analisis penanganan pembiayaane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4855/1/tugas_akhir...i analisis...
TRANSCRIPT
i
ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN
MURABAHAH BERMASALAH di KSPPS BMT ANDA
KANTOR CABANG KARANGGEDE
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy)
OLEH:
DWI ROSITA KUSUMASTUTI
NIM: 64010150009
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
ii
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUTAGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
JalanTentaraPelajar No. 02 Telepon (0298) 3432784 Salatiga 50721
Website: www.febi.iainsalatiga.ac.id
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelahdiadakanpengarahan, bimbingan, koreksidanperbaikanseperlunya,
makatugasakhirsaudara:
Nama : Dwi Rosita Kusumastuti
NIM : 64010150009
Fakultas : EkonomidanBisnis Islam
Program Studi : D III PerbankanSyariah
Judul : Analisis Pembiayaan Murabahah Bermasalah di KSPPS
ANDA Kantor Cabang karanggede
Dapatdiajukandalam siding
munaqosahTugasAkhir.Demikiansuratinidibuatuntukdapatdipergunakansebagaim
anamestinya.
Salatiga, 30Juli 2018
Pembimbing
Dr. Mochlasin, M.Ag
NIP : 19710923200641002
iii
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUTAGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
JalanTentaraPelajar No. 02 Telepon (0298) 3432784 Salatiga 50721
Website: www.febi.iainsalatiga.ac.id
ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN
MURABAHAH BERMASALAH di KSPPS BMT ANDA
KANTOR CABANG KARANGGEDE
OLEH:
Dwi Rosita Kusumastui
NIM: 64010150009
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji TUGAS AKHIR
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga, pada tanggal dan telah
dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh
gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy)
Susunan Panitia Penguji:
Ketua Sidang :
Sekretaris Sidang :
Penguji I :
Penguji II :
Salatiga,
Dekan FEBI IAIN Salatiga
Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si
NIP.1974033202003121001
iv
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Dwi Rosita Kusumastuti
NIM : 64010150009
Jurusan : D III Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil
Penelitian atau karya sendiri, kecuali pada bagian yang dirujuk sumbernya.
Salatiga, 28 Juli 2018
Saya yang menyatakan,
Dwi Rosita Kusumastuti
64010150009
v
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Dwi Rosita Kusumastuti
NIM : 64010150009
Jurusan : D III Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan bebas dari
plagiasi. Jika dikemudian hari terbukti melakukan maka saya siap ditindak sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Salatiga, 28 Juli 2018
Saya yang menyatakan,
Dwi Rosita Kusumastutui
NIM: 64010150009
vi
MOTTO
“Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.
Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusanmu), tetaplah
keras (untuk urusan yang lain), dan hanya kepada Tuhanmulah
engkau berharap” (Q.S AlInsyirah 6-8).
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini saya persembahkan kepada
Allah SWT yang telah memberikan kesehatan serta kemudahan sehingga tugas
akhir ini dapat terselesaikan
Para Bapak dan Ibu dosen yang telah membantu dan membimbing dalam
penyelesaian tugas akhir ini
Kedua orang tuaku Bapak Rusno dan yang selalu mendoakan serta mendukungku
dalam dalam segala hal
Dan Alm. Ibundaku Siti Kusmaryanti yang selama hidupnya selalu mendukungku
dan menyemangatiku dalam segala hal
Kepada kakak saya Lylia Eka, dan adik saya Amara dita dan Kennara yang
senantiasa memberi motivasi dan membantuku
Teman-teman DIII Perbankan Syariah yang selama ini sudah seperti keluarga
yang memberi canda tawa
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, atas segala rahmat yang Allah berikan
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul
“Analisis Pembiayaan Murabahah Bermasalah di KSPPS BMT ANDA Kantor
Cabang Karanggede” dengan lancar tanpa kendala yang berarti. Shalawt serta
salam tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan seluruh pengikutnya
pada akhir zaman.
Penelitian ini diajukan guna memenuhi tugas akhir Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Jurusan DIII Perbankan Syariah. Ucapan terima kasih penulis
ucapkan kepada semua pihak yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dan
bantuan dalam berbagai bentuk. Ucapan terimakasih terutama penulis sampaikan
kepada :
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, M. Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Salatiga.
3. Bapak Ari Setiawan, S.Pd., MM. selaku Ketua Jurusan DIII Perbankan
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.
4. Bapak Dr. Mochlasin, M.Ag. selaku dosen pembimbing yang telah sabar
dan ikhlas membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
5. Segenap dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Jurusan D III
Perbankan Syariah.
viii
6. Seluruh staf dan karyawan Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
7. Kepada Alm. Siti Kusmaryanti ibuku tercinta, yang selama hidupnya
selalu memberikan dorongan do’a, dan moril kepada penulis.
8. Kepada ayahku tercinta bapak Rusno yang selalu serta mendoakan,
memeberikan semangat dan materil kepada penulis.
9. Kepada bapak Iwan Wahyudi selaku pimpinan KSPPS BMT ANDA KC
Karanggede yang telah memberikan segala bantuan yang penulis butuhkan
10. Sahabat DIII PS A (Novinda,Ameilia,Wening,Ita,Dina,Ririh,Mita,Mulyani
dan yang selebihnya tidak dapat penulis sebutkan satu per satu) yang telah
memberi semangat dan motivasi kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan dan penuh kekurangan, oleh karena itu dengan segenap
kerendahan hati penulis menyampikan permohonan maaf yang sebanyak-
banyaknya, serta semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi
berbagai pihak. Amin.
Salatiga,
Penulis
Dwi Rosita Kusumastuti
64010150009
ix
ABSTRAK
Rosita, Dwi. 2018. Analisis Pembiayaan Murabahah Bermasalah di
KSPPS BMT Anda Kantor Cabang Karanggede. Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam Program Studi D III Perbankan Syariah IAIN Salatiga.
Pembimbing: Dr. Mochlasin, M.Ag.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pembiayaan
murabahah bermasalah di KSPPS BMT Anda Kantor Cabang Karanggede, apa
saja sebab-sebab adannya pembiayaan bermasalah dan prosedur pemberian
pembiayaan murabahah.
Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif, karena bertujuan
untuk mendeskripsikan penanganan dan prosedur pemberian pembiayaan
murabahah pada KSPPS BMT BMT Anda Kantor Cabang Karanggede. Data
yang digunakan adalah data primer dan sekunder.
Dari hasil analisis menunjukan bahwa permasalahan pembiaan murabahah
disebabkan karena adannya faktor internal dan eksternal kemudian Pihak BMT
Anda melakukan penanganan pembiayaan murabahah bermasalah dengan cara
ditagih secara lisan oleh marketing, kemudian diberikan surat panggilan ke kantor,
apabila masih tetap belum membayar maka selanjutnya dilakukan somasi, dan
yang terahir adalah dilakukan pelelangan kemudian prosedur pemberian
pembiayaan dengan mengisi formulir dan melengkapi persyaratan kemudian
dilakukan survey dan analisis untuk kemudian diajukan ke komite pembiayaan
setelah selasai barulah dilakukan akad kemudian dicairkan.
Kata Kunci: Pembiayaan bermasalah, sebab pembiayaan bermasalah ,Prosedur,
KSPPS BMT Anda Kantor cabang Karanggede
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................... iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI .................................................................. v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
ABSTRAK ............................................................................................................ ix
DAFTAR ISI ......................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 6
C. Tujuan........................................................................................................ 7
D. Metode Penelitian ...................................................................................... 8
E. Sistematika Penulisan ................................................................................ 11
BAB II LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka........................................................................................... 12
B. Kerangka Teori .......................................................................................... 16
xi
BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Sejarah KSPPS BMT Anda Kantor Cabang Karanggede ......................... ...29
B. Visi dan Misi ............................................................................................. ...33
C. Produk-produk ........................................................................................... ...34
D. Struktur Organisasi .................................................................................... ...38
E. Susunan Organisasi ................................................................................... ...39
BAB IV ANALISIS DATA
A. Prosedur pemberian pembiayaan Murabahah..............................................45
B. Penyebab pembiayaan bermasalah...............................................................51
C. Penanganan pembiayaan bermasalah...........................................................57
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................ ...64
B. Saran .......................................................................................................... ...65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Struktur Organisasi KSPPS BMT Anda Kantor Cabang
Karanggede,.........................................................................................................38
Gambar 4.1 Prosedur Pembiayaan di KSPPS BMT Anda Kantor Cabang
Karanggede,...........................................................................................................47
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Daftar pembiayaan Murabahah sejak pada tanggal 2 Januari
sampai 4 April 2018,...........................................................4
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
BMT merupakan salah satu jenis lembaga keuangan bukan bank
yang berlandaskan prinsip syariah. Selain itu BMT juga dapat dikatakan
sebagai suatu lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak di
bidang keuangan. Ini disebabkan karena BMT tidak hanya bergerak dalam
pengelolahan modal (uang) saja, tetapi BMT juga bergerak dalam
pengumpulan zakat, infaq, dan shadaqah. Ini merupakan sebuah
konsekuensi dari namanya itu sendiri yaitu bait al-mal wat tanwil yang
merupakan gabungan dari kata baitul maal al dan bait at tanwil, secara
singkat , bait al-mal merupakan lembaga pengumpulan dana masyarakat
yang disalurkan tanpa tujuan profit (Sumiyanto, 2008:15).
Bagi masyarakat yang mempunyai usaha kecil dan menengah,
BMT sangat bermanfaat untuk membantu dalam mengembangkan usaha.
Seperti KSPPS BMT Anda Kantor Cabang Karanggede yang lokasinya
dekat pasar Karanggede siap memberikan pembiayaan bagi nasabah yang
ingin mengembangkan usaha mereka dengan prinsip bagi hasil atau
margin bukan bunga seperti bank konvensional. Tentunya itu juga
bermanfaat bagi masyarakat yang mayoritas islam agar terhindar dari riba.
2
Salah satu pembiayaan di BMT yang sering digunakan adalah
pembiayaan Murabahah. Dalam daftar istilah buku himpunan fatwa DSN
(Dewan Syariah Nasional) dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan
Murabahah adalah menjual suatu barang dengan menegaskan harga
belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang
lebih sebagai laba. Murabahah didefinisikan oleh fuqaha sebagai
penjualan barang seharga biaya atau harga pokok barang tersebut ditambah
margin keuntungan yang disepakati. Karakteristik murabahah adalah
bahwa penjual harus memberi tahu pembeli mengenai harga pembelian
produk dan menyatakan jumlah keuntungan yang ditambahkan pada biaya
tersebut (Wiroso, 2005:13).
Di KSPPS BMT Anda Kantor Cabang Karanggede dalam praktik
pembiayaan murabahah, untuk penyediaan barangnya ada yang diberikan
langsung dibelikan oleh BMT. Untuk cara pembayarannya dapat
dilakukan langsung maupun diangsur atau cicilan. Apabila membayar
secara cicilan, nasabah harus memberikan agunan sebagai jaminan.
KSPPS BMT Anda Kantor Cabang Karanggede juga menerapkan denda
bagi nasabah yang tidak tepat waktu dalam membayar angsuran.
Agunan inilah yang dijadikan jaminan KSPPS BMT Anda Kantor
Cabang Karanggede untuk berjaga-jaga apabila sewaktu-waktu nasabah
melakukan penunggakan dalam pembayaran yang telah disepakati atau
bahkan tidak mengangsur sama sekali maka jaminan inilah yang nanti
ditarik kemudian dilelang untuk melunasi. Biasanya jenis jaminan
3
tergantung pada seberapa besar piutang murabahah nasabah.
Semakin besar piutangnya semakin besar pula jaminan yang harus
diberikan. Pada dasarnya, jaminan bukanlah satu rukun atau syarat yang
mutlak dipenuhi dalam ba’i al-murabahah, jaminan dimaksudkan untuk
menjaga agar pemesan tidak main-main dengan pesanannya.
Penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana prosedur
mengajukan suatu pembiayaan agar dalam proses pengajuan sesuai dengan
persyaratan dan segera di proses. Bagi BMT juga agar mendapatkan calon
nasabah yang layak diberi pembiayaan dan bersungguh-sungguh dalam
pelunasan.
Tidak semua pembiayaan yang diajukan calon nasabah dapat
diproses oleh BMT. Karena BMT sendiri mempunyai SDM dan cara untuk
menganalisis apakah nasabah layak diberikan pembiayaan atau tidak.
Karena apabila dalam menganalisa calon nasabah kurang cermat, akan
menimbulkan risiko bagi BMT itu sendiri seperti pembiayaan macet dan
bermasalah. Penting juga bagi BMT untuk menyeleksi secara hati-hati
agar pembiayaan yang nanti akan diberikan benar-benar untuk nasabah
yang mau bersungguh-sungguh membayar. Agar pembiayaan bermasalah
dapat diminimalisir.
4
Tabel 1.1 Daftar pembiayaan Murabahah(BBA) dan Ijarah awal tahun 2
Januari 2018 sampai 04 April 2018
No
Rek
Tgl
Pencairan Akad Nominal
Jatuh
Tempo Tunggakan
6666 30-Jan-18
Al
Ijarah Rp.41,000,000.00 30-Jan-20
Rp.1,698,300.00
6667 31-Jan-18
Al
Ijarah Rp.30,000,000.00 31-Jul-19
-
6680 23-Mar-18
Al
Ijarah Rp.10,000,000.00
23-Mar-
19
-
6683 29-Mar-18
Al
Ijarah Rp.12,000,000.00 29-Sep-19
-
6652 09-Jan-18 BBA Rp. 9,500,000.00 09-Jul-19 Rp. 950,000.00
6653 09-Jan-18 BBA Rp.10,000,000.00 09-Jul-18 Rp. 101,851.00
6654 10-Jan-18 BBA Rp. 3,500,000.00 10-Jan-19 -
6655 10-Jan-18 BBA Rp. 5,000,000.00 10-Jan-19 -
6656 11-Jan-18 BBA Rp. 6,000,000.00 11-Jan-21 -
6657 11-Jan-18 BBA Rp. 2,000,000.00 11-Jan-19 Rp. 200,000.00
6658 12-Jan-18 BBA Rp. 3,000,000.00 12-Jan-19 -
6659 12-Jan-18 BBA Rp.10,000,000.00 12-Jul-19 -
6660 18-Jan-18 BBA Rp. 2,000,000.00 18-Jan-19 -
6663 23-Jan-18 BBA Rp. 1,100,000.00
23-Apr-
18
-
6664 30-Jan-18 BBA Rp. 5,000,000.00 30-Jan-19 -
6665 30-Jan-18 BBA RP. 6,000,000.00 30-Jan-20
Rp.1,316,400.00
6668 21-Feb-18 BBA Rp. 3,000,000.00
21-Aug-
19
6669 21-Feb-18 BBA Rp. 4,000,000.00
21-Aug-
18
Rp. 60,250.00
6671 21-Feb-18 BBA Rp. 1,500,000.00
21-Dec-
18
-
6672 21-Feb-18 BBA Rp. 2,000,000.00
21-Aug-
18
-
6673 21-Feb-18 BBA Rp. 2,300,000.00
21-Aug-
18
-
6674 21-Feb-18 BBA Rp. 5,000,000.00 21-Feb-19 Rp. 501,000.00
6677 21-Mar-18 BBA Rp.20,000,000.00
21-Mar-
20
-
6678 21-Mar-18 BBA Rp. 2,000,000.00
21-Mar-
19
-
6679 22-Mar-18 BBA Rp. 2,000,000.00 22-Sep-18 -
5
6681 29-Mar-18 BBA Rp. 4,000,000.00
29-Mar-
19
-
6682 29-Mar-18 BBA Rp.10,000,000.00 29-Sep-19 -
6684 29-Mar-18 BBA Rp.15,000,000.00
29-Mar-
20
-
6685 29-Mar-18 BBA Rp.20,000,000.00
29-Mar-
20
-
6686 05-Apr-18 BBA Rp. 2,000,000.00
05-Apr-
19
-
6687 05-Apr-18 BBA Rp. 3,000,000.00
05-Apr-
19
-
6688 12-Apr-18 BBA Rp.10,000,000.00
12-Apr-
20
-
6689 12-Apr-18 BBA Rp. 4,000,000.00
12-Apr-
19
-
Total Rp.273,900,000.00 Rp.4,827,801.00
Sumber: Daftar rekening pembiayaan KSPPS BMT Anda Karanggede
Dari data diatas menunjukkan bahwa masih adanya pembiayaan
murabahah bermasalah di KSPPS BMT Anda Karangede pembiayaan
yang macet maupun pembiyaan sudah jatuh tempo tetapi belum
dibayarkan. Pembiayaan bermasalah tentunya dapat merugikan bagi BMT,
yang seharusnya ada pendapatan dari pembiayaan yang masuk menjadi
tidak atau belum diterima.
Pencegahan terhadap pembiayaan bermasalah harus dilakukan
BMT agar pendapatan BMT dapat ditingkatkan secara terus menerus.
Selain itu implikasi peningkatan pembiayaan bermasalah dapat
meningkatkan biaya untuk cadangan aktivas produktif. Hal lain yang
buruk bila pembiayaan bermasalah meningkat adalah turunnya performa
penilaian kesehatan lembaga.
6
BMT tentunya tidak ingin menemui pembiayaan yang bermasalah,
akan tetapi walaupun sudah berhati-hati masih tetap ada pembiayaan yang
bermasalah. Hal ini yang perlu diketahui strategi apa saja yang harus
dilakukan BMT agar tidak terjadi lagi masalah seperti itu dan langkah apa
saja yang harus dilakukan jika sudah terjadi pembiayaan yang bermasalah.
Pembiayaan murabahah di KSPPS BMT Anda Karanggede termasuk yang
sering digunakan. Dilihat dari tabel 1.1 sejak awal tahun 2 Januari 2018
sampai 4 April 2018 menunjukkan sudah ada 30 daftar rekening
pembiayaan murabahah. Lebih banyak digunakan dibanding pembiayaan
Ijarah sebanyak 4 pembiayaan.
Dari penjelasan di atas, penulis tertarik menganalisis masalah
tersebut dengan mengambil judul tugas akhir “ANALISIS
PEMBIAYAAN MURABAHAH BERMASALAH di KSPPS BMT ANDA
KANTOR CABANG KARANGGEDE”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dengan latar belakang masalah di atas, maka penulis
merumuskan masalah yang akan dibahas dalam tugas akhir sebagai
berikut:
1. Bagaimana prosedur pemberian pembiayaan murabahah di KSPPS
BMT Anda Kantor Cabang Karanggede?
2. Apa Penyebab pembiayaan murabahah bermasalah di KSPPS BMT
ANDA Kantor Cabang Karanggede?
7
3. Bagaimana penanganan pembiayaan murabahah bermasalah di KSPPS
ANDA Kantor Cabang Karanggede BMT?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Adapun tujuan penelitian Tugas Akhir ini adalah
1. Untuk memberikan gambaran prosedur pemberian pembiayaan
murabahah di KSPPS BMT Anda Kantor Cabang Karanggede.
2. Untuk memberikan gambaran penyebab pembiayaan murabahah
bermasalah di KSPPS Anda Kantor Cabang Karanggede.
3. Untuk memberikan gambaran penanganan pembiayaan murabahah
bermasalah di KSPPS Anda Kantor Cabang Karanggede.
Adapun kegunaannya adalah
1. Bagi penyusun, untuk menambah wawasan penyusun dansebagaisyarat
kelulusan dari program D III Perbankan Syariah.
2. Bagi IAIN Salatiga, memperkaya penelitian tentang murabahah dan
menambah wawasan bagi mahasiswa khususnya FEBI IAIN Salatiga.
3. Bagi BMT, sebagai masukan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan
dalam memajukan produk dan semoga menjadi informasi dan alat ukur
apakah pengembangan Pembiayaan Murabahah pada BMT berjalan
lancar atau tidak sehingga dapat menentukan kebijakan. Apakah tahun
ketahun Pembiayaan Murabahah pada BMT bertambah atau
berkurang.
8
D. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif
dengan pendekatan deskriptif. Kualitatif adalah penelitian ilmiah yang
sistematis terhadap bagian-bagian dan mengacu pada teori-teori.
2. Jenis Data Yang Digunakan
a. Data Primer
Data yang diperoleh secara langsung melalui wawancara atau
observasi dengan yang bersangkutan di KSPPS BMT Anda Kantor
Cabang Karanggede. Hal-hal yang ditanyakan pada saat
wawancara kepada pihak divisi marketing di KSPPS Anda Cabang
Kantor Karanggede adalah bagaimana menanggani tentang
pembiayaan murabahah bermasalah dengan nasabah serta rencana
kedepannya untuk mempertahankan nasabah KSPPS Anda
tersebut. Sedangkan untuk observasinya penulis akan mengamati
perilaku maupun kejadian-kejadian yang terjadi di KSPPS Anda
Kantor Cabang Karanggede selama masa penelitian atau selama
penulis magang di KSPPS Anda Kantor Cabang Karanggede
tersebut kurang lebih Delapan Minggu. Terhitung dari 05 Maret
2018 sampai 28 April 2018.
b. Data Sekunder
Adalah jenis data yang diperoleh tidak langsung. Penulis
memperoleh dari data sekunder berupa profil perusahaann, SOP
9
pembiayaan, catalog produk perusahaan, serta laporan daftar
rekening pembiayaan. Data tersebut diperoleh dari buku atau dari
sumber-sumber lainnya yang berkaitan dengan perusahaan. Data
sekunder ini biasa didapatkan dari media cetak seperti majalah dan
Koran. Selain itu bias juga berasal dari media online yaitu situs
resminya KSPPS Anda Cabang Karanngede. Dan disini peneliti
memperoleh data sekunder dari buku yang ada di KSPPS Anda
Cabang Karanggede.
3. Teknik Pengambilan Data
a. Wawancara
Adalah teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan
cara percakapan tanya jawab dengan tujuan untuk mendapatkan
informasi. Dalam penelitian ini penulis mewawancarai Bapak Iwan
Wahyudi selaku kepala kantor KSPPS BMT Anda Kantor Cabang
Karanggede (Fathoni, 2011:105).
b. Observasi
Observasi yaitu pengumpulan data dengan cara
memperhatikan secara akurat, observasi ini dilakukan untuk
mengamati dan mencatat hal yang berkaitan dengan penelitian
dengan cara melihat secara langung. Dalam hal ini penulis
mengikuti kegiatan secara langsung seperti saat akad, saat
melakukan survey calon nasabah, dan saat ada pembiayaan yang
bermasalah (Fathoni, 2011:105).
10
c. Kepustakaan dan Dokumentasi
Berupa pengumpulan data dan informasi dari sumber tertulis
dan internet serta dalam melakukan dokumentasi, peneliti
menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, dokumen,
notulen rapat, catatan harian, dan sebagainnya.
d. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai
sumber menggunakan berbagai macam teknik pengumpulan data
dan dilakukan secara terus-menerus sampai datanya jenuh. Dengan
pengamatan terus-menerus tersebut maka akan menghasilkan data
yang banyak sekali. Oleh karena itu, supaya data-data yang banyak
tersebut dapat sesuai dengan data-data yang diperlukan dan dapat
dipahami, maka diperlukan adanya analisis data. Analisis data
adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan
lain. Sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat
diinformasikan kepada orang lain .
e. Teknik Analisis Data
Setelah data dikumpulkan dengan lengkap, tahapan berikutnya
adalah tahap analisis data. Data yang sudah diperoleh kemudian
dianalisa dengan cermat berdasarkan fakta yang ada kemudian
ditarik kesimpulan berdasarkan analisis tersebut.
11
E. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Berisi tentang kajian pustaka dan kajian teoritik yang berhubungan
dengan murabahah, sebab, murabahah bermasalah, dan prosedur.
BAB III LAPORAN OBJEK
Berisi tentang gambaran umum objek penelitian berupa sejarah
perkembangan KSPPS BMT Anda Kantor Cabang Karanggede,
produk-produk, dan struktur organisanya.
BAB IV ANALISIS
Berisi tentang analisis pembiayaan murabahah meliputi prosedur
pemberian pembiayaan murabahah prenyebab pembiayaan
murabahah bermasalah dan penanganan pembiayaan murabahah
bermasalah di KSPPS BMT Anda Kantor Cabang Karanggede.
BAB V PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dari analisis dan saran yang dapat
diberikan untuk dikerjakan dimasa mendatang.
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Kusmiyati (2007) dengan judul “Resiko akad dalam pembiayaan
murabahah pada BMT di Yogyakarta”. Dalam penelitian ini membahas
tentang risiko yang pernah dialami BMT dalam pelaksanaan pembiayaan
murabahah, yaitu BMT Dana Insani dan BMT BIF Nikitan mengalami
risiko penyalahgunaan dana oleh anggota, sedangkan BMT Amtatani
Sejahtera mengalami risiko tidak dapat membelikan barang yang
dibutuhkan anggota. Ketiga BMT pernah mengalami pembiayaan yang
tidak lancar. BMT BIF Nikitan pernah mengalami risiko pembatalan akad.
Untuk mengelola risiko dapat dilakukan dengan cara mewakilkan anggota
untuk membeli barangnya sendiri, mensyaratkan adanya jaminan, dan juga
menerapkan uang muka.
Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Listanti, Dzulkirom, dan
Topowijono (2015) dengan judul “Upaya penanganan pembiayaan
murabahah bermasalah pada lembaga keuangan syariah”. Dalam
penelitian ini membahas tentang proses sebelum memberi pembiayaan
hanya menggunakan 1 (satu) aspek yaitu 5C. Upaya yang dilakukan BMT
dalam menangani pembiayaan murabahah tidak memperhatikan pihak
yang masuk dalam kategori kurang lancar dan pihak BMT tidak
melakukan penyitaan jaminan karena pihak BMT benar-benar menerapkan
sistem syariah dan kemanusiaan.
13
Eko.P (2010) dengan judul “Strategi penanggulangan pembiayaan
murabahah bermasalah di BMT Ta’awun Cipulir”. Dalam penelitian ini
membahas tentang strategi dalam mengatasi pembiayaan bermasalah
yaitu: pertama dengan melakukan pendekatan kepada nasabah. Kedua
penagihan secara intensif. Dalam hal ini dilakukan dengan dua cara yaitu
dengan persuasive dengan mengirimkan surat peringatan kepada nasabah
dan penagihan secara langsung ke lokasi. Ketiga rescheduling yaitu
perpanjangan waktu jatuh tempo kepada nasabah. Keempat restructuring
yaitu dengan menambah jumlah kredit. Kelima potongan pelunasan yang
diberikan. Keenam penyitaan jaminan. Ketujuh hapus buku yaitu langkah
terahir yang dilakukan untuk membebaskan nasabah dari beban
hutangnya.
Hasanah, Faridan dan Puspitasari (2015) dengan judul “Risiko akad
murabahah serta pengelolaan risiko akad murabahah pada BMT UGT
Sidogiri Wongsorejo kabupaten Banyuwangi”. Dalam penelitian ini
membahas tentang risiko yang terkait akad murabahah ada 3 (tiga) yaitu :
Risiko yang terkait dengan barang, nasabah, dan pembayaran.
Usanti (2006) dengan judul “Restrukturisasi pembiayaan sebagai salah
satu upaya penanganan pembiayaan bermasalah”. Dalam penelitian ini
membahas tentang cara untuk menyelamatkan pembiayaan dengan
melakukan restrukturisasi pembiayaan yaitu penjadwalan kembali waktu
pembayaran. Persyaratan kembali (reconditioning) yaitu perubahan
sebagian atau seluruh persyarata pembiayaan. Antara lain jadwal angsuran,
14
jumlah angsuran, jangka waktu, dan pemberian potongan. Apabila
restrukturisasi tidak berhasil dalam pemulihan kembali pembiayaan pada
kategori lancar, maka ada beberapa alternatif lain yang dilakukan untuk
menyelesaikan pembiayaan bermasalah yaitu: penyelesaian lewat jaminan,
basyarnas, litigasi, hapus buku dan hapus tagih.
Beda penelitian saya dengan yang sudah ada adalah sebagai berikut :
Kusmiyati (2007) berfokus pada praktek pembiayaan murabahah,
risiko-risiko pembiayaan murabahah, cara mengelola risiko tersebut, dan
perspektif syariah terhadap pembiayaan murabahah. Untuk mengelola
risiko dapat dilakukan dengan cara mewakilkan anggota untuk membeli
barangnya sendiri, mensyaratkan adanya jaminan, dan juga menerapkan
uang muka.
Listanti, Dzulkirom, dan Topowijono (2015) berfokus pada proses
pemberian pembiayaan, perkembangan Non Performing Financing adalah
pembiayaan bermasalah yang menggambarkan situasi dimana persetujuan
pengembalian kredit mengalami resiko kegagalan bahkan menunjukan
kepada bank akan mengalami kegagalan. Pembiayaan bermasalah adalah
sebagai penyalur dana yang dilakukan lembaga syariah yang dalam
pelaksanaan pembayaran yang tidak lancar akan memberikan dampak
negatif bagi kedua belah pihak.
Eko P (2010) berfokus pada strategi penyelesaian pembiayaan
bermasalah, pemetaan pembiayaan murabahah bermasalah, dan
keberhasilan dalam penanggulangan pembiayaan bermasalah. Dalam hal
15
ini dilakukan dengan adanya potongan pelunasan yang diberikan
kemudian penyitaan jaminan dan yang terakhir hapus buku yaitu langkah
terahir yang dilakukan untuk membebaskan nasabah dari beban
hutangnya.
Hasanah, Farida dan Puspitasari (2015) berfokus pada praktek
pembiayaan murabahah dan risiko yang timbul tentang risiko yang terkait
akad murabahah ada 3 (tiga) yaitu : Risiko yang terkait dengan barang,
nasabah, dan pembayaran. Resiko yang terkait dengan barang akan sangat
tinggi karena adanya murabahah berdasarkan pesanan dalam memesan
barang harus menanggung resiko kehilangan barang. Resiko yang terkait
dengan nasabah sangat rendah karena proses pembiayaan dilakukan
dengan melihat karakter. Resiko yang terkait dengan pembayaran adalah
resiko dimana kemungkinan kerugian ada tetapi kemungkinan keuntungan
tidak ada.
Usanti (2006) berfokus pada penanganan pembiayaan dengan
restrukturisasi. Dalam penelitian ini membahas tentang cara untuk
menyelamatkan pembiayaan dengan melakukan restrukturisasi
pembiayaan yaitu penjadwalan kembali waktu pembayaran. Apabila
restrukturisasi tidak berhasil dalam pemulihan kembali pembiayaan pada
kategori lancar, maka ada beberapa alternatif lain yang dilakukan untuk
menyelesaikan pembiayaan bermasalah yaitu: penyelesaian lewat jaminan,
basyarnas, litigasi, hapus buku dan hapus tagih.
16
Penelitian saya berfokus pada Prosedur Pemberian Pembiayaan
Murabahah faktor Pembiayaan Bermasalah dan Upaya Penanganan
Pembiayaan Murabahah Bermasalah. Dalam penanganan pembiayaan
bermasalah adanya upaya yang dilakukan yaitu revitalisasi meliputi
rescheduling yang merupakan perubahan ketentuan yang hanya
menyangkut pembayaran dan jangka waktunya, reconditioning yaitu
perubahan jangka waktu dan persyaratan lainnya sepanjang tidak
menyangkut perubahan saldo pembiayaan serta perpanjang jangka waktu
pembiayaan dan penyelesaian melalui jaminan yang apabila sudah tidak
dievaluasi dan nasabah sudah tidak memiliki uasaha atau nasabah tidaak
koorperatif dalam penyelesain pembiayaan.
B. Kerangka Teori
1. Pengertian pembiayaan
Pembiayaan atau financing yaitu pendanaan yang diberikan oleh
suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah
direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata
lain pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk
mendukung investasi yang telah direncanakan.
a. Jenis-jenis pembiayaan
Menurut Sumiyanto, (2008:151), jenis murabahah dapat
dibedakan sebagai berikut :
1) Menurut pemanfaatannya, pembiayaan KJKS BMT dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu pembiayaan investasi
17
dan pembiayaan modal kerja. Pembiayaan investasi
merupakan pembiayaan yang digunakan untuk pemenuhan
barang-barang permodalan (capital good) serta fasilitas-
fasilitas lain yang erat kaitannya dengan hal tersebut.
Sedangkan pembiayaan modal kerja adalah pembiayaan
yang ditujukan untuk pemenuhan, peningkatan produksi,
dalam artian yang luas dan menyangkut semua sektor
ekonomi.
2) Adapun menurut sifatnya, pembiayaan dapat digolongkan
menjadi pembiayaan konsumtif dan pembiayaan produktif.
Pembiayaan konsumtif adalah pembiayaan yang ditujukan
untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi, baik yang
digunakan sesaat maupun yang digunakan dalam waktu
relatif panjang. Sedangkan pembiayaan produktif
merupakan pembiayaan yang ditujukan untuk pemenuhan
kebutuhan produktif dalam arti luas seperti pemenuhan
modal kerja, peningkatan penjualan, peningkatan pertanian
maupun perkebunan.
b. Tujuan pembiayaan
Menurut Muhamad, ( 2016:42), tujuan pembiayaan secara
mikro diberikan dalam rangka untuk :
1) Upaya memaksimalkan laba, artinya: setiap usaha yang
dibuka memiliki tujuan tertinggi, yaitu menghasilkan laba
18
usaha. Setiap pengusaha menginginkan mampu mencapai
laba maksimal. Untuk dapat menghasilkan laba maksimal.
Untuk dapat menghasilkan laba maksimal mereka perlu
dukungan dana yang cukup.
2) Upaya meminimalkan resiko, artinya: usaha yang dilakukan
agar mampu menghasilkan laba maksimal, maka pengusaha
harus mampu meminimalkan resiko yang mungkin timbul.
Risiko kekurangan dapat diperoleh melalui tindakan
pembiayaan.
3) Pendayagunaan sumber ekonomi, artinya sumber daya
ekonomi dapat dikembangkan dengan melakukan
mixingantara sumber daya alam dengan sumber daya
manusia serta sumber daya modal. Jika sumber daya alam
sumber daya manusia ada tetapi sumber daya modal tidak
ada, maka dipastika diperlukan pembiayaan. Dengan
demikian, pembiayaan pada dasarnya dapat meningkatkan
daya guna sumber-sumber daya ekonomi.
4) Penyaluran kelebihan dana, artinya dalam kehidupan
masyarakat ini ada pihak yang memiliki kelebihan
sementara ada pihak yang kekurangan. Dalam kaitannya
dengan masalah dana maka mekanisme pembiayaan dapat
menjadi jembatan dalam penyeimbangan dan penyaluran
19
kelebihan dana dari pihak yang kelebihan kepada pihak
yang kekurangan dana.
c. Fungsi pembiayaan
Menurut Muhamad, (2016:43), pembiayaan secara umum
memiliki fungsi untuk :
1) Meningkatkan daya guna uang
Para penabung menyimpan uangnya dalam bentuk giro,
tabungan, dan deposito. Uang tersebut dalam presentase
tertentu di tingakatkan kegunaanya meningkatkan
produktivitas suatu usaha.
2) Meningkatkan daya guna barang
Produsen dapat meningkatkan barang dengan mengubah
bahan mentah menjadi bahan jadi.
3) Meningkatkan peredaran uang
Melalui pembiayaan peredaran uang kartal maupun giral
akan lebih berkembang oleh karena pembiayaan
menciptakan suatu kegairahan berusaha sehingga
penggunaan uang akan bertambah baik kualitatif apalagi
secara kuantitatif.
4) Menimbulkan kegairahan berusaha
Ditinjau dari segi hukum pemintaan dan penawaran, maka
terhadap macam ragam usaha, permintaan akan terus
bertambah bila mana masyarakat telah melakukan
20
penawaran. Sehingga secara berantai kemudian
menimbulkan kegairahan yang meluas dikalangan
masyarakat untuk sedemikian rupa meningkatkan
produktivitas.
d. Prinsip analisis pembiayaan
Menurut Muhamad, (2016:198), prinsip analisis pembiayaan
didasrkan pada rumus 5C
1) Character artinya sifat atau karakter nasabah pengambil
pinjaman.
2) Capacity artinya kemampuan nasabah untuk menjalankan
usaha dan mengembalikan pinjaman yang diambil.
3) Capital, artinya besarnya modal yang diperlukan peminjam.
4) Collateral artinya jaminan yang telah dimiliki yang diberikan
peminjam kepada bank.
5) Conditional artinya keadaan usaha atau nasabah prospek atau
tidak.
e. Prosedur analisis pembiayaan
Menurut Muhamad, (2016: 199), prosedur analisis
pembiayaan sebagai berikut:
1) Berkas dan pencatatan
2) Data pokok dan analisis pendahuluan
3) Penelitian data
21
4) Penelitian atas realisasi usaha
5) Penelitian atas rencana usaha
6) Penelitian dan penilaian barang jaminan
7) Laporan keuangan dan penelitiannya
8) Bahan pertimbangan pengambilan keputusan
9) Laporan keuangan dan penilaiannya
f. Pengertian Murabahah
Murabahah didefinisikan oleh para fuqaha sebagai
penjualan barang seharga biaya atau harga pokok (cost) barang
tersebut ditambah mark-up atau margin keuntungan yang
disepakati. Karakteristik murabahah adalah bahwa penjual harus
memberi tahu pembeli mengenai harga pembelian produk dan
menyatakan jumlah keuntungan yang ditambahkan pada biaya
tersebut (Wiroso, 2005: 13).
Dalam daftar istilah buku himpunan fatwa DSN (Dewan
Syariah Nasional) dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan
murabahah adalah menjual suatu barang dengan menegaskan
harga belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan
harga yang lebih sebagai laba (Wiroso, 2005: 13-14).
Fatwa Dewan Syariah Nasional yang berkaitan dengan
transaksi murabahah antara lain adalah (Wiroso, 2005:45-46).
22
1) Nomor 4/DSN-MUI/IV/2000 Tanggal 1 April 2000
tentang Murabahah,
2) Nomor 13/DSN-MUI/IX/2000 Tanggal 16 September
2000 tentang Uang Muka Dalam Murabahah
3) Nomor 16/DSN-MUI/IX/2000 Tanggal 16 September
tentang Diskon Murabahah
4) Nomor 17 DSN-MUI/IX/2000 Tanggal 16 September
tentang Sanksi Ata Nasabah Mampu yang Menunda-
nunda Pembayaran, dan
5) Nomor 23/DSN-MUI/III/2002 Tanggal 28 Maret 2002
tentang Potongan Pelunasan Dalam Murabahah.
g. Rukun dari akad murabahah yang harus dipenuhi
1) Pelaku akad, yaitu ba’i (penjual) adalah pihak yang memiliki
barang untuk dijual, dan musytari(pembeli) adalah pihak yang
memerlukan dan akan membeli barang.
2) Objek akad, yaitu mabi’ (barang dagangan) dan tsaman
(harga).
3) Shighah, yaitu ijab dan qobul.
h. Syarat-syarat murabahah
1) Murabahah merupakan salah satu bentuk jual beli ketika
penjual secara eksplisit menyatakan biaya perolehan barang
yang akan dijualnya dan menjual kepada orang lain dengan
menambahkan tingkat keuntungan yang diinginkan.
23
2) Semua biaya yang dikeluarkan penjual dalam rangka
memperoleh barang, seperti biaya pengiriman, pajak, dan
sebagainya dimasukkan kedalam biaya perolehan untuk
menentukan harga agregat dan margin keuntungan didasarkan
pada harga agregat ini.
3) Tingkat keuntungan dalam murabahah dapat ditentukan
berdasarkan kesepakatan bersama dalam bentuk lumpsum atau
persentase tertentu dari biaya.
i. Penyebab terjadinya pembiayaan bermasalah
menganalisis setiap permohonan kerdit, kemungkinan kredit
tersebut mengalami masalah atau macet hal ini disebabkan oleh
dua unsur sebagai berikut (Kasmir, 2002:102) :
1) Dari pihak BMT artinya dalam melakukan analisisnya, pihak
analisis kurang teliti sehingga apa yang terjadi, tidak di prediksi
sebelumnya.
2) Dari pihak anggota/nasabah kemacetan pembiayaan terjadi
dapat dilakukan akibat dua hal unsur ketidak sengajaan dan
kesengajaan. Dalam hal ini nasabah sengaja untuk tidak
bermasud membayar kewajibannya sehingga pembiayaan yang
diberikan terjadi kemacetan. Dapat dikatakan tidak adanya
unsur kemauan untuk membayar dan adanya unsur ketidak
sengaja.
24
j. Pembiayaan bermasalah dan pengelompokannya
Menurut pembiayaan bermasalah yaitu pembiayaan yang
terdapat tunggakan angsuran pokok dan atau bagi hasil/margin.
Pembiayaan bermasalah dapat dikelompokkan dalam beberapa
term kolektabilitas. Pembagiannya adalah sebagai berikut:
1) Pembiayaan lancar – Kolektabilitas 1
Adalah pembiayaan yang tidak mengalami penundaan
pengembalian pokok pinjaman dan pembayaran margin atau
bagi hasil. Terdapat tunggakan angsuran sampai dengan 3
bulan (90 hari) dan pembiayaan belum jatuh tempo.
2) Pembiayaan kurang lancar - Kolektabilitas 2
Adalah pembiayaan pengambilan pokok dan pembayaran
margin atau bagi hasil telah mengalami penundaan selama 4
bulan samapi dengan 6 bulan dari waktuyang dijanjikan
(jumlah hari tunggakan 91-180 hari). Dan terdapat
tunggakan angsuran pembiayaan yang jatuh tempo sampai
dengan 1 bulan setelah jatuh tempo.
3) Pembiayaan diragukan – Kolektabilitas 3
Adalah pembiayaan yang pengambilan pokok pinjamannya
dan pembayaran margin atau bagi hasilnya telah mengalami
penundaan selama 7-12 bulan dari jadwal yang
diperjanjikan (jumlah hari tunggakan 181-360 hari). Dan
25
terdapat tunggakan angsuran pembiayaan yang jatuh tempo
sampai dengan 2 bulan setelah jatuh tempo.
4) Pembiayaan macet - Kolektabilitas 4
Adalah pembiayaan yang pengembalian pokok
pinjamannya dan pembayaran margin atau bagi hasilnya
telah mengalami penundaan lebih dari 12 bulan dari jadwal
yang diperjanjikan (jumlah hari tunggakan lebih dari 360
hari). Dan terdapat tunggakan angsuran pembiayaan yang
telah melewati 2 bulan sejak jatuh tempo.
k. Penanganan pembiayaan bermasalah
Menurut Susilo, (2017:318), gejala pembiyaan bermasalah
setelah terdeteksi, maka langkah selanjutnya adalah menentukan
seberapa besar masalah yang sedang dihadapi debitur untuk
menentukan cara penanganan lanjutan dari tingkat besar kecilnya
tadi penanganan pembiayaan bermasalah dapat digolongkan
menjadi 3 kategori yaitu tidakan preventif, revitalisasi, dan
tindakan kuratif. Tindakan preventif bersifat pencegahan. Tindakan
ini bersifat intern sehingga keberhasilan dari tindakan ini sangat
tergantung dari kualitas SDM, sistem, dan prosedur, mekanisme,
monitoring dan evaluasi. Secara garis besar, tindakan preventif
dapat dilakukan melalui analisis pembiayaan, mekanisme
monitoring, dan evaluasi.
26
Tindakan revitalisasi mrupakan tindakan dalam rangka
memperbaiki dan menyelematkan pembiayaan yang telah diberikan
kepada nasabah. Tindakan ini meliputi:
1) Rescheduling
a) Penjadwalan kembali janghka waktu pembiayaan
b) Perubahan jadwal angsuran
c) Pemberian grace period
d) Perubahan jumlah angsuran
2) Restrukturing
a) Suplesi, yaitu melalui penambahan jumlah maksimum
pembiayaan dengan waktu pengembalian yang tetap ada.
b) Subrogasi, yaitu melalui pergantian hak-hak BMT oleh
pihak ketiga karena anggota pembiayaan yang baru telah
memenuhi kewajiban kepada anggota pembiayaan yang
lama
c) Novasi, yaitu melalui pembuatan perjanjian baru dengan
menghapus perjanjian lama.
3) Reconditioning
4) Perubahan agunan
5) Bantuan manajemen (binaan kepada anggota)
6) Tindakan kuratif merupakan tindakan yang bersifat
penyelamatan melalui penanganan yang menggunakan
27
pendekatan aspek legal formal. Tindakan kuratif dapat
dilakukan dengan cara:
a) Eksekusi, jenis eksekusi yang dapat dilakukan adalah.
(1) Parate eksekusi
Proses eksekusi jaminan yang dilakukan secara sukarela
tanpa melalui peradilan. Anggota bisa menjual sendiri
barang jaminannya atau anggota memberi kepercayaan
BMT untuk menjual barang jaminan. Dan setelah
dikurangi kewajiban sisa jumlah pembiayaan, maka sisa
uanga akan diberikan kepada anggota.
(2) Eksekusi secara formal
Proses eksekusi secara paksa melalui lembaga hukum
yang berlaku. Antara lain pengadilan agama, Badan
Arbitrase Muamalat Indonesia (BAMUI), dan
pengadilan niaga untuk anggota pailit.
l. Manajemen Risiko
1) Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko yang timbul sebagai akibat
kegagalan counterparty memenuhi kewajibannya.
2) Risiko Pasar
Risiko pasar adalah risiko yang timbul karena adanya variabel
pasar.
28
3) Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko yang antara lain disebabkan
tidak mampu memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo.
4) Risiko Operasional
Risiko operasional adalah risiko yang disebabkan karena
ketidak cukupan dan berfungsinya proses internal
29
BAB III
GAMBARAN OBJEK PENELITIAN
A. Sejarah BMT Anda Kantor Cabang Karanggede
Amanah, Nikmat, Dunia Akhirat menjadi landasan pendirian
Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT ANDA agar bisa melayani seluruh
lapisan masyarakat dalam pengelolaan keuangan yang sesuai dengan
prinsip-prinsip Syariah. Berawal dari komitmen para pendiri Koperasi Jasa
Keuangan Syariah BMT ANDA untuk tetap konsisten memegang amanah
dalam mengelola keuangan para Anggota Koperasi Jasa Keuangan Syariah
BMT ANDA, mampu bangkit dan berkembang menjadi Koperasi Jasa
Keuangan Syariah terdepan dalam melayani segenap lapisan masyarakat.
Dengan menjunjung tinggi profesionalisme dalam penerapan
prinsip-prinsip Syariah, Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT ANDA
siap menjadi mitra bisnis terpercaya dalam pengelolaan keuangan. BMT
ANDA bergerak di bidang pengelolaan keuangan berbasis Syariah dengan
kegiatan pengumpulan dana yang ada pada anggota yang berbentuk
simpanan berbasis syariah, melakukan pembiayaan barang konsumtif dan
pembiayaan pengembangan usaha anggota koperasi.
Koperasi Serba Usaha ANDA sebagai koperasi yang berdiri sejak
tahun 1998 diharapkan dapat bergerak diberbagai sektor usaha,
telahdisahkan oleh Menteri Koperasi dan Pembinaan Usaha Kecil dengan
SK Nomor: 004/BH/kwk.1132/X1998. Kemudian pada tahun 2003
30
disempurnakan ke Badan Hukum tingkat Propinsi dengan SK
Nomor:07/BH/PAD/KDK.II/IV/2003 dan pada tahun 2012 diadakan
perubahan Anggaran dasar menjadi KJKS BMT ANDA dengan Nomor:
35/PAD/XIV/X/2012.
Pada awal perkembangan KJKS BMT “ANDA” baru memiliki
kantor secara kontrak ditahun 1998. Kemudian pada tahun 2002 KJKS
BMT “ANDA” membuka kantor cabang karanggede di Jl.Prawirodigdoyo
dan kantor cabang di pasar Ampel. Pada tahun 2008 terdapat peningkatan
terhadap KJKS BMT “ANDA”, yakni dari kantor dengan status Hak Milik
(HM) yakni di Jl. Ahmad Yani Salatiga.
Tahun 2010 KJKS “ANDA” merambah kepada pelayanan lain
diluar produks impanandanpembiayaan, yakni PPOB (Payment Point On
Line Bank) adalah pelayanan BMT melalui pembayaran Rekening Listrik
dan Rekening Telepon secara online.
Tahun 2011 KJKS BMT “ANDA” meresmikan kantor baru, yakni
pada Kantor Pusat KJKS BMT “ANDA” di Salatiga dan kantor cabang
KJKS BMT “ANDA” berpindah lokasi dari Jl. Ahmad Yani ke Jl.Merak,
dengan pertimbangan bahwa pada lokasi sebelumnya, kantor yang tidak
terlalu luas. Dan pada kantor cabang ampel berpindah dari wilayah Pasar
Ampel ke Jl. Raya Ampel 100M Utara Pasar Ampel Boyolali.
Sampai dengan tahun 2012, usaha yang dijalankan oleh KJKS
BMT ANDA tidak hanya sektor simpan pinjam dengan menggunakan pola
31
34 syariah, namun juga pada sektor-sektor yang lain, seperti pengelolaan
arisan motor, jasa tempat pembayaran rekening listrik dan telepon,
kerjasama dengan biro perjalanan haji dan umroh. Hal ini dilakukan agar
koperasi mempermudah anggota dalam mendapatkan motor dan
pembayaran listrikdan telepon, melaksanakan ibadah haji dan umroh, serta
meningkatkan pendapatan koperasi terutama pendapatan diluar simpan
pinjam.
Karena legalitas maka KJKS BMT “ANDA” berubah nama
menjadi KSPPS “ANDA” Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan
syariah, nama tersebut berubah pada tanggal 1 juni 2016. Meski berubah
nama akan tetapi ketentuan-ketentuan sebelumnya masih tetap sama, yang
membedakan BMT dibawah naungan OJK sedangkan KSPPS dibawah
naungan Koperasi.
1. Badan Hukum
Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT ANDA didirikan pada tanggal
12 Juli 1998, Berbadan Hukum :
a. Nomor : 004/BH/KWK-11.32/X/1998
: tanggal 20 Oktober 1998
b. Nomor : 07/BH/PAD/KDK.11/IV/2003
: tanggal 21 April 2003
c. Nomor : 35/PAD/XIV/X/2012
: tanggal11 Oktober 2012
32
Koperasi jasa keuanagan Syariah BMT ANDA berlandaskan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dan berasaskan kekeluargaan.
2. Perjanjian, TDP, SIUP, dan NPWP
a. Surat Izin Usaha Simpan Pinjam Koperasi dari Dinas Koperasi dan
UMKM Jawa Tengah No. 5184/5959/2005
b. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) koperasi No. 111326400048 NPWP
No. 1.648.406.5-505
3. Alamat Kantor
a. Kantor Pusat
Jalan Merak No.90 Mangunsari Sidomukti Salatiga - Telp. (0298)
314345
b. Cabang Ampel
Jalan Raya Ampel-Salatiga KM. 0,5 Ampel Boyolali – Telp
085712798108
c. Cabang Boyolali
Depan Pasar Sapi Singkil – Boyolali Telp 0856 2984 972
d. Cabang Karanggede
Jalan Pawiro Digoyo Pasar Karanggede Boyolali – Telp (0298)
610505
e. Cabang Juwangi
Jalan Juwangi Godong KM. 01 Juwangi Boyolali – Telp (0292)
4280048
f. Cabang Ambarawa
33
Jalan Pemuda No. 157-A Pojoksari Ambarawa Kab.
Semarang – Telp (0298) 6052117
B. Visi, Misi, dan tujuan BMT ANDA
1. Visi KSPPS BMT ANDA
Menjadi Lembaga Keuangan Syariah yang maju, profesional dan
mensejahterakan anggota
2. Misi KSPPS BMT ANDA
a. Menjalankan operasional Koperasi sesuai standar koperasi yang
sehat.
b. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang
berkesinambungan.
c. Mengusahakan pemupukan modal anggota dengan sistem syariah.
d. Memberikan pembiayaan pada anggota untuk tujuan produktif.
e. Mengusahakan program pendidikan dan pembinaan agama secara
intensif kepada anggota.
f. Meningkatkan kesejahteraan anggota dan kemajuan lingkungan
kerja.
g. Menciptakan sumber pembiayaan anggota dengan prinsip syariah.
h. Menumbuhkan usaha-usaha produktif anggota.
i. Merekrut dan mengembangkan pegawai professional dalam
lingkungan kerja yang sehat.
34
3. Tujuan dari KSPPS “ANDA” adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
kemajuan lingkungan kerja pada umumnya.
b. Menciptakan sumber pembiayaan dan penyediaan modal bagi
anggota dengan prinsip syariah.
c. Mengembangkan sikap hemat dan mendorong kegiatan
penyimpanan.
d. Menumbuhkan usaha-usaha produktif anggota.
e. Memperkuat posisi tawar menawar, sikap amanah dan jaringan
komunikasi antar anggota.
C. Produk-produk KSPPS BMT Anda Kantor Cabang Karanggede
Adapun sesuai dengan katalog, produk-produk BMT Anda Kantor
Cabang Karanggede adalah sebagai berikut:
1. Produk Simpanan KPPS ANDA
Simapanan adalah produk simpanan sukarela yang sangat
fleksibel. Simpanan produk KSPPS Anda meliputi: Simpanan
Haji/Umroh, Simpanan Qurban, Simpanan
Tarbiyah/Pendidikan, Simpanan nikah, Simpanan dana
pensiun, Simpanan Hari Raya, dll.
Keunggulan Produk Simpanan :
a. Setoran dapat dilakukan setiap saat, dan penarikan
disesuaikan dengan jenis simpanan masing-masing dengan
jangka waktu yang disepakati bersama.
35
b. Setoran minimal Rp. 25.000,- setiap bulannya.
c. Nisbah bagi hasil 40% dan diberikan setiap bulan langsung
menambah saldo simpanan.
d. Setoran dan penarikan dapat langsung ke kantor BMT
ANDA atau dilayani di rumah atau tempat usaha.
Simpanan ini menggunakan prinsip Mudharabah
Al-Mutlaqoh yakni anggota sebagai shohibul maal,
sedangkan BMT Anda sebagai mudhorib yang akan
mengelola simpanan tersebut melalui pembiayaan kepada
sektor usaha yang aman dan sesuai syariah. Adapun
keuntungan dari usaha akan dibagi antara shohibul maal
dan mudhorib dengan nisbah 13:87. Nisbah dapat berubah
sesuai kesepakatan.
2. Simpanan Berjangka Mudharabah
Simpanan berjangka adalah simpanan berdasarkan prinsip
mudharabah, yakni simpanan tersebut dimanfaatkan secara
produktif dalam bentuk pembiayaan. Laba dari pembiayaan akan
dibagi hasilkan antara pihak penyimpan dan lembaga sesuai
dengan nisbah bagi hasil yang disepakati.
3. Simpanan Berjangka Wadia’ah
Simpanan Berjangka Wadi’ah adalah simpanan titipan
anggota dengan prinsip wadi’ah yad al-dhomanah. Dalam hal ini
lembaga akan menerima uang titipan tersebut untuk dimanfaatkan
36
atau dikelola secara produktif dalam bentuk pembiayaan kepada
anggota, keuntungan yang diberikan kepada anggota dalam bentuk
bonus.
4. Pembiayaan Multi Jasa
Pembiayaan ini diperuntukkan bagi anggota yang akan
memenuhi kewajiban kepada pihak ketiga berupa pembayaran jasa
seperti: biaya rumah sakit atau dokter, biaya sekolah, upah tenaga
kerja, dan lain-lain. Pembiayaan ini menggunakan prinsip ijaroh
artinya BMT Anda dalam hal ini selaku penjual jasa yang akan
membayarkan sesuai kepentingan anggota kepada rumah sakit atau
dokter, sekolah, tenaga kerja, dan lain-lain. Adapun atas jasa
tersebut pihak BMT Anda berhak menerima ujroh sedangkan dana
yang dibutuhkan di akadkan menggunakan prinsip qord, dimana
anggota akan membayar dana pinjaman dan jasanya secara
tenggang waktu ataupun bisa diangsur.
5. Pembiayaan Penggadaaan barang
Pembiayaan diperuntukkan bagi anggota yang berminat
untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga seperti: meja, kursi,
almari, spring bed, kulkas, TV, AC, laptop dll. Pembiayaan ini
menggunakan prinsip murabahah, dalam hal ini pihak BMT Anda
bertindak selaku penjual yang akan membelikan perlengkapan
rumah tangga yang dibutuhkan anggota dari pemasok kemudian
BMT Anda menjual kepada anggota dengan harga pokok ditambah
37
margin atau keuntungan. Anggota akan membayar harga barang
secara angsuran sesuai waktu dan ketentuan yang disepakati
bersama.
6. Arisan Sepeda Motor
Setoran Arisan dan Sistem Arisan:
a. Besar setoran Rp. 125.000,- (paket 1) Rp. 100.000,- (paket 2).
b. Lama arisan maksimal 70 putaran paket 1, 80 putaran paket 2.
Karena akumulasi kas anggota pada bulan tertentu dapat
dilelang (2) dua sepeda motor, maka lama arisan tidak
mencapai 70 putaran.
c. Standar sepeda motor yang digunakan adalah seharga Rp.
12.000.000,-.
d. Arisan sepeda motor dilaksanakan dalam bentuk kelompok
dengan anggota maksimal 70 orang (paket 1), dan 80 orang
(paket 2).
e. Arisan ditentukan dengan sistem lelang tertutup dengan batas
minimal lelang Rp. 4.210.000,- (paket 1) dan Rp. 4.960.000,-
(paket 2).
f. Pelelang harus datang pada saat arisan atau bisa diwakilkan
dengan menggunakan surat kuasa dan pelelang tidak harus
menyediakan uang pada saat lelang, sisa uang lelang akan
menjadi kas anggota.
38
g. Apabila tidak ada lelang, maka pemenang lelang ditentukan
dengan diundi, dan bagi yang terpilih harus bersedia menjadi
pemenang.
h. Pemenang lelang harus menyelesaikan administrasi paling
lambat 1 bulan dari tanggal lelang, jika mengundurkan diri dari
lelang dikenakan biaya administrasi sebesar 8% dari besar
lelang.
i. Panitia melaporkan saldo kas tiap bulan.
7. Pembayaran Rekening Listrik dan Rekening Telepon
D. Struktur Organisasi dan Kepengurusan KSPPS ANDA
Gambar 3.1 Struktur Organisasi KSPPS ANDA
39
E. Susunan Organisasi KSPPS ANDA Cabang Karanggede
Kepala Cabang : Iwan Wahyudi
Remedial : Rizky Adi Putra
Teller : Rohmi
Marketing : Fuad Widy Wijayanto dan Fega
1. Tugas dan wewenang:
a. Pengurus:
1) Tugas
a) Melaksanakan kebijakan umum koperasi KSPPS BMT
ANDA Salatiga yang telah ditetapkan dalam rapat anggota.
b) Menuyusun dan mengusulkan rencana anggaran dan
rencana kerja untuk tahun buku yang akan datang yang
selanjutnya dibawa/diajukan dalam rapat anggota tahunan
(RAT).
c) Menandatangani permohonan keanggotaan dan memberi
persetujuan atau menolak keanggotaan KSPPS BMT
ANDA Salatiga.
2) Wewenang Pengurus:
a) Mengangkat dan memberhentikan pengelola KSPPS BMT
ANDA Salatiga.
b) Menyetujui pembiayaan yang jumlahnya Rp 75.000.000,-
dengan tahapan hasil komite.
c) Mengawasi dan mengatur pengelolaan keuangan koperasi.
40
d) Menyetujui penghapusan pembiayaan dan tabungan.
e) Menandatangani cek dan dokumen-dokumen lain diluar
cost anggaran yang sudah ditentukan.
b. General Manajer:
1) Tugas
a) Melaksanakan kebijakan umum KSPPS BMT ANDA
Salatiga yang telah ditetapkan oleh pengurus dalam rapat
anggota.
b) Menyusun dan mengusulkan rencana anggaran, rencana
kerja untuk tahun buku yang akan datang kepada pengurus.
c) Menandatangani permohonan keanggotaan dan memberi
persetujuan atau menolak keanggotaan anggota atau calon
anggota BMT.
d) Melaporkan secara rutin perkembangan BMT kepada
pengurus.
e) Mewakili pengurus dalam hubungan dengan pihak luar jika
pengurus berhalangan.
2) Wewenang General Manajer:
a) Menandatangani cost yang sudah dianggarkan, dokumen-
dokumen, cek dan surat berharga lainnya yang telah
disetujui pengurus.
b) Memberikan validasi pada berkas pembiayaan yang
diajukan oleh komite pembiayaan.
41
c) Menandatangani semua akad pembiayaan.
d) Bersama pengurus menyetujui pembiayaan diatas Rp
75.000.000,- melalui tahapan komite.
c. Kepala Cabang:
1) Tugas
a) Menjalankan kebijakan umum yang telah digariskan oleh
pengurus dan membuat planing pemasaran pembiayaan.
b) Mengarahkan pengelolaan teknis operasional pemasaran
pembiayaan sesuai dengan kebijkan umum yang telah
digariskan oleh pengurus.
c) Membuat laporan secara periodik kepada general manajer
yang berhubungan dengan posisi pembiayaan, posisi
pendapatan, posisi konfirmasi.
d) Meningkatkan professionalisme, dedikasi, loyalitas
karyawan pemasaran dalam rangka membangun suasana
kerja yang kompetitif, proaktif, rasional, dan berkualitas.
e) Melakukan pembinaan yang berstruktur terhadap karyawan
atau staff pemasaran, demi meningkatkan kualitas SDM
KSPPS BMT ANDA.
f) Menandatangani hasil laporan kerja lapangan.
g) Menyusun kriteria pembiayaan lancar, tak lanca, macet, dan
tak tertagih.
42
2) Wewenang
a) Membuat skala prioritas pembiayaan.
b) Berhak memberikan teguran dan saran terhadap karyawan
atau staff pemasaran, demi meningkatkan kualitas SDM
KSPPS BMT ANDA Salatiga.
c) Bersama manajer operasional mengajukan daftar
penghapusan pembiayaan kepada general manajer.
d) Mengatur tata laksana penyelesaian pembiayaan bermasalah
dengan kepala cabang.
e) Menyetujui pembiayaan diatas Rp 10.000.000,- s/d Rp
75.000.000,- dengan tahapan dari hasil rapat komite.
d. Bagian Pemasaran
1) Tugas
a) Melaksanakan kebijakan teknis operasional yang telah
ditetapkan oleh manajer pemasaran yaitu funding
(Penggalangan Dana) dengan cara mencari sumber-sumber
dana murah dengan melihat peluang baik dari anggota
maupun pihak ketiga dan bersama kepala cabang
mengajukan usulan-usulan atau masukan-masukan kepada
general manajer melalui manajer pemasaran perihal.
b) Melaksanakan kebijakan teknis operasional yang telah
ditetapkan oleh manajer pemasaran yaitu landingdengan
caramengajukan survei atas pengajuan pembiayaan,
43
mencari pembiayaan prospektif, menerima daftar
permohonan pembiayaan beserta kelengkapannya, membuat
data anggota atau calon anggota pembiayaan, membuat
laporan rutin serta menerima, memeriksa, dan memvalidasi
berkas realisasi pembiayaan.
e. Teller
1) Tugas
a) Memberikan pelayanan terhadap anggota, dalam hal
transaksi uang tunai seperti penyetoran simpanan, angsuran
pembiayaan, penarian simpanan, pembiayaan, ZIS, dll.
b) Menerima, menyusun, dan menghitung secara hati-hati
setiap setoran tunai dari anggota dan calon anggota.
c) Melakukan pencatatan, pendapatan, pelayanan kepada
anggota dan calon anggota.
d) Mengatur dan menyiapkan uang tunai yang telah disetujui
oleh manajer cabang (untuk kantor cabang).
e) Mengatur dan menyiapkan pengeluaran uang tunai yang
telah disetujui oleh general manajer.
f) Menandatangani formulir serta slip-slip dari anggota serta
memasukkan data ke arsip dan atau komputer.
g) Membuat mutasi harian atau laporan kas harian teller.
44
2) Tanggung Jawab
a) Bertanggung jawab atas kecocokan saldo akhir laporan
harian kas dengan saldo akhir tunai yang ada di cash box
atau kas harian.
b) Bertanggung jawab atas peralatan dan perlengkapan kerja
teller.
45
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Prosedur Pemberian Pembiayaan Murabahah
Prosedur pembiayaan di KJKS BMT Anda, sebagai berikut :
1. Persyaratan pengajuan pembiayaan
Prosedur pembiayaan KSPPS BMT Anda Kantor Cabang
Karanggede yang penulis dapat selama masa magang, persyaratan
yang harus dipenuhi calon anggota yang ingin mengajukan
pembiayaan sebagai berikut:
a. Menunjukkan Kartu Tanda Anggota
b. Menyerahkan foto copy:
1) KTP yang bersangkutan (2 lembar)
2) KTP Istri/Suami (2 lembar)
3) Kartu Keluarga/Surat Nikah (2 lembar)
4) Rekening PLN/PDAM/PBB (2 lembar)
5) Surat-surat Agunan/Jaminan (2 lembar)
6) KTP Pemilik Agunan/Jaminan (2 lembar)
7) Slip Gaji
46
c. Persyaratan dokumen pengajuan pembiayaan menunjukkan
aslinya
d. Surat kuasa dari pemilik agunan bila agunan bukan milik
sendiri
e. BPKB disertai gesekan Nomor rangka dan mesin serta material
1 lembar bila agunan berupa mobil/motor.
f. Bersedia menandatangani Surat Kuasa Penjualan Barang yang
dijadikan agunan.
g. Mengisi Surat Pengajuan Pembiayaan yang disetujui oleh Istri
atau Suami.
2. Prosedur Pembiayaan
Prosedur pembiayaan KSPPS BMT Anda Kantor Cabang
Karangegede, prosedur yang harus dilakukan untuk memberikan
pembiayaan kepada calon anggota sebagai berikut:
47
Gambar 4.1 Prosedur Pembiayaan di KSPPS ANDA
Nasabah
Foto copy
identitas diri
(KTP , SIM, atau
paspor). Foto
copy kartu
keluarga, dsb.
Mengajukan
permohonan
ACC dengan
syarat
Tidak di ACC
Pimpinan
KC/KCP
Akad
Batal
Tanda tangan
Analisa
keuangan
Setuju
ACC
Customer service
meneliti
kelengkapan
Tidak setuju
Jadi
Persetujuan
Komite
CS
menerbitkan
surat
TELLER
TELLER
TTELERL
48
Keterangan :
a. Anggota mengisi formulir pengajuan pembiayaan dan melengkapi
persyaratan administrasi awal sebagai syarat pengajuan
pembiayaan.
b. Customer Service meneliti kelengkapan berkas pembiayaan,
menolak atau merekomendasikan pengajuan pembiayaan dan
selanjutnya diserahkan kepada bagian pembiayaan atau Accoun
Officer.
c. AccountOfficer melakukan survey ke tempat tinggal anggota,
tempat usaha, dan jaminan atau agunan serta menganalisa kekayaan
usahanya.
d. Account Officer menolak pengajuan pembiayaan anggota atau
merekomendasikan untuk diajukan kepada komite pembiayaan.
e. Komite pembiayaan melakukan analisa kelayakan pembiayaan.
f. Komite pembiayaan berwenang menyetujui atau menolak
pengajuan pembiayaan.
g. Manager atau kepala kantor melakukan pengikatan dan pengakadan
pembiayaan selanjutnya menyerahkan berkas pembiayaan kepada
Customer Service.
h. Customer Service menerbitkan surat perintah bayar kepada kasir
dan mengarsipkan berkas pembiayaan.
i. Teller mengeluarkan kas guna merealisasikan pembiayaan yang
telah disetujui.
49
3. Ketentuan Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Iwan Wayudi selaku
Kepala Cabang pembiayaan di KSPPS BMT Anda Kantor Cabang
Karanggede, untuk menganalisa calon anggota yang akan diberikan
pembiayaan salah satunya dengan melakukan wawancara kepada calon
anggota, wawancara yang dilakukan harus memenuhi prosedur sebagai
berikut:
a. Customer Service dan bagian pembiayaan melakukan wawancara
ada saat pengajuan pembiayaan maupun survey dengan anggota
atau calon anggota.
b. Wawancara difokuskan dengan menganalisa data 5C, 5W, dan 2H:
1) Caracter (Akhlak atau kepribadian)
2) Capacity (Kemampuan membayar hutang)
3) Condition (Kondisi usaha selama 3 tahun terahir)
4) Capital (Modal dibanding hutang yang dimiliki)
5) Colateral(Agunan mencapai 150% dari total tagihan)
6) Who (Identitas anggota/calon anggota)
7) Where (Dimana tempat tinggal dan usahanya)
8) Why (Mengapa mengajukan pembiayaan)
9) What (Kegunaan pembiayaan untuk apa)
10) When (Kapan pembiayaan dan melunasinya)
11) How (Bagaimana cara membayarnya)
12) Howmach (Berapa jumlah yang dibutuhkan)
50
4. Prosedur Survey
Menurut wawancara dengan bapak Riezky sebagai Marketing
untuk pembiayaan di KSPPS BMT Anda Kantor Cabang Karanggede,
setelah mendapat rekomendasi dari Customer Service, calon anggota
selanjutnya akan di survey dengan prosedur sebagai berikut:
a. Setelah persyaratan administrasi lengkap dengan bukti rekomendasi
dari Customer Service baru dapat dilakukan survey.
b. Survey dilaksanakan berdasarkan jumlah pengajuan dengan
ketentuan sebagai berikut :
1) Permohonan pembiyaaan kurang dari Rp. 5.000.000,-survey
dilakukan oleh pemasaran 2 orang.
2) Permohonan pembiayaan Rp. 5.000.000,-sampai dengan Rp.
25.000.000,- survey dilakukan oleh pemasaran dan Kepala
Cabang.
3) Permohonan pembiyaan Rp. 25.000.000,- sampai dengan Rp.
75.000.000 survey dilakukan oleh kepala cabang dan Manager.
4) Permohonan pembiayaan diatas Rp. 75.000.000,- survei
dilakukan oleh Manager dan General Manager.
5) Mengklarifikasi data yang telah ada dengan kenyataan yang
sebenarnya.
c. Membuat laporan hasil survei kepada kepala cabang atau Manager
pemasaran
51
d. Petugas survei tidak diperbolehkan menjanjikan kapan atau jumlah
realisasi
e. Petugas survei tidak diperbolehkan menerima imbalan dalam
bentuk apapun dari pihak yang di survei
f. Hasil survei dirapatkan pada Komite Kantor Cabang yang
bersangkutan. Jika cabang menyatakan hasil survei bagus maka
cabang bisa merekomendasikan untuk dilaksanakan Pembiayaan.
Dan selanjutnya hasil rapat Cabang ini dibawa ke Komite
Pembiayaan Kantor Pusat. Jika hasil survei tidak bagus, maka
Cabang berhak menolak pengajuan Pembiayaan tersebut dan
memberitahuakan kepada anggota tetntang penolakan Pembiayaan
tanpa harus disertai alasan penolakannya.
g. Rapat Komite Kantor Cabang minimal dihadiri oleh :
1) Kepala Cabang
2) Administrasi Pembiayaan Kantor Cabang
3) Marketing
B. Penyebab Terjadinya Pembiayaan Macet
Faktor penyebab timbulnya pembiayaan bermasalah di KSPPS ANDA
Cabang Karanggede. Sebagaimana diketahui bahwa dalam setiap
pemberian pembiayaan diperlukan adanya pertimbangan serta kehati-
hatian agar kepercayaan yang merupakan unsur utama dalam pembiayaan
benar-benar terwujud sehingga pembiayaan yang diberikan dapat
mengenai sasarannya dan terjaminnya pengembalian pembiayaan tersebut
52
tepat waktunya sesuai dengan akad perjanjian. Tidak kembalinya
pembiayaan yang diberikan oleh suatu BMT berarti secara langsung
mengancam kelangsungan hidup bagi BMT itu sendiri. Hal tersebut karena
penghasilan BMT yang utama adalah dari bagi hasil dan margin
(keuntungan dari jual beli) yang dikenakan terhadap pembiayaan yang
diberikannya. Jangan dilupakan bahwa dana pembiayaan yang diberikan
tersebut sebagian berasal dari simpanan masyarakat baik yang berbentuk
giro, tabungan maupun deposito.
Pembiayaan yang disalurkan oleh KSPPS ANDA Cabang
Karanggede baik yang digunakan untuk modal kerja maupun untuk
kebutuhan mendesak ada kalanya terjadi hambatan pengembalian oleh
para anggota sehingga menimbulkan pembiayaan bermasalah. Menurut
Manajer Cabang Bapak Iwan Wahyudi dan marketing financing Bapak
Riezky ada beberapa faktor yang menjadi penyebab timbulnya
pembiayaan bermasalah pada KSPPS ANDA Cabang Karanggede,
diantaranya adalah:
1. Faktor intern:
a. Petugas
Dalam hal ini factor yang dapat disebabkan oleh karakter dan
kemampuan petugas (Account Officer) dalam menganalisa calon anggota
kurang baik atau cermat, dikarenakan kedekatan dengan anggota atau juga
ketidak mampuan account officer menganalisis secara baik karakter usaha
53
dan karakter anggota.Sehingga, analisa yang disajikan tidak akurat. Seperti
pada saat wawancara dengan dengan anggota pembiayaan yang bernama
Ibu Tri Wahyuni pada tanggal 21 Maret 2018 mengatakan bahwa ketika
pengajuan pembiayaan untuk menambah modal kerja pihak BMT yang
mengunjunginya adalah kerabatnya sendiri yang bekerja di BMT.
Kunjungan tersebut hanya untuk silaturahmi saja karena sebenarnya
Letak toko Ibu Tri Wahyuni tidak strategis dikarenakan jarak seratus meter
dari toko Ibu Tri Wahyuni ada toko yang telah berdiri sejak lama dan toko
tersebut sangat ramai pembeli. Jika kunjungan dari BMT tidak hanya
sebagai formalitas maka kemungkinan pembiayaan untuk Ibu Tri Wahyuni
akan dipertimbangkan lebih matang mengingat prospek usaha yang kurang
meyakinkan dan pada akhirnya yang terjadi toko Ibu Tri Wahyuni sepi
pembeli karena letaknya yang tidak strategis.
b. Sistem
Dalam hal ini, sistem dan prosedur penyaluran pembiayaan yang
ada kalanya dilanggar sehingga memotong jalur prosedur yang telah
dibuat. Faktor sistem juga berkaitan dengan monitoring yang kurang
intensif dari account officer, sehingga pembiayaan yang kurang lancar
tidak terdeteksi sejak dini. Dalam hal ini manajemen KSSPS ANDA
Cabang Karanggede sangat menekankan kepada para petugas untuk
mengantisipasi adanya pembiayaan bermasalah, dengan melakukan
training setiap bulannya agar dapat lebih akurat dalam menganalisa
pembiayaan. Selain itu, BMT ANDA menekankan pada petugas untuk
54
tidak menerima imbalan apapun dari anggota yang dapat menciptakan
kedekatan hubungan antara petugas dan anggota.
2. Faktor ekstern
a. Kondisi usaha anggota pembiayaan yang sedang menurun atau
mengalami kerugian.
b. Adanya I’tikad yang kurang baik dari anggota dalam hal pembayaran
kembali pinjamannya walaupun kemungkinan usahanya baik dan
berkembang, namun kewajiban diabaikan.
c. Anggota kurang mampu mengelola usahanya. Pada saat mengajukan
pembiayaan calon anggota selalu optimis akan kemajuan usahanya dan
selalu menjelaskan prospek usahanya, tetapi setelah dana itu
direalisasikan yang terjadi adalah ketidaksesuaian antara kerja yang
diberikan dengan realitas dilapangan bahkan anggota tidak mau
memberikan perkembangan hasil usahanya.
d. Bencana alam pada pembiayaan bermasalah timbul karena disebabkan
oleh bencana alam yang menerjang usaha anggota seperti banjir, angin
rebut dan serangan hama. Sehingga usaha anggota menjadi terganggu
dan tidak dapat lagi melanjutkan usahanya yang berimplikasi terhadap
ketidakmampuan anggota mengembalikan dana yang telah diberikan
oleh KSSPS ANDA Cabang Karanggede. Kedua factor ini sama-sama
mendominasi terjadinya pembiayaan bermasalah di KSPPS ANDA
Cabang Karanggede.
55
Dari hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan
kepada Bapak Slamet dan Ibu Parti pada tanggal 12 Maret 2018 di
peroleh hasil mereka mengalami musibah di tengah berlangsungnya
perjanjian pembiayaan, musibah yang menimpa Bapak Slamet
pertanianya beberapa kali gagal panen sedangkan Ibu Parti mendapat
musibah dengan masalah keuangan di keluarganya, akan tetapi mereka
tetap berusaha melunasi pembiayaan kepada KSPPS ANDA Cabang
Karanggede.
Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti
dengan informan anggota pembiayaan yang bernama Bapak Jasminto pada
tanggal 15 Maret 2018 yang mengatakan bahwa awal proses pengajuan
pembiayaan di KSPPS ANDA Cabang Karanggede dibantu oleh salah satu
temannya yang bekerja di KSPPS ANDA Cabang Karanggede segala
prosesnya dipercepat karena adanya kedekatan dengan salah satu pegawai
yang tidak disebutkan namanya.
Selanjutnya menurut obsevasi dan wawancara yang dilakukan
peneliti dengan informan anggota pembiayaan yang bernama Ibu Tri
Wahyuni pada tanggal 21 Maret 2018 mengatakan bahwa ketika
pengajuan pembiayaan untuk menambah modal kerja pihak BMT yang
mengunjunginya adalah kerabatnya sendiri yang bekerja di BMT.
Kunjungan tersebut hanya untuk silaturahmi saja karena sebenarnya
Letak toko Ibu Tri Wahyuni tidak strategis dikarenakan jarak seratus meter
dari toko Ibu Tri Wahyuni ada toko yang telah berdiri sejak lama dan toko
56
tersebut sangat ramai pembeli. Jika kunjungan dari BMT tidak hanya
sebagai formalitas maka kemungkinan pembiayaan untuk Ibu Tri Wahyuni
akan dipertimbangkan lebih matang mengingat prospek usaha yang kurang
meyakinkan dan pada akhirnya yang terjadi toko Ibu Tri Wahyuni sepi
pembeli karena letaknya yang tidak strategis.
Berikutnya peneliti menemukan hasil tentang itikad anggota
pembiayaan yakni melalui observasi dan wawancara dengan Bapak
Khomri pada tanggal 9 April 2018. Bapak Ikhsani sering lupa dalam
pembayaran angsuran pembiayaan dan terkadang enggan untuk pergi ke
BMT untuk membayar hal ini yang menyebabkan menunggaknya
angsuran tersebut, disini menunjukkan adanya rasa kurang bertanggung
jawab dalam pembayaran angsuran kepada BMT padahal Bapak Khomri
tidak mengalami masalah keuangan dalam rumah tangganya.
Pada kasus Bapak Sumarno dari hasil wawancara saya dengan
kepala cabang yaitu Bapak Iwan Wahyudi pada tanggal 16 April 2018
Bapak Sumarno meminta pembiayaan kepada BMT sebesar Rp.
25.000.000 selama 2 tahun (24 bulan) , pembiayaan ini digunakan untuk
membeli senso dengan anggunan sertifikat tanah akan tetapi bapak
Sumarno ini saat mulai berjalan angsuran tidak menepati akad yang sudah
dibuat bapak Sumarno hanya membayar 9 kali angsuran. Bapak Sumarno
sudah menunggak angsuran selama 3 kali. Dan dari pihak BMT ANDA
mengeluarkan surat collect kepada bapak Sumarno akan tetapi tidak ada
respon yang baik dari beliau. Sehingga pihak BMT ANDA datang
57
kerumah bapak Sumarno. Setelah melakukan verifikasi ternyata modal
kerja yang diberikan dari pihak BMT ANDA tidak untuk digunakan bapak
Sumarno, melainkan untuk adiknya yang mengatasnamakan bapak
Sumarno. Dan uang sebesar RP. 25.000.000 akan digunakan untuk usaha
Loundry. Dan dari pihak BMT ANDA merasa telah dirugikan oleh bapak
Sumarno karena telah menyelewengkan pembiayaan yang diberikan oleh
BMT ANDA. Dan sebagai pertanggung jawaban pihak BMT ANDA
meminta dipertemukan oleh adik bapak Sumarno untuk melakukan
verifikasi. Setelah melakukan pertemuan dan membahas masalah tersebut
pihak BMT memberikan waktu selama 3 bulan untuk melelang anggunan
sertifikat tanah tersebut kepada bapak Sumarno dan telah disetujui
.Beberapa bulan kemudian tidak ada kabar dari pihak bapak Sumarno, dan
dari pihak BMT mendatangi kembali keluarga bapak Sumarno untuk
memverivikasi tentang lelangan tanah. Akan tetapi dari pihak bapak
Sumarno tidak melakukan pelelangan sehingga pihak BMT mengambil
alih dan melakukan pelelangan sendiri.
C. Penanganan pembiayaan murabahah bermasalah di KSPPS BMT
Anda Kantor Cabang Karanggede
Berdasarkan wawancara saya dengan Bapak Iwan sebagai kepala
kantor KSPPS BMT Anda Kantor Cabang Karanggede pada tanggal 18
April 2018, penanganan pembiayaan murabahah bermasalah adalah
sebagai berikut:
58
1. Pembiayaan dikategorikan bermasalah bila angsuran telah melewati
tanggal jatuh tempo pembayaran.
2. prosedur penagihan yang dilakukan oleh account officer dilakukan
dengan:
a. Penagihan dilakukan dengan bahasa yang baik, sopan serta melalui
pendekatan yang agamis.
b. Penagihan pertama dilakukan secara lisan oleh marketing atau petugas
yang diberi tugas oleh manajer cabang.
c. Penagihan kedua dilakukan dengan surat yang diantar oleh petugas
yang diberi tugas oleh manajer cabang.
d. Bila penagihan kedua dengan surat tidak ada tanggapan, maka
dilakukan pemanggilan ke kantor.
e. Saat diberi surat agar datang ke kantor, disana dilakukan negosiasi
yang meliputi:
a. Rescheduling, yaitu penjadwalan kembali jangka waktu
pembiayaan. Biasanya diberi jangka waktu satu bulan.
b. Restrukturing, yaitu dengan membuat surat perjanjian baru yang
isinya kesediaan anggota membayar dengan jumlah dan waktu
yang telah di tentukan.
3. Setelah jatuh tempo tetap tidak membayar, maka akan dilakukan somasi.
4. Setelah somasi 3 kali juga tidak ada perkembangan, baru masuk
penarikan kemudian penanganan lelang.
59
5. Tujuan penarikan sebenarnya hanya untuk mengamankan jaminan yang
sudah disepakati.
6. Bapak Iwan Wahyudi juga menambahkan agar tidak terjadi lagi
pembiayaan bermasalah, maka yang harus dilakukan adalah dengan cara
lebih berhati-hati saat melakukan survey, dan pengawasan dan
pengelolaan ditingkatkan dengan sering berkomunikasi dengan nasabah.
Hasil wawancara yang peneliti temukan dari observasi dan
wawancara kepada Bapak Slamet dan Ibu Parti pada tanggal 12 Maret
2018, kepada Bapak Jasminto pada tanggal 15 Maret ,Ibu Tri Wahyuni
pada 21 Maret 2018 dan Bapak Khomri pada 9 April 2018, diperoleh
hasil bahwa mereka mendapat teguran, perpanjangan waktu pembiayaan,
dan penagihan secara intensif jika mulai menunggak dalam mengangsur.
D. Pembahasan
Pembiayaan merupakan aktivitas BMT dalam menyalurkan dana
kepada pihak lain atau masyarakat berdasarkan prinsip syariah.
Pengawasan pembiayaan pada lembaga keuangan syariah juga sangat
diperlukan, hal ini bertujuan untuk mengamati, mengendalikan dana,
meluruskan pelaksanaan pembiayaan, sehingg akan dapat diketahui
apakah persyaratan pembiayaan sebagai landasan dari persetujuan
pembiayaan. Pada lembaga keuangan syariah, Murabahah merupakan
suatu penjualan dengan harga barang tersebut ditambah dengan
keuntungan yang sudah disepakati, atau jual beli barang dengan
60
menyatakan harga perolehan dan kentungan yang telah disepakati oleh
penjual dan pembeli.
Transaksi jual beli pada umunya dapat dijelaskan mengenai unsur
jaminan (dhomman). Kedudukan jaminan (dhomman) dalam transaksi jual
beli hanya sebatas pada penjual, bahwa penjual menjamin barang yang
dijual tidak adanya cacat tersembunyi. Pembiayaan Murabahah di BMT
terdapat unsur jaminan yang memiliki kedudukan penting, dimana jaminan
merupakan suatu keharusan agar anggota serius dengan
pembiayaannya.Ditinjau dari jenisnya, jaminan dibagi menjadi dua jenis
yaitu jaminan kebendaan atas barang bergerak dan jaminan kebendaan atas
barang tidak bergerak. Kemudian di dalam penelitian ini penulis temukan
bahwa dalam pembiayaan murabahah terdapat dua factor yang
menyebabkan pembiayaan tersebut bermasalah, Adapun faktor-faktor
yang menyebabkan pembiayaan murabahah bermasalah di KSPPS ANDA
Cabang Karanggede ada 2 faktor yaitu faktor internal dan eksternal.
Pertama, Faktor intern dibagi menjadi dua penyebab yaitu Petugas, dalam
hal ini faktor yang disebabkan oleh karakter dan kemampuan petugas
(Account Officer) dalam menganalisa calon anggota kurang baik atau
kurang cermat hal ini di sebabkan karena adanya kedekatan antara
pengurus BMT dengan anggota sehingga menyebabkan rasa tidak enak
untuk menolak dalam merealisasikan pembiayaan, kedua Sistem dalam
hal ini, sistem dan prosedur penyaluran pembiayaan yang ada kalanya
dilanggar sehingga memotong jalur prosedur yang telah dibuat. Kedua,
61
Faktor ekstern ini disebabkan oleh kondisi usaha anggota pembiayaan
yang sedang menurun, adanya I’tikad yang kurang baik dari anggota,
anggota kurang mampu mengelola usahanya. Pembiayaan bermasalah
timbul karena disebabkan oleh bencana alam yang menerjang usaha
anggota seperti banjir, hama dan sebagainya.
Kenyataan yang terjadi menurut observasi dan wawancara yang
peneliti lakukan menunjukkan bahwa survey kurang tepat karena
seharusnya survey dilakukan tanpa memandang latar belakang anggota
seperti halnya kedekatan dengan pengurus BMT yang seharusnya hal-hal
ini tidak mempengaruhi hasil survey sehingga dapat dijadikan data yang
valid. Ini menunjukkan bahwa dalam menjalankan operasional pemberian
pembiayaan murabahah para pengurus KSPPS ANDA Cabang
Karanggede kurang profesional. Karena dengan menjalankan survey
anggota secara profesional dan mampu menghasilkan data yang valid akan
dapat dijadikan sebagai tolok ukur pemberian pembiayan murabahah
kepada anggota.
Maka dapat dipastikan mampu meminimalisir adaanya kesalahan-
kesalahan pembiayaan yang tidak diharapkan yang nantinya akan
menyebabkan pembiayaan tersebut mengalami kendala dalam pelunasan.
Selanjutnya di lain sisi selain faktor internal terdapat faktor eksternal yang
menyebabkan pembiayaan bermasalah di KSPPS ANDA Cabang
Karanggede, faktor eksternal ini disebabkan oleh kondisi usaha anggota
pembiayaan yang sedang menurun seperti anggota yang membuka usaha
62
toko dikarenakan tokonya sepi pembeli terjadilah penurunan pendapatan,
adanya I’tikad yang kurang baik dari anggota disini disebabkan kurangnya
rasa tanggung jawab anggota untuk menyelesaikan pembiayaan, anggota
kurang mampu mengelola usahanya dengan optimal disini disebabkan oleh
kesalahan dari anggota. Selain itu dari anggota dengan pembiayaan
bermasalah timbul karena disebabkan oleh bencana alam yang menerjang
usaha anggota seperti angina ribut, dan terserang hama. Maka dari itu
perlu adanya penekanan pada anggota dari KSPPS Anda Cabang
Karanggede sebelum memberikan pembiayaan kepada anggota semestinya
memberikan syarat dan ketentuan yang lebih mengikat akan tanggung
jawab dari anggota untuk bersungguh-sungguh dalam memenuhi angsuran
pembiayaan. KSPPS ANDA Cabang Karanggede juga perlu selalu
memberikan perhatian intensif seperti halnya mengingatkan anggota
mengenai waktu pembayaran secara kekeluargaan sehingga para anggota
tidak meremehkan tanggung jawab mereka pada KSPPS ANDA Cabang
Karanggede.
Penanganan semacam ini perlu dilakukan mengingat
ketidakpastian kemampuan dari anggota dalam membayar angsuran
pembiayaan. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Abdullah yang
mengatakan bahwa pengawasan kredit merupakan suatu proses penilaian
dan pemantauan kredit sejak analisis bukanlah aktivitas untuk mencari
kesalahn atau penyimpangan debitur khususnya dalam menggunakan
kredit. Melainkan upaya menjaga agar apa yang dilaksanakan dapat
63
berjalan sesuai rencana kredit, selain itu bahwa proses pengawasan kredit
telah dimulai sejak dini (saat penilian jaminan) (Abdullah,2005: 95).
Dalam penanganan pembiayan bermasalanya BMT ANDA Kantor
Cabang Karanggede yaitu melakukan pendekatan secara kekeluargaan,
penagihan secara intensif, teguran, rescheduling, restructuring, dan
pengapusan hutang sudah cukup baik.
64
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Prosedur pemberian pembiayaan
Prosedur pemberian pembiayaan yang pertama calon nasabah
mengisi formulir pembiayaan, kemudian Customer Service
menyerahkan ke bagian Account Officer untuk dilakukan survey.
Selanjutnya diajukan ke komite pembiayaan bila dirasa layak baru
direalisasikan kemudian dilakukan akad.
2. Penyebab pembiayaan bermasalah
Pembiayaan bermasalah pada BMT ANDA adanya faktor internal
dan eksternal dimana BMT ANDA harus teliti dalam menganalisis
nasabah yang akan diberikan pembiayaan. Dalam memberikan
pembiayaan murabahah hendaknya BMT ANDA harus memperhatikan
dan melaksanakan sistematika dengan tahapan pembiayaan murabahah
yang telah menjadi acuan sehingga memberikan hasil yang optimal
bagi BMT ANDA dan mampu meminimalisir risiko atau menghindari
pembiayaan bermasalah.
3. Penanganan pembiayaan bermasalah
Penanganan pembiayaan bermasalah dilakukan dengan cara
pertama ditagih secara baik-baik dengan lisan, kemudian
65
diberikan surat peringatan sampai tiga kali, apabila masih tidak ada
tanggapan untuk melunasi yang ketiga dilakukan somasi sebanyak tiga
kali baru masuk penarikan agunan.
B. Saran
Untuk KSPPS BMT Anda Kantor Cabang Karanggede sebaiknya
merekrut karyawan yang sesuai dengan bidangnya seperti yang dari
lulusan Perbankan Syariah agar lebih menguasai
DAFTAR PUSTAKA
Fathoni, Abddurrahmat. 2006. Metodelogi Penelitian Dan Teknis Penyusunan
Skripsi. Jakarta : Rineka Cipta.
Hasanah, Puspitasari, dan Farida. 2015. “Risiko Akad Murabahah Serta
Pengelolaan Risiko Akad Mudharabah pada BMT UGT Sidogiri Cabang
Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi”. E-Journal Ekonomi Bisnis dan
Akuntansi, Vol.2 (1): 1-5
Kusmiyati, AsmiNur. 2007. ”Risiko Akad dalam Pembiayaan Murabahah pada
BMT di Yogyakarta”. Jurnal Ekonomi Islam, Vol. 1. No. 1
Listanti, Dzulkirom, dan Topowijono. 2013. “Upaya Penanganan Pembiayaan
Mudharabah Bermasalah Pada Lembaga Keuangan Syariah”. Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB,) Vol. 1.No. 1.
Muhammad. 2016. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Yogyakarta: UPP
STIM YKPN.
Prasetyo, Eko. 2010. StrategiPenanggulanganPembiayaanMurabahahBermasalah
di BMT Cipulir.Skripsi. JAKARTA: Jurusan Muamalat UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Sumiyanto, Ahmad. 2008. BMT Menuju Koperasi Modern. Yogyakarta: ISES
Publishing.
Usanti, Trisadini Prasantinah. 2006. “Restrukturisasi Pembiayaan Sebagai Salah
Satu Upaya Penanganan Pembiayaan Bermasalah”.Jurnal Perspektif, Vol.
XI. No.3.
Wiroso . 2005. Jual Beli Murabahah. Yogyakarta: UII Press.
Wawancara Kepala Cabang BMT Anda Bapak Iwan Wahyudi pada tanggal 12
Maret sampai 27 April 2018
Wawancara Remidial atau Petugas Marketing Bapak Riezky pada tanggal 12
Maret sampai 27 April 2018
Wawancara dengan Anggota BMT Bapak Slamet pada tanggal 12 Maret 2018
Wawancara dengan Anggota BMT Bapak Jasminto pada tanggal 15 Maret 2018
Wawancara dengan Anggota BMT Ibu Tri Wahyuni pada tanggal 21 Maret 2018
Wawancara dengan Anggota BMT Bapak Khomri 9 April 2018
Wawancara dengan Anggota BMT Bapak Sumarno pada tanggal 16 April 2018
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
Nama : Dwi Rosita Kusumastuti
Tempat/tgl. Lahir : Boyolali, 04 April 1997
Alamat Rumah : Dsn. Ketoyan RT/RW 04/01
Desa/Kelurahan : Ketoyan
Kecamatan : Wonosegoro
Kabupaten : Boyolali
Provinsi : Jawa Tengah
Nama Ayah : Rusno
Nama Ibu : Siti Kusmaryanti
B. Riwayat Pendidikan
a. SDN Ketoyan tahun lulus 2009
b. SMP Muhammadiyah 05 Wonosegoro tahun lulus 2012
c. SMA N 1 Karanggede tahun lulus 2015
Salatiga, 28 juli 2018
( Dwi Rosita. K )
PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAN PUBLUKASI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : Dwi Rosita Kusumastuti
Nim : 64010150009
Fakultas : EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Jursan : D III PERBANKAN SYARIAH
Judul : ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN
MURABAHAH BERMASLAH DI KSPPS BMT ANDA
KANTOR CABANG KARANGGEDE
Dengan ini saya menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini keseluruhan adalah
hasil karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya.
Tugas Akhir inidiperkenakan untuk dipublikasikan pada e-repository IAIN
Salatiga.
Salatiga, 28 Juli 2018
Saya yang menyatakan,
Dwi Rosita Kusumastuti
64010150009
LAMPIRAN
A. Wawancara dengan Bapak Slamet, tanggal 12 Maret2018
1. Nama, umur, jenis pekerjaan dan pendapatan perbulan?
Jawaban: Nama = Slamet
Umur = 60 tahun
Jenis Pekerjaan =Petani Pendapatan /bln = 1,5 jt
2. Untuk apakah pembiayaan Murabahah tersebut Bapak ajukan? Untuk
modal kerja atau konsumtif?
Jawaban: Untuk menambah modal kerja
3. Mengapa Bapak mengambil pembiayaan Murabahah di BMT
ANDA? Apakah sangat membantu ekonomi Bapak dalam
menjalankan usaha?
Jawaban: Iya, sangat membantu
4. Bagaimana prosedurnya? Apakah lebih cepat dan mudah?
Jawaban: Iya,cepat. Prosedurnya dulu saya menjadi anggota BMT
terlebih dahulu, melengkapi persyaratan barulah permohonan
pembiayaan di ajukan, BMT mengunjungi saya, lalu diberitahu jadwal
pencairan, setelah itu saya ke BMT untuk melakukan akad wakalah.
Setelah itu selang beberapa hari saya ke BMT lagi untuk menyerahkah
nota pembelian pupuk dan bibit yang saya beli. Dan sekarang saya
membayar angsuran ke BMT.
5. Apakah dalam pengajuan permohonan pembiayaan Murabahah di
BMT ANDA ada jaminan yang diminta oleh BMT andakepada
Bapak? Jika ada jaminan apakah yang Bapak berikan ke BMT ANDA
dalam mengajukan permohonan pembiayaan Murabahah?
Jawaban: Ada, Sertifikat tanah pertanian.
6. Sejauh ini, bagaimana angsuran Bapak? Apakah ada hambatan atau
lancar-lancar saja?
Jawaban: Menunggak 5 bulan karna buah melon yang saya tanam
gagal panen beberapa kali karna banjir dan terserang hama.
7. Apakah dalam akad (perjanjian) pembiayaan dijelaskan tentang
pembiayaan bermasalah semisal (menunggak dalam pembayaran
angsuran atau macet sama sekali) ?
Jawaban: Saya gak paham, Cuma disuruh tanda tangan aja yang jelas
ini saya mendapat surat-surat teguran, denda, dan kunjungan dari
BMT
8. Apakah solusi yang di berikan BMT terhadap Bapak ketika
menunggak dalam pembayaran angsuran?
Jawaban: Diberikan perpanjangan waktu pelunasan, Sampai saat ini
BMT terus memantau pertanian saya mereka sedikit-sedikit
memberikan solusi seperti pupuk yang dulu saya pakai diganti dengan
pupuk yang baru yang menurut mereka bagus dan saran obat-obat anti
hama.
B. Wawancara dengan Bapak Jasminto, tanggal 15 Maret 2018.
1. Nama, umur, jenis pekerjaan dan pendapatan perbulan?
Jawaban: Nama = Jasminto
Umur = 30 tahun
Jenis Pekerjaan = Karyawan Swasta Pendapatan /bln = 1,9 jt
2. Untuk apakah pembiayaan Murabahah tersebut Bapak ajukan? Untuk
modal kerja atau konsumtif?
Jawaban: Konsumtif, untuk membeli sepedamotor.
3. Mengapa Bapak mengambil pembiayaan Murabahah di BMT?
Apakah sangat membantu ekonomi Bapak? dalam menjalankan usaha?
Jawaban: Karena ada teman saya yang kerja disana jadi gampang
dibantu teman saya untuk mengurus pengajuannya, jadi kemarin itu
pengajuan pembiayaan saya cepat sekali, lokasi juga dekat dari rumah
jadi kalau mau mengansur dekat.
4. Bagaimana prosedurnya? Apakah lebih cepat dan mudah?
Jawaban: Iya sangat cepat dan mudah sekali. Dulu awalnya saya
menjadi anggota BMT terlebih dahulu, melengkapi persyaratan
barulah permohonan pembiayaan di ajukan, BMT mengunjungi saya,
lalu diberitahu jadwal pencairan, setelah itu saya ke BMT untuk
melakukan akad murabahah. Dan sekarang saya membayar angsuran
ke BMT.
5. Apakah dalam pengajuan permohonan pembiayaan Murabahah di
BMT ada jaminan yang diminta oleh BMT kepada Bapak? Jika ada
jaminan apakah yang Bapak/Ibu berikan ke BMT dalam mengajukan
permohonan pembiayaan Murabahah?
Jawaban: Ada, jaminan BPKB sepeda motor.
6. Sejauh ini, bagaimana angsuran Bapak? Apakah ada hambatan atau
lancar-lancar saja?
Jawaban: Kadang terlambat satu sampai dua bulan, karena untuk
kebutuhan rumah tangga.
7. Apakah dalam akad (perjanjian) pembiayaan dijelaskan tentang
pembiayaan bermasalah semisal (menunggak dalam pembayaran
angsuran atau macet sama sekali) ?
Jawaban: Iya, Di jelaskan ini saya dapat denda dan orang BMT nya
berkunjung kerumah saya untuk menagih kalau saya mulai terlambat
bayar.
8. Apakah solusi yang di berikan BMT terhadap Bapak ketika.
menunggak dalam pembayaran angsuran?
Jawaban: Mereka memberi surat teguran dan mengunjungi saya
kerumah untuk menagih tapi mereka juga memberikan toleransi waktu
pembayarannya missal bulan november belum bayar nanti di double ke
bulan April.
C. Wawancara dengan Ibu Tri Wahyuni, tanggal 21 Maret
1. Nama, umur, jenis pekerjaan dan pendapatan perbulan?
Jawaban: Nama = Tri Ayumni
Umur = 28 tahun Jenis Pekerjaan =
Pedagang Pendapatan /bln = 1,5 juta
2. Untuk apakah pembiayaan Murabahah tersebut Ibu ajukan? Untuk
modal kerja atau konsumtif?
Jawaban: Tambah modal usaha toko klontong.
3. Mengapa Ibu mengambil pembiayaan Murabahah di BMT ANDA?
Apakah sangat membantu ekonomi Ibu dalam menjalankan usaha?
Jawaban: Sangat membantu sekali dan ada kerabat dekat saya yang
bekerja di BMT mulai dari pemberkasan sampai survey yang ngurusin
kerabat saya itu jadi itu yang sebenarnya membuat saya ingin
mengambil pembiayaan di BMT, sebenarnya saya tidak yakin jika
saya mengajukan pembiayaan di BMT lain akan terealisasi karena di
desa saya ini ada toko yang lebih lama berdiri dan ramai sekali
pembeli, yang dijual di toko itu sangat komplit mulai dari alat tulis,
perlengkapan rumah tangga, makanan ringan, jaraknya kirakira hanya
seratus meter saja dari toko saya ini.
4. Bagaimana prosedurnya? Apakah lebih cepat dan mudah?
Jawaban: Lebih cepat, waktu pengajuan sama pencairan Cuma 3 hari,
prosedurnya ya seperi biasa pada umunya lembaga keuangan.
Awalnya saya menjadi anggota BMT, melengkapi persyaratan barulah
permohonan pembiayaan di ajukan, BMT mengunjungi saya, lalu
diberitahu jadwal pencairan, setelah itu saya ke BMT untuk
melakukan akad wakalah. Setelah itu selang beberapa hari saya ke
BMT lagi untuk menyerahkah nota pembelian barang yang saya beli.
Dan sekarang saya membayar angsuran ke BMT.
5. Apakah dalam pengajuan permohonan pembiayaan Murabahah di
BMT ANDA ada jaminan yang diminta oleh BMT kepada Ibu? Jika
ada jaminan apakah yang Ibu berikan ke BMT dalam mengajukan
permohonan pembiayaan Murabahah?
Jawaban: Ada, Jaminan sertifikat tanah pertanian milik suami saya.
6. Sejauh ini, bagaimana angsuran Ibu? Apakah ada hambatan atau
lancar-lancar saja?
Jawaban: Terlambat 3x angsuran karna banyak kebutuhan mendesak
keluarga dan toko saya sepi pembeli.
7. Apakah dalam akad (perjanjian) pembiayaan dijelaskan tentang
pembiayaan bermasalah semisal (menunggak dalam pembayaran
angsuran atau macet sama sekali) ?
Jawaban: Iya, Di jelaskan, saya mendapat teguran dan denda.
8. Apakah solusi yang di berikan BMT terhadap Ibu ketika menunggak
dalam pembayaran angsuran?
Jawaban: Ini pembiayaan saya di atura kembali jadwalnya jadi jangka
waktunya di perpanjang.
D. Wawancara dengan Bapak Khomri pada tanggal 9 April 2018.
1. Nama, umur, jenis pekerjaan dan pendapatan perbulan?
Jawaban: Nama = Khomri
Umur = 27 tahun
Jenis Pekerjaan = Karyawan Swasta Pendapatan /bln = 2,8 juta
2. Untuk apakah pembiayaan Murabahah tersebut Bapak ajukan? Untuk
modal kerja atau konsumtif?
Jawaban: Pengajuan pembiayaan Murabahah tersebut untuk konsumtif,
yaitu untuk nambah modal untuk membeli mobil.
3. Mengapa Bapak mengambil pembiayaan Murabahah di BMT ANDA?
Apakah sangat membantu ekonomi Bapak? dalam menjalankan usaha?
Jawaban: Karena pada saat mau membeli mobil uang saya kurang, jadi
pihak BMT membantu membayar kekurangan buat beli mobil, saya
juga kenal salah satu pegawainya jadi segala sesuatunya dibantu
ngurus.
4. Bagaimana prosedurnya? Apakah lebih cepat dan mudah?
Jawaban: Cerita awalnya saya menjadi anggota BMT terlebih dahulu,
melengkapi persyaratan barulah permohonan pembiayaan di ajukan
dulunya saya sering bolak balik ke BMT mengurus persyaratan karena
saya sering lupa apa saja yang harus dilengkapi, kemudian BMT
mengunjungi saya, lalu diberitahu jadwal pencairan, setelah itu saya ke
BMT untuk melakukan akad wakalah. Setelah itu selang beberapa hari
saya ke BMT lagi untuk menyerahkah nota pembelian barang yang
saya beli. Dan sekarang saya membayar angsuran ke BMT.
5. Apakah dalam pengajuan permohonan pembiayaan Murabahah di
BMT ada jaminan yang diminta oleh BMT kepada Bapak? Jika ada
jaminan apakah yang Bapak berikan ke BMT dalam mengajukan
permohonan pembiayaan Murabahah?
Jawaban: Ada, jaminan BPKB mobil yang dibeli.
6. Sejauh ini, bagaimana angsuran Bapak? Apakah ada hambatan atau
lancar-lancar saja?
Jawaban: Angsuran sering telat tapi biasanya hanya satu atau dua
bulan saja karena saya sering sekali lupa mebayarkan cicilan hutang
itu, kadang-kadang juga malas mau ke BMT ya walaupun dekat tapi
malas saja, istri saya juga bekerja lalu sesampainya dirumah mengurus
anak jadi selalu saya yang pergi ke BMT untuk membayar cicilan.
7. Apakah dalam akad (perjanjian) pembiayaan dijelaskan tentang
pembiayaan bermasalah semisal (menunggak dalam pembayaran
angsuran atau macet sama sekali) ?
Jawaban: Saya lupa namun sekarang yang saya alami jika saya
terlambat membeyar angsuran pihak BMT mengunjungin saya untuk
menagih dan pastinya ada denda keterlambatan.
8. Apakah solusi yang di berikan BMT terhadap Bapak ketika
menunggak dalam pembayaran angsuran?
Jawaban: Ya itu, terlambat tanggal tidak apa-apa masih di beri
toleransi pembayaran jadikan saya hanya terlambat satu dua bulan saja
nanti angsurannya di bayarkan double di bulan berikutnya.