prosto bedah vestibuloplasti

Post on 14-Aug-2015

305 Views

Category:

Documents

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

BEDAH PREPROSTETIK

Veronica Angelia

Trisna

BEDAH PREPROSTETIK

• Vestibuloplasti

• Eksisi torus

• Augmentasi

BEDAH PREPROSTETIK

Vestibuloplasti

Tindakan bedah yg bertujuan utk

meninggikan sulkus vestibular dgn cara melakukan reposisi mukosa, ikatan otot, dan otot yg melekat pd

tulang yg akan menghasilkan sulkus vestibular yg dalam utk menambah

stabilisasi dan retensi protesa

Indikasi

Rahang yg memiliki ketinggian tulang yg cukup utk pemindahan mukosa dan perlekatan otot yg berada di puncak linggir ke dasar vestibulum

Daerah vestibulum yg memiliki jar hiperplasia yg menyebabkan vestibulum menjadi dangkal

Kerusakan jaringan yg cukup besar akibat tindakan bedah

Kontraindikasi

Tulang mandibula yg tipis fraktur

Penderita granulositopenia pendarahan yg tidak normal

DM

Osteoporosis

Macam-macam teknik vestibuloplasti

• Vestibuloplati submukosa

• Vestibuloplasti dengan Epitelisasi Sekunder

• Vestibuloplasti dengan Transplantasi Jaringan Lunak

Vestibuloplasti Submukosa

• Melepaskan perlekatan otot dan memperdalam vestibulum bukal tanpa membuat flap atau meninggalkan jar terbuka (Obwegeser, 1959)

• Dilakukan bila:– Prosesus alveolar cukup tinggi– Mukosa yg menutup prosesus harus cukup dan

tidak cacat– Biasa dilakukan pd rahang atas

Submukosa vestibuloplasti A. Insisi vertikal di bagian anterior untuk membuat terowongan submukosa dan supraperiosteum pada bagian lateral maksila. B Gambaran potongan melintang lapisan submukosa. C. Eksisi lapisan submukosa. D. Splint ditekan untuk menahan periosteum

sehingga terjadi proses penyembuhan.

Sumber: Peterson L.J, editor. Contemporary Oral and Maxillofacial Surgery.

Vestibuloplasti dengan Epitelisasi Sekunder

• Indikasinya untuk prosesus alveolaris yg cukup tinggi dgn vestibulum labial yg dangkal dan sulkus lingual yg adekuat (Kazanjian)

• Luka stelah vestibuloplasti sebaiknya dibiarkan terbuka kemudian akan terjadi lapisan fibrin yg dlm bbrp hari akan mengalami epitelisasi (Mac-intosh dan Obwegeser, 1967)

• 50% dari vestibuloplasti dgn teknik ini dapat relaps setelah 3 tahun (Obwegeser)

Vestibuloplasti epitelisasi sekunder. A. Pembuatan insisi pada mukosa labial dan flap mukosa tipis diangkat dari jaringan di bawahnya B. Flap mukosa labial dijahit pada kedalaman vestibulum.

Jaringan yang terbuka sembuh dengan epitelisasi sekunder.

Sumber: Peterson L.J, editor. Contemporary Oral and Maxillofacial Surgery.

Vestibuloplasti dengan Transplantasi Jaringan Lunak

• Untuk meninggikan tulang alveolar dan memperbaiki konstruksi dari jar ikat

• Indikasi:– Ketebalan tulang yg tersisa min 9-10 mm– Perlekatan jar ikat yg tinggi mengganggu

stabilisasi dr protesa– Perlekatan otot mentalis yg tinggi– Jar ikat yg berlebihan baik pd linggir alveolar

maupun vestibulum

• Insisi mukosa dilakukan sama dgn teknik vestibuloplasti dgn epitelisasi sekunder, hny flap dibuat dr daerah mukosa linggir alveolar dan periosteum yg terbuka ditutup dgn lap kulit yg tipis

• Jar lunak diambil secukupnya lalu ditempelkan pada daerah yg terbuka dan difiksasi dgn stent yg diikat dgn kawat mandibula atau dgn sekrup tulang ke dlm alveolus selama 7-10 hari

...Vestibuloplasti dengan Transplantasi Jaringan Lunak

• Saat kawat akan dilepaskan diberikan penisilin V atau eritromisin dgn dosis 2 gr 2 hari sebelum prosedur dan dosis 250 mg diberikan setiap 6 jam selama 1 hari setelah prosedur

• Kulit nekrotik digunting

• Stent dibersihkan dan dikembalikan ke tempatnya

...Vestibuloplasti dengan Transplantasi Jaringan Lunak

Vestibuloplasti tranplantasi jaringan lunak. A. Pembuatan insisi pada mukosa labial dan flap mukosa tipis diangkat dari jaringan di bawahnya B. Flap mukosa labial dijahit pada kedalaman vestibulum. Jaringan yang terbuka ditutup dengan jaringan lunak tipis. C. Gigi tiruan digunakan

untuk menstabilisasi jaringan yang ditransplantasi sehingga terjadi penyembuhan.

