presentasi kasus f20.0 + epilepsi
Post on 06-Jul-2018
252 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 Presentasi Kasus F20.0 + Epilepsi
1/21
STATUS CASE
ILMU KEDOKTERAN JIWA DAN PERILAKU
Pembimbing : Dr. dr. Dharmady Agus, Sp.KJ
Kelompok :
Yeodi Utomo 2!" #! $
%rika &kta'iana 2!" #! $2
(ans )hristian & 2!* #! !+
)hintya ed-aatmad-a 2!* #! !+"
Ju'enius artin 2!* #! !+/
Sinta 2!* #! !+0
Ste1ani Stasia 2!* #! !"
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Jiwa dan Perilaku
akulta! Kedokteran Uni"er!ita! Katolik Indone!ia Atma Ja#a
Periode $% Maret & $' April $(%)
-
8/16/2019 Presentasi Kasus F20.0 + Epilepsi
2/21
STATUS PSIKIATRI
I* IDENTITAS PASIEN 3ama : 3y. 3
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : +" tahun
Status Pernikahan : enikah
Suku 4angsa : 4eta5i
Pendidikan : 6ulus SA
Peker-aan : idak beker-a
Agama : 7slam
Alamat : )ikunir
anggal asuk : 2* April 2!#
anggal Pemeriksaan : " ei 2!#
II* RIWA+AT PSIKIATRIK
Autoanamnesis dilakukan tanggal " ei 2!#.
Alloanamnesis dilakukan tanggal " ei 2!# dengan adik dari suami.
A* Kelu,an Utama
Ke-ang.
-* Kelu,an Tam.a,an
berbiara, -oget8-oget, dan nyanyi8nyanyi sendiri
/* Riwa#at 0an11uan Sekaran1
Pasien datang diantar oleh suami ke 9umah Sakit Duren Sa5it atas
ru-ukan dari . Pasien mengalami ke-ang sebanyak !8" kali sehari se-ak
$ hari S9S. enurut pasien ke-ang munul seara tiba8tiba tanpa adanya
1aktor penetus. Dalam satu kali serangan, lama ke-ang kurang lebih !8!*
menit dan pasien tidak sadarkan diri. Pasien tidak dapat mengingat
ke-adian selama dia ke-ang.4iasanya pasien akan tidur setelah mengalami ke-ang. 3amun
menurut keluarga pasien, + hari S9S pasien gelisah, ngoeh8ngoeh
sendiri, nyanyi8nyanyi sendiri dan tidak mau tidur setelah ke-ang.
Keluarga pasien mendengar pasien berteriak8teriak, ;Sembah saya<
Sembah saya
-
8/16/2019 Presentasi Kasus F20.0 + Epilepsi
3/21
Pada tanggal 2*82$ April 2!#, pasien berada di ruang akut.
enurut pera5at, pasien bersikap tidak kooperati1, mondar8mandir,
berbiara tidak nyambung, dan biara sendiri. Pada tanggal 2/ April 2!#
sampai sekarang, pasien berada di ruang sub akut. A5alnya pasien masih
bersikap agresi1, seperti menendang perut pera5at, melempar gelas ke
petugas,dan berkelahi dengan sesama pasien.
Saat ini, pasien sudah kooperati1 dan tidak agresi1. Pasien
mengeluhkan sakit kepala dan bingung kenapa pasien berada di 9umah
Sakit Duren Sa5it. Pasien -uga menyangkal mendengar suara8suara.
D* Riwa#at 0an11uan Se.elumn#a
%* Riwa#at 0an11uan P!ikiatrik
Pada tahun 2!, ayah pasien meninggal akibat penyakit diabetes
mellitus. Pasien memiliki hubungan yang sangat dekat dengan ayah
pasien. Pasien -uga merasakan ibu pasien bersikap pilih kasih terhadap
dia dan saudara8saudaranya. Selain itu, pasien -uga ditinggal oleh
paarnya yang sudah bersama selama enam tahun. Pada tahun yang
sama, mama pasien -uga mengalami stroke. (ubungan pasien dengan
keluarganya kurang harmonis. (al8hal ini menyebabkan pasien tidak
bersemangat dan sangat sedih. Pasien mengaku setelah mengalami
ke-adian tersebut, pasien mengalami ke-ang yang pertama kalinya.
Pasien pernah berobat ke dokter dan didiagnosa depresi.
$* Riwa#at 0an11uan Medik
Pasien mengaku pernah mengalami ke-ang se-ak tahun 2! selama
!8!* menit setiap kali serangan. 3amun 1rekuensi ke-ang tidak
diingat dan sudah menurun saat ini. Pasien sudah berobat ke dokter dan
mendapatkan terapi 1enitoin dan dosisnya sudah berkurang hingga
!tablet sampai sebelum masuk rumah sakit.
'* Riwa#at Pen11unaan 2at34at P!ikoakti5
-
8/16/2019 Presentasi Kasus F20.0 + Epilepsi
4/21
20162010
Pasien menyangkal adanya penggunaan obat8obatan, rokok, maupun
alkohol.
