pengaruh model pembelajaran inkuiri bebas...
Post on 18-May-2020
5 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BEBAS
TERHADAP KETERAMPILAN METAKOGNITIF
PESERTA DIDIK PADA KONSEP SISTEM SIRKULASI
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Menjalankan Tugas Akhir Sarjana Pendidikan
Oleh
Annisa Fitri NIM : 11140161000025
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019
i
ABSTRAK
Annisa Fitri, 11140161000025, Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Bebas
Terhadap Keterampilan Metakognitif Peserta Didik Pada Konsep Sistem
Sirkulasi, Skripsi Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019
Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 8 Tangerang Selatan Tahun Ajaran
2018/2019. Metode penelitian bersifat kuantitatif yaitu quasi eksperimen dengan
desain nonequivalent control group design. Pengambilan sampel dilakukan
dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Jumlah sampel terdiri dari
35 siswa sebagai kelas eksperimen dan 35 siswa sebagai kelas kontrol. Instrumen
yang digunakan berupa kuesioner Metacognitive Skill Scale (MSS) yang
diadaptasi dari altindag , lembar observasi aktivitas siswa, guru dan lembar kerja
peserta didik (LKPD). Analisis data pre-post questionnaire menggunakan uji
Mann-Whitney. Hal ini dapat dilihat dari nilai probabilitas (Sig.) dari 27 item
kuesioner keterampilan metakognitif peserta didik menunjukkan p=0,003< α=
0.05. Hasil tersebut berarti bahwa terdapat pengaruh keterampilan metakognitif
yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Kata kunci : Keterampilan Metakognitif, Inkuiri Bebas, Sistem Sirkulasi
ii
ABSTRACT
Annisa Fitri, 11140161000025, The Influence of Free Inquiry Learning Model on
Students' Metacognitive Skill in Circulation System Concepts. Thesis, Biology
Education Study Program, Departemen of Natural Science Education, Faculty of
Tarbiya and Teaching Science, Syarif Hidayatullah State Islamic University of
Jakarta.
This study aims to determine the effect of free inquiry learning models on the
metacognitive skills of students in the concept of the circulation system. This
research was conducted at SMAN 8 South Tangerang Academic Year 2018/2019.
The research method is quantitative, namely quasi-experimental design with
Pretest-Postest Design Control Group. Sampling is done using random sampling
techniques. The number of samples consisted of 35 students as the experimental
class and 35 students as the control class. The instrument used was a
Metacognitive Skill Scale (MSS) questionnaire adapted from altindag,
observation sheet for student activity, teacher and student worksheet (LKPD).
Analysis of pre-post questionnaire data using the Mann-Whitney test. The results
showed that the probability value (Sig.) For 11 items out of 27 metacognitive skill
scale items was less than 0.05 (p <0.05) which meant that there was an influence
of the free inquiry model on metacognitive skills in the concept of the circulation
system.
Keywords: Metacognitive Skill, Free Inquiry, Circulation System
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT,
yang telah menganugerahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga mempermudah
langkah penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh
Model Pembelajaran Inkuiri Bebas Terhadap Keterampilan Metakognitif
Peserta Didik Pada Konsep Sistem Sirkulasi”. Shalawat dan salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para
sahabat, dan pengikutnya sampai akhir zaman.
Dalam proses penulisan skripsi ini banyak hal yang dapat dijadikan
pelajaran dan pengalaman, baik pada saat mengalami kesulitan maupun dalam
menghadapi tantangan. Namun atas bimbingan-Nya, serta doa, dukungan dan
motivasi dari berbagai pihak, penulis dapat bangkit, tidak mudah menyerah, dan
semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak. Dengan
ikhlas dan tulus penulis sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Amany Lubis, M.A. Rektor Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Sururin, M.A. Dekan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Dr. Baiq Hana Susanti, M.Sc., Ketua Jurusan Pendidikan IPA Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Dr. Yanti Herlanti, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Dr. Zulfiani, M.Pd., Dosen Pembimbing I dan Yuke Mardiati, M.Si., Dosen
Pembimbing II yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dengan
penuh kesabaran serta keikhlasan dalam membimbing dan memberikan
arahan penulis dalam penyusunan skripsi ini.
6. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan IPA, terkhususnya Program Studi
Pendidikan Biologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah
memberikan ilmu pengetahuan serta bimbingan kepada penulis selama
iv
perkuliahan. Semoga ilmu bapak dan ibu Dosen berikan mendapat
keberkahan dari Allah SWT.
7. Ibu Melly Yunerti M.Si., selaku guru Biologi kelas XI SMAN 8 Tangerang
Selatan yang telah memberikan izin dan fasilitas selama penulis melakukan
penelitian.
8. Seluruh guru, Staff TU, Peserta didik SMAN 8 Tangerang Selatan terkhusus
kelas XI MIPA 2 dan XI MIPA 3 yang sudah bersedia membantu penulis
dalam melaksanakan penelitian skripsi ini.
9. Melda Ambarwati, dan Fusna Khanifatuzikrillah teman seperbimbingan
yang sudah membantu Penulis dalam mengambil dan mengumpulkan data
serta mendokumentasikan pelaksanaan penelitian.
10. Teristimewa untuk kedua orang tua tercinta, Ayahanda Riswil Al Jupri, dan
Ibunda Habibah, Adik-adik tersayang Muti Afrida, Ahmad Fahrezi, dan
seluruh keluarga yang mencurahkan kasih sayang, doa, semangat dan
dukungan yang tiada hentinya, semoga Allah memberikan umur yang
panjang dan selalu melimpahkan kasih sayang kepada mereka semua.
11. Sahabat tersayang, Inas Bahiroh, Nia Maulidhia, Lestari Nuraini, Dian
Akhyarini, serta Tomy Reza Saputra yang sudah menjadi bagian dari cerita
masa kuliah, dan selalu menjadi tempat berbagi cerita dalam penulisan
skripsi, semoga sukses dalam menjalani kehidupan paska kampus
selanjutnya.
12. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Biologi 2014-Formica Rufa, Teman
satu Bimbingan, Keluarga Rohis SMAN 74, Keluarga Bimbel Primagama,
dan Alumni sekolah SMAN 74 Jakarta yang tidak dapat disebutkan satu per
satu yang telah memberikan motivasi.
Jakarta, 16 April 2019
Annisa Fitri
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
ABSTRACT ............................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL................................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah ...................................................................................... 6
D. Perumusan Masalah ....................................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 7
F. Manfaat Hasil Penelitian................................................................................ 7
BAB II DESKRIPSI TEORI, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretik ....................................................................................... 12
1. Metakognitif ........................................................................................... 12
2. Kajian Teoritis Inkuiri ........................................................................... 22
3. Konsep Sistem Sirkulasi ......................................................................... 28
B. Hasil Penelitian Yang Relevan .................................................................... 36
C. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 39
D. Perumusan Hipotesis........................................................................................... 40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 41
B. Metode dan Desain Penelitian ..................................................................... 41
vi
C. Populasi dan Sampel .................................................................................... 43
D. Variabel Penelitian....................................................................................... 44
E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 44
F. Instrumen Penelitian .................................................................................... 45
G. Kalibrasi Instrumen .................................................................................... 50
H. Prosedur Penelitian ...................................................................................... 60
I. Teknik Analisis Data ................................................................................... 61
J. Hipotesis Statistik ........................................................................................ 62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ............................................................................................. 63
B. Pengujian Persyaratan Analisis Dan Pengujian Hipotesis ........................... 70
C. Pembahasan dan Temuan Penelitian ........................................................... 74
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................. 71
B. Saran ............................................................................................................ 71
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 72
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penggolongan Darah Sistem ABO ..................................................... 34
Tabel 3.1 Desain Penelitian................................................................................. 42
Tabel 3.2 Jenis Data Dan Sumber Data .............................................................. 42
Tabel 3.3 Kategori Penilaian Lembar Kerja Peserta Didik ................................. 44
Tabel 3.4 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Peserta Didik Berbasis Inkuiri
Bebas .................................................................................................................. 44
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Wawancara Keterampilan Metakognitif ............................ 47
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Angket Keterampilan Metakognitif..................................... 48
Tabel 3.7 Kategori Validitas .............................................................................. 49
Tabel 3.8 Kategori Reliabilitas ............................................................... ........... 50
Tabel 3.9 Skala Skor Pernyataan Positif .................................................... ........ 53
Tabel 3.10 Skala Skor Pernyataan Negatif .................................................. ..... 54
Tabel 3.11 Pedoman Kategori Hasil Pengukuran Kuesioner .............................. 54
Tabel 4.1 Deskripsi Pre-Questionnaire Peserta Didik Setelah Pembelajaran ... 56
Tabel 4.2 Deskripsi Post-Questionnaire Peserta Didik Setelah Pembelajaran ... 58
Tabel 4.3 Distribusi Ketercapaian Inventori Keterampilan Metakognitif
Peserta Didik Setelah Pembelajaran ................................................................... 59
Tabel 4.4 Lembar Observasi Kegiatan Peserta Didik Pada Kelas
Eksperimen Dengan Model Inkuiri Bebas ......................................................... 61
Tabel 4.5 Presentase Nilai Lkpd Kelas Eksperimen Berdasarkan
Kriteria ............................................................................................................... 62
Tabel 4.6 Presentase Peserta Didik Yang Melakukan Kegiatan
Keterampilan Metakognitif ............................................................... ................. 63
Tabel 4.7 Uji Mann-Whitney Skala Keterampilan Metakognitif Peserta
Didik Sebelum Perlakuan Pembelajaran ............................................................. 64
Tabel 4.8 Uji Mann-Whitney Skala Keterampilan Metakognitif Peserta
Didik Setelah Perlakuan Pembelajaran ............................................................... 65
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ........................................................................... 35
Gambar 3.8 Prosedur Penelitian .......................................................................... 52
Gambar 4.1 Deskripsi Keterampilan Metakognitif Peserta Didik Sebelum
Pembelajaran ................................................................................ 57
Gambar 4.2 Deskripsi Keterampilan Metakognitif Peserta Didik Setelah
Pembelajaran ................................................................................. 58
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas
Eksperimen .................................................................................. 79
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol ......... 116
Lampiran 3 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Inkuiri Bebas
Termodifikasi Kelas Eksperimen ................................................ 136
Lampiran 4 Rubrik Penilaian LKPD Inkuiri Bebas Termodifikasi ............... 155
Lampiran 5 Rubrik Penilaian Jurnal Belajar (Aktifitas Keterampilan
Metakognitif) ............................................................................... 161
Lampiran 6 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Peserta Didik ..................... 177
Lampiran 7 Instrumen Keterampilan Metakognitif ........................................ 178
Lampiran 8 Hasil Validasi Ahli Instrumen Kuesioner Keterampilan
Metakognitif ................................................................................ 182
Lampiran 9 Uji Validitas Dan Reliabilitas Kuesioner Keterampilan
Metakognitif ................................................................................ 188
Lampiran 10 Nilai LKPD Kelas Eksperimen Dan Kontrol .............................. 195
Lampiran 11 Data Hasil Jurnal Belajar Peserta Didik Kelas Eksperimen ........ 197
Lampiran 12 Data Pre-Kuesioner Kelas Eksperimen ....................................... 202
Lampiran 13 Data Pre-Kuesioner Kelas Kontrol .............................................. 204
Lampiran 14 Data Post-Kuesioner Keterampilan Metakognitif Kelas
Eksperimen .................................................................................. 206
Lampiran 15 Data Post-Kuesioner Keterampilan Metakognitif Kelas
Kontrol ......................................................................................... 208
Lampiran 16 Distribusi Ketercapaian Inventori Keterampilan
Metakognitif Kelas Eksperimen .................................................. 210
Lampiran 17 Distribusi Ketercapaian Inventori Keterampilan
Metakognitif Kelas Kontrol ......................................................... 212
Lampiran 18 Presentase Pre-Questionnaire Kelas Eksperimen Dan
Kontrol ......................................................................................... 214
x
Lampiran 19 Presentase Post-Questionnaire Kelas Eksperimen Dan
Kontrol ......................................................................................... 215
Lampiran 20 Deskripsi Pre-Post Questionnaire Kelas Eksperimen Dan
Kontrol ........................................................................................ 216
Lampiran 21 Hasil Uji Hipotesis Mann-Whitney Sebelum Pembelajaran ....... 217
Lampiran 22 Hasil Uji Hipotesis Mann-Whitney Setelah Pembelajaran ......... 218
Lampiran 23 Uji Homogenitas Varians Postest Only Nilai Hasil Belajar
Biologi Kelas Eksperimen Dan Kontrol .................................... 219
Lampiran 24 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata (Uji T) Posttest Kelas
Eksperimen Dan Kontrol ............................................................ 220
Lampiran 25 Hasil Wawancara Peserta Didik .................................................. 221
Lampiran 26 Hasil Wawancara Guru ............................................................... 227
Lampiran 27 Foto-Foto Kegiatan Penelitian ..................................................... 229
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Permasalahan pendidikan di lapangan adalah masih adanya pendidik yang
belum melaksanakan apa yang diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP)
yang mengamanatkan bahwa setiap satuan pendidikan agar membuat rancangan
pembelajaran sebagai produk pengembangan kurikulum.1 Kurikulum yang
sedang dikembangkan di Indonesia saat ini adalah kurikulum 2013. Kurikulum
2013 merupakan penyempurna kurikulum sebelumnya berbasis kompetensi 2006,
yang terumus pada empat standar perubahan.
Salah satu standar yang berubah adalah standar kompetensi lulusan (SKL).
Standar kompetensi lulusan (SKL) diatur oleh peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan nomor 20 tahun 2016. Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan menjelaskan bahwa kompetensi lulusan memiliki tiga dimensi yaitu:
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.2 Sedangkan dimensi pengetahuan tingkat
SMA mencakup pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif.3
Metakognitif menjadi salah satu parameter yang harus dicapai peserta didik
tingkat menengah atas pada kurikulum 2013. Parameter metakognitif dianggap
penting karena metakognitif menunjang keberhasilan pembelajaran peserta didik.
Metakognitif akan mendorong kemampuan peserta didik dalam memecahkan
masalah dan pengembangan keterampilan berpikir lebih tinggi.4
1 Siti Fatonah dan Zuhdan K. Prasetyo, Pembelajaran Sains, (Yogyakarta: Ombak, 2014),
h. 74.
2 Emily R. Lai, Metacognition : A Literature Review. Research PEARSON.
http://www.pearsonassessments.com/research, 2011.2012 3 Kemendikbud. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 20 Tahun 2016
tentang Standar Kelulusan, Diakses dari http://bsnp-indonesia.org/standar-nasional-
pendidikan/standar-kompetensi-lulusan/ Pada Tanggal 22 Juni 2019 Pukul 16.45 WIB, h.4. 4Purnamawati, “Pengembangan Model Pembelajaran Bidang Keahlian Elektronika
Industri Berbasis Metakognisi”. Cakrawala Pendidikan, 32 (1): 41-53. 2013.
2
Perubahan elemen kurikulum 2013 sejalan dengan semakin berubahnya
pola pembelajaran dan dinamika ilmu pengetahuan, teknologi, seni, sosial dan
globalisasi. Perubahan kurikulum tersebut membuka ruang bahwa upaya
pendidikan untuk memperbaiki kemampuan berpikir peserta didik menjadi
tantangan tersendiri. Kemampuan berpikir peserta didik perlu ditingkatkan
dengan pengembangan proses berpikir tingkat rendah kepada berpikir tingkat
tinggi dan bergerak dari berpikir pada jenjang kognitif menuju kemampuan
metakognitif.
Hasil riset eksperimen menunjukkan keterampilan metakognitif dan
berpikir kritis memberikan pengaruh positif terhadap retensi siswa pada
pembelajaran biologi berbasis masalah/PBL. Demikian halnya hasil penelitian
lain menunjukkan kontribusi keterampilan metakognitif terhadap model
pembelajaran inkuiri terbimbing. Melalui penggunaan model pembelajaran
inkuiri ini dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan disiplin
intelektual dan keterampilan berpikir yang diperlukan dengan memberikan
pertanyaan dan memberi jawaban atas dasar rasa ingin tahu peserta didik.
Sejalan dengan kehidupan di abad ke-21, pendidikan menuntut berbagai
keterampilan yang harus dikuasai seseorang, sehingga diharapkan pendidikan
dapat mempersiapkan siswa untuk menguasai berbagai keterampilan tersebut
agar menjadi pribadi yang sukses dalam hidup. Keterampilan-keterampilan
penting di abad ke-21 masih relevan dengan empat pilar kehidupan yang
mencakup learning to know, learning to do, learning to be dan learning to live
together. Empat prinsip tersebut masing-masing mengandung keterampilan
khusus yang perlu diberdayakan dalam kegiatan belajar, seperti keterampilan
berpikir kritis, pemecahan masalah, metakognisi, keterampilan berkomunikasi,
berkolaborasi, inovasi dan kreasi, literasi informasi, dan berbagai keterampilan
lainnya.
Kesadaran akan kekurangan dan kelebihan dalam pembelajaran disebut
dengan keterampilan metakognitif. Metakognitif sangatlah penting diaplikasikan
dalam proses pembelajaran karena metakognitif sangat berhubungan dengan
proses kognitif peserta didik. Jika peserta didik memiliki kemampuan
3
metakognitif yang baik, maka hasil kognitifnya pun akan baik. Keterampilan
metakognitif merupakan kesadaran berpikir peserta didik tentang cara belajar
serta kemajuan yang telah dicapai. Kurangnya keterampilan metakognitif peserta
didik berdampak pada hasil belajar. Keterampilan metakognitif membantu
peserta didik memantau proses kognitifnya melalui kesadaran proses berpikir,
sehingga berpengaruh pada pencapaian hasil belajar. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Corebima bahwa keterampilan metakognitif adalah kemampuan yang
harus dimiliki peserta didik untuk memantau, menyadari dan memonitor proses
belajarnya. 5
Berdasarkan hasil pendapat tentang pengalaman atau keterampilan
metakognisi yang dikemukakan para ahli, maka keterampilan metakognisi dapat
membantu keterampilan berpikir seseorang untuk menyadari proses berpikirnya
sendiri yang berkaitan dengan keterampilan perencanaan, pemantauan atau
monitoring, dan evaluasi dalam menyelesaikan masalah. Keterampilan
perencanaan adalah kegiatan berpikir awal seseorang tentang, bagaimana, kapan,
dan mengapa melakukan tindakan guna mencapai tujuan utama permasalahan.
Keterampilan monitoring adalah kegiatan pengawasan seseorang terhadap
strategi kognisi yang dipergunakannya selama menyelesaikan masalah, guna
mengenali masalah dan memodifikasi rencana. Keterampilan evaluasi
didefinisikan sebagai pemeriksaan seseorang melihat kembali strategi yang telah
digunakan dan apakah strategi tersebut mengarahkannya pada hasil yang
diinginkan atau tidak.
Model inkuiri bebas dapat dikaitkan dengan keterampilan metakognitif
yang terdiri dari planning, monitoring, dan evaluating. Hal tersebut dinyatakan
bahwa keterampilan metakognitif merupakan keterampilan cara berpikir yang
diperlukan untuk keterampilan pembelajaran kognisi, menunjukkan keterampilan
dan proses mental yang terlibat ke dalam tindakan belajar, seperti mengingat dan
5 Corebima, A. D. 2006. Metakognitif: Suatu Ringkasan Kajian. (Makalah
disajikan dalam Pelatihan Strategi Metakognitif pada pembelajaran biologi untuk guru-
guru biologi SMA, Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPKM) UNPAR,
Palangkaraya, 23 Agustus)
4
memahami fakta atau gagasan. Proses kognisi, atau proses berpikir, berkaitan
dengan penjelasan mengenai apa yang terjadi dalam otak siswa selama
memperoleh pengetahuan baru, yaitu, bagaimana pengetahuan baru tersebut
diperoleh, diatur, disimpan dalam memori, dan digunakan lebih lanjut dalam
pembelajaran dan pemecahan masalah.6
Inventori planning dikaitkan ketika peserta didik akan merencanakan
eksperimen untuk menguji hipotesis yang telah dibuat. Selanjutnya inventori
monitoring dikaitkan ketika peserta didik menganalisis data, peserta didik
diarahkan untuk melakukan pengecekan kembali terkait kegiatan analisis yang
dilakukan. Dan terakhir, inventori evaluating dikaitkan ketika peserta didik telah
merumuskan kesimpulan. Pada tahap ini peserta didik diarahkan menilai atas
penyelidikan yang telah dilakukan.
Hasil observasi dan wawancara guru mata pelajaran biologi kelas XI MIA
di SMA Negeri 8 Tangerang Selatan mengungkapkan bahwa pembelajaran yang
dilaksanakan hanya dengan metode diskusi dan presentasi. Peserta didik
beranggapan bahwa Biologi itu susah dan sulitnya mengingat istilah-istilah
Biologi. Berdasarkan hasil kriteria ketuntasan minimal (KKM), terdapat
rendahnya tingkat pemahaman dan keaktifan siswa kelas XI. Hal tersebut
dikarenakan ketidakseriusan dalam mengikuti proses pembelajaran guru di kelas.
Oleh karena itu, persiapan guru mempengaruhi berpikir siswa. Salah satu upaya
mengatasi hal tersebut guru dituntut untuk memilih pendekatan atau model
pembelajaran yang tidak hanya mengacu semangat setiap peserta didik untuk
aktif terlibat dalam pengalaman belajarnya, tetapi juga dapat mengakomodasi
proses berpikir, baik yang melibatkan pengembangan berpikir kritis maupun
kreatif.7
Relevan dengan hasil penelitian sebelumnya mengenai pembelajaran
inkuiri yang menyatakan bahwa keterampilan berpikir yang belum diberdayakan
dalam pembelajaran biologi, maka perlu adanya model pembelajaran yang
6 Melda Ambarwati, op.cit, h. 3
7 Lampiran 26, h. 223.
5
memberikan solusi untuk meningkatkan keterampilan berpikir dan kinerja ilmiah.
Strategi pembelajaran inkuiri sudah terbukti dapat meningkatkan kinerja ilmiah
dan menumbuh kembangkan kemampuan berpikir kritis siswa sehingga baik
untuk diterapkan dalam pembelajaran biologi.8
Melalui proses pembelajaran inkuiri inilah secara berkesinambungan
keterampilan berpikir peserta didik dapat tercapai dengan baik. Dengan
bimbingan guru sebagai fasiliatator yang membantu peserta didik untuk
mengakumulasikan pengetahuannya pada proses penyelidikan yang telah
terkonsep dengan sistematis. Keterampilan berpikir peserta didik inilah yang
disebut sebagai keterampilan metakognitif. Dalam konteks metakognitif, peserta
didik mengetahui bagaimana tahapan untuk berpikir, sehingga proses berpikir
yang dilakukan peserta didik menjadi lebih efektif dan efisien.
Model inkuiri bebas menarik untuk diteliti dan memiliki tujuan untuk
melakukan penyelidikan dalam rangka membuktikan kebenarannya. Dengan
pembelajaran inkuiri bebas diharapkan dapat mengatasi kesulitan belajar siswa.
Kemudian konsep sistem peredaran darah manusia merupakan konsep yang
dipilih dalam penelitian ini, dikarenakan bahwa konsep sistem peredaran darah
manusia adalah salah satu materi yang dianggap kompleks dan sulit bagi siswa.
Hal ini didukung oleh penelitian Juli Sukimarwati, menyatakan bahwa materi
sistem peredaran darah merupakan materi yang dirasa sulit bagi guru, karena
banyak materi yang tidak bisa diamati secara langsung oleh siswa. 9Tidak hanya
itu saja, konsep peredaran darah manusia dipilih karena berdasarkan acuan
kurikulum dalam kompetensi dasar menekankan pada pengamatan dan
percobaan. Dengan demikian, konsep peredaran darah manusia dapat
memfasilitasi peserta didik untuk melatih keterampilan metakokognitif.
8 I Nyoman Sutama, dkk., Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Keterampilan
Berpikir Kritis dan Kinerja Ilmiah pada Pelajaran Biologi Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Amlapura,
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Vol.4, 2014, diakses dari
(http://oldpasca.undiksha.ac.id/ejournal/index.php/jurnal_ipa/article/view/1091/839) pada 3
Desember 2018 pukul 16:30 WIB. 9 Juli Sukimarwati, dkk, Pembelajaran Biologi Dengan Guided Inquiry Model
Mengguanakan LKS Terbimbing Dan LKS Bebas Termodifikasi Ditinjau Dari Kreativitas dan
Motivasi Berprestasi Siswa, Jurnal Inkuiri, No. 3, 2013, h. 155.
6
Dengan demikian, model pembelajaran inkuiri bebas dapat memfasilitasi
peserta didik untuk melatih kemampuannya dalam merencanakan, memonitoring,
serta merefleksi masalah. Latar belakang yang telah diuraikan diatas, peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran
Inkuiri Bebas Terhadap Keterampilan Metakognitif Peserta Didik Pada Konsep
Sistem Sirkulasi”.
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini antara lain :
1. Tuntutan penerapan pengetahuan metakognitif dalam kurikulum 2013.
2. Perlunya meningkatkan keterampilan metakognitif dengan
menggunakan model dan pendekatan yang konstruktifis.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian ini antara lain:
1. Penelitian ini berfokus pada instrumen Metacognitive Skill Scale (MSS)
yang telah divalidasi. Subjek penelitian adalah kelas XI (sebelas)
semester ganjil SMAN 8 Tangerang Selatan Tahun ajaran 2018/2019.
2. Penelitian yang diukur adalah model inkuiri bebas terhadap
keterampilan metakognitif pada konsep sistem sirkulasi yang dilihat
dari hasil instrumen angket keterampilan metakognitif yang telah
diadaptasi dari altindagh.
3. Komponen keterampilan metakognitif terdiri dari Planning, Monitoring
dan Evaluating.
D. Perumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu “apakah terdapat pengaruh
model inkuiri bebas terhadap keterampilan metakognitif biologi peserta
didik?”
7
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model
inkuiri bebas terhadap keterampilan metakognitif peserta didik pada konsep
sistem sirkulasi.
F. Manfaat Hasil Penelitian
Manfaat penelitian ini antara lain:
1. Bagi guru, dapat dijadikan alternatif model pembelajaran sehingga
diharapkan dapat meningkatkan keterampilan metakognif siswa.
2. Bagi siswa, diharapkan mampu meningkatkan pembelajaran yang lebih
menarik sehingga akan menarik minat dan menimbulkan motivasi siswa
untuk belajar yang akan berdampak pada hasil belajar, bahan
pengajaran akan lebih membuat siswa berpikir kritis, metode
pembelajaran akan lebih bervariasi sehingga siswa tidak akan merasa
bosan.
3. Bagi peneliti, menambah pengetahuan dan wawasan mengenai
penggunaan model pembelajaran dan pengembangan profesi dimana
kelak peneliti akan tertujuan langsung ke lapangan.
12
BAB II
DESKRIPSI TEORI, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretik
1. Metakognitif
a. Pengertian Metakognitif
Meta pada istilah metakognitif berarti di atas, lebih dari atau transenden.
Metakognitif berarti kemampuan seseorang untuk mengatur alur berpikir,
memutuskan, memilah, memilih, bahkan untuk melakukan introspeksi demi
perbaikan pola pikir itu sendiri. Metakognitif adalah pengetahuan tentang kognisi
atau proses berpikir secara umum berikut kesadaran seseorang terhadap apa yang
siswa hadapi dan mampu siswa pikirkan.1
Metakognitif adalah kemampuan seseorang dalam berpikir secara umum
yang mencakup kemampuan dalam memilih dan menerapkan teori, teknik
atau prosedur pembelajaran. Metakognitif merupakan suatu bentuk
kemampuan untuk melihat pada diri sendiri sehingga apa yang dia lakukan
dapat terkontrol secara optimal. Dengan kemampuan seperti ini, seseorang
dimungkinkan memiliki kemampuan tinggi dalam memecahkan masalah,
sebab dalam setiap langkah yang dia kerjakan senantiasa muncul
pertanyaan: “ Apa yang saya kerjakan?”, “Mengapa saya mengerjakan
ini?”; “Hal apa yang membantu saya untuk menyelesaikan masalah ini”?2
Metakognitif sangat penting dan kompleks.
Metakognitif merupakan suatu proses mengunggah rasa ingin tahu karena
menggunakan proses kognitif diri sendiri untuk merenungkan proses kognitif diri
sendiri. Metakognitif tidak sama dengan kognitif atau proses berpikir (seperti
membuat perbandingan, ramalan, menilai, membuat sintesis atau menganalisis).
Sebaliknya, metakognitif merupakan suatu kemampuan dimana individu berada di
luar kepalanya dan mencoba memahami cara ia berpikir atau memahami proses
kognitif yang dilakukannya dengan melibatkan komponen-komponen
1Dewi Salma Prawiradilaga, Prinsip Desain Pembelajaran (Instructional Design
Princilples), (Jakarta: Kencana, 2008), h. 89. 2 Husamah dan Yanur Seyaningrum, Desain Pembelajaran Berbasis Pencapaian
Kompetensi Panduan dalam Merancang Pembelajaran untuk Mendukung Implementasi
Kurikulum 2013 (Jakarta: Prestasi Pustakarya, 2013), h. 180.
13
perancanaan (functional planning), pengontrolan(self-monitoring), dan evaluasi
(self-evaluation).3
Metakognitif dapat dilihat dengan cara mempertimbangkan aspek
kemampuan berpikir sebagai cara mengelola memori kerja sehingga proses sadar
dan tak sadar bersama-sama menghasilkan hasil yang diinginkan. Perhatian dan
memori kerja didukung oleh berbagai “kebiasaan berpikir”, termasuk refleksi
kritis. Tujuan dari berpikir dan belajar dengan kumpulan informasi dengan
pemahaman merupakan hasil kombinasi berpikir yang dinamis.4
Metakognitif berdasarkan uraian, menekankan pada kesadaran berpikir
siswa tentang proses berpikirnya sendiri. Kesadaran berpikir siswa yang dimaksud
adalah kesadaran siswa tentang sesuatu yang diketahui, yang dilakukan, dan yang
akan dilakukan dalam suatu pengetahuan yang dimiliki. Metakognitif memiliki
tiga varibel yang mempengaruhi. Variabel yang mempengaruhi metakognitif
tersebut, antara lain: variabel pembelajar, variabel tugas, dan variabel strategi.5
Metakognitif mencakup pengetahuan tentang strategi, tugas, dan
pengetahuan diri, antara lain: pengetahuan strategi, pengetahuan tugas dan
pengetahuan diri. 6Pengetahuan strategi mencakup pengetahuan strategi yang
dapat siswa gunakan untuk menghafal materi, pelajaran, mencari makna teks, atau
memahami apa yang siswa dengar dari pelajaran di kelas atau apa yang siswa baca
dalam buku dan bahan ajar lain.
Pengetahuan tugas digunakan untuk mengingat kembali lebih sulit
dibandingkan mengenali. Pengetahuan diri mencakup pengetahuan tentang
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki siswa dalam kaitannya dengan kognisi dan
belajar. Metakognitif juga mencakup kemampuan siswa dalam memilih dan
menerapkan teori, teknik, atau prosedur yang berbeda untuk proses belajar atau
pekerjaan yang berbeda pula.
3 Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2011), cet. 3, h. 133. 4 Wowo Sunaryo Kuswana, Taksonomi Berpikir, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011),
h. 24-25. 5 Dale H. Schunk, Teori-teori Pembelajaran: Perspektif Pendidikan, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2012), h. 401-403. 6 Anderson (eds), op.cit., h.83-89.
14
Metakognisi terdiri dari: pengetahuan strategi, pengetahuan tugas kognitif,
dan pengetahuan diri. 7 Pengetahuan strategi adalah cara berpikir siswa dalam
menentukan langkah, strategi, atau memilih teknik dan teori dalam mengatasi
suatu masalah. Pengetahuan strategi berkaitan dengan mengingat, menyusun
intisari bacaan, membaca buku teks, dan sebagainya.
Pengetahuan tugas kognitif kemungkinan lebih mudah atau lebih sulit dari
pengetahuan strategi. Jika pengetahuan tugas kognitifnya hanya berkenaan dengan
mengingat dan menentukan tugas sederhana, maka pengetahuan tugas ini menjadi
lebih mudah. Jika pengetahuan tugas ini menyusun dan mengingat tugas yang
rumit, maka pengetahuan tugas menjadi lebih sulit.
Pengetahuan diri baik untuk diri sendiri atau tentang orang lain dalam diri
siswa merupakan hal yang penting dalam belajar. Siswa juga diharapkan untuk
mengatasi kelemahan sendiri atau mengukur kekuatan dan kemampuan dirinya.
Pengetahuan metakognitif berdasarkan uraian di atas merupakan pengetahuan
tentang kognisi secara umum, pengetahuan kognisi diri sendiri, dan pengetahuan
strategi. Adanya ketiga hal tersebut, pengetahuan metakognitif tidak hanya
kognisi secara umum mengenai konsep-konsep, tetapi juga mengenai kognisi diri
sendiri yaitu siswa memahami kemampuan serta kekurangannya sehingga dapat
mencari solusi terhadap masalah belajarnya. Adanya pengetahuan strategi, dapat
mendorong siswa menyelesaikan tugasnya.
Hasil pendapat tentang metakognitif yang dikemukakan para ahli adalah
proses berpikir tentang berpikir dan belajar bagaimana belajar. Oleh karena itu,
penulis menyimpulkan bahwa mengembangkan metakognisi pada dasarnya
meningkatkan proses berpikir dalam rangka mengontrol apa yang dipikirkan dan
dikerjakan. Metakognitif berkenaan dengan pengetahuan seseorang mengenai
proses dan produk berpikir kognisinya sendiri dan mengetahui apa yang belum
diketahui.
Proses metakognitif dan regulasi diri dinyatakan dalam tugas-tugas seperti
memeriksa, merencanakan dan membangkitkan. ini memberikan gambaran bahwa
komponen penting dari metakognitif adalah kemampuan siswa dalam
7 Dewi Salma Prawiradilaga, op.cit., h. 89-90.
15
merefleksikan belajar mereka sendiri. Aktivitas metakognitif sebenarnya
merupakan dua proses kognitif mendasar yang muncul pada saat ketika seseorang
memanfaatkannya. Ketika seseorang memonitoring kemajuan belajarnya, maka
pada saat yang sama ia juga mengubah strateginya ketika dia merasa apa yang
dilakukannya tidak betul
b. Pengetahuan Metakognitif
Ranah pengetahuan menurut Bloom terdapat 4 ranah pengetahuan.
“Pengetahuan metakognitif terdiri dari: 1) pengetahuan faktual, 2) konseptual, 3)
procedural, dan 4) metakognitif.” 8Pengetahuan faktual merupakan pengetahuan
tentang terminologi, dan pengetahuan tentang detail-detail dan elemen – elemen
yang spesifik. Pengetahuan terminologi meliputi pengetahuan tentang label dan
simbol verbal dan non verbal, misalnya kata, angka, tanda, dan gambar.
Sedangkan pengetahuan tentang detail-detail dan elemen-elemen yang spesifik
merupakan pengetahuan tentang peristiwa, lokasi, orang, tanggal, sumber
informasi, dan semacamnya.
Pengetahuan koseptual merupakan pengetahuan tentang klasifikasi dan
kategori, pengetahuan tentang prinsip dan generalisasi, dan pengetahuan tentang
teori, model, dan struktur. Pengetahuan tentang klasifikasi dan kategori meliputi
kategori, kelas, divisi, dan susunan yang spesifik dalam disiplin - disiplin ilmu.
Sedangkan pengetahuan tentang prinsip dan generalisasi adalah kemampuan siswa
membuat ringkasan berdasarkan informasi yang spesifik dan mudah dipahami.
Sama halnya dengan pengetahuan tentang teori, model, dan struktur yang meliputi
berbagai paradigma, epistemologi, teori dan model yang digunakan dalam disiplin
ilmu dari mendeskripsikan sampai memprediksikan. 9
Pengetahuan procedural merupakan pengetahuan tentang cara melakukan
keterampilan dalam bidang sesuatu, tentang teknik dan metode, dan pengetahuan
tentang kapan harus menggunakan prosedur yang tepat. “Pengetahuan
8 Lorin W. Anderson dan David R. Karthwohl (eds), Kerangka Landasan Untuk
Pembelajaran, Pengajaran, dan Assesmen: Revisi Taksonomi Bloom, Terj. Agung Prihanto,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h. 67-90. 9 Ibid.
16
metakognitif merupakan pengetahuan tentang kognisi dan diri sendiri dalam
kaitannya dengan berbagai materi kajian, secara individual atau kolektif (yakni,
semua disiplin ilmu dan bidang akademis umum).” 10
Pengetahuan metakognitif
meliputi pengetahuan strategi, pengetahuan tentang tugas-tugas, dan pengetahuan
tentang diri.
Pengetahuan metakognitif meliputi usaha monitoring dan refleksi atas
pikiran-pikiran saat ini. Refleksi ini membutuhkan pengetahuan factual- tentang
tugas, tujuan-tujuan atau diri sendiri- dan pengetahuan strategis tentang
bagaimana dan kapan menggunakan prosedur-prosedur tertentu untuk
memecahkan masalah. Sedangkan aktivitas metakognitif meliputi self- awareness
dalam menata dan menyesuaikan strategi yang digunakan selama berpikir dan
menyesuaikan masalah.11
Struktur dari pengetahuan metakognitif utamanya diteliti dalam penelitian
mengenai metamemori. “Pengetahuan metakognitif membentuk subkomponen
pengetahuan dari metakognisi, sementara istilah umum “metakognisi” merujuk
pada konsep superordinat yang terdiri dari setidaknya dua komponen, yaitu: 1)
pengetahuan; 2) Monitoring (pengalaman) dan regulasi (ketrampilan), dan sering
mengacu pada Procedural metacognition.” 12
Penelitian Patcharee Rompayom, mengenai pengetahuan metakognitif
dibedakan menjadi tiga tipe pengetahuan, antaranya “(1) declarative strategy
knowledge, yang merujuk pada pengetahuan mengenai “apa” pengukuran yang
dapat dilakukan untuk menyelesaikan tugas, (2) procedural strategy knowledge
mengenai “bagaimana” merealisasikan pengukuran, dan (3) conditional strategy
knowledge yang berkaitan dengan efektifitas strategi (kapan saat yang tepat untuk
mengaplikasikan strategi tersebut).” 13
“Pengetahuan metakognitif adalah proses
penting dalam pembelajaran mandiri, karena metakognitif merupakan basis
10
Anderson (eds), Ibid., h. 66. 11
Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2011), cet. 3, h. 134. 12
Heru Astikasari S. M, Metakognisi dan Theory of Mind (ToM), Jurnal Psikologi
Pitutur, Vol. I, No. 2, Juni 2011, h. 57. 13
Patcharee Rompayom, The Development of Metacognitive Inventory to Measure
Students Metacognitive Knowledge to Chemical Bonding Conceptions, IAEA, 2010. h. 3
17
pengetahuan dimana siswa harus menarik keputusan tentang apa yang sedang
siswa pelajari.”14
Hasil para ahli mengemuakakan bahwa pengetahuan metakognitif
berkaitan dengan pengetahuan deklaratif, pengetahuan prosedural, dan
pengetahuan kondisional. Pengetahuan deklaratif berkenaan dengan pengetahuan
yang dimiliki siswa untuk mencari informasi/sumber informasi yang dibutuhkan.
Pengetahuan prosedural dapat berupa pendapat pribadi siswa dalam mengungkap
cara/langkah dalam memperoleh pengetahuan. Pengetahuan kondisional
berkenaan dengan kapan dan mengapa menggunakan cara/langkah dalam
memperoleh pengetahuan.
c. Keterampilan Metakognitif
Revisi Taksonomi Bloom tentang aspek kognitif menjadi dua dimensi,
yaitu (1) dimensi proses kognitif dan (2) dimensi pengetahuan. Pada proses
kognitif ditiadakannya aspek sintetis diantara aspek analisis dan aspek evaluasi
serta aspek kreatif ditambahkan setelah aspek evaluasi. Sedangkan aspek-aspek
dari dimensi pengetahuan yang ditambahkan antara lain: (1) pengetahuan factual
(factual knowledge); (2) pengetahuan koseptual (conceptual knowledge); (3)
pengetahuan procedural (procedural knowledge); dan (4) pengetahuan
metakognitif (metacognitive knowledge).15
Metakognisi terdiri dari awalan “meta” dan kata “kognisi”. Meta
merupakan awalan untuk kognisi yang artinya “sesudah” kognisi. Penambahan
awalan “meta” pada kata kognisi untuk merefleksikan ide bahwa metakognisi
adalah “tentang” atau “di atas” atau “sesudah” kognisi. Dengan demikian secara
harfiah metakognisi diartikan sebagai kognisi tentang kognisi, pengetahuan
tentang pengetahuan atau berpikir tentang apa yang dipikirkannya.16
14
Sara Cotterall dan Garold Murray, “Enhancing Metacognitive Knowledge:
Structure,Affordances, and Self”, Science Direct, System 37, 2009, h.34 15
Anderson, O.W.,& Krathwohl, D.R. Pembelajaran, Pengajaran, dan Assesmen (Revisi
Taksonomi Pendidikan Bloom), (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2015), h. 39. 16
Theresia Laurens, Penjenjangan Metakognisi Siswa yang Valid dan Reliabilitas, Vol
17, Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 2010, h. 202
18
Metakognisi merupakan istilah yang diperkenalkan Flavell. Flavell
menyatakan bahwa metakognisi merupakan kesadaran seseorang tentang proses
kognitifnya dan kemandiriannya untuk mencapai tujuan tertentu.17
Meskipun ada
banyak definisi dan model metakognisi, perbedaan penting adalah antara
pengetahuan (a) tentang kognisi dan (b) proses yang melibatkan pemantauan,
pengendalian, dan regulasi kognisi.18
Metakognisi dalam pembelajaran terdiri dari tiga komponen yaitu: (a)
keyakinan dan intuisi, (b) pengetahuan tentang proses berpikir, dan (c) kesadaran-
diri (regulasi diri). Keyakinan dan intuisi menyangkut ide-ide matematika apa saja
yang disiapkan untuk menyelesaikan masalah pelajaran dan bagaimana ide-ide
tersebut membentuk jalan/cara untuk menyelesaikan masalah pelajaran.
Pengetahuan tentang proses berpikir menyangkut seberapa akurat seseorang
dalam menyatakan proses berpikirnya. Sedangkan kesadaran-diri atau regulasi-
diri menyangkut keakuratan seseorang dalam menjaga dan mengatur apa yang
harus dilakukannya ketika menyelesaikan masalah pada materi pelajaran, dan
seberapa akurat seseorang menggunakan input dari pengamatannya untuk
mengarahkan aktivitas-aktivitas menyelesaikan masalah.19
Metakognitif sebagai proses di mana seseorang berpikir tentang berpikir
dalam rangka membangun strategi untuk memecahkan masalah. Pengetahuan
metakognisi adalah pengetahuan tentang kognisi, secara umum sama dengan
kesadaran dan pengetahuan tentang kognisi-diri seseorang. Karena itu dapat
dikatakan bahwa metakognisi merupakan kesadaran tentang apa yang diketahui
dan apa yang tidak diketahui. Sedang strategi metakognisi merujuk kepada cara
untuk meningkatkan kesadaran mengenai proses berpikir dan pembelajaran yang
17
Atma Murni, Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Metakognisi Berbasis
Masalah Kontekstual (Makalah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Matematika dan
Pendidikan Matematika FMIPA UNY pada tanggal 27 November 2010) 18
David R Kartwohl, A Revision of Bloom’s Taxonomy: An Overview, Vol.41, College
of Education, The Ohio State University, 2002, h. 219.
19
Syaiful, Metakognisi Siswa dalam Pembelajaran Matematika di SMP, Vol 01,
Edumatica Journal, 2011, h. 3.
19
berlaku sehingga bila kesadaran ini terwujud, maka seseorang dapat mengawal
pikirannya dengan merancang, memantau dan menilai apa yang dipelajarinya.20
Metakognisi sebagai suatu bentuk kognisi, atau proses berpikir dua tingkat
atau lebih yang melibatkan pengendalian terhadap aktivitas kognitif. Karena itu,
metakognisi dapat dikatakan sebagai berpikir seseorang tentang berpikirnya
sendiri atau kognisi seseorang tentang kognisinya sendiri. Selain itu, metakognisi
melibatkan pengetahuan dan kesadaran seseorang tentang aktivitas kognitifnya
sendiri atau segala sesuatu yang berhubungan dengan aktivitas kognitifnya.
Dengan demikian, aktivitas kognitif seseorang seperti perencanaan, monitoring,
dan mengevaluasi penyelesaian suatu tugas tertentu merupakan metakognisi
secara alami.21
Metakognisi memiliki tiga komponen dalam pembelajaran, yaitu: (a)
pengetahuan metakognitif, (b) keterampilan metakognitif, dan (c) kepercayaan
metakognitif. Namun belakangan ini, perbedaan paling umum dalam metakognisi
adalah memisahkan pengetahuan metakonitif dari keterampilan metakognitif.
Pengetahuan metakognitif mengacu kepada pengetahuan deklaratif, pengetahuan
prosedural, dan pengetahuan kondisional seseorang pada penyelesaian masalah.
Sedangkan keterampilan metakognitif mengacu kepada keterampilan prediksi
(prediction skills), keterampilan perencanaan (planning skills), keterampilan
monitoring (monitoring skills), dan keterampilan evaluasi (evaluation skills).22
Keterampilan metakognitif terdapat tiga komponen regulasi metakognitif,
yaitu Merencanakan (Planning), Memonitor (Monitoring), dan Mengevaluasi
(Evaluation)23
. Tahap planning meliputi memilih strategi-strategi yang paling
tepat untuk belajar serta alokasi sumber daya. Tahap planning dapat membantu
siswa dalam memprediksi kesulitan yang akan dihadapi, sehingga siswa berusaha
mengatur cara atau langkah dalam belajar untuk memperoleh hasil belajar yang
20
Ibid, 21
Ibid, h. 4. 22
Ibid, h. 5. 23
Cem Balcikanli, Metacognitive Awarenes Inventory for Teacher (MAIT), (Turkey: Gazi
University, 2011), Electronic Journal of Research in Educational Psychology, 9(3), h. 1318.
20
optimal. Apabila tahap planning ini belum dilakukan oleh siswa secara maksimal,
tentu hasil belajar yang diperoleh nanti juga kurang optimal.
Tahap monitoring menunjukkan siswa sadar akan pemahaman dan
kegiatan belajar yang dilakukan. Tahapan monitoring menunjukkan pada aktivitas
yang moderat pada kemajuan belajar. Aktivitas evaluating didefinisikan sebagai
kegiatan menilai periodik dan proses regulasi dari pembelajaran seseorang serta
pembenahan/revisi dari suatu tujuan yang dicapai. Siswa yang belum dapat
melakukan kegiatan refleksi berarti siswa tersebut belum memiliki keterampilan
metakognitif yang baik.24
North Central Regional Education Laboratory (NCREL) mengidentifikasi
proses metakognisi menjadi tiga kelompok, yaitu:
1. Mengembangkan rencana tindakan dengan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan berikut.
a. Pengetahuan awal apakah yang akan menolong saya mengerjakan
tugas-tugas?
b. Dengan cara apakah saya mengarahkan pikiran saya?
c. Pertama kali saya harus melakukan apa?
d. Mengapa saya membaca bagian ini?
e. Berapa lama saya menyelesaikan tugas ini?
2. Memantau rencana tindakan, meliputi pertanyaan-pertanyaan berikut.
a. Bagaimana saya melakukan tindakan?
b. Apakah saya berada pada jalur yang benar?
c. Bagaimana seharusnya saya melakukan?
d. Informasi apakah yang penting untuk diingat?
e. Haruskah saya melakukan dengan cara berbeda?
f. Haruskah saya menyesuaikan langkah-langkah tindakan dengan
tingkat kesukaran?
g. Jika tidak memahami, apakah yang perlu dilakukan?
24
Mar’atus Sholihah, Siti Zubaidah, Susriyati Mahanal, Keterampilan Metakognitif Siswa
Sma Negeri Batu Pada Pelajaran Biologi, Prosiding Seminar Nasional Biologi/IPA Dan
Pembelajarannya, h. 1673.
21
3. Mengevaluasi rencana tindakan, meliputi pertanyaan-pertanyaan berikut.
a. Seberapa baik saya telah melakukan tindakan?
b. Apakah cara berpikir saya menghasilkan lebih banyak atau kurang
sesuai dengan harapan saya?
c. Apakah saya telah melakukan secara berbeda?
d. Bagaimana saya menerapkan cara berpikir ini terhadap masalah lain?
e. Apakah saya perlu kembali mengerjakan tugas ini untuk mengisi
kekosongan pemahaman saya?25
Perencanaan (planning) melibatkan pemilihan strategi-strategi yang sesuai
dan sumber yang dapat digunakan untuk mempengaruhi pelaksanaan. Seperti
membuat prediksi sebelum membaca, strategi pengurutan, dan mengalokasikan
waktu yang efektif sebelum menyelesaikan tugas.26
Memonitor (monitoring) adalah kesadaran yang terus untuk melihat proses
berpikir dengan mengemukakan pertanyaan-pertanyaan pada diri sendiri untuk
suatu tugas seperti “bagaimana cara saya mengerjakannya”, adakah saya
memahami setiap istilah pada tugas itu, memahami masalah secara keseluruhan;
apakah saya bertanya sesuai dengan topik; seterusnya dia melakukan pemahaman,
kecepatan, dan kecukupan belajar.27
Memonitor (monitoring) menunjuk pada
kesadaran seseorang yang sejalan pada pemahaman dan pelaaksanaan tugas.
Kemudia melibatkan diri dalam pemantauan ketika bekerja.28
Evaluasi (evaluating) meliputi membuat kesimpulan tentang proses, hasil
belajar dan belajar.29
Sejalan dengan yang dijelaskan dengan Gregory Schraw dan
David Moshman bahwa evaluasi (evaluating) menunjuk pada menghargai hasil-
hasil dan efisiensi belajar seseorang.30
25
NCREL, Metacognition,
http://www.ncrel.org/sdrs/areas/issues/students/atriks/at71k5.htm. Diakses pada tanggal
20 September 2017.
26
Gregory Schraw dan David Moshman, “Metacognitive Theories”, Educational
Psychology and Publication, Nebraska, 1995, h. 354. 27
Martinis Yamin, Strategi dan Metode dalam Model Pembelajaran, (Jakarta: DP Press
Group, 2013), h. 29-30. 28
Gregory Schraw dan David Moshman. op.cit, h. 355. 29
Martinis Yamin. loc.cit. 30
Gregory Schraw dan David Moshman. loc.cit.
22
Hasil pendapat tentang pengalaman atau keterampilan metakognisi yang
dikemukakan para ahli, maka yang dimaksud keterampilan metakognisi dalam
penelitian ini adalah keterampilan berpikir seseorang untuk menyadari proses
berpikirnya sendiri yang berkaitan dengan keterampilan perencanaan, pemantauan
atau monitoring, dan evaluasi dalam menyelesaikan masalah. Keterampilan
perencanaan adalah kegiatan berpikir awal seseorang tentang, bagaimana, kapan,
dan mengapa melakukan tindakan guna mencapai tujuan utama permasalahan.
Keterampilan monitoring adalah kegiatan pengawasan seseorang terhadap strategi
kognisi yang dipergunakannya selama menyelesaikan masalah, guna mengenali
masalah dan memodifikasi rencana. Keterampilan evaluasi didefinisikan sebagai
pemeriksaan seseorang melihat kembali strategi yang telah digunakan dan apakah
strategi tersebut mengarahkannya pada hasil yang diinginkan atau tidak.
Metakognisi adalah suatu pendekatan pembelajaran yang mengedepankan
penyadaran diri terhadap materi pelajaran apakah mengerti ataukah belum
terhadap materi pelajaran yang sedang dipelajari, sehingga kolaborasi keduanya
diperoleh suatu pelaksanaan pembelajaran yang terdiri dari tiga tahap kegiatan.
Pertama perencanaan yang meliputi penentuan tujuan, analisis tugas untuk
memperoleh pengetahuan yang sesuai, kedua implementasi pembelajaran dengan
menyadarkan siswa terhadap apa yang dipelajari sehingga dapat membantu siswa
memahami pelajaran dan mengkaitkan dengan pengetahuan yang dimiliki dan
disinilah pendekatan metakognisi berperan dalam pelaksanaan pembelajaran dan
ketiga evaluasi adalah usaha untuk memperbaiki aktivitas kognitif siswa, yang
dapat membantu siswa untuk meningkatkan prestasi dengan cara mengawal dan
melihat kembali perilakunya dalam menyelesaikan tugas.
2. Kajian Teoritis Inkuiri
a. Pengertian Inkuiri
Secara bahasa, inkuiri berasal dari kata inquiry yang merupakan kata dari
bahasa inggris yang berarti; penyelidikan atau meminta keterangan; terjemahan
bebas untuk konsep ini adalah “Siswa diminta untuk mencari dan menemukan
sendiri”. Dalam metode ini, setiap peserta didik didorong untuk terlibat aktif
dalam proses belajar mengajar, salah satunya dengan secara aktif mengajukan
23
pertanyaan yang baik terhadap setiap materi yang disampaikan dan pertanyaan
tersebut tidak harus selalu dijawab oleh guru, karena semua peserta didik
memiliki kesempatan yang sama untuk memberikan jawaban atas pertanyaan yang
diajukan.31
Pengajaran inkuiri dibentuk atas dasar diskoveri, sebab seorang siswa
harus menggunakan kemampuannya berdiskoveri dan kemampuan lainnya. Dalam
inkuiri, sesorang bertindak sebagai seorang ilmuwan (scientist), melakukan
eksperimen dan mampu melakukan proses mental seperti mengajukan pertanyaan-
pertanyaan tentang gejala alami, merumuskan masalah-masalah, merumuskan
hipotesis-hipotesis, merancang pendekatan investigative yang meliputi
eksperimen, melaksanakan eksperimen, dan mensintesiskan pengetahuan.32
Hasil pendapat tentang inkuiri yang dikemukakan para ahli, dalam
penelitian ini merupakan pembelajaran yang berorientasi konstruktivistik. Metode
pembelajaran ini menekankan pada keterlibatan siswa secara aktif untuk
menemukan dan membangun sendiri pengetahuannya. Siswa diberi aktivitas
untuk dapat membangun konsep, mencari makna yang lebih mendalam, menggali
pemahaman baru, serta mengajukan dan menyelesaikan masalah. Aktivitas
pembelajaran yang berorientasi konstruktivistik tersebut terlihat dari fase-fase
pembelajaran yang meliputi fase perumusan masalah, fase membuat hipotesis,
fase eksperimen, fase mengevaluasi hipotesis dan fase membuat kesimpulan.
b. Tujuan Pembelajaran Inkuiri
Penekanan utama dalam proses belajar berbasis inquiry terletak pada
kemampuan siswa untuk memahami, kemudian mengidentifikasi dengan cermat
dan teliti, lalu diakhiri dengan memberikan jawaban atau solusi atas permasalahan
yang tersaji.33
Menciptakan, menjaga dan mengembangkan suasana belajar yang
kondusif dan produktif merupakan kunci utama dari keberhasilan proses belajar,
salah satu cara untuk mewujudkan hal tersebut adalah memposisikan siswa
31
Khoirul Anam, Pembelajaran Berbasis Inkuiri, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2016),cet. 2, h. 7-8. 32
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014), Cet. 11,
h. 219. 33
Ibid. h. 9.
24
sebagai bagian penting dari proses belajar, mengajak siswa untuk terlibat aktif
dalam setiap proses di dalamnya”. 34
Hasil pendapat tentang tujuan inkuiri yang dikemukakan para ahli, dalam
penelitian ini merupakan proses mendefinisikan dan menyelidiki masalah-
masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, menemukan data, dan
menggambarkan kesimpulan masalah-masalah tersebut. Dalam inkuiri, tujuan
yang di kemukakan adalah memfasilitasi peserta didik untuk melatih
kemampuannya dalam merencanakan, memonitoring, serta merefleksi masalah.
c. Sintaks Model dan Tingkatan Inkuiri
Sintaks atau fase-fase pelaksanaan model Inquiry yaitu: (1)
menyajikan pertanyaan atau masalah; (2) membuat hipotesis; (3) merancang
percobaan; (4) melakukan percobaan untuk memperoleh informasi; (5)
mengumpulkan dan menganalisis data; dan (6) membuat kesimpulan.35
Sedangakan tingkatan inkuiri dibedakan menjadi tiga jenis pendekatan
inkuiri, yaitu: 36
1) Structured Inquiry (Inkuiri Terstruktur)
Dalam inkuiri terstruktur, siswa akan mengadakan penyelidikan dan
penemuan yang berdasarkan pada pertanyaan dan prosedur yang
disediakan guru.
2) Guided Inquiry (Inkuiri Terbimbing)
Meskipun siswa melakukan penyelidikan yang berdasarkan pada
pertanyaan yang diajukan guru, tetapi siswa yang menentukan
prosedur penyelidikannya.
3) Free Inquiry (Inkuiri Bebas)
Dalam inkuiri terbuka siswa melakukan penyelidikan berdasarkan
pada pertanyaan dan prosedur yang dibentuk.
34
Ibid. h. 17. 35
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Kencana Predana
Media Grup, 2011), Cet. 4, h.172. 36
Ibid. h. 17-21.
25
Hasil pendapat tentang sintaks model pembelajaran inkuiri yang
dikemukakan para ahli adalah merumuskan masalah, merumuskan hipotesis,
mengumpulkan bukti (eksperimen), menguji hipotesis dan menarik kesimpulan.
Seluruh proses dan kegiatan siswa melalui inkuiri ini memberikan pengalaman
belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan
proses dan sikap ilmiah. Sehingga dapat dinyatakan bahwa esensi dari
pembelajaran inkuiri yaitu menata lingkungan/suasana belajar yang berfokus pada
siswa dalam menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip ilmiah. Dalam inkuiri
terstruktur yang di kemukakan adalah siswa akan mengadakan penyelidikan dan
penemuan yang berdasarkan pada pertanyaan dan prosedur yang disediakan guru.
Fase-fase pembelajaran yang akan dilakukan sama, namun terdapat
perbedaan yang mendasar antara inkuri terbuka dan inkuiri terbimbing. Perbedaan
tersebut terletak pada fase pemberian masalah, fase eksperimen, dan fase
mengevaluasi hipotesis. Pada pembelajaran dengan metode inkuiri terbuka, guru
lebih berperan sebagai fasilitator dan motivator. Siswa dikondisikan untuk
mandiri dalam perumusan masalah, perancangan prosedur eksperimen atau
percobaan dan dalam hal evaluasi hipotesis. Kemandirian dalam membangun
pengetahuan menunjukkan bahwa keterlibatan siswa dalam pembelajaran semakin
besar, sehingga motivasi belajar siswa meningkat. Sedangkan pada inkuiri
terbimbing, guru berperan memberikan bimbingan dalam proses inkuiri siswa
dalam pemerolehan konsep. Pada fase perumusan masalah guru memberikan atau
menentukan masalah yang akan dipelajari oleh siswa. Pada fase eksperimen guru
memberikan prosedur eksperimen atau percobaan kepada siswa. Kemudian pada
fase evaluasi hipotesis, guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
membimbing siswa dalam menganalisis data untuk mengevaluasi hipotesis yang
mereka ajukan.
d. Pendekatan Free Inquiry (Inkuiri Bebas)
Inkuiri Bebas atau bisa disebut sebagai open inquiry atau inkuiri bebas
merupakan tingkatan inquiry tinggi karena siswa harus dapat megidentifikasikan
dan merumuskan berbagai topik permasalahan yang hendak diselidiki. Modelnya
26
adalah inquiry role approach yang melibatkan siswa dalam kelompok tertentu,
setiap anggota kelompok tugas memiliki tugas sebagai koordinator kelompok,
pembimbing teknis, pencatatan data, dan pengevaluasi proses.37
Peserta didik
diberi kebebasan menentukan permasalahan, menemukan dan menyelesaikan dan
merancang prosedur atau langkah-langkah yang diperlukan. Kebebasan dalam
menentukan masalah memancing peserta didik untuk melakukan kegiatan berpikir
untuk dapat menemukan masalah yang akan diujicobakan sehingga menimbulkan
suatu ide yang bermacam-macam.
Inkuiri bebas merupakan pendekatan yang memberi kebebasan kepada
siswa untuk menentukan masalah lalu dengan seluruh daya upaya memecahkan
masalah tersebut. Siswa didorong untuk belajar secara mandiri dan tidak lagi
hanya mengandalkan instruksi dari guru. Bimbingan yang dilakukan oleh guru
lebih banyak diberikan secara langsung melalui pertanyaan-pertanyaan
membimbing. 38
Fokus utama pada kegiatan Free inquiry meliputi kemampuan untuk
melakukan identifikasi variabel, mengontrol variabel dan menghitung data.
Adapun ciri khusus dari pendekatan ini ialah adanya kegiatan prelab atau diskusi
diawal serta adanya multiple leading questioning (pertanyaan yang menuntun)
dari guru untuk melakukan proses pembelajaran yang sesuai dengan prosedur.39
Pendekatan Free inquiry terdiri dari lima fase, yaitu penyajian masalah,
berhipotesis, melakukan percobaan, mengkomunikasikan hasil percobaan dan
kesimpulan. Pada umumnya model ini digunakan bagi peserta didik yang telah
berpengalaman belajar dengan model inkuiri, karena model bebas ini
menempatkan peserta didik seolah-olah bekerja seperti seorang ilmuan.
Peserta didik akan menuangkan keberagaman ide yang unik saat
melakukan analisis data dan membahas permasalahan yang dibuat.40
Harapan
dengan digunakannya model free inquiry adalah untuk meningkatkan
37
Samuel Patra Ritiwauw, Lisye Salamor, Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis
Siswa Sekolah Dasar Melalui Implementasi Model Pembelajaran Sosial Inkuiri, Jurnal
Pedagogika dan Dinamika Pendidikan, Vol. 4, No.1, April 2016, h. 46 38
Ibid. h. 19-20. 39
Ibid. h. 115. 40
Anggarita Meylinda Putri., op.cit
27
keterampilan berpikir peserta didik. Tetapi hal yang sangat sulit dilakukan adalah
bahwa pada kenyataannya peserta didik masih membutuhkan bimbingan dari
guru. Bimbingan guru sangat sedikit sekali jumlahnya atau bahkan tidak diberikan
bimbingan sama sekali.41
Keunggulan model pembelajaran inkuiri bebas (free inquiry) antara
lain:
1) Siswa difasilitasi untuk dapat mengidentifikasi masalah dan
merancang proses penyelidikan.
2) Siswa dimotivasi untuk mengemukakan gagasannya dan merancang
cara untuk menguji gagasan.
3) Siswa diberi motivasi untuk melatih keterampilan berpikir seperti
mencari informasi, menganalisis argumen dan data, membangun
dan mensintesis ide-ide baru, memanfaatkan ide-ide awalnya untuk
memecahkan masalah serta menggeneralisasikan data.42
Kelemahan model pembelajaran inkuiri bebas (free inquiry) antara
lain:
1) Dari materi yang tersedia siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan
tanpa bimbingan guru.
2) Guru tidak membatasi generalisasi yang dibuat oleh siswa.
3) Guru hanya mengontrol kesediaan materi dan menyarankan materi
inisiasi.43
Hasil pendapat tentang inkuiri bebas yang dikemukakan para ahli adalah
siswa diberikan kebebasan untuk mengarahkan pembelajarannya sendiri,
memecahakan masalah dan melakukan identifikasi terhadap penyelidikan masalah
yang di alami. Siswa juga diberikan motivasi dan sedikit arahan untuk
mengemukakan gagasan dan merancang penyelidikan. Guru dalam proses belajar
ini hanya melakukan pengarahan dan pengamatan terhadap siswa yang telah
41
I.W. Darma, dkk., Studi Komparatif Model Pembelajaran Inkuiri Bebas Dan Generatif
Terhadap Pemahaman Konsep Dan Kreativitas Ssiswa, E-Journal Program Pascasarjana,
Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha, Vol.4, 2014, h. 4 42
Sofyan, Amri, op.cit, h. 90 43
Ibid., h. 106
28
diberikan perlakuan dengan model inkuiri bebas. Dari materi yang telah tersedia
siswa akan menggunakan pemahamannya dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang tidak dipahami tanpa bimbingan guru. Ada beberapa kelemahan dan
kelebihan yang dimiliki model inkuiri bebas, diantaranya adalah siswa difasilitasi
untuk melakukan pengamatannya dapat mengidentifikasi masalah dan merancang
proses penyelidikan, sedangkan kelemahannya adalah guru tidak membatasi
generalisasi yang dibuat oleh siswa.
3. Konsep Sistem Sirkulasi
a. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)44
Kompetensi Inti (KI)
KI.3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan
faktual,konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI. 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar (KD)
3.6 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ
pada sistem sirkulasi dalam kaitannya dengan bioproses dan
gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem sirkulasi manusia.
44
Website Pendidikan Terpadu, 2018, Lampiran 07 KI-KD Biologi SMA/MA,
https://www.websitependidikan.com/2016/07/59-kompetensi-inti-dan-kompetensi-dasar-
kurikulum-2013-sd-mi-smp-mts-sma-ma-smk-mak-berdasarkan-lampiran-permendikbud-nomor-
24-tahun-2016.html. Diakses pada tanggal 25 Agustus 2018 pukul 23:30 WIB.
29
4.6 Menyajikan karya tulis tentang kelainan pada struktur dan fungsi
darah, jantung, pembuluh darah yang menyebabkan gangguan
sistem sirkulasi manusia serta kaitannya dengan teknologi melalui
studi literatur.
a. Pengertian Sistem Sirkulasi
Zat-zat makanan, sisa metabolisme, hormon, enzim, oksigen, serta
karbon dioksida perlu diangkut dan diedarkan dari suatu organ ke organ lainnya
oleh suatu sistem transportasi. Sistem transportasi disebut juga sistem sirkulasi.
Sistem sirkulasi meliputi sistem peredaran darah dan sistem peredaran cairan
limfa (sistem limfa).
b. Sistem Peredaran Darah Manusia
Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas darah, pembuluh
darah, dan jantung sebagai pusat peredaran darah.
1. Darah
Darah vertebrata merupakan suatu jenis jaringan ikat yang terdiri atas
beberapa jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut
plasma. Tubuh manusia pada umumnya mengandung kurang lebih 4 sampai 6 L
darah. Jika sampel darah diambil, sel-sel darah dapat dipisahkan dari plasma
dengan cara memasukkan darah tersebut ke dalam alat sentrifugsi dan
memutarnya dengan kecepatan tertentu. (antikoagulan harus ditambahkan untuk
mencegah penggumpalan darah). Unsur seluler (sel dan fragmen sel), yang
berkisar sekitar 45% dari volume darah, akan mengendap ke dasar tabung
sentrifuge, dan membentuk pelet padat berwarna merah. Di atas pelet seluler ini
terdapat plasma transparan berwarna kekuning-kuningan. 45
a. Plasma Darah
Plasma darah mengandung sekitar 90% air. Di antara berbagai jenis zat
yang larut dalam air terdapat garam-garam anorganik, yang kadang-kadang
disebut sebagai elektrolit darah dan terdapat di dalam palsma dalam bentuk ion
terlarut. Konsentrasi gabungan ion-ion ini penting dalam pemeliharaan
45
Neil A. Campbell, Jane B. Reece, dan Lawrence G. Mitchell, Biologi, Edisi kelima Jilid
kedua,(Jakarta: Erlangga, 2007), h. 53
30
keseimbangan osmotik darah. Beberapa ion tersebut juga membantu menyangga
pH darah, yang mempunyai pH 7,4 pada manusia. Kemampuan otot dan saraf
untuk berfungsi secara normal juga bergantung pada konsentrasi ion-ion kunci
dalam cairan intersisial, yang mencerminkan konsentrasi ion-ion tersebut dalam
plasma. Ginjal mempertahankan elektrolit plasma pada konsentrasi yang tepat,
yang merupakan sebuah contoh homeostasis.
Kelompok zat terlarut penting yang lain adalah protein plasma, yang
mempunyai sejumlah fungsi. Secara kolektif, protein plasma tersebut bertindak
sebagai penyangga (buffer) melawan perubahan pH, membantu
mempertahankan keseimbangan osmotik antara darah dan cairan intersisial, dan
turut mempengaruhi viskositas atau kekentalan darah. Berbagai jenis protein
plasma juga mempunyai fungsi spesifik. Beberapa di antaranya berfungsi
sebagai pengantar untuk lipid yang tidak larut dalam air dan dapat bergerak
dalam darah hanya ketika terikat dengan protein. Kelompok protein lain,
imunoglobulin, adalah antibodi yang membantu memerangi virus dan zat asing
lainnya yang menyerang tubuh. Dan beberapa di antara protein plasma, yang
disebut fibrinogen, merupakan faktor penggumpalan yang membantu
menyumbat kebocoran ketika pembuluh darah mengalami perlukaan. Plasma
darah yang telah dihilangkan faktor penggumpalannya disebut serum.
Plasma juga mengandung berbagai zat yang berpindah-pindah dari satu
bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain, yang meliputi nutrien, produk buangan
metabolisme, gas-gas respirasi, dan hormon. Plasma darah dan cairan intersisial
memiliki komposisi yang serupa, kecuali bahwa plasma mempunyai kandungan
protein yang jauh lebih besar dibandingkan dengan cairan intersisial (ingat
bahwa dinding kapiler sangat tidak permeabel terhadap protein.46
b. Sel Darah
Terdapat tiga kelas sel yang tersebar di seluruh plasma darah: sel darah
merah, yang mengangkut oksigen, dan sel darah putih, yang berfungsi dalam
46
Neil A. Campbell, Jane B. Reece, dan Lawrence G. Mitchell, Biologi, Edisi kelima Jilid
ketiga,(Jakarta: Erlangga, 2001), h. 53
31
pertahanan tubuh. Unsur seluler yang ketiga, keping darah adalah bagian-bagian
sel yang terlibat dalam penggumpalan darah.
1) Sel Darah Merah (eritrosit)
Sel darah merah (red blood cell), atau eritrosit (erythrocyte), sejauh ini
merupakan sel darah yang paling banyak jumlahnya, jauh melebihi yang lain.
Setiap milimeter kubik darah manusia mengandung 5 sampai 6 juta sel darah
merah, dan terdapat sekitar 25 triliun jenis sel ini dalam keseluruhan 5 L darah
dalam tubuh.
Struktur sel darah merah merupakan contoh lain yang sangat baik tentang
struktur yang disesuaikan dengan fungsinya. Sebuah eritrosit manusia berbentuk
cakram bikonkaf, bagian tengahnya lebih tipis dibandingkan dengan bagian tepi.
Eritrosit mamalia tidak mengandung nukleus (inti), suatu karakteristik yang
tidak umum pada sel hidup (kelas vertebrata lain mempunyai eritrosit yang
bernukleus). Lebih jauh lagi, semua sel darah merah tidak memiliki mitokondria
dan menghasilkan ATP-nya secara ekslusif melalui metabolisme anaerobik.
Fungsi utama eritrosit adalah membawa oksigen, dan akan sangat tidak efisien
jika metabolisme eritrosit sendiri bersifat aerobik dan mengkonsumsi sebagian
oksigen yang mereka bawa. Ukuran eritrosit yang kecil (berdiameter sekitar 12
m) juga sesuai dengan fungsinya. Supaya dapat diangkut, oksigen harus
berdifusi melewati membran plasma sel darah merah. Semakin kecil sel darah
merah semakin besar pula total luas permukaan membran plasma dalam suatu
volume darah. Bentuk bikonkaf eritrosit juga turut menambah luas
permukaannya.
Sel darah merah berukuran sangat kecil, sel itu mengandung sekitar 250
juta molekul hemoglobin, sejenis protein pengikat dan pembawa oksigen yang
mengandung besi. Baru-baru ini para peneliti telah menemukan bahwa
hemoglobin juga berikatan dengan molekul gas nitrat oksida (NO) selain dengan
O2. Ketika sel darah merah lewat melalui hamparan kapiler paru-paru insang
atau organ respirasi lainnya, oksigen akan berdifusi ke dalam eritrosit dan
hemoglobin akan berikatan dengan O2 dan NO. Hemoglobin akan membongkar
32
muatannya dalam kapiler sirkuit sistemik. Di sana O2 akan berdifusi ke dalam
sel-sel tubuh. NO akan merelaksasikan dinding kapiler, sehingga dapat
mengembang. Hal tersebut mungkin berperan dalam membantu mengirimkan O2
ke sel. 47
2) Sel Darah Putih (Leukosit)
Terdapat lima jenis utama sel darah putih (white blood cell) atau leukosit:
monosit, neutrofil, basofil, eosinofil, dan limfosit. Fungsinya secara kolektif
adalah untuk melawan dan memerangi infeksi dengan berbagai cara. Sebagai
contoh, monosit dan neutrofil adalah fagosit, yang menelan dan mencerna bakteri
dan serpihan sel-sel mati dari tubuh kita sendiri. Limfosit akan terspesialisasi
menjadi sel dan sel T, yang menghasilkan respons kekebalan melawan zat-zat
asing. Sel darah putih menghabiskan sebagian besar waktunya di luar sistem
sirkulasi, berpatroli di dalam cairan intersisial dan sistem limfatik, di mana
sebagian besar pertempuran melawan patogen dilakukan. Secara normal, satu
milimeter kubik darah manusia mempunyai sekitar 5.000 sampai 10.000 leukosit.
Jumlah sel ini akan meningkat untuk sementara waktu ketika tubuh sedang
berperang melawan suatu infeksi.48
3) Keping Darah (Trombosit)
Keping darah (platelet) atau trombosit adalah fragmen-fragmen sel dengan
diameter sekitar 2 sampai 3 m. Keping darah tidak mempunyai nukleus dan
bermula sebagai suatu fragmen sitoplasmik yang memisahkan dari sel besar dalam
sumsum tulang. Keping darah kemudian memasuki darah dan berfungsi dalam
proses penting penggumpalan darah.49
c. Penggumpalan Darah
Makhluk hidup semua pernah mengalami luka dan terpotong atau tergores
selama hidup, akan tetapi tidak mengalami pendarahan yang menyebabkan
kematian karena darah mengandung materi yang dapat menyumbat kebocoran
atau luka dalam pembuluh darah kita. Bahan perekat itu selalu ada dalam darah
47
Ibid., h.54-55. 48 Diah Aryulina, BIOLOGI 1 SMA dan MA untuk Kelas XI, (Jakarta: Esis, 2007).
49 Tim Olimpiade Biologi Indonesia (TOBI), BIOLOGI Ringkasan Materi Olimpiade
Biologi Internasional Untuk SMA 5th Edition, (Bandung, 2013).
33
kita dalam bentuk inaktif yang disebut fibrinogen. Gumpalan akan terbentuk
hanya ketika protein plasma ini diubah ke dalam bentuk aktifnya, fibrin yang
mengumpul menjadi benang-benang yang membentuk anyaman gumpalan-
gumpalan. Mekanisme penggumpalan itu umumnya dimulai dengan pembebasan
faktor penggumpalan dari trombosit dan melibatkan rantaian reaksi yang
kompleks yang pada akhirnya akan mengubah bentuk fibrinogen menjadi fibrin.
Lebih dari selusin faktor penggumpalan telah ditemukan, namun mekanismenya
masih belum dipahami sepenuhnya. Cacat turunan dalam setiap tahapan proses
penggumpalan itu menyebabkan hemofilia, penyakit yang ditandai dengan
pendarahan berlebihan meskipun akibat luka atau goresan yang sangat kecil.
Faktor anti penggumpalan dalam darah dalam keadaan normal mencegah
penggumpalan secara spontan ketika tidak ada cedera atau perlukaan. Akan tetapi,
kadang-kadang trombosit mengumpul dan fibrin mengalami koagulasi di dalam
pembuluh darah dan menghambat aliran darah. Gumpalan seperti itu disebut
trombus. Gumpalan ini lebih mungkin terbentuk pada individu yang mengidap
penyakit kardiovaskuler yang merupakan penyakit jantung dan pembuluh darah. 50
d. Penggolongan Darah
Golongan darah manusia dibedakan berdasarkan komposisi aglutinogen dan
aglutininnya. Dr. Karl Landsteiner seorang ahli imunologi dan patologi
berkebangsaan Austria (1868-1943) dan Julius Donath adalah penemu
perbedaan antigen dan antibodi dalam sel darah manusia.
Aglutinogen adalah antigen-antigen dalam eritrosit yang membuat sel peka
terhadap aglutinasi (penggumpalan darah). Aglutinogen disebut zat spesifik
golongan karena digunakan untuk menentukan golongan darah. Ada banyak
aglutinogen yang menjadi dasar pengelompokan golongan darah. Misalnya
aglutinogen A dan B menjadi dasar pengelompokan golongan darah sistem ABO
dan aglutinogen Rhesus D menjadi dasar pengelompokan untuk sistem Rhesus.
Aglutinin adalah substansi yang menyebabkan aglutinasi sel, misalnya antibodi.
50
Op.cit., h.55-56
34
1) Golongan Darah Sistem ABO
Pada golongan darah sistem ABO, darah digolongkan menjadi empat
macam, yaitu A, B, AB dan O untuk tujuan transfusi darah. Apabila pada sel
darah merah seseorang tidak terdapat aglutinogen A ataupun B, darah
digolongkan O. Jika hanya terdapat aglutinogen A, darah digolongkan A. Jika
terdapat aglutinogen B, darah digolongkan B, dan jika terdapat aglutinogen A dan
B, darah digolongkan AB. Sebelum transfusi darah, terlebih dahulu dilakukan
penentuan golongan darah antara resipien dan donornya, sehingga darah dapat
dicari kesesuaiannya. Pengujian darah dilakukan sebagai berikut ini. Jika darah
seseorang yang di uji dicampur dengan serum aglutinin A menggumpal, maka
kemungkinan golongan darah orang tersebut adalah A atau AB. Jika darah tidak
menggumpal, kemungkinan golongan darah B atau O. Apabila diuji dengan serum
aglutinin B menggumpal, kemungkinan adalah golongan darah B atau AB. Akan
tetapi, bila tidak menggumpal, maka kemungkinan golongan darah A atau O.
Jika dalam sel darah sesorang tidak terdapat aglutinogen A, maka dalam
plasma akan terbentuk antibodi yang dikenal sebagai aglutinin (anti-A) dan jika
dalam sel darah merah tidak terdapat aglutinogen B, dalam plasma terbentuk
antibodi yang dikenal sebagai aglutinin (anti B). Berarti, golongan darah AB
memiliki aglutinogen tipe A dan tipe B serta tidak memiliki aglutinin sama sekali.
Berikut adalah tabel penggolongan darah sistem ABO.
Tabel 2.1. Penggolongan Darah Sistem ABO
Genotipe Golongan Aglutinogen Aglutinin
00 0 - Anti-A dan
anti-B
0A atau AA A A Anti-B
0B atau BB B B Anti-A
AB AB A dan B - -
35
2) Golongan Darah Sistem Rhesus
Golongan darah sistem Rhesus di dasarkan atas ada tidaknya aglutinogen
Rhesus (Rh) yang disebut juga faktor Rhesus. Pada tahun 1940, Landsteiner
menemukan bahwa golongan darah A dapat diberikan pada kera jenis Macaca
mulata, tetapi 15% lainnya tidak dapat diberikan karena terjadi aglutinasi. Dari
penelitian ini, golongan darah A dibagi lagi menjadi golongan darah A (Rh+) atau
A-, yaitu yang dapat diberikan kepada Macaca mulata dan golongan darah A (Rh
-)
atau A+ yang tidak dapat diberikan. Golongan darah yang lain pun dibedakan
menjadi Rh+
dan Rh-.
Seseorang yang memiliki faktor Rh di dalam darah merahnya disebut
bergolongan Rh+, sedangkan orang yang tidak memiliki faktor Rh dalam darah
merahnya disebut bergolongan Rh-. Faktor Rh tidak begitu berpengaruh dalam
transfusi darah, tetapi pada kasus tertentu dapat menyebabkan kematian bayi
dalam kandungan. Seorang ibu Rh-
kawin dengan lelaki Rh+, maka anak dalam
kandungannya mungkin Rh+. Saat dalam kandungan , sel darah merah Rh
+
anaknya dapat keluar menembus plasenta ke sistem sirkulasi ibunya, yaitu saat
plasenta rusak sebelum atau sesudah bayi dilahirkan. Hal itu menyebabkan si ibu
memproduksi antibodi anti-Rh. Jika ibu hamil lagi dan anaknya memiliki faktor
Rh+, maka antibodi anti-Rh ibu akan masuk lewat plasenta dan merusak sel darah
merah anak. Akibatnya terjadi kerusakan sel darah merah pada anak kedua yang
dapat menyebabkan kematian. Keadaan seperti ini disebut penyakit eritroblastosis
fetalis. Seorang ahli serologi Amerika Philip Levine mengemukakan bahwa
penyakit kuning pada bayi (eritroblastosis fetalis) disebabkan oleh sel-sel darah
bayi yang mati oleh aglutinin yang berasal dari ibunya. Pertolongan yang dapat
diberikan ialah mengganti darah bayi seluruhnya. 51
Berdasarkan konsep, sistem peredaran darah pada manusia merupakan
sistem peredaran darah tertutup dan sistem peredaran darah ganda. Disebut
sebagai sistem peredaran darah tertutup karena darah mengalir di dalam pembuluh
darah. Disebut juga sebagai sistem peredaran darah ganda karena dalam satu kali
51
Pratiwi, dkk, Biologi untuk SMA Kelas XI, (Jakarta. : Erlangga, 2007), h. 85-86
36
peredaran, darah dua kali melewati jantung. Sistem peredaran darah terdiri atas
darah, jantung, dan pembuluh darah (arteri, kapiler, dan vena). Jantung merupakan
alat pompa untuk mengalirkan darah. Pembuluh darah merupakan serangkaian
saluran saluran (tuba) tempat darah mengalir, sedangkan darah adalah cairan yang
mengalir di dalam pembuluh darah.
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
Hasil penelitian yang relevan dibawah ini adalah:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Ido Roll dkk, yang berjudul Evaluating
Metacognitive Scaffolding in Guided Invention Activities bertujuan
untuk mengetahui refleksi metakognitif dibantu dengan aktivitas
inquiry. Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan
adalah data kualititatif dengan menggunakan wawancara, kuesioner dan
angkat. Penelitian ini menunjukkan bahwa guru perlu didukung dalam
pengembangan metakognitif siswa sehngga siswa dapat meregulasi diri
dan mengembangkan metakognitifnya sendiri. 52
2. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Danial dengan judul
menumbuhkembangkan kesadaran dan keterampilan metakognisi
mahasiswa jurusan biologi melalui penerapan strategi PBL dan
kooperatif GI bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi PBL dan
strategi koperasi GI terhadap Metakognisi. Metode penelitian ini
menggunakan Pretest-Posttest Nonequivalent Desain Kelompok
Kontrol. Penelitian ini menunjukkan bahwa siswa yang belajar Dengan
strategi PBL dan GI memiliki nilai metakognisi lebih tinggi dari siswa
yang belajar dengan strategi konvensional. “Secara umum, hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan
kemampuan metakognisi siswa antara siswa yang berpikir melalui
52
Ido Roll, Natasha G.Holmes, James Day, Doug Bonn, “Evaluating Metacognitive
Scaffolding in Guided Invention Activities, Vol. 4, No.4 Journal Of Springer Education, 2012
37
strategi PBL dan GI dibandingkan dengan menggunakan strategi
konvensional”.53
3. Penelitian selanjutnya oleh Mariati Purnama Simanjuntak yang
bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran berbasis
pemecahan masalah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan,
dan perilaku metakognitif mahasiswa. Penelitian ini menggunakan
model penelitian praeksperimental dengan desain One Group Pretest-
posttest Desain dan pengumpulan data pengetahuan dan keterampilan
menggunakan uraian dan data perilaku melalui angket. “Hasil penelitian
menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis pemecahan
masalah dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
mahasiswa.54
4. Penelitian keempat oleh Melda Ambarwati yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh model inquiry guided learning terhadap
keterampilan metakognitif peserta didik pada konsep sistem sirkulasi.
Instrumen kuesioner keterampilan metakognitif menggunakan
instrumen metacognitive skill scale yang diadaptasi dari Mustafa
Altindagh, dkk (2014). Analisis data pre-post questionnaire
keterampilan metakognitif peserta didik menggunakan uji Mann
Whitney. Hasil pengujian diperoleh nilai p<0.05, hal ini menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh model inquiry guided learning terhadap
keterampilan metakognitif peserta didik.55
5. Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning (PBL)
Terintegrasi Strategi Question Students Have (QSH) Terhadap
Keterampilan Metakognitif Biologi Siswa oleh Ghina Rohmatullah
53
Muhammad Danial, “Menumbuhkembangkan Kesadaran Dan Keterampilan
Metakognisi Mahasiswa Jurusan Biologi Melalui Penerapan Strategi PBL Dan Kooperatif GI,”
Jurnal FMIPA KIMIA Negeri Makassar, 2016 54
Mariati Purnama Simanjuntak, “Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Pemecahan
Masalah Untuk Meningkatkan Pengetahuan, Keterampilan, Dan Perilaku Metakognisi
Mahasiswa”, Vol.1, Jurnal Online Pendidikan Fisika, 2012 55
Melda Ambarwati, Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Guided Learning Terhadap
Keterampilan Metakognitif Peserta Didik Pada Konsep Sistem Sirkulasi, Skripsi (UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2019), h. 79.
38
tahun 2018. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penerapan
model problem based 40 Riski Fitriyani, Aloysiun D.C, Ibrohim,
Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem arning (pbl) terintegrasi
strategi question students have (QSH) terhadap keterampilan
metakognitif biologi siswa.56
6. Pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap keterampilan berpikir
kritis dan kinerja ilmiah pada pelajaran biologi kelas XI IPA SMA
Negeri 2 Amlapura yang dilakukan oleh I Nyoman Sutama, I.B. Putu
Arnyana, dan I.B. Jelantik Swasta pada tahun2014. Hasilnya
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis
dan kinerja ilmiah yang lebih baik antara peserta didik yang mengikuti
model pembelajaran inkuiri dengan yang model pembelajaran langsung,
dan strategi pembelajaran inkuiri direkomendasikan khususnya pada
materi-materi biologi.57
7. Keefektifan Integrasi Sintaks Inkuiri Terbimbing dan STAD untuk
Memperkecil Kesenjangan Keterampilan Metakognisi Siswa Akademik
Atas dan Bawah oleh Baskoro Adi dan Bowo Sugiharto pada tahun
2014. Hasilnya menunjukkan bahwa model pembelajaran berpengaruh
terhadap keterampilan metakognisi. Model INSTAD dan inkuiri
terbimbing mempunyai posisi setara dalam meningkatkan keterampilan
metakognisi, lebih berpotensi dari model STAD dan konvensional.
Model STAD lebih berpotensi meningkatkan keterampilan metakognisi
dibandingkan model konvensional.58
56
Ghina Rohmatullah, Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning (PBL)
Terintegrasi Strategi Question Students Have (QSH) Terhadap Keterampilan Metakognitif Biologi
Siswa, Skripsi (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018), h. 92. 57
I Nyoman Sutama, Ida Bagus Putu Arnyana, dan Ida B.J Swasta, Pengaruh Model
Pembelajaran Inkuiri Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis dan Kinerja Ilmiah pada Pelajaran
Biologi Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Amlapura, e-Journal Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha, Vol.4, 2014, diakses dari
(http://oldpasca.undiksha.ac.id/ejournal/index.php/jurnal_ipa/article/view/1091/839) pada 3
Desember 2018 pukul 16:30 WIB. 58
Baskoro Adi, dan Bowo Sugiharto, Keefektifan Integrasi Sintaks Inkuiri Terbimbing
dan STAD untuk Memperkecil Kesenjangan Keterampilan Metakognisi Siswa Akademik Atas dan
Bawah, h. 324. Diakses melalui (http://inferensi.iainsalatiga.ac.id) , pada tanggal 21 Januari 2019
pukul 19:00 WIB.
39
C. Kerangka Berpikir
Kehidupan di abad ke-21 menuntut berbagai keterampilan yang harus
dikuasai seseorang, sehingga diharapkan pendidikan dapat mempersiapkan siswa
untuk menguasai berbagai keterampilan tersebut agar menjadi pribadi yang sukses
dalam hidup. Keterampilan metakognitif merupakan suatu kemapuan yang ada di
abad ke-21 dan dimiliki seseorang dalam mengendalikan proses belajarnya, yang
dimulai dari tahap perencanaan, memilih strategi yang tepat dalam memecahkan
masalah, memonitor kemajuan dalam belajar dan pada akhirnya secara bersamaan
mengoreksi bila ada kesalahan yang terjadi selama memahami konsep,
menganalisis keaktifan dari strategi yang dipilih. Keterampilan metakognitif perlu
dimiliki peserta didik untuk dapat menilai proses kognitif siswa selama proses
kegiatan belajar.
Konsep sistem sirkulasi merupakan konsep yang erat dengan kehidupan nyata
peserta didik. Sistem sirkulasi sangat abstrak dan kurang menarik minat siswa
untuk mempelajarinya sehingga dibutuhkan model pembelajaran yang sesuai
dengan materi ini. Inkuiri bebas menekankan siswa untuk mempelajari materi
berdasarkan praktikum yang berkaitan dengannya dikarenakan manfaat baik
keuntungan dan kerugian sistem sirkulasi yang menimbulkan masalah dengan
kehidupan nyata.
Penerapan model inkuiri bebas dalam proses pembelajaran dapat menggali
keterampilan metakognitif peserta didik sehingga memudahkan peserta didik
dalam memahami semua aktivitas belajar dan memudahkan peserta didik untuk
mendapatkan pengetahuan. Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dilihat
pada Gambar 2.2 berikut ini:
40
Gambar 2.1. Kerangka Pikir
D. Perumusan Hipotesis
Berdasarkan kerangka pikir, maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai
berikut: Terdapat pengaruh model inkuiri bebas terhadap keterampilan
metakognitif pada konsep sistem sirkulasi.
Terdapat pengaruh model inkuiri bebas terhadap keterampilan metakognitif peserta didik
Model inkuiri bebas: melibatkan seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis
Dibutuhkan model yang dapat meningkatkan keterampilan metakognitif
Abad 21 memiliki keterampilan metakognitif
Keterampilan metakognitif hal baru bagi guru dan siswa
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan di SMA Negeri 8 Tangerang Selatan
yang berlokasi di Jl. Cirendeu Raya No.5, ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan.
Adapun waktu pelaksanaan penelitian adalah pada semester ganjil pada bulan
Oktober tahun ajaran 2018/2019.
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi
experiment (eksperimen semu). Penelitian quasi eksperiment merupakan metode
yang tidak memungkinkan peneliti melakukan pengontrolan secara penuh
terhadap variabel dan kondisi-kondisi eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti
ikut serta dalam penelitian, peneliti ikut serta dalam penelitian yaitu dengan cara
mengajar di sekolah tersebut. Desain penelitian yang digunakan berbentuk desain
nonequivalent control group design, yaitu desain yang dilakukan terhadap dua
kelas subyek.
Pada desain penelitian ini diberikan perlakuan pembelajaran dengan
menggunakan model inkuiri bebas sebagai kelas eksperimen dan pendekatan
saintifik sebagai kelas kontrol. Sebelum diberi perlakuan, pada kedua kelompok
tersebut diberikan prequestionnaire untuk mengetahui respon awal mengenai
keterampilan metakognitif peserta didik dan kemudian setelah perlakuan
diberikan postquestionnaire dan posttest only untuk mengetahui respon akhir
mengenai keterampilan metakognitif dan pengetahuan yang telah dikuasai oleh
peserta didik setelah proses belajar mengajar. Desain penelitian ini dapat dilihat
pada Tabel 3.1 berikut.
42
Tabel 3.1. Desain Penelitian
Nonequivalent Control Group Design1
Kelompok Pre-questionnaire Perlakuan Post-
questionnaire
Eksperimen O1 X1 O2
Kontrol O3 X2 O4
Keterangan:
X1 : Model pembelajaran inkuiri bebas pada kelompok eksperimen
X2 : Model pembelajaran Saintifik pada kelompok kontrol
O1 O2 : Hasil perlakuan sebelum dan sesudah diberi perlakuan pada kelas
ekperimen
O3 O4 : Hasil perlakuan sebelum dan sesudah diberi perlakuan pada kelas kontrol
Rancangan desain penelitian pada tabel, terdiri dari dua kelas yaitu kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen yang dipilih di SMAN 8
Tangerang Selatan dalah kelas XI MIA 2 dan mendapatkan perlakuan (treatment)
berbeda dari pembelajaran yang biasa diterapkan disekolah yaitu dengan
menggunakan model Free Inquiry, sedangkan pada kelas kontrol yang dipilih di
SMAN 8 Tangerang Selatan adalah kelas XI MIA 3 mendapatkan perlakuan
(treatment) yang sama dengan pembelajaran yang biasa diterapkan di sekolah
yaitu menggunakan pendekatan saintifik yang merupakan kombinasi diskusi
kelompok, ceramah, dan penugasan.
1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2017), Cet.26, h. 79.
43
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.2 Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMAN 8 Tangerang Selatan.
Sedangkan populasi terjangkaunya adalah seluruh siswa kelas XI SMAN 8
Tangerang Selatan.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.3 Sampel
diambil dari populasi terjangkau yaitu siswa kelas XI MIA 2 sebagai kelas
eksperimen dan XI MIA 3 sebagai kelas kontrol. Pengambilan sampel
dilakukan pada siswa kelas XI SMAN 8 Tangerang Selatan dengan teknik
cluster random sampling (acak kelompok) adalah pengambilan sampel
secara acak dengan menganggap semua subjek dalam populasi tersebut
sama.4 Pada kelas XI dipilih dua kelas secara acak, sehingga kelas XI MIA
2 dan XI MIA 3 menjadi sampel penelitian.
3. Teknik Sampling
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Teknik
sampling dalam penelitian ini dilakukan dengan cara probability sampling.
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan
peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi
anggota sample. Secara khusus, pengambilan sampel ini dilakukan dengan
cara acak sederhana (Simple Random Sampling). Pengambilan acak sederhana
(Simple Random Sampling) digunakan karena tanpa memperhatikan strata
yang ada dalam populasi tersebut.5
2 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2012), cet.17, h. 117. 3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), cet. 14, h. 174. 4 Ibid., h. 177.
5 Op.cit., h. 81-82.
44
D. Variabel Penelitian
Terdapat dua variabel yaitu, variabel yang mempengaruhi (variabel
bebas) dan variabel yang dipengaruhi (variabel terikat). Variabel bebas adalah
kondisi atau karakteristik yang oleh peneliti dimanipulasikan dalam rangka
untuk menerangkan hubungannya dengan fenomena yang diobservasi. 6
Sedangkan yang dimaksud dengan variabel tergantung atau terikat (dependent
variable) adalah kondisi atau karakteristik yang berubah, yang muncul atau
yang tidak muncul ketika peneliti mengintroduksi, mengubah, dan mengganti
variabel bebas.7
Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Variable X (variabel bebas) yaitu model inkuiri bebas.
2. Variabel Y (variabel terikat) yaitu keterampilan metakognitif.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti
untuk memperoleh data. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
dengan tes subjektif, tes objektif, LKPD, dan observasi kegiatan belajar siswa
dan guru. Tes dengan tipe subjektif (uraian) untuk mengukur keterampilan
metakognitif. Tes objektif untuk mengukur ketercapaian penguasaan konsep
peserta didik. LKPD digunakan untuk penugasan dan memudahkan peserta
didik belajar. Sedangkan lembar observasi digunakan untuk menilai aktivitas
peserta didik dan guru selama pembelajaran. Jenis dan sumber data pada
penelitian tertera pada tabel 3.2. dibawah ini.
6 Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan Jenis, Metode Dan Prosedur, (Jakarta: Kencana
Media Group, 2013), Cet. 1, h. 95. 7 Ibid.
45
Tabel 3.2.
Jenis Data dan Sumber Data
Jenis Data Sumber Data Teknik Pengumpulan Data
Pengetahuan Awal
Peserta Didik (Pre-
questionnaire)
Peserta Didik Kuesioner Keterampilan
Metakognitif
Penilaian pada Proses
Pemberian Perlakuan
Peserta Didik Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD)
Penilaian Aktivitas
Peserta Didik Selama
Pembelajaran
Peserta Didik Lembar Observasi
Respon Akhir Peserta
Didik
(Post-questionnaire)
Peserta Didik
Kuesioner Keterampilan
Metakognitif
Persepsi Peserta Didik Peserta Didik Wawancara
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,
dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.8
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes dan non
tes. Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kognitif dalam
bentuk soal pilihan ganda sebanyak 25 soal dan 3 soal uraian yang telah di
validasi, sedangkan non tes adalah lembar kerja peserta didik (LKPD), lembar
observasi, wawancara, dan kuesioner yang di adaptasi dari jurnalnya Altindagh.
Tes objektif adalah tes yang disusun sedemikian rupa dan telah disediakan
alternatif jawabannya. Tes ini terdiri dari berbagai bentuk, antara lain: Pilihan
Ganda (Multiple Choice), Menjodohkan (Matching), dll.9 Kisi-kisi instrumen tes
yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut:
8 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penlitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), h. 203
9 A. Muri Yusuf, Asesmen dan Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Prenadamedia Group,
2015), h. 96.
46
Tabel 3.3.
Kisi-kisi Instrumen Tes Kognitif Materi Sistem Sirkulasi
Indikator Pencapaian
Kompetensi (IPK)
Jenjang Kognitif Nomor Soal
Menjelaskan fungsi sistem
peredaran darah
C2 1 & 2
Menganalisis komponen penyusun
darah
C4 3*, 4, 5, 6 & 7*
Menjelaskan mekanisme
pembekuan darah dengan
menggunakan skema
C2 8 & 9
Mengaitkan golongan darah
dengan transfusi darah
Menganalisis pengaruh faktor
rhesus terhadap keselamatan janin
dalam kandungan ibu.
C3
C4
10, 11* & 26
12
Menunjukkan bagian - bagian
jantung pada gambar anatomi
jantung
C1 13*, 14, 15 & 16
Membedakan pembuluh darah
vena dengan arteri
C4 17 & 18
Membedakan sistem
peredaran darah sistemik dengan
pulmonalis
C4 19, 28 & 29
Menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi
frekuensi denyut nadi
C4 20
47
Mendeskripsikan organ-organ
penyusun sistem
Limfa
C2 21* & 27
Mengaitkan teknologi
sistem peredaran darah dengan
jenis gangguan / kelainan sistem
peredaran darah
C3 22, 23, 24, 25 & 30
* Tidak Valid
Lembar kerja peserta didik pada penelitian ini berupa hasil selama proses
perlakuan diberikan. Kelas eksperimen diberikan jenis lembar kerja peserta didik
berbasis inkuiri bebas. Observasi merupakan pengamatan yang teliti dan
sistematis tentang suatu objek.10
Lembar observasi digunakan untuk mengetahui
aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran
inkuiri bebas. Lembar observasi tersebut diisi oleh seorang mahasiswa sebagai
observer dalam penelitian. Berikut ini disajikan tabel kategori penilaian lembar
kerja dan lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada
Tabel 3.4. dan 3.5. berikut:
Tabel 3.4.
Kategori Penilaian Lembar Kerja Peserta Didik
No. Kategori Keterangan
1. 80-100 Baik Sekali
2. 66-79 Baik
3. 56-65 Cukup
4. 40-39 Kurang
5. 30-39 Gagal
10
Ibid, h. 102.
48
Tabel 3.5.
Lembar Observasi Aktivitas Belajar Peserta Didik
Berbasis Inkuiri Bebas
No. Langkah Pembelajaran Skor
1 2 3
1. Menghadapkan peserta didik dengan
situasi teka-teki
2. Pengumpulan dan verifikasi data
3. Eksperimen
4. Mengorganisir data dan merumuskan
penjelasan
5. Menghadapkan peserta didik dengan
situasi teka-teki
Total Skor
Keterangan : 3 = Baik, 2 = Cukup, 1= Kurang
Wawancara adalah proses interaksi antara pewawancara dan yang
diwawancara secara langsung; atau dapat juga dikatakan sebagai proses
percakapan tatap muka dimana pewawancara bertanya tentang suatu aspek yang
dinilai dan telah dirancang sebelumnya.11
Kuesioner berarti suatu rangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan
objek yang dinilai, dengan maksud untuk mendapatkan data/informasi.12
Adapun
kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup, yang sudah disediakan
jawabannya sehingga responden dapat langsung memilih jawabannya dengan
memberi tanda ceklis (√). Bentuk angket menggunakan skala Likert dimana
terdapat 5 opsi yaitu sangat setuju (SS), setuju (SS), kurang setuju (KS), tidak
setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Kuesioner dalam penelitian ini
menggunakan kuesioner berupa Metacognitive Skill Scale (MSS) yang diadaptasi
dari Altindag.13
Kuesioner tersebut dijabarkan sebagai berikut.
11
A Muri Yusuf, op.cit., h. 108 .
12
Ibid, h. 103. 13
Mustafa Altindag dan Nuray, Metacognitive Skill Scale, Journal of Education, Vol. 28,
No. 1, 2013, pp 15-26.
49
Tabel 3.6.
Kisi-kisi Angket Keterampilan Metakognitif
No. Komponen Indikator No. Pernyataan
Jumlah Positif Negatif
1. Perencanaan
(planning)
Tujuan belajar yang
akan dicapai 1,14 7 3
Waktu yang akan
digunakan untuk
menyelesaikan tugas
belajar
2 - 2
Pengetahuan awal yang
relevan 3,11 - 2
Strategi-strategi
kognitif yang akan
digunakan
5,8,9,12,
13,15 4,6 8
2. Pemantauan
(monitoring)
Pemantauan
ketercapaian tujuan
belajar
16,19 - 2
Pemantauan waktu
yang digunakan 20 24 2
Pemantauan relevansi
materi pengetahuan
awal dengan materi
pengetahuan baru
- 18,22 2
Pemantauan strategi-
strategi kognitif yang
sedang digunakan
- 17,21,
23,25 4
3. Evaluasi
(evaluation)
Evaluasi ketercapaian
tujuan belajar 26 - 1
Evaluasi waktu yang
digunakan -
Evaluasi relevansi
pengetahuan awal
dengan materi pelajaran
baru
29 - 1
Evaluasi strategi-
strategi kognitif yang
telah digunakan
28,32,9,30 27 4
Jumlah 19 11 30
50
G. Uji Coba Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini harus dikalibrasi terlebih
dahulu untuk memenuhi kriteria kelayakan atau kualitas suatu instrumen. Pada
penelitian ini, kalibrasi instrumen yang dilakukan ada dua jenis yaitu kalibrasi
instrumen tes dan kalibrasi instrumen nontes. Adapun langkah-langkah
pengukurannya seperti uji validitas, uji reliabilitas, uji homogenitas dan uji coba
instrumen Metacognitive Skill Scale (MSS).
1. Tes
Tes yang akan diberikan kepada siswa, diujicobakan terlebih dahulu untuk
diketahui validitas dan reabilitas soal dari instrumen tes tersebut dengan
perhitungan yang sesuai dalam penelitian pada metode quasi eksperimen. Selain
itu soal juga harus dicek untuk melihat kriteria tingkat kesulitan soal dan daya
pembeda soal sehingga instrumen tersebut layak untuk digunakan dalam
penelitian ini.
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen.14
Sebuah tes instrumen dikatakan valid apabila
mampu mengukur item soal tersebut dan dapat mengungkap data dari variabel
yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan
sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran validitas
tersebut.
Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini berupa validitas butir
soal dengan rumus korelasi koefisien korelasi biseral, hal ini dikarenakan data
atau butir soal yang diukur bersifat kontinu dengan menggunakan rumus:15
(
) √
14
Suharsimi Arikunto, op.cit., h. 211-213. 15
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),
h. 79.
51
Keterangan :
rpbi = Koefisien korelasi Biseral
Mp = Rerata skor dari subjek yang menjawab benar bagi item yang akan dicari
validasinya
Mt = Rerata skor total
Sd = Standar deviasi dari skor total
p = Proporsi siswa yang menjawab benar
q = Proporsi siswa yang menjawab salah
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrument cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut dianggap sudah cukup baik.16
Reliabilitas dapat dihitung dengan
menggunakan rumus K-R 20. Rumus tersebut adalah sebagai berikut:17
(
) (
)
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir soal atau butir pertanyaan
Vt = varians total
p = proporsi subjek yang menjawab betul pada sesuatu butir (proporsi subjek
yang mendapat skor
p =
q =
16
Suharsimi Arikunto, op.cit., h. 221. 17
Ibid., h. 239.
52
c. Tingkat Kesukaran
Cara melakukan analisis untuk menentukan taraf kesukaran soal dengan
menggunakan rumus:18
P =
Keterangan:
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknnya siswa yang menjawab soal itu dengan benar
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Menurut Suharsimi Arikunto, indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai
berikut:19
Soal dengan P = 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar
Soal dengan P = 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang
Soal dengan P = 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah
d. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan
antara siswa yang pandai atau berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh
atau berkemampuan rendah.20
Penelitian ini dipandang perlu untuk mengadakan
uji daya pembeda. Rumus pengujian daya pembeda yaitu:21
–
= PA -PB
Keterangan:
J = Jumlah peserta tes
JA = Banyaknya peserta kelompok atas
JB = Banyaknya peserta kelompok bawah
BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
18
Suharsimi Arikunto, op.cit., h. 208. 19
Ibid., h. 210. 20
Ibid., h. 211. 21
Ibid., h. 213-214.
53
PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Menurut Suharsimi Arikunto, klasifikasi daya pembeda adalah:22
D = 0,00 – 0,20 : Jelek
D = 0,20 – 0,40 : Cukup
D = 0,40 – 0,70 : Baik
D = 0,70 – 1,00 : Baik sekali
D = negatif, semuanya tidak baik. Jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D
negatif sebaiknya dibuang saja.
2. Non Tes
Non tes yaitu berupa data hasil observasi kegiatan selama pembelajaran.
Validasi isi lembar observasi kegiatan pembelajaran terlebih dahulu disetujui oleh
pertimbangan para ahli dalam hal ini adalah dosen pembimbing.
a. Lembar Observasi
Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) yang
dilengkapi dengan format atau blangko pengamatan yang disusun berdasarkan
item-item tentang kejadian atau tingkah laku gambaran penelitian secara umum.23
Lembar observasi yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar observasi
untuk melihat aktivitas siswa ketika proses pembelajaran berlangsung dan lembar
observasi kegiatan guru. Lembar observasi bertujuan untuk melihat konsistensi
guru terhadap RPP yang telah dibuat. Aktivitas siswa yang diamati ketika proses
pembelajaran disesuaikan dengan indikator-indikator model pembelajaran Open
Inquiry.
b. Metacognitive Skill Scale (MSS)
Instrumen MSS mengalami proses adaptasi menyesuaikan dengan
konteks bahasa Indonesia. Berikut enam tahapan adaptasi lintas kultural
menurut Beaton,dkk:24
22
Ibid., h. 218. 23
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), cet. 14, h. 272 24
Dorcas E Beaton, dkk, Guidelines for the Process of Cross-Cultural Adaptation
of Self-Report Measures, Spine, Vol 25, No 24, 2000, pp 3186-3191.
54
1) Translasi
2) Sintesis
3) Translasi kembali
4) Ulasan komite ahli
5) Uji awal
6) Submit seluruh laporan dan mendapat persetujuan
Instrumen ini telah divalidasi terjemahan ke dalam bahasa Indonesia oleh
Lembaga Pusat Bahasa serta alumni Pendidikan Bahasa Inggris UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Instrumen MSS juga diujicobakan kepada peserta didik
SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan dengan kategori prestasi tinggi, prestasi
sedang, dan prestasi rendah terkait persamaan persepsi dari gramatika bahasa pada
kuesioner tersebut.
Instrumen yang telah diadaptasi dan dimodifikasi, divalidasi ahli atau isi
oleh seorang ahli yang berlatar belakang S3 Pendidikan Biologi, dimana seorang
ahli tersebut selaku dosen pembimbing dalam penelitian ini. Lalu instrumen yang
sudah berbahasa Indonesia tersebut diterjemahkan kembali oleh dosen Pendidikan
Bahasa Inggris UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Hasil validasi ahli terhadap instrumen MSS, diadakan perbaikan
seperlunya, sesuai dengan saran-saran ahli. Setelah perangkat instrumen
dinyatakan memenuhi syarat validasi ahli, perangkat instrumen diujicobakan
secara empirik terhadap siswa kelas X SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan.
Tujuan uji coba instrumen ini untuk mengetahui validitas dan reliabilitas.
H. Teknik Analisis Data
Setelah melakukan uji coba instrumen, selanjutnya dilakukan penelitian.
Data yang diperoleh melalui instrumen penelitian selanjutnya diolah dan dianalisis
dengan maksud agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan penelitian dan menguji
hipotesis. Pengolahan dan penganalisisan data tersebut digunakan uji statistik.
Data terbagi menjadi dua kelompok, yaitu data kualitatif (lembar observasi) dan
data kuantitatif (tes).
55
1. Data Kualitatif
a. Teknik Analisis Data Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran
Data hasil observasi kegiatan pembelajaran dilakukan saat guru sedang
melaksanakan kegiatan pembelajaran seperti yang dituliskan dalam RPP.
b. Teknik Analisis Data Kuesioner Keterampilan Metakognitif
Kegiatan pengolahan data kuesioner, penulis menempuh cara sebagai
berikut:
1. Editing/verifikasi
Setelah angket diisi oleh responden dan dikembalikan kepada penulis,
penulis segera meneliti kelengkapan dalam mengisi angket bila ada
jawaban yang tidak dijawab, penulis menghubungi responden yang
bersangkutan untuk disempurnakan jawabannya agar angket tersebut sah
2. Tabulating
Langkah kedua adalah pengolahan data dengan memindahkan jawaban
yang terdapat dalam angket ke dalam tabulasi atau table. Kemudian
setelah data diolah sehingga hasil angket dinyatakan sah, maka
selanjutnya melakukan analisa data dengan teknik deskriptif dengan
presentase.
3. Analiting
Langkah ini adalah menganalisa data yang telah diolah secara verbal
sehingga hasil penelitian mudah dipahami.
4. Concloding
Langkah ini adalah memberikan kesimpulan dari hasil analisa dan
interpretasi data.
Untuk jawaban angket, penulis menggunakan kategori skoring yang tertulis
pada Tabel 3.7 dan 3.8 berikut ini.
56
Tabel 3.7.
Skala Skor Pernyataan Positif
Kategori Skor Keterangan
Sangat Setuju 5 Sangat Baik
Setuju 4 Baik
Netral 3 Cukup Baik
Tidak Setuju 2 Kurang Baik
Sangat Tidak Setuju 1 Tidak Baik
Tabel 3.8.
Skala Skor Pernyataan Negatif
Kategori Skor Keterangan
Sangat Setuju 1 Sangat Baik
Setuju 2 Baik
Netral 3 Cukup Baik
Tidak Setuju 4 Kurang Baik
Sangat Tidak Setuju 5 Tidak Baik
Langkah selanjutnya adalah menganalisa data yang telah diolah secara
verbal sehingga hasil penelitian mudah dipahami. Dalam menganalisis hasil
pengukuran dikategorikan menjadi lima kategori, dengan pedoman yang
tertulis pada Tabel 3.9.
Tabel 3.9.
Pedoman Kategori Hasil Pengukuran Kuesioner25
Sangat Rendah X ≤ M – 1,5SD
Rendah M – 1,5SD < X ≤ M – 0,5SD
Sedang M – 0,5SD < X ≤ M + 0,5SD
25
21 Saifuddin Azwar, Penyusunan Skala Psikologi Edisi 2, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2012), h. 148.
57
a. Uji Hipotesis
Uji hipotesis pada kuesioner menggunakan uji Mann-Whitney (U)
yang merupakan uji non parametrik yang tergolong kuat sebagai
pengganti uji-t. Pada uji Mann-Whitney asumsi normalitas dan
homogenitas tidak diperlukan yang penting level pengukurannya minimal
ordinal dan variabel yang akan diuji menggunakan variabel kontinu. Uji
Mann-Whitney digunakan untuk menguji perbedaan dua sampel bebas
(independent)26
2. Data Kuantitatif
Teknik analisis data hasil belajar baik data hasil belajar kognitif maupun
data hasil belajar pengetahuan metakognitif, langkah-langkah yang ditempuh
dalam penggunaan statistik untuk pengolahan data tersebut adalah:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah pengujian terhadap normal atau tidaknya sebaran
data yang akan dianalisis. Teknik yang digunakan untuk menguji normalitas
dalam penelitian ini adalah uji Liliefors. Untuk pengujiannya menggunakan
prosedur berikut. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui normal atau
tidaknya distribusi sampel yang diteliti. Uji normalitas yang digunakan ialah uji
liliefor, dengan ketentuaan sebagai berikut.27
1) Terlebih dahulu data sampel diurutkan dari yang terbesar hingga yang terkecil,
2) Kemudian nila Zi ditentukan dari tiap-tiap data dengan rumus Zi = dengan Zi =
bilangan baku, x = rata-rata, x = skor baku, dan S = Standar deviasi total
3) Setelah itu masing-masing nilai Zi ditentukan besar peluangnya berdasarkan tabel
Zi (F(zi)) dengan aturan jika Zi > 0, maka F (Zi) = 0,5 + nilai tabel, namun jika Zi
< 0, maka F (Zi) = 1 – (0,5 + nilai tabel).
26
Kadir, Statistika Terapan Edisi Kedua, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2016), h.
489. 27
Kadir, Statistika Untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, (Jakarta: Rosemata Sampurna,
2010), h. 107-109
58
4) Selanjutnya proporsi Z1, Z2,….Zn yang lebih kecil atau sama dengan Z1 dihitung
dengan rumus, S (Zi) =
5) Setelah diperoleh hasilnya, selisih F (Zi – S (Zi) dihitung untuk menentukan harga
mutlak dan diambil harga mutlak terbesar dari selisih tersebut (L0).
Penerimaaan atau penolakan hipotesis nol dapat dilakukan dengan
membandingkan L0 dengan Lt (nilai kritis L yang diambil dari table sesua α yang
dipilih), sehingga dapat diambil kesimpulan apakah berasal dari distribusi normal
atau tidak dari kriteria berikut.
Jika L0 < Lt = H0 diterima, artinya sampel homogen/distribusi normal
Jika L0 > Lt = H0 ditolak, artinya sampel tidak homogen/distribusi tidak normal
a. Uji Homogenitas
Pengujian yang dilakukan dengan uji homogenitas dua varians, rumus uji
homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher28
, yakni sebagai berikut.
F =
Keterangan:
F : Homogenitas
S12 : Varians terbesar
S22 : Varians terkecil
Hipotesis dari pengujian homogenitas ini ialah sebagai berikut.
Jika, Fhitung< Ftabel, maka Ho diterima, berarti kedua data homogen.
Jika, Fhitung> Ftabel, maka Ho ditolak, berarti kedua data tidak homogen
28
Ibid., h. 118
59
b. Uji Beda N-Gain
Gain adalah selisih antara nilai posttest dan pretest. Gain menunjukkan
peningkatan pemahaman/penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran yang
dilakukan guru. Untuk menghindari hasil kesimpulan yang akan menimbulkan
bias penelitian, maka digunakan Normal Gain. Peningkatan pemahaman konsep
diperoleh N – Gain.29
g =
Terdapat tiga kategorisasi perolehan skor gain ternormalisasi:
g- tinggi : nilai (<g>) > 0,7
g- sedang : nilai 0,7 ≥ (<g>) ≥ 0,3
g - rendah : nilai (<g>) < 0,3
c. Uji Hipotesis
Jika sampel berdistribusi normal dan homogeny, maka lakukan uji
parametric dengan statistik uji “t” dengan α 0,05. Uji hipotesisini dilakukan
melihat perbedaan hasil tes siswa dari kelompok eksperimen dan kelompok
control. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut:30
thitung =
√
Dengan √( ) ( )
Keterangan:
X1 : rerata skor kelompok eksperimen
X2 : rerata skor kelompok kontrol
n1 : jumlah anggota sampel kelompok eksperimen
n2 : jumlah anggota sampel kelompok kontrol
S12
: varians kelompok eksperimen
S22
: varians kelompok kontrol
S : nilai varians gabungan
29
Ibid., h.119
30
Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), h.239
60
I. Prosedur Penelitian
Terdapat tiga tahapan dalam penelitian ini, yaitu tahap persiapan berupa
identifkasi dan pengembangan komponen-komponen pembelajaran, tahap
kedua adalah pelaksanaan penelitian dan tahap ketiga pelaporan. Ketiga
tahapan tersebut dijelaskan dibawah ini:
1. Tahap Persiapan
Tahap ini dilakukan beberapa kegiatan, diantaranya adalah kegiatan
penelaahan kepustakaan meliputi buku teks, jurnal, serta sumber bacaan lain
yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Bersamaan dengan kegiatan
diatas, dilakukan juga observasi berupa pengamatan secara langsung proses
belajar mengajar di kelas XI MIA pada SMA Negeri 8 Tangerang Selatan,
kegiatan ini kemudian dilanjutkan wawancara singkat dengan guru bidang
studi bersangkutan mengenai penerapan model pembelajaran yang selama ini
digunakan.
Tahap Selanjutnya peneliti melakukan pembuatan dan pengembangan
instrumen. Validitas dilakukan oleh ahli. Kemudian dilakukan uji coba
terhadap 70 peserta didik di luar sampel penelitian tetapi mereka sudah
mendapatkan materi yang diujikan. Setelah itu menentukan dua kelas sebagai
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Terakhir dari tahap ini peneliti
menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebanyak enam
pertemuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan model inkuiri
bebas untuk kelas eksperimen dan pendekatan saintifik untuk kelas kontrol.
Serta penyusunan LKPD berbasis inkuiri bebas.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan ini, peneliti terlebih dahulu melakukan pre
respon (pre-questionnaire) keterampilan metakognitif peserta didik baik
pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Selanjutnya peneliti
menerapkan pembelajaran dengan model inkuiri bebas pada kelas
eksperimen dan pendekatan saintifik pada kelas kontrol. Selengkapnya
pelaksanaan pembelajaran selama enam pertemuan dapat dilihat pada
lampiran. Bersamaan dengan kegiatan pembelajaran, dilakukan pengisian
61
lembar observasi kegiatan siswa oleh observer sebanyak enam pertemuan
pertemuan selama penelitian.
Kegiatan terakhir pada tahap ini adalah melaksanakan posttest hasil
belajar biologi, dan pos respon (post-questionnaire) keterampilan
metakognitif peserta didik dikedua kelas eksperimen dan kontrol pada
akhir pembelajaran. Setelah data terkumpul kemudian dilanjutkan dengan
pengolahan sesuai dengan pengujian dan analisis data yang telah
ditentukan.
3. Tahap Pelaporan
Tahap pelaporan ini merupakan tahap akhir dari penelitian, pada tahap ini
dilakukan pembahasan hasil temuan penelitian serta membuat kesimpulan hasil
penelitian. Adapun tahap penelitian yang dilaksanakan sebagaimana pada Gambar
3.8. di bawah ini.
Gambar 3.8.
Prosedur Penelitian
62
J. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik merupakan hipotesis yang pengujiannya dilakukan
dengan menggunakan teknik-teknik statistik. Pengujian hipotesis statistik
dirumuskan dalam bentuk hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (HI).
Ekspresi HI adalah hipotesis penelitian, sedangkan H0 adalah negasi atau
ingkaran dari HI yang akan diuji melalui data sampel secara statistik. Jadi
dalam pengujian hipotesis yang diuji adalah H0.98
Sedangkan kesimpulan
mengenai HI adalah konsekuensi logis dari hasil pengujian H0. Hal ini
mengandung arti bahwa jika H0 ditolak, maka HI diterima dan sebaliknya.
Hipotesis statistik dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut:
H0 = (nilai rata-rata tidak berbeda nyata)
H1 = > (nilai rata-rata berbeda nyata)
H0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan model inkuiri bebas
terhadap keterampilan metakognitif siswa.
H1 : terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan model inkuiri bebas
terhadap keterampilan metakognitif siswa.
98
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2016), h. 97-99.
63
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 22 Oktober sampai 09
November 2018 di SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan, berikut ini
disajikan data dari kelas subjek penelitian, yaitu kelas XI MIA 2 sebagai
kelompok eksperimen yang menggunakan model Free Inquiry dan kelas XI
MIA 3 sebagai kelompok kontrol yang menggunakan pendekatan saintifik.
Data diperoleh melalui pre-Questionnaire dan post-Questionnaire,
keterampilan metakognitif, wawancara, dan posttest hasil belajar terhadap 70
peserta didik, yang terdiri dari 35 peserta didik pada kelas eksperimen dan 35
peserta didik pada kelas kontrol.
1. Deskripsi Keterampilan Metakognitif Peserta Didik
a. Keterampilan Metakognitif Peserta Didik Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol Sebelum Pembelajaran
Deskripsi respon awal atau Pre-Questionnaire keterampilan
metakognitif peserta didik pada kelas eksperimen dan kontrol
disajikan pada Tabel 4.1 dan Gambar 4.1. dibawah ini.
Tabel 4.1
Deskripsi Pre-Questionnaire Peserta Didik Sebelum Pembelajaran
Deskripsi Data Sebelum Pembelajaran
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
N 35 35
Mean 95 85
Median 95 87
Mode 91 87
Minimum 66 70
Maximum 118 98
64
Gambar 4.1 Deskripsi Keterampilan Metakognitif Peserta Didik
Sebelum Pembelajaran
Hasil berdasarkan Tabel 4.1 dapat dikemukakan bahwa
keterampilan metakognitif peserta didik secara keseluruhan sebelum
perlakuan yang akan menjadi kelas eksperimen tidak berbeda jauh
dengan kelas yang akan menjadi kelas kontrol. Pada kelas yang akan
menjadi kelompok eksperimen memiliki nilai rata-rata sebesar 95
sedangkan yang akan menjadi kelompok kontrol sebesar 85.
Hasil berdasarkan Gambar 4.1 dapat dikemukakan bahwa
keterampilan metakognitif peserta didik secara keseluruhan sebelum
perlakuan yang akan menjadi kelas eksperimen berbeda dengan kelas
yang akan menjadi kelas kontrol. Pada kelas yang akan menjadi
kelompok eksperimen terdapat 60% peserta didik yang keterampilan
metakognitifnya sedang, sedangkan pada kelas yang akan menjadi
kelompok kontrol terdapat 34% peserta didik yang keterampilan
metakognitifnya sedang. Selanjutnya untuk peserta didik yang
memiliki keterampilan metakognitif tinggi terdapat 20% peserta didik
yang keterampilan metakognitifnya tinggi, sedangkan 37% peserta
didik pada kelas kontrol memiliki keterampilan metakognitif yang
tinggi. Kemudian, untuk peserta didik yang memiliki keterampilan
0% 20%
60%
20% 0% 0%
29%
34%
37%
0% SANGATRENDAH
RENDAH SEDANG TINGGI SANGAT TINGGI
PRESENTASE
Eksperimen Kontrol
65
metakognitif sangat tinggi, tidak terdapat pada kelas yang akan
menjadi kelompok eksperimen maupun kontrol.
b. Keterampilan Metakognitif Peserta Didik Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol setelah Pembelajaran
Deskripsi respon akhir atau Post-Questionnaire keterampilan
metakognitif peserta didik pada kelas eksperimen dan kontrol
disajikan pada Tabel 4.2. dan Gambar 4.2.
Tabel 4.2.
Deskripsi Post-Questionnaire Peserta Didik Setelah Pembelajaran
Deskripsi Data Setelah Pembelajaran
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
N 35 35
Mean 92 90
Median 93 89
Mode 88 91
Minimum 77 65
Maximum 126 113
Gambar 4.2 Deskripsi Keterampilan Metakognitif Peserta Didik
Setelah Pembelajaran
0% 6% 23%
51%
20%
0%
11%
49%
26%
14%
SANGATRENDAH
RENDAH SEDANG TINGGI SANGAT TINGGI
PRESENTASE
Eksperimen Kontrol
66
Hasil berdasarkan Tabel 4.2 dapat dikemukakan bahwa keterampilan
metakognitif peserta didik secara keseluruhan sebelum perlakuan yang akan
menjadi kelas eksperimen tidak berbeda jauh dengan kelas yang akan menjadi
kelas kontrol. Pada kelas yang akan menjadi kelompok eksperimen memiliki nilai
rata-rata sebesar 92 sedangkan yang akan menjadi kelompok kontrol sebesar 90 .
Hasil berdasarkan Gambar 4.2 dapat dikemukakan bahwa keterampilan
metakognitif peserta didik secara keseluruhan pada kelas eksperimen dan kontrol
menunjukkan bahwa sebanyak 20% peserta didik pada kelas eksperimen memiliki
keterampilan metakognitif sangat tinggi, dan sebanyak 14% peserta didik pada
kelas kontrol memiliki keterampilan metakognitif sangat tinggi. Jumlah peserta
didik dengan keterampilan metakognitif tinggi lebih banyak pada kelas
eksperimen dibandingkan kelas kontrol, yaitu sebanyak 51% pada kelas
eksperimen dan hanya 26% pada kelas kontrol.
c. Ketercapaian Inventori Keterampilan Metakognitif Peserta Didik
Kelas Eksperimen dan Kontrol Setelah Pembelajaran
Keterampilan metakognitif terdiri dari tiga inventori, yaitu planning,
monitoring, dan evaluating. Berikut disajikan rata-rata ketercapaian inventori
keterampilan metakognitif pada kelas eksperimen dan kontrol pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3.
Distribusi Ketercapaian Inventori Keterampilan Metakognitif Peserta Didik
Setelah Pembelajaran
Inventori
keterampilan
metakognitif
Kelas
Jumlah
Peserta
Didik
(N)
Presentase (%)
Sangat
Rendah Rendah Sedang Tinggi
Sangat
Tinggi Total
Planning Eksperimen 35 1 2 5 23 4 100
Kontrol 35 1 1 10 18 5 100
Monitoring Eksperimen 35 0 3 11 17 4 100
Kontrol 35 0 3 15 12 5 100
Evaluating Eksperimen 35 0 4 7 18 6 100
Kontrol 35 1 5 11 15 3 100
67
2. Deskripsi Hasil Wawancara Peserta Didik
Kegiatan wawancara ditujukan kepada peserta didik dengan
kategori kemampuan akademik tinggi, sedang, dan kemampuan
akademik rendah dengan jumlah yaitu masing-masing 3 peserta didik
dengan kategori kemampuan akademik tinggi, sedang dan rendah.
Hasil wawancara peserta didik menunjukkan bahwa, peserta didik
dengan kemampuan tinggi memiliki perencanaan yang lebih baik,
diantaranya peserta didik dengan kemampuan tinggi merencanakan
pembelajarannya dengan menggunakan berbagai sumber belajar seperti
buku pelajaran serta internet. Strategi pembelajaran yang digunakan
yaitu membuat ringkasan materi baik dalam bentuk konsep maupun
mindmap. Rencana belajar yang dilakukan peserta didik dengan
kemampuan kognitif sangat baik, yaitu dengan membaca buku
pelajaran sebelum jam belajar di rumah, baik itu di rumah maupun di
sekolah. Peserta didik dengan kemampuan kognitif sedang tidak
berbeda jauh dengan peserta didik berkemampuan kognitif tinggi.
Hanya saja peserta didik dengan kemampuan sedang kurang mampu
mengelola rencana belajarnya, masih tergantung dengan guru, dan
masih jarang membaca buku atau sumber lainnya sebelum belajar.
Namun sangat berbeda dengan peserta didik berkemampuan kognitif
rendah, peserta didik tersebut mengatakan tidak memiliki rencana untuk
pembelajarannya.
3. Deskripsi Hasil Obeservasi Kegiatan Peserta Didik
Observasi kegiatan belajar peserta didik dengan model Free
Inquiry meliputi kegiatan merumuskan masalah, merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data (Eksperimen), analisis data, dan membuat
kesimpulan. Hasil observasi kegiatan peserta didik di setiap pertemuan
pada kelas Eksperimen dengan model Free Inquiry disajikan pada Tabel
4.4.
68
Tabel 4.4.
Lembar Observasi Kegiatan Peserta Didik Pada Kelas Eksperimen Dengan
Model Free Inquiry
No Tahapan Free
Inquiry Kelompok
Pertemuan
1 2 3 4 5 6
1. Menghadapkan
peserta didik
dengan situasi
teka-teki
(Orientasi
Masalah )
1 73 87 93 93 100 100
2. Pengumpulan
dan verifikasi
data
2 73 87 93 100 93 93
3. Eksperimen 3 67 87 93 93 100 100
4. Mengorganisir
data dan
merumuskan
penjelasan
4 73 87 93 93 100 93
5. Analisis
tentang inkuiri 5 73 80 87 93 100 100
Total 359 428 459 472 486 486
Skor 72 86 92 94 97 97
Hasil pada Tabel 4.4. menunjukkan hasil observasi kegiatan peserta
didik yang diamati oleh laboran SMAN 8 Kota Tangerang Selatan. Hasilnya
menunjukkan bahwa terdapat peningkatan tahapan Free Inquiry dari pertemuan
ke 1 sampai ke 6.
4. Deskripsi Hasil Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Free
Inquiry
Lembar kerja peserta didik (LKPD) berbasis Free Inquiry hanya
digunakan pada kelas eksperimen. Berdasarkan kriterianya, nilai LKPD
dikelompokkan menjadi kurang, cukup, baik, dan sangat baik
sebagaimana pada Tabel 4.5.
69
Tabel 4.5.
Presentase Nilai LKPD kelas Eksperimen Berdasarkan Kriteria
Kriteria Presentase (%)
Kurang 3
Cukup 31
Baik 49
Sangat Baik 17
Total 100
5. Deskripsi Hasil Jurnal Belajar Peserta Didik
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis Free Inquiry
terdapat jurnal belajar atau jurnal berpikir. Jurnal belajar merupakan
catatan kegiatan belajar yang dilakukan oleh peserta didik selama
melakukan proses pembelajaran. Jurnal belajar ini terdiri dari aspek
merencanakan (planning), memonitoring (monitoring), dan
mengevaluasi (evaluating) (merefleksi diri dan meninjau ketercapaian
tujuan belajar). Berikut dipaparkan data hasil jurnal belajar peserta
didik pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6.
Presentase Peserta Didik Yang Melakukan Kegiatan Keterampilan
Metakognitif
Kegiatan
Keterampilan
Metakognitif
Presentase Pertemuan (%) Rata-
rata
(%) 1 2 3 4 5 6
Planning 67 67 87 87 93 93 8,2
Monitoring 100 100 87 87 93 93 9,3
Evaluating 70 70 50 50 65 65 7,4
70
Hasil Tabel 4.6. menunjukkan bahwa presentase peserta didik yang
melakukan kegiatan keterampilan metakognitif mengalami peningkatan mulai
dari pertemuan 1 sampai pertemuan 6.
B. Pengujian Persyaratan Analisis Dan Pengujian Hipotesis
Data yang sudah diperoleh dalam penelitian di lapangan, hasil
kuesioner peserta didik akan diuji hipotesis untuk mengetahui ada atau
tidaknya pengaruh model Free Inquiry terhadap keterampilan metakognitif.
1. Uji Hipotesis Perbedaan Skala Keterampilan Metakognitif
Peserta Didik
Data yang diperoleh dari hasil pengukuran skala keterampilan
metakognitif merupakan data ordinal, sehingga pengujiannya
menggunakan statistik nonprametris dengan uji Mann-Whitney.
Kriteria pengujiannya adalah jika nilai probabilitas (Sig.) lebih kecil
dari α= 0,05 maka hipotesis nol ditolak.1
2. Uji Perbedaan Skala Keterampilan Metakognitif Peserta Didik
Sebelum Perlakuan Pembelajaran (Pre-Questionnaire)
Berikut disajikan hasil perhitungan uji Mann-Whitney skala
keterampilan metakognitif peserta didik sebelum perlakuan
pembelajaran pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7.
Uji Mann-Whitney Skala Keterampilan Metakognitif Peserta Didik Sebelum
Perlakuan Pembelajaran
Statistik Kelas eksperimen Kelas kontrol
Sampel (N) 35 35
Mean Rank 38,39 32,61
Sig. (2-tailed) 0,235
H0 Diterima
1 Kadir, statistika terapan edisi kedua, (jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2016), h.493.
71
Hipotesis yang diuji adalah:
H0 : Tidak terdapat perbedaan keterampilan metakognitif peserta didik antara
kelas yang akan menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Ha : Terdapat perbedaan keterampilan metakognitif peserta didik antara kelas
yang akan menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Hasil Tabel 4.7. memperlihatkan bahwa nilai probabilitas (Sig.) 0,235 dan
ho diterima yang berarti bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
3. Uji Perbedaan Skala Keterampilan Metakognitif Peserta Didik
Setelah Perlakuan Pembelajaran (Post-Questionnaire)
Berikut disajikan hasil perhitungan uji Mann-Whitney skala keterampilan
metakognitif peserta didik sebelum perlakuan pembelajaran pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8.
Uji Mann-Whitney Skala Keterampilan Metakognitif Peserta Didik Setelah
Perlakuan Pembelajaran
Statistik Kelas eksperimen Kelas kontrol
Sampel (N) 35 35
Mean Rank 28,30 42,70
Sig. (2-tailed) 0,003
H0 Ditolak
Hipotesis yang diuji adalah:
H0 : Tidak terdapat perbedaan keterampilan metakognitif peserta didik antara
kelas eksperimen dan kelas kontrol
Ha : Terdapat perbedaan keterampilan metakognitif peserta didik antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol
Hasil Tabel 4.8. memperlihatkan bahwa nilai probabilitas (Sig.) 0,03
dan H0 di tolak yang berarti bahwa terdapat pengaruh keterampilan
metakognitif peserta didik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah
pembelajaran.
72
4. Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh
berdasarkan hasil penelitian berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas
ini menggunakan Uji-Kolmogorov-Smirnov (K-S Z) dengan tingkat akepercayaan
95%. Kriteria pengujian adalah jika nilai probabilitas (Sig.) lebih dari α=0,05,
maka hipotesis nol diterima.
a. Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen Dan Kontrol
Berikut adalah rangkuman hasil perhitungan uji normalitas prestest
hasil belajar biologi peserta didik, disajikan pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9.
Uji Normalitas Postest Hasil Belajar Biologi Kelas Eksperimen Dan Kontrol
Kelas
Kolmogorov Smirnov Z
H0
N Sig.
Eksperimen 35 0,200 Diterima
Kontrol 35 0,121 Diterima
Hipotesis yang diuji adalah:
H0 : Sampel berdistribusi normal
Ha : Sampel berdistribusi tidak normal
Data pada Tabel 4.7. terlihat bahwa hipotesis nol untuk masing-masing
kelompok diterima. Dengan demikian, posttest dari nilai hasil belajar biologi
peserta didik kelas eksperimen dan kontrol berdistribusi normal.
5. Uji Homogenitas
Uji homogenitas ini dilakukan untuk mengetahui kesamaan antara dua
keadaan atau populasi, apakah data kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki
varians yang homogen atau tidak. Uji homogenitas yang digunakan adalah Uji
Levene dengan tingkat kepercayaan 95%. Kriteria pengujian adalah jika nilai
probabilitas (Sig.) lebih dari α=0,05, maka hipotesis nol diterima.
73
a. Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen Dan Kontrol
Berikut adalah rangkuman hasil perhitungan uji homogenitas posttest hasil
belajar biologi peserta didik, disajikan pada Tabel 4.10.
Tabel 4.10.
Uji Homogenitas Varians Postest Nilai Hasil Belajar Antara Kelas
Eksperimen Dan Kontrol
Statistik
Levene
df1 df2 Sig. H0
0,492 1 68 0,485 Diterima
Hipotesis yang diuji adalah:
H0 : Kedua kelompok sampel homogen
Ha : Kedua kelompok variansinya berbeda satu sama lain
Data pada Tabel 4.8. memperlihatkan bahwa nilai probabilitas (Sig.) lebih
dari 0,05. Hal ini berarti bahwa hipotesis nol diterima. Dengan demikian, varians
dari posttest nilai hasil belajar biologi peserta didik antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol, homogen.
6. Uji Hipotesis Perbedaan Hasil Belajar Peserta Didik
Hasil uji normalitas dan homogenitas pretest dan posttest sebelumnya,
menunjukkan bahwa data hasil belajar biologi peserta didik kelas eksperimen
dan kelas kontrol berdistribusi normal dan variansinya homogen. Merujuk
hasil tersebut, perhitungan uji perbedaan dua rata-rata hasil belajar biologi
peserta didik dilakukan dengan uji-t dengan tingkat kepercayaan 95%. Kriteria
pengujian adalah jika nilai probabilitas (Sig.) lebih dari α=0,05, maka
hipotesis nol diterima.
a. Uji Perbedaan Posttest Kelas Eksperimen Dan Kontrol
Berikut adalah rangkuman hasil perhitungan uji homogenitas posttest hasil
belajar biologi peserta didik, disajikan pada Tabel 4.11.
74
Tabel 4.11.
Uji Perbedaan Dua Rata-Rata (Uji-t) Posttest Kelas Eksperimen Dan
Kontrol
Hasil Belajar
Peserta
Didik
Uji-t kesamaan dua rata-rata
H0
T df Sig.
2,096 68 0,40 Ditolak
Hipotesis yang diuji adalah:
H0 : Tidak terdapat hasil belajar peserta didik antara kelas yang akan menjadi
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Ha : Terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik antara kelas yang akan
menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Data pada Tabel 4.11. tampak bahwa hipotesis nol ditolak. Dengan
demikian dapat ditarik keseimpulan bahwa, hasil belajar biologi peserta didik
kelas eksperimen secara signifikan lebih baik dari pada hasil belajar biologi siswa
kelas kontrol.
C. Pembahasan dan Temuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMAN 8 Tangerang Selatan dengan sampel
kelas XI MIA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI MIA 3 sebagai kelas
kontrol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model
inkuiri bebas terhadap keterampilan metakognitif peserta didik. Pada Kelas
eksperimen dilakukan pembelajaran dengan model inkuiri bebas dan kelas
kontrol dilakukan pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kerja peserta didik (LKPD),
lembar observasi, wawancara dan kuesioner yang di adaptasi dari jurnalnya
Altindagh.
75
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dalam evaluasi
pembelajaran sehari-hari, kognitif yang sering digunakan yaitu C4 atau
menganalisis, sehingga perlu adanya suatu peningkatan dalam kemampuan
pengembangan proses berpikir tingkat rendah kepada berpikir tingkat tinggi
dan bergerak dari berpikir pada jenjang kognitif menuju kemampuan
metakognitif siswa. Untuk menuju keterampilan metakognitif peserta didik,
perlu adanya jenjang berpikir dan pengontrolan penuh terhadap kognisi diri
dan regulasi diri sendiri.2
Keterampilan metakognitif peserta didik diukur menggunakan kuesioner
keterampilan metakognitif yang diadopsi dari jurnal Metacognitive Skill Scale
yang kemudian diadaptasi kultur budaya dalam penelitian ini. Kuesioner
keterampilan metakognitif terdiri dari 27 butir pernyataan. Butir 1 sampai 13
merupakan aspek planning, butir 14 sampai 22 merupaan aspek monitoring,
dan butir 23 sampai 27 merupakan aspek evaluating. Kuesioner ini kemudian
diberikan kepada peserta didik sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran
(pre questionnare dan post questionnare).3
Hasil analisis uji statistik menunjukkan bahwa keterampilan metakognitif
peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum pembelajaran tidak
berbeda. Hal ini dapat dilihat dari hasil pre-questionnaire yang telah
dilakukan. Pengujian hipotesis ini menggunakan uji mann-whitney yang
bertujuan untuk menguji perbedaan dan pengaruh dua sampel bebas.
Berdasarkan hasil pre-questionnaire dengan tingkat kepercayaan 95%
menunjukkan bahwa nilai probabilitas Sig. (2-tailed) sebesar 0,235 untuk 27
item lebih dari α=0,05 maka H0 diterima. Dengan demikian dapat ditarik
kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan keterampilan metakognitif awal
peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum pembelajaran.4
Pembelajaran dengan inkuiri bebas pada kelas eksperimen dan
pendekatan saintifik pada kelas kontrol setelah dilakukan, maka diperoleh
hasil postquestionnaire. Hasil postquestionnaire kelas eksperimen lebih
2 Lampiran 23, h. 224.
3 Lampiran 7, h.178.
4 Lampiran 20, h.216.
76
positif daripada kelas kontrol, ditunjukkan dengan nilai probabilitas Sig.
(2-tailed) sebesar 0,03 dengan mean ranks 28,30 dan Ho di tolak yang berarti
bahwa terdapat perbedaan keterampilan metakognitif peserta didik antara
kelas eksperimen dan kontrol setelah pembelajaran. Hal ini juga
memperlihatkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan model inkuiri bebas
terhadap keterampilan metakognitif.5
Deskripsi data hasil keterampilan metakognitif peserta didik secara
keseluruhan sebelum perlakuan yang akan menjadi kelas eksperimen berbeda
dengan kelas yang akan menjadi kelas kontrol. Pada kelas yang akan menjadi
kelompok eksperimen terdapat 60% peserta didik yang keterampilan
metakognitifnya sedang, sedangkan pada kelas yang akan menjadi kelompok
kontrol terdapat 34% peserta didik yang keterampilan metakognitifnya
sedang. Selanjutnya untuk peserta didik yang memiliki keterampilan
metakognitif tinggi terdapat 20% peserta didik yang keterampilan
metakognitifnya tinggi, sedangkan 37% peserta didik pada kelas kontrol
memiliki keterampilan metakognitif yang tinggi. Kemudian, untuk peserta
didik yang memiliki keterampilan metakognitif sangat tinggi, tidak terdapat
pada kelas yang akan menjadi kelompok eksperimen maupun kontrol. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap
keterampilan metakognitif sebelum pembelajaran.
Hasil deskriptif data keterampilan metakognitif setelah pembelajaran
dapat dikemukakan bahwa keterampilan metakognitif peserta didik secara
keseluruhan pada kelas eksperimen dan kontrol menunjukkan bahwa
sebanyak 20% peserta didik pada kelas eksperimen memiliki keterampilan
metakognitif sangat tinggi, dan sebanyak 14% peserta didik pada kelas
kontrol memiliki keterampilan metakognitif sangat tinggi. Jumlah peserta
didik dengan keterampilan metakognitif tinggi lebih banyak pada kelas
eksperimen dibandingkan kelas kontrol, yaitu sebanyak 51% pada kelas
eksperimen dan hanya 26% pada kelas kontrol.
5 Lampiran 21, h,217.
77
Proses pembelajaran inkuiri bebas tidak hanya mengembangkan
kemampuan intelektual tetapi seluruh potensi yang ada, termasuk
pengembangan emosional dan keterampilan inkuiri merupakan suatu proses
yang bermula dari merumuskan masalah, merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data, menganalisis data, dan membuat kesimpulan.
Penerapan model Free Inquiry disini dibantu dengan menggunakan
LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) dan jurnal belajar sebagai pedoman
belajar dikelas. LKPD berisi tugas-tugas yang harus dikerjakan peserta didik
sedangkan jurnal belajar merupakan catatan kegiatan belajar yang dilakukan
peserta didik selama melakukan proses pembelajaran. Dalam penelitian ini,
LKPD dan jurnal belajar disesuaikan dengan konsep sistem sirkulasi. Jurnal
belajar ini terdiri dari kegiatan-kegiatan keterampilan metakognitif meliputi
merencanakan, memonitor, dan mengevaluasi (merefleksi diri peserta didik).
Tidak hanya melihat keterampilan metakognitif peserta didik, dalam
penelitian juga dilakukan pengukuran terhadap hasil belajar peserta didik
sebagai data pendukung. Hasil belajar biologi peserta didik dibatasi hanya
pada konsep sistem sirkulasi. Hasil belajar diukur melalui kegiatan posttest.
Soal posttest terdiri dari 25 soal pilihan ganda (PG) terkait konsep sirkulasi
dan 3 soal essay terkait kemampuan inkuiri, diantaranya merumuskan
variabel pengamatan, merumuskan masalah dan membuat hipotesis. Setelah
dilakukan pembelajaran dengan menggunakan model Free Inquiry pada kelas
eksperimen dan pembelajaran dengan pendekatan saintifik pada kelas kontrol,
diperoleh rata-rata hasil posttest kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas
kontrol. Rata-rata hasil belajar kelas ekperimen sebesar 82 sedangkan rata-
rata hasil belajar kelas kontrol sebesar 75.
Pengujian hipotesis posttest terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol
dengan menggunakan uji-t, diketahui bahwa terdapat perbedaan secara
signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal tersebut dapat
dilihat pada nilai probabilitas (Sig.) menunjukkan p=0,000 < α=0,05, maka
H0 ditolak. Hal ini berarti bahwa hasil belajar biologi kelas eksperimen secara
signifikan lebih baik daripada hasil belajar biologi kelas kontrol.
78
Hasil penelitian ini mengalami peningkatan dengan penerapan model
Free Inquiry. Hal ini karena proses pembelajaran dengan inkuiri berfokus
tidak hanya pada pengembangan pengetahuan siswa (kognisi) dan
keterampilan (psikomotor), tetapi juga sikap spiritual dan sosial siswa dan
metakognisi. 6Selain itu, hasil penelitian ini juga sejalan dengan tuntutan
Kurikulum 2013 yang mengutamakan pendektan ilmiah, termasuk observasi,
pertanyaan, eksperimen atau eksplorasi, asosiasi, komunikasi.7
Penelitian sebelumnya terhadap keterampilan metakognitif peserta didik
di SMA Negeri 6 Kediri yang berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing Terhadap Keterampilan Inkuiri Dan Keterampilan Metakognisi
Siswa menunjukkan hasil hasil perlakuan berupa model pembelajaran inkuiri
terbimbing berpengaruh terhadap keterampilan inkuiri proses dan produk
siswa. .8 Yang artinya bahwa peningkatan keterampilan inkuiri pada siswa
baik keterampilan inkuiri proses maupun keteraampilan inkuiri produk
merupakan pengalaman siswa saat proses pembelajaran dan dapat
mencerminkan seberapa besar minat dan kesungguhan siswa dalam proses
pembelajaran berlangsung sehingga peserta didik terlibat aktif dalam
pembelajaran dan memunculkan keterampilan metakognitif. Pada proses
penemuan konsep, siswa dipacu untuk melakukan planning, monitoring dan
evaluation terhadap setiap tahapan yang dilakukan dalam Inkuiri Terbimbing
atau Free Inquiry. Oleh karena tahapan inkuiri yang dilakukan oleh siswa
terjadi berkali-kali, maka proses monitoring belajar pada diri sendiri tersebut
juga terjadi lebih dari sekali. Kondisi demikian memacu tumbuhnya
keterampilan metakognisi siswa. Hal inilah yang menyebabkan penerapan
inkuiri terbimbing mampu meningkatkan keterampilan metakognisi siswa.
6 Zulfiani, dan Yanti Herlanti, 2018, Scientific Inquiry Perception and Ability of Pre-
service Teachers, Journal of Turkish Sciences Education, Volume 15, Issue 1, h. 129 . 7 Zulfiani, dan Nengsih Juanengsih, 2015, Scientific Inquiry Analysis of 2013 Curriculum
and Implementation Biological Learning in South Tangerang and Jakarta High School.
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31399/Zulfiani%20nengsih%20ICEMS
%202015%60.pdf. Dipublikasikan pada The 2nd International Conference on Education in
Muslim Society, November 2015, h.12. 8 Febriana Irawati, dkk. 2015, Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Terhadap Keterampilan Inkuiri Dan Keterampilan Metakognisi, Seminar Nasional XII Pendidikan
Biologi FKIP UNS, h. 483 .
79
Keterampilan metakognitif adalah komponen pelaksana kendali kognisi
seseorang. Beberapa peneliti membagi keterampilan ini menjadi tiga
subkategori, yaitu perencanaan, pemantauan, dan penilaian. Tiga
keterampilan itu memandu seseorang dalam pemecahan masalah.
Keterampilan metakognisi yang dikemukakan oleh Kaune sebagai aktivitas
metakognisi dalam menyelesaikan masalah matematika sebagai aktivitas
merencanakan, memantau, dan refleksi termasuk dalam aktivitas metakognisi
oleh peserta didik dan guru.9
Salah satu model pembelajaran yang melibatkan keaktifan serta
kreatifitas peserta didik untuk menemukan konsep yang mereka pelajari
sendiri adalah model pembelajaran inkuiri. Model inkuiri merupakan suatu
rangkaian kegiatan belajar yang membantu guru serta melibatkan secara
maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara
sistematis, kritis, logis dan analitis sehingga mereka dapat merumuskan
sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.10
Hasil tiset menunjukkan leterampilan metakognisi ialah kebolehan untuk
mengetahui apa yang diketahui dan yang tidak diketahui, berpikir tentang
berpikir atau belajar bagaimana belajar, proses berpikir tentang berpikir
mereka sendiri dalam rangka membangun strategi untuk memecahkan
masalah. Hal ini berhubungan dengan berpikir tentang kemampuan mereka
menggunakan strategi-strategi belajar tertentu dengan tepat.
9 Hanna Pratiwi Arkham., Tingkat Kemampuan Metakognisi Siswa Berdasarkan Schraw
Dan Dennison Pada Mata Pelajaran Matematika, Skripsi UIN: Sunan Ampel, Surabaya, 2014,
h.22. 10
Khoirul, Anam, Pembelajaran Berbasis Inkuiri, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2016),cet. 2, h. 9.
71
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil penelitian, analisis data, serta pembahasan yang telah dipaparrkan
pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa, terdapat pengaruh
model Free Inquiry terhadap keterampilan metakognitif peserta didik. Hal ini
dapat dilihat dari nilai probabilitas (Sig.) dari 11 item kuesioner keterampilan
metakognitif peserta didik menunjukkan p=0,003< α= 0.05. Hasil tersebut
berarti bahwa terdapat pengaruh keterampilan metakognitif yang signifikan
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
B. Saran
Implementasi dari penelitian yang telah dilakukan, selanjutnya
dikemukakan saran-saran sebagai berikut:
1. Peserta didik sebaiknya dilatih untuk belajar secara mandiri. Karena
keberhasilan peserta didik di sekolah sebagian besar terletak
kemampuannya belajar secara mandiri.
2. Free Inquiry dapat digunakan peserta didik untuk meningkatkan
keterampilan metakognitif. Tetapi, diperlukan model lain untuk
meningkatkan konsep pengaturan diri peserta didik.
3. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan problem based learning (PBL)
yang dikaitkan dengan Mind Map dan Concept Map untuk meningkatkan
keterampilan metakognitif.
72
DAFTAR PUSTAKA
A’yun, Dya Qurotul, Sukarmin, Suparmin. Pengaruh Pembelajaran Fisika
Menggunakan Model Modified Free Inquiry dan Guided Inquiry
Terhadap Kemampuan Multirepresentasi Ditinjau dari Kemampuan
Awal dan Keterampilan Proses Sains, Jurnal FKIP UNS. Vol. 4, No. 1.
2015.
Anam, Khoirul. Pembelajaran Berbasis Inkuiri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
2016.
Anderson, L.W., Krathwohl, D.R. Pembelajaran, Pengajaran, dan Assesmen
(Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom). Yogyakarta: Pustaka Belajar.
2015.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :
Rhineka Cipta. 2013.
Astikasari, Heru S. M, Metakognisi dan Theory of Mind (ToM), Jurnal
Psikologi Pitutur, Vol. I, No. 2, Juni 2011.
Balcikanli, Cem. Metacognitive Awarenes Inventory for Teacher (MAIT).
Turkey: Gazi University. Electronic Journal of Research in Educational
Psychology, Vol.9, No. 3. 2011
Beaton, Dorcas., Bombardier, Claire., Guillemin, Francis. Guidelines for the
Process of Cross-Cultural Adaptation of Self-Report Measures, Spine,
Vol. 25, No. 24, 2000.
Corebima, A.D, Metakognitif: Suatu Ringkasan Kajian. (Makalah disajikan
dalam Pelatihan Strategi Metakognitif pada pembelajaran biologi untuk
guru-guru biologi SMA, Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat
(LPKM) UNPAR, Palangkaraya, 23 Agustus). 2006.
Cotterall, Sara dan Garold Murray. Enhancing Metacognitive Knowledge:
Structure, Affordances, and Self, Science Direct, System 37, 2009.
Danial, Muhammad. Menumbuhkembangkan Kesadaran dan Keterampilan
Metakognisi Mahasiswa Jurusan Biologi melalui Penerapan Strategi
PBL dan kooperatif GI, Jurnal Kimia FMIPA Negeri Makasar.
31Maret 2016.
Desmita. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2011.
Flavell, John. Metacognition and Cognition Monitoring : a new are of
cognitive developmental inquiry. American Psycologist
Association, 41(4), 212-264, 1979.
73
Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014.
Handriani, Lia Saptini, Harjono, Ahmad. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri
Terstruktur dengan Pendekatan Saintifik Terhadap Kemampuan Berpikir
Kritis dan Hasil Belajar Fisika Siswa, Jurnal Pendidikan Fisika dan
Teknologi, Vol. 1, No.3, 2015.
Herlanti, Yanti. Science Education Research, Tanya Jawab Seputar Penelitian
Pendidikan Sains Universitas Islam Negeri Jakarta, diakses dari
http://dhetik.weebly.com, 30 November 2015.
Husamah, dan Seyaningrum Yamur, Desain Pembelajaran Berbasis
Pencapaian Kompetensi Panduan dalam Merancang Pembelajaran
untuk Mendukung Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Prestasi
Pustakarya, 2013.
Hanifah, Siti. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Integrasi Peer
Instruction terhadap Pengetahuan Metakognitif Peserta Didik pada Konsep
Sistem Pencernaan, Skripsi . UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017.
Irawati, Febriana, Cahya, Kurniawan Herry, Rahmatika, Primandiri Poppy.
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap
Keterampilan Inkuiri dan Keterampilan Metakognisi, Seminar
Nasional XII Pendidikan Biologi FKIP UNS, 2015.
In’am, Akhsanul. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui Lesson Study
Berbasis Metakognisi. Jurnal Pendidikan. 12(1), 130 (online). Diakses dari
(http://ejournal.umm.ac.id/index.php/salam/article/viewFile/438/445umms
cienti ic_journal.pdf%26embedded=true), pada tanggal 20 Agustus 2018.
Kadir. Statistika Terapan Edisi Kedua. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.
2016.
Kemendikbud. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 20 Tahun
2016 tentang Standar Kelulusan. Jakarta: Kemendikbud, 2016.
Kemendikbud. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 22 Tahun
2016 tentang Standar Proses. Jakarta: Kemendikbud, 2016.
Kuswana,Wowo Sunaryo. Taksonomi Berpikir. Bandung: Remaja Rosdakarya,
2011.
Nurkhamid, Pengaruh Pembelajaran CTL dengan Inkuiri Bebas Termodifikasi
dan Inkuiri Termbimbing Terhdap Prestasi Belajar Siswa Ditinjau dari
Kreativitas Siswa dan Kemampuan Verbal, Tesis, Fakultas Keguruan
Dan Ilmu Pendidikan Program Pasca Sarjana, Universitas Sebelas
Maret, 2014.
74
Prasetyo K. Zuhdan, Fatonah, Siti. Pembelajaran Sains. Yogyakarta: Ombak,
2014.
Prawiradilaga, Dewi Salma. Prinsip Disain Pembelajaran. Jakarta:
Kencana, 2008.
Purnama Simanjuntak, Mariati. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis
Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Pengetahuan, Keterampilan,
Dan Perilaku Metakognisi Mahasiswa, Vol.1, Jurnal Online
Pendidikan Fisika, 2012. 18 Juni 2016.
Lai, Emiliy, R. Metacognition : A Literature Review. Research Report. Always
PEARSON. Diakses dari
http://www.pearsonassessments.com/research, 2011.2012
Laurens, Theresia. Penjenjangan Metakognisi Siswa yang Valid dan
Reliabilitas, Vol 17, Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 2010,
h. 202.
Livingston, Jennifer A. Metacognition: An Overview. ERIC,1997, pp. 3-4.
(http://www.gse.buffalo.edu/fas/shuell/CEP564/Metacog.html)
Mar’atus Sholihah, Siti Zubaidah, Susriyati Mahanal, Keterampilan Metakognitif
Siswa Sma Negeri Batu Pada Pelajaran Biologi, Prosiding Seminar
Nasional Biologi/IPA Dan Pembelajarannya, h. 1673.
Mustafa, Altindag., Nuray. Metacognitive Skill Scale. Journal of Education,
Vol. 28, No. 1, 2013.
Murni, Atma. Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Metakognisi
Berbasis Masalah Kontekstual (Makalah dipresentasikan dalam
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika FMIPA
UNY pada tanggal 27 November 2010)
National Research Council‟s. Inquiry and National Science Education
Standards. Washington DC: National Academy Press. 2000.
NCREL.Metacognition.http://www.ncrel.org/sdrs/areas/issues/students/atrik
s/at71k5.html. Diakses tanggal 20 September 2017.
Roll Ido, Natasha G. Holmes, James Day and Doug Bonn, “Evaluating
metacognitive scaffolding in Guide Invention Activities”, Journal of
springer Department of Educational and Counselling Psychology,
and Special Education, University of British Columbia, Vancouver, BC,
Canada. Volume 4, 2012.
75
Rompayom, Patcharee, Chinda Tambunchong, Wongyounoi, Somson,
Dechsri, Precharn. The Development of Metacognitive Inventory to
Measure Students Metacognition Knowledge Related to Chemical
Bonding Conception, International Association for Educational
Assessment (IAEA), 2010.
Rusman. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Jakarta: Rajawali Pers, 2014.
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana. 2011.
Sadeh, Irit., Zion, Michael . Which Type of Inquiry Project Do High School
Biology Prefer: Open or Guided?, Research in Science Education, Vol.
42, No. 831, 2012, h. 832.
Schraw, Gregory., Moshman, David. Metacognitive Theories. Educational
Psychology and Publication, Nebraska. 1995.
Schunk, H. Dale. Teori-teori Pembelajaran: Perspektif Pendidikan.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta, Cet. 26, 2017.
------------. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, Cet. 28, 2017.
Sukimarwati, Juli., Sunarno, Widha, Sugiyarto. Pembelajaran Biologi dengan
Guided Inquiry Model Mengguanakan LKS Terbimbing dan LKS Bebas
Termodifikasi Ditinjau dari Kreativitas dan Motivasi Berprestasi Siswa,
Jurnal Inkuiri, No. 3, 2013.
Suparta, Peraturan Perundang-Undangan Tentang Pendidikan. Jakarta:
Departemen Agama RI, 2006.
Sutama, I. N., Arnyana, I. B., dan Swasta I. B. J. Pengaruh Model Pembelajaran
Inkuiri Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis dan Kinerja Ilmiah pada
Pelajaran Biologi Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Amlapura. Ejurnal
Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Vol. 4.
2014.
Sofyan, Ahmad., Tonih, Feronika., Burhanudin, Milama. Evaluasi Pembelajaran
IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta: UIN Press. 2006.
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru Edisi Revisi ,
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2014.
Syaiful, Metakognisi Siswa dalam Pembelajaran Matematika di SMP, Vol 01,
Edumatica Journal. 2011.
76
Sri, Utami Wahyuni., Oktarina, Nina. Metode Talking dengan Media Audio
Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Mata pelajaran
Stenografi, Jurnal Pendidikan Ekonomi Pendidikan, Vol. III, No. 2,
2013, (86).
Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta:
Kencana Predana Media Group. 2011.
Trianto (Editor Titik Triwulan). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif,
Progresif, dan Kontekstual. Jakarta: Prenadamedia Group. 2014.
Website Pendidikan Terpadu. Lampiran 07 KI-KD Biologi SMA/MA, 2018.
https://www.websitependidikan.com/2016/07/59-kompetensi-inti-
dankompetensi-dasar-kurikulum-2013-sd-mi-smp-mts-sma-ma-smk
mak- berdasarkan-lampiran-permendikbud-nomor-24-tahun-
2016.html. Diakses pada tanggal 25 Agustus 2018 pukul 23:30 WIB.
Yamin, Martinis. Strategi dan Metode dalam Model Pembelajaran. Jakarta:
DP Press Group. 2013.
Yusuf, A Muri. Asesmen dan Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Prenadamedia Group.
2015.
Zulfiani., Feronika, Tonih., Suartini, Kinkin. Strategi Pembelajaran Sains.
Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta. 2009.
77
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELAS EKSPERIMEN
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan
Kelas/Semester : XI-MIA/ Ganjil
Mata Pelajaran : Biologi
Materi Pokok : Sistem Sirkulasi
Sub Pokok : Darah, Golongan Darah, dan Transfusi Darah
Pertemuan : Ke 1 Dan 2
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
A. Kompetensi Inti
Kompetensi Sikap
“Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan
Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan
pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”
KI 3 KI 4
Memahami, menerapkan, dan menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
Mengolah, menalar, dan menyaji
dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan
78
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
No KD Pengetahuan No KD Keterampilan
3.6 Menganalisis hubungan antara
struktur jaringan penyusun organ
pada sistem sirkulasi dalam
kaitannya dengan bioproses dan
gangguan fungsi yang dapat
terjadi pada sistem sirkulasi
manusia melalui studi literatur,
pengamatanm percobaan dan
simulasi.
4.7 Menyajikan karya tulis tentang
kelainan pada struktur dan
fungsi darah, jantung, pembuluh
darah yang menyebabkan
gangguan sistem sirkulasi
manusia serta kaitannya dengan
teknologi melalui studi literatur.
No IPK Pengetahuan No IPK Keterampilan
3.6.1 Menjelaskan struktur dan fungsi
darah
4.7.1 Mendesain kegiatan praktikum
jenis penggolongan darah
sistem ABO
3.6.2 Menganalisis komponen-
komponen penyusun darah
4.7.2 Melakukan pengamatan jenis
penggolongan darah sistem
ABO
3.6.3 Menjelaskan mekanisme
pembekuan darah dengan
menggunakan skema
4.7.3 Membuat laporan tertulis
berdasarkan hasil percobaan
macam-macam penggolongan
darah sistem ABO dan rhesus di
dalam kelas.
3.6.4 Mengelompokkan jenis tipe-tipe
penggolongan darah ABO dan
rhesus berdasarkan percobaan
praktikum dan kajian pustaka
3.6.5 Membuat hipotesis tentang
permasalahan yang dikaji
79
3.6.6 Menampilkan data mengenai
hasil percobaan jenis tipe-tipe
penggolongan darah sistem ABO
dan Rhesus
3.6.7 Menyelidiki informasi mengenai
jenis tipe-tipe penggolongan
darah sistem ABO dan rhesus
berdasarkan hasil percobaan
3.6.8 Merumuskan penjelasan terkait
ciri-ciri bentuk dari tipe-tipe
penggolongan darah sistem ABO
dan rhesus berdasarkan hasil
percobaan
3.6.9 Menganalisis data yang relevan
untuk mendukung hipotesis
3.6.10 Menemukan pola-pola penemuan
berupa kesimpulan
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan Pembelajaran dengan pendekatan saintifik
menggunakan metode dan model pembelajaran Free Inquiry, mendesain
kegiatan praktikum jenis penggolongan darah sistem ABO peserta didik
diharapkan dapat menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun
organ pada sistem sirkulasi dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan
fungsi yang dapat terjadi pada sistem sirkulasi manusia dan Menyajikan karya
tulis tentang kelainan pada struktur dan fungsi darah, jantung, pembuluh
darah yang menyebabkan gangguan sistem sirkulasi manusia serta kaitannya
dengan teknologi melalui studi literatur sehingga peserta didik dapat
membangun kesadaran akan kebesaran Tuhan YME, menumbuhkan prilaku
disiplin, jujur, aktif, responsif, santun, bertanggungjawab, dan kerjasama.
80
D. Materi Pembelajaran (Peta Konsep)
E. Metode, Pendekatan dan Model Pembelajaran (Pertemuan Pertama)
Pendekatan pembelajaran yang digunakan :
- Pendekatan Scientifik
Model Pembelajaran yang digunakan :
- Inkuiri Bebas Termodifikasi
Metode pembelajaran yang digunakan :
- Eksperimen
Sel Darah
Penggolongan darah
Tranfusi
darah
Plasma
Fungsi
Mengedarkan Sari Makanan
Terdiri atas
Leukosit
SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
Struktur dan Fungsi
Eritrosit
Terdiri atas
Darah
Trombosit
Fungsi Fungsi
Golongan A
Golongan B
Golongan AB
Golongan O
Rhesus
Fungsi
Mengikat
oksigen dibantu
oleh hemoglobin
Kekebalan atau
pertahanan
Pembekuan
darah
Mekanisme
Pembekuan darah
81
F. Media, Alat dan sumber Pembelajaran
1. Media
- Buku panduan belajar peserta didik
- Power Point (PPT) dengan menampilkan video dan gambar.
- LKS free inquiry termodifikasi 1 untuk pertemuan pertama mengenai
uji penggolonggan darah dan rhesus
2. Alat
- Papan Tulis
- Laptop
- LCD
- Spidol
3. Sumber Belajar
- Informasi tentang materi peredaran darah dari berbagai sumber, misalnya
koran, majalah, jurnal, buku, dan internet
- Buku paket Biologi yang relevan, seperti :
1). Campbell, Neil A. Jane B. Reece, dkk. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 3.
Jakarta: Erlangga. 2010
2). Pratiwi, D.A dkk, Biologi Untuk SMA/MA kelas XI : Kelompok
Peminatan Matematika dan Ilmu Alam, Jakarta : Erlangga, 2013
3). Cectie Starr, Ralph Taggar, dan Lisa Starr, Biology The Unity and
Diversity of Life, Edisi keduabelas. Jakarta: Penerbit Salemba Teknika
82
G. Langkah – Langkah Pembelajaran
Pertemuan Ke-1 (3 JP)
Kegiatan Awal (10 menit)
Tahapan Saintifik
Tahapan
Inkuiri
Bebas
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Peserta Didik
Pembukaan
Memberi salam,
memeriksa absensi,
kesiapan peserta didik,
menyiapkan buku ajar
dan power point yang
akan disampaikan.
Menjawab salam
mengeluarkan buku
pelajaran biologi 1 menit
PENDAHULUAN
Motivasi
Memberikan motivasi
terkait pentingnya
mempelajari materi
tentang komponen sistem
peredaran darah
khususnya macam-
macam golongan darah
dan rhesus
Termotivasi untuk
lebih mengetahui
materi tentang
komponen
peredaran darah
manusia khususnya
macam-macam
golongan darah dan
rhesus
4 menit
Apersepsi
Memberikan pertanyaan
untuk peserta didik yaitu
Apa golongan darah
kalian?
Mengapa golongan
darah orang dapat
berbeda?
Apakah penting
seseorang mengetahui
golongan darahnya?
Bagaimana keterkaitan
antara golongan darah
dengan transfusi darah?
Berpikir dan
menunjukkan
antusiasme yang
tinggi dalam
menjawab
pertanyaan yang
diberikan oleh guru.
5 menit
83
Kegiatan Inti (120 menit)
Tahapan
Saintifik ( 5 M )
Tahapan
Inkuiri Bebas
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Peserta Didik
Mengamati Menghadapkan
peserta didik
dengan situasi
teka-teki
(Orientasi)
Membagi kelompok
yang beranggotakan lima
atau enam orang
Menampilkan gambar
tentang jenis-jenis
golongan darah dan
rhesus
Menjawab salam
mengeluarkan buku
pelajaran Biologi
Mengamati gambar
yang ditampilkan
oleh guru
10 menit
Menanya Pengumpulan
dan verifikasi
data
Bertanya mengenai
gambar yang telah
ditampilkan
Menjawab
pertanyaan yang
disampaikan
oleh guru
20 menit
Memotivasi peserta didik
untuk bertanya terkait
dengan video yang telah
ditampilkan. Seperti
contoh :
“Bagaimana jenis-jenis
golongan darah tersebut
dapat dibedakan?
“Apa perbedaan rhesus
positif dan negatif?”
Membagikan link materi
ajar sistem sirkulasi
darah untuk memantau
dan mengkonfirmasi
pembelajaran yang akan
dilakukan.
Bertanya kepada guru
terkait gambar yang
telah ditampilkan.
Menyimak dan
memilih link materi
yang diberitahu oleh
guru.
84
Menginstruksikan untuk
memilih beberapa link
materi tersebut yang
berkaitan dengan
praktikum serta
membaca materi yang
ada pada link tersebut.
Menyimak
penjelasan guru.
Mencoba Eksperimen Memberikan gambaran
permasalahan
berdasarkan gambar uji
golongan darah sistem
ABO dan rhesus yang
ditampilkan.
Mendapatkan
gambaran permasalah
yang harus dicari
tahu berdasarkan
gambar yang
ditampilkan.
50
menit
Memberi kebebasan bagi
peserta didik untuk
melakukan kegiatan
praktikum melalui LKS
(Lembar Kerja Peserta
didik) berbasis inkuiri
bebas termodifikasi
Melakukan kegiatan
praktikum sesuai
dengan instruksi guru
dengan terlebih
dahulu secara aktif
merancang
pertanyaan
permasalahan,
prosedur, langkah
kerja, alat dan bahan
mengenai
permasalahan yang
akan dicaritahu akan
diselesaikan.
85
Menalar Mengorganisir
data dan
merumuskan
penjelasan
Membimbing peserta
didik dalam mengolah
informasi
Mengolah informasi
yang dikumpulkan
dari kegiatan
praktikum berbasis
inkuiri bebas
termodifikasi
10 menit
Mengkomunika
sikan
Analisis tentang
inquiri
Membimbing peserta
didik dalam
mengkomunikasikan
hasil pengamatan
Peserta didik
mengkomunikasikan
hasil pengamatan uji
hipotesis yang telah
dilakukan.
35 menit
Kegiatan Penutup (5 menit)
Tahapan
Saintifik
Tahapan Inkuiri
bebas
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Waktu
Guru
Peserta didik
Penutup
Evaluasi
Melakukan evaluasi
hasil kerja peserta didik
dan mengulang materi
yang telah disampaikan
Peserta didik
mendengarkan
penjelasan guru
5 menit
Menutup pembelajaran
dan mengucapkan salam
Peserta didik
menjawab salam
86
Pertemuan Ke-2 (1 JP)
Tahapan
Saintifik
Tahapan
Inkuiri
Bebas
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Peserta Didik
PENDAHULUAN
Pembukaan
Memberi salam,
memeriksa absensi,
kesiapan peserta didik,
menyiapkan buku ajar dan
power point yang akan
disampaikan.
Menjawab salam
mengeluarkan buku
pelajaran biologi 1 menit
Motivasi
Memberikan motivasi
kepada peserta didik
terkait pentingnya
mempelajari materi
tentang komponen sistem
peredaran darah
khususnya macam-macam
golongan darah dan
rhesus.
Termotivasi untuk
lebih mengetahui
materi tentang
komponen peredaran
darah manusia
khususnya darah,
golongan darah dan
transfusi darah.
2 menit
Apersepsi
Merefleksikan
pengalaman peserta didik
tentang proses keluarnya
darah dari tubuh melalui
gambar dan animasi serta
menampilkan video orang
yang sedang jatuh
terluka.
Memberikan pertanyaan
untuk apersepsi mengenai
“apakah kalian pernah
jatuh atau tangan tersayat
pisau sehingga
mengeluarkan darah dari
dalam tubuh kalian?”
“Mengapa darah dapat
keluar dari dalam tubuh?”
Berpikir dan
menunjukkan
antusiasme yang
tinggi dalam
menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh
guru.
2 menit
87
Kegiatan Inti (35 menit)
Tahapan
Saintifik (5
M)
Tahapan
Inkuiri
Bebas
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Peserta Didik
Mengamati Menghadapkan
peserta didik
dengan situasi
teka-teki
(Orientasi)
Membagi kelompok
yang beranggotakan
lima atau enam orang
Menampilkan
gambar tentang
darah, jenis-jenis
golongan darah dan
rhesus serta transfusi
darah.
Menjawab salam
mengeluarkan buku pelajaran
Biologi dan berkumpul
dengan kelompok.
Mengamati gambar yang
ditampilkan oleh guru
5 menit
Menanya Pengumpulan
dan verifikasi
data
Bertanya mengenai
gambar yang telah
ditampilkan
Menjawab pertanyaan yang
disampaikan
oleh guru
10 menit
Memotivasi peserta
didik untuk bertanya
terkait dengan video
yang telah
ditampilkan. Seperti
contoh :
Apa yang
dimaksud dengan
darah?
“Apa perbedaan
rhesus positif dan
negatif?
Bertanya kepada guru terkait
gambar yang telah
ditampilkan.
88
Mencoba Eksperimen Membagikan link
materi ajar sistem
sirkulasi darah untuk
memantau dan
mengkonfirmasi
pembelajaran yang
akan dilakukan.
Menginstruksikan
untuk memilih
beberapa link materi
tersebut yang
berkaitan dengan
praktikum serta
membaca materi
yang ada pada link
tersebut.
Mendapatkan gambaran
permasalahan berdasarkan
arahan guru.
Menyimak dan memilih link
materi yang diberitahu oleh
guru.
10 menit
Menalar Mengorganisir
data dan
merumuskan
penjelasan
Membimbing peserta
didik dalam
mengolah informasi
dengan
menggunakan link
yang di berikan.
Mengolah informasi yang
dikumpulkan dari kegiatan
praktikum berbasis inkuiri
bebas termodifikasi dan
arahan guru.
5 menit
Mengkomun
ikasikan
Analisis
tentang inquiri
Membimbing peserta
didik dalam
mengkomunikasi kan
hasil pengamatan
Menginstruksikan
perwakilan peserta
didik yang dipilih
secara acak umtuk
mengkomunikasi kan
hasil percobaan
praktikum
Peserta didik mempresentasi
kan berdasarkan hasil
pengamatan yang telah
dilakukan.
Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
praktikumnya kepada
kelompok lainnya.
20 menit
89
Kegiatan Penutup (5 menit)
Tahapan
Saintifik
Tahapan
Inkuiri bebas
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Peserta didik
Evaluasi Evaluasi
Melakukan evaluasi
hasil kerja peserta didik
dan mengulang materi
yang telah disampaikan
Menginstruksikan
peserta didik
mengumpulkan LKS
yang telah dikerjakan
pada uji percobaan
praktikum
Peserta didik mendengarkan
penjelasan guru
Menyimak dan mencatat
tugas yang diberikan guru
5 menit
Mempersiapkan alat
dan bahan praktikum
yang dibutuhkan pada
pertemuan selanjutnya
mengenai materi
faktor- faktor-faktor
yang mempengaruhi
kecepatan denyut nadi
3 menit
Penutup Penutup
Menutup pembelajaran
dan mengucapkan
salam
Peserta didik menjawab
salam
2 menit
90
H. Penilaian
Penilaian dilakukan terbatas aspek metakognitif, yaitu keterampilan metakognitif.
Aspek Teknik Penilaian Instrumen
Keterampilan
Metakognitif
Laporan Hasil Diskusi LKPD
Non-Tes Angket dan Wawancara
Bentuk Instrumen Terlampir
Tangerang Selatan, 22 Oktober 2018
91
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(KELAS EKSPERIMEN)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan
Kelas/Semester : XI-MIA/ Ganjil
Mata Pelajaran : Biologi
Materi Pokok : Sistem Sirkulasi
Sub Pokok : Organ Peredaran Darah, dan Sistem
Peredaran Darah Manusia
Pertemuan : Ke 3 dan 4
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
A. Kompetensi Inti (KI)
Kompetensi Sikap
“Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Adapun
rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia”
KI 3 KI 4
Memahami, menerapkan, dan
menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
Mengolah, menalar, dan menyaji
dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif
dan kreatif, serta mampu
menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
92
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
No KD Pengetahuan No KD Keterampilan
3.6 Menganalisis hubungan antara
struktur jaringan penyusun organ
pada sistem sirkulasi dalam
kaitannya dengan bioproses dan
gangguan fungsi yang dapat terjadi
pada sistem sirkulasi manusia
melalui studi literatur,
pengamatanm percobaan dan
simulasi.
4.7 Menyajikan karya tulis tentang
kelainan pada struktur dan fungsi
darah, jantung, pembuluh darah
yang menyebabkan gangguan
sistem sirkulasi manusia serta
kaitannya dengan teknologi
melalui studi literatur.
No IPK Pengetahuan No IPK Keterampilan
3.6.1 Menjelaskan hubungan bagian-
bagian jantung dan fungsinya
4.7.4 Mendesain kegiatan praktikum
mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi kecepatan denyut
manusia
3.6.2 Menjelaskan hubungan struktur
pembuluh darah dan fungsinya
4.7.5 Melakukan kegiatan praktikum
dengan menghitung kecepatan
denyut nadi manusia
3.6.3 Menggambarkan lintasan peredaran
darah manusia
4.7.6 Membuat laporan tertulis
berdasarkan hasil kegiatan
praktikum menghitung
kecepatan denyut nadi manusia
3.6.4 Menganalisis informasi mengenai
gangguan atau penyakit yang terjadi
pada sistem peredaran darah
manusia
3.6.5 Membandingkan kecepatan denyut
nadi saat beristirahat dan setelah
beraktivitas
93
3.6.6 Membuat hipotesis tentang
permasalahan yang dikaji
3.6.7 Menyelidiki informasi mengenai
faktor yang mempengaruhi
kecepatan denyut nadi manusia
3.6.8 Merumuskan penjelasan terkait
permasalahan yang dipaparkan
berdasarkan hasil pengamatan dan
kajian pustaka
3.6.9 Menganalisis data yang relevan
untuk mendukung hipotesis
3.6.10 Menemukan pola-pola penemnuan
dari permasalahan yang dikaji
berupa kesimpulan
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan Pembelajaran dengan pendekatan saintifik menggunakan
metode dan model pembelajaran Free Inquiry, mendesain kegiatan praktikum
jenis penggolongan darah sistem ABO peserta didik diharapkan dapat
menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem
sirkulasi dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat
terjadi pada sistem sirkulasi manusia dan Menyajikan karya tulis tentang
kelainan pada struktur dan fungsi darah, jantung, pembuluh darah yang
menyebabkan gangguan sistem sirkulasi manusia serta kaitannya dengan
teknologi melalui studi literatur sehingga peserta didik dapat membangun
kesadaran akan kebesaran Tuhan YME, menumbuhkan prilaku disiplin,
jujur, aktif, responsif, santun, bertanggungjawab, dan kerjasama.
94
D. Materi Pembelajaran (Peta Konsep)
E. Metode, Pendekatan dan Model Pembelajaran (Pertemuan Kedua)
Pendekatan pembelajaran yang digunakan :
- Pendekatan Scientifik
Model Pembelajaran yang digunakan :
- Inkuiri Bebas
Metode pembelajaran yang digunakan :
- Eksperimen
95
F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
a. Media
- Buku panduan belajar peserta didik
- Power Point (PPT) dengan menampilkan video dan gambar.
- LKS free inquiry Termodifikasi II untuk pertemuan kedua yaitu
menghitung denyut nadi
b. Alat
- Papan Tulis
- Laptop
- LCD
- Spidol
c. Sumber Belajar
- Informasi tentang materi peredaran darah dari berbagai sumber,
misalnya koran, majalah, jurnal, buku, dan internet
- Buku paket Biologi yang relevan, seperti
a. Campbell, Neil A. Jane B. Reece, dkk. Biologi Edisi Kedelapan
Jilid 3. Jakarta: Erlangga. 2010
b. Pratiwi, D.A dkk, Biologi Untuk SMA/MA kelas XI : Kelompok
Peminatan Matematika dan Ilmu Alam, Jakarta : Erlangga, 2013
c. Cectie Starr, Ralph Taggar, dan Lisa Starr, Biology The Unity
and Diversity of Life, Edisi keduabelas. Jakarta: Penerbit
Salemba Teknika
96
G. Langkah – Langkah Pembelajaran
Pertemuan Ke-1 (3 JP)
Tahapan
Saintifik
Tahapan
Inkuiri
Bebas
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Peserta didik
PENDAHULUAN
Pembukaan
Memberi salam,
memeriksa absensi,
memeriksa kesiapan
peserta didik,
menyiapkan buku ajar
dan power point yang
akan disampaikan.
Menjawab
salam
mengeluarkan
buku pelajaran
Biologi
1 menit
Motivasi
Memberikan motivasi
kepada peserta didik
terkait cara kerja
jantung dalam
pembuluh darah
Termotivasi
untuk lebih
mengetahui
cara kerja
jantung dalam
pembuluh
darah
2 menit
Apersepsi
Menanyakan sekilas
mengenai materi
pembelajaran di
pertemuan pertama
Menjawab
pertanyaan
dari guru.
2 menit
Mempertanyakan sebuah
pertanyaan untuk
menarik perhatian
peserta didik yaitu
“Siapa yang sering
berolahraga lari?”
“Apa yang anda rasakan
pada jantung anda
ketika usai berlari?
Mengapa tersebut
terjadi?”
Berpikir dan
menunjukkan
antusiasme
yang tinggi
dalam
menjawab
pertanyaan
yang diberikan
oleh guru
97
Kegiatan Inti ( 120 menit)
Tahapan
Saintifik
(5M)
Tahapan
Inkuiri Bebas
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Peserta didik
Mengamati Menghadapkan
peserta didik
dengan situasi
teka-teki
Duduk berkelompok
berdasarkan kelompok yang
telah dibagikan sebelumnya.
Menampilkan video mengenai
cara kerja jantung dalam
pembuluh darah
Menempatkan diri
sesuai dengan
kelompoknya
masing-masing.
Mengamati video
yang diberikan oleh
guru
10 menit
Menanya Pengumpulan
dan verifikasi
darta
Bertanya berdasarkan video
yang telah ditampilkan.
Memotivasi peserta didik
untuk bertanya terkait video
yang telah ditampilkan.
Seperti contoh:
Apakah kerja jantung
mempengaruhi tekanan
darah kita?
Menjawab
pertanyaan yang
disampaikan oleh
guru.
Bertanya kepada
guru terkait gambar
yang telah
ditampilkan.
10 menit
Mencoba Eksperimen Memberikan gambaran umum
permasalahan faktor yang
menyebabkan cara kerja
jantung dapat mempengaruhi
kecepatan denyut nadi.
Memberikan kebebasan bagi
peserta didik untuk
melakukan kegiatan
praktikum melalui LKS
(Lembar Kerja Siswa)
berbasis inkuiri bebas
termodifikasi
Mendapatkan
gambaran
permasalahan
dengan terlebih
dahulu secara aktif
mendiskusikan
prosedur, langkah
kerja, alat dan bahan
serta persiapan
materi permasalahan
yang akan dicari
tahu dan
diselesaikan.
60 menit
98
Menalar Mengorganisir
data dan
merumuskan
penjelasan
Membimbing peserta didik
dalam mengolah informasi
Mengolah informasi
yang dikumpulkan
dari kegiatan
praktikum sederhana
10 menit
Mengkomuni
kasikan
Analisis tentang
inquiri
Membimbing peserta didik
dalam mengkomunikasikan
hasil pengamatan uji
hipotesis dan pengerjaan lks.
Peserta didik
mempresentasikan
hasil sementara
berdasarkan hasil
pengamatan yang
telah dilakukan
30 menit
Kegiatan Penutup (10 menit)
Tahapan
Saintifik
Tahapan Inkuiri
bebas
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Peserta didik
Evaluasi Evaluasi Melakukan evaluasi hasil
kerja peserta didik dan
mengulang secara keseluruhan
materi yang telah
disampaikan.
Menginstruksikan peserta
didik untuk mengumpulkan
LKS yang dikerjakan setelah
melengkapi semua data di
pertemuan selanjutnya.
Menyimak dan
mencatat tugas yang
diberikan guru.
10 menit
Penutup Penutup Menutup pembelajaran dan
mengucapkan salam
Peserta didik
menjawab salam
99
Pertemuan Ke-4 (1 JP)
Tahapan
Saintifik
Tahapan
Inkuiri Bebas
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Peserta Didik
Pendahuluan
Pembukaan
Memberi salam, memeriksa
absensi, kesiapan peserta
didik, menyiapkan buku ajar
dan power point yang akan
disampaikan.
Menjawab salam
mengeluarkan buku
pelajaran biologi 1 menit
Motivasi
Memberikan motivasi kepada
peserta didik terkait
pentingnya mempelajari
materi tentang organ darah
dan sistem peredaran darah.
Termotivasi untuk
lebih mengetahui
materi tentang organ
darah dan sistem
peredaran darah.
2 menit
Apersepsi
Merefleksikan pengalaman
peserta didik tentang proses
sistem dirkulasi terbuka dan
tertutup pada manusia, ikan
dan jangkrik melalui gambar,
video dan animasi
Memberikan pertanyaan
untuk apersepsi dengan
menanyakan pembelajaran
sebelumnya yaitu mengenai
“bagaimana keterkaitan
denyut nadi dengan pola
hidup manusia ?
Berpikir dan
menunjukkan
antusiasme yang
tinggi dalam
menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh
guru.
2 menit
100
Kegiatan Inti (35 menit)
Tahapan
Saintifik
(5 M)
Tahapan Inkuiri
Bebas
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Peserta Didik
Mengamati Menghadapkan
peserta didik
dengan situasi
teka-teki
(Orientasi)
Membagi kelompok yang
beranggotakan lima atau
enam orang
Menampilkan gambar,
animasi tentang organ
peredaran darah, sistem
peredaran darah terbuka dan
tertutup pada manusia, ikan
dan jangkrik.
Menjawab salam
mengeluarkan buku
pelajaran Biologi
dan berkumpul
dengan kelompok.
Mengamati gambar
yang ditampilkan
oleh guru
5 menit
Menanya Pengumpulan dan
verifikasi data
Bertanya mengenai gambar
yang telah ditampilkan
Menjawab
pertanyaan yang
disampaikan
oleh guru
10
menit
Memotivasi peserta didik
untuk bertanya terkait dengan
video yang telah ditampilkan.
Seperti contoh:
Apa yang dimaksud
dengan sistem peredaran
darah terbuka dan
tertutup?
“Apa perbedaan aliran
darah pada tubuh
manusia dengan ikan?
Bertanya kepada
guru terkait gambar
yang telah
ditampilkan.
Mencoba Eksperimen Membagikan link materi ajar
sistem sirkulasi darah untuk
memantau dan
mengkonfirmasi
pembelajaran yang akan
dilakukan.
Mendapatkan
gambaran
permasalahan
berdasarkan arahan
guru.
10 menit
101
Menginstruksikan untuk
memilih beberapa link materi
tersebut yang berkaitan
dengan praktikum serta
membaca materi yang ada
pada link tersebut.
Menyimak dan
memilih link materi
yang diberitahu oleh
guru.
Menalar Mengorganisir
data dan
merumuskan
penjelasan
Membimbing peserta didik
dalam mengolah informasi
dengan menggunakan link
yang di berikan.
Mengolah informasi
yang dikumpulkan
dari kegiatan
praktikum berbasis
inkuiri bebas
termodifikasi dan
arahan guru.
5
menit
Mengkomu
nikasikan
Analisis tentang
inquiri
Membimbing peserta didik
dalam mengkomunikasi kan
hasil pengamatan
Menginstruksikan
perwakilan peserta didik
yang dipilih secara acak
umtuk mengkomunikasi kan
hasil percobaan praktikum
Peserta didik
mempresentasi kan
berdasarkan hasil
pengamatan yang
telah dilakukan.
Masing-masing
kelompok
mempresentasikan
hasil praktikumnya
kepada kelompok
lainnya.
20
menit
102
Kegiatan Penutup (5 menit)
Tahapan
Saintifik
Tahapan
Inkuiri bebas
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Peserta didik
Evaluasi Evaluasi
Melakukan evaluasi hasil
kerja peserta didik dan
mengulang materi yang telah
disampaikan
Menginstruksikan peserta
didik mengumpulkan LKS
yang telah dikerjakan pada
uji percobaan praktikum
Peserta didik
mendengarkan
penjelasan guru
Menyimak dan
mencatat tugas yang
diberikan guru
5 menit
Mempersiapkan untuk
pembelajaran selanjutnya
yaitu tentang sistem limfatik
gangguan sistem peredaran
darah.
3 menit
Penutup Penutup Menutup pembelajaran
dan mengucapkan salam
Peserta didik
menjawab salam
2 menit
H. Penilaian
Penilaian dilakukan terbatas aspek metakognitif, yaitu keterampilan
metakognitif.
Aspek Teknik Penilaian Instrumen
Keterampilan
Metakognitif
Laporan Hasil Diskusi LKPD
Non-Tes Angket dan Wawancara
Bentuk Instrumen Terlampir
Tangerang Selatan, 22 Oktober 2018
103
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(KELAS EKSPERIMEN)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan
Kelas/Semester : XI-MIA/ Ganjil
Mata Pelajaran : Biologi
Materi Pokok : Sistem Sirkulasi
Sub Pokok : Sistem Limfatik dan Teknologi yang
Berkaitan dengan Gangguan Sistem Sirkulasi
Pertemuan : Ke 5 dan 6
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
A. Kompetensi Inti (KI)
Kompetensi Sikap
“Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Adapun
rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia”
KI 3 KI 4
Memahami, menerapkan, dan
menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
Mengolah, menalar, dan menyaji
dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif
dan kreatif, serta mampu
menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
104
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
KD Pengetahuan KD Keterampilan
3.6. Menganalisis hubungan antara struktur
jaringan penyusun organ pada sistem sirkulasi
dalam kaitannya dengan bioproses dan
gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem
sirkulasi manusia
4.6. Menyajikan karya tulis tentang
kelainan pada struktur dan fungsi darah,
jantung, pembuluh darah yang
menyebabkan gangguan sistem sirkulasi
manusia serta kaitannya dengan teknologi
melalui studi literatur.
IPK Pengetahuan IPK Keterampilan
3.6.1 Menjelaskan fungsi sistem limfa dalam
sistem sirkulasi
3.6.2 Mendeskripsikan organ-organ penyusun
sistem limfa.
3.6.3 Menjelaskan sirkulasi cairan limfa
3.6.4 Mengaitkan teknologi sistem peredaran
darah dengan jenis gangguan/kelainan
sistem peredaran darah
4.6.1 Mencari informasi terkait gangguan
sistem sirkulasi melalui berita online
maupun offline
4.6.2 Membuat mindmap terkait gangguan
sistem sirkulasi dan sistem limfatik.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan Pembelajaran dengan pendekatan saintifik menggunakan
metode dan model pembelajaran Free Inquiry, mendesain kegiatan praktikum
jenis penggolongan darah sistem ABO peserta didik diharapkan dapat
menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem
sirkulasi dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat
terjadi pada sistem sirkulasi manusia dan Menyajikan karya tulis tentang
kelainan pada struktur dan fungsi darah, jantung, pembuluh darah yang
menyebabkan gangguan sistem sirkulasi manusia serta kaitannya dengan
teknologi melalui studi literatur sehingga peserta didik dapat membangun
kesadaran akan kebesaran Tuhan YME, menumbuhkan prilaku disiplin,
jujur, aktif, responsif, santun, bertanggungjawab, dan kerjasama.
105
D. Materi Pembelajaran (Peta Konsep)
E. Metode, Pendekatan dan Model Pembelajaran (Pertemuan Kedua)
Pendekatan pembelajaran yang digunakan :
- Pendekatan Scientifik
Model Pembelajaran yang digunakan :
- Inkuiri Bebas
Metode pembelajaran yang digunakan :
- Eksperimen
106
F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
a. Media
- Buku panduan belajar peserta didik
- Power Point (PPT) dengan menampilkan video dan gambar.
- LKS free inquiry Termodifikasi untuk pertemuan keempat yaitu
sistem limfatik dan teknologi yang berkaitan
b. Alat
- Papan Tulis
- Laptop
- LCD
- Spidol
c. Sumber Belajar
- Informasi tentang materi peredaran darah dari berbagai sumber,
misalnya koran, majalah, jurnal, buku, dan internet
- Buku paket Biologi yang relevan, seperti
a. Campbell, Neil A. Jane B. Reece, dkk. Biologi Edisi Kedelapan
Jilid 3. Jakarta: Erlangga. 2010
b. Pratiwi, D.A dkk, Biologi Untuk SMA/MA kelas XI : Kelompok
Peminatan Matematika dan Ilmu Alam, Jakarta : Erlangga, 2013
c. Cectie Starr, Ralph Taggar, dan Lisa Starr, Biology The Unity and
Diversity of Life, Edisi keduabelas. Jakarta: Penerbit Salemba
Teknika
107
Pertemuan Ke-5 (3 JP)
Tahapan
saintifik
Tahapan
Inkuiri Bebas
Kegiatan Pembelajaran Alokas
i
Waktu Guru Peserta Didik
Pendahuluan
Pembukaan
Memberikan salam dan
meminta ketua kelas
untuk memimpin doa
Memeriksa kehadiran
peserta didik
Mengkondisikan kelas
agar tenang dan kondusif
Menjawab salam
dan berdoa
bersama guru
Siap menerima
pelajaran hari ini.
Menyimak dan
merespon aktif
10
menit
Apersepsi Apersepsi dengan
merefleksi materi di
pertemuan sebelumnya
dengan menanyakan “apa
fungsi sistem limfatik?”
Menampilkan video
sistem limfatik dan
gangguan sistem
sirkulasi. Lalu
menanyakan kepada
peserta didik “informasi
penting apa yang kalian
dapatkan dari video
tersebut?”
Mengaitkan pertanyaan
tersebut dengan tujuan
pembelajaran hari ini
Menonton video
dan menjawab
pertanyaan guru
dengan tepat
Menyimak
penjelasan guru
Kegiatan inti
Mengamati
Menghadapka
n peserta didik
dengan situasi
teka-
teki(orientasi)
Membagikan peserta
didik dalam 6 kelompok
Berkumpul
dengan teman
sekelompok
30
menit
Menanya Pengumpulan
dan verifikasi
Membagikan link materi
ajar sistem sirkulasi
Menyimak
penjelasan guru
108
darta darah untuk memantau
dan mengkonfirmasi
pembelajaran yang akan
dilakukan.
Memberikan pengarahan
mengenai sistem
limfatik.
Mengerahkan peserta
didik untuk membuat
mindmap yang berkaitan
dengan sistem limfatik
dan gangguan sistem
sirkulasi. Masing-masing
kelompok membuat
mindmap 3 contoh
gangguan sistem
sirkulasi.
Menganalisis
pertanyaan guru
dengan jawaban
yang tepat.
Menyimak
penjelasan sesuai
arahan guru.
Mencoba Eksperimen Mengarahkan peserta
didik untuk berdiskusi
dan membuat hipotesis
mengenai masalah yang
disajikan.
Berdiskusi dan
membuat hipotesis
dari rumusan
masalah
(pertanyaan) yang
telah diungkapkan
oleh peserta didik.
Menalar Mengorganisir
data dan
merumuskan
penjelasan
Menginstruksikan peserta
didik untuk berdiskusi
dan mengumpulkan data
yang diperlukan dalam
pengujian hipotesisnya
Berdiskusi dan
mengumpulkan
data untuk menguji
hipotesis, yaitu
dengan melakukan
studi literasi
dengan
mengumpulkan
berbagai sumber
belajar.
109
Mengk
omuni
kasika
n
Analisis
tentang inquiri
Menginstruksikan peserta
didik untuk berdiskusi
membuat mindamap,
serta membuktikan
dugaan hipotesis yang
telah dirumuskan.
Membimbing peserta
didik dalam berdiskusi
Membuat
mindmap dan
membuktikan
dugaan hipotesis
yang telah
dirumuskan
Berdiskusi dengan
teman
kelompoknya
Kegiatan penutup
Evaluasi
Evaluasi Mengintruksikan kepada
setiap kelompok untuk
membuat kesimpulan
terhadap pengamatan
yang telah mereka
lakukan, serta meminta
masing-masing kelompok
untuk
mempresentasikannya di
depan kelas
Menyimpulkan
hasil pengamatan,
dan
mempersilahkan
kelompok lain
untuk memberi
tanggapan
Penutup Mengajak peserta didik
untuk merefleksikan
kembali kegiatan yang
telah dilakukan.
Menginstruksikan
peserta didik untuk
mempelajari materi
selanjutnya, yaitu
gangguan sistem
sirkulasi
Mengucapkan hamdalah
bersama dan menutup
kegiatan pembelajaran
dengan mengucapkan
salam.
Menjelaskan
kepada guru
tentang kegiatan
yang telah
dilakukan
Mendengarkan
penjelasan guru
Mengucapkan
hamdalah dan
menjawab salam
guru.
10
menit
110
Pertemuan Ke-6 (1 JP)
Tahapan
Saintifik
Tahapan
Inkuiri Bebas
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Guru Peserta Didik
Pendahuluan
Pembukaan
Memberi salam, memeriksa
absensi, kesiapan peserta
didik, menyiapkan buku ajar
dan power point yang akan
disampaikan.
Menjawab salam
mengeluarkan buku
pelajaran biologi 1 menit
Motivasi
Memberikan motivasi kepada
peserta didik terkait
pentingnya mempelajari
materi tentang sistem limfatik
dan gangguan sistem
sirkulasi.
Termotivasi untuk
lebih mengetahui
materi tentang sistem
limfatik dan
gangguan sistem
sirkulasi.
2 menit
Apersepsi
Merefleksikan pengalaman
peserta didik tentang proses
sistem dirkulasi terbuka dan
tertutup pada manusia, ikan
dan jangkrik melalui gambar,
video dan animasi
Memberikan pertanyaan
untuk apersepsi dengan
menanyakan pembelajaran
sebelumnya yaitu mengenai
“bagaimana keterkaitan
denyut nadi dengan pola
hidup manusia?
Berpikir dan
menunjukkan
antusiasme yang
tinggi dalam
menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh
guru.
2 menit
111
Kegiatan Inti (35 menit)
Tahapan Saintifik
(5 M)
Tahapan
Inkuiri Bebas
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Peserta Didik
Mengamati Menghadapkan
peserta didik
dengan situasi
teka-teki
(Orientasi)
Membagi kelompok yang
beranggotakan lima atau
enam orang
Menampilkan gambar,
animasi tentang sistem
limfatik dan berbagai
macam gangguan sistem
sirkulasi.
Menjawab salam
mengeluarkan
buku pelajaran
Biologi dan
berkumpul dengan
kelompok.
Mengamati gambar
yang ditampilkan
oleh guru
5
menit
Menanya Pengumpulan
dan verifikasi
data
Bertanya mengenai
gambar yang telah
ditampilkan
Menjawab
pertanyaan yang
disampaikan
oleh guru
10
menit
Memotivasi peserta didik
untuk bertanya terkait
dengan video yang telah
ditampilkan. Seperti
contoh:
Apakah rokok dapat
membahayakan sistem
sirkulasi pada tubuh
manusia?
Bertanya kepada
guru terkait gambar
yang telah
ditampilkan.
Mencoba Eksperimen Membagikan link materi
ajar sistem sirkulasi darah
untuk memantau dan
mengkonfirmasi
pembelajaran yang akan
Mendapatkan
gambaran
permasalahan
berdasarkan arahan
guru.
10
menit
112
dilakukan.
Menginstruksikan untuk
memilih beberapa link
materi tersebut yang
berkaitan dengan
praktikum serta membaca
materi yang ada pada link
tersebut.
Menyimak dan
memilih link
materi yang
diberitahu oleh
guru.
Menalar Mengorganisir
data dan
merumuskan
penjelasan
Membimbing peserta didik
dalam mengolah informasi
dengan menggunakan link
yang di berikan.
Mengarahkan peserta didik
untuk membuat hipotesis
berdasarkan pertanyaan
apersepsi.
Mengolah
informasi yang
dikumpulkan dari
kegiatan praktikum
berbasis inkuiri
bebas termodifikasi
dan arahan guru.
5
menit
Mengkomunikasikan Analisis
tentang inquiri
Membimbing peserta didik
dalam mengkomunikasi
kan hasil hipotesis.
Menginstruksikan
perwakilan peserta didik
yang dipilih secara acak
umtuk mengkomunikasi
kan hasil hipotesis.
Peserta didik
mempresentasi kan
berdasarkan hasil
pengamatan yang
telah dilakukan.
Masing-masing
kelompok
mempresentasikan
hasil praktikumnya
kepada kelompok
lainnya.
20
menit
113
Kegiatan Penutup (5 menit)
Tahapan
Saintifik
Tahapan
Inkuiri bebas
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Peserta didik
Evaluasi
Evaluasi
Melakukan evaluasi hasil kerja
peserta didik dan mengulang
materi yang telah disampaikan
Menginstruksikan peserta didik
mengumpulkan LKS yang telah
dikerjakan pada uji percobaan
praktikum
Peserta didik
mendengarkan
penjelasan guru
Menyimak dan
mencatat tugas yang
diberikan guru
5 menit
Mempersiapkan untuk
pembelajaran selanjutnya yaitu
tentang sistem limfatik
gangguan sistem peredaran
darah.
3 menit
Penutup Penutup Menutup pembelajaran
dan mengucapkan salam
Peserta didik
menjawab salam
2 menit
G. Penilaian
Penilaian dilakukan terbatas aspek metakognitif, yaitu keterampilan metakognitif.
Aspek Teknik Penilaian Instrumen
Keterampilan
Metakognitif
Laporan Hasil Diskusi LKPD
Non-Tes Angket dan Wawancara
Bentuk Instrumen Terlampir
Tangerang Selatan, 22 Oktober 2018
114
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(KELAS KONTROL)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan
Kelas/Semester : XI-MIA/ Ganjil
Mata Pelajaran : Biologi
Materi Pokok : Sistem Sirkulasi
Sub Pokok : Darah, Golongan Darah, dan Transfusi Darah
Pertemuan ke- : 1 dan 2
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit
A. Kompetensi Inti
Kompetensi Sikap
“Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan
Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan
pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”
KI 3 KI 4
Memahami, menerapkan, dan menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
Mengolah, menalar, dan menyaji
dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan
115
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
No KD Pengetahuan No KD Keterampilan
3.6 Menganalisis hubungan antara
struktur jaringan penyusun organ
pada sistem sirkulasi dalam kaitannya
dengan bioproses dan gangguan
fungsi yang dapat terjadi pada sistem
sirkulasi manusia melalui studi
literatur, pengamatanm percobaan dan
simulasi.
4.7 Menyajikan karya tulis tentang
kelainan pada struktur dan
fungsi darah, jantung, pembuluh
darah yang menyebabkan
gangguan sistem sirkulasi
manusia serta kaitannya dengan
teknologi melalui studi literatur.
No IPK Pengetahuan No IPK Keterampilan
3.6.1 Menjelaskan fungsi sistem peredaran
Darah
4.7.1 Melakukan diskusi tentang
hubungan golongan darah
dengan transfusi darah
3.6.2 Menjelaskan struktur dan fungsi
darah
3.6.3 Menjelaskan komponen-komponen
penyusun darah
3.6.4 Menjelaskan mekanisme pembekuan
darah
3.6.5 Menganalisis komponen penyusun
darah
3.6.6 Menjelaskan mekanisme pembekuan
darah dengan menggunakan skema
3.6.7 Mengaitkan golongan darah dengan
transfusi darah
3.6.8 Menganalisis pengaruh faktor rhesus
terhadap keselamatan janin dalam
kandungan ibu.
116
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan Pembelajaran dengan pendekatan saintifik, mendesain
kegiatan praktikum jenis penggolongan darah sistem ABO peserta didik
diharapkan dapat menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun
organ pada sistem sirkulasi dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan
fungsi yang dapat terjadi pada sistem sirkulasi manusia dan Menyajikan karya
tulis tentang kelainan pada struktur dan fungsi darah, jantung, pembuluh
darah yang menyebabkan gangguan sistem sirkulasi manusia serta kaitannya
dengan teknologi melalui studi literatur sehingga peserta didik dapat
membangun kesadaran akan kebesaran Tuhan YME, menumbuhkan prilaku
disiplin, jujur, aktif, responsif, santun, bertanggungjawab, dan kerjasama.
D. Materi Pembelajaran (Peta Konsep)
117
E. Metode, Pendekatan dan Model Pembelajaran (Pertemuan Pertama)
Pendekatan pembelajaran yang digunakan :
- Pendekatan Saintifik
Metode pembelajaran yang digunakan :
- Diskusi, Tanya Jawab, Ceramah
F. Media, Alat dan sumber Pembelajaran
1. Media
- Buku panduan belajar peserta didik
- Power Point (PPT) dengan menampilkan video dan gambar.
2. Alat
- Papan Tulis
- Laptop
- LCD
- Spidol
3. Sumber Belajar
- Informasi tentang materi peredaran darah dari berbagai sumber, misalnya
koran, majalah, jurnal, buku, dan internet
- Buku paket Biologi yang relevan, seperti :
1). Campbell, Neil A. Jane B. Reece, dkk. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 3.
Jakarta: Erlangga. 2010
2). Pratiwi, D.A dkk, Biologi Untuk SMA/MA kelas XI : Kelompok
Peminatan Matematika dan Ilmu Alam, Jakarta : Erlangga, 2013
3). Cectie Starr, Ralph Taggar, dan Lisa Starr, Biology The Unity and
Diversity of Life, Edisi keduabelas. Jakarta: Penerbit Salemba Teknika
118
G. Langkah – Langkah Pembelajaran
Langkah
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Waktu
Guru Peserta Didik
Pendahuluan
Memberikan salam dan mengecek
kehadiran peserta didik
Apersepsi dengan merefleksi
pengalaman peserta didik tentang
proses keluarnya darah dari tubuh
akibat beberapa kejadian melalui
gambar animasi serta menjelaskan
kaitannya dengan kompetensi dasar
yang akan dipelajari.
Menjawab salam dan
berdoa bersama guru
Menyimak dan
merespon aktif
10
menit
Kegiatan Inti
Mengamati
Menampilkan peta konsep
Menampilkan video proses
pembekuan darah (seseorang yang
terluka).
Mengajukan pertanyaan “apakah
kalian pernah jatuh atau tangan
tersayat pisau sehingga
mengeluarkan darah dari dalam
tubuh kalian?” “Mengapa darah
dapat keluar dari dalam tubuh?”
Mengaitkan pertanyaan tersebut
dengan tujuan pembelajaran hari ini
Menonton video dan
menjawab pertanyaan
guru dengan tepat
Menyimak penjelasan
guru
30
menit Menanya Menjelaskan konsep sistem
peredaran darah
Menanyakan “bagaimana fungsi
sitem peredaran darah dalam tubuh
kita?”
Menjelaskan mengenai darah ,
komponen darah, dan proses
pembekuan darah.
Menjelaskan mengenai golongan
darah sistem ABO dan Rhesus.
Menyampaikan masalah kepada
Menyimak penjelasan
guru
Menganalisis
pertanyaan guru dengan
jawaban yang tepat
Menyimak penjelasan
guru.
Menyimak penjelasan
guru.
119
peserta didik “ Terdapat pasien
kanker yang membutuhkan darah
golongan A. Sementara, stok darah
di rumah sakit tersebut tinggal
darah golongan B. Tim Medis
akhirnya memutuskan untuk
mencari seseorang yang rela
mendonorkan darahnya dengan
kecocokan darah yang sama
terhadap pasien, yaitu darah
golongan A.”
Menganalisis
permasalahan yang
diberikan guru.
Menalar Mengarahkan peserta didik untuk
berdiskusi mengenai masalah yang
disajikan.
Berdiskusi bersama
teman sekelompok
Mencoba Menginstruksikan peserta didik
untuk mengumpulkan data yang
diperlukan dengan membaca sumber
relevan seperti buku dan internet.
Berdiskusi dan
mengumpulkan data
Mengkomu
nikasikan
Membimbing peserta didik dalam
mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelas.
Mengarahkan peserta didik yang
sebagai audiens untuk memberi
pendapat lainnya
Presentasi di depan
kelas
Memberikan pendapat
kepada teman yang
berdiskusi
Penutup Mengajak peserta didik untuk
mencermati dan merefleksikan
kembali kegiatan yang telah
dilakukan.
Menginformasikan materi untuk
pertemuan selanjutnya.
Mengucapkan hamdalah bersama
dan menutup kegiatan pembelajaran
dengan mengucapkan salam.
Menjelaskan kepada
guru tentang kegiatan
yang telah dilakukan
Mendengarkan
informasi dari guru
Mengucapkan
hamdalah dan
menjawab salam guru.
5 menit
120
H. Penilaian
Penilaian dilakukan terbatas aspek metakognitif, yaitu keterampilan
metakognitif.
Aspek Teknik Penilaian Instrumen
Keterampilan
Metakognitif
Laporan Hasil Diskusi LKPD
Non-Tes Angket dan Wawancara
Bentuk Instrumen Terlampir
Tangerang Selatan, 22 Oktober 2018
121
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(KELAS KONTROL)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan
Kelas/Semester : XI-MIA/ Ganjil
Mata Pelajaran : Biologi
Materi Pokok : Sistem Sirkulasi
Sub Pokok : Organ Peredaran Darah, dan Sistem Peredaran
Darah Manusia
Pertemuan ke- : 3 dan 4
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit
A. Kompetensi Inti (KI)
Kompetensi Sikap
“Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Adapun
rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran,
damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia”
KI 3 KI 4
Memahami, menerapkan, dan
menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
Mengolah, menalar, dan menyaji
dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif
dan kreatif, serta mampu
menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
122
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
No KD Pengetahuan No KD Keterampilan
3.6 Menganalisis hubungan antara
struktur jaringan penyusun organ
pada sistem sirkulasi dalam
kaitannya dengan bioproses dan
gangguan fungsi yang dapat
terjadi pada sistem sirkulasi
manusia melalui studi literatur,
pengamatanm percobaan dan
simulasi.
4.7 Menyajikan karya tulis
tentang kelainan pada
struktur dan fungsi darah,
jantung, pembuluh darah
yang menyebabkan
gangguan sistem sirkulasi
manusia serta kaitannya
dengan teknologi melalui
studi literatur.
No IPK Pengetahuan No IPK Keterampilan
3.6.1 Menjelaskan hubungan bagian-
bagian jantung dan fungsinya
4.7.1 Melakukan diskusi tentang
lintasan peredaran darah
manusia menggunakan
skema
3.6.2 Menjelaskan hubungan struktur
pembuluh darah dan fungsinya
3.6.3 Menggambarkan lintasan
peredaran darah manusia
3.6.4 Menganalisis informasi
mengenai gangguan atau
penyakit yang terjadi pada
sistem peredaran darah manusia
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan Pembelajaran dengan pendekatan saintifik, mendesain
kegiatan praktikum jenis penggolongan darah sistem ABO peserta didik
diharapkan dapat menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun
organ pada sistem sirkulasi dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan
fungsi yang dapat terjadi pada sistem sirkulasi manusia dan Menyajikan karya
123
tulis tentang kelainan pada struktur dan fungsi darah, jantung, pembuluh
darah yang menyebabkan gangguan sistem sirkulasi manusia serta kaitannya
dengan teknologi melalui studi literatur sehingga peserta didik dapat
membangun kesadaran akan kebesaran Tuhan YME, menumbuhkan prilaku
disiplin, jujur, aktif, responsif, santun, bertanggungjawab, dan kerjasama.
D. Materi Pembelajaran (Peta Konsep)
124
E. Metode, Pendekatan dan Model Pembelajaran (Pertemuan Kedua)
Pendekatan pembelajaran yang digunakan :
- Pendekatan Scientifik
Metode pembelajaran yang digunakan :
- Diskusi, ceramah dan tanya jawab
F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
a. Media
- Buku panduan belajar siswa
- Power Point (PPT) dengan menampilkan video dan gambar.
b. Alat
- Papan Tulis
- Laptop
- LCD dan spidol
c. Sumber Belajar
- Informasi tentang materi peredaran darah dari berbagai sumber,
misalnya koran, majalah, jurnal, buku, dan internet
- Buku paket Biologi yang relevan, seperti
a. Campbell, Neil A. Jane B. Reece, dkk. Biologi Edisi Kedelapan
Jilid 3. Jakarta: Erlangga. 2010
b. Pratiwi, D.A dkk, Biologi Untuk SMA/MA kelas XI : Kelompok
Peminatan Matematika dan Ilmu Alam, Jakarta : Erlangga, 2013
125
G. Langkah – Langkah Pembelajaran
Langkah
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Waktu
Guru Peserta Didik
Pendahuluan
Memberikan salam dan
mengecek kehadiran peserta
didik
Apersepsi dengan merefleksi
materi di pertemuan sebelumnya
dengan menanyakan “apa fungsi
dari sistem peredaran darah?”
“bagaimana sistem penggolongan
darah?” “jelaskan keterkaitan
antara golongan darah dengan
transfusi darah!”
Menjawab salam dan
berdoa bersama guru
Menyimak dan
merespon aktif
10
menit
Kegiatan Inti
Mengamati
Menampilkan video aliran darah
pada tubuh manusia, ikan, dan
jangkrik. Lalu menanyakan
kepada peserta didik “informasi
penting apa yang kalian
dapatkan dari video tersebut?”
Mengaitkan pertanyaan tersebut
dengan tujuan pembelajaran
hari ini
Menonton video dan
menjawab pertanyaan
guru dengan tepat
Menyimak penjelasan
guru
11
30
menit
Menanya Menjelaskan mengenai jantung,
pembuluh darah, dan
mekanisme peredaran darah
pada manusia (dewasa maupun
janin).
Menanyakan “apa perbedaan
dari sistem peredaran darah
pulmonalis dengan sistemik?”
Menyajikan masalah kepada
Menyimak penjelasan
guru
126
peserta didik “Ada berapa jenis
makanan, minuman, serta obat
yang dikonsumsi dapat
menurunkan atau meningkatkan
kontraksi jantung dan denyut
nadi. Contohnya: kafein,
nikotin, kokain, hormon tiroid,
dan adrenalin dapat
meningkatkan frekuensi denyut
nadi”
Apakah perbedaan dari sistem
peredaran darah terbuka dan
tertutup?
Menalar Mengarahkan peserta didik
untuk berdiskusi
Berdiskusi
Mencoba Menginstruksikan peserta didik
untuk mengumpulkan data yang
diperlukan dengan mencari info
dari berbagai buku dan internet
Berdiskusi dan
mengumpulkan data
untuk
Mengkomu
nikasikan
Membimbing peserta didik
dalam berdiskusi dan
mempresentasikan hasil diskusi
di depan kelas
Mengarahkan peserta didik yang
menjadi audiens untuk
menyampaikan pendapat atau
pertanyaan kepada kelompok
presenter
Presentasi di depan
kelas bersama teman
sekelompoknya
Mengajukan pendapat
dan pertanyaan
Penutup Mengajak peserta didik untuk
merefleksikan kembali kegiatan
yang telah dilakukan.
Menginstruksikan peserta didik
Menjelaskan kepada
guru tentang kegiatan
yang telah dilakukan
Mengisi angket
10
menit
127
untuk mengisi angket penelitian
Mengucapkan hamdalah
bersama dan menutup kegiatan
pembelajaran dengan
mengucapkan salam.
dengan tertib
Mengucapkan
hamdalah dan
menjawab salam guru.
H. Penilaian
Penilaian dilakukan terbatas aspek metakognitif, yaitu keterampilan metakognitif.
Aspek Teknik Penilaian Instrumen
Keterampilan
Metakognitif
Laporan Hasil Diskusi LKPD
Non-Tes Angket dan Wawancara
Bentuk Instrumen Terlampir
Tangerang Selatan, 22 Oktober 2018
128
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(KELAS KONTROL)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan
Kelas/Semester : XI-MIA/ Ganjil
Mata Pelajaran : Biologi
Materi Pokok : Sistem Sirkulasi
Sub Pokok : Sistem Limfatik dan Teknologi yang Berkaitan
dengan Gangguan Sistem Sirkulasi
Pertemuan ke- : 5 dan 6
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit
A. Kompetensi Inti (KI)
Kompetensi Sikap
“Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Adapun
rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran,
damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia”
KI 3 KI 4
Memahami, menerapkan, dan
menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
Mengolah, menalar, dan menyaji
dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif
dan kreatif, serta mampu
menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
129
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
KD Pengetahuan KD Keterampilan
3.6. Menganalisis hubungan antara struktur
jaringan penyusun organ pada sistem sirkulasi
dalam kaitannya dengan bioproses dan
gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem
sirkulasi manusia.
4.6. Menyajikan karya tulis tentang kelainan
pada struktur dan fungsi darah, jantung,
pembuluh darah yang menyebabkan
gangguan sistem sirkulasi manusia serta
kaitannya dengan teknologi melalui
studi literatur.
IPK Pengetahuan IPK Keterampilan
3.6.1 Menjelaskan fungsi sistem limfa dalam
sistem peredaran darah
3.6.2 Mendeskripsikan organ-organ penyusun
sistem limfa
3.6.3 Menjelaskan sirkulasi cairan limfa
4.6.1 Mencari informasi terkait gangguan
sistem sirkulasi melalui berita online
maupun offline
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan Pembelajaran dengan pendekatan saintifik, mendesain
kegiatan praktikum jenis penggolongan darah sistem ABO peserta didik
diharapkan dapat menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun
organ pada sistem sirkulasi dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan
fungsi yang dapat terjadi pada sistem sirkulasi manusia dan Menyajikan karya
tulis tentang kelainan pada struktur dan fungsi darah, jantung, pembuluh
darah yang menyebabkan gangguan sistem sirkulasi manusia serta kaitannya
dengan teknologi melalui studi literatur sehingga peserta didik dapat
membangun kesadaran akan kebesaran Tuhan YME, menumbuhkan prilaku
disiplin, jujur, aktif, responsif, santun, bertanggu
130
D. Materi Pembelajaran (Peta Konsep)
E. Metode, Pendekatan dan Model Pembelajaran (Pertemuan Kedua)
Pendekatan pembelajaran yang digunakan :
- Pendekatan Scientifik
Model Pembelajaran yang digunakan :
- Inkuiri Bebas
Metode pembelajaran yang digunakan :
- Eksperimen
131
F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
a. Media
- Buku panduan belajar siswa
- Power Point (PPT) dengan menampilkan video dan gambar.
b. Alat
- Papan Tulis
- Laptop
- LCD
- Spidol
c. Sumber Belajar
- Informasi tentang materi peredaran darah dari berbagai sumber,
misalnya koran, majalah, jurnal, buku, dan internet
- Buku paket Biologi yang relevan, seperti
a. Campbell, Neil A. Jane B. Reece, dkk. Biologi Edisi Kedelapan Jilid
3. Jakarta: Erlangga. 2010
b. Pratiwi, D.A dkk, Biologi Untuk SMA/MA kelas XI : Kelompok
Peminatan Matematika dan Ilmu Alam, Jakarta : Erlangga, 2013
c. Cectie Starr, Ralph Taggar, dan Lisa Starr, Biology The Unity and
Diversity of Life, Edisi keduabelas. Jakarta: Penerbit Salemba
Teknika
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Langkah
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Waktu
Guru Peserta Didik
Pendahuluan
Memberikan salam dan mengecek
kehadiran peserta didik
Apersepsi dengan merefleksi materi
di pertemuan sebelumnya dengan
menanyakan “apa fungsi dari sistem
peredaran darah?” “bagaimana
Menjawab salam dan
berdoa bersama guru
Menyimak dan
merespon aktif
10
menit
132
sistem penggolongan darah?”
“jelaskan keterkaitan antara
golongan darah dengan transfusi
darah!”
Kegiatan Inti
Mengamati
Menampilkan video aliran darah
pada tubuh manusia, ikan, dan
jangkrik. Lalu menanyakan kepada
peserta didik “informasi penting apa
yang kalian dapatkan dari video
tersebut?”
Mengaitkan pertanyaan tersebut
dengan tujuan pembelajaran hari ini
Menonton video dan
menjawab pertanyaan
guru dengan tepat
Menyimak
penjelasan guru
11
30
menit
Menanya Menjelaskan mengenai sistem
limfatik.
Menanyakan “apakah peranan
sistem limfatik?”
Menyajikan masalah kepada peserta
didik “mengapa terkadang dibagian
tertentu di tubuh kita, misalnya di
leher, ketiak, atau pangkal paha,
terjadi pembengkakan sementara?
Hubungkan jawabannya dengan
kelenjar limfa”
Menyimak
penjelasan guru
Menalar Mengarahkan peserta didik untuk
berdiskusi
Berdiskusi
Mencoba Menginstruksikan peserta didik
untuk mengumpulkan data yang
diperlukan dengan mencari info
dari berbagai buku dan internet
Berdiskusi dan
mengumpulkan data
untuk
Mengkomu
nikasikan
Membimbing peserta didik dalam
berdiskusi dan mempresentasikan
hasil diskusi di depan kelas
Presentasi di depan
kelas bersama teman
sekelompoknya
133
Mengarahkan peserta didik yang
menjadi audiens untuk
menyampaikan pendapat atau
pertanyaan kepada kelompok
presenter
Mengajukan pendapat
dan pertanyaan
Penutup Mengajak peserta didik untuk
merefleksikan kembali kegiatan
yang telah dilakukan.
Menginstruksikan peserta didik
untuk mengisi angket penelitian
Mengucapkan hamdalah bersama
dan menutup kegiatan pembelajaran
dengan mengucapkan salam.
Menjelaskan kepada
guru tentang kegiatan
yang telah dilakukan
Mengisi angket
dengan tertib
Mengucapkan
hamdalah dan
menjawab salam
guru.
10
menit
H. Penilaian
Penilaian dilakukan terbatas aspek metakognitif, yaitu keterampilan
metakognitif.
Aspek Teknik Penilaian Instrumen
Keterampilan
Metakognitif
Laporan Hasil Diskusi LKPD
Non-Tes Angket dan Wawancara
Bentuk Instrumen Terlampir
Tangerang Selatan, 22 Oktober 2018
Lampiran 3
134
Lampiran 3
LEMBAR KERJA SISWA
Menentukan Golongan Darah Sistem ABO dan Rhesus
Pertemuan I dan II
Kelas :
Kelompok :
Nama Anggota :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI
135
A. KOMPETENSI DASAR
Pada konsep ini kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik adalah
menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem sirkulasi dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi
yang dapat terjadi pada sistem sirkulasi manusia. Serta Menyajikan hasil
analisis tentang jenis-jenis penggolongan darah manusia dalam bentuk laporan
tertulis. Untuk mengembangkan kompetensi tersebut konsep yang harus
dikuasai oleh peserta didik dilakukan kegiatan belajar sebagai berikut:
1. Mendesain kegiatan praktikum jenis penggolongan darah sistem ABO
2. Melakukan pengamatan jenis penggolongan darah sistem ABO
3. Membuat laporan tertulis berdasarkan hasil percobaan macam-macam
penggolongan darah sistem ABO dan rhesus di dalam kelas.
Perhatikan peta konsep di bawah ini untuk memudahkanmu mencapai tujuan pembelajaran!
136
B. TUJUAN PRAKTIKUM
Tuliskan tujuan kegiatan praktikum dan sesuaikan dengan judul lembar kerja
siswa diatas!
C. DASAR TEORI
Tuliskan dasar teori yang kalian ketahui tentang Golongan darah sistem ABO
dan Rhesus!
a). Teori golongan darah sistem ABO
137
D. RUMUSAN MASALAH
Buatlah rumusan masalah dengan mengaitkan judul lembar kerja siswa dengan
dasar teori yang dipaparkan!
E. HIPOTESIS
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, buatlah hipotesis sebagai jawaban
sementara!
b). Teori sistem rhesus
138
F. VARIABEL
Tentukan variabel-variabel yang terkait dalam kegiatan lembar kerja
siswa!
Variabel Terikat :
Variabel Bebas :
Variabel Kontrol :
G. ALAT dan BAHAN
H. PLANNING
Tuliskan langkah-langkah cara yang akan kamu lakukan sebelum melakukan
praktikum!
139
I. LANGKAH KERJA
a. Tahap Persiapan sebelum tes golongan darah sistem ABO dan rhesus
a. Tahap perlakuan tes golongan darah sistem ABO dan rhesus hingga
selesai
140
J. HASIL PENGAMATAN
Buatlah desain hasil pengamatan menurut data yang diperoleh!
K. MONITORING
Informasi apa saja yang harus kamu cari untuk menyelesaikan permasalahan
diskusi pada praktikum serta tentukan jawabannya berdasarkan pengamatan
yang telah kalian lakukan!
DATA TABEL PENGAMATAN
141
L. BAHAN DISKUSI
Diskusikan masalah dan tulislah jawabannya bersama teman kelompok kalian
berdasarkan hasil yang didapatkan!
1.
2.
3.
4.
5.
6.
142
M. EVALUATING
Menurutmu, apakah hasil yang didapatkan sudah benar atau tidak? berikan
alasanmu!
N. KESIMPULAN
Diskusikanlah hasil pengamatan kalian dan tuliskan kesimpulan pada kolom di
bawah ini!
DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi, D.A. dkk, Biologi Untuk SMA/MA kelas XI: Kelompok Peminatan
Matematika dan Alam. Jakarta: Erlangga. 2013
Zulfiani. 2013. Modul Praktikum Genetika
143
LEMBAR KERJA SISWA
Menghitung Frekuensi dan Denyut Nadi Manusia
Pertemuan III dan IV
Kelas :
Kelompok :
Nama Anggota :
1. 7.
2. 8.
3.
4.
5.
6.
INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI
144
A. KOMPETENSI DASAR
Pada konsep ini kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik adalah
menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem sirkulasi dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi
yang dapat terjadi pada sistem sirkulasi manusia. Serta Menyajikan hasil
analisis tentang jenis-jenis penggolongan darah manusia dalam bentuk laporan
tertulis. Untuk mengembangkan kompetensi tersebut konsep yang harus
dikuasai oleh peserta didik dilakukan kegiatan belajar sebagai berikut:
1. Mendesain kegiatan praktikum mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi kecepatan denyut manusia
2. Melakukan kegiatan praktikum dengan menghitung kecepatan denyut
nadi manusia
3. Membuat laporan tertulis berdasarkan hasil kegiatan praktikum
menghitung kecepatan denyut nadi manusia
Perhatikan peta konsep di bawah ini untuk memudahkanmu mencapai tujuan pembelajaran!
145
B. TUJUAN PRAKTIKUM
Tuliskan tujuan kegiatan praktikum dan sesuaikan dengan judul lembar kerja
siswa diatas!
C. DASAR TEORI
Teori tentang hubungan jantung dengan denyut nadi manusia.
146
Teori tentang faktor-faktor yang mempengaruhi denyut nadi manusia.
D. RUMUSAN MASALAH
Buatlah rumusan masalah dengan mengaitkan judul lembar kerja siswa dengan
dasar teori yang dipaparkan!
E. HIPOTESIS
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, buatlah hipotesis sebagai jawaban
sementara!
147
F. VARIABEL
Tentukan variabel-variabel yang terkait dalam kegiatan lembar kerja siswa!
Variabel Terikat :
Variabel Bebas :
Variabel Kontrol :
G. ALAT dan BAHAN
Rancanglah alat dan bahan yang dibutuhkan untuk melakukan perhitungan
denyut nadi!
H. PLANNING
Tuliskan langkah-langkah cara yang akan kamu lakukan sebelum melakukan
praktikum!
148
I. LANGKAH KERJA
a. Sebelum melakukan aktivitas berlari.
b. Sesudah melakukan aktivitas berlari
149
J. HASIL PENGAMATAN
Desain Tabel hasil pengamatan berdasarkan data yang diperoleh.
K. MONITORING
Informasi apa saja yang harus kamu cari untuk menyelesaikan permasalahan
diskusi pada praktikum serta tentukan jawabannya berdasarkan pengamatan
yang telah kalian lakukan!
DATA TABEL PENGAMATAN
150
L. BAHAN DISKUSI
Diskusikan masalah dan tulislah jawabannya bersama teman kelompok kalian
berdasarkan hasil yang didapatkan!
1.
2.
3.
4.
5.
6.
151
M. EVALUASI
Menurutmu, apakah hasil yang didapatkan sudah benar atau tidak? berikan
alasanmu!
N. KESIMPULAN
Diskusikanlah hasil pengamatan kalian dan tuliskan kesimpulan pada Tabel di
bawah ini!
DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi, D.A. dkk, Biologi Untuk SMA/MA kelas XI: Kelompok Peminatan
Matematika dan Alam. Jakarta: Erlangga. 2013.
Zulfiani. 2013. Modul Praktikum Genetika
152
SEL-SEL DARAH
Gambar Sel Darah Merah Gambar Sel Darah Putih Gambar
Keping Darah (Eritrosit) (Leukosit) (Trombosit)
TABEL PERBEDAAN ERITROSIT, LEUKOSIT, TROMBOSIT
No. Pembeda Eritrosit Leukosit Trombosit
1. Struktur Tanpa nukleus (inti sel)
Mempunyai ...............
Mempunyai ...............
Tanpa hemoglobin
Tanpa nukleus dan
tanpa
.........................
2. Bentuk .................................. ............................. ...........................
3. Fungsi ..................................
..............................................
dan
..............................................
............................
DARAH
Darah manusia disusun oleh cairan darah atau ..................... Plasma tersusun atas
91 % ...........................................................................................................................
dan 9 % zat terlarut. Zat terlarut terdiri atas ....... plasma, garam, enzim, ............ ,
gas, dan zat organik lain. Protein plasma antara lain fibrinogen untuk
..................................
Bagian plasma yang berperan dalam sistem kekebalan disebut .............. yang
berisi antibodi.
153
Lampiran 4
RUBRIK PENILAIAN LKPD INKUIRI BEBAS
(MENENTUKAN GOLONGAN DARAH SISTEM ABO DAN RHESUS)
No Aspek Free Inquiry Kriteria Penilaian Skor
1. Merumuskan Masalah
(Menghadapkan peserta
didik dengan situasi
teka-teki)
Menuliskan rumusan masalah yang
sesuai dengan lengkap dan benar
Menuliskan rumusan masalah yang
sesuai dengan benar namun kurang
lengkap
Menuliskan rumusan masalah yang
yang sesuai dengan permasalahan
yang disajikan namun kurang tepat
dan kurang lengkap
Menuliskan rumusan masalah yang
tidak sesuai dengan permasalahan
yang disajikan
Tidak menulis rumusan masalah
4
3
2
1
0
2. Membuat Hipotesis
(Pengumpulan dan
verifikasi data)
Menuliskan hipotesis yang sesuai
dengan permasalahan yang
disajikan dengan lengkap dan benar
Menuliskan hipotesis yang sesuai
permasalahan dengan benar namun
kurang lengkap
Menuliskan hipotesis yang sesuai
dengan permasalahan yang
disajikan namun kurang tepat dan
kurang lengkap
Menuliskan hipotesis yang tidak
sesuai dengan permasalahan yang
disajikan
4
3
2
1
154
Tidak menulis hipotesis 0
3. Merancang Percobaan
(Eksperimen)
Menuliskan langkah- langkah
praktikum golongan darah dengan
benar secara lengkap
Menuliskan langkah- langkah cek
denyut nadi dengan benar namun
tidak lengkap
Menuliskan langkah- langkah cek
denyut nadi secara tidak lengkap
dan kurang tepat
Menuliskan langkah- langkah yang
tidak sesuai dengan percobaan
Tidak menuliskan langkah- langkah
cek denyut nadi
4
3
2
1
0
4. Mengumpulkan dan
Menganalisis Data
(Mengorganisir data
dan merumuskan
penjelasan)
Menuliskan data hasil pengamatan
dan menganalisis data percobaan
dengan lengkap dan benar
Menuliskan data hasil pengamatan
dan menganalisis data percobaan
dengan benar namun kurang
lengkap
Menuliskan data hasil pengamatan
dan menganalisis data percobaan
dengan tidak lengkap dan kurang
tepat
Menuliskan data hasil pengamatan
dan menganalisis data percobaan
dengan tidak tepat
Tidak menuliskan data hasil
pengamatan dan menganalisis data
4
3
2
1
0
155
percobaan.
5. Memberikan
Kesimpulan
(Analisis tentang
inkuiri)
Menuliskan kesimpulan sesuai
dengan hasil pengamatan yang
dikaitkan dengan teori
Menuliskan kesimpulan sesuai
dengan hasil pengamatan tetapi
tidak dikaitkan dengan teori
Menuliskan kesimpulan namun
tidak sesuai dengan hasil
pengamatan
Menuliskan kesimpulan yang salah
Tidak menulis kesimpulan
4
3
2
1
0
Total Skor
Nilai Peserta Didik :
156
RUBRIK PENILAIAN LKPD INKUIRI BEBAS
(MENGHITUNG FREKUENSI DENYUT NADI)
No Aspek Free Inquiry Kriteria Penilaian Skor
1. Merumuskan Masalah
(Menghadapkan peserta
didik dengan situasi
teka-teki)
Menuliskan rumusan masalah yang
sesuai dengan lengkap dan benar
Menuliskan rumusan masalah yang
sesuai dengan benar namun kurang
lengkap
Menuliskan rumusan masalah yang
yang sesuai dengan permasalahan
yang disajikan namun kurang tepat
dan kurang lengkap
Menuliskan rumusan masalah yang
tidak sesuai dengan permasalahan
yang disajikan
Tidak menulis rumusan masalah
4
3
2
1
0
2. Membuat Hipotesis
(Pengumpulan dan
verifikasi data)
Menuliskan hipotesis yang sesuai
dengan permasalahan yang
disajikan dengan lengkap dan benar
Menuliskan hipotesis yang sesuai
permasalahan dengan benar namun
kurang lengkap
Menuliskan hipotesis yang sesuai
dengan permasalahan yang
disajikan namun kurang tepat dan
kurang lengkap
Menuliskan hipotesis yang tidak
sesuai dengan permasalahan yang
disajikan
Tidak menulis hipotesis
4
3
2
1
0
3. Merancang Percobaan Menuliskan langkah- langkah cek 4
157
(Eksperimen)
denyut nadi dengan benar secara
lengkap
Menuliskan langkah- langkah cek
denyut nadi dengan benar namun
tidak lengkap
Menuliskan langkah- langkah cek
denyut nadi secara tidak lengkap
dan kurang tepat
Menuliskan langkah- langkah yang
tidak sesuai dengan percobaan
Tidak menuliskan langkah- langkah
cek denyut nadi
3
2
1
0
4. Mengumpulkan dan
Menganalisis Data
(Mengorganisir data
dan merumuskan
penjelasan)
Menuliskan data hasil pengamatan
dan menganalisis data percobaan
dengan lengkap dan benar
Menuliskan data hasil pengamatan
dan menganalisis data percobaan
dengan benar namun kurang
lengkap
Menuliskan data hasil pengamatan
dan menganalisis data percobaan
dengan tidak lengkap dan kurang
tepat
Menuliskan data hasil pengamatan
dan menganalisis data percobaan
dengan tidak tepat
Tidak menuliskan data hasil
pengamatan dan menganalisis data
percobaan.
4
3
2
1
0
158
5. Memberikan
Kesimpulan
(Analisis tentang
inkuiri)
Menuliskan kesimpulan sesuai
dengan hasil pengamatan yang
dikaitkan dengan teori
Menuliskan kesimpulan sesuai
dengan hasil pengamatan tetapi
tidak dikaitkan dengan teori
Menuliskan kesimpulan namun
tidak sesuai dengan hasil
pengamatan
Menuliskan kesimpulan yang salah
Tidak menulis kesimpulan
4
3
2
1
0
Total Skor
Nilai Peserta Didik :
159
Lampiran 5
KUNCI JAWABAN DAN RUBRIK PENILAIAN JURNAL BELAJAR
(AKTIFITAS KETERAMPILAN METAKOGNITIF)
No Kunci Jawaban Kriteria Penilaian Skor
1. Rumusan Masalah
Rumusan masalah lembar
kerja siswa dengan judul “
Menguji
penggolongan darah sistem
ABO” antara lain:
a. Bagaimana perubahan
aglutinin dan aglutinogen
yang diamati dari
kegiatan praktikum? Dan
mengapa bisa terjadi
aglutinasi?
b. Apa saja tipe golongan
darah yang dimiliki
masing-masing sampel
darah dalam kegiatan
praktikum?
Mengajukan rumusan masalah,
terdapat variabel X dan Y dalam
kalimat tanya, tepat serta
dikemas dalam bahasa yang
singkat, jelas dan padat.
Mengajukan rumusan masalah,
terdapat variabel X dan Y dalam
kalimat tanya, kurang tepat dan
dalam bahasa yang bertele-tele.
Mengajukan rumusan masalah,
hanya terdapat salah satu
variabel X/Y dalam kalimat
tanya, tepat dikemas dalam
bahasa yang singkat, padat dan
jelas.
Mengajukan rumusan masalah,
hanya terdapat salah satu
variabel baik X/Y dalam bentuk
pernyataan, kurang tepat dan
bertele-tele.
Mengajukan rumusan masalah,
tidak ada variabel X dan Y,
dalam bentuk pernyataan,
5
4
3
2
1
160
kurang tepat dan bertele-tele.
2. Hipotesis
Hipotesis untuk LKS dengan
judul “pengamatan uji
penggolongan darah sistem
ABO” yaitu:
a. Tipe-tipe golongan darah
saat dilakukan uji
percobaan memiliki
perbedaan golongan darah
antara lain: Tipe A, Tipe
B, Tipe AB dan Tipe O
b. Perbedaan golongan
darah karena perbedaan
jenis oligosakarida pada
permukaan membran sel
darah merah
Mengajukan hipotesis, terdapat
variabel X dan Y, tepat, dalam
bentuk pernyataan, valid (sesuai
referensi) dan dikemas dalam
bahasa yang singkat, padat dan
jelas, terkait judul lembar kerja
siswa.
Mengajukan hipotesis terdapat
variabel X dan Y, kurang tepat,
dalam bentuk pernyataan namun
berdasarkan opini penulis dan
bertele-tele terkait judul lembar
kerja siswa.
Mengajukan hipotesis, hanya
variabel X/Y, tepat dalam
bentuk pernyataan, valid,
(sesuai referensi) dan dalam
bahasa yang singkat, padat, dan
jelas terkait judul lembar kerja
siswa.
Mengajukan hipotesis, hanya
variabel X/Y, kurang tepat,
dalam bentuk pernyataan,
berdasarkan opini penulis, dan
bertele-tele terkait judul lembar
kerja siswa.
Mengajukan hipotesis, tidak
terdapat variabel X/Y, kurang
tepat, dalam bentuk pernyataan
berdasarkan opini penulis dan
bertele-tele terkait lembar kerja
5
4
3
2
1
161
siswa.
3. Variabel
Dalam LKS inkuiri bebas,
peserta didik diminta untuk
dapat mengidentifikasi
variabel-variabel yang
digunakan saat melakukan
praktikum/eksperimen.
Adapun lembar kerja siswa
dengan judul “menguji
golongan darah dalam sistem
ABO dan Rhesus” yaitu:
a. Variabel terikat :
menggumpal atau
tidaknya darah setelah
dicampur dengan kedua
serum tersebut
b. Variabel kontrol :
pencampuran darah
dengan serum anti A dan
serum anti B
c. Variabel bebas : darah
dari masing-masing siswa
Menyebutkan ketiga jenis
variabel dengan tepat sesuai
kunci jawaban.
Menyebutkan dua jenis variabel
dengan tepat sesuai kunci
jawaban.
Menyebutkan satu variabel
dengan tepat sesuai kunci
jawaban.
3
2
1
4. Alat dan Bahan
Rancanglah alat dan bahan
yang digunakan untuk
pengamatan uji golongan
darah sistem ABO
Alat : kartu golongan darah,
Menyiapkan alat dan bahan
lengkap berdasarkan ide
masing-masing kelompok dan
sebagian besar sama dengan
kunci jawaban (tepat), didukung
berdasarkan referensi yang
valid.
5
162
Blood Lanset, Pen Lanset,
tusuk gigi dan kapas.
Bahan : Alkohol 70%, sampel
darah dari masing-masing
siswa, Anti serum A, B, AB
dan Rh.
Menyiapkan alat dan bahan
lengkap berdasarkan ide
masing-masing kelompok
(tepat), kurang lengkap,
didukung referensi yang valid.
Menyiapkan alat dan bahan
lengkap berdasarkan ide
masing-masing kelompok
sebagain alat dan bahan
berdasarkan kunci jawaban
kurang (tepat), kurang lengkap,
didukung referensi yang valid.
Menyiapkan alat dan bahan
lengkap berdasarkan ide
masing-masing kelompok
kurang tepat, kurang lengkap,
tidak didukung referensi yang
valid.
Menyiapkan alat dan bahan
lengkap berdasarkan ide
masing-masing kelompok tidak
tepat , tidak lengkap, tidak
didukung referensi yang valid.
4
3
2
1
5. Planning
Mendesain langkah-langkah
cara dalam memecahkan
masalah/ tugas yang
diberikan (P2)
Tuliskan langkah-langkah
Menyebutkan ketiga jenis
jawaban dengan tepat sesuai
kunci jawaban.
Menyebutkan dua jenis jawaban
dengan tepat sesuai kunci
3
2
163
yang akan kamu lakukan
sebelum praktikum!
Jawab :
1. Informasi mengenai
materi sumber referensi
yang didapatkan.
2. Informasi mengenai
golongan darah sistem
ABO dan Rhesus.
3. Informasi untuk
menyiapkan alat dan
bahan praktikum serta
langkah kerja dalam
praktikum.
jawaban.
Menyebutkan satu jenis jawaban
dengan tepat sesuai kunci
jawaban.
1
6. Langkah Kerja
Jawaban :
a. Tahapan persiapan
sebelum tes golongan
darah sistem ABO dan
Rhesus.
- Menyiapkan alat dan
bahan serta
membersihakn jari
tangan yang akan di
tusuk dengan alkohol
70persen.
b. Tahap perlakuan tes
golongan darah sistem
ABO dan Rhesus
Menjelaskan langkah kerja
lengkap berdasarkan ide
masing-masing kelompok dan
sebagian besar sama dengan
kunci jawaban (tepat), didukung
berdasarkan referensi yang
valid.
Menjelaskan langkah kerja
lengkap berdasarkan ide
masing-masing kelompok
(tepat), kurang lengkap,
didukung referensi yang valid.
Menjelaskan langkah kerja
lengkap berdasarkan ide
masing-masing kelompok
sebagain alat dan bahan
5
4
3
164
berdasarkan kunci jawaban
kurang (tepat), kurang lengkap,
didukung referensi yang valid.
Menjelaskan langkah kerja
lengkap berdasarkan ide
masing-masing kelompok
kurang tepat, kurang lengkap,
tidak didukung referensi yang
valid.
Menjelaskan langkah kerja
lengkap berdasarkan ide
masing-masing kelompok tidak
tepat , tidak lengkap, tidak
didukung referensi yang valid.
2
1
7. Tabel hasil pengamatan
-Jika darah di A menggumpal
sedangkan di B tidak maka
termasuk golongan darah A
- Jika darah di A tidak
menggumpal sedangkan di B
menggumpal
maka termasuk golongan
darah B
-Jika darah di A dan B
menggumpal maka termasuk
golongan
darah AB
-Jika darah di A dan B tidak
menggumpal maka termasuk
golongan darah O
Mengisi data tabel pengamatan
dengan lengkap pada setiap
masing-masing nama dari anggota
kelompok yang melakukan uji
golongan darah.
@skor 4 sehingga skor maksimum
bernilai 32 dari delapan nama yang
telah melakukan uji golongan darah
masing-masing.
32
165
*tergantung golongan darah
masing-masing anggota
kelompok dan ditulis dalam
bentul tabel.
8 Monitoring
Menganalisis informasi yang
penting dalam menyelesaikan
masalah/tugas yang diberikan
(M2)
Informasi apa saja yang harus
kamu cari untuk
menyelesaikan permasalahan
dalam hasil Praktikum?
Jawab :
1. Informasi materi sumber
referensi yang didapatkan.
Misalnya menggunakan
buku dan website.
2. Informasi mengenai
golongan darah sistem
ABO dan Rhesus.
3. Informasi untuk
menjelaskan hasil tabel
pengamatan dalam
praktikum.
Menyebutkan ketiga jenis
jawaban dengan tepat sesuai
kunci jawaban.
Menyebutkan dua jenis jawaban
dengan tepat sesuai kunci
jawaban.
Menyebutkan satu jenis jawaban
dengan tepat sesuai kunci
jawaban.
3
2
1
9 Bahan Diskusi
Peserta didik dalam LKS berbasis inkuiri bebas termodifikasi diberikan
pertanyaan-pertanyaan yang diarahkan oleh guru dan berkaitan dengan
kegiatan pengamatan yang telah dilakukan. Berikut panduan kunci jawaban
bahan diskusi peserta didik.
166
1. Sebutkan Apa yang Anda
ketahui mengenai fungsi
darah!
(Sebutkan min.5)
Jawab:
Fungsi dari golongan darah
adalah
- Untuk transfusi darah
- Untuk menghindari penyakit
tertentu, seperti Hemolisis
yaitu pecahnya membran
eritrosit, sehingga
hemoglobin
bebas kedalam medium
sekelilingnya, kelainan ini
mengancam pada ibu dan
bayi yang dikandung
- Membantu memantau
program diet
- Resiko penggumpalan darah
- Mengetahui resiko penyakit
jantung
- Untuk mengetahui masalah
kesuburan
- Untuk mencegah kanker
perut.
Mampu menjawab penemu
golongan darah sistem ABO
serta menyebutkan fungsi darah
lebih dari tiga dengan bahasa
yang tepat dan jelas.
Mampu menjawab penemu
golongan darah sistem ABO
serta menyebutkan tiga fungsi
darah dengan bahasa yang tepat
dan jelas.
Mampu menjawab penemu
golongan darah sistem ABO
serta menyebutkan dua atau satu
fungsi
darah dengan bahasa yang tepat
dan jelas.
Tidak dapat menjawab penemu
golongan darah
sistem ABO secara singkat, serta
menyebutkan fungsi darah lebih
dari 3 dengan bahasan yang
tepat dan jelas.
Tidak dapat menjawab penemu
golongan darah sistem ABO
secara singkat, serta
menyebutkan fungsi darah lebih
dari 3 dengan bahasa yang
bertele-tele.
5
4
3
2
1
2. Berapa tipe golongan darah
sistem ABO dan sistem
Rhesus yang dimiliki oleh
Memberikan jawaban tipe
golongan darah dan rhesus yang
ada di kelas dengan bahasa yang
3
167
teman sekelas Anda?
Jawab :
Ada 3 macam tipe golongan
darah yang dimiliki oleh
teman sekelas, yaitu A, B,
AB dan O. Sedangkan untuk
sistem Rhesus ada satu
macam yaitu Rhesus Positif.
singkat, padat dan jelas.
Tidak memberikan jawaban tipe
golongan darah dan rhesus yang
ada di kelas dengan bahasa yang
singkat, padat dan jelas.
Memberikan jawaban tipe
golongan darah dan rhesus yang
ada di kelas dengan bahasa yang
kurang tepat dan bertele-tele.
2
1
3. Transfusi darah bisa terjadi
aglutinasi. Mengapa bisa
terjadi
aglutinasi?
Jawab :
Hal tersebut terjadi
dikarenakan adanya
kesalahan golongan
darah. Aglutinasi dan
aglutinogen yang tidak sesuai
sehingga
terjadi penggumpalan.
Misalnya transfusi golongan
darah A ke
golongan darah B. A
mempunyai aglutinogen anti-
B bertemu
dengan B yang memeiliki
aglutinogen B dan anti-A.
Sehingga
Memberikan alasan akibat
terjadinya aglutinasi di dalam tes
golongan darah serta mampu
menjelaskan dengan bahasa yang
singkat, padat dan jelas
Tidak mampu memberikan
alasan akibat terjadinya
aglutinasi di dalam tes golongan
darah, tapi mampu menjelaskan
dengan bahasa yang singkat,
padat dan jelas
Memberikan alasan akibat
terjadinya aglutinasi di dalam tes
golongan darah serta mampu
menjelaskan dengan bahasa yang
bertele-tele
3
2
1
168
terjadi penggumpalan karena
anti-B bertemu dengan anti-A
4. Berdasarkan percobaan
yang telah Anda lakukan,
bagaimana aglutinin dan
aglutinogennya!
Jawab :
Jenis
golon
gan
darah
Aglut
inoge
n
Aglutinin
A A anti-B
B B anti-A
Ab
A
dan
B
-
O - anti-A dan
anti-B
*Dibuat tabel atau dalam
bentuk uraian sesuai hasil
dari
masing-masing kelompok.
Membuat tabel aglutinin dan
aglutinogen dalam golongan
darah dengan secara lengkap,
tepat dan jelas.
Membuat tabel aglutinin dan
aglutinogen dalam golongan
darah dengan secara tidak
lengkap, tepat dan tidak jelas
Tidak Membuat tabel aglutinin
dan aglutinogen dalam golongan
darah
3
2
1
5. Gambarkan skema
Transfusi darah pada
golongan darah sistem ABO
Membuat skema dan
menjelaskan dengan secara
lengkap, tepat dan jelas.
Membuat skema dan
menjelaskan dengan secara tidak
3
2
169
Golongan darah O merupakan
donor universal karena
golongan darah O tidak
memiliki
aglutinogen(antigen) untuk
digumpalkan, sehingga dapat
di berikan kepada resipien
semua golongan darah,
asalkan volume transfusinya
sedikit. Golongan darah AB
disebut resipien universal
karena tidak memiliki
aglutinin (antibodi) dalam
plasma darahnya yang akan
menggumpalkan darah
sehingga dapat menerima
darah dari donor semua
golongan darah.
Jawab : *Dibuat skema dan
diberikan penjelasan sesuai
skema
lengkap, tepat dan tidak jelas.
Tidak Membuat skema dan tidak
menjelaskan dengan secara tidak
tepat dan tidak jelas.
1
170
6. Berdasarkan ada tidaknya
aglutinogen rhesus, menurut
kalian
dikelompokkan menjadi
berapakah golongan darah
manusia?
Jelaskan!
Jawab :
Terdapat 2 macam golongan
darah yaitu golongan darah
Rh
Positif (Rh+) , jika di dalam
sel darahnya terdapat
aglutinogen
rhesus, dan golongan Rh
negatif (Rh-), jika dalam sel
darahnya
tidak terdapat aglutinogen
rhesus.
Menyebutkan dan menjelaskan
macam-macam golongan darah
rhesus dengan bahasa yang jelas
dan tepat.
Menyebutkan dan menjelaskan
macam-macam golongan darah
rhesus dengan bahasa yang
bertele-tele.
Tidak Menyebutkan dan
menjelaskan macam-macam
golongan darah rhesus.
3
2
1
10 Evaluating
Menurutmu, apakah cara
kamu praktikum dan menulis
lks sudah tepat atau belum?
berikan alasanmu!
Jawab :
1. Menjelaskan informasi
refleksi yang didapatkan.
Menuliskan refleksi hasil
pemikirannya dan menuliskan
alasan yang bersesuaian dengan
permasalahan.
Menuliskan refleksi hasil
pemikirannya dan menuliskan
alasan yang kurang sesuai
dengan permasalahan.
Tidak menuliskan refleksi hasil
pemikirannya dan menuliskan
4
3
2
171
alasan yang tidak sesuai dengan
permasalahan.
Tidak menjawab
1
11 Membuat Kesimpulan
- Bagaimana kesimpulan
yang dapat Anda tarik
berdasarkan kegiatan
pengamatan yang telah
dilakukan?
Kesimpulan yang dapat
diambil dari kegiatan
praktikum
adalah :
1. Dari masing-masing
kelompok diskusi memiliki
perbedaan tipe golongan
darah yaitu golongan darah
A,
B, AB dan O
a. Jika setelah ditetesi
antiserum A jika darah
menggumpal, maka
mempunyai golongan darah
A
b. Jika setelah ditetesi
Memberikan kesimpulan
lengkap dengan mengaitkan
hasil dari uji golongan darah
sistem ABO yang diamati sesuai
data dan referensi yang valid,
dalam bahasa yang singkat,
padat dan jelas.
Memberikan kesimpulan
lengkap dengan mengaitkan
hasil dari uji golongan darah
sistem ABO yang diamati sesuai
data dan referensi yang valid,
namun dalam bahasa yang
bertele-tele.
Memberikan kesimpulan dengan
mengaitkan hasil dari uji
golongan darah sistem ABO
yang diamati sesuai data, namun
tidak didukung referensi yang
valid, bahasa yang singkat padat
dan jelas.
Memberikan kesimpulan dengan
mengaitkan hasil dari uji
golongan darah sistem ABO
yang diamati kurang sesuai data,
tidak didukung referensi yang
5
4
3
2
172
antiserum B jika darah
menggumpal, maka
mempunyai golongan darah B
c. Jika setelah ditetesi
antiserum A dan B jika darah
menggumpal, maka
mempunyai golongan darah
AB.
d. Jika setelah ditetesi
antiserum A dan B jika darah
tidak menggumpal, maka
mempunyai golongan
darah O.
valid, bahasa yang bertele-tele.
Memberikan kesimpulan dengan
mengaitkan hasil dari uji
golongan darah sistem ABO
yang diamati tidak sesuai data,
tidak didukung referensi yang
valid, bahasa yang bertele-tele
1
Total Skor
Nilai Peserta Didik :
173
Rubrik Penilaian Jurnal Belajar (Aktivitas Keterampilan Metakognitif
No Kunci Jawaban Kriteria Penilaian Skor
1. Planning
Mendesain langkah-langkah cara
dalam memecahkan masalah/ tugas
yang diberikan (P2)
Tuliskan langkah-langkah yang akan
kamu lakukan sebelum praktikum!
Jawab :
1. Informasi mengenai materi
sumber referensi yang
didapatkan.
2. Informasi mengenai golongan
darah sistem ABO dan Rhesus.
3. Informasi untuk menyiapkan alat
dan bahan praktikum serta
langkah kerja dalam praktikum.
Menyebutkan ketiga
jenis jawaban dengan
tepat sesuai kunci
jawaban.
Menyebutkan dua jenis
jawaban dengan tepat
sesuai kunci jawaban.
Menyebutkan satu jenis
jawaban dengan tepat
sesuai kunci jawaban.
3
2
1
2. Monitoring
Menganalisis informasi yang penting
dalam menyelesaikan masalah/tugas
yang diberikan (M2)
Informasi apa saja yang harus kamu
cari untuk menyelesaikan
permasalahan dalam hasil Praktikum?
Jawab :
1. Informasi materi sumber referensi
yang didapatkan. Misalnya
Menyebutkan ketiga
jenis jawaban dengan
tepat sesuai kunci
jawaban.
Menyebutkan dua jenis
jawaban dengan tepat
sesuai kunci jawaban.
Menyebutkan satu jenis
jawaban dengan tepat
sesuai kunci jawaban.
3
2
1
174
menggunakan buku dan website.
2. Informasi mengenai golongan
darah sistem ABO dan Rhesus.
3. Informasi untuk menjelaskan
hasil tabel pengamatan dalam
praktikum.
3. Evaluating
Menurutmu, apakah cara kamu
praktikum dan menulis lks sudah
tepat atau belum? berikan alasanmu!
Jawab :
2. Menjelaskan informasi refleksi
yang didapatkan.
Menuliskan refleksi
hasil pemikirannya dan
menuliskan alasan
yang bersesuaian
dengan permasalahan.
Menuliskan refleksi
hasil pemikirannya dan
menuliskan alasan
yang kurang sesuai
dengan permasalahan.
Tidak menuliskan
refleksi hasil
pemikirannya dan
menuliskan alasan
yang tidak sesuai
dengan permasalahan.
Tidak menjawab
4
3
2
1
Total Skor
Nilai Peserta Didik :
175
Lampiran 6
LEMBAR OBSERVASI
AKTIVITAS BELAJAR BERBASIS FREE INQUIRY
Nama Sekolah/Kelas : SMAN 8 Tangerang Selatan / XI
Konsep : Sistem Sirkulasi Manusia
Waktu :
Observer :
Pertemuan Ke- : 1 dan 2
Petunjuk Pengisian:
Berilah tanda ceklis (V) pada kolom sesuai dengan pengamatan Anda terhadap
keterlaksanaan model pembelajaran Free Inquiry yang dilakukan oleh peserta
didik.
No. Langkah Pembelajaran Skor
1 2 3
1. Menghadapkan peserta didik dengan situasi teka-
teki
2. Pengumpulan dan verifikasi data
3. Eksperimen
4. Mengorganisir data dan merumuskan penjelasan
5. Analisis tentang inkuiri
Total Skor
Tangerang
Selatan,...............................................
Observer
(......................................................)
176
Lampiran 7
KUESIONER KETERAMPILAN METAKOGNITIF
Identitas Diri
Nama :
Waktu lahir (Tangal, bulan, tahun) :
Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Wanita
Asal Sekolah :
Petunjuk:
1. Anda diminta untuk mengisi penyataan di bawah ini dengan memberi tanda √
pada kolom yang sesuai dengan keadan diri anda sendiri.
Contoh pengisian adalah sebagai berikut:
No. Pernyataan SS S N TS STS
1. Saya membaca buku
Biologi di perpustakaan
√
2. Seluruh pertanyaan di bawah ini terkait dengan diri anda, jadi kami memohon
anda untuk mengisinya dengan jujur dan mandiri (tidak bertanya pada orang
lain).
3. Jika anda tidak memahami penyataan yang ada, anda dapat melingkari nomor
yang tidak dimengerti.
4. Terima kasih atas partisipasi anda.
Keterangan:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
N = Netral/ Tidak memiliki pendapat
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
177
No. Pernyataan SS S N TS STS
1.
Saya merencanakan bagaimana dan
kapan menggunakan sumber-sumber
belajar yang akan membantu saya
mempelajari materi dengan baik.
2.
Ketika mempelajari sebuah materi, saya
tidak peduli mengerjakan strategi apa
dan bagaimana menggunakannya.
3.
Penting bagi saya untuk meninjau secara
luas pembelajaran saya dari waktu ke
waktu untuk menentukan seberapa
banyak dan apa yang sudah saya pelajari.
4.
Saya memiliki kesulitan dalam
memahami alasan kesulitan yang saya
alami selama proses pembelajaran.
5.
Saya kesulitan merencanakan
pembelajaran dalam sebuah subjek yang
selaras dengan kualitas pembelajaran
saya sendiri.
6.
Saya mencari tahu bagaimana saya
mempelajari suatu materi secara efektif
selama pembelajaran.
7.
Saya menyiapkan lingkungan belajar
yang dibutuhkan bagi proses
pembelajaran.
8. Saya secara kritis membuat suatu
rencana sebelum mengkaji sebuah teks.
9.
Saya mengetahui materi mana yang
mudah dipelajari dan materi mana yang
sulit dipahami.
178
No. Pernyataan SS S N TS STS
10.
Saya tahu bahasan materi lain dimana
saya dapat menggunakan sebuah strategi
pembelajaran efektif dalam sebuah
bahasan materi.
11.
Saya menentukan strategi pembelajaran
mana yang harus saya terapkan sebelum
saya mulai belajar.
12. Saya tahu kapan saya membutuhkan
bantuan.
13.
Saya menetukan apa yang saya akan
pelajari tentang suatu materi sebelum
saya mempelajarinya.
14. Saya menyadari kesalahan-kesalahan
saya selama proses pembelajaran.
15.
Jika pembelajaran tidak tercapai, saya
mencari strategi lainnya yang mungkin
lebih efektif.
16. Saya tidak memiliki ide yang pasti dalam
mengatur pembelajaran saya.
17. Saya mengecek apakah saya memahami
suatu materi selama pembelajaran.
18.
Saya memeriksa apakah saya
menggunakan waktu belajar saya dengan
efektif.
19.
Saya kesulitan membedakan bagian-
bagian penting dari sebuah teks ataupun
materi pelajaran.
20. Sangat penting bagi saya untuk
membangun kebermaknaan antara
179
No. Pernyataan SS S N TS STS
materi-materi yang sudah dipelajari
selama pembelajaran.
21.
Hingga saya mendapatkan hasilnya, saya
mengatur kondisi-kondisi agar saya tetap
focus.
22.
Saya tidak meyediakan banyak waktu
untuk memonitor seberapa banyak saya
belajar suatu materi selama proses
pembelajaran.
23.
Saya merevisi rencana belajar yang saya
gunakan dalam pembelajaran dan
membuat perbaikan yang dibutuhkan.
24.
Ketika strategi pembelajaran yang saya
gunakan gagal dalam proses
pembelajaran, saya menerapkan strategi
yang baru.
25. Saya mencari tahu alasan kegagalan
ketika mempelajari suatu materi.
26. Saya merevisi dan memperbaiki (cara)
belajar ketika mempelajari suatu materi.
27. Saya menilai jika strategi kognitif yang
saya terapkan berhasil atau tidak.
180
Lampiran 8
Hasil Validasi Ahli Instrumen Kuesioner Keterampilan Metakognitif
181
182
183
184
185
186
Lampiran 9
Uji Validitas Dan Reliabilitas Kuesioner Keterampilan Metakognitif
Correlations
ite
m_
1
ite
m_
2
ite
m_
3
ite
m_
4
ite
m_
5
ite
m_
6
ite
m_
7
ite
m_
8
ite
m_
9
ite
m_
10
ite
m_
11
ite
m_
12
ite
m_
13
ite
m_
14
ite
m_
15
ite
m_
16
ite
m_
17
ite
m_
18
ite
m_
19
ite
m_
20
item
_1
Pearson
Correlation
1 ,29
7*
-
,05
1
,11
9
,11
4
,15
4
,26
2*
,42
1**
,21
8
,06
6
,08
0
,25
3*
,29
7*
-
,03
7
,14
0
-
,02
4
,33
0**
,16
9
,16
8
,36
8**
Sig. (2-
tailed) ,01
7
,68
9
,34
7
,36
9
,22
4
,03
7
,00
1
,08
4
,60
2
,53
1
,04
3
,01
7
,77
4
,27
0
,84
9
,00
8
,18
3
,18
5
,00
3
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item
_2
Pearson
Correlation
,29
7*
1 -
,11
1
,15
5
,16
6
,27
4*
-
,14
3
,14
7
-
,05
2
-
,26
2*
,03
9
-
,02
3
,29
1*
,08
9
,01
5
,04
2
,04
7
,20
5
,10
6
,09
4
Sig. (2-
tailed)
,01
7 ,38
4
,22
3
,19
0
,02
9
,25
9
,24
7
,68
5
,03
6
,75
8
,85
6
,02
0
,48
2
,90
6
,74
4
,71
2
,10
5
,40
4
,45
9
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item
_3
Pearson
Correlation
-
,05
1
-
,11
1
1 -
,25
1*
,10
4
,01
9
,10
2
,15
0
,27
7*
,35
4**
,38
4**
,40
6**
,14
8
-
,02
6
,18
8
,07
9
,24
9*
-
,04
1
,16
2
,10
5
Sig. (2-
tailed)
,68
9
,38
4 ,04
6
,41
5
,88
4
,42
1
,23
8
,02
7
,00
4
,00
2
,00
1
,24
4
,83
5
,13
8
,53
5
,04
8
,74
9
,20
0
,40
8
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item
_4
Pearson
Correlation
,11
9
,15
5
-
,25
1*
1 ,21
5
,40
2**
,30
1*
,30
7*
,10
4
,06
7
,17
2
,07
9
,25
9*
,24
6*
,20
7
,18
5
,17
8
,45
9**
,21
9
,05
9
Sig. (2-
tailed)
,34
7
,22
3
,04
6 ,08
8
,00
1
,01
6
,01
4
,41
5
,59
6
,17
5
,53
6
,03
9
,05
0
,10
0
,14
4
,15
8
,00
0
,08
2
,64
2
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item
_5
Pearson
Correlation
,11
4
,16
6
,10
4
,21
5
1 ,11
8
,21
4
,50
4**
,37
0**
,30
9*
,25
6*
,37
8**
,58
8**
,34
9**
,27
0*
-
,03
0
,25
6*
,19
8
,58
8**
,32
6**
Sig. (2-
tailed)
,36
9
,19
0
,41
5
,08
8 ,35
3
,09
0
,00
0
,00
3
,01
3
,04
1
,00
2
,00
0
,00
5
,03
1
,81
3
,04
1
,11
7
,00
0
,00
9
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item
_6
Pearson
Correlation
,15
4
,27
4*
,01
9
,40
2**
,11
8
1 ,20
8
,03
4
,09
6
,04
4
,26
8*
,10
7
,23
7
,10
0
,24
3
,25
1*
,08
6
,24
4
,03
8
,02
6
Sig. (2-
tailed)
,22
4
,02
9
,88
4
,00
1
,35
3 ,09
9
,79
1
,44
8
,73
3
,03
2
,40
2
,05
9
,43
2
,05
3
,04
6
,49
9
,05
2
,76
4
,83
7
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item
_7
Pearson
Correlation
,26
2*
-
,14
3
,10
2
,30
1*
,21
4
,20
8
1 ,25
9*
,26
4*
,38
8**
,11
0
,39
1**
,21
8
,07
0
,28
8*
,04
3
,29
0*
,29
8*
,11
3
,22
8
Sig. (2-
tailed)
,03
7
,25
9
,42
1
,01
6
,09
0
,09
9 ,03
9
,03
5
,00
2
,38
8
,00
1
,08
4
,58
3
,02
1
,73
7
,02
0
,01
7
,37
3
,07
0
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item
_8
Pearson
Correlation
,42
1**
,14
7
,15
0
,30
7*
,50
4**
,03
4
,25
9*
1 ,42
4**
,34
0**
,31
2*
,39
0**
,42
8**
,27
8*
,38
0**
,18
5
,31
5*
,33
1**
,49
1**
,44
6**
Sig. (2-
tailed)
,00
1
,24
7
,23
8
,01
4
,00
0
,79
1
,03
9 ,00
0
,00
6
,01
2
,00
1
,00
0
,02
6
,00
2
,14
4
,01
1
,00
7
,00
0
,00
0
187
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item
_9
Pearson
Correlation
,21
8
-
,05
2
,27
7*
,10
4
,37
0**
,09
6
,26
4*
,42
4**
1 ,47
3**
,38
7**
,23
9
,35
0**
,17
8
,34
5**
,24
0
,47
7**
,21
1
,32
7**
,25
4*
Sig. (2-
tailed)
,08
4
,68
5
,02
7
,41
5
,00
3
,44
8
,03
5
,00
0 ,00
0
,00
2
,05
7
,00
5
,15
9
,00
5
,05
6
,00
0
,09
4
,00
8
,04
3
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item
_10
Pearson
Correlation
,06
6
-
,26
2*
,35
4**
,06
7
,30
9*
,04
4
,38
8**
,34
0**
,47
3**
1 ,23
4
,34
6**
,46
3**
,18
1
,35
7**
,20
4
,25
6*
,04
3
,33
7**
,34
9**
Sig. (2-
tailed)
,60
2
,03
6
,00
4
,59
6
,01
3
,73
3
,00
2
,00
6
,00
0 ,06
2
,00
5
,00
0
,15
2
,00
4
,10
6
,04
2
,73
6
,00
6
,00
5
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item
_11
Pearson
Correlation
,08
0
,03
9
,38
4**
,17
2
,25
6*
,26
8*
,11
0
,31
2*
,38
7**
,23
4
1 ,41
2**
,31
8*
,27
0*
,27
1*
,13
7
,27
8*
,18
6
,24
3
,09
8
Sig. (2-
tailed)
,53
1
,75
8
,00
2
,17
5
,04
1
,03
2
,38
8
,01
2
,00
2
,06
2 ,00
1
,01
0
,03
1
,03
0
,27
9
,02
6
,14
2
,05
3
,44
2
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item
_12
Pearson
Correlation
,25
3*
-
,02
3
,40
6**
,07
9
,37
8**
,10
7
,39
1**
,39
0**
,23
9
,34
6**
,41
2**
1 ,33
2**
,07
8
,27
1*
-
,04
1
,27
1*
,08
5
,43
4**
,43
8**
Sig. (2-
tailed)
,04
3
,85
6
,00
1
,53
6
,00
2
,40
2
,00
1
,00
1
,05
7
,00
5
,00
1 ,00
7
,54
3
,03
0
,74
7
,03
0
,50
4
,00
0
,00
0
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item
_13
Pearson
Correlation
,29
7*
,29
1*
,14
8
,25
9*
,58
8**
,23
7
,21
8
,42
8**
,35
0**
,46
3**
,31
8*
,33
2**
1 ,22
8
,16
0
,08
3
,38
1**
,20
5
,53
1**
,23
9
Sig. (2-
tailed)
,01
7
,02
0
,24
4
,03
9
,00
0
,05
9
,08
4
,00
0
,00
5
,00
0
,01
0
,00
7 ,07
0
,20
7
,51
7
,00
2
,10
5
,00
0
,05
7
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item
_14
Pearson
Correlation
-
,03
7
,08
9
-
,02
6
,24
6*
,34
9**
,10
0
,07
0
,27
8*
,17
8
,18
1
,27
0*
,07
8
,22
8
1 ,40
7**
,18
9
,17
1
,33
5**
,29
0*
,37
6**
Sig. (2-
tailed)
,77
4
,48
2
,83
5
,05
0
,00
5
,43
2
,58
3
,02
6
,15
9
,15
2
,03
1
,54
3
,07
0 ,00
1
,13
5
,17
6
,00
7
,02
0
,00
2
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item
_15
Pearson
Correlation
,14
0
,01
5
,18
8
,20
7
,27
0*
,24
3
,28
8*
,38
0**
,34
5**
,35
7**
,27
1*
,27
1*
,16
0
,40
7**
1 ,22
2
,15
1
,15
2
,10
1
,41
9**
Sig. (2-
tailed)
,27
0
,90
6
,13
8
,10
0
,03
1
,05
3
,02
1
,00
2
,00
5
,00
4
,03
0
,03
0
,20
7
,00
1 ,07
8
,23
5
,22
9
,42
7
,00
1
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item
_16
Pearson
Correlation
-
,02
4
,04
2
,07
9
,18
5
-
,03
0
,25
1*
,04
3
,18
5
,24
0
,20
4
,13
7
-
,04
1
,08
3
,18
9
,22
2
1 ,18
4
,10
8
-
,08
6
,02
7
Sig. (2-
tailed)
,84
9
,74
4
,53
5
,14
4
,81
3
,04
6
,73
7
,14
4
,05
6
,10
6
,27
9
,74
7
,51
7
,13
5
,07
8 ,14
6
,39
4
,50
1
,83
5
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item
_17
Pearson
Correlation
,33
0**
,04
7
,24
9*
,17
8
,25
6*
,08
6
,29
0*
,31
5*
,47
7**
,25
6*
,27
8*
,27
1*
,38
1**
,17
1
,15
1
,18
4
1 ,15
7
,45
0**
,14
0
Sig. (2-
tailed)
,00
8
,71
2
,04
8
,15
8
,04
1
,49
9
,02
0
,01
1
,00
0
,04
2
,02
6
,03
0
,00
2
,17
6
,23
5
,14
6 ,21
4
,00
0
,27
0
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item
_18
Pearson
Correlation
,16
9
,20
5
-
,04
1
,45
9**
,19
8
,24
4
,29
8*
,33
1**
,21
1
,04
3
,18
6
,08
5
,20
5
,33
5**
,15
2
,10
8
,15
7
1 ,15
8
,25
3*
188
Sig. (2-
tailed)
,18
3
,10
5
,74
9
,00
0
,11
7
,05
2
,01
7
,00
7
,09
4
,73
6
,14
2
,50
4
,10
5
,00
7
,22
9
,39
4
,21
4 ,21
3
,04
4
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item
_19
Pearson
Correlation
,16
8
,10
6
,16
2
,21
9
,58
8**
,03
8
,11
3
,49
1**
,32
7**
,33
7**
,24
3
,43
4**
,53
1**
,29
0*
,10
1
-
,08
6
,45
0**
,15
8
1 ,41
8**
Sig. (2-
tailed)
,18
5
,40
4
,20
0
,08
2
,00
0
,76
4
,37
3
,00
0
,00
8
,00
6
,05
3
,00
0
,00
0
,02
0
,42
7
,50
1
,00
0
,21
3 ,00
1
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item
_20
Pearson
Correlation
,36
8**
,09
4
,10
5
,05
9
,32
6**
,02
6
,22
8
,44
6**
,25
4*
,34
9**
,09
8
,43
8**
,23
9
,37
6**
,41
9**
,02
7
,14
0
,25
3*
,41
8**
1
Sig. (2-
tailed)
,00
3
,45
9
,40
8
,64
2
,00
9
,83
7
,07
0
,00
0
,04
3
,00
5
,44
2
,00
0
,05
7
,00
2
,00
1
,83
5
,27
0
,04
4
,00
1
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item
_21
Pearson
Correlation
-
,09
5
,17
6
-
,15
2
,38
4**
,21
2
,07
8
,28
9*
,13
4
,34
1**
,19
7
-
,04
1
,03
7
,28
4*
,04
9
,08
6
,14
9
,16
6
,38
8**
,18
9
-
,08
4
Sig. (2-
tailed)
,45
5
,16
5
,23
2
,00
2
,09
2
,54
0
,02
1
,29
3
,00
6
,11
9
,74
6
,77
3
,02
3
,69
9
,50
0
,23
9
,19
1
,00
2
,13
5
,51
0
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item
_22
Pearson
Correlation
,08
1
,06
0
,06
6
,28
0*
,10
1
,44
3**
-
,09
9
,10
8
-
,01
3
,12
9
,05
5
,23
9
,17
2
,18
5
,24
2
,21
5
,10
0
,13
7
,15
6
,11
6
Sig. (2-
tailed)
,52
4
,63
8
,60
5
,02
5
,42
9
,00
0
,43
8
,39
6
,91
7
,30
9
,66
9
,05
8
,17
5
,14
4
,05
4
,08
8
,43
0
,28
1
,21
8
,36
1
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item
_23
Pearson
Correlation
,31
7*
,00
6
,13
3
,35
9**
,39
4**
,17
2
,25
4*
,35
6**
,26
4*
,22
0
,15
5
,31
7*
,22
3
,29
9*
,25
5*
-
,03
1
,40
4**
,32
4**
,40
8**
,16
0
Sig. (2-
tailed)
,01
1
,96
2
,29
4
,00
4
,00
1
,17
5
,04
3
,00
4
,03
5
,08
0
,22
0
,01
1
,07
7
,01
6
,04
2
,80
7
,00
1
,00
9
,00
1
,20
6
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item
_24
Pearson
Correlation
,15
6
,16
6
-
,01
2
,31
6*
,27
4*
,02
4
,29
3*
,30
5*
,41
8**
,25
2*
,12
6
,16
4
,33
5**
,01
9
,15
7
-
,01
1
,17
2
,34
2**
,38
9**
,06
2
Sig. (2-
tailed)
,21
9
,19
1
,92
6
,01
1
,02
8
,84
9
,01
9
,01
4
,00
1
,04
4
,32
2
,19
6
,00
7
,88
0
,21
6
,93
1
,17
4
,00
6
,00
1
,62
6
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item
_25
Pearson
Correlation
-
,00
3
-
,14
3
,09
1
-
,13
4
-
,36
2**
,04
3
,04
8
-
,11
4
-
,09
0
-
,04
3
-
,16
6
-
,20
7
-
,26
1*
-
,05
2
,00
7
-
,06
8
,00
5
-
,08
6
-
,16
5
-
,18
0
Sig. (2-
tailed)
,98
4
,26
1
,47
3
,29
1
,00
3
,73
8
,70
5
,36
8
,47
8
,73
8
,18
9
,10
1
,03
7
,68
5
,95
6
,59
2
,96
7
,49
8
,19
1
,15
6
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item
_26
Pearson
Correlation
,19
3
-
,02
8
-
,04
7
,16
2
,43
3**
,12
6
,26
4*
,33
9**
,15
0
,42
1**
-
,00
4
,35
3**
,45
9**
,27
8*
,20
7
,13
5
,07
2
,01
9
,29
2*
,32
1**
Sig. (2-
tailed)
,12
7
,82
4
,71
5
,20
2
,00
0
,32
3
,03
5
,00
6
,23
8
,00
1
,97
5
,00
4
,00
0
,02
6
,10
0
,28
6
,57
3
,87
9
,01
9
,01
0
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item
_27
Pearson
Correlation
,22
8
,17
5
,03
8
,41
1**
,48
4**
,19
1
,28
7*
,47
6**
,33
9**
,29
3*
,13
0
,41
2**
,37
8**
,26
7*
,31
2*
,17
9
,32
8**
,38
4**
,46
9**
,44
4**
Sig. (2-
tailed)
,07
0
,16
7
,76
4
,00
1
,00
0
,13
1
,02
2
,00
0
,00
6
,01
9
,30
8
,00
1
,00
2
,03
3
,01
2
,15
6
,00
8
,00
2
,00
0
,00
0
189
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item
_28
Pearson
Correlation
,16
0
,04
9
,13
8
,16
4
,42
5**
,15
6
,20
8
,40
1**
,27
7*
,41
8**
,08
9
,46
1**
,26
5*
,37
5**
,39
2**
-
,03
9
,16
8
,24
1
,40
8**
,44
2**
Sig. (2-
tailed)
,20
7
,70
2
,27
7
,19
6
,00
0
,21
8
,09
9
,00
1
,02
7
,00
1
,48
2
,00
0
,03
4
,00
2
,00
1
,75
7
,18
4
,05
5
,00
1
,00
0
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item
_29
Pearson
Correlation
,17
9
,03
6
,17
0
,37
2**
,50
9**
,37
7**
,20
2
,43
1**
,44
5**
,31
9*
,34
9**
,37
7**
,49
6**
,39
8**
,35
1**
,23
3
,31
9*
,34
0**
,39
4**
,26
5*
Sig. (2-
tailed)
,15
7
,77
8
,18
0
,00
2
,00
0
,00
2
,11
0
,00
0
,00
0
,01
0
,00
5
,00
2
,00
0
,00
1
,00
4
,06
4
,01
0
,00
6
,00
1
,03
4
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item
_30
Pearson
Correlation
,17
8
-
,04
8
,25
2*
,41
5**
,30
1*
,38
7**
,29
7*
,23
4
,43
1**
,41
4**
,21
3
,25
1*
,29
6*
,21
8
,33
5**
,25
5*
,51
1**
,32
1**
,36
0**
,17
4
Sig. (2-
tailed)
,15
9
,70
9
,04
4
,00
1
,01
6
,00
2
,01
7
,06
3
,00
0
,00
1
,09
1
,04
5
,01
8
,08
4
,00
7
,04
2
,00
0
,01
0
,00
4
,16
9
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
skor
_tot
al
Pearson
Correlation
,37
7**
,18
3
,23
8
,52
3**
,60
5**
,42
3**
,49
1**
,65
7**
,59
1**
,55
9**
,41
2**
,54
1**
,63
0**
,46
4**
,54
1**
,28
6*
,52
2**
,51
1**
,59
6**
,49
5**
Sig. (2-
tailed)
,00
2
,14
7
,05
9
,00
0
,00
0
,00
1
,00
0
,00
0
,00
0
,00
0
,00
1
,00
0
,00
0
,00
0
,00
0
,02
2
,00
0
,00
0
,00
0
,00
0
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
Correlations
item_21
item_22
item_23
item_24
item_25
item_26
item_27
item_28
item_29
item_30
skor_total
item_1
Pearson Correlation
-,095 ,081* ,317 ,156 -,003 ,193 ,228
* ,160
** ,179 ,178 ,377
Sig. (2-tailed) ,455 ,524 ,011 ,219 ,984 ,127 ,070 ,207 ,157 ,159 ,002
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item_2
Pearson Correlation
,176* ,060 ,006 ,166 -,143 -,028
* ,175 ,049 ,036 -,048
* ,183
Sig. (2-tailed) ,165 ,638 ,962 ,191 ,261 ,824 ,167 ,702 ,778 ,709 ,147 N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item_3
Pearson Correlation
-,152 ,066 ,133 -,012* ,091 -,047 ,038 ,138 ,170
* ,252
** ,238
**
Sig. (2-tailed) ,232 ,605 ,294 ,926 ,473 ,715 ,764 ,277 ,180 ,044 ,059 N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item_4
Pearson Correlation
,384 ,280 ,359* ,316 -,134 ,162
** ,411
* ,164
* ,372 ,415 ,523
Sig. (2-tailed) ,002 ,025 ,004 ,011 ,291 ,202 ,001 ,196 ,002 ,001 ,000 N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item_5
Pearson Correlation
,212 ,101 ,394 ,274 -,362 ,433 ,484 ,425** ,509
** ,301
* ,605
*
Sig. (2-tailed) ,092 ,429 ,001 ,028 ,003 ,000 ,000 ,000 ,000 ,016 ,000 N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item_6
Pearson Correlation
,078 ,443* ,172 ,024
** ,043 ,126 ,191 ,156 ,377 ,387 ,423
*
Sig. (2-tailed) ,540 ,000 ,175 ,849 ,738 ,323 ,131 ,218 ,002 ,002 ,001 N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item_7
Pearson Correlation
,289* -,099 ,254 ,293
* ,048 ,264 ,287 ,208
* ,202
* ,297
** ,491
Sig. (2-tailed) ,021 ,438 ,043 ,019 ,705 ,035 ,022 ,099 ,110 ,017 ,000 N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
190
item_8
Pearson Correlation
,134** ,108 ,356 ,305
* -,114
** ,339 ,476
* ,401 ,431
** ,234
** ,657
*
Sig. (2-tailed) ,293 ,396 ,004 ,014 ,368 ,006 ,000 ,001 ,000 ,063 ,000 N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item_9
Pearson Correlation
,341 -,013 ,264* ,418 -,090
** ,150 ,339
* ,277
** ,445 ,431
** ,591
**
Sig. (2-tailed) ,006 ,917 ,035 ,001 ,478 ,238 ,006 ,027 ,000 ,000 ,000 N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item_10
Pearson Correlation
,197 ,129* ,220
** ,252 -,043
* ,421 ,293
** ,418
** ,319
** ,414 ,559
Sig. (2-tailed) ,119 ,309 ,080 ,044 ,738 ,001 ,019 ,001 ,010 ,001 ,000 N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item_11
Pearson Correlation
-,041 ,055 ,155** ,126 -,166
* -,004
* ,130 ,089
* ,349
** ,213 ,412
Sig. (2-tailed) ,746 ,669 ,220 ,322 ,189 ,975 ,308 ,482 ,005 ,091 ,001 N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item_12
Pearson Correlation
,037* ,239 ,317
** ,164 -,207
** ,353 ,412
** ,461
** ,377 ,251
** ,541
**
Sig. (2-tailed) ,773 ,058 ,011 ,196 ,101 ,004 ,001 ,000 ,002 ,045 ,000 N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item_13
Pearson Correlation
,284* ,172
* ,223 ,335
* -,261
** ,459 ,378 ,265
** ,496
** ,296
** ,630
*
Sig. (2-tailed) ,023 ,175 ,077 ,007 ,037 ,000 ,002 ,034 ,000 ,018 ,000 N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item_14
Pearson Correlation
,049 ,185 ,299 ,019* -,052
** ,278 ,267 ,375
* ,398 ,218 ,464
*
Sig. (2-tailed) ,699 ,144 ,016 ,880 ,685 ,026 ,033 ,002 ,001 ,084 ,000 N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item_15
Pearson Correlation
,086 ,242 ,255 ,157 ,007* ,207 ,312
* ,392
** ,351
** ,335
** ,541
*
Sig. (2-tailed) ,500 ,054 ,042 ,216 ,956 ,100 ,012 ,001 ,004 ,007 ,000 N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item_16
Pearson Correlation
,149 ,215 -,031 -,011 -,068 ,135* ,179 -,039 ,233 ,255 ,286
Sig. (2-tailed) ,239 ,088 ,807 ,931 ,592 ,286 ,156 ,757 ,064 ,042 ,022 N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item_17
Pearson Correlation
,166** ,100 ,404
* ,172 ,005
* ,072 ,328
* ,168
* ,319
** ,511
* ,522
*
Sig. (2-tailed) ,191 ,430 ,001 ,174 ,967 ,573 ,008 ,184 ,010 ,000 ,000 N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item_18
Pearson Correlation
,388 ,137 ,324 ,342** -,086 ,019 ,384
* ,241
** ,340 ,321 ,511
Sig. (2-tailed) ,002 ,281 ,009 ,006 ,498 ,879 ,002 ,055 ,006 ,010 ,000 N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item_19
Pearson Correlation
,189 ,156 ,408 ,389 -,165** ,292 ,469 ,408
** ,394
** ,360
** ,596
Sig. (2-tailed) ,135 ,218 ,001 ,001 ,191 ,019 ,000 ,001 ,001 ,004 ,000 N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item_20
Pearson Correlation
-,084** ,116 ,160 ,062 -,180
** ,321 ,444 ,442
** ,265
* ,174
** ,495
Sig. (2-tailed) ,510 ,361 ,206 ,626 ,156 ,010 ,000 ,000 ,034 ,169 ,000 N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item_21
Pearson Correlation
1 ,050 ,066 ,486** ,032 -,012 ,329
* ,185 ,264
** ,187 ,394
Sig. (2-tailed) ,696 ,607 ,000 ,804 ,923 ,008 ,144 ,035 ,139 ,001
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item_22
Pearson Correlation
,050 1 ,455 ,029* -,043 ,299
** ,319 ,418 ,484 ,443 ,438
Sig. (2-tailed) ,696 ,000 ,822 ,735 ,016 ,010 ,001 ,000 ,000 ,000
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
191
item_23
Pearson Correlation
,066* ,455 1 ,154
** -,212
** ,248 ,490
* ,514
** ,573
* ,523 ,597
Sig. (2-tailed) ,607 ,000 ,223 ,093 ,048 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item_24
Pearson Correlation
,486 ,029 ,154 1* ,022
* ,073 ,143
* ,281
* ,269
** ,253
* ,471
Sig. (2-tailed) ,000 ,822 ,223 ,862 ,569 ,259 ,024 ,032 ,044 ,000
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item_25
Pearson Correlation
,032 -,043 -,212 ,022 1** -,453 -,402 -,038 -,154 -,034 -,141
Sig. (2-tailed) ,804 ,735 ,093 ,862 ,000 ,001 ,766 ,223 ,790 ,267
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item_26
Pearson Correlation
-,012 ,299 ,248 ,073 -,453** 1 ,460
* ,402
** ,336 ,186
** ,462
Sig. (2-tailed) ,923 ,016 ,048 ,569 ,000 ,000 ,001 ,007 ,140 ,000
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item_27
Pearson Correlation
,329 ,319 ,490 ,143** -,402
** ,460 1
* ,509
** ,535
** ,339
* ,683
Sig. (2-tailed) ,008 ,010 ,000 ,259 ,001 ,000 ,000 ,000 ,006 ,000
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item_28
Pearson Correlation
,185 ,418 ,514 ,281 -,038** ,402 ,509 1
** ,505
* ,473
** ,646
Sig. (2-tailed) ,144 ,001 ,000 ,024 ,766 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item_29
Pearson Correlation
,264 ,484 ,573 ,269** -,154
** ,336
** ,535 ,505
** 1
** ,523
* ,746
**
Sig. (2-tailed) ,035 ,000 ,000 ,032 ,223 ,007 ,000 ,000 ,000 ,000
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
item_30
Pearson Correlation
,187 ,443 ,523* ,253
** -,034
* ,186
** ,339
* ,473 ,523
** 1
** ,668
Sig. (2-tailed) ,139 ,000 ,000 ,044 ,790 ,140 ,006 ,000 ,000 ,000
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
skor_total
Pearson Correlation
,394** ,438 ,597 ,471
** -,141
** ,462
** ,683
** ,646
** ,746
** ,668
** 1
**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,000 ,267 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
192
Instrumen angket yang tidak valid
No. Pernyataan SS S N TS STS
Planning
2. Saya mengerti berapa durasi yang dibutuhkan untuk
mempelajari suatu materi.
3. Saya menggunakan pengalaman sebelumnya ketika
mengatur proses pembelajaran yang baru.
Monitoring
25.
Selama proses pembelajaran, Saya mengalami kesulitan
untuk menentukan keadaan apa yang membuat saya
gagal atau berhasil memahami materi pelajaran.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
,885 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
item_1 105,81 90,853 ,329 ,883 item_2 106,02 92,778 ,127 ,887 item_3 105,89 92,226 ,183 ,886 item_4 106,94 86,853 ,458 ,881 item_5 105,70 87,704 ,563 ,879 item_6 107,38 88,683 ,354 ,883 item_7 107,09 87,578 ,426 ,881 item_8 105,75 87,111 ,619 ,878 item_9 105,78 87,570 ,545 ,879 item_10 106,27 87,309 ,506 ,879 item_11 105,78 89,951 ,358 ,883 item_12 106,14 89,647 ,505 ,880 item_13 106,02 87,920 ,593 ,878 item_14 105,44 89,298 ,412 ,882 item_15 106,06 88,631 ,496 ,880 item_16 105,98 91,095 ,218 ,886 item_17 105,77 88,785 ,475 ,880 item_18 106,94 87,552 ,450 ,881 item_19 105,88 88,556 ,559 ,879 item_20 106,03 87,555 ,431 ,881 item_21 107,00 89,048 ,323 ,884 item_22 106,14 88,567 ,371 ,883 item_23 105,86 87,297 ,551 ,879 item_24 107,22 87,475 ,400 ,882 item_25 107,61 96,940 -,212 ,895 item_26 106,19 87,806 ,393 ,882 item_27 105,95 85,696 ,641 ,876 item_28 105,75 86,667 ,604 ,878 item_29 105,89 85,083 ,713 ,875 item_30 106,11 86,321 ,628 ,877
193
Lampiran 10
NILAI LKPD KELAS EKSPERIMEN
NO KODE
Nilai
Rata-rata LKS 1
Golongan
Darah
LKS 2
Frekuensi
Denyut Nadi
LKS 3
Mindmap
Gangguan
Sistem Sirkulasi
1 R1 81 74 79 78
2 R2 85 88 79 84
3 R3 74 100 79 84
4 R4 81 74 79 78
5 R5 74 100 98 91
6 R6 81 74 79 78
7 R7 78 88 85 84
8 R8 74 98 88 87
9 R9 82 98 86 89
10 R10 85 88 79 84
11 R11 82 70 81 78
12 R12 85 88 78 84
13 R13 81 74 79 78
14 R14 81 74 79 78
15 R15 75 88 98 87
16 R16 75 72 79 75
17 R17 74 88 97 86
18 R18 74 72 79 75
19 R19 78 73 79 77
20 R20 75 79 89 81
21 R21 81 74 79 78
22 R22 82 88 81 83
23 R23 79 98 71 82
194
24 R24 90 83 79 84
25 R25 68 88 79 78
26 R26 82 80 81 81
27 R27 86 89 89 88
28 R28 68 84 79 77
29 R29 85 88 79 84
30 R30 68 88 79 78
31 R31 81 74 79 78
32 R32 82 88 81 84
33 R33 74 76 79 76
34 R34 85 88 79 84
35 R35 75 76 89 80
195
Lampiran 11
DATA HASIL JURNAL BELAJAR PESERTA DIDIK
KELAS EKSPERIMEN
Kelompok Planning (Pertemuan Ke- 1)
1 2 3 4 5 6
1 3 3 1 1 3 3
2 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 2
4 3 3 3 3 2 3
5 3 3 3 3 3 3
Total 10 14 13 13 14 14
Rata-Rata 67% 93% 87% 87% 93% 93%
Kelompok Monitoring (Pertemuan Ke-1)
1 2 3 4 5 6
1 3 3 2 2 3 3
2 3 3 2 2 3 3
3 3 3 3 3 3 3
4 3 3 3 3 3 2
5 3 3 3 3 3 3
Total 15 15 13 13 15 14
Rata-Rata 100% 100% 87% 87% 100% 93%
Kelompok Evaluating (Pertemuan Ke-1)
1 2 3 4 5 6
1 3 3 1 1 1 3
2 3 3 2 2 3 3
3 3 3 3 3 3 3
4 3 3 2 2 3 2
5 2 2 2 2 3 3
Total 14 14 10 10 13 13
Rata-Rata 70% 70% 50% 50% 65% 65%
196
Kelompok Planning (Pertemuan Ke- 2)
1 2 3 4 5 6
1 3 3 1 1 3 3
2 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 2
4 3 3 3 3 2 3
5 3 3 3 3 3 3
Total 10 14 13 13 14 14
Rata-Rata 67% 93% 87% 87% 93% 93%
Kelompok Monitoring (Pertemuan Ke-2)
1 2 3 4 5 6
1 3 3 2 2 3 3
2 3 3 2 2 3 3
3 3 3 3 3 3 3
4 3 3 3 3 3 2
5 3 3 3 3 3 3
Total 15 15 13 13 15 14
Rata-Rata 100% 100% 87% 87% 100% 93%
Kelompok Evaluating (Pertemuan Ke-2)
1 2 3 4 5 6
1 3 3 1 1 1 3
2 3 3 2 2 3 3
3 3 3 3 3 3 3
4 3 3 2 2 3 2
5 2 2 2 2 3 3
Total 14 14 10 10 13 13
Rata-Rata 70% 70% 50% 50% 65% 65%
Kelompok Planning (Pertemuan Ke- 3)
1 2 3 4 5 6
1 3 3 1 1 3 3
2 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 2
4 3 3 3 3 2 3
5 3 3 3 3 3 3
Total 10 14 13 13 14 14
Rata-Rata 67% 93% 87% 87% 93% 93%
197
Kelompok Monitoring (Pertemuan Ke-3)
1 2 3 4 5 6
1 3 3 2 2 3 3
2 3 3 2 2 3 3
3 3 3 3 3 3 3
4 3 3 3 3 3 2
5 3 3 3 3 3 3
Total 15 15 13 13 15 14
Rata-Rata 100% 100% 87% 87% 100% 93%
Kelompok Evaluating (Pertemuan Ke-3)
1 2 3 4 5 6
1 3 3 1 1 1 3
2 3 3 2 2 3 3
3 3 3 3 3 3 3
4 3 3 2 2 3 2
5 2 2 2 2 3 3
Total 14 14 10 10 13 13
Rata-Rata 70% 70% 50% 50% 65% 65%
Kelompok Planning (Pertemuan Ke- 4)
1 2 3 4 5 6
1 3 3 1 1 3 3
2 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 2
4 3 3 3 3 2 3
5 3 3 3 3 3 3
Total 10 14 13 13 14 14
Rata-Rata 67% 93% 87% 87% 93% 93%
Kelompok Monitoring (Pertemuan Ke-4)
1 2 3 4 5 6
1 3 3 2 2 3 3
2 3 3 2 2 3 3
3 3 3 3 3 3 3
4 3 3 3 3 3 2
5 3 3 3 3 3 3
Total 15 15 13 13 15 14
Rata-Rata 100% 100% 87% 87% 100% 93%
198
Kelompok Evaluating (Pertemuan Ke-4)
1 2 3 4 5 6
1 3 3 1 1 1 3
2 3 3 2 2 3 3
3 3 3 3 3 3 3
4 3 3 2 2 3 2
5 2 2 2 2 3 3
Total 14 14 10 10 13 13
Rata-Rata 70% 70% 50% 50% 65% 65%
Kelompok Planning (Pertemuan Ke- 5)
1 2 3 4 5 6
1 3 3 1 1 3 3
2 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 2
4 3 3 3 3 2 3
5 3 3 3 3 3 3
Total 10 14 13 13 14 14
Rata-Rata 67% 93% 87% 87% 93% 93%
Kelompok Monitoring (Pertemuan Ke-5)
1 2 3 4 5 6
1 3 3 2 2 3 3
2 3 3 2 2 3 3
3 3 3 3 3 3 3
4 3 3 3 3 3 2
5 3 3 3 3 3 3
Total 15 15 13 13 15 14
Rata-Rata 100% 100% 87% 87% 100% 93%
Kelompok Evaluating (Pertemuan Ke-5)
1 2 3 4 5 6
1 3 3 1 1 1 3
2 3 3 2 2 3 3
3 3 3 3 3 3 3
4 3 3 2 2 3 2
5 2 2 2 2 3 3
Total 14 14 10 10 13 13
Rata-Rata 70% 70% 50% 50% 65% 65%
199
Kelompok Planning (Pertemuan Ke- 6)
1 2 3 4 5 6
1 3 3 1 1 3 3
2 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 2
4 3 3 3 3 2 3
5 3 3 3 3 3 3
Total 10 14 13 13 14 14
Rata-Rata 67% 93% 87% 87% 93% 93%
Kelompok Monitoring (Pertemuan Ke-6)
1 2 3 4 5 6
1 3 3 2 2 3 3
2 3 3 2 2 3 3
3 3 3 3 3 3 3
4 3 3 3 3 3 2
5 3 3 3 3 3 3
Total 15 15 13 13 15 14
Rata-Rata 100% 100% 87% 87% 100% 93%
Kelompok Evaluating (Pertemuan Ke-6)
1 2 3 4 5 6
1 3 3 1 1 1 3
2 3 3 2 2 3 3
3 3 3 3 3 3 3
4 3 3 2 2 3 2
5 2 2 2 2 3 3
Total 14 14 10 10 13 13
Rata-Rata 70% 70% 50% 50% 65% 65%
200
Lampiran 12
DATA PRE-KUESIOENER KELAS EKSPERIMEN
Responden Nomor item angket keterampilan metakognitif
Total Presentase Katagori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
R1 3 2 3 4 3 4 4 3 5 3 4 4 4 2 3 4 3 3 4 3 4 2 2 2 3 4 3 88 65 Sedang
R2 4 3 3 3 2 3 5 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 2 3 4 2 2 3 4 4 4 4 89 66 Sedang
R3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 4 5 4 4 3 3 3 3 4 2 5 4 2 2 3 80 59 Sedang
R4 3 4 4 3 4 4 2 2 2 1 4 5 2 2 2 2 4 1 2 2 3 3 1 2 4 2 2 72 53 Rendah
R5 4 3 3 3 3 3 4 4 5 3 3 5 2 3 5 4 4 4 3 4 5 2 5 5 3 2 4 98 73 Sedang
R6 3 2 3 1 1 4 3 3 3 3 4 4 3 5 5 2 4 3 3 4 3 2 4 4 4 2 5 87 64 Sedang
R7 4 1 2 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 4 3 3 3 2 2 2 70 52 Rendah
R8 3 3 4 2 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 4 4 3 89 66 Sedang
R9 5 3 5 3 4 5 4 4 5 4 3 5 4 4 2 3 4 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 98 73 Sedang
R10 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 87 64 Sedang
R11 4 2 1 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 2 3 4 3 3 2 4 3 3 87 64 Sedang
R12 2 3 1 3 3 3 4 3 5 5 1 5 4 5 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 5 5 5 88 65 Sedang
R13 5 2 3 3 3 4 4 3 5 5 5 5 2 1 5 3 1 5 3 4 1 3 2 4 5 3 3 92 68 Sedang
R14 4 2 4 4 2 5 3 3 5 3 3 5 4 5 2 2 3 1 2 3 3 1 3 3 5 4 3 87 64 Sedang
R15 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 1 4 3 2 5 4 5 5 5 2 1 3 3 3 4 4 1 88 65 Sedang
R16 5 4 4 3 3 4 5 3 5 3 4 5 3 5 3 4 4 1 1 3 3 3 2 5 4 3 3 95 70 Sedang
R17 2 4 1 4 4 5 5 4 5 5 3 3 5 3 5 1 2 3 2 2 4 3 3 4 3 3 2 90 67 Sedang
R18 4 3 4 2 3 5 5 3 4 3 5 4 3 3 3 4 4 2 3 3 4 4 3 5 4 4 3 97 72 Sedang
201
R19 2 2 3 1 2 4 4 3 5 4 1 4 4 2 4 2 4 3 1 4 2 2 3 1 4 4 4 79 59 Tinggi
R20 4 2 2 2 3 1 4 3 4 4 5 5 4 5 5 3 2 3 3 2 4 2 4 1 1 4 4 86 64 Tinggi
R21 2 3 4 1 1 4 4 2 4 2 2 1 5 4 3 2 3 2 4 2 2 1 3 3 5 4 4 77 57 Rendah
R22 4 5 3 3 2 3 3 5 5 4 3 5 2 4 4 2 5 5 3 4 5 3 3 2 4 4 3 98 73 Sedang
R23 2 3 4 2 3 2 2 3 2 3 5 4 3 2 3 1 4 2 2 2 4 4 3 5 2 2 2 76 56 Rendah
R24 3 4 2 3 3 4 4 4 2 3 4 5 4 3 4 3 1 3 1 4 4 3 5 4 4 4 3 91 67 Tinggi
R25 4 4 2 2 2 4 2 1 4 1 1 2 4 4 2 2 4 3 3 4 2 2 2 2 2 4 4 73 54 Rendah
R26 3 3 4 3 4 3 4 4 1 4 3 4 2 2 4 4 1 4 4 2 4 2 3 1 4 4 3 84 62 Tinggi
R27 4 4 2 3 4 3 3 3 5 3 3 2 4 1 2 3 3 3 4 1 3 2 2 3 2 3 4 79 59 Sedang
R28 2 2 3 2 2 4 3 1 4 3 3 2 4 4 3 3 3 4 3 4 3 2 4 2 4 3 4 81 60 Sedang
R29 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 5 4 3 4 3 4 3 5 3 3 4 4 3 3 98 73 Tinggi
R30 4 3 1 3 2 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 2 4 4 3 4 4 3 4 2 3 3 4 82 61 Sedang
R31 4 2 2 1 3 5 5 2 2 4 1 5 3 3 2 4 3 2 3 5 5 2 2 2 2 3 3 80 59 Rendah
R32 3 2 4 2 2 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 1 4 4 2 4 4 4 4 4 93 69 Tinggi
R33 3 3 3 1 3 2 3 4 4 3 3 5 3 3 4 2 4 3 2 4 4 3 4 2 4 4 3 86 64 Sedang
R34 3 4 4 3 2 2 4 3 3 3 4 4 2 2 5 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 4 2 77 57 Rendah
R35 4 1 4 3 4 4 5 3 5 3 2 4 4 4 2 3 3 4 2 4 1 2 3 2 4 4 3 87 64 Tinggi
202
Lampiran 13
DATA PRE-KUESIONER KELAS KONTROL
Responden Nomor Item Angket Keterampilan Metakognitif Total Presentase Katagori
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
R1 5 4 4 3 2 3 2 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 2 3 4 2 4 4 4 4 4 91 67% Tinggi
R2 3 2 3 2 2 2 4 3 2 3 3 2 2 5 5 3 4 3 3 3 3 3 4 5 4 4 4 86 64% Sedang
R3 4 3 3 3 3 5 4 4 4 3 3 4 3 4 5 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 3 98 73% Tinggi
R4 4 4 4 3 3 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 96 71% Tinggi
R5 5 5 5 2 3 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 2 4 5 3 4 4 3 4 4 5 4 109 81% Tinggi
R6 4 2 4 2 2 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 5 4 4 4 3 3 4 3 3 2 3 89 66% Sedang
R7 5 4 4 3 4 5 4 5 5 3 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 3 118 87% Sangat Tinggi
R8 4 3 5 3 4 3 4 5 5 3 4 5 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 5 3 102 76% Tinggi
R9 5 4 5 5 2 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 2 5 5 5 4 4 116 86% Tinggi
R10 5 1 5 3 2 3 3 4 5 4 3 5 3 5 4 1 4 3 3 3 3 2 3 2 2 4 2 87 64% Sedang
R11 5 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 79 59% Rendah
R12 3 4 4 2 3 4 4 4 5 3 4 5 5 2 5 3 3 2 3 4 3 2 2 5 4 4 3 95 70% Tinggi
R13 4 2 4 3 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 4 4 3 3 81 60% Sedang
R14 4 4 3 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 5 4 2 4 5 4 4 4 3 5 3 4 4 4 107 79% Tinggi
R15 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 2 4 2 2 3 76 56% Sedang
R16 5 5 5 1 2 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 3 5 4 5 5 5 4 5 4 115 85% Sangat Tinggi
R17 5 3 5 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 99 73% Tinggi
R18 4 1 4 1 1 3 5 3 5 4 3 3 3 5 5 2 0 3 4 1 2 2 3 2 2 5 4 80 59% Sedang
203
R19 4 3 5 3 2 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 3 4 4 4 3 5 4 4 5 4 4 4 108 80% Tinggi
R20 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 92 68% Sedang
R21 4 2 4 3 2 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 2 3 4 2 3 3 2 4 4 4 4 4 88 65% Tinggi
R22 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 2 2 3 2 75 56% Sedang
R23 5 3 5 2 0 5 5 4 4 4 4 4 1 1 1 2 4 3 2 2 3 2 2 3 2 1 3 77 57% RENDAH
R24 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 66 49% RENDAH
R25 5 2 3 4 2 4 3 2 3 4 5 4 3 2 5 3 5 3 3 5 4 3 2 4 5 3 3 94 70% Sedang
R26 4 3 5 3 3 4 4 2 3 4 3 2 3 5 3 2 3 3 2 4 4 3 3 2 4 4 5 90 67% Sedang
R27 4 2 4 2 3 4 5 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 97 72% Tinggi
R28 5 4 4 3 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 2 2 2 2 2 2 3 3 4 102 76% Sangat Tinggi
R29 5 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 3 3 2 4 4 3 3 3 97 72% Tinggi
R30 5 3 5 3 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 1 5 5 3 5 4 5 5 4 116 86% Sangat Tinggi
R31 4 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 4 2 4 3 2 4 3 1 3 3 3 3 3 4 4 3 78 58% Sedang
R32 5 4 4 2 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 1 3 5 3 3 3 4 3 3 107 79% Sangat Tinggi
R33 4 4 4 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 91 67% Sedang
R34 5 4 4 3 2 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 118 87% Sangat Tinggi
R35 5 5 4 2 2 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 1 4 4 2 5 4 2 5 4 4 3 3 106 79% Sangat Tinggi
204
Lampiran 14
DATA POST-KUESIONER KETERAMPILAN METAKOGNITIF
KELAS EKSPERIMEN
Responden Nomor Item Angket Keterampilan Metakognitif
Total Presentase katagori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
R1 4 5 3 3 4 4 4 3 4 3 2 5 4 4 4 3 4 4 3 3 2 3 4 4 4 4 2 96 71 tinggi
R2 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 1 5 4 2 4 4 2 2 4 2 2 3 4 4 1 88 65 tinggi
R3 4 4 4 4 4 4 4 3 5 3 4 5 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 5 1 2 2 98 73 tinggi
R4 4 1 5 1 2 5 5 5 4 3 4 5 5 4 5 4 4 4 3 5 5 3 5 5 4 5 4 109 81 sangat tinggi
R5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 3 4 5 4 4 4 5 3 5 3 1 2 5 4 2 3 109 81 sangat tinggi
R6 4 3 4 2 2 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 2 5 5 2 4 1 3 4 4 5 5 5 107 79 sangat tinggi
R7 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 2 5 5 3 5 5 5 2 3 4 2 4 5 5 5 3 113 84 sangat tinggi
R8 3 4 4 2 3 4 4 3 4 3 4 4 4 5 5 5 5 5 3 5 3 3 5 5 5 2 5 107 79 sangat tinggi
R9 5 4 4 3 4 5 4 4 5 4 4 5 4 3 3 4 3 3 4 5 2 2 4 3 4 5 3 103 76 tinggi
R10 4 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 2 3 4 3 4 4 97 72 tinggi
R11 4 4 4 3 2 4 3 3 2 3 3 5 1 4 4 2 5 1 2 4 4 1 5 4 4 3 4 88 65 tinggi
R12 4 1 5 5 4 5 1 1 3 3 5 2 1 3 5 2 3 4 3 5 5 2 5 5 4 5 5 96 71 sangat tinggi
R13 4 4 4 3 3 4 4 3 2 3 3 2 4 5 1 4 4 5 3 2 4 3 4 4 4 4 4 94 70 tinggi
R14 5 4 5 2 2 5 4 3 5 4 5 5 5 5 2 3 3 3 2 4 2 2 4 1 5 5 3 98 73 sangat tinggi
R15 3 2 3 4 3 4 4 4 1 3 4 4 3 4 3 3 4 2 4 3 4 2 3 2 4 3 3 86 64 sedang
R16 4 4 4 2 3 4 4 3 4 3 4 3 2 5 4 3 2 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 94 70 tinggi
R17 4 2 4 3 3 4 4 4 2 4 4 5 3 3 4 3 3 1 1 4 1 2 4 4 4 4 3 87 64 tinggi
R18 4 3 3 2 3 5 5 4 4 3 3 3 4 4 3 4 5 3 3 4 4 3 5 3 4 4 3 98 73 sedang
R19 4 2 3 2 2 4 4 4 5 4 5 5 5 3 4 3 4 4 1 3 4 4 3 3 4 4 4 97 72 tinggi
205
R20 4 4 4 3 3 4 4 3 1 3 3 4 4 2 4 3 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 93 69 tinggi
R21 4 3 4 3 4 3 4 5 4 3 4 5 4 4 2 2 3 4 3 4 2 1 5 5 4 4 4 97 72 tinggi
R22 4 3 4 3 4 3 4 3 5 4 3 3 3 3 1 1 3 3 3 2 4 2 3 4 4 3 3 85 63 sedang
R23 5 3 4 3 3 3 4 3 2 3 4 5 5 4 4 3 4 1 2 4 4 2 4 1 3 4 3 90 67 tinggi
R24 5 5 4 3 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 4 2 2 4 2 4 3 82 61 rendah
R25 3 4 2 4 3 2 4 1 2 2 3 4 2 5 3 4 2 2 4 3 3 4 3 4 2 2 2 79 59 rendah
R26 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 2 3 4 1 1 4 3 4 2 4 4 3 91 67 tinggi
R27 3 4 2 3 3 2 4 3 4 4 4 2 2 2 3 2 4 1 4 2 3 2 3 1 3 3 4 77 57 sedang
R28 3 2 4 2 2 5 3 2 3 3 3 5 4 4 3 3 3 4 2 1 4 3 3 5 5 4 4 89 66 sedang
R29 4 3 4 2 2 4 3 3 4 3 4 4 2 1 3 3 4 2 3 4 4 2 4 3 4 4 3 86 64 tinggi
R30 4 3 4 2 2 3 3 3 1 3 2 3 2 4 3 4 3 4 2 3 3 2 1 3 3 4 4 78 58 sedang
R31 4 2 4 1 2 2 4 3 4 2 3 5 4 3 4 2 3 3 2 2 3 3 4 2 3 4 3 81 60 sedang
R32 4 3 4 3 3 4 4 4 2 4 3 3 3 4 3 3 2 4 3 4 4 1 4 1 3 2 3 85 63 sedang
R33 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 2 4 4 3 3 3 4 4 3 93 69 tinggi
R34 4 3 3 2 2 4 4 3 4 1 4 5 3 4 4 2 4 3 2 3 4 2 4 3 4 4 3 88 65 tinggi
R35 4 4 4 3 2 4 4 4 5 1 2 5 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 95 70 tinggi
206
Lampiran 15
DATA POST-KUESIONER KETERAMPILAN METAKOGNITIF
KELAS KONTROL
Responden Nomor Item Angket Keterampilan Metakognitif
Total Presentase Katagori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
R1 4 3 4 2 5 5 5 3 4 4 3 4 4 3 5 3 4 3 3 3 5 4 3 4 4 2 1 97 72% Tinggi
R2 5 2 5 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 2 4 3 1 4 3 2 4 4 4 3 3 90 67% Sedang
R3 3 3 4 2 2 3 4 4 4 3 3 5 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 1 3 88 65% Sedang
R4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 5 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 4 2 4 91 67% Sedang
R5 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 94 70% Sedang
R6 4 3 3 3 3 5 5 4 3 4 4 3 3 4 5 3 3 3 3 3 4 4 1 4 4 2 4 94 70% Sedang
R7 5 3 4 2 2 5 5 4 4 4 4 5 3 4 5 4 5 5 3 5 5 3 5 4 4 4 2 108 80% Sangat Tinggi
R8 5 5 2 2 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 3 4 5 3 4 5 2 4 5 5 4 1 110 81% Sangat Tinggi
R9 3 4 4 5 1 4 4 3 5 3 4 5 4 4 4 3 3 2 2 5 4 2 3 3 3 3 3 93 69% Sedang
R10 4 3 5 2 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 2 4 3 2 4 4 2 3 4 3 2 2 85 63% Sedang
R11 4 3 3 2 2 4 3 3 4 2 3 4 3 4 3 3 4 3 2 4 4 3 3 4 3 4 3 87 64% Sedang
R12 3 3 5 2 3 5 5 5 5 4 5 4 3 4 3 3 5 2 4 3 4 3 4 4 3 3 4 101 75% Sedang
R13 4 4 4 2 3 4 4 2 5 3 2 3 2 3 3 3 4 3 2 3 4 3 2 3 3 4 3 85 63% Sedang
R14 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 1 3 4 3 4 2 3 4 3 4 3 1 1 4 3 3 4 84 62% Sedang
R15 2 4 5 2 4 5 5 4 1 4 4 5 1 3 5 4 3 5 4 5 4 1 3 2 5 2 4 96 71% Tinggi
R16 3 2 3 2 3 3 3 3 4 2 3 2 3 4 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 4 2 2 71 53% Rendah
R17 4 4 5 3 3 5 4 1 1 4 4 5 2 5 5 4 5 4 3 5 5 4 5 5 5 5 5 110 81% Sangat Tinggi
R18 5 4 5 3 2 5 5 3 5 2 5 5 4 3 3 4 5 5 3 2 2 4 4 5 5 1 4 103 76% Sangat Tinggi
R19 4 3 4 4 3 4 4 3 4 2 4 5 4 4 4 3 4 1 2 1 4 2 4 4 5 2 1 89 66% Tinggi
207
R20 2 3 1 4 3 4 2 1 4 4 1 3 2 4 4 3 4 5 2 4 4 2 1 4 5 5 3 84 62% Tinggi
R21 4 2 4 1 3 5 4 4 3 3 4 1 4 4 3 3 4 3 3 1 2 3 3 3 3 3 2 82 61% Sedang
R22 4 1 3 2 2 3 4 1 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 5 3 2 69 51% Rendah
R23 5 5 5 5 5 5 5 1 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 126 93% Sangat Tinggi
R24 4 3 4 2 2 5 2 3 4 3 4 5 4 3 3 3 4 4 2 4 4 3 3 1 3 3 3 88 65% Sedang
R25 4 2 5 2 3 5 1 5 1 5 4 5 5 3 4 3 2 5 2 3 3 1 5 1 4 4 4 91 67% Tinggi
R26 5 3 4 4 4 4 1 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 4 4 2 1 4 102 76% Tinggi
R27 4 4 4 3 3 4 4 4 2 1 4 2 3 3 4 3 1 1 3 4 2 3 4 1 2 1 3 77 57% Tinggi
R28 1 1 2 3 3 4 1 1 4 4 1 4 2 4 1 2 4 4 3 4 4 3 1 2 4 4 4 75 56% Tinggi
R29 4 3 4 3 4 3 4 4 2 2 4 3 2 3 4 2 2 3 2 2 3 2 4 3 2 2 2 78 58% Rendah
R30 4 3 5 2 3 4 4 2 4 4 3 4 3 2 3 3 4 3 4 2 3 3 3 4 3 4 3 89 66% Sedang
R31 3 2 4 2 3 4 4 3 4 1 1 4 3 3 3 2 4 4 2 3 4 1 4 3 3 4 3 81 60% Sedang
R32 4 2 4 2 2 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 2 4 3 3 4 1 3 4 3 85 63% Sedang
R33 4 3 5 3 4 5 5 4 5 4 2 5 4 4 4 1 4 4 2 3 5 2 4 3 5 4 4 102 76% Tinggi
R34 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 2 3 3 3 4 3 91 67% Sedang
R35 3 2 3 2 2 3 1 1 3 3 1 4 4 1 2 2 2 2 3 4 3 3 2 1 4 2 2 65 48% Rendah
208
Lampiran 16
DISTRIBUSI KETERCAPAIAN INVENTORI KETERAMPILAN METAKOGNITIF KELAS EKSPERIMEN
kode Planning
total modus katagori monitoring
total modus kategori evaluating
total modus kategori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
r1 4 5 3 3 4 4 4 3 4 3 2 5 4 48 4 tinggi 4 4 3 4 4 3 3 2 3 30 4 tinggi 4 4 4 4 2 18 4 tinggi
r2 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 1 45 4 tinggi 5 4 2 4 4 2 2 4 2 29 4 tinggi 2 3 4 4 1 14 4 tinggi
r3 4 4 4 4 4 4 4 3 5 3 4 5 3 51 4 tinggi 4 4 3 4 4 3 3 4 4 33 4 tinggi 4 5 1 2 2 14 2 rendah
r4 4 1 5 1 2 5 5 5 4 3 4 5 5 49 5 sangat
tinggi 4 5 4 4 4 3 5 5 3 37 4 tinggi 5 5 4 5 4 23 5
sangat
tinggi
r5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 3 4 59 5 sangat
tinggi 5 4 4 4 5 3 5 3 1 34 5
sangat
tinggi 2 5 4 2 3 16 2 rendah
r6 4 3 4 2 2 4 5 4 5 4 5 5 5 52 4 tinggi 5 5 2 5 5 2 4 1 3 32 5 sangat
tinggi 4 4 5 5 5 23 5
sangat
tinggi
r7 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 2 5 57 5 sangat
tinggi 5 3 5 5 5 2 3 4 2 34 5
sangat
tinggi 4 5 5 5 3 22 5
sangat
tinggi
r8 3 4 4 2 3 4 4 3 4 3 4 4 4 46 4 tinggi 5 5 5 5 5 3 5 3 3 39 5 sangat
tinggi 5 5 5 2 5 22 5
sangat
tinggi
r9 5 4 4 3 4 5 4 4 5 4 4 5 4 55 4 tinggi 3 3 4 3 3 4 5 2 2 29 3 sedang 4 3 4 5 3 19 4 tinggi
r10 4 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 47 4 tinggi 4 4 4 4 4 2 4 4 2 32 4 tinggi 3 4 3 4 4 18 4 tinggi
r11 4 4 4 3 2 4 3 3 2 3 3 5 1 41 3 sedang 4 4 2 5 1 2 4 4 1 27 4 tinggi 5 4 4 3 4 20 4 tinggi
r12 4 1 5 5 4 5 1 1 3 3 5 2 1 40 1 sangat
rendah 3 5 2 3 4 3 5 5 2 32 3 sedang 5 5 4 5 5 24 5
sangat
tinggi
r13 4 4 4 3 3 4 4 3 2 3 3 2 4 43 4 tinggi 5 1 4 4 5 3 2 4 3 31 4 tinggi 4 4 4 4 4 20 4 tinggi
r14 5 4 5 2 2 5 4 3 5 4 5 5 5 54 5 sangat
tinggi 5 2 3 3 3 2 4 2 2 26 2 rendah 4 1 5 5 3 18 5 tinggi
r15 3 2 3 4 3 4 4 4 1 3 4 4 3 42 4 tinggi 4 3 3 4 2 4 3 4 2 29 4 tinggi 3 2 4 3 3 15 3 sedang
r16 4 4 4 2 3 4 4 3 4 3 4 3 2 44 4 tinggi 5 4 3 2 4 3 3 3 4 31 3 Sedang 3 4 4 4 4 19 4 tinggi
209
r17 4 2 4 3 3 4 4 4 2 4 4 5 3 46 4 tinggi 3 4 3 3 1 1 4 1 2 22 3 Sedang 4 4 4 4 3 19 4 tinggi
r18 4 3 3 2 3 5 5 4 4 3 3 3 4 46 3 rendah 4 3 4 5 3 3 4 4 3 33 4 Tinggi 5 3 4 4 3 19 3 sedang
r19 4 2 3 2 2 4 4 4 5 4 5 5 5 49 4 tinggi 3 4 3 4 4 1 3 4 4 30 4 Tinggi 3 3 4 4 4 18 4 tinggi
r20 4 4 4 3 3 4 4 3 1 3 3 4 4 44 4 tinggi 2 4 3 4 2 3 4 4 3 29 4 Tinggi 4 4 4 4 4 20 4 tinggi
r21 4 3 4 3 4 3 4 5 4 3 4 5 4 50 4 tinggi 4 2 2 3 4 3 4 2 1 25 4 Tinggi 5 5 4 4 4 22 4 tinggi
r22 4 3 4 3 4 3 4 3 5 4 3 3 3 46 3 sedang 3 1 1 3 3 3 2 4 2 22 3 Sedang 3 4 4 3 3 17 3 sedang
r23 5 3 4 3 3 3 4 3 2 3 4 5 5 47 3 sedang 4 4 3 4 1 2 4 4 2 28 4 Tinggi 4 1 3 4 3 15 4 tinggi
r24 5 5 4 3 4 4 4 4 4 2 2 2 2 45 4 tinggi 2 2 3 3 2 2 2 4 2 22 2 Rendah 2 4 2 4 3 15 2 rendah
r25 3 4 2 4 3 2 4 1 2 2 3 4 2 36 2 rendah 5 3 4 2 2 4 3 3 4 30 3 Sedang 3 4 2 2 2 13 2 rendah
r26 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 50 4 tinggi 4 2 2 3 4 1 1 4 3 24 4 Tinggi 4 2 4 4 3 17 4 tinggi
r27 3 4 2 3 3 2 4 3 4 4 4 2 2 40 4 tinggi 2 3 2 4 1 4 2 3 2 23 2 Rendah 3 1 3 3 4 14 3 sedang
r28 3 2 4 2 2 5 3 2 3 3 3 5 4 41 3 sedang 4 3 3 3 4 2 1 4 3 27 3 Sedang 3 5 5 4 4 21 5 sangat
tinggi
r29 4 3 4 2 2 4 3 3 4 3 4 4 2 42 4 tinggi 1 3 3 4 2 3 4 4 2 26 3 Sedang 4 3 4 4 3 18 4 tinggi
r30 4 3 4 2 2 3 3 3 1 3 2 3 2 35 3 sedang 4 3 4 3 4 2 3 3 2 28 3 Sedang 1 3 3 4 4 15 3 sedang
r31 4 2 4 1 2 2 4 3 4 2 3 5 4 40 4 tinggi 3 4 2 3 3 2 2 3 3 25 3 Sedang 4 2 3 4 3 16 4 tinggi
r32 4 3 4 3 3 4 4 4 2 4 3 3 3 44 4 tinggi 4 3 3 2 4 3 4 4 1 28 4 Tinggi 4 1 3 2 3 13 3 sedang
r33 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 46 4 tinggi 3 3 3 4 4 2 4 4 3 30 3 Sedang 3 3 4 4 3 17 3 sedang
r34 4 3 3 2 2 4 4 3 4 1 4 5 3 42 4 tinggi 4 4 2 4 3 2 3 4 2 28 4 Tinggi 4 3 4 4 3 18 4 tinggi
r35 4 4 4 3 2 4 4 4 5 1 2 5 3 45 4 tinggi 3 4 4 3 4 3 4 4 4 33 4 Tinggi 3 3 4 4 3 17 3 sedang
210
Lampiran 17
DISTRIBUSI KETERCAPAIAN INVENTORI KETERAMPILAN METAKOGNITIF KELAS KONTROL
Kode Planning
Total Modus Katagori Monitoring
Total Modus Kategori Evaluating
Total Modus Kategori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
R1 3 2 3 4 3 4 4 3 5 3 4 4 4 46 4 Tinggi 2 3 4 3 3 4 3 4 2 28 3 Sedang 2 2 3 4 3 14 2 Rendah
R2 4 3 3 3 2 3 5 3 4 4 3 3 4 44 3 Sedang 3 3 3 4 2 3 4 2 2 26 3 Sedang 3 4 4 4 4 19 4 Tinggi
R3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 4 33 2 Rendah 5 4 4 3 3 3 3 4 2 31 3 Sedang 5 4 2 2 3 16 2 Rendah
R4 3 4 4 3 4 4 2 2 2 1 4 5 2 40 4 Tinggi 2 2 2 4 1 2 2 3 3 21 2 Rendah 1 2 4 2 2 11 2 Rendah
R5 4 3 3 3 3 3 4 4 5 3 3 5 2 45 3 Sedang 3 5 4 4 4 3 4 5 2 34 4 Tinggi 5 5 3 2 4 19 5 Sangat
Tinggi
R6 3 2 3 1 1 4 3 3 3 3 4 4 3 37 3 Sedang 5 5 2 4 3 3 4 3 2 31 3 Sedang 4 4 4 2 5 19 4 Tinggi
R7 4 1 2 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 36 3 Sedang 2 2 2 3 2 2 2 4 3 22 2 Rendah 3 3 2 2 2 12 2 Rendah
R8 3 3 4 2 3 4 3 3 4 3 4 4 3 43 3 Sedang 4 3 3 4 4 2 3 3 3 29 3 Sedang 3 3 4 4 3 17 3 Sedang
R9 5 3 5 3 4 5 4 4 5 4 3 5 4 54 5 Sangat
Tinggi 4 2 3 4 3 3 4 2 3 28 3 Sedang 3 4 3 3 3 16 3 Sedang
R10 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 43 3 Sedang 4 3 3 4 2 3 3 3 3 28 3 Sedang 3 3 4 3 3 16 3 Sedang
R11 4 2 1 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 42 4 Tinggi 4 4 3 4 3 2 3 4 3 30 4 Tinggi 3 2 4 3 3 15 3 Sedang
R12 2 3 1 3 3 3 4 3 5 5 1 5 4 42 3 Sedang 5 2 3 3 3 2 2 2 3 25 2 Rendah 3 3 5 5 5 21 5 Sangat
Tinggi
R13 5 2 3 3 3 4 4 3 5 5 5 5 2 49 5 Sangat
Tinggi 1 5 3 1 5 3 4 1 3 26 1
Sangat
rendah 2 4 5 3 3 17 3 Sedang
R14 4 2 4 4 2 5 3 3 5 3 3 5 4 47 4 Tinggi 5 2 2 3 1 2 3 3 1 22 2 Rendah 3 3 5 4 3 18 3 Sedang
R15 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 1 4 3 41 3 Sedang 2 5 4 5 5 5 2 1 3 32 5 Sangat
tinggi 3 3 4 4 1 15 3 Sedang
R16 5 4 4 3 3 4 5 3 5 3 4 5 3 51 3 Sedang 5 3 4 4 1 1 3 3 3 27 3 Sedang 2 5 4 3 3 17 3 Sedang
R17 2 4 1 4 4 5 5 4 5 5 3 3 5 50 5 Sangat
Tinggi 3 5 1 2 3 2 2 4 3 25 3 Sedang 3 4 3 3 2 15 3 Sedang
211
R18 4 3 4 2 3 5 5 3 4 3 5 4 3 48 3 Sedang 3 3 4 4 2 3 3 4 4 30 3 Sedang 3 5 4 4 3 19 3 Sedang
R19 2 2 3 1 2 4 4 3 5 4 1 4 4 39 4 Tinggi 2 4 2 4 3 1 4 2 2 24 2 Rendah 3 1 4 4 4 16 4 Tinggi
R20 4 2 2 2 3 1 4 3 4 4 5 5 4 43 4 Tinggi 5 5 3 2 3 3 2 4 2 29 3 Sedang 4 1 1 4 4 14 4 Tinggi
R21 2 3 4 1 1 4 4 2 4 2 2 1 5 35 2 Rendah 4 3 2 3 2 4 2 2 1 23 2 Rendah 3 3 5 4 4 19 3 Sedang
R22 4 5 3 3 2 3 3 5 5 4 3 5 2 47 3 Sedang 4 4 2 5 5 3 4 5 3 35 4 Sangat
tinggi 3 2 4 4 3 16 3 Sedang
R23 2 3 4 2 3 2 2 3 2 3 5 4 3 38 2 Rendah 2 3 1 4 2 2 2 4 4 24 2 Rendah 3 5 2 2 2 14 2 Rendah
R24 3 4 2 3 3 4 4 4 2 3 4 5 4 45 4 Tinggi 3 4 3 1 3 1 4 4 3 26 3 Sedang 5 4 4 4 3 20 4 Tinggi
R25 4 4 2 2 2 4 2 1 4 1 1 2 4 33 4 Tinggi 4 2 2 4 3 3 4 2 2 26 2 Rendah 2 2 2 4 4 14 2 Rendah
R26 3 3 4 3 4 3 4 4 1 4 3 4 2 42 4 Tinggi 2 4 4 1 4 4 2 4 2 27 4 Tinggi 3 1 4 4 3 15 3 Sedang
R27 4 4 2 3 4 3 3 3 5 3 3 2 4 43 3 Sedang 1 2 3 3 3 4 1 3 2 22 3 Sedang 2 3 2 3 4 14 2 Rendah
R28 2 2 3 2 2 4 3 1 4 3 3 2 4 35 2 Rendah 4 3 3 3 4 3 4 3 2 29 3 Sedang 4 2 4 3 4 17 4 Tinggi
R29 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 47 4 Tinggi 5 4 3 4 3 4 3 5 3 34 3 Sedang 3 4 4 3 3 17 3 Sedang
R30 4 3 1 3 2 3 3 2 3 2 3 4 3 36 3 Sedang 3 3 2 4 4 3 4 4 3 30 3 Sedang 4 2 3 3 4 16 4 Tinggi
R31 4 2 2 1 3 5 5 2 2 4 1 5 3 39 2 Rendah 3 2 4 3 2 3 5 5 2 29 3 Sedang 2 2 2 3 3 12 2 Rendah
R32 3 2 4 2 2 4 4 3 4 3 4 4 4 43 4 Tinggi 4 4 3 4 4 1 4 4 2 30 4 Tinggi 4 4 4 4 4 20 4 Tinggi
R33 3 3 3 1 3 2 3 4 4 3 3 5 3 40 3 Sedang 3 4 2 4 3 2 4 4 3 29 4 Tinggi 4 2 4 4 3 17 4 Tinggi
R34 3 4 4 3 2 2 4 3 3 3 4 4 2 41 3 Sedang 2 5 2 2 2 3 3 2 2 23 2 Rendah 3 2 2 4 2 13 2 Rendah
R35 4 1 4 3 4 4 5 3 5 3 2 4 4 46 4 Tinggi 4 2 3 3 4 2 4 1 2 25 4 Tinggi 3 2 4 4 3 16 3 Sedang
212
Lampiran 18
PERSENTASE PRE-QUESTIONNAIRE KELAS EKSPERIMEN DAN
KONTROL
PRETEST ANGKET
Kelas Kategori Jumlah presentase
Eksperimen
Sangat Rendah 0 0%
Rendah 7 20%
Sedang 21 60%
Tinggi 7 20%
Sangat Tinggi 0 0%
Kontrol
Sangat Rendah 0 0%
Rendah 10 29%
Sedang 12 34%
Tinggi 13 37%
Sangat Tinggi 0 0%
0% 20%
60%
20% 0% 0%
29%
34%
37%
0% SANGATRENDAH
RENDAH SEDANG TINGGI SANGAT TINGGI
PRESENTASE
Eksperimen Kontrol
213
Lampiran 19
PERSENTASE POST-QUESTIONNAIRE KELAS EKSPERIMEN DAN
KONTROL
POST QUEST ANGKET
Kelas Kategori Jumlah Presentase
Eksperimen
Sangat Rendah 0 0%
Rendah 2 6%
Sedang 8 23%
Tinggi 18 51%
Sangat Tinggi 7 20%
Kontrol
Sangat Rendah 0 0%
Rendah 4 11%
Sedang 17 49%
Tinggi 9 26%
Sangat Tinggi 5 14%
0% 6% 23%
51%
20%
0%
11%
49%
26%
14%
SANGATRENDAH
RENDAH SEDANG TINGGI SANGAT TINGGI
PRESENTASE
Eksperimen Kontrol
214
Lampiran 20
HASIL UJI HIPOTESIS PREQUESTIONNAIRE
Ranks
Group N Mean Rank Sum of Ranks
skor eksperimen 35 38,39 1343,50
Control 35 32,61 1141,50
Total 70
Mann-Whitney Test
Test Statisticsa
skor
Mann-Whitney U 511,500
Wilcoxon W 1141,500
Z -1,187
Asymp. Sig. (2-tailed) ,235
a. Grouping Variable: group
215
Lampiran 21
HASIL UJI HIPOTESIS POST-QUESTIONNAIRE
Ranks
Group N Mean Rank Sum of Ranks
skor Eksperimen 35 28,30 990,50
kontrol 35 42,70 1494,50
Total 70
Mann-Whitney Test
Test Statisticsa
skor
Mann-Whitney U 360,500
Wilcoxon W 990,500
Z -2,963
Asymp. Sig. (2-tailed) ,003
a. Grouping Variable: group
216
Lampiran 22
UJI NORMALITAS POSTEST HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS
EKSPERIMEN DAN KONTROL
1. Uji Normalitas Postest Kelas Eksperimen
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Postest Hasil
Belajar Kelas
Eksperimen
N 35
Normal Parametersa,b
Mean 71,40
Std. Deviation 7,667
Most Extreme Differences Absolute ,097
Positive ,084
Negative -,097
Test Statistic ,097
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
2. Uji Normalitas Postest Kelas Kontrol
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Postest Hasil
Belajar Kelas
Kontrol
N 35
Normal Parametersa,b
Mean 75,36
Std. Deviation 8,642
Most Extreme Differences Absolute ,133
Positive ,104
Negative -,133
Test Statistic ,133
Asymp. Sig. (2-tailed) ,121c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
217
Uji Normalitas Postest Hasil Belajar Biologi Kelas Eksperimen Dan Kontrol
Kelas Kolmogorov Smirnov Z
H0 N Sig.
Eksperimen 35 0,200 Diterima
Kontrol 35 0,121 Diterima
218
Lampiran 23
UJI HOMOGENITAS VARIANS POSTEST ONLY NILAI HASIL
BELAJAR BIOLOGI KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL
1. Uji Homogenitas Varians Postest Antara Kelas Eksperimen Dan
Kontrol
Test of Homogeneity of Variances
Postest Hasil Belajar
Levene Statistic df1 df2 Sig.
,492 1 68 ,485
ANOVA
Postest Hasil Belajar
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 296,229 1 296,229 4,395 ,040
Within Groups 4583,143 68 67,399
Total 4879,371 69
Uji Homogenitas Varians Postest Antara Kelas Eksperimen Dan Kontrol
Statistik
Levene df1 df2 Sig. H0
0,492 1 68 0,485 Diterima
219
Lampiran 24
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA (UJI t) POSTTEST KELAS
EKSPERIMEN DAN KONTROL
Group Statistics
Class N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Postest Hasil Belajar eksperimen 35 71,40 7,667 1,296
kontrol 35 75,51 8,719 1,474
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Postest
Hasil
Belajar
Equal
variances
assumed
,492 ,485 -
2,096
68 ,040 -4,114 1,962 -
8,030
-,198
Equal
variances
not
assumed
-
2,096
66,905 ,040 -4,114 1,962 -
8,032
-,197
Tabel 4.9
Uji Perbedaan Dua Rata-Rata (UJI t) Posttest Kelas Eksperimen Dan
Kontrol
Hasil Belajar
Peserta
Didik
Uji-t kesamaan dua rata-rata H0
T df Sig.
2,096 68 0,40 Ditolak
220
Lampiran 25
LEMBAR WAWANCARA PESERTA DIDIK
Wawancara dilakukan dengan Sarah Zulfa Tsabitah selaku peserta didik
kelas XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan dengan kategori akademik tinggi,
pada hari Senin, tanggal 10 November 2018. Berikut hasil wawancara yang telah
dilakukan :
1. Pewawancara : Apa saja sumber belajar yang Anda butuhkan?
Narasumber : Buku, sosial media, laptop, hp dan televisi
2. Pewawancara : Pengalaman belajar seperti apa yang Anda terapkan?
Narasumber : Mendengar, melihat dan membaca
3. Pewawancara : Strategi belajar apa yang Anda gunakan?
Narasumber : Merangkum sambil mendengarkan musik
4. Pewawancara : Sebutkan perangkat belajar yang Anda gunakan!
Narasumber : Buku, alat tulis dan hp
5. Pewawancara : Rencana seperti apa yang Anda buat sebelum memulai
belajar?
Narasumber : Mencari informasi pelajaran yang akan diajarkan
6. Pewawancara: Berikan contoh strategi pembelajaran yang efektif yang
Anda gunakan dalam mempelajari suatu materi !
Narasumber :Mencatat, merangkum dan membacanya kembali
7. Pewawancara : Kondisi seperti apa yang Anda atur agar Anda dapat tetap
fokus dalam pembelajaran?
Narasumber : Tenang, senang dan nyaman
8. Pewawancara : Bagaimana cara Anda memonitor proses pembelajaran !
Narasumber : Mengevaluasi dan memperbaiki nilai mata pelajaran yang
kurang memuaskan
9. Pewawancara : Dapatkah Anda mengingat setiap isyarat (informasi
penting) yang membantu Anda menyiapkan jawaban dari tugas.
Narasumber : Bisa, tetapi dengan cara penyampaian yang mudah
dimengerti
221
10. Pewawancara : Jelaskan manfaat yang Anda peroleh dari proses
pembelajaran yang telah dilakukan!
Narasumber : Mendapatkan nilai yang memuaskan dan mempermudah
memahami pelajaran
11. Pewawancara : Bagaimana hal tersebut dapat membantu Anda dalam
menyelesaikan tugas belajar Anda. Berikan beberapa contoh!
Narasumber : contohnya dengan membuat power point lebih mudah
dengan cara belajar tersebut
Tangerang Selatan, 10 November 2018
Peneliti
Annisa Fitri
11140161000025
Narasumber
Sarah zulfa Tsabitah
222
LEMBAR WAWANCARA PESERTA DIDIK
Wawancara dilakukan dengan Deas Saputra selaku peserta didik kelas XI
IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan dengan kategori akademik sedang, pada hari
senin, tanggal 10 November 2018. Berikut hasil wawancara yang telah dilakukan :
1. Pewawancara : Apa saja sumber belajar yang Anda butuhkan?
Narasumber : buku, website dan referensi google
2. Pewawancara : Pengalaman belajar seperti apa yang Anda terapkan?
Narasumber : dengan cara mereview
3. Pewawancara : Strategi belajar apa yang Anda gunakan?
Narasumber : dengan cara sesuai kemauan
4. Pewawancara : Sebutkan perangkat belajar yang Anda gunakan!
Narasumber : buku, pulpen dan ATK
5. Pewawancara : Rencana seperti apa yang Anda buat sebelum memulai
belajar?
Narasumber : berdo’a dan belajar, tidak pernah meringkas dan baca buku
6. Pewawancara: Berikan contoh strategi pembelajaran yang efektif yang
Anda gunakan dalam mempelajari suatu materi !
Narasumber : dengan cara individu dan praktikum supaya lebih paham
7. Pewawancara : Kondisi seperti apa yang Anda atur agar Anda dapat tetap
fokus dalam pembelajaran?
Narasumber : tergantung dengan kemauan dan kenyamanan
8. Pewawancara : Bagaimana cara Anda memonitor proses pembelajaran !
Narasumber : melihat dari hasil ulangan dan memonitoring nya
9. Pewawancara : Dapatkah Anda mengingat setiap isyarat (informasi
penting) yang membantu Anda menyiapkan jawaban dari tugas!
Narasumber : dapat, yaitu dengan menghafal
10. Pewawancara : Jelaskan manfaat yang Anda peroleh dari proses
pembelajaran yang telah dilakukan!
Narasumber : saya lebih mengerti apa saya yg pelajari dan lebih
mengaplikasikannya kedalam pembelajaran saya
223
11. Pewawancara : Bagaimana hal tersebut dapat membantu Anda dalam
menyelesaikan tugas belajar Anda. Berikan beberapa contoh!
Narasumber : dengan bertanya kepada guru maka didapatkan hasil yang
memuaskan
Tangerang Selatan, 10 November 2018
Peneliti
Annisa Fitri
11140161000025
Narasumber
Deas Saputra
224
LEMBAR WAWANCARA PESERTA DIDIK
Wawancara dilakukan dengan Mohamad Fajar Saputro selaku peserta didik
kelas XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan dengan kategori akademik rendah,
pada hari Senin, tanggal 10 November 2018. Berikut hasil wawancara yang telah
dilakukan :
1. Pewawancara : Apa saja sumber belajar yang Anda butuhkan?
Narasumber : buku, dan internet
2. Pewawancara : Pengalaman belajar seperti apa yang Anda terapkan?
Narasumber : memahami saja, jarang membaca dan merangkum
3. Pewawancara : Strategi belajar apa yang Anda gunakan?
Narasumber : diskusi bersama teman dan bertanya kepada guru
4. Pewawancara : Sebutkan perangkat belajar yang Anda gunakan!
Narasumber : Buku, alat tulis dan hp
5. Pewawancara : Rencana seperti apa yang Anda buat sebelum memulai
belajar?
Narasumber : berdo’a sebelum belajar, biasanya ketika istirahat langsung
tidur. Jarang membuat mind map.
6. Pewawancara: Berikan contoh strategi pembelajaran yang efektif yang
Anda gunakan dalam mempelajari suatu materi !
Narasumber : saya sangat senang berdiskusi
7. Pewawancara : Kondisi seperti apa yang Anda atur agar Anda dapat tetap
fokus dalam pembelajaran?
Narasumber : Tenang, dan santai
8. Pewawancara : Bagaimana cara Anda memonitor proses pembelajaran?
Narasumber : diskusi dengan teman
9. Pewawancara : Dapatkah Anda mengingat setiap isyarat (informasi
penting) yang membantu Anda menyiapkan jawaban dari tugas.
Narasumber : tidak juga, karena tidak semuanya bisa direkam dan
dimengerti otak. Bisa, tetapi dengan cara penyampaian yang mudah
dimengerti
225
10. Pewawancara : Jelaskan manfaat yang Anda peroleh dari proses
pembelajaran yang telah dilakukan!
Narasumber : menjadi lebih pintar
11. Pewawancara : Bagaimana hal tersebut dapat membantu Anda dalam
menyelesaikan tugas belajar Anda. Berikan beberapa contoh!
Narasumber : dengan cara melihat nilai ulangan, akankah lebih bagus
atau tidak.
Tangerang Selatan, 10 November 2018
Peneliti
Annisa Fitri
11140161000025
Narasumber
Mohamad Fajar Saputro
226
Lampiran 26
LEMBAR WAWANCARA GURU
Wawancara dilakukan dengan Ibu Melly Yunerti selaku guru biologi SMAN 8
tangerang Selatan, pada hari senin, tanggal 14 Oktober 2018. Berikut hasil
wawancara yang telah dilakukan :
1. Pewawancara : Model apakah yang biasa Ibu gunakan di kelas XI?
Mengapa?
Narasumber : Model yang biasa digunakan adalah metode
diskusi, ceramah dan penugasan serta sedikit praktikum.
Karena lebih mengeksplorasi keinginan siswa
2. Pewawancara : Untuk materi sistem sirkulasi, model pembelajaran apa
yang biasa Ibu gunakan?
Narasumber : Praktikum, Penugasan prsentasi.
3. Pewawancara : Jenis tes apakah yang sering digunakan dalam pelajaran
biologi kelas XI? Dan di konsep apakah yang dianggap siswa masih sulit?
Narasumber : essay dalam bentuk uraian, kkonsep sel, dan peredaran darah manusia.
4. Pewawancara : Berapa persebaran dimensi pengetahuan dan kognitif
yang digunakan dalam pembuatan soal ulangan biologi kelas XI?
Narasumber : 60 persen dan 20 persen
5. Pewawancara : Berapa KKM biologi kelas XI tahun pelajaran 2018/2019
di SMAN 8 Tangerang Selatan?
Narasumber : 75
6. Pewawancara: Dari hasil evaluasi yang dilakukan, Apakah tingkat
pemahaman dan keaktifan siswa kelas XI masih tergolong rendah?
Narasumber : iya, masih rendah.
7. Pewawancara : Jika ada siswa yang KKM nya tidak tuntas, hal apakah
oleh Ibu lakukan sebagai proses perbaikan?
Narasumber : Pemberian tugas tambahan
8. Pewawancara : Faktor apakah yang menyebabkan siswa tidak tuntas
KKM biologinya?
Narasumber : ketidakseriusan
9. Pewawancara : Permasalahan apakah yang sering Ibu temukan pada
siswa kelas XI pada mata pelajaran biologi?
Narasumber : sulitnya mengingat istilah=istilah biologi,
pandangan karena biologi susah
10. Pewawancara : Untuk kelas yang saya gunakan dalam penelitian yaitu
kelas XI MIA 2 dan XI MIA 3, Menurut Ibu bagaimana kedua kelas ini
dari segi berpikir tingkat tingginya?
Narasumber : relatif sedang
Tangerang Selatan, 14 Oktober 2018
227
FOTO-FOTO PENELITIAN
top related