analisis semiotika makna ukhuwah islamiyah

110
ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH DALAM FILM PENDEK CINTA DALAM UKHUWAH KARYA FILM MAKER MUSLIM Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) oleh : Venny Adella NIM 111405410000205 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2018 M  

Upload: others

Post on 02-Oct-2021

22 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

DALAM FILM PENDEK CINTA DALAM UKHUWAH

KARYA FILM MAKER MUSLIM

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

oleh :

Venny Adella

NIM 111405410000205

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/2018 M

 

Page 2: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

 

Page 3: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

 

Page 4: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

 

Page 5: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

i

ABSTRAK

Venny Adella

Analisis Semiotika Makna Ukhuwah Islamiyah Pada Film

Pendek Cinta Dalam Ukhuwah Karya Film Maker Muslim

Film pendek Cinta Dalam Ukhuwah adalah film yang

bercerita tentang persahabatan dalam perbedaan dan bagaimana

menyikapi perbedaan dengan cinta yang hakiki. Film ini juga bisa

menjadi alternatif media dakwah, untuk mempererat tali

ukhuwah. Di dalam film ini terdapat konflik yang muncul, dari

konflik tersebut akhirnya memberikan aspek penandaan makna

ukhuwah islamiyah.

Pertanyaan dalam penelitian ini diantaranya ialah,

bagaimana makna denotasi, konotasi dan mitos yang terdapat

dalam Film Pendek Cinta Dalam Ukhuwah berdasarkan model

Roland Barthes? Serta nilai-nilai Ukhuwah Islamiyah apa saja

yang terkandung dalam Film Pendek Cinta Dalam Ukhuwah?

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan paradigma

konstruktivisme. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini

adalah menggunakan pendekatan kualitatif.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah

semiotika Roland Barthes yang menjelaskan makna denotasi,

konotasi dan mitos. Makna denotatif adalah interaksi antara

signifier dan signified dalam sign, dan antara sign dengan objek

antara realitas. Makna konotatif adalah interaksi yang muncul

antara sign bertemu dengan perasaan atau emosi pembaca atau

pengguna dan nilai-nilai budaya mereka. Mitos adalah

pengkodean makna dan nilai-nilai sosial (yang sebelumnya

arbitrer atau konotatif) sebagai sesuatu yang dianggap alamiah.

Hasil yang diperoleh dari menganalisis rangkaian scene

dengan mencari makna denotasi yaitu kaki yang merenggang,

berdialog, surat permintaan maaf, berkenalan, menggoda dan

mengancam, konotasinya yaitu Ario yang memahami temannya,

Ario memberikan nasihat kepada temannya, Azzam memberikan

bantuan kepada Ario, Najwa memaafkan teman-temanya, Ario

yang membantu Najwa dan membela kebenaran, dan mitosnya

yaitu gambaran dari ayat-ayat Al-Qur‟an dan hadist Rasulullah.

Nilai-nilai Ukhuwah Islamiyah yang terkandung ta‟aruf, tafahum,

ta‟awun, tanasur.

Kata kunci: Film, Semiotika, ukhuwah islamiyah, Film Pendek

Cinta Dalam Ukhuwah.

 

Page 6: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil‟alamin. Segala puji bagi Allah SWT yang

senantiasa telah memberikan Rahmat dan Kasih sayang-Nya

kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Analisis Semiotika Makna Ukhuwah Islamiyah

Pada Film Pendek Cinta Dalam Ukhuwah Karya Film Maker

Muslim” tak lupa shalawat serta salam semoga selalu

tercurahkan kepada baginda kita Nabi Muhammad SAW.

Penyusunan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu

syarat yang telah ditentukan dalam menempuh program studi

Strata Satu (S1) Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam,

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakara.

Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan,

bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Penulis

mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya atas semua

bantuan yang telah diberikan, baik secara langsung maupun tidak

langsung sehingga penulis dapat melalui kesulitan serta hambatan

selama penyusunan skripsi ini hingga selesai. Secara khusus rasa

terimakasih penulis sampaikan kepada:

1. Dr. Arief Subhan, M.Ag, sebagai Dekan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi, beserta Dr. Suparto,

M.Ed, Ph.D, selaku Wakil Dekan I Bidang akademik, Dr.

Hj. Roudhonah, M.Ag selaku Wakil Dekan II Bidang

 

Page 7: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

iii

Administrasi Umum, serta Dr. Suhaimi, M.Si selaku

Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan.

2. Drs. Masran, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Komunikasi

dan Penyiaran Islam dan Fita Fathurokhmah, M.Si,

sebagai Sekretaris Jurusan Komunikasi dna Penyiaran

Islam.

3. Zakaria, M.Ag, selaku Dosen Penasihat Akademik KPI E

angkatan 2014 yang telah memberikan masukan-masukan

dan nasihat dalam bidang akademik serta bantuan dalam

penyusunan proposal skripsi.

4. Dr. Ibnu Qoyim, MS, selaku Dosen Pembimbing yang

telah memberikan bimbingannya sehingga penulis bisa

menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi yang pernah mengajar dan membagikan ilmu

yang bermanfaat kepada penulis. Semoga ilmu yang

diberikan bermanfaat bagi penulis.

6. Segenap staff dan karyawan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah membantu selama

mengikuti perkuliahan dan penyusunan skripsi.

7. Kedua orang tua yang penulis sayangi, Ayahanda Tajudin

dan ibunda Anaria, terimakasih atas jasa-jasanya,

kesabaran, do‟a dan tidak pernah lelah dalam memberikan

bimbingannya serta cinta yang tulus dan ikhlas kepada

penulis sejak kecil hingga sekarang.

 

Page 8: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

iv

8. Kakak dan adikku tercinta, Vicky Hermawan dan

Muhammad Ammar Ramadhan yang telah memberikan

perhatian dan semangatnya kepada penulis.

9. Muhammad Amrul Umami, Sutradara Film Pendek Cinta

Dalam Ukhuwah, terimakasih atas kesediaannya menjadi

nasumber penulis dan telah memberikan data untuk

melengkapi penelitian ini.

10. Guntur Sutrisno Putra, terimakasih telah membantu dan

menyemangati penulis.

11. Sahabat sejak SMA, Kombase. Sekar Alam Hastu

Pawening S.Ikom, Nanda Rahmawati, Risna Meidina

Mabrukah, Trihartanti Andayani, Fani Fadillah

terimakasih telah memberikan dukungan dan hiburan

kepada penulis.

12. Sahabat sejak SMP. Riani Widya Novitasari, Difkha

Zahara Ramadhani, Thalita Diamanta terimakasih selalu

mendukung dan menyemangati penulis.

13. Sahabat sejak kuliah, Univerisitas Intisari. Farhan Surya,

Bayu Tama, Abdul Hadi, M. Zemil, Alfin Pradana, Bayu

Setiawan, Raga Arrizalu, Agus, Gigih dan Waqid

terimakasih atas dukungan dan saran yang telah diberikan

selama ini.

14. Seluruh teman-teman KPI E angkatan 2014, terimakasih

atas do‟a dan bantuannya kepada penulis.

15. Teman seperjuangan KKN Avatar 149 Desa Jaya Raharja.

Abu, Ary, Fadhli, Firda, Ivan, Izzah, Mutiara, Novi,

 

Page 9: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

v

Rezky, Rizki, Tsizy, Sinta, Wildan dan Zaid terimakasih

atas pembelajaran dan pengalaman yang tak terlupakan.

Jakarta, 28 Agustus 2018

Venny Adella

 

Page 10: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK .....................................................................................i

KATA PENGANTAR .................................................................. ii

DAFTAR ISI .................................................................................vi

DAFTAR GAMBAR ................................................................. viii

DAFTAR TABEL .........................................................................ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1

B. Batasan Masalah................................................................. 6

C. Rumusan Masalah .............................................................. 6

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................... 7

E. Tinjauan Kajian Terdahulu ................................................ 8

F. Metodologi Penelitian ...................................................... 10

G. Sistematika Penulisan ...................................................... 15

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Semiotika ......................................................................... 18

1. Tinjauan Umum Semiotika ....................................... 18

2. Semiotika Roland Bathes .......................................... 20

B. Film .................................................................................. 24

1. Pengertian Film ......................................................... 24

2. Manfaat Film ............................................................. 27

3. Jenis-jenis Film .......................................................... 29

4. Unsur Film ................................................................. 30

5. Struktur dalam Film ................................................... 31

6. Senimatografi Film .................................................... 32

7. Film Pendek ............................................................... 35

 

Page 11: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

vii

C. Ukhuwah Islamiyah .......................................................... 37

1. Pengertian Ukhuwah Islamiyah.................................. 37

2. Macam-macam Ukhuwah Islamiyah .......................... 39

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum Film Maker Muslim............................ 51

1. Profil dan Sejarah Film Maker Muslim ..................... 51

2. Loga dan VISI MISI Film Maker Muslim ................. 52

3. Stuktur Film Maker Muslim....................................... 53

4. Prestasi Film Maker Muslim ...................................... 59

B. Gambaran Umum Film Pendek Cinta Dalam Ukhuwah .. 59

1. Sinopsis Film Pendek Cinta Dalam Ukhuwah ........... 59

2. Tim Produksi Film Pendek Cinta Dalam Ukhuwah ... 61

3. Respon Masyarakat TerhadapFilm Pendek Cinta

Dalam Ukhwuah......................................................... 61

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Makna Denotasi, Konotasi da Mitos Dalam Film Pendek

Cinta Dalam Ukhuwah ..................................................... 65

B. Nilai-nilai Ukhuwah Islamiyah yang Terkandung Dalam

Film Pendek Cinta Dalam Ukhuwah ............................... 84

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................... 89

B. Saran ................................................................................. 90

DAFTAR PUSTAKA .................................................................. 91

LAMPIRAN

 

Page 12: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Tanda Roland Barthes ...................................... 21

Gambar 2.2 The Orders of Significations .................................... 22

Gambar 3.1 Logo Film Maker Muslim ........................................ 52

Gambar 3.2 Director Film Maker Muslim ................................... 54

Gambar 3.3 Penulis Skenario Film Maker Muslim ..................... 55

Gambar 3.4 Produser Film Maker Muslim .................................. 56

Gambar 3.5 Cenimatographer Film Maker Muslim .................... 58

 

Page 13: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Penghargaan Film Maker Muslim ............................... 59

Tabel 3.2 Tim Produksi Film Pendek Cinta Dalam Ukhuwah .... 61

Tabel 4.1 Scene 1 ......................................................................... 63

Tabel 4.2 Scene 2 ......................................................................... 69

Tabel 4.3 Scene 3 ......................................................................... 72

Tabel 4.4 Scene 4 ......................................................................... 75

Tabel 4.5 Scene 5 ......................................................................... 78

Tabel 4.6 Scene 6 ......................................................................... 81

 

Page 14: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan media komunikasi tak terbendung lagi,

perkembangannya tumbuh begitu pesat. Media komunikasi

merupakan alat atau sarana yang digunakan untuk

menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak.1

Media komunikasi yang perkembangananya pesat saat ini

salah satunya adalah film. Film adalah media komunikasi

seorang atau sekelompok orang yang bermaksud

menyampaikan pesan dan makna tertentu kepada penonton

melalui rangkaian gambar atau dasar sekenario.2

Film adalah hasil peradaban manusia yang diciptakan

melalui proses kreatif dengan melahirkan impian (imajinasi)

melalui teknologi yang hasilnya bisa disaksikan semua

orang.3 Proses kreatif yang menggunakan teknologi inilah

yang pada akhirnya menjadi salah satu hiburan yang sangat

representatif sebagai tontonan yang menghibur bagi

penikmatnya. Cerita dan adegan dari sebuah film memberikan

efek senang atau sedih, dapat ditimbulkan saat dan setelah

menonton sebuah film adalah alasan yang paling utama

kemenarikan sebuah film.

1 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2008), h.123. 2 Budiono, Aris dan Muchdor, Mustofa, Menafsir Buruan Cium Gue,

(Jakarta: PT Kalan Ina, 2004), h.21. 3 Irianto, Agus Maladi, Haryono Guritno dan Hanindawan,

Memproduksi Film, (Semarang: Dinas Kebudayaan Pariswisata, 2006), h.1.

 

Page 15: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

2

Pada umumnya film merupakan media hiburan bagi

masyarakat. Film sebagai media hiburan yang sangat diminati

masyarakat dibandingkan dengan media yang lain seperti, novel,

radio, majalah dan lain-lain. Dengan menampilkan kelayakan alur

cerita, latar cerita (penggambaran waktu, tempat, dan suasana

terjadinya sebuah cerita) dan sudut kamera, yang disertai dengan

paduan suara dan musik benar-benar dapat dinikmati oleh para

penontonnya, sekaligus dengan mata dan telinga. Sebab itulah

film memiliki daya tarik tersendiri oleh masyarakat.

Selain itu, film selalu mempengaruhi dan membentuk

masyarakat melalui muatan pesan-pesannya (massage).4 Tema-

tema yang diangkat di dalam film menghasilkan sebuah nilai-nilai

yang biasa didapatkan di dalam sebuah pencarian yang panjang

tentang pengalaman hidup, realitas sosial, serta daya karya

imajinatif dari sang penciptanya.

Dalam sebuah film biasanya terdapat beberapa pesan moral

yang dapat diangkat atau diambil maknanya sesuai dengan alur

atau jalan cerita dari isi film. Sebab film memberikan peluang

untuk terjadinya peniruan apakah itu positif ataupun negatif.

Melihat dampak yang ditimbulkan lewat film begitu besar, proses

dakwah pun dilakukan juga melalui film-film. Salah satunya

adalah film pendek Cinta Dalam Ukhuwah karya Film Maker

Muslim.

Film Maker Muslim merupakan sebuah channel yang

menjadi pelopor pembuat film bertemakan islami di

4 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: PT Rosdakarya,

2004), h.127.

 

Page 16: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

3

YouTube.5 Terbentuk pada akhir tahun 2014, Film Maker

Muslim pada tahun 2016 bergabung dengan DAQU Movie

yang merupakan sebuah Production House (PH) yang

dibentuk oleh Pondok Pesantren Daarul Quran asuhan Ustadz

Yusuf Mansyur.6 Dalam channel YouTube milik Film Maker

Muslim tidak hanya terdapat film pendek, tapi ada juga

webseries, tips dan video-video inspiratif lainnya.

Film Maker Muslim telah memiliki subscriber di

YouTube mencapai 228.221, dan jumlah ini akan terus

bertambah. Pada 2017 lalu, Film Maker Muslim terpilih untuk

diundang oleh YouTube sebagai Social Impact Camp yang

diselenggarakan untuk YouTube Creator For Change yang

diadakan di London. Program ini merupakan sebuah program

global untuk mendatangkan perubahan sosial yang positif

melalui media video digital.7 Pada tanggal 7 Maret 2017 lalu

Film Pendek Cinta Dalam Ukhuwah ditayangkan pada

channel YouTube milik Film Maker Muslim. Dan sudah di

tonton lebih dari 150.000 viewers. Film Pendek Cinta Dalam

Ukhuwah ini dibagi menjadi 3 part. Film Pendek Cinta Dalam

Ukhuwah menceritakan tentang persahabatan dalam

5 Internet: Film Maker Muslim, diakses pada tanggal 14 Februari

2018. https://www.famous.id/creator/film-maker-muslim 6 Internet:Berawal Dari Cinta Subuh Sebarkan Nilai Islam Melalui

Audio Visual, diakses pada tanggal 30 Mei 2016.

http://www.gomuslim.co.id/read/komunitas/2016/05/30/495/berawal-dari-

cinta-subuh-sebarkan-nilai-islam-melalui-audio-visual.html 7 Internet: Terpilih Dalam Program Creator for Change Film Maker

Muslim Terbang ke London, diakses pada tanggal 15 September 2017.

https://www.famous.id/video/personality/terpilih-dalam-program-creators-for-

change-film-maker-muslim-terbang-ke-london-1709158.html

 

Page 17: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

4

perbedaan dan bagaimana menyikapi perbedaan dengan cinta

yang hakiki.

