analisis pendapatan keluarga peternak penggaduh sapi ... · pak roshid, nana) dan staf di bagian...

110
Wsei J-oOO ow) ANALISIS PENDAPATAN KELUARGA PETERNAK PENGGADUH SAPI POTONG PADA DUA KECAMATAN YANG BERBEDA DI KABUPATEN DAERAH TINGKATII NGAWI,JAWA TIMUR SKRIPSI NUGRAHENI DWI BUDIARTI JURUSAN SOSIAL EKONOMI INDUSTRI PETERNAKAN FAKULTASPETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2000

Upload: truongxuyen

Post on 20-Mar-2019

247 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Wsei J-oOO ow)

ANALISIS PENDAPATAN KELUARGA PETERNAK PENGGADUH

SAPI POTONG PADA DUA KECAMATAN YANG BERBEDA DI

KABUPATEN DAERAH TINGKATII NGAWI,JAWA TIMUR

SKRIPSI

NUGRAHENI DWI BUDIARTI

JURUSAN SOSIAL EKONOMI INDUSTRI PETERNAKAN

FAKULTASPETERNAKAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2000

Page 2: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

RINGKASAN

Nugraheni Dwi Budiarti. 2000. Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh pada Dua Kecamatan yang Berbeda di Kabupaten Daerah Tingkat IT Ngawi, Jawa Timur. Skripsi. Jurusan Sosial Ekonomi Industri Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Pembimbing Utama Pembimbing Anggota

Ir. Dwi Joko Setyono, MSi. Ir. Wiwiek Rindayati, MSi.

Salah satu upaya yang dilakukan Dinas Peternakan Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi dalam pengembangan dan penyebaran ternak pemerintah sekaligus meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah dengan melakukan penyebaran bantuan ternak sapi potong untuk digemukkan dengan cara kereman menggunakan sistem gaduhan. Lokasi - lokasi pengembangan ternak kereman ini diantaranya adalah Kecamatan Ngawi dan Kecamatan Kedunggalar.

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Ngawi (Desa Karangtengah Prandon) dan Kecamatan Kedunggalar (Desa Kedunggalar dan Desa Kawu). Tujuan penelitian adalah : I) untuk mengetahui pelaksanaan sistem gaduhan sapi kereman milik pemerintah, 2) mengetahui manajemen budidaya sapi kereman, 3) mengukur tingkat pendapatan dan keuntungan yang diperoleh keluarga peternak penggaduh dari usahatemak gaduhan yang dijalankan, 4) mengetahui sumbangan pendapatan yang diterima keluarga peternak penggaduh dari usahatemak gaduhan terhadap total pendapatan keluarga.

Pengambilan sampel penelitian dilakukan secara purposive. Data yang diambil meliputi data primer dan sekunder. Analisis data yang dilakukan adalah analisis deskriptif yang meliputi deskripsi pengembangan sapi kereman milik pemerintah dengan sistem gaduhan di Kabupaten daerah Tingkat II Ngawi ( terutama di kedua lokasi penelitian), karakteristik petemak penggaduh, manajemen budidaya sapi kereman, perhitungan bagi hasil keuntungan penjualan sapi kereman, tingkat pendapatan keluarga peternak penggaduh , anal isis perbandingan pendapatan keluarga peternak penggaduh dari usahaternak gaduhan yang dijalankan di kedua lokasi penelitian .

Pada periode 1999/2000 (dropping ternak tahun 1999) ini, sistem gaduhan yang digunakan di kedua lokasi masih menggunakan pola bagi hasil 70% untuk penggaduh dan 30% untuk pemerintah. Sapi bakalan yang digunakan adalah sapi jantan peranakan ongole (PO) berumur 1,5 - 2 tahun. Periode penggemukan sapi adalah 10 bulan untuk Kecamatan Ngawi dan 4 bulan untuk Kecamatan Kedunggalar.

Karakteristik peternak penggaduh di Kecamatan Ngawi dan Kecamatan Kedunggalar hampir serupa, yaitu umur 31 - 50 tahun, tingkat pendidikan tamat SD, pengalaman betemak lebih dari 30 tahun, mata pencaharian pokok pengrajinlindustri

Page 3: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

kecil untuk Kecamatan Ngawi dan petani untuk Kecamatan Kedunggalar, jumlah anggota keluarga 1- 5 orang, dan penguasaan lahan S 0,25 ha.

Bagi para peternak penggaduh dan anggota keluarganya, usahaternak yang dijalankan adalah merupakan usaha sambilan. Mereka mengkombinasikan usaha ini dengan berbagai usaha lain seperti usahatani tanaman padi, usahaternak non gaduhan, dan usaha non pertanian (baik di bidang industri maupun non industri).

Di kedua lokasi penelitian rata - rata keluarga peternak penggaduh untung secara tunai, namun mengalami kerugian secara tidak tunai dan inventaris dari usahaternak gaduhan yang dijalankannya. Besar pendapatan keluarga peternak penggaduh dari usahaternak gaduhan di Kecamatan Ngawi adalah Rp 834.695,83 (tunai), Rp -569.700 (tidak tunai), Rp - 12.621,93 (inventaris), dan Rp 252.373,90 (total), sedangkan di Kecamatan Kedunggalar adalah Rp 158.386,33 (tunai), Rp -196.000 (tidak tunai), dan Rp - 4.675,69 (inventaris),dan Rp - 42.307,36 (total). RIC ratio untuk usahaternak gaduhan di Kecamatan Ngawi adalah 1,38 dan untuk Kecamatan Kedunggalar adalah 0,89.

Sumbangan pendapatan keluarga peternak penggaduh dari usahaternak gaduhan terhadap total pendapatan keluarga peternak penggaduh untuk masing -masing kombinasi usaha yang dijalankan untuk Kecamatan Ngawi adalah 52,09% untuk kombinasi usahaternak gaduhan + usahaternak non gaduhan + usahatani tanaman padi, 6,41% untuk kombinasi usahaternak gaduhan + usahaternak non gaduhan + usahatani tanaman padi + usaha non pertanian, 1,94%untuk kombinasi usahaternak gaduhan + usahaternak non gaduhan + usaha non pertanian, 30,10% untuk kombinasi usahaternak gaduhan + usaha non pertanian, 6,44% untuk kombinasi usahaternak gaduhan + usahatani tanaman padi + usaha non pertanian,dan 9,54% untuk kombinasi usahaternak gaduhan + usaha non pertanian, sedangkan untuk Kecamatan Kedunggalar adalah -1,08% untuk kombinasi usahaternak gaduhan + usahaternak non gaduhan + usahatani tanaman padi, 3,10% untuk kombinasi usahaternak gaduhan + usahaternak non gaduhan + usaha non pertanian, -25,18% untuk kombinasi usahaternak gaduhan + usahatani tanaman padi, - 0,77% untuk kombinasi usahaternak gaduhan + usahatani tanaman padi + usaha non pertanian, dan 12,90 % untuk kombinasi usahaternak gaduhan + usaha non pertanian.

Dari analisis perbandingan dapat diketahui bahwa rata - rata pendapatan keluarga peternak penggaduh per HKP dari usahaternak gaduhan yang dijalankan di kedua lokasi penelitian adalah berbeda nyata pada taraf a. = 0,05.

Page 4: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

" Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan Dia telah mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika ada seratus orang yang sabar, niscaya mereka dapat ratus orang, dan jika

di antaramu ada seribu orang mereka dapat mengalahkan dua ribu orang dengan Allah besertaorang-

orang yang sabar." 66)

IImu aOcllarl1 Dan perbuatan a<lallab bUirUf Dan keikhl.asan adalahb .... -ut

Dan val'lQtaK'

Page 5: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

ANALISIS PENDAPATAN KELUARGA PETERNAK PENGGADUH

SAPI PO TONG PADA DUA KECAMATAN YANG BERBEDA DI

KABUPATEN DAERAH TINGKA Til NGA WI, JAW A TIMUR

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Petemakan

pada Fakultas Petemakan Institut Pertanian Bogor

Oleh:

NUGRAHENI DWI BUDIARTI

D03496044

JURUSAN SOSIAL EKONOMI INDUSTRI PETERNAKAN

FAKULTASPETERNAKAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2000

Page 6: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

ANALISIS PENDAPATAN KELUARGA PETERNAK PENGGADUH

SAPI POTONG PADA DUA KECAMATAN YANG BERBEDA DI

KABUPATEN DAERAH TINGKAT II NGAWI, JA WA TIMUR

Oleh:

NUGRAHENI DWI BUDIARTI D03496044

Skripsi ini telah disetujui dan telah disidangkan odi hadapan Komisi Ujian Lisan pada tanggal 30 Oktober 2000

Pembimbing Utama ~ )

Ir. Dwi Joko Setyono, MSi.

Ketua Jurusan o. Sosial Ekonomi Industri Petemakan Fakultas Petemakan Insti P anian Bogor

Ir. Richard W.E. Lumintang, MSEA.

Pembimbing ~~ta-....

Ir. Wiwiek Rindayati, MSi.

Page 7: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 10 Desember 1976 di Kota Ngawi, Jawa

Timur. Penulis adalah anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Boedi

Rochmad dan Ibu Agustinah Sunharlin.

Tahun 1981 penulis masuk TK Tunas Rimba, Ngawi. Penulis terdaftar

sebagai murid SD Negeri Margomulyo I, Ngawi pada Tahun 1983, dan lulus tahun

1989, kemudian melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 1, Ngawi dan lulus tahun

1992. Pada Tahun 1995 penulis lulus dari SMA Negeri 2, Ngawi.

Penulis diterima sebagai mahasiswa Jurusan Sosial Ekonomi Industri

Peternakan (SEIP) pada Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor melalui jalur

Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN) pada tahun 1996.

Page 8: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbi! 'alamin, segala puji hanya ditujukan pada Allah SWT

yang telah memberi nikmat akal, kesehatan, dan waktu, sehingga penulis dapat

menyelesaikan studi di Jurusan Sosial Ekonomi Industri Petemakan, Fakultas

Petemakan, Institut Pertanian Bogor.

Selama penelitian dan penulisan skripsi, maupun selama studi, penulis

banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan

ucapan terimakasih dan penghargaan setinggi - tingginya kepada :

Bapak Ir. Dwi Joko Setyono, MSi. selaku dosen pembimbing akademik

sekaligus pembimbing utama dalam penyelesaian tugas akhirdan Ibu Ir. Wiwiek

Rindayati, MSi. selaku pembimbing anggota dalam penyelesaian tugas akhir.

Bapak Ir. Ujang Sehabudin selaku dosen penguji seminar, Bapak

Ir. Hadiyanto, MS. dan Bapak Ir. Sudjana Natasasmita selaku dosen penguji sidang,

atas masukan - masukannya, Ibu Ir. Anggraini Sukmawati,MM. selaku panitia

seminar, serta Ibu Ir. Lucia Cirylla E.N.S.D, MSi. selaku panitia sidang.

Ayahanda, ibunda, kakak dan adik - adikku tercinta (Mbak Nuning, Tiyas,

dan Nina), juga Yu Mi (pengasuhku sejak keci!), atas seluruh dorongan, kasih

sayang, dan doa yang selalu tercurah kepada penulis.

Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi dan seluruh

staf (terutama Ibu drh. Tri Wahyu Yulisetiyani, Bapak Ir. Sumardji, Bapak Supardjo,

dan Bapak Hermanto) yang telah banyak membantu penulis selama penelitian.

Camat Ngawi, Camat Kedunggalar, Kepala Desa Karangtengah Prandon, Kepala

Page 9: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Desa Kedunggalar, dan Kepala Desa Kawu beserta seluruh staf yang banyak

rnernbantu penulis dalam pengurnpulan data.

Para staf di bagian akadernik Fakultas Peternakan IPB (pak Ali, Pak Tibian,

Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas

bantuannya yang tulus kepada penulis.

Suparini (sahabat setia sejak TPB), M. Rizal Taufikurrahman, dan Mas

Rustam sebagai rekan satu pernbirnbing penelitian, atas dukungan, doa, kebersamaan

dalam perjuangan, dan persahabatan yang tulus.

M. Raihan E.N.H. (Kakakku yang sholeh), atas doa dan pelajaran - pelajaran

berharga yang dapat kupetik. Sernoga selalu istiqornah di jalan-Nya.

Mas Yunus (Fahutan'32), Mas Singgih, Heru Kusurno, Om Hari, M. Nur

Biantoro, Wahyu F. W., dan Teetana grandis erew (terutarna Rafiq dan Kang

Endang) atas segala bantuannya. Ternan - ternan di Pondok Muhamrnadyah Ha.iiah

Nuriyah Shabran - VMS (terutama Elysa K. Dewi, Mbak Narti, dan Mufida) atas

dukungan rnoril dan doanya kepada penulis.

Ternan - ternan SEIP'33 : Endan Hendarto (Kornti terbaik), Cak Sun, Awi,

Zoel, Yusrizal, Zuki, Khoirul, Fitri, Indah, Anik, Lastri, Siti, Fajar, Sulva, Yanda,

Vilda, Tanti, Mega, Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu, ternan - ternan SEIP'32: Teh Erni, Mbak Reni, Teh Erna, Teh Ihat, Teh Hena

atas bantuan dan kebersarnaan yang terjalin selarna ini.

Ternan - ternan sekost di Wisrna Balio Atas (Wikan, Ornay, Enno, Asti,

Cicie, Lia, Ira, Jujun, Eva, Indri, Neni, Yeni, Ani, Yuyun, Ella, Yenti, Erni, Emil,

Fitri, Nita, Wulan, Heni, dan Ari), juga Teh Ani, Teh Ina, Uni Rini, Ceu Wit, Mbak

Page 10: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Elfi, dan Nina atas kasih sayang, dukungan, kebersamaan, dan doa yang tulus kepada

penulis.

Dan pihak - pihak lain yang telah membantu penulis yang tidak dapat

disebutkan satu persatu.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi perkembangan ilmu

pengetahuan dan bagi masyarakat pada umumnya.

Bogor, Oktober 2000

Penulis

Page 11: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

DAFTARISI

RINGKASAN ...................................................................................................... .

LEMBAR PENGESAHAN............... ... ............................................................ v

RIWAYAT HID UP .............................................................................................. VI

KATAPENGANTAR.......................................................................................... vii

DAFTAR TABEL................................................................................................. xiii

DAFTARGAMBAR............................................................................................ XVI

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvii

PENDAHULUAN................................................................................................. 1

Latar Beiakang . ... .......... ... .......... ... .......... ....... ...... ... ... .............. ... .... .... .......... 1

Perumusan Masalah ....................................................................................... 3

Tujuan........................................................................................................... 4

Kegunaan Pene1itian....................................................................................... 5

TINJAUAN PUSTAKA ................. ...................................................................... 6

Usahatemak Sapi Potong... ... ...... ....... ... ....... ... ................ ... ... .... .... .... .... ... ...... 6

Sapi Kereman ................................................................................................ 7

Sistem Gaduhan............................................................................................. 10

Pendapatan dan Keuntungan .......................................................................... 13

METODE PENELITIAN..................................................................................... 18

Lokasi dan Waktu.......................................................................................... 18

Populasi dan Sarnpel.. ... .... ... ... .......... ....... ... .............. ... ... ...... .... ... .... .... .... ....... 18

Pengumpulan Data......................................................................................... 19

Analisis Data.......................................................... ........................................ 19

Page 12: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Batasan Istilah ............................................................................................... 23

RASIL DAN PEMBAHASAN....... .......... .................. ... ....... ... ......................... .... 26

Kondisi Umum Wilayah . ... ... ... .... ... .............. .... ... ... ............. ... .... .... .... ..... ....... 26

Deskripsi Pertanian Wilayah........................................................................... 28

Karakteristik Responden...... .......... ... ... ... .... ... ... .......... ... .... ... .... ... .... .... ..... ..... 33

Karakteristik U saha ....................................................................................... 38

Usahatani Tanaman Padi ....................................................................... 39

Usahaternak Non Gaduhan.................................................................... 42

Usahaternak Gaduhan .......................................................................... 44

Deskripsi Pengembangan dan Penyebaran Sapi Kereman

Pemerintah .................................................................................. 44

Manjemen Budidaya Ternak Kereman.... ... ... .... ... ... .... ................ ... 49

Sapi bakalan / Bibit .. ............................................................ 49

Perkandangan ... .......... ... ... ....... ... ... ... ... .... ... .... .... ... .... ..... ..... 50

Pemberian Pakan..... ...... ....... ... ......... ....... ....... .... ....... .... ....... 52

Penyakit yang Menyerang Ternak . ... ... .............................. ... 53

Tenaga Kerja ....................................................................... 54

Penjualan Sapi Kereman....................................................... 54

Usaha Non Pertanian. .......... ... ........................ ... ... ... ....... .... .... ....... .... ... 57

Pendapatan Keluarga Peternak....................................................................... 58

Pendapatan Usahatani Tanaman Padi.. .... ....... ... ... ... ...... .... .... ... .... .... ...... 58

Pendapatan Usahaternak Non Gaduhan........... ................ .... ... .... .... ....... 61

Pendapatan Usahaternak Gaduhan......................................................... 63

Page 13: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Pendapatan Usaha Non Pertanian .......................................................... 68

Total Pendapatan Keluarga Peternak.. .... ....... ... ... ... .... ........... .... ..... ....... 69

Sumbangan Pendapatan Usaha Keluarga Peternak terhadap Total

Pendapatan Keluarga Peternak ........... ................................................... 69

Analisis Perbandingan Rata - rata Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh

dari usahaternak gaduhan per HKP di Kecarnatan Ngawi dan Kecamatan

Kedunggalar, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi ... ... ....... ....... ... .... ......... .... 70

KESIMPULAN DAN SARAN ....... ....... ... .......... ... ............. ... ....... ....... .... ......... .... 72

Kesimpulan. ... ...... ... ....... ... ....... ... .... ... ... ....... ... ....... ... ... ... .............. .... ... .... ...... 72

Saran............................................................................................................. 73

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 75

LAMPIRAN ..... ............. ... ... ....... ... ....... .......... ... ... .... ... ... ... ... ....... ....... ........... ....... 79

Page 14: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

DAFTAR TABEL

No. Teks

1. Penampilan Produksi Sapi Bx dan Sapi PO pada Pola PIR Penggemukan Sapi Potong (PT. Great Giant Livestock Co.) di

Halaman

Lampung Tengah................................................................................ 9

2. Pendapatan Peternak Penggaduh Sapi Potong pada Masing - masing Pola Sistem Gaduhan Selama Pemeliharaan Rata - rata 4,5 Bulan .... ... 15

3. Tingkat Keuntungan dan Sumbangan Usahaternak Domba terhadap Total Pendapatan Rumah Tangga.. ....... ... ................ ... ... .... ... .... .... .... ... 17

4. Komposisi Penduduk Kecamatan Ngawi dan Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi Berdasarkan J enis Mata Pencaharian....................................................................... 27

5. Luas Peruntukkan Lahan di Kecamatan Ngawi dan Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi, Tahun 2000.. .... .... 29

6. Luas dan Produksi Tanaman di Kecamatan Ngawi dan Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi.. .... ... .... ....... .... ..... 31

7. Populasi Ternak di Kecamatan Ngawi dan Kecamatan Kedunggaiar, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi.................................................. 32

8. Produksi Ternak di Kecamatan Ngawi dan Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi ............... " ........... ,. .... ....... .... ...... 33

9. Karakteristik Peternak Penggaduh Sapi Potong Pemerintah di Kecamatan Ngawi dan Kecamatan Kedunggaiar, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi ........... " .. ' .......... .......... ...................... .... .................. 34

10. Kombinasi Cabang Usaha yang Dilakukan oleh Keluarga Peternak di Kecamatan Ngawi dan Kecamatan Kedunggaiar, Kabupaten DaerahTingkat II Ngawi ..................................................................... 39

II. Status Anggota Keluarga Peternak yang Bekerja sebagai Petani di Kecamatan Ngawi dan Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi .. " ....... ... ....... ... .......... .......... ...... ............. .... ............. 40

Page 15: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

12. Luas Lahan di Lokasi - lokasi Penelitian di Kecamatan Ngawi dan 42 Kecamatan Kedunggalar Berdasarkan Tingkat Kesuburannya ............ .

13. Kepemilikan Ternak oleh Peternak Penggaduh di Kecamatan Ngawi dan Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi .............................................................................................. 43

14. Alokasi Penyebaran Sapi Potong Milik Pemerintah untuk Ternak Kereman Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi dengan Sumber Dana APBD Tingkat I ................................................................................. 47

IS. Alokasi Penyebaran Sapi Potong Milik Pemerintah untuk Ternak Kereman Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi dengan Sumber Dana 48 APBD Tingkat II ............................................................................... .

16. Pemberian Pakan Sapi Kereman di Kecamatan Ngawi dan Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi.......... 53

17. Klasifikasi Sapi Kereman Berdasarkan Pertambahan Bobot Badan Harian di Kecamatan Ngawi dan Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi................ .......... ......................... 56

18. Rata - rata Pendapatan Keluarga Peternak Penggadub dari Usahatani Tanaman Padi Kecamatan Ngawi, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi (Rata - rata Luas lahan garapan 0,42 ha)............... 60

19. Rata - rata Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh dari Usahatani Tanaman Padi Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi ( Rata - rata Luas Lahan Garapan 0,27 ha).. 60

20. Rata - rata Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh dan Usahaternak Non Gaduhan di Kecamatan Ngawi, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi (Rata-rata Kepemilikan Ternak 1,30 ST)................. 62

21. Rata - rata Pendapatan Peternak Penggaduh dari Usahaternak Non Gaduhan di Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi (Rata-rata Kepemilikan Ternak 0,82 ST) ................................. 62

22. Rata - rata Pendapatan Keluarga Peternak Penggadub dari Usahaternak Gaduhan Sapi Potong Kereman di Kecamatan Ngawi, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi (Lama Penggemukan Sapi 10 Bulan) .............................................................................................. 66

Page 16: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

23. Rata - rata Pendapatan Keluarga Petemak Penggaduh dari Usahatemak Gaduhan Sapi Potong Kereman di Kecamatan Ngawi, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi (Lama Penggemukan Sapi 4 Bulan) .............................................................................................. 66

24. RIC Ratio Usahatemak Gaduhan Sapi Potong Kereman di Kecamatan Ngawi (Lama Penggemukan Sapi 10 Bulan) dan Kecamatan Kedunggalar (Lama Penggemukan 4 Bulan), Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi .... ...... ....... ... ... .... ... ... ....... ... .... ....... ... .... .... ... 67

25. Total Pendapatan KeIuarga Petemak Berdasarkan Klasifikasi Cabang-cabangUsaha yang Dijalankan di Kecamatan Ngawi dan Kecamatan Kedunggalar,Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi. .... ....... 69

26. Sumbangan Pendapatan Usaha Keluarga Petemak terhadap Total Pendapatan KeIuarga Petemak di Kecamatan Ngawi dan Kecarnatan Kedunggalar, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi ........... 70

Page 17: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

DAFTAR GAMBAR

No. Teks Halaman 1. Mekanisme Bagi Hasil Penjulan Sapi Potong di Kecamatan Ngawi

dan Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi........................................................................... 57

Page 18: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

DAFTAR LAMPIRAN

No. Teks Halaman

1. Contoh Surat Peljanjian Kelja Ternak Pemerintah yang Digemukkan di Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi... ... ... ... ... ...... ... ... ... ...... 80

2. Bagi Hasil Keuntungan Penjualan Sapi Potong Gaduhan di Kecamatan Ngawi dan Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi...... ........................................................ 84

3. Penerimaan, Biaya Produksi, serta Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh dari Usahaternak Gaduhan Sapi Potong di Kecarnatan Ngawi, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi ( Lama Penggemukan Sapi 10 Bulan}... ...... ... ... ... ... ... ... ... ...... ...... ... ... ... ... ... ... ..... 85

4. Penerimaan, Biaya Produksi, serta Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh dari Usahaternak Gaduhan Sapi Potong di Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi (Lama Penggemukan Sapi 4 Bulan}................................................ 86

5. Penerimaan, Biaya Produksi, serta Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh dari Usahatani Tanaman Padi di Kecarnatan Ngawi dan Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi ... .... 87

6. Penerimaan, Biaya Produksi, serta Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh dari Usahaternak Non Gaduhan di Kecamatan Ngawi dan Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi ... ...... ...... ...... ... ... ... ... ... ...... ... ... ... ... ... ... ... ... ...... 88

7. Total Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh di Kecamatan Ngawi, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi...... ... ............ ...... ... 89

8. Total Pendapatan KeIuarga Peternak Penggaduh di Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi........ ... ... ... ... ... 90

9. Curahan Kelja Keluarga dan Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh per HKP dari Usahaternak Gaduhan Sapi Potong di Kecamatan Ngawi dan Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi............ ...... ...... ...... ............... ............. .... 91

Page 19: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

10. Hasil Analisis Perbandingan Rata-rata Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh dari Usahaternak Gaduhan Sapi Potong di Kecamatan Ngawi dan Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi......... ...... ..................... ......... ......... ........ 92

Page 20: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Jawa Timur sebagai salab satu sentra peternakan di Indonesia mempunyai

kontribusi yang cukup besar dalam memenuhi kebutuhan akan produksi ternak

nasional. Komoditas andalan bidang peternakan di Jawa Timur adalab sapi potong.

Populasi ternak sapi potong di Jawa Timur pada tabun 1998 adalab 3.390.758 ekor

(Direktorat Jenderal Peternakan, 1998).

Usaba penggemukan sapi akhir - akhir ini semakin berkembang di Jawa

Timur. Penggemukan sapi dengan cara kereman merupakan alternatif peningkatan

Pendapatan Asli Daerab (PAD). Hasil penggemukan tersebut secara tidak langsung

meningkatkan gizi masyarakat. Di samping itu dengan berkembangnya usaba

peternakan sapi potong, berbagai dampak sosial lainnya dapat direngkuh, seperti

peningkatan pendapatan petanilpeternak, perluasan kesempatan kerja, serta

menghemat devisa.

Salah satu daerab di Jawa Timur yang melaksanakan peningkatan PAD

melalui pengembangan ternak kereman adalah Kabupaten Daerab Tingkat II Ngawi.

Sebagai upaya pelaksanaannya, Pemerintah Daerab Kabupaten Daerah Tingkat II

Ngawi melaksanakan penyebaran paket bantuan yang bersifat edukatif sebagai

media yang mengantarkan petani - peternak kecil ke arab kondisi psikologis yang

berorientasi ekonorni. Dalam hal ini kegiatan yang dilakukan adalah penggemukan

ternak (sapi potong) pemerintah dengan cara kereman, dan cara pelaksanaannya

dengan menggunakan sistem gaduhan.

Page 21: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Lokasi - lokasi pengembangan ternak kereman pemerintah dengan sistem

gaduhan tersebut diantaranya adalah di Kecamatan Ngawi dan Kecamatan

Kedunggalar.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dan Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Tingkat II Ngawi (I998), jumlah populasi ternak sapi potong

di Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi adalah 68.742 ekor. Dari keseluruhan

populasi ternak sapi potong tersebut, 5.342 ekor terdapat di Kecamatan Ngawi dan

4.314 ekor terdapat di Kecamatan Kedunggalar.

Untuk Kecamatan Ngawi pengembangan sapi kereman milik pemerintah ini

dipusatkan di Desa Karangtengah Prandon, sedangkan di Kecamatan Kedunggalar

adalah di Desa Kedunggalar dan Desa Kawu. Kondisi lingkungan dan alam yang

berbeda pada kedua kecamatan berpengaruh pada mata pencaharian penduduknya

(pelaksanaan kegiatan usahatani) sekaligus pada ketersediaan pakan ternak.

Adanya perbedaan manajemen budidaya sapi kereman (terutama dalam hal

pemberian pakan) serta pelaksanaan sistem gaduhan di Kecamatan Ngawi dan

Kecamatan Kedunggalar merupakan petunjuk dan alasan penting untuk dilakukan

penelitian tentang usahaternak gaduhan sapi kereman di kedua wilayah tersebut.

Sebab hal ini memungkinkan ada kaitannya dengan tingkat pendapatan dan

keuntungan yang diperoleh baik oleh peternak (pihak penggaduh) maupun

pemerintah (pihak yang menggaduhkani pernilik ternak).

2

Page 22: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Perumusan Masalah

Usahaternak gaduhan sapi kereman milik pemerintah di Kecarnatan Ngawi

dan Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi merupakan

usahatani keci!. Usahatani kecil dibedakan dari usahatani komersial oleh karena erat

dan pentingnya hubungan antara usahatani dan rumah tangga petanilpeternak.

Karena itu dapat dipaharni bahwa apabila usahatani komersial itu dilihat sebagai

perusahaan, maka untuk mengukur penarnpilannya digunakan ukuran atau norma

perusahaan. Ukuran yang sarna dapat juga diterapkan pada usahatani kecil yang

dipandang sebagai perusahaan. Sedangkan usahatani yang dianggap sebagai

penunjang rumah tangga, tentunya harns digunakan ukuran lain yang lebih sesuru.

Jadi dalarn menghitung ukuran penampilan usahatani kecil diperlukan kejelasan

tujuan melakukan analisis.

Sebagai usahatani (usahaternak) kecil, usahaternak gaduhan sapi kereman

pemerintah di kedua kecarnatan tersebut masih dikelola secara tradisiona!. Di

samping itu karena usahaternak sapi kereman yang dijalankan adalah dengan

menggunakan sistem gaduhan, maka pada dasarnya ada suatu kesepakatan antara

peternak penggaduh dan pemilik ternak (dalarn hal ini pemerintah) tentang

pembagian keuntungan dan mekanisme pelaksanaannya. Hal ini tentunya

berpengaruh pada pendapatan yang diperoleh penggaduh dari usahaternak gaduhan

yang dijalankan.

Masalah yang bisa dirumuskan dari tema penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah sistem gaduhan ternak sapi potong kereman yang berlaku di

Kecarnatan Ngawi dan Kecarnatan Kedunggalar ?

3

Page 23: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

2. Bagaimanakah manajemen budidaya sapi kereman yang dilakukan di

Kecamatan Ngawi dan Kecamatan Kedunggalar ?

3. Bagaimanakah tingkat pendapatan dan keuntungan yang diperoleh

keluarga peternak penggaduh dari usahaternak gaduhan yang dijalankan di

Kecamatan Ngawi dan Kecamatan Kedunggalar ?

4. Berapakah sumbangan pendapatan yang diterima keluarga peternak

penggaduh dari usahaternak gaduhan yang dijalankan terhadap total

pendapatan keluarga peternak penggaduh di Kecamatan Ngawi dan

Kecamatan Kedunggalar ?

Tuj uan Penelitian

Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah :

I. Mengetahui sistem gaduhan ternak sapi potong rnilik pemerintah yang

digemukkan dengan cara kereman di Kecamatan Ngawi dan Kecamatan

Kedunggalar.

2. Mengetahui manajemen budidaya sapi kereman rnilik pemerintah di kedua

kecamatan tersebut.

3. Mengukur dan membandingkan tingkat pendapatan keluarga peternak

penggaduh dari usahaternak gaduhan yang dijalankan di kedua kecamatan

tersebut.

4

Page 24: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

4. Mengetahui sumbangan pendapatan yang diterima keluarga peternak

penggaduh dari usahaternak gaduhan yang dijalankan terhadap total

pendapatan keluarga peternak penggaduh di masing - masing kecamatan

tersebut.

Keguuaan Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut:

1. Memberikan informasi tentang tingkat keberhasilan kegiatan pengembangan

sapi kereman milik pemerintah dengan cara gaduhan di Kecamatan Ngawi

dan Kecamatan Kedunggalar kepada Dinas Peternakan (Pemerintah Daerah)

Kabupaten daerah Tingkat II Ngawi dan instansi-instansi yang terkait

sehingga dapat dijadikan acuan untuk membuat kebijaksanaan dalam

pelaksanaan kegiatan tersebut dan kegiatan-kegiatan sejenis.

2. Memberikan informasi dan gambaran kepada masyarakat Kecamatan Ngawi

dan Kecamatan Kedunggalar tentang tingkat kontribusi pendapatan

usahaternak gaduhan sapi kereman milik pemerintah terhadap total

pendapatan keluarga peternak penggaduh, sehingga dapat dijadikan acuan

bagi yang ingin melakukan usaha tersebut.

3. Dapat menambah informasi bagi pengembangan di bidang pertanian pada

umumnya dan bidang peternakan pada khususnya.

5

Page 25: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

TINJAUAN PUSTAKA

Usahaternak Sapi Potong

Ternak sapi sebagai salah satu ternak besar khususnya di Indonesia, telab

lama diusabakan oleh petani. Ternak sapi memiliki manfaat yang lebih luas dan

bernilai ekonomis lebih besar daripada ternak lain. Usabaternak sapi merupakan

usaba yang lebih menarik sehingga mudab merangsang pertumbuhan usabanya. Hal

ini bisa dibuktikan dengan perkembangan ternak sapi di Indonesia lebih maju

daripada ternak besar ataupun kecillain seperti kerbau, babi, domba, dan kambing.

Peternakan sapi potong hampir semuanya adalab peternakan rakyat atau

keluarga yang merupakan usaha sambilan dan cabang usaha, dan masih belum bisa

memenuhi permintaan daging berkualitas. Hal ini teIjadi karena pengelolaannya

yang masih tradisional dan kebanyakan usaba peternakan rakyat juga memanfaatkan

ternak sebagai sumber tenaga kerja. Usaba ini belum dilakukan sebagai mata

pencaharian utama, sehingga tidak dikelola sebagai penghasil daging. Keadaan

industri peternakan seperti ini mempengaruhi kualitas daging yang dihasilkan dan

pada gilirannya terhadap harga yang terbentuk. Keadaan ini lebih diperburuk lagi

oleh kenyataan sikap konsumen yang pada umumnya belum selektif terhadap

mutu/kualitas daging yang dibelinya. Selera konsumen daging terhadap marbling

(perlemakan), warna, dan keempukan, belum begitu tinggi (Aziz, 1993).

Page 26: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Menurut Murtidjo (I 999), pemeliharaan sapi potong pada dasarnya dapat

dibedakan menjadi dua, yaitu :

I. Usaha pemeliharaan sapi potong bertujuan untuk pengembangbiakan sapl

potong. Keuntungan yang diharapkan adalah keturunannya.

2. U saha pemeliharaan sapi potong bakalan bertujuan memelihara sapi potong

dewasa, untuk selanjutnya digemukkan. Keuntungan yang diharapkan

adalah hasil penggemukan.

Lebih Ian jut Aziz (I993) menyatakan bahwa faktor-faktor yang menjadi

peluang industri peternakan sapi potong di daerah padat penduduk, antara lain adalah

sumberdaya manusia, pakan hijauan, hasil pertanian lain, keragaman jenis sapi,

sarana/prasarana angkutan, dan sarana/prasarana komunikasi.

Sapi Kereman

Siregar (1999) menyatakan bahwa usaha penggemukan sapi mendatangkan

keuntungan ganda berupa keuntungan dari pertambahan bobot badan dan kotoran sapi

berupa pupuk kandang. Jumlah keuntungan yang akan diperoleh dari penjualan sapi

yang digemukkan tergantung pada pertambahan bobot badan yang dicapai dalam

proses penggemukan, lama penggemukan, dan harga daging.

Ada beberapa sistem penggemukan yang digunakan untuk sap!. Pada

prinsipnya perbedaan sistem penggemukan sapi terletak pada teknik pemberian pakan

atau ransum, luas lahan yang tersedia, umur dan kondisi sapi yang digemukkan,

serta lama penggemukan. Pasture fattening merupakan sistem penggemukan sapi

yang dilakukan dengan cara menggembalakan sapi di padang penggembalaan. Dry

7

Page 27: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

lot fattening adalah sistem penggemukan sapi dengan pemberian ransum atau pakan

yang mengutamakan biji-bijian seperti jagung, sorgum, atau kacang-kacangan.

Penggemukan sapi dengan kombinasi pasture dan dry lot fattening banyak dilakukan

di daerah - daerah subtropis maupun tropis dengan pertimbangan musim dan

ketersediaan pakan. Sedangkan penggemukan sapi dengan sistem kereman

dilakukan dengan cara menempatkan sapi -sapi dalam kandang secara terus menerus

selama beberapa bulan. Sapi kereman diberi makan dan minum, tidak digembalakan

ataupun diperkerjakan .

Keuntungan sistem penggemukan secara kereman adalah petani bisa

memperoleh pupuk untuk keperIuan usaha pertanian dan tidak memerIukan biaya dan

tenaga yang besar karena caranya masih sederhana. Sedangkan kelemahan sistem ini

adalah pertumbuhan sapi yang lambat sehingga kenaikan berat badan sangat rendah,

rata-rata hanya 0,35 kg per hari. Atau selama satu periode penggemukan (4 bulan)

hanya mengalami kenaikan berat badan sekitar 42 kg (Sugeng, 1999).

Di Indonesia, cukup banyak dikenal sapi potong lokal, sapi potong impor,

maupun sapi peranakan atau hasil silangan yang dikembangkan lewat kawin suntik

(inseminasi buatan).

Menurut Dirmansyah (I 994), pertambahan berat badan sapi Bali per ekor per

hari berkisar 0,35 - 0,50 kg dengan karkas 55 - 75%. Sapi Ongole (SO) dan

Peranakan Ongole (PO) terutama terbesar di Jawa, Sumatera, dan Sulawesi Selatan,

pertambahan bobot barlan rata-ratanya bisa mencapai 0,4 - 0,8 kg per ekor per hari,

begitu juga dengan sapi - sapi domestik lainnya seperti sapi Madura, sapi Aceh, dan

sapi Lampung, yang banyak berkembang di daerah masing-masing. Sapi potong

8

Page 28: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

yang berasal dari luar negeri memiliki pertambahan bobot badan yang relatif lebih

tinggi, misalnya jenis sapi charolais yang memiliki pertambahan bobot badan harian

rata -rata 1,32 - 1,69 kg, Santa getrudis 1,13 -1,77 kg, Hereford 1,04 - 1,50 kg,

Shorthorn 1,04 - 1,32 kg, dan Brahman 0,91 - 1,36 kg per ekor per hari.

Menurut hasil penelitian Nurhasanah (2000) pada Perusahaan Inti Rakyat

(PIR) Penggemukan Sapi Potong di Lampung Tengah, dapat diketahui bahwa

penampilan produksi sapi Brahman cross (Bx) dan sapi PO adalah seperti yang

tercantum pada Tabel 1.

Tabel 1. Penampilan Produksi Sapi Bx dan Sapi PO pada Pola PIR Penggemukan Sapi Potong (pT. Great Giant Livestock. Co.) di Lampung Tengah.

Karakteristik Produksi Bobot Awal (kgIekor) Konsumsi Pakan (kglekorlhari)

Limbah nenas Konsentrat

Pertambahan Bobot Badan ( kglekorlhari) Bobot Akhir (kglekor) Lama Penggemukan (bari)

Sapi Bx 335,00

55,61 3,64 0,98

419,77 86,17

Sapi PO 286,84

56,26 4,09 1,03

418,11 127,47

Sapi yang digemukkan pada umur yang terlalu muda memerlukan waktu

penggemukan yang lebih lama daripada sapi umur remaja atau dewasa. Sugeng

(I 999) menyatakan, terdapat suatu pedoman tentang lama penggemukan sapi, yaitu :

Anak sapi calon penggemukan yang umurnya kurang dari 1 tahun, lama

penggemukannya akan berlangsung 8 - 9 bulan.

Kelompok sapi muda umur 1 - 2 tahun (yearling), lama penggemukannya

berlangsung 6 - 7 bulan.

9

Page 29: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Kelompok sapi dewasa umur 2 - 2,5 tahun atau lebih, lama penggemukannya

cukup 4 - 6 bulan.

Lebih Ian jut Siregar (I 999), menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

mendukung berkembangnya usaha penggemukan dengan sistemkereman di beberapa

daerah, yaitu :

1. Bakalan sapi untuk penggemukan cukup tersedia dan relatif mudah didapat.

2. Ketersediaan hijauan, termasuk limbah pertanian cukup potensial dan tersedia

sepanjang tahun.

3. Ketersediaan hasil ikutan industri pertanian, seperti ampas tahu, ampas brem,

ampas nenas dan sebagainya cukup potensial dan tersedia sepanjang tahun.

4. Kotoran sapi berupa pupuk kandang sangat diperlukan untuk memupuk

tanaman pertanian penduduk. Pada umumnya sapi bakalan yang digunakan

untuk penggemukan dengan sistem kereman adalah sapi - sapi jantan yang

telah berumur sekitar I - 2 tahun dalam kondisi kurus.

Sistem Gaduhan

Sistem gaduhan secara umum mirip dengan sistem parohan atau bagi hasil.

Menurut Scheltema (1985), bagi hasil semata-mata hanya merupakan bagi usaha

pada kegiatan pertanian, yang mana dalam periode usaha seluruh pekeIjaan

dilaksanakan oleh penggarap atau di bawah plmpmannya. Bagi usaha yang

dimaksudkan dalam hal ini adalah suatu perjanjian kerja dengan upah khusus.

Sedangkan Mosher dalam Tarigan (1996), menyatakan bahwa bagi hasil adalah

keIjasama yang diikat dengan perjanjian bagi hasil 50% : 50%. Sistem ini banyak

10

Page 30: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

dilakukan karena kemiskinan dan kesukaran mendapatkan modal memaksa

seseorang untuk menerima nasibnya mengeIjakan tanah atau memelihara temak yang

bukan miliknya sendiri.

Penggaduhan temak adalah keadaan dimana seseorang dapat memelihara

temak (sapi) yang diperoleh dari orang lain dengan disertai suatu aturan tertentu

tentang pembiayaan dan pembagian hasilnya. Mereka yang memelihara temak orang

lain atau pihak lain dengan sistem menggaduh ini, selanjutnya disebut penggaduh

(petani penggaduh), sedangkan di lain pihak adalah pemilik temak (Muhzi, 1984).

Menurut penelitian Saragih (1997), terdapat tiga Jerus motivasi

petaniJpetemak di Kabupaten Garut menjadi penggaduh temak domba yaitu (I)

untuk meningkatkan pendapatan, (2) karena sudah merupakan program

pemerintahlkarena ada pihak yang menggaduhkan dan (3) untuk memperoleh

pengalaman.

Menurut Sajogyo dalam Siswijono (I 992), pada sensus pertanian 1983

menuI\iukkan bahwa penerapan persyaratan bagi hasil sangat bervariasi. Bahkan

Sinaga dan Kasryno <lalam Siswijono (1992 ) menyatakan bahwa dalam satu

komunitas pun sering dijumpai penerapan persyaratan aturan sistem bagi hasil yang

berbeda. Variasi yang dimaksud mencakup pembagian hasil serta pembagian biaya

sarana produksi.

Besarnya bagian bagi hasil untuk penggaduh juga beragam, misalnya,

besarnya berkisar antara 114, 113, 112, 2/3 dari nilai pertambahan bobot badan selama

pemeliharaan. Dari hasil penelitian Simatupang di Bali dalam Lole (I 995),

ditemukan bahwa bagian untuk penggaduh sebesar 2/3 dari pertambahan bobot badan

11

Page 31: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

(body weight gain) pada pola PIR, sedangkan pada pola tradisional bagian sebesar

112 dari pertambahan nilai modal (capital gain).

Dalam bagi usaha temak, Scheltema (1985) menyatakan bahwa peIjanjian -

perjanjian dengan pembagian keuntungan dapat dibagi seperti berikut : perjanjian -

peIjanjian dengan penyerahan temak kepada seseorang selama waktu tertentu untuk

dipelihara dengan maksud untuk kemudian dijual dan dibagi keuntungannya, atau

nilainya diperkirakan pada awal dan akhir perjanjian dan nilai tambah atau nilai

kurangnya dibagi, dan perjanjian - peIjanjian di mana anak - anak temak yang

dilahirkan dijual dan keuntungannya dibagi.

Lebih lanjut menurut Scheltema (1985), kecuali syarat pembagian, dalam

bagi usaha temak yang penting ialah arti ekonomisnya, bagimana pengaturannya,

dan siapa yang menanggung risiko bila teIjadi kematian, pencurian, dan kehilangan

karena hallari, dalam hal ini juga terdapat banyak variasi.

Muhzi (1984), menyatakan bahwa pada pokoknya pemilik temak dibedakan

dalam dua macam yaitu pemerintah dan non pemerintah dengan demikian terdapat

suatu perbedaan yang sangat pokok dalam sistem pembagian hasilnya sehingga

memberikan pengaruh yang berbeda pula terhadap pendapatan yang diperoleh petani

penggaduh dalam satu satuan tertentu.

Berdasarkan hasil penelitian Mulyanudin (1996) di Kabupaten Wonogiri,

petani memperoleh 82,5% dari nilai kenaikan berat badan sapi selama pemeliharaan

setelah mengembalikan penggunaan kredit pakan konsentrat. Sedangkan menurut

penelitian Siswijono (1992), sistem bagi hasil yang digunakan dalam petemakan

sapi perah rakyat di Kabupaten Malang ada dua macam. Sistem maro, yaitu apabila

12

Page 32: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

hasil usaha dibagi dua mencakup air susu dan pedet keturunan sapi perah. J adi sistem

mara hanya diterapkan dalam usaha peternakan sapi perah yang tujuan utamanya

menghasilkan susu. Sedangkan sistem maro bathi hanya diterapkan pada usaha

peternakan sapi perah yang tujuan utamanya menggemukan atau membesarkan saja.

Sapi perah yang diusahakan dalam sistem maro bathi ini bisa sapi perah betina atau

jantan. Pada umumnya sapi perah yang diusahakan dengan sistem mara bathi ini

adalah ternak muda (pedet umur lepas sapih). Pada sistem maro bathi ini, bagian

yang diterima oleh pemilik maupun pemelihara ternak, masing-masing sebesar separo

bagian (50%) dari keuntungan yang diperoleh selama ternak diusahakanldipelihara.

Pendapatan dan Keuntungan

Analisis pendapatan berguna untuk mengetahui dan mengukur apakah

kegiatan usaha yang dilakukan berhasil atau tidak. Tujuan dilakukan analisis

pendapatan adalah untuk menggambarkan keadaan sekarang dari suatu kegiatan dan

keadaan yang akan datang dari perencanaan atau tindakan. Tingkat pendapatan

usahaternak dipengaruhi oleh keadaan harga faktor produksi dan harga hasil

produksi, selain dipengaruhi oleh manajemen pemeliharaan ternak yang dilakukan

oleh peternak.

Jumlah yang dijual (termasuk yang digunakan untuk keperluan sendiri)

dikalikan dengan harga merupakan jumlah yang diterima, itulah yang disebut

penerimaan. Bila penerimaan dikurangi dengan biaya produksi hasilnya dinamakan

pendapatan (Rasyaf, 1996).

13

Page 33: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Menurut Tjakrawiralaksana dan Soreiatmadja (1983), penerimaan -

penerimaan usahatani mencakup banyak hal, yaitu tidak saja penerimaan yang

diperoleh langsung dari penjualan produksi, tetapi juga termasuk penerimaan -

penerimaan yang berasal dari hasil menyewakan dan atau penjualan benda - benda

modal yang kelebihan atau tidak terpakai lagi, menyewakan tenaga temak, dan

penambahan nilai inventori. Selain macam - macam penerimaan seperti tersebut tadi,

masih ada penerimaan lain yang seringkali tidak diperhitungkan, yaitu penerimaan

dalam bentuk fasilitas yang diterima petani dan keluarga dari usahataninya sendiri

(fasilitas menempati temp at tinggal, fasilitas menggunakan kendaran, kalau ada, dan

fasilitas menggunakan produksi usahatani untuk konsumsi) dan penerimaan dalam

bentuk hadiah dan subsidi dari pemerintah.

Termasuk ke dalam unsur - unsur pengeluaran usahatani adalah pembelian

sarana produksi, upah buruh tani, sewa temak keIja atau traktor, sewa alat - alat,

bangunan dan lahan, pembelian alat - alat, perbaikan alat - alat, ongkos

pengangkutan, pembayaran angsuran pokok kredit dan bunganya, pembayaran pajak,

dan sumbangan - sumbangan wajib lainnya, dan pengurangan nilai inventori.

Dalam menentukan penampilan usahatani perlu diperhatikan cara menilai

produk pertanian subsisten yang tidak berbentuk uang tunai. Fisk dalam Soekartawi

et al. (1986), menyatakan bahwa produk subsisten umumnya dinilai dengan

menggunakan harga pasar, tetapi cara ini sulit digunakan apabila produk tersebut

tidak dipasarkan di pasar setempat. Dalam kasus yang demikian maka peneliti dapat

menggunakan harga pasar di tempat lain apabila ada. Cara lain ialah dengan

menggunakan harga barang subtitusi yang dapat dinilai berdasarkan kadar gizinya.

14

Page 34: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Untuk memperoleh ukuran pendapatan dan keuntungan usahatani menurut

Soekartawi et al. (1986) ada beberapa istilah yang harus dipahami.

Pendapatan kotor usahatani (gross farm income) didefinisikan sebagai nilai

produk total usahatani dalam jangka waktu tertentu baik yang dijual maupun yang

tidak dijual. Istilah lain untuk pendapatan kotor usahatani ialah nilai produksi (value

of production) atau penerimaan kotor usahatani (gross return).

Pengeluaran total usahatani (total farm expenses) didefinisikan sebagai nilai

semua masukan yang habis terpakai atau dikeluarkan dalam produksi, tetapi tidak

termasuk tenaga keIja keluarga petani.

Selisih antara pendapatan kotor usahatani dan penge1uaran total usahatani

disebut pendapatan bersih usahatani (net farm income).

Dari hasil penelitian Tarigan (1996) di Boyolali, dapat diketahui pendapatan

peternak penggaduh pada pola bagi hasil dan pola upahan seperti yang terlihat pada

Tabel2.

Tabel 2. Pendapatan Peternak Penggaduh Sapi Potong Pada Masing-Masing Pola Sistem Gaduhan Selama Pemeliharaan Rata-Rata 4,5 Bulan.

Urman Pola Bagi Hasil (50%:50%) Pola UEahan Jumlah Rp/peternak Rp/ekor Jumlah Rp/peternak Rp/ekor

(Rj!l (RE) Penerimaan: - Penjualan 58.205.000 1.385.833 843.550

Biaya: - Bakalan 47.220.000 1.124.285 648.347 - Pokan 2.253.00~ 53.642 326.521 840.000 46.666 30.000

Pendapotan Sebelwn Pakan 5.492.500 130.773 79.601 1.880.000 104.444 67.142

Pedopotan 3.239.500 77.130 46.949 1.040.000 57.777 37.142 Pen~~oduh

Catatan : semua input ditanggung oleh petemak penggaduh kecuali sapi bakalan.

IS

Page 35: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Menurut hasil penelitian Mulyanudin (1996), dapat diketahui bahwa rata-rata

pendapatan peternak sapi Banpres di Wonogiri dari 82,5% nilai kenaikan bobot

badan sapi dengan lama pemeliharaan ± 6 bulan adalah Rp 95.139 per peternak/ekor.

Tingkat penerimaan, pengeluaran, dan pendapatan usahaternak sapi potong

dengan rata - rata pemeliharan 0,59 satuan ternak (ST) di Kecamatan Cibalong,

Tasikmalaya, Jawa Barat masing - masing adalah Rp 1.809.512,82, Rp 477.213,99

dan Rp 1.323.298,83 untuk setiap responden per tahun (Rozana, 1998).

Dari hasil penelitian Lole (1995) tentang bagi hasil pada pola gaduhan

penggemukan sapi potong di kawasan Timor Barat dapat diketahui bahwa nilai

keuntungan petaniJpeternak dengan memasukkan biaya tidak tunai terhadap

sumberdaya yang dimiliki peternak (terutama bahan makanan ternak) dari bagi hasil

atas dasar pertambahan bobot badan ternak dan atas dasar pertambahan nilai modal

adalah sudah negatif yaitu berturut - turut adalah Rp - 62.626,69 dan Rp -29.200, 19.

Angka ini akan semakin besar, jika upah tenaga kelja, biaya kandang dan peralatan

diperhitungkan juga.

Untuk mengetahui tingkat keuntungan dari suatu usaha dapat dilakukan

penghitungan RIC ratio yaitu perbandingan total penerimaan dan total pengeluaran.

Dari hasil penelitian Rozana (1998) di Kecamatan Cibalong, Tasikmalaya dapat

diketahui bahwa semua RIC ratio total untuk usahatani, usahaternak sapi potong, dan

diversifikasi keduanya bernilai lebih besar dari 1. RIC ratio total untuk usahatani

2,94, untuk usahaternak 3,79 dan diversifikasi 3,56. Hal ini dapat disimpulkan bahwa

masing-masing cabang usaha bila dipisah maupun digabung layak dikembangkan.

16

Page 36: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Menurut Fathihaturrahmi (1999), pendapatan total rumah tangga peternak

domba di Kabupaten Garut merupakan pendapatan total yang diterima rumah tangga

peternak, yang berasal dari pendapatan usahaternak domba, usahatani holtikultur, dan

dari usaha lainnya.

Menurut peneiitian Rozana (1998), sumbangan yang diberikan oleh

usahaternak sapi potong terhadap usahatani padi sawah yang diusahakan peternak di

Kecamatan Cibalong, Tasikmalaya, Jawa Barat adalah 379,75%. Hal ini berarti

bahwa pendapatan total usahatani padi sawah meningkat 3,80 kali lipat dengan

adanya usahaternak sapi potong.

Dari hasil peneiitian Fathihaturrahmi (1999), sumbangan pendapatan

usahaternak domba terhadap pendapatan total rumah tangga dan tingkat

keuntungannya di Kabupaten Garut adalah seperti yang dijelaskan pada Tabel 3

Tabei 3. Tingkat Keuntungan dan Sumbangan Usahaternak Domba terhadap Total Pendapatan Rumah Tangga

Skala Usaha I : ~5 SDD II : 5 - 10 SDD III : 10 - 15 SDD IV : > 15 SDD

Tingkat Keuntungan (%) 2,43 3,87 6,62 2,12

Keterangan: SDD - Setara Domba Dewasa.

Sumbangan (%) 9,63

32,72 64,76 75,43

17

Page 37: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Waktu

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Ngawi dan Kecamatan Kedunggalar,

Kabupaten Daerab Tingkat II Ngawi, Jawa Timur. Untuk Kecamatan Ngawi adalab

di Desa Karangtengab Prandon sedangkan untuk Kecamatan Kedunggalar di Desa

Kedunggalar dan Desa Kawu.

Pemilihan lokasi-Iokasi penelitian tersebut didasarkan pada banyaknya

petemak penggaduh sapi potong milik pemerintab serta adanya beberapa perbedaan

manajemen budidaya sapi kereman di kedua kecamatan tersebut.

Penelitian dimulai dari pertengahan bulan Maret sampai bulan Mei 2000.

Populasi dan Sam pel

Populasi dalam penelitian ini adalab petemak penggaduh sapi potong Jems

Peranakan Ongole (PO) untuk temak kereman milik pemerintab di Kecamatan Ngawi

dan Kecamatan Kedunggalar peri ode pemeliharaan 1999/2000. Populasi penelitian

adalab sebanyak 59 orang, yaitu 20 orang di Kecamatan Ngawi dan 39 orang di

Kecamatan Kedunggalar.

Penentuan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan metode pengambilan

contoh secara purposive (sengaja). Sampel yang diambil adalab sebanyak 40 orang,

yaitu 20 orang di Desa Karangtengah Prandon untuk Kecamatan Ngawi dan 20 orang

di Desa Kedunggalar dan Desa Kawu (Kecamatan Kedunggalar).

Page 38: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode studi kasus pada

Kecamatan Ngawi dan Kecamatan Kedunggalar. Data yang dikumpulkan meliputi:

Data primer yang diperoleh dari pengamatan langsung dan hasil wawancara

dengan para peternak penggaduh sebagai responden dan beberapa tokoh

masyarakat, serta penyebaran kuesioner pada responden.

Data sekunder yang diperoleh dari Dinas Peternakan, Badan Pusat Statistik,

Kantor Kecamatan Ngawi, Kantor Kecamatan Kedunggalar, Balai Penyuluhan

Pertanian, dan instansi - instansi terkait lainnya.

Analisis Data

Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :

I. Analisis Deskriptif yang meliputi aspek - aspek berikut ini :

Deskripsi pengembangan sapi kereman bantuan pemerintah dengan sistem

gaduhan yang dijalankan di lokasi penelitian.

- Karakteristik peternak penggaduh dan usahanya.

- Manajemen budidaya sapi kereman yang dilakukan lokasi penelitian.

- Analisis pendapatan keluarga peternak penggaduh

Perhitungan bagi hasil sapi gaduhan secara matematis dapat

dikemukakan sebagai berikut :

Ppt = Kt x (HJS - HPB)

Ppm = HJS- Kt x (HJS - HPB)

19

Page 39: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Keterangan :

Ppt : Nilai penerimaan penggaduh dari penjualan sapi gaduhan (Rp).

Ppm : Nilai penerimaan pemerintah dari penjualan sapi gaduhan (Rp).

Kt Besarnya bagian bagi hasil bagi penggaduh (%).

HPB Harga pokok sapi bakalan (Rp).

HJS : Harga jual sapi setelah dipelihara dalam suatu periode penggemukan

tertentu (Rp)

Untuk mengetahui pendapatan dan pengeluaran petani penggaduh dari

usahatemak gaduhan yang dijalankan baik secara tunai, tidak tunai, maupun

inventaris maka digunakan analisis ukuran pendapatan dan keuntungan sebagai

berikut:

Keterangan

Penerimaan Usahatani

(- ) Biaya Variabel Margin kotor (A)

Biaya Tetap (B) Pendapatan Usahatani (A-B)

( - ) Pembayaran Bunga Penghasilan Bersih Usahatani

( + ) Penghasilan Luar Usahatani Penghasilan Keluarga

Sumber: Soekartawi et al. (I986).

Tunai ( Rp)

Tidak Tunai CRp)

Inventaris CRp)

Total CRp)

20

Page 40: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Sumbangan pendapatan keluarga peternak penggaduh dari usahaternak

gaduhan yang dilakukan terhadap total pendapatan keluarga peternak dihitung dengan

rumus:

X=(Y/Z)xlOO%

Keterangan :

X Sumbangan pendapatan keluarga peternak penggaduh dari usahaternak

gaduhan terhadap total pendapatan keluarga peternak (%).

Y Total pendapatan keluarga peternak penggaduh dari usahaternak gaduhan

yang dijalankan (Rp)

Z Total pendapatan keluarga peternak (Rp).

Untuk mengetahui apakah usahaternak gaduhan yang dijalankan

menguntungkan atau tidak maka dilakukan penghitung Revenue and Cost Ratio (RIC

Ratio) dengan rumus:

Total Penerimaan Usahaternak Gaduhan

RIC Ratio Usahaternak Gaduhan = Total Pengeluaran Usahaternak Gaduhan

Apabila nilai RIC ratio lebih besar dari I (> I), maka usaha tersebut dikatakan

efisien secara ekonomis, dan layak dikembangkan dengan kata lain usaha

tersebut menguntungkan.

Page 41: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Apabila RIC ratio sarna dengan 1 (=1), maka usaba tersebut berada dalarn

kondisi impas.

2. Analisis Perbandingan Rata - rata Pendapatan Ke1uarga Petemak Penggaduh dari Usabtemak Gaduhan Sapi Potong yang Dijalankan di Kecamatan Ngawi dan Kecarnatan Kedunggalar.

Analisis yang dilakukan adalab analisis data statistik dengan perangkat

komputer menggunakan Statistical Program for Social Science (SPSS). Prosedur

yang digunakan adalab Independent - Samples t Test.

Prosedur ini digunakan untuk membandingkan rata - rata dari dua grup yang

tidak berhubungan satu dengan lainnya, apakab mempunyai rata - rata yang sarna

ataukab tidak secara signifikan.

Hipotesis yang digunakan adalab :

He /-IA = /-IB

Keterangan :

flA : Rata - rata pendapatan keluarga peternak penggaduh dari usabatemak

gaduhan di Kecarnatan Ngawi.

/-IB : Rata - rata pendapatan keluarga peternak penggaduh dari usabatemak

gaduhan di Kecarnatan Kedunggalar.

Dasar pengarnbilan keputusan (asumsi varians sarna) :

a. Berdasar perbandingan t - hitung dengan t -tabel.

- Jika statistik hitung (angka t output) > statistik tabel (tabel t) maka Ho ditolak.

- Jika statistik hitung (angka t output) < statistik tabel (tabel t) maka Ho diterima.

22

Page 42: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

b. Berdasar nilai probabilitas.

- Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima.

- Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak.

Batasan Istilah

Untuk menyarnakan persepsi terhadap setiap variabel yang diteliti pada

penelitian ini, maka dibuatlah beberapa definisi sebagai berikut :

Keluarga adalah suatu rumah tangga yang terdiri dari ayah, ibu, anak, atau

orang lain, yang tinggal bersarna di bawah satu atap dan hidup tergantung pada

sumber pendapatan yang sarna.

Penggaduhan ternak adalah keadaan dimana seseorang dapat memelihara

ternak (sapi) yang diperoleh dari orang lain atau pihak lain dengan disertai suatu

persetujuan atau kesepakatan tentang pembagian keuntungan serta mekanisme

pelaksanaannya.

Usahaternak gaduhan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan

pemeIiharaan ternak gaduhan sapi potong (rnilik pemerintah) mulai dari tata laksana

pemeliharan sarnpai dengan penjualan sapi.

Usahaternak non gaduhan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan

pemeliharaan ternak (ruminansia) di luar usahaternak gaduhan sapi potong rnilik

pemerintah mulai dari tata laksana pemeliharaan sampai penjualan ternak tersebut.

Usahatani tanaman padi adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan

bertani tanaman padi dimulai dari pengolahan lahan sampai pasca panen.

23

Page 43: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Usaha non pertanian adalah mata pencaharian atau kegiatan lain yang

dilakukan keluarga peternak dan anggota keluarganya untuk menghasilkan uang di

luar usahaternak dan usahatani tanaman. Usaha ini bisa usaha di bidang industri

(misal pengrajin tempe) dan di luar bidang industri (penjaga toko, pedagang, dan

lain - lain).

Peternak penggaduh adalah orang yang memelihara ternak sapi potong milik

orang I pihak lain (dalam hal ini pemerintah) dengan disertai suatu aturan tertentu

tentang pembiayaan dan pembagian hasilnya.

Pemilik ternaklpihak yang menggadnhkan ternak (dalam hal ini

pemerintah) adalah orangipihak yang memberikan ternak sapi potong kepada orang

lain/pihak penggaduh untuk memelihara ternak tersebut dengan ketentuan - ketentuan

yang telah disepakati sebelumnya.

Penerimaan/pendapatan kotor adalah nilai total produk dalam suatu periode

produksi tertentu baik yang dijual (tunai), yang tidak dijual (dikonsumsi sendiri),

maupun dalam bentuk perubahan nilai (inventaris).

Total hiaya/pengeluaran adalah semua masukan yang dikeluarkan dalam

proses produksi, tidak termasuk pembayaran bunga modal pinjaman maupun modal

sendiri dan tenaga kerja keluarga maupun tenaga temak milik sendiri, meliputi biaya

tunai, tidak tunai, dan inventaris.

Biaya/pengeluaran tunai adalah semua biaya yang harns dibayarkan secara

tunai (dalam bentuk uang).

24

Page 44: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Biaya/pengeluaran tidak tunai adalah semua input yang dipergunakan yang

dinilai sebagai biaya ditentukan berdasarkan harga beli di daerah tersebut atau input

yang tidak dibeli tetapi diperhitungkan rupiahnya.

Inventaris adalah ukuran yang mencakup nilai transaksi barang dan

perubahan nilai kekayaan dalam jangka waktu tertentu tetapi tidak termasuk dalam

nilai tidak tunai. Nilai ini tidak habis dalam sekali pakai, penyusutan nilai termasuk

dalam biaya inventaris.

Penyusutan adalah penurunan nilai faktor - faktor produksi akibat

penggunaannya dalam proses produksi. Perhitungan ini dilakukan pada faktor -

faktor produksi tetap pada suatu usaha. Penyusutan dihitung dengan met ode garis

lurus dengan rumus sebagai berikut :

Penyusutan = Nilai Baru - Nilai Sisa Masa Pemakaian

Semua nilai sisa diasumsikan sama dengan DOl.

Pendapatan/penerimaan bersih adalah selisih antara total penenmaan

dengan total pengeluaran usaha dengan merupakan ukuran imbalan yang diperoleh

keluarga pengelola usaha.

Total pendapatan keluarga adalah jumlah seluruh pendapatan yang

diperoleh oleh anggota keluarga peternak (suami, istri, anak, ataupun anggota

keluarga lain yang tinggal dalam satu rumah yang ikut mencari nafkah untuk

menghidupi keluarga peternak) dari berbagi usaha I mata pencaharian yang dilakukan

(usahatemak gaduhan, usahaternak non gaduhan, usahatani tanaman padi, ataupun

usaha non pertanian).

25

Page 45: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

RASIL DAN PEMBARASAN

Kondisi Umum Wilayah

Kecamatan Ngawi dan Kecamatan Kedunggalar secara administratif terrnasuk

dalam wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi, Propinsi Jawa Timur.

Kecamatan Ngawi terletak 0 km dari Ibukota Kabupaten Daerah Tingkat II

Ngawi. Secara geografis Kecamatan Ngawi berbatasan dengan Kecamatan Pitu di

sebelah Utara, Kecamatan Padas di sebelah Timur, Kecamatan Geneng di Selatan,

dan Kecamatan Paron di sebelah Barat. Luas wilayah Kecamatan Ngawi adalah

7.055,500 ha, terdiri dari 12 desa, 4 kelurahan, dan 82 dusun. Wilayah ini berada

pada ketinggian sekitar 50 m dpl, bersuhu 28 - 34 0 C, dengan curah hujan rata - rata

dalam 5 tahun terakhir 2.193 mmltahun dengan 120 hari hujan.

Jumlah penduduk pada tahun 1999 tercatat sebanyak 74.447 jiwa terdiri dari

penduduk laki-Iaki sebanyak 36.087 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 38.360

Jlwa.

Kecamatan Kedunggalar terletak 17 km dari Ibukota Kabupaten Daerah

Tingkat II Ngawi. Kecamatan ini berbatasan dengan Kecamatan Pitu di sebelah

Utara, Kecamatan Paron di sebelah Timur, Kecamatan Jogorogo di sebelah Selatan,

dan Kecamatan Widodaren di sebelah Barat.

Kecamatan Kedunggalar berada pada ketinggian kurang lebih 75 m dpl,

bersuhu 28 - 35 0 C, dengan curah hujan rata- rata dalam 5 tahun terakhir 1.369,2

mm/tahun, dengan 84 hari hujan. Wilayah kecamatan ini adalah seluas 12.965,481

ha, dengan jumlah penduduk pada tahun 1998 adalah 68.434 jiwa yang terdiri dari

Page 46: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

33.3 3 3 jiwa penduduk laki - laki dan 35. 10 1 jiwa penduduk perempuan yang tersebar

di 12 desa dan 68 dusun.

Mata pencaharian penduduk di Kecamatan Ngawi dan Kecamatan

Kedunggalar beragam. Gambaran Komposisi penduduk berdasarkan mata

pencaharian di Kecamatan Ngawi dan Kecamatan Kedunggalar pada sektor pertanian

dan non pertanian dapat dilihat pada Tabel 4.

No.

I

2

Tabel 4. Komposisi Penduduk Kecamatan Ngawi dan Kedunggalar, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi Jenis Mata Pencaharian.

Kecamatan Berdasarkan

Keeamatan Ngawi Keeamatan Kedunggalar lenis Mata Peneaharian lumlahKK Persentase lumlahKK Persentase

(Jiwa) ("10) (Jiwa) (%) Pertantan Petani Pemilik Tanah 7.078 18,15 16.515 38,83 Petani Penyewa 2.130 5,46 257 0,60 Petani Penyakap 1.765 4,53 1.300 3,06 Buruh Tani 7.430 19,05 1.553 3,65 Peternak 6.895 17,68 18.914 44,47 Total Pertanian 25.298 64,87 38.359 90,61 Non Pertanian Pengusaha Sedang/ Besar 209 0,54 35 0,08 Pengrajin! Industri Keeil 336 0,86 55 0,13 Bnruh Non Pertanian 3.278 8,40 2.220 5,21 Pedagang 2.170 6,94 239 0,56 Pengangkutan 89 0,23 726 1,71 Pegawai Negeri Sipil 4.589 11,77 607 1,43 ABRl 1.580 4,05 50 0,12 Pensiunan 912 2,34 65 0,15 Total Non Pertantan 13.703 35,13 3.997 9,39

Sumber: Monografi Kecamatan Ngawi, 1999 Monografi Kecamatan KedunggaIar, 1998

Dari Tabel 4 dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk Kecamatan Ngawi

dan Kecamatan Kedunggalar bekerja pada sektor pertanian terutama bertani dan

betemak. Penduduk Kecamatan Ngawi yang bekerja di sektor pertanian adalah

27

Page 47: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

64,87% dan yang berusaba di luar sektor pertanian sebanyak 35,13%, sedangkan

penduduk di Kecarnatan Kedunggalar yang berusaba di sektor pertanian yaitu

90,61% dan yang berusaba di luar sektor pertanian adalab 9,39%. Keadaan ini

menunjukkan babwa sektor pertanian masih memegang peranan penting dan menjadi

tulang punggung perekonomian di kedua wilayab tersebut, sehingga hal ini

memungkinkan untuk dilakukan usaba pengembangan sektor pertanian lebih lanjut.

Deskripsi Pertanian Wilayab

Penggunaan laban di Kecarnatan Ngawi dan Kecarnatan Kedunggalar adalab

sebagai laban sawab dan laban kering. Lahan sawab pada kedua kecamatan itu

berupa sawab irigasi teknis, sawab irigasi setengab teknis, sawab sederhana, dan

sawah tadab hujan. Sedangkan jenis lahan kering adalab sebagai pekarangan, hutan ,

dan keperluan lain -lain (tegalan, perkebunan, fasilitas umum, lapangan olahraga,

temp at rekreasi, jalur hijau, kuburan, dan lain -lain).

Penggunaan laban untuk laban sawab dan laban kering di kecarnatan Ngawi

harnpir berimbang, yaitu 49,94% untuk laban sawah dan 50,06% untuk lahan kering.

Peruntukkan laban untuk laban sawah dari yang paling besar adalah berupa sawab

tadab hujan 15,01% , kemudian diikuti oleh sawah sederhana 14,81%, sawab irigasi

teknis 10, 42% , dan sawab irigasi setengab teknis 9,70%. Peruntukkan lahan kering

dari yang paling besar adalab untuk pekarangan 37,86%, hutan 6,95%, dan

peruntukkan laban untuk keperluan lain- lain 5,25 %.

Penggunaan lahan di Kecarnatan Kedunggalar lebih banyak berupa laban

kering daripada laban sawab yaitu 60,69 %, sedangkan luas peruntukkan laban sawah

28

Page 48: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

adalah 39,06%. Peruntukkan lahan untuk lahan sawah yang paling besar digunakan

untuk sawah irigasi teknis yaitu 33,37"10, kemudian diikuti oleh sawah irigasi

setengah teknis yaitu 3,17%, sawah sederhana 1,27%, dan sawah tadah hujan 1,25%,

sedangkan peruntukkan lahan untuk lahan kering yang terbesar adalah berupa hutan

yaitu 39,12%, pekarangan 10,57%, dan peruntukkan lahan untuk lain-lain 2,57%.

Luas baku lahan beserta penggunaannya di Kecamatan Ngawi dan

Kecamatan Kedunggalar disajikan pada Tabel 5.

No

Tabel5. Luas Peruntukkan Lahan di Kecamatan Ngawi dan Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi Tahun 2000

Kecamatan Ngawi Kecamatan Kedunggalar Jenis Lahan Luas Areal Persentase Luas Areal Persentase

(ha) (%) (ha) (%) 1. Lahan Sawah :

lrigasi Teknis 734,990 684,970

1044,880 1058,870

10,42 9,71

14,81 15,00

4.326,799 411,130 165,000 162,361

33,37 3,17 1,27 1,25

lrigasi Setengah Teknis Sederhana TadahRujan Total

2. Lahan Kering : 3.523,710 49,94 5.065,290 39,06

Pekarangan 2.671,230 37,86 1.369,107 10,57 Rutan 490,300 6,95 5.072,000 39,12 Lain -lain 370.26 5,25 333,238 2,57 Total 3.531,790 50,06 7.900,191 60,94

Sumber: Programa Penyuluban Pertanian, BPP Mardiasri Kecamatan Ngawi, 2000. Programa Penyuluhan Pertanian, BPP Kecamatan Kedunggalar,2000.

Lahan sawah di kecamatan Ngawi yang digunakan untuk menanam padi,

berproduksi (dipanen) I sampai 3 kali per tahun. Luas lahan sawah yang mampu

memproduksi padi hanya I kali setahun adalah 815 ha, sedangkan yang mampu

berproduksi 2 kali setahun adalah 2.800 ha (Badan Pusat Statistik dan Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah Tingkat II Ngawi, 1998). Namun tidak ada

29

Page 49: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

keterangan lebih lanjut mengenai luas laban yang mampu memproduksi padi lebih

dari 2 kali setabun.

Laban sawab yang digunakan untuk usabatani tanaman padi di Kecamatan

Kedunggalar rata - rata mampu berproduksi (dipanen) 2 kali dalam setabun, namun

terdapat juga lahan sawab yang mampu memproduksi padi 3 kali dalam setabun.

Luas laban sawab yang ditanami padi yang mampu berproduksi 2 kali setabun adalab

5.065 ha (Badan Pusat Statistik dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Tingkat II Ngawi, 1998). Tetapi seperti hainya pada Kecamatan Ngawi, belum ada

data dan penjelasan lebih lanjut tentang luas sawab yang ditanami padi yang mampu

berproduksi lebih dari 2 kali setabun di wilayab ini.

Jenis tanaman yang banyak diusabakan di kedua wilayab penelitian adalab

tanaman pangan seperti padi serta paIawija seperti ubi kayu, jagung, kacang hijau,

kacang tanah, dan kedelai.

Yang menjadi masalab utama dalam usabatani tanaman padi dan paIawija di

Kecamatan Ngawi dan Kecamatan Kedunggalar adalah masih sedikitnya jumlab

petani yang mau melaksanakan intensifikasi secara kelompok (mereka cenderung

masih melaksanakannya secara individu), sebagian besar petani belum bisa

mengukur kebutuhan unsur hara bagi tanamannya sehingga belum bisa melaksanakan

pemupukan tanaman secara benar, serta kurang memperhatikan penggunaan pupuk

organik. Selain itu sebagian besar petani belum memanfaatkan dan mengusabakan

galengan untuk meningkatkan penghasilan.

Berbagai jenis tanaman yang diusahakan beserta luas tanam, luas panen, dan

produksinya pada kedua kecamatan dijelaskan pada Tabel 6.

30

Page 50: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

No.

I. 2. 3. 4. 5. 6.

Tabel 6. Luas dan Produksi Tanaman di Kecamatan Ngawi dan Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi.

Kecamatan Ngawi Kecamatan Kedunggalar Jenis Tanaman Luas Luas Produksi Luas Luas Produksi

Tanam Panen (kw) Tanam Panen (kw) (ha) (ha) (hal (ha)

Padi 6.222 6.183 349.510 10.230 9.968 590.690 Jaguug 732 972 34.630 657 710 29.950 Ubi Kayu 371 372 77.510 735 708 143.650 Kacang Tauah 20 25 250 25 20 210 Kacang Hijau 0 0 0 50 48 370 Kede1ai 1.359 1.152 18.740 1.655 1.553 21.500

Sumber : Badan Pusat Statistik dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tingkat II Ngawi,1998.

Jenis ternak yang dipelihara di Kecamatan Ngawi dan Kecamatan

Kedunggalar adalah sapi potong, kerbau, kuda, babi, kambing, domba, ayam buras,

ayam ras petelur, ayam ras pedaging, dan itik.

Populasi sapi potong, ayam buras, dan ayam ras petelur di Kecamatan Ngawi

lebih banyak daripada di Kecamatan Kedunggalar. Sedangkan populasi kerbau, kuda,

kambing, dan domba di Kecamatan Kedunggalar lebih banyak daripada Kecamatan

Ngawi. Untuk ternak babi dan ayam ras pedaging data menunjukkan hanya ada di

Kecamatan Ngawi.

Pertanian di suatu daerah biasanya saling menunjang dengan sektor

peternakan. Hasil sampingan dari tanaman yang berupa limbah pertanian dapat

dijadikan pakan ternak dan kotoran ternak dapat digunakan sebagai pupuk kandang.

Namun kenyataannya, limbah pertanian di kedua kecamatan (wilayah penelitian)

belum dimanfaatkan peternak untuk pakan ternak secara maksimal dan masih sedikit

petani yang mau memanfaatkan pupuk kandang untuk tanamannya. Selain itu ada

beberapa hal yang menjadi permasalahan pada sub sektor peternakan di Kecamatan

31

Page 51: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Ngawi dan Kecamatan Kedunggalar yaitu, petani (petemak) belum mau

memanfatkan lahan marginal untuk penanaman HMT, sebagian besar petemak belum

paham tentang komposisi pemberian HMT dan pakan penguat yang baik bagi

temaknya, belum me1aksanakan vaksinasi ND untuk temak ayamnya secara rutin,

dan belum mau mengawinkan sapinya dengan cara inseminasi buatan (ill).

Gambaran mengenai populasi temak di Kecamatan Ngawi dan Kecamatan

Kedunggalar disajikan pada Tabel 7.

Tabel7. Populasi Temak di Kecamatan Ngawi dan Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi

No. Jenis Temak Jumlah (Ekor) Kecamatan Ngawi Kecamatan Kedunggalar

I. Sapi Potong 5.342 4.314 2. Kerban 505 2.025 3. b~ 5 M 4. Kambing 4.044 6.420 5. Domba 880 3.484 6. Babi 104 0 7. Ayam Buras 100.014 81.566 8. Ayam Ras Petelur 2.500 900 9. Ayam Ras Pedaging 4.500 0 10. Itik 7.224 2.095

Sumber : Badan Pusat Statistik dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tingkat II Ngawi, 1998.

Salah satu tujuan meme1ihara temak adalah untuk diambil hasilnya untuk

memenuhi kebutuhan protein hewani baik untuk ke1uarga petemak sendiri ataupun

masyarakat luas. Jumlah produksi semua komoditi hasil temak baik untuk komoditi

daging maupun telur di Kecamatan Ngawi lebih tinggi daripada Kecamatan

Kedunggalar.

Deskripsi mengenai produksi ternak di Kecamatan Ngawi dan kecamatan

kedunggalar dijelaskan pada Tabe1 8.

32

Page 52: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

No.

1.

2.

3.

Tabel8. Produksi Ternak di Kecamatan Ngawi dan Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi.

Kecamatan Ngawi Kecamatan Kedunggalar lenis Komoditi lumlah Persentase lum1ah Persentase

(kg) (%) (kg) (%) Daging Ruminansia Sapi 307.521,00 88,54 21.737,00 82,65 Kambing 33.225,00 9,57 3.562,50 13,55 Domba 6.562,50 1,89 1000,00 3,80 Total 347.308,50 100,00 262.995,00 100,00 Daging Unggas AyamBuras 109.042,47 90,15 88.825,37 97,16 AyamRas 2.970,00 2,46 0 0 ltik 8.939,70 7,39 2.592,55 2,84 Total 120.952,17 100,00 91.417,92 100,00 Te1ur AyamBuras 104.505,88 57,74 96.757,72 81,39 AyamRas 22.680,00 12,53 12.312,00 10,36 ltik 53.808,32 29,73 9.804,60 8,25 Total 180.994,20 100,00 118.874,32 100,00

Sumber : Badan Pusat Statistik Ngawi dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tingkat II Ngawi, 1998.

Karakteristik Responden

Seluruh responden pada penelitian ini adalah peternak penggaduh sapi potong

milik pemerintah, yang juga mempunyai mata pencaharian lain di luar usahaternak

gaduhan sapi potong yang dijalankan tersebut. Para peternak di Kecamatan Ngawi

dan Kecamatan Kedunggalar menyatakan bahwa usahaternak gaduhan sapi kereman

milik pemerintah yang mereka jalankan adalah usaha sampingan.

Motivasi mereka sebagai penggaduh diantaranya adalah untuk menambah

penghasilan, mengisi waktu luang, menambah pengalaman, tertarik melihat

keuntungan teman yang sudah menjadi penggaduh sebelumnya, dan karena menerima

tawaran dari ketua kelompok peternak.

33

Page 53: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Gambaran mengenai beberapa karakteristik terpenting dari responden

disajikan dalam Tabel 9.

Tabel 9. Karakteristik Peternak Penggaduh Sapi Potong Pemerintah di Kecamatan Ngawi dan Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi

Kecarnatan Ngawi Kecamatan Kedungga1ar

No Karakteristik Petemak Jnm1ah Persentase Jnm1ah Persentase Petemak (%) Petemak (%) (orang) (orang)

1. Urnur (tabun) 20-30 3 15 2 10 31-40 7 35 8 40 41-50 7 35 6 30 51-60 I 5 4 20 > 60 2 10 0 0

2. Pendidikan Tidak Sekolah 6 30 3 15 Tidak Tarnat SD 3 15 7 35 Tarnat SO I sederajat 10 50 8 40 Tarnat SMPI Sederajat I 5 I 5 Tarnat SMA I Sederajat 0 0 I 5

3. Pengalaman Betemak (tabun) 1-10 2 10 3 15 11-20 2 10 4 20 21-30 6 30 5 25 >30 10 50 8 40

4. Mata Pencaharian Utarna Petani 5 25 13 65 Pengrajin I industri kecil 11 55 2 10 Pegawai Negeri 1 5 1 5 Lain-lain 3 15 4 20

5. Jmnlah Anggota Keluarga (orang) 1-5 15 75 17 85 6-10 5 25 3 15 >10 0 0 0 0

6. Penguasaan Lahan ,,; 0,25 ha 12 60 16 80 0,26 - 0,50 6 30 4 20 >0,50 2 10 0 0

Mayoritas responden di Kecamatan Ngawi dan Kecamatan Kedunggalar

(70%) berumur 31 - 50 tahun. Kisaran usia tersebut merupakan usia produktif dan

ini menunjukkan bahwa penduduk berusia muda tidak banyak teriibat dalam

34

Page 54: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

usahatemak. Mereka umumnya memilih bekerja di sektor imdustri, jasa, atau di

sektor lain di luar sektor pertanian yang dianggap mereka tidak kotor dan tidak terlalu

memerlukan kerja otot.

Pendidikan formal senng digunakan ukuran untuk mengetahui tingkat

kemampuan petani/petemak untuk menangkap dan mengadopsi berbagai informasi

dan inovasi baru. Mayoritas petemak penggaduh di kedua Kecamatan adalah tamatan

Sekolah dasar (SD)/sederajat (50% di Kecamatan Ngawi dan 40% di Kecamatan

Kedunggalar).

Pengalaman betemak para responden kebanyakan lebih dari 30 tahun (50% di

Kecamatan Ngawi dan 40% di Kecamatan Kedunggalar). Semakin banyak

pengalaman betemak tentunya akan membantu para petemak dalam mengambil

keputusan yang berhubungan dengan proses produksi. Mayoritas para responden di

kedua kecamatan sudah berpengalaman memelihara sapi sejak usia sekolah.

Kondisi wilayah Kecamatan Ngawi dan Kecamatan Kedunggalar yang berbeda

sangat berpengaruh pada jenis mata pencaharian yang dilakukan oleh penduduknya.

Mata pencaharian utama responden pada lokasi - lokasi penelitian adalah

pengrajinlindustri kecil untuk Kecamatan Ngawi (55 %) dan petani untuk

Kecamatan Kedunggalar (65 %).

Kecamatan Ngawi merupakan kecamatan yang masuk wilayah perkotaan,

sehingga desa - desa di kecamatan ini sebagian merupakan desa perkotaan dan

sudah relatif maju dibanding desa - desa di kecamatan lain. Untuk pengembangan

sapi kereman milik pemerintah dengan sistem gaduhan pada kecamatan ini

35

Page 55: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

dipusatkan di Desa Karangtengah Prandon yang merupakan sentra industri tempe

kedelai yang cukup terkenal di Kabupaten Ngawi.

Jenis makanan khas Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi yang cukup populer

adalah makanan yang berupa produk-produk tempe kede1ai. Produk - produk tempe

ini dapat berupa tempe mentah batangan (bungkus plastik, daun pisang, atau daun

jati) dengan berbagai ukuran, tempe keripik, dan ada sebagian pengusaha/pengrajin

tempe yang mengolah tempe menjadi kering tempe (tempe dipotong kecil - kecil

kemudian digoreng dan diberi bumbu seperti balado).

Menurut data dari Badan Pusat Statistik dan Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Tingkat II Ngawi (1998), di Kabupaten Daerah Tingkat II

Ngawi terdapat 1.140 unit industri tempe, dengan jumlah tenaga kerja 3.220 jiwa,

serta jumlah produksi 6.156.000 kg, sedangkan untuk industri keripik tempe terdapat

50 unit, dengan jumlah tenaga kerja 152 jiwa, serta jumlah produksi 270.000 kg.

Menurut Kantor Pembangunan Masyarakat Desa Kabupaten Daerah Tingkat II

Ngawi (1998a), terdapat 415 unit industri tempe di Desa Karangtengah Prandon.

Mayoritas responden yang menjadi pengrajin tempe di Desa Karangtengah

Prandon (Kecamatan Ngawi) memproduksi tempe dalam bentuk batangan dalam

berbagai ukuran dan hanya sebagian yang memproduksi keripik tempe.

Tempe hasil produksi daerah ini termasuk yang bermutu baik di Jawa Timur.

Para peternak di Kecamatan ini umumnya memanfaatkan limbah kedelai hasil proses

produksi tempe yang berupa kulit ari kede1ai dan air rebusan kedelai untuk pakan

ternaknya.

36

Page 56: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Pengembangan temak kereman milik pemerintah pada Kecarnatan Kedunggalar

dipusatkan di dua desa yaitu di Desa Kedunggalar dan Desa Kawu. Karena kondisi

tanahnya yang relatif subur dan masih merupakan desa pedesaan maka para

responden di wilayah ini masih banyak yang bermatapencaharian utarna sebagai

petani.

Sumber tenaga keIja utarna dalarn usahatani adalah tenaga keIja keluarga

terutarna suarni dan istri. Besamya anggota keluarga petani juga berkaitan dengan

tingkat pendapatan dan konsumsi keluarga petani. Jumlah anggota keluarga petani

yang besar dengan tingkat pendapatan petani yang rendah, akan berakibat rendahnya

tingkat konsumsi. Dan ini berpengaruh pada produktivitas kerja dan kecerdasan

anak, menurunnya kemarnpuan berinvestasi, dan upaya pemupukan modal. Jumlah

anggota keluarga responden di kedua kecarnatan mayoritas adalah 1- 5 orang

(75% di Kecarnatan Ngawi dan 85% di Kecarnatan Kedunggalar).

Lahan merupakan salah satu modal utama dalarn menjalankan kegiatan

usahatani. Tanah sebagai harta produktif adalah bagian organis rumah tangga tani.

Luas lahan usahatani menentukan pendapatan, taraf hidup, dan derajat kesejahteraan

rumah tangga tani (Hemanto, 1995). Di Kecarnatan Ngawi dan Kecarnatan

Kedunggalar luas penguasaan lahan oleh responden sebagian besar adalah kurang

dari sarna dengan 0,25 ha (60% di Kecamatan Ngawi dan 80% di Kecamatan

Kedunggalar)

37

Page 57: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Karakteristik Usaha

Menurut Hemanto (1995), petani dan keluarganya membutuhkan sejumlab

biaya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Biaya hidup itu diperoleh dari berbagai

sumber, antara lain:

Dari sumber usabatani sendiri.

Dari sumber usaba lain di bidang pertanian seperti halnya upab tenaga kerja

pada usabatani lain.

Pendapatan dari luar usabatani.

Alokasi pendapatan itu digunakan untuk :

Kegiatan produktif antara lain untuk membiayai kegiatan usabataninya.

Kegiatan konsumtif antara lain untuk pangan, papan, kesehatan, pendidikan,

rekreasi dan paj ak - paj ak.

Pemeliharaan investasi.

Investasi tabungan.

Dalam Tabel 9 telab dijelaskan tentang gambaran mata pencabarian utama

petemak. Hal tersebut masih ditinjau dari sudut si petemak (suami) sebagai kepala

keluarga. Namun pada kenyataannya, dalam keseharian kemungkinan ada anggota

keluarga petemak yang lain yang juga mencari nafkab untuk mencukupi kebutuhan

keluarga petemak. Maka berikut ini akan dijelaskan mengenai deskripsi karakteristik

berbagai usaha yang dilakukan oleh keluarga petemak (suami, istri, anak, dan

anggota keluarga lain yang tinggal dalam satu atap yang juga turut andil dalam

38

Page 58: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

mencari nafkah untuk kebutuhan keluarga petemak), sebab hal ini akan berhubungan

dengan penghitungan pendapatan total keluarga (rumah tangga ) responden.

Jenis usaha yang dilakukan oleh keluarga responden meliputi usahatemak

gaduhan (sapi potong pemerintah), usahatemak non gaduhan (usahatemak di luar

usahatemak gaduhan sapi potong milik pemerintah), usahatani tanaman padi, dan

usaha non pertanian. Kombinasi usaha yang dilakukan oleh keluarga responden

(baik yang merupakan mata pencaharian utama ataupun sambilan) seperti yang

dijelaskan pada TabellO.

TabellO. Kombinasi Cabang Usaha yang Dilakukan oleh Keluarga Petemak di Kecamatan Ngawi dan Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi.

Kombinasi Cabang Kecamatan Ngawi Kecamatan Kedunggalar

Usaba yang Dilakukan Jumlab Peternak Persentase Jumlah Peternak Persentase oleh Keluarga Peternak (orang) (%) (orang) (%)

A+B+C I 5 2 10 A+B+C+D 5 25 0 0 A+B+D 3 15 2 10 A+C 2 10 7 35 A+C+D 3 15 7 35 A+D 6 30 2 10

Keterangan : A : Usabaternak gaduhan B : Usabaternak Non gaduhan C : Vsabatani tanaman padi 0 : Vsaha Non pertanian

Usahatani Tanaman Padi

Jenis tanaman utama yang banyak diusahakan di Kecamatan Ngawi dan

Kecamatan Kedunggalar adalah tanaman padi. Ada juga sebagian petani (responden)

yang mengkombinasikan tanaman padi dengan tanaman lain, misalkan palawija

seperti jagung, kacang tanah, dan kedelai. Namun karena keterbatasan data dan

39

Page 59: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

tanaman - tanaman palawija tersebut dianggap bukan tanaman utama pada usahatani

respond en, maka yang akan dibahas dan dianalisis adalah usahatani tanaman padi

saja. Dengan melihat data pada Tabel 9 dapat diketahui bahwa responden yang

bermata pencaharian utama sebagai petani adalah 25% untuk Kecamatan Ngawi dan

65% untuk Kecamatan Kedunggalar. Sedangkan menurut Tabel 10 dapat diketahui

bahwa jumlah responden yang anggota keluarganya berusaha di usahatani tanaman

padi baik sebagai mata pencaharian utama atau sambilan di Kecamatan Ngawi

adalah 55% dan di Kecamatan Kedunggalar adalah 64%.

Dalam usahatani tanaman padi ini status anggota keluarga responden sebagai

petani dibedakan menjadi petani pemilik tanah, petani penyewa tanah, petani

penyakap/ bagi hasil, dan buruh tani. Mayoritas anggota keluarga responden yang

bekerja sebagai petani adalah berstatus sebagai pemilik tanah (54,54%) di

Kecamatan Ngawi dan sebagai buruh tani (81,25%) di Kecamatan Kedunggalar.

Pengklasifikasian status anggota keluarga responden sebagai petani dijelaskan pada

Tabel 11.

Tabel 11. Status Anggota Keluarga Peternak yang Bekerja sebagai Petani di Kecamatan Ngawi dan Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi.

No

1. 2. 3.

Status Anggota Ke1uarga Pelernak

Sebagai Petani

Petani Pemilik Tanah Petani Penyewa Petani Penyakap /

Kecamatan Ngawi JumJah Petani (orang)

6 1

Persentase (%)

54,54 9,09

Kecamatan KedunggaJar JUmlah Petani (orang)

5 1

Persentase (%)

31,25 6,25

Bagi Hasil 1 9,09 1 6,25 4. Buruh Tani 4 36,36 13 81,25

Kelerangan : Jumlah responden adalah 11 orang eli Kecarnatan Ngawi dan 16 orang di Kecamatan Kedunggalar.

40

Page 60: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Laban garapan yang dikelola oleh anggota keluarga responden sebagai petani

(non buruh tani) berdasarkan statusnya dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu lahan

milik sendiri, lahan sewa, dan lahan sakap. Menurut Hemanto (1995),tanah sewa

adalah tanah yang disewa seorang petani dari pihak lain. Karenanya, petani itu

mempunyai kewenangan seperti tanah milik, di luar batas jangka waktu sewa yang

disepakati dan tidak mempunyai kewenangan untuk menjual dan menjaminkan tanah

itu sebagai anggunan. Dalam hal perencananaan usaha, petani penyewa hams

mempertimbangkan jangka waktu sewa, demikian pula dalam penentuan cabang

usahanya. Tanah sakap adalah tanah orang lain yang atas persetujuan pemiliknya,

digarap oleh pihak lain. Dengan demikian penyakap tidak dapat menjualnya. Dalam

setiap kegiatan pengelolaan usahatani, seperti penentuan cabang usaha dan pilihan

teknologi hams dikonsultasikan dengan pemiliknya.

Luas rata - rata lahan garapan milik responden berdasarkan masing -

masing kategori untuk Kecamatan Ngawi adalah 0,58 ha adalah milik sendiri,

0,38 ha lahan sewaan, 0,30 ha lahan bagi hasil, dan rata - rata luas lahan garapan

secara keseluruhan adalah 0,42 ha. Luas rata - rata lahan garapan yang dikelola

keluarga responden di Kecamatan Kedunggalar berdasarkan masing - masing

kategori adalah 0,26 ha lahan milik sendiri, 0,19 ha lahan sewaan, dan 0,37 ha lahan

bagi hasil. Sedangkan rata - rata luas lahan secara keseluruhan adalah 0,27 ha.

Lahan sawah di lokasi penelitian mempunyai kemampuan yang berbeda

untuk ditanami padi (dipanen). Untuk lokasi penelitian di Kecamatan Ngawi hanya

bisa ditanami padi (dipanen) satu kali dalam setahun, sedangkan untuk lokasi

penelitian di Kecamatan Kedunggalar bisa dua sampai tiga kali ditanami padi

41

Page 61: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

(dipanen). Hal ini karena ada kaitannya dengan tingkat kesuburan tanab yang

berbeda pula. Deskripsi tentang luas tanab di lokasi - lokasi penelitian berdasarkan

tingkat kesuburannya dijelaskan pada Tabel 12.

Tabel 12. Luas Laban di Lokasi - Lokasi Penelitian di Kecarnatan Ngawi dan Kecarnatan Kedunggalar Berdasarkan Tingkat Kesuburannya.

Tingkat Kesnbnran Tanah Kecamatan Ngawi

Lokasi : Oesa Karangtengah

Prandon Sangat Subnr 0 Subur 4,121 Sedang 236,708 Tidak Subnr / Kritis 30,311 Jumlah 271,140

Sumber : ProfiJ Desa Karangtengah Prandon, (1998)

Luas (ha) Kecamatan Kedunggalar

Lokasi : Oesa Kedunggalar

17,213 142,906 314,000 40,000

514,119

Lokasi : Oesa Kawu

o 184,520 44,370 0,570

229,460

ProfiJ Desa Kedunggalar (1998) dan ProfiJ Oesa Kawu (1999)

Tingkat kesuburan tanab yang berbeda di lokasi - lokasi penelitian juga

mempengaruhi jumlab produksi panen. Dalam masa analisis penelitian ini (10 bulan

untuk Kecarnatan Ngawi dan 4 bulan untuk Kecarnatan Kedunggalar) hanya terjadi

satu kali panen yang diperhitungkan. Rata - rata produksi dari usabatani padi

keluarga peternak di Kecarnatan Ngawi adalab 2,08 ton dan di Kecarnatan

Kedunggalar 1,32 ton.

Usahaternak Non Gaduhan

Usahaternak non gaduhan, dalam hal ini adalab usabaternak di luar

usahaternak gaduhan sapi potong milik pemerintab. Pada saat periode analisis tidak

ada responden yang sedang menggaduh ternak dari pihak lain (non pemerintab)

42

Page 62: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

sehingga usahaternak non gaduhan dalarn hal 1m diartikan usahaternak milik

responden sendiri.

Dari TabellO dapat diketahui bahwa 45% reponden di Kecarnatan Ngawi dan

30% responden di Kecarnatan Kedunggalar rnemiliki ternak sendiri di sarnping ternak

yang digaduh dari pernerintah. Jenis ternak utarna yang diusahakan adalah

ruminansia besar dan kecil, seperti sapi, kerbau, dornba, dan karnbing. Rata - rata

kepemilikan ternak responden adalah 1,30 Satuan Ternak (ST) untuk Kecarnatan

Ngawi dan 0,82 ST untuk Kecarnatan Kedunggalar. Penjelasan rnengenai

kepemilikan ternak oleh responden disajikan pada Tabe1 13.

Tabel13. Kepemilikan Ternak oleh Peternak Penggaduh di Kecarnatan Ngawi dan Kecarnatan Kedunggalar.

Kecamatan Ngawi Kecarnatan Kedunggalar

No. Jenis Temak Jurnlah Temak Jurnlah Jurn1ah Temak Jurn1ah

Ekor ST Petemak Ekor ST Petemak (or~) (orang)

1. Sapi 8 8,00 7 3 3,00 3 2. Kerbau 2 2,00 1 0 0,00 0 3. Domba 2 0,28 1 0 0,00 0 4. Karnbing 1 0,14 1 2 0,28 1

U sahaternak non gaduhan yang dilakukan oleh responden ini adalah usaha

sarnbilan dan seringkali rnanajernen budidayanya tidak dipisahkan dengan

usahaternak gaduhan. Motivasi responden rnernelihara ternak diantaranya adalah

sebagai tabungan, tenaga kerja, dan untuk rnengisi waktu luang.

Biasanya kernarnpuan beternak yang dimiliki oleh responden adalah bersifat

turun ternurun. Usahaternak yang dijalankan bersifat tradisional dan tidak bersifat

kornersil. Ternak dijual hanya jika ada kebutuhan rnendadak.

43

Page 63: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Usahaternak Gaduhan

U sahaternak gaduhan dalam hal ini adalah usahaternak yang dilakukan

responden dengan cara menggaduh (memelihara) ternak (sapi potong) milik

pemerintah. Penggaduhan ternak milik pemerintah ini dilakukan dalam rangka

pengembangan dan penyebaran ternak kereman pemerintah.

Deskripsi Pengembangan dan Penyebaran Sapi Kereman Pemerintah.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh Dinas Peternakan kabupaten Daerah

Tingkat II Ngawi dalam menyebarkan dan mengembangkan ternak pemerintah

adalah dengan melakukan kegiatan pengembangan sapi kereman dengan memakai

sistem gaduhan.

Kegiatan ini dilaksanakan atas dasar SK Mentan No. 1461 Kpts/ HK.OS0/1993

tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Penyebaran dan Pengembangan Ternak

Pemerintah, SK Dirjen Peternakan No. SOIHK.OSO/Kpts/1293 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Penyebaran dan Pengembangan Ternak Pemerintah, Instruksi Kepala

Daerah Tingkat II Ngawi No. 07 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Penyebaran dan

Pengembangan Ternak Pemerintah yang Dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Daerah

Tingkat II Ngawi, dan SK Bupati Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi No. 17011992

tentang Penyerahan Sebagian Tugas Penarikan Pajak dan Retribusi Kepada Dinas

Peternakan.

Tujuan kegiatan ini adalah :

I. Meningkatkan produksi ternak untuk mencapai swasembada pangan protein asal

ternak.

44

Page 64: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

2. Meningkatkan produktifitas usahatani-temak dan nilai tambah komoditi

petemakan.

3. meningkatkan pendapatan petani, serta pemerataan ketja. Menyediakan pupuk

kandang untuk menunjang ekstensifikasi dan intensifikasi petemakan.

4. Mengembangkan potensi sumberdaya alam yang ada melalui usaha petemakan

guna pengembangan wilayah, serta perbaikan lingkungan hidup.

Sedangkan sasaran yang hendak dicapai melalui kegiatan ini adalah :

1. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

2. Populasi, produksi, dan konsumsi hasil temak yang meningkat.

3. Pendapatan per kapita akan meningkat.

4. Pola pikir masyarakat lebih maju.

5. Munculnya petemak sapi kereman yang berpotensi dan berprestasi.

6. Terbukanya lapangan ketja barn.

Pengembangan dan penyebaran temak kereman milik pemerintah ini

dijalankan dengan penyebaran temak sapi potong untuk digemukkan di berbagai

lokasi pedesaan. Penentuan lokasi penempatan sapi potong tersebut didasarkan pada

pertimbangan bahwa di daerah tersebut cukup tersedia pakan ternak serta temp at

tinggal peternak penggaduh yang menge1ompok agar dapat memudahkan pembinaan

dan pengawasan.

Untuk dapat menjadi petemak penggaduh maka ada beberapa persyaratan

yaitu:

I. Petani peternak yang sudah berpengalaman betemak.

45

Page 65: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

2. Petani peternak yang memiliki kemauan memelihara sapi tapi tidak

mampu membeli sapi.

3. Petani yang lokasi temp at tinggalnya sesuai untuk penanaman HMT,

sehingga untuk itu perlu pembinaan khusus dari petugas Dinas Peternakan

Ngawi.

Dana kegiatan ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(APBD) Tingkat I dan II. Jenis sapi yang dikembangkan adalah sapi jantan lokal

peranakan ongole (PO) atau hasil inseminasi buatan. Namun untuk dropping ternak

tahun 2000, mulai digunakan sapi bakalan non lokal (misalnya, untuk program

demplot ).

Lama penggemukan sapi yang berlaku rata - rata adalah 12 bulan, namun

seringkali diambil kebijaksanaan lain (lama penggemukan bisa dibawah 12 bulan).

Pola gaduhan yang dijalankan adalah pola gaduhan dengan sistem kontrol

bagi hasil dari selisih harga jual sapi dengan harga pokok bakalan (30% untuk

pemerintah dan 70% untuk peternak penggaduh). Namun mulai tahun 2000 akan

dicoba untuk bagi hasil pola 40% : 60% atau 50% : 50% dengan bantuan pakan dari

pemerintah (terutama untuk ternak gaduhan dengan sapi bakalan non lokal).

Alokasi penyebaran sapi kereman di Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi

dengan sumber dana dari APBD Tingkat I dijelaskan pada Tabel 14, sedangkan

alokasi penyebaran sapi potong milik pemerintah untuk ternak kereman dengan

sumber dana APBD Tingkat II dijelaskan pada Tabell5.

46

Page 66: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Tabel 14. Alokasi Penyebaran Sapi Potong Milik Pemerintah untuk Ternak Kereman Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi dengan Sumber Dana APBD Tingkat 1.

Tahun Dropping

1993

1994

1995

1997

1998

1999

2000

Surnber

Lokasi

Kecamatan Desa

Kedunggalar Kedunggalar

Padas Snkovnyono

Bringin Bringin

Ngavn Karangtengah Prandon

Kedunggalar Kawu

Ngawi Karangtengah Prandon

Jogorogo Ngrayudan

Ngavn

Jogorogo

Ngavn

Sine

Karangtengah Prandon

Ngrayudan

Karangtengah Prandon

Mangunhatjo

Hargosari

NamaProyek

Snmberdaya Sarana dan Prasarana

Petemakan Sumberdaya Sarana

dan Prasarana Petemakan

Sumberdaya Sarana dan Prasarana

Petemakan Snmberdaya Sarana

dan Prasarana Petemakan

Snmberdaya Sarana dan Prasarana

Petemakan Sumberdaya Sarana

dan Prasarana Petemakan

Sumberdaya Sarana dan Prasarana

Petemakan Sumberdaya Sarana

dan Prasarana Petemakan

Sumberdaya Sarana dan Prasarana

Petemakan Snmberdaya Sarana

dan Prasarana Petemakan

Snmberdaya Sarana dan Prasarana

Petemakan Sumberdaya Sarana

dan Prasarana Petemakan

(Data Sekunder) Dinas Petemakan Ngawi, 2000.

Jnmlah Sapi

(ekor) 10

10

10

15

10

15

10

20

15

10

16

14

Jnmlah Petemak (orang)

10

10

10

15

10

15

10

20

15

10

16

14

47

Page 67: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Tabel15. Alokasi Penyebaran Sapi Potong Milik Pemerintah untuk Temak Kereman Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi dengan Sumber Dana APBD Tingkat II.

Tahun Lokasi Jumlah Jumlah

Dropping Kecamatan Desa NarnaProyek Sapi Petemak

(ekor) (oran~

1996 Jogorogo Girirnulyo Intensifikasi Temak 15 15 Potorng

Kendal Dadapan Intensifikasi Temak 20 20 Potorng

1997 Jogorogo Girirnulyo BantuanTemak 15 15 pernerintah

Kendal Dadapan BantuanTemak 20 20 pernerintah

Sine Wonosari Intensifikasi Temak 35 35 Potorng

Pandansari Intensifikasi Temak 15 15 Potorng

1998 Kendal Ploso Intensifikasi Temak \0 \0 Potorng

Jogorogo Ngrayudan Intensifikasi Temak 20 20 Potorng

Pangkur Ngornpro Peningkatan 15 15 Prodnksi Daging

1999 Kednnggalar Kedunggalar Intensiftkasi Temak 21 21 Potorng

Kawu Intensifikasi Temak 18 18 Potorng

Ngawi Karangtengah Demplot 5 5 Prandon (percontohan)

2000 16 10 Desa BantuanTemak 235 230 kecamatan pernerintah!

Intensiftkasi Temak Potorng

Sumber: (Data Sekunder) Dinas Petemakan Ngawi, 2000.

Dari Tabel 14 dan 15 maka dapat diketahui bahwa Kecarnatan Ngawi (Desa

Karangtengah Prandon) dan Kecarnatan Kedunggalar (Desa Kedunggalar dan Desa

Kawu) merupakan lokasi - lokasi yang dianggap cukup potensial oleh Dinas

Petemakan Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi untuk pengembangan temak

kereman. Narnun yang menjadi pokok penelitian adalah kegiatan pengembangan sapi

kereman dengan dropping temak tahun 1999, dengan jenis sapi bakalan adalah sapi

48

Page 68: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

PO, dan pola bagi hasil 70% : 30 %. Dalarn pelaksanaan kegiatan ini baik pihak

penggaduh (petemak) dan pihak pemilik ternak (pemerintah) mempunyai hak dan

kewajiban yang diikat oleh suatu surat perjanjian kerja (Larnpiran 1).

Manajemen Budidaya Ternak Kereman

Sapi Bakalan / Bibit

Bibit temak atau sapi bakalan yang digunakan dalarn usahatemak gaduhan

sapi kereman ini adalah sapi potong jantan peranakan ongole (PO) dengan umur

berkisar 1,5 - 2 tahun.

Setiap peternak mendapatkan satu ekor sapi bakalan untuk digemukkan

dengan cara kereman. Bobot hidup dan harga rata-rata sapi bakalan untuk

Kecarnatan Ngawi berturut - turut adalah 222,45 kg dan Rp 1.961.250, sedangkan

bobot hidup dan harga rata-rata sapi bakalan untuk Kecarnatan Kedunggalar

berturut - turut adalah 235,50 kg dan Rp 2.121.750. Untuk itu para petemak

penggaduh diberi sejumlah modal (sebesar harga pokok sapi bakalan) yaitu Rp

2.200.00 per petemak untuk Kecarnatan Ngawi dan Rp 2.250.000 per petemak untuk

kecarnatan Kedunggalar.

Harga pokok sapi bakalan itu merupakan standar harga beli sapi bakalan,

narnun karena di lapangan seringkali sulit didapatkan sapi bakalan yang sarna dengan

harga pokok bakalan yang ditetapkan maka yang sering terjadi adalah pembeiian sapi

bakalan yang harganya dibawah harga pokok sapi bakalan tersebut. Sedangkan

seiisih (sisa) dari harga pokok bakalan dengan harga pokok bakalan yang sebenamya

49

Page 69: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

tetap diberikan kepada peternak penggaduh. Tetapi dalam pelaksanaan sistem bagi

hasil nanti yang tetap diperhitungkan adalah harga pokok sapi bakalan .

Kelemahan dari penerapan cara pembelian sapi bakalan ini adalah bisa saja

peternak tidak memperhatikan kualitas bakalan yang dibeli. Hal ini terjadi karena

adanya keinginan untuk membeli sapi bakalan dengan harga yang serendah -

rendahnya (dibawah harga pokok bakalan). Selain itu kenyataan di lapang

menunjukkan seringkali terjadi kesulitan memilih sapi bakalan yang seragam. Maka

untuk pelaksanaan kegiatan selanjutnya, pemberian uang untuk pembelian bakalan

pada setiap peternak penggaduh adalah berdasarkan harga beli bakalan itu sendiri.

Rendahnya kualitas bakalan juga dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan

peternak tentang bagaimana cara memilih bakalan untuk penggemukan yang baik.

Untuk itu perlu kiranya ada upaya penyuluhan kepada para peternak tentang kriteria

dasar pemilihan bibit sapi/bakalan yang meliputi bangsa, sifat genetis, bentuk luar,

dan kesehatan sapi, sehingga dapat diperoleh kualitas bakalan yang baik sehingga

akan diperoleh hasil akhir penggemukan sapi yang maksimal.

Perkandangan

Kandang yang digunakan responden di kedua lokasi penelitian adalah

kandang sederhana. Ukuran kandang yang digunakan peternak bervariasi yaitu

panjang kandang berkisar 2 sampai 10m dan lebar kandang berkisar 2 sampai 7

meter, dengan rata-rata kandang berukuran 4,78 x 3,08 m2 untuk Kecamatan Ngawi

dan 3,48 x 2,97 m2 untuk Kecamatan Kedunggalar. Bahan-bahan yang digunakan

untuk membuat kandang berbeda-beda. Dinding dan tiang kandang dari kayu atau

50

Page 70: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

bambu. Atap kandang yang digunakan dari daun rumbia atau genteng. Ada sebagian

kandang milik responden di Kecamatan Ngawi (10 %) yang tidak beratap. Lantai

kandang terbuat dari kayu, bambu, semen, ataupun tanah biasa.

Jarak kandang milik responden dari rumah dan sumber air untuk masing­

masing kecamatan berturut - turut adalah 7,47 m dan 7,35 m di Kecamatan Ngawi

dan 5,16 m dan 6,13 m di Kecamatan Kedunggalar. Namun ada juga kandang milik

responden di Kecamatan Kedunggalar yang masih berdempetan dengan rumah

(40%), bahkan di Kecamatan Ngawi ada kandang milik responden yang jadi satu

dengan dapur rumah (25%).

Umur ekonomis kandang berkisar 3 - 30 tahun di Kecamatan Ngawi dan

5 - 25 tahun di Kecamatan Kedunggalar. Rata - rata umur ekonomis kandang adalah

13,90 tahun untuk Kecamatan Ngawi dan 13,25 tahun untuk Kecamatan kedunggalar.

Sedangkan biaya rata - rata pembuatan kandang adalah Rp 363.650 di Kecamatan

Ngawi dan Rp 220.000 di Kecamatan kedunggalar.

Frekuensi membersihkan kandang 1 - 2 kali sehari untuk tiap responden.

Petemak di Kecamatan Ngawi dan Kecamatan Kedunggalar memiliki cara yang

berbeda dalam menangani atau memanfaatkan kotoran temaknya, misalnya ada yang

membuang begitu saja kotoran temaknya di tegalan atau lahan kosong,

mengumpulkan di tempat yang teduh, atau dikumpulkan di suatu lubang dan apabila

sudah kering digunakan pupuk untuk usaha pertanian sendiri dan bagi siapa saja

yang membutuhkan. Namun dari pengamatan dapat diketahui bahwa masih sedikit

petemak yang memanfaatan kotoran temak sebagai pupuk kandang.

51

Page 71: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Pemberian Pakan

Para responden di kedua kecamatan memberikan pakan hijauan berupa

rumput segar (rumput lapang atau rumput gajah jika ada persediaan) dan jerami untuk

pakan ternaknya. Biasanya rumput dan jerami ini diperoleh dari lingkungan sekitar

tidak dengan cara membeli. Kondisi tanah di Desa KedunggaJar dan Desa Kawu

(Kecamatan KedunggaJar) re1atif lebih subur daripada Desa Karangtengah Prandon

(Kecamatan Ngawi) sehingga mempengaruhi pula ketersediaan pakan hijauan.

Pakan penguat yang biasa digunakan oleh peternak penggaduh di kedua

kecamatan adaJah bekatul (digunakan 25% responden di kecamatan Ngawi dan

se1uruh responden di Kecamatan KedunggaJar). Pakan penguat lain yang kadang

diberikan oleh peternak (35%) di Kecamatan KedunggaJar adaJah ampas tahu.

Sedang seluruh responden di Kecamatan Ngawi memberikan limbah dari proses

pembuatan tempe berupa kulit ari dan air rebusan kede1ai. Kedua bahan pakan

tersebut merupakan limbah dari proses pembuatan tempe dari industri tempe milik

responden ataupun milik tetangga respond en. Pakan tambahan yang sering

digunakan peternak adaJah garam dapur, bahkan di Kecamatan Kedunggalar kadang

peternak memberikan beberapa bahan pakan tambahan lain pada ternaknya misaJnya,

terasi, telur bebek, kecap, penyedap rasa, dan bahan lain menurut pengetahuan

peternak.

Pemberian vitamin dilakukan oleh Dinas Peternakan setiap tiga bulan sekaJi

bersamaan dengan pengukuran bobot ternak. Dilihat dari pakan yang diberikan maka

kualitas pakan di kedua lokasi penelitian belum merupakan pakan berkuaJitas tinggi.

Pertambahan bobot badan yang maksimal akan dapat dicapai apabila ransum yang

52

Page 72: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

diberikan terdiri dari hijauan berupa campuran rumput - rumputan dan daun

leguminosa dengan tambahan konsentrat (Siregar,1999).

Frekuensi pemberian pakan dan minum oleh peternak berkisar 1 - 3 kali

sehari. Biaya yang dike1uarkan peternak untuk pakan adalah biaya yang terbesar dari

total biaya, yaitu 92,33% untuk Kecamatan Ngawi dan 90,88% untuk Kecamatan

Kedunggalar.

Deskripsi pemberian jenis -jenis pakan sapi potong oleh peternak di

Kecamatan Ngawi dan Kecamatan Kedunggalar disajikan pada Tabel16.

Tabel 16. Pemberian Pakan Sapi Kereman di Kecamatan Ngawi dan Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi.

Pakan 'yang Diberikan lekor IHari Harga Kecamatan Ngawi Kecamatan Kedunggalar

No. Jenis Pakan/

Jumlah Jnmlah

Jnmlah Jumlah

Pakan satuan pakan

Peternak yang pakan

Petemak yang (Rp/satuan) menggunakan menggunakan (satuan)

(oranll2 (satuan) (orang)

l. Rnmput 50/kg 12,35 kg 17 15 kg 20 2. Jerami 700/ikat I ikat (±10 14 I ikat (±lO 6

kg} kg) 3. Bekatul 500/kg 1,19kg 5 2,33 kg 20 4. Ampas 200/kg 3,6 kg 7

Tahu 5. Limbah

Industri Tempe: - Kulit Ari Kedelai 200/kg 1,95 kg 18

- Air Rebusan 6 ember 18 Kedelai (±54 I)

Penyakit yang Menyerang Ternak

Penyakit yang paling banyak menyerang sapi kereman di kedua lokasi

penelitian adalah mencret, perut kembung, nafsu makan menurun, dan cacingan.

53

Page 73: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Pengobatan yang dilakukan peternak beragam yaitu menggunakan obat-obatan

tradisional sesuai pengetahuan peternak, membeli obat atau jamu hewan di pasar atau

warung, atau melapor pada petugas peternakan setempat.

Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang digunakan untuk usahaternak gaduhan responden di

Kecamatan Ngawi dan Kecamatan Kedunggalar adalah anggota keluarga sendiri.

Mayoritas pekerjaan pada usahaternak gaduhan yang dijalankan dilakukan oleh suami

dan istri. Sedangkan anak- anak yang membantu adalah apabila mereka sudah

berusia dewasa, dan biasanya dilakukan oleh anak laki-laki.

Selama pemeliharaan sapi gaduhannya, keluarga peternak penggaduh

rata - rata menghabiskan waktu untuk pemeliharaan ternak gaduhannya ± 3 jam,

dengan rata - rata curahan kerja 110,06 Hari Ketja Pria (HKP) selama periode

penggemukan sapi 10 bulan untuk Kecamatan Ngawi dan 43,50 HKP selama periode

penggemukan sapi 4 bulan untuk Kecamatan Kedunggalar.

Penjualan Sapi Kereman

Dalam jangka waktu penggemukan yang telah ditentukan, peternak harus

menyerahkan sapi peliharannya untuk dijual dan diperhitungkan pembagian hasil

untuk pihak penggaduh dan pemerintah (pemodal).

Untuk periode 1999/2000 ini penggemukan sapi kereman milik pemerintah di

Kecamatan Ngawi adalah selama 10 bulan sedangkan di Kecamatan Kedunggalar

adalah selama 4 bulan. Rata - rata bobot badan akhir sapi gaduhan responden adalah

357,20 kg untuk Kecamatan Ngawi dan 282,85 kg untuk Kecamatan Kedunggalar.

54

Page 74: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Rata - rata pertambahan bobot badan harian sapi kereman adalah 0,45 kg/hari untuk

sapi kereman di Kecamatan Ngawi dan 0,39 kg/hari untuk sapi kereman di

Kecamatan Kedunggalar.

Dengan melihat pertambahan bobot badan harian sapi kereman di kedua

kecamatan dapat diketahui bahwa lama penggemukan sapi yang dilakukan be1um

termasuk masa penggemukan yang efesien. Untuk itu perlu adanya pengukuran

bobot badan sapi yang rutin dan teratur agar dapat diketahui garis pertumbuhan sapi

dan perlu dilakukan suatu pengkajian atau penelitian lebih lanjut agar dapat diketahui

lama penggemukan yang efisien (menguntungkan). Sebab selama masa penelitian

seringkali dijumpai data bobot badan sapi gaduhan (kereman) yang tidak lengkap

karena ada beberapa peternak yang tidak datang pada saat pengukuran bobot badan

sapl.

Sugeng (I999) menyatakan bahwa setiap peternak yang bisa mengetahui garis

pertumbuhan ternak piaraannya akan memperoleh beberapa keuntungan, antara lain:

Peternak bisa menyesuaikan atau memanfaatkan ternak piaraannya pada

masa - masa pertumbuhan yang baik untuk diJayani dan disediakan pakan

sesuai dengan pertumbuhannya tersebut.

Peternak bisa menjual ternak piaraannya dengan tepat waktu sehingga

perolehan keuntungan ekonomisnya akan tinggi. Sebab peternak tidak akan

banyak kehilangan waktu untuk memelihara ternak lebih lanjut. Hal ini selain

lebih menghemat waktu, juga menghemat tenaga dan biaya.

55

Page 75: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Deskripsi pertambahan bobot harian sap! kereman di kedua kecamatan

disajikan pada Tabel17.

No

1 2 3 4

Tabel 17. Klasifikasi Sapi Kereman Berdasarkan Pertambahan Bobot Badan Harian di Kecamatan Ngawi dan Kecamatan Kedunggaiar, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi.

Pertambahan Bobot Kecamatan Ngawi Kecamatan Kedunggalar Badan Harian Sapi Jumlah Persentase Jumlah Sapi Persentase

(kg/hari) Sapi (%) (Ekor) (%) (Ekor)

<0,30 6 30 6 30 0,30 - 0,60 8 40 \1 55 0,6\ - 0,90 5 25 2 10 >0,90 1 5 1 5

Penjuaian dilakukan di suatu tempat di lokasi tempat tinggai peternak dengan

dihadiri beberapa blantik dan petugas peternakan. Penaksiran harga didasarkan pada

bobot badan sapi dan harga sapi yang sedang berlaku di pasar.

Rata - rata harga juai sapi adaiah Rp 3.170.000 per ekor (Rp 8874,58/kg

bobot badan sapi) di Kecamatan Ngawi dan Rp 2.562.000 per ekor (Rp 9057,80/kg

bobot badan sapi). Rata - rata penerimaan penggaduh dari bagi hasil adaiah

Rp 679.000 untuk Kecamatan Ngawi dan Rp 218.400 untuk Kecamatan Kedunggaiar.

Sedangkan rata - rata penerimaan pemerintah dari bagi hasil adaiah Rp 2.491.000

untuk Kecamatan Ngawi dan Rp 2.343.600 untuk Kecamatan Kedunggaiar .

Mekanisme bagi hasil pada usahaternak gaduhan sapi potong di Kecamatan

Ngawi dan Kecamatan Kedunggaiar disajikan pada Gambarl.

56

Page 76: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

70 %(PKP)

Harga jual sapi - Modal dari pernerintah (Harga Pokok sapi

Bakalau)

Pendapatan Kotor Penjualau (PKP)

30%PKP=A = Penerirnaau Peternak Penggaduh

Gambar 1.

A + Harga Pokok Bakalau = Penerimaan Pernerintah

Mekanisme Bagi Hasil Penjualan Sapi Potong Gaduhan di Kecamatan Ngawi dan Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi

Usaha Non Pertanian

Usaha non pertanian yang dilakukan keluarga petani bisa pada bidang industri

maupun non industri. Usaha yang dilakukan pada bidang industri misalnya pengrajin

tempe, buruh pabrik, maupun kuli pabrik. Sedangkan pada bidang non industri

misalnya tukang kayu, tukang batu, pedagang, pegawai kantoran, modin, wiraswasta

dan lain -lain.

Usaha non pertanian ini ada yang bersifat musiman namun ada juga yang

merupakan pekerjaan tetap anggota keluarga responden di kedua kecamatan.

57

Page 77: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Pendapatan Keluarga Peternak

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa pendapatan keluarga

peternak berasal dari berbagai sumber mata pencaharian (usaha) yang dilakukan oleh

keluarga peternak. Dalam bahasan berikut analisis pendapatan dari berbagai usaha

yang dilakukan keluarga peternak dilakukan selama periode penggemukan sapi di

masing - masing kecamatan (10 bulan untuk Kecamatan Ngawi dan 4 bulan untuk

Kecamatan Kedunggalar).

Pendapatan Usahatani Tanaman Padi

Perhitungan pendapatan dari usahatani padi dari lahan garapan dilakukan

dengan cara mengurangkan penerimaan dengan biaya produksi usahatani.

Penerimaan diperoleh dari penjualan hasil panen dan hasil panen yang dikonsumsi

sendiri (dengan asumsi tidak ada nilai produksi yang disimpan di gudang yang tidak

dijual maupun dikonsumsi yang merupakan nilai inventaris).

Biaya produksi yang diperhitungkan adalah biaya pupuk, upah tenaga kerja

luar keluarga (baik yang berupa uang ataupun natura), benih, sewa alat, sewa lahan,

dan penyusutan peralatan. Pendapatan keluarga peternak dari usahatani tanaman padi

yang juga diperhitungkan adalah upah kerja keluarga peternak sebagai buruh tani

pada lahan milik orang lain.

Secara umum rata - rata total pendapatan yang diterima keluarga peternak

dari usahatani tanaman padi di Kecamatan Ngawi adalah Rp 827.643,05 sedangkan

di Kecamatan Kedunggalar adalah Rp 409.888,74.

58

Page 78: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

,

Dengan rnelihat nilai tunai, tidak tunai, dan inventaris pendapatan keluarga

peternak dari usahatani di rnasing - rnasing kecarnatan dapat diketahui bahwa nilai

pendapatan tunai usahatani tanarnan padi responden di Kecarnatan Ngawi lebih

tinggi daripada nilai tunai dan inventaris. Hal ini kernungkinan disebabkan nilai

produksi yang dijual yang rnenghasilkan uang tunai lebih tinggi daripada nilai

produksi yang dikonsurnsi (nilai tidak tunai) rneskipun keduanya sarna - sarna bisa

menutupi biaya - biayanya.

Pada Kecarnatan Kedunggalar, pendapatan tidak tunai (nilai produksi yang

dikonsurnsi) keluarga petemak dari usahatani tanarnan padi temyata lebih besar

daripada pendapatan tunai dan inventarisnya. Pendapatan tunai dari usahatani

bernilai negatif yang berarti dari nilai produksi yang dijual (tunai) temyata tidak

rnarnpu rnenutupi biaya tunainya.

Pendapatan inventaris dari usahatani tanarnan padi di rnasmg - rnasmg

kecarnatan bernilai negatif karena rnernang tidak ada penerirnaan yang berupa nilai

inventaris, rneskipun biaya inventaris (penyusutan) bernilai keci!.

Perincian rata - rata pendapatan keluarga petemak yang diperoleh dari

usahatani tanarnan padi di Kecarnatan Ngawi dan Kecarnatan Kedunggalar dapat

dilihat pada Tabel 18 dan 19.

59

Page 79: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Tabel18. Rata-rata Pendapatan Keluarga Petemak Penggaduh dari Usahatani Tanaman Padi di Kecarnatan Ngawi, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi (Rata-rata Luas Lahan Garapan 0,42 ha)

Keterangan

Penerimaan : a. Penjualan b. Konsumsi Total Biaya Variabel: a.Pupuk b. Upah Tenaga KeIja Luar

Keluarga Uang Natura

c. Benih Total Marjin Kotor (A) Biaya Tetap :

Tunai (Rp)

1.190.937,50 o

1.190.937,50

177.468,75

320.097,98 o

31.250,00 528.816,73 662.120,77

a. Sewa Alat 68.750,00 b. Sewa Tanah 31.237,50 c. Penyusulan Alat 0 Total (B) 99.987 ,50 Pendapatan (A - B) 562.133,27

Keterangan: Jumlah responden 8 orang.

Tidak Tunai (Rp)

o 497.187,50 497.187,50

o

o 226.111,05

o 226.111,05 271.076,45

o o o o

271.076,45

Invenlaris (Rp)

o o o

o

o o o o o

o o

5.566,67 5.566,67

-5.566,67

Total (Rp)

1.190.937,50 497.187,50

1.688.125,00

177.468,75

320.097,98 226.111,05

31.250,00 754.927,78 933.197,22

68.750,00 31.237,50

5566,67 105.554,17 827.643,05

Tabel19. Rata-rata Pendapatan Keluarga Petemak Penggaduh dari Usahatani Tanaman Padi di Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi, ( Rata -rata Luas lahan Garapan 0,27 ha).

Keterangan

Penerimaan : a. Penjualan b. Konsumsi Total Biaya Variabel : a.Pupuk b. Upah Tenaga KeIja Luar

Keluarga Uang Natura

c. Benih Total Marjin Kotor (A) Biaya Tetap :

Tunai (Rp)

370.000,00 o

370.000,00

131.244,44

186.422,37 o

26.166,67 343.833,48

26.166,52

a. Sewa Alat 68.333,33 b. Sewa Tanah 33.333,33 c. Penyusulan Alat 0 Total (B) 101.666,66 Pendapatan (A - B) -75.500,14 Keterangan: Jumlah responden 6 orang

Tidak Tunai (Rp)

o 601.250,00 601.250,00

o

o 107.916,67

o 107.916,67 493.333,33

o o o o

493.333,33

Inventaris (Rp)

o o o

o

o o o o o

o o

7.944,45 7.944,45

-7.944,45

Total (Rp)

370.000,00 601.250,00 971.250,00

131.244,44

186.422,37 107.916,67 26.166,67

451.750,15 519.499,85

68.333,33 33.333,33

7.944,45 109.611,11 409.888,74

60

Page 80: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa ada juga petemak dan anggota

keluarganya yang menjadi buruh tani. Rata - rata pendapatan keluarga petemak dari

pekerjaannya sebagai buruh tani adalah Rp 48l.000 untuk Kecamatan Ngawi dan

Rp 590.935,85 untuk Kecamatan Kedunggalar.

Pendapatan Usahaternak Non Gaduhan

Pendapatan keluarga petemak dari usahatemak non gaduhan diperoleh dengan

mengurangkan penerimaan usahatemak non gaduhan (perubahan nilai temak) dengan

biaya produksi (biaya pakan hijauan, pakan penguat, obat - obatan, perlengkapan,

dan penyusutan).

Total pendapatan keluarga petemak penggaduh yang berasal dari usahatemak

non gaduhan di Kecamatan Ngawi dan Kecamatan Kedunggalar masing - masing

adalah Rp 696.536,62 dan Rp 447.724,48.

Pendapatan tunai dan tidak tunai di kedua kecamatan bernilai negatif karena

biaya yang dikeluarkan petemak lebih besar daripada penerimaan pada kedua nilai

tersebut. Hal ini dikarenakan ternak ruminansia yang dipelihara keluarga peternak

seringkali lebih berfungsi sebagai tabungan dan biasanya hanya dijual jika mereka

benar - benar membutuhkan biaya mendadak. Akibatnya selama peri ode analisis

tidak terjadi penjualan temak (nilai tunai) dan tidak ada temak yang dikonsumsi

sendiri (nilai tidak tunai) pada peri ode analisis, sehingga untuk kedua nilai

pendapatan tersebut bernilai no!. Perincian mengenai nilai tunai, tidak tunai, dan

inventaris pendapatan keluarga peternak dari usahaternak non gaduhan di Kecamatan

Ngawi dan Kecamatan Kedunggalar dijelaskan pada Tabel20 dan 21

61

Page 81: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Tabel 20. Rata - rata Pendapatan Keluarga Petemak Penggaduh dari Usahatemak Non Gaduhan di Kecamatan Ngawi, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi, (Rata - rata Kepemilikan Temak 1,30 ST)

Keterangan Tnnai Tidak Tnnai lnventaris Total (RI') (RI') (Rp) (RI')

Penerimaan: Perubahan Nilai Temak 0 0 1.50 l.I 11,11 1.50 1.l11, 11 Total 0 0 1.501.111,11 1.501.111,11 Biaya Variabel: a. Pakan Hijauan 0 570.866,67 0 570.866,67 b. Pakan Penguat 0 193.888,89 0 193.888,89 c. Obat - obatan 0 0 0 0 d. Perlengkal'an 29.657,41 0 0 29.657,41 Total 29.657,41 764.755,56 0 794.412,97 Marjin Kotor (A) -29.657,41 -764.755,56 1.501.111,11 706.698,14 Biaya Tetap: PenX!!sutan Kandang 0 0 10.161,52 10.161,52 Total (8) 0 0 10.161,52 10.161,52 Pendal'atan {A - B) -29.657,41 -764.755,56 1.490.949,59 696.536,62

Keterangan: Jumlah responden 9 orang.

Tabel21. Rata - rata Pendapatan Petemak Penggaduh dari Usahatemak Non Gaduhan di Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi ( Rata - rata Kepemilikan Temak 0,82 ST ).

Keterangan Tunai Tidak Tunai Inventaris Total (RI') (RI') (RI') (RI')

Penerimaan: Perubahan Nilai Temak 0 0 725.000,00 725.000,00 Total 0 0 725.000,00 725.000,00 Biaya Variabel: a. Pakan Hijauan 0 148.800,00 0 148.800,00 b. Pakan Penguat 108.000,00 0 0 108.000,00 c. Obat - obatan 6.000,00 0 0 6.000,00 d. Perlengkapan 10.333,33 0 0 10.333,33 Total 124.333,33 148.800,00 0 273.133,33 Marjin Kotor (A) -124.333,33 -148.800,00 725.000,00 451.866,67 Biaya Tetap: Penyusutan Kandan~ 0 0 4.142,19 4.142,19 Total {B) 0 0 4.142,19 4.142,19 Pendal'atan {A - B) -124.333,33 -148.800,00 720.857,81 447.724,48

Keterangan : Jumlah responden 4 orang.

62

Page 82: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Pendapatan Usahaternak Gaduhan

Penerimaan keluarga peternak dari usahaternak gaduhan adalah berupa nilai

uang tunai dari bagi hasil sebagai penggaduh (70% dari selisih harga jual sapi

dengan harga pokok bakalan Imodal dari pemerintah) dan nilai sisa dari harga pokok

bakalan (selisih harga pokok bakalan! modal dari pemerintah dengan harga bakalan

yang sebenarnya). Total penerimaan keluarga peternak dari usahaternak gaduhan

yang dijalankan adalah Rp 917.750 untuk Kecamatan Ngawi Rp 346.650 untuk

Kecamatan Kedunggalar.

Biaya produksi usahaternak gaduhan ini berasal dari pakan hijauan, pakan

penguat, obat - obatan, dan perlengkapan, dan penyusutan. Sama halnya pada

usahatani tanaman padi dan usahaternak non gaduhan, pendapatan keluarga peternak

dari usahternak gaduhan adalah berasal dari pengurangan penerimaan dan biaya

produksi. Total biaya produksi yang dikeluarkan oleh keluarga peternak penggaduh

untuk masing - masing kecamatan adalah sebesar Rp 665.376,10 untuk Kecamatan

Ngawi dan Rp 388.957,36 untuk Kecamatan Kedunggalar. Dari semua komponen

biaya produksi biaya pakan mempunyai persentase yang paling besar terhadap total

biaya, yaitu 92,33% (Rp 614.325) untuk Kecamatan Ngawi dan 90,88%

(Rp 353.500) untuk Kecamatan Kedunggalar.

Rata - rata total pendapatan keluarga peternak sebagai penggaduh pada

Kecamatan Ngawi adalah Rp 252.373,90. Nilai total pendapatan di Kecamatan

Ngawi yang positif menggambarkan bahwa total penerimaan peternak dari

usahaternak gaduhan 1m lebih besar daripada total biaya produksi sehingga

menghasilkan keuntungan.

63

Page 83: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Namun bila nilai pendapatan ini diperinci menurut nilai tunai, tidak tunai,

dan inventarisnya, maka masing - masing adalah Rp 834.695,83 , Rp -569.700, dan

Rp -12.621,93. Dengan demikian dapat dilihat bahwa nilai pendapatan secara tunai

adalah positif sedangkan nilai pendapatan tidak tunai dan inventaris adalah negatif.

Hal ini bisa dijelaskan bahwa nilai penerimaan tunai lebih besar daripada pengeluaran

tunai sehingga dapat menghasilkan keuntungan secara tunai. Nilai pendapatan tunai

inilah yang paling penting bagi keluarga petemak. Sebab nilai pendapatan tunai

menggarnbarkan berapa besar uang tunai yang dihasilkan usahatemak gaduhan yang

dijalankan dan ini berhubungan dengan berapa uang tunai yang tersedia bagi

keluargairumah tangga peternak untuk membeli kebutuhan hidup. Jadi pendapatan

tunai ini harus positif apabila usahaternak itu harus membiayai sendiri modal tidak

tetapnya. S edangkan nilai pendapatan tidak tunai dan inventaris bernilai negatif

karena tidak ada penerimaan yang nilainya tidak tunai dan inventaris. Hal ini

disebabkan tidak ada ternak yang dikonsumsi sendiri (semua ternak gaduhan dijual)

dan tidak ada produk sarnpingan ternak (kotoran ternak) yang dipergunakan sendiri

oleh keluarga petemak (belum banyak peternak yang memanfaatkan kotoran temak),

sehingga tidak ada penerimaan tidak tunai dan inventaris. Tapi temyata terdapat

biaya tidak tunai dan inventaris (biaya pakan hijauan dan penyusutan) akibatnya nilai

tidak tunai dan inventaris adalah negatif.

Sedangkan rata - rata total pendapatan keluarga peternak sebagai penggaduh

di Kecarnatan Kedunggalar adalah Rp - 42.307,36. Nilai total pendapatan yang

negatif ini menggarnbarkan bahwa nilai total penerimaan usahaternak gaduhan di

64

Page 84: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

kecarnatan tersebut lebih kecil daripada total pengeluarannya sehingga

mengakibatkan kerugian.

Bila diperinci nilai tunai, tidak tunai, dan inventaris dari pendapatan peternak

penggaduh di Kecarnatan Kedunggalar maka masing - masing adalab Rp 158.368,33,

Rp -196.000, dan Rp - 4.675,69. Sarna halnya dengan perincian pendapatan

peternak penggaduh di Kecarnatan Ngawi maka hanya nilai pendapatan tunai saja

yang bernilai positif Narnun dalarn hal ini terdapat perbedaan pada kedua

kecamatan tersebut. Nilai positif dari pendapatan tunai di Kecarnatan Ngawi lebih

besar (marnpu menutupi) jumlab nilai negatif pendapatan tidak tunai dan

inventarisnya sehingga nilai total pendapatannya masih positif Sedangkan nilai

positif dari pendapatan tunai di Kecarnatan Kedunggalar lebih kecil (tidak bisa

menutupi) jumlab nilai negatif dari pendapatan tidak tunai dan inventarisnya

sehingga nilai total pendapatannya negatif Meskipun demikian, seperti telab

dijelaskan sebelumnya, nilai positif dari pendapatan tunai usabaternak gaduhan tetap

yang terpenting bagi keluarga peternak penggaduh yaitu untuk membeli keperluan

keluarga. Perhitungan nilai tunai, tidak tunai, dan inventaris yang dilakukan berguna

sebagai gambaran ukuran imbalan yang diperoleh keluarga peternak dari penggunaan

faktor - faktor produksi kerja, pengelolaan, dan modal yang juga memperhitungkan

nilai transaksi barang dan perubahan nilai inventaris atau kekayaan usabaternak

gaduhan selama kurun waktu tertentu. Sebab bagaimanapun yang tidak temasuk

uang tunai juga penting, terutama dalam pertanian subsisten dan semi - subsisten.

65

Page 85: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Deskripsi mengenai perhitungan nilai tunai, tidak tunai, dan inventaris

pendapatan keluarga peternak dari usahaternak gaduhan di Kecamatan Ngawi dan

Kecamatan Kedunggalar disajikan pada Tabel22 dan 23.

Tabel 22. Rata - rata Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh dari Usahaternak Gaduhan Sapi Potong Kereman di Kecamatan Ngawi, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi (Lama

Penggemukan Sapi 10 Bulan)

Keterangan Tunai Tidak Tunai Inventaris Total (R~) {R~) {R~) (R~)

Penerimaan: Bagi HasiJ 679.000,00 0 0 679.000,00 Sisa Harga Pokok Bakalan 238.750,00 0 0 238.750,00 Total 917.750,00 0 0 917.750,00 Biaya Variabel: a. Pakan Hijauan 0 462.000,00 0 462.000,00 b. Pakan Pengua! 44.625,00 107.700,00 0 152.325,00 c. Oba! - obatan 15.400,00 0 0 15.400,00 d. Perien/dGII'an 23.092,17 0 0 23.092,17 Total 83.054,17 569.700,00 0 625.754,17 Marjin Kotor {A) 834.695,83 -569.700,00 0 254.995,83 Biaya Tetap: Penvnsutan Kandang 0 0 12.621,93 12.621,93 Total (B) 0 0 12.621,93 12.621,93 PendaI'atan {A - B) 834.695,83 -569.700,00 -12.621,93 252.373,90

Tabel23. Rata - rata Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh dari

Keterangan

Penerimaan: BagiHasil

Usahaternak Gaduhan Sapi Potong Kereman di Kecamatan

Kedunggalar Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi, (Lama penggemukan Sapi 4 Bulan)

Tunai Tidak Tunai Inventaris Total (R~) (Rp) (R~) (R~)

218.400,00 0 0 218.400,00 Sisa Harga Pokok Baka1an 128.250,00 0 0 128.250,00 Total 346.650,00 0 0 346.650,00 Biaya Variabe1: a. Pakan Hijauan 0 196.000,00 0 196.000,00 b. Pakan Pengua! 157.500,00 0 0 157.500,00 c. Oba! - obatan 16.850,00 0 0 16.850,00 d. Periengka~an 13.931,67 0 0 13.931,67 Total 188.281,67 196.000,00 0 384.281,67 Mar.jin Kotor (A) 158.368,33 -196.000,00 0 -37.631,67 Biaya Tetap: Penl:!!sutan Kandang 0 0 4.675,69 4.675,69 Total (B) 0 0 4.675,69 4.675,69 PendaI'atan {A - B) 158.368,33 -196.000,00 -4.675,69 -42.307,36

66

Page 86: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Selain analisa pendapatan dan keuntungan, untuk melihat keuntungan relatif

dari kegiatan usahaternak gaduhan di Kecamatan Ngawi dan Kecamatan Kedunggalar

dilakukan analisis imbangan penerimaan dan biaya (Return and costs atau RIC ratio).

Dalam analisa ini diuji seberapa jauh setiap nilai rupiah biaya yang dipakai dalam

kegiatan usahaternak gaduhan tersebut dapat memberikan sejumlah nilai penerimaan

sebagai manfaatnya. Besaran RIC ratio yang masih dianggap menguntungkan adalah

sebesar 1. Dengan angka ini, maka usahaternak gaduhan yang dilakukan tidak rugi

dan tidak juga untung.

Hasil perhitungan analisis RIC ratio usahaternak gaduhan di Kecamatan

Ngawi dan Kecamatan Kedunggalar disajikan pada Tabel24.

Tabel 24. RIC ratio Usahaternak Gaduhan Sapi Potong Kereman di Kecamatan Ngawi (Lama Penggemukan Sapi 10 Bulan)dan Kecamatan Kedunggalar (Lama Penggemukan 4 Bulan), Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi

Keterangan Total Penerimaan (Rp) Total Biaya (Rp ) RIC Ratio

Kecamatan Ngawi 917.750,00 665.376,10

1,38

Kecamatan Kedunggalar 346.650,00 388.957,36

0,89

Dari Tabel 24 dapat diketahui bahwa RIC ratio usahaternak gaduhan di

Kecamatan Ngawi lebih tinggi daripada RIC ratio usahaternak gaduhan di Kecamatan

Kedunggalar. Hal ini dapat disimpulkan bahwa usahaternak gaduhan sapi potong di

Kecamatan Ngawi relatif lebih menguntungkan daripada usahaternak gaduhan di

Kecamatan Kedunggalar.

RIC ratio usahaternak gaduhan sapi potong di Kecamatan Ngawi adalah

sebesar 1,38, nilai ini mengandung pengertian bahwa setiap rupiah biaya yang

67

Page 87: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

dipakai dalam kegiatan usahaternak gaduhan tersebut akan menghasilkan Rp 1,38

nilai penerimaan sebagai hasil kegiatan tersebut. Karena RIC ratio usahaternak

gaduhan di Kecamatan Ngawi lebih besar daripada satu maka usaha tersebut

dikatakan menguntungkan dan layak dijalankan.

RIC ratio usahaternak gaduhan sapi potong di Kecamatan Kedunggalar adalah

sebesar 0,89 , hal ini berarti bahwa setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan untuk

usaha tersebut akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp 0,89. Karena RIC ratio

usahaternak gaduhan ini dibawah satu maka usaha ini dikatakan mengalarni kerugian,

karena biaya yang dikeluarkan lebih besar daripada penerimaan. Agar usaha ini dapat

lebih layak lagi dijalankan maka perlu dilakukan berbagai upaya untuk

meningkatkan penerimaan sehingga dapat menutupi biaya yang dikeluarkan.

Pendapatan Us aha Non Pertanian

Rata - rata pendapatan keluarga peternak dari usaha non pertanian untuk

masing - masing kecamatan dalam periode analisis adalah Rp 3.340.416,67 dalam

10 bulan atau Rp 334.041,67 per bulan untuk Kecamatan Ngawi Gumlah responden

15 orang), dan Rp 2.269.472,22 dalam 4 bulan atau Rp 567.368,06 per bulan untuk

Kecamatan Kedunggalar Gumlah responden II orang).

Pendapatan dari usaha non pertanian ini adalah jumlah pendapatan keluarga

responden di luar usaha pertanian baik dari usaha di bidang industri maupun non

industri.

68

Page 88: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Total Pendapatan Keluarga Peternak

Total Pendapatan keluarga peternak yang diperhitungkan adalah jumlah

selumh pendapatan keluarga peternak dari berbagai kombinasi usaha yang dijalankan.

Gambaran mengenai total pendapatan ke1uarga peternak berdasarkan klasifikasi

cabang - cabang usaha yang dijalankan dijelaskan pada Tabel 25.

Tabel25. Total Pendapatan Keluarga Peternak Berdasarkan Klasifikasi Cabang - cabang Usaha yang Dijalankan di Kecamatan Ngawi dan Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi.

Kecamatan Kombinasi Sumber Pendapatan (R2) Total Usaha A B C D (R2)

Ngawi A+B+C 910.505,00 417.505,00 420.000,00 0 1.748.010,00 A+B+C+D 268.730,33 882.780,50 643.994,45 2.394.500,00 4.190.051,28 A+B+D 51.610,07 473.140,78 0 2.130.416,66 2.655.167,52 A+C 467.840,00 0 1.086.695,91 0 1.554.535,91 A+C+D 197.394,00 0 910.593,45 I. 957. 916,67 3.065.940,12 A+D 185.104,86 0 0 I. 755.608,33 1.940.713,20

KedlUlgga1ar A+B+C -9.571,88 385.203,13 504.352,81 0 879.984,06 A+B+D 86.570,84 510.245,84 0 2.200.000,00 2.796.816,67 A+C -144.228,57 0 716 .. 940,00 0 572.712,11 A+C+D -17.574,29 0 586.291,72 1.714.285,71 2.283.003,15 A+D 66.237,51 0 0 447.250,00 513.487,51

Keterangan : A Usahaternak Gaduhan B Usahatemak Non Gaduhan C Usahatani Tanaman Padi D Usaha Non Pertanian

Sumbangan Pendapatan Usaha Keluarga Peternak terhadap Total Pendapatan Keluarga Peternak.

Sumbangan pendapatan keluarga peternak dari masmg masmg cabang

usaha di Kecamatan Ngawi dan Kecamatan Kedunggalar disajikan pada Tabel 26.

69

Page 89: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Tabel 26. Sumbangan Pendapatan Usaha Keluarga Petemak terhadap Total Pendapatan Keluarga Petemak di Kecamatan Ngawi dan Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi .

Kecamatan Snmbangan Pendapatan Usaha terhadap Total

Pendapatan Kelnarga (%) Kombinasi

Usaha ABC D

Ngawi A+ B + C 52,09 23,88 A+B+C+D 6,41 21,07 A+ B + D 1,94 17,82 A+ C 30,10 0 A+ C + D 6,44 0 A+ D 9,54 0

Kedunggalar A+ B + C -1,08 43,77 A+ B + D 3,10 18,24 A+C -25,18 0 A+C+D .iJ,77 0 A+D 12,90 0

Keterangan : A Usabaternak Gaduhan B Usahaternak Non Gaduhan C Usabatani Tanaman Padi D Usaba Non Pertanian

24,03 15,37

o 69,90 29,70

o 57,31

o 125,18 25,68

o

o 57,15 80,24

o 63,86 90,46

o 78,66

o 75,09 87,10

Total (%) )

100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Analisa Perbandingan Rata - rata Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Per HKP dari Usahaternak Gaduhan Sapi Potong di Kecamatan Ngawi

dan Kecamatan Kedunggalar

Dengan terdapatnya perbedaan lama penggemukan sapi kereman di kedua

kecamatan maka dalam melakukan analisis perbandingan ini, rata - rata keluarga

petemak penggaduh dari usahatemak gaduhan yang dijalankan dihitung per HKP.

Rata - rata pendapatan keluarga petemak penggaduh dari usahatemak

gaduhan yang dijalankan adalah sebesar Rp 2.317,84 per HKP untuk Kecamatan

Ngawi dan Rp -934,32 per HKP untuk Kecamatan Kedunggalar.

Dari hasil analisis uji t (Independent samples tes) pada kedua variabel

(rata - rata pendapatan keluarga petemak penggaduh Kecamatan Ngawi dan

Kecamatan Kedunggalar) dapat diketahui bahwa t-hitung (2,232) lebih besar

daripada t-tabel (2,025) pada taraf nyata a. = 0,05. Nilai probabilitasnya adalah 0,032

70

Page 90: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

(P<0,05). Hal ini dapat disimpulkan bahwa rata - rata pendapatan keluarga petemak

penggaduh dari usahatemak gaduhan di kedua kecamatan adalah berbeda secara

nyata pada tarafnyata a = 0,05.

Faktor - faktor yang mempengaruhi perbedaan pendapatan keluarga petemak

penggaduh dari usahatemak gaduhan pada kedua kecamatan itu diduga karena adanya

perbedaan dalam hal kondisi lingkungan, karakteristik petemak, manajemen

budidaya temak (terutama cara pemberian pakan dan lama penggemukan), serta

sarana dan prasarana yang mendukung usahatemak tersebut.

71

Page 91: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

----------~~---~~-~ --

----,~~-------' --

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Perbedaan dalam manajemen budidaya usahatemak gaduhan sapi kereman di

Kecamatan Ngawi dan Kecamatan Kedunggalar terutama adalah dalam pemberian

pakan (terutama pakan penguat) dan lama penggemukan sapi (10 bulan untuk

Kecamatan Ngawi dan 4 bulan untuk Kecamatan Kedunggalar).

Pada periode 1999/2000 (dropping temak tahun 1999) ini, sistem gaduhan

yang digunakan untuk temak kereman Oenis sapi PO) di kedua lokasi masih

menggunakan pola bagi hasiI 70% untuk penggaduh dan 30% untuk pemerintah.

Dengan melihat analisis pendapatan dapat diketahui bahwa keluarga petemak

penggaduh di kedua lokasi penelitian mengalami keuntungan secara tunai, namun

mengalami kerugian secara tidak tunai dan inventaris dari usahatemak gaduhan yang

dijalaukan.

Besar pendapatan keluarga petemak penggaduh dari usahatemak gaduhan di

Kecamatan Ngawi adalah Rp 834.695,83 (tunai), Rp -569.700 (tidak tunai), Rp-

12.621,93 (inventaris), dan Rp 252.373,90 (total) untuk lama penggemukan sapi

selama 10 bulan, sedangkan di Kecamatan Kedunggalar adalah Rp 158.386,33

(tunai), Rp -196.000 (tidak tunai), Rp -4.675,69 (inventaris), dan Rp - 42.307,36

(total) untuk lama penggemukan sapi selama 4 bulan.

RIC ratio usahatemak gaduhan di Kecamatan Ngawi adalah 1,38 sedangkan

di Kecamatan Kedunggalar adalah 0,89 Dilihat dari RIC ratio usahatemak gaduhan di

Page 92: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Dalam hal ini peningkatan peranan Dinas Petemakan dan instansi - instansi

terkait juga sangat dibutuhkan, terutama dalam pembinaan dan penyuluhan kepada

peternak penggaduh untuk meningkatkan pengetahuan betemak sapi kereman yang

baik.

Karena keterbatasan waktu, tenaga, biaya, dan data yang diperoleh selama

melakukan penelitian, penulis menyarankan agar dilakukan penelitian lebih Ian jut

untuk dapat memberikan informasi - informasi yang lebih lengkap dan berguna

untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan sistem gaduhan ternak sapi potong rnilik

pemerintah di Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi.

74

Page 93: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

DAFTAR PUSTAKA

A. F, Sudjono. 1999. "Jawa Timur Berdayakan Ternak Lokal ". Dalam Trobos 3. ( Desember , I). Jakarta.

Badan Pendidikan, Latihan dan Penyuluhan Pertanian. 1977. Manajemen Usahatani. Jilid I dan Tata Buku. Jakarta.

Badan Pusat Statistik dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tingkat II Ngawi. 1998. Kabupaten Ngawi dalam Angka 1998. Ngawi.

Balai Penyuluhan Pertanian, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi. 2000. Programa Penyuluhan Pertanian tahun 2000. Ngawi.

Dinas Peternakan Daerah Kabupaten DATI II Ngawi. 1996. Proposal Peningkatan PAD Melalui Pengembangan Sapi Kereman di Kabupaten DATI II Ngawi. Ngawi.

Direktorat Bina Usaha Petani Ternak dan Pengolahan Hasil Petemakan. 1986. Usaha Peternakan Perencanaan Usaha Analisa dan Pengelolaan. Jakarta.

Direktorat Jenderal Pembangunan Masyarakat Desa. 1999. Profil Desa, Daftar Pengolahan Data Potensi Desa (Desa Kawu, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi, Jatim).

Direktorat Jenderal Petemakan. 1998. Buku Statistik Petemakan. Direktorat Jenderal Petemakan, Departemen Pertanian. Jakarta.

Dirmansyah. 1994. " Prospek Agroindustri Sapi Potong di Indonesia". Dalam Warta BRI, 3. (Maret, XVIII). Jakarta.

Fathihaturrahmi, F. N. 1999. Analisis Ekonomi Usaha Anggota Kelompok Petemak Domba Purwamersa I dan II di Desa Sukawargi, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut. Skripsi. Fakultas Petemakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Furqon. 1999. Statistika Terapan untuk Penelitian. CV. Alfabeta. Bandung.

Gittinger, 1. P. 1982. Analisa Ekonomi Proyek - proyek Pertanian (Edisi Kedua). VI - Press. Jakarta.

Hemanto, F. 1995. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta.

Kadarsan, H. W. 1995. Keuangan Pertanian dan Pembiayaan Perusahaan Agribisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Page 94: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Kantor Kecamatan Ngawi. 1999. Monografi Kecamatan Ngawi, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi. Ngawi.

Kantor Kecamatan Kedunggaiar. 1998. Monografi Kecamatan Kedunggaiar, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi. Ngawi.

Kantor Pembangunan Masyarakat Desa Kabupaten DATI II Ngawi. 1998a. Daftar Isian Profil Desa Karangtengah Prandon, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi. Tahun 1998/1999. Ngawi.

Kantor Pembangunan Masyarakat Desa Kabupaten DATI II Ngawi. 1998b. Daftar Isian Profil Desa Kedunggalar, Kecamatan Kedunggaiar, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi. Tahun 1998/1999. Ngawi.

Kay, RD., 1988. Farm Management. Planing, Control, and Implementation (Second Edition). Mc. Graw Hill Book Company. Singapore.

Lole, U. R. 1995. Kajian Ekonomi Sistem Bagi Hasil pada Pola Gaduhan Penggemukan Sapi Potong di Kawasan Timor Barat. Tesis. Fakultas Pascasrujana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Muhzi, M. 1984. Pengaruh Pola Penggaduhan Temak Sapi Potong terhadap Distribusi Pendapatan di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Tesis. Fakultas Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Mubyarto. 1987. Pengantar Ekonomi Pertanian. Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan Ekonomi dan Sosiai. Jakarta.

Mulyanudin, A. D. 1996. Keragaan Penggemukan Sapi Potong Bantuan Presiden Dana Masyarakat Perhutani Indonesia (MPI) di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Skripsi. Fakultas Petemakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Murtidjo, B. A. 1999. Betemak Sapi Potong. Kanisius. Yogyakarta.

Nurhasanah. 2000. Analisis Pendapatan dan Kelembagaan Perusahaan Inti Rakyat (PIR) Penggemukan Sapi Potong (Studi Kasus di PT. Great Giant Livestock Co., lampung Tengah). Skripsi. Fakultas Petemakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi. 1999. Progress Report Bupati Kepaia Daerah Tingkat II Ngawi Masa Jabatan 1994 - 1999. Buku I Bidang Penyelenggaraan Pemerintah (Disajikan sebagai Instrumen Pemeriksaan Akhir Masa Jabatan Bupati Kepala daerah Tingkat II Ngawi). Ngawi.

Rasyaf, M. 1996. Memasarkan Hasil Petemakan. Penebar Swadaya. Jakarta.

76

Page 95: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Rozana, Y. 1998. Usahaternak Sapi Potong sebagai Diversifikasi Usahatani untuk Menambah Pendapatan Petani Padi Sawah di Kecamatan Cibalong, Tasikmalaya, Jawa Barat. Skripsi. Fakultas Peternakan. lnstitut Pertanian Bogor. Bogor.

Santoso, S. 2000. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.

Saragih, J. R. 1997. Kelembagaan Bagi Hasil Ternak Domba dan Dampaknya terhadap Pendapatan Peternak di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Tesis. Fakultas Pascasrujana. lnstitut Pertanian Bogor. Bogor.

Scheltema, AM.P.A. 1985. Bagi Hasil di Hindia Belanda. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.

Siregar, S.B. 1999. Penggemukan Sapi. Penebar Swadaya. Jakarta.

Siswijono, S. B. 1992. Organisasi Sosial dalam Sistem Bagi Hasil Peternakan Sapi Perah Rakyat. Tesis. Fakultas Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Soekartawi , A Soeharjo, J. 1. Dillon, J. B. Hardaker. 1986. Ilmu Usahatani dan Penelitian untuk Pengembangan Petani Keci!. Ul- Press. Jakarta.

Sudjana, S. 1986. Metoda Statistika untuk Bidang : Biologi, Farmasi, Geologi, Industri, Kedokteran, Pendidikan, Psikolog~ Sosiolog~ Teknik, dll. Tarsito. Bandung.

Sugeng, Y. B. 1999. Sapi Potong. Penebar Swadaya. Jakarta.

Tarigan, E. 1996. Pola Sistem Gaduhan Ternak Sapi Potong dan Tingkat Pendapatannya di Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Tjakrawiralaksana, A dan M. C. Soreiatmadja. 1983. Usahatani, untuk Sekolah Menengah Teknologi Pertanian. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.

Tohir, K. A, 1983. Seuntai Pengetahuan tentang Usahatani Indonesia. PT. Bina Aksara. Jakarta.

Wahyuni S., S. (Koordinator PPL. BPP. Mardiasri). 2000. Programa Penyuluhan Pertanian Tahun 2000. Balai Penyuluhan Pertanian Mardiasri, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi. Ngawi.

77

Page 96: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Wardojo, D. Adiwoso, B.J. Habibie, G. Kartasasmita, Soehadji, R. Thawaf. 1993. Agroindustri Sapi Potong. Dalam : Aziz, M. A. (Ed.). Pusat Pengembangan Agribisnis, Center for Information and Development Studies, Jumal Ilmu dan Kebudayaan Ulumul Qur'an. Jakarta.

Wati, R. 1999. Penyerapan dan Produktivitas Tenaga KeIja pada Usahatemak Domba Rakyat (Studi Kasus di Desa Wanamekar Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut). Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

__________ . 1997. Dasar - dasar Analisis Statistik dengan SPSS 6,0 for Windows. Lembaga Pendidikan Komputer W ARANA dan Penerbit AND!. Semarang dan Yogyakarta.

78

Page 97: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat
Page 98: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Lampiran I. Contoh Surat Perjanjian Kerja Ternak Pemerintah yang Digemukkan di Kabupaten Daerah Tingkat II Ngawi.

D1NAS PETERNAKAN KABUPATEN I KOTAMADYA

DAERAH T1NGKA T II NGA WI

Jenis ternak

Sumber dana I tahun

SURA T PERJANJIAN KERJA TERNAK PEMERINTAH

YANG D1GEMUKKAN

Nomor:

Pada hari ini .............................. tanggal ................ bulan ............................ tahun .......................... .

Bertempat di .................................. yang berlanda tangan dibawah ini :

I ............................................................ .

2 ............................................................ .

Kepala Dinas Peternakan Kabupataen I Kotamadya

Daerah Tingkat II .................................. yang selanjutnya

disebut PIHAK PERTAMA.

Penggaduh berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas

Peternakan Kabupaten I Kotamadya Daerah Tingkat II

No ........................................................................ Tanggal

...................................... bertempat di desa ....................... .

Kecamatan .. ....... .... ..... ...... ....... Kabupaten I Kotamadya

................................................. Yang selanjutnya disebut

PIHAK KEDUA .

Dengan ini PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA menyatakan telah sepakat untuk membuat

perjanjian Pemerintah dengan ketentuan seperti diuraikan dalam pasal-pasal dibawah ini :

Pasall

PIHAK PERTAMA memberikan teroak Pemerintah kepada PIHAK KEDUA dan PlHAK KEDUA

menerima berupa :

(1) 1 (satu) ekor teroak sapi I kerbau I kambing I domba betina :

Ras / rumpun ....................... , umur ................ tahun, No. telinga I cap bakar ............................... .

Berat badan ........ ..... ....... kg dan atau harga teroak Rp. . ................................................................ .

(2) 1 (satu) ekor ternak sapi / kerbau / kambing I dombajantan :

Ras / rumpun ...................... , umur ................. tahun, No. telinga / cap bakar ............................... .

Berat badan .................... kg dan atau harga teroak Rp .......................................................... : ....... .

80

Page 99: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Pasal2

PIHAK KEDUA mempunyai kewajiban :

(1) Selambat-lambatnya pada bulan ke ............... ( ............................... ) menyerahkan teroak hasil

penggemukkan kepada PlHAK PERTAMA.

(2) Sanggup menyediakan kandang, pakan dan memelihara teroak yang diterimanya dengan baik.

(3) Mengikuti petunjuk dan bimbingan teknis yang diberikan oleh Petugas Dinas Petemakan yang

berwenang.

(4) Melaporkan segala sesuatu yang terjadi terhadap temak yang dipelihara dalam waktu yang

secepat -cepamya.

(5) Menanggung resiko temak yang dipeliharanya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pasal3

PlHAK PERTAMA mempunyai kewajiban :

(1) Melaksanakan penjualan temak hasil penggemukan yang dilaksanakan oleh pihak kedua.

(2) Menyerahkan 70 % dari pertarnbahan harga temak yang dijual kepada pihak kedua, dan sisa hasil

penjualan menjadi milik Pemerintah.

Pasal4

PlHAK KEDUA berhak untuk :

(I) Mendapat 70 % dari pertambahan harga temak yang dijual.

(2) Memanfaatkan tenaga temak yang dipelihara dalam batas-batas tertentu.

(3) Memanfaatkan pupuk kandang hasil temak yang dipeliharanya.

PasalS

Bila temyata temak Pemerintah yang diterima PIHAK KEDUA mati, hilang bukan karena kesalahan

atau kelalaian PlHAK KEDUA, maka yang bersangkutan mendapat prioritas untuk memperoleh temak

yang baru dengan ketentuan PIHAK KEDUA tetap memenuhi kewajibannya, berdasarkan perjanjian

ini.

Pasal6

Bila temyata teroak Pemerintah yang diterima PIHAK KEDUA mati atau hilang karena kesalahan atau

kelalaian PlHAK KEDUA, maka PIHAK KEDUA harus mengganti temak tersebut dengan temak

yang sarna ras / rumpun, umur, dan berat badan selarnbat-lambatnya 3 bulan terhitung sejak temak

tersebut mati atau hilang serta tetap memenuhi kewajibannya yang belum dipenuhinya berdasarkan J

perjanjian ini.

81

Page 100: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Pasal7

Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat memenuhi kewajibannya sebagaimana dimaksudkan pada pasal2

ayat (I) disebabkan karena kesalahan atan kelalaiannya, maka perjanjian ini batal dengan sendirinya

menurut hukum dan temak yang bersangkutan ditarik kembali oleh PIHAK PERTAMA tanpa ganti

apapun.

Pasal8

PIHAK KEDUA tidak berhak menjual, menukarkan dan memindahtangankan temak sebelum PIHAK

KEDUA memenuhi kewajibannya, sebagaimana dimaksud pada pasal 2 ayat (I).

Pasal9

Jika PIHAK KEDUA tidak melaksanakan kewajiban-kewajiban yang ditetapkan dalam perjanjian ini,

maka PlHAK PERTAMA berhak membatalkannya dan menarik kembali ternak yang diserahkan

PIHAK PERTAMA kepada PlHAK KEDUA tanpa ganti rugi apapun.

PasallO

(I) Apabila PIHAK KEDUA meninggal dunia, maka perjanjian ini berlaku bagi ahli waris PIHAK

KEDUA.

(2) Apabila ahli waris tidak bersedia, maka ternak yang bersangkutan ditarik kembali oleh PlHAK

PERTAMA untuk dijual atan digaduhkan kepada penggaduh lainnya.

Pasalll

(I) Apabila terjadi perselisihan tentang pelaksanaan perjanjian ini, maka kedua belah pihak sepakat

untuk menyelesaikan secara musyawarah.

(2) Apabila perselisihan tersebut tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka kedua belah

pihak sepakat menyelesaikannya melalui Pengadilan Negeri setempal.

Pasal12

Surat Perjanjian Temak Pemerintah ini dibuat dan ditanda tangani oleh kedua belah pihak dalam

keadaan sehat jasmani dan rohani tanpa adanya paksaan dari pihak manapun, dalam rangkap 3 (tiga)

dua diantaranya bermaterai secukupnya rnasing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sarna.

82

Page 101: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

PlHAKKEDUA

Penggaduh,

( ........................................ )

Kepala Desa,

( ........................................ )

Petugas Dinas Petemakan

Kecamatan ............................... .

( .................................................. )

Saksi-saksi

PlHAK PERTAMA

Kepala Dinas Petemakan Kabupaten /

Daerah Tingkat II

Ngawi

( ........................................... )

Camat Kepala Wilayah Kecamatan

( ........................................... )

83

Page 102: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Lam

pira

n 2

. 8

agi

Has

il K

eunt

unga

n P

enju

alan

Sap

i P

oton

g G

aduh

an d

i K

ecam

atan

Nga

wi

dan

Kec

amat

an K

edun

ggal

ar,

Kab

upat

en

Dae

rah

Tin

gkat

II N

gaw

i

Kec

amat

an N

gaw

i K

ecam

atan

Ked

uttlz

lZala

r

No

H.,

..

Bar

ga P

enju

alan

B

a . H

asil

Pen

gem

balia

n N

o H

"l!'

H

arga

Pen

jual

an

Res

p Pe

njua

lan

Dik

uran

gi H

arga

ct

cmak

(70"

10)

Pem

erin

tah

(30%

)_

ke P

emer

inla

hn

Res

p.

Penj

uala

n di

kura

ngi H

arga

(Rp)

P

okok

Bak

alan

(R

p).

.l

Rp

) (R

p)

mo

l (R

ol

Pok

ok B

akal

an (

Ro

1 32

0000

0,0

1000

000,

00

7000

00.0

< 30

0000

,()(

2500

000,

00

1 25

5900

0,0

3090

00,0

<

2 4400000~

2200

000,

00

1540

000.

00

6600

00,0

< 28

6000

0,00

2

2359

000,

0 10

9000

,0<

3 28

5000

0,00

65

0000

,0

4550

00.0

< 19

5000

,0<

239'

000.

00

3 22

5900

0.00

90

00.0

<

4 23

0000

0 0

1000

00,0

70

000

0 30

000,

0<

2230

000.

00

4 27

0900

0.00

4S

9000

.()(

, 34

5000

0 0

1250

000,

00

8750

00.O

C

37S0

00.0

< 25

7500

0 0

, 30

5900

0 0

8090

00.1

)(

6 24

0000

0,0

2000

00,0

0 14

0000

.OC

6000

0.0<

22

6000

0.00

6

2409

000,

00

1590

00.0

<

7 32

0000

0.00

10

0000

00

7000

00.0

0 30

0000

.0(

2500

000

0 7

2409

000

0 15

9000

0

8 39

5000

0.0(

] 17

5000

00

1225

000

0 52

5000

0

2725

000

0 8

3009

000

0 75

9000

0

9 35

0000

0.00

13

0000

00

910o

oo,(

)(

3900

000

2590

000,

0(]

9 22

5900

0.00

90

00.0

0

10

3400

000.

00

1200

0000

84

0000

0

3600

00.0

< 25

6000

0.0<

10

26

0000

0.00

35

0000

0

II

30'0

000.

00

8500

00,0

59

5000

0

2550

00,0

24

5500

0,00

II

30

0000

0.00

75

0000

,0

12

3000

0000

80

0000

0 '6

00

00

0

2400

00.0

< 24

4000

0.00

12

26

0900

0,00

35

9000

0

13

3600

000.

00

1400

000,

0(]

9800

00 0

42

0ooo

'()(

26

2000

0,0(

) 13

28

0000

0.00

55

0000

0

14

2700

000,

00

'000

00,0

0 35

0000

.0<

1500

00,0

< 23

5000

0 0

14

2300

000,

0 '0

000,

0<

15

3400

000.

00

1200

0000

84

0000

.0<

3600

00.1

)(

2560

000.

0<

" 24

0000

0 0

"OOOO,~

16

3600

000,

00

1400

000,

0 98

0000

,0<

4200

00.0

< 26

2000

0 0

16

2500

000,

0(]

2500

00,0

0

17

3000

000,

00

8000

00,0

56

0000

,0

2400

00.0

< 24

4000

0.0<

17

26

0000

0,0<

35

0000

,00

18

2500

000,

00

3000

00,0

21

0000

,0

9000

0,0

2290

000.

0<

18

2700

000,

00

4'00

00,0

0

19

3400

0000

12

0000

0,00

84

0000

,0

3600

00.0

( 25

6000

0.0<

19

24

0000

0,00

15

0000

0

20

2500

000,

0 30

0000

.0<

2100

00,0

< 90

000.

0<

2290

000.

00

20

2300

000,

00

5000

0 0

Jum

lah

6340

0000

,0

1940

0000

,0

1358

0000

0 58

2000

0,0£

49

8200

00,0

< Ju

mla

h 51

2400

00,O

C

6240

000,

00

Rat

a·ra

ta

3170

000,

00

970000,~

6790

00,O

C

291O

O0J

)( 249IOO0,~ R

ata·

rata

2562000,~

3120

00,0

0

Ket

eran

gan:

• H

arga

Pok

ok B

akal

an R

p.2.

200.

000,

OO

unt

uk K

ecam

atan

Nga

wi d

an R

p 2,

250.

000,

00 u

ntuk

Kec

amat

an K

edun

ggal

ar

.. H

arga

Pok

ok S

akal

an d

itam

bah

besa

mya

Pen

erim

aan

Pete

mak

Pen

ggad

uh d

ari B

agi H

asil

00

"'"

88i1

:iHas

ii

Pet

emak

(70

%)

Pem

erin

tah

(30%

(Rol

(R

ol

2163

00.0

< 92

700.

00

7630

0.0

3270

0,0

6300

,0

2700

.00

3213

00.0

< 13

7700

,00

5663

00 0

24

2700

0

1113

00,0

47

700.

00

1113

00.0

< 47

7000

'313

00.0

< 22

7700

0

6300

'()(

27

00,0

2450

00,0

< 10

5000

0

5250

00.0

< 22

5000

,0

2513

00.0

< lO

7700

,OC

3850

00.0

< 16

5000

,00

3500

0,0<

15

000,

00

10'0

00.0

< 45

000,

OC

1750

00,0

75

000,

0<

2450

00,0

10

'000

,0<

3150

00,0

< 13

5000

,0

10'0

00.0

< 45

000

0

3500

0,0<

15

000,

0

4368

000.

0<

1872

000,

00

2184

00,(

)(

93600,~

Pen

gem

balia

n

ke P

emer

inla

h··

(Rol

2342

700,

()(

2282

700,

OC

22S

2700

JK

2387

700,

OC

2492

700J

)(

2297

700.

0(

2297

700,

()(

2477

700,

0<

2252

700,

()(

2355

000,

0<

2415

000,

0<

2357

700,

0<

2415

0000

2265

000,

0

229'

000,

0<

2325

000,

0<

""0

00

,0<

2385

000,

0<

229'

000,

0<

2265

000,

0<

4687

2000

0

2343

600,

0<

Page 103: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

00

v

.

Lam

pira

n 3.

P

ener

imaa

n, B

iaya

Pro

duks

i, se

rta

Pen

dapa

tan

Kel

uarg

a P

eter

nak

Pen

ggad

uh d

ari

Usa

hate

rnak

Gad

uhan

Sap

i

Pot

ong

di K

ecam

atan

Nga

wi,

Kab

upat

en D

aera

h T

ingk

at II

Nga

wi

(Lam

a P

engg

emuk

an S

api

10 B

ulan

)

Selis

ih H

rg P

ok.

No.

B

agi H

asH

S

kin

Bi

.!\ya

Pro

duks

i R

o)

Pend

apat

an

(Rp

) de

ngan

Hrg

Bel

i Bkl

n Pe

rienJ

idc:a

pan

(Rp

) R

esp.

(i

'p)

Paka

n H

Hau

an

Paka

n Pe

nRua

t O

bat-o

hata

n Pe

nvus

utan

I 70

0000

0

2000

00.1

)(

3000

00 0

9O

OOO.

OC

1500

0.1)

( 38

000.

OC

12

500

0 44

4500

.OC

2 15

4000

0,1)

( 17

5000

,1)(

5100

00,1

)( 16

2500

,OC

15

000,

00

3050

0 0

2221

3 33

97

4786

,6

3 45

5OO

0.O

C 44

0000

,0

3000

00.1

)( 21

0000

,00

1500

0.00

10

8333

3 78

666

3513

OO

.OC

4 70

000,

0 20

0000

,0

3000

00,0

6O

OOO,

OC

1500

0,00

33

000,

OC

16

660,

1)(

-154

660,

OC

5 87

5000

.1)(

30

0000

.1)(

60

0000

.1)(

15

0OOO

.OC

1850

0.00

19

000,

1)(

4998

0 38

2502

.0(

6 14

0000

,1)(

20

0000

,1)(

51

0000

,1)(

21OO

OO.O

C 15

000,

00

2900

0 0

2082

5.1)

( -4

4482

5.O

C

7 70

0000

,0

2000

000

5100

000

24OO

OO.O

C 15

000,

00

45OO

0,OC

2905

0,1)

( 60

950,

OC

8 12

2500

0,1)

( 17

5000

,1)(

30

0000

,1)(

15OO

OO.O

C 15

000,

00

1200

0.O

C 12

4950

91

0505

.0(

9 91

0000

,1)(

20

0000

,1)(

81

0000

,1)(

O,OC

15

000,

00

3500

0 0

1666

0,1)

( 23

3340

,OC

10

8400

00,O

C

1900

00,1

)(

2100

00,1

)(

6000

0.00

15

000

00

8OO0

.OC

8330

,1)(

7286

70,O

C

II

5950

00,0

20

0000

,0

8100

00,1

)( 9O

OOO,

OC

1500

0,00

66

666

1851

1 II

-1

4517

7.7

12

5600

00 0

20

0000

,0

4050

00 0

O,

OC

1850

0,00

20

000

0 27

766

3137

2333

13

9800

00 0

44

0000

,1)(

51

0000

0

15OO

O0,O

C 15

000,

1)(

2600

0.1)

( 16

660,

1)(

7023

40,O

C

14

3500

00,O

C

1650

00,1

)(

6000

00,1

)(

3400

00,0

0 15

000,

0(

3600

0,O

C

1666

0,1)

( -4

9266

0,0(

8400

00,0

( 20

0000

,0(

1050

00,1

)( 44

4OOO

.OC

1500

0,1)

( 18

OOO.

OC

3332

0 45

4668

.0(

16

9800

00,0

44

0000

,0

5100

00,0

( 15

OOOO

,OC

1500

0,00

26

000,

0(

1666

0,0(

70

2340

,OC

17

5600

00 0

20

0000

0 42

0000

0

1200

00,0

0 15

000,

0(

2075

0,0(

16

660,

OC

1675

90 0

18

2100

00,0

( 20

0000

,0(

5100

00,0

( 12

0000

00

1600

0,0(

10

500,

0(

4165

,0(

-250

665,

0(

19

8400

00,0

( 20

0000

,1)(

51

0000

,0(

12OO

OO,O

C 15

000,

0 73

33,3

3 33

33,3

3 38

4333

3

20

2100

00,0

25

0000

,0(

5100

00 0

18

OOOO

,OC

1500

0,00

29

000

0 20

825

l -2

7608

25

Jum

lah

1358

0000

,0(

4775

000,

0(

9240

000,

0 30

4650

0,00

30

8000

,00

4605

8333

25

2438

,61

5047

478,

0

Rat

a-ra

ta

6790

00,0

( 23

8750

,0(

4620

00,0

( 15

2325

0C

1540

0,00

23

029

I 12

6219

3 25

2373

,9C

Page 104: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Lam

pira

n 4.

P

ener

imaa

n, B

iaya

Pro

duks

i, se

rta

Pen

dapa

tan

Kel

uarg

a P

etem

ak P

engg

aduh

dar

i U

saha

tem

ak G

aduh

an S

api

Pot

ong

di K

ecam

atan

Ked

ungg

alar

, Kab

upat

en D

aera

h T

ingk

at II

Nga

wi

(Lam

a P

engg

emuk

an S

api

4 B

ulan

)

No

Bag

i Has

il Se

lisih

Hrg

Pok

. Sk

in

Sia

a Pr

oduk

si (R

p)

Pend

apat

an

00

0'>

.

Res

p.

I 2 3 4 5 6 7 8 9 10

II

12

13

14

15

16

17

18

19

20

Jum

lah

Rat

a-ra

ta

(Rp

)

2163

OO

,OC

7630

0,O

C

6300

,OC

32 I

300,

OC

5663

00,O

C

I1I3

00,O

C

1113

00,O

C

5313

00,0

6300

,OC

2450

00,O

C

5250

00 0

2513

00,O

C

3850

00,O

C

35OO

O,OC

1050

00,0

(

I 75O

OO,O

C

245O

OO,O

C

3150

00,0

(

1050

00,0

(

3500

0,0(

3680

000

2184

00,0

(

deno

an H

ro B

el;

Bkl

n (

Rp

) Pa

kan

Hiia

uan

2500

00.0

16

4OOO

,OC

00

24

0000

,OC

0.0

1200

00,O

C

2500

00,O

C

1200

OO

,OC

3500

00,O

C

2400

00,O

C

5000

0,O

C 24

0000

,OC

2500

00,O

C

204O

OO,O

C

0,0

1800

00.O

C

2000

00,0

32

4OOO

,OC

0,0

1200

00,O

C

1500

00,0

20

40oo

,0(

5000

0,O

C 24

0000

,OC

1500

00,O

C 24

OO

00,O

C

2500

00,O

C

2040

00,0

(

1500

00,O

C 24

0000

,OC

1500

00,O

C 18

0000

,0(

00

18

OOOO

,OC

2000

00,0

0 12

0000

,OC

00

12

0000

,OC

1150

00,0

0 24

ooo0

,0(

2565

0000

0 39

2000

0,0(

1282

50,0

0 19

6000

Q(

Paka

n Pen~uat

Oba

t-oba

tan

Per

ieng

kapa

n Pe

nyus

utan

(R

p)

2160

00,0

0 18

500.

00

1900

0,O

C

4950

,0(

4385

0,0

1680

00,0

0 22

500.

00

1850

0 OC

33

00,O

C -3

76OO

O,OC

3000

00.0

0 15

000,

00

1I00

0,O

C

3300

,OC

-443

000,

OC

2520

00,0

0 18

500,

00

5333

33

1I00

,OC

17

4366

,6

1560

0000

18

500

00

205O

O,O

C 39

60,O

C 47

7340

,OC

1560

00,0

0 10

000,

00

I 260

0,O

C 49

50,O

C -2

6225

0,O

C

1200

0000

15

000,

00

1250

0,O

C

3093

,75

6706

25

1560

00,0

0 15

000,

00

I 250

0.O

C 72

60,O

C 16

0540

,OC

3000

0 00

15

OOO,

OC

1120

0,O

C 49

50,O

C -1

7885

0,O

C

1200

00,0

0 18

000,

00

12OO

O.OC

49

50,O

C -2

9950

,OC

2460

00,0

0 20

000,

00

I 475

0,O

C 76

99,9

18

2550

,01

6000

0,00

18

000,

00

7500

,OC

1650

,OC

-258

50,O

C

3000

00,0

0 20

000,

00

16OO

0,OC

9075

,OC

-500

75,O

C

6000

0 00

15

000,

00

4750

,0(

2475

,0(

-122

5,0(

3000

00,0

0 18

500,

00

1600

0,O

C

3300

,OC

-322

800,

OC

1800

0000

18

OOO,

OC

13OO

O,OC

33

00,O

C ';;9

3OO

,OC

1500

00,0

0 18

000,

00

llooO

,OC

33

00,O

C -1

1 73

00,O

C

6000

0,00

15

OOO,

OC

2000

0,O

C

6600

,OC

2934

OO,O

C

6000

000

1800

0,00

I 9

500,

OC

6049

9 -1

1854

99

6000

0,00

10

500,

00

2100

0,O

C

8250

,OC

-189

750,

0

3150

0000

0 33

7000

,OG

27

8633

33

9351

373

-846

147,

0/

1575

00,0

0 16

8500

C

1393

1,6

4675

,6

-423

07,3

5

Page 105: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

Lam

pira

n 5.

P

ener

imaa

n, B

iaya

Pro

duks

i ,

sert

a P

enda

pata

n K

elua

rga

Pet

emak

Pen

ggad

uh d

ari

Usa

hata

ni T

anam

an P

adi

di

Kec

amat

an N

gaw

i da

n K

ecam

atan

Ked

ungg

alar

, K

abup

aten

Dae

rah

Tin

gkat

II N

gaw

i .

lKec

amat

an N

gaw

i

No.

Pe

njua

lan

Has

il Pa

nen

Bi.

y. P

rodu

ksi (

Rp)

Pe

ndap

atan

Res

p.

Has

il Pa

nen

Yan

g di

kons

umsi

U

pah

Ten

...

Ker

i.

(Rp)

(Rp)

(R

p)

Pupu

k U

an,

Nat

ura

Ben

ih

Sew

aAla

t Se

wa

Tan

ah

Peny

usut

an

5 0,

0(

9250

00,O

C

4625

0.0C

64

017,

0(

1027

77,7

lO

OOO.

OC

2500

0,0(

O,

OC

6666

6 67

0288

55

9 18

5000

0,0(

92

5000

,OC

34

5000

,OC

24

3274

,8

3083

33,3

3 6O

OOO,

OC

6000

0,0

0,0(

50

00,0

17

5339

1,81

10

9250

00 0

46

2500

,OC

18

5000

,0(

2432

73,8

46

2499

,9

3OOO

0,OC

7500

0,0(

0,

0(

1000

0,0(

3

81

72

61

5

12

1665

000,

0 I 8

5000

,OC

12

2000

,0(

4609

41 8

20

5555

5 30

000,

0(

7000

0,0(

0,

0(

5000

,0(

9565

02.6

1

14

1665

000,

0(

2775

00,O

C

I 220

00,O

C

2432

74,8

21

5833

,33

3000

0,O

C

1000

00,0

( 24

9900

,0(

4000

,0(

9774

91,8

1

17

6475

00,0

( 74

0000

OC

3000

00,O

C

2304

709

1541

6661

20

000,

OC

11

0000

0

0,0(

62

00,0

( 56

6662

41

18

4625

00,0

46

2500

,OC

11

8000

,OC

11

5235

4 10

2777

,7

2OOO

0,OC

4000

0,0(

0,

0(

2666

,6

5263

20,0

\

19

2312

5000

O,

OC

1815

00,0

( 96

0295

.0(

2569

44,O

C

5000

0,0(

70

000,

0(

00

50

00,0

( 78

8761

0(

lum

lah

9527

500,

0 39

7750

0,O

C

1419

750,

0(

2560

783,

8 18

0888

8,43

25

0OOO

,OC

5500

00,0

( 24

9900

,0(

4453

3 3

6621

144,

43

Rat

a-ra

ta

1190

937,

5C

4971

8750

17

7468

75

3200

979

2261

110

3125

0,O

C

6875

00

3123

7.5C

55

666

8276

4305

lKec

amat

an K

edun

ggal

ar

No.

Pe

njua

lan

Has

il Pa

nen

Bi.

y. P

rodu

ksi (

Rp)

P

enda

pata

n

Res

p.

Has

il Pa

nen

Yan

g di

kons

umsi

U

pah

Ten

.,. K

eJj.

(R

p)

(Rp)

(R

p)

Pupu

k U

ang

Nat

ura

Ben

ih

Sew

aAla

t Se

wa

Tan

ah

Peny

usut

an

2 46

2500

,OC

46

2500

,00

lOOO

OO,O

C 12

1637

43

1027

77,7

1 20

000,

OC

65

000,

0(

0,0(

5O

OO,O

C 51

0584

79

6 O,

OC

7400

00,0

0 29

0000

,OC

12

1637

43

8222

2,22

25

OOO,

OC

6500

0,O

C

2000

00,O

C

6666

6 ·5

0526

32

8 46

2500

,OC

46

2500

,00

1420

00,O

C

2432

74,8

10

2777

,7

2000

0,O

C

3000

0,O

C

O,OC

80

00,O

C 37

8947

,31

10

9250

0,O

C

8325

00 0

0 14

8000

,OC

22

1062

,5

1027

77,7

30

000,

OC

I 7

5000

,OC

O,

OC

1000

0 0

2381

5972

12

2775

00,O

C

I 850

00,O

C 66

6666

80

212,

5 51

388,

89

1000

0,0

2500

0,O

C

O,OC

lO

OOO,

OC

2192

3194

20

9250

00,O

C

9250

00,O

C 40

800,

OC

33

0709

5 20

5555

,51

5200

0,O

C

5000

0,O

C

O,OC

80

00,0

( 11

6293

494

Ium

lah

22

2000

0,O

C

3607

500.

OC

78

7466

,61

1118

534,

2 64

7500

,01

I 570

00,O

C

4100

00,O

C

2000

00,O

C

4766

66

2459

3324

3

Rat

a-ra

ta

37O

OO

00C

60

1250

00

1312

44,4

4 18

6422

,3

10

79

1M

26

166,

6 '-

--68

333,

33

_ 33

333,

33

7944

,4

4098

88,7

4

00

K

eter

anga

n : Y

ang

dipe

rhit

ungk

an a

dala

h ha

sill

ahan

gar

apan

(pe

ndap

atan

pet

ani

non

buru

h ta

ni)

....,

Page 106: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

00

0

0

,- )

Lam

pira

n 6.

P

ener

imaa

n, B

iaya

Pro

duks

i,ser

ta P

enda

pata

n K

elua

rga

Pet

emak

Pen

ggad

uh d

ari

Usa

hate

mak

Non

Gad

uhan

di

Kec

amat

an N

gaw

i da

n K

ecam

atan

Ked

ungg

alar

, K

abup

aten

Dae

rah

Tin

gkat

II N

gaw

i.

lKec

amat

an N

Raw

i

No

Peru

baha

n B

iava

Pm

duks

i (R

p)

Res

p.

Nila

i Tem

ak

Paka

n H

ijaua

n Pa

kan

Peng

uat

Oba

t-oba

tan

Perl

engk

apan

Pe

nyus

utan

Pe

ndap

atan

(Rp)

(R

p)

3 8S

oooo

.OC

51

0000

.0

2550

00.0

0 0,

00

2166

66

1573

33

4760

0 0<

8 10

0000

0,00

30

0000

,0<

1500

00 0

0 0

00

12

0000

,0<

1249

5,0<

41

7505

0<

10

lOOO

OOO,

OC

2100

00,0

< 99

999,

99

0,00

80

00,0

83

30,0

< 67

3670

,01

II

2600

000,

OC

16

2000

0,0<

30

0000

,00

00

0

1333

3 3

1851

1 II

64

8155

5:

12

260O

OO

0,OC

8100

00,0

< 90

00C

,00

0,00

40

000,

0<

5553

,3

1654

4466

(

15

13OO

OO0,O

C 10

5000

,0<

4500

00,0

0 0

00

18

000,

0<

3333

2 72

3666

8(

17

IJOOO

OO,O

C 42

0000

,0<

1999

99,9

9 0

00

20

750,

0<

1666

6,0<

64

2584

,01

18

2600

00,O

C

1428

00,0

< 0,

00

00

0

1050

0 0

4165

0 10

2535

0(

19

26OO

OO0,O

C 10

2000

0,0

1999

9999

0

00

14

666,

6(

6666

,6(

1358

666,

6'

Jum

Jah

135

I OOO

O,OC

51

3780

0,0<

17

4499

9,97

0,

00

2669

16,6

6 91

453,

6 62

6882

9,7:

Rat

a·ra

ta

1501

111

II

5708

66,6

19

3888

,89

0,00

29

6574

1 10

1615

69

6536

6;

lKec

amat

an K

edun

ggal

ar

No.

Pe

ruba

han

Bia

ya P

rodu

ksi

Rp t

Pe

ndap

atan

Res

p.

Nila

i Tem

ak

Paka

n H

ijaua

n Pa

lcao

Pen

guat

O

bat -

Oba

tan

Perle

ngka

pan

Pen

yusu

tan

(Rp)

(Rp)

4 40

0000

,00

1200

00.0

< 25

2000

.00

0,0

5333

33

1100

,0<

2156

6 6~

7 10

0000

0,00

20

4000

,0<

1200

00,0

0 60

00,0

< 12

500,

0<

3093

,7

6544

06 2

,

12

200O

OO,O

C 67

200

0 60

00,0

75

00.0

< 33

00,0

< 11

6000

0<

14

1300

000.

00

2040

00.0

< 60

000

00

6000

.0<

1600

0.0<

90

750

1004

9250

(

Jum

lah

2900

000

00

5952

00,0

< 43

2000

,00

1800

0,0<

41

333

33

1656

8,7

1796

8979

;

Rat

a-ra

ta

7250

00.O

C

1488

00,0

< 14

4000

.0C

45

00.0

10

333.

33

4142

.1

4492

24,4

1

Page 107: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

00

v;

,

Lam

pira

n 7.

Tot

al P

enda

pata

n K

elua

rga

Pet

emak

Pen

ggad

uh d

i Kec

amat

an N

gaw

i, K

abup

aten

Dae

rah

Tin

gkat

II N

gaw

i.

No.

P

enda

pata

n da

Ti (

Rp)

T

otal

Res

p.

Usa

hata

ni T

anam

an P

adi

Usa

hate

mak

U

saha

Non

Per

tani

an

Pen

dapa

tan

Kel

uarg

a L

ahan

gar

apan

B

uruh

Tan

i G

aduh

an

Non

Gad

uhan

In

dust

ri

Non

Ind

ustr

i P

etem

ak (R

p)

I .0

,0<

.0,0<

44

45.0

.0 .0

Q

,Q(

5837

5.0,

00

84Q

QQ

QQ

( 18

6825

.0,0

0

2 .0

,0<

.0,0<

97

4786

6 Q

,()(

1090

00.0

,00

Q,()

( 2.

0647

8667

3 .0,

.0 .0,

0<

3513

00,0

0 .0

.0

19.0

75.0

.0,0

0 .0,

.0 22

588.

0.0,

00

4 o,(

)( .0,

0<

-154

66.0

,0<

476o

o,()

( 52

7500

,00

Q,Q

( 42

044.

0,00

5 67

.028

8,5

6640

00,()

( 38

25.0

2,.0

Q

,()(

.0,0

0 42

oooo

Q,()

( 59

1679

.0,5

5

6 .0

.0

Q,()

( -4

4482

5,()(

.0

.0

2271

25.0

.00

.0,.0

I 826

425,

Q<l

7 Q

,()(

Q,()

( 60

95Q

,()(

Q,()

( 21

8865

.0,0

0 Q

,Q(

2249

60.0

,00

8 o,(

)( 42

0000

,.0

9105

.05,

.0

4175

Q5,

()(

.0,0

0 Q

,()(

1748

.01.

0 .0.

0

9 17

5339

181

Q,()

( 23

334.

0,0(

Q

,()(

.0 Q.O

Q

,()(

1986

7318

1

1.0

3817

2615

Q,

()(

7286

7Q,()

( 67

367.

0,.0

22

1500

.0,0

0 30

0000

.0,.0

69

9906

6,15

II

Q,()

( Q

,()(

-145

1777

64

8155

5 58

375D

,()(

4000

00Q

,,(j(

5.08

6727

77

12

9565

.026

1 .0,

.0 31

3723

,33

I 654

446

,8(

Q,Q<

1 15

OO

OO

Q,(j

( 44

2467

2 74

13

.0.0

42

QO

OO

,()(

7.02

34.0

,0(

Q,()

( Q

ge

.0.0

11

2234

.0,0

0

14

9774

9181

Q

,()(

-492

660,

,(j(

.0.0

IQ

9OO

QD

,()(

Q,,(j(

15

7483

181

15

Q,()

( Q

,()(

4546

68,[)

( 72

3666

,8(

128Q

QQ

D,()

( Q

,,(j(

2458

334,

8.0

16

Q,()

( 42

oooo

,()(

7Q23

4D,()

( Q

,()(

5837

5D,()

( .0

.0

1706

.09.

0,00

17

5666

62,4

1 Q

,()(

1675

9O,Q

< 64

2584

,.01

5837

5D,()

C

3000

00D

,()(

4960

586,

42

18

5263

2.0

.0 Q

,()(

-250

665,

()(

IQ25

35.Q

( 10

9OO

QD

,()(

Q,,(

j( 14

6819

0.09

19

7887

61,()

( Q

,()(

3843

333

1358

6666

58

375D

,()(

Q,,(

j( 31

1551

1,.0

3

2.0

Q,()

( ----

.0,0

( _

_ -276Q~ -

--

,O,(

)(

1652

5()()

,(){]

--~

---

1376

417,

5.0

Page 108: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

\0

o

Lam

pira

n 8.

T

otal

Pen

dapa

tan

Kel

uarg

a P

etem

ak P

engg

aduh

di

Kec

amat

an K

edun

ggal

ar,

Kab

upat

en D

aera

h T

ingk

at II

Nga

wi.

No.

P

enda

pata

n da

ri (

Rp)

Pe

ndap

atan

Res

p.

Usa

hata

ni T

anam

an P

adi

Usa

hate

mak

U

saha

Non

Per

tani

an

Tot

al

Kel

uarg

a (R

p)

Lah

an G

arap

an

Bur

uh T

ani

Gad

uhan

N

on G

aduh

an

Indu

stri

N

on I

ndus

tri

I o.

oe

6440

oo.o

c 43

850.

00

00

0

0

I 800

000

,DC

2487

850.

0e

2 51

0584

71

6440

00.O

C

-376

000.

00

O.OC

o,

oe

O.DC

77

8584

71

3 O.

DC

6440

OO.O

C -4

4300

0.O

C

00

O.

OC

O.DC

20

1000

.OC

4 O.

DC

O.OC

17

4366

6 15

566

6 O.

De

2000

oo.D

.DC

2189

9333

'

5 O.

OC

4200

00.O

C

4773

40.O

C

.D.O

O.

DC

1360

oo.D

.DC

2257

340

OC

6 o

DC

8400

00.O

C

-262

2500

O.

OC

O.DC

20

0000

.D.D

C 25

7775

0 OC

7 -5

0526

.37

4200

00.0

67

06.2

65

4406

.25

O.DC

O.

DC

103.

D58

6.1!

8 37

8947

3 O.

OC

1605

40.0

0 O.

OC

O.DC

IO

OOOO

O.DC

15

3948

731

9 O.

DC

6440

00 0

-1

7885

0.00

O.

DC

O.DC

O.

DC

4651

50 D

C

10

2381

59.7

O.

OC

-299

50.0

0 0.

0 o.

oe

4000

000.

DC

42

0820

97;

11

O.DC

O.

OC

1825

5001

O.

OC

1652

500,

Oe

o,oe

18

3505

001

12

2192

31.9

42

0000

.OC

-2

5850

0 11

6000

.OC

o.oe

O.

DC

7293

819'

13

o .DC

O.

OC

-500

75.O

C

00

58

3750

.DC

O.

DC

5336

750C

14

0.00

0

0

-122

5.O

C l0

0492

5.D

C

O.DC

24

0000

0,D

C

3403

700

OC

15

O,DC

42

0000

.OC

-3

2280

0.00

O.

OC

O.DC

I 4

4000

0,D

C

1537

200.

OC

16

O,DC

64

4000

,OC

-6

9300

,OC

O.OC

O,

DC

O.DC

57

4700

OC

17

O,DC

64

4000

.OC

-1

1730

0.O

C

00

O,

OC

O,DC

52

6700

.OC

18

O,OC

64

4000

,OC

29

3400

.OC

0

0

o,oe

O,

DC

9374

00 O

C

19

0.00

64

4000

.0

-118

549.

9 0

0

O,DC

o,

oe

5254

50.0

1

20

1162

934,

9 0,

0 -1

8975

0.O

C

O.OC

O,

DC

4000

00,O

e 13

7318

49'

Page 109: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

I , I I t , i '" -

Lam

pira

n 9.

C

urah

an K

erja

K

elua

rga

dan

Pen

dapa

tan

Kel

uarg

a P

etem

ak P

engg

aduh

per

HK

P da

ri U

saha

tem

ak G

aduh

an

Sapi

Pot

ong

di K

ecam

atan

Nga

wi

dan

Kec

amat

an K

edun

ggal

ar,

Kab

upat

en D

aera

h T

ingk

at II

Nga

wi.

No.

K

ecam

atan

Nga

wi

No.

K

ecam

atan

Ked

ungg

alar

R

esp.

C

urah

an K

erja

P

enda

pata

n P

er H

KP

R

esp.

C

urah

an K

erja

(H

KP

) P

enda

pata

n P

er H

KP

(H

KP

) (R

p/H

KP

) (R

p/H

KP

) 1.

10

8,75

40

87,3

6 1.

45

,00

974,

44

2.

112,

50

8664

,77

2.

45,0

0 -8

355,

56

3.

112,

50

3122

,67

3.

45,0

0 -9

844,

44

4.

112,

50

-137

4,76

4.

45

,00

3874

,82

5.

112,

50

3400

,02

5.

42,0

0 11

365,

24

6.

112,

50

-395

4,00

6.

45

,00

-582

7,78

7.

10

8,75

56

0,46

7.

42

,00

159,

67

8.

112,

50

8093

,38

8.

40,5

0 39

63,9

5 9.

10

5.00

22

22,2

9 9.

42

,00

-425

8,33

10

. 10

8,75

67

00,4

1 10

. 45

,00

-665

,56

11.

112,

50

-129

0,47

11

. 45

,00

4056

,67

12.

90,0

0 34

85,8

1 12

. 42

,00

-615

,48

13

112,

50

6243

,02

13

40,5

0 -1

336,

42

14.

112,

50

-437

9,20

14

. 45

,00

-27,

22

15.

112,

50

4041

,49

15.

45,0

0 -7

173,

33

16.

108,

75

6458

,30

16.

42,0

0 -1

650,

00

17.

108,

75

1541

,06

17.

45,0

0 -2

606,

67

18.

112,

50

-222

8,13

18

. 45

,00

6520

,00

19.

112,

50

3416

,30

19.

42,0

0 -2

822,

60

20.

112,

50

-245

4,07

20

. 42

,00

-451

7,86

Ju

mla

h 22

01,2

5 46

356,

71

Jum

lah

870,

00

-186

86,4

6 R

ata-

rata

_

_ 1

10

,06

23

17,8

4 R

ata-

rata

_

43,5

<L

-934

,32

--

--

--

--

--

Page 110: Analisis Pendapatan Keluarga Peternak Penggaduh Sapi ... · Pak Roshid, Nana) dan staf di bagian akademik SEIP (terutama Pak Kamto) atas ... Eva, dan yang lainnya yang tidak dapat

'-0

N

Lam

pira

n 10

. H

asil

Ana

lisi

s P

erba

ndin

gan

Rat

a-.ra

ta P

enda

pata

n K

elua

rga

Pet

emak

Pen

ggad

uh d

ari

Usa

hate

mak

Gad

uhan

Sa

pi P

oton

g di

Kec

amat

an N

gaw

i dan

Kec

amat

an K

edun

ggal

ar, K

abup

aten

Dae

rah

Tin

gkat

II N

gaw

i.

T-

Tes

t

Gro

up S

tati

stic

s

Std.

Dev

iati

oan

Std

Err

or

Kec

amat

an

N

Mea

n M

ean

PEN

DA

PAT

AN

N

gaw

i 20

23

17.8

355

3932

.783

5 87

9.39

71

c--

~

Ked

ungg

alar

20

-9

34.3

230

5195

.679

8 11

61.7

893

~

Inde

pend

ent

Sam

ples

Tes

t

Lev

en's

Tes

t fo

r E

qual

iti o

f t-

test

for

Equ

alit

i o

f Mea

ns

Var

ianc

es

95%

Con

fide

nce

Inte

rval

o

f the

Dif

fere

nce

Sig.

(2-

Mea

n St

d. E

rror

F

Sig

t

df

tail

ed)

Dif

fere

nce

Dif

fere

nce

Low

er

Upp

er

PE

ND

AP

AT

AN

E

qual

var

ianc

es a

ssum

ed

.582

.4

50

2.23

2 38

0.

32

3252

.158

5 14

57.0

840

302.

4462

62

01.8

708

, ,

Equ

al V

aria

nces

not

2.

232

35.3

91

.032

32

52.1

585

1457

.084

0 29

5.28

93

6209

.027

71

assu

med