pola konservasi lahan usahatani sayuran dataran tinggi revisi

Post on 12-Jun-2015

2.554 Views

Category:

Documents

6 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

POLA KONSERVASI PADA LAHAN USAHATANI SAYURAN

DATARAN TINGGIDI SUKABUMI, JAWA BARAT

Peneliti :

DR. Ir. Soesilo Wibowo, MSIR. Dwiwanti Sulistyowati, M.Si

Ismi Puji Ruwaida, SP., MP

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR

Pembangunan Pertanian Indonesia, daerah hulu & hilir

Kerusakan SDA dan lingkungan hidup

Lahan kering mempunyai potensi besar menunjang

pembangunan pertanian

Pengelolaan lahan kering semakin

intensif dan cenderung

mengabaikan kaidah konservasi tanah

dan air

Penelitian pola konservasi pada lahan usahatani sayuran dataran

tinggi

Kawasan dataran tinggi di Kabupaten Sukabumi

LATAR BELAKANG

PERUMUSAN MASALAHPermasalahan pengembangan komoditas sayuran di lahan usahatani sayuran dataran tinggi di Sukabumi antara lain :

Pertanyaan penelitian: • Berapa erosi tanah yang terjadi di kawasan

usahatani sayuran dataran tinggi ? • Bagaimana kondisi eksisting pola konservasi

lahan dan air di lahan usahatani sayuran dataran tinggi ?

TUJUAN PENELITIAN• Melakukan estimasi besarnya erosi yang

terjadi di kawasan lahan usahatani sayuran dataran tinggi.

• Mengetahui pola konservasi lahan dan air di lahan usahatani sayuran dataran tinggi.

MANFAAT PENELITIAN

• Bagi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, diharapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran dan sebagai referensi dalam upaya pengelolaan usahatani dataran tinggi berkelanjutan.

• Bagi petani (Stake holder), diharapkan dapat memberikan informasi pengelolaan usahatani sayuran dataran tinggi secara bijaksana dan lestari dengan memperhatikan kaidah-kaidah konservasi lahan

• Bagi Aparat Pemerintah diharapkan dapat memperoleh informasi sehingga dapat menyusun program pembangunan pertanian dan perdesaan jangka menengah dan jangka panjang serta dapat melakukan pengaturan masalah lingkungan secara bijaksana (good environmental governance).

• Bagi STPP Bogor, diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi tambahan dan pendukung mata kuliah Konservasi Tanah dan Air, Manajemen Lahan Berkelanjutan, dan Agribisnis Tanaman Hortikultura, serta diharapkan dapat membantu dalam penyempurnaan SAP dan SAPRAK

Kerangka Pemikiran

Metode Vegetatif

Pola Konservasi Lahan dan Air

Metode Mekanis

Pengelolaan Usahatani Sayuran dataran tinggi

Sosial

Ekologi Teknologi Ekonomi

Metode Kimiawi

Run Off dan Erosi sedikitPendapatan Petani tinggiBerkelanjutan

Kebijakan Pengembangan

Ekonomi

Pembangunan Pertanian

Kawasan Dataran Tinggi

Basis Sayuran Dataran Tinggi

AGRIBISNI

S

SA

RA

NA

PE

NUN

JANG

Agro-Input

On-Farm

Agro-industri

Agro- Niaga

METODOLOGI PENELITIAN

TEMPAT WAKTU PENELITIAN

Lokasi penelitian

Dataran Tinggi Gunung Gede di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat

Waktu penelitian

Maret sampai dengan Agustus 2012

(1). Pendekatan Wilayah Metode untuk penyelesaian persoalan yang

dilakukan dengan pendekatan wilayah menggunakan desa sebagai daerah penelitian.

(2). Pendekatan Usahatani Metode untuk penyelesaian persoalan yang

dilakukan dengan pendekatan usahatani melalui teknik pengamatan, survai dan analisis terhadap aspek sosial, ekonomi, teknis dan lingkungan.

RANCANGAN PENELITIAN

Jenis Penelitian (1). Estimasi Jumlah Erosi Tujuan : mengetahui perkiraan jumlah erosi

yang terjadi di Kawasan sayuran di dataran tinggi Gunung Gede di Kecamatan Sukaraja.

Hasil yang diharapkan : gambaran besarnya erosi yang terjadi sehingga dapat dibandingkan dengan jumlah erosi yang diijinkan.

KEPUTUSAN

Tujuan : mengetahui tingkat penerapan teknologi Konservasi Lahan dan Air dalam usahatani sayuran dataran tinggi di Kawasan sayuran dataran tinggi Gunung Gede di Kecamatan Sukaraja.