Sebagai seorang muslim diwajibkan untuk menjalin

tali persaudaraan dengan muslim lainnya. Dimana

persaudaraan itu merupakan pertalian persahabatan yang

serupa dengan hubungan kekeluargaan. Rasulullah

memberikan tuntunan bagaimana seharusnya umat menjaga

persaudaraan. Ukhuwah Islamiyah biasanya diartikan sebagai

persaudaraan. Kata Islamiyah yang dirangkai dengan kata

ukhuwah lebih tepat dipahami sebagai adjektif, sehingga

ukhuwah Islamiyah berarti persaudaraan yang bersifat Islami

atau yang diajarkan umat Islam.8

Perjuangan Islam tidak akan tegak tanpa adanya

ukhuwah Islamiyah. Islam menjadikan persaudaraan dalam

Islam dan iman sebagai dasar bagi aktifitas perjuangan untuk

menegakan agama Allah dan menenangkan hati manusia.

Banyak persaudaraan lain yang bukan karena Islam dan

persaudaraan itu tidak akan kuat dan kekal. Persaudaraan

Islam yang dijalin oleh Allah SWT merupakan ikatan terkuat

tiada tandingannya. Allah SWT berfirman dalam surat Al-

Hujarat ayat 10, sebagai berikut:

8 M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur‟an, (Bandung: Mizan, 1998),

h.487.

 

Page 18: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

5

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang muslim adalah

bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua

saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu

mendapat rahmat”

Ayat diatas mengingatkan agar umat Islam tetap

memelihara ukhuwah. Sebab hanya dengan memelihara

ukhuwah inilah umat Islam akan mampu membangun

kekuatan yang utuh dan kukuh. Al-Qur‟an mengingatkan

bahwa setiap individu itu sarat dengan kelebihan dan

kekurangan. Tidak ada yang sempurna. Dengan memelihara

kebersamaan, potensi kelebihan setiap inidvidu itu dapat

dijadikannya sebagai media untuk saling melengkapi,

sekaligus untuk menutupi kelemahan masing-masing. Jadilah

bangunan yang utuh dan dapat memberikan makna bagi

kehidupan.

Dalam film pendek Cinta Dalam Ukhuwah karya Film

Maker ini menyerukan ajakan senantiasa untuk saling

membantu dan menghargai antara satu sama lain dalam

sebuah terapan berukhuwah Islamiyah.

Cerita film ini bertolak belakang pada keprihatinan dan

melemahnya kesadaran akan beragama yang ditandai dengan

semakin banyaknya perselisihan antara umat Islam.

Perselisihan yang terjadi biasanya disebabkan hanya karena

hal-hal kecil yang mengakibatkan umat melupakan masalah-

masalah besar yang menjadi tantangan sesungguhnya bagi

umat Islam. Terkadang perbedaan itu sampai mengakibatkan

permusuhan yang merusak ukhuwah bahkan berujung pada

 

Page 19: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

6

kerawanan sosial di masyarakat luas. Perpecahan ditubuh

umat Islam seringkali diawali dengan sikap ashabiyah atau

fanatik terhadap kelompoknya. Antar ormas Islam saling

mengklaim kelompoknya yang paling benar, sementara

kelompok lain banyak salahnya. Ini tentunya menjadi

fenomena yang janggal bagi umat Islam yang seharusnya

bersatu akan tetapi terpecah belah lantaran persoalan yang

sepele. Hadirnya film ini setidaknya memberikan inspirasi

agar sebagai muslim harus selalu membantu, menghormati

dan bertoleransi dengan muslim yang lain.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis

Semiotika Makna Ukhuwah Islamiyah Pada Film Pendek

Cinta Dalam Ukhwah Karya Film Maker Muslim”.

B. Batasan Masalah

Batasan masalah penelitian yang dilakukan peneliti,

fokus pada pengambilan adegan-adegan dari Film Pendek

Cinta Dalam Ukhuwah yang memiliki makna simbol

mengenai “Ukhuwah Islamiyah” didalamnya baik secara

konotasi, denotasi dan mitos.

C. Rumusan masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini, ialah:

1. Bagaimana makna denotasi yang terdapat dalam Film

Pendek Cinta Dalam Ukhuwah?

 

Page 20: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

7

2. Bagaimana makna konotasi yang terdapat dalam Film

Pendek Cinta Dalam Ukhuwah?

3. Bagaimana makna mitos yang terdapat dalam Film

Pendek Cinta Dalam Ukhuwah?

4. Apa saja nilai-nilai Ukhuwah Islamiyah yang terkandung

dalam Film Pendek Cinta Dalam Ukhuwah?

D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini mempunyai tujuan, diantaranya:

a. Untuk mengetahui makna denotasi yang terdapat

dalam Film Pendek Cinta Dalam Ukhuwah.

b. Untuk mengetahui makna konotasi yang terdapat

dalam Film Pendek Cinta Dalam Ukhuwah.

c. Untuk mengetahui makna mitos yang terdapat

dalam Film Pendek Cinta Dalam Ukhuwah.

d. Untuk mengetahui apa saja nilai-nilai Ukhuwah

Islamiyah yang terkandung dalam Film Pendek

Cinta Dalam Ukhuwah.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan memperkaya dan

mengembangkan khazanah dibidang ilmu

komunikasi, khususnya dalam mengembangkan

penelitian skripsi menggunakan teori semiotika

model Roland Barthes.

 

Page 21: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

8

b. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan

dapat memberi informasi awal bagi penelitian

serupa, sehingga menjadi pelengkap dan

pembanding pada penelitian yang telah ada

sebelumnya.

E. Tinjauan Kajian Terdahulu

Sebelum melakukan penelitian ini, penulis melakukan

observasi terhadap hasil penelitian lain yang mempunyai

kemiripan dengan penelitian yang akan penulis lakukan,

diantaranya :

A. Faiz Febryan Hafara mengemukakan bahwa Makna Birrul

Walidain direpresentasi dengan patuh kepada orang tua,

larangan melawan orang tua, pentingnya ridho dari orang

tua, berbakti sejak dini, menafkahi orang tua dan larangan

melawan orang tua. Selain itu, pada penelitian tersebut

dijelaskan pula tentang pesan moral yang terkandung di

dalam film tersebut yaitu bakti kepada orang tua,

pentingnya ridho orang tua, larangan durhaka kepada

orang tua, dan hak orang tua terhadap anaknya. Dan pada

penelitian tersebut juga mengkaji pesan secara denotatif,

konotatif dan mitos. Adapun persamaan dengan penelitian

ini terdapat pada persoalan pendekatan yang digunakan,

yaitu sama-sama menggunakan pendekatan semiotika

Roland Barthes. Sedangkan

perbedaannya dengan penelitian

 

Page 22: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

9

ini terdapat pada makna yang diangkat, skripsi tersebut

memaparkan makna Birrul Walidain dan peneliti

mencoba memaparkan makna Ukhuwah Islamiyah.

Perbedaannya juga terdapat pada objek penelitian dimana

pada penelitian ini tersebut menggunakan Film Ada Surga

di Rumahmu dan penelitian ini menggunakan objek Film

Pendek Cinta Dalam Ukhuwah Karya Film Maker

Muslim.9

B. Siti Aisyah mengemukakan bahwa makna islam

direpresentasikan dalam film Get Married 99% yaitu

dengan diwajibkan menutup aurat sesuai dengan syariat

islam, budaya sapaan salam dalam pergaulan,

mengharamkan minuman yang beralkohol dan

menjelaskan bahwa nikah itu merupakan satu ibadah.

Selain itu, pada skripsi tersebut juga mengkaji pesan

secara denotatif, konotatif dan mitos. Adapun persamaan

dengan penelitian ini terdapat pada persoalan pendekatan

yang digunakan, yaitu sama-sama menggunakan

pendekatan semiotika Roland Barthes. Sedangkan

perbedaan dengan penelitian ini terdapat pada makna

yang diangkat, pada penelitian tersebut memaparkan

makna Islam dan pada penelitian ini memaparkan makna

Ukhuwah Islamiyah. Selain itu, perbedaan juga terdapat

pada objek penelitian dimana pada penelitian tersebut

9 Faiz Febryan Hafara, Representasi Makna Birrul Walidain Dalam

Film Ada Surga Di Rumahmu, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Negeri Jakarta Syarif Hidayatullah, 2015

 

Page 23: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

10

menggunakan Film Get Merried 99% dan penelitian in

menggunakan Film Pendek Cinta Dalam Ukhuwah Karya

Film Maker Muslim.10

C. Ania Febriani Fasya mengemukakan bahwa makna Arti

Kasih Ibu Dalam Film Semesta Mendukung yaitu surga

berada di bawah telapak kaki ibu dan divisualisasikan

dengan adegan dimana tokoh yang bernama Arif berlutut

di kaki ibunya. Persamaan dengan penelitian ini terdapat

pada persoalan pendekatan yang digunakan, yaitu sama-

sama menggunakan pendekatan semiotika Roland

Barthes. Sedangkan perbedaan dengan penelitian ini

terdapat pada makna yang diangkat, pada penelitian

tersebut memaparkan makna Arti Kasih Ibu dan penelitian

ini memaparkan makna Ukhuwah Islamiyah. Selain itu,

perbedaan juga terdapat pada objek penelitian dimana

pada penelitian tersebut menggunakan Film Semesta

Mendukung dan penelitian ini menggunakan Film Pendek

Cinta Dalam Ukhuwah Karya Film Maker Muslim.11

F. Metodologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Salah satu makna paradigma sebagaimana

dikemukakan Anderson, adalah ideologi dan praktik suatu

10

Siti Aisyah, Representasi Islam Dalam Film Get Married 100%

Muhrim, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri

Jakarta Syarif Hidayatullah, 2016 11

Ania Febriani Fasya, Semiotika Makna Arti Kasih Ibu Dalam Film

Semesta Mendukung, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas

Islam Negeri Jakarta Syarif Hidayatullah, 2015

 

Page 24: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

11

komunitas ilmuan yang menganut suatu pandangan yang

sama atas realitas, memiliki seperangkat kriteria yang

sama untuk menilai aktivitas penelitian dan menggunakan

metode yang sama.12

Bedasarkan pemaparan pengertian

paradigma tersebut, Dijelaskan bahwa paradigma

merupakan sudut pandang yang digunakan peneliti dalam

memahami suatu masalah di dalam sebuah penelitian

yang dibuat.

Menurut Guba Lincoln yang dikutip dari buku Teori

dan Paradigma Penelitian Sosial, Paradigma ilmu sosial

dibagi ke dalam empat jenis: Positivisme, Post

Positivisme, Konstruktivisme, dan kritik. Keempatnya

dimaksudkan untuk menemukan hakikat realitas atau ilmu

pengetahuan yang berkembang.13

Adapun pada penilitian

ini, peneliti menggunakan paradigma konstruktivisme.

2. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif,

yakni peneliti berusaha untuk memahami fenomena

sedalam- dalamnya dan membentuk pengertian sesuai

dengan makna yang lazim digunakan oleh subjek

penelitian. Dalam hal ini, peneliti mengamati gejala pada

12

Deddy Mulyana, Metode Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu

Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,

2013), h.9.

13Agus Salim, Teori dan Paradigma Penelitian Sosial, (Yogyakarta:

Tiara Wacana, 2006), h.68.

 

Page 25: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

12

keadaan alamiah dan tidak memanipulasi fenomena yang

diamatinya.14

Untuk memahami fenomena tersebut, peneliti harus

mengumpulkan data sedalam- dalamnya dan tidak

menggunakan angka dalam pengumpulan data karena

dalam pendekatan kualitatif, penyampaian data harus

secara naratif perkataan orang atau kutipan, berbagai teks,

atau wacana lain.15

Dalam penelitian ini lebih ditekankan

dalam kualitas data bukan kuantitas data.

3. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah Film Maker

Muslim. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah

Film Pendek Cinta Dalam Ukhuwah adapun unit analisis

penelitiannya adalah potongan-potongan gambar dari

Film Pendek Cinta Dalam Ukhuwah Film Maker Muslim

yang berkaitan dengan makna Persaudaraan Dalam Islam.

4. Tahapan Penelitian

Prosedur penelitian ini terdiri dari mengmpulkan

data, mengolah data, dan menganalisa data sebagai

berikut:

a. Teknik Pengumpulan Data

1) Observasi

14

Jumroni dan Suhaimi, Metode-metode Penelitian Komunikasi,

(Ciputat: UIN Jakarta Press, 2006), h. 28. 15

Septiawan Santana K., Menulis Karya Ilmiah Metode Penelitian

Kualitatif, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2007), h. 30.

 

Page 26: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

13

Observasi merupakan suatu teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mengadakan penelitian secara teliti, serta

pencatatan secara sistematis (Arikunto, 2002).16

Adapun pada penelitian ini penulis

menggunakan observasi partisipan yaitu peneliti

tidak terjun langsung dalam pembuatan objek

yang diteliti melainkan dengan cara menonton

objek yang diteliti tersebut. Serta mencermati

setiap makna-makna yang dikemukakan pada

objek penelitian.

2) Wawancara

Wawancara adalah teknik pencarian data

atau informasi mendalam yang diajukan kepada

responden atau informan dalam bentuk

pertanyaan.17

Penulis melakukan wawancara

terhadap pihak terkait, yang dapat membantu

penulis guna menggali informasi lebih

mendalam yang terkait dengan penulisan.

Adapun penulis akan mewawancarai produser

dari Film Pendek Cinta Dalam Ukhuwah karya

Film Maker Muslim.

3) Dokumentasi

16

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Bumi

Akasra, 2013), h.143. 17

Mahi M. Hikmat, Metode Penelitian: Dalam Perspektif Ilmu

Komunikasi dan Satra, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), h.79.

 

Page 27: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

14

Dokumentasi merupakan kumpulan

sejumlah besar fakta dan data tersimpan. Secara

detail bahan dokumenter terbagi beberapa

macam, yaitu otobiografi, surat-surat pribadi,

buku atau catatan harian, memorial, kliping,

dokumen pemerintahan atau swasta, data di

server dan flashdisk, data tersimpan di website

dan lain-lain.18

Adapun dalam penelitian ini

data-data yang dikumpulkan dengan teknik ini

terbagi menjadi dua:

a. Data primer: berupa data yang diperoleh

dari Film Pendek Cinta Dalam Ukhuwah.

b. Data skunder: data yang diperoleh dari

dokumen-dokumen yang mendukung data

primer, seperti buku-buku yang sesuai

dengan penelitian, artikel, internet dan

sebagainya.

b. Teknik Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, selanjutnya data

tersebut diolah dengan melakukan pemeriksaan dan

mencermati setiap data-data yang sudah terkumpul.

Dalam penelitian ini, ditampilkan dalam bentuk

gambar-gambar scene yang mengandung makna

Ukhuwah Islamiyah serta tabel terkait dengan film

pendek Cinta Dalam Ukhuwah.

18

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Bumi

Akasra, 2013), h.175.

 

Page 28: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

15

c. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah upaya yang dilakukan

dengan jalan bekerja dengan data,

mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi

satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya,

mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang

penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan

apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.19

setelah data primer dan skunder terkumpul kemudian

diklarifikasikan sesuai dengan pertanyaan yang ada

pada rumusan masalah, kemudian dilakukan analisis

data dengan menggunakan teknik analisis Semiotika

Roland Barthes. Ia mengembangkan semiotik

menjadi demotasi, konotasi dan mitos yang

menghasilkan tanda secara objektif untuk memahami

makna tersirat dalam film pendek Cinta Dalam

Ukhuwah.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pendahuluan terdiri dari Latar Belakang,

Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan

19

Lexy, J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2007), hlm.248

 

Page 29: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

16

Manfaat penelitian, Tinjauan Kajian Terdahulu,

Metodologi Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II : KAJIAN TEORITIS

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai

Tinjauan Umum Semiotika, Semiotika Roland

Barthes, Tinjuan Umum Film dan Tinjauan Umum

Ukhuwah Islamiyah.

BAB III : GAMBARAN UMUM

Menjelakan tentang gambaran umum Film

Maker Muslim yaitu, Profil dan Sejarah Film Maker

Muslim, Logo dan Visi Misi Film Maker Muslim,

Struktur Komunitas Film Maker Muslim dan Tabel

Prestasi Film Maker Muslim. Selanjutnya Gambaran

umum Film Pendek Cinta Dalam Ukhuwah yaitu,

Sinopsis Film Pendek Cinta Dalam Ukhuwah, Tim

Produksi Film Pendek Cinta Dalam Ukhuwah dan

Respon Masyarakat terhadap Film Pendek Cinta

Dalam Ukhuwah.

BAB IV : TEMUAN DAN ANALISIS DATA

Bab ini membahas hasil dari temuan dan analisis

semiotik yakni simbol atau tanda mengenai makna

denotasi, konotasi, dan mitos yang ada dalam adegan-

adegan pada Film Pendek Cinta Dalam Ukhuwah Film

Maker Muslim. Serta nilai-nilai Ukhuwah Islamiyah

 

Page 30: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

17

apa saja yang terkandung dalam Film Pendek Cinta

Dalam Ukhuwah Karya Film Maker Muslim.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi penutup yang meliputi kesimpulan dan

Pesan saran.

 

Page 31: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

18

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Semiotika

1. Tinjauan Umum Semiotika

Menurut Eco, 1979 dalam bukunya yang dikutip

oleh Alex Sobur, istilah semiotika secara

epistimologis berasal dari kata Yunani “Semeion”

yang berarti Tanda. Tanda itu sendiri didefinisikan

sebagai sesuatu yang atas dasar konvensi sosial yang

terbangun sebelumnya, dapat mewakili sesuatu yang

lain. Secara terminologis, semiotika dapat

didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari

sederetan luas objek-objek, peristiwa, dan seluruh

kebudayaan sebagai tanda.1

Studi sistematis tentang tanda-tanda dikenal

dengan semiologis. Artinya adalah “kata-kata

mengenai tanda-tanda”. Menurut Ferdinan de

Saussuredi dalam bukunya “Course in General

Linguistik”. Bahasa adalah suatu sistem tanda yang

mengekspresikan ide-ide (gagasan-gagasan) dan

karena itu dapat dibandingkan dengan sistem tulisan,

huruf-huruf untuk orang bisu-tuli, simbol-simbol

1 Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Analisis Untuk Wacana,

Analisis Semiotik, dan Analisis Framming, (Bandung: PT. Rosdakarya, 2004),

h. 95.

 

Page 32: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

19

keagamaan, aturan-aturan sopan santun dan

sebagainya.1

Analisis semiotika modern dikembangkan oleh

Ferdinand De Saussure, ahli linguistik dari benua

Eropa dan Charles Sanders Pierce, seorang filosof asal

benua Amerika. Saussure menyebut ilmu yang

dikembangkannya, “semiology” yang membagi tanda

menjadi dua komponen yaitu penanda (signifier) yang

terletak pada tingkatan ungkapan dan mempunyai

wujud atau merupakan bagian fisik seperti huruf, kata,

gambar, bunyi dan komponen yang lain adalah

petanda (signified) yang terletak dalam tingkatan isi

atau gagasan dari apa yang telah diungkapkan, serta

sarannya bahwa hubungan kedua komponen ini adalah

sewenang-wenang yang merupakan hal penting dalam

perkembangan semiotik, sedangkan bagi Pierce, lebih

memfokuskan diri pada tiga aspek tanda yaitu dimensi

ikon, indeks, dan simbol.2

Sedangkan pusat perhatian semiotika dalam

kajian komunikasi itu sendiri menggali apa yang

tersembunyi dibalik bahasa, karena bahasa beroperasi

sebagai simbol yang mengartikan atau

perepresentasikan makna yang ingin dikomunikasikan

1 Artur Asa Berger, Pengantar Semiotika: Tanda-Tanda Dalam

Kebudayaan Kontemporer, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2010), h.4. 2 Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Analisis Untuk Wacana,

Analisis Semiotik, dan Analisis Framming, (Bandung: PT. Rosdakarya, 2004),

h.125.

 

Page 33: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

20

oleh pelakunya. Kalau dalam film yakni bagaimana

sang sutradara menyampaikan maksud atau pesan

yang akan disampaikan pada penonton. Melalui

gambar atau bahasa ilmiahnya melalui media audio

visual, sehingga khalayak mengerti maksud dari film

yang ditonton tersebut.

2. Semiotika Roland Barthes

Barthes lahir tahun 1915 ia dikenal sebagai

salah seorang pemikir strukturalis yang rajin

mempraktikkan model lingustik dan semiologi

Saussure. Ia berpendapat bahasa adalah sebuah system

tanda yang mencerminkan asumsi-asumsi dari suatu

masyarakat tertentu dalam waktu tertentu.3

Semiotika dalam pandangan Barthes pada

dasarnya hendak mempelajari bagaimana

kemanusiaan (humanity) memaknai hal-hal.

Memaknai (to signify) dalam hal ini tidak dapat

dicampuradukkan dengan mengkomunikasikan (to

comunnicate). Memaknai berarti bahwa objek- objek

tidak hanya membawa informasi, dalam hal mana

objek-objek itu hendak berkomunikasi, tetapi juga

mengkonstitusi system terstruktur dari tanda.4

3Alex Sobur, Semiotika Komunikasi (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2009), h.63. 4Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 15.

 

Page 34: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

21

Gambar 2.1 Peta Roland Barthes

Dari peta di atas terlihat bahwa tanda denotative

(3) terdiri atas penanda (1) dan petanda (2). Akan

tetapi, pada saat bersamaan, tanda denotative adalah

juga penanda konotatif (4) dengan kata lain, hal

tersebut merupakan unsur material: hanya jika anda

mengenal kata “singa”, barulah konotasi seperti harga

diri, kegarangan, dan keberanian menjadi mungkin.5

Barthes melontarkan konsep tentang konotasi

dan denotasi sebagai kunci analisisnya.6Barthes

menggunakan istilah “orders of signification”. First

order signification adalah denotasi. Sedangkan

konotasi adalah second order of signification.

Lewat model ini Barthes menjelaskan bahwa

signifikasi tahap pertama merupakan hubungan-

hubungan sebuah tanda terhadap realitas eksternal. Itu

5Alex sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2009),h. 69.

6Idiwan Seto, Semiotika Komunikasi Aplikasi Praktis Bagi Penelitian

dan Skripsi Komunikasi, (Jakarta: Mitra Wacana Media,2013), h. 21.

 

Page 35: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

22

yang disebut Barthes sebagai makna denotasi yaitu

makna paling nyata dari tanda.7

Gambar 2.2 The Orders of Significations

Dalam gambar tersebut, tanda panah dari

signified mengarah pada mitos. Ini berarti mitos

muncul pada tataran konsep mental suatu tanda mitos

bisa dikatakan sebagai ideology dominan pada waktu

tertentu. Denotasi dan konotasi memiliki potensi

untuk menjadi ideology yang bisa dikategorikan

sebagai thrid order of signfication (istilah ini bukan

dari Barthes), Barthes menyebut konsep ini sebagai

myth (mitos).8

Dalam konsep Barthes, “tanda konotatif tidak

sekedar memiliki makna tambahan namun juga

mengandung kedua bagian tanda denotatif yang

melandasi keberadaannya. Konotasi identik dengan

7Idiwan Seto, Semiotika Komunikasi Aplikasi Praktis Bagi Penelitian

dan Skripsi Komunikasi, h. 21. 8 Pappilon Manurung, Metodologi Penelitian Komunikasi: Teori dan

Aplikasi, (Yogyakarta: Gitanyali, 2004), h.58-60.

 

Page 36: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

23

operasi ideologi yang disebutnya sebagai mitos, dan

berfungsi untuk mengungkapkan dan memeberikan

pembenaran bagi nilai-nilai dominan yang berlaku

dalam suatu periode tertentu. “Mitos, dalam

pemahaman semiotika Barthes adalah “pengkodean

makna dan nilai-nilai sosial sabagai sesuatu yang

dianggap alamiah.”9

Kata “mitos” berasal dari kata bahasa Yunani

mythos yang artinya kata-kata, wicara, kisah tentang

para dewa. Ini bisa didefinisikan sebagai narasi yang

dalam karakter-karakternya adalah para dewa,

pahlawan, dan makhluk-makhluk mistis, dengan

plotnya adalah tentang asal-usul segala sesuatu atau

tentang peristiwa metafisis yang berlangsung didalam

kehidupan manusia.10

Mitos lahir melalui konotasi tahap kedua di

mana rangkaian tanda yang terkombinasikan

sebagaimana dalam film disebut dengan teks akan

membantu pemaknaan tingkat kedua. Ide-ide dari

Barthes banyak digunakan untuk memahami realitas

budaya media kontemporer yang dikonsumsi oleh

9 Akhmad Muzakki, Kontribusi Semiotika dalam Memahami Bahasa

Agama, (Malang: UIN-Malang Press), h.23. 10

Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotika Media,

(Yogyakarta: Jalasutra, 2010), h.56.

 

Page 37: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

24

manusia setiap harinya seperti film, lagu, novel dan

sebagainya.11

Dalam mitos terdapat pola tiga dimensi, yaitu

penanda, dan tanda yang dibangun oleh suatu rantai

pemaknaan yang telah ada sebelumnya. Jadi, mitos

adalah bagaimana kebudayaan menjelaskan atau

memahami beberapa aspek tentang realitas atau gejala

alam.12

Dari skema yang diberikan Barthes, kita melihat

bahwa sistem tanda tingkat pertama dijadikan signifier

baru bagi sistem tanda tingkat kedua. Dengan kata

lain, tanda denotatif sebagai tanda tingkat pertama

yang terdiri atas penanda dan petanda, pada saat

bersamaan tanda denotatif juga menjadi penanda bagi

tanda denotatif.

B. Film

1. Pengertian Film

Definisi film menurut UU 8/1992 adalah karya

cipta seni dan budaya yang merupakan media

komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat

berdasarkan asa sinematografi dengan direkam pas

pita seluloid, pita video, dan/atau bahan hasil

penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk,

11

Jumroni, Metode-Metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: UIN

Jakarta Press, 2006), h.101. 12

Akhmad Muzakki, Kontribusi Semiotika dalam Memahami Bahasa

Agama, (Malang: UIN-Malang Press), h.91.

 

Page 38: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

25

jenis dan ukuran melalui proses kimiawi, proses

elektronik, atau proses lainnya dengan atau tanpa

suara, yang dapat dipertunjukan atau ditayangkan

dengan sistem proyeksi mekanik, elektronik, dan atau

lainnya.13

Selanjutnya, Latif dan Ubud dalam bukunya

Kamus Pintar Broadcasting, menjelaskan bahwa film

adalah karya seni yang merupakan pranata sosial dan

media komunikasi massa yang dibuat berdasarkan

kaidah sinema fotografi, dengan atau tanpa suasana,

dan dapat dipertunjukkan. Karya seni berupa film

memang sangat memungkinkan dapat dipertunjukkan

kepada orang banyak dan dapat dinikmati kapanpun

selama orang tersebut dapat memutar film.14

Lebih lanjut, Guritno dalam bukunya

Memproduksi Film, menjelaskan bahwa film adalah

hasil peradaban manusia yang diciptakan melalui

proses kreatif dengan melahirkan impian (imajinasi)

melalui teknologi yang hasilnya bisa disaksikan

semua orang.15

Proses kreatif yang berbantu teknologi

inilah yang pada akhirnya menjadi salah satu hiburan

yang sangat representatif sebagai tontonan yang

menghibur bagi penikmatnya. Efek senang atau sedih

13

Undang-undang Perfilman No.8 Tahun 1992 Pasal 1 Bab 1. 14

Latief Rusman dan Yusiatie Ubud, Kamus Pintar Broadcasting,

(Bandung: Yrama Widra, 2013), h.22. 15

Irianto, Agus Maladi, Haryono Guritno dan Hanindawan,

Memproduksi Film, (Semarang: Dinas Kebudayaan Pariswisata, 2006), h1.

 

Page 39: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

26

yang dapat ditimbulkan saat dan setelah menonton

sebuah film adalah alasan yang paling utama

kemenarikan sebuah film.

Film adalah salah satu media komunikasi massa,

film merepresentasikan realitas dari kehidupan

masyarakat. Menurut Bittner, dalam Psikologi

Komunikasi Jalaludin Rakhmat, komunikasi massa

adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media

massa pada sejumlah orang.16

Sebagaimana media

massa umumnya film merupakan cermin atau jendela

masyarakat dimana media massa itu berada. Nilai,

norma dan gaya hidup yang berlaku menetapkan nilai-

nilai budaya yang “penting” dan “perlu” dianut oleh

masyarakat, bahkan nilai-nilai yang merusak

sekalipun.17

Menurut Cultural Norm Theory, media

tidak berpengaruh langsung terhadap individu-

individu melainkan juga memengaruhi kebudayaan,

pengetahuan, norma-norma dan nilai-nilai suatu

masyarakat. Semuanya ini membentuk citra ide-ide,

evaluasi dimana audiens menentukan tingkah lakunya

sendiri.18

Film juga sebagai salah satu bentuk komunikasi

massa yang digunakan untuk menyampaikan pesan

16

Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja

Rosdakarya Offset, 2009), h.155. 17

Deddy Mulyana, Komunikasi Massa Kontroversi, Teori dan

Aplikasi, (Bandung: Widya Padjajaran, 2008), h.89. 18

Ahmad Sihabudin, Komunikasi Antar Budaya, (Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 2011), h.135.

 

Page 40: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

27

dari cerita yang ditayangkan. Unsur instrinsik dan

ekstrinsik adalah untuk memperoleh fungsi informatif

maupun edukatif, bukan persuasif. Hal ini pun sejalan

dengan misi perfilman nasional sejak tahun 1979,

bahwa selain hiburan, film nasional digunakan sebagai

media edukasi untuk pembinaan generasi muda dalam

rangka nation and character building.19

2. Manfaat Film

Sebagai sebuah karya seni yang kompleks, film

tentunya dapat digunakan untuk berbagai keperluan.

Sebelum membuat film, seseorang tentulah

mempertimbangkan apa yang didapatkan dari film itu

sendiri setelah dibuat. Selain memberi manfaat kepada

pembuat film, film juga bisa bermanfaat bagi

penontonya.

Munadi dalam bukunya Media Pembelajaran:

Sebuah Pendekatan Baru, merumuskan beberapa

manfaat film bila dinilai dari sudut pandang pembuat

film. Manfaat-manfaat tersebut antara lain sebagai

berikut :

1. Film dapat digunakan untuk memenuhi

perilaku dan sikap audien secara sungguh-

sungguh.

19

Ardianto, Elvaro & Lukiati Komala, Komunikasi Massa: Suatu

Pengantar, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007), h.134.

 

Page 41: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

28

2. Dapat dijadikan sebuah alat yang ampuh sekali

bila digunakan ditangan yang

mempergunakannya secara efektif untuk

mendongkrak pertahanan rasionalitas dan

langsung bicara kedalam hatu sanubari

penonton secara menyakinkan.

3. Dapat dijadikan alat propaganda dan

komunikasi politik yang tiada tara.

4. Film yang dibuat dapat memberikan efek yang

kuat terhadap penonton terutama terhadap

perubahan sikapnya.20

Sedangkan Wright dalam buku Film Sebagai

media belajar, menjelaskan beberapa manfaat film

antara lain (1) alat hiburan, (2) sumber informasi, (3)

alat pendidikan, dan (4) cerminan nilai-nilai sosial

suatu bangsa.21

Keempat manfaat film tersebut

tentunya dapat menjadi sebuah acuan, menonton film

tentunya tidak hanya untuk mendapatkan hiburan saja,

melainkan penonton hedaknya juga mengidentifikasi

informasi, ilmu dan nilai-nilai yang terkandung dalam

film tersebut.

20

Yudhi Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru,

(Jakarta: Gaun Persada, 2012), h.114-116.

21 Teguh Trianto, Film Sebagai media belajar, (Yogyakarta; Graha

Ilmu, 2013), h.3.

 

Page 42: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

29

3. Jenis-jenis Film

Seiring perkembangan zaman film pun semakin

berkembang, berbagai jenis film yang sangat beragam.

Onong Uchjana Effendy dalam bukunya Komunikasi

Teori dan Praktik, menyebutkan beberapa jenis film

antara lain (1) film dokumenter (documentary film),

(2) film cerita pendek (short movie), (3) film cerita

panjang (length films), (4) provil perusahaan

(corporate profile), (5) iklan televisi (TV comercial),

(6) program televisi (television program), (7) video

klip (music video).22

Keterangan lebih lanjut

mengenai pengertian beberapa film tersebut sebagai

berikut :

1. Film dokumenter adalah film yang bertujuan

untuk penyebaran informasi pendidikan dan

propaganda bagi orang atau keompok tertentu.

Film dokumenter tetap berpijak pada hal-hal

yang nyata.

2. Film Pendek, durasi film pendek biasanya

dibawah 60 menit. Dibanyak negara maju film

pendek digunakan sebagai laboratorium

eksperimen dan batu loncatan bagi seseorang

atau kelompok untuk kemudian menulis film

cerita panjang.

22

Onong Uchjana Effendy, Komunikasi Teori dan Praktik, (Bandung:

PT Rosdakarya, 2009), h.3.

 

Page 43: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

30

3. Film cerita panjang, biasanya berdurasi 90

menit sampai seratus menit. Film dalam durasi

tersebut biasanya merupakan film yang diputar

di bioskop.

4. Film profil perusahaan, diproduksi untuk

kepentingan institusi tertentu berkaitan dengan

kegiatan yang mereka lakukan. Film ini sendiri

berfungsi sebagai alat bant presentasi.

5. Film iklan televisi, diproduksi untuk

kepentingan penyebaran produk (iklan produk)

maupun berupa layanan masyarakat (iklan

layanan masyarakat).

6. Film program televisi adalah program

diproduksi untuk konsumsi pemirsa televisi.

7. Film video klip adalah sarana bagi produser

musik untuk memasarkan produknya.

4. Unsur film

Secara garis besar film terbentuk dari dua unsur

utama, yakni unsur naratif dan unsur sinematik. Kedua

unsur utama ini saling berkaitan dan

berkesinambungan satu sama lain:

a. Unsur naratif berhubungan dengan aspek cerita

atau tema film. Dalam hal ini unsur-unsur

 

Page 44: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

31

seperti tokoh, masalah, konflik, lokasi, waktu

adalah elemen-elemennya.23

b. Adapaun unsur senimatik dalam sebuah film

adalah aspek teknis yang mendukung sebuah

produksi film. Terdiri dari: (a) Mise en scene

yang memiliki empat elemen pokok: setting

atau latar, tata cahaya, kostum, dan make-up,

(b) Sinematografi, (c) editting, yaitu transisi

sebuah gambar (shot) ke gambar lainnya, dan

(d) suara yaitu, segala hal dalam film yang

mampu kita tangkap melalui indera

pendengaran.24

5. Struktur dalam Film

Pada film panjang maupun film pendek terdapat

beberapa struktur fisik dalam film, yaitu:

a. Shot

Shot adalah satu bagian dari rangkaian

gambar yang begitu panjang, yang hanya

direkam dalam satu take saja. Secara teknis,

shot adalah ketika kameramen mulai menekan

tombol record hingga menekan tombol record.

b. Scene

23

Himawan Pratista, Memahami Film, (Jakarta: Homerian Pustaka,

2008), h.1-2. 24

Himawan Pratista, Memahami Film, h.1.

 

Page 45: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

32

Adegan adalah suatu segmen pendek dari

keseluruhan yang memperlihatkan satu aksi

berkesinambungan yang diikat oleh ruang,

waktu, isi (cerita), tema, karakter, atau motif.

Satu adegan biasanya terdiri dari beberapa shot

yang saling berhubungan.25

c. Squene

Suatu segmen besar yang

memperlihatkan satu peristiwa yang utuh. Satu

squene umunya terdiri dari beberapa adegan

yang saling berhubungan. Dalam karya

literatur, squene dapat diartikan sebuah bab

atau sekumpulan bab atau serangkaian adegan

yang disusun secara serangkai.

6. Senimatografi Film

Senimetografi adalah perlakuan terhadap

kamera dan filmnya serta hubungan kamera dengan

obyek yang diambil. Berikut ini adalah salah satu

aspek framing yang terdapat dalam inemtografi,

yakni jarak kamera terhadap objek (type of shot),

yaitu:26

Big Close Up (BCU) atau Extreme Close Up

(ECU)

25 Himawan Pratista, Memahami Film, (Jakarta: Homerian Pustaka,

2008), h.12. 26

M. Bayu Widagdo dan Winastwan Gora S, Bikin Film Itu Mudah!,

(Yoggyakarta: C.V Andi Offset, 2007), h.54-59.

 

Page 46: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

33

Ukuran Close Up dengan framing lebih

memusat/ detail pada salah satu bagian tubuh

atau aksi yang mendukung informasi dalam

jalinan alur cerita disebut Big Close Up.

Fungsinya untuk menonjolkan ekspresi yang

dikeluarkan objek.

Close Up

Close Up adalah framing pengambilan

gambar, di mana kamera berada dekat atau

terlihat dekat dengan subjek sehingga gambar

yang dihasilkan atau gambar subjek memenuhi

ruang frame. Close Up disebut juga close shot.

Fungsinya untuk memberi gambaran yang jelas

terhadap objek.

Medium Close Up

Medium Close Up adalah pengambilan

gambar dengan komposisi framing subjek

lebih jauh dari close up, tetapi lebih dekat dari

medium shot. Fungsingnya untuk mempertegas

profil seseorang sehingga penonton jelas.

Medium Shot (MS)

Medium Shot merekam gambar subjek

kurang lebih setengah badan. Pada

pengambilan gambar dengan medium shot

biasanya digunakan kombinasi dengan follow

shot terhadap subjek bergerak. Hal ini

dimaksudkan untuk memperlihatkan detail

 

Page 47: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

34

subjek dan sedikit memberi ruang pandang

subjek – nose.

Medium Full Shot (Knee Shot)

Disebut knee shot karena memberi

batasan framing tokoh sampai kira-kira ¾

ukuran tubuh. Pengambilan gambar semacam

ini memungkinkan penonton untuk

mendapatkan informasi sambungan peristiwa

dari aksi tokoh tersebut.

Full Shot (FS)

Full Shot memungkinkan pengambilan

gambar dilakukan pada subjek secara utuh dari

kepala hingga kakinya. Secara teknis, batasan

atas diberi sedikit ruang untuk head room.

Fungsi full shot untuk memperlihatkan objek

dnegan lingkungan sekitar.

Medium Long Shot

Framing camera dengan

mengikutsertakan setting sebagai pendukung

suasana diperlukan karena ada kesinambungan

cerita dan aksi tokoh dengan setting tersebut.

Long Shot (LS)

Subyek akan terlihat 2/3 dari tinggi

layar. Dengan mengambil gambar Long Shot

bisa menimbulkan suatu suasana yang dapat

memperlihatkan keseluruhan pemandangan

subyek. Pengambilan gambar secara long shot

 

Page 48: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

35

mempunyai definisi memperlihatkan setting

dan karakter serta makna (pertanda) konteks,

scape, jarak publik.27

Extreme Long Shot (ELS)

Pengambilan gambar dengan Extreme

Long Shot yang hampir tak terlihat membuat

artis tampak berada di kejauhan. Shot yang di

sini, setting ruang ikut berperan. Shot yang

diambil dari jarak sangat jauh, mulai dari kira-

kira 200 meter sampai dengan jarak yang lebih

jauh lagi. Tujuannya antara lain untuk

memperlihatkan situasi geografis.28

7. Film Pendek

Film pendek menurut Panca Javandalasta

yaitu, sebuah karya film cerita fiksi yang berdurasi

kurang dari 60 menit. Di berbagai negara, film

pendek dijadikan laboratorium eksperimen dan batu

loncatan bagi para film maker untuk memproduksi

film panjang.29

Seperti yang kita tahu film pendek adalah

bentuk film paling simple tapi juga paling kompleks.

Film pendek pada awal berkembangnya sempat

27

Arthur Asa Berger, Media Analysis Techiniques, (Yogyakarta:

Universitas Atmajaya, 2000), h.33. 28

Marselli Sumarno, Dasar-dasar Apresiasi Film, (Jakarta: PT.

Gramedia Widiawarna Indonesia, 1996), h.37. 29

Panca Javandalasta, 5 Hari Mahir Membuat Film, (Jakarta: Java

Pustaka Grup, 2011), h.2.

 

Page 49: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

36

dipopulerkan oleh komedia Charlie Chaplin. Dalam

sejarah film dunia, istilah “film pendek” mulai

popular sejak decade 50an. Alur perkembangan

terbesar film pendek dimulai dari Jepang dan

Perancis para penggagas Manifesto Oberhausen di

Jerman dan Jean Mitry di Perancis.

Mengenai cara bertuturnya, film pendek

memberikan kebebasan bagi para pembuat dan

pemirsannya, sehingga bentuknya menjadi sangat

bervariasi. Film pendek dapat saja yang berdurasi 60

detik, yang penting ide dan pemanfaatan media

komunikasinya dapat berlangsung efektif. Yang

menjadi menarik justru variasi-variasi itu

menciptakan cara pandang-cara pandang baru

tentang bentuk film secara umum, dan kemudian

berhasil memberikan banyak sekali kontribusi bagi

perkembangan sinema.

Menurut Java Festival International film

pendek memiliki beberapa jenis film, yaitu:

b. Film Pendek Eksperimental

Film pendek yang digunakan sebagai

bahan eksperimen atau uji coba, di Indoneisa

jenis film ini sering dikategorikan sebagai

film indie.

c. Film Pendek Komersial

Film pendek yang diproduksi untuk

tujuan komersil atau memperoleh keuntungan

 

Page 50: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

37

contonya untuk iklan dan profil perusahaan

(company profile).

d. Film Pendek Layanan Masyarakat (Public

Service)

Film pendek yang bertujuan untuk

layanan masyarakat, biasanya ditayangan di

media massa.

5. Film Pendek Entertaiment Hiburan

Film pendek yang bertujuan komersil

untuk hiburan. Film ini anyak kita jumpai di

televisi dengan ragamnya.

C. Ukhuwah Islamiyah

1. Pengertian Ukhuwah Islamiyah

Ukhwah berasal dari kata akhu yang berarti

persaudaraan.30

Sedangkan Islamiyah yang dirangkai

dengan Ukhuwah dipahami sebagai objektifa, bearti

“persaudaraan yang bersifat Islami atau yang

diajarkan secara Islam”.31

Ukhawah Islamiyah merupakan hubungan

sesama muslim tanpa membedakan luas dan

sempitnya kapasitas hubungan, mulai hubungan

keluarga, masyarakat kecil sampai hubungan antara

30

Ahmad Warson Munawir, Kamus Al-Munawir Arab

Indonesia, (Surabaya, Pustaka Progersif, 1997), h.12. 31

M. Quraish Shibab, Wawasan Al-Qur‟an Tafsir Maudhu‟i

Atas Berbagai Persoalan Umat, (Bandung: Mizan, 2005), h.486.

 

Page 51: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

38

bangsa. Hubungan ini mempunyai bobot religius

disamping makna dan bobot yang lain.32

Persaudaraan dalam Islam dimaksudkan bukan

sebatas hubungan kekerabatan karena faktor

keturunan, tetapi yang dimaksud dengan persaudaraan

dalam Islam adalah persaudaraan yang diikat oleh tali

aqidah (sesama muslim) dan persaudaraan karena

fungsi kemanusiaan (sesama manusia makhluk Allah

SWT.). sebagaimana Allah berfirman dalam surat Al-

Hujarat ayat 10 yang berbunyi :

Artinya : “Orang-orang beriman itu sesungguhnya

bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah

hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah

terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.

Pada ayat di atas terdapat lafadz ikhwatun

.untuk menyebut persaudaraan antar mukmin (إخوة)

Lafadz ikhwatun dalam bahasa Arab berarti saudara

kandung. Untuk menyebut persaudaraan dengan orang

lain yang bukan saudara kandung, seperti

persahabatan atau pertemanan, di dalam bahasa Arab

digunakan lafadz ikhwanun ( إخوان). Dengan hal ini,

ayat di atas hendak menyatakan bahwa persaudaraan

32 Muhammad Tholhah Hasan, Prospek Islam Dalam Menghadapi

Tantangan Zaman, (Jakarta: Lantabora Press, 2005), h.185.

 

Page 52: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

39

antar mukmin itu lebih kuat dari persaudaraan senasab

atau yang lainnya. Setiap mukmin memperlakukan

dan menanggap mukmin yang lain layaknya saudara

kandungnya sendiri. karena itu, hendaknya setiap

mukmin selalu berusaha menumbuhkan, memupuk

dan menjaga persaudaraan dengan mukmin lainnya.

2. Macam- macam Ukhuwah Islamiyah

Terdapat beberapa macam persaudaraan yang

dikonsepkan Islam. Islam sebagai rahmatan lil‟alamin

menebarkan persaudaraan kepada siapa pun.

Perbedaan suku, agama tidak menjadi halangan bagi

manusia satu dengan yang lainnya untuk tetap

bersaudara. Adapun M.Quraish Shihab membagi

Ukhuwah Islamiyah menjadi beberapa macam:

a. Ukhuwah „ubudiyah atau saudara

kesemakhlukan dan kesetundukan kepada Allah.

b. Ukhuwah insaniyah (basyariyah) dalam arti

seluruh umat manusia adalah bersaudara, karena

mereka semua berasal dari seorang ayah dan

ibu.

c. Ukhuwah wataniyah wa an-nasab, yaitu

persaudaraan dalam keturunan dan kebangsaan.

 

Page 53: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

40

d. Ukhuwah fi din al-Islam, persaudaraan

antarsesama muslim.33

Makna dan macam-macam ukhuwah tersebut

di atas adalah berdasarkan pemahaman terhadap Al-

Qur‟an uhkuwah yang secara jelas dinyatakan dalam

Al-Qur‟an adalah persaudaraan antar agama Islam,

dan persaudaraan yang terjalin bukan karena

agama.34

Dalam ukhuwah fi din al-Islam terdapat

beberapa tahapan agar persaudaraan yang terjalin

semakin erat dan penuh kasih sayang. Karena tanpa

adanya jalinan yang kuat dan kasih sayang dalam

bersaudara, sebuah persaudaraan akan hambar

bahkan antara saudara satu dengan yang lainnya

tidak akan ada kepedulian untuk saling membantu.

Adapun tahapan-tahapan tersebut diantaranya:

1. Ta‟aruf berarti saling mengenal sesama

manusia. Misalnya kalimat ta‟araftu ila fulan

artinya: saya memperkenalkan dari kepada

fulan.

2. Ta‟aluf berarti bersatunya muslim dengan

muslim lainnya, atau bersatunya seseorang

33

M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhu‟i atas

Berbagai Persoalan Umat, (Bandung: Mizan, 2005), h.489. 34

M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhu‟i atas

Berbagai Persoalan Umat, h.490.

 

Page 54: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

41

dengan orang lain. Ta‟aluf berasal dari kata ilf

yang artinya persatuan. I‟talafa an-nasu

artinya: orang-orang bersatu tersebut dan

bersepakat.

3. Tafahum berarti saling memahami antara

seorang muslim dengan saudaranya sesama

muslim, meliputi kesepahaman prinsip-prinsip

ajaran Islam beserta cabang-cabangnya.

Seperti berpegang teguh kepada tali Allah (Al-

Qur‟an).

4. Ri‟yah dan Tafaqud adalah hendaknya seorang

muslim memperhatikan keadaan saudaranya

agar ia dapat bersegera memberikan

pertolongan sebelum saudaranya agar ia dapat

bersegera memberikan pertolongan sebelum

saudaranya tersebut memintanya.

5. Ta‟awun berarti saling membantu dalam

kebaikan.

6. Tanasur sejenis dengan ta‟awun. Akan tetapi

tanasur lebih menggambarkan makna cinta

dan loyalitas.35

Untuk menjaga Ukhuwah Islamiyah bisa dengan

melakukan hal-hal sebagai berikut :

35

Abdul Halim Mahmud, Merajut Benang Ukhuwah Islamiah, (Solo:

Era Intermedia, 2000), h.31-40.

 

Page 55: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

42

Menyadari bahwa Allah SWT.

menciptakan manusia dengan karakter

yang berbeda-beda.

Perbedaan adalah sunnatullah.

Adanya manusia dengan wajah, bentuk,

warna kulit, karakter, watak, dan tabiat

yang berbeda-beda adalah salah satu

kehendak Ilahi yang selayaknya kita

sadari. Hal ini penting agar kita tidak

selalu berharap atau bahkan memaksa

orang lain agar senantiasa sependapat

dengan kita. Justru sebaiknya kita belajar

untuk memahami orang lain; memahami

latar belakang kehidupannya, tabiat dan

wataknya, kesenangannya, hal-hal yang

dia tidak sukai, dan kecenderungannya.

Dengan menyadari bahwa tidak semua

manusia sama dan mencoba memahami

kepribadian orang lain, dalam hal ini

saudara sesama mukmin akan siap

membangun hubungan persaudaraan

dengan setiap orang yang beriman.

Menebar salam

Salam merupakan pembuka pintu

persaudaraan. Salam merupakan simpul

awal dari sebuah tali persaudaraan yang

 

Page 56: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

43

kuat. Salam merupakan sarana untuk

menumbuhkan rasa saling mencintai di

hati orang-orang yang beriman.

Sebagaimana dengan hadits Rasululloh

SAW yang menjelaskan tentang salam

berikut ini:

“Kalian tidak akan masuk surga hingga

kalian beriman. Kalian tidak beriman

hingga kalian saling mencintai. Maukah

aku tunjukkan kepada kalian sesuatu

yang jika kalian mengerjakannya maka

kalian akan saling mencintai?

Tebarkanlah salam di antara kalian”.

(HR. Imam Muslim no. 203)

Itsar

Itsar merupakan mendahulukan

kepentingan orang lain daripada diri

sendiri. Dalam ajaran islam dianjurkan

orang beriman senantiasa untuk saling

memberi. Bahkan ketika dalam keadaan

sulit pun, seorang mukmin dianjurkan

untuk mendahulukan kepentingan

saudaranya sesama mukmin, daripada

dirinya sendiri. sebagaimana firman

Allah SWT di dalam Surat Al Hasyr ayat

9 :

 

Page 57: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

44

Artinya : “Dan orang-orang yang telah

menempati kota Madinah dan telah

beriman (Anshor) sebelum (kedatangan)

mereka (Muhajirin), mereka (Anshor)

„mencintai‟ orang yang hijrah kepada

mereka (Muhajirin). Dan mereka

(Anshor) tiada menaruh keinginan

dalam hati mereka terhadap apa-apa

yang diberikan kepada mereka

(Muhajirin); dan mereka mengutamakan

(orang-orang Muhajirin), atas diri

merka sendiri, sekalipun mereka dalam

kesusahan. Dan siapa yang dipelihara

dari kekikiran dirinya, mereka itulah

orang-orang yang beruntung.”

Jika akhlaq itsar ini bisa menjadi

budaya antara sesama mukmin, maka

akan tercipta sebuah persaudaraan yang

kuat dan kokoh. Hal itu karena setiap

mukmin tidak lagi mementingkan

egonya sendiri.

 

Page 58: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

45

Mendamaikan saudara yang bertikai

Allah SWT berfirman di dalam

Surat Al Hujurot ayat 9 :

Artinya : “Dan kalau ada dua golongan

diantara mereka yang beriman itu

berperang hendaklah kamu damaikan

antara keduanya! Tapi kalau yang satu

melanggar perjanjian terhadap yang

lain, hendaklah yang melanggar

perjanjian itu kamu perangi sampai

surut kembali kepada perintah Allah.

Kalau dia telah surut. Damaikanlah

keduanya menurut keadilan, dan

hendaklah kamu berlaku adil;

sesungguhnya Allah mencintai orang-

orang yang berlaku adil.”

Ayat di atas menjelaskan bahwa

hendaknya setiap mukmin berusaha

untuk menjaga tali persaudaraan antar

 

Page 59: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

46

sesama mukmin. Jika terjadi pertikaian,

pertengkaran, ataupun permusuhan antar

sesama orang yang beriman, hendaknya

orang mukmin itu berusaha dengan

segenap upaya untuk mendamaikannya.

Tidak memanggil dengan nama yang

buruk

Memanggil seseorang dengan

panggilan yang tidak disenangi kadang-

kadang menimbulkan pertikaian, karena

orang yang dipanggil merasa tidak

dihormati, bahkan merasa dihina.36

Oleh

karena itu, setiap mukmin hendaknya

tidak merendahkan saudaranya sesama

mukmin dengan memanggil panggilan-

panggilan yang buruk. Sebagaimana

firman Allah di dalam surat Al Hujurot

Ayat 11 :

36

Sa‟ad Abdul Wahid, Membersihkan dan Menyembuhkan

Berbagai Penyakit Qalbu, (Yogyakarta: Citra Media, 2006) h.198.

 

Page 60: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

47

Artinya : “Wahai orang-orang yang

beriman, janganlah suatu kaum

merendahkan/meremehkan kaum yang

lain. Boleh jadi mereka (yang

diremehkan) lebih baik daripada mereka

(yang meremehkan). Jangan pula wanita

merendahkan wanita yang lain. Boleh

jadi wanita (yang diremehkan) lebih baik

daripada wanita (yang meremehkan).

Janganlah kalian saling mencela dan

janganlah kalian saling memanggil

dengan panggilan yang buruk”.

Berdasarkan Ayat inilah an-

Nawawi berpendapat bahwa memanggil

seseorang dengan panggilan yang tidak

menyenangkan adalah haram, baik

panggilan tersebut telah menjadi sifat

orang dipanggil, seperti buta, pincang,

julig dan sebagainya, atau sifat orang

tuanya, sifat bapaknya, ibunya dan

seterusnya. (Ibnu an-Nahhas, Tanbihul-

Ghafilin: 149).

Memaafkan atas kesalahan-kesalahan

yang diperbuat oleh saudaranya

 

Page 61: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

48

Setiap manusia tidak sempurna,

oleh karena itu setiap manusia pasti

mempunyai kesalahan. Sebagaimana

dengan hadits Rasulullah SAW berikut

ini :

“Setiap keturunan Adam (manusia) pasti

melakukan kesalahan, dan sebaik-baik

orang yang bersalah adalah orang yang

bertaubat.” (HR. Ibnu Majah no. 4251)

Saling tolong menolong dengan

saudaranya dalam perkara-perkara

kebaikan.

Adanya kepedulian antar sesama

umat muslim, dengan saling membantu

ketika mereka memerlukan pertolongan

dan bantuan. Tolong menolong ini sangat

dianjurkan dengan syarat tolong

menolong dalam kebenaran. Apabila ada

seorang muslim yang membutuhkan

pertolongan tapi dalam kebatilan, maka

sebagai sesama muslim hendaknya

berusaha menghalanginya dari kebatilan

tersebut. Dan inilah bentuk pertolongan

yang tepat untuknya.37

Hal tersebut

37

Ali Abdul Halim Mahmud, Akhlak Mulia, (Jakarta: Gema Isani

Press, 2004), h.98.

 

Page 62: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

49

sebagaimana firman Allah dalam Surat

Al-Maidah ayat 2 :

Artinya : “Hai orang-orang beriman,

janganlah kamu melanggar syiar-syiar

Allah dan jangan melanggar

(kehormatan) bulan-bulan haram,

jangan (pula) binatang hadiah, dan

hewan yang diberi kalung, dan jangan

(mengganggu) orang-orang yang

mengunjungi Baitil Haram, mereka

mencari karunia dan keridaan

Tuhannya. Dan apabila kamu telah

selesai mengerjakan haji, maka bolehlah

berburu. Dan janganlah sekali-kali

kebencian (mu) kepada suatu kaum

karena mereka menghalang-halangi

kamu dari Masjidil Haram menyebabkan

kamu berbuat melampaui batas (kepada

mereka). Dan tolong menolong lah kamu

 

Page 63: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

50

dalam (mengerjakan) kebaikan dan

taqwa, dan jangan tolong menolong

dalam berbuat dosa dan permusuhan.

Dan bertaqwalah kamu kepada Allah,

sesungguhnya Allah amat berat

siksanya.”

Bermusyawarah dan bersikap lemah

lembut terhadap saudaranya.

Janganlah salah seorang di antara

mereka bersendirian dalam memutuskan

suatu perkara, namun hendaklah saling

bermusyawarah. Sebagaimana firman

Allah SWT di dalam Surat Asy Syuura

Ayat 38 tentang musyawarah berikut ini :

Artinya : “Dan (bagi) orang-orang yang

menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan

mendirikan shalat, sedang urusan mereka

(diputuskan) dengan musyawarat antara

mereka; dan mereka menafkahkan sebagian

dari rezeki yang Kami berikan kepada

mereka.”

 

Page 64: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

51

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum Film Maker Muslim

1. Profil dan Sejarah Film Maker Muslim

FFM merupakan singkatan dari Film Maker

Muslim, ketika dua orang atau lebih berkumpul dan

memili suatu hobi yang sama, maka mereka namai

perkumpulan tersebut komunitas. Riwayatnya ketika

FMM ini dibuat ternyata banyak orang yang suka

dengan karya-karya. Yotube adalah salah satu sarana

yang FMM gunakan untuk melihat respon terhadap

karya yang dihasilkan.

Film Maker Muslim lahir pada september tahun

2010. Awalnya mereka perusahaan yang bergerak

dibidang pembuatan video musik untuk band indi.

Setelah satu tahun kemudian pada September 2011,

perusahaan ini mencoba sesuatu yang baru yaitu

mengembangkan film pendek dengan biaya produksi

yang cukup rendah. Pada tahun 2012 Want Production

mencari berbagai pemasukan materi melalui webseries

yang disebut “Weappon Man” dan berbagai video

pendek, video kegiatan dan Even Organizing.

Pada akhir 2014 Film Maker Muslim 50 client

yang sudah dilayani dan merasa puas atas kerja dan

 

Page 65: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

52

karya yang dihasilkan. Pada 2015 Want production

fokus pada kampanye video yang menginspirasi

berbasis online itu semua dimulai dari film pendek

“Cinta Subuh”. Film Maker Muslim ingin menjadikan

media yang mengundang banyak orang untuk menjadi

orang yang baik dan jika dia seorang muslim bisa jadi

muslim yang baik.

Film Maker Muslim pada tahun 2016 bergabung

dengan DAQU Movie yang merupakan sebuah

Production House (PH) yang dibentuk oleh Pondok

Pesantren Daarul Quran asuhan Ustadz Yusuf

Mansyur.

2. Logo dan VISI MISI Film Maker Muslim

a. Logo Film Maker Muslim

Gambar 3.1

Logo Film Maker Muslim

Sumber: https://www.famous.id/creator/film-

maker-muslim

 

Page 66: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

53

b. VISI DAN MISI

Film Maker Muslim mengajak orang lain

untuk membagi apapun kepada oranglain seperti

sedekah, pakaian, dan senyuman pengetahuan dan

bakat.

Visi dari Film Maker Muslim dalam motto:

“Kamu tidak perlu kaya untuk berbagi kepada

sesama.”

Sedangkan Misinya:

“Insyaallah memperoduksi video dan film dakwah

untuk mensyiarkan Islam, berakwahlah dengan

entertainment.”

3. Struktur Film Maker Muslim

Film Maker Muslim memiliki lima orang yang

bergantian membagi tugas dikarenakan dan menurut

penuturan penulis kurus kami berempat mewajibkan

semuanya untuk bisa menduduki posisi. Berikut

adalah lima orang yang mencetukan Film Maker

Muslim:

 

Page 67: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

54

a. Muhammad Amrul Umami

Gambar 3.2

Director Film Maker Muslim

Sumber:

https://hellohijabers.wordpress.com/2015/06/16/pr

ofile-orang-orang-di-balik-layar-film-maker-

muslim-2/

Beliau adalah sosok leader di tengah anak-

anak @FilmMakerMuslim. Tanpa gagasannya,

WANT Production atau @FilmMakerMuslim

mungkin takkan pernah ada. Di lapangan, pria

yang lahir tanggal 20 Desember 1987 ini adalah

sosok director yang handal. Kerja cepat, efektif

dan efisien adalah salah satu ciri khasnya saat

men-direct.

Om Amrul (atau beberapa orang

memanggilnya Om Umam) memulai debut

sebagai director pada tahun 2011 dengan film

 

Page 68: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

55

pendek Voice & Light. Pada tahun yang sama,

Voice & Light masuk dalam “official selection”

Ganesha Film Festival yang membuatnya semakin

semangat untuk berkarya.

Pada akhir tahun 2014, om Amrul mulai

memutuskan untuk membuat karya religi. Ia

mengajukan ide film pendek religi pertamanya

yang diberi judul #‎hubuSainiC‎.1

b. Muhammad Ali Ghifar

Gambar 3.3

Penulis Skenario

Sumber:https://hellohijabers.wordpress.com/2015/

06/16/profile-orang-orang-di-balik-layar-film-

maker-muslim-2/

1 Profile Oang-orang di Balik Layar Film Maker Muslim,

diakses pada tanggal 16 June 2015,

https://hellohijabers.wordpress.com/2015/06/16/profile-orang-orang-di-

balik-layar-film-maker-muslim-2/

 

Page 69: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

56

Biasa dipanggil Mas Ghifar atau Bang

Ali atau Kak Gopal atau Om Ndut. Silahkan

pilih salah satu. Kak Ghifar lahir di Jakarta

tanggal 2 November 1990. Di antara anak-anak

@FilmMakerMuslim, kak Ghifar ini yang

hafalan Al Quran nya paling banyak dan

wawasannya paling luas. Dari mitologi yunani

sampai sejarah nabi dan sahabat, dia hapal

hingga detilnya.

Karna wawasannya itulah, lahir

skenario-skenario film yang cerdas dan

inspiratif. Selain jago nulis, kak Ghifar juga

jago melatih akting. Bisa dilihat aktingnya

yang keren sebagai Ijat di film pendek

#‎auSyingSane . 2

c. Muhammad Andre Addin

Gambar 3.4

Produser Film Maker Muslim

2 Profile Oang-orang di Balik Layar Film Maker Muslim,

diakses pada tanggal 16 June 2015,

https://hellohijabers.wordpress.com/2015/06/16/profile-orang-orang-di-

balik-layar-film-maker-muslim-2/

 

Page 70: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

57

Sumber:https://hellohijabers.wordpress.com/2015/

06/16/profile-orang-orang-di-balik-layar-film-

maker-muslim-2/

Lahir di Lhokseumawe, 23 Desember

1988 dengan nama lengkap Andre Muhammad

Addin, yang berarti Lelaki Pembawa Ajaran

Muhammad. Di balik wajahnya yang imut, dia

adalah sosok line produser yang handal.

Cermat dalam mengatur budget produksi, tegas

soal pengeluaran dan disiplin dalam

memanajeri jadwal produksi.

Kak Addin memulai debut aktingnya di

film pendek #‎ auSSubiaSbS‎‎ .eS tSbniu‎ eS‎

#‎ TKDO‎‎ , #‎ SDa‎‎sSb‎ SSbi‎ uS nS i‎ dS uSd‎

#‎ hubuSainiC‎‎ .DS k Addin juga baru

merampungkan syutingnya bersama

@bedasinema dalam film #‎OSiduSSChubuS‎.

 

Page 71: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

58

Lulusan IT Binus University angkatan 2008 ini

juga seorang Liverpudlian. Selain suka bola,

dia jago basket dan renang. 3

d. Ryan Kurniawan

Gambar 3.5

Cinematographer Film Maker Muslim

Sumber:https://hellohijabers.wordpress.com/2015/

06/16/profile-orang-orang-di-balik-layar-film-

maker-muslim-2/

Beliau ini putra Bekasi berdarah sunda,

makanya dia kalem dan ganteng. Pria kelahiran

27 November 1987 ini adalah penggemar berat

novel harry potter. Tapi kalau ditanya, siapa

idolanya akang Ryan akan menjawab :

Rasulullah Muhammad SAW.

3 Profile Oang-orang di Balik Layar Film Maker Muslim,

diakses pada tanggal 16 June 2015,

https://hellohijabers.wordpress.com/2015/06/16/profile-orang-orang-di-

balik-layar-film-maker-muslim-2/

 

Page 72: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

59

Pria romantis yang punya ketertarikan

khusus pada langit dan bintang-bintang ini

berperan sebagai DOP, Astrada, Produser,

sekaligus Art Director dalam karya-karya

@FilmMakerMuslim.4

4. Prestasi Film Maker Muslim

Nama Film

Pendek Kategori Tahun

Voice & Light Official Selction

Ganesha Film Festival

2012

Dead Love Best Picture in Dapur

Film Anniversary

2012

Cinta Subuh Most Viral Short Movie 2014

Menghadiri social

Impact Camp dalam

acara Youtube, Creator

for Change

2017

Menjadi Salah Satu

Ambassador Dalam

Acara Yotube, Creator

for Change

2018

Tabel 3.1 Prestasi Film Maker Muslim

4 Profile Oang-orang di Balik Layar Film Maker Muslim,

diakses pada tanggal 16 June 2015,

https://hellohijabers.wordpress.com/2015/06/16/profile-orang-orang-di-

balik-layar-film-maker-muslim-2/

 

Page 73: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

60

B. Gambaran Umum Film Pendek Cinta Dalam

Ukhuwah

1. Sinopsis Film Pendek Cinta Dalam Ukhuwah

Film pendek Cinta Dalam Ukhwah ini

merupakan film yang bergenre religi yang di rilis pada

2 Maret 2017. Film yang disutradari oleh Amrul

Ummami dan di produksi oleh PPPA Darul Qur‟an.

Film yang berdurasi kurang dari 43 menit ini

menceritakan tentang persahabatan, cinta, perdebatan

dan juga ada selingan komedi. Berlatar belakang dan

anggota LDK (Lembaga Dakwah Kampus) kampus

menjadi hal yang begitu relevan. Film ini

menceritakan persahabatan tiga orang lelaki yaitu,

Rio, Azzam dan Sakti sejak zaman dipesantren yang

selalu berbeda pendapat karena fiqih mereka yang

berbeda. Entah kenapa persahabatan antara Rio dan

Azzam tiba-tiba merenggang tak seperti biasanya.

Diceritakan juga sosok Najwa yang menambah

cerita makin berkonflik anggota LDK kampus yang

satu ini tidak berhijab, keadaannya yang tidak berhijab

membuat anggota yang lain masih sulit untuk

menerima kehadirannya di LDK. Dalam adegannya

diperlihatkan beberapa teman yang terkesan

menghindari Najwa yang belum berhijab. Hingga

suatu ketika muncul konflik dimana sikap Kikin yang

keterlaluan terhadap Najwa.

 

Page 74: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

61

Film yang dipremierkan secara eksklusif selama

setahun diberbagai kota di Indonesia ini, baru tayang

di youtube setelah bulan kesepuluh. Di dalam film ini

terdapat banyak konflik yang cukup menguras emosi,

namun film ini juga menghadirkan beberapa hiburan-

hiburan. Film ini menegaskan bagaimana cara

menjaga ukhuwah yang baik dengan keadaan saling

cinta yang membuahkan keikhlasan.

2. Tim Produksi Film Pendek Cinta Dalam

Ukhuwah5

Produksi PPPA Daarul Qur‟an

Sutradara Muhammad Amrul

Umami

Penulis Skenario Muhammada Ali Ghifar

Edit Muhammad Amrul

Umami

Cinematographer Ryan Kurniawan

Tabel 3.2 Tim Produksi Film Pendek Cinta

Dalam Ukhuwah

3. Respon Masyarakat Terhadap Film Pendek Cinta

Dalam Ukhuwah

5 Cinta Dalam Ukhuwah, diakses pada tanggal 21 Juli 2018,

https://www.youtube.com/watch?v=ndUO6ED2WOM

 

Page 75: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

62

Film Pendek Cinta Dalam Ukhuwah ini

dipublikasikan pada channel Youtube Film Maker

Muslim pada tanggal 2 Maret 2017 yang dibagi

menjadi tiga part. Sejak perilisannya tersebut,

beberapa tanggapan dan respon mengenai film ini

muncul dari beberapa penonton, diantaranya:

a. Khairunnisa Ast.

“Movie singkat ini memberikan

pembelajaran kepada saya agar tidak

memandang rendah kepada orang lain.

Sesama muslim hendaklah saling

mendukung kepada saudaranya. Dan saling

menasehati dengan cara yang baik,

bukannya malah mengucilkan.

Adapun untuk kisah utamanya, tentang

persahabatan yang mulai retak, silakan

tonton sendiri untuk jelasnya.

Dalam movie ini juga terdapat beberapa

adegan yang cukup lucu dan menghibur.

Cukuplah untuk memberi hiburan bagi saya.

Saya bahkan meneruskan untuk menonton

movie lain dari channel ini.”6

6 Review Film Pendek Cinta Dalam Ukhuwah, diakses pada

tanggal 04 Agustus 2018,

ohttp://sipunguk.blogspot.com/2017/11/review-film-pendek-cinta-

dalam-ukhuwah.html

 

Page 76: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

63

b. Fachmi Budiansyah7

Gambar 3.6

c. Budi Hartono

Gambar 3.7

Dari beberapa tanggapan dan respon

penonton di atas, bisa memberikan gambaran

bahwa film pendek Cinta Dalam Ukhuwah

merupakan film yang penuh dengan makna akan

pesan Ukhuwah Islamiyah dan hikmah.

7 Cinta Dalam Ukhuwah, diakses pada tanggal 04 Agustus

2018, https://www.youtube.com/watch?v=ndUO6ED2WOM

 

Page 77: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

64

BAB IV

HASIL DAN TEMUAN PENELITIAN

Film sebagai media massa yang merupakan sebuah bentuk

seni selain bertujuan untuk hiburan yang dapat dinikmati, juga

merupakan media yang efektif untuk penyampaian pesan kepada

masyarakat. Kekuatan dan kemampuan film menjangkau banyak

segmen sosial, sehingga film memiliki potensi untuk

mempengaruhi penontonnya. Film itu sendiri merupakan suatu

makna, sedangkan gambar merupakan bahasanya.

Dalam penelitian menggunakan metode penelitian

semiotika dalam film pendek Cinta Dalam Ukhuwah terdapat

beberapa scene yang mengandung makna Ukhuwah Islamiyah.

Agar penelitian ini tidak melebar luas maka, penulis tidak

memasukan semua scene, melainkan hanya memasukan scene-

scene yang berfokus pada penelitian ini saja.

Dalam penelitian ini penulis menganalisis makna Ukhuwah

Islamiyah dalam film pendek Cinta Dalam Ukhuwah

menggunakan semiotika Roland Barthes, yaitu bagaimana makna

denotasi, konotasi dan mitos yang terdapat dalam film pendek

Cinta Dalam Ukhwah.

 

Page 78: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

65

A. Makna Denotasi, Konotasi dan Mitos Dalam Film

Pendek Cinta Dalam Ukhuwah

1. Scene 1

Pada scene ini memperlihatkan Azam, Ario dan Sakti

sedang sholat di dalam musholla. Walaupun bersahabat

tetapi mereka mempunyai fiqih yang berbeda-beda terutama

dalam menjalankan sholat. Walaupun begitu mereka saling

memahami.

Tabel 4.1

Shot Dialog/Suara/Teks Visual

Medium

Shot

(Kita emang

nyantri di tempat

yang sama, tapi

fiqih kita beda-

beda)

Gambar 1

Orang Solat

Close

Up

Gambar 2

Kaki Lurus Tegap

Long

Shot

(Kalau ada

pertanyaan kenapa

kita yang beda-

beda gini tetap bisa

akur, jawaban nya

Rio.. Ario Putra

Nusantara anak

Gambar 3

 

Page 79: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

66

kyai yang selalu

bilang) Kaki Merenggang

Medium

Shot

Ario: “Kalau

menurut gua salah

satu ngalah, kalau

elu sadar temen lu

risih kakinya

ditempelin, yaudah

gausah dikejar-

kejar”

Gambar 4

Memberi Masukan

Medium

Shot

Azam: “Itukan

sunnah yo”

Gambar 5

Menyangkal

Medium

Shot

Ario: “Yaa.. dari

pada elu sampe

ngebatalin sholat

gara-gara ngejar

kaki orang”

Sakti: “Tuh..

dengerin!!!”

Ario: “Aaah elu

juga sama sak!

Kalau ada kaki

orang nempel-

nempelin ke elu, ya

wlu tahan risihnya,

jangan malah elu

ngejauh sampe

ngerusak shaf”

Gambar 6

Menegur Rusak Shaf

Denotasi Pada gambar pertama memperlihatkan

orang yang sedang solat. Pada gambar kedua

 

Page 80: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

67

memperlihatkan kaki lurus tegap. Pada gambar

ketiga memperlihatkan kaki yang merenggang.

Pada gambar keempat memperlihatkan seorang

pria memberikan masukan kepada temannya.

Pada gambar kelima memperlihatkan teman

tersebut menyangkal. Pada gambar ke enam

memperlihatkan seorang pria yang menegur

teman karena merusak shaf pada saat solat.

Konotasi Ario, Azzam dan Sakti sudah bersahabat

sejak mereka nyantri ditempat yang sama dan

kuliah pun ditempat yang sama. Walaupun begitu

Ario, Azzam dan Sakti mempunyai fiqih yang

berbeda, terutama fiqih dalam menjalankan sholat.

Azzam mengikuti fiqih dimana saat melaksanakan

sholat berjamaah shaf-shaf diluruskan sampai

tidak ada celah-celah, berbeda dengan Sakti.

Ketika Azzam dan Sakti sholat berjamaah

kaki Azzam menempel pada kaki Ario dan Sakti.

Ario terlihat bisa memahami fiqih yang diyakini

Azzam. Berbeda dengan Ario, Sakti yang merasa

risih menjauhkan kakinya dan Azzam yang terus

mengikuti posisi kaki Sakti hingga merusak shaf.

Kemudian Ario, Azzam dan Sakti berbicara di

kantin tentang perbedaan fiqih tersebut. Ario

selalu mengingatkan Azzam dan Sakti bahwa

walaupun mereka berbeda tetapi harus saling

memahami.

Mitos Islam selalu mengedepankan sifat saling

memahami dan sifat kasih sayang kepada seluruh

ciptaan Allah SWT. Islam adalah satu-satunya

yang dapat menyelamatkan peradaban umat

manusia. Yang sangat dihargai oleh Toynbe dari

ajaran agama Islam ada 2 hal adalah: sifat

 

Page 81: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

68

toleransi yang tinggi dan tidak adanya prasangka

bangsa dikalangan orang Islam.1 Dalam

pernyataan itu merupakan salah satu sikap dan

sifat ciri-ciri orang Islam. Sebagai agama yang

rahmatan lil alamin Islam juga tidak melupakan

hak-hak setiap manusia. Islam adalah agama yang

menganjurkan untuk saling menjaga dan saling

memelihara.

Untuk mengembangkan sikap saling

memahami secara umum, dapat dimulai terlebih

dahulu dengan bagaimana kemampuan untuk

mengelola dan menyikapi perbedaan yang

mungkin terjadi pada keluarga atau saudara

sesama muslim. Sikap saling memahami ini bisa

dimulai dengan cara membangun kebersamaan

atau keharmonisan dan memahami adanya

perbedaan. Dan memahami pula bahwa semua

umat muslim adalah bersaudara. Maka akan

timbul rasa kasih sayang, saling perngertian dan

pada akhirnya akan bermuara pada sikap toleran.

Karakter Dalam scene ini terlihat Ario mempunyai

karakter yang toleran atau sikap yang mau

menerima perbedaan.

2. Scene 2

Pada scene ini menceritakan percakapan antara Ario

dan Najwa disebuah tangga. Najwa dan Ario adalah teman

satu organisasi di kampus yaitu LDK (Lembaga Dakwah

Kampus). Sebelumnya beberapa teman-teman Najwa yang

1 Bey Arifin, Hanya Islam, (Surabaya: PT Bima Ilmu, 1982),

h.49-50.

 

Page 82: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

69

berada di organisasi LDK merasa risih karena Najwa belum

berhijab. Mereka risih karena LDK adalah organisasi yang

islami tetapi salah satu diantaranya tidak berhijab. Ario

sebagai teman yang baik menasihati Najwa untuk

kebaikannya.

Tabel 4.2

Shot Dialog/Suara/Tek

s Visual

Medium

Close Up

Ario: “Gua nanya

personal boleh

ya?”

Najwa:

(mengangguk)

Ario: “Lu kenapa

sih ngga pake

hijab?”

Gambar 1

Bertanya

Medium

Close Up

Najwa: “Alasanku

personal banget

yo”

Ario: “Iyaa.. kan

pertanyannya juga

personal”

Najwa: “Personal

dan klise. Aku

belum siap buat

konsisten”

Ario: “Oohh..”

Najwa: “Yaa akau

belum siap untuk

buka tutup”

Gambar 2

Menjawab Pertanyaan

 

Page 83: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

70

Medium

Close Up

Ario: “Yagapapa

buka tutup aja

dulu”

Najwa: “Nanti

apa kata orang-

orang? Yang ada

mereka malah

lebih parah tau

ngga?”

Ario: “Tuhkan

terlalu mikirin

pendapat orang”

Najwa: “Tapi

kalau.....”

Ario: “Pakai hijab

itukan menuruti

perintah Allah,

bukan ngikutin

pandangan orang”

Gambar 3

Menasehati

Medium

Close Up

Gambar 4

Menunduk dan

Memejamkan Mata

Denotasi Pada gambar pertama memperlihatkan

seorang pria bertanya. Pada gambar kedua

memperlihatkan seorang wanita menjawab

pertanyaan tersebut. Pada gambar ketiga

memperlihatkan pria menasehati wanita

tersebut. Pada gambar terakhir wanita tersebut

 

Page 84: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

71

menunduk sambil memejamkan matanya.

Konotasi Teman-teman Najwa merasa risih karena

Najwa tidak memakai hijab padahal Najwa

mengikuti organisasi LDK di kampus.

Organisasi LDK merupakan organisasi yang

islami, hal itu yang membuat beberapa teman

Najwa tidak menyukainyanya. Teman Najwa

menyampaikan keberatannya kepada Najwa

yang membuat hati Najwa tersakiti. Kemudian

Ario sebagai teman yang baik berbicara

kepada Najwa, menanyakan kenapa Najwa

belum menggunakan hijab. Najwa menjawab

bahwa ia belum siap untuk konsisten dalam

mengenakan hijab, dan Najwa beranggapan

apabila Najwa belum konsisten dalam

mengenakan hijab tanggapan teman-temannya

akan lebih buruk lagi kepadanya.

Kemudian Ario menasehati Najwa

bahwa mengenakan hijab adalah untuk

menuruti perintah dari Allah SWT bukan

teman-temannya. Mendengar nasehat dari

Ario, Najwa menunjukan raut wajah bahwa ia

sadar akan hal tersebut dan menyesal karena

belum mengenakan hijab padahal mengenakan

hijab adalah wajib untuk setiap muslimah.

Mitos Sikap yang ditunjukan Ario merupakan

sikap terpuji. Yang mana Ario menasehati

Najwa bahwa menggunakan hijab adalah

sebuah kewajiban setiap muslimah. Sikap Ario

mencerminkan bahwa sebagai seorang teman

sesama muslim, Ario perlu memberikan

nasihat untuk kebaikan temannya yaitu Najwa.

Nasihat adalah perkara yang penting

sehingga setiap muslim wajib memperhatikan

 

Page 85: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

72

dan melakukannya kepada oranglain. Bahkan

Nabi Muhammad shallallaahu „alaihi wa

sallam mengambil bai‟at atasnya dan selalu

mengikat diri dengannya karena sangat

memperhatikan masalah nasihat ini.

Diriwayatkan dari Jarir radhiyallaahu „anhu:

“Aku berbai‟at (berjanji setia) kepada

Rasulullah shallallaahu „alaihi wa sallam

untuk menegakkan sholat, menunaikan zakat,

dan memberi nasihat kepada setiap muslim.”

Karakter Dalam scene ini terlihat Ario

mempunyai karakter yang suka menasihati.

3. Scene 3

Pada scene ini menceritakan Ario yang merasa

bingung atas perilaku Azzam. Sebelumnya dengan tiba-tiba

Azzam mengajak Ario mengunjungi rumah Anita dan

mengenalkan Ario kepada keluarga dari Anita. Kemudian

Azzam dan Ario kembali ke kostan Ario dan membicarakan

sikap Azzam terhadap Ario.

Tabel 4.3

Shot Dialog/Suara/Teks Visual

Medium

Long

Shot

Ario: “Lo kenapa

sih Zam?”

Azzam: “Apanya

yang kenapa?”

Ario: “Iya kemarin

lo suruh gua jangan

deket-deket Anita,

sekarang lo malah

jodohin gua

sama...”

Gambar 1

Bertanya

 

Page 86: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

73

Medium

Close Up

Azzam: “Yooo..

ane ini sahabat

antum, yawalaupun

kita ini sering

berbeda pendapat

kalau Anita suka

sama antum, dan

antum pun

sebaliknya,

yakenapa ana harus

salahin kalian

berdua?”

Azzam: “Kalau

antum khawatirin

biaya nikah. Ana

punya tabungan

nikah, niatnya buat

nikahan ana, tapi

kalau antum ngga

keberatan antum

bisa pakai tabungan

nikag ana. Tapi ana

minta satu hal Yo.

Bahagiain Anita.

Gambar 2

Berdialog

Medium

Close Up

Ario: “Makasi

Zam”

Gambar 3

Merangkul

Denotasi Pada gambar pertama memperlihatkan

seorang pria bertanya kepada pria

disebelahnya. Pada gambar kedua

memperlihatkan kedua pria berdialog. Pada

gambar ketiga memperlihatkan kedua pria

 

Page 87: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

74

yang berrangkulan.

Konotasi Pada siang itu, Azzam kembali berbicara

kepada Ario, Ario merasa bingung dengan

Azzam yang tiba-tiba mengajakanya kerumah

Anita dan memperkenalkan Ario kepada

keluarga Anita. Azzam menyadari bahwa pria

yang menjadi keinginan Anita adalah Ario.

Melihat keseriusan Ario yang ingin menikah

dengan Anita, sebagai sahabat yang baik

Azzam memberikan bantuan kepada Ario

bahkan sebelum Ario meminta bantuan kepada

Azzam.

Azzam membantu Ario dengan

memberikan uang tabungan pernikahannya

kepada Ario, jika Ario tidak merasa keberatan

dengan bantuan dari Azzam. Ario merasa

bersyukur mempunyai sahabat seperti Azzam,

walaupun mereka memiliki banyak perbedaan

dan sering berselisih pendapat tetapi Azzam

tetap memabantu Ario.

Mitos Membantu adalah sebuah sikap yang

harus dilakukan antar sesama muslim. Dalam

hal ini, Azzam membantu Ario dengan

memberikan tabungan untuk pernikahannya

kelak kepada Ario. Islam senantiasa

memberikan tuntunan agar senantiasa saling

membantu. Terlebih lagi Ario mempunyai niat

yang baik untuk beribadah yaitu menikah.

Rasulullah Shallalluhu „alahi wa salam

bersabda:

“Barang siapa membantu kebutuhan

saudaranya, maka Allah jazza Wajala

senantiasa akan menolongnya. Barang siapa

melapangkan kesulitan orang muslim , maka

Allah akan melapangkan baginya salah satu

 

Page 88: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

75

kesempitan diakhirat dan barang siapa

menutupi (aib) orang muslim, maka Allah

menutupi (aibnya) dihari kiamat.”

Karakter Dalam scene ini terlihat Azzam

mempunyai karakter penolong.

4. Scene 4

Pada scene ini memperlihatkan tiga orang wanita yang

mana merupakan teman satu organisasi Najwa di LDK

(Lembaga Dakwah Kampus). Mereka berkunjung ke rumah

Najwa dengan maksud ingin meminta permohonan maaf

atas kesalahan yang telah mereka per buat terhadap Najwa.

Tabel 4.4

Shot Dialog/Suara/Teks Visual

Medium

Long

Shot

Teman Najwa:

“udah.. kita cuma

nganter barang

aja?”

Gambar 1

Mengantar

Medium

Shot

Teman Najwa:

“iya.. kan belum

tentu Najwanya

mau menerima

kita.”

Teman Najwa: “iya

sih..”

Teman Najwa:

“udah gausah

dipikirin, ngebakso

Gambar 2

Mengajak

 

Page 89: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

76

yuk!”

Close Up Abang Najwa:

“Najwa, ini ada

titipan!”

Najwa: “dari siapa

bang?”

Abang Najwa:

“gatau..”

Gambar 3

Memberikan Titipan

Close Up Tanpa Dialog

Gambar 4

Surat Permintaan Maaf

Medium

Close Up

Tanpa dialog

Gambar 5

Menunduk dan Tersenyum

Denotasi Dalam gambar pertama memperlihatkan tiga

orang wanita mengantar barang. Gambar kedua

memperlihatkan seorang wanita mengajak temannya

yang lain untuk pergi. Gambar ketiga memperlihatkan

seorang pria mengantar titipan barang tersebut.

Gambar keempat memperlihat sebuah Surat

Permintaan Maaf. Gambar keempat memperlihatkan

wanita yang menunduk dan tersenyum.

Konotasi Konotasi yang muncul dari rangkaian gambar di

atas adalah sebagai sesama muslim harus saling

 

Page 90: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

77

memaafkan, seperti teman-teman Najwa yang merasa

bersalah telah menyakiti hati Najwa karena ucapannya

dan meminta maaf kepada Najwa juga sikap Najwa

yang memaafkan kesalahan teman-temannya. Teman-

teman Najwa merasa bersalah setelah mereka

mengucapkan perkataan yang menyakiti hati Najwa.

Mereka merasa perlu meminta maaf kepada

Najwa dan memutuskan mengunjungi rumah Najwa

untuk memberikan bingkisan sebagai permintaan

maaf. Teman-teman Najwa menitipkan bingkisan

tersebut kepada Abang Najwa, mereka cemas Najwa

mau menerima permintan maaf mereka atau tidak.

Setelah abang Najwa memberikan bingkisan tersebut

kepada Najwa, dan Najwa membukanya. Najwa

memperlihatkan raut wajah tersenyum menandakan

bahwa Najwa menerima permintaan maaf dari teman-

temannya. Artinya Najwa memaafkan ucapan teman-

temannya yang telah menyakiti hatinya.

Mitos Dalam agama Islam memaafkan adalah hal yang

sangat dianjurkan. Akan tetapi masih banyak orang

yang sulit memaafkan kesalahan oranglain, biasanya

hal tersebut terjadi karena sudah melukai hati yang

paling dalam. Walaupun begitu sebagai sesama

manusia kita harus mampu untuk memaafkan. Karena

dengan begitu bisa menghancurkan rasa dendam yang

ada dalam diri. Begitu pun dengan meminta maaf,

dibutuhkan keberanian untuk meminta maaf kepada

orang lain.

Diterangkan dalam ayat Al-Qur‟an surat Al-

Maidah ayat 13 sebagai berikut:

Artinya: “(Tetapi) karena mereka melanggar

 

Page 91: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

78

janjinya, kami kutuki mereka, dan kami jadikan

hati mereka keras membatu. Mereka suka

merubah perkataan (Allah) dari tempat-

tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan

sebagian dari apa yang merka telah

diperingatkan dengannya. Dan kamu

(Muhammad) senantiasa akan melihat

kekhianatan dari mereka kecuali sedikir

diantara mereka (yang tidak berkhianat), maka

maafkanlah mereka dan biarkan mereka,

sesungguhnya Allah menyukai orang-orang

yang berbuat baik.”

Dalam ayat tersebut diperintahkan seorang

muslim untuk memaafkan dengan lapang dada. Islam

selalu mengajarkan manusia untuk saling memaafkan

karena setiap manusia mempunyai kesalahan.

Karakter Dalam scene ini terlihat Najwa mempunyai

karakter yang pemaaf.

5. Scene 5

Pada scene ini memperlihatkan Azzam dan Rio

bersama-sama mengunjungi rumah Anisa. Azzam

memperkenalkan Rio kepada keluarga Anisa, agar saling

mengenal.

Tabel 4.5

Shot Dialog/Suara/Teks Visual

 

Page 92: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

79

Medium

Long

Shot

Ario: “rumah siapa

ini?”

Azam: “calon istri

kamu io”

Gambar 1

Bertanya

Medium

Shot

Abang Anisa:

“Assalamuailaikum”

Azam& Ario:

“waalaikumsalam”

Gambar 2

Memberikan Salam

Medium

Shot

Abang Anisa: “Ario,

kamu bisa baca Al-

Qur‟an ngga?”

Ario: “saya bisa

bang”

Abang Anisa: “kalau

solat masih suka

bolong-bolong

ngga?”

Azam: “jawab io”

Ario: “Insyaallah

ngga bang”

Abang Anisa: “udah

siap nikah?”

Ario: “nikah. Sama

siapa bang?”

Azam: “sama Anisa

oi”

Gambar 3

Berkenalan

Denotasi Pada gambar pertama memperlihatkan

seorang pria yang bertanya kepada temannya.

Gambar kedua memperlihatkan seorang pria

memberikan salam. Pada gambar ketiga

memperlihatkan tiga orang pria yang sedang

 

Page 93: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

80

berkenalan.

Konotasi Azzam mengajak Ario mengunjungi rumah

Anita. Azzam berniat untuk memperkenalkan Ario

kepada keluarga Anita. Ario yang melihat seorang

yang lebih tua darinya datang, langsung memberi

salam dan mencium tangan seorang laki-laki yang

lebih tua darinya itu, lelaki itu adalah abang Anita.

Kemudian abang Anita yang ingin lebih mengenal

Ario bertanya tentang bagaimana ketaatan nya

menjalankan perintah dari Allah, seperti membaca

Al-Qur‟an dan menjalankan sholat lima waktu.

Scene ini memberi gambaran bahwa Islam

menganjurkan kita untuk saling mengenal antar

umat islam.

Mitos Islam menganjurkan kita untuk saling

mengenal dengan muslim yang lain, hal ini sesuai

dengan firman Allah surat Al-Hujarat ayat 13,

sebagai berikut:

Artinya: “Hai manusia sesungguhnya kami

telah menciptakan kalian dari seorang

laki-laki dan seorang perempuan dan

menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan

bersuku-suku supaya kalian saling kenal-

mengenal. Sesungguhnya orang yang

paling mulia diantara kamu disisi Allah

adalah orang yang paling taqwa diantara

kamu. Sesungguhnya Allah maha

mengetahui lagi maha mengenal.”

Kata li ta‟aarafuu dalam ayat ini

 

Page 94: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

81

mengandung makna bahwa, aslinya tujuan dari

semua ciptaan Allah itu adalah agar kita semua

saling mengenal yang satu terhadap yang lain. Hal

tersebut sangat dianjurkan untuk mengikat

hubungan persaudaraan antar sesama muslim.

Karakter Dalam scene ini terlihat Azzam dan Ario

mempunyai karakter yang suka bersilahturahmi.

6. Scene 6

Pada scene ini memperlihatkan dimana Najwa

mendapatkan pelecehan dari seorang dosennya. Teman-

teman Najwa yang melihat kejadian tersebut merasa takut.

Kemudian Ario yang melihat Najwa dilecehkan,

membantunya dengan membelanya dan memberikan

peringatan kepada dosen tersebut.

Tabel 4.6

Shot Dialog/Suara/Teks Visual

Medium

Shot

Dosen: “Jangan

pacaran dulu!

langsung pulang”

Gambar 1

Menggoda

Medium

Shot

Mahasiswa:

“Yaelah pak.. ngga

punya pacar juga

kali kita”

Dosen: “Loh.. saya

ngomong sama

Gambar 2

 

Page 95: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

82

Najwa loh bukan

sama kamu”

Mahasiswa:

“Wah.. macem-

macem bapak anak

LDK digodain”

Berbicara

Medium

Shot

Dosen: “Loh

Najwa anak LDK?

Waduh maaf saya

kira yang bening

begini bukan anak

LDK” Gambar 3

Menggoda

Medium

Long

Shot

Tanpa Dialog

Gambar 4

Mencium tangan

Medium

Long

Shot

Ario: “Pak anak

LDK atau bukan

yang tadi itu bisa

masuk pelecehan

loh. Maaf kalau

sekali lagi saya

lihat bapak kaya

begitu, saya

laporin dekan loh

ya pak”

Gambar 5

Membela kebenaran

Denotasi Pada gambar pertama

memperlihatkan dosen yang menggoda

mahasiswi. Gambar kedua

memperlihatkan pria yang berbicara

kepada dosen. Gambar ketiga

 

Page 96: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

83

memperlihatkan kembali dosen yang

menggoda mahasiswi. Gambar keempat

memperlihatkan mahasiswa yang

mencium tangan dosen. Gambar kelima

memperlihatkan mahasiswa tersebut

menegur dosen untuk membela

kebenaran.

Konotasi Pada saat telah berakhirnya kelas,

dosen tersebut melakukan pelecahan

terhadap Najwa. Pelecehan tersebut

dilakukan dengan menggoda Najwa.

Teman-teman Najwa yang melihat

kejadian tersebut merasa terkejut. Mereka

terkejut karena seharusnya dosen

membimbing mahasiswanya, tetapi malah

melakukan perbuatan yang tidak untuk

dicontoh.

Melihat Najwa yang terdzolimi,

Ario membantunya dengan

mangancamkan akan melaporkan

perbuatan dosen tersebut kepada dekan,

apabila Ario melihat dosen tersebut

melakukan hal yang sama. Ario tetap

menunjukan sikap sopannya kepada dosen

tersebut dengan terlihat mencium

tangannya.

Mitos Membantu merupakan sebuah sikap

yang harus dilakukan antar sesama

muslim. Dalam hal ini, Ario membantu

Najwa karena melihat saudaranya sesama

muslim terdholimi. Islam memberikan

tuntunan agar senantiasa saling membantu

baik saat mendholimi atau saat terdholimi.

Terlebih lagi Najwa merupakan wanita.

Karakter Dalam scene ini terlihat Ario

 

Page 97: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

84

mempunyai karakter sebagai seseorang

yang selalu menegakkan kebenaran.

A. Nilai-nilai Ukhuwah Islamiyah Dalam Film Pendek Cinta

Dalam Ukhuwah

Berikut beberapa nilai-nilai Ukhuwah Islamiyah yang

terdapat dalam film pendek Cinta Dalam Ukhuwah,

diantaranya:

1. Ta‟aruf

Dalam film ini terdapat nilai-nilai Ukhuwah

Islamiyah, salah satunya adalah ta‟aruf. Ta‟aruf

merupakan usaha untuk lebih tau, lebih mengenal siapa

saja untuk menambah dan memperkuat tali ukhuwah

antara sesama muslim. Seperti pada adegan dimana

Ario berta‟aruf dengan abang Anita. Perkenalan

tersebut berkelanjutan menjadi sebuah persaudaraan

yang kuat dan kokoh, mengingat Ario yang mempunyai

niat untuk menikahi Anita, yang mana apabila ingin

menikah tidak hanya harus mengenal calon istri saja

tetapi harus mengenal baik keluarganya. Oleh karena

itu, menjalin hubungan persaudaraan dengan sesama

muslim yang dimulai dengan ta‟ruf merupakan sebuah

kewajiban.

Ta‟aruf yang disisipkan dalam adegan ini

bercermin dari firman Allah SWT, yaitu surat Al-

Hujurat ayat 13, sebagai berikut:

 

Page 98: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

85

Artinya: “Hai manusia sesungguhnya kami telah

menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan

seorang perempuan dan menjadikan kamu

berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya

kalian saling kenal-mengenal. Sesungguhnya

orang yang paling mulia diantara kamu disisi

Allah adalah orang yang paling taqwa diantara

kamu. Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi

maha mengenal.”

Dari ayat diatas Allah mengingatkan bahwa

manusia diciptakan berbeda-beda baik dari kondisi

ekonomi, sosial budaya hingga kesukubangsaan, hal itu

agar sesama manusia saling menganal. Dari situlah

manusia akan saling menghormati dan menyayangi.

2. Tafahum

Nilai tafahum dalam film ini terlihat pada adegan

Ario berusaha memberikan pemahaman kepada Sakti

dan Azzam mengenai fiqih mereka yang berbeda dalam

menjalankan sholat. Ario memberikan pemahaman

kepada Sakti dan Azzam walaupun mereka memiliki

perbedaan tersebut mereka tidak boleh sampai

mengganggu kekhusyuan sholat mereka. Perbedaan

 

Page 99: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

86

tersebut pada hakikatnya adalah sebagai rahmat Allah

bagi umat Islam, karena semuanya untuk kebaikan umat

Islam dalam melaksanakan perintah Allah, seperti sabda

Nabi Muhammad SAW sebagai berikut:

“Perbedaan paham diantara umatku adalah rahmat.”

Dalam menghadapi hal-hal seperti itu bisa dengan

cara bertafahum. Dan memahami bahwa tujuan

menjalankan perintah Allah itu sama yaitu beribadah

kepada Allah dan mencari keridhaan-Nya.

3. Ta‟awun

Ta‟awun berarti saling membantu. Ta‟awun dapat

dilakukan dengan hati yaitu mendoakan, dengan

pemikiran yaitu saling menasihati dan dengan amal

yaitu saling bantu-menbantu. Dalam film ini terdapat

dua scene yang memiliki nilai ta‟awun. Pertama, scene

dimana Ario yang bersimpati melihat Najwa sedih

karena perkataan temannya yang tidak suka melihat

Najwa belum mengenakan hijab, kemudian Ario

sebagai teman yang baik memberikan Najwa nasihat

bahwa mengenakan hijab adalah sebuah kewajiban

setiap muslim. Kedua, scene dimana Azzam membantu

Ario dengan memberikan pinjaman tabungannya untuk

Ario yang membutuhkan biaya untuk pernikahannya.

Dalam ajaran Islam sifat ta‟awun ini sangat

diperhatikan, hanya dalam kebaikan dan taqwa, dan

tidak ada tolong menolong dalam hal dosa dan

permusuhan. Oleh karena itu sifat ta‟awun termasuk

 

Page 100: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

87

dalam akhlak terpuji. Hal ini terdapat dalam firman

Allah pada surat Al-Maidah ayat 2 sebagai berikut:

Artinya: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam

(mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan

tolong menolong dalam berbuat dosa dan

pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada

Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.”

4. Tanashur

Dalam scene ini memperlihatkan juga nilai

ukhuwah islamiyah lainnya yaitu, tanashur. Tanashur

ini lebih menggambarkan cinta dan kasih sayang antara

sesama muslim. Orang yang berukhuwah dan

bertanashur dalam kebenaran paling banyak

mendapatkan ridho, bantuan dan pertolongan Allah

SWT, yang juga merupakan pertolongan terhadap

agama-Nya beserta kebenaran yang dibawanya. Allah

SWT menjelaskan bahwa pasti menolong siapa saja

yang menolong agamanya, sesuai dengann firman-Nya

dalam surat Al-Hajj ayat 40, sebagai berikut:

 

Page 101: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

88

Artinya: “Orang-orang yang telah diusir dari

kampung halaman mereka tanpa alasan yang

benar, kecuali mereka yang berkata: “Tuhan kami

adalah Allah”. Dan sekiranya Allah tiada

menolak (keganasan) sebagian manusia dengan

sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan

biara-biara nasrani, geraja-geraja, rumah-rumah

ibadat orang Yahudi, dan masjid-masjid, yang di

dalamnya banyak disebut nama Allah.

Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang

menolong agama-Nya. Sesungguhnya Allah

benar-benar Maha kuat lagi Maha perkasa.”

Pada adegan dimana Ario menolong Najwa

dengan jalan memberikan peringatan kepada dosennya

merupakan hal sangat dianjurkan dalam Islam. Karena

perintah dalam menyampaikan dakwah apabila ada

yang menentang maka tugas semestinya seorang

muslim adalah melawannya guna kebaikan bersama.

 

Page 102: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

89

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian penjelasan pada bab-bab

sebelumnya yaitu, dengan menganalisis makna denotasi,

konotasi dan mitos dalam film pendek Cinta Dalam

Ukhuwah, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Makna Denotasi

Makna-makna denotasi yang ditemukan dalam

scene-scene film pendek Cinta Dalam Ukhuwah

adalah kaki yang merenggang, berdialog, surat

permintaan maaf, berkenalan, menegur.

2. Makna Konotasi

Makna konotasi yang ada dalam film pendek

Cinta Dalam Ukhuwah yaitu Ario yang memahami

temannya, Ario memberikan nasihat kepada

temannya, Azzam memberikan bantuan kepada Ario,

Najwa memaafkan teman-temanya, Ario yang

membantu Najwa dan membela kebenaran.

3. Makna Mitos

Pada Film Pendek Cinta Dalam Ukhuwah

terlihat karakter-karakter penunjang Ukhuwah

Islamiyah yaitu, toleran atau sikap yang mau

menerima perbedaan, suka menasihati, penolong,

pemaaf, suka bersilahturahmi, seseorang yang suka

selalu menegakkan kebenaran.

 

Page 103: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

90

Sedangkan nilai-nilai Ukhuwah Islamiyah yang

terkandung dalam film pendek Cinta Dalam Ukhuwah

adalah adalah Ario yang berta‟ruf dengan abang

Najwa, adegan Ario memberikan pemahaman kepada

Sakti dan Azzam, adegan Ario menasihati Najwa dan

sikap Ario pada saat menolong Najwa dari perlakuan

dosennya.

B. Saran

Saran penulis untuk film pendek Cinta Dalam

Ukhuwah ini adalah interaksi antara laki-laki dan

perempuan lebih dibatasi mengingat film ini sangat

berunsur islami. Sedangkan pesannya adalah Film Maker

Muslim kedepannya bisa lebih membuat film-film pendek

yang lebih inspiratif.

 

Page 104: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

91

91

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Elvaro, & Komala, L. (2007). Komunikasi Massa:

Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Arifin, B. (1982). Hanya Islam. Surabaya: PT Bima Ilmu.

Berger, A. A. (2010). Pengantar Semiotika: Tanda-tanda Dalam

Kebudayaan Kontemporer. Yogyakarta: 2010.

Budiono, Aris, Muchdor, & Mustofa. (2004). Menafsir Buruan

Cium Gue. Jakarta: 2008.

Cangara, H. (2013). Perencanaan dan Strategi Komunikasi.

Jakarta: Rajawali Pers.

Danesi, M. (2010). Pesan, Tanda, dan Makna. Yogyakarta:

Jalasutra.

Gunawan, I. (2013). Metode Penelitian Kualitatif . Jakarta: Bumi

Aksara .

Hasan, M. T. (2005). Prospek Islam Dalam Menghadapi

Tantangan Zaman. Jakarta: Lantabora Press.

Hikmat, M. M. (2012). Metode Penelitian: Dalam Perspektif

Ilmu Komunikasi dan Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Javandalasta, P. (2011). 5 Hari Mahir Membuat Film. Jakarta:

Java Pustaka Grup.

Jumroni, & Suhaimi. (2006). Metode-metode Penelitian

Komunikasi. Ciputat: UIN Jakarta Press.

K, S. S. (2007). Menulis Karya Ilmiah Metode Penelitian

Kualitatif. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Mahmud, A. A. (2004). Akhlak Mulia. Jakarta: Gema Isani Press.

 

Page 105: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

91

Mahmud, A. H. (2000). Merajut Benang Ukhuwah Islamiah.

Solo: Era Intermedia.

Manurung, P. (2004). Metodologi Penelitian Komunikasi: Teori

dan Aplikasi. Yogyakarta: Gitanyali.

Mulyana, D. (2008). Komunikasi Massa Kontroversi,Teori dan

Aplikasi. Bandung: Widya Padjajaran.

Mulyana, D. (2013). Metode Penelitian Kualitatif Paradigma

Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya.

Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Munadi, Y. (2012). Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan

Baru. Jakarta: Gaun Persada.

Munawir, A. W. (1997). Kamus Al-Munawir Arab Indonesia.

Surabaya: Pustaka Progresif.

Muzakki, A. (2009). Kontribusi Semiotika dalam Memahami

Bahasa Agama. Malang: UIN-Malang Press.

Pratista, H. (2008). Memahami Film. Jakarta: Homerian Pustaka.

Rakhmat, J. (2009). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja

Rosdakarya Offset.

Salim, A. (2006). Teori dan Paradigma Penelitian Sosial.

Yogyakarta: Tiara Wacana.

Seto, I. (2013). Semiotika Komunikasi Aplikasi Praktis Bagi

Penelitian dan Skripsi Komunikasi . Jakarta : Mitra

Wacana .

Shihab, M. Q. (2005). Wawasan Al-Qur'an Tafsir Maudhu'i Atas

Belbagai Persoalan Umat. Bandung: Mizan.

Sihabudin, A. (2008). Komunikasi Antar Budaya. Jakarta: PT

Bumi Aksara.

 

Page 106: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

92

Sobur, A. (2004). Analisis Teks Media Suatu Analisis Untuk

Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing.

Bandung: PT Rosdakarya.

Sobur, A. (2009). Semiotika Komunikasi . Bandung : PT Remaja

Rosdakarya.

Sumano, M. (1996). Dasar-dasar Apresiasi Film. Jakarta: PT

Gramedia Widiawarna Indonesia.

Wahid, S. A. (2006). Membersihkan dan Menyembuhkan

Berbagai Penyakit Qalbu. Yogyakarta: Citra Media.

Widagdo, M. B., & S, W. G. (2007). Bikin Film Itu Mudah!

Yogyakarta: C.V Andi Offset.

Sumber lain:

ID, H. H. (2015, Juni 16). Profile Orang-orang di Balik Layar

Film Maker Muslim. Dipetik Juli 2018, 25, dari

hellohijabers.wordpress.com:

https://hellohijabers.wordpress.com/2015/06/16/profile-

orang-orang-di-balik-layar-film-maker-muslim-2/

Muslim, F. M. (2018, Februari 7). Cinta Dalam Ukhuwah.

Dipetik Juli 25, 2018, dari www.youtube.com:

https://www.youtube.com/watch?v=ndUO6ED2WOM

Muslimah, F. (2016, Mei 30). Berawal dari Cinta Subuh

Sebarkan Nilai Islam Melalui Audio Visual. Dipetik

Februari 14, 2018, dari www.gomuslim.co.id:

http://www.gomuslim.co.id/read/komunitas/2016/05/30/4

 

Page 107: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

93

95/berawal-dari-cinta-subuh-sebarkan-nilai-islam-

melalui-audio-visual.html

Ukhuwahislamiah.com. (2017, Januari 24). Menjaga Persatuan

dan Persaudaraan di Atas Islam. Dipetik Januari 2018,

14, dari ukhuwahislamiah.com:

https://ukhuwahislamiah.com/menjaga-persatuan-dan-

persaudaraan-diatas-islam/

 

Page 108: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

LAMPIRAN

1. Cover Film Pendek Cinta Dalam Ukhuwah

 

Page 109: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

2. Hasil wawancara via email

Nama : Muhammad Amrul Umami

Jabatan : Sutradara

Tanggal wawancara : 19 Juli 2018

1. Kenapa film ini diberi judul Cinta Dalam Ukhuwah?

Karena dalam pertalian persahabatan atau hubungan

sesama manusia harus ada cinta karena Allah.

2. Bagaimana latar belakang pembuatan film pendek

Cinta Dalam Ukhuwah?

Karena banyaknya orang yang tidak bisa menyikapi

perbedaan dan tidak bisa menikmati perbedaan.

3. Film ini menceritakan tentang apa?

Film ini menceritakan hubungan persahabatan Ario,

Sakti dan Azzam yang tadinya damai namun jadi

permasalahan dan saling menyerang ketika ada

maksud dibelakang (adanya kepentingan).

4. Apakah ada pesan dakwah khusus dari film ini?

Bahwa kita harus bersikap secara dewasa dalam

menyikapi perbedaan, bukannya mempertajam

perbedaan yang ada, tapi menghargai dan

menikmatinya.

5. Apa yang dicapai dan atau pencapaian apa yang

menurut anda telah berhasil dari film ini?

Adanya roadshow ke 9 kota dan positifnya tanggapan

orang-orang atas film ini.

6. Kendala apa saja yang dihadapi selama proses

pembuatan film ini?

 

Page 110: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH

Kendala yang terjadi saat itu kesulitan dana dan crew.