analisis strategi persaingan dalam upaya …
TRANSCRIPT
ANALISIS STRATEGI PERSAINGAN DALAM UPAYA PENINGKATAN
OMZET DI TOKO MAINAN NAFA TOYS PONOROGO
SKRIPSI
Oleh :
MAHRUS ALI MUFADHOL
NIM: 210717155
Pembimbing :
AGUNG EKO PURWANA,SE,MSI.
NIP: 197109232000031002
COVER
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
2021
ii
ABSTRAK
Mufadhol, Mahrus ali. 2021. “ Analisis Strategi Persaingan Dalam Upaya
Peningkatan Omzet Di Toko Mainan Nafa Toys Ponorogo”. Skripsi.
Jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Institut
Agama Islam Negri (IAIN) Ponorogo. Pembimbing Agung Eko
Purwana,SE,MSI.
Kata Kunci: Strategi, Persaingan, Peningkatan Omzet.
Ketatnya persaingan dunia bisnis sekarang ini didapati gejala
perkembangan yang lebih pesat dalam penguasaan pangsa pasar dengan skala
makro. Perusahaan makro maupun mikro seperti toko mainan Nafa Toys, saling
berbondong-bondong guna mendapatkan tempat pemasaran sehingga akan terjadi
persaingan dalam memperebutkan pangsa pasar dan konsumen. banyaknya
kompetitor baru menyebabakan omzet toko mainan Nafa Toys Ponorogo menjadi
menurun.
Penelitian ini bertipe field research (penelitian lapangan) dengan
menggunakan lapangan sebagai acuan utama. Metode yang digunakan dalam
penelitian yaitu kualitatif. Data yang di dapat bersumber dari data primer dimana
peneliti melakukan wawancara, observasi di Toko Mainan Nafa Toys Ponorogo.
Hasil dari penelitian ini bahwa semakin banyaknya kompetitor baru yang ada,
menjadikan omzet di toko mainan Nafa Toys Ponorogo menjadi menurun.
Hasil dari penelitian ini bahwa semakin banyaknya kompetitor baru yang
menjadikan omzet di toko mainan Nafa Toys Ponorogo menjadi menurun, maka
dibutuhkan strategi bersaing yang baik supaya memenangkan persaingan dengan
kompetitor lainya dan omzet menjadi meningkat. Seharusnya toko mainan Nafa
Toys Ponorogo juga menerapkan inovasi baru pada kemasan mainan untuk
membedakan mainan satu dengan yang lainya supaya konsumen lebih tertarik pada
produk mainan toko Nafa Toys Ponorogo, dan juga toko mainan Nafa Toys
Ponorogo harus gencar dalam berpromosi melalui berbagai media online.
iii
iv
v
vi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ketatnya persaingan dunia bisnis sekarang ini didapati gejala
perkembangan yang lebih pesat dalam penguasaan pangsa pasar dengan skala
makro. Perusahaan makro maupun mikro seperti toko mainan Nafa Toys, saling
berbondong-bondong guna mendapatkan tempat pemasaran sehingga akan
terjadi persaingan dalam memperebutkan pangsa pasar dan konsumen.1
Perekonomian seakan menjadi nyawa bagi setiap manusia, masyarakat,
bangsa dan negara. Disadari atau tidak bahwa setiap manusia di dunia ini tidak
akan bisa lepas dari yang namanya dunia perekonomian karena hal ini
merupakan salah satu fitrah manusia dalam menjalani kehidupannya.2
Perilaku dalam berbisnis tidak luput dari adanya nilai moral. Rasululllah
Muhammad SAW. bersabda di dalam suatu hadis yang artinya bahwa bekerja
mencari rezeki yang halal merupakan kewajiban, setelah kewajiban ibadah
(HR. Ath Thabrani dan Baihaqi).3
Bisnis dalam dunia perdagangan merupakan salah satu hal yang sangat
penting dalam kehidupan manusia. Setiap manusia memerlukan harta dan
kekayaan untuk memenuhi kebutuhannya. Dengan tujuan itulah manusia
1 Husein Umar, Studi Kelayakan Bisnis (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2005), 58. 2 Ohan Arifin, Etika Bisnis Islami (Semarang: Walisongo Press, 2009), 31. 3 Islam Cendikia, “Pengertian Bisnis dalam Ajaran Syariah Islam dan Umum”, dalam
http://www.islamcendikia.com, “diakses pada” 12 Agustus 2016.
2
berlomba-lomba untuk mengejar harta kekayaan dengan cara berbisnis. Oleh
sebab itu Islam kemudian mewajibkan kepada umatnya untuk senantiasa
bekerja dalam memenuhi segala kebutuhan hidup mereka.4
Daya saing merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk mampu
bersaing dengan para kompetitornya. Menurut Michael Porter daya saing
ditentukan oleh keunggulan bersaing suatu perusahaan dan sangat bergantung
pada tingkat sumber daya relatif yang dimilikinya atau biasa disebut
keunggulan kompetitif.
Islam juga mempunyai konsep mengenai daya saing/ persaingan. Bahwa
daya saing/ persaingan harus dilakukan dengan sehat dan benar. Islam
menghendaki perdagangan yang bebas dan bebas dari penipuan. Segala bentuk
penipuan dan aktivitas yang merugikan masyarakat sangat dilarang oleh Islam.
Hal ini ditujukan untuk memelihara keadilan. Dan Islam mengatur agar
persaingan di pasar dilakukan secara adil.5
Didalam teori persaingan kita mengenal ada suatu teori dari Michael Porter
yg sangat terkenal pada saat menganalisis persaingan atau competition analysis.
Teori tersebut sangat sangat terkenal dengan istilah Porter Five Forces Model.
Intinya sebenarnya Porter menilai bahwa perusahaan secara nyata tidak hanya
bersaing dengan perusahaan yang ada dalam industri saat ini. Kita biasanya
hanya menganalisis siapa pesaing langsung kita dan akhirnya kita terjebak
4 Johan Arifin, Etika Bisnis Islami (Semarang: Walisongo Press, 2009), 81.
5 Mudrajad Kuncoro. ‚Ekonomika Industri Indonesia : Menuju Negara Industri Baru
2030?‛. (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2007), 62.
3
dalam ”competitor oriented,” sehingga tidak mempunyai visi pasar yang jelas.
Dalam five forces model digambarkan bahwa kita juga bersaing dengan pesaing
potensial kita, yaitu mereka yang akan masuk, para pemasok atau suplier,para
pembeli atau konsumen, dan produsen produk-produk pengganti. 6
Manajemen perusahaan diharapkan mampu melakukan pemasaran yang
efektif dalam memenangkan persaingan, baik melalui pemberian informasi
maupun meningkatkan pelayanan kepada pelanggan secara luas sehingga omzet
penjualan produk dapat meningkat sebagaimana yang diharapkan.7
Karena itu, toko mainan Nafa Toys harus mampu menjalankan kegiatan
persaingan dengan lebih efektif dan efisien. Karena dibutuhkan sebuah konsep
yang baik dalam kegiatan pemasaran, sehingga sesuai dengan kepentingan
pemasar dan kebutuhan serta keinginan pelanggan atau konsumen.8
Awal mula usaha toko mainan “NAFA” berdiri pada tahun 2010, yang di
dirikan oleh pak fajar di jalan Suromenggolo Ponorogo. Beliau adalah lulusan
pendidikan agama di Yogyakarta. Beliau sempat bekerja sebagai sales farmasi
selama 7 tahun dan sempat mendirikan sebuah apotek yang terletak di sekitar
jeruksing Ponorogo. Beliau menyadari bahwa mempunyai apotik resikonya
besar dan peluangnya sangat kecil. Suatu hari beliau bertemu seseorang di
sebuah hoteh di Surabaya, dan orang tersebut memberikan solusi untuk menjadi
6 Di Akses Dari https://www.coursehero.com/file/p3s2jhjs/Analisis-lima-kekuatan-Porter-
Didalam-teori-persaingan-kita-mengenal-ada-suatu/ di ambil pada 3 Maret 2021 14.00 7 Jaya Bahwi Yanti dan Apippuddin Adnan, ‚Upaya Meningkatkan Omzet Penjualan Smartphone
Blackberry dengan Menggunakan Analisis Swot pada PT Teletama Artha Mandiri (TAM) Depo
Banjarmasin‛, Jurnal KINDAI, No.2, Vol. 11 (Juni 2015), 69. 8 Bukhari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah: Menanamkan Nilai
dan Praktis Syariah dalam Bisnis Kontemporer, (Bandung: Alfabeta, 2014), 340.
4
dropshiper sales mainan. Kemudian beliau berfikir bahwa usaha tersebut tidak
memiliki resiko, tidak ada expayed date dan mempunyai keuntungan yang
besar. Sehingga beliau tergiur dan ingin mencoba usaha tersebut. Beliau
mengawali karirnya langsung terjun kelapangan dengan 3 sales. Dengan cara
menitipkan barangnya (konsinasi) terlebih dahulu. Sampai saat ini beliau sudah
memiliki 17 karyawan yang terdiri dari 10 orang di bagian packing, 5 orang
dibagian sales, dan 2 orang dibagian menjaga toko. Toko tersebut terletak di
jalan baru. Toko tersebut tidak pernah ada liburnya kecuali ada pemberitahuan
sebelumnya, jam buka untuk toko mainan “NAFA” jam 08.00 sampai 20.00
WIB. Sayangnya Dalam usaha mainan ini pak fajar tidak terlalu membuat
perencanaan yang begitu mendetail, beliau mengalir dengan apa adanya.
Karena menurutnya peluang usaha mainan selalu ada bukan usaha musiman.
Sehingga setiap ada mainan keluaran terbaru pasti akan laku dipasaran. Dan
kemungkinan tidak laku sangat kecil. Namun saat ini pak fajar mengeluhkan
karena banyak pesaing atau competitor yang menyebabkan omset toko Nafa
Toys menurun.
Baru-baru ini telah terjadi pergeseran preferensi masyarakat dalam membeli
mainan dalam beberapa tahun terakhir, dimana masyarakat lebih senang
membeli Mainan di mall atau swalayan besar. Pergeseran preferensi konsumen
tersebut didasari oleh beberapa alasan. Alasan tersebut antara lain karena
konsumen merasa lebih nyaman untuk membeli mainan di mall atau swalayan
besar selisih harga yang tidak terlalu jauh berbeda antara mall dan toko mainan
Nafa Toys harga produk yang tetap (fixed price) yang berarti tidak perlu lagi
5
tawar menawar antara konsumen dengan pemilik yang mana hal ini juga berarti
menghemat waktu dalam berbelanja lokasi minimarket yang semakin dekat
dengan perumahan-perumahan sehingga lebih mudah dijangkau oleh
masyarakat serta adanya beragam produk yang dijual di satu gerai yang berarti
lebih praktis dalam berbelanja.
Bapak Fajar mengeluh karena pada saat ini banyaknya kompetitor yang ada
sangat mempengaruhi dan menyadari tidak bisa mencapai strategi yang telah
ditentukan, karena banyak pesaing yang mengandalkan tempat-tempat besar
seperti mall dan swalayan dan membuat strategi lebih menarik.9 seperti hasil
wawancara dengan salah satu konsumen yang sudah pernah membeli di Toko
Nafa toys beliau berkata “sebenarnya harga tidak terpaut jauh dengan yang di
maal tempatnya juga lebih nyaman, begitu juga sekarang banyak yang
mempromosikan jualan online dan bisa milih langsung diantar di rumah lebih
praktis”10
Pada stady pendahuluan peneliti menemui bapak Fajar, beliau pemilik toko
mainan Nafa Toys Ponorogo. Beliau mengatakan bahwa tokonya memiliki
banyak kompetitor yang lebih besar, lebih lengkap, lebih menarik. dari keluhan
yang ada, maka toko mainan Nafa Toys perlu meningkatkan strategi persaingan
dalam supaya omset yang didapat menjadi tetap setabil bahkan bisa lebih.
Kebanyakan pelaku usaha selalu berharap agar perusahaan mengalami
peningkatan dalam omset dibandingkan dengan pesaingnnya. Harapan tersebut
9 Fajar Shodiq, wawancara, 18 September 2020 10 Riani, wawancara 20 September 2020
6
tidak akan menjadi kenyataan apabila para pelaku usaha tidak bertindak dengan
jeli dan konsisten dalam memecahkan persoalan strategi pemasaran yang harus
diterapkannya agar omset dapat ditingkatkan.
Berdasarkan ketidak sesuaian yang telah dijabarkan diatas maka peneliti
tertarik untuk membahas masalah strategi persaingan yang berjudul “Analisis
Strategi Persaingan Dalam Upaya Peningkatan Omset di Toko Mainan Nafa
Toys Ponorogo”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang dapat
dirumuskan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana cara toko mainan Nafa Toys Ponorogo menghadapi
ancaman dari pendatang baru?
2. Bagaimana cara toko mainan Nafa Toys Ponorogo menghadapi
ancaman produk pengganti?
3. Bagaimana cara toko mainan Nafa Toys Ponorogo menghadapi
kekuatan tawar-menawar dari pemasok ?
4. Bagaimana cara toko mainan Nafa Toys Ponorogo mengahadapi
kekuatan tawar-menawar dari pembeli?
5. Bagaimana cara toko mainan Nafa Toys Ponorogo menghadapi
persaingan kompetitif antar industri?
7
C. Tujuan Penelitian
Dalam penulisan tugas akhir ini, tujuan yang ingin di capai penulis
adalah untuk memperoleh jawaban dari permasalahan yang muncul yaitu:
1. Untuk mengetahui cara toko mainan Nafa Toys Ponorogo menghadapi
ancaman dari pendatang baru.
2. Untuk mengetahui cara toko mainan Nafa Toys Ponorogo menghadapi
produk pengganti
3. Untuk mengetahui cara toko mainan Nafa Toys Ponorogo menghadapi
kekuatan tawar-menawar dari pemasok
4. Untuk mengetahui cara toko mainan Nafa Toys Ponorogo menghadapi
tawar-menawar dari pembeli
5. Untuk mengetahui cara toko mainan Nafa Toys Ponorogo menghadapi
persaingan kompetitif antar industri
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambahkan wawasan dan
informasi dalam bidang kajian ilmu ekonomi syariah
2. Manfaat Praktisi
Penelitian ini memfokuskan kepada Toko mainana Nafa Toys
Ponorogo sebagai objek penelitian, sehingga diharapkan di Toko
mainana Nafa Toys Ponorogo dapat menggunakan hasil penelitian ini
sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
8
Dan juga tujukan kepada toko mainan lainnya agar menggunakan hasil
penelitian ini sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan.
E. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan adalah pokok-pokok uraian yang akan dibahas
dalam skripsi secara terinci yang disusun menjadi bagian-bagian yang saling
berkaitan.