6* 0ra5ik Per7alanan Pen#akit
Waktu A1u!tu! $(%' 8'
ta,un SMRS9
Okto.er $(%: 8)
.ulan SMRS9
Maret $(%) 8% min11u
SMRS9
U!ia 2* tahun ! bulan 2$ tahun + bulan 2$ tahun / bulan
Stre!!or Pisah rumah
dengan istri
selama ! tahun
Perselisihan dengan
mertua
idak punya biaya untuk
bayar tagihan
Klini! − A1ek depresi1
− Kehilangan minat
dan kegembiraan
− (arga diri dan
keperayaan diri
berkurang
− >agasan tentang
rasa bersalah
8 A1ek depresi1
8 Kehilangan minatdan kegembiraan
8 4erkurangnya
energi dan
menurunnya
akti'itas
8 (arga diri dan
keperayaan diri
berkurang
8 >agasan tentang
rasa bersalah dan
tidak berguna8 Perobaan bunuh
diri
8 3a1su makan
berkurang
8 (alusinasi
auditorik 8 7de mirip 5aham
uriga
8 arah8marah
8 3goeh8ngoeh
8 Perilaku kaau
8 A1ek depresi1
8 idur terganggu
NAP2A ?8@ ?8@ ?8@
Pen#akit
5i!ik ?8@ ?8@?8@
O.at ?8@ ?8@ - &lanapine ! ! mg,P&
- riheiphenidyl ! 2
-
8/16/2019 Presentasi Kasus F20.0 + Epilepsi
5/21
mg, P&
- )loapine ! 2* mg,P&
E5ek
Sampin1
?8@ ?8@ 8 engantuk
un1!i 8 7nteraksi sosial baik
8 Bungsi sosial
terganggu
8 Pera5atan diri baik
8 7nteraksi sosial
terganggu
8 Bungsi sosial
terganggu
8 Pera5atan diri baik
8 7nteraksi sosial
terganggu
8 Bungsi sosial terganggu
8 Pera5atan diri buruk
-
8/16/2019 Presentasi Kasus F20.0 + Epilepsi
6/21
E* Riwa#at Perkem.an1an Pri.adi
%* Riwa#at Prenatal dan Perinatal
Pasien lahir ukup bulan dengan ara persalinan spontan per'aginam
yang ditolong oleh bidan. Pasien lahir langsung menangis, tidak ada aat
ba5aan atau kelainan lain. Selama kehamilan, ibu pasien tidak pernah sakit,
tidak mengkonsumsi obat8obatan, alkohol atau merokok. Setelah lahir, pasien
dira5at dan disusui oleh ibu kandung.
$* Riwa#at Ma!a Kanak Awal
Pasien diasuh oleh ibu kandung. Pertumbuhan dan perkembangan
sesuai dengan usia. 9i5ayat ke-ang saat panas tinggi disangkal. 9i5ayat
perkembangan pada masa balita normal.
'* Riwa#at Ma!a Kanak Perten1a,an
Pasien tinggal dengan ayah, ibu kandung, dan lima saudaranya. Kedua
orangtua pasien adalah orang yang baik dan pasien mengaku hubungan
orangtua C anak dekat terutama dengan ayahnya. Pasien dibiarkan bebas
bermain dan anak yang penurut. Pasien tidak pernah tinggal kelas 5aktu SD.
Pasien memiliki banyak teman bermain, baik di sekolah maupun di
lingkungan tempat tinggal.
6* Riwa#at Ma!a Rema7a
7a mampu bergaul dengan baik, ia senang keluar rumah, dan tidak
bermasalah dengan anak8anak seusianya di lingkungan rumah. Pasien pendiam
namun tidak mengganggu kehidupan sosialnya. Pasien tidak pernah berurusan
dengan kekerasan dan tidak lekas marah.
:* Riwa#at Ma!a Dewa!a
a. 9i5ayat Pendidikan
Pasien menyelesaikan sekolah hingga tingkat SA. Kemudian dia
melan-utkan kuliah pada -urusan sosiologi namun tidak selesai diakibatkan
ayahnya meninggal sehingga tidak ada yang membiayai kuliahnya lagi.
b. 9i5ayat Peker-aan
3A37. 9i5ayat Perka5inan4erpaaran4erpasangan
Pasien pernah berpaaran selama enam tahun namun hubungan ini
tidak berlan-ut. Kemudian pasien bertemu dengan suaminya yang sekarang
pada tahun 2!* dan menikah pada a5al tahun 2!#.
d. 9i5ayat AgamaKehidupan 4eragama
Pasien beragama 7slam dan ra-in men-alankan ibadah sholat setiap hari.
e. Akti'itas Sosial
Pasien memiliki banyak teman. etapi berdasarkan aloanamnesis
keluarga pasien mengatakan teman8temannya mulai men-auh karena
pasien keras kepala dan sulit untuk diberi tahu.
-
8/16/2019 Presentasi Kasus F20.0 + Epilepsi
7/21
Ny.N 34th
1. 9i5ayat Pelanggaran (ukum
Pasien tidak memiliki ri5ayat pelanggaran hukum.
g. 9i5ayat iliter
Pasien tidak pernah men-alani kegiatan atau pembela-aran militer.
* Situa!i Ke,idupan Sekaran1
Sumber penghasilan, care giver dan key person pasien adalah suami
pasien.
Kehidupan sehari hari pasien >7A3A
Sebelum masuk ke 9S, pasien tinggal di )ikunir dengan suami pasien.
Saat ini pasien tinggal di bangsal Delima 9S Duren Sa5it. Pasien men-alani
akti'itas sehari8hari sesuai dengan -ad5al yang telah diberikan oleh rumah sakit.
Pasien mengaku kurang akrab dengan pasien yang ada di dalam bangsal karena
pasien menganggap pasien lain mengganggu dirinya. Pasien sering beribadah di
dalam bangsal.
0* Riwa#at P!iko!ek!ual
Pasien menyukai la5an -enis. 7a pernah berpaaran 2 kali sebelum
menikah dengan suaminya. Pasien menyangkal ri5ayat hubungan seks bebas.
;* Riwa#at Keluar1a
Pasien merupakan anak ke empat dari enam bersaudara. Ayah pasien sudah
meninggal pada tahun 2! akibat penyakit diabetes mellitus. Kakak pertama dan
kedua adalah laki8laki dan sisanya perempuan. Kakak kedua dan ketiga sudah
menikah dan masing8masing memiliki dua anak. Suami pasien saat ini adalah
duda dengan dua anak.
>enogram:
-
8/16/2019 Presentasi Kasus F20.0 + Epilepsi
8/21
I* Mimpi< anta!i dan Nilai3nilai
!. impi : Sering bermimpi mengenai ayah dan suami. Suasana mimpi
menyenangkan
2. Bantasi : idak ada
+. 3ilai8nilai : Dalam batas normal
III* STATUS MENTAL 8Pemerik!aan tan11al %$ April $(%)9
A* De!krip!i Umum
!. Penampilan
Perempuan, berusia +" tahun, sesuai usia, rambut rapi, hygiene, dan pera5atan
diri baik.
2. Perilaku dan akti'itas psikomotor
enang
+. Sikap terhadap pemeriksa
Kooperati1
-* Pem.i=araan
Spontan, -elas, lanar, men-a5ab sesuai pertanyaan, logorrhea, epat, nada norma,
'olum suara normal.
/* Mood dan A5ek
!. Mood : elasi
2. A1ek : a1ek serasi
+. Keserasian : serasi
D* 0an11uan Per!ep!i
!. 7lusi : disangkal
2. (alusinasi : disangkal
+. Depersonalisasi : disangkal
". Derealisasi : disangkal
E* Pikiran
-
8/16/2019 Presentasi Kasus F20.0 + Epilepsi
9/21
!. Proses pikirbentuk pikiran
a. Produkti'itas : banyak
b. Kontinuitas : koheren
. (endaya berbahasa : tidak terganggu
2. 7si pikiran
a. Preokupasi pikiran : tidak ada b. Eaham : tidak ada
. &bsesi1 kompulsi1 : tidak ada
d. 7de bunuh diri : tidak ada
e. Bobia : tidak ada
* Sen!orium dan Ko1ni!i
!. Kesiagaan dan tara1 kesadaran :
a. Kesadaran neurologis : ompos mentis ?>)S !*@
b. Kesadaran psikiatrik : tidak terganggu
2. 7ntelegensia : rata8rata
+. &rientasi :
a. Eaktu : tidak terganggu b. empat : tidak terganggu
. &rang : tidak terganggu
d. Situasi : tidak terganggu
". 7ngatan :
a. Jangka pan-ang : tidak terganggu
b. Jangka menengah : tidak terganggu
. Jangka pendek : tidak terganggu
d. Segera : tidak terganggu
*. Konsentrasi dan perhatian : tidak terganggu
#. Kemampuan membaa dan menulis : tidak terganggu
$. Kemampuan 'isuospasial : tidak terganggu
/. Pikiran abstrak : tidak terganggu
0. Kemampuan meolong diri : tidak terganggu
0* Pen1endalian Impul!
1. Pengendalian Impuls : tidak terganggu
;* Da#a Nilai dan Tilikan
!. Daya nilai
a. Daya 3ilai Sosial : tidak terganggu
b. U-i Daya 3ilai : tidak terganggu
. 9A : tidak terganggu
2. ilikan: dera-at !
I* Tara5 Dapat Diper=a#a
Seara keseluruhan keterangan pasien dapat diperaya.
I>* PEMERIKSAAN DIA0NOSTIK LE-I; LANJUTA* Statu! Internu!
Keadaan umum : baik, tampak tenang
Kesadaran : ompos mentis
ekanan darah : !!$ mm(g6a-u nadi : /" kali per menit
-
8/16/2019 Presentasi Kasus F20.0 + Epilepsi
10/21
6a-u napas : !# kali per menit
Suhu : +#./°)
44 4 : "/ kg !# m
47 : !/.$* kgm2
ata : kon-ungti'a anemis 88, sklera ikterik 88, pupil bulat isokor
+mm+mm, re1leks ahaya langsung dan tidak langsung FF
(idung : de'iasi septum ?8@, sekret 88
ulut : mukosa oral basah
6eher : de'iasi trakea ?8@, pembesaran K>4 ?8@
horaks :
Pulmo : 7 : simetris dalam keadaan statis maupun dinamis
P : pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri, 1remitus
taktil simetris kanan dan kiri
P : sonor pada kedua lapangan paru
A : 'esikuler FF, ronkhi 88, wheezing ?8@
)or : 7 : iktus kordis terlihat di 7)S 7G
P : iktus kordis teraba di 7)S 7G linea midkla'ikularis sinistra
P :
4atas atas : 7)S 777 linea midkla'ikularis sinistra
4atas kanan : 7)S G linea parasternal detra
4atas kiri : 7)S 7G linea midkla'ikularis sinistra
A : bunyi -antung 7 dan 77 regular, gallop ?8@, murmur ?8@
Abdomen : 7 : tampak datar
P : supel, nyeri tekan abdomen ?8@
P : timpani pada seluruh regio abdomen A : bising usus " C * kali per menit
Kulit : turgor kulit baik, puat ?8@
%kstremitas : )9 H 2 detik, akral hangat, edema 8888, tremor 8888
otorik : normotonus, koordinasi baik
9e1leks : re1leks 1isiologis FFFFFFFF, re1leks patologis ?8@
-* STATUS NEUROLO0IS
>)S : %"#G*Pemeriksaan Sara1 Kranial ?78I77@:
• Sara1 kranial 7 : dalam batas normal
• Sara1 kranial 77 : dalam batas normal
• Sara1 kranial 777, 7G, G7 : dalam batas normal
• Sara1 kranial G : dalam batas normal
• Sara1 kranial G77 : dalam batas normal
• Sara1 kranial G777 : dalam batas normal
• Sara1 kranial 7I8I : dalam batas normal
• Sara1 kranial I7 : dalam batas normal
• Sara1 kranial I77 : dalam batas normal
anda rangsang meningeal : idak ditemukan
otorik:
-
8/16/2019 Presentasi Kasus F20.0 + Epilepsi
11/21
• Koordinasi : 4aik
• onus : 3ormotonus
• 9e1leks biseps : FFFF
• 9e1leks triseps : FFFF
•9e1leks patella : FFFF
• 9e1leks ahilles : FFFF
• 9e1leks patologis : ?8@
Sensibilitas : dalam batas normal
Sistem sara1 'egetati1 : dalam batas normal
Bungsi luhur : dalam batas normal
/* Pemerik!aan Penun7an1
Pemeriksaan laboratorium dilakukan sebanyak ! kali pada tanggal 2* April 2!#.
Pemerik!aan ;a!il Satuan Nilai Ru7ukan
;ematolo1i Len1kap
;emo1lo.in !.* gDl !". C !#.
Eritro!it ".#$ -utaUl ".2 C #.2
Leuko!it $.#* !+u6 "./ C !./
;ematokrit +"." +#. C *2.
Trom.o!it +#2. ribuUl !* C "*
M/> $+.$ Bl $0 C 0$
M/; 22.* pgm6 2$ C +!
M/;/ +.* gDl +!." C +/.*
>* IK;TISAR PENEMUAN -ERMAKNA
A* Anamne!i!
!. 3y. Y, usia +" tahun diba5a ke 9S Duren Sa5it karena ke-ang, berbiara,
nyanyi8nyanyi, dan -ogged8-oged sendiri.
2. Satu minggu S9S pasien mengalami ke-ang sebanyak !8" kali sehari.
enurut pasien ke-ang munul seara tiba8tiba tanpa adanya 1aktor penetus.
Dalam satu kali serangan, lama ke-ang kurang lebih !8!* menit dan pasien
tidak sadarkan diri. Pasien tidak dapat mengingat ke-adian selama dia ke-ang.
+. iga hari S9S pasien gelisah, ngoeh8ngoeh sendiri, nyanyi8nyanyi sendiri
dan tidak mau tidur setelah ke-ang. Keluarga pasien mendengar pasien
berteriak8teriak, ;Sembah saya< Sembah saya
-
8/16/2019 Presentasi Kasus F20.0 + Epilepsi
12/21
". (ari ra5at pertama sampai ketiga, pasien berada di ruang akut. enurut
pera5at, pasien bersikap tidak kooperati1, mondar8mandir, berbiara tidak
nyambung, dan biara sendiri.
*. Pada hari keempat, pasien berada di ruang sub akut. A5alnya pasien masih
bersikap agresi1, seperti menendang perut pera5at, melempar gelas ke
petugas,dan berkelahi dengan sesama pasien. Saat ini, pasien sudah kooperati1
dan tidak agresi1. Pasien mengeluhkan sakit kepala dan bingung kenapa pasien
berada di 9umah Sakit Duren Sa5it. Pasien -uga menyangkal mendengar
suara8suara.
#. Pada tahun 2!, ayah pasien meninggal akibat penyakit diabetes mellitus.
Pasien memiliki hubungan yang sangat dekat dengan ayah pasien. Pasien -uga
merasakan ibu pasien bersikap pilih kasih terhadap dia dan saudara8saudaranya. Selain itu, pasien -uga ditinggal oleh paarnya yang sudah
bersama selama enam tahun. Pada tahun yang sama, mama pasien -uga
mengalami stroke. (ubungan pasien dengan keluarganya kurang harmonis.
(al8hal ini menyebabkan pasien tidak bersemangat dan sangat sedih. Pasien
mengaku setelah mengalami ke-adian tersebut, pasien mengalami ke-ang yang
pertama kalinya. Pasien pernah berobat ke dokter dan didiagnosa depresi.
$. Pasien mengaku pernah mengalami ke-ang se-ak tahun 2! selama !8!*
menit setiap kali serangan. 3amun 1rekuensi ke-ang tidak diingat dan sudah
menurun saat ini. Pasien sudah berobat ke dokter dan mendapatkan terapi
1enitoin dan dosisnya sudah berkurang hingga !tablet sampai sebelum masuk
rumah sakit.
-* Statu! Mental
!. ood : %lasiA1ek : a1ek serasi
Keserasian : serasi
2. >angguan persepsi : disangkal+. >angguan isi pikir : tidak ada
". Sensorium dan kognisi
Kesadaran psikiatrik : tidak terganggu
Kesadaran neurologi >S!*
*. Reality Testing Ability : tidak terganggu
#. ilikan : dera-at !
>I* ORMULASI DIA0NOSTIK
-
8/16/2019 Presentasi Kasus F20.0 + Epilepsi
13/21
Pada pasien ini ditemukan sindrom atau pola perilaku yang bermakna seara
klinis yang menimbulkan penderitaan ?distress@ dan hendaya ?disability@ dalam 1ungsi
peker-aan dan akti'itas kehidupan sehari8hari untuk dirinya maupun orang lain.
>e-ala8ge-ala tersebut -uga diketahui telah menetap selama lebih dari ! minggu. &leh
karena itu, gangguan yang dialami pasien ini telah memenuhi kriteria gangguan -i5a
yang terantum dalam PPD>J 777.
A* Ak!i! I
!. B C B0. idak ada gangguan mental yang disebabkan oleh gangguan 1ungsi
organik. (asil pemeriksaan internus dan neurologis dalam batas normal. aka
dapat disimpulkan bah5a gangguan mental organik pada pasien dapat
disingkirkan.
2. B! C B!0. Pasien mengaku tidak pernah menggunakan obat8obatan, alkohol
dan -uga tidak merokok. aka dapat disimpulkan bah5a gangguan mental dan
perilaku akibat penggunaan at psikoakti1 dapat disingkirkan.
+. B2 C B22. Pasien memenuhi kriteria diagnosis skio1renia tak terini
?Undifferentiated @, yaitu:
• emenuhi kriteria umum untuk diagnosis skio1renia.
• idak memenuhi kriteria diagnosis skio1renia paranoid,
herbe1renik, atau katatonik
• idak memenuhi kriteria diagnosis skio1renia residual, atau
depresi pasa8skio1renia
aka dapat disimpulkan bah5a gangguan mental dan perilaku akibat
skio1renia tak terini ?Undifferentiated @
Diagnosis ker-a : B2.+ Skiz!renia tak terin"i #Undiferentiated $
-* Ak!i! II
L+.2 idak ada diagnosis
/* Ak!i! III
>".+ : Generalized idiopathic epilepsy and epileptic syndromes
D* Ak!i! I>
L#+.! asalah dengan ibu kandungnya
L#+." eninggalnya anggota keluarga ?ayah@
L#.0 asalah yang berkaitan dengan lingungan soial ? emannya men-auhkarena pasien tidak bisa di kritik.@
-
8/16/2019 Presentasi Kasus F20.0 + Epilepsi
14/21
E* Ak!i! >
Crrent GA! : /! C 0 : ge-ala minimal, ber1ungsi baik, ukup
puas, tidak lebih dari masalah harian yang biasa.
"ighest GA! level past year : 0! C ! : ge-ala tidak ada, ber1ungsi maksimal,
tidak ada masalah yang tak tertanggulangi.
>II* E>ALUASI MULTI AKSIAL
Aksis 7 : B2.+ Skio1renia tak terini ?Undifferentiated @ dd MM
Aksis 77 : L+.2 idak ada diagnosis
Aksis 777 : >".+ : Generalized idiopathic epilepsy and epileptic syndromes
Aksis 7G : L#+.! asalah dengan ibu kandungnya
L#+." eninggalnya anggota keluarga ?ayah@
L#.0 asalah yang berkaitan dengan lingungan soial ? emannya
men-auh karena pasien tidak bisa di kritik.@
Aksis G :
Crrent GA! : /! C 0 : ge-ala minimal, ber1ungsi baik, ukup
puas, tidak lebih dari masalah harian yang biasa.
"ighest GA! level past year : 0! C ! : ge-ala tidak ada, ber1ungsi maksimal,
tidak ada masalah yang tak tertanggulangi.
>III* DATAR MASALA;
A* Or1ano.iolo1ik
iopia mata kanan !*, miopia mata kiri $
-* P!ikolo1ik
!. ood elasi
2. >angguan persepsi : halusinasi auditorik
+. >angguan isi pikir : tidak terganggu
". #dgement : tidak terganggu
*. ilikan dera-at !.
/* Ekonomi
idak terganggu
D* Lin1kun1an dan !o!ial
-
8/16/2019 Presentasi Kasus F20.0 + Epilepsi
15/21
Care giver dan key person belum sepenuhnya mengerti mengenai penyakit pasien.
Pasien memiliki masalah degan ibu dan teman8temannya.
I?* PRO0NOSIS
Nuo ad 'itam : bonam
Nuo ad 1untionam : bonam
Nuo ad sanationam : dubia
Baktor memperberat:
o Ke-ang.
Baktor memperingan:
o idak ada ri5ayat gangguan -i5a dalam keluarga
o endapat dukungan keluarga
o >e-ala positi1 seperti halusinasi
?* REN/ANA PENATALAKSANAAN
A* armakoterapi
!. &lanapine 2! mg
2. riheiphenidyl tab 22 mg
+. Benitoin 22 mg
". erlopam 88! mg
-* Non35armakoterapi
!. 9a5at inap dalam bangsal
2. Jangka pendek:
a. %dukasi pasien:
8 en-elaskan kepada pasien mengenai penyakitnya dan akibat yang
dapat ditimbulkan dari penyakitnya tersebut.
8 emberikan pemahaman mengenai 1aktor81aktor yang dapat
meningkatkan risiko kekambuhan, memperingan atau memperberat
penyakit.
8 en-elaskan mengenai halusinasi yang dialami pasien adalah suatu hal
tidak nyata dan men-elaskan bagaimana ara mengatasi halusinasi
tersebut ?ara menghardik halusinasi@.
8 en-elaskan man1aat, ara ker-a dan e1ek samping obat yang dapat
dialami oleh pasien.
8 emoti'asi pasien agar mengonsumsi obat seara teratur dan kontrol
teratur di poliklinik ra5at -alan setelah selesai ra5at inap.
b. %dukasi keluarga:
-
8/16/2019 Presentasi Kasus F20.0 + Epilepsi
16/21
8 emberi pen-elasan kepada keluarga mengenai penyakit yang dialami
oleh pasien.
8 en-elaskan man1aat, ara ker-a dan e1ek samping obat yang diberikan
kepada pasien serta dampak yang akan dialami oleh pasien apabila
pasien tidak teratur mengonsumsi obatnya.
8 emberikan in1ormasi mengenai e1ek samping yang dapat timbul
akibat pengobatan, memperhatikan munulnya ge-ala e1ek samping
dan memba5a pasien ke rumah sakit segera -ika munul e1ek samping
tersebut.
8 eminta ker-a sama keluarga untuk memantau kondisi pasien, -ad5al
minum obat dan tidak mengatur dosis obat menurut keinginan pasien.
8 emba5a pasien untuk kontrol di poliklinik ra5at -alan setelah selesai
men-alani ra5at inap.
. Psikoterapi indi'idual
8 embangun hubungan antara terapis atau dokter dengan pasien.
8 embuat pasien merasa dapat diperaya, menoba mengerti perasaan
pasien dan memiliki keyakinan terhadap potensi pasien sebagai manusia
seutuhnya.
d. erapi keterampilan perilaku atau keterampilan sosial
8 embantu pasien mengembangkan keterampilan sosial yang meliputi
1ungsi dan perannya dalam kehidupan sosial, keterampilan
berkomunikasinya dengan orang lain, memahami emosinya sendiri,
mengatasi kon1lik dalam kehidupan sehari8hari, membina hubungan
pertemanan, mera5at diri, meman1aatkan 5aktu luang dan rekreasi.
8 emoti'asi pasien untuk mengembangkan keterampilan dan hobi yang
ia miliki.
8 emoti'asi pasien untuk tetap men-aga kesehatan diri dan kebersihan
diri.8 endorong pasien untuk mengikuti berbagai kegiatan kelompok
misalnya kegiatan keagamaan di mas-id dan berbagai akti'itas sosial
lainnya.
+. Jangka pan-ang
a. erapi kelompok
-
8/16/2019 Presentasi Kasus F20.0 + Epilepsi
17/21
8 engembangkan kemampuan pasien untuk menyusun renana,
menghadapi masalah dan men-alin hubungan dalam kehidupan sehari8
hari.
8 engurangi isolasi sosial dan meningkatkan daya nilai realita.
b. erapi keluarga
8 embantu keluarga dan pasien untuk memahami penyakit pasien.
8 eniptakan dukungan sosial dan lingkungan yang suporti1 bagi
pasien.
8 4erdiskusi mengenai kekambuhan yang pasien alami serta 1aktor
penetus kekambuhan tersebut.
8 Dampingi pasien dan keluarga untuk mengurangi stres dan kontak
dengan stresor.
C. Follow Up
!. Pemantauan terhadap ge-ala psikotik yang ada pada pasien.
2. Pemantauan terhadap perilaku melukai diri sendiri atau orang lain.
+. Pemantauan terhadap e1ek samping pengobatan.
". Pemantauan terhadap kemampuan pasien dalam interaksi sosial dan akti'itas
sehari8hari.
?I* DISKUSI
0an11uan P!ikotik
Lir3!ki4o5renia AkutKa!u!
Epidemiolo1i Dapat munul se-ak rema-a atau
de5asa muda, usia rata8rata
pertengahan +8an
2$ ahun
Dura!i 2 minggu atau kurang ! minggu
0e7ala Kriteria >angguan Psikotik
6ir8skio1renia Akut:
• &nset dari ge-ala psikotik harus akut
emenuhi kriteria:
• &nset dari ge-ala psikotik akut ?!
minggu dari keadaan nonpsikotik
-
8/16/2019 Presentasi Kasus F20.0 + Epilepsi
18/21
?2 minggu atau kurang dari
keadaan nonpsikotik sampai -elas
psikotik@
• >e-ala8ge-ala yang memenuhi
kriteria untuk skio1renia ?B28@
harus sudah ada untuk sebagian
besar 5aktu se-ak berkembangnya
gambaran klinis yang -elas
psikotik dan
• Kriteria untuk gangguan psikotik
polimor1ik akut tidak terpenuhi.
sampai -elas psikotik@
• >e-ala8ge-ala yang memenuhi
kriteria skio1renia yaitu halusinasi
yang menetap ?auditorik@,
pembiaraan tidak rele'an.
• Kriteria untuk gangguan psikotik
polimor1ik akut tidak terpenuhi
Dia1no!i!
-andin1
B++.2 >angguan Depresi1 4erulang,
%pisode Kini 4erat dengan >e-ala
Psikotik
B2*.! >angguan Skioa1ekti1 ipe
Depresi1
− Pasien memiliki ri5ayat
gangguan depresi1 berat tanpa
ge-ala psikotik selama minimal 2
minggu, tanpa ri5ayat episode
tersendiri dari peninggian a1ek ?mania@, dan ada sela 5aktu
tanpa gangguan a1ekti1 yang
bermakna. 3amun saat ini pasien
tidak memenuhi kriteria depresi1
berat dan ada perilaku kaau
yang membuat ge-ala psikotiknya
lebih menon-ol.
− Pada pasien ini, ada ge-ala8ge-ala
a1ekti1 seperti kehilangan
kegembiraan, gagasan tentang
rasa bersalah, dan sulit tidur.
3amun ge-ala psikotiknya lebih
menon-ol. Eaktu munulnya
ge-ala tidak bersamaan, ge-ala
a1ekti1 munul terlebih dahulu,
-
8/16/2019 Presentasi Kasus F20.0 + Epilepsi
19/21
dan onset ge-ala psikotik kurang
dari ! bulan.
Terapi armakolo1i
a!e Akut
Antipsikotik F8 4enodiaepin
Antipsikotik ker-a epat ?7@ :
8 &lanapine ! mg 7
8 Aripripraol 0,$* mg 7
8 (aloperidol * mg 7
4enodiaepin : 6oraepam ?7@,
Diaepam ! mg 7
a!e Sta.ili!a!i
&bat Antipsikotik:
a. ipikal
8 )hlorphromaine
8 Perphenaine
8 ri1luoperaine
8 Bluphenaine
8 hioridaine
8 (aloperidol
b. Atipikal
8 Supiride
8 )loapine
8 &lanapine
8 Nuetiapine
8 9isperidone
8 4ermasalah dengan
ketidakpatuhan dapat diberikan
antipsikotik long$acting in%ection
8 Pemilihan antipsikotik
berdasarkan ge-ala yang timbul
pada pasien dengan
mempertimbangkan e1ek samping
dari masing8masing obat.
&bat Antipsikotik:
• 9isperidone 2 ! mg P&
&bat antipsikotik atipikal ini
mempunyai a1initas tinggi terhadap
reseptor serotonin ?*8(2A@ dan
akti'itas menengah terhadap reseptor
dopamin ?D2@, O! dan O2 adrenergik,
serta histamin. Dengan demikian
obat ini e1ekti1 baik untuk ge-ala
positi1 ?5aham, halusinasi@, maupun
ge-ala negati1 ?upaya pasien yang
menarik diri dari lingkungan@.
9isperidon dimetabolisme di hati dan
diekskresi di urin. Dengan demikian
perlu dilakukan penga5asan
terhadap 1ungsi hati. Seara umum
risperidon ditoleransi dengan baik.
%1ek samping sedasi, otonomik, dan
ekstrapiramidal sangat minimal
dibandingkan obat antipsikosis
tipikal. Dosis an-urannya adalah 28#
mghari. Pada pasien ini diberikan
dosis 2 ! mghari sebagai dosis
inisial.
riheiphenidyl ! 2 mg P& bila
munul ge-ala ekstrapiramidal.
riheylphenidyl merupakan obat
golongan antikolinergik yang dapat
diberikan apabila munul ge-ala
ekstrapiramidal sebagai e1ek samping dari penggunaan obat anti
-
8/16/2019 Presentasi Kasus F20.0 + Epilepsi
20/21
a!e Rumatan @
Dosis diturunkan sampai diperoleh
dosis minimal yang dapat menegah
kekambuhan.
8 Kondisi akut : diberikan sampai
!82 tahun
8 Kronis dengan beberapa kali
kekambuhan : diberikan sampai *
tahun
Terapi Non3armakolo1i
Psikoterapi dan psikososial
psikotik. >e-ala ekstrapiramidal
dapat munul berupa akathisia,
distonia, tremor, bradikinesia, dan
rigiditas. Dosis an-uran untuk
triheylphenidyl adalah 28* mg 28"
sehari. eskipun obat anti psikotik
atipikal memiliki e1ek ge-ala
ekstrapiramidal lebih keil
dibandingkan anti psikotik tipikal,
indikasi serta dosis penggunaan anti
psikotik atipikal tetap harus
diperhatikan dan pemantauan
terhadap munulnya e1ek samping
ge-ala ekstrapiramidal tetap
diperlukan.
Pro1no!i! )iri prognosis baik untuk gangguan
psikotik akut:
8 Penyesuaian premorbid yang
baik.
8 Sedikit trait skioid
8 Stresor penetus berat
8 &nset ge-ala mendadak
8 >e-ala a1ekti1
8 Kon1usi selama psikosis
8 Sedikit penumpulan a1ekti1
8 >e-ala singkat
8 idak ada ri5ayat keluarga
dengan gangguan -i5a
8 Dukungan baik
Pada kasus didapatkan stresor yang
-elas, onset akut, sedikit penumpulan
a1ekti1, tidak ada ri5ayat keluarga
dengan gangguan -i5a dan dukungan
keluarga ukup baik. )iri pasien ini
yang mengarah ke prognosis buruk
adalah onset usia muda.
Pada kasus, pemahaman pasien dan keluarga mengenai penyakitnya
belum ukup memadai. Pemahaman ini -uga berperan dalam kepatuhan minum
obat. erapi non81armakologi yang diberikan adalah edukasi pasien dan keluarga,
serta psikoterapi indi'idual. u-uan dari psikoterapi ini adalah untuk membangun
-
8/16/2019 Presentasi Kasus F20.0 + Epilepsi
21/21
hubungan terapeutik antara terapis ?dokter@ dan pasien. Pasien yang memiliki
hubungan terapeutik yang baik akan taat mengikuti psikoterapi, patuh minum
obat, dan memberikan hasil pengobatan yang baik. Psikoterapi -uga bertu-uan
untuk membuat pasien merasa bah5a terapis adalah seseorang yang dapat
diperaya, mau mengerti apa yang ia rasakan, dan yakin bah5a dirinya
mempunyai potensi sebagai manusia seutuhnya meskipun keadaan dirinya saat ini
sangat ;terganggu= atau ;aneh=.
Selain itu, pada pasien ini diberikan terapi keterampilan sosial dengan
tu-uan untuk meningkatkan kemampuan interaksi sosial seperti kontak mata,
ekspresi 5a-ah, spontanitas, dan lain8lain. erapi keterampilan sosial ini
diharapkan dapat membantu pasien untuk menari teman baru sehingga pasien
tidak merasa dikuilkan.
9enana terapi -angka pan-ang untuk pasien ini adalah terapi kelompok
dan terapi keluarga. erapi -angka pan-ang seara umum bertu-uan untuk
mempersiapkan pasien untuk kembali ke masyarakat. erapi kelompok bertu-uan
agar pasien saling berbagi pengalaman dengan sesama penderita gangguan
psikotik tentang bagaimana men-alin hubungan dan menghadapi masalah dalam
kehidupan sehari8hari. erapi keluarga bertu-uan untuk meniptakan dukungan
sosial dan lingkungan yang kondusi1 bagi pasien, sehingga dapat mengurangi
relaps.
top related