Hasil yang diharapkan : gambaran tentang pola Konservasi Lahan dan Air pada usahatani sayuran dataran tinggi di Kawasan sayuran dataran tinggi Gunung Gede di Kecamatan Sukaraja

(2). Pola Konservasi Lahan dan Air

Jenis dan Sumber Data

1. Perkiraan Jumlah Erosi

• Data vegetasi meliputi : vegetasi utama, lama penggunaan lahan, pola usahatani, pola tanam, pengelolaan tanah baik jenis dan dosis pupuk yang digunakan, cara pengolahan tanah, konservasi tanah, sumber air, dan produktivitasnya.

• Pengumpulan data iklim : pengambilan data dari BMKG, Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi.

Lanjutan ….

• Data keadaan tanah dan topografi diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan dan pengambilan data sekunder dari Bakorsurtanal, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Badan Litbang Pertanian, Departemen Pertanian

• Data ketinggian tempat diatas permukaan laut diperoleh dari hasil pengukuran langsung dengan altimeter atau dari data yang ada pada peta topografi.

Lanjutan……

2. Pola Konservasi Lahan Dan Air

(1). Data Primer

Meliputi tingkat penerapan teknologi konservasi lahan dan air, mencakup metode vegetatif, mekanis dan kimia

(2). Data Sekunder Meliputi keberadaan kelompok

tani dan lembaga pemerintah (lembaga penyuluhan dan pelatihan, lembaga perbankan dan pemasaran, produktivitas sayuran, mutu produk, kondisi kesuburan tanah, agroklimat,kemiringan lereng, tinggi tempat,dan keadaan vegetasi)

Petani sayuran anggota kelompok

tani

(1). Kantor PemKab Sukabumi, Pem Kec Sukaraja (2). Badan/Kantor Meteorologi dan Geofisika Kabupaten Sukabumi (3). DiPertanKabupaten Sukabumi & Cabang DiPertan Kecamatan Sukaraja

Diagram Alir Kegiatan Penelitian

Pola konservasi

Teknik Penarikan Sampel

• Penelitian : desa yang mempunyai lahan sayuran terluas di Kecamatan Sukaraja

• Responden penelitian : petani pemilik lahan

Responden diambil dari dua desa, dari anggota dan pengurus kelompok secara acak terstratifikasi

(stratified random sampling)

Jumlah sample diketahui dari Tabel Krejcie dan Morgan (1970)

Teknik Analisis Data

A : Besarnya Erosi yang mungkin terjadi (tons/ac- yr)R : Besarnya faktor curah hujan dan aliran permukaan (100s offt-tons/ac-yr) K :Besarnya faktor kepekaan erodibilitas tanah, kehilangan tanah per unit

dari erosivitas hujan dari lahan kosong pada kemiringan 9 %, kemiringan 72, 6 ft (22,1 m) panjang, tons tanah per 100 ft – tons

LS : Besarnya faktor panjang lereng dan kemiringan (tak ada satuan)C : Besarnya faktor pengelolaan penutup (tanaman)P : Besarnya faktor tindakan pengelolaan tanah (konservasi tanah).

A. Perkiraan Jumlah Erosi

A = R x K x LS x C x P

B. Pola dan Tingkat Penerapan Teknologi Konservasi Lahan dan Air

• Dinyatakan dengan skor. Skor tiap item minimal 1 dan maksimal 5, maksimal skor aspek pengetahuan 100, dengan kriteria :

• Tingkat penerapan sangat tinggi > 80• Tingkat penerapan tinggi 60 - 80 • Tingkat penerapan sedang 40 – 59• Tingkat penerapan kurang 20 – 39• Tingkat penerapan sangat kurang < 20.

Rencana Pelaksanaan Penelitian

Jadwal Pelaksanaan PenelitianNo. Uraian Kegiatan Waktu Pelaksanaan

A. Persiapan1 Pertemuan persiapan (persiapan dan perencanaan) Maret Minggu I 2012

2 Studi Pustaka Maret Minggu II 2012

3 Penyusunan Proposal Maret Minggu III 2012

4 Kunjungan pra survai Maret Minggu III 20125 Seminar Proposal April Minggu I 2012B. Pelaksanaan 1 Pertemuan pelaksanaan April Minggu II 20122 Persiapan kuesioner penelitian April Minggu III 20123 Pelaksanaan kunjungan lokasi untuk data primer Mei Minggu II 20124 Pelaksanaan survai Mei s/d Juli I 2012C. Pengakhiran 1 Pertemuan Pembuatan Laporan Juli Minggu II 20122 Rekapitulasi Data Juli Minggu III 20123 Analisis Data Juli Minggu IV 20124 Penyusunan Draft Laporan Agustus Minggu I 20125 Seminar Hasil Agustus Minggu II 20126 Perbaikan Laporan Agustus Minggu III 20127 Penyerahan Laporan Agustus Minggu IV 2012

top related