seminar nasional - budiandru.files.wordpress.com · business / management and accounting ... kata...
Post on 18-Mar-2019
217 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Seminar Nasional FEKON 2015
BUKU PROGRAM
SEMINAR NASIONAL
TEMA :
CURRENT ISSUES OF THEORETICAL AND PRACTICAL ON ECONOMICS,
BUSINESS / MANAGEMENT AND ACCOUNTING
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TERBUKA
10 September 2015
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
2
Seminar Nasional FEKON 2015
DAFTAR ISI
Hal
Daftar Isi
Kata Pengantar
Yunus Arifien ……………………………………………………… 4
Falikhatun ……………………………………………………… 14
Budiandru ……………………………………………………… 24
Harini ……………………………………………………… 49
Nuraini ……………………………………………………… 57
RINI ……………………………………………………… 72
Roikhan ……………………………………………………… 90
Sepky Mardian ……………………………………………………… 100
Suhartono ……………………………………………………… 119
Tony Seno Aji ……………………………………………………… 128
Yadi Nurhayadi ……………………………………………………… 138
Ari Mulianta Ginting ……………………………………………………… 153
Dede Firmansyah ……………………………………………………… 164
Sulthon Sjahril S ……………………………………………………… 181
Fitri Amalia ……………………………………………………… 194
M. Nur Rianto Al Arif ……………………………………………………… 208
Nurhayati Soleha ……………………………………………………… 225
RINALDI ……………………………………………………… 237
Srihadi W.Zarkasyi ……………………………………………………… 246
Sunaryo ……………………………………………………… 256
Isnina WSU ……………………………………………………… 267
Irdatama Santia Anindita ……………………………………………………… 284
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
3
Seminar Nasional FEKON 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan kasih dan karunia-
Nya maka pada tahun 2015 ini Fakultas Ekonomi bisa kembali menyelenggarakan Seminar
Nasional. Seminar Nasional merupakan agenda dari Fakultas Ekonomi (FEKON-UT) yang
diselenggarakan secara periodik setiap tahun. Pada tahun ini, Seminar Nasional mengangkat
tema tentang “Current Issues of Theoretical and Practical on Economics,
Bussiness/Management and Accounting”. Seminar Nasional Fakultas Ekonomi ini mengkaji
berbagai pemikiran dan pandangan dari berbagai sektor serta permasalahan yang terkait
dengan berbagai perspektif subtema yang dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar, yaitu
kelompok Manajemen dan Bisnis, Akuntansi, dan Ekonomi Pembangunan.
Tema sekaligus tujuan dari Seminar Nasional ini terinspirasi dari adanya isu
pelemahan ekonomi global yang diproyeksikan masih akan menjadi tantangan bagi
perekonomian Indonesia. Tantangan tesebut hadir dari sisi domestik dan sisi perusahaan yang
berlangsung secara berkelanjutan. Melalui cara-cara konvensional, banyak dunia usaha yang
mengalami frustasi karena perubahan berlangsung begitu cepat tanpa dapat diprediksi
sebelumnya, persaingan yang semakin sempit, tidak saja dari industri yang sama, namun
seringkali muncul pesaing baru dari industri yang berbeda. Konsekuensi logis dari itu semua,
marjin pun semakin menipis sehingga mengurangi fleksibilitas dan kemampuan dunia usaha
untuk terus bertumbuh. Akhirnya muncullah berbagai teori dan pemikiran, baik dalam ilmu
ekonomi, manajemen, atau akuntansi. Melalui seminar ini diharapkan dapat memberikan
manfaat dan menjadi forum diseminasi yang dapat dijadikan masukan bagi peningkatan
pembangunan sosial, ekonomi dan politik di Indonesia.
Kami selaku panitia berharap agar partisipasi pada Semnas Fekon-UT 2015 dapat
memberikan pengalaman dan dapat bertukar pikiran dengan sesama peserta, sehingga dapat
digunakan atau menjadi acuan untuk pemunculan ide-ide kreatif yang akan berguna bagi
perekonomian Indonesia. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan
setinggi-tingginya kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah
memberikan kontribusi terhadap pelaksanaan seminar nasional ini.
Pondok Cabe, 10 September 2015
Ketua Seminar
Arief Rahman Susila, SE., M.Si
NIP 19820213 200501 1 002
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
24
Seminar Nasional FEKON 2015
PENYALURAN PEMBIAYAAN PERBANKAN SYARIAH DENGAN TAWHIDI
STRING RELATION (TSR)
Budiandru
Universitas Prof. Hamka
ABSTRACT
Islamic Banking is the Islamic financial institutions that serve as financial intermediaries.
Islamic banks accept deposits of public money and then distribute it back in the form of
financing. Distribution of funds allows for the investment, distribution, and consumption of
goods and services, considering all of these activities are always associated with the use of
money.The research was motivated by the phenomenon of optimizing the distribution of
Islamic bank financing compared to conventional banking, the continuous growth and
improvement of assets owned. This is indicated by the Financing to Deposit Ratio (FDR),
which ranged between 94.88%, this means that Islamic banks have been able to meet the
targets and expectations of Bank Indonesia. Given the least of Islamic banks and asset
limitations it has, the optimization is certainly influenced by many factors, therefore it is
necessary to test the factors that influence the distribution of Islamic banking financing,
which includes the Third Party Funds (TPF), Non-Performing Financing (NPF), and Bank
Indonesia Sharia Certificate (SBIS).This study uses the General Bank and the Islamic Sharia
as a whole as a unit object of research, the study period from 2002-2011. Analysis technique
used is multiple linear regression, while testing the hypothesis using the t-test to test the effect
of partial variables, and F-test to test the effect of variables simultaneously with a
significance level of 5% or 0.05.Based on research obtained results that the Third Party
Funds (TPF) has positive and significant effect on the distribution of the financing of Islamic
Banking. Non Performing Financing (NPF) has positive and significant effect on the
distribution of bank financing. While Bank Indonesia Sharia Certificate (SBIS) and a
significant negative effect on the distribution of bank financing.To improve the distribution of
financing Islamic Bank must perform in an optimal collection of funds, optimize the use of
financial resources (capital) owned and have good financial management in order to NPF to
remain in low levels and within the limits required by Bank Indonesia.
Keywords: Tawhidi String Relation (TSR), Circular Causation, Policy Market Index Matrix,
Financing the Sharia Banking Goes (PYD), Third Party Funds (TPF), Non-Performing
Financing (NPF), and Bank Indonesia Certificates Sharia (SBIS).
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perbankan Syariah adalah lembaga intermediasi yang menjalankan tiga fungsi utama,
yaitu: menerima penitipan/simpanan uang dari masyarakat, menyalurkan uang kembali
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
25
Seminar Nasional FEKON 2015
kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan, dan memberikan pelayanan jasa lalu lintas
keuangan yang meliputi; perwakilan, penjaminan, pemindahan hutang, imbalan dan sharf.
Untuk Bank Syariah, pada dasarnya ketiga fungsi tersebut dapat dilakukan dengan baik.
Dalam fungsinya menerima penitipan uang, dari tahun ke tahun Bank Syariah telah
menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan hal ini dapat dilihat dari total Dana Pihak
Ketiga yang diterimanya, dari tahun 2002 yang hanya sebesar Rp. 2,918 miliar pada tahun
2011 menjadi Rp. 101,804 miliar. Jika dibandingkan dengan perbankan konvensional jumlah
tersebut masih jauh berada dibawahnya. Namun dari grafiknya DPK Bank Syariah mengalami
lonjakan yang positif. Secara detail pertumbuhan DPK Bank Syariah dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel. 1.1
Perbandingan Jumlah DPK Bank Konvensional dan Bank Syariah 2005-2011
Keterangan 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Bank Konvensional 1,127,937 1,287,102 1,510,834 1,753,292 1,973,042 2.338.824 2.784.912
Bank Syariah 15,584 20,672 28,012 36,852 52,271 76,036 101,804
Market Share Bank
Syariah 1,38% 1,50% 1,85% 2,10% 2,68% 3,25% 3,84%
Sumber: Bank Indonesia (diolah)
Dalam hal penyaluran dana atau pemberian pembiayaan kepada masyarakat, Bank
Syariah mampu menyalurkannya dana secara penuh dan optimal. Hal tersebut dapat dilihat
dari nilai Financing to Deposit Ratio (FDR) yang mencapai rata-rata 89%-103%. Yang hal ini
berarti bahwa Bank Syariah telah mampu memenuhi standart yang di tetapkan oleh BI dalam
penyaluran dananya untuk pembiayaan.
1.2. Rumusan Masalah
Penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penyaluran dana kepada
masyarakat telah banyak dilakukan oleh para peneliti pada perbankan konvensional, namun
perbedaan prinsip dan model pembiayaan antara Bank Syariah dan bank konvensional tentu
berpengaruh pada hasil dan tingkat pembiayaan. Perbedaan model pembiayaan ini tentu juga
terkait dengan faktor-faktor lain yang mempengaruhi, diantara faktor-faktor tersebut adalah
Non Performing Financing, Sertifikat Bank Indonesia Indonesia, Dana Pihak ketiga, dan FDR
berbasis Tawhidi String Relation with Policy Market Index.
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
26
Seminar Nasional FEKON 2015
Dari latar belakang permasalahan tersebut maka dapat diturunkan pertanyaan
penelitian (research question) sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap pembiayaan yang disalurkan
Perbankan Syariah?
2. Bagaimana pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap pembiayaan yang
disalurkan Perbankan Syariah?
3. Bagaimana pengaruh Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) terhadap pembiayaan
yang disalurkan Perbankan Syariah?
4. Bagaimana pengaruh faktor DPK, NPF dan SBIS terhadap pembiayaan yang disalurkan
Perbankan Syariah?
5. Bagaimana pertumbuhan pembiayaan Bank Syariah semua terintegrasi melalui proses
berbasis pengetahuan (induced knowledge based) yaitu menyatukan sistem evolusi
institusi dengan semua parameter pengetahuan sebagai target yang direncanakan.
Dengan melibatkan basis ilmu pengetahuan proses interaksi, integrasi dan evolusi
berproses secara dinamis meningkatkan penyaluran pembiayaan dari waktu ke waktu
sehingga penyaluran pembiayaan makin besar menyentuh ke semua sektor ekonomi
secara luas dan merata dengan Tawhidi String Ralation?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Menganalisis pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap pembiayaan yang disalurkan
Perbankan Syariah.
2. Menganalisis pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap pembiayaan yang
disalurkan Perbankan Syariah.
3. Menganalisis pengaruh Sertifikat Bank Indonesia (SBIS) terhadap pembiayaan yang
disalurkan Perbankan Syariah.
4. Menganalisis pengaruh faktor DPK, NPF dan SBIS terhadap pembiayaan yang
disalurkan Bank Syariah.
5. Menganalisa pertumbuhan pembiayaan Bank Syariah semua terintegrasi melalui proses
berbasis pengetahuan (induced knowledge based) dengan TSR
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
27
Seminar Nasional FEKON 2015
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Pustaka
2.1.1. Bank Syariah
Bank Syariah merupakan salah satu lembaga keuangan yang dibentuk berdasarkan
prinsip syariah dalam operasionalnya. Bank Syariah diharapkan dapat melaksanakan
fungsinya sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediation) dan lembaga
transmisi yang mampu menjembatani antara pihak yang kelebihan dana dan pihak yang
kekurangan dana serta memperlancar transaksi ekonomi negara. Dengan demikian bank
disebut dengan Financial Depository Institution (Ismail, 2011).
Sistem perekonomian dunia telah mewajibkan semua negara untuk memiliki sebuah
lembaga perbankan yang turut serta dalam pembangunan perekonomian negara dalam
menjalankan roda perekonomian. Dan lembaga perbankan memiliki suatu sistem perbankan
yang diatur dalam sebuah kebijakan Bank Sentral yang dimiliki oleh setiap negara.
Secara tegas pengertian Bank diatur di dalam Pasal 1 ayat (2) Undang-undang Nomor
21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah. Di sana dijelaskan bahwa
“Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
pembiayaan dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup orang banyak”.
Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang
Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan
usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya (UU No.
21 tahun 2008).
2.1.2. Teori Pembiayaan Syariah
Fungsi utama Perbankan Syariah adalah mengumpulkan dana dan menyalurkan
pembiayaan. Fungsi ini yang lazim disebut sebagai fungsi intermediasi keuangan. Hal
tersebut telah diatur dalam pasal 19 ayat (1) dan (2) UU Republik Indonesia No.21 Tahun
2008 tentang Perbankan Syariah. Penyaluran dana yang terdapat di Bank Syariah dengan yang
terdapat di bank konvensional mempunyai perbedaan yang esensial, baik dalam hal nama,
akad, maupun transaksinya. Dalam perbankan konvensional penyaluran dana ini dikenal
dengan nama kredit sedangkan di Perbankan Syariah disebut pembiayaan.
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
28
Seminar Nasional FEKON 2015
Perbedaan pengertian antara kredit dan pembiayaan adalah bahwa kredit
mengharuskan debitur mengembalikan pinjaman dengan pemberian bunga kepada bank.
Sementara pembiayaan yang berdasarkan prinsip syariah, pengembalian pinjaman dan bagi
hasil didasarkan kepada kesepakatan antara bank dan debitur. Misalnya, pembiayaan dengan
prinsip jual beli ditujukan untuk membeli barang, sedangkan yang menggunakan prinsip sewa
ditujukan untuk mendapat jasa. Prinsip bagi hasil digunakan untuk usaha kerjasama yang
ditujukan guna mendapatkan barang dan jasa.
Tabel 2.1. Perbedaan Pembiayaan dan Kredit
No Bank Syariah Bank Konvensional
1 Investasi hanya untuk proyek dan
produk yang halal serta menguntungkan
Investasi tidak mempertimbangkan
halal dan haram asalkan proyek yang
dibiayai menguntungkan
2 Return yang dibayar dan/atau diterima
berasal dari bagi hasil atau pendapatan
lainnya berdasarkan prinsip syariah
Return yang diterima atau yang
dibayarkan nasabah pengguna dana
berupa bunga
3 Perjanjian dibuat dalam bentuk akad
sesuai dengan syariah islam
Perjanjian menggunakan hukum
positif
4 Hubungan antara bank dan nasabah
adalah mitra
Hubungan antara bank dan nasabah
adalah kreditor dan debitur
Ketentuan tentang pembiayaan Bank Syariah tercantum dalam UU Republik
Indonesia, No. 21/ 2008, Tentang Perbankan Syariah, Bab I, Ketentuan Umum, Pasal 1, ayat
25, yang berbunyi:
Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan
itu berupa:
a) transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah;
b) transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk
ijarah muntahiya bittamlik;
c) transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan istishna‟;
d) transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh; dan
e) transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multijasa.
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Syariah dan/atau UUS
dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas
dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu
dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau bagi hasil (UU RI No. 21 Tahun
2008 Tentang Perbankan Syariah)
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
29
Seminar Nasional FEKON 2015
Gambar 2.1. Konsep dan Sistem Perbankan Syariah
Pembiayaan merupakan aktivitas yang sangat penting karena dengan pembiayaan akan
diperoleh sumber pendapatan utama dan menjadi penunjang kelangsungan usaha bank.
Sebaliknya, bila pengelolaannya tidak baik akan menimbulkan permasalahan dan berhentinya
usaha bank .
2.2. Kerangka Pemikiran
Penelitian ini berupaya menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam model penelitian.
Perbedaan antara kerangka pemikiran penelitian konvensional dan syariah adalah penelitian
konvensional hanya ditetapkan secara rasional, teruji, sistematis dan tidak melibatkan Tuhan
di dalamnya
Muhammad (2008) menyatakan bahwa masuknya unsur ini (menggunakan wahyu
Allah) akan memberikan dasar dari suatu kerangka riset menjadi sempurna dan universal. Hal
ini karena manusia memiliki keterbatasan dalam ilmu pengetahuan, sebagaimana ditegaskan
Allah dalam surat An-Nisa ayat 113 berikut.
ا أ ن ا ال ا ل ا ا اا ا ا لل ا ا ا ا ت ل اDan Allah telah menurunkan Kitab dan hikmah (sunnah) kepadamu dan telah
mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui... (QS. 4:113)
Untuk mencapai kesempurnaan, ilmu pengetahuan manusia perlu melewati empat
tahapan, yaitu tahapan ilmu, ilmul yaqin, ainul yaqin dan haqqul yaqin, Ilmu secara umum
dikatakan sebagai pengetahuan yang pasti terhadap sesuatu, yang kebenarannya didasarkan
pada pembuktian melalui proses penelitian. Jika dalam penelitian tidak melibatkan iman maka
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
30
Seminar Nasional FEKON 2015
disebut ilmu. Agar dalam penelitian ini tidak terjebak pada penelitian konvensional maka
perlu melibatkan iman, untuk menuju ilmul yaqin. Pengertian yaqin sebagai iman tertuang
dalam hadits rasulullah SAW, "Keyakinan adalah iman secara keseluruhan". Tahapan dari
ilmu menuju ilmul yaqin juga tertuang secara jelas dalam surat At-Takatsur,
"Kelak kamu akan mengetahui. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan
pengetahuan yang yakin. (QS. 102: 4-5).
Sampai pada tahapan ini, ilmul yaqin masih hanya sebatas teori. Maka dari itu perlu
diterapkan dalam dunia nyata sebagai ilmu yang praktis dan bermanfaat bagi kemaslahatan
manusia secara keseluruhan. Penerapan ilmul yaqin dalam dunia nyata disebut ainul yaqin.
Perbedaan ilmul yaqin dan ainul yakin adalah ilmul yaqin hanya bersifat teoritis, sedangkan
ainul yakin bersifat praktis. Contoh proses dari ilmul yaqin menuju ainul yaqin adalah apa
yang dialami Nabi Ibrahim bahwa secara teori beliau mengetahui bahwa Allah mampu
menghidupkan mahluk yang telah mati, terlihat dari dialognya dengan Namrudz. Ibrahim
mengatakan,
"Rabbku adalah yang mampu menghidupkan dan mematikan". (QS .2; 258)
Lalu pengetahuan Ibrahim tidak sebatas itu, tapi berproses menuju ainul yaqin dengan
berkata kepada Allah,
"Tuhanku, tunjukkan padaku bagaimana engkau menghidupkan sesuatu yang
telah mati. (QS. 2; 260)
2.2.1. Tawhidi Epistemology pada Pembiayaan Perbankan Syariah
Al-Quran dan Sunnah Rasul dalam tawhidi epistemology sebagai sumber ilmu dan
kebenaran. Sehingga tidak berlebihan jika Al-Jauziyah, mengatakan bahwa Ilmu adalah
firman Allah, sabda Rasulullah dan perkataan para sahabatnya. Hal ini juga sesuai berfirman
Allah SWT,
لوا ل اآي ن ا يتنك ا يت ل ا ا اا ا ا ك اأرسلن اف ارسوالا ن ايت تا يت ل ا ل ا ا و و ا ت ل ووا
Sebagaimana Kami telah mengutus kepadamu Rasul di antara kamu yang
membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
31
Seminar Nasional FEKON 2015
mengajarkan kepadamu Al-Kitab dan Hikmah (sunnah), serta mengajarkan
kepada kamu apa yang belum kamu ketahui. (QS. 2 Al-Baqarah: 151)
Ayat di atas secara tegas menyatakan bahwa tugas seorang rasul adalah mengajak
umatnya menuju taraf hidup mulia, mengangkat harkat dan martabat mereka, mengajarkan
kepada mereka Al-Quran dan sunnah, agar umatnya memperoleh pengetahuan yang lengkap,
dan mampu menembus batas kemampuan manusia secara normal. Ini artinya bahwa ilmu
manusia tidak akan mencapai kebenaran yang pasti tanpa Al-Quran dan sunnah Rasul sebagai
penyempurnanya. Sehingga Al-Quran-Sunnah adalah petunjuk dan penerang1ف زر د ف (و )
bagi manusia, yang mengajarkan manusia pada sikap tolong-menolong2 dalam kebaikan dan
kebersamaan, yang diwariskan kepada orang-orang yang dipilih Allah sebagai manusia-
manusia terbaik3 dan yang harus dijunjung tinggi (dipegang teguh) oleh orang-orang
bertaqwa4”.
Dalam upaya mencapai kesejahteraannya manusia menghadapi berbagai permasalahan
yang sangat kompleks dan sering kali saling terkait antara satu faktor dengan faktor lainnya.
Adanya berbagai keterbatasan pemahaman, kekurangan dan kelemahan yang ada pada
manusia serta kemungkinan adanya interdependensi berbagai aspek kehidupan sering kali
menjadi permasalahan besar dalam upaya mewujudkan kesejahteraan
Untuk mengaplikasikan ilmul yaqin dalam pembiayaan membutuhkan proses,
kerjasama dan kebersamaan. Yaitu dengan melibatkan banyak orang, baik itu para akademisi,
para pakar ekonomi, ulama, pemerintah dan masyarakat secara keseluruhan. Tanpa itu kerja
semaksimal apapun jika dilakukan sendiri tidak akan mencapai hasil yang maksimal. Maka
1 . Surat Al-Maidah ayat: 46 dan surat Al-Baqarah ayat: 2
ا ا ا ا ااالاري اف ا اال ل اKitab (al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, (QS. 2:2) 2. Surat Al-Maidah: 2
ا ت و ا لىا اربا ا تل و Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan pelanggaran 3. Surat Fathir: 33
ر تابإ وا الل اا ه اس بقاب ل ت ه اظ اانتفس ا نته ا ص ا نت ن ا ا ب د اف نت ثلاأ رثتن ا ا اا الذي ا صطف تKemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih diantara hamba-hamba Kami, lalu
diantara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan diantara mereka ada yang pertengahan dan
diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah 4. HR. Imam Malik, Al-Muwaththa' hadits 1395:
ااأ ري اا ا لو ا ا سل ا اك اا الل ا سنل ا ب ا ترك اف ا:اق ارسو ا الل ا
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
32
Seminar Nasional FEKON 2015
Al-Quran mengajarkan dan memerintahkan agar manusia bekerjasama dan sama-sama kerja.
Dengan kebersamaan persoalan seberat apapun akan dapat teratasi. Allah berfirman,
Dan tolong-menolonglah kalian dalam (melakukan) kebajikan dan taqwa, dan
janganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.
Pembiayaan perbankan merupakan proses panjang yang dalam pelaksanaannya
melibatkan banyak orang. Sehingga dalam prosesnya akan terjadi interaksi. Pembiayaan
sebagai penggerak ekonomi memiliki variabel-variabel yang saling memiliki terkait antara
satu sama lainnya secara tersistem (sistem). Masing-masing variabel tersebut, saling
membutuhkan, penuh saling dukung mendukung dan saling mempengaruhi. Tata laku saling
membutuhkannya dalam sistem mencerminkan antara variabel tersebut saling berinteraksi dan
berpasangan (pair-ness) satu sama lainnya.
Dengan demikian, pembiayaan perbankan syariah tidak seperti teori mutasi sel oleh
Darwin, yang menggambarkan tidak adanya keterikatan antara satu variabel dengan yang
lainnya. Masing-masing sel berpisah dan saling menjauhi.
Dalam pendekatan syariah dikenal suatu proses Interaction, Integration and Evolution
Process (IIE). Proses ini digambarkan dalam hadits sebagai berikut,
ات بو اأ الاأدا ا لىاشيءاإ ا ا تؤ نو ا الا تؤ نو احتل الا خلووا لنل احتلن ا افت ل ووات بتب اأف و ا اسل ابت ت
Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman. Dan kalian tidak akan
beriman sampai kalian saling mencintai. Tidakkah aku tunjukkan kepada kalian
pada sesuatu yang jika kalian lakukan maka akan melahirkan kecintaan
diantara kalian, yaitu tebarkanlah salam di antara kalian.
Hadits di atas menunjukkan adanya proses interaction yaitu dengan cara saling
menebar salam. Ketika proses ini dilakukan maka terbentuklah kecintaan sebagai gambaran
saling berintegrasi (integration) diantara mereka. Integrasi tersebut merupakan karakter orang
beriman, yang melandasi integrasinya dengan saling percaya satu sama lain. Sehingga mereka
berevolusi menggapai keberuntungan bersama berupa surga.
Dalam proses IIE tidak mengenal mutasi sebagaimana dinyatakan oleh Darwin, sehingga
mutasi sel dapat dihindari (Budhijana, 2007; 2010).
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
33
Seminar Nasional FEKON 2015
Inti sel berkembang dan berubah seiring waktu. Ia menciptakan jaringan halus yang
saling terkait dan berkembang kuat dan membesar secara bersamaan. Hal ini disebabkan oleh
adanya proses belajar.
Dalam pembiayaan syariah tidak ada pihak yang diabaikan kemaslahatannya dan
dirugikan, baik itu nasabah shahibul mal, bank syariah dan nasabah mudharib. Semuanya
saling membutuhkan satu sama lain, bersinergi, bergerak secara dinamis. Mereka semua
saling berinteraksi dan mengintegrasikan keterkaitan mereka.
Keberhasilan pembiayaan akan tercapai jika tidak mengabaikan unsur sebab-akibat
(Circular Causation) CC1, CC2, CC3 dan CC4 sebagaimana diilustrasikan dalam hadits di
atas. Bahwa keberhasilan itu akan diperoleh dengan mengikuti sirkular dalam proses interaksi,
integrasi dan evolusi. Mereka memiliki prinsip complimentarity dan interkoneksi di antara
mereka. (Budhijana, 2010).
Gambar 2.2. Skema pembiayaan dan Circular Causation (CC)
2.3. Model Syariah dan Hipotesis
Dalam Usakti (2009), research framework yang dikembangkan dalam penelitian
syariah ini meliputi Kerangka Teori (Theoritical Framework), Kerangka Konseptual
(Conceptual Framework) dan Pengembangan Hipotesis.
Research framework dalam model penelitian ini dapat ilustrasikan pada gambar 2.11. Dalam
gambar ini menjelaskan bahwa penelitian syariah mengakui dan menjadikan Al-Quran dan
Hadits sebagai sumber ilmu pengetahuan dan dasar penelitian. Pendekatan yang digunakan
mempertimbangkan aspek penelitian yang lalu, pendekatan teori, riset konvensional dan riset
islami dengan menggunakan Masudul model.
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
34
Seminar Nasional FEKON 2015
Gambar.2.3. Research Framework
METODE PENELITIAN
3.1. Model Penelitian
Merujuk pada Ghozali (2008) metode penelitian yang digunakan dalam riset ini adalah metode
kuantitatif menggunakan data skunder sebagai dasar interpretasi dan analisis agar didapat suatu
kesimpulan yang digunakan untuk mengetahui sesuatu tentang populasi.
Dasar analisa diarahkan pada korelasi dan variasi yang terjadi antara variabel dependent dan
independent dengan menggunakan pendekatan Structural Equation Model yang bertujuan untuk
menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan penyaluran pembiayaan Perbankan Syariah
di Indonesia secara umum.
Penelitian ini diolah menggunakan program E-Views 4.1 dan meliputi data sekunder dengan
skala likert. Data merupakan data sekunder yang diperoleh dari data statistik perbankan syariah oleh
Bank Indonesia.
3.2. Populasi dan Sampel
Pada penelitian ini populasi yang dijadikan objek penelitian adalah seluruh perbankan yang
terdaftar di Bank Indonesia selama periode tahun 2002 sampai dengan 2011 sejumlah 11 Bank Umum
Syariah dan 23 Unit Usaha Syariah. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
35
Seminar Nasional FEKON 2015
purposive sampling dengan kriteria bank yang laporan keuangan tahunan tersedia secara lengkap
selama 10 tahun dari tahun 2002 sampai dengan 2011. Berdasarkan kriteria sebagai berikut:
a) Bank yang telah terdaftar di Bank Indonesia dari Tahun 2002 hingga Tahun 2011.
b) Selama periode penelitian, bank tersebut secara periodik mengeluarkan laporan keuangan
tahunan dari Tahun 2002–2011 dan memiliki kelengkapan data selama periode pengamatan.
Berdasarkan pada kriteria diatas, maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 34
perusahaan perbankan yang terbagi dalam 2 kelompok bank yaitu 11 Bank Umum Syariah dan 23 Unit
Usaha Syariah.
3.5. Metode Analisis Data dan Uji Hipotesis.
3.5.1. Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda, yaitu
metode statistika yang digunakan untuk membentuk model hubungan antara variabel terikat
(dependen; respon; Y) dengan satu atau lebih variabel bebas (independen, predictor, X). Karena
terdapat lebih dari 1 variabel bebas, maka disebut sebagai regresi linier berganda. (Kurniawan, 2008]
Model persamaan matematika regresi berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y1 = bo + b1X1 + b2X2 + b3X3 + ei
Keterangan:
Y1 = Pembiayaan Yang Disalurkan
X1 = Dana Pihak Ketiga X2 = Non Performing Finance
X3 = Sertifikat Bank Indonesia Syariah
Di dalam model Regresi Linier Berganda terdapat dua cara untuk melakukan estimasi, yaitu
estimasi yang dilakukan secara manual dan dengan mengunakan software (Sofriza, 2011)
Fungsi pembiayaan yang disalurkan oleh bank, yang bermanfaat bagi masyarakat
dapat diformulasikan sebagai:
Simulasi Y1[θ] = f { (X1), (X2), (X3)} [ θ ]
Dimana:
Y1 = Pembiayaan Yang Disalurkan
X1 = Dana Pihak Ketiga
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
36
Seminar Nasional FEKON 2015
X2 = Non Performing Finance
X3 = Sertifikat Bank Indonesia Syariah
[θ] = Hidayah Allah SWT
Terhadap fungsi sebab musabab (circular causation/cc) sebagai berikut:
Y1[ θ ] = f { (X1), (X2), (X3)} [ θ ]….(1)
X1[ θ ] = f { (Y1), (X2), (X3)} [ θ ]….(2)
X2 [ θ ] = f { (Y1), (X1), (X3)} [ θ ]….(2)
X3 [ θ ] = f { (Y1), (X1), (X2)} [ θ ]….(3)
ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
Di dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan hasil pengolahan data
dan pembahasan dari hasil pengolahan data tersebut. Adapun pembahasan yang dimaksud
meliputi: deskripsi hasil penelitian, pengujian asumsi klasik, pengujian variabel independen
secara parsial dan simultan dengan model regresi, dan pembahasan.
Deskripsi Hasil Penelitian
Berdasarkan pengolahan data diperoleh nilai minimum, maksimum, rata - rata (mean),
dan standar deviasi (standard deviation) dari masing-masing variabel penelitian. Hal tersebut
dapat dilihat pada tabel 4.1.
4.1. Standar Deviasi
Tabel 4.1. Standar Deviasi
PYD DPK NPF SBIS
Mean 29870.21 30683.78 1181.065 2107.050
Median 20632.50 21277.55 1069.550 1709.500
Maximum 102655.0 115415.0 3253.000 9244.000
Minimum 2153.100 1840.200 94.50000 280.0000
Std. Dev. 26459.87 28851.61 944.6926 1902.709
Observations 40 40 40 40
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
37
Seminar Nasional FEKON 2015
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa N = 40 waktu amatan, variabel dependen
pembiayaan yang disalurkan mempunyai nilai minimum 2153.100 miliar rupiah dan nilai
maksimum 102655.0 miliar rupiah. Sementara nilai standar deviasi (standard deviation)
sebesar 26459.87 miliar rupiah dan nilai rata-rata (mean) sebesar 29870.21 miliar rupiah.
Nilai rata-rata (mean) yang lebih besar dibandingkan nilai standar deviasi (standard
deviation) menunjukkan bahwa data terdistribusi dengan baik.
Variabel independen DPK mempunyai nilai minimum 1840.2 miliar rupiah dan nilai
maksimum 115415.0 miliar rupiah. Sementara nilai standar deviasi (standard deviation)
sebesar 28851.61 miliar rupiah dan nilai rata-rata (mean) sebesar 30683.78 miliar rupiah.
Nilai rata-rata (mean) yang lebih besar dibandingkan nilai standar deviasi (standard
deviation) menunjukkan bahwa data dalam penelitian ini terdistribusi dengan baik.
Variabel independen NPF mempunyai nilai minimum 94.5 miliar rupiah dan nilai
maksimum 3253.0 miliar rupiah. Sementara nilai standar deviasi (standard deviation) sebesar
944.69 miliar rupiah dan nilai rata-rata (mean) sebesar 1181.065 Miliar rupiah. Nilai rata-rata
(mean) yang lebih besar dibandingkan nilai standar deviasi (standard deviation) menunjukkan
bahwa data terdistribusi dengan baik.
Variabel independen SBIS mempunyai nilai minimum 280.0 Miliar rupiah dan nilai
maksimum 9244.0 miliar rupiah. Sementara nilai standar deviasi (standard deviation) sebesar
1902.709 miliar rupiah dan nilai rata-rata (mean) sebesar 2107.05 miliar rupiah. Nilai rata-rata
(mean) yang lebih besar dibandingkan nilai standar deviasi (standard deviation) menunjukkan
bahwa data terdistribusi dengan baik.
4.2. Hasil Regresi Liner
Tabel. 4.2. Hasil Awal Estimasi Regresi Linier Berganda
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 1308.429 324.1930 4.035958 0.0003
DPK 0.877818 0.028728 30.55629 0.0000
NPF 2.777305 0.574922 4.830754 0.0000
SBIS -0.784590 0.257181 -3.050728 0.0043
R-squared 0.998283 Mean dependent var 29870.21
Adjusted R-squared 0.998140 S.D. dependent var 26459.87
S.E. of regression 1141.295 Akaike info criterion 17.01236
Sum squared resid 46891992 Schwarz criterion 17.18124
Log likelihood -336.2471 F-statistic 6975.512
Durbin-Watson stat 0.561895 Prob(F-statistic) 0.000000
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
38
Seminar Nasional FEKON 2015
Dari tabel 4.2 diatas disusun persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
PYD = C(1) + X(1)*DPK + X(2)*NPF - X(3)*SBIS
PYD = 1308.429229 + 0.8778180321*DPK + 2.777305474*NPF -
0.7845900176*SBIS
Berdasarkan persamaan regresi linier berganda di atas diperoleh koefisien regresi DPK
sebesar (+) 0.8778180321. Koefisien tersebut mengindikasikan adanya hubungan positif
antara variabel DPK terhadap pembiayaan yang disalurkan (PYD). Koefisien regresi NPF
sebesar (+) 2.777305474. Koefisien tersebut mengindikasikan adanya hubungan positif antara
variabel NPF terhadap PYD. Koefisien regresi SBIS sebesar (-) 0.7845900176. Koefisien
tersebut mengindikasikan adanya hubungan negatif antara variabel SBIS terhadap PYD.
Dari hasil Uji - t dapat dilakukan pembahasan hipotesis yang diajukan sebagai berikut:
Uji t untuk DPK
Hipotesa : Ho: X(1)*DPK > 0.05
Ha: X(1)*DPK < 0.05
Bila Prob t-stat DPK > maka Ho diterima
Bila Prob t-stat DPK < maka Ho tidak diterima
Prob t-stat X(1) *DPK = 0.0000 < 0,05 maka Ho ditolak, Ha diterima
Kesimpulan: Koefisien X(1) *DPK SIGNIFIKAN.
Hasil Uji t menunjukkan bahwa DPK berpengaruh positif terhadap
pembiayaan yang disalurkan oleh perbankan Syariah. Berdasarkan Uji-t diperoleh
hasil koefisien regresi DPK sebesar (+) 0.8778180321 dengan tingkat signifikansi
0,000. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka secara parsial variabel
independen DPK berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen
pembiayaan yang disalurkan oleh Perbankan Syariah. Dengan demikian hipotesis
diterima.
Uji t untuk NPF
Hipotesa : Ho: X(2) *NPF > 0.05
Ha: X(2) *NPF < 0.05
Bila Prob t-stat NPF > maka Ho diterima
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
39
Seminar Nasional FEKON 2015
Bila Prob t-stat NPF < maka Ha diterima
Prob t-stat X(2) *NPF = 0.0000 < 0,05 maka Ho ditolak, Ha diterima
Kesimpulan: Koefisien X(2) *NPF SIGNIFIKAN.
Dari hasil Uji t diketahui bahwa NPF berpengaruh positif terhadap pembiayaan
yang disalurkan Perbankan Syariah. Berdasarkan Uji-t diperoleh hasil koefisien regresi
NPF sebesar (+) 2.777305 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat
signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan nilai koefisien regresi bertanda positif, maka
secara parsial variabel independen NPF berpengaruh positif dan signifikan terhadap
variabel dependen pembiayaan yang disalurkan Perbankan Syariah. Dengan demikian
hipotesis diterima.
Uji t untuk SBIS
Hipotesa : Ho: X(3) *SBIS > 0.05
Ha: X(3) *SBIS < 0.05
Bila Prob t-stat SBIS > maka Ho diterima
Bila Prob t-stat SBIS < maka Ha diterima
Prob t-stat X(3) *SBIS = 0.0043 < 0,05 maka Ho ditolak, Ha diterima
Kesimpulan: Koefisien X(3) *SBIS SIGNIFIKAN.
Dari hasil Uji t diatas ditemukan bahwa SBIS berpengaruh negatif terhadap
pembiayaan yang disalurkan Perbankan Syariah. Berdasarkan Uji-t diperoleh hasil
bahwa nilai koefisien regresi SBIS sebesar (-) 0.7845900176 dengan tingkat
signifikansi 0.0043. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka secara
parsial variabel independen SBIS berpengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel
dependen pembiayaan yang disalurkan Perbankan Syariah. Dengan demikian hipotesis
diterima.
4.3. Circular Causation
Circular Causation (Shuratic Process) adalah hubungan kausal atas interaksi antara
variable yang menuju integrasi melalui evaluasi dan diskusi yang menghasilkan evolusi dari
pembelajaran (learning). Disebut juga Interactive, Integrative & Evolution (IIE). Atau
Circular Causation adalah suatu proses interaksi yang melekat guna memecahkan
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
40
Seminar Nasional FEKON 2015
permasalahan-permasalahan yang dihadapi secara dinamis sehingga diperoleh suatu
pengetahuan atau ketentuan yang baru guna memperoleh kemaslahatan umat.
Pembiayaan perbankan merupakan proses panjang yang dalam pelaksanaannya akan
meliputi proses interaksi, integrasi dan evolusi sebagai suatu proses pembelajaran (learning
process). Pembiayaan sebagai penggerak ekonomi memiliki karakter khusus. Pembiayaan
memiliki variabel-variabel yang saling memiliki, terkait antara satu sama lainnya secara
tersistem. Masing-masing variabel tersebut, saling membutuhkan, penuh saling dukung-
mendukung dan saling mempengaruhi. Tata laku saling membutuhkan dalam sistem
mencerminkan antara variabel tersebut saling berinteraksi dan berpasangan (pair-ness) satu
sama lainnya.
Circular Causation diterapkan di dalam penelitian ini untuk mengetahui apakah
masing-masing variabel, baik antara variabel bebas atau variabel tidak bebas saling
mempengaruhi dan saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya. Dalam model ini
masing-masing variabel dipasangkan antara satu dengan yang lainnya. Adapun persamaannya
diuraikan sebagai berikut:
4.3.1. DPK dipengaruhi oleh PYD, NPF dan SBIS
DPK = f(PYD, NPF, SBIS)
Tabel 4.3. Hasil Regresi Circular Causation
Dependent Variable: DPK, Included observations: 40
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -1611.337 344.4305 -4.678264 0.0000
PYD 1.096895 0.035898 30.55629 0.0000
NPF -2.414353 0.720307 -3.351837 0.0019
SBIS 1.130549 0.261749 4.319215 0.0001
R-squared 0.998195 Mean dependent var 30683.78
Adjusted R-squared 0.998045 S.D. dependent var 28851.61
Log likelihood -340.7031 F-statistic 6636.542
Durbin-Watson stat 0.563713 Prob(F-statistic) 0.000000
Dari hasil regresi didapati bahwa berdasarkan Uji-t menunjukkan koefisien konstanta
bernilai negatif dan signifikan. Variabel PYD positif dan signifikan. Dengan demikian
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
41
Seminar Nasional FEKON 2015
menjelaskan bahwa jika variabel PYD naik satu miliar maka akan menyebabkan kenaikan
DPK sebesar 1.097 milliar.
Dari hasil regresi di atas juga didapati bahwa variabel NPF negatif dan signifikan. Ini
menjelaskan bahwa jika variabel NPF naik satu miliar maka akan menyebabkan penurunan
DPK sebesar 2.41 milliar.
Hasil regresi di atas menunjukkan bahwa variabel SBIS positif dan signifikan. Ini
berarti bahwa jika variabel SBIS naik satu miliar maka akan menyebabkan kenaikan DPK
sebesar 1.13 milliar.
Berdasarkan Uji–F dengan melihat Prob (F-statistic) diperoleh bahwa keseluruhan
variabel (PYD, NPF dan SBIS) berpengaruh signifikan terhadap DPK. Sedangkan
berdasarkan pada Uji R2 yaitu dengan melihat Adjusted R-squared didapati bahwa semua
variabel bebas mampu menjelaskan 0.998045 atau 99.8045 dan selebihnya 0.0001955
dijelaskan oleh faktor yang lain.
Dari hasil di atas dilanjutkan dengan analisis Circular Causation (Shuratic Process).
Sesuai teori Circular Causation bahwa hubungan kausal atas Interaksi antara variabel menuju
Integrasi melalui evaluasi dan diskusi akan menghasilkan Evolusi pembelajaran (learning).
Berdasarkan tabel Correlation Matrix (dilihat pada tabel 4.10) telah terbentuk Shuratic
Process.
Tabel 4.4. Correlation Matrix
DPK PYD NPF SBIS
DPK 1.000000 0.997753 0.925830 0.907764
PYD 0.997753 1.000000 0.941986 0.888638
NPF 0.925830 0.941986 1.000000 0.768244
SBIS 0.907764 0.888638 0.768244 1.000000
Learning Proses antar variabel terjalin secara positif. Hal tersebut dapat dilihat dari
nilai korelasi semua variabel yang semuanya bertanda positif. Dari tabel Correlation Matrix di
atas terlihat korelasi antara variabel tidak bebas DPK dan variabel bebas PYD sebesar
0.997753, korelasi variabel independen DPK dengan NPF sebesar 0.925830 dan korelasi
variabel tidak bebas DPK dengan variabel bebas SBIS sebesar 0.907764. Hubungan korelasi
antara variabel bebas PYD dengan variabel bebas NPF sebesar 0.941986. Korelasi antara
variabel bebas PYD dengan variabel bebas SBIS sebesar 0.888638, dan variabel SBIS dengan
NPF sebesar 0.768244. Ini membuktikan adanya interaksi yang kuat antara variabel
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
42
Seminar Nasional FEKON 2015
independen dengan variabel-variabel bebas dan antara variabel bebas dengan variabel bebas
yang lain. Tata laku saling membutuhkan dalam sistem mencerminkan antara variabel
tersebut saling berinteraksi antara satu sama lain.
Hal tersebut juga mengindikasikan bahwa masing-masing variabel berkembang dan
berubah seiring waktu. Ia menciptakan jaringan halus yang saling terkait, berkembang kuat,
membesar secara bersamaan dan saling melengkapi satu sama lain.
4.4. Analisa terhadap Knowledge Induced Basis
Bank Syariah hadir dengan konsep mentransformasikan nilai-nilai agama ke dalam
aktivitas ekonomi. Nilai-nilai agama yang diadopsi dari Al-Quran dan hadis dihadirkan secara
praktis dalam dunia nyata dalam fungsi intermediasi perbankan syariah secara universal.
Diantara nilai-nilai tersebut tercermin dalam kejujuran, transparansi, keadilan, bebas riba,
kebersamaan dan tolong menolong.
Salah satu poin penting yang ditekankan dalam mentransformasikan nilai-nilai agama
dalam aktivitas ekonomi adalah circular causation. Analisa circular causation akan
menghadirkan perbaikan hubungan kelembagaan, keterpaduan, kerjasama, dan ilmu
pengetahuan, untuk menyerap inovasi-inovasi baru agar mampu mendorong nilai koefisien
Polity Market Interaction memiliki nilai semakin besar. Pentingnya ilmu pengetahuan dalam
proses ini ditegaskan dalam Al-Quran sebagai berikut:
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai
pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati,
semuanya akan dimintai pertanggungjawabannya” (Al Isra: 36)
Menurut Budhijana (2009) setiap individu memiliki ketidaksempurnaan dan
keterbatasan dalam memahami ilmu pengetahuan. Dengan melalui sesuatu proses diskusi
maupun wacana yang kemudian menghasilkan kesepakatan, ketidak-sempurnaan,
keterbatasan sedikit demi sedikit dapat teratasi.
Merujuk pada model Knowledge Induced Basis dalam (Budhijana, 2011) dapat
digambarkan bahwa proses Interaksi, Integrasi dan Evolusi dalam penelitian ini bisa
ditampilkan dalam table berikut:
Tabel 4.5. Koefisien PMI with Knowledge Induced Basis.
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
43
Seminar Nasional FEKON 2015
Koefisien PMI Before After IIE-Recursively Process
Knowledge Induced Basis
DPK 1.168 4.463 Learning Proses
NPF 3.119 4.521 Learning Proses
SBIS 2.251 0.911 Dislearning Proses
Merujuk pada tabel 4.5 di atas, institusi yang memiliki koefisien PMI (with
Knowledge Induced) positif yang mendorong pertumbuhan pembiayaan yang disalurkan Bank
Syariah adalah nasabah shahibul mal dalam bentuk DPK (1.168), nasabah yang mengalami
kendala kemacetan dalam pembiayaan dalam bentuk NPF (3.119), dan peran serta bank dalam
membantu menjaga kestabilan moneter bersama Bank Indonesia dalam bentuk SBIS (2.251).
Melalui model circular causation telah memunculkan learning process sebagaimana yang
terjadi pada proses interaksi, integrasi dan evolusi secara recursive. Learning Process ini telah
berhasil memunculkan kekuatan, menghadirkan keadilan informasi, pengetahuan dan
perbaikan layanan yang diharapkan bisa meningkatkan kemajuan perbankan syariah.
Menurut North (1991) dan Douglass (1993), dalam (Budhijana, 2011) solusi tanpa
berdasarkan pengetahuan akan selalu memunculkan rutinitas permasalahan dan bahkan
memunculkan permasalahan baru. Proses interaksi, integrasi dan evolusi ini dapat
digambarkan sebagai gambar 4.6. berikut ini.
Gambar 4.6. Proses Rekursif Pada Saat Interaksi, Integrasi dan Evolusi Berdasarkan
Knowledge Induced Codetermination Basis
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
44
Seminar Nasional FEKON 2015
Dalam rangka pembangunan, pengembangan dan pertumbuhan pembiayaan Bank
Syariah semua terintegrasi melalui proses berbasis pengetahuan (induced knowledge based)
yaitu menyatukan sistem evolusi institusi dengan semua parameter pengetahuan sebagai target
yang direncanakan. Dengan melibatkan basis ilmu pengetahuan proses interaksi, integrasi dan
evolusi berproses secara dinamis meningkatkan penyaluran pembiayaan dari waktu ke waktu
sehingga penyaluran pembiayaan makin besar menyentuh ke semua sektor ekonomi secara
luas dan merata.
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil proses analisis data dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab IV dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari hasil pembahasan atas uji hipotesis pengaruh DPK terhadap pembiayaan dapat
disimpulkan bahwa secara parsial variabel DPK berpengaruh positif dan signifikan terhadap
variabel pembiayaan yang disalurkan oleh Perbankan Syariah di Indonesia. Hal tersebut dapat
dilihat dari tingkat signifikansi yang lebih kecil dari 0,05, sehingga hipotesis 1 diterima.
2. Dari hasil pembahasan atas uji hipotesis pengaruh NPF terhadap pembiayaan yang disalurkan
Perbankan Syariah di Indonesia dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel NPF
berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel pembiayaan yang disalurkan. Hal tersebut
dapat dilihat dari tingkat signifikasi yang lebih kecil dari 0,05, maka kesimpulannya hipotesis
2 diterima.
3. Dari hasil pembahasan atas uji hipotesis pengaruh SBIS terhadap pembiayaan Perbankan
Syariah Indonesia dapat ditarik kesimpulan bahwa secara parsial variabel SBIS berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap variabel pembiayaan yang disalurkan oleh Bank Syariah
Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat dari tingkat signifikansi yang lebih kecil dari 0,05, maka
kesimpulannya hipotesis 3 diterima.
4. Dari hasil pembahasan dan uji-F mengenai pengaruh Dana Pihak Ketiga, Non Performing
Finance dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah terhadap pembiayaan yang disalurkan oleh
Perbankan Syariah di Indonesia dapat ditarik kesimpulan bahwa secara serentak variabel DPK,
NPF dan SBIS berpengaruh signifikan terhadap variabel PYD Bank Syariah Indonesia. Hal
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
45
Seminar Nasional FEKON 2015
tersebut dapat dilihat dari tingkat signifikansi yang lebih kecil dari 0,05, maka kesimpulannya
hipotesis diterima.
5. Pertumbuhan DPK Bank Syariah semua terintegrasi melalui proses berbasis
pengetahuan (induced knowledge based) yaitu menyatukan sistem evolusi institusi
dengan semua parameter pengetahuan sebagai target yang direncanakan. Dengan
melibatkan basis ilmu pengetahuan proses interaksi, integrasi dan evolusi berproses
secara dinamis meningkatkan penyaluran pembiayaan dari waktu ke waktu sehingga
penyaluran pembiayaan makin besar menyentuh ke semua sektor ekonomi secara luas
dan merata (lihat gambar 4.6).
5.2. Kebijakan yang Diharapkan
Setelah melihat hasil analisa dan pembahasan penelitian di atas terkait dengan faktor-
faktor yang mempengaruhi penyaluran pembiayaan Perbankan Syariah di Indonesia, juga
dengan melihat market share perbankan syariah di indonesia yang masih cukup kecil,
meskipun ada peningkatan dari tahun ke tahun, maka perlu dilakukan kebijakan-kebijakan
berikut:
1. Penguatan fungsi intermediasi Perbankan Syariah
2. Penguatan dan peningkatan pembiayaan pada sektor ekonomi produktif yang meliputi
sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan, perdagangan dan
industri kecil.
3. Mengembangkan produk Perbankan Syariah.
4. Meningkatkan edukasi, komunikasi dan penyampaian informasi kepada masyarakat
dengan melalui berbagai media, baik media cetak, elektronik dan lainnya.
5. Peningkatan good governance dan pengelolaan risiko.
6. Penguatan sistem pengawasan.
Daftar Pustaka
Al-Qur'an dan Al-Hadist.
Choudury, Masudul Alam, 2004, The Islamic World-system (A study in polity–
market interaction), London, Rout Ledge Curzon
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
46
Seminar Nasional FEKON 2015
Chowdhury, M. A. (2000), The Isl ami c Worldview Socio -Sci entif ic Pers pec tives , London :
Kegan Paul International.
Budhijana, R.B.(200?) Study on corporate social responsibility disclosure in Indonesia‟s shariah
finance institution, in Jakarta.
Al-Muslih, Abdullah dan Shalah Ash-Shawi, 2004, Fikih Ekonomi Keuangan Islam,
Cetakan 1, Jakarta, Darul Haq.
Amalia, Euis, 2005, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam dari Klasik hingga
Kontemporer, Cetakan 1, Jakarta, Pusaka Asatrus.
Anshori, Abdul Ghofur, Perbankan Syariah Indonesia, Yogyakarta, Gajah Mada
University Press.
Antonio, M.S, 2005, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik, Cetakan 9, Jakarta, Gema
Insani Press
Arifin, Zainul, 2006, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, Edisi Refisi, Jakarta,
Pustaka Alvabet
Chapra, M. Umer, 2000, Islam dan Pengembangan Ekonomi, Cetakan 1, Jakarta,
Gema Insani Press.
Ismail, 2011, AK, Perbankan Syariah, Cetakan 1, Jakarta, Kencana Prenada Media
Group.
Karim, Adiwarman, 2011, Bank Islam; Analisis Fiqh dan Keuangan, Cetakan 8,
Jakarta, Raja Grafindo Persada.
_____________________, Ekonomi Makro Islam, Cetakan 2, Jakarta, Raja Grafindo Persada.
Misanan, Munrokhim, et. al., 2011, Ekonomi Islam, Cetakan 3, Jakarta Rajawali Press.
Muhamad, 2002, Manajemen Bank Syari‟ah, (Yogyakarta:2002)
Nachrowi, N.D., MSc., et.al., 2006, Ekonometrika; Analisis Ekonomi dan Keuangan,
Jakarta, FEUI.
Pratama, Billy Arma, 2010, Analisis Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan
Penyaluran Kredit Perbankan; (Studi pada Bank Umum di Indonesia Periode Tahun 2005 -
2009), Semarang, UNDIP.
Purnamasari, I.D., et.al., 2011, Akad Syariah, Cetakan 1, Jakarta, Mizan Pustaka.
Siregar, Nurhayati, 2004, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyaluran
dana Perbankan Syariah Indonesia, Sumatra Utara, USU.
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
47
Seminar Nasional FEKON 2015
Soemitra, Andri, 2010, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Cetakan 2, Jakarta,
Kencana Prenada Media Group.
Sutedi, Adrian, 2009, Perbankan Syariah: Tinjauan dan Beberapa Segi Hukum,
Cetakan 1, Jakarta, Ghalia Indonesia.
Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syari‟ah, (Jakarta:2002).
.، أصاس العول الوصسف اإلصاله التقلد، صزة2005الدكتز الشعاز، ضال هحود،
Ghazali, Imam, 2007, Pengaruh CAR (Capital Adequacy Ratio), FDR (Financing to Deposit
Ratio), BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) dan NPL (Non
Performing Loan) terhadap Profitabilitas Bank Syariah Mandiri (Januari: 2004 – Oktober:
2006). Yogyakarta, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia.
Peraturan Bank Indonesia, Nomor: 12/ 18 /PBI/2010 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Bank Indonesia Nomor: 10/11/PBI/2008 Tentang Sertifikat Bank Indonesia
Syariah.
Nusantara, Ahmad Buyung, 2009, Analisis Pengaruh NPL, CAR, LDR, dan BOPO
Terhadap Profitabilitas Bank (Perbandingan Bank Umum Go Publik dan Bank Umum Non
Go Publik di Indonesia Periode Tahun 2005-2007). Semarang, Universitas
Diponegoro.
Amrillah, M. Agus, 2011, Analisis Komparasi Aplikasi Pinjaman Kredit Pemilikan
Rumah (KPR) Dan Pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah Syariah (KPRS) Pada Perusahaan
Perbankan Di Malang, Malang, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Arifin, Zainul, 2009, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, cetakan 7 tahun 2009,
Ciputat Plaza Mas.
Ihsan, Muntoha, 2011, Pengaruh Gross Domestic Product, Inflasi, Dan Kebijakan
Jenis Pembiayaan Terhadap Rasio Non Performing Financing Bank Umum Syariah Di
Indonesia Periode 2005 sampai 2010, Universitas Diponegoro, Semarang.
Novianto, Abdullah Syakur, 2008, Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Sertifikat
Wadiah Bank Indonesia, Non Performing Financing Dan Inflasi Terhadap Pembiayaan
Perbankan Syariah Di Indonesia, Surabaya, Universitas Airlangga.
Click t
o buy N
OW!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.com Clic
k to b
uy NOW
!PD
F-XChange Viewer
ww
w.docu-track.c
om
top related