analisis kesalahan siswa kelas viii … · pada materi aljabar siswa masih cenderung melakukan ......
TRANSCRIPT
ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VIII MENYELESAIKAN SOAL
ALJABAR DENGAN TAKSONOMI SOLO DI SMP NEGERI 1 TERAS
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Stara I pada
Jurusan Pendidikan Matematika
Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Oleh
VILDA MARLYANA
A410 120 200
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
i
ii
iii
1
ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VIII MENYELESAIKAN SOAL
ALJABAR DENGAN TAKSONOMI SOLO DI SMP NEGERI 1 TERAS
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan-kesalahan yang dilakukan
siswa dalam menyelesaikan soal aljabar ditinjau dari lima level taksonomi SOLO
Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif Subjek penelitian ini adalah siswa
kelas VIII SMP Negeri 1 Teras yang berjumlah 33 siswa Teknik pengumpulan data
menggunakan metode tes wawancara observasi dan dokumentasi Teknik analisis
data dilakukan dengan tahapan yaitu reduksi data penyajian data dan penarikan
kesimpulan Kerangka analisis dikembangkan berdasarkan level taksonomi SOLO
Hasil penelitian diperoleh lima level taksonomi SOLO dengan besar presentasi yaitu
level prestructural 517 level unistructural 775 level multistructural 1810
level relational 5172 dan level extended abstract 1724 Hasil menunjukkan
kesalahan siswa pada level relational lebih dominan dibandingakan dengan level
lainnya dengan jenis kesalahan prinsip Kesalahan siswa pada level relational
disebabkan karena sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal dan siswa tidak
meninjau kembali atau memeriksa kembali jawaban yang dikerjakan
Kata kunci aljabar kesalahan taksonomi SOLO
Abstract
This research aimed to describe the mistakes of the student in completing algebra in
terms of five levels SOLO taxonomy This research is a qualitative descriptive The
subjects were students of class VIII SMP Negeri 1 Teras totaling 33 students The
data collection technique using the test method interviews observation and
documentation Data analysis technique conducted in stages of data reduction data
presentation and conclusion The analytical framework developed by SOLO
taxonomy level The results were obtained five SOLO taxonomy level with great
presentation that prestructural level of 517 775 unistructural level
multistructural level of 1810 5172 level relational and extended abstract level
of 1724 The results showed the students mistakes more dominant relational level
is compared to another level with this type of error principle Errors students on the
relational level is because the attitude of haste students work on the problems and
the students do not revisit or re-examine the answer was undertaken
Keywordsalgebra error SOLO taxonomy
2
1 Pendahuluan
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang ditempuh siswa dalam
pendidikan formal Matematika termasuk mata pelajaran yang penting baik dari
segi teoritis maupun aplikatif di dalam kehidupan sehari-hari Pendidikan
matematika sendiri memiliki peran yang sangat penting karena matematika
merupakan salah satu bagian terpenting dalan bidang ilmu pengetahuan dan ilmu
dasar yang digunakan secara luas dalam berbagai bidang kehidupan
Operasi hitung bentuk merupakan salah satu diantara materi matematika yang
diajar di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Materi ini merupakan materi
lanjutan dari kelas VII Pada materi aljabar siswa masih cenderung melakukan
kesalahan dalam mengerjakan soal yang diberikan oleh guru Oleh karena itu
adanya analisis harus dilakukan agar siswa dapat meminimaisir kesalahan yang
dilakukan sebelumnya
Analisis kesalahan secara mendetail dibutuhkan agar kesalahan-kesalahan
siswa dan faktor penyebabnya dapat diketahui lebih jauh untuk membantu
mengatasi permasalahan tersebut Penelitian Abdul Halim Abdullah dkk (2015)
meneliti tentang analisis kesalahan siswa memecahkan masalah HOTS pada topik
fraksi yang menyimpulkan diantaranya siswa menghadapi masalah untuk
mengkorelasi informasi dan pelaksanaan strategi dalam memecahkan masalah
matematika yang melibatkan HOTS
Kuswana (2012 96) menyatakan bahwa Taksonomi SOLO dapat
membantu usaha menggambarkan tingkat kompleksitas pemahaman siswa tentang
subjek melalui tingkat respons dan diklaim dapat diterapkan di setiap wilayah
subjek Berdasarkan hasil penelitian Lim Hooi Lian dan Wun Thiam Yew
(2012)menyimpulkan diantaranya Ada empat tingkatan (unistructural
multistructural relasional dan diperpanjang abstrak) dari respon struktur model
SOLO yang telah diterapkan untuk menilai aljabar siswa kemampuan pemecahan
menggabungkan dua domain konten persamaan aljabar variasi yaitu langsung dan
terbalik variasi
Penelitian Ozdemir dan Goktepe (2015) menyatakan diantaranya bahwa data
yang diperoleh dianalisis sesuai dengan tingkat berpikir dari model SOLO Data
3
yang sama dapat dievaluasi dengan taksonomi yang berbeda dan perbandingan
dapat dibuat antara dua model sehingga subjek dianggap dengan perspektif yang
berbeda Dengan cara ini penambahan bisa dibuat jika ada yang hilang atau
diabaikan poin Model SOLO dapat disarankan untuk peneliti yang ingin
menggunakan model alternatif sebagai model mengklasifikasikan tanggapan yang
diberikan dalam situasi saat ini dengan siswa bukan menempatkan siswa ke dalam
kelas secara individual
Penelitian Kathryn Holmes (2005) menyimpulkan diantaranya bahwa ketika
taksonomi SOLO digunakan untuk menganalisis kualitas mahasiswa tanggapan
ditemukan bahwa lebih dari 50 dari posting dinilai berada di multistruktural
relasional atau diperpanjang tingkat SOLO abstrak yang menunjukkan bahwa
berorientasi tugas tingkat tinggi diskusi yang layak menggunakan platform
pembelajaran online Taksonomi SOLO dikategorikan menjadi lima tingkatan
yaitu prestructural unistructural multistructural relational dan extended
abstract
Penelitian Azhar Mahmood (2014) sehubungan dengan menganalisis
kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah dengan taksonomi
SOLO menyimpulkan diantaranya secara keseluruhan studi menunjukkan bahwa
sebagian besar guru memiliki kesadaran yang kurang tentang tingkat I (tingkat
Pra-struktural) dan tingkat IV (tingkat Relational) dari Taksonomi SOLO Hasil-
hasil penelitian tersebut berbeda dengan yang peneliti laksanakan dan belum
mampu memberikan alternatif solusi sehingga penelitian ini masih layak untuk
dilaksanakan
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan-kesalahan yang
dilakukan siswa dalam mengerjakan soal aljabar yang ditinjau dari lima level
taksonomi SOLOyaitu prestructural unistructural multistructural relational
dan extend abstract
4
2 Metode Peneltian
Jenis penelitian ini adalal kualitatif deskriptif Penelitian ini dilaksanakan di
SMP Negeri 1 Teras Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP Negeri
1 Teras pada tahun ajaran 20162017 yang berjumlah 33 siswa dan diambil 5
siswa untuk dianalisis pekerjannya Pemilihan subjek penelitian ini menggunakan
teknik purposive sampling Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi 1) metoode tes untuk mengumpulkan data yang kemudian
diolah dan dianalisis 2) wawancara untuk mengetahui penyebab kesalahan 3)
observasi untuk memperoleh gambaran tentang pembelajaran 4) dokumentasi
untuk memperoleh data tentang profil sekolah identitas siswa dan hasil pekerjaan
siswa dan dokumentasi pelaksanaan penelitian
Validitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi
Uji validitas dilakukan dengan penelahaan atau pengkajuan butir-butir soal oleh
validator yang ditentukan Validator yang dipilih adalah seorang dosen Karena
tes pada penelitian ini bersifat diagnotis maka tidak perlu dilakukan uji
realibilitas Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi metode yang artinya
dengan cara membandingkan data hasil wawancara data hasil observasi dan
dokumentasi
Teknik analisis data penelitian ini dilakukan dengan 3 alur kegiatan yaitu 1)
reduksi data yaitu tahapan mengoreksi jawaban hasil tes siswa yang sudah
dikumpulkan untuk menemukan jenis-jenis kesalahan dan mencatat hasil
wawancara 2) penyajian data merupakan proses pengumpulan informasi atau data
dari hasil penelitian yang sudah disusun dan terorganisir yang memungkinkan
untuk dilakukan penarikan kesimpulan 3) verifikai data dan penarikan
kesimpulan merupakan proses perumusan makna dari hasil penelitian yang
diperoleh pada tahap verifikasi dilakukan peninjauan terhadap kebenaran dari
penyimpulan berkaitan dengan relevansi dan konsistensinya dengan judul tujuan
dan perumusan masalah Mengkalkulasikan presentase setiap jenis kesalahan
dengan menggunakan rumus berikut
P = 119951
119925 times 100
5
Keterangan
119875 = Presentase jenis kesalahan
119899 = Banyak kesalahan untuk masing-masing level taksonomi SOLO
119873 = Jumlah total seluruh kesalahan
3 Hasil Penelitian dan Pembahasan
Level taksonomi SOLO dibagi menjadi 5 tingkatan yaitu prestructural
unistructural multistructural relational dan extended abstract Deksripsi jumlah
setiap level pada setiap nomor soal akan disajikan pada tabel 1 berikut
Tabel 1 Deskripsi jumlah setiap level taksonomi SOLO di setiap item soal
Level
Taksonomi SOLO
Nomor Soal Total Presentase
1 2 3 4
Prestructural n - 2 2 2 6 517
Unistructural n 1 4 4 - 9 775
Multistructural n 7 6 8 - 21 1810
Relational n 16 14 12 18 60 5172
Extended Abstract n 5 4 4 7 20 1724
N (total keseluruhan) 116
Tabel 1 menunjukkan persentase kesalahan untuk setiap level taksonomi
SOLO yaitu level prestructural sebesar 517 dengan jumlah jawaban salah 6dan
termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah level unistructural sebesar 775
dengan jumlah jawaban salah 9 dan termasuk tingkat kesalahan yang sangat
rendah level multistructural sebesar 1810 dengan jumlah jawaban salah 21 dan
termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah level relational sebesar 5172
dengan jumlah jawaban salah 60 maka termasuk tingkat kesalahan yang sedang
dan level extended abstract sebesar 1724 dengan jumlah jawaban salah 20 maka
termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah Hasil menunjukkan kesalahan
yang dilakukan siswa pada level relational lebih dominan dibandingkan level
lainnya
Selanjutnya dideskripsikan kesalahan-kesalahan dari 5 siswa pada setiap level
taksonomi SOLO berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan wawancara
6
a Level prestructural
Level prestructural menunjukkan bahwa siswa belum dapat
memahami masalah yang diberikan sehingga jawaban yang ditulis siswa tidak
mempunyai makna atau konsep apapun sehingga siswa cenderung tidak
memberikan jawaban atas soal yang diberikan Akan disajikan kesalahan-
kesalahan yang berada pada level prestructural di tabel 2
Tabel 2 Deskripsi Kesalahan Pada Level Prestructural
Subjek Penelitian Nomor Soal
Jenis Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - - radic Konsep
S-06 - - - - -
S-07 - radic - - Prinsip
S-12 - - - - -
S-18 - - - - -
Tabel 2 menunjukkan bahwa siswa dengan subjek penelitian S-04
dan S-07 melakukan kesalahan pada nomor 4 dan 2 dengan jenis kesalahan
konsep yang meliputi kesalahan memahami makna soal kesalahan
memahami instruksi soal yaitu tidak mampu mengidentifikasi atau
menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal Penelitian
yang menguatkan yaitu hasil penelitian Asikin (2002) yang menyimpulkan
diantaranya bahwa pada level prestruktural peserta didik menolak memberi
jawaban menjawab secara cepat atas dasar pengamatan dan tanpa dasar yang
logis Contoh kesalahan pada level prestructural dapat dilihat pada gambar
berikut
Soal nomor 2
ldquo Hasil pengurangan 1198862 minus 2119886 119889119886119903119894 2 minus 31198862 adalah rdquo
Jawaban siswa
Gambar 1 Penggalan Pekerjaan Siswa S-07
7
Gambar 1 terlihat bahwa siswa melakukan kesalahan dengan
jenis kesalahan konsep Kesalahan yang dilakukan siswa yaitu tidak
menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal siswa juga
melakukan kesalahan dalam memahami konsep pengurangan aljabar
Penelitian Gopal dan Stears (2007) menyatakan diantaranya bahwa dalam
presentasi tertulis dan lisan jawaban pra-struktural dan uni-struktural
didominasi tetapi selama wawancara tentang presentasi peserta didik
menunjukkan tingkat-multi-struktural yang lebih tinggi relasional dan
dalam beberapa kasus abstrak diperpanjang
Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa
menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa pada level prestructural
disebabkan karena
1) Kemampuan pemahaman siswa yang rendah
2) Kesulitan siswa dalam membaca informasi pada soal
3) Siswa tidak terbiasa menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan
4) Siswa tidak dapat mengatur proses pengerjaan dengan baik
b Level Unistructural
Level unistructural menunjukkan bahwa siswa sudah dapat
memahami soal dengan menggunakan beberapa informasi namun belum
mampu merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik Berikut akan
disajikan kesalahan-kesalahan yang berada pada level unistructural di tabel 3
Tabel 3 Deskripsi Kesalahan Pada Level Unistructural
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis Kesalahan
1 2 3 4
S-04 - - radic - Prinsip Operasi
S-06 - - radic - Prinsip Operasi
S-07 radic - - - Prinsip Operasi
S-12 - - - - -
S-18 - - - - -
Tabel 3 menunjukkan bahwa siswa dengan subjek penelitian S-04
S-06 dan S-07 melakukan kesalahan pada nomor 3 dan 1 dengan jenis
8
kesalahan prinsip dan operasi Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Ronald Manibuy (2014) yang mengatakan bahwa kesalahan
yang dilakukan siswa berkemampuan sedang (KMS) hanya mencapai
level unistructural dengan kesalahan dalam pemisalan variabel terkait
dengan aturan-aturan dalam menyelesaikan persamaan kuadrat dan salah
menuliskan jawaban akhir dari soal secara lengkap dan benarHal ini
dimaknai bahwa siswa harus dapat memahami makna soal untuk mampu
menangkap data atau informasi kemudian menafsirkannya dalam bentuk
model atau kalimat matematika Contoh kesalahan pada level
unistructural dapat dilihat pada gambar berikut
Soal nomor 3
ldquoDiketahui sebuah persegi panjang dengan lebar dan panjang
(119909 minus 119910)119888119898 119889119886119899 (2119909 + 3119910)119888119898 maka luas persegi panjang tersebut
adalahrdquo
Jawaban Siswa
Gambar 2 Penggalan Pekerjaan S-04
Gambar 2 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan
subjek S-04 dimana siswa sudah mampu memahami soal dengan
menggunakan beberapa data atau informasi namun melakukan kesalahan
dalam merencanakan dan menyelesaikan soal Kesalahan yang dilakukan
siswa pada level unistructural yaitu kesalahan konsep yang terlihat jelas
dalam pembuatan model matematika siswa tidak mengetahui rumus apa
yang digunakan sehingga siswa tidak dapat menyelesaikan soal dengan
baik Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa
menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa pada level
unistructural disebabkan karena
a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal
9
b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan data
c Lemahnya daya ingat siswa dalam penggunaan rumus
c Level Multistructural
Level multistructural menunjukkan bahwa siswa sudah dapat
memahami soal dan dapat merencanakan dengan tepat namun belum mampu
menyelesaikan soal dengan baik dan benar Berikut akan disajikan kesalahan-
kesalahan yang berada pada level multistructural di tabel 4
Tabel 4 Deskripsi Kesalahan Pada Level Multistructural
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis
Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - - - Operasi
S-06 - - - - -
S-07 - - - Operasi
S-12 - - - Operasi
S-18 - - Operasi
Tabel 4 menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa
dengan subjek penelitian S-07 S-12 S-18 yang berada pada level
multistructural melakukan kesalahan pada nomor 1 dan 3 dengan jenis
kesalahan pengerjaan yang sama Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Rintis Suhita dkk (2013) menyimpulkan diantaranya siswa
yang tergesa-gesa dalam menjawab soal tidak memahami maksud soal
dan kurang menguasai konsep yang berkaitan dengan soal tes Hal ini
dapat dimaknai bahwa siswa harus mempunyai kemampuan pemahaman
konsep yang tinggi untuk dapat menyelesaikan soal dengan tepat dan
untuk dapat berada pada level multistructural Contoh jawaban kesalahan
pada level multistructural dapat dilihat pada gambar berikut
Soal nomor 3
ldquoDiketahui sebuah persegi panjang dengan lebar dan panjang (119909 minus
119910)119888119898 119889119886119899 (2119909 + 3119910)119888119898 maka luas persegi panjang tersebut adalahrdquo
Jawaban Siswa
10
Gambar 3 Penggalan Pekerjaan Siswa S-07
Gambar 3 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan
subjek S-07 berdasarkan level SOLO adalah multistructural dimana
siswa dapat memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan
menyelesaikan soal namun kurang teliti sehingga gagal dalam jawaban
akhir dari soal yang diberikan Jenis kesalahan yang dilakukan siswa
pada level ini adalah kesalahan operasi Jenis kesalahan operasi yang
dilakukan siswa terlihat jelas dalam menghitung operasi perkalian bentuk
aljabar siswa mengerjakan (119909 minus 119910)(2119909 + 3119910) = 21199092 minus 3119909119910 minus 2119909119910 minus
31199102 padahal seharusnya 3119909119910 119887119906119896119886119899 minus 3119909119910 Hal ini disebabkan karena
siswa tidak teliti dalam mengalikan Akibatnya pada langkah selanjutnya
siswa juga salah dalam menghitungnya Sehingga jawaban yang
diberikan tidak tepat
Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa
menunjukkan bahwa kesalahan siswa pada level multistructural
disebabkan karena
a Lemahnya keterampilan menghitung dalam pengoperasian bentuk
aljabar
b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan atau
memasukkan data kedalam rumus
c Kurang telitinya siswa dalam mengerjakan soal
d Kurangnya siswa mengerjakan latihan-latihan soal yang serupa
d Level Relational
Level relational menunjukkan bahwa siswa mampu memahami soal
dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik
Berikut akan disajikan kesalahan-kesalahan yang berada pada level relational
di tabel 5
11
Tabel 5 Deskrispi Kesalahan Pada Level Relational
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis
Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - - - -
S-06 - - - - -
S-07 - - - - -
S-12 - - - - -
S-18 - - - Prinsip
Tabel 5 menunjukkan bahwa subjek penelitian S-18 melakukan
kesalahan pada levelrelational Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Pratiwi (2015) yang menyimpulkan bahwa pada levelrelational
diperoleh siswa sebesar 271 yang menunjukkan bahwa siswa dapat
menghubungkan beberapa data atau informasi kemudian mengaplikasikan
konsep dan membuat kesimpulan yang relevan Hal ini dimaknai bahwa
siswa yang mampu menyelesaikan tugas atau pekerjaan sampai pada
level relational adalah siswa yang mampu memahami merencanakan dan
menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat serta mampu memberikan
kesimpulan yang relevan Contoh kesalahan pada level relational dapat
dilihat pada gambar berikut
Gambar 4 Penggalan Pekerjaan Siswa S-18
Gambar 4 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa adalah
siswa tidak menuliskan rumus yang digunakan namun proses
penyelesaian yang dilakukan benar dan hasil yang dicapai tepat serta
siswa mampu memberikan kesimpulan yang relevanKesalahan ini
disebabkan karena siswa tidak ingat rumus yang digunakan Berdasarkan
hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa menunjukkan bahwa
kesalahan siswa pada level relational disebabkan karena
a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal
12
b Siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang
dikerjakan
e Level Extended Abstract
Level Extended Abstract menunjukkan bahwa siswa mampu
memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal
dengan baik serta siswa mampu menghubungkan data dan proses yang lain
sehingga mampu memperoleh generalisasi yang baru Dari hasil analisis
jawaban tes siswa yang berhasil pada level ini mampu mengerjakan soal
dengan memberikan kesimpulan yang relevan Berikut akan disajikan
deskripsi pencapaian siswa yang berada pada level extended abstract pada
tabel 6
Tabel 6 Deskripsi Siswa Yang Berada Pada Level Extended Abstract
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis
Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - -
S-06 - - - -
S-07 - - - -
S-12 - - - - -
S-18 - - - - -
Tabel 6 menunjukkan siswa dengan subjek penelitian S-04S-06
dan S-07 mampu mengerjakan pekerjaannya dengan tepat dan berada
pada level extended abstract Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Asikin (2002) menyimpulkan diantaranya bahwa pada level
abstrak diperluas peserta didik mampu berpikir secara induktif dan
deduktif mampu mengadakan atau melihat hubungan-hubungan
membuat hipotesis menarik kesimpulan dan menerapkannya pada situasi
lain Hal ini dapat dimaknai bahwa siswa yang mempunyai pemahaman
soal yang tinggi yang dapat mencapai levelrelational bahkan dapat
mencapai level extended abstract Contoh penggalan pekerjaan siswa
yang mampu berada pada level extended abstract dapat dilihat pada
gambar berikut
13
Soal nomor 1
ldquoAndi memiliki 2 utas tali dengan panjang (31199092 minus
1199091199102) 119889119886119899 (51199092 + 21199091199102 minus 1) Jika kedua tali tersebut disambungkan
maka berapa panjang tali Andirdquo
Jawaban Siswa
Gambar 5 Penggalan Pekerjaan Siswa S-06
Gambar 5 menunjukkan salah satu contoh siswa menyelesaikan soal
yang diberikan dengan penyelesaian yang benar dan tepat serta
kesimpulan yang relevan Siswa mengerjakan soal tersebut dengan
lengkap yaitu menuliskan yang diketahui ditanyakan serta yang dijawab
dengan benar
4 Simpulan dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dikembangkan berdasarkan level
taksonomi SOLO diperoleh setiap kesalahan di setiap level taksonomi SOLO
Level taksonomi SOLO dikategorikan sebagai berikut level prestructural 517
level unistructural 775 level multistructural 1810 level relational 5172
dan level extended abstract 1724 Level relational merupakan level yang paling
dominan dibandingkan level lainnya
Hasil penelitian menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa paling
dominan berada di level relational Jenis kesalahan pada level relational
merupakan kesalahan prinsip Penyebab kesalahan-kesalahan yang dilakukan
siswa pada level relational adalah sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan
soal siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang telah
dikerjakan
Untuk mengatasi kesalahan yang disebabkan kurangnya keterampilan dalam
mengoperasikan bentuk aljabar maka guru hendaknya lebih sering memberikan
penambahan tugas atau latihan soal secara kontinyu Peserta didik hendaknya
14
mengkomunikasikan kesulitan-kesulitan yang dialami pada guru maupun teman
yang lebih menguasai
Daftar Pustaka
Abdullah Abdul Halim Nur Liyana Zainal Abidin dan Marlina Ali 2015
ldquoAnalysis of Studentsrsquo Errors in Solving Higher Order Thinking Skills
(HOTS) Problems for the Topic of FractionrdquoJounal of Asian Social Science
11(21) Diakses pada 16 Januari 2017
(httpswwwresearchgatenetpublication282602742_Analysis_of_Students
_Errors_in_Solving_Higher_Order_Thinking_Skills_HOTS_Problems_for_th
e_Topic_of_Fraction)
Aprilia dyta 2014ldquoAnalisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal yang
Berhubungan dengan Konstruksi Statis Tertentu Berdasarkan Taksonomi
SOLO Plus pada Kelas X TGB SMK Negeri 3 Surabayaldquo Jurnal Kajian
Pendidikan Teknik Bangunan 3(14)59-66 Diakses tanggal 23 Maret 2016
(httpejournalunesaacidindexphpjurnal-kajian-ptbarticleview8762)
Asikin M 2002 ldquoPengembangan Item dan Interpretasi Respon Mahasiswa dalam
Pembelajaran Geometri Analit Berpandu pada Taksonomi SOLO ldquoJurnal
Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja 36(4) Diakses
tanggal 15 Oktober 2016 (httpundikshaacidimageimg_item643doc)
GopalNirmala Michele Stears 2007 ldquoAn Alternatif approach to assesing
science competenciesrdquo African Journal of Research in SMT Education
11(2)15-24 Diakses tanggal 17 Januari 2017
(httpswwwruaczamediarhodesuniversitycontentsancdocumentsGraven
20Venkat202020072020Emerging20pedagogic20agendas20i
n20the20teaching20of20Mathematical20Literacypdf)
Holmes Kathryn 2005 ldquoAnalysis of Asynchonous Online Discussion using the
SOLO Taxonomyrdquo Australian Journal of Educational amp Developmental
Psychology 5117-127 Diakses tanggal 20 November 2015
(httpnovanewcastleeduauvitalaccessmanagerRepositoryfo=sm_subject
3A22asynchronous+communication22)
Lian Lim Hooi amp Wun Thiam Yew 2012 ldquoAssessing Algebraic Solving Ability
A Theoretical Frameworkldquo International Education Studies 5(6) Diakses
tanggal 20 Maret 2016 (httpfilesericedgovfulltextEJ1067083pdf)
Mahmood Azhar M Qasim Ali amp Waqar Husein 2014rdquoUnderstanding of
Elementary School Teachers of World Country about Levels of SOLO
Taxonomyrdquo Mediterranean Journal of Social Sciences 5(23)1135-1138
Diakses tanggal 17 November 2015
(httpwwwmcserorgjournalindexphpmjssarticleview4637)
15
Manibuy Ronald Mardiyana dan Dewi Retno S 2014rdquoAnalisis Kesalahan
Siswa dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Kuadrat Berdasarkan
Taksonomi SOLO pada kelas X SMA Negeri 1 Plus di Kabupaten Nabire-
Papualdquo Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika 2(9)933-945 Diakses
pada 23
Maret2016(httpswwwgooglecomurlsa=tamprct=jampq=ampesrc=sampsource=we
bampcd=1ampcad=rjaampuact=8ampved=0ahUKEwicq62VhvbLAhXRHo4KHTWC
AfsQFggdMAAampurl=http3A2F2Fjurnalfkipunsacid2Findexphp
2Fs2math2Farticle2Fdownload2F48342F3356ampusg=AFQjCNG9O6b
oNesoAGK8CFViQ90G2M8Gg)
Ozdemir A S amp Goktepe Yildiz S 2015 ldquoThe analysis of elementary
mathematics preservice teachersrsquo spatial orientation skills with SOLO
modelrdquo Eurasian Journal of Educational Research 61217-236 Diakses
pada 17 Januari 2017 (httpfilesericedgovfulltextEJ1087527pdf)
Pratiwi Nurul Dwiamp Woro Setyarsih 2015 ldquoPengembangan Instrumen Evaluasi
Berbasis Taksonomi Structure of the Observed Learning Outcome (SOLO)
Untuk Menentukan Profil Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah
Fluida Statisrdquo Journal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) 4 (3) 45-49 Diakses
tanggal 24 Oktober 2016 (httpejournalunesaacidarticle1715032article
pdf )
Suhita Rintis Rashar Sjahruddin amp Aunillah 2013 ldquoAnalisis Kesalahan Dalam
Menyelesaikan Soal Cerita dalam Matematikardquo Jurnal Pendidikan
Matematika STKIP PGRI Sidoarjo 1 (2) 37-46 Diakses tanggal 20 Oktober
2016 (httplppmstkippgri-sidoarjoacidfilesAnalisis-Kesalahan-Dalam-
Menyelesaikan--Soal-Cerita-Pada-Materi--Persamaan-Dan-Pertidaksamaan-
Linear-Satu-Variabel-(Studi-Kasus--Peserta-Didik-Kelas-VII-SMP-Negeri-3-
Candi-Sidioarjo)pdf)
i
ii
iii
1
ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VIII MENYELESAIKAN SOAL
ALJABAR DENGAN TAKSONOMI SOLO DI SMP NEGERI 1 TERAS
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan-kesalahan yang dilakukan
siswa dalam menyelesaikan soal aljabar ditinjau dari lima level taksonomi SOLO
Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif Subjek penelitian ini adalah siswa
kelas VIII SMP Negeri 1 Teras yang berjumlah 33 siswa Teknik pengumpulan data
menggunakan metode tes wawancara observasi dan dokumentasi Teknik analisis
data dilakukan dengan tahapan yaitu reduksi data penyajian data dan penarikan
kesimpulan Kerangka analisis dikembangkan berdasarkan level taksonomi SOLO
Hasil penelitian diperoleh lima level taksonomi SOLO dengan besar presentasi yaitu
level prestructural 517 level unistructural 775 level multistructural 1810
level relational 5172 dan level extended abstract 1724 Hasil menunjukkan
kesalahan siswa pada level relational lebih dominan dibandingakan dengan level
lainnya dengan jenis kesalahan prinsip Kesalahan siswa pada level relational
disebabkan karena sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal dan siswa tidak
meninjau kembali atau memeriksa kembali jawaban yang dikerjakan
Kata kunci aljabar kesalahan taksonomi SOLO
Abstract
This research aimed to describe the mistakes of the student in completing algebra in
terms of five levels SOLO taxonomy This research is a qualitative descriptive The
subjects were students of class VIII SMP Negeri 1 Teras totaling 33 students The
data collection technique using the test method interviews observation and
documentation Data analysis technique conducted in stages of data reduction data
presentation and conclusion The analytical framework developed by SOLO
taxonomy level The results were obtained five SOLO taxonomy level with great
presentation that prestructural level of 517 775 unistructural level
multistructural level of 1810 5172 level relational and extended abstract level
of 1724 The results showed the students mistakes more dominant relational level
is compared to another level with this type of error principle Errors students on the
relational level is because the attitude of haste students work on the problems and
the students do not revisit or re-examine the answer was undertaken
Keywordsalgebra error SOLO taxonomy
2
1 Pendahuluan
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang ditempuh siswa dalam
pendidikan formal Matematika termasuk mata pelajaran yang penting baik dari
segi teoritis maupun aplikatif di dalam kehidupan sehari-hari Pendidikan
matematika sendiri memiliki peran yang sangat penting karena matematika
merupakan salah satu bagian terpenting dalan bidang ilmu pengetahuan dan ilmu
dasar yang digunakan secara luas dalam berbagai bidang kehidupan
Operasi hitung bentuk merupakan salah satu diantara materi matematika yang
diajar di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Materi ini merupakan materi
lanjutan dari kelas VII Pada materi aljabar siswa masih cenderung melakukan
kesalahan dalam mengerjakan soal yang diberikan oleh guru Oleh karena itu
adanya analisis harus dilakukan agar siswa dapat meminimaisir kesalahan yang
dilakukan sebelumnya
Analisis kesalahan secara mendetail dibutuhkan agar kesalahan-kesalahan
siswa dan faktor penyebabnya dapat diketahui lebih jauh untuk membantu
mengatasi permasalahan tersebut Penelitian Abdul Halim Abdullah dkk (2015)
meneliti tentang analisis kesalahan siswa memecahkan masalah HOTS pada topik
fraksi yang menyimpulkan diantaranya siswa menghadapi masalah untuk
mengkorelasi informasi dan pelaksanaan strategi dalam memecahkan masalah
matematika yang melibatkan HOTS
Kuswana (2012 96) menyatakan bahwa Taksonomi SOLO dapat
membantu usaha menggambarkan tingkat kompleksitas pemahaman siswa tentang
subjek melalui tingkat respons dan diklaim dapat diterapkan di setiap wilayah
subjek Berdasarkan hasil penelitian Lim Hooi Lian dan Wun Thiam Yew
(2012)menyimpulkan diantaranya Ada empat tingkatan (unistructural
multistructural relasional dan diperpanjang abstrak) dari respon struktur model
SOLO yang telah diterapkan untuk menilai aljabar siswa kemampuan pemecahan
menggabungkan dua domain konten persamaan aljabar variasi yaitu langsung dan
terbalik variasi
Penelitian Ozdemir dan Goktepe (2015) menyatakan diantaranya bahwa data
yang diperoleh dianalisis sesuai dengan tingkat berpikir dari model SOLO Data
3
yang sama dapat dievaluasi dengan taksonomi yang berbeda dan perbandingan
dapat dibuat antara dua model sehingga subjek dianggap dengan perspektif yang
berbeda Dengan cara ini penambahan bisa dibuat jika ada yang hilang atau
diabaikan poin Model SOLO dapat disarankan untuk peneliti yang ingin
menggunakan model alternatif sebagai model mengklasifikasikan tanggapan yang
diberikan dalam situasi saat ini dengan siswa bukan menempatkan siswa ke dalam
kelas secara individual
Penelitian Kathryn Holmes (2005) menyimpulkan diantaranya bahwa ketika
taksonomi SOLO digunakan untuk menganalisis kualitas mahasiswa tanggapan
ditemukan bahwa lebih dari 50 dari posting dinilai berada di multistruktural
relasional atau diperpanjang tingkat SOLO abstrak yang menunjukkan bahwa
berorientasi tugas tingkat tinggi diskusi yang layak menggunakan platform
pembelajaran online Taksonomi SOLO dikategorikan menjadi lima tingkatan
yaitu prestructural unistructural multistructural relational dan extended
abstract
Penelitian Azhar Mahmood (2014) sehubungan dengan menganalisis
kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah dengan taksonomi
SOLO menyimpulkan diantaranya secara keseluruhan studi menunjukkan bahwa
sebagian besar guru memiliki kesadaran yang kurang tentang tingkat I (tingkat
Pra-struktural) dan tingkat IV (tingkat Relational) dari Taksonomi SOLO Hasil-
hasil penelitian tersebut berbeda dengan yang peneliti laksanakan dan belum
mampu memberikan alternatif solusi sehingga penelitian ini masih layak untuk
dilaksanakan
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan-kesalahan yang
dilakukan siswa dalam mengerjakan soal aljabar yang ditinjau dari lima level
taksonomi SOLOyaitu prestructural unistructural multistructural relational
dan extend abstract
4
2 Metode Peneltian
Jenis penelitian ini adalal kualitatif deskriptif Penelitian ini dilaksanakan di
SMP Negeri 1 Teras Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP Negeri
1 Teras pada tahun ajaran 20162017 yang berjumlah 33 siswa dan diambil 5
siswa untuk dianalisis pekerjannya Pemilihan subjek penelitian ini menggunakan
teknik purposive sampling Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi 1) metoode tes untuk mengumpulkan data yang kemudian
diolah dan dianalisis 2) wawancara untuk mengetahui penyebab kesalahan 3)
observasi untuk memperoleh gambaran tentang pembelajaran 4) dokumentasi
untuk memperoleh data tentang profil sekolah identitas siswa dan hasil pekerjaan
siswa dan dokumentasi pelaksanaan penelitian
Validitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi
Uji validitas dilakukan dengan penelahaan atau pengkajuan butir-butir soal oleh
validator yang ditentukan Validator yang dipilih adalah seorang dosen Karena
tes pada penelitian ini bersifat diagnotis maka tidak perlu dilakukan uji
realibilitas Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi metode yang artinya
dengan cara membandingkan data hasil wawancara data hasil observasi dan
dokumentasi
Teknik analisis data penelitian ini dilakukan dengan 3 alur kegiatan yaitu 1)
reduksi data yaitu tahapan mengoreksi jawaban hasil tes siswa yang sudah
dikumpulkan untuk menemukan jenis-jenis kesalahan dan mencatat hasil
wawancara 2) penyajian data merupakan proses pengumpulan informasi atau data
dari hasil penelitian yang sudah disusun dan terorganisir yang memungkinkan
untuk dilakukan penarikan kesimpulan 3) verifikai data dan penarikan
kesimpulan merupakan proses perumusan makna dari hasil penelitian yang
diperoleh pada tahap verifikasi dilakukan peninjauan terhadap kebenaran dari
penyimpulan berkaitan dengan relevansi dan konsistensinya dengan judul tujuan
dan perumusan masalah Mengkalkulasikan presentase setiap jenis kesalahan
dengan menggunakan rumus berikut
P = 119951
119925 times 100
5
Keterangan
119875 = Presentase jenis kesalahan
119899 = Banyak kesalahan untuk masing-masing level taksonomi SOLO
119873 = Jumlah total seluruh kesalahan
3 Hasil Penelitian dan Pembahasan
Level taksonomi SOLO dibagi menjadi 5 tingkatan yaitu prestructural
unistructural multistructural relational dan extended abstract Deksripsi jumlah
setiap level pada setiap nomor soal akan disajikan pada tabel 1 berikut
Tabel 1 Deskripsi jumlah setiap level taksonomi SOLO di setiap item soal
Level
Taksonomi SOLO
Nomor Soal Total Presentase
1 2 3 4
Prestructural n - 2 2 2 6 517
Unistructural n 1 4 4 - 9 775
Multistructural n 7 6 8 - 21 1810
Relational n 16 14 12 18 60 5172
Extended Abstract n 5 4 4 7 20 1724
N (total keseluruhan) 116
Tabel 1 menunjukkan persentase kesalahan untuk setiap level taksonomi
SOLO yaitu level prestructural sebesar 517 dengan jumlah jawaban salah 6dan
termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah level unistructural sebesar 775
dengan jumlah jawaban salah 9 dan termasuk tingkat kesalahan yang sangat
rendah level multistructural sebesar 1810 dengan jumlah jawaban salah 21 dan
termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah level relational sebesar 5172
dengan jumlah jawaban salah 60 maka termasuk tingkat kesalahan yang sedang
dan level extended abstract sebesar 1724 dengan jumlah jawaban salah 20 maka
termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah Hasil menunjukkan kesalahan
yang dilakukan siswa pada level relational lebih dominan dibandingkan level
lainnya
Selanjutnya dideskripsikan kesalahan-kesalahan dari 5 siswa pada setiap level
taksonomi SOLO berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan wawancara
6
a Level prestructural
Level prestructural menunjukkan bahwa siswa belum dapat
memahami masalah yang diberikan sehingga jawaban yang ditulis siswa tidak
mempunyai makna atau konsep apapun sehingga siswa cenderung tidak
memberikan jawaban atas soal yang diberikan Akan disajikan kesalahan-
kesalahan yang berada pada level prestructural di tabel 2
Tabel 2 Deskripsi Kesalahan Pada Level Prestructural
Subjek Penelitian Nomor Soal
Jenis Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - - radic Konsep
S-06 - - - - -
S-07 - radic - - Prinsip
S-12 - - - - -
S-18 - - - - -
Tabel 2 menunjukkan bahwa siswa dengan subjek penelitian S-04
dan S-07 melakukan kesalahan pada nomor 4 dan 2 dengan jenis kesalahan
konsep yang meliputi kesalahan memahami makna soal kesalahan
memahami instruksi soal yaitu tidak mampu mengidentifikasi atau
menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal Penelitian
yang menguatkan yaitu hasil penelitian Asikin (2002) yang menyimpulkan
diantaranya bahwa pada level prestruktural peserta didik menolak memberi
jawaban menjawab secara cepat atas dasar pengamatan dan tanpa dasar yang
logis Contoh kesalahan pada level prestructural dapat dilihat pada gambar
berikut
Soal nomor 2
ldquo Hasil pengurangan 1198862 minus 2119886 119889119886119903119894 2 minus 31198862 adalah rdquo
Jawaban siswa
Gambar 1 Penggalan Pekerjaan Siswa S-07
7
Gambar 1 terlihat bahwa siswa melakukan kesalahan dengan
jenis kesalahan konsep Kesalahan yang dilakukan siswa yaitu tidak
menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal siswa juga
melakukan kesalahan dalam memahami konsep pengurangan aljabar
Penelitian Gopal dan Stears (2007) menyatakan diantaranya bahwa dalam
presentasi tertulis dan lisan jawaban pra-struktural dan uni-struktural
didominasi tetapi selama wawancara tentang presentasi peserta didik
menunjukkan tingkat-multi-struktural yang lebih tinggi relasional dan
dalam beberapa kasus abstrak diperpanjang
Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa
menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa pada level prestructural
disebabkan karena
1) Kemampuan pemahaman siswa yang rendah
2) Kesulitan siswa dalam membaca informasi pada soal
3) Siswa tidak terbiasa menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan
4) Siswa tidak dapat mengatur proses pengerjaan dengan baik
b Level Unistructural
Level unistructural menunjukkan bahwa siswa sudah dapat
memahami soal dengan menggunakan beberapa informasi namun belum
mampu merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik Berikut akan
disajikan kesalahan-kesalahan yang berada pada level unistructural di tabel 3
Tabel 3 Deskripsi Kesalahan Pada Level Unistructural
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis Kesalahan
1 2 3 4
S-04 - - radic - Prinsip Operasi
S-06 - - radic - Prinsip Operasi
S-07 radic - - - Prinsip Operasi
S-12 - - - - -
S-18 - - - - -
Tabel 3 menunjukkan bahwa siswa dengan subjek penelitian S-04
S-06 dan S-07 melakukan kesalahan pada nomor 3 dan 1 dengan jenis
8
kesalahan prinsip dan operasi Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Ronald Manibuy (2014) yang mengatakan bahwa kesalahan
yang dilakukan siswa berkemampuan sedang (KMS) hanya mencapai
level unistructural dengan kesalahan dalam pemisalan variabel terkait
dengan aturan-aturan dalam menyelesaikan persamaan kuadrat dan salah
menuliskan jawaban akhir dari soal secara lengkap dan benarHal ini
dimaknai bahwa siswa harus dapat memahami makna soal untuk mampu
menangkap data atau informasi kemudian menafsirkannya dalam bentuk
model atau kalimat matematika Contoh kesalahan pada level
unistructural dapat dilihat pada gambar berikut
Soal nomor 3
ldquoDiketahui sebuah persegi panjang dengan lebar dan panjang
(119909 minus 119910)119888119898 119889119886119899 (2119909 + 3119910)119888119898 maka luas persegi panjang tersebut
adalahrdquo
Jawaban Siswa
Gambar 2 Penggalan Pekerjaan S-04
Gambar 2 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan
subjek S-04 dimana siswa sudah mampu memahami soal dengan
menggunakan beberapa data atau informasi namun melakukan kesalahan
dalam merencanakan dan menyelesaikan soal Kesalahan yang dilakukan
siswa pada level unistructural yaitu kesalahan konsep yang terlihat jelas
dalam pembuatan model matematika siswa tidak mengetahui rumus apa
yang digunakan sehingga siswa tidak dapat menyelesaikan soal dengan
baik Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa
menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa pada level
unistructural disebabkan karena
a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal
9
b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan data
c Lemahnya daya ingat siswa dalam penggunaan rumus
c Level Multistructural
Level multistructural menunjukkan bahwa siswa sudah dapat
memahami soal dan dapat merencanakan dengan tepat namun belum mampu
menyelesaikan soal dengan baik dan benar Berikut akan disajikan kesalahan-
kesalahan yang berada pada level multistructural di tabel 4
Tabel 4 Deskripsi Kesalahan Pada Level Multistructural
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis
Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - - - Operasi
S-06 - - - - -
S-07 - - - Operasi
S-12 - - - Operasi
S-18 - - Operasi
Tabel 4 menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa
dengan subjek penelitian S-07 S-12 S-18 yang berada pada level
multistructural melakukan kesalahan pada nomor 1 dan 3 dengan jenis
kesalahan pengerjaan yang sama Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Rintis Suhita dkk (2013) menyimpulkan diantaranya siswa
yang tergesa-gesa dalam menjawab soal tidak memahami maksud soal
dan kurang menguasai konsep yang berkaitan dengan soal tes Hal ini
dapat dimaknai bahwa siswa harus mempunyai kemampuan pemahaman
konsep yang tinggi untuk dapat menyelesaikan soal dengan tepat dan
untuk dapat berada pada level multistructural Contoh jawaban kesalahan
pada level multistructural dapat dilihat pada gambar berikut
Soal nomor 3
ldquoDiketahui sebuah persegi panjang dengan lebar dan panjang (119909 minus
119910)119888119898 119889119886119899 (2119909 + 3119910)119888119898 maka luas persegi panjang tersebut adalahrdquo
Jawaban Siswa
10
Gambar 3 Penggalan Pekerjaan Siswa S-07
Gambar 3 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan
subjek S-07 berdasarkan level SOLO adalah multistructural dimana
siswa dapat memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan
menyelesaikan soal namun kurang teliti sehingga gagal dalam jawaban
akhir dari soal yang diberikan Jenis kesalahan yang dilakukan siswa
pada level ini adalah kesalahan operasi Jenis kesalahan operasi yang
dilakukan siswa terlihat jelas dalam menghitung operasi perkalian bentuk
aljabar siswa mengerjakan (119909 minus 119910)(2119909 + 3119910) = 21199092 minus 3119909119910 minus 2119909119910 minus
31199102 padahal seharusnya 3119909119910 119887119906119896119886119899 minus 3119909119910 Hal ini disebabkan karena
siswa tidak teliti dalam mengalikan Akibatnya pada langkah selanjutnya
siswa juga salah dalam menghitungnya Sehingga jawaban yang
diberikan tidak tepat
Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa
menunjukkan bahwa kesalahan siswa pada level multistructural
disebabkan karena
a Lemahnya keterampilan menghitung dalam pengoperasian bentuk
aljabar
b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan atau
memasukkan data kedalam rumus
c Kurang telitinya siswa dalam mengerjakan soal
d Kurangnya siswa mengerjakan latihan-latihan soal yang serupa
d Level Relational
Level relational menunjukkan bahwa siswa mampu memahami soal
dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik
Berikut akan disajikan kesalahan-kesalahan yang berada pada level relational
di tabel 5
11
Tabel 5 Deskrispi Kesalahan Pada Level Relational
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis
Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - - - -
S-06 - - - - -
S-07 - - - - -
S-12 - - - - -
S-18 - - - Prinsip
Tabel 5 menunjukkan bahwa subjek penelitian S-18 melakukan
kesalahan pada levelrelational Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Pratiwi (2015) yang menyimpulkan bahwa pada levelrelational
diperoleh siswa sebesar 271 yang menunjukkan bahwa siswa dapat
menghubungkan beberapa data atau informasi kemudian mengaplikasikan
konsep dan membuat kesimpulan yang relevan Hal ini dimaknai bahwa
siswa yang mampu menyelesaikan tugas atau pekerjaan sampai pada
level relational adalah siswa yang mampu memahami merencanakan dan
menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat serta mampu memberikan
kesimpulan yang relevan Contoh kesalahan pada level relational dapat
dilihat pada gambar berikut
Gambar 4 Penggalan Pekerjaan Siswa S-18
Gambar 4 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa adalah
siswa tidak menuliskan rumus yang digunakan namun proses
penyelesaian yang dilakukan benar dan hasil yang dicapai tepat serta
siswa mampu memberikan kesimpulan yang relevanKesalahan ini
disebabkan karena siswa tidak ingat rumus yang digunakan Berdasarkan
hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa menunjukkan bahwa
kesalahan siswa pada level relational disebabkan karena
a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal
12
b Siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang
dikerjakan
e Level Extended Abstract
Level Extended Abstract menunjukkan bahwa siswa mampu
memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal
dengan baik serta siswa mampu menghubungkan data dan proses yang lain
sehingga mampu memperoleh generalisasi yang baru Dari hasil analisis
jawaban tes siswa yang berhasil pada level ini mampu mengerjakan soal
dengan memberikan kesimpulan yang relevan Berikut akan disajikan
deskripsi pencapaian siswa yang berada pada level extended abstract pada
tabel 6
Tabel 6 Deskripsi Siswa Yang Berada Pada Level Extended Abstract
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis
Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - -
S-06 - - - -
S-07 - - - -
S-12 - - - - -
S-18 - - - - -
Tabel 6 menunjukkan siswa dengan subjek penelitian S-04S-06
dan S-07 mampu mengerjakan pekerjaannya dengan tepat dan berada
pada level extended abstract Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Asikin (2002) menyimpulkan diantaranya bahwa pada level
abstrak diperluas peserta didik mampu berpikir secara induktif dan
deduktif mampu mengadakan atau melihat hubungan-hubungan
membuat hipotesis menarik kesimpulan dan menerapkannya pada situasi
lain Hal ini dapat dimaknai bahwa siswa yang mempunyai pemahaman
soal yang tinggi yang dapat mencapai levelrelational bahkan dapat
mencapai level extended abstract Contoh penggalan pekerjaan siswa
yang mampu berada pada level extended abstract dapat dilihat pada
gambar berikut
13
Soal nomor 1
ldquoAndi memiliki 2 utas tali dengan panjang (31199092 minus
1199091199102) 119889119886119899 (51199092 + 21199091199102 minus 1) Jika kedua tali tersebut disambungkan
maka berapa panjang tali Andirdquo
Jawaban Siswa
Gambar 5 Penggalan Pekerjaan Siswa S-06
Gambar 5 menunjukkan salah satu contoh siswa menyelesaikan soal
yang diberikan dengan penyelesaian yang benar dan tepat serta
kesimpulan yang relevan Siswa mengerjakan soal tersebut dengan
lengkap yaitu menuliskan yang diketahui ditanyakan serta yang dijawab
dengan benar
4 Simpulan dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dikembangkan berdasarkan level
taksonomi SOLO diperoleh setiap kesalahan di setiap level taksonomi SOLO
Level taksonomi SOLO dikategorikan sebagai berikut level prestructural 517
level unistructural 775 level multistructural 1810 level relational 5172
dan level extended abstract 1724 Level relational merupakan level yang paling
dominan dibandingkan level lainnya
Hasil penelitian menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa paling
dominan berada di level relational Jenis kesalahan pada level relational
merupakan kesalahan prinsip Penyebab kesalahan-kesalahan yang dilakukan
siswa pada level relational adalah sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan
soal siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang telah
dikerjakan
Untuk mengatasi kesalahan yang disebabkan kurangnya keterampilan dalam
mengoperasikan bentuk aljabar maka guru hendaknya lebih sering memberikan
penambahan tugas atau latihan soal secara kontinyu Peserta didik hendaknya
14
mengkomunikasikan kesulitan-kesulitan yang dialami pada guru maupun teman
yang lebih menguasai
Daftar Pustaka
Abdullah Abdul Halim Nur Liyana Zainal Abidin dan Marlina Ali 2015
ldquoAnalysis of Studentsrsquo Errors in Solving Higher Order Thinking Skills
(HOTS) Problems for the Topic of FractionrdquoJounal of Asian Social Science
11(21) Diakses pada 16 Januari 2017
(httpswwwresearchgatenetpublication282602742_Analysis_of_Students
_Errors_in_Solving_Higher_Order_Thinking_Skills_HOTS_Problems_for_th
e_Topic_of_Fraction)
Aprilia dyta 2014ldquoAnalisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal yang
Berhubungan dengan Konstruksi Statis Tertentu Berdasarkan Taksonomi
SOLO Plus pada Kelas X TGB SMK Negeri 3 Surabayaldquo Jurnal Kajian
Pendidikan Teknik Bangunan 3(14)59-66 Diakses tanggal 23 Maret 2016
(httpejournalunesaacidindexphpjurnal-kajian-ptbarticleview8762)
Asikin M 2002 ldquoPengembangan Item dan Interpretasi Respon Mahasiswa dalam
Pembelajaran Geometri Analit Berpandu pada Taksonomi SOLO ldquoJurnal
Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja 36(4) Diakses
tanggal 15 Oktober 2016 (httpundikshaacidimageimg_item643doc)
GopalNirmala Michele Stears 2007 ldquoAn Alternatif approach to assesing
science competenciesrdquo African Journal of Research in SMT Education
11(2)15-24 Diakses tanggal 17 Januari 2017
(httpswwwruaczamediarhodesuniversitycontentsancdocumentsGraven
20Venkat202020072020Emerging20pedagogic20agendas20i
n20the20teaching20of20Mathematical20Literacypdf)
Holmes Kathryn 2005 ldquoAnalysis of Asynchonous Online Discussion using the
SOLO Taxonomyrdquo Australian Journal of Educational amp Developmental
Psychology 5117-127 Diakses tanggal 20 November 2015
(httpnovanewcastleeduauvitalaccessmanagerRepositoryfo=sm_subject
3A22asynchronous+communication22)
Lian Lim Hooi amp Wun Thiam Yew 2012 ldquoAssessing Algebraic Solving Ability
A Theoretical Frameworkldquo International Education Studies 5(6) Diakses
tanggal 20 Maret 2016 (httpfilesericedgovfulltextEJ1067083pdf)
Mahmood Azhar M Qasim Ali amp Waqar Husein 2014rdquoUnderstanding of
Elementary School Teachers of World Country about Levels of SOLO
Taxonomyrdquo Mediterranean Journal of Social Sciences 5(23)1135-1138
Diakses tanggal 17 November 2015
(httpwwwmcserorgjournalindexphpmjssarticleview4637)
15
Manibuy Ronald Mardiyana dan Dewi Retno S 2014rdquoAnalisis Kesalahan
Siswa dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Kuadrat Berdasarkan
Taksonomi SOLO pada kelas X SMA Negeri 1 Plus di Kabupaten Nabire-
Papualdquo Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika 2(9)933-945 Diakses
pada 23
Maret2016(httpswwwgooglecomurlsa=tamprct=jampq=ampesrc=sampsource=we
bampcd=1ampcad=rjaampuact=8ampved=0ahUKEwicq62VhvbLAhXRHo4KHTWC
AfsQFggdMAAampurl=http3A2F2Fjurnalfkipunsacid2Findexphp
2Fs2math2Farticle2Fdownload2F48342F3356ampusg=AFQjCNG9O6b
oNesoAGK8CFViQ90G2M8Gg)
Ozdemir A S amp Goktepe Yildiz S 2015 ldquoThe analysis of elementary
mathematics preservice teachersrsquo spatial orientation skills with SOLO
modelrdquo Eurasian Journal of Educational Research 61217-236 Diakses
pada 17 Januari 2017 (httpfilesericedgovfulltextEJ1087527pdf)
Pratiwi Nurul Dwiamp Woro Setyarsih 2015 ldquoPengembangan Instrumen Evaluasi
Berbasis Taksonomi Structure of the Observed Learning Outcome (SOLO)
Untuk Menentukan Profil Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah
Fluida Statisrdquo Journal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) 4 (3) 45-49 Diakses
tanggal 24 Oktober 2016 (httpejournalunesaacidarticle1715032article
pdf )
Suhita Rintis Rashar Sjahruddin amp Aunillah 2013 ldquoAnalisis Kesalahan Dalam
Menyelesaikan Soal Cerita dalam Matematikardquo Jurnal Pendidikan
Matematika STKIP PGRI Sidoarjo 1 (2) 37-46 Diakses tanggal 20 Oktober
2016 (httplppmstkippgri-sidoarjoacidfilesAnalisis-Kesalahan-Dalam-
Menyelesaikan--Soal-Cerita-Pada-Materi--Persamaan-Dan-Pertidaksamaan-
Linear-Satu-Variabel-(Studi-Kasus--Peserta-Didik-Kelas-VII-SMP-Negeri-3-
Candi-Sidioarjo)pdf)
ii
iii
1
ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VIII MENYELESAIKAN SOAL
ALJABAR DENGAN TAKSONOMI SOLO DI SMP NEGERI 1 TERAS
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan-kesalahan yang dilakukan
siswa dalam menyelesaikan soal aljabar ditinjau dari lima level taksonomi SOLO
Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif Subjek penelitian ini adalah siswa
kelas VIII SMP Negeri 1 Teras yang berjumlah 33 siswa Teknik pengumpulan data
menggunakan metode tes wawancara observasi dan dokumentasi Teknik analisis
data dilakukan dengan tahapan yaitu reduksi data penyajian data dan penarikan
kesimpulan Kerangka analisis dikembangkan berdasarkan level taksonomi SOLO
Hasil penelitian diperoleh lima level taksonomi SOLO dengan besar presentasi yaitu
level prestructural 517 level unistructural 775 level multistructural 1810
level relational 5172 dan level extended abstract 1724 Hasil menunjukkan
kesalahan siswa pada level relational lebih dominan dibandingakan dengan level
lainnya dengan jenis kesalahan prinsip Kesalahan siswa pada level relational
disebabkan karena sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal dan siswa tidak
meninjau kembali atau memeriksa kembali jawaban yang dikerjakan
Kata kunci aljabar kesalahan taksonomi SOLO
Abstract
This research aimed to describe the mistakes of the student in completing algebra in
terms of five levels SOLO taxonomy This research is a qualitative descriptive The
subjects were students of class VIII SMP Negeri 1 Teras totaling 33 students The
data collection technique using the test method interviews observation and
documentation Data analysis technique conducted in stages of data reduction data
presentation and conclusion The analytical framework developed by SOLO
taxonomy level The results were obtained five SOLO taxonomy level with great
presentation that prestructural level of 517 775 unistructural level
multistructural level of 1810 5172 level relational and extended abstract level
of 1724 The results showed the students mistakes more dominant relational level
is compared to another level with this type of error principle Errors students on the
relational level is because the attitude of haste students work on the problems and
the students do not revisit or re-examine the answer was undertaken
Keywordsalgebra error SOLO taxonomy
2
1 Pendahuluan
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang ditempuh siswa dalam
pendidikan formal Matematika termasuk mata pelajaran yang penting baik dari
segi teoritis maupun aplikatif di dalam kehidupan sehari-hari Pendidikan
matematika sendiri memiliki peran yang sangat penting karena matematika
merupakan salah satu bagian terpenting dalan bidang ilmu pengetahuan dan ilmu
dasar yang digunakan secara luas dalam berbagai bidang kehidupan
Operasi hitung bentuk merupakan salah satu diantara materi matematika yang
diajar di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Materi ini merupakan materi
lanjutan dari kelas VII Pada materi aljabar siswa masih cenderung melakukan
kesalahan dalam mengerjakan soal yang diberikan oleh guru Oleh karena itu
adanya analisis harus dilakukan agar siswa dapat meminimaisir kesalahan yang
dilakukan sebelumnya
Analisis kesalahan secara mendetail dibutuhkan agar kesalahan-kesalahan
siswa dan faktor penyebabnya dapat diketahui lebih jauh untuk membantu
mengatasi permasalahan tersebut Penelitian Abdul Halim Abdullah dkk (2015)
meneliti tentang analisis kesalahan siswa memecahkan masalah HOTS pada topik
fraksi yang menyimpulkan diantaranya siswa menghadapi masalah untuk
mengkorelasi informasi dan pelaksanaan strategi dalam memecahkan masalah
matematika yang melibatkan HOTS
Kuswana (2012 96) menyatakan bahwa Taksonomi SOLO dapat
membantu usaha menggambarkan tingkat kompleksitas pemahaman siswa tentang
subjek melalui tingkat respons dan diklaim dapat diterapkan di setiap wilayah
subjek Berdasarkan hasil penelitian Lim Hooi Lian dan Wun Thiam Yew
(2012)menyimpulkan diantaranya Ada empat tingkatan (unistructural
multistructural relasional dan diperpanjang abstrak) dari respon struktur model
SOLO yang telah diterapkan untuk menilai aljabar siswa kemampuan pemecahan
menggabungkan dua domain konten persamaan aljabar variasi yaitu langsung dan
terbalik variasi
Penelitian Ozdemir dan Goktepe (2015) menyatakan diantaranya bahwa data
yang diperoleh dianalisis sesuai dengan tingkat berpikir dari model SOLO Data
3
yang sama dapat dievaluasi dengan taksonomi yang berbeda dan perbandingan
dapat dibuat antara dua model sehingga subjek dianggap dengan perspektif yang
berbeda Dengan cara ini penambahan bisa dibuat jika ada yang hilang atau
diabaikan poin Model SOLO dapat disarankan untuk peneliti yang ingin
menggunakan model alternatif sebagai model mengklasifikasikan tanggapan yang
diberikan dalam situasi saat ini dengan siswa bukan menempatkan siswa ke dalam
kelas secara individual
Penelitian Kathryn Holmes (2005) menyimpulkan diantaranya bahwa ketika
taksonomi SOLO digunakan untuk menganalisis kualitas mahasiswa tanggapan
ditemukan bahwa lebih dari 50 dari posting dinilai berada di multistruktural
relasional atau diperpanjang tingkat SOLO abstrak yang menunjukkan bahwa
berorientasi tugas tingkat tinggi diskusi yang layak menggunakan platform
pembelajaran online Taksonomi SOLO dikategorikan menjadi lima tingkatan
yaitu prestructural unistructural multistructural relational dan extended
abstract
Penelitian Azhar Mahmood (2014) sehubungan dengan menganalisis
kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah dengan taksonomi
SOLO menyimpulkan diantaranya secara keseluruhan studi menunjukkan bahwa
sebagian besar guru memiliki kesadaran yang kurang tentang tingkat I (tingkat
Pra-struktural) dan tingkat IV (tingkat Relational) dari Taksonomi SOLO Hasil-
hasil penelitian tersebut berbeda dengan yang peneliti laksanakan dan belum
mampu memberikan alternatif solusi sehingga penelitian ini masih layak untuk
dilaksanakan
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan-kesalahan yang
dilakukan siswa dalam mengerjakan soal aljabar yang ditinjau dari lima level
taksonomi SOLOyaitu prestructural unistructural multistructural relational
dan extend abstract
4
2 Metode Peneltian
Jenis penelitian ini adalal kualitatif deskriptif Penelitian ini dilaksanakan di
SMP Negeri 1 Teras Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP Negeri
1 Teras pada tahun ajaran 20162017 yang berjumlah 33 siswa dan diambil 5
siswa untuk dianalisis pekerjannya Pemilihan subjek penelitian ini menggunakan
teknik purposive sampling Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi 1) metoode tes untuk mengumpulkan data yang kemudian
diolah dan dianalisis 2) wawancara untuk mengetahui penyebab kesalahan 3)
observasi untuk memperoleh gambaran tentang pembelajaran 4) dokumentasi
untuk memperoleh data tentang profil sekolah identitas siswa dan hasil pekerjaan
siswa dan dokumentasi pelaksanaan penelitian
Validitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi
Uji validitas dilakukan dengan penelahaan atau pengkajuan butir-butir soal oleh
validator yang ditentukan Validator yang dipilih adalah seorang dosen Karena
tes pada penelitian ini bersifat diagnotis maka tidak perlu dilakukan uji
realibilitas Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi metode yang artinya
dengan cara membandingkan data hasil wawancara data hasil observasi dan
dokumentasi
Teknik analisis data penelitian ini dilakukan dengan 3 alur kegiatan yaitu 1)
reduksi data yaitu tahapan mengoreksi jawaban hasil tes siswa yang sudah
dikumpulkan untuk menemukan jenis-jenis kesalahan dan mencatat hasil
wawancara 2) penyajian data merupakan proses pengumpulan informasi atau data
dari hasil penelitian yang sudah disusun dan terorganisir yang memungkinkan
untuk dilakukan penarikan kesimpulan 3) verifikai data dan penarikan
kesimpulan merupakan proses perumusan makna dari hasil penelitian yang
diperoleh pada tahap verifikasi dilakukan peninjauan terhadap kebenaran dari
penyimpulan berkaitan dengan relevansi dan konsistensinya dengan judul tujuan
dan perumusan masalah Mengkalkulasikan presentase setiap jenis kesalahan
dengan menggunakan rumus berikut
P = 119951
119925 times 100
5
Keterangan
119875 = Presentase jenis kesalahan
119899 = Banyak kesalahan untuk masing-masing level taksonomi SOLO
119873 = Jumlah total seluruh kesalahan
3 Hasil Penelitian dan Pembahasan
Level taksonomi SOLO dibagi menjadi 5 tingkatan yaitu prestructural
unistructural multistructural relational dan extended abstract Deksripsi jumlah
setiap level pada setiap nomor soal akan disajikan pada tabel 1 berikut
Tabel 1 Deskripsi jumlah setiap level taksonomi SOLO di setiap item soal
Level
Taksonomi SOLO
Nomor Soal Total Presentase
1 2 3 4
Prestructural n - 2 2 2 6 517
Unistructural n 1 4 4 - 9 775
Multistructural n 7 6 8 - 21 1810
Relational n 16 14 12 18 60 5172
Extended Abstract n 5 4 4 7 20 1724
N (total keseluruhan) 116
Tabel 1 menunjukkan persentase kesalahan untuk setiap level taksonomi
SOLO yaitu level prestructural sebesar 517 dengan jumlah jawaban salah 6dan
termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah level unistructural sebesar 775
dengan jumlah jawaban salah 9 dan termasuk tingkat kesalahan yang sangat
rendah level multistructural sebesar 1810 dengan jumlah jawaban salah 21 dan
termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah level relational sebesar 5172
dengan jumlah jawaban salah 60 maka termasuk tingkat kesalahan yang sedang
dan level extended abstract sebesar 1724 dengan jumlah jawaban salah 20 maka
termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah Hasil menunjukkan kesalahan
yang dilakukan siswa pada level relational lebih dominan dibandingkan level
lainnya
Selanjutnya dideskripsikan kesalahan-kesalahan dari 5 siswa pada setiap level
taksonomi SOLO berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan wawancara
6
a Level prestructural
Level prestructural menunjukkan bahwa siswa belum dapat
memahami masalah yang diberikan sehingga jawaban yang ditulis siswa tidak
mempunyai makna atau konsep apapun sehingga siswa cenderung tidak
memberikan jawaban atas soal yang diberikan Akan disajikan kesalahan-
kesalahan yang berada pada level prestructural di tabel 2
Tabel 2 Deskripsi Kesalahan Pada Level Prestructural
Subjek Penelitian Nomor Soal
Jenis Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - - radic Konsep
S-06 - - - - -
S-07 - radic - - Prinsip
S-12 - - - - -
S-18 - - - - -
Tabel 2 menunjukkan bahwa siswa dengan subjek penelitian S-04
dan S-07 melakukan kesalahan pada nomor 4 dan 2 dengan jenis kesalahan
konsep yang meliputi kesalahan memahami makna soal kesalahan
memahami instruksi soal yaitu tidak mampu mengidentifikasi atau
menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal Penelitian
yang menguatkan yaitu hasil penelitian Asikin (2002) yang menyimpulkan
diantaranya bahwa pada level prestruktural peserta didik menolak memberi
jawaban menjawab secara cepat atas dasar pengamatan dan tanpa dasar yang
logis Contoh kesalahan pada level prestructural dapat dilihat pada gambar
berikut
Soal nomor 2
ldquo Hasil pengurangan 1198862 minus 2119886 119889119886119903119894 2 minus 31198862 adalah rdquo
Jawaban siswa
Gambar 1 Penggalan Pekerjaan Siswa S-07
7
Gambar 1 terlihat bahwa siswa melakukan kesalahan dengan
jenis kesalahan konsep Kesalahan yang dilakukan siswa yaitu tidak
menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal siswa juga
melakukan kesalahan dalam memahami konsep pengurangan aljabar
Penelitian Gopal dan Stears (2007) menyatakan diantaranya bahwa dalam
presentasi tertulis dan lisan jawaban pra-struktural dan uni-struktural
didominasi tetapi selama wawancara tentang presentasi peserta didik
menunjukkan tingkat-multi-struktural yang lebih tinggi relasional dan
dalam beberapa kasus abstrak diperpanjang
Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa
menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa pada level prestructural
disebabkan karena
1) Kemampuan pemahaman siswa yang rendah
2) Kesulitan siswa dalam membaca informasi pada soal
3) Siswa tidak terbiasa menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan
4) Siswa tidak dapat mengatur proses pengerjaan dengan baik
b Level Unistructural
Level unistructural menunjukkan bahwa siswa sudah dapat
memahami soal dengan menggunakan beberapa informasi namun belum
mampu merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik Berikut akan
disajikan kesalahan-kesalahan yang berada pada level unistructural di tabel 3
Tabel 3 Deskripsi Kesalahan Pada Level Unistructural
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis Kesalahan
1 2 3 4
S-04 - - radic - Prinsip Operasi
S-06 - - radic - Prinsip Operasi
S-07 radic - - - Prinsip Operasi
S-12 - - - - -
S-18 - - - - -
Tabel 3 menunjukkan bahwa siswa dengan subjek penelitian S-04
S-06 dan S-07 melakukan kesalahan pada nomor 3 dan 1 dengan jenis
8
kesalahan prinsip dan operasi Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Ronald Manibuy (2014) yang mengatakan bahwa kesalahan
yang dilakukan siswa berkemampuan sedang (KMS) hanya mencapai
level unistructural dengan kesalahan dalam pemisalan variabel terkait
dengan aturan-aturan dalam menyelesaikan persamaan kuadrat dan salah
menuliskan jawaban akhir dari soal secara lengkap dan benarHal ini
dimaknai bahwa siswa harus dapat memahami makna soal untuk mampu
menangkap data atau informasi kemudian menafsirkannya dalam bentuk
model atau kalimat matematika Contoh kesalahan pada level
unistructural dapat dilihat pada gambar berikut
Soal nomor 3
ldquoDiketahui sebuah persegi panjang dengan lebar dan panjang
(119909 minus 119910)119888119898 119889119886119899 (2119909 + 3119910)119888119898 maka luas persegi panjang tersebut
adalahrdquo
Jawaban Siswa
Gambar 2 Penggalan Pekerjaan S-04
Gambar 2 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan
subjek S-04 dimana siswa sudah mampu memahami soal dengan
menggunakan beberapa data atau informasi namun melakukan kesalahan
dalam merencanakan dan menyelesaikan soal Kesalahan yang dilakukan
siswa pada level unistructural yaitu kesalahan konsep yang terlihat jelas
dalam pembuatan model matematika siswa tidak mengetahui rumus apa
yang digunakan sehingga siswa tidak dapat menyelesaikan soal dengan
baik Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa
menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa pada level
unistructural disebabkan karena
a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal
9
b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan data
c Lemahnya daya ingat siswa dalam penggunaan rumus
c Level Multistructural
Level multistructural menunjukkan bahwa siswa sudah dapat
memahami soal dan dapat merencanakan dengan tepat namun belum mampu
menyelesaikan soal dengan baik dan benar Berikut akan disajikan kesalahan-
kesalahan yang berada pada level multistructural di tabel 4
Tabel 4 Deskripsi Kesalahan Pada Level Multistructural
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis
Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - - - Operasi
S-06 - - - - -
S-07 - - - Operasi
S-12 - - - Operasi
S-18 - - Operasi
Tabel 4 menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa
dengan subjek penelitian S-07 S-12 S-18 yang berada pada level
multistructural melakukan kesalahan pada nomor 1 dan 3 dengan jenis
kesalahan pengerjaan yang sama Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Rintis Suhita dkk (2013) menyimpulkan diantaranya siswa
yang tergesa-gesa dalam menjawab soal tidak memahami maksud soal
dan kurang menguasai konsep yang berkaitan dengan soal tes Hal ini
dapat dimaknai bahwa siswa harus mempunyai kemampuan pemahaman
konsep yang tinggi untuk dapat menyelesaikan soal dengan tepat dan
untuk dapat berada pada level multistructural Contoh jawaban kesalahan
pada level multistructural dapat dilihat pada gambar berikut
Soal nomor 3
ldquoDiketahui sebuah persegi panjang dengan lebar dan panjang (119909 minus
119910)119888119898 119889119886119899 (2119909 + 3119910)119888119898 maka luas persegi panjang tersebut adalahrdquo
Jawaban Siswa
10
Gambar 3 Penggalan Pekerjaan Siswa S-07
Gambar 3 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan
subjek S-07 berdasarkan level SOLO adalah multistructural dimana
siswa dapat memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan
menyelesaikan soal namun kurang teliti sehingga gagal dalam jawaban
akhir dari soal yang diberikan Jenis kesalahan yang dilakukan siswa
pada level ini adalah kesalahan operasi Jenis kesalahan operasi yang
dilakukan siswa terlihat jelas dalam menghitung operasi perkalian bentuk
aljabar siswa mengerjakan (119909 minus 119910)(2119909 + 3119910) = 21199092 minus 3119909119910 minus 2119909119910 minus
31199102 padahal seharusnya 3119909119910 119887119906119896119886119899 minus 3119909119910 Hal ini disebabkan karena
siswa tidak teliti dalam mengalikan Akibatnya pada langkah selanjutnya
siswa juga salah dalam menghitungnya Sehingga jawaban yang
diberikan tidak tepat
Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa
menunjukkan bahwa kesalahan siswa pada level multistructural
disebabkan karena
a Lemahnya keterampilan menghitung dalam pengoperasian bentuk
aljabar
b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan atau
memasukkan data kedalam rumus
c Kurang telitinya siswa dalam mengerjakan soal
d Kurangnya siswa mengerjakan latihan-latihan soal yang serupa
d Level Relational
Level relational menunjukkan bahwa siswa mampu memahami soal
dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik
Berikut akan disajikan kesalahan-kesalahan yang berada pada level relational
di tabel 5
11
Tabel 5 Deskrispi Kesalahan Pada Level Relational
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis
Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - - - -
S-06 - - - - -
S-07 - - - - -
S-12 - - - - -
S-18 - - - Prinsip
Tabel 5 menunjukkan bahwa subjek penelitian S-18 melakukan
kesalahan pada levelrelational Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Pratiwi (2015) yang menyimpulkan bahwa pada levelrelational
diperoleh siswa sebesar 271 yang menunjukkan bahwa siswa dapat
menghubungkan beberapa data atau informasi kemudian mengaplikasikan
konsep dan membuat kesimpulan yang relevan Hal ini dimaknai bahwa
siswa yang mampu menyelesaikan tugas atau pekerjaan sampai pada
level relational adalah siswa yang mampu memahami merencanakan dan
menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat serta mampu memberikan
kesimpulan yang relevan Contoh kesalahan pada level relational dapat
dilihat pada gambar berikut
Gambar 4 Penggalan Pekerjaan Siswa S-18
Gambar 4 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa adalah
siswa tidak menuliskan rumus yang digunakan namun proses
penyelesaian yang dilakukan benar dan hasil yang dicapai tepat serta
siswa mampu memberikan kesimpulan yang relevanKesalahan ini
disebabkan karena siswa tidak ingat rumus yang digunakan Berdasarkan
hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa menunjukkan bahwa
kesalahan siswa pada level relational disebabkan karena
a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal
12
b Siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang
dikerjakan
e Level Extended Abstract
Level Extended Abstract menunjukkan bahwa siswa mampu
memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal
dengan baik serta siswa mampu menghubungkan data dan proses yang lain
sehingga mampu memperoleh generalisasi yang baru Dari hasil analisis
jawaban tes siswa yang berhasil pada level ini mampu mengerjakan soal
dengan memberikan kesimpulan yang relevan Berikut akan disajikan
deskripsi pencapaian siswa yang berada pada level extended abstract pada
tabel 6
Tabel 6 Deskripsi Siswa Yang Berada Pada Level Extended Abstract
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis
Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - -
S-06 - - - -
S-07 - - - -
S-12 - - - - -
S-18 - - - - -
Tabel 6 menunjukkan siswa dengan subjek penelitian S-04S-06
dan S-07 mampu mengerjakan pekerjaannya dengan tepat dan berada
pada level extended abstract Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Asikin (2002) menyimpulkan diantaranya bahwa pada level
abstrak diperluas peserta didik mampu berpikir secara induktif dan
deduktif mampu mengadakan atau melihat hubungan-hubungan
membuat hipotesis menarik kesimpulan dan menerapkannya pada situasi
lain Hal ini dapat dimaknai bahwa siswa yang mempunyai pemahaman
soal yang tinggi yang dapat mencapai levelrelational bahkan dapat
mencapai level extended abstract Contoh penggalan pekerjaan siswa
yang mampu berada pada level extended abstract dapat dilihat pada
gambar berikut
13
Soal nomor 1
ldquoAndi memiliki 2 utas tali dengan panjang (31199092 minus
1199091199102) 119889119886119899 (51199092 + 21199091199102 minus 1) Jika kedua tali tersebut disambungkan
maka berapa panjang tali Andirdquo
Jawaban Siswa
Gambar 5 Penggalan Pekerjaan Siswa S-06
Gambar 5 menunjukkan salah satu contoh siswa menyelesaikan soal
yang diberikan dengan penyelesaian yang benar dan tepat serta
kesimpulan yang relevan Siswa mengerjakan soal tersebut dengan
lengkap yaitu menuliskan yang diketahui ditanyakan serta yang dijawab
dengan benar
4 Simpulan dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dikembangkan berdasarkan level
taksonomi SOLO diperoleh setiap kesalahan di setiap level taksonomi SOLO
Level taksonomi SOLO dikategorikan sebagai berikut level prestructural 517
level unistructural 775 level multistructural 1810 level relational 5172
dan level extended abstract 1724 Level relational merupakan level yang paling
dominan dibandingkan level lainnya
Hasil penelitian menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa paling
dominan berada di level relational Jenis kesalahan pada level relational
merupakan kesalahan prinsip Penyebab kesalahan-kesalahan yang dilakukan
siswa pada level relational adalah sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan
soal siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang telah
dikerjakan
Untuk mengatasi kesalahan yang disebabkan kurangnya keterampilan dalam
mengoperasikan bentuk aljabar maka guru hendaknya lebih sering memberikan
penambahan tugas atau latihan soal secara kontinyu Peserta didik hendaknya
14
mengkomunikasikan kesulitan-kesulitan yang dialami pada guru maupun teman
yang lebih menguasai
Daftar Pustaka
Abdullah Abdul Halim Nur Liyana Zainal Abidin dan Marlina Ali 2015
ldquoAnalysis of Studentsrsquo Errors in Solving Higher Order Thinking Skills
(HOTS) Problems for the Topic of FractionrdquoJounal of Asian Social Science
11(21) Diakses pada 16 Januari 2017
(httpswwwresearchgatenetpublication282602742_Analysis_of_Students
_Errors_in_Solving_Higher_Order_Thinking_Skills_HOTS_Problems_for_th
e_Topic_of_Fraction)
Aprilia dyta 2014ldquoAnalisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal yang
Berhubungan dengan Konstruksi Statis Tertentu Berdasarkan Taksonomi
SOLO Plus pada Kelas X TGB SMK Negeri 3 Surabayaldquo Jurnal Kajian
Pendidikan Teknik Bangunan 3(14)59-66 Diakses tanggal 23 Maret 2016
(httpejournalunesaacidindexphpjurnal-kajian-ptbarticleview8762)
Asikin M 2002 ldquoPengembangan Item dan Interpretasi Respon Mahasiswa dalam
Pembelajaran Geometri Analit Berpandu pada Taksonomi SOLO ldquoJurnal
Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja 36(4) Diakses
tanggal 15 Oktober 2016 (httpundikshaacidimageimg_item643doc)
GopalNirmala Michele Stears 2007 ldquoAn Alternatif approach to assesing
science competenciesrdquo African Journal of Research in SMT Education
11(2)15-24 Diakses tanggal 17 Januari 2017
(httpswwwruaczamediarhodesuniversitycontentsancdocumentsGraven
20Venkat202020072020Emerging20pedagogic20agendas20i
n20the20teaching20of20Mathematical20Literacypdf)
Holmes Kathryn 2005 ldquoAnalysis of Asynchonous Online Discussion using the
SOLO Taxonomyrdquo Australian Journal of Educational amp Developmental
Psychology 5117-127 Diakses tanggal 20 November 2015
(httpnovanewcastleeduauvitalaccessmanagerRepositoryfo=sm_subject
3A22asynchronous+communication22)
Lian Lim Hooi amp Wun Thiam Yew 2012 ldquoAssessing Algebraic Solving Ability
A Theoretical Frameworkldquo International Education Studies 5(6) Diakses
tanggal 20 Maret 2016 (httpfilesericedgovfulltextEJ1067083pdf)
Mahmood Azhar M Qasim Ali amp Waqar Husein 2014rdquoUnderstanding of
Elementary School Teachers of World Country about Levels of SOLO
Taxonomyrdquo Mediterranean Journal of Social Sciences 5(23)1135-1138
Diakses tanggal 17 November 2015
(httpwwwmcserorgjournalindexphpmjssarticleview4637)
15
Manibuy Ronald Mardiyana dan Dewi Retno S 2014rdquoAnalisis Kesalahan
Siswa dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Kuadrat Berdasarkan
Taksonomi SOLO pada kelas X SMA Negeri 1 Plus di Kabupaten Nabire-
Papualdquo Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika 2(9)933-945 Diakses
pada 23
Maret2016(httpswwwgooglecomurlsa=tamprct=jampq=ampesrc=sampsource=we
bampcd=1ampcad=rjaampuact=8ampved=0ahUKEwicq62VhvbLAhXRHo4KHTWC
AfsQFggdMAAampurl=http3A2F2Fjurnalfkipunsacid2Findexphp
2Fs2math2Farticle2Fdownload2F48342F3356ampusg=AFQjCNG9O6b
oNesoAGK8CFViQ90G2M8Gg)
Ozdemir A S amp Goktepe Yildiz S 2015 ldquoThe analysis of elementary
mathematics preservice teachersrsquo spatial orientation skills with SOLO
modelrdquo Eurasian Journal of Educational Research 61217-236 Diakses
pada 17 Januari 2017 (httpfilesericedgovfulltextEJ1087527pdf)
Pratiwi Nurul Dwiamp Woro Setyarsih 2015 ldquoPengembangan Instrumen Evaluasi
Berbasis Taksonomi Structure of the Observed Learning Outcome (SOLO)
Untuk Menentukan Profil Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah
Fluida Statisrdquo Journal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) 4 (3) 45-49 Diakses
tanggal 24 Oktober 2016 (httpejournalunesaacidarticle1715032article
pdf )
Suhita Rintis Rashar Sjahruddin amp Aunillah 2013 ldquoAnalisis Kesalahan Dalam
Menyelesaikan Soal Cerita dalam Matematikardquo Jurnal Pendidikan
Matematika STKIP PGRI Sidoarjo 1 (2) 37-46 Diakses tanggal 20 Oktober
2016 (httplppmstkippgri-sidoarjoacidfilesAnalisis-Kesalahan-Dalam-
Menyelesaikan--Soal-Cerita-Pada-Materi--Persamaan-Dan-Pertidaksamaan-
Linear-Satu-Variabel-(Studi-Kasus--Peserta-Didik-Kelas-VII-SMP-Negeri-3-
Candi-Sidioarjo)pdf)
iii
1
ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VIII MENYELESAIKAN SOAL
ALJABAR DENGAN TAKSONOMI SOLO DI SMP NEGERI 1 TERAS
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan-kesalahan yang dilakukan
siswa dalam menyelesaikan soal aljabar ditinjau dari lima level taksonomi SOLO
Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif Subjek penelitian ini adalah siswa
kelas VIII SMP Negeri 1 Teras yang berjumlah 33 siswa Teknik pengumpulan data
menggunakan metode tes wawancara observasi dan dokumentasi Teknik analisis
data dilakukan dengan tahapan yaitu reduksi data penyajian data dan penarikan
kesimpulan Kerangka analisis dikembangkan berdasarkan level taksonomi SOLO
Hasil penelitian diperoleh lima level taksonomi SOLO dengan besar presentasi yaitu
level prestructural 517 level unistructural 775 level multistructural 1810
level relational 5172 dan level extended abstract 1724 Hasil menunjukkan
kesalahan siswa pada level relational lebih dominan dibandingakan dengan level
lainnya dengan jenis kesalahan prinsip Kesalahan siswa pada level relational
disebabkan karena sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal dan siswa tidak
meninjau kembali atau memeriksa kembali jawaban yang dikerjakan
Kata kunci aljabar kesalahan taksonomi SOLO
Abstract
This research aimed to describe the mistakes of the student in completing algebra in
terms of five levels SOLO taxonomy This research is a qualitative descriptive The
subjects were students of class VIII SMP Negeri 1 Teras totaling 33 students The
data collection technique using the test method interviews observation and
documentation Data analysis technique conducted in stages of data reduction data
presentation and conclusion The analytical framework developed by SOLO
taxonomy level The results were obtained five SOLO taxonomy level with great
presentation that prestructural level of 517 775 unistructural level
multistructural level of 1810 5172 level relational and extended abstract level
of 1724 The results showed the students mistakes more dominant relational level
is compared to another level with this type of error principle Errors students on the
relational level is because the attitude of haste students work on the problems and
the students do not revisit or re-examine the answer was undertaken
Keywordsalgebra error SOLO taxonomy
2
1 Pendahuluan
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang ditempuh siswa dalam
pendidikan formal Matematika termasuk mata pelajaran yang penting baik dari
segi teoritis maupun aplikatif di dalam kehidupan sehari-hari Pendidikan
matematika sendiri memiliki peran yang sangat penting karena matematika
merupakan salah satu bagian terpenting dalan bidang ilmu pengetahuan dan ilmu
dasar yang digunakan secara luas dalam berbagai bidang kehidupan
Operasi hitung bentuk merupakan salah satu diantara materi matematika yang
diajar di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Materi ini merupakan materi
lanjutan dari kelas VII Pada materi aljabar siswa masih cenderung melakukan
kesalahan dalam mengerjakan soal yang diberikan oleh guru Oleh karena itu
adanya analisis harus dilakukan agar siswa dapat meminimaisir kesalahan yang
dilakukan sebelumnya
Analisis kesalahan secara mendetail dibutuhkan agar kesalahan-kesalahan
siswa dan faktor penyebabnya dapat diketahui lebih jauh untuk membantu
mengatasi permasalahan tersebut Penelitian Abdul Halim Abdullah dkk (2015)
meneliti tentang analisis kesalahan siswa memecahkan masalah HOTS pada topik
fraksi yang menyimpulkan diantaranya siswa menghadapi masalah untuk
mengkorelasi informasi dan pelaksanaan strategi dalam memecahkan masalah
matematika yang melibatkan HOTS
Kuswana (2012 96) menyatakan bahwa Taksonomi SOLO dapat
membantu usaha menggambarkan tingkat kompleksitas pemahaman siswa tentang
subjek melalui tingkat respons dan diklaim dapat diterapkan di setiap wilayah
subjek Berdasarkan hasil penelitian Lim Hooi Lian dan Wun Thiam Yew
(2012)menyimpulkan diantaranya Ada empat tingkatan (unistructural
multistructural relasional dan diperpanjang abstrak) dari respon struktur model
SOLO yang telah diterapkan untuk menilai aljabar siswa kemampuan pemecahan
menggabungkan dua domain konten persamaan aljabar variasi yaitu langsung dan
terbalik variasi
Penelitian Ozdemir dan Goktepe (2015) menyatakan diantaranya bahwa data
yang diperoleh dianalisis sesuai dengan tingkat berpikir dari model SOLO Data
3
yang sama dapat dievaluasi dengan taksonomi yang berbeda dan perbandingan
dapat dibuat antara dua model sehingga subjek dianggap dengan perspektif yang
berbeda Dengan cara ini penambahan bisa dibuat jika ada yang hilang atau
diabaikan poin Model SOLO dapat disarankan untuk peneliti yang ingin
menggunakan model alternatif sebagai model mengklasifikasikan tanggapan yang
diberikan dalam situasi saat ini dengan siswa bukan menempatkan siswa ke dalam
kelas secara individual
Penelitian Kathryn Holmes (2005) menyimpulkan diantaranya bahwa ketika
taksonomi SOLO digunakan untuk menganalisis kualitas mahasiswa tanggapan
ditemukan bahwa lebih dari 50 dari posting dinilai berada di multistruktural
relasional atau diperpanjang tingkat SOLO abstrak yang menunjukkan bahwa
berorientasi tugas tingkat tinggi diskusi yang layak menggunakan platform
pembelajaran online Taksonomi SOLO dikategorikan menjadi lima tingkatan
yaitu prestructural unistructural multistructural relational dan extended
abstract
Penelitian Azhar Mahmood (2014) sehubungan dengan menganalisis
kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah dengan taksonomi
SOLO menyimpulkan diantaranya secara keseluruhan studi menunjukkan bahwa
sebagian besar guru memiliki kesadaran yang kurang tentang tingkat I (tingkat
Pra-struktural) dan tingkat IV (tingkat Relational) dari Taksonomi SOLO Hasil-
hasil penelitian tersebut berbeda dengan yang peneliti laksanakan dan belum
mampu memberikan alternatif solusi sehingga penelitian ini masih layak untuk
dilaksanakan
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan-kesalahan yang
dilakukan siswa dalam mengerjakan soal aljabar yang ditinjau dari lima level
taksonomi SOLOyaitu prestructural unistructural multistructural relational
dan extend abstract
4
2 Metode Peneltian
Jenis penelitian ini adalal kualitatif deskriptif Penelitian ini dilaksanakan di
SMP Negeri 1 Teras Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP Negeri
1 Teras pada tahun ajaran 20162017 yang berjumlah 33 siswa dan diambil 5
siswa untuk dianalisis pekerjannya Pemilihan subjek penelitian ini menggunakan
teknik purposive sampling Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi 1) metoode tes untuk mengumpulkan data yang kemudian
diolah dan dianalisis 2) wawancara untuk mengetahui penyebab kesalahan 3)
observasi untuk memperoleh gambaran tentang pembelajaran 4) dokumentasi
untuk memperoleh data tentang profil sekolah identitas siswa dan hasil pekerjaan
siswa dan dokumentasi pelaksanaan penelitian
Validitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi
Uji validitas dilakukan dengan penelahaan atau pengkajuan butir-butir soal oleh
validator yang ditentukan Validator yang dipilih adalah seorang dosen Karena
tes pada penelitian ini bersifat diagnotis maka tidak perlu dilakukan uji
realibilitas Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi metode yang artinya
dengan cara membandingkan data hasil wawancara data hasil observasi dan
dokumentasi
Teknik analisis data penelitian ini dilakukan dengan 3 alur kegiatan yaitu 1)
reduksi data yaitu tahapan mengoreksi jawaban hasil tes siswa yang sudah
dikumpulkan untuk menemukan jenis-jenis kesalahan dan mencatat hasil
wawancara 2) penyajian data merupakan proses pengumpulan informasi atau data
dari hasil penelitian yang sudah disusun dan terorganisir yang memungkinkan
untuk dilakukan penarikan kesimpulan 3) verifikai data dan penarikan
kesimpulan merupakan proses perumusan makna dari hasil penelitian yang
diperoleh pada tahap verifikasi dilakukan peninjauan terhadap kebenaran dari
penyimpulan berkaitan dengan relevansi dan konsistensinya dengan judul tujuan
dan perumusan masalah Mengkalkulasikan presentase setiap jenis kesalahan
dengan menggunakan rumus berikut
P = 119951
119925 times 100
5
Keterangan
119875 = Presentase jenis kesalahan
119899 = Banyak kesalahan untuk masing-masing level taksonomi SOLO
119873 = Jumlah total seluruh kesalahan
3 Hasil Penelitian dan Pembahasan
Level taksonomi SOLO dibagi menjadi 5 tingkatan yaitu prestructural
unistructural multistructural relational dan extended abstract Deksripsi jumlah
setiap level pada setiap nomor soal akan disajikan pada tabel 1 berikut
Tabel 1 Deskripsi jumlah setiap level taksonomi SOLO di setiap item soal
Level
Taksonomi SOLO
Nomor Soal Total Presentase
1 2 3 4
Prestructural n - 2 2 2 6 517
Unistructural n 1 4 4 - 9 775
Multistructural n 7 6 8 - 21 1810
Relational n 16 14 12 18 60 5172
Extended Abstract n 5 4 4 7 20 1724
N (total keseluruhan) 116
Tabel 1 menunjukkan persentase kesalahan untuk setiap level taksonomi
SOLO yaitu level prestructural sebesar 517 dengan jumlah jawaban salah 6dan
termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah level unistructural sebesar 775
dengan jumlah jawaban salah 9 dan termasuk tingkat kesalahan yang sangat
rendah level multistructural sebesar 1810 dengan jumlah jawaban salah 21 dan
termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah level relational sebesar 5172
dengan jumlah jawaban salah 60 maka termasuk tingkat kesalahan yang sedang
dan level extended abstract sebesar 1724 dengan jumlah jawaban salah 20 maka
termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah Hasil menunjukkan kesalahan
yang dilakukan siswa pada level relational lebih dominan dibandingkan level
lainnya
Selanjutnya dideskripsikan kesalahan-kesalahan dari 5 siswa pada setiap level
taksonomi SOLO berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan wawancara
6
a Level prestructural
Level prestructural menunjukkan bahwa siswa belum dapat
memahami masalah yang diberikan sehingga jawaban yang ditulis siswa tidak
mempunyai makna atau konsep apapun sehingga siswa cenderung tidak
memberikan jawaban atas soal yang diberikan Akan disajikan kesalahan-
kesalahan yang berada pada level prestructural di tabel 2
Tabel 2 Deskripsi Kesalahan Pada Level Prestructural
Subjek Penelitian Nomor Soal
Jenis Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - - radic Konsep
S-06 - - - - -
S-07 - radic - - Prinsip
S-12 - - - - -
S-18 - - - - -
Tabel 2 menunjukkan bahwa siswa dengan subjek penelitian S-04
dan S-07 melakukan kesalahan pada nomor 4 dan 2 dengan jenis kesalahan
konsep yang meliputi kesalahan memahami makna soal kesalahan
memahami instruksi soal yaitu tidak mampu mengidentifikasi atau
menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal Penelitian
yang menguatkan yaitu hasil penelitian Asikin (2002) yang menyimpulkan
diantaranya bahwa pada level prestruktural peserta didik menolak memberi
jawaban menjawab secara cepat atas dasar pengamatan dan tanpa dasar yang
logis Contoh kesalahan pada level prestructural dapat dilihat pada gambar
berikut
Soal nomor 2
ldquo Hasil pengurangan 1198862 minus 2119886 119889119886119903119894 2 minus 31198862 adalah rdquo
Jawaban siswa
Gambar 1 Penggalan Pekerjaan Siswa S-07
7
Gambar 1 terlihat bahwa siswa melakukan kesalahan dengan
jenis kesalahan konsep Kesalahan yang dilakukan siswa yaitu tidak
menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal siswa juga
melakukan kesalahan dalam memahami konsep pengurangan aljabar
Penelitian Gopal dan Stears (2007) menyatakan diantaranya bahwa dalam
presentasi tertulis dan lisan jawaban pra-struktural dan uni-struktural
didominasi tetapi selama wawancara tentang presentasi peserta didik
menunjukkan tingkat-multi-struktural yang lebih tinggi relasional dan
dalam beberapa kasus abstrak diperpanjang
Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa
menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa pada level prestructural
disebabkan karena
1) Kemampuan pemahaman siswa yang rendah
2) Kesulitan siswa dalam membaca informasi pada soal
3) Siswa tidak terbiasa menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan
4) Siswa tidak dapat mengatur proses pengerjaan dengan baik
b Level Unistructural
Level unistructural menunjukkan bahwa siswa sudah dapat
memahami soal dengan menggunakan beberapa informasi namun belum
mampu merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik Berikut akan
disajikan kesalahan-kesalahan yang berada pada level unistructural di tabel 3
Tabel 3 Deskripsi Kesalahan Pada Level Unistructural
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis Kesalahan
1 2 3 4
S-04 - - radic - Prinsip Operasi
S-06 - - radic - Prinsip Operasi
S-07 radic - - - Prinsip Operasi
S-12 - - - - -
S-18 - - - - -
Tabel 3 menunjukkan bahwa siswa dengan subjek penelitian S-04
S-06 dan S-07 melakukan kesalahan pada nomor 3 dan 1 dengan jenis
8
kesalahan prinsip dan operasi Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Ronald Manibuy (2014) yang mengatakan bahwa kesalahan
yang dilakukan siswa berkemampuan sedang (KMS) hanya mencapai
level unistructural dengan kesalahan dalam pemisalan variabel terkait
dengan aturan-aturan dalam menyelesaikan persamaan kuadrat dan salah
menuliskan jawaban akhir dari soal secara lengkap dan benarHal ini
dimaknai bahwa siswa harus dapat memahami makna soal untuk mampu
menangkap data atau informasi kemudian menafsirkannya dalam bentuk
model atau kalimat matematika Contoh kesalahan pada level
unistructural dapat dilihat pada gambar berikut
Soal nomor 3
ldquoDiketahui sebuah persegi panjang dengan lebar dan panjang
(119909 minus 119910)119888119898 119889119886119899 (2119909 + 3119910)119888119898 maka luas persegi panjang tersebut
adalahrdquo
Jawaban Siswa
Gambar 2 Penggalan Pekerjaan S-04
Gambar 2 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan
subjek S-04 dimana siswa sudah mampu memahami soal dengan
menggunakan beberapa data atau informasi namun melakukan kesalahan
dalam merencanakan dan menyelesaikan soal Kesalahan yang dilakukan
siswa pada level unistructural yaitu kesalahan konsep yang terlihat jelas
dalam pembuatan model matematika siswa tidak mengetahui rumus apa
yang digunakan sehingga siswa tidak dapat menyelesaikan soal dengan
baik Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa
menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa pada level
unistructural disebabkan karena
a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal
9
b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan data
c Lemahnya daya ingat siswa dalam penggunaan rumus
c Level Multistructural
Level multistructural menunjukkan bahwa siswa sudah dapat
memahami soal dan dapat merencanakan dengan tepat namun belum mampu
menyelesaikan soal dengan baik dan benar Berikut akan disajikan kesalahan-
kesalahan yang berada pada level multistructural di tabel 4
Tabel 4 Deskripsi Kesalahan Pada Level Multistructural
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis
Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - - - Operasi
S-06 - - - - -
S-07 - - - Operasi
S-12 - - - Operasi
S-18 - - Operasi
Tabel 4 menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa
dengan subjek penelitian S-07 S-12 S-18 yang berada pada level
multistructural melakukan kesalahan pada nomor 1 dan 3 dengan jenis
kesalahan pengerjaan yang sama Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Rintis Suhita dkk (2013) menyimpulkan diantaranya siswa
yang tergesa-gesa dalam menjawab soal tidak memahami maksud soal
dan kurang menguasai konsep yang berkaitan dengan soal tes Hal ini
dapat dimaknai bahwa siswa harus mempunyai kemampuan pemahaman
konsep yang tinggi untuk dapat menyelesaikan soal dengan tepat dan
untuk dapat berada pada level multistructural Contoh jawaban kesalahan
pada level multistructural dapat dilihat pada gambar berikut
Soal nomor 3
ldquoDiketahui sebuah persegi panjang dengan lebar dan panjang (119909 minus
119910)119888119898 119889119886119899 (2119909 + 3119910)119888119898 maka luas persegi panjang tersebut adalahrdquo
Jawaban Siswa
10
Gambar 3 Penggalan Pekerjaan Siswa S-07
Gambar 3 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan
subjek S-07 berdasarkan level SOLO adalah multistructural dimana
siswa dapat memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan
menyelesaikan soal namun kurang teliti sehingga gagal dalam jawaban
akhir dari soal yang diberikan Jenis kesalahan yang dilakukan siswa
pada level ini adalah kesalahan operasi Jenis kesalahan operasi yang
dilakukan siswa terlihat jelas dalam menghitung operasi perkalian bentuk
aljabar siswa mengerjakan (119909 minus 119910)(2119909 + 3119910) = 21199092 minus 3119909119910 minus 2119909119910 minus
31199102 padahal seharusnya 3119909119910 119887119906119896119886119899 minus 3119909119910 Hal ini disebabkan karena
siswa tidak teliti dalam mengalikan Akibatnya pada langkah selanjutnya
siswa juga salah dalam menghitungnya Sehingga jawaban yang
diberikan tidak tepat
Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa
menunjukkan bahwa kesalahan siswa pada level multistructural
disebabkan karena
a Lemahnya keterampilan menghitung dalam pengoperasian bentuk
aljabar
b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan atau
memasukkan data kedalam rumus
c Kurang telitinya siswa dalam mengerjakan soal
d Kurangnya siswa mengerjakan latihan-latihan soal yang serupa
d Level Relational
Level relational menunjukkan bahwa siswa mampu memahami soal
dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik
Berikut akan disajikan kesalahan-kesalahan yang berada pada level relational
di tabel 5
11
Tabel 5 Deskrispi Kesalahan Pada Level Relational
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis
Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - - - -
S-06 - - - - -
S-07 - - - - -
S-12 - - - - -
S-18 - - - Prinsip
Tabel 5 menunjukkan bahwa subjek penelitian S-18 melakukan
kesalahan pada levelrelational Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Pratiwi (2015) yang menyimpulkan bahwa pada levelrelational
diperoleh siswa sebesar 271 yang menunjukkan bahwa siswa dapat
menghubungkan beberapa data atau informasi kemudian mengaplikasikan
konsep dan membuat kesimpulan yang relevan Hal ini dimaknai bahwa
siswa yang mampu menyelesaikan tugas atau pekerjaan sampai pada
level relational adalah siswa yang mampu memahami merencanakan dan
menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat serta mampu memberikan
kesimpulan yang relevan Contoh kesalahan pada level relational dapat
dilihat pada gambar berikut
Gambar 4 Penggalan Pekerjaan Siswa S-18
Gambar 4 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa adalah
siswa tidak menuliskan rumus yang digunakan namun proses
penyelesaian yang dilakukan benar dan hasil yang dicapai tepat serta
siswa mampu memberikan kesimpulan yang relevanKesalahan ini
disebabkan karena siswa tidak ingat rumus yang digunakan Berdasarkan
hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa menunjukkan bahwa
kesalahan siswa pada level relational disebabkan karena
a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal
12
b Siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang
dikerjakan
e Level Extended Abstract
Level Extended Abstract menunjukkan bahwa siswa mampu
memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal
dengan baik serta siswa mampu menghubungkan data dan proses yang lain
sehingga mampu memperoleh generalisasi yang baru Dari hasil analisis
jawaban tes siswa yang berhasil pada level ini mampu mengerjakan soal
dengan memberikan kesimpulan yang relevan Berikut akan disajikan
deskripsi pencapaian siswa yang berada pada level extended abstract pada
tabel 6
Tabel 6 Deskripsi Siswa Yang Berada Pada Level Extended Abstract
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis
Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - -
S-06 - - - -
S-07 - - - -
S-12 - - - - -
S-18 - - - - -
Tabel 6 menunjukkan siswa dengan subjek penelitian S-04S-06
dan S-07 mampu mengerjakan pekerjaannya dengan tepat dan berada
pada level extended abstract Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Asikin (2002) menyimpulkan diantaranya bahwa pada level
abstrak diperluas peserta didik mampu berpikir secara induktif dan
deduktif mampu mengadakan atau melihat hubungan-hubungan
membuat hipotesis menarik kesimpulan dan menerapkannya pada situasi
lain Hal ini dapat dimaknai bahwa siswa yang mempunyai pemahaman
soal yang tinggi yang dapat mencapai levelrelational bahkan dapat
mencapai level extended abstract Contoh penggalan pekerjaan siswa
yang mampu berada pada level extended abstract dapat dilihat pada
gambar berikut
13
Soal nomor 1
ldquoAndi memiliki 2 utas tali dengan panjang (31199092 minus
1199091199102) 119889119886119899 (51199092 + 21199091199102 minus 1) Jika kedua tali tersebut disambungkan
maka berapa panjang tali Andirdquo
Jawaban Siswa
Gambar 5 Penggalan Pekerjaan Siswa S-06
Gambar 5 menunjukkan salah satu contoh siswa menyelesaikan soal
yang diberikan dengan penyelesaian yang benar dan tepat serta
kesimpulan yang relevan Siswa mengerjakan soal tersebut dengan
lengkap yaitu menuliskan yang diketahui ditanyakan serta yang dijawab
dengan benar
4 Simpulan dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dikembangkan berdasarkan level
taksonomi SOLO diperoleh setiap kesalahan di setiap level taksonomi SOLO
Level taksonomi SOLO dikategorikan sebagai berikut level prestructural 517
level unistructural 775 level multistructural 1810 level relational 5172
dan level extended abstract 1724 Level relational merupakan level yang paling
dominan dibandingkan level lainnya
Hasil penelitian menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa paling
dominan berada di level relational Jenis kesalahan pada level relational
merupakan kesalahan prinsip Penyebab kesalahan-kesalahan yang dilakukan
siswa pada level relational adalah sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan
soal siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang telah
dikerjakan
Untuk mengatasi kesalahan yang disebabkan kurangnya keterampilan dalam
mengoperasikan bentuk aljabar maka guru hendaknya lebih sering memberikan
penambahan tugas atau latihan soal secara kontinyu Peserta didik hendaknya
14
mengkomunikasikan kesulitan-kesulitan yang dialami pada guru maupun teman
yang lebih menguasai
Daftar Pustaka
Abdullah Abdul Halim Nur Liyana Zainal Abidin dan Marlina Ali 2015
ldquoAnalysis of Studentsrsquo Errors in Solving Higher Order Thinking Skills
(HOTS) Problems for the Topic of FractionrdquoJounal of Asian Social Science
11(21) Diakses pada 16 Januari 2017
(httpswwwresearchgatenetpublication282602742_Analysis_of_Students
_Errors_in_Solving_Higher_Order_Thinking_Skills_HOTS_Problems_for_th
e_Topic_of_Fraction)
Aprilia dyta 2014ldquoAnalisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal yang
Berhubungan dengan Konstruksi Statis Tertentu Berdasarkan Taksonomi
SOLO Plus pada Kelas X TGB SMK Negeri 3 Surabayaldquo Jurnal Kajian
Pendidikan Teknik Bangunan 3(14)59-66 Diakses tanggal 23 Maret 2016
(httpejournalunesaacidindexphpjurnal-kajian-ptbarticleview8762)
Asikin M 2002 ldquoPengembangan Item dan Interpretasi Respon Mahasiswa dalam
Pembelajaran Geometri Analit Berpandu pada Taksonomi SOLO ldquoJurnal
Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja 36(4) Diakses
tanggal 15 Oktober 2016 (httpundikshaacidimageimg_item643doc)
GopalNirmala Michele Stears 2007 ldquoAn Alternatif approach to assesing
science competenciesrdquo African Journal of Research in SMT Education
11(2)15-24 Diakses tanggal 17 Januari 2017
(httpswwwruaczamediarhodesuniversitycontentsancdocumentsGraven
20Venkat202020072020Emerging20pedagogic20agendas20i
n20the20teaching20of20Mathematical20Literacypdf)
Holmes Kathryn 2005 ldquoAnalysis of Asynchonous Online Discussion using the
SOLO Taxonomyrdquo Australian Journal of Educational amp Developmental
Psychology 5117-127 Diakses tanggal 20 November 2015
(httpnovanewcastleeduauvitalaccessmanagerRepositoryfo=sm_subject
3A22asynchronous+communication22)
Lian Lim Hooi amp Wun Thiam Yew 2012 ldquoAssessing Algebraic Solving Ability
A Theoretical Frameworkldquo International Education Studies 5(6) Diakses
tanggal 20 Maret 2016 (httpfilesericedgovfulltextEJ1067083pdf)
Mahmood Azhar M Qasim Ali amp Waqar Husein 2014rdquoUnderstanding of
Elementary School Teachers of World Country about Levels of SOLO
Taxonomyrdquo Mediterranean Journal of Social Sciences 5(23)1135-1138
Diakses tanggal 17 November 2015
(httpwwwmcserorgjournalindexphpmjssarticleview4637)
15
Manibuy Ronald Mardiyana dan Dewi Retno S 2014rdquoAnalisis Kesalahan
Siswa dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Kuadrat Berdasarkan
Taksonomi SOLO pada kelas X SMA Negeri 1 Plus di Kabupaten Nabire-
Papualdquo Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika 2(9)933-945 Diakses
pada 23
Maret2016(httpswwwgooglecomurlsa=tamprct=jampq=ampesrc=sampsource=we
bampcd=1ampcad=rjaampuact=8ampved=0ahUKEwicq62VhvbLAhXRHo4KHTWC
AfsQFggdMAAampurl=http3A2F2Fjurnalfkipunsacid2Findexphp
2Fs2math2Farticle2Fdownload2F48342F3356ampusg=AFQjCNG9O6b
oNesoAGK8CFViQ90G2M8Gg)
Ozdemir A S amp Goktepe Yildiz S 2015 ldquoThe analysis of elementary
mathematics preservice teachersrsquo spatial orientation skills with SOLO
modelrdquo Eurasian Journal of Educational Research 61217-236 Diakses
pada 17 Januari 2017 (httpfilesericedgovfulltextEJ1087527pdf)
Pratiwi Nurul Dwiamp Woro Setyarsih 2015 ldquoPengembangan Instrumen Evaluasi
Berbasis Taksonomi Structure of the Observed Learning Outcome (SOLO)
Untuk Menentukan Profil Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah
Fluida Statisrdquo Journal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) 4 (3) 45-49 Diakses
tanggal 24 Oktober 2016 (httpejournalunesaacidarticle1715032article
pdf )
Suhita Rintis Rashar Sjahruddin amp Aunillah 2013 ldquoAnalisis Kesalahan Dalam
Menyelesaikan Soal Cerita dalam Matematikardquo Jurnal Pendidikan
Matematika STKIP PGRI Sidoarjo 1 (2) 37-46 Diakses tanggal 20 Oktober
2016 (httplppmstkippgri-sidoarjoacidfilesAnalisis-Kesalahan-Dalam-
Menyelesaikan--Soal-Cerita-Pada-Materi--Persamaan-Dan-Pertidaksamaan-
Linear-Satu-Variabel-(Studi-Kasus--Peserta-Didik-Kelas-VII-SMP-Negeri-3-
Candi-Sidioarjo)pdf)
1
ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VIII MENYELESAIKAN SOAL
ALJABAR DENGAN TAKSONOMI SOLO DI SMP NEGERI 1 TERAS
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan-kesalahan yang dilakukan
siswa dalam menyelesaikan soal aljabar ditinjau dari lima level taksonomi SOLO
Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif Subjek penelitian ini adalah siswa
kelas VIII SMP Negeri 1 Teras yang berjumlah 33 siswa Teknik pengumpulan data
menggunakan metode tes wawancara observasi dan dokumentasi Teknik analisis
data dilakukan dengan tahapan yaitu reduksi data penyajian data dan penarikan
kesimpulan Kerangka analisis dikembangkan berdasarkan level taksonomi SOLO
Hasil penelitian diperoleh lima level taksonomi SOLO dengan besar presentasi yaitu
level prestructural 517 level unistructural 775 level multistructural 1810
level relational 5172 dan level extended abstract 1724 Hasil menunjukkan
kesalahan siswa pada level relational lebih dominan dibandingakan dengan level
lainnya dengan jenis kesalahan prinsip Kesalahan siswa pada level relational
disebabkan karena sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal dan siswa tidak
meninjau kembali atau memeriksa kembali jawaban yang dikerjakan
Kata kunci aljabar kesalahan taksonomi SOLO
Abstract
This research aimed to describe the mistakes of the student in completing algebra in
terms of five levels SOLO taxonomy This research is a qualitative descriptive The
subjects were students of class VIII SMP Negeri 1 Teras totaling 33 students The
data collection technique using the test method interviews observation and
documentation Data analysis technique conducted in stages of data reduction data
presentation and conclusion The analytical framework developed by SOLO
taxonomy level The results were obtained five SOLO taxonomy level with great
presentation that prestructural level of 517 775 unistructural level
multistructural level of 1810 5172 level relational and extended abstract level
of 1724 The results showed the students mistakes more dominant relational level
is compared to another level with this type of error principle Errors students on the
relational level is because the attitude of haste students work on the problems and
the students do not revisit or re-examine the answer was undertaken
Keywordsalgebra error SOLO taxonomy
2
1 Pendahuluan
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang ditempuh siswa dalam
pendidikan formal Matematika termasuk mata pelajaran yang penting baik dari
segi teoritis maupun aplikatif di dalam kehidupan sehari-hari Pendidikan
matematika sendiri memiliki peran yang sangat penting karena matematika
merupakan salah satu bagian terpenting dalan bidang ilmu pengetahuan dan ilmu
dasar yang digunakan secara luas dalam berbagai bidang kehidupan
Operasi hitung bentuk merupakan salah satu diantara materi matematika yang
diajar di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Materi ini merupakan materi
lanjutan dari kelas VII Pada materi aljabar siswa masih cenderung melakukan
kesalahan dalam mengerjakan soal yang diberikan oleh guru Oleh karena itu
adanya analisis harus dilakukan agar siswa dapat meminimaisir kesalahan yang
dilakukan sebelumnya
Analisis kesalahan secara mendetail dibutuhkan agar kesalahan-kesalahan
siswa dan faktor penyebabnya dapat diketahui lebih jauh untuk membantu
mengatasi permasalahan tersebut Penelitian Abdul Halim Abdullah dkk (2015)
meneliti tentang analisis kesalahan siswa memecahkan masalah HOTS pada topik
fraksi yang menyimpulkan diantaranya siswa menghadapi masalah untuk
mengkorelasi informasi dan pelaksanaan strategi dalam memecahkan masalah
matematika yang melibatkan HOTS
Kuswana (2012 96) menyatakan bahwa Taksonomi SOLO dapat
membantu usaha menggambarkan tingkat kompleksitas pemahaman siswa tentang
subjek melalui tingkat respons dan diklaim dapat diterapkan di setiap wilayah
subjek Berdasarkan hasil penelitian Lim Hooi Lian dan Wun Thiam Yew
(2012)menyimpulkan diantaranya Ada empat tingkatan (unistructural
multistructural relasional dan diperpanjang abstrak) dari respon struktur model
SOLO yang telah diterapkan untuk menilai aljabar siswa kemampuan pemecahan
menggabungkan dua domain konten persamaan aljabar variasi yaitu langsung dan
terbalik variasi
Penelitian Ozdemir dan Goktepe (2015) menyatakan diantaranya bahwa data
yang diperoleh dianalisis sesuai dengan tingkat berpikir dari model SOLO Data
3
yang sama dapat dievaluasi dengan taksonomi yang berbeda dan perbandingan
dapat dibuat antara dua model sehingga subjek dianggap dengan perspektif yang
berbeda Dengan cara ini penambahan bisa dibuat jika ada yang hilang atau
diabaikan poin Model SOLO dapat disarankan untuk peneliti yang ingin
menggunakan model alternatif sebagai model mengklasifikasikan tanggapan yang
diberikan dalam situasi saat ini dengan siswa bukan menempatkan siswa ke dalam
kelas secara individual
Penelitian Kathryn Holmes (2005) menyimpulkan diantaranya bahwa ketika
taksonomi SOLO digunakan untuk menganalisis kualitas mahasiswa tanggapan
ditemukan bahwa lebih dari 50 dari posting dinilai berada di multistruktural
relasional atau diperpanjang tingkat SOLO abstrak yang menunjukkan bahwa
berorientasi tugas tingkat tinggi diskusi yang layak menggunakan platform
pembelajaran online Taksonomi SOLO dikategorikan menjadi lima tingkatan
yaitu prestructural unistructural multistructural relational dan extended
abstract
Penelitian Azhar Mahmood (2014) sehubungan dengan menganalisis
kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah dengan taksonomi
SOLO menyimpulkan diantaranya secara keseluruhan studi menunjukkan bahwa
sebagian besar guru memiliki kesadaran yang kurang tentang tingkat I (tingkat
Pra-struktural) dan tingkat IV (tingkat Relational) dari Taksonomi SOLO Hasil-
hasil penelitian tersebut berbeda dengan yang peneliti laksanakan dan belum
mampu memberikan alternatif solusi sehingga penelitian ini masih layak untuk
dilaksanakan
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan-kesalahan yang
dilakukan siswa dalam mengerjakan soal aljabar yang ditinjau dari lima level
taksonomi SOLOyaitu prestructural unistructural multistructural relational
dan extend abstract
4
2 Metode Peneltian
Jenis penelitian ini adalal kualitatif deskriptif Penelitian ini dilaksanakan di
SMP Negeri 1 Teras Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP Negeri
1 Teras pada tahun ajaran 20162017 yang berjumlah 33 siswa dan diambil 5
siswa untuk dianalisis pekerjannya Pemilihan subjek penelitian ini menggunakan
teknik purposive sampling Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi 1) metoode tes untuk mengumpulkan data yang kemudian
diolah dan dianalisis 2) wawancara untuk mengetahui penyebab kesalahan 3)
observasi untuk memperoleh gambaran tentang pembelajaran 4) dokumentasi
untuk memperoleh data tentang profil sekolah identitas siswa dan hasil pekerjaan
siswa dan dokumentasi pelaksanaan penelitian
Validitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi
Uji validitas dilakukan dengan penelahaan atau pengkajuan butir-butir soal oleh
validator yang ditentukan Validator yang dipilih adalah seorang dosen Karena
tes pada penelitian ini bersifat diagnotis maka tidak perlu dilakukan uji
realibilitas Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi metode yang artinya
dengan cara membandingkan data hasil wawancara data hasil observasi dan
dokumentasi
Teknik analisis data penelitian ini dilakukan dengan 3 alur kegiatan yaitu 1)
reduksi data yaitu tahapan mengoreksi jawaban hasil tes siswa yang sudah
dikumpulkan untuk menemukan jenis-jenis kesalahan dan mencatat hasil
wawancara 2) penyajian data merupakan proses pengumpulan informasi atau data
dari hasil penelitian yang sudah disusun dan terorganisir yang memungkinkan
untuk dilakukan penarikan kesimpulan 3) verifikai data dan penarikan
kesimpulan merupakan proses perumusan makna dari hasil penelitian yang
diperoleh pada tahap verifikasi dilakukan peninjauan terhadap kebenaran dari
penyimpulan berkaitan dengan relevansi dan konsistensinya dengan judul tujuan
dan perumusan masalah Mengkalkulasikan presentase setiap jenis kesalahan
dengan menggunakan rumus berikut
P = 119951
119925 times 100
5
Keterangan
119875 = Presentase jenis kesalahan
119899 = Banyak kesalahan untuk masing-masing level taksonomi SOLO
119873 = Jumlah total seluruh kesalahan
3 Hasil Penelitian dan Pembahasan
Level taksonomi SOLO dibagi menjadi 5 tingkatan yaitu prestructural
unistructural multistructural relational dan extended abstract Deksripsi jumlah
setiap level pada setiap nomor soal akan disajikan pada tabel 1 berikut
Tabel 1 Deskripsi jumlah setiap level taksonomi SOLO di setiap item soal
Level
Taksonomi SOLO
Nomor Soal Total Presentase
1 2 3 4
Prestructural n - 2 2 2 6 517
Unistructural n 1 4 4 - 9 775
Multistructural n 7 6 8 - 21 1810
Relational n 16 14 12 18 60 5172
Extended Abstract n 5 4 4 7 20 1724
N (total keseluruhan) 116
Tabel 1 menunjukkan persentase kesalahan untuk setiap level taksonomi
SOLO yaitu level prestructural sebesar 517 dengan jumlah jawaban salah 6dan
termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah level unistructural sebesar 775
dengan jumlah jawaban salah 9 dan termasuk tingkat kesalahan yang sangat
rendah level multistructural sebesar 1810 dengan jumlah jawaban salah 21 dan
termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah level relational sebesar 5172
dengan jumlah jawaban salah 60 maka termasuk tingkat kesalahan yang sedang
dan level extended abstract sebesar 1724 dengan jumlah jawaban salah 20 maka
termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah Hasil menunjukkan kesalahan
yang dilakukan siswa pada level relational lebih dominan dibandingkan level
lainnya
Selanjutnya dideskripsikan kesalahan-kesalahan dari 5 siswa pada setiap level
taksonomi SOLO berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan wawancara
6
a Level prestructural
Level prestructural menunjukkan bahwa siswa belum dapat
memahami masalah yang diberikan sehingga jawaban yang ditulis siswa tidak
mempunyai makna atau konsep apapun sehingga siswa cenderung tidak
memberikan jawaban atas soal yang diberikan Akan disajikan kesalahan-
kesalahan yang berada pada level prestructural di tabel 2
Tabel 2 Deskripsi Kesalahan Pada Level Prestructural
Subjek Penelitian Nomor Soal
Jenis Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - - radic Konsep
S-06 - - - - -
S-07 - radic - - Prinsip
S-12 - - - - -
S-18 - - - - -
Tabel 2 menunjukkan bahwa siswa dengan subjek penelitian S-04
dan S-07 melakukan kesalahan pada nomor 4 dan 2 dengan jenis kesalahan
konsep yang meliputi kesalahan memahami makna soal kesalahan
memahami instruksi soal yaitu tidak mampu mengidentifikasi atau
menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal Penelitian
yang menguatkan yaitu hasil penelitian Asikin (2002) yang menyimpulkan
diantaranya bahwa pada level prestruktural peserta didik menolak memberi
jawaban menjawab secara cepat atas dasar pengamatan dan tanpa dasar yang
logis Contoh kesalahan pada level prestructural dapat dilihat pada gambar
berikut
Soal nomor 2
ldquo Hasil pengurangan 1198862 minus 2119886 119889119886119903119894 2 minus 31198862 adalah rdquo
Jawaban siswa
Gambar 1 Penggalan Pekerjaan Siswa S-07
7
Gambar 1 terlihat bahwa siswa melakukan kesalahan dengan
jenis kesalahan konsep Kesalahan yang dilakukan siswa yaitu tidak
menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal siswa juga
melakukan kesalahan dalam memahami konsep pengurangan aljabar
Penelitian Gopal dan Stears (2007) menyatakan diantaranya bahwa dalam
presentasi tertulis dan lisan jawaban pra-struktural dan uni-struktural
didominasi tetapi selama wawancara tentang presentasi peserta didik
menunjukkan tingkat-multi-struktural yang lebih tinggi relasional dan
dalam beberapa kasus abstrak diperpanjang
Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa
menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa pada level prestructural
disebabkan karena
1) Kemampuan pemahaman siswa yang rendah
2) Kesulitan siswa dalam membaca informasi pada soal
3) Siswa tidak terbiasa menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan
4) Siswa tidak dapat mengatur proses pengerjaan dengan baik
b Level Unistructural
Level unistructural menunjukkan bahwa siswa sudah dapat
memahami soal dengan menggunakan beberapa informasi namun belum
mampu merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik Berikut akan
disajikan kesalahan-kesalahan yang berada pada level unistructural di tabel 3
Tabel 3 Deskripsi Kesalahan Pada Level Unistructural
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis Kesalahan
1 2 3 4
S-04 - - radic - Prinsip Operasi
S-06 - - radic - Prinsip Operasi
S-07 radic - - - Prinsip Operasi
S-12 - - - - -
S-18 - - - - -
Tabel 3 menunjukkan bahwa siswa dengan subjek penelitian S-04
S-06 dan S-07 melakukan kesalahan pada nomor 3 dan 1 dengan jenis
8
kesalahan prinsip dan operasi Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Ronald Manibuy (2014) yang mengatakan bahwa kesalahan
yang dilakukan siswa berkemampuan sedang (KMS) hanya mencapai
level unistructural dengan kesalahan dalam pemisalan variabel terkait
dengan aturan-aturan dalam menyelesaikan persamaan kuadrat dan salah
menuliskan jawaban akhir dari soal secara lengkap dan benarHal ini
dimaknai bahwa siswa harus dapat memahami makna soal untuk mampu
menangkap data atau informasi kemudian menafsirkannya dalam bentuk
model atau kalimat matematika Contoh kesalahan pada level
unistructural dapat dilihat pada gambar berikut
Soal nomor 3
ldquoDiketahui sebuah persegi panjang dengan lebar dan panjang
(119909 minus 119910)119888119898 119889119886119899 (2119909 + 3119910)119888119898 maka luas persegi panjang tersebut
adalahrdquo
Jawaban Siswa
Gambar 2 Penggalan Pekerjaan S-04
Gambar 2 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan
subjek S-04 dimana siswa sudah mampu memahami soal dengan
menggunakan beberapa data atau informasi namun melakukan kesalahan
dalam merencanakan dan menyelesaikan soal Kesalahan yang dilakukan
siswa pada level unistructural yaitu kesalahan konsep yang terlihat jelas
dalam pembuatan model matematika siswa tidak mengetahui rumus apa
yang digunakan sehingga siswa tidak dapat menyelesaikan soal dengan
baik Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa
menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa pada level
unistructural disebabkan karena
a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal
9
b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan data
c Lemahnya daya ingat siswa dalam penggunaan rumus
c Level Multistructural
Level multistructural menunjukkan bahwa siswa sudah dapat
memahami soal dan dapat merencanakan dengan tepat namun belum mampu
menyelesaikan soal dengan baik dan benar Berikut akan disajikan kesalahan-
kesalahan yang berada pada level multistructural di tabel 4
Tabel 4 Deskripsi Kesalahan Pada Level Multistructural
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis
Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - - - Operasi
S-06 - - - - -
S-07 - - - Operasi
S-12 - - - Operasi
S-18 - - Operasi
Tabel 4 menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa
dengan subjek penelitian S-07 S-12 S-18 yang berada pada level
multistructural melakukan kesalahan pada nomor 1 dan 3 dengan jenis
kesalahan pengerjaan yang sama Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Rintis Suhita dkk (2013) menyimpulkan diantaranya siswa
yang tergesa-gesa dalam menjawab soal tidak memahami maksud soal
dan kurang menguasai konsep yang berkaitan dengan soal tes Hal ini
dapat dimaknai bahwa siswa harus mempunyai kemampuan pemahaman
konsep yang tinggi untuk dapat menyelesaikan soal dengan tepat dan
untuk dapat berada pada level multistructural Contoh jawaban kesalahan
pada level multistructural dapat dilihat pada gambar berikut
Soal nomor 3
ldquoDiketahui sebuah persegi panjang dengan lebar dan panjang (119909 minus
119910)119888119898 119889119886119899 (2119909 + 3119910)119888119898 maka luas persegi panjang tersebut adalahrdquo
Jawaban Siswa
10
Gambar 3 Penggalan Pekerjaan Siswa S-07
Gambar 3 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan
subjek S-07 berdasarkan level SOLO adalah multistructural dimana
siswa dapat memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan
menyelesaikan soal namun kurang teliti sehingga gagal dalam jawaban
akhir dari soal yang diberikan Jenis kesalahan yang dilakukan siswa
pada level ini adalah kesalahan operasi Jenis kesalahan operasi yang
dilakukan siswa terlihat jelas dalam menghitung operasi perkalian bentuk
aljabar siswa mengerjakan (119909 minus 119910)(2119909 + 3119910) = 21199092 minus 3119909119910 minus 2119909119910 minus
31199102 padahal seharusnya 3119909119910 119887119906119896119886119899 minus 3119909119910 Hal ini disebabkan karena
siswa tidak teliti dalam mengalikan Akibatnya pada langkah selanjutnya
siswa juga salah dalam menghitungnya Sehingga jawaban yang
diberikan tidak tepat
Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa
menunjukkan bahwa kesalahan siswa pada level multistructural
disebabkan karena
a Lemahnya keterampilan menghitung dalam pengoperasian bentuk
aljabar
b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan atau
memasukkan data kedalam rumus
c Kurang telitinya siswa dalam mengerjakan soal
d Kurangnya siswa mengerjakan latihan-latihan soal yang serupa
d Level Relational
Level relational menunjukkan bahwa siswa mampu memahami soal
dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik
Berikut akan disajikan kesalahan-kesalahan yang berada pada level relational
di tabel 5
11
Tabel 5 Deskrispi Kesalahan Pada Level Relational
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis
Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - - - -
S-06 - - - - -
S-07 - - - - -
S-12 - - - - -
S-18 - - - Prinsip
Tabel 5 menunjukkan bahwa subjek penelitian S-18 melakukan
kesalahan pada levelrelational Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Pratiwi (2015) yang menyimpulkan bahwa pada levelrelational
diperoleh siswa sebesar 271 yang menunjukkan bahwa siswa dapat
menghubungkan beberapa data atau informasi kemudian mengaplikasikan
konsep dan membuat kesimpulan yang relevan Hal ini dimaknai bahwa
siswa yang mampu menyelesaikan tugas atau pekerjaan sampai pada
level relational adalah siswa yang mampu memahami merencanakan dan
menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat serta mampu memberikan
kesimpulan yang relevan Contoh kesalahan pada level relational dapat
dilihat pada gambar berikut
Gambar 4 Penggalan Pekerjaan Siswa S-18
Gambar 4 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa adalah
siswa tidak menuliskan rumus yang digunakan namun proses
penyelesaian yang dilakukan benar dan hasil yang dicapai tepat serta
siswa mampu memberikan kesimpulan yang relevanKesalahan ini
disebabkan karena siswa tidak ingat rumus yang digunakan Berdasarkan
hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa menunjukkan bahwa
kesalahan siswa pada level relational disebabkan karena
a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal
12
b Siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang
dikerjakan
e Level Extended Abstract
Level Extended Abstract menunjukkan bahwa siswa mampu
memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal
dengan baik serta siswa mampu menghubungkan data dan proses yang lain
sehingga mampu memperoleh generalisasi yang baru Dari hasil analisis
jawaban tes siswa yang berhasil pada level ini mampu mengerjakan soal
dengan memberikan kesimpulan yang relevan Berikut akan disajikan
deskripsi pencapaian siswa yang berada pada level extended abstract pada
tabel 6
Tabel 6 Deskripsi Siswa Yang Berada Pada Level Extended Abstract
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis
Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - -
S-06 - - - -
S-07 - - - -
S-12 - - - - -
S-18 - - - - -
Tabel 6 menunjukkan siswa dengan subjek penelitian S-04S-06
dan S-07 mampu mengerjakan pekerjaannya dengan tepat dan berada
pada level extended abstract Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Asikin (2002) menyimpulkan diantaranya bahwa pada level
abstrak diperluas peserta didik mampu berpikir secara induktif dan
deduktif mampu mengadakan atau melihat hubungan-hubungan
membuat hipotesis menarik kesimpulan dan menerapkannya pada situasi
lain Hal ini dapat dimaknai bahwa siswa yang mempunyai pemahaman
soal yang tinggi yang dapat mencapai levelrelational bahkan dapat
mencapai level extended abstract Contoh penggalan pekerjaan siswa
yang mampu berada pada level extended abstract dapat dilihat pada
gambar berikut
13
Soal nomor 1
ldquoAndi memiliki 2 utas tali dengan panjang (31199092 minus
1199091199102) 119889119886119899 (51199092 + 21199091199102 minus 1) Jika kedua tali tersebut disambungkan
maka berapa panjang tali Andirdquo
Jawaban Siswa
Gambar 5 Penggalan Pekerjaan Siswa S-06
Gambar 5 menunjukkan salah satu contoh siswa menyelesaikan soal
yang diberikan dengan penyelesaian yang benar dan tepat serta
kesimpulan yang relevan Siswa mengerjakan soal tersebut dengan
lengkap yaitu menuliskan yang diketahui ditanyakan serta yang dijawab
dengan benar
4 Simpulan dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dikembangkan berdasarkan level
taksonomi SOLO diperoleh setiap kesalahan di setiap level taksonomi SOLO
Level taksonomi SOLO dikategorikan sebagai berikut level prestructural 517
level unistructural 775 level multistructural 1810 level relational 5172
dan level extended abstract 1724 Level relational merupakan level yang paling
dominan dibandingkan level lainnya
Hasil penelitian menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa paling
dominan berada di level relational Jenis kesalahan pada level relational
merupakan kesalahan prinsip Penyebab kesalahan-kesalahan yang dilakukan
siswa pada level relational adalah sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan
soal siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang telah
dikerjakan
Untuk mengatasi kesalahan yang disebabkan kurangnya keterampilan dalam
mengoperasikan bentuk aljabar maka guru hendaknya lebih sering memberikan
penambahan tugas atau latihan soal secara kontinyu Peserta didik hendaknya
14
mengkomunikasikan kesulitan-kesulitan yang dialami pada guru maupun teman
yang lebih menguasai
Daftar Pustaka
Abdullah Abdul Halim Nur Liyana Zainal Abidin dan Marlina Ali 2015
ldquoAnalysis of Studentsrsquo Errors in Solving Higher Order Thinking Skills
(HOTS) Problems for the Topic of FractionrdquoJounal of Asian Social Science
11(21) Diakses pada 16 Januari 2017
(httpswwwresearchgatenetpublication282602742_Analysis_of_Students
_Errors_in_Solving_Higher_Order_Thinking_Skills_HOTS_Problems_for_th
e_Topic_of_Fraction)
Aprilia dyta 2014ldquoAnalisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal yang
Berhubungan dengan Konstruksi Statis Tertentu Berdasarkan Taksonomi
SOLO Plus pada Kelas X TGB SMK Negeri 3 Surabayaldquo Jurnal Kajian
Pendidikan Teknik Bangunan 3(14)59-66 Diakses tanggal 23 Maret 2016
(httpejournalunesaacidindexphpjurnal-kajian-ptbarticleview8762)
Asikin M 2002 ldquoPengembangan Item dan Interpretasi Respon Mahasiswa dalam
Pembelajaran Geometri Analit Berpandu pada Taksonomi SOLO ldquoJurnal
Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja 36(4) Diakses
tanggal 15 Oktober 2016 (httpundikshaacidimageimg_item643doc)
GopalNirmala Michele Stears 2007 ldquoAn Alternatif approach to assesing
science competenciesrdquo African Journal of Research in SMT Education
11(2)15-24 Diakses tanggal 17 Januari 2017
(httpswwwruaczamediarhodesuniversitycontentsancdocumentsGraven
20Venkat202020072020Emerging20pedagogic20agendas20i
n20the20teaching20of20Mathematical20Literacypdf)
Holmes Kathryn 2005 ldquoAnalysis of Asynchonous Online Discussion using the
SOLO Taxonomyrdquo Australian Journal of Educational amp Developmental
Psychology 5117-127 Diakses tanggal 20 November 2015
(httpnovanewcastleeduauvitalaccessmanagerRepositoryfo=sm_subject
3A22asynchronous+communication22)
Lian Lim Hooi amp Wun Thiam Yew 2012 ldquoAssessing Algebraic Solving Ability
A Theoretical Frameworkldquo International Education Studies 5(6) Diakses
tanggal 20 Maret 2016 (httpfilesericedgovfulltextEJ1067083pdf)
Mahmood Azhar M Qasim Ali amp Waqar Husein 2014rdquoUnderstanding of
Elementary School Teachers of World Country about Levels of SOLO
Taxonomyrdquo Mediterranean Journal of Social Sciences 5(23)1135-1138
Diakses tanggal 17 November 2015
(httpwwwmcserorgjournalindexphpmjssarticleview4637)
15
Manibuy Ronald Mardiyana dan Dewi Retno S 2014rdquoAnalisis Kesalahan
Siswa dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Kuadrat Berdasarkan
Taksonomi SOLO pada kelas X SMA Negeri 1 Plus di Kabupaten Nabire-
Papualdquo Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika 2(9)933-945 Diakses
pada 23
Maret2016(httpswwwgooglecomurlsa=tamprct=jampq=ampesrc=sampsource=we
bampcd=1ampcad=rjaampuact=8ampved=0ahUKEwicq62VhvbLAhXRHo4KHTWC
AfsQFggdMAAampurl=http3A2F2Fjurnalfkipunsacid2Findexphp
2Fs2math2Farticle2Fdownload2F48342F3356ampusg=AFQjCNG9O6b
oNesoAGK8CFViQ90G2M8Gg)
Ozdemir A S amp Goktepe Yildiz S 2015 ldquoThe analysis of elementary
mathematics preservice teachersrsquo spatial orientation skills with SOLO
modelrdquo Eurasian Journal of Educational Research 61217-236 Diakses
pada 17 Januari 2017 (httpfilesericedgovfulltextEJ1087527pdf)
Pratiwi Nurul Dwiamp Woro Setyarsih 2015 ldquoPengembangan Instrumen Evaluasi
Berbasis Taksonomi Structure of the Observed Learning Outcome (SOLO)
Untuk Menentukan Profil Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah
Fluida Statisrdquo Journal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) 4 (3) 45-49 Diakses
tanggal 24 Oktober 2016 (httpejournalunesaacidarticle1715032article
pdf )
Suhita Rintis Rashar Sjahruddin amp Aunillah 2013 ldquoAnalisis Kesalahan Dalam
Menyelesaikan Soal Cerita dalam Matematikardquo Jurnal Pendidikan
Matematika STKIP PGRI Sidoarjo 1 (2) 37-46 Diakses tanggal 20 Oktober
2016 (httplppmstkippgri-sidoarjoacidfilesAnalisis-Kesalahan-Dalam-
Menyelesaikan--Soal-Cerita-Pada-Materi--Persamaan-Dan-Pertidaksamaan-
Linear-Satu-Variabel-(Studi-Kasus--Peserta-Didik-Kelas-VII-SMP-Negeri-3-
Candi-Sidioarjo)pdf)
2
1 Pendahuluan
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang ditempuh siswa dalam
pendidikan formal Matematika termasuk mata pelajaran yang penting baik dari
segi teoritis maupun aplikatif di dalam kehidupan sehari-hari Pendidikan
matematika sendiri memiliki peran yang sangat penting karena matematika
merupakan salah satu bagian terpenting dalan bidang ilmu pengetahuan dan ilmu
dasar yang digunakan secara luas dalam berbagai bidang kehidupan
Operasi hitung bentuk merupakan salah satu diantara materi matematika yang
diajar di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Materi ini merupakan materi
lanjutan dari kelas VII Pada materi aljabar siswa masih cenderung melakukan
kesalahan dalam mengerjakan soal yang diberikan oleh guru Oleh karena itu
adanya analisis harus dilakukan agar siswa dapat meminimaisir kesalahan yang
dilakukan sebelumnya
Analisis kesalahan secara mendetail dibutuhkan agar kesalahan-kesalahan
siswa dan faktor penyebabnya dapat diketahui lebih jauh untuk membantu
mengatasi permasalahan tersebut Penelitian Abdul Halim Abdullah dkk (2015)
meneliti tentang analisis kesalahan siswa memecahkan masalah HOTS pada topik
fraksi yang menyimpulkan diantaranya siswa menghadapi masalah untuk
mengkorelasi informasi dan pelaksanaan strategi dalam memecahkan masalah
matematika yang melibatkan HOTS
Kuswana (2012 96) menyatakan bahwa Taksonomi SOLO dapat
membantu usaha menggambarkan tingkat kompleksitas pemahaman siswa tentang
subjek melalui tingkat respons dan diklaim dapat diterapkan di setiap wilayah
subjek Berdasarkan hasil penelitian Lim Hooi Lian dan Wun Thiam Yew
(2012)menyimpulkan diantaranya Ada empat tingkatan (unistructural
multistructural relasional dan diperpanjang abstrak) dari respon struktur model
SOLO yang telah diterapkan untuk menilai aljabar siswa kemampuan pemecahan
menggabungkan dua domain konten persamaan aljabar variasi yaitu langsung dan
terbalik variasi
Penelitian Ozdemir dan Goktepe (2015) menyatakan diantaranya bahwa data
yang diperoleh dianalisis sesuai dengan tingkat berpikir dari model SOLO Data
3
yang sama dapat dievaluasi dengan taksonomi yang berbeda dan perbandingan
dapat dibuat antara dua model sehingga subjek dianggap dengan perspektif yang
berbeda Dengan cara ini penambahan bisa dibuat jika ada yang hilang atau
diabaikan poin Model SOLO dapat disarankan untuk peneliti yang ingin
menggunakan model alternatif sebagai model mengklasifikasikan tanggapan yang
diberikan dalam situasi saat ini dengan siswa bukan menempatkan siswa ke dalam
kelas secara individual
Penelitian Kathryn Holmes (2005) menyimpulkan diantaranya bahwa ketika
taksonomi SOLO digunakan untuk menganalisis kualitas mahasiswa tanggapan
ditemukan bahwa lebih dari 50 dari posting dinilai berada di multistruktural
relasional atau diperpanjang tingkat SOLO abstrak yang menunjukkan bahwa
berorientasi tugas tingkat tinggi diskusi yang layak menggunakan platform
pembelajaran online Taksonomi SOLO dikategorikan menjadi lima tingkatan
yaitu prestructural unistructural multistructural relational dan extended
abstract
Penelitian Azhar Mahmood (2014) sehubungan dengan menganalisis
kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah dengan taksonomi
SOLO menyimpulkan diantaranya secara keseluruhan studi menunjukkan bahwa
sebagian besar guru memiliki kesadaran yang kurang tentang tingkat I (tingkat
Pra-struktural) dan tingkat IV (tingkat Relational) dari Taksonomi SOLO Hasil-
hasil penelitian tersebut berbeda dengan yang peneliti laksanakan dan belum
mampu memberikan alternatif solusi sehingga penelitian ini masih layak untuk
dilaksanakan
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan-kesalahan yang
dilakukan siswa dalam mengerjakan soal aljabar yang ditinjau dari lima level
taksonomi SOLOyaitu prestructural unistructural multistructural relational
dan extend abstract
4
2 Metode Peneltian
Jenis penelitian ini adalal kualitatif deskriptif Penelitian ini dilaksanakan di
SMP Negeri 1 Teras Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP Negeri
1 Teras pada tahun ajaran 20162017 yang berjumlah 33 siswa dan diambil 5
siswa untuk dianalisis pekerjannya Pemilihan subjek penelitian ini menggunakan
teknik purposive sampling Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi 1) metoode tes untuk mengumpulkan data yang kemudian
diolah dan dianalisis 2) wawancara untuk mengetahui penyebab kesalahan 3)
observasi untuk memperoleh gambaran tentang pembelajaran 4) dokumentasi
untuk memperoleh data tentang profil sekolah identitas siswa dan hasil pekerjaan
siswa dan dokumentasi pelaksanaan penelitian
Validitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi
Uji validitas dilakukan dengan penelahaan atau pengkajuan butir-butir soal oleh
validator yang ditentukan Validator yang dipilih adalah seorang dosen Karena
tes pada penelitian ini bersifat diagnotis maka tidak perlu dilakukan uji
realibilitas Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi metode yang artinya
dengan cara membandingkan data hasil wawancara data hasil observasi dan
dokumentasi
Teknik analisis data penelitian ini dilakukan dengan 3 alur kegiatan yaitu 1)
reduksi data yaitu tahapan mengoreksi jawaban hasil tes siswa yang sudah
dikumpulkan untuk menemukan jenis-jenis kesalahan dan mencatat hasil
wawancara 2) penyajian data merupakan proses pengumpulan informasi atau data
dari hasil penelitian yang sudah disusun dan terorganisir yang memungkinkan
untuk dilakukan penarikan kesimpulan 3) verifikai data dan penarikan
kesimpulan merupakan proses perumusan makna dari hasil penelitian yang
diperoleh pada tahap verifikasi dilakukan peninjauan terhadap kebenaran dari
penyimpulan berkaitan dengan relevansi dan konsistensinya dengan judul tujuan
dan perumusan masalah Mengkalkulasikan presentase setiap jenis kesalahan
dengan menggunakan rumus berikut
P = 119951
119925 times 100
5
Keterangan
119875 = Presentase jenis kesalahan
119899 = Banyak kesalahan untuk masing-masing level taksonomi SOLO
119873 = Jumlah total seluruh kesalahan
3 Hasil Penelitian dan Pembahasan
Level taksonomi SOLO dibagi menjadi 5 tingkatan yaitu prestructural
unistructural multistructural relational dan extended abstract Deksripsi jumlah
setiap level pada setiap nomor soal akan disajikan pada tabel 1 berikut
Tabel 1 Deskripsi jumlah setiap level taksonomi SOLO di setiap item soal
Level
Taksonomi SOLO
Nomor Soal Total Presentase
1 2 3 4
Prestructural n - 2 2 2 6 517
Unistructural n 1 4 4 - 9 775
Multistructural n 7 6 8 - 21 1810
Relational n 16 14 12 18 60 5172
Extended Abstract n 5 4 4 7 20 1724
N (total keseluruhan) 116
Tabel 1 menunjukkan persentase kesalahan untuk setiap level taksonomi
SOLO yaitu level prestructural sebesar 517 dengan jumlah jawaban salah 6dan
termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah level unistructural sebesar 775
dengan jumlah jawaban salah 9 dan termasuk tingkat kesalahan yang sangat
rendah level multistructural sebesar 1810 dengan jumlah jawaban salah 21 dan
termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah level relational sebesar 5172
dengan jumlah jawaban salah 60 maka termasuk tingkat kesalahan yang sedang
dan level extended abstract sebesar 1724 dengan jumlah jawaban salah 20 maka
termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah Hasil menunjukkan kesalahan
yang dilakukan siswa pada level relational lebih dominan dibandingkan level
lainnya
Selanjutnya dideskripsikan kesalahan-kesalahan dari 5 siswa pada setiap level
taksonomi SOLO berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan wawancara
6
a Level prestructural
Level prestructural menunjukkan bahwa siswa belum dapat
memahami masalah yang diberikan sehingga jawaban yang ditulis siswa tidak
mempunyai makna atau konsep apapun sehingga siswa cenderung tidak
memberikan jawaban atas soal yang diberikan Akan disajikan kesalahan-
kesalahan yang berada pada level prestructural di tabel 2
Tabel 2 Deskripsi Kesalahan Pada Level Prestructural
Subjek Penelitian Nomor Soal
Jenis Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - - radic Konsep
S-06 - - - - -
S-07 - radic - - Prinsip
S-12 - - - - -
S-18 - - - - -
Tabel 2 menunjukkan bahwa siswa dengan subjek penelitian S-04
dan S-07 melakukan kesalahan pada nomor 4 dan 2 dengan jenis kesalahan
konsep yang meliputi kesalahan memahami makna soal kesalahan
memahami instruksi soal yaitu tidak mampu mengidentifikasi atau
menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal Penelitian
yang menguatkan yaitu hasil penelitian Asikin (2002) yang menyimpulkan
diantaranya bahwa pada level prestruktural peserta didik menolak memberi
jawaban menjawab secara cepat atas dasar pengamatan dan tanpa dasar yang
logis Contoh kesalahan pada level prestructural dapat dilihat pada gambar
berikut
Soal nomor 2
ldquo Hasil pengurangan 1198862 minus 2119886 119889119886119903119894 2 minus 31198862 adalah rdquo
Jawaban siswa
Gambar 1 Penggalan Pekerjaan Siswa S-07
7
Gambar 1 terlihat bahwa siswa melakukan kesalahan dengan
jenis kesalahan konsep Kesalahan yang dilakukan siswa yaitu tidak
menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal siswa juga
melakukan kesalahan dalam memahami konsep pengurangan aljabar
Penelitian Gopal dan Stears (2007) menyatakan diantaranya bahwa dalam
presentasi tertulis dan lisan jawaban pra-struktural dan uni-struktural
didominasi tetapi selama wawancara tentang presentasi peserta didik
menunjukkan tingkat-multi-struktural yang lebih tinggi relasional dan
dalam beberapa kasus abstrak diperpanjang
Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa
menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa pada level prestructural
disebabkan karena
1) Kemampuan pemahaman siswa yang rendah
2) Kesulitan siswa dalam membaca informasi pada soal
3) Siswa tidak terbiasa menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan
4) Siswa tidak dapat mengatur proses pengerjaan dengan baik
b Level Unistructural
Level unistructural menunjukkan bahwa siswa sudah dapat
memahami soal dengan menggunakan beberapa informasi namun belum
mampu merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik Berikut akan
disajikan kesalahan-kesalahan yang berada pada level unistructural di tabel 3
Tabel 3 Deskripsi Kesalahan Pada Level Unistructural
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis Kesalahan
1 2 3 4
S-04 - - radic - Prinsip Operasi
S-06 - - radic - Prinsip Operasi
S-07 radic - - - Prinsip Operasi
S-12 - - - - -
S-18 - - - - -
Tabel 3 menunjukkan bahwa siswa dengan subjek penelitian S-04
S-06 dan S-07 melakukan kesalahan pada nomor 3 dan 1 dengan jenis
8
kesalahan prinsip dan operasi Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Ronald Manibuy (2014) yang mengatakan bahwa kesalahan
yang dilakukan siswa berkemampuan sedang (KMS) hanya mencapai
level unistructural dengan kesalahan dalam pemisalan variabel terkait
dengan aturan-aturan dalam menyelesaikan persamaan kuadrat dan salah
menuliskan jawaban akhir dari soal secara lengkap dan benarHal ini
dimaknai bahwa siswa harus dapat memahami makna soal untuk mampu
menangkap data atau informasi kemudian menafsirkannya dalam bentuk
model atau kalimat matematika Contoh kesalahan pada level
unistructural dapat dilihat pada gambar berikut
Soal nomor 3
ldquoDiketahui sebuah persegi panjang dengan lebar dan panjang
(119909 minus 119910)119888119898 119889119886119899 (2119909 + 3119910)119888119898 maka luas persegi panjang tersebut
adalahrdquo
Jawaban Siswa
Gambar 2 Penggalan Pekerjaan S-04
Gambar 2 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan
subjek S-04 dimana siswa sudah mampu memahami soal dengan
menggunakan beberapa data atau informasi namun melakukan kesalahan
dalam merencanakan dan menyelesaikan soal Kesalahan yang dilakukan
siswa pada level unistructural yaitu kesalahan konsep yang terlihat jelas
dalam pembuatan model matematika siswa tidak mengetahui rumus apa
yang digunakan sehingga siswa tidak dapat menyelesaikan soal dengan
baik Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa
menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa pada level
unistructural disebabkan karena
a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal
9
b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan data
c Lemahnya daya ingat siswa dalam penggunaan rumus
c Level Multistructural
Level multistructural menunjukkan bahwa siswa sudah dapat
memahami soal dan dapat merencanakan dengan tepat namun belum mampu
menyelesaikan soal dengan baik dan benar Berikut akan disajikan kesalahan-
kesalahan yang berada pada level multistructural di tabel 4
Tabel 4 Deskripsi Kesalahan Pada Level Multistructural
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis
Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - - - Operasi
S-06 - - - - -
S-07 - - - Operasi
S-12 - - - Operasi
S-18 - - Operasi
Tabel 4 menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa
dengan subjek penelitian S-07 S-12 S-18 yang berada pada level
multistructural melakukan kesalahan pada nomor 1 dan 3 dengan jenis
kesalahan pengerjaan yang sama Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Rintis Suhita dkk (2013) menyimpulkan diantaranya siswa
yang tergesa-gesa dalam menjawab soal tidak memahami maksud soal
dan kurang menguasai konsep yang berkaitan dengan soal tes Hal ini
dapat dimaknai bahwa siswa harus mempunyai kemampuan pemahaman
konsep yang tinggi untuk dapat menyelesaikan soal dengan tepat dan
untuk dapat berada pada level multistructural Contoh jawaban kesalahan
pada level multistructural dapat dilihat pada gambar berikut
Soal nomor 3
ldquoDiketahui sebuah persegi panjang dengan lebar dan panjang (119909 minus
119910)119888119898 119889119886119899 (2119909 + 3119910)119888119898 maka luas persegi panjang tersebut adalahrdquo
Jawaban Siswa
10
Gambar 3 Penggalan Pekerjaan Siswa S-07
Gambar 3 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan
subjek S-07 berdasarkan level SOLO adalah multistructural dimana
siswa dapat memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan
menyelesaikan soal namun kurang teliti sehingga gagal dalam jawaban
akhir dari soal yang diberikan Jenis kesalahan yang dilakukan siswa
pada level ini adalah kesalahan operasi Jenis kesalahan operasi yang
dilakukan siswa terlihat jelas dalam menghitung operasi perkalian bentuk
aljabar siswa mengerjakan (119909 minus 119910)(2119909 + 3119910) = 21199092 minus 3119909119910 minus 2119909119910 minus
31199102 padahal seharusnya 3119909119910 119887119906119896119886119899 minus 3119909119910 Hal ini disebabkan karena
siswa tidak teliti dalam mengalikan Akibatnya pada langkah selanjutnya
siswa juga salah dalam menghitungnya Sehingga jawaban yang
diberikan tidak tepat
Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa
menunjukkan bahwa kesalahan siswa pada level multistructural
disebabkan karena
a Lemahnya keterampilan menghitung dalam pengoperasian bentuk
aljabar
b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan atau
memasukkan data kedalam rumus
c Kurang telitinya siswa dalam mengerjakan soal
d Kurangnya siswa mengerjakan latihan-latihan soal yang serupa
d Level Relational
Level relational menunjukkan bahwa siswa mampu memahami soal
dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik
Berikut akan disajikan kesalahan-kesalahan yang berada pada level relational
di tabel 5
11
Tabel 5 Deskrispi Kesalahan Pada Level Relational
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis
Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - - - -
S-06 - - - - -
S-07 - - - - -
S-12 - - - - -
S-18 - - - Prinsip
Tabel 5 menunjukkan bahwa subjek penelitian S-18 melakukan
kesalahan pada levelrelational Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Pratiwi (2015) yang menyimpulkan bahwa pada levelrelational
diperoleh siswa sebesar 271 yang menunjukkan bahwa siswa dapat
menghubungkan beberapa data atau informasi kemudian mengaplikasikan
konsep dan membuat kesimpulan yang relevan Hal ini dimaknai bahwa
siswa yang mampu menyelesaikan tugas atau pekerjaan sampai pada
level relational adalah siswa yang mampu memahami merencanakan dan
menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat serta mampu memberikan
kesimpulan yang relevan Contoh kesalahan pada level relational dapat
dilihat pada gambar berikut
Gambar 4 Penggalan Pekerjaan Siswa S-18
Gambar 4 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa adalah
siswa tidak menuliskan rumus yang digunakan namun proses
penyelesaian yang dilakukan benar dan hasil yang dicapai tepat serta
siswa mampu memberikan kesimpulan yang relevanKesalahan ini
disebabkan karena siswa tidak ingat rumus yang digunakan Berdasarkan
hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa menunjukkan bahwa
kesalahan siswa pada level relational disebabkan karena
a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal
12
b Siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang
dikerjakan
e Level Extended Abstract
Level Extended Abstract menunjukkan bahwa siswa mampu
memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal
dengan baik serta siswa mampu menghubungkan data dan proses yang lain
sehingga mampu memperoleh generalisasi yang baru Dari hasil analisis
jawaban tes siswa yang berhasil pada level ini mampu mengerjakan soal
dengan memberikan kesimpulan yang relevan Berikut akan disajikan
deskripsi pencapaian siswa yang berada pada level extended abstract pada
tabel 6
Tabel 6 Deskripsi Siswa Yang Berada Pada Level Extended Abstract
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis
Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - -
S-06 - - - -
S-07 - - - -
S-12 - - - - -
S-18 - - - - -
Tabel 6 menunjukkan siswa dengan subjek penelitian S-04S-06
dan S-07 mampu mengerjakan pekerjaannya dengan tepat dan berada
pada level extended abstract Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Asikin (2002) menyimpulkan diantaranya bahwa pada level
abstrak diperluas peserta didik mampu berpikir secara induktif dan
deduktif mampu mengadakan atau melihat hubungan-hubungan
membuat hipotesis menarik kesimpulan dan menerapkannya pada situasi
lain Hal ini dapat dimaknai bahwa siswa yang mempunyai pemahaman
soal yang tinggi yang dapat mencapai levelrelational bahkan dapat
mencapai level extended abstract Contoh penggalan pekerjaan siswa
yang mampu berada pada level extended abstract dapat dilihat pada
gambar berikut
13
Soal nomor 1
ldquoAndi memiliki 2 utas tali dengan panjang (31199092 minus
1199091199102) 119889119886119899 (51199092 + 21199091199102 minus 1) Jika kedua tali tersebut disambungkan
maka berapa panjang tali Andirdquo
Jawaban Siswa
Gambar 5 Penggalan Pekerjaan Siswa S-06
Gambar 5 menunjukkan salah satu contoh siswa menyelesaikan soal
yang diberikan dengan penyelesaian yang benar dan tepat serta
kesimpulan yang relevan Siswa mengerjakan soal tersebut dengan
lengkap yaitu menuliskan yang diketahui ditanyakan serta yang dijawab
dengan benar
4 Simpulan dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dikembangkan berdasarkan level
taksonomi SOLO diperoleh setiap kesalahan di setiap level taksonomi SOLO
Level taksonomi SOLO dikategorikan sebagai berikut level prestructural 517
level unistructural 775 level multistructural 1810 level relational 5172
dan level extended abstract 1724 Level relational merupakan level yang paling
dominan dibandingkan level lainnya
Hasil penelitian menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa paling
dominan berada di level relational Jenis kesalahan pada level relational
merupakan kesalahan prinsip Penyebab kesalahan-kesalahan yang dilakukan
siswa pada level relational adalah sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan
soal siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang telah
dikerjakan
Untuk mengatasi kesalahan yang disebabkan kurangnya keterampilan dalam
mengoperasikan bentuk aljabar maka guru hendaknya lebih sering memberikan
penambahan tugas atau latihan soal secara kontinyu Peserta didik hendaknya
14
mengkomunikasikan kesulitan-kesulitan yang dialami pada guru maupun teman
yang lebih menguasai
Daftar Pustaka
Abdullah Abdul Halim Nur Liyana Zainal Abidin dan Marlina Ali 2015
ldquoAnalysis of Studentsrsquo Errors in Solving Higher Order Thinking Skills
(HOTS) Problems for the Topic of FractionrdquoJounal of Asian Social Science
11(21) Diakses pada 16 Januari 2017
(httpswwwresearchgatenetpublication282602742_Analysis_of_Students
_Errors_in_Solving_Higher_Order_Thinking_Skills_HOTS_Problems_for_th
e_Topic_of_Fraction)
Aprilia dyta 2014ldquoAnalisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal yang
Berhubungan dengan Konstruksi Statis Tertentu Berdasarkan Taksonomi
SOLO Plus pada Kelas X TGB SMK Negeri 3 Surabayaldquo Jurnal Kajian
Pendidikan Teknik Bangunan 3(14)59-66 Diakses tanggal 23 Maret 2016
(httpejournalunesaacidindexphpjurnal-kajian-ptbarticleview8762)
Asikin M 2002 ldquoPengembangan Item dan Interpretasi Respon Mahasiswa dalam
Pembelajaran Geometri Analit Berpandu pada Taksonomi SOLO ldquoJurnal
Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja 36(4) Diakses
tanggal 15 Oktober 2016 (httpundikshaacidimageimg_item643doc)
GopalNirmala Michele Stears 2007 ldquoAn Alternatif approach to assesing
science competenciesrdquo African Journal of Research in SMT Education
11(2)15-24 Diakses tanggal 17 Januari 2017
(httpswwwruaczamediarhodesuniversitycontentsancdocumentsGraven
20Venkat202020072020Emerging20pedagogic20agendas20i
n20the20teaching20of20Mathematical20Literacypdf)
Holmes Kathryn 2005 ldquoAnalysis of Asynchonous Online Discussion using the
SOLO Taxonomyrdquo Australian Journal of Educational amp Developmental
Psychology 5117-127 Diakses tanggal 20 November 2015
(httpnovanewcastleeduauvitalaccessmanagerRepositoryfo=sm_subject
3A22asynchronous+communication22)
Lian Lim Hooi amp Wun Thiam Yew 2012 ldquoAssessing Algebraic Solving Ability
A Theoretical Frameworkldquo International Education Studies 5(6) Diakses
tanggal 20 Maret 2016 (httpfilesericedgovfulltextEJ1067083pdf)
Mahmood Azhar M Qasim Ali amp Waqar Husein 2014rdquoUnderstanding of
Elementary School Teachers of World Country about Levels of SOLO
Taxonomyrdquo Mediterranean Journal of Social Sciences 5(23)1135-1138
Diakses tanggal 17 November 2015
(httpwwwmcserorgjournalindexphpmjssarticleview4637)
15
Manibuy Ronald Mardiyana dan Dewi Retno S 2014rdquoAnalisis Kesalahan
Siswa dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Kuadrat Berdasarkan
Taksonomi SOLO pada kelas X SMA Negeri 1 Plus di Kabupaten Nabire-
Papualdquo Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika 2(9)933-945 Diakses
pada 23
Maret2016(httpswwwgooglecomurlsa=tamprct=jampq=ampesrc=sampsource=we
bampcd=1ampcad=rjaampuact=8ampved=0ahUKEwicq62VhvbLAhXRHo4KHTWC
AfsQFggdMAAampurl=http3A2F2Fjurnalfkipunsacid2Findexphp
2Fs2math2Farticle2Fdownload2F48342F3356ampusg=AFQjCNG9O6b
oNesoAGK8CFViQ90G2M8Gg)
Ozdemir A S amp Goktepe Yildiz S 2015 ldquoThe analysis of elementary
mathematics preservice teachersrsquo spatial orientation skills with SOLO
modelrdquo Eurasian Journal of Educational Research 61217-236 Diakses
pada 17 Januari 2017 (httpfilesericedgovfulltextEJ1087527pdf)
Pratiwi Nurul Dwiamp Woro Setyarsih 2015 ldquoPengembangan Instrumen Evaluasi
Berbasis Taksonomi Structure of the Observed Learning Outcome (SOLO)
Untuk Menentukan Profil Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah
Fluida Statisrdquo Journal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) 4 (3) 45-49 Diakses
tanggal 24 Oktober 2016 (httpejournalunesaacidarticle1715032article
pdf )
Suhita Rintis Rashar Sjahruddin amp Aunillah 2013 ldquoAnalisis Kesalahan Dalam
Menyelesaikan Soal Cerita dalam Matematikardquo Jurnal Pendidikan
Matematika STKIP PGRI Sidoarjo 1 (2) 37-46 Diakses tanggal 20 Oktober
2016 (httplppmstkippgri-sidoarjoacidfilesAnalisis-Kesalahan-Dalam-
Menyelesaikan--Soal-Cerita-Pada-Materi--Persamaan-Dan-Pertidaksamaan-
Linear-Satu-Variabel-(Studi-Kasus--Peserta-Didik-Kelas-VII-SMP-Negeri-3-
Candi-Sidioarjo)pdf)
3
yang sama dapat dievaluasi dengan taksonomi yang berbeda dan perbandingan
dapat dibuat antara dua model sehingga subjek dianggap dengan perspektif yang
berbeda Dengan cara ini penambahan bisa dibuat jika ada yang hilang atau
diabaikan poin Model SOLO dapat disarankan untuk peneliti yang ingin
menggunakan model alternatif sebagai model mengklasifikasikan tanggapan yang
diberikan dalam situasi saat ini dengan siswa bukan menempatkan siswa ke dalam
kelas secara individual
Penelitian Kathryn Holmes (2005) menyimpulkan diantaranya bahwa ketika
taksonomi SOLO digunakan untuk menganalisis kualitas mahasiswa tanggapan
ditemukan bahwa lebih dari 50 dari posting dinilai berada di multistruktural
relasional atau diperpanjang tingkat SOLO abstrak yang menunjukkan bahwa
berorientasi tugas tingkat tinggi diskusi yang layak menggunakan platform
pembelajaran online Taksonomi SOLO dikategorikan menjadi lima tingkatan
yaitu prestructural unistructural multistructural relational dan extended
abstract
Penelitian Azhar Mahmood (2014) sehubungan dengan menganalisis
kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah dengan taksonomi
SOLO menyimpulkan diantaranya secara keseluruhan studi menunjukkan bahwa
sebagian besar guru memiliki kesadaran yang kurang tentang tingkat I (tingkat
Pra-struktural) dan tingkat IV (tingkat Relational) dari Taksonomi SOLO Hasil-
hasil penelitian tersebut berbeda dengan yang peneliti laksanakan dan belum
mampu memberikan alternatif solusi sehingga penelitian ini masih layak untuk
dilaksanakan
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan-kesalahan yang
dilakukan siswa dalam mengerjakan soal aljabar yang ditinjau dari lima level
taksonomi SOLOyaitu prestructural unistructural multistructural relational
dan extend abstract
4
2 Metode Peneltian
Jenis penelitian ini adalal kualitatif deskriptif Penelitian ini dilaksanakan di
SMP Negeri 1 Teras Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP Negeri
1 Teras pada tahun ajaran 20162017 yang berjumlah 33 siswa dan diambil 5
siswa untuk dianalisis pekerjannya Pemilihan subjek penelitian ini menggunakan
teknik purposive sampling Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi 1) metoode tes untuk mengumpulkan data yang kemudian
diolah dan dianalisis 2) wawancara untuk mengetahui penyebab kesalahan 3)
observasi untuk memperoleh gambaran tentang pembelajaran 4) dokumentasi
untuk memperoleh data tentang profil sekolah identitas siswa dan hasil pekerjaan
siswa dan dokumentasi pelaksanaan penelitian
Validitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi
Uji validitas dilakukan dengan penelahaan atau pengkajuan butir-butir soal oleh
validator yang ditentukan Validator yang dipilih adalah seorang dosen Karena
tes pada penelitian ini bersifat diagnotis maka tidak perlu dilakukan uji
realibilitas Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi metode yang artinya
dengan cara membandingkan data hasil wawancara data hasil observasi dan
dokumentasi
Teknik analisis data penelitian ini dilakukan dengan 3 alur kegiatan yaitu 1)
reduksi data yaitu tahapan mengoreksi jawaban hasil tes siswa yang sudah
dikumpulkan untuk menemukan jenis-jenis kesalahan dan mencatat hasil
wawancara 2) penyajian data merupakan proses pengumpulan informasi atau data
dari hasil penelitian yang sudah disusun dan terorganisir yang memungkinkan
untuk dilakukan penarikan kesimpulan 3) verifikai data dan penarikan
kesimpulan merupakan proses perumusan makna dari hasil penelitian yang
diperoleh pada tahap verifikasi dilakukan peninjauan terhadap kebenaran dari
penyimpulan berkaitan dengan relevansi dan konsistensinya dengan judul tujuan
dan perumusan masalah Mengkalkulasikan presentase setiap jenis kesalahan
dengan menggunakan rumus berikut
P = 119951
119925 times 100
5
Keterangan
119875 = Presentase jenis kesalahan
119899 = Banyak kesalahan untuk masing-masing level taksonomi SOLO
119873 = Jumlah total seluruh kesalahan
3 Hasil Penelitian dan Pembahasan
Level taksonomi SOLO dibagi menjadi 5 tingkatan yaitu prestructural
unistructural multistructural relational dan extended abstract Deksripsi jumlah
setiap level pada setiap nomor soal akan disajikan pada tabel 1 berikut
Tabel 1 Deskripsi jumlah setiap level taksonomi SOLO di setiap item soal
Level
Taksonomi SOLO
Nomor Soal Total Presentase
1 2 3 4
Prestructural n - 2 2 2 6 517
Unistructural n 1 4 4 - 9 775
Multistructural n 7 6 8 - 21 1810
Relational n 16 14 12 18 60 5172
Extended Abstract n 5 4 4 7 20 1724
N (total keseluruhan) 116
Tabel 1 menunjukkan persentase kesalahan untuk setiap level taksonomi
SOLO yaitu level prestructural sebesar 517 dengan jumlah jawaban salah 6dan
termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah level unistructural sebesar 775
dengan jumlah jawaban salah 9 dan termasuk tingkat kesalahan yang sangat
rendah level multistructural sebesar 1810 dengan jumlah jawaban salah 21 dan
termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah level relational sebesar 5172
dengan jumlah jawaban salah 60 maka termasuk tingkat kesalahan yang sedang
dan level extended abstract sebesar 1724 dengan jumlah jawaban salah 20 maka
termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah Hasil menunjukkan kesalahan
yang dilakukan siswa pada level relational lebih dominan dibandingkan level
lainnya
Selanjutnya dideskripsikan kesalahan-kesalahan dari 5 siswa pada setiap level
taksonomi SOLO berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan wawancara
6
a Level prestructural
Level prestructural menunjukkan bahwa siswa belum dapat
memahami masalah yang diberikan sehingga jawaban yang ditulis siswa tidak
mempunyai makna atau konsep apapun sehingga siswa cenderung tidak
memberikan jawaban atas soal yang diberikan Akan disajikan kesalahan-
kesalahan yang berada pada level prestructural di tabel 2
Tabel 2 Deskripsi Kesalahan Pada Level Prestructural
Subjek Penelitian Nomor Soal
Jenis Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - - radic Konsep
S-06 - - - - -
S-07 - radic - - Prinsip
S-12 - - - - -
S-18 - - - - -
Tabel 2 menunjukkan bahwa siswa dengan subjek penelitian S-04
dan S-07 melakukan kesalahan pada nomor 4 dan 2 dengan jenis kesalahan
konsep yang meliputi kesalahan memahami makna soal kesalahan
memahami instruksi soal yaitu tidak mampu mengidentifikasi atau
menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal Penelitian
yang menguatkan yaitu hasil penelitian Asikin (2002) yang menyimpulkan
diantaranya bahwa pada level prestruktural peserta didik menolak memberi
jawaban menjawab secara cepat atas dasar pengamatan dan tanpa dasar yang
logis Contoh kesalahan pada level prestructural dapat dilihat pada gambar
berikut
Soal nomor 2
ldquo Hasil pengurangan 1198862 minus 2119886 119889119886119903119894 2 minus 31198862 adalah rdquo
Jawaban siswa
Gambar 1 Penggalan Pekerjaan Siswa S-07
7
Gambar 1 terlihat bahwa siswa melakukan kesalahan dengan
jenis kesalahan konsep Kesalahan yang dilakukan siswa yaitu tidak
menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal siswa juga
melakukan kesalahan dalam memahami konsep pengurangan aljabar
Penelitian Gopal dan Stears (2007) menyatakan diantaranya bahwa dalam
presentasi tertulis dan lisan jawaban pra-struktural dan uni-struktural
didominasi tetapi selama wawancara tentang presentasi peserta didik
menunjukkan tingkat-multi-struktural yang lebih tinggi relasional dan
dalam beberapa kasus abstrak diperpanjang
Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa
menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa pada level prestructural
disebabkan karena
1) Kemampuan pemahaman siswa yang rendah
2) Kesulitan siswa dalam membaca informasi pada soal
3) Siswa tidak terbiasa menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan
4) Siswa tidak dapat mengatur proses pengerjaan dengan baik
b Level Unistructural
Level unistructural menunjukkan bahwa siswa sudah dapat
memahami soal dengan menggunakan beberapa informasi namun belum
mampu merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik Berikut akan
disajikan kesalahan-kesalahan yang berada pada level unistructural di tabel 3
Tabel 3 Deskripsi Kesalahan Pada Level Unistructural
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis Kesalahan
1 2 3 4
S-04 - - radic - Prinsip Operasi
S-06 - - radic - Prinsip Operasi
S-07 radic - - - Prinsip Operasi
S-12 - - - - -
S-18 - - - - -
Tabel 3 menunjukkan bahwa siswa dengan subjek penelitian S-04
S-06 dan S-07 melakukan kesalahan pada nomor 3 dan 1 dengan jenis
8
kesalahan prinsip dan operasi Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Ronald Manibuy (2014) yang mengatakan bahwa kesalahan
yang dilakukan siswa berkemampuan sedang (KMS) hanya mencapai
level unistructural dengan kesalahan dalam pemisalan variabel terkait
dengan aturan-aturan dalam menyelesaikan persamaan kuadrat dan salah
menuliskan jawaban akhir dari soal secara lengkap dan benarHal ini
dimaknai bahwa siswa harus dapat memahami makna soal untuk mampu
menangkap data atau informasi kemudian menafsirkannya dalam bentuk
model atau kalimat matematika Contoh kesalahan pada level
unistructural dapat dilihat pada gambar berikut
Soal nomor 3
ldquoDiketahui sebuah persegi panjang dengan lebar dan panjang
(119909 minus 119910)119888119898 119889119886119899 (2119909 + 3119910)119888119898 maka luas persegi panjang tersebut
adalahrdquo
Jawaban Siswa
Gambar 2 Penggalan Pekerjaan S-04
Gambar 2 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan
subjek S-04 dimana siswa sudah mampu memahami soal dengan
menggunakan beberapa data atau informasi namun melakukan kesalahan
dalam merencanakan dan menyelesaikan soal Kesalahan yang dilakukan
siswa pada level unistructural yaitu kesalahan konsep yang terlihat jelas
dalam pembuatan model matematika siswa tidak mengetahui rumus apa
yang digunakan sehingga siswa tidak dapat menyelesaikan soal dengan
baik Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa
menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa pada level
unistructural disebabkan karena
a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal
9
b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan data
c Lemahnya daya ingat siswa dalam penggunaan rumus
c Level Multistructural
Level multistructural menunjukkan bahwa siswa sudah dapat
memahami soal dan dapat merencanakan dengan tepat namun belum mampu
menyelesaikan soal dengan baik dan benar Berikut akan disajikan kesalahan-
kesalahan yang berada pada level multistructural di tabel 4
Tabel 4 Deskripsi Kesalahan Pada Level Multistructural
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis
Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - - - Operasi
S-06 - - - - -
S-07 - - - Operasi
S-12 - - - Operasi
S-18 - - Operasi
Tabel 4 menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa
dengan subjek penelitian S-07 S-12 S-18 yang berada pada level
multistructural melakukan kesalahan pada nomor 1 dan 3 dengan jenis
kesalahan pengerjaan yang sama Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Rintis Suhita dkk (2013) menyimpulkan diantaranya siswa
yang tergesa-gesa dalam menjawab soal tidak memahami maksud soal
dan kurang menguasai konsep yang berkaitan dengan soal tes Hal ini
dapat dimaknai bahwa siswa harus mempunyai kemampuan pemahaman
konsep yang tinggi untuk dapat menyelesaikan soal dengan tepat dan
untuk dapat berada pada level multistructural Contoh jawaban kesalahan
pada level multistructural dapat dilihat pada gambar berikut
Soal nomor 3
ldquoDiketahui sebuah persegi panjang dengan lebar dan panjang (119909 minus
119910)119888119898 119889119886119899 (2119909 + 3119910)119888119898 maka luas persegi panjang tersebut adalahrdquo
Jawaban Siswa
10
Gambar 3 Penggalan Pekerjaan Siswa S-07
Gambar 3 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan
subjek S-07 berdasarkan level SOLO adalah multistructural dimana
siswa dapat memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan
menyelesaikan soal namun kurang teliti sehingga gagal dalam jawaban
akhir dari soal yang diberikan Jenis kesalahan yang dilakukan siswa
pada level ini adalah kesalahan operasi Jenis kesalahan operasi yang
dilakukan siswa terlihat jelas dalam menghitung operasi perkalian bentuk
aljabar siswa mengerjakan (119909 minus 119910)(2119909 + 3119910) = 21199092 minus 3119909119910 minus 2119909119910 minus
31199102 padahal seharusnya 3119909119910 119887119906119896119886119899 minus 3119909119910 Hal ini disebabkan karena
siswa tidak teliti dalam mengalikan Akibatnya pada langkah selanjutnya
siswa juga salah dalam menghitungnya Sehingga jawaban yang
diberikan tidak tepat
Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa
menunjukkan bahwa kesalahan siswa pada level multistructural
disebabkan karena
a Lemahnya keterampilan menghitung dalam pengoperasian bentuk
aljabar
b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan atau
memasukkan data kedalam rumus
c Kurang telitinya siswa dalam mengerjakan soal
d Kurangnya siswa mengerjakan latihan-latihan soal yang serupa
d Level Relational
Level relational menunjukkan bahwa siswa mampu memahami soal
dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik
Berikut akan disajikan kesalahan-kesalahan yang berada pada level relational
di tabel 5
11
Tabel 5 Deskrispi Kesalahan Pada Level Relational
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis
Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - - - -
S-06 - - - - -
S-07 - - - - -
S-12 - - - - -
S-18 - - - Prinsip
Tabel 5 menunjukkan bahwa subjek penelitian S-18 melakukan
kesalahan pada levelrelational Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Pratiwi (2015) yang menyimpulkan bahwa pada levelrelational
diperoleh siswa sebesar 271 yang menunjukkan bahwa siswa dapat
menghubungkan beberapa data atau informasi kemudian mengaplikasikan
konsep dan membuat kesimpulan yang relevan Hal ini dimaknai bahwa
siswa yang mampu menyelesaikan tugas atau pekerjaan sampai pada
level relational adalah siswa yang mampu memahami merencanakan dan
menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat serta mampu memberikan
kesimpulan yang relevan Contoh kesalahan pada level relational dapat
dilihat pada gambar berikut
Gambar 4 Penggalan Pekerjaan Siswa S-18
Gambar 4 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa adalah
siswa tidak menuliskan rumus yang digunakan namun proses
penyelesaian yang dilakukan benar dan hasil yang dicapai tepat serta
siswa mampu memberikan kesimpulan yang relevanKesalahan ini
disebabkan karena siswa tidak ingat rumus yang digunakan Berdasarkan
hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa menunjukkan bahwa
kesalahan siswa pada level relational disebabkan karena
a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal
12
b Siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang
dikerjakan
e Level Extended Abstract
Level Extended Abstract menunjukkan bahwa siswa mampu
memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal
dengan baik serta siswa mampu menghubungkan data dan proses yang lain
sehingga mampu memperoleh generalisasi yang baru Dari hasil analisis
jawaban tes siswa yang berhasil pada level ini mampu mengerjakan soal
dengan memberikan kesimpulan yang relevan Berikut akan disajikan
deskripsi pencapaian siswa yang berada pada level extended abstract pada
tabel 6
Tabel 6 Deskripsi Siswa Yang Berada Pada Level Extended Abstract
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis
Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - -
S-06 - - - -
S-07 - - - -
S-12 - - - - -
S-18 - - - - -
Tabel 6 menunjukkan siswa dengan subjek penelitian S-04S-06
dan S-07 mampu mengerjakan pekerjaannya dengan tepat dan berada
pada level extended abstract Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Asikin (2002) menyimpulkan diantaranya bahwa pada level
abstrak diperluas peserta didik mampu berpikir secara induktif dan
deduktif mampu mengadakan atau melihat hubungan-hubungan
membuat hipotesis menarik kesimpulan dan menerapkannya pada situasi
lain Hal ini dapat dimaknai bahwa siswa yang mempunyai pemahaman
soal yang tinggi yang dapat mencapai levelrelational bahkan dapat
mencapai level extended abstract Contoh penggalan pekerjaan siswa
yang mampu berada pada level extended abstract dapat dilihat pada
gambar berikut
13
Soal nomor 1
ldquoAndi memiliki 2 utas tali dengan panjang (31199092 minus
1199091199102) 119889119886119899 (51199092 + 21199091199102 minus 1) Jika kedua tali tersebut disambungkan
maka berapa panjang tali Andirdquo
Jawaban Siswa
Gambar 5 Penggalan Pekerjaan Siswa S-06
Gambar 5 menunjukkan salah satu contoh siswa menyelesaikan soal
yang diberikan dengan penyelesaian yang benar dan tepat serta
kesimpulan yang relevan Siswa mengerjakan soal tersebut dengan
lengkap yaitu menuliskan yang diketahui ditanyakan serta yang dijawab
dengan benar
4 Simpulan dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dikembangkan berdasarkan level
taksonomi SOLO diperoleh setiap kesalahan di setiap level taksonomi SOLO
Level taksonomi SOLO dikategorikan sebagai berikut level prestructural 517
level unistructural 775 level multistructural 1810 level relational 5172
dan level extended abstract 1724 Level relational merupakan level yang paling
dominan dibandingkan level lainnya
Hasil penelitian menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa paling
dominan berada di level relational Jenis kesalahan pada level relational
merupakan kesalahan prinsip Penyebab kesalahan-kesalahan yang dilakukan
siswa pada level relational adalah sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan
soal siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang telah
dikerjakan
Untuk mengatasi kesalahan yang disebabkan kurangnya keterampilan dalam
mengoperasikan bentuk aljabar maka guru hendaknya lebih sering memberikan
penambahan tugas atau latihan soal secara kontinyu Peserta didik hendaknya
14
mengkomunikasikan kesulitan-kesulitan yang dialami pada guru maupun teman
yang lebih menguasai
Daftar Pustaka
Abdullah Abdul Halim Nur Liyana Zainal Abidin dan Marlina Ali 2015
ldquoAnalysis of Studentsrsquo Errors in Solving Higher Order Thinking Skills
(HOTS) Problems for the Topic of FractionrdquoJounal of Asian Social Science
11(21) Diakses pada 16 Januari 2017
(httpswwwresearchgatenetpublication282602742_Analysis_of_Students
_Errors_in_Solving_Higher_Order_Thinking_Skills_HOTS_Problems_for_th
e_Topic_of_Fraction)
Aprilia dyta 2014ldquoAnalisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal yang
Berhubungan dengan Konstruksi Statis Tertentu Berdasarkan Taksonomi
SOLO Plus pada Kelas X TGB SMK Negeri 3 Surabayaldquo Jurnal Kajian
Pendidikan Teknik Bangunan 3(14)59-66 Diakses tanggal 23 Maret 2016
(httpejournalunesaacidindexphpjurnal-kajian-ptbarticleview8762)
Asikin M 2002 ldquoPengembangan Item dan Interpretasi Respon Mahasiswa dalam
Pembelajaran Geometri Analit Berpandu pada Taksonomi SOLO ldquoJurnal
Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja 36(4) Diakses
tanggal 15 Oktober 2016 (httpundikshaacidimageimg_item643doc)
GopalNirmala Michele Stears 2007 ldquoAn Alternatif approach to assesing
science competenciesrdquo African Journal of Research in SMT Education
11(2)15-24 Diakses tanggal 17 Januari 2017
(httpswwwruaczamediarhodesuniversitycontentsancdocumentsGraven
20Venkat202020072020Emerging20pedagogic20agendas20i
n20the20teaching20of20Mathematical20Literacypdf)
Holmes Kathryn 2005 ldquoAnalysis of Asynchonous Online Discussion using the
SOLO Taxonomyrdquo Australian Journal of Educational amp Developmental
Psychology 5117-127 Diakses tanggal 20 November 2015
(httpnovanewcastleeduauvitalaccessmanagerRepositoryfo=sm_subject
3A22asynchronous+communication22)
Lian Lim Hooi amp Wun Thiam Yew 2012 ldquoAssessing Algebraic Solving Ability
A Theoretical Frameworkldquo International Education Studies 5(6) Diakses
tanggal 20 Maret 2016 (httpfilesericedgovfulltextEJ1067083pdf)
Mahmood Azhar M Qasim Ali amp Waqar Husein 2014rdquoUnderstanding of
Elementary School Teachers of World Country about Levels of SOLO
Taxonomyrdquo Mediterranean Journal of Social Sciences 5(23)1135-1138
Diakses tanggal 17 November 2015
(httpwwwmcserorgjournalindexphpmjssarticleview4637)
15
Manibuy Ronald Mardiyana dan Dewi Retno S 2014rdquoAnalisis Kesalahan
Siswa dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Kuadrat Berdasarkan
Taksonomi SOLO pada kelas X SMA Negeri 1 Plus di Kabupaten Nabire-
Papualdquo Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika 2(9)933-945 Diakses
pada 23
Maret2016(httpswwwgooglecomurlsa=tamprct=jampq=ampesrc=sampsource=we
bampcd=1ampcad=rjaampuact=8ampved=0ahUKEwicq62VhvbLAhXRHo4KHTWC
AfsQFggdMAAampurl=http3A2F2Fjurnalfkipunsacid2Findexphp
2Fs2math2Farticle2Fdownload2F48342F3356ampusg=AFQjCNG9O6b
oNesoAGK8CFViQ90G2M8Gg)
Ozdemir A S amp Goktepe Yildiz S 2015 ldquoThe analysis of elementary
mathematics preservice teachersrsquo spatial orientation skills with SOLO
modelrdquo Eurasian Journal of Educational Research 61217-236 Diakses
pada 17 Januari 2017 (httpfilesericedgovfulltextEJ1087527pdf)
Pratiwi Nurul Dwiamp Woro Setyarsih 2015 ldquoPengembangan Instrumen Evaluasi
Berbasis Taksonomi Structure of the Observed Learning Outcome (SOLO)
Untuk Menentukan Profil Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah
Fluida Statisrdquo Journal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) 4 (3) 45-49 Diakses
tanggal 24 Oktober 2016 (httpejournalunesaacidarticle1715032article
pdf )
Suhita Rintis Rashar Sjahruddin amp Aunillah 2013 ldquoAnalisis Kesalahan Dalam
Menyelesaikan Soal Cerita dalam Matematikardquo Jurnal Pendidikan
Matematika STKIP PGRI Sidoarjo 1 (2) 37-46 Diakses tanggal 20 Oktober
2016 (httplppmstkippgri-sidoarjoacidfilesAnalisis-Kesalahan-Dalam-
Menyelesaikan--Soal-Cerita-Pada-Materi--Persamaan-Dan-Pertidaksamaan-
Linear-Satu-Variabel-(Studi-Kasus--Peserta-Didik-Kelas-VII-SMP-Negeri-3-
Candi-Sidioarjo)pdf)
4
2 Metode Peneltian
Jenis penelitian ini adalal kualitatif deskriptif Penelitian ini dilaksanakan di
SMP Negeri 1 Teras Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP Negeri
1 Teras pada tahun ajaran 20162017 yang berjumlah 33 siswa dan diambil 5
siswa untuk dianalisis pekerjannya Pemilihan subjek penelitian ini menggunakan
teknik purposive sampling Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi 1) metoode tes untuk mengumpulkan data yang kemudian
diolah dan dianalisis 2) wawancara untuk mengetahui penyebab kesalahan 3)
observasi untuk memperoleh gambaran tentang pembelajaran 4) dokumentasi
untuk memperoleh data tentang profil sekolah identitas siswa dan hasil pekerjaan
siswa dan dokumentasi pelaksanaan penelitian
Validitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi
Uji validitas dilakukan dengan penelahaan atau pengkajuan butir-butir soal oleh
validator yang ditentukan Validator yang dipilih adalah seorang dosen Karena
tes pada penelitian ini bersifat diagnotis maka tidak perlu dilakukan uji
realibilitas Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi metode yang artinya
dengan cara membandingkan data hasil wawancara data hasil observasi dan
dokumentasi
Teknik analisis data penelitian ini dilakukan dengan 3 alur kegiatan yaitu 1)
reduksi data yaitu tahapan mengoreksi jawaban hasil tes siswa yang sudah
dikumpulkan untuk menemukan jenis-jenis kesalahan dan mencatat hasil
wawancara 2) penyajian data merupakan proses pengumpulan informasi atau data
dari hasil penelitian yang sudah disusun dan terorganisir yang memungkinkan
untuk dilakukan penarikan kesimpulan 3) verifikai data dan penarikan
kesimpulan merupakan proses perumusan makna dari hasil penelitian yang
diperoleh pada tahap verifikasi dilakukan peninjauan terhadap kebenaran dari
penyimpulan berkaitan dengan relevansi dan konsistensinya dengan judul tujuan
dan perumusan masalah Mengkalkulasikan presentase setiap jenis kesalahan
dengan menggunakan rumus berikut
P = 119951
119925 times 100
5
Keterangan
119875 = Presentase jenis kesalahan
119899 = Banyak kesalahan untuk masing-masing level taksonomi SOLO
119873 = Jumlah total seluruh kesalahan
3 Hasil Penelitian dan Pembahasan
Level taksonomi SOLO dibagi menjadi 5 tingkatan yaitu prestructural
unistructural multistructural relational dan extended abstract Deksripsi jumlah
setiap level pada setiap nomor soal akan disajikan pada tabel 1 berikut
Tabel 1 Deskripsi jumlah setiap level taksonomi SOLO di setiap item soal
Level
Taksonomi SOLO
Nomor Soal Total Presentase
1 2 3 4
Prestructural n - 2 2 2 6 517
Unistructural n 1 4 4 - 9 775
Multistructural n 7 6 8 - 21 1810
Relational n 16 14 12 18 60 5172
Extended Abstract n 5 4 4 7 20 1724
N (total keseluruhan) 116
Tabel 1 menunjukkan persentase kesalahan untuk setiap level taksonomi
SOLO yaitu level prestructural sebesar 517 dengan jumlah jawaban salah 6dan
termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah level unistructural sebesar 775
dengan jumlah jawaban salah 9 dan termasuk tingkat kesalahan yang sangat
rendah level multistructural sebesar 1810 dengan jumlah jawaban salah 21 dan
termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah level relational sebesar 5172
dengan jumlah jawaban salah 60 maka termasuk tingkat kesalahan yang sedang
dan level extended abstract sebesar 1724 dengan jumlah jawaban salah 20 maka
termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah Hasil menunjukkan kesalahan
yang dilakukan siswa pada level relational lebih dominan dibandingkan level
lainnya
Selanjutnya dideskripsikan kesalahan-kesalahan dari 5 siswa pada setiap level
taksonomi SOLO berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan wawancara
6
a Level prestructural
Level prestructural menunjukkan bahwa siswa belum dapat
memahami masalah yang diberikan sehingga jawaban yang ditulis siswa tidak
mempunyai makna atau konsep apapun sehingga siswa cenderung tidak
memberikan jawaban atas soal yang diberikan Akan disajikan kesalahan-
kesalahan yang berada pada level prestructural di tabel 2
Tabel 2 Deskripsi Kesalahan Pada Level Prestructural
Subjek Penelitian Nomor Soal
Jenis Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - - radic Konsep
S-06 - - - - -
S-07 - radic - - Prinsip
S-12 - - - - -
S-18 - - - - -
Tabel 2 menunjukkan bahwa siswa dengan subjek penelitian S-04
dan S-07 melakukan kesalahan pada nomor 4 dan 2 dengan jenis kesalahan
konsep yang meliputi kesalahan memahami makna soal kesalahan
memahami instruksi soal yaitu tidak mampu mengidentifikasi atau
menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal Penelitian
yang menguatkan yaitu hasil penelitian Asikin (2002) yang menyimpulkan
diantaranya bahwa pada level prestruktural peserta didik menolak memberi
jawaban menjawab secara cepat atas dasar pengamatan dan tanpa dasar yang
logis Contoh kesalahan pada level prestructural dapat dilihat pada gambar
berikut
Soal nomor 2
ldquo Hasil pengurangan 1198862 minus 2119886 119889119886119903119894 2 minus 31198862 adalah rdquo
Jawaban siswa
Gambar 1 Penggalan Pekerjaan Siswa S-07
7
Gambar 1 terlihat bahwa siswa melakukan kesalahan dengan
jenis kesalahan konsep Kesalahan yang dilakukan siswa yaitu tidak
menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal siswa juga
melakukan kesalahan dalam memahami konsep pengurangan aljabar
Penelitian Gopal dan Stears (2007) menyatakan diantaranya bahwa dalam
presentasi tertulis dan lisan jawaban pra-struktural dan uni-struktural
didominasi tetapi selama wawancara tentang presentasi peserta didik
menunjukkan tingkat-multi-struktural yang lebih tinggi relasional dan
dalam beberapa kasus abstrak diperpanjang
Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa
menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa pada level prestructural
disebabkan karena
1) Kemampuan pemahaman siswa yang rendah
2) Kesulitan siswa dalam membaca informasi pada soal
3) Siswa tidak terbiasa menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan
4) Siswa tidak dapat mengatur proses pengerjaan dengan baik
b Level Unistructural
Level unistructural menunjukkan bahwa siswa sudah dapat
memahami soal dengan menggunakan beberapa informasi namun belum
mampu merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik Berikut akan
disajikan kesalahan-kesalahan yang berada pada level unistructural di tabel 3
Tabel 3 Deskripsi Kesalahan Pada Level Unistructural
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis Kesalahan
1 2 3 4
S-04 - - radic - Prinsip Operasi
S-06 - - radic - Prinsip Operasi
S-07 radic - - - Prinsip Operasi
S-12 - - - - -
S-18 - - - - -
Tabel 3 menunjukkan bahwa siswa dengan subjek penelitian S-04
S-06 dan S-07 melakukan kesalahan pada nomor 3 dan 1 dengan jenis
8
kesalahan prinsip dan operasi Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Ronald Manibuy (2014) yang mengatakan bahwa kesalahan
yang dilakukan siswa berkemampuan sedang (KMS) hanya mencapai
level unistructural dengan kesalahan dalam pemisalan variabel terkait
dengan aturan-aturan dalam menyelesaikan persamaan kuadrat dan salah
menuliskan jawaban akhir dari soal secara lengkap dan benarHal ini
dimaknai bahwa siswa harus dapat memahami makna soal untuk mampu
menangkap data atau informasi kemudian menafsirkannya dalam bentuk
model atau kalimat matematika Contoh kesalahan pada level
unistructural dapat dilihat pada gambar berikut
Soal nomor 3
ldquoDiketahui sebuah persegi panjang dengan lebar dan panjang
(119909 minus 119910)119888119898 119889119886119899 (2119909 + 3119910)119888119898 maka luas persegi panjang tersebut
adalahrdquo
Jawaban Siswa
Gambar 2 Penggalan Pekerjaan S-04
Gambar 2 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan
subjek S-04 dimana siswa sudah mampu memahami soal dengan
menggunakan beberapa data atau informasi namun melakukan kesalahan
dalam merencanakan dan menyelesaikan soal Kesalahan yang dilakukan
siswa pada level unistructural yaitu kesalahan konsep yang terlihat jelas
dalam pembuatan model matematika siswa tidak mengetahui rumus apa
yang digunakan sehingga siswa tidak dapat menyelesaikan soal dengan
baik Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa
menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa pada level
unistructural disebabkan karena
a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal
9
b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan data
c Lemahnya daya ingat siswa dalam penggunaan rumus
c Level Multistructural
Level multistructural menunjukkan bahwa siswa sudah dapat
memahami soal dan dapat merencanakan dengan tepat namun belum mampu
menyelesaikan soal dengan baik dan benar Berikut akan disajikan kesalahan-
kesalahan yang berada pada level multistructural di tabel 4
Tabel 4 Deskripsi Kesalahan Pada Level Multistructural
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis
Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - - - Operasi
S-06 - - - - -
S-07 - - - Operasi
S-12 - - - Operasi
S-18 - - Operasi
Tabel 4 menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa
dengan subjek penelitian S-07 S-12 S-18 yang berada pada level
multistructural melakukan kesalahan pada nomor 1 dan 3 dengan jenis
kesalahan pengerjaan yang sama Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Rintis Suhita dkk (2013) menyimpulkan diantaranya siswa
yang tergesa-gesa dalam menjawab soal tidak memahami maksud soal
dan kurang menguasai konsep yang berkaitan dengan soal tes Hal ini
dapat dimaknai bahwa siswa harus mempunyai kemampuan pemahaman
konsep yang tinggi untuk dapat menyelesaikan soal dengan tepat dan
untuk dapat berada pada level multistructural Contoh jawaban kesalahan
pada level multistructural dapat dilihat pada gambar berikut
Soal nomor 3
ldquoDiketahui sebuah persegi panjang dengan lebar dan panjang (119909 minus
119910)119888119898 119889119886119899 (2119909 + 3119910)119888119898 maka luas persegi panjang tersebut adalahrdquo
Jawaban Siswa
10
Gambar 3 Penggalan Pekerjaan Siswa S-07
Gambar 3 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan
subjek S-07 berdasarkan level SOLO adalah multistructural dimana
siswa dapat memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan
menyelesaikan soal namun kurang teliti sehingga gagal dalam jawaban
akhir dari soal yang diberikan Jenis kesalahan yang dilakukan siswa
pada level ini adalah kesalahan operasi Jenis kesalahan operasi yang
dilakukan siswa terlihat jelas dalam menghitung operasi perkalian bentuk
aljabar siswa mengerjakan (119909 minus 119910)(2119909 + 3119910) = 21199092 minus 3119909119910 minus 2119909119910 minus
31199102 padahal seharusnya 3119909119910 119887119906119896119886119899 minus 3119909119910 Hal ini disebabkan karena
siswa tidak teliti dalam mengalikan Akibatnya pada langkah selanjutnya
siswa juga salah dalam menghitungnya Sehingga jawaban yang
diberikan tidak tepat
Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa
menunjukkan bahwa kesalahan siswa pada level multistructural
disebabkan karena
a Lemahnya keterampilan menghitung dalam pengoperasian bentuk
aljabar
b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan atau
memasukkan data kedalam rumus
c Kurang telitinya siswa dalam mengerjakan soal
d Kurangnya siswa mengerjakan latihan-latihan soal yang serupa
d Level Relational
Level relational menunjukkan bahwa siswa mampu memahami soal
dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik
Berikut akan disajikan kesalahan-kesalahan yang berada pada level relational
di tabel 5
11
Tabel 5 Deskrispi Kesalahan Pada Level Relational
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis
Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - - - -
S-06 - - - - -
S-07 - - - - -
S-12 - - - - -
S-18 - - - Prinsip
Tabel 5 menunjukkan bahwa subjek penelitian S-18 melakukan
kesalahan pada levelrelational Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Pratiwi (2015) yang menyimpulkan bahwa pada levelrelational
diperoleh siswa sebesar 271 yang menunjukkan bahwa siswa dapat
menghubungkan beberapa data atau informasi kemudian mengaplikasikan
konsep dan membuat kesimpulan yang relevan Hal ini dimaknai bahwa
siswa yang mampu menyelesaikan tugas atau pekerjaan sampai pada
level relational adalah siswa yang mampu memahami merencanakan dan
menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat serta mampu memberikan
kesimpulan yang relevan Contoh kesalahan pada level relational dapat
dilihat pada gambar berikut
Gambar 4 Penggalan Pekerjaan Siswa S-18
Gambar 4 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa adalah
siswa tidak menuliskan rumus yang digunakan namun proses
penyelesaian yang dilakukan benar dan hasil yang dicapai tepat serta
siswa mampu memberikan kesimpulan yang relevanKesalahan ini
disebabkan karena siswa tidak ingat rumus yang digunakan Berdasarkan
hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa menunjukkan bahwa
kesalahan siswa pada level relational disebabkan karena
a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal
12
b Siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang
dikerjakan
e Level Extended Abstract
Level Extended Abstract menunjukkan bahwa siswa mampu
memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal
dengan baik serta siswa mampu menghubungkan data dan proses yang lain
sehingga mampu memperoleh generalisasi yang baru Dari hasil analisis
jawaban tes siswa yang berhasil pada level ini mampu mengerjakan soal
dengan memberikan kesimpulan yang relevan Berikut akan disajikan
deskripsi pencapaian siswa yang berada pada level extended abstract pada
tabel 6
Tabel 6 Deskripsi Siswa Yang Berada Pada Level Extended Abstract
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis
Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - -
S-06 - - - -
S-07 - - - -
S-12 - - - - -
S-18 - - - - -
Tabel 6 menunjukkan siswa dengan subjek penelitian S-04S-06
dan S-07 mampu mengerjakan pekerjaannya dengan tepat dan berada
pada level extended abstract Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Asikin (2002) menyimpulkan diantaranya bahwa pada level
abstrak diperluas peserta didik mampu berpikir secara induktif dan
deduktif mampu mengadakan atau melihat hubungan-hubungan
membuat hipotesis menarik kesimpulan dan menerapkannya pada situasi
lain Hal ini dapat dimaknai bahwa siswa yang mempunyai pemahaman
soal yang tinggi yang dapat mencapai levelrelational bahkan dapat
mencapai level extended abstract Contoh penggalan pekerjaan siswa
yang mampu berada pada level extended abstract dapat dilihat pada
gambar berikut
13
Soal nomor 1
ldquoAndi memiliki 2 utas tali dengan panjang (31199092 minus
1199091199102) 119889119886119899 (51199092 + 21199091199102 minus 1) Jika kedua tali tersebut disambungkan
maka berapa panjang tali Andirdquo
Jawaban Siswa
Gambar 5 Penggalan Pekerjaan Siswa S-06
Gambar 5 menunjukkan salah satu contoh siswa menyelesaikan soal
yang diberikan dengan penyelesaian yang benar dan tepat serta
kesimpulan yang relevan Siswa mengerjakan soal tersebut dengan
lengkap yaitu menuliskan yang diketahui ditanyakan serta yang dijawab
dengan benar
4 Simpulan dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dikembangkan berdasarkan level
taksonomi SOLO diperoleh setiap kesalahan di setiap level taksonomi SOLO
Level taksonomi SOLO dikategorikan sebagai berikut level prestructural 517
level unistructural 775 level multistructural 1810 level relational 5172
dan level extended abstract 1724 Level relational merupakan level yang paling
dominan dibandingkan level lainnya
Hasil penelitian menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa paling
dominan berada di level relational Jenis kesalahan pada level relational
merupakan kesalahan prinsip Penyebab kesalahan-kesalahan yang dilakukan
siswa pada level relational adalah sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan
soal siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang telah
dikerjakan
Untuk mengatasi kesalahan yang disebabkan kurangnya keterampilan dalam
mengoperasikan bentuk aljabar maka guru hendaknya lebih sering memberikan
penambahan tugas atau latihan soal secara kontinyu Peserta didik hendaknya
14
mengkomunikasikan kesulitan-kesulitan yang dialami pada guru maupun teman
yang lebih menguasai
Daftar Pustaka
Abdullah Abdul Halim Nur Liyana Zainal Abidin dan Marlina Ali 2015
ldquoAnalysis of Studentsrsquo Errors in Solving Higher Order Thinking Skills
(HOTS) Problems for the Topic of FractionrdquoJounal of Asian Social Science
11(21) Diakses pada 16 Januari 2017
(httpswwwresearchgatenetpublication282602742_Analysis_of_Students
_Errors_in_Solving_Higher_Order_Thinking_Skills_HOTS_Problems_for_th
e_Topic_of_Fraction)
Aprilia dyta 2014ldquoAnalisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal yang
Berhubungan dengan Konstruksi Statis Tertentu Berdasarkan Taksonomi
SOLO Plus pada Kelas X TGB SMK Negeri 3 Surabayaldquo Jurnal Kajian
Pendidikan Teknik Bangunan 3(14)59-66 Diakses tanggal 23 Maret 2016
(httpejournalunesaacidindexphpjurnal-kajian-ptbarticleview8762)
Asikin M 2002 ldquoPengembangan Item dan Interpretasi Respon Mahasiswa dalam
Pembelajaran Geometri Analit Berpandu pada Taksonomi SOLO ldquoJurnal
Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja 36(4) Diakses
tanggal 15 Oktober 2016 (httpundikshaacidimageimg_item643doc)
GopalNirmala Michele Stears 2007 ldquoAn Alternatif approach to assesing
science competenciesrdquo African Journal of Research in SMT Education
11(2)15-24 Diakses tanggal 17 Januari 2017
(httpswwwruaczamediarhodesuniversitycontentsancdocumentsGraven
20Venkat202020072020Emerging20pedagogic20agendas20i
n20the20teaching20of20Mathematical20Literacypdf)
Holmes Kathryn 2005 ldquoAnalysis of Asynchonous Online Discussion using the
SOLO Taxonomyrdquo Australian Journal of Educational amp Developmental
Psychology 5117-127 Diakses tanggal 20 November 2015
(httpnovanewcastleeduauvitalaccessmanagerRepositoryfo=sm_subject
3A22asynchronous+communication22)
Lian Lim Hooi amp Wun Thiam Yew 2012 ldquoAssessing Algebraic Solving Ability
A Theoretical Frameworkldquo International Education Studies 5(6) Diakses
tanggal 20 Maret 2016 (httpfilesericedgovfulltextEJ1067083pdf)
Mahmood Azhar M Qasim Ali amp Waqar Husein 2014rdquoUnderstanding of
Elementary School Teachers of World Country about Levels of SOLO
Taxonomyrdquo Mediterranean Journal of Social Sciences 5(23)1135-1138
Diakses tanggal 17 November 2015
(httpwwwmcserorgjournalindexphpmjssarticleview4637)
15
Manibuy Ronald Mardiyana dan Dewi Retno S 2014rdquoAnalisis Kesalahan
Siswa dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Kuadrat Berdasarkan
Taksonomi SOLO pada kelas X SMA Negeri 1 Plus di Kabupaten Nabire-
Papualdquo Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika 2(9)933-945 Diakses
pada 23
Maret2016(httpswwwgooglecomurlsa=tamprct=jampq=ampesrc=sampsource=we
bampcd=1ampcad=rjaampuact=8ampved=0ahUKEwicq62VhvbLAhXRHo4KHTWC
AfsQFggdMAAampurl=http3A2F2Fjurnalfkipunsacid2Findexphp
2Fs2math2Farticle2Fdownload2F48342F3356ampusg=AFQjCNG9O6b
oNesoAGK8CFViQ90G2M8Gg)
Ozdemir A S amp Goktepe Yildiz S 2015 ldquoThe analysis of elementary
mathematics preservice teachersrsquo spatial orientation skills with SOLO
modelrdquo Eurasian Journal of Educational Research 61217-236 Diakses
pada 17 Januari 2017 (httpfilesericedgovfulltextEJ1087527pdf)
Pratiwi Nurul Dwiamp Woro Setyarsih 2015 ldquoPengembangan Instrumen Evaluasi
Berbasis Taksonomi Structure of the Observed Learning Outcome (SOLO)
Untuk Menentukan Profil Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah
Fluida Statisrdquo Journal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) 4 (3) 45-49 Diakses
tanggal 24 Oktober 2016 (httpejournalunesaacidarticle1715032article
pdf )
Suhita Rintis Rashar Sjahruddin amp Aunillah 2013 ldquoAnalisis Kesalahan Dalam
Menyelesaikan Soal Cerita dalam Matematikardquo Jurnal Pendidikan
Matematika STKIP PGRI Sidoarjo 1 (2) 37-46 Diakses tanggal 20 Oktober
2016 (httplppmstkippgri-sidoarjoacidfilesAnalisis-Kesalahan-Dalam-
Menyelesaikan--Soal-Cerita-Pada-Materi--Persamaan-Dan-Pertidaksamaan-
Linear-Satu-Variabel-(Studi-Kasus--Peserta-Didik-Kelas-VII-SMP-Negeri-3-
Candi-Sidioarjo)pdf)
5
Keterangan
119875 = Presentase jenis kesalahan
119899 = Banyak kesalahan untuk masing-masing level taksonomi SOLO
119873 = Jumlah total seluruh kesalahan
3 Hasil Penelitian dan Pembahasan
Level taksonomi SOLO dibagi menjadi 5 tingkatan yaitu prestructural
unistructural multistructural relational dan extended abstract Deksripsi jumlah
setiap level pada setiap nomor soal akan disajikan pada tabel 1 berikut
Tabel 1 Deskripsi jumlah setiap level taksonomi SOLO di setiap item soal
Level
Taksonomi SOLO
Nomor Soal Total Presentase
1 2 3 4
Prestructural n - 2 2 2 6 517
Unistructural n 1 4 4 - 9 775
Multistructural n 7 6 8 - 21 1810
Relational n 16 14 12 18 60 5172
Extended Abstract n 5 4 4 7 20 1724
N (total keseluruhan) 116
Tabel 1 menunjukkan persentase kesalahan untuk setiap level taksonomi
SOLO yaitu level prestructural sebesar 517 dengan jumlah jawaban salah 6dan
termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah level unistructural sebesar 775
dengan jumlah jawaban salah 9 dan termasuk tingkat kesalahan yang sangat
rendah level multistructural sebesar 1810 dengan jumlah jawaban salah 21 dan
termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah level relational sebesar 5172
dengan jumlah jawaban salah 60 maka termasuk tingkat kesalahan yang sedang
dan level extended abstract sebesar 1724 dengan jumlah jawaban salah 20 maka
termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah Hasil menunjukkan kesalahan
yang dilakukan siswa pada level relational lebih dominan dibandingkan level
lainnya
Selanjutnya dideskripsikan kesalahan-kesalahan dari 5 siswa pada setiap level
taksonomi SOLO berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan wawancara
6
a Level prestructural
Level prestructural menunjukkan bahwa siswa belum dapat
memahami masalah yang diberikan sehingga jawaban yang ditulis siswa tidak
mempunyai makna atau konsep apapun sehingga siswa cenderung tidak
memberikan jawaban atas soal yang diberikan Akan disajikan kesalahan-
kesalahan yang berada pada level prestructural di tabel 2
Tabel 2 Deskripsi Kesalahan Pada Level Prestructural
Subjek Penelitian Nomor Soal
Jenis Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - - radic Konsep
S-06 - - - - -
S-07 - radic - - Prinsip
S-12 - - - - -
S-18 - - - - -
Tabel 2 menunjukkan bahwa siswa dengan subjek penelitian S-04
dan S-07 melakukan kesalahan pada nomor 4 dan 2 dengan jenis kesalahan
konsep yang meliputi kesalahan memahami makna soal kesalahan
memahami instruksi soal yaitu tidak mampu mengidentifikasi atau
menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal Penelitian
yang menguatkan yaitu hasil penelitian Asikin (2002) yang menyimpulkan
diantaranya bahwa pada level prestruktural peserta didik menolak memberi
jawaban menjawab secara cepat atas dasar pengamatan dan tanpa dasar yang
logis Contoh kesalahan pada level prestructural dapat dilihat pada gambar
berikut
Soal nomor 2
ldquo Hasil pengurangan 1198862 minus 2119886 119889119886119903119894 2 minus 31198862 adalah rdquo
Jawaban siswa
Gambar 1 Penggalan Pekerjaan Siswa S-07
7
Gambar 1 terlihat bahwa siswa melakukan kesalahan dengan
jenis kesalahan konsep Kesalahan yang dilakukan siswa yaitu tidak
menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal siswa juga
melakukan kesalahan dalam memahami konsep pengurangan aljabar
Penelitian Gopal dan Stears (2007) menyatakan diantaranya bahwa dalam
presentasi tertulis dan lisan jawaban pra-struktural dan uni-struktural
didominasi tetapi selama wawancara tentang presentasi peserta didik
menunjukkan tingkat-multi-struktural yang lebih tinggi relasional dan
dalam beberapa kasus abstrak diperpanjang
Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa
menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa pada level prestructural
disebabkan karena
1) Kemampuan pemahaman siswa yang rendah
2) Kesulitan siswa dalam membaca informasi pada soal
3) Siswa tidak terbiasa menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan
4) Siswa tidak dapat mengatur proses pengerjaan dengan baik
b Level Unistructural
Level unistructural menunjukkan bahwa siswa sudah dapat
memahami soal dengan menggunakan beberapa informasi namun belum
mampu merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik Berikut akan
disajikan kesalahan-kesalahan yang berada pada level unistructural di tabel 3
Tabel 3 Deskripsi Kesalahan Pada Level Unistructural
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis Kesalahan
1 2 3 4
S-04 - - radic - Prinsip Operasi
S-06 - - radic - Prinsip Operasi
S-07 radic - - - Prinsip Operasi
S-12 - - - - -
S-18 - - - - -
Tabel 3 menunjukkan bahwa siswa dengan subjek penelitian S-04
S-06 dan S-07 melakukan kesalahan pada nomor 3 dan 1 dengan jenis
8
kesalahan prinsip dan operasi Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Ronald Manibuy (2014) yang mengatakan bahwa kesalahan
yang dilakukan siswa berkemampuan sedang (KMS) hanya mencapai
level unistructural dengan kesalahan dalam pemisalan variabel terkait
dengan aturan-aturan dalam menyelesaikan persamaan kuadrat dan salah
menuliskan jawaban akhir dari soal secara lengkap dan benarHal ini
dimaknai bahwa siswa harus dapat memahami makna soal untuk mampu
menangkap data atau informasi kemudian menafsirkannya dalam bentuk
model atau kalimat matematika Contoh kesalahan pada level
unistructural dapat dilihat pada gambar berikut
Soal nomor 3
ldquoDiketahui sebuah persegi panjang dengan lebar dan panjang
(119909 minus 119910)119888119898 119889119886119899 (2119909 + 3119910)119888119898 maka luas persegi panjang tersebut
adalahrdquo
Jawaban Siswa
Gambar 2 Penggalan Pekerjaan S-04
Gambar 2 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan
subjek S-04 dimana siswa sudah mampu memahami soal dengan
menggunakan beberapa data atau informasi namun melakukan kesalahan
dalam merencanakan dan menyelesaikan soal Kesalahan yang dilakukan
siswa pada level unistructural yaitu kesalahan konsep yang terlihat jelas
dalam pembuatan model matematika siswa tidak mengetahui rumus apa
yang digunakan sehingga siswa tidak dapat menyelesaikan soal dengan
baik Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa
menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa pada level
unistructural disebabkan karena
a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal
9
b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan data
c Lemahnya daya ingat siswa dalam penggunaan rumus
c Level Multistructural
Level multistructural menunjukkan bahwa siswa sudah dapat
memahami soal dan dapat merencanakan dengan tepat namun belum mampu
menyelesaikan soal dengan baik dan benar Berikut akan disajikan kesalahan-
kesalahan yang berada pada level multistructural di tabel 4
Tabel 4 Deskripsi Kesalahan Pada Level Multistructural
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis
Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - - - Operasi
S-06 - - - - -
S-07 - - - Operasi
S-12 - - - Operasi
S-18 - - Operasi
Tabel 4 menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa
dengan subjek penelitian S-07 S-12 S-18 yang berada pada level
multistructural melakukan kesalahan pada nomor 1 dan 3 dengan jenis
kesalahan pengerjaan yang sama Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Rintis Suhita dkk (2013) menyimpulkan diantaranya siswa
yang tergesa-gesa dalam menjawab soal tidak memahami maksud soal
dan kurang menguasai konsep yang berkaitan dengan soal tes Hal ini
dapat dimaknai bahwa siswa harus mempunyai kemampuan pemahaman
konsep yang tinggi untuk dapat menyelesaikan soal dengan tepat dan
untuk dapat berada pada level multistructural Contoh jawaban kesalahan
pada level multistructural dapat dilihat pada gambar berikut
Soal nomor 3
ldquoDiketahui sebuah persegi panjang dengan lebar dan panjang (119909 minus
119910)119888119898 119889119886119899 (2119909 + 3119910)119888119898 maka luas persegi panjang tersebut adalahrdquo
Jawaban Siswa
10
Gambar 3 Penggalan Pekerjaan Siswa S-07
Gambar 3 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan
subjek S-07 berdasarkan level SOLO adalah multistructural dimana
siswa dapat memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan
menyelesaikan soal namun kurang teliti sehingga gagal dalam jawaban
akhir dari soal yang diberikan Jenis kesalahan yang dilakukan siswa
pada level ini adalah kesalahan operasi Jenis kesalahan operasi yang
dilakukan siswa terlihat jelas dalam menghitung operasi perkalian bentuk
aljabar siswa mengerjakan (119909 minus 119910)(2119909 + 3119910) = 21199092 minus 3119909119910 minus 2119909119910 minus
31199102 padahal seharusnya 3119909119910 119887119906119896119886119899 minus 3119909119910 Hal ini disebabkan karena
siswa tidak teliti dalam mengalikan Akibatnya pada langkah selanjutnya
siswa juga salah dalam menghitungnya Sehingga jawaban yang
diberikan tidak tepat
Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa
menunjukkan bahwa kesalahan siswa pada level multistructural
disebabkan karena
a Lemahnya keterampilan menghitung dalam pengoperasian bentuk
aljabar
b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan atau
memasukkan data kedalam rumus
c Kurang telitinya siswa dalam mengerjakan soal
d Kurangnya siswa mengerjakan latihan-latihan soal yang serupa
d Level Relational
Level relational menunjukkan bahwa siswa mampu memahami soal
dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik
Berikut akan disajikan kesalahan-kesalahan yang berada pada level relational
di tabel 5
11
Tabel 5 Deskrispi Kesalahan Pada Level Relational
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis
Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - - - -
S-06 - - - - -
S-07 - - - - -
S-12 - - - - -
S-18 - - - Prinsip
Tabel 5 menunjukkan bahwa subjek penelitian S-18 melakukan
kesalahan pada levelrelational Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Pratiwi (2015) yang menyimpulkan bahwa pada levelrelational
diperoleh siswa sebesar 271 yang menunjukkan bahwa siswa dapat
menghubungkan beberapa data atau informasi kemudian mengaplikasikan
konsep dan membuat kesimpulan yang relevan Hal ini dimaknai bahwa
siswa yang mampu menyelesaikan tugas atau pekerjaan sampai pada
level relational adalah siswa yang mampu memahami merencanakan dan
menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat serta mampu memberikan
kesimpulan yang relevan Contoh kesalahan pada level relational dapat
dilihat pada gambar berikut
Gambar 4 Penggalan Pekerjaan Siswa S-18
Gambar 4 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa adalah
siswa tidak menuliskan rumus yang digunakan namun proses
penyelesaian yang dilakukan benar dan hasil yang dicapai tepat serta
siswa mampu memberikan kesimpulan yang relevanKesalahan ini
disebabkan karena siswa tidak ingat rumus yang digunakan Berdasarkan
hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa menunjukkan bahwa
kesalahan siswa pada level relational disebabkan karena
a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal
12
b Siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang
dikerjakan
e Level Extended Abstract
Level Extended Abstract menunjukkan bahwa siswa mampu
memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal
dengan baik serta siswa mampu menghubungkan data dan proses yang lain
sehingga mampu memperoleh generalisasi yang baru Dari hasil analisis
jawaban tes siswa yang berhasil pada level ini mampu mengerjakan soal
dengan memberikan kesimpulan yang relevan Berikut akan disajikan
deskripsi pencapaian siswa yang berada pada level extended abstract pada
tabel 6
Tabel 6 Deskripsi Siswa Yang Berada Pada Level Extended Abstract
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis
Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - -
S-06 - - - -
S-07 - - - -
S-12 - - - - -
S-18 - - - - -
Tabel 6 menunjukkan siswa dengan subjek penelitian S-04S-06
dan S-07 mampu mengerjakan pekerjaannya dengan tepat dan berada
pada level extended abstract Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Asikin (2002) menyimpulkan diantaranya bahwa pada level
abstrak diperluas peserta didik mampu berpikir secara induktif dan
deduktif mampu mengadakan atau melihat hubungan-hubungan
membuat hipotesis menarik kesimpulan dan menerapkannya pada situasi
lain Hal ini dapat dimaknai bahwa siswa yang mempunyai pemahaman
soal yang tinggi yang dapat mencapai levelrelational bahkan dapat
mencapai level extended abstract Contoh penggalan pekerjaan siswa
yang mampu berada pada level extended abstract dapat dilihat pada
gambar berikut
13
Soal nomor 1
ldquoAndi memiliki 2 utas tali dengan panjang (31199092 minus
1199091199102) 119889119886119899 (51199092 + 21199091199102 minus 1) Jika kedua tali tersebut disambungkan
maka berapa panjang tali Andirdquo
Jawaban Siswa
Gambar 5 Penggalan Pekerjaan Siswa S-06
Gambar 5 menunjukkan salah satu contoh siswa menyelesaikan soal
yang diberikan dengan penyelesaian yang benar dan tepat serta
kesimpulan yang relevan Siswa mengerjakan soal tersebut dengan
lengkap yaitu menuliskan yang diketahui ditanyakan serta yang dijawab
dengan benar
4 Simpulan dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dikembangkan berdasarkan level
taksonomi SOLO diperoleh setiap kesalahan di setiap level taksonomi SOLO
Level taksonomi SOLO dikategorikan sebagai berikut level prestructural 517
level unistructural 775 level multistructural 1810 level relational 5172
dan level extended abstract 1724 Level relational merupakan level yang paling
dominan dibandingkan level lainnya
Hasil penelitian menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa paling
dominan berada di level relational Jenis kesalahan pada level relational
merupakan kesalahan prinsip Penyebab kesalahan-kesalahan yang dilakukan
siswa pada level relational adalah sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan
soal siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang telah
dikerjakan
Untuk mengatasi kesalahan yang disebabkan kurangnya keterampilan dalam
mengoperasikan bentuk aljabar maka guru hendaknya lebih sering memberikan
penambahan tugas atau latihan soal secara kontinyu Peserta didik hendaknya
14
mengkomunikasikan kesulitan-kesulitan yang dialami pada guru maupun teman
yang lebih menguasai
Daftar Pustaka
Abdullah Abdul Halim Nur Liyana Zainal Abidin dan Marlina Ali 2015
ldquoAnalysis of Studentsrsquo Errors in Solving Higher Order Thinking Skills
(HOTS) Problems for the Topic of FractionrdquoJounal of Asian Social Science
11(21) Diakses pada 16 Januari 2017
(httpswwwresearchgatenetpublication282602742_Analysis_of_Students
_Errors_in_Solving_Higher_Order_Thinking_Skills_HOTS_Problems_for_th
e_Topic_of_Fraction)
Aprilia dyta 2014ldquoAnalisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal yang
Berhubungan dengan Konstruksi Statis Tertentu Berdasarkan Taksonomi
SOLO Plus pada Kelas X TGB SMK Negeri 3 Surabayaldquo Jurnal Kajian
Pendidikan Teknik Bangunan 3(14)59-66 Diakses tanggal 23 Maret 2016
(httpejournalunesaacidindexphpjurnal-kajian-ptbarticleview8762)
Asikin M 2002 ldquoPengembangan Item dan Interpretasi Respon Mahasiswa dalam
Pembelajaran Geometri Analit Berpandu pada Taksonomi SOLO ldquoJurnal
Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja 36(4) Diakses
tanggal 15 Oktober 2016 (httpundikshaacidimageimg_item643doc)
GopalNirmala Michele Stears 2007 ldquoAn Alternatif approach to assesing
science competenciesrdquo African Journal of Research in SMT Education
11(2)15-24 Diakses tanggal 17 Januari 2017
(httpswwwruaczamediarhodesuniversitycontentsancdocumentsGraven
20Venkat202020072020Emerging20pedagogic20agendas20i
n20the20teaching20of20Mathematical20Literacypdf)
Holmes Kathryn 2005 ldquoAnalysis of Asynchonous Online Discussion using the
SOLO Taxonomyrdquo Australian Journal of Educational amp Developmental
Psychology 5117-127 Diakses tanggal 20 November 2015
(httpnovanewcastleeduauvitalaccessmanagerRepositoryfo=sm_subject
3A22asynchronous+communication22)
Lian Lim Hooi amp Wun Thiam Yew 2012 ldquoAssessing Algebraic Solving Ability
A Theoretical Frameworkldquo International Education Studies 5(6) Diakses
tanggal 20 Maret 2016 (httpfilesericedgovfulltextEJ1067083pdf)
Mahmood Azhar M Qasim Ali amp Waqar Husein 2014rdquoUnderstanding of
Elementary School Teachers of World Country about Levels of SOLO
Taxonomyrdquo Mediterranean Journal of Social Sciences 5(23)1135-1138
Diakses tanggal 17 November 2015
(httpwwwmcserorgjournalindexphpmjssarticleview4637)
15
Manibuy Ronald Mardiyana dan Dewi Retno S 2014rdquoAnalisis Kesalahan
Siswa dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Kuadrat Berdasarkan
Taksonomi SOLO pada kelas X SMA Negeri 1 Plus di Kabupaten Nabire-
Papualdquo Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika 2(9)933-945 Diakses
pada 23
Maret2016(httpswwwgooglecomurlsa=tamprct=jampq=ampesrc=sampsource=we
bampcd=1ampcad=rjaampuact=8ampved=0ahUKEwicq62VhvbLAhXRHo4KHTWC
AfsQFggdMAAampurl=http3A2F2Fjurnalfkipunsacid2Findexphp
2Fs2math2Farticle2Fdownload2F48342F3356ampusg=AFQjCNG9O6b
oNesoAGK8CFViQ90G2M8Gg)
Ozdemir A S amp Goktepe Yildiz S 2015 ldquoThe analysis of elementary
mathematics preservice teachersrsquo spatial orientation skills with SOLO
modelrdquo Eurasian Journal of Educational Research 61217-236 Diakses
pada 17 Januari 2017 (httpfilesericedgovfulltextEJ1087527pdf)
Pratiwi Nurul Dwiamp Woro Setyarsih 2015 ldquoPengembangan Instrumen Evaluasi
Berbasis Taksonomi Structure of the Observed Learning Outcome (SOLO)
Untuk Menentukan Profil Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah
Fluida Statisrdquo Journal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) 4 (3) 45-49 Diakses
tanggal 24 Oktober 2016 (httpejournalunesaacidarticle1715032article
pdf )
Suhita Rintis Rashar Sjahruddin amp Aunillah 2013 ldquoAnalisis Kesalahan Dalam
Menyelesaikan Soal Cerita dalam Matematikardquo Jurnal Pendidikan
Matematika STKIP PGRI Sidoarjo 1 (2) 37-46 Diakses tanggal 20 Oktober
2016 (httplppmstkippgri-sidoarjoacidfilesAnalisis-Kesalahan-Dalam-
Menyelesaikan--Soal-Cerita-Pada-Materi--Persamaan-Dan-Pertidaksamaan-
Linear-Satu-Variabel-(Studi-Kasus--Peserta-Didik-Kelas-VII-SMP-Negeri-3-
Candi-Sidioarjo)pdf)
6
a Level prestructural
Level prestructural menunjukkan bahwa siswa belum dapat
memahami masalah yang diberikan sehingga jawaban yang ditulis siswa tidak
mempunyai makna atau konsep apapun sehingga siswa cenderung tidak
memberikan jawaban atas soal yang diberikan Akan disajikan kesalahan-
kesalahan yang berada pada level prestructural di tabel 2
Tabel 2 Deskripsi Kesalahan Pada Level Prestructural
Subjek Penelitian Nomor Soal
Jenis Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - - radic Konsep
S-06 - - - - -
S-07 - radic - - Prinsip
S-12 - - - - -
S-18 - - - - -
Tabel 2 menunjukkan bahwa siswa dengan subjek penelitian S-04
dan S-07 melakukan kesalahan pada nomor 4 dan 2 dengan jenis kesalahan
konsep yang meliputi kesalahan memahami makna soal kesalahan
memahami instruksi soal yaitu tidak mampu mengidentifikasi atau
menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal Penelitian
yang menguatkan yaitu hasil penelitian Asikin (2002) yang menyimpulkan
diantaranya bahwa pada level prestruktural peserta didik menolak memberi
jawaban menjawab secara cepat atas dasar pengamatan dan tanpa dasar yang
logis Contoh kesalahan pada level prestructural dapat dilihat pada gambar
berikut
Soal nomor 2
ldquo Hasil pengurangan 1198862 minus 2119886 119889119886119903119894 2 minus 31198862 adalah rdquo
Jawaban siswa
Gambar 1 Penggalan Pekerjaan Siswa S-07
7
Gambar 1 terlihat bahwa siswa melakukan kesalahan dengan
jenis kesalahan konsep Kesalahan yang dilakukan siswa yaitu tidak
menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal siswa juga
melakukan kesalahan dalam memahami konsep pengurangan aljabar
Penelitian Gopal dan Stears (2007) menyatakan diantaranya bahwa dalam
presentasi tertulis dan lisan jawaban pra-struktural dan uni-struktural
didominasi tetapi selama wawancara tentang presentasi peserta didik
menunjukkan tingkat-multi-struktural yang lebih tinggi relasional dan
dalam beberapa kasus abstrak diperpanjang
Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa
menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa pada level prestructural
disebabkan karena
1) Kemampuan pemahaman siswa yang rendah
2) Kesulitan siswa dalam membaca informasi pada soal
3) Siswa tidak terbiasa menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan
4) Siswa tidak dapat mengatur proses pengerjaan dengan baik
b Level Unistructural
Level unistructural menunjukkan bahwa siswa sudah dapat
memahami soal dengan menggunakan beberapa informasi namun belum
mampu merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik Berikut akan
disajikan kesalahan-kesalahan yang berada pada level unistructural di tabel 3
Tabel 3 Deskripsi Kesalahan Pada Level Unistructural
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis Kesalahan
1 2 3 4
S-04 - - radic - Prinsip Operasi
S-06 - - radic - Prinsip Operasi
S-07 radic - - - Prinsip Operasi
S-12 - - - - -
S-18 - - - - -
Tabel 3 menunjukkan bahwa siswa dengan subjek penelitian S-04
S-06 dan S-07 melakukan kesalahan pada nomor 3 dan 1 dengan jenis
8
kesalahan prinsip dan operasi Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Ronald Manibuy (2014) yang mengatakan bahwa kesalahan
yang dilakukan siswa berkemampuan sedang (KMS) hanya mencapai
level unistructural dengan kesalahan dalam pemisalan variabel terkait
dengan aturan-aturan dalam menyelesaikan persamaan kuadrat dan salah
menuliskan jawaban akhir dari soal secara lengkap dan benarHal ini
dimaknai bahwa siswa harus dapat memahami makna soal untuk mampu
menangkap data atau informasi kemudian menafsirkannya dalam bentuk
model atau kalimat matematika Contoh kesalahan pada level
unistructural dapat dilihat pada gambar berikut
Soal nomor 3
ldquoDiketahui sebuah persegi panjang dengan lebar dan panjang
(119909 minus 119910)119888119898 119889119886119899 (2119909 + 3119910)119888119898 maka luas persegi panjang tersebut
adalahrdquo
Jawaban Siswa
Gambar 2 Penggalan Pekerjaan S-04
Gambar 2 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan
subjek S-04 dimana siswa sudah mampu memahami soal dengan
menggunakan beberapa data atau informasi namun melakukan kesalahan
dalam merencanakan dan menyelesaikan soal Kesalahan yang dilakukan
siswa pada level unistructural yaitu kesalahan konsep yang terlihat jelas
dalam pembuatan model matematika siswa tidak mengetahui rumus apa
yang digunakan sehingga siswa tidak dapat menyelesaikan soal dengan
baik Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa
menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa pada level
unistructural disebabkan karena
a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal
9
b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan data
c Lemahnya daya ingat siswa dalam penggunaan rumus
c Level Multistructural
Level multistructural menunjukkan bahwa siswa sudah dapat
memahami soal dan dapat merencanakan dengan tepat namun belum mampu
menyelesaikan soal dengan baik dan benar Berikut akan disajikan kesalahan-
kesalahan yang berada pada level multistructural di tabel 4
Tabel 4 Deskripsi Kesalahan Pada Level Multistructural
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis
Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - - - Operasi
S-06 - - - - -
S-07 - - - Operasi
S-12 - - - Operasi
S-18 - - Operasi
Tabel 4 menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa
dengan subjek penelitian S-07 S-12 S-18 yang berada pada level
multistructural melakukan kesalahan pada nomor 1 dan 3 dengan jenis
kesalahan pengerjaan yang sama Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Rintis Suhita dkk (2013) menyimpulkan diantaranya siswa
yang tergesa-gesa dalam menjawab soal tidak memahami maksud soal
dan kurang menguasai konsep yang berkaitan dengan soal tes Hal ini
dapat dimaknai bahwa siswa harus mempunyai kemampuan pemahaman
konsep yang tinggi untuk dapat menyelesaikan soal dengan tepat dan
untuk dapat berada pada level multistructural Contoh jawaban kesalahan
pada level multistructural dapat dilihat pada gambar berikut
Soal nomor 3
ldquoDiketahui sebuah persegi panjang dengan lebar dan panjang (119909 minus
119910)119888119898 119889119886119899 (2119909 + 3119910)119888119898 maka luas persegi panjang tersebut adalahrdquo
Jawaban Siswa
10
Gambar 3 Penggalan Pekerjaan Siswa S-07
Gambar 3 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan
subjek S-07 berdasarkan level SOLO adalah multistructural dimana
siswa dapat memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan
menyelesaikan soal namun kurang teliti sehingga gagal dalam jawaban
akhir dari soal yang diberikan Jenis kesalahan yang dilakukan siswa
pada level ini adalah kesalahan operasi Jenis kesalahan operasi yang
dilakukan siswa terlihat jelas dalam menghitung operasi perkalian bentuk
aljabar siswa mengerjakan (119909 minus 119910)(2119909 + 3119910) = 21199092 minus 3119909119910 minus 2119909119910 minus
31199102 padahal seharusnya 3119909119910 119887119906119896119886119899 minus 3119909119910 Hal ini disebabkan karena
siswa tidak teliti dalam mengalikan Akibatnya pada langkah selanjutnya
siswa juga salah dalam menghitungnya Sehingga jawaban yang
diberikan tidak tepat
Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa
menunjukkan bahwa kesalahan siswa pada level multistructural
disebabkan karena
a Lemahnya keterampilan menghitung dalam pengoperasian bentuk
aljabar
b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan atau
memasukkan data kedalam rumus
c Kurang telitinya siswa dalam mengerjakan soal
d Kurangnya siswa mengerjakan latihan-latihan soal yang serupa
d Level Relational
Level relational menunjukkan bahwa siswa mampu memahami soal
dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik
Berikut akan disajikan kesalahan-kesalahan yang berada pada level relational
di tabel 5
11
Tabel 5 Deskrispi Kesalahan Pada Level Relational
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis
Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - - - -
S-06 - - - - -
S-07 - - - - -
S-12 - - - - -
S-18 - - - Prinsip
Tabel 5 menunjukkan bahwa subjek penelitian S-18 melakukan
kesalahan pada levelrelational Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Pratiwi (2015) yang menyimpulkan bahwa pada levelrelational
diperoleh siswa sebesar 271 yang menunjukkan bahwa siswa dapat
menghubungkan beberapa data atau informasi kemudian mengaplikasikan
konsep dan membuat kesimpulan yang relevan Hal ini dimaknai bahwa
siswa yang mampu menyelesaikan tugas atau pekerjaan sampai pada
level relational adalah siswa yang mampu memahami merencanakan dan
menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat serta mampu memberikan
kesimpulan yang relevan Contoh kesalahan pada level relational dapat
dilihat pada gambar berikut
Gambar 4 Penggalan Pekerjaan Siswa S-18
Gambar 4 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa adalah
siswa tidak menuliskan rumus yang digunakan namun proses
penyelesaian yang dilakukan benar dan hasil yang dicapai tepat serta
siswa mampu memberikan kesimpulan yang relevanKesalahan ini
disebabkan karena siswa tidak ingat rumus yang digunakan Berdasarkan
hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa menunjukkan bahwa
kesalahan siswa pada level relational disebabkan karena
a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal
12
b Siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang
dikerjakan
e Level Extended Abstract
Level Extended Abstract menunjukkan bahwa siswa mampu
memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal
dengan baik serta siswa mampu menghubungkan data dan proses yang lain
sehingga mampu memperoleh generalisasi yang baru Dari hasil analisis
jawaban tes siswa yang berhasil pada level ini mampu mengerjakan soal
dengan memberikan kesimpulan yang relevan Berikut akan disajikan
deskripsi pencapaian siswa yang berada pada level extended abstract pada
tabel 6
Tabel 6 Deskripsi Siswa Yang Berada Pada Level Extended Abstract
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis
Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - -
S-06 - - - -
S-07 - - - -
S-12 - - - - -
S-18 - - - - -
Tabel 6 menunjukkan siswa dengan subjek penelitian S-04S-06
dan S-07 mampu mengerjakan pekerjaannya dengan tepat dan berada
pada level extended abstract Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Asikin (2002) menyimpulkan diantaranya bahwa pada level
abstrak diperluas peserta didik mampu berpikir secara induktif dan
deduktif mampu mengadakan atau melihat hubungan-hubungan
membuat hipotesis menarik kesimpulan dan menerapkannya pada situasi
lain Hal ini dapat dimaknai bahwa siswa yang mempunyai pemahaman
soal yang tinggi yang dapat mencapai levelrelational bahkan dapat
mencapai level extended abstract Contoh penggalan pekerjaan siswa
yang mampu berada pada level extended abstract dapat dilihat pada
gambar berikut
13
Soal nomor 1
ldquoAndi memiliki 2 utas tali dengan panjang (31199092 minus
1199091199102) 119889119886119899 (51199092 + 21199091199102 minus 1) Jika kedua tali tersebut disambungkan
maka berapa panjang tali Andirdquo
Jawaban Siswa
Gambar 5 Penggalan Pekerjaan Siswa S-06
Gambar 5 menunjukkan salah satu contoh siswa menyelesaikan soal
yang diberikan dengan penyelesaian yang benar dan tepat serta
kesimpulan yang relevan Siswa mengerjakan soal tersebut dengan
lengkap yaitu menuliskan yang diketahui ditanyakan serta yang dijawab
dengan benar
4 Simpulan dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dikembangkan berdasarkan level
taksonomi SOLO diperoleh setiap kesalahan di setiap level taksonomi SOLO
Level taksonomi SOLO dikategorikan sebagai berikut level prestructural 517
level unistructural 775 level multistructural 1810 level relational 5172
dan level extended abstract 1724 Level relational merupakan level yang paling
dominan dibandingkan level lainnya
Hasil penelitian menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa paling
dominan berada di level relational Jenis kesalahan pada level relational
merupakan kesalahan prinsip Penyebab kesalahan-kesalahan yang dilakukan
siswa pada level relational adalah sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan
soal siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang telah
dikerjakan
Untuk mengatasi kesalahan yang disebabkan kurangnya keterampilan dalam
mengoperasikan bentuk aljabar maka guru hendaknya lebih sering memberikan
penambahan tugas atau latihan soal secara kontinyu Peserta didik hendaknya
14
mengkomunikasikan kesulitan-kesulitan yang dialami pada guru maupun teman
yang lebih menguasai
Daftar Pustaka
Abdullah Abdul Halim Nur Liyana Zainal Abidin dan Marlina Ali 2015
ldquoAnalysis of Studentsrsquo Errors in Solving Higher Order Thinking Skills
(HOTS) Problems for the Topic of FractionrdquoJounal of Asian Social Science
11(21) Diakses pada 16 Januari 2017
(httpswwwresearchgatenetpublication282602742_Analysis_of_Students
_Errors_in_Solving_Higher_Order_Thinking_Skills_HOTS_Problems_for_th
e_Topic_of_Fraction)
Aprilia dyta 2014ldquoAnalisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal yang
Berhubungan dengan Konstruksi Statis Tertentu Berdasarkan Taksonomi
SOLO Plus pada Kelas X TGB SMK Negeri 3 Surabayaldquo Jurnal Kajian
Pendidikan Teknik Bangunan 3(14)59-66 Diakses tanggal 23 Maret 2016
(httpejournalunesaacidindexphpjurnal-kajian-ptbarticleview8762)
Asikin M 2002 ldquoPengembangan Item dan Interpretasi Respon Mahasiswa dalam
Pembelajaran Geometri Analit Berpandu pada Taksonomi SOLO ldquoJurnal
Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja 36(4) Diakses
tanggal 15 Oktober 2016 (httpundikshaacidimageimg_item643doc)
GopalNirmala Michele Stears 2007 ldquoAn Alternatif approach to assesing
science competenciesrdquo African Journal of Research in SMT Education
11(2)15-24 Diakses tanggal 17 Januari 2017
(httpswwwruaczamediarhodesuniversitycontentsancdocumentsGraven
20Venkat202020072020Emerging20pedagogic20agendas20i
n20the20teaching20of20Mathematical20Literacypdf)
Holmes Kathryn 2005 ldquoAnalysis of Asynchonous Online Discussion using the
SOLO Taxonomyrdquo Australian Journal of Educational amp Developmental
Psychology 5117-127 Diakses tanggal 20 November 2015
(httpnovanewcastleeduauvitalaccessmanagerRepositoryfo=sm_subject
3A22asynchronous+communication22)
Lian Lim Hooi amp Wun Thiam Yew 2012 ldquoAssessing Algebraic Solving Ability
A Theoretical Frameworkldquo International Education Studies 5(6) Diakses
tanggal 20 Maret 2016 (httpfilesericedgovfulltextEJ1067083pdf)
Mahmood Azhar M Qasim Ali amp Waqar Husein 2014rdquoUnderstanding of
Elementary School Teachers of World Country about Levels of SOLO
Taxonomyrdquo Mediterranean Journal of Social Sciences 5(23)1135-1138
Diakses tanggal 17 November 2015
(httpwwwmcserorgjournalindexphpmjssarticleview4637)
15
Manibuy Ronald Mardiyana dan Dewi Retno S 2014rdquoAnalisis Kesalahan
Siswa dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Kuadrat Berdasarkan
Taksonomi SOLO pada kelas X SMA Negeri 1 Plus di Kabupaten Nabire-
Papualdquo Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika 2(9)933-945 Diakses
pada 23
Maret2016(httpswwwgooglecomurlsa=tamprct=jampq=ampesrc=sampsource=we
bampcd=1ampcad=rjaampuact=8ampved=0ahUKEwicq62VhvbLAhXRHo4KHTWC
AfsQFggdMAAampurl=http3A2F2Fjurnalfkipunsacid2Findexphp
2Fs2math2Farticle2Fdownload2F48342F3356ampusg=AFQjCNG9O6b
oNesoAGK8CFViQ90G2M8Gg)
Ozdemir A S amp Goktepe Yildiz S 2015 ldquoThe analysis of elementary
mathematics preservice teachersrsquo spatial orientation skills with SOLO
modelrdquo Eurasian Journal of Educational Research 61217-236 Diakses
pada 17 Januari 2017 (httpfilesericedgovfulltextEJ1087527pdf)
Pratiwi Nurul Dwiamp Woro Setyarsih 2015 ldquoPengembangan Instrumen Evaluasi
Berbasis Taksonomi Structure of the Observed Learning Outcome (SOLO)
Untuk Menentukan Profil Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah
Fluida Statisrdquo Journal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) 4 (3) 45-49 Diakses
tanggal 24 Oktober 2016 (httpejournalunesaacidarticle1715032article
pdf )
Suhita Rintis Rashar Sjahruddin amp Aunillah 2013 ldquoAnalisis Kesalahan Dalam
Menyelesaikan Soal Cerita dalam Matematikardquo Jurnal Pendidikan
Matematika STKIP PGRI Sidoarjo 1 (2) 37-46 Diakses tanggal 20 Oktober
2016 (httplppmstkippgri-sidoarjoacidfilesAnalisis-Kesalahan-Dalam-
Menyelesaikan--Soal-Cerita-Pada-Materi--Persamaan-Dan-Pertidaksamaan-
Linear-Satu-Variabel-(Studi-Kasus--Peserta-Didik-Kelas-VII-SMP-Negeri-3-
Candi-Sidioarjo)pdf)
7
Gambar 1 terlihat bahwa siswa melakukan kesalahan dengan
jenis kesalahan konsep Kesalahan yang dilakukan siswa yaitu tidak
menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal siswa juga
melakukan kesalahan dalam memahami konsep pengurangan aljabar
Penelitian Gopal dan Stears (2007) menyatakan diantaranya bahwa dalam
presentasi tertulis dan lisan jawaban pra-struktural dan uni-struktural
didominasi tetapi selama wawancara tentang presentasi peserta didik
menunjukkan tingkat-multi-struktural yang lebih tinggi relasional dan
dalam beberapa kasus abstrak diperpanjang
Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa
menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa pada level prestructural
disebabkan karena
1) Kemampuan pemahaman siswa yang rendah
2) Kesulitan siswa dalam membaca informasi pada soal
3) Siswa tidak terbiasa menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan
4) Siswa tidak dapat mengatur proses pengerjaan dengan baik
b Level Unistructural
Level unistructural menunjukkan bahwa siswa sudah dapat
memahami soal dengan menggunakan beberapa informasi namun belum
mampu merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik Berikut akan
disajikan kesalahan-kesalahan yang berada pada level unistructural di tabel 3
Tabel 3 Deskripsi Kesalahan Pada Level Unistructural
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis Kesalahan
1 2 3 4
S-04 - - radic - Prinsip Operasi
S-06 - - radic - Prinsip Operasi
S-07 radic - - - Prinsip Operasi
S-12 - - - - -
S-18 - - - - -
Tabel 3 menunjukkan bahwa siswa dengan subjek penelitian S-04
S-06 dan S-07 melakukan kesalahan pada nomor 3 dan 1 dengan jenis
8
kesalahan prinsip dan operasi Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Ronald Manibuy (2014) yang mengatakan bahwa kesalahan
yang dilakukan siswa berkemampuan sedang (KMS) hanya mencapai
level unistructural dengan kesalahan dalam pemisalan variabel terkait
dengan aturan-aturan dalam menyelesaikan persamaan kuadrat dan salah
menuliskan jawaban akhir dari soal secara lengkap dan benarHal ini
dimaknai bahwa siswa harus dapat memahami makna soal untuk mampu
menangkap data atau informasi kemudian menafsirkannya dalam bentuk
model atau kalimat matematika Contoh kesalahan pada level
unistructural dapat dilihat pada gambar berikut
Soal nomor 3
ldquoDiketahui sebuah persegi panjang dengan lebar dan panjang
(119909 minus 119910)119888119898 119889119886119899 (2119909 + 3119910)119888119898 maka luas persegi panjang tersebut
adalahrdquo
Jawaban Siswa
Gambar 2 Penggalan Pekerjaan S-04
Gambar 2 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan
subjek S-04 dimana siswa sudah mampu memahami soal dengan
menggunakan beberapa data atau informasi namun melakukan kesalahan
dalam merencanakan dan menyelesaikan soal Kesalahan yang dilakukan
siswa pada level unistructural yaitu kesalahan konsep yang terlihat jelas
dalam pembuatan model matematika siswa tidak mengetahui rumus apa
yang digunakan sehingga siswa tidak dapat menyelesaikan soal dengan
baik Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa
menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa pada level
unistructural disebabkan karena
a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal
9
b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan data
c Lemahnya daya ingat siswa dalam penggunaan rumus
c Level Multistructural
Level multistructural menunjukkan bahwa siswa sudah dapat
memahami soal dan dapat merencanakan dengan tepat namun belum mampu
menyelesaikan soal dengan baik dan benar Berikut akan disajikan kesalahan-
kesalahan yang berada pada level multistructural di tabel 4
Tabel 4 Deskripsi Kesalahan Pada Level Multistructural
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis
Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - - - Operasi
S-06 - - - - -
S-07 - - - Operasi
S-12 - - - Operasi
S-18 - - Operasi
Tabel 4 menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa
dengan subjek penelitian S-07 S-12 S-18 yang berada pada level
multistructural melakukan kesalahan pada nomor 1 dan 3 dengan jenis
kesalahan pengerjaan yang sama Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Rintis Suhita dkk (2013) menyimpulkan diantaranya siswa
yang tergesa-gesa dalam menjawab soal tidak memahami maksud soal
dan kurang menguasai konsep yang berkaitan dengan soal tes Hal ini
dapat dimaknai bahwa siswa harus mempunyai kemampuan pemahaman
konsep yang tinggi untuk dapat menyelesaikan soal dengan tepat dan
untuk dapat berada pada level multistructural Contoh jawaban kesalahan
pada level multistructural dapat dilihat pada gambar berikut
Soal nomor 3
ldquoDiketahui sebuah persegi panjang dengan lebar dan panjang (119909 minus
119910)119888119898 119889119886119899 (2119909 + 3119910)119888119898 maka luas persegi panjang tersebut adalahrdquo
Jawaban Siswa
10
Gambar 3 Penggalan Pekerjaan Siswa S-07
Gambar 3 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan
subjek S-07 berdasarkan level SOLO adalah multistructural dimana
siswa dapat memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan
menyelesaikan soal namun kurang teliti sehingga gagal dalam jawaban
akhir dari soal yang diberikan Jenis kesalahan yang dilakukan siswa
pada level ini adalah kesalahan operasi Jenis kesalahan operasi yang
dilakukan siswa terlihat jelas dalam menghitung operasi perkalian bentuk
aljabar siswa mengerjakan (119909 minus 119910)(2119909 + 3119910) = 21199092 minus 3119909119910 minus 2119909119910 minus
31199102 padahal seharusnya 3119909119910 119887119906119896119886119899 minus 3119909119910 Hal ini disebabkan karena
siswa tidak teliti dalam mengalikan Akibatnya pada langkah selanjutnya
siswa juga salah dalam menghitungnya Sehingga jawaban yang
diberikan tidak tepat
Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa
menunjukkan bahwa kesalahan siswa pada level multistructural
disebabkan karena
a Lemahnya keterampilan menghitung dalam pengoperasian bentuk
aljabar
b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan atau
memasukkan data kedalam rumus
c Kurang telitinya siswa dalam mengerjakan soal
d Kurangnya siswa mengerjakan latihan-latihan soal yang serupa
d Level Relational
Level relational menunjukkan bahwa siswa mampu memahami soal
dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik
Berikut akan disajikan kesalahan-kesalahan yang berada pada level relational
di tabel 5
11
Tabel 5 Deskrispi Kesalahan Pada Level Relational
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis
Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - - - -
S-06 - - - - -
S-07 - - - - -
S-12 - - - - -
S-18 - - - Prinsip
Tabel 5 menunjukkan bahwa subjek penelitian S-18 melakukan
kesalahan pada levelrelational Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Pratiwi (2015) yang menyimpulkan bahwa pada levelrelational
diperoleh siswa sebesar 271 yang menunjukkan bahwa siswa dapat
menghubungkan beberapa data atau informasi kemudian mengaplikasikan
konsep dan membuat kesimpulan yang relevan Hal ini dimaknai bahwa
siswa yang mampu menyelesaikan tugas atau pekerjaan sampai pada
level relational adalah siswa yang mampu memahami merencanakan dan
menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat serta mampu memberikan
kesimpulan yang relevan Contoh kesalahan pada level relational dapat
dilihat pada gambar berikut
Gambar 4 Penggalan Pekerjaan Siswa S-18
Gambar 4 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa adalah
siswa tidak menuliskan rumus yang digunakan namun proses
penyelesaian yang dilakukan benar dan hasil yang dicapai tepat serta
siswa mampu memberikan kesimpulan yang relevanKesalahan ini
disebabkan karena siswa tidak ingat rumus yang digunakan Berdasarkan
hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa menunjukkan bahwa
kesalahan siswa pada level relational disebabkan karena
a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal
12
b Siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang
dikerjakan
e Level Extended Abstract
Level Extended Abstract menunjukkan bahwa siswa mampu
memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal
dengan baik serta siswa mampu menghubungkan data dan proses yang lain
sehingga mampu memperoleh generalisasi yang baru Dari hasil analisis
jawaban tes siswa yang berhasil pada level ini mampu mengerjakan soal
dengan memberikan kesimpulan yang relevan Berikut akan disajikan
deskripsi pencapaian siswa yang berada pada level extended abstract pada
tabel 6
Tabel 6 Deskripsi Siswa Yang Berada Pada Level Extended Abstract
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis
Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - -
S-06 - - - -
S-07 - - - -
S-12 - - - - -
S-18 - - - - -
Tabel 6 menunjukkan siswa dengan subjek penelitian S-04S-06
dan S-07 mampu mengerjakan pekerjaannya dengan tepat dan berada
pada level extended abstract Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Asikin (2002) menyimpulkan diantaranya bahwa pada level
abstrak diperluas peserta didik mampu berpikir secara induktif dan
deduktif mampu mengadakan atau melihat hubungan-hubungan
membuat hipotesis menarik kesimpulan dan menerapkannya pada situasi
lain Hal ini dapat dimaknai bahwa siswa yang mempunyai pemahaman
soal yang tinggi yang dapat mencapai levelrelational bahkan dapat
mencapai level extended abstract Contoh penggalan pekerjaan siswa
yang mampu berada pada level extended abstract dapat dilihat pada
gambar berikut
13
Soal nomor 1
ldquoAndi memiliki 2 utas tali dengan panjang (31199092 minus
1199091199102) 119889119886119899 (51199092 + 21199091199102 minus 1) Jika kedua tali tersebut disambungkan
maka berapa panjang tali Andirdquo
Jawaban Siswa
Gambar 5 Penggalan Pekerjaan Siswa S-06
Gambar 5 menunjukkan salah satu contoh siswa menyelesaikan soal
yang diberikan dengan penyelesaian yang benar dan tepat serta
kesimpulan yang relevan Siswa mengerjakan soal tersebut dengan
lengkap yaitu menuliskan yang diketahui ditanyakan serta yang dijawab
dengan benar
4 Simpulan dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dikembangkan berdasarkan level
taksonomi SOLO diperoleh setiap kesalahan di setiap level taksonomi SOLO
Level taksonomi SOLO dikategorikan sebagai berikut level prestructural 517
level unistructural 775 level multistructural 1810 level relational 5172
dan level extended abstract 1724 Level relational merupakan level yang paling
dominan dibandingkan level lainnya
Hasil penelitian menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa paling
dominan berada di level relational Jenis kesalahan pada level relational
merupakan kesalahan prinsip Penyebab kesalahan-kesalahan yang dilakukan
siswa pada level relational adalah sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan
soal siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang telah
dikerjakan
Untuk mengatasi kesalahan yang disebabkan kurangnya keterampilan dalam
mengoperasikan bentuk aljabar maka guru hendaknya lebih sering memberikan
penambahan tugas atau latihan soal secara kontinyu Peserta didik hendaknya
14
mengkomunikasikan kesulitan-kesulitan yang dialami pada guru maupun teman
yang lebih menguasai
Daftar Pustaka
Abdullah Abdul Halim Nur Liyana Zainal Abidin dan Marlina Ali 2015
ldquoAnalysis of Studentsrsquo Errors in Solving Higher Order Thinking Skills
(HOTS) Problems for the Topic of FractionrdquoJounal of Asian Social Science
11(21) Diakses pada 16 Januari 2017
(httpswwwresearchgatenetpublication282602742_Analysis_of_Students
_Errors_in_Solving_Higher_Order_Thinking_Skills_HOTS_Problems_for_th
e_Topic_of_Fraction)
Aprilia dyta 2014ldquoAnalisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal yang
Berhubungan dengan Konstruksi Statis Tertentu Berdasarkan Taksonomi
SOLO Plus pada Kelas X TGB SMK Negeri 3 Surabayaldquo Jurnal Kajian
Pendidikan Teknik Bangunan 3(14)59-66 Diakses tanggal 23 Maret 2016
(httpejournalunesaacidindexphpjurnal-kajian-ptbarticleview8762)
Asikin M 2002 ldquoPengembangan Item dan Interpretasi Respon Mahasiswa dalam
Pembelajaran Geometri Analit Berpandu pada Taksonomi SOLO ldquoJurnal
Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja 36(4) Diakses
tanggal 15 Oktober 2016 (httpundikshaacidimageimg_item643doc)
GopalNirmala Michele Stears 2007 ldquoAn Alternatif approach to assesing
science competenciesrdquo African Journal of Research in SMT Education
11(2)15-24 Diakses tanggal 17 Januari 2017
(httpswwwruaczamediarhodesuniversitycontentsancdocumentsGraven
20Venkat202020072020Emerging20pedagogic20agendas20i
n20the20teaching20of20Mathematical20Literacypdf)
Holmes Kathryn 2005 ldquoAnalysis of Asynchonous Online Discussion using the
SOLO Taxonomyrdquo Australian Journal of Educational amp Developmental
Psychology 5117-127 Diakses tanggal 20 November 2015
(httpnovanewcastleeduauvitalaccessmanagerRepositoryfo=sm_subject
3A22asynchronous+communication22)
Lian Lim Hooi amp Wun Thiam Yew 2012 ldquoAssessing Algebraic Solving Ability
A Theoretical Frameworkldquo International Education Studies 5(6) Diakses
tanggal 20 Maret 2016 (httpfilesericedgovfulltextEJ1067083pdf)
Mahmood Azhar M Qasim Ali amp Waqar Husein 2014rdquoUnderstanding of
Elementary School Teachers of World Country about Levels of SOLO
Taxonomyrdquo Mediterranean Journal of Social Sciences 5(23)1135-1138
Diakses tanggal 17 November 2015
(httpwwwmcserorgjournalindexphpmjssarticleview4637)
15
Manibuy Ronald Mardiyana dan Dewi Retno S 2014rdquoAnalisis Kesalahan
Siswa dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Kuadrat Berdasarkan
Taksonomi SOLO pada kelas X SMA Negeri 1 Plus di Kabupaten Nabire-
Papualdquo Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika 2(9)933-945 Diakses
pada 23
Maret2016(httpswwwgooglecomurlsa=tamprct=jampq=ampesrc=sampsource=we
bampcd=1ampcad=rjaampuact=8ampved=0ahUKEwicq62VhvbLAhXRHo4KHTWC
AfsQFggdMAAampurl=http3A2F2Fjurnalfkipunsacid2Findexphp
2Fs2math2Farticle2Fdownload2F48342F3356ampusg=AFQjCNG9O6b
oNesoAGK8CFViQ90G2M8Gg)
Ozdemir A S amp Goktepe Yildiz S 2015 ldquoThe analysis of elementary
mathematics preservice teachersrsquo spatial orientation skills with SOLO
modelrdquo Eurasian Journal of Educational Research 61217-236 Diakses
pada 17 Januari 2017 (httpfilesericedgovfulltextEJ1087527pdf)
Pratiwi Nurul Dwiamp Woro Setyarsih 2015 ldquoPengembangan Instrumen Evaluasi
Berbasis Taksonomi Structure of the Observed Learning Outcome (SOLO)
Untuk Menentukan Profil Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah
Fluida Statisrdquo Journal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) 4 (3) 45-49 Diakses
tanggal 24 Oktober 2016 (httpejournalunesaacidarticle1715032article
pdf )
Suhita Rintis Rashar Sjahruddin amp Aunillah 2013 ldquoAnalisis Kesalahan Dalam
Menyelesaikan Soal Cerita dalam Matematikardquo Jurnal Pendidikan
Matematika STKIP PGRI Sidoarjo 1 (2) 37-46 Diakses tanggal 20 Oktober
2016 (httplppmstkippgri-sidoarjoacidfilesAnalisis-Kesalahan-Dalam-
Menyelesaikan--Soal-Cerita-Pada-Materi--Persamaan-Dan-Pertidaksamaan-
Linear-Satu-Variabel-(Studi-Kasus--Peserta-Didik-Kelas-VII-SMP-Negeri-3-
Candi-Sidioarjo)pdf)
8
kesalahan prinsip dan operasi Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Ronald Manibuy (2014) yang mengatakan bahwa kesalahan
yang dilakukan siswa berkemampuan sedang (KMS) hanya mencapai
level unistructural dengan kesalahan dalam pemisalan variabel terkait
dengan aturan-aturan dalam menyelesaikan persamaan kuadrat dan salah
menuliskan jawaban akhir dari soal secara lengkap dan benarHal ini
dimaknai bahwa siswa harus dapat memahami makna soal untuk mampu
menangkap data atau informasi kemudian menafsirkannya dalam bentuk
model atau kalimat matematika Contoh kesalahan pada level
unistructural dapat dilihat pada gambar berikut
Soal nomor 3
ldquoDiketahui sebuah persegi panjang dengan lebar dan panjang
(119909 minus 119910)119888119898 119889119886119899 (2119909 + 3119910)119888119898 maka luas persegi panjang tersebut
adalahrdquo
Jawaban Siswa
Gambar 2 Penggalan Pekerjaan S-04
Gambar 2 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan
subjek S-04 dimana siswa sudah mampu memahami soal dengan
menggunakan beberapa data atau informasi namun melakukan kesalahan
dalam merencanakan dan menyelesaikan soal Kesalahan yang dilakukan
siswa pada level unistructural yaitu kesalahan konsep yang terlihat jelas
dalam pembuatan model matematika siswa tidak mengetahui rumus apa
yang digunakan sehingga siswa tidak dapat menyelesaikan soal dengan
baik Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa
menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa pada level
unistructural disebabkan karena
a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal
9
b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan data
c Lemahnya daya ingat siswa dalam penggunaan rumus
c Level Multistructural
Level multistructural menunjukkan bahwa siswa sudah dapat
memahami soal dan dapat merencanakan dengan tepat namun belum mampu
menyelesaikan soal dengan baik dan benar Berikut akan disajikan kesalahan-
kesalahan yang berada pada level multistructural di tabel 4
Tabel 4 Deskripsi Kesalahan Pada Level Multistructural
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis
Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - - - Operasi
S-06 - - - - -
S-07 - - - Operasi
S-12 - - - Operasi
S-18 - - Operasi
Tabel 4 menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa
dengan subjek penelitian S-07 S-12 S-18 yang berada pada level
multistructural melakukan kesalahan pada nomor 1 dan 3 dengan jenis
kesalahan pengerjaan yang sama Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Rintis Suhita dkk (2013) menyimpulkan diantaranya siswa
yang tergesa-gesa dalam menjawab soal tidak memahami maksud soal
dan kurang menguasai konsep yang berkaitan dengan soal tes Hal ini
dapat dimaknai bahwa siswa harus mempunyai kemampuan pemahaman
konsep yang tinggi untuk dapat menyelesaikan soal dengan tepat dan
untuk dapat berada pada level multistructural Contoh jawaban kesalahan
pada level multistructural dapat dilihat pada gambar berikut
Soal nomor 3
ldquoDiketahui sebuah persegi panjang dengan lebar dan panjang (119909 minus
119910)119888119898 119889119886119899 (2119909 + 3119910)119888119898 maka luas persegi panjang tersebut adalahrdquo
Jawaban Siswa
10
Gambar 3 Penggalan Pekerjaan Siswa S-07
Gambar 3 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan
subjek S-07 berdasarkan level SOLO adalah multistructural dimana
siswa dapat memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan
menyelesaikan soal namun kurang teliti sehingga gagal dalam jawaban
akhir dari soal yang diberikan Jenis kesalahan yang dilakukan siswa
pada level ini adalah kesalahan operasi Jenis kesalahan operasi yang
dilakukan siswa terlihat jelas dalam menghitung operasi perkalian bentuk
aljabar siswa mengerjakan (119909 minus 119910)(2119909 + 3119910) = 21199092 minus 3119909119910 minus 2119909119910 minus
31199102 padahal seharusnya 3119909119910 119887119906119896119886119899 minus 3119909119910 Hal ini disebabkan karena
siswa tidak teliti dalam mengalikan Akibatnya pada langkah selanjutnya
siswa juga salah dalam menghitungnya Sehingga jawaban yang
diberikan tidak tepat
Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa
menunjukkan bahwa kesalahan siswa pada level multistructural
disebabkan karena
a Lemahnya keterampilan menghitung dalam pengoperasian bentuk
aljabar
b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan atau
memasukkan data kedalam rumus
c Kurang telitinya siswa dalam mengerjakan soal
d Kurangnya siswa mengerjakan latihan-latihan soal yang serupa
d Level Relational
Level relational menunjukkan bahwa siswa mampu memahami soal
dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik
Berikut akan disajikan kesalahan-kesalahan yang berada pada level relational
di tabel 5
11
Tabel 5 Deskrispi Kesalahan Pada Level Relational
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis
Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - - - -
S-06 - - - - -
S-07 - - - - -
S-12 - - - - -
S-18 - - - Prinsip
Tabel 5 menunjukkan bahwa subjek penelitian S-18 melakukan
kesalahan pada levelrelational Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Pratiwi (2015) yang menyimpulkan bahwa pada levelrelational
diperoleh siswa sebesar 271 yang menunjukkan bahwa siswa dapat
menghubungkan beberapa data atau informasi kemudian mengaplikasikan
konsep dan membuat kesimpulan yang relevan Hal ini dimaknai bahwa
siswa yang mampu menyelesaikan tugas atau pekerjaan sampai pada
level relational adalah siswa yang mampu memahami merencanakan dan
menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat serta mampu memberikan
kesimpulan yang relevan Contoh kesalahan pada level relational dapat
dilihat pada gambar berikut
Gambar 4 Penggalan Pekerjaan Siswa S-18
Gambar 4 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa adalah
siswa tidak menuliskan rumus yang digunakan namun proses
penyelesaian yang dilakukan benar dan hasil yang dicapai tepat serta
siswa mampu memberikan kesimpulan yang relevanKesalahan ini
disebabkan karena siswa tidak ingat rumus yang digunakan Berdasarkan
hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa menunjukkan bahwa
kesalahan siswa pada level relational disebabkan karena
a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal
12
b Siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang
dikerjakan
e Level Extended Abstract
Level Extended Abstract menunjukkan bahwa siswa mampu
memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal
dengan baik serta siswa mampu menghubungkan data dan proses yang lain
sehingga mampu memperoleh generalisasi yang baru Dari hasil analisis
jawaban tes siswa yang berhasil pada level ini mampu mengerjakan soal
dengan memberikan kesimpulan yang relevan Berikut akan disajikan
deskripsi pencapaian siswa yang berada pada level extended abstract pada
tabel 6
Tabel 6 Deskripsi Siswa Yang Berada Pada Level Extended Abstract
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis
Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - -
S-06 - - - -
S-07 - - - -
S-12 - - - - -
S-18 - - - - -
Tabel 6 menunjukkan siswa dengan subjek penelitian S-04S-06
dan S-07 mampu mengerjakan pekerjaannya dengan tepat dan berada
pada level extended abstract Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Asikin (2002) menyimpulkan diantaranya bahwa pada level
abstrak diperluas peserta didik mampu berpikir secara induktif dan
deduktif mampu mengadakan atau melihat hubungan-hubungan
membuat hipotesis menarik kesimpulan dan menerapkannya pada situasi
lain Hal ini dapat dimaknai bahwa siswa yang mempunyai pemahaman
soal yang tinggi yang dapat mencapai levelrelational bahkan dapat
mencapai level extended abstract Contoh penggalan pekerjaan siswa
yang mampu berada pada level extended abstract dapat dilihat pada
gambar berikut
13
Soal nomor 1
ldquoAndi memiliki 2 utas tali dengan panjang (31199092 minus
1199091199102) 119889119886119899 (51199092 + 21199091199102 minus 1) Jika kedua tali tersebut disambungkan
maka berapa panjang tali Andirdquo
Jawaban Siswa
Gambar 5 Penggalan Pekerjaan Siswa S-06
Gambar 5 menunjukkan salah satu contoh siswa menyelesaikan soal
yang diberikan dengan penyelesaian yang benar dan tepat serta
kesimpulan yang relevan Siswa mengerjakan soal tersebut dengan
lengkap yaitu menuliskan yang diketahui ditanyakan serta yang dijawab
dengan benar
4 Simpulan dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dikembangkan berdasarkan level
taksonomi SOLO diperoleh setiap kesalahan di setiap level taksonomi SOLO
Level taksonomi SOLO dikategorikan sebagai berikut level prestructural 517
level unistructural 775 level multistructural 1810 level relational 5172
dan level extended abstract 1724 Level relational merupakan level yang paling
dominan dibandingkan level lainnya
Hasil penelitian menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa paling
dominan berada di level relational Jenis kesalahan pada level relational
merupakan kesalahan prinsip Penyebab kesalahan-kesalahan yang dilakukan
siswa pada level relational adalah sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan
soal siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang telah
dikerjakan
Untuk mengatasi kesalahan yang disebabkan kurangnya keterampilan dalam
mengoperasikan bentuk aljabar maka guru hendaknya lebih sering memberikan
penambahan tugas atau latihan soal secara kontinyu Peserta didik hendaknya
14
mengkomunikasikan kesulitan-kesulitan yang dialami pada guru maupun teman
yang lebih menguasai
Daftar Pustaka
Abdullah Abdul Halim Nur Liyana Zainal Abidin dan Marlina Ali 2015
ldquoAnalysis of Studentsrsquo Errors in Solving Higher Order Thinking Skills
(HOTS) Problems for the Topic of FractionrdquoJounal of Asian Social Science
11(21) Diakses pada 16 Januari 2017
(httpswwwresearchgatenetpublication282602742_Analysis_of_Students
_Errors_in_Solving_Higher_Order_Thinking_Skills_HOTS_Problems_for_th
e_Topic_of_Fraction)
Aprilia dyta 2014ldquoAnalisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal yang
Berhubungan dengan Konstruksi Statis Tertentu Berdasarkan Taksonomi
SOLO Plus pada Kelas X TGB SMK Negeri 3 Surabayaldquo Jurnal Kajian
Pendidikan Teknik Bangunan 3(14)59-66 Diakses tanggal 23 Maret 2016
(httpejournalunesaacidindexphpjurnal-kajian-ptbarticleview8762)
Asikin M 2002 ldquoPengembangan Item dan Interpretasi Respon Mahasiswa dalam
Pembelajaran Geometri Analit Berpandu pada Taksonomi SOLO ldquoJurnal
Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja 36(4) Diakses
tanggal 15 Oktober 2016 (httpundikshaacidimageimg_item643doc)
GopalNirmala Michele Stears 2007 ldquoAn Alternatif approach to assesing
science competenciesrdquo African Journal of Research in SMT Education
11(2)15-24 Diakses tanggal 17 Januari 2017
(httpswwwruaczamediarhodesuniversitycontentsancdocumentsGraven
20Venkat202020072020Emerging20pedagogic20agendas20i
n20the20teaching20of20Mathematical20Literacypdf)
Holmes Kathryn 2005 ldquoAnalysis of Asynchonous Online Discussion using the
SOLO Taxonomyrdquo Australian Journal of Educational amp Developmental
Psychology 5117-127 Diakses tanggal 20 November 2015
(httpnovanewcastleeduauvitalaccessmanagerRepositoryfo=sm_subject
3A22asynchronous+communication22)
Lian Lim Hooi amp Wun Thiam Yew 2012 ldquoAssessing Algebraic Solving Ability
A Theoretical Frameworkldquo International Education Studies 5(6) Diakses
tanggal 20 Maret 2016 (httpfilesericedgovfulltextEJ1067083pdf)
Mahmood Azhar M Qasim Ali amp Waqar Husein 2014rdquoUnderstanding of
Elementary School Teachers of World Country about Levels of SOLO
Taxonomyrdquo Mediterranean Journal of Social Sciences 5(23)1135-1138
Diakses tanggal 17 November 2015
(httpwwwmcserorgjournalindexphpmjssarticleview4637)
15
Manibuy Ronald Mardiyana dan Dewi Retno S 2014rdquoAnalisis Kesalahan
Siswa dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Kuadrat Berdasarkan
Taksonomi SOLO pada kelas X SMA Negeri 1 Plus di Kabupaten Nabire-
Papualdquo Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika 2(9)933-945 Diakses
pada 23
Maret2016(httpswwwgooglecomurlsa=tamprct=jampq=ampesrc=sampsource=we
bampcd=1ampcad=rjaampuact=8ampved=0ahUKEwicq62VhvbLAhXRHo4KHTWC
AfsQFggdMAAampurl=http3A2F2Fjurnalfkipunsacid2Findexphp
2Fs2math2Farticle2Fdownload2F48342F3356ampusg=AFQjCNG9O6b
oNesoAGK8CFViQ90G2M8Gg)
Ozdemir A S amp Goktepe Yildiz S 2015 ldquoThe analysis of elementary
mathematics preservice teachersrsquo spatial orientation skills with SOLO
modelrdquo Eurasian Journal of Educational Research 61217-236 Diakses
pada 17 Januari 2017 (httpfilesericedgovfulltextEJ1087527pdf)
Pratiwi Nurul Dwiamp Woro Setyarsih 2015 ldquoPengembangan Instrumen Evaluasi
Berbasis Taksonomi Structure of the Observed Learning Outcome (SOLO)
Untuk Menentukan Profil Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah
Fluida Statisrdquo Journal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) 4 (3) 45-49 Diakses
tanggal 24 Oktober 2016 (httpejournalunesaacidarticle1715032article
pdf )
Suhita Rintis Rashar Sjahruddin amp Aunillah 2013 ldquoAnalisis Kesalahan Dalam
Menyelesaikan Soal Cerita dalam Matematikardquo Jurnal Pendidikan
Matematika STKIP PGRI Sidoarjo 1 (2) 37-46 Diakses tanggal 20 Oktober
2016 (httplppmstkippgri-sidoarjoacidfilesAnalisis-Kesalahan-Dalam-
Menyelesaikan--Soal-Cerita-Pada-Materi--Persamaan-Dan-Pertidaksamaan-
Linear-Satu-Variabel-(Studi-Kasus--Peserta-Didik-Kelas-VII-SMP-Negeri-3-
Candi-Sidioarjo)pdf)
9
b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan data
c Lemahnya daya ingat siswa dalam penggunaan rumus
c Level Multistructural
Level multistructural menunjukkan bahwa siswa sudah dapat
memahami soal dan dapat merencanakan dengan tepat namun belum mampu
menyelesaikan soal dengan baik dan benar Berikut akan disajikan kesalahan-
kesalahan yang berada pada level multistructural di tabel 4
Tabel 4 Deskripsi Kesalahan Pada Level Multistructural
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis
Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - - - Operasi
S-06 - - - - -
S-07 - - - Operasi
S-12 - - - Operasi
S-18 - - Operasi
Tabel 4 menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa
dengan subjek penelitian S-07 S-12 S-18 yang berada pada level
multistructural melakukan kesalahan pada nomor 1 dan 3 dengan jenis
kesalahan pengerjaan yang sama Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Rintis Suhita dkk (2013) menyimpulkan diantaranya siswa
yang tergesa-gesa dalam menjawab soal tidak memahami maksud soal
dan kurang menguasai konsep yang berkaitan dengan soal tes Hal ini
dapat dimaknai bahwa siswa harus mempunyai kemampuan pemahaman
konsep yang tinggi untuk dapat menyelesaikan soal dengan tepat dan
untuk dapat berada pada level multistructural Contoh jawaban kesalahan
pada level multistructural dapat dilihat pada gambar berikut
Soal nomor 3
ldquoDiketahui sebuah persegi panjang dengan lebar dan panjang (119909 minus
119910)119888119898 119889119886119899 (2119909 + 3119910)119888119898 maka luas persegi panjang tersebut adalahrdquo
Jawaban Siswa
10
Gambar 3 Penggalan Pekerjaan Siswa S-07
Gambar 3 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan
subjek S-07 berdasarkan level SOLO adalah multistructural dimana
siswa dapat memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan
menyelesaikan soal namun kurang teliti sehingga gagal dalam jawaban
akhir dari soal yang diberikan Jenis kesalahan yang dilakukan siswa
pada level ini adalah kesalahan operasi Jenis kesalahan operasi yang
dilakukan siswa terlihat jelas dalam menghitung operasi perkalian bentuk
aljabar siswa mengerjakan (119909 minus 119910)(2119909 + 3119910) = 21199092 minus 3119909119910 minus 2119909119910 minus
31199102 padahal seharusnya 3119909119910 119887119906119896119886119899 minus 3119909119910 Hal ini disebabkan karena
siswa tidak teliti dalam mengalikan Akibatnya pada langkah selanjutnya
siswa juga salah dalam menghitungnya Sehingga jawaban yang
diberikan tidak tepat
Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa
menunjukkan bahwa kesalahan siswa pada level multistructural
disebabkan karena
a Lemahnya keterampilan menghitung dalam pengoperasian bentuk
aljabar
b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan atau
memasukkan data kedalam rumus
c Kurang telitinya siswa dalam mengerjakan soal
d Kurangnya siswa mengerjakan latihan-latihan soal yang serupa
d Level Relational
Level relational menunjukkan bahwa siswa mampu memahami soal
dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik
Berikut akan disajikan kesalahan-kesalahan yang berada pada level relational
di tabel 5
11
Tabel 5 Deskrispi Kesalahan Pada Level Relational
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis
Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - - - -
S-06 - - - - -
S-07 - - - - -
S-12 - - - - -
S-18 - - - Prinsip
Tabel 5 menunjukkan bahwa subjek penelitian S-18 melakukan
kesalahan pada levelrelational Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Pratiwi (2015) yang menyimpulkan bahwa pada levelrelational
diperoleh siswa sebesar 271 yang menunjukkan bahwa siswa dapat
menghubungkan beberapa data atau informasi kemudian mengaplikasikan
konsep dan membuat kesimpulan yang relevan Hal ini dimaknai bahwa
siswa yang mampu menyelesaikan tugas atau pekerjaan sampai pada
level relational adalah siswa yang mampu memahami merencanakan dan
menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat serta mampu memberikan
kesimpulan yang relevan Contoh kesalahan pada level relational dapat
dilihat pada gambar berikut
Gambar 4 Penggalan Pekerjaan Siswa S-18
Gambar 4 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa adalah
siswa tidak menuliskan rumus yang digunakan namun proses
penyelesaian yang dilakukan benar dan hasil yang dicapai tepat serta
siswa mampu memberikan kesimpulan yang relevanKesalahan ini
disebabkan karena siswa tidak ingat rumus yang digunakan Berdasarkan
hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa menunjukkan bahwa
kesalahan siswa pada level relational disebabkan karena
a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal
12
b Siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang
dikerjakan
e Level Extended Abstract
Level Extended Abstract menunjukkan bahwa siswa mampu
memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal
dengan baik serta siswa mampu menghubungkan data dan proses yang lain
sehingga mampu memperoleh generalisasi yang baru Dari hasil analisis
jawaban tes siswa yang berhasil pada level ini mampu mengerjakan soal
dengan memberikan kesimpulan yang relevan Berikut akan disajikan
deskripsi pencapaian siswa yang berada pada level extended abstract pada
tabel 6
Tabel 6 Deskripsi Siswa Yang Berada Pada Level Extended Abstract
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis
Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - -
S-06 - - - -
S-07 - - - -
S-12 - - - - -
S-18 - - - - -
Tabel 6 menunjukkan siswa dengan subjek penelitian S-04S-06
dan S-07 mampu mengerjakan pekerjaannya dengan tepat dan berada
pada level extended abstract Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Asikin (2002) menyimpulkan diantaranya bahwa pada level
abstrak diperluas peserta didik mampu berpikir secara induktif dan
deduktif mampu mengadakan atau melihat hubungan-hubungan
membuat hipotesis menarik kesimpulan dan menerapkannya pada situasi
lain Hal ini dapat dimaknai bahwa siswa yang mempunyai pemahaman
soal yang tinggi yang dapat mencapai levelrelational bahkan dapat
mencapai level extended abstract Contoh penggalan pekerjaan siswa
yang mampu berada pada level extended abstract dapat dilihat pada
gambar berikut
13
Soal nomor 1
ldquoAndi memiliki 2 utas tali dengan panjang (31199092 minus
1199091199102) 119889119886119899 (51199092 + 21199091199102 minus 1) Jika kedua tali tersebut disambungkan
maka berapa panjang tali Andirdquo
Jawaban Siswa
Gambar 5 Penggalan Pekerjaan Siswa S-06
Gambar 5 menunjukkan salah satu contoh siswa menyelesaikan soal
yang diberikan dengan penyelesaian yang benar dan tepat serta
kesimpulan yang relevan Siswa mengerjakan soal tersebut dengan
lengkap yaitu menuliskan yang diketahui ditanyakan serta yang dijawab
dengan benar
4 Simpulan dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dikembangkan berdasarkan level
taksonomi SOLO diperoleh setiap kesalahan di setiap level taksonomi SOLO
Level taksonomi SOLO dikategorikan sebagai berikut level prestructural 517
level unistructural 775 level multistructural 1810 level relational 5172
dan level extended abstract 1724 Level relational merupakan level yang paling
dominan dibandingkan level lainnya
Hasil penelitian menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa paling
dominan berada di level relational Jenis kesalahan pada level relational
merupakan kesalahan prinsip Penyebab kesalahan-kesalahan yang dilakukan
siswa pada level relational adalah sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan
soal siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang telah
dikerjakan
Untuk mengatasi kesalahan yang disebabkan kurangnya keterampilan dalam
mengoperasikan bentuk aljabar maka guru hendaknya lebih sering memberikan
penambahan tugas atau latihan soal secara kontinyu Peserta didik hendaknya
14
mengkomunikasikan kesulitan-kesulitan yang dialami pada guru maupun teman
yang lebih menguasai
Daftar Pustaka
Abdullah Abdul Halim Nur Liyana Zainal Abidin dan Marlina Ali 2015
ldquoAnalysis of Studentsrsquo Errors in Solving Higher Order Thinking Skills
(HOTS) Problems for the Topic of FractionrdquoJounal of Asian Social Science
11(21) Diakses pada 16 Januari 2017
(httpswwwresearchgatenetpublication282602742_Analysis_of_Students
_Errors_in_Solving_Higher_Order_Thinking_Skills_HOTS_Problems_for_th
e_Topic_of_Fraction)
Aprilia dyta 2014ldquoAnalisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal yang
Berhubungan dengan Konstruksi Statis Tertentu Berdasarkan Taksonomi
SOLO Plus pada Kelas X TGB SMK Negeri 3 Surabayaldquo Jurnal Kajian
Pendidikan Teknik Bangunan 3(14)59-66 Diakses tanggal 23 Maret 2016
(httpejournalunesaacidindexphpjurnal-kajian-ptbarticleview8762)
Asikin M 2002 ldquoPengembangan Item dan Interpretasi Respon Mahasiswa dalam
Pembelajaran Geometri Analit Berpandu pada Taksonomi SOLO ldquoJurnal
Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja 36(4) Diakses
tanggal 15 Oktober 2016 (httpundikshaacidimageimg_item643doc)
GopalNirmala Michele Stears 2007 ldquoAn Alternatif approach to assesing
science competenciesrdquo African Journal of Research in SMT Education
11(2)15-24 Diakses tanggal 17 Januari 2017
(httpswwwruaczamediarhodesuniversitycontentsancdocumentsGraven
20Venkat202020072020Emerging20pedagogic20agendas20i
n20the20teaching20of20Mathematical20Literacypdf)
Holmes Kathryn 2005 ldquoAnalysis of Asynchonous Online Discussion using the
SOLO Taxonomyrdquo Australian Journal of Educational amp Developmental
Psychology 5117-127 Diakses tanggal 20 November 2015
(httpnovanewcastleeduauvitalaccessmanagerRepositoryfo=sm_subject
3A22asynchronous+communication22)
Lian Lim Hooi amp Wun Thiam Yew 2012 ldquoAssessing Algebraic Solving Ability
A Theoretical Frameworkldquo International Education Studies 5(6) Diakses
tanggal 20 Maret 2016 (httpfilesericedgovfulltextEJ1067083pdf)
Mahmood Azhar M Qasim Ali amp Waqar Husein 2014rdquoUnderstanding of
Elementary School Teachers of World Country about Levels of SOLO
Taxonomyrdquo Mediterranean Journal of Social Sciences 5(23)1135-1138
Diakses tanggal 17 November 2015
(httpwwwmcserorgjournalindexphpmjssarticleview4637)
15
Manibuy Ronald Mardiyana dan Dewi Retno S 2014rdquoAnalisis Kesalahan
Siswa dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Kuadrat Berdasarkan
Taksonomi SOLO pada kelas X SMA Negeri 1 Plus di Kabupaten Nabire-
Papualdquo Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika 2(9)933-945 Diakses
pada 23
Maret2016(httpswwwgooglecomurlsa=tamprct=jampq=ampesrc=sampsource=we
bampcd=1ampcad=rjaampuact=8ampved=0ahUKEwicq62VhvbLAhXRHo4KHTWC
AfsQFggdMAAampurl=http3A2F2Fjurnalfkipunsacid2Findexphp
2Fs2math2Farticle2Fdownload2F48342F3356ampusg=AFQjCNG9O6b
oNesoAGK8CFViQ90G2M8Gg)
Ozdemir A S amp Goktepe Yildiz S 2015 ldquoThe analysis of elementary
mathematics preservice teachersrsquo spatial orientation skills with SOLO
modelrdquo Eurasian Journal of Educational Research 61217-236 Diakses
pada 17 Januari 2017 (httpfilesericedgovfulltextEJ1087527pdf)
Pratiwi Nurul Dwiamp Woro Setyarsih 2015 ldquoPengembangan Instrumen Evaluasi
Berbasis Taksonomi Structure of the Observed Learning Outcome (SOLO)
Untuk Menentukan Profil Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah
Fluida Statisrdquo Journal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) 4 (3) 45-49 Diakses
tanggal 24 Oktober 2016 (httpejournalunesaacidarticle1715032article
pdf )
Suhita Rintis Rashar Sjahruddin amp Aunillah 2013 ldquoAnalisis Kesalahan Dalam
Menyelesaikan Soal Cerita dalam Matematikardquo Jurnal Pendidikan
Matematika STKIP PGRI Sidoarjo 1 (2) 37-46 Diakses tanggal 20 Oktober
2016 (httplppmstkippgri-sidoarjoacidfilesAnalisis-Kesalahan-Dalam-
Menyelesaikan--Soal-Cerita-Pada-Materi--Persamaan-Dan-Pertidaksamaan-
Linear-Satu-Variabel-(Studi-Kasus--Peserta-Didik-Kelas-VII-SMP-Negeri-3-
Candi-Sidioarjo)pdf)
10
Gambar 3 Penggalan Pekerjaan Siswa S-07
Gambar 3 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan
subjek S-07 berdasarkan level SOLO adalah multistructural dimana
siswa dapat memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan
menyelesaikan soal namun kurang teliti sehingga gagal dalam jawaban
akhir dari soal yang diberikan Jenis kesalahan yang dilakukan siswa
pada level ini adalah kesalahan operasi Jenis kesalahan operasi yang
dilakukan siswa terlihat jelas dalam menghitung operasi perkalian bentuk
aljabar siswa mengerjakan (119909 minus 119910)(2119909 + 3119910) = 21199092 minus 3119909119910 minus 2119909119910 minus
31199102 padahal seharusnya 3119909119910 119887119906119896119886119899 minus 3119909119910 Hal ini disebabkan karena
siswa tidak teliti dalam mengalikan Akibatnya pada langkah selanjutnya
siswa juga salah dalam menghitungnya Sehingga jawaban yang
diberikan tidak tepat
Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa
menunjukkan bahwa kesalahan siswa pada level multistructural
disebabkan karena
a Lemahnya keterampilan menghitung dalam pengoperasian bentuk
aljabar
b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan atau
memasukkan data kedalam rumus
c Kurang telitinya siswa dalam mengerjakan soal
d Kurangnya siswa mengerjakan latihan-latihan soal yang serupa
d Level Relational
Level relational menunjukkan bahwa siswa mampu memahami soal
dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik
Berikut akan disajikan kesalahan-kesalahan yang berada pada level relational
di tabel 5
11
Tabel 5 Deskrispi Kesalahan Pada Level Relational
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis
Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - - - -
S-06 - - - - -
S-07 - - - - -
S-12 - - - - -
S-18 - - - Prinsip
Tabel 5 menunjukkan bahwa subjek penelitian S-18 melakukan
kesalahan pada levelrelational Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Pratiwi (2015) yang menyimpulkan bahwa pada levelrelational
diperoleh siswa sebesar 271 yang menunjukkan bahwa siswa dapat
menghubungkan beberapa data atau informasi kemudian mengaplikasikan
konsep dan membuat kesimpulan yang relevan Hal ini dimaknai bahwa
siswa yang mampu menyelesaikan tugas atau pekerjaan sampai pada
level relational adalah siswa yang mampu memahami merencanakan dan
menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat serta mampu memberikan
kesimpulan yang relevan Contoh kesalahan pada level relational dapat
dilihat pada gambar berikut
Gambar 4 Penggalan Pekerjaan Siswa S-18
Gambar 4 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa adalah
siswa tidak menuliskan rumus yang digunakan namun proses
penyelesaian yang dilakukan benar dan hasil yang dicapai tepat serta
siswa mampu memberikan kesimpulan yang relevanKesalahan ini
disebabkan karena siswa tidak ingat rumus yang digunakan Berdasarkan
hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa menunjukkan bahwa
kesalahan siswa pada level relational disebabkan karena
a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal
12
b Siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang
dikerjakan
e Level Extended Abstract
Level Extended Abstract menunjukkan bahwa siswa mampu
memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal
dengan baik serta siswa mampu menghubungkan data dan proses yang lain
sehingga mampu memperoleh generalisasi yang baru Dari hasil analisis
jawaban tes siswa yang berhasil pada level ini mampu mengerjakan soal
dengan memberikan kesimpulan yang relevan Berikut akan disajikan
deskripsi pencapaian siswa yang berada pada level extended abstract pada
tabel 6
Tabel 6 Deskripsi Siswa Yang Berada Pada Level Extended Abstract
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis
Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - -
S-06 - - - -
S-07 - - - -
S-12 - - - - -
S-18 - - - - -
Tabel 6 menunjukkan siswa dengan subjek penelitian S-04S-06
dan S-07 mampu mengerjakan pekerjaannya dengan tepat dan berada
pada level extended abstract Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Asikin (2002) menyimpulkan diantaranya bahwa pada level
abstrak diperluas peserta didik mampu berpikir secara induktif dan
deduktif mampu mengadakan atau melihat hubungan-hubungan
membuat hipotesis menarik kesimpulan dan menerapkannya pada situasi
lain Hal ini dapat dimaknai bahwa siswa yang mempunyai pemahaman
soal yang tinggi yang dapat mencapai levelrelational bahkan dapat
mencapai level extended abstract Contoh penggalan pekerjaan siswa
yang mampu berada pada level extended abstract dapat dilihat pada
gambar berikut
13
Soal nomor 1
ldquoAndi memiliki 2 utas tali dengan panjang (31199092 minus
1199091199102) 119889119886119899 (51199092 + 21199091199102 minus 1) Jika kedua tali tersebut disambungkan
maka berapa panjang tali Andirdquo
Jawaban Siswa
Gambar 5 Penggalan Pekerjaan Siswa S-06
Gambar 5 menunjukkan salah satu contoh siswa menyelesaikan soal
yang diberikan dengan penyelesaian yang benar dan tepat serta
kesimpulan yang relevan Siswa mengerjakan soal tersebut dengan
lengkap yaitu menuliskan yang diketahui ditanyakan serta yang dijawab
dengan benar
4 Simpulan dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dikembangkan berdasarkan level
taksonomi SOLO diperoleh setiap kesalahan di setiap level taksonomi SOLO
Level taksonomi SOLO dikategorikan sebagai berikut level prestructural 517
level unistructural 775 level multistructural 1810 level relational 5172
dan level extended abstract 1724 Level relational merupakan level yang paling
dominan dibandingkan level lainnya
Hasil penelitian menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa paling
dominan berada di level relational Jenis kesalahan pada level relational
merupakan kesalahan prinsip Penyebab kesalahan-kesalahan yang dilakukan
siswa pada level relational adalah sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan
soal siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang telah
dikerjakan
Untuk mengatasi kesalahan yang disebabkan kurangnya keterampilan dalam
mengoperasikan bentuk aljabar maka guru hendaknya lebih sering memberikan
penambahan tugas atau latihan soal secara kontinyu Peserta didik hendaknya
14
mengkomunikasikan kesulitan-kesulitan yang dialami pada guru maupun teman
yang lebih menguasai
Daftar Pustaka
Abdullah Abdul Halim Nur Liyana Zainal Abidin dan Marlina Ali 2015
ldquoAnalysis of Studentsrsquo Errors in Solving Higher Order Thinking Skills
(HOTS) Problems for the Topic of FractionrdquoJounal of Asian Social Science
11(21) Diakses pada 16 Januari 2017
(httpswwwresearchgatenetpublication282602742_Analysis_of_Students
_Errors_in_Solving_Higher_Order_Thinking_Skills_HOTS_Problems_for_th
e_Topic_of_Fraction)
Aprilia dyta 2014ldquoAnalisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal yang
Berhubungan dengan Konstruksi Statis Tertentu Berdasarkan Taksonomi
SOLO Plus pada Kelas X TGB SMK Negeri 3 Surabayaldquo Jurnal Kajian
Pendidikan Teknik Bangunan 3(14)59-66 Diakses tanggal 23 Maret 2016
(httpejournalunesaacidindexphpjurnal-kajian-ptbarticleview8762)
Asikin M 2002 ldquoPengembangan Item dan Interpretasi Respon Mahasiswa dalam
Pembelajaran Geometri Analit Berpandu pada Taksonomi SOLO ldquoJurnal
Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja 36(4) Diakses
tanggal 15 Oktober 2016 (httpundikshaacidimageimg_item643doc)
GopalNirmala Michele Stears 2007 ldquoAn Alternatif approach to assesing
science competenciesrdquo African Journal of Research in SMT Education
11(2)15-24 Diakses tanggal 17 Januari 2017
(httpswwwruaczamediarhodesuniversitycontentsancdocumentsGraven
20Venkat202020072020Emerging20pedagogic20agendas20i
n20the20teaching20of20Mathematical20Literacypdf)
Holmes Kathryn 2005 ldquoAnalysis of Asynchonous Online Discussion using the
SOLO Taxonomyrdquo Australian Journal of Educational amp Developmental
Psychology 5117-127 Diakses tanggal 20 November 2015
(httpnovanewcastleeduauvitalaccessmanagerRepositoryfo=sm_subject
3A22asynchronous+communication22)
Lian Lim Hooi amp Wun Thiam Yew 2012 ldquoAssessing Algebraic Solving Ability
A Theoretical Frameworkldquo International Education Studies 5(6) Diakses
tanggal 20 Maret 2016 (httpfilesericedgovfulltextEJ1067083pdf)
Mahmood Azhar M Qasim Ali amp Waqar Husein 2014rdquoUnderstanding of
Elementary School Teachers of World Country about Levels of SOLO
Taxonomyrdquo Mediterranean Journal of Social Sciences 5(23)1135-1138
Diakses tanggal 17 November 2015
(httpwwwmcserorgjournalindexphpmjssarticleview4637)
15
Manibuy Ronald Mardiyana dan Dewi Retno S 2014rdquoAnalisis Kesalahan
Siswa dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Kuadrat Berdasarkan
Taksonomi SOLO pada kelas X SMA Negeri 1 Plus di Kabupaten Nabire-
Papualdquo Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika 2(9)933-945 Diakses
pada 23
Maret2016(httpswwwgooglecomurlsa=tamprct=jampq=ampesrc=sampsource=we
bampcd=1ampcad=rjaampuact=8ampved=0ahUKEwicq62VhvbLAhXRHo4KHTWC
AfsQFggdMAAampurl=http3A2F2Fjurnalfkipunsacid2Findexphp
2Fs2math2Farticle2Fdownload2F48342F3356ampusg=AFQjCNG9O6b
oNesoAGK8CFViQ90G2M8Gg)
Ozdemir A S amp Goktepe Yildiz S 2015 ldquoThe analysis of elementary
mathematics preservice teachersrsquo spatial orientation skills with SOLO
modelrdquo Eurasian Journal of Educational Research 61217-236 Diakses
pada 17 Januari 2017 (httpfilesericedgovfulltextEJ1087527pdf)
Pratiwi Nurul Dwiamp Woro Setyarsih 2015 ldquoPengembangan Instrumen Evaluasi
Berbasis Taksonomi Structure of the Observed Learning Outcome (SOLO)
Untuk Menentukan Profil Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah
Fluida Statisrdquo Journal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) 4 (3) 45-49 Diakses
tanggal 24 Oktober 2016 (httpejournalunesaacidarticle1715032article
pdf )
Suhita Rintis Rashar Sjahruddin amp Aunillah 2013 ldquoAnalisis Kesalahan Dalam
Menyelesaikan Soal Cerita dalam Matematikardquo Jurnal Pendidikan
Matematika STKIP PGRI Sidoarjo 1 (2) 37-46 Diakses tanggal 20 Oktober
2016 (httplppmstkippgri-sidoarjoacidfilesAnalisis-Kesalahan-Dalam-
Menyelesaikan--Soal-Cerita-Pada-Materi--Persamaan-Dan-Pertidaksamaan-
Linear-Satu-Variabel-(Studi-Kasus--Peserta-Didik-Kelas-VII-SMP-Negeri-3-
Candi-Sidioarjo)pdf)
11
Tabel 5 Deskrispi Kesalahan Pada Level Relational
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis
Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - - - -
S-06 - - - - -
S-07 - - - - -
S-12 - - - - -
S-18 - - - Prinsip
Tabel 5 menunjukkan bahwa subjek penelitian S-18 melakukan
kesalahan pada levelrelational Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Pratiwi (2015) yang menyimpulkan bahwa pada levelrelational
diperoleh siswa sebesar 271 yang menunjukkan bahwa siswa dapat
menghubungkan beberapa data atau informasi kemudian mengaplikasikan
konsep dan membuat kesimpulan yang relevan Hal ini dimaknai bahwa
siswa yang mampu menyelesaikan tugas atau pekerjaan sampai pada
level relational adalah siswa yang mampu memahami merencanakan dan
menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat serta mampu memberikan
kesimpulan yang relevan Contoh kesalahan pada level relational dapat
dilihat pada gambar berikut
Gambar 4 Penggalan Pekerjaan Siswa S-18
Gambar 4 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa adalah
siswa tidak menuliskan rumus yang digunakan namun proses
penyelesaian yang dilakukan benar dan hasil yang dicapai tepat serta
siswa mampu memberikan kesimpulan yang relevanKesalahan ini
disebabkan karena siswa tidak ingat rumus yang digunakan Berdasarkan
hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa menunjukkan bahwa
kesalahan siswa pada level relational disebabkan karena
a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal
12
b Siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang
dikerjakan
e Level Extended Abstract
Level Extended Abstract menunjukkan bahwa siswa mampu
memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal
dengan baik serta siswa mampu menghubungkan data dan proses yang lain
sehingga mampu memperoleh generalisasi yang baru Dari hasil analisis
jawaban tes siswa yang berhasil pada level ini mampu mengerjakan soal
dengan memberikan kesimpulan yang relevan Berikut akan disajikan
deskripsi pencapaian siswa yang berada pada level extended abstract pada
tabel 6
Tabel 6 Deskripsi Siswa Yang Berada Pada Level Extended Abstract
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis
Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - -
S-06 - - - -
S-07 - - - -
S-12 - - - - -
S-18 - - - - -
Tabel 6 menunjukkan siswa dengan subjek penelitian S-04S-06
dan S-07 mampu mengerjakan pekerjaannya dengan tepat dan berada
pada level extended abstract Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Asikin (2002) menyimpulkan diantaranya bahwa pada level
abstrak diperluas peserta didik mampu berpikir secara induktif dan
deduktif mampu mengadakan atau melihat hubungan-hubungan
membuat hipotesis menarik kesimpulan dan menerapkannya pada situasi
lain Hal ini dapat dimaknai bahwa siswa yang mempunyai pemahaman
soal yang tinggi yang dapat mencapai levelrelational bahkan dapat
mencapai level extended abstract Contoh penggalan pekerjaan siswa
yang mampu berada pada level extended abstract dapat dilihat pada
gambar berikut
13
Soal nomor 1
ldquoAndi memiliki 2 utas tali dengan panjang (31199092 minus
1199091199102) 119889119886119899 (51199092 + 21199091199102 minus 1) Jika kedua tali tersebut disambungkan
maka berapa panjang tali Andirdquo
Jawaban Siswa
Gambar 5 Penggalan Pekerjaan Siswa S-06
Gambar 5 menunjukkan salah satu contoh siswa menyelesaikan soal
yang diberikan dengan penyelesaian yang benar dan tepat serta
kesimpulan yang relevan Siswa mengerjakan soal tersebut dengan
lengkap yaitu menuliskan yang diketahui ditanyakan serta yang dijawab
dengan benar
4 Simpulan dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dikembangkan berdasarkan level
taksonomi SOLO diperoleh setiap kesalahan di setiap level taksonomi SOLO
Level taksonomi SOLO dikategorikan sebagai berikut level prestructural 517
level unistructural 775 level multistructural 1810 level relational 5172
dan level extended abstract 1724 Level relational merupakan level yang paling
dominan dibandingkan level lainnya
Hasil penelitian menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa paling
dominan berada di level relational Jenis kesalahan pada level relational
merupakan kesalahan prinsip Penyebab kesalahan-kesalahan yang dilakukan
siswa pada level relational adalah sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan
soal siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang telah
dikerjakan
Untuk mengatasi kesalahan yang disebabkan kurangnya keterampilan dalam
mengoperasikan bentuk aljabar maka guru hendaknya lebih sering memberikan
penambahan tugas atau latihan soal secara kontinyu Peserta didik hendaknya
14
mengkomunikasikan kesulitan-kesulitan yang dialami pada guru maupun teman
yang lebih menguasai
Daftar Pustaka
Abdullah Abdul Halim Nur Liyana Zainal Abidin dan Marlina Ali 2015
ldquoAnalysis of Studentsrsquo Errors in Solving Higher Order Thinking Skills
(HOTS) Problems for the Topic of FractionrdquoJounal of Asian Social Science
11(21) Diakses pada 16 Januari 2017
(httpswwwresearchgatenetpublication282602742_Analysis_of_Students
_Errors_in_Solving_Higher_Order_Thinking_Skills_HOTS_Problems_for_th
e_Topic_of_Fraction)
Aprilia dyta 2014ldquoAnalisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal yang
Berhubungan dengan Konstruksi Statis Tertentu Berdasarkan Taksonomi
SOLO Plus pada Kelas X TGB SMK Negeri 3 Surabayaldquo Jurnal Kajian
Pendidikan Teknik Bangunan 3(14)59-66 Diakses tanggal 23 Maret 2016
(httpejournalunesaacidindexphpjurnal-kajian-ptbarticleview8762)
Asikin M 2002 ldquoPengembangan Item dan Interpretasi Respon Mahasiswa dalam
Pembelajaran Geometri Analit Berpandu pada Taksonomi SOLO ldquoJurnal
Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja 36(4) Diakses
tanggal 15 Oktober 2016 (httpundikshaacidimageimg_item643doc)
GopalNirmala Michele Stears 2007 ldquoAn Alternatif approach to assesing
science competenciesrdquo African Journal of Research in SMT Education
11(2)15-24 Diakses tanggal 17 Januari 2017
(httpswwwruaczamediarhodesuniversitycontentsancdocumentsGraven
20Venkat202020072020Emerging20pedagogic20agendas20i
n20the20teaching20of20Mathematical20Literacypdf)
Holmes Kathryn 2005 ldquoAnalysis of Asynchonous Online Discussion using the
SOLO Taxonomyrdquo Australian Journal of Educational amp Developmental
Psychology 5117-127 Diakses tanggal 20 November 2015
(httpnovanewcastleeduauvitalaccessmanagerRepositoryfo=sm_subject
3A22asynchronous+communication22)
Lian Lim Hooi amp Wun Thiam Yew 2012 ldquoAssessing Algebraic Solving Ability
A Theoretical Frameworkldquo International Education Studies 5(6) Diakses
tanggal 20 Maret 2016 (httpfilesericedgovfulltextEJ1067083pdf)
Mahmood Azhar M Qasim Ali amp Waqar Husein 2014rdquoUnderstanding of
Elementary School Teachers of World Country about Levels of SOLO
Taxonomyrdquo Mediterranean Journal of Social Sciences 5(23)1135-1138
Diakses tanggal 17 November 2015
(httpwwwmcserorgjournalindexphpmjssarticleview4637)
15
Manibuy Ronald Mardiyana dan Dewi Retno S 2014rdquoAnalisis Kesalahan
Siswa dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Kuadrat Berdasarkan
Taksonomi SOLO pada kelas X SMA Negeri 1 Plus di Kabupaten Nabire-
Papualdquo Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika 2(9)933-945 Diakses
pada 23
Maret2016(httpswwwgooglecomurlsa=tamprct=jampq=ampesrc=sampsource=we
bampcd=1ampcad=rjaampuact=8ampved=0ahUKEwicq62VhvbLAhXRHo4KHTWC
AfsQFggdMAAampurl=http3A2F2Fjurnalfkipunsacid2Findexphp
2Fs2math2Farticle2Fdownload2F48342F3356ampusg=AFQjCNG9O6b
oNesoAGK8CFViQ90G2M8Gg)
Ozdemir A S amp Goktepe Yildiz S 2015 ldquoThe analysis of elementary
mathematics preservice teachersrsquo spatial orientation skills with SOLO
modelrdquo Eurasian Journal of Educational Research 61217-236 Diakses
pada 17 Januari 2017 (httpfilesericedgovfulltextEJ1087527pdf)
Pratiwi Nurul Dwiamp Woro Setyarsih 2015 ldquoPengembangan Instrumen Evaluasi
Berbasis Taksonomi Structure of the Observed Learning Outcome (SOLO)
Untuk Menentukan Profil Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah
Fluida Statisrdquo Journal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) 4 (3) 45-49 Diakses
tanggal 24 Oktober 2016 (httpejournalunesaacidarticle1715032article
pdf )
Suhita Rintis Rashar Sjahruddin amp Aunillah 2013 ldquoAnalisis Kesalahan Dalam
Menyelesaikan Soal Cerita dalam Matematikardquo Jurnal Pendidikan
Matematika STKIP PGRI Sidoarjo 1 (2) 37-46 Diakses tanggal 20 Oktober
2016 (httplppmstkippgri-sidoarjoacidfilesAnalisis-Kesalahan-Dalam-
Menyelesaikan--Soal-Cerita-Pada-Materi--Persamaan-Dan-Pertidaksamaan-
Linear-Satu-Variabel-(Studi-Kasus--Peserta-Didik-Kelas-VII-SMP-Negeri-3-
Candi-Sidioarjo)pdf)
12
b Siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang
dikerjakan
e Level Extended Abstract
Level Extended Abstract menunjukkan bahwa siswa mampu
memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal
dengan baik serta siswa mampu menghubungkan data dan proses yang lain
sehingga mampu memperoleh generalisasi yang baru Dari hasil analisis
jawaban tes siswa yang berhasil pada level ini mampu mengerjakan soal
dengan memberikan kesimpulan yang relevan Berikut akan disajikan
deskripsi pencapaian siswa yang berada pada level extended abstract pada
tabel 6
Tabel 6 Deskripsi Siswa Yang Berada Pada Level Extended Abstract
Subjek
Penelitian
Nomor Soal Jenis
Kesalahan 1 2 3 4
S-04 - - -
S-06 - - - -
S-07 - - - -
S-12 - - - - -
S-18 - - - - -
Tabel 6 menunjukkan siswa dengan subjek penelitian S-04S-06
dan S-07 mampu mengerjakan pekerjaannya dengan tepat dan berada
pada level extended abstract Penelitian yang menguatkan yaitu hasil
penelitian Asikin (2002) menyimpulkan diantaranya bahwa pada level
abstrak diperluas peserta didik mampu berpikir secara induktif dan
deduktif mampu mengadakan atau melihat hubungan-hubungan
membuat hipotesis menarik kesimpulan dan menerapkannya pada situasi
lain Hal ini dapat dimaknai bahwa siswa yang mempunyai pemahaman
soal yang tinggi yang dapat mencapai levelrelational bahkan dapat
mencapai level extended abstract Contoh penggalan pekerjaan siswa
yang mampu berada pada level extended abstract dapat dilihat pada
gambar berikut
13
Soal nomor 1
ldquoAndi memiliki 2 utas tali dengan panjang (31199092 minus
1199091199102) 119889119886119899 (51199092 + 21199091199102 minus 1) Jika kedua tali tersebut disambungkan
maka berapa panjang tali Andirdquo
Jawaban Siswa
Gambar 5 Penggalan Pekerjaan Siswa S-06
Gambar 5 menunjukkan salah satu contoh siswa menyelesaikan soal
yang diberikan dengan penyelesaian yang benar dan tepat serta
kesimpulan yang relevan Siswa mengerjakan soal tersebut dengan
lengkap yaitu menuliskan yang diketahui ditanyakan serta yang dijawab
dengan benar
4 Simpulan dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dikembangkan berdasarkan level
taksonomi SOLO diperoleh setiap kesalahan di setiap level taksonomi SOLO
Level taksonomi SOLO dikategorikan sebagai berikut level prestructural 517
level unistructural 775 level multistructural 1810 level relational 5172
dan level extended abstract 1724 Level relational merupakan level yang paling
dominan dibandingkan level lainnya
Hasil penelitian menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa paling
dominan berada di level relational Jenis kesalahan pada level relational
merupakan kesalahan prinsip Penyebab kesalahan-kesalahan yang dilakukan
siswa pada level relational adalah sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan
soal siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang telah
dikerjakan
Untuk mengatasi kesalahan yang disebabkan kurangnya keterampilan dalam
mengoperasikan bentuk aljabar maka guru hendaknya lebih sering memberikan
penambahan tugas atau latihan soal secara kontinyu Peserta didik hendaknya
14
mengkomunikasikan kesulitan-kesulitan yang dialami pada guru maupun teman
yang lebih menguasai
Daftar Pustaka
Abdullah Abdul Halim Nur Liyana Zainal Abidin dan Marlina Ali 2015
ldquoAnalysis of Studentsrsquo Errors in Solving Higher Order Thinking Skills
(HOTS) Problems for the Topic of FractionrdquoJounal of Asian Social Science
11(21) Diakses pada 16 Januari 2017
(httpswwwresearchgatenetpublication282602742_Analysis_of_Students
_Errors_in_Solving_Higher_Order_Thinking_Skills_HOTS_Problems_for_th
e_Topic_of_Fraction)
Aprilia dyta 2014ldquoAnalisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal yang
Berhubungan dengan Konstruksi Statis Tertentu Berdasarkan Taksonomi
SOLO Plus pada Kelas X TGB SMK Negeri 3 Surabayaldquo Jurnal Kajian
Pendidikan Teknik Bangunan 3(14)59-66 Diakses tanggal 23 Maret 2016
(httpejournalunesaacidindexphpjurnal-kajian-ptbarticleview8762)
Asikin M 2002 ldquoPengembangan Item dan Interpretasi Respon Mahasiswa dalam
Pembelajaran Geometri Analit Berpandu pada Taksonomi SOLO ldquoJurnal
Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja 36(4) Diakses
tanggal 15 Oktober 2016 (httpundikshaacidimageimg_item643doc)
GopalNirmala Michele Stears 2007 ldquoAn Alternatif approach to assesing
science competenciesrdquo African Journal of Research in SMT Education
11(2)15-24 Diakses tanggal 17 Januari 2017
(httpswwwruaczamediarhodesuniversitycontentsancdocumentsGraven
20Venkat202020072020Emerging20pedagogic20agendas20i
n20the20teaching20of20Mathematical20Literacypdf)
Holmes Kathryn 2005 ldquoAnalysis of Asynchonous Online Discussion using the
SOLO Taxonomyrdquo Australian Journal of Educational amp Developmental
Psychology 5117-127 Diakses tanggal 20 November 2015
(httpnovanewcastleeduauvitalaccessmanagerRepositoryfo=sm_subject
3A22asynchronous+communication22)
Lian Lim Hooi amp Wun Thiam Yew 2012 ldquoAssessing Algebraic Solving Ability
A Theoretical Frameworkldquo International Education Studies 5(6) Diakses
tanggal 20 Maret 2016 (httpfilesericedgovfulltextEJ1067083pdf)
Mahmood Azhar M Qasim Ali amp Waqar Husein 2014rdquoUnderstanding of
Elementary School Teachers of World Country about Levels of SOLO
Taxonomyrdquo Mediterranean Journal of Social Sciences 5(23)1135-1138
Diakses tanggal 17 November 2015
(httpwwwmcserorgjournalindexphpmjssarticleview4637)
15
Manibuy Ronald Mardiyana dan Dewi Retno S 2014rdquoAnalisis Kesalahan
Siswa dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Kuadrat Berdasarkan
Taksonomi SOLO pada kelas X SMA Negeri 1 Plus di Kabupaten Nabire-
Papualdquo Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika 2(9)933-945 Diakses
pada 23
Maret2016(httpswwwgooglecomurlsa=tamprct=jampq=ampesrc=sampsource=we
bampcd=1ampcad=rjaampuact=8ampved=0ahUKEwicq62VhvbLAhXRHo4KHTWC
AfsQFggdMAAampurl=http3A2F2Fjurnalfkipunsacid2Findexphp
2Fs2math2Farticle2Fdownload2F48342F3356ampusg=AFQjCNG9O6b
oNesoAGK8CFViQ90G2M8Gg)
Ozdemir A S amp Goktepe Yildiz S 2015 ldquoThe analysis of elementary
mathematics preservice teachersrsquo spatial orientation skills with SOLO
modelrdquo Eurasian Journal of Educational Research 61217-236 Diakses
pada 17 Januari 2017 (httpfilesericedgovfulltextEJ1087527pdf)
Pratiwi Nurul Dwiamp Woro Setyarsih 2015 ldquoPengembangan Instrumen Evaluasi
Berbasis Taksonomi Structure of the Observed Learning Outcome (SOLO)
Untuk Menentukan Profil Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah
Fluida Statisrdquo Journal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) 4 (3) 45-49 Diakses
tanggal 24 Oktober 2016 (httpejournalunesaacidarticle1715032article
pdf )
Suhita Rintis Rashar Sjahruddin amp Aunillah 2013 ldquoAnalisis Kesalahan Dalam
Menyelesaikan Soal Cerita dalam Matematikardquo Jurnal Pendidikan
Matematika STKIP PGRI Sidoarjo 1 (2) 37-46 Diakses tanggal 20 Oktober
2016 (httplppmstkippgri-sidoarjoacidfilesAnalisis-Kesalahan-Dalam-
Menyelesaikan--Soal-Cerita-Pada-Materi--Persamaan-Dan-Pertidaksamaan-
Linear-Satu-Variabel-(Studi-Kasus--Peserta-Didik-Kelas-VII-SMP-Negeri-3-
Candi-Sidioarjo)pdf)
13
Soal nomor 1
ldquoAndi memiliki 2 utas tali dengan panjang (31199092 minus
1199091199102) 119889119886119899 (51199092 + 21199091199102 minus 1) Jika kedua tali tersebut disambungkan
maka berapa panjang tali Andirdquo
Jawaban Siswa
Gambar 5 Penggalan Pekerjaan Siswa S-06
Gambar 5 menunjukkan salah satu contoh siswa menyelesaikan soal
yang diberikan dengan penyelesaian yang benar dan tepat serta
kesimpulan yang relevan Siswa mengerjakan soal tersebut dengan
lengkap yaitu menuliskan yang diketahui ditanyakan serta yang dijawab
dengan benar
4 Simpulan dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dikembangkan berdasarkan level
taksonomi SOLO diperoleh setiap kesalahan di setiap level taksonomi SOLO
Level taksonomi SOLO dikategorikan sebagai berikut level prestructural 517
level unistructural 775 level multistructural 1810 level relational 5172
dan level extended abstract 1724 Level relational merupakan level yang paling
dominan dibandingkan level lainnya
Hasil penelitian menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa paling
dominan berada di level relational Jenis kesalahan pada level relational
merupakan kesalahan prinsip Penyebab kesalahan-kesalahan yang dilakukan
siswa pada level relational adalah sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan
soal siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang telah
dikerjakan
Untuk mengatasi kesalahan yang disebabkan kurangnya keterampilan dalam
mengoperasikan bentuk aljabar maka guru hendaknya lebih sering memberikan
penambahan tugas atau latihan soal secara kontinyu Peserta didik hendaknya
14
mengkomunikasikan kesulitan-kesulitan yang dialami pada guru maupun teman
yang lebih menguasai
Daftar Pustaka
Abdullah Abdul Halim Nur Liyana Zainal Abidin dan Marlina Ali 2015
ldquoAnalysis of Studentsrsquo Errors in Solving Higher Order Thinking Skills
(HOTS) Problems for the Topic of FractionrdquoJounal of Asian Social Science
11(21) Diakses pada 16 Januari 2017
(httpswwwresearchgatenetpublication282602742_Analysis_of_Students
_Errors_in_Solving_Higher_Order_Thinking_Skills_HOTS_Problems_for_th
e_Topic_of_Fraction)
Aprilia dyta 2014ldquoAnalisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal yang
Berhubungan dengan Konstruksi Statis Tertentu Berdasarkan Taksonomi
SOLO Plus pada Kelas X TGB SMK Negeri 3 Surabayaldquo Jurnal Kajian
Pendidikan Teknik Bangunan 3(14)59-66 Diakses tanggal 23 Maret 2016
(httpejournalunesaacidindexphpjurnal-kajian-ptbarticleview8762)
Asikin M 2002 ldquoPengembangan Item dan Interpretasi Respon Mahasiswa dalam
Pembelajaran Geometri Analit Berpandu pada Taksonomi SOLO ldquoJurnal
Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja 36(4) Diakses
tanggal 15 Oktober 2016 (httpundikshaacidimageimg_item643doc)
GopalNirmala Michele Stears 2007 ldquoAn Alternatif approach to assesing
science competenciesrdquo African Journal of Research in SMT Education
11(2)15-24 Diakses tanggal 17 Januari 2017
(httpswwwruaczamediarhodesuniversitycontentsancdocumentsGraven
20Venkat202020072020Emerging20pedagogic20agendas20i
n20the20teaching20of20Mathematical20Literacypdf)
Holmes Kathryn 2005 ldquoAnalysis of Asynchonous Online Discussion using the
SOLO Taxonomyrdquo Australian Journal of Educational amp Developmental
Psychology 5117-127 Diakses tanggal 20 November 2015
(httpnovanewcastleeduauvitalaccessmanagerRepositoryfo=sm_subject
3A22asynchronous+communication22)
Lian Lim Hooi amp Wun Thiam Yew 2012 ldquoAssessing Algebraic Solving Ability
A Theoretical Frameworkldquo International Education Studies 5(6) Diakses
tanggal 20 Maret 2016 (httpfilesericedgovfulltextEJ1067083pdf)
Mahmood Azhar M Qasim Ali amp Waqar Husein 2014rdquoUnderstanding of
Elementary School Teachers of World Country about Levels of SOLO
Taxonomyrdquo Mediterranean Journal of Social Sciences 5(23)1135-1138
Diakses tanggal 17 November 2015
(httpwwwmcserorgjournalindexphpmjssarticleview4637)
15
Manibuy Ronald Mardiyana dan Dewi Retno S 2014rdquoAnalisis Kesalahan
Siswa dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Kuadrat Berdasarkan
Taksonomi SOLO pada kelas X SMA Negeri 1 Plus di Kabupaten Nabire-
Papualdquo Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika 2(9)933-945 Diakses
pada 23
Maret2016(httpswwwgooglecomurlsa=tamprct=jampq=ampesrc=sampsource=we
bampcd=1ampcad=rjaampuact=8ampved=0ahUKEwicq62VhvbLAhXRHo4KHTWC
AfsQFggdMAAampurl=http3A2F2Fjurnalfkipunsacid2Findexphp
2Fs2math2Farticle2Fdownload2F48342F3356ampusg=AFQjCNG9O6b
oNesoAGK8CFViQ90G2M8Gg)
Ozdemir A S amp Goktepe Yildiz S 2015 ldquoThe analysis of elementary
mathematics preservice teachersrsquo spatial orientation skills with SOLO
modelrdquo Eurasian Journal of Educational Research 61217-236 Diakses
pada 17 Januari 2017 (httpfilesericedgovfulltextEJ1087527pdf)
Pratiwi Nurul Dwiamp Woro Setyarsih 2015 ldquoPengembangan Instrumen Evaluasi
Berbasis Taksonomi Structure of the Observed Learning Outcome (SOLO)
Untuk Menentukan Profil Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah
Fluida Statisrdquo Journal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) 4 (3) 45-49 Diakses
tanggal 24 Oktober 2016 (httpejournalunesaacidarticle1715032article
pdf )
Suhita Rintis Rashar Sjahruddin amp Aunillah 2013 ldquoAnalisis Kesalahan Dalam
Menyelesaikan Soal Cerita dalam Matematikardquo Jurnal Pendidikan
Matematika STKIP PGRI Sidoarjo 1 (2) 37-46 Diakses tanggal 20 Oktober
2016 (httplppmstkippgri-sidoarjoacidfilesAnalisis-Kesalahan-Dalam-
Menyelesaikan--Soal-Cerita-Pada-Materi--Persamaan-Dan-Pertidaksamaan-
Linear-Satu-Variabel-(Studi-Kasus--Peserta-Didik-Kelas-VII-SMP-Negeri-3-
Candi-Sidioarjo)pdf)
14
mengkomunikasikan kesulitan-kesulitan yang dialami pada guru maupun teman
yang lebih menguasai
Daftar Pustaka
Abdullah Abdul Halim Nur Liyana Zainal Abidin dan Marlina Ali 2015
ldquoAnalysis of Studentsrsquo Errors in Solving Higher Order Thinking Skills
(HOTS) Problems for the Topic of FractionrdquoJounal of Asian Social Science
11(21) Diakses pada 16 Januari 2017
(httpswwwresearchgatenetpublication282602742_Analysis_of_Students
_Errors_in_Solving_Higher_Order_Thinking_Skills_HOTS_Problems_for_th
e_Topic_of_Fraction)
Aprilia dyta 2014ldquoAnalisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal yang
Berhubungan dengan Konstruksi Statis Tertentu Berdasarkan Taksonomi
SOLO Plus pada Kelas X TGB SMK Negeri 3 Surabayaldquo Jurnal Kajian
Pendidikan Teknik Bangunan 3(14)59-66 Diakses tanggal 23 Maret 2016
(httpejournalunesaacidindexphpjurnal-kajian-ptbarticleview8762)
Asikin M 2002 ldquoPengembangan Item dan Interpretasi Respon Mahasiswa dalam
Pembelajaran Geometri Analit Berpandu pada Taksonomi SOLO ldquoJurnal
Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja 36(4) Diakses
tanggal 15 Oktober 2016 (httpundikshaacidimageimg_item643doc)
GopalNirmala Michele Stears 2007 ldquoAn Alternatif approach to assesing
science competenciesrdquo African Journal of Research in SMT Education
11(2)15-24 Diakses tanggal 17 Januari 2017
(httpswwwruaczamediarhodesuniversitycontentsancdocumentsGraven
20Venkat202020072020Emerging20pedagogic20agendas20i
n20the20teaching20of20Mathematical20Literacypdf)
Holmes Kathryn 2005 ldquoAnalysis of Asynchonous Online Discussion using the
SOLO Taxonomyrdquo Australian Journal of Educational amp Developmental
Psychology 5117-127 Diakses tanggal 20 November 2015
(httpnovanewcastleeduauvitalaccessmanagerRepositoryfo=sm_subject
3A22asynchronous+communication22)
Lian Lim Hooi amp Wun Thiam Yew 2012 ldquoAssessing Algebraic Solving Ability
A Theoretical Frameworkldquo International Education Studies 5(6) Diakses
tanggal 20 Maret 2016 (httpfilesericedgovfulltextEJ1067083pdf)
Mahmood Azhar M Qasim Ali amp Waqar Husein 2014rdquoUnderstanding of
Elementary School Teachers of World Country about Levels of SOLO
Taxonomyrdquo Mediterranean Journal of Social Sciences 5(23)1135-1138
Diakses tanggal 17 November 2015
(httpwwwmcserorgjournalindexphpmjssarticleview4637)
15
Manibuy Ronald Mardiyana dan Dewi Retno S 2014rdquoAnalisis Kesalahan
Siswa dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Kuadrat Berdasarkan
Taksonomi SOLO pada kelas X SMA Negeri 1 Plus di Kabupaten Nabire-
Papualdquo Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika 2(9)933-945 Diakses
pada 23
Maret2016(httpswwwgooglecomurlsa=tamprct=jampq=ampesrc=sampsource=we
bampcd=1ampcad=rjaampuact=8ampved=0ahUKEwicq62VhvbLAhXRHo4KHTWC
AfsQFggdMAAampurl=http3A2F2Fjurnalfkipunsacid2Findexphp
2Fs2math2Farticle2Fdownload2F48342F3356ampusg=AFQjCNG9O6b
oNesoAGK8CFViQ90G2M8Gg)
Ozdemir A S amp Goktepe Yildiz S 2015 ldquoThe analysis of elementary
mathematics preservice teachersrsquo spatial orientation skills with SOLO
modelrdquo Eurasian Journal of Educational Research 61217-236 Diakses
pada 17 Januari 2017 (httpfilesericedgovfulltextEJ1087527pdf)
Pratiwi Nurul Dwiamp Woro Setyarsih 2015 ldquoPengembangan Instrumen Evaluasi
Berbasis Taksonomi Structure of the Observed Learning Outcome (SOLO)
Untuk Menentukan Profil Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah
Fluida Statisrdquo Journal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) 4 (3) 45-49 Diakses
tanggal 24 Oktober 2016 (httpejournalunesaacidarticle1715032article
pdf )
Suhita Rintis Rashar Sjahruddin amp Aunillah 2013 ldquoAnalisis Kesalahan Dalam
Menyelesaikan Soal Cerita dalam Matematikardquo Jurnal Pendidikan
Matematika STKIP PGRI Sidoarjo 1 (2) 37-46 Diakses tanggal 20 Oktober
2016 (httplppmstkippgri-sidoarjoacidfilesAnalisis-Kesalahan-Dalam-
Menyelesaikan--Soal-Cerita-Pada-Materi--Persamaan-Dan-Pertidaksamaan-
Linear-Satu-Variabel-(Studi-Kasus--Peserta-Didik-Kelas-VII-SMP-Negeri-3-
Candi-Sidioarjo)pdf)
15
Manibuy Ronald Mardiyana dan Dewi Retno S 2014rdquoAnalisis Kesalahan
Siswa dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Kuadrat Berdasarkan
Taksonomi SOLO pada kelas X SMA Negeri 1 Plus di Kabupaten Nabire-
Papualdquo Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika 2(9)933-945 Diakses
pada 23
Maret2016(httpswwwgooglecomurlsa=tamprct=jampq=ampesrc=sampsource=we
bampcd=1ampcad=rjaampuact=8ampved=0ahUKEwicq62VhvbLAhXRHo4KHTWC
AfsQFggdMAAampurl=http3A2F2Fjurnalfkipunsacid2Findexphp
2Fs2math2Farticle2Fdownload2F48342F3356ampusg=AFQjCNG9O6b
oNesoAGK8CFViQ90G2M8Gg)
Ozdemir A S amp Goktepe Yildiz S 2015 ldquoThe analysis of elementary
mathematics preservice teachersrsquo spatial orientation skills with SOLO
modelrdquo Eurasian Journal of Educational Research 61217-236 Diakses
pada 17 Januari 2017 (httpfilesericedgovfulltextEJ1087527pdf)
Pratiwi Nurul Dwiamp Woro Setyarsih 2015 ldquoPengembangan Instrumen Evaluasi
Berbasis Taksonomi Structure of the Observed Learning Outcome (SOLO)
Untuk Menentukan Profil Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah
Fluida Statisrdquo Journal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) 4 (3) 45-49 Diakses
tanggal 24 Oktober 2016 (httpejournalunesaacidarticle1715032article
pdf )
Suhita Rintis Rashar Sjahruddin amp Aunillah 2013 ldquoAnalisis Kesalahan Dalam
Menyelesaikan Soal Cerita dalam Matematikardquo Jurnal Pendidikan
Matematika STKIP PGRI Sidoarjo 1 (2) 37-46 Diakses tanggal 20 Oktober
2016 (httplppmstkippgri-sidoarjoacidfilesAnalisis-Kesalahan-Dalam-
Menyelesaikan--Soal-Cerita-Pada-Materi--Persamaan-Dan-Pertidaksamaan-
Linear-Satu-Variabel-(Studi-Kasus--Peserta-Didik-Kelas-VII-SMP-Negeri-3-
Candi-Sidioarjo)pdf)