skripsi - universitas muhammadiyah malangeprints.umm.ac.id/41546/1/pendahuluan.pdf · dan masa...
Post on 14-Dec-2020
6 Views
Preview:
TRANSCRIPT
SKRIPSI
RAHMAT HIDAYAT
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI ETANOL
KULIT BUAH Citrus reticulata TERHADAP
PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus
MENGGUNAKAN METODE DIFUSI CAKRAM
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2018
ii
Lembar Pengesahan
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI ETANOL
KULIT BUAH Citrus retriculata TERHADAP
PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus
MENGGUNAKAN METODE DIFUSI CAKRAM
SKRIPSI
Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada
Program Studi Farmasi Fakultas Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
2018
Oleh :
RAHMAT HIDAYAT
201410410311023
Disetujui Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Ahmad Shobrun Jamil, S.Si., MP.
NIP UMM.11309070469
Siti Rofida, S.Si., M.Farm., Apt.
NIP UMM. 11408040453
iii
Lembar Pengujian
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI ETANOL
KULIT BUAH Citrus reticulata TERHADAP
PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus
MENGGUNAKAN METODE DIFUSI CAKRAM
SKRIPSI
Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji pada tanggal
25 Juli 2018
Oleh:
RAHMAT HIDAYAT
201410410311023
Disetujui Oleh :
Penguji I
Siti Rofida, S.Si., M.Farm., Apt.
NIP UMM. 11408040453
Penguji II
Ahmad Shobrun Jamil, S.Si., MP.
NIP UMM. 11309070469
Penguji III
Ika Ratna Hidayati,S.Farm., M.Sc., Apt.
NIP UMM. 11209070480
Penguji IV
Raditya Weka N., M.Farm., Apt.
NIP UMM. 1402240519990
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh
Alhamdullillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
Rahmat, Taufik, serta Hidayah-Nya dan Shalawat serta salam semoga tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya. Sehingga
tugas akhir yang berjudul “Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi Etanol Kulit Buah
Citrus reticulata Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus Menggunakan
Metode Difusi Cakram” dapat diselesaikan. Tugas akhir ini merupakan syarat
terakhir yang harus ditempuh untuk menyelesaikan pendidikan pada jenjang Strata
Satu (S1), pada Jurusan Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan dukungan dari semua pihak,
skripsi ini tidak akan terselesaikan. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Ibu Siti Rofida, S. Si., M. Farm., Apt selaku dosen pembimbing I yang dengan
penuh kesabaran memberikan bimbingan, arahan, dukungan, motivasi serta
doa kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Ahmad Shobrun Jamil, S. Si., M.P selaku dosen pembimbing II yang
telah memberikan arahan, dukungan, bimbingan serta motivasi spiritual
kepada penulis agar dapat menyelesaikan skripsi ini.
3. Ibu Ika Ratna Hidayati, S. Farm, M.Sc., Apt selaku dosen penguji I, dosen
wali penulis dan Kepala Program Studi Profesi Apoteker yang selama ini
selalu memberikan bimbingan baik akademik maupun spiritual serta motivasi
segala kritik dan saran. Serta ketersediaannya untuk menguji dan memberi
kritik dan saran dalam menulis naskah.
4. Ibu Raditya Weka Nugraheni, M. Farm., Apt selaku dosen penguji II atas
segala kritik dan saran serta motivasi untuk menulis naskah yang rapi untuk
menyempurnakan skripsi ini.
5. Bapak Faqih Ruhyanudin, M. Kep., Sp. Kep. MB selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
6. Dr. Desy Andari selaku Kepala Biomedik PPD UMM yang telah mengijinkan
penulis melakukan penelitian di Laboratorium tersebut.
v
7. Ayahanda H. Mahlan dan Ibunda Hj. Isnaniah tercinta yang sangat penulis
sayangi, atas doa yang tiada henti-hentinya, atas bimbingan dan dukungan
baik secara moral, spiritual maupun materil, atas kerja keras demi pendidikan
dan masa depan penulis serta kasih sayang dan motivasi yang tiada henti.
8. Kakak Penulis dan kakak ipar tercinta yang sangat penulis banggakan, Rina
Mahdiyati, S.kep., Munalisa, S.kep.,Ns, Dedit Amrullah, S.Sos, dan Akhmad
Novrizal Rahman, S.Pd. atas pengertian, doa, kasih sayang dan dukungan
yang selalu diberikan.
9. Erika Safitri, Amd, Keb yang penulis cintai dan kasihi, atas pengertian,
motivasi, bantuan doa dan tidak pernah lelah mendengarkan keluh kesah
penulis.
10. Sahabatku tergokil, RaNs Fams, Rivaldy, Akbar, Ravi, Gembong, Junaidi,
Taufik, Ari yang menjadi teman seperjuangan dalam perkuliahan, maupun
diluar perkuliahan, dan menjadi tempat berbagi tawa sekaligus memberi
dukungan terhadap penulis.
11. Seluah anggota IPMA (Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Amuntai) dan Asrama
Nagara Dipa yang telah menjadi keluarga penulis saat berada di Malang
selama 4 tahun.
12. Sahabatku seluruh anggota Basket Fikes UMM yang telah memberikan
pengalaman berharga dan sebagai tempat mengeluarkan kejenuhan pada masa
perkuliahan.
13. Serta semua pihak baik dari dalam maupun dari luar yang tak dapat dituliskan
satu persatu yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi pembaca serta ilmu pengetahuan terutama dalam bidang farmasi.
Malang, 25 Juli 2018
Penulis
vi
RINGKASAN
Penyakit infeksi merupakan salah satu penyebab paling utama tingginya
angka kesakitan (mordibity) dan angka kematian (mortality) terutama pada negara-
negara berkembang seperti halnya Indonesia. Penyakit infeksi merupakan suatu
penyakit yang disebabkan karena adanya mikroba patogen (Darmadi, 2008). Salah
satu mikroba patogen penyebab infeksi adalah bakteri Staphylococcus aureus.
Staphylococcus aureus merupakan bakteri yang sering ditemukan dimana-mana
dan bersifat patogen oportunistik, berkoloni pada kulit dan permukaan mukosa
manusia (Levinson, 2012). Beberapa penyakit yang disebabkan oleh
Staphylococcus aureus antara lain, Staphylococcal scalded skin syndrome yang
terjadi pada 98% anak-anak usia kurang dari enam tahun (King, 2010). Selanjutnya
osteomielitis yang ditemukan pada 60-70% kasus, kemudian abses otak yang
ditemukan sebesar 10-15% kasus (Brooks et al., 2007). Bakteremia sebesar 11-
53%, endokarditis sebanyak 25-35% kasus (Lowy, 1998). Pada pneumonia terdapat
18,1 % kasus (Kollef et al., 2005). Yang sering dihubungkan dengan menstruasi
yaitu toksik syok sindrom 0,001% kasus (Venkataraman, 2010). Selain itu terdapat
furunkel, selulitis, dan infeksi gastroenteritis yang diakibatkan enterotoksin dari
Staphylococcus aureus (WHO, 2012).
Pemberian obat antibiotik sintesis merupakan terapi pertama untuk penyakit
infeksi. Banyaknya jenis pembagian, klasifikasi, pola kepekaan kuman, dan
penemuan antibiotika baru seringkali menyulitkan klinisi dalam menentukan
pilihan antibiotika yang tepat ketika menangani suatu kasus penyakit. Hal ini
merupakan salah satu faktor pemicu terjadinya resistensi (Utami,2011). Sehingga
situasi ini mendorong para ilmuwan untuk mengembangkan senyawa antibakteri
baru yang berasal dari tumbuhan (Yenny, 2007).
Salah satu tanaman yang diduga sebagai alternatif dalam pengobatan yakni
Citrus reticulata dimana memiliki beberapa aktivitas diantaranya, antimutagenik,
antiinflamasi, antioksidan, antitumor, anti artherosklerosis, dan antibakteri (Jasim
A. R., 2012). Pada penelitian sebelumnya yakni ekstrak kulit Citrus reticulata
dengan pelarut etanol, diperoleh KHM sebesar 320,32 g/ml dan memiliki zona
hambat 6,91±0,087 mm pada dosis KHM terhadap Stapylococcus aureus
sedangkan pada dosis ekstrak Citrus reticulata yang diuji sebesar 10,25 mg
GAE/ml didapat zona hambat sebesar 19,12±0,06 mm (Yashaswini, 2018).
Berdasarkan data dan permasalahan diatas, maka rumusan masalah yang
mungkin dipecahkan dalam penelitian ini adalah bagaimana aktivitas antibakteri
fraksi etanol kulit buah Citrus reticulata terhadap bakteri Staphylococcus aureus
dengan metode difusi cakram.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri fraksi
etanol kulit buah Citrus reticulata terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan
metode difusi cakram.
Penelitian ini menggunakan bagian kulit buah Citrus reticulata yang
dilakukan fraksinasi dengan pelarut etanol dengan metode maserasi perendaman
yang didapatkan dari penelitian Syultonil., (2017) yang kemudian dilakukan
pengujian aktivitas antibakteri dengan metode difusi cakram. Pengujian aktivitas
dilakukan pada bakteri Staphylococcus aureus yang mana merupakan bakteri Gram
positif.
vii
Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram yakni
menempelkan cakram berukuran 6 mm yang berisi larutan uji pada media Mueller
Hinton Agar (MHA). Konsentrasi larutan uji yang digunakan yakni 5%, 10% dan
25% dengan kontrol positif kloramfenikol 30 µg/disk dan DMSO 2% sebagai
kontrol negatif. Selanjutnya dilakukan inkubasi selama 18-24 jam pada suhu 37 oC.
adanya aktivitas antibakteri ditunjukkan dengan adanya area bening disekitar
cakram. Adanya zona bening yang muncul merupakan zona hambat pada bakteri
yang dihasilkan oleh senyawa metabolit sekunder pada fraksi etanol kulit buah
Citrus reticulata.
Hasil pengukuran rata-rata diameter zona hambat fraksi etanol pada bakteri
Staphylococcus aureus yakni : pada konsentrasi 5% (3.500 μg/disk) sebesar 7,31
mm; 10% (7.000 μg/disk) sebesar 10,24 mm dan 25% (17.500 μg/disk) sebesar
13,75 mm serta kontrol positif sebesar 30,22 mm. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa fraksi etanol kulit buah Citrus reticulata aktivitas antibakterinya meningkat
seiring meningkatnya konsentrasi terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
viii
ABSTRAK
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI ETANOL KULIT BUAH Citrus
reticulata TERHADAP PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus DENGAN
METODE DIFUSI CAKRAM
Rahmat Hidayat*, Siti Rofida, Ahmad Shobrun Jamil
Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Malang
*Email : Rahmatdayat777@gmail.com
Latar belakang : Penyakit infeksi merupakan jenis penyakit yang paling banyak
diderita oleh penduduk di negara berkembang, termasuk Indonesia. Salah satu
penyebab penyakit infeksi adalah bakteri Staphylococcus aureus yang merupakan
flora normal dan bisa menjadi patogen didalam tubuh. Untuk mengatasi penyakit
infeksi tersebut digunakan obat-obat sintesis dan kimia yang dapat menimbulkan
resistensi antibiotik akibat pemakaian terlalu sering. Oleh sebab itu dibutuhkan
alternatif penggunaan obat yang alami yakni dari tumbuhan seperti Citrus
reticulata. Citrus reticulata diketahui memiliki aktivitas diantaranya sebagai
antimutagenik, antiinflamasi, antioksidan, antitumor, anti artherosklerosis, dan antibakteri.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan aktivitas antibakteri fraksi
etanol kulit buah Citrus reticulata terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus
aureus dengan metode difusi cakram.
Metode: Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakram. Fraksi
etanol kulit buah Citrus reticulata diperoleh dari proses fraksinasi menggunakan
metode maserasi perendaman untuk memisahkan senyawa polar dengan
konsentrasi uji 5%, 10% dan 25% terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
Hasil : Fraksi etanol kulit buah Citrus reticulata memiliki aktivitas antibakteri
dengan konsentrasi 5% b/v (3.500 μg/disk) sebesar 7,31 mm; konsentrasi 10% b/v
(7.000 μg/disk) sebesar 10,24 mm dan konsentrasi 25% b/v (17.500 μg/disk)
sebesar 13,75 mm. Semakin tinggi konsentrasi Fraksi etanol kulit buah Citrus
reticulata semakin tinggi zona hambat dan lebih poten pada bakteri Gram positif
(Staphylococcus aureus).
Kata kunci : Antibakteri, Difusi cakram, Fraksi etanol, Citrus reticulata,
Staphylococcus aureus.
ix
ABSTRACT
ANTIBACTERIAL ACTIVITY TEST OF ETHANOL FRACTION OF THE
PEEL FRUIT Citrus reticulata TOWARD Staphylococcus aureus
BACTERIAL GROWTH WITH DISK DIFFUSION METHOD
Rahmat Hidayat*, Siti Rofida, Ahmad Shobrun Jamil
Pharmacy Department, Faculty of Health Science
University of Muhammadiyah Malang
*Email : Rahmatdayat777@gmail.com
Background : Infection disease is one of the most disease with high prevalencies
in developing country, include Indonesia. One cause of infectious disease is
Staphylococcus aureus bacteria which is a normal flora which can become a
pathogen in the body. To overcome the infectious disease are used synthetic and
chemical drugs that can lead to antibiotic resistance from overuse. Therefore it is
necessary a natural alternative medicine from plants. Citrus reticulata is known to
has activities such as antimutagenic, anti-inflammatory, antioxidant, antitumor, anti
atherosclerosis and antibacterial.
Objective : This study aimed to observe the antimicrobial activities of ethanol
fraction of the peel fruit Citrus reticulata toward Staphylococcus aureus bacterial
growth with disk diffusion method.
Method : Antibacterial activity assay using disk diffusion method. Ethanol
fraction of peel fruit Citrus reticulata was processed by immersion maceration in
order to separate the polar molecule which concentration 5%, 10% and 25 for
Staphylococcus aureus bacterial.
Result and Conclusion : The ethanol fraction of peel fruit Citrus reticulata has
antibacterial activity toward Staphylococcus aureus bacterial growth with
concentration 5% b/v (3.500 μg/disc) is 7,31 mm; 10% b/v (7.000 μg/disc) is 10,24
mm and 25% b/v (17.500 μg/disc) is 13,75 mm. The result rising of concentration
rising the clear zone and more poten to Gram positive bacteria (Staphylococcus
aureus).
Keyword : Antibacterial, Citrus reticulata, Ethanol fraction, Disk diffusion,
Staphylococcus aureus.
x
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan .............................................................................................. ii
Lembar Pengujian ................................................................................................ iii
RINGKASAN ....................................................................................................... vi
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah ..................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 6
2.1 Obat Tradisional........................................................................................ 6
2.2 Tinjauan Umum Tanaman Jeruk Keprok (Citrus reticulata) .................... 7
2.2.1 Klasifikasi Tanaman ............................................................................... 8
2.2.2 Sinonim Botani Citrus reticulata ............................................................ 8
2.2.3 Nama Daerah Citrus reticulata ............................................................... 8
2.2.4 Morfologi Tanaman ................................................................................ 8
2.2.5 Penyebaran Tanaman .............................................................................. 9
2.2.6 Manfaat ................................................................................................... 9
2.2.7 Kandungan ............................................................................................ 10
2.2.8 Aktivitas Antibakteri Kulit Buah Citrus reticulata ............................... 10
2.3 Tinjauan Umum Staphylococus aureus .................................................. 10
xi
2.3.1 Taksonomi ............................................................................................ 11
2.3.2 Morfologi .............................................................................................. 11
2.3.3 Pewarnaan Gram................................................................................... 12
2.3.4 Patogenesis dan Patologi ...................................................................... 12
2.3.5 Tinjauan Umum Infeksi ........................................................................ 13
2.3.6 Terapi .................................................................................................... 14
2.4 Tinjauan Umum Antibiotik ..................................................................... 14
2.4.1 Mekanisme Kloramfenikol ................................................................... 16
2.5 Metode Ekstraksi .................................................................................... 17
2.5.1 Pengertian Ekstrak dan Ekstraksi ......................................................... 17
2.5.2 Tujuan Ekstraksi ................................................................................... 18
2.5.3. Jenis Ekstraksi ...................................................................................... 18
2.6 Fraksinasi ................................................................................................ 20
2.7 Tinjauan Pelarut ...................................................................................... 20
2.7.1 Etanol (EtOH) ....................................................................................... 21
2.8 Uji Kepekaan Antimikroba Secara In-Vitro ........................................... 21
2.8.1 Metode Dilusi ....................................................................................... 21
2.8.2 Metode Difusi Cakram ......................................................................... 22
2.8.3 Metode Bioautografi ............................................................................. 23
2.9 Tinjauan DMSO ...................................................................................... 23
2.10 Pengukuran Zona Hambat....................................................................... 24
2.11 Standar Mc Farland ................................................................................. 25
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ............................................................ 27
3.1 Bagan Kerangka Konseptual ........................................................................... 27
3.2 Uraian Kerangka Konseptual .......................................................................... 28
BAB IV METODE PENELITIAN .................................................................... 30
xii
4.1 Rancangan penelitian .............................................................................. 30
4.2 Tempat Penelitian ................................................................................... 30
4.3 Alat dan Bahan ........................................................................................ 30
4.3.1 Alat Penelitian ...................................................................................... 30
4.4.2 Bahan Uji .............................................................................................. 31
4.3.3 Sampel Bakteri ..................................................................................... 31
4.3.4 Pengujian Difusi Cakram ..................................................................... 31
4.4 Sterilisasi Alat dan Bahan ....................................................................... 31
4.4.1 Sterilisasi Kering .................................................................................. 31
4.4.2 Sterilisasi Basah .................................................................................... 32
4.5 Variabel Penelitian .................................................................................. 32
4.3.1 Variabel Bebas ...................................................................................... 32
4.3.2 Variabel Terikat .................................................................................... 32
4.6 Metode Penelitian ................................................................................... 32
4.6.1 Rancangan Penelitian ........................................................................... 32
4.6.2 Kerangka Operasional .......................................................................... 33
4.7 Prosedur Kerja ........................................................................................ 34
4.7.1 Tahapan Persiapan ................................................................................ 34
4.7.2 Tahapan Pengujian ............................................................................... 37
4.8 Analisis Data ........................................................................................... 39
BAB V HASIL PENELITIAN ........................................................................... 40
5.1 Hasil Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi Etanol ................................................. 40
5.1.1 Hasil Pengecekan Pewarnaan Bakteri Uji .............................................. 40
5.1.2 Hasil Pengujian Difusi Cakram ............................................................... 41
BAB VI PEMBAHASAN .................................................................................... 44
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 50
xiii
7.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 50
7.2 Saran ....................................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 51
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Pohon dan Buah Jeruk Keprok (CCRC, 2014) ................................... 8
Gambar 2.2 Pewarnaan Gram Staphylococcus aureus Gram positif .................... 11
Gambar 2.3Mekanisme antibiotik ......................................................................... 16
Gambar 2.4 Struktur Kloramfenokol .................................................................... 16
Gambar 2.5 Struktur Etanol .................................................................................. 21
Gambar 2.6 Perhitungan diameter zona hambat antibakteri ................................. 24
Gambar 3. 1 Bagan Kerangka Konseptual ............................................................ 27
Gambar 4. 1Bagan Kerangka Operasional ............................................................ 33
Gambar 4. 2 Prosedur Pengujian Antibakteri dengan Metode Difusi Cakram ..... 38
Gambar 5. 1 Pewarnaan Bakteri Peremajaan S. aureus ....................................... 40
Gambar 5. 2 Pewarnaan Bakteri S. aureus .......................................................... 41
Gambar 5. 3 Hasil Uji Aktivitas Antibakteri. ....................................................... 41
Gambar 5. 4 Diagram Perbandingan Diameter Zona Hambat .............................. 43
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel II 1 Standart interpretasi diameter zona hambat Staphylococcus aureus.... 17
Tabel II 2 Potensi hambat dengan berbagai pelarut (Wadhwani et al., 2008) ...... 24
Tabel II 3 Klasifikasi Respon Hambat Pertumbuhan Bakteri ............................... 25
Tabel II 4 Tabel Standar kekeruhan Mc Farland (Dalynn Biological, 2014). ...... 25
Tabel V. 1 Hasil Rata-Rata Diameter Zona Hambat ............................................ 42
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup ........................................................................ 56
Lampiran 2 Surat Pernyataan ................................................................................ 57
Lampiran 3 Surat Keterangan ............................................................................... 58
Lampiran 4 Hasil Plagiasi ..................................................................................... 59
Lampiran 5 Skema Pembuatan Fraksi Etanol Jeruk Keprok ................................ 60
Lampiran 6 Determinasi Jeruk Keprok ................................................................. 61
Lampiran 7 Hasil Skrining Fitokimia ................................................................... 62
Lampiran 8 Bagan Alir.......................................................................................... 65
Lampiran 9 Kontaminasi ....................................................................................... 70
Lampiran 10 Perhitungan Konsentrasi Uji ............................................................ 71
Lampiran 11 Diameter zona hambat ..................................................................... 72
Lampiran 12 Alat Dan Bahan ............................................................................... 73
Lampiran 13 Tabel Mc Farland............................................................................. 76
xvii
DAFTAR SINGKATAN
µg : Mikrogram
µL : Mikroliter
CFU : Colony Forming Unit
CLSI : Clinical Laboratory Standart Institute
cm : Centimeter
DMSO : Dimetil Sulfoksida (Dimethyl Sulfoxide)
GAE : Gallic Acid Equivalent
KBM : Kadar Bunuh Minimal
KHM : Kadar Hambat Minimal
KLT : Kromatografi Lapis Tipis
LAF : Laminar Air Flow
MHA : Mueller Hinton Agar
MHB : Mueller Hinton Broth
mL : Mililiter
mm : Milimiter
MRSA : Methicillin Resistant Staphylococcus aureus
NCCLS : National Committee for Clinical Laboratory Standards
Rpm : Rotation per Minute
S. aureus : Staphylococcus aureus
TM : Trademarks
UV : Ultra violet
WHO : World Health Organization
51
DAFTAR PUSTAKA
Afifurrahman, K. Husni Samadin dan Syahril Aziz., 2014. Pola Kepekaan Bakteri
Staphylococcus aureus terhadap Antibiotik Vancomycin di RSUP Dr.
Mohammad Hoesin Palembang. MKS, Th. 46, No. 4, Oktober 2014.
Agoes.G., 2007. Teknologi Bahan Alam, ITB Press Bandung
Agus Suwarto., 2010. 9 Buah & Sayur Sakti Tangkal Penyakit. Yogyakarta:
Liberplus.
Anonim., 2014. Dalynn Biological. Catalogue No. TM50-TM60. USA
Anonim., 2014, Farmakope Indonesia Edisi V. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta, Page 672-673
Anonim., 2014, Farmakope Indonesia Edisi V. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta, Page 42
A.N.S Thomas., 1992. Tanaman Obat Tradisional 2. Yogyakarta: Kanisius
Astuti, A, W., 2016. Aktivitas Antibakteri Fraksi n-Heksan, Etil Asetat, dan Etanol
Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) terhadap Bakteri
Staphylococcus aureus. Karya Tulis Ilmiah Akademi Analis Farmasi dan
Makanan Putra Indonesia Malang.
Biomed, C., dan Lestari, E., 2011. Pedoman Teknik Dasar Untuk Laboratorium
Kesehatan. Edisi 2. Editor : dr. Albertus Agung Mahode. Terjemahan dari :
(Manual Basic Techniques For A Healthy Laboratory).
Brooks, G.F., Janet, S.B., Stephen, A.M., 2007. Jawetz, Melnick, Adellberg
Mikrobiologi Kedokteran. Edisi 23. Alih bahasa Hartanto et al. Jakarta:
EGC
Carr, J, F., 2016. Microbiology a Fundamental Introduction. MedCrave Group
LLC. January 04 2016.
CCRC, (Cancer Chemoprevention Research Center)., 2014. Jeruk Keprok (Citrus
reticulata) Yogyakarta Fakultas Ilmu Kesehatan Gadjah Mada (diambil dari
http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=177)
Choma, I. M., and Grzelak, E. M., 2010, Bioautography detection in thin-layer
chromatography, Journal of Chromatography A.
Clinical and Laboratory Standards Institute (CLSI)., 2017. Performance Standars
for Antimicrobial Susceptibility Testing; Twenty-seventh Informational
Supplement. CLSI document M100-S27. Wayne, PA: Clinical and
Laboratory Standards Institute.
Cowan, M., 1999. Plants Products as Antimicrobial Agent. Clinical Microbiology
Review; 12(4): 564-582.
52
Darmadi., 2008. Infeksi Nosokomial: Problematika dan Pengendaliannya.
Jakarta: Salemba Medika
DeLeo FR, Diep BA, Otto M.Host defense and pathogenesis in Staphylococcus
aureus infections.Infect Dis Clin North Am. 2009 Mar;23(1):17-34.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia., 2000. Parameter Standar Umum
Ekstrak Tanaman Obat. Cetakan 1. Jakarta
Departemen Kesehatan Republik Indonesia., 2007. Kebijakan Obat Tradisional
Nasional. Cetakan 1. Jakarta
Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia., 2007. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Balai Penerbit FKUI:
Jakarta;. 12: 585-7
Dey, P.M., 2012. Methods in Plant Biochemistry. Volume I. USA: Academic
Press. Halaman 81-82.
Dirjen POM., 1986. Sediaan Galenik. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
Indonesia
Dwi Apristiani dan Puji Astuti., 2005. Isolasi Komponen Aktif Antibakteri
Ekstrak Kloroform Daun Mimba (Azadirachta indica A. Juss.) dengan
Bioautografi. Biofarmasi 3 (2): 43-46
Hapsoro, W. A., Sriningsih., Wahono, S., Agung, E. W., Caidira., Firdayania, Susi,
K., Pertamawati, K., 2008. Analisa Senyawa Golongan Flavonoid Herba
Tempuyung (Sonchusarvensis L)
Harborne., 1987. Metode Fitokimia:Penemuan Cara Modern Menganalisis
Tumbuhan. Bandung: Penerbit ITB
Harvey, R. A. Dan Pamela, C.C., 2013, Farmakologi Ulasan Bergambar, Edisi
ke-4, Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, p, 203-204.
Ismarani., 2012, Potensi Senyawa Tannin Dalam Menunjang Produksi Ramah
Lingkungan. CEFARS: Jurnal Agribisnis dan Pengembangan Wilayah Vol.
3 No. 2 : 46-55
Indira Yuniarti, Sahid M., dan Siti Desintha., 2015, Perancangan Buku Panduan
Mengkonsumsi Kulit Buah Jeruk Keprok Untuk Usia 9-10 Tahun. e-
Proceeding of Art & Design., Vol. 2 (No.3):1232. ISSN : 2355-9349
Jasim, A. R., 2012, Phytochemical Study of some Flavonoids Present in theFruit
Peels of Citrus reticulata Grown in Iraq. Kerbala Journal of
Pharmaceutical Sciences. Number 3
King, R.W., 2010, Staphylococcal Scalded Skin Syndrome in Emergency
Medicine. (dari https://emedicine.medscape.com/article/788199-overview ,
15 Februari 2018)
53
Kotranas., 2006, http://www2.pom.go.id/public/berita_aktual/data/ktobpom.pdf,.
28 Januari 2018.
Kurniawan, Betta., Aryana, Wayan Ferly., 2015. “ Binahong (Cassia alata L) as
Inhibitor of Escherichia coli Growth. J Majority; 4(4)
Kusumawati, E., Anita, A., dan Khusnul, K., 2016. Uji Aktivitas Antibakteri
Ekstrak Etanol Daun Kerehau (Callicarpa longifolialam) Terhadap
Escherichia coli dan Staphylococcus aureu. Jurnal Ilmiah Manuntung,
Vol.2 No.2, hal. 166-172, ISSN Cetak. 2443-115x, ISSN Elektronik. 2477-
1821.
Lenni, F., & Yasmin, Y., 2011. ISOLASI DAN PENGAMATAN MORFOLOGI
KOLONI BAKTERI KITINOLITIK. Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi,
Biologi Edukasi Volume 3, Nomor 2 : 20-25
Levinson W., 2012. Review of medical microbiology and immunology. 12th
Edition. USA: Mc Graw Hill Lange. Page 31
Lowy FD., 1998. Staphylococcus aureus infection. J. Med. 339:520-532.
Martos V.A, Navajaz Y.R, Fernandez Lopez and Alvares J.P., 2007. Antibacterial
Activity of Lemon (Citrus lemon L.), Mandarin (Citrus reticulata L.),
Grapefruit (Citrus paradisi L.) and Orange (Citrus sinensis L.)
Essential Oils. Journal of Food Safety 28 (2008) 567–576. All Rights
Reserved
Moch. R. Pratama., 2005, Pengaruh Ekstrak Serbuk Kayu Siwak (Salvadora
persica) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus mutans dan
Staphylococcus aureus dengan Metode Difusi Agar, Program Studi
Biologi, Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya
Mulyadi. M., Wuryanti., Purbowatiningrum. R. S., 2017. Konsentrasi Hambat
Minimum (KHM) Kadar Sampel Alang-Alang (Imperata cylindrica) dalam
Etanol Melalui Metode Difusi Cakram. Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 20
(3): 130 – 135
Okwu D. E. And Emenike I. N., 2006. Evaluation of The Phytonutrient and
Vitamins Content of Citrus Fruits. International Journal of Molecular
Medicine and Advance Sciences 2 (1) : 1-6
Pratiwi, S.I., 2008. Mikrobiologi Farmasi. Erlangga. Jakarta.
P. Yashaswini and Arvind., 2018. Antimicrobial Properties of Orange (Citrus
reticulata var. Kinnow) Peel Extracts against Pathogenic Bacteria. ISSN:
2319-7706 Volume 7 Number 03 (2018)
Rika Rahim., 2018, Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi Etanol Bunga Averrhoa
Bilimbi Dengan Metode Difusi Cakram (Pengujian Aktivitas Antibakteri
Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli). Skripsi,
Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang, Kota Malang
54
Rizal M, Rahayu SP., 2015. Perbaikan teknologi budidaya jeruk keprok Borneo
Prima dan analisis usahataninya di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. 1:
1492-1496
Rusdi, N, K., Sediarso., dan Fadila, S, H., 2010. Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi
Etanol dari Ekstrak Daun Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Sceff)
Boerl.) terhadap Bakteri Sterptococus mutans. Farmasains. Vol.1 No.2. hal.
89-94.
Seidel V. Initial and Bulk Extraction. In: Sarker SD, Latif Z & Gray Al, editors.
Natural product Isolation, 2nd ed. Totowa (Ney Jersey). Humana Press Inc.
2006. hal. 31-5
Steven Tong. Y. C, Davis JS, Eichenberger E, Holland TL, Fowler VG., 2015.
Staphylococcus aureus infections: epidemiology, pathophysiology, clinical
manifestations, and management. Clinical Microbiology Review (diambil
dari doi:10.1128/CMR.00134-14)
Sultana, H. S., Mohammed, A., Bibhu, P.O., 2012. Influence of volatile constituents
of fruit peels of Citrus reticulata Blanco on vlinically isolated pathogenic
microorganisms under In-vitro. Asia Pacific Journal of Tropical Biomedicine.
ELSIVIER., S, 1299-1302, 2012.
Sweetman, S. C., 2009, Martindale 36th Edition The Complete Drug Reference,
Pharmaceutical Press, London, 159
Syahrurachman A, Chatim A, Soebandrio A, Karuniawati A., 1993. Buku Ajar
Mikrobiologi Kedokteran. Edisi revisi. Binarupa Aksara.
Syultonil, M. I., 2017, Uji Antiinflamasi Fraksi Etanol Kulit Buah Citrus reticulata
L. Pada Rattus norvergicus yang diinduksi karagenin. Skripsi, Fakultas
Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang, Kota Malang
Tiwari, Kumar, Kaur Mandeep, Kaur Gurpreet & Kaur Harleem., 2011.
Phytochemical Screening and Extraction: A Review. Internationale
Pharmaceutica Sciencia vol. 1: issue 1.
Utami, Eka Rahayu., 2012. Antibiotika, resistensi, dan rasionalitas terapi.
Sainstis J. 1 (1):124-138 (diambil dari http://ejournal.uin-
malang.ac.id/index.php/bio/article/view/1783 Februari 2018)
Van Steenis, C.G., 1975, Flora Voor de Scholen in Indonesie, diterjemahkan oleh
Sorjowinoto, M., edisi VI, PT. Pradnya Paramitha, Jakarta.
Venn, R.F., 2008. Principles and Practices of Bioanalysis. Edisi kedua. Prancis:
Taylor and Francis Group Ltd.
Venkataraman, R., 2010. Toxic Shock Syndrome (diambil dari
https://emedicine.medscape.com/article/169177-overview Februari 2018)
Wahyuningsih, E., 2009.CPVD pada Jeruk (Citrus sp.) dan Upaya
Pengendaliannya. VIS VITALIS, Vol.2 No.2, page 65-73
55
World Hearth Organization., 2011. Pedoman Teknik Dasar Untuk
Laboratorium kesehatan/ WHO. Buku Kedokteran: EGC. Jakarta
WHO., 2012. Initiative for Vaccine Research (IVR): Bacterial Infections WHO
2012
Yanti N. Y., dan Mitika S., 2017 Uji Efektivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun
Sambiloto (Andrographis paniculata Ness) Terhadap Bakteri Staphylococus
aureus. Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2 (1), 158-168
Yenny, H. Elly., 2007. Resistensi dari bakteri Enterik : Aspek Global Terhadap
Antimikroba.Universa Medicine, Vol. 26. No. 1, Januari – Maret 2007; 26 :
46-56.
top related