analisis persepsi etis mahasiswa akuntansi ...repository.usd.ac.id/22765/2/132114090_full.pdfii s k...
TRANSCRIPT
i
ANALISIS PERSEPSI ETIS MAHASISWA AKUNTANSI
MENGENAI PELAPORAN KEUANGAN
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Theresia Andiani H
NIM: 132114090
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
S K R I P S I
ANALISIS PERSEPSI ETIS MAHASISWA AKUNTANSI
MENGENAI PELAPORAN KEUANGAN
(Studi Kasus Mahasiswa Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)
Oleh:
Theresia Andiani H
NIM: 132114090
Telah Disetujui Oleh:
Pembimbing I
A. Diksa Kuntara, SE., MFA., QIA Tanggal:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
S K R I P S I
ANALISIS PERSEPSI ETIS MAHASISWA AKUNTANSI
MENGENAI PELAPORAN KEUANGAN
(Studi Kasus Mahasiswa Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Theresia Andiani H
NIM: 132114090
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada tanggal ...............
Dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Dewan Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua .........................
Sekretaris .........................
Anggota .........................
Anggota .........................
Anggota .........................
Yogyakarta,............
Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma
Dekan
Albertus Yudi Yuniarto, SE., M.B.A.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“LAKUKAN HAL-HAL YANG KAU PIKIR TIDAK BISA KAU LAKUKAN.”
-Eleanor Roosevelt-
“SATU-SATUNYA HAL YANG HARUS KITA TAKUTI ADALAH
KETAKUTAN ITU SENDIRI.”
-Franklin D.Roosevelt-
Karya ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
Keluargaku yang senantiasa memberikan doa dan semangat
Keluarga Besar Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
ANALISIS PERSEPSI ETIS MAHASISWA AKUNTANSI MENGENAI
PELAPORAN KEUANGAN dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 05 Maret
2018 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau symbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang
saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian
atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan
orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya
terima.
Yogyakarta, 05 Maret 2018
Yang membuat pernyataan,
Theresia Andiani H
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Theresia Andiani H
NIM : 132114090
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS PERSEPSI ETIS MAHASISWA AKUNTANSI
MENGENAI PELAPORAN KEUANGAN
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain untuk
kepentingan akademis tanpa meminta izin dari penulis maupun royalty kepada
penulis selama mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 05 Maret 2018
Yang menyatakan,
Theresia Andiani H
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis persembahkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa atas segala berkat dan pernyertaan penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi,
Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan,
dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph. D. selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
2. A. Diksa Kuntara, SE., MFA., QIA. selaku Dosen Pembimbing yang telah
banyak memberikan waktu, bimbingan, masukan, dan saran dalam
penulisan skripsi ini.
3. Bapak dan Ibu tercinta, yang selalu sabar membimbing dan telah memberi
dukungan kepada penulis baik moral, spiritual maupun material selama
masa kuliah.
4. Adik-adik dan keluarga besar saya yang sudah membantu dan memberikan
doa serta semangat dalam menyelesaikan skripsi.
5. Astri dan Risang yang sudah membantu saya dari awal MPAT,
memberikan masukan serta semangat selama mengerjakan tugas akhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
6. Teman-teman saya Nia, Elsa, Selvi yang sudah membantu saya dalam
proses menyelesaikan tugas akhir serta memberikan doa dan semangat
selama kuliah.
7. Teman-teman akuntansi angkatan 2013 pejuang MPAT untuk bantuan dan
masukannya.
8. Semua pihak yang membantu, mendukung, dan berpartisipasi dalam
penulisan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh penulis. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
menyempurnakan skripsi ini. semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca
dan dapat menjadi salah satu referensi bagi peneliti selanjutnya.
Yogyakarta, 05 Maret 2018
Theresia Andiani H
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBINGAN ....................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ........................ v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ....................... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR .............................................................. vii
DAFTAR ISI ................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xi
ABSTRAK ................................................................................................... xii
ABSTRACT ................................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................ 4
C. Batasan Masalah .................................................................. 4
D. Tujuan Penelitian ................................................................. 4
E. Manfaat Penelitian ............................................................... 4
F. Sistematika Penulisan .......................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 7
A. Persepsi Etis ........................................................................ 7
B. Moral ................................................................................... 10
C. Etika Bisnis.......................................................................... 12
D. Pelaporan Keuangan ............................................................ 16
E. Gender ................................................................................. 17
F. Performa Akademik terhadap penilaian Etis ......................... 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
G. Penelitian Terdahulu ............................................................ 22
H. Perumusan Hipotesis Peneliti ............................................... 27
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 29
A. Jenis Penelitian .................................................................... 29
B. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................. 29
C. Subyek dan Obyek Penelitian ............................................... 29
D. Populasi ............................................................................... 30
E. Sampel ................................................................................. 30
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 30
G. Teknik Pengujian Alat Uji.................................................... 31
H. Teknik Analisis Data............................................................ 32
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ................................. 34
A. Deskripsi Data ..................................................................... 34
B. Analaisis Data ...................................................................... 37
C. Pembahasan ......................................................................... 40
BAB V PENUTUP .................................................................................. 44
A. Kesimpulan .......................................................................... 44
B. Keterbatasan ........................................................................ 44
C. Saran ................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 45
LAMPIRAN ................................................................................................. 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Karakteristik Gender .............................................................. 18
Tabel 4.1 Karakteristik Demogtafi Responden ....................................... 34
Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas.............................................. 35
Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas .......................................... 37
Tabel 4.4 Rata-rata Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi berdasarkan
Gender mengenai Pelaporan Keuangan ................................. 38
Tabel 4.5 Rata-rata Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi berdasarkan IPK
mengenai Pelaporan Keuangan ............................................... 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
ABSTRAK
ANALISIS PERSEPSI ETIS MAHASISWA AKUNTANSI
MENGENAI PELAPORAN KEUANGAN
Theresia Andiani Herlian
NIM : 132114090
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2018
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan persepsi etis
mahasiswa akuntansi berdasarkan gender dan performa akademik mengenai
pelaporan keuangan. Penelitian ini dilakukan di Program Studi Akuntansi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah studi kasus.
Pengumpulan data dengan menyebarkan kuesioner. Dalam mendapatkan data,
penulis membagikan kuisioner ke 4 kelas yang terdiri dari semua mahasiswa
angkatan 2015 yang pada saat itu sedang mengikuti mata kuliah Metodologi
Penelitian Akuntansi (MPA) pada semester Gasal TA 2017/2018. Teknik analisis
data yang digunakan adalah uji perbedaanrata-rata.
Hasil penelitian berdasarkan gender menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan persepsi etis antara mahasiswa akuntansi laki-laki dan perempuan
mengenai pelaporan keuangan. Selain ituk, penelitian berdasarkan performa
akademik menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi etis antara
mahasiswa dengan IPK tinggi dan mahasiswa dengan IPK rendah.
Kata kunci: Persepsi Etis, Pelaporan Keuangan, Mahasiswa Akuntansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
ABSTRACT
ETHICAL PERCEPTION OF ACCOUNTING STUDENTS IN
FINANCIAL REPORTING
Theresia Andiani Herlina
NIM : 132114090
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2018
This research aims to determine the differences of ethical perceptions
among accounting students based on gender and academic performance. This
research was conducted at Accounting Departement, Sanata Dharma University
Yogyakarta. The type of this research is survey. Data was collected from
questionnaires that was distributed to all accounting students Batch 2015. The
respondent of this research was following the course of Accounting Research
Methodology in 2017/2018. Data analysis technique used in this research is test of
mean difference.
The results of gender-based research indicate that there are differences in
ethical perception among male and female accounting students regarding the
financial reporting. Meanwhile, the research based on academic performance
shows that there is no significant difference of ethical perceptions among students
with high GPA and students with low GPA.
Keywords: Ethical Perception, Financial Reporting, Accounting Students
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Aktivitas perekonomian di dunia semakin berkembang, begitu juga di
Indonesia. Pengaruh aktivitas ekonomi menyebabkan banyak organisasi bisnis
membutuhkan suatu alat komunikasi bisnis yang efektif dan efisien. Seluruh
aktivitas bisnis dari organisasi dapat dilaporkan dan disajikan dalam bentuk
elemen, pos, dan data-data berupa angka. Hal ini tentu saja menuntut suatu data
yang benar-benar merepresentasikan kondisi organisasi bisnis tersebut.
Keadaan seperti ini menuntut perusahaan-perusahaan untuk fokus pada
akuntabilitas pelaporan keuangan. Akuntabilitas pelaporan keuangan ini sangat
penting karena digunakan sebagai pertimbangan pengambilan keputusan dan
pertanggungjawaban perusahaan kepada pihak eksternal (kreditor, investor,
dan regulator).
Dalam meningkatkan kinerja keuangannya, setiap perusahaan memiliki
target pencapaian prestasi tersendiri. Target tersebut dapat memengaruhi
perilaku manajemen dalam proses pelaporan keuangan. Manajer dihadapkan
pada beberapa pertimbangan (judgment) yang menimbulkan beberapa dilema
terkait dampaknya. Pertimbangan yang dilakukan bukan lagi sekedar
objektivitas data keuangan, melainkan juga terkait etika dan subjektivitas
manajer. Keputusan-keputusan yang diambil tersebut terkadang menimbulkan
perdebatan dari sudut pandang etika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Permasalahan etika dalam pelaporan keuangan menjadi suatu masalah
yang akan selalu berpotensi muncul dalam perkembangan zaman ini.
Permasalahan ini juga dihadapi oleh mahasiswa akuntansi, sebagai pihak yang
memfokuskan diri pada pembelajaran terkait pelaporan keuangan. Mahasiswa
akuntansi dianggap sebagai pihak yang sudah disiapkan khusus untuk
mengambil beberapa keputusan terkait pelaporan keuangan. Namun demikian,
pengambilan keputusan terkait pelaporan keuangan itu tidak hanya melibatkan
aspek kognitif, melainkan juga aspek etika. Hal ini disebabkan oleh adanya
praktik akuntansi yang terkadang masih bertentangan dengan nilai-nilai etika
secara normatif.
Etika dalam pelaporan keuangan bukan hanya sebatas perilaku atau kode
etik akuntan, melainkan juga pertimbangan nilai-nilai moral dalam
pengambilan keputusan tentang pengakuan, pengukuran, pengungkapan, dan
penyajian laporan keuangan suatu entitas. Pertimbangan terkait nilai-nilai
moral itu dapat bergantung pada penilaian pribadi (subjektivitas) atau juga
pengaruh pembelajaran etika bisnis pada mahasiswa akuntansi. Oleh karena
itu, mahasiswa jurusan akuntansi diharapkan dapat menerapkan ilmu yang
sudah dipelajari tidak hanya secara konsep, tetapi juga secara etika.
Permasalahan lain adalah saat etika dilihat dari sudut pandang gender.
Palmer dan Tamilselvi (1997) mengklasifikasikan gender dalam 2 stereotype,
yaitu sex role stereotype dan managerial stereotype. Pandangan sex role
stereotype menyatakan bahwa laki-laki lebih berorientasi pada pekerjaan,
objektif, independen, agresif, dan lebih bertanggung jawab dalam hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
manajerial. Sedangkan wanita dianggap lebih pasif, lembut, berorientasi pada
pertimbangan, lebih sensitif, dan kurang bertanggung jawab dalam hal
manajerial. Manajerial stereotype menyatakan bahwa manajer yang sukses
memiliki sikap, perilaku, dan temperamen yang lebih sering dianggap berasal
dari pria daripada wanita. Berdasarkan penelitian Palmer dan Tamilselvi
(1997) tersebut, terdapat kemungkinan bahwa pria dan wanita memiliki
orientasi yang berbeda dalam hal etika.
Permasalahan selanjutnya yang dapat memengaruhi perilaku etis adalah
tingkat intelektual seseorang. Penelitian menekankan pada performa akademik
mahasiswa yang dilihat dari indeks prestasi kumulatif. Indeks Prestasi
Kumulatif merupakan perhitungan indeks prestasi dengan menghubungkan
semua mata kuliah yang telah ditempuh sampai suatu semester tertentu.
Menurut Bloodgood (2007) dalam Craft (2012), dilihat dari performa
akademik, semakin tinggi intelektual seorang mahasiswa maka akan semakin
rendah tingkat keinginan untuk melakukan tindakan curang. Namun demikian,
menurut Wati dan Sudibyo (2016), performa akademik tidak berpengaruh
signifikan terhadap persepsi etis mahasiswa.
Oleh karena itu, untuk mencermati hal-hal tersebut, perlu dianalisis
bagaimana persepsi etis mahasiswa akuntansi dalam hal pelaporan keuangan,
yang dibandingkan berdasarkan gender dan performa akademik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini sebagai berikut:
1. Apakah ada perbedaan persepsi etis antara mahasiswa laki-laki dan
perempuan mengenai pelaporan keuangan?
2. Apakah ada perbedaan persepsi etis antara mahasiswa dengan IPK tinggi
dengan mahasiswa IPK rendah?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah:
1. Mengetahui perbedaan persepsi etis mahasiswa lai-laki dan perempuan
mengenai pelaporan keuangan.
2. Mengetahui perbedaan persepsi etis antara mahasiswa dengan IPK tinggi
dengan mahasiswa IPK rendah.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan kepustakaan dan
referensi bagi mahasiswa dan pihak lain yang membutuhkannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
2. Bagi Penulis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menambah
pengetahuan dan pengalaman serta dapat menerapkan ilmu yang dipelajari
selama di bangku perkuliahan.
3. Bagi Pembaca
Hasil penelitian ini dapat dijadikan tambahan pengetahuan dan referensi
bagi yang berminat untuk melakukan penelitian dengan topik yang sama.
E. Sistem Penulisan
BAB I Pendahuluan
Dalam bab ini berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II Kajian Pustaka
Dalam bab ini berisikan teori dari jawaban sementara rumusan
masalah yang diajukan oleh penulis, hasil penelitian terdahulu, dan
perumusan hipotesis peneliti.
BAB III Metode Penelitian
Dalam bab ini berisikan jenis penelitian, waktu dan tempat
penelitian, subjek dan objek penelitian, populasi, sampel, teknik
pengumpulan data, teknik pengujian alat uji, teknik analisis data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB IV Analisis Data dan Pembahasan
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai analisis data dari penelitiaan
yang telah dilakukan penulis dan pembahasannya.
BAB V Penutup
Dalam bab ini akan berisikan kesimpulan dari hasil penelitian saran-
saran serta keterbatasan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Persepsi Etis
1. Pengertian Persepsi Etis
Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan
manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya
melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Secara teoretis etika berkaitan dengan
nilai-nilai, tata cara hidup yang baik, aturan hidup yang baik, dan segala
kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang lain atau satu
generasi ke generasi lain.
Secara etimologi, etika (ethics) berasal dari bahasa Yunani yaitu
“Ethos”, yang artinya watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika
biasanya berkaitan erat dengan moral yang merupakan istilah dari bahasa
Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang artinya adalah
adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang
baik (kesusilaan).
Pengertian etika dapat dirumuskan dalam tiga pengertian. Pertama,
etika digunakan dalam pengertian nilai-nilai dan norma-norma moral yang
menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur
tingkah lakunya. Kedua, etika merupakan kumpulan asas atau nilai moral atau
kode etik. Ketiga, etika merupakan ilmu yang mempelajari tentang sesuatu
hal yang baik dan buruk (Bertens, 2000).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Etika dan etis dapat dikatakan sebagai suatu hal yang berbeda.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2018), etis adalah kata sifat
yang berkaitan dengan etika, atau yang sesuai dengan asas perilaku yang
disepakati secara umum. Dengan kata lain, etis merupakan hal-hal yang
berkaitan dengan moral serta berkaitan dengan benar dan salah, baik dan tidak
baiknya dalam melakukan sesuatu.
Persepsi adalah kemampuan seseorang untuk mengorganisir suatu
pengamatan. Kemampuan tersebut antara lain: kemampuan untuk
membedakan, kemampuan untuk mengelompokkan dan kemampuan untuk
memfokuskan (Sarwono, 1993). Sementara itu, menurut Rakhmat (2018)
dalam Mubarokah (2017), persepsi merupakan pengalaman tentang objek,
peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan
informasi dan menafsirkan pesan.
Persepsi merupakan proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di
dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan,
pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman (Thoha, 2010). Persepsi
diartikan sebagai suatu proses yang melibatkan pengetahuan yang dimiliki
untuk menginterpretasikan stimulus tersebut melalui panca indera (Al-
Fithrie, 2015). Persepsi sangat penting dalam membahas perilaku individu
ataupun kelompok karena perilaku dari manusia sering dituntun oleh
persepsinya terhadap suatu realita tetapi bukan realita sendiri. Kunci untuk
memahami persepsi adalah pada pengenalan bahwa persepsi merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
suatu penafsiran yang unik terhadap situasi dan bukan suatu pencatatan yang
benar tehadap situasi.
Persepsi bersifat subjektif karena melibatkan aspek psikologis yaitu
proses kognitif sehingga apa yang ada dalam perkiraan individu akan ikut
aktif dalam menentukan persepsi individu. Bagi profesi akuntan, persepsi
profesi merupakan pemahaman seorang akuntan terhadap apa yang
digelutinya. Pemahaman ini berkaitan dengan faktor kognitif masing-masing
individu akuntan tersebut sehingga persepsi akuntan satu dengan yang lain
akan berbeda.
Etika merupakan suatu hal yang penting dalam suatu profesi sehingga
hal tersebut mendorong perhatian pada penanaman nilai-nilai etika sejak
masa pendidikan calon akuntan. Pendidikan mengenai pentingnya etika
dalam profesi diberikan pada mahasiswa akuntasi sebagai tindakan antisipatif
agar calon akuntan ini dapat berperilaku etis ketika dihadapkan dengan dunia
kerja.
Dalam dunia kerja kelak, mahasiwa akuntansi sebagai calon akuntan
tidak menutup kemungkinan akan mengalami dilema ketika melakukan atau
membuat suatu keputusan yang sesuai dengan persepsi etisnya. Menurut (Al-
Fithrie, 2015), persepsi etis mahasiswa akuntansi merupakan pandangan
seorang mahasiswa akuntansi sebagai calon akuntan melalui suatu proses
yang didapat dari pengalaman dan pembelajaran terkait dengan etika seorang
akuntan, sehingga dapat memberikan penilaian apakah perilaku akuntan
merupakan perilaku etis atau tidak etis. Persepsi etis mahasiswa akuntansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
terbentuk oleh pemahaman tentang akuntansi, khususnya terkait dengan
perilaku akuntan, sehingga mahasiswa dapat menilai etis atau tidak etis dari
perilaku tersebut.
2. Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pembentukan Persepsi
Robbins (1996) menjelaskan bahwa terbentuknya persepsi seseorang
dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu:
a. Individu yang bersangkutan
Jika seseorang melihat sesuatu dan berusaha memberikan interpretasi
tentang apa yang dilihat, ia akan dipengaruhi oleh karakteristik individual
yang dimilikinya seperti minat, pengalaman dan pengetahuan.
b. Sasaran dari persepsi
Sasaran persepsi dapat berupa orang, benda ataupun peristiwa. Persepsi
terhadap sasaran bukan merupakan sesuatu yang dilihat secara teori
melainkan dalam kaitannya dengan orang lain yang terlibat.
c. Situasi
Situasi merupakan faktor yang berperan dalam proses pembentukan
persepsi seseorang.
B. Moral
Moral atau "ethos" seseorang atau sekelompok orang adalah bukan hanya
apa yang dilakukan oleh orang atau sekelompok orang itu, melainkan juga apa
yang menjadi pemikiran dan pendirian mereka mengenai apa yang baik dan apa
yang tidak baik, mengenai apa yang patut dan tidak patut untuk dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Perbuatan-perbuatan atau perilaku orang pada umumnya, tidak selalu adalah
tanda, adalah manifestasi keyakinan atau pandangan hidup orang.
Dalam penggunaannya sebagai kata sifat, moral dapat dimaknakan
sebagai:
1. Sesuatu yang menyangkut penilaian atau pengajaran tentang kebaikan atau
keburukan watak atau kelakuan;
2. Sesuatu yang bersetujuan dengan ukuran-ukuran maupun kelakuan yang
baik;
3. Sesuatu yang timbul dari hati nurani;
4. Hal yang punya dampak kejiwaan bukan keragaan;
5. Hal yang didasarkan atas kelayakan daripada bukti;
6. Prinsip yang diajarkan (atau disimpulkan) lewat sebuah cerita atau kejadian;
7. Aturan-aturan kebiasaan tingkah laku.
Beberapa pengertian tentang baik atau buruk, baik dari sudut rasionalitas
akal, maupun dari sudut pandang agama di atas, dapat mengarahkan bahwa
moral (akhlak) bukan merupakan sesuatu yang inheren dalam diri manusia
sewaktu dilahirkan, melainkan akhlak terus muncul melalui proses pendidikan
(pembinaan) dan proses sosialisasi. Moral seseorang akan sangat ditentukan oleh
seberapa jauh proses pendidikan (pembinaan) berlangsung pada individu.
Pendidikan tersebut tentu saja melibatkan banyak unsur, termasuk lingkungan
sesama individu, mulai dari keluarga, lingkungan pendidikan, dan lingkungan
masyarakat luas sampai negara atau pemerintahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
C. Etika Bisnis
Bisnis dan etika merupakan dua hal yang sangat berbeda dan terpisah satu
sama lain. Salah satu argumen menjelaskan bahwa, etika justru bertentangan
dengan bisnis dan akan membuat pelaku bisnis kalah dalam persaingan bisnis
yang ketat. Maka, seorang pebisnis tidak perlu memperhatikan imbauan-
imbauan norma dan nilai-nilai norma. Namun, pelaku bisnis tidak bisa dikatakan
baik apabila tidak bisa menerapkan nilai-nilai norma yang ada. Apabila setiap
orang yang terlibat dalam bisnis bertindak secara immoral atau bahkan amoral,
maka bisnis yang dijalankan akan segera terhenti.
Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu
untuk membentuk perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi
serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi.
Perwujudan tujuan tersebut dapat dimulai dari perencanaan strategis, organisasi
yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan
yang handal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan
konsekuen (Muslich, 1998).
Dalam sebuah sistem politik ekonomi yang mengenal aturan yang jelas
dan fair, disertai kepastian keberlakuan aturan tersebut, bisnis dapat berkembang
secara optimal menjadi sebuah profesi yang etis. Ini berarti, yang dibutuhkan
untuk menegakkan bisnis sebagai sebuah profesi yang etis adalah prinsip-prinsip
etis untuk berbisnis yang baik, tetapi juga sebagai kerangka legal-politis yang
kondusif untuk bisnis yang baik dan etis. Perangkat legal-politis terdiri dari
aturan hukum yang mengatur kegiatan bisnis semua pihak secara fair dan baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
disertai dengan sebuah sistem pemerintah yang adil dan efektif dalam
menegakkan aturan bisnis. Tanpa itu, bisnis hanya akan menjadi sebuah profesi
yang kotor, penuh intrik, penuh tipu daya, penuh jual beli kekuasaan ekonomi
dan politik demi kepentingan segelintir orang dengan mengorbankan
kepentingan, bahkan hak masyarakat luas (Keraf, 1998).
Dalam melakukan sebuah bisnis ini kita perlu memperhatikan etika agar
dipandang sebagai bisnis yang baik. Bisnis yang beretika adalah bisnis yang
menghindahkan serangkaian nilai-nilai yang bersumber dari hati nurani, empati,
dan norma. Bisnis bisa dikatakan etis apabila dalam mengelola bisnisnya selalu
menggunakan nuraninya.
1. Pengertian Etika Bisnis
Etika bisnis merupakan pengetahuan pedagang tentang tata cara
pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas
melalui penciptaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
dan memperoleh keuntungan melalui transaksi.
Menurut Muslich (1998), etika bisnis adalah suatu pengetahuan tentang
tata cara ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma
dan moralitas yang berlaku secara universal.
2. Prinsip Etika Bisnis
Prinsip-prinsip etika bisnis yang berlaku dalam kegiatan bisnis yang
baik sesungguhnya tidak bisa dilepaskan dari kehidupan kita sebagai
manusia. Namun, prinsip etika yang berlaku dalam bisnis sesungguhnya
adalah penerapan dari prinsip etika pada umumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Keraf (1998) menyebutkan secara umum terdapat lima prinsip etika
bisnis, diantaranya:
a. Prinsip otonomi
Dimana otonomi merupakan sikap dan kemungkinan manusia untuk
mengambil sebuah keputusan dan bertindak berdasarkan kesadaran sendiri
tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan. Pelaku otonom ini
merupakan orang yang tahu dan sadar mengenai keputusan dan tindakan
yang diambilsesuai atau bertentangan dengan nilai atau norma moral
tertentu.
b. Prinsip kejujuran
Prinsip kejujuran ini diperlukan dalam bisnis karena kejujuran
merupakan kunci keberhasilan para pelaku bisnis untuk mempertahankan
bisnisnya dalam jangka yang panjang di dalam dunia bisnis dengan
persaingan yang sangat ketat.
c. Prinsip keadilan
Prinsip keadilan diperlukan untuk menuntut agar setiap orang
diperlakukan sama sesuai dengan aturan yang sudah ada dan sesuai dengan
kriteria rasional objektif dan dapat dipertanggungjawabkan.
d. Perinsip saling menguntungkan
Prinsip saling menguntungkan ini diperlukan agar semua pihak
berusaha untung saling menguntungkan satu dengan yang lainnya. Prinsip
ini menakomondasi hakikat dan tujuan bisnis, dimana tujuan dari kegiatan
bisnis adalah saling menguntungkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
e. Prinsip integritas moral
Prinsip ini mengandung sebuah imperatif moral yang berlaku bagi
diri pelaku bisnis dan perusahaannya untuk berbisnis sedemikian rupa agar
tetap menjadi yang paling unggul dan dipercaya.
3. Aspek dan Sudut Pandang Etika Bisnis
Menurut Bertens (2000) terdapat tiga aspek dan sudut pandang pokok
dari bisnis, yaitu:
a. Sudut pandang ekonomi, bisnis adalah kegiatan ekonomis, maksudnya
adalah adanya interaksi produsen/perusahaan dengan pekerja, produsen
dengan produsen dalam sebuah organisasi. Kegiatan antar manusia ini
adalah bertujuan untuk mencari untung oleh karena itu menjadi kegiatan
ekonomis. Pencarian keuntungan dalam bisnis tidak bersifat sepihak,
tetapi dilakukan melalui interaksi yang melibatkan berbagai pihak.
b. Sudut pandang etika, dalam bisnis berorientasi pada profit adalah sangat
wajar, akan tetapi jangan keuntungan yang diperoleh tersebut justru
merugikan pihak lain. Maksudnya adalah, semua yang kita lakukan harus
menghormati kepentingan dan hak orang lain.
c. Sudut pandang hukum, bisa dipastikan bahwa kegiatan bisnis juga terikat
dengan Hukum Dagang atau Hukum Bisnis, yang merupakan cabang
penting dari ilmu hukum modern. Dalam praktik hukum banyak masalah
timbul dalam hubungan bisnis pada taraf nasional maupun internasional.
Seperti etika, hukum juga merupakan sudut pandang normatif, karena
menetapkan apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
4. Manfaat Etika Bisnis
Manfaat etika bisnis dalam kelangsungan perusahaan dijabarkan oleh
Muslich (1998) sebagai berikut:
1. Tugas utama etika bisnis dipusatkan pada upaya mencari cara untuk
menyelaraskan kepentingan strategis suatu bisnis dengan tuntunan
moralitas.
2. Etika bisnis bertugas melakukan perubahan kesadaran masyarakat
tentang bisnis dengan memberikan suatu pemahaman yaitu bisnis tidak
dapat dipisahkan dari etika.
D. Pelaporan Keuangan
Menurut Suwarjono (2005), pelaporan keuangan adalah bagaimana
informasi akuntansi dalam suatu masyarakat diatur, disediakan, dan
disampaikan untuk mencapai tujuan tertentu. Selain itu, pelaporan
keuangan juga merupakan segala aspek yang berkaitan dengan penyediaan dan
penyampaian informasi keuangan . Aspek-aspek tersebut antara lain lembaga
yang terlibat (misalnya penyusunan standar, badan pengawas dari pemerintah
atau pasar modal, organisasi profesi, dan entitas pelapor), peraturan yang
berlaku termasuk PABU (Prinsip Akuntansi Berterima Umum atau Generally
Accepted Accounting Principles/ GAAP).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Tujuan dari pelaporan keuangan menurut SFAC Nomor 1 tentang
Objective of Financial by Business Enterprises adalah:
1. Menyediakan informasi yang berguna bagi investor, kreditor, dan
pengguna potensial lainnya dalam membantu proses pengambilan
keputusan yang rasional atas investasi, kredit dan keputusan lainnya yang
sejenis.
2. Menyediakan informasi yang berguna bagi investor, kreditor dan
pengguna potensial lainnya yang membantu dalam menilai jumlah, waktu
dan ketidakpastian prospek penerimaan kas dari deviden atau bunga dan
pendapatan dari penjualan, penembusan atau jatuh tempo sekuritas atau
pinjaman. Menaksir aliran kas masuk pada perusahaan.
3. Memberikan informasi tentang sumber daya ekonomi, klaim atas sumber
daya tersebut dan perubahannya.
E. Gender
Gender merupakan faktor individu yang mempengaruhi perilaku etis.
Galbraith dan Stephenson (1993) dalam Wati dan Sudibyo (2016) melaporkan
bahwa pria dan wanita pada umumnya, meskipun tidak selalu, menggunakan
aturan keputusan yang berbeda ketika membuat penilaian etis dan bahwa ada
juga keragaman yang lebih besar dalam aturan keputusan yang digunakan oleh
wanita dibandingkan dengan yang digunakan oleh laki-laki.
Ahimsha dan Putra (2000) menegasakan bahwa istilah gender dapat
dibedakan ke dalam beberapa pengertian berikut ini: gender sebagai suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
istilah asing dengan makna tertentu, gender sebagai suatu fenomena sosial
budaya, gender sebagai suatu kesadaran sosial, gender sebagai suatu persoalan
sosial budaya, gender sebagai sebuah konsep untuk analisis, gender sebagai
sebuah perspektif untuk memandang kenyataan.
Secara umum, pengertian gender adalah perbedaan yang tampak antara
laki-laki dan perempuan apabila dilihat dari nilai dan tingkah laku. Dalam
Women Studies Ensiklopedia dijelaskan bahwa gender adalah suatu konsep
kultural, berupaya membuat perbedaan dalam hal peran, perilaku, mentalitas,
dan karakteristik emosional antara laki-laki dan perempuan yang berkembang
dalam masyarakat.
Fakih (2006 : 8) mendefinisikan konsep gender sebagai suatu sifat yang
melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan secara sosial maupun
kultural, serta ciri dan sifat tersebut dapat dipertukarkan. Perubahan
karakteristik gender antara laki-laki dan perempuan dapat terjadi dari waktu ke
waktu, dari tempat ke tempat lain, bahkan dari kelas ke kelas masyarakat
berbeda.
Tabel 2.1 Karakteristik Gender
Laki-Laki Perempuan
Maskulin
Rasional
Tegas
Persaingan
Orientasi dominasi
Feminim
Emosional
Fleksibel/plinplan
Kerjasama
Orientasi menjalin hubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Tabel 2.1 Karakteristik Gender (Lanjutan)
Laki-Laki Perempuan
Agresif
Objektif
Fisik
Pasif
Mengasuh
Cerewet
Sumber : Dewi (2006)
Pada dasarnya, karakteristik atau sifat ini dapat dipertukarkan, artinya ada
laki-laki yang emosional, cerewet, lemah lembut dan ada juga perempuan yang
rasional, sombong, objektif dan kuat. Perubahan ini dapat terjadi pada waktu
ke waktu, dari tempat ke tempat lainnya. Gender sendiri merupakan salah satu
permasalahan yang sering dibahas di dalam literatur etika, bisnis dan psikologi
yaitu apakah perempuan lebih sensitif terhadap hal etika dibandingkan dengan
laki-laki ketika dihadapkan pada kejadian etis versus tidak etis (Mutmainah,
2006; dalam Mardawati, 2014).
Terdapat dua pendekatan yang biasa digunakan untuk memberikan
pendapat mengenai pengaruh Gender terhadap perilaku etis maupun persepsi
individu terhadap perilaku tidak etis (Coate dan Frey, 2000), yaitu :
1. Pendekatan Struktural
Pendekatan ini menyatakan bahwa perbedaan antara laki-laki dan
perempuan yang disebabkan oleh sosialisasi awal terhadap pekerjaan dan
kebutuhan-kebutuhan peran lainnya. Sifat dan pekerjaan yang sedang
dijalani membentuk sebuah perilaku melalui sistem reward dan insentif,
maka laki-laki dan perempuan akan merespon dan mengembangkan nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
etis dan moral secara sama di lingkungan pekerjaan yang sama.
Pendekatan struktural menyatakan baik laki-laki maupun perempuan di
dalam profesi tersebut akan memiliki perilaku etis yang sama.
2. Pendekatan Sosialisasi
Pendekatan ini menyatakan bahwa laki-laki dan perempuan
membawa seperangkat nilai yang berbeda ke dalam suatu lingkungan kerja
maupun ke dalam suatu lingkungan belajar. Perbedaan sifat berdasarkan
dari gender ini akan mempengaruh laki-laki dalam mengambil sebuah
keputusan. Laki-laki akan bersaing untuk mencapai sebuah kesuksesan
dan lebih cenderung melanggar aturan yang ada karena mereka
memandang pencapaian prestasi sebagai suatu persaingan. Laki-laki
mementingkan kesuksesan akhir atau relative performance, perempuan
lebih mementingkan self-performance. Perempuan akan menitikberatkan
pada pelaksanaan tugas dengan baik dan hubungan kerja yang harmonis,
sehungga perempuan akan lebih patuh terhadap peraturan yang ada dan
mereka akan lebih kritis terhadap orang-orang yang melanggar peraturan
tersebut.
F. Performa Akademik terhadap penilaian Etis
Performa akademik merupakan sebuah kemampuan, kecakapan atau
sebuah hasil usaha yang semakin tinggi dari waktu ke waktu melalui proses
pembelajaran. Performa akademik yang dimaksud adalah IPK (Indeks Prestasi
Kumulatif). Menurut Pascarella dan Terenzini (2005) dalam Wati dan Sudibyo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
(2016) pencapaian yang diindikasikan dengan nilai merupakan indikator yang
paling mengungkapkan intelektual seorang mahasiswa. Pernyataan ini
didukung dengan penemuan yang konsisten dari Trail et al. (2006) dalam Wati
dan Sudibyo (2016), yang mengatakan bahwa indeks prestasi merupakan
prediksi terbaik dari keberhasilan akademik. IPK diduga akan berpengaruh
terhadap tingkat pemahaman dan kepekaan etika mahasiswa karena mahasiswa
yang memiliki IPK lebih tinggi akan cenderung lebih aktif dan mandiri dalam
proses pembelajaran, sehingga ketika metode pengajaran dosen kurang
menarik ataupun materi yang disampaikan kurang kontekstual maka mereka
akan aktif dan berusaha belajar sendiri mengenai materi tersebut.
Penelitian yang dilakukan terhadap mahasiswa Akuntansi oleh Risa
(2009) yang menguji tentang persepsi mahasiswa terhadap kode etik akuntan
berdasarkan prestasi mahasiswa, menemukan bahwa hasil pengujian untuk
setiap prinsip kode etik akuntan menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan
atas persepsi antara mahasiswa akuntanai dengan IPK < 3 dan mahasiswa
dengan IPK ≥ 3. Perbedaan dari nilai mean tersebut mengindikasi bahwa
mahasiswa yang berprestasi mempunyai pemahaman yang lebih baik tentang
kode etik akuntan dan kemungkinan dapat bersikap lebih etis daripada
mahasiswa yang kurang berprestasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
G. Penelitian Terdahulu
Penelitian Shantanu et al. (2014) berkaitan dengan etika yaitu mengenai
persepsi mahasiswa akuntansi terhadap etika penyusunan laporan keuangan.
Tujuan dari penelitian mereka adalah untuk menganalisis ada atau tidaknya
perbedaan persepsi mahasiswa akuntansi terhadap etika penyusunan laporan
keuangan. Populasi yang digunakan mereka adalah Mahasiswa Jurusan
Akuntansi Program S1 dan Program Diploma 3 di Universitas Pendidikan
Ganesha Singaraja dan pengumpulan sampel dilakukan dengan pengambilan
secara acak dengan pertimbangan tertentu. Responden mahasiswa berasal dari
jurusan akuntansi program S1 sejumlah 33 responden, untuk mahasiswa
jurusan akuntansi program diploma 3 sejumlah 33 responden. Pengumpulan
data dengan memberikan kuesioner secara langsung dan kuesioner diambil
langsung saat responden selesai memberikan jawaban atas peryataan yang
diberikan. Dari keseluruhan kuesioner yang disebar, kuesioner yang kembali
sebanyak 66 buah. Jadi keseluruhan kuesioner kembali dengan utuh dan
lengkap. Dari hasil analisis data yang telah dikumpulkan melalui kuesiner dan
hasil uji Hipotesis, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. Terdapat
perbedaan signifikan persepsi mahasiswa akuntansi terhadap etika penyusunan
laporan keuangan di Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja. Perbedaan ini
ditunjukkan dengan nilai probabilitas 0,032 < 0,05, maka diterima yang berarti
terdapat perbedaan signifikan persepsi mahasiswa akuntansi terhadap etika
penyusunan laporan keuangan. Yang ditunjukkkan dengan pandangan
mahasiswa jurusan akuntansi program S1 lebih baik dibandingkan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
mahasiswa jurusan akuntansi program diploma 3 terhadap etika penyusunan
laporan keuangan. Mahasiswa jurusan akuntansi program S1 memiliki
ketelitian yang lebih baik terhadap salah saji terhadap laporan keuangan
dibandingkan mahasiswa jurusan akuntansi program diploma 3.
Penelitian Wati dan Sudibyo (2016) mengenai pengaruh pendidikan
etika bisnis dan religiusitas terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi. Tujuan
dari penelitian ini melihat hubungan antara pendidikan etika, gender,
religiusitas, dan performa akademik terhadap persepsi etis mahasiswa.
Penelitian ini juga ingin membuktikan perbedaan persepsi antara mahasiswa
yang sudah atau sedang mengambil mata kuliah etika bisnis dan yang belum,
antara mahasiswa laki-laki dan perempuan, serta mahasiswa dengan IPK ≥ 3,3
dan <3,3. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa S-1 jurusan
akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada dari
angkatan 2012-2015 sebanyak 506 orang. Pengambilan sampel menggunakan
metode purposive sampling. Jenis metode purposive sampling yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu metode quota sampling. Dari penjelasan tersebut,
maka penulis menetaplan kuota sampel sebanyak 150 responden (27% dari
populasi). Dari populasi yang ada terdapat 35% mahasiswa dan 65% mahasiswi
yang masih aktif dari angkatan 2012-2015 di Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Gadjah Mada. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data primer yang diambil secara langsung dari mahasiswa S1 jurusan
akuntansi Fakultas Ekonomika dan bisnis Universitas Gadjah Mada. Data
dikumpulkan menggunakan instrumen kuesioner yang didistribusikan baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
secara online melalui type form maupun secara langsung kepada responden.
Kuesioner penelitian ini dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama untuk
mengukur persepsi mahasiswa mengenai etika bisnis dan bagian kedua untuk
mengukur tingkat religiusitas mahasiswa. Pernyataan dinilai dengan skala
Likert dimulai dari skala 1 (Sangat Tidak Setuju), 2 (Tidak Setuju), 3 (Netral),
4 (Setuju) hingga skala 5 (Sangat Setuju). Metode analisis data yang digunakan
yaitu analisis regresi berganda dan uji beda independent sample t-test. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pendidikan etika dan performa akademik tidak
berpengaruh signifikan terhadap persepsi etis mahasiswa, berbeda halnya
dengan religiusitas dan gender yang memiliki pengaruh yang signifikan. Hasil
uji beda menunjukkan perbedaan persepsi etis antara yang sudah atau sedang
mengambil mata kuliah etika bisnis dengan yang belum, sama halnya dengan
mahasiswa laki-laki dan perempuan.
Penelitian McManus et al. (2012) mengenai studi perbandingan
pengaruh pembelajaran berbasis web dan pembelajaran berbasis buku teks di
kelas terhadap kecenderungan mahasiswa akuntansi untuk melakukan
pelaporan pelanggaran (whistle-blowing). Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengukur apakah pertimbangan etika pada mahasiswa akuntansi terdapat
perbedaan antara pembelajaran berbasis web, dengan modul yang berorientasi
multimedia dan pembelajaran yang menggunakan buku teks di dalam kelas.
Penelitian ini melibatkan 156 mahasiswa tahun kedua, program studi
Akuntansi Keuangan, yang ada di dua universitas yang berbeda di Australia (A
dan B). Kelompok mahasiswa di universitas A, yang berjumlah 90 orang,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
menerima instruksi etika berbasis web. Selain itu kelompok mahasiswa B yang
berjumlah 66 dihadapkan pada situasi etika melalui pendekatan instruksi
berdasarkan buku teks di kelas. Desain penelitian ini berbentuk eksperimen
terhadap dua kelompok mahasiswa di dua universitas yang berbeda. Dua
kelompok yang dibedakan menjadi dua universitas ini dipilih dan harus sama
dengan jenis kelamin, usia, pengalaman kerja, pendidikan, dan dapat
dibandingkan secara domestik. Namun demikian, keterbatasan penelitian ini
adalah terkait jarak antara dua universitas yang kurang signifikan sehingga
kemungkinan besar terdapat orientasi etika yang serupa antara dua kelompok
mahasiswa tersebut. Sebelum melakukan eksperimen, peneliti melakukan
pengujian tingkat pemahaman pertanyaan yang diajukan kepada enam
akademis akuntansi dan empat mahasiswa akuntansi di tahun ketiga. Uji coba
ini dilakukan untuk meyakinkan peneliti bahwa pertanyaan survei yang akan
diajukan nanti tidak ambigu, jelas dan dapat dipahami oleh responden. Analisis
regresi berganda dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian. Analisis ini
dapat menguji secara tepat hubungan antara variabel independen (metode
instruksi etika) dan variabel dependen (keputusan etis) dengan memungkinkan
masuknya karakteristik personal sebagai variabel kontrol untuk gender, usia
dan status kewarganegaraan. Hasil dari penelitian ini adalah mahasiswa
kelompok A, yang mendapat instruksi etika dari website lebih cenderung dapat
melakuakan whistle-blowing daripada mahasiswa kelompok, yang diberi
instruksi berbasis buku teks.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Craft (2012) melakukan review Literatur mengenai etika pengambilan
keputusan dari tahun 2004 – 2011. Tujuan dari artikel ini adalah untuk
memberikan sinopsis dari penelitian empiris dalam pengambilan keputusan etis
yang diterbitkan sejak tinjauan literatus terakhir pada tahun 2005. Metode yang
dilakukan dalam pemilihan artikel dengan mengambil pola dari 3(tiga) ulasan
literatur sebelumnya yang diterbitkan pada topik ini. Semua artikel yang dipilih
ini, diterbitkan dalam jurnal akademik tahun 2004 – 2011 dan artikel tersebut
juga melaporkan hasil empiris.
Berdasarkan review yang dilakukan faktor individu mendapatkan
perhatian yang paling tinggi pada penelitian empiris. Faktor-faktor individu
tersebut antara lain gender, usia, kebangsaan dan agama. Beberapa penelitian
mengenai pengaruh gender dalam pengambilan keputusan etis ini, didapatkan
temuan bahwa penelitian yang di review oleh Craft (2012) mengungkapkan
adanya pengaruh gender dalam hal pengambilan keputusan. Review yang
dilakukan O’Fallon dan Butterfield’s (2005) dalam Craft (2012) juga
melaporkan bahwa terdapat temuan pengaruh gender yang signifikan terhadap
pengambilan keputusan etis. Beberapa temuan tersebut mengatakan bahwa
laki-laki lebih memiliki tingkat pengambilan keputusan etis yang tinggi
dibanding perempuan. Akan tetapi, beberapa penelitian yang lain
mengungkapkan hal yang sebaliknya. Selain itu, terdapat juga penelitian yang
mengungkapkan bahwa gender tidak berpengaruh signifikan terhadap
pengambilan keputusan etis, seperti penelitian yang dilakukan oleh Chan and
Leung (2006) dalam Craft (2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
H. Perumusan Hipotesis Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu mengenai etika dalam
penyusunan laporan keuangan, maka dapat dipahami bahwa etika merupakan
sebuah pengetahuan yang sangat penting bagi seorang mahasiswa yang
nantinya akan terjun langsung pada dunia kerja atau nantinya bakal menjadi
seorang akuntan di sebuah perusahaan. Akan tetapi persepsi setiap mahasiswa
belum tentu sama. Oleh karena itu, penulis ingin melihat perbedaan persepsi
dari setiap mahasiswa Akuntansi berdasarkan gender dan performa akademik.
Jawaban sementara dari rumusan masalah yang dibuat, penulis membuat
hipotesis sebagai berikut:
1. Gender
Berdasarkan rangkuman atas review Craft (2012) yang berisi
kumpulan penelitian empiris dari tahun 2004 – 2011 mengenai
pengambilan keputusan etis, diperoleh temuan bahwa faktor gender pada
individu sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan etis. Dirata-
rata, perempuan memiliki persepsi etis lebih tinggi daripada laki-laki
dalam sepuluh dari 38 temuan. Hal ini dikarenakan berdasarkan dari
gender, laki-laki mempunyai karakterstik untuk bersaing dalam
mengambil sebuah keputusan. Laki-laki akan bersaing untuk mencapai
sebuah kesuksesan dan lebih cenderung melanggar aturan yang ada karena
mereka memandang pencapaian prestasi sebagai suatu persaingan. Laki-
laki mementingkan kesuksesan akhir atau relative performance. Salah
satunya penelitian dari Krambia-Kapardis dan Zopiatis (2008) dalam Craft
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
(2012) mengatakan bahwa perempuan memiliki persepsi etis daripada
laki-laki. Di sebaliknya, pada penelitian Marques dan Azevedo-Pereira
(2009) dalam Craft (2012) mengatakan bahwa laki-laki lebih etis dalam
mengambil keputusan daripada perempuan. Oleh karena itu hipotesis yang
dibuat oleh penulis adalah:
Ha1 : Ada perbedaan persepsi etis antara Mahasiswa perempuan dengan
mahasiswa laki-laki mengenai pelaporan keuangan.
2. Performa Akademik
Menurut Pascarella dan Terenzini (2005) dalam Wati dan Sudibyo
(2016) pencapaian yang diindikasikan dengan nilai merupakan indikator
yang paling mengungkapkan intelektual seorang mahasiswa. Pernyataan
ini didukung dengan penemuan yang konsisten dari Trail et al. (2006)
dalam Wati dan Sudibyo (2016), yang mengatakan bahwa indeks prestasi
merupakan prediksi terbaik dari keberhasilan akademik. IPK tinggi
memiliki sikap rasional, dimana mereka juga mampu membedakan suatu
tindakan atau kasus atau keputusan etis dan tidak etis. Oleh karena itu
hipotesis yang dibuat penulis adalah:
Ha2 : Ada perbedaan persepsi etis antara mahasiswa dengan IPK tinggi
dengan mahasiswa dengan IPK rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif dimana peneliti
mengumpulkan informasi mengenai suatu gejala yang ada, yaitu keadaan
gejala menurut apa adanya pada saat penelitian berjalan. Penelitian ini juga
mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat serta tata cara yang berlaku
dalam masyarakat serta situasi-situasi , termasuk tentang hubungan, kegiatan,
sikap, pandangan, serta proses yang sedang berlangsung dan pengaruh dari
suatu fenomena.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu Penelitian : Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2017
Tempat Penelitian : Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Ekonomi
Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
C. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Akuntansi
angkatan 2015 berdasarkan gender dan performa akademik di Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta. Objek dari penelitian ini adalah persepsi etis
mahasiswa akuntansi mengenai pelaporan keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
D. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan objek yang diteliti dan terdiri dari
sejumlah individu, baik yang terbatas maupun tidak terbatas. Populasi yang
digunakan pada penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Akuntansi
angkatan 2015 di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
E. Sampel
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini secara non random
yaitu pengambilan sampel yang tidak semua anggota sampel diberi kesempatan
untuk dipilih sebagai anggota sampel. Pengambilan sampel dalam penilitian ini
menggunakan convenience sampling yang dilakukan dengan memilih sampel
bebas sekehendak penulis atau karena kebetulan saja karena jumlah
populasinya tidak diketahui secara pasti oleh penulis. Untuk mendapatkan data,
penulis mendatangi 4 kelas semua mahasiswa angkatan 2015 yang pada saat
itu sedang mengikuti mata kuliah Metode Penelitian Akuntansi (MPA) pada
semester Gasal TA 2017/2018.
F. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei. Survei dilakukan
dengan cara menyebarkan kuesioner yang berisikan pertanyaan dengan model
pernyataan pilihan untuk memudahkan memberikan nilai kepada masing-
masing pernyataan yang sudah dibuat. Skala yang digunakan dalam penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
ini adalah Skala Likert yang bertujuan untuk mengukur persepsi, sikap atau
pendapat seseorang atau kelompok. Ketentuan yang digunakan, yaitu:
1 : Sangat Tidak Tinggi Sekali
2 : Sangat Tidak Tinggi
3 : Tidak Tinggi
4 : Netral
5 : Tinggi
6 : Sangat Tinggi
7 : Sangat Tinggi Sekali
Dalam kuesioner penelitian ini istilah yang digunakan adalah etis, adil,
bermoral, pantas, baik dan tindakan yang benar. Semakin tinggi angka yang
dipilih maka semakin tinggi tingkat etis, adil, bermoral, pantas, baik dan
tindakan yang benar. Kuesioner yang digunakan tersebut, merupakan
adaptasi dari penelitian McManus et al (2012) dengan modifikasi kasus
terlampir pada halaman 51.
G. Teknik Pengujian Alat Uji
Kuesioner merupakan sebuah alat ukur yang harus diuji dimana
kuesioner ini bisa diukur dengan Uji validitas dan Uji reliabilitas.
1. Uji validitas
Uji ini merupakan ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam
pengukurannya. Pengukuran validitas dalam penelitian ini dilakukan
dengan cara melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
skor variabel. Uji signifikasi ini menggunakan teknik Product Moment
dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel pada alpha
(α = 0,05). Apabila r hitung > r tabel maka suatu kuesioner dapat dikatakan
sah atau valid.
2. Uji reliabilitas
Analisis ini merupakan sejauh mana pengukuran dari suatu tes tetap
konsisten setelah dilakukan berulang-ulang terhadap subjek dan dalam
kondisi yang sama. Uji signifikansi ini menggunakan teknik cronbach’s
Alpha, dengan ketentuan koefisien alpha yang semakin mendekati 1 berarti
instrumen tersebut semakin reliable. Suatu konstruk atau variabel
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70
(Nunnally, 1994; dalam Ghozali, 2013).
H. Teknik Analisis Data
Untuk menjawab pertanyaan diatas adakah perbedaan persepsi etis
antara mahasiswa akuntansi berdasarkan gender, dan performa akademik
mengenai pelaporan keuangan yang akan diuji apakah sebuah sampel
mempunyai perbedaan nyata dengan sampel yang lainnya. Tahap-tahap
pengujian yang harus dilakukan adalah:
1. Menentukan formulasi hipotesa nol (Ho) atau hipotesa alternatif (Ha)
1.1 Gender
Ho1 : Tidak ada perbedaan persepsi etis antara mahasiswa
perempuan dengan mahasiswa laki-laki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Ha1 : Ada perbedaan persepsi etis antara mahasiswa perempuan
dengan mahasiswa laki-laki.
1.2 Performa Akademik
Ho2 : Tidak ada perbedaan persepsi etis antara mahasiswa
dengan IPK tinggi dengan mahasiswa IPK rendah.
Ha2 : Ada perbedaan persepsi etis antara mahasiswa dengan IPK
tinggi dengan mahasiswa IPK rendah.
2. Menentukan level signifikan
Level signifikan yang digunakan adalah 5% dengan pengujian dua sisi.
3. Menghitung nilai statistik
Tahap selanjutnya adalah mencari nilai statistik dengan menggunakan
SPSS.
4. Pengambilan Keputusan
Menentukan keputusan yang akan diambil dari analisis data yang di dapat.
Pernyataan Ho diterima apabila (Sig > ɑ) atau Ho diterima apabila (t hitung
≤ t tabel atau -t hitung ≥ -t tabel) . Sebaliknya, pernyataan Ho ditolak apabila (Sig
< ɑ) atau Ho ditolak apabila (t hitung > t tabel atau -t hitung < -t tabel). Uji yang
digunakan adalah Independent samples T-Test, dimana uji ini digunakan
untuk melihat apakah terdapat perbedaan antara dua kelompok sampel yang
tidak saling berhubungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Dalam penelitian ini, data diperoleh dari mahasiswa Program Studi
Akuntansi angkatan 2015 di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Data
yang diperoleh dengan menyebarkan kuesioner digunakan untuk memperoleh
jawaban dari hipotesis sesuai dengan tujuan dari penelitian ini.
Dalam penelitian ini, yang mengisi kuesioner adalah mahasiswa
Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma dimana data yang di
dapat berjumlah 91 mahasiswa Akuntansi. Pengambilan sampel ini dilakukan
dengan menggunakan convenience sampling. Untuk mendapatkan data,
penulis mendatangi 4 kelas semua mahasiswa angkatan 2015 yang pada saat
itu sedang mengikuti mata kuliah Metode Penelitian Akuntansi (MPA) pada
semester Gasal TA 2017/2018.
Berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan kepada responden,
peneliti mendapatkan data sebagai berikut:
Tabel 4.1: Karakteristik Demografi Responden
Karakteristik Kategori Jumlah Presentase
Gender Laki-laki 32 35%
Perempuan 59 65%
Jumlah 91 100%
IPK ≤ 3 29 32%
≥ 3 62 68%
Jumlah 91 100%
Sumber: data diolah 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Hasil Uji Instrumen
1. Hasil Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
kuesioner. Kuesioner dapat dikatakan valid apabila pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut. Uji signifikasi dilakukan dengan membandingkan nilai
r hitung dengan r tabel pada alpha (α = 0,05). Apabila r hitung > r tabel
maka suatu kuesioner dapat dikatakan sah atau valid.
Dari hasil pengujian validitas atas butir-butir pertanyaan yang telah
ditentukan tarif signifikannya 5% dengan r tabel = 0,204, dapat dilihat
masing-masing dari pertanyaan memiliki r hitung > r tabel. Hal ini
menunjukkan bahwa butiran pertanyaan yang digunakan dalam penelitian
ini valid.
Hasil dari pengujian selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas
Variabel Indikator r hitung Keterangan
P1
Etis 0,867**
Valid Adil 0,773**
Bermoral 0,732**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas (Lanjutan)
Variabel Indikator r hitung Keterangan
P1
Pantas 0,804**
Valid Baik 0,835**
Tindakan Benar 0,819**
Sumber : Data diolah 2018
Berdasarkan pengujian dari validitas diatas, dapat diketahui bahwa
butir pertanyaan setiap variabel adalah valid, karena rhitung di atas nilai
rtabel (0,204) berarti setiap pertanyaan yang diajukan kepada responden
dapat dipahami dengan baik.
2. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan utuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel. Butir pertanyaan dapat dikatakan
reliabel apabila jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten. Uji
signifikansi ini menggunakan teknik cronbach’s Alpha, dengan
ketentuan koefisien alpha yang semakin mendekati 1 berarti instrumen
tersebut semakin reliabel. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel
jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Nunnally, 1994; dalam
Ghozali, 2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Hasil dari pengujian selengkapnya dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 4.3 Rekapitulasi hasil Uji Reliabilitas
Variabel
Cronbach’s
Alpha
Standar
Reliabilitas
Keterangan
Persepsi Etis 0,889 0,70 Reliabel
Sumber : data diolah 2018
Berdasarkan pengujian dari reliabilitas diatas, dapat diketahui
bahwa Cronbach’s Alpha adalah 0,889 > 0,70, maka dapat dikatakan
bahwa butiran pertanyaan adalah reliabel.
Berdasarkan hasil dari validitas dan reliabilitas ini maka dapat
dinyatakan bahwa instrumen dari penelitian sudah memenuhi syarat
untuk digunakan dalam mengumpulkan data dan dapat data tersebut
dapat dianalisis.
B. Analisis Data
Analisis yang digunakan peneliti adalah uji beda rata-rata yang
menganalisis ada atau tidaknya perbedaan persepsi etis antara mahasiswa laki-
laki dengan mahasiswa peempuan mengenai pelaporan keuangan dan antara
mahasiswa dengan IPK rendah dengan mahasiswa IPK tinggi mengenai
pelaporan keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tahap-tahap uji beda yang harus dilakukan sebagai berikut:
1. Perumusan Hipotesis
2. Level Signifikan
Level signifikan yang digunakan adalah 5% (0,05).
3. Jenis Uji
Pada pengujian ini menggunakan uji signifikansi untuk rata-rata dua
sampel dengan menggunakan Independent Sample t-Test.
4. Nilai Statistik
Mengitung nilai statistik dengan menggunakan SPPS.
Tabel 4.4 Rata-rata Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi berdasarkan Gender
mengenai Pelaporan Keuangan
Group Statistics
GENDER N Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean
ETIS Laki-laki 32 5,25 1,164 ,206
Perempuan 59 5,90 1,170 ,152
ADIL Laki-laki 32 4,63 1,408 ,249
Perempuan 59 5,76 1,194 ,155
BERMOR
AL
Laki-laki 32 5,28 1,114 ,197
Perempuan 59 5,63 1,158 ,151
PANTAS Laki-laki 32 5,25 1,344 ,238
Perempuan 59 5,78 1,084 ,141
BAIK Laki-laki 32 4,88 1,264 ,223
Perempuan 59 5,69 1,393 ,181
TINDAKA
N_BENAR
Laki-laki 32 4,44 1,625 ,287
Perempuan 59 5,53 1,382 ,180
Sumber: data diolah 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Diketahui bahwa nilai rata-rata persepsi etis mahasiswa mengenai
pelaporan keuangan berdasarkan gender pada setiap butiran pertanyaan
menunjukkan rata-rata sampel untuk laki-laki dan perempuan memiliki
perbandingan jumlah yang berbeda-beda, dimana perempuan lebih besar
daripada laki-laki.
Dalam membuat suatu keputusan apakah hipotesis memiliki perbedaan
atau tidak, maka sig (2-tailed) tersebut dibandingkan dengan ɑ. Bila ɑ (Alpha)
ditetapkan 5% dan pengujian dilakukan dengan menggunakan uji dua sisi, maka
didapat hasil berdasarkan gender dari total keseluruhan sig (2-tailed) = 0,001 < ɑ
= 0,05, maka Ho1 ditolak dan Ha1 diterima.
Tabel 4.5 Rata-rata Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi berdasarkan IPK
mengenai Pelaporan Keuangan
Group Statistics
IPK N Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
ETIS ≤ 3 29 5,59 1,615 ,300
≥ 3 62 5,71 ,965 ,123
ADIL ≤ 3 29 5,34 1,542 ,286
≥ 3 62 5,37 1,309 ,166
BERMORAL ≤ 3 29 5,66 1,233 ,229
≥ 3 62 5,44 1,111 ,141
PANTAS ≤ 3 29 5,28 1,486 ,276
≥ 3 62 5,74 1,023 ,130
BAIK ≤ 3 29 5,28 1,645 ,306
≥ 3 62 5,47 1,277 ,162
TINDAKAN_BE
NAR
≤ 3 29 5,00 1,669 ,310
≥ 3 62 5,21 1,506 ,191
Sumber: data diolah 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Diketahui bahwa nilai rata-rata persepsi etis mahasiswa mengenai
pelaporan keuangan berdasarkan IPK pada setiap butiran pertanyaan
menunjukkan jumlah dari setiap sampel untuk IPK < 3 memiliki rata-rata
yang tidak jauh berbeda dengan IPK > 3.
Dalam membuat suatu keputusan apakah hipotesis memiliki
perbedaan atau tidak, maka sig tersebut dibandingkan dengan ɑ. Bila ɑ
(Alpha) ditetapkan 5% dan pengujian dilakukan dengan menggunakan uji
dua sisi, maka didapat hasil berdasarkan IPK dari total keseluruhan sig (2-
tailed) = 0,580 > ɑ = 0,05, maka Ho1 diterima dan Ha1 ditolak.
C. Pembahasan
Persepsi etis dianalisis dengan melihat perbedaan dari dua variabel
gender dan performa akademik. Perbedaan persepsi etis berdasarkan gender
dan performa akademik dengan memberi nilai pada setiap alternatif jawaban
yang ada sesuai dengan skala yaitu : Sangat Tidak Tinggi Sekali, Sangat Tidak
Tinggi, Tidak Tinggi, Netral, Tinggi, Sangat Tinggi, dan Sangat Tinggi Sekali.
Model statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian
dengan menggunakan Uji Beda Rata-rata.
Dari perbandingan setiap variabel ditemukan hasil, yaitu :
a. Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi mengenai Pelaporan Keuangan
berdasarkan Gender
Berdasarkan perbandingan antara nilai signifikansi dengan
ɑ(Alpha), ditunjukkan dari hasil perhitungan uji beda rata-rata yaitu nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
signifikansi sebesar 0,001 lebih kecil dari ɑ sebesar 0,05 yang berarti Ho
ditolak. Hal ini dapat diartikan bahwa terdapat perbedaan persepsi etis
antara mahasiswa perempuan dan mahasiswa laki-laki, yang ditunjukkan
dengan adanya rata-rata skor persepsi etis perempuan yang lebih tinggi
daripada laki-laki. Dengan demikian, hasil tersebut menunjukkan bahwa
perempuan lebih etis dalam menanggapi kasus yang terjadi dibandingkan
dengan laki-laki.
Hal ini mendukung hipotesis yang diharapkan sebelumnya dengan
penulis dimana ada tingkat persepsi etis antara mahasiswa laki-laki dan
perempuan mengenai pelaporan keuangan. Hasil ini sejalan dengan yang
sudah terjadi pada review terdahulu Craft (2012) mengungkapkan adanya
pengaruh gender dalam hal pengambilan keputusan. Review yang
dilakukan O’Fallon dan Butterfield’s (1994) dalam Craft (2012) juga
melaporkan bahwa terdapat temuan pengaruh gender yang signifikan
terhadap pengambilan keputusan etis. Beberapa temuan tersebut
mengatakan bahwa laki-laki lebih memiliki tingkat pengambilan
keputusan etis yang tinggi dibanding perempuan. Akan tetapi, beberapa
penelitian yang lain mengungkapkan hal yang sebaliknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
b. Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi mengenai Pelaporan Keuangan
berdasarkan IPK
Berdasarkan perbandingan antara sig (2-tailed) dan ɑ (Alpha),
terlihat bahwa sig (2-tailed) > ɑ (Alpha), yang berarti Ho diterima dan
Ha ditolak. Dengan demikian bisa diartikan bahwa tidak ada perbedaan
persepsi etis antara mahasiswa dengan IPK tinggi dan mahasiswa dengan
IPK rendah mengenai pelaporan keuangan.
Hal ini tidak mendukung hipotesis yang diharapkan penulis dimana
adanya perbedaan persepsi etis antara mahasiswa dengan IPK tinggi
dengan mahasiswa IPK rendah. Tidak ada perbedaan persepsi antara
mahasiswa dengan IPK tinggi dengan mahasiswa IPK rendah,
menunjukkan bahwa mahasiswa dengan IPK tinggi dengan mahasiswa
IPK rendah pada umumnya, meskipun tidak selalu, dapat memiliki
tingkat persepsi yang sama dalam menanggapi kasus-kasus yang terjadi
di sekitarnya salah satunya pelaporan keuangan. Hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian Wati dan Sudibyo (2016) yang mengatakan
pendidikan etika dan performa akademik tidak berpengaruh signifikan
terhadap persepsi etis mahasiswa.
Persepsi etis dari hasil pendapat mahasiswa akuntansi Universitas
Sanata Dharma menunjukkan bahwa persepsi etis tidak dapat dibedakan
hanya dengan melihat besaran IPK saja. Akan tetapi, perlu juga untuk
dilihat dari faktor kepribadian mahasiswa, seperti lingkungan sekitar,
pengalaman pribadi, kebiasaan, dan norma-norma yang dianut oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
seseorang. Keraf (1998) mengungkapkan bahwa etika teleologi
merupakan etika yang mengukur baik buruknya suatu tindakan
berdasarkan tujuan yang akan dicapai dengan tindakan itu, atau
berdasarkan akibat yang timbul dari tindakan tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa pertimbangan etika bukan didasarkan pada benar
atau salah suatu tindakan, yang dapat diukur dengan tingkat intelektual
seseorang. Sebagai contoh, kasus korupsi pengadaan KTP elektronik di
Indonesia melibatkan pihak-pihak yang memiliki jabatan tinggi pada
pemerintahan. Umumnya orang yang berada pada jabatan tinggi di
pemerintahan cenderung memiliki intelektual yang memadai, namun
dalam kasus tersebut mereka justru melakukan tindakan yang tidak etis
dan sebaliknya seperti itu juga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, kesimpulan yang dapat
ditarik menunjukkan bahwa:
1. Ada perbedaan persepsi etis antara mahasiswa laki-laki dan perempuan
akuntansi mengenai pelaporan keuangan.
2. Tidak ada perbedaan persepsi etis antara mahasiswa dengan IPK tinggi dan
mahasiswa dengan IPK rendah mengenai pelaporan keuangan.
B. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat keterbatasan, yaitu peneliti tidak
menghubungkan nilai mata kuliah etika bisnis yang didapat mahasiswa dengan
persepsi etis sehingga peneliti tidak mengetahui persepsi etis menurut sudut
pandang mahasiswa berdasarkan nilai yang didapat dari mata kuliah etika
bisnis.
C. Saran
Dari hasil penelitian yang telah dibahas dan disimpulkan, maka saran
untuk peneliti selanjutnya bisa menambahkan variabel berdasarkan nilai mata
kuliah etika untuk memperkuat hasil dari penelitian apabila dikaitkan dengan
persepsi etis .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
DAFTAR PUSTAKA
Ahimsha, Heddy Shri dan Putra. 2000. Paradigma Ilmu Sosial Budaya. Kuliah
Umum Paradigma Ilmu-Ilmu Humaniora. Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
Al-Fithrie, Nurul Luthfie. 2015. Pengaruh Moral Reasoning dan Ethical Sensitivity
Terhadap Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi dengan Gender Sebagai
Variabel Moderasi (Studi Kasus pada Mahasiswa Akuntansi UNY). Skripsi.
Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Bertens, K. 2000. Pengantar Etika Bisnis. Edisi Keenam. Kanisius, Yogyakarta.
Bertens, K. 2002. Etika. Gramedia Pustaka, Jakarta.
Coate, C. dan Frey, K. 2000. Some Evidence on the Ethical Disposition of
Accounting Students: Context and Gender Implications. Teaching Business
Ethis, 4(4):379-404.
Craft, Jana L. 2012. Review of the Empirical Ethical Decision–Making Literature :
2004-2011. Jurnal Economia, 12(2):182-201.
Fakih, Mansour. 2006. Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Pustaka Pelajar
Offset, Yogyakarta.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPPS
23. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Hartono, Jogiyanto. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis. BPFE, Yogyakarta.
Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Bumi Aksara,
Jakarta.
Henry, Khairil. 2013. Perbedaan Persepsi Etis Dosen Akuntansi Terhadap Praktik
Earnings Management di Kota Pekanbaru dalam Perspektif Gender.
http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/marwah/article/view/518/498.
Diakses pada 20 Januari 2018.
KBBI. 2018. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). https://kbbi.kemdikbud
.go.id/entri/etis. Diakses 20 Januari 2018.
Keraf, A. Sonny. 1998. Etika Bisnis Tuntutan dan Relevansinya. Kanisius,
Yogyakarta.
Krambia-Kapardis, M. dan Zopiatis, A. A. 2008. Unchartered territory:
Investigating individual business ethics in Cyprus. Business Ethics: A
European Review, 17(2):138–148.
Kurniawan, Albert. 2014. Metode Riset untuk Ekonomi dan Bisnis. Alfabeta,
Bandung.
Kurniawati, Patrisia Indah. 2008. Analisis Persepsi Mahasiswa dan Pengusaha
Counter Telepon Selular Tentang Etika Bisnis. Skripsi. Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Mardawati, Revita. 2014. Pengaruh Orientasi Etis, Gender, dan Pengetahuan Etika
Terhadap Persepsi Mahasiswa Akuntansi Atas Perilaku Tidak Etis Akuntan.
Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Marques, P. A. dan Azevedo-Pereira, J. 2009. Ethical ideology and ethical
judgments in the Portuguese accounting profession. Journal of Business
Ethics, 86, 227–242.
McManus, L., Subramaniam, N., dan James, Wendy. 2012. A Comparative Study
of the Effect of Web-Based Versus In-Class Textbook Ethics Instruction on
Accounting Students’ Propensity to Whistle-Blow. Journal of Education for
Business, 87(6):333-342.
Mubarokah, M. Nuzul. 2017. Hubungan Penggunaan Teknologi Informasi dan
Komunikasi Dengan Kinerja Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Balai
Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Jati Agung
Lampung Selatan. Skripsi. Universitas Lampung, Bandar Lampung.
Muslich. 1998. Etika Bisnis: Pendekatan Substansif dan Fungsional. Ekonisia,
Yogyakarta.
Palmer, Gill dan Tamilselvi. 1997. Gender in Management : A Sociological
Perspective. Professor of Management University of Wollongong Australia.
Risa, Nurma. 2009. Analisis Persepsi Mahasiswa Akuntansi Terhadap Kode Etik
Akuntan (Studi kasus Mahasiswa Akuntansi Universitas Islam’45 Bekasi).
Unisma, Bekasi.
Robbins, Stephen P. 1996. Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi, Aplikasi,
edisi Bahasa Indonesia. Prenhalindo, Jakarta.
Sarwono, Sarlito W. 1983. Sosiologi Kesehatan, Beberapa Konsep Beserta
Aplikasinya. Gadjah Mada University Press, Jakarta.
Setiardja, Gunawan. 1997. Dialektika Hukum dan Moral dalam Pembangunan
Masyarakat Indonesia. Kanisius, Yogyakarta.
Shantanu, Sinarwati, dan Atmaja. 2014. Persepsi Mahasiswa Akuntansi Terhadap
Etika Penyusunan Laporan Keuangan. Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Bali.
Sunyoto, Danang. 2013. Metode Peneletian Akuntansi. Refika Aditama, Bandung.
Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi
Ketiga. BPFE, Yogyakarta.
Thoha, Miftah. 2010. Kepemimpinan Dalam Manajemen. Rajawali Pers, Jakarta.
Trihendradi, Cornelius. 2007. Teori Dasar dan Aplikasinya Menggunakan SPSS.
Andi Offset, Yogyakarta.
Wati, Mirna dan Sudibyo, Bambang. 2016. Pengaruh Pendidikan Etika Bisnis dan
Religiusitas Terhadap Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi. Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
LAMPIRAN 1
Kepada
Yth. Sdr/I Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
Dengan hormat,
Pada kesempatan kali ini, kami Gede Raka Lanang dan Theresia Andiani H
mahasiswa/i Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi di Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta sedang menyelesaikan tugas akhir mengenai “PERSEPSI
ETIS MAHASISWA AKUNTANSI”. Untuk itu, kami ingin meminta kesediaan
teman-teman Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi di Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta untuk mengisi kuesioner dengan beberapa pertanyaan
sejujurnya/apa adanya. Kami akan menjaga informasi yang disampaikan
dengan baik. Semua data yang kami dapatkan hanya untuk keperluan akademik.
Pada kolom identitas mohon berkenan menuliskan nomor mahasiswa, hal
ini berguna bagi kami untuk keperluan pengurutan data, kami akan menjaga
informasi identitas ini sebaik-baiknya dan indentitas ini tidak akan muncul dalam
laporan penelitian kami.
Yogyakarta, Oktober 2017
Dosen Pembimbing Hormat kami,
A. Diksa Kuntara, S.E.,MFA.,QIA Gede Raka L & Theresia Andiani H
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Konteks
Toni adalah bendahara Badan Eksekutif Mahasiswa (BEMU) Universitas
X. BEMU berperan mewadahi unit-unit kegiatan mahasiswa (UKM) universitas
dan mengajukan proposal kegiatan UKM kepada Wakil Rektor 2 untuk
mendapatkan pendanaan dan menyerahkan Laporan Pertanggungjawaban
keuangannya (LPJ) setelah kegiatan dilaksanakan. Salah satu tugas bendahara
BEMU adalah menandatangani/ mengesahkan LPJ dan proposal UKM. Tanpa
tanda tangan bendahara BEMU, Universitas tidak akan menerima LPJ UKM dan
tidak akan mencairkan dana untuk proposal kegiatan berikutnya. Aturan
Universitas adalah bahwa LPJ keuangan setiap UKM wajib diserahkan sebelum
mengajukan proposal untuk kegiatan berikutnya.
Ada salah satu UKM yang pada awal semester ini telah mengajukan
proposal untuk kegiatan hingga bulan Desember 2017. Pada Bulan Oktober 2017
ini UKM tersebut sudah menyampaikan LPJ Kegiatan hingga Bulan Desember
2017 dan mengajukan proposal untuk pencairan dana kegiatan Bulan Januari-Juli
2018.
Mengenai hal ini Toni berdiskusi dengan presiden atau ketua BEMU.
Presiden atau Ketua BEMU mengatakan akan menyelesaikan masalah itu secepat
mungkin setelah melakukan rapat internal dengan Dewan Perwakilan Mahasiswa
Universitas X. Setelah beberapa hari, Ketua menemui Toni dan mengatakan, "Kita
tanda tangani saja LPJ itu, toh nota-notanya sudah lengkap, dan kita ajukan
proposal kegiatan mereka untuk tahun 2018 kepada WR 2, supaya kita tidak ada
konflik dengan UKM itu”. Toni mengetahui bahwa sekarang masih bulan Oktober
2017 dan nota kegiatan bulan Desember 2017 seharusnya belum bisa didapatkan.
Awalnya Toni tidak setuju dengan saran dari ketua, tetapi jika ia tidak melakukan
hal tersebut maka citra & elektabilitas kepengurusannya menjadi taruhan. Toni
akhirnya menandatangani LPJ UKM tersebut dan mengajukan proposal untuk
semester berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
P1 MenurutAnda bagaimanakah keputusan Toni tesebut?
Tunjukkan penilaian Anda dengan memberikan tanda centang (V) pada titik
tertentu pada masing-masing hal berikut
Etis 2 _ _ _ _ _ _ _ Tidak Etis
Adil _ _ _ _ _ _ _ Tidak Adil
Bermoral _ _ _ _ _ _ _ Tidak Bermoral
Pantas _ _ _ _ _ _ _ Tidak Pantas
Baik _ _ _ _ _ _ _ Tidak Baik
Tindakan yang
benar (sesuai
dengan situasi
yang ada)
_ _ _ _ _ _ _ Tindakan yang
Tidak benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
I. Data Responden
1. Nomor Mahasiswa : ........2114...............
2. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
3. Sudah mengambil mata
kuliah Etika Bisnis?
Sudah Belum
4. IPKsaat ini : .................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
LAMPIRAN II
Rekapitulasi Data Hasil Kuesioner
No
Jenis Kelami
n IPK
Pertanyaan 1 SCORE Eti
s Adi
l Bermora
l Panta
s Baik
Tindakan Benar
1 M 2 5 3 6 4 7 3 28
2 M 1 7 7 7 7 7 7 42
3 M 1 7 6 7 6 7 7 40
4 M 1 6 2 6 1 3 3 21
5 M 2 3 4 3 5 5 3 23
6 M 2 6 5 7 5 6 7 36
7 M 2 5 6 4 5 5 3 28
8 M 1 5 6 6 4 4 2 27
9 M 1 4 3 5 4 5 3 24
10 M 2 6 4 5 7 5 6 33
11 M 1 5 4 5 5 2 2 23
12 M 2 5 5 6 7 5 4 32
13 M 2 7 7 7 7 4 7 39
14 M 2 4 4 4 6 4 4 26
15 M 2 7 4 4 7 4 4 30
16 M 2 4 4 4 4 4 4 24
17 M 2 5 4 5 5 4 4 27
18 M 2 5 6 5 6 5 5 32
19 M 2 7 7 7 7 7 7 42
20 M 2 6 2 7 7 7 7 36
21 M 2 4 3 4 5 4 4 24
22 M 2 5 5 4 6 5 5 30
23 M 2 6 5 5 6 5 5 32
24 M 2 4 4 4 4 4 4 24
25 M 2 6 6 6 5 6 5 34
26 M 2 5 5 5 4 4 3 26
27 M 2 4 3 5 5 5 3 25
28 M 2 6 5 5 5 5 6 32
29 M 1 4 4 5 5 5 3 26
30 M 1 3 3 5 4 4 3 22
31 M 2 6 6 5 4 3 3 27
32 M 2 6 6 6 6 6 6 36
33 F 2 6 6 6 6 6 6 36
34 F 1 7 7 7 7 7 7 42
35 F 2 6 7 6 7 7 7 40
36 F 2 5 5 5 5 5 3 28
37 F 2 6 6 6 6 6 5 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Rekapitulasi Data Hasil Kuesioner (Lanjutan)
38 F 2 6 3 7 6 6 2 30
39 F 1 7 7 5 4 5 4 32
40 F 1 2 4 3 4 3 3 19
41 F 1 2 3 3 3 3 3 17
42 F 1 7 7 7 7 7 7 42
43 F 1 4 4 6 5 3 5 27
44 F 1 7 7 7 4 7 5 37
45 F 1 5 5 5 5 3 5 28
46 F 2 6 7 5 7 7 5 37
47 F 2 7 7 7 7 7 7 42
48 F 2 5 6 5 5 6 5 32
49 F 1 3 3 3 4 4 4 21
50 F 2 5 4 5 5 6 6 31
51 F 2 5 5 6 5 5 5 31
52 F 2 6 6 4 5 5 7 33
53 F 2 6 4 7 7 6 4 34
54 F 2 5 5 4 6 5 7 32
55 F 2 5 3 6 5 5 5 29
56 F 2 5 6 4 4 4 7 30
57 F 1 7 6 7 6 6 7 39
58 F 2 7 7 7 7 7 7 42
59 F 1 7 7 7 7 7 6 41
60 F 2 6 7 6 7 7 7 40
61 F 2 6 6 5 7 7 7 38
62 F 2 6 6 5 6 7 7 37
63 F 2 6 6 4 6 3 3 28
64 F 2 5 5 5 5 6 6 32
65 F 2 7 6 7 7 7 7 41
66 F 2 6 5 5 5 5 6 32
67 F 1 7 6 6 6 7 5 37
68 F 2 7 7 4 6 5 7 36
69 F 2 4 5 4 4 1 4 22
70 F 1 5 6 4 4 4 5 28
71 F 1 6 5 6 7 7 6 37
72 F 2 5 5 5 5 6 4 30
73 F 2 6 5 6 6 6 4 33
74 F 2 7 7 4 6 7 6 37
75 F 2 7 7 7 7 7 7 42
76 F 1 7 6 6 6 6 6 37
77 F 1 6 6 6 6 5 5 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Rekapitulasi Data Hasil Kuesioner (Lanjutan)
78 F 2 6 6 6 6 6 6 36
79 F 1 6 5 5 6 6 6 34
80 F 2 6 6 6 6 5 5 34
81 F 1 6 6 6 6 6 6 36
82 F 2 7 7 7 7 7 6 41
83 F 2 6 6 6 6 6 3 33
84 F 1 6 6 6 6 6 6 36
85 F 2 7 7 7 7 7 7 42
86 F 1 7 7 7 7 7 7 42
87 F 1 7 7 6 7 7 7 41
88 F 2 7 7 6 6 6 6 38
89 F 2 7 7 7 7 7 7 42
90 F 2 6 4 6 4 4 4 28
91 F 2 6 6 6 5 5 4 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
LAMPIRAN III
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
1. UJI VALIDITAS
Correlations
ETIS ADIL BERMORAL PANTAS BAIK
TINDAKAN_B
ENAR SCORE
ETIS Pearson Correlation 1 ,690** ,693** ,606** ,629** ,614** ,867**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 91 91 91 91 91 91 91
ADIL Pearson Correlation ,690** 1 ,388** ,533** ,505** ,588** ,773**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 91 91 91 91 91 91 91
BERMORAL Pearson Correlation ,693** ,388** 1 ,497** ,618** ,432** ,732**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 91 91 91 91 91 91 91
PANTAS Pearson Correlation ,606** ,533** ,497** 1 ,655** ,615** ,804**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 91 91 91 91 91 91 91
BAIK Pearson Correlation ,629** ,505** ,618** ,655** 1 ,618** ,835**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 91 91 91 91 91 91 91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
UJI VALIDITAS (Lanjutan)
TINDAKAN_BENAR Pearson Correlation ,614** ,588** ,432** ,615** ,618** 1 ,819**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 91 91 91 91 91 91 91
SCORE Pearson Correlation ,867** ,773** ,732** ,804** ,835** ,819** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 91 91 91 91 91 91 91
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
2. UJI RELIABILITAS
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 91 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 91 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,889 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
UJI INDEPENDENT SAMPLE TEST
1. Berdasarkan Gender
Group Statistics
GENDER N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
ETIS Laki-laki 32 5,25 1,164 ,206
Perempuan 59 5,90 1,170 ,152
ADIL Laki-laki 32 4,63 1,408 ,249
Perempuan 59 5,76 1,194 ,155
BERMORAL Laki-laki 32 5,28 1,114 ,197
Perempuan 59 5,63 1,158 ,151
PANTAS Laki-laki 32 5,25 1,344 ,238
Perempuan 59 5,78 1,084 ,141
BAIK Laki-laki 32 4,88 1,264 ,223
Perempuan 59 5,69 1,393 ,181
TINDAKAN_BENAR Laki-laki 32 4,44 1,625 ,287
Perempuan 59 5,53 1,382 ,180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower Upper
ETIS Equal variances
assumed ,735 ,394 -2,529 89 ,013 -,648 ,256 -1,158 -,139
Equal variances not
assumed
-2,532 64,009 ,014 -,648 ,256 -1,160 -,137
ADIL Equal variances
assumed 2,169 ,144 -4,072 89 ,000 -1,138 ,279 -1,693 -,582
Equal variances not
assumed
-3,876 55,375 ,000 -1,138 ,294 -1,726 -,550
BERMORAL Equal variances
assumed ,130 ,719 -1,378 89 ,172 -,346 ,251 -,844 ,153
Equal variances not
assumed
-1,395 65,897 ,168 -,346 ,248 -,841 ,149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Independent Samples Test (Lanjutan)
PANTAS
Equal variances
assumed 1,030 ,313 -2,043 89 ,044 -,530 ,259 -1,045 -,014
Equal variances not
assumed -1,917 53,188 ,061 -,530 ,276 -1,084 ,025
BAIK Equal variances
assumed ,633 ,428 -2,768 89 ,007 -,820 ,296 -1,408 -,231
Equal variances not
assumed
-2,850 69,242 ,006 -,820 ,288 -1,394 -,246
TINDAKAN_BE
NAR
Equal variances
assumed 1,820 ,181 -3,369 89 ,001 -1,088 ,323 -1,730 -,446
Equal variances not
assumed
-3,210 55,508 ,002 -1,088 ,339 -1,767 -,409
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
SCORE Equal variances
assumed ,114 ,736 -3,471 89 ,001 -4,569 1,317 -7,185 -1,953
Equal variances
not assumed -3,474 63,891 ,001 -4,569 1,315 -7,197 -1,942
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
2. Berdasarkan IPK
Group Statistics
IPK N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
ETIS ≤ 3 29 5,59 1,615 ,300
≥ 3 62 5,71 ,965 ,123
ADIL ≤ 3 29 5,34 1,542 ,286
≥ 3 62 5,37 1,309 ,166
BERMORAL ≤ 3 29 5,66 1,233 ,229
≥ 3 62 5,44 1,111 ,141
PANTAS ≤ 3 29 5,28 1,486 ,276
≥ 3 62 5,74 1,023 ,130
BAIK ≤ 3 29 5,28 1,645 ,306
≥ 3 62 5,47 1,277 ,162
TINDAKAN_BENAR ≤ 3 29 5,00 1,669 ,310
≥ 3 62 5,21 1,506 ,191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality
of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
ETIS Equal variances
assumed 13,805 ,000 -,454 89 ,651 -,123 ,272 -,663 ,416
Equal variances not
assumed -,381 37,645 ,705 -,123 ,324 -,780 ,533
ADIL Equal variances
assumed 1,858 ,176 -,084 89 ,933 -,026 ,312 -,646 ,594
Equal variances not
assumed -,079 47,573 ,937 -,026 ,331 -,692 ,640
BERMORAL Equal variances
assumed ,011 ,917 ,849 89 ,398 ,220 ,259 -,295 ,734
Equal variances not
assumed ,817 49,989 ,418 ,220 ,269 -,320 ,760
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Independent Samples Test (Lanjutan)
PANTAS Equal variances
assumed 6,466 ,013 -1,743 89 ,085 -,466 ,267 -,997 ,065
Equal variances not
assumed -1,528 40,882 ,134 -,466 ,305 -1,082 ,150
BAIK Equal variances
assumed 5,695 ,019 -,608 89 ,545 -,192 ,316 -,819 ,435
Equal variances not
assumed -,555 44,379 ,582 -,192 ,346 -,889 ,505
TINDAKAN_B
ENAR
Equal variances
assumed ,117 ,734 -,598 89 ,551 -,210 ,351 -,907 ,487
Equal variances not
assumed -,576 50,043 ,567 -,210 ,364 -,941 ,522
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
SCORE Equal variances
assumed 13,159 ,000 -,556 89 ,580 -,798 1,435 -3,649 2,054
Equal variances not
assumed -,484 40,418 ,631 -,798 1,647 -4,124 2,529
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Tabel r
df = (N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
0,05 0,025 0,01 0,005 0,0005
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
0,1 0,05 0,02 0,01 0,0001
1 0.9877 0.9969 0.9995 0.9999 1.0000
2 0.9000 0.9500 0.9800 0.9900 0.9990
3 0.8054 0.8783 0.9343 0.9587 0.9911
4 0.7293 0.8114 0.8822 0.9172 0.9741
5 0.6694 0.7545 0.8329 0.8745 0.9509
6 0.6215 0.7067 0.7887 0.8343 0.9249
7 0.5822 0.6664 0.7498 0.7977 0.8983
8 0.5494 0.6319 0.7155 0.7646 0.8721
9 0.5214 0.6021 0.6851 0.7348 0.8470
10 0.4973 0.5760 0.6581 0.7079 0.8233
20 0.3598 0.4227 0.4921 0.5368 0.6524
30 0.2960 0.3494 0.4093 0.4487 0.5541
40 0.2573 0.3044 0.3578 0.3932 0.4896
50 0.2306 0.2732 0.3218 0.3542 0.4432
60 0.2108 0.2500 0.2948 0.3248 0.4079
70 0.1954 0.2319 0.2737 0.3017 0.3798
80 0.1829 0.2172 0.2565 0.2830 0.3568
81 0.1818 0.2159 0.2550 0.2813 0.3547
82 0.1807 0.2146 0.2535 0.2796 0.3527
83 0.1796 0.2133 0.2520 0.2780 0.3507
84 0.1786 0.2120 0.2505 0.2764 0.3487
85 0.1775 0.2108 0.2491 0.2748 0.3468
86 0.1765 0.2096 0.2477 0.2732 0.3449
87 0.1755 0.2084 0.2463 0.2717 0.3430
88 0.1745 0.2072 0.2449 0.2702 0.3412
89 0.1735 0.2061 0.2435 0.2687 0.3393
90 0.1726 0.2050 0.2422 0.2673 0.3375
91 0.1716 0.2039 0.2409 0.2659 0.3358
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI