presentation4 - copy
Post on 05-Aug-2015
32 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KARAKTERISTIK MANIFESTASI KLINIS DIABETES MELLITUS PADA
PASIEN USIA LANJUT
Pembimbing
Dr. Hendra Zufry,Sp.PD
Dr. Syamsu Umar, Sp.PD FINASIM
Penguji
Dr. Krishna W. Sucipto, Sp.PD KEMD FINASIM
Dr. Sakdiah M.Sc
Oleh
MEUTIA NAILAN EDWARD
0807101050061
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Transisi kelompok umur
penduduk
Presentasi Klinis Tidak
Spesifik
Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus Usia Lanjut
Umur salah satu faktor penting dalam
pengaruhnya terhadap perkembangan
prevalensi diabetes mellitus dan intoleransi
glukosa
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana karakteristik manifestasi klinis diabetes mellitus pada pasien
usia lanjut berdasarkan umur, jenis kelamin, dan onset diabetes mellitus?
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Umum
Mengetahui karakteristik manifestasi klinis diabetes mellitus pada pasien
usia lanjut
Tujuan Khusus
1.Mengetahui gejala poliuria pada pasien diabetes mellitus usia lanjut.
2.Mengetahui gejala polidipsia pada pasien diabetes mellitus usia lanjut.
3.Mengetahui gejala polifagia pada pasien diabetes mellitus usia lanjut.
4.Mengetahui gejala tidak spesifik yang timbul pada pasien diabetes
mellitus usia lanjut.
MANFAAT PENELITIAN
BagiPeneliti
BagiMasyarakat
BagiInstitusi
TINJAUAN PUSTAKA
KLASIFIKASI DIABETES MELITUS
Tipe 1
Tipe 2
Tipe lain
DM Gestational
Destruksi sel beta
Autoimun
idiopati
Bervariasi; dominanresistansi insulin dgndefesiensi insulin relatif, dominandefek sekresi insulin disertai resistansiinsulin.
Defek genetik sel beta
Defek genetik kerjainsulin
Peny. Eksokrin pankreas
Endokrinopati
Karena obat atau zatkimia
infeksi
Sebab imunologi ygjarang
Sindrom genetik lain yang berkaitan dengan DM
GEJALA KLINIS DIABETES MELLITUS
Keluhan Klasik Keluhan lain
Poliuria
Polidipsia
Polifagia
Penurunan beratbadan tanpa sebabjelas
Lemah badan
Kesemutan
Gatal
Mata kabur
Disfungsi ereksipada pria
Pruritus vulvae
(PERKENI,2011)
KRITERIA DIAGNOSTIK
1. Gejala klasik diabetes mellitus + glukosa plasma
sewaktu ≥
200 mg/dL
(11.1 mmol/L)
Atau
2. Gejala Klasik diabetes mellitus + kadar glukosa plasma
puasa ≥ 126mg/dL (7.0 mmol/L)
Atau
3. Kadar glukosa plasma 2 jam pada TTGO ≥
200mg/dL (11.1 mmol/L)
(PERKENI,2011)
GERIATRI PENUAAN
Proses Penuaan
Kombinasi berbagai teori;
a. Proses yg ditentukan secara genetik pd setiap spesies
b. Adanya mutasi somatik beruntun berantai yang tiba-tibameledak sbg Katastrop.
c. Kerusakan sistem imun tubuh; terbentuk heteroimunitasmaupun Autoimunitas
d. Kerusakan sel, jaringan, & organ tubuh akibat radikalbebas yg terbentuk di dalam tubuh
e. Peristiwa menua akibat metabolisme tubuh; karena kaloriberlebih atau kurang aktivitas
(Utama, 2009)
GERIATRI Perubahan Fisiologi
Karakteristik fisiologipenuaan
Homeostenosis Berkurangnya cadanganhomeostasis
Sistem endokrin
Kardiovaskular
Tekanan darah
Paru-paru
Hematologi
Ginjal
Saluran kemih & kelamin
Regulasi suhutubuh
Otot
Tulang
Sendi
SST
SSP
Gastrointestinal
Sistem indra
Keseimbangan
Jaringan adipose
Sistem imun
Fungsi kognitif
( Setiati et all, 2007)
DIABETES MELLITUS USIA LANJUT
PredisposisiDiabetes Mellitus
Pada UsiaLanjut
Usia berkaitandengan penurunan
sekresi insulin
Usia berkaitandengan resistensi
Insulin
Adipositas
Penurunanaktivitas fisik
Obat-obatan
Genetik
Penyakit Lain
GERIATRI DM Usia Lanjut
DM usia lanjut
Hiperglikemia,gejala tdk spesifik;
Gagal berkembang
Jatuh
Kebingungan
Nokturia
Keadaan non ketotik hiperosmolar
Terkadang komplikasi infeksi;
Otitis eksternamaligna
Septikemia
Kaki diabetik
Infeksi ginjal ( Sharma et all,2011)
KERANGKA TEORI
DiabatesMellitus
DMT2
Kriteriadiagnostik
Patofisiologi danManifestasi
Klinis
Diabetes Mellitus
Usia Lanjut
DMT1DM
GestationalDM tipe
Lain
Tertundanyadiagnosis
PenuaanPerubahan
Fisiologi
Onset Dewasa
Usia Lanjut
METODE PENELITIAN
DESAIN PENELITIAN
Penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif
pendekatan cross sectional
KERANGKA KONSEP
Umur (Usia Lanjut)
Jenis Kelamin
Gejala Klinis
Tanda Klinis
DIABETES MELLITUS
WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan pada bulan September hingga
November 2011 di Poliklinik Endokrin dan Poliklinik
Geriatri, Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin Banda
Aceh.
POPULASI TERJANGKAU
Pasien diabetes mellitus berumur ≥ 60 tahun baik pria maupun
wanita yang melakukan pemeriksaan kesehatan berkala di
Poliklinik Endokrin dan Poliklinik Geriatri di RSUD Dr.Zainoel
Abidin.
KRITERIA INKLUSI
a. Subjek dengan usia ≥ 60 tahun baik pria maupun wanitab. Penderita diabetes mellitus yang di diagnosis menderita
diabetes mellitus berdasarkan hasil pemeriksaan kadar guladarah puasa dan kadar gula darah sewaktu pada usia diatas60 tahun.
c. Pasien yang melakukan pemeriksaan berkala di PoliklinikEndokrin dan Poliklinik Geriatri RSUD Dr.Zainoel AbidinPeriode September-November 2011.
d. Subjek yang menerima informasi serta memberikanpersetujuan ikut serta dalam penelitian secara sukarela dantertulis.
e. Subjek tidak termasuk dalam kriteria yang dikeluarkan.
KRITERIA EKSKLUSI
a. Pasien dengan diabetes insipidus
b. Penderita dengan gangguan ginjal akut dan
kronik.
PERKIRAAN BESAR SAMPEL
Sampel Penelitian : Sampel diambil dengan secara Non Probability Samplingdengan metode CONSECUTIVE SAMPLINGAdapun besar sampel yang diperlukan pada penelitian ini dihitung denganmenggunakan rumus besar sampel pada satu populasi untuk estimasi dataproporsi sbb:
Z21-/2 P (1-P)
n = --------------d2
Dengan menggunakan alpha = 0,1 ; d= 10%; dan P=11.1%(dari penelitiansebelumnya)Didapatkan perkiraan besar sampel minimal adalah 38 orang
CARA PENELITIAN
1. Data yang diambil merupakan data primer yang diperolehmelalui anamnesis dan pemeriksaan fisik.
2. Subjek penelitian yang digunakan adalah data yang memenuhikriteria inklusi dan eksklusi.
3. Dilakukan anamnesis untuk mendapatkan data : umur, jeniskelamin, riwayat diabetes mellitus, umur onset pertamaterjadi diabetes mellitus, gejala klinis diabetes mellitus,riwayat merokok, riwayat penyakit keluarga, riwayat penyakitterdahulu dan pemeriksaan laboratorium sebelumnya.
4. Data kemudian diolah dan di analisis.5. Hasil pengolahan dan analisa data kemudian ditulis dalam
bentuk laporan penelitian.
DEFINISI OPERASIONAL
Variabel
PenelitianDefinisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur
Skala
Ukur
Diabetes Mellitus Suatu kelompok penyakit
metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia
yang terjadi karena kelainan
sekresi insulin,kerja insulin
atau keduanya
Pemeriksaan
Glukosa Darah
Puasa (GDP)
Glukosa Darah
Sewaktu (GDS)
Observasi
Rekam medik
Diabetes ( GDP
≥126 mg/dL atau
GDS ≥200 mg/dL)
Nominal
Usia Penduduk yang telah
mencapai usia 60 tahun ke
atas.
Usia berdasarkan
yang tertera di
Kartu Tanda
penduduk (KTP)
dengan satuan
hasil berupa tahun.
Observasi 60-69 tahun
70-79 tahun
>80 tahun
Ordinal
Jenis Kelamin Penampilan umum yang
objektif
Berdasarkan yang
tertera di Kartu
Tanda penduduk
(KTP)
Observasi Laki-laki
Perempuan
Nominal
Gejala Klinis Penilaian pasien secara
subjektif terhadap keadaan
kesehatannya
Check List
Anamnesis
Wawancara Gejala klasik
(poliuria,polidipsia,
polifagia)
Gejala penyerta dan
tidak khas
Nominal
ANALISA DATA
Editing
Coding
Transferring
Tabulating
1. Data epidemiologi subjekpenelitian digunakantabulasi untukmenunjukkan gambarandeskriptif
2. Analisa univariat dilakukanuntuk melihatkarakteristik masing-masing variabel penelitian
KERANGKA OPERASIONAL
INPUT
Diabetes Mellitus pada
Pasien UsiaLanjut
VariabelPenelitian
Umur
Jenis kelamin
Diabetes mellitus
Gejala klinis
Tanda klinis
Output
• Pasien diabetes mellitus usialanjut yang mengalamipoliuria
• Pasien diabetes mellitus usialanjut yang mengalamipolidipsia
• Pasien diabetes mellitus usialanjut yang mengalamipolifagia
• Pasien diabetes mellitus usialanjut yang mengalami gejalatidak spesifik
ALUR PENELITIAN
Surat izin penelitian dari fakultasKedokteran Universitas Syiah
Kuala
Surat izin RSUD Dr.Zainoel Abidin
Analisa DataPengolahan
DataPengumpulan data
Wawancara kepada responden
Sampel yang memenuhi kriteria
HASIL DAN PEMBAHASAN
KARAKTERISTIK DATA DASAR POPULASI PENELITIAN
Karakteristik Populasi Frekuensi (n) Persentase(%)
Jenis kelamin
Laki-laki 32 74
Perempuan 11 26
Usia
60-69 tahun 23 54
70-79 tahun 15 35
≥80 tahun 5 12
Riwayat Diabetes mellitus Mellitus
Diagnosis 0-4 tahun lalu 27 63
Diagnosis 5-9 tahun lalu 9 21
Diagnosis >10 tahun lalu 7 16
Riwayat Merokok 25 58
Riwayat pengobatan
OHO 27 63
Insulin 16 37
Hipoglikemia 14 33
Riwayat Rawat Inap 8 19
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
60-69 tahun 70-79 tahun ≥80 tahun
35%
12%
KARAKTERISTIK DATA DASAR POPULASI PENELITIAN
54%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
diagnosis 0-4 tahun lalu
diagnosis 5-9 tahun lalu
diagnosis ≥10 tahun
21%16%
KARAKTERISTIK DATA DASAR POPULASI PENELITIAN
63%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
Riwayat merokok Hipoglikemia Riwayat Rawat Inap
33%
KARAKTERISTIK DATA DASAR POPULASI PENELITIAN
58%
19%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
60-69 tahun 70-79 tahun ≥80 tahun
OHO
Insulin
KARAKTERISTIK DATA DASAR POPULASI PENELITIAN
Hasil penelitian Camacho
And Bixby (2008) didapatkan
interval umur 60-69 tahun
sebesar 54%, 70-79 tahun
sebesar 36%, ≥80 tahun
sebesar 10%
Hasil penelitian ini di
dapatkan Interval Umur
60-69 tahun sebesar 54%
70-79 tahun sebesar 35%
≥80 tahun sebesar 12%
Onset Diabetes Mellitus
≤4 tahun sebesar 63%
5-9 tahun sebesar 21%
dan ≥10 tahun sebesar
16%.
Hasil penelitian Camacho
And Bixby (2008) Onset
diabetes mellitus
≤ 4 tahun sebesar 33%,
5-9 tahun sebesar 18%
≥10 tahun sebesar 47%
PEMBAHASAN
Pilihan terapi
pengobatan didapatkan
penggunaaan obat
hipoglikemia oral sebesar
63% dan insulin sebesar
37%
Penelitian Camacho dan Bixby(2007) yaitu penggunaan obathipoglikemia oral sebesar69,4% dan insulin sebesar 31%.
PEMBAHASAN
Pada penelitian yang dilakukanMatsuzawa et al (2010)penggunaan insulin sebesar39,5% di pusat pelayanankesehatan Jepang.
Karekteristik Sindrom
Geriatri
Frekuensi
(n)
Persentase
(%)
Depresi 1 2
Inkontinensia urin 11 26
Jatuh 4 9
Gangguan Kognitif 4 9
KARAKTERISTIK SINDROM GERIATRI
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
depresi inkontinensia urin
jatuh gangguan kognitif
22%
KARAKTERISTIK SINDROM GERIATRI
26%
9%9%
PEMBAHASAN
Jatuh
Insulin
ObatHipoglikemia
Oral
Episode Hipoglikemia
Pada penelitian ini
inkontinensia urin
sebesar 26%
Pada Penelitian Wagg et al
inkontinensia urin
16% pada pelayanan
kesehatan tingkat primer
15% pada pelayanan
kesehatan tingkat
sekunder
11% pada perawatan rumah
Pada penelitian ini
depresi sebesar 2%
Penelitian yang dilakukan
Matsuzawa et al depresi
sebesar 13,7%
Karakteristik manifestasi klinis Frekuensi (n) Persentase (%)
Poliuria 40 93
Polidipsia 31 72
Polifagia 20 47
Penurunan berat badan 23 54
Penglihatan kabur 32 74
Kesemutan 33 77
Gatal 34 79
Pusing 25 58
Kebingungan 12 28
Ngompol 0 0
Kelelahan 35 81
Lemah badan 32 74
Kaku otot 27 63
Kaki diabetik 13 30
Tinitus 4 9
Otalgia 2 5
KARAKTERISTIK MANIFESTASI KLINIS DIABETES MELLITUS USIA LANJUT
Karakteristik manifestasi klinis Frekuensi (n) Persentase (%)
Gangguan tidur 5 12
Meriang 12 28
Keringat dingin 2 5
Disfungsi tangan 1 2
Nyeri kepala 3 7
Batuk 5 12
Anoreksia 3 7
Nyeri pinggang 7 16
Hilang pendengaran 3 7
Vertigo 1 2
Pergerakan bahu terbatas 3 7
KARAKTERISTIK MANIFESTASI KLINIS DIABETES MELLITUS USIA LANJUT
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45P
oliu
ria
Po
lidip
sia
Po
lifag
iaP
enu
run
an b
erat
bad
anP
eng
lihat
an k
abu
rK
esem
uta
n
Gat
alJa
tuh
Pu
sin
gK
ebin
gu
ng
an
Ng
om
po
lK
elel
ahan
Lem
ah b
adan
Kak
u o
tot
Kak
i dia
bet
icti
nit
us
Ota
lgia
Gan
gg
uan
tid
ur
Mer
ian
gK
erin
gat
din
gin
Dis
fun
gsi
tan
gan
Sak
it k
epal
aB
atu
kK
aki p
anas
Nye
ri k
aki
An
ore
ksia
Sak
it p
ing
gan
gH
ilan
g p
en
den
gar
an
vert
igo
Per
ge
raka
n b
ahu
ter
bat
as
Gejala dan Tanda Klinis
KARAKTERISTIK MANIFESTASI KLINIS DIABETES MELLITUS USIA LANJUT
PEMBAHASAN
Manifestasi KlinisDiabetes Mellitus Berdasarkan ADA
1. Poliuria2. Polidipsia3. Polifagia4. Penurunan berat
badan5. Kelelahan6. Penglihatan kabur
7. Iritabilitas
Manifestasi KlinisDiabetes Mellitus Berdasarkan IDF
1. Poliuria2. Polidipsia3. Polifagia4. Penurunan berat
badan5. Kelelahan6. Penglihatan kabur7. Luka yang sukar
sembuh8. Infeksi berulang
PEMBAHASAN
Hasil penelitian inididapatkan :1. Poliuria sebesar 93%2. Polidipsia sebesar
72%3. Polifagia sebesar 47%4. Penurunan berat
badan sebesar 54%5. Penglihatan kabur
sebesar 74%6. Kelelahan sebesar
81%7. Iritabilitas sebesar
77%
Manifestasi Klinisdiabetes mellitus :1. Poliuria2. Kelelahan3. Gatal kulit4. Kesemutan5. Penglihatan kabur dan
lemah badan6. Polidipsia7. Kaku otot8. Pusing9. Penurunan berat
badan10. Polifagia
PEMBAHASAN
Gejala Klasik Diabetes
Mellitus Pada Penelitian ini
1. Poliuria
2. Polidipsia
3. Polifagia
4. Penurunan berat badan
5. Penglihatan kabur
6. Kelelahan
7. Kesemutan
8. Kaki diabetik
Gejala Tidak Spesifik Diabetes
Mellitus Pada Penelitian ini :
1. Gatal kulit
2. Pusing
3. Kebingungan
4. Lemah badan
5. Kaku otot
6. Meriang
7. Gangguan tidur
8. Tinnitus
9. Otagia
10.Nyeri kepala
11.Keringat dingin
12.Anoreksia
13.Pergerakan bahu terbatas
14.Hilang pendengaran
15.Batuk
16.Vertigo
17.Disfungsi tangan
18.Nyeri pinggang
PEMBAHASAN
Diabetes
Mellitus
Gangguan
Tidur
Resistensi
Insulin
Sekresi
Insulin
Kelelahan
Psikologi
MetabolismeGlukosa
KomplikasiJangka
Panjang
Pola Hidup
PEMBAHASAN
Pada penelitian ini
didapatkan kesemutan
sebesar 77% dengan
distribusi kaki panas
sebesar 9% dan nyeri
kaki sebesar 6%
Pada penelitian yang
dilakukan Matsuzawa et al
didapatkan kesemutan
ditingkat pelayanan kesehatan
sebesar 69,5% dan pada
perawat rumah sebesar
75,5%.
Pada penelitian ini
didapatkan pusing
sebesar 58%
Pada penelitian Maarsigh et al
gejala pusing pada usia diatas
65 tahun sebesar 30%, diatas
85 tahun sebesar
50%, penggunaan obat
hipoglikemia oral sebesar 12%
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Karakteristik dasar populasi penelitian berdasarkan jenis kelamin
didapatkan 32 orang (74%) laki-laki dan 11 orang wanita
(26%), berdasarkan interval umur 60-69 tahun berjumlah 23 orang
(54%), 70-79 tahun berjumlah 15 orang (35%) dan ≥80 tahun
berjumlah 5 orang (12%), berdasarkan riwayat diabetes mellitus
didapatkan diagnosis 0-4 tahun berjumlah 27 orang (63%), diagnosis
5-9 tahun berjumlah 9 orang (21%), diagnosis ≥10 tahun berjumlah 7
orang (16%), 25 orang (58%) memiliki riwayat merokok, 27 orang
(63%) menggunakan insulin, 16 orang (37%) menggunakan obat
hipoglikemia oral, (33%) mengalami hipoglikemia dan 9 orang (20,9%)
mempunyai riwayat rawat inap.
2. Karakteristik manifestasi klinis menunjukkan 40 orang (93%)
mengalami poliuria, 31 orang (72%) mengalami polidipsia, 20 orang
(47%) mengalami polifagia dan gejala tidak spesifik meliputi 35
orang (81%) mengalami kelelahan, 34 orang (79%) mengalami gatal
kulit, 33 orang (77%) mengalami kesemutan, 32 orang (74%)
mengalami penglihatan kabur dan lemah badan, 27 orang (63%)
mengalami kaku otot, 25 orang (58%) mengalami pusing, 23 orang
(54%) mengalami penurunan berat badan, 13 orang (30%)
mengalami kaki diabetik, 12 orang (28%) mengalami
kebingungan, 12 orang (28%) mengalami meriang, 7 orang (16%)
mengalami nyeri pinggang, 5 orang (12%) mengalami gangguan
tidur dan batuk, 4 orang (9%) mengalami tinnitus, 3 orang (7%)
mengalami nyeri kepala, anoreksia, pergerakan bahu terbatas dan
penurunan fungsi pendengaran, 1 orang (2%) mengalami vertigo.
3.Karakteristik sindrom geriatri menunjukkan 1
orang (2%) mengalami depresi, 11 orang (26%)
mengalami inkontinensia urin, 4 orang (9%)
mengalami jatuh dan 4 orang (9%) mengalami
gangguan kognitif.
Saran
1. Pelayanan komphrehensif dalam menangani pasien diabetes
mellitus usia lanjut yakni mengikutsertakan penilaian sindrom
geriatri dan melakukan penilaian secara dini mengenai gejala
klinis serta penilaian adanya komorbiditas pada pasien diabetes
mellitus yang memiliki keterbatasan fungsional
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yaitu penemuan penderita
diabetes mellitus usia lanjut secara cepat dapat ditingkatkan
sehingga memperbaiki angka morbiditas dan mortalitas akibat
diabetes mellitus
top related