profil kesehatan kabupaten gowa tahun...
Post on 01-Feb-2020
8 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Pelindung/Penasehat :
dr. H. Hasanuddin
Drs.Armin, A.S, M.AP
Pengarah :
Muh. Sahir, S.KM, M.Kes
Penyusun :
Erni Yusnita, S.KM, M.Adm.Kes
Diah Dwipratiwi, S.KM
Sulfianty Saleh, S.KM
Iravati Husein, S.AP
Muh. Saleh, Amd.Kep
Judul : Profil Kesehatan Kabupaten Gowa 2016
Alamat :
Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No.47 Sungguminasa
Telp. (0411) 866545
e-mail ; dinkes_gowass@yahoo.co.id
Dicetak : Juli 2016
Diterbitkan oleh :
Dinas Kesehatan Kab. Gowa
Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No.47 Sungguminasa
Telp. (0411) 866545
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA i
2015
KATA SAMBUTAN
KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
hidayahNya sehingga Profil Kesehatan Kabupaten Gowa Tahun 2015 ini dapat
tersusun.
Sebagai salah satu produk Sistem Informasi Kesehatan Kabupaten Gowa,
maka Profil Kesehatan Kabupaten Gowa tahun 2015 ini diharapkan dapat memberi
gambaran kepada para pembaca mengenai kondisi dan situasi kesehatan di wilayah
Kabupaten Gowa pada tahun 2015.
Kondisi kesehatan yang digambarkan dalam Profil Kesehatan Kabupaten
Gowa Tahun 2015 ini disusun berdasarkan data-data yang dihimpun dari Profil
Kesehatan Kabupaten/Kota, data dari Laporan Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta
(RL) serta dari beberapa buku terbitan Badan Pusat Statistik (BPS).
Berbeda dengan Buku profil kesehatan tahun-tahun sebelumnya, penyusunan
Buku profil Kesehatan kali ini mengacu pada Pedoman profil terbaru yang diterbitkan
oleh Pusat Data Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2015.
Kami menyadari bahwa penyusunan profil kesehatan ini masih banyak
kekurangan baik kelengkapan maupun akurasi serta ketepatan waktu maupun
penyajianya. Untuk itu guna kesempurnaan penyusunan profil ini dimasa datang kami
harapkan kritik dan saran dari pembaca.
Demikian atas bantuan berbagai pihak yang terkait dalam penyusunan profil
ini kami ucapkan terimakasih.
Sungguminasa, Juli 2016
Kepala Dinas Kesehatan Kab. Gowa
Dr. H. Hasanuddin
Nip : 196111271996031001
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA ii
2015
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR ................................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN TABEL ................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG………........................................................................ 1
B. TUJUAN ........................................................................................................ 4
C. SISTIMATIKA PENULISAN ....................................................................... 6
BAB II GAMBARAN UMUM ................................................................................. 8
A. KEADAAN GEOGRAFI .............................................................................. 8
B. KEADAAN DEMOGRAFI ........................................................................... 9
C. KEADAAN EKONOMI............................................................................... 14
D. TINGKAT PENDIDIKAN ........................................................................... 16
E. KEADAAN LINGKUNGAN....................................................................... 18
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN ...................................................... 20
A. UMUR HARAPAN HIDUP (UHH) ........................................................... 20
B. ANGKA KEMATIAN (MORTALITAS) ................................................... 22
C. ANGKA KESAKITAN (MORBIDITAS) .................................................. 29
D. STATUS GIZI .............................................................................................. 44
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN ........................................................... 49
A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR ..................................................... 49
B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANG .............. 60
C. PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR ........................................ 63
D. PEMBINAAN KESEHATAN LINGK. DAN SANITASI DASAR ........... 66
E. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT ........................................................ 69
F. PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN ................. 71
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN ............................................. 73
A. SARANA KESEHATAN ............................................................................ 73
B. TENAGA KESEHATAN ............................................................................ 77
C. PEMBIAYAAN KESEHATAN .................................................................. 80
BAB VI PENUTUP ................................................................................................. 81
DAFTAR PUSTAKA
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA iii
2015
DAFTAR TABEL
TABEL URAIAN HAL
TABEL 1 JUMLAH DAN LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK DI
KABUPATEN GOWA TAHUN 2009 – 2013 ........................................ 11
TABEL 2 KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2013................................................ 12
TABEL 3 KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT KELOMPOK UMUR
DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2013................................................ 13
TABEL 4 PENDAPATAN DOMESTIK REGIONAL BRUTO
KABUPATEN GOWA TAHUN 2013 ..................................................... 16
TABEL 5 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS MENURUT JENIS
KELAMIN DAN PENDIDIKAN YANG DITAMATKAN DI
KABUPATEN GOWATAHUN 2012………………………………… .. 18
TABEL 6 10 PENYAKIT TERBESAR DI KABUPATEN GOWA
TAHUN 2013………………………………………................................ 30
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA iv
2015
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR URAIAN HAL
GAMBAR 1 PETA WILAYAH KABUPATEN GOWA .......................................... 9
GAMBAR 2 PERSENTASE LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK
DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2009-2013 .................................... 11
GAMBAR 3 PERSENTASE KELOMPOK UMUR PRODUKTIF BERDASARKAN
JENIS KELAMIN DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2013 .............. 14
GAMBAR 4 UMUR HARAPAN HIDUP WAKTU LAHIR (Eₒ)
DI SULSEL TAHUN 2003-2008…………………………… ............... 21
GAMBAR 5 PERSENTASE KESEMBUHAN KUSTA RFT PB (+) DAN RFT
MB (+) DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2013.....……. 38
GAMBAR 6 JUMLAH KASUS CAMPAK DI KABUPATEN GOWA
TAHUN 2009 – 2013 ............................................................................. 41
GAMBAR 7 PERSENTASE CAKUPAN PELAYANAN ANC DI KABUPATEN
GOWA TAHUN 2010 – 2013………………………………………… 50
GAMBAR 8 PERSENTASE BUMIL RISTI YANG DITANGANI DI KABUPATEN
GOWA TAHUN 2010 – 2013…… ....................................................... 52
GAMBAR 9 PERSENTASE IBU BERSALIN YANG DITOLONG OLEH TENAGA
KESEHATAN DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2010 – 2013… .... 53
GAMBAR 10 PERSENTASE IBU NIFAS YANG DITOLONG OLEH TENAGA
KESEHATAN DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2010 – 2013 ........ 55
GAMBAR 11 PROPORSI METODE KONTRASEPSI YANG DIGUNAKAN
AKSEPTOR KB AKTIF DI KAB. GOWA TAHUN 2013…….............58
GAMBAR 12 PROPORSI POSYANDU MENURUT STRATA DI KAB. GOWA
TAHUN 2013….......................................................................….............74
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA v
2015
DAFTAR LAMPIRAN TABEL
Tabel Uraian
Tabel 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA / KELURAHAN, JUMLAH
PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN
PENDUDUK MENURUT KECAMATAN DI KABUPATEN GOWA
TAHUN 2015
Tabel 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN
DANKELOMPOK UMUR DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Tabel 3 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK
HURUF DAN IJAZAH TERTINGGI KABUPATEN GOWA TAHUN
2015
Tabel 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN,
KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN GOWA
TAHUN 2015
Tabel 5 JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Tabel 6 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR,
KECAMATAN, DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN GOWA
TAHUN 2015
Tabel 7 KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB
PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER
100.000 PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN,
DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Tabel 8 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU
BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN
PUSKESMAS DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA vi
2015
Tabel 9 ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB
PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT
JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS DI
KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Tabel 10 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS
KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN
GOWA TAHUN 2015
Tabel 11 JUMLAH KASUS HIV, AIDS DAN SYPHILIS MENURUT JENIS
KELAMIN DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Tabel 12 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV
MENURUT JENIS KELAMIN DI KABUPATEN GOWA TAHUN
2015
Tabel 13 KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN,
KECAMATAN, DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN GOWA
TAHUN 2015
Tabel 14 JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN,
KECAMATAN, DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN GOWA
TAHUN 2015
Tabel 15 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Tabel 16 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA
MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN
PUSKESMAS DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Tabel 17 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT
(RELEASE FROM TREATMENT) MENURUT JENIS KELAMIN,
KECAMATAN, DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN GOWA
TAHUN 2015
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA vii
2015
Tabel 18 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN
DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Tabel 19 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN
IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN,
DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Tabel 20 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN
IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN,
DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Tabel 21 JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Tabel 22 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT
JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS DI
KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Tabel 23 PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS
KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN
GOWA TAHUN 2015
Tabel 24 CAKUPAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH MENURUT JENIS
KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN
GOWA TAHUN 2015
Tabel 25 CAKUPAN PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS
KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN
GOWA TAHUN 2015
Tabel 26 CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN
METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN
PEMERIKSAAN KLINIS (CBE) MENURUT KECAMATAN DAN
PUSKESMAS DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA viii
2015
Tabel 27 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT
JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI KABUPATEN GOWA
TAHUN 2015
Tabel 28 KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG
DITANGANI < 24 JAM DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Tabel 29 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG
TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU
NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI
KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Tabel 30 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL
MENURUT KECAMATAN DAN DI KABUPATEN GOWA TAHUN
2015
Tabel 31 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA
SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI
KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Tabel 32 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1
DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI
KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Tabel 33 JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI
KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL MENURUT JENIS
KONTRASEPSI, KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI
KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Tabel 34 PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS
KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS DI
KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Tabel 35 PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS
KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS DI
KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA ix
2015
Tabel 36 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT
KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN GOWA
TAHUN 2015
Tabel 37 BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS
KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN
GOWA TAHUN 2015
Tabel 38 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS
KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN
GOWA TAHUN 2015
Tabel 39 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS
KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN
GOWA TAHUN 2015
Tabel 40 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS
KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN
GOWA TAHUN 2015
Tabel 41 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN
DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Tabel 42 CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Tabel 43 CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT
JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS DI
KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Tabel 44 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK
BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN,
KECAMATAN, DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN GOWA
TAHUN 2015
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA x
2015
Tabel 45 JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS
KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN
GOWA TAHUN 2015
Tabel 46 CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS
KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN
GOWA TAHUN 5
Tabel 47 JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN,
KECAMATAN, DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN GOWA
TAHUN 2015
Tabel 48 CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT
PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN
PUSKESMAS DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Tabel 49 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA
SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN,
DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Tabel 50 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT
KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN GOWA
TAHUN 2015
Tabel 51 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD
DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN,
DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Tabel 52 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Tabel 53 CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN MENURUT JENIS JAMINAN
DAN JENIS KELAMIN DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Tabel 54 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN
KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN
KESEHATAN DI KABUPATEN GOWA GOWA TAHUN 2015
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA xi
2015
Tabel 55 ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT DI
KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Tabel 56 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT DI
KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Tabel 57 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH
DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN
PUSKESMAS DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Tabel 58 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN
PUSKESMAS DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Tabel 59 PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP
AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN
DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Tabel 60 PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA
AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN DI
KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Tabel 61 PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI
YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN,
KECAMATAN, DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN GOWA
TAHUN 2015
Tabel 62 DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS
MASYARAKAT DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Tabel 63 PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT
KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI
KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Tabel 64 TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUS
HIGIENE SANITASIDI KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Tabel 65 TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK
DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA xii
2015
Tabel 66 PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN DI
KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Tabel 67 JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN DI
KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Tabel 68 PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN
KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR)
LEVEL I DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Tabel 69 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN
PUSKESMAS DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Tabel 70 JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA
MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN DI
KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Tabel 71 JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN DI
KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Tabel 72 JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN DI
KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Tabel 73 JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN
DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Tabel 74 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN FASILITAS KESEHATAN DI
KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Tabel 75 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN
KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN DI
KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Tabel 76 JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN DI
KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Tabel 77 JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS
KESEHATAN DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Tabel 78 JUMLAH TENAGA KETEKNISAN MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI
FASILITAS KESEHATAN DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA xiii
2015
Tabel 79 JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS
KESEHATAN DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Tabel 80 JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG DI FASILITAS
KESEHATAN DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Tabel 81 ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DI KABUPATEN
GOWA TAHUN 2015
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 1
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan tanggung jawab bersama setiap individu, keluarga,
masyarakat, pemerintah dan swasta. Keberhasilan pembangunan kesehatan
ditentukan oleh kontribusi dari semua sektor, berdasarkan fungsi dan peranannya
masing-masing. Tujuan pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Setiap individu berkewajiban ikut serta
dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat.
Perwujudan diselenggarakan melalui upaya kesehatan dengan pendekatan
peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan
penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Dalam tatanan desentralisasi atau otonomi daerah di bidang kesehatan,
kualitas dari Sistem Informasi Kesehatan Regional dan Nasional sangat ditentukan
oleh kualitas dari Sistem-Sistem Informasi Kesehatan Kabupaten/Kota. Sistem
Informasi Kesehatan adalah tulang punggung bagi pelaksanaan pembangunan daerah
berwawasan kesehatan di Kabupaten atau dengan kata lain Sistem Informasi.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 2
2015
Kesehatan Kabupaten dapat memberikan arah dalam penentuan kebijakan
dan pengambilan keputusan di Kabupaten berdasarkan fakta (Evidence Based
Decision Making). Salah satu produk dari Sistem Informasi Kesehatan Kabupaten
adalah “Profil Kesehatan Tahunan“ yang diharapkan akan terbit secara berkala guna
menyediakan data, informasi yang bermanfaat bagi para pengambil keputusan dalam
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil kegiatan secara transparan, efisien dan
efektif.
Profil Kesehatan Kabupaten Gowa merupakan sarana untuk memantau dan
mengevaluasi kemajuan pembangunan kesehatan di Kabupaten Gowa yang
merupakan modal dasar demi tercapainya Indonesia Sehat 2015. Derajat kesehatan
yang optimal bagi masyarakat.
Merujuk pada Sistem Kesehatan Nasional, maka pembangunan dan upaya
tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk dalam mewujudkan
derajat kesehatan masyarakat yang optimal merupakan salah satu unsur kesejahteraan
umum dari tujuan nasional.
Derajat kesehatan dapat dicapai melalui upaya-upaya perbaikan sanitasi
lingkungan, pengendalian dan pemberantasan penyakit menular, pendidikan
kesehatan, pengorganisasian pelayanan atau perawatan kesehatan serta
pengembangan unsur-unsur sosial untuk menjamin taraf kehidupan yang layak.
Kesehatan masyarakat sebenarnya bukan hasil pekerjaan medis semata, tetapi
merupakan hasil interaksi faktor-faktor lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 3
2015
dan genetik (H. L. Blum). Sehingga penanganan masalah kesehatan pun mesti
dilakukan dengan cara yang komprehensif dengan memperhatikan faktor-faktor
tersebut di atas.
Pendekatan masyarakat yang komprehensif untuk mempertahankan dan
meningkatkan status kesehatan penduduk sangat dibutuhkan. Hal tersebut dilakukan
dengan membina lingkungan yang memungkinkan masyarakat dapat hidup sehat,
membina perilaku hidup sehat, menggalakkan upaya promotif dan preventif serta
memperbaiki dan meningkatkan pelayanan kesehatan agar lebih efektif dan efisien.
Dalam usaha perbaikan kesehatan masyarakat dan pengembangan desa sehat
antara lain melalui upaya pemberantasan penyakit menular, perbaikan gizi, PHBS,
pelayanan kesehatan ibu dan anak dan tentunya adanya koordinasi dan dukungan dari
Dinas Kesehatan Provinsi serta pemerintah setempat.
Mengukur tingkat pencapaian hasil pembangunan suatu negara, termasuk
pembangunan bidang kesehatan digunakan suatu indikator yang dikenal dengan
Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index). Indeks Pembangunan
Manusia, ditentukan oleh beberapa indikator yaitu, kesehatan, pendidikan, dan
ekonomi.
Profil Kesehatan Kabupaten Gowa merupakan salah satu sarana yang dapat
digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan terhadap pencapaian MDGs dan hasil
kinerja dari penyelengaraan pelayanan minimal bidang kesehatan.Profil Kesehatan
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 4
2015
Kabupaten Gowa adalah gambaran situasi kesehatan di Kabupaten Gowa yang
diterbitkan setiap Tahun.
Dalam setiap penerbitan profil Kesehatan Kabupaten Gowa, selalu dilakukan
berbagai upaya perbaikan.Baik dari segi materi, analisis maupun bentuk penampilan
fisiknya.
Ada beberapa sumber daya yang bisa dimanfaatkan dalam pembuatan profil
ini, diantaranya angka-angka kependudukan dan cakupan program serta bentuk-
bentuk kerjasama yang digalang. Dalam hal ini diperlukan tiga data penting yaitu:
1. Data umum (Demografi)
2. Data kesehatan
3. Data yang berhubungan dengan kesehatan
Ketiga data ini harus dianalisis dan didiagnosis. Kesehatan masyarakat
memerlukan pengelolaan mekanisme yang panjang dan proses penalaran dalam
analisanya.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan disusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Gowa Tahun 2015 adalah :
Tersedianya data dan informasi yang relevan, akurat, tepat waktu dan sesuai
kebutuhan dalam rangka meningkatkan kemampuan manajemen kesehatan
Kabupaten Gowa Tahun 2015 secara berhasilguna dan berdayaguna sebagai
upaya mewujudkan“Masyarakat Sehat yang mandiri dan berkeadilan”
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 5
2015
2. Tujuan Khusus
Secara khusus tujuan penyusunan Profil Kesehatan adalah :
1) Diperolehnya data dan informasi umum dan lingkungan yang
meliputilingkungan fisik dan biologi, perilaku masyarakat yang
berkaitan dengankesehatan masyarakat, data kependudukan dan sosial
ekonomi secara terpilah.
2) Diperolehnya data dan informasi tentang status kesehatan masyarakat
yangmeliputi angka kematian, angka kesakitan dan status gizi
masyarakat secara terpilah.
3) Diperolehnya data dan informasi tentang upaya kesehatan, yang
meliputicakupan kegiatan dan sumber daya kesehatan secara terpilah.
4) Diperolehnya data dan informasi untuk bahan penyusunan
perencanaankegiatan program kesehatan.
5) Tersedianya alat untuk pemantauan dan evaluasi tahunan program-
program kesehatan.
6) Tersedianya wadah integrasi berbagai data yang telah dikumpulkan
olehberbagai sistem pencatatan dan pelaporan yang ada di Puskesmas,
RumahSakit maupun Unit-Unit Kesehatan lainnya.
7) Tersedianya alat untuk memacu penyempurnaan sistem pencatatan
danpelaporan kesehatan.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 6
2015
C. Sistimatika Penulisasn
1. Sistimatika Penyajian
Profil Kesehatan Kabupaten Gowa Tahun 2015 ini terdiri dari 6 (Enam) Bab,
yaitu :
BAB I : Pendahuluan
Bab ini menyajikan tentang maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan
Kabupaten Gowa dan Sistematika dari Penyajiannya.
BAB II : Gambaran Umum
Bab ini menyajikan tentang Gambaran Umum Kabupaten Gowa Provinsi
Sulawesi Selatan, Selain tentang Letak Geografis, Letak Adminstratif dan
Informasi Lainnya, Bab ini juga mengulas faktor-faktor yang berpenaruh terhadap
kesehatan dan faktor-faktor lain, Misalnya, faktor-faktor kependudukan, kondisi
ekonomi, perkembangan pendidikan, dan sebagainya.
BAB III : Situasi Derajat Kesehatan
Bab ini berisi uraian tentang indikator keberhasilan pembangunan kesehatan di
Kabupaten Gowa sampai dengan Tahun 2015 yang mencakup Umur Harapan
Hidup (UHH), Angka Kematian, Angka Kesakitan, dan Status Gizi.
BAB IV :Situasi Upaya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang upaya-upaya kesehatan yang telah dilaksanakan
oleh bidang kesehatan Kabupaten Gowa Selama Tahun 2015 yang
menggambarkan tingkat pencapaian programpembangunan kesehatan.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 7
2015
Gambaran tentang upaya kesehatan meliputi cakupan pelayanan kesehatan dasar,
pelayanan kesehatan rujukan, pemberantasan penyakit menular, pembinaan
kesehatan lingkungan, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat
kesehatan.
BAB V : Situasi Sumber Daya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang Sumber Daya yang diperlukan dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan, khususnya untuk tahun 2015. Gambaran
tentang keadaan sumber daya mencakup tentang keadaan sarana kesehatan, tenaga
kesehatan dan pembiayaan kesehatan.
BAB VI :Penutup
1. Jenis dan Cara Pengumpulan Data
Pengumpulan data profil dengan dua macam cara yaitu secara aktif dan pasif.
Secara aktif dengan mengumpulkan data dari sektor terkait dan Rumah Sakit,
sedangkan secara pasif melalui Laporan Bulanan Puskesmas yang direkap
oleh masing-masing Bidang dan Unit Pelayanan Teknis di Dinas Kesehatan
Kabupaten Gowa selama satu tahun.
2. Pengolahan dan Analisis Data
Data yang dikumpulkan kemudian dientri ke dalam format tabel profil.
Kemudian dianalisis secara deskriptif, komparatif dan kecenderungan yang
disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 8
2015
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. KEADAAN GEOGRAFI
Kabupaten Gowa berada pada 12 0 38.16’ Bujur Timur dari Jakarta dan 5
033.6’ Bujur Timur dari Kutub Utara.sedangkan letak wilayah administrasinya
antara 12033.19’ hingga 13
015.17’ Bujur Timur dan 5
05’ hingga 5
034.7’ Lintang
Selatan dari Jakarta, dengan batas-batas wilayah :
Sebelah Utara : Kota Makassar dan Kabupaten Maros
Sebelah Timur : Kabupaten Sinjai, Kabupaten Bulukumba dan
Bantaeng
Sebelah Selatan : Kabupaten Takalar dan Kabupaten Jeneponto
Sebelah Barat : Kota Makassar dan Kabupaten Takalar
Wilayah administrasi Kabupaten Gowa terdiri dari 18 kecamatan dan 167
kelurahan/desa dengan luas wilayah 1.883,33 kilometer persegi atau sama dengan
3,01 persen dari luas Provinsi Sulawesi Selatan. Wilayah Kabupaten Gowa
sebagaian besar terletak di daratan tinggi yaitu sekitar 72,26%, ada 9 wilayah
kecamatan yang merupakan dataran tinggi yaitu Kecamatan Parangloe, Manuju,
Tinggimoncong, Tombolopao, Parigi, Bungaya, Bontolempangan, Tompobulu dan
Biringbulu.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 9
2015
Dari total luas Kabupaten Gowa 35,30 persen mempunyai kemiringan tanah di
atas 40 derajat yaitu Kecamatan Parangloe, Tinggimoncong, Bungaya dan
Tompobulu.
GAMBAR 1.
PETA WILAYAH KABUPATEN GOWA
B. KEADAAN DEMOGRAFI
Masalah utama kependudukan di Indonesia pada dasarnya meliputi tiga hal
pokok, yaitu : jumlah penduduk yang besar, komposisi penduduk yang kurang
menguntungkan dimana proporsi penduduk berusia muda masih relatif tinggi, dan
persebaran penduduk yang kurang merata.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 10
2015
1. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
Jumlah penduduk di Kabupaten Gowa termasuk terbesar ketiga dari kabupaten
yang ada di Sulawesi Selatan. Jumlah penduduk dengan urutan pertama adalah Kota
Makassar, urutan kedua Kabupaten Bone dan urutan ketiga adalah Kabupaten
Gowa. Berdasarkan Gowa Dalam Angka Tahun 2011 jumlah penduduk Kabupaten
Gowa secara keseluruhan sebanyak 668.875 jiwa, penduduk laki-laki sebanyak
328.224 jiwa (49,07%) dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 340.651 jiwa
(50,9%), Tahun 2012 jumlah penduduk Kabupaten Gowa secara keseluruhan
sebanyak 682.497 jiwa, penduduk laki-laki sebanyak 335.178 jiwa (49,11%) dan
jumlah penduduk perempuan sebanyak 347.319 jiwa (50,86%), Tahun 2013 jumlah
penduduk Kabupaten Gowa secara keseluruhan sebanyak 696.096 jiwa, penduduk
laki-laki sebanyak 342.000 jiwa (49,2%) dan jumlah penduduk perempuan sebanyak
340.792 jiwa (50,9%), Tahun 2014 jumlah penduduk Kabupaten Gowa secara
keseluruhan sebanyak 709.386 Jiwa, penduduk laki-laki sebanyak 348.706 (53%)
dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 360.680 (54,9%), sedangkan pada tahun
2015 jumlah penduduk Kabupaten Gowa secara keseluruhan sebanyak 722.702,
penduduk laki-laki sebanyak 355.381 (53%) dan jumlah penduduk perempuan
sebanyak 367.321 (54,9%) .
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 11
2015
TABEL 1
JUMLAH DAN LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK
DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2011-2015
NO TAHUN JUMLAH PENDUDUK TOTAL % LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK
L P L P
1 2011 328224 340651 668875 17 20,6
2 2012 335178 347319 682497 17,5 21
3 2013 342000 354096 696096 17,9 21,4
4 2014 348706 360680 709386 18,2 21,8
5 2015 355381 367321 722702 18,6 22
1908578 1648008
Sumber : BPS Kabupaten Gowa Tahun 2015
GAMBAR 2
PERSENTASE LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK DI
KABUPATEN GOWATAHUN 2011 - 2015
Sumber : BPS Kabupaten Gowa Tahun 2015
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 12
2015
Dari Gowa Dalam Angka tahun 2015 masih tampak bahwa penyebaran
penduduk Kabupaten Gowa masih bertumpu di Kecamatan Somba Opu yakni
sebesar 19,95 persen, kemudian diikuti oleh Kecamatan Pallangga sebesar 15,12
persen, Kecamatan Bajeng sebesar 9,55 persen, Kecamatan Bontonompo sebesar
6,02 persen, Kecamatan Biringbulu 4,95 persen.
TABEL 2
JUMLAH DAN LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK KECAMATAN
DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
NO KECAMATAN JUMLAH
PENDUDUK
% LAJU
PERTUMBUHAN
PENDUDUK
1 Sombaopu 157,448 21.7 2 Pallangga 117,115 16.2 3 Barombong 38,734 5.35 4 Bajeng 67,883 9.39 5 Bajeng Barat 24,588 3.4 6 Bontonompo 41,502 5.7 7 Bontonompo
Selatan 29,626 4.09
8 Bontomarannu 34,453 4.76 9 Pattallassang 23,752 3.2
10 Parangloe 18,118 2.5 11 Manuju 14,852 2.05 12 Tinggimoncong 23,621 3.26 13 Parigi 12,797 1.77 14 Tombolopao 28,850 3.99 15 Tompobulu 28,748 3.97 16 Biringbulu 31,834 4.4 17 Bungaya 16,269 2.25 18 Bontolempangan 12,512 1.73
JUMLAH 722.702 100,00
Sumber : BPS Kabupaten Gowa, 2015
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 13
2015
2. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur
Komposisi penduduk menurut kelompok umur dapat menggambarkan
tinggi/rendahnya tingkat kelahiran. Selain itu komposisi penduduk juga
mencerminkan angka beban tanggungan yaitu perbandingan antara jumlah
penduduk produktif (umur 15-64 tahun) dengan umur tidak produktif (umur 0-14
tahun dan umur 65 tahun keatas). Bila dilihat dari kelompok umur, penduduk anak-
anak yang berjenis kelamin perempuan (umur 0-14 tahun) jumlahnya mencapai
29,12 persen (99.242 jiwa), sedangkan untuk kelompok umur, penduduk anak-anak
yang berjenis kelamin laki-laki (umur 0-14 tahun) jumlahnya mencapai 32,77 persen
(108.044 jiwa). Penduduk usia produktif Perempuan (umur 15-64 tahun) mencapai
63,25 persen (215.554 Jiwa), penduduk usia produktif laki-laki (umur 15-64 tahun)
mencapai 63,27 persen (202.319 Jiwa) dan penduduk usia lanjut Laki-laki (umur ≥
65 tahun) mencapai 3,96 persen (13.005 jiwa) sedangkan untuk penduduk usia
lanjut Perempuan (umur ≥ 65 tahun) mencapai 7,63 persen (25.996 jiwa). Hal ini
dapat dilihat pada tabel 3 berikut :
TABEL 3
KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT KELOMPOK UMUR
DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN) LAKI-LAKI PEREMPUAN
N % N %
1 0-14 107765 30,3 102987 28,03
2 15-64 231574 65,19 242040 65,8
3 ≥ 65 15925 4,48 22294 6,06
JUMLAH 329673 100,00 340792 100,00
Sumber : BPS Kabupaten Gowa, 2015
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 14
2015
GAMBAR 3
PERSENTASE KELOMPOK UMUR PRODUKTIF BERDASARKAN JENIS
KELAMIN KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Sumber : BPS Kabupaten Gowa, 2015
Berdasarkan Gambar 3, menunjukkan bahwa persentase kelompok umur
produktif berdasarkan jenis kelamin terbanyak adalah perempuan sebanyak 65,80%
dan laki-laki sebanyak 65,19%. Sedangkan untuk kelompok umur tidak produktif
yang terbanyak adalah laki-laki dengan persentase 34,81%.
C. KEADAAN EKONOMI
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu
pencerminan kemajuan ekonomi suatu daerah, yang didefenisikan sebagai
keseluruhan nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan dalam waktu satu tahun di
wilayah tersebut.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 15
2015
PDRB Kabupaten Gowa pada Tahun 2009 atas dasar harga berlaku tercatat
sebesar 1.782,16 milyar rupiah dan naik menjadi sebesar 1.890,03 milyar rupiah pada
tahun 2010. Sedangkan harga konstan 2000 tercatat bahwa PDRB Tahun 2009
sebesar 1.782,16 milyar rupiah meningkat menjadi 1.890,36 milyar rupiah pada
tahun 2010 di tahun 2011 mengalami kenaikan sebanyak 2.007.277.
Selain dari itu, keadaan perekonomian suatu wilayah dapat diukur dari
banyaknya penduduk miskin.Kemiskinan menjadi isu yang cukup menjadi perhatian
berbagai kalangan termasuk kesehatan.Keterjangkauan masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan terkait dengan daya beli ekonomi.
Tabel 4 menunjukkan Profil Kesehatan Kabupaten Gowa tahun 2012 mencatat
sebanyak 264.352 penduduk miskin dan persentase yang telah memiliki kartu
miskin mencapai 100 % pada tahun 2012 dari jumlah penduduk miskin di
Kabupaten Gowa. Kecamatan yang persentase penduduk miskinnya tertinggi yaitu
Kecamatan Somba Opu (12,86 %), sedangkan terendah yaitu kecamatan Parigi
(1,98%). Cakupan pelayanan kesehatan masyarakat miskin dapat dilihat pada tabel
56.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 16
2015
TABEL 4
PENDAPATAN DOMESTIK REGIONAL BRUTO
KABUPATEN GOWA TAHUN 2012
SEKTOR
TAHUN
2011 2010 2009 2008
Rupiah
(Juta)
% Rupiah
(Juta)
% Rupiah
(Juta)
% Rupiah
(Juta)
%
Pertanian 886.253
44,1
5
858.770
45,43
720.933
42,47
693.153
44,
94
Pertambanga
n
14.408
0,72 12.615 0,67 7.796 0,46 7.424 0,48
Industri
Pengolahan
77.721
3,87 72.872 3,85 57.046 3,36 55.870 3,6
2
Listrik dan
Air Bersih
20.179
1,01 18.656 0,99 14.139 0,83 13.695 0,8
9
Bangunan 67.302
3,35 61.209 3,24 43.483 2,56 41.666 2,70
Perdagangan,
Hotel,
Restoran
300.487
14,9
7
273.869 14,49 191.905 11,31 184.201 11,
94
Angkutan/Ko
munikasi
149.712
7,46 135.492 7,17 141.858 8,36 122.377 7,93
Bank/Keu./Pe
rum.
173.513
8,64 150.885 7,98 126.468 7,45 109.386 7,0
9
Jasa 317.701
15,8
3
306.01 16,19 393.709 23,20 314.576 20,
40
T O T A L 2.007.277
100 1.890.377
100 1.697.338
100 1.542.348
100
LAJU
PERTUM
BUHAN
6 10
Sumber : Gowa Dalam Angka Tahun 2012, BPS Kab. Gowa
D. TINGKAT PENDIDIKAN
Indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat pendidikan
masyarakat yaitu kemampuan baca tulis, partisipasi pendidikan dan pendidikan
tertinggi yang ditamatkan.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 17
2015
1. Kemampuan Baca Tulis
Kemampuan membaca dan menulis atau baca tulis merupakan keterampilan
minimum yang dibutuhkan oleh penduduk untuk mencapai kesejahteraannya.
Kemampuan baca tulis tercermin dari angka melek huruf penduduk usia 10 tahun ke
atas yang dapat membaca dan menulis huruf latin dan huruf lainnya.Yang dimaksud
huruf lainnya misalnya huruf Arab, Bugis, Makassar, Jawa, China dan sebagainya.
Gowa Dalam Angka tahun 2015 terlihat bahwa penduduk laki-laki usia 10 tahun ke
atas yang melek huruf sebanyak 87,21 persen lebih tinggi dibanding penduduk
perempuan usia 10 tahun ke atas yang melek huruf yaitu 82,18 persen. Dapat dilihat
pada lampiran tabel 3.
2. Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan
Bila dilihat dari pendidikan yang ditamatkan, di Kabupaten Gowa ada 71.829
Jiwa (13,73%) tidak/belum pernah sekolah, 96.506 jiwa (18,45persen) tidak/belum
tamat SD. Penduduk yang menamatkan SD, SLTP, dan SLTA mencapai 330.884
jiwa (63.27 persen) sedangkan Diploma I ke atas hanya ditamatkan oleh 23.797 jiwa
(3.85 persen) dari total penduduk usia 10 tahun keatas yang sekolah.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 18
2015
TABEL 5
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS MENURUT JENIS
KELAMIN DAN PENDIDIKAN YANG DITAMATKAN DI KABUPATEN
GOWA TAHUN 2015
Sumber : Gowa Dalam Angka Tahun 2015, BPS Kab.Gowa
Dari tabel 5, terlihat jumlah penduduk perempuan berumur 10 tahun keatas
lebih banyak yang tidak/belum pernah sekolah yakni 45.547 jiwa dibandingkan
jumlah penduduk laki-laki berumur 10 tahun keatas yang hanya 26.282 jiwa.
E. KEADAAN LINGKUNGAN
1. Cuaca dan Curah Hujan
Dari data curah hujan dapat diperoleh bahwa jumlah curah hujan dan
banyaknya curah hujan relatif kecil dan bervariasi antara bulan yang satu
dengan yang lainnya. Jumlah curah hujan terbesar pada bulan Oktober
sampai Aprildengan curah hujan perbulan 237,75 mm. Gowa mempunyai
PENDIDIKAN
YG DITAMATKAN
LAKI-
LAKI
PEREMPUAN TOTAL
Tidak /belum pernah
Sekolah
26.282 45.547 71.829
Tidak/Belum Tamat SD 48.374 48.132 96.506
SD/MI/Setara 73.880 76.873 150.53
SMP/MTS/SEDERAJAT 45.196 48.699 93.895
SMA/MA/SEDERAJAT 49.275 36.921 86.196
AKADEMI/DIPLOMA 1.630 3.377 5.007
UNIVERSITAS 10.162 8.628 18.790
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 19
2015
suhu udara antara 25°C - 30°C padadataranrendah.dan antara18°C-
24°Cpada dataran tinggi.
2. Daerah Aliran Sungai (DAS)
Kabupaten Gowa dengan Ibu Kota Sungguminasa memiliki luas wilayah
sebesar 1.883,33 Km², dengan topografi yang berupa perbukitan,
pegunungan, lembah dan sungai. Wilayah terluas berada di dataran tinggi
(72,26 %) dan sisanya (27,74 %) berada di dataran rendah. Kabupaten ini
memiliki enam gunung dan yang tertinggi adalah Gunung Bawakaraeng.
Daerah ini juga dilalui 15 sungai dimana Sungai Jeneberang adalah sungai
yang paling panjang dengan luas daerah aliran sungainya yaitu 881 Km2,
dan pada daerah pertemuannya dengan Sungai Jenetalasa dibangun Waduk
Bili-bili. Keuntungan alam ini menjadikan Gowa kaya akan bahan galian,
di samping tanahnya yang subur.Kecamatan yang memiliki luas wilayah
paling luas yaitu Kecamatan Tombolo Pao yang berada di dataran tinggi,
dengan luas 251,82 Km2 (13,37 % dari luas wilayah Kabupaten Gowa).
Sedangkan kecamatan yang luas wilayahnya paling kecil yaitu Kecamatan
Bajeng Barat, dimana luasnya hanya 19,04 Km (1,01 %).
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 20
2015
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Gambaran derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Gowa ditunjukkan
dengan indikator derajat kesehatan yaitu Umur Harapan Hidup (UHH), Angka
Kematian (Mortalitas), Angka Kesakitan (Morbiditas), dan Status Gizi. Gambaran
Kesehatan di Kabupaten Gowa adalah Sebagai berikut :
A. UMUR HARAPAN HIDUP (UHH)
Umur Harapan Hidup adalah umur perkiraan rata-rata lamanya hidup sejak
lahir yang akan dicapai oleh penduduk dalam suatu wilayah dalam kurun waktu
tertentu. Umur Harapan Hidup (UHH) juga digunakan untuk menilai derajat
kesehatan dan kualitas hidup masyarakat baik di Kab/Kota, provinsi, maupun
negara.UHH menjadi salah satu indikator dalam mengukur Indeks prestasi
Manusia.Adanya perbaikan pada pelayanan kesehatan melalui keberhasilan
pembangunan pada sektor kesehatan dapat diindikasikan dengan adanya peningkatan
angka harapan hidup saat lahir.
Penurunan Angka Kematian Bayi sangat berpengaruh pada kenaikan Umur
Harapan Hidup (UHH) waktu lahir. Angka Kematian Bayi sangat peka terhadap
perubahan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, sehingga perbaikan
derajat kesehatan tercermin pada penurunan AKB dan kenaikan Umur Harapan
Hidup pada waktu lahir. Meningkatnya umur harapan hidup waktu lahir ini secara
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 21
2015
tidak langsung juga memberikan gambaran kepada kita tentang adanya peningkatan
kualitas hidup dan derajat kesehatan masyarakat.
Dari estimasi hasil penelitian yang dilakukan oleh BPS, umur harapan hidup
waktu lahir (Eₒ) penduduk Indonesia secara Nasional mengalami peningkatan dari
45,73 tahun pada tahun 1967 menjadi 67,97 tahun pada tahun 2000. Berdasarkan
proyeksi penduduk Indonesia tahun 2000-2025, maka dapat diestimasi angka
harapan hidup sebesar 67,8 tahun pada tahun 2000-2005, meningkat menjadi 69,8
pada tahun 2005-2010 dan menjadi 73,6 pada tahun 2010-2025. Sementara itu, rata-
rata Angka Harapan Hidup (AHH) penduduk di Provinsi Sulawesi Selatan dapat
dilihat pada gambar 4 berikut:
GAMBAR 4.
UMUR HARAPAN HIDUP WAKTU LAHIR (Eₒ)
DI SULSEL TAHUN 2003-2008
Sumber : Susenas, SDKI 2007 dan proyeksi
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 22
2015
B. ANGKA KEMATIAN (MORTALITAS)
Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari
kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Disamping itu kejadian
kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan
pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya. Angka kematian
pada umumnya dapat dihitung dengan melakukan berbagai survei dan penelitian.
Peristiwa kematian pada dasarnya merupakan proses akumulasi akhir dari
berbagai penyebab kematian langsung maupun tidak langsung. Secara umum
kejadian kematian pada manusia berhubungan erat dengan pemasalahan kesehatan
sebagai akibat dari gangguan penyakit atau akibat dari proses interaksi berbagai
faktor yang secara sendiri-sendiri atau bersama-sama mengakibatkan kematian dalam
masyarakat. Adapun Indikator derajat Angka Kematian Mortalitas meliputi sebagai
berikut :
1. Angka Kematian Bayi (AKB)
Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir
sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Banyak faktor yang dikaitkan dengan
kematian bayi. Secara garis besar, dari sisi penyebabnya, kematian bayi ada dua
macam yaitu endogen dan eksogen.
Kematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal.
Kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan, dan umumnya
disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 23
2015
orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan. Kematian bayi
eksogen atau kematian post neonatal, adalah kematian bayi yang terjadi setelah usia
satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang
bertalian dengan pengaruh lingkungan luar.
Infant Mortality Rate atau Angka kematian bayi (AKB) adalah jumlah yang
bayi yang meninggal sebelum mencapai usia satu tahun per 1.000 kelahiran hidup
pada tahun yang sama. Indikator ini terkait langsung dengan terget kelangsungan
hidup anak dan merefleksikan kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan tempat tinggal
anak-anak termasuk pemeliharaan kesehatannya. AKB cenderung lebih
menggambarkan kesehatan reproduksi. AKB relevan dipakai untuk memonitor
pencapaian terget program karena mewakili komponen penting pada kematian balita.
Data kematian yang terdapat pada suatu komunitas dapat diperoleh melalui
survei, karena sebagian besar kematian terjadi di rumah, sedangkan data kematian di
fasilitas pelayanan kesehatan hanya memperlihatkan kasus rujukan. Angka Kematian
Bayi di Indonesia berasal dari berbagai sumber, yaitu Sensus Penduduk,
Surkesnas/Susenas, dan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI).
Di Indonesia data SDKI menyatakan AKB telah menurun dari 35 per 1.000
kelahiran hidup (2004) menjadi 34 per 1.000 kelahiran hidup (2007) sementara AKI
menurun dari 307 per 100.000 kelahiran hidup (2004) menjadi 228 per 100.000
kelahiran hidup (2007).Target MDG sesuai kesepakatan yaitu AKB 24 per 1.000
kelahiran hidup dan AKI 102 per 100.000 kelahiran hidup pada 2015.Berdasarkan
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 24
2015
data yang dimiliki, jumlah bayi yang meninggal di Indonesia mencapai 34 kasus per
1.000 kelahiran. Jumlah tersebut lebih tinggi dari angka Millenium Development
Goals (MDG's), yakni 25 kasus per 1.000 kelahiran. Sementara jumlah ibu
melahirkan yang meninggal dunia sebanyak 228 kasus per 1.000 kelahiran.
Saat ini Indonesia masih menghadapi masalah tingginya angka kematian bayi.
Ternyata diketahui sekitar 56 persen kematian bayi terjadi pada masa neonatal atau
baru lahir hingga usia 28 hari.Berdasarkan data angka kematian neonatal, bayi dan
balita di Indonesia, sekitar 56 persen kematian bayi terjadi pada masa neonatal,
penyebab kematian bayi ini akibat masalah pada neonatal seperti afiksi (sesak napas
saat lahir), bayi lahir dengan berat badan rendah serta infeksi neonatus.Masalah lain
yang bisa menjadi penyebab kematian pada bayi seperti pneumonia, diare serta
masalah gizi buruk dan gizi kurang yang biasanya mulai terjadi sejak masa
kehamilan. Di Sulawesi Selatan angka kematian bayi menunjukkan penurunan yang
sangat tajam, yaitu dari 161 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 1971 menjadi 55
pada tahun 1996, lalu turun lagi menjadi 52 pada tahun 1998 kemudian pada tahun
2003 menjadi 48. Dan menurut hasil Surkesnas 2002-2003 AKB di Sulawesi Selatan
sebesar 47 per 1000 kelahiran hidup sedangkan hasil Susenas 2006 menunjukkan
AKB di Sulsel pada tahun 2005 sebesar 36 per 1000 kelahiran hidup, dan hasil SDKI
2007 menunjukkan angka 41 per 1000 kelahiran hidup. Sedangkan berdasarkan hasil
SDKI Tahun 2012 menunjukkan 25 per 1000 kelahiran hidup. Fluktuasi ini bisa
terjadi oleh karena perbedaan besar sampel yang diteliti, sementara itu data proyeksi
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 25
2015
yang dikeluarkan oleh Depkes RI bahwa AKB di Sulsel pada tahun 2007 sebesar
27,52 per kelahiran hidup.
Jumlah kematian bayi yang dilaporkan pada Subdin Kesga dan PKM pada
tahun 2007 sebanyak 41 orang bayi atau 4.17 per 1000 kelahiran hidup, tahun 2008
sebanyak 34 orang bayi atau 3,29 per 1000 kelahiran hidup, sedangkan pada tahun
2009 jumlah kematian bayi dilaporkan mengalami penurunan yang sangat drastis
sebanyak 9 orang bayi atau 0,8 per 1000 kelahiran hidup. Namun pada tahun 2010,
jumlah kematian bayi yang dilaporkan mengalami peningkatan sebanyak 37 orang
bayi atau 2,9 per 1000 kelahiran hidup. Dan pada tahun 2011, jumlah kematian bayi
yang dilaporkan sebanyak 42 orang bayi atau 3,2 per 1000 kelahiran bayi. Tahun
2012, jumlah kematian bayi yang dilaporkan sebanyak 57 orang atau 4,5 per 1000
kelahiran bayi, pada tahun 2013 jumlah kematian bayi yang dilaporkan sebanyak 17
orang atau 1 per 1000 kelahiran bayi, Tahun 2014 jumlah kematian bayi yang
dilaporkan sebanyak 80 kematian Neonatal (6 per 1000 kelahiran ), 10 Kematian
Bayi (1 per 1000 kelahiran)sedangkan pada Tahun 2015 jumlah kematian bayi yang
dilaporkan sebanyak 87 kematian Neonatal (7 per 1000 kelahiran ), 16 Kematian
Bayi (1 per 1000 kelahiran).
2. Angka Kematian Balita (AKABA)
Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang dilahirkan pada
tahun tertentu dan meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun, dinyatakan sebagai
angka per 1000 kelahiran hidup. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 26
2015
kesehatan anak dan faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan
anak Balita seperti gizi, sanitasi, penyakit menular dan kecelakaan, indikator ini
menggambarkan tingkat kesejahteraan sosial, dalam arti besar dan tingkat
kemiskinan penduduk. Adapun nilai normal AKABA yakni lebih besar dari 140
tergolong sangat tinggi, antara 71-140 sedang, dan kurang dari 71 tergolong rendah.
Angka kematian Balita di Sulawesi Selatan (menurut hasil SUSENAS 2001)
kelahiran hidup. Namun hasil SDKI 2002AKABA diperkirakan sebesar 64 per 1000
-2003 menunjukkan bahwa AKABA di Sulawesi Selatan mencapai 72 per 1000
kelahiran hidup dan menurun menjadi 53 per 1000 kelahiran hidup (SDKI 2007).
Sedangkan jumlah kematian balita yang dilaporkan oleh Dinas Kesehatan kab/kota di
Sulawesi Selatan pada tahun 2006 sebanyak 148 (1,13 % per 1000 KH), pada tahun
2007 jumlah kematian balita dilaporkan sebanyak 105 balita (1,33 per 1000 KH),
sedangkan pada tahun 2008 jumlah kematian balita dilaporkan mengalami
peningkatan menjadi 283 balita atau 1,93 per 1000 kelahiran hidup, dan pada Tahun
2012 berdasarkan SDKI Angka Kematian Balita di Sulawesi Selatan mencapai 37
per 1000 kelahiran hidup.
Berdasarkan jumlah kematian balita yang dilaporkan pada Subdin Bina Kesga
tahun 2009, jumlah kematian balita sebanyak 24 balita atau 22 per 1000 kelahiran
hidup mengalami penurunan dibandingkan pada tahun 2010 jumlah kematian
balita yang dilaporkan sebanyak 9 balita atau 0,7 per 1000 kelahiran hidup. Penyebab
kematian balita antara lain; Pneumonia (2 orang), Malaria (1 orang), Infeksi (1
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 27
2015
orang), sebab lain-lain (5 orang). Sedangkan pada tahun 2011, jumlah kematian
balita yang dilaporkan sebanyak 25 orang atau 1,9 per 1000 kelahiran hidup, dan
pada Tahun 2012 Angka kematian balita dilaporkan sebanyak 8 orang atau 0,6 per
1000 kelahiran hidup, pada Tahun 2013 Angka kematian Balita dilaporkan sebanyak
3 orang atau 0 per 1000 kelahiran hidup, pada Tahun 2014 kematian balita
dilaporkan sebanyak 10 kematian Balita (1 per 1000 kelahiran) dan 20 kematian anak
balita (kematian Bayi ditambah dengan kematian balita/2 per 1000 kelahiran hidup),
sedangkan pada tahun 2015 kematian anak balita dilaporkan sebanyak 26 kematian
anak balita (2 per 1000 kelahiran hidup). Data terinci pada lampiran tabel 5.
3. Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya wanita yang meninggal dari
suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya
selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) per
100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu (AKI) berguna untuk menggambarkan
tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi
kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil,
pelayanan kesehatan waktu ibu melahirkan dan masa nifas. Untuk mengantisipasi
masalah ini maka diperlukan terobosan-terobosan dengan mengurangi peran dukun
dan meningkatkan peran Bidan. Harapan kita agar bidan di desa benar-benar sebagai
ujung tombak dalam upaya penurunan AKB (IMR) dan AKI (MMR).
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 28
2015
Angka Kematian Ibu (AKI) diperoleh melalui berbagai survey yang dilakukan
secara khusus seperti survey di Rumah Sakit dan beberapa survey di masyarakat
dengan cakupan wilayah yang terbatas. Dengan dilaksanakannya Survey Kesehatan
Rumah Tangga (SKRT) dan Survey Demografi & Kesehatan Indonesia (SDKI),
maka cakupan wilayah penelitian AKI menjadi lebih luas dibanding survey-survey
sebelumnya.
Untuk melihat kecenderungan AKI di Indonesia secara konsisten, digunakan
data hasil SKRT. Menurut SKRT, AKI menurun dari 450 per 100.000 kelahiran
hidup pada tahun 1986 menjadi 425 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1992,
kemudian menurun lagi menjadi 373 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1995.
Pada SKRT 2001 tidak dilakukan survey mengenai AKI. Pada tahun 2002-2003,
AKI sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup diperoleh dari hasil SDKI, kemudian
menjadi 248 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2007). Hal ini menunjukkan AKI
cenderung terus menurun. Tetapi bila dibandingkan dengan target yang ingin dicapai
secara nasional pada tahun 2010, yaitu sebesar 125 per 100.000 kelahiran hidup,
maka apabila penurunannya masih seperti tahun-tahun sebelumnya,diperkirakan
target tersebut dimasa mendatang sulit tercapai.Jumlah kematian ibu maternal yang
dilaporkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota di Sulawesi Selatan pada tahun
2006 sebanyak 133 orang atau 101,56 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan pada
tahun 2007 sebanyak 143 kematian atau 92,89 per 100.000 kelahiran hidup. Untuk
tahun 2008 jumlah kematian ibu maternal mengalami penurunan menjadi 121 orang
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 29
2015
atau 85,17 per 100.000 kelahiran hidup dan pada tahun 2009 menurun lagi menjadi
118 orang atau 78,84 per 100.000 KH. Kematian ibu maternal tersebut terdiri dari
kematian ibu hamil (19%), kematian ibu bersalin (46%), dan kematian ibu nifas
(35%).
Jumlah kematian ibu maternal yang dilaporkan oleh Subdin Bina Kesga pada
tahun 2011 sebanyak 12 orang atau 92,7 per 100.000 kelahiran hidup, mengalami
penurunan jika dibandingkan pada tahun 2010 yaitu sebanyak 12 orang atau 106,53
per 100.000 kelahiran hidup, pada Tahun 2012 yaitu sebanyak 19 orang atau 149,6
per 100.000 kelahiran hidup, pada Tahun 2013 sebanyak 10 orang atau 80 per
100.000 kelahiran hidup, pada Tahun 2014 sebanyak 3 Orang atau 24 per 100.000
kelahiran hidup, dan pada tahun 2015 sebanyak 14 orang atau 111 per 100.000
kelahiran hidup. Data terinci pada lampiran tabel 6.
C. ANGKA KESAKITAN (MORBIDITAS)
Angka kesakitan penduduk diperoleh dari data yang berasal dari masyarakat
(community based data) yang diperoleh melalui survei, dan hasil pengumpulan data
dari Subdin BP3PL dinas kesehatan serta dari sarana pelayanan kesehatan (facility
based data) yang diperoleh melalui pencatatan dan pelaporan. Dari data yang ada,
selama 3 tahun berturut-turut (2011-2015), penyakit Infeksi Saluran Nafas Bagian
Atas masih menjadi penyakit pada urutan teratas sebagai penyakit yang utama yang
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 30
2015
ada di Kabupaten Gowa. Berikut dapat dilihat 10 penyakit utama di Kabupaten
Gowa Tahun 2015 sebagai berikut :
TABEL 6
10 PENYAKIT TERBESAR
DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2015 NO NAMA PENYAKIT JUMLAH %
1 ISPA 2113 13,86
2 Batuk 1313 7,44
3 Mialgia 1237 7,39
4 Dermatitis 1164 5,02
5 Gastritis 1108 4,91
6 Commond Cold 984 4,64
7 Hipertensi 958 4,63
8 Rematik 683 4,02
9 Diare 559 3,90
10 Demam 548 3,41
1. Penyakit Menular
Dewasa ini tingkat angka kematian baik di Indonesia maupun di dunia secara
globalnya relatif meningkat pertahunnya, hal ini baik disebabkan kecelakaan, proses
penuaan yang menyebabkan kelemahan fungsi organ tubuh maupun karena
menderita berbagai macam penyakit. Kita mengenal berbagai macam penyakit dan
istilahnya baik itu penyakit menular maupun penyakit tidak menular. Penyakit
menular yang juga dikenal sebagai penyakit infeksi dalam istilah medis adalah suatu
penyakit yang disebabkan oleh agen biologi (seperti virus, bakteri, atau parasit),
bukan disebabkan faktor fisik (seperti luka bakar, dan trauma benturan) atau kimia
(seperti keracunan) yang bisa ditularkan atau menular pada orang lain melalui media
tertentu seperti udara (TBC, influenza,dll), tempat makan dan minum yang kurang
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 31
2015
bersih pencuciannya (Hepatitis, Typhoid/Types,dll), jarum suntik dan transfusi darah
(HIV Aids, hepatitis, dll).
Penyakit menular yang disajikan dalam bagian ini antara lain :
- Penyakit menular langsung : Diare, Pneumonia, Typhus, TB paru dan Kusta
- Penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)
- Penyakit bersumber binatang : Demam Berdarah Dengue, Rabies.
a. Penyakit menular Langsung
1. Penyakit Diare
Diare adalah sebuah penyakit di mana tinja atau feses berubah menjadi
lembek atau cair yang biasanya terjadi paling sedikit tiga kali dalam 24
jam. Di negara berkembang, diare adalah penyebab kematian paling
umum kematian balita, dan juga membunuh lebih dari 2,6 juta orang
setiap tahunnya.
Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga
seringkali akibat dari racun bakteria. Dalam kondisi hidup yang bersih
dan dengan makanan mencukupi dan air tersedia, pasien yang sehat
biasanya sembuh dari infeksi virus umum dalam beberapa hari dan paling
lama satu minggu. Namun untuk individu yang sakit atau kurang gizi,
diare dapat menyebabkan dehidrasi yang parah dan dapat mengancam-
jiwa bila tanpa perawatan.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 32
2015
Diare dapat menjadi gejala penyakit yang lebih serius, seperti disentri,
kolera atau botulisme, dan juga dapat menjadi indikasi sindrom kronis
seperti penyakit Crohn. Meskipun penderita apendisitis umumnya tidak
mengalami diare, diare menjadi gejala umum radang usus buntu.
Diare juga dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan,
terutama dalam seseorang yang tidak cukup makan. jadi apabila mau
mengkonsumsi alkohol lebih baik makan terlebih dahulu.
Kondisi cuaca yang tidak stabil, sanitasi tempat pengungsian yang buruk
serta kondisi rumah yang masih kotor terkena genangan air, juga sulitnya
mendapat air bersih menyebabkan mudahnya terjadi wabah diare setelah
banjir. Penyakit diare yang terlihat ringan justru bisa membahayakan
jiwa, karena saat tubuh kekurangan cairan, maka semua organ akan
mengalami gangguan. Diare akan semakin berbahaya jika terjadi pada
anak-anak.
Dari data Subdin BP3PL tahun 2010, menunjukkan penderita diare yang
ditangani sebanyak 19.303 kasus (69,9%) dari 27.603 kasus yang
diperkirakan. tahun 2011, jumlah penderita Diare yang ditangani
sebanyak 22.838 kasus (85,1%) dari 26.836 kasus yang diperkirakan,
Tahun 2012, jumlah penderita Diare yang ditangani sebanyak 22.576
kasus (78%) dari 28.941 kasus yang diperkirakan. Jumlah kasus tertinggi
dengan rata-rata diatas 90% pada puskesmas Samata dan Bajeng (96%),
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 33
2015
Puskesmas Tamaona (95%), Paccelekang (94%), Bontolempangan (93%),
dan Puskesmas Pabbentengan (92%), pada Tahun 2013, jumlah penderita
Diare yang ditangani sebanyak 12.785 kasus (86,9%) dari 14.705 kasus
yang diperkirakan, pada Tahun 2014 jumlah penderita Diare yang
ditangani sebanyak 20.409 kasus (86,9%) dari 14.705 kasus yang
diperkirakan, dan pada tahun 2015 jumlah penderita diare ditangani
sebanyak 20.409 kasus (138,8%) dari 14.705 kasus target penemuan.
Secara terinci pada lampiran tabel 13.
2. Pneumonia
Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi atau peradangan pada organ
paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun parasit di
mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap
oksigen dari atmosfer menjadi "inflame" dan terisi oleh cairan.
Pneumonia dapat juga disebabkan oleh iritasi kimia atau fisik dari paru-
paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker paru-paru
atau terlalu banyak minum alkohol. Namun penyebab yang paling sering
ialah serangan bakteria streptococcus pneumoniae, atau pneumokokus.
Proporsi kejadian pneumonia (seluruh kelompok umur) terhadap ISPA
pada tahun 2006-2008 menunjukkan penurunan.Dari seluruh kasus ISPA
terdapat kasus pneumonia sebesar 10,2% pada tahun 2006, menjadi
sebesar 9,3% pada tahun 2007, sebesar 7,9% pada tahun 2008 dan
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 34
2015
sebesar 7,4% pada tahun 2009, sedangkan pada Tahun 2015 jumlah kasus
pneumonia pada balita yang ditemukan dan ditangani sebanyak 6385
kasus (100% dari Perkiraan Jumlah Kasus).
Pneumonia belum pernah mencapai target yang ditetapkan, meskipun
target sudah beberapa kali disesuaikan, dan terakhir pada Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan 2010-2015 target cakupan penemuan
kasus pneumonia balita pada tahun 2010 ditetapkan menjadi 60%.
Cakupan pneumonia balita selama 10 tahun berkisar antara 22,1835,9%.
Pada tahun 2015 Jumlah penemuan dan penanganan kasus pneumonia
pada balita sebaesar 6.385 (100%) dari jumlah perkiraan penderita.
3. TB Paru
Penyakit Tuberkulosis (TB) sampai saat ini masih menjadi masalah
kesehatan masyarakat karena merupakan salah satu penyakit infeksi
pembunuh utama yang menyerang golongan usia produktif (15 – 50
tahun) dan anak – anak serta golongan sosial ekonomi lemah. Penyakit ini
disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis yang ditularkan
melalui percikan dahak penderita yang BTA positif. Sebagian besar
penyakit ini menyerang paru – paru sebagai organ tempat infeksi primer,
namun dapat juga menyerang organ lain seperti kulit, kelenjar limfe,
tulang dan selaput otak.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 35
2015
Penyakit TB Paru menurut Millenium Development Goals (MDGs) sebagai
suatu penyakit yang menjadi target untuk diturunkan, selain malaria dan
HIV & AIDS. Pada level nasional, berbagai upaya telah dilakukan untuk
mengendalikan penyakit ini, diantaranya melalui program Directly
Observed Treatment Shortcourse Chemotherapy (DOTS).
Angka kesakitan penyakit TB Paru yang terbaru belum diketahui secara
pasti, karena belum pernah dilakukan penelitian yang berskala
nasional.Dari hasil survei prevalensi di 15 provinsi yang dilaksanakan
pada tahun 1979-1982 diperoleh gambaran angka kesakitan antara 200-400
penderita per 100.000 penduduk.
Menurut Surkesnas 2001, TB Paru termasuk urutan ke-3 penyebab
kematian secara umum. Sedangkan menurut laporan RS, selama tahun
2002 dan 2003 penyakit TB Paru termasuk 10 besar penyebab kematian
pasien rawat inap di rumah sakit.
WHO memperkirakan pada saat ini, Indonesia merupakan negara
penyumbang kasus TB Paru terbesar ke-3 di dunia, yang setiap tahunnya
diperkirakan terdapat penderita baru TB menular sebanyak 262.000 orang
(44,9% dari 583.000 penderita baru TB) dan 140.000 orang diperkirakan
meninggal karena penyakit TBC. Angka tersebut diyakini sangat
memungkinkan, apalagi bila dikaitkan dengan kondisi lingkungan
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 36
2015
perumahan, sosial ekonomi masyarakat, serta kecenderungan peningkatan
penderita HIV/AIDS di Indonesia saat ini.
Pada Tahun 2013 jumlah seluruh kasus TB sebanyak 725 kasus dan 703
diantaranya adalah TB paru BTA positif, pada tahun 2014 jumlah seluruh
kasus TB sebanyak 1016 kasus dan 188 kasus diantaranya adalah TB paru
BTA Positif, sedangkan pada tahun 2015 jumlah seluruh kasus TB
sebanyak 1.126 kasus dan 711 kasus TB paru BTA positif. Data lebih
rinci dapat dilihat pada lampiran Tabel 7.
4. Kusta
Penyakit kusta atau sering disebut penyakit lepra adalah penyakit infeksi
kronis yang disebabkan oleh bakteri MycobacteriumLeprae yang
menyerang saraf tepi. WHO menetapkan indikator eliminasi kusta yaitu
angka penemuan penderita (NCDR) yang menggantikan indikator utama
sebelumnya yaitu angka penemuan penderita terdaftar (prevalensi rate
<1/10.000 penduduk). Masalah ini diperberat dengan masih tingginya
stigma masyarakat dan sebagian petugas. Akibat dari kondisi ini, sebagian
besar penderita dan mantan penderita kusta dikucilkan sehingga tidak
mendapatkan akses pelayanan kesehatan serta pekerjaan yang berakibat
pada meningkatnya angka kemiskinan.
Di Sulawesi Selatan, dimana jumlah penderita dan prevalensi rate per
10.000 penduduk mengalami penurunan yangtidak signifikan dari tahun
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 37
2015
ke tahun, khususnya di Kabupaten Gowa Pada tahun 2009 persentase
penderita yang selesai berobat (RFT) PB mencapai 95% dan penderita
yang selesai berobat (RFT) MB 65%, dan 2010 persentase penderita yang
selesai berobat (RFT) PB mencapai 76,2% dan penderita yang selesai
berobat (RFT) MB 100%, sedangkan pada tahun 2011 persentase
penderita yang selesai berobat (RFT) PB mencapai 35,3% dan persentase
penderita RFT MB mencapai 60% dengan total penderita yang selesai
berobat mencapai 55,29, pada Tahun 2012 persentase penderita yang
selesai berobat (RFT) PB mencapai 52,9% dan persentase penderita RFT
MB mencapai 62% Dengan total penderita yang selsesai berobat
mencapai 60%, 2013 persentase penderita yang selesai berobat (RFT) PB
mencapai 52,9% dan persentase RFT MB mencapai 62%, pada Tahun
2014 persentase penderita yang selesai berobat (RFT) PB mencapai
52,9% dan persentase RFT MB mencapai 62%, sedangkan pada tahun
2015 persentase penderita yang selesai berobat (RFT) PB dan RFT MB
mencapai 100 %. Data terinci dapat dilihat pada lampiran Tabel 17.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 38
2015
GAMBAR.5
PERSENTASE KESEMBUHAN KUSTA RFT PB (+) DAN RFT MB
(+) DI KABUPATEN GOWA
TAHUN 2015
Sumber: Bidang BP3, Dinas Kesehatan Kab. Gowa Tahun 2015
b. Penyakit Menular yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
PD3I (Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi) merupakan penyakit
yang diharapkan dapat diberantas atau ditekan dengan imunisasi. PD3I yang
akan dibahas dalam bab ini mencakup penyakit Difteri, Pertusis, Campak,
dan Polio.
1. Difteri
Difteri adalah penyakit menular akut yang disebabkan oleh bakteri
Corynbacterium diptheriae denga gejala awal adalah demam 38 C,
pseudomembrane (selaput tipis) putih keabuan pada tenggorokan (laring,
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 39
2015
faring, tonsil) yang tak mudah lepas dan mudah berdarah. Dapat disertai
nyeri menelan, leher bengkak seperti leher sapi (bullneck) dan sesak
nafas disertai bunyi (stridor).
Pada Tahun 2013 di Kabupaten Gowa mencapai 8 kasus dengan jumlah
kasus yang meninggal sebanyak 0 kasus (0%), pada Tahun 2014 terdapat
1 kasus dengan jumlah kasus yang meninggal sebanyak 0 kasus (0%),
sedangkan pada Tahun 2015 terdapat2 kasus dengan jumlah kasus
meninggal sebanyak 1 Data terperinci dapat dilihat pada lampiran tabel
19.
2. Pertusis
Pertusis atau batuk rejan adalah penyakit yang disebabkan bakteri
Bardetella Pertusis dengan gejala batuk beruntun disertai tarikan nafas
hup (whoop) yang khas dan muntah. Lama batuk bisa 1– 3 bulan
sehingga disebut batuk 100 hari. Penyakit ini biasanya terjadi pada anak
berusia dibawah 1 tahun dan penularannya melalui droplet atau batuk
penderita. Di Kabupaten Gowa pada tahun 2015 tidak ditemukan kasus
Pertusis
3. Campak
Campak adalah penyakit yang disebabkan virus measles, disebarkan
melalui droplet bersin/batuk dari penderita.Gejala awal penyakit ini
adalah demam, bercak kemerahan, batuk – pilek, mata merah
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 40
2015
(conjuctivitis) selanjutnya timbul ruam di seluruh tubuh.Menurut hasil
Riskesdas tahun 2007 di Sulawesi Selatan, prevalensi Campak klinis
sebesar 1,32% tertinggi di Kabupaten Tana Toraja (7,1%) dan terendah
di beberapa kabupaten dengan prevalensi 0,1%. Enam diantara 23
kabupaten mempunyai prevalensi lebih tinggi dari angka provinsi, antara
lain Tator (7,1%), Luwu Utara (2,8%), Luwu (2,5%), Bantaeng (2,2%),
Gowa (1,8%), dan Luwu Timur (1,5%).
Pada tahun 2009 , jumlah penderita Campak di Kabupaten Gowa
menurun yaitu 67 orang (94,96%), sedangkan tahun 2010 jumlah
penderita Campak menurun menjadi 49 orang . Tahun 2011, jumlah
penderita campak sebanyak 80 orang. Tahun 2012, Jumlah Penderita
Campak yang tercatat sebanyak 33 orang, Tahun 2013, jumlah penderita
Campak yang tercatat sebanyak 51 orang, Tahun 2014, jumlah penderita
Campak yang tercatat sebanyak 203 orang, dan pada tahun 2015 jumlah
penderita campak tercatat sebanyak 100 orang. Data terinci dapat dilihat
pada tabel 20.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 41
2015
GAMBAR.6
JUMLAH KASUS CAMPAK DI KABUPATEN GOWA
TAHUN 2010-2015
Sumber: Bidang BP3, Dinas Kesehatan Kab. Gowa Tahun 2015
4. Polio
Polio (Poliomyelitis) merupakan penyakit paralisis atau lumpuh yang
disebabkan virus polio.Cara penularan Polio terbanyak melalui mulut
ketika seseorang mengkonsumsi makanan – minuman yang
terkontamisasi lendir, dahat atau faeses penderita polio.Virus masuk
aliran darah ke sistem saraf pusat menyebabkan otot melamah dan
kelumpuhan, menyebabkan tungkai menjadi lemas secara akut.Kondisi
inilah disebut acute flaccid paralysis (AFP) atau lumpuh layuh akut.
Polio menyerang semua usia, namun sebagian besar terjadi anak usia 3 –
5 tahun. Berdasarkan surveilans AFP di Kabupaten Gowa tahun 2013,
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 42
2015
2014 tidak ditemukan kasus Polio, sedangkan pada tahun 2015 jumlah
kasus polio sebanyak 2 kasus.
c. Penyakit Bersumber Binatang (Zoonosis)
1. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penyakit Demam Berdarah Dengue atau Dengue Haemorrhagic Fever
(DHF) merupakan salah satu penyakit menular yang sampai saat ini
masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Sering muncul sebagai
Kejadian Luar Biasa (KLB) karena penyebarannya yang cepat dan
berpotensi menimbulkan kematian. Penyakit ini disebabkan oleh virus
Dengue yang penularannya melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan
Aedes Albopictus yang hidup di genangan air bersih di sekitar rumah.
Nyamuk ini mempunyai kebiasaan menggigit pada saat pagi dan sore
hari, umumnya kasus mulai meningkat saat musim hujan.
Berdasarkan data dari Subdin Bina Pencegahan dan Pemberantasan
Penyakit, pada tahun 2013 di Kabupaten Gowa jumlah kasus DBD yaitu
324 kasus mengalami kenaikan dari 213 kasus pada tahun 2012, pada
Tahun 2014 Jumlah kasus DBD mengalami penurunan sebanayak 173
Kasus dengan insidens rate per 100.000 penduduk sebesar 26,4,
sedangkan pada tahun 2015 sebanyak 173 kasus dengan insidens rate per
100.000 penduduk sebesar 23,9. Data terinci dapat dilihat pada tabel 21.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 43
2015
2. Malaria
Malaria adalah salah satu dari jenis penyakit menular dan disebabkan
oleh parasit (plasmodium) yang ditularkan oleh vektor nyamuk Anopheles
dan menginfeksi sel-sel darah merah. Berdasarkan data di dunia, penyakit
malaria membunuh satu anak setiap 30 detik.Sekitar 300-500 juta orang
terinfeksi dan sekitar 1 juta orang meninggal karena penyakit ini setiap
tahunnya. 90% kematian terjadi di Afrika, terutama pada anak-anak.
Penyakit malaria di Indonesia saat ini lebih tersebar di daerah di luar
Pulau Jawa dan Bali. Konsentrasi terbesar berada di Pulau Irian Jaya dan
kepulauan Maluku disusul Kalimantan, Sumatera, kemudian Sulawesi.
Hal ini disebabkan daerah-daerah di luar pulau Jawa
masihbanyakdijumpai hamparan rawa tempat nyamuk Anopheles tinggal
(terutama Irian Jaya,Maluku dan kalimantan). Pertumbuhan penduduk yang
tinggi di pulau Jawa dan Bali selama beberapa dekade ini menyebabkan
menghilangnya rawa-rawa yang diubah menjadipersawahan dan sebagainya,
sedangkanpenyebaran penduduk yang kurang rata di Irian Jaya, Maluku, dan
kalimantan menjadikan daerah-daerah ini masih banyak dipenuhi oleh rawa
yang merupakan sumber asal nyamuk anopheles penyebar malaria.
Berdasarkan data dari Subdin Bina Pencegahan dan Pemberantasan
Penyakit, pada tahun 2013 di Kabupaten Gowa jumlah kasus Malaria yaitu 0
kasus dari 436 pemeriksaan sediaan darah positif, Tahun 2014 di
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 44
2015
Kabupaten Gowa jumlah kasus Malaria yaitu 29 kasus dari 920 pemeriksaan
sediaan darah, sedangkan pada tahun 2015 jumlah kasus malaria yaitu 29
kasus dari 920 pemeriksaan sediaan darah. Data terinci dapat dilihat pada
tabel 22.
3. Filariasis
Kasus Filariasis di Kabupaten Gowa tidak ditemukan, disebabkan karena
Kabupaten Gowa bukan merupakan daerah endemis Filariasis, namun upaya
pemantauan Kasus Filariasis tetap dilaksanakan.
D. STATUS GIZI
Keadaan gizi yang baik merupakan prasyarat utama dalam mewujudkan
sumberdaya manusia yang sehat dan berkualitas. Jika ditelusuri, masalah gizi
terjadi di setiap siklus kehidupan, dimulai sejak dalam kandungan (janin), bayi,
anak, dewasa, dan usia lanjut.
Periode dua tahun pertama kehidupan seorang anak merupakan masa kritis
karena mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Oleh
karena itu terjadinya gangguan gizi di masa tersebut dapat bersifat permanen
dan tidak dapat pulih walaupun kebutuhan gizi di masa selanjutnya terpenuhi.
Status gizi masyarakat dapat diukur melalui indikator-indikator, antara lain
bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), status gizi balita, status gizi
wanita usia subur, KEK, dan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY).
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 45
2015
Adapun indikator-indikator yang sangat berperan menentukan status gizi
masyarakat antara lain sebagai berikut:
1. Bayi dengan Berat Lahir Rendah (BBLR)
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah Bayi yang lahir dengan berat
badan kurang dari 2500 gram (WHO, 1994:9). Berat Lahir dipengaruhi dua
proses penting, yaitu : Lamanya (Umur) kehamilan dan pertumbuhan
intrauterine. Risiko kematian neonatal dengan BBLR adalah 6,5 kali lebih
besar bila dibandingkan dengan bayi lahir berat badan cukup. BBLR dapat
berakibat terhadap pertumbuhan dan perkembangan, gangguan
pendengaran, penglihatan, gangguan belajar, retardasi mental, masalah
perilaku dan cerebral palsy, serta rentan terhadap infeksi saluran
pernapasan bagian bawah. Sekitar 45% kematian Bayi yang berumur
kurang dari 1 bulan terutama disbabkan bayi berat lahir rendah (BBLR)
(Depkes, 1996).
Kejadian BBLR di 25 Negara Berkembang sebesar 23, 6%, sedangkan di
11 Negara maju kejadian BBLR sebesar 5,9%. Terlihat bahwa kejadian
BBLR di Negara Berkembang 4 kali lebih besar dibnadingkan kejadian
BBLR di Negara Maju.
Di Indonesia kejadian BBLR bervariasi, secara Nasional berdasarkan hasil
SDKI 2002 – 2003 kejadian BBLR sebesar 6%. Di Kabupaten Gowa pada
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 46
2015
tahun 2010, jumlah bayi bayi dengan berat badan lahir rendah sebanyak
139 orang (1,1 % dari total bayi lahir ) sedangkan pada tahun 2011
mengalami peningkatan, tercatat bahwa jumlah bayi dengan berat badan
lahir rendah sebanyak 191 orang (1,5% dari total bayi lahir) yang tertangani
sebanyak 191 orang (100%), pada Tahun 2012 tercatat bahwa jumlah Bayi
Berat Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 255 orang (2% dari total bayi lahir)
yang tertangani sebanyak 255 orang (100%). Pada Tahun 2013 tercatat
bahwa jumlah Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 286 dari 8.139
Bayi Baru Lahir yang ditimbang (3,5%), pada tahun 2014 jumlah Bayi
Berat Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 342 dari 9.828 Bayi Baru Lahir yang
ditimbang (3,5%), sedangkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) sebanyak
333 dari 12.627 Bayi Baru Lahir yang ditimbang (2,6%) pada tahun 2015.
Data terinci dapat dilihat pada tabel 37.
2. Status Gizi Balita
Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan
tingkat kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara penilaian status gizi pada
balita adalah dengan anthropometri yang diukur melalui indeks Berat
Badan menurut umur (BB/U) atau berat badan terhadap tinggi badan
(BB/TB). Kategori yang digunakan adalah : gizi lebih (z-score>+2 SD);
gizi baik (z-score-2 SD sampai +2); gizi kurang (z-score<-2 SD sampai -3
SD); dan gizi buruk (z-score<-3 SD).
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 47
2015
Di Sulawesi Selatan, untuk menanggulangi masalah gizi atau untuk
memperoleh gambaran perubahan tingkat konsumsi gizi di tingkat rumah
tangga dan status gizi masyarakat dilaksanakan beberapa kegiatan seperti
Pemantauan Konsumsi Gizi (PKG) dan pemantauan Status Gizi (PSG) di
seluruh kabupaten/kota. Dari hasil pemantauan status gizi pada tahun 2013
di kabupaten Gowa terdapat 9 kasus Gizi Buruk dan 195 kasus BGM
(Bawah Garis Merah) dari 23.947 Balita yang Ditimbang, pada Tahun 2014
terdapat 4 kasus Gizi Buruk dan 313 kasus BGM, sedangkan pada tahun
2015 terdapat 9 kasus Gizi Buruk dan 258 kasus BGM Data terperinci
dapat dilihat pada tabel 47 dan 48.
3. Status Gizi Wanita Usia Subur dan Kurang Energi Kronik (KEK)
Salah satu cara untuk mengetahui status gizi wanita usia subur (WUS)
umur 15-49 tahun adalah dengan melakukan pengukuran Lingkar Lengan
Atas (LILA). Hasil pengukuran ini bisa digunakan sebagai salah satu cara
dalam mengidentifikasikan seberapa besar seorang wanita mempunyai
risiko untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
Indikator Kurang Energi Kronik (KEK) menggunakan standar lingkar
lengan atas (LILA) <23,5 cm.
4. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)
Salah satu masalah gizi yang perlu mendapat perhatian adalah masalah
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). GAKY dapat
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 48
2015
mengakibatkan gangguan pertumbuhan fisik dan keterbelakangan mental.
Gangguan pertumbuhan fisik meliputi pembesaran kelenjar tiroid (gondok),
kretin (badan kerdil), gangguan motorik (kesulitan berdiri atau berjalan
normal), bisu, tuli, dan mata juling. Sedangkan keterbelakangan mental
termasuk berkurangnya kecerdasan anak.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 49
2015
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN
Masyarakat sehat merupakan investasi yang sangat berharga bagi Bangsa
Indonesia. Untuk mencapai keadaan tersebut di Kabupaten Gowa telah dilakukan
berbagai macam upaya pelayanan kesehatan seperti yang tergambar dalam uraian di
bawah ini :
A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR
Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat
penting dalammemberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan
pemberian pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian
besar masalah kesehatan masyarakat dapat diatasi. Berbagai upaya pelayanan
kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas kesehatan di Kabupaten Gowa
diuraikan sebagai berikut :
1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Gangguan kesehatan yang dialami seorang ibu yang sedang hamil bisa
berpengaruh pada kesehatan janin di kandungan, saat kelahiran hingga masa
pertumbuhan bayi dan anaknya. Oleh karena itu diperlukan pemeriksaan secara
teratur pada masa kehamilan guna menghindari gangguan atau segala sesuatu yang
membahayakan kesehatan ibu dan janin di kandungannya. Adapun pelayanan
kesehatan yang diberikan :
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 50
2015
a. Pelayanan Antenatal (K1 dan K4)
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan oleh tenaga kesehatan profesional
(dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan, dan perawat)
kepada ibu hamil selama masa kehamilannya berdasarkan pedoman pelayanan
antenatal yang ada, dan diutamakan pada kegiatan promotif dan preventif.
Cakupan pelayanan antenatal dapat dipantau melalui pelayanan kunjungan ibu
hamil, yaitu gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan
pertama ke fasilitas pelayanankesehatan untuk mendapatkan pelayanan
antenatal. Sedangkan cakupan pelayanan K4 merupakan gambaran ibu hamil
yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai standar paling sedikit
empat kali kunjungan, dengan distribusi sekali pada triwulan pertama, sekali
pada triwulan kedua, dan dua kali pada triwulan ketiga.
GAMBAR.7
PERSENTASE CAKUPAN PELAYANAN ANC DI KABUPATEN
GOWA TAHUN 2010 – 2015
Sumber : Seksi KIA, Dinkes Kab.Gowa Thn.2015
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 51
2015
Gambaran persentase cakupan pelayanan K1 pada tahun 2010 cakupan
pelayanan K1 tercatat sebesar 104% dan K4 sebesar 92,64%. Sedangkan pada
tahun 2011, cakupan pelayanan K1 tercatat sebesar 98,9% dan K4 sebesar
95,3%, pada Tahun 2012, cakupan pelayanan K1 tercatat sebesar 99,1 % dan
K4 sebesar 92,8%. Pada Tahun 2013, cakupan pelayanan K1 tercatat sebesar
98% dan K4 sebesar 92%, pada Tahun 2014, cakupan pelayanan K1 tercatat
sebesar 100% dan K4 sebesar 96%, sedangkan pada Tahun 2015, cakupan
pelayanan K1 sebesar 99% dan K4 sebesar 95%. Data terinci pada tabel 29.
b. Ibu Hamil dengan Risti/Komplikasi Kebidanan yang ditangani
Kegiatan deteksi dini dan penanganan ibu hamil berisiko/komplikasi kebidanan
perlu lebih ditingkatkan baik difasilitas pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA) maupun di masyarakat. Risti/komplikasi adalah keadaan penyimpangan
dari normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu
maupun bayi. Risti/komplikasi kebidanan meliputi Hb<8 g %. Tekanan darah
tinggi (sistole>140 mmHg, diatole>90 mmHg). Oedema nyata, eklampsia,
perdarahan pervagina, ketuban pecah dini, letak lintang usia kehamilan >32
minggu, letak sungsang pada primigravida, infeksi berat/sepsis, persalinan
prematur.
Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh bidan di desa dan puskesmas,
beberapa ibu hamil diantaranya tergolong dalam kasus risiko tinggi (Risti) dan
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 52
2015
memerlukan pelayanan kesehatan yang memadai.
GAMBAR.8
PERSENTASE BUMIL RISTI DITANGANI
TAHUN 2010 – 2015
Sumber : Seksi KIA, Dinkes Kab.Gowa Thn.2015
Pada tahun 2010 dari seluruh ibu hamil risiko tinggi/komplikasi (2874 ibu)
yang dapat ditangani sebanyak 1457 ibu (50,7%), Sedangkan Pada tahun
2011dari seluruh ibu hamil risiko tinggi/komplikasi (2756 ibu) yang dapat
ditangani sebanyak 1475 ibu (53,5%), dan Pada tahun 2012 dari seluruh ibu
hamil risiko tinggi/komplikasi (2835 ibu) yang dapat ditangani sebesar 2272
(80,1%). Pada tahun 2013 dari seluruh ibu hamil risiko tinggi/komplikasi (2894
ibu) yang dapat ditangani sebesar 1475 (50,97%), pada Tahun 2014 dari
seluruh ibu hamil risiko tinggi/komplikasi (2879 ibu) yang dapat ditangani
sebesar 2307 (80, 13%), sedangkan pada tahun 2015 dari seluruh ibu hamil
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 53
2015
risiko tinggi/komplikasi (2821 ibu) yang dapat ditangani sebesar 1492 (77,5%).
Data terinci dapat dilihat pada tabel 33.
c. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan (Linakes)
Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar
terjadi pada masa di sekitar persalinan. Hal ini terjadi antara lain disebabkan
pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi
kebidanan (profesional). Linakes adalah pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan yang profesional (dengan kompetensi kebidanan) dimulai dari lahirnya
bayi, pemotongan tali pusat sampai keluarnya placenta.Komplikasi dan kematian ibu
maternal serta bayi baru lahir sebagian besar terjadi dimasa persalinan. Hal ini antara
laindisebabkan karena pertolongan persalinan yang tidak dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan (profesional).
GAMBAR.9
PERSENTASE IBU BERSALIN YANG DITOLONG OLEH TENAGA
KESEHATAN DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2010 – 2015
Sumber : Seksi KIA, Dinkes Kab.Gowa Thn.2015
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 54
2015
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan pada tahun 2010 di
Kabupaten Gowa tercatat sebesar 90,66% dari 13660 ibu bersalin, Mengalami
peningkatan pada tahun 2011, tercatat sebesar 92,9% dari 13143 ibu bersalin, pada
Tahun 2012 tercatat sebesar 95% dari 13293 ibu bersalin, pada Tahun 2013 tercatat
sebesar 91% dari 13.647 ibu bersalin, pada Tahun 2014 tercatat sebesar 93% dari
13.647 ibu bersalin, sedangkan pada tahun 2015 tercatat sebesar 93,3% dari 13.487
ibu bersalin. Data terinci pada lampiran tabel 29.
d. Pelayanan Nifas
Masa nifas adalah masa 6-8 minggu setelah persalinan dimana organ
reproduksi mengalami pemulihan untuk kembali normal. Kunjungan nifas bertujuan
untuk deteksi dini komplikasi dengan melakukan kunjungan minimal sebanyak 3
kali dengan distribusi waktu: kunjungan nifas pertama pada 6 jam stelah persalinan
sampai 3 hari, kunjungan nifas kedua dilakukan pada minggu ke-2 setelah
persalinan dan kunjungan ketiga dilakukan pada minggu ke-6 setelah persalinan.
Diupayakan kunjungan nifas ini dilakukan bersamaan dengan kunjungan neonatus
di Posyandu. Dalam masa nifas, ibu akan memperoleh pelayanan kesehatan yang
meliputi pemeriksaan kondisi umum (tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu),
pemeriksaan lokhia dan pengeluaran per naginam lainnya, pemeriksaan payudara
dan anjuran ASI ekslusif 6 bulan, pemberian kapsul vitamin A 200.000 IU sebanyak
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 55
2015
dua kali (2 x 24 jam), dan pelayanan KB pasca persalinan. Perawatan nifas yang
tepat akan memperkecil risiko kelainan atau bahkan kematian ibu nifas.
GAMBAR.10
PERSENTASE IBU NIFAS YANG DITOLONG OLEH TENAGA
KESEHATAN DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2010 – 2015
Sumber : Seksi KIA, Dinkes Kab.Gowa Thn.2015
Cakupan pertolongan nifas oleh tenaga kesehatan pada tahun 2010 di
Kabupaten Gowa tercatat sebesar 100% dari 13.660 ibu nifas, pada tahun 2011,
tercatat sebesar 81,6% dari 13143 ibu nifas, pada Tahun 2012 tercatat sebesar 87,6%
dari 13.293 ibu nifas, pada Tahun 2013 tercatat sebesar 92% dari 13.647 ibu nifas,
pada Tahun 2014 tercatat sebesar 91% dari 13.076 ibu nifas, sedangkan pada Tahun
2015 tercatat sebesar 93% dari 12.580 ibu nifas. Data terinci pada lampiran tabel 29.
e. Pelayanan Kesehatan Neonatus
Bayi usia kurang dari satu bulan merupakan golongan umur yang rentan
gangguan kesehatan. Upaya untuk mengurangi resiko tersebut adalah melalui
pelayanan kesehatan pada neonatus minimal tiga kali yaitu dua kali pada usia 0-7 hari
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 56
2015
dan satu kali pada usia 8-28 hari atau disebut KN lengkap. Pelayanan kesehatan yang
diberikan meliputi pelayanan kesehatan nenonatus dasar (tindakan resustasi,
pencegahan hipotermia, ASI dini-eksklusif, pencegahan infeksi berupa perawatan
mata, tali pusat dan kulit), pemberian Vitamin K, imunisasi, manajementerpadu
balitamuda (MTBM) dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah pada ibunya.
Dalam melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan disamping melakukan
pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu.
Pelayanan kesehatan tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan
resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan eksklusif, pencegahan
infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan pemberianimunisasi), pemberian
Vitamin K, manajemen terpadu balita muda (MTBM) dan penyuluhan perawatan
neonatus di rumah menggunakan buku KIA. Pada tahun 2013, di Kabupaten Gowa
cakupan KN 1 mencapai (95%) dan cakupan kunjungan KN 3 mencapai (89%) , pada
Tahun 2014, di Kabupaten Gowa cakupan KN 1 mencapai (98%) dan cakupan
kunjungan KN 3 mencapai (95%), sedangkan pada tahun 2015, di kabupaten Gowa
KN 1 mencapai 100% dan cakupan KN3 mencapai 95,3%. Data terinci pada
lampiran tabel 38.
f. Kunjungan
Kunjungan bayi adalah kunjungan anak usia kurang dari satu tahun (29 hari-
11 bulan) yang mendapatkan pelayanan kesehatan oleh dokter, bidan atau perawat di
sarana kesehatan. Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi imunisasi dasar
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 57
2015
lengkap, stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang dan penyuluhan
perawatan kesehatan bayi. Cakupan kunjungan bayi pada tahun 2013 di Kabupaten
Gowa sebesar 12.183 bayi atau 93,1% dari jumlah sasaran bayi sebesar 13.083 bayi.
Pada Tahun 2014 Cakupan kunjungan bayi di Kabupaten Gowa sebesar 13.126 bayi
dari jumlah sasaran bayi sebesar 12.415 bayi, dan pada tahun 2015 cakupan
kunjungan bayi di Kabupaten Gowa sebesar 11.817 bayi dari jumlah sasaran bayi
sebesar 12.835. data terinci pada lampiran tabel 40.
2. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
Masa subur seorang wanita memiliki peranan bagi terjadinya kehamilan
sehingga peluang wanita melahirkan menjadi cukup tinggi. Menurut hasil penelitian
usia subur seorang wanita rata-rata 15-49 tahun walaupun sebagian wanita
mengalami menarche (masa haid pertama) pada usia 9 – 10 tahun. Oleh karena itu
untuk mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran, pasangan usia subur
ini lebih diprioritaskan untuk menggunakan alat/cara KB.
Jumlah PUS di Kabupaten Gowa Tahun 2015 yang tercatat 123.921 orang.
Dari jumlah PUS tersebut yang menjadi peserta KB baru sebanyak 15.447 orang
(12,8%) dan peserta KB aktif sebanyak 89.402 orang (72,1%). Berdasarkan jenis
kontrasepsi yang digunakan peserta KB Aktif 3,5% akseptor memilih metode
kontrasepsi jangka panjang seperti IUD 2,1%, MOW 0,5%, Implan 7,7%, sedangkan
88,5% memilih metode kontrasepsi jangka pendek seperti pil, suntik dan kondom.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 58
2015
Proporsi metode kontrasepsi yang digunakan akseptor KB Aktif terlihat pada gambar
11.
GAMBAR.11
PROPORSI METODE KONTRASEPSI YANG DIGUNAKAN
AKSEPTOR KB AKTIF DI KAB. GOWA TAHUN 2015
Sumber : Kantor BKB dan PP Kab.Gowa Tahun 2015
3. Pelayanan Imunisasi
Pelayanan imunisasi merupakan bagian dari upaya pencegahan dan pemutusan
mata rantai penularan pada penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
Indikator yang digunakan untuk menilai keberhasilan program imunisasi adalah
angka UCI (Universal Child Immunization). Pada awalnya UCI dijabarkan sebagai
tercapainya cakupan imunisasi lengkap minimal 80% untuk tiga jenis antigen yaitu
DPT3, Polio dan Campak. Namun sejak tahun 2003, indikator perhitungan UCI
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 59
2015
sudah mencakup semua jenis antigen. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan
suatu wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut juga tergambarkan besarnya
tingkat kekebalan masyarakat terhadap penularan PD3I. Adapun sasaran program
imunisasi adalah bayi (0 – 11 bulan), ibu hamil, WUS dan murid SD. Cakupan desa
UCI di Kabupaten Gowa tahun 2015 sebesar 100%.
4. Pelayanan Kesehatan Anak Balita, Pra Sekolah, Sekolah, dan Remaja
Anak balita dan pra sekolah adalah anak berusia 5 – 6 tahun. Pemantauan
kesehatan pada anak balita dan anak pra sekolah dilakukan melalui deteksi dini
tumbuh kembang minimal dua kali pertahun oleh tenaga kesehatan. Cakupan deteksi
tumbuh kembang anak prasekolah, pemeriksaan siswa sekolah dasar/sederajat, dan
pelayanan kesehatan remaja di Kabupaten Gowa pada tahun 2015 dapat dilihat dari
cakupan pelayanan murid SD setingkat yang mendapatkan pelayanan kesehatan
sebanyak 9.801 (66,9%) sedangkan untuk jumlah SD yang mendapatkan pelayanan
kesehatan (pemjaringan) sebanyak 403 SD dari 403 (100%).
Pelayanan kesehatan untuk anak usia sekolah difokuskan pada Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS) yaitu upaya terpadu lintas program dan lintas sektor dalam
upaya membentuk perilaku hidup sehat pada anak usia sekolah. Pelayanan kesehatan
pada UKS meliputi pemeriksaan kesehatan umum dan kesehatan gigi dan mulut yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan dibantu tenaga terlatih (guru UKS dan dokter kecil).
5. Pelayanan Kesehatan Pra Usila dan Usila (Usia Lanjut)
Jumlah penduduk usia lanjut menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 60
2015
Hal ini sejalan dengan meningkatnya usia harapan hidup serta menjadi tanda
membaiknya tingkat kesejahteraan masyarakat. Di sisi lain, peningkatan penduduk
usia lanjut mengakibatkan peningkatan penyakit degenerative di masyarakat. Tanpa
diimbangi dengan upaya promotif dan preventif maka beban sosial yang ditimbulkan
maupun biaya yang akan dikeluarkan untuk pelayanan kesehatan akan cukup besar,
salah satu sarana pelayanan bagi warga usia lanjut dilaksanakan melalui Posyandu
Lansia.
Pada tahun 2015 jumlah Usila di Kabupaten Gowa sebanyak 6.423 orang dan
cakupan pelayanan kesehatan Lansia sebesar 32.74%.
6. Pelayanan Kesehatan Gigi
Upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut seharusnya dilakukan sejak
dini. Usia sekolah dasar merupakan saat yang tepat untuk dilakukan upaya
kesehatan gigi dan mulut, karena pada usia tersebut merupakan awal tumbuh
kembangnya gigi permanen dan merupakan kelompok umur dengan resiko
kerusakan gigi yang tinggi. Oleh karena itu kegiatan pelayanan kesehatan gigi –
mulut dilakukan melalui upaya promotif dan preventif di sekolah dengan kegiatan
sikat gigi masal dan pemeriksaan gigi siswa, sedangkan tindakan kuratif
(pencabutan, pengobatan dan penambalan gigi) dilaksanakan di poli gigi puskesmas.
B. PELAYAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANG
Sebagian besar saraa pelayanan di Puskesmas dipersiapkan untuk memberikan
pelayanan kesehatan dasar bagi penderita melalui pelayanan rawat jalan dan rawat
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 61
2015
inap bagi puskesmas dengan tempat tidur (Puskesmas Perawatan). Sementara rumah
sakit yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas merupakan sarana rujukan bagi
Puskesmas terhadap kasus – kasus yang membutuhkan penanganan lebih lanjut
melalui perawatan rawat inap, disamping tetap menyediakan pelayanan rawat jalan
bagi masyarakat yang langsung datang ke rumah sakit.
Upaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat dilakukan secara rawat jalan
untuk masalah kesehatan ringan dan pelayanan rawat inap baik secara langsung
maupun melalui rujukan pasien untuk masalah kesehatan sedang dan berat.
Pelayanan kesehatan ini biasa dilakukan di sarana pelayanan baik milik pemerintah
(Polindes, Pustu, Puskesmas, Rumah Sakit) maupun di sarana milik swasta (Balai
Pengobatan, Rumah Sakit Swasta, Klinik swasta) dan di sarana Upaya Kesehatan
Berbasis Masyarakat/UKBM (Poskesdes).
Data pemanfaatan Rumah Sakit di Kabupaten Gowa dapat dilihat dari
beberapa indikator kinerja Rumah Sakit yang meliputi:
1. Bed Occupation Rate (BOR), standar yang ideal untuk suatu Rumah Sakit
adalah antara 60% s.d. 85%. Manfaat Angka Penggunaan Tempat Tidur
(BOR) adalah untuk mengetahui tingkat pemanfaatan tempat tidur Rumah
Sakit yang digunakan oleh pasien rawat inap di Rumah Sakit. Di Kabupaten
Gowa tahun 2015 angka BOR sebesar 82,3%. Angka yang dicapai ini
menunjukkan bahwa tingkat pencapaian tempat tidur di Rumah Sakit sudah
efektif.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 62
2015
2. Length Of Stay (LOS), adalah rata-rata lama perawatan seorang pasien. Nilai
ini memberikan gambaran tingkat efisiensi dan mutu pelayanan. Nilai ideal
dari LOS untuk sebuah Rumah Sakit adalah 6 sampai dengan 9 hari. LOS
Kabupaten Gowa Tahun 2015 adalah 3 hari. Nilai yang dicapai ini sudah
efisien.
3. Turn of Interval (TOI), menggambarkan tingkat efisiensi dari penggunaan
tempat tidur. Nilai ideal dari TOI adalah 1 sampai dengan 3 hari. TOI di tahun
2015 adalah 1 hari. Nilai ini menggambarkan sudah efisien.
4. Gross Death Rate (GDR), adalah angka kematian untuk tiap 1000 penderita
keluar, maksimum 45/1000 penderita keluar. Nilai GDR di Kabupaten Gowa
tahun 2015 adalah 150/1000, yamg berarti tiap 1000 penderita yang keluar
dari rumah sakit, ada 150 orang penderita yang keluar dalam keadaan
meninggal.
5. Net Death Rate (NDR), manfaat NDR adalah untuk mengetahui mutu
pelayanan atau perawatan Rumah Sakit, dengan nilai toleransinya adalah
120/1000 penderita keluar. Semakin rendah NDR suatu Rumah Sakit berarti
bahwa mutu pelayanan rumah sakit tersebut semakin baik. NDR di tahun 2015
adalah 7 penderita keluar, hal ini berarti bahwa mutu pelayanan/perawatan
Rumah Sakit baik.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 63
2015
C. PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR
Upaya pemberantasan penyakit menular lebih ditekankan pada pelaksanaan
surveilans epidemiologi dengan upaya penemuan penderita secara dini yang
ditindaklanjutu dengan penanganan secara cepat melalui pengobatan penderita. Di
samping itu pelayanan lain yang diberikan adalah upaya pencegahan dengan
pemberian imunisasi serta peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya
pemberantasan penyakit menular yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan.
Uraian singkat berbagai upaya tersebut seperti berikut :
1. Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa
Upaya penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa
(KLB) merupakan tindak lanjut dari penemuan dini kasus-kasus penyakit
berpotensi KLB/wabah yang terjadi pada masyarakat. Upaya penanggulangan
yang dilakukan dimaksudkan untuk mencegah penyebaran lebih luas dan
mengurangi dampak yang ditimbulkan.
Dari data Subdin Bina Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit menunjukkan
bahwa pada tahun 2015 jumlah desa/kelurahan yang mengalami KLB
dilaporkan sebanyak 53 desa/kelurahan dan dari jumlah tersebut telah ditangani
<24 jam (100%). Data terinci pada lampiran tabel 28.
2. Pemberantasan Penyakit polio
Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit Polio telah dilakukan melalui
gerakan imunisasi polio. Upaya ini juga ditindaklanjuti dengan kegiatan
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 64
2015
surveilans epidemiologi secara aktif terhadap kasus-kasus Acute Flacid
Paralysis (AFP) kelompok umur <15 tahun hingga dalam kurun waktu tertentu,
untuk mencari kemungkinan adanya virus polio liar yang berkembang di
masyarakat dengan pemeriksaan spesimen tinja dari kasus AFP yang dijumpai.
Penemuan kasus AFP (non Polio) pada tahun 2015 tidak terdapat 2 kasus. Data
terinci pada lampiran tabel 18.
3. Pemberantasan penyakit TB
Upaya pencegahan dan pemberantasan TB-Paru dilakukan dengan pendekatan
Directly Observe Treatment Shortcource (DOTS) atau pengobatan TB-Paru
dengan pengawasan langsung oleh Pengawas Menelan Obat (PMO). Kegiatan
ini meliputi upaya penemuan penderita dengan pemeriksaan dahak di sarana
pelayanan kesehatan yang ditindaklanjuti dengan paket pengobatan.
Dalam penanganan program, semua penderita TB yang ditemukan
ditindaklanjuti dengan paket-paket pengobatan intensif. Melalui paket
pengobatan yang diminum secara teratur dan lengkap, diharapkan penderita
akan dapat disembuhkan dari penyakit TB yang dideritanya. Pada tahun 2015
angka kesembuhan TB BTA + tercatat sebesar 94,81%, dengan angka
kesuksesan (success rate) sebesar 95,45%. Data terinci pada tabel 9.
4. Penanggulangan Penyakit DBD
Upaya pemberantasan DBD terdiri dari tiga hal yaitu; 1) Peningkatan kegiatan
surveilans penyakit dan surveilans vektor, 2) Diagnosis dini dan pengobatan
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 65
2015
dini, 3) Peningkatan upaya pemberantasan vektor penular penyakit DBD dan
upaya pemberantasan dititkberatkan pada penggerakan potensi masyarakat
untuk dapat berperan serta dalam pemberantasan sarang nyamuk (gerakan 3M),
juru pemantauan jentik (Jumantik) untuk memantau angka bebas jentik (ABJ),
serta pengenalan gejala DBD serta penanganannya di rumah tangga.
Demam berdaran dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit menular yang
sampai saat ini masihmenjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia,
sering muncul sebagai KLB dan menimbulkan kepanikan di masyarakat karena
menyebar dengan cepat dan dapat menyebabkan kematian. Kasus umumnya
mulai meningkat pada saat musim hujan yaitu antara bulan Oktober – Mei.
Jumlah kasus DBD pada tahun 2015 yakni 173 kasus dan yang meninggal 0
orang, CFR sebesar 0%. Kasus DBD menurut puskesmas di Kabupaten Gowa
dapat dilihat pada lampiran tabel 21.
5. Pemberantasan Penyakit Kusta
Pemberantasan penyakit Kusta dapat dilakukan dengan cara penemuan
penderita melalui berbagai survei anak sekolah, survei kontak dan pemeriksaan
intensif penderita yang datang ke pelayanan kesehatan dengan keluhan atau
kontak dengan penderita penyakit kusta.
Pada penderita kusta yag ditemukan, diberikan pengobatan paket MDT yang
terdiri dati Rifamfisin, Lampren dan DDS yang diberikan dalam kurun waktu
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 66
2015
tertentu. Jumlah dan persentase penderita Kusta RFT menurut puskesmas se
Kabupaten Gowa dapat dilihat pada lampiran tabel 14 - 17.
6. Pemberantasan Penyakit Filariasis
Penyakit Filariasis adalah penyakit menular (Penyakit Kaki Gajah) yang
disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk.
Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan
dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat
kelamin baik perempuan ataupun laki-laki. Program eliminasi filariasis
dilaksanakan atas dasar kesepakatan global WHO tahun 2000 yaitu “The
Global Goal of Elimination ol Lympatic Filariasis as a Publich Health
Problem The year 2020” yang merupakan realisasi dari resolusi WHA (World
Health Essebly) pada tahun 1997.Di Kabupaten Gowa pada tahun 2015, kasus
filariaris tidak ditemukan.
D. PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASI DASAR
Untuk menggambarkan keadaan lingkungan, akan disajikan indikator-
indikator yangmerupakan hasil dari upaya sektor kesehatan dan hasil dari upaya
sektor-sektor lain yang sangat terkait.
Lingkungan merupakan salah satu variabel yang kerap mendapat perhatian
khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Bersama dengan faktor
perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik, lingkungan menentukan baik buruknya
status derajat kesehatan masyarakat.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 67
2015
Salah satu sasaran dari lingkungan sehat adalah tercapainya pemukiman dan
lingkungan perumahan yang memenuhi syarat kesehatan di pedesaan dan di
perkotaan, termasuk penanganan daerah kumuh, serta terpenuhinya persyaratan
kesehatan ditempat-tempat umum, termasuk sarana dan pengelolaannya.
Indikator-indikator tersebut adalah persentase rumah sehat, persentase
tempat-tempat umum sehat, persentase penduduk dengan akses air minum, serta
persentase sarana pembuangan air besar dan tempat penampungan akhir
kotoran/tinja pada rumah tangga.
1. Rumah Sehat
Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang penting, hampir
separuh hidup manusiaakan berada di rumah, sehingga kualitas rumah akan
berdampak terhadap kondisi kesehatannya, karena itu lingkungan rumah sebaiknya
terhindar dari faktor yangmerugikan kesehatan. Kondisi rumah dan lingkungan yang
tidak memenuhi syarat kesehatan merupakan faktor resiko penularan berbagai
penyakit, khususnya penyakit berbasis lingkungan. Rumah yang baik, tidak harus
besar dan mewah, tetapi harus memenuhi syarat kesehatan, sehingga para
penghuninya dapat beraktivitas dengan nyaman. Menurut Winslow, rumah sehat
memiliki beberapa kriteria, yakni dapat memenuhi kebutuhan fisiologis dan
psikologis; serta dapat menghindarkan terjadinya kecelakaan dan penularan
penyakit.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 68
2015
Persentase keluarga yang menghuni rumah sehat merupakan salah satu
indikator Indonesia Sehat 2010 dan target Millenium Development Goals(MDGs)
tahun 2015. Target rumah sehat yang hendak dicapaitelah ditentukan sebesar 80%
(Depkes RI, 2003). Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2010, presentase
rumah sehat secara nasional hanya sekitar 24,9%.
Pada Tahun 2015 dari jumlah rumah yang ada di kabupaten gowa sebanyak
170.415, tercatat 137.619 rumah yang dinyatakan sehat atau 80,7% dari jumlah
seluruh rumah yang ada.
2. Tempat – tempat Umum dan Tempat Pengelolaan Makanan (TUPM)
Tempat Umum dan Tempat Pengelolaan Makanan (TUMP) adalah tempat
yang banyak dikunjungi orang sehingga dikhawatirkan dapat menjadi sumber
penyebaran penyakit. TUPM terbagi atas TTU (Tempat-tempat Umum) dan TPM
(Tempat Pengelolaan Makanan) yang terdiri atas sarana pendidikan, hotel, rumah
sakit, ponpes, restoran, pasar, tempat wisata, terminal, stasiun, kantin sekolah, dll.
TUMP yang dikategorikan sehat apabila memiliki sarana air bersih, tempat
pembuangan sampah, pembuangan limbah, ventilasi baik dan luas yang sesuai
dengan banyaknya pengunjung. Jumlah Tempat-tempat Umum (TTU) yang
diperiksa sanitasinya pada Tahun 2015 sebanyak 643 yang ada dan tercatat 494 unit
atau 77% yang dinyatakan sehat, sedangkan untuk jumlah Tempat Pengelolaan
Makanan (TPM) di Kabupaten Gowa pada Tahun 2015 sebanyak 1742, yang
memenuhi syarat higiene sanitasi sebanyak 1135 (65,15%) dan yang tidak
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 69
2015
memenuhi syarat sebanyak 590 (33, 87%), sedangkan untuk TPM yang dibina 1135
Data lebih rinci dapat dilihat pada lampiran 65 dan 66.
3. Akses Terhadap Air Minum
Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk maka kebutuhan akan air
bersih semakin bertambah. Berbagai upaya dilakukan agar akses masyarakat
terhadap air bersih meningkat, salah satunya melalui pendekatan partisipatori yang
mendorong masyarakat berperan aktif dalam pembangunan perpipaan air bersih di
daerahnya. Air bersih yang dimiliki dan dipergunakan masyarakat Kabupaten Gowa
berasal dari air ledeng, sumur pompa tangan, sumur gali, mata air dan lainnya. Pada
Tahun 2015 telah dilakukan pemeriksaan akses air bersih pada 384.056 keluarga
atau 55,89% dari 687.157 penduduk.
E. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
Masalah gizi adalah gangguan kesehatan seseorang/masyarakat yang
disebabkan tidak seimbangnya pemenuhan kebutuhan akan zat gizi yang diperoleh
dari makanan. Berbagai upaya perbaikan gizi yang telah dilakukan di Kabupaten
Magetan dalam upaya menanggulangi masalah gizi kurang antara lain melalui :
1. Pencegahan dan Penanggulangan Anemia Gizi Besi
Anemia Gizi Besi masih merupakan masalah gizi yang perlu mendapat
penanganan karena dampak yang ditimbulkan antara lain risiko perdarahan yang
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 70
2015
dilahirkan, bayi yang dilahirkan BBLR, kesakitan meningkat dan penurunan
kesegaran fisik.
Upaya pencegahan dan penanggulangan anemia gizi besi dilaksanakan melalui
pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) yang diprioritaskan pada ibu hamil, karena
prevalensi anemia pada kelompok ini cukup tinggi. Presentase cakupan ibu hamil di
Kabupaten Gowa di Tahun 2015 yang mendapatkan TTD sebanyak 30 tablet sebesar
99.9% dan yang mendapat 90 tablet sebesar 94.87%. Data terinci dapat dilihat pada
lampiran tabel 32.
2. Pemberian Kapsul Vitamin A pada Bayi dan Balita
Masalah kekurangan vitamin A masih merupakan masalah gizi utama di
Indonesia. Keadaan kadar serum vitamin A yang rendah ternyata berhubungan
dengan menurunnya daya tahan tubuh sehingga berdampak pada meningkatnya
angka kesakitan dan angka kematian balita. Upaya pencegahan dan penanggulangan
Kurang Vitamin A dilakukan melalui suplementasi kapsul vitamin A dosis tinggi
untuk sasaran prioritas Bayi (umur 6 – 11), anak balita (umur 1 – 4 tahun), dan ibu
nifas.
Strategi penanggulangan kekurangan vitamin dilaksanakan melalui pemberian
kapsul vitamin A dosis tinggi A(100.000 UI) yaitu kapsul vitamin A biru untuk bayi
(6-11 bulan) sebanyak satu kali dalam setahun (bulan Februari dan Agustus) dan
kapsul vitamin A merah untuk anak balita (1-4 tahun) sebanyak dua kali yaitu tiap
Bulan Februari dan Agustus serta untuk ibu nifas paling lambat 30 hari setelah
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 71
2015
melahirkan. Rata – rata cakupan pemberian kapsul vitamin A di Kabupaten Gowa
tahun 2015 pada bayi sebesar 65,3%, dan anak balita sebesar 91,26%.
F. PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN
Upaya pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dariupaya pelayanan kesehatan secara paripurna. Upaya tersebut
dimaksudkan untuk (1) menjamin ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan obat
generik dan obat esensial yang bermutu bagi masyarakat, (2) mempromosikan
penggunaan obat yang rasional dan obat yang generik, (3) meningkatkan kualitas
pelayanan kefarmasian di farmasi komunitasdan farmasi klinik serta pelayanan
kesehatan dasar, serta melindungi masyarakat dari penggunaan alat kesehatan yang
tidak memenuhi persyaratan mutu dan keamanan.
1. Peningkatan Penggunaan Obat Rasional
Upaya peningkatan penggunaan obat rasional, diarahkan kepada peningkatan
cakupan dan kualitas pelayanan pembinaan penggunaan obat yang rasional
melalui pelaksanaan advokasi secara lebih intensif agar terwujud dukungan
masyarakat yang kondusif serta terbangunnya kemitraan dengan unit pelayanan
kesehatan formal.
2. Penerapan Penggunaan Obat Esensial Generik
Kegiatan ini dimaksudkan agar terjaminnya ketersediaan, keterjangkauan, dan
pemerataan obat dalam pelayanan kesehatan, yang pelaksanaannya mencakup
pengadaan buffer stock obat generik esensial, revitalisasi pemasyarakatan
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 72
2015
konsepsi obat esensial dan penerapan penggunaan obat esensial generik pada
fasilitas pelayanan pemerintah maupun swasta. Persentase tingkat kecukupan
ketersediaan obat menurut jenis obat tahun 2013 secara terinci dapat dilihat
pada lampiran 66.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 73
2015
BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
Upaya pembangunan kesehatan dapat berdaya guna dan berhasil guna bila
kebutuhan sumber daya kesehatan dapat terpenuhi. Dalam bab ini, gambaran
mengenai situasi sumber daya kesehatan dikelompokkan ke dalam sajian data dan
informasi mengenai sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan.
A. SARANA KESEHATAN
Pada bagian ini diuraikan tentang sarana kesehatan di antaranya Puskesmas
Rumah Sakit, sarana produksi dan distribusi farmasi dan alat kesehatan, sarana
Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), dan institusi pendidikan
tenaga kesehatan.
1. Puskesmas
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dari Dinas Kesehatan Kabupaten
yang berada di wilayah kecamatan yang melaksanakan tugas-tugas operasional
pembengunan kesehatan.Pembangunan puskesmas di tiap kecamatan memiliki
peran yang sangat penting dalam memelihara kesehatan masyarakat.
Pada tahun 2015, jumlah puskesmas di Kabupaten Gowa tercatat sebanyak 25
unit dengan 115 puskesmas pembantu. Adapun rasio puskesmas per 100.000
penduduk sebesar 4 sedangkan rasio Pustu terhadap puskesmas yakni 5 : 1.
Data Identitas Puskesmas Terlampir pada Tabel 67.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 74
2015
2. Rumah Sakit
Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan saran rumah sakit
antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya
diukur dengan jumlah rumah sakit dan tempat tidurnya serta rasionya terhadap
jumlah penduduk.
Pada tahun 2015, RSUD Syekh Yusuf merupakan rumah sakit Tipe B dengan
jumlah tempat tidur sebanyak 189 buah.
3. Sarana Produksi, Distribusi Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
Salah satu indikator penting untuk menggambarkan ketersediaan sarana
pelayanan kesehatan adalah jumlah sarana produksi dan distribusi sediaan
farmasi dan alat kesehatan. Jumlah sarana distribusi sediaan farmasi dan alat
kesehatan pada tahun 2015 tercatat 78 apotek, 17 toko obat, dan 1 Gudang
Farmasi Kabupaten (GFK). Data terinci pada lampiran Tabel 67.
4. Sarana Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,
berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang
ada di masyarakat. Upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) di
antaranya adalah Posyandu, Polindes (Pondok Bersalin Desa), Toga (Tanaman
Obat Keluarga), POD (Pos Obat Desa), Pos UKK (Pos Upaya Kesehatan
Kerja), desa siaga dan sebagainya.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 75
2015
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal
dimasyarakat.Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas, yaitu
kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi dan
penanggulangan diare. Untuk memantau perkembangannya, posyandu
dikelompokkan ke dalam 4 strata, yaitu Posyandu Pratama, Posyandu Madya,
Posyandu Purnama, dan Posyandu Mandiri.
Pada tahun 2015, jumlah posyandu di Kabupaten Gowa tercatat sebanyak 691
buah, dan yang terbanyak berstatus madya sebanyak 45,01%, posyandu
pratama sebanyak 20,84%, dan posyandu purnama sebanyak 30,25%,
sedangkan posyandu mandiri tercatat sebanyak 3,91%.
Gambaran proporsi posyandu pada tahun 2015 menurut strata atau tingkat
perkembangannya dapat dilihat pada gambar 15 , dan data terinci dapat dilihat
pada lampiran Tabel 69.
GAMBAR.12
PROPORSI POSYANDU MENURUT STRATA
DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Sumber : Subdin Promkes dan Kesling Dinkes Kab.Gowa Thn 2015
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 76
2015
5. Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)
Poskesdes adalah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang
dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan/menyediakan pelayanan
kesehatan dasar bagi masyarakat desa.UKBM yang dusah dikenal luas oleh
masyarakat yaitu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pondok Bersalin Desa
(Polindes), dll.
Untuk dapat menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa,
Poskesdes memiliki kegiatan:
1. Pengamatan epidemiologi sederhana terhadap penyakit terutama penyakit
yang berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan faktor
resikonya termasuk status gizi serta kesehatan ibu hamil yang berisiko.
2. Penanggulangan penyakit, terutama penyakit menular dan penyakit yang
berpotensi menimbulkan KLB serta faktor resikonya termasuk kurang gizi.
3. Kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan
kesehatan.
4. Pelayanan medis dasar sesuai dengan kompetensinya.
5. Promosi kesehatan untuk peningkatan keluarga sadar gizi, peningkatan
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), penyehatan lingkungan dan lain-
lain.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 77
2015
Salah satu kriteria desa siaga adalah memiliki satu poskesdes. Berdasarkan
hasil pengumpulan data tahun 2015, jumlah poskesdes di Kabupaten Gowa
sebanyak 32 unit.
6. Desa Siaga
Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah
kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri.Sebuah
desa dikatakan menjadi desa siaga apabila desa tersebut telah memiliki
sekurang-kurangnya sebuah Pos Kesehatan Desa (Poskesdes). Tahun 2015, di
Kabupaten Gowa jumlah desa siaga aktif sebanyak 167 desa (100%).
B. TENAGA KESEHATAN
Dalam pembangunan kesehatan diperlukan berbagai jenis tenaga kesehatan
yang memiliki kemampuan melaksanakan upaya kesehatan dengan paradigma sehat,
yang mengutamakan peningkatan, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit.
Pengadaan tenaga kesehatan dilaksanakan melalui pendidikan dan pengembangan
tenaga kesehatan melalui pelatihan tenaga oleh pemerintah maupun masyarakat.
Saat ini, jumlah tenaga kesehatan yang tercatat melalui Profil Kesehatan
Kabupaten Gowa Tahun 2015 sebanyak 995 orang (Puskesmas, RS Syekh Yusuf, RB
Mattiro Baji, Gudang Farmasi dan Dinas Kesehatan). Tenaga kesehatan terdistribusi
paling banyak pada Puskesmas (termasuk Pustu dan Polindes) 62,9 %, kemudian RS
sebanyak 28,3%, lalu sarana kesehatan lainnya (Dinas Kesehatan dan GFK) sebesar
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 78
2015
6,3 %. Rincian distribusi tenaga kesehatan dapat dilihat pada lampiran Tabel 72 s/d
80.
a. Tenaga Medis
Yang tergolong ke dalam tenaga medis adalah dokter spesialis, dokter umum,
dokter gigi dan dokter keluarga. Hingga tahun 2015 di Kab. Gowa tercatat
jumlah tenaga medis sebanyak 130 orang dengan rasio 19,5 per 100.000
penduduk.
Sedangkan rasio masing-masing tenaga medis per 100.000 penduduk
berdasarkan data Nominatif Pegawai Dinas Kesehatan Kab.Gowa Tahun 2015
di puskesmas, RS dan RB diperoleh bahwa rasio dokter spesialis sebesar 3,5
per 100.000 penduduk, rasio dokter umum 10,3 per 100.000 penduduk dan
rasio dokter gigi sebesar 5,7 per 100.000 penduduk, Data terinci pada
lampiran tabel 72.
b. Tenaga Kefarmasian dan Gizi
Untuk tenaga kefarmasian saat ini telah berjumlah 60 orang, dengan rincian
apotekerdan sarjana farmasi 34 0rang, DIII farmasi dan asisten apoteker 26
orang, rasio tenaga kefarmasian sebesar 8 per 100.000 penduduk. Sementara
tenaga gizi pada tahun 2015 berjumlah sebanyak 40 orang dengan rasio 6 per
100.000 penduduk. Data terinci dapat dilihat pada lampiran tabel 74 dan tabel
76.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 79
2015
c. Tenaga Keperawatan
Yang tergolong ke dalam tenaga keperawatan adalah sarjana keperawatan dan
perawat. Jumlah tenaga sarjana keperawatan sebanyak 62 orang, D III Perawat
sebanyak 199 orang, D I Perawat sebanyak 52 orang dan perawat gigi
sebanyak 51 orang, yang sebagian besar tersebar di puskesmas dan pustu,
rumah sakit, dan rumah bersalin . Rasio tenaga perawat di Kab.Gowa sebesar
47 per 100.000 penduduk. Data terinci pada lampiran Tabel 73.
d. Tenaga Kesehatan masyarakat dan Sanitasi
Jumlah tenaga kesehatan masyarakat di Kab. Gowa sebanyak 84 orang.
Sedangkan tenaga sanitasi sebanyak 38 orang. Rasio tenaga kesehatan
masyarakat sebesar 8,3 per 100.000 penduduk dan rasio tenaga sanitasi sebesar
4,6 per 100.000 penduduk. Data terinci pada lampiran tabel 75.
C. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Dalam melaksanakan upaya pelayanan kesehatan diperlukan pembiayaan baik yang
bersumber dari pemerintah maupun masyarakat, termasuk swasta. APBD Kabupaten
Gowa Tahun 2015 sebesar Rp. 71.918.543.655,- (termasuk gaji pegawai dan
administrasi umum), sedangkan jumlah APBN Rp. 11.376.278.000 dari Dana
Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp. 6.561.434.000 -,. Untuk jelasnya lihat lampiran
Tabel 81.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 80
2015
BAB VI
PENUTUP
Berbagai data dan informasi dalam bentuk buku Profil Kesehatan Kabupaten
Gowa Tahun 2015 ini sangat diperlukan dalam rangka evaluasi kegiatan tahunan dan
sebagai bahan dalam penyusunan rencana program-program kesehatan di tahun
berikutnya.Untuk itu pelaksanaan program/kegiatan secara sungguh-sungguh,
pencatatan yang efektif dan kontinyu, jalinan kerjasama dan kevalidan data yang
baik sangat diperlukan, sehingga angka-angka, data dan informasi yang ada dalam
buku ini dapat dipertanggungjawabkan.
Masukan dan partisipasi dari pihak terkait sangat kami harapkan dalam
rangka mendapatkan laporan yang valid dan akurat.Terimakasih kami sampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan buku ini.Akhir kata semoga
buku PROFIL KESEHATAN KABUPATEN GOWA TAHUN 2015 ini
bermanfaat bagi para pembaca.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 1
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan tanggung jawab bersama setiap individu, keluarga,
masyarakat, pemerintah dan swasta. Keberhasilan pembangunan kesehatan
ditentukan oleh kontribusi dari semua sektor, berdasarkan fungsi dan peranannya
masing-masing. Tujuan pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Setiap individu berkewajiban ikut serta
dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat.
Perwujudan diselenggarakan melalui upaya kesehatan dengan pendekatan
peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan
penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Dalam tatanan desentralisasi atau otonomi daerah di bidang kesehatan,
kualitas dari Sistem Informasi Kesehatan Regional dan Nasional sangat ditentukan
oleh kualitas dari Sistem-Sistem Informasi Kesehatan Kabupaten/Kota. Sistem
Informasi Kesehatan adalah tulang punggung bagi pelaksanaan pembangunan daerah
berwawasan kesehatan di Kabupaten atau dengan kata lain Sistem Informasi.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 2
2015
Kesehatan Kabupaten dapat memberikan arah dalam penentuan kebijakan
dan pengambilan keputusan di Kabupaten berdasarkan fakta (Evidence Based
Decision Making). Salah satu produk dari Sistem Informasi Kesehatan Kabupaten
adalah “Profil Kesehatan Tahunan“ yang diharapkan akan terbit secara berkala guna
menyediakan data, informasi yang bermanfaat bagi para pengambil keputusan dalam
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil kegiatan secara transparan, efisien dan
efektif.
Profil Kesehatan Kabupaten Gowa merupakan sarana untuk memantau dan
mengevaluasi kemajuan pembangunan kesehatan di Kabupaten Gowa yang
merupakan modal dasar demi tercapainya Indonesia Sehat 2015. Derajat kesehatan
yang optimal bagi masyarakat.
Merujuk pada Sistem Kesehatan Nasional, maka pembangunan dan upaya
tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk dalam mewujudkan
derajat kesehatan masyarakat yang optimal merupakan salah satu unsur kesejahteraan
umum dari tujuan nasional.
Derajat kesehatan dapat dicapai melalui upaya-upaya perbaikan sanitasi
lingkungan, pengendalian dan pemberantasan penyakit menular, pendidikan
kesehatan, pengorganisasian pelayanan atau perawatan kesehatan serta
pengembangan unsur-unsur sosial untuk menjamin taraf kehidupan yang layak.
Kesehatan masyarakat sebenarnya bukan hasil pekerjaan medis semata, tetapi
merupakan hasil interaksi faktor-faktor lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 3
2015
dan genetik (H. L. Blum). Sehingga penanganan masalah kesehatan pun mesti
dilakukan dengan cara yang komprehensif dengan memperhatikan faktor-faktor
tersebut di atas.
Pendekatan masyarakat yang komprehensif untuk mempertahankan dan
meningkatkan status kesehatan penduduk sangat dibutuhkan. Hal tersebut dilakukan
dengan membina lingkungan yang memungkinkan masyarakat dapat hidup sehat,
membina perilaku hidup sehat, menggalakkan upaya promotif dan preventif serta
memperbaiki dan meningkatkan pelayanan kesehatan agar lebih efektif dan efisien.
Dalam usaha perbaikan kesehatan masyarakat dan pengembangan desa sehat
antara lain melalui upaya pemberantasan penyakit menular, perbaikan gizi, PHBS,
pelayanan kesehatan ibu dan anak dan tentunya adanya koordinasi dan dukungan dari
Dinas Kesehatan Provinsi serta pemerintah setempat.
Mengukur tingkat pencapaian hasil pembangunan suatu negara, termasuk
pembangunan bidang kesehatan digunakan suatu indikator yang dikenal dengan
Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index). Indeks Pembangunan
Manusia, ditentukan oleh beberapa indikator yaitu, kesehatan, pendidikan, dan
ekonomi.
Profil Kesehatan Kabupaten Gowa merupakan salah satu sarana yang dapat
digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan terhadap pencapaian MDGs dan hasil
kinerja dari penyelengaraan pelayanan minimal bidang kesehatan.Profil Kesehatan
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 4
2015
Kabupaten Gowa adalah gambaran situasi kesehatan di Kabupaten Gowa yang
diterbitkan setiap Tahun.
Dalam setiap penerbitan profil Kesehatan Kabupaten Gowa, selalu dilakukan
berbagai upaya perbaikan.Baik dari segi materi, analisis maupun bentuk penampilan
fisiknya.
Ada beberapa sumber daya yang bisa dimanfaatkan dalam pembuatan profil
ini, diantaranya angka-angka kependudukan dan cakupan program serta bentuk-
bentuk kerjasama yang digalang. Dalam hal ini diperlukan tiga data penting yaitu:
1. Data umum (Demografi)
2. Data kesehatan
3. Data yang berhubungan dengan kesehatan
Ketiga data ini harus dianalisis dan didiagnosis. Kesehatan masyarakat
memerlukan pengelolaan mekanisme yang panjang dan proses penalaran dalam
analisanya.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan disusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Gowa Tahun 2015 adalah :
Tersedianya data dan informasi yang relevan, akurat, tepat waktu dan sesuai
kebutuhan dalam rangka meningkatkan kemampuan manajemen kesehatan
Kabupaten Gowa Tahun 2015 secara berhasilguna dan berdayaguna sebagai
upaya mewujudkan“Masyarakat Sehat yang mandiri dan berkeadilan”
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 5
2015
2. Tujuan Khusus
Secara khusus tujuan penyusunan Profil Kesehatan adalah :
1) Diperolehnya data dan informasi umum dan lingkungan yang
meliputilingkungan fisik dan biologi, perilaku masyarakat yang
berkaitan dengankesehatan masyarakat, data kependudukan dan sosial
ekonomi secara terpilah.
2) Diperolehnya data dan informasi tentang status kesehatan masyarakat
yangmeliputi angka kematian, angka kesakitan dan status gizi
masyarakat secara terpilah.
3) Diperolehnya data dan informasi tentang upaya kesehatan, yang
meliputicakupan kegiatan dan sumber daya kesehatan secara terpilah.
4) Diperolehnya data dan informasi untuk bahan penyusunan
perencanaankegiatan program kesehatan.
5) Tersedianya alat untuk pemantauan dan evaluasi tahunan program-
program kesehatan.
6) Tersedianya wadah integrasi berbagai data yang telah dikumpulkan
olehberbagai sistem pencatatan dan pelaporan yang ada di Puskesmas,
RumahSakit maupun Unit-Unit Kesehatan lainnya.
7) Tersedianya alat untuk memacu penyempurnaan sistem pencatatan
danpelaporan kesehatan.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 6
2015
C. Sistimatika Penulisasn
1. Sistimatika Penyajian
Profil Kesehatan Kabupaten Gowa Tahun 2015 ini terdiri dari 6 (Enam) Bab,
yaitu :
BAB I : Pendahuluan
Bab ini menyajikan tentang maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan
Kabupaten Gowa dan Sistematika dari Penyajiannya.
BAB II : Gambaran Umum
Bab ini menyajikan tentang Gambaran Umum Kabupaten Gowa Provinsi
Sulawesi Selatan, Selain tentang Letak Geografis, Letak Adminstratif dan
Informasi Lainnya, Bab ini juga mengulas faktor-faktor yang berpenaruh terhadap
kesehatan dan faktor-faktor lain, Misalnya, faktor-faktor kependudukan, kondisi
ekonomi, perkembangan pendidikan, dan sebagainya.
BAB III : Situasi Derajat Kesehatan
Bab ini berisi uraian tentang indikator keberhasilan pembangunan kesehatan di
Kabupaten Gowa sampai dengan Tahun 2015 yang mencakup Umur Harapan
Hidup (UHH), Angka Kematian, Angka Kesakitan, dan Status Gizi.
BAB IV :Situasi Upaya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang upaya-upaya kesehatan yang telah dilaksanakan
oleh bidang kesehatan Kabupaten Gowa Selama Tahun 2015 yang
menggambarkan tingkat pencapaian programpembangunan kesehatan.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 7
2015
Gambaran tentang upaya kesehatan meliputi cakupan pelayanan kesehatan dasar,
pelayanan kesehatan rujukan, pemberantasan penyakit menular, pembinaan
kesehatan lingkungan, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat
kesehatan.
BAB V : Situasi Sumber Daya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang Sumber Daya yang diperlukan dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan, khususnya untuk tahun 2015. Gambaran
tentang keadaan sumber daya mencakup tentang keadaan sarana kesehatan, tenaga
kesehatan dan pembiayaan kesehatan.
BAB VI :Penutup
1. Jenis dan Cara Pengumpulan Data
Pengumpulan data profil dengan dua macam cara yaitu secara aktif dan pasif.
Secara aktif dengan mengumpulkan data dari sektor terkait dan Rumah Sakit,
sedangkan secara pasif melalui Laporan Bulanan Puskesmas yang direkap
oleh masing-masing Bidang dan Unit Pelayanan Teknis di Dinas Kesehatan
Kabupaten Gowa selama satu tahun.
2. Pengolahan dan Analisis Data
Data yang dikumpulkan kemudian dientri ke dalam format tabel profil.
Kemudian dianalisis secara deskriptif, komparatif dan kecenderungan yang
disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 8
2015
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. KEADAAN GEOGRAFI
Kabupaten Gowa berada pada 12 0 38.16’ Bujur Timur dari Jakarta dan 5
033.6’ Bujur Timur dari Kutub Utara.sedangkan letak wilayah administrasinya
antara 12033.19’ hingga 13
015.17’ Bujur Timur dan 5
05’ hingga 5
034.7’ Lintang
Selatan dari Jakarta, dengan batas-batas wilayah :
Sebelah Utara : Kota Makassar dan Kabupaten Maros
Sebelah Timur : Kabupaten Sinjai, Kabupaten Bulukumba dan
Bantaeng
Sebelah Selatan : Kabupaten Takalar dan Kabupaten Jeneponto
Sebelah Barat : Kota Makassar dan Kabupaten Takalar
Wilayah administrasi Kabupaten Gowa terdiri dari 18 kecamatan dan 167
kelurahan/desa dengan luas wilayah 1.883,33 kilometer persegi atau sama dengan
3,01 persen dari luas Provinsi Sulawesi Selatan. Wilayah Kabupaten Gowa
sebagaian besar terletak di daratan tinggi yaitu sekitar 72,26%, ada 9 wilayah
kecamatan yang merupakan dataran tinggi yaitu Kecamatan Parangloe, Manuju,
Tinggimoncong, Tombolopao, Parigi, Bungaya, Bontolempangan, Tompobulu dan
Biringbulu.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 9
2015
Dari total luas Kabupaten Gowa 35,30 persen mempunyai kemiringan tanah di
atas 40 derajat yaitu Kecamatan Parangloe, Tinggimoncong, Bungaya dan
Tompobulu.
GAMBAR 1.
PETA WILAYAH KABUPATEN GOWA
B. KEADAAN DEMOGRAFI
Masalah utama kependudukan di Indonesia pada dasarnya meliputi tiga hal
pokok, yaitu : jumlah penduduk yang besar, komposisi penduduk yang kurang
menguntungkan dimana proporsi penduduk berusia muda masih relatif tinggi, dan
persebaran penduduk yang kurang merata.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 10
2015
1. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
Jumlah penduduk di Kabupaten Gowa termasuk terbesar ketiga dari kabupaten
yang ada di Sulawesi Selatan. Jumlah penduduk dengan urutan pertama adalah Kota
Makassar, urutan kedua Kabupaten Bone dan urutan ketiga adalah Kabupaten
Gowa. Berdasarkan Gowa Dalam Angka Tahun 2011 jumlah penduduk Kabupaten
Gowa secara keseluruhan sebanyak 668.875 jiwa, penduduk laki-laki sebanyak
328.224 jiwa (49,07%) dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 340.651 jiwa
(50,9%), Tahun 2012 jumlah penduduk Kabupaten Gowa secara keseluruhan
sebanyak 682.497 jiwa, penduduk laki-laki sebanyak 335.178 jiwa (49,11%) dan
jumlah penduduk perempuan sebanyak 347.319 jiwa (50,86%), Tahun 2013 jumlah
penduduk Kabupaten Gowa secara keseluruhan sebanyak 696.096 jiwa, penduduk
laki-laki sebanyak 342.000 jiwa (49,2%) dan jumlah penduduk perempuan sebanyak
340.792 jiwa (50,9%), Tahun 2014 jumlah penduduk Kabupaten Gowa secara
keseluruhan sebanyak 709.386 Jiwa, penduduk laki-laki sebanyak 348.706 (53%)
dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 360.680 (54,9%), sedangkan pada tahun
2015 jumlah penduduk Kabupaten Gowa secara keseluruhan sebanyak 722.702,
penduduk laki-laki sebanyak 355.381 (53%) dan jumlah penduduk perempuan
sebanyak 367.321 (54,9%) .
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 11
2015
TABEL 1
JUMLAH DAN LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK
DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2011-2015
NO TAHUN JUMLAH PENDUDUK TOTAL % LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK
L P L P
1 2011 328224 340651 668875 17 20,6
2 2012 335178 347319 682497 17,5 21
3 2013 342000 354096 696096 17,9 21,4
4 2014 348706 360680 709386 18,2 21,8
5 2015 355381 367321 722702 18,6 22
1908578 1648008
Sumber : BPS Kabupaten Gowa Tahun 2015
GAMBAR 2
PERSENTASE LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK DI
KABUPATEN GOWATAHUN 2011 - 2015
Sumber : BPS Kabupaten Gowa Tahun 2015
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 12
2015
Dari Gowa Dalam Angka tahun 2015 masih tampak bahwa penyebaran
penduduk Kabupaten Gowa masih bertumpu di Kecamatan Somba Opu yakni
sebesar 19,95 persen, kemudian diikuti oleh Kecamatan Pallangga sebesar 15,12
persen, Kecamatan Bajeng sebesar 9,55 persen, Kecamatan Bontonompo sebesar
6,02 persen, Kecamatan Biringbulu 4,95 persen.
TABEL 2
JUMLAH DAN LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK KECAMATAN
DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
NO KECAMATAN JUMLAH
PENDUDUK
% LAJU
PERTUMBUHAN
PENDUDUK
1 Sombaopu 157,448 21.7 2 Pallangga 117,115 16.2 3 Barombong 38,734 5.35 4 Bajeng 67,883 9.39 5 Bajeng Barat 24,588 3.4 6 Bontonompo 41,502 5.7 7 Bontonompo
Selatan 29,626 4.09
8 Bontomarannu 34,453 4.76 9 Pattallassang 23,752 3.2
10 Parangloe 18,118 2.5 11 Manuju 14,852 2.05 12 Tinggimoncong 23,621 3.26 13 Parigi 12,797 1.77 14 Tombolopao 28,850 3.99 15 Tompobulu 28,748 3.97 16 Biringbulu 31,834 4.4 17 Bungaya 16,269 2.25 18 Bontolempangan 12,512 1.73
JUMLAH 722.702 100,00
Sumber : BPS Kabupaten Gowa, 2015
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 13
2015
2. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur
Komposisi penduduk menurut kelompok umur dapat menggambarkan
tinggi/rendahnya tingkat kelahiran. Selain itu komposisi penduduk juga
mencerminkan angka beban tanggungan yaitu perbandingan antara jumlah
penduduk produktif (umur 15-64 tahun) dengan umur tidak produktif (umur 0-14
tahun dan umur 65 tahun keatas). Bila dilihat dari kelompok umur, penduduk anak-
anak yang berjenis kelamin perempuan (umur 0-14 tahun) jumlahnya mencapai
29,12 persen (99.242 jiwa), sedangkan untuk kelompok umur, penduduk anak-anak
yang berjenis kelamin laki-laki (umur 0-14 tahun) jumlahnya mencapai 32,77 persen
(108.044 jiwa). Penduduk usia produktif Perempuan (umur 15-64 tahun) mencapai
63,25 persen (215.554 Jiwa), penduduk usia produktif laki-laki (umur 15-64 tahun)
mencapai 63,27 persen (202.319 Jiwa) dan penduduk usia lanjut Laki-laki (umur ≥
65 tahun) mencapai 3,96 persen (13.005 jiwa) sedangkan untuk penduduk usia
lanjut Perempuan (umur ≥ 65 tahun) mencapai 7,63 persen (25.996 jiwa). Hal ini
dapat dilihat pada tabel 3 berikut :
TABEL 3
KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT KELOMPOK UMUR
DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN) LAKI-LAKI PEREMPUAN
N % N %
1 0-14 107765 30,3 102987 28,03
2 15-64 231574 65,19 242040 65,8
3 ≥ 65 15925 4,48 22294 6,06
JUMLAH 329673 100,00 340792 100,00
Sumber : BPS Kabupaten Gowa, 2015
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 14
2015
GAMBAR 3
PERSENTASE KELOMPOK UMUR PRODUKTIF BERDASARKAN JENIS
KELAMIN KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Sumber : BPS Kabupaten Gowa, 2015
Berdasarkan Gambar 3, menunjukkan bahwa persentase kelompok umur
produktif berdasarkan jenis kelamin terbanyak adalah perempuan sebanyak 65,80%
dan laki-laki sebanyak 65,19%. Sedangkan untuk kelompok umur tidak produktif
yang terbanyak adalah laki-laki dengan persentase 34,81%.
C. KEADAAN EKONOMI
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu
pencerminan kemajuan ekonomi suatu daerah, yang didefenisikan sebagai
keseluruhan nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan dalam waktu satu tahun di
wilayah tersebut.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 15
2015
PDRB Kabupaten Gowa pada Tahun 2009 atas dasar harga berlaku tercatat
sebesar 1.782,16 milyar rupiah dan naik menjadi sebesar 1.890,03 milyar rupiah pada
tahun 2010. Sedangkan harga konstan 2000 tercatat bahwa PDRB Tahun 2009
sebesar 1.782,16 milyar rupiah meningkat menjadi 1.890,36 milyar rupiah pada
tahun 2010 di tahun 2011 mengalami kenaikan sebanyak 2.007.277.
Selain dari itu, keadaan perekonomian suatu wilayah dapat diukur dari
banyaknya penduduk miskin.Kemiskinan menjadi isu yang cukup menjadi perhatian
berbagai kalangan termasuk kesehatan.Keterjangkauan masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan terkait dengan daya beli ekonomi.
Tabel 4 menunjukkan Profil Kesehatan Kabupaten Gowa tahun 2012 mencatat
sebanyak 264.352 penduduk miskin dan persentase yang telah memiliki kartu
miskin mencapai 100 % pada tahun 2012 dari jumlah penduduk miskin di
Kabupaten Gowa. Kecamatan yang persentase penduduk miskinnya tertinggi yaitu
Kecamatan Somba Opu (12,86 %), sedangkan terendah yaitu kecamatan Parigi
(1,98%). Cakupan pelayanan kesehatan masyarakat miskin dapat dilihat pada tabel
56.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 16
2015
TABEL 4
PENDAPATAN DOMESTIK REGIONAL BRUTO
KABUPATEN GOWA TAHUN 2012
SEKTOR
TAHUN
2011 2010 2009 2008
Rupiah
(Juta)
% Rupiah
(Juta)
% Rupiah
(Juta)
% Rupiah
(Juta)
%
Pertanian 886.253
44,1
5
858.770
45,43
720.933
42,47
693.153
44,
94
Pertambanga
n
14.408
0,72 12.615 0,67 7.796 0,46 7.424 0,48
Industri
Pengolahan
77.721
3,87 72.872 3,85 57.046 3,36 55.870 3,6
2
Listrik dan
Air Bersih
20.179
1,01 18.656 0,99 14.139 0,83 13.695 0,8
9
Bangunan 67.302
3,35 61.209 3,24 43.483 2,56 41.666 2,70
Perdagangan,
Hotel,
Restoran
300.487
14,9
7
273.869 14,49 191.905 11,31 184.201 11,
94
Angkutan/Ko
munikasi
149.712
7,46 135.492 7,17 141.858 8,36 122.377 7,93
Bank/Keu./Pe
rum.
173.513
8,64 150.885 7,98 126.468 7,45 109.386 7,0
9
Jasa 317.701
15,8
3
306.01 16,19 393.709 23,20 314.576 20,
40
T O T A L 2.007.277
100 1.890.377
100 1.697.338
100 1.542.348
100
LAJU
PERTUM
BUHAN
6 10
Sumber : Gowa Dalam Angka Tahun 2012, BPS Kab. Gowa
D. TINGKAT PENDIDIKAN
Indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat pendidikan
masyarakat yaitu kemampuan baca tulis, partisipasi pendidikan dan pendidikan
tertinggi yang ditamatkan.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 17
2015
1. Kemampuan Baca Tulis
Kemampuan membaca dan menulis atau baca tulis merupakan keterampilan
minimum yang dibutuhkan oleh penduduk untuk mencapai kesejahteraannya.
Kemampuan baca tulis tercermin dari angka melek huruf penduduk usia 10 tahun ke
atas yang dapat membaca dan menulis huruf latin dan huruf lainnya.Yang dimaksud
huruf lainnya misalnya huruf Arab, Bugis, Makassar, Jawa, China dan sebagainya.
Gowa Dalam Angka tahun 2015 terlihat bahwa penduduk laki-laki usia 10 tahun ke
atas yang melek huruf sebanyak 87,21 persen lebih tinggi dibanding penduduk
perempuan usia 10 tahun ke atas yang melek huruf yaitu 82,18 persen. Dapat dilihat
pada lampiran tabel 3.
2. Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan
Bila dilihat dari pendidikan yang ditamatkan, di Kabupaten Gowa ada 71.829
Jiwa (13,73%) tidak/belum pernah sekolah, 96.506 jiwa (18,45persen) tidak/belum
tamat SD. Penduduk yang menamatkan SD, SLTP, dan SLTA mencapai 330.884
jiwa (63.27 persen) sedangkan Diploma I ke atas hanya ditamatkan oleh 23.797 jiwa
(3.85 persen) dari total penduduk usia 10 tahun keatas yang sekolah.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 18
2015
TABEL 5
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS MENURUT JENIS
KELAMIN DAN PENDIDIKAN YANG DITAMATKAN DI KABUPATEN
GOWA TAHUN 2015
Sumber : Gowa Dalam Angka Tahun 2015, BPS Kab.Gowa
Dari tabel 5, terlihat jumlah penduduk perempuan berumur 10 tahun keatas
lebih banyak yang tidak/belum pernah sekolah yakni 45.547 jiwa dibandingkan
jumlah penduduk laki-laki berumur 10 tahun keatas yang hanya 26.282 jiwa.
E. KEADAAN LINGKUNGAN
1. Cuaca dan Curah Hujan
Dari data curah hujan dapat diperoleh bahwa jumlah curah hujan dan
banyaknya curah hujan relatif kecil dan bervariasi antara bulan yang satu
dengan yang lainnya. Jumlah curah hujan terbesar pada bulan Oktober
sampai Aprildengan curah hujan perbulan 237,75 mm. Gowa mempunyai
PENDIDIKAN
YG DITAMATKAN
LAKI-
LAKI
PEREMPUAN TOTAL
Tidak /belum pernah
Sekolah
26.282 45.547 71.829
Tidak/Belum Tamat SD 48.374 48.132 96.506
SD/MI/Setara 73.880 76.873 150.53
SMP/MTS/SEDERAJAT 45.196 48.699 93.895
SMA/MA/SEDERAJAT 49.275 36.921 86.196
AKADEMI/DIPLOMA 1.630 3.377 5.007
UNIVERSITAS 10.162 8.628 18.790
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 19
2015
suhu udara antara 25°C - 30°C padadataranrendah.dan antara18°C-
24°Cpada dataran tinggi.
2. Daerah Aliran Sungai (DAS)
Kabupaten Gowa dengan Ibu Kota Sungguminasa memiliki luas wilayah
sebesar 1.883,33 Km², dengan topografi yang berupa perbukitan,
pegunungan, lembah dan sungai. Wilayah terluas berada di dataran tinggi
(72,26 %) dan sisanya (27,74 %) berada di dataran rendah. Kabupaten ini
memiliki enam gunung dan yang tertinggi adalah Gunung Bawakaraeng.
Daerah ini juga dilalui 15 sungai dimana Sungai Jeneberang adalah sungai
yang paling panjang dengan luas daerah aliran sungainya yaitu 881 Km2,
dan pada daerah pertemuannya dengan Sungai Jenetalasa dibangun Waduk
Bili-bili. Keuntungan alam ini menjadikan Gowa kaya akan bahan galian,
di samping tanahnya yang subur.Kecamatan yang memiliki luas wilayah
paling luas yaitu Kecamatan Tombolo Pao yang berada di dataran tinggi,
dengan luas 251,82 Km2 (13,37 % dari luas wilayah Kabupaten Gowa).
Sedangkan kecamatan yang luas wilayahnya paling kecil yaitu Kecamatan
Bajeng Barat, dimana luasnya hanya 19,04 Km (1,01 %).
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 20
2015
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Gambaran derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Gowa ditunjukkan
dengan indikator derajat kesehatan yaitu Umur Harapan Hidup (UHH), Angka
Kematian (Mortalitas), Angka Kesakitan (Morbiditas), dan Status Gizi. Gambaran
Kesehatan di Kabupaten Gowa adalah Sebagai berikut :
A. UMUR HARAPAN HIDUP (UHH)
Umur Harapan Hidup adalah umur perkiraan rata-rata lamanya hidup sejak
lahir yang akan dicapai oleh penduduk dalam suatu wilayah dalam kurun waktu
tertentu. Umur Harapan Hidup (UHH) juga digunakan untuk menilai derajat
kesehatan dan kualitas hidup masyarakat baik di Kab/Kota, provinsi, maupun
negara.UHH menjadi salah satu indikator dalam mengukur Indeks prestasi
Manusia.Adanya perbaikan pada pelayanan kesehatan melalui keberhasilan
pembangunan pada sektor kesehatan dapat diindikasikan dengan adanya peningkatan
angka harapan hidup saat lahir.
Penurunan Angka Kematian Bayi sangat berpengaruh pada kenaikan Umur
Harapan Hidup (UHH) waktu lahir. Angka Kematian Bayi sangat peka terhadap
perubahan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, sehingga perbaikan
derajat kesehatan tercermin pada penurunan AKB dan kenaikan Umur Harapan
Hidup pada waktu lahir. Meningkatnya umur harapan hidup waktu lahir ini secara
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 21
2015
tidak langsung juga memberikan gambaran kepada kita tentang adanya peningkatan
kualitas hidup dan derajat kesehatan masyarakat.
Dari estimasi hasil penelitian yang dilakukan oleh BPS, umur harapan hidup
waktu lahir (Eₒ) penduduk Indonesia secara Nasional mengalami peningkatan dari
45,73 tahun pada tahun 1967 menjadi 67,97 tahun pada tahun 2000. Berdasarkan
proyeksi penduduk Indonesia tahun 2000-2025, maka dapat diestimasi angka
harapan hidup sebesar 67,8 tahun pada tahun 2000-2005, meningkat menjadi 69,8
pada tahun 2005-2010 dan menjadi 73,6 pada tahun 2010-2025. Sementara itu, rata-
rata Angka Harapan Hidup (AHH) penduduk di Provinsi Sulawesi Selatan dapat
dilihat pada gambar 4 berikut:
GAMBAR 4.
UMUR HARAPAN HIDUP WAKTU LAHIR (Eₒ)
DI SULSEL TAHUN 2003-2008
Sumber : Susenas, SDKI 2007 dan proyeksi
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 22
2015
B. ANGKA KEMATIAN (MORTALITAS)
Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari
kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Disamping itu kejadian
kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan
pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya. Angka kematian
pada umumnya dapat dihitung dengan melakukan berbagai survei dan penelitian.
Peristiwa kematian pada dasarnya merupakan proses akumulasi akhir dari
berbagai penyebab kematian langsung maupun tidak langsung. Secara umum
kejadian kematian pada manusia berhubungan erat dengan pemasalahan kesehatan
sebagai akibat dari gangguan penyakit atau akibat dari proses interaksi berbagai
faktor yang secara sendiri-sendiri atau bersama-sama mengakibatkan kematian dalam
masyarakat. Adapun Indikator derajat Angka Kematian Mortalitas meliputi sebagai
berikut :
1. Angka Kematian Bayi (AKB)
Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir
sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Banyak faktor yang dikaitkan dengan
kematian bayi. Secara garis besar, dari sisi penyebabnya, kematian bayi ada dua
macam yaitu endogen dan eksogen.
Kematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal.
Kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan, dan umumnya
disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 23
2015
orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan. Kematian bayi
eksogen atau kematian post neonatal, adalah kematian bayi yang terjadi setelah usia
satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang
bertalian dengan pengaruh lingkungan luar.
Infant Mortality Rate atau Angka kematian bayi (AKB) adalah jumlah yang
bayi yang meninggal sebelum mencapai usia satu tahun per 1.000 kelahiran hidup
pada tahun yang sama. Indikator ini terkait langsung dengan terget kelangsungan
hidup anak dan merefleksikan kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan tempat tinggal
anak-anak termasuk pemeliharaan kesehatannya. AKB cenderung lebih
menggambarkan kesehatan reproduksi. AKB relevan dipakai untuk memonitor
pencapaian terget program karena mewakili komponen penting pada kematian balita.
Data kematian yang terdapat pada suatu komunitas dapat diperoleh melalui
survei, karena sebagian besar kematian terjadi di rumah, sedangkan data kematian di
fasilitas pelayanan kesehatan hanya memperlihatkan kasus rujukan. Angka Kematian
Bayi di Indonesia berasal dari berbagai sumber, yaitu Sensus Penduduk,
Surkesnas/Susenas, dan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI).
Di Indonesia data SDKI menyatakan AKB telah menurun dari 35 per 1.000
kelahiran hidup (2004) menjadi 34 per 1.000 kelahiran hidup (2007) sementara AKI
menurun dari 307 per 100.000 kelahiran hidup (2004) menjadi 228 per 100.000
kelahiran hidup (2007).Target MDG sesuai kesepakatan yaitu AKB 24 per 1.000
kelahiran hidup dan AKI 102 per 100.000 kelahiran hidup pada 2015.Berdasarkan
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 24
2015
data yang dimiliki, jumlah bayi yang meninggal di Indonesia mencapai 34 kasus per
1.000 kelahiran. Jumlah tersebut lebih tinggi dari angka Millenium Development
Goals (MDG's), yakni 25 kasus per 1.000 kelahiran. Sementara jumlah ibu
melahirkan yang meninggal dunia sebanyak 228 kasus per 1.000 kelahiran.
Saat ini Indonesia masih menghadapi masalah tingginya angka kematian bayi.
Ternyata diketahui sekitar 56 persen kematian bayi terjadi pada masa neonatal atau
baru lahir hingga usia 28 hari.Berdasarkan data angka kematian neonatal, bayi dan
balita di Indonesia, sekitar 56 persen kematian bayi terjadi pada masa neonatal,
penyebab kematian bayi ini akibat masalah pada neonatal seperti afiksi (sesak napas
saat lahir), bayi lahir dengan berat badan rendah serta infeksi neonatus.Masalah lain
yang bisa menjadi penyebab kematian pada bayi seperti pneumonia, diare serta
masalah gizi buruk dan gizi kurang yang biasanya mulai terjadi sejak masa
kehamilan. Di Sulawesi Selatan angka kematian bayi menunjukkan penurunan yang
sangat tajam, yaitu dari 161 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 1971 menjadi 55
pada tahun 1996, lalu turun lagi menjadi 52 pada tahun 1998 kemudian pada tahun
2003 menjadi 48. Dan menurut hasil Surkesnas 2002-2003 AKB di Sulawesi Selatan
sebesar 47 per 1000 kelahiran hidup sedangkan hasil Susenas 2006 menunjukkan
AKB di Sulsel pada tahun 2005 sebesar 36 per 1000 kelahiran hidup, dan hasil SDKI
2007 menunjukkan angka 41 per 1000 kelahiran hidup. Sedangkan berdasarkan hasil
SDKI Tahun 2012 menunjukkan 25 per 1000 kelahiran hidup. Fluktuasi ini bisa
terjadi oleh karena perbedaan besar sampel yang diteliti, sementara itu data proyeksi
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 25
2015
yang dikeluarkan oleh Depkes RI bahwa AKB di Sulsel pada tahun 2007 sebesar
27,52 per kelahiran hidup.
Jumlah kematian bayi yang dilaporkan pada Subdin Kesga dan PKM pada
tahun 2007 sebanyak 41 orang bayi atau 4.17 per 1000 kelahiran hidup, tahun 2008
sebanyak 34 orang bayi atau 3,29 per 1000 kelahiran hidup, sedangkan pada tahun
2009 jumlah kematian bayi dilaporkan mengalami penurunan yang sangat drastis
sebanyak 9 orang bayi atau 0,8 per 1000 kelahiran hidup. Namun pada tahun 2010,
jumlah kematian bayi yang dilaporkan mengalami peningkatan sebanyak 37 orang
bayi atau 2,9 per 1000 kelahiran hidup. Dan pada tahun 2011, jumlah kematian bayi
yang dilaporkan sebanyak 42 orang bayi atau 3,2 per 1000 kelahiran bayi. Tahun
2012, jumlah kematian bayi yang dilaporkan sebanyak 57 orang atau 4,5 per 1000
kelahiran bayi, pada tahun 2013 jumlah kematian bayi yang dilaporkan sebanyak 17
orang atau 1 per 1000 kelahiran bayi, Tahun 2014 jumlah kematian bayi yang
dilaporkan sebanyak 80 kematian Neonatal (6 per 1000 kelahiran ), 10 Kematian
Bayi (1 per 1000 kelahiran)sedangkan pada Tahun 2015 jumlah kematian bayi yang
dilaporkan sebanyak 87 kematian Neonatal (7 per 1000 kelahiran ), 16 Kematian
Bayi (1 per 1000 kelahiran).
2. Angka Kematian Balita (AKABA)
Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang dilahirkan pada
tahun tertentu dan meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun, dinyatakan sebagai
angka per 1000 kelahiran hidup. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 26
2015
kesehatan anak dan faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan
anak Balita seperti gizi, sanitasi, penyakit menular dan kecelakaan, indikator ini
menggambarkan tingkat kesejahteraan sosial, dalam arti besar dan tingkat
kemiskinan penduduk. Adapun nilai normal AKABA yakni lebih besar dari 140
tergolong sangat tinggi, antara 71-140 sedang, dan kurang dari 71 tergolong rendah.
Angka kematian Balita di Sulawesi Selatan (menurut hasil SUSENAS 2001)
kelahiran hidup. Namun hasil SDKI 2002AKABA diperkirakan sebesar 64 per 1000
-2003 menunjukkan bahwa AKABA di Sulawesi Selatan mencapai 72 per 1000
kelahiran hidup dan menurun menjadi 53 per 1000 kelahiran hidup (SDKI 2007).
Sedangkan jumlah kematian balita yang dilaporkan oleh Dinas Kesehatan kab/kota di
Sulawesi Selatan pada tahun 2006 sebanyak 148 (1,13 % per 1000 KH), pada tahun
2007 jumlah kematian balita dilaporkan sebanyak 105 balita (1,33 per 1000 KH),
sedangkan pada tahun 2008 jumlah kematian balita dilaporkan mengalami
peningkatan menjadi 283 balita atau 1,93 per 1000 kelahiran hidup, dan pada Tahun
2012 berdasarkan SDKI Angka Kematian Balita di Sulawesi Selatan mencapai 37
per 1000 kelahiran hidup.
Berdasarkan jumlah kematian balita yang dilaporkan pada Subdin Bina Kesga
tahun 2009, jumlah kematian balita sebanyak 24 balita atau 22 per 1000 kelahiran
hidup mengalami penurunan dibandingkan pada tahun 2010 jumlah kematian
balita yang dilaporkan sebanyak 9 balita atau 0,7 per 1000 kelahiran hidup. Penyebab
kematian balita antara lain; Pneumonia (2 orang), Malaria (1 orang), Infeksi (1
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 27
2015
orang), sebab lain-lain (5 orang). Sedangkan pada tahun 2011, jumlah kematian
balita yang dilaporkan sebanyak 25 orang atau 1,9 per 1000 kelahiran hidup, dan
pada Tahun 2012 Angka kematian balita dilaporkan sebanyak 8 orang atau 0,6 per
1000 kelahiran hidup, pada Tahun 2013 Angka kematian Balita dilaporkan sebanyak
3 orang atau 0 per 1000 kelahiran hidup, pada Tahun 2014 kematian balita
dilaporkan sebanyak 10 kematian Balita (1 per 1000 kelahiran) dan 20 kematian anak
balita (kematian Bayi ditambah dengan kematian balita/2 per 1000 kelahiran hidup),
sedangkan pada tahun 2015 kematian anak balita dilaporkan sebanyak 26 kematian
anak balita (2 per 1000 kelahiran hidup). Data terinci pada lampiran tabel 5.
3. Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya wanita yang meninggal dari
suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya
selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) per
100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu (AKI) berguna untuk menggambarkan
tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi
kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil,
pelayanan kesehatan waktu ibu melahirkan dan masa nifas. Untuk mengantisipasi
masalah ini maka diperlukan terobosan-terobosan dengan mengurangi peran dukun
dan meningkatkan peran Bidan. Harapan kita agar bidan di desa benar-benar sebagai
ujung tombak dalam upaya penurunan AKB (IMR) dan AKI (MMR).
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 28
2015
Angka Kematian Ibu (AKI) diperoleh melalui berbagai survey yang dilakukan
secara khusus seperti survey di Rumah Sakit dan beberapa survey di masyarakat
dengan cakupan wilayah yang terbatas. Dengan dilaksanakannya Survey Kesehatan
Rumah Tangga (SKRT) dan Survey Demografi & Kesehatan Indonesia (SDKI),
maka cakupan wilayah penelitian AKI menjadi lebih luas dibanding survey-survey
sebelumnya.
Untuk melihat kecenderungan AKI di Indonesia secara konsisten, digunakan
data hasil SKRT. Menurut SKRT, AKI menurun dari 450 per 100.000 kelahiran
hidup pada tahun 1986 menjadi 425 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1992,
kemudian menurun lagi menjadi 373 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1995.
Pada SKRT 2001 tidak dilakukan survey mengenai AKI. Pada tahun 2002-2003,
AKI sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup diperoleh dari hasil SDKI, kemudian
menjadi 248 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2007). Hal ini menunjukkan AKI
cenderung terus menurun. Tetapi bila dibandingkan dengan target yang ingin dicapai
secara nasional pada tahun 2010, yaitu sebesar 125 per 100.000 kelahiran hidup,
maka apabila penurunannya masih seperti tahun-tahun sebelumnya,diperkirakan
target tersebut dimasa mendatang sulit tercapai.Jumlah kematian ibu maternal yang
dilaporkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota di Sulawesi Selatan pada tahun
2006 sebanyak 133 orang atau 101,56 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan pada
tahun 2007 sebanyak 143 kematian atau 92,89 per 100.000 kelahiran hidup. Untuk
tahun 2008 jumlah kematian ibu maternal mengalami penurunan menjadi 121 orang
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 29
2015
atau 85,17 per 100.000 kelahiran hidup dan pada tahun 2009 menurun lagi menjadi
118 orang atau 78,84 per 100.000 KH. Kematian ibu maternal tersebut terdiri dari
kematian ibu hamil (19%), kematian ibu bersalin (46%), dan kematian ibu nifas
(35%).
Jumlah kematian ibu maternal yang dilaporkan oleh Subdin Bina Kesga pada
tahun 2011 sebanyak 12 orang atau 92,7 per 100.000 kelahiran hidup, mengalami
penurunan jika dibandingkan pada tahun 2010 yaitu sebanyak 12 orang atau 106,53
per 100.000 kelahiran hidup, pada Tahun 2012 yaitu sebanyak 19 orang atau 149,6
per 100.000 kelahiran hidup, pada Tahun 2013 sebanyak 10 orang atau 80 per
100.000 kelahiran hidup, pada Tahun 2014 sebanyak 3 Orang atau 24 per 100.000
kelahiran hidup, dan pada tahun 2015 sebanyak 14 orang atau 111 per 100.000
kelahiran hidup. Data terinci pada lampiran tabel 6.
C. ANGKA KESAKITAN (MORBIDITAS)
Angka kesakitan penduduk diperoleh dari data yang berasal dari masyarakat
(community based data) yang diperoleh melalui survei, dan hasil pengumpulan data
dari Subdin BP3PL dinas kesehatan serta dari sarana pelayanan kesehatan (facility
based data) yang diperoleh melalui pencatatan dan pelaporan. Dari data yang ada,
selama 3 tahun berturut-turut (2011-2015), penyakit Infeksi Saluran Nafas Bagian
Atas masih menjadi penyakit pada urutan teratas sebagai penyakit yang utama yang
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 30
2015
ada di Kabupaten Gowa. Berikut dapat dilihat 10 penyakit utama di Kabupaten
Gowa Tahun 2015 sebagai berikut :
TABEL 6
10 PENYAKIT TERBESAR
DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2015 NO NAMA PENYAKIT JUMLAH %
1 ISPA 2113 13,86
2 Batuk 1313 7,44
3 Mialgia 1237 7,39
4 Dermatitis 1164 5,02
5 Gastritis 1108 4,91
6 Commond Cold 984 4,64
7 Hipertensi 958 4,63
8 Rematik 683 4,02
9 Diare 559 3,90
10 Demam 548 3,41
1. Penyakit Menular
Dewasa ini tingkat angka kematian baik di Indonesia maupun di dunia secara
globalnya relatif meningkat pertahunnya, hal ini baik disebabkan kecelakaan, proses
penuaan yang menyebabkan kelemahan fungsi organ tubuh maupun karena
menderita berbagai macam penyakit. Kita mengenal berbagai macam penyakit dan
istilahnya baik itu penyakit menular maupun penyakit tidak menular. Penyakit
menular yang juga dikenal sebagai penyakit infeksi dalam istilah medis adalah suatu
penyakit yang disebabkan oleh agen biologi (seperti virus, bakteri, atau parasit),
bukan disebabkan faktor fisik (seperti luka bakar, dan trauma benturan) atau kimia
(seperti keracunan) yang bisa ditularkan atau menular pada orang lain melalui media
tertentu seperti udara (TBC, influenza,dll), tempat makan dan minum yang kurang
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 31
2015
bersih pencuciannya (Hepatitis, Typhoid/Types,dll), jarum suntik dan transfusi darah
(HIV Aids, hepatitis, dll).
Penyakit menular yang disajikan dalam bagian ini antara lain :
- Penyakit menular langsung : Diare, Pneumonia, Typhus, TB paru dan Kusta
- Penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)
- Penyakit bersumber binatang : Demam Berdarah Dengue, Rabies.
a. Penyakit menular Langsung
1. Penyakit Diare
Diare adalah sebuah penyakit di mana tinja atau feses berubah menjadi
lembek atau cair yang biasanya terjadi paling sedikit tiga kali dalam 24
jam. Di negara berkembang, diare adalah penyebab kematian paling
umum kematian balita, dan juga membunuh lebih dari 2,6 juta orang
setiap tahunnya.
Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga
seringkali akibat dari racun bakteria. Dalam kondisi hidup yang bersih
dan dengan makanan mencukupi dan air tersedia, pasien yang sehat
biasanya sembuh dari infeksi virus umum dalam beberapa hari dan paling
lama satu minggu. Namun untuk individu yang sakit atau kurang gizi,
diare dapat menyebabkan dehidrasi yang parah dan dapat mengancam-
jiwa bila tanpa perawatan.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 32
2015
Diare dapat menjadi gejala penyakit yang lebih serius, seperti disentri,
kolera atau botulisme, dan juga dapat menjadi indikasi sindrom kronis
seperti penyakit Crohn. Meskipun penderita apendisitis umumnya tidak
mengalami diare, diare menjadi gejala umum radang usus buntu.
Diare juga dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan,
terutama dalam seseorang yang tidak cukup makan. jadi apabila mau
mengkonsumsi alkohol lebih baik makan terlebih dahulu.
Kondisi cuaca yang tidak stabil, sanitasi tempat pengungsian yang buruk
serta kondisi rumah yang masih kotor terkena genangan air, juga sulitnya
mendapat air bersih menyebabkan mudahnya terjadi wabah diare setelah
banjir. Penyakit diare yang terlihat ringan justru bisa membahayakan
jiwa, karena saat tubuh kekurangan cairan, maka semua organ akan
mengalami gangguan. Diare akan semakin berbahaya jika terjadi pada
anak-anak.
Dari data Subdin BP3PL tahun 2010, menunjukkan penderita diare yang
ditangani sebanyak 19.303 kasus (69,9%) dari 27.603 kasus yang
diperkirakan. tahun 2011, jumlah penderita Diare yang ditangani
sebanyak 22.838 kasus (85,1%) dari 26.836 kasus yang diperkirakan,
Tahun 2012, jumlah penderita Diare yang ditangani sebanyak 22.576
kasus (78%) dari 28.941 kasus yang diperkirakan. Jumlah kasus tertinggi
dengan rata-rata diatas 90% pada puskesmas Samata dan Bajeng (96%),
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 33
2015
Puskesmas Tamaona (95%), Paccelekang (94%), Bontolempangan (93%),
dan Puskesmas Pabbentengan (92%), pada Tahun 2013, jumlah penderita
Diare yang ditangani sebanyak 12.785 kasus (86,9%) dari 14.705 kasus
yang diperkirakan, pada Tahun 2014 jumlah penderita Diare yang
ditangani sebanyak 20.409 kasus (86,9%) dari 14.705 kasus yang
diperkirakan, dan pada tahun 2015 jumlah penderita diare ditangani
sebanyak 20.409 kasus (138,8%) dari 14.705 kasus target penemuan.
Secara terinci pada lampiran tabel 13.
2. Pneumonia
Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi atau peradangan pada organ
paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun parasit di
mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap
oksigen dari atmosfer menjadi "inflame" dan terisi oleh cairan.
Pneumonia dapat juga disebabkan oleh iritasi kimia atau fisik dari paru-
paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker paru-paru
atau terlalu banyak minum alkohol. Namun penyebab yang paling sering
ialah serangan bakteria streptococcus pneumoniae, atau pneumokokus.
Proporsi kejadian pneumonia (seluruh kelompok umur) terhadap ISPA
pada tahun 2006-2008 menunjukkan penurunan.Dari seluruh kasus ISPA
terdapat kasus pneumonia sebesar 10,2% pada tahun 2006, menjadi
sebesar 9,3% pada tahun 2007, sebesar 7,9% pada tahun 2008 dan
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 34
2015
sebesar 7,4% pada tahun 2009, sedangkan pada Tahun 2015 jumlah kasus
pneumonia pada balita yang ditemukan dan ditangani sebanyak 6385
kasus (100% dari Perkiraan Jumlah Kasus).
Pneumonia belum pernah mencapai target yang ditetapkan, meskipun
target sudah beberapa kali disesuaikan, dan terakhir pada Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan 2010-2015 target cakupan penemuan
kasus pneumonia balita pada tahun 2010 ditetapkan menjadi 60%.
Cakupan pneumonia balita selama 10 tahun berkisar antara 22,1835,9%.
Pada tahun 2015 Jumlah penemuan dan penanganan kasus pneumonia
pada balita sebaesar 6.385 (100%) dari jumlah perkiraan penderita.
3. TB Paru
Penyakit Tuberkulosis (TB) sampai saat ini masih menjadi masalah
kesehatan masyarakat karena merupakan salah satu penyakit infeksi
pembunuh utama yang menyerang golongan usia produktif (15 – 50
tahun) dan anak – anak serta golongan sosial ekonomi lemah. Penyakit ini
disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis yang ditularkan
melalui percikan dahak penderita yang BTA positif. Sebagian besar
penyakit ini menyerang paru – paru sebagai organ tempat infeksi primer,
namun dapat juga menyerang organ lain seperti kulit, kelenjar limfe,
tulang dan selaput otak.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 35
2015
Penyakit TB Paru menurut Millenium Development Goals (MDGs) sebagai
suatu penyakit yang menjadi target untuk diturunkan, selain malaria dan
HIV & AIDS. Pada level nasional, berbagai upaya telah dilakukan untuk
mengendalikan penyakit ini, diantaranya melalui program Directly
Observed Treatment Shortcourse Chemotherapy (DOTS).
Angka kesakitan penyakit TB Paru yang terbaru belum diketahui secara
pasti, karena belum pernah dilakukan penelitian yang berskala
nasional.Dari hasil survei prevalensi di 15 provinsi yang dilaksanakan
pada tahun 1979-1982 diperoleh gambaran angka kesakitan antara 200-400
penderita per 100.000 penduduk.
Menurut Surkesnas 2001, TB Paru termasuk urutan ke-3 penyebab
kematian secara umum. Sedangkan menurut laporan RS, selama tahun
2002 dan 2003 penyakit TB Paru termasuk 10 besar penyebab kematian
pasien rawat inap di rumah sakit.
WHO memperkirakan pada saat ini, Indonesia merupakan negara
penyumbang kasus TB Paru terbesar ke-3 di dunia, yang setiap tahunnya
diperkirakan terdapat penderita baru TB menular sebanyak 262.000 orang
(44,9% dari 583.000 penderita baru TB) dan 140.000 orang diperkirakan
meninggal karena penyakit TBC. Angka tersebut diyakini sangat
memungkinkan, apalagi bila dikaitkan dengan kondisi lingkungan
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 36
2015
perumahan, sosial ekonomi masyarakat, serta kecenderungan peningkatan
penderita HIV/AIDS di Indonesia saat ini.
Pada Tahun 2013 jumlah seluruh kasus TB sebanyak 725 kasus dan 703
diantaranya adalah TB paru BTA positif, pada tahun 2014 jumlah seluruh
kasus TB sebanyak 1016 kasus dan 188 kasus diantaranya adalah TB paru
BTA Positif, sedangkan pada tahun 2015 jumlah seluruh kasus TB
sebanyak 1.126 kasus dan 711 kasus TB paru BTA positif. Data lebih
rinci dapat dilihat pada lampiran Tabel 7.
4. Kusta
Penyakit kusta atau sering disebut penyakit lepra adalah penyakit infeksi
kronis yang disebabkan oleh bakteri MycobacteriumLeprae yang
menyerang saraf tepi. WHO menetapkan indikator eliminasi kusta yaitu
angka penemuan penderita (NCDR) yang menggantikan indikator utama
sebelumnya yaitu angka penemuan penderita terdaftar (prevalensi rate
<1/10.000 penduduk). Masalah ini diperberat dengan masih tingginya
stigma masyarakat dan sebagian petugas. Akibat dari kondisi ini, sebagian
besar penderita dan mantan penderita kusta dikucilkan sehingga tidak
mendapatkan akses pelayanan kesehatan serta pekerjaan yang berakibat
pada meningkatnya angka kemiskinan.
Di Sulawesi Selatan, dimana jumlah penderita dan prevalensi rate per
10.000 penduduk mengalami penurunan yangtidak signifikan dari tahun
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 37
2015
ke tahun, khususnya di Kabupaten Gowa Pada tahun 2009 persentase
penderita yang selesai berobat (RFT) PB mencapai 95% dan penderita
yang selesai berobat (RFT) MB 65%, dan 2010 persentase penderita yang
selesai berobat (RFT) PB mencapai 76,2% dan penderita yang selesai
berobat (RFT) MB 100%, sedangkan pada tahun 2011 persentase
penderita yang selesai berobat (RFT) PB mencapai 35,3% dan persentase
penderita RFT MB mencapai 60% dengan total penderita yang selesai
berobat mencapai 55,29, pada Tahun 2012 persentase penderita yang
selesai berobat (RFT) PB mencapai 52,9% dan persentase penderita RFT
MB mencapai 62% Dengan total penderita yang selsesai berobat
mencapai 60%, 2013 persentase penderita yang selesai berobat (RFT) PB
mencapai 52,9% dan persentase RFT MB mencapai 62%, pada Tahun
2014 persentase penderita yang selesai berobat (RFT) PB mencapai
52,9% dan persentase RFT MB mencapai 62%, sedangkan pada tahun
2015 persentase penderita yang selesai berobat (RFT) PB dan RFT MB
mencapai 100 %. Data terinci dapat dilihat pada lampiran Tabel 17.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 38
2015
GAMBAR.5
PERSENTASE KESEMBUHAN KUSTA RFT PB (+) DAN RFT MB
(+) DI KABUPATEN GOWA
TAHUN 2015
Sumber: Bidang BP3, Dinas Kesehatan Kab. Gowa Tahun 2015
b. Penyakit Menular yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
PD3I (Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi) merupakan penyakit
yang diharapkan dapat diberantas atau ditekan dengan imunisasi. PD3I yang
akan dibahas dalam bab ini mencakup penyakit Difteri, Pertusis, Campak,
dan Polio.
1. Difteri
Difteri adalah penyakit menular akut yang disebabkan oleh bakteri
Corynbacterium diptheriae denga gejala awal adalah demam 38 C,
pseudomembrane (selaput tipis) putih keabuan pada tenggorokan (laring,
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 39
2015
faring, tonsil) yang tak mudah lepas dan mudah berdarah. Dapat disertai
nyeri menelan, leher bengkak seperti leher sapi (bullneck) dan sesak
nafas disertai bunyi (stridor).
Pada Tahun 2013 di Kabupaten Gowa mencapai 8 kasus dengan jumlah
kasus yang meninggal sebanyak 0 kasus (0%), pada Tahun 2014 terdapat
1 kasus dengan jumlah kasus yang meninggal sebanyak 0 kasus (0%),
sedangkan pada Tahun 2015 terdapat2 kasus dengan jumlah kasus
meninggal sebanyak 1 Data terperinci dapat dilihat pada lampiran tabel
19.
2. Pertusis
Pertusis atau batuk rejan adalah penyakit yang disebabkan bakteri
Bardetella Pertusis dengan gejala batuk beruntun disertai tarikan nafas
hup (whoop) yang khas dan muntah. Lama batuk bisa 1– 3 bulan
sehingga disebut batuk 100 hari. Penyakit ini biasanya terjadi pada anak
berusia dibawah 1 tahun dan penularannya melalui droplet atau batuk
penderita. Di Kabupaten Gowa pada tahun 2015 tidak ditemukan kasus
Pertusis
3. Campak
Campak adalah penyakit yang disebabkan virus measles, disebarkan
melalui droplet bersin/batuk dari penderita.Gejala awal penyakit ini
adalah demam, bercak kemerahan, batuk – pilek, mata merah
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 40
2015
(conjuctivitis) selanjutnya timbul ruam di seluruh tubuh.Menurut hasil
Riskesdas tahun 2007 di Sulawesi Selatan, prevalensi Campak klinis
sebesar 1,32% tertinggi di Kabupaten Tana Toraja (7,1%) dan terendah
di beberapa kabupaten dengan prevalensi 0,1%. Enam diantara 23
kabupaten mempunyai prevalensi lebih tinggi dari angka provinsi, antara
lain Tator (7,1%), Luwu Utara (2,8%), Luwu (2,5%), Bantaeng (2,2%),
Gowa (1,8%), dan Luwu Timur (1,5%).
Pada tahun 2009 , jumlah penderita Campak di Kabupaten Gowa
menurun yaitu 67 orang (94,96%), sedangkan tahun 2010 jumlah
penderita Campak menurun menjadi 49 orang . Tahun 2011, jumlah
penderita campak sebanyak 80 orang. Tahun 2012, Jumlah Penderita
Campak yang tercatat sebanyak 33 orang, Tahun 2013, jumlah penderita
Campak yang tercatat sebanyak 51 orang, Tahun 2014, jumlah penderita
Campak yang tercatat sebanyak 203 orang, dan pada tahun 2015 jumlah
penderita campak tercatat sebanyak 100 orang. Data terinci dapat dilihat
pada tabel 20.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 41
2015
GAMBAR.6
JUMLAH KASUS CAMPAK DI KABUPATEN GOWA
TAHUN 2010-2015
Sumber: Bidang BP3, Dinas Kesehatan Kab. Gowa Tahun 2015
4. Polio
Polio (Poliomyelitis) merupakan penyakit paralisis atau lumpuh yang
disebabkan virus polio.Cara penularan Polio terbanyak melalui mulut
ketika seseorang mengkonsumsi makanan – minuman yang
terkontamisasi lendir, dahat atau faeses penderita polio.Virus masuk
aliran darah ke sistem saraf pusat menyebabkan otot melamah dan
kelumpuhan, menyebabkan tungkai menjadi lemas secara akut.Kondisi
inilah disebut acute flaccid paralysis (AFP) atau lumpuh layuh akut.
Polio menyerang semua usia, namun sebagian besar terjadi anak usia 3 –
5 tahun. Berdasarkan surveilans AFP di Kabupaten Gowa tahun 2013,
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 42
2015
2014 tidak ditemukan kasus Polio, sedangkan pada tahun 2015 jumlah
kasus polio sebanyak 2 kasus.
c. Penyakit Bersumber Binatang (Zoonosis)
1. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penyakit Demam Berdarah Dengue atau Dengue Haemorrhagic Fever
(DHF) merupakan salah satu penyakit menular yang sampai saat ini
masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Sering muncul sebagai
Kejadian Luar Biasa (KLB) karena penyebarannya yang cepat dan
berpotensi menimbulkan kematian. Penyakit ini disebabkan oleh virus
Dengue yang penularannya melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan
Aedes Albopictus yang hidup di genangan air bersih di sekitar rumah.
Nyamuk ini mempunyai kebiasaan menggigit pada saat pagi dan sore
hari, umumnya kasus mulai meningkat saat musim hujan.
Berdasarkan data dari Subdin Bina Pencegahan dan Pemberantasan
Penyakit, pada tahun 2013 di Kabupaten Gowa jumlah kasus DBD yaitu
324 kasus mengalami kenaikan dari 213 kasus pada tahun 2012, pada
Tahun 2014 Jumlah kasus DBD mengalami penurunan sebanayak 173
Kasus dengan insidens rate per 100.000 penduduk sebesar 26,4,
sedangkan pada tahun 2015 sebanyak 173 kasus dengan insidens rate per
100.000 penduduk sebesar 23,9. Data terinci dapat dilihat pada tabel 21.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 43
2015
2. Malaria
Malaria adalah salah satu dari jenis penyakit menular dan disebabkan
oleh parasit (plasmodium) yang ditularkan oleh vektor nyamuk Anopheles
dan menginfeksi sel-sel darah merah. Berdasarkan data di dunia, penyakit
malaria membunuh satu anak setiap 30 detik.Sekitar 300-500 juta orang
terinfeksi dan sekitar 1 juta orang meninggal karena penyakit ini setiap
tahunnya. 90% kematian terjadi di Afrika, terutama pada anak-anak.
Penyakit malaria di Indonesia saat ini lebih tersebar di daerah di luar
Pulau Jawa dan Bali. Konsentrasi terbesar berada di Pulau Irian Jaya dan
kepulauan Maluku disusul Kalimantan, Sumatera, kemudian Sulawesi.
Hal ini disebabkan daerah-daerah di luar pulau Jawa
masihbanyakdijumpai hamparan rawa tempat nyamuk Anopheles tinggal
(terutama Irian Jaya,Maluku dan kalimantan). Pertumbuhan penduduk yang
tinggi di pulau Jawa dan Bali selama beberapa dekade ini menyebabkan
menghilangnya rawa-rawa yang diubah menjadipersawahan dan sebagainya,
sedangkanpenyebaran penduduk yang kurang rata di Irian Jaya, Maluku, dan
kalimantan menjadikan daerah-daerah ini masih banyak dipenuhi oleh rawa
yang merupakan sumber asal nyamuk anopheles penyebar malaria.
Berdasarkan data dari Subdin Bina Pencegahan dan Pemberantasan
Penyakit, pada tahun 2013 di Kabupaten Gowa jumlah kasus Malaria yaitu 0
kasus dari 436 pemeriksaan sediaan darah positif, Tahun 2014 di
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 44
2015
Kabupaten Gowa jumlah kasus Malaria yaitu 29 kasus dari 920 pemeriksaan
sediaan darah, sedangkan pada tahun 2015 jumlah kasus malaria yaitu 29
kasus dari 920 pemeriksaan sediaan darah. Data terinci dapat dilihat pada
tabel 22.
3. Filariasis
Kasus Filariasis di Kabupaten Gowa tidak ditemukan, disebabkan karena
Kabupaten Gowa bukan merupakan daerah endemis Filariasis, namun upaya
pemantauan Kasus Filariasis tetap dilaksanakan.
D. STATUS GIZI
Keadaan gizi yang baik merupakan prasyarat utama dalam mewujudkan
sumberdaya manusia yang sehat dan berkualitas. Jika ditelusuri, masalah gizi
terjadi di setiap siklus kehidupan, dimulai sejak dalam kandungan (janin), bayi,
anak, dewasa, dan usia lanjut.
Periode dua tahun pertama kehidupan seorang anak merupakan masa kritis
karena mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Oleh
karena itu terjadinya gangguan gizi di masa tersebut dapat bersifat permanen
dan tidak dapat pulih walaupun kebutuhan gizi di masa selanjutnya terpenuhi.
Status gizi masyarakat dapat diukur melalui indikator-indikator, antara lain
bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), status gizi balita, status gizi
wanita usia subur, KEK, dan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY).
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 45
2015
Adapun indikator-indikator yang sangat berperan menentukan status gizi
masyarakat antara lain sebagai berikut:
1. Bayi dengan Berat Lahir Rendah (BBLR)
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah Bayi yang lahir dengan berat
badan kurang dari 2500 gram (WHO, 1994:9). Berat Lahir dipengaruhi dua
proses penting, yaitu : Lamanya (Umur) kehamilan dan pertumbuhan
intrauterine. Risiko kematian neonatal dengan BBLR adalah 6,5 kali lebih
besar bila dibandingkan dengan bayi lahir berat badan cukup. BBLR dapat
berakibat terhadap pertumbuhan dan perkembangan, gangguan
pendengaran, penglihatan, gangguan belajar, retardasi mental, masalah
perilaku dan cerebral palsy, serta rentan terhadap infeksi saluran
pernapasan bagian bawah. Sekitar 45% kematian Bayi yang berumur
kurang dari 1 bulan terutama disbabkan bayi berat lahir rendah (BBLR)
(Depkes, 1996).
Kejadian BBLR di 25 Negara Berkembang sebesar 23, 6%, sedangkan di
11 Negara maju kejadian BBLR sebesar 5,9%. Terlihat bahwa kejadian
BBLR di Negara Berkembang 4 kali lebih besar dibnadingkan kejadian
BBLR di Negara Maju.
Di Indonesia kejadian BBLR bervariasi, secara Nasional berdasarkan hasil
SDKI 2002 – 2003 kejadian BBLR sebesar 6%. Di Kabupaten Gowa pada
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 46
2015
tahun 2010, jumlah bayi bayi dengan berat badan lahir rendah sebanyak
139 orang (1,1 % dari total bayi lahir ) sedangkan pada tahun 2011
mengalami peningkatan, tercatat bahwa jumlah bayi dengan berat badan
lahir rendah sebanyak 191 orang (1,5% dari total bayi lahir) yang tertangani
sebanyak 191 orang (100%), pada Tahun 2012 tercatat bahwa jumlah Bayi
Berat Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 255 orang (2% dari total bayi lahir)
yang tertangani sebanyak 255 orang (100%). Pada Tahun 2013 tercatat
bahwa jumlah Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 286 dari 8.139
Bayi Baru Lahir yang ditimbang (3,5%), pada tahun 2014 jumlah Bayi
Berat Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 342 dari 9.828 Bayi Baru Lahir yang
ditimbang (3,5%), sedangkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) sebanyak
333 dari 12.627 Bayi Baru Lahir yang ditimbang (2,6%) pada tahun 2015.
Data terinci dapat dilihat pada tabel 37.
2. Status Gizi Balita
Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan
tingkat kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara penilaian status gizi pada
balita adalah dengan anthropometri yang diukur melalui indeks Berat
Badan menurut umur (BB/U) atau berat badan terhadap tinggi badan
(BB/TB). Kategori yang digunakan adalah : gizi lebih (z-score>+2 SD);
gizi baik (z-score-2 SD sampai +2); gizi kurang (z-score<-2 SD sampai -3
SD); dan gizi buruk (z-score<-3 SD).
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 47
2015
Di Sulawesi Selatan, untuk menanggulangi masalah gizi atau untuk
memperoleh gambaran perubahan tingkat konsumsi gizi di tingkat rumah
tangga dan status gizi masyarakat dilaksanakan beberapa kegiatan seperti
Pemantauan Konsumsi Gizi (PKG) dan pemantauan Status Gizi (PSG) di
seluruh kabupaten/kota. Dari hasil pemantauan status gizi pada tahun 2013
di kabupaten Gowa terdapat 9 kasus Gizi Buruk dan 195 kasus BGM
(Bawah Garis Merah) dari 23.947 Balita yang Ditimbang, pada Tahun 2014
terdapat 4 kasus Gizi Buruk dan 313 kasus BGM, sedangkan pada tahun
2015 terdapat 9 kasus Gizi Buruk dan 258 kasus BGM Data terperinci
dapat dilihat pada tabel 47 dan 48.
3. Status Gizi Wanita Usia Subur dan Kurang Energi Kronik (KEK)
Salah satu cara untuk mengetahui status gizi wanita usia subur (WUS)
umur 15-49 tahun adalah dengan melakukan pengukuran Lingkar Lengan
Atas (LILA). Hasil pengukuran ini bisa digunakan sebagai salah satu cara
dalam mengidentifikasikan seberapa besar seorang wanita mempunyai
risiko untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
Indikator Kurang Energi Kronik (KEK) menggunakan standar lingkar
lengan atas (LILA) <23,5 cm.
4. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)
Salah satu masalah gizi yang perlu mendapat perhatian adalah masalah
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). GAKY dapat
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 48
2015
mengakibatkan gangguan pertumbuhan fisik dan keterbelakangan mental.
Gangguan pertumbuhan fisik meliputi pembesaran kelenjar tiroid (gondok),
kretin (badan kerdil), gangguan motorik (kesulitan berdiri atau berjalan
normal), bisu, tuli, dan mata juling. Sedangkan keterbelakangan mental
termasuk berkurangnya kecerdasan anak.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 49
2015
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN
Masyarakat sehat merupakan investasi yang sangat berharga bagi Bangsa
Indonesia. Untuk mencapai keadaan tersebut di Kabupaten Gowa telah dilakukan
berbagai macam upaya pelayanan kesehatan seperti yang tergambar dalam uraian di
bawah ini :
A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR
Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat
penting dalammemberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan
pemberian pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian
besar masalah kesehatan masyarakat dapat diatasi. Berbagai upaya pelayanan
kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas kesehatan di Kabupaten Gowa
diuraikan sebagai berikut :
1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Gangguan kesehatan yang dialami seorang ibu yang sedang hamil bisa
berpengaruh pada kesehatan janin di kandungan, saat kelahiran hingga masa
pertumbuhan bayi dan anaknya. Oleh karena itu diperlukan pemeriksaan secara
teratur pada masa kehamilan guna menghindari gangguan atau segala sesuatu yang
membahayakan kesehatan ibu dan janin di kandungannya. Adapun pelayanan
kesehatan yang diberikan :
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 50
2015
a. Pelayanan Antenatal (K1 dan K4)
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan oleh tenaga kesehatan profesional
(dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan, dan perawat)
kepada ibu hamil selama masa kehamilannya berdasarkan pedoman pelayanan
antenatal yang ada, dan diutamakan pada kegiatan promotif dan preventif.
Cakupan pelayanan antenatal dapat dipantau melalui pelayanan kunjungan ibu
hamil, yaitu gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan
pertama ke fasilitas pelayanankesehatan untuk mendapatkan pelayanan
antenatal. Sedangkan cakupan pelayanan K4 merupakan gambaran ibu hamil
yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai standar paling sedikit
empat kali kunjungan, dengan distribusi sekali pada triwulan pertama, sekali
pada triwulan kedua, dan dua kali pada triwulan ketiga.
GAMBAR.7
PERSENTASE CAKUPAN PELAYANAN ANC DI KABUPATEN
GOWA TAHUN 2010 – 2015
Sumber : Seksi KIA, Dinkes Kab.Gowa Thn.2015
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 51
2015
Gambaran persentase cakupan pelayanan K1 pada tahun 2010 cakupan
pelayanan K1 tercatat sebesar 104% dan K4 sebesar 92,64%. Sedangkan pada
tahun 2011, cakupan pelayanan K1 tercatat sebesar 98,9% dan K4 sebesar
95,3%, pada Tahun 2012, cakupan pelayanan K1 tercatat sebesar 99,1 % dan
K4 sebesar 92,8%. Pada Tahun 2013, cakupan pelayanan K1 tercatat sebesar
98% dan K4 sebesar 92%, pada Tahun 2014, cakupan pelayanan K1 tercatat
sebesar 100% dan K4 sebesar 96%, sedangkan pada Tahun 2015, cakupan
pelayanan K1 sebesar 99% dan K4 sebesar 95%. Data terinci pada tabel 29.
b. Ibu Hamil dengan Risti/Komplikasi Kebidanan yang ditangani
Kegiatan deteksi dini dan penanganan ibu hamil berisiko/komplikasi kebidanan
perlu lebih ditingkatkan baik difasilitas pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA) maupun di masyarakat. Risti/komplikasi adalah keadaan penyimpangan
dari normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu
maupun bayi. Risti/komplikasi kebidanan meliputi Hb<8 g %. Tekanan darah
tinggi (sistole>140 mmHg, diatole>90 mmHg). Oedema nyata, eklampsia,
perdarahan pervagina, ketuban pecah dini, letak lintang usia kehamilan >32
minggu, letak sungsang pada primigravida, infeksi berat/sepsis, persalinan
prematur.
Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh bidan di desa dan puskesmas,
beberapa ibu hamil diantaranya tergolong dalam kasus risiko tinggi (Risti) dan
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 52
2015
memerlukan pelayanan kesehatan yang memadai.
GAMBAR.8
PERSENTASE BUMIL RISTI DITANGANI
TAHUN 2010 – 2015
Sumber : Seksi KIA, Dinkes Kab.Gowa Thn.2015
Pada tahun 2010 dari seluruh ibu hamil risiko tinggi/komplikasi (2874 ibu)
yang dapat ditangani sebanyak 1457 ibu (50,7%), Sedangkan Pada tahun
2011dari seluruh ibu hamil risiko tinggi/komplikasi (2756 ibu) yang dapat
ditangani sebanyak 1475 ibu (53,5%), dan Pada tahun 2012 dari seluruh ibu
hamil risiko tinggi/komplikasi (2835 ibu) yang dapat ditangani sebesar 2272
(80,1%). Pada tahun 2013 dari seluruh ibu hamil risiko tinggi/komplikasi (2894
ibu) yang dapat ditangani sebesar 1475 (50,97%), pada Tahun 2014 dari
seluruh ibu hamil risiko tinggi/komplikasi (2879 ibu) yang dapat ditangani
sebesar 2307 (80, 13%), sedangkan pada tahun 2015 dari seluruh ibu hamil
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 53
2015
risiko tinggi/komplikasi (2821 ibu) yang dapat ditangani sebesar 1492 (77,5%).
Data terinci dapat dilihat pada tabel 33.
c. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan (Linakes)
Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar
terjadi pada masa di sekitar persalinan. Hal ini terjadi antara lain disebabkan
pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi
kebidanan (profesional). Linakes adalah pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan yang profesional (dengan kompetensi kebidanan) dimulai dari lahirnya
bayi, pemotongan tali pusat sampai keluarnya placenta.Komplikasi dan kematian ibu
maternal serta bayi baru lahir sebagian besar terjadi dimasa persalinan. Hal ini antara
laindisebabkan karena pertolongan persalinan yang tidak dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan (profesional).
GAMBAR.9
PERSENTASE IBU BERSALIN YANG DITOLONG OLEH TENAGA
KESEHATAN DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2010 – 2015
Sumber : Seksi KIA, Dinkes Kab.Gowa Thn.2015
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 54
2015
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan pada tahun 2010 di
Kabupaten Gowa tercatat sebesar 90,66% dari 13660 ibu bersalin, Mengalami
peningkatan pada tahun 2011, tercatat sebesar 92,9% dari 13143 ibu bersalin, pada
Tahun 2012 tercatat sebesar 95% dari 13293 ibu bersalin, pada Tahun 2013 tercatat
sebesar 91% dari 13.647 ibu bersalin, pada Tahun 2014 tercatat sebesar 93% dari
13.647 ibu bersalin, sedangkan pada tahun 2015 tercatat sebesar 93,3% dari 13.487
ibu bersalin. Data terinci pada lampiran tabel 29.
d. Pelayanan Nifas
Masa nifas adalah masa 6-8 minggu setelah persalinan dimana organ
reproduksi mengalami pemulihan untuk kembali normal. Kunjungan nifas bertujuan
untuk deteksi dini komplikasi dengan melakukan kunjungan minimal sebanyak 3
kali dengan distribusi waktu: kunjungan nifas pertama pada 6 jam stelah persalinan
sampai 3 hari, kunjungan nifas kedua dilakukan pada minggu ke-2 setelah
persalinan dan kunjungan ketiga dilakukan pada minggu ke-6 setelah persalinan.
Diupayakan kunjungan nifas ini dilakukan bersamaan dengan kunjungan neonatus
di Posyandu. Dalam masa nifas, ibu akan memperoleh pelayanan kesehatan yang
meliputi pemeriksaan kondisi umum (tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu),
pemeriksaan lokhia dan pengeluaran per naginam lainnya, pemeriksaan payudara
dan anjuran ASI ekslusif 6 bulan, pemberian kapsul vitamin A 200.000 IU sebanyak
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 55
2015
dua kali (2 x 24 jam), dan pelayanan KB pasca persalinan. Perawatan nifas yang
tepat akan memperkecil risiko kelainan atau bahkan kematian ibu nifas.
GAMBAR.10
PERSENTASE IBU NIFAS YANG DITOLONG OLEH TENAGA
KESEHATAN DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2010 – 2015
Sumber : Seksi KIA, Dinkes Kab.Gowa Thn.2015
Cakupan pertolongan nifas oleh tenaga kesehatan pada tahun 2010 di
Kabupaten Gowa tercatat sebesar 100% dari 13.660 ibu nifas, pada tahun 2011,
tercatat sebesar 81,6% dari 13143 ibu nifas, pada Tahun 2012 tercatat sebesar 87,6%
dari 13.293 ibu nifas, pada Tahun 2013 tercatat sebesar 92% dari 13.647 ibu nifas,
pada Tahun 2014 tercatat sebesar 91% dari 13.076 ibu nifas, sedangkan pada Tahun
2015 tercatat sebesar 93% dari 12.580 ibu nifas. Data terinci pada lampiran tabel 29.
e. Pelayanan Kesehatan Neonatus
Bayi usia kurang dari satu bulan merupakan golongan umur yang rentan
gangguan kesehatan. Upaya untuk mengurangi resiko tersebut adalah melalui
pelayanan kesehatan pada neonatus minimal tiga kali yaitu dua kali pada usia 0-7 hari
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 56
2015
dan satu kali pada usia 8-28 hari atau disebut KN lengkap. Pelayanan kesehatan yang
diberikan meliputi pelayanan kesehatan nenonatus dasar (tindakan resustasi,
pencegahan hipotermia, ASI dini-eksklusif, pencegahan infeksi berupa perawatan
mata, tali pusat dan kulit), pemberian Vitamin K, imunisasi, manajementerpadu
balitamuda (MTBM) dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah pada ibunya.
Dalam melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan disamping melakukan
pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu.
Pelayanan kesehatan tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan
resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan eksklusif, pencegahan
infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan pemberianimunisasi), pemberian
Vitamin K, manajemen terpadu balita muda (MTBM) dan penyuluhan perawatan
neonatus di rumah menggunakan buku KIA. Pada tahun 2013, di Kabupaten Gowa
cakupan KN 1 mencapai (95%) dan cakupan kunjungan KN 3 mencapai (89%) , pada
Tahun 2014, di Kabupaten Gowa cakupan KN 1 mencapai (98%) dan cakupan
kunjungan KN 3 mencapai (95%), sedangkan pada tahun 2015, di kabupaten Gowa
KN 1 mencapai 100% dan cakupan KN3 mencapai 95,3%. Data terinci pada
lampiran tabel 38.
f. Kunjungan
Kunjungan bayi adalah kunjungan anak usia kurang dari satu tahun (29 hari-
11 bulan) yang mendapatkan pelayanan kesehatan oleh dokter, bidan atau perawat di
sarana kesehatan. Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi imunisasi dasar
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 57
2015
lengkap, stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang dan penyuluhan
perawatan kesehatan bayi. Cakupan kunjungan bayi pada tahun 2013 di Kabupaten
Gowa sebesar 12.183 bayi atau 93,1% dari jumlah sasaran bayi sebesar 13.083 bayi.
Pada Tahun 2014 Cakupan kunjungan bayi di Kabupaten Gowa sebesar 13.126 bayi
dari jumlah sasaran bayi sebesar 12.415 bayi, dan pada tahun 2015 cakupan
kunjungan bayi di Kabupaten Gowa sebesar 11.817 bayi dari jumlah sasaran bayi
sebesar 12.835. data terinci pada lampiran tabel 40.
2. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
Masa subur seorang wanita memiliki peranan bagi terjadinya kehamilan
sehingga peluang wanita melahirkan menjadi cukup tinggi. Menurut hasil penelitian
usia subur seorang wanita rata-rata 15-49 tahun walaupun sebagian wanita
mengalami menarche (masa haid pertama) pada usia 9 – 10 tahun. Oleh karena itu
untuk mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran, pasangan usia subur
ini lebih diprioritaskan untuk menggunakan alat/cara KB.
Jumlah PUS di Kabupaten Gowa Tahun 2015 yang tercatat 123.921 orang.
Dari jumlah PUS tersebut yang menjadi peserta KB baru sebanyak 15.447 orang
(12,8%) dan peserta KB aktif sebanyak 89.402 orang (72,1%). Berdasarkan jenis
kontrasepsi yang digunakan peserta KB Aktif 3,5% akseptor memilih metode
kontrasepsi jangka panjang seperti IUD 2,1%, MOW 0,5%, Implan 7,7%, sedangkan
88,5% memilih metode kontrasepsi jangka pendek seperti pil, suntik dan kondom.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 58
2015
Proporsi metode kontrasepsi yang digunakan akseptor KB Aktif terlihat pada gambar
11.
GAMBAR.11
PROPORSI METODE KONTRASEPSI YANG DIGUNAKAN
AKSEPTOR KB AKTIF DI KAB. GOWA TAHUN 2015
Sumber : Kantor BKB dan PP Kab.Gowa Tahun 2015
3. Pelayanan Imunisasi
Pelayanan imunisasi merupakan bagian dari upaya pencegahan dan pemutusan
mata rantai penularan pada penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
Indikator yang digunakan untuk menilai keberhasilan program imunisasi adalah
angka UCI (Universal Child Immunization). Pada awalnya UCI dijabarkan sebagai
tercapainya cakupan imunisasi lengkap minimal 80% untuk tiga jenis antigen yaitu
DPT3, Polio dan Campak. Namun sejak tahun 2003, indikator perhitungan UCI
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 59
2015
sudah mencakup semua jenis antigen. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan
suatu wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut juga tergambarkan besarnya
tingkat kekebalan masyarakat terhadap penularan PD3I. Adapun sasaran program
imunisasi adalah bayi (0 – 11 bulan), ibu hamil, WUS dan murid SD. Cakupan desa
UCI di Kabupaten Gowa tahun 2015 sebesar 100%.
4. Pelayanan Kesehatan Anak Balita, Pra Sekolah, Sekolah, dan Remaja
Anak balita dan pra sekolah adalah anak berusia 5 – 6 tahun. Pemantauan
kesehatan pada anak balita dan anak pra sekolah dilakukan melalui deteksi dini
tumbuh kembang minimal dua kali pertahun oleh tenaga kesehatan. Cakupan deteksi
tumbuh kembang anak prasekolah, pemeriksaan siswa sekolah dasar/sederajat, dan
pelayanan kesehatan remaja di Kabupaten Gowa pada tahun 2015 dapat dilihat dari
cakupan pelayanan murid SD setingkat yang mendapatkan pelayanan kesehatan
sebanyak 9.801 (66,9%) sedangkan untuk jumlah SD yang mendapatkan pelayanan
kesehatan (pemjaringan) sebanyak 403 SD dari 403 (100%).
Pelayanan kesehatan untuk anak usia sekolah difokuskan pada Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS) yaitu upaya terpadu lintas program dan lintas sektor dalam
upaya membentuk perilaku hidup sehat pada anak usia sekolah. Pelayanan kesehatan
pada UKS meliputi pemeriksaan kesehatan umum dan kesehatan gigi dan mulut yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan dibantu tenaga terlatih (guru UKS dan dokter kecil).
5. Pelayanan Kesehatan Pra Usila dan Usila (Usia Lanjut)
Jumlah penduduk usia lanjut menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 60
2015
Hal ini sejalan dengan meningkatnya usia harapan hidup serta menjadi tanda
membaiknya tingkat kesejahteraan masyarakat. Di sisi lain, peningkatan penduduk
usia lanjut mengakibatkan peningkatan penyakit degenerative di masyarakat. Tanpa
diimbangi dengan upaya promotif dan preventif maka beban sosial yang ditimbulkan
maupun biaya yang akan dikeluarkan untuk pelayanan kesehatan akan cukup besar,
salah satu sarana pelayanan bagi warga usia lanjut dilaksanakan melalui Posyandu
Lansia.
Pada tahun 2015 jumlah Usila di Kabupaten Gowa sebanyak 6.423 orang dan
cakupan pelayanan kesehatan Lansia sebesar 32.74%.
6. Pelayanan Kesehatan Gigi
Upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut seharusnya dilakukan sejak
dini. Usia sekolah dasar merupakan saat yang tepat untuk dilakukan upaya
kesehatan gigi dan mulut, karena pada usia tersebut merupakan awal tumbuh
kembangnya gigi permanen dan merupakan kelompok umur dengan resiko
kerusakan gigi yang tinggi. Oleh karena itu kegiatan pelayanan kesehatan gigi –
mulut dilakukan melalui upaya promotif dan preventif di sekolah dengan kegiatan
sikat gigi masal dan pemeriksaan gigi siswa, sedangkan tindakan kuratif
(pencabutan, pengobatan dan penambalan gigi) dilaksanakan di poli gigi puskesmas.
B. PELAYAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANG
Sebagian besar saraa pelayanan di Puskesmas dipersiapkan untuk memberikan
pelayanan kesehatan dasar bagi penderita melalui pelayanan rawat jalan dan rawat
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 61
2015
inap bagi puskesmas dengan tempat tidur (Puskesmas Perawatan). Sementara rumah
sakit yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas merupakan sarana rujukan bagi
Puskesmas terhadap kasus – kasus yang membutuhkan penanganan lebih lanjut
melalui perawatan rawat inap, disamping tetap menyediakan pelayanan rawat jalan
bagi masyarakat yang langsung datang ke rumah sakit.
Upaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat dilakukan secara rawat jalan
untuk masalah kesehatan ringan dan pelayanan rawat inap baik secara langsung
maupun melalui rujukan pasien untuk masalah kesehatan sedang dan berat.
Pelayanan kesehatan ini biasa dilakukan di sarana pelayanan baik milik pemerintah
(Polindes, Pustu, Puskesmas, Rumah Sakit) maupun di sarana milik swasta (Balai
Pengobatan, Rumah Sakit Swasta, Klinik swasta) dan di sarana Upaya Kesehatan
Berbasis Masyarakat/UKBM (Poskesdes).
Data pemanfaatan Rumah Sakit di Kabupaten Gowa dapat dilihat dari
beberapa indikator kinerja Rumah Sakit yang meliputi:
1. Bed Occupation Rate (BOR), standar yang ideal untuk suatu Rumah Sakit
adalah antara 60% s.d. 85%. Manfaat Angka Penggunaan Tempat Tidur
(BOR) adalah untuk mengetahui tingkat pemanfaatan tempat tidur Rumah
Sakit yang digunakan oleh pasien rawat inap di Rumah Sakit. Di Kabupaten
Gowa tahun 2015 angka BOR sebesar 82,3%. Angka yang dicapai ini
menunjukkan bahwa tingkat pencapaian tempat tidur di Rumah Sakit sudah
efektif.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 62
2015
2. Length Of Stay (LOS), adalah rata-rata lama perawatan seorang pasien. Nilai
ini memberikan gambaran tingkat efisiensi dan mutu pelayanan. Nilai ideal
dari LOS untuk sebuah Rumah Sakit adalah 6 sampai dengan 9 hari. LOS
Kabupaten Gowa Tahun 2015 adalah 3 hari. Nilai yang dicapai ini sudah
efisien.
3. Turn of Interval (TOI), menggambarkan tingkat efisiensi dari penggunaan
tempat tidur. Nilai ideal dari TOI adalah 1 sampai dengan 3 hari. TOI di tahun
2015 adalah 1 hari. Nilai ini menggambarkan sudah efisien.
4. Gross Death Rate (GDR), adalah angka kematian untuk tiap 1000 penderita
keluar, maksimum 45/1000 penderita keluar. Nilai GDR di Kabupaten Gowa
tahun 2015 adalah 150/1000, yamg berarti tiap 1000 penderita yang keluar
dari rumah sakit, ada 150 orang penderita yang keluar dalam keadaan
meninggal.
5. Net Death Rate (NDR), manfaat NDR adalah untuk mengetahui mutu
pelayanan atau perawatan Rumah Sakit, dengan nilai toleransinya adalah
120/1000 penderita keluar. Semakin rendah NDR suatu Rumah Sakit berarti
bahwa mutu pelayanan rumah sakit tersebut semakin baik. NDR di tahun 2015
adalah 7 penderita keluar, hal ini berarti bahwa mutu pelayanan/perawatan
Rumah Sakit baik.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 63
2015
C. PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR
Upaya pemberantasan penyakit menular lebih ditekankan pada pelaksanaan
surveilans epidemiologi dengan upaya penemuan penderita secara dini yang
ditindaklanjutu dengan penanganan secara cepat melalui pengobatan penderita. Di
samping itu pelayanan lain yang diberikan adalah upaya pencegahan dengan
pemberian imunisasi serta peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya
pemberantasan penyakit menular yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan.
Uraian singkat berbagai upaya tersebut seperti berikut :
1. Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa
Upaya penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa
(KLB) merupakan tindak lanjut dari penemuan dini kasus-kasus penyakit
berpotensi KLB/wabah yang terjadi pada masyarakat. Upaya penanggulangan
yang dilakukan dimaksudkan untuk mencegah penyebaran lebih luas dan
mengurangi dampak yang ditimbulkan.
Dari data Subdin Bina Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit menunjukkan
bahwa pada tahun 2015 jumlah desa/kelurahan yang mengalami KLB
dilaporkan sebanyak 53 desa/kelurahan dan dari jumlah tersebut telah ditangani
<24 jam (100%). Data terinci pada lampiran tabel 28.
2. Pemberantasan Penyakit polio
Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit Polio telah dilakukan melalui
gerakan imunisasi polio. Upaya ini juga ditindaklanjuti dengan kegiatan
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 64
2015
surveilans epidemiologi secara aktif terhadap kasus-kasus Acute Flacid
Paralysis (AFP) kelompok umur <15 tahun hingga dalam kurun waktu tertentu,
untuk mencari kemungkinan adanya virus polio liar yang berkembang di
masyarakat dengan pemeriksaan spesimen tinja dari kasus AFP yang dijumpai.
Penemuan kasus AFP (non Polio) pada tahun 2015 tidak terdapat 2 kasus. Data
terinci pada lampiran tabel 18.
3. Pemberantasan penyakit TB
Upaya pencegahan dan pemberantasan TB-Paru dilakukan dengan pendekatan
Directly Observe Treatment Shortcource (DOTS) atau pengobatan TB-Paru
dengan pengawasan langsung oleh Pengawas Menelan Obat (PMO). Kegiatan
ini meliputi upaya penemuan penderita dengan pemeriksaan dahak di sarana
pelayanan kesehatan yang ditindaklanjuti dengan paket pengobatan.
Dalam penanganan program, semua penderita TB yang ditemukan
ditindaklanjuti dengan paket-paket pengobatan intensif. Melalui paket
pengobatan yang diminum secara teratur dan lengkap, diharapkan penderita
akan dapat disembuhkan dari penyakit TB yang dideritanya. Pada tahun 2015
angka kesembuhan TB BTA + tercatat sebesar 94,81%, dengan angka
kesuksesan (success rate) sebesar 95,45%. Data terinci pada tabel 9.
4. Penanggulangan Penyakit DBD
Upaya pemberantasan DBD terdiri dari tiga hal yaitu; 1) Peningkatan kegiatan
surveilans penyakit dan surveilans vektor, 2) Diagnosis dini dan pengobatan
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 65
2015
dini, 3) Peningkatan upaya pemberantasan vektor penular penyakit DBD dan
upaya pemberantasan dititkberatkan pada penggerakan potensi masyarakat
untuk dapat berperan serta dalam pemberantasan sarang nyamuk (gerakan 3M),
juru pemantauan jentik (Jumantik) untuk memantau angka bebas jentik (ABJ),
serta pengenalan gejala DBD serta penanganannya di rumah tangga.
Demam berdaran dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit menular yang
sampai saat ini masihmenjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia,
sering muncul sebagai KLB dan menimbulkan kepanikan di masyarakat karena
menyebar dengan cepat dan dapat menyebabkan kematian. Kasus umumnya
mulai meningkat pada saat musim hujan yaitu antara bulan Oktober – Mei.
Jumlah kasus DBD pada tahun 2015 yakni 173 kasus dan yang meninggal 0
orang, CFR sebesar 0%. Kasus DBD menurut puskesmas di Kabupaten Gowa
dapat dilihat pada lampiran tabel 21.
5. Pemberantasan Penyakit Kusta
Pemberantasan penyakit Kusta dapat dilakukan dengan cara penemuan
penderita melalui berbagai survei anak sekolah, survei kontak dan pemeriksaan
intensif penderita yang datang ke pelayanan kesehatan dengan keluhan atau
kontak dengan penderita penyakit kusta.
Pada penderita kusta yag ditemukan, diberikan pengobatan paket MDT yang
terdiri dati Rifamfisin, Lampren dan DDS yang diberikan dalam kurun waktu
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 66
2015
tertentu. Jumlah dan persentase penderita Kusta RFT menurut puskesmas se
Kabupaten Gowa dapat dilihat pada lampiran tabel 14 - 17.
6. Pemberantasan Penyakit Filariasis
Penyakit Filariasis adalah penyakit menular (Penyakit Kaki Gajah) yang
disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk.
Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan
dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat
kelamin baik perempuan ataupun laki-laki. Program eliminasi filariasis
dilaksanakan atas dasar kesepakatan global WHO tahun 2000 yaitu “The
Global Goal of Elimination ol Lympatic Filariasis as a Publich Health
Problem The year 2020” yang merupakan realisasi dari resolusi WHA (World
Health Essebly) pada tahun 1997.Di Kabupaten Gowa pada tahun 2015, kasus
filariaris tidak ditemukan.
D. PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASI DASAR
Untuk menggambarkan keadaan lingkungan, akan disajikan indikator-
indikator yangmerupakan hasil dari upaya sektor kesehatan dan hasil dari upaya
sektor-sektor lain yang sangat terkait.
Lingkungan merupakan salah satu variabel yang kerap mendapat perhatian
khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Bersama dengan faktor
perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik, lingkungan menentukan baik buruknya
status derajat kesehatan masyarakat.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 67
2015
Salah satu sasaran dari lingkungan sehat adalah tercapainya pemukiman dan
lingkungan perumahan yang memenuhi syarat kesehatan di pedesaan dan di
perkotaan, termasuk penanganan daerah kumuh, serta terpenuhinya persyaratan
kesehatan ditempat-tempat umum, termasuk sarana dan pengelolaannya.
Indikator-indikator tersebut adalah persentase rumah sehat, persentase
tempat-tempat umum sehat, persentase penduduk dengan akses air minum, serta
persentase sarana pembuangan air besar dan tempat penampungan akhir
kotoran/tinja pada rumah tangga.
1. Rumah Sehat
Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang penting, hampir
separuh hidup manusiaakan berada di rumah, sehingga kualitas rumah akan
berdampak terhadap kondisi kesehatannya, karena itu lingkungan rumah sebaiknya
terhindar dari faktor yangmerugikan kesehatan. Kondisi rumah dan lingkungan yang
tidak memenuhi syarat kesehatan merupakan faktor resiko penularan berbagai
penyakit, khususnya penyakit berbasis lingkungan. Rumah yang baik, tidak harus
besar dan mewah, tetapi harus memenuhi syarat kesehatan, sehingga para
penghuninya dapat beraktivitas dengan nyaman. Menurut Winslow, rumah sehat
memiliki beberapa kriteria, yakni dapat memenuhi kebutuhan fisiologis dan
psikologis; serta dapat menghindarkan terjadinya kecelakaan dan penularan
penyakit.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 68
2015
Persentase keluarga yang menghuni rumah sehat merupakan salah satu
indikator Indonesia Sehat 2010 dan target Millenium Development Goals(MDGs)
tahun 2015. Target rumah sehat yang hendak dicapaitelah ditentukan sebesar 80%
(Depkes RI, 2003). Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2010, presentase
rumah sehat secara nasional hanya sekitar 24,9%.
Pada Tahun 2015 dari jumlah rumah yang ada di kabupaten gowa sebanyak
170.415, tercatat 137.619 rumah yang dinyatakan sehat atau 80,7% dari jumlah
seluruh rumah yang ada.
2. Tempat – tempat Umum dan Tempat Pengelolaan Makanan (TUPM)
Tempat Umum dan Tempat Pengelolaan Makanan (TUMP) adalah tempat
yang banyak dikunjungi orang sehingga dikhawatirkan dapat menjadi sumber
penyebaran penyakit. TUPM terbagi atas TTU (Tempat-tempat Umum) dan TPM
(Tempat Pengelolaan Makanan) yang terdiri atas sarana pendidikan, hotel, rumah
sakit, ponpes, restoran, pasar, tempat wisata, terminal, stasiun, kantin sekolah, dll.
TUMP yang dikategorikan sehat apabila memiliki sarana air bersih, tempat
pembuangan sampah, pembuangan limbah, ventilasi baik dan luas yang sesuai
dengan banyaknya pengunjung. Jumlah Tempat-tempat Umum (TTU) yang
diperiksa sanitasinya pada Tahun 2015 sebanyak 643 yang ada dan tercatat 494 unit
atau 77% yang dinyatakan sehat, sedangkan untuk jumlah Tempat Pengelolaan
Makanan (TPM) di Kabupaten Gowa pada Tahun 2015 sebanyak 1742, yang
memenuhi syarat higiene sanitasi sebanyak 1135 (65,15%) dan yang tidak
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 69
2015
memenuhi syarat sebanyak 590 (33, 87%), sedangkan untuk TPM yang dibina 1135
Data lebih rinci dapat dilihat pada lampiran 65 dan 66.
3. Akses Terhadap Air Minum
Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk maka kebutuhan akan air
bersih semakin bertambah. Berbagai upaya dilakukan agar akses masyarakat
terhadap air bersih meningkat, salah satunya melalui pendekatan partisipatori yang
mendorong masyarakat berperan aktif dalam pembangunan perpipaan air bersih di
daerahnya. Air bersih yang dimiliki dan dipergunakan masyarakat Kabupaten Gowa
berasal dari air ledeng, sumur pompa tangan, sumur gali, mata air dan lainnya. Pada
Tahun 2015 telah dilakukan pemeriksaan akses air bersih pada 384.056 keluarga
atau 55,89% dari 687.157 penduduk.
E. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
Masalah gizi adalah gangguan kesehatan seseorang/masyarakat yang
disebabkan tidak seimbangnya pemenuhan kebutuhan akan zat gizi yang diperoleh
dari makanan. Berbagai upaya perbaikan gizi yang telah dilakukan di Kabupaten
Magetan dalam upaya menanggulangi masalah gizi kurang antara lain melalui :
1. Pencegahan dan Penanggulangan Anemia Gizi Besi
Anemia Gizi Besi masih merupakan masalah gizi yang perlu mendapat
penanganan karena dampak yang ditimbulkan antara lain risiko perdarahan yang
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 70
2015
dilahirkan, bayi yang dilahirkan BBLR, kesakitan meningkat dan penurunan
kesegaran fisik.
Upaya pencegahan dan penanggulangan anemia gizi besi dilaksanakan melalui
pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) yang diprioritaskan pada ibu hamil, karena
prevalensi anemia pada kelompok ini cukup tinggi. Presentase cakupan ibu hamil di
Kabupaten Gowa di Tahun 2015 yang mendapatkan TTD sebanyak 30 tablet sebesar
99.9% dan yang mendapat 90 tablet sebesar 94.87%. Data terinci dapat dilihat pada
lampiran tabel 32.
2. Pemberian Kapsul Vitamin A pada Bayi dan Balita
Masalah kekurangan vitamin A masih merupakan masalah gizi utama di
Indonesia. Keadaan kadar serum vitamin A yang rendah ternyata berhubungan
dengan menurunnya daya tahan tubuh sehingga berdampak pada meningkatnya
angka kesakitan dan angka kematian balita. Upaya pencegahan dan penanggulangan
Kurang Vitamin A dilakukan melalui suplementasi kapsul vitamin A dosis tinggi
untuk sasaran prioritas Bayi (umur 6 – 11), anak balita (umur 1 – 4 tahun), dan ibu
nifas.
Strategi penanggulangan kekurangan vitamin dilaksanakan melalui pemberian
kapsul vitamin A dosis tinggi A(100.000 UI) yaitu kapsul vitamin A biru untuk bayi
(6-11 bulan) sebanyak satu kali dalam setahun (bulan Februari dan Agustus) dan
kapsul vitamin A merah untuk anak balita (1-4 tahun) sebanyak dua kali yaitu tiap
Bulan Februari dan Agustus serta untuk ibu nifas paling lambat 30 hari setelah
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 71
2015
melahirkan. Rata – rata cakupan pemberian kapsul vitamin A di Kabupaten Gowa
tahun 2015 pada bayi sebesar 65,3%, dan anak balita sebesar 91,26%.
F. PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN
Upaya pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dariupaya pelayanan kesehatan secara paripurna. Upaya tersebut
dimaksudkan untuk (1) menjamin ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan obat
generik dan obat esensial yang bermutu bagi masyarakat, (2) mempromosikan
penggunaan obat yang rasional dan obat yang generik, (3) meningkatkan kualitas
pelayanan kefarmasian di farmasi komunitasdan farmasi klinik serta pelayanan
kesehatan dasar, serta melindungi masyarakat dari penggunaan alat kesehatan yang
tidak memenuhi persyaratan mutu dan keamanan.
1. Peningkatan Penggunaan Obat Rasional
Upaya peningkatan penggunaan obat rasional, diarahkan kepada peningkatan
cakupan dan kualitas pelayanan pembinaan penggunaan obat yang rasional
melalui pelaksanaan advokasi secara lebih intensif agar terwujud dukungan
masyarakat yang kondusif serta terbangunnya kemitraan dengan unit pelayanan
kesehatan formal.
2. Penerapan Penggunaan Obat Esensial Generik
Kegiatan ini dimaksudkan agar terjaminnya ketersediaan, keterjangkauan, dan
pemerataan obat dalam pelayanan kesehatan, yang pelaksanaannya mencakup
pengadaan buffer stock obat generik esensial, revitalisasi pemasyarakatan
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 72
2015
konsepsi obat esensial dan penerapan penggunaan obat esensial generik pada
fasilitas pelayanan pemerintah maupun swasta. Persentase tingkat kecukupan
ketersediaan obat menurut jenis obat tahun 2013 secara terinci dapat dilihat
pada lampiran 66.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 73
2015
BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
Upaya pembangunan kesehatan dapat berdaya guna dan berhasil guna bila
kebutuhan sumber daya kesehatan dapat terpenuhi. Dalam bab ini, gambaran
mengenai situasi sumber daya kesehatan dikelompokkan ke dalam sajian data dan
informasi mengenai sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan.
A. SARANA KESEHATAN
Pada bagian ini diuraikan tentang sarana kesehatan di antaranya Puskesmas
Rumah Sakit, sarana produksi dan distribusi farmasi dan alat kesehatan, sarana
Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), dan institusi pendidikan
tenaga kesehatan.
1. Puskesmas
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dari Dinas Kesehatan Kabupaten
yang berada di wilayah kecamatan yang melaksanakan tugas-tugas operasional
pembengunan kesehatan.Pembangunan puskesmas di tiap kecamatan memiliki
peran yang sangat penting dalam memelihara kesehatan masyarakat.
Pada tahun 2015, jumlah puskesmas di Kabupaten Gowa tercatat sebanyak 25
unit dengan 115 puskesmas pembantu. Adapun rasio puskesmas per 100.000
penduduk sebesar 4 sedangkan rasio Pustu terhadap puskesmas yakni 5 : 1.
Data Identitas Puskesmas Terlampir pada Tabel 67.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 74
2015
2. Rumah Sakit
Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan saran rumah sakit
antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya
diukur dengan jumlah rumah sakit dan tempat tidurnya serta rasionya terhadap
jumlah penduduk.
Pada tahun 2015, RSUD Syekh Yusuf merupakan rumah sakit Tipe B dengan
jumlah tempat tidur sebanyak 189 buah.
3. Sarana Produksi, Distribusi Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
Salah satu indikator penting untuk menggambarkan ketersediaan sarana
pelayanan kesehatan adalah jumlah sarana produksi dan distribusi sediaan
farmasi dan alat kesehatan. Jumlah sarana distribusi sediaan farmasi dan alat
kesehatan pada tahun 2015 tercatat 78 apotek, 17 toko obat, dan 1 Gudang
Farmasi Kabupaten (GFK). Data terinci pada lampiran Tabel 67.
4. Sarana Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,
berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang
ada di masyarakat. Upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) di
antaranya adalah Posyandu, Polindes (Pondok Bersalin Desa), Toga (Tanaman
Obat Keluarga), POD (Pos Obat Desa), Pos UKK (Pos Upaya Kesehatan
Kerja), desa siaga dan sebagainya.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 75
2015
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal
dimasyarakat.Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas, yaitu
kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi dan
penanggulangan diare. Untuk memantau perkembangannya, posyandu
dikelompokkan ke dalam 4 strata, yaitu Posyandu Pratama, Posyandu Madya,
Posyandu Purnama, dan Posyandu Mandiri.
Pada tahun 2015, jumlah posyandu di Kabupaten Gowa tercatat sebanyak 691
buah, dan yang terbanyak berstatus madya sebanyak 45,01%, posyandu
pratama sebanyak 20,84%, dan posyandu purnama sebanyak 30,25%,
sedangkan posyandu mandiri tercatat sebanyak 3,91%.
Gambaran proporsi posyandu pada tahun 2015 menurut strata atau tingkat
perkembangannya dapat dilihat pada gambar 15 , dan data terinci dapat dilihat
pada lampiran Tabel 69.
GAMBAR.12
PROPORSI POSYANDU MENURUT STRATA
DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2015
Sumber : Subdin Promkes dan Kesling Dinkes Kab.Gowa Thn 2015
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 76
2015
5. Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)
Poskesdes adalah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang
dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan/menyediakan pelayanan
kesehatan dasar bagi masyarakat desa.UKBM yang dusah dikenal luas oleh
masyarakat yaitu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pondok Bersalin Desa
(Polindes), dll.
Untuk dapat menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa,
Poskesdes memiliki kegiatan:
1. Pengamatan epidemiologi sederhana terhadap penyakit terutama penyakit
yang berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan faktor
resikonya termasuk status gizi serta kesehatan ibu hamil yang berisiko.
2. Penanggulangan penyakit, terutama penyakit menular dan penyakit yang
berpotensi menimbulkan KLB serta faktor resikonya termasuk kurang gizi.
3. Kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan
kesehatan.
4. Pelayanan medis dasar sesuai dengan kompetensinya.
5. Promosi kesehatan untuk peningkatan keluarga sadar gizi, peningkatan
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), penyehatan lingkungan dan lain-
lain.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 77
2015
Salah satu kriteria desa siaga adalah memiliki satu poskesdes. Berdasarkan
hasil pengumpulan data tahun 2015, jumlah poskesdes di Kabupaten Gowa
sebanyak 32 unit.
6. Desa Siaga
Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah
kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri.Sebuah
desa dikatakan menjadi desa siaga apabila desa tersebut telah memiliki
sekurang-kurangnya sebuah Pos Kesehatan Desa (Poskesdes). Tahun 2015, di
Kabupaten Gowa jumlah desa siaga aktif sebanyak 167 desa (100%).
B. TENAGA KESEHATAN
Dalam pembangunan kesehatan diperlukan berbagai jenis tenaga kesehatan
yang memiliki kemampuan melaksanakan upaya kesehatan dengan paradigma sehat,
yang mengutamakan peningkatan, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit.
Pengadaan tenaga kesehatan dilaksanakan melalui pendidikan dan pengembangan
tenaga kesehatan melalui pelatihan tenaga oleh pemerintah maupun masyarakat.
Saat ini, jumlah tenaga kesehatan yang tercatat melalui Profil Kesehatan
Kabupaten Gowa Tahun 2015 sebanyak 995 orang (Puskesmas, RS Syekh Yusuf, RB
Mattiro Baji, Gudang Farmasi dan Dinas Kesehatan). Tenaga kesehatan terdistribusi
paling banyak pada Puskesmas (termasuk Pustu dan Polindes) 62,9 %, kemudian RS
sebanyak 28,3%, lalu sarana kesehatan lainnya (Dinas Kesehatan dan GFK) sebesar
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 78
2015
6,3 %. Rincian distribusi tenaga kesehatan dapat dilihat pada lampiran Tabel 72 s/d
80.
a. Tenaga Medis
Yang tergolong ke dalam tenaga medis adalah dokter spesialis, dokter umum,
dokter gigi dan dokter keluarga. Hingga tahun 2015 di Kab. Gowa tercatat
jumlah tenaga medis sebanyak 130 orang dengan rasio 19,5 per 100.000
penduduk.
Sedangkan rasio masing-masing tenaga medis per 100.000 penduduk
berdasarkan data Nominatif Pegawai Dinas Kesehatan Kab.Gowa Tahun 2015
di puskesmas, RS dan RB diperoleh bahwa rasio dokter spesialis sebesar 3,5
per 100.000 penduduk, rasio dokter umum 10,3 per 100.000 penduduk dan
rasio dokter gigi sebesar 5,7 per 100.000 penduduk, Data terinci pada
lampiran tabel 72.
b. Tenaga Kefarmasian dan Gizi
Untuk tenaga kefarmasian saat ini telah berjumlah 60 orang, dengan rincian
apotekerdan sarjana farmasi 34 0rang, DIII farmasi dan asisten apoteker 26
orang, rasio tenaga kefarmasian sebesar 8 per 100.000 penduduk. Sementara
tenaga gizi pada tahun 2015 berjumlah sebanyak 40 orang dengan rasio 6 per
100.000 penduduk. Data terinci dapat dilihat pada lampiran tabel 74 dan tabel
76.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 79
2015
c. Tenaga Keperawatan
Yang tergolong ke dalam tenaga keperawatan adalah sarjana keperawatan dan
perawat. Jumlah tenaga sarjana keperawatan sebanyak 62 orang, D III Perawat
sebanyak 199 orang, D I Perawat sebanyak 52 orang dan perawat gigi
sebanyak 51 orang, yang sebagian besar tersebar di puskesmas dan pustu,
rumah sakit, dan rumah bersalin . Rasio tenaga perawat di Kab.Gowa sebesar
47 per 100.000 penduduk. Data terinci pada lampiran Tabel 73.
d. Tenaga Kesehatan masyarakat dan Sanitasi
Jumlah tenaga kesehatan masyarakat di Kab. Gowa sebanyak 84 orang.
Sedangkan tenaga sanitasi sebanyak 38 orang. Rasio tenaga kesehatan
masyarakat sebesar 8,3 per 100.000 penduduk dan rasio tenaga sanitasi sebesar
4,6 per 100.000 penduduk. Data terinci pada lampiran tabel 75.
C. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Dalam melaksanakan upaya pelayanan kesehatan diperlukan pembiayaan baik yang
bersumber dari pemerintah maupun masyarakat, termasuk swasta. APBD Kabupaten
Gowa Tahun 2015 sebesar Rp. 71.918.543.655,- (termasuk gaji pegawai dan
administrasi umum), sedangkan jumlah APBN Rp. 11.376.278.000 dari Dana
Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp. 6.561.434.000 -,. Untuk jelasnya lihat lampiran
Tabel 81.
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GOWA 80
2015
BAB VI
PENUTUP
Berbagai data dan informasi dalam bentuk buku Profil Kesehatan Kabupaten
Gowa Tahun 2015 ini sangat diperlukan dalam rangka evaluasi kegiatan tahunan dan
sebagai bahan dalam penyusunan rencana program-program kesehatan di tahun
berikutnya.Untuk itu pelaksanaan program/kegiatan secara sungguh-sungguh,
pencatatan yang efektif dan kontinyu, jalinan kerjasama dan kevalidan data yang
baik sangat diperlukan, sehingga angka-angka, data dan informasi yang ada dalam
buku ini dapat dipertanggungjawabkan.
Masukan dan partisipasi dari pihak terkait sangat kami harapkan dalam
rangka mendapatkan laporan yang valid dan akurat.Terimakasih kami sampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan buku ini.Akhir kata semoga
buku PROFIL KESEHATAN KABUPATEN GOWA TAHUN 2015 ini
bermanfaat bagi para pembaca.
TAHUN 2015
L P L + P Satuan
A. GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 1.883 Km2
Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 167 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 355.381 367.321 722.702 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 4,3 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km2
383,7 Jiwa/Km2
Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 52,6 per 100 penduduk produktif Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 96,7 Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 0,03 0,03 0,03 % Tabel 3
9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
a. SMP/ MTs 16,21 13,68 29,89 % Tabel 3
b. SMA/ SMK/ MA 12,88 14,34 27,22 % Tabel 3
c. Sekolah menengah kejuruan 5,48 2,91 8,39 % Tabel 3
d. Diploma I/Diploma II 0,57 1,13 1,70 % Tabel 3
e. Akademi/Diploma III 1,02 1,11 2,13 % Tabel 3
f. Universitas/Diploma IV 4,39 4,10 8,49 % Tabel 3
g. S2/S3 (Master/Doktor) 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3
B. DERAJAT KESEHATAN
B.1 Angka Kematian
10 Jumlah Lahir Hidup 6.101 6.043 12.144 Tabel 4
11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 7 5 6 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 4
12 Jumlah Kematian Neonatal 57 30 87 neonatal Tabel 5
13 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 9 5 7 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
14 Jumlah Bayi Mati 8 8 16 bayi Tabel 5
15 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 1 1 1 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
16 Jumlah Balita Mati 25 17 42 Balita Tabel 5
17 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 4 3 3 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
18 Kematian Ibu
Jumlah Kematian Ibu 14 Ibu Tabel 6
Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 111 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6
B.2 Angka Kesakitan
RESUME PROFIL KESEHATAN
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
KABUPATEN/KOTA
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
19 Tuberkulosis
Jumlah kasus baru TB BTA+ 369 342 711 Kasus Tabel 7
Proporsi kasus baru TB BTA+ 51,90 48,10 % Tabel 7
CNR kasus baru BTA+ 109,49 97,68 103,47 per 100.000 penduduk Tabel 7
Jumlah seluruh kasus TB 439 687 1.126 Kasus Tabel 7
CNR seluruh kasus TB 130,26 196,21 163,86 per 100.000 penduduk Tabel 7
Kasus TB anak 0-14 tahun 0,00 % Tabel 7
Persentase BTA+ terhadap suspek 62,07 40,75 4,13 % Tabel 8
Angka kesembuhan BTA+ 93,28 96,91 94,81 % Tabel 9
Angka pengobatan lengkap BTA+ 0,00 1,55 0,65 % Tabel 9
Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 93,28 98,45 95,45 % Tabel 9
Angka kematian selama pengobatan 0,00 0,00 0,00 per 100.000 penduduk Tabel 9
20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 100,00 100,00 100,00 % Tabel 10
21 Jumlah Kasus HIV 0 0 0 Kasus Tabel 11
22 Jumlah Kasus AIDS 0 0 0 Kasus Tabel 11
23 Jumlah Kematian karena AIDS 0 0 0 Jiwa Tabel 11
24 Jumlah Kasus Syphilis 0 0 0 Kasus Tabel 11
25 Donor darah diskrining positif HIV #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 12
26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0,00 0,00 0,00 % Tabel 13
27 Kusta
Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 57 56 113 Kasus Tabel 14
Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 16,04 15,25 15,64 per 100.000 penduduk Tabel 14
Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 13,76 % Tabel 15
Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 19,27 % Tabel 15
Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 2,91 per 100.000 penduduk Tabel 15
Angka Prevalensi Kusta 1,66 0,71 1,18 per 10.000 Penduduk Tabel 16
Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 80,00 76,47 100,00 % Tabel 17
Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 100,00 100,00 100,00 % Tabel 17
28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
AFP Rate (non polio) < 15 th 0,95 per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 18
Jumlah Kasus Difteri 1 1 2 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Difteri 50 % Tabel 19
Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) #DIV/0! % Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 1 0 1 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 100 % Tabel 19
Jumlah Kasus Campak 37 63 100 Kasus Tabel 20
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 20
Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 20
Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 20
29 Incidence Rate DBD 25,89 22,05 23,94 per 100.000 penduduk Tabel 21
30 Case Fatality Rate DBD 0,00 0,00 0,00 % Tabel 21
31 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 72,42 5,30 31,32 per 1.000 penduduk berisiko Tabel 22
32 Case Fatality Rate Malaria 0,00 0,00 0,00 % Tabel 22
33 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0 per 100.000 penduduk Tabel 23
34 Persentase Hipertensi/tekanan darah tinggi 100,00 100,00 100,00 % Tabel 24
35 Persentase obesitas 63,11 47,32 48,65 % Tabel 25
36 Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun 0,00 % Tabel 26
37 % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun 0,00 % Tabel 26
38 Desa/Kelurahan terkena KLB ditangani < 24 jam 100,00 % Tabel 28
C. UPAYA KESEHATAN
C.1 Pelayanan Kesehatan
39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 100 % Tabel 29
40 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 95,35 % Tabel 29
41 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 93,28 % Tabel 29
42 Pelayanan Ibu Nifas 93,50 % Tabel 29
43 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 93,82 % Tabel 29
44 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 62,67 % Tabel 30
45 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 94,99 % Tabel 32
46 Penanganan komplikasi kebidanan 84,01 % Tabel 33
47 Penanganan komplikasi Neonatal 75,98 79,02 77,50 % Tabel 33
48 Peserta KB Baru 12,47 % Tabel 36
49 Peserta KB Aktif 72,14 % Tabel 36
50 Bayi baru lahir ditimbang 100 100 100 % Tabel 37
51 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 2,68 2,59 2,64 % Tabel 37
52 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 100,00 100,00 100,00 % Tabel 38
53 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 95,65 94,88 95,26 % Tabel 38
54 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 29,37 11,19 20,52 % Tabel 39
55 Pelayanan kesehatan bayi 94,98 89,13 92,07 % Tabel 40
56 Desa/Kelurahan UCI 100,00 % Tabel 41
57 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 107,14 105,96 106,55 % Tabel 43
58 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 105,75 104,94 105,34 % Tabel 43
59 Bayi Mendapat Vitamin A 62,75 67,90 65,31 % Tabel 44
60 Anak Balita Mendapat Vitamin A 91,69 90,86 91,26 % Tabel 44
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
61 Baduta ditimbang 75,83 57,30 66,42 % Tabel 45
62 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) 0,20 0,33 0,26 % Tabel 45
63 Pelayanan kesehatan anak balita 91,63 93,37 92,52 % Tabel 46
64 Balita ditimbang (D/S) 68,41 65,56 66,93 % Tabel 47
65 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 0,99 1,11 1,05 % Tabel 47
66 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100,00 100,00 100,00 % Tabel 48
67 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 82,26 55,66 66,86 %
Tabel 49
68 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0,22 Tabel 50
69 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 69,69 sekolah Tabel 51
70 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 102,43 sekolah Tabel 51
71 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 96,42 98,76 97,52 % Tabel 51
72 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 14,01 15,62 14,67 % Tabel 51
73 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan
mulut 14,01 15,62 14,67 % Tabel 51
74 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 22,39 41,09 32,74 % Tabel 52
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan KesehatanPersentase
75 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan - - 175,23 % Tabel 53
76 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 0,97 0,74 0,85 % Tabel 54
77 Cakupan Kunjungan Rawat Inap - - 2,81 % Tabel 54
78 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS 12,62 12,74 12,68 per 100.000 pasien keluar Tabel 55
79 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS 7,67 6,49 7,08 per 100.000 pasien keluar Tabel 55
80 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 82,33 % Tabel 56
81 Bed Turn Over (BTO) di RS 88,76 Kali Tabel 56
82 Turn of Interval (TOI) di RS 0,73 Hari Tabel 56
83 Average Length of Stay (ALOS) di RS 3,27 Hari Tabel 56
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat
87 Rumah Tangga ber-PHBS 42,81 % Tabel 57
C.4 Keadaan Lingkungan
88 Persentase rumah sehat 90,97 % Tabel 58
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
89 Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak 55,89 % Tabel 59
90 Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan 94,30 % Tabel 60
91 Penduduk yg memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) 50,54 % Tabel 61
92 Desa STBM 73,05 % Tabel 62
93 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 76,83 % Tabel 63
TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 65,15 % Tabel 64
TPM tidak memenuhi syarat dibina 192,37 % Tabel 65
TPM memenuhi syarat diuji petik 51,98 % Tabel 65
D. SUMBERDAYA KESEHATAN
D.1 Sarana Kesehatan
94 Jumlah Rumah Sakit Umum 1,00 RS Tabel 67
95 Jumlah Rumah Sakit Khusus - RS Tabel 67
96 Jumlah Puskesmas Rawat Inap - Tabel 67
97 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap - Tabel 67
Jumlah Puskesmas Keliling - Tabel 67
Jumlah Puskesmas pembantu - Tabel 67
98 Jumlah Apotek 88,00 Tabel 67
99 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 - % Tabel 68
100 Jumlah Posyandu 715,00 Posyandu Tabel 69
101 Posyandu Aktif 30,49 % Tabel 69
102 Rasio posyandu per 100 balita 0,99 per 100 balita Tabel 69
103 UKBM
Poskesdes 32,00 Poskesdes Tabel 70
Polindes - Polindes Tabel 70
Posbindu 11,00 Posbindu Tabel 70
104 Jumlah Desa Siaga 167,00 Desa Tabel 71
105 Persentase Desa Siaga 99,40 % Tabel 71
D.2 Tenaga Kesehatan
106 Jumlah Dokter Spesialis #BEZUG! #BEZUG! #BEZUG! Orang Tabel 72
107 Jumlah Dokter Umum #BEZUG! #BEZUG! #BEZUG! Orang Tabel 72
108 Rasio Dokter (spesialis+umum) #BEZUG! per 100.000 penduduk Tabel 72
109 Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis #BEZUG! #BEZUG! #BEZUG! Orang Tabel 72
110 Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) #BEZUG! per 100.000 penduduk
111 Jumlah Bidan #BEZUG! Orang Tabel 73
112 Rasio Bidan per 100.000 penduduk #BEZUG! per 100.000 penduduk Tabel 73
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
113 Jumlah Perawat #BEZUG! #BEZUG! #BEZUG! Orang Tabel 73
114 Rasio Perawat per 100.000 penduduk #BEZUG! per 100.000 penduduk Tabel 73
115 Jumlah Perawat Gigi #BEZUG! #BEZUG! #BEZUG! Orang Tabel 73
116 Jumlah Tenaga Kefarmasian #BEZUG! #BEZUG! #BEZUG! Orang Tabel 74
117 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan #BEZUG! #BEZUG! #BEZUG! Orang Tabel 75
118 Jumlah Tenaga Sanitasi #BEZUG! #BEZUG! #BEZUG! Orang Tabel 76
119 Jumlah Tenaga Gizi #BEZUG! #BEZUG! #BEZUG! Orang Tabel 77
D.3 Pembiayaan Kesehatan
120 Total Anggaran Kesehatan 78.479.977.655,00 Rp Tabel 81
121 APBD Kesehatan terhadap APBD Kab/Kota 5,80 % Tabel 81
122 Anggaran Kesehatan Perkapita 108.592,45 Rp Tabel 81
TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,
DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN
WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
(km2) TANGGA TANGGA per km
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Sombaopu 30,4 11 3 14 157.448 31.512 5,00 5180,91
2 Pallangga 29,2 8 1 9 117.115 24.403 4,80 4005,30
3 Barombong 60,1 10 4 14 38.734 8.461 4,58 644,60
4 Bajeng 19,0 7 0 7 67.883 15.841 4,29 3565,28
5 Bajeng Barat 48,2 12 4 16 24.588 6.115 4,02 509,70
6 Bontonompo 20,7 5 2 7 41.502 10.817 3,84 2007,84
7 Bontonompo Selatan 28,1 0 14 14 29.626 6.942 4,27 1054,68
8 Bontomarannu 52,6 6 3 9 34.453 8.037 4,29 654,63
9 Pattallassang 85,0 8 0 8 23.752 5.454 4,35 279,57
10 Parangloe 221,3 5 2 7 18.118 4.345 4,17 81,89
11 Manuju 91,9 7 0 7 14.852 3.902 3,81 161,61
12 Tinggimoncong 142,9 1 6 7 23.621 5.751 4,11 165,33
13 Parigi 251,8 8 1 9 12.797 3.656 3,50 50,82
14 Tombolopao 132,8 5 0 5 28.850 6.639 4,35 217,31
15 Tompobulu 175,5 5 2 7 28.748 8.001 3,59 163,78
16 Biringbulu 142,5 8 0 8 31.834 9.606 3,31 223,46
17 Bungaya 132,5 6 2 8 16.269 4.162 3,91 122,75
18 Bontolempangan 218,8 9 2 11 12.512 3.703 3,38 57,17
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.883,3 121 46 167 722.702 167.347 4,32 384
Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten
JUMLAH
PENDUDUK
JUMLAH
NO KECAMATANDESA KELURAHAN
DESA +
KELURAHAN
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6
1 0 - 4 37.015 35.268 72.283 104,95
2 5 - 9 35.926 34.701 70.627 103,53
3 10 - 14 34.824 33.018 67.842 105,47
4 15 - 19 34.924 32.698 67.622 106,81
5 20 - 24 29.843 30.083 59.926 99,20
6 25 - 29 27.485 29.504 56.989 93,16
7 30 - 34 26.179 29.128 55.307 89,88
8 35 - 39 26.230 28.836 55.066 90,96
9 40 - 44 25.480 26.738 52.218 95,30
10 45 - 49 22.350 23.267 45.617 96,06
11 50 - 54 17.115 17.703 34.818 96,68
12 55 - 59 12.937 13.994 26.931 92,45
13 60 - 64 9.148 10.089 19.237 90,67
14 65 - 69 6.777 8.392 15.169 80,76
15 70 - 74 4.366 6.120 10.486 71,34
16 75+ 4.782 7.782 12.564 61,45
JUMLAH 355.381 367.321 722.702 96,75
ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 53
Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+
PEREMPUANLAKI-LAKI PEREMPUAN
LAKI-LAKI+
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 257.486 274.407 531.893
2PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG
MELEK HURUF87 82 169 0,03 0,03 0,03
3PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG
DITAMATKAN:
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 37 37 75 0,01 0,01 0,01
b. SD/MI 22 25 48 0,01 0,01 0,01
c. SMP/ MTs 16 14 30 0,01 0,00 0,01
d. SMA/ MA 13 14 27 0,01 0,01 0,01
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 5 3 8 0,00 0,00 0,00
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 1 1 2 0,00 0,00 0,00
g. AKADEMI/DIPLOMA III 1 1 2 0,00 0,00 0,00
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 4 4 8 0,00 0,00 0,00
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 0 0,00 0,00 0,00
Sumber:bps kabupaten gowa
TABEL 3
JUMLAH PERSENTASE
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
NO VARIABEL
TABEL 4
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sombaopu Sombaopu 583 4 587 612 5 617 1.195 9 1.204
2 Sombaopu Samata 580 2 582 706 1 707 1.286 3 1.289
3 Pallangga Pallangga 627 5 632 679 6 685 1.306 11 1.317
4 Pallangga Kampili 324 3 327 332 2 334 656 5 661
5 Barombong Moncobalang 126 1 127 118 1 119 244 2 246
6 Barombong Kanjilo 224 3 227 211 0 211 435 3 438
7 Bajeng Bajeng 445 0 445 448 0 448 893 0 893
8 Bajeng Pa'bentengan 135 0 135 160 0 160 295 0 295
9 Bajeng Barat Gentungan 220 4 224 209 2 211 429 6 435
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I 321 2 323 246 2 248 567 4 571
11 Bontonompo Bontonompo II 402 4 406 317 3 320 719 7 726
12 Bontomarannu Bontomarannu 344 1 345 288 1 289 632 2 634
13 Pattallassang Pattallassang 171 1 172 156 1 157 327 2 329
14 Pattallassang Paccelekang 74 0 74 79 0 79 153 0 153
15 Parangloe Parangloe 164 1 165 173 1 174 337 2 339
16 Manuju Manuju 138 3 141 134 1 135 272 4 276
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 228 3 231 209 2 211 437 5 442
18 Parigi Parigi 136 5 141 99 2 101 235 7 242
19 Tombolopao Tamaona 264 2 266 285 0 285 549 2 551
20 Tompobulu Tompobulu 274 0 274 270 1 271 544 1 545
21 Biringbulu Tonrorita 177 0 177 176 1 177 353 1 354
22 Biringbulu Lauwa 80 1 81 82 0 82 162 1 163
23 Biringbulu Batumalonro 64 0 64 54 1 55 118 1 119
24 Bungaya Sapaya 141 2 143 138 6 144 279 8 287
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 97 0 97 107 0 107 204 0 204
JUMLAH (KAB/KOTA) 6.101 45 6.386 6.043 33 6.327 12.144 78 12.713
7,0 5,2 6,1
Seksi KIA
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
NO KECAMATANNAMA
PUSKESMASHIDUP
PEREMPUAN
HIDUP MATI HIDUP + MATI
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MATI HIDUP + MATI
LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP MATI HIDUP + MATI
JUMLAH KELAHIRAN
TABEL 5
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Sombaopu Sombaopu 9 0 1 1 3 2 1 3 12 2 2 4
2 Sombaopu Samata 0 1 4 5 0 0 3 3 0 1 7 8
3 Pallangga Pallangga 5 0 0 0 4 0 0 0 9 0 0 0
4 Pallangga Kampili 4 0 0 0 2 0 3 3 6 0 3 3
5 Barombong Moncobalang 3 0 4 4 4 1 0 1 7 1 4 5
6 Barombong Kanjilo 3 1 0 1 0 0 0 0 3 1 0 1
7 Bajeng Bajeng 0 0 0 0 2 0 0 0 2 0 0 0
8 Bajeng Pa'bentengan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Bajeng Barat Gentungan 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 2
11 Bontonompo Bontonompo II 3 1 4 5 2 2 1 3 5 3 5 8
12 Bontomarannu Bontomarannu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Pattallassang Pattallassang 2 1 0 1 1 0 1 1 3 1 1 2
14 Pattallassang Paccelekang 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0
15 Parangloe Parangloe 7 1 0 1 0 0 0 0 7 1 0 1
16 Manuju Manuju 5 0 0 0 1 0 0 0 6 0 0 0
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 4 0 0 0 1 1 0 1 5 1 0 1
18 Parigi Parigi 0 0 0 0 4 0 0 0 4 0 0 0
19 Tombolopao Tamaona 4 0 3 3 0 0 0 0 4 0 3 3
20 Tompobulu Tompobulu 2 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0
21 Biringbulu Tonrorita 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 Biringbulu Lauwa 1 0 0 0 1 0 0 0 2 0 0 0
23 Biringbulu Batumalonro 2 0 0 0 1 0 0 0 3 0 0 0
24 Bungaya Sapaya 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 3 2 0 2 0 1 0 1 3 3 0 3
JUMLAH (KAB/KOTA) 57 8 17 25 30 8 9 17 87 16 26 42
9 1 3 4 5 1 1 3 7 1 2 3
Sumber: Seksi KIA
Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH KEMATIAN
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
BAYIa BALITA BAYI
a ANAK
BALITABALITA NEONATAL
NO KECAMATAN PUSKESMAS
BALITA ANAK
BALITABAYI
a ANAK
BALITANEONATAL NEONATAL
TABEL 6
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
< 20
tahun
20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH
< 20
tahun
20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH
< 20
tahun
20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH
< 20
tahun
20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Sombaopu Sombaopu 1.195 0 0 0 0 0 1 1 2 0 1 1 2 0 2 2 4
2 Sombaopu Samata 1.286 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 0 1 1 2
3 Pallangga Pallangga 1.306 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 2 1 0 1 2
4 Pallangga Kampili 656 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Barombong Moncobalang 244 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Barombong Kanjilo 435 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
7 Bajeng Bajeng 893 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1
8 Bajeng Pa'bentengan 295 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Bajeng Barat Gentungan 429 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I 567 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1
11 Bontonompo Bontonompo II 719 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Bontomarannu Bontomarannu 632 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1
13 Pattallassang Pattallassang 327 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 Pattallassang Paccelekang 153 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Parangloe Parangloe 337 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 Manuju Manuju 272 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 437 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 Parigi Parigi 235 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 Tombolopao Tamaona 549 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 Tompobulu Tompobulu 544 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1
21 Biringbulu Tonrorita 353 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 Biringbulu Lauwa 162 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 Biringbulu Batumalonro 118 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 Bungaya Sapaya 279 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 204 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12.627 0 1 0 1 0 2 2 4 1 4 4 9 1 7 6 14
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 111
Sumber: Seksi KIA
Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
KEMATIAN IBU
JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
JUMLAH (KAB/KOTA)
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH LAHIR
HIDUPJUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL
TABEL 7
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Sombaopu Sombaopu 37.592 38.716 76.308 80 53,33 70 46,67 150 55 29,57 131 70,43 186 0,00
2 Sombaopu Samata 27.023 26.956 53.979 20 41 29 59,18 49 23 28 60 72,29 83 0,00
3 Pallangga Pallangga 33.458 34.065 67.523 36 78 10 21,74 46 38 20 148 79,57 186 0,00
4 Pallangga Kampili 15.221 15.977 31.198 10 32 21 67,74 31 43 73 16 27,12 59 0,00
5 Barombong Moncobalang 5.703 5.885 11.588 24 42 33 57,89 57 24 75 8 25,00 32 0,00
6 Kanjilo Kanjilo 11.331 11.608 22.939 2 100 0 0,00 2 14 33 29 67,44 43 0,00
7 Bajeng Bajeng 22.433 22.966 45.399 42 53 38 47,50 80 65 56 51 43,97 116 0,00
8 Bajeng Pa'bentengan 8.339 8.596 16.935 0 0 3 100,00 3 5 23 17 77,27 22 0,00
9 Bajeng Barat Gentungan 11.179 11.739 22.918 12 46 14 53,85 26 36 57 27 42,86 63 0,00
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I 18.822 20.473 39.295 27 68 13 32,50 40 11 33 22 66,67 33 0,00
11 Bontonompo Bontonompo II 13.631 14.840 28.471 12 75 4 25,00 16 37 51 36 49,32 73 0,00
12 Bontomarannu Bontomarannu 15.494 15.756 31.250 8 67 4 33,33 12 34 46 40 54,05 74 0,00
13 Pattallassang Pattallassang 10.878 11.003 21.881 15 41 22 59,46 37 4 16 21 84,00 25 0,00
14 Pattallassang Paccelekang 8675 9856 18.531 0 0 1 100,00 1 0 0 4 100,00 4 0,00
15 Parangloe Parangloe 8.096 8.468 16.564 9 82 2 18,18 11 23 62 14 37,84 37 0,00
16 Manuju Manuju 6.848 7.245 14.093 4 67 2 33,33 6 6 43 8 57,14 14 0,00
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 10.994 11.144 22.138 7 54 6 46,15 13 3 16 16 84,21 19 0,00
18 Parigi Parigi 6.220 6.869 13.089 13 42 18 58,06 31 7 54 6 46,15 13 0,00
19 Tombolopao Tamaona 13.647 13.229 26.876 2 67 1 33,33 3 5 36 9 64,29 14 0,00
20 Tompobulu Tompobulu 13.997 14.974 28.971 14 54 12 46,15 26 6 33 12 66,67 18 0,00
21 Biringbulu Tonrorita 7.883 8.343 16.226 9 69 4 30,77 13 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
22 Biringbulu Lauwa 7.918 8.203 16.121 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 4 100,00 4 0,00
23 Biringbulu Batumalonro 7.561 8.124 15.685 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 1 100,00 1 0,00
24 Bungaya Sapaya 7.692 8.155 15.847 23 40 35 60,34 58 0 0 7 100,00 7 0,00
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 6.394 6.938 13.332 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 337.029 350.128 687.157 369 52 342 48 711 439 39 687 61 1.126 0 0
CNR KASUS BARU TB BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 109,49 97,68 103,47
CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 130,26 196,21 163,86
Sumber: Program TB
Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 722702
L+P
JUMLAH SELURUH
KASUS TB
L PL+P
KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KASUS TB ANAK
0-14 TAHUNNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
JUMLAH KASUS BARU TB BTA+
L P
TABEL 8
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
TB PARU
L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sombaopu Sombaopu 40 43 1.510 20 19 32 50,00 44,19 2,12
2 Sombaopu Samata 29 31 545 8 8 20 27,59 25,81 3,67
3 Pallangga Pallangga 47 48 1.166 38 35 85 80,85 72,92 7,29
4 Pallangga Kampili 18 18 539 16 8 9 88,89 44,44 1,67
5 Barombong Moncobalang 23 25 265 33 16 49 143,48 64,00 18,49
6 Kanjilo Kanjilo 70 72 368 37 16 14 52,86 22,22 3,80
7 Bajeng Bajeng 32 34 942 33 18 42 103,13 52,94 4,46
8 Bajeng Pa'bentengan 12 12 203 25 11 1 208,33 91,67 0,49
9 Bajeng Barat Gentungan 24 24 627 4 6 5 16,67 25,00 0,80
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I 79 81 201 90 55 5 113,92 67,90 2,49
11 Bontonompo Bontonompo II 57 57 284 35 30 32 61,40 52,63 11,27
12 Bontomarannu Bontomarannu 33 33 655 22 9 1 66,67 27,27 0,15
13 Pattallassang Pattallassang 23 23 329 15 12 10 65,22 52,17 3,04
14 Pattallassang Paccelekang 15 1 #DIV/0! #DIV/0! 6,67
15 Parangloe Parangloe 17 18 271 11 4 15 64,71 22,22 5,54
16 Manuju Manuju 14 15 71 6 4 1 42,86 26,67 1,41
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 23 23 134 7 6 6 30,43 26,09 4,48
18 Parigi Parigi 29 28 108 4 4 5 13,79 14,29 4,63
19 Tombolopao Tamaona 13 14 148 2 6 8 15,38 42,86 5,41
20 Tompobulu Tompobulu 16 17 167 4 6 10 25,00 35,29 5,99
21 Biringbulu Tonrorita 13 15 28 0 1 1 0,00 6,67 3,57
22 Biringbulu Lauwa 29 31 52 8 9 2 27,59 29,03 3,85
23 Biringbulu Batumalonro 17 18 21 0 0 0 0,00 0,00 0,00
24 Bungaya Sapaya 17 17 56 4 0,00 0,00 7,14
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 3 1 1 2 #DIV/0! #DIV/0! 66,67
JUMLAH (KAB/KOTA) 675 697 8.708 419 284 360 62,07 40,75 4,13
Sumber: Program TB
Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
% BTA (+)
TERHADAP SUSPEKBTA (+)NO KECAMATAN PUSKESMAS
SUSPEK
TABEL 9
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 Sombaopu Sombaopu 15 16 31 14 93,33 16 100,00 30 96,77 0 0,00 0 0,00 0 0,00 93,33 100,00 96,77 0 0 0
2 Sombaopu Samata 1 2 3 0 0,00 2 100,00 2 66,67 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0,00 100,00 66,67 0 0 0
3 Pallangga Pallangga 43 25 68 41 95,35 23 92,00 64 94,12 0 0,00 0 0,00 0 0,00 95,35 92,00 94,12 0 0 0
4 Pallangga Kampili 6 3 9 6 100,00 2 66,67 8 88,89 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 66,67 88,89 0 0 0
5 Barombong Moncobalang 14 15 29 13 92,86 15 100,00 28 96,55 0 0,00 0 0,00 0 0,00 92,86 100,00 96,55 0 0 0
6 Kanjilo Kanjilo 20 11 31 20 100,00 11 100,00 31 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 0
7 Bajeng Bajeng 22 17 39 20 90,91 17 100,00 37 94,87 0 0,00 0 0,00 0 0,00 90,91 100,00 94,87 0 0 0
8 Bajeng Pa'bentengan 16 11 27 16 100,00 11 100,00 27 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 0
9 Bajeng Barat Gentungan 0 2 2 0 #DIV/0! 1 50,00 1 50,00 0 #DIV/0! 1 50,00 1 50,00 #DIV/0! 100,00 100,00 0 0 0
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I 65 27 92 60 92,31 22 81,48 82 89,13 0 0,00 0 0,00 0 0,00 92,31 81,48 89,13 0 0 0
11 Bontonompo Bontonompo II 21 20 41 20 95,24 17 85,00 37 90,24 0 0,00 0 0,00 0 0,00 95,24 85,00 90,24 0 0 0
12 Bontomarannu Bontomarannu 10 3 13 9 90,00 3 100,00 12 92,31 0 0,00 0 0,00 0 0,00 90,00 100,00 92,31 0 0 0
13 Pattallassang Pattallassang 5 9 14 5 100,00 9 100,00 14 100,00 0 0,00 2 22,22 2 14,29 100,00 122,22 114,29 0 0 0
14 Pattallassang Paccelekang 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0
15 Parangloe Parangloe 5 3 8 4 80,00 3 100,00 7 87,50 0 0,00 0 0,00 0 0,00 80,00 100,00 87,50 0 0 0
16 Manuju Manuju 2 4 6 2 100,00 4 100,00 6 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 0
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 11 6 17 10 90,91 6 100,00 16 94,12 0 0,00 0 0,00 0 0,00 90,91 100,00 94,12 0 0 0
18 Parigi Parigi 4 8 12 4 100,00 8 100,00 12 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 0
19 Tombolopao Tamaona 2 1 3 1 50,00 1 100,00 2 66,67 0 0,00 0 0,00 0 0,00 50,00 100,00 66,67 0 0 0
20 Tompobulu Tompobulu 6 9 15 5 83,33 9 100,00 14 93,33 0 0,00 0 0,00 0 0,00 83,33 100,00 93,33 0 0 0
21 Biringbulu Tonrorita 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0
22 Biringbulu Lauwa 0 2 2 0 #DIV/0! 2 100,00 2 100,00 0 #DIV/0! 0 0,00 0 0,00 #DIV/0! 100,00 100,00 0 0 0
23 Biringbulu Batumalonro 0 0 0 0 #DIV/0! 2 #DIV/0! 2 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0
24 Bungaya Sapaya 0 0 0 0 #DIV/0! 2 #DIV/0! 2 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 0 0 0 0 #DIV/0! 2 #DIV/0! 2 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 268 194 462 250 93,28 188 96,91 438 94,81 0 0,00 3 1,55 3 0,65 93,28 98,45 95,45 0 0 0
ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 0 0 0
Sumber: Program TB
Keterangan:
* kohort yang sama dari kasus yang dinilai kesembuhan dan pengobatan lengkap
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
JUMLAH KEMATIAN
SELAMA PENGOBATAN
ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L L + P
ANGKA PENGOBATAN LENGKAP
(COMPLETE RATE)
L P
BTA (+) DIOBATI*
ANGKA KEBERHASILAN
PENGOBATAN
(SUCCESS RATE/SR)P L + P
ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE)
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 10
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Sombaopu Sombaopu 2.532 2.762 5.294 253 276 529 253 100 276 100 529 100
2 Sombaopu Samata 2.336 2.494 4.830 234 249 483 234 100 249 100 483 100,0
3 Pallangga Pallangga 2.381 2.374 4.755 238 237 476 238 100,0 237 100,0 476 100,0
4 Pallangga Kampili 2.128 2.211 4.339 213 221 434 213 100,0 221 100,0 434 100,0
5 Barombong Moncobalang 1.282 1.306 2.588 128 131 259 128 100,0 131 100,0 259 100,0
6 Barombong Kanjilo 836 868 1.704 84 87 170 84 100,0 87 100,0 170 100
7 Bajeng Bajeng 2.356 2.462 4.818 236 246 482 236 100,0 246 100,0 482 100,0
8 Bajeng Pa'bentengan 786 819 1.605 79 82 161 79 100,0 82 100,0 161 100,0
9 Bajeng Barat Gentungan 984 919 1.903 98 92 190 98 100,0 92 100,0 190 100,0
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I 1.119 1.326 2.445 112 133 245 112 100,0 133 100,0 245 100,0
11 Bontonompo Bontonompo II 2.357 2.562 4.919 236 256 492 236 100,0 256 100,0 492 100,0
12 Bontomarannu Bontomarannu 1.099 1.038 2.137 110 104 214 110 100,0 104 100,0 214 100,0
13 Pattallassang Pattallassang 1.054 1.286 2.340 105 129 234 105 100,0 129 100,0 234 100,0
14 Pattallassang Paccelekang 418 413 831 42 41 83 42 100,0 41 100,0 83 100,0
15 Parangloe Parangloe 1.164 1.096 2.260 116 110 226 116 100,0 110 100,0 226 100,0
16 Manuju Manuju 573 569 1.142 57 57 114 57 100,0 57 100,0 114 100,0
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 888 1.068 1.956 89 107 196 89 100,0 107 100,0 196 100,0
18 Parigi Parigi 469 518 987 47 52 99 47 100,0 52 100,0 99 100,0
19 Tombolopao Tamaona 1.174 1.234 2.408 117 123 241 117 100,0 123 100,0 241 100,0
20 Tompobulu Tompobulu 1.758 1.964 3.722 176 196 372 176 100,0 196 100,0 372 100,0
21 Biringbulu Tonrorita 872 1.055 1.927 87 106 193 87 100,0 106 100,0 193 100,0
22 Biringbulu Lauwa 513 557 1.070 51 56 107 51 100,0 56 100,0 107 100,0
23 Biringbulu Batumalonro 387 344 731 39 34 73 39 100,0 34 100,0 73 100,0
24 Bungaya Sapaya 877 1.051 1.928 88 105 193 88 100,0 105 100,0 193 100,0
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 558 650 1.208 56 65 121 56 100,0 65 100,0 121 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 30.901 32.946 63.847 3.090 3.295 6.385 3.090 100 3.295 100 6.385 100
Sumber: Seksi Pengendalian Penyakit
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN
PENDERITANO KECAMATAN PUSKESMAS
PNEUMONIA PADA BALITA
PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
L P L + P
TABEL 11
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
L P L+P
PROPORSI
KELOMPOK
UMUR
L P L+P
PROPORSI
KELOMPOK
UMUR
L P L+P L P L+P
PROPORSI
KELOMPOK
UMUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 4 TAHUN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 5 - 14 TAHUN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 15 - 19 TAHUN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 20 - 24 TAHUN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 25 - 49 TAHUN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 50 TAHUN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PROPORSI JENIS KELAMIN 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Sumber: Seksi Pengendalian Penyakit
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN
NO KELOMPOK UMUR
H I V AIDS SYPHILISJUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
TABEL 12
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Sumber: …………….. (sebutkan)
POSITIF HIV
L + P L P L + P
JUMLAH PENDONOR
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN
NO UNIT TRANSFUSI DARAH
DONOR DARAH
SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING
TERHADAP HIV
L P
NIHIL
TABEL 13
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Sombaopu Sombaopu 37.592 38.716 76.308 804 829 1.633 906 113 990 119 1.896 116
2 Sombaopu Samata 27.023 26.956 53.979 578 577 1.155 712 123 847 147 1.559 135
3 Pallangga Pallangga 33.458 34.065 67.523 716 729 1.445 963 134 1.130 155 2.093 145
4 Pallangga Kampili 15.221 15.977 31.198 326 342 668 324 99 384 112 708 106
5 Barombong Moncobalang 5.703 5.885 11.588 122 126 248 485 397 336 267 821 331
6 Kanjilo Kanjilo 11.331 11.608 22.939 242 248 491 498 205 589 237 1.087 221
7 Bajeng Bajeng 22.433 22.966 45.399 480 491 972 985 205 981 200 1.966 202
8 Bajeng Pa'bentengan 8.339 8.596 16.935 178 184 362 205 115 288 157 493 136
9 Bajeng Barat Gentungan 11.179 11.739 22.918 239 251 490 346 145 387 154 733 149
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I 18.822 20.473 39.295 403 438 841 596 148 731 167 1.327 158
11 Bontonompo Bontonompo II 13.631 14.840 28.471 292 318 609 275 94 385 121 660 108
12 Bontomarannu Bontomarannu 15.494 15.756 31.250 332 337 669 573 173 745 221 1.318 197
13 Pattallassang Pattallassang 10.878 11.003 21.881 233 235 468 0 0 0 0 0 0
14 Pattallassang Paccelekang 8.675 9.856 18.531 186 211 397 236 127 282 134 518 131
15 Parangloe Parangloe 8.096 8.468 16.564 173 181 354 116 67 133 73 249 70
16 Manuju Manuju 6.848 7.245 14.093 147 155 302 199 136 300 193 499 165
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 10.994 11.144 22.138 235 238 474 158 67 233 98 391 83
18 Parigi Parigi 6.220 6.869 13.089 133 147 280 209 157 259 176 468 167
19 Tombolopao Tamaona 13.647 13.229 26.876 292 283 575 141 48 140 49 281 49
20 Tompobulu Tompobulu 13.997 14.974 28.971 300 320 620 619 207 571 178 1.190 192
21 Biringbulu Tonrorita 7.883 8.343 16.226 169 179 347 335 199 347 194 682 196
22 Biringbulu Lauwa 7.918 8.203 16.121 169 176 345 57 34 51 29 108 31
23 Biringbulu Batumalonro 7.561 8.124 15.685 162 174 336 0 0 0 0 0 0
24 Bungaya Sapaya 7.692 8.155 15.847 165 175 339 313 190 312 179 625 184
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 6.394 6.938 13.332 137 148 285 366 267 371 250 737 258
JUMLAH (KAB/KOTA) 337.029 350.128 687.157 7.212 7.493 14.705 9.617 133,3 10.792 144,0 20.409 138,8
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 214
Sumber: Seksi Pengendalian Penyakit
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
DIAREJUMLAH TARGET
PENEMUAN
DIARE DITANGANI
TABEL 14
KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sombaopu Sombaopu 1 3 4 5 1 6 6 4 10
2 Sombaopu Samata 0 0 0 1 2 3 1 2 3
3 Pallangga Pallangga 1 1 2 10 7 17 11 8 19
4 Pallangga Kampili 0 2 2 1 1 2 1 3 4
5 Barombong Moncobalang 0 0 0 1 2 3 1 2 3
6 Kanjilo Kanjilo 0 0 0 1 0 1 1 0 1
7 Bajeng Bajeng 3 4 7 2 4 6 5 8 13
8 Bajeng Pa'bentengan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Bajeng Barat Gentungan 2 3 5 8 4 12 10 7 17
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I 0 0 0 2 2 4 2 2 4
11 Bontonompo Bontonompo II 2 2 4 4 3 7 6 5 11
12 Bontomarannu Bontomarannu 0 1 1 1 0 1 1 1 2
13 Pattallassang Pattallassang 0 0 0 1 0 1 1 0 1
14 Pattallassang Paccelekang 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Parangloe Parangloe 0 0 0 1 0 1 1 0 1
16 Manuju Manuju 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 0 1 1 2 8 10 2 9 11
18 Parigi Parigi 0 0 0 1 0 1 1 0 1
19 Tombolopao Tamaona 1 0 1 5 2 7 6 2 8
20 Tompobulu Tompobulu 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 Biringbulu Tonrorita 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 Biringbulu Lauwa 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 Biringbulu Batumalonro 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 Bungaya Sapaya 0 0 0 1 3 4 1 3 4
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 10 17 27 47 39 86 57 56 113
PROPORSI JENIS KELAMIN 37,04 62,96 54,65 45,35 50,44 49,56
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 16,03912421 15,24552095 15,63576689
Sumber: Seksi TB/KUSTA
PB + MBPausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta BasahNO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS BARU
TABEL 15
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Sombaopu Sombaopu 12 3 25,00 4 33,33333333
2 Sombaopu Samata 2 - 0,00 0 0
3 Pallangga Pallangga 11 - 0,00 0 0
4 Pallangga Kampili 3 1 33,33 1 33,33333333
5 Barombong Moncobalang 3 - 0,00 2 66,66666667
6 Kanjilo Kanjilo 1 1 100,00 0 0
7 Bajeng Bajeng 20 2 10,00 5 25
8 Bajeng Pa'bentengan - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 Bajeng Barat Gentungan 15 5 33,33 2 13,33333333
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I 3 - 0,00 0 0
11 Bontonompo Bontonompo II 10 2 20,00 3 30
12 Bontomarannu Bontomarannu 1 - 0,00 0 0
13 Pattallassang Pattallassang 3 - 0,00 2 66,66666667
14 Pattallassang Paccelekang 1 - 0,00 0 0
15 Parangloe Parangloe 3 - 0,00 0 0
16 Manuju Manuju 5 - 0,00 0 0
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 1 - 0,00 0 0
18 Parigi Parigi - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
19 Tombolopao Tamaona 8 1 12,50 2 25
20 Tompobulu Tompobulu - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
21 Biringbulu Tonrorita - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
22 Biringbulu Lauwa 1 0 0,00 0 0
23 Biringbulu Batumalonro - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
24 Bungaya Sapaya 5 0 0,00 0 0
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 1 0 0,00 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 109 15 13,76 21 19,26605505
ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK 3
Sumber:Program Kusta
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PENDERITA KUSTA
0-14 TAHUN
KASUS BARU
CACAT TINGKAT 2NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA
KUSTA
TABEL 16
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sombaopu Sombaopu 1 0 1 3 0 3 4 0 4
2 Sombaopu Samata 1 0 1 1 0 1 2 0 2
3 Pallangga Pallangga 1 0 1 0 2 2 1 2 3
4 Pallangga Kampili 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Barombong Moncobalang 0 2 2 7 4 11 7 6 13
6 Barombong Kanjilo 0 0 0 9 1 10 9 1 10
7 Bajeng Bajeng 0 1 1 2 1 3 2 2 4
8 Bajeng Pa'bentengan 1 3 4 2 0 2 3 3 6
9 Bajeng Barat Gentungan 0 0 0 1 0 1 1 0 1
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I 0 0 0 3 4 7 3 4 7
11 Bontonompo Bontonompo II 1 1 2 3 1 4 4 2 6
12 Bontomarannu Bontomarannu 0 1 1 0 0 0 0 1 1
13 Pattallassang Pattallassang 0 0 0 2 0 2 2 0 2
14 Pattallassang Paccelekang 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Parangloe Parangloe 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 Manuju Manuju 0 0 0 2 0 2 2 0 2
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 0 0 0 3 2 5 3 2 5
18 Parigi Parigi 0 0 0 1 1 2 1 1 2
19 Tombolopao Tamaona 0 0 0 5 0 5 5 0 5
20 Tompobulu Tompobulu 0 0 0 1 0 1 1 0 1
21 Biringbulu Tonrorita 1 0 1 5 0 5 6 0 6
22 Biringbulu Lauwa 1 2 3 2 0 2 3 2 5
23 Biringbulu Batumalonro 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 Bungaya Sapaya 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 7 10 17 52 16 68 59 26 85
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 1,66019 0,707828 1,176142
Sumber: Program TB Kusta
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS TERCATAT
Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
TABEL 17
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
KUSTA (PB) KUSTA (MB)
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Sombaopu Sombaopu 1 3 4 2 200 3 100 5 125 5 1 6 5 100 1 100 6 100
2 Sombaopu Samata 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 3 1 100 2 100 3 100
3 Pallangga Pallangga 1 1 2 0 0 0 0 2 100 10 7 17 10 100 7 100 17 100
4 Pallangga Kampili 0 2 2 0 0 2 0 2 100 1 1 2 1 100 1 100 2 100
5 Barombong Moncobalang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 3 1 100 2 100 3 100
6 Kanjilo Kanjilo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 100 0 0 1 100
7 Bajeng Bajeng 3 4 7 3 100 4 100 7 100 2 4 6 2 100 4 100 6 100
8 Bajeng Pa'bentengan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Bajeng Barat Gentungan 2 3 5 0 0 0 0 6 120 8 4 12 8 100 4 100 12 100
10 Bontonompo SelatanBontonompo I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 4 2 100 2 100 4 100
11 Bontonompo Bontonompo II 2 2 4 2 100 2 100 2 50 4 3 7 4 100 3 100 7 100
12 Bontomarannu Bontomarannu 0 1 1 0 0 1 100 1 100 1 0 1 1 100 0 0 1 100
13 Pattallassang Pattallassang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 100 0 0 1 100
14 Pattallassang Paccelekang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Parangloe Parangloe 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 100 0 0 1 100
16 Manuju Manuju 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 0 1 1 0 0 1 100 1 100 2 8 10 2 100 8 100 10 100
18 Parigi Parigi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 100 0 0 1 100
19 Tombolopao Tamaona 1 0 1 1 100 0 0 1 100 5 2 7 5 100 2 100 7 100
20 Tompobulu Tompobulu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 Biringbulu Tonrorita 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 Biringbulu Lauwa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 Biringbulu Batumalonro 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 Bungaya Sapaya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3 4 1 100 3 100 4 100
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 10 17 27 8 80,0 13 76,5 27 100,0 47 39 86 47 100 39 100 86 100
Sumber: Program TB/Kusta
NO KECAMATAN PUSKESMASRFT PB
L + PPENDERITA PB
aPENDERITA MB
a
L + P
RFT MB
L PL P
TABEL 18
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
<15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP
(NON POLIO)
1 2 3 4 5
1 Sombaopu Sombaopu 1
2 Sombaopu Samata 1
3 Pallangga Pallangga 0
4 Pallangga Kampili 0
5 Barombong Moncobalang 0
6 Barombong Kanjilo 0
7 Bajeng Bajeng 0
8 Bajeng Pa'bentengan 0
9 Bajeng Barat Gentungan 0
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I 0
11 Bontonompo Bontonompo II 0
12 Bontomarannu Bontomarannu 0
13 Pattallassang Pattallassang 0
14 Pattallassang Paccelekang 0
15 Parangloe Parangloe 0
16 Manuju Manuju 0
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 0
18 Parigi Parigi 0
19 Tombolopao Tamaona 0
20 Tompobulu Tompobulu 0
21 Biringbulu Tonrorita 0
22 Biringbulu Lauwa 0
23 Biringbulu Batumalonro 0
24 Bungaya Sapaya 0
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 210.752 2
AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 0,95
Sumber: Seksi P2
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebe210.752
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TABEL 19
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
JUMLAH KASUS PD3I
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 0 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Sombaopu Sombaopu 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Sombaopu Samata 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Pallangga Pallangga 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1
4 Pallangga Kampili 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Barombong Moncobalang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Kanjilo Kanjilo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Bajeng Bajeng 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Bajeng Pa'bentengan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Bajeng Barat Gentungan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Bontonompo Bontonompo II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Bontomarannu Bontomarannu 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Pattallassang Pattallassang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 Pattallassang Paccelekang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Parangloe Parangloe 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 Manuju Manuju 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 Parigi Parigi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 Tombolopao Tamaona 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 Tompobulu Tompobulu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 Biringbulu Tonrorita 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 Biringbulu Lauwa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 Biringbulu Batumalonro 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 Bungaya Sapaya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 1 2 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1
CASE FATALITY RATE (%) 50,00 #DIV/0! 100,00
Sumber: Seksi P2
PERTUSISNO KECAMATAN PUSKESMASDIFTERI
JUMLAH KASUSMENINGGAL
JUMLAH KASUSMENINGGAL
TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM
JUMLAH KASUSMENINGGAL
TABEL 20
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Sombaopu Sombaopu 0 4 4 0 0 0 0 0 0 0
2 Sombaopu Samata 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Pallangga Pallangga 4 5 9 0 0 0 0 0 0 0
4 Pallangga Kampili 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Barombong Moncobalang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Kanjilo Kanjilo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Bajeng Bajeng 9 14 23 0 0 0 0 0 0 0
8 Bajeng Pa'bentengan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Bajeng Barat Gentungan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Bontonompo Bontonompo II 23 35 58 0 0 0 0 0 0 0
12 Bontomarannu Bontomarannu 1 5 6 0 0 0 0 0 0 0
13 Pattallassang Pattallassang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 Pattallassang Paccelekang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Parangloe Parangloe 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 Manuju Manuju 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 Parigi Parigi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 Tombolopao Tamaona 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 Tompobulu Tompobulu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 Biringbulu Tonrorita 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 Biringbulu Lauwa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 Biringbulu Batumalonro 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 Bungaya Sapaya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 37 63 100 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0,0
Sumber: Seksi P2
JUMLAH KASUS PD3I
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CAMPAK
JUMLAH KASUSMENINGGAL
POLIO HEPATITIS BNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 21
JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sombaopu Sombaopu 6 6 12 0 0 0 0,0 0,0 0,0
2 Sombaopu Samata 16 11 27 0 0 0 0,0 0,0 0,0
3 Pallangga Pallangga 21 25 46 0 0 0 0,0 0,0 0,0
4 Pallangga Kampili 8 5 13 0 0 0 0,0 0,0 0,0
5 Barombong Moncobalang 3 3 6 0 0 0 0,0 0,0 0,0
6 Kanjilo Kanjilo 2 0 2 0 0 0 0,0 0,0 0,0
7 Bajeng Bajeng 9 9 18 0 0 0 0,0 0,0 0,0
8 Bajeng Pa'bentengan 1 1 2 0 0 0 0,0 0,0 0,0
9 Bajeng Barat Gentungan 2 3 5 0 0 0 0,0 0,0 0,0
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
11 Bontonompo Bontonompo II 3 3 6 0 0 0 0,0 0,0 0,0
12 Bontomarannu Bontomarannu 8 5 13 0 0 0 0,0 0,0 0,0
13 Pattallassang Pattallassang 1 2 3 0 0 0 0,0 0,0 0,0
14 Pattallassang Paccelekang 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
15 Parangloe Parangloe 2 2 4 0 0 0 0,0 0,0 0,0
16 Manuju Manuju 3 1 4 0 0 0 0,0 0,0 0,0
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
18 Parigi Parigi 0 1 1 0 0 0 0,0 0,0 0,0
19 Tombolopao Tamaona 0 1 1 0 0 0 0,0 0,0 0,0
20 Tompobulu Tompobulu 1 0 1 0 0 0 0,0 0,0 0,0
21 Biringbulu Tonrorita 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
22 Biringbulu Lauwa 1 0 1 0 0 0 0,0 0,0 0,0
23 Biringbulu Batumalonro 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
24 Bungaya Sapaya 5 3 8 0 0 0 0,0 0,0 0,0
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 92 81 173 0 0 0 0,0 0,0 0,0
INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 25,9 22,1 23,9
Sumber: Seksi Pengamatan Penyakit
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
NO KECAMATAN MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSPUSKESMAS
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
TABEL 22
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Sombaopu Sombaopu 1 3 5 1 3 5 3 300,00 1 33 4 80,00 0 0 0 0 0 0
2 Sombaopu Samata 8 3 11 8 3 11 2 25,00 - 2 18,18 0 0 0 0,00 #DIV/0! 0,00
3 Pallangga Pallangga 3 5 8 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4 Pallangga Kampili 24 49 73 24 49 73 2 8,33 1 2 3 4,11 0 0 0 0,00 0 0,00
5 Barombong Moncobalang 0 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
6 Kanjilo Kanjilo 3 11 14 3 11 14 3 100,00 - 3 21,43 0 0 0 0,00 #DIV/0! 0,00
7 Bajeng Bajeng 6 13 19 6 13 19 3 50,00 - 3 15,79 0 0 0 0,00 #DIV/0! 0,00
8 Bajeng Pa'bentengan 25 36 61 25 36 61 1 4,00 - 1 1,64 0 0 0 0,00 #DIV/0! 0
9 Bajeng Barat Gentungan 12 19 31 12 19 31 4 33,33 - 4 12,90 0 0 0 0,00 #DIV/0! 0,00
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I 132 114 246 132 114 246 0,00 - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
11 Bontonompo Bontonompo II 97 214 311 97 214 311 4 4,12 1 0 5 1,61 0 0 0 0,00 0,00 0,00
12 Bontomarannu Bontomarannu 12 28 40 12 28 40 0,00 - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
13 Pattallassang Pattallassang 0 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
14 Pattallassang Paccelekang 0 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
15 Parangloe Parangloe 0 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
16 Manuju Manuju 0 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 1 1 2 1 1 2 0,00 - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
18 Parigi Parigi 1 1 2 1 1 2 1 100,00 - 1 50,00 0 0 0 0,00 #DIV/0! 0,00
19 Tombolopao Tamaona 3 9 12 3 9 12 1 33,33 - 1 8,33 0 0 0 0,00 #DIV/0! 0,00
20 Tompobulu Tompobulu 4 9 13 6 9 15 0,00 - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
21 Biringbulu Tonrorita 0 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
22 Biringbulu Lauwa 27 49 76 27 49 76 0,00 - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
23 Biringbulu Batumalonro 0 2 2 - 2 2 2 #DIV/0! - 2 100,00 0 0 0 0,00 #DIV/0! 0,00
24 Bungaya Sapaya 0 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 0 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 359 566 926 358 561 920 26 7,26 3 1 29,00 3,15 0 0 0 0 0 0
JUMLAH PENDUDUK BERISIKO 359 566 926
ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO 72,42 5,30 31,32
Sumber: Seksi Pengamatan Penyakit
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CFRMENINGGAL SUSPEK
MALARIA
NO KECAMATAN PUSKESMAS POSITIFL P L+P
SEDIAAN DARAH DIPERIKSA
TABEL 23
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Sombaopu Sombaopu 0 0 0 0 0 0
2 Sombaopu Samata 0 0 0 0 0 0
3 Pallangga Pallangga 0 0 0 0 0 0
4 Pallangga Kampili 0 0 0 0 0 0
5 Barombong Moncobalang 0 0 0 0 0 0
6 Kanjilo Kanjilo 0 0 0 0 0 0
7 Bajeng Bajeng 0 0 0 0 0 0
8 Bajeng Pa'bentengan 0 0 0 0 0 0
9 Bajeng Barat Gentungan 0 0 0 0 0 0
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I 0 0 0 0 0 0
11 Bontonompo Bontonompo II 0 0 0 0 0 0
12 Bontomarannu Bontomarannu 0 0 0 0 0 0
13 Pattallassang Pattallassang 0 0 0 0 0 0
14 Pattallassang Paccelekang 0 0 0 0 0 0
15 Parangloe Parangloe 0 0 0 0 0 0
16 Manuju Manuju 0 0 0 0 0 0
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 0 0 0 0 0 0
18 Parigi Parigi 0 0 0 0 0 0
19 Tombolopao Tamaona 0 0 0 0 0 0
20 Tompobulu Tompobulu 0 0 0 0 0 0
21 Biringbulu Tonrorita 0 0 0 0 0 0
22 Biringbulu Lauwa 0 0 0 0 0 0
23 Biringbulu Batumalonro 0 0 0 0 0 0
24 Bungaya Sapaya 0 0 0 0 0 0
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 0 0
Sumber: Seksi Pengamatan Penyakit
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KECAMATAN PUSKESMAS
PENDERITA FILARIASIS
TABEL 24
PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI-LAKI +
PEREMPUANJUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Sombaopu Sombaopu 35.401 34.547 69.948 846 2,39 1.476 4,27 2.322 3,32 846 100 1476 100 2322 100
2 Sombaopu Samata 30.902 32.267 63.169 774 2,50 1.342 4,16 2.116 3,35 774 100 1342 100 2116 100
3 Pallangga Pallangga 28.205 27.564 55.769 833 2,95 2.570 9,32 3.403 6,10 833 100 2570 100 3403 100
4 Pallangga Kampili 22.162 23.688 45.850 731 3,30 518 2,19 1.249 2,72 731 100 518 100 1249 100
5 Barombong Moncobalang 8.296 8.874 17.170 80 0,96 100 1,13 180 1,05 80 100 100 100 180 100
6 Kanjilo Kanjilo 8.738 8.567 17.305 691 7,91 1.850 21,59 2.541 14,68 691 100 1850 100 2541 100
7 Bajeng Bajeng 19.302 19.087 38.389 294 1,52 612 3,21 906 2,36 294 100 612 100 906 100
8 Bajeng Pa'bentengan 13.112 14.543 27.655 46 0,35 178 1,22 224 0,81 46 100 178 100 224 100
9 Bajeng Barat Gentungan 12.023 12.435 24.458 204 1,70 326 2,62 530 2,17 204 100 326 100 530 100
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I 14.205 15.237 29.442 255 1,80 533 3,50 788 2,68 255 100 533 100 788 100
11 Bontonompo Bontonompo II 19.567 21.256 40.823 611 3,12 609 2,87 1.220 2,99 611 100 609 100 1220 100
12 Bontomarannu Bontomarannu 16.247 16.543 32.790 398 2,45 484 2,93 882 2,69 398 100 484 100 882 100
13 Pattallassang Pattallassang 6.954 6.875 13.829 114 1,64 230 3,35 344 2,49 114 100 230 100 344 100
14 Pattallassang Paccelekang 5.612 5.769 11.381 252 4,49 364 6,31 616 5,41 252 100 364 100 616 100
15 Parangloe Parangloe 8.940 9.304 18.244 148 1,66 330 3,55 478 2,62 148 100 330 100 478 100
16 Manuju Manuju 7.568 8.089 15.657 186 2,46 241 2,98 427 2,73 186 100 241 100 427 100
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 11.564 11.988 23.552 192 1,66 403 3,36 595 2,53 192 100 403 100 595 100
18 Parigi Parigi 6.998 7.513 14.511 290 4,14 740 9,85 1.030 7,10 290 100 740 100 1030 100
19 Tombolopao Tamaona 13.989 14.175 28.164 274 1,96 922 6,50 1.196 4,25 274 100 922 100 1196 100
20 Tompobulu Tompobulu 13.997 14.564 28.561 1.890 13,50 1.221 8,38 3.111 10,89 1890 100 1221 100 3111 100
21 Biringbulu Tonrorita 6.780 6.887 13.667 231 3,41 127 1,84 358 2,62 231 100 127 100 358 100
22 Biringbulu Lauwa 6.737 6.785 13.522 244 3,62 174 2,56 418 3,09 244 100 174 100 418 100
23 Biringbulu Batumalonro 3.285 3.964 7.249 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
24 Bungaya Sapaya 8.536 8.999 17.535 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 6.897 7.782 14.679 1.346 19,52 1.234 15,86 2.580 17,58 1346 100 1234 100 2580 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 336.017 347.302 683.319 10.930 3,25 16.584 4,78 27.514 4,03 10.930 100 16.584 100 27.514 100
Sumber: Seksi P2
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUNLAKI-LAKI PEREMPUAN
LAKI-LAKI +
PEREMPUAN
HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGIDILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH
LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI-LAKI +
PEREMPUAN
TABEL 25
PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI-LAKI +
PEREMPUANJUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Sombaopu Sombaopu 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 Sombaopu Samata 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 Pallangga Pallangga 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 Pallangga Kampili 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 Barombong Moncobalang 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 Kanjilo Kanjilo 0 22 #DIV/0! 538 #DIV/0! 560 #DIV/0! 13 59,0909091 132 24,535316 145 25,8928571
7 Bajeng Bajeng 0 4 #DIV/0! 46 #DIV/0! 50 #DIV/0! 2 50 22 47,826087 24 48
8 Bajeng Pa'bentengan 0 19 #DIV/0! 211 #DIV/0! 230 #DIV/0! 8 42,1052632 144 68,2464455 152 66,0869565
9 Bajeng Barat Gentungan 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
11 Bontonompo Bontonompo II 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
12 Bontomarannu Bontomarannu 0 0 #DIV/0! 6 #DIV/0! 6 #DIV/0! 0 #DIV/0! 6 100 6 100
13 Pattallassang Pattallassang 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
14 Pattallassang Paccelekang 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
15 Parangloe Parangloe 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
16 Manuju Manuju 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 0 77 #DIV/0! 526 #DIV/0! 603 #DIV/0! 54 70,1298701 324 61,5969582 378 62,6865672
18 Parigi Parigi 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
19 Tombolopao Tamaona 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
20 Tompobulu Tompobulu 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
21 Biringbulu Tonrorita 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
22 Biringbulu Lauwa 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
23 Biringbulu Batumalonro 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
24 Bungaya Sapaya 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 122 #DIV/0! 1.327 #DIV/0! 1.449 #DIV/0! 77 63,1147541 628 47,3247928 705 48,6542443
Sumber: Seksi Gizi
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS
DAN JARINGANNYA BERUSIA 15
TAHUN
DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
OBESITAS
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
TABEL 26
CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Sombaopu Sombaopu 763 69 9,04 0,00 0,00
2 Sombaopu Samata #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 Pallangga Pallangga 724 562 78 0,00 0,00
4 Pallangga Kampili 358 51 14 0,00 0,00
5 Barombong Moncobalang 159 154 97 0,00 0,00
6 Kanjilo Kanjilo #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
7 Bajeng Bajeng 329 211 64 0,00 0,00
8 Bajeng Pa'bentengan #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
9 Bajeng Barat Gentungan #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
11 Bontonompo Bontonompo II 437 95 22 0,00 0,00
12 Bontomarannu Bontomarannu 329 211 64 0,00 0,00
13 Pattallassang Pattallassang #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
14 Pattallassang Paccelekang #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
15 Parangloe Parangloe #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
16 Manuju Manuju #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 290 192 66 0,00 0,00
18 Parigi Parigi #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
19 Tombolopao Tamaona #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
20 Tompobulu Tompobulu #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
21 Biringbulu Tonrorita #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
22 Biringbulu Lauwa #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
23 Biringbulu Batumalonro #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
24 Bungaya Sapaya #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
25 Bontolempangan Bt.Lempangan #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 3.389 1.545 46 0 0,00 0 0,00
Sumber: Seksi KIA
Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat
CBE: Clinical Breast Examination
PEMERIKSAAN LEHER RAHIM
DAN PAYUDARATUMOR/BENJOLAN
NO KECAMATAN PUSKESMASPEREMPUAN
USIA 30-50 TAHUN
IVA POSITIF
TABEL 27
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
DIKETAHU
I
DITANGGU-
LANGIAKHIR L P L+P
0-7
HARI
8-28
HARI
1-11
BLN
1-4
THN
5-9
THN
10-14
THN
15-19
THN
20-44
THN
45-54
THN
55-59
THN
60-69
THN
70+
THNL P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 Suspek Difteri 1 1 09.01.2014 09.01.2014 23.01.2014 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! -
2 Gizi Kurang (BGM) 1 1 12.03.2014 12.03.2014 12.03.2014 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! -
3 Susp.MERS-CoV 1 1 12.05.2014 12.05.2014 12.05.2014 1 2 3 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - -
4 AFP 1 1 03.04.2014 03.04.2014 03.04.2014 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! -
5 AFP 1 1 10.10.2014 10.10.2014 10.10.2014 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! -
6 AFP 1 1 27.10.2014 27.10.2014 27.12.2014 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! -
7 AFP 1 1 15.12.2014 15.12.2014 15.12.2014 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! -
8 DBD 1 1 02.04.2014 02.04.2014 02.04.2014 1 2 3 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100,00 - 33,33
9 DBD 1 1 05.04.2014 05.04.2014 05.04.2014 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100,00 100,00
10 TN 1 1 19.06.2014 19.06.2014 19.06.2014 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100,00 100,00
11 Keracunan Makanan 1 1 16.07.2014 16.07.2014 16.07.2014 3 2 5 0 0 0 0 0 0 2 2 1 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - -
12 Keracunan Makanan 1 1 04.08.2014 04.08.2014 04.08.2014 7 10 17 0 0 0 0 1 2 0 8 2 1 2 1 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - -
13 Keracunan Makanan 1 1 27.10.2014 27.10.2014 27.10.2014 7 13 20 0 0 0 3 3 4 1 6 3 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - -
14 Keracunan Makanan 1 1 11.01.2014 11.01.2014 11.05.2014 16 3 19 0 0 0 0 0 1 4 14 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - -
15 Keracunan Makanan 1 1 11.01.2014 11.01.2014 11.05.2014 4 1 5 0 0 0 0 3 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - -
16 Keracunan Makanan 1 1 11.01.2014 11.01.2014 11.05.2014 5 5 10 0 0 0 2 2 5 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - -
17 Keracunan Makanan 1 1 18.11.2014 18.11.2014 23.11.2014 4 1 5 0 0 0 0 0 0 1 4 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - -
18 GHPR 1 1 02.01.2014 02.01.2014 02.01.2014 2 2 4 0 0 0 2 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - -
19 GHPR 1 1 16.05.2014 16.05.2014 16.05.2014 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - -
20 GHPR 1 1 19.12.2014 19.12.2014 03.01.2015 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! -
21 GHPR 1 1 20.12.2014 20.12.2014 04.01.2015 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! -
22 GHPR 1 1 27.12.2014 27.12.2014 11.01.2015 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - -
23 GHPR 1 1 07.01.2014 07.01.2014 07.01.2014 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - -
24 GHPR 1 1 21.01.2014 21.01.2014 21.01.2014 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - -
25 GHPR 1 1 11.02.2014 11.02.2014 11.02.2014 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - -
26 GHPR 1 1 14.03.2014 14.03.2014 05.04.2014 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! -
27 GHPR 1 1 11.03.2014 11.03.2014 11.03.2014 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! -
28 GHPR 1 1 20.03.2014 20.03.2014 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - -
29 GHPR 1 1 21.03.2014 21.03.2014 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! -
30 GHPR 1 1 23.03.2014 23.03.2014 1 1 2 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - -
31 GHPR 1 1 03.04.2014 03.04.2014 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - -
32 GHPR 1 1 13.03.2014 13.03.2014 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - -
33 GHPR 1 1 13.01.2014 13.01.2014 13.01.2014 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! -
34 GHPR 1 1 20.09.2014 20.09.2014 20.09.2014 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! -
35 GHPR 1 1 03.11.2014 03.11.2014 27.11.2014 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - -
36 GHPR 1 1 30.12.2014 30.12.2014 14.01.2015 2 1 3 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - -
37 GHPR 1 1 10.03.2014 10.03.2014 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - -
38 GHPR 1 1 12.03.2014 12.03.2014 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! -
39 GHPR 1 1 08.08.2014 08.08.2014 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! -
40 GHPR 1 1 18.05.2014 18.05.2014 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - -
41 GHPR 1 1 30.12.2014 30.12.2014 14.01.2015 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - -
42 GHPR 1 1 21.05.2014 21.05.2014 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - -
43 GHPR 1 1 02.10.2014 02.10.2014 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! -
44 GHPR 1 1 10.11.2014 10.11.2014 02.12.2014 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! -
45 GHPR 1 1 10.03.2014 10.03.2014 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - -
46 GHPR 1 1 28.12.2014 28.12.2014 12.01.2015 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! -
47 GHPR 1 1 01.07.2014 01.07.2014 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! -
48 GHPR 1 1 01.07.2014 01.07.2014 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! -
49 GHPR 1 1 23.12.2014 23.12.2014 07.01.2015 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! -
50 GHPR 1 1 09.06.2014 09.06.2014 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! -
51 GHPR 1 1 01.07.2014 01.07.2014 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - -
52 GHPR 1 1 07.07.2014 07.07.2014 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! -
53 GHPR 1 1 16.09.2014 16.09.2014 3 1 4 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - -
WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) KELOMPOK UMUR PENDERITA
JUMLAH
DESA/KEL
CFR (%)
NOJENIS KEJADIAN
LUAR BIASA
ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIANJUMLAH PENDUDUK
TERANCAMJUMLAH
KEC
YANG TERSERANG
TABEL 28
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %
1 2 3 4 5 6
1 Sombaopu Sombaopu 2 2 100,00
2 Sombaopu Samata 4 4 100,00
3 Pallangga Pallangga 2 2 100,00
4 Pallangga Kampili 2 2 100,00
5 Barombong Moncobalang 1 1 100,00
6 Kanjilo Kanjilo 1 1 100,00
7 Bajeng Bajeng 2 2 100,00
8 Bajeng Pa'bentengan 1 1 100,00
9 Bajeng Barat Gentungan 1 1 100,00
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I 0 0 #DIV/0!
11 Bontonompo Bontonompo II 7 7 100,00
12 Bontomarannu Bontomarannu 1 1 100,00
13 Pattallassang Pattallassang 1 1 100,00
14 Pattallassang Paccelekang 0 0 #DIV/0!
15 Parangloe Parangloe 0 0 #DIV/0!
16 Manuju Manuju 0 0 #DIV/0!
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 5 5 100,00
18 Parigi Parigi 7 7 100,00
19 Tombolopao Tamaona 4 4 100,00
20 Tompobulu Tompobulu 2 2 100,00
21 Biringbulu Tonrorita 0 0 #DIV/0!
22 Biringbulu Lauwa 0 0 #DIV/0!
23 Biringbulu Batumalonro 10 10 100,00
24 Bungaya Sapaya 0 0 #DIV/0!
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 0 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 53 53 100,00
Sumber: …Seksi Pengamatan Penyakit
KLB DI DESA/KELURAHANNO PUSKESMASKECAMATAN
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM
TABEL 29
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Sombaopu Sombaopu 1330 1318 99,1 1369 102,9 1269 1194 94,1 1.194 94,1 1.192 93,93223
2 Sombaopu Samata 1.397 1.397 100,0 1.347 96,4 1.334 1.282 96,1 1.281 96,0 1.281 96,02699
3 Pallangga Pallangga 1480 1457 98,4 1404 94,9 1413 1312 92,9 1.312 92,9 1.312 92,85209
4 Pallangga Kampili 738 740 100,3 712 96,5 704 658 93,5 658 93,5 658 93,46591
5 Barombong Moncobalang 283 283 100,0 266 94,0 270 245 90,7 245 90,7 245 90,74074
6 Kanjilo Kanjilo 502 510 101,6 480 95,6 479 436 91,0 427 89,1 437 91,23173
7 Bajeng Bajeng 984 984 100,0 934 94,9 940 893 95,0 892 94,9 892 94,89362
8 Bajeng Pa'bentengan 328 321 97,9 309 94,2 312 293 93,9 293 93,9 293 93,91026
9 Bajeng Barat Gentungan 475 522 109,9 452 95,2 454 434 95,6 434 95,6 433 95,37445
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I 618 698 112,9 595 96,3 588 569 96,8 569 96,8 569 96,76871
11 Bontonompo Bontonompo II 819 831 101,5 750 91,6 779 720 92,4 720 92,4 720 92,42619
12 Bontomarannu Bontomarannu 656 659 100,5 645 98,3 643 634 98,6 624 97,0 634 98,60031
13 Pattallassang Pattallassang 347 352 101,4 335 96,5 332 328 98,8 329 99,1 329 99,09639
14 Pattallassang Paccelekang 164 176 107,3 154 93,9 157 153 97,5 153 97,5 153 97,45223
15 Parangloe Parangloe 371 390 105,1 370 99,7 354 334 94,4 338 95,5 336 94,91525
16 Manuju Manuju 301 296 98,3 292 97,0 288 271 94,1 274 95,1 274 95,13889
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 476 476 100,0 454 95,4 455 436 95,8 445 97,8 442 97,14286
18 Parigi Parigi 259 267 103,1 263 101,5 248 238 96,0 237 95,6 238 95,96774
19 Tombolopao Tamaona 609 603 99,0 582 95,6 581 511 88,0 534 91,9 549 94,49225
20 Tompobulu Tompobulu 617 520 84,3 546 88,5 588 532 90,5 537 91,3 543 92,34694
21 Biringbulu Tonrorita 380 382 100,5 366 96,3 371 353 95,1 353 95,1 353 95,14825
22 Biringbulu Lauwa 223 196 87,9 180 80,7 213 162 76,1 162 76,1 162 76,05634
23 Biringbulu Batumalonro 135 131 97,0 126 93,3 129 118 91,5 116 89,9 118 91,47287
24 Bungaya Sapaya 358 343 95,8 296 82,7 343 273 79,6 282 82,2 286 83,38192
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 255 243 95,3 222 87,1 243 201 82,7 201 82,7 204 83,95062
JUMLAH (KAB/KOTA) 14.105 14.095 99,9 13.449 95,3 13.487 12.580 93,3 12.610 93,5 12.653 93,81627
Sumber: Seksi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
IBU BERSALIN/NIFASIBU HAMIL
PERSALINAN
DITOLONG NAKES
MENDAPAT
YANKES NIFAS
IBU NIFAS
MENDAPAT VIT A JUMLAHK1 K4NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
TABEL 30
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Sombaopu Sombaopu 1.330 268 20,2 235 17,7 146 11,0 139 10,5 101 7,6 621 46,7
2 Sombaopu Samata 1.397 497 35,6 312 22,3 210 15,0 166 11,9 95 6,8 783 56,0
3 Pallangga Pallangga 1.480 623 42,1 477 32,2 335 22,6 257 17,4 19 1,3 1.088 73,5
4 Pallangga Kampili 738 322 43,6 230 31,2 64 8,7 7 0,9 9 1,2 310 42,0
5 Barombong Moncobalang 283 158 55,8 106 37,5 33 11,7 20 7,1 2 0,7 161 56,9
6 Kanjilo Kanjilo 502 220 43,8 143 28,5 74 14,7 40 8,0 13 2,6 270 53,8
7 Bajeng Bajeng 984 371 37,7 369 37,5 209 21,2 105 10,7 40 4,1 723 73,5
8 Bajeng Pa'bentengan 328 228 69,5 178 54,3 0 - 0 - 0 - 178 54,3
9 Bajeng Barat Gentungan 475 408 85,9 272 57,3 96 20,2 32 6,7 12 2,5 412 86,7
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I 618 157 25,4 159 25,7 147 23,8 66 10,7 51 8,3 423 68,4
11 Bontonompo Bontonompo II 819 487 59,5 381 46,5 135 16,5 64 7,8 29 3,5 609 74,4
12 Bontomarannu Bontomarannu 656 335 51,1 235 35,8 171 26,1 132 20,1 125 19,1 663 101,1
13 Pattallassang Pattallassang 347 246 70,9 191 55,0 66 19,0 31 8,9 5 1,4 293 84,4
14 Pattallassang Paccelekang 164 39 23,8 25 15,2 17 10,4 7 4,3 0 - 49 29,9
15 Parangloe Parangloe 371 293 79,0 243 65,5 3 0,8 0 - 0 - 246 66,3
16 Manuju Manuju 301 228 75,7 133 44,2 2 0,7 1 0,3 0 - 136 45,2
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 476 167 35,1 111 23,3 56 11,8 22 4,6 3 0,6 192 40,3
18 Parigi Parigi 259 77 29,7 63 24,3 30 11,6 5 1,9 31 12,0 129 49,8
19 Tombolopao Tamaona 609 147 24,1 100 16,4 93 15,3 50 8,2 50 8,2 293 48,1
20 Tompobulu Tompobulu 617 340 55,1 253 41,0 125 20,3 109 17,7 0 - 487 78,9
21 Biringbulu Tonrorita 380 282 74,2 151 39,7 86 22,6 47 12,4 0 - 284 74,7
22 Biringbulu Lauwa 223 94 42,2 57 25,6 14 6,3 0 - 0 - 71 31,8
23 Biringbulu Batumalonro 135 73 54,1 36 26,7 25 18,5 22 16,3 2 1,5 85 63,0
24 Bungaya Sapaya 358 168 46,9 141 39,4 52 14,5 33 9,2 21 5,9 247 69,0
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 255 92 36,1 36 14,1 47 18,4 4 1,6 0 - 87 34,1
JUMLAH (KAB/KOTA) 14.105 6.320 44,8 4.637 32,9 2.236 15,9 1.359 9,6 608 4,3 8.840 62,7
Sumber: Seksi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBU
HAMILNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 31
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Sombaopu Sombaopu 371 - - - - -
2 Sombaopu Samata 441 - - - - -
3 Pallangga Pallangga 468 368 78,6 249 53,2 27 5,8 - -
4 Pallangga Kampili 112 62 55,4 11 9,8 4 3,6 - -
5 Barombong Moncobalang 121 46 38,0 24 19,8 2 1,7 - -
6 Kanjilo Kanjilo 460 0 - 0 - 0 - - -
7 Bajeng Bajeng 543 334 61,5 152 28,0 67 12,3 - -
8 Bajeng Pa'bentengan 87 23 26,4 0 - 0 - - -
9 Bajeng Barat Gentungan 475 0 - 0 - 0 - - -
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I 245 120 49,0 117 47,8 15 6,1 - -
11 Bontonompo Bontonompo II 607 210 34,6 104 17,1 73 12,0 - -
12 Bontomarannu Bontomarannu 596 0 - 0 - 0 - - -
13 Pattallassang Pattallassang 307 84 27,4 7 2,3 0 - - -
14 Pattallassang Paccelekang 68 0 - 0 - 0 - - -
15 Parangloe Parangloe 38 21 55,3 0 - 0 - - -
16 Manuju Manuju 149 81 54,4 23 15,4 3 2,0 - -
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 244 0 - 0 - 0 - - -
18 Parigi Parigi 259 0 - 0 - 0 - - -
19 Tombolopao Tamaona 112 38 33,9 12 10,7 19 17,0 - -
20 Tompobulu Tompobulu 66 0 - 0 - 0 - - -
21 Biringbulu Tonrorita 345 158 45,8 88 25,5 0 - - -
22 Biringbulu Lauwa 155 0 - 0 - 0 - - -
23 Biringbulu Batumalonro 117 0 - 0 - 0 - - -
24 Bungaya Sapaya 333 0 - 0 - 0 - - -
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 237 19 8,0 20 8,4 21 8,9 - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 6.956 1.564 22,5 807 11,6 231 3,3 0 - 0 -
Sumber: Seksi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH WUS
(15-39 TAHUN)
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS
TABEL 32
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Sombaopu Sombaopu 1330 1.318 99,10 1.318 99,10
2 Sombaopu Samata 1397 1.397 100 1.347 96,42
3 Pallangga Pallangga 1480 1.457 98,45 1.404 94,86
4 Pallangga Kampili 738 740 100,27 712 96,48
5 Barombong Moncobalang 283 283 100,00 266 93,99293286
6 Kanjilo Kanjilo 502 510 101,59 480 95,62
7 Bajeng Bajeng 984 984 100,00 934 94,92
8 Bajeng Pa'bentengan 328 321 97,87 309 94,20731707
9 Bajeng Barat Gentungan 475 522 109,89 452 95,16
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I 618 698 112,94 595 96,28
11 Bontonompo Bontonompo II 819 831 101,47 750 91,58
12 Bontomarannu Bontomarannu 656 659 100,46 645 98,32
13 Pattallassang Pattallassang 347 352 101,44 335 96,54
14 Pattallassang Paccelekang 164 176 107,32 154 93,90
15 Parangloe Parangloe 371 390 105,12 370 99,73
16 Manuju Manuju 301 296 98,34 292 97,01
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 476 476 100,00 454 95,38
18 Parigi Parigi 259 267 103,09 263 101,54
19 Tombolopao Tamaona 609 603 99,01 582 95,57
20 Tompobulu Tompobulu 617 520 84,27876823 546 88,49270665
21 Biringbulu Tonrorita 380 382 100,5263158 366 96,31578947
22 Biringbulu Lauwa 223 196 87,89237668 180 80,71748879
23 Biringbulu Batumalonro 135 131 97,03703704 126 93,33333333
24 Bungaya Sapaya 358 343 95,81005587 296 82,68156425
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 255 243 95,29411765 222 87,05882353
JUMLAH (KAB/KOTA) 14105 14.095 99,92910315 13.398 94,98759305
Sumber: Seksi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
KECAMATANJUMLAH
IBU HAMILNO PUSKESMAS
yan
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
S % L P L + P L P L + P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Sombaopu Sombaopu 1.330 266 270 101,504 605 604 1.209 91 91 181 91 100,3 87 96,0 178 98,2
2 Sombaopu Samata 1.397 279 255 91,3 650 634 1.284 98 95 193 99 101,5 94 98,8 193 100,2
3 Pallangga Pallangga 1.480 296 202 68,2 679 671 1.350 102 101 203 43 42,2 61 60,6 104 51,4
4 Pallangga Kampili 738 148 123 83,3 338 333 671 51 50 101 21 41,4 16 32,0 37 36,8
5 Barombong Moncobalang 283 57 48 84,8 119 110 229 18 17 34 6 33,6 13 78,8 19 55,3
6 Kanjilo Kanjilo 502 100 86 85,7 220 237 457 33 36 69 23 69,7 35 98,5 58 84,6
7 Bajeng Bajeng 984 197 192 97,6 457 433 890 69 65 134 32 46,7 43 66,2 75 56,2
8 Bajeng Pa'bentengan 328 66 51 77,7439 138 159 297 21 24 45 21 101,4 25 104,8 46 103,3
9 Bajeng Barat Gentungan 475 95 104 109,474 217 212 429 33 32 64 27 82,9 39 122,6 66 102,6
10 Bontonompo SelatanBontonompo I 618 124 129 104,4 289 275 564 43 41 85 39 90,0 55 133,3 94 111,1
11 Bontonompo Bontonompo II 819 164 107 65,3 378 363 741 57 54 111 49 86,4 55 101,0 104 93,6
12 Bontomarannu Bontomarannu 656 131 148 112,8 309 315 624 46 47 94 64 138,1 54 114,3 118 126,1
13 Pattallassang Pattallassang 347 69 70 100,9 168 152 320 25 23 48 27 107,1 17 74,6 44 91,7
14 Pattallassang Paccelekang 164 33 31 94,5 79 70 149 12 11 22 6 50,6 12 114,3 18 80,5
15 Parangloe Parangloe 371 74 60 80,9 172 165 337 26 25 51 27 104,7 15 60,6 42 83,1
16 Manuju Manuju 301 60 58 96,3 134 140 274 20 21 41 9 44,8 12 57,1 21 51,1
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 476 95 92 96,6 218 216 434 33 32 65 23 70,3 24 74,1 47 72,2
18 Parigi Parigi 259 52 39 75,3 111 122 233 17 18 35 14 84,1 18 98,4 32 91,6
19 Tombolopao Tamaona 609 122 104 85,4 268 285 553 40 43 83 21 52,2 18 42,1 39 47,0
20 Tompobulu Tompobulu 617 123 11 8,9 268 294 562 40 44 84 24 59,7 18 40,8 42 49,8
21 Biringbulu Tonrorita 380 76 73 96,1 178 175 353 27 26 53 27 101,1 21 80,0 48 90,7
22 Biringbulu Lauwa 223 45 29 65,0 115 88 203 17 13 30 4 23,2 8 60,6 12 39,4
23 Biringbulu Batumalonro 135 27 23 85,2 58 65 123 9 10 18 9 103,4 7 71,8 16 86,7
24 Bungaya Sapaya 358 72 37 51,7 159 161 320 24 24 48 11 46,1 6 24,8 17 35,4
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 255 51 28 54,9 113 116 229 17 17 34 17 100,3 5 28,7 22 64,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 14.105 2.821 2370 84,0128 6.440 6.395 12.835 966 959 1.925 734 76,0 758 79,0 1.492 77,5
Sumber:Seksi KIA
JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATANJUMLAH
IBU HAMIL
JUMLAH LAHIR HIDUP
PERKIRAAN
BUMIL
DENGAN
KOMPLIKASI
KEBIDANAN
PERKIRAAN NEONATAL
KOMPLIKASI
PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
L + PL P
PENANGANAN
KOMPLIKASI
KEBIDANAN
TABEL 34
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
PESERTA KB AKTIF
MKJP
IUD % MOP % MOW % IM PLAN % JUMLAH %KON
DOM % SUNTIK % PIL %
OBAT
VAGINA%
LAIN
NYA% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Sombaopu Sombaopu 182 0,2 5 0,1 38 0,5 908 11,6 1.133 12,4 210 2,7 3.950 50,6 2.514 32,2 0 0,0 0 0,0 6.674 85,5 7.807 97,9
2 Sombaopu Samata 424 0,2 4 0,1 94 1,4 514 7,5 1.036 9,1 329 5,4 3659 69,9 1867 54,1 0 0,0 0 0,0 5.855 129,4 6.891 138,4
3 Pallangga Pallangga 261 0,0 24 0,2 73 0,7 516 5,3 874 6,3 373 1,0 4.816 10,0 3.725 4,7 0 0,0 0 0,0 8.914 15,6 9.788 21,9
4 Pallangga Kampili 48 0,4 0 0,0 15 0,3 372 7,1 435 7,9 99 4,1 3849 100,9 823 10,0 0 0,0 0 0,0 4.771 115,0 5.206 122,9
5 Barombong Moncobalang 11 0,2 2 0,1 7 0,4 186 10,7 206 11,5 97 3,1 977 80,7 457 47,2 0 0,0 0 0,0 1.531 130,9 1.737 142,4
6 Barombong Kanjilo 92 0,0 0 0,0 30 0,9 296 8,9 418 9,8 109 0,5 1660 80,7 1130 17,9 0 0,0 0 0,0 2.899 99,1 3.317 108,9
7 Bajeng Bajeng 33 0,0 0 0,0 0 0,0 127 2,1 160 2,1 214 3,6 5.254 61,8 519 22,3 0 0,0 0 0,0 5.987 87,7 6.147 89,8
8 Bajeng Pa'bentengan 70 0,1 0 0,0 2 0,1 342 16,5 414 16,7 0 5,1 1132 117,0 525 64,6 0 0,0 0 0,0 1.657 186,7 2.071 203,4
9 Bajeng Barat Gentungan 36 0,0 4 0,2 19 0,7 289 11,0 348 11,9 54 0,4 1.401 52,1 819 25,1 0 0,0 0 0,0 2.274 77,5 2.622 89,4
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I 14 0,1 0 0,0 19 0,6 98 2,9 131 3,5 15 0,8 2.678 50,0 593 12,6 0 0,0 0 0,0 3.286 63,3 3.417 66,9
11 Bontonompo Bontonompo II 65 0,0 0 0,0 29 0,5 199 3,5 293 4,0 219 0,6 3.799 25,4 1.370 3,5 0 0,0 0 0,0 5.388 29,4 5.681 33,5
12 Bontomarannu Bontomarannu 289 0,1 0 0,0 5 0,1 215 4,9 509 5,1 106 1,3 2.423 43,5 1.337 14,9 0 0,0 0 0,0 3.866 59,6 4.375 64,7
13 Pattallassang Pattallassang 21 0,2 0 0,0 6 0,3 196 8,7 223 9,1 10 0,2 1.365 69,4 657 16,9 0 0,0 0 0,0 2.032 86,5 2.255 95,7
14 Pattallassang Paccelekang 9 0,0 0 0,0 0 0,0 110 8,9 119 8,9 89 5,5 782 131,4 251 125,7 0 0,0 0 0,0 1.122 262,6 1.241 271,5
15 Parangloe Parangloe 123 0,0 4 0,2 23 0,9 271 10,5 421 11,5 26 1,9 1.708 107,9 430 32,1 0 0,0 0 0,0 2.164 141,9 2.585 153,4
16 Manuju Manuju 100 0,0 0 0,0 16 0,8 281 13,6 397 14,4 32 0,0 1.442 97,3 198 16,5 0 0,0 0 0,0 1.672 113,8 2.069 128,2
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 42 0,3 0 0,0 16 0,5 510 16,1 568 16,9 55 0,6 1.901 49,6 651 16,1 0 0,0 0 0,0 2.607 66,3 3.175 83,2
18 Parigi Parigi 15 0,0 1 0,0 8 0,4 133 6,3 157 6,8 5 0,0 1.564 66,1 382 10,2 0 0,0 0 0,0 1.951 76,4 2.108 83,2
19 Tombolopao Tamaona 10 3,2 0 0,0 26 0,7 434 11,6 470 15,5 68 58,8 1.631 1498,4 1.560 591,0 0 0,0 0 0,0 3.259 2148,2 3.729 2163,7
20 Tompobulu Tompobulu 0 0,0 0 0,0 1 0,0 52 1,4 53 1,4 49 0,0 2.790 0,0 829 0,0 0 0,0 0 0,0 3.668 0,0 3.721 1,4
21 Biringbulu Tonrorita 0 0,0 0 0,0 1 0,0 167 6,6 168 6,7 0 0,0 2.014 0,0 341 0,0 0 0,0 0 0,0 2.355 0,0 2.523 6,7
22 Biringbulu Lauwa 2 0,0 0 0,0 1 0,1 61 4,3 64 4,4 9 0,0 1170 0,0 167 0,0 0 0,0 0 0,0 1.346 0,0 1.410 4,4
23 Biringbulu Batumalonro 29 0,0 0 0,0 4 0,3 86 7,0 119 7,3 5 0,0 942 0,0 164 0,0 0 0,0 0 0,0 1.111 0,0 1.230 7,3
24 Bungaya Sapaya 28 0,0 0 0,0 3 0,1 235 9,9 266 10,0 18 0,0 1.575 0,0 512 0,0 0 0,0 0 0,0 2.105 0,0 2.371 10,0
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 3 0,0 0 0,0 2 0,1 310 16,1 315 16,2 1 0,0 1.394 0,0 216 0,0 0 0,0 0 0,0 1.611 0,0 1.926 16,2
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.907 2,1 44 0,0 438 0,5 6.908 7,7 9.297 10,4 2.192 2,5 55.876 62,5 22.037 24,6 0 0,0 0 0,0 80.105 89,6 89.402 100,0
Sumber: Badan KB
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MKJP +
NON
MKJP
% MKJP +
NON MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMASNON MKJP
TABEL 35
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
PESERTA KB BARU
MKJP
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL %OBAT
VAGINA%
LAIN
NYA% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Sombaopu Sombaopu 18 0,9 1 0,0 4 0,2 66 3,2 89 4,4 4 0,2 1.120 54,8 832 40,7 0 0,0 0 0,0 1.956 95,6 2.045 100,0
2 Sombaopu Samata 4 0,3 0 0,0 0 0,0 24 2,0 28 2,4 14 0,3 887 77,8 50 19,6 0 0,0 0 0,0 1.158 97,6 1.186 100,0
3 Pallangga Pallangga 14 3,7 0 0,0 0 0,0 23 6,1 37 9,8 3 12,5 923 43,2 232 34,5 0 0,0 0 0,0 340 90,2 377 100,0
4 Pallangga Kampili 22 2,2 0 0,0 3 0,3 22 2,2 47 4,8 2 3,9 819 64,0 47 27,4 0 0,0 0 0,0 940 95,2 987 100,0
5 Barombong Moncobalang 2 0,2 0 0,0 0 0,0 55 6,4 57 6,6 47 2,7 163 63,0 130 27,7 0 0,0 0 0,0 806 93,4 863 100,0
6 Barombong Kanjilo 3 0,7 0 0,0 0 0,0 0 0,0 3 0,7 6 0,5 397 66,2 112 32,6 0 0,0 0 0,0 417 99,3 420 100,0
7 Bajeng Bajeng 22 3,0 0 0,0 0 0,0 89 12,0 111 15,0 38 0,0 632 82,2 270 2,8 0 0,0 0 0,0 631 85,0 742 100,0
8 Bajeng Pa'bentengan 1 0,1 0 0,0 0 0,0 12 1,4 13 1,5 1 1,4 234 71,0 112 26,1 0 0,0 0 0,0 856 98,5 869 100,0
9 Bajeng Barat Gentungan 4 0,9 0 0,0 0 0,0 64 14,5 68 15,5 23 3,6 544 63,2 239 17,7 0 0,0 0 0,0 372 84,5 440 100,0
10 Bontonompo SelatanBontonompo I 0 0,0 0 0,0 1 0,4 2 0,9 3 1,3 2 3,6 278 84,3 137 10,8 0 0,0 0 0,0 220 98,7 223 100,0
11 Bontonompo Bontonompo II 2 0,6 0 0,0 0 0,0 33 9,7 35 10,3 0 0,0 610 83,3 21 6,5 0 0,0 0 0,0 306 89,7 341 100,0
12 Bontomarannu Bontomarannu 2 0,8 0 0,0 0 0,0 1 0,4 3 1,2 12 0,8 617 90,2 227 7,7 0 0,0 0 0,0 243 98,8 246 100,0
13 Pattallassang Pattallassang 0 0,0 0 0,0 0 0,0 5 3,7 5 3,7 16 0,0 278 91,1 78 5,2 0 0,0 0 0,0 130 96,3 135 100,0
14 Pattallassang Paccelekang 1 0,2 0 0,0 0 0,0 36 6,7 37 6,8 18 1,8 331 84,3 135 7,0 0 0,0 0 0,0 504 93,2 541 100,0
15 Parangloe Parangloe 4 0,7 1 0,2 5 0,9 81 14,1 91 15,8 8 7,0 188 51,8 24 25,4 0 0,0 0 0,0 484 84,2 575 100,0
16 Manuju Manuju 2 0,3 0 0,0 0 0,0 64 8,5 66 8,8 0 0,0 284 74,3 22 17,0 0 0,0 0 0,0 688 91,2 754 100,0
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 3 0,8 0 0,0 2 0,5 130 35,2 135 36,6 2 2,4 222 42,5 19 18,4 0 0,0 0 0,0 234 63,4 369 100,0
18 Parigi Parigi 4 1,3 0 0,0 1 0,3 59 19,0 64 20,6 0 0,6 123 57,6 7 21,2 0 0,0 0 0,0 247 79,4 311 100,0
19 Tombolopao Tamaona 0 ###### 0 ###### 2 ###### 40 ###### 42 ###### 10 ###### 456 ###### 38 ###### 0 ###### 0 ###### ###### ###### ###### ######
20 Tompobulu Tompobulu 0 ###### 0 ###### 0 ###### 40 ###### 40 ###### 40 ###### 298 ###### 146 ###### 0 ###### 0 ###### ###### ###### ###### ######
21 Biringbulu Tonrorita 0 ###### 0 ###### 0 ###### 73 ###### 73 ###### 0 ###### 560 ###### 128 ###### 0 ###### 0 ###### ###### ###### ###### ######
22 Biringbulu Lauwa 0 ###### 0 ###### 0 ###### 5 ###### 5 ###### 0 ###### 164 ###### 14 ###### 0 ###### 0 ###### ###### ###### ###### ######
23 Biringbulu Batumalonro 0 ###### 0 ###### 0 ###### 1 ###### 1 ###### 7 ###### 336 ###### 120 ###### 0 ###### 0 ###### ###### ###### ###### ######
24 Bungaya Sapaya 10 ###### 0 ###### 3 ###### 41 ###### 54 ###### 9 ###### 157 ###### 68 ###### 0 ###### 0 ###### ###### ###### ###### ######
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 1 ###### 0 ###### 0 ###### 1 ###### 2 ###### 2 ###### 179 ###### 66 ###### 0 ###### 0 ###### ###### ###### ###### ######
JUMLAH (KAB/KOTA) 119 0,8 2 0,0 21 0,1 967 6,3 1.109 7,2 264 1,7 10.800 69,9 3.274 21,2 0 0,0 0 0,0 14.338 92,8 15.447 100,0
Sumber: Badan KB
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NON MKJP MKJP +
NON
MKJP
% MKJP
+ NON
MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 36
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
PESERTA KB BARU
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Sombaopu Sombaopu 11961 2.045 17,1 7.807 65,3
2 Sombaopu Samata 10438 979 9,4 6.891 66,0
3 Pallangga Pallangga 12315 1.195 9,7 9.788 79,5
4 Pallangga Kampili 6645 915 13,8 5.206 78,3
5 Barombong Moncobalang 2411 397 16,5 1.737 72,0
6 Barombong Kanjilo 4547 518 11,4 3.317 72,9
7 Bajeng Bajeng 8523 1.051 12,3 6.147 72,1
8 Bajeng Pa'bentengan 3180 360 11,3 2.071 65,1
9 Bajeng Barat Gentungan 4294 874 20,4 2.622 61,1
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I 4907 420 8,6 3.417 69,6
11 Bontonompo Bontonompo II 6877 666 9,7 5.681 82,6
12 Bontomarannu Bontomarannu 6006 859 14,3 4.375 72,8
13 Pattallassang Pattallassang 3146 377 12,0 2.255 71,7
14 Pattallassang Paccelekang 1482 521 35,2 1.241 83,7
15 Parangloe Parangloe 3187 311 9,8 2.585 81,1
16 Manuju Manuju 2737 372 13,6 2.069 75,6
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 4314 378 8,8 3.175 73,6
18 Parigi Parigi 2882 194 6,7 2.108 73,1
19 Tombolopao Tamaona 5460 546 10,0 3.729 68,3
20 Tompobulu Tompobulu 5523 524 9,5 3.721 67,4
21 Biringbulu Tonrorita 3514 761 21,7 2.523 71,8
22 Biringbulu Lauwa 1898 183 9,6 1.410 74,3
23 Biringbulu Batumalonro 1.756 464 26,4 1.230 70,0
24 Bungaya Sapaya 3415 288 8,4 2.371 69,4
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 2.503 249 9,9 1.926 76,9
JUMLAH (KAB/KOTA) 123.921 15.447 12,5 89.402 72,1
Sumber: Badan KB
PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 37
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Sombaopu Sombaopu 583 612 1.195 583 100 612 100,0 1.195 100,0 32 5,48885 37 6,0 69 5,8
2 Sombaopu Samata 580 706 1.286 580 100,0 706 100,0 1.286 100,0 13 2,2 10 1,4 23 1,8
3 Pallangga Pallangga 627 679 1.306 627 100,0 679 100,0 1.306 100,0 13 2,1 16 2,4 29 2,2
4 Pallangga Kampili 324 332 656 324 100,0 332 100,0 656 100,0 8 2,5 5 1,5 13 2,0
5 Barombong Moncobalang 126 118 244 126 100,0 118 100,0 244 100,0 3 2,4 3 2,5 6 2,5
6 Kanjilo Kanjilo 224 211 435 224 100,0 211 100,0 435 100,0 16 7,1 16 7,6 32 7,4
7 Bajeng Bajeng 445 448 893 445 100,0 448 100,0 893 100,0 8 1,8 1 0,2 9 1,0
8 Bajeng Pa'bentengan 135 160 295 135 100,0 160 100,0 295 100,0 2 1,5 2 1,3 4 1,4
9 Bajeng Barat Gentungan 220 209 429 220 100,0 209 100,0 429 100,0 4 1,8 5 2,4 9 2,1
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I 321 246 567 321 100,0 246 100,0 567 100,0 11 3,4 4 1,6 15 2,6
11 Bontonompo Bontonompo II 402 317 719 402 100,0 317 100,0 719 100,0 13 3,2 10 3,2 23 3,2
12 Bontomarannu Bontomarannu 344 288 632 344 100,0 288 100,0 632 100,0 4 1,2 2 0,7 6 0,9
13 Pattallassang Pattallassang 171 156 327 171 100,0 156 100,0 327 100,0 2 1,2 5 3,2 7 2,1
14 Pattallassang Paccelekang 74 79 153 74 100,0 79 100,0 153 100,0 1 1,4 0 0,0 1 0,7
15 Parangloe Parangloe 164 173 337 164 100,0 173 100,0 337 100,0 6 3,7 8 4,6 14 4,2
16 Manuju Manuju 138 134 272 138 100,0 134 100,0 272 100,0 4 2,9 3 2,2 7 2,6
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 228 209 437 228 100,0 209 100,0 437 100,0 4 1,8 4 1,9 8 1,8
18 Parigi Parigi 136 99 235 136 100,0 99 100,0 235 100,0 11 8,1 12 12,1 23 9,8
19 Tombolopao Tamaona 264 285 549 264 100,0 285 100,0 549 100,0 4 1,5 9 3,2 13 2,4
20 Tompobulu Tompobulu 274 270 544 274 100,0 270 100,0 544 100,0 2 0,7 0 0,0 2 0,4
21 Biringbulu Tonrorita 177 176 353 177 100,0 176 100,0 353 100,0 1 0,6 4 2,3 5 1,4
22 Biringbulu Lauwa 80 82 162 80 100,0 82 100,0 162 100,0 0 0,0 2 2,4 2 1,2
23 Biringbulu Batumalonro 64 54 118 64 100,0 54 100,0 118 100,0 2 3,1 1 1,9 3 2,5
24 Bungaya Sapaya 141 138 279 141 100,0 138 100,0 279 100,0 2 1,4 4 2,9 6 2,2
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 97 107 204 97 100,0 107 100,0 204 100,0 4 4,1 0 0,0 4 2,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 6.339 6.288 12.627 6.339 100,0 6.288 100,0 12.627 100,0 170 2,7 163 2,6 333 2,6
Sumber: Bidang Kesehatan Keluarga
NO KECAMATAN PUSKESMAS
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P LL + P L + P
BBLRJUMLAH LAHIR HIDUP
L
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG
P
TABEL 38
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Sombaopu Sombaopu 583 612 1.195 583 100,0 612 100,0 1.195 100,0 566 97,1 593 96,9 1.159 97,0
2 Sombaopu Samata 580 706 1.286 580 100,0 706 100,0 1.286 100,0 527 90,9 653 92,5 1.180 91,8
3 Pallangga Pallangga 627 679 1.306 627 100,0 679 100,0 1.306 100,0 613 97,8 674 99,3 1.287 98,5
4 Pallangga Kampili 324 332 656 324 100,0 332 100,0 656 100,0 335 103,4 388 116,9 723 110,2
5 Barombong Moncobalang 126 118 244 126 100,0 118 100,0 244 100,0 116 92,1 120 101,7 236 96,7
6 Kanjilo Kanjilo 224 211 435 224 100,0 211 100,0 435 100,0 223 99,6 181 85,8 404 92,9
7 Bajeng Bajeng 445 448 893 445 100,0 448 100,0 893 100,0 398 89,4 313 69,9 711 79,6
8 Bajeng Pa'bentengan 135 160 295 135 100,0 160 100,0 295 100,0 135 100,0 137 85,6 272 92,2
9 Bajeng Barat Gentungan 220 209 429 220 100,0 209 100,0 429 100,0 194 88,2 218 104,3 412 96,0
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I 321 246 567 321 100,0 246 100,0 567 100,0 317 98,8 249 101,2 566 99,8
11 Bontonompo Bontonompo II 402 317 719 402 100,0 317 100,0 719 100,0 386 96,0 357 112,6 743 103,3
12 Bontomarannu Bontomarannu 344 288 632 344 100,0 288 100,0 632 100,0 337 98,0 306 106,3 643 101,7
13 Pattallassang Pattallassang 171 156 327 171 100,0 156 100,0 327 100,0 168 98,2 159 101,9 327 100,0
14 Pattallassang Paccelekang 74 79 153 74 100,0 79 100,0 153 100,0 60 81,1 77 97,5 137 89,5
15 Parangloe Parangloe 164 173 337 164 100,0 173 100,0 337 100,0 151 92,1 139 80,3 290 86,1
16 Manuju Manuju 138 134 272 138 100,0 134 100,0 272 100,0 123 89,1 126 94,0 249 91,5
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 228 209 437 228 100,0 209 100,0 437 100,0 208 91,2 159 76,1 367 84,0
18 Parigi Parigi 136 99 235 136 100,0 99 100,0 235 100,0 136 100,0 113 114,1 249 106,0
19 Tombolopao Tamaona 264 285 549 264 100,0 285 100,0 549 100,0 258 97,7 260 91,2 518 94,4
20 Tompobulu Tompobulu 274 270 544 274 100,0 270 100,0 544 100,0 264 96,4 262 97,0 526 96,7
21 Biringbulu Tonrorita 177 176 353 177 100,0 176 100,0 353 100,0 177 100,0 155 88,1 332 94,1
22 Biringbulu Lauwa 80 82 162 80 100,0 82 100,0 162 100,0 80 100,0 76 92,7 156 96,3
23 Biringbulu Batumalonro 64 54 118 64 100,0 54 100,0 118 100,0 62 96,9 44 81,5 106 89,8
24 Bungaya Sapaya 141 138 279 141 100,0 138 100,0 279 100,0 139 98,6 124 89,9 263 94,3
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 97 107 204 97 100,0 107 100,0 204 100,0 90 92,8 83 77,6 173 84,8
JUMLAH (KAB/KOTA) 6.339 6.288 12.627 6.339 100,0 6.288 100,0 12.627 100,0 6.063 95,6 5.966 94,9 12.029 95,3
Sumber: Bidang Kesehatan Keluarga
KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)
P L + PL
KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1)
LJUMLAH LAHIR HIDUP
NO KECAMATAN PUSKESMAS P L + P
TABEL 39
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sombaopu Sombaopu 751 694 1.445 163 21,7 61 8,8 224 15,5
2 Sombaopu Samata 677 624 1.301 55 8,1 23 3,7 78 6,0
3 Pallangga Pallangga 794 733 1.527 239 30,1 11 1,5 250 16,4
4 Pallangga Kampili 346 321 667 100 28,9 5 1,6 105 15,7
5 Barombong Moncobalang 153 142 295 124 81,0 100 70,4 224 75,9
6 Kanjilo Kanjilo 246 228 474 114 46,3 84 36,8 198 41,8
7 Bajeng Bajeng 525 484 1.009 90 17,1 85 17,6 175 17,3
8 Bajeng Pa'bentengan 197 182 379 53 26,9 6 3,3 59 15,6
9 Bajeng Barat Gentungan 265 244 509 158 59,6 61 25,0 219 43,0
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I 353 321 674 41 11,6 14 4,4 55 8,2
11 Bontonompo Bontonompo II 461 425 886 138 29,9 45 10,6 183 20,7
12 Bontomarannu Bontomarannu 351 323 674 105 29,9 20 6,2 125 18,5
13 Pattallassang Pattallassang 179 166 345 22 12,3 3 1,8 25 7,2
14 Pattallassang Paccelekang 90 83 173 45 50,0 2 2,4 47 27,2
15 Parangloe Parangloe 199 183 382 33 16,6 23 12,6 56 14,7
16 Manuju Manuju 160 151 311 103 64,4 17 11,3 120 38,6
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 260 241 501 110 42,3 - 0,0 110 22,0
18 Parigi Parigi 159 147 306 100 62,9 10 6,8 110 35,9
19 Tombolopao Tamaona 325 299 624 17 5,2 3 1,0 20 3,2
20 Tompobulu Tompobulu 340 313 653 93 27,4 14 4,5 107 16,4
21 Biringbulu Tonrorita 210 194 404 89 42,4 69 35,6 158 39,1
22 Biringbulu Lauwa 103 122 225 47 45,6 23 18,9 70 31,1
23 Biringbulu Batumalonro 80 73 153 18 22,5 23 31,5 41 26,8
24 Bungaya Sapaya 211 194 405 73 34,6 17 8,8 90 22,2
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 151 313 464 98 64,9 87 27,8 185 39,9
JUMLAH (KAB/KOTA) 7.586 7.200 14.786 2.228 29,4 806 11,2 3.034 20,5
Sumber: Seksi KIA
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF
USIA 0-6 BULAN
L + P
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN
JUMLAH BAYI
0-6 BULANPUSKESMASL P
TABEL 40
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sombaopu Sombaopu 605 604 1.209 526 86,9 491 81,3 1.017 84,1
2 Sombaopu Samata 650 634 1.284 624 96,0 622 98,1 1.246 97,0
3 Pallangga Pallangga 679 671 1.350 602 88,7 691 103,0 1.293 95,8
4 Pallangga Kampili 338 333 671 342 101,2 294 88,3 636 94,8
5 Barombong Moncobalang 119 110 229 109 91,6 111 100,9 220 96,1
6 Kanjilo Kanjilo 220 237 457 230 104,5 187 78,9 417 91,2
7 Bajeng Bajeng 457 433 890 389 85,1 363 83,8 752 84,5
8 Bajeng Pa'bentengan 138 159 297 131 94,9 166 104,4 297 100,0
9 Bajeng Barat Gentungan 217 212 429 189 87,1 241 113,7 430 100,2
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I 289 275 564 317 109,7 234 85,1 551 97,7
11 Bontonompo Bontonompo II 378 363 741 389 102,9 254 70,0 643 86,8
12 Bontomarannu Bontomarannu 309 315 624 339 109,7 275 87,3 614 98,4
13 Pattallassang Pattallassang 168 152 320 162 96,4 156 102,6 318 99,4
14 Pattallassang Paccelekang 79 70 149 67 84,8 119 170,0 186 124,8
15 Parangloe Parangloe 172 165 337 156 90,7 160 97,0 316 93,8
16 Manuju Manuju 134 140 274 127 94,8 136 97,1 263 96,0
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 218 216 434 199 91,3 189 87,5 388 89,4
18 Parigi Parigi 111 122 233 134 120,7 98 80,3 232 99,6
19 Tombolopao Tamaona 268 285 553 246 91,8 256 89,8 502 90,8
20 Tompobulu Tompobulu 268 294 562 269 100,4 184 62,6 453 80,6
21 Biringbulu Tonrorita 178 175 353 179 100,6 101 57,7 280 79,3
22 Biringbulu Lauwa 115 88 203 87 75,7 68 77,3 155 76,4
23 Biringbulu Batumalonro 58 65 123 69 119,0 48 73,8 117 95,1
24 Bungaya Sapaya 159 161 320 137 86,2 150 93,2 287 89,7
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 113 116 229 98 86,7 106 91,4 204 89,1
JUMLAH (KAB/KOTA) 6.440 6.395 12.835 6.117 95,0 5.700 89 11.817 92,1
Sumber: Seksi KIA
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI
PELAYANAN KESEHATAN BAYI
TABEL 41
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
1 2 3 4 5 6
1 Sombaopu Sombaopu 8 8 100,0
2 Sombaopu Samata 6 6 100,0
3 Pallangga Pallangga 8 8 100,0
4 Pallangga Kampili 8 8 100,0
5 Barombong Moncobalang 3 3 100,0
6 Kanjilo Kanjilo 4 4 100,0
7 Bajeng Bajeng 10 10 100,0
8 Bajeng Pa'bentengan 7 7 100,0
9 Bajeng Barat Gentungan 4 4 100,0
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I 9 9 100,0
11 Bontonompo Bontonompo II 14 14 100,0
12 Bontomarannu Bontomarannu 9 9 100,0
13 Pattallassang Pattallassang 5 5 100,0
14 Pattallassang Paccelekang 3 3 100,0
15 Parangloe Parangloe 7 7 100,0
16 Manuju Manuju 7 7 100,0
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 7 7 100,0
18 Parigi Parigi 5 5 100,0
19 Tombolopao Tamaona 9 9 100,0
20 Tompobulu Tompobulu 7 7 100,0
21 Biringbulu Tonrorita 8 8 100,0
22 Biringbulu Lauwa 5 5 100,0
23 Biringbulu Batumalonro 4 4 100,0
24 Bungaya Sapaya 2 2 100,0
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 8 8 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 167 167 100,0
Sumber: Seksi Imunisasi
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
% DESA/KELURAHAN
UCINO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
DESA/KELURAHAN
DESA/KELURAHAN
UCI
TABEL 42
CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
BAYI DIIMUNISASI
Hb < 7 hari BCG
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Sombaopu Sombaopu 583 612 1195 539 92,45 593 96,90 1132 94,73 559 95,88 639 104,41 1198 100,25
2 Sombaopu Samata 580 706 1286 552 95,17 695 98,44 1247 96,97 579 99,83 709 100,42 1288 100,16
3 Pallangga Pallangga 627 679 1306 632 100,80 665 97,94 1297 99,31 731 116,59 841 123,86 1572 120,37
4 Pallangga Kampili 324 332 656 322 99,38 313 94,28 635 96,80 317 97,84 287 86,45 604 92,07
5 Barombong Moncobalang 126 118 244 153 121,43 151 127,97 304 124,59 136 107,94 156 132,20 292 119,67
6 Kanjilo Kanjilo 224 211 435 254 113,39 236 111,85 490 112,64 215 95,98 256 121,33 471 108,28
7 Bajeng Bajeng 445 448 893 384 86,29 384 85,71 768 86,00 434 97,53 452 100,89 886 99,22
8 Bajeng Pa'bentengan 135 160 295 94 69,63 90 56,25 184 62,37 175 129,63 185 115,63 360 122,03
9 Bajeng Barat Gentungan 220 209 429 211 95,91 198 94,74 409 95,34 278 126,36 288 137,80 566 131,93
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I 321 246 567 312 97,20 271 110,16 583 102,82 310 96,57 296 120,33 606 106,88
11 Bontonompo Bontonompo II 402 317 719 488 121,39 416 131,23 904 125,73 468 116,42 411 129,65 879 122,25
12 Bontomarannu Bontomarannu 344 288 632 303 88,08 288 100,00 591 93,51 314 91,28 317 110,07 631 99,84
13 Pattallassang Pattallassang 171 156 327 165 96,49 184 117,95 349 106,73 181 105,85 197 126,28 378 115,60
14 Pattallassang Paccelekang 74 79 153 71 95,95 71 89,87 142 92,81 102 137,84 91 115,19 193 126,14
15 Parangloe Parangloe 164 173 337 137 83,54 131 75,72 268 79,53 124 75,61 154 89,02 278 82,49
16 Manuju Manuju 138 134 272 129 93,48 132 98,51 261 95,96 130 94,20 122 91,04 252 92,65
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 228 209 437 187 82,02 186 89,00 373 85,35 201 88,16 214 102,39 415 94,97
18 Parigi Parigi 136 99 235 109 80,15 109 110,10 218 92,77 113 83,09 112 113,13 225 95,74
19 Tombolopao Tamaona 264 285 549 251 95,08 226 79,30 477 86,89 243 92,05 245 85,96 488 88,89
20 Tompobulu Tompobulu 274 270 544 149 54,38 137 50,74 286 52,57 137 50,00 150 55,56 287 52,76
21 Biringbulu Tonrorita 177 176 353 158 89,27 189 107,39 347 98,30 159 89,83 190 107,95 349 98,87
22 Biringbulu Lauwa 80 82 162 44 55,00 42 51,22 86 53,09 81 101,25 83 101,22 164 101,23
23 Biringbulu Batumalonro 64 54 118 65 101,56 50 92,59 115 97,46 56 87,50 53 98,15 109 92,37
24 Bungaya Sapaya 141 138 279 229 162,41 251 181,88 480 172,04 247 175,18 268 194,20 515 184,59
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 97 107 204 98 101,03 80 74,77 178 87,25 94 96,91 106 99,07 200 98,04
JUMLAH (KAB/KOTA) 6339 6288 12627 6036 95,22 6088 96,82 12124 96,02 6384 100,71 6822 108,49 13206 104,59
Sumber: Seksi Imunisasi
L + P L P L + PNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH LAHIR HIDUP
L P
TABEL 43
CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
BAYI DIIMUNISASI
DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 POLIO 4a CAMPAK IMUNISASI DASAR LENGKAP
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Sombaopu Sombaopu 605 604 1.209 629 104 638 106 1.267 105 629 103,967 637 105,464 1.266 104,715 640 105,785 652 107,947 1.292 106,865 609 100,661 632 104,636 1.241 102,647
2 Sombaopu Samata 650 634 1.284 592 91 681 107 1.273 99 607 93,3846 701 110,568 1.308 101,869 618 95,0769 599 94,4795 1.217 94,7819 618 95,0769 611 96,3722 1.229 95,7165
3 Pallangga Pallangga 679 671 1.350 808 119 869 130 1.677 124 876 129,013 909 135,469 1.785 132,222 797 117,378 778 115,946 1.575 116,667 797 117,378 784 116,841 1.581 117,111
4 Pallangga Kampili 338 333 671 313 93 277 83 590 88 323 95,5621 261 78,3784 584 87,0343 316 93,4911 277 83,1832 593 88,3756 316 93,4911 276 82,8829 592 88,2265
5 Barombong Moncobalang 119 110 229 127 107 128 116 255 111 125 105,042 132 120 257 112,227 124 104,202 150 136,364 274 119,651 124 104,202 151 137,273 275 120,087
6 Kanjilo Kanjilo 220 237 457 236 107 241 102 477 104 236 107,273 462 194,937 698 152,735 271 123,182 226 95,3586 497 108,753 271 123,182 232 97,8903 503 110,066
7 Bajeng Bajeng 457 433 890 492 108 456 105 948 107 496 108,534 196 45,2656 692 77,7528 561 122,757 504 116,397 1.065 119,663 550 120,35 497 114,781 1.047 117,64
8 Bajeng Pa'bentengan 138 159 297 196 142 195 123 391 132 197 142,754 306 192,453 503 169,36 188 136,232 209 131,447 397 133,67 188 136,232 206 129,56 394 132,66
9 Bajeng Barat Gentungan 217 212 429 299 138 299 141 598 139 290 133,641 393 185,377 683 159,207 315 145,161 307 144,811 622 144,988 302 139,171 272 128,302 574 133,8
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I 289 275 564 408 141 402 146 810 144 399 138,062 485 176,364 884 156,738 363 125,606 352 128 715 126,773 363 125,606 348 126,545 711 126,064
11 Bontonompo Bontonompo II 378 363 741 487 129 453 125 940 127 505 133,598 299 82,3691 804 108,502 425 112,434 452 124,518 877 118,354 425 112,434 468 128,926 893 120,513
12 Bontomarannu Bontomarannu 309 315 624 294 95 297 94 591 95 295 95,4693 218 69,2063 513 82,2115 345 111,65 310 98,4127 655 104,968 345 111,65 312 99,0476 657 105,288
13 Pattallassang Pattallassang 168 152 320 216 129 222 146 438 137 213 126,786 96 63,1579 309 96,5625 205 122,024 203 133,553 408 127,5 192 114,286 193 126,974 385 120,313
14 Pattallassang Paccelekang 79 70 149 100 127 99 141 199 134 99 125,316 144 205,714 243 163,087 84 106,329 74 105,714 158 106,04 84 106,329 72 102,857 156 104,698
15 Parangloe Parangloe 172 165 337 155 90 146 88 301 89 155 90,1163 140 84,8485 295 87,5371 153 88,9535 159 96,3636 312 92,5816 149 86,6279 143 86,6667 292 86,6469
16 Manuju Manuju 134 140 274 115 86 138 99 253 92 126 94,0299 199 142,143 325 118,613 123 91,791 115 82,1429 238 86,8613 123 91,791 119 85 242 88,3212
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 218 216 434 217 100 197 91 414 95 215 98,6239 104 48,1481 319 73,5023 210 96,3303 213 98,6111 423 97,4654 210 96,3303 210 97,2222 420 96,7742
18 Parigi Parigi 111 122 233 124 112 112 92 236 101 125 112,613 230 188,525 355 152,361 119 107,207 93 76,2295 212 90,9871 115 103,604 91 74,5902 206 88,412
19 Tombolopao Tamaona 268 285 553 224 84 222 78 446 81 229 85,4478 127 44,5614 356 64,3761 210 78,3582 237 83,1579 447 80,8318 210 78,3582 238 83,5088 448 81,0127
20 Tompobulu Tompobulu 268 294 562 136 51 127 43 263 47 140 52,2388 189 64,2857 329 58,5409 142 52,9851 144 48,9796 286 50,8897 142 52,9851 141 47,9592 283 50,3559
21 Biringbulu Tonrorita 178 175 353 159 89 200 114 359 102 165 92,6966 108 61,7143 273 77,3371 157 88,2022 189 108 346 98,017 157 88,2022 197 112,571 354 100,283
22 Biringbulu Lauwa 115 88 203 80 70 108 123 188 93 86 74,7826 61 69,3182 147 72,4138 95 82,6087 85 96,5909 180 88,67 88 76,5217 80 90,9091 168 82,7586
23 Biringbulu Batumalonro 58 65 123 60 103 60 92 120 98 60 103,448 249 383,077 309 251,22 67 115,517 64 98,4615 131 106,504 61 105,172 55 84,6154 116 94,3089
24 Bungaya Sapaya 159 161 320 222 140 249 155 471 147 221 138,994 131 81,3665 352 110 255 160,377 274 170,186 529 165,313 254 159,748 272 169 526 164,38
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 113 116 229 148 131 135 116 283 124 143 126,549 0 143 62,4454 117 103,54 110 94,8276 227 99,1266 117 103,54 111 96 228 99,56
JUMLAH (KAB/KOTA) 6.440 6.395 12.835 6.837 106 6.951 109 13.788 107 6.955 107,997 6.777 105,973 13.732 106,989 6.900 107,143 6.776 105,958 13.676 106,552 6.810 105,745 6.711 104,941 13.521 105,345
Sumber: Seksi Imunisasi
Keterangan: a = khusus provinsi yang menerapkan 3 dosis polio maka diisi dengan polio 3
L + PL P L + PL + P L P L + P L PNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH BAYI
(SURVIVING INFANT)L P
TABEL 44
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
L P L+P S Ʒ % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Sombaopu Sombaopu 605 604 1.209 334 55,21 365 60,43 699 57,82 1.931 2.079 4.010 1.838 95,18 2.001 96,25 3.839 95,74 2.536 2.683 5.219 2.265 89,31 2.366 88,18 4.631 88,73
2 Sombaopu Samata 650 634 1.284 327 50,31 353 55,68 680 52,96 1.779 1.918 3.697 1.573 88,42 1.672 87,17 3.245 87,77 2.429 2.552 4.981 2.106 86,70 2.025 79,35 4.131 82,94
3 Pallangga Pallangga 679 671 1.350 446 65,68 515 76,75 961 71,19 1.842 1.864 3.706 1.765 95,82 1.862 99,89 3.627 97,87 2.521 2.535 5.056 2.288 90,76 2.377 93,77 4.665 92,27
4 Pallangga Kampili 338 333 671 313 92,60 312 93,69 625 93,14 1.379 1.686 3.065 1.285 93,18 1.575 93,42 2.860 93,31 1.717 2.019 3.736 1.692 98,54 1.887 93,46 3.579 95,80
5 Barombong Moncobalang 119 110 229 103 86,55 112 101,82 215 93,89 433 460 893 410 94,69 434 94,35 844 94,51 552 570 1.122 536 97,10 546 95,79 1.082 96,43
6 Kanjilo Kanjilo 220 237 457 91 41,36 104 43,88 195 42,67 860 968 1.828 756 87,91 653 67,46 1.409 77,08 1.080 1.205 2.285 951 88,06 757 62,82 1.708 74,75
7 Bajeng Bajeng 457 433 890 407 89,06 413 95,38 820 92,13 1.941 1.986 3.927 1.941 100,00 1.986 100,00 3.927 100,00 2.398 2.419 4.817 2.348 97,91 2.399 99,17 4.747 98,55
8 Bajeng Pa'bentengan 138 159 297 65 47,10 69 43,40 134 45,12 529 524 1.053 482 91,12 481 91,79 963 91,45 667 683 1.350 594 89,06 550 80,53 1.144 84,74
9 Bajeng Barat Gentungan 217 212 429 110 50,69 118 55,66 228 53,15 751 643 1.394 692 92,14 592 92,07 1.284 92,11 968 855 1.823 861 88,95 710 83,04 1.571 86,18
10 Bontonompo SelatanBontonompo I 289 275 564 169 58,48 189 68,73 358 63,48 806 980 1.786 781 96,90 953 97,24 1.734 97,09 1.095 1.255 2.350 975 89,04 1.142 91,00 2.117 90,09
11 Bontonompo Bontonompo II 378 363 741 215 56,88 231 63,64 446 60,19 2.004 2.142 4.146 1.827 91,17 1.944 90,76 3.771 90,96 2.382 2.505 4.887 2.219 93,16 2.175 86,83 4.394 89,91
12 Bontomarannu Bontomarannu 309 315 624 86 27,83 101 32,06 187 29,97 877 810 1.687 752 85,75 598 73,83 1.350 80,02 1.186 1.125 2.311 963 81,20 699 62,13 1.662 71,92
13 Pattallassang Pattallassang 168 152 320 103 61,31 129 84,87 232 72,50 445 467 912 412 92,58 429 91,86 841 92,21 613 619 1.232 548 89,40 558 90,15 1.106 89,77
14 Pattallassang Paccelekang 79 70 149 40 50,63 38 54,29 78 52,35 422 415 837 383 90,76 359 86,51 742 88,65 501 485 986 462 92,22 397 81,86 859 87,12
15 Parangloe Parangloe 172 165 337 77 44,77 89 53,94 166 49,26 546 511 1.057 501 91,76 466 91,19 967 91,49 718 676 1.394 623 86,77 555 82,10 1.178 84,51
16 Manuju Manuju 134 140 274 77 57,46 71 50,71 148 54,01 423 428 851 396 93,62 401 93,69 797 93,65 557 568 1.125 500 89,77 472 83,10 972 86,40
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 218 216 434 92 42,20 118 54,63 210 48,39 1.104 1.328 2.432 883 79,98 1.017 76,58 1.900 78,13 1.322 1.544 2.866 1.196 90,47 1.135 73,51 2.331 81,33
18 Parigi Parigi 111 122 233 106 95,50 112 91,80 218 93,56 315 355 670 285 90,48 313 88,17 598 89,25 426 477 903 421 98,83 425 89,10 846 93,69
19 Tombolopao Tamaona 268 285 553 164 61,19 150 52,63 314 56,78 971 1.024 1.995 912 93,92 961 93,85 1.873 93,88 1.239 1.309 2.548 1.135 91,61 1.111 84,87 2.246 88,15
20 Tompobulu Tompobulu 268 294 562 262 97,76 249 84,69 511 90,93 1.469 1.575 3.044 1.329 90,47 1.427 90,60 2.756 90,54 1.737 1.869 3.606 1.731 99,65 1.676 89,67 3.407 94,48
21 Biringbulu Tonrorita 178 175 353 129 72,47 158 90,29 287 81,30 739 895 1.634 688 93,10 839 93,74 1.527 93,45 917 1.070 1.987 868 94,66 997 93,18 1.865 93,86
22 Biringbulu Lauwa 115 88 203 123 106,96 105 119,32 228 112,32 884 850 1.734 884 100,00 850 100,00 1.734 100,00 999 938 1.937 1.007 100,80 955 101,81 1.962 101,29
23 Biringbulu Batumalonro 58 65 123 28 48,28 40 61,54 68 55,28 210 177 387 151 71,90 140 79,10 291 75,19 268 242 510 238 88,81 180 74,38 418 81,96
24 Bungaya Sapaya 159 161 320 85 53,46 99 61,49 184 57,50 919 1.007 1.926 750 81,61 832 82,62 1.582 82,14 1.078 1.168 2.246 1.004 93,14 931 79,71 1.935 86,15
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 113 116 229 89 78,76 102 87,93 191 83,41 456 456 912 361 79,17 427 93,64 788 86,40 569 572 1.141 545 95,78 529 92,48 1.074 94,13
JUMLAH (KAB/KOTA) 6.440 6.395 12.835 4.041 62,75 4.342 67,90 8.383 65,31 24.035 25.548 49.583 22.037 91,69 23.212 90,86 45.249 91,26 30.475 31.943 62.418 28.076 92,13 27.554 86,26 55.630 89,12
Sumber: Seksi Gizi
Keterangan: Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A dalam setahun
dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus
JUMLAH L + P
MENDAPAT VIT ANO KECAMATAN PUSKESMAS
L + PJUMLAH BAYI
PLP
MENDAPAT VIT A
LL PL + P
MENDAPAT VIT AJUMLAH
TABEL 45
JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Sombaopu Sombaopu 1.238 1.248 2.486 1.025 823 1.848 82,8 65,9 74,3 0 0,0 0 0,0 0 0,0
2 Sombaopu Samata 1.209 1.283 2.492 989 750 1.739 81,8 58 69,8 3 0,3 4 0,5 7 0,4
3 Pallangga Pallangga 926 963 1.889 621 512 1.133 67,1 53 60,0 4 0,6 2 0,4 6 0,5
4 Pallangga Kampili 628 694 1.322 466 317 783 74,2 46 59,2 1 0,2 0 0,0 1 0,1
5 Barombong Moncobalang 300 310 610 251 212 463 83,7 68 75,9 0 0,0 0 0,0 0 0,0
6 Kanjilo Kanjilo 459 504 963 320 236 556 69,7 47 57,7 2 0,6 1 0,4 3 0,5
7 Bajeng Bajeng 990 975 1.965 870 629 1.499 87,9 65 76,3 2 0,2 3 0,5 5 0,3
8 Bajeng Pa'bentengan 255 254 509 167 128 295 65,5 50 58,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
9 Bajeng Barat Gentungan 472 441 913 324 236 560 68,6 54 61,3 1 0,3 2 0,8 3 0,5
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I 483 521 1.004 404 292 696 83,6 56 69,3 0 0,0 0 0,0 0 0,0
11 Bontonompo Bontonompo II 915 886 1.801 662 507 1.169 72,3 57 64,9 1 0,2 1 0,2 2 0,2
12 Bontomarannu Bontomarannu 653 624 1.277 429 297 726 65,7 48 56,9 0 0,0 1 0,3 1 0,1
13 Pattallassang Pattallassang 402 440 842 327 266 593 81,3 60 70,4 0 0,0 0 0,0 0 0,0
14 Pattallassang Paccelekang 198 201 399 170 132 302 85,9 66 75,7 0 0,0 0 0,0 0 0,0
15 Parangloe Parangloe 317 304 621 221 157 378 69,7 52 60,9 0 0,0 1 0,6 1 0,3
16 Manuju Manuju 247 252 499 198 145 343 80,2 58 68,7 0 0,0 0 0,0 0 0,0
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 562 641 1.203 368 344 712 65,5 54 59,2 2 0,5 2 0,6 4 0,6
18 Parigi Parigi 253 269 522 200 163 363 79,1 61 69,5 1 0,5 0 0,0 1 0,3
19 Tombolopao Tamaona 500 514 1.014 467 364 831 93,4 71 82,0 0 0,0 1 0,3 1 0,1
20 Tompobulu Tompobulu 652 682 1.334 444 361 805 68,1 53 60,3 1 0,2 1 0,3 2 0,2
21 Biringbulu Tonrorita 386 431 817 307 314 621 79,5 73 76,0 1 0,3 1 0,3 2 0,3
22 Biringbulu Lauwa 219 229 448 164 122 286 74,9 53 63,8 0 0,0 1 0,8 1 0,3
23 Biringbulu Batumalonro 68 57 125 51 39 90 75,0 68 72,0 1 2,0 2 5,1 3 3,3
24 Bungaya Sapaya 412 430 842 293 264 557 71,1 61 66,2 0 0,0 1 0,4 1 0,2
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 227 248 475 98 69 167 43,2 28 35,2 0 0,0 1 1,4 1 0,6
JUMLAH (KAB/KOTA) 12.971 13.401 26.372 9.836 7.679 17.515 75,8 57 66,4 20 0,2 25 0,3 45 0,3
Sumber: Seksi Gizi
% (D/S) L P L+PNO KECAMATAN PUSKESMAS
ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)
JUMLAH BADUTA
DILAPORKAN (S)
DITIMBANG BGM
JUMLAH (D)
TABEL 46
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sombaopu Sombaopu 1.914 2.078 3.992 1.557 81,3 1.991 95,8 3.548 88,9
2 Sombaopu Samata 1.696 1.873 3.569 1.544 91,0 1.678 89,6 3.222 90,3
3 Pallangga Pallangga 1.891 1.807 3.698 1.855 98,1 1.800 99,6 3.655 98,8
4 Pallangga Kampili 1.893 1.974 3.867 1.765 93,2 1.767 89,5 3.532 91,3
5 Barombong Moncobalang 710 731 1.441 631 88,9 621 85,0 1.252 86,9
6 Kanjilo Kanjilo 2.240 2.250 4.490 2.225 99,3 2.232 99,2 4.457 99,3
7 Bajeng Bajeng 1.900 1.925 3.825 1.546 81,4 1.583 82,2 3.129 81,8
8 Bajeng Pa'bentengan 630 633 1.263 623 98,9 543 85,8 1.166 92,3
9 Bajeng Barat Gentungan 760 776 1.536 577 75,9 675 87,0 1.252 81,5
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I 890 908 1.798 789 88,7 1.176 129,5 1.965 109,3
11 Bontonompo Bontonompo II 2.080 2.088 4.168 2.003 96,3 1.926 92,2 3.929 94,3
12 Bontomarannu Bontomarannu 811 812 1.623 709 87,4 755 93,0 1.464 90,2
13 Pattallassang Pattallassang 1.020 1.026 2.046 989 97,0 956 93,2 1.945 95,1
14 Pattallassang Paccelekang 340 354 694 323 95,0 324 91,5 647 93,2
15 Parangloe Parangloe 900 925 1.825 877 97,4 835 90,3 1.712 93,8
16 Manuju Manuju 399 490 889 396 99,2 349 71,2 745 83,8
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 780 790 1.570 677 86,8 690 87,3 1.367 87,1
18 Parigi Parigi 387 397 784 349 90,2 386 97,2 735 93,8
19 Tombolopao Tamaona 930 948 1.878 923 99,2 943 99,5 1.866 99,4
20 Tompobulu Tompobulu 1.580 1.599 3.179 1.434 90,8 1.538 96,2 2.972 93,5
21 Biringbulu Tonrorita 780 786 1.566 779 99,9 772 98,2 1.551 99,0
22 Biringbulu Lauwa 410 426 836 231 56,3 402 94,4 633 75,7
23 Biringbulu Batumalonro 330 332 662 287 87,0 284 85,5 571 86,3
24 Bungaya Sapaya 730 744 1.474 715 97,9 734 98,7 1.449 98,3
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 330 662 992 323 97,9 562 84,9 885 89,2
JUMLAH (KAB/KOTA) 26.331 27.334 53.665 24.127 91,6 25.522 93,4 49.649 92,5
Sumber: Seksi Gizi
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P L + P
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
LNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
TABEL 47
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
L P L+P L P L+P L P L+PJUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Sombaopu Sombaopu 1.386 1.458 2.844 1.024 1.032 2.056 73,9 70,8 72,3 12 1,2 12 1,2 24 1,2
2 Sombaopu Samata 1.149 1.301 2.450 811 863 1.674 70,6 66 68,3 5 0,6 6 0,7 11 0,7
3 Pallangga Pallangga 1.925 1.996 3.921 1.682 1.865 3.547 87,4 93 90,5 5 0,3 5 0,3 10 0,3
4 Pallangga Kampili 1.081 1.321 2.402 631 623 1.254 58,4 47 52,2 4 0,6 7 1,1 11 0,9
5 Barombong Moncobalang 274 288 562 133 133 266 48,5 46 47,3 3 2,3 3 2,3 6 2,3
6 Kanjilo Kanjilo 723 853 1.576 402 419 821 55,6 49 52,1 9 2,2 9 2,1 18 2,2
7 Bajeng Bajeng 1.386 1.502 2.888 1.216 1.281 2.497 87,7 85 86,5 12 1,0 14 1,1 26 1,0
8 Bajeng Pa'bentengan 386 381 767 215 213 428 55,7 56 55,8 5 2,3 4 1,9 9 2,1
9 Bajeng Barat Gentungan 536 469 1.005 313 295 608 58,4 63 60,5 1 0,3 2 0,7 3 0,5
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I 630 756 1.386 468 479 947 74,3 63 68,3 9 1,9 12 2,5 21 2,2
11 Bontonompo Bontonompo II 1.468 1.538 3.006 840 847 1.687 57,2 55 56,1 17 2,0 17 2,0 34 2,0
12 Bontomarannu Bontomarannu 555 519 1.074 223 222 445 40,2 43 41,4 8 3,6 13 5,9 21 4,7
13 Pattallassang Pattallassang 614 741 1.355 452 473 925 73,6 64 68,3 1 0,2 1 0,2 2 0,2
14 Pattallassang Paccelekang 306 297 603 204 209 413 66,7 70 68,5 2 1,0 3 1,4 5 1,2
15 Parangloe Parangloe 395 372 767 249 244 493 63,0 66 64,3 1 0,4 1 0,4 2 0,4
16 Manuju Manuju 317 317 634 246 241 487 77,6 76 76,8 1 0,4 2 0,8 3 0,6
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 740 901 1.641 382 427 809 51,6 47 49,3 1 0,3 1 0,2 2 0,2
18 Parigi Parigi 230 243 473 112 109 221 48,7 45 46,7 2 1,8 4 3,7 6 2,7
19 Tombolopao Tamaona 668 695 1.363 571 582 1.153 85,5 84 84,6 3 0,5 3 0,5 6 0,5
20 Tompobulu Tompobulu 883 966 1.849 525 541 1.066 59,5 56 57,7 6 1,1 5 0,9 11 1,0
21 Biringbulu Tonrorita 520 625 1.145 358 402 760 68,8 64 66,4 3 0,8 4 1,0 7 0,9
22 Biringbulu Lauwa 323 343 666 224 230 454 69,3 67 68,2 0 0,0 1 0,4 1 0,2
23 Biringbulu Batumalonro 169 147 316 151 134 285 89,3 91 90,2 7 4,6 8 6,0 15 5,3
24 Bungaya Sapaya 662 731 1.393 507 545 1.052 76,6 75 75,5 1 0,2 1 0,2 2 0,2
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 301 361 662 119 127 246 39,5 35 37,2 1 0,8 1 0,8 2 0,8
JUMLAH (KAB/KOTA) 17.627 19.121 36.748 12.058 12.536 24.594 68,4 66 66,9 119 1,0 139 1,1 258 1,0
Sumber: Seksi Gizi
P
DITIMBANG
JUMLAH (D) % (D/S)NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH BALITA
DILAPORKAN (S)
BALITA
L+P
BGM
L
TABEL 48
CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
KASUS BALITA GIZI BURUK
L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sombaopu Sombaopu - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
2 Sombaopu Samata - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
3 Pallangga Pallangga - 1 1 - #DIV/0! 1 100,0 1 100,0
4 Pallangga Kampili 1 1 2 1 100,0 1 100,0 2 100,0
5 Barombong Moncobalang - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
6 Kanjilo Kanjilo - 1 1 - #DIV/0! 1 100,0 1 100,0
7 Bajeng Bajeng - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
8 Bajeng Pa'bentengan 1 1 2 1 100,0 1 100,0 2 100,0
9 Bajeng Barat Gentungan - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
11 Bontonompo Bontonompo II - 1 1 - #DIV/0! 1 100,0 1 100,0
12 Bontomarannu Bontomarannu 1 1 2 1 100,0 1 100,0 2 100,0
13 Pattallassang Pattallassang - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
14 Pattallassang Paccelekang - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
15 Parangloe Parangloe - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
16 Manuju Manuju - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
17 Tinggimoncong Tinggimoncong - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
18 Parigi Parigi - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
19 Tombolopao Tamaona - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
20 Tompobulu Tompobulu - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
21 Biringbulu Tonrorita - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
22 Biringbulu Lauwa - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
23 Biringbulu Batumalonro - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
24 Bungaya Sapaya - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
25 Bontolempangan Bt.Lempangan - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 3 6 9 3 100,0 6 100,0 9 100,0
0,000366
Sumber: Seksi Gizi 0,036594
P L + P
MENDAPAT PERAWATANNO KECAMATAN PUSKESMAS
LJUMLAH DITEMUKAN
TABEL 49
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Sombaopu Sombaopu 745 1.168 1.913 737 98,9 797 68,2 1.534 80,2 56 56 100,00
2 Sombaopu Samata 566 557 1.123 544 96,1 530 95,2 1.074 95,6 16 16 100,00
3 Pallangga Pallangga 749 946 1.695 743 99,2 775 81,9 1.518 89,6 34 34 100,00
4 Pallangga Kampili 234 339 573 220 94,0 213 62,8 433 75,6 4 4 100,00
5 Barombong Moncobalang 129 134 263 128 99,2 102 76,1 230 87,5 8 8 100,00
6 Kanjilo Kanjilo 176 249 425 173 98,3 173 69,5 346 81,4 8 8 100,00
7 Bajeng Bajeng 93 919 1.012 88 94,6 86 9,4 174 17,2 35 35 100,00
8 Bajeng Pa'bentengan 128 215 343 0 0,0 0 0,0 0 0,0 - - #WERT!
9 Bajeng Barat Gentungan 312 142 454 219 70,2 223 157,0 442 97,4 18 18 100,00
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I 335 309 644 325 97,0 311 100,6 636 98,8 29 29 100,00
11 Bontonompo Bontonompo II 375 409 784 358 95,5 361 88,3 719 91,7 20 20 100,00
12 Bontomarannu Bontomarannu 587 150 737 582 99,1 271 180,7 853 115,7 19 19 100,00
13 Pattallassang Pattallassang 211 140 351 0 0,0 0 0,0 0 0,0 6 6 100,00
14 Pattallassang Paccelekang 103 101 204 91 88,3 88 87,1 179 87,7 6 6 100,00
15 Parangloe Parangloe 65 305 370 70 107,7 74 24,3 144 38,9 18 18 100,00
16 Manuju Manuju 128 185 313 130 101,6 125 67,6 255 81,5 17 17 100,00
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 58 421 479 67 115,5 66 15,7 133 27,8 16 16 100,00
18 Parigi Parigi 188 27 215 0 0,0 0 0,0 0 0,0 12 12 100,00
19 Tombolopao Tamaona 59 610 669 58 98,3 58 9,5 116 17,3 17 17 100,00
20 Tompobulu Tompobulu 145 470 615 128 88,3 118 25,1 246 40,0 22 22 100,00
21 Biringbulu Tonrorita 176 284 460 168 95,5 124 43,7 292 63,5 16 16 100,00
22 Biringbulu Lauwa 142 169 311 138 97,2 135 79,9 273 87,8 10 10 100,00
23 Biringbulu Batumalonro 45 53 98 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0 #DIV/0!
24 Bungaya Sapaya 221 79 300 0 0,0 0 0,0 0 0,0 16 16 100,00
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 203 104 307 111 54,7 93 89,4 204 66,4 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 6.173 8.485 14.658 5.078 82,3 4.723 55,7 9.801 66,9 403 403 100,00
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 82,3 55,7 66,9
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan
P L + P
SD DAN SETINGKAT
JUMLAH
MENDAPAT
PELAYANAN
KESEHATAN
(PENJARINGAN)
%
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
L
TABEL 50
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
TUMPATAN GIGI TETAPPENCABUTAN GIGI
TETAP
RASIO TUMPATAN/
PENCABUTAN1 2 3 4 5 6
1 Sombaopu Sombaopu 106 372 0,3
2 Sombaopu Samata 29 38 0,8
3 Pallangga Pallangga #DIV/0!
4 Pallangga Kampili 107 0,0
5 Barombong Moncobalang 5 75 0,1
6 Kanjilo Kanjilo 114 0,0
7 Bajeng Bajeng #DIV/0!
8 Bajeng Pa'bentengan #DIV/0!
9 Bajeng Barat Gentungan #DIV/0!
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I #DIV/0!
11 Bontonompo Bontonompo II #DIV/0!
12 Bontomarannu Bontomarannu 42 144 0,3
13 Pattallassang Pattallassang 11 9 1,2
14 Pattallassang Paccelekang 2 25 0,1
15 Parangloe Parangloe #DIV/0!
16 Manuju Manuju 4 118 0,0
17 Tinggimoncong Tinggimoncong #DIV/0!
18 Parigi Parigi 108 0,0
19 Tombolopao Tamaona 9 177 0,1
20 Tompobulu Tompobulu 4 0,0
21 Biringbulu Tonrorita #DIV/0!
22 Biringbulu Lauwa #DIV/0!
23 Biringbulu Batumalonro 93 91 1,0
24 Bungaya Sapaya 21 87 0,2
25 Bontolempangan Bt.Lempangan #DIV/0!
JUMLAH (KAB/ KOTA) 322 1.469 0,2
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATAN
TABEL 51
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Sombaopu Sombaopu 29 29 100,0 30 103,4 5.619 5.370 10.989 5.575 99,2 5.351 99,6 10.926 99,4 417 351 768 43 10,3 29 8,3 72 9,4
2 Sombaopu Samata 19 17 89,5 19 100,0 3.510 2.111 5.621 3.420 97,4 2.101 99,5 5.521 98,2 362 109 471 36 9,9 17 15,6 53 11,3
3 Pallangga Pallangga 24 21 87,5 28 116,7 4.772 4.303 9.075 4.685 98,2 4.300 99,9 8.985 99,0 388 311 699 41 10,6 26 8,4 67 9,6
4 Pallangga Kampili 20 6 30,0 16 80,0 2.419 2.075 4.494 2.347 97,0 2.015 97,1 4.362 97,1 261 105 366 29 11,1 16 15,2 45 12,3
5 Barombong Moncobalang 10 8 80,0 13 130,0 1.403 1.203 2.606 1.363 97,1 1.201 99,8 2.564 98,4 147 111 258 37 25,2 18 16,2 55 21,3
6 Kanjilo Kanjilo 8 6 75,0 6 75,0 879 712 1.591 709 80,7 703 98,7 1.412 88,7 69 69 138 11 15,9 8 11,6 19 13,8
7 Bajeng Bajeng 27 16 59,3 31 114,8 2.806 2.406 5.212 2.756 98,2 2.401 99,8 5.157 98,9 206 139 345 22 10,7 13 9,4 35 10,1
8 Bajeng Pa'bentengan 14 7 50,0 11 78,6 1.315 1.216 2.531 1.275 97,0 1.205 99,1 2.480 98,0 139 105 244 40 28,8 27 25,7 67 27,5
9 Bajeng Barat Gentungan 18 9 50,0 15 83,3 1.064 1.008 2.072 1.024 96,2 1.005 99,7 2.029 97,9 103 98 201 27 26,2 21 21,4 48 23,9
10 Bontonompo SelatanBontonompo I 28 22 78,6 32 114,3 1.979 1.615 3.594 1.894 95,7 1.609 99,6 3.503 97,5 211 135 346 19 9,0 33 24,4 52 15,0
11 Bontonompo Bontonompo II 32 18 56,3 29 90,6 2.825 2.849 5.674 2.788 98,7 2.821 99,0 5.609 98,9 309 189 498 28 9,1 42 22,2 70 14,1
12 Bontomarannu Bontomarannu 19 11 57,9 19 100,0 2.109 2.017 4.126 2.059 97,6 2.011 99,7 4.070 98,6 215 175 390 25 11,6 35 20,0 60 15,4
13 Pattallassang Pattallassang 10 8 80,0 12 120,0 1.118 1.097 2.215 1.048 93,7 1.059 96,5 2.107 95,1 92 73 165 8 8,7 9 12,3 17 10,3
14 Pattallassang Paccelekang 6 5 83,3 6 100,0 475 392 867 415 87,4 341 87,0 756 87,2 47 27 74 6 12,8 16 59,3 22 29,7
15 Parangloe Parangloe 18 13 72,2 18 100,0 1.256 1.107 2.363 1.125 89,6 1.101 99,5 2.226 94,2 105 99 204 31 29,5 12 12,1 43 21,1
16 Manuju Manuju 18 12 66,7 17 94,4 1.215 1.095 2.310 1.165 95,9 1.052 96,1 2.217 96,0 109 91 200 17 15,6 9 9,9 26 13,0
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 27 21 77,8 27 100,0 1.590 1.469 3.059 1.527 96,0 1.417 96,5 2.944 96,2 125 104 229 33 26,4 11 10,6 44 19,2
18 Parigi Parigi 17 11 64,7 15 88,2 799 743 1.542 729 91,2 713 96,0 1.442 93,5 69 63 132 9 13,0 13 20,6 22 16,7
19 Tombolopao Tamaona 17 20 117,6 29 170,6 1.779 1.838 3.617 1.701 95,6 1.812 98,6 3.513 97,1 181 101 282 19 10,5 9 8,9 28 9,9
20 Tompobulu Tompobulu 22 19 86,4 28 127,3 2.158 1.539 3.697 2.101 97,4 1.517 98,6 3.618 97,9 207 117 324 27 13,0 16 13,7 43 13,3
21 Biringbulu Tonrorita 16 6 37,5 11 68,8 789 616 1.405 771 97,7 601 97,6 1.372 97,7 57 60 117 8 14,0 9 15,0 17 14,5
22 Biringbulu Lauwa 11 7 63,6 13 118,2 850 745 1.595 803 94,5 715 96,0 1.518 95,2 91 75 166 12 13,2 17 22,7 29 17,5
23 Biringbulu Batumalonro 8 6 75,0 6 75,0 505 405 910 449 88,9 401 99,0 850 93,4 39 22 61 5 12,8 11 50,0 16 26,2
24 Bungaya Sapaya 16 9 56,3 16 100,0 1.298 1.215 2.513 1.228 94,6 1.202 98,9 2.430 96,7 128 97 225 38 29,7 21 21,6 59 26,2
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 18 8 44,4 16 88,9 1.188 1.115 2.303 1.128 94,9 1.107 99,3 2.235 97,0 121 94 215 17 14,0 18 19,1 35 16,3
JUMLAH (KAB/ KOTA) 452 315 69,7 463 102,4 45.720 40.261 85.981 44.085 96,4 39.761 98,8 83.846 97,5 4.198 2.920 7.118 588 14,0 456 15,6 1.044 14,7
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan
MENDAPAT PERAWATANNO PUSKESMASKECAMATAN
JUMLAH MURID SD/MI
UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH
JUMLAH
SD/MI
JUMLAH
SD/MI DGN
SIKAT GIGI
MASSAL
JUMLAH
SD/MI
MENDAPAT
YAN. GIGI
% %
MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN
TABEL 52
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
L P L+P L % P % L+P %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sombaopu Sombaopu 17 56 73 7 41,18 30 53,57 37 50,68
2 Sombaopu Samata 89 88 177 21 23,60 54 61,36 75 42,37
3 Pallangga Pallangga 63 268 331 28 44,44 115 42,91 143 43,20
4 Pallangga Kampili 56 192 248 26 46,43 76 39,58 102 41,13
5 Barombong Moncobalang 23 64 87 16 69,57 49 76,56 65 74,71
6 Kanjilo Kanjilo 216 176 392 15 6,94 47 26,70 62 15,82
7 Bajeng Bajeng 248 239 487 24 9,68 74 30,96 98 20,12
8 Bajeng Pa'bentengan 217 259 476 10 4,61 38 14,67 48 10,08
9 Bajeng Barat Gentungan 136 150 286 132 97,06 143 95,33 275 96,15
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I 174 222 396 14 8,05 20 9,01 34 8,59
11 Bontonompo Bontonompo II 95 215 310 30 31,58 139 64,65 169 54,52
12 Bontomarannu Bontomarannu 138 200 338 54 39,13 120 60,00 174 51,48
13 Pattallassang Pattallassang 40 90 130 23 57,50 51 56,67 74 56,92
14 Pattallassang Paccelekang 23 55 78 8 34,78 21 38,18 29 37,18
15 Parangloe Parangloe 70 100 170 9 12,86 65 65,00 74 43,53
16 Manuju Manuju 226 287 513 23 10,18 53 18,47 76 14,81
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 24 58 82 7 29,17 24 41,38 31 37,80
18 Parigi Parigi 130 180 310 21 16,15 93 51,67 114 36,77
19 Tombolopao Tamaona 34 105 139 16 47,06 43 40,95 59 42,45
20 Tompobulu Tompobulu 50 72 122 34 68,00 41 56,94 75 61,48
21 Biringbulu Tonrorita 40 63 103 16 40,00 28 44,44 44 42,72
22 Biringbulu Lauwa 220 255 475 62 28,18 55 21,57 117 24,63
23 Biringbulu Batumalonro 39 36 75 10 25,64 20 55,56 30 40,00
24 Bungaya Sapaya 47 61 108 24 51,06 30 49,18 54 50,00
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 452 65 517 12 2,65 32 49,23 44 8,51
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.867 3.556 6.423 642 22,39 1.461 41,09 2.103 32,74
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
USILA (60TAHUN+)
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 53
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
%
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Jaminan Kesehatan Nasional 0 0 164269 0,00 0,00 22,73
1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 438.634 0,00 0,00 60,69
1.2 PBI APBD 0 0,00 0,00 0,00
1.3 Pekerja penerima upah (PPU) 122.526 0,00 0,00 16,95
1.4 Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri 0,00 0,00 0,00
1.5 Bukan pekerja (BP) 0,00 0,00 0,00
2 Jamkesda 705.209 0,00 0,00 97,58
3 Asuransi Swasta 0 0,00 0,00 0,00
4 Asuransi Perusahaan 0 0,00 0,00 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 1.266.369 0,00 0,00 175,23
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan
CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN
NO JENIS JAMINAN KESEHATAN
PESERTA JAMINAN KESEHATAN
JUMLAH
TABEL 54
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Sombaopu 15 0 15 0 15 0 15
Samata 11 9 20 0 11 9 20
Pallangga 0 0 0
Kampili 67 7 74 2143 67 7 74
Moncobalang 3 9 12 0 3 9 12
Kanjilo 49 19 68 0 49 19 68
Bajeng 102 7 109 4017 102 7 109
Pa'bentengan 24 0 24 4902 24 0 24
Gentungan 52 12 64 1364 52 12 64
Bontonompo I 0 260 0
Bontonompo II 1 0 1 1763 1 0 1
Bontomarannu 25 2 27 1189 25 2 27
Pattallassang 8 1 9 1017 8 1 9
Paccelekang 25 41 66 0 25 41 66
Parangloe 0 0 0
Manuju 10 10 0 10 0 10
Tinggimoncong 3 1 4 888 3 1 4
Parigi 16 10 26 0 16 10 26
1 Tamaona 8 6 14 485 8 6 14
Tompobulu 0 1.031 0
Tonrorita 0 0 0
Lauwa 8 0 8 0 8 0 8
Batumalonro 0 0 0
Sapaya 0 671 0
Bt.Lempangan 16 0 16 0 0
SUB JUMLAH I 443 124 567 0 0 2.187 427 124 551
1 Rsud syekh yusuf 3.008 2.581 5.589 18.138 0
2 RS …. 0 0 0
3 RS …. 0 0 0
4 RS …. 0 0 0
0 0 0
SUB JUMLAH II 3.008 2.581 5.589 0 0 18.138 0 0 0
1 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
2 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
3 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
4 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
0 0 0
SUB JUMLAH III 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 3.451 2.705 6.156 0 0 20.325 427 124 551
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 355.381 367.321 722.702 355.381 367.321 722.702
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 1,0 0,7 0,9 0,0 0,0 2,8
Sumber: Bidang pelayanan Kesehatan
Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
TABEL 55
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1RSUD SYEKH
YUSUF191 8.478 8.476 16.954 107 108 215 65 55 120 12,6 12,7 12,7 7,7 6,5 7,1
191 8.478 8.476 16.954 107 108 215 65 55 120 12,6 12,7 12,7 7,7 6,5 7,1
Sumber: RSUD SYEKH YUSUF
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
JUMLAH
TEMPAT TIDUR
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
KABUPATEN/KOTA
GDR NDRPASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI
48 JAM DIRAWATNONAMA RUMAH
SAKITa
TABEL 56
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
NONAMA RUMAH
SAKITa
JUMLAH
TEMPAT TIDUR
PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)
JUMLAH HARI
PERAWATAN
JUMLAH LAMA
DIRAWATBOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1RSUD SYEKH
YUSUF191 16.954 57.393 55.374 82,3 88,76 0,726790138 3,3
191 16954 57.393 55.374 82,3 88,76439791 0,7 3,266131886
Sumber: RSUD SYEKH YUSUF
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
KABUPATEN/KOTA
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
JUMLAHJUMLAH
DIPANTAU% DIPANTAU
JUMLAH
BER- PHBS % BER- PHBS
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Sombaopu Sombaopu 15.760 1.680 10,7 1.009 60,1
2 Sombaopu Samata 16.349 1.260 7,7 547 43,4
3 Pallangga Pallangga 15.952 1.680 10,5 485 28,9
4 Pallangga Kampili 8.344 1.680 20,1 509 30,3
5 Barombong Moncobalang 4.506 630 14,0 520 82,5
6 Kanjilo Kanjilo 6.076 840 13,8 315 37,5
7 Bajeng Bajeng 12.758 2.100 16,5 426 20,3
8 Bajeng Pa'bentengan 4.419 840 19,0 642 76,4
9 Bajeng Barat Gentungan 7.169 1.470 20,5 981 66,7
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I 7.596 1.409 18,5 417 29,6
11 Bontonompo Bontonompo II 9.500 1.470 15,5 1.035 70,4
12 Bontomarannu Bontomarannu 6.135 1.076 17,5 763 70,9
13 Pattallassang Pattallassang 4.098 1.050 25,6 460 43,8
14 Pattallassang Paccelekang 1.911 630 33,0 453 71,9
15 Parangloe Parangloe 4.148 1.470 35,4 895 60,9
16 Manuju Manuju 3.909 1.470 37,6 797 54,2
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 4.909 1.702 34,7 362 21,3
18 Parigi Parigi 4.292 1.050 24,5 250 23,8
19 Tombolopao Tamaona 3.806 420 11,0 172 41,0
20 Tompobulu Tompobulu 7.192 1.680 23,4 546 32,5
21 Biringbulu Tonrorita 4.837 840 17,4 290 34,5
22 Biringbulu Lauwa 3.373 840 24,9 118 14,0
23 Biringbulu Batumalonro 1.916 630 32,9 150 23,8
24 Bungaya Sapaya 4.691 420 9,0 110 26,2
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 5.033 1.050 20,9 330 31,4
JUMLAH (KAB/KOTA) 168.679 29.387 17,4 12.582 42,8
Sumber: Seksi Kesehatan
RUMAH TANGGA
TABEL 57
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Sombaopu Sombaopu 14746 13.251 89,86 1495,00 1.495 100,00 680 45,48494983 13.931 94,47307744
2 Sombaopu Samata 13868 12.365 89,16 1503,00 1.503 100,00 979 65,13639388 13.344 96,22
3 Pallangga Pallangga 13503 11.937 88,40 1566,00 1.566 100 1107 70,69 13.044 96,60
4 Pallangga Kampili 7980 6.231 78,08 1749,00 1.749 100,00 803 45,91 7.034 88,15
5 Barombong Moncobalang 3080 2.641 85,74675325 439,00 439 100,00 334 76,08 2.975 96,59
6 Kanjilo Kanjilo 5779 4.819 83,39 960,00 960 100,00 533 55,52083333 5.352 92,61
7 Bajeng Bajeng 28925 24.862 85,95 4063,00 4.063 100,00 1378 33,92 26.240 90,71737252
8 Bajeng Pa'bentengan 4138 2.969 71,75 1169,00 1.169 100,00 950 81,27 3.919 94,71
9 Bajeng Barat Gentungan 5792 4.644 80,18 1148,00 1.148 100 536 46,69 5.180 89,43370166
10 Bontonompo Bontonompo I 8673 5.450 62,84 3223,00 3.223 100,00 2366 73,41 7.816 90,12
11 Bontonompo Bontonompo II 6817 5.048 74,05 1769,00 1.769 100,00 616 34,82 5.664 83,09
12 Bontomarannu Bontomarannu 5913 4.874 82,43 1039,00 1.039 100 299 28,78 5.173 87,49
13 Pattallassang Pattallassang 3991 3.432 85,99 559,00 559 100,00 258 46,15 3.690 92,46
14 Pattallassang Paccelekang 1711 1.235 72,18 476,00 476 100,00 186 39,07563025 1.421 83,05
15 Parangloe Parangloe 4084 2.734 66,94 1350,00 1.350 100,00 1102 81,63 3.836 93,93
16 Manuju Manuju 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 5176 4.688 90,57 488,00 488 100,00 289 59,22 4.977 96,1553323
18 Parigi Parigi 4350 3.964 91,12643678 386,00 386 100,00 361 93,52 4.325 99,43
19 Tombolopao Tamaona 17847 11.624 65,13 6223,00 6.223 100,00 2129 34,21 13.753 77,06
20 Tompobulu Tompobulu 6854 5.134 74,91 1720,00 1.720 100,00 1219 70,87 6.353 92,69
21 Biringbulu Tonrorita #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
22 Biringbulu Lauwa 3144 2.251 71,60 893,00 893 100,00 813 91,04 3.064 97,46
23 Biringbulu Batumalonro #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
24 Bungaya Sapaya 4044 3.466 85,71 578,00 578 100,00 477 82,53 3.943 97,50
25 Bontolempangan Bt.Lempangan #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 170.415 137.619 80,76 32796,00 32.796 100,00 17415 53,10 155.034 90,97
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
SELURUH
RUMAH
Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan
TABEL 58
RUMAH MEMENUHI SYARAT
(RUMAH SEHAT)
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
RUMAH MEMENUHI SYARAT
(RUMAH SEHAT)
2014JUMLAH
RUMAH YANG
BELUM
MEMENUHI
SYARAT
RUMAH DIBINARUMAH DIBINA MEMENUHI
SYARAT
2015
TABEL 59
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 Sombaopu Sombaopu 76.308 14.149 42447 1142 13961 90 4540 21 0 - 0 0 3 420 3 714,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 3130 16610 3 130,00 14805 19,402
2 Sombaopu Samata 53.979 3.738 19593 3721 12371 2.597 14387 2326 13032,00 2517 13.487 2517 13487,00 0 - - 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 2237 12087 2237 12087,00 50977 94,44
3 Pallangga Pallangga 67.523 70 800 50 495 9.024 19200 802 12310,00 30 760 20 430,00 0 - - 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 5630 11310 5630 10420,00 23655 35,03
4 Pallangga Kampili 31.198 4.506 14528 2077 10562 6.050 12126 5347 10694,00 1462 7.415 1388 6940,00 0 - - 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 28196 90,38
5 Barombong Moncobalang 11.588 1.036 1236 989 1055 1.126 2366 1236 1360,00 236 256 126 236,00 0 - - 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 2651 22,88
6 Kanjilo Kanjilo 22.939 1.874 9370 1669 8370 1.350 6750 1252 6260,00 1006 5.030 983 4915,00 0 - - 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 19545 85,20
7 Bajeng Bajeng 45.399 13.112 21570 9692 10321 8.072 14622 6523 11652,00 6521 16.453 4231 14651,00 0 - - 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 1 380 1 580,00 37204 81,95
8 Bajeng Pa'bentengan 16.935 2.184 10920 1638 8190 726 3630 544 2720,00 472 2.360 354 1770,00 0 - - 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 12680 74,87
9 Bajeng Barat Gentungan 22.918 1.352 6760 1123 5615 1.646 8230 1316 6580,00 1562 7.810 1213 6065,00 0 - - 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 18260 79,68
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I 39.295 1.325 29585 3221 3650 258 18710 2876 994,00 234 1.186 215 1082,00 0 - - 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 5726 14,57
11 Bontonompo Bontonompo II 28.471 5.913 5300 735 16201 5.742 1290 197 9355,00 0 - 0 0,00 0 - - 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 243 1215 135 540,00 26096 91,66
12 Bontomarannu Bontomarannu 31.250 3.591 17965 1371 6860 668 3372 3124 15660,00 92 465 92 465,00 0 - - 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 103 824 103 824,00 23809 76,19
13 Pattallassang Pattallassang 21.881 888 4111 425 1911 434 1691 214 878,00 580 2.458 347 1393,00 0 - - 0,00 2 306 2 306,00 0 0 0 0,00 281 1065 281 1095,00 5583 25,52
14 Pattallassang Paccelekang 18.531 395 1824 324 1620 386 1785 312 1560,00 102 496 69 326,00 0 - - 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 511 2486 499 2316,00 5822 31,42
15 Parangloe Parangloe 16.564 969 4845 575 2944 - 0 0 0,00 0 - 0 0,00 0 - - 0,00 1519 1595 837 4185,00 104 520 79 395,00 208 1048 168 990,00 8514 51,40
16 Manuju Manuju 14.093 1.542 6168 555 2192 9.408 3116 546 2234,00 717 2.688 450 1820,00 0 - - 0,00 101 404 72 300,00 0 0 0 0,00 739 2980 600 2400,00 8946 63,48
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 22.138 - 0 0 0 - 0 0 0 - 0 0,00 0 - - 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 74 22939 26 10428,00 10428 47,10
18 Parigi Parigi 13.089 - 0 0 0 - 0 0 1 5 1 5,00 0 - - 0,00 3862 12248 2500 10100,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 10105 77,20
19 Tombolopao Tamaona 26.876 - 0 0 0 - 0 0 0 - 0 0,00 0 - - 0,00 1470 1143 986 18307,00 407 12340 237 841,00 637 1612 549 846,00 19994 74,39
20 Tompobulu Tompobulu 28.971 1.736 8680 1618 8186 - 0 0 0 - 0 0,00 0 - - 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 2445 12225 2126 10655,00 18841 65,03
21 Biringbulu Tonrorita 16.226 - 0 0 0 - 0 0 0 - 0 0,00 24 6.545 - 0,00 68 8542 0 0,00 0 0 0 0,00 10 9117 10 9117,00 9117 56,19
22 Biringbulu Lauwa 16.121 521 2865 397 1985 261 1825 297 1235,00 0 - 0 0,00 0 - - 0,00 419 2414 387 1548,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 4768 29,58
23 Biringbulu Batumalonro 15.685 0 0,00 0 - - 0,00 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0,00
24 Bungaya Sapaya 15.847 0 0 15 132 15 132,00 15 132 0 0,00 0 - - 0,00 4029 18202 4029 18202,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 18334 115,69
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 13.332 0 0 - - 0,00 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 687.157 58.901 208567 31322 116489 47853 117772 26948 96656 15547 61001 12006 53585 27 6965 3 714 11470 44854 8813 52948 511 12860 316 1236 16249 95898 12368 62428 384056 55,891
Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan
PENDUDUK
DENGAN AKSES
BERKELANJUTAN
TERHADAP AIR
MINUM LAYAK
JU
ML
AH
%
BUKAN JARINGAN PERPIPAAN
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA MEMENUHI
SYARAT
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA MEMENUHI
SYARAT
NOMEMENUHI
SYARAT
MEMENUHI
SYARAT
KECAMATAN PUSKESMASPENDUDU
K
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA MEMENUHI
SYARAT
MATA AIR TERLINDUNG
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA TERMINAL AIR
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MEMENUHI
SYARAT
PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)
JU
ML
AH
SA
RA
NA MEMENUHI
SYARAT
PENAMPUNGAN AIR HUJAN
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
TABEL 60
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7
1 Sombaopu Sombaopu 58 58 58 100
2 Sombaopu Samata 49 8 8 100
3 Pallangga Pallangga 22 5 4 80
4 Pallangga Kampili 8 2 2 100
5 Barombong Moncobalang 3 1 1 100
6 Barombong Kanjilo 8 5 4 80
7 Bajeng Bajeng 16 9 9 100
8 Bajeng Pa'bentengan 5 1 1 100
9 Bajeng Barat Gentungan 32 32 25 78,125
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I 11 2 2 100
11 Bontonompo Bontonompo II 4 4 4 100
12 Bontomarannu Bontomarannu 15 15 15 100
13 Pattallassang Pattallassang 8 5 5 100
14 Pattallassang Paccelekang 2 2 2 100
15 Parangloe Parangloe 5 2 2 100
16 Manuju Manuju 0 0 0 0
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 9 4 4 100
18 Parigi Parigi 2 0 0 #DIV/0!
19 Tombolopao Tamaona 3 1 1 100
20 Tompobulu Tompobulu 4 2 2 100
21 Biringbulu Tonrorita 0 0 0 #DIV/0!
22 Biringbulu Lauwa 0 0 0 #DIV/0!
23 Biringbulu Batumalonro 0 0 0 #DIV/0!
24 Bungaya Sapaya 0 0 0 #DIV/0!
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 0 0 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 264 158 149 94,30379747
Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan
MEMENUHI SYARAT
(FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)NO KECAMATAN
JUMLAH
PENYELENGGARA
AIR MINUM
PUSKESMAS
PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
JUMLAH SAMPEL
DIPERIKSA
TABEL 61
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Sombaopu Sombaopu 76308 1.052 5.260 981 4.915 93,44106 14.811 57.292 13.628 54.512 95,1477 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 59427 77,9
2 Sombaopu Samata 53979 - - - - #DIV/0! 13.228 59.045 13.228 59.045 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 59045 109,4
3 Pallangga Pallangga 67523 - - - - #DIV/0! 14.540 63.002 3.420 9.308 14,7741 - - - - #DIV/0! 740 2.000 230 1.000 50 10308 15,3
4 Pallangga Kampili 31198 - - - - #DIV/0! 7.131 7.024 6.991 27.941 397,793 - - - - #DIV/0! - - #DIV/0! 27941 89,6
5 Barombong Moncobalang 11588 - - - - #DIV/0! 1.428 3.428 1.054 1.619 47,2287 - - - - #DIV/0! - - #DIV/0! 1619 14,0
6 Kanjilo Kanjilo 22939 - - - - #DIV/0! 1.126 5.729 1.073 5.615 98,0101 5 - - - #DIV/0! 3 - #DIV/0! 5615 24,5
7 Bajeng Bajeng 45399 - - - - #DIV/0! 45.854 41.548 39.583 30.482 73,3657 - - - - #DIV/0! - - #DIV/0! 30482 67,1
8 Bajeng Pa'bentengan 16935 - - - - #DIV/0! 2.730 13.654 2.346 11.734 85,9382 - - - - #DIV/0! 681 3.401 0 11734 69,3
9 Bajeng Barat Gentungan 22918 - - - - #DIV/0! 339 1.446 339 1.446 100 - - - - #DIV/0! - - #DIV/0! 1446 6,3
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I 39295 - - - - #DIV/0! 507 2.535 251 1.251 49,3491 - - - - #DIV/0! 5.871 29.355 0 1251 3,2
11 Bontonompo Bontonompo II 28471 - - - - #DIV/0! 3.550 18.255 1.860 7.440 40,756 - - - - #DIV/0! 78 390 0 7440 26,1
12 Bontomarannu Bontomarannu 31250 - - - - #DIV/0! 3.372 26.976 3.124 24.992 92,6453 - - - - #DIV/0! 219 1.432 187 1.496 104,469 26488 84,8
13 Pattallassang Pattallassang 21881 - - - - #DIV/0! 635 3.175 445 2.225 70,0787 106 530 53 265 50 65 325 32 160 49,2308 2650 12,1
14 Pattallassang Paccelekang 18531 - - - - #DIV/0! 1.408 5.632 1.103 4.412 78,3381 4 18 2 8 44,4444 8 30 4 16 53,3333 4436 23,9
15 Parangloe Parangloe 16564 - - - - #DIV/0! 2.291 11.453 997 4.985 43,5257 - - - - #DIV/0! 1.031 5.155 731 3.655 70,902 8640 52,2
16 Manuju Manuju 14093 - - - - #DIV/0! 1.754 8.753 1.754 7.537 86,1076 927 4.615 860 3.793 82,1885 578 2.872 578 2.545 88,6142 13875 98,5
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 22138 - - - - #DIV/0! 3.226 18.369 3.226 18.639 101,47 - - - - #DIV/0! 806 3.026 526 2.064 68,2089 20703 93,5
18 Parigi Parigi 13089 - - - - #DIV/0! 2.934 11.736 1.985 7.940 67,6551 15 60 10 40 66,6667 180 720 98 392 54,4444 8372 64,0
19 Tombolopao Tamaona 26876 - - - - #DIV/0! 12.467 21.308 8.906 16.427 77,0931 - - - - #DIV/0! 2.041 6.394 1.724 4.038 63,153 20465 76,1
20 Tompobulu Tompobulu 28971 - - - - #DIV/0! 2.912 12.333 2.912 12.333 100 - - - - #DIV/0! 2.065 9.472 1.140 4.560 48,1419 16893 58,3
21 Biringbulu Tonrorita 16226 - - - - #DIV/0! 682 2.910 500 2.500 85,9107 200 1.000 - - 0 214 1.070 - - 0 2500,0 15,4
22 Biringbulu Lauwa 16121 - - - - #DIV/0! 195 4.372 367 1.835 41,9716 - - - - #DIV/0! 513 2.821 425 2.125 75,3279 3960,0 24,6
23 Biringbulu Batumalonro 15685 - - - - #DIV/0! #DIV/0! - - #DIV/0! #DIV/0! 0,0 0,0
24 Bungaya Sapaya 15847 - - - - #DIV/0! 239 1.105 239 1.105 100 - - - - #DIV/0! 26 909 26 909 100 2014,0 12,7
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 13332 - - - - #DIV/0! #DIV/0! - - #DIV/0! #DIV/0! 0,0 0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 687.157 1.052 5.260 981 4.915 93,44106 137.359 401.080 109.331 315.323 78,6185 1.257 6.223 925 4.106 65,981 15.119 69.372 5.701 22.960 33,0969 347.304 50,5
Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan
PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA MEMENUHI SYARAT
PENDUDUK
DENGAN AKSES
SANITASI LAYAK
(JAMBAN SEHAT)
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JENIS SARANA JAMBAN
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK MEMENUHI SYARAT
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT
JU
ML
AH
SA
RA
NA
KOMUNAL LEHER ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG
TABEL 62
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Sombaopu Sombaopu 8 8 100 8 100 8 100
2 Sombaopu Samata 6 6 100,0 4 66,66666667 6 100
3 Pallangga Pallangga 8 8 100,0 2 25 8 100
4 Pallangga Kampili 8 8 100,0 3 37,5 7 87,5
5 Barombong Moncobalang 3 3 100,0 1 33,33333333 3 100
6 Kanjilo Kanjilo 4 3 75,0 2 50 3 75
7 Bajeng Bajeng 10 10 100,0 8 80 7 70
8 Bajeng Pa'bentengan 7 4 57,1 3 42,85714286 2 28,57142857
9 Bajeng Barat Gentungan 4 4 100,0 1 25 6 150
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I 9 14 155,6 2 22,22222222 9 100
11 Bontonompo Bontonompo II 14 7 50,0 2 14,28571429 6 42,85714286
12 Bontomarannu Bontomarannu 9 9 100,0 8 88,88888889 8 88,88888889
13 Pattallassang Pattallassang 5 5 100,0 2 40 4 80
14 Pattallassang Paccelekang 3 3 100,0 2 66,66666667 3 100
15 Parangloe Parangloe 7 6 85,7 3 42,85714286 5 71,42857143
16 Manuju Manuju 7 7 100,0 6 85,71428571 0
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 7 7 100,0 6 85,71428571 7 100
18 Parigi Parigi 5 5 100,0 3 60 4 80
19 Tombolopao Tamaona 9 9 100,0 4 44,44444444 9 100
20 Tompobulu Tompobulu 7 8 114,3 5 71,42857143 7 100
21 Biringbulu Tonrorita 8 4 50,0 1 12,5 - 0
22 Biringbulu Lauwa 5 4 80,0 1 20 4 80
23 Biringbulu Batumalonro 4 - 0,0 0 0 0
24 Bungaya Sapaya 2 6 300,0 3 150 6 300
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 8 - 0,0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 167 148 88,6 80 47,90419162 122 73,05389222
Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan
PUSKESMASJUMLAH DESA/
KELURAHAN
DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
KECAMATAN DESA STBMNO DESA MELAKSANAKAN
STBM
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
DESA STOP BABS
(SBS)
TABEL 63
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
SD
SL
TP
SL
TA
PU
SK
ES
MA
S
RU
MA
H
SA
KIT
UM
UM
BIN
TA
NG
NO
N
BIN
TA
NG
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Sombaopu Sombaopu 29 15 18 1 1 - - 64 26 89,7 7 46,7 8 44,4 1 100,0 1 100,0 0 #DIV/0! - #DIV/0! 43 67,2
2 Sombaopu Samata 21 8 8 1 - - - 38 12 57,1 5 62,5 5 62,5 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 23 60,5
3 Pallangga Pallangga 24 2 2 1 - - - 29 24 100,0 3 150,0 2 100,0 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 30 103,4
4 Pallangga Kampili 19 6 - 1 - - - 26 18 94,7 4 66,7 - #DIV/0! 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 23 88,5
5 Barombong Moncobalang 8 1 - 1 - - - 10 8 100,0 1 100,0 - #DIV/0! 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 10 100,0
6 Kanjilo Kanjilo 8 1 - 1 - - 10 5 62,5 1 100,0 - #DIV/0! 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 7 70,0
7 Bajeng Bajeng 27 6 7 1 - - - 41 20 74,1 4 66,7 5 71,4 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 30 73,2
8 Bajeng Pa'bentengan 14 3 1 1 - - - 19 11 78,6 3 100,0 1 100,0 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 16 84,2
9 Bajeng Barat Gentungan 18 4 1 1 - - - 24 18 100,0 2 50,0 1 100,0 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 22 91,666667
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I 32 5 1 1 - - - 39 15 46,9 1 20,0 1 100,0 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 18 46,2
11 Bontonompo Bontonompo II 29 5 1 1 - - - 36 26 89,7 2 40,0 1 100,0 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 30 83,3
12 Bontomarannu Bontomarannu 18 4 1 1 - - - 24 12 66,7 3 75,0 1 100,0 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 17 70,8
13 Pattallassang Pattallassang 11 2 1 1 - - - 15 8 72,7 1 50,0 1 100,0 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 11 73,3
14 Pattallassang Paccelekang 6 3 1 1 - - - 11 4 66,7 3 100,0 2 200,0 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 10 90,9
15 Parangloe Parangloe 19 4 1 1 - - - 25 10 52,6 2 50,0 2 200,0 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 15 60,0
16 Manuju Manuju 17 6 1 1 - - - 25 17 100,0 6 100,0 1 100,0 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 25 100,0
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 27 9 1 1 - 1 4 43 22 81,5 8 88,9 4 400,0 1 100,0 - #DIV/0! 1 100,0 4 100,0 40 93,0
18 Parigi Parigi 17 4 1 1 - - 23 10 58,8 2 50,0 1 100,0 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 14 60,9
19 Tombolopao Tamaona 27 6 1 1 - - - 35 27 100,0 4 66,7 3 300,0 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 35 100,0
20 Tompobulu Tompobulu 18 6 3 1 - - - 28 13 72,2 6 100,0 2 66,7 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 22 78,6
21 Biringbulu Tonrorita 15 1 1 1 - - - 18 5 33,3 1 100,0 1 100,0 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 8 44,4
22 Biringbulu Lauwa 12 5 1 1 - - - 19 3 25,0 1 20,0 1 100,0 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 6 31,6
23 Biringbulu Batumalonro 1 - - - 1 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 1 100,0
24 Bungaya Sapaya 24 13 1 1 - - - 39 22 91,7 13 100,0 1 100,0 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 37 94,9
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 1 - 1 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 1 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 440 119 53 25 1 1 4 643 336 76,4 83 69,7 44 83,0 25 100,0 1 100,0 1 100,0 4 100,0 494 76,827372
Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan
RUMAH SAKIT
UMUM
HOTELSARANA PENDIDIKAN
SD BINTANG NON BINTANG
PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TEMPAT-TEMPAT UMUM
NO KECAMATAN PUSKESMAS
SARANA PENDIDIKANTEMPAT-TEMPAT
UMUM
MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
SARANA KESEHATAN
PUSKESMAS
YANG ADA
JU
ML
AH
TT
U
SARANA
KESEHATANHOTEL
SLTP SLTA
TABEL 64
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
JASA BOGA
RUMAH
MAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIR
MINUM
(DAM)
MAKANAN
JAJANANTOTAL % JASA BOGA
RUMAH
MAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIR
MINUM
(DAM)
MAKANAN
JAJANANTOTAL %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Sombaopu Sombaopu 96 6 19 31 4 60 62,5 4 1 18 13 36 37,50
2 Sombaopu Samata 49 0 22 9 0 31 ########### 0 9 0 9 18 36,73
3 Pallangga Pallangga 62 0 9 25 0 34 ########### 0 5 23 0 28 45,16
4 Pallangga Kampili 93 2 4 4 55 65 ########### 0 0 2 26 28 30,11
5 Barombong Moncobalang 11 6 19 31 4 60 ########### 4 1 18 13 36 327,27
6 Barombong Kanjilo 151 0 22 9 0 31 ########### 0 9 0 9 18 11,92
7 Bajeng Bajeng 156 2 35 4 68 109 ########### 2 11 10 24 47 30,13
8 Bajeng Pa'bentengan 42 0 31 5 0 36 ########### 0 2 0 4 6 14,29
9 Bajeng Barat Gentungan 206 1 1 3 165 170 ########### 0 0 0 36 36 17,48
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I 36 0 1 0 12 13 ########### 0 0 1 22 23 63,89
11 Bontonompo Bontonompo II 57 0 4 0 0 4 7,01754386 0 0 0 53 53 92,98
12 Bontomarannu Bontomarannu 132 0 17 15 60 92 69,6969697 0 10 2 28 40 30,30
13 Pattallassang Pattallassang 43 0 7 7 6 20 ########### 0 18 0 5 23 53,49
14 Pattallassang Paccelekang 54 0 12 3 20 35 ########### 0 13 0 6 19 35,19
15 Parangloe Parangloe 56 2 21 2 1 26 ########### 0 29 0 1 30 53,57
16 Manuju Manuju 10 0 4 2 0 6 60 0 2 2 0 4 40,00
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 374 2 22 8 259 291 ########### 0 0 0 83 83 22,19
18 Parigi Parigi 45 1 21 2 2 26 ########### 0 16 1 2 19 42,22
19 Tombolopao Tamaona 30 1 13 2 2 18 60 0 11 0 1 12 40,00
20 Tompobulu Tompobulu 8 0 0 0 0 0 0 0 0 2 6 8 100,00
21 Biringbulu Tonrorita 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 100,00
22 Biringbulu Lauwa 23 0 0 0 2 2 ########### 0 0 0 21 21 91,30
23 Biringbulu Batumalonro 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
24 Bungaya Sapaya 6 0 4 0 2 6 100 0 0 0 0 0 0,00
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 0 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 1742 23 288 162 662 1135 ########### 10 137 79 364 590 33,87
Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan
KECAMATAN
TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI
NO PUSKESMASJUMLAH
TPM
TABEL 65
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
JA
SA
BO
GA
RU
MA
H M
AK
AN
/
RE
ST
OR
AN
DE
PO
T A
IR
MIN
UM
(D
AM
)
MA
KA
NA
N
JA
JA
NA
N
TO
TA
L
JA
SA
BO
GA
RU
MA
H M
AK
AN
/
RE
ST
OR
AN
DE
PO
T A
IR
MIN
UM
(D
AM
)
MA
KA
NA
N
JA
JA
NA
N
TO
TA
L
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Sombaopu Sombaopu 36 6 19 31 4 60 166,67 60 4 1 18 13 36 60,00
2 Sombaopu Samata 18 0 22 9 0 31 172,22 31 0 9 0 9 18 58,06
3 Pallangga Pallangga 28 0 9 25 0 34 121,43 34 0 5 23 0 28 82,35
4 Pallangga Kampili 28 2 4 4 55 65 232,14 65 0 0 2 26 28 43,08
5 Barombong Moncobalang 36 6 19 31 4 60 166,67 60 4 1 18 13 36 60,00
6 Barombong Kanjilo 18 0 22 9 0 31 172,22 31 0 9 0 9 18 58,06
7 Bajeng Bajeng 47 2 35 4 68 109 231,91 109 2 11 10 24 47 43,12
8 Bajeng Pa'bentengan 6 0 31 5 0 36 600,00 36 0 2 0 4 6 16,67
9 Bajeng Barat Gentungan 36 1 1 3 165 170 472,22 170 0 0 0 36 36 21,18
10 Bontonompo SelaBontonompo I 23 0 1 0 12 13 56,52 13 0 0 1 22 23 176,92
11 Bontonompo Bontonompo II 53 0 4 0 0 4 7,55 4 0 0 0 53 53 1325,00
12 Bontomarannu Bontomarannu 40 0 17 15 60 92 230,00 92 0 10 2 28 40 43,48
13 Pattallassang Pattallassang 23 0 7 7 6 20 86,96 20 0 18 0 5 23 115,00
14 Pattallassang Paccelekang 19 0 12 3 20 35 184,21 35 0 13 0 6 19 54,29
15 Parangloe Parangloe 30 2 21 2 1 26 86,67 26 0 29 0 1 30 115,38
16 Manuju Manuju 4 0 4 2 0 6 150,00 6 0 2 2 0 4 66,67
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 83 2 22 8 259 291 350,60 291 0 0 0 83 83 28,52
18 Parigi Parigi 19 1 21 2 2 26 136,84 26 0 16 1 2 19 73,08
19 Tombolopao Tamaona 12 1 13 2 2 18 150,00 18 0 11 0 1 12 66,67
20 Tompobulu Tompobulu 8 0 0 0 0 0 0,00 0 0 0 2 6 8 #DIV/0!
21 Biringbulu Tonrorita 2 0 0 0 0 0 0,00 0 0 0 0 2 2 #DIV/0!
22 Biringbulu Lauwa 21 0 0 0 2 2 9,52 2 0 0 0 21 21 1050,00
23 Biringbulu Batumalonro 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0!
24 Bungaya Sapaya 0 0 4 0 2 6 #DIV/0! 6 0 0 0 0 0 0,00
25 BontolempanganBt.Lempangan 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 590 23 288 162 662 1135 192,37 1135 10 137 79 364 590 51,98
Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan
PE
RS
EN
TA
SE
TP
M
DIB
INA
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK
JU
MLA
H T
PM
ME
ME
NU
HI
SY
AR
AT
HIG
IEN
E S
AN
ITA
SI
NO KECAMATAN
JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK
JU
MLA
H T
PM
TID
AK
ME
ME
NU
HI
SY
AR
AT
PUSKESMAS
PE
RS
EN
TA
SE
TP
M
DIU
JI
PE
TIK
TABEL 66
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
NO NAMA OBATSATUAN
TERKECILKEBUTUHAN
TOTAL
PENGGUNAANSISA STOK
JUMLAH
OBAT/VAKSIN
PERSENTASE
KETERSEDIAAN
OBAT/VAKSIN1 2 3 4 5 6 7 8
1 Alopurinol tablet 100 mg tablet 80.000 23.000 - 23000 28,75
2 Aminofilin tablet 200 mg tablet 10.000 700 - 700,00 7
3 Aminofilin injeksi 24 mg/ml tablet 60 5 35 40,00 66,66666667
4 Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 35.000 19.800 24.100 43900,00 125,43
5 Amoksisilin kapsul 250 mg kapsul 500.000 28.000 - 28000,00 5,6
6 Amoksisilin kaplet 500 mg kaplet 3.500.000 1.520.900 697.700 2218600,00 63,39
7 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg botol 29.000 16.240 2.120 18360,00 63,31
8 Metampiron tablet 500 mg tablet 300.000 200.000 - 200000,00 66,67
9 Metampiron injeksi 250 mg ampul - - - #DIV/0!
10 Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium
Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg
tablet 600.000 395.400 - 395400,00 65,90
11 Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g +
polimiksin 10.000 IU/g
tube 48.000 3.552 - 3552,00 7,40
12 Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg +
Heksaklorofen 250 mg
supp 1.000 70 - 70,00 7,00
13 Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam
Salisilat 3%
pot 4.800 600 - 600,00 12,50
14 Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg tablet - - - #DIV/0!
15 Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg +
Levodopa 250 mg
tablet - - - #DIV/0!
16 Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen vial - - - #DIV/0!
17 Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg tablet 3.000.000 610.400 100 610500,00 20,35
18 Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) tablet - - - #DIV/0!
19 Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) tablet - - - #DIV/0!
20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg tablet - - - #DIV/0!
21 Atropin tetes mata 0,5% botol - - - #DIV/0!
22 Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) ampul - - - #DIV/0!
23 Betametason krim 0,1 % krim 48.000 5.850 - 5850,00 12,19
24 Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml ampul 5.000 3.500 - 3500,00 70,00
25 Deksametason tablet 0,5 mg tablet 2.500.000 950.500 370.100 1320600,00 52,82
26 Dekstran 70-larutan infus 6% steril botol - - - #DIV/0!
27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) botol - - - #DIV/0!
28 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) tablet - - - #DIV/0!
29 Diazepam Injeksi 5mg/ml ampul 300 300 - 300,00 100,00
30 Diazepam tablet 2 mg tablet 40.000 42.600 - 42600,00 106,50
31 Diazepam tablet 5 mg tablet - - - #DIV/0!
32 Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) ampul 6.000 420 - 420,00 7,00
33 Diagoksin tablet 0,25 mg tablet - - - #DIV/0!
34 Efedrin tablet 25 mg (HCL) tablet - - - #DIV/0!
35 Ekstrks belladona tablet 10 mg tablet 155.000 155.800 - 155800,00 100,52
36 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) ampul 300 180 75 255,00 85,00
37 Etakridin larutan 0,1% botol 900 459 794 1253,00 139,22
38 Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml ampul - - - #DIV/0!
39 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml ampul - - - #DIV/0!
40 Fenobarbital tablet 30 mg tablet 140.000 133.800 - 133800,00 95,57
41 Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg tablet - - - #DIV/0!
42 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg tablet - - - #DIV/0!
43 Fenol Gliserol tetes telinga 10% botol - - - #DIV/0!
44 Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml ampul - - - #DIV/0!
45 Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg tablet 40.000 8.400 - 8400,00 21,00
46 Furosemid tablet 40 mg tablet 200.000 18.400 5.800 24200,00 12,10
47 Gameksan lotion 1 % botol - - - #DIV/0!
48 Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium
klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g
sach 90.000 22.400 - 22400,00 24,89
49 Gentian Violet Larutan 1 % botol - - - #DIV/0!
50 Glibenklamida tablet 5 mg tablet 90.000 48.700 1.800 50500,00 56,11
51 Gliseril Gualakolat tablet 100 mg tablet 2.000.000 1.194.000 106.000 1300000,00 65,00
52 Gliserin botol - - - #DIV/0!
53 Glukosa larutan infus 5% botol 3.000 1.762 1.198 2960,00 98,67
54 Glukosa larutan infus 10% botol - - - #DIV/0!
55 Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) ampul - - - #DIV/0!
56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized tablet 150.000 45.100 - 45100,00 30,07
57 Haloperidol tablet 0,5 mg tablet - - - #DIV/0!
58 Haloperidol tablet 1,5 mg tablet 29.000 23.500 - 23500,00 81,03
59 Haloperidol tablet 5 mg tablet - - - #DIV/0!
60 Hidroklorotiazida tablet 25 mg tablet - - - #DIV/0!
61 Hidrkortison krim 2,5% tube 48.000 3.912 - 3912,00 8,15
62 Ibuprofen tablet 200 mg tablet 260.000 10.200 - 10200,00 3,92
63 Ibuprofen tablet 400 mg tablet 400.000 1.100 - 1100,00 0,28
64 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg tablet - - - #DIV/0!
65 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg tablet 600.000 347.000 - 347000,00 57,83
66 Kaptopril tablet 12,5 mg tablet - - - #DIV/0!
67 Kaptopril tablet 25 mg tablet 390.000 89.600 - 89600,00 22,97
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
NO NAMA OBATSATUAN
TERKECILKEBUTUHAN
TOTAL
PENGGUNAANSISA STOK
JUMLAH
OBAT/VAKSIN
PERSENTASE
KETERSEDIAAN
OBAT/VAKSIN1 2 3 4 5 6 7 8
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
68 Karbamazepim tablet 200 mg tablet 30.000 5.900 1.800 7700 25,66666667
69 Ketamin Injeksi 10 mg/ml vial - - - #DIV/0!
70 Klofazimin kapsul 100 mg microzine kapsul - - - #DIV/0!
71 Kloramfenikol kapsul 250 mg kapsul 190.000 17.500 17500,00 9,21
72 Kloramfenikol tetes telinga 3 % botol 600 600 - 600,00 100,00
73 Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg tablet 2.500.000 1.745.100 47.500 1792600,00 71,70
74 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) ampul - - - #DIV/0!
75 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) ampul - - - #DIV/0!
76 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) tablet - - - #DIV/0!
77 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) tablet - - - #DIV/0!
78 Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg +
Sulfadoxin 500 mg
tablet - - - #DIV/0!
79 Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg +
Trimetoprim 40 mg/ 5 ml
botol 17.000 8.400 - 8400,00 49,41
80 Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : Sulfametoksazol
400 mg, Trimetoprim 80 mg
tablet 690.000 529.500 - 529500,00 76,74
81 Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi : Sulfametoksazol
100 mg, Trimetoprim 20 mg
tablet - - - #DIV/0!
82 Kuinin (kina) tablet 200 mg tablet - - #DIV/0!
83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml ampul - - - #DIV/0!
84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml vial 200.000 13.400 2.600 16000,00 8,00
85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml vial 50 5 5 10,00 20,00
86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml vial 50 5 5 10,00 20,00
87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram sach - - - #DIV/0!
88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml botol - - - #DIV/0!
89 Mebendazol tablet 100 mg tablet - - - #DIV/0!
90 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125 mg tablet - - - #DIV/0!
91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml ampul 300 300 - 300,00 100,00
92 Metronidazol tablet 250 mg tablet 190.000 89.900 13.300 103200,00 54,32
93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg tablet - - - #DIV/0!
94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % botol - - - #DIV/0!
95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % botol 6.000 2.320 - 2320,00 38,67
96 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % ampul - - - #DIV/0!
97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g tablet - - - #DIV/0!
98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g tablet 6.000 300 - 300,00 5,00
99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) botol - - - #DIV/0!
100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % tube - - - #DIV/0!
101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml vial - - - #DIV/0!
102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml ampul 25.000 2.660 - 2660,00 10,64
103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml botol 30.000 13.750 1.250 15000,00 50,00
104 Paracetamol tablet 100 mg tablet - - - #DIV/0!
105 Paracetamol tablet 500 mg tablet 3.500.000 2.171.500 269.500 2441000,00 69,74
106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) botol - - #DIV/0!
107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg tablet - - #DIV/0!
108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) tablet 1.200.000 568.000 87.000 655000,00 54,58
109 Povidon Iodida larutan 10 % botol 1.400 715 220 935,00 66,79
110 Povidon Iodida larutan 10 % botol - - - #DIV/0!
111 Prednison tablet 5 mg tablet - - - #DIV/0!
112 Primakuin tablet 15 mg tablet - - - #DIV/0!
113 Propillitiourasil tablet 100 mg tablet - - - #DIV/0!
114 Propanol tablet 40 mg (HCL) tablet - - - #DIV/0!
115 Reserpin tablet 0,10 mg tablet - - - #DIV/0!
116 Reserpin tablet 0,25 mg tablet - - - #DIV/0!
117 Ringer Laktat larutan infus botol 43.000 23.685 4.435 28120,00 65,40
118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap
4%
tube - - - #DIV/0!
119 Salisil bedak 2% kotak 7.000 5.975 327 6302,00 90,03
120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) vial - - - #DIV/0!
121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) vial - - - #DIV/0!
122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) vial - - - #DIV/0!
123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) ampul - - - #DIV/0!
124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) vial - - #DIV/0!
125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg ampul 6.000 3.800 1.300 5100,00 85,00
126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % botol - - - #DIV/0!
127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% botol - - - #DIV/0!
128 Tetrasiklin kapsul 250 mg kapsul - - - #DIV/0!
129 Tetrasiklin kapsul 500 mg kapsul 190.000 79.800 - 79800,00 42,00
130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml ampul - - - #DIV/0!
131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) tablet 1.500.000 966.000 312.000 1278000,00 85,20
132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp ampul - - - #DIV/0!
133 Triheksifenidil tablet 2 mg tablet - - - #DIV/0!
134 Vaksin Rabies Vero vial - - - #DIV/0!
135 Vitamin B Kompleks tablet tablet 3.500.000 1.002.000 88.000 1090000,00 31,14285714
VAKSIN
136 BCG vial 6.000 4.261 82 4343,00 72,38
137 T T vial 6.000 4.410 185 4595,00 76,58
138 D T vial - - - #DIV/0!
139 CAMPAK 10 Dosis vial 8.000 5.599 171 5770,00 72,13
140 POLIO 10 Dosis vial 13.000 9.034 212 9246,00 71,12
141 DPT-HB vial 15.000 10.985 472 11457,00 76,38
142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS vial 2.500 1.021 165 1186,00 47,44
143 POLIO 20 Dosis vial - - #DIV/0!
144 CAMPAK 20 Dosis vial - - #DIV/0!
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
NO NAMA OBATSATUAN
TERKECILKEBUTUHAN
TOTAL
PENGGUNAANSISA STOK
JUMLAH
OBAT/VAKSIN
PERSENTASE
KETERSEDIAAN
OBAT/VAKSIN1 2 3 4 5 6 7 8
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
Sumber:Gudang Farmasi
TABEL 67
JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
PEMILIKAN/PENGELOLA
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 -
1 PUSKESMAS RAWAT INAP 11
- JUMLAH TEMPAT TIDUR 185
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 14
3 PUSKESMAS KELILING 25
4 PUSKESMAS PEMBANTU 115
1 RUMAH BERSALIN 1 1
Bidan Praktek Swasta 13
2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 19 19
3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA -
4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 87 87
dokter umum 56 56
dokter gigi 31 31
5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 6 6
6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 1 1
7 UNIT TRANSFUSI DARAH -
1 INDUSTRI FARMASI -
2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL -
3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL -
4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN -
5 PEDAGANG BESAR FARMASI 1 1
6 APOTEK 88 88
7 TOKO OBAT 20 20
8 PENYALUR ALAT KESEHATAN -
SARANA PELAYANAN LAIN
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
NO FASILITAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
TABEL 68
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I
JUMLAH %
1 2 3 4 5
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 -
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 0 -
Sumber:RSUD Syekh Yusuf
PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
TABEL 69
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Sombaopu Sombaopu 0 0,00 13 39,39 19 57,58 1 3,03 33 20 60,61
2 Sombaopu Samata 1 3,23 1 3,23 23 74,19 6 19,35 31 29 93,55
3 Pallangga Pallangga 2 4,65 41 95,35 0 0,00 0 0,00 43 0 0,00
4 Pallangga Kampili 4 11,76 12 35,29 18 52,94 0 0,00 34 18 52,94
5 Barombong Moncobalang 0 0,00 10 45,45 12 54,55 0 0,00 22 12 54,55
6 Kanjilo Kanjilo 11 55,00 6 30,00 3 15,00 0 0,00 20 3 15,00
7 Bajeng Bajeng 0 0,00 2 5,41 33 89,19 2 5,41 37 35 94,59
8 Bajeng Pa'bentengan 1 4,17 16 66,67 4 16,67 3 12,50 24 7 29,17
9 Bajeng Barat Gentungan 14 46,67 16 53,33 0 0,00 0 0,00 30 0 0,00
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I 33 80,49 6 14,63 0 0,00 2 4,88 41 2 4,88
11 Bontonompo Bontonompo II 3 6,00 15 30,00 32 64,00 0 0,00 50 32 64,00
12 Bontomarannu Bontomarannu 3 8,82 26 76,47 3 8,82 2 5,88 34 5 14,71
13 Pattallassang Pattallassang 12 50,00 7 29,17 5 20,83 0 0,00 24 5 20,83
14 Pattallassang Paccelekang 13 86,67 2 13,33 0 0,00 0 0,00 15 0 0,00
15 Parangloe Parangloe 1 4,17 13 54,17 10 41,67 0 0,00 24 10 41,67
16 Manuju Manuju 0 0,00 20 80,00 5 20,00 0 0,00 25 5 20,00
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 18 75,00 0 0,00 5 20,83 1 4,17 24 6 25,00
18 Parigi Parigi 0 0,00 11 61,11 7 38,89 0 0,00 18 7 38,89
19 Tombolopao Tamaona 10 34,48 13 44,83 6 20,69 0 0,00 29 6 20,69
20 Tompobulu Tompobulu 25 59,52 13 30,95 4 9,52 0 0,00 42 4 9,52
21 Biringbulu Tonrorita 21 61,76 10 29,41 3 8,82 0 0,00 34 3 8,82
22 Biringbulu Lauwa 20 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 20 0 0,00
23 Biringbulu Batumalonro 11 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 11 0 0,00
24 Bungaya Sapaya 0 0,00 19 67,86 9 32,14 0 0,00 28 9 32,14
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 19 86,36 3 13,64 0 0,00 0 0,00 22 0 0,00
222 31,05 275 38,46 201 28,11 17 2,38 715 218 30,49
1
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
JUMLAH
JUMLAH (KAB/KOTA)
STRATA POSYANDU
PRATAMA
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MADYA PURNAMA MANDIRIPOSYANDU AKTIF
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 70
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
POSKESDES POLINDES POSBINDU
1 2 3 4 5 6 7
1 Sombaopu Sombaopu 8 3 1
2 Sombaopu Samata 6 4 1
3 Pallangga Pallangga 8 2 1
4 Pallangga Kampili 8 1
5 Barombong Moncobalang 3 -
6 Kanjilo Kanjilo 4 1
7 Bajeng Bajeng 10 1 1
8 Bajeng Pa'bentengan 7
9 Bajeng Barat Gentungan 4
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I 9 2 1
11 Bontonompo Bontonompo II 14 1
12 Bontomarannu Bontomarannu 9 7 1
13 Pattallassang Pattallassang 5 1 1
14 Pattallassang Paccelekang 3
15 Parangloe Parangloe 7 1
16 Manuju Manuju 7
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 7 - 1
18 Parigi Parigi 5
19 Tombolopao Tamaona 9
20 Tompobulu Tompobulu 7 3 1
21 Biringbulu Tonrorita 8 1
22 Biringbulu Lauwa 5 1
23 Biringbulu Batumalonro 4 -
24 Bungaya Sapaya 2 4
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 8 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 167 32 0 11
Sumber:Bidang Pelayanan Kesehatan
JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/
KELURAHAN
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)
TABEL 71
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10,0
1 Sombaopu Sombaopu 8 6 2 0 0 8 100,0
2 Sombaopu Samata 6 0 6 0 0 6 100,0
3 Pallangga Pallangga 8 8 0 0 0 8 100,0
4 Pallangga Kampili 8 3 5 0 0 8 100,0
5 Barombong Moncobalang 3 0 1 1 1 3 100,0
6 Kanjilo Kanjilo 4 4 0 0 0 4 100,0
7 Bajeng Bajeng 10 10 0 0 0 10 100,0
8 Bajeng Pa'bentengan 4 3 1 0 0 4 100,0
9 Bajeng Barat Gentungan 7 6 1 0 0 7 100,0
10 Bontonompo Selatan Bontonompo I 9 9 0 0 0 9 100,0
11 Bontonompo Bontonompo II 14 0 5 8 1 14 100,0
12 Bontomarannu Bontomarannu 10 3 2 3 2 10 100,0
13 Pattallassang Pattallassang 5 5 0 0 0 5 100,0
14 Pattallassang Paccelekang 3 1 0 0 2 3 100,0
15 Parangloe Parangloe 7 6 1 0 0 7 100,0
16 Manuju Manuju 7 3 4 0 0 7 100,0
17 Tinggimoncong Tinggimoncong 7 7 0 0 0 7 100,0
18 Parigi Parigi 5 5 0 0 0 5 100,0
19 Tombolopao Tamaona 9 9 0 0 0 9 100,0
20 Tompobulu Tompobulu 8 4 1 2 0 7 87,5
21 Biringbulu Tonrorita 5 4 0 0 1 5 100,0
22 Biringbulu Lauwa 4 4 0 0 0 4 100,0
23 Biringbulu Batumalonro 2 2 0 0 0 2 100,0
24 Bungaya Sapaya 7 7 1 0 0 8 114,3
25 Bontolempangan Bt.Lempangan 8 4 0 2 1 7 87,5
JUMLAH (KAB/KOTA) 168 113 30 16 8 167 99,4047619
Sumber:Seksi Sarana dan Metode
DESA/KELURAHAN SIAGA
JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
DESA/
KELURAHAN
TABEL 72
KABUPATEN GOWA
TAHUN 2015
DR SPESIALIS a
DOKTER UMUM
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 201 Sombaopu - - - - 3 3 - 3 3 - 4 4 - - - - 4 4
2 Samata - - - - 3 3 - 3 3 - 2 2 - - - - 2 2
3 Pallangga - - - - 5 5 - 5 5 - 2 2 - - - - 2 2
4 Kampili - - - - 2 2 - 2 2 - 2 2 - - - - 2 2
5 Moncobalang - - - - 1 1 - 1 1 - 1 1 - - - - 1 1
6 Kanjilo - - - - 3 3 - 3 3 - 2 2 - - - - 2 2
7 Bajeng - 1 1 2 6 8 2 7 9 - 2 2 - - - - 2 2
8 Pa'bentengan - - - - 1 1 - 1 1 1 - 1 - - - 1 - 1
9 Gentungan - - - - 3 3 - 3 3 - 1 1 - - - - 1 1
10 Bontonompo I - - - - 2 2 - 2 2 - 1 1 - - - - 1 1
11 Bontonompo II - - - 1 2 3 1 2 3 - 1 1 - - - - 1 1
12 Bontomarannu - - - 1 2 3 1 2 3 1 1 2 - - - 1 1 2
13 Pattallassang - - - - 1 1 - 1 1 1 - 1 - - - 1 - 1
14 Paccelekang - - - - 1 1 - 1 1 - - - - - - - - -
15 Parangloe - - - - 1 1 - 1 1 - 1 1 - - - - 1 1
16 Manuju - - - - 1 1 - 1 1 - 1 1 - - - - 1 1
17 Tinggimoncong - - - - - - - - - - - - - - - - - -
18 Parigi - - - - 1 1 - 1 1 - - - - - - - - -
19 Tamaona - - - 1 1 2 1 1 2 - 1 1 - - - - 1 1
20 Tompobulu - - - - - - - - - - 1 1 - - - - 1 1
21 Tonrorita - - - - - - - - - 1 - 1 - - - 1 - 1
22 Lauwa - - - - 1 1 - 1 1 1 - 1 - - - 1 - 1
23 Batumalonro - - - - - - - - - 1 - 1 - - - 1 - 1
24 Sapaya - - - - - - - - - - 1 1 - - - - 1 1
25 Bt.Lempangan - - - 2 - 2 2 - 2 - 1 1 - - - - 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 1 1 7 40 47 7 41 48 6 25 31 - - - 6 25 31
1 RSUD Syekh Yusuf 9 17 26 3 13 16 12 30 42 - 6 6 - - - - 6 6
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 9 17 26 3 13 16 12 30 42 - 6 6 - - - - 6 6
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - 1 1 2 1 1 2 - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 9 18 27 11 54 65 20 72 92 6 31 37 - - - 6 31 37
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 4,02706 9,69476 13,7218 5,51856 0 5,51856
Keterangan : a
termasuk S3
Sumber: Subag Kepegawaian
JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJATOTAL DOKTER GIGI
DOKTER
GIGI SPESIALIS TOTAL
TABEL 73
KABUPATEN GOWA
TAHUN 2015
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1Sombaopu 9 2 8 10 - 2 2
2Samata 7 1 3 4 - 3 3
3Pallangga 9 2 20 22 1 2 3
4Kampili 8 6 6 12 - 1 1
5Moncobalang 4 1 3 4 - 2 2
6Kanjilo 5 0 9 9 - 2 2
7Bajeng 12 3 11 14 1 2 3
8Pa'bentengan 5 0 4 4 1 - 1
9Gentungan 8 2 5 7 2 2 4
10Bontonompo I 16 2 8 10 - 3 3
11Bontonompo II 10 4 5 9 1 1 2
12Bontomarannu 9 2 13 15 2 2 4
13Pattallassang 4 0 6 6 1 2 3
14Paccelekang 6 3 3 6 1 1 2
15Parangloe 4 1 2 3 1 - 1
16Manuju 6 3 4 7 1 - 1
17Tinggimoncong 4 3 1 4 1 - 1
18Parigi 3 4 1 5 - 1 1
19Tamaona 5 3 3 6 - 1 1
20Tompobulu 4 2 0 2 1 - 1
21Tonrorita 5 2 2 4 1 - 1
22Lauwa 4 1 3 4 1 - 1
23Batumalonro 2 0 3 3 1 - 1
24Sapaya 4 1 2 3 - 1 1
25Bt.Lempangan 5 2 0 2 1 - 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 158 11 13 175 5 2 7
1 RSUD Syekh Yusuf 43 31 100 131 1 3 4
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 43 31 100 131 1 3 4
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 1 5 3 8 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 202 47 116 314 6 5 11
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 59,27 45,64 1,64
Sumber: Subag Kepegawaian
Keterangan : a
termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA BIDANPERAWAT
aPERAWAT GIGI
TABEL 74
KABUPATEN GOWA
TAHUN 2015
TENAGA TEKNIS KEFARMASIANa
APOTEKER
L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1Sombaopu
0 2 2 0 1 1 0 3 3
2Samata
0 1 1 0 0 0 0 1 1
3Pallangga
0 2 2 0 2 2 0 4 4
4Kampili
0 1 1 0 1 1 0 2 2
5Moncobalang
1 0 1 0 0 0 1 0 1
6Kanjilo
0 1 1 0 1 1 0 2 2
7Bajeng
0 1 1 0 2 2 0 3 3
8Pa'bentengan
1 1 2 0 1 1 1 2 3
9Gentungan
0 1 1 1 1 2 1 2 3
10Bontonompo I
0 0 0 0 2 2 0 2 2
11Bontonompo II
0 0 0 0 2 2 0 2 2
12Bontomarannu
0 0 0 1 2 3 1 2 3
13Pattallassang
0 0 0 0 1 1 0 1 1
14Paccelekang
0 0 0 0 1 1 0 1 1
15Parangloe
0 1 1 0 0 0 0 1 1
16Manuju
0 0 0 0 2 2 0 2 2
17Tinggimoncong
0 0 0 0 0 0 0 0 0
18Parigi
0 1 1 0 1 1 0 2 2
19Tamaona
0 0 0 0 1 1 0 1 1
20Tompobulu
0 1 1 0 0 0 0 1 1
21Tonrorita
0 0 0 0 0 0 0 0 0
22Lauwa
0 0 0 0 1 1 0 1 1
23Batumalonro
0 0 0 0 0 0 0 0 0
24Sapaya
0 0 0 0 1 1 0 1 1
25Bt.Lempangan
0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 3 3 1 14 15 1 17 18
1 RSUD Syekh Yusuf - - - 4 5 9 4 5 9
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - 4 5 9 4 5 9
Instalasi Farmasi Kabupaten 3 3 2 2 -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 2 2 3 -
JUMLAH (KAB/KOTA) - 8 8 7 19 29 5 22 27
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 1,193201733 4,325356283 4,027055849
Sumber: Subag Kepegawaian
Keterangan : a
termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA KEFARMASIAN
TOTAL
TABEL 75
KABUPATEN GOWA
TAHUN 2015
KESEHATAN MASYARAKATa
KESEHATAN LINGKUNGANb
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1Sombaopu
0 6 6 1 0 1
2Samata
1 2 3 0 1 1
3Pallangga
0 2 2 0 1 1
4Kampili
0 0 0 0 0 0
5Moncobalang
1 1 2 0 1 1
6Kanjilo
0 0 0 0 2 2
7Bajeng
0 2 2 0 1 1
8Pa'bentengan
1 1 2 0 3 3
9Gentungan
0 1 1 0 2 2
10Bontonompo I
1 0 1 2 0 2
11Bontonompo II
2 3 5 1 0 1
12Bontomarannu
0 2 2 0 0 0
13Pattallassang
2 1 3 0 2 2
14Paccelekang
1 2 3 0 0 0
15Parangloe
0 1 1 1 0 1
16Manuju
1 2 3 1 0 1
17Tinggimoncong
0 0 0 1 0 1
18Parigi
1 1 2 0 1 1
19Tamaona
0 0 0 0 1 1
20Tompobulu
0 0 0 1 0 1
21Tonrorita
1 0 1 1 0 1
22Lauwa
0 0 0 1 0 1
23Batumalonro
1 0 1 0 0 0
24Sapaya
0 0 0 0 0 0
25Bt.Lempangan
1 0 1 0 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 14 27 41 10 16 26
1 RSUD Syekh Yusuf 1 13 14 1 2 3
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 13 14 1 2 3
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - -
DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 10 20 30 5 3 8
JUMLAH (KAB/KOTA) 25 60 85 16 21 37
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 12,67776841 5,518558016
Sumber: Subag Kepegawaian
Keterangan :
a termasuk tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga biostatistik dan kependudukan,
tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, epidemiolog kesehatan
b termasuk tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TABEL 76
KABUPATEN GOWA
TAHUN 2015
NUTRISIONIS DIETISIEN
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1Sombaopu 0 3 3 0 0 0 0 3 3
2Samata 0 1 1 0 0 0 0 1 1
3Pallangga 0 1 1 0 0 0 0 1 1
4Kampili 0 1 1 0 0 0 0 1 1
5Moncobalang 0 1 1 0 0 0 0 1 1
6Kanjilo 0 3 3 0 0 0 0 3 3
7Bajeng 1 1 2 0 0 0 1 1 2
8Pa'bentengan 0 2 2 0 0 0 0 2 2
9Gentungan 0 1 1 0 0 0 0 1 1
10Bontonompo I 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11Bontonompo II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12Bontomarannu 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13Pattallassang 0 2 2 0 0 0 0 2 2
14Paccelekang 0 1 1 0 0 0 0 1 1
15Parangloe 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16Manuju 1 0 1 0 0 0 1 0 1
17Tinggimoncong 1 1 2 0 0 0 1 1 2
18Parigi 0 1 1 0 0 0 0 1 1
19Tamaona 0 1 1 0 0 0 0 1 1
20Tompobulu 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21Tonrorita 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22Lauwa 0 2 2 0 0 0 0 2 2
23Batumalonro 0 1 1 0 0 0 0 1 1
24Sapaya 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25Bt.Lempangan 0 1 1 0 0 0 0 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 3 24 76 - - - 3 24 27
1 RSUD Syekh Yusuf - 10 10 - - - - 10 10
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - 10 10 - - - - 10 10
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 1 - 1 - 1 - 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 4 34 87 - - - 4 34 38
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 5,667708232
Sumber: Subag Kepegawaian
JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJATOTAL
TABEL 77
KABUPATEN GOWA
TAHUN 2015
FISIOTERAPIS OKUPASI TERAPIS TERAPIS WICARA AKUPUNKTUR
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1Sombaopu
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2Samata
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3Pallangga
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4Kampili
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5Moncobalang
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6Kanjilo
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7Bajeng
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8Pa'bentengan
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9Gentungan
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10Bontonompo I
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11Bontonompo II
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12Bontomarannu
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13Pattallassang
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14Paccelekang
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15Parangloe
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16Manuju
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17Tinggimoncong
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18Parigi
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19Tamaona
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20Tompobulu
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21Tonrorita
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22Lauwa
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23Batumalonro
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24Sapaya
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25Bt.Lempangan
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - - - -
1 RSUD Syekh Yusuf 2 4 6 - - - - - - - - - 2 4 6
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 4 6 - - - - - - - - - 2 4 6
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 4 6 - - - - - - - - - 2 4 6
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 0,894901
Sumber:Subag Kepegawaian
JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA KETERAPIAN FISIKTOTAL
TABEL 78
KABUPATEN GOWA
TAHUN 2015
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1Sombaopu
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2Samata
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3Pallangga
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4Kampili
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5Moncobalang
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6Kanjilo
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7Bajeng
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8Pa'bentengan
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9Gentungan
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10Bontonompo I
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11Bontonompo II
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12Bontomarannu
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13Pattallassang
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14Paccelekang
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15Parangloe
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16Manuju
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17Tinggimoncong
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18Parigi
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19Tamaona
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20Tompobulu
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21Tonrorita
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22Lauwa
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23Batumalonro
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24Sapaya
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25Bt.Lempangan
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
1 RSUD Syekh Yusuf 2 7 9 - - - 2 3 5 - - - 6 10 16 - - - - - - 2 6 8 - - - - - - 12 26 38
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 7 9 - - - 2 3 5 - - - 6 10 16 - - - - - - 2 6 8 - - - - - - 12 26 38
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 7 9 - - 2 3 5 - - - 6 10 16 - - - - - - 2 6 8 - - - - - - 12 26 38
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 5,66771
Sumber: Subag Kepegawaian
TEKNISI
KARDIOVASKULEJUMLAH
JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA KETEKNISIAN MEDIS
RADIOGRAFER RADIOTERAPISTEKNISI
ELEKTROMEDIS TEKNISI GIGI
ANALISIS
KESEHATAN
REFRAKSIONIS
OPTISIEN
ORTETIK
PROSTETIK
REKAM MEDIS
DAN INFORMASI
TEKNISI
TRANSFUSI
TABEL 79
KABUPATEN GOWA
TAHUN 2015
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1Sombaopu
0 0 0 0 0 0 0 0 0
2Samata
0 0 0 0 0 0 0 0 0
3Pallangga
0 0 0 0 0 0 0 0 0
4Kampili
0 0 0 0 0 0 0 0 0
5Moncobalang
0 0 0 0 0 0 0 0 0
6Kanjilo
0 0 0 0 0 0 0 0 0
7Bajeng
0 0 0 0 0 0 0 0 0
8Pa'bentengan
0 0 0 0 0 0 0 0 0
9Gentungan
0 0 0 0 0 0 0 0 0
10Bontonompo I
0 0 0 0 0 0 0 0 0
11Bontonompo II
0 0 0 0 0 0 0 0 0
12Bontomarannu
0 0 0 0 0 0 0 0 0
13Pattallassang
0 0 0 0 0 0 0 0 0
14Paccelekang
0 0 0 0 0 0 0 0 0
15Parangloe
0 0 0 0 0 0 0 0 0
16Manuju
0 0 0 0 0 0 0 0 0
17Tinggimoncong
0 0 0 0 0 0 0 0 0
18Parigi
0 0 0 0 0 0 0 0 0
19Tamaona
0 0 0 0 0 0 0 0 0
20Tompobulu
0 0 0 0 0 0 0 0 0
21Tonrorita
0 0 0 0 0 0 0 0 0
22Lauwa
0 0 0 0 0 0 0 0 0
23Batumalonro
0 0 0 0 0 0 0 0 0
24Sapaya
0 0 0 0 0 0 0 0 0
25Bt.Lempangan
0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - -
1 RSUD Syekh Yusuf - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - -
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) - - - - - - - - -
Sumber: Subag Kepegawaian
JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA KESEHATAN LAIN
TOTALPENGELOLA PROGRAM KESEHATAN TENAGA KESEHATAN LAINNYA
TABEL 80
KABUPATEN GOWA
TAHUN 2015
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1Sombaopu
0 0 0 2 2 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2Samata
0 0 0 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3Pallangga
0 0 0 1 3 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4Kampili
0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5Moncobalang
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6Kanjilo
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7Bajeng
0 0 0 1 2 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8Pa'bentengan
0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9Gentungan
0 0 0 2 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10Bontonompo I
0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11Bontonompo II
0 0 0 0 3 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12Bontomarannu
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13Pattallassang
0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14Paccelekang
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15Parangloe
0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16Manuju
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17Tinggimoncong
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18Parigi
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19Tamaona
0 0 0 - - 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0- - - - -
20Tompobulu
0 0 0 - - 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0- - - - -
21Tonrorita
0 0 0 - - 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0- - - - -
22Lauwa
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0- - - - -
23Batumalonro
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0- - - - -
24Sapaya
0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0- - - 1 1
25Bt.Lempangan
0 0 0 - - 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0- - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 9 16 25 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
1 RS UD Syekh Yusuf 7 10 17 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 7 10 17
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 7 10 17 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 7 10 17
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - -
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 15 8 23 - - - - - - - 15 8 23
JUMLAH (KAB/KOTA) 22 18 40 9 16 25 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 22 19 41
Sumber:Subag Kepegawaian
STAF PENUNJANG TEKNOLOGISTAF PENUNJANG
PERENCANAANTENAGA PENDIDIK TENAGA KEPENDIDIKAN JURU
TENAGA PENUNJANG
KESEHATAN LAINNYA
JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN
TOTALPEJABAT STRUKTURAL STAF PENUNJANG ADMINISTRASI
TABEL 81
KABUPATEN/KOTA GOWA
TAHUN 2015
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
Rupiah %
1 2 3 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
1 APBD KAB/KOTA 71.918.543.655 91,64
a. Belanja Langsung 30.373.248.791
b. Belanja Tidak Langsung 41.545.294.864
2 APBD PROVINSI - 0,00
- Dana Tugas Pembantuan (TP) Provinsi -
3 APBN : 6.561.434.000 8,36
- Dana Alokasi Umum (DAU) 596.494.000 0,76
- Dana Alokasi Khusus (DAK) 5.964.940.000 7,60
- Dana Dekonsentrasi - 0,00
- Dana Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota 0,00
- Lain-lain (sebutkan) 0,00
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) - 0,00
(sebutkan project dan sumber dananya)
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN - 0,00
78.479.977.655
1.240.560.247.000
5,80
108.592,45
Sumber:Subag Keuangan
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
TOTAL APBD KAB/KOTA
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
NO SUMBER BIAYA
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
top related