analisis faktor-faktor yang mempengaruhi … filedalam menyelesaikan pekerjaan mereka atau tidak....
TRANSCRIPT
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA
RSUD dr. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh:
STERNADO GRAHA PRASTYA
B 200 130 179
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
1
i
2
ii
3
iii
1
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA
RSUD dr. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh keterlibatan pengguna
dalam pengembangan sistem, program pelatihan dan pendidikan, dan dukungan manajemen
puncak terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif.
Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen yang
terlibat dalam penggunaan sistem informasi akuntansi sebanyak 39 responden. Metode
pengumpulan data penelitian ini menggunakan kuesioner. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah Purposive Sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis
regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keterlibatan pengguna
dalam pengembangan sistem dan program pelatihan dan pendidikan pengguna tidak
berpengaruh terhadap kinerja sitem informasi akuntansi. Sedangkan dukungan manajemen
puncak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
Kata Kunci: keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem, program pelatihan dan
pendidikan pengguna, dukungan manajemen puncak, kinerja sistem informasi
akuntansi.
ABSTRACT
The purpose of this research to examine and analyze of the involvement of users in the
development system, training and education programs, and top management support on the
performance of accounting information systems. This type of research is quantitative. The
population of this research is all employees of dr. Soehadi Prijonegoro Sragen involved in the
use of accounting information system as much as 39 respondents. The method of collecting
data used questionnaire. The sampling technique used Purposive Sampling Method. The
method of analysis data used multiple linear regression analysis. The result showed the
involvement of users in the development systems and users training and education programs
doesn’t affect the performance of accounting information systems. While top management
support influence affect the performance of accounting information systems.
Keywords: the involvement of users in the development systems, users training and
education programs, top management support, the performance of accounting
information systems.
1. PENDAHULUAN
Pada era ini perkembangan teknologi informasi sangat pesat dan semakin maju
yang dibuktikan dengan munculnya banyak perangkat teknologi yang dapat
mempermudah manusia dalam berbagai kegiatan. Perkembangan teknologi sangat
diperlukan bagi kehidupan manusia, karena dengan adanya perkembangan teknologi,
perkembangan peradaban manuasia mulai berkembang dan juga perubahan sosial
2
manusia diberbagai bidang. Apalagi perkembangan teknologi yang diiringi oleh
pengaruh globalisasi sekarang ini yang sangat cepat, teknologi dapat menjadi sumber
informasi. Teknologi dalam hal ini merupakan salah satu penopang keberhasilan dalam
era globalisasi. (Mulyadi, 2010).
Perkembangan teknologi informasi akan berpengaruh terhadap perusahaan dalam
meningkatkan petumbuhan ekonomi, stabilitas nasional, dan kesejahteraan rakyat.
Perkembangan tersebut juga sangat berpengaruh terhadap berbagai aspek kegiatan
organisasi. Perkembangan yang terjadi pada bidang informasi akuntansi menyebabkan
berkembangnya kebutuhan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan
dibutuhkan proses serta kinerja yang berkualitas dalam menghasilkan informasi.
Persaingan antar instansi kesehatan juga menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan
untuk tetap kompetitif dan menjawab setiap tantangan masyarakat.
Suatu perusahaan penting menilai kinerja sistem informasi akuntansi untuk
membantu keberhasilan perkembangan sistem informasi akuntansi itu sendiri, sehingga
mampu memberikan nilai tambah. Penilaian terhadap kinerja sistem informasi akuntansi
merupakan hal yang penting sehingga pengungkapan faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja sistem informasi akuntansi perlu dilakukan secara cepat. (Agustin, 2010 dalam
Utama dan Suardikha, 2014).
Kinerja sistem informasi yang baik adalah ketika pengguna percaya bahwa sistem
informasi itu mudah untuk digunakan. Intensitas penggunaan dan interaksi antar
pengguna sistem juga dapat menunjukkan kinerja yang baik. Sistem yang sering
digunakan juga menunjukkan bahwa sistem tersebut lebih mudah dioperasikan dan lebih
mudah digunakan oleh pengguna.
Kinerja sistem informasi akuntansi pada suatu entitas dapat dilihat dari dua aspek
yaitu kepuasan para pengguna sistem dan penggunaan sistem. Indikasi kepuasan dilihat
dari pengguna merasa sistem ini memenuhi semua kebutuhan mereka untuk membantu
dalam menyelesaikan pekerjaan mereka atau tidak. Sedangkan indikasi dari penggunaan
sistem dilihat dari perilaku seorang individu yang menggunakan sistem informasi
akuntansi karena ada manfaat yang akan diperoleh untuk membantu dalam
menyelesaikan pekerjaannya. (Soegiharto, 2001).
Sistem informasi akuntansi berperan sebagai muara dari semua transaksi dalam
proses bisnis yang dilakukan oleh suatu badan usaha, termasuk Rumah Sakit. Sistem
informasi akuntansi sangat membantu rumah sakit dalam proses akuntansinya, seperti
3
proses pencatatan transaksi pembayaran pada penanganan instalasi rawap inap,
pencatatan transaksi pembayaran pada penanganan instalasi rawat jalan, dan pencatatan
transaksi pembayaran apotek. Sistem informasi dalam rumah sakit sangat penting. Hal
ini karena tujuan rumah sakit adalah untuk melayani masyarakat. Untuk itu diperlukan
informasi yang akurat dalam pengolahan data dan sistem yang ada pada rumah sakit
digunakan untuk mempermudah dalam melayani masyarakat.
Beberapa penelitian tentang pengaruh keterlibatan pengguna dalam
pengembangan sistem, program pelatihan dan pendidikan pengguna, dan dukungan
manajemen puncak terhadap kinerja sistem informasi akuntansi telah banyak dilakukan
peneliti terdahulu, diantaranya yaitu : Rivaningrum dan Mahmud (2015), Ane dan
Anggraini (2012), Abhimantra dan Suryanawa (2016), Chomasatu (2014), Utama dan
Suardikha (2014), Dalimunthe, dkk (2014), dan Prabowo, dkk (2013).
Banyaknya penelitian mengenai kinerja sistem informasi akuntansi, dapat diambil
kesimpulan bahwa kinerja sistem informasi sangat penting bagi suatu organisasi ataupun
perusahaan untuk mencapai tujuannya. Upaya yang dilakukan salah satunya yaitu
meningkatkan faktor-faktor yang mempengaruhi sistem informasi akuntansi.
Penelitian ini mereplikasi dari penelitian Rivaningrum dan Mahmud (2015).
Adapun perbedaannya adalah objek yang diteliti. Penelitian yang dilakukan Rivaningrum
dan Mahmud (2015) mengambil objek pada Rumah Sakit Saras Husada Purworejo.
Sedangkan penelitian ini mengambil objek pada RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen.
Berdasarkan pada uraian latar belakang masalah, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitan dengan judul penelitian: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA RSUD
dr. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN.
1.1. Kajian Literatur dan Pengembangan Hipotesis
1.1.1. Landasan Teori
1.1.1.1. Teori Pengharapan (Exspectancy Theory) Victor Vroom
Teori Pengharapan (Exspectancy Theory) menurut Vroom dalam
Robbins (1996), dijelaskan bahwa kuatnya kecenderungan untuk
bertindak dalam suatu cara tertentu bergantung pada kekuatan suatu
pengharapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh suatu keluaran
tertentu dan pada daya tarik dari keluaran tersebut bagi individu. Teori
4
ini memfokuskan pada tiga hubungan yaitu: hubungan upaya-kinerja,
hubungan kinerja-ganjaran, dan hubungan ganjaran-tujuan pribadi.
Hubungan upaya kinerja ialah probabilitas yang dipersepsikan oleh
individu yang mengeluarkan sejumlah upaya tertentu yang akan
mendorong kinerja. Hubungan kinerja ganjaran merupakan derajat
sejauh mana individu itu meyakini bahwa berkinerja pada suatu tingkat
akan mendorong tercapainya suatu keluaran yang diinginkan.
Sedangkan hubungan ganjaran-tujuan pribadi adalah sejauh mana
ganjaran operasional memenuhi tujuan atau kebutuhan pribadi seorang
individu dan daya tarik ganjaran-ganjaran potensial untuk individu
tersebut.
1.1.1.2. Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem yang mengumpulkan
mencatat, menyimpan dan mengolah data untuk menghasilkan
informasi bagi pengambil keputusan. Sistem ini meliputi orang,
prosedur dan intruksi, data, perangkat lunak, infrastruktur teknologi
informasi, serta pengendalian internal dan ukuran keamanan (Romney
dan Steinbart, 2014: 10).
1.1.1.3. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
Kinerja sistem informasi akuntansi adalah tingkat kemampuan sistem
sesuai dengan fungsinya dalam menghasilkan informasi yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan tertentu (Ane dan Anggraini, 2012).
Menurut Dalimuthe, et al (2014), baik buruknya kinerja dari sebuah
sistem informasi akuntansi dapat dilihat melalui kepuasan pengguna
sistem informasi akuntansi dan pengguna sistem akuntansi itu sendiri.
1.1.1.4. Keterlibatan Pengguna dalam Pengembangan Sistem
Keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem didefinisikan
sebagai bentuk keterlibatan mental dan emosi karyawan dalam situasi
kelompok yang menggiatkan mereka untuk membantu pada tujuan
kelompok serta bertanggung jawab dalam pengembangan sistem.
Menurut Whitten (2001) dalam Imbiri (2006) keterlibatan pengguna
menentukan keberhasilan pengembangan sistem, menghindari
5
informasi yang salah dan kesalah-pahaman agar sistem sistem yang
dihasilkan dapat dipertanggung jawabkan oleh semua pihak.
1.1.1.5. Program Pelatihan dan Pendidikan Pengguna
Pendidikan pada umumnya berkaitan dengan mempersiapkan calon
tenaga yang diperlukan oleh suatu perusahaan atau organisasi,
sedangkan pelatihan lebih berkaitan dengan peningkatan atau
keterampilan pegawai yang sudah menduduki suatu pekerjaan atau
tugas tertentu. Dalam suatu pelatihan orientasi atau penekanannya pada
tugas yang harus dilaksanakan (job orientation), sedangkan pendidikan
lebih pada pengembangan umum. (Dalimuthe, et al, 2014).
1.1.1.6. Dukungan Manajemen Puncak
Menurut Lau (2004) dalam Utama dan Suardikha (2014) dukungan
manajemen puncak merupakan suatu perilaku eksekutif yang
berhubungan dengan perencanaan, pengembangan, dan implementasi
sistem informasi. Tingkat dukungan yang diberikan manajemen puncak
bagi sistem menjadi faktor penentu dalam keberhasilan semua kegiatan
yang berkaitan dengan sistem informasi.
1.1.2. Pengembangan Hipotesis
1.1.2.1. Pengaruh Keterlibatan Pengguna dalam Pengembangan Sistem
terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
Chomasatu (2014) menyatakan bahwa keterlibatan pengguna
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja sistem informasi
akuntansi. Hal ini terjadi karena pengguna merupakan bagian yang
tidak dapat dilepaskan dari keberhasilan penerapan suatu sistem atau
teknologi. Menyadari bahwa operasionalisasi teknologi komputer
menyangkut aspek manusia dan dampak perubahan yang
disebabkannya, adalah penting untuk memperhatikan keberadaan
manusia dalam pemanfaatan suatu teknologi.
Berdasarkan uraian tersebut, diajukan hipotesis sebagai berikut:
H1 : Keterlibatan Pengguna dalam Pengembangan Sistem
berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
6
1.1.2.2. Pengaruh Program Pelatihan dan Pendidikan Pengguna terhadap
Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
Program pelatihan dan pendidikan pengguna merupakan suatu usaha
secara formal dalam mempelajari lebih mendalam mengenai
pengetahuan sistem informasi akuntansi. Sehingga semakin banyak
pelatihan dan pendidikan yang diberikan kepada pengguna sistem, akan
meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi, dikarenakan
beraneka ragamnya kemampuan individu dalam menjalankan dan
melakukan adaptasi pada sistem membuat pelatihan dan pendidikan
menjadi suatu hal yang penting sebelum sebuah sistem informasi
akuntansi diterapkan (Dalimunthe, et al, 2014).
Berdasarkan uraian tersebut, diajukan hipotesis sebagai berikut:
H2 : Program Pelatihan dan Pendidikan Pengguna berpengaruh
terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
1.1.2.3. Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak terhadap Kinerja Sistem
Informasi Akuntansi
Pimpinan organisasi merupakan pihak yang berpengaruh dalam
pengambilan keputusan. Oleh karena itu dukungan pimpinan
mempunyai peran yang penting dalam tahap pengembangan sistem
informasi akuntansi serta keberhasilan dalam menerapkan sistem
tersebut. Selain itu, pimpinan juga bertugas mensosialisasikan
pengembangan sistem informasi yang digunakan. Sehingga akan
memotivasi pengguna untuk ikut berpartisipasi dalam pengembangn
sistem tersebut (Rivaningrum dan Mahmud, 2015).
Berdasarkan uraian tersebut, diajukan hipotesis sebagai berikut:
H3 : Dukungan Manajemen Puncak berpengaruh terhadap
kinerja sistem informasi akuntansi.
2. METODE
2.1. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga teknis/administrasi yang
menggunakan sistem informasi akuntansi pada RSUD dr. Soehadi Prijonegoro
Sragen. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
7
populasi tersebut (Sugiyono, 2010: 116). Sampel dalam penelitian ini adalah
karyawan di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen yang terlibat dalam penggunaan
sistem informasi akuntansi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
teknik pemilihan non-probability sampling, yaitu dengan Convenience Sampling,
merupakan pengumpulan informasi dari anggota populasi yang dengan senang hati
bersedia memberikannya.
2.2. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul
data. Data primer diperoleh dari pengisisan kuesioner oleh responden. Serta data
sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data. Data sekunder diperoleh dari buku-buku literatur, seperti jurnal-
jurnal, teori pada penelitian, internet, dan literatur lainnya (Sugiyono, 2010: 193).
2.3. Definisi Operasional
2.3.1. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
Kinerja sistem informasi akuntansi adalah tingkat kemampuan sistem sesuai
dengan fungsinya dalam menghasilkan informasi yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan tertentu. Kinerja sistem informasi akuntansi dapat dilihat
dari dua aspek yaitu kepuasan pengguna sistem dan pengguna sistem itu
sendiri (Soegiharto, 2001). Variabel kinerja sistem informasi akuntansi
diukur dengan 13 item pernyataan (kepuasan pengguna 11 pernyataan, dan
pengguna sistem 2 pernyataan) dan menggunakan poin 1-5 skala likert
dengan menunjukkan skala sangat setuju sampai sangat tidak setuju.
2.3.2. Keterlibatan Pengguna dalam Pengembangan Sistem
Keterlibatan pengguna merupakan keterlibatan dalam proses pengembangan
sistem oleh anggota organisasi atau aggota dari kelompok pengguna target
(Chloe, 1996 dalam Rivaningrum dan Mahmud, 2015). Partisipasi pengguna
dianggap dapat mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi karena
partisipasi adalah suatu bentuk keterlibatan langsung pengguna terhadap
sistem yang diterapkan dengan partisipasi diharapkan pengguna lebih
memahami sistem tersebut. Variabel keterlibatan pengguna dalam
pengembangan sistem diukur dengan 2 item pernyataan dan menggunakan
8
poin 1-5 skala likert yang menunjukkan skala yang sangat rendah sampai
yang paling tinggi.
2.3.3. Program Pelatihan dan Pendidikan Pengguna
Pendidikan dan pelatihan didefinisikan sebagai usaha secara formal untuk
tujuan transfer pengetahuan sistem informasi yang diisyaratkan yang meliputi
konsep-konsep sistem informasi, kemampian teknis, kemampuan organisasi,
dan pengetahuan mengenai produk-produk sistem informasi spesifik. (Choe,
1996 dalam Rivaningrum dan Mahmud, 2015). Pelatihan dan pendidikan
pengguna diukur dengan indikator apakah terdapat pelatihan dan pendidikan
yang berkaitan dengan sistem informasi yang disediakan oleh perusahaan
atau departemen (Soegiharto, 2001). Variabel program pelatihan dan
pendidikan pengguna diukur dengan 2 item pernyataan dan menggunakan
poin 1-5 skala likert yang menunjukkan skala sangat tidak setuju sampai
sangat setuju.
2.3.4. Dukungan Manajemen Puncak
Dukungan manajemen puncak dapat diartikan sebagai pemahaman
manajemen puncak tentang sistem komputer dan tingkat minat, dukungan,
pengetahuan tentang sistem informasi atau terkomputerisasi. (Lee dan Kim
,1992 dalam Biwi, et al, 2015). Dukungan besar yang diberikan manajemen
puncak akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi. Variabel
dukungan manajemen puncak diukur dengan 5 item pernyataan dan
menggunakan poin 1-5 skala likert yang menunjukkan skala sangat tidak
setuju sampai sangat setuju.
2.4. Analisis Data
Alat pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis model regresi
linear berganda yang diformulasikan sebagai berikut:
KSIA = α + β1KPS + β2PPP + β3DMP + e
Keterangan :
KSIA : Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
α : Konstanta
β1- β3 : Koefisien regresi
KPS : Keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem
PPP : Program pelatihan dan pendidikan pengguna
9
DMP : Dukungan manajemen puncak
e : Error
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1.Uji Kualitas Data
3.1.1. Uji Validitas
Tabel 1. Uji Validitas
Varibel No Item rhitung
Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
SIA_1 0,699
SIA_2 0,583
SIA_3 0,756
SIA_4 0,573
SIA_5 0,533
SIA_6 0,593
SIA_7 0,874
SIA_8 0,468
SIA_9 0,470
SIA_10 0,826
SIA_11 0,678
SIA_12 0,332
SIA_13 0,402
Keterlibatan Pengguna KPS_1 0,905
KPS_2 0929
Program Pelatihan & Pendidikan PPP_1 0,855
PPP_2 0,875
Dukungan Manajemen Puncak
DMP_1 0,828
DMP_2 0,841
DMP_3 0,831
DMP_4 0,875
DMP_5 0,842
Sumber : Data primer yang diolah, 2017
Hasil uji validitas dalam penelitian ini diketahui bahwa semua butir
pernyataan dalam variabel kinerja sistem informasi akuntansi, keterlibatan
pengguna dalam pengembangan sistem, program pelatihan dan pendidikan
pengguna, dan dukungan manajemen puncak memiliki rhitung (0,699-0,842) >
rtabel (0,316) dengan nilai signifikansi 0,05, sehingga semua item pernyataan
dalam masing-masing variabel dapat dinyatakan valid atau sah.
10
3.1.2. Uji Reliabilitas
Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s
Alpha
Kinerja SIA 0,842
Keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem 0,807
Prrogram pelatihan & pendidikan pengguna 0,663
Dukungan manajemen puncak 0,898
Sumber : Data primer yang diolah, 2017
Hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini diketahui bahwa semua butir
pernyataan dari semua variabel adalah reliabel. Hal ini ditunjukkan oleh nilai
Cronbach’s Alpha dari masing-masing variabel bernilai lebih dari 0,60.
3.2.Uji Asumsi Klasik
Hasil uji asumsi klasik terangkum dalam tabel berikut ini:
Tabel 3. Hasil Uji Asumsi Klasik
Keterangan
Uji
Normalitas
Uji
Multikolinearitas
Uji
Heteroskedastisitas
Z Tolerance VIF Sig.
Unstandardized Residual 0,121 0,155
Keterlibatan pengguna dalam
pengembangan sistem 0,701 1,427 0,212
Program pelatihan dan pendidikan
pengguna 0,669 1,495 0,205
Dukungan manajemen puncak 0,914 1,094 0,072
Sumber : Data primer yang diolah, 2017
3.2.1. Uji Normalitas
Hasil uji normalitas dalam penelitian ini diketahui bahwa nilai Kolmogorov-
Smirnov Z sebesar 0,121 dan nilai signifikansi atau asymp. sig (2-tailed)
sebesar 0,155 > 0,05. Dapat disimpulkan bahwa model regresi layak
digunakan karena memenuhi asumsi normalitas atau sebaran data penelitian
berdistribusi normal.
11
3.2.2. Uji Multikolinearitas
Hasil uji multikolinearitas dalam penelitian ini diketahui bahwa masing-
masing variabel mempunyai nilai tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF
lebih kecil dari 10. Dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut tidak
terjadi multikolinearitas.
3.2.3. Uji Heteroskedastisitas
Hasil uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini diketahui bahwa masing-
masing variabel mempunyai probabilitas signifikansi diatas tingkat
kepercayaan 0,05. Dapat diambil kesimpulan bahwa setiap variabel tidak
mengandung adanya heteroskedastisitas.
3.3.Uji Hipotesis
3.3.1. Uji Analisis Regresi Linear Berganda
Pengujian hipotesi dalam penelitian ini menggunakan persamaan regresi
linear berganda, sebagai berikut:
Tabel 4. Hasil Pengujian Regresi Linear Berganda
Uji Statistik t B thitung ttabel Sig. Keterangan
Konstanta 27,815 3,687
0,001
Keterlibatan pengguna dalam
pengembangan sistem -0,282 -0,584 2,030 0,563
Tidak
Berpengaruh
Program pelatihan dan pendidikan
pengguna 0,275 0,321 2,030 0,750
Tidak
Berpengaruh
Dukungan manajemen puncak 1,149 4,274 2,030 0,000
Berpengaruh
Uji Statistik F
Nilai F 7,147
Sig. 0,001
Sumber : Data primer yang diolah, 2017
Hasil analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini dapat diperoleh
persamaan sebagai berikut:
KSIA = 27,815 - 0,282 KPS + 0,275PPP + 1,149DMP + e
3.3.2. Uji t
Berikut hasil uji t dalam penelitian ini:
Variabel keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem
diperoleh nilai thitung sebesar -0,584 < ttabel (2,030) dan tingkat signifikansi
12
sebesar 0,563 > 0,05, sehingga hipotesis pertama ditolak. Hal ini berarti
bahwa variabel keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem tidak
berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
Variabel program pelatihan dan pendidikan pengguna diperoleh nilai
thitung sebesar 0,321 < ttabel (2,030) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,750 >
0,05, sehingga hipotesis kedua ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel
program pelatihan dan pendidikan pengguna tidak berpengaruh terhadap
kinerja sistem informasi akuntansi.
Variabel dukungan manajemen puncak diperoleh nilai thitung sebesar
4,273 > ttabel (2,030) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05,
sehingga hipotesis ketiga diterima. Hal ini berarti bahwa variabel dukungan
manajemen puncak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
3.3.3. Uji F
Hasil uji F dalam penelitian ini diperoleh nilai Fhitung sebesar 7,147 > Ftabel
(2,87) dengan nilai signifikannya sebesar 0,001 pada tingkat signifikan 5%
(0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan variabel-
variabel independen meliputi keterlibatan pengguna dalam pengembangan
sistem, program pelatihan dan pendidikan pengguna, dan dukungan
manajemen puncak berpengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja
sistem informasi akuntansi atau model regresi yang terbentuk fit/baik/sehat
untuk digunakan dalam analisis.
3.3.4. Uji R2
Hasil uji R2
dalam penelitian ini diperoleh angka koefisien determinasi
(Adjust R Square) sebesar 0,327 yang berarti variabilitas variabel dependen
yang dapat dijelaskan variabel independen sebesar 32,7%. Hal ini berarti
variabel-variabel independen meliputi keterlibatan pengguna dalam
pengembangan sistem, program pelatihan dan pengguna, dan dukungan
manajemen puncak mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi
sebesar 32,7%, sedangkan sisanya sebesar 67,3% dipengaruhi variabel lain
yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
13
3.4.Pembahasan
3.4.1. Pengaruh Keterlibatan Pengguna dalam Pengembangan Sistem
terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.
Berdasarkan hasil uji t pada variabel keterlibatan pengguna dalam
pengembangan sistem memiliki nilai thitung sebesar -0,584 < ttabel (2,030) dan
memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,563 > 0,05. Sehingga variabel
keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem tidak berpengaruh
terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, yang berarti bahwa hipotesis
pertama ditolak (H1 ditolak). Hasil uji tersebut tidak sesuai dengan
hipotesis yang diajukan yaitu keterlibatan pengguna dalam pengembangan
sistem berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Hal
tersebut dapat terjadi karena jumlah pengguna sistem yang banyak serta
tidak diimbangi dengan kemampuan beradaptasi dengan sistem, justru akan
berdampak pada tidak efektifnya kinerja sistem tersebut, termasuk juga
dalam hal penerapan sistem informasi akuntansi, dimana penerapan sistem
informasi akuntansi membutuhkan keterlibatan pengguna yang mengerti
sistem sekaligus mengerti tentang akuntansi, barulah sistem tersebut dapat
berjalan dengan baik dalam mencapai tujuan organisasi.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Ane dan Anggraini (2012), Utama dan Suardikha (2014),
Dalimunthe, et al (2014), dan Prabowo, et al (2013) yang menyimpulkan
bahwa keterlibatan pengguna tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem
informasi akuntansi.
3.4.2. Pengaruh Program Pelatihan dan Pendidikan Pengguna terhadap
Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.
Berdasarkan hasil uji t pada variabel program pelatihan dan
pendidikan pengguna memiliki nilai thitung sebesar 0,321 < ttabel (2,030) dan
tingkat signifikansi sebesar 0,750 > 0,05. Sehingga variabel program
pelatihan dan pendidikan pengguna tidak berpengaruh signifikan terhadap
kinerja sistem informasi akuntansi, yang berarti bahwa hipotesis kedua
ditolak (H2 ditolak). Hasil uji tersebut tidak sesuai dengan hipotesis yang
diajukan yaitu program pelatihan dan pendidikan pengguna berpengaruh
terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Hal itu terjadi karena pada
14
umumnya pengguna sudah menguasai dan memahami tentang sistem
informasi yang sudah ada di masing-masing bagian. Sehingga dengan ada
atau tidaknya program pelatihan dan pendidikan pengguna tidak akan
berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ane dan
Anggraini (2012) yang menyatakan bahwa program pelatihan dan
pendidikan pengguna tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi
akuntansi.
3.4.3. Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak terhadap Kinerja Sistem
Informasi Akuntansi.
Berdasarkan hasil uji t pada variabel dukungan manajemen puncak
memiliki nilai thitung sebesar 4,274 > ttabel (2,030) dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,000 < 0,05. Sehingga variabel dukungan manajemen puncak
berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, yang berarti
bahwa hipotesis ketiga diterima (H3 diterima). Hal ini menunjukkan bahwa
kinerja sistem informasi akuntansi dan kinerja karyawan yang baik tercipta
karena adanya dukungan manajemen puncak yang partisipatif dalam dari
pemimpin, serta hubungan yang posistif antara pemimpin dan karyawan.
Dengan adanya hubungan yang positif tersebut akan membuat kinerja
sistem informasi akan jauh lebih baik.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Rivaningrum dan Mahmud (2015), Abhimantra dan
Suryanawa (2016), Chomasatu (2014), dan Dalimunthe, et al (2014) yang
menyatakan bahwa dukungan manajemen puncak berpengaruh terhadap
kinerja sistem informasi akuntansi.
4. PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini,
sehingga dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1) Hasil uji t menunjukkan H1 ditolak, yang dibuktikan dengan nilai thitung sebesar
-0,584 < ttabel (2,030) dan memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,563 > 0,05.
15
Artinya variabel keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem tidak
berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
2) Hasil uji t menunjukkan H2 ditolak, yang dibuktikan dengan nilai thitung sebesar
0,321 < ttabel (2,030) dan tingkat signifikansi sebesar 0,750 > 0,05. Artinya
variabel program pelatihan dan pendidikan pengguna tidak berpengaruh
terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
3) Hasil uji t menunjukkan H3 diterima, yang dibuktikan dengan nilai thitung
sebesar 4,273 > ttabel (2,030) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05.
Artinya variabel dukungan manajemen puncak berpengaruh terhadap kinerja
sistem informasi akuntansi.
4.2. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang dapat dijadikan bahan
pertimbangan bagi peneliti dimasa yang akan datang dengan harapan untuk
mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik lagi. Keterbatasan tersebut
dikemukakan sebagai berikut :
1) Ruang lingkup penelitian ini hanya dilakukan pada karyawan yang terlibat dalam
penggunaan sistem informsi akuntansi di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen.
Sehingga untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum perlu dilakukan
penelitian yang lebih luas dengan menambahkan objek penelitian lebih dari satu
wilayah.
2) Penelitian ini hanya menguji perngaruh keterlibatan pengguna dalam
pengembangan sistem, prrogram pelatihan dan pendidikan, dan dukungan
manajemen puncak terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Sehingga tidak
dijelaskan faktor-faktor lain yang mempengaruhi kinerja sistem informasi
akuntansi.
3) Jumlah responden yang bersedia menjadi responden dalam penelitian ini hanya
beberapa bagian departemen yang ada di rumah sakit.
4) Penelitian ini hanya menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitiannya.
Sehingga memungkinkan terjadinya bias. Hal ini disebabkan adanya
kemungkinan responden yang menjawab kuesioner dengan tidak serius, karena
tidak mengetahui apakah kuesioner benar-benar disisi oleh responden yang
bersangkutan atau tidak.
16
4.3 Saran
Berdasarkan keterbatasan yang ada dalam penelitian ini, sehingga dapat
dikemukakan beberapa saran yang dapat dijadikan pertimbangan untuk penelitian
lanjutan, yaitu :
1) Penelitian berikutnya perlu dilakukan penelitian dengan obyek yang luas,
sehingga hasilnya dapat memperkuat validitas eksternal yang dibutuhkan
untuk penelitian lebih lanjut.
2) Penelitian berikutnya diharapkan menambah faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi.
3) Penelitian berikutnya dapat menggunakan metode tambahan, yaitu wawancara
secara langsung kepada responden agar responden memberikan jawaban
dengan kesungguhan dan keseriusan.
DAFTAR PUSTAKA
Abhimantra, Wayan Purwa dan I Ketut Suryanawa. 2016. Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi. E-Jurnal Akuntansi. Universitas
Udayana. Vol. 14 No. 3. Hal 1782-1809. ISSN: 2302-8559.
Agung, Wahyu. 2010. Panduan SPSS 17.0 Untuk Mengolah Penelitian Kuantitatif.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Almilia, Luciana Spica dan Irmaya Briliantien. 2007. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Bank Umum Pemerintah Di Wilayah
Surabaya Dan Sidoarjo. Jurnal STIE Perbanas Surabaya.
Ane, La dan Putri Nanda Anggraini. 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Sistem Informasi Akuntansi di Lingkungan Pemerintah Daerah Serdang Begadai.
Jurnal Telaah Akuntansi (JUTA) . Universitas Negeri Medan. Vol. 14 No. 02 . ISSN:
1693-6760.
Aviana, Putu Mega Selvya. 2012. Penerapan Pengendalian Internal Dalam Sistem Informasi
Akuntansi Berbasis Komputer. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi. UNIKA Widya
Mandala. Vol. 1 No. 4. Hal: 65-70.
Biwi, Arzia, dkk. 2015. Pengaruh Kapabilitas Personal Dan Dukungan Manajemen Puncak
Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi PT. Tirta Mumbul Jaya Abadi
Singaraja. E-Journal Akuntansi. Universitas Pendidikan Ganesha.
Bodnar, George H dan William S. Hopwood. 2003. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi
Kedelapan. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.
17
Chomasatu, Yuli. 2014. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Performance Of Accounting
Information Systems. Jurnal Paradigma. Universitas Islam Batik. Vol. 12 No. 01. Hal
71-75. ISSN: 1693-0827.
Dalimunthe, Ronna Wati, dkk. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Sistem Informasi Akuntansi pada Perusahaan Perhotelan yang Ada di Riau dan
Sumatera Barat. Jom FEKON. Faculty of Economy Riau Univercity. Vol. 1 No. 2.
Hal: 1-15.
Dita, Made Ambara dan I Wayan Putra. 2016. Pengaruh Penerapan Sistem Informasi
Akuntansi Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Integritas karywan Sebagai Variabel
Pemoderasi. E-Jurnal Akuntansi. Universitas Udayana. Vol. 15 No. 1. Hal:614-640.
ISSN: 2302-8556.
Hall, James A. 2009. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Keempat. Jakarta: Salemba Empat.
Imbiri, Weli. 2006. Hubungan Partisipasi Pemakai Dalam Pengembangan Sistem Dan
Kepuasan Pemakai Dengan Empat Variabel Moderating (Sebuah Studi Pada
Perbankan Indonesia). Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2006 (SNATI
2006). UNIKA Atmajaya. Hal: 19-24. ISSN: 1907-5022.
Jogiyanto. 2000. Sistem Informasi Berbasis Komputer. Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE.
Komara, Acep. 2005. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi. Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon. SNA VIII Solo. Hal: 836-848.
Mulyadi. 2010. Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat.
Rivaningrum, Ajeng dan Amir Mahmud. 2015. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
Sistem Informasi Akuntansi Pada Rumah Sakit Saras Husada Purworejo. Accounting
Analysis Journal. Universitas Negeri Semarang. Vol. 4 No. 2. ISSN: 2252-6765.
Robbins, Stephen P. 1996. Perilaku Organisasi : Konsep, Kontroversi, Aplikasi. Edisi Bahas
Indonesia. Editor oleh Hadyana Pujaatmaka. Jakata: Prenhallindo
Romney, Marshall B dan Paul John Steinbart. 2014. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi
Ketigabelas. Jakarta: Salemba Empat.
Prabowo, Rizki Respati, dkk. 2013. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kinerja Sistem
Informasi Akuntansi di Bank Umum Kota Surakarta. JUPE UNS. Universitas Sebelas
Maret. Vol. 2 No. 1. Hal 119-130.
Profil Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soehadi Prijonegoro Sragen tahun 2017.
Soegiharto. 2001. Influence Factors Affecting The Performance Of Accounting Information
System. Gajah Mada International Jurnal of Business. Vol. III No. 2
18
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).
Bandung: Alfabeta.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
Utama, I Dewa G. Buda dan I Made S. Suardikha. 2014. Faktor- Faktor yang Memengaruhi
Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada Lembaga Perkreditan Desa. E-Jurnal
Akuntansi. Universitas Udayana.Vol. 9 No. 3. Hal 728-746. ISSN: 2302-8556.
Widjajanto, Nugroho. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Erlangga.