BAB 1: PENDAHULUAN
Bab ini tentang gambaran umum untuk memberi pola pemikiran bagi
seluruh skripsi, yang meliputi latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika pembahasan.
BAB II: LANDASAN TEORI
Pada bab ini penulis menguraikan tentang strategi persaingan dalam
upaya peningkatan omset dan penelitian terdahulu.
BAB III: METODE PENELITIAN
Bab ini akan menjelaskan tentang rancangan penelitian, tenik
pengumpulan data dan teknik analisis data.
BAB IV: DATA DAN ANALISIS DATA
Dalam bab ini penulis menguraikan dan menganalisis strategi
persaingan dalam upaya peningkatan omset di toko mainan nafa toys
ponorogo.
9
BAB V: PENUTUP
Dalam bab ini penulis akan menguraikan kesimpulan dan saran dari
penelitian yang telah dilakukan.
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Strategi Persaingan
1. Pengertian Strategi
Setiap perusahaan yang bersaing dalam suatu industri pasti
mempunyai strategi bersaing. Dalam perubahan pola persaingan yang
sangat ketat ini, strategi suatu perusahaan harus disesuaikan atau bahkan
diubah untuk memperoleh peluang-peluang serta menghindari ancaman
dari para pesaing.
Strategi merupakan alat yang sangat penting bagian kemajuan suatu
perusahaan. Hal ini dijelaskan menurut beberapa ahli sebagai berikut:
Menurut Porter, strategi adalah alat yang sangat penting untuk
mencapakeunggulan bersaing. Begitu Hamel dan Prahalad strategi
merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan
terus-menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang
harapkan pelanggan.1
Strategi adalah tindakan yang senantiasa meningkat (incremental)
dan terus menerus serta dilakukan berdasarkan sudut pandang apa yang
diharapkan oleh para pelanggan dimasa depan.2
Menurut Laurence dan Glueck dalam bukunya yang berjudul
1 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT: Teknik membedah kasus bisnis, (Jakarta: Gramedia, 2013), 4 2 Umar, Strategi Manajemen In Action, (Yogyakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003).Cet ke-
1,31
11
Manajemen Strategi dan KebijakanPerusahaan dikatakan bahwa bahwa
manajemen strategi (strategie management) adalah sejumlah keputusan
dan tindakan yang mengarah pada penyusunan suatu strategi atau sejumlah
strategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan. Proses
manajemen strategi ialah cara dengan jalan mana para perencanaan strategi
menentukan sasaran dan mengambi keputusan.
Strategi merupakan rencana berskala besar bagi manajemen
organisasi yang berorientasi jangkauan masa depan yang jauh yang
ditetapkan sedemikian rupa sehingga memungkinkan organisasi
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan dalam kondisi persaingan
yang kesemuanya diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan dan
berbagai sasaran orang bersangkutan.3
Dari berbagai defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi
adalah suatu rencana komprehensif untuk mencapai tujuan organisasi serta
sebagai alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing
yang dirumuskan sedemikian rupa sehingga jelas usaha apa yang sedang
akan dilaksanakan oleh pengusaha.
Tujuan perencanaan strategi adalah agar perusahaan dapat melihat
secara objektif kondisi-kondisi internal sehingga perusahaan dapat
mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal.4
2. Pengertian Persaingan
3 David J Hungger, Dkk, Manajemen Strategi, (Yogyakarta: ANDI, 2001) Cet. Ke-1, h. 4 Supriyono, RA, Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan,(Yogyakarta: CF, 1991), 17
12
Persaingan berasal dari bahasa Inggris yaitu competition yang
artinya persaingan itu sendiri atau kegiatan bersaing, pertandingan,
kompetisi. sedangkan dalam kamus manajemen, persaingan adalah usaha-
usaha dari dua pihak/lebih perusahaan yang masing-masing bergiat
‚memperoleh pesanan‛ dengan menawarkan harga/syarat yang paling
menguntungkan. Persaingan ini dapat terdiri dari beberapa bentuk
pemotongan harga, iklan/promosi, variasi dan kualitas, kemasan, desain,
dan segmentasi pasar.5 Dalam kamus manajemen persaingan bisnis terdiri
dari:
a. Persaingan sehat (healthy competition), persaingan antara
perusahaan-perusahaan atau pelaku bisnis yang diyakini tidak akan
menuruti atau melakukan tindakan yang tidak layak dan cenderung
mengedepankan etika-etika bisnis.
b. Persaingan gorok leher (cut throat competition) persaingan ini
merupakan bentuk persaingan yang tidak sehat atau fair, dimana
terjadi perebutan pasar antara beberapa pihak yang melakukan
usaha yang mengarah pada menghalalkan segala cara untuk
menjatuhkan lawan, sehingga salah satu tersingkir dari pasar dan
salah satunya menjual barang dibawah harga yang berlaku di pasar.
Persaingan merupakan struktur pasar yang ideal, karena
dianggap sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan
menjamin terwujudnya kegiatan memproduksi barang dan jasa
5 B.N Maribun, Kamus Manajemen (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003), 276.
13
yang tinggi (optimal) efisiensiya. Pasar persaingan sempurna dapat
didefenisikan sebagai struktur pasar atau industri dimana banyak
terdapat penjual dan pembeli dan setiap penjual ataupun pembeli
tidak dapat mempegaruhi keadaan dipasar.6
Dalam persaingan, kita mengenal istilah “pesaing” yaitu
perusahaan yang menghasilkan atau yang menjual barang dan jasa
yag sama atau mirip dengan produk yang kita tawarkan. Pesaing
atau perusahaan dapat dikategorikan pesaing yang kuat dan pesaing
yang lemah atau ada pesaing yang dekat yang memiliki produk
yang sama atau memiliki produk yang mirip.7
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa persaingan
adalah organisasi yang berlomba untuk mencapai hasil atau tujuan
yang diinginkan agar mampu memenuhi kebutuhan konsumen yang
sama. Strategi bersaing yang efektif meliputi tindakan-tindakan
ofensif ataupun defensif guna menciptakan posisi yang aman
(defendable position) terhadap kelima kekuatan persaingan. Lima
kekuatan tersebut adalah:
1) Ancaman pendatang baru
Pendatang baru bagi suatu industri membawa kapasitas baru,
keinginan untuk ikut menikmati pangsa pasar dan meraih posisi,
sertga amat sering melakukan pendekatan baru untuk melayani
6 Sadono Sukirno,Pengantar Teori Ekonomi Mikro, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004),
229 7 Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012), Cet. Ke-7, 279
14
kebutuhan pelanggan. Segmen yang memiliki penghalang untuk
masuk yang tinggi dan penghalang untuk keluar yang rendah .
hanya perusahaan yang dapat memasuki industri ini, dan
perusahaan yang kinerjanya buruk dapat keluar dengan mudah.
Ketika penghalang ingin masuk dan untuk keluar sama-sama
tinggi, potensi laba tinggi, tetapi perusahaan menghadapi resiko
besar karena perusahaan yang berkinerja buruk tetap tinggal dan
bertarung di dalamnya.
Ketika penghalang untuk masuk dan untuk keluar
sama-sama rendah, perusahaan mudah masuk dan keluar dari
industry, dan tingkat pengembalian stabil dan rendah. Kasus
paling buruk adalah ketika penghalang untuk masuk rendah dan
ketika penghalang keluar tinggi: disini perusahaan yang masuk
pada masa yang bagus tetapi sulit keluar saat keadaan sedang
buruk. Hasilnya adalah kelebihan kapasitas yang kronis dan laba
semua perusahaan tertekan. Pemain baru berarti bahwa harga
akan ditekan serendah mungkin dan keuntungan dibuat kecil,
akibatnya profitabilitas industri menurun.
Setiap pendatang baru yang masuk dalam suatu
industri pastinya akan menyebabkan persaingan antar industri
itu semakin ketat. Pendatang baru yang masuk ke industri
tertentu akan membawa kapasitas baru, keinginan untuk
mendapatkan bagian pasar, dan sering juga sumber daya utama.
15
Kompetitor yang ingin masuk ke dalam suatu industri pastinya
ada hambatan-hambatan tertentu. Ada enam hambatan utama
untuk masuk ke sebuah industri:8
a) Skala ekonomi
Skala ekonomi menghalagi pendatang baru masuk
dengan memaksa pendatang baru untuk membuat usaha
berskala besar atau menerima kekalahan biaya. Skala
ekonomi dalam produksi, penelitian, pemasaran, dan jasa
merupakan kunci untuk menghalangi pendatang baru masuk
kedalam persaingan. Skala ekonomi juga dapat menjadi
penghalang dalam hal distribusi, pemanfaatan tenaga
penjualan, keuangan, dan hampir semua bagian dalam bisnis.
Skala ekonomi hasil dari sumber teknologi seperti mesin
yang lebih bagus dan non teknologi seperti koordinasi
manajerial fungsi produksi dan proses yang lebih baik. Skala
ekonomi sangat penting untuk meningkatkan tingkat
hambatan untuk masuk kedalam industri. Perusahaan bisa
menurunkan harga penjualannya sementara atau seterusnya
untuk memberikan tekanan kepada pendatang baru untuk
masuk ke industri tersebut.
b) Diferensiasi produk
8 Pearce, J.A. & Robinson, R.B. Strategic Management : Formulation, Implementation, and
Control (12th ed.).( New York : McGraw Hill,2011) , h.93-94
16
Diferensiasi produk membuat penghalang dengan
memaksa pendatang baru untuk membuang biaya yang
banyak agar dapat mengatasi loyalitas pembeli. Iklan,
layanan pelanggan menjadi hal utama dalam bisnis, namun
perbedaaan produk menjadi faktor pendukung
mengindentifikasikan merek.
c) Kebutuhan modal
Kebutuhan modal yang sangat besar untuk bersaing
menjadi hambatan bagi pendatang baru terutama modal
untuk iklan dan penelitian dan pengembangan. Modal bukan
hanya untuk fasilitas tetap tetapi juga untuk customer credit,
inventories, dan absorbing start-up loses.
d) Kerugian biaya tidak berhubungan dengan ukuran
perusahaan
Perusahaan awal mungkin memiliki keuntungan
yang tidak dimiliki pendatang baru, tidak peduli usaha
ukuran perusahaan dan skala ekonomi perusahaan.
Keuntungan ini berasal dari pembelajaran, hak milik
teknologi, akses sumber bahan baku terbaik, aset yang dibeli
dengan harga sebelum inflasi, subsidi pemerintah, dan lokasi
baik.
e) Akses saluran distribusi
Sudah seharusnya pendatang baru menjamin
17
distribusi produk dan jasanya aman. Semakin terbatas
saluran grosir atau eceran dan kompetitor yang ada semakin
terikat dengan saluran distribusi tersebut, tentunya semakin
susah untuk pendatang baru masuk ke industri tersebut.
Kadang halangan ini sangat kuat untuk diatasi, sehingga
pendatang baru harus membuat chanel distribusinya sendiri.
f) Kebijakan pemerintah
Pemerintah dapat membatasi atau bahkan menutup
masuknya pendatang baru ke industri dengan kontrol seperti
persyaratan surat ijin, akses terbatas pada bahan baku, dan
pajak insentif. Pemerintah juga dapat menjadi hambatan bagi
pendatang baru dengan cara mengkontrol standar populasi
udara dan air dan regulasi keamanan.
2) Ancaman produk pengganti
Apabila harga yang ditwarkan produk pengganti tersebut
akan lebih murah atau rendah dan mutu serta kemampuan kinerja
produk pengganti tersebut sama atau melebihi dari produk
sebelumnya. Ketersediaan produk pengganti memberi batas
pada harga yang dapat ditentukan oleh pemimpin pasar dalam
satu industri; harga yang tinggi dapat memicu pembeli beralih
ke produk pengganti. Produk pengganti memaksa perusahaan
untuk memberi pada harga dan laba. Jika kemajuan teknologi
atau persaingan meningkat dalam industry produk pengganti ini
18
harga dan laba akan turun.
Produk pengganti memberikan alternatif bagi para
konsumen dan juga bisa meningkatkan persaingan yang ketat di
pasar (bisnis). Konsumen dapat memilih satu atau lebih produk
substitusi dibandingkan produk utama yang pernah dikonsumsi
konsumen tersebut dengan pertimbangan harga yang lebih
murah, lebih berkualitas dan bahan lebih mudah dibeli. Jadi
produk pengganti merupakan ancaman produsen produk utama
yang bisa menurunkan penjualan produk utama tersebut dan
berpengaruh ke profitabilitas perusahaan produsen tersebut.
Dalam produk pengganti bersifat sempurna maka karakter
pesaingnya pun akan bersifat sempurna yaitu konsumen dengan
mudah dapat beralih produk pengganti dan dapat mengkonsumsi
produk tersebut dengan fungsi/kegunaan/kepuasan yang sama
tanpa menanggung biaya peralihan misalnya ayam goreng KFC
diganti dengan ayam goreng McDonald. Sedangkan dalam
persaingan produk substitusi bersifat sebagian produsen utama
bisa menggunakan strategi promosi akan keunikan produknya
dan juga mengedukasi konsumen tentang perbedaan produknya
dibandingkan dengan produk substitusi agar konsumen tidak
mudah beralih.9
9 Phillip Kotler, Manajemen Pemasaran;(Jakarta: Erlangga, 2008), 320.
19
Karena Indonesia menerapkan system perdagangan anti
monopoli maka produk substitusi sangatlah mudah di produksi
dan ditemukan dijenis industri apapun. Dengan mengetahui
kekuatan dan kelemahan produk sendiri dan produk pesaing
maka anda bisa menentukan strategi pemasaran yang cocok
untuk produk anda, misalnya dengan terus mempromosikan
keunggulan atau keunikan produk anda yang tidak dimiliki oleh
produk pesaing. Selain harus mengetahui keunggulan dan
keunikan produk anda dibandingkan produk pesaing maka Anda
harus juga mempunyai pengetahuan yang komprehensif tentang
strategi pemasaran, operasional, sumber daya manusia, dan
keuangan perusahaan Anda.
3) Kekuatan tawar-menawar pembeli
Sebuah segment tidak menarik jika pembeli memiliki daya
tawar yang kuat atau semakin besar. Kemunculan raksasa eceran
seperti wal-mart membuat beberapa analis menyimpulkan
bahwa profibilitas potensi perusahaan barang kemasan akan
terbatas. Daya tawar pembeli tumbuh ketika mereka menjadi
lebih terorganisasi atau terkonsentrasi, ketika produk memiliki
bagian yang signifikan dari biaya pembeli, ketika produk tidak
didiferensikan, ketika biaya peralihan pembeli rendah, ketika
pembeli sensitife terhadap harga karena laba yang rendah, atau
ketika mereka dapat berintegrasi untuk naik kelas. Untuk
20
melindungi diri mereka sendiri, penjual dapat memilih pembeli
paling rendah untuk bernegosiasi beralih pemasok. Pertahanan
yang lebih baik adalah dengan memberikan penawaran unggul
yang tidak dapat ditolak pembeli yang kuat. Pembeli bersaing
dengan industri dengan cara memaksa harga turun, tawar-
menawar untuk mutu yang lebih tinggi dan pelayanan yang lebih
baik. Karena tujuan akhir dari pelanggan industi adalah mebayar
harga serendah mungkin untuk memperoleh produk atau jasa
yang dipergunakannya sebagai masukan. 10
Pembeli yang terpusat atau membeli dengan jumlah yang
banyak, kekuatan tawar-menawar pembeli tersebut dapat
mempresentasikan kekuatan besar yang mempengaruhi
intensitas persaingan di suatu industri. Kekuatan tawarmenawar
pembeli juga besar jika produk yang dijual itu standar atau tidak
berbeda dengan produk pesaingnya. Ketika dalam kasus ini,
pembeli dapat melakukan negosiasi harga dan meminta garansi.
Kekuatan daya tawar menawar konsumen meningkat jika:11
a) Konsumen membeli dalam jumlah yang banyak yang
membuat pembeli tersebut penting bagi perusahaan
b) Produknya tidak terdiferensiasi atau tidak berbeda dengan
10 Di Akses Dari https://aksaragama.com/pemasaran/daya-tawar-pembeli-dan-
pemasok/#:~:text=Daya%20tawar%20pembeli%20atau%20bargaining,baik%2C%20dan%20%2F
%20atau%20harga%20yang/ pada 5 April 2021 14.30 11 Di Akses Dari https://www.coursehero.com/file/p3s2jhjs/Analisis-lima-kekuatan-Porter-
Didalam-teori-persaingan-kita-mengenal-ada-suatu/ di ambil pada 20 April 2021 14.00
21
pesaing
c) Adanya informasi mengenai produk (harga, kualitas, produk
dan biaya)
d) Mudahnya pelanggan untuk berpindah ke pesaing lain
e) Perusahaan mengalami penurunan permintaan
4) Kekuatan tawar-menawar pemasok atau Supplier
Biasanya sedikit jumlah pemasok, semakin penting produk
yang dipasok, dan semakin kuat posisi tawarnya. Bila pemasok
mempunyai daya tawa yang cukup banyak atas perusahaan
industri, mereka apat menaikkan harga cukup signifikan untuk
mempengaruhi kemampuan organisasi pelanggan untuk
menghasilkan laba. Perusahaan minyak seperti Exxonmobil,
shell, BP, dan chevron-texaco menderita akibat cadanga
minyak yang terbatas dan tindakan kartel pemasok minyak
seperti OPEC. Pemasok cenderung kuat ketika mereka
terkonsentrasi atau terorganisasi, ketika hanya ada sedikit
pengganti, ketika produk yang di pasok merupakan masukan
penting, ketika biaya peralihan pemasok tinggi, dan ketika
pemasok dapat berintegrasi untuk turun kelas. Pertahanan
terbaik adalah dengan membangun hubungan yang sama-sama
menguntungkan dengan pemasok atau menggunakan berbagai
sumber pasokan.
22
Pemasok dapat meggunakan kekuatan tawar menawarnya
kepada peserta industri dengan menaikkan harga atau
menurunkan kualitas pembelian barang dan jasa. Pemasok yang
kuat dapat menekan profitabilitas dari industri yang tidak dapat
mengimbangi kenaikan harganya. Pemasok disebut kuat jika: 12
a) Didominasi oleh beberapa perusahaan dan lebih terfokus
daripada industri dimana mereka menjual.
b) Produknya unik atau setidaknya berbeda dengan yang
lainnya.
c) Produk pemasok merupakan input terpenting bagi bisnis
d) Industri itu bukan merupakan pelanggan penting bagi
pemasok
5) Rivalitas antar pesaing
Rivalsi antar perusahaan memacu pada semua tindakan yang
diambil oleh perusahaan dalam industri untuk memperbaiki
posisi mereka masing-masing dan memperoleh keunggulan atas
pesaingnya. Segmen dianggap lebih tidak menarik jika segmen
itu stabil atau menurun jika kapasitas pabrik harus ditambah
dalam skala yang besar, jika biaya tetap atau penghalang untuk
keluar tinggi atau jika harus menanggung resiko yang besar
untuk tetap berada dalam segmen tersebut. Kondisi ini akan
12 Di Akses Dari https://www.coursehero.com/file/p3s2jhjs/Analisis-lima-kekuatan-Porter-
Didalam-teori-persaingan-kita-mengenal-ada-suatu/ di ambil pada 3 Maret 2021 14.00
23
menimbulkan perang harga, perang iklan, dan peluncuran
produk baru yang cukup sering serta akan membuat segmen
menjadi segmen yang mahal untuk beraing. pasar telepon
seluler merupakan pasar dengan pesaing yang ketat akibat
rivalitas segmen. Disini termasuk hal-hal seperti persaingan
harga, pertempuran iklan, penetapan posisi produk, dan usaha
melakukan diferensiasi.13
Persaingan antara pesaing industri yang ada berusaha
untuk merebut posisi dengan menggunakan strategi kompetisi
harga, pengenalan produk, dan persaingan iklan. Persaingan
yang ketat disebabkan beberapa faktor:
a) Banyaknya kompetitor atau secara kasar kekuatan dan besar
perusahaan sama.
b) Perkembangan industri rendah yang membuat persaingan
untuk merebut pasar semakin meningkat.
c) Produk atau jasa tidak berbeda dengan yang lainnya atau
tidak adanya peralihan biaya
d) Biaya tetap tinggi atau produknya mudah hancur sehingga
keinginan untuk menurunkan harga semakin besar.
e) Penambahan kapasitas dalam jumlah yang besar
13 Warren J. Keegan, Manajemen Pemasaran Global Edisi keenam, (Jakarta: PT Indeks, 2007), h.
6
24
f) Halangan berhenti tinggi.
g) Persaingan yang beragam dalah hal strategi, keaslian, dan
kepribadian perusahaan.
Ada beberapa pendekatan yang dapat dilakukan oleh
perusahaan dalam menghadapi persaingan. Secara luas, ini
mencangkup sejumlah pendekatan yang mungkin:14
a) Menempatkan perusahaan dalam posisi sedemikian hingga
kemampuannya memberikan pertahanan yang terbaik untuk
menghadapi rangkaian kekuatan persaingan yang ada.
b) Mempengaruhi keseimbangan kekuatan melalui gerakan
strategis, dan karenanya memperbaiki posisi relatif
perusahaan atau
c) Mengantisipasi pergeseran pada faktor-faktor yang menjadi
penyebab kekuatan persaingan dan menanggapinya,
sehingga karenanya memanfaatkan perubahan dengan
memilih strategi yang cocok dengan keseimbangan
persaingan yang baru sebelum menyadarinya.
Kelemahan dan kekuatan pesaing juga
mempengaruhi kepuasan konsumen dan merupakan
peluang untuk memperoleh keunggulan bersaing.
Menganalisis konsumen dan pesaing merupakan hal yang
14 Michael E. Porter Dan Agus Maulana, Strategi Bersaing, Teknik Menganalisis Industri Dan
Pesaing, (Jakarta: Erlangga, ), h. 27
25
sangat penting. Pesaing spesifik menimbulkan dampak
positif atau negatif dalam rangka memenuhi keinginan
kelompok konsumen yang spesifik.
Konsumen yang puas merupakan aset yang berharga,
mereka menciptkan keunggulan daya saing bagi
perusahaan. Jika biaya mendapatkan konsumen baru dan
mengembangkan hubungan kerja jangka panjang yang
menguntungkan merupakan investasi yang besar.
Perusahaan perlu mengetahui lima hal tentang pesaing,15
(a) Siapa pesaingnya
(b) Apa strategi mereka
(c) Apa tujuan mereka
(d) Apa kekuatan dan kelemahan mereka
(e) Apa pola relasi mereka
3. Jenis- Jenis Persaingan
Mengenal persaingan sangatlah suatu hal yang sangat penting bagi
perencanaan yang efektif. Suatu perusahaan harus membandingkan secara
teratur harga, produk saluran dan promosi mereka dengan yang dimiliki para
pesaing. Ada beberapa jenis persaingan, diantaranya:
a. Persaingan sempurna
Sebuah pasar kompetitif (competitive market) yang terkadang
15 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Prenhallindo 1996), 203
26
disebut juga pasar kompetitif sempurna (perfectly competitive market)
memiliki karakteristik sebagai berikut:16
1) Di pasar tersebut terdapat banyak pembeli dan banyak penjual.
2) Barang-barang yang ditawarkan oleh para penjual pada umumnya
sama.
3) Setiap perusahaan dapat dengan bebas meninggalkan atau memasuki
pasar yang bersangkutan.
Sebagai konsekuensi dari kondisi tersebut, setiap tindakan yang
dilakukan oleh pembeli dan penjual tunggal di pasar tidak akan
memberikan dampak terhadap harga pasar yang tengah berlaku.
Masing-masing pembeli dan penjual harus menerima harga yang
berlaku sebagaimana adanya. Adapun pembentukan harga ditentukan
oleh kekuatan interaksi antara keduanya (penjual dan pembeli). Dan
interaksi keduanya ini dianggap sebagai penerima harga (price taker)
yang membuat barang-barang dipasar bersifat datum, yaitu harganya
tetap berapa pun barang yang dijual. Hal ini karena kekuatan interaksi.
Kalau ada seorang penjual atau produsen yang mencoba menurunkan
harga agar omzet penjualannya meningkat, hal ini tidak ada artinya.
Mungkin barang habis terbeli oleh para konsumen, tetapi harga pasar
tetap tidak berubah. Namun, harga tersebut bisa berubah jika para
produsen secara kompak menaikkan harga. Jika hanya satu, dua atau
tiga penjual yang menaikkan harga, maka barangnya tidak akan terjual
16 Mankiw N. Gregory, Pengantar Ekonomi, Jakarta: Erlangga, 2003), 372
27
karena konsumen akan lari pada penjual yang lain.17
Kekuatan dan kelemahan pasar persaingan sempurna:
a) Penggunaan sumber daya (sumber daya) harus seefisien
mungkin.
b) Kebebasan bertindak dan memilih.
c) Harga jual barang dan atau jasa adalah yang termurah
d) Bagi masyarakat (konsumen) terdapat jaminan dalam
mengkonsumsi.
e) Konsumen akan mendapatkan layanan pra purna jual yang
memuaskan.
b. Persaingan Monopoli
Struktur pasar yang bertentangan dengan ciri-cirinya dengan
persaingan sempurna adalah pasar monopoli. Monopoli adalah suatu
bentuk pasar di mana hanya terdapat satu perusahaan saja. Dan
perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang
pengganti yang sangat dekat. Ciri-ciri pasar monopoli adalah:
1) Pasar monopoli adalah satu perusahaan
2) Tidak mempunyai barang pengganti yg mirip
3) Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk ke dalam industri
4) Dapat mempengaruhi penentuan harga
5) Promosi iklan kurang diperlukan
c. Persaingan monopolistis
17 Soeharno, Teori Mikro Ekonomi, (Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET, 2007), Ed. 1 ,123
28
Pasar persaingan monopolistis pada dasarnya adalah pasar yang
berada diantara dua jenis pasar yang eksteam, yaitu persaingan sempurna
dan monopoli. Oleh sebab itu sifat-sifatnya mengandung unsur-unsur sifat
pasar monopoli dan unsur-unsur sifat persaingan sempurna. Pasar
persaingan monopolistis adalah dapat didefenisikan sebagai suatu pasar
dimana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang yang
berbeda corak (differentiated products). Ciri-ciri pasar monopolistis
diantaranya:
1) Terdapat banyak penjual
2) Barangnya bersifat berbeda corak
3) Perusahaan tidak memiliki kekuatan penuh untuk mempengarui harga
dan menentukan harga
4) Keluar masuk dalam pasar adalah sangat mudah
5) Kegiatan promosi adalah erupakan salah satu penentu keberhasilan
perusahaan
Melihat kondisi sekarang ini, terdapat lima hal yangdipersaingkan
yaitu:
a) Produk
Produk usaha bisnis yang dipersaingkan baik barang maupun
jasa harus halal. Spesifikasinya harus sesuai dengan apa yang
diharapkan konsumen untuk menghindari penipuan.
Kualitasnya terjamin dan bersaing.
b) Harga
29
Bila ingin memenangkan persaingan, harga produk harus
kompetitif. Dalam hal ini, tidak diperkenankan membanting
harga dengan tujuan menjatuhkan pesaing.
c) Tempat
Tempat usaha harus baik, sehat, bersih dan nyaman. Harus
juga dihindarkan melengkapi tempat usaha dengan hal-hal
yang diharamkan (misalnya gambar porno, minuman keras
dan sebagainya) agar sekedar menarik pembeli.
d) Pelayanan
Pelayanan harus diberikan dengan ramah, tetapi tidak boleh
dengan cara yang mendekati maksiat. Misalnya, dengan
menempatkan perempuan cantik berpakaian seksi.
e) Layanan purna jual
Merupakan servis yang akan melanggengkan pelanggan.
Akan tetapi, ini diberikan cuma-Cuma atau sesuai dengan
akad.18
f) Keunggulan Bersaing
Keunggulan bersaing merupakan keunggulan relatif suatu organisasi
yang dapat melebihi para pesaingnya. Keunggulan itu bermakna bagi
konsumen dan dapat berkelanjutan terhadap aksi para pesaing.19
Pesaing terdekat perusahaan adalah mereka yang mengejar pasar
18 Yusanto, M.I Dan M. K. Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islam, (Jakarta: Gema Insani Press,
2002), 96. 19 Sofjan Assauri, Strategic Marketing, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), Ed. 1, Cet. 1. h. 103
30
sasaran yang sama dengan strategi yang sama. Sekelompok sasaran yang
sama dengan strategi yang sama atas pasar sasaran tertentu dinamakan
kelompok strategi. Sebuah perusahaan harus mengidentifikasi kelompok
strategi tempat ia bersaing. Penentuan wilayah keunggulan bersaing
didasarkan pada kemampuan organisasi untuk mendorong keunggulan atas
tiga unsur, yaitu:20
a. Keunggulan biaya Merupakan elemen keuangan dari proses, dimana
keunggulan berawal dari memproduksi nilai yang ditawarkan dengan
biaya yang rendah, sehingga dapat memberikan penerimaan per unit
yang lebih besar untuk harga pasar yang sama.
b. Keunggulan diferensiasi Merupakan superioritas relatif dari nilai yang
ditawarkan organisasi kepada konsumen, untuk satu atau beberapa
unsur bila dibandingkan dengan yang ditawarkan pesaing.
c. Keunggulan pemasaran Merupakan keunggulan bisnis yang dicapai
melalui penggunaan teknik-teknik pemasaran, serta kemampuan untuk
dapat memblok pergerakan pesaing dengan menggunakan akses yang
superior dalam komunikasi, distribusi dan jangkauan penjualan.
Pesaing bukanlah merupakan merupakan suatu persoalan yang baru
dalam dunia bisnis yang sudah kita ketahui bahwa dalam dunia usaha
apabila sistem perekonomian bebas, maka suatu badan usaha atau
perusahaan yang didirikan tidak terlepas dari apa yang disebut dengan
persaingan. Persaingan ini lebih terasa lagi dampaknya bagi perusahaan
20 Ibid, h.103
31
bilamana dalam suatu pasar terdapat banyak sekali perusahaan yang sejenis
bersaing dengan produk/jasa yang dihasilkan sama disebut dengan pasar
persaingan sempurna.
Semakin tinggi tingkat persaingan, berarti semakin sulit dan semakin
kecil kemungkinan suatu perusahaan memperoleh suatu keberhasilan dalam
memasarkan produknya. Oleh karena itu suatu perusahaan harus dapat
mengeliminisir kemungkinan terjadinya hal tersebut dalam perusahaan.
g) Analisis persaingan
a. Identifikasi persaingan
Perusahaan perlu membuat peta persaingan yang digunakan
untuk melakukan analisis pesaing. Langkah pertama adalah identifikasi
pesaing, kondisi pesaing kita. Identifikasi pesaing adalah:
1) Jenis produk yang ditawarkan
2) Melihat besarnya pasar yang dikuasai oleh (market share) pesaing
3) Identifikasi peluang dan ancaman
4) Identifikasi keunggulan dan kelemahan. 21
b. Menetukan sasaran pesaing
Setelah kita ketahui pesaing dan market share yang telah
dikuasai, setelah kita perlu mengetahui sasaran dari pesaing dan siapa
yang menjadi target mereka selanjutnya. Sasaran pesaing antara lain
memaksimalkan laba, memperbesar market share, meningkatkan mutu
21 Kasmir, h. 283
32
produk atau juga memastikan atau menghambat pesaing lainnya.22
c. Identifikasi strategi pesaing
Semakin ketat persaingan maka semakin canggih strategi
yang dijalankan. Bukan tidak mungkin setiap strategi yang dijalankan
memiliki kemiripan. Oleh karena itu, perusahaan harus pandai memulai
dan mengakhiri..23
Strategi menghadapi pesaing sering disebut strategi
menghadapi lawan dengan memasang strategi yang kompetitif, strategi
dilakukan dengan melihat posisi keberadaan kita, sebelum melakukan
penyerangan. Posisi ini akan menentukan model serangan yang akan
kita lakukan. Strategi untuk menghadapi pesaing dapat dilakukan untuk
posisi sebagai berikut:
1) Strategi pemimpin pasar
Pemimpin pasar meliputi berbagai hal, seperti menciptakan
produk baru, memberikan promosi, meningkatkan kualitas produk
yang sudah ada dan hal-hal lain sebelum dilakukan oleh pesaing.
Kegiatan pemimpin pasar ini selalu diikuti oleh pesaing, terutama
pesaing terdekat.
2) Strategi penantang pasar
Merupakan penantang pasar, artinya merupakan penantang
pemimpin pasa. Bukan tidak mungkin posisi pasar yang dipegang
22 Ibid, h. 283 23 Ibid, h. 285
33
oleh pemimpin pasar akan segera diambil oleh penantang pasar.
Dalam melakukan strateginya, penantang pasar sering mendahului
pemimpin pasar, misalnya dalam hal peluncuran produk baru,
penurunan harga atau pemberian promosi besar-besaran. Tujuan
utama yang dijalankan oleh penantang pasar adalah meningkatkan
market share.
3) Strategi pengikut pasar
Pengikut pasar merupakan pesaing yang hanya mengikuti
kegiatan pemimpin dan penantang pasar. Setiap gerakan yang
dilakukan pemimpin dan penantang pasar selalu diikuti pengikut
pasar. Seandainya akan melakukan penyerangan, yang diserang
adalah relung pasar.
4) Strategi relung pasar
Relung pasar merupakan pemain yang memiliki lingkungan
tersendiri tanpa dipengaruhi oleh pesaing lainnya. Posisi ini
memiliki celah tersendiri dalam pasar. Terkadang posisi ini tidak
pernah dipedulikan oleh pemimin pasar atau penantang pasar.
Tujuan utama yang dijalankan oleh relung pasar adalah dapat hidup
terus dengan pertumbuhan sedang.24
Para pengusaha seharusnya terus menerus membandingkan
produk harga, saluran distribusi dan promosi mereka dengan yang
dilakukan oleh para pesaing dekatnya. Dengan cara ini, pengusaha
24 Ibid, h. 289-290
34
dapat secara jelas melihat bidang-bidang keunggulan dan
kelemahan pesaing yang potensial. Pengusaha dapat melancarkan
serangan yang lebih mengena terhadap pesaingnya, selain
menyiapkan langkah pertahanan yang lebih kuat terhadap serangan
lawan.
d. Strategi Pemasaran dalam Persaingan
Perusahaan yang keatif memasarkan produknya ke pasar, ia
senantiasa mengevaluasi strategi bisnisnya apa yang menjadi kekuatan,
kelemahaan, peluang dan ancaman saat ini maupun dimasa mendatang
guna memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen yang selalu
berubah-ubah serta memenangkan dalam persaingan yang semakin
kompetitif yaitu dengan menggunakan analisis SWOT.
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
(strengths), dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan
dapat meminimalkan kelemahan (weakneses), dan ancaman (threats).25
proses pengambilan ini keputusan strategis selalu berkaitan dengan
penegmbangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan perusahaa. Dengan
demikian, perencanan strategis (strategic planner) harus menganalisis
faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini.
25 Freddy Rangkuti, h. 19
35
1) Bentuk-Bentuk Pemasaran
a) Pemasaran langsung
pemasaran langsung merupakan komunikasi langsung
dengan pelanggan individunyang dibidik secara seksama baik
untuk memperoleh tanggapan segera maupun membina
hubungan Pepelanggan yang berlangsung lama. Di dalam
pemasaran langsung biaya menggunakan saluran-saluran
langsung ke konsumen (Constumer direct) ntuk menjangkau dan
menyerahkan baran dan jasa kepada pelanggan tanpa
menggunakan perantara pemasaran. Saluran-saluran ini
mencakup surat langsung, catalog, tv, interaktif, situs internet dan
lain-lain.
Saat ini terdapat banyak pemasar langsung menggunakan
pemasaran langsung untuk membina hubungan jangka pendek
dengan pelanggan.
Para pemasar melakukan pemasaran langsung untuk
meningkatkan produktivitas satuan penjualan. Selain itu
perusahaan juga berupaya untuk menggantikan unit-unit
penjualan berbasis pos telepon untuk mengurangi biaya
penjualan lapangan.
b) Pemasaran dari mulut ke mulut
Pemasaran dari mulut ke mulut adalah bentuk tertua dari
pemasaran dan masih digunakan saat ini. Pemasaran dari mulut
36
ke mulut adalah salah satu alat yang paling kuat dari iklan. Jika
pengusaha mampu menyediakan produk dan layanan yang
sangat baik, pelanggan yang puas akan merujuk produk kita
kepada kenalan dan teman-temannya.
Perlu pekerjaan ekstra keras untuk membangun hubungan
dengan pelanggan. Jika pelanggan puas, mereka akan terus
datang kembali dan jika mereka merujuk seseorang maka kita
akan bisa mendapatkan pelanggan baru juga. Kita dapat
mencoba untuk memberikan beberapa bentuk kupon diskon atau
menjalankan promosi untuk konsumen reguler sehingga
membuat mereka merasa istimewa yang berfungsi untuk
membangun basis pelanggan yang setia.
c) Pemasaran komunal
Pemasaran komunal mengambil pandangan masyarakat dan
melibatkan mereka sementara mengelola iklan. Para konsumen
diundang untuk berbagi dan mengekspresikan ide-ide mereka
tentang penggunaan merek dan apa artinya bagi mereka dengan
memberikan kisah-kisah pribadinya. Mungkin ini dapat disebut
juga testimonal pelanggan yang kemudian dimasukkan ke dalam
program iklan. Pada akhirnya, hasil akhir dari upaya kolektif
memamerkan oranglain yang diundang untuk berbagi hasil.
Pemasaran komunal mungkin mirip dengan pemasaran komunal
untuk mencapai tingkat publisitas yang lebih tinggi
37
e. Peningkatan Omzet
Upaya meningkatkan omzet merupakan rencana yang menjabarkan
harapan dan tujuan perusahaan akan dampak dari berbagai kreativitas
atau program pemasaran terhadap permintaan poduk atau lini penjualan
produknya di pasar. Oleh sebab itu, perusahaan membutuhkan
mekanisme yang dapat mengkoordinasikan program-program itu
sejalan dan terintegritas dengan sinergistik. Dengan demikian,
manajemen perusahaan diharapkan mampu melakukan pemasaran yang
efektif dalam memenangkan persaingan, baik melalui pemberian
informasi maupun meningkatkan pelayanan kepada pelanggan secara
luas sehingga omzet penjualan produk dapat meningkat sebagaimana
yang diharapkan.26 Omzet diterapkan dalam tiga apresiasi yaitu ;
Tingkat penjualan yang ingin dicapai, pasar yang ingin dikembangkan
sebagai kegiatan transaksi atau tempat melakukan transaksi dan
keuntungan atas penjualan:27 Menurut Kotler perolehan peningkatan
omzet yang tinggi akan terpenuhi apabila :28
1) Kekuatan-kekuatan dari luar perusahaan dapat memberikan
keuntungan
26 Jaya Bahwi Yanti dan Apippuddin Adnan, ‚Upaya Meningkatkan Omzet Penjualan Smartphone
Blackberry dengan Menggunakan Analisis Swot pada PT Teletama Artha Mandiri (TAM) Depo
Banjarmasin‛, Jurnal KINDAI, No.2, Vol. 11 (Juni 2015), 69. 27 Fandy Tjiptono, Startegi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi Offset, 2008), 118. 28Phillip Kotler, Manajemen Pemasaran;Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan
Kontrol,(Jakarta: Erlangga, 2008), 168.
38
2) Kinerja perusahaan secara rata-rata mengalami peningkatan setiap
periode waktu
3) Setiap omzet penjualan tidak mengalami penurunan
4) Setiap omzet perusahaan meningkat sesuai dengan besarnya jumlah
pelanggan
5) Tidak terpengaruh oleh faktor-faktor yang kurang komparatif
B. Studi Penelitian Terdahulu
Berdasarkan persoalan diatas maka penelti menelusuri hasil
penelitian-penelitian terdahulu yang relavan dengan penelitian ini, penelitian
menemukan karya tulis yang berkaitan dengan judul skripsi ini sebagai
tambahan referensi dalam penelitian tersebut.
Pertama, Yanita Hendarti melakukan penelitian tentang “Warung
HIK Bertahan Dalam Persaingan Usaha Di Kota Karanganyar”.29 Tujuan
dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana upaya yang harus
dilakukan oleh pedagang warung HIK (pedagang pendatang dari luar kota
Karanganyar) supaya mampu untuk bertahan dalam menghadapi persaingan
usaha yang berada di kota Karanganyar. Pada penelitian ini menggunakan
metode kualitatif. Pada hasil penelitian ini dapat dijelaskan bahwa hampir
diseluruh jalan protokol yang berada di kota Karanganyar ada pedagang
29 Yanita Hendarti, “Warung HIK Bertahan Dalam Persaingan Usaha Di Kota Karanganyar”, 2016
39
HIK. Selain pedagang warung HIK mereka juga mempunyai pesaing lain
yaitu warung makan remanen dan warung makan permanen. Pedagang
warung HIK mampu bersaing terbukti bahwa setiap tahunnya mengalami
peningkatan secara signifikan. Mereka bisa bertahan dan berkembang dalam
mengadapi persaingan usaha ini didorong dari segi keterampilan, semangat
kerja yang tingi dan modal sosial yang berperan diantara pedagang warung
HI. Dari penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian yang saya
lakukan yaitu menggunakan metode deskriptif kualitatif dan melakukan
persaingan usaha.
Kedua, Dina Marista “Analisis Persaingan Usaha Di Pasar Kenali
Kecamatan Berlalau Kabupaten Lampung Barat Ditinjau dari Perspektif
Etika Bisnis Islam”.30 Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui
bagaimana persaingan usaha yang berada di pasar Kenali Kecamatan Belalau
Kabupaten Lampung Barat tinjauan etika bisnis islam para pedagang. Pada
penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang lebih cenderung ke
deduktif. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa persaingan usaha yang ada
di pasar Kenali memiliki 5 aspek yaitu harga, tempat, produk dan purna jual.
Disamping itu ada 5 aspek pula dalam prinsip etika bisnisnya meliputi
prinsip tauhid, kejujuran, keseimbangan, kehendak bebas dan tanggung
jawab sosial. Dari beberapa pedagang yang telah diwawancarai bahwa
sebagian banyak para pedagang berprinsip jujur yang mana mereka tidak
30 Dina Marista, Skripsi: “Analisis Persaingan Usaha Di Pasar Kenali Kecamatan Belalau
Kabupaten Lampung Barat Ditinjau Dari Perspektif Etika Bisnis Islam” (Lampung: Universitas
Islam Negeri Raden Intan, 2018)
40
menyembuyikan adanya cacat dalam suatu barang dan sebagian besar
mereka memberikan pelayanan yang baik terhadap konsumennya. Dari
penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian yang saya lakukan yaitu
menggunakan metode deskriptif kualitatif dan melakukan persaingan usaha.
Ketiga, Rizky Ikhwan “Analisis Perancangan Strategi Dengan
Pendekatan Blue Ocean Strategy Untuk meningkatkan Penjualan Dalam
Persaingan Bisnis (Studi Kasus di Kedai Kopi Nongkring)”.31 Tujuan dari
penelitian ini yaitu untuk mengetahui startegi apa yang tepat untuk
digunakan dalam penelitian ini. Pada penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif. Metode yang diterapkan yaitu metode Blue Ocean Strategy.
Berdasarkan dari penelitian ini dijelaskan bahwa strategi yang tepat untuk
digunakan di kedai kopi nongkring yaitu strategi yang memberikan fasilitas
untuk sekolah barista bagi pemula, menambah variankopi dan menu baru
yang selama ini belum ada. Selain itu harus mengurangi atribut nilai pembeli
yaitu harga suatu produk dan atribut yang perlu untuk diingat yaitu inovasi
produk, kualitas produk, kualitas bahan dan juga kenyamanan tempat. Dari
penelitian ini memilik persamaan dengan penelitian yang saya lakukan yaitu
persaingan usaha. Sedangkan perbedaannya dengan penelitian yang saya
lakukan ini yaitu menggunakan metode deskriptif kualitatif.
31 Rizky Ikhwan, Skripsi: “Analisis Perencanaan Strategi Dengan Pendekatan Blue Ocean Strategy
Untuk Meningkatkan Penjualan Dalam Persaingan Bisnis Studi Kasus di Kedai Kopi Nongkring)”
(Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia, 2018)
41
Keempat, Erna “Strategi Persaingan Bisnis Cafe Di Kota Parepare
(Analisis Etika Bisnis Islam)”. 32 Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
mengetahui strategi apa yang digunakan pada cafe di Kota Parepare. Pada
penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini
menjelaskan bahwa menggunakan metode SWOT, para pemilik cafe
memahami tentang persaingan produk, persaingan harga, persaingan
pelayanan dan persaingan cafe yang berada di Parepare ini sudah sesuia
dengan etika bisnis dalam islam. Dari penelitian ini memiliki persamaan
dengan penelitian yang saya lakukan ini yaitu menggunakan metode
deskriptif kualitatif dan melakukan persaingan usaha.
Kelima, skripsi dari Ria Resti Ridhawati yang berjudul‚ Analisis
Strategi Marketing Syariah dalam Menghadapi Persaingan Bisnis pada Toko
Rabbani Semarang‛ Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam
Negeri Walisongo Semarang tahun 2015. 33 Teknik pengumpulan data
dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif yang lebih menekankan
pada makna dari pada generalisasi. Dengan menggunakan pendekatan
deskriptif penelitian ini akan mengambarkan dan mengukur fenomena yang
terjadi pada obyek penelitian, selain itu juga dengan pendekatan deskriptif
akan menggambarkan sifat atau keadaan pada obyek dalam penelitian,
32 Erna, Skripsi: “Strategi Persaingan Bisnis Cafe Di Kota Parepare (Analisis Etika Bisnis Islam)”
(Parepare: Institut Agama Islam Negeri (IAIN), 2018) 33 Ria Resti Ridhawati, ‚Analisis Strategi Marketing Syariah dalam Menghadapi Persaingan
Bisnis pada Toko Rabbani Semarang‛ (Skripsi Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang,
2015), vii.
42
dengan menganalisis strategi marketing sebagai dasar perumusan strategi
bersaing pada Toko Rabbani Semarang. Persamaan Skripsi ini dan yang akan
peneliti lakukan adalah sama- sama membahas tentang strategi pemasaran.
Perbedaanya, pada penelitian ini strategi pemasarannya terkonsentrasi, yakni
mengkhususkan pemasaran produknya dalam beberapa segmen pasar
terutama untuk kalangan masyarakat yang beragama Islam. Sedangkan
penelitian yang akan peneliti lakukan tidak mengkhususkan pemasaran
produk.
Penelitian ini mengkaji tema strategi persaingan yang telah di teliti
oleh peneliti sebelumnya yaitu dengan menggunakan teori: Arikunto,
suharsini, Anorag Pandji, Arijunto Agus, Arikunto Suharsimi, Aziz Abdul,
Alabeta, Badroen Faisal, dkk, Cristin H M Fuad, Djakfar H. Muhammad,
Fathoni Abdurrahmad,Johan Suwinto. Abdul, Majid, Michael Cameron,
Kim S., Robert E. Quinn, Addison Wesley Crittenden, Victoria. L., David.,
Prenhallindo, Ferrel, Pride, Drs. Daniel Wirajaya, Grant, Addison Wesley
Crittenden, William. F. &, Victoria. L. Wensley. Pren. Ferrel, Pride,Grant,
Robert. Alma Buchari, Al. Amir Taufiq, Arifin Johan, Assauri Sofjan,
Dirgantoro Crown, Gitosudarmo Indriyo,. Hafidhuddin Didin,. Hunger
David dan Thomas Wheelen.
Penelitian yang sekarang ini menggunakan teori : Basrowi dan
Suwandi. Bukhari Alma dan Donni Juni Priansa. B.N Maribun. David J
Hungger. Dkk. Fandy Tjiptono. Freddy Rangkuti. Haris Herdiansyah.
43
Husein Umar. Johan Arifin. Kasmir. Mankiw N. Gregory. Michael E. Porter
Dan Agus Maulana. Moh. Nizar. Mudrajad Kuncoro. Pearce, J.A. &
Robinson, R.B. Philip Kotler. Prastowo. Reni Damayanti. Sadono Sukirno.
Soeharno. Sofjan Assauri. Sumadi Surtabrata. Supriyono. RA. Umar.
Warren J. Keegan.
41
BAB III
METODE CARA PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penilittian lapangan (Field
Research) penelitian yang objeknya mengenai gejala-gejala atau peristiwa-
peristiwa yang terjadi pada kelompok masyarakat. Sehingga penelitian ini
juga bisa disebut penelitian kasus atau studi kasus (case study) dengan
pendekatan deskriptif kualitatif.
penelitian deskriptif yang digunakan penelitian untuk menganalisisi
strategi pemasaran syariah dalam upaya meningkatkan omset di toko
mainan Nafa Toys Ponorogo.
2. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam penelitian
ini. karena peneliti tertarik dengan sebuah fenomena di lapangan yaitu
meneliti bagaimana strategi pemasaran syariah dalam upaya meningkatkan
omset di toko mainan Nafa Toys Ponorogo.
42
B. Lokasi/ Tempat Penelitian
Lokasi penelitian terletak di Ponorogo JL.Suromenggolo, Sultanagung,
nologaten, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo. Dalam penelitian ini,
untuk memperoleh data yang berkaitan dengan objek yang akan diteliti. Maka
penulis melakukan penelitian pada tanggal 24 Agustus sampai dengan 30
September 2020.
C. Data dan Sumber Data
Adapun data primer yang dibutuhkan oleh penulis untuk memecahkan
masalah yang menjadi pokok pembahasan skripsi ini adalah data tentang
strategi persaingan yaitu meliputi:
1. cara toko mainan Nafa Toys Ponorogo menghadapi ancaman dari
pendatang baru
2. cara toko mainan Nafa Toys Ponorogo menghadapi ancaman produk
pengganti
3. cara toko mainan Nafa Toys Ponorogo menghadapi kekuatan tawar-
menawar dari pemasok
4. cara toko mainan Nafa Toys Ponorogo mengahadapi kekuatan tawar-
menawar dari pembeli
5. cara toko mainan Nafa Toys Ponorogo menghadapi persaingan kompetitif
antar industri
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan sumber data primer. Maka dari
itu dalam melakukan penelitian ini penulis terjun langsung kelapangan yaitu di
43
toko mainan Nafa Toys Ponorogo dengan melakukan wawancara kepada
beberapa pihak yang bersangkutan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam hal ini pengumpulan data, penulis terjun langsung pada objek
penelitian untuk mendapatkan data yang valid, peneliti menggunakan
Interview (wawancara) sebagai teknik pengumpulan data.
Wawancara mirip dengan kalau kita sedang melakukan pembicaraan
dengan lawan pembicara kita. Dalam melakukan penelitian ini penulis
melakukan wawancara kepada konsumen dan kepada beberapa pegawai yang
ada di toko tersebut.
Dalam melaksanakan teknik wawancara (interview), pewawancara harus
mampu menciptakan hubungan yang baik sehingga informan bersedia bekerja
sama, dan merasa bebas berbicara dan dapat memberikan informasi yang
sebenarnya. Teknik wawancara yang penelitian gunakan adalah secara
terstruktur (tertulis) yaitu dengan menyusun terlebih dahulu beberapa
pertanyaan yang akan disampaikan kepada informan. Hal ini dimaksudkan agar
pembicara dalam wawancara lebih terarah dan fokus pada tujuan yang
dimaksud dan menghindari pembicaraan yang terlalu melebar. Selain itu juga
digunakan sebagai patokan umum dan dapat dikembangkan peneliti melalui
pertanyaan yang muncul ketika kegiatan wawancara berlangsung.
Metode wawancara digunakan peneliti untuk menggali data terkait strategi
pemasaran syariah dalam upaya meningkatkan omset di toko mainan Nafa
44
Toys Ponorogo. Peneliti melakukan wawancara dengan bagian penjaga toko,
yang mengurus semua barang dan transaksi, dan bagias sales karena mereka
yang memproses data-data, dan mereka yang akan melalukan survey langsung
kelapangan. Serta bagian packing, maka dari itu peneliti melakukan
wawancara langsung kepada semua pihak toko, guna untuk mempermudah
peneliti untuk menanyakan hal terkait bagaimana strategi pemasaran syariah
dalam upaya meningkatkan omset di toko mainan Nafa Toys Ponorogo.
E. Teknik Pengecekan Keabsahan Data
Untuk menguji kredibilitas (kepercayaan) atau keabsahan suatu data, hasil
penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan diskusi dengan teman
sejawat, menggunakan bahan referensi. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan triagulasi sumber untuk pengecekan keabsahan data. Dalam hal
ini, peneliti memperoleh data dari wawancara bapak fajar selaku pemilik toko,
dan para pegawainya.
F. Teknik Pengolahan Data
1. Editing, Pada tahap ini kita melakukan proses pemeriksaan terhadap
jawaban-jawaban informasi, hasil observasi, dokumen-dokumen, memilih
foto, dan catatan-catatan lainya. Tujuanya adalah untuk penghalusan data
selanjtnya adalah perbaikan kalimat dan kata, memberi keterangan
tambahan, membuang keterangan yang berulang-ulang atau tidak penting,
menerjemahkan ungkapan setempat ke bahasa Indonesia, termasuk juga
mentranskip wawancara, adalah proses penghalusan. Dalam hal ini
penulis memeriksa kembali data-data yang diperoleh dari semua pihak
45
beberapa literatur buku sebagai bahan teori yang nantinya berhubungan
dengan permasalahan yang diteliti.
2. Klasifikasi. Pada tahap ini kita menggolong-golongkan jawaban dan data
lainya menurut kelompok variabelnya. Selanjutnya diklasifikasikan lagi
menurut indikator tertentu sesuai yang ditetapkan sebelumnya.
Pengelompokkan ini sama dengan menumpuk-numpuk data sehingga
akan mendapatkan tempat di dalam kerangka (outline) laporan yang telah
ditetapkan sebelumnya.1 Dalam penelitian ini, peneliti menggolongkan
data berdasarkan rumusan masalah.
3. Memberi Kode. Untuk tahap ini kita melakukan pencatatan judul singkat,
serta memeriksa catatan tambahan yang dinilai perlu dan dibutuhkan.
Sedangkan, tujuanya agar memudahkan kita menumukan makna tertentu
dari setiap tumpukan data serta memudahkannya di dalam outline laporan.
G. Teknik Analisis Data
Analisis adalah proses menghubungkan, memisahkan, dan
mengelompokkan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain sehingga dapat
ditarik kesimpuln sebagai akhir pembahasan.2 Metode analisis yang digunakan
penulis tugas akhir ini adalah mentode deskripsi. Deskripsi adalah metode
dalam suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas pemikiran pada masa
sekarang. Tujuan dari deskripsi ini adalah untuk membuat deskripsi gambaran
1Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif Dalam Presfektif Rncangan Penelitian, ( Yogyakarta :
Ar- Ruzz Media, 2014), 238 2Sumadi Surtabrata, Metodelogi Penelitian ( Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1995 ),hal. 85
46
atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta. Sifat-
sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.3
Berdasarkan metode ini penulis ingin mengambarkan bagaimana strategi
pemasaran syariah dalam upaya meningkatkan omset di toko mainan Nafa
Toys Ponorogo. Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat
pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam
priode tertentu. Berikut analisis data:
Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and
Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Dalam tahap ini,
peneliti membuat rumusan propesisi yang terikat dengan prinsip logika,
mengangkatnya sebagai temuan penelitian, kemudian dilanjutkan dengan
mengkaji secara berulang-ulang terhadap data yang ada, pengelompokan data
yang telah terbentuk. Langkah selanjutnya yaitu melaporkan hasil penelitian
lengkap, dengan temuan baru yang berbeda dari temuan yang sudah ada.4
Dengan demikian, penarikan kesimpulan pada penelitian ini menggunakan
metode induktif, yaitu diawali dengan mengungkapkan fenomena khusus
berkaitan dengan strategi pemasaran syariah pada usaha mikro kecil menengah
kemudian di analisis menggunakan teori dan ditarik kesimpulan yang bersifat
umum.
3Moh. Nizar, Metode penelitian, ( Jakarta : Ghalia Indonesia, 2003 ), hal 54 4Basrowi dan Suwandi, Memahami Pendelitian Kualitatif (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), 209.
47
BAB IV
DATA DAN ANALISIS DATA
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah Berdirinya Toko Mainan Nafa Toys Ponorogo
Awal mula usaha toko mainan Nafa Toys Ponorogo berdiri pada
tahun 2010, yang di dirikan oleh pak fajar shodiq. Beliau adalah lulusan
pendidikan agama di Yogyakarta. Beliau sempat bekerja sebagai sales
farmasi selama 7 tahun dan sempat medirikan apotek yang terletak di sekitar
jeruksing Ponorogo. Beliau menyadari bahwa mempunyai apotik resikonya
besar dan peluangnya sangat kecil.
Suatu hari beliau bertemu seseorang di sebuah hoteh di Surabaya,
dan orang tersebut memberikan solusi untuk menjadi dropshiper sales
mainan. Kemudian beliau berfikir bahwa usaha tersebut tidak memiliki
resiko, tidak ada expayed date dan mempunyai keuntungan yang besar.
Sehingga beliau tergiur dan ingin mencoba usaha tersebut. Beliau
mengawali karirnya langsung terjun kelapangan dengan 3 sales. Dengan
cara menitipkan barangnya (konsinasi) terlebih dahulu.
Toko mainan Nafa Toys Ponorogo terletak di jalan baru. Toko tersebut
tidak pernah ada liburnya kecuali ada pemberitahuan sebelumnya, jam buka
untuk toko mainan Nafa Toys Ponorogo jam 08.00 sampai 20.00 WIB.
Karena menurutnya peluang usaha mainan selalu ada bukan usaha
musiman. Sehingga setiap ada mainan keluaran terbaru pasti akan laku
dipasaran. Dan kemungkinan tidak laku sangat kecil.
48
Toko mainan Nafa Toys Ponorogo menyediakan mainan berbagai
macan ukuran dan berbagai macam fariasi dengan harga yang sangat
terjangkau untuk kalangan menengah kebawah. Selalu update jenis mainan
anak dengan mainan terbaru dan populer. Semakin terbaru mainan anak
yang ada di dalam toko, maka semakin bagus.
