analisis dampak pembangunan objek wisata air waterland terhadap perubahan sosial di kecamatan sooko...

9

Click here to load reader

Upload: evaroosyida

Post on 20-Dec-2015

18 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

dampak pembangunan

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Dampak Pembangunan Objek Wisata Air Waterland Terhadap Perubahan Sosial Di Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto

ANALISIS DAMPAK PEMBANGUNAN OBJEK WISATA WATERLAND

TERHADAP PERUBAHAN EKONOMI

DI KECAMATAN SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO

PENELITIAN

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

Penulisan Karya Ilmiah dan Seminar Geografi

Yang Dibina Oleh Drs. Hendri Purwito, M.Si

Oleh

Eva Rosyida

120721435460

Offering L 2012

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU SOSIAL

JURUSAN GEOGRAFI

Februari 2015

Page 2: Analisis Dampak Pembangunan Objek Wisata Air Waterland Terhadap Perubahan Sosial Di Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Objek wisata merupakan fasilitas yang disediakan untuk untuk menikmati

waktu luang seseorang. Dengan berkunjung ke objek wisata, maka seseorang

dapat merasa senang yang melupakan pekerjaannya sejenak untuk menikmati

objek wisata tersebut. Saat ini, Indonesia mulai gencar melakukan pembangunan

nasional dalam sektor pariwisata. Hal ini dikarenakan sektor pariwisata dapat

memberikan keuntungan yang cukup besar bagi perekonomian Indonesia. Sektor

ini diharapkan menjadi penghasil devisa nomor satu. Dengan demikian,

pengembangan sektor wisata merupakan salah satu upaya dalam pembangunan

nasional.

Tempat wisata dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tempat wisata alam

dan tempat wisata buatan. tempat wisata alam merupakan tempat wisata yang

berasal dari alam, benar-benar murni yang telah tersedia di alam. Sedangkan

tempat wisata buatan erupakan tempat wisata yang dibuat oleh manusia. Tempat

wisata alam dapat meliputi pantai, gunung, air terjun dan sebagainya, sedangkan

tempat wisata buatan dapat berupa waduk, taman rekreasi, termasuk taman

pemandian atau yang biasa disebut dengan wisata air.

Objek wisata Waterland terletak di Jl. Bypass Jampirogo, Sooko,

Kabupaten Mojokerto. Objek wisata ini terletak di pinggir jalan raya utama

penghubung antar provinsi. Objek wisata waterland dibangun pada sekitar tahun

Page 3: Analisis Dampak Pembangunan Objek Wisata Air Waterland Terhadap Perubahan Sosial Di Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto

2007 dan resmi berdiri pada tanggal 8 Oktober 2008 dengan luas sekitar 3 hektar.

Wahana Wisata Waterland memiliki fasilitas yang cukup lengkap seperti Area

Parkir yang luas, restoran, permainan mandi bola, motor ATV, bouncy castle,

sepeda POO, flying Fox, waterfall, hall (Gedung serba guna dengan kapasitas

400 orang), kolam renang kecek-kecek (dengan kedalaman 50 cm), kolam renang

racer slide (dengan kedalaman 100 cm), kolam renang dewasa (dengan

kedalaman 130 cm), slide (seluncuran) dengan ketinggian mulai 1m sampai

dengan 10 meter, bola air, bebek air, kuda laut air, kamar ganti/shower, dan

mushola

Pengembangan pariwisata yang memperlihatkan kecenderungan

meningkat dari waktu ke waktu menjadi pemicu banyaknya dampak yang

ditimbulkan akibat dari adanya kegiatan wisata. Dampak tersebut meliputi

berbagai aspek kehidupan yaitu dari aspek sosial, ekonomi dan lingkungan.

Masyarakat adalah salah satu obyek dari dampak yang ditimbulkan akibat adanya

kegiatan wisata. Pengembangan wisata yang dilakukan di kawasan wisata air

Waterland dapat menjadi salah satu pembangunan pariwisata yang menimbulkan

berbagai pengaruh bagi masyarakat sekitar kawasan baik pengaruh positif

maupun pengaruh negatif. 

Bangunan waterland yang luas ini dibangun di atas lahan yang

sebelumnya digunakan sebagai lahan pertanian. Pada saat digunakan sebagai

lahan pertanian penduduk sekitar objek wisata sebagian besar memiliki mata

pencaharian sebagai seorang petani.

Page 4: Analisis Dampak Pembangunan Objek Wisata Air Waterland Terhadap Perubahan Sosial Di Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto

2. RUMUSAN MASALAH

a. Bagaimana pengaruh pembangunan objek wisata waterland terhadap kondisi

ekonomi penduduk di daerah sooko kabupaten Mojokerto?

3. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui:

a. Pengaruh pembangunan objek wisata Waterland terhadap kondisi penduduk

di daerah sooko kabupaten Mojokerto

4. MANFAAT PENELITIAN

a. Manfaat Teoritis

b. Manfaat Praktis

5. DEFINISI OPERASIONAL

a. Pembangunan

b. Objek wisata

c. Perubahan ekonomi

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

1. Objek Wisata

1.1 Pengertian Objek Wisata

1.2 Pembangunan Objek Wisata

1.3 Peraturan Pembangunan Objek Wisata

2. Kondisi Ekonomi

2.1 Konsep Kondisi Ekonomi

Page 5: Analisis Dampak Pembangunan Objek Wisata Air Waterland Terhadap Perubahan Sosial Di Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto

2.2 Faktor yang Mempengaruhi Kondisi Ekonomi

3. Hubungan Pembangunan dengan Kondisi Ekonomi

BAB III

METODE PENELITIAN

1. RANCANGAN PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Deskriptif

maksudnya pengukuran secara cermat terhadap keadaan di lokasi sesuai dengan

fakta-fakta dan sifat populasi yang ada. Hal ini bertujuan agar hasil yang diperoleh

lebih akurat, memperkuat data serta peneliti akan lebih mudah dalam memahami

situasi. Pendekatan kuantitatif akan dilakukan dengan menggunakan metode survei

kepada para responden dengan menggunakan kuisioner sebagai instrumen

pengumpulan data. Survei mengambil contoh dari satu populasi dengan

menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data pokok. (Singarimbun dan

Effendi, 2008). Sedangkan pendekatan kualitatif dilakukan dengan cara melakukan

pendekatan langsung kepada responden berupa wawancara secara mendalam untuk

mendapatkan hasil yang akurat.

Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengetahui dan menganalisis

perubahan pendapatan penduduk sebelum dibangunnya objek wisata dan setelah

dibangunnya objek wisata. Dalam penelitian ini dibutuhkan informan, yaitu orang

yang membantu dan mendukug kelancaran dalam penelitian ini dengan cara

memberikan informasi maupun data-data yang dibutuhkan peneliti.

Page 6: Analisis Dampak Pembangunan Objek Wisata Air Waterland Terhadap Perubahan Sosial Di Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto

Meskipun penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, namun

penelitian ini juga menggunakan metode wawancara secara mendalam kepada

penduduk yang beralih profesi yang dulunya memiliki pekerjaan sebagai petani.

Selain itu, akan dilakukan observasi langsung, studi literatur, dan pengamatan

berpartisipasi

Untuk pengumpulan data, data yang digunakan adalah data primer dan data

sekunder. Data primer didapatkan dari wawancara langsung, observasi, dan

pemberian kuisioner kepada responden. Sedangkan data sekunder didapatkan dari

dokumentasi dan studi literatur yang berkaitan dengan penelitian seperti buku dan

data-data yang diperlukan saat penelitian seperti kantor kelurahan, kantor kecamatan,

pengelola objek wisata, dinas pariwisata, pemerintah daerah, dan sebagainya.

Ruang lingkup penduduk yang dijadikan responden adalah penduduk sekitar

objek wisata yang terkena dampak pembangunan wisata tersebut Sampel diambil

dengan menggunakan teknik pengambilan sampel “simple random sampling”

sebanyak 50 responden

2. LOKASI PENELITIAN

Penelitian ini akan dilakukan di salah satu objek wisata yang terdapat di Jl.

Bypass, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Selain itu penelitian ini dilakukan

di Desa yang dekat dengan objek wisata Waterland.

3. SUMBER DATA

a. Data jumlah penduduk

Page 7: Analisis Dampak Pembangunan Objek Wisata Air Waterland Terhadap Perubahan Sosial Di Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto

b. Data pekerjaan penduduk sebelum dibangunnya objek wisata

4. PROSEDUR PENGUMPULAN DATA

a. Pengamatan (observasi)

b. Wawancara

5. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

6. Analisis Data

a. Data kuantitatif didapatkan dari hasil kuisioner