tadzkirah al sami ibnu jama'ah

Post on 14-Jun-2015

1.023 Views

Category:

Documents

45 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

تذكرة السامع والمتكلم في أدب العالم والمتعلم

KAJIAN KITAB

Karya:

Ibnu Jama’ah al-Kinani(639-733)

ADAB PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK(Konsep Pendidikan Islam Menurut Ibnu Jama’ah)

Oleh:Azis Asmana, Lc

Dosen STAI Persatuan Islam Garut

Lembaga Kajian TuratsPD Pemuda Persis Garut

Garut, 15 April 2011

Latar Belakang Pemilihan Kitab

• Salah satu kitab turats yg mesti diketahui• Penulisnya salah seorang ulama terkemuka

yang terkenal dgn karya-karyanya yg cukup banyak

• Kandungan kitab yg sangat mendasar dan urgen diketahui oleh semua pihak

• Materi kitab yg relevan dgn kebutuhan manusia, dulu dan sekarang

Biografi Ibnu Jama’ah

• Nama : Muhammad bin Ibrahim bin Sa’dullah bin Jama’ah bin Ali bin Jama’ah bin Hazim bin Shakhr

• Kun-yah : Abu Abdillah• Laqob : Badruddin• Nisbat : al-Kinani• Madzhab : Syafi’i

• Lahir & Wafat :• Lahir di Hammah, Syam, pada tanggal 04

Rabi’ul Akhir 639 H/1241 M malam sabtu, dan wafat pada pertengahan malam akhir hari senin tanggal 21 Jumadil Ula 733 H/1333 M. dan dimakamkan di Qirafah, Mesir. Usianya 64 tahun, 1 bulan, 1 hari.

Guru dan Muridnya• Guru Beliau memiliki banyak guru, menurut al-Barzali

jumlahnya hingga 74 orang, satu di antaranya seorang perempuan (Masyaikhat)Guru-gurunya yang paling masyhur:

- Syaikh al-Syuyukh bin Izzun- Taqiyuddin Abu Abdlillah Muhammad bin Husain bin

Razin (w 680 H).- Mu’inuddin Ahmad bin Ali bin Yusuf al-Dimisyqi (w

667 H)- Zainuddin Abu Thahir Ismail bin Abdul Qawiy (w 667)- Muhammad bin Abdillah bin Malik (w 672 H)

• Murid-muridnya yang paling masyhur:- Muhammad bin Ahmad bin Utsman al-

Dzahabi (w 748 H)- Muhammad bin Jabir al-Maghribi al-Wadi (w

749 H)- Abdul Wahab bin Ali al-Subki (w 771 H)

Profesinya

• Beliau pernah menjadi hakim di al-Quds tahun 687 H, kemudian pindah ke pengadilan Mesir. Setelah berhenti menjadi hakim di Mesir, beliau diangkat lagi pasca wafatnya Ibnu Daqiqil ‘Ied. Pernah uzlah selama satu tahun, lalu dipilih lagi menjadi hakim, dan menjadi buta tahun 727 H. Lantas beliau menjauh dari kehakiman dan fokus terhadap pengajaran di berbagai madrasah yang terkenal di berbagai negara saat itu.

Aqidahnya

• Imam al-Dzahabi menyebutkan dalam biografi Badruddin bin Jama’ah bahwa beliau adalah seorang asy’ariy yang terpuji (Mu’jam al-Syuyukh: 2/130).

• Beliau menyusun beberapa kitab berdasarkan madzhab Asya’irah, seperti في الدليل إيضاح

التعطيل أهل حجج disebutkan di ,قطعdalamnya 30 ayat yang memuat tentang sifat dan menakwilnya dengan madzhab asya’irah yang

berbeda dengan madzhab salaf aswaja. Sebagaimana beliau juga melansir 30 hadits tentang sifat dan menakwilkannya. Di antara sifat yang ditakwilkan : االستواء، والعلو، والنزول، والوجه واليد والعين

والساق والغضب والرضا والفرح والمحبة والضحك والتعجب

(Idlah al-Dalil hlm. 103, 117, 124, 127)

Karya-karyanyaفي علوم القرآن•

كشف المعاني عن متشابه المثاني-ط/ق1.

غرر التبيان في من لم يسم في القرآن-ط/ق2.

غرر البيان لمبهمات القرآن، غرر التبيان 3.لمهمات القرآن، غرر البيان في تفسير

القرآن-خالفوائد الالئحة من سورة الفاتحة-خ4.

في العقيدة•. الرد على المشبهة-خ5. التنزيه في إبطال حجج التشبيه-خ6. إيضاح الدليل في قطع حجج أهل التعطيل-7

ط/قفي الفضائل والسلوك•. الطاعة في فضيلة صالة الجماعة-خ8. حجة السلوك في مهاداة الملوك-خ9

. المقتص في فوائد تكرار القصص-خ10. مجموعة/ديوان خطب-خ11.مقصد النبيه في شرح خطبة التنبيه-ط/ق12

في علوم الحديث•. المنهل الروي في مختصر علوم الحديث 13

النبوي، ملخص كتاب علوم الحديث البن الصالح-ط/ق

. الفوائد الغزيرة المستنبطة من حديث بريرة-14خ

� تساعية-خ15 . أربعون حديثا. مختصر صحيح البخاري-ط/ق 16. مختصر في مناسبات تراجم البخاري –ط/ق17

في الفقه وقواعد األحكام•. تحرير األحكام في تدبير أهل اإلسالم-ط/ق18. تجنيد األجناد وجهات الجهاد-ط19. مستند األجناد في آالت الجهاد-ط20. كشف الغمة في أحكام أهل الذمة-خ21. شرح كافية ابن الحاجب-خ22. العمدة في األحكام-خ23في الفلك•

. رسالة في الكالم على اإلسطرالب-خ24

في السيرة والتاريخ•. أراجيز في قضاة مصرقضاة دمشق والخلفاء-25خ. تاريخ مختصر في الدولة األموية والدولة 26

العباسية-خفي اللغة•

. مقدمة في النحو-خ27في آداب البحث والتربية•

. تنقيح المناظرة في تصحيح المخابرة-خ28تذكرة السامع والمتكلم في آداب العالم . 29

والمتعلم-ط/ق

Karya-karyanya yang diperselisihkan

أنس المذاكرة فيما 1.يستحسن في

المذاكرةأوثق األسباب2.الضياء الكامل في 3.

شرح الشاملتخريج أحاديث 4.

الوجيز: الوجيز في الفروع لإلمام الغزالي

لسان األدب5.

�و�ر الروض6. ن

. مختصر أقصى الشوق 7واألمل في حديث

الرسول. المختصر الكبير في 8

السيرة. المسالك في علوم 9

المناسك. مشيخة بدر الدين بن 10

جماعة بتخريج علم الدين البرزالي

. مشيخة بدر الدين بن 11جماعة بتخريج

المعشرائي . النجم الالمع في شرح 12

جوامع الجوامع

Pujian Ulama terhadapnya

• Banyak para ulama yang memuji dan menyanjungn Ibnu Jama’ah dari segi ilmu, putusan-putusan hukum, fiqih, fatwa-fatwa, khutbah-khutbah, wara’ dan karya-karyanya

• Al-Dzahabi: “Pemimpin para hakim, syeikhul Islam, mufassir, memiliki berbagai karya dalam fiqih, hadits, ushul, tarikh, dll. Dia memiliki partisipasi yang bagus dalam keilmuan Islam disertai dengan pemahaman agama, ahli ibadah, kepribadian yang baik……(Mu’jam Syuyukh: 2/130)

• Ibnu Jabir: “Dia seorang guru yang hebat, faqih, mufti, ahli khutbah, pemimpin para hakim negara Mesir, gurunya para guru, pakar hadits dan ulama Mesir…. Tidaklah diketahui selama dalam kepemimpinannya kecuali kebaikan padahal itu terjadi selama 50 tahun. (Barnamij Ibnu Jabir: 43)

• Al-Subki: “Hakim bagi dua negara, Mesir dan Syam, seorang penyair yang tidak sombong yang tidak mengumbar kehormatan diri karena merasa cukup dengan rizki yang ada (tidak meminta-minta). Dia seorang pakar hadits, faqih, cerdas dan para ahli hukum tidak mampu mengunggulinya. (Thabaqat al-Syafi’iyyah al-Kubra: 5/230).

• Al-Asnawi: “Dia sorang yang sibuk dalam mengkaji berbagai disiplin ilmu, mengarang banyak karya, menumbuhkembangkan syi’ir yang bagus, berfatwa sejak lama dan fatwa-fatwa itu disodorkan kepada Imam Nawawi lalu beliau menganggap baik apa yang telah dijawab olehnya. (Thabaqat al-Syafi’iyyah: 1/386)

• Ibnu Katsir: “Dia sorang ulama, syaikhul Islam, banyak mendengar hadits (riwayat), sibuk dengan ilmu, menghasilkan ilmu yang beraneka ragam, lebih maju dari teman sejawatnya dalam hal kepemimpinan/jabatan, pakar agama, pandai menulis, wara..”.(Al-Bidayah wa al-Nihayah: 14/163)

Kajian Kitab

Kitab-kitab yang sama

الن�وع الس�ابع والعش�رون : معرف�ة آداب المح�دثالن��وع الث��امن والعش��رون : معرف��ة آداب ط��الب

الحديث

Urgensi Kitab

• Segi syariah:Terdapat penjelasan mengenai sebagian hukum syariah yg berkaitan dgn murid dan guru

• Segi adab dan pendidikan:Terdapat adab dan metode pendidikan yg tidak dikhususkan bagi murid dan guru saja, bahkan hal ini dinilai inti dari metode pendidikan yg dibangun di atas syari’at

• Segi historis dan sosial:Menggambarkan model pendidikan pada saat itu

Urgensi Adab

• Dlm muqaddimah kitab, Ibnu Jama’ah menilai bhw seorang yg cerdas harus memulai pendidikannya dgn belajar adab terlebih dahulu dan bersungguh-sungguh dalam meraihnya.

• Keutamaan adab telah disaksikan/ditetapkan oleh syara’ dan akal sehat

• Semua orang akan memuji orang yang beradab• Orang yg paling berkewajiban tersifati dgn adab ini

adalah ahlul ilmi (ulama & penuntut ilmu)• Sumber akhlak dan adab adalah Rasulullah , ahlu

bait, para sahabat dan para ulama salaf

Pendapat Ulama ttg Adab

• Ibnu Sirin: “Mereka (para ulama) belajar huda (adab) sebagaimana mereka belajar ilmu”.

• Hasan Bashri: “Seseorang harus mendidik dirinya (beradab) secara terus menerus”.

• Habib bin al-Syahid berkata kpd anaknya: “Wahai anakku, temanilah para faqih dan ulama, belajarlah dari mrk dan ambilllah adab mrk, maka hal itu lebih aku sukai daripada banyak meriwayatkan hadits”.

• Makhlad bin Husein berkata kpd Ibnu Mubarak: “Kita lebih membutuhkan banyak belajar adab drpd banyak belajar hadits”.

Isi Kandungan Kitab

Terdapat lima (5) Bab:I. Ttg keutamaan ilmu dan para ulama serta

keutamaan mempelajari ilmu dan mengajarkannyaII. Ttg adab seorang pendidik thd dirinya,

menjaga/atensi peserta didik dan pelajarannyaIII. Ttg adab seorang peserta didik thd dirinya,

menjaga/atensi pendidik dan pelajaran2nyaIV. Ttg adab terhadap kitab-kitabnya V. Ttg adab terhadap lingkungan pendidikan

I. Ttg keutamaan ilmu dan para ulama serta keutamaan mempelajari ilmu dan mengajarkannya

• Beliau mengemukakan beberapa dalil dari Al-Qur’an, Hadits dan perkataan ulama

• Menambahkan satu pasal yang membahas ttg ancaman bagi orang yang menuntut ilmu bukan karena Allah/orientasi dunia

II. Ttg adab seorang pendidik thd dirinya, menjaga/atensi peserta didik dan pelajarannya

• Adab seorang pendidik thd dirinya. Terdapat 12 poin adab

• Adab seorang pendidik thd pelajarannya. Terdapat 12 poin adab

• Adab seorang pendidik thd peserta didiknya. Terdapat 14 poin adab

III. Ttg adab seorang peserta didik thd dirinya, menjaga/atensi pendidik dan pelajaran2nya

• Adab terhadap dirinya.Terdapat 10 poin adab

• Adab terhadap gurunya. Terdapat 13 poin adab

• Adab terhadap pelajarannya.Terdapat 13 poin adab

IV. Ttg adab terhadap kitab-kitabnya

• Terdapat 11 poin adab

V. Ttg adab terhadap lingkungan pendidikan

• Terdapat 11 poin adab

Pandangan ttg Pendidikan

1. Urgensi seorang pendidik dalam pelaksanaan proses pengajaran

2. Seorang pendidik harus memiliki skill mengajar3. Seorang pendidik memiliki

karakter/sifat/kepribadian yang baik3-1. Konsisten dgn adab pengajaran ilmu3-2. Bersih dari berbagai ketamakan/obsesi negatif3-3. Bersikap ramah dan lemah lembut thd peserta didik dan sabar thd prilaku mereka

3-4. Seorang pendidik aktif dlm kehidupan bermasyarakat3-5. Bersikap adil dan objektif dlm berinteraksi dgn para peserta didik3-6. Memperhatikan penampilan yg umum

4. Metode dan teknik pengajaranTidak terdapat batasan yg jelas dlm kitab Ibnu Jama’ah mengenai metode pengajaran, namun beliau menjelaskan bhw pengajaran akan terealisasi tujuannya apabila memiliki keistimewaan dlm metode dan media pembelajaran, di antaranya:

4-1. Kreatif dlm memotivasi peserta didik untuk belajar4-2. Menperhatikan level intelegensia peserta didik4-3. Bersandar pada efektivitas peserta didik dalam waktu dan aktivitas mereka4-4. Menjunjung fleksibelitas dan keseimbangan4-5. Memelihara kesehatan jiwa peserta didik4-6. Mengatur rencana pengajaran/kurikulum dan tingkatan pembelajaran (kelas-kelas)

Konsep Pendidikan Menurut Ibnu Jama’ah

• Konsep Guru/UlamaMenurut Ibnu Jama’ah ulama sebagai mikro cosmos manusia dan secara umum dapat dijadikan sebagai tipologi makhluk terbaik (khairul Bariyyah). Beliau menawarkan sejumlah kriteria yang harus dimiliki oleh seseorang yang akan menjadi guru. Pertama, menjaga akhlaq. Kedua, tidak menjadikan profesi guru sebagai usaha untuk menutupi kebutuhan ekonominya. Ketiga, mengetahui situasi sosial kemasyarakatan. Keempat, kasih sayang dan sabar. Kelima, adil dalam memperlakukan peserta didik. Keenam, menolong dengan kemampuan yang dimilikinya.

Dari keenam kriteria tersebut, yang menarik adalah tentang tidak bolehnya profesi guru dijadikan sebagai usaha mendapatan keuntungan material. Ibnu Jama’ah berpendapat demikian sebagai konsekuensi logis dari konsepsinya tentang pengetahuan. Bagi beliau ilmu sangat agung lagi luhur, bahkan bagi pendidik menjadi kewajiban tersendiri untuk mengagungkan pengetahuan tersebut, sehingga pendidik tidak menjadikan pengetahuannya itu sebagai lahan komoditasnya, dan jika hal itu dilakukannya berarti telah merendahkan keagungan pengetahuan (ilmu).

• Konsep Peserta DidikMenurut Ibnu Jama’ah, peserta didik yang baik adalah mereka yang mempunyai kemampuan dan kecerdasan untuk memilih, memutuskan, dan mengusahakan tindakan-tindakan belajar secara mandiri.Selain itu Ibnu Jama’ah tampak sangat menekankan tentang pentingnya peserta didik mematuhi perintah pendidik, ia berpendapat bahwa pendidik meskipun salah ia harus tetap dipatuhi, peserta didik juga tidak dibenarkan untuk mempunyai gagasan yang tidak sejalan dengan pendidik.

Pemikiran Ibnu Jama’ah tentang peserta didik ini nampak kurang demokratis, namun pandangan ini tampak didasarkan pada sikapnya yang konsisten dalam memandang guru atau ulama sebagai orang yang memiliki kapasitas keilmuan yang patut di prioritaskan daripada peserta didik. Namun demikian beliau sangat mendorong para siswa untuk mengembangkan kemampuan akalnya, yaitu agar tekun dan betul-betul giat dalam mengasah kecerdasan akalnya, serta menyediakan waktu tertentu untuk pengembangan daya intelektualnya.

• Konsep Materi Pelajaran / KurikulumMateri pelajaran yang dikemukakan oleh Ibnu Jama’ah terkait dengan tujuan belajar, yaitu semata-mata menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, dan tidak untuk mencari kepentingan dunia atau materi. Tujuan semacam inilah yang merupakan esensi dari tujuan pendidikan Islam yang sesungguhnya.Materi pelajaran yang diajarkan harus dikaitkan dengan etika dan nilai-nilai spiritualitas. Dengan demikian, ruang lingkup epistimologi persoalan yang dikaji oleh peserta didik semakin luas, yaitu meliputi epistimologi kajian keagamaan, dan epistimologi di luar wilayah keagamaan (sekuler). Namun demikian kajian sekuler tersebut harus mengacu kepada tata nilai religi.

Apabila dibedakan berdasarkan muatan materi dari kurikulum yang dikembangkan Ibnu Jama’ah ada dua hal yang dapat dipertimbangkan. (1) Kurikulum dasar yang menjadi acuan dan paradigma pengembangan disiplin lainnya (kurikulum agama dan kebahasaan). (2) Kurikulum pengembangan yang berkenaan dengan materi non-agama, tetapi tinjauan yang dipakai adalah kurikulum pertama. Dengan demikian kurikulum yang pertama ini dapat memberikan corak bagi kurikulum kedua yang bersifat pengembangan.

Selanjutnya Ibnu Jama’ah memprioritaskan kurikulum Al-Qur’an daripada yang lainnya. Hal ini sejalan dengan pendapat Muhammad Fadhil al-Jamali yang mengatakan bahwa Al-Qur’an adalah kitab terbesar yang menjadi sumber filasafat pendidikan dan pengajaran bagi umat Islam serta Al-Hadits untuk melengkapinya.

• Konsep Metode PembelajaranKonsep Ibnu Jama’ah tentang metode pembelajaran banyak ditekankan pada hafalan ketimbang dengan metode lain. Metode hafalan memang kurang memberikan kesempatan pada akal untuk mendayagunakan secara maksimal proses berfikir, akan tetapi, hafalan sesungguhnya menantang kemampuan akal untuk selalu aktif dan konsentrasi dengan pengetahuan yang didapat.

Selain metode ini, beliau juga menekankan tentang pentingnya menciptakan kondisi yang mendorong kreativitas para siswa, menurut beliau kegiatan belajar tidak digantungkan sepenuhnya kepada pendidik, untuk itu perlu diciptakan peluang-peluang yang memungkinkan dapat mengembangkan daya kreasi dan daya intelek peserta didik.

• Lingkungan PendidikanPara ahli pendidikan sosial umumnya berpendapat bahwa perbaikan lingkungan merupakan syarat mutlak untuk mewujudkan tujuan-tujuan pendidikan.Sejalan dengan hal diatas Ibnu Jama’ah memberikan perhatian yang besar terhadap lingkungan. Menurutnya bahwa lingkungan yang baik adalah lingkungan yang di dalamnya mengandung pergaulan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etis.

Pergaulan yang ada bukanlah pergaulan bebas, tetapi pergaulan yang ada batas-batasnya.Lingkungan memiliki peranan dalam pembentukan keberhasilan pendidikan. Keduanya menginginkan adanya lingkungan yang kondusif untuk kegiatan belajar mengajar, yaitu kondisi lingkungan yang mencerminkan nuansa etis dan agamis.

Penutup

Kitab karya Ibnu Jamaah ini sarat dengan berbagai faidah dan manfaat, khususnya

dalam pelaksanaan dan pengembangan dunia pendidikan. Kitab ini layak dijadikan bahan

kajian dan panduan, baik oleh pendidik atau peserta didik, yang ingin meraih ilmu dengan

memprioritaskan adab terlebih dahulu!

Penutup

لكم منا جزيل الشكر على حسن اهتمامكم

والحمد لله رب العالمينواستماعكم

top related