Pengawasan yang dilakukan oleh pemilik usaha terhadap karyawan
melalui ketua yang sudah dipercaya sesuai dengan tugas pekerjaan masing-
masing. Pada penjaga toko dilakukan pengumpulan data-data atau nota hasil
penjualan. Sedangkan pada salles dilakukan pada satu bulan sekali saat
salles tersebut mengambil mainan, sesuai dengan kesepakatan bawah bila
ada barang yang rusak atau tidak laku bisa dikembalikan. Lalu pada
karyawan di bagian packing dilakukan seminggu sekali dan sesuai
permintaan salles. Apabila ada kemasan yang rusak bisa diganti dengan
kemasan yang baru sehingga mainan tersebut kembali tampak menarik.
Pak fajar melakukan berbagai pengarahan dan memotivasi kepada setiap
karyawan agar mereka meresa yakin dan mampu mengerjakannya, yakin
bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagi dirinya, dan pekerjaan
tersebut merupakan wujud kepercayaann dari pemilik usaha tersebut. Sesuai
dengan peran, tugas, fungsi dan tanggung jawab, serta keahlian dan
kompetensi masing-masing karyawan. Dan di setiap bagian-bagian
pekerjaan pak fajar memberikan satu kepala bidang.
49
2. Struktur Organisasi Toko Mainan Nafa Toys Ponorogo
Toko mainan Nafa Toys Ponorogo milik pak fajar memiliki 17
karyawan. Dengan rincian sebagai berikut :
Bagian packing ada sepuluh orang, yang bertugas untuk membungkus
mainan dan memberikan label pajak SNI dalam kemasan mainan.
Memenuhi permintaan salles terhadap barang mainan tersebut guna dalam
suplay ke toko-toko.
Bagian salles ada lima orang. seorang salles dituntut untuk bisa
membuat persiapan salles sebelum tugas lapanganan. Membuat jadwal
kunjungan salles yang efektif dan efisien. Mencari dan mengumpulkan
informasi yang berhubungan dengan produk pesaing. Mencari dan
mengamati informasi yang dilakukan pesaing untuk produk yang sama.
Menjaga hubungan baik dengan relasi.
penjaga toko ada dua orang, mengkoordinator dalam mengelola barang
mainan ditoko. Membentuk kepercayaan pelanggan terhadap kualitas
mainan yang dijual, menjawab pertanyaan pelanggan dan melayani
complain dari pelanggan dengan baik. Selain itu penjaga toko harus mampu
mencapai produktivitas kerja yang maksimal, menjaga tingkat angka
kehilangan barang, memberi informasi yang benar kepada pelanggan,
mampu mempertanggungjawabkan laporan keuangan dari hasil penjualan
produk mainan ditoko.
50
B. Paparan Data
1. Cara Menghadapi Ancaman Dari Pendatang Baru Di Toko Mainan
Nafa Toys Ponorogo
Toko mainan Nafa Toys Ponorogo termasuk toko mainan yang berdiri
sudah lama, dari tahun berdirinya hinngga sekarang kurang lebih sudah 10
tahunan. Pesaingan bisnis sekarang menjadi semakin lebih ketat lagi karena
banyaknya pendatang baru. Perusahaan tidak boleh meremehkan pendatang
baru, walaupun mereka belum berkembang, namun semakin lama mereka
akan menjadi ancaman atau kekuatan yang serius. Terlebih tidak bisa di
pungkiri bahwa sekarang semakin banyak pendatang baru yang
menggunakan strategi ATM (Amati, Tiru, Modifikasi). Salah satu contoh
pendatang baru yang harus di waspadai adalah seperti Dunia Mainan
Ponorogo. Dengan strategi promosi yang gencar dan tempat yang luas dan
menarik, membuat Dunia mainan menjadi pendatang yang patut di
waspadai.
Sama halnya yang di sampaikan oleh bapak Fajar Shodiq selaku pemilik
toko mainan Nafa Toys Ponorogo bahwa:1
”Sekarang ini banyak sekali pendatang baru yang menjual mainan di
Daerah Ponorogo, apalagi sekarang juga banyak para penjual Online
yang jangkauanya bisa lebih luas dan biasanya penjual online juga mau
mengantarkan barangnya, tapi saya juga tetap waspada menghadapi
pendatang baru tersebut, sebagian pengusaha meremehkan para
pendatang baru karena di anggap belum mempunyai nama atau belum
terkenal padahal lambat laun pasti akan di kenal oleh orang banyak”
1 Fajar Shodiq, Wawancara, 3 Februari 2021
51
Dari paparan di atas dapat di simpulkan bahwa toko mainan Nafa Toys
Ponorogo sekarang ini mendapatkan banyak ancaman pendatang baru yang
menjual mainan, terlebih sekarang ini para pendatang baru masih semangat
untuk mempromosikan atau mengiklankan produknya kepada masyarakat
dengan melalui berbai macam cara contohnya seperti menggunakan media
social yang bisa di lihat semua orang dan menjangkau lebih luas. Apalagi
para Online shop lebih memudahkan para konsumenya, tinggal menunggu
di rumah barang sudah datang. Tapi bapak Fajar tetap waspada dalam
menghadapi pendatang baru.
Sama halnya yang di sampaikan oleh mbak Siska karyawan toko mainan
Nafa Toys Ponorogo bahwa:2
“dalam menjalankan bisnis, adanya kompetitor baru memang bukan hal
yang baru. Namun bapak Fajar selaku pemilik toko selalu
mengkompliti barang-barang daganganya dan menyetok lebih banyak
barang dagangan. Mungkin itu cara Bapak Fajar untuk menghadapi
pendatang baru ”
Berbagai ancaman pendatang baru yang ada, pasti para pebisnis sudah
memiliki strategi untuk menghadapi semua itu, dengan adanya ancaman
pendatang baru toko mainan Nafa Toys Ponrogo memiliki cara untuk
menghadapi pendatang baru. Sebagimana yang disampaikan oleh bapak
Fajar bahwa: 3
“ya, untuk menghadapi ancaman dari pendatang baru kami tidak hanya
diam saja pasti mempunyai cara, untuk mengantisipsi hal tersebut yaitu
dengan cara, lebih mengkompliti barang pada toko agar pembeli bisa
memilih mainan dengan berbagai macam pilihan, menyetok barang
2 Siska, Wawancara, 3 Februari 2021 3 Fajar Shodiq, Wawancara, 3 Februari 2021
52
yang lebih banyak lagi , menjaga hubungan baik dengan pelanggan
agar para pelanggan merasa nyaman membeli mainan pada toko kami”
Berdasarkan paparan di atas Toko mainan Nafa Toys Ponorogo
memiliki cara untuk menghadapi ancaman dari pendatang baru agar tidak
tersaingi oleh pendatang baru, Karena pendatang baru merupakan ancaman
yang tidak boleh di remehkan. Bapak Fajar memiliki strategi untuk
menghadapi ancaman pendatang baru dengan cara lebih mengkompliti
barang, menyetok barang yang lebih banyak lagi, menguatkan hubungan
terhadap pelanggan.
2. Cara Menghadapi Ancaman Dari Produk Pengganti Di Toko Mainan
Nafa Toys Ponorogo
Produk pengganti atau barang substitusi merupakan barang pemuas
kebutuhan manusia yang saling menggantikan fungsinya dengan sempurna.
Dengan kata lain apabila tidak ada barang yang satu, maka dapat digantikan
dengan barang lainya.
Dengan adanya produk pengganti, maka manusia memiliki alternatif
pilihan untuk memenuhi kebutuhanya. Selain itu, produk pengganti juga
memungkinkan manusia untuk tidak perlu khawatir kekurangan, karena
selalu ada barang pengganti yang memiliki fungsi serupa.
Toko mainan Nafa Toys Ponorogo untuk mengetahui tingkat
kebutuhan barang komplementer dan pengganti, bapak Fajar harus
mengetahui adanya stok barang pasaran. Mengetahui kondisi pasar dan apa
kebutuhan pasar akan menjadi permulaan yang tepat untuk memulai sebuah
produksi.
53
sama halnya yang disampaikan oleh mbak Eka selaku penjaga toko
mainan Nafa Toys Ponorogo bahwa:4
“menurut saya pada saat sekarang ini produk pengganti pada mainan
belum ada karena mainan memiliki banyak ragam jenisnya jadi
kebanyakan penjual maianan tidak hanya menjual satu mainan saja,
toko kami selalu mengikuti perkembangan jenis maianan”
Dari paparan yang telah di jelaskan di atas bahwa produk pengganti
pada mainan belum ada. Karena maianan sangat banyak jenisnya maianan
model baru sangatlah banyak dan toko maianan Nafa Toys selalu mengikuti
perkembangan maianan. Jadi anak kecil tidak memiliki rasa bosan untuk
bermain karena yang banyak ragam jenisnya dan anak kecil
Namun anak-anak sekarang mulai di kenalkan oleh orang tuanya
dengan handphone,handphone semakin hari semakin kerap di gunakan oleh
anak-anak padahal membiarkan anak menggunakan handphone dengan
bebas bisa menimbulkan dampak negatif , suatu saat handphone akan
menjadi produk pengganti maianan. Seperti yang disampaikan oleh bapak
Fajar bahwa:5
“pada saat sekarang ini kebanyakan ibu-ibu membiarkan anaknya itu
bermain handphone, dan biasanya anak kecil apabila menangis dan
di kasih handphone oleh orang tuanya biasanya langsung diam dan
tidak menangis lagi. Pada saat Sekarang ini juga lagi ngetren game
online”
Dari paparan di atas dijelaskan bahwa handphone suatu saat akan
menjadi produk pengganti mainan , karena kebanyakan orang tua sekarang
4 Eka, Wawancara, 3 Februari 2021 5 Fajar Shodiq, Wawancara, 3 Februari 2021
54
ini memebiarkan anakanya untuk bermain handphone. Karena kecanggihan
teknologi membuat anak lebih menyukai untuk menggunakan bermain.
Berbagai ancaman produk pengganti, pasti para pebisnis sudah
memiliki strategi untuk menghadapi semua itu, dengan adanya ancaman
produk pengganti toko mainan Nafa Toys Ponrogo memiliki cara untuk
menghadapi produk pengganti. Sebagimana yang disampaikan oleh bapak
Fajar bahwa:6
”Namun saya tetap mewaspadai itu semua saya mempunyai cara
untuk menghadapi ancaman produk pengganti yaitu dangan cara
memulai pembuatan penawaran yang unik dan selalu mengikuti apa
yang lagi tren sekarang, contoh seperti game mobile legends yang
lagi ngetren namun produk mainan juga mengikuti membuat mainan
mobile legends ”
Dari penjelasan yang sudah di jelaskan di atas toko mainan Nafa
Toys Ponorogo memiliki cara untuk menghadapi ancaman dari produk
pengganti yaitu selalu mengikuti perkembangan trend mainan pada game
online.
3. Cara Menghadapi Kekuatan Tawar-Menawar Dari Pemasok Di Toko
Mainan Nafa Toys Ponorogo
Dalam dunia bisnis kegiatan tawar-menawar merupakan hal yang
lazim karena baik pembeli maupun penjual juga ingin mendapatkan
untung dari transaksi yang dilakukan. Daya Tawar Pemasok dapat menjadi
sebuah ancaman bagi toko mainan Nafa Toys Ponorogo yang selama ini
memperoleh input dari pemasok apabila terjadi ketergantungan perusahaan
pada salah satu pemasok yang menjadi semakin besar dari waktu ke waktu.
6 Fajar Shodiq, Wawancara, 3 Februari 2021
55
Indikator yang dapat digunakan untuk melihat ketergantungan perusahaan
kepada salah satu pemasok adalah indikator rasio konsentrasi (concentration
ratio) yang dapat menunjukkan rasio antara jumlah nilai pasokan dari
pemasok tertentu dengan keseluruhan nilai persediaan yang dipasok oleh
berbagai pemasok. Pemasok dapat menggunakan kekuatan tawar menawar
terhadap para peserta industri dengan mengancam akan menaikkan harga
atau menurunkan mutu produk atau jasa yang dibeli. Pemasok yang kuat
karenanya dapat menekan kemampulabaan industri yang tidak mampu
mengimbangu kenaikan hargnya. Sebagaimana yang telah disampaikan
oleh bapak fajar:7
”tawar-menawar dari pemasok sudah menjadi hal biasa para
kalangan pebisnis tapi saya juga tetap mengantisipasinya dengan
mempunyai banyak pemasok, dan semakin banyak belanja saya
biasanya harga semakin turun”
Dari paparan yang telah di jelaskan di atas toko mainan Nafa Toys
Ponorogo menganggap tawar-menawar dari pemasok sudah merupakan hal
yang biasa. Tetapi toko mainan Nafa Toys tetap berhati-hati dalam
menghadapi tawar-menawar dari pemasok. Toko mainan Nafa Toys
memiliki banyak pemasok agar dapat membeli produk dengan harga yang
murah dan dapat memilih mana yang lebih murah.
Dengan kemampuan pemasok untuk memaksimalkan keuntungan
mereka bergantung pada kekuatan mereka relatif terhadap kekuatan
perusahaan. Daya tawar pemasok kuat jika: perusahaan menghadapi sedikit
7 Fajar Shodiq, Wawancara, 7 Februari 2021
56
atau tidak ada substitusi untuk input. Oleh karena itu, perusahaan terpaksa
mengandalkan pengiriman dari pemasok mereka saat ini. Sebaliknya, jika
substitusi tersedia banyak, perusahaan mudah untuk beralih dari pemasok
yang ada saat ini. Itu meningkatkan daya tawar perusahaan. perusahan bukan
merupakan pelanggan penting bagi pemasok. Pendapatan dan keuntungan
pemasok tidak tergantung dari penjualan ke perusahaan atau ke pemain lain di
industri, mereka hanya berkotribusi kecil. Pemasok menjual ke berbagai
industri. Sebaliknya, jika perusahaan dan pemain lain di industri adalah
pelanggan yang strategis, keuntungan pemasok akan tergantung pada
permintaan mereka. Katakanlah, permintaan mereka berkontribusi terhadap
50% dari total pendapatan pemasok. Dalam hal ini, pemasok akan berusaha
mempertahankan permintaan saat ini dengan memenuhi spesifikasi
permintaan, menawarkan diskon harga, atau menawarkan kredit pembelian
yang lebih lunak. Dengan begitu, mereka tidak beralih ke pemasok lainnya.
Dengan jumlah pemasok relatif terkonsentrasi. Katakanlah, pemasok
beroperasi di bawah pasar oligopoli dengan sedikit pemain. Sedangkan,
perusahaan beroperasi di bawah pasar persaingan monopolistik dengan
banyak pemain. Dalam kasus ini, pemasok memiliki kekuatan negosiasi yang
lebih tinggi dalam harga, kualitas, dan persyaratan penjualan. Sebaliknya, jika
jumlah pemasok lebih banyak daripada jumlah pembeli, maka pembeli
memiliki daya tawar yang lebih kuat. Ambil contoh pemasok input komoditas
pangan seperti jagung atau kedelai. Mereka memiliki daya tawar yang lemah
karena pasokan datang dari banyak petani. Sedangkan, permintaan hanya
datang dari beberapa perusahaan.
57
produk pemasok merupakan input esensial bagi perusahaan. Pemasok
tersebut memiliki kualitas yang lebih tinggi daripada pemasok lainnya
sehingga sangat mempengaruhi produksi dan kualitas output perusahaan. Itu,
tentu saja, meningkatkan daya tawar pemasok. input dari pemasok sangat
terdiferensiasi. Itu menyebabkan biaya peralihan yang tinggi. Keunikan input
membuat perusahaan sulit untuk beralih ke pemasok untuk mendapatkan input
yang mirip. Atau, ketika beralih ke pemasok alternatif, mereka harus harus
mengeluarkan biaya yang signifikan. pemasok memiliki kredibilitas untuk
mengancam perusahaan melalui integrasi ke depan. Dengan kata lain,
pemasok dapat berhenti mengirimkan input, masuk ke industri dan menjadi
pesaing langsung perusahaan.
4. Cara Mengahadapi Kekuatan Tawar-Menawar Dari pembeli Di Toko
Mainan Nafa Toys Ponorogo
Tawar-menawar adalah suatu jenis negosiasi yang dilakukan oleh
penjual dan pembeli untuk menentukan harga suatu barang. Hal ini biasanya
di lakukan di pasar tradisional.
Pembeli yang terpusat atau membeli dengan jumlah yang banyak,
kekuatan tawar-menawar pembeli tersebut dapat mempresentasikan
kekuatan besar yang mempengaruhi intensitas persaingan di suatu industri.
Kekuatan tawarmenawar pembeli juga besar jika produk yang dijual itu
standar atau tidak berbeda dengan produk pesaingnya. Ketika dalam kasus
ini, pembeli dapat melakukan negosiasi harga dan meminta garansi.
Kekuatan daya tawar menawar konsumen meningkat jika: Konsumen
membeli dalam jumlah yang banyak yang membuat pembeli tersebut
58
penting bagi perusahan, Produknya tidak terdiferensiasi atau tidak berbeda
dengan pesaing, Adanya informasi mengenai produk (harga, kualitas,
produk dan biaya), Mudahnya pelanggan untuk berpindah ke pesaing,
Perusahaan mengalami penurunan permintaan.
Toko mainan Nafa Toys Ponorogo memberikan harga pas kepada
pembelinya, ada dua harga pada toko ini yaitu harga retail dan harga grosir.
Jadi setiap orang yang membeli mainan di toko mainan Nafa Toys Ponorogo
sangat jarang sekali yang menawar harga. Seperti yang telah di sampaikan
oleh mbak Eka:8
”kebanyakan pembeli sangat jarang sekali yang membeli mainan
dengan menawar harga karena di toko kami sudah memberi dua
harga yaitu harga grosir dan harga retail. Kami memberikan harga
kepada konsumen dengan harga yang terjangkau. Hanya sebagian
orang saja yang menawar harga biasanya yang membeli grosiran”
Dari penjelasan di atas di jelaskan bahwa setiap orang yang membeli
mainan di toko mainan Nafa Toys Ponorogo sangat jarang sekali yang
menawar produknya, karena harga yang di berikan kepada konsumen sudah
harga pas dan tidak bisa di tawar lagi. Toko mainan Nafa Toys memberikan
harga grosir dan retail, harga yang sangat terjangkau meberikan
kenyamanan kepada konsumen. Tapi masih ada juga yang berani menawar,
biasanya yaitu yang membeli dengan harga grosir karena untuk di jual lagi.
Toko mainan Nafa Toys Ponorogo tetap mengantisipasi untuk
menghadapi kekuatan tawar-menawar dari pembeli. Seperti yang telah di
sampaikan oleh mbak Eva selaku penjaga toko yaitu sebagai berikut:9
8 Eka, Wawancara, 7 Februari 2021 9 Eva, Wawancara, 7 Februari 2021
59
“sudah hal biasa para pembeli untuk menawar barang yang akan di
beli, namun kami tetap mengantisipasi hal tersebut. Apabila pembeli
membeli mainan lebih dari tiga pics maka kami akan memberikan
potongan harga, apabila yang di beli hanya satu mainan saja harga
tidak bisa di tawar”
Dari paparan yang telah di jelaskan di atas toko mainan Nafa Toys
Ponorogo memiliki strategi untuk menghadapi tawar-menawar dari pembeli
yaitu dengan cara apabila membeli mainan lebih dari tiga pics maka akan di
kasih potongan harga, apabila hanya membeli satu pics mainan harga yang
di berikan dengan harga pas.
5. Cara Menghadapi Persaingan Kompetitif Antar Industri Di Toko
Mainan Nafa Toys Ponorogo
Persaingan industri merupakan rivalitas antara dua atau lebih
industri yang sejenis atau mirip untuk menyediakan produk, jasa, harga,
produk, distribusi, dan promosi kepada pelanggan. Intensitas persaingan
industri tergantung pada jumlah pesaing di pasar yang sama, frekuensi
perubahan teknologi dalam industri, frekuensi pengenalan produk baru,
penurunan harga, persetujuan paket yang diberikan kepada pelanggan dari
berbagai pesaing, dan perubahan peraturan dan kebijakan pemerintah dan
penurunan tariff.
Pada saat sekarang ini persaingan antar industri semakin ketat, guna
untuk mencari pangsa pasar dan konsumen. sama halnya yang di rasakan
oleh toko mainan Nafa Toys Ponorogo merasakan bahwa persaingan antar
60
industi menjadi karena semakin ketat. seperti yang telah di sampaikan oleh
bapak Fajar.10
”Di Daerah ponorogo khususnya Kota sekarang menjadi semakin
banyak yang berjualan mainan, bahkan sekarang saya amati di setiap
kecamatan yang ada di ponorogo mulai banyak toko mainan. Dan
saya tetap waspada dalam menghadapi persaingan pasar”
Dari penjelasan yang telah di jelaskan di atas bahwa sekarang ini
persaingan kompetitif antar industri menjadi semakin ketat. banyaknya
pesaing baru yang datang membuat toko mainan Nafa Toys Ponorogo tetap
waspada dalam menghadapi ini semua. Bahkan sekarang di setiap
kecamatan sudah ada toko mainan.
Dalam persaingan kompetitif antar industri, Toko mainan Nafa Toys
Ponorogo saling bergantungan antara satu dengan yang lainya, oleh karena
itu tindakan yang di ambil biasanya merupakan tindakan kompetitif. Seperti
yang telah di sampaikan oleh bapak Fajar:11
“sesama toko maianan yang ada di ponorogo persaingan antar
industri tidak ada karena sesama penjual biasanya saling
membutuhkan, apabila salah satu toko tidak memiliki barang
biasanya meminta dulu ke toko lainya yang mempunyai stok barang
tersebut”
Dari paparan yang telah di jelaskan di atas bahwa sesama pesaing
kompetitif antar industri yang ada di toko mainan Nafa Toys Ponorogo yaitu
tidak ada persaingan karena mereka saling membutuhkan.
10 Fajar Shodiq, Wawancara, 7 Februari 2021 11 Fajar Shodiq, Wawancara, 7 Februari 2021
61
C. Hasil Analisis Data
1. Analisis Menghadapi Ancaman Dari Pendatang Baru Di Toko
Mainan Nafa Toys Ponorogo
Toko mainan Nafa Toys Ponorogo sekarang ini mendapatkan
banyak ancaman pendatang baru yang menjual mainan. Tidak bisa di
pungkiri bahwa sekarang semakin banyak pendatang baru yang
menggunakan strategi ATM (Amati, Tiru, Modifikasi). Salah satu contoh
pendatang baru yang harus di waspadai adalah seperti Dunia Mainan
Ponorogo. Dengan strategi promosi yang gencar dan tempat yang luas dan
menarik, membuat Dunia mainan menjadi pendatang yang patut di
waspadai. terlebih sekarang ini para pendatang baru masih semangat untuk
mempromosikan atau mengiklankan produknya kepada masyarakat dengan
melalui berbagai macam cara contohnya seperti menggunakan media social
yang bisa di lihat semua orang dan menjangkau lebih luas. Apalagi para
Online shop lebih memudahkan para konsumenya, tinggal menunggu di
rumah barang sudah datang.
Setiap pendatang baru yang masuk dalam suatu industri pastinya
akan menyebabkan persaingan antar industri itu semakin ketat. Pendatang
baru yang masuk ke industri tertentu akan membawa kapasitas baru,
keinginan untuk mendapatkan bagian pasar, dan sering juga sumber daya
utama. Kompetitor yang ingin masuk ke dalam suatu industri pastinya ada
hambatan-hambatan tertentu.
Berbagai ancaman pendatang baru yang ada, pasti para pebisnis
sudah memiliki strategi untuk menghadapi semua itu, dengan adanya
62
ancaman pendatang baru toko mainan Nafa Toys Ponrogo memiliki cara
untuk menghadapi pendatang baru.
Walaupun toko mainan Nafa Toys Ponorogo sudah melakukan
strategi untuk menghadapi ancaman dari pendatang baru dengan cara
menyetok barang-barang lebih banyak lagi dan menguatkan relationship
terhadap pelanggan, namun omzetnya tetap menurun di sebabkan kurang
optimalnya strategi tersebut.
Sedangkan menurut Teori yaitu menerapkan inovasi baru pada
kemasan mainan, harus gencar dalam berpromosi melalui berbagai media
offline maupun online, melakukan perang harga, meluncurkan produk
baru.12
Berdasarkan fakta dan teori terkait dalam menghadapi ancaman dari
pendatang baru maka menurut analisis peneliti strategi toko mainan Nafa
Toys tidak sesuai dengan teori Michael porter. Karena hanya menambah
stok barang saja seharusnya toko mainan Nafa Toys juga melakukan inovasi
baru pada kemasan mainan dan meningkatkan promosi.
2. Analisis Menghadapi Ancaman Dari Produk Pengganti Di Toko
Mainan Nafa Toys Ponorogo.
Dalam menghadapi adanya produk pengganti toko mainan Nafa Toys
Ponorogo yang meletakkan batas tertinggi harga yang dapat dibebankan
sebelum konsumen berpindah ke produk pengganti. Batas tertinggi harga
sama dengan batas tertinggi laba dan kompetisi antara pesaing lebih hebat.
Tekanan persaingan meningkat dari bertambahnya produk pengganti karena
12 Phillip Kotler, Manajemen Pemasaran;(Jakarta: Erlangga, 2008), 320.
63
harga relatif produk pengganti turun dan biaya peralihan konsumen juga
turun.
Maianan sangat banyak jenisnya maianan model baru sangatlah
banyak Jadi anak kecil tidak memiliki rasa bosan untuk bermain karena
yang banyak ragam jenisnya dan anak kecil. Namun anak-anak sekarang
mulai di kenalkan oleh orang tuanya dengan handphone, semakin hari
semakin kerap di gunakan oleh anak-anak padahal membiarkan anak
menggunakan handphone dengan bebas bisa menimbulkan dampak
negative.
Berbagai ancaman produk pengganti, pasti para pebisnis sudah
memiliki strategi untuk menghadapi semua itu, dengan adanya ancaman
produk pengganti toko mainan Nafa Toys Ponrogo memiliki cara untuk
menghadapi produk pengganti. di toko mainan Nafa Toys Ponorogo
memiliki cara untuk menghadapi ancaman dari produk pengganti yaitu
dengan cara selalu mengikuti perkembangan trend pada mainan. Namun itu
saja masih kurang untuk menghadapi ancaman produk pengganti karena
produk pengganti bersifat sempurna dan memiliki fitur-fitur yang lebih
canggih dan tampilan yang lebih menarik, maka karakter persaingannya pun
akan bersifat sempurna yaitu konsumen dengan mudah beralih ke produk
pengganti dengan fungsi/kegunaan/kepuasan yang sama tanpa menanggung
biaya peralihan.
Walaupun toko mainan Nafa Toys Ponorogo sudah melakukan
strategi untuk menghadapi dari produk pengganti dengan cara mengikuti
64
perkembangan trend pada mainan, namun itu masih kurang optimal dalam
menghadapi produk pengganti.
Sedangkan menurut Teori yaitu dengan mengedukasi konsumen
tentang perbedaan produknya dibandingkan dengan produk substitusi,
memberitahu keunggulan dari produk mainan agar konsumen lebih tertarik
dan tidak mudah beralih, memberikan batasan harga dan laba.13
Berdasarkan fakta dan teori terkait ancaman dalam menghadapi
ancaman dari produk pengganti maka menurut analisis peneliti strategi toko
Mainan Nafa Toys tidak sesuai dengan teori Michael porter. Karena toko
mainan Nafa Toys hanya mengikuti perkembangan mainan.
3. Analisis Menghadapi Kekuatan Tawar-Menawar Dari Pemasok Di
Toko Mainan Nafa Toys Ponorogo
Daya Tawar Pemasok dapat menjadi sebuah ancaman bagi toko
mainan Nafa Toys Ponorogo yang selama ini memperoleh input dari
pemasok apabila terjadi ketergantungan perusahaan pada salah satu
pemasok yang menjadi semakin besar dari waktu ke waktu. Indikator yang
dapat digunakan untuk melihat ketergantungan perusahaan kepada salah
satu pemasok adalah indikator rasio konsentrasi (concentration ratio) yang
dapat menunjukkan rasio antara jumlah nilai pasokan dari pemasok tertentu
dengan keseluruhan nilai persediaan yang dipasok oleh berbagai pemasok.
Pemasok dapat menggunakan kekuatan tawar menawar terhadap para
peserta industri dengan mengancam akan menaikkan harga atau
menurunkan mutu produk atau jasa yang dibeli. Pemasok yang kuat
13 Phillip Kotler, Manajemen Pemasaran;(Jakarta: Erlangga, 2008), 321.
65
karenanya dapat menekan kemampuan industri yang tidak mampu
mengimbangi kenaikan hargnya.
Pemasok dapat meggunakan kekuatan tawar menawarnya kepada
peserta industri dengan menaikkan harga atau menurunkan kualitas
pembelian barang dan jasa. Pemasok yang kuat dapat menekan
profitabilitas dari industri yang tidak dapat mengimbangi kenaikan
harganya. Pemasok disebut kuat jika Didominasi oleh beberapa perusahaan
dan lebih terfokus daripada industri dimana mereka menjual, Produknya
unik atau setidaknya berbeda dengan yang lainnya, Produk pemasok
merupakan input terpenting bagi bisnis, Industri itu bukan merupakan
pelanggan penting bagi pemasok.
Toko mainan Nafa Toys Ponorogo memiliki Strategi untuk
menghadapi kekuatan tawar menawar dari pemasok yaitu dengan cara
memiliki pemasok banyak supaya bisa memilih harga yang lebih redah.
Pemasok-pemasok dari toko mainan Nafa Toys Ponorogo semuanya sangat
penting karena pemasok-pemasok toko mainan Nafa Toys Ponorogo
memiliki kualitas produk yang baik dan harga yang murah.
Walaupun toko mainan Nafa Toys Ponorogo sudah melakukan
strategi menghadapi tawar-menawar dari pemasok dengan cara memiliki
pemasok yang lebih banyak supaya bisa memilih harga yang lebih rendah.
Namun masih kurang optimal.
Sedangkan menurut Teori yaitu menjalin hubungan baik dengan
pemasok agar dapat memperoleh banyak kemaslahatan dalam hal harga.
Menciptakan ancaman kehulu yaitu supaya dapat meningkatkan posisi
66
tawar menawar-menawar kepada pemasok, juga berguna untuk memaksa
pemasok agar menjaga dan meningkatkan kualitas produk dan layananya,
jumlah pembelian yang besar terhadap pemasok.14
Berdasarkan fakta dan teori terkait ancaman dalam menghadapi
kekuatan tawar-menawar dari pemasok maka menurut analisis peneliti
strategi toko mainan Nafa Toys tidak sesuai dengan teori Michael porter,
karena hanya menggunakan strategi memiliki pemasok yang banyak agar
mendapatkan harga yang murah.
4. Analisis Mengahadapi Kekuatan Tawar-Menawar Dari pembeli Di
Toko Mainan Nafa Toys Ponorogo
Daya tawar-menawar dari pembeli merupakan hal yang sudah biasa
bagi seorang penjual, Toko mainan Nafa Toys Ponorogo sangat jarang
sekali yang menawar produknya, karena harga yang di berikan kepada
konsumen sudah harga pas dan tidak bisa di tawar lagi. Toko mainan Nafa
Toys memberikan harga grosir dan retail, harga yang sangat terjangkau
meberikan kenyamanan kepada konsumen. Tapi masih ada juga yang berani
menawar, biasanya yaitu yang membeli dengan harga grosir karena untuk
di jual lagi.
Pembeli yang membeli dengan jumlah yang banyak, kekuatan
tawar-menawar pembeli tersebut dapat mempresentasikan kekuatan besar
yang mempengaruhi intensitas persaingan di suatu industri. Kekuatan
tawar-menawar pembeli juga besar jika produk yang dijual itu standar atau
14 Phillip Kotler, Manajemen Pemasaran;(Jakarta: Erlangga, 2008), 321.
67
tidak berbeda dengan produk pesaingnya. Ketika dalam kasus ini, pembeli
dapat melakukan negosiasi harga dan meminta garansi.
Pembeli toko mainan Nafa Toys Ponorog yaitu dari pembeli harian
atau pembeli yang membeli dalam jumlah sedikit dan pembeli borongan
atau pembeli yang membeli dalam jumlah banyak. Pembelian yang
dilakukan pembeli harian rata-ratanya satu sampai tiga tiap kunjungan dan
pembeli borongan membeli sebanyak 10 keatas tiap pembelian. Loyalitas
dari konsumen toko mainan Nafa Toys Ponorogo cukup baik, sekitar 75%
masih loyal pada toko mainan Nafa Toys Ponorogo. Produk dari toko
mainan Nafa Toys Ponorogo ada yang berbeda dengan pesaing seperti
Untuk saat ini, toko mainan Nafa Toys Ponorogo sedang mengalami
penurunan omzet sebesar 10% dan penjualan sebesar 4% sampai 5%
dibandingkan sebelumnya.
Setiap penjual atau pedagang pasti menginginkan keuntungan yang
besar dari barang daganganya, dalam dunia mainan penjual tidak di patok
harga dari pasaran, tetapi penjual berhak menentukan harga jualnya sendiri.
Karena jika barang yang dijul sama namun dengan harga yang berbeda dari
satu toko ke toko yang lain maka pembeli pasti akan memebeli barang di
toko yang lebih murah.
Walupun toko mainan Nafa Toys Ponorogo sudah melakukan
strategi untuk menghadapi tawar-menawar dari pembeli dengan cara
memberikan potongan harga kepada setiap pembeli yang pembelianya lebih
dari tiga pics namun masih kurang optimal.
68
Sedangkan menurut Teori yaitu jangan terpancing emosi, bersikap
tenang dan brsikap jernih, beri penjelasan harga terbaik, menjelaskan
kelebihan produk yang kita miliki, yakinkan bahwa produk berkualitas.15
Berdasarkan fakta dan teori terkait ancaman dalam menghadapi
kekuatan tawar-menawar dari pembeli maka menurut analisis peneliti
strategi toko mainan Nafa Toys tidak sesuai dengan teori Michael
porter,karena hanya menggunakan strategi memberikan potongan harga
pada pembelian lebih dari 3 pics.
5. Analisis Menghadapi Persaingan Kompetitif Antar Industri Di Toko
Mainan Nafa Toys Ponorogo
Pada saat sekarang ini persaingan antar industri semakin ketat, guna
untuk mencari pangsa pasar dan konsumen. Namun persaingan yang sangat
ketat menuntut bisnis mengembangkan berbagai strategi untuk menciptakan
pencapaian kinerjanya. Persaingan industri merupakan rivalitas antara dua
atau lebih industri yang sejenis atau mirip untuk menyediakan produk ,
harga kepada pelanggan.
Namun toko mainan Nafa Toys Ponorogo menganggap bahwa
sesama antar penjual mainan tidak ada persaingan, karena sama-sama saling
membutuhkan. seumpama ada yang membutuhkan barang bisa mengabil
terlebih dahulu di salah satu toko mainan yang ada di Ponorogo. Adapun
faktor yang menyebabkan persaingan usaha di toko mainan Nafa Toys
Ponorogo yaitu saling berebut pelanggan dalam upaya untuk mendapatkan
15 Phillip Kotler, Manajemen Pemasaran;(Jakarta: Erlangga, 2008), 322.
69
pangsa pasar dan konsumen dalam upaya meningkatkan pendapatan atau
omzet. Namun dalam hal ini bapak Fajar tidak merasa memiliki kompetitor
atau pesaing, malah bapak Fajar beranggapan sesama kompetitor saling
membutuhkan.
Menurut teori cara untuk menghadapi persaingan antar pesaing yaitu
dengan cara menawarkan harga yang kompetitif, jangan menjatuhkan
pesaing, memperluas target pasar, memberikan pelayanan yang terbaik,
melakukan promosi yang tepat.16
Berdasarkan fakta dan teori terkait ancaman dalam menghadapi
persaingan kompetitif antar industri maka menurut analisis peneliti strategi
toko mainan Nafa Toys tidak sesuai dengan teori Michael porter, karena
toko mainan Nafa Toys Ponorogo menganggap sesama penjual mainan
saling membutuhkan tidak ada persaingan.
16 Phillip Kotler, Manajemen Pemasaran;(Jakarta: Erlangga, 2008), 323
70
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya,
maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Cara Toko mainan Nafa Toys Ponorogo dalam menghadapi ancaman
dari pendatang baru yaitu dengan cara menyetok barang-barang yang
lebih banyak lagi dan menguatkan relationship terhadap pelanggan. Hal
ini tidak sesuai dengan teori yang ada.
2. Cara toko mainan Nafa Toys Ponorogo dalam menghadapi ancaman dari
produk pengganti yaitu dengan cara mengikuti perkembangan trend
pada mainan yang ada pada game online, contohnya seperti game online
mobile legend maka mainan membuat produk mobile legend. Hal ini
tidak sesuai dengan teori yang ada.
3. Cara toko mainan Nafa Toys Ponorogo dalam menghadapi ancaman
tawar-menawar dari pemasok yaitu dengan cara memiliki pemasok yang
lebih banyak, supaya bisa memilih harga yang lebih rendah. Hal ini tidak
sesuai dengan teori yang ada.
4. Cara Toko mainan Nafa Toys Ponorogo dalam menghadapi ancaman
tawar-menawar dari pembeli yaitu dengan cara memberikan potongan
harga kepada setiap pembeli yang membeli lebih dari tiga pics, namun
apabila membeli kurang dari itu tidak dapat potongan harga. Hal ini
tidak sesuai dengan teori yang ada.
5. Cara toko mainan Nafa Toys Ponorogo dalam menghadapi persaingan
kompetitif antar industri yaitu toko mainan Nafa Toys Ponorogo
menganggap bahwa sesama kompetitor saling membutuhkan tidak ada
persaingan. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang ada.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti memberikan saran untuk
dijadikan saran untuk dijadikan sebagai bahan masukan, adapun saran
sebagai berikut:
1. Seharusnya toko mainan Nafa Toys Ponorogo juga menerapkan inovasi
baru pada kemasan mainan untuk membedakan mainan satu dengan
yang lainya supaya konsumen lebih tertarik pada produk mainan toko
Nafa Toys Ponorogo, dan juga toko mainan Nafa Toys Ponorogo harus
gencar dalam berpromosi melalui berbagai media online supaya produk
mainan yang di jual di ketahui banyak orang.
2. Seharusnya toko mainan Nafa Toys Ponorogo mengedukasi konsumen
tentang perbedaan produknya dibandingkan dengan produk substitusi,
memberitahu keunggulan dari produk mainan agar konsumen lebih
tertarik dan tidak mudah beralih
3. seharusnya toko mainan Nafa Toys Ponorogo menjalin hubungan baik
dengan pemasok agar dapat memperoleh banyak kemaslahatan dalam
hal harga. Menciptakan ancaman kehulu yaitu supaya dapat
meningkatkan posisi tawar menawar-menawar toko mainan Nafa Toys
Ponorogo kepada pemasok, juga berguna untuk memaksa pemasok agar
menjaga dan meningkatkan kualitas produk dan layananya. Terlebih lagi
jika toko mainan Nafa Toys Ponorgo mempunyai jumlah pembelian
yang besar terhadap pemasok.
4. seharusnya toko mainan Nafa Toys Ponorogo tetap melakukan
memberikan penjelasan harga terbaik dengan cara mulai untuk
memenangkan negosiasi ketika menghadapi pembeli yang menawar
harga rendah dengan alasa terbaik dari produk yang dijual termasuk dari
kelebihan produk yang dimilik. Yakinkan juga bahwa produk yang
dimiliki berkualitas dan jangan sampai terpancing tawaran pembeli,
tetap fokus pada harga target jual.
5. Adapun solusi atau cara untuk menghadapi persaingan antar pesaing
yaitu dengan cara memperhatikan pesaing kompetitif antar industri agar
kita mengetahui strategi para kompetitor tersebut dan bisa mengetahui
kekurangan strategi yang kita miliki.
62
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Basrowi dan Suwandi. Memahami Pendelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.
2008
Alma, Bukhari dan priansa, Donni Juni . Manajemen Bisnis Syariah:
Menanamkan Nilai dan Praktis Syariah dalam Bisnis Kontemporer.
Bandung: Alfabeta. 2009.
Maribun, B.N. Kamus Manajemen. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. 2003.
Hungger, David J .Dkk. Manajemen Strategi. Yogyakarta: ANDI. 1991.
Tjiptono, Fandy. Startegi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset. 2008.
Rangkuti, Freddy. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:
Gramedia. 2013.
Umar, Husein. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 2005.
Arifin, Johan. Etika Bisnis Islami. Semarang: Walisongo Press. 2009.
Kasmir. Kewirausahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2012.
Gregory, Mankiw N. Pengantar Ekonomi. Jakarta: Erlangga. 2003.
Porter Michael E. Dan Maulana Agus. Strategi Bersaing, Teknik Menganalisis
Industri Dan Pesaing. Jakarta: Erlangga. 2013.
Nizar, Moh. Metode penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia. 2003.
Kuncoro, Mudrajad. Ekonomika Industri Indonesia : Menuju Negara
Industri Baru 2030?. Yogyakarta: Penerbit Andi. 2007.
J.A, Pearce. & R.B, Robinson. Strategic Management : Formulation,
Implementation, and Control. New York : McGraw Hill. 2011.
Kotler, Philip. Manajemen Pemasara. Jakarta: Prenhallindo. 1996.
---------. Manajemen Pemasaran ; Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan
Kontrol. Jakarta: Erlangga. 2008.
Prastowo. Metode Penelitian Kualitatif Dalam Presfektif Rncangan Penelitian.
Yogyakarta : Ar- Ruzz Media. 2014.
Damayanti, Reni. Strategi Peningkatan Omzet Penjualan. Jakarta: Gunung Agung.
2008.
Sukirno, Sadono. Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada. 2004.
Soeharno. Teori Mikro Ekonomi. Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET. 2012.
Sofjan Assauri. Strategic Marketing. Jakarta: Rajawali Pers. 2012.
Surtabrata, Sumadi. Metodelogi Penelitian. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
1995.
RA., Supriyono. Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan. Yogyakarta: CF.
2010
Umar. Strategi Manajemen In Action. Yogyakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
2003.
Keegan, Warren J. Manajemen Pemasaran Global Edisi keenam. Jakarta: PT
Indeks. 2007.
SKRIPSI
Dina Marista. 2018. Skripsi: Analisis Persaingan Usaha Di Pasar Kenali
Kecamatan Belalau Kabupaten Lampung Barat Ditinjau Dari Perspektif Etika
Bisnis Islam. Lampung: Universitas Islam Negeri Raden Intan.
Rizky Ikhwan. 2018. Skripsi: Analisis Perencanaan Strategi Dengan
Pendekatan Blue Ocean Strategy Untuk Meningkatkan Penjualan Dalam
Persaingan Bisnis Studi Kasus di Kedai Kopi Nongkring. Yogyakarta: Universitas
Islam Indonesia.
Erna. 2018. Skripsi: “Strategi Persaingan Bisnis Cafe Di Kota Parepare
(Analisis Etika Bisnis Islam. Parepare: Institut Agama Islam Negeri.
Ria Resti Ridhawati. 2015. Skripsi: Analisis Strategi Marketing Syariah
dalam Menghadapi Persaingan Bisnis pada Toko Rabbani Semarang. Semarang:
Universitas Islam Negeri Walisongo.
JURNAL
Jaya Bahwi Yanti dan Apippuddin Adnan. 2015. Upaya Meningkatkan
Omzet Penjualan Smartphone Blackberