upaya meningkatkan prestasi belajar siswa...
Post on 05-Feb-2018
237 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN SKI MATERI POKOK
KEPRIBADIAN NABI SAW DENGAN STRATEGI
INFORMATION SEARCH (Studi Tindakan Kelas IV MI Kalibening, Dukun, Magelang
Tahun Ajaran 2010/2011)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat
guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam
Ilmu Pendidikan Islam
Oleh :
ROIFAH
NIM : 093111199
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Roifah
NIM : 093111199
Jurusan / Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian / karya
saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang, ……………………
Saya yang menyatakan
ROIFAH
NIM. 093111199
iii
KEMENTERIAN AGAMA R.I.
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH Jl. Prof. Dr. Hamka KM 1 Ngaliyan Telp. (024)7601291 Semarang 50185
PENGESAHAN
Naskah skripsi dengan :
Judul : Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada
Mata Pelajaran SKI Materi Pokok Kepribadian Nabi
SAW dengan Strategi Information Search (Studi
Tindakan Kelas IV MI Kalibening, Dukun, Magelang,
Tahun Ajaran 2010/2011)
Nama : Roifah
NIM : 093111199
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Telah diujikan dalam sidang munaqasyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam.
Semarang, Juni 2011
DEWAN PENGUJI
Ketua,
Drs. H. Mat Sholikhin, M.Ag
NIP. 19600524 199203 1 001
Sekretaris,
Dra. Miswari, M.Ag
NIP. 15027433 700000 2 000
Penguji I,
Drs. H. Mustaqim, M.Pd
NIP. 19590424 198303 1 005
Penguji II,
Dra. Muntholi’ah, M.Pd
NIP. 19670319 199303 2 001
Pembimbing
iv
Semarang, 6 Juni 2011
NOTA PEMBIMBING
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
di Semarang
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan, dan
koreksi naskah skripsi dengan :
Judul : Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran SKI Materi Pokok Kepribadian Nabi SAW
dengan Strategi Information Search (Studi Tindakan
Kelas IV MI Kalibening, Dukun, Magelang, Tahun
Ajaran 2010/2011)
Nama : Roifah
NIM : 093111199
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diajukan dalam Sidang Munaqasyah.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Pembimbing
Drs. Wahyudi, M.Pd
v
ABSTRAK
Judul : Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran
SKI Materi Pokok Kepribadian Nabi Muhammad SAW dengan
Strategi Information Search
Penulis : Roifah
NIM : 09311199
Skripsi ini membahas tentang Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa
pada mata pelajaran SKI dengan menggunakan Strategi Information Search. Studi
ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan : (1) Bagaimana penerapan
Strategi Information Search mata pelajaran SKI Kelas IV Materi Kepribadian
Nabi Muhammad SAW di MI Kalibening Dukun Magelang Tahun 2010?, (2)
Apakah penerapan Strategi Information Search dapat meningkatkan hasil belajar
mata pelajaran SKI Kelas IV Materi Kepribadian Nabi Muhammad SAW di MI
Kalibening Dukun Magelang pada tahun 2010?
Penelitian ini adalah termasuk penelitian Tindakan Kelas (Action
Research) untuk memecahkan masalah yang terjadi serta mencari kebenaran
secara praktis. Pada tahun ajaran 2008/2009 kelas IV MI Kalibening pada mata
pelajaran SKI menunjukkan rata-rata yang masih rendah. Semangat belajar
peserta didik juga menurun. Berdasarkan pada hal-hal tersebut maka perlu adanya
profesionalitas guru untuk mendesain pembelajaran yang menyenangkan juga
prestasi yang meningkat. Penelitian yang dilakukan dengan dua siklus ini ternyata
bisa meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Dengan menggunakan Strategi
Information Search, peserta didik aktif dalam pembelajaran. Pembelajaran dengan
mencari informasi-informasi yang tersedia sesuai dengan pokok materi
kepribadian Nabi Muhammad, menumbuhkan keanekaragaman pendapat,
pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang sangat berharga.
Pembelajaran melalui strategi Information Search terdiri dari Prasiklus,
Siklus I, dan Siklus II. Pada tahap prasiklus rata-rata hasil belajar siswa 63,28
dengan ketuntasan belajar 61,90%. Pada siklus I rata-rata 65,29 dengan ketuntasan
belajar 61,90% sedangkan pada siklus II mengalami kenaikan dengan nilai rata-
rata 74,25 dengan ketuntasan belajar 95,23%.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti membuktikan bahwa prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran SKI khususnya materi pokok kepribadian Nabi
SAW melalui strategi Information Search meningkat. Peningkatan ini dapat
dilihat dari prosentasi kesiapan dan ketuntasan belajar siswa dalam pembelajaran
pada tahap pra siklus, siklus I dan Siklus II.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pihak
manapun utamanya para guru dan pihak madrasah.
vi
PERSEMBAHAN
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad dan
hidayah-Nya kepada peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang
sangat sederhana.
Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini telah banyak menerima
bantuan, bimbingan, dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti
menyampaikan banyak terima kasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Dr. Suja’I, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang, beserta staf yang telah memberikan pengarahan dan pelayanan
dengan baik selama masa penelitian.
2. Bapak Drs. Wahyudi, M.Pd, pembimbing yang telah berkenan memberikan
waktu, bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini.
3. Suamiku tercinta Ayub Rubiyono, ananda Yusuf Wildan Fadhila dan
Muhammad Kevin Baihaqi yang telah mencurahkan kasih sayang dan
dukungannya serta do’a sehingga peneliti dapat menyelesaikan studi ini.
4. Bapak Edi Martani, S.Pd.I selaku Kepala MI Kalibening
5. Bapak / Ibu Guru MI Kalibening
6. Teman-teman kelas J yang selalu memberikan dorongan.
7. Teman-teman yang telah membantu baik materiil maupun dorongan.
Peneliti menyadari bahwa dalam skripsi ini masih banyak kekurangan baik
penggunaan bahasa maupun yang lainnya. Oleh karena itu peneliti mengharapkan
kepada para pembaca untuk berkenan memberikan kritik dan sarana yang bersifat
membangun demi perbaikan skripsi ini.
vii
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti khususnya dan para pembaca
umumnya. Amin.
Magelang, …………..2011
Peneliti
ROIFAH
NIM. 093111199
viii
MOTTO
ان الذيه امنىا وعلىاالصا لحا ت لهم اجر غير ممنىن
“ Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang
saleh mereka mendapat pahala yang tiada putus-putusnya".
(Q.S. Fushshilat : 8)1
1 Al Qur’an dan terjemahannya
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN ....................................................................... ii
PENGESAHAN ........................................................................................... iii
NOTA PEMBIMBING ................................................................................ iv
ABSTRAK ................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ....................................................................................... vi
MOTTO ........................................................................................................ viii
DAFTAR ISI ................................................................................................ ix
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................... 1
B. Penegasan Istilah .................................................................. 3
C. Rumusan Masalah ................................................................ 4
D. Tujuan Penelitian ................................................................. 4
E. Manfaat Penelitian ............................................................... 5
F. Kajian Penelitian yang Relevan ........................................... 6
BAB II : LANDASAN TEORI
A. Peningkatan Prestasi Belajar ................................................ 9
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar .......................... 10
C. Metode Pembelajaran ........................................................... 21
D. Strategi Information Search ................................................. 24
E. Tinjauan Mata Pelajaran SKI ............................................... 26
F. Mengenal Kepribadian Nabi Muhammad SAW ................... 27
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ..................................................................... 37
B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 40
x
C. Pelaksana dan Kolaborato .................................................... 41
D. Rancangan Penelitian ........................................................... 42
E. Tehnik Pengumpulan Data ................................................... 49
F. Tehnik Analisis Data ............................................................ 50
G. Indikator Pencapaian ............................................................ 50
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian dan Pembahasan ........................ 51
B. Analisa Hasil Penelitian dan Pembahasan ........................... 61
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................... 73
B. Saran ...................................................................................... 74
C. Penutup ................................................................................ 75
DAFTAR PUSTAKA
RPP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah
menyelenggarakan suatu system pendidikan nasional sebagaimana tercantum
dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan
pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi menejemen
pendidikan. pemerataan kesempatan pendidikan diwujudkan dalam program
wajib belajar 9 tahun. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk
meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya. Peningkatan relevansi
pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan
tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indonesia.
Peningkatan efiensi menejemen berbasis sekolah dan pembaharuan
pengolahan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.1
Kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah
dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah. Kurikulum dikembangkan
berdasarkan prinsip-prinsip antara lain yaitu berpusat pada potensi,
perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
1 Permendiknas No. 22 Tahun 2006
2
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan mejadi warga
Negara yang demokratis dan bertanggung jawab.2 Oleh karena itu dibutuhkan
tenaga pendidik yang mampu mengembangkan prinsip-prinsip kurikulum.
Selama ini pembelajaran di MI Kalibening Dukun Magelang masih
berpusat pada guru. Pembelajaran dengan metode Konvesional masih
diterapkan, peserta didik kurang obyektif dalam pembelajaran. Sehingga hasil
belajarpun belum optimal.
Pada mata pelajaran SKI di kelas IV semester 1 materi Kepribadian
Nabi Muhammad SAW, siswa MI Kalibening Dukun magelang ditahun
pelajaran 2008/2009 hasil pelajaran rata-rata 60. Hal ini menuntut
profesionalitas seorang guru untuk mendesain suatu pembelajaran sehingga
dapat meningkatkan efektifitas dan hasil belajar dari proses pembelajaran.
Perubahan diharapkan pada proses pembelajaran sehingga guru sebagai
fasilitator dan siswa aktif belajar.
Pelaksanaan proses pembelajaran SKI diharapkan menggunakan
model pembelajaran yang variatif dan terorientasi konstruktivitas, yang salah
satunya dengan Strategi Information Search (Pencarian Informasi).
Informasi Search (Pencarian Informasi) yaitu pembelajaran secara
berkelompok peserta didik mencari informasi (biasanya tercakup dalam
pelajaran) dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada
mereka. Strategi ini sangat membantu pembelajaran untuk lebih
menghidupkan materi yang dianggap kering.3
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, penulis berminat dan
berkeinginan meneliti sejauh mana “UPAYA MENINGKATKAN
PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SKI MATERI
POKOK KEPRIBADIAN NABI MUHAMMAD SAW DENGAN
2 Ibid
3 Hisyam Zaeni dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta:Pustaka Insan Madani, tt),
Cet.1, hlm, 48
3
STRATEGI INFORMATION SEARCH (Studi Tindakan Kelas IV MI
Kalibening, Dukun, Magelang Tahun Ajaran 2010/2011)”.
B. Penegasan Istilah
Penegasan Istilah dalam konteks ini dimaksudkan untuk mencari
kesamaan visi dan persepsi serta untuk menghindari distorsi pemahaman.
Oleh sebab itu diperlukan beberapa penjelasan tentang istilah dan
pembatasan-pembatasan penting yang ada dalam judul skripsi ini. Adapun
pembelajaran istilah dari skripsi yang berjudul “UPAYA MENINGKATKAN
PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SKI MATERI
POKOK KEPRIBADIAN NABI MUHAMMAD SAW DENGAN
STRATEGI INFORMATION SEARCH (Studi Tindakan Kelas IV MI
Kalibening, Dukun, Magelang Tahun Ajaran 2010/2011)” adalah :
a. Upaya
Upaya adalah usaha (Syarat) untuk menyampaikan suatu maksud ; akal ;
ikhtiar : tiada padanya, tak ada akal (usaha, ikhtiar,) padanya.4
b. Meningkatkan
Meningkatkan adalah menaikkan (derajat, taraf, dan sebagainya).5
c. Presatasi Belajar
Prestasi belajar dari bahasa Belanda “Prestatie” yang berarti hasil yang
makskimal. Prestasi menurut WS Winkel berarti bukti keberhasilan usaha
yang dapat dicapai.6
d. SKI
SKI yang dimaksud adalah mata pelajaran PAI yang di ajarkan di
Madrasah Ibtidaiyah dengan tujuan, ruang lingkup serta SK dan KD yang
termuat dalam Standar Isi sesuai dengan Permenag no. 2 tahun 2008
e. Kepribadian
Kepribadian adalah materi pembelajaran SKI dengan indikator yang
dikembangkan dari Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
4 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 2006
5 Ibid
6 Winkel, W.S., Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta : Gramedia, 1986
4
yang termuat dalam Standar Isi sesuai dengan Permenag No. 2 tahun 2008,
dengan merujuk pada tujuan dan lingkupnya.
f. Strategi Information Search (Mencari Informasi)
Strategi Information Search adalah pembelajaran dengan mencari
informasi yang dilakukan peserta didik untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan kepadanya.7
g. Siswa Kelas IV
Adalah siswa belajar kelas (IV) empat yang berjumlah 21 siswa MI
Kalibening Dukun Magelang 2010.
h. MI Kalibening Dukun Magelang
Adalah lembaga pendidikan Swasta yang bernaung dibawah Dikdasmen
Desa Kalibening, Kecamatan Dukun, Magelang yang di jadikan objek
penelitian oleh penulis.
C. Rumusan Masalah
Sebagai upaya meningkatkan hasil belajar mata pelajaran SKI
(Sejarah Kebudayaan Islam) materi kepribadian Nabi Muhammad SAW di
MI Kalibening, Kalibening, Dukun, Magelang menggunakan Strategi
Information Search, dengan rumusan masalah :
1. Bagaimana penerapan Strategi Information Search mata pelajaran SKI
kelas IV materi kepribadian Nabi Muhammad SAW di MI Kalibening
Dukun Magelang tahun 2010 ?
2. Apakah penerapan Strategi information Search dapat meningkatkan hasil
belajar mata pelajaran SKI kelas IV materi kepribadian Nabi Muhammad
SAW, di MI Kalibening Dukun Magelang pada tahun 2010?
D. Tujuan Penelitian
Penelitian tindakan berbasis kelas yang akan dilaksanakan ini
memiliki tujuan :
7 Hisyam Zaeni, et. al., Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta : Pustaka Ihsan Madani,
tt), hlm. 49
5
1. Menerapkan Strategi information search pada mata pelajaran SKI kelas IV
materi kepribadian Nabi Muhammad SAW di MI Kalibening Dukun
Magelang
2. Meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran SKI Kelas IV materi
kepribadian Nabi Muhammad SAW di MI Kalibening Dukun Magelang
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang hendak dicapai penelitian ini adalah :
1. Bagi peserta didik MI Kalibening Dukun Magelang
a. Dapat mengurangi bahkan menghilangkan rasa jenuh dalam
mengikuti proses pembelajaran
b. Dapat berpengaruh positif terhadap pencapaian hasil belajar siswa,
karena tujuan dari pelaksanaan PTK (Penelitian Tindakan Kelas)
adalah hasil belajar yang optimal.8
2. Bagi guru MI Kalibening Dukun Magelang
a. Meningkatkan kualitas pembelajaran yang menjadi tangung jawabnya
Hal ini disebabkan PTK diarahkan untuk meningkatakan kinerja
guru, melalui proses pemecahan masalah yang dihadapi ketika guru
melakukan proses belajar mengajar.
b. Melalui perbaikan dan peningkatan kinerja, maka akan tumbuh
kepuasan dan rasa percaya diri yang dapat dijadikan sebagai modal
untuk secara terus menerus meningkatkan kemampuan dan
kinerjanya.
c. Keberhasilan PTK dapat berpengaruh terhadap guru lain. Mereka
dapat mencoba hasil penelitian tindakan atau lebih dari itu mereka
dapat mencoba ide-ide baru seperti yang dilakukan oleh guru
pelaksana PTK
d. Dapat mendorong guru untuk memiliki sikap profesional
8 Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : Kencana, 2009), Cet.2, 35.
6
e. Guru akan selalu mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi
3. Bagi pihak MI Kalibening Dukun Magelang secara umum sebagai usaha
dalam meningkatkan kualitas pembelajaran mata pelajaran SKI baik hasil
belajar, maupun aktifivitas belajar
4. Bagi peneliti
Untuk mendapatkan bukti hasil pembelajaran mata pelajaran SKI materi
kepribadian Nabi Muhammad SAW menggunakan metode information
search.
F. Kajian penelitian yang relevan
Pada dasarnya urgensi kajian penelitian adalah bahan atau kritik
terhadap penelitian yang ada, mengenai kelebihan dan kekurangannya,
sekaligus sebagai bahan perbandingan terhadap kajian yang terdahulu. Dan
untuk menghindari terjadinya pengulangan hasil temuan yang membahas
permasalahan yang sama dan hampir sama dari seseorang, baik dalam bentuk
skripsi, buku dan dalam bentuk tulisan lainnya, maka penulis akan
memaparkan beberapa bentuk tulisan yang sudah ada.
Peneliti berpendapat bahwa beberapa tulisan yang peneliti temukan
masing-masing menunjukkan perbedaan dari segi pembahasannya dengan
skripsi yang akan peneliti susun.
Beberapa penelitian yang sudah teruji keahliannya diantaranya
meliputi :
1. Penelitian oleh Ismah Farhati dengan NIM 3101423 dari Fakultas
Terbiyah Tahun 2006 dengan judul Nilai-nilai kependidikan Kepribadian
dalam Al-Quran surat Al-Qashash ayat 77.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan
kepribadian yang terkandung dalam surat Al-Qashash ayat 77 dan
aktualisasi nilai-nilai dari pendidikan kepribadian dalam Al-Qur’an surat
Al-Qashash ayat 77 bagi pembentukan kepribadian muslim.
7
Penelitian dengan menggunakan metode pengumpulan data library
research (riset kepustakaan) ini, menunjukkan bahwa :
Nilai-nilai pendidikan kepribadian yaitu nilai keseimbangan antara
kebutuhan rohani dan jasmani. Serta kepribadian muslim merupakan
identitas yang dimiliki seseorang sebagai ciri khas dari seluruh tingkah
laku secara lahiriyah dan batiniyah.
Secara konseptual nilai-nilai pendidikan dalam surat ini dapat
diaktualisasikan dalam kehidupan muslim yaitu tertanamnya sikap
seseorang dalam memenuhi kebutuhan vertical (terhadap Tuhan) dan
horizontal (makhluk-Nya).9
2. Penelitian oleh Eko Purwanto dengan NIM 073 111 348 dari Fakultas
Tarbiyah tahun 2008 dengan judul Upaya Efektifitas Pencapaian Tujuan
Pembelajaran Fikih tentang jual beli menggunakan strategi Pembelajaran
Information Research (Studi di MI Gesing I Temanggung Kelas VI
semester II). Hasil penelitian ini menunjukkan keberhasilan pemahaman /
penguasaan materi pelajaran fiqih tentang jual beli di MI Gesing 1
Temanggung.
Pada siklus II (dua) menunjukkan adanya efektifitas penggunaan strategi
information search yang menunjukkan pencapaian tujuan pembelajaran
baik adalah 55 %, sedang 40 % dan kurang 5 %.10
3. Penelitian oleh Mustofiyah dengan NIM 3199178 dari Fakultas Tarbiyah
Tahun 2005 dengan judul Metode Pendidikan Akhlak Studi Praktek
Paedagogik Nabi Muhammad SAW.11
Hasil analisis menunjukkan bahwa metode pendidikan merupakan salah
satu unsur terpenting dalam pendidikan, sebab metode pendidikan untuk
menyampaikan materi pelajaran, khususnya dalam menyampaikan
9 Ismah Farhati, Nilai-nilai Pendidikan Kepribadian dalam Al-Quran, (Semarang :
Fakultas Tarbiyah, 2006) 10
Eko Purwanto, Upaya Efektifitas Pencapaian Tujuan Pembelajaran Fikih tentang Jual
Beli menggunakan Strategi Pembelajaran Information Research (Semarang, Fakultas Tarbiyah,
2008) 11
Mustofiyah, Metode Pendidikan Akhlak Studi Praktek Paedagogik Nabi Muhammad
SAW (Semarang : Fakultas Tarbiyah, 2005)
8
akhlak. Berkaitan dengan hal ini, praktek pendidikan akhlak Nabi
Muhammad SAW dapat dilihat dalam kehidupan keluarga dan
masyarakatnya. Dalam lingkungan keluarganya, namapak bagaimana
Nabi SAW telah melakukan tindakan-tindakan yang adil terhadap istri,
anak dan cucunya sehingga belum ada sejarah yang mencatat tentang
keburukan Nabi. Kemuliaan akhlak Nabi tidak sekedar di kemukakan
pada sahabatnya, istrinya pun mengakui kemuliaan akhlak Rasulullah
SAW.
Dalam kehidupan masyarakat, Rasul lebih banyak berorientasi pada
bentuk bantuan dan pertolongan pada masyarakat yang membutuhkan
oleh karena itu untuk mensukseskan usaha dalam menanamkan akhlak
mulia itu, Rosulullah SAW menggunakan metode yang variatif, sesuai
situasi dan kondisi peserta didiknya, baik berupa metode keteladanan,
nasehat, dialog dan peragaan. Dalam lingkungan Rasulullah menerapkan
metode keteladanan, pembiasaan dan nasehat bagi istri, anak dan
cucunya. Dalam masyarakat menerapkan metode dialog, peragaan dan
keteladaan
Adapun yang peneliti teliti adalah mengenai kepribadian Nabi
Muhammad SAW yang meliputi: Nabi Muhammad sebagai rahmat bagi
seluruh alam yang senantiasa menebar kasih sayang untuk alam semesta,
sifat dan akhlaqnya yang sempurna. Itu semua karena Allah telah
mendidiknya dan membaguskan pendidikannya seperti Firman Allah
dalam Al-Qalam : 4 yang artinya “Dan sesungguhnya kamu benar-benar
berbudi pekerti yang agung.”
Beliau selalu memberikan sentuhan kasih sayang kepada anak-anak,
orang tua dengan mencintai dan menyantuni mereka tanpa membeda-
bedakan status yang ada pada mereka. Dengan sifat-sifat mulianya yang
meliputi Siddiq, Amanah, Tabliqh dan Fatonah yang dapat kita jadikan
suri tauladan dalam kehidupan bersama.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
Sebelum membahas tentang peningkatan prestasi belajar akan peneliti
kemukakan tentang belajar dan prestasi belajar terlebih dahulu.
Beberapa definisi mengenai belajar :
1. Menurut Syaiful Bahri Djamarah
Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa dan raga untuk memperoleh
suatu tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi
dengan lingkungannya, yang menyangkut kognitif, efektif dan
psikomotorik.1
2. Menurut Slameto
Belajar adalah suatu proses perubahan, yaitu perubahan tingkah laku
sebagai hasil interaksi dalam lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya.2
3. Menurut Cliffod T. Morgan, sebagaimana dikutip Mustaqim
mendefinisikan belajar sebagai berikut:
“Learning is any relatively permanent change in behavior that is a result
of past experience.”
Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relative tetap yang merupakan
hasil pengalaman masa lalu.3
4. James O, Whiftaker
Belajar sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah
melalui latihan atau pengalaman.4
5. Cronbach
“Learning is shown by change in behavior as a result of experience.”
1 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta : Rineka Cipta, 2011). Hlm. 141
2 Slameto, Belajar dan Faktor yang mempengaruhi, (Jakarta : Rineka Cipta, 2003),hlm. 2
3 Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset, 2001). Hlm 33
4 Syaiful Bahri Djamarah, Op. cit, hlm. 12
10
Belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah
laku sebagai hasil dari pengalaman.5
6. Howard L. Kingskey
“Learning is the process by which behavior (in the broader sense) is
originated or changed through practiceon training.”
Belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan
atau diubah melalui praktik atau latihan.
Sedang Geoch merumuskan learning is change is performance as a result
of practice6
Kesimpulan mengenai belajar diatas adalah suatu kegiatan yang dilakukan
dengan melibatkan 2 unsur, yaitu jiwa dan raga. Gerak raga yang
ditunjukkan harus sejalan dengan proses jiwa untuk mendapatkan
perubahan.
Beberapa definisi tentang prestasi belajar:
1. Menurut Nana Sudjana, prestasi belajar adalah kemampuan yang dimiliki
siswa setelah ia menerima pengalaman belajar.7
2. Menurut Mulyono Abdurrahman, prestasi belajar adalah kemampuan yang
diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.8
3. Menurut Syaiful Bahri Djamarah, prestasi belajar merupakan hasil dari
suatu kegiatan yang telah dikerjakan atau diciptakan secara individu
maupun secara kelompok.9
B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR
Dalam proses belajar, kemampuan peserta didik sangat menentukan
keberhasilannya. Dalam proses belajar tersebut banyak yang
5 Ibid
6 Ibid
7 Nana Sudjana, Penelitian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung : Remaja Rosdakarya,
1991), hlm. 22 8 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 1999), hlm 37 9 Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, (Jakarta: Rineka Cipta,
1994), hlm. 19
11
mempengaruhinya, antara lain motivasi, sikap, minat, kebiasaan belajar dan
konsep diri. Berikut ini diuraikan kelima faktor tersebut yang mempengaruhi
dalam belajar.
a. Motivasi
Menurut Sumadi Suryabrata10
Motivasi adalah keadaan yang
terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan
aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan. Sementara menurut
Gates11
dan kawan-kawan mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu
kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang
mengatur tindakannya dengan cara tertentu. Menurut Greenberg12
motivasi
adalah proses membangkitkan, mengarahkan, dan memantapkan perilaku
arah suatu tujuan. Sehingga dari ketiga definisi tersebut dapat disimpulkan
bahwa motivasi adalah kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat
dalam diri seseorang yang mendorong untuk melakukan aktivitas tertentu
guna mencapai suatu tujuan (kebutuhan).
Moslow13
mengungkapkan bahwa kebutuhan dasar hidup manusia
terbagi atas lima tingkatan, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan
keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan akan harga diri, dan kebutuhan
akan aktualisasi diri.
Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan pokok yang harus dipenuhinya
dengan segera seperti keperluan untuk makan, minum, berpakaian dan
bertempat tinggal.
Kebutuhan keamanan adalah kebutuhan seseorang untuk
memperoleh keselamatan, keamanan, jaminan atau perlindungan dari
ancaman yang membahayakan kelangsungan hidup dan kehidupan dengan
segala aspeknya.
10
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : Rajawali, 1984), hlm 70 11
Arthur J. Gates, et-al., Educational Psychology, (New York: The MacMillan Company,
1954), hlm 301 12
Greenberg, Jerald, Managing Behaviors in Organizations, (New York : Prentice Hall,
1996), hlm. 62-63 13
Abraham H. Maslow, Motivation and Personality, (New York : Harpen & Row
Publishers, 1970) hlm 35-47
12
Kebutuhan sosial adalah kebutuhan seseorang untuk disukai dan
menyukai, dicintai dan mencintai, bergaul, berkelompok, bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
Kebutuhan akan harga diri adalah kebutuhan seseorang untuk
memperoleh kehormatan, penghormatan, pujian, penghargaan dan
pengakuan.
Kebutuhan akan aktualisasi diri adalah kebutuhan seseorang untuk
memperoleh kebanggaan, kekaguman dan kemasyuran sebagai pribadi
yang mampu dan berhasil mewujudkan potensi bakatnya dengan hasil
prestasi yang luar biasa.
Sementara menurut McClelland14
yang mengemukakan bahwa
diantara kebutuhan hidup manusia terdapat tiga macam kebutuhan, yaitu
kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan akan berafiliasi, dan kebutuhan
untuk memperoleh makanan.
Karena uraian ini berkaitan dengan motivasi yang berprestasi,
maka McCelland dalam The Encyclopedia Dictionary of Psychology yang
disusun oleh Hare and Lamb15
mengemukakan bahwa motivasi berprestasi
merupakan motivasi yang berkaitan dengan pencapaian beberapa standar
kepandaian atau standar keahlian.
Sedangkan Heckhausen16
mengemukakan bahwa motivasi berprestasi
adalah suatu dorongan yang terdapat dalam diri siswa yang selalu berusaha
atau berjuang untuk meningkatkan atau memelihara kemampuan setinggi
mungkin dalam semua aktivitas dengan menggunakan standar keunggulan.
Menurut Ausubel yang dikutip oleh Howe17
mengemukakan bahwa
motivasi berprestasi terdiri atas tiga komponen, yaitu dorongan kognitif,
An ego – enhancing one, dan komponen afiliasi. Dorongan Kognitif adalah
14
David C. McClellan,et.al, The Achievement Motive, (New York: Irvington Publisher,
1976), hlm. 75 15
Rom Hare and Roger Lamb,Ed., The Encyclopedia Dictionary of Psychology, (London
: Brasil Blackwell Publisher Ltd, 1983), hlm. 3 16
H, Heckhausen, The Anatomy of Achievement Motivation, (New York : Academic
Press, 1967) hlm 4-5. 17
Michael J.A Howe, A Teacher’s Guide to The Psychology of Learning (New York :
Brasil Blackwell, Inc, 1984) hlm 143
13
keinginan siswa untuk mempunyai kompetensi dalam subjek yang
ditekuninya serta keinginan untuk menyelesaikan tugas yang dihadapinya
dengan hasil yang sebaik-baiknya. An ego-enhancing one adalah keinginan
siswa untuk meningkatkan status dan harga dirinya (self-esteen), misalnya
dengan jalan berprestasi dalam segala bidang, sedangkan komponen
afiliasi adalah keinginan siswa untuk selalu berafilasi dengan siswa lain.
Buchari Zaiun menyebutkan, motivasi adalah bagian fundamental
dari kegiatan manajemen, sehingga dapat ditujukan untuk pengerahan
potensi dan daya manusia dengan jalan menimbulkan dan menumbuhkan
keinginan yang tinggi, kebersamaan dalam menjalankan tugas.18
Dengan demikian Motivasi berprestasi dapat diartikan dorongan
untuk mengerjakan suatu tugas dengan sebaik-baiknya berdasarkan standar
keunggulan. Motivasi berprestasi mengacu kepada suatu ukuran
keberhasilan berdasarkan penilaian terhadap tugas yang dikerjakan
seseorang.
b. Sikap
Sikap dapat didefinisikan dengan berbagai cara dan setiap definisi
berbeda satu dengan yang lainnya. Trow19
mendefinisikan sikap sebagai
suatu kesiapan mental atau emosional dalam beberapa jenis tindakan apa
situasi yang tepat. Trow lebih menekankan pada kesiapan mental atau
emosional seseorang terhadap suatu objek.
Sementara itu Allport seperti dikutip oleh Gamble20
mengemukakan bahwa sikap adalah suatu kesiapan mental dan syaraf yang
tersusun melalui pengalaman dan memberikan pengaruh langsung kepada
respon individu terhadap semua objek atau situasi berhubungan dengan
objek itu.
18
Buchari Zaitun, Manajemen dan Motivasi, (Jakarta : Balai Aksara, 1979) hlm 10 19
Throw, op.cit, hlm 109 20
Robert K. Gamble, Instrumen Development in Affeetive Domain, Boston : Kluwer)
14
Definisi sikap menurut Allport ini menunjukkan bahwa sikap itu
tidak muncul ketika atau dibawa lahir, tetapi melalui pengalaman yang
memberi pengaruh langsung kepada respon seseorang.
Harlen21
mengemukakan bahwa sikap merupakan kesiapan
seseorang untuk bertindak dalam menghadapi suatu objek atau situasi
tertentu.
Jadi disini makna sikap yang terpenting apabila diikuti oleh
objeknya. Sikap adalah kecenderungan untuk bertindak berkenaan dengan
objek tertentu. Sikap bukan tindakan nyata (overt behavior) melainkan
masih bersikap tertutup (covert behavior).
Sikap belajar penting karena didasarkan atas peranan guru sebagai
leader dalam proses belajar mengajar. Gaya mengajar yang diterapkan
guru dalam kelas berpengaruh dalam proses dan hasil belajar mengajar
siswa.22
Sehubungan dengan ini, Nasution menyatakan bahwa hubungan
tidak baik dengan guru dapat menghalangi prestasi belajar yang tinggi.23
Sikap belajar bukan saja ditujukan kepada guru, melainkan juga kepada
tujuan yang akan dicapai, materi pelajaran, tugas dan lain-lain. Sikap
belajar akan terwujud dalam bentuk perasaan senang atau tidak senang,
setuju atau tidak setuju, suka atau tidak suka terhadap hal-hal tersebut.
Sikap tersebut akan berpengaruh terhadap proses belajar dan hasil yang
akan dicapainya. Suatu yang menimbulkan rasa senang, cenderung akan
diulang, demikian menurut hukum belajar (Law of effect) yang
dikemukakan Thorndike. Pengulangan ini (Law of exercise) penting untuk
mengukuhkan hal-hal yang telah dipelajari.24
21
Wyne Harlen, Teaching and Learning Primary Silence, (London : Row Publisher,
1985), hlm 44-45 22
Bennet Nevile, et.al, Teaching Styles and Pupil Progres. (London : Open Books
Publishing,Ltd,197) hlm 45 23
Nasution,S. Azas-Azas Kurikulum, (Bandung : Terate, 1978), hlm 58 24
Staton, Thomas F., Cara Mengajar dengan Hasil yang Baik, terjemahan oleh Tahalele
(Bandung: Diponegoro,1978), hlm 27
15
Segi afektif dalam sikap merupakan sumber motif.25
Sikap belajar
yang positif dapat disamakan dengan minat,26
sedangkan minat akan
memperlancar jalannya pelajaran siswa yang malas, tidak mau belajar dan
gagal dalam belajar, disebabkan oleh tidak adanya minat.27
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sikap belajar ikut
berperan dalam menentukan aktivitas belajar siswa. Sikap belajar yang
positif berkaitan erat dengan minat dan motivasi. Oleh karena itu siswa
yang sikap belajarnya positif akan belajar lebih aktif dan akan memperoleh
hasil yang lebih baik dibandingkan siswa yang sikap belajarnya negatif.
Cara mengembangkan sikap belajar yang positif:28
1. Bangkitkan kebutuhan untuk menghargai keindahan, untuk mendapat
penghargaan, dan sebagainya.
2. Hubungkan dengan pengalaman yang lampau.
3. Beri kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik.
4. Gunakan berbagai metode mengajar seperti diskusi, kerja kelompok,
membaca, demonstrasi, dan sebagainya.
c. Minat
Minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal
atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.29
Crow and Grow menyatakan
bahwa minta berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang
untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan,
pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.30
Jadi minat dinyatakan melalui pertanyaan yang menunjukkan siswa
lebih menyukai pada suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula melalui
25
Sri Mulyani Martinah, Motif Sosial, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press,1984),
hlm 51 26
Ibid, hlm 34-37 27
Nasution, S., Didaktif Azas-Azas Mengajar, (Bandung:Jemmares,1982),hlm 85 28
Ibid, hlm 85-88 29
Slamet, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta:Rineka
Cipta,1991)hlm 182 30
Crow D.Leater & Crow,Alice, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta:Nur
Cahaya,1989),hlm 302-303
16
partisipasi dalam suatu aktivitas. Minat tidak dibawa semenjak lahir,
melainkan diperoleh kemudian.
d. Kebiasaan Belajar
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa hasil belajar mempunyai
korelasi positif dengan kebiasaan belajar atau study habit. Whiterington
dalam Andi Mappiere 1983 mengartikan kebiasaan (habit) sebagai :
An Acquired way of acting which is persistent, uniform and fairly
automatic.31
Kebiasaan merupakan cara bertindak yang diperoleh melalui
belajar secara berulang-ulang, yang pada akhirnya menjadi menetap dan
bersifat otomatis.
Kebiasaan tidak memerlukan konsentrasi perhatian dan pikiran
dalam melakukannya. Kebiasaan dapat berjalan terus, sedangkan individu
memikirkan atau tidak memperhatikannya.
Kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai cara atau teknik yang
menetap pada diri siswa pada waktu mau menerima pelajaran, membaca
buku, mengerjakan tugas dan pengaturan waktu untuk menyelesaikan
kegiatan. Kegiatan belajar dibagi menjadi dua bagian, yaitu Delay
Avodian (DA) dan Work Methods (WM). DA menunjuk pada ketetapan
waktu dalam menyelesaikan tugas-tugas akademis, sedangkan WM
menunjuk pada cara (prosedur) belajar yang efektif.
e. Konsep Diri
Konsep diri adalah pandangan seseorang tentang dirinya sendiri
yang menyangkut apa yang ia ketahui dan rasakan tentang perilakunya, isi
pikiran dan perasaannya, serta bagaimana perilakunya tersebut
berpengaruh terhadap orang lain.32
Konsep diri yang dimaksud adalah
bayangan tentang dirinya pada saat ini dan bukan bayangan ideal dari
31
Andi Mappiare, Psikologi Orang Dewasa, (Surabaya: Usaha Nasional, 1983), hlm 43 32
Anant Pai, How to Develop Sel-Confidence, (SIngapura:S.S. Mubarak and Brother
Ltd,1996( hlm. 23-25
17
dirinya sebagaimana yang diharapkan atau disukai individu yang
bersangkutan. Konsep diri mulanya dari perasaan dihargai atau tidak
dihargai, yang kemudian menjadi landasan dari pandangan dan bayangan
seseorang mengenai dirinya sendiri secara keseluruhan.
Lebih lanjut dikatakan, konsep diri terbentuk karena empat faktor
yaitu Kemampuan (Competence), perasaan mempunyai arti bagi orang lain
(Significance to others), Kebajikan (virtues) dan kekuatan (power).
Sedangkan menurut Muhibbin Syah, faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga
macam.33
a. Faktor Internal (Faktor dari dalam siswa)
Yakni keadaan / kondisi jasmani dan rohani siswa.
b. Faktor Eksternal (Faktor dari luar siswa)
Yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa.
c. Faktor Pendekatan Belajar (approach to learning), yakni jenis upaya
belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa
untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pembelajaran.
Faktor-faktor diatas saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu
sama lain. Seorang siswa yang bersikap conversing terhadap ilmu
pengetahuan atau bermotif ekstrinsik, biasanya cenderung mengambil
pendekatan belajar yang sederhana dan tidak mendalam. Sedangkan
seorang siswa yang berinteligensi tinggi dan mendapat dorongan positif
dari orang tuanya akan memilih pendekatan belajar yang lebih
mementingkan kualitas hasil pembelajaran. Jadi, karena pengaruh faktor-
faktor tersebut diatas muncul siswa-siswa yang berprestasi tinggi,
berprestasi rendah atau gagal sama sekali. Dengan demikian, seorang guru
yang kompeten dan professional diharapkan mampu mengantisipasi
kemungkinan-kemungkinan munculnya kelompok siswa yang
33
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandungan : PT.
Remaja Rosdakarya, 2008), hlm. 132
18
menunjukkan gejala kegagalan dengan mengetahui factor yang
menghambat proses belajar mereka.
a. Faktor Internal Siswa
Faktor yang berasal dari dalam diri siswa meliputi dua aspek, yaitu
Aspek Fisiologis (yang bersifat jasmaniyah) dan aspek psikologis
(yang bersifat rohaniyah)
1. Aspek Fisiologis
Kondisi jasmani yang menandai tingkat kebugaran organ-
organ tubuh dan sendi-sendinya dapat mempengaruhi semangat
dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Untuk
mempertahankan terus jasmani agar tetap bugar, peserta didik
sangat dianjurkan mengkonsumsi makanan dan minuman yang
bergizi. Selain itu, siswa juga dianjurkan memilih pola istirahat dan
olah raga ringan yang sedapat mungkin terjadwal secara tetap dan
berkesinambungan. Hal ini sangat penting sebab perubahan pola
makan-minum dan istirahat akan menimbulkan reaksi tomus yang
negative dan merugikan semangat mental siswa itu sendiri. Kondisi
organ-organ khusus siswa, seperti tingkat kesehatan indera
pendengar dan penglihat juga sangat mempengaruhi kemampuan
siswa dalam menyerah informasi dan pengetahuan, khususnya yang
disajikan di kelas. Sebagai seorang guru yang professional
seyogyanya bekerjasama dengan dinas-dinas kesehatan untuk
memperoleh bantuan pemeriksaan secara rutin. Upaya lain yang
bias ditempuh yaitu menempatkan mereka di deretan bangku
terdepan secara bijaksana. Dengan demikian peserta didik dapat
belajar secara optimal.
2. Aspek Psikologis
Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat
mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran
siswa. Namun, diantara faktor-faktor rohaniyah peserta didik yang
19
pada umumnya dipandang lebih esensial adalah tingkat
kecerdasan/intelegensi siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa
dan motivasi siswa.
Intelegensi siswa
Intelegensi dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk
mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan
dengan cara yang tepat (Reber, 1988)
Sikap Siswa
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa
kecenderungan untuk mereaksi atau merespons (response
tendency) dengan cara yang relative tetap terhadap objek orang,
barang dan sebagainya, baik secara positif atau negative.
Bakat Siswa
Secara umum, bakat (aptitude) adalah kemampuan potensial yang
dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang
akan datang (Chaplin, 1972; Reber, 1988)
Minat Siswa
Minat (Interest) adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi
atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
Motivasi Siswa
Motivasi adalah keadaan internal organism baik manusia atau
hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu.
20
b. Faktor Eksternal Siswa
Seperti faktor internal siswa, faktor eksternal siswa juga terdiri atas
dua macam, yakni faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non
sosial.
Lingkungan Sosial
Di antara faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar peserta
didik adalah lingkungan sosial. Lingkungan sosial sekolah seperti para
guru, para staf administrasi dan teman-teman sekelas dapat
mempengaruhi semangat belajar seorang peserta didik. Para guru yang
selalu menunjukkan sikap dan perilaku yang simpatik dan suri
tauladan yang baik, khususnya dalam hal belajar, dapat menjadi daya
dorong peserta didik dalam hal belajar.
Sedangkan yang termasuk lingkungan sosial siswa adalah masyarakat,
tetangga, dan teman-teman sepermainan di sekitar perkampungan
siswa tersebut. Kondisi masyarakat sangat berpengaruh terhadap
kegiatan belajar siswa.
Lingkungan Non Sosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial adalah gedung
sekolah dan letaknya, alat-alat belajar, rumah tempat tinggal siswa dan
letaknya, keadaan cuaca dan waktu yang digunakan untuk belajar
siswa.
Sehingga dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa hubungan
antara pembelajaran dan hasil prestasi siswa bukan hanya bersifat
garis lurus, tetapi bisa bercabang dari faktor-faktor lain. Misalnya
faktor internal (faktor dari dalam siswa), faktor eksternal (faktor dari
luar siswa), dan faktor pendekatan dalam belajar dapat berpengaruh
terhadap prestasi belajar siswa.
21
C. METODE PEMBELAJARAN
1. Definisi Metode Pembelajaran
Dari segi estimologis ( bahasa ), metode berasal dari bahasa
Yunani, yaitu “methodos”. Kata “methodos” berasal dari dua suku kata
yaitu “metha” yang berarti melalui atau melewati dan “hodos” yang berarti
jalan atau cara. Maka metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk
mencapai tujuan.34
Dalam bahasa Inggris ada kata way dan ada kata method. Dalam
bahasa Indonesia sering diterjemahkan cara. Yang lebih layak
diterjemahkan cara adalah way bukan method. Jari metode adalah istilah
yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian “cara yang paling tepat
dan cepat” inilah yang membedakan method dan way (yang juga berarti
cara) dalam bahasa Inggris. Kata “tepat dan cepat” ini sering diungkapkan
dengan istilah “efektif dan efisien”.35
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode adalah “cara kerja yang
bersistem untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan guna mencapai apa
yang telah ditentukan.”36
Dilihat dari segi terminologis (istilah) metode dapat dimaknai
sebagai “jalan yang ditempuh oleh seseorang supaya sampai pada tujuan
tertentu, baik dalam lingkungan atau perniagaan maupun dalam kaitan
ilmu pengetahuan dan lainnya.37
Dari pembahasan diatas, dapat digarisbawahi bahwa metode
pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh yang sesuai dan
serasi untuk menyajikan suatu hal sehingga akan tercapai suatu tujuan
pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai yang diharapkan.
34
M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,1996),hlm 61 35
Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya,2004), Cet.VIII, hlm9 36
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka,1994),hlm 652 37
Armai, Arif, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam (Jakarta: Ciputat
Pers,2001) hlm 87
22
Menurut Mulyasa, pembelajaran adalah interaksi antara peserta
didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku kearah
yang lebih baik. Dalam pembelajaran tersebut banyak faktor yang
mempengaruhinya, baik faktor internal yang datang dari individu, maupun
faktor eksternal yang datang dari lingkungan individu tersebut.38
Pembelajaran tersebut berkaitan dengan bagaimana membelajarkan
siswa atau bagaimana supaya siswa dapat belajar dengan mudah oleh
dorongan dan kemampuannya sendiri untuk mempelajari yang
teraktualisasikan dalam kurikulum sebagai kebutuhan peserta didik.
Kemudian dilakukan kegiatan untuk memilih, menetapkan dan
mengembangkan cara-cara (metode dan strategi pembelajaran) yang tepat
untuk mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan kondisi yang ada agar
kurikulum dapat diaktualisasikan dalam proses pembelajaran.39
2. Pengertian Strategi Pembelajaran
Pada mulanya istilah strategi digunakan dalam dunia militer yang
diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk
memenangkan suatu peperangan. Untuk memenangkan peperangan
tersebut perlu adanya tindakan yang harus dilakukan, baik mengenal
taktik, tehnik dan waktu yang tepat untuk melakukan serangan.
Dari gambaran tersebut dapat disimpulkan, bahwa strategi
digunakan untuk memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam
mencapai tujuan. Dalam pendidikan, strategi diartikan sebagai a plan
method, or series of activities designed to achieves a particular education
goal. Jadi, strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang
berisi rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Menurut Sanjaya Wina (2007) istilah strategi, sebagaimana
banyak istilah lainnya, dipakai dalam makna yang tidak selalu sama.
38
E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi : Konsep, Karakteristik dan
Implementasi, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,2004) hlm 10 39
Muhaimin,et-al, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya,2004), cet III, hal 145
23
Dalam konteks belajar mengajar, strategi berarti pola umum aktivitas guru
– peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar.
Dengan demikian, konsep strategi menunjuk pada karakteristik
abstrak rentetan perbuatan guru – peserta didik dalam peristiwa belajar
mengajar.
Dengan demikian untuk dapat melaksanakan tugas secara
profesional, seorang guru memerlukan wawasan yang mantap tentang
kemungkinan-kemungkinan strategi pembelajaran sesuai dengan tujuan-
tujuan belajar, disamping penguasaan teknis dalam mendesain sistem
lingkungan belajar-mengajar.
3. Strategi Paikem dalam Pembelajaran Agama Islam
Pembelajaran Aktif (Active Learning) hanya bisa terjadi apabila
ada partisipasi aktif peserta didik. Demikian juga peran aktif peserta didik
tidak akan terjadi apabila guru tidak aktif dan kreatif dalam melaksanakan
pembelajaran.
Agar pembelajaran menjadi aktif, maka dibutuhkan strategi
pembelajaran yang mendukung. Strategi dirancang untuk menyemarakkan
kelas. Sebagian strategi itu ada yang menyenangkan dan sebagian yang
lain ada yang sangat serius, namun semuanya dimaksudkan untuk
memperdalam proses belajar dan memperkuat ingatan.
Berkat pengaruh Plaget, Montessori, dan lain-lain, guru dalam
pendidikan pra sekolah dan pendidikan dasar telah lama mempraktikkan
belajar yang aktif.
Ada beberapa teknik-teknik yang dirancang agar pembelajaran
menjadi aktif yaitu :
a. Pembentukan Tim
Dengan adanya Tim akan membantu siswa menjadi lebih mengenal
satu sama lain.
b. Penilaian Serentak
Yaitu dengan mempelajari sikap, pengetahuan dan pengalaman siswa.
24
c. Pelibatan Belajar Secara Langsung
Yaitu menciptakan minat awal terhadap pelajaran.
D. STRATEGI INFORMATION SEARCH (Pencarian Informasi)
1. Pengertian Strategi Information Search
Strategi ini termasuk strategi pembelajaran penemuan (discovery
learning). Pendukung utama pendekatan ini adalah Piaget dan Bruner,
yakni penganut psikologi kognitif dan humanistik.
Menurut Hisyam Zaini dalam bukunya yang berjudul Strategi
Pembelajaran Aktif, Strategi Information Search adalah strategi Ujian
Open Book (membuka buku). Sementara berkelompok peserta didik
mencari informasi (yang tercakup dalam pembelajaran) dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada peserta didik. Pendidik
membuat pertanyaan yang mendorong peserta didik secara aktif mencari
dan menyimpulkan pada sumber-sumber informasi yang tersedia. Di
samping mencari jawaban pertanyaan peserta didik juga diberi tugas untuk
memecahkan suatu masalah ataupun tugas-tugas dimana peserta didik
harus mencocokkan atau merangkai kata-kata yang merupakan kesimpulan
dari poin-poin penting dari suatu bacaan.40
Sedangkan menurut Melvin L. Silberman pencarian informasi
sama dengan strategi ujian open book . Tim-tim di kelas mencari informasi
(biasanya yang diungkap dalam pengajaran ala ceramah) dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada mereka.41
Dengan
membentuk kelompok-kelompok kecil pada peserta didik dan pemberian
tugas belajar untuk lebih meningkatkan belajar secara aktif. Adanya
dukungan sesama teman, keanekaragaman pendapat, pengetahuan dan
keterampilan maka akan menciptakan belajar secara aktif. Adanya
dukungan sesama teman, keanekaragaman pendapat, pengetahuan dan
40
Hisyam Zaeni, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif (Yogyakarta: Pustaka Insan Mandiri,
2008), hlm. 48 41
Melvin L. Silberman, Active Learning 1010 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung:
Nusamedia, 2006), hlm. 164
25
keterampilan maka akan menciptakan pengalaman berharga dari
pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik. Akan tetapi belajar
bersama tidaklah selalu berlangsung secara efektif. Terkadang terdapat
ketidakseimbangan, komunikasi yang buruk dan rasa bingung oleh peserta
didik. Dengan demikian strategi ini dirancang untuk memaksimalkan
manfaat dari belajar bersama dan meminimalkan kesenjangan yang ada.
Selain dengan mencari jawaban bisa difariasi problema untuk
memecahkan kasus. Dalam hal ini peserta didik mencocokkan butir-
butirnya, atau sejumlah kata-kata yang diaduk-aduk untuk menjelaskan
istilah penting yang terkandung dalam informasi sumber jika bisa
diurutkan dengan benar.
Menurut Ismail SM Strategi Informasion Search (Mencari
Informasi) tujuannya adalah memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk menemukan suatu ilmu pengetahuan dengan proses mencari
sendiri.42
Sehingga ada beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
Strategi Information Search (Mencari Informasi) adalah suatu strategi
pembelajaran aktif dengan cara membuat kelompok-kelompok kecil untuk
menyelesaikan tugas-tugas dari pendidik dengan cara mencari informasi
dari sumber-sumber informasi yang tersedia dengan menyatukan
dukungan, keanekaragaman pendapat dan keterampilan agar prestasi
belajar lebih meningkat.
Adapun kelebihan dari Strategi Information Search adalah :
a. Membantu pelajaran untuk menghidupkan materi yang dianggap
kering.43
b. Menjadikan materi yang biasa-biasa menjadi lebih menarik. 44
Karena strategi ini adalah merupakan strategi pembelajaran
langsung maka kelemahaman utamanya dalam mengembangkan
42 Ismail SM,Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM(Semarang: Rasail
Media Group, 2009), hlm.78 43
Hisyam Zaeni, Ibid 44
Melvin, L. Silberman, Ibid
26
kemampuan proses dan sikap yang diperlukan untuk pemikiran kritis
dalam hubungan interpersonal serta belajar kelompok. 45
Oleh karena itu agar pembelajaran dapat berjalan dengan lancar,
efektif, dan efisien maka seorang pendidik harus menguasai metode dan
strategi pembelajaran.
2. Langkah-langkah Penerapan Strategi Information Search
1. Tersedia referensi terkait topik pembelajaran tertentu sesuai
SK/KD/Indikator (misalnya : hakikat manusia dalam islam)
2. Guru menyusun kompetensi dari topik tersebut.
3. Mampu mengidentifikasi karakter manusia muslim kaffah.
4. Guru membuat pertanyaan untuk memperoleh kompetensi tersebut.
5. Carilah ayat dan hadist terkait.
6. Bagi kelas dalam kelompok kecil (maksimal 3 orang)
7. Peserta ditugasi mencari bahan di perpustakaan / warnet yang sudah
diketahui oleh guru bahwa bahan tersebut benar-benar ada.
8. Setelah peserta mencari dan kembali ke kelas, guru membantu dengan
cara membagi referensi kepada mereka.
9. Peserta diminta mencari jawaban dalam referensi tersebut yang
dibatasi oleh waktu (misalnya 10 menit) oleh guru.
10. Hasilnya didiskusikan bersama seluruh kelas.
11. Guru menjelaskan materi pelajaran terkait dengan topik tersebut.
12. Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi dan tindak lanjut.46
E. TINJAUAN MATA PELAJARAN SKI
Tinjauan Mata Pelajaran SKI yang dimaksud adalah mata pelajaran
SKI Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah pada semester 1 (satu) yang meliputi:
45
Hamruni, Strategi dan Model-model Pembelajaran Aktif (Yogyakarta: Fakultas
Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2009), hlm. 8 46
Ismail SM, M.Ag, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis P4IKEM (Semarang :
Rasail Media Group, 2009), hlm. 78
27
No SK (Standar
Kompetensi) KD (Kompetensi Dasar) Materi Pokok
1. Mengenal
kepribadian Nabi
Muhammad SAW
1.1 Mengidentifikasi ciri-
ciri kepribadian Nabi
Muhammad SAW
1.2 Menunjukkan contoh
perilaku yang
meneladani kepribadian
Nabi Muhammad SAW
1.3 Meneladani
kepribadian Nabi
Muhammad SAW
sebagai rahmat bagi
seluruh alam
Mengenal
kepribadian Nabi
Muhammad SAW
F. MENGENAL KEPRIBADIAN NABI MUHAMMAD SAW
1. Nabi sebagai Rahmat Seluruh Alam
Dalam Al Qur‟an Surat Al-Anbiya ayat 107 yang berbunyi:
وما أرسلىاك إلا رحمة للعالميه
Artinya :
“Dan tidaklah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi)
rahmat bagi semesta alam.”47
Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW
adalah pembawa rahmat, penebar kasih sayang untuk alam semesta.
Rahmat yang diberikan Nabi Muhammad SAW bukan hanya untuk
istrinya, putra-putrinya, keluarganya, atau orang Arab saja, tidak pula
hanya untuk kaum muslimin, tetapi untuk segenap makhluk hidup di
seluruh permukaan bumi ini.
47
Mujamma‟ Khadim al Haramain asy Syarifain al Malik Fahd, Al Qur’an dan
terjemahannya, (Medinah Munawwarah P.O. Box 3561) hal 508
28
Wali-wali suci Muslim menganggap Qur‟an sebagai “buku
ciptaan” yang berasal dari sifatNya, Yang Maha Berkehendak. Allah
menciptakan Muhammad sehingga kita dapat mengetahui apa yang
diharapkan dari kita. Dengan mengikuti perintah-Nyalah kita dapat
mencapai kebahagiaan yang abadi. Qur;an adalah wahyu Illahi terakhir
dan terlengkap, Islam adalah samawi terakhir, terlengkap dan universal,
dan Nabi Muhammad SAW adalah perwujudan dari rahmat Illahi, diutus
oleh Allah sebagai rahmat bagi seru sekalian alam.
Kasih sayang Rasulullah mencakup semua makhluk. Dia menaungi
orang mukmin dengan sayap kelembutannya melalui rahmatnya (15:88)
dan penjaga kaum mukmin dan lebih dekat kepada mereka daripada diri
mereka sendiri(Q.S. 33:6). Ketika seorang sahabat meninggal, dia bertanya
kepada pelayat apakah orang itu punya utang. Ketika mengetahui bahwa
dia punya utang, maka nabi membaca ayat diatas dan mengumumkan
bahwa para kreditur harus datang kepada dirinya untuk pembayaran
hutang.48
Rasulullah secara khusus mengasihi anak-anak. Kapan saja dia
melihat anak kecil menangis, dia akan duduk disampingnya dan berbagai
perasaan dengannya. Dia merasakan kesedihan ibunya atas anak itu lebih
besar ketimbang yang dirasakan sang ibu. Pernah ia berkata: “Aku shalat
dan ingin memperpanjangnya. Akan tetapi aku mendengar seorang anak
menangis dan aku memperpendek shalatku untuk mengurangi kecemasan
ibunya.”49
Dia menggendong dan memeluk anak-anak. Pernah saat memeluk
cucunya tersayang, Hasan dan Husein, Aqra ibn Habis berkata kepadanya:
“Aku punya 10 anak, dan tak pernah mencium mereka.” Rasulullah
menjawab, “Orang yang tidak punya rasa kasih sayang kepada orang lain
tak patut di kasihani.”50
Menurut versi lainnya, dia berkata atau
48
Muslim “Fara‟ 12,”; Bukhari, “Istiqra,” 11. 49
Bukhari, “Adhan,” 65; Muslim, “Salat”, 192 50
Bukhari, “Adab,”, 18
29
menambahkan : “Apa yang dapat aku lakukan kepadamu jika Allah
mengambil rasa kasih darimu?”51
Dia berkata: “Sayangilah yang ada di muka bumi agar yang ada di
langit akan menyayangimu.52
Ketika Sa‟d Ibn Ubada sakit, Rasulullah
menengoknya ke rumah, dan ketika melihat sahabatnya berada dalam
keadaan yang menyedihkan, dia meneteskan air mata. Dia berkata: “Allah
tidak menghukum karena air mata atau kesedihan, tetapi dia menghukum
karena ini,” dan dia menunjuk lidahnya.53
Ketika Ustman Ibn Madun
meninggal, dia menangis sedih. Pada saat pemakaman, seorang perempuan
berkata: “Ustman terbang seperti burung di Sorga.” Bahkan dalam
keadaan seperti begitu Rasulullah tak kehilangan keseimbangannya dan
membetulkan ucapan perempuan itu: “Bagaimana engkau tahu? Aku
bahkan tak tahu, dan aku adalah seorang Nabi.54
Seorang anggota Banu Muqarrin pernah memukul pembantu
perempuannya. Pembantu itu memberitahu kepada Rasulullah. Rasul
menemui majikannya dan berkata: “Engkau telah memukulnya tanpa
alasan yang benar. Bebaskan dia.55
Membebaskan seorang budak adalah
lebih baik majikan itu ketimbang dihukum di akhirat karena perbuatannya
itu. Rasulullah selalu melindungi dan menolong janda-janda, anak-anak
yatim, orang-orang miskin dan tak mampu, bahkan sebelum dia
menyatakan kenabiannya.
Kasihnya bahkan meliputi hewan. Kita mendengar darinya :
“Seorang pelacur dibimbing kepada kebenaran oleh Allah dan akhirnya
masuk surga lantaran dia memberi air kepada anjing yang hampir mati
kehausan. Perempuan lainnya dikirim ke neraka karena dia membiarkan
kucing mati kelaparan.56
Saat kembali dari kampanye militer, beberapa
51
Bukhari, “Adab,” 18; Muslim, “Fadail”, 64; Ibn Maja, “Adab,” 3 52
Tirmidhi, “Birr,” 16 53
Bukhari, “Jana’12,” 451 Muslim, “Kana’12,” 12 54
Bukhari, “Jana ’12,” 3 55
Muslim, “Ayman,” 31,33; Ibn Hanbal, 3: 447 56
Bukhari, “Anbiya,” 54; Musaqat,” 9; Muslim “Salam,” 153; Ibn Hanbal, 2:507
30
sahabat mengambil anak-anak burung dari sarangnya. Induk burung itu
terbang bercicit mencari. Ketika diberitahu hal itu, Rasulullah menjadi
marah dan memerintahkan burung itu dikembalikan ke sarangnya.57
Rasulullah memperlakukan binatang dengan baik dan kasih
sayang. Dr. M.M. Marjan dalam bukunya Muhammad Nabi Cinta,
memaparkan beberapa contoh cara Nabi menyayangi binatang,
diantaranya : Rasulullah memberi makan langsung kepada binatang tanpa
menyuruh orang lain untuk mengerjakannya. Dikisahkan juga saat melihat
seekor kucing yang kehausan, Rasulullah menghampiri kucing tersebut.
Kemudian beliu memiringkan wadah yang berisi air agar kucing tadi bisa
minum, hingga kucing itu tampak tidak kehausan lagi.
Cinta kasih sayang Rasulullah sangat tulus dan seimbang dalam
hal-ini seorang nabi yang diangkat Tuhan, Pencipta dan Pemelihara semua
makhluk, demi membimbing dan membahagiakan manusia dan jin, dan
harmoni eksistensinya. Karenanya, dia hidup demi orang lain, dan
merupakan rahmat bagi seluruh alam, manifestasi dari Al-Rahman.
2. Sifat dan Akhlaq
Karena kesempurnaan fisik dan akhlaqnya, Nabi Muhammad SAW
memiliki keistimewaan yang tidak dapat digambarkan. Akibatnya, semua
hati mengagungkan beliau dengan suatu pengagungan yang tidak pernah
diberikan kepada selain beliau. Berikut akan dipaparkan beberapa riwayat
yang menjelaskan tentang keindahan dan kesempurnaan beliau, yang tentu
saja pemaparan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Keadaan Fisik
Ummu Ma‟bad al-Khuza‟iyah berkata tentang diri Rasulullah
SAW, dia menggambarkan tentang diri beliau kepada suaminya, ketika
beliau melewati kemahnya dalam perjalanan hijrah ke Madinah:
57
Abu Dawud, “Adab,” 164; “Jihad,” 112; Ibn Hanbal, 1:404
31
“Beliau tampak bersih, wajahnya berseri-seri, fisiknya bagus, tidak
terlalu gemuk dan tidak terlalu kurus, ganteng, bola matanya hitam, bulu
matanya panjang, suaranya serak-serak basah, lehernya panjang, matanya
jelita, tepi kelopak matanya hitam seakan-akan memakai celak, alisnya
tipis, panjang, dan bersambung, rambutnya hitam, tampak manis,
perkataanya manis, tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak,
perkatannya itu seakan-akan untaian mutiara yang terurai, perawakannya
sedang, tidak terlalu pendek dan tidak terlalu tinggi, satu ranting yang
berada diantara dua ranting, yang paling menarik perhatian dan yang
terbaik diantara tiga pemandangan, dihormati oleh teman-temannya,
apabila berbicara ucapannya mereka dengar, apabila memerintah,
perintahnya segera mereka sambut, dihormati dan ditaati, menjadi
tumpuan orang, tidak bermuka masam, dan tidak menyepelekan orang.58
Dalam riwayat lain dari Ali bin Abi Thalib disebutkan, “Kepalanya
besar, tulang-tulangnya besar, bulu dadanya panjang, apabila berjalan
seakan-akan berjalan di tempat yang landai.”59
Jabir bin Samurah berkata, “Mulutnya putih, wajahnya berseri,
perawakannya sedang (tidak gemuk dan tidak kurus, tidak tinggi dan tidak
pendek.”60
Abu Thufail berkata, “Kulitnya putih, wajahnya berseri,
perawakannya sedang (tidak gemuk dan tidak kurus, tidak tinggi dan tidak
pendek)”.61
Ibnu Abbas berkata, “Diantara gigi-gigi serinya ada celah, dan
apabila berbicara terlihat seperti ada cahaya yang keluar dari celah-celah
gigi serinya itu.”62
Nabi Muhammad SAW memiliki keistimewaan, yaitu lidahnya
fasih, perkataannya lugas, kata-katanya lancar dan jelas, maknanya tidak
58
Zadul Ma‟ad, 11:54 59
Jami‟ut Tirmidzi Ma‟a Syarhihi Tuhfatul Ahwadzi, IV:303 60
Shahih Muslim 11:258 61
Ibid 62
Diriwayatkan oleh Ad-Darimi, Misyakatul Mashabib, 11:518
32
rancu, mengandung beberapa hikmah, mengetahui dialek-dialek bangsa
Arab, berbicara dengan setiap kabilah menggunakan dialek masing-
masing, disamping dukungan Ilahi yang datang lewat wahyu.
Beliau adalah orang yang paling adil, paling bersih jiwanya, paling
jujur perkataannya, paling amanat, dan hal ini diakui oleh kawan maupun
lawan. Sebelum diangkat menjadi Nabi, beliau diberi gelar al-Amin (orang
yang terpercaya). Pada masa Jahiliyah, beliau pernah dijadikan sebagai
pemberi keputusan. At-Tirmidzi meriwayatkan dari jalan Ali bahwa Abu
Jahal berkata kepada Beliau, “Sesungguhnya kami telah mendustakanmu,
tetapi kami mendustakan apa yang kami bawa.” Kemudian Allah
menurunkan ayat tentang mereka, yaitu:
يجحدونقد وعلم إوه ليحزول الذي يقىلىن فإوهم ال يكذبىول ولكه الظالميه بآيات الله
“Mereka sebenarnya tidaklah mendustakan kamu, tetapi orang-orang
zhalim itu mengingkari ayat-ayat Allah.”63
Beliau adalah orang yang paling tawadlu‟, paling jauh dari sifat
sombong. Beliau melarang berdiri untuk menyambut kedatangannya
sebagaimana yang dilakukan terhadap para raja. Beliau membesuk orang-
orang miskin, duduk bersama-sama orang-orang faqir, suka mengundang
budak, membaur dengan para sahabatnya. Aisyah berkata, “Beliau biasa
menambal sandalnya, menjahit bajunya, bekerja dengan tangannya sendiri
sebagaimana salah seorang diantara kalian bekerja di rumahnya. Beliau
sama dengan orang lain yang mencuci pakaiannya, memerah susu
kambingnya, dan melayani dirinya sendiri.”64
Kharijah bin Zaid berkata, “Nabi Shallallahu „alaihi wasallam
adalah orang yang paling terhormad di majelisnya, beliau tidak banyak
bicara, dan lebih banyak diam, tidak berbicara kecuali jika perlu, berpaling
63
Misykatul Mashabih, 11:521 64
Misykatul Mashabih, Ibid
33
dari orang lain yang membicarakan hal-hal yang tidak baik, tertawanya
hanya sebatas senyum, perkataannya lugas, tidak terlalu banyak dan tidak
terlalu sedikit, dan tertawanya para sahabat hanya sebatas senyum di sisi
beliau, karena menghormati dan mencontoh beliau.65
Secara umum, Nabi Muhammad SAW dihiasi dengan sifat-sifat
yang sempurna. Allah telah mendidiknya dan membaguskan
pendidikannya, sehingga Dia memuji beliau dengan firman-Nya:
Seperti dalam firman Allah dalam Al-Qalam : 4, yang berbunyi
وإول لعلى خلق عظيم
Artinya:
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang
agung.” (Al Qalam : 4)66
Sifat-sifat beliau yang agung itulah yang membuat jiwa manusia
dekat dengan beliau, dijadikan sebagai suri tauladan, sebagai pemimpin
yang menjadi tumpuan dan harapan hati.
65
Al-Qadli Iyadl, asy-Syifa, 1:107 66
Mujamma‟ Khadim al Haramain asy Syarifain al Malik Fahd, Al Qur’an dan
terjemahannya, (Medinah Munawwarah P.O. Box 3561)
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian yang dimaksud di sini adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Melakukan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) adalah
melaksanakan tanggung jawab guru sebagai researchers. Melalui PTK guru
mengkaji masalah yang dihadapinya secara ilmiah yang disertai dengan data-
data yang empirik.
Penelitian tindakan atau action research memiliki makna yang
bermacam-macam, tergantung pada referensi yang digunakan sebagai acuan.
Tentang action research dapat ditarik suatu komponen persamaan bahwa
action research merupakan upaya untuk meningkatkan kinerja sistem
organisasi atau masyarakat agar lebih efektif dan efisien.
Stringer (1996:9) mengartikan action research sebagai “disciplined
inquiry (research) Which seeks focused efforts to improve the quality of
people’s organizational, community and family lives.”
Sedangkan Carr dan Kemmis, dalam McNiff (1988:2) mengemukakan
bahwa action research adalah : …. a form of self-reflective inquiry undertaken
by participants (teachers, students or principals, for example) in social
(including educational) situations in order to improve the rationality and
justice of (a) their own social or educational practices, (b) their
understanding of these practices, and (c) the situations (and institutions in
which these practices are carried out).
Uraian di atas menunjukkan bahwa action research merupakan upaya
untuk memperbaiki keadaan (proses kerja) atau memecahkan masalah yang
terjadi. Di sisi lain action research juga mencari kebenaran secara praktis.
Secara sederhana action research adalah kegiatan penelitian untuk
mendapatkan kebenaran dan manfaat praktis dengan cara melakukan tindakan
secara kolaboratif dan partisipasif. Kolaborasi adalah kerjasama antara
34
berbagai disiplin ilmu, keahlian dan profesi dalam rangka
memecahkan masalah.
Adapun alasan-alasan melakukan PTK adalah :
1. Hubungannya dengan Tugas Profesional Guru
Guru yang profesional akan senantiasa menambah dan meningkatkan
wawasannya sesuai dengan tugas utamanya yaitu mengajar. Guru akan
melaksanakan kualitas pembelajaran manakala menyadari masalah yang
dihadapinya, berdasarkan masalah tersebut guru akan mencari dan
merencanakan program pembelajaran yang dapat memperbaiki dan
memecahkan masalah yang dihadapinya, yang selanjutnya melaksanakan
program tersebut secara empiris dan sistematis.
2. Berkaitan dengan otonomi guru dalam pengelolaan kelas.
Dengan kata lain guru memiliki tanggung jawab yang penuh untuk
keberhasilan pembelajaran siswa. Maka guru memilik kesempatan yang
luas untuk mencoba sesuatu yang dianggapnya bermanfaat dan dapat
meningkatkan produktivitas kerjanya.
3. Berkenaan dengan pemanfaatan hasil penelitian.
Selama ini banyak penelitian yang telah, sedang dan akan dilakukan oleh
para peneliti, akan tetapi hasilnya sulit diterapkan oleh orang lain
khususnya guru. Oleh karena dalam melaksanakan penelitian non PTK
guru tidak pernah atau kurang terlibat dalam proses perencanaan maupun
proses merumuskan kesimpulan hasil penelitian.1
Karakteristik Action Research
Beberapa ciri berikut mungkin saling bertumpang tindih, namun agar
dapat mendapatkan kejelasan yang rinci, maka dituangkan secara menyeluruh.
a. Situasional, praktis, dan secara langsung gayut (relevan) dengan situasi
nyata dalam dunia kerja. Ia berkenaan dengan diagnosis suatu masalah
1 Prof. DR. H. Wina Sanjaya, M.Pd, Penelitian Tindakan Kelas, Kencana, Jakarta, 2010,
hal 15-18
35
dalam konteks tertentu dan usaha untuk memecahkan masalah dunia kerja
yang bersangkutan.
b. Memberikan kerangka kerja yang teratur kepada pemecahan masalah.
Action research bersifat empiris dalam hal bahwa ia mengandalkan
observasi nyata dan data perilaku, dan tidak lagi termasuk kajian panitia
yang subyektif atau pendapat orang berdasarkan pengalaman masa
lalunya.
c. Fleksibel dan adaptif, memungkinkan adanya perubahan selama masa
percobaan dan mengabaikan pengontrolan karena lebih menekankan sifat
tanggap dan pengujicobaan dan pembaharuan di tempat kejadian.
d. Partisipatori, dimana peneliti atau anggota tim peneliti sendiri ambil
bagian secara langsung atau tidak langsung dalam melaksanakan
penelitiannya bersama khalayak sasaran.
e. Self-Evaluatif, yaitu modifikasi secara kontinyu dievaluasi dalam situasi
yang ada, yang tujuan akhirnya untuk meningkatkan praktik dalam cara
tertentu bersama khalayak sasaran.
f. Dalam hal temuan tindakan memiliki validitas external yang lemah.
g. Penelitian dan pengambilan keputusan selalu dikelola secara desentralisasi
dan diregulasi.
h. Kooperatif dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi atas aksi antara
peneliti, praktisi dan khalayak sasaran
i. Action Research mengembangkan pemberdayaan, demokrasi, keadilan,
kebebasan, dan kesempatan partisipasif sebagai berikut:
1) Melibatkan masyarakat
2) Mengajarkan keadilan
3) Memberikan kebebasan
4) Mengembangkan potensi manusia
j. Menerapkan teori dalam skala kecil (terbatas)
k. Mengutamakan pendekatan tindakan.
36
l. Mengembangkan suatu model, baik sebagian menyeluruh.2
Penulis menggunakan class action research ini sebagai upaya
meningkatkan prestasi belajar peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran
SKI di kelas IV MI Kalibening Tahun Pelajaran 2010/2011.
B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Tempat penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Kalibening
Dukun Magelang.
Adapun mengenai waktu penelitian dilaksanakan pada Tahun Pelajaran
2010/2011, yakni bulan April 2010. Untuk lebih detailnya dapat dilihat pada
jadwal penelitian sebagai berikut:
Tabel 1.
Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas
No. Rencana Kegiatan Waktu (minggu) ke -
1 2 3 4
1. Kondisi Awal (Observasi awal) X
2. Penyerahan Proposal X
3. Persiapan
Menyusun Konsep Pelaksanaan
Pembelajaran
Menyusun Instrumen Penelitian
Menyepakati Jadwal dan tugas
X
4. Pelaksanaan
Menyiapkan bahan pembelajaran
Pelaksanaan Siklus 1
Melakukan Refleksi Tindakan
Siklus 1
X X X
2 Dr. E. Mulyasa, M.Pd, Menjadi Guru Profesional, Resdakarya, Bandung, 2008, hal 153-
154
37
No. Rencana Kegiatan Waktu (minggu) ke -
1 2 3 4
5. Pelaksanaan Siklus II
Melakukan Refleksi Tindakan
Siklus II
X
X
X
6. Pembuatan Laporan
Menyusun Konsep
Laporan Penelitian
Penyelesaian Laporan
X
X
X
X
C. PELAKSANA DAN KOLABORATOR
Pelaksana penelitian ini adalah peneliti, sedangkan sebagai objek
penelitian adalah peserta didik kelas IV MI Kalibening Dukun Magelang
Tahun Ajaran 2010/2011 dengan jumlah peserta didik 21 peserta didik yang
terdiri dari 10 peserta didik laki-laki dan 11 peserta didik perempuan.3
Tabel 2
Daftar Pelaksana Penelitian Peserta Didik Kelas IV
MI Kalibening Dukun Magelang Tahun Ajaran 2010/2011
Wali Kelas : Daryanto
Ketua Kelas : Rifka Anisa Putri
No Nama Jenis Kelamin (L/P)
1. Alvin Ricado L
2. Eliska Prasmono L
3. Fifi Elfitasari P
4. Rika Lestari P
5. Dita Purnamasari P
3 Hasil Dokumentasi MI Kalibening Dukun Magelang Tahun Ajaran 2010-2011, yang
diperoleh bulan April 2011
38
No Nama Jenis Kelamin (L/P)
6. Elvi Nurrizqi P
7. Erlina Yulianingsih P
8. Fajar Rifai L
9. Imron Asnawi L
10. Ivan Maulana L
11. Jeri Citra P
12. Lina Kusmiyati P
13. Meyta Alfiyanti P
14. Nia Aprilia P
15. Puji Prihatin L
16. Rifka Anisa Putri P
17. Tedi Purnawan L
18. Triyani P
19. Wahyadi L
20. Iqbal Abdul Robani L
21. Fian Krisbianto L
Jumlah Peserta Didik
1. Laki-laki = 10
2. Perempuan = 11
Kolaborator dalam Pelaksanaan Class Action Research (CAR) adalah
guru wali kelas IV MI Kalibening Dukun Magelang yaitu Bapak Daryanto.
D. RANCANGAN PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (PTK)
dengan dua siklus, yaitu proses tindakan pada siklus I dan siklus II. Masing-
masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu = perancangan, pelaksanaan
39
tindakan, pengamatan dan refleksi.4 Penelitian ini dilakukan berdasarkan pada
dua siklus, yaitu siklus pertama dan siklus kedua yang telah direncanakan.
Untuk lebih rincinya, rencana penelitian tindakan kelas ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Pra Siklus
a. Mengadakan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran SKI di kelas
IV Madrasah Ibtidaiyah Kalibening
b. Mengadakan wawancara terhadap guru mata pelajaran SKI di
Madrasah Ibtidaiyah Kalibening
c. Permintaan ijin riset kepada kepala madrasah di Madrasah Ibtidaiyah
Kalibening
d. Melakukan identifikasi permasalahan dan pelaksanaan pembelajaran
SKI di Madrasah Ibtidaiyah Kalibening pada minggu pertama
penelitian
2. Siklus I
a. Perencanaan
1) Merumuskan spesifikasi pertama dalam meningkatkan prestasi.
2) Menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran tindakan
berdasarkan model pembelajaran information search yang
mencakup pembahasan materi.
3) Membuat instrumen penelitian.
4) Membuat soal tes untuk mengetahui pemahaman dan penguasaan
peserta didik pada materi serta mengetahui hasil belajar peserta
didik.
5) Membuat lembar observasi untuk merekam aktifitas peserta didik
selama pembelajaran berlangsung.
4 Wina Sanjaya, M.Pd, Prof. DR. H, Ibid, hal. 78
40
b. Pelaksanaan
Setelah diperoleh gambaran keadaan kelas, perhatian minat
peserta didik, sarana belajar, maka dilakukan tindakan yaitu dengan
Strategi pembelajaran information search. Kegiatan yang dilaksanakan
dalam tahap ini adalah melaksanakan skenario pembelajaran yang
telah direncanakan, yaitu sebagai berikut:
1) Tersedia referensi terkait topik pembelajaran tertentu sesuai dengan
SK/ KD/ Indikator.
2) Guru menyusun kompetensi dari topik tersebut.
3) Mampu mengidentifikasi (sesuai dengan SK/ KD/ Indikator).
4) Guru membuat pertanyaan untuk memperoleh kompetensi tersebut.
5) Carilah ayat dan hadis terkait.
6) Bagi kelas dalam kelompok kecil (maksimal 3 orang)
7) Peserta ditugasi mencari bahan di perpustakaan / warnet yang
sudah diketahui oleh guru bahwa bahan tersebut benar-benar ada.
8) Setelah peserta mencari dan kembali ke kelas, guru membantu
dengan cara membagi referensi kepada mereka.
9) Peserta diminta mencari jawaban dalam referensi tersebut yang
dibatasi oleh waktu (misalnya 10 menit) oleh guru.
10) Hasilnya didiskusikan bersama seluruh kelas.
11) Guru menjelaskan materi pelajaran terkait dengan topik tersebut.
12) Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut.
c. Pengamatan
Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap pelaksanaan
tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat.
Pengamatan dilakukan dengan merekam semua kemampuan dan
aktifitas belajar peserta didik dan kegiatan guru. Ketika proses
pembelajaran berlangsung, setiap peserta didik menunjukkan
kemampuan sesuai dengan kriteria akan dicatat dalam lembar
observasi.
41
Adapun kegiatan yang diamati terhadap peserta didik antara
lain:
1) Peneliti mengamati peserta didik bertanya kepada guru.
2) Peneliti mengamati keaktifan peserta didik dalam mencari bahan-
bahan.
3) Peneliti mengamati keaktifan peserta didik dalam memecahkan
masalah yang dihadapi.
4) Peneliti mengamati peserta didik mampu mempresentasikan materi
yang dibahas.
5) Peneliti mengamati peserta didik mampu menyimpulkan hasil-hasil
yang dicapai selama pembelajaran.
Aspek pengamatan terhadap guru juga dilakukan untuk
mengetahui kemampuan guru dalam mengaplikasikan metode sesuai
dengan rancangan pembelajaran. Dalam hal ini peneliti sebagai
pelaksana kegiatan pembelajaran sedangkan kolaborator yaitu Bapak
Daryanto sebagai pengamat, hal ini karena guru sebagai kolaborator
merasa belum siap untuk melaksanakan pembelajaran penerapan
Strategi information search dikarenakan guru belum pernah
menerapkan metode-metode aktif tersebut sehingga takut apabila
terjadi kesalahan atau tidak sesuai dengan prosedur yang ditentukan.
Oleh karena itu peneliti yang melaksanakan proses pembelajaran.
Adapun hal-hal yang diamati terhadap aktifitas guru adalah :
1) Mengamati guru memberikan apersepsi tentang materi
pembelajaran yang akan dibahas.
2) Mengamati guru memotivasi dan membangkitkan peserta didik
untuk belajar.
3) Mengamati guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
4) Mengamati guru dalam menanggapi pertanyaan.
5) Mengamati guru dalam melakukan penekanan terhadap poin-poin
materi pembelajaran yang penting.
6) Mengamati guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya.
42
7) Mengamati guru memberi kesempatan siswa untuk berpendapat.
8) Mengamati guru dalam menyimpulkan hasil pembelajaran.
d. Refleksi
Pelaksanaan tindakan dan pengamatan terhadap aktifitas guru
dan peserta didik saat pembelajaran berlangsung akan memperoleh
informasi tentang Strategi pembelajaran information search. Hasil
tersebut kemudian dianalisis dan didiskusikan dengan guru sebagai
bahan refleksi.
Refleksi ini digunakan untuk :
1) Menganalisis hasil pengamatan untuk membuat simpulan
sementara terhadap pelaksanaan pengajaran pada siklus 1.
2) Mengetahui tindakan yang telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan
yang diinginkan serta kendala-kendala dalam proses pembelajaran.
3) Mendiskusikan hasil analisis untuk tindakan perbaikan pelaksanaan
kegiatan pada penelitian siklus II.
3. Siklus II
a. Perencanaan
1) Merumuskan spesifikasi sementara dalam meningkatkan prestasi
belajar peserta didik dengan model pembelajaran information
search.
2) Meninjau kembali rancangan pembelajaran dalam bentuk RPP
3) Mengidentifikasi masalah yang dikaji dari hasil refleksi siklus I
4) Membuat instrumen penelitian.
5) Membuat soal tes untuk mengetahui pemahaman dan penguasaan
peserta didik pada materi serta mengetahui hasil belajar peserta
didik.
6) Membuat lembar observasi untuk merekam aktivitas peserta didik
selama pembelajaran berlangsung.
43
b. Pelaksanaan
1) Tersedia referensi terkait dengan topik pembelajaran tertentu sesuai
dengan SK/ KD/ Indikator.
2) Guru menyusun kompetensi dari topik tersebut.
3) Mampu mengidentifikasi ciri-ciri kepribadian Nabi Muhammad
SAW sebagai rahmat bagi seluruh alam, menunjukkan contoh
perilaku yang meneladani kepribadian Nabi Muhammad SAW
sebagai rahmat bagi seluruh alam serta meneladani kepribadian
Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi seluruh alam.
4) Guru membuat pertanyaan untuk memperoleh kompetensi tersebut.
5) Carilah ayat dan hadis terkait.
6) Bagi kelas dalam kelompok kecil (maksimal 3 orang)
7) Peserta didik ditugasi mencari bahan di perpustakaan / warnet yang
sudah diketahui oleh guru bahwa bahan tersebut benar-benar ada.
8) Setelah peserta mencari dan kembali ke kelas, guru membantu
dengan cara membagi referensi kepada mereka.
9) Peserta diminta mencari jawaban dalam referensi tersebut yang
dibatasi oleh waktu (misalnya 10 menit) oleh guru.
10) Hasilnya didiskusikan bersama seluruh kelas.
11) Guru menjelaskan materi pelajaran terkait dengan topik tersebut.
12) Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut.
c. Pengamatan
Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap pelaksanaan
tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat.
Pengamatan dilakukan dengan merekam semua kemampuan dan
aktifitas belajar peserta didik dan kegiatan guru. Ketika proses
pembelajaran berlangsung, setiap peserta didik menunjukkan
kemampuan sesuai dengan kriteria akan dicatat dalam lembar obsevasi.
Adapun kegiatan yang diamati terhadap peserta didik antara
lain:
44
1) Peneliti mengamati peserta didik bertanya pada guru.
2) Peneliti mengamati keaktifan peserta didik dalam mencari bahan-
bahan.
3) Peneliti mengamati keaktifan peseta didik dalam memecahkan
masalah yang dihadapi.
4) Peneliti mengamati peserta didik mampu mempresentasikan materi
yang dibahas.
5) Peneliti mengamati peserta didik mampu menyimpulkan hasil–
hasil yang dicapai selama pembelajaran.
Aspek pengamatan terhadap guru juga dilakukan untuk
mengetahui kemampuan guru dalam mengaplikasikan strategi sesuai
dengan rancangan pembelajaran. Dalam hal ini peneliti sebagai
pelaksana kegiatan pembelajaran sedangkan kolaborator yaitu Bapak
Daryanto sebagai pengamat, hal ini karena guru sebagai kolaborator
merasa belum siap untuk melaksanakan pembelajaran penerapan
strategi information search dikarenakan guru belum pernah
menerapkan metode-metode aktif tersebut sehingga takut apabila
terjadi kesalahan atau tidak sesuai dengan prosedur yang ditentukan.
Oleh karena itu peneliti yang melaksanakan proses pembelajaran.
Adapun hal-hal yang diamati terhadap aktivitas guru adalah :
1) Mengamati guru memberikan apersepsi tentang materi
pembelajaran yang akan dibahas.
2) Mengamati guru memotivasi dan membangkitkan peserta didik
untuk belajar.
3) Mengamati guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
4) Mengamati guru dalam menanggapi pertanyaan.
5) Mengamati guru dalam melakukan penekanan terhadap poin-poin
materi pembelajaran yang penting.
6) Mengamati guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya.
7) Mengamati guru memberi kesempatan siswa untuk berpendapat.
8) Mengamati guru dalam menyimpulkan hasil pembelajaran.
45
d. Refleksi
Pelaksanaan tindakan dan pengamatan terhadap aktifitas guru
dan peserta didik saat pembelajaran berlangsung akan memperoleh
informasi tentang strategi pembelajaran information search. Hasil
tersebut kemudian dianalisis dan didiskusikan dengan guru sebagai
bahan refleksi.
Refleksi ini digunakan untuk :
1) Menganalisis hasil pengamatan untuk membuat simpulan
sementara terhadap pelaksanaan pengajaran pada siklus 1.
2) Mengetahui tindakan yang telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan
yang diinginkan serta kendala-kendala dalam proses pembelajaran.
3) Mendiskusikan hasil analisis untuk tindakan perbaikan pelaksanaan
kegiatan pada penelitian siklus III jika skor yang dicapai belum
maksimal.
E. TEHNIK PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan data merupakan cara untuk mengumpulkan data
dalam penelitian. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
Metode Observasi, Metode Tes, Wawancara, dan Dokumentasi.
1. Metode Observasi
Observari merupakan tehnik pengumpulan data dengan cara mengamati
setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat
observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti.5
2. Metode Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.6
5 Wina Sanjaya, Ibid, hlm. 86
6 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta 2006), hlm. 150
46
3. Metode Wawancara
Wawancara atau kuesioner lisan, adalah suatu dialog yang dilakukan oleh
pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari
terwawancara (interviewer).7
4. Metode Dokumentasi
Dokumentasi adalah berusaha mencari data mengenai hal-hal berupa
catatan, transkip, buku surat kabar, majalah, agenda, dan sebagainya.8
F. TEKNIK ANALISIS DATA
Metode analisis data merupakan tindak lanjut kegiatan peneliti untuk
menjawab hipoteis peningkatan hasil pembelajaran SKI Kelas IV Materi
Kepribadian Nabi Muhammad SAW dengan penerapan Strategi Information
Search.
Tehnik analisis data pada penelitian ini menggunakan statistic
deskriptif.
Statistik deskriptif adalah statistik yang menggambarkan kegiatan
berupa pengumpulan data, penyusunan data, pengolahan data dan penyajian
data dalam bentuk tabel dan grafik ataupun diagram agar memberi gambaran
yang teratur, ringkas dan jelas mengenai suatu keadaan atau peristiwa.9
G. INDIKATOR PENCAPAIAN
Yang menjadi indikator pencapaian pada penelitian ini adalah apabila :
1. Meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas IV MI Kalibening Dukun
Magelang Tahun 2010
2. Meningkatkan aktivitas belajar peserta didik.
3. Ditemukannya cara yang paling efektif dalam penerapan Strategi
Information Search.
7 Suharsimi Arikunto, Ibid, hlm. 155
8 Suharsimi Arikunto, Ibid
9 Subana dkk, Statistik Pendidikan, (Bandung : Pustaka Setia, 2005), hlm. 12
47
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Persiapan Penelitian
Sebelum mengadakan penelitian ada beberapa hal yang
dipersiapkan oleh peneliti. Adapun persiapan yang peneliti lakukan
sebelum penelitian adalah sebagai berikut:
a. Peneliti meminta izin pra riset kepada Kepala Madrasah sebagai izin
awal untuk mengadakan penelitian di MI Kalibening Dukun Magelang
b. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah melalui
wawancara dengan guru kelas IV MI Kalibening Dukun Magelang.
c. Peneliti meminta persetujuan izin riset dan menyerahkan proposal
kepada kepala madrasah.
d. Melakukan observasi lanjutan.
2. Penelitian Tindakan Kelas Pra Siklus
Langkah pertama dalam kegiatan penelitian ini adalah pra siklus,
pada pelaksanaan pra Siklus Ini peneliti belum memberikan metode yang
akan ditawarkan pada guru kelas yang sekaligus guru mata pelajaran SKI
di madrasah ini, sehingga guru masih menggunakan metode yang
konvensional yaitu guru menjelaskan materi kepribadian Nabi Muhammad
SAW sedangkan peserta didik hanya mendengarkan penjelasan dari guru
dan mencatat dari tempat duduk mereka masing-masing.
Pelaksanaan pra siklus dilakukan dengan mengambil evaluasi dari
pembelajaran pada materi sebelumnya. Berdasarkan evaluasi pembelajaran
diperoleh nilai rata-ratanya. Sedangkan observasi pada tahap pra siklus
menggunakan instrument observasi yang dipegang oleh peneliti. Observasi
ini bertujuan untuk mengetahui keaktifan peserta didik sebelum penerapan
Strategi Information Search. Adapun hasil belajar dan keaktifan peserta
didik pada tahun lalu dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
48
Tabel 3.
Hasil Belajar dan Keaktifan Peserta Didik Pra Siklus
Rata-rata Hasil
Belajar Ketuntasan Belajar
Keaktifan Peserta
Didik
64,47 61,90 % 57,14 %
Berdasarkan data di atas dapat diperoleh nilai evaluasi pada tahap
pra siklus adalah 64,47 dengan ketuntasan belajar 61,90 %. Dokumentasi
ini diperoleh dari Bapak Daryanto selaku guru kelas IV sekaligus guru
mata pelajaran SKI di MI Kalibening Dukun Magelang.
Berdasarkan dengan keaktifan peserta didik tahun lalu, diperoleh
berdasarkan wawancara dengan Bapak Daryanto, dengan prosentase
keaktifan peserta didik adalah 57,14%.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Daryanto selaku guru
bidang studi mata pelajaran SKI di MI Kalibening menyatakan bahwa
selama ini pembelajaran belum pernah menggunakan strategi PAIKEM.
Metode yang digunakan masih menggunakan metode konvensional dan
masih terjadi komunikasi satu arah artinya peserta didik cenderung pasif
dan kurang mempunyai pengalaman belajar dan pembelajaran. Materi
diterangkan oleh guru yang bersangkutan dan kemudian anak-anak
mendengarkan dan diakhiri dengan kegiatan menulis. Sehingga dapat
dipastikan anak-anak kurang menyukai pelajaran SKI di Madrasah. Hal ini
memungkinkan hasil belajar menjadi rendah. Hal ini terbukti berdasarkan
tabel di atas diperoleh KKM di bawah 60. Kondisi seperti ini tentunya
berakibat pada nilai mid semester atau semester rendah karena materi
tersebut sangat berkaitan.
Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pelajaran pada tahun-tahun
lalu masih terpaku dengan guru dan peserta didik kurang aktif dalam
pembelajaran. Hal ini menjadikan pembelajaran ini belum sesuai dengan
apa yang dikatakan dengan pembelajaran aktif karena pembelajaran
49
menggunakan metode-metode yang konvensional yaitu ceramah
menjadikan penanaman konsep dalam menyampaikan pembelajaran.
Mengkaji pembelajaran konvensional yang belum mampu
menghasilkan nilai di atas rata-rata KKM (Ketuntasan Kriteria Minimal),
maka dapat disimpulkan bahwa masalah yang terjadi adalah guru dan
model pembelajaran yang perlu dirubah, untuk itu diperlukan metode yang
spesifik yang baru yang mampu meningkatkan prestasi belajar dan
keaktifan peserta didik, salah satu metode yang ditawarkan oleh peneliti
yaitu Strategi Information Search.
3. Penelitan Tindakan Kelas Siklus I
Penelitian Siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 13 April
2011 oleh peneliti didampingi guru kelas sekaligus guru mata pelajaran
SKI Bapak Daryanto, A.Ma sebagai kolaborator. Penelitian yang telah
dilakukan akhirnya memperoleh data-data yang dapat diuraikan sebagai
berikut:
a. Perencanaan
Tahap perencanaan secara kolaborasi dengan guru
merencanakan hal-hal apa saja yang dilakukan dalam penelitian. Guru
menjelaskan permasalahan yang terjadi di kelas IV yakni tentang hasil
peserta didik yang masih di bawah ketuntasan minimum yaitu 60.
selain itu yang menjadi kendala pada saat pelajaran SKI adalah pada
saat pembelajaran SKI berlangsung, sebagian besar peserta didik
kurang konsentrasi karena adanya kegaduhan yang ditimbulkan oleh
peserta didik dalam satu kelas tersebut. Pembelajaran yang demikian
memerlukan metode pembelajaran aktif. Peneliti dan kolaborator
merancang skenario pembelajaran (RPP) dengan menggunakan
Strategi Information Search, mencari informasi-informasi, membuat
50
lembar observasi, membuat tes atau soal yang digunakan pada setiap
siklusnya. 1
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran Siklus I untuk kelas IV dilaksanakan
langsung oleh peneliti didampingi kolaborator, Bapak Daryanto, A.Ma
selaku guru mata pelajaran SKI pada hari Rabu tanggal 13 April 2011
dengan alokasi waktu 2 x 35 menit.
Proses awal pembelajaran pada pertemuan pertama dimulai
keadaan peserta didik masih ramai karena baru saja istirahat pertama.
Karena suasana panas sebagian terlihat beberapa anak yang
mengipaskan bukunya karena suasana gerah. Setelah beberapa saat
peneliti mulai mengkondisikan agar suasana menjadi segar kembali.
Pelajaran dimulai dengan salam, kemudian diawali dengan
berdoa bersama yang dipimpin oleh peneliti. Peserta didik kelihatan
lebih siap karena sebelumnya guru mata pelajaran SKI sudah
mengumumkan bahwa hari tersebut akan diisi oleh peneliti. Sebagian
besar anak mulai penasaran dan agak sedikit tegang karena belum
mengetahui apa yang harus dikerjakan.
Peneliti menjelaskan kepada peserta didik tentang bahan kajian
selama penelitian yakni Kepribadian Nabi Muhammad SAW serta
menerangkan secara singkat tentang indikator-indikator
pembelajarannya, yang meliputi kepedulian Nabi Muhammad SAW
terhadap kehidupan sesama, kepedulian Nabi Muhammad SAW
terhadap alam sekitar, meneladani keberadaan Nabi Muhammad SAW
sebagai rahmat seluruh alam.
Proses pembelajaran dilanjutkan dengan penerapan metode
Information Search. Untuk selanjutnya kelas dibagi dalam kelompok-
kelompok kecil (maksimal 3 orang). Karena jumlah peserta didik di
kelas IV ini adalah 21 anak, maka kelompok ini menjadi 7 kelompok.
1 RPP Selengkapnya dalam lampiran
51
Ketujuh kelompok ini kemudian ditugasi untuk mencari bahan yang
ada di perpustakaan atau warnet.
Setelah peserta mencari dan kembali ke kelas, peneliti
membantu dengan cara membagi referensi kepada mereka.
Dalam mencari informasi tersebut terlihat beberapa aktifitas
peserta didik. Mereka yang sudah tahu maksudnya langsung berbagi
tugas dengan kelompoknya supaya mereka dapat menyelesaikan tugas
tersebut tepat pada waktunya. Sedangkan sebagian lagi terlihat
beberapa anak yang asyik memainkan bekas mainan pada waktu
istirahat pertama lagi. Setelah peneliti mengingatkan peserta didik
cuma senyum-senyum saja karena menyadari tugasnya belum selesai.
Untuk selanjutnya terlihat Rifka Anisa Putri bertanya tentang
materi tersebut, sehingga peneliti menjelaskan tentang soal yang ada.
Setelah selesai mencari referensi tersebut hasilnya didiskusikan
bersama seluruh kelas. Peneliti menjelaskan materi pelajaran yang
terkait dengan topik tersebut, sehingga pada akhirnya peneliti
melakukan kesimpulan, klarifikasi dan tindak lanjut.
Pada siklus pertama ini terhitung hanya dua peserta didik yang
aktif di kelas yaitu Rifka Anisa Putri dan Dita Purnamasari.
c. Pengamatan
Observasi dilakukan terhadap aktifitas guru dan aktifitas
peserta didik. Observasi dilakukan untuk merekam semua kemampuan
dan aktifitas belajar peserta didik dan kegiatan guru.
Aspek-aspek yang diamati terhadap kegiatan peserta didik
adalah :
1. Peneliti mengamati peserta didik bertanya kepada guru.
2. Peneliti mengamati keaktifan peserta didik dalam mencari bahan-
bahan.
3. Peneliti mengamati keaktifan peserta didik dalam memecahkan
masalah yang dihadapi.
52
4. Peneliti mengamati peserta didik mampu mempresentasikan materi
yang dibahas.
5. Peneliti mengamati peserta didik mampu menyimpulkan hasil-hasil
yang dicapai selama pembelajaran.
Hasil pengamatan yang didapatkan oleh peneliti terhadap
keaktifan peserta didik pada siklus pertama adalah :
1) Keaktifan peserta didik dalam pembelajaran menggunakan Strategi
Information Search masih rendah;
2) Peserta didik belum bias memanfaatkan waktu semaksimal
mungkin;
3) Kerjasama antar kelompok masih kurang dalam menyelesaikan
tugas-tugas yang diberikan;
4) Peserta didik yang duduk di belakang masih banyak yang bergurau
bahkan ada yang bermain dengan mainan kesayangannya;
5) Meskipun keaktifan peserta didik pada Siklus I masih rendah tetapi
keaktifan peserta didik telah mengalami peningkatan dari tahap pra
siklus.
d. Refleksi
Pelaksanaan tindakan dan pengamatan terhadap aktifitas guru
dan peserta didik pada saat pembelajaran berlangsung akan
memperoleh informasi tentang hasil pembelajaran Information Search.
4. Penelitian Tindakan Kelas Siklus II
a. Perencanaan
Tahap Siklus II ini guru dan peneliti bertemu kembali untuk
membahas kekurangan dalam Siklus I yang ternyata dalam proses
pembelajaran dengan Strategi Information Search yang peneliti
tawarkan hasilnya belum maksimal. Terlihat pada hasil belajar peserta
53
didik setelah dilaksanakan metode tersebut siswa yang mencapai
ketuntasannya 13 dari jumlah keseluruhan 21 peserta didik.
Hasil belajar Siklus I yang kurang maksimal tersebut, maka
peneliti bersama kolaborator merancang kembali skenario
pembelajaran Siklus II berdasarkan hasil refleksi Siklus I diatas,
diantara hal-hal yang direncanakan dalam tahap Siklus II ini seperti
meningkatkan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran yang masih
rendah dengan mencari informasi-informasi sesuai dengan materi
pembelajaran, guru dan siswa lebih mengoptimalkan waktu
semaksimal mungkin, meningkatkan kerjasama antar kelompok dalam
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan, serta menciptakan suasana
pembelajaran yang menyenangkan dalam kelas. Selanjutnya peneliti
dan kolaborator menyusun skenario pembelajaran (RPP) dengan
menggunakan Strategi Information Search.
b. Pelaksanaan
Hasil penelitian pada Siklus I menunjukkan bahwa tujuan
penelitian belum mencapai dan harus dilanjutkan pada Siklus II. Hal-
hal yang belum sempurna diperbaiki di Siklus II. Siklus II
dilaksanakan pada hari rabu, tanggal 20 April 2011 dengan alokasi
waktu 2 x 35 menit. Pembelajaran yang dilakukan dengan
menggunakan Strategi Information Search.
Pelaksanaan pembelajaran dimulai, proses awal masuk kelas,
peneliti langsung memposisikan sebagai guru. Penelitian pada Siklus II
ini tidak jauh berbeda dengan penelitian pada siklus yang pertama
yakni adanya referensi terkait dengan topik pembelajaran, Guru
menyusun kompetensi dari topik tersebut, mengidentifikasi ciri-ciri
kepribadian Nabi Muhammad SAW sebagai rohmat bagi seluruh alam
serta meneladani kepribadian Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat
seluruh alam.
54
Pembelajaran selanjutnya adalah guru memberikan pertanyaan-
pertanyaan kepada peserta didik. Membagi kelas dalam kelompok-
kelompok kecil (maksimal) 3 orang. Sedangkan anggota kelompok
beranggotakan sama dengan siklus yang pertama. Peserta didik
mencari informasi tersebut secara bersama-sama dengan dibatasi
waktunya supaya lebih efektif. Untuk selanjutnya peserta didik
mencari jawaban dalam referensi yang sudah ditemukan tersebut. Pada
akhirnya hasil dari setiap kelompok didiskusikan bersama seluruh
kelas. Guru menjelaskan materi tersebut yang terkait dengan topik.
Kegiatan ini diakhiri dengan melakukan kesimpulan, klarifikasi sesuai
dengan topik tersebut.
c. Pengamatan
Observasi dilakukan terhadap aktifitas guru dan aktifitas
peserta didik. Pengamatan dilakukan untuk merekam semua
kemampuan dan aktifitas belajar peserta didik dan kegiatan guru.
Aspek-aspek yang diamati terhadap kegiatan peserta didik
Siklus II adalah :
1) Peneliti mengamati peserta didik bertanya kepada guru.
2) Peneliti mengamati keaktifan peserta didik dalam mencari bahan-
bahan.
3) Peneliti mengamati keaktifan peserta didik dalam memecahkan
masalah yang dihadapi.
4) Peneliti mengamati peserta didik mampu mempresentasikan materi
yang dibahas.
5) Peneliti mengamati peserta didik menyimpulkan hasil-hasil yang
dicapai selama pembelajaran.
Hasil Pengamatan aktifitas peserta didik dalam pembelajaran
adalah :
1) Peserta didik lebih aktif bertanya tentang hal-hal yang belum
diketahuinya.
55
2) Peserta didik lebih aktif dalam mencari referensi-referensi sesuai
dengan topik-topik pembelajaran.
3) Peserta didik lebih aktif dalam mencari jawaban ataupun
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.
4) Peserta didik lebih aktif dalam mempresentasikan jawaban-
jawaban terhadap soal-soal yang sudah diberikan oleh guru.
5) Keaktifan peserta didik dalam menyimpulkan hasil-hasil selama
proses pembelajaran sudah meningkat.
Tabel 4.
Perbandingan Rata-rata Tes Akhir
Pada Tahap Siklus I dan Siklus II
No Pelaksanaan Siklus Rata-rata Prosentase
(%)
1. Siklus I 65,29 61,90
2. Siklus II 74,25 80,95
Dilihat dari table di atas perbandingan aktifitas belajar dan hasil
tes akhir pada Siklus I dan Siklus II menunjukkan adanya sebuah
peningkatan dari tiap-tiap siklus.
d. Refleksi
Pelaksanaan tindakan dan pengamatan terhadap aktifitas guru
dan peserta didik saat pembelajaran berlangsung akan memperoleh
informasi tentang strategi pembelajaran information search. Hasil
tersebut kemudian dianalisis dan didiskusikan dengan guru sebagai
bahan refleksi.
Adapun hasil yang diperoleh dari tahap refleksi Siklus II ini
adalah :
56
1) Keaktifan peserta didik dalam pembelajaran semakin tinggi
dibanding siklus pertama, karena peserta didik telah 2 kali
menjalankan Strategi Information Search sehingga telah biasa.
2) Dengan adanya support dari guru seperti pemberian pujian serta
pemberian nilai tinggi terhadap peserta didik yang aktif semakin
mendorong keaktifan peserta didik.
3) Guru dan peserta didik telah memanfaatkan waktu dengan baik.
Baik dalam tugas secara kelompok maupun tes individu.
4) Perlu adanya perhatian khusus terhadap peserta didik yang selalu
bermain-main saat pelajaran berlangsung, dengan cara pendekatan
personal saat pelajaran maupun di luar kelas.
5) Adanya motivasi dari guru saat mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan.
6) Peserta didik tidak canggung dalam mengemukakan jawaban.
7) Guru sudah bisa mengelola kelas dengan baik sehingga tercipta
pembelajaran yang menyenangkan, akrab, tertib, aktif, sehingga
pembelajaran bisa berjalan dengan lancar.
8) Secara garis besar pelaksanaan pembelajaran pada Siklus II sudah
berhasil, hal ini dapat dilihat pada nilai ketuntasan belajar rata-rata
kelas yang terus meningkat dari Siklus I ketuntasan mencapai
65,29 dan Siklus II menunjukkan perubahan positif dengan
prosentase ketuntasan belajar mencapai 95,23%. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa hasil pengamatan Siklus II lebih baik dari
Siklus I.
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus kedua ternyata model
pembelajaran menggunakan Strategi Information Search dapat
meningkatkan prestasi belajar peserta didik secara signifikan sehingga
tidak perlu melakukan tahap Siklus III.
57
B. Analisa Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Analisa Penelitian Tindakan Prasiklus
Penelitian tindakan tahap prasiklus dilakukan untuk mengetahui hasil
belajar peserta didik sebelum menggunakan Strategi information search.
Tahap ini menggunakan nilai hasil belajar peserta didik sebelum penelitian
dilaksanakan.
Tabel 5
Daftar Nilai Hasil Belajar Pra Siklus
Mata Pelajaran : SKI Guru Mapel : Daryanto
Kelas : IV KKM yang ditetapkan : 60
NO NAMA NILAI KETERANGAN
1 Alfin Ricado 58 TIDAK TUNTAS
2 Eliska Prasmono 59 TIDAK TUNTAS
3 Fifi Elfitasari 60 TUNTAS
4 Rika Lestari 65 TUNTAS
5 Dita Purnamasari 75 TUNTAS
6 Elvi Nur Rizki 60 TUNTAS
7 Erlina Yulianingsih 58 TIDAK TUNTAS
8 Fajar Rifai 56 TIDAK TUNTAS
9 Imran Asnawi 68 TUNTAS
10 Ivan Maulana 70 TUNTAS
11 Jeri Citra 70 TUNTAS
12 Lina Kusmiyanti 59 TIDAK TUNTAS
13 Meyta Alfianti 65 TUNTAS
14 Nia Aprilia 65 TUNTAS
15 Puji Prihatin 57 TIDAK TUNTAS
16 Rifka Anisa Putri 80 TUNTAS
17 Tedi Purnawan 70 TUNTAS
58
NO NAMA NILAI KETERANGAN
18 Triyani 70 TUNTAS
19 Wahyadi 60 TUNTAS
20 Iqbal Abdul Robani 56 TIDAK TUNTAS
21 Fian Krisbianto 57 TIDAK TUNTAS
JUMLAH 1329
Keterangan :
Kriteria hasil belajar :
> 60 = Tuntas
< 60 = Tidak tuntas
Berdasarkan nilai tahun lalu diatas maka, di dapat :
Nilai seluruh peserta didik ( x ) = 1329
Seluruh peserta didik tuntas belajar ( Ftb ) = 13
Peserta didik ( N ) = 24
Sehingga rata-ratanya ( x ) = N
x
= 1329
21
= 63,28
Ketuntasan belajar (%) = %100xN
Ftb
= %10021
13x
= 61,90 %
Pada pelaksanaan tahap pra siklus di atas, hasil belajar peserta didik
yang mencapai ketuntasan adalah 13 peserta didik dari 21 peserta didik.
Hal ini menunjukkan pencapaian ketuntasan belajar peserta didik masih
rendah sebelum dilaksanakan penelitian.
59
Data di atas menunjukkan bahwa prosentase ketuntasan belajar pada
materi kepribadian Nabi Muhammad SAW adalah 61,90% dengan nilai
rata-rata 63,28. data yang diperoleh tersebut dapat diambil kesimpulan
bahwa hasil belajar peserta didik pada tahap prasiklus dalam pembelajaran
SKI masih terdapat nilai peserta didik dibawah rata-rata ketuntasan
minimum yang telah diterapkan yaitu 60 (enam puluh).
Peneliti mengidentifikasi beberapa permasalahan yang terjadi
sehingga menyebabkan hasil belajar peserta didik rendah antara lain :
a. Belum adanya media pembelajaran yang tepat pada materi yang
sedang diajarkan, sehingga peserta didik bosan dan kurang semangat
dalam menerima pembelajaran.
b. Pembelajaran masih bersifat satu arah sehingga peserta didik jenuh
dalam proses pembelajaran.
c. Data di atas ( Poin a dan b ) menyebabkan tingkat penguasaan materi
kepribadian Nabi Muhammad SAW peserta didik rendah.
Setelah mengidentifikasi permasalahan di atas maka perlu adanya
metode yang lebih menarik dan menyenangkan sehingga keaktifan peserta
didik di dalam kelas dapat berlangsung yakni Strategi Information Search.
2. Analisis Penelitian Tindakan Siklus 1
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1 materi kepribadian Nabi
Muhammad SAW melalui Strategi Information Search. Peneliti sebagai
pelaksana menerapkan metode dan langkah-langkah pembelajaran ( RPP).
Untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik serta untuk
ketercapaian materi, peneliti memberikan tes evaluasi secara individu.
Dalam Kerja Kelompok juga menjadi nilai yang penulis akumulasikan
dengan nilai hasil belajar individu peserta didik.
60
Tabel 6
Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus 1
Satuan Pendidikan : MI Kalibening
Mata Pelajaran : SKI
Standar Kompetensi : Mengenal Kepribadian Nabi Muhammad
SAW
Kompetensi Dasar : 2.1 Mengidentifikasi ciri-ciri kepribadian
Nabi Muhammad sebagai rahmat bagi
seluruh alam
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Materi Pokok : Kepribadian Nabi Muhammad SAW
Jumlah Peserta didik : 21
Yang hadir : 21
Tahun Pelajaran : 2010 / 2011
No L/P NAMA PESERTA
DIDIK
TUGAS
KELOMPOK INDIVIDU NILAI KET
1 L Alfin Ricado 60 55 57,5 TT
2 L Eliska Prasmono 60 57 58,5 TT
3 P Fifi Elfitasari 70 62 66 T
4 P Rika Lestari 70 65 67,5 T
5 P Dita Purnamasari 85 80 82,5 T
6 P Elvi Nur Rizki 75 65 70 T
7 P Erlina Yulianingsih 60 56 58 TT
8 L Fajar Rifai 60 55 57,5 TT
9 L Imran Asnawi 60 65 62,5 T
10 L Ivan Maulana 70 65 67,5 T
11 P Jeri Citra 75 72 73,5 T
12 P Lina Kusmiyanti 70 62 66 T
61
No L/P NAMA PESERTA
DIDIK
TUGAS
KELOMPOK INDIVIDU NILAI KET
13 P Meyta Alfianti 70 62 66 T
14 P Nia Aprilia 60 58 59 TT
15 L Puji Prihatin 60 58 59 TT
16 P Rifka Anisa Putri 85 83 84 T
17 L Tedi Purnawan 60 70 65 T
18 P Triyani 75 71 73 T
19 L Wahyadi 60 62 61 T
20 L Iqbal Abdul Robani 60 57 58,5 TT
21 L Fian Krisbianto 60 57 58,5 TT
Jumlah Nilai 1371
Keterangan
T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Kriteria Penilaian
Nilai = 2
iduNilaiIndivpokNilaiKelom
Kriteria hasil belajar
> = 60 Tuntas, dengan ketuntasan belajar adalah 61,90%
< = 60 Tidak Tuntas
Analisa Data Hasil Siklus
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus 1 ini
maka diperoleh :
Nilai seluruh peserta didik (F) = 1371
Peserta didik yang tuntas belajar (Ftb) = 13
Peserta didik (N) = 21
62
Sehingga,
Nilai rata-rata (x) = N
F
= 13
1371
= 65,29
Ketuntasan belajar (%) = %100xN
Ftb
= %10021
13
= 61,90 %
Pada pelaksanaan siklus 1 ini, hasil belajar peserta didik kelas
IV setelah menerapkan Strategi Information Search yang mengalami
ketuntasan terdapat 13 peserta didik, sedangkan 8 peserta didik lain
belum mencapai ketuntasan minimal.
Hasil tes tersebut digunakan untuk mengetahui peningkatan
hasil belajar materi pokok Kepribadian Nabi Muhammad SAW dengan
Strategi Information Search, juga digunakan untuk membangkitkan
semangat peserta didik untuk mempelajari materi selanjutnya,
diharapkan kekompakan dan kerjasama antar kelompok dapat
meningkat sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
Hasil dari tabel di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata pada
siklus 1 adalah 65,29. dibandingkan dari prasiklus yang nilai rata-
ratanya 63,28 dan pada siklus 1 adalah 65,29. sehingga dapat
disimpulkan bahwa pada siklus 1 hasil belajar pada MI Kalibening ini
mengalami peningkatan pembelajaran dengan menggunakan Strategi
Information Search.
Pelaksanaan pada siklus 1 meskipun sudah mengalami
peningkatan dari prasiklus tetapi belum menunjukkan adanya hasil
yang diharapkan dengan menggunakan Strategi Information Search.
Hal ini dapat dilihat dari prosentase ketuntasan belajar peserta didik
63
hanya sebesar 61,90% untuk pra siklus dan siklus 1. begitu juga
dengan aktifitas peserta didik yang tidak memperhatikan penjelasan
guru dan mereka kurang serius dalam melakukan tugas-tugas yang
diberikan.
Kekurangberhasilan siklus 1 terjadi karena adanya beberapa
faktor yaitu perencanaan yang dilakukan guru terlihat belum matang
serta kurang memotivasi siswa dalam pembelajaran.
Kesiapan dan keaktifan peserta didik belum maksimal dalam
menjelaskan tugas-tugas. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan dalam
melaksanakan tindakan pembelajaran di kelas.
Kemudian peneliti melanjutkan pada siklus II.
Kekurangan pada siklus 1 harus menjadi pertimbangan yang
penting bagi guru pada saat melaksanakan siklus II. Sebab siklus II
adalah penyempurnaan dari siklus 1, dan siklus II harus lebih baik
daripada siklus 1.
3. Analisis Penelitian Tindakan Siklus II
Pada siklus II ini juga menggunakan Strategi Information Search,
seperti pada siklus 1. untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik
serta mengukur ketercapaian materi-materi, peneliti memberikan tes
evaluasi secara kelompok dan individu. Hasil dari nilai kelompok dan nilai
individu penulis akumulasikan yang kemudian akan menjadi nilai
individu.
Berdasarkan pelaksanaan tes evaluasi hasil belajar peserta didik
pada siklus II, diperoleh nilai sebagai berikut :
64
Tabel 7
Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus II
Satuan Pendidikan : MI Kalibening
Mata Pelajaran : SKI
Standar Kompetensi : Mengenal kepribadian Nabi Muhammad SAW.
Kompetensi Dasar : 2.1 Mengidentifikasi ciri-ciri kepribadian Nabi
Muhammad sebagai rahmat bagi seluruh
alam
Alokasi Waktu : 2 x 35
Materi Pokok : Kepribadian Nabi Muhammad SAW
Jumlah Peserta didik : 21
Tahun Pelajaran : 2010 / 2011
No L/P Nama Peserta Didik TUGAS
NILAI
KET KELOMPOK INDIVIDU
1 L Alfin Ricado 70 58 64 T
2 L Eliska Prasmono 60 59 59,5 TT
3 P Fifi Elfitasari 80 75 77,5 T
4 P Rika Lestari 80 80 80 T
5 P Dita Purnamasari 90 92 91 T
6 P Elvi Nur Rizki 80 85 82,5 T
7 P Erlina Yulianingsih 60 70 65 T
8 L Fajar Rifai 70 70 70 T
9 L Imran Asnawi 70 70 72,5 T
10 L Ivan Maulana 60 80 70 T
11 P Jeri Citra 80 82 81 T
12 P Lina Kusmiyanti 85 85 85 T
13 P Meyta Alfianti 80 80 80 T
14 P Nia Aprilia 70 62 66 T
15 L Puji Prihatin 70 75 72,5 T
65
No L/P Nama Peserta Didik TUGAS
NILAI
KET KELOMPOK INDIVIDU
16 P Rifka Anisa Putri 90 90 90 T
17 L Tedi Purnawan 70 80 75 T
18 P Triyani 80 86 83 T
19 L Wahyadi 70 80 75 T
20 L Iqbal Abdul Robani 60 60 60 T
21 L Fian Krisbianto 70 58 64 T
Jumlah Nilai 1563,5
Keterangan
T = Tuntas
TT = Tidak Tuntas
KRITERIA PENILAIAN
Nilai = 2
iduNilaiIndivpokNilaiKelom
KRITERIA HASIL BELAJAR
< 60 = Tidak Tuntas
> 60 = Tuntas, dengan ketuntasan belajar adalah 95,23%
ANALISA DATA HASIL SIKLUS
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus II ini,
maka diperoleh :
Nilai seluruh peserta didik (F) = 1563,5
Peserta didik yang tuntas belajar (Ftb) = 95,23%
Peserta didik (N) = 21
Sehingga,
66
Nilai rata-rata (X) = N
F
= 21
5,1563
= 74,45
Sedangkan ketuntasan belajar (%)
= %100xN
Ftb
= %10021
20x
= 95,23%
Pada pelaksanaan siklus II ini, hasil belajar peserta didik
mengalami peningkatan yang pesat, nilai rata-rata 74,45.
Sedangkan prosentase ketuntasan 95,23% hanya masih terdapat satu
peserta didik yang belum tuntas yaitu Eliska Prasmono.
Data hasil nilai peserta didik siklus kedua tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa pada tahap siklus II hasil belajar peserta didik kelas IV
MI Kalibening dalam pembelajaran menggunakan Strategi Information
Search, ada peningkatan drastis. Jumlah semula ketuntasan 61,90% dan
nilai rata-rata 65,29 pada siklus 1, sedangkan pada siklus II ketuntasan
belajar 95,23% dengan nilai rata-rata 74,45.
Pada kegiatan siklus II sudah berjalan dengan baik, sebagian besar
semua anggota sudah aktif terlibat dalam menyelesaikan tugas
kelompoknya. Metode yang diterapkan juga cukup menarik dan
mengurangi kebosanan dalam kegiatan belajar.
Pada siklus II ini peserta didik sudah berani memberikan
tanggapannya pada saat guru mengadakan klarifikasi, hasil yang
disampaikan cukup baik, peserta tidak canggung dalam menyampaikan
tanggapan hasil kerja kelompoknya.
67
Peserta didik juga sangat antusias dalam mengerjakan soal tes
informatif secara individu dan sebagian besar peserta didik dapat
menjawabnya dengan benar.
Setelah observasi selesai dilakukan, peneliti bersama kolaborator
dalam penelitian tindakan di kelas IV kemudian mengadakan diskusi
berkaitan dengan pembelajaran yang telah dilakukan dengan menggunakan
Strategi Information Search. Hasil diskusi tersebut berhubungan dengan
pembahasan hasil dari tindakan prasiklus, siklus 1 sampai siklus II yaitu :
a. Terjadi peningkatan penguasaan materi kepribadian Nabi Muhammad
SAW dari tahap prasiklus, siklus 1 dan siklus II.
b. Terjadi peningkatan aktifitas belajar peserta didik di setiap siklus
penelitian.
c. Hasil tes juga menunjukkan peningkatan prestasi belajar peserta didik
dari tahap siklus 1 dan siklus II sebagaimana dapat dilihat dari tabel
berikut :
Tabel 8
Daftar Nilai Peserta Didik per siklus
No Nama Hasil Belajar
Siklus 1 Siklus II
1 Alfin Ricado 57,5 64
2 Eliska Prasmono 58,5 59,5
3 Fifi Elfitasari 66 77,5
4 Rika Lestari 67,5 80
5 Dita Purnamasari 82,5 91
6 Elvi Nur Rizki 70 82,5
7 Erlina Yulianingsih 58 65
8 Fajar Rifai 57,5 70
9 Imran Asnawi 62,5 72,5
10 Ivan Maulana 67,5 70
11 Jeri Citra 73,5 81
68
No Nama Hasil Belajar
Siklus 1 Siklus II
12 Lina Kusmiyanti 66 85
13 Meyta Alfianti 66 80
14 Nia Aprilia 59 66
15 Puji Prihatin 59 72,5
16 Rifka Anisa Putri 84 90
17 Tedi Purnawan 65 75
18 Triyani 73 83
19 Wahyadi 61 75
20 Iqbal Abdul Robani 58,5 60
21 Fian Krisbianto 58,5 64
JUMLAH 1371 1563,5
Rata-rata 65,29 74,45
Daftar perolehan nilai peserta didik pada masing-masing siklus di atas
menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar yang signifikan di tiap-tiap
siklusnya. Terbukti dengan jumlah nilai 1371 pada siklus 1 dan 1563,5 pada
siklus II.
Dengan demikian hipotesis tindakan tidak perlu dilakukan pada siklus
berikutnya. Berdasarkan tes informatif pada siklus 1 rata-rata 65,29 sedangkan
pada siklus II terjadi peningkatan dengan nilai rata-rata 74,45. Maka dapat
disimpulkan dengan penerapan pembelajaran dapat meningkatkan prestasi
belajar peserta didik di MI Kalibening Dukun Magelang pada tahun ajaran
2010/2011 pada materi Pokok kepribadian Nabi Muhammad SAW.
69
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam pelaksanaan
pembelajaran SKI dengan Strategi Information Search, pada kelas IV MI
Kalibening Dukun Magelang, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Cara penerapan Strategi Information Search pada mata pelajaran SKI kelas
IV dengan materi pokok Kepribadian Nabi Muhammad SAW adalah
sebagai berikut :
a. Tersedia referensi terkait topik pembelajaran tertentu sesuai
SK/KD/indikator.
b. Guru menyusun kompetensi dari topik tersebut
c. Mampu mengidentifikasi topik pembelajaran sesuai dengan
SK/KD/Indikator
d. Guru membuat pertanyaan untuk memperoleh kompetensi tersebut
e. Mencari ayat atau hadis yang terkait
f. Bagi kelas dalam kelompok-kelompok kecil
g. Peserta ditugasi mencari bahan di perpustakaan atau warnet yang sudah
diketahui oleh guru bahwa bahan tersebut benar-benar ada
h. Setelah peserta mencari dan kembali ke kelas, guru membantu dengan
cara membagi referensi kepada mereka
i. Peserta diminta mencari jawaban dalam referensi tersebut yang dibatasi
oleh waktu
j. Hasilnya didiskusikan bersama seluruh kelas
k. Guru menjelaskan materi pelajaran terkait dengan topik tersebut
l. Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi dan tindak lanjut
2. Penerapan Strategi Information Search pada mata Pelajaran SKI kelas IV
dengan materi pokok Kepribadian Nabi Muhammad SAW dapat
meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Pada tahap pra siklus nilai
70
rata-rata prestasi belajar peserta didik adalah 64,47 dengan ketuntasan
belajar 61,90%, dan keaktifan peserta didik 57,14 %. Pada siklus 1 setelah
peneliti menerapkan Strategi Information Search, prestasi belajar siswa
dengan nilai rata-rata 65,29 dengan ketuntasan belajar 61,90 %.
Sedangkan pada siklus II terbukti dengan adanya perubahan yang
signifikan dari prestasi belajar peserta didik yaitu dengan nilai rata-rata
74,45 dengan ketuntasan belajar 95,23%. Pada kegiatan pembelajaran
siklus II sebagian peserta didik sudah aktif dalam menyelesaikan tugas-
tugas yang diberikan oleh guru. Peserta didik tidak canggung dalam
menyampaikan tanggapan hasil kerja kelompoknya. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menerapkan Strategi
Information Search pada mata pelajaran SKI dapat meningkatkan prestasi
belajar peserta didik.
B. SARAN
Dengan selesainya pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan
menggunakan strategi Information Search pada mata pelajaran SKI Kelas IV
dengan pokok materi Kepribadian Nabi Muhammad SAW pada Madrasah
Ibtidaiyah Kalibening Dukun Magelang ini, maka penulis memberikan
beberapa saran diantaranya :
1. Pembelajaran dengan Strategi Information Search perlu dipertimbangkan
dan dapat diterapkan pada pokok bahasan yang lain karena terbukti dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik.
2. Dalam pembelajaran hendaknya peserta didik dilibatkan secara aktif agar
tidak terjadi kebosanan sehingga mengurangi semangat belajar peserta
didik.
3. Dalam melakukan pembelajaran, seorang guru hendaknya melakukan
persiapan yang matang agar dapat berhasil secara optimal.
71
C. PENUTUP
Alhamdulillah, laporan penelitian ini dapat penulis selesaikan. Penulis
menyadari akan kekurangan penulis dalam segala hal. karena kesempurnaan
hanyalah milik Allah semata. Penulis berharap semoga Allah SWT senantiasa
memberikan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kita semua. Semoga
laporan penelitian ini bermanfaat bagi penulis, Madrasah Ibtidaiyah
Kalibening serta pembaca yang budiman. Amin.
Lampiran 1
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrrahman Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta :
PT. Rineka Cipta, 1999)
Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya, 2004). Cet. VIII
Al Malik Fahd Mujamma’ Khadim al Haramain Asy Syarifain, Al Qur’an dan
terjemahannya (Medinah Munawwarah P.O Box 3561)
Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta :
Rineka Cipta, 2006)
Armai Arif, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam (Jakarta : Ciputat
Pers, 2001)
Crow D. Leater & Crow, Alice, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta : Nur Cahaya,
1989)
Djamarah Syaiful Bahri, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, (Jakarta : Rineka
Cipta, 1994)
Djamarah Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, (Jakarta : Rineka Cipta, 2011)
E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi : Konsep : Karakteristik dan
Implementaqsi, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2004)
Gamble Robert K, Instrumen Development in Affective Domain, Boston : Kluwer
Gates J. Arthur, Educational Psychology, (New York : The Mac Millan Company,
1954)
H, Hec Khausen, The Anatomy of Achievement Motivation, (New York :
Academic Press, 1967)
Hamruni, Strategi dan Model-model Pembelajaran Aktif (Yogyakarta : Fakultas
Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2009)
Harlen Wyne, Teaching and Learning Primary Silence, (London ; Row Publisher,
1985)
Howe Michael J.A, A Teacher’s Guide to The Psychology of Learning (New York
: Brasil Black Well, Inc, 1984)
Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM (Semarang :
Rasail Media Group, 2009)
Jerald Green Berg, Managing Behaviors in Organizations, (New York : Prentice
Heall, 1996)
Lamb Roger and Hare Romb, The Encyclopedia Dictionary of Psychology,
(London : Brasil Black Well Publisher Ltd, 1983)
M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 1996)
Mappiare Andi, Psikologi Orang Dewasa, (Surabaya : Usdha Nasional, 1983)
Martinah Sri Mulyani, Motif Sosial, (Yogyakarta : Gajah Mada University Press,
1984)
Mcclellan C. David, The Achievemen Motive, (New York : Irvington Publisher,
1976)
Melvin L. Silberman, Active Learning 1010 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung :
Nusamedia, 2006)
Moslow H. Abraham, Motivation and Personality, (New York : Harpen & Row
Publisher, 1970)
Muhaimin, Paradigman Pendidikan Islam, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,
2004), Cet. III
Mulyasa, Muryadi, Guru Profesiona, Rosdakarya, Bandung, 2008
Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta : Pustaka Belajar Offset, 2001)
Nasution, S. Azas-azas Kurikulum, (Bandung : terate, 1978)
Nasution, S. Didaktif Azas-Azas Mengajar, (Bandung : Jemmares , 1982)
Nevile Bennet, Teaching Styles and Pupil Progres (London : Open Books
Publishing (td, 1997)
Pai Anant, How to Develop Self-Confidence, (Singapura : S. S. Mubarak and
Brother Ltd, 1996)
Poerwodarminta, W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka,
2006.
________ Permendiknas No. 22 Tahun 2006
Sanjaya Wina, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : Kencana, 2009), Cet. 2, 35
Slamet, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Slameto, Belajar dan Faktor yang Mempengaruhi (Jakarta : Rineka Cipta, 2003)
Staton, Thomas F, Cara Mengajar dengan Hasil yang Baik, Terjemahan oleh
Tahalele (Bandung : Diponegoro, 1978)
Subara, dkk, Statistik Pendidikan, (Bandung : Pustaka Setia, 2005)
Sudjana Nana, Penelitian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung : Remaja
Rosdakarya, 1991)
Suryabrata Sumadi, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : Rajawali, 1984)
W.S. Winkel, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta : Gramedia,
1986
Zaeni Hisyam, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta : Pustaka Insan
Mandiri, tt) Cet. 1
Zaitun Buchari, Manajemen dan Motivasi, (Jakarta : Balai Aksara, 1979)
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
BERBASIS PAIKEM
Strategi Active Learning : Information Search
Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah Kalibening
Mata Pelajaran : SKI
Kelas / Semester : IV / Gasal
Materi Pokok : Kepribadian Nabi Muhammad SAW
Alokasi waktu : 2 x 35
A. Standar Kompetensi
Mengenal kepribadian Nabi Muhammad SAW
B. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi ciri-ciri kepribadian Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat
bagi seluruh alam.
C. Indikator
Setelah memahami pokok pembahasan ini, diharapkan siswa dapat :
1. Menjelaskan kasih sayang Nabi Muhammad SAW terhadap anak-anak.
2. Menjelaskan kasih sayang Nabi Muhammad SAW kepada anak yatim.
3. Menjelaskan kasih sayang Nabi Muhammad SAW kepada orang sakit.
4. Menjelaskan kasih sayang Nabi Muhammad SAW kepada perempuan
janda.
5. Menjelaskan kasih sayang Nabi Muhammad SAW kepada orang yang
pernah memusuhi.
D. Metode / Strategi Active Learning : Information Search
E. Skenario Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
Kegiatan Awal :
Salam pembuka, presensi, pengaturan kelas, berdo’a
dan apersepsi
10 menit
Kegiatan Inti
Guru menjelaskan tentang sub materi yang akan
disampaikan antara lain :
Kepedulian Nabi Muhammad SAW terhadap
kehidupan sesama.
Meneladani kepribadian Nabi Muhammad
SAW yang peduli terhadap kehidupan sesama.
Guru membuat pertanyaan sesuai dengan pokok
bahasan.
Membagi kelas dalam kelompok kecil (maksimal 3
orang)
Peserta ditugasi untuk mencari bahan
Guru membantu dengan membagi referensi kepada
peserta didik.
Peserta didik mencari jawaban dalam referensi.
Hasilnya didiskusikan bersama seluruh kelas.
40 menit
Kegiatan Akhir
Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi dan tindak
lanjut
Evaluasi dan tindak lanjut
10 menit
10 menit
F. Media / Alat / Bahan / Sumber
- Kertas Folio
- LKS Kelas IV
- Buku Paket SKI Kelas IV
Suyanto, S.Ag, dkk
G. Penilaian Otentik
- Partisipasi aktif dalam kelompok
- Kinjer Individu
Mengetahui,
Kepala Sekolah
EDI MARTANI, S.Pd.I
NIP. 19740309 200501 1 003
Kalibening, 13 April 2011
Guru
ROIFAH, A.Ma
Lampiran 3
LEMBAR EVALUASI SISWA
No Sifat-sifat Nabi Contoh Perbuatanmu sehari-hari
1.
2.
3.
4.
5.
……………………………………
……………………………………
……………………………………
……………………………………
……………………………………
……………………………………
……………………………………
……………………………………
……………………………………
……………………………………
Lampiran 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
BERBASIS PAIKEM
Strategi / Metode Active Learning : Information Search
Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah Kalibening
Mata Pelajaran : SKI (Sejarah Kebudayaan Islam)
Kelas / Semester : IV / Gasal
Materi Pokok : Kepribadian Nabi Muhammad SAW
Alokasi waktu : 2 x 35
A. Standar Kompetensi
Mengenal kepribadian Nabi Muhammad SAW
B. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi ciri-ciri kepribadian Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat
bagi seluruh alam.
C. Indikator
Setelah memahami pokok pembahasan ini, diharapkan siswa dapat :
1. Menjelaskan kasih sayang Nabi Muhammad SAW terhadap anak-anak.
2. Menjelaskan kasih sayang Nabi Muhammad SAW kepada anak yatim.
3. Menjelaskan kasih sayang Nabi Muhammad SAW kepada orang sakit.
4. Menjelaskan kasih sayang Nabi Muhammad SAW kepada perempuan
janda.
5. Menjelaskan kasih sayang Nabi Muhammad SAW kepada orang yang
pernah memusuhi.
D. Metode / Strategi Active Learning Information Search
E. Skenario Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
Kegiatan Awal :
Salam pembuka, presensi, pengaturan kelas, berdo’a
dan apersepsi
10 menit
Kegiatan Inti
Guru menjelaskan tentang sub materi yang akan
disampaikan antara lain :
Kepedulian Nabi Muhammad SAW terhadap
kehidupan sesama.
Meneladani kepribadian Nabi Muhammad
SAW yang peduli terhadap alam sekitar.
Guru membuat pertanyaan sesuai dengan pokok
bahasan.
Membagi kelas dalam kelompok kecil (maksimal 3
orang)
Peserta ditugasi untuk mencari bahan
Guru membantu dengan membagi referensi kepada
peserta didik.
Peserta didik mencari jawaban dalam referensi.
Hasilnya didiskusikan bersama seluruh kelas.
40 menit
Kegiatan Akhir
Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi dan tindak
lanjut
Evaluasi dan tindak lanjut
10 menit
10 menit
F. Media / Alat / Bahan / Sumber
- Kertas Folio
- LKS Kelas IV
- Buku Paket SKI Kelas IV (Suyanto, S.Ag, dkk)
G. Penilaian
- Partisipasi Aktif dalam kelompok
- Kinerja Individu
Mengetahui,
Kepala Sekolah
EDI MARTANI, S.Pd.I
NIP. 19740309 200501 1 003
Kalibening, 20 April 2011
Guru
ROIFAH, A.Ma
Lampiran 5
LEMBAR EVALUASI SISWA
Jawablah pertanyaan berikut di bawah ini dengan benar!
1. Jelaskan kepedulian Nabi Muhammad terhadap alam sekitar !
a. Kehidupan binatang
b. Kehidupan tumbuh-tumbuhan
c. Kebersihan lingkungan
2. Sebutkan usaha-usaha yang bisa kita lakukan untuk menjaga kebersihan.
3. Sebutkan akibat-akibat yang ditimbulkan jika tidak menghiraukan kelestarian
tumbuh-tumbuhan.
Lampiran 6
LEMBAR EVALUASI SISWA
(INDIVIDUAL)
I. Berilah tanda silang (X) pada huruf, a, b, c, atau d di depan jawaban yang
paling tepat!
1. Akhlak Nabi Muhammad SAW itu adalah …
a. perbuatannya c. amalannya
b. Al-Qur’an d. perkataannya
2. Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW selalu berakhlak …
a. tercela c. terpendam
b. mulia d. jelek
3. Rasulullah menganjurkan pada kita agar peduli terhadap anak yatim
dengan ….
a. menyantuninya c. menghardiknya
b. membiarkannya d. mendiamkannya
4. Rasulullah diutus oleh Allah untuk menyempurnakan …
a. akhlak c. ilmu
b. iman d. Islam
5. Kebersihan sebagian dari …
a. iman c. Islam
b. amal d. takwa
6. Menggembala kambing adalah pekerjaan Rasulullah ketika …
a. kecil c. remaja
b. tua d. dewasa
7. Rasulullah pernah membukakan pintu bagi seekor kucing yang hendak
a. tidur c. makan
b. minum d. berlindung
8. Aisyah ditegur Rasulullah karena telah memukul …
a. kucing c. anjing
b. onta d. burung
9. Rasulullah melarang kita membunuh …
a. kucing c. ular
b. anjing d. tikus
10. Orang yang berusaha membantu janda dan orang miskin, bagaikan orang
yang …
a. Puasa sepanjang tahun
b. Berjihad fisabilillah
c. Salat terus menerus
d. Sedekah tiap hari
II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Rasulullah diutus oleh Allah SWT kepada manusia sebagai rahmat bagi
…
2. Rasulullah suka menolong orang miskin dan anak yatim karena beliau
mempunyai sifat …
3. Rasulullah diutus ke dunia untuk memperbaiki … manusia.
4. Ketika ada anak kecil menaiki punggung Rasulullah, sikap beliau adalah
…
5. Rasulullah sangat menyayangi anak yatim, karena mereka hidupnya
dalam keadaan …
6. Sikap Nabi Muhammad ketika disakiti dan dihina adalah …
7. Kerusakan alam ini akibat perbuatan …
8. Ketika hendak menyembelih, Rasulullah menyuruh kita untuk … pisau
agar tajam.
9. Rasulullah tidak pernah … ketika dianiaya.
10. Tidak boleh mencari ikan dengan bom karena dapat … lingkungan.
III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!
1. Sebutkan bentuk kasih sayang Rasulullah terhadap anak kecil !
Jawab : ___________________________________________________
2. Sebutkan bentuk kepedulian Rasululullah terhadap tumbuhan !
Jawab : ___________________________________________________
3. Bagaimana sikap Rasulullah terhadap orang yang pernah memusuhi
beliau ?
Jawab : ___________________________________________________
4. Apa balasan bagi orang yang menolong anak yatim?
Jawab : ___________________________________________________
5. Bagaimana kepedulian Nabi terhadap alam sekitar?
Jawab : ___________________________________________________
Lampiran 7
JAWABAN LEMBAR EVALUASI INDIVIDUAL
I. 1.
2.
3.
4.
5.
b
b
a
a
a
6.
7.
8.
9.
10.
a
d
b
a
b
II. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Seluruh alam
Al Qur’an / Mulia
Akhlak
Tidak marah
Kesulitan
Memaafkan
Manusia
Mengasah
Balas dendam
Merusak
III. Kebijakan Guru
IV. Skor
I. Jawaban Benar x 1 = 10 x 1
II. Jawaban Benar x 2 = 10 x 2
III. Jawaban Benar x 4 = 5 x 4
Nilai akhir = Jumlah skor x 2
Lampiran 14
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap : ROIFAH
2. Tempat & Tgl. Lahir : Magelang, 18 Juli 1977
3. NIM : 093111199
4. Alamat Rumah : Kembang 02/01, Ngadipuro
Dukun, Magelang
HP : 081328356649
B. Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal
a. SDN Pabelan 1 : 1989
b. SMPN Borobudur : 1992
c. SMK Abdi Negara : 1995
d. DIPLOMA II UMM : 2003
Semarang, 4 Juni 2011
ROIFAH
NIM : 093111199
Lampiran 9
KELOMPOK PEMBELAJARAN
STRATEGI INFORMATION SEARCH
Kelompok 1 Kelompok 2
Ivan Maulana
Imron Asnawi
Rifai
Triyani
Elfi Nurrizqy
Meyta Alfiyanti
Kelompok 3 Kelompok 4
Dita Purnamasari
Nia Aprilia
Lina Kusmiyanti
Rifka Anisa Putri
Erlina yulianingsih
Jeri Citra
Kelompok 5 Kelompok 6
Wahyadi
Tedi Purnawan
Puji Prihatin
Iqbal Abdul Robani
Alvin Ricado
Fian Krisbianto
Kelompok 7
Fifi Elfitasari
Eliska Prasmono
Rika Lestari
Lampiran 10
Kegiatan Pembelajaran Strategi Information Search
Kegiatan Pembelajaran Strategi Information Search
DATA NILAI KEGIATAN KELOMPOK (SIKAP DAN DISKUSI)
No Indikator Nilai
1 2 3 4 5
Kegiatan Kelompok
1 Keaktifan peserta didik dalam kelompok V
2 Kesesuaian menentukan dan menemukan
materi
V
Sikap
3 Keterbukaan V
4 Ketekunan belajar V
5 Kerajinan dan Kedisiplinan V
6 Tenggang rasa kerjasama V
7 Tanggung jawab V
Diskusi
8 Aktif Tanya V
9 Aktif Jawab V
10 Mengemukakan ide dan jalinan komunikasi V
2 N NA
= 32 X 2 = 64
Berarti sudah memenuhi standar ketuntasan minimal 60.
Lampiran 11
HASIL OBSERVASI SIKLUS 1
No Nama Siswa Antusias Bertanya Menjawab
1 Alfin Ricado 0 I I
2 Eliska Prasmono 0 I 0
3 Fifi Elfitasari II I I
4 Rika Lestari II I I
5 Dita Purnamasari II I II
6 Elvi Nur Rizki II I I
7 Erlina Yulianingsih I 0 0
8 Fajar Rifai 0 0 I
9 Imran Asnawi I 0 I
10 Ivan Maulana II I I
11 Jeri Citra II I I
12 Lina Kusmiyanti II I I
13 Meyta Alfianti II I I
14 Nia Aprilia 0 0 I
15 Puji Prihatin 0 I I
16 Rifka Anisa Putri II II II
17 Tedi Purnawan 0 I I
18 Triyani II I I
19 Wahyadi 0 I I
20 Iqbal Abdul Robani I I 0
21 Fian Krisbianto I I 0
Lampiran 12
HASIL OBSERVASI SIKLUS II
No Nama Siswa Antusias Bertanya Menjawab
1 Alfin Ricado III III I
2 Eliska Prasmono II II II
3 Fifi Elfitasari IIII II II
4 Rika Lestari II III III
5 Dita Purnamasari III II IIII
6 Elvi Nur Rizki IIII III I
7 Erlina Yulianingsih II II II
8 Fajar Rifai III II II
9 Imran Asnawi II III II
10 Ivan Maulana II II II
11 Jeri Citra III III II
12 Lina Kusmiyanti III II III
13 Meyta Alfianti III III II
14 Nia Aprilia III II II
15 Puji Prihatin III II II
16 Rifka Anisa Putri IIII II III
17 Tedi Purnawan III II II
18 Triyani III II III
19 Wahyadi III II II
20 Iqbal Abdul Robani IIII II I
21 Fian Krisbianto III III I
Lampiran 13
VISI DAN MISI
MI KALIBENING DUKUN MAGELANG
VISI
Unggul dalam Mutu Santun dalam Perilaku Berdasar Iman dan Taqwa
MISI
1. Menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang efektif, kreatif dan
mengedepankan optimalisasi pembelajaran siswa dan profesi guru.
2. Menumbuhkan penghayatan Iman dan Taqwa terhadap ajaran agama.
3. Membimbing siswa untuk melaksanakan ajaran agama di sekolah, di
rumah, dan di lingkungan masyarakat.
4. Membantu siswa mengenali potensi dirinya, sehingga dapat berkembang
secara optimal.
5. Menumbuhkan semangat unggulan seluruh warga sekolah terutama kepada
siswa.
6. Menumbuhkan sikap hormat menghormati kepada seluruh warga sekolah.
7. Mengembangkan jiwa seni, budaya dan kesetiakawanan sosial.
8. Meningkatkan jiwa seni, budaya, dan kesetiakawanan sosial.
9. Meningkatkan disiplin semua warga sekolah.
10. Menumbuhkembangkan cinta kebersihan, kekeluargaaan, kebersamaan
dan semangat demokrasi.
Lampiran 14
top related