analisis perbandingan risiko antara industri ......dan 2011 tidak terdapat perbedaan rata-rata...
TRANSCRIPT
ANALISIS PERBANDINGAN RISIKO ANTARA INDUSTRI TELEKOMUNIKASI,PERBANKAN, PERTAMBANGAN BATU BARA, OTOMOTIF DAN
KOMPONENNYA, DAN INDUSTRI ROKOK MENGGUNAKAN METODE VALUE ATRISK PADA TAHUN 2010-2011
Dede Nur Rahman¹, Brady Rikumahu², Se.³
¹Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika), Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas
Telkom
AbstrakDalam setiap investasi terdapat potensi keuntungan dan juga adanya potensi risiko yangdihadapi. Semakin besar potensi keuntungan maka semakin besar pula potensi risiko kerugianyang akan dihadapi, dan potensi keuntungan rendah maka potensi risiko kerugian yang rendahakan dihadapi. Risiko merupakan salah satu faktor yang paling penting dalam memilih saham dipasar modal. Value at Risk (VaR) merupakan variabel yang sering digunakan untuk mengukurtingkat risiko, dan meode VaR yang digunakan dalam penelitian ini dalah simulasi Monte-Carlo.Penelitian ini membahas mengenai perbandingan rata-rata risiko antara Subsektor Perbankan,Rokok, Otomotif dan Komponennya, Pertambangan Batu bara, dan Telekomunikasi di BEI.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif verifikatif. Data yang digunakan merupakan datasekunder, dengan pengambilan sampel secara purposive sampling. Unit analisis penelitian iniyaitu saham-saham dari Subsektor Perbankan, Rokok, Otomotif dan Komponennya,Pertambangan Batu bara, dan Telekomunikasi pada tahun 2010 dan 2011. Berdasarkan hasilpengujian hipotesis, maka dihasilkan : pada tahun 2010, hasil pengujian Anova menunjukanbahwa nilai Fhitung lebih kecil daripada Fkritis yaitu (0.232 ? 3.83). Pada tahun 2011, hasilpengujian Anova menunjukan bahwa nilai Fhitung lebih kecil daripada Fkritisl yaitu (0.495 ?3.83). Berdasarkan hasil uji hipotesis tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2010dan 2011 tidak terdapat perbedaan rata-rata risiko antara Subsektor Perbankan, Rokok, Otomotifdan Komponennya, Pertambangan Batu bara, dan Telekomunikasi. Kata Kunci : Value at Risk(VaR), risiko, keuntungan, perbandingan, dan simulasi Monte-Carlo.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan salah satu tempat transaksi
perdagangan saham dari berbagai Sektor dan subsektor perusahaan yang ada
di Indonesia. Ada beberapa sektor perusahaan yang terdaftar di BEI, yaitu
perusahaan pertanian, pertambangan, industri dasar dan kimia, aneka industri,
industri barang konsumsi, properti dan real estate, (infrastruktur, utilitas dan
transportasi), keuangan, dan (perdagangan, jasa dan investasi).
Objek Penelitian dalam penelitian ini adalah 5 subsektor yang memilki
kapitalisasi pasar terbesar yang terdaftar BEI yaitu :
1) Industri Perbankan
2) Industri Rokok
3) Industri Otomotif dan Komponennya
4) Industri Pertambangan Batu Bara
5) Industri Telekomunikasi
Total kapitlisasi pasar perusahaan yang akan diteliti dari masing-
masing Subsektor harus memenuhi minimal 2/3 dari total kapitalisasi masing-
masing subsektor.
1.1.1. Industri Perbankan
Industri Perbankan merupakan subsektor dari sektor keuangan yang
terdaftar di BEI. Industri Perbankan merupakan subsektor dengan kapitalisasi
pasar terbesar dari seluruh subsektor yang terdaftar di BEI, berdasarkan data
dari Bloomberg pada bulan mei tahun 2012 total kapitalisasi industri
Perbankan adalah Rp 798,114 triliun.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
2
1.1.2. Industri Rokok
Industri Rokok merupakan subsektor dari sektor industri barang
konsumsi yang terdaftar di BEI. Industri rokok merupakan Subsektor dengan
kapitalisasi pasar terbesar kedua dari seluruh subsektor yang terdaftar di BEI,
berdasarkan data dari Bloomberg pada bulan mei tahun 2012total kapitalisasi
industri Rokok adalah Rp 336,846 triliun .
1.1.3. Industri Otomotif dan Komponennya
Industri Otomotif dan Komponennya merupakan subsektor dari sektor
AnekaIndustri yang terdaftar di BEI. Industri otomotif dan komponennya
merupakan subsektor dengan kapitalisasi pasar terbesar ketiga dari seluruh
subsektor yang terdaftar di BEI, berdasarkan data dari Bloomberg pada bulan
mei tahun 2012 total kapitalisasi industri Otomotif dan Komponennya adalah
Rp 321,568 triliun .
1.1.4. Industri Pertambangan Batu Bara
Industri Pertambangan batu bara merupakan subsektor dari sektor
Pertambangan yang terdaftar di BEI. Industri pertambangan batu bara
merupakan subsektor dengan kapitalisasi pasar terbesar keempat dari seluruh
subsektor yang terdaftar di BEI, berdasarkan data dari Bloomberg pada bulan
mei tahun 2012 total kapitalisasi industri Pertambangan batu bara adalah Rp
275,245 triliun .
1.1.5. Industri Telekomunikasi
Industri Telekomunikasi merupakan subsektor dari sektor infrastruktur,
utilitas dan transportasi yang terdaftar di BEI. Industri telekomunikasi
merupakan subsektor dengan kapitalisasi pasar terbesar kelima dari seluruh
subsektor yang terdaftar di BEI, berdasarkan data dari Bloomberg pada bulan
mei tahun 2012 total kapitalisasi industri Telekomunikasi adalah Rp 249,945
triliun .
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
3
1.2 Latar Belakang Penelitian
Investasi adalah penanaman sejumlah uang untuk periode tertentu
untuk menerima pembayaran di masa depan yang akan mengkompensasikan
kerugian investor untuk (1) waktu dana yang telah diinvestasikan, (2) adanya
tingkat inflasi di masa yang akan datang, (3) ketidakpastian di masa depan
(Reilly dan Brown, 2009:4).
Pada dasarnya setiap investasi yang dilakukan adalah untuk
memperoleh hasil yang menguntungkan dari setiap alat investasinya.Pada
kenyataannya beberapa investasi masih belum dapat memperoleh hasil yang
menguntungkan, justru investasi tersebut mengalami kerugian, hal ini
dikarenakan setiap investasi memiliki potensi risiko.
Dalam setiap investasi terdapat potensi keuntungan dan juga adanya
potensi risiko yang dihadapi. Semakin besar potensi keuntungan maka
semakin besar pula potensi risiko kerugian yang akan dihadapi, dan potensi
keuntungan rendah maka potensi kerugian yang rendah akan dihadapi (Risk-
Return Trade off). Risiko adalah besarnya penyimpangan antara tingkat
pengembalian yang diharapkan (expected return) dengan tingkat
pengembalian aktual (actual return) (Halim, 2005:42).
Dalam pasar modal tersedia berbagai “financial assets” yang
menawarkan tingkat keuntungan dan risiko yang berbeda. Karena investor
menghadapi kesempatan investasi yang berisiko, pilihan investasi tidak dapat
hanya mengandalkan pada tingkat keuntungan yang diharapkan tetapi juga
tingkat kerugian yang mungkin akan investor hadapi dari investasi yang
ditanamkan (Sukono 2008:1).
Dalam penelitian ini, penulis akan meneliti mengenai perbandingan
risiko antar subsektor perusahan yang terdaftar di BEI yang dipengaruhi oleh
pergerakan harga saham. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
harga saham, peneliti menggunakan analisis top-down.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
4
Dalam analis top-down terdapat tiga faktor yang mempengaruhi harga
saham yaitu (1) perekonomian global, (2) kondisi makro ekonomi domestik,
dan (3) kondisi industri. Faktor yang paling memungkinkan adanya perbedaan
risiko industri adalah faktor kondisi industri. Penelitian ini mencoba untuk
membandingkan risiko antara industri telekomunikasi, perbankan,
pertambangan batu bara, otomotif dan komponennya, dan industri rokok pada
tahun 2010-2011.
Dalam industri perbankan teredapat berbagai risiko yang harus
dihadapi. Risiko yang harus dihadapi industri perbankan antara lain liquidity
risk, interest rate risk, credit risk, management risk, exchange risk, sovereign
risk, legal risk, market risk, operasional risk (Riyadi, 2006:51).
Risiko yang dihadapi oleh industri rokok dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu kebijakan pemerintah, kemungkinan fatwa haram Majelis Ulama
Indonesia (MUI), gencarnya kampanye anti rokok. Dengan adanya faktor-
faktor tersebut, industri rokok akan menghadpi tantangan dan risiko yang
cukup besar.
Risiko utama yang dihadapi oleh Otomotif dan Komponennya adalah
adanya peraturan baru Bank Indonesia (BI) mengenai minimal down payment
(DP) 30% untuk kendaraan bermotor. Peraturan tersebut secara langsung
berpengaruh terhadap penjualan kendaraan bermotor.
Risiko yang harus dihadapi industri pertambangan batu bara adalah
batu bara merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.
Sehingga suatu saat industri batu bara akan habis. Menurut World Energy
Council 2010, cadangan batu bara yang terdapat di Indonesia yang dapat di
tambang mencapai 4.3 miliar ton atau sekitar 0.6% dari keseluruhan total
cadangan batu bara di dunia. Selain itu tambang batubara terutama tambang
terbuka memerlukan lahan luas. Hal tersebut tentu menimbulkan
permasalahan lingkungan hidup seperti erosi tanah, polusi debu, suara, air
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
5
serta dampak terhadap keanekaragaman hayati setempat atau lebih luas bisa
mengakibatkan perubahan iklim (cuaca) dan pemanasan global. Selanjutnya
kemampuan perusahaan batubara untuk memanfaatkan peluang pasar yang
muncul akan tergantung pada daya tawar dengan para pelanggan utama,
terutama di sektor listrik, karena sering kenaikan harga tidak lagi
mencerminkan kenaikan biaya input dan biaya lainnya.
Risiko yang dihadapi oleh industri telekomunikasi adalah regulasi dari
pemerintah serta perkembangan teknologi yang cepat membutuhkan investasi
yang besar untuk membangun infrastruktur.
Derngan melihat adanya perbedaan jenis risiko yang dihadapi oleh
industri yang diteliti, maka memungkinkan adanya perbedaan rata-rata nilai
risiko antar industri.
Untuk mengetahui nilai risisko diperlukan alat ukur untuk mengukur
risiko pasar tersebut, agar dapat diketahui sejauh mana investor dapat dengan
aman berinvestasi dan memilih investasi pada industri dan perusahaan yang
sesuai. Adapun salah satu alat ukur yang dapat digunakan untuk mengestimasi
risiko pasar di antaranya adalah Value at Risk (VaR).
Dalam mengukur VaR terdapat setidaknya tiga metode yang dapat
digunakan, yaitu historical, analitcal, dan monte-carlo simulation. setiap
metode VaR ini memiliki keunggulan tersendiri.
Metode monte-carlo simulation merupakan metode penghitungan VaR
yang menggunakan simulasi data untuk membentuk suatu distribusi dengan
menggunakan angka random, kemudian melalui distribusi tersebut nilai VaR
bisa dihitung.
Dengan alasan dan latar belakang tersebut, maka penelitian ini diberi
judul, “Analisis perbandingan risiko antara Industri Telekomunikasi,
Perbankan, Otomotif dan Komponennya, Pertambangan Batu Bara, dan
Industri Rokok menggunakan Metode Value at Risk (VaR)”.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
6
1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan topik yang akan diteliti, dapat ditarik
perumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana perbandingan risiko investasi pada saham-saham
Perusahaan pada Industri Telekomunikasi, Industri Perbankan,
Industri Pertambangan Batu Bara, Industri Otomotif dan
Komponennya, dan Industri Rokok dengan menggunakan metode
VaR di BEI pada tahun 2010 ?.
2. Bagaimana perbandingn risiko investasi pada saham-saham
Perusahaan pada industri Telekomunikasi, Industri Perbankan,
Industri Pertambangan Batu Bara, Industri Otomotif dan
Komponennya,dan Industri Rokok dengan menggunakan metode
VaR di BEI pada tahun 2011 ?.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui perbandingan risiko investasi pada saham-saham
Perusahaan pada Industri Telekomunikasi, Industri Perbankan,
Industri Pertambangan Batu Bara, Industri Otomotif &
Komponennya, dan Industri Rokok dengan menggunakan metode
VaR di BEI pada tahun 2010.
2. Mengetahui perbandingn tingkat risiko investasi pada saham-saham
Perusahaan pada Industri Telekomunikasi, Industri Perbankan,
Industri Pertambangan Batu Bara, Industri Otomotif &
Komponennya, dan Industri Rokok dengan menggunakan metode
VaR di BEI pada tahun 2010.
3.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
7
1.5 Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Penelitian bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menambah wawasan, serta memperluas
pandangan penulis dalam bidang penelitian dan pasar modal terutama pada
masalah pokok penelitian.
2. Kegunaan bagi Perusahaan
a. Penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan acuan dan evaluasi
dalam pengambilan keputusan investasi.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan dan juga
informasi bagi perusahaan untuk dapat menghindari risiko
kerugian yang akan dihadapi oleh perusahan.
1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang tinjauan terhadap objek studi, latar
belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam tinjauan pustaka ini berisi tentang teori yang digunakan untuk
menganalisis sehingga hasilnya dapat membuktikan hipotesis yang penulis
ajukan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini berisi obyek penelitian, populasi dan sampel, metode
pengumpulan data, definisi dan pengukuran variabel serta metode analisis dan
teknik analisis data.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
8
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan deskriptif obyek penelitian dan analisisnya
yang hasilnya penulis sajikan untuk mengambil kesimpulan dan memberikan
masukan sebagai saran-saran.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi kesimpulan dan hasil analisa data serta berisi juga saran-saran
yang dianggap perlu dan berguna bagi penelitian ini.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
75
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
a. Tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai VaR yang signifikan antara
Subsektor Perbankan, Rokok, Otomotif dan Komponennya,
Pertambangan Batu bara, dan industri Telekomunikasi di BEI pada tahun
2010. Dari 5 subsektor industri yang diteliti pada tahun 2010, subsektor
Telekomunikasi memiliki rata-rata nilai VaR tertinggi sebesar 4.44%.
Sedangkan perusahaan yang memilki nilai VaR tertinggi adalah PT XL
Axiata dengan nilai VaR 6.07%.
b. Tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai VaR yang signifikan antara
Subsektor Perbankan, Rokok, Otomotif dan Komponennya,
Pertambangan Batu bara, dan industri Telekomunikasi di BEI pada tahun
2011. Dari 5 subsektor industri yang diteliti pada tahun 2010, subsektor
perbankan memiliki rata-rata nilai VaR tertinggi sebesar 4.50%.
Sedangkan perusahaan yang memilki nilai VaR tertingi adalah PT Bank
Rakyat Indonesia dengan nilai VaR 6.67%.
5.2 Saran
5.2.1 Saran untuk Perusahaan
1. Nilai VaR dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk
berinvestasi. Investor dapat memilih subsektor yang sesuai untuk
berinvestasi berdasarkan tingkat risikonya. Dimana semakin besar
tingkat risiko yang dihadapi maka akan semakin besar tingkat return
yang akan di dapatkan. Pada tahun 2010, bagi investor yang bertipe
spekulan yang berani mengambil risiko dapat memilih perusahaan
yang memiliki risiko tinggi seperti PT XL axiata, dan bagi investor
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
76
yang bertipe pasif yang lebih berhati-hati dalam mengambil risiko
bisa memilih perusahaan yang berisiko rendah seperti PT Bayan
Resources. Pada tahun 2011, bagi investor yang bertipe spekulan
yang berani mengambil risiko dapat memilih perusahaan yang
memiliki risiko tinggi seperti PT. Bank Rakyat Indonesia, dan bagi
investor yang bertipe pasif yang lebih berhati-hati dalam mengambil
risiko bisa memilih perusahaan yang berisiko rendah seperti PT
Bayan Resources.
2. Bila investor akan berinvestasi pada subsektor Perbankan,
Rokok, Otomotif dan Komponennya, Pertambangan Batu bara, dan
Telekomunikasi, Investor tidak perlu mempertimbangkan rata-rata
nilai VaR masing masing subsektor. Karena berdasarkan penelitian
yang dilakukan, tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai VaR yang
signifikan antara subsektor tersebut.
3. Bagi emiten yang memiliki risiko tinggi diharapkan mengelola
eksposur perusahaan, sehingga risiko yang dihadapi dapat
dikendalikan.
5.2.2 Saran Untuk Penelitian Selanjutnya
1. Memilih objek penelitian yang berbeda atau menambah objek
penelitian, misalkan meneliti seluruh subsektor yang ada di BEI,
supaya kemungkinan perbedaanya signifikan menjadi lebih besar.
2. Menggunakan metode perhitungan yang berbeda. Metode
perhitungan VaR lainnya yang dapat digunakan adalah metode
analisis dan historical.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
77
Daftar Pustaka
Allen, David.E., dan Powell, Robert. (2007). Industry Market Value at Risk In
Australia. Perth : Faculty of Business and Law Edith Cowan University.
Bodie, Z., Kane, A., and Marcus, A.(2010). Essentials of
Invesments.EighthEdition. New York : McGraw-Hill.
Halim, A. (2005). Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Empat.
Hanafi, Mamduh M. (2009). Manajemen Risiko. Cetakan 2. Yogyakarta: Unit
Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
Huang, Alex., Tseng, Wei (2009). Forecast of value at risk for equity indices:
an analysis from developed and emerging markets. London : Emerald
Group Publishing, Limited.
Husnan, Suad. (2005). Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas.
3rd edition. Yogyakarta : AMP YKPN.
Jin,Cangha., Ziobrowski, Alan J (2011). Using Value-at-Risk to Estimate
Downside Residential Market Risk. Sacramento : American Real Estate
Society.
Jogiyanto, H.M. (2009). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi 6.
Yogyakarta: BPFE.
Jones, C. P. (2004). Investment Analysis and Management 9th edition. USA :
John Wiley & Sons, Inc.
Jorion, Philippe. (2007). Value At Risk : The New Benchmark For Managing
Financial Risk.Third Edition. New York : McGraw-Hill.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
78
Kountur, Ronny.(2008). Mudah Memahami Manajemen Risiko
Perusahaan.Cetakan 1. Jakarta: PPM.
Marrison, Chris. (1997). The Fundamentals of Risk Measurement. New York :
McGraw-Hill.
Nestiana, Nidya (2010). Analisis perbandingan risiko investasi pada bank
swasta dan bank BUMN menggunakan metode Value at Risk (VaR).
Bandung :Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran .
Ramsey, Deborah (2006). Probability for Dummies. John Wiley & Sons.
Reilly, Frank K. dan Keith C. Brown. (2009). Analysis of Investment and
Management of Portofolios 9th Edition. South-Western Cengage
Learning.
Riyadi, Slamet (2006). Banking asset and liability management, Edisi 3,
Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Rogachev, Andrey (2007). Value at Risk concept by Swiss private bank.
London : Emerald Group Publishing, Limited.
Rupert,D. (2004). Statistics and Finance An Introduction. New York:
Springer.
Sari, Yuanita (2010). Analisis hubungan expected return dan risiko yang
menggunakan Value at Risk dari portofolio saham perusahaan
pertambangan yang terdaftar di BEI. Bandung : Fakultas Ekonomi
Universitas Padjajaran.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
79
Sekaran, Uma. (2006). Research Methods For Business. Edisi 4, buku
1,Jakarta : Salemba Empat.
Sekaran, Uma. (2006). Research Methods For Business. Edisi 4, buku
2,Jakarta : Salemba Empat.
Sugiyono.(2010). Statistika Untuk Penelitian, Cetakan XVI. Bandung:
Alfabetta.
Sukono (2008). Perhitungan VaR data harga saham dengan volatilitas model
GARCH-M. Bandung : Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran.
Sunaryo, T. (2007).Manajemen Risiko Finansial. Jakarta: Salemba Empat.
Tunggal, Amin W. (2007). Risk Based Auditing, Konsep dan Kasus. Jakarta:
Harvarindo.
Zauzach, Venny Istihsanah. (2010). Aplikasi Value At Risk Terhadap Saham-
Saham Industri Telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-
2009. Bandung : Fakultas Bisnis Telekomunikasi dan Media Institut
Manajemen Telkom.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)