Sumber: Peterson L.J, editor. Contemporary Oral and Maxillofacial Surgery.

EKSISI TORUS

Indikasi :

Torus pada rahang atas dan bawah yang menyebabkan gangguan pada pembuatan dan pemakaian protesa.

Torus palatinus• Bentuk :

– tonjolan kecil tunggal– tonjolan multilobuler yang luas

• Pertimbangan utama dlm pengambilan torus palatinus: menghindari terjadinya lubang pada dasar rongga hidung

Eksisi torus palatinus• Insisi sagital tunggal pada pertengahan palatal

– Dimulai 1 cm di depan garis vibrasi– Dilanjutkan ke depan tepat di belakang garis papila insisiva– Dilanjutkan ke anterior sbg 2 insisi serong, membentuk huruf “V”

• Pembukaan flap mukoperiosteal ke arah bukal / lateral• Flap dijahit sementara pd puncak linggir residual• Tulang diukur ketinggiannya dengan bur fisur disertai irigasi

salin steril• Potongan-potongan torus diambil dengan osteotom• Penghalusan akhir dengan bur besar bulat atau bur akrilik

berbentuk buah pir dan bone file• Irigasi dengan salin steril & inspeksi• Pemotongan jaringan lunak yang berlebihan• Penutupan flap dimulai dari posterior• Penjahitan dengan beberapa jahitan matres horizontal

terputus

Eksisi Torus palatinus

Torus mandibula• Terletak di atas

perlekatan otot milohioid

• Biasanya bilateral

Eksisi torus mandibula• Insisi ketebalan penuh di atas puncak linggir residual,

atau pada kreviks gingival bagian lingual bila giginya masih ada

• Flap mukoperiosteal disingkapkan dari permukaan posterior dan permukaan lingual dari linggir dan torus dengan hati-hati (flap envelope)

• Pengeburan dengan bur bulat atau fisur dengan kedalaman 3-4 mm sepanjang garis pertemuan antara torus dengan permukaan kortikal mendibula dari posterior ke anterior. Pengeburan dibuat sejajar atau sedikit miring thdp permukaan medial mandibula

• Pengambilan torus dengan osteotom• Penghalusan akhir dengan bur dan bone file• Irigasi dengan salin steril & inspeksi• Penutupan flep dengan jahitan kontiniu dari posterior

ke anterior

Eksisi torus mandibularis

Eksisi torus mandibularis

Torus mandibularis

Torus mandibularis yang telah dieksisi

AUGMENTASI/PENAMBAHAN LINGGIR

Indikasi

• Daerah yang mendukung protesa dari linggir yang atropi besar tidak dapat diperbaiki dengan vestibuloplasti

Klasifikasi kekurangan linggir alveolar

• Klas I : ketinggian linggir alveolar memadai tetapi kurang lebar, biasanya disertai defisiensi lateral atau daerah undercut

• Klas II : ketinggian & lebar linggir kurang, dan terdapat linggir yang knife-edge

• Klas III : linggir alveolar mengalami resorbsi sampai ke tulang basilar, shg menimbulkan cekungan pada bagian posterior mandibula dan linggir yang konfigurasinya tajam. Jaringan lunak yang berlebihan sering terdapat pada rahang atas

• Klas IV : ada resorbsi pada tulang basilar shg menjadikan bentuk mandibula yang tipis seperti pensil dan maksilanya datar

Bahan • Tulang pasien sendiri (autologus)

– Tulang Crista iliaca– Tulang iga

• Bahan aloplastik – Hidroksiapatit

• Bentuk : partikel granular atau blok• Relatif biokompatibel• Non-biodegradasi• Osteokonduktif• Osteofilik• Non-osteogenik

• Kombinasi

Contoh bahan augmentasi - ostofom

Diseksi untuk penambahan linggir• Diseksi subperiosteal

– Mandibula : Insisi melintang bilateral – Maksila : insisi melintang tunggal pd garis tengah– Diseksi subperiosteal dgn elevator periosteal

• Deposisi– Deposisi bahan dari posterior ke anterior

• Penutupan– Insisi ditutup dengan jahitan yang dapat

diabsorbsi• Pencetakan HA

– Dgn basis protesa akrilik atau template yang dibuat sesuai konfigurasi linggir yang diharapkan

– 3-4 minggu

Teknik augmentasi segera setelah ekstraksi

Contoh augmentasi pada pemasangan implan

Contoh augmentasi pada pemasangan implan

Pengambilan tulang dagu untuk cangkok tulang

TERIMA KASIH

top related