.10 (c) Sinar datang menuju titik pusat kelengkungan cermin
Akan dipantulkan kembali seakan-akan datang dari pusat
kelengkungan tersebut........................................................ 29
Gambar 2.11 Pembentukan bayangan benda nyata pada cermin
cembung............................................................................... 30
Gambar 2.12 Pembentukan bayangan benda maya pada cermin
cembung................................................................................ 30
Gambar 2.13 (a) Cermin cembung pada kaca spion mobil........................ 31
Gambar 2.13 (b) Cermin cembung pada persimpangan jalan.................... 31
Gambar 2.14 Diagram untuk menurunkan rumus umum cermin................ 31
Gambar 3.1 Diagram penelitian penerapan model pembelajaran NHT
dengan menggunakan pendekatan SETS.............................. 39
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Daftar nama kelompok kelas VIII E ........................................ 71
Lampiran 2 Silabus……………………………………………………........ 72
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus I…………….......... 76
Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa siklus I........………………………......... 84
Lampiran 5 Unsur SETS materi siklus I....................................................... 86
Lampiran 6 Kisi-kisi soal uji coba siklus I...................................…............ 87
Lampiran 7 Soal uji coba siklus I.......................................………............... 88
Lampiran 8 Kunci jawaban soal uji coba siklus I.......................................... 91
Lampiran 9 Kisi-kisi soal uraian siklus I………………………………. ..... 92
Lampiran 10 Analisis soal uji coba siklus I……………………………......... 95
Lampiran 11 Soal evaluasi siklus I……………………………………... .. ... 97
Lampiran 12 Kunci jawaban soal evaluasi siklus I…………………….......... 100
Lampiran 13 Analisis angket kreativitas siswa siklus I...............………........ 102
Lampiran 14 Analisis Kemampuan siswa mengaitkan unsur SETS
siklus I ....................................................................................... 105
Lampiran 15 Analisis hasil belajar kognitif siswa soal pilihan ganda
siklus I....................................................................................... 106
Lampiran 16 Analisis hasil belajar kognitif siswa soal uraian siklus I.......... 107
Lampiran 17 Analisis hasil belajar psikomotor siswa siklus I..……............. 108
Lampiran 18 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus II……………........ 109
Lampiran 19 Lembar Kerja Siswa siklus II........………………………........ 116
xv
Lampiran 20 Unsur SETS materi siklus II.................................................... 117
Lampiran 21 Kisi-kisi soal uji coba siklus II...................................…......... 118
Lampiran 22 Soal uji coba siklus II.......................................……….…....... 119
Lampiran 23 Kunci jawaban soal uji coba siklus II....................................... 122
Lampiran 24 Kisi-kisi soal uraian siklus II..................................................... 123
Lampiran 25 Analisis soal uji coba siklus II…………………………........... 126
Lampiran 26 Soal evaluasi siklus II……………………………………........ 128
Lampiran 27 Kunci jawaban soal evaluasi siklus II……………………....... 131
Lampiran 28 Analisis angket kreativitas siswa siklus II...............………..... 134
Lampiran 29 Analisis Kemampuan siswa mengaitkan unsur SETS
siklus II ..................................................................................... 137
Lampiran 30 Analisis hasil belajar kognitif siswa soal pilihan ganda
siklus II..................................................................................... 138
Lampiran 31 Analisis hasil belajar kognitif siswa soal uraian siklus II......... 139
Lampiran 32 Analisis hasil belajar psikomotor siswa siklus II..………......... 140
Lampiran 33 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus III……………....... 141
Lampiran 34 Lembar Kerja Siswa siklus III........………………………...... 147
Lampiran 35 Unsur SETS materi siklus III.................................................... 148
Lampiran 36 Kisi-kisi soal uji coba siklus III...................................…......... 149
Lampiran 37 Soal uji coba siklus III.......................................……….……... 150
Lampiran 38 Kunci jawaban soal uji coba siklus III...................................... 153
Lampiran 39 Kisi-kisi soal uraian siklus III……………………………........ 154
Lampiran 40 Analisis soal uji coba siklus III…………………….…...... ..... 157
xvi
Lampiran 41 Soal evaluasi siklus III……………………………………..... 159
Lampiran 42 Kunci jawaban soal evaluasi siklus III……………………..... 163
Lampiran 43 Analisis angket kreativitas siswa siklus III...............………... 165
Lampiran 44 Analisis Kemampuan siswa mengaitkan unsur SETS
siklus III .................................................................................... 168
Lampiran 45 Analisis hasil belajar kognitif siswa soal pilihan ganda
siklus III.................................................................................... 169
Lampiran 46 Analisis hasil belajar kognitif siswa soal uraian siklus III....... 170
Lampiran 47 Analisis hasil belajar psikomotor siswa siklus III..…….......... 171
Lampiran 48 Kisi-kisi angket kreativitas................................…………........ 172
Lampiran 49 Angket uji coba ..................................................…………...... 173
Lampiran 50 Skala angket............................................................................... 176
Lampiran 51 Analisis uji coba angket kreativitas...............……………........ 179
Lampiran 52 Angket penelitian..........................................................…........ 181
Lampiran 53 Rubrik penskoran kemampuan siswa mengaitkan
unsur SETS................................................................................ 183
Lampiran 54 Rubrik penskoran psikomotor siswa......................................... 184
Lampiran 55 Contoh perhitungan analisis uji coba angket............................. 185
Lampiran 56 Perhitungan uji coba instrumen soal.......................................... 187
Lampiran 57 Contoh perhitungan validitas soal..........………………… ..... 192
Lampiran 58 Contoh perhitungan reliabilitas instrumen ………………....... 194
Lampiran 59 Contoh perhitungan tingkat kesukaran soal………………...... 195
Lampiran 60 Contoh perhitungan daya pembeda soal.................................... 196
xvii
Lampiran 61 Analisis uji gain ………………………………….................... 198
Lampiran 62 Surat penetapan dosen pembimbing……………………......... 201
Lampiran 63 Surat observasi....................................……………………...... 202
Lampiran 64 Surat ijin penelitian………………………………………....... 203
Lampiran 65 Surat keterangan penelitian………………………………....... 204
Lampiran 66 Dokumentasi penelitian…………………………………........ 205
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Di era globalisasi dewasa ini, kehidupan masyarakat banyak dipengaruhi
oleh perkembangan sains dan teknologi. Banyak permasalahan yang muncul
dalam kehidupan sehari-hari memerlukan informasi ilmiah dalam pemecahannya.
Guru perlu memperhatikan model pembelajaran yang digunakan untuk mencapai
tujuan pendidikan yang ada pada:
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional Pasal 3 yang menyatakan bahwa tujuan pendidikan nasionaladalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusiayang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlakmulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Tap MPR No 4/MPR/1975 yang menyatakan bahwa pendidikan adalahmembangun di bidang pendidikan didasarkan atas falsafah negarapancasila dan diarahkan untuk membentuk manusia-manusiapembangun yang berpancasila dan untuk membentuk manusia yangsehat jasmani dan rohaninya, memiliki pengetahuan dan keterampilanyang dapat mengembangkan kreativitas dan tanggung jawab dapatmenyuburkan sikap demokratis dan penuh tenggang rasa, dapatmengembangkan kecerdasan yang tinggi dan disertai budi pekerti yangluhur, mencintai bangsanya dan mencintai sesama manusia sesuaidengan ketentuan yang ada dalam UUD 1945.
Sesuai yang ada dalam berbagai perundang-undangan di Indonesia dapat
disimpulkan bahwa tujuan pendidikan selain mencerdaskan kehidupan berbangsa
juga menanamkan pendidikan karakter bangsa indonesia. Salah satu pendidikan
karakter tersebut adalah kreatif.
1
2
Berdasarkan hasil observasi dengan guru mata pelajaran IPA Fisika di
SMPN 3 Pemalang dapat diketahui bahwa dalam pembelajarannya, kreativitas
siswa belum terlihat. Hal ini bisa dilihat pada siswa ketika menjawab soal masih
terpaku pada buku yang ada saja. Aryani (2008:208) menyatakan bahwa meski
aspek kreativitas penting, tetapi sekolah tetap belum mampu mengembangkannya
secara optimal. Dalam hal ini guru belum memberikan kebebasan bagi siswanya
untuk mengekspresikan dirinya secara kreatif. Dalam pembelajaran, guru masih
jarang melakukan eksperimen sehingga peran siswa dalam pembelajaran masih
belum maksimal. Pendapat Munandar (2009:13) menyatakan bahwa saat ini
pendidikan di sekolah lebih berorientasi pada pengembangan kecerdasan daripada
pengembangan kreativitas, sedangkan keduanya sama pentingnya untuk mencapai
keberhasilan dalam belajar dan hidup.
Pembelajaran NHT( Numbered Head Together) merupakan pembelajaran
kooperatif. Slavin (2005:256) menyebutkan bahwa NHT adalah model
pembelajaran kooperatif yang merupakan varian dari diskusi kelompok. Pada
model tersebut hanya ada satu siswa yang mewakili kelompoknya yang
sebelumnya tidak diberi tahu. Model pembelajaran NHT ini memastikan
keterlibatan total dari semua siswa dan merupakan cara yang sangat baik untuk
menambahkan tanggung jawab individual dalam diskusi kelompok. Menurut Lie
(2005:59) model pembelajaran NHT memberikan kesempatan kepada siswa
untuk saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang tepat
serta mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerjasama mereka.
Pembelajaran menggunakan metode NHT, siswa berkesempatan untuk saling
3
diskusi dan menyampaikan gagasannya. Dari berbagai gagasan yang ada
kemudian siswa dapat mengembangkan kreativitasnya. Hasil penelitian Sunandar
(2008) tentang pengaruh model pembelajaran NHT terhadap minat dan hasil
belajar matematika kelas V SDN di kecamatan Banyumanik Kota Semarang tahun
ajaran 2008/2009 menunjukkan bahwa untuk kelompok eksperimen yaitu
kelompok yang diberikan model NHT, hasil belajar siswanya masuk kategori
cukup. Minat siswanya masuk dalam kategori cukup tinggi. Pada kelompok
kontrol yaitu kelompok yang tidak diberikan model NHT hasil belajar siswanya
masuk kategori rendah. Minat siswanya masuk kategori sedang.
Pendekatan SETS dalam proses pembelajaran ini mengharapkan siswa
dapat berpikir tidak hanya dari satu sudut pandang saja. Siswa diharapkan mampu
mengaitkan antara materi yang telah dipelajari dengan unsur SETS yaitu sains,
lingkungan, teknologi dan masyarakat. Binadja (2002:1) menjelaskan akronim
SETS jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia akan memiliki kepanjangan
sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat. SETS diturunkan dengan landasan
filosofis yang mencerminkan kesatuan unsur SETS dengan mengingat urutan
unsur-unsur SETS dalam susunan akronim tersebut. Selanjutnya landasan filosofis
tersebut dipakai sebagai dasar pengembangan konsep pendidikan SETS itu sendiri
dan implementasinya untuk ikut berperan dalam sistem pendidikan. Kelebihan
SETS yaitu siswa dapat memiliki kemampuan memandang sesuatu secara
terintegratif dengan memperhatikan keempat unsur SETS sehingga dapat
diperoleh yang lebih mendalam tentang pengetahuan yang dimilikinya.
Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SETS dapat mengembangkan
4
kreativitas siswa. Hal ini dapat terlihat bahwa siswa dapat mengetahui suatu
materi dari berbagai sudut pandang yaitu sains, lingkungan, teknologi dan
masyarakat. Jadi dengan model pembelajaran NHT menggunakan pendekatan
SETS, kreativitas siswa diharapkan dapat berkembang.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
dengan judul “Penerapan model pembelajaran NHT dengan pendekatan SETS
pada materi cahaya untuk mengembangkan kreativitas siswa”.
1.2. Rumusan Masalah
Yang menjadi permasalahan pada penelitian ini adalah:
- Bagaimana pelaksanaan model pembelajaran NHT menggunakan pendekatan
SETS pada materi cahaya yang dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas
VIII SMP?
- Bagaimana peningkatan kreativitas siswa SMP kelas VIII dengan penerapan
model pembelajaran NHT dan menggunakan pendekatan SETS pada materi
cahaya?
1.3. Tujuan Penelitian
Sesuai rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
- Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran dengan model pembelajaran NHT
menggunakan pendekatan SETS pada materi cahaya yang dapat meningkatkan
kreativitas siswa kelas VIII SMP .
5
- Untuk mengetahui peningkatan kreativitas siswa melalui penerapan model
pembelajaran NHT menggunakan pendekatan SETS pada materi cahaya kelas
VIII SMP.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah:
- Manfaat bagi guru
Memberikan wawasan bagi guru tentang bagaimana pembelajaran sains
fisika dengan model pembelajaran NHT menggunakan pendekatan SETS.
Menambah pengalaman bagi guru dalam memilih strategi pembelajaran.
- Manfaat bagi peneliti
Bagi peneliti dapat mengembangkan pengetahuan yang telah didapat selama
perkuliahan dan menerapkanya dalam kehidupan nyata.
1.5. Penegasan Istilah
Untuk menghindari agar tidak terjadi salah pengertian dalam menafsirkan
judul dalam skripsi ini, penulis merasa perlu membuat batasan yang mempelajari
dan mempertegas istilah yang digunakan tersebut, yaitu:
- Model pembelajaran NHT dengan pendekatan SETS
NHT merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif. Lie (2005: 60)
mengungkapkan model pembelajaran NHT sebagai suatu model pembelajaran
kelompok dengan cara pemberian nomor pada setiap anak. Dimana nomor
anak yang nantinya dipanggil harus melaporkan hasil kerja kelompoknya dan
6
anak yang lain diharapkan untuk memberikan tanggapan demikian seterusnya
sampai mendapatkan hasil kesimpulan bersama. Binadja (2002:2) menjelaskan
urutan singkatan SETS membawa pesan bahwa untuk menggunakan sains (S)
terbentuk teknologi (T) dalam memenuhi kebutuhan masyarakat (S) diperlukan
pemikiran tentang berbagai implikasinya pada lingkungan (E) secara fisik
maupun mental.
Dalam penelitian ini, siswa secara berkelompok akan melakukan diskusi
tentang materi cahaya kemudian guru akan menunjuk salah satu nomor secara
acak dan siswa yang merasa memiliki nomor yang disebutkan harus
menyampaikan hasil diskusi kelompoknya dan siswa akan menghubungkan
materi tentang cahaya dengan keempat unsur SETS yaitu sains, lingkungan ,
teknologi dan masyarakat.
- Kreativitas
Kreativitas merupakan salah satu aspek dari pendidikan karakter di
Indonesia. Kreativitas atau berpikir kreatif dirumuskan oleh Munandar (2009:
68) sebagai suatu proses yang tercermin dalam kelancaran, kelenturan,
orisinalitas dan elaborasi (kerincian) dalam berpikir.
Dalam penelitian ini, kreativitas siswa meliputi berpikir kreatif dan sikap
kreatif. Kemampuan berpikir kreatif siswa di ukur melalui tes tertulis dan sikap
kreatif dengan menggunakan angket. Untuk mengembangkan kreativitas siswa
dalam pembelajaran maka digunakan LKS yang bersifat terbuka.
7
- Pengembangan kreativitas
Ada beberapa alasasn perlunya mengembangkan kreativitas siswa.
Munandar (2009:13) mengungkapkan dasar pertimbangan untuk
mengembangkan kreativitas diantaranya adalah bahwa dewasa ini tampak
adanya kesenjangan antara kebutuhan akan kreativitas dan perwujudannya di
dalam masyarakat pada umumnya dalam pendidikan di sekolah pada
khususnya, pendidikan di sekolah lebih berorientasi pada pengembangan
kecerdasan daripada pengembangan kreativitas sedangkan keduanya sama
pentingnya untuk mencapai keberhasilan dalam belajar dan dalam hidup,
pendidik masih kurang memahami arti kreativitas serta masih banyak kendala
baik secara makro (masyarakat, dan kebudayaan) maupun mikro (keluarga,
sekolah dan pekerjaan) terhadap pengembangan kreativitas.
Pengembangan kreativitas dalam penelitian ini dapat dilihat dari adanya
peningkatan skor yang diperoleh oleh siswa
1.6. Sistematika Penulisan Skripsi
Penulisan skripsi dibagi menjadi tiga bagian, yakni bagian awal, bagian isi
dan bagian akhir skripsi.
- Bagian awal
Pada bagian awal berisi halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan
kelulusan, pernyataan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar
isi, daftar lampiran, daftar gambar, dan daftar tabel.
- Bagian isi
8
Bagian isi skripsi terdiri atas hal-hal sebagai berikut:
Bab 1 : Pendahuluan
Berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, penegasan istilah, dan sistematika skripsi.
Bab 2 : Tinjauan Pustaka
Berisi teori-teori yang mendukung dan berkaitan dengan permasalahan, yang
meliputi: pengertian belajar dan pembelajaran, model pembelajaran NHT
dengan pendekatan SETS, kreativitas, materi cahaya dan kerangka berpikir.
Bab 3 : Metode Penelitian
Berisi tentang tempat dan subyek penelitian, faktor yang diteliti, desain
penelitian yang terdiri atas tiga siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahapan
yakni perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi, metode penelitian, uji
coba instrumen penelitian, metode analisis data dan indikator keberhasilan.
Bab 4 : Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berisi tentang hasil-hasil penelitian yang diperoleh meliputi deskripsi proses
kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran NHT menggunakan
pendekatan SETS yang dapat melatih kreativitas siswa, peningkatan hasil
belajar yang berupa prosentase kognitif, psikomotorik, dan afektif dari tiap
siklus. Selanjutnya dilakukan pembahasan sesuai dengan teori yang menunjang
yaitu menafsirkan temuan-temuan, mengintegrasikan temuan dari penelitian ke
dalam kumpulan pengetahuan yang telah ada dan menyusun teori baru atau
memodifikasi teori yang ada.
9
Bab 5 : Penutup
Berisi simpulan dan saran yang ditujukan secara umum kepada sekolah dan
secara khusus kepada guru agar dalam mengembangkan model pembela jaran
NHT dengan pendekatan SETS diperoleh hasil yang lebih baik.
- Bagian akhir skripsi
Berisi daftar pustaka dan lampiran
10
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Belajar dan Pembelajaran
Konsep tentang belajar telah banyak didefinisikan oleh para pakar
psikologi. Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap
orang. Mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh seseorang.
Memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan,
tujuan, kepribadian dan bahkan persepsi seseorang. Berikut ini disajikan beberapa
pengertian tentang belajar (Anni &Rifai, 2009:82).
- Gage & Berliner menyatakan bahwa belajar adalah proses suatu individu yang
dapat mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman.
- Morgan menyatakan bahwa belajar adalah perubahan yang bersifat permanen
dan terjadi karena hasil dari praktik atau pengalaman.
- Slavin menyatakan bahwa belajar adalah perubahan individu yang disebabkan
oleh pengalaman
- Gagne menyatakan bahwa belajar adalah kecakapan manusia yang berlangsung
selama periode waktu tertentu dan perubahan perilaku tersebut tidak berasal
dari proses pertumbuhan.
Dari keempat pengertian tersebut tampak bahwa konsep tentang belajar
mengandung tiga unsur utama yaitu: belajar berkaitan dengan perubahan perilaku,
terjadi karena didahului oleh proses pengalaman dan bersifat relatif permanen.
Sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, maka guru harus
10
11
memperhatikan kondisi internal dan eksternal siswa. Kondisi internal adalah
situasi yang ada di dalam diri siswa, seperti kesehatan, keterampilan dan
kemampuan. Kondisi eksternal merupakan kondisi yang ada di luar diri pribadi
siswa, misalnya ruang belajar yang bersih, sarana dan prasarana belajar yang
memadai (Hamdani, 2011: 22).
Berbagai aliran dalam pendidikan telah menjelaskan beberapa
pandangannya tentang konsep pembelajaran. Aliran behavioristik menyatakan
pembelajaran sebagai usaha guru membentuk tingkah laku yang diinginkan
dengan menyediakan lingkungan atau stimulus. Aliran kognitif mengenalkan
pembelajaran sebagai cara guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berpikir agar mengenal dan memahami sesuatu yang dipelajari. Aliran humanistik
mendeskripsikan pembelajaran sebagai memberikan kebebasan kepada siswa
untuk memilih bahan pelajaran dan cara mempelajarinya sesuai dengan minat dan
kemampuannya (Hamdani, 2011: 23). Definisi pembelajaran dari ketiga aliran
tersebut pada dasarnya adalah sebagai usaha yang dilakukan guru supaya siswa
dapat belajar untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Briggs menyatakan
pembelajaran sebagai seperangkat peristiwa yang mempengaruhi siswa
sedemikian rupa sehingga siswa memperoleh kemudahan dalam berinteraksi
dengan lingkungannya (Sugandi, 2008: 9). Sedangkan Gagne menambahkan
bahwa pembelajaran adalah serangkaian peristiwa eksternal siswa yang dirancang
untuk mendukung proses internal belajar (Anni & Rifai, 2009: 192). Dalam
kegiatan pembelajaran, guru mengajarkan bagaimana siswa harus belajar dan
siswa belajar bagaimana belajar yang baik melalui berbagai pengalaman belajar
12
sehingga mengalami perubahan dalam dirinya. Dengan demikian, pembelajaran
adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah
laku siswa berubah ke arah yang lebih baik melalui interaksi dengan
lingkungannya.
Setelah belajar dalam proses pembelajaran, maka siswa akan memperoleh
hasil belajar. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh
pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek – aspek
perubahan perilaku tersebut bergantung pada apa yang dipelajari (Anni & Rifai,
2009:85). Apabila pembelajar mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka
perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep. Hasil
belajar yang diukur dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif, afektif dan
psikomotor siswa pada materi cahaya. Menurut Mudjiono & Dimyati (2006: 20)
hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar dan terjadi terutama berkat
evaluasi guru. Bloom menyampaikan tiga taksonomi yang disebut dengan ranah
belajar yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Ranah kognitif berkaitan
dengan hasil berupa pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan
penilaian. Ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, minat dan nilai. Ranah
psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik seperti kemampuan motorik
syaraf, manipulasi objek dan koordinasi syaraf (Anni & Rifai, 2009:86).
13
2.2. Model Pembelajaran NHT dengan Pendekatan SETS
NHT berbeda dengan model pembelajaran seperti biasanya. Model
pembelajaran NHT pada dasarnya adalah sebuah varian dari diskusi kelompok
(Slavin, 2005:256). Pelaksanaan model pembelajaran NHT dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
- Siswa dibagi dalam kelompok.
- Setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor.
- Guru membagikan LKS pada tiap kelompok dan mengerjakannya.
- Kelompok memutuskan jawaban yang dianggap paling benar dan memastikan
setiap anggota mengetahuinya.
- Guru memanggil salah satu nomor.
- Siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka.
NHT memiliki beberapa kelebihan. Salah satu kelebihan yang
diungkapkan oleh Lie (2005: 59) yaitu memberikaan kesempatan kepada siswa
untuk saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling
tepat. Hal tersebut memastikan keterlibatan total dari semua siswa. Model
pembelajaran ini adalah cara yang sangat baik untuk menambahkan tanggung
jawab individual saat diskusi kelompok. Sunandar (2008) menyatakan bahwa
berdasarkan hasil analisis data penelitiannya menunjukkan bahwa rata-rata hasil
belajar matematika topik bilangan bulat dari siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran NHT lebih tinggi jika di bandingkan dengan rata-rata hasil belajar
matematika dengan topik yang sama dari siswa yang diajar secara konvensional.
Berdasarkan hasil penelitian Mustafa et al (2011) didapatkan hasil bahwa telah
14
terjadi peningkatan keaktifan dan pemahaman konsep yang diperoleh setelah
menggunakan model pembelajaran NHT pada mata pelajaran matematika di kelas
VIII B MTs Negeri Takalala Kabupaten Soppeng. Mandal (2009) menyatakan
bahwa dalam kooperatif learning, misalnya pada NHT akan ada teman yang
membantu mempertajam pengetahuan siswa tentang struktur esai dan aturan tata
bahasa. Salah satu keuntungan NHT dikemukakan oleh Rahmi (2008) yaitu
dapat melatih siswa untuk saling berbagi, bekerjasama, tidak menang sendiri dan
menerima pendapat teman yang lain.
NHT berbeda dengan cara pembelajaran kelompok biasa. Pada
pembelajaran kelompok biasa yang mempresentasikan hasil kerja kelompok
adalah salah satu anggota yang tidak ditentukan oleh guru. Pada model
pembelajaran NHT menggunakan pendekatan SETS yang harus
mempresentasikan hasil kerja kelompok adalah nomor yang dipilih secara acak
oleh guru, sehingga setiap siswa merasa bertanggung jawab dalam diskusi.
Model pembelajaran NHT memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan dari model pembelajaran ini adalah:
- Setiap siswa menjadi siap semua ketika diminta untuk menyampaikan hasil
diskusinya.
- Siswa dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh.
- Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai.
Sedangkan kelemahan dari model pembelajaran NHT ini adalah:
- Kemungkinan nomor yang dipanggil, akan dipanggil lagi oleh guru.
- Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru (Hamdani, 2011: 90).
15
Pembelajaran SETS merupakan pembelajaran terpadu yang diharapkan
siswa dapat memiliki kemampuan memandang sesuatu secara terintegrasi dengan
memperhatikan empat unsur SETS, yaitu sains, lingkungan, teknologi, dan
masyarakat (Binadja, 2002: 1). SETS sudah lama diperkenalkan di Indonesia.
Pannen & Sardjiyo (2005) menyatakan bahwa pembelajaran SETS telah
diperkenalkan oleh Universitas Negeri Semarang melalui lokakarya di tahun1999
bekerja sama dengan SEAMEO RESCAM. SETS sendiri memiliki beberapa
kelebihan. Dwi (2009) mengungkapkan bahwa pendekatan SETS cenderung
bersifat integratif dalam memandang suatu permasalahan. Pembelajaran SETS
yang bertumpu pada pembelajaran sains, memiliki beberapa karakteristik sebagai
berikut:
- Siswa tetap diberikan pengajaran sains. Pada pembelajaran ini guru tetap
memberikan materi tentang cahaya yang meliputi pemantulan pada cermin
datar, cekung dan cembung.
- Siswa dibawa ke dalam situasi untuk pemanfaatan konsep sains yang berbentuk
teknologi untuk kepentingan masyarakat. Sebagai contoh adalah pada
teknologi serat optik yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi
masyarakat. Misalnya pada perusahaan sistem telekomunikasi, TV kabel dan
listrik.
- Siswa diminta untuk berpikir tentang berbagai kemungkinan akibat yang
terjadi dalam proses pengalihan sains ke dalam bentuk teknologi. Contohnya
adalah seperti penelitian yang dilakukan oleh Puspita & Lukman (2012) pada
proses pengaturan pencahayaan ruangan menggunakan sinar matahari dengan
16
memanfaatkan konsep pemantulan pada cermin datar. Dalam teknologi
tersebut ada berbagai kemungkinan yang terjadi. Teknologi tersebut tidak dapat
dimanfaatkan tanpa bantuan sinar matahari tetapi merupakan alternatif untuk
mengurangi ketergantungan energi yang dihasilkan dari bahan bakar fosil dan
nuklir.
- Siswa diminta untuk menjelaskan keterhubungan antara sains yang dipelajari
dengan unsur lain dalam SETS. Sebagai contoh adalah pada konsep
pemantulan pada cermin datar. Teknologi yang terkait seperti yang
dikemukakan Firdaus & Burlian (2011) yaitu alat pengering kerupuk tenaga
surya tipe box menggunakan konsentrator cermin datar. Penggunaaan
teknologi ini bagi masyarakat akan menjamin mutu produk semakin meningkat
karena produk yang dihasilkan lebih efisien serta dapat meningkatkan efisiensi
kerja pada proses pengeringan kerupuk. Teknologi ini bagi lingkungan akan
mengurangi polusi udara sebab teknologi ini dapat menghemat bahan bakar.
- Siswa dibawa untuk mempertimbangkan manfaat atau kerugian dari
penggunaan konsep sains tersebut bila diubah dalam bentuk teknologi.
Contohnya adalah pada penggunaan konsep pemantulan cahaya pada cermin
cekung. Teknologi yang terkait misalnya teknologi alat pengering rumput laut
dan pengukus ikan tenaga surya. Dalam pembelajaran siswa dibawa untuk
memepertimbangkan manfaat dan kerugian dari penggunaan teknologi
tersebut.
- Dalam konteks kontruktivisme, siswa diajak berbincang tentang SETS dari
berbagai macam arah dan berbagai macam titik awal tergantung pengetahuan
17
dasar yang dimiliki oleh siswa yang bersangkutan. Contohnya dalam
pembelajaran siswa diajak berdiskusi tentang manfaat dari cermin cembung.
Kemudian siswa diminta untuk menyebutkan teknologi yang terkait dengan
cermin cembung tersebut.
Keterkaitan antar unsur SETS dapat dilihat pada gambar di bawah ini
Gambar 2.1 Keterkaitan antar unsur SETS (Binadja, 2002: 71)
Gambar 2.1 menjelaskan bahwa SETS memiliki makna pengajaran sains
yang dikaitkan dengan unsur –unsur lain yakni lingkungan, teknologi dan
masyarakat. Sains tidak berdiri sendiri di masyarakat karena keterkaitan dan
ketergantungannya pada unsur-unsur tersebut. Dalam konteks SETS,
perkembangan sains dianggap dipengaruhi oleh perubahan lingkungan, teknologi
juga kepentingan serta harapan masyarakat. Pada saat yang sama hendaknya
dipahami bahwa perkembangan sains itu sendiri juga memiliki pengaruh kepada
perkembangan teknologi, masyarakat serta lingkungan (Binadja, 2002:21)
Berdasarkan hasil penelitian Zaini et al., (2007) ketuntasan belajar dalam
pembelajaran sains fisika dengan pendekatan SETS dapat tercapai. Tingkat
efektifitas pembelajaran SETS pada materi kamera dan periskop cukup efektif.
Hal ini bararti pembelajaran sains fisika melalui pendekatan SETS cukup efektif
dalam membelajarkan siswa.
Masyarakat
Sains
Lingkungan Teknologi
18
Dalam model pembelajaran NHT dengan pendekatan SETS, siswa akan
diajak untuk melakukan diskusi bersama kelompoknya dan mengkaitkan materi
yang dipelajari dengan keempat unsur SETS, yaitu sains lingkungan, teknologi
dan masyarakat.
2.3. Kreativitas
Kreativitas memegang peranan yang penting dalam dunia pendidikan.
Pentingnya kreativitas dinyatakan Aryani (2008) sebagai potensi yang harus
dikembangkan supaya bangsa Indonesia mampu bersaing di dunia secara global.
Jika siswa merasa tidak memiliki kebebasan untuk mengekspresikan gagasan dan
perasaan di sekolah, mereka akan menjadi siswa yang patuh tetapi tidak kreatif.
Hal yang tak jauh berbeda disebutkan Munandar (2009:31) bahwa kreativitas
perlu dipupuk sejak dini karena:
- Dengan berkreasi orang dapat mewujudkan (mengaktualisasikan) dirinya.
Perwujudan atau aktualisasi diri merupakan kebutuhan pokok pada tingkat
tertinggi dalam hidup manusia.
- Kreativitas atau berpikir kreatif sebagai kemampuan untuk melihat bermacam-
macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah. Merupakan bentuk
pemikiran yang sampai saat ini masih kurang mendapat perhatian dalam
pendidikan.
- Bersibuk diri secara kreatif tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri dan
lingkungan tetapi juga memberikan kepuasan kepada individu.
- Kreativitas memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya.
19
Kreativitas memiliki beberapa pengertian. Kreativitas yang dikemukakan
oleh Wiyono (2011: 5) pada intinya merupakan kemampuan seseorang untuk
melahirkan sesuatu yang baru, berupa gagasan maupun karya nyata dalam
bentuk ciri-ciri aptitude maupun non aptitude, karya baru maupun kombinasi
dengan hal-hal yang sudah ada serta semuanya itu relatif berbeda dengan apa yang
telah ada sebelumnya. Pendapat yang lain yaitu Munandar (2009:68) merumuskan
kreativitas atau berpikir kreatif secara operasional sebagai suatu proses yang
tercermin dalam kelancaran, kelenturan, orisinalitas dan elaborasi (kerincian)
dalam berpikir. Berikut ini merupakan tabel arti kemampuan berpikir lancar,
luwes, orisinal dan terperinci.
Tabel 2.1Arti berpikir lancar, luwes, orisinal dan terperinci (Munandar, 2009: 192).
No Perilaku Arti1. Berpikir lancar Menghasilkan banyak gagasan/jawaban yang
relevan.
2. Berpikir luwes Menghasilkan gagasan-gagasan yang beragam.
Mampu mengubah cara atau pendekatan baru.
Arah pemikiran yang berbeda-beda.
3. Berpikir
orisinal
Memberikan jawaban yang tidak lazim, yang
lain dari yang lain yang jarang diberikan
kebanyakan orang.
4. Berpikir
terperinci
Mengembangkan, menambah, memperkaya,
memperluas suatu gagasan dan memperinci.
20
Kreativitas sangat penting untuk dikembangkan. Salah satunya dapat dilatih
melalui dunia pendidikan di sekolah. Mariati (2006) menjelaskan ada beberapa
cara guru untuk memupuk kreativitas siswa, yaitu menerima anak sebagaimana
adanya dengan segala kekuatan serta kelemahannya, tidak terlalu cepat
memberikan penilaian terhadap perilakunya terutama berupa kritik maupun celaan
dan memberikan peluang untuk mengungkapkan pikiran beserta perasaanya
dengan tetap mematuhi peraturan yang berlaku. Dalam upaya untuk memupuk
kreativitas siswa, Diana (2006) menyatakan bahwa menjadi pribadi kreatif tidak
bisa didapat dengan tiba-tiba saat seseorang telah beranjak dewasa dan
dihadapkan pada berbagai permasalahan. Kreativitas memerlukan proses.
Dalam upaya untuk mengembangkan kreativitas terdapat teori yang
melandasinya. Salah satu teori tersebut diantaranya menurut Munandar (2009: 32-
39) yang menjelaskan bahwa terdapat adanya teori empat P yang melandasi
pengembangannya yaitu terdiri dari pembentukan pribadi, press, proses dan
produk kreatif.
Teori tentang pembentukan pribadi kreatif dilandasi oleh teori psikoanalis
dan humanistik. Teori psikoanalis melihat kreativitas sebagai hasil dari mengatasi
suatu masalah yang biasanya mulai di masa kecil. Teori humanistik melihat
kreativitas sebagai hasil dari kesehatan psikologis tingkat tinggi. Teori press
menyatakan bahwa kreativitas anak akan terwujud jika adanya dorongan dalam
diri individu maupun dorongan dari lingkungan.
21
Teori tentang pembentukan pribadi kreatif dilandasi oleh teori Wallas dan
belahan otak kanan serta kiri. Teori Wallas menyatakan bahwa proses kreatif
meliputi empat tahap, yaitu: persiapan, inkubasi, iluminasi dan verifikasi. Pada
tahap persiapan, seseorang mempersiapkan diri untuk memecahkan masalah
dengan belajar berpikir, mencari jawaban, bertanya kepada orang lain dan
sebagainya. Pada tahap inkubasi, individu seakan akan melepaskan diri untuk
sementara dari masalah tersebut. Pada tahap iluminasi, merupakan saat timbulnya
inspirasi atau gagasan baru beserta proses-proses psikologis yang mengawali dan
mengikuti munculnya inspirasi atau gagasan baru. Pada tahap verivikasi atau
evaluasi, merupakan tahap dimana ide atau kreasi baru tersebut harus diuji
terhadap realitas.
Pendapat mengenai teori tentang belahan otak kanan dan kiri yang
dikemukakan oleh Wiyono (2009: 24) menyatakan bahwa keterkaitan fungsi otak
terlihat pada aktivitas belahan otak kiri untuk menerima masukan berupa data dan
informasi dari lingkungan yang menurut Wallas merupakan tahap persiapan,
kemudian dilanjutkan otak belahan kanan untuk mengerami (tahap inkubasi).
Pada tahap ini berlangsung sebagai pelanjutan proses menuju tahap iluminasi dan
verifikasi.
Teori tentang produk kreatif menyatakan bahwa manusia memiliki
seperangkat unsur-unsur mental. Jika dihadapkan dengan situasi yang menuntut
tindakan, individu mengerjakan dan menggabung unsur-unsur mental sampai
timbul konfigurasi. Konfigurasi ini dapat berupa gagasan, model, tindakan, cara
menyusun kata, melodi atau bentuk.
22
Beberapa ciri individu yang kreatif menurut Munandar adalah memiliki
rasa ingin tahu yang luas dan mendalam, sering mengajukan pertanyaan yang
baik, memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah, bebas dalam
menyatakan pendapat, mempunyai rasa keindahan yang dalam, menonjol dalam
salah satu bidang seni, mampu melihat suatu masalah dari berbagai sudut
pandang, mempunyai rasa humor yang luas, mempunyai daya imajinasi dan
orisinal dalam ungkapan gagasan maupun pemecahan masalah.
2.4. Materi Cahaya
- Pemantulan cahaya
Proses melihat benda
Saat melihat benda, berarti ada cahaya yang mengenainya, kemudian
cahayanya dipantulkan ke mata. Akibatnya mata dapat melihat benda di
lingkungan sekitar.
Hukum pemantulan cahaya
Berkas sinar yang mengenai cermin disebut sinar datang. Sedangkan
berkas sinar yang meninggalkan cermin disebut sinar pantul. Sebuah garis
i r
Gambar 2.2 Skema hukum pemantulan
23
yang digambar tegak lurus permukaan cermin disebut garis normal. Sudut
yang dibentuk oleh sinar datang dan garis normal disebut sudut datang, yang
dilambangkan dengan i. Sedangkan sudut yang dibentuk oleh sinar pantul
dan garis normal disebut sudut pantul, yang dilambangkan dengan r.
Hukum pemantulan cahaya menyatakan bahwa :
Sinar datang, sinar pantul dan garis normal terletak pada satu bidang datar
dan ketiganya berpotongan pada satu titik.
Sudut datang sama dengan sudut pantul.i = r (2.1)
Jenis pemantulan
Pemantulan teratur
Pemantulan teratur terjadi jika suatu berkas cahaya jatuh pada benda yang
permukaannya licin dan mengkilap sehingga arah pantulan cahaya itu
menuju ke suatu arah tertentu.
Gambar 2.3 Jalannya sinar pada pemantulan teratur
Pemantulan baur
Pemantulan baur terjadi jika suatu berkas cahaya jatuh pada benda yang
permukaannya kasar (tidak rata) dan cahaya itu akan dipantulkan ke
berbagai arah yang tidak tertentu.
24
Gambar 2.4 Jalannya sinar pada pemantulan baur
(Wibowo, 2004:96)
- Cermin Datar
Sifat-sifat bayangan pada cermin datar
Cermin datar merupakan cermin yang permukaan pantulnya berupa
bidang datar. Sifat bayangan pada cermin datar yaitu:
Maya
Sama besar dengan bendanya
Tegak
Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin (jarak
bayangan = jarak benda)
Pembentukan bayangan pada cermin datar
Ada 3 langkah yang diperlukan untuk melukiskan pembentukan bayangan
pada cermin datar, yaitu:
Menggambar sinar pertama yang datang dari benda menuju ke cermin dan
dipantulkan ke mata sesuai dengan hukum pemantulan (sudut datang =
sudut pantul).
Menggambar sinar kedua yang datang dari benda menuju ke cermin dan
dipantulkan ke mata sesuai dengan hukum pemantulan.
25
Perpanjangan sinar pantul pertama dan sinar pantul kedua dibelakang
cermin akan berpotongan. Perpotongan tersebut merupakan letak
bayangan.
Keterangan:
(1)= Sinar datang pertama
(2)= Sinar datang kedua
(3)= Sinar pantul pertama
(4)= Sinar pantul kedua
Cermin datar umumnya digunakan untuk bercermin. dipasang menutupi
dinding ruang agar memberi kesan yang lebih besar dan pada pembuatan
periskop sederhana (periskop adalah alat optik yang berfungsi untuk
mengamati benda dalam jarak jauh atau berada dalam sudut tertentu, biasanya
digunakan pada tank dan kapal selam).
(4)(1) (2)
(3)
(b)(a) (c)
Gambar 2.6 Cermin datar (a) untuk bercermin, (b) pada pembuatan periskopsederhana dan (c) untuk menutupi dinding ruang.
Gambar 2.5 Menggambar bayangan benda
25
Perpanjangan sinar pantul pertama dan sinar pantul kedua dibelakang
cermin akan berpotongan. Perpotongan tersebut merupakan letak
bayangan.
Keterangan:
(1)= Sinar datang pertama
(2)= Sinar datang kedua
(3)= Sinar pantul pertama
(4)= Sinar pantul kedua
Cermin datar umumnya digunakan untuk bercermin. dipasang menutupi
dinding ruang agar memberi kesan yang lebih besar dan pada pembuatan
periskop sederhana (periskop adalah alat optik yang berfungsi untuk
mengamati benda dalam jarak jauh atau berada dalam sudut tertentu, biasanya
digunakan pada tank dan kapal selam).
(4)(1) (2)
(3)
(b)(a) (c)
Gambar 2.6 Cermin datar (a) untuk bercermin, (b) pada pembuatan periskopsederhana dan (c) untuk menutupi dinding ruang.
Gambar 2.5 Menggambar bayangan benda
25
Perpanjangan sinar pantul pertama dan sinar pantul kedua dibelakang
cermin akan berpotongan. Perpotongan tersebut merupakan letak
bayangan.
Keterangan:
(1)= Sinar datang pertama
(2)= Sinar datang kedua
(3)= Sinar pantul pertama
(4)= Sinar pantul kedua
Cermin datar umumnya digunakan untuk bercermin. dipasang menutupi
dinding ruang agar memberi kesan yang lebih besar dan pada pembuatan
periskop sederhana (periskop adalah alat optik yang berfungsi untuk
mengamati benda dalam jarak jauh atau berada dalam sudut tertentu, biasanya
digunakan pada tank dan kapal selam).
(4)(1) (2)
(3)
(b)(a) (c)
Gambar 2.6 Cermin datar (a) untuk bercermin, (b) pada pembuatan periskopsederhana dan (c) untuk menutupi dinding ruang.
Gambar 2.5 Menggambar bayangan benda
26
- Cermin Cekung
Cermin cekung merupakan cermin yang permukaan mengkilapnya
melengkung ke dalam. Cermin cekung bersifat konvergen atau
mengumpulkan sinar yang dipantulkan.
Terdapat sinar istimewa pada cermin cekung yaitu sinar datang sejajar
sumbu utama cermin akan dipantulkan melalui titik fokus F. Sinar datang
melalui titik fokus F akan dipantulkan sejajar sumbu utama dan Sinar datang
melalui titik pusat kelengkungan cermin P akan dipantulkan kembali melalui
titik pusat kelengkungan tersebut.
Keterangan:
(1) = Sinar datang sejajar sumbu utama cermin.
(2) = Sinar pantul menuju ke titik fokus cermin.
(3) = Sinar datang menuju titik fokus cermin.
(4) = Sinar pantul sejajar sumbu utama cermin.
(5) = Sinar datang menuju titik pusat kelengkungan dan dipantulkan kembali
menuju titik tersebut.
FP FP
(a) (b) (c)
Gambar 2.7 (a) Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melaluititik fokus, (b) sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu
utama dan (c) sinar datang melalui titik pusat kelengkungan cermin akandipantulkan kembali melalui titik pusat kelengkungan.
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
FP
27
Pembentukan bayangan pada cermin cekung jika benda di depan P maka
sifat bayangannya adalah nyata, terbalik dan diperkecil. Jika bendanya
diantara P dan F maka sifat bayangannya adalah nyata, terbalik dan
diperbesar. Jika benda terletak diantara F dan O maka sifat bayangannya
adalah maya, tegak dan diperbesar. Sedangkan jika bendanya maya maka
sifat bayangannya adalah nyata, tegak dan diperkecil.
FP FP
OFP
P
+
FF’
F
(a) (b)
(c)(d)
Gambar 2.8 (a) Benda berada di depan P, (b) benda berada diantara P dan F, (c) bendaberada diantara F dan O dan (d) benda maya di belakang cermin cekung.
28
Cermin cekung sebagai pemantul pada lampu senter dan pengumpul sinar
matahari pada pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
- Cermin Cembung
Cermin cembung merupakan cermin yang permukaan mengkilapnya
melengkung keluar. Cermin cembung bersifat divergen atau menyebarkan
sinar yang dipantulkan.
Terdapat sinar istimewa pada cermin cembung yaitu sinar datang sejajar
sumbu utama dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus F. Sinar datang
menuju titik fokus F dipantulkan seolah-olah sejajar sumbu utama.dan sinar
datang menuju titik pusat kelengkungan cermin P dipantulkan kembali
seakan-akan datang dari pusat kelengkungan tersebut (pada garis yang sama).
Gambar 2.9 Cermin cekung (a) sebagai pemantul pada lampu senter, (b) sebagai pengumpulsinar matahari pada pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
(a) (b)
29
Keterangan:
(1) = Sinar datang sejajar sumbu utama cermin.
(2) = Sinar pantul seolah-olah datang dari titik fokus cermin.
(3) = Sinar datang menuju titik fokus cermin.
(4) = Sinar pantul seolah-olah sejajar sumbu utama.
(5) = Sinar datang menuju titik pusat kelengkungan cermin dipantulkan
kembali seolah-olah datang dari pusat kelengkungan tersebut..
Bayangan benda yang berada didepan cermin cembung selalu
menghasilkan bayangan yang memiliki sifat yang sama, yaitu maya, tegak,
dan diperkecil.
F P
(a) (b) (c)
Gambar 2.10 (a) Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olahberasal dari titik fokus,(b) Sinar datang menuju titik fokus akan dipantulkan
seolah-olah sejajar sumbu utama dan (c) sinar datang menuju titik pusatkelengkungan cermin akan dipantulkan kembali seakan-akan datang dari pusat
kelengkungan tersebut.
(1)
(2)
(3)
(4)
F PF P
30
Gambar 2.11 Pembentukan bayangan benda nyata pada cermincembung
Bayangan benda yang berada di belakang cermin cembung (benda
maya) menghasilkan bayangan yang memiliki sifat nyata, tegak dan
diperbesar
Untuk benda maya, maka pembentukan bayangannya adalah sebagai
berikut
Gambar 2.12 Pembentukan bayangan benda maya pada cermincembung
Cermin cembung digunakan pada kaca spion dan persimpangan jalan
untuk membantu pengemudi melihat kendaraan-kendaraan yang akan
berpapasan.
OPF
+
FP
F’
F
31
(Wibowo, 2004:102-105)
- Persamaan yang berlaku untuk cermin cekung dan cembung
Hubungan antara jarak benda (s), jarak bayangan ( ) dan jarak fokus (f)
untuk cermin lengkung (cekung ataupun cembung) adalah sebagai berikut:
Gambar 2.14 Diagram untuk menurunkanrumus umum cermin.
Gambar 13 menggambarkan jalannya sinar pada saat pembentukan bayangan dari
benda AB oleh sebuah cermin cekung, bayangan yang dihasilkan adalah A’B’,
dengan:
(a) (b)
Gambar 2.13 Cermin cembung (a) pada kaca spion mobil dan (b) pada persimpanganjalan.
h’
hO
Rs
s’
PB’
A‘
A
B
32
s : jarak benda
s’ : jarak bayangan
P : pusat kelengkungan cermin
h : tinggi benda
h’ : tinggi bayangan
Berdasarkan Gambar 13 ∆ ABO ~ ∆ A’B’O
Pada segitiga siku-siku ABO:
sh
BOABtan
Pada segitiga siku-siku A’B’O:
''
'''tan
sh
OBBA
Harga negatif karena bayangan yang terbentuk terbalik.
Ruas kiri pada persaman (2.2) sama dengan ruas kiri persamaan (2.3),sehingga:
''
sh
sh
ss
hh ''
Pada pembentukan bayangan, ada dua kemungkinan bayangan yang terbentuk
oleh sebuah cermin, lebih besar atau lebih kecil dari bendanya. Perbesaran
bayangan merupakan perbandingan antara tinggi bayangan dan tinggi benda,
sehingga persamaan (2.4) merupakan persamaan untuk perbesaran bayangan:
ss
hhM ''
(2.2)
(2.3)
(2.4)
(2.5)
33
Jika perbesaran bayangan (M) bertanda positif (+) maka bayangan adalah tegak
terhadap bendanya, sebaliknya jika perbesaran bayangan (M) bertanda negatif (-)
maka bayangan adalah terbalik terhadap bendanya.
Pada segitiga siku-siku ABP berlaku:
Rsh
BPAB
tan
Pada segitiga siku – siku A’B’P
''
'''tan
sRh
PBBA
Ruas kiri persamaan (2.6) sama dengan ruas kiri persamaan (2.7) sehingga:
''sR
hRs
h
RssR
hh
''
Pada persamaan (5), disubtitusikan ke persamaan (8):
RssR
ss
''
RssRsssssRRssssRsRss
''2''')'()('
Persamaan (2.8) dibagi dengan Rss’, sehingga diperoleh:
ssR
RssRs
RsssR
Rssss
1'
12'
'''
'2
Jika objek diletakkan di tak hingga, maka suku pada persamaan (2.10) menjadi
lebih kecil dari dan dapat diabaikan. Untuk = ∞, maka
(2.6)
(2.7)
(2.8)
(2.9)
(2.10)
34
1 + 1′ = 21∞ + 1′ = 21′ = 22 ==Jarak pada persamaan (2.11) disebut panjang fokus (f) dari cermin tersebut,
sehingga == 2Dengan menggunakan panjang fokus (f) maka persamaan (10) menjadi2 = 1′ + 122 = 1′ + 11 = 1′ + 1Sehingga diperoleh persamaan yang menghubungkan antara jarak benda (s), jarak
bayangan (s’), jarak fokus (f) cermin lengkung adalah:= +Keterangan :
s : jarak benda (cm)
s’ : jarak bayangan (cm)
(2.11)
(2.12)
(2.13)
35
f : jarak fokus (cm)
2.5. Kerangka Berpikir
Dalam konsep tentang belajar terkandung tiga unsur utama yaitu belajar
berkaitan dengan perubahan perilaku, terjadi karena didahului oleh proses
pengalaman dan bersifat relatif permanen. Setelah melalui proses pembelajaran,
maka siswa akan memperoleh hasil belajar. Hasil belajar yang dimaksud disini
adalah adanya perubahan perilaku yang meliputi aspek kognitif, afektif dan
psikomotor. Sikap kreatif siswa termasuk dalam aspek afektif.
Pentingnya kreativitas dalam pembelajaran tertuang dalam undang-
Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 dan
Tap MPR No 4/MPR/1975. Melalui model pembelajaran NHT dengan pendekatan
SETS siswa akan diajak untuk bereksperimen dan berdiskusi tentang materi yang
diajarkan. Dengan menggunakan pendekatan SETS, maka siswa akan diajak
untuk mengaitkan antara materi yang dipelajari dengan sains, teknologi,
lingkungan dan masyarakat. Dalam model pembelajaran NHT dengan pendekatan
SETS, guru akan memberikan kebebasan kepada siswa untuk bereksperimen.
Kebebasan ini dapat dilihat saat siswa diberi kesempatan untuk melakukan variasi
dalam bereksperimen. Siswa juga diberi kebebasan untuk mengungkapkan
beberapa gagasannya dengan mematuhi peraturan yang berlaku sehingga
kreativitas siswa dapat dikembangkan.
Model pembelajaran NHT dengan pendekatan SETS ini dilakukan pada
materi cahaya. Hal ini disebabkan beberapa alasan, antara lain cahaya merupakan
(Jati & Priyambodo, 2010: 200)
36
materi yang fenomenanya dapat langsung diamati dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung dalam pelaksanaan
eksperimen. Sarana dan prasarana tersebut mudah didapatkan serta dapat dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari.
Pelaksanaan pembelajaran IPA fisika pada materi pemantulan cahaya
menggunakan model pembelajaran NHT dengan pendekatan SETS dipandu
dengan RPP, LKS, lembar observasi dan angket yang sesuai dengan model
pembelajaran tersebut. Lembar observasi digunakan untuk mengamati aspek
psikomotor siswa. Aspek kognitif diamati melalui soal evaluasi yang dikerjakan
oleh siswa pada setiap akhir siklus. Kreativitas diamati dari angket yang telah
diisi siswa pada setiap akhir siklus.
37
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 3 Pemalang. Subyek dalam penelitian
ini adalah siswa kelas VIII E sebanyak 38 orang tahun ajaran 2011/2012.
3.2. Faktor Yang diteliti
Topik yang diteliti dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran dengan
menerapkan model NHT menggunakan pendekatan SETS yang dapat
mengembangkan kreativitas siswa. Selain itu juga dilakukan pengukuran
peningkatan kreativitas siswa dan hasil belajar yang meliputi kognitif, afektif dan
psikomotor. Hal ini sesuai dengan pendapat Kusuma et al (2008) yang
menyatakan bahwa model pembelajaran NHT dapat meningkatkan hasil belajar
kimia pada pokok bahasan laju reaksi. Hasil belajarnya meliputi kognitif, afektif
dan psikomotor. Pendapat Kusuma tersebut diperkuat dengan pendapat Irianti et
al (2007) yang menyatakan bahwa pendekatan SETS cukup efektif untuk
membelajarkan siswa kelas VIII Nurul falah dalam pembelajaran sains fisika.
3.3. Desain Penelitian
Penerapan model pembelajaran NHT dengan menggunakan pendekatan
SETS ini dilakukan dengan menggunakan penelitian tindakan kelas yang terbagi
37
38
menjadi tiga siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan kegiatan
yaitu tahapan perencanaan, tindakan, observasi, serta refleksi. Hal ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Mustafa et al (2011) dalam menerapkan
model NHT untuk meningkatkan keaktifan dan penguasaan konsep matematika
menggunakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus. Sedangkan
Sunandar (2008) dalam penelitiannya menggunakan kuasi eksperimen dengan
pretest and post test control group design menyatakan bahwa siswa yang diajar
menggunakan model NHT hasil dan minat belajarnya lebih tinggi daripada jika
diajar menggunakan model pembelajaran konvensional.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kreativitas siswa.
Pentingnya mengembangkan kreativitas siswa diperkuat oleh pendapat Mariati
(2006) yang menyatakan bahwa pendekatan pembelajaran yang tepat untuk
mencapai kompetensi IPA bukanlah mengajar dengan satu arah, tetapi dua arah
dimana siswa belajar aktif. Seluruh pembelajaran di kelas sebaiknya diarahkan
untuk mendorong agar siswa kreatif. Pelaksanaan pembelajaran dengan
menerapkan model NHT dengan pendekatan SETS untuk mengembangkan
kreativitas siswa dapat dilihat pada Gambar 3.1
39
Tahapan penelitian pada setiap siklus secara umum sama yaitu sebagai
berikut:
Gambar 3.1. Diagram penelitian penerapan model pembelajaran NHT dengan menggunakanpendekatan SETS (Suyadi, 2011: 66)
Observasi awal : Identifikasi masalah di sekolah dan kelas
yang akan diteliti Analisis penyebab masalah Penentuan cara pemecahan masalah Identifikasi aspek kreativitas dan hasil belajar
siswa
Perencanaan 1: Perumusan pembelajaran untuk meningkatkan
kreativitas dan hasil belajar siswa. Membuat RPP, LKS, lembar observasi
psikomotorik, angket dan mempersiapkanperlengkapan eksperimen.
Membuat instrument tes akhir dan kuncijawaban
Ujicoba instrument tes dan analisis datanya
Pelaksanaan 1 : Pelaksanaan model pembelajaran NHT
dengan pendekatan SETS sesuai dengan RPPyang telah dibuat.
Siswa melaksanakan tes tertulis siklus 1 danmengisi angket yang telah dibagikan.
Observasi 1 Observasi terhadap hasil belajar kognitif,
psikomotorik dan afektif siswa selama prosesbelajar mengajar berlangsung
Refleksi 1: Data yang didapat dianalisis dan dievalusi. Menganalisis proses pelaksanaan pembelajaran. Identifikasi kelemahan dan kelebihan dari siklus 1 yang akan digunakan sebagai bahan
masukan dalam perencanaan siklus selanjutnya.
Masalah belum terselesaikan(siklus berikutnya)
Masalah terselesaikan (penerapanmodel pembelajaran NHT dengan
menggunakan pendekatan SETS padamateri cahaya untuk mengembangkan
kreativitas tercapai).
40
(1) Perencanaan
Dalam kegiatan ini yang dilakukan oleh guru adalah membuat rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kegiatan siswa (LKS), lembar observasi
psikomotorik, soal tes, angket dan mempersiapkan perlengkapan eksperimen.
(2) Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, peneliti bertindak sebagai guru melaksanakan
pembelajaran dengan model NHT menggunakan pendekatan SETS. Siswa
mengerjakan tes evaluasi dan angket.
(3) Observasi
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah melakukan observasi
untuk menilai hasil belajar psikomotorik dan afektif siswa dengan menggunakan
lembar observasi psikomotorik dan angket serta menilai hasil evaluasi siswa.
(4) Refleksi
Pada tahap ini, data tersebut dianalisis dan dievaluasi untuk mengetahui
berhasil atau tidaknya tindakan yang dilakukan. Jika pelaksanaan siklus 1 tidak
tuntas berdasarkan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan maka
dilaksanakan siklus berikutnya sampai indikator berhasil tercapai. Perbedaan
antara siklus I, II dan III terletak pada materi pembelajaran yang diajarkan. Siklus
I dengan materi pemantulan cahaya dan pada cermin datar. Siklus II dengan
materi pemantulan pada cermin cekung. Siklus III dengan materi pemantulan pada
cermin cembung.
3.4. Metode Penelitian
3.4.1 Jenis Data
41
Adapun jenis data yang akan dikumpulkan meliputi data hasil observasi
dan hasil belajar siswa yang terdiri dari kognitif serta afektif.
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data
Data yang dibutuhkan pada penelitian ini didapatkan melalui beberapa
cara, yaitu metode tes, observasi dan angket. Metode tes dilakukan untuk
mengetahui hasil belajar kognitif siswa. Metode observasi, dilakukan untuk
mengetahui aspek psikomotor siswa. Angket digunakan untuk mengetahui aspek
afektif siswa.
3.4.3 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang disusun untuk mendapatkan data pada penelitian
ini adalah lembar observasi, tes pilihan ganda dan uraian serta tes sikap.
(1) Lembar Observasi
Sebelum digunakan, lembar observasi kreativitas siswa diuji
validitasnya dengan metode expert judgment, yaitu instrument
dikonsultasikan kepada dosen pembimbing.
(2) Soal Uraian
Soal uraian digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar
kognitif siswa. Soal uraian ini diberikan di setiap akhir siklus. Validitas
adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan
kesahihan sesuatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila
mampu mengukur apa yang diinginkan. Pengujian validitas tes yang
digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Sugiyono (2010 :182)
menjelaskan bahwa untuk instrumen yang berbentuk tes, pengujian
42
validitas dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen
dengan materi. Guru yang memberikan ujian di luar materi yang diajarkan
berarti instrumen ujian tersebut tidak mempunyai validitas isi.
(3) Soal pilihan ganda
Soal pilihan ganda digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar
kognitif siswa. Setelah soal pilihan ganda diujicobakan, dilakukan analisis
untuk mendapatkan butir soal dengan kualitas yang baik. Analisis yang
dilakukan meliputi uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya
beda tiap butir soal. Hal ini sesuai dengan penelitian Nuswowati et al
(2010) dalam mengetahui kualitas butir soal ulangan akhir semester
bidang studi kimia pada siswa kelas X-RSBI SMA Negeri 1 Pati tahun
ajaran 2007/2008.
Analisis uji validitas untuk soal pilihan ganda siklus I
menghasilkan 11 soal valid dan 4 soal tidak valid. Pada siklus II dihasilkan
10 soal valid dan 5 soal tidak valid. Pada siklus III dihasilkan 12 soal valid
dan 3 soal tidak valid.
Analisis reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan.
Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika
tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Jadi realibilitas tes
berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes. Setelah diperoleh harga
11r , kemudian dikonsultasikan dengan harga r tabel product momen.
Apabila 11r > r tabel product momen maka instrumen tersebut
reliabel.Dari hasil analisis soal uji coba untuk soal siklus 1,2 dan 3
43
berturut-turut diketahui bahwa 11r = 0,762; 0,577 dan 0,712 sedangkan r
tabel product momen untuk N=36 dengan taraf kepercayaan 5% adalah
0.329. Dengan demikian 11r > r tabel product momen, berarti soal
tersebut reliabel.
Analisis taraf kesukaran butir soal bertujuan untuk mengetahui
kategori tingkat kesukaran tiap butir soal. Soal yang baik adalah soal yang
tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak
merangsang siswa untuk mempertinggi usaha untuk memecahkannya.
Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus
asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar
jangkauannya. Hasil analisis tingkat kesukaran soal pada siklus I
menghasilkan 4 soal mudah, 8 soal sedang, dan 3 soal sukar. Pada siklus II
dihasilkan 7 soal mudah, 6 soal sedang, dan 2 soal sukar. Pada siklus III
dihasilkan 10 soal mudah 4 soal sedang, dan 1 soal sukar.
Analisis daya beda soal adalah kemampuan soal untuk
membedakan antar siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang
berkemampuan rendah. Hasil analisis daya beda soal pada siklus I
menghasilkan 6 soal berkategori cukup, 4 soal baik sekali, 2 soal baik,
dan 3 soal jelek. Pada siklus II dihasilkan 8 soal berkategori cukup,1 soal
baik sekali, 3 soal baik, dan 3 soal jelek. Pada siklus III dihasilkan 7 soal
berkategori cukup, 1 soal baik sekali, 4 soal baik, dan 3 soal jelek.
44
(4) Tes Sikap
Tes sikap digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar afektif
siswa berupa kreativitas. Indikator kreativitas siswa meliputi rasa ingin
tahu yang luas dan mendalam, sering mengajukan pertanyaan yang baik,
memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah, bebas
dalam menyatakan pendapat, mampu melihat suatu masalah dari berbagai
segi atau sudut pandang, mempunyai daya imajinasi dan orisinal dalam
ungkapan gagasan serta dalam pemecahan masalah.
Sebelum digunakan, tes sikap diujicobakan terlebih dahulu untuk
mengetahui validitas dan reliabilitas instrument. Sebelum dilakukan uji
validitas dan reliabilitas, dilakukan penentuan nilai skala tiap aspek
pernyataan dengan menggunakan metode deviasi normal. Hasil analisis uji
coba tes sikap menunjukan dari 35 butir pernyataan, terdapat 26
pernyataan yang valid dan 9 tidak valid. Instrumen tes sikap dinyatakan
reliabel karena rhitung>rtabel, yaitu 0,790>0,235.
3.5 Metode Analisis Data
Analisis data yang dilakukan untuk menghitung kemampuan siswa
mengaitkan unsur SETS, kognitif, psikomotor dan afektif adalah sebagai berikut.
45
3.5.1 Penilaian untuk kognitif dan kemampuan siswa mengaitkan unsur
SETS
Data hasil belajar untuk aspek kognitif dan kemampuan siswa mengaitkan
unsur SETS diperoleh dari nilai tes evaluasi dan tugas di setiap akhir siklus.
Untuk mendapatkan nilainya siswa tiap siklus digunakan persamaan :
Nilai = x 100 %Ketuntasan siswa secara klasikal dapat diperoleh dengan menggunakan
persamaan :
%Nilai = x 100%Apabila prosentase siswa yang memperoleh nilai ≥ 75 jumlahnya ≥
85%, maka pembelajaran dikatakan tuntas (Mulyasa,2007: 254).
3.5.2 Penilaian hasil belajar psikomotorik
Data hasil belajar psikomotorik siswa dianalisis dengan menggunakan persamaan:
Nilai = x 100 %Ketuntasan klasikan hasil belajar psikomotorik siswa secara klasikal dapat
diperoleh dengan menggunakan persamaan :
%Nilai = % x 100%Apabila presentase siswa yang memperoleh nilai ≥75 jumlahnya ≥75%, maka
pembelajaran dikatakan tuntas (Mulyasa, 2007: 257).
3.5.3 Pengembangan kreativitas siswa
Ketercapain penilaian aspek pengembangan kreativitas siswa diamati pada
skor yang didapatkan pada tes sikap yang dilakukan sebelumnya. Interpretasi
(Purwanto, 2010: 207)
(Purwanto, 2010: 207)
46
kreativitas siswa dapat ditunjukan dengan mengubah skor individual menjadi
skor standart. Menurut Azwar (2011:156), skor standart yang digunakan dalam
skala model Linkert adalah skor-T, yaitu:T = 50 + 10Keterangan:
X : Skor responden pada skala sikap yang hendak diubah menjadi skor-T
: Rerata skor keleompok
s : Deviasi standar skor kelompok.
Berdasarkan skor-T yang didapatkan, siswa dapat dikategorikan menjadi
siswa yang kreatif dan tidak kreatif. Menurut Azwar (2011:157), siswa dikatakan
memiliki sikap kreatif apabila skor-T lebih dari 50. Sikap netral apabila skor-T
sama dengan 50. Sikap tidak kreatif apabila skor-T dibawah 50. Pembelajaran
dapat dinyatakan tuntas apabila siswa yang memiliki sikap kreatif mencapai 75%
dari jumlah keseluruhan siswa di kelas.
3.5.4 Uji Gain
Uji gain dilakukan untuk mengetahui besar perkembangan kreativitas dan
hasil belajar siswa dari tiap siklus. Menurut Savinainen & Scott (2002) dapat
ditunjukan melalui skor gain normalisasi yang didapatkan melalui persamaan:⟨g⟩ = %Keterangan:⟨g⟩ : gain normalisasi
Sakhir : nilai rata-rata siklus akhir
(Wiyanto, 2008: 86)
(Azwar, 2011: 156)
47
Sawal : nilai rata-rata siklus awal
Berdasarkan skor gain normalisasi peningkatan kreativitas dan hasil
belajar siswa tiap siklus dapat dikategorikan menjadi tinggi, sedang, dan rendah.
kategori tinggi apabila ⟨g⟩ > 0,7, sedang apabila memiliki rentang skor gain antara
0,3 < ⟨g⟩ ≤0,7, dan rendah apabila ⟨g⟩ ≤0,3.
3.6 Indikator Keberhasilan
Keberhasilan pembelajaran untuk aspek kognitif dan kemampuan
mengaitkan unsur SETS siswa dapat diketahui dari hasil tes dan tugas, yaitu jika
hasil belajar siswa mencapai 75% secara individual dan 85% secara klasikal.
Untuk penilaian aspek psikomotorik, seorang siswa dikatakan tuntas belajar jika
hasil belajar siswa mencapai 75% secara individual dan ketuntasan klasikal 75%
(Mulyasa 2007:257). Sedangkan pada aspek afektif, skor-T siswa lebih dari 50,
dan ketuntasan klasikal 75%.
Indikator keberhasilan ini dapat dikatakan berhasil dengan adanya
peningkatan kreativitas siswa dibandingkan sebelum perlakuan dan peningkatan
hasil belajar siswa untuk tiap siklusnya baik secara klasikal maupun individu.
48
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan Penerapan Model Pembelajaran NHT denganPendekatan SETS untuk Mengembangkan KreativitasSiswa
Pelaksanaan pembelajaran dengan model NHT menggunakan pendekatan
SETS pada materi cahaya ditunjang dengan rencana pelaksanaan pembelajaran
yang sesuai. Melalui model pembelajaran NHT dengan pendekatan SETS siswa
akan diajak untuk bereksperimen dan berdiskusi tentang materi yang diajarkan.
Dengan menggunakan pendekatan SETS, siswa akan diajak untuk mengkaitkan
antara materi yang dipelajari dengan sains, teknologi, lingkungan dan masyarakat.
Sintaks penerapan model pembelajaran NHT menggunakan pendekatan
SETS dalam penelitian ini adalah di awal pembelajaran, guru melakukan
apersepsi berkaitan dengan materi yang akan dibahas. Guru memotivasi siswa
supaya dapat menyebutkan teknologi yang terkait dengan materi yang akan
dipelajari dan menghubungkannya dengan sains, lingkungan dan masyarakat.
Selanjutnya, guru memberikan motivasi kepada siswa untuk mengetahui
pentingnya mempelajari materi yang diberikan oleh guru.
Kegiatan kedua adalah guru menjelaskan tentang model pembelajaran
yang akan digunakan dan memberikan nomor untuk masing-masing siswa.
Selanjutnya guru membagi lembar kerja siswa sebagai pedoman dalam
melaksanakan eksperimen. Dalam proses eksperimen, guru memberikan
48
49
kebebasan bagi siswa. Kebebasan ini diberikan ketika siswa memvariasi variabel
data dan jumlahnya dengan ketentuan minimal enam data.
Kegiatan ketiga adalah setelah siswa selesai melaksanakan eksperimen
dan berdiskusi, guru akan menyebutkan salah satu nomor secara acak. Siswa yang
merasa memiliki nomor tersebut selanjutnya akan menyampaikan hasil diskusi
kelompoknya. Siswa yang lain dapat memberi tanggapan terhadap presentasi
temannya. Dalam diskusi kelas siswa diwajibkan untuk menuliskan paling sedikit
satu pertanyaan secara bebas. Selanjutnya minimal ada dua orang yang
menyampaikannya. Proses diskusi dilakukan dengan tetap mematuhi peraturan
yang berlaku. Guru membimbing siswa untuk mendapatkan kesimpulan yang
tepat dengan diskusi kelas.
Kegiatan keempat yaitu guru meminta siswa untuk mencari artikel. Dalam
hal ini siswa diberi kebebasan untuk mencari artikel tentang teknologi yang terkait
dengan materi minimal tiga artikel. Dari artikel yang telah didapatkan kemudian
siswa diminta untuk mengisi tabel yang berisi unsur SETS dari artikel yang telah
didapatkan. Guru meminta siswa supaya mengerjakan tugas tersebut secara
mandiri. Selanjutnya beberapa siswa diminta mempresentasikan hasilnya.
Kemudian siswa mengerjakan tes evaluasi.
Pada siklus I, kreativitas siswa belum memenuhi indikator keberhasilan.
Hal ini disebabkan siswa belum terbiasa melakukan eksperimen yang memberikan
kebebasan dalam memvariasi variabel data dan jumlahnya. Pada siklus I
meskipun sudah ditentukan untuk mendapatkan minimal enam data, masih ada
beberapa kelompok yang kurang memenuhi. Hal ini disebabkan karena siswa
50
belum terbiasa untuk melakukan kegiatan eksperimen yang menuntut kreativitas.
Pada kegiatan eksperimen, masih terlihat banyak siswa yang kurang serius
melakukannya. Pada kegiatan diskusi kelas juga masih banyak siswa yang tidak
mendengarkan temannya ketika presentasi, dan malu untuk menyampaikan
pendapatnya. Sehingga guru harus menunjuk beberapa siswa untuk
menyampaikan pertanyaan atau pendapatnya.
Untuk memperbaiki kreativitas siswa pada siklus I, guru menyusun
rencana tindakan pada siklus II. Pada siklus II guru memberikan bimbingan dan
motivasi kepada tiap kelompok agar dapat melakukan kegiatan eksperimen secara
serius sehingga bisa mendapatkan minimal enam data. Guru juga menegur
beberapa siswa yang terlihat kurang serius dalam pembelajaran. Saat diskusi kelas
guru akan menunjuk beberapa siswa untuk menyampaikan pertanyaan atau
pendapatnya.
Hasil pengamatan pada siklus II menunjukkan bahwa kreativitas siswa
mengalami peningkatan meskipun belum mencapai indikator keberhasilan dan
kriterianya sedang. Peningkatan kreativitas tersebut terjadi karena siswa sudah
mulai terbiasa merasa adanya kebebasan saat eksperimen dan diskusi sehingga
tidak terlalu membutuhkan waktu lama bagi siswa untuk menyesuaikan diri
dengan kelompoknya. Hal ini diperkuat dengan pendapat dari Breckler dan
Wiggins yang menyatakan bahwa sikap yang diperoleh lewat pengalaman akan
menimbulkan pengaruh langsung terhadap perilaku berikutnya (Azwar: 2011: 18).
Untuk memaksimalkan kreativitas siswa, maka disusunlah rencana
tindakan pada siklus III, yaitu selain memberikan bimbingan dan motivasi kepada
51
siswa, guru juga mewajibkan siswa yang belum pernah menyampaikan pertanyaan
atau pendapat untuk menyampaikannya. Hal ini dilakukan dengan cara menunjuk
siswa yang belum pernah berperan aktif dalam menyampaikan pendapat,
pertanyaan dan jawaban dalam kegiatan diskusi sebelumnya. Hal ini sesuai
dengan pendapat Anni (2009: 163) yang mengatakan bahwa sikap berada pada
diri setiap orang sepanjang waktu dan secara konstan mempengaruhi perilaku dan
belajar.
Pada siklus III kreativitas siswa mengalami peningkatan dengan kriteria
sedang dan sudah mencapai indikator keberhasilan. Peningkatan tersebut terjadi
karena siswa sudah terbiasa diberikan kebebasan saat eksperimen dan berdiskusi
sehingga siswa sudah bisa menyesuaikan diri. Pada kegiatan presentasi, siswa
yang awalnya pasif dalam pembelajaran, kini sudah mulai aktif untuk
menyampaikan pendapat meskipun tidak ditunjuk dan menghargai pendapat orang
lain. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kusumojanto (2009)
yang menyatakan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran NHT ternyata
dapat melatih siswa untuk berani menyampaikan pendapat, menciptakan rasa
saling percaya serta kerjasama antar siswa dan antar anggota kelompok untuk
berpikir dalam menyelesaikan tugas atau masalah. Pendapat Kusumojanto ini
diperkuat oleh Diana (2006) yang menyatakan bahwa menjadi pribadi kreatif
tidak bisa didapat dengan tiba-tiba saat seseorang telah beranjak dewasa dan
dihadapkan pada berbagai permasalahan. Kreativitas memerlukan proses.
Kemampuan siswa mengaitkan unsur SETS siklus I terlihat bahwa
ketuntasan klasikal yang didapat hanya 34,21%. Hal ini terjadi karena siswa
52
belum terbiasa dengan tugas yang diberikan. Masih terlihat beberapa siswa yang
belum mendapatkan artikel yang terkait dengan materi. Pada siklus I meskipun
siswa telah diberi kebebasan dalam mencari artikel, hasilnya masih terlihat
beberapa siswa yang melakukan kerjasama. Untuk memperbaiki hasilnya pada
siklus I, maka guru menyusun rencana pembelajaran pada siklus II.
Pada siklus II guru memotivasi siswa untuk dapat mengerjakan tugas
secara mandiri. Guru akan memberikan sanksi jika terlihat ada siswa yang
mencari artikel dan menuliskannya pada tabel yang memuat unsur SETS sama
persis. Hasil yang diperoleh dari siklus I ke II mengalami peningkatan.
Peningkatan untuk siklus I ke II adalah sebesar 0,22. Peningkatan ini terjadi
karena pada siklus II guru memotivasi siswa untuk dapat mengerjakan tugas
secara mandiri. Sehingga pada siklus II didapatkan ketuntasan klasikal sebesar
60,53%. Hal ini sesuai dengan pendapat poedjiadi (2005: 137) yang menyatakan
bahwa kelompok yang menggunakan pendekatan sains, teknologi dan masyarakat
diantaranya akan memiliki kreativitas yang lebih tinggi.
Supaya hasilnya lebih maksimal, maka guru menyusun tugas untuk siklus
III. Perbaikan yang dilakukan pada siklus III yaitu guru meminta siswa untuk
berani bertanya jika ada sesuatu yang belum dipahami. Guru juga mewajibkan
siswa yang belum pernah menyampaikan pertanyaan atau pendapat untuk
menyampaikannya. Hal ini dilakukan dengan cara menunjuk siswa yang belum
pernah berperan aktif dalam menyampaikan pendapat, pertanyaan dan jawaban
dalam kegiatan diskusi sebelumnya. Peningkatan dari siklus II ke III untuk nilai
tugas sebesar 0,33 dengan ketuntasan klasikal sebesar 86,84% sehingga dapat
53
dikatakan tuntas. Maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi peningkatan.
Peningkatan ini di perkuat dengan pendapat Frank (2006) yaitu 95% siswa
menyatakan bahwa dengan memasukkan konsep SETS ke dalam proses
pembelajaran memberikan kesempatan kepada mereka untuk memperoleh
pengetahuan dan mempertinggi pemahaman mereka antar cabang ilmu
Dari hasil pengamatan pada siklus I menunjukkan bahwa hasil belajar
kognitif siswa belum memenuhi indikator keberhasilan. Hal ini karena siswa
belum terbiasa belajar dengan menggunakan model pembelajaran NHT dengan
pendekatan SETS seperti yang telah diterapkan. Pada siklus I siswa masih
mengalami kesulitan saat melakukan kegiatan pembelajaran, baik pada
pelaksanaan eksperimen, diskusi dan presentasi.
Pada siklus I, keterlibatan siswa belum terlaksana secara optimal, dan
alokasi waktu yang tersedia tidak cukup untuk melakukan kegiatan. Untuk
meningkatkan hasil belajar kognitif, maka disusunlah rencana tindakan pada
siklus II. Pada siklus II guru menjelaskan agar siswa berkonsentrasi saat
melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan prosedur yang diarahkan,
sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan lancar dan waktu yang tersedia
dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Pada siklus II, hasil pengamatan menunjukkan bahwa hasil belajar kognitif
siswa mengalami peningkatan berkategori rendah. Kesulitan yang dirasakan siswa
pada siklus II yaitu terletak pada materinya. Materi pada siklus II lebih sulit
daripada siklus I. Untuk meningkatkan hasil belajar kognitif siswa, maka
disusunlah rencana tindakan pada siklus III. Pada siklus III guru memotivasi siswa
54
agar bersungguh-sungguh dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dilakukan agar
hasil belajar siswa yang diperoleh maksimal. Hal ini diperkuat oleh pendapat
Callahan & Clark yang menyatakan bahwa motivasi merupakan tenaga pendorong
atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu
(Mulyasa, 2007: 264).
Pada siklus III hasil belajar kognitif siswa mengalami peningkatan
berkategori sedang. Peningkatan dapat terjadi karena siswa telah terbiasa belajar
dengan menggunakan model pembelajaran NHT dengan pendekatan SETS.
Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran secara langsung dengan
menerapkan model pembelajaran NHT dengan pendekatan SETS terbukti dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut diperkuat hasil penelitian dari
Pietersz & Saragih (2010) yang menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif
NHT memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan pencapaian
matematika siswa pada pokok bahasan persamaan garis lurus. Untuk rata-rata
kelas eksperimennya jauh lebih baik dibanding dengan rata-rata kelas kontrol.
Sehingga jelas terlihat bahwa penggunaan NHT mampu meningkatkan
pencapaian hasil belajar siswa. Hal ini karena adanya interaksi multi arah yang
terjadi sehingga siswa tidak terkesan pasif di kelas.
Pada siklus I, hasil belajar psikomotorik siswa belum memenuhi indikator
keberhasilan. Hal ini dikarenakan siswa belum terbiasa dengan kegiatan
pembelajaran mengunakan metode yang telah diterapkan. Selain itu, siswa baru
pertama kali melakukan kegiatan eksperimen sehingga masih bingung dalam
menyiapkan alat dan bahan untuk percobaan. Siswa juga mengalami kesulitan
55
dalam melakukan percobaan. Untuk meningkatkan hasil belajar psikomotorik,
guru menyusun rencana tindakan pada siklus II, yaitu guru membimbing siswa
agar dapat menyiapkan alat dan bahan percobaan. Selain itu guru juga
menjelaskan agar siswa melakukan kegiatan secara urut sesuai langkah-langkah
dalam LKS, sehingga dapat melakukan percobaan dengan benar dan menemukan
konsep materi di siklus II.
Hasil pengamatan pada siklus II menunjukkan bahwa hasil belajar
psikomotorik mengalami peningkatan meskipun belum mencapai indikator
keberhasilan dan kriterianya rendah. Peningkatan hasil belajar psikomotorik
tersebut terjadi karena siswa mulai terbiasa dengan langkah pembelajaran dalam
penelitian ini. Kegiatan eksperimen juga bukan untuk yang pertama kalinya bagi
siswa, sehingga sebagian besar siswa tidak lagi mengalami kesulitan saat
melakukan percobaan. Hal ini sesuai dengan pendapat Resmini (2006: 3) yang
menyatakan bahwa proses belajar mengajar adalah suatu proses melihat dan
mengalami, mengamati serta memahami sesuatu yang dipelajari untuk
memperoleh hasil yang ditentukan melalui pembinaan, pemberian penjelasan,
bantuan dan dorongan dari guru. Untuk memaksimalkan hasil belajar
psikomotorik siswa, maka disusunlah rencana tindakan pada siklus III, yaitu
selain memberikan bimbingan, guru juga perlu memotivasi siswa agar
bersungguh-sungguh dalam melakukan eksperimen.
Pada siklus III hasil belajar psikomotorik siswa mengalami peningkatan
dengan kriteria sedang dan sudah mencapai indikator keberhasilan. Peningkatan
tersebut dikarenakan siswa sudah terbiasa dengan langkah pembelajaran dalam
56
penelitian ini. Selain itu kegiatan percobaan sudah berulang kali dilakukan siswa,
sehingga siswa tidak mengalami kesulitan dalam melakukan percobaan.
Model pembelajaran NHT dengan pendekatan SETS yang diterapkan
dengan cara tersebut dapat meningkatkan kreativitas siswa karena guru
memberikan beberapa kebebasan bagi siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini
sesuai dengan hasil penelitian Gibbs yang menyimpulkan bahwa kreativitas dapat
dikembangkan dengan memberi kepercayaan, komunikasi yang bebas, pengarahan
diri dan pengawasan yang tidak terlalu ketat (Mulyasa, 2007: 262).
Model pembelajaran NHT dengan pendekatan SETS dapat
mengembangkan kretivitas siswa karena dalam proses pembelajaran siswa diajak
untuk berpikir tidak hanya dari satu sudut pandang saja. Siswa akan dilatih untuk
berpikir dengan berbagai sudut pandang. Berpikir dengan berbagai sudut pandang
merupakan salah satu indikator dalam kreativitas. Menurut Binadja (2002:3)
dengan SETS diharapkan dapat membuka wawasan siswa untuk memahami
hakikat sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat secara utuh. Maksudnya
yaitu bahwa SETS ditujukan untuk membantu siswa mengetahui sains dan
bagaimana perkembangannya dapat mempengaruhi lingkungan, teknologi dan
masyarakat secara timbal balik. Sehingga dengan menggunakan pendekatan SETS
maka dapat melatih siswa untuk mengembangkan kreativitasnya.
Adanya kerjasama yang baik antar siswa menjadikan mereka terlibat aktif
dalam proses pembelajaran. Hal ini mengakibatkan bertambahnya pemahaman
siswa dalam proses pembelajaran serta meningkatkan hasil belajarnya. Sesuai
dengan penelitian Suwiyadi (2007) yang menyatakan bahwa dengan
57
menggunakan model pembelajaran NHT ternyata dapat meningkatkan hasil
belajar pendidikan kewarganegaraan.
4.2 Peningkatan Hasil Belajar Siswa
4.2.1 Pengembangan Kreativitas Siswa
Pengembangan kreativitas siswa diketahui dari hasil penilaian angket yang
telah diisi pada akhir siklus. Hasilnya disajikan pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Pengembangan kreativitas siswa
Siklus
I
(%)
II
(%)
III
(%)
Aspek
kreativitas
Rasa ingin tahu yang luas dan mendalam 66,48 84,83 86,30
Sering mengajukan pertanyaan yang baik 65,34 83,20 83,52
Memberikan banyak gagasan atau usul
terhadap suatu masalah
83,77 85,09 86,69
Bebas dalam menyatakan pendapat 81,34 81,74 82,79
Mampu melihat suatu masalah dari berbagai
segi atau sudut pandang
60,61 67,85 84,30
Mempunyai daya imajinasi 79,64 81,84 82,51
Orisinal dalam ungkapan gagasan dan
dalam pemecahan masalah
83,29 86,76 84,48
Rekapitulasi
nilai akhir
Siswa yang kreatif 52,63 73,68 86,84
Siswa yang tidak kreatif 47,37 26,32 13,16
Ketuntasan klasikal 68,4 71,1 86,8
Kriteria ketuntasan Belum Belum Tuntas
Skor gain 0,44 0,50
Kriteria besar peningkatan Sedang Sedang
58
Berdasarkan Tabel 4.1, kreativitas siswa mengalami peningkatan setelah
penerapan model pembelajaran NHT dengan pendekatan SETS pada materi
cahaya. Peningkatan kreativitas ini terjadi karena selama proses pembelajaran
siswa diberi kebebasan, misalnya dalam memvariasi variabel dan jumlah data saat
eksperimen, berdiskusi serta dalam mencari artikel yang sesuai materi kemudian
mengkaitkannya dengan unsur SETS. Hal ini sesuai dengan pendapat Munandar
(2009:112) yang menyatakan bahwa falsafah mengajar yang mendorong
kreativitas siswa diantaranya adalah anak perlu merasa bebas untuk
mendiskusikan masalah secara terbuka baik dengan guru maupun dengan teman
sebaya.
4.2.2 Kemampuan Siswa Mengaitkan Unsur SETS
Dalam penelitian ini siswa diketahui kemampuan mengkaitkan unsur
SETS dengan cara mencari artikel dan memasukkannya kedalam tabel yang berisi
unsur sains, teknologi, lingkungan dan masyarakat. Siswa diberi kebebasan
mencari minimal tiga artikel yang terkait dengan materi yang telah diberikan.
Hasilnya disajikan pada Tabel 4.2.
59
Tabel 4.2 Kemampuan siswa mengaitkan unsur SETS
Siklus I Siklus II Siklus III
Aspek
berpikir
kreatif
Berpikir lancar (%) 76,97 80,92 86,84
Berpikir luwes (%) 73,68 78,29 82,24
Berpikir orisinal (%) 55,92 65,13 82,89
Berpikir terperinci (%) 52,63 68,42 75,66
Rekapitulasi
nilai
akhir
Nilai terendah 25,00 50,00 50,00
Nilai tertinggi 87,50 93,75 100,00
Rata-rata kelas 64,80 73,19 81,91
Ketuntasan klasikal (%) 34,21 60,53 86,84
Skor gain 0,24 0,33
Berdasarkan Tabel 4.2, kemampuan siswa mengkaitkan unsur SETS
mengalami peningkatan setelah penerapan model pembelajaran NHT dengan
pendekatan SETS pada materi cahaya. Peningkatan ini terjadi karena siswa
dilatih untuk berpikir tidak hanya dengan satu sudut pandang saja. Berpikir
dengan berbagai sudut pandang merupakan salah satu indikator dalam kreativitas.
Hal ini sesuai dengan pendapat Binadja (2002: 28) yang menyatakan bahwa
pengajaran sains dengan menggunakan pendekatan SETS dapat bersifat
menantang. Pada saat yang sama kegiatan pengajaran sains dengan pola semacam
ini akan sangat membantu perkembangan intelektual, penalaran, keterampilan,
serta inisiatif dan kreativitas siswa.
Dalam tugas ini yang dinilai adalah dari aspek berpikir lancar, luwes,
orisinal dan terperinci. Aspek berpikir lancar dilihat dari jumlah artikel yang
60
sesuai materi dan didapatkan siswa. Aspek berpikir luwes dilihat dari kemampuan
siswa dalam memandang teknologi yang terkait melalui sudut pandang sains,
lingkungan dan masyarakat. Aspek berpikir orisinal dilihat saat siswa mampu
mengembangkan bahan yang mereka dapat dengan menggunakan bahasa sendiri.
Sedangkan aspek berpikir terperinci terlihat saat siswa mampu menjelaskan secara
detail isi artikel yang terkait.
4.2.3 Hasil Belajar Kognitif
Hasil belajar kognitif siswa diketahui dari hasil tes evaluasi yang berupa
tes pilihan ganda dan uraian. Tujuan dari tes yang berupa pilihan ganda adalah
supaya dapat digunakan untuk menilai materi dengan cakupan yang luas.
Sedangkan tujuan dari tes yang berupa uraian adalah untuk mengetahui
kreativitas siswa dalam berpikir menguraikan jawabannya. Hal ini diperkuat
dengan pendapat Purwanto (2004: 37) yang menyatakan bahwa salah satu
kelebihan soal yang berupa pilihan ganda adalah dapat digunakan untuk menilai
bahan pelajaran yang banyak. Sementara itu, kelebihan dari soal yang berupa
uraian adalah memberikan kebebasan cara menjawabnya. Tes tersebut dilakukan
di setiap akhir siklus. Tabel 4.3 adalah hasil belajar kognitif siswa dari siklus I
sampai dengan III.
61
Tabel 4.3 Hasil belajar kognitif siswa
Pilihan Ganda
Keterangan Siklus I Siklus II Siklus III
Nilai terendah 40,00 50,00 50,00
Nilai tertinggi 100,00 100,00 100,00
Rata-rata kelas 70,26 73,95 82,37
Ketuntasan klasikal 42,11 81,58 86,84
Skor gain 0,12 0,32
Uraian
Keterangan Siklus I Siklus II Siklus III
Nilai terendah 33,33 40,00 53,33
Nilai tertinggi 83,33 100,00 100,00
Rata-rata kelas 55,96 68,60 81,67
Ketuntasan klasikal 28,95 36,84 86,84
Skor gain 0,29 0,42
Berdasarkan Tabel 4.3, hasil belajar kognitif siswa mengalami
peningkatan di setiap siklus. Peningkatan hasil belajar kognitif tersebut
disebabkan oleh penerapan model pembelajaran NHT dengan pendekatan SETS
pada materi cahaya. Penerapan model NHT dengan pendekatan SETS pada
pembelajaran memberikan beberapa kebebasan kepada siswa. Kebebasan tersebut
diberikan saat siswa memvariasi variabel dan jumlah datanya saat eksperimen,
berdiskusi dan ketika mencari tugas artikel yang terkait dengan materi. Dengan
adanya keterlibatan siswa secara langsung, menjadi pendukung bagi peningkatan
hasil belajar dan kreativitas siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Sunandar
(2009) yang menyatakan bahwa untuk kelompok eksperimen yaitu kelompok
yang diberikan model NHT, minat dan hasil belajar siswanya masuk dalam
kategori cukup sedangkan untuk kelompok kontrol yaitu kelompok yang tidak
diberikan model NHT masih rendah.
62
4.2.4 Hasil Belajar Psikomotorik
Hasil belajar ranah psikomotorik siswa diketahui melalui pengamatan
selama proses pembelajaran. Penilaian hasil belajar psikomotorik siswa dalam
penelitian ini meliputi: mempersiapkan peralatan, melakukan percobaan,
membaca hasil percobaan atau pengukuran dan menyimpulkan. Nilai hasil belajar
psikomotorik siswa disajikan pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Hasil belajar psikomotorik siswa
Perolehan
Siklus I Siklus II Siklus III
Aspek
psikomotorik
Mempersiapkan peralatan 76,32 77,63 78,95
Melakukan percobaan 64,47 76,97 77,63
Membaca hasil
percobaan/pengukuran
61,84 69,08 79,61
Menyimpulkan 51,64 62,50 88,16
Rekapitulasi
nilai akhir
Nilai rata-rata 63,57 71,55 78,45
Nilai tertinggi 81,25 87,50 100,00
Nilai terendah 50,00 56,25 68,75
Ketuntasan klasikal (%) 26,32 55,26 76,32
Skor gain 0,28 0,34
Berdasarkan Tabel 4.4, terlihat bahwa hasil belajar psikomotorik siswa
meningkat setelah digunakan penerapan model pembelajaran NHT dengan
pendekatan SETS pada materi cahaya.. Pada penerapan model pembelajaran NHT
63
dengan pendekatan SETS terdapat kegiatan eksperimen sehingga siswa dapat
terlibat secara langsung. Menurut Hamdani (2010: 153) ranah psikomotor adalah
berhubungan dengan seluk beluk yang terjadi karena adanya koordinasi otot-otot
oleh pikiran sehingga diperoleh tingkat keterampilan fisik tertentu. Hal inilah
yang menyebabkan peningkatan hasil belajar psikomotorik. Peningkatan hasil
belajar psikomotorik siswa juga dipengaruhi oleh adanya ketertarikan siswa
terhadap proses pembelajaran mengunakan penerapan model NHT dengan
pendekatan SETS. Hal ini sesuai dengan pendapat Mulyasa (2007: 257) yang
menyatakan bahwa dalam pembelajaran jika kompetensinya psikomotor, maka
tidak cukup jika diajarkan dengan ceramah. Metode dan strategi belajar mengajar
yang kondusif untuk hal tersebut yang perlu dikembangkan misalnya dengan
menggunakan metode inkuri, dalam penelitian ini melalui kegiatan eksperimen.
Hasil belajar psikomotorik sangat penting untuk ditingkatkan dalam
pembelajaran, karena sains termasuk fisika dikembangkan oleh manusia dengan
tujuan untuk memahami gejala alam. Heuvelen merumuskan tujuan pembelajaran
fisika diantaranya yaitu untuk mengembangkan keterampilan yang diperlukan
untuk memecahkan masalah nyata, belajar untuk merancang dan melaksanakan
penyelidikan ilmiah (Wiyanto, 2008: 14)
4.3 Keterbatasan dalam Penelitian
Penelitian yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran NHT dengan
Pendekatan SETS pada Materi Cahaya untuk Mengembangkan Kreativitas Siswa”
ini memiliki keterbatasan. Keterbatasan terlihat pada pengamatan kreativitas
64
siswa. Kreativitas siswa tidak hanya dapat dilihat di sekolah saja tetapi juga pada
lingkungan keluarga dan masyarakat, karena keluarga dan masyarakat memiliki
pengaruh terhadap perkembangan kreativitas siswa.
65
BAB 5
PENUTUP
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa dengan penerapan model pembelajaran NHT menggunakan
pendekatan SETS dapat mengembangkan kreativitas siswa. Kreativitas siswa
dapat berkembang karena dalam proses pembelajaran siswa diberikan beberapa
kebebasan. Dalam proses pembelajaran siswa diberikan kebebasan dalam
memvariasi variabel dan jumlah data saat eksperimen, berdiskusi serta mencari
artikel yang sesuai dengan materi yang telah ditentukan. Dalam pelaksanaannya
siswa akan diberikan nomor. Dengan diberikan nomor kepada tiap siswa maka
dapat meningkatkan tanggung jawab individu. Guru akan meminta siswa untuk
mempresentasikan hasil diskusinya dengan cara menyebutkan nomor secara acak.
Siswa juga akan diajak untuk mengaitkan antara materi yang telah dipelajari
dengan unsur SETS.
Perkembangan kreativitas dapat dilihat dari adanya peningkatan untuk
hasil analisis angket. Untuk hasil analisis angket, telah terjadi peningkatan dari
siklus I ke II sebesar 0,44 dan termasuk kategori sedang. Peningkatan dari siklus
II ke III sebesar 0,50 dan termasuk kategori sedang. Kemampuan siswa dalam
mengaitkan unsur SETS juga meningkat tiap siklusnya. Peningkatan kemampuan
siswa mengaitkan unsur SETS dari siklus I ke II dan siklus II ke III secara
65
66
berturut-turut sebesar 0,24 dan 0,33. Selain dapat mengembangkan kreativitas
siswa, model pembelajaran NHT dengan pendekatan SETS juga dapat
meningkatkan hasil belajar kognitif dan psikomotor siswa. Peningkatan hasil
belajar siswa soal pilihan ganda dari siklus I ke siklus II dan dari siklus II ke
siklus III secara berturut-turut sebesar 0,12 dan 0,32. Peningkatan hasil belajar
siswa soal uraian dari siklus I ke siklus II dan dari siklus II ke siklus III secara
berturut-turut sebesar 0,29 dan 0,42. Peningkatan hasil belajar psikomotorik siswa
dari siklus I ke siklus II dan dari siklus II ke siklus III secara berturut-turut sebesar
0,28 dan 0,34.
5.2. Saran
Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat penulis berikan setelah
penelitian dilakukan. Saran yang pertama disampaikan kepada guru, yaitu bahwa
untuk mengembangkan kreativitas siswa hendaknya menggunakan variasi model
kooperatif lain, juga secara bergantian sehingga siswa tidak merasa jenuh saat
belajar. Saran selanjutnya bagi guru adalah bahwa sebaiknya siswa diminta untuk
lebih waspada saat melakukan eksperimen mengingat alat yang digunakan perlu
kehati-hatian dalam menggunakannya, misalnya cermin dan kaca. Hal ini perlu
dilakukan supaya proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Saran yang
kedua disampaikan kepada peneliti lain, yaitu sebaiknya penelitian tidak hanya
dilakukan pada lingkungan sekolah saja. Peneliti lain sebaiknya juga perlu
memperhitungkan lingkungan sosial yang lain misalnya keluarga dan lingkungan
dalam mengembangkan kreativitas siswa. Hal ini perlu dilakukan supaya
didapatkan hasil penelitian yang lebih baik lagi.
67
DAFTAR PUSTAKA
Anni, C.T. & A. Rifai. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: Universitas NegeriSemarang Press.
Aryani, F. 2008. Kreativitas dalam pembelajaran. Didaktika Jurnal Kependidikan,3(2): 207-215.
Azwar, S. 2011. Sikap Manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Binadja, A. 2002. Pemikiran dalam SETS. Semarang: FMIPA Unnes.
Diana, R.R. 2006. Setiap anak cerdas!setiap anak kreatif! menghidupkankeberbakatan dan kreativitas anak. Jurnal Psikologi UniversitasDiponegoro, 3(2): 123-131.
Dwi, A.W. 2009. Pembelajaran biologi yang berbasis Imtaq dengan pendekatanintegratif (science, environment, society, technology and religion).Prospect, 5(8): 55-62.
Firdaus, A. & F. Burlian. 2011. Kaji eksperimental alat pengering kerupuk tenagasurya tipe box menggunakan konsentrator cermin datar. Prosising SeminarNasional AvoER ke-3. Palembang: Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya.
Frank, M. & A. Barzilai. 2006. Project-based technology: Instructional strategyfor developing technological literacy. Journal of Technology Education,18(1): 39-53.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Irianti, M., Zulirfan, & A. Zaini. 2007. Pembelajaran sains fisika melaluipendekatan SETS (science, environment, technology, society) pada siswakelas VIII MTs Nurul Falah Air Molek. Jurnal Geliga Sains, 1(2): 1-7.
Jati, B.M.E.& T.K. Priyambodo. 2010. Fisika Dasar. Yogyakarta: Andi.
Kusuma, E.,N. Wijayati, & L.S. Wibowo.2008. Pembelajaran kooperatif tipeNHT berbasis SAVI untuk meningkatkan hasil belajar kimia pokokbahasan laju reaksi. Jurnal Inovasi Pendidikan, 2(1): 216-223.
Kusumojanto, D.D. & P. Herawati. 2009. Penerapan pembelajaran kooperatifmodel Numbered Head Together (NHT) untuk meningkatkan hasil belajar
68
siswa pada mata diklat Manajemen Perkantoran kelas X APK di SMKArdjuna 01 Malang. Jurnal Penelitian Kependidikan, 19(1): 91-108.
Lie, A. 2005. Cooperative Learning. Jakarta: Gramedia.
Mandal, Rita Rani. 2009. Cooperative learning strategies to enhance writing skill.The Modern Journal of Applied Linguistics, 2(1):94-102.
Mariati. 2006. Pengembangan kreativitas siswa melalui pertanyaan divergen padamata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Jurnal Pendidikan danKebudayaan, 12(63): 759-773.
Mudjiono & Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Mulyasa. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT RemajaRosdakarya.
Munandar, U. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: PTRineka Cipta.
Mustafa., Baharuddin & Yusnani. 2011. Penerapan pembelajaran kooperatifmodel Numbered Head Together (NHT) untuk meningkatkan keaktifandan penguasaan konsep matematika. Jurnal PTK DBE3, 3(1): 7-14.
Nuswowati, M., A. Binadja, Soeprodjo & K.E.N. Ifada. 2010. Pengaruh validitasdan reliabilitas butir soal ulangan akhir semester bidang studi kimiaterhadap pencapaian kompetensi. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 4(1):566-573.
Pannen, P & Sardjiyo. 2005. Pembelajaran berbasis budaya: model inovasipembelajaran dan implementasi kurikulum berbasis kompetensi. JurnalPendidikan, 6(2): 83-98.
Pietersz, F & H. Saragih. 2010. Pengaruh penggunaan pembelajaran kooperatiftipe Numbered Head Together terhadap pencapaian matematika siswa diSMP Negeri 1 Cisarua. Prosiding Seminar Nasional Fisika. Bandung:Universitas Advent Indonesia.
Poedjiadi, A. 2005. Sains Teknologi Masyarakat. Bandung: PT RemajaRosdakarya.
Purwanto, M. 2004. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.
Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
69
Puspita, E & A, Lukman. 2012. Pengaturan pencahayaan ruangan menggunakansinar matahari. Politeknik Elektronika Negeri & Institut TeknologiSepuluh November Surabaya.
Rahmi. 2008. Model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT)sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam matematika.Jurnal Percikan, 89(86): 85-89.
Slavin, E.R. 2005. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media.
Sudijono, A. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT RajagrafindoPersada.
Sugandi, A. 2008. Teori Pembelajaran. Semarang: Universitas Negeri SemarangPress.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sunandar. 2008. Pengaruh model pembelajaran NHT terhadap minat dan hasilbelajar Matematika siswa kelas V SDN di Kecamatan Banyumanik KotaSemarang tahun ajaran 2008/2009. Varia Pendidikan, 20(2): 164-171.
Suwiyadi. 2007. Penerapan model Numbered Heads Together untukmeningkatkan prestasi belajar pendidikan kewarganegaraan. JurnalPendidikan Inovatif, 20(2): 86-89.
Suyadi. 2011. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Diva Press.
Wibowo, T. 2004. Inspirasi Sains Fisika. Bandung. Ganeca.
Wiyanto. 2008. Menyiapkan Guru Sains Mengembangkan KompetensiLaboraturium. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press.
Wiyono, M., R.A Hawadi, & R.S.D. Wihardjo. 2001. Kreativitas. Jakarta: PTGrasindo.
71
DAFTAR NAMA KELOMPOK KELAS VIIIE
KELOMPOK 1
AS
AW
DS
KA
KELOMPOK 2
ALS
KTP
MA
MYM
TW
KELOMPOK 3
AWS
CAL
DK
MDM
WAS
KELOMPOK 4
ANI
DP
FGN
MTA
VEI
KELOMPOK 5
ANH
IH
RO
WAR
KELOMPOK 6
AR
NAP
PM
RA
TA
KELOMPOK 7
KHA
ROA
SRAN
WSA
YPS
KELOMPOK 8
DUS
MI
RD
SB
WS
Nama Sekolah : SMP N 3 Pemalang
Mata Pelajaran : Sains Fisika
Kelas / Semester : VIII/ Genap
Alokasi Waktu : 12 x 40 Menit
Standar Kompetensi
6. Mendeskripsikan dasar-dasar getaran, gelombang dan optik serta penerapannya dalam produk teknologi sehari hari.
KompetensiDasar
Materi Pokok/Pembelajaran
KegiatanPembelajaran
Indikator Penilaian AlokasiWaktu
SumberBelajarTeknik Bentuk
InstrumenContoh Instrumen
Menyelidikisifat-sifatcahaya danhubungannyadenganberbagaibentukcermin danlensa.
Hukumpemantulancahaya
Melakukanpercobaan untukmenemukanHukum PemantulanCahaya
Melakukanpercobaan untukmenentukan sifat-sifat bayangan padacermin datar
Melakukan diskusiuntuk mengaitkanmateri pemantulan
Menjelaskan konseppemantulan.
Menjelaskan konseppemantulan sempurnadan pemantulan tidaksempurna.
Menjelaskan sifat-sifatbayangan pada cermindatar.
Menyebutkan contohpemantulan cahayadalam kehidupansehari-hari dan
Tes unjukkerja
Tes tulis
Tes unjukkerja
Tes tulis
Lembar kerjasiswa
Tes pilihanganda danuraian
Lembar kerjasiswa
Tes pilihanganda danuraian
Buatlah laporan tentang eksperimenmenemukan hukum pemantulancahaya.
Berikanlah contoh dan jelaskan tigakeuntungan dari pemantulan baurdalam kehidupan sehari-hari!
Buatlah laporan tentang eksperimenmenentukan sifat bayangan padacermin datar
Bagaimana penggunaan konseppemantulan cahaya dalam:a. Teknologib. Jelaskan dampak pemantulan
4x40’ Buku FisikaKelas VIIIBahan:LKS,lembarObservasi,soal evaluasidan angket.
SILABUS72
Pemantulancahaya padacerminlengkung
cahaya danpembentukanbayangan padacermin datardengan unsurSETS.
Melakukanpercobaan untukmenemukan sifatbayangan cermincekung
menghubungkannyadengan keempat unsurSETS.
Menyebutkanpemanfaatan cermindatar dalam kehidupansehari-hari danmenghubungkannyadengan keempat unsurSETS.
Menjelaskan prosespembentukan dan sifat-sifat bayangan padacermin cekung.
Menyebutkan sinaristimewa pada cermincekung.
Menjelaskan hubunganantara jarak benda,jarak bayangan, danjarak fokus pada cermincekung.
Tes tulis
Tes unjukkerja
Tes tulis
Tes tulis
Tes pilihanganda danuraian
Lembar kerjasiswa
Tes pilihanganda danuraian
Tes pilihanganda danuraian
cahaya dalam teknologi bagilingkungan.
c. Jelaskan dampak pemantulancahaya dalam teknologi bagimasyarakat.
Bagaimana penggunaan konseppemantulan pada cermin datardalam:a. Teknologib. Jelaskan dampak pemantulan
pada cermin datar dalamteknologi bagi lingkungan.
c. Jelaskan dampak pemantulanpada cermin datar dalamteknologi bagi masyarakat.
Buatlah laporan tentang eksperimenmenentukan sifat bayangan padacermin cekung.
Jelaskan dengan menggunakan sinaristimewa dimana bayangan dansifatnya jika suatu benda diletakkantepat di titik fokus cermin cekung.
Dua cermin cekung A dan B yangmasing-masing berjari-jari 40 cmdisusunsaling berhadapan dengan sumbuutama dan pusat kelengkungannyaberhimpit.Sebuah benda diletakkan 25 cm didepan cermin A. Tentukan:(a) jarak bayangan benda yang
dibentuk oleh cermin A(b) jarak bayangan benda yangdibentuk oleh cermin B
4x40’ Buku FisikaKelas VIIIBahan:LKS,lembarObservasi,soal evaluasidan angket.
73
Melakukan diskusiuntuk mengaitkanmateri pemantulancahaya pada cermincekung denganunsur SETS.
Melakukanpercobaan untukmenemukan sifatbayangan cermincembung
Menjelaskanperbesaran bayanganpada cermin cekung.
Menyebutkan manfaatcermin cekung dalamkehidupan sehari-haridanmenghubungkannyadengan keempat unsurSETS
Menjelaskan prosespembentukan dan sifat-sifat bayangan padacermin cembung.
Menyebutkan sinaristimewa pada cermincembung.
Menjelaskan hubunganantara jarak benda,jarak bayangan, danjarak fokus pada cermincembung.
Tes tulis
Tes tulis
Tes unjukkerja
Tes tulis
Tes tulis
Tes pilihanganda danuraian
Tes pilihanganda danuraian
Lembar kerjasiswa
Tes pilihanganda danuraian
Tes pilihanganda danuraian
Berdasarkan soal nomor 3a. Apakah yang dimaksud dengan
perbesaran total?b. Tentukan besarnya perbesaran
total bayangannya!
Bagaimana penggunaan konseppemantulan pada cermin cekungdalam:a. Teknologib. Jelaskan dampak pemantulan
pada cermin cekung dalamteknologi bagi lingkungan.
c. Jelaskan dampak pemantulanpada cermin cekung dalamteknologi bagi masyarakat
Buatlah laporan tentang eksperimenmenentukan sifat bayangan padacermin cembung.
Gambarkan bayangan yang terbentukoleh suatu benda yang terletak didepan cermin cembung denganmenggunakan tiga sinar istimewa.
Pada hari minggu Wati pergi kesupermarket untuk membeli baju.Tiba-tiba Ia melihat sebuah cermincembung yang terletak di salah satusudut supermarket. Wati berada padajarak 30 meter dari cermintersebut.Fokus cerminnya adalah -0,25 meter.Dimanakah letakbayangan wati dari cermin tersebut.
4x40’ Buku FisikaKelas VIIIBahan:LKS,lembarObservasi,soal evaluasidan angket.
74
Melakukan diskusiuntuk mengaitkanmateri pemantulancahaya pada cermincekung denganunsur SETS.
Menjelaskanperbesaran bayanganpada cermin cembung.
Menyebutkan manfaatcermin cembung dalamkehidupan sehari-haridanmenghubungkannyadengan keempat unsurSETS
Tes tulis
Tes tulis
Tes pilihanganda danuraian
Tes pilihanganda danuraian
Berdasarkan soal pada nomor 4,berapakah perbesarannya.
Bagaimana penggunaan konseppemantulan pada cermin cembungdalam:a. Teknologib. Jelaskan dampak pemantulan
pada cermin cembung dalamteknologi bagi lingkungan.
c. Jelaskan dampak pemantulanpada cermin cembung dalamteknologi bagi masyarakat.
75
76
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Mata Pelajaran : IPA Fisika
Kelas/Semester : VIII/2
Pertemuan ke :1 dan 2
Alokasi Waktu :4 jam pelajaran (4X40 menit)
STANDAR KOMPETENSI
Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalamproduk teknologi sehari-hari.
KOMPETENSI DASAR
Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermindan lensa.
INDIKATOR
1. Kognitif:
a. Produk:
1) Menjelaskan konsep pemantulan.2) Menjelaskan konsep pemantulan sempurna dan pemantulan tidak
sempurna.3) Menyebutkan contoh pemantulan cahaya dalam kehidupan sehari-hari
dan menghubungkannya dengan keempat unsur SETS.4) Menjelaskan sifat-sifat bayangan pada cermin datar.5) Menyebutkan pemanfaatan cermin datar dalam kehidupan sehari-hari dan
menghubungkannya dengan keempat unsur SETS.
b. Proses
Melakukan percobaan untuk mempelajari pemantulan cahaya danpembentukan bayangan pada cermin datar meliputi:
1) Merumuskan masalah2) Menyusun langkah kerja3) Mengidentifikasi variabel-variabel
77
4) Menyusun data percobaan5) Menganalisis data6) Menyimpulkan
2. Psikomotor:
a. Melakukan percobaan untuk membuktikan hukum pemantulan cahaya.b. Melakukan percobaan untuk membuktikan proses pembentukan bayangan
dan sifat-sifat bayangan yang terbentuk pada cermin datar.c. Mengukur besar sudut datang dan sudut pantul dengan menggunakan busur
derajad.d. Mengukur jarak benda dan jarak bayangan dengan menggunakan penggaris.
3. Afektif:
Bersikap kreatif.
A. Tujuan Pembelajaran
1. Kognitif
a. Produk:
1) Dengan seperangkat alat percobaan, siswa dapat menjelaskan konseppemantulan.
2) Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan konsep pemantulanteratur dan baur.
3) Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menyebutkan contoh pemantulancahaya dalam kehidupan sehari-hari dan menghubungkannya dengankeempat unsur SETS.
4) Dengan seperangkat alat percobaan, siswa dapat menjelaskan sifat-sifatbayangan pada cermin datar.
5) Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menyebutkan pemanfaatan cermindatar dalam kehidupan sehari-hari dan menghubungkannya dengankeempat unsur SETS.
b. Proses
Disediakan seperangkat alat percobaan mengenai pemantulan cahaya danpembentukan bayangan pada cermin datar. Siswa dapat melakukanpercobaan untuk menyelidiki hubungan sudut datang dan sudut pantulpada proses pemantulan dan menyelidiki hubungan jarak benda dan jarakbayangan pada cermin datar sesuai dengan rincian tugas yang ditentukandi LKS pemantulan cahaya dan pembentukan bayangan pada cermin
78
datar meliputi: Merumuskan tujuan, menentukan langkah kerja,merancang percobaan, menganalisis hasil percobaan, membuatkesimpulan dan mempresentasikannya.
2. Psikomotorik:
a. Disediakan seperangkat alat percobaan mengenai pemantulan cahaya danpembentukan bayangan pada cermin datar, siswa terampil melakukanpercobaan.
b. Disediakan busur derajad, siswa dapat mengukur besar sudut datang dansudut pantul.
c. Disediakan penggaris, siswa dapat mengukur jarak benda dan jarakbayangan.
3. Afektif:
Bersikap kreatif.
B. Materi Pembelajaran
Pemantulan cahaya dan pembentukan bayangan pada cermin datar.
C. Model dan Pendekatan Pembelajaran
Model : NHT (Numbered Head Together) dan eksperimen.
Pendekatan : SETS (Science, Environment, Technology andSociety).
D.Kegiatan Belajar Mengajar
Pertemuan pertama
Kegiatan Kegiatan Alokasiwaktu(menit)
Guru Siswa
PendahuluanApersepsi
Motivasi
Guru mengingatkansiswa tentang materisebelumnya yaitu tentangsifat-sifat cahaya. Guru melakukan tanyajawab dengan siswasehingga siswa merasaperlu untuk belajar tentangmateri hukum pemantulandan pembentukan bayanganpada cermin datar.
Siswa menjawabpertanyaan guru bahwacahaya merambat lurus.
Siswa memperhatikandan menjawab pertanyaanguru.
5
5
79
Inti Guru membagi kelasmenjadi 8 kelompok, satukelompok terdiri dari 4-5orang. Guru memberikan nomoruntuk tiap siswa. Guru membagi LKStentang pemantulan cahayadan pembentukan bayanganpada cermin datar. Guru membimbingsiswa untuk melakukaneksperimen danmengerjakan LKS tentanghukum pemantulan danpembentukan bayanganpada cermin datar. yangbertujuan mengembangkankreativitas siswa.
Guru membimbingsiswa melakukan diskusikelompok tentang hukumpemantulan cahaya danpembentukan bayanganpada cermin datar. Guru menunjuk salahsatu nomor siswa secaraacak untuk menyampaikanhasil diskusi kelompoknya. Guru membimbing siswayang lain untukmenanggapi jawaban darisiswa sebelumnya.
Siswa membentukkelompok.
Siswa memperhatikanguru.
Siswa melakukaneksperimen danmengerjakan LKS tentanghukum pemantulan danpembentukan bayanganpada cermin datar yangbertujuanmengembangkankreativitas siswa.
. Siswa melakukandiskusi tentang hukumpemantulan cahaya danpembentukan bayanganpada cermin datar.
Siswa menyampaikanhasil diskusikelompoknya.
Siswa menanggapihasil presentasi temannya.
60
Penutup Guru membimbing siswauntuk menyimpulkan hasilpembelajaran. Selain itu,guru meminta siswamencari artikel yang terkaitdengan materi yang telahdipelajari sertamenghubungkannyadengan keempat unsurSETS.
Siswa membuatkesimpulan.1. Pada prosespemantulan cahaya,sudut datang samadengan sudut pantul.2. Garis yang tegak luruspermukaan cermindisebut garis normal.3. Sudut antara sinardatang dan garis normaldisebut sudut datang.4. Sudut antara sinarpantul dan garis normaldisebut sudut pantul.
10
80
5. Jenis pemantulancahaya ada dua yaitupemantulan teratur danbaur. Pemantulanteratur terjadi jikasuatu berkas cahayajatuh pada benda yangpermukaannya licindan mengkilapsehingga arah pantulancahaya itu menuju kesuatu arah tertentu.Pemantulan baurterjadi jika suatuberkas cahaya jatuhpada benda yangpermukaannya kasar(tidak rata) dan cahayaitu akan dipantulkan keberbagai arah yangtidak tertentu.
6. Sifat-sifat bayanganyang dihasilkan olehsebuah cermin dataradalah:maya,sama besardengan bendanya, tegakdan jarak bayangan kecermin sama denganjarak benda ke cermin(jarak bayangan = jarakbenda)
Pertemuan keduaKegiatan Kegiatan Alokasi
waktu(menit)
Guru Siswa
PendahuluanApersepsi
Guru mengingatkansiswa tentang materisebelumnya yaitutentang pemantulancahaya dan pemantulanpada cermin datar.
Siswa menjawabpertanyaan guru bahwapada prosespemantulan, sudutdatang sama dengansudut pantul. Sifat-sifatbayangan yangdihasilkan oleh sebuahcermin datar adalahmaya, sama besar
10
81
Motivasi Guru melakukanTanya jawab dengansiswa sehingga siswamerasa perlu untukbelajar tentang kaitanantara materi yang telahdipelajari dengankeempat unsur SETSyaitu sains, lingkungan ,teknologi danmasyarakat. Sebagaicontoh, sains:pemantulan cahaya.Teknologi: serat optik.Lingkungan: amandipasang ditempat yangmudah terbakar.Masyarakat:menciptakan lapanganpekerjaan baru.Sains:pemantulan padacermin datar. Teknologi:alat pengering kerupuktenaga surya tipe boxmenggunakankonsentrator cermindatar. Lingkungan:mengurangi pencemaranudara. Masyarakat:menghemat bahanbakar.
dengan bendanya,tegak dan jarakbayangan ke cerminsama dengan jarakbenda ke cermin (jarakbayangan = jarakbenda) Siswamemperhatikan danmenjawab pertanyaanguru.
Inti Membagi kelasmenjadi 8 kelompok,satu kelompok terdiridari 4-5 orang. Setiap siswa dalamsatu kelompokmendapat nomor urutindividu.
Siswa membentukkelompok.
Siswamemperhatikan guru.
30
82
Guru membimbingsiswa melakukan diskusikelompok tentang kaitanantara materi yang telahdipelajari dengankeempat unsur SETSyaitu sains, lingkungan,teknologi danmasyarakat. Guru menunjuk salahsatu nomor siswa untukmenyampaikan kaitanantara materi yang telahdipelajari dengankeempat unsur SETSyaitu sains, lingkungan,teknologi danmasyarakat. Guru membimbingsiswa yang lain untukmenanggapi jawabandari siswa sebelumnya.
Siswa berdiskusi.
Siswamenyampaikan hasildiskusi.
Siswa menanggapihasil presentasitemannya.
Penutup Guru membimbingsiswa untukmenyimpulkan hasilpembelajaran
Siswa membuatkesimpulan bahwa1. Pemantulan cahayaSains: Pemantulancahaya.Teknologi: Teknologiserat optik.Lingkungan: Tidakakan terjadi hubunganapi pada saat kontakatau terputusnya seratoptik. Dengandemikian sangat amandipasang di tempat-tempat yang mudahterbakar seperti padaindustri minyak, kimiadan sebagainya.Masyarakat:Menciptakan lapanganpekerjaan baru bagimasyarakat.2. Cermin datar
40
83
Guru memberikansoal tes evaluasi danangket.
Sains: Pemantulanpada cermin datar.Teknologi: Alatpengering kerupuktenaga surya tipe boxmenggunakankonsentrator cermindatar.Lingkungan: Karenamenghemat bahanbakar, berartimengurangipencemaran udara.Sehingga mengurangipolusi dan lingkunganbisa tetap bersih.Masyarakat:Menghemat bahanbakar. Siswa mengerjakansoal tes evaluasi danangket.
E. Sumber belajar
Buku “ Cahaya”Lembar Kerja Siswa (LKS)Jaringan IT
F. Penilaian
Penilaian kognitif (lampiran)
Penilaian psikomotor (lampiran)
Penilaian afektif (lampiran)
Pemalang, Mei 2012
Peneliti
Handini Kartikasasmi
NIM.4201408089
84
LEMBAR KERJA SISWA
SIKLUS I
EKSPERIMEN 1
1. Tutuplah kaca lampu senter dengan kertas karbon yang telah diberi lubangkecil.
2. Tariklah garis horisontal pada kertas HVS, lalu tarik pula garis yang tegaklurus dengan garis tadi. Letakkan cermin datar di atas kertas tersebutdengan garis yang tegak lurus berada di tengah-tengah cermin sepertigambar di bawah ini.
3. Jatuhkan seberkas sinar pada titik perpotongan kedua garis tersebut.4. Bagaimana cara menentukan sinar datang dan sinar pantul?5. Ukurlah sudut antara sinar datang dan garis tegak lurus cermin serta ukur
pula sudut antara sinar pantul dan garis tegak lurus cermin. Bandingkanhasilnya.
6. Ulangi kegiatan di atas minimal 6 kali untuk mendapatkan kesimpulanyang benar.Keterangan(1) Sinar yang datang ke cermin disebut sinar datang.(2) Sinar yang dipantulkan cermin disebut sinar pantul.(3) Garis yang tegak lurus permukaan cermin disebut garis normal.(4) Sudut antara sinar datang dan garis normal disebut sudut datang.(5) Sudut antara sinar pantul dan garis normal disebut sudut pantul.
85
EKSPERIMEN 2
1. Buatlah garis di kertas HVS sehingga memotong kertas menjadi duabagian yang sama. Letakkan cermin datar pada garis tersebut.
2. Letakkan sebuah lilin yang menyala di depan cermin tersebut seperti padagambar di bawah ini dan amati bayangannya.
3. Ulangi kegiatan di atas minimal 6 kali dengan variasi jarak bendanya.
Keterangan(1) Lilin pertama yang berada di depan cermin disebut benda.(2) Lilin yang terlihat di belakang cermin disebut bayangan.(3) Jarak antara benda dan cermin disebut jarak benda (s).(4) Jarak antara bayangan dan cermin disebut jarak bayangan (s' ).
Buatlah laporan yang memuat- Tujuan percobaan- Alat-alat dan bahan yang digunakan- Langkah-langkah kegiatan- Data dan analisis- Kesimpulan
UNSUR SETS MATERI SIKLUS I
No. Sumber Judul Sains Teknologi Lingkungan Masyarakat
1. Internet Mengenal teknologi kabelserat optik
Pemantulan cahaya Teknologi serat optik Tidak akan terjadi hubunganapi pada saat kontak atauterputusnya serat optik.Dengan demikian sangataman dipasang di tempat-tempat yang mudah terbakarseperti pada industri minyak,kimia dan sebagainya.
Dipergunakan pada bidang sistempertelekomunikasi.Pada awal berkembangnya serat optik diIndonesia, sulit sekali dalam carapemasangannya sehingga dibutuhkan orangyang benar-benar ahli dalam halpenyambungan kabel jenis ini.Menciptakan lapangan pekerjaan baru bagimasyarakat.Masyarakat menjadi mudah dan cepat dalammendapatkan informasi.
2. internet Kaji eksperimental alatpengering kerupuk tenagasurya tipe boxmenggunakankonsentrator cermin datar
Pemantulan cermin datar Alat pengering kerupuk tenagasurya tipe box menggunakankonsentrator cermin datar.
Karena menghemat bahanbakar, berarti mengurangipencemaran udara. Sehinggamengurangi polusi danlingkungan bisa tetap bersih.
Mutu produk semakin meningkat karenaproduk yang dihasilkan lebih higienis.Meningkatkan efisiensi kerja pada prosespengeringan kerupuk.Menghemat bahan bakar.
3. internet Pengaturan PencahayaanRuanganMenggunakan SinarMatahari
Pemantulan cermin datar Teknologi pengaturanpencahayaan ruanganmenggunakan sinar matahari
Merupakan solusipenghematan energy listrikyang ramah lingkungan dandan alternatif mengurangiketergantungan energi yangdihasilkan dari bahanbakar fosil dan nuklir yangdapat mempercepatpemanasan suhu bumi sertamerusak lingkungan akibatdaripolusi yang ditimbulkannya.
Masyarakat dapat menghemat biaya listrik.
86
KISI-KISI SOAL UJI COBA SIKLUS I
Standar Kompetensi
6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari-hari.
Kompetensi Dasar
Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa.
SOAL PILIHAN GANDA
No. Indikator Materi Aspek Kognitif TotalC1 C2 C3 C4 C5 C6
1 Menjelaskan hukum pemantulan Pemantulan cahaya 1 2 7 32 Menjelaskan pemantulan sempurna
dan pemantulan tidak sempurna.Pemantulan cahaya 5 4,6 3
3 Menyebutkan contoh pemantulancahaya dalam kehidupan sehari-haridan menghubungkannya dengankeempat unsur SETS.
Pemantulan cahaya 3,8,10 3
4 Menjelaskan sifat-sifat bayanganpada cermin datar.
Cermin datar 12 9,11 3
5 Menyebutkan pemanfaatan cermindatar dalam kehidupan sehari-haridan menghubungkannya dengankeempat unsur SETS.
Cermin datar 13,14,15
3
Total 1 4 7 3 15Presentase 6,67% 26,67% 46,67% 20% 100%
87
88
SOAL UJI COBA
SIKLUS I
1. Berikut ini merupakan bunyihukum pemantulan:1) Sinar datang, sinar pantul dan
garis normal terletak pada satubidang datar.
2) Sinar datang dan sinar pantulmemiliki arah yang sama.
3) Sudut datang sama dengansudut pantul.
Pernyataan di atas yang benaradalah ....
a. 1, 2, dan 3
b. 1 dan 2
c. 1 dan 3
d. 2 dan 3
2. Apabila mata ditutup, kita tidakdapat melihat benda-benda disekitar, karena ....a. tidak ada cahaya yang keluar
dari mata ke bendab. tidak ada cahaya yang
dipantulkan dari benda kemata
c. benda-benda tidak menerimacahaya
d. benda-benda tidakmemantulkan cahaya
3. Salah satu keuntunganpenggunaan serat optik bagilingkungan adalah...a. Aman dipasang di tempat-
tempat yang mudah terbakarb. Menciptakan lapangan
pekerjaan baru bagimasyarakat.
c. Menggunakan konseppemantulan
d. Harganya murah.
4. Perhatikan gambar jenis-jenispemantulan cahaya di bawah ini
Gambar pemantulan teratur yangbenar adalah …a. (a), (b), (c) dan (d)b. (b) dan (d)c. (a), (c) dan (d)d. (b) saja
5. Pemantulan difus adalahpemantulan yang terjadi pada....a. Permukaan halus
PETUNJUK UMUM
1. Tulis nama, nomer absen dankelas terlebih dahulu
2. Periksa dan bacalah setiap soalsebelum menjawab
3. Dahulukan soal yang dianggapmudah
SOAL PILIHAN GANDA
Pilihlah jawaban yang tepat denganmemberi tanda silang (X) pada hurufA, B, C dan D di bawah ini!
NAMA:
KELAS:
NO. ABSEN:
(a) (b)
(c) (d)
89
b. Permukaan kasarc. Penda beningd. Penda tak tembus cahaya
6. Arah garis normal di berbagai titikbisa berbeda apabila berkas sinarsejajar dijatuhkan padapermukaan berikut, kecuali…a. Permukaan bajub. Permukaan cermin datarc. Permukaan tembokd. Permukaan kertas
7. Di bawah ini adalah gambarperistiwa pemantulan cahaya
Berapakah besar sudut pantulpada peristiwa pemantulantersebut....a. 30b. 45c. 60d. 90
8. Berikut ini adalah aplikasipenggunaan fiber optik, kecualia. Perusahaan system komunikasi
(telepon)b. Perusahaan TV kabelc. Perusahaan kacamatad. Perusahaan listrik
9. Devi berdiri 30 cm di depancermin datar, kemudian diabergerak mundur 10 cm dariposisi awal. Maka jarak bayanganDevi dari cermin adalah....a. 10 cmb. 20 cmc. 30 cm
d. 40 cm
10. Perhatikan beberapa alat dibawah ini:
(a) alat Rontgen(b) Kacamata(c) serat optikYang termasuk aplikasi daripemantulan cahaya adalah…a. (a), (b) dan (c)b. (c) sajac. (b) sajad. (b) dan (c)
11. Perhatikan gambar sebuah bendayang tingginya 10 cm di depansebuah cermin datar dandiletakkan di depan cermin padajarak 3 cm di bawah ini
Tinggi dan jarak bayangannyaberturut-turut adalah…
a. 10 cm dan 3 cm di depancermin
b. 10 cm dan 3 cm di belakangcermin
c. 3 cm dan 10 cm di depancermin
d. 3 cm dan 10 cm di belakangcermin
12. Bayangan yang dibentuk olehcermin datar adalah ....a. nyata dan terbalikb. nyata dan tegakc. maya dan terbalikd. maya dan tegak
90
13. Di bawah ini yang merupakanmanfaat dari cermin dataradalah…a. Penerima sinyal radio pada
antena parabolab. Memberikan sudut pandang
yang luas pada kaca spion.c. Menutupi dinding ruang
untuk memberi kesan ruangyang lebih besar.
d. Pemantul pada lampu senter14. Teknologi alat pengering
kerupuk tenaga surya tipe boxmenggunakan konsentratorcermin datar memiliki beberapakeuntungan bagi masyarakat.Keuntungan tersebut diantaranyaadalah, kecuali......
a. Mutu produk semakinmeningkat karena produkyang dihasilkan lebih higienis
b. Meningkatkan efisiensi kerjapada proses pengeringankerupuk
c. Menghemat bahan bakard. Membutuhkan bahan bakar
yang banyak15. Jenis cermin yang digunakan
untuk pembuatan periskopsederhana adalah…a. Cermin datarb. Cermin konvergenc. Cermin divergend. Cermin cekung
91
KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA SIKLUS I
1. c2. b3. a4. d5. b6. b7. c8. c9. d10. b11. b12. d13. c14. d15. a
KISI-KISI SOAL URAIANSIKLUS I
NO SOAL JAWABAN SKOR
ASPEK(C1, C2,C3, C4,C5, C6)
ASPEKKREATIVITAS
1. Perhatikan gambar burung bangau yangberdiri di atas air di bawah ini
Pada gambar tampak bahwa pada hari yangcerah burung bangau berdiri di ataspermukaan air.
a. Lihatlah apakah terjadi bayangan burungbangau tersebut di atas permukaan air?.
b. Sebutkan sifat-sifat bayangannya
c. termasuk jenis pemantulan baur atauteraturkah peristiwa tersebut?.Mengapa?.
d. Berikanlah contoh dan jelaskan tigakeuntungan dari pemantulan baur dalamkehidupan sehari-hari!
a. Ya, terbentuk bayangan burung bangau di ataspermukaan air.
b. Sifat-sifat bayangannya yaitu maya,tegak dan samabesar.
c. Peristiwa tersebut termasuk jenis pemantulan teraturkarena terjadi pada permukaan air yang datar.
d. Contoh tiga keuntungan dari pemantulan baur dalamkehidupan sehari-hari! Tempat atau ruangan yang tidak terkena cahaya
matahari secara langsung tetap terang. Berkas sinar pantul tidak menyilaukan mata. Pemandangan di alam terbuka dapat tetap dilihat
walau cahaya matahari tertutup awan.
1
1
1
3
C4 Berpikir lancar
2. Bagaimana penggunaan konsep pemantulancahaya dalam:d. Teknologie. Jelaskan dampak pemantulan cahaya
dalam teknologi bagi lingkungan.f. Jelaskan dampak pemantulan cahaya
a.Teknologi:Serat optik
b.Dampak pemantulan cahaya dalam teknologi bagilingkungan:Tidak akan terjadi hubungan api pada saat kontak atauterputusnya serat optik. Dengan demikian sangat aman
2
2
C3 Berpikir luwes
92
dalam teknologi bagi masyarakat. dipasang di tempat-tempat yang mudah terbakar sepertipada industri minyak, kimia dan sebagainya.
c.Dampak pemantulan cahaya dalam teknologi bagimasyarakat:Dipergunakan pada bidang sistem pertelekomunikasi.Pada awal berkembangnya serat optik di Indonesia, sulitsekali dalam cara pemasangannya sehingga dibutuhkanorang yang benar-benar ahli dalam hal penyambungankabel jenis ini.Menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.Masyarakat menjadi mudah dan cepat dalammendapatkan informasi.
2
3. Mengapa saat malam hari kita dapat melihatindahnya bulan dan bintang meskipun tidakada sinar matahari?Jelaskan denganmenggunakan gambar!
Pada malam hari kita dapat melihat indahnya bulan danbintang karena cahaya matahari dipantulkan oleh bulandan bintang ke mata kita sehingga meskipun tidak adacahaya matahari Kita dapat melihat bulan dan bintang.
3
3
C4 Berpikir original
4. A berdiri di samping B di depan sebuahcermin datar besar. Mereka keduanyaberjarak sama dari cermin dan keduanyadibatasi oleh sebuah sekat seperti di
Sesuai dengan sifat bayangan pada cermin datar yaitu jarakbenda sama dengan jarak bayangan, maka A dapat melihatbayangan B di belakang cermin datar seperti gambar dibawah ini. Sifat bayangan B adalah nyata, tegak dan sama
2 C5 Berpikir terperinci
matahari
93
tunjukkan pada gambar di bawah ini
Jelaskan dengan menggunakan gambarbagaimana pembentukan bayangan B dansifat bayangan B serta dimanakah A dapatmelihat bayangan B?
besar.
4
5. Bagaimana penggunaan konsep pemantulanpada cermin datar dalam:d. Teknologie. Jelaskan dampak pemantulan pada cermin
datar dalam teknologi bagi lingkungan.f. Jelaskan dampak pemantulan pada cermin
datar dalam teknologi bagi masyarakat.
a.Teknologi:Alat pengering kerupuk tenaga surya tipe boxmenggunakan konsentrator cermin datar.
b.dampak pemantulan pada cermin datar dalam teknologibagi lingkungan:Karena menghemat bahan bakar, berarti mengurangipencemaran udara. Sehingga mengurangi polusi danlingkungan bisa tetap bersih.
c.dampak pemantulan pada cermin datar dalam teknologibagi masyarakat.Mutu produk semakin meningkat karena produk yangdihasilkan lebih higienis.
Meningkatkan efisiensi kerja pada proses pengeringankerupuk.Menghemat bahan bakar.
2
2
2
C3 Berpikir luwes
BA
mata AB
B’
94
95
ANALISIS SOAL UJI COBA SIKLUS I
1 2 3 4 5 6 71 1 1 1 1 1 1 12 1 1 1 0 1 1 13 1 1 0 1 1 1 14 1 1 0 1 1 0 15 1 1 0 1 1 0 16 1 1 0 1 1 0 17 1 1 0 1 1 0 18 1 1 0 0 1 0 19 1 1 0 1 1 1 1
10 1 1 0 1 1 0 111 1 1 1 0 1 1 012 1 1 0 0 1 1 113 1 1 0 0 1 0 114 1 1 1 0 0 0 015 1 1 1 0 1 0 016 1 1 0 0 1 1 017 1 1 0 0 1 1 118 1 0 1 0 1 0 119 0 1 1 0 0 0 120 1 1 0 0 0 0 121 1 1 0 0 0 0 122 1 0 0 0 1 0 023 1 0 0 0 0 1 024 1 1 0 0 0 1 025 0 0 1 0 0 0 126 0 1 1 1 0 0 127 0 0 0 0 1 0 028 1 1 0 1 0 0 029 0 1 0 0 0 0 030 1 1 0 0 0 0 031 0 0 1 0 0 0 032 1 0 0 0 0 0 033 0 0 0 0 0 0 134 1 1 0 0 0 0 035 1 0 0 0 1 0 036 0 0 0 0 1 0 1
∑x 28 26 10 10 21 10 21∑Y 307∑Y² 3077M 8,5
(∑Y)² 94249St² 12,74923p 0,778 0,722 0,278 0,278 0,583 0,278 0,583q 0,222 0,278 0,722 0,722 0,417 0,722 0,417St 3,571 3,571 3,571 3,571 3,571 3,571 3,571
Mp 9,500 9,808 9,300 11,200 10,333 11,000 10,095Mt 8,528 8,528 8,528 8,528 8,528 8,528 8,528
√p/q 1,871 1,871 1,612 0,620 0,620 1,183 0,620rpbi 0,509 0,671 0,349 0,464 0,314 0,819 0,272
rtabel 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329KRITERIA valid valid valid valid tidak valid tidak
r11 0,762TK 0,778 0,722 0,278 0,278 0,583 0,278 0,583
KRITERIA mudah mudah sukar sukar sedang sukar sedang∑TB 18 17 6 8 17 8 14∑ T 18 18 18 18 18 18 18∑ RB 10 9 4 2 4 2 7∑ R 18 18 18 18 18 18 18DB 0,444 0,444 0,111 0,333 0,722 0,333 0,389
KRITERIA baik baik jelek cukup baik s cukup cukupdipakai dipakai dibuang dipakai dibuang dipakai dibuang
NO. SISWAKODE NOMOR BUTIR SOAL
KETERANGAN
r11>rtabel = Reliabel
DAYA BEDA
TINGKATKESUKARAN
1,071
0,289
k/(k-1)
(M(k-M))/(k.St²)RELIABILITAS
UC-29UC-31UC-21UC-18UC-06
UC-08UC-11UC-01
UC-26UC-05UC-09UC-03UC-13
UC-12UC-10UC-25UC-23UC-16
UC-35
VALIDITAS
UC-04UC-07UC-36UC-22UC-02
UC-14UC-24UC-17UC-27UC-20
UC-15UC-30UC-33UC-19UC-32
UC-28UC-34
96
SKOR8 9 10 11 12 13 14 15 (Y)1 1 1 1 1 1 1 1 15 2251 1 1 1 1 1 1 1 14 1961 1 1 1 1 1 1 1 14 1961 1 1 1 1 1 1 1 13 1691 0 1 1 1 1 1 1 12 1441 1 1 1 0 1 1 1 12 1441 1 1 1 1 1 1 0 12 1441 1 1 1 1 1 1 1 12 1441 1 1 1 0 0 1 1 12 1441 1 1 1 1 1 0 1 12 1441 1 1 1 1 1 1 0 12 1441 0 1 1 1 1 1 1 12 1441 0 1 1 1 1 1 1 11 1211 1 1 1 1 1 1 0 10 1001 0 1 1 1 0 0 1 9 811 1 1 0 0 0 1 1 9 811 0 1 0 0 1 1 0 9 811 1 1 0 0 1 0 1 9 810 1 1 1 1 0 1 1 9 810 1 0 1 1 1 1 1 9 810 0 1 1 1 0 1 1 8 641 1 0 1 1 0 0 1 7 491 1 1 1 0 0 1 0 7 490 1 0 0 1 0 1 0 6 360 1 0 1 0 0 1 0 5 250 0 1 0 0 0 0 0 5 251 0 1 0 1 0 1 0 5 251 1 0 0 0 0 0 0 5 250 1 0 0 1 0 1 1 5 250 1 0 0 1 0 1 0 5 251 0 0 1 0 1 0 1 5 250 1 0 1 0 0 1 0 4 160 0 0 0 1 0 1 1 4 160 0 0 0 0 0 1 0 3 90 0 0 0 0 0 0 1 3 90 1 0 0 0 0 0 0 3 9
23 24 23 23 22 17 27 22 307 3077,00
0,639 0,667 0,639 0,639 0,611 0,472 0,750 0,6110,361 0,333 0,361 0,361 0,389 0,528 0,250 0,3893,571 3,571 3,571 3,571 3,571 3,571 3,571 3,571
10,348 9,208 10,565 10,261 9,818 11,353 9,222 9,8188,528 8,528 8,528 8,528 8,528 8,528 8,528 8,5281,183 1,330 1,414 1,330 1,330 1,254 0,946 1,7320,603 0,254 0,807 0,646 0,481 0,992 0,184 0,6260,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329valid tidak valid valid valid valid tidak valid
0,639 0,667 0,639 0,639 0,611 0,472 0,750 0,611sedang mudah sedang sedang sedang sedang mudah sedang
18 13 18 15 13 15 15 1418 18 18 18 18 18 18 185 11 5 8 9 2 12 8
18 18 18 18 18 18 18 180,722 0,111 0,722 0,389 0,222 0,722 0,167 0,333baik s jelek baik s cukup cukup baik s jelek cukup
dipakai dibuang dipakai dipakai dipakai dipakai dibuang dipakai
Y2NOMOR BUTIR SOAL
97
1. Berikut ini merupakan bunyihukum pemantulan:1) Sinar datang, sinar pantul dan
garis normal terletak padasatu bidang datar.
2) Sinar datang dan sinar pantulmemiliki arah yang sama.
3) Sudut datang sama dengansudut pantul.
Pernyataan di atas yang benaradalah ....
a. 1, 2, dan 3
b. 1 dan 2
c. 1 dan 3
d. 2 dan 3
2. Apabila mata ditutup, kita tidakdapat melihat benda-benda disekitar, karena ....
a. tidak ada cahaya yang keluardari mata ke benda
b. tidak ada cahaya yangdipantulkan dari benda kemata
c. benda-benda tidak menerimacahaya
d. benda-benda tidakmemantulkan cahaya
3. Perhatikan gambar jenis-jenispemantulan cahaya di bawah ini
Gambar pemantulan teratur yangbenar adalah …a. (a), (b), (c) dan (d)b. (b) dan (d)c. (a), (c) dan (d)d. (b) saja
4. Arah garis normal di berbagaititik bisa berbeda apabila berkassinar sejajar dijatuhkan padapermukaan berikut, kecuali…a. Permukaan bajub. Permukaan cermin datarc. Permukaan tembokd. Permukaan kertas
5. Berikut ini adalah aplikasipenggunaan fiber optik, kecualia. Perusahaan system
komunikasi (telepon)b. Perusahaan TV kabelc. Perusahaan kacamatad. Perusahaan listrik
SOAL SIKLUS 1
PETUNJUK UMUM
1. Tulis nama, nomer absen dan kelasterlebih dahulu
2. Periksa dan bacalah setiap soalsebelum menjawab
3. Dahulukan soal yang dianggap mudah
I. SOAL PILIHAN GANDAPilihlah jawaban yang tepat denganmemberi tanda silang (X) padahuruf A, B, C dan D di bawah ini!
NAMA:
KELAS:
NO. ABSEN:
SOAL EVALUASI SIKLUS I
(a) (b)
(c) (d)
98
6. Perhatikan beberapa alat dibawah ini:(a) alat Rontgen(b) Kacamata(c) serat optikYang termasuk aplikasi daripemantulan cahaya adalah…a. (a), (b) dan (c)b. (c) sajac. (b) sajad. (b) dan (c)
7. Perhatikan gambar sebuah bendayang tingginya 10 cm di depansebuah cermin datar dandiletakkan di depan cermin padajarak 3 cm di bawah ini
Tinggi dan jarak bayangannyaberturut-turut adalah…
a. 10 cm dan 3 cm di depancermin
b. 10 cm dan 3 cm di belakangcermin
c. 3 cm dan 10 cm di depancermin
d. 3 cm dan 10 cm di belakangcermin
8. Bayangan yang dibentuk olehcermin datar adalah ....a. nyata dan terbalikb. nyata dan tegakc. maya dan terbalikd. maya dan tegak
9. Di bawah ini yang merupakanmanfaat dari cermin dataradalah…
a. penerima sinyal radio padaantena parabola
b. memberikan sudut pandangyang luas pada kaca spion.
c. menutupi dinding ruanguntuk memberi kesan ruangyang lebih besar.
d. pemantul pada lampu senter10. Jenis cermin yang digunakan
untuk pembuatan periskopsederhana adalah…a. Cermin datarb. Cermin konvergenc. Cermin divergend. Cermin cekung
99
II. SOAL URAIAN
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat.
1. Perhatikan gambar burung bangau yang berdiri di atas air di bawah ini
Pada gambar tampak bahwa pada hari yang cerah burung bangau berdiri di ataspermukaan air.a. Lihatlah apakah terjadi bayangan burung bangau tersebut di atas permukaan
air?.b. Sebutkan sifat-sifat bayangannya!c. termasuk jenis pemantulan baur atau teraturkah peristiwa
tersebut?.Mengapa?.d. Berikanlah contoh dan jelaskan tiga keuntungan dari pemantulan baur
dalam kehidupan sehari-hari!2. Bagaimana penggunaan konsep pemantulan cahaya dalam:
a. Teknologib. Jelaskan dampak pemantulan cahaya dalam teknologi bagi lingkungan.c. Jelaskan dampak pemantulan cahaya dalam teknologi bagi masyarakat.
3. Mengapa saat malam hari kita dapat melihat indahnya bulan dan bintangmeskipun tidak ada sinar matahari?Jelaskan dengan menggunakan gambar!
4. A berdiri di samping B di depan sebuah cermin datar besar. Mereka keduanyaberjarak sama dari cermin dan keduanya dibatasi oleh sebuah sekat seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini
Jelaskan dengan menggunakan gambar bagaimana pembentukan bayangan Bdan sifat bayangan B serta dimanakah A dapat melihat bayangan B?
5. Bagaimana penggunaan konsep pemantulan pada cermin datar dalam:a. Teknologib. Jelaskan dampak pemantulan pada cermin datar dalam teknologi bagi
lingkungan.c. Jelaskan dampak pemantulan pada cermin datar dalam teknologi bagi
masyarakat.
A B
100
KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI SIKLUS I
I. SOAL PILIHAN GANDA
1. c2. b3. d4. b5. c6. b7. b8. d9. c10. a
II. SOAL URAIAN
1. a.Ya, terbentuk bayangan burung bangau di atas permukaan air.
b.Sifat-sifat bayangannya yaitu maya,tegak dan sama besar.
c. Peristiwa tersebut termasuk jenis pemantulan teratur karena terjadi pada permukaanair yang datar.
d.Contoh tiga keuntungan dari pemantulan baur dalam kehidupan sehari-hari! Tempat atau ruangan yang tidak terkena cahaya matahari secara langsung tetap
terang. Berkas sinar pantul tidak menyilaukan mata. Pemandangan di alam terbuka dapat tetap dilihat walau cahaya matahari tertutup
awan.
2. a. Teknologi:Serat optik
b. Dampak pemantulan cahaya dalam teknologi bagi lingkungan:Tidak akan terjadi hubungan api pada saat kontak atau terputusnya serat optik.Dengan demikian sangat aman dipasang di tempat-tempat yang mudah terbakarseperti pada industri minyak, kimia dan sebagainya.
c. Dampak pemantulan cahaya dalam teknologi bagi masyarakat:Dipergunakan pada bidang sistem pertelekomunikasi. Pada awal berkembangnyaserat optik di Indonesia, sulit sekali dalam cara pemasangannya sehinggadibutuhkan orang yang benar-benar ahli dalam hal penyambungan kabel jenis ini.Menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. Masyarakat menjadimudah dan cepat dalam mendapatkan informasi.
101
3.
Pada malam hari kita dapat melihat indahnya bulan dan bintang karena cahayamatahari dipantulkan oleh bulan dan bintang ke mata kita sehingga meskipun tidakada cahaya matahari Kita dapat melihat bulan dan bintang.
4. Sesuai dengan sifat bayangan pada cermin datar yaitu jarak benda sama denganjarak bayangan, maka A dapat melihat bayangan B di belakang cermin datarseperti gambar di bawah ini. Sifat bayangan B adalah nyata, tegak dan sama besar.
5. a. Teknologi:Alat pengering kerupuk tenaga surya tipe box menggunakan konsentratorcermin datar.
b. Dampak pemantulan pada cermin datar dalam teknologi bagi lingkungan:Karena menghemat bahan bakar, berarti mengurangi pencemaran udara.Sehingga mengurangi polusi dan lingkungan bisa tetap bersih.
c. Dampak pemantulan pada cermin datar dalam teknologi bagi masyarakat.Mutu produk semakin meningkat karena produk yang dihasilkan lebih higienis.Meningkatkan efisiensi kerja pada proses pengeringan kerupuk.Menghematbahan bakar.
matahari
mata AB
B’
ANALISIS ANGKET KREATIVITAS SISWA SIKLUS I
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 241 R-01 3,82 3,38 0,55 3,66 1,63 3,49 2,90 2,15 1,09 2,32 2,69 3,19 3,19 2,93 2,40 0,78 2,28 3,11 2,46 1,59 3,14 0,62 2,95 1,94 58,262 R-02 3,82 2,15 3,40 3,66 1,63 3,49 2,90 3,38 3,27 3,71 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 2,55 0,73 1,87 3,56 2,83 3,14 0,62 1,74 1,94 66,123 R-03 3,82 3,38 3,40 3,66 0,00 3,49 3,93 1,09 1,09 2,32 0,74 2,04 3,19 0,51 0,73 1,43 0,73 0,00 1,62 0,68 3,14 0,00 2,95 3,06 47,004 R-04 3,82 3,38 3,40 2,53 3,55 3,49 3,93 1,09 1,09 3,71 2,69 2,07 1,53 2,93 2,40 0,78 3,46 1,87 3,56 2,83 3,14 0,62 0,00 0,62 58,495 R-05 3,82 3,38 3,40 0,00 1,63 0,56 1,36 1,09 3,27 3,71 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 0,78 3,46 3,11 3,56 2,83 3,14 3,40 2,95 3,06 64,246 R-06 3,82 3,38 3,40 2,53 2,46 2,22 3,93 2,15 0,00 3,71 2,69 2,07 1,53 2,93 3,09 3,26 2,28 3,11 2,46 1,59 1,96 2,12 1,74 3,06 61,497 R-07 3,82 0,55 3,40 3,66 1,63 3,49 2,20 3,38 2,07 3,71 2,69 3,19 3,19 1,94 3,09 2,55 2,28 1,87 3,56 2,83 3,14 3,40 1,74 1,94 65,328 R-08 1,53 3,38 3,40 3,66 2,46 3,49 3,93 3,38 3,27 3,71 2,69 3,19 1,53 2,93 2,40 3,26 3,46 3,11 2,46 2,83 1,96 3,40 1,74 1,94 69,119 R-09 1,53 3,38 2,13 3,66 0,00 3,49 2,90 0,00 3,27 3,71 3,33 2,07 3,19 2,93 1,22 0,78 3,46 3,11 2,46 1,59 1,96 3,40 1,74 3,06 58,3710 R-10 1,53 1,04 0,94 3,66 3,55 2,22 3,93 3,38 0,00 3,71 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 3,26 0,00 3,11 3,56 2,83 3,14 2,12 2,95 3,06 63,7211 R-11 0,00 3,38 3,40 1,56 2,46 3,49 2,90 0,65 3,27 3,71 3,33 2,07 1,53 2,93 3,09 0,78 2,28 3,11 3,56 1,59 3,14 3,40 1,74 1,94 59,3112 R-12 0,99 3,38 2,13 2,53 1,63 3,49 3,93 2,15 1,09 2,32 0,74 3,19 3,19 1,94 2,40 2,55 3,46 3,11 3,56 2,83 3,14 2,12 2,95 1,94 60,7613 R-13 3,82 2,15 3,40 0,00 0,00 1,04 0,00 2,15 1,09 0,55 2,69 0,94 3,19 1,16 3,09 2,55 3,46 3,11 2,46 2,83 1,96 3,40 2,95 3,06 51,0514 R-14 1,53 2,15 3,40 3,66 2,46 3,49 3,93 3,38 2,07 2,32 2,69 2,07 1,53 2,93 3,09 2,55 3,46 3,11 3,56 1,59 1,96 2,12 1,74 3,06 63,8515 R-15 0,99 3,38 2,13 2,53 2,46 3,49 3,93 0,65 3,27 3,71 3,33 3,19 3,19 1,94 3,09 2,55 1,29 3,11 3,56 2,83 0,55 3,40 2,95 3,06 64,5816 R-16 3,82 3,38 3,40 3,66 1,63 3,49 3,93 3,38 2,07 3,71 2,69 2,07 3,19 2,93 3,09 0,78 0,00 1,87 2,46 2,83 3,14 2,12 2,95 3,06 65,6517 R-17 1,53 3,38 2,13 3,66 2,46 3,49 2,20 0,65 1,09 1,16 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 3,26 3,46 3,11 2,46 2,83 1,96 2,12 0,75 3,06 60,4918 R-18 0,55 3,38 3,40 3,66 2,46 3,49 3,93 0,65 2,07 3,71 2,69 3,19 1,53 1,94 3,09 2,55 3,46 3,11 3,56 2,83 3,14 2,12 1,74 3,06 65,3119 R-19 0,00 3,38 3,40 0,81 1,63 1,04 2,90 0,65 0,00 3,71 3,33 0,00 3,19 2,93 3,09 3,26 2,28 3,11 3,56 2,83 3,14 0,00 1,74 1,94 51,9220 R-20 3,82 3,38 3,40 2,53 1,63 2,22 3,93 3,38 0,00 3,71 0,74 2,04 3,19 0,00 3,09 3,26 3,46 0,81 3,56 2,83 3,14 0,00 2,95 3,06 60,1321 R-21 0,00 3,38 2,13 2,53 2,46 0,00 3,93 3,38 2,07 3,71 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 0,78 2,28 1,87 2,46 2,83 3,14 3,40 1,74 1,94 59,7622 R-22 3,82 2,15 3,40 2,53 2,46 2,22 3,93 2,15 1,09 3,71 2,69 3,19 0,74 2,93 3,09 2,55 1,29 3,11 2,46 1,59 1,96 2,12 2,95 3,06 61,1923 R-23 1,53 2,15 3,40 3,66 2,46 3,49 3,93 3,38 2,07 1,16 0,39 3,19 1,53 2,93 3,09 0,00 2,28 3,11 3,56 1,59 0,99 2,12 2,95 1,94 56,9024 R-24 1,53 1,04 3,40 1,56 2,46 3,49 2,90 3,38 2,07 3,71 2,69 2,07 3,19 1,16 3,09 0,78 0,00 3,11 2,46 2,83 3,14 3,40 2,95 3,06 59,4725 R-25 1,53 3,38 3,40 3,66 2,46 3,49 2,90 3,38 0,00 3,71 2,69 3,19 3,19 2,93 3,09 0,78 1,29 3,11 2,46 1,59 1,96 2,12 1,74 3,06 61,1126 R-26 0,99 3,38 3,40 3,66 1,63 2,22 3,93 3,38 2,07 3,71 2,69 2,04 1,53 1,94 3,09 3,26 1,29 1,87 3,56 2,83 3,14 3,40 1,74 1,94 62,6927 R-27 0,99 3,38 3,40 2,53 2,46 2,22 3,93 2,15 0,00 3,71 3,33 3,19 0,74 2,93 3,09 2,55 2,28 1,87 3,56 2,83 0,99 3,40 2,95 3,06 61,5428 R-28 3,82 3,38 3,40 2,53 1,63 2,22 3,93 2,15 2,07 2,32 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 0,00 2,28 3,11 3,56 2,83 3,14 2,12 1,74 3,06 65,0229 R-29 0,00 3,38 3,40 3,66 2,46 3,49 3,93 3,38 2,07 3,71 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 2,55 3,46 3,11 3,56 2,83 3,14 2,12 2,95 1,94 70,8730 R-30 0,00 3,38 3,40 3,66 1,63 3,49 2,90 0,65 0,65 2,32 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 0,78 2,28 3,11 1,62 1,59 3,14 2,12 2,95 3,06 58,4631 R-31 0,55 2,15 3,40 3,66 2,46 3,49 3,93 3,38 0,65 2,32 2,69 3,19 3,19 1,94 3,09 2,55 0,00 3,11 2,46 1,59 1,96 2,12 2,95 3,06 59,8932 R-32 1,53 2,15 2,13 2,53 2,46 3,49 1,36 0,00 0,65 3,71 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 0,00 2,28 3,11 2,46 2,83 1,96 2,12 2,95 3,06 56,5133 R-33 0,00 3,38 0,94 2,53 2,46 3,49 3,93 3,38 2,07 2,32 2,69 3,19 3,19 2,93 3,09 3,26 2,28 3,11 2,46 1,59 1,96 3,40 2,95 3,06 63,6634 R-34 1,53 2,15 3,40 3,66 2,46 2,22 3,93 0,65 1,09 3,71 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 2,55 2,28 3,11 1,62 2,83 3,14 2,12 2,95 3,06 64,1935 R-35 0,00 3,38 2,13 2,53 0,00 2,22 2,90 2,15 2,07 2,32 2,69 3,19 1,53 1,94 3,09 2,55 2,28 3,11 2,46 2,83 1,96 0,00 2,95 3,06 53,3436 R-36 0,00 1,04 3,40 2,53 2,46 2,22 2,90 3,38 2,07 2,32 2,69 2,07 1,53 1,94 2,40 1,43 2,28 3,11 0,00 0,68 3,14 3,40 0,45 0,00 47,4437 R-37 3,82 3,38 3,40 3,66 2,46 3,49 2,90 1,09 0,65 0,00 3,33 2,07 3,19 2,93 3,09 3,26 0,00 3,11 2,46 1,59 1,96 0,00 1,74 1,94 55,5238 R-38 3,82 3,38 3,40 2,53 2,46 3,49 2,90 2,15 3,27 2,32 3,33 2,07 3,19 2,93 3,09 3,26 2,28 3,11 3,56 1,59 3,14 3,40 1,74 1,94 68,35
73,84 108,75 112,54 108,89 76,69 108,60 124,45 82,34 61,12 113,72 104,95 101,13 99,72 94,53 109,74 76,41 81,16 104,09 108,30 87,12 97,09 83,38 86,30 96,22 2301,0860,55RATA-RATA
No Responden Pernyataan Total Skor
JUMLAH
102
103
SS S TB TS STS SS S TB TS STS SS S TB TS STS SS S TB TS
1 14 10 4 2 8 3,82 1,53 0,99 0,55 0,00 14,59 2,34 0,98 0,30 0,00 53,48 15,30 3,96 1,10
2 26 8 3 1 0 3,38 2,15 1,04 0,55 0,00 11,42 4,62 1,08 0,30 0,00 87,88 17,20 3,12 0,55
3 0 1 2 7 28 0,00 0,55 0,94 2,13 3,40 0,00 0,30 0,88 4,54 11,56 0,00 0,55 1,88 14,91
4 2 1 2 14 19 0,00 0,81 1,56 2,53 3,66 0,00 0,66 2,43 6,40 13,40 0,00 0,81 3,12 35,42
5 2 21 11 0 4 3,55 2,46 1,63 0,93 0,00 12,60 6,05 2,66 0,86 0,00 7,10 51,66 17,93 0,00
6 24 10 2 1 1 3,49 2,22 1,04 0,56 0,00 12,18 4,93 1,08 0,31 0,00 83,76 22,20 2,08 0,56
7 1 2 2 12 21 0,00 1,36 2,20 2,90 3,93 0,00 1,85 4,84 8,41 15,44 0,00 2,72 4,40 34,80
8 16 9 4 7 2 3,38 2,15 1,09 0,65 0,00 11,42 4,62 1,19 0,42 0,00 54,08 19,35 4,36 4,55
9 6 4 8 13 7 0,00 0,65 1,09 2,07 3,27 0,00 0,42 1,19 4,28 10,69 0,00 2,60 8,72 26,91
10 23 11 2 1 1 3,71 2,32 1,16 0,55 0,00 13,76 5,38 1,35 0,30 0,00 85,33 25,52 2,32 0,55
11 0 1 3 17 17 0,00 0,39 0,74 2,69 3,33 0,00 0,15 0,55 7,24 11,09 0,00 0,39 2,22 45,73
12 1 1 3 10 23 0,00 0,94 2,04 2,07 3,19 0,00 0,88 4,16 4,28 10,18 0,00 0,94 6,12 20,70
13 26 10 2 0 0 3,19 1,53 0,74 0,39 0,00 10,18 2,34 0,55 0,15 0,00 82,94 15,30 1,48 0,00
14 1 1 2 8 26 0,00 0,51 1,16 1,94 2,93 0,00 0,26 1,35 3,76 8,58 0,00 0,51 2,32 15,52
15 31 5 1 1 0 3,09 2,40 1,22 0,73 0,00 9,55 5,76 1,49 0,53 0,00 95,79 12,00 1,22 0,73
16 3 10 2 13 10 0,00 0,78 1,43 2,55 3,26 0,00 0,61 2,04 6,50 10,63 0,00 7,80 2,86 33,15
17 5 2 4 16 11 0,00 0,73 1,29 2,28 3,46 0,00 0,53 1,66 5,20 11,97 0,00 1,46 5,16 36,48
18 29 7 1 0 1 3,11 1,87 0,81 0,42 0,00 9,67 3,50 0,66 0,18 0,00 90,19 13,09 0,81 0,00
19 1 0 3 16 18 0,00 0,99 1,62 2,46 3,56 0,00 0,98 2,62 6,05 12,67 0,00 0,00 4,86 39,36
20 23 13 2 0 0 2,83 1,59 0,68 0,47 0,00 8,01 2,53 0,46 0,22 0,00 65,09 20,67 1,36 0,00
21 22 13 2 1 0 3,14 1,96 0,99 0,55 0,00 9,86 3,84 0,98 0,30 0,00 69,08 25,48 1,98 0,55
22 14 16 0 3 5 3,40 2,12 1,11 0,62 0,00 11,56 4,49 1,23 0,38 0,00 47,60 33,92 0,00 1,86
23 1 1 1 15 20 0,00 0,45 0,75 1,74 2,95 0,00 0,20 0,56 3,03 8,70 0,00 0,45 0,75 26,10
24 1 1 0 13 23 0,00 0,62 1,09 1,94 3,06 0,00 0,38 1,19 3,76 9,36 0,00 0,62 0,00 25,22
Y² fY
RATA-RATA
Nof Y
104
STS SS S TB TS STS
0,00 73,84 5452,35 204,29 23,41 3,92 0,61 0,00 232,23 12,13 58,26 48,54 Belum
0,00 108,75 11826,56 297,03 36,98 3,24 0,30 0,00 337,56 17,87 66,12 53,53 Kreatif
95,20 112,54 12665,25 0,00 0,30 1,77 31,76 323,68 357,51 18,49 47 41,40 Belum
69,54 108,89 11857,03 0,00 0,66 4,87 89,61 254,52 349,65 17,89 58,49 48,69 Belum
0,00 76,69 5881,36 25,21 127,08 29,23 0,00 0,00 181,51 12,60 64,24 52,34 Kreatif
0,00 108,60 11793,96 292,32 49,28 2,16 0,31 0,00 344,08 17,85 61,49 50,59 Kreatif
82,53 124,45 15487,80 0,00 3,70 9,68 100,92 324,34 438,64 20,45 65,32 53,02 Kreatif
0,00 82,34 6779,88 182,79 41,60 4,75 2,96 0,00 232,10 13,53 69,11 55,43 Kreatif
22,89 61,12 3735,65 0,00 1,69 9,50 55,70 74,85 141,75 10,04 58,37 48,61 Belum
0,00 113,72 12932,24 316,57 59,21 2,69 0,30 0,00 378,77 18,69 63,72 52,01 Kreatif
56,61 104,95 11014,50 0,00 0,15 1,64 123,01 188,51 313,32 17,25 59,31 49,21 Belum
73,37 101,13 10227,28 0,00 0,88 12,48 42,85 234,05 290,27 16,62 60,76 50,13 Kreatif
0,00 99,72 9944,08 264,58 23,41 1,10 0,00 0,00 289,08 16,39 51,05 43,97 Belum
76,18 94,53 8935,92 0,00 0,26 2,69 30,11 223,21 256,27 15,53 63,85 52,09 Kreatif
0,00 109,74 12042,87 295,99 28,80 1,49 0,53 0,00 326,81 18,03 64,58 52,55 Kreatif
32,60 76,41 5838,49 0,00 6,08 4,09 84,53 106,28 200,98 12,56 65,65 53,23 Kreatif
38,06 81,16 6586,95 0,00 1,07 6,66 83,17 131,69 222,58 13,34 60,49 49,96 Belum
0,00 104,09 10834,73 280,49 24,48 0,66 0,00 0,00 305,63 17,11 65,31 53,02 Kreatif
64,08 108,30 11728,89 0,00 0,00 7,87 96,83 228,12 332,82 17,80 51,92 44,52 Belum
0,00 87,12 7589,89 184,20 32,87 0,92 0,00 0,00 217,99 14,32 60,13 49,73 Belum
0,00 97,09 9426,47 216,91 49,94 1,96 0,30 0,00 269,11 15,96 59,76 49,50 Belum
0,00 83,38 6952,22 161,84 71,91 0,00 1,15 0,00 234,90 13,70 61,19 50,40 Kreatif
59,00 86,30 7447,69 0,00 0,20 0,56 45,41 174,05 220,23 14,18 56,9 47,68 Belum
70,38 96,22 9258,29 0,00 0,38 0,00 48,93 215,36 264,67 15,81 59,47 49,31 Belum
61,11 50,35 Kreatif
62,69 51,36 Kreatif
61,54 50,63 Kreatif
65,02 52,83 Kreatif
70,87 56,55 Kreatif
58,46 48,67 Belum
59,89 49,58 Belum
56,51 47,43 Belum
63,66 51,97 Kreatif
64,19 52,31 Kreatif
53,34 45,42 Belum
47,44 41,68 Belum
55,52 46,80 Belum
68,35 54,95 Kreatif
15,76 60,555 50,00 20
∑fY
RATA-RATA
Kategori(∑fY)²fY²
∑fY² S X T
105
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA MENGAITKAN UNSUR SETS
SIKLUS I
1 2 3 41 R-01 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS2 R-02 3 2 2 2 9 56,25 BELUM TUNTAS3 R-03 3 2 2 2 9 56,25 BELUM TUNTAS4 R-04 3 2 2 2 9 56,25 BELUM TUNTAS5 R-05 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS6 R-06 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS7 R-07 4 4 2 2 12 75,00 TUNTAS8 R-08 4 4 2 2 12 75,00 TUNTAS9 R-09 4 4 2 2 12 75,00 TUNTAS
10 R-10 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS11 R-11 4 4 2 2 12 75,00 TUNTAS12 R-12 1 1 1 1 4 25,00 BELUM TUNTAS13 R-13 4 4 2 2 12 75,00 TUNTAS14 R-14 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS15 R-15 4 4 2 2 12 75,00 TUNTAS16 R-16 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS17 R-17 1 1 1 1 4 25,00 BELUM TUNTAS18 R-18 4 4 2 2 12 75,00 TUNTAS19 R-19 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS20 R-20 4 4 3 2 13 81,25 TUNTAS21 R-21 4 4 2 2 12 75,00 TUNTAS22 R-22 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS23 R-23 3 2 2 2 9 56,25 BELUM TUNTAS24 R-24 4 4 3 3 14 87,50 TUNTAS25 R-25 4 4 2 2 12 75,00 TUNTAS26 R-26 4 3 2 3 12 75,00 TUNTAS27 R-27 4 4 4 2 14 87,50 TUNTAS28 R-28 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS29 R-29 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS30 R-30 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS31 R-31 4 4 3 3 14 87,50 TUNTAS32 R-32 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS33 R-33 4 4 4 2 14 87,50 TUNTAS34 R-34 4 4 2 2 12 75,00 TUNTAS35 R-35 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS36 R-36 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS37 R-37 4 4 2 2 12 75,00 TUNTAS38 R-38 4 4 3 2 13 81,25 TUNTAS
117 112 85 80 394 2462,50 21152 152 152 152
76,97 73,68 55,92 52,6387,5025,00
1364,80
3834,21
KriteriaNo KODEAspek
Jumlah Nilai
≥75Rata-rata
Jumlah siswaKetuntasan Klasikal
JumlahJumlah Maksimum
%Nilai tertinggiNilai terrendah
106
ANALISIS HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA
SOAL PILIHAN GANDA SIKLUS I
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 R-01 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 7 70,00 BELUM TUNTAS
2 R-02 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 5 50,00 BELUM TUNTAS
3 R-03 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 80,00 TUNTAS
4 R-04 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 6 60,00 BELUM TUNTAS
5 R-05 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 6 60,00 BELUM TUNTAS
6 R-06 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 8 80,00 TUNTAS
7 R-07 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 7 70,00 BELUM TUNTAS
8 R-08 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90,00 TUNTAS
9 R-09 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 90,00 TUNTAS
10 R-10 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 6 60,00 BELUM TUNTAS
11 R-11 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8 80,00 TUNTAS
12 R-12 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 4 40,00 BELUM TUNTAS
13 R-13 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 8 80,00 TUNTAS
14 R-14 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8 80,00 TUNTAS
15 R-15 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 6 60,00 BELUM TUNTAS
16 R-16 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 7 70,00 BELUM TUNTAS
17 R-17 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 5 50,00 BELUM TUNTAS
18 R-18 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 6 60,00 BELUM TUNTAS
19 R-19 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 8 80,00 TUNTAS
20 R-20 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90,00 TUNTAS
21 R-21 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 80,00 TUNTAS
22 R-22 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 6 60,00 BELUM TUNTAS
23 R-23 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 5 50,00 BELUM TUNTAS
24 R-24 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8 80,00 TUNTAS
25 R-25 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8 80,00 TUNTAS
26 R-26 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 6 60,00 BELUM TUNTAS
27 R-27 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90,00 TUNTAS
28 R-28 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 6 60,00 BELUM TUNTAS
29 R-29 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 6 60,00 BELUM TUNTAS
30 R-30 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 90,00 TUNTAS
31 R-31 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 7 70,00 BELUM TUNTAS
32 R-32 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 7 70,00 BELUM TUNTAS
33 R-33 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 6 60,00 BELUM TUNTAS
34 R-34 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 5 50,00 BELUM TUNTAS
35 R-35 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 5 50,00 BELUM TUNTAS
36 R-36 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 6 60,00 BELUM TUNTAS
37 R-37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100,00 TUNTAS
38 R-38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100,00 TUNTAS2670,00
70,2642,11
JumlahRata-rata 16
Ketuntasan klasikalnya
Nilai % KeteranganNo KodeButir soal Skor
Total
107
ANALISIS HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA
SOAL URAIAN SIKLUS I
1 2 3 4 51 R-01 6 4 3 4 6 23 76,67 TUNTAS
R-07 5 6 6 2 4 23 76,67 TUNTASR-09 6 6 3 2 6 23 76,67 TUNTASR-17 6 0 6 1 2 15 50,00 BELUM TUNTAS
2 R-02 3 4 3 2 2 14 46,67 BELUM TUNTASR-16 3 2 3 2 4 14 46,67 BELUM TUNTASR-18 6 2 6 1 2 17 56,67 BELUM TUNTASR-20 6 4 6 4 4 24 80,00 TUNTASR-31 6 2 6 1 2 17 56,67 BELUM TUNTAS
3 R-03 0 2 6 1 2 11 36,67 BELUM TUNTASR-08 6 6 6 2 4 24 80,00 TUNTASR-10 5 2 3 2 4 16 53,33 BELUM TUNTASR-21 3 2 3 2 2 12 40,00 BELUM TUNTASR-35 2 0 6 0 2 10 33,33 BELUM TUNTAS
4 R-04 6 2 3 2 2 15 50,00 BELUM TUNTASR-11 6 4 6 2 6 24 80,00 TUNTASR-13 3 2 3 0 4 12 40,00 BELUM TUNTASR-22 6 2 3 2 2 15 50,00 BELUM TUNTASR-33 6 2 6 1 2 17 56,67 BELUM TUNTAS
5 R-05 2 0 6 1 2 11 36,67 BELUM TUNTASR-14 6 4 6 3 4 23 76,67 TUNTASR-26 6 2 6 1 2 17 56,67 BELUM TUNTASR-34 3 4 0 2 4 13 43,33 BELUM TUNTAS
6 R-06 2 0 6 1 6 15 50,00 BELUM TUNTASR-23 3 2 3 0 4 12 40,00 BELUM TUNTASR-24 6 6 6 1 4 23 76,67 TUNTASR-28 2 2 3 2 2 11 36,67 BELUM TUNTASR-32 6 2 6 1 2 17 56,67 BELUM TUNTAS
7 R-15 5 2 0 2 4 13 43,33 BELUM TUNTASR-27 6 4 6 3 4 23 76,67 TUNTASR-30 1 0 6 1 2 10 33,33 BELUM TUNTASR-36 2 2 3 2 4 13 43,33 BELUM TUNTASR-38 5 6 6 2 6 25 83,33 TUNTAS
8 R-12 4 0 5 0 2 11 36,67 BELUM TUNTASR-19 6 4 4 3 6 23 76,67 TUNTASR-25 5 4 6 3 6 24 80,00 TUNTASR-29 3 2 3 2 4 14 46,67 BELUM TUNTASR-37 6 0 6 0 2 14 46,67 BELUM TUNTAS
169 100 174 63 132 638 2126,67 12228 228 228 228 228
74,12 43,86 76,32 27,63 57,8983,3333,33
1155,96
3828,95
Jumlah siswa
Nilai tertinggiNilai terendah
Jumlah Maksimum%
Ketuntasan Klasikal
≥75Rata-rata
Jumlah
KriteriaKEL KODEButir Soal
Jumlah Nilai
108
ANALISIS HASIL BELAJAR PSIKOMOTOR SISWA SIKLUS I
NO KODE 1 2 3 4 SKOR TOTAL NILAI KETERANGAN1 R-01 3 3 3 3 12 75 TUNTAS
2 R-02 3 3 3 1,5 10,5 65,63 BELUM TUNTAS
3 R-03 3,5 2,5 2 1,5 9,5 59,38 BELUM TUNTAS
4 R-04 3 2,5 2 1,5 9 56,25 BELUM TUNTAS
5 R-05 2,5 2,5 2 1,5 8,5 53,13 BELUM TUNTAS
6 R-06 3 2,5 2,5 1,5 9,5 59,38 BELUM TUNTAS
7 R-07 3 3 2 1,5 9,5 59,38 BELUM TUNTAS
8 R-08 3 3 3 3 12 75 TUNTAS
9 R-09 3 3 3 2 11 68,75 BELUM TUNTAS
10 R-10 2,5 2 2 1,5 8 50 BELUM TUNTAS
11 R-11 3 3 3 2,5 11,5 71,88 BELUM TUNTAS
12 R-12 2 2 2 1,5 7,5 46,88 BELUM TUNTAS
13 R-13 3 2 3 2 10 62,5 BELUM TUNTAS
14 R-14 3,5 3 3 3 12,5 78,13 TUNTAS
15 R-15 2,5 2 2,5 1,5 8,5 53,13 BELUM TUNTAS
16 R-16 2,5 3 2 1,5 9 56,25 BELUM TUNTAS
17 R-17 2,5 3 2 1,5 9 56,25 BELUM TUNTAS
18 R-18 2,5 3 3 2 10,5 65,63 BELUM TUNTAS
19 R-19 4 3 3 3 13 81,25 TUNTAS
20 R-20 4 3 3 3 13 81,25 TUNTAS
21 R-21 4 3 3 3 13 81,25 TUNTAS
22 R-22 3 2 2 1,5 8,5 53,13 BELUM TUNTAS
23 R-23 3 2 2 1,5 8,5 53,13 BELUM TUNTAS
24 R-24 3 3 3 3 12 75 TUNTAS
25 R-25 3,5 3 3 3 12,5 78,13 TUNTAS
26 R-26 3 3 3 2 11 68,75 BELUM TUNTAS
27 R-27 3 3 3 3 12 75 TUNTAS
28 R-28 3 2 2 2 9 56,25 BELUM TUNTAS
29 R-29 3 2 1 1,5 7,5 46,88 BELUM TUNTAS
30 R-30 3 3 2 2 10 62,5 BELUM TUNTAS
31 R-31 3 2 2 2 9 56,25 BELUM TUNTAS
32 R-32 3 2 2,5 2 9,5 59,38 BELUM TUNTAS
33 R-33 3 2 2,5 2 9,5 59,38 BELUM TUNTAS
34 R-34 3 2 2 2 9 56,25 BELUM TUNTAS
35 R-35 3 2 2 1,5 8,5 53,13 BELUM TUNTAS
36 R-36 3 2,5 2,5 1,5 9,5 59,38 BELUM TUNTAS
37 R-37 3,5 2,5 2,5 2 10,5 65,63 BELUM TUNTAS
38 R-38 4 3 3 3 13 81,25 TUNTAS
Jumlah 116 98 94 78,5 386,5 2415,63
10Rata-rata 3,05 2,58 2,47 2,07 10,17 63,57
Ketuntasan klasikal 26,32
109
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Mata Pelajaran : IPA Fisika
Kelas/Semester : VIII/2
Pertemuan ke : 3 dan 4
Alokasi Waktu :4 jam pelajaran (4X40 menit)
STANDAR KOMPETENSI
Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produkteknologi sehari-hari.
KOMPETENSI DASAR
Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermindan lensa.
INDIKATOR
1. Kognitif:
a. Produk:
1) Menyebutkan sinar istimewa pada cermin cekung.2) Menjelaskan proses pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada cermin
cekung.3) Menjelaskan hubungan antara jarak benda, jarak bayangan, dan jarak
fokus pada cermin cekung.4) Menjelaskan perbesaran bayangan pada cermin cekung.5) Menyebutkan manfaat cermin cekung dalam kehidupan sehari-hari dan
menghubungkannya dengan keempat unsur SETS
b. Proses
Melakukan percobaan untuk mempelajari pembentukan bayangan padacermin cekung meliputi:
1) Merumuskan masalah2) Menyusun langkah kerja3) Mengidentifikasi variabel-variabel
110
4) Menyusun data percobaan5) Menganalisis data6) Menyimpulkan
2. Psikomotor:
a. Melakukan percobaan untuk menentukan fokus cermin cekung.b. Melakukan percobaan untuk membuktikan proses pembentukan bayangan
dan sifat-sifat bayangan yang terbentuk pada cermin cekung.c. Mengukur jarak benda pada cermin cekung dengan menggunakan bangku
optik.d. Mengukur jarak bayangan pada cermin cekung dengan menggunakan
bangku optik.
3. Afektif:
Bersikap kreatif.
A. Tujuan Pembelajaran
1. Kognitif
a. Produk:
1) Siswa dapat menyebutkan sinar istimewa pada cermin cekung.2) Dengan seperangkat alat percobaan, siswa dapat menjelaskan proses
pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada cermin cekung.3) Dengan seperangkat alat percobaan, siswa dapat menjelaskan hubungan
antara jarak benda, jarak bayangan, dan jarak fokus pada cermin cekung.4) Dengan seperangkat alat percobaan, siswa dapat menjelaskan perbesaran
bayangan pada cermin cekung.5) Melalui tugas dan diskusi kelompok, siswa dapat menyebutkan manfaat
cermin cekung dalam kehidupan sehari-hari dan menghubungkannyadengan keempat unsur SETS.
b. Proses
Disediakan seperangkat alat percobaan mengenai pembentukan bayanganpada cermin cekung. Siswa dapat melakukan percobaan untukmenemukan jarak fokus dan sifat-sifat bayangan pada cermin cekungsesuai dengan rincian tugas yang ditentukan di LKS cermin cekungmeliputi: Merumuskan tujuan, menentukan langkah kerja, merancangpercobaan, menganalisis hasil percobaan, membuat kesimpulan danmempresentasikannya.
111
2. Psikomotorik:
d. Disediakan seperangkat alat percobaan mengenai pembentukanbayangan pada cermin cekung, siswa terampil melakukan percobaan.
e. Disediakan bangku optik, siswa dapat mengukur jarak benda padacermin cekung.
f. Disediakan bangku optik, siswa dapat mengukur jarak bayangan padacermin cekung.
3. Afektif:
Bersikap kreatif.
B. Materi Pembelajaran
Pemantulan cahaya pada cermin cekung.
C. Model dan Pendekatan Pembelajaran
Model : NHT (Numbered Head Together) dan eksperimen.
Pendekatan : SETS (Science, Environment, Technology andSociety).
D.Kegiatan Belajar Mengajar
Pertemuan pertama
Kegiatan Kegiatan Alokasiwaktu(menit)
Guru Siswa
PendahuluanApersepsi
Motivasi
Guru mengingatkansiswa tentang materisebelumnya yaitutentang pembentukanbayangan pada cermindatar.
Guru melakukanTanya jawab dengansiswa sehingga siswamerasa perlu untukbelajar tentang matericermin cekung.
Siswa menjawab pertanyaanguru bahwa sifat-sifat bayanganyang dihasilkan oleh sebuahcermin datar adalah:1. Maya2. Sama besar dengan bendanya3. Tegak4. Jarak bayangan ke cermin samadengan jarak benda ke cermin(jarak bayangan = jarak benda) Siswa memperhatikan danmenjawab pertanyaan guru.
10
112
Inti Guru membagikelas menjadi 8kelompok, satukelompok terdiri dari4-5 orang. Guru memberikannomor untuk tiapsiswa. Guru membagiLKS tentang cermincekung pada setiapkelompok. Guru membimbingsiswa untukmelakukaneksperimen danmengerjakan LKSpemantulan padacermin cekung yangbertujuan untukmengembangkankreativitas siswa. Guru membimbingsiswa melakukandiskusi kelompoktentang pemantulanpada cermin cekung. Guru menunjuksalah satu nomorsiswa untukmenyampaikan hasildiskusi kelompoknya. Guru membimbingsiswa yang lain untukmenanggapi jawabandari siswasebelumnya.
Siswa membentuk kelompok.
Siswa memperhatikan guru.
Siswa melakukan eksperimendan mengerjakan LKS pemantulanpada cermin cekung yangbertujuan untuk mengembangkankreativitas siswa.
Siswa melakukan diskusikelompok tentang pemantulanpada cermin cekung.
Siswa menyampaikan hasildiskusi kelompoknya.
Siswa menanggapi hasilpresentasi temannya.
30
Penutup Guru membimbingsiswa untukmenyimpulkan hasilpembelajaran. Selainitu, guru memintasiswa mencari artikelyang terkait denganmateri yang telahdipelajari sertamenghubungkannyadengan keempat unsurSETS.
Siswa membuat kesimpulan.1. Sifat-sifat bayangan yang
dibentuk oleh cermin cekungadalah tergantung dari letakbendanya.
2. Bayangan yang dihasilkan olehcermin cekung adalah dapatberupa bayangan nyata danbayangan maya. Bayangannyata adalah bayangan yangdapat ditangkap oleh layarsedangkan bayangan mayaadalah bayangan yang tidak
40
113
dapat ditangkap oleh layar.3. Persamaan yang digunakan
untuk menentukan jarak fokuscermin cekung adalahf = s + ss . ss = jarak bendas = jarak bayanganf= jarak fokus cermin cekung
4. Persamaan yang digunakanuntuk menentukan perbesarancermin cekung adalahM = ss = hhM = perbesaran bayanganh = Tinggi bayanganh = Tinggi benda
5. Penggunaan cermin cekunga. Cermin cekung sebagai
pemantul pada lampu sorotmobil
b. Cermin cekung sebagaipemantul pada lampu senter
c. Cermin cekung sebagaipengumpul sinar mataharipada pembangkit listriktenaga surya (PLTS)
Pertemuan kedua
Kegiatan Kegiatan Alokasiwaktu(menit)
Guru Siswa
PendahuluanApersepsi
Motivasi
Guru mengingatkansiswa tentang materisebelumnya yaitutentang pemantulancahaya dan pemantulanpada cermin cekung. Guru melakukanTanya jawab dengansiswa sehingga siswamerasa perlu untukbelajar tentang kaitanantara materi yang telahdipelajari dengankeempat unsur SETS
Siswa menjawabpertanyaan guru bahwasifat bayangan padacermin cekungditentukan berdasarkanletak bendanya. Siswamemperhatikan danmenjawab pertanyaanguru.
10
114
yaitu sains, lingkungan,teknologi danmasyarakat. Sebagaicontoh sains:pemantulan cahaya padacermin cekung.Teknologi: alatpengering rumput lautdan pengukus ikantenaga surya.Lingkungan: mencegahterjadinya degradasihabitat. Masyarakat:meningkatkan tarafhidup masyarakat pesisirumumnya dan petanirumput laut khususnya.
Inti Membagi kelasmenjadi 8 kelompok,satu kelompok terdiridari 4-5 orang. Setiap siswa dalamsatu kelompokmendapat nomor urutindividu. Guru membimbingsiswa melakukan diskusikelompok tentang kaitanantara materi yang telahdipelajari dengankeempat unsur SETSyaitu sains, lingkungan,teknologi danmasyarakat. Guru menunjuk salahsatu nomor siswa untukmenyampaikan kaitanantara materi yang telahdipelajari dengankeempat unsur SETS. Guru membimbingsiswa yang lain untukmenanggapi jawabandari siswa sebelumnya.
Siswa membentukkelompok.
Siswamemperhatikan guru.
Siswa berdiskusi.
Siswamenyampaikan hasildiskusi.
Siswa menanggapihasil presentasitemannya.
30
Penutup Guru membimbing Siswa membuat 40
115
siswa untukmenyimpulkan hasilpembelajaran.
Guru memberikansoal tes evaluasi danangket.
kesimpulan bahwaSains: Pemantulancahaya pada cermincekung.Teknologi: alatpengering rumput lautdan pengukus ikantenaga surya.Lingkungan: mencegahterjadinya degradasihabitat.Masyarakat: dapatmeningkatkan tarafhidup masyarakatpesisir umumnya danpetani rumput lautkhususnya. Siswa mengerjakansoal tes evaaluasi danangket.
E. Sumber belajar
Buku “ Cahaya”Lembar Kerja Siswa (LKS)Jaringan IT
F. Penilaian
Penilaian kognitif (lampiran)
Penilaian psikomotor (lampiran)
Penilaian afektif (lampiran)
Pemalang, Mei 2012
Guru Praktikan
Handini Kartikasasmi
NIM.4201408089
116
LEMBAR KERJA SISWA
SIKLUS II
1. Letakkan lilin di bangku optik di antara cermin cekung dan layar putihseperti pada gambar berikut ini
2. Bagaimana caranya supaya didapatkan bayangan yang jelas pada layarputih?3. Ukur jarak layar dari cermin (jarak bayangan,s’) dan jarak lilin dari cermin(jarak benda,s)4. Catatlah hasil pengamatan tersebut pada tabel di bawah ini.F= cm 1/f =1/ cm
(Isilah tabel di atas dengan minimal mendapatkan 4 data dengan bayangannyata dan 2 data dengan bayangan maya)
5. Ulangi langkah-langkah di atas dengan mengubah jarak benda ( )sebanyak minimal 6 kali.
6. Buatlah laporan yang memuat- Tujuan percobaan- Alat-alat dan bahan yang digunakan- Langkah-langkah kegiatan- Data dan analisis- Kesimpulan
NO.
s(cm)
s’(cm) s
1'
1s '
11ss
Sifat bayangan
1.2.3.4.5.6.
116
LEMBAR KERJA SISWA
SIKLUS II
1. Letakkan lilin di bangku optik di antara cermin cekung dan layar putihseperti pada gambar berikut ini
2. Bagaimana caranya supaya didapatkan bayangan yang jelas pada layarputih?3. Ukur jarak layar dari cermin (jarak bayangan,s’) dan jarak lilin dari cermin(jarak benda,s)4. Catatlah hasil pengamatan tersebut pada tabel di bawah ini.F= cm 1/f =1/ cm
(Isilah tabel di atas dengan minimal mendapatkan 4 data dengan bayangannyata dan 2 data dengan bayangan maya)
5. Ulangi langkah-langkah di atas dengan mengubah jarak benda ( )sebanyak minimal 6 kali.
6. Buatlah laporan yang memuat- Tujuan percobaan- Alat-alat dan bahan yang digunakan- Langkah-langkah kegiatan- Data dan analisis- Kesimpulan
NO.
s(cm)
s’(cm) s
1'
1s '
11ss
Sifat bayangan
1.2.3.4.5.6.
116
LEMBAR KERJA SISWA
SIKLUS II
1. Letakkan lilin di bangku optik di antara cermin cekung dan layar putihseperti pada gambar berikut ini
2. Bagaimana caranya supaya didapatkan bayangan yang jelas pada layarputih?3. Ukur jarak layar dari cermin (jarak bayangan,s’) dan jarak lilin dari cermin(jarak benda,s)4. Catatlah hasil pengamatan tersebut pada tabel di bawah ini.F= cm 1/f =1/ cm
(Isilah tabel di atas dengan minimal mendapatkan 4 data dengan bayangannyata dan 2 data dengan bayangan maya)
5. Ulangi langkah-langkah di atas dengan mengubah jarak benda ( )sebanyak minimal 6 kali.
6. Buatlah laporan yang memuat- Tujuan percobaan- Alat-alat dan bahan yang digunakan- Langkah-langkah kegiatan- Data dan analisis- Kesimpulan
NO.
s(cm)
s’(cm) s
1'
1s '
11ss
Sifat bayangan
1.2.3.4.5.6.
UNSUR SETS MATERI SIKLUS II
No.
Sumber Judul Sains Teknologi Lingkungan Masyarakat
1. Internet Cermin cekung sebagaipemanas alternatif.
Cermin cekung bersifatkonvergen yaitumengumpulkan cahaya.Kemudian cahaya itu difokuskan pada titik fokuscermin dan menjadi titik apiyang menghasilkan panas.
Pemanas alternatif. di era globalisasi ini krisis energi menjadi halyang paling serius di bicarakan.Misalkan kita menggunakan bahan kayu bakarsebagai pemanas, maka asap yang dihasilkandari proses pembakarannya dapat mencemarilingkungan. Jadi jika kita menggunakancermincekung sebagai pemanas alternatif secaraotomatis tidak menimbulkan asap yang dapatmencemari lingkungan.
Dapat menghemat bahan bakar minyak,listrik dan gas alam.
4. Internet Blog (literasi sains danliterasi teknologi).
Pada teropong pantulmenggunakan cermin cekungbesar yang berfungsi sebagaipemantul cahaya
Teropong pantul. Bagi lingkungan teropong pantul digunakanuntuk mengamati benda-benda di luar angkasa.Sehingga jika tiba-tiba terjadi keganjilan diangkasa yang membahayakan bagi bumi, dapatdengan cepat teratasi.
CecTeropong pantul menggunakan cermincekung dari pada lensa karena cerrminmudah dibuat dibandingkan lensa. Selainitu, untuk proses pembuatannya lebihringan menggunakan lensa. Sehinggamemudahkan masyarakat dalammempelajari ilmu tentang antariksa.
5. InternetAlat Pengering RumputLaut dan Pengukus IkanTenaga Surya
Alat pengering Rumput Lautdan Pengukus Ikan TenagaSurya (SUNSEAFI) inimenggunakan energi panasmatahari. Sistem kerja danalat ini seperti layaknya efekrumah kaca, dimana energipanas matahari masukterperangkap dalam kotakkaca dan tidak bisa keluarlagi sehingga semakin lamaenergi matahari menyinarikotak kaca dan reflektor,suhu yang ada dalam kotakkaca semakin meningkatsehingga cukup untukmenguapkan semua zat cairyang terkandung dalamrumput laut tersebut.
Teknologi alatpengering rumputlaut dan pengukusikan tenaga surya
Sudah saatnya arah pengembangan teknologidi bidang kelautan dan perikanan tidak terlalubanyak menghabiskan energi di sektorpenangkapan dan pemaksimalan produksibudidaya, karena hal tersebut hanyamengakibatkan semakin tingginya tekananterhadap lingkungan yang pada akhirnyamengarah kepada terjadinya degradasi habitat.
Membantu masyarakat dalammeningkatkan kualitas rumput laut danmemberikan nilai tambah terhadap hasilproduksi penikanan yang mereka peroleh,mempermudah masyarakat dalammengeringkan rumput Iautnya,memberikan penghasilan tambahan kepadapetani rumput laut, karena mereka jugadapat memperoeh keuntungan dan hasilolahan ikan yang dikerjakan bersamaandengan pengeringan rumput laut. Adapunkegunaan yang diharapkan dari munculnyaalat ini adalah dapat meningkatkan tarafhidup masyarakat pesisir umumnya danpetani rumput laut khususnya
117
KISI-KISI SOAL UJI COBA SIKLUS II
Standar Kompetensi
6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari-hari.
Kompetensi Dasar
6.3 Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa.
SOAL PILIHAN GANDA
No. Indikator Materi Aspek Kognitif TotalC1 C2 C3 C4 C5 C6
1 Menjelaskan konsep sinaristimewa pada cermin cekung.
Cermin cekung 1,2,3 3
2 Menjelaskan proses pembentukandan sifat-sifat bayangan padacermin cekung.
Cermin cekung 9 6,15 3
3 Menjelaskan hubungan antarajarak benda, jarak bayangan, danjarak fokus pada cermin cekung.
Cermin cekung 4,7,11 3
4 Menjelaskan perbesaran bayanganpada cermin cekung.
Cermin cekung 12 8,13 3
5 Menyebutkan manfaat cermincekung dalam kehidupan sehari-hari dan menghubungkannyadengan keempat unsur SETS
Cermin cekung 5,10,14
3
Total 1 4 3 7Presentase 6,67% 26,67% 20% 46,67% 100%
118
119
SOAL UJI COBA
SIKLUS II
1. Jika sinar datang sejajarsumbu utama pada cermincekung maka akandipantulkan…a. seolah-olah berasal dari
titik fokus.b. Melalui titik fokusc. Seolah-olah berasal dari
pusat kelengkungancermin
d. Melalui pusatkelengkungan cermin
2. Jika sinar datang menuju titikfokus di depan cermin cekungmaka akan dipantulkan…a. Sejajar sumbu utama.b. Seolah-olah sejajar sumbu
utama.
c. Seolah-olah berasal daripusat kelengkungancermin
d. Melalui pusatkelengkungan cermin
3. Jika sinar datang menuju titikpusat kelengkungan cermincekung maka akandipantulkan…a. seolah-olah berasal dari
titik fokus.b. Melalui titik fokusc. Seolah-olah berasal dari
pusat kelengkungancermin
d. Melalui titik pusatkelengkungan cermin
4. Persamaan yang berlakuuntuk menunjukkanhubungan jarak benda (s),jarak bayangan (s’) dan titikfokus (f) pada cermin cekungadalah…a. = − −
′b. = +′c. = +′d.
′= +
′5. Cermin yang digunakan
sebagai pengumpul sinarmatahari pada pembangkitlistrik tenaga surya (PLTS)adalah…a. Cermin datarb. Cermin cekungc. Cermin cembungd. Cermin divergen
6. Perhatikan pernyataan dibawah ini tentang cermincekung :
i. Memiliki jarak fokusnegatif
ii. Bersifat konvergeniii. Memiliki jarak fokus
positif
NAMA:
KELAS:
NO. ABSEN:
PETUNJUK UMUM
1. Tulis nama, nomer absendan kelas terlebih dahulu
2. Periksa dan bacalah setiapsoal sebelum menjawab
3. Dahulukan soal yangdianggap mudah
I. SOAL PILIHANGANDA
Pilihlah jawaban yang tepatdengan memberi tanda silang(X) pada huruf A, B, C dan Ddi bawah ini!
120
iv. Bersifat divergenPernyataan yang benaradalah...e. (i) dan (ii)f. (ii) dan (iii)g. (iii) dan (iv)h. (i) dan (iv)
7. Sepotong kayu diletakkan 4cm di depan cermin cekung,terbentuk bayangan yangberjarak 6 cm di depancermin. Maka fokus daricermin tersebut adalah....
a. 2 cmb. 2,4 cmc. 3 cmd. 3,4 cm
8. Seseorang mendekatkanwajahnya sampai 15 cm didepan sebuah cermin cekung.Ia melihat bintik-bintik diwajahnya menjadi 2 kali lebihbesar. Maka jari-jarikelangkungan cermin tersebutadalah....
a. 30 cmb. 60 cmc. 10 cmd. 20 cm
9. Sifat-sifat bayangan yangdibentuk oleh cermin cekungjika benda terletak diantaratitik fokus dan titik pusatkelengkungan cermin adalah…a. Nyata, terbalik, diperbesarb. Nyata, terbalik, diperkecilc. Nyata, tegak, diperbesard. Nyata, tegak, diperbesar
10. Penggunaan cermin cekungpada lampu senter bertujuanagar....
a. Sinar yang dihasilkanlebih pendek
b. Sinar yang dihasilkanjangkauannya lebihpanjang
c. Sinar yang dihasilkanlebih terang
d. Sinar yang dihasilkanlebih luas penyebarannya
11. Fokus sebuah cermin cekung9 cm. Sebuah bendamembentuk bayangan 18 cmdari cermintersebut.Dimanakah bendaharus diletakkan di depancermin itu…a. cm
b. cmc. 18 cmd. cm
12. Perbandingan antara tinggi(jarak) bayangan dengantinggi (jarak) bendanya) padacermin cekung disebut…a. Jarak bayanganb. Sifat bayanganc. Fokus bayangand. Perbesaran bayangan
13. Sebuah cermin cekung yangmempunyai jari-jarikelengkungan 8 cmmenghasilkan bayangan nyatapada jarak 12 cm. Perbesaranbayangan yang terjadiadalah…a. 72 kalib. 2 kalic. 1 kalid. 144 kali
14. Perhatikanlah beberapa alatdi bawah ini
I. Lampu sorot mobilII. Lampu sorot pada senter
III. Lampu bohlam
121
Alat yang menggunakancermin cekung adalah…a. (I) dan (II)b. (I) dan (III)c. (II) dan (III)d. (I), (II) dan (III)
15. Perhatikan gambar sebuahbenda yang ada di depancermin cekung sepertigambar di bawah ini
Bagaimanakah sifat bayanganyang akan terbentuk jikabenda diletakkan sepertigambar di atas…a. Nyata, terbalik, diperbesarb. Nyata, terbalik, diperkecilc. Maya, tegak, diperkecild. Maya, tegak, diperbesar
FM
122
KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA SIKLUS II
1. b2. a3. d4. c5. b6. b7. b8. d9. a10. d11. c12. d13. b14. a15. d
KISI-KISI SOAL URAIANSIKLUS II
NO SOAL JAWABAN SKOR ASPEK(C1,C2,C3,C4,C5,C6)
ASPEKKREATIVITAS
1. Jelaskan dengan menggunakan sinaristimewa dimana bayangan dansifatnya jika suatu benda diletakkantepat di titik fokus cermin cekung!
Bayangan suatu benda yang diletakkan di fokus utama cermin cekungadalah ada di jauh tak terhingga, seperti ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
3
3
C4 Berpikir lancar
2. Jelaskan dimana bayangan dan sifatnyajika suatu benda diletakkan di jauh takterhingga di depan cermin cekung!
Sinar-sinar yang berasal dari benda yang jauhnya tak terhingga datang kecermin berupa sinar-sinar sejajar dan oleh cermin sinar-sinar ini akandikumpulkan di fokus utama sehingga bayangan benda yang terbentukhanya berupa titik di fokusUtama seperti ditunjukan oleh gambar di bawah ini.
3
3
C4 Berpikir orisinal
3. Dua cermin cekung A dan B yangmasing-masing berjari-jari 40 cm r = r = 40 cmDiketahui: 2 C4 Berpikir
terperinci
123
disusunsaling berhadapan dengan sumbuutama dan pusat kelengkungannyaberhimpit.Sebuah benda diletakkan 25 cm didepan cermin A. Tentukan:(a) jarak bayangan benda yang
dibentuk oleh cermin A(b) jarak bayangan benda yangdibentuk oleh cermin B
s = 25 cm di depan cermin A
1s′ = 1f − 1s = 120 − 125 = 1100s′ = 100 cm
F = 20 cms = 80 cm − 100 cm = −20 cm1s′ = 1f − 1s = 120 − 1−20 = 220s′ = 10 cm
Ditanya:a. s′
b. s′
Penyelesaian:a. F = F = R = 20 cm
Jarak bayangan ini lebih besar dari jarak antara kedua cermin cekungitu yang hanya 80 cm. Dengan kata lain bayangan benda berada 20 cmdi belakang cermin B. Selanjutnya bayangan yang dibentuk olehcermin cekung A ini menjadi bendamaya bagi cermin cekung B dengan kata lain terdapat benda maya diruang 4 cermin cekung B yakni pada jarak 20 cm di belakang cermintersebut.
b. Berdasarkan jawaban a diketahui data untuk cermin cekung B, yakni
Tanda minus pada s karena benda merupakan benda maya (dibelakang cermin cekung). Jarak bayangan benda maya ini dapatditentukan, yakni
2
2
4. Berdasarkan soal nomor 3c. Apakah yang dimaksud dengan
perbesaran total?d. Tentukan besarnya perbesaran total
bayangannya!
a. Perbesaran bayangan total maksudnya adalah perbesaran bayanganyang dilakukan oleh kedua cermin cekung A dan B sekaligus, yaitu:
b. M = ′ x ′ = x = 2 kaliJadi, perbesaran totalnya adalah 2 kali.
2
4
C5 Berpikirterperinci
5. Bagaimana penggunaan konseppemantulan pada cermin cekungdalam:d. Teknologi
a. TeknologiTeknologi alat pengering rumput laut dan pengukus ikan tenaga surya.
b. Lingkungan
2
2
C3 Berpikir luwes
124
e. Jelaskan dampak pemantulan padacermin cekung dalam teknologibagi lingkungan.
f. Jelaskan dampak pemantulan padacermin cekung dalam teknologibagi masyarakat
Sudah saatnya arah pengembangan teknologi di bidang kelautan danperikanan tidak terlalu banyak menghabiskan energi di sektorpenangkapan dan pemaksimalan produksi budidaya, karena haltersebut hanya mengakibatkan semakin tingginya tekanan terhadaplingkungan yang pada akhirnya mengarah kepada terjadinya degradasihabitat.
c. MasyarakatMembantu masyarakat dalam meningkatkan kualitas rumput laut danmemberikan nilai tambah terhadap hasil produksi penikanan yangmereka peroleh, mempermudah masyarakat dalam mengeringkanrumput Iautnya, memberikan penghasilan tambahan kepada petanirumput laut, karena mereka juga dapat memperoeh keuntungan danhasil olahan ikan yang dikerjakan bersamaan dengan pengeringanrumput laut. Adapun kegunaan yang diharapkan dari munculnya alatini adalah dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat pesisirumumnya dan petani rumput laut khususnya
2
125
126
ANALISIS SOAL UJI COBA SIKLUS II
1 2 3 4 5 6 71 1 1 1 1 0 1 12 1 1 1 1 1 1 03 1 1 1 0 1 1 14 1 1 1 1 1 1 05 1 1 1 1 0 1 06 1 1 1 1 0 1 17 1 0 1 1 0 1 18 1 0 1 1 1 1 09 1 0 1 1 1 1 1
10 1 1 0 1 0 1 011 1 1 1 1 1 1 012 1 1 1 0 1 1 013 1 1 1 1 0 1 014 1 0 1 1 0 1 115 1 1 1 1 0 1 116 1 1 1 1 0 1 117 1 0 1 1 0 1 118 1 1 1 0 0 1 019 1 0 1 1 0 1 020 1 1 1 1 0 0 121 1 1 0 0 0 1 122 1 1 1 1 0 1 023 1 1 1 1 0 0 024 0 1 1 0 0 1 125 1 0 1 1 0 1 126 1 1 1 0 1 1 027 1 1 1 0 1 0 128 1 0 0 0 0 1 129 1 0 0 0 0 0 130 0 0 1 0 0 1 131 1 0 0 1 0 0 032 1 0 0 0 0 1 133 1 0 1 0 0 1 134 0 1 1 1 0 1 035 1 1 1 0 0 1 036 0 1 0 1 0 0 0
∑x 32 23 29 23 9 30 19∑Y 349∑Y² 3651M 9,7
(∑Y)² 121801St² 7,4344136p 0,889 0,639 0,806 0,639 0,25 0,833 0,528q 0,111 0,361 0,194 0,361 0,75 0,167 0,472St 2,727 2,727 2,727 2,727 2,727 2,727 2,727
Mp 10,125 10,087 10,207 10,609 11,333 10,200 9,684Mt 9,694 9,694 9,694 9,694 9,694 9,694 9,694
√p/q 2,828 2,828 1,33 2,035 1,33 0,577 2,236rpbi 0,447 0,407 0,25 0,682 0,799 0,107 -0,008
rtabel 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329KRITERIA valid valid tidak valid valid tidak tidak
r11 0,577TK 0,889 0,639 0,806 0,639 0,25 0,833 0,528
KRITERIA mudah sedang mudah sedang sukar mudah sedang∑TB 18 13 17 15 7 18 9∑ T 18 18 18 18 18 18 18∑ RB 14 10 12 8 2 12 10∑ R 18 18 18 18 18 18 18DB 0,222 0,167 0,278 0,389 0,278 0,333 -0,056
KRITERIA cukup jelek cukup cukup cukup cukup jelekdipakai dipakai dibuang dipakai dipakai dibuang dibuang
UC-07
VALIDITAS
RELIABILITAS
UC-04UC-35UC-36UC-20UC-02
UC-29UC-18UC-06UC-31UC-14UC-12UC-26UC-05UC-23UC-01UC-10UC-25
DAYA BEDA
KETERANGAN
NOMOR BUTIR SOAL
(M(k-M))/(k.St²) 0,461
r11>rtabel = ReliabelTINGKAT
UC-09UC-03UC-16UC-28UC-34UC-19UC-24UC-13
SISWA
k/(k-1) 1,071
UC-22UC-08UC-33UC-19UC-32UC-21UC-11UC-17UC-27UC-15
NO.KODE
KESUKARAN
127
SKOR8 9 10 11 12 13 14 15 (Y)1 1 1 1 1 1 1 1 14 1961 1 1 1 1 1 1 1 14 1961 1 0 1 1 1 1 1 13 1691 1 0 1 1 1 1 1 13 1691 1 1 1 1 1 1 1 13 1691 1 1 1 0 1 1 1 13 1691 1 1 1 1 1 1 0 12 1441 0 1 1 1 1 1 1 12 1440 1 1 1 0 1 1 1 12 1441 1 1 1 1 1 1 1 12 1441 0 0 1 1 1 1 1 12 1441 0 1 1 1 1 1 1 12 1441 0 1 1 1 1 1 1 12 1441 0 1 1 1 1 1 1 12 1441 0 1 1 1 0 0 1 11 1210 1 0 1 1 0 1 1 11 1211 0 1 1 0 1 1 1 11 1210 0 1 1 0 1 1 1 9 811 0 0 0 1 1 1 1 9 811 0 0 0 1 0 1 1 9 811 0 1 1 1 0 0 1 9 810 0 0 1 1 1 0 1 9 811 0 1 0 0 1 1 1 9 810 0 0 0 1 1 1 1 8 641 0 0 0 0 0 1 0 7 491 0 1 0 0 0 0 0 7 490 0 0 0 1 0 1 0 7 491 0 1 0 1 1 0 0 7 491 0 1 0 0 1 1 1 7 491 0 0 1 0 0 1 1 7 491 0 0 0 1 1 1 1 7 490 0 1 1 1 0 1 0 7 490 0 1 0 1 0 1 0 7 491 0 1 0 0 0 0 0 6 360 0 1 0 0 0 0 0 5 251 0 0 1 0 0 0 0 4 16
27 10 23 23 24 23 28 26 349 3651
0,75 0,278 0,639 0,639 0,667 0,639 0,778 0,7220,25 0,722 0,361 0,361 0,333 0,361 0,222 0,278
2,727 2,727 2,727 2,727 2,727 2,727 2,727 2,72710,148 12,700 10,130 11,044 10,500 10,957 10,393 10,7699,694 9,694 9,694 9,694 9,694 9,694 9,694 9,6941,057 1,732 0,62 1,33 1,33 1,414 1,33 1,8710,176 1,909 0,099 0,658 0,393 0,655 0,341 0,7370,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329tidak valid tidak valid valid valid valid valid
0,75 0,278 0,639 0,639 0,667 0,639 0,778 0,722mudah sukar sedang sedang mudah sedang mudah mudah
15 10 14 18 14 16 17 1718 18 18 18 18 18 18 1812 0 9 5 10 7 11 918 18 18 18 18 18 18 18
0,167 0,556 0,278 0,722 0,222 0,5 0,333 0,444jelek baik cukup baik s cukup baik cukup baik
dibuang dipakai dibuang dipakai dipakai dipakai dipakai dipakai
Y2NOMOR BUTIR SOAL
128
1. Jika sinar datang sejajar sumbuutama pada cermin cekung makaakan dipantulkan…a. seolah-olah berasal dari titik
fokus.b. Melalui titik fokusc. Seolah-olah berasal dari pusat
kelengkungan cermind. Melalui pusat kelengkungan
cermin2. Jika sinar datang menuju titik
fokus di depan cermin cekungmaka akan dipantulkan…a. Sejajar sumbu utama.b. Seolah-olah sejajar sumbu
utama.c. Seolah-olah berasal dari pusat
kelengkungan cermind. Melalui pusat kelengkungan
cermin
3. Perhatikan gambar sebuah bendayang ada di depan cermincekung seperti gambar di bawahini
Bagaimanakah sifat bayanganyang akan terbentuk jika bendadiletakkan seperti gambar diatas…a. Nyata, terbalik, diperbesarb. Nyata, terbalik, diperkecilc. Maya, tegak, diperkecild. Maya, tegak, diperbesar
4. Sifat-sifat bayangan yangdibentuk oleh cermin cekungjika benda terletak diantara titikfokus dan titik pusatkelengkungan cermin adalah …a. Nyata, terbalik, diperbesarb. Nyata, terbalik, diperkecilc. Nyata, tegak, diperbesard. Nyata, tegak, diperbesar
5. Persamaan yang berlaku untukmenunjukkan hubungan jarakbenda (s), jarak bayangan (s’)dan titik fokus (f) pada cermincekung adalah…a. = − −
′b. = +′c. = +′d.
′= +
′6. Fokus sebuah cermin cekung 9
cm. Sebuah benda membentukbayangan 18 cm dari cermin
SOAL EVALUASI SIKLUS II
NAMA:
KELAS:
NO. ABSEN:
PETUNJUK UMUM
1. Tulis nama, nomer absen dankelas terlebih dahulu
2. Periksa dan bacalah setiapsoal sebelum menjawab
3. Dahulukan soal yangdianggap mudah
I. SOAL PILIHANGANDA
Pilihlah jawaban yang tepatdengan memberi tanda silang (X)pada huruf A, B, C dan D dibawah ini!
FM
129
tersebut.Dimanakah benda harusdiletakkan di depan cermin itu…a. cm
b. cm
c. 18 cm
d. cm7. Perbandingan antara tinggi
(jarak) bayangan dengan tinggi(jarak) bendanya) pada cermincekung disebut…a. Jarak bayanganb. Sifat bayanganc. Fokus bayangand. Perbesaran bayangan
8. Sebuah cermin cekung yangmempunyai jari-jarikelengkungan 8 cmmenghasilkan bayangan nyatapada jarak 12 cm. Perbesaranbayangan yang terjadi adalah…
a. 72 kalib. 2 kalic. 1 kalid. 144 kali
9. Perhatikanlah beberapa alat dibawah iniI. Lampu sorot mobilII. Lampu sorot pada senterIII. Lampu bohlamAlat yang menggunakan cermincekung adalah…a. (I) dan (II)b. (I) dan (III)c. (II) dan (III)d. (I), (II) dan (III)
10. Cermin yang digunakan sebagaipengumpul sinar matahari padapembangkit listrik tenaga surya(PLTS) adalah…a. cermin datarb. cermin cekung
c. cermin cembungd. cermin divergen
130
II. SOAL URAIAN
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat.
1. Jelaskan dengan menggunakan sinar istimewa dimana bayangan dan sifatnyajika suatu benda diletakkan tepat di titik fokus cermin cekung!
2. Jelaskan dimana bayangan dan sifatnya jika suatu benda diletakkan di jauh takterhingga di depan cermin cekung!
3. Dua cermin cekung A dan B yang masing-masing berjari-jari 40 cmdisusunsaling berhadapan dengan sumbu utama dan pusat kelengkungannyaberhimpit.Sebuah benda diletakkan 25 cm di depan cermin A. Tentukan:a. Jarak bayangan benda yang dibentuk oleh cermin Ab. Jarak bayangan benda yang dibentuk oleh cermin B
4. Berdasarkan soal nomor 3a. Apakah yang dimaksud dengan perbesaran total?b. Tentukan besarnya perbesaran total bayangannya!
5. Bagaimana penggunaan konsep pemantulan pada cermin cekung dalam:a. Teknologib. Jelaskan dampak pemantulan pada cermin cekung dalam teknologi bagi
lingkungan.c. Jelaskan dampak pemantulan pada cermin cekung dalam teknologi bagi
masyarakat
131
KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI SIKLUS II
I. SOAL PILIHAN GANDA
1. b2. a3. d4. a5. c6. c7. d8. b9. a10. b
II. SOAL URAIAN
1. Bayangan suatu benda yang diletakkan di fokus utama cermin cekung adalah adadi jauh tak terhingga, seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
2. Sinar-sinar yang berasal dari benda yang jauhnya tak terhingga datang ke cerminberupa sinar-sinar sejajar dan oleh cermin sinar-sinar ini akan dikumpulkan difokus utama sehingga bayangan benda yang terbentuk hanya berupa titik di fokusUtama seperti ditunjukan oleh gambar di bawah ini.
3. Diketahui:r = r = 40 cms = 25 cm di depan cermin A
132
Ditanya:
c. s′
d. s′
Penyelesaian:
s′ = 10 cmJadi, perbesaran totalnya adalah 2 kali.
4. a. Perbesaran bayangan total maksudnya adalah perbesaran bayangan yangdilakukan oleh kedua cermin cekung A dan B sekaligus.M = s′s x s′s = 10025 x 10−20 = 2 kaliJadi, perbesaran totalnya adalah 2 kali.
5. a. TeknologiAlat pengering rumput laut dan pengukus ikan tenaga surya.
b.LingkunganSudah saatnya arah pengembangan teknologi di bidang kelautan dan perikanantidak terlalu banyak menghabiskan energi di sektor penangkapan danpemaksimalan produksi budidaya, karena hal tersebut hanya mengakibatkansemakin tingginya tekanan terhadap lingkungan yang pada akhirnya mengarahkepada terjadinya degradasi habitat.
1s′ = 1f − 1s = 120 − 125 = 1100s′ = 100 cm
F = 20 cms = 80 cm − 100 cm = −20 cm1s′ = 1f − 1s = 120 − 1−20 = 220
c. F = F = R = 20 cmJarak bayangan ini lebih besar dari jarak antara kedua cermin cekung itu yanghanya 80 cm. Dengan kata lain bayangan benda berada 20 cm di belakang cerminB. Selanjutnya bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung A ini menjadi bendamaya bagi cermin cekung B dengan kata lain terdapat benda maya di ruang 4cermin cekung B yakni pada jarak 20 cm di belakang cermin tersebut.
d. Berdasarkan jawaban a diketahui data untuk cermin cekung B, yakni
Tanda minus pada s karena benda merupakan benda maya (di belakang cermincekung). Jarak bayangan benda maya ini dapat ditentukan, yakni
133
c.MasyarakatMembantu masyarakat dalam meningkatkan kualitas rumput laut dan memberikannilai tambah terhadap hasil produksi penikanan yang mereka peroleh,mempermudah masyarakat dalam mengeringkan rumput Iautnya, memberikanpenghasilan tambahan kepada petani rumput laut, karena mereka juga dapatmemperoeh keuntungan dan hasil olahan ikan yang dikerjakan bersamaan denganpengeringan rumput laut. Adapun kegunaan yang diharapkan dari munculnya alatini adalah dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat pesisir umumnya dan petanirumput laut khususnya
ANALISIS ANGKET KREATIVITAS SISWA SIKLUS II
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 241 R-01 3,82 3,38 0,55 3,66 2,46 3,49 2,90 2,15 3,27 2,32 2,69 3,19 3,19 2,93 2,40 2,55 2,28 3,11 2,46 1,59 3,14 2,12 2,95 3,06 65,662 R-02 3,82 2,15 3,40 3,66 2,46 3,49 2,90 3,38 3,27 3,71 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 2,55 3,46 1,87 3,56 2,83 3,14 2,12 1,74 3,06 72,303 R-03 3,82 3,38 3,40 3,66 1,63 3,49 3,93 3,38 1,09 2,32 0,74 2,04 3,19 0,51 0,73 1,43 0,73 0,00 0,99 0,68 3,14 0,62 2,95 3,06 50,914 R-04 3,82 3,38 3,40 2,53 3,55 3,49 3,93 3,38 3,27 3,71 3,33 3,19 1,53 2,93 3,09 3,26 3,46 1,87 3,56 2,83 3,14 0,62 2,95 0,62 70,845 R-05 3,82 3,38 3,40 0,00 1,63 0,56 1,36 1,09 3,27 3,71 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 3,26 3,46 3,11 3,56 2,83 3,14 3,40 2,95 3,06 66,726 R-06 3,82 3,38 3,40 2,53 2,46 2,22 3,93 2,15 3,27 3,71 2,69 2,07 1,53 2,93 3,09 3,26 3,46 3,11 2,46 1,59 1,96 2,12 1,74 3,06 65,947 R-07 3,82 0,55 3,40 3,66 1,63 3,49 2,20 3,38 2,07 3,71 2,69 3,19 3,19 1,94 3,09 2,55 2,28 3,11 3,56 2,83 3,14 3,40 2,95 3,06 68,898 R-08 1,53 3,38 3,40 3,66 2,46 3,49 3,93 3,38 3,27 3,71 2,69 3,19 0,39 2,93 2,40 3,26 3,46 3,11 2,46 2,83 1,96 3,40 1,74 3,06 69,099 R-09 3,82 3,38 2,13 3,66 2,46 3,49 2,90 3,38 3,27 3,71 3,33 2,07 3,19 2,93 1,22 0,78 3,46 3,11 2,46 1,59 1,96 3,40 1,74 3,06 66,5010 R-10 1,53 1,04 0,94 3,66 3,55 2,22 3,93 3,38 3,27 3,71 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 3,26 3,46 3,11 3,56 0,00 3,14 2,12 2,95 3,06 67,6211 R-11 3,82 3,38 3,40 1,56 2,46 3,49 2,90 3,38 3,27 3,71 3,33 2,07 1,53 2,93 3,09 3,26 2,28 3,11 3,56 1,59 3,14 3,40 1,74 1,94 68,3412 R-12 1,53 3,38 2,13 2,53 1,63 3,49 3,93 3,38 3,27 2,32 0,00 3,19 3,19 1,94 3,09 2,55 3,46 3,11 3,56 2,83 3,14 2,12 2,95 3,06 65,7813 R-13 3,82 2,15 3,40 0,00 0,00 1,04 0,00 2,15 0,65 0,55 2,69 0,94 3,19 1,16 3,09 2,55 3,46 3,11 2,46 0,47 1,96 3,40 2,95 3,06 48,2514 R-14 1,53 2,15 3,40 3,66 2,46 3,49 3,93 3,38 2,07 2,32 2,69 2,07 3,19 2,93 3,09 3,26 3,46 3,11 3,56 1,59 1,96 2,12 2,95 3,06 67,4315 R-15 0,99 3,38 2,13 2,53 2,46 3,49 3,93 3,38 3,27 3,71 3,33 3,19 3,19 1,94 3,09 2,55 1,29 3,11 3,56 2,83 0,55 3,40 2,95 3,06 67,3116 R-16 3,82 3,38 3,40 3,66 2,46 3,49 3,93 3,38 2,07 3,71 2,69 2,07 3,19 2,93 3,09 3,26 0,00 1,87 2,46 2,83 3,14 2,12 2,95 3,06 68,9617 R-17 1,53 3,38 2,13 3,66 2,46 3,49 2,20 3,38 3,27 1,16 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 3,26 3,46 3,11 2,46 2,83 3,14 2,12 2,95 3,06 68,7818 R-18 0,55 3,38 3,40 3,66 2,46 3,49 3,93 3,38 2,07 3,71 2,69 3,19 1,53 1,94 3,09 2,55 3,46 3,11 3,56 2,83 3,14 2,12 1,74 3,06 68,0419 R-19 3,82 3,38 3,40 0,81 1,63 1,04 2,90 3,38 3,27 3,71 3,33 0,00 3,19 2,93 3,09 3,26 2,28 3,11 3,56 2,83 3,14 3,40 1,74 3,06 66,2620 R-20 3,82 3,38 3,40 2,53 1,63 2,22 3,93 3,38 3,27 3,71 0,74 2,04 3,19 0,00 3,09 3,26 3,46 0,81 3,56 2,83 3,14 2,12 2,95 3,06 65,5221 R-21 3,82 3,38 2,13 2,53 2,46 0,00 3,93 3,38 3,27 3,71 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 3,26 3,46 3,11 2,46 2,83 3,14 3,40 1,74 3,06 70,8022 R-22 3,82 2,15 3,40 2,53 2,46 2,22 3,93 2,15 3,27 3,71 2,69 3,19 3,19 2,93 3,09 2,55 3,46 3,11 2,46 2,83 3,14 2,12 2,95 3,06 70,4123 R-23 3,82 3,38 3,40 3,66 2,46 3,49 3,93 3,38 3,27 3,71 0,39 3,19 0,00 2,93 3,09 3,26 3,46 3,11 3,56 0,47 0,99 2,12 0,75 3,06 64,8824 R-24 3,82 1,04 3,40 1,56 2,46 3,49 2,90 3,38 2,07 3,71 2,69 2,07 3,19 1,16 3,09 3,26 3,46 3,11 2,46 2,83 3,14 3,40 2,95 3,06 67,7025 R-25 1,53 3,38 3,40 3,66 2,46 3,49 2,90 3,38 3,27 3,71 2,69 3,19 3,19 2,93 3,09 0,78 3,46 3,11 2,46 1,59 1,96 2,12 1,74 3,06 66,5526 R-26 3,82 3,38 3,40 3,66 1,63 2,22 3,93 3,38 2,07 3,71 2,69 2,04 1,53 1,94 3,09 3,26 1,29 1,87 3,56 2,83 3,14 3,40 1,74 3,06 66,6427 R-27 3,82 3,38 3,40 2,53 2,46 2,22 3,93 2,15 2,07 3,71 3,33 3,19 0,74 2,93 3,09 2,55 2,28 1,87 3,56 2,83 0,99 3,40 2,95 3,06 66,4428 R-28 3,82 3,38 3,40 2,53 1,63 2,22 3,93 2,15 2,07 2,32 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 2,55 2,28 3,11 3,56 2,83 3,14 2,12 1,74 3,06 67,5729 R-29 3,82 3,38 3,40 3,66 2,46 3,49 3,93 3,38 2,07 3,71 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 2,55 3,46 3,11 3,56 2,83 3,14 2,12 2,95 3,06 75,8130 R-30 3,82 3,38 3,40 3,66 1,63 3,49 2,90 0,65 3,27 2,32 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 2,55 2,28 3,11 1,62 1,59 3,14 3,40 2,95 3,06 67,9531 R-31 0,55 2,15 3,40 3,66 2,46 3,49 3,93 3,38 3,27 3,71 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 3,26 3,46 3,11 2,46 1,59 1,96 2,12 2,95 3,06 69,7032 R-32 1,53 2,15 2,13 2,53 2,46 3,49 3,93 0,00 3,27 3,71 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 3,26 3,46 3,11 3,56 2,83 3,14 2,12 2,95 3,06 68,4233 R-33 3,82 3,38 0,94 2,53 2,46 3,49 3,93 3,38 2,07 2,32 2,69 3,19 3,19 2,93 3,09 3,26 2,28 3,11 2,46 1,59 1,96 3,40 2,95 3,06 67,4834 R-34 1,53 2,15 3,40 3,66 2,46 2,22 3,93 2,15 1,09 3,71 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 2,55 2,28 3,11 1,62 2,83 3,14 2,12 2,95 3,06 65,6935 R-35 0,00 3,38 2,13 2,53 0,00 2,22 2,90 2,15 2,07 2,32 2,69 3,19 1,53 1,94 3,09 2,55 2,28 3,11 2,46 2,83 1,96 0,00 2,95 3,06 53,3436 R-36 3,82 1,04 3,40 2,53 2,46 2,22 2,90 3,38 2,07 2,32 2,69 2,07 1,53 1,94 2,40 1,43 2,28 3,11 0,00 0,68 3,14 3,40 0,45 0,00 51,2637 R-37 3,82 3,38 3,40 3,66 2,46 3,49 2,90 1,09 3,27 0,00 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 3,26 3,46 3,11 2,46 1,59 3,14 2,12 1,74 3,06 67,1438 R-38 3,82 3,38 3,40 2,53 2,46 3,49 2,90 2,15 3,27 2,32 3,33 2,07 3,19 2,93 3,09 3,26 2,28 3,11 3,56 1,59 3,14 3,40 1,74 1,94 68,35
113,65 109,98 112,54 108,89 83,27 108,60 127,02 106,68 102,88 117,66 105,49 103,37 101,16 95,52 111,12 105,32 106,79 106,57 108,77 82,05 101,81 95,92 91,67 108,54 2515,2766,19
No Responden Pernyataan Total Skor
JUMLAHRATA-RATA
134
135
SS S TB TS STS SS S TB TS STS SS S TB TS STS SS S TB TS
1 26 8 1 2 1 3,82 1,53 0,99 0,55 0,00 14,59 2,34 0,98 0,30 0,00 99,32 12,24 0,99 1,10
2 27 7 3 1 0 3,38 2,15 1,04 0,55 0,00 11,42 4,62 1,08 0,30 0,00 91,26 15,05 3,12 0,55
3 0 1 2 7 28 0,00 0,55 0,94 2,13 3,40 0,00 0,30 0,88 4,54 11,56 0,00 0,55 1,88 14,91
4 2 1 2 14 19 0,00 0,81 1,56 2,53 3,66 0,00 0,66 2,43 6,40 13,40 0,00 0,81 3,12 35,42
5 2 25 9 0 2 3,55 2,46 1,63 0,93 0,00 12,60 6,05 2,66 0,86 0,00 7,10 61,50 14,67 0,00
6 24 10 2 1 1 3,49 2,22 1,04 0,56 0,00 12,18 4,93 1,08 0,31 0,00 83,76 22,20 2,08 0,56
7 1 1 2 12 22 0,00 1,36 2,20 2,90 3,93 0,00 1,85 4,84 8,41 15,44 0,00 1,36 4,40 34,80
8 25 9 2 1 1 3,38 2,15 1,09 0,65 0,00 11,42 4,62 1,19 0,42 0,00 84,50 19,35 2,18 0,65
9 0 1 2 12 23 0,00 0,65 1,09 2,07 3,27 0,00 0,42 1,19 4,28 10,69 0,00 0,65 2,18 24,84
10 25 10 1 1 1 3,71 2,32 1,16 0,55 0,00 13,76 5,38 1,35 0,30 0,00 92,75 23,20 1,16 0,55
11 1 1 2 15 19 0,00 0,39 0,74 2,69 3,33 0,00 0,15 0,55 7,24 11,09 0,00 0,39 1,48 40,35
12 1 1 3 8 25 0,00 0,94 2,04 2,07 3,19 0,00 0,88 4,16 4,28 10,18 0,00 0,94 6,12 16,56
13 28 7 1 1 1 3,19 1,53 0,74 0,39 0,00 10,18 2,34 0,55 0,15 0,00 89,32 10,71 0,74 0,39
14 1 1 2 7 27 0,00 0,51 1,16 1,94 2,93 0,00 0,26 1,35 3,76 8,58 0,00 0,51 2,32 13,58
15 33 3 1 1 0 3,09 2,40 1,22 0,73 0,00 9,55 5,76 1,49 0,53 0,00 101,97 7,20 1,22 0,73
16 0 2 2 14 20 0,00 0,78 1,43 2,55 3,26 0,00 0,61 2,04 6,50 10,63 0,00 1,56 2,86 35,70
17 1 1 2 12 22 0,00 0,73 1,29 2,28 3,46 0,00 0,53 1,66 5,20 11,97 0,00 0,73 2,58 27,36
18 31 5 1 0 1 3,11 1,87 0,81 0,42 0,00 9,67 3,50 0,66 0,18 0,00 96,41 9,35 0,81 0,00
19 1 1 2 15 19 0,00 0,99 1,62 2,46 3,56 0,00 0,98 2,62 6,05 12,67 0,00 0,99 3,24 36,90
20 22 11 2 2 1 2,83 1,59 0,68 0,47 0,00 8,01 2,53 0,46 0,22 0,00 62,26 17,49 1,36 0,94
21 26 9 2 1 0 3,14 1,96 0,99 0,55 0,00 9,86 3,84 0,98 0,30 0,00 81,64 17,64 1,98 0,55
22 16 19 0 2 1 3,40 2,12 1,11 0,62 0,00 11,56 4,49 1,23 0,38 0,00 54,40 40,28 0,00 1,24
23 0 1 1 13 23 0,00 0,45 0,75 1,74 2,95 0,00 0,20 0,56 3,03 8,70 0,00 0,45 0,75 22,62
24 1 1 0 2 34 0,00 0,62 1,09 1,94 3,06 0,00 0,38 1,19 3,76 9,36 0,00 0,62 0,00 3,88
Nof Y Y² fY
RATA-RATA
136
STS SS S TB TS STS
0,00 113,65 12916,32 379,40 18,73 0,98 0,61 0,00 399,71 18,68 65,66 49,69 Belum
0,00 109,98 12095,60 308,46 32,36 3,24 0,30 0,00 344,36 18,07 72,3 53,55 Kreatif
95,20 112,54 12665,25 0,00 0,30 1,77 31,76 323,68 357,51 18,49 50,91 41,13 Belum
69,54 108,89 11857,03 0,00 0,66 4,87 89,61 254,52 349,65 17,89 70,84 52,70 Kreatif
0,00 83,27 6933,89 25,21 151,29 23,91 0,00 0,00 200,41 13,68 66,72 50,31 Kreatif
0,00 108,60 11793,96 292,32 49,28 2,16 0,31 0,00 344,08 17,85 65,94 49,85 Belum
86,46 127,02 16134,08 0,00 1,85 9,68 100,92 339,79 452,24 20,87 68,89 51,57 Kreatif
0,00 106,68 11380,62 285,61 41,60 2,38 0,42 0,00 330,01 17,53 69,09 51,68 Kreatif
75,21 102,88 10584,29 0,00 0,42 2,38 51,42 245,94 300,15 16,91 66,5 50,18 Kreatif
0,00 117,66 13843,88 344,10 53,82 1,35 0,30 0,00 399,57 19,34 67,62 50,83 Kreatif
63,27 105,49 11128,14 0,00 0,15 1,10 108,54 210,69 320,48 17,34 68,34 51,25 Kreatif
79,75 103,37 10685,36 0,00 0,88 12,48 34,28 254,40 302,05 16,99 65,78 49,76 Belum
0,00 101,16 10233,35 284,93 16,39 0,55 0,15 0,00 302,02 16,62 48,25 39,58 Belum
79,11 95,52 9124,07 0,00 0,26 2,69 26,35 231,79 261,09 15,70 67,43 50,72 Kreatif
0,00 111,12 12347,65 315,09 17,28 1,49 0,53 0,00 334,39 18,26 67,31 50,65 Kreatif
65,20 105,32 11092,30 0,00 1,22 4,09 91,04 212,55 308,89 17,31 68,96 51,61 Kreatif
76,12 106,79 11404,10 0,00 0,53 3,33 62,38 263,38 329,62 17,55 68,78 51,50 Kreatif
0,00 106,57 11357,16 299,84 17,48 0,66 0,00 0,00 317,98 17,51 68,04 51,07 Kreatif
67,64 108,77 11830,91 0,00 0,98 5,25 90,77 240,80 337,80 17,87 66,26 50,04 Kreatif
0,00 82,05 6732,20 176,20 27,81 0,92 0,44 0,00 205,37 13,48 65,52 49,61 Belum
0,00 101,81 10365,28 256,35 34,57 1,96 0,30 0,00 293,19 16,73 70,8 52,68 Kreatif
0,00 95,92 9200,65 184,96 85,39 0,00 0,77 0,00 271,12 15,76 70,41 52,45 Kreatif
67,85 91,67 8403,39 0,00 0,20 0,56 39,36 200,16 240,28 15,06 64,88 49,24 Belum
104,04 108,54 11780,93 0,00 0,38 0,00 7,53 318,36 326,27 17,84 67,7 50,88 Kreatif
66,55 50,21 Kreatif
66,64 50,26 Kreatif
66,44 50,14 Kreatif
67,57 50,80 Kreatif
75,81 55,58 Kreatif
67,95 51,02 Kreatif
69,7 52,04 Kreatif
68,42 51,29 Kreatif
67,48 50,75 Kreatif
65,69 49,71 Belum
53,34 42,54 Belum
51,26 41,33 Belum
67,14 50,55 Kreatif
68,35 51,25 Kreatif
17,22 66,191316 50,00 28
Kategori(∑fY)²fY²
∑fY² S X T∑fY
RATA-RATA
137
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA MENGAITKAN UNSUR SETS
SIKLUS II
1 2 3 41 R-01 4 4 3 4 15 93,75 TUNTAS2 R-02 4 4 2 3 13 81,25 TUNTAS3 R-03 4 4 2 3 13 81,25 TUNTAS4 R-04 4 4 3 3 14 87,50 TUNTAS5 R-05 4 4 3 3 14 87,50 TUNTAS6 R-06 4 4 3 3 14 87,50 TUNTAS7 R-07 4 4 3 3 14 87,50 TUNTAS8 R-08 4 4 3 3 14 87,50 TUNTAS9 R-09 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS
10 R-10 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS11 R-11 4 4 3 3 14 87,50 TUNTAS12 R-12 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS13 R-13 4 4 3 3 14 87,50 TUNTAS14 R-14 4 3 3 3 13 81,25 TUNTAS15 R-15 4 4 3 3 14 87,50 TUNTAS16 R-16 4 3 3 3 13 81,25 TUNTAS17 R-17 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS18 R-18 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS19 R-19 4 4 3 3 14 87,50 TUNTAS20 R-20 4 4 3 4 15 93,75 TUNTAS21 R-21 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS22 R-22 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS23 R-23 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS24 R-24 4 4 3 3 14 87,50 TUNTAS25 R-25 4 4 3 3 14 87,50 TUNTAS26 R-26 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS27 R-27 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS28 R-28 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS29 R-29 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS30 R-30 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS31 R-31 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS32 R-32 4 3 2 3 12 75,00 TUNTAS33 R-33 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS34 R-34 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS35 R-35 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS36 R-36 4 3 3 3 13 81,25 TUNTAS37 R-37 4 4 3 3 14 87,50 TUNTAS38 R-38 4 4 3 3 14 87,50 TUNTAS
123 119 99 104 445 2781,25 26152 152 152 152
80,92 78,29 65,13 68,4293,7550,00
2373,19
3860,53Ketuntasan Klasikal
Nilai tertinggiNilai terendah
≥75Rata-rata
Jumlah siswa
Kriteria
JumlahJumlah Maksimum
%
No KODEAspek
Jumlah Nilai
138
ANALISIS HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA
SOAL PILIHAN GANDA SIKLUS II
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 R-01 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 80,00 TUNTAS
2 R-02 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 6 60,00 BELUM TUNTAS
3 R-03 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 8 80,00 TUNTAS
4 R-04 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 80,00 TUNTAS
5 R-05 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 8 80,00 TUNTAS
6 R-06 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 8 80,00 TUNTAS
7 R-07 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8 80,00 TUNTAS
8 R-08 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 80,00 TUNTAS
9 R-09 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 8 80,00 TUNTAS
10 R-10 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 7 70,00 BELUM TUNTAS
11 R-11 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 80,00 TUNTAS
12 R-12 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 5 50,00 BELUM TUNTAS
13 R-13 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 90,00 TUNTAS
14 R-14 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 90,00 TUNTAS
15 R-15 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 7 70,00 BELUM TUNTAS
16 R-16 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 7 70,00 BELUM TUNTAS
17 R-17 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8 80,00 TUNTAS
18 R-18 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 7 70,00 BELUM TUNTAS
19 R-19 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 90,00 TUNTAS
20 R-20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100,00 TUNTAS
21 R-21 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 90,00 TUNTAS
22 R-22 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 8 80,00 TUNTAS
23 R-23 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 6 60,00 BELUM TUNTAS
24 R-24 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 8 80,00 TUNTAS
25 R-25 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8 80,00 TUNTAS
26 R-26 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 6 60,00 BELUM TUNTAS
27 R-27 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8 80,00 TUNTAS
28 R-28 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 6 60,00 BELUM TUNTAS
29 R-29 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 5 50,00 BELUM TUNTAS
30 R-30 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 7 70,00 BELUM TUNTAS
31 R-31 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 5 50,00 BELUM TUNTAS
32 R-32 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 7 70,00 BELUM TUNTAS
33 R-33 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 7 70,00 BELUM TUNTAS
34 R-34 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 5 50,00 BELUM TUNTAS
35 R-35 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 6 60,00 BELUM TUNTAS
36 R-36 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 7 70,00 BELUM TUNTAS
37 R-37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 90,00 TUNTAS
38 R-38 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 8 80,00 TUNTAS2810,00
73,9581,58
KeteranganNo Kode
Butir soal SkorTotal Nilai %
21Jumlah
Rata-rataKetuntasan klasikalnya
139
ANALISIS HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA
SOAL URAIAN SIKLUS II
1 2 3 4 51 R-01 6 6 4 4 6 26 86,67 TUNTAS
R-07 3 3 4 2 4 16 53,33 BELUM TUNTASR-09 6 3 4 2 0 15 50,00 BELUM TUNTASR-17 6 3 6 1 0 16 53,33 BELUM TUNTAS
2 R-02 3 3 4 2 4 16 53,33 BELUM TUNTASR-16 6 6 6 6 6 30 100,00 TUNTASR-18 6 6 6 6 6 30 100,00 TUNTASR-20 6 6 4 2 6 24 80,00 TUNTASR-31 6 6 4 2 6 24 80,00 TUNTAS
3 R-03 6 6 6 2 6 26 86,67 TUNTASR-08 6 6 6 2 4 24 80,00 TUNTASR-10 6 6 4 6 6 28 93,33 TUNTASR-21 0 3 4 2 2 11 36,67 BELUM TUNTASR-35 6 3 6 0 2 17 56,67 BELUM TUNTAS
4 R-04 6 6 4 2 6 24 80,00 TUNTASR-11 6 0 6 2 2 16 53,33 BELUM TUNTASR-13 6 6 4 6 6 28 93,33 TUNTASR-22 3 3 4 2 0 12 40,00 BELUM TUNTASR-33 6 6 4 4 6 26 86,67 TUNTAS
5 R-05 2 3 6 2 2 15 50,00 BELUM TUNTASR-14 6 6 6 0 6 24 80,00 TUNTASR-26 6 3 6 2 0 17 56,67 BELUM TUNTASR-34 6 3 4 0 2 15 50,00 BELUM TUNTAS
6 R-06 1 3 6 2 2 14 46,67 BELUM TUNTASR-23 3 3 4 2 2 14 46,67 BELUM TUNTASR-24 6 6 4 2 6 24 80,00 TUNTASR-28 3 6 4 2 2 17 56,67 BELUM TUNTASR-32 6 2 6 0 2 16 53,33 BELUM TUNTAS
7 R-15 6 3 4 2 2 17 56,67 BELUM TUNTASR-27 2 6 6 6 6 26 86,67 TUNTASR-30 6 6 6 2 6 26 86,67 TUNTASR-36 6 3 4 0 2 15 50,00 BELUM TUNTASR-38 6 6 6 2 6 26 86,67 TUNTAS
8 R-12 4 6 5 0 2 17 56,67 BELUM TUNTASR-19 6 6 4 2 6 24 80,00 TUNTASR-25 6 6 6 0 6 24 80,00 TUNTASR-29 6 6 0 0 4 16 53,33 BELUM TUNTASR-37 6 6 6 2 6 26 86,67 TUNTAS
192 176 183 83 148 782 2606,67 19228 228 228 228 228
84,21 77,19 80,26 36,40 64,9180,0040,00
1468,60
3836,84
Jumlah siswa
Nilai tertinggiNilai terrendah
Jumlah Maksimum%
Ketuntasan Klasikal
≥75Rata-rata
Jumlah
KEL KODEButir Soal
Jumlah Nilai Kriteria
140
ANALISIS HASIL BELAJAR PSIKOMOTOR SISWA SIKLUS II
NO KODE 1 2 3 4 SKOR TOTAL NILAI KETERANGAN1 R-01 4 3 3 2 12 75,00 TUNTAS2 R-02 3 3 2 2 10 62,50 BELUM TUNTAS3 R-03 3 2 3 2 10 62,50 BELUM TUNTAS4 R-04 3 4 3 2 12 75,00 TUNTAS5 R-05 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS6 R-06 3 4 3 2 12 75,00 TUNTAS7 R-07 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS8 R-08 3 4 3 3 13 81,25 TUNTAS9 R-09 3 4 3 4 14 87,50 TUNTAS
10 R-10 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS11 R-11 3 4 3 2 12 75,00 TUNTAS12 R-12 3 2 2 2 9 56,25 BELUM TUNTAS13 R-13 4 2 3 2 11 68,75 BELUM TUNTAS14 R-14 4 3 3 2 12 75,00 TUNTAS15 R-15 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS16 R-16 3 3 2 2 10 62,50 BELUM TUNTAS17 R-17 3 3 3 2 11 68,75 BELUM TUNTAS18 R-18 2 3 3 2 10 62,50 BELUM TUNTAS19 R-19 3 4 3 3 13 81,25 TUNTAS20 R-20 4 4 3 3 14 87,50 TUNTAS21 R-21 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS22 R-22 3 3 3 2 11 68,75 BELUM TUNTAS23 R-23 3 2 2 2 9 56,25 BELUM TUNTAS24 R-24 4 3 3 3 13 81,25 TUNTAS25 R-25 4 4 3 3 14 87,50 TUNTAS26 R-26 3 3 3 2 11 68,75 BELUM TUNTAS27 R-27 3 3 3 4 13 81,25 TUNTAS28 R-28 4 3 3 2 12 75,00 TUNTAS29 R-29 2 3 3 2 10 62,50 BELUM TUNTAS30 R-30 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS31 R-31 2 3 2 2 9 56,25 BELUM TUNTAS32 R-32 2 3 2 2 9 56,25 BELUM TUNTAS33 R-33 3 3 2 3 11 68,75 BELUM TUNTAS34 R-34 3 3 2 3 11 68,75 BELUM TUNTAS35 R-35 3 2 2 2 9 56,25 BELUM TUNTAS36 R-36 3 3 2 2 10 62,50 BELUM TUNTAS37 R-37 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS38 R-38 4 3 4 3 14 87,50 TUNTAS
118 117 105 95 435 2718,753,11 3,08 2,76 2,50 11,45 71,55
55,26
JumlahRata-rata
Ketuntasan klasikal21
141
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS III
Mata Pelajaran : IPA Fisika
Kelas/Semester : VIII/2
Pertemuan ke : 5 dan 6
Alokasi Waktu : 4 jam pelajaran (4X40 menit)
STANDAR KOMPETENSI
Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produkteknologi sehari-hari.
KOMPETENSI DASAR
Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermindan lensa.
INDIKATOR
1. Kognitif:
a. Produk:
1) Menyebutkan sinar istimewa pada cermin cembung.2) Menjelaskan proses pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada cermin
cembung.3) Menjelaskan hubungan antara jarak benda, jarak bayangan, dan jarak
fokus pada cermin cembung.4) Menjelaskan perbesaran bayangan pada cermin cembung.5) Menyebutkan manfaat cermin cembung dalam kehidupan sehari-hari dan
menghubungkannya dengan keempat unsur SETS
b. Proses
Melakukan percobaan untuk mempelajari pembentukan bayangan padacermin cembung meliputi:
1) Merumuskan masalah2) Menyusun langkah kerja3) Mengidentifikasi variabel-variabel
142
4) Menyusun data percobaan5) Menganalisis data6) Menyimpulkan
2. Psikomotor:
a. Melakukan percobaan untuk menentukan fokus cermin cembung.b. Melakukan percobaan untuk membuktikan proses pembentukan bayangan
dan sifat-sifat bayangan yang terbentuk pada cermin cembung.c. Mengukur jarak benda pada cermin cembung dengan menggunakan bangku
optik.d. Mengukur jarak bayangan pada cermin cembung dengan menggunakan
bangku optik.
3. Afektif:
Bersikap kreatif.
A. Tujuan Pembelajaran
1. Kognitif
a. Produk:
1) Siswa dapat menyebutkan sinar istimewa pada cermin cekung.2) Dengan seperangkat alat percobaan, siswa dapat menjelaskan proses
pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada cermin cembung.3) Dengan seperangkat alat percobaan, siswa dapat menjelaskan hubungan
antara jarak benda, jarak bayangan, dan jarak fokus pada cermincembung.
4) Dengan seperangkat alat percobaan, siswa dapat menjelaskanperbesaran bayangan pada cermin cembung.
5) Melalui tugas dan diskusi kelompok, siswa dapat menyebutkan manfaatcermin cekung dalam kehidupan sehari-hari dan menghubungkannyadengan keempat unsur SETS.
b. Proses
Disediakan seperangkat alat percobaan mengenai pembentukan bayanganpada cermin cembung. Siswa dapat melakukan percobaan untukmenemukan jarak fokus dan sifat-sifat bayangan pada cermin cembungsesuai dengan rincian tugas yang ditentukan di LKS cermin cembungmeliputi: Merumuskan tujuan, menentukan langkah kerja, merancangpercobaan, menganalisis hasil percobaan, membuat kesimpulan danmempresentasikannya.
143
2. Psikomotorik:
g. Disediakan seperangkat alat percobaan mengenai pembentukanbayangan pada cermin cembung, siswa terampil melakukan percobaan.
h. Disediakan bangku optik, siswa dapat mengukur jarak benda padacermin cembung.
i. Disediakan bangku optik, siswa dapat mengukur jarak bayangan padacermin cembung.
3. Afektif:
Bersikap kreatif.
B. Materi Pembelajaran
Pemantulan cahaya pada cermin cembung.
C. Model dan Pendekatan Pembelajaran
Model : NHT (Numbered Head Together) dan eksperimen.
Pendekatan : SETS (Science, Environment, Technology andSociety).
D.Kegiatan Belajar Mengajar
Pertemuan pertama
Kegiatan Kegiatan Alokasiwaktu(menit)
Guru Siswa
PendahuluanApersepsi
Motivasi
Guru mengingatkansiswa tentang materisebelumnya yaitu tentangpembentukan bayanganpada cermin cekung.
Guru melakukan Tanyajawab dengan siswasehingga siswa merasaperlu untuk belajar tentangmateri cermin cembung.
Siswa menjawabpertanyaan guru bahwasifat bayangan padacermin cekungditentukan berdasarkanletak bendanya. Siswa memperhatikan
dan menjawab pertanyaanguru.
10
144
Inti Guru membagi kelasmenjadi 8 kelompok, satukelompok terdiri dari 4-5orang. Guru memberikan nomoruntuk tiap siswa. Guru membagi LKStentang pembentukanbayangan pada cermincembung yang bertujuanmengembangkan kreativitassiswa
Guru membimbing siswauntuk melakukaneksperimen danmengerjakan LKSpemantulan pada cermincembung.
Guru membimbing siswamelakukan diskusikelompok tentangpemantulan pada cermincembung. Guru menunjuk salahsatu nomor siswa secaraacak untuk menyampaikanhasil diskusi kelompoknya. Guru membimbing siswayang lain untuk menanggapijawaban dari siswasebelumnya.
Siswa membentukkelompok.
Siswa memperhatikanguru. Siswa melakukaneksperimen danmengerjakan LKS tentangpemantulan pada cermincembung yang bertujuanmengembangkankreativitas siswa Siswa melakukan
diskusi kelompok.
Siswa menyampaikanhasil diskusi kelompoktentang pemantulan padacermin cembung.
Siswa menanggapihasil presentasi temannya.
50
Penutup Guru membimbing siswauntuk menyimpulkan hasilpembelajaran. Selain itu,guru meminta siswamencari artikel yang terkaitdengan materi yang telahdipelajari sertamenghubungkannya dengankeempat unsur SETS.
Siswa membuatkesimpulan bahwa sifatbayangan yang dihasilkanoleh cermin cembungadalah maya, tegak dandiperkecil. Penggunaancermin cembung yaituuntuk kaca spion dan padapersimpangan jalan untukmembantu pengemudimelihat kendaraan-kendaraan yang akanberpapasan.
20
145
Pertemuan kedua
Kegiatan Kegiatan Alokasiwaktu(menit)
Guru Siswa
PendahuluanApersepsi
Motivasi
Guru mengingatkansiswa tentang materisebelumnya yaitu tentangpemantulan pada cermincembung.
Guru melakukan Tanyajawab dengan siswasehingga siswa merasaperlu untuk belajar tentangkaitan antara materi yangtelah dipelajari dengankeempat unsur SETS yaitusains, lingkungan,teknologi dan masyarakat.Sebagai contoh sains:pemantulan pada cermincembung. Teknologi:teknologi otomasi.Lingkungan: sarana untukmenggali sumber dayaalam yang baru.Masyarakat: untukmenjelajahi daerah yangtidak dikenali danberbahaya bagi manusia.
Siswa menjawabpertanyaan guru bahwasifat bayangan padacermin cembung adalahmaya, tegak dandiperkecil. Siswa memperhatikandan menjawab pertanyaanguru.
10
Inti Membagi kelas menjadi8 kelompok, satu kelompokterdiri dari 4-5 orang. Setiap siswa dalam satukelompok mendapat nomorurut individu. Guru membimbingsiswa melakukan diskusikelompok tentang kaitanantara materi yang telahdipelajari dengan keempatunsur SETS yaitu sains,lingkungan, teknologi danmasyarakat. Guru menunjuk salahsatu nomor siswa untukmenyampaikan kaitanantara materi yang telahdipelajari dengan keempat
Siswa membentukkelompok.
Siswa memperhatikanguru. Siswa berdiskusi.
Siswa menyampaikanhasil diskusi.
30
146
unsur SETS. Guru membimbingsiswa yang lain untukmenanggapi jawaban darisiswa sebelumnya.
Siswa menanggapihasil presentasi temannya.
Penutup Guru membimbingsiswa untuk menyimpulkanhasil pembelajaran.
Guru memberikan soaltes evaluasi dan angket.
Siswa membuatkesimpulan bahwaSains: Pemantulan padacermin cembung.Teknologi: teknologiotomasi.Lingkungan: sebagaisarana untuk menggalisumber daya alam yangbaru.Masyarakat: dapatdigunakan untukmenjelajahi daerah yangtidak dikenali danberbahaya bagi manusia,misalnya daerah sumbergas yang baru ditemukan. Siswa mengerjakan soaltes evaluasi dan angket.
40
E. Sumber belajarBuku “ Cahaya”Lembar Kerja Siswa (LKS)Jaringan IT
F. Penilaian
Penilaian kognitif (lampiran)
Penilaian psikomotor (lampiran)
Penilaian afektif (lampiran)Pemalang, Mei 2012
Guru Praktikan
Handini Kartikasasmi
NIM.4201408089
147
LEMBAR KERJA SISWA
SIKLUS III
1. Letakkan lilin di bangku optik di antara cermin cembung dan layar putihseperti pada gambar berikut ini
2. Bagaimana caranya supaya didapatkan variasi jarak bendanya?
3. Masukkan data hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan di bawah ini.
4. Ulangi langkah-langkah di atas dengan mengubah jarak benda ( )sebanyak minimal 6 kali.
5. Buatlah laporan yang memuat- Tujuan percobaan- Alat-alat dan bahan yang digunakan- Langkah-langkah kegiatan- Data dan analisis- Kesimpulan
No s (cm) Sifat-sifat bayangan
1.2.3.4.5.6.
147
LEMBAR KERJA SISWA
SIKLUS III
1. Letakkan lilin di bangku optik di antara cermin cembung dan layar putihseperti pada gambar berikut ini
2. Bagaimana caranya supaya didapatkan variasi jarak bendanya?
3. Masukkan data hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan di bawah ini.
4. Ulangi langkah-langkah di atas dengan mengubah jarak benda ( )sebanyak minimal 6 kali.
5. Buatlah laporan yang memuat- Tujuan percobaan- Alat-alat dan bahan yang digunakan- Langkah-langkah kegiatan- Data dan analisis- Kesimpulan
No s (cm) Sifat-sifat bayangan
1.2.3.4.5.6.
147
LEMBAR KERJA SISWA
SIKLUS III
1. Letakkan lilin di bangku optik di antara cermin cembung dan layar putihseperti pada gambar berikut ini
2. Bagaimana caranya supaya didapatkan variasi jarak bendanya?
3. Masukkan data hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan di bawah ini.
4. Ulangi langkah-langkah di atas dengan mengubah jarak benda ( )sebanyak minimal 6 kali.
5. Buatlah laporan yang memuat- Tujuan percobaan- Alat-alat dan bahan yang digunakan- Langkah-langkah kegiatan- Data dan analisis- Kesimpulan
No s (cm) Sifat-sifat bayangan
1.2.3.4.5.6.
UNSUR SETS MATERI SIKLUS III
No. Sumber Judul Sains Teknologi Lingkungan Masyarakat1. Internet Teknologi cermin
cembung.Tim peneliti menggunakan perangkatkeras yang sudah tersedia saat ini.Proyektor 3D, akrilik silinder tembuspandang setinggi 1,8 meter, dan cermincembung dapat menampilkan gambaryang seakan berasal dari teknologi masadepan.
Teknologi video 3D dengan skalaukuran manusia.
Belum ada pembahasan mengenaidampaknya bagi lingkungan karenamerupakan teknologi yang baru.
Dapat memperlancarkomunikasi masyarakat.
2. Internet. Pengertian cermincembung
Pemantulan pada cermin cembung. Teknologi kaca spion kendaraan. Menciptakan keterdiban lingkungandi jalan saat berkendara.
Untuk keamananmasyarakat saat berkendarasehingga mengurangi angkakecelakaan di jalan raya.
3. Internet. Pengembangan algoritmapengenalan bentuk danarah objek pada sistemOmnidirectional VisionSensor.
Sistem ini didasarkan pada karakteristikmataserangga. Sistem ini dapat dibuatdengan mengarahkan kamera ke sebuahcermin cembung. Semakin cembungcermin yangdigunakan, maka sudut pandang yangdihasilkan akan semakin luas.
Teknologi otomasi yaitu salahsatu solusi untuk meningkatkanefisiensi dan keamanan dalamdunia produksi.
Sebagai sarana untuk menggalisumber daya alam yang baru.
AMR memiliki kemampuannavigasi sehinggadapat bergerak padalingkungan yang tidakdikenalnya. Kemampuanini dapat digunakan untukmenjelajahi daerah-daerahyang tidak dikenali danberbahaya bagi manusia,misalnya daerah sumbergas yang baru ditemukan.
148
KISI-KISI SOAL UJI COBA SIKLUS III
Standar Kompetensi
6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari-hari.
Kompetensi Dasar
6.3 Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa.
SOAL PILIHAN GANDA
No. Indikator Materi Aspek Kognitif TotalC1 C2 C3 C4 C5 C61 Menyebutkan tiga sinar istimewa
pada cermin cembung.Cermin cembung 1,2 7 3
2 Menjelaskan proses pembentukandan sifat-sifat bayangan padacermin cembung.
Cermin cembung 6 3 10 3
3 Menjelaskan hubungan antarajarak benda, jarak bayangan, danjarak fokus pada cermin cembung.
Cermin cembung 14 5,11 3
4 Menjelaskan perbesaran bayanganpada cermin cembung.
Cermin cembung 9,12,13 3
5 Menyebutkan manfaat cermincembung dalam kehidupan sehari-hari dan menghubungkannyadengan keempat unsur SETS
Cermin cembung 4,8,15
3
Total 4 3 7 1 15Presentase 26,67% 20% 46,67% 6,67% 100%
149
150
SOAL UJI COBA
SIKLUS III
1. Jika sinar datang menuju titikpusat kelengkungan cermincembung maka akan dipantulkan…a. Seolah-olah berasal dari titik
fokus.b. Melalui titik fokusc. Seolah-olah berasal dari titik
pusat kelengkungan cermind. Melalui titik pusat
kelengkungan cermin2. Jika sinar datang sejajar sumbu
utama pada cermin cembung makaakan dipantulkan…a. Seolah-olah berasal dari titik
fokus.b. Melalui titik fokusc. Seolah-olah berasal dari pusat
keengkungan cermind. Melalui pusat kelengkungan
cermin3. Perhatikan pernyataan di bawah ini
tentang cermin cembung :
i. Memiliki jarak fokus negatifii. Bersifat konvergen
iii. Memiliki jarak fokus positifiv. Bersifat divergenPernyataan yang benar mengenaicermin cembung adalah....a. (i) dan (ii)b. (i) dan (iv)c. (i) dan (iii)d. (ii) dan (iii)
4. Cermin yang digunakan padapersimpangan jalan untukmembantu pengemudi melihatkendaraan-kendaraan yang akanberpapasan adalah…a. Cermin divergenb. Cermin konvergenc. Cermin datard. Cermin cekung
5. Sebuah benda diletakkan 12 cm didepan cermin cembung kemudianterbentuk bayangan 6 cm dibelakang cermin tersebut, makatitik fokusnya....a. -12 cmb. 12 cmc. -4 cmd. 4 cm
6. Bagaimanakah sifat bayangan yangdibentuk oleh cermin cembung…a. Maya, tegak, diperkecilb. Maya, terbalik, diperkecilc. Maya, tegak, diperbesard. Maya, terbalik, diperbasar
7. Lintasan sinar istimewa padacermin cembung yang benaradalah…
a.
F M
NAMA:
KELAS:
NO. ABSEN:
PETUNJUK UMUM
1. Tulis nama, nomer absen dan kelasterlebih dahulu
2. Periksa dan bacalah setiap soalsebelum menjawab
3. Dahulukan soal yang dianggapmudah
SOAL PILIHAN GANDA
Pilihlah jawaban yang tepat denganmemberi tanda silang (X) pada hurufA, B, C dan D di bawah ini!
151
b.
c.
d.
8. Teknologi manakah yangmenggunakan cermin cembung...a. Teknologi otomasib. Teknologi serat optikc. Teknologi pemanas alternatifd. Teknologi alat Pengering
Rumput Laut dan Pengukus IkanTenaga Surya
9. Sebuah kayu dengan tinggi 6 cmterletak pada jarak 10 cm di depancermin cembung dengan titik fokus15 cm dan terbentuk bayangan 6cm di belakang cermin, makaperbesaran bayangan dan tinggibayangan tersebut adalah....a. 0,6 kali dan 3,6 cmb. 6 kali dan 3,6 cmc. 0,6 kali dan 36 cmd. 6 kali dan 36 cm
10. Dari suatu percobaan untukmengetahui sifat-sifat bayanganyang dibentuk oleh cermin
cembung didapatkan hasil sebagaiberikut:No Jarak
bendaSifat bayangan
1 5 cm Maya, tegak,diperkecil
2 10 cm Maya, tegak,diperkecil
3 20 cm Maya, tegak,diperkecil
4 40 cm Maya, tegak,diperkecil
5 60 cm Maya, tegak,diperkecil
Kesimpulan sifat-sifat bayanganpada cermin cembung berdasarkanpercobaan di atas adalah…a. Sifat bayangan cermin cembung
adalah nyata, maya, tegak dandiperkecil.
b. Sifat bayangan cermin cembungadalah nyata, maya, tegak dandiperbesar.
c. Sifat bayangan cermin cembungadalah selalu maya, tegak dandiperkecil.
d. Sifat bayangan cermin cembungadalah nyata, tegak dandiperkecil
11. Sebuah cermin cembung memilikijari-jari kelengkungan 30 cm. Jikabenda diletakkan pada jarak 10 cmdi depan cermin, berapakah jarakbayangan benda…
a. 30 cm di belakang cerminb. 30 cm di depan cerminc. 6 cm di belakang cermind. 6 cm di depan cermin
12. Berdasarkan soal nomor 11,berapakah perbesaran bayanganyang dihasilkan…
a. 5 kalib. kali
c. kali
d. kali13. Benda setinggi 6 cm di depan
cermin cembung dengan jarak 10cm. Jika jarak titik api cermin 5
F M
F M
F M
152
cm, hitunglah perbesaranbayangannya…
a. 3 kalib. 1 kalic. kali
d. kali14. Perbedaan jarak fokus pada cermin
cembung dengan jarak fokus padacermin cekung adalah…a. f cermin cembung bernilai (-)
sedangkan f cermin cekungbernilai (+)
b. f cermin cembung bernilai (+)sedangkan f cermin cekungbernilai (-)
c. f cermin cekuung besarnya 2kali kelengkungan cerminsedangkan f cermin cembungbesarnya 0,5 kali kelengkungancermin.
d. f cermin cembung besarnya 0,5kali kelengkungan cerminsedangkan f cermin cembungbesarnya 2 kali kelengkungancermin.
15. Perhatikanlah beberapa alat dibawah ini
I. Lampu sorot mobilII. spion mobil
III. Lampu sorot senterIV. Cermin pemantau di toko
Yang termasuk armin aplikasi daricermin cembung adalah…a. (I) dan (II)b. (II) dan (III)c. (II) dan (IV)d. (III) dan (IV)
153
KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA SIKLUS III
1. c2. a3. b4. a5. a6. a7. d8. a9. a10. c11. c12. c13. d14. a15. c
KISI-KISI SOAL URAIAN
SIKLUS III
NO SOAL JAWABAN SKOR ASPEK(C1,C2,C3,C4,C5,C6)
ASPEKKREATIVIT
AS
1. Gambarkan bayangan yang terbentuk oleh suatu benda yangterletak di depan cermin cembung seperti pada gambar dibawah ini dengan menggunakan tiga sinar istimewa!
2(menggambar 1sinaristimewa)
2(menggambar 2sinaristimewa)
3(menggambardengan 3sinaristimewa)
C4 Berpikirorisinal
f M
154
2. Perhatikan gambar sebuah benda di depan cermincembung di bawah ini
Gambarlah bayangan benda tersebut dan jelaskanbagaimana sifat bayangannnya!
3 (Menggambarbayangannya)
3 (Menjelaskan sifatbayangannya)
C5 Berpikir lancer
3. Pada hari minggu Wati pergi ke supermarket untukmembeli baju. Tiba-tiba Ia melihat sebuah cermin cembungyang terletak di salah satu sudut supermarket. Wati beradapada jarak 30 meter dari cermin tersebut.Fokus cerminnyaadalah -0,25 meter.Dimanakah letak bayangan wati daricermin tersebut?
Diketahui:s = 30 mf = −0,25 mDitanya:s′ … … . ?Penyelesaian:1f = 1s + 1s′1−0,25 = 130 + 1s′1s′ = 1−30 1−0,25s′ = −0,23 m
3
3
C4 Berpikirterperinci
f M
Sifat bayangannya: maya , tegak dan diperkecil
155
Jadi bayangan Wati terletak pada jarak 0,23 m dibelakang cermin cembung.
4. Berdasarkan soal pada nomor 4, berapakah perbesarannya? Diketahui:s = 30 mf = −0,25 ms′ = −0,23 mDitanya:Perbesarannya(M)…..?Penyelesaian:|M| = s′s = −0,2330 = 0,077 kaliJadi perbesarannya adalah 0,077 kali.
3
3
C4 Berpikirterperinci
5. Bagaimana penggunaan konsep pemantulan pada cermincembung dalam:d. Teknologie. Jelaskan dampak pemantulan pada cermin cembung
dalam teknologi bagi lingkungan.f. Jelaskan dampak pemantulan pada cermin cembung
dalam teknologi bagi masyarakat.
a. TeknologiTeknologi otomasi yaitu salah satu solusi untukmeningkatkan efisiensi dan keamanan dalam duniaproduksi.
b. LingkunganSebagai sarana untuk menggali sumber daya alamyang baru.
c. MasyarakatAMR memiliki kemampuan navigasi sehingga dapatbergerak pada lingkungan yang tidak dikenalnya.Kemampuan ini dapat digunakan untuk menjelajahidaerah-daerah yang tidak dikenali dan berbahayabagi manusia, misalnya daerah sumber gas yang baruditemukan.
2
2
2
C3 Berpikir luwes
156
157
ANALISIS SOAL UJI COBA SIKLUS III
1 2 3 4 5 6 71 1 1 1 1 1 1 12 1 1 1 1 1 1 13 1 1 1 1 1 1 14 1 1 1 1 1 1 15 1 1 1 1 1 1 16 1 1 1 1 1 1 17 1 1 1 1 1 1 18 1 1 1 1 1 0 09 1 0 1 1 1 1 1
10 1 0 1 1 1 1 111 1 0 1 1 1 1 112 1 0 1 1 0 1 113 1 0 1 1 1 1 014 1 0 1 1 1 0 115 1 0 0 1 0 1 116 0 0 1 0 1 1 117 1 0 1 1 1 0 118 1 0 1 0 1 1 019 1 0 1 1 1 0 120 1 0 1 0 0 0 121 1 0 0 0 1 1 022 1 0 1 0 1 0 123 0 0 1 0 1 0 124 1 0 1 0 0 0 125 1 0 1 0 1 0 126 0 0 1 0 1 0 127 1 0 1 1 1 0 128 1 0 1 1 0 0 129 1 0 1 0 1 0 130 0 0 0 0 0 1 031 1 0 1 1 1 1 032 1 0 0 0 1 0 033 0 0 1 0 0 0 034 1 0 1 1 1 1 035 1 0 1 0 1 0 036 0 0 0 0 1 0 0
∑x 30 8 31 21 29 19 25∑Y 370∑Y² 4150M 10,3
(∑Y)² 136900St² 9,6450617p 0,833 0,222 0,861 0,583 0,806 0,528 0,694q 0,167 0,778 0,139 0,417 0,194 0,472 0,306St 3,106 3,106 3,106 3,106 3,106 3,106 3,106
Mp 10,800 14,250 10,742 11,905 10,552 11,895 11,440Mt 10,278 10,278 10,278 10,278 10,278 10,278 10,278
√p/q 2,236 2,236 0,535 2,49 1,183 2,035 1,057rpbi 0,376 2,86 0,08 1,304 0,104 1,06 0,396
rtabel 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329KRITERIA valid valid tidak valid tidak valid valid
r11 0,712TK 0,833 0,222 0,861 0,583 0,806 0,528 0,694
KRITERIA mudah sukar mudah sedang mudah sedang mudah∑TB 17 8 17 16 16 15 15∑ T 18 18 18 18 18 18 18∑ RB 13 0 14 5 13 4 10∑ R 18 18 18 18 18 18 18DB 0,222 0,444 0,167 0,611 0,167 0,611 0,278
KRITERIA cukup baik jelek baik jelek baik cukupdibuang dipakai dibuang dipakai dibuang dipakai dipakai
UC-36
VALIDITAS
RELIABILITAS
UC-31
UC-11UC-04
UC-32UC-08UC-17UC-03UC-22
UC-13UC-34UC-19UC-24UC-28
UC-18UC-29UC-14UC-10UC-06
DAYA BEDA
KETERANGAN
UC-23UC-01UC-19UC-16
UC-15UC-35UC-07UC-20UC-21
UC-02
UC-33
TINGKATKESUKARAN
1,071
0,335
r11>rtabel = Reliabel
NO.KODESISWA
NOMOR BUTIR SOAL
k/(k-1)
(M(k-M))/(k.St²)
UC-26UC-12UC-05UC-25UC-09
UC-27
158
SKOR8 9 10 11 12 13 14 15 (Y)1 1 1 1 1 1 1 1 15 2251 1 1 1 1 1 1 1 15 2251 1 1 1 1 1 1 1 15 2251 1 1 0 1 1 1 1 14 1961 0 1 1 1 1 1 1 14 1961 1 1 1 0 1 1 1 14 1961 1 1 0 1 1 1 1 14 1961 1 1 1 1 1 1 1 13 1691 1 1 1 0 1 1 1 13 1691 0 1 1 1 1 1 1 13 1691 0 1 1 1 1 1 0 12 1441 0 1 1 1 1 1 1 12 1440 1 1 1 1 1 1 1 12 1441 1 1 1 1 1 1 0 12 1441 1 1 1 1 1 1 1 12 1441 1 1 1 1 1 1 1 12 1441 1 0 0 0 1 1 1 10 1001 1 1 1 0 1 0 1 10 1001 0 1 1 0 0 1 1 10 1001 1 1 1 1 1 1 0 10 1001 0 1 1 1 0 1 1 9 810 1 1 1 1 1 0 0 9 811 1 1 1 0 1 1 0 9 811 1 1 1 1 0 1 0 9 811 1 0 1 0 1 1 0 9 811 1 1 1 1 0 1 0 9 811 1 0 0 0 1 1 0 9 811 0 1 0 0 0 1 1 8 641 1 0 0 0 0 1 0 7 490 1 1 1 1 0 1 1 7 491 1 0 0 0 0 0 0 7 490 1 1 1 1 0 0 0 6 361 1 0 0 1 0 1 1 6 360 0 0 0 0 0 0 1 6 360 1 0 0 0 0 0 1 5 250 0 0 0 1 0 0 1 3 9
29 27 27 25 23 23 29 24 370 4150
0,806 0,75 0,75 0,694 0,639 0,639 0,806 0,6670,194 0,25 0,25 0,306 0,361 0,361 0,194 0,3333,106 3,106 3,106 3,106 3,106 3,106 3,106 3,106
11,103 10,482 11,407 11,240 11,000 12,087 11,172 10,91710,278 10,278 10,278 10,278 10,278 10,278 10,278 10,2781,508 2,035 1,732 1,732 1,508 1,33 1,33 2,0350,401 0,134 0,63 0,537 0,351 0,775 0,383 0,4190,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329valid tidak valid valid valid valid valid valid
0,806 0,75 0,75 0,694 0,639 0,639 0,806 0,667mudah mudah mudah mudah sedang sedang mudah mudah
17 14 17 15 14 18 17 1618 18 18 18 18 18 18 1812 13 10 10 9 5 12 818 18 18 18 18 18 18 18
0,278 0,056 0,389 0,278 0,278 0,722 0,278 0,444cukup jelek cukup cukup cukup baik s cukup baik
dibuang dibuang dipakai dipakai dipakai dipakai dipakai dipakai
Y2NOMOR BUTIR SOAL
159
1. Jika sinar datang sejajar sumbuutama pada cermin cembungmaka akan dipantulkan…a. seolah-olah berasal dari titik
fokus.b. Melalui titik fokusc. Seolah-olah berasal dari pusat
keengkungan cermind. Melalui pusat kelengkungan
cermin2. Bagaimanakah sifat bayangan
yang dibentuk oleh cermincembung…a. Maya, tegak, diperkecilb. Maya, terbalik, diperkecilc. Maya, tegak, diperbesard. Maya, terbalik, diperbasar
3. Lintasan sinar istimewa padacermin cembung yang benaradalah…
4. Dari suatu percobaan untukmengetahui sifat-sifat bayanganyang dibentuk oleh cermincembung didapatkan hasilsebagai berikut:
F M
F M
F M
F M
NAMA:
KELAS:
NO. ABSEN:
PETUNJUK UMUM
1. Tulis nama, nomer absen dankelas terlebih dahulu
2. Periksa dan bacalah setiap soalsebelum menjawab
3. Dahulukan soal yang dianggapmudah
I. SOAL PILIHAN GANDAPilihlah jawaban yang tepat denganmemberi tanda silang (X) pada hurufA, B, C dan D di bawah ini!
SOAL EVALUASI SIKLUS III
a.
b.
c.
d.
160
No Jarakbenda
Sifatbayangan
1 5 cm Maya, tegak,diperkecil
2 10 cm Maya, tegak,diperkecil
3 20 cm Maya, tegak,diperkecil
4 40 cm Maya, tegak,diperkecil
5 60 cm Maya, tegak,diperkecil
Kesimpulan sifat-sifat bayanganpada cermin cembungberdasarkan percobaan di atasadalah…a. Sifat bayangan cermin
cembung adalah nyata, maya,tegak dan diperkecil.
b. Sifat bayangan cermincembung adalah nyata, maya,tegak dan diperbesar.
c. Sifat bayangan cermincembung adalah selalu maya,tegak dan diperkecil.
d. Sifat bayangan cermincembung adalah nyata, tegakdan diperkecil
5. Sebuah cermin cembungmemiliki jari-jari kelengkungan30 cm. Jika benda diletakkanpada jarak 10 cm di depancermin, berapakah jarakbayangan benda…a. 30 cm di belakang cerminb. 30 cm di depan cerminc. 6 cm di belakang cermind. 6 cm di depan cermin
6. Berdasarkan soal nomor 5,berapakah perbesaran bayanganyang dihasilkan…a. 5 kalib. kali
c. kali
d. kali7. Benda setinggi 6 cm di depan
cermin cembung dengan jarak10 cm. Jika jarak titik api cermin5 cm, hitunglah perbesaranbayangannya…
a. 3 kalib. 1 kalc. kalid. kali
8. Perbedaan jarak fokus padacermin cembung dengan jarakfokus pada cermin cekungadalah…a. f cermin cembung bernilai (-)
sedangkan f cermin cekungbernilai (+)
b. f cermin cembung bernilai (+)sedangkan f cermin cekungbernilai (-)
c. f cermin cembung besarnya 2kelengkungan cerminsedangkan f cermin cembungbesarnya 0,5 kelengkungancermin.
d. f cermin cembung besarnya 2kelengkungan cerminsedangkan f cermin cembungbesarnya 0,5 kelengkungancermin.
9. Perhatikanlah beberapa alat dibawah iniI. Lampu sorot mobilII. spion mobilIII. Lampu sorot senterIV. Cermin pemantau di tokoYang termasuk armin aplikasidari cermin cembung adalah…
a. (I) dan (II)
b.(II) dan (III)
c.(II) dan (IV)
d.(III) dan (IV)
161
10. Cermin yang digunakan padapersimpangan jalan untukmembantu pengemudi melihatkendaraan-kendaraan yang akanberpapasan adalah…a. Cermin divergenb. Cermin konvergenc. Cermin datard. Cermin cekung
162
II. SOAL URAIAN
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat.
1. Gambarkan bayangan yang terbentuk oleh suatu benda yang terletak di depancermin cembung seperti pada gambar di bawah ini dengan menggunakan tigasinar istimewa!
2. Perhatikan gambar sebuah benda di depan cermin cembung di bawah ini
3. Pada hari minggu Wati pergi ke supermarket untuk membeli baju. Tiba-tibaIa melihat sebuah cermin cembung yang terletak di salah satu sudutsupermarket. Wati berada pada jarak 30 meter dari cermin tersebut.Fokuscerminnya adalah -0,25 meter.Dimanakah letak bayangan wati dari cermintersebut?
4. Berdasarkan soal pada nomor 4, berapakah perbesarannya?5. Bagaimana penggunaan konsep pemantulan pada cermin cembung dalam:
a. Teknologib. Jelaskan dampak pemantulan pada cermin cembung dalam teknologi bagi
lingkungan.c. Jelaskan dampak pemantulan pada cermin cembung dalam teknologi bagi
masyarakat.
163
KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI SIKLUS III
I. SOAL PILIHAN GANDA1. a2. a3. d4. c5. c6. c7. d8. a9. c10. a
11. SOAL URAIAN1. Gambarnya adalah sebagai berikut
2. Gambarnya adalah sebagai berikut
Sifat bayangannya: maya , tegak dan diperkecil.
3. Diketahui:s = 30 mf = −0,25 mDitanya:s′ … … . ?Penyelesaian:
f M
f M
164
1f = 1s + 1s′1−0,25 = 130 + 1s′1s′ = 1−30 1−0,25s′ = −0,23 mJadi bayangan Wati terletak pada jarak 0,23 m di belakang cermin cembung.
4. Diketahui:s = 30 mf = −0,25 ms′ = −0,23 mDitanya:Perbesarannya(M)…..?Penyelesaian:|M| = s′s = −0,2330 = 0,077 kaliJadi perbesarannya adalah 0,077 kali.
5. a.TeknologiTeknologi otomasi yaitu salah satu solusi untuk meningkatkan efisiensi dankeamanan dalam dunia produksi.
b. LingkunganSebagai sarana untuk menggali sumber daya alam yang baru.
c.MasyarakatAMR memiliki kemampuan navigasi sehingga dapat bergerak pada lingkunganyang tidak dikenalnya. Kemampuan ini dapat digunakan untuk menjelajahidaerah-daerah yang tidak dikenali dan berbahaya bagi manusia, misalnya daerahsumber gas yang baru ditemukan.
ANALISIS ANGKET KREATIVITAS SISWA SIKLUS III
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 241 R-01 3,82 3,38 0,55 3,66 3,55 3,49 2,90 2,15 3,27 2,32 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 2,55 2,28 3,11 3,56 2,83 3,14 3,40 1,74 1,94 69,372 R-02 3,82 2,15 3,40 3,66 3,55 3,49 2,90 3,38 3,27 3,71 3,33 3,19 1,53 2,93 2,40 2,55 3,46 1,87 3,56 1,59 3,14 3,40 1,74 1,94 69,963 R-03 3,82 3,38 3,40 3,66 3,55 3,49 3,93 3,38 1,09 3,71 3,33 3,19 3,19 0,51 2,40 3,26 0,73 3,11 3,56 1,59 3,14 3,40 2,95 1,94 69,714 R-04 3,82 3,38 3,40 2,53 3,55 3,49 3,93 3,38 3,27 3,71 3,33 2,07 1,53 2,93 3,09 2,55 3,46 1,87 2,46 2,83 1,96 3,40 2,95 0,62 69,515 R-05 3,82 3,38 3,40 0,00 3,55 2,22 3,93 1,09 3,27 3,71 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 3,26 2,28 3,11 3,56 1,59 3,14 3,40 1,74 3,06 69,246 R-06 3,82 3,38 3,40 2,53 2,46 2,22 3,93 2,15 3,27 3,71 2,69 2,07 1,53 2,93 3,09 3,26 3,46 3,11 2,46 2,83 1,96 3,40 2,95 3,06 69,677 R-07 3,82 0,55 3,40 3,66 1,63 3,49 2,20 3,38 2,07 3,71 2,69 3,19 3,19 1,94 3,09 2,55 2,28 3,11 3,56 2,83 3,14 3,40 2,95 3,06 68,898 R-08 1,53 3,38 3,40 3,66 2,46 3,49 3,93 3,38 3,27 3,71 2,69 3,19 0,39 2,93 2,40 3,26 3,46 3,11 2,46 2,83 1,96 3,40 1,74 3,06 69,099 R-09 3,82 3,38 2,13 3,66 3,55 3,49 2,90 3,38 3,27 3,71 3,33 2,07 3,19 2,93 1,22 0,78 3,46 3,11 2,46 1,59 1,96 3,40 2,95 3,06 68,8010 R-10 1,53 1,04 0,94 3,66 3,55 2,22 3,93 3,38 3,27 3,71 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 3,26 3,46 3,11 3,56 0,00 3,14 3,40 2,95 3,06 68,9011 R-11 3,82 3,38 3,40 1,56 2,46 3,49 2,90 3,38 3,27 3,71 3,33 2,07 1,53 2,93 3,09 3,26 2,28 3,11 3,56 1,59 3,14 3,40 1,74 1,94 68,3412 R-12 1,53 3,38 2,13 2,53 3,55 3,49 3,93 3,38 3,27 2,32 3,33 3,19 3,19 1,94 3,09 2,55 3,46 3,11 2,46 2,83 1,96 3,40 2,95 1,94 68,9113 R-13 3,82 2,15 3,40 0,00 0,00 1,04 0,00 2,15 0,65 0,55 2,69 0,94 3,19 1,16 3,09 2,55 3,46 0,42 2,46 0,47 1,96 1,11 2,95 3,06 43,2714 R-14 1,53 2,15 3,40 3,66 2,46 3,49 3,93 3,38 3,27 3,71 3,33 2,07 3,19 2,93 3,09 3,26 2,28 3,11 3,56 1,59 1,96 3,40 1,74 1,94 68,4315 R-15 0,99 3,38 2,13 2,53 2,46 3,49 3,93 3,38 3,27 3,71 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 3,26 1,29 0,81 3,56 2,83 1,96 3,40 2,95 3,06 68,1216 R-16 3,82 3,38 3,40 3,66 1,63 3,49 3,93 3,38 2,07 3,71 2,69 2,07 3,19 2,93 3,09 3,26 0,00 3,11 2,46 2,83 0,55 3,40 2,95 3,06 68,0617 R-17 1,53 3,38 2,13 3,66 2,46 3,49 2,20 3,38 3,27 3,71 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 3,26 2,28 3,11 2,46 2,83 3,14 3,40 2,95 1,94 70,3118 R-18 0,55 3,38 3,40 3,66 2,46 3,49 3,93 3,38 2,07 3,71 2,69 3,19 1,53 2,93 3,09 3,26 3,46 3,11 3,56 2,83 3,14 2,12 2,95 1,09 68,9819 R-19 3,82 3,38 3,40 0,81 3,55 1,04 3,93 3,38 3,27 3,71 3,33 0,00 3,19 2,93 3,09 3,26 3,46 3,11 3,56 2,83 3,14 3,40 1,74 3,06 70,3920 R-20 3,82 3,38 3,40 2,53 3,55 2,22 3,93 3,38 3,27 3,71 0,74 2,04 3,19 0,00 3,09 3,26 3,46 3,11 3,56 2,83 3,14 3,40 1,74 3,06 69,8121 R-21 3,82 3,38 2,13 2,53 2,46 0,00 3,93 3,38 3,27 3,71 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 3,26 3,46 3,11 2,46 2,83 1,96 3,40 1,74 3,06 69,6222 R-22 3,82 2,15 3,40 2,53 2,46 2,22 3,93 2,15 3,27 3,71 2,69 3,19 3,19 2,93 3,09 2,55 3,46 0,81 2,46 2,83 3,14 3,40 2,95 3,06 69,3923 R-23 3,82 3,38 3,40 3,66 3,55 3,49 3,93 3,38 3,27 3,71 0,39 3,19 0,00 2,93 3,09 3,26 3,46 3,11 3,56 0,47 0,99 0,00 0,75 3,06 63,8524 R-24 3,82 1,04 3,40 1,56 2,46 3,49 2,90 3,38 2,07 3,71 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 3,26 3,46 3,11 3,56 2,83 3,14 2,12 2,95 1,94 69,9325 R-25 1,53 3,38 3,40 3,66 2,46 3,49 2,90 3,38 3,27 3,71 2,69 3,19 3,19 2,93 3,09 0,78 3,46 3,11 2,46 2,83 3,14 2,12 2,95 3,06 70,1826 R-26 3,82 3,38 3,40 3,66 3,55 2,22 3,93 3,38 2,07 3,71 2,69 2,04 1,53 1,94 3,09 3,26 1,29 3,11 3,56 2,83 3,14 3,40 2,95 1,94 69,8927 R-27 3,82 3,38 3,40 2,53 2,46 2,22 3,93 2,15 2,07 3,71 3,33 3,19 0,74 2,93 3,09 2,55 2,28 1,87 3,56 2,83 0,99 3,40 2,95 3,06 66,4428 R-28 3,82 3,38 3,40 2,53 3,55 2,22 3,93 2,15 2,07 2,32 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 2,55 2,28 3,11 3,56 2,83 3,14 2,12 1,74 3,06 69,4929 R-29 3,82 3,38 3,40 3,66 2,46 3,49 3,93 3,38 2,07 3,71 3,33 2,04 1,53 2,93 2,40 2,55 3,46 1,87 2,46 2,83 3,14 2,12 2,95 1,94 68,8530 R-30 3,82 3,38 3,40 3,66 3,55 3,49 2,90 0,65 3,27 2,32 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 2,55 2,28 3,11 1,62 2,83 3,14 3,40 2,95 1,94 69,9931 R-31 0,55 2,15 3,40 3,66 2,46 3,49 3,93 3,38 3,27 3,71 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 3,26 3,46 3,11 2,46 1,59 1,96 3,40 1,74 3,06 69,7732 R-32 1,53 2,15 2,13 2,53 2,46 3,49 3,93 3,38 3,27 3,71 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 3,26 3,46 3,11 3,56 1,59 1,96 2,12 2,95 3,06 69,3833 R-33 3,82 3,38 0,94 2,53 2,46 3,49 3,93 3,38 3,27 3,71 2,69 3,19 3,19 2,93 3,09 3,26 2,28 3,11 2,46 1,59 1,96 3,40 2,95 1,94 68,9534 R-34 1,53 2,15 3,40 3,66 3,55 2,22 3,93 2,15 1,09 3,71 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 3,26 3,46 3,11 2,46 2,83 3,14 3,40 2,95 1,94 69,6735 R-35 0,00 3,38 2,13 2,53 3,55 2,22 2,90 2,15 2,07 2,32 2,69 3,19 1,53 1,94 3,09 2,55 2,28 3,11 2,46 2,83 3,14 3,40 2,95 3,06 61,4736 R-36 3,82 1,04 3,40 2,53 2,46 2,22 2,90 3,38 2,07 2,32 2,69 2,07 1,53 1,94 2,40 1,43 2,28 3,11 0,00 0,68 3,14 3,40 0,45 0,00 51,2637 R-37 3,82 3,38 3,40 3,66 2,46 3,49 2,90 1,09 3,27 0,00 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 3,26 3,46 3,11 2,46 1,59 3,14 3,40 1,74 3,06 68,4238 R-38 3,82 3,38 3,40 2,53 2,46 3,49 2,90 2,15 3,27 2,32 3,33 2,07 3,19 2,93 3,09 3,26 2,28 3,11 3,56 1,59 3,14 3,40 1,74 1,94 68,35
113,65 109,98 112,54 108,89 106,80 110,26 130,62 110,06 105,28 124,38 113,33 103,37 97,84 99,27 112,10 108,57 105,61 105,93 111,08 84,20 98,27 115,83 91,67 93,13 2572,6667,70158
Total Skor
JUMLAHRATA-RATA
No Responden Pernyataan
165
166
SS S TB TS STS SS S TB TS STS SS S TB TS STS SS S TB TS
1 26 8 1 2 1 3,82 1,53 0,99 0,55 0,00 14,59 2,34 0,98 0,30 0,00 99,32 12,24 0,99 1,10
2 27 7 3 1 0 3,38 2,15 1,04 0,55 0,00 11,42 4,62 1,08 0,30 0,00 91,26 15,05 3,12 0,55
3 0 1 2 7 28 0,00 0,55 0,94 2,13 3,40 0,00 0,30 0,88 4,54 11,56 0,00 0,55 1,88 14,91
4 2 1 2 14 19 0,00 0,81 1,56 2,53 3,66 0,00 0,66 2,43 6,40 13,40 0,00 0,81 3,12 35,42
5 16 19 2 0 1 3,55 2,46 1,63 0,93 0,00 12,60 6,05 2,66 0,86 0,00 56,80 46,74 3,26 0,00
6 24 11 2 0 1 3,49 2,22 1,04 0,56 0,00 12,18 4,93 1,08 0,31 0,00 83,76 24,42 2,08 0,00
7 1 0 2 11 24 0,00 1,36 2,20 2,90 3,93 0,00 1,85 4,84 8,41 15,44 0,00 0,00 4,40 31,90
8 26 9 2 1 0 3,38 2,15 1,09 0,65 0,00 11,42 4,62 1,19 0,42 0,00 87,88 19,35 2,18 0,65
9 0 1 2 10 25 0,00 0,65 1,09 2,07 3,27 0,00 0,42 1,19 4,28 10,69 0,00 0,65 2,18 20,70
10 29 7 0 1 1 3,71 2,32 1,16 0,55 0,00 13,76 5,38 1,35 0,30 0,00 107,59 16,24 0,00 0,55
11 0 1 1 12 24 0,00 0,39 0,74 2,69 3,33 0,00 0,15 0,55 7,24 11,09 0,00 0,39 0,74 32,28
12 1 1 3 8 25 0,00 0,94 2,04 2,07 3,19 0,00 0,88 4,16 4,28 10,18 0,00 0,94 6,12 16,56
13 26 9 1 1 1 3,19 1,53 0,74 0,39 0,00 10,18 2,34 0,55 0,15 0,00 82,94 13,77 0,74 0,39
14 1 1 1 5 30 0,00 0,51 1,16 1,94 2,93 0,00 0,26 1,35 3,76 8,58 0,00 0,51 1,16 9,70
15 32 5 1 0 0 3,09 2,40 1,22 0,73 0,00 9,55 5,76 1,49 0,53 0,00 98,88 12,00 1,22 0,00
16 0 2 1 12 23 0,00 0,78 1,43 2,55 3,26 0,00 0,61 2,04 6,50 10,63 0,00 1,56 1,43 30,60
17 1 1 2 13 21 0,00 0,73 1,29 2,28 3,46 0,00 0,53 1,66 5,20 11,97 0,00 0,73 2,58 29,64
18 31 4 2 1 0 3,11 1,87 0,81 0,42 0,00 9,67 3,50 0,66 0,18 0,00 96,41 7,48 1,62 0,42
19 1 0 1 17 19 0,00 0,99 1,62 2,46 3,56 0,00 0,98 2,62 6,05 12,67 0,00 0,00 1,62 41,82
20 23 11 1 2 1 2,83 1,59 0,68 0,47 0,00 8,01 2,53 0,46 0,22 0,00 65,09 17,49 0,68 0,94
21 23 12 2 1 0 3,14 1,96 0,99 0,55 0,00 9,86 3,84 0,98 0,30 0,00 72,22 23,52 1,98 0,55
22 30 6 1 0 1 3,40 2,12 1,11 0,62 0,00 11,56 4,49 1,23 0,38 0,00 102,00 12,72 1,11 0,00
23 0 1 1 13 23 0,00 0,45 0,75 1,74 2,95 0,00 0,20 0,56 3,03 8,70 0,00 0,45 0,75 22,62
24 1 1 1 14 21 0,00 0,62 1,09 1,94 3,06 0,00 0,38 1,19 3,76 9,36 0,00 0,62 1,09 27,16
Y² fY
RATA-RATA
Nof Y
167
STS SS S TB TS STS
0,00 113,65 12916,32 379,40 18,73 0,98 0,61 0,00 399,71 18,68 69,37 50,95 Kreatif
0,00 109,98 12095,60 308,46 32,36 3,24 0,30 0,00 344,36 18,07 69,96 51,28 Kreatif
95,20 112,54 12665,25 0,00 0,30 1,77 31,76 323,68 357,51 18,49 69,71 51,14 Kreatif
69,54 108,89 11857,03 0,00 0,66 4,87 89,61 254,52 349,65 17,89 69,51 51,03 Kreatif
0,00 106,80 11406,24 201,64 114,98 5,31 0,00 0,00 321,93 17,55 69,24 50,87 Kreatif
0,00 110,26 12157,27 292,32 54,21 2,16 0,00 0,00 348,70 18,12 69,67 51,12 Kreatif
94,32 130,62 17061,58 0,00 0,00 9,68 92,51 370,68 472,87 21,47 68,89 50,67 Kreatif
0,00 110,06 12113,20 297,03 41,60 2,38 0,42 0,00 341,44 18,09 69,09 50,79 Kreatif
81,75 105,28 11083,88 0,00 0,42 2,38 42,85 267,32 312,97 17,30 68,8 50,62 Kreatif
0,00 124,38 15470,38 399,16 37,68 0,00 0,30 0,00 437,14 20,44 68,9 50,68 Kreatif
79,92 113,33 12843,69 0,00 0,15 0,55 86,83 266,13 353,67 18,62 68,34 50,36 Kreatif
79,75 103,37 10685,36 0,00 0,88 12,48 34,28 254,40 302,05 16,99 68,91 50,69 Kreatif
0,00 97,84 9572,67 264,58 21,07 0,55 0,15 0,00 286,35 16,08 43,27 36,13 Belum
87,90 99,27 9854,53 0,00 0,26 1,35 18,82 257,55 277,97 16,31 68,43 50,41 Kreatif
0,00 112,10 12566,41 305,54 28,80 1,49 0,00 0,00 335,83 18,42 68,12 50,24 Kreatif
74,98 108,57 11787,44 0,00 1,22 2,04 78,03 244,43 325,73 17,84 68,06 50,20 Kreatif
72,66 105,61 11153,47 0,00 0,53 3,33 67,58 251,40 322,84 17,36 70,31 51,48 Kreatif
0,00 105,93 11221,16 299,84 13,99 1,31 0,18 0,00 315,31 17,41 68,98 50,73 Kreatif
67,64 111,08 12338,77 0,00 0,00 2,62 102,88 240,80 346,30 18,25 70,39 51,53 Kreatif
0,00 84,20 7089,64 184,20 27,81 0,46 0,44 0,00 212,92 13,84 69,81 51,20 Kreatif
0,00 98,27 9656,99 226,77 46,10 1,96 0,30 0,00 275,13 16,15 69,62 51,09 Kreatif
0,00 115,83 13416,59 346,80 26,97 1,23 0,00 0,00 375,00 19,04 69,39 50,96 Kreatif
67,85 91,67 8403,39 0,00 0,20 0,56 39,36 200,16 240,28 15,06 63,85 47,81 Belum
64,26 93,13 8673,20 0,00 0,38 1,19 52,69 196,64 250,90 15,30 69,93 51,26 Kreatif
70,18 51,41 Kreatif
69,89 51,24 Kreatif
66,44 49,28 Belum
69,49 51,02 Kreatif
68,85 50,65 Kreatif
69,99 51,30 Kreatif
69,77 51,17 Kreatif
69,38 50,95 Kreatif
68,95 50,71 Kreatif
69,67 51,12 Kreatif
61,47 46,46 Belum
51,26 40,67 Belum
68,42 50,41 Kreatif
68,35 50,37 Kreatif
17,62 67,7016 50,00 33
∑fY
RATA-RATA
Kategori(∑fY)²fY²
∑fY² S X T
168
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA MENGAITKAN UNSUR SETS
SIKLUS III
No KODEAspek
Jumlah Nilai Kriteria1 2 3 3
1 R-01 4 4 3 3 14 87,50 TUNTAS2 R-02 4 4 3 3 14 87,50 TUNTAS3 R-03 4 4 3 3 14 87,50 TUNTAS4 R-04 4 4 4 3 15 93,75 TUNTAS5 R-05 4 3 3 3 13 81,25 TUNTAS6 R-06 4 4 4 3 15 93,75 TUNTAS7 R-07 4 4 3 3 14 87,50 TUNTAS8 R-08 4 4 3 3 14 87,50 TUNTAS9 R-09 4 4 3 4 15 93,75 TUNTAS
10 R-10 4 4 3 3 14 87,50 TUNTAS11 R-11 4 4 4 3 15 93,75 TUNTAS12 R-12 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS13 R-13 4 4 3 4 15 93,75 TUNTAS14 R-14 4 4 3 4 15 93,75 TUNTAS15 R-15 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS16 R-16 4 3 3 3 13 81,25 TUNTAS17 R-17 3 3 4 3 13 81,25 TUNTAS18 R-18 2 2 2 3 9 56,25 BELUM TUNTAS19 R-19 4 3 4 4 15 93,75 TUNTAS20 R-20 4 4 4 4 16 100,00 TUNTAS21 R-21 4 4 4 3 15 93,75 TUNTAS22 R-22 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS23 R-23 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS24 R-24 4 4 4 3 15 93,75 TUNTAS25 R-25 4 4 4 3 15 93,75 TUNTAS26 R-26 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS27 R-27 3 2 4 3 12 75,00 TUNTAS28 R-28 3 2 4 3 12 75,00 TUNTAS29 R-29 4 2 3 3 12 75,00 TUNTAS30 R-30 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS31 R-31 4 4 4 3 15 93,75 TUNTAS32 R-32 3 3 4 3 13 81,25 TUNTAS33 R-33 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS34 R-34 3 3 4 3 13 81,25 TUNTAS35 R-35 3 3 4 3 13 81,25 TUNTAS36 R-36 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS37 R-37 4 4 4 3 15 93,75 TUNTAS38 R-38 4 4 4 3 15 93,75 TUNTAS
Jumlah 132 125 126 115 498 3112,50 33Jumlah Maksimum 152 152 152 152
% 86,84 82,24 82,89 75,66Nilai tertinggi 100,00Nilai terrendah 50,00
≥75 33Rata-rata 81,91
Jumlah siswa 38Ketuntasan Klasikal 86,84
169
ANALISIS HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA
SOAL PILIHAN GANDA SIKLUS III
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 R-01 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 80,00 Tuntas
2 R-02 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 8 80,00 Tuntas
3 R-03 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 90,00 Tuntas
4 R-04 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 8 80,00 Tuntas
5 R-05 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 8 80,00 Tuntas
6 R-06 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 90,00 Tuntas
7 R-07 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8 80,00 Tuntas
8 R-08 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100,00 Tuntas
9 R-09 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 8 80,00 Tuntas
10 R-10 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 8 80,00 Tuntas
11 R-11 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 8 80,00 Tuntas
12 R-12 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5 50,00 Belum tuntas
13 R-13 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8 80,00 Tuntas
14 R-14 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8 80,00 Tuntas
15 R-15 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 80,00 Tuntas
16 R-16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 90,00 Tuntas
17 R-17 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 8 80,00 Tuntas
18 R-18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100,00 Tuntas
19 R-19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100,00 Tuntas
20 R-20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100,00 Tuntas
21 R-21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100,00 Tuntas
22 R-22 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 8 80,00 Tuntas
23 R-23 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 80,00 Tuntas
24 R-24 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8 80,00 Tuntas
25 R-25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 90,00 Tuntas
26 R-26 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8 80,00 Tuntas
27 R-27 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 8 80,00 Tuntas
28 R-28 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 90,00 Tuntas
29 R-29 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 5 50,00 Belum tuntas
30 R-30 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 80,00 Tuntas
31 R-31 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 6 60,00 Belum tuntas
32 R-32 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8 80,00 Tuntas
33 R-33 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8 80,00 Tuntas
34 R-34 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 7 70,00 Belum tuntas
35 R-35 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 7 70,00 Belum tuntas
36 R-36 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8 80,00 Tuntas
37 R-37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100,00 Tuntas
38 R-38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100,00 Tuntas3130,00
82,3786,84
JumlahRata-rata
Ketuntasan klasikalnya33
KeteranganNo Kode
Butir soal SkorTotal Nilai %
170
ANALISIS HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA
SOAL URAIAN SIKLUS III
1 2 3 4 51 R-01 3 6 6 6 4 25 83,33 TUNTAS
R-07 6 6 3 3 6 24 80,00 TUNTASR-09 6 6 6 0 6 24 80,00 TUNTASR-17 6 6 6 6 6 30 100,00 TUNTAS
2 R-02 6 6 6 3 4 25 83,33 TUNTASR-16 6 6 6 6 4 28 93,33 TUNTASR-18 6 6 6 0 6 24 80,00 TUNTASR-20 3 6 6 3 6 24 80,00 TUNTASR-31 2 6 6 3 6 23 76,67 TUNTAS
3 R-03 3 6 6 3 6 24 80,00 TUNTASR-08 6 6 6 6 4 28 93,33 TUNTASR-10 2 6 6 6 6 26 86,67 TUNTASR-21 3 4 6 6 6 25 83,33 TUNTASR-35 2 3 6 6 6 23 76,67 TUNTAS
4 R-04 6 6 6 6 4 28 93,33 TUNTASR-11 6 6 6 6 4 28 93,33 TUNTASR-13 6 6 3 6 4 25 83,33 TUNTASR-22 6 6 3 6 4 25 83,33 TUNTASR-33 6 6 3 6 4 25 83,33 TUNTAS
5 R-05 6 6 3 6 4 25 83,33 TUNTASR-14 6 6 6 6 4 28 93,33 TUNTASR-26 6 3 6 0 2 17 56,67 BELUM TUNTASR-34 6 6 6 6 6 30 100,00 TUNTAS
6 R-06 3 0 6 3 4 16 53,33 BELUM TUNTASR-23 0 3 6 0 6 15 50,00 BELUM TUNTASR-24 6 6 6 3 4 25 83,33 TUNTASR-28 6 6 6 3 4 25 83,33 TUNTASR-32 6 2 6 0 2 16 53,33 BELUM TUNTAS
7 R-15 6 6 6 6 4 28 93,33 TUNTASR-27 3 6 6 6 4 25 83,33 TUNTASR-30 6 6 6 4 4 26 86,67 TUNTASR-36 2 6 6 6 6 26 86,67 TUNTASR-38 6 6 6 6 4 28 93,33 TUNTAS
8 R-12 4 0 4 6 2 16 53,33 BELUM TUNTASR-19 6 6 6 6 4 28 93,33 TUNTASR-25 2 6 6 6 4 24 80,00 TUNTASR-29 2 6 6 6 4 24 80,00 TUNTASR-37 6 3 6 6 4 25 83,33 TUNTAS
178 198 211 172 172 931 3103,33 33228 228 228 228 228
78,07 86,84 92,54 75,44 75,4486,6733,33
3381,67
3886,84
Jumlah siswa
Nilai tertinggiNilai terrendah
Jumlah Maksimum%
Ketuntasan Klasikal
≥75Rata-rata
Nilai Kriteria
Jumlah
KEL KODEButir Soal
Jumlah
171
ANALISIS HASIL BELAJAR PSIKOMOTOR SISWA SIKLUS III
NO KODE 1 2 3 4 SKORTOTAL NILAI KETERANGAN
1 R-01 4 3 3 3 13 81,25 TUNTAS
2 R-02 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS
3 R-03 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS
4 R-04 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS
5 R-05 3 2 3 3 11 68,75 BELUM TUNTAS
6 R-06 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS
7 R-07 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS
8 R-08 3 4 4 4 15 93,75 TUNTAS
9 R-09 3 3 3 4 13 81,25 TUNTAS
10 R-10 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS
11 R-11 3 4 4 3 14 87,50 TUNTAS
12 R-12 3 2 3 3 11 68,75 BELUM TUNTAS
13 R-13 4 3 4 3 14 87,50 TUNTAS
14 R-14 4 3 4 4 15 93,75 TUNTAS
15 R-15 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS
16 R-16 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS
17 R-17 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS
18 R-18 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS
19 R-19 4 3 3 3 13 81,25 TUNTAS
20 R-20 4 4 4 3 15 93,75 TUNTAS
21 R-21 4 3 3 4 14 87,50 TUNTAS
22 R-22 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS
23 R-23 3 3 2 3 11 68,75 BELUM TUNTAS
24 R-24 4 3 4 3 14 87,50 TUNTAS
25 R-25 4 4 4 3 15 93,75 TUNTAS
26 R-26 3 3 3 2 11 68,75 BELUM TUNTAS
27 R-27 3 4 3 3 13 81,25 TUNTAS
28 R-28 4 3 3 3 13 81,25 TUNTAS
29 R-29 2 3 3 3 11 68,75 BELUM TUNTAS
30 R-30 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS
31 R-31 2 3 3 3 11 68,75 BELUM TUNTAS
32 R-32 2 3 3 3 11 68,75 BELUM TUNTAS
33 R-33 2 3 3 3 11 68,75 BELUM TUNTAS
34 R-34 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS
35 R-35 3 3 3 2 11 68,75 BELUM TUNTAS
36 R-36 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS
37 R-37 3 3 3 4 13 81,25 TUNTAS
38 R-38 4 4 4 4 16 100,00 TUNTAS
Jumlah 120 118 121 118 477 2.981,25
29Rata-rata 3,16 3,11 3,18 3,11 12,55 78,45
Ketuntasan klasikal 76,32
172
KISI KISI ANGKET KREATIVITAS
No Indikator Komponen SikapKognitif Afektif Konatif
1. Rasa ingin tahu yangluas dan mendalam.
20 1,(-21), 9,(-22)
2. Sering mengajukanpertanyaan yang baik.
(-10),(-11) 2,23,(-24)
3. Memberikan banyakgagasan atau usulterhadap suatu masalah.
(-3) 12, 25,26,(-27)
4. Bebas dalammenyatakan pendapat.
28 (-14),(-4) 29,(-13)
5. Mampu melihat suatumasalah dari berbagaisegi atau sudut pandang.
(-15) 30,5,(-32) (-31)
6. Mempunyai dayaimajinasi.
6,7,(-16) (-34) 33
7. Orisinal dalamungkapan gagasan dandalam pemecahanmasalah.
17 (-35) 18,(-8),(-19)
173
ANGKET UJI COBA
PETUNJUK PENGISIAN ANGKETNama : …………………………..Kelas : …………………………..No absen :…………………………...
Bacalah pernyataan-pernyataan dibawah ini dengan cermat dan isilahjawaban anda pada kolom yang telah disediakan. Anda tidak perlu takut untukmengisi setiap pernyataan berikut ini, karena tidak berpengaruh terhadap nilaiyang diperoleh. Jawablah seluruh pernyataan yang ada sesuai dengan kondisi andasesungguhnya.
Dalam mengisi setiap pernyataan, berilah tanda (V) pada kolom yangtersedia, sesuai dengan alternatif yang anda anggap paling tepat.Keterangan :
SS : Sangat SetujuS : SetujuE : EntahlahTS : Tidak SetujuSTS : Sangat Tidak Setuju
Atas kejujuran dan partisipasi yang anda berikan dalam pengisian angketini, saya ucapkan terima kasih.
ANGKET KREATIVITAS
No Pernyataan SS S TB TS STS1. Saya akan bertanya kepada teman saat ada materi
yang belum dipahami.2. Saya akan mengajukan pertanyaaan kepada guru
setelah guru mempersilakan siswa untukbertanya.
3. Menyampaikan pendapat dalam kegiatan diskusiadalah hal yang membosankan.
4. Saya marah ketika pendapat saya disanggah5. Saat belajar fisika saya mengkaitkannya dengan
teknologi, lingkungan dan masyarakat.6. Cita-cita yang tinggi dapat membuat seseorang
bersemangat untuk serius mempelajari fisika.7. Saat kegiatan eksperimen saya dapat
mengembangkan imajinasi pentingnya pelajaranfisika dalam kehidupan sehari-hari.
8. Saya lebih suka jika belajar dengan diterangkan
174
dan mencatat saja.9. Saya mencari referensi buku di perpustakaan
untuk menambah pengetahuan.10. Saya lebih senang diam saat kegiatan diskusi
kelompok dilaksanakan.11. Saat kegiatan eksperimen dilakukan saya hanya
ikut-ikutan saja tanpa tahu maksud dan tujuannya.12. Saya lebih tertantang saat mengerjakan soal fisika
dengan berbagai cara.13. Saya akan menyuruh teman untuk menyampaikan
pendapat saya.14. Saya merasa takut jika pendapat saya salah.15. Menurut saya, jika penyelesaian tidak sesuai
dengan kunci jawaban maka penyelesaian itusalah
16. Belajar fisika dapat menghambat imajinasi17. Pendapat yang saya sampaikan saat kegiatan
diskusi adalah asli pendapat saya sendiri.18. Saya ragu kalau eksperimen yang dilakukan
teman itu benar, maka saya harus melihat danmembuktikan sendiri
19. Saya mencontek saat mengerjakan soal fisika.20. Belajar yang baik adalah setiap hari.21. Saya akan diam saja saat guru memberikan
penjelasan materi walaupun tidak paham.22. Saya setuju dengan pendapat teman-teman saat
diskusi kelompok.23. Saya mengucapkan salam sebelum bertanya
dalam suatu diskusi kelas,24. Saat mengajukan pertanyaaan dalam diskusi kelas
saya menggunakan bahasa gaul.25. Dalam diskusi kelas saya menghargai adanya
perbedaan pendapat.26. Dalam diskusi kelompok, saya memberikan lebih
dari satu pendapat.27. Saya akan diam jika tidak dimintai pendapat.28. Dalam diskusi kelas setiap orang bebas
berpendapat.29. Saya tidak ragu-ragu dalam menyampaikan
pendapat.30. Saat belajar teori fisika saya mengkaitkan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.31. Saya akan menentang pendapat teman saat
pendapatnya berbeda dengan pendapat saya.32. Saya bingung jika menjumpai masalah fisika
175
yang mempunyai banyak cara penyelesaian33. Saya bermimpi suatu saat dapat menjadi seorang
ilmuwan fisika yang hebat.34. Saya tidak berminat belajar fisika karena rumit.35. Saya menunggu hasil pekerjaan orang lain untuk
tugas Fisika yang sulit.
SKALA ANGKETNo No No1 SS S TB TS STS 6 SS S TB TS STS -11 SS S TB TS STSf 12 51 4 2 1 f 18 22 23 5 2 f 1 2 2 42 23
p=f/N 0,171 0,7286 0,0571 0,0286 0,014 p=f/N 0,2571 0,3143 0,3286 0,0714 0,0286 p=f/N 0,0143 0,0286 0,0286 0,6 0,3286pk 1 0,8286 0,1 0,0429 0,014 pk 1 0,7429 0,4286 0,1 0,0286 pk 0,0143 0,0429 0,0714 0,6714 1
pk-Tengah 0,914 0,4643 0,0714 0,0286 0,007 pk-Tengah 0,8714 0,5857 0,2643 0,0643 0,0143 pk-Tengah 0,0071 0,0286 0,0571 0,3714 0,8357z 1,366 -0,93 -1,468 -1,911 -2,457 z 1,131 0,215 -0,631 -1,522 -2,197 z -2,457 -1,911 -1,58 -0,329 0,974
z+ 3,823 1,527 0,989 0,546 0 z+ 3,328 2,412 1,566 0,675 0 z+ 0 0,546 0,877 2,128 3,431nilai skala 3,82 1,53 0,99 0,55 0,00 nilai skala 3,33 2,41 1,57 0,68 0,00 nilai skala 0,00 0,55 0,88 2,13 3,43
No No No2 SS S TB TS STS 7 SS S TB TS STS 12 SS S TB TS STSf 25 37 5 2 1 f 21 41 5 2 1 f 9 45 11 3 2
p=f/N 0,357 0,5286 0,0714 0,0286 0,014 p=f/N 0,3 0,5857 0,0714 0,0286 0,0143 p=f/N 0,1286 0,6429 0,1571 0,0429 0,0286pk 1 0,6429 0,1143 0,0429 0,014 pk 1 0,7 0,1143 0,0429 0,0143 pk 1 0,8714 0,2286 0,0714 0,0286
pk-Tengah 0,821 0,3786 0,0786 0,0286 0,007 pk-Tengah 0,85 0,4071 0,0786 0,0286 0,0071 pk-Tengah 0,9357 0,55 0,15 0,05 0,0143z 0,919 -0,311 -1,419 -1,911 -2,457 z 1,036 -0,235 -1,419 -1,896 -2,457 z 1,514 0,126 -1,036 -1,645 -2,197
z+ 3,376 2,146 1,038 0,546 0 z+ 3,493 2,222 1,038 0,561 0 z+ 3,711 2,323 1,161 0,552 0nilai skala 3,38 2,15 1,04 0,55 0,00 nilai skala 3,49 2,22 1,04 0,56 0,00 nilai skala 3,71 2,32 1,16 0,55 0,00
No No No-3 SS S TB TS STS -8 SS S TB TS STS -13 SS S TB TS STSf 1 2 3 40 24 f 3 29 15 19 4 f 5 1 8 47 9
p=f/N 0,014 0,0286 0,0429 0,5714 0,343 p=f/N 0,0429 0,4143 0,2143 0,2714 0,0571 p=f/N 0,0714 0,0143 0,1143 0,6714 0,1286pk 0,014 0,0429 0,0857 0,6571 1 pk 0,0429 0,4571 0,6714 0,9429 1 pk 0,0714 0,0857 0,2 0,8714 1
pk-Tengah 0,007 0,0286 0,0643 0,3714 0,829 pk-Tengah 0,0214 0,25 0,5643 0,8071 0,9714 pk-Tengah 0,0357 0,0786 0,1429 0,5357 0,9357z -2,457 -1,911 -1,522 -0,329 0,946 z -2,034 -0,674 0,161 0,867 1,895 z -1,812 -1,419 -1,071 0,88 1,514
z+ 0 0,546 0,935 2,128 3,403 z+ 0 1,36 2,195 2,901 3,929 z+ 0 0,393 0,741 2,692 3,326nilai skala 0,00 0,55 0,94 2,13 3,40 nilai skala 0,00 1,36 2,20 2,90 3,93 nilai skala 0,00 0,39 0,74 2,69 3,33
No No No-4 SS S TB TS STS 9 SS S TB TS STS -14 SS S TB TS STSf 1 5 14 34 16 f 25 37 4 3 1 f 6 18 5 31 10
p=f/N 0,014 0,0714 0,2 0,4857 0,229 p=f/N 0,3571 0,5286 0,0571 0,0429 0,0143 p=f/N 0,0857 0,2571 0,0714 0,4429 0,1429pk 0,014 0,0857 0,2857 0,7714 1 pk 1 0,6429 0,1143 0,0571 0,0143 pk 0,0857 0,3429 0,4143 0,8571 1
pk-Tengah 0,007 0,05 0,1857 0,5286 0,886 pk-Tengah 0,8214 0,3786 0,0857 0,0357 0,0071 pk-Tengah 0,0429 0,2143 0,3786 0,6357 0,9286z -2,457 -1,645 -0,896 0,07 1,2 z 0,919 -0,311 -1,372 -1,812 -2,457 z -1,728 -0,793 0,311 0,345 1,461
z+ 0 0,812 1,561 2,527 3,657 z+ 3,376 2,146 1,085 0,645 0 z+ 0 0,935 2,039 2,073 3,189nilai skala 0,00 0,81 1,56 2,53 3,66 nilai skala 3,38 2,15 1,09 0,65 0,00 nilai skala 0,00 0,94 2,04 2,07 3,19
No No No5 SS S TB TS STS -10 SS S TB TS STS -15 SS S TB TS STSf 9 29 16 13 3 f 1 3 4 33 29 f 3 12 28 16 11
p=f/N 0,129 0,4143 0,2286 0,1857 0,043 p=f/N 0,0143 0,0429 0,0571 0,4714 0,4143 p=f/N 0,0429 0,1714 0,4 0,2286 0,1571pk 1 0,8714 0,4571 0,2286 0,043 pk 0,0143 0,0571 0,1143 0,5857 1 pk 0,0429 0,2143 0,6143 0,8429 1
pk-Tengah 0,936 0,6643 0,3429 0,1357 0,021 pk-Tengah 0,0071 0,0357 0,0857 0,35 0,7929 pk-Tengah 0,0214 0,1286 0,4143 0,7286 0,9214z 1,514 0,423 -0,407 -1,103 -2,034 z -2,457 -1,812 -1,372 -0,385 0,813 z -2,034 -1,136 -0,217 0,607 1,412
z+ 3,548 2,457 1,627 0,931 0 z+ 0 0,645 1,085 2,072 3,27 z+ 0 0,898 1,817 2,641 3,446nilai skala 3,55 2,46 1,63 0,93 0,00 nilai skala 0,00 0,65 1,09 2,07 3,27 nilai skala 0,00 0,90 1,82 2,64 3,45
Kategori respon
Kategori respon
Kategori respon
Kategori respon
Kategori respon
Kategori respon
Kategori respon
Kategori respon
Kategori respon
Kategori respon
Kategori respon
Kategori respon
Kategori respon
Kategori respon
Kategori respon
176
No No No-16 SS S TB TS STS -21 SS S TB TS STS 26 SS S TB TS STS
f 2 3 2 36 27 f 2 7 13 28 20 f 22 39 5 3 1p=f/N 0,0286 0,0429 0,0286 0,5143 0,3857 p=f/N 0,0286 0,1 0,1857 0,4 0,2857 p=f/N 0,3143 0,5571 0,0714 0,0429 0,0143
pk 0,0286 0,0714 0,1 0,6143 1 pk 0,0286 0,1286 0,3143 0,7143 1 pk 1 0,6857 0,1286 0,0571 0,0143pk-Tengah 0,0143 0,05 0,0857 0,3571 0,8071 pk-Tengah 0,0143 0,0786 0,2214 0,5143 0,8571 pk-Tengah 0,8429 0,4071 0,0929 0,0357 0,0071
z -2,197 -1,643 -1,372 -0,366 0,867 z -2,197 -1,419 -0,769 0,35 1,067 z 1,003 -0,235 -1,329 -1,812 -2,457z+ 0 0,554 0,825 1,831 3,064 z+ 0 0,778 1,428 2,547 3,264 z+ 3,46 2,222 1,128 0,645 0
nilai skala 0,00 0,55 0,83 1,83 3,06 nilai skala 0,00 0,78 1,43 2,55 3,26 nilai skala 3,46 2,22 1,13 0,65 0,00
No No No17 SS S TB TS STS -22 SS S TB TS STS -27 SS S TB TS STSf 24 33 7 4 2 f 4 41 21 3 1 f 1 8 10 32 19
p=f/N 0,3429 0,4714 0,1 0,0571 0,0286 p=f/N 0,0571 0,5857 0,3 0,0429 0,0143 p=f/N 0,0143 0,1143 0,1429 0,4571 0,2714pk 1 0,6571 0,1857 0,0857 0,0286 pk 0,0571 0,6429 0,9429 0,9857 1 pk 0,0143 0,1286 0,2714 0,7286 1
pk-Tengah 0,8286 0,4214 0,1357 0,0571 0,0143 pk-Tengah 0,0286 0,35 0,7929 0,9643 0,9929 pk-Tengah 0,0071 0,0714 0,2 0,5 0,8643z 0,946 -0,199 -1,103 -1,58 -2,197 z -1,911 -0,385 0,813 1,799 2,409 z -2,457 -1,468 -0,842 0 1,098
z+ 3,143 1,998 1,094 0,617 0 z+ 0 1,526 2,724 3,71 4,32 z+ 0 0,989 1,615 2,457 3,555nilai skala 3,14 2,00 1,09 0,62 0,00 nilai skala 0,00 1,53 2,72 3,71 4,32 nilai skala 0,00 0,99 1,62 2,46 3,56
No No No18 SS S TB TS STS 23 SS S TB TS STS 28 SS S TB TS STSf 14 44 7 1 4 f 3 23 28 15 1 f 37 28 1 2 2
p=f/N 0,2 0,6286 0,1 0,0143 0,0571 p=f/N 0,0429 0,3286 0,4 0,2143 0,0143 p=f/N 0,5286 0,4 0,0143 0,0286 0,0286pk 1 0,8 0,1714 0,0714 0,0571 pk 1 0,9571 0,6286 0,2286 0,0143 pk 1 0,4714 0,0714 0,0571 0,0286
pk-Tengah 0,9 0,4857 0,1214 0,0643 0,0286 pk-Tengah 0,9786 0,7929 0,4286 0,1214 0,0071 pk-Tengah 0,7357 0,2714 0,0643 0,0429 0,0143z 1,282 -0,38 -1,17 -1,522 -1,911 z 2,014 0,813 -0,181 -1,17 -2,457 z 0,628 -0,61 -1,522 -1,728 -2,197
z+ 3,193 1,531 0,741 0,389 0 z+ 4,471 3,27 2,276 1,287 0 z+ 2,825 1,587 0,675 0,469 0nilai skala 3,19 1,53 0,74 0,39 0,00 nilai skala 4,47 3,27 2,28 1,29 0,00 nilai skala 2,83 1,59 0,68 0,47 0,00
No No No-19 SS S TB TS STS -24 SS S TB TS STS 29 SS S TB TS STS
f 3 3 15 23 26 f 1 4 7 36 22 f 24 35 6 3 2p=f/N 0,0429 0,0429 0,2143 0,3286 0,3714 p=f/N 0,0143 0,0571 0,1 0,5143 0,3143 p=f/N 0,3429 0,5 0,0857 0,0429 0,0286
pk 0,0429 0,0857 0,3 0,6286 1 pk 0,0143 0,0714 0,1714 0,6857 1 pk 1 0,6571 0,1571 0,0714 0,0286pk-Tengah 0,0214 0,0643 0,1929 0,4643 0,8143 pk-Tengah 0,0071 0,0429 0,1214 0,4286 0,8429 pk-Tengah 0,8286 0,4071 0,1143 0,05 0,0143
z -2,034 -1,522 -0,871 -0,09 0,893 z -2,457 -1,728 -1,17 -0,181 1,003 z 0,946 -0,235 -1,206 -1,645 -2,197z+ 0 0,512 1,163 1,944 2,927 z+ 0 0,729 1,287 2,276 3,46 z+ 3,143 1,962 0,991 0,552 0
nilai skala 0,00 0,51 1,16 1,94 2,93 nilai skala 0,00 0,73 1,29 2,28 3,46 nilai skala 3,14 1,96 0,99 0,55 0,00
No No No20 SS S TB TS STS 25 SS S TB TS STS 30 SS S TB TS STSf 26 29 7 6 2 f 36 29 3 1 1 f 12 41 9 5 3
p=f/N 0,3714 0,4143 0,1 0,0857 0,0286 p=f/N 0,5143 0,4143 0,0429 0,0143 0,0143 p=f/N 0,1714 0,5857 0,1286 0,0714 0,0429pk 1 0,6286 0,2143 0,1143 0,0286 pk 1 0,4857 0,0714 0,0286 0,0143 pk 1 0,8286 0,2429 0,1143 0,0429
pk-Tengah 0,8143 0,4214 0,1643 0,0714 0,0143 pk-Tengah 0,7429 0,2786 0,05 0,0214 0,0071 pk-Tengah 0,9143 0,5357 0,1786 0,0786 0,0214z 0,893 0,199 -0,978 -1,468 -2,197 z 0,65 -0,589 -1,645 -2,034 -2,457 z 1,366 0,088 -0,923 -1,419 -2,034
z+ 3,09 2,396 1,219 0,729 0 z+ 3,107 1,868 0,812 0,423 0 z+ 3,4 2,122 1,111 0,615 0nilai skala 3,09 2,40 1,22 0,73 0,00 nilai skala 3,11 1,87 0,81 0,42 0,00 nilai skala 3,40 2,12 1,11 0,62 0,00
Kategori respon
Kategori respon
Kategori respon
Kategori respon
Kategori respon
Kategori respon
Kategori respon
Kategori respon
Kategori respon
Kategori respon
Kategori respon
Kategori respon
Kategori respon
Kategori respon
Kategori respon
177
No No No-31 SS S TB TS STS -32 SS S TB TS STS 33 SS S TB TS STS
f 1 2 8 35 24 f 4 17 22 25 2 f 23 17 23 5 2p=f/N 0,0143 0,0286 0,1143 0,5 0,3429 p=f/N 0,057 0,243 0,314 0,357 0,029 p=f/N 0,3286 0,2429 0,3286 0,0714 0,0286
pk 0,0143 0,0429 0,1571 0,6571 1 pk 0,057 0,3 0,614 0,971 1 pk 1 0,6714 0,4286 0,1 0,0286pk-Tengah 0,0071 0,0286 0,1 0,4071 0,8286 pk-Tengah 0,029 0,179 0,457 0,793 0,986 pk-Tengah 0,8357 0,55 0,2643 0,0643 0,0143
z -2,457 -1,911 -1,282 -0,235 0,946 z -1,911 -0,293 -0,108 0,813 2,17 z 0,974 0,126 -0,631 -1,522 -2,197z+ 0 0,546 1,175 2,222 3,403 z+ 0 1,618 1,803 2,724 4,081 z+ 3,171 2,323 1,566 0,675 0
nilai skala 0,00 0,55 1,18 2,22 3,40 nilai skala 0,00 1,62 1,80 2,72 4,08 nilai skala 3,17 2,32 1,57 0,68 0,00
No No-34 SS S TB TS STS -35 SS S TB TS STS
f 3 2 4 36 25 f 2 4 7 30 27p=f/N 0,0429 0,0286 0,0571 0,5143 0,3571 p=f/N 0,029 0,057 0,1 0,429 0,386
pk 0,0429 0,0714 0,1286 0,6429 1 pk 0,029 0,086 0,186 0,614 1pk-Tengah 0,0214 0,0571 0,1 0,3857 0,8214 pk-Tengah 0,014 0,057 0,136 0,4 0,807
z -2,034 -1,58 -1,282 -0,292 0,919 z -2,197 -1,58 -1,103 -0,253 0,867z+ 0 0,454 0,752 1,742 2,953 z+ 0 0,617 1,094 1,944 3,064
nilai skala 0,00 0,45 0,75 1,74 2,95 nilai skala 0,00 0,62 1,09 1,94 3,06
Kategori respon Kategori respon
Kategori respon Kategori respon Kategori respon
178
ANALISIS UJI COBA ANGKET KREATIVITAS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 Y Y2
1 UC-01 1,53 2,15 0,94 0,81 1,63 2,41 2,22 1,36 2,15 2,07 2,13 2,32 3,33 0,94 0,00 1,83 1,09 1,53 2,93 3,09 3,26 1,53 3,27 3,46 1,87 2,22 3,56 2,83 1,96 2,12 2,22 0,00 2,32 2,95 1,09 71,12 5058,052 UC-02 1,53 2,15 0,94 0,81 1,63 2,41 2,22 1,36 2,15 2,07 2,13 2,32 3,33 0,00 0,00 1,83 1,09 1,53 2,93 3,09 3,26 1,53 3,27 3,46 1,87 2,22 3,56 2,83 1,96 2,12 2,22 0,00 2,32 2,95 1,09 70,18 4925,233 UC-03 1,53 2,15 2,13 0,81 2,46 2,41 2,22 2,90 2,15 2,07 2,13 0,00 2,69 0,94 1,82 1,83 2,00 1,53 2,93 3,09 2,55 1,53 1,29 2,28 3,11 2,22 2,46 2,83 1,96 0,00 2,22 1,62 2,32 1,74 1,94 69,86 4880,424 UC-04 1,53 2,15 2,13 2,53 1,63 2,41 2,22 1,36 2,15 2,07 2,13 0,00 2,69 0,94 1,82 1,83 2,00 1,53 2,93 2,40 2,55 1,53 1,29 2,28 3,11 2,22 2,46 1,59 3,14 2,12 3,40 1,62 3,17 2,95 3,06 74,94 5616,005 UC-05 1,53 2,15 2,13 2,53 0,93 2,41 2,22 1,36 2,15 2,07 2,13 2,32 2,69 0,94 2,64 1,83 1,09 1,53 1,94 3,09 2,55 2,72 2,28 3,46 1,87 2,22 2,46 1,59 0,99 3,40 2,22 2,72 3,17 1,74 1,94 75,01 5626,506 UC-06 1,53 1,04 3,40 0,81 0,93 1,57 1,04 2,20 3,38 1,09 3,43 1,16 0,74 0,94 1,82 0,83 1,09 0,74 1,16 3,09 1,43 2,72 2,28 3,46 3,11 3,46 3,56 2,83 0,99 2,12 3,40 1,80 3,17 1,74 3,06 71,12 5058,057 UC-07 1,53 2,15 2,13 2,53 3,55 0,68 2,22 1,36 2,15 2,07 2,13 2,32 2,69 0,94 0,90 1,83 2,00 1,53 0,51 2,40 0,78 1,53 3,27 2,28 1,87 3,46 2,46 1,59 1,96 3,40 2,22 1,80 3,17 1,74 1,94 71,09 5053,798 UC-08 1,53 2,15 2,13 2,53 2,46 2,41 3,49 3,93 2,15 2,07 2,13 3,71 3,33 3,19 1,82 3,06 2,00 1,53 2,93 3,09 2,55 1,53 2,28 3,46 3,11 2,22 3,56 2,83 1,96 2,12 2,22 2,72 3,17 1,74 1,09 88,20 7779,249 UC-09 1,53 2,15 3,40 2,53 1,63 1,57 2,22 2,90 2,15 3,27 2,13 3,71 2,69 3,19 3,45 3,06 3,14 1,53 1,16 2,40 3,26 2,72 2,28 2,28 3,11 3,46 2,46 2,83 3,14 3,40 3,40 1,62 1,57 1,74 1,09 88,17 7773,9510 UC-10 3,82 3,38 3,40 2,53 2,46 3,33 3,49 1,36 2,15 3,27 2,13 2,32 2,69 0,94 0,90 3,06 2,00 1,53 1,16 3,09 2,55 1,53 1,29 2,28 0,81 3,46 2,46 1,59 1,96 2,12 3,40 2,72 1,57 1,74 1,94 80,43 6468,9811 UC-11 3,82 3,38 3,40 2,53 2,46 3,33 3,49 1,36 2,15 3,27 2,13 2,32 2,69 0,94 0,90 3,06 2,00 1,53 1,16 3,09 2,55 1,53 1,29 2,28 0,81 3,46 2,46 1,59 1,96 2,12 3,40 2,72 1,57 1,74 1,94 80,43 6468,9812 UC-12 1,53 2,15 2,13 2,53 2,46 0,68 2,22 1,36 2,15 2,07 2,13 2,32 2,69 2,04 1,82 1,83 2,00 1,53 1,16 2,40 0,78 1,53 3,27 2,28 0,00 3,46 2,46 1,59 1,96 3,40 2,22 1,80 3,17 1,74 1,94 70,80 5012,6413 UC-13 1,53 1,04 3,40 3,66 3,55 1,57 3,49 2,20 3,38 3,27 3,43 3,71 2,69 3,19 2,64 3,06 3,14 3,19 2,93 2,40 3,26 2,72 2,28 3,46 3,11 3,46 3,56 2,83 1,96 3,40 3,40 1,62 1,57 2,95 3,06 100,11 10022,0114 UC-14 3,82 3,38 3,40 2,53 2,46 3,33 3,49 1,36 2,15 3,27 2,13 2,32 2,69 2,07 3,45 3,06 3,14 1,53 1,94 3,09 0,00 1,53 2,28 2,28 3,11 2,22 0,99 2,83 1,96 2,12 2,22 4,08 1,57 2,95 3,06 87,81 7710,6015 UC-15 3,82 1,04 2,13 3,66 0,00 3,33 2,22 2,90 2,15 2,07 2,13 2,32 2,69 2,07 2,64 1,83 2,00 1,53 2,93 3,09 3,26 1,53 3,27 2,28 1,87 2,22 2,46 2,83 3,14 2,12 3,40 1,62 2,32 1,74 1,94 82,55 6814,5016 UC-16 1,53 3,38 3,40 2,53 2,46 0,68 2,22 1,36 3,38 3,27 3,43 2,32 2,69 3,19 3,45 3,06 0,00 1,53 1,94 2,40 2,55 0,00 3,27 0,73 3,11 2,22 3,56 2,83 3,14 2,12 2,22 1,80 1,57 2,95 1,09 81,38 6622,7017 UC-17 1,53 2,15 2,13 2,53 0,93 1,57 3,49 2,90 2,15 2,07 2,13 3,71 3,33 3,19 1,82 3,06 2,00 1,53 2,93 3,09 2,55 1,53 2,28 3,46 3,11 2,22 3,56 2,83 1,96 2,12 2,22 2,72 3,17 1,74 1,09 84,80 7191,0418 UC-18 3,82 3,38 3,40 2,53 2,46 3,33 3,49 1,36 3,38 3,27 2,13 2,32 2,69 2,07 0,90 3,06 2,00 1,53 2,93 3,09 3,26 1,53 1,29 2,28 3,11 2,22 0,99 2,83 3,14 3,40 2,22 1,80 1,57 2,95 1,09 86,82 7537,7119 UC-19 1,53 2,15 2,13 1,56 2,46 0,68 3,49 3,93 2,15 3,27 3,43 3,71 0,74 2,07 0,90 3,06 3,14 3,19 1,16 3,09 1,43 2,72 3,27 3,46 3,11 2,22 1,62 2,83 0,99 2,12 1,18 4,08 3,17 2,95 3,06 86,05 7404,6020 UC-20 1,53 2,15 3,40 3,66 2,46 2,41 2,22 2,90 2,15 2,07 2,13 2,32 3,33 2,07 2,64 1,83 3,14 0,39 2,93 3,09 3,26 1,53 0,00 3,46 1,87 2,22 2,46 1,59 1,96 2,12 2,22 2,72 2,32 1,74 1,94 80,23 6436,8521 UC-21 0,99 2,15 2,13 3,66 3,55 3,33 2,22 2,90 3,38 3,27 2,13 2,32 2,69 2,07 3,45 1,83 3,14 1,53 2,93 3,09 3,26 2,72 3,27 3,46 0,81 2,22 2,46 1,59 1,96 2,12 2,22 1,80 3,17 1,74 1,94 87,50 7656,2522 UC-22 1,53 3,38 2,13 3,66 1,63 1,57 1,04 1,36 3,38 2,07 3,43 1,16 2,69 2,07 0,90 0,83 2,00 3,19 1,94 2,40 1,43 0,00 3,27 2,28 3,11 2,22 3,56 2,83 3,14 2,12 3,40 1,80 1,57 2,95 3,06 79,10 6256,8123 UC-23 1,53 2,15 2,13 2,53 0,00 1,57 2,22 3,93 2,15 3,27 3,43 2,32 3,33 2,07 1,82 3,06 1,09 0,00 2,93 2,40 2,55 2,72 2,28 3,46 3,11 2,22 3,56 0,47 1,96 2,12 0,00 1,62 2,32 1,74 3,06 77,12 5947,4924 UC-24 0,99 3,38 3,40 2,53 1,63 2,41 3,49 2,20 3,38 3,27 3,43 2,32 0,39 2,07 1,82 1,83 3,14 1,53 2,93 2,40 1,43 2,72 3,27 1,29 1,87 3,46 1,62 2,83 1,96 2,12 2,22 1,80 1,57 2,95 3,06 82,71 6840,9425 UC-25 1,53 3,38 2,13 1,56 3,55 2,41 2,22 2,20 3,38 2,07 3,43 2,32 2,69 2,07 0,90 3,06 3,14 3,19 1,94 3,09 1,43 1,53 2,28 3,46 3,11 2,22 2,46 2,83 3,14 3,40 2,22 0,00 2,32 0,75 1,94 83,35 6947,2226 UC-26 1,53 2,15 3,40 2,53 1,63 1,57 1,04 1,36 3,38 3,27 2,13 2,32 2,69 2,07 1,82 1,83 2,00 1,53 1,16 0,73 0,78 1,53 3,27 2,28 1,87 3,46 2,46 1,59 1,96 3,40 2,22 1,80 3,17 1,74 1,94 73,61 5418,4327 UC-27 1,53 3,38 2,13 1,56 2,46 2,41 2,22 2,20 3,38 2,07 3,43 2,32 2,69 2,07 0,90 3,06 3,14 3,19 1,94 3,09 1,43 1,53 2,28 3,46 3,11 2,22 2,46 2,83 3,14 3,40 2,22 0,00 2,32 1,74 1,94 83,25 6930,5628 UC-28 1,53 3,38 2,13 2,53 2,46 2,41 2,22 2,20 2,15 2,07 2,13 1,16 0,74 2,07 2,64 1,83 3,14 1,53 1,16 2,40 2,55 1,53 2,28 1,29 1,87 3,46 1,62 1,59 1,96 2,12 2,22 2,72 1,57 1,74 1,94 72,34 5233,0829 UC-29 1,53 3,38 2,13 2,53 2,46 2,41 2,22 2,90 2,15 2,07 2,13 2,32 2,69 0,94 0,90 1,83 2,00 1,53 1,94 2,40 2,55 1,53 3,27 2,28 1,87 2,22 2,46 1,59 1,96 2,12 2,22 1,62 2,32 1,74 1,94 74,15 5498,2230 UC-30 0,55 2,15 0,94 0,00 0,93 1,57 0,56 1,36 3,38 0,65 2,13 3,71 0,00 0,94 1,82 0,83 3,14 3,19 0,00 2,40 0,00 4,32 4,47 0,00 3,11 2,22 0,00 1,59 3,14 0,62 1,18 1,80 0,00 1,74 0,00 54,44 2963,7131 UC-31 1,53 3,38 2,13 3,66 1,63 1,57 1,04 1,36 3,38 2,07 3,43 1,16 2,69 2,07 0,90 0,83 2,00 3,19 1,94 2,40 1,43 0,00 3,27 3,46 3,11 0,00 3,56 2,83 3,14 1,11 3,40 1,80 1,57 2,95 3,06 77,05 5936,7032 UC-32 1,53 2,15 2,13 3,66 1,63 1,57 2,22 1,36 0,65 2,07 2,13 1,16 2,69 0,94 1,82 1,83 3,14 1,53 1,94 1,22 2,55 2,72 1,29 1,29 3,11 3,46 1,62 0,47 0,00 0,00 3,40 2,72 1,57 0,75 3,06 65,38 4274,5433 UC-33 1,53 2,15 2,13 1,56 3,55 3,33 3,49 2,90 0,00 0,65 0,88 1,16 2,69 2,04 3,45 3,06 3,14 1,53 1,16 0,73 1,43 2,72 2,28 2,28 1,87 2,22 2,46 1,59 1,96 0,00 0,55 1,80 0,68 1,74 1,94 66,65 4442,2234 UC-34 3,82 2,15 2,13 2,53 1,63 1,57 2,22 1,36 3,38 2,07 3,43 2,32 0,00 0,94 1,82 1,83 0,00 0,74 2,93 3,09 0,78 1,53 2,28 2,28 1,87 3,46 2,46 1,59 3,14 2,12 2,22 1,80 3,17 1,74 1,94 72,34 5233,0835 UC-35 1,53 2,15 2,13 3,66 1,63 1,57 2,22 1,36 2,15 2,07 2,13 1,16 2,69 0,94 1,82 1,83 3,14 1,53 1,94 1,22 2,55 2,72 1,29 1,29 3,11 3,46 1,62 0,00 0,00 1,11 3,40 2,72 1,57 0,75 3,06 67,52 4558,9536 UC-36 1,53 1,04 2,13 1,56 3,55 3,33 3,49 2,90 1,09 1,09 0,88 1,16 0,00 2,07 3,45 3,06 3,14 1,53 1,16 0,73 1,43 2,72 2,28 2,28 1,87 2,22 2,46 1,59 1,96 1,11 0,55 1,80 0,68 0,45 1,94 64,23 4125,4937 UC-37 1,53 2,15 2,13 3,66 0,93 2,41 2,22 1,36 2,15 2,07 0,88 2,32 0,00 0,94 1,82 1,83 0,62 0,74 2,93 0,73 2,55 1,53 1,29 2,28 1,87 3,46 2,46 0,68 1,96 2,12 2,22 1,62 2,32 1,74 1,94 63,46 4027,1738 UC-38 1,53 1,04 2,13 3,66 1,63 1,57 2,22 1,36 1,09 2,07 2,13 1,16 2,69 0,94 1,82 1,83 3,14 1,53 1,94 1,22 2,55 2,72 1,29 1,29 3,11 3,46 1,62 0,00 0,55 1,11 3,40 2,72 1,57 0,75 3,06 65,90 4342,8139 UC-39 1,53 3,38 2,13 2,53 2,46 2,41 2,22 2,20 3,38 3,27 3,43 2,32 3,33 2,04 0,00 1,83 1,09 3,19 1,94 2,40 3,26 2,72 3,27 3,46 3,11 3,46 1,62 2,83 1,96 2,12 2,22 1,80 2,32 2,95 1,94 86,12 7416,6540 UC-40 1,53 2,15 2,15 1,56 0,93 2,41 3,49 1,36 2,15 2,07 2,13 2,32 0,74 0,00 1,82 1,83 2,00 1,53 1,16 2,40 2,55 1,53 2,28 2,28 1,87 3,46 1,62 1,59 0,99 2,12 1,18 1,62 3,17 1,74 0,62 64,35 4140,9241 UC-41 1,53 2,15 0,00 1,56 0,93 2,41 3,49 1,36 2,15 2,07 2,13 2,32 0,74 0,00 1,82 0,83 2,00 1,53 1,16 2,40 2,55 1,53 2,28 2,28 1,87 3,46 1,62 1,59 3,14 2,12 1,18 1,62 3,17 1,74 0,62 63,35 4013,2242 UC-42 1,53 2,15 2,15 1,56 0,93 2,41 3,49 1,36 2,15 2,07 2,13 2,32 0,74 0,00 1,82 1,83 2,00 1,53 1,16 2,40 2,55 1,53 2,28 2,28 1,87 3,46 1,62 1,59 0,99 2,12 1,18 1,62 3,17 1,74 0,62 64,35 4140,9243 UC-43 0,55 2,15 3,40 3,66 2,46 0,68 2,22 1,36 3,38 3,27 3,43 2,32 2,69 0,94 3,45 3,06 2,00 3,19 2,93 2,40 2,55 1,53 1,29 3,46 3,11 2,22 2,46 2,83 3,14 2,12 3,40 1,62 2,32 1,74 3,06 86,39 7463,2344 UC-44 3,82 2,15 3,40 1,56 2,46 1,57 2,22 2,20 1,09 3,27 2,13 2,32 2,69 2,04 1,82 1,83 2,00 0,74 2,93 1,22 1,43 1,53 2,28 2,28 3,11 2,22 2,46 2,83 0,55 1,11 1,18 1,80 1,57 1,74 3,06 72,61 5272,2145 UC-45 1,53 2,15 2,13 3,66 1,63 1,57 2,22 1,36 1,09 1,09 2,13 1,16 2,69 0,94 1,82 1,83 3,14 1,53 1,94 1,22 2,55 2,72 1,29 1,29 3,11 3,46 3,56 1,59 0,55 0,62 1,18 1,80 1,57 0,00 3,06 65,18 4248,4346 UC-46 3,82 2,15 3,40 3,66 2,46 0,00 2,22 3,93 0,65 3,27 3,43 2,32 3,33 3,19 3,45 1,83 2,00 0,00 1,94 2,40 3,26 3,71 4,47 3,46 3,11 2,22 3,56 2,83 3,14 0,62 3,40 2,72 0,00 0,45 0,00 86,40 7464,9647 UC-47 1,53 2,15 2,13 2,53 1,63 2,41 2,22 2,90 2,15 2,07 3,43 3,71 2,69 2,07 2,64 1,83 3,14 3,19 0,51 2,40 1,43 2,72 1,29 2,28 3,11 2,22 0,99 2,83 1,96 2,12 2,22 1,80 0,68 0,00 0,62 73,60 5416,9648 UC-48 3,82 3,38 2,13 2,53 1,63 1,57 2,22 1,36 3,38 0,00 3,43 2,32 0,00 0,94 1,82 1,83 0,62 0,74 2,93 3,09 0,78 1,53 2,28 2,28 1,87 1,13 2,46 1,59 3,14 2,12 2,22 1,80 3,17 1,74 1,94 69,79 4870,6449 UC-49 1,53 3,38 2,13 1,56 1,63 2,41 1,04 1,36 2,15 1,09 2,13 2,32 2,69 0,00 1,82 1,83 2,00 3,19 1,16 3,09 0,78 2,72 3,27 0,73 3,11 2,22 0,99 2,83 1,96 2,12 1,18 1,62 2,32 0,00 3,06 67,42 4545,4650 UC-50 1,53 3,38 2,13 2,53 2,46 2,41 3,49 2,90 3,38 3,27 3,43 2,32 2,69 3,19 2,64 3,06 1,09 3,19 1,94 2,40 3,26 2,72 4,47 2,28 1,87 1,13 2,46 1,59 0,99 2,12 3,40 2,72 3,17 2,95 1,94 90,50 8190,2551 UC-51 1,53 2,15 3,40 3,66 3,55 3,33 3,49 2,90 2,15 2,07 3,43 2,32 2,69 2,07 0,90 3,06 3,14 3,19 2,93 3,09 3,26 2,72 3,27 2,28 3,11 2,22 3,56 2,83 3,14 3,40 3,40 2,72 1,57 2,95 3,06 98,54 9710,1352 UC-52 1,53 2,15 2,13 1,56 2,46 3,33 2,22 0,00 3,38 3,27 3,43 3,71 2,69 2,07 2,64 3,06 2,00 1,53 2,93 2,40 3,26 1,53 3,27 2,28 3,11 2,22 3,56 1,59 3,14 2,12 3,40 2,72 3,17 2,95 3,06 89,87 8076,6253 UC-53 0,99 0,55 2,13 2,53 2,46 2,41 2,22 2,90 2,15 2,07 2,13 2,32 2,69 2,07 2,64 1,83 2,00 1,53 1,94 2,40 2,55 1,53 3,27 2,28 1,87 2,22 0,99 1,59 1,96 2,12 2,22 1,62 0,68 1,74 1,94 70,54 4975,89
NO KODESKOR PER ITEM
179
UC-54 3,82 3,38 3,40 3,66 2,46 3,33 3,49 2,90 2,15 3,27 3,43 3,71 2,69 3,19 2,64 3,06 3,14 1,53 2,93 3,09 3,26 1,53 2,28 2,28 3,11 2,22 3,56 2,83 1,96 3,40 2,22 1,62 2,32 2,95 3,06 99,87 9974,02UC-55 3,82 3,38 3,40 2,53 0,93 1,57 2,22 2,20 2,15 2,07 2,13 2,32 2,69 2,07 1,82 3,06 2,00 1,53 1,94 2,40 2,55 1,53 1,29 2,28 1,87 2,22 2,46 1,59 1,96 1,11 2,22 2,72 1,57 1,74 1,94 75,28 5667,08UC-56 1,53 3,38 2,13 2,53 2,46 1,57 2,22 2,20 2,15 2,07 2,13 2,32 2,69 2,07 1,82 3,06 2,00 1,53 1,94 2,40 2,55 1,53 1,29 2,28 1,87 1,13 2,46 2,83 1,96 2,12 2,22 2,72 1,57 1,74 1,94 74,41 5536,85UC-57 1,53 2,15 2,13 2,53 2,46 1,57 3,49 2,20 3,38 2,07 2,13 2,32 2,69 2,07 3,45 3,06 3,14 1,53 1,94 2,40 3,26 1,53 2,28 2,28 1,87 1,13 2,46 2,83 1,96 2,12 3,40 2,72 3,17 1,74 1,94 82,93 6877,38UC-58 1,53 3,38 3,40 2,53 2,46 3,33 2,22 1,36 3,38 3,27 3,43 2,32 2,69 2,07 2,64 3,06 2,00 1,53 2,93 2,40 3,26 1,53 3,27 2,28 3,11 2,22 3,56 1,59 3,14 2,12 3,40 2,72 3,17 2,95 3,06 93,31 8706,76UC-59 1,53 2,15 3,40 2,53 0,93 3,33 2,22 2,20 2,15 3,27 2,13 0,55 0,74 0,00 2,64 3,06 2,00 0,00 0,00 0,00 1,43 2,72 2,28 0,73 0,42 2,22 0,99 1,59 1,96 1,11 3,40 2,72 3,17 1,74 1,94 63,25 4000,56UC-60 1,53 0,00 3,40 2,53 0,93 3,33 2,22 2,20 2,15 3,27 2,13 2,32 0,74 2,04 2,64 3,06 2,00 0,00 0,00 0,00 1,43 2,72 2,28 3,46 1,87 2,22 0,99 1,59 1,96 1,11 3,40 2,72 3,17 2,95 3,06 71,42 5100,82UC-61 3,82 2,15 3,40 2,53 2,46 3,33 3,49 1,36 2,15 0,65 2,13 2,32 2,69 3,19 0,90 1,83 2,00 1,53 1,94 3,09 2,55 1,53 2,28 3,46 1,87 0,65 2,46 1,59 1,96 0,62 2,22 2,72 3,17 1,74 1,94 77,72 6040,40UC-62 1,53 2,15 2,13 2,53 2,46 3,33 2,22 2,90 3,38 2,07 2,13 2,32 2,69 2,07 2,64 1,83 2,00 1,53 1,94 2,40 0,78 3,71 3,27 0,73 3,11 2,22 0,99 2,83 1,96 2,12 2,22 2,72 2,32 1,74 1,94 78,91 6226,79UC-63 1,53 3,38 2,13 3,66 2,46 1,57 3,49 2,90 3,38 3,27 3,43 2,32 2,69 2,07 3,45 3,06 3,14 1,53 2,93 0,73 3,26 1,53 3,27 2,28 3,11 0,65 3,56 2,83 3,14 2,12 2,22 2,72 1,57 2,95 3,06 91,39 8352,13UC-64 0,99 3,38 2,13 1,56 0,93 1,57 2,22 2,20 3,38 3,27 3,43 2,32 2,69 2,07 3,45 3,06 3,14 1,53 0,51 3,09 3,26 1,53 3,27 2,28 3,11 0,65 3,56 2,83 3,14 2,12 2,22 2,72 1,57 2,95 3,06 85,19 7257,34UC-65 1,53 3,38 3,40 1,56 3,55 3,33 2,22 0,00 2,15 3,27 3,43 0,55 2,69 2,07 2,64 1,83 0,62 1,53 1,94 0,73 2,55 1,53 2,28 3,46 3,11 2,22 2,46 2,83 3,14 2,12 2,22 1,80 2,32 2,95 3,06 80,47 6475,42UC-66 1,53 2,15 2,13 2,53 2,46 0,00 2,22 0,00 2,15 3,27 2,13 0,55 2,69 2,07 1,82 1,83 0,62 1,53 1,16 1,22 2,55 1,53 2,28 3,46 1,87 2,22 2,46 2,83 1,96 2,12 2,22 1,62 0,68 1,74 1,94 65,54 4295,49UC-67 1,53 2,15 3,40 2,53 2,46 1,57 0,00 2,90 2,15 3,27 2,13 1,16 2,69 3,19 1,82 3,06 2,00 0,74 1,94 2,40 2,55 1,53 2,28 2,28 1,87 1,13 2,46 2,83 1,96 2,12 3,40 1,62 1,57 2,95 1,94 75,58 5712,34UC-68 1,53 3,38 2,13 2,53 0,00 1,57 0,56 2,90 0,65 3,27 3,43 2,32 3,33 2,07 1,82 1,83 2,00 1,53 2,93 1,22 2,55 3,71 1,29 3,46 1,87 3,46 2,46 2,83 3,14 0,62 3,40 1,80 3,17 2,95 3,06 80,77 6523,79UC-69 0,00 0,55 2,13 0,81 3,55 3,33 3,49 2,90 3,38 3,27 2,13 2,32 2,69 2,07 2,64 1,83 3,14 3,19 2,93 3,09 3,26 0,00 3,27 1,29 1,87 2,22 2,46 2,83 3,14 3,40 2,22 2,72 2,32 2,95 3,06 86,45 7473,60UC-70 1,53 3,38 3,40 1,56 0,93 2,41 2,22 2,20 3,38 2,07 3,43 2,32 2,69 2,07 1,82 1,83 2,00 0,74 2,93 3,09 3,26 1,53 2,28 2,28 3,11 3,46 3,56 2,83 3,14 1,11 3,40 1,80 1,57 2,95 3,06 85,34 7282,92
∑Χ
128,
93
170,
35
173,
92
170,
47
141,
46
152,
47
170,
63
143,
26
170,
36
169,
45
179,
15
152,
20
162,
71
123,
19
141,
95
158,
77
151,
47
117,
55
139,
73
162,
86
160,
65
135,
30
171,
81
170,
15
169,
04
170,
30
170,
48
150,
85
151,
55
140,
81
169,
84
143,
30
151,
86
140,
29
150,
93 5428,04 427545,758
(∑Χ)²
1662
2,94
49
2901
9,12
25
3024
8,16
64
2906
0,02
09
2001
0,93
16
2324
7,10
09
2911
4,59
69
2052
3,42
76
2902
2,52
96
2871
3,30
25
3209
4,72
25
2316
4,84
2647
4,54
41
1517
5,77
61
2014
9,80
25
2520
7,91
29
2294
3,16
09
1381
8,00
25
1952
4,47
29
2652
3,37
96
2580
8,42
25
1830
6,09
2951
8,67
61
2895
1,02
25
2857
4,52
16
2900
2,09
2906
3,43
04
2275
5,72
25
2296
7,40
25
1982
7,45
61
2884
5,62
56
2053
4,89
2306
1,45
96
1968
1,28
41
2277
9,86
49
∑Χi² 299,
02
462,
66
470,
81
469,
31
342,
67
386,
38
463,
88
347,
81
462,
66
457,
52
494,
22
381,
79
444,
43
271,
31
344,
91
395,
55
378,
48
249,
45
330,
73
428,
91
425,
46
311,
30
476,
40
464,
30
451,
75
463,
23
468,
53
368,
02
377,
87
336,
00
461,
68
334,
15
381,
63
329,
21
375,
58
∑ΧiY 1048
8,01
1335
9,29
1370
9,76
1340
1,33
1119
6,26
1191
9,13
1341
7,58
1130
6,73
1342
2,10
1344
7,40
1416
7,27
1202
1,06
1291
8,25
9944
,41
1111
8,40
1256
0,83
1185
8,22
9267
,05
1111
8,11
1285
6,63
1273
2,68
1041
7,62
1343
6,85
1338
8,90
1327
5,16
1307
8,59
1348
9,01
1196
0,23
1196
7,00
1118
5,50
1324
5,99
1122
6,20
1162
6,80
1116
7,99
1187
3,15
rxy 0,76
7
0,26
5
0,44
1
0,30
4
0,37
0
0,16
0
0,33
0
0,32
9
0,37
5
0,54
9
0,56
5
0,37
7
0,45
4
0,65
1
0,18
1
0,51
4
0,19
4
0,25
8
0,48
3
0,39
6
0,44
9
-0,1
29
0,18
9
0,33
6
0,31
1
-0,2
23
0,45
3
0,49
2
0,37
5
0,45
1
0,13
2
0,22
0
-0,2
53
0,51
3
0,29
4
r tabel 0,23
5
Kriteria jika rxy > r tabel, maka item valid
Ket.
valid
valid
valid
valid
valid
tidak
valid
valid
valid
valid
tidak
valid
valid
valid
tidak
tidak
tidak
valid
valid
valid
valid
tidak
tidak
valid
valid
tidak
valid
valid
valid
valid
tidak
tidak
tidak
valid
valid
σi² 0,879
0,687
0,553
0,774
0,811
0,775
0,685
0,780
0,686
0,676
0,510
0,727
0,946
0,779
0,815
0,506
0,725
0,744
0,740
0,714
0,811
0,711
0,781
0,724
0,622
0,699
0,762
0,613
0,711
0,754
0,709
0,583
0,745
0,686
0,716
∑(σi²) 25,142
σt² 94,813
r11 0,756
r tabel 0,235
Karena r11 > r tabel maka soal itu reliabel
180
181
ANGKET PENELITIAN
PETUNJUK PENGISIAN ANGKETNama : …………………………..Kelas : …………………………..No absen :…………………………...
Bacalah pernyataan-pernyataan dibawah ini dengan cermat dan isilah jawabananda pada kolom yang telah disediakan. Anda tidak perlu takut untuk mengisi setiappernyataan berikut ini, karena tidak berpengaruh terhadap nilai yang diperoleh. Jawablahseluruh pernyataan yang ada sesuai dengan kondisi anda sesungguhnya.
Dalam mengisi setiap pernyataan, berilah tanda (V) pada kolom yang tersedia,sesuai dengan alternatif yang anda anggap paling tepat.Keterangan :
SS : Sangat SetujuS : SetujuE : EntahlahTS : Tidak SetujuSTS : Sangat Tidak Setuju
Atas kejujuran dan partisipasi yang anda berikan dalam pengisian angket ini, sayaucapkan terima kasih.
ANGKET KREATIVITASNo Pernyataan SS S TB TS STS1. Saya akan bertanya kepada teman saat
ada materi yang belum dipahami.2. Saya akan mengajukan pertanyaaan
kepada guru setelah guru mempersilakansiswa untuk bertanya.
3. Menyampaikan pendapat dalam kegiatandiskusi adalah hal yang membosankan.
4. Saya marah ketika pendapat sayadisanggah
5. Saat belajar fisika saya mengkaitkannyadengan teknologi, lingkungan danmasyarakat.
6. Saat kegiatan eksperimen saya dapatmengembangkan imajinasi pentingnyapelajaran fisika dalam kehidupan sehari-hari.
7. Saya lebih suka jika belajar denganditerangkan dan mencatat saja.
8. Saya mencari referensi buku diperpustakaan untuk menambahpengetahuan.
9. Saya lebih senang diam saat kegiatandiskusi kelompok dilaksanakan.
10. Saya lebih tertantang saat mengerjakansoal fisika dengan berbagai cara.
182
11. Saya akan menyuruh teman untukmenyampaikan pendapat saya.
12. Saya merasa takut jika pendapat sayasalah.
13. Saya ragu kalau eksperimen yangdilakukan teman itu benar, maka sayaharus melihat dan membuktikan sendiri
14. Saya mencontek saat mengerjakan soalfisika.
15. Belajar yang baik adalah setiap hari.16. Saya akan diam saja saat guru
memberikan penjelasan materi walaupuntidak paham.
17. Saat mengajukan pertanyaaan dalamdiskusi kelas saya menggunakan bahasagaul.
18. Dalam diskusi kelas saya menghargaiadanya perbedaan pendapat.
19. Saya akan diam jika tidak dimintaipendapat.
20. Dalam diskusi kelas setiap orang bebasberpendapat.
21. Saya tidak ragu-ragu dalammenyampaikan pendapat.
22. Saat belajar teori fisika saya mengkaitkanpenerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
23. Saya tidak berminat belajar fisika karenarumit.
24. Saya menunggu hasil pekerjaan orang lainuntuk tugas Fisika yang sulit.
183
RUBRIK PENSKORAN
KEMAMPUAN SISWA MENGAITKAN UNSUR SETS
No Aspekyang
diamati
Skor Indikator
1 Berpikirlancar
4 Dapat memberikan 3 artikel yang sesuai.3 Dapat memberikan 2 artikel yang sesuai.2 Dapat memberikan 1 artikel yang sesuai.1 Tidak dapat memberikan artikel yang sesuai.
2 Berpikirluwes
4Dapat mengelompokkan artikel pada 4 kolom yang tersedia
dengan benar.
3Dapat mengelompokkan artikel pada 3 kolom yang tersedia
dengan benar.
2Dapat mengelompokkan artikel pada 2 kolom yang tersedia
dengan benar.
1Dapat mengelompokkan artikel pada 1 kolom yang tersedia
dengan benar.
3 Berpikirorisinal
4Dapat mengembangkan isi artikel menggunakan bahasa
sendiri dengan jelas dan sesuai teori.
3Dapat mengembangkan isi artikel menggunakan bahasa
sendiri dengan jelas tetapi kurang sesuai teori.
2Dapat mengembangkan isi artikel menggunakan bahasa
sendiri dengan kurang jelas dan sesuai teori.
1Tidak dapat mengembangkan isi artikel menggunakan bahasa
sendiri.
4 Berpikirterperinci
4Dapat menjelaskan isi artikel ke dalam 4 kolom yang
tersedia dengan jelas dan benar.
3Dapat menjelaskan isi artikel ke dalam 3 kolom yang
tersedia dengan jelas dan benar.
2Dapat menjelaskan isi artikel ke dalam 2 kolom yang
tersedia dengan jelas dan benar.
1Dapat menjelaskan isi artikel ke dalam 1 kolom yang
tersedia dengan jelas dan benar.
184
RUBRIK PENSKORAN PSIKOMOTOR SISWA
No Aspek PenilaianPsikomotor
Skor Indikator Penilaian
1. Mempersiapkanperalatan
4 Siswa dapat mempersiapkan peralatan untukpercobaannya dengan benar tanpa bantuanguru.
3 Siswa dapat mempersiapkan peralatan untukpercobaannya dengan benar namun denganbantuan guru.
2 Siswa dapat mempersiapkan peralatan untukpercobaannya tanpa bantuan guru namun adasedikit kesalahan.
1 Siswa tidak dapat mempersiapkan peralatanuntuk percobaannya.
2. Melakukanpercobaan
4 Siswa dapat melakukan percobaan denganbenar tanpa bantuan guru.
3 Siswa dapat melakukan percobaan denganbenar namun dibantu oleh guru.
2 Siswa dapat melakukan percobaan tanpabantuan guru, namun masih ada sedikitkesalahan.
1 Siswa tidak dapat melakukan percobaan.3. Membaca hasil
percobaan/pengukuran
4 Siswa dapat membaca hasil pengukuran denganbenar dan teliti.
3 Siswa membaca hasil pengukuran dengankurang teliti dan dapat mengoreksinya tanpabantuan guru.
2 Siswa membaca hasil pengukuran dengankurang teliti dan dapat mengoreksinya denganbantuan guru.
1 Siswa tidak tidak dapat membaca hasilpengukuran dengan benar dan teliti.
4. Menyimpulkan 4 Mampu menyimpulkan hasil percobaan denganbenar dan mandiri
3 Mampu menyimpulkan hasil percobaan denganbenar dan dibantu oleh guru
2 Siswa kurang tepat menyimpulkan hasilpercobaan dan dapat mengoreksinya denganbantuan guru.
1 Tidak mampu menyimpulkan hasil percobaan
185
CONTOH PERHITUNGAN ANALISIS UJI COBA ANGKET
VALIDITAS
Rumus:r = N ∑ XY − (∑ X)(∑ Y)(N ∑ X − (∑ X) ) N ∑ Y − (∑ Y)Keterangan:r = koefisien korelasi skor item dan skor total
N = banyaknya subyek∑ X = jumlah skor item∑ Y = jumlah skor total∑ XY= jumlah perkalian skor item dengan skor total∑ X = jumlah kuadrat skor item∑ Y =jumlah kuadrat skor total
Perhitungan:
Berikut ini contoh perhitungan pada pernyataan nomor 1, selanjutnya untukpernyataan yang lain dapat dihitung dengan cara yang sama dan diperoleh hasilseperti berikut
r = N ∑ XY − (∑ X)(∑ Y)(N ∑ X − (∑ X) ) N ∑ Y − (∑ Y)r = 70(10488,01) − (128,93)(5428)(70(427545,76) − (166222,945)(70(427545,76) − (5428) ))r = 0,767Karena r > r , maka pernyataan tersebut valid
186
RELIABILITAS
Rumus:
r = nn − 1 1 − ∑ σσ
Keterangan:r = Reliabilitas yang dicariσ = Jumlah varians skor tiap − tiap item
σ = Varians totaln = Jumlah pertanyaanPerhitungan:
Berikut ini contoh perhitungan pada reliabilitas angket
r = nn − 1 1 − ∑ σσr = 3535 − 1 1 − 25,14294,813r = 0,756
Karena r > r , maka pernyataan tersebut validr = 0,235
187
PERHITUNGAN UJI COBA INSTRUMEN SOAL
1. Validitas
Validitas butir soal pilihan ganda dapat dihitung dengan
menggunakan rumus validitas point biserial
r =Keterangan:
= Koefisien korelasi biserial
M = Rerata skar dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari
validitasnya
M = Rerata skor total
S = Standar deviasi dari skor total
p = Proporsi siswa yang menjawab benar
q = Proporsi siswa yang menjawab benar
2. Reliabilitas
Reliabilitas soal tes dapat diketahui dengan menggunakan rumus KR
(Kuder Richardson) 21 seperti berikut ini:r = ( ) 1 − ( )Keterangan :r = Reliabilitas internal seluruh instrumen
(Sudijono, 2009: 258)
(Sugiyono, 2010: 186)
188
k = Jumlah item dalam instrumenM = Mean skor totals = Varians total
Varians total data dicari dengan rumus sebagai berikut := ∑ (∑ )²
Keterangan :s = Varians totalX = Jumlah skor totalN = Jumlah subjek
3. Tingkat Kesukaran
Rumus yang digunakan untuk mencari besarnya tingkat kesukaran
soal adalah sebagai berikut:= ∑∑Keterangan
TK= Tingkat kesukaran
∑ = Jumlah siswa yang menjawab benar
∑ = Jumlah siswa peserta tes
Adapun klasifikasi tingkat kesukaran soal adalah sebagai berikut :
(Purwanto, 2010: 171)
(Purwanto, 2010: 99)
189
0,00 – 0,32 kategori soal sukar
0,33 – 0,66 kategori soal sedang
0,67 – 1,00 kategori soal mudah
4. Daya Beda
Daya beda soal dihitung dari rumus := ∑∑ − ∑∑ = −Keterangan∑ = Jumlah peserta yang menjawab benar pada kelompok siswa yang
mempunyai kemampuan tinggi.∑ = Jumlah kelompok siswa yang mempunyai kemampuan tinggi.∑ = Jumlah peserta yang menjawab benar pada kelompok siswa yang
mempunyai kemampuan rendah.∑ = Jumlah kelompok siswa yang mempunyai kemampuan rendah.
Berikut ini merupakan klasifikasi untuk daya pembeda
0,00 < DP < 0,2 soal jelek (poor)
0,20 < DP < 0,4 soal cukup (satisfactory)
0,40 < DP < 0,7 soal baik (good)
0,70 < DP < 1,0 soal baik sekali (excellent)
(Purwanto, 2010: 102)
190
5. Tes Sikap
Menurut Azwar (2011:4) nilai skala butir pernyataan favorabel
dihitung dengan menggunakan Tabel 1, sedangkan butir pernyataan
unfavorabel dihitung dengan menggunakan Tabel 2.
Tabel 1 Contoh perhitungan nilai skala pada pernyataan favorable
No Kategori respon1 SS S TB TS STSF 12 51 4 2 1
p=f/N 0,171429 0,728571 0,057143 0,028571 0,014286Pk 1 0,828571 0,1 0,042857 0,014286
pk-Tengah 0,914286 0,464286 0,071429 0,028571 0,007143Z 1,366 -0,93 -1,468 -1,911 -2,457z+ 3,823 1,527 0,989 0,546 0
nilai skala 3,823 1,527 0,989 0,546 0
Tabel 2 Contoh perhitungan nilai skala pada pernyataan unfavorable
No Kategori respon-3 SS S TB TS STSF 1 2 3 40 24
p=f/N 0,014286 0,028571 0,042857 0,571429 0,342857Pk 0,014286 0,042857 0,085714 0,657143 1pk-
Tengah0,007143 0,028571 0,064286 0,371429 0,828571
Z -2,457 -1,911 -1,522 -0,329 0,946z+ 0 0,546 0,935 2,128 3,403
nilai skala 0 0,546 0,935 2,128 3,403
Lajur pertama tabel menyatakan frekurensi jawaban untuk setiap
kategori respon. Lajur kedua menyatakan proposi (p) yang dapat dihitung
dengan membagi setiap frekuensi masing-masing kategori jawaban dengan
jumlah total responden. Lajur ketiga adalah lajur pk, yaitu proporsi
kumulatif. Proporsi kumulatif adalah proporsi dalam suatu kategori
191
ditambah dengan proporsi kategori disebelah kirinya. Lajur selanjutnya
adalah pk-tengah, yaitu titik tengah proporsi kumulatif yang dirumuskan
sebagai setengah proporsi kategori dalam kategori yang bersangkutan
ditambah proporsi kumulatif pada kategori disebelah kirinya, yaitu:
pk-tengah = 1/2p + pkb
Keterangan:
p : proporsi dalam kategori itu
pkb : proporsi kumulatif kategori di sebelah kirinya.
Lajur kelima adalah deviasi z. Nilai z dapat dilihat di tabel deviasi
normal berdasarkan nilai pk tengah tiap kategori jawaban. Pada lajur
selanjutnya, nilai z kategori jawaban yang nilainya dibuat agar bernilai
nol yaitu menambahkan nilai z dengan harga mutlak dari z tersebut.
Perlakuan yang sama diberikan pada kategori respon disebelah kirinya,
yaitu dengan menambahkan nilai z di kategori respon tersebut dengan
harga mutlak z skala terkecil. Setelah nilai skala respon perbutir
pernyataaan telah diketahui, skor total hasil tes sikap dapat dihitung.
(Azwar, 2011: 143)
192
CONTOH PERHITUNGAN VALIDITAS SOAL
Rumus:
r = M − MSt pqKeterangan:r = Koefisien korelasi biserial.M = Rerata skar dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari
validitasnya.M = Rerata skor total.S =Standar deviasi dari skor total.p =Proporsi siswa yang menjawab benar.q = Proporsi siswa yang menjawab benar
Kriteria:Jika harga r hitung > r tabel, maka butir soal yang diuji bersifat valid.r tabel = 0,361Perhitungan:Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal nomor 1 pada siklus I, selanjutnyauntuk butir soal yang lain dapat dihitung dengan cara yang sama dan diperolehhasil seperti pada tabel analisis data berikut
No Kode ∑X (∑X)² ∑Y (∑Y)² ∑XY1 UC-29 1 1 15 225 152 UC-31 1 1 14 196 143 UC-21 1 1 14 196 144 UC-18 1 1 13 169 135 UC-06 1 1 12 144 126 UC-12 1 1 12 144 127 UC-10 1 1 12 144 128 UC-25 1 1 12 144 129 UC-23 1 1 12 144 12
10 UC-16 1 1 12 144 1211 UC-26 1 1 12 144 1212 UC-05 1 1 12 144 1213 UC-09 1 1 11 121 1114 UC-03 1 1 10 100 1015 UC-13 1 1 9 81 916 UC-28 1 1 9 81 917 UC-34 1 1 9 81 918 UC-08 1 1 9 81 919 UC-11 0 0 9 81 020 UC-01 1 1 9 81 921 UC-15 1 1 8 64 822 UC-30 1 1 7 49 7
193
23 UC-33 1 1 7 49 724 UC-19 1 1 6 36 625 UC-32 0 0 5 25 026 UC-14 0 0 5 25 027 UC-24 0 0 5 25 028 UC-17 1 1 5 25 529 UC-27 0 0 5 25 030 UC-20 1 1 5 25 531 UC-04 0 0 5 25 032 UC-07 1 1 4 16 433 UC-36 0 0 4 16 034 UC-22 1 1 3 9 335 UC-02 1 1 3 9 336 UC-35 0 0 3 9 0
Jumlah 28 28 307 3077 266
N =36M = ∑∑ = = 9,5M = ∑ YN = 30736 = 8,528S dicari dengan menggunakan persamaan
S = ∑ Y − (∑ Y)NN = 3077 − (307)3636 = 12,7S = 3,571p = ∑ XN = 2836 = 0,778q = 1 − p = 1 − 0,778 = 0,222= ,, =1,871
r = M − MS pq = 9,5 − 8,5283,571 1,871 = 0,509Karena harga r > r , maka butir soal yang diuji bersifat valid.
194
CONTOH PERHITUNGAN RELIABILITAS INSTRUMEN
Rumus:
r = k(k − 1) 1 − M(k − M)ksKeterangan:r = Reliabilitas internal seluruh instrumenk = Jumlah item dalam instrumenM = Mean skor totals = Varians totalVarians total data dicari dengan rumus sebagai berikut :
s = ∑ X − (∑ X )²NKeterangan :s = Varians totalX = Jumlah skor totalN = Jumlah subjekKriteria:Jika r > r , maka instrumen yang diuji bersifat reliabel.r = 0,329Perhitungan:Berikut ini merupakan perhitungan reliabilitas soal uji coba secara keseluruhanpada siklus I. Data yang diperoleh dapat dianalisis dengan perhitungan sepertiyang tercantum di bawah ini.k = 15s = ∑ Y − (∑ Y )²N = 3077 − (307)36 = 458,972r = k(k − 1) 1 − M(k − M)ks = 15(15 − 1) 1 − 8,5(15 − 8,5)15(458,972)= 1,063Karena r > r maka instrumen yang diuji bersifat reliabel.
195
CONTOH PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN SOAL
Rumus:TK = ∑∑Keterangan
TK= Tingkat kesukaran∑ = Jumlah siswa yang menjawab benar∑ = Jumlah siswa peserta tes
Kriteria:
0,00 – 0,32 kategori soal sukar
0,33 – 0,66 kategori soal sedang
0,67 – 1,00 kategori soal mudah
Perhitungan:
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal nomor 1 pada siklus I, selanjutnyauntuk butir soal yang lain dapat dihitung dengan cara yang sama dan diperolehhasil seperti pada tabel analisis data berikut
Kelompok atas Kelompok bawahNo Kode Skor No Kode Skor1 UC-29 1 19 UC-11 02 UC-31 1 20 UC-01 13 UC-21 1 21 UC-15 14 UC-18 1 22 UC-30 15 UC-06 1 23 UC-33 16 UC-12 1 24 UC-19 17 UC-10 1 25 UC-32 08 UC-25 1 26 UC-14 09 UC-23 1 27 UC-24 0
10 UC-16 1 28 UC-17 111 UC-26 1 29 UC-27 012 UC-05 1 30 UC-20 113 UC-09 1 31 UC-04 014 UC-03 1 32 UC-07 115 UC-13 1 33 UC-36 016 UC-28 1 34 UC-22 117 UC-34 1 35 UC-02 118 UC-08 1 36 UC-35 0
Jumlah 18 Jumlah 10
TK = ∑∑ = = 0,777B = 28P = 36
Karena berada pada interval 0,67 – 1,00, maka soal termasuk kategori mudah
196
CONTOH PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA SOAL
Rumus:DB = ∑ T∑ T − ∑ R∑ R = P − PKeterangan:∑ T = Jumlah peserta yang menjawab benar pada kelompok siswa yangmempunyai kemampuan tinggi.∑ T = Jumlah kelompok siswa yang mempunyai kemampuan tinggi.∑ R = Jumlah peserta yang menjawab benar pada kelompok siswa yangmempunyai kemampuan rendah.∑ R = Jumlah kelompok siswa yang mempunyai kemampuan rendah.
Kriteria:
0,00 < DP < 0,2 soal jelek (poor)
0,20 < DP < 0,4 soal cukup (satisfactory)
0,40 < DP < 0,7 soal baik (good)
0,70 < DP < 1,0 soal baik sekali (excellent)
Perhitungan:
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal nomor 1 pada siklus I,selanjutnya untuk butir soal yang lain dapat dihitung dengan cara yangsama dan diperoleh hasil seperti pada tabel analisis data berikut
Kelompok atas Kelompok bawahNo Kode Skor No Kode Skor1 UC-29 1 19 UC-11 02 UC-31 1 20 UC-01 13 UC-21 1 21 UC-15 14 UC-18 1 22 UC-30 15 UC-06 1 23 UC-33 16 UC-12 1 24 UC-19 17 UC-10 1 25 UC-32 08 UC-25 1 26 UC-14 09 UC-23 1 27 UC-24 010 UC-16 1 28 UC-17 111 UC-26 1 29 UC-27 012 UC-05 1 30 UC-20 113 UC-09 1 31 UC-04 014 UC-03 1 32 UC-07 115 UC-13 1 33 UC-36 016 UC-28 1 34 UC-22 117 UC-34 1 35 UC-02 118 UC-08 1 36 UC-35 0
Jumlah 18 Jumlah 10
197
T = 18R = 10T = 18R = 18
DB = ∑ T∑ T − ∑ R∑ R = P − P = 1818 − 1018 = 0,44Karena berada pada interval 0,40 – 0,70 maka soal termasuk dalam kategori baik.
198
ANALISIS UJI GAIN
1. Angket kreativitas siswaPeningkatan dari siklus I ke siklus II
⟨g⟩ = S − S100% − S⟨g⟩ = 73,68 − 52,63100% − 52,63 = 0,44Termasuk kategori sedangPeningkatan dari siklus II ke siklus III
⟨g⟩ = S − S100% − S⟨g⟩ = 86,84 − 73,68100% − 73,68 = 0,50Termasuk kategori sedang
2. Kemampuan siswa mengaitkan unsur SETSPeningkatan dari siklus I ke siklus II⟨g⟩ = S − S100% − S⟨g⟩ = 73,19 − 64,80100% − 64,80 = 0,24Termasuk kategori rendahPeningkatan dari siklus II ke siklus III⟨g⟩ = S − S100% − S⟨g⟩ = 81,91 − 73,19100% − 73,19 = 0,33Termasuk kategori sedang
3. Hasil belajar kognitifa. Soal pilihan ganda
Peningkatan dari siklus I ke siklus II
199
⟨g⟩ = S − S100% − S⟨g⟩ = 73,95 − 70,26100% − 70,26 = 0,12Termasuk kategori rendahPeningkatan dari siklus II ke siklus III⟨g⟩ = S − S100% − S⟨g⟩ = 82,37 − 73,95100% − 73,95 = 0,32Termasuk kategori sedang
b. Soal uraianPeningkatan dari siklus I ke siklus II⟨g⟩ = S − S100% − S⟨g⟩ = 68,60 − 55,96100% − 55,96 = 0,29Termasuk kategori rendahPeningkatan dari siklus II ke siklus III⟨g⟩ = S − S100% − S⟨g⟩ = 81,67 − 68,60100% − 68,60 = 0,42Termasuk kategori sedang
4. Hasil belajar psikomotorPeningkatan dari siklus I ke siklus II⟨g⟩ = S − S100% − S⟨g⟩ = 71,55 − 63,57100% − 63,57 = 0,28Termasuk kategori rendahPeningkatan dari siklus II ke siklus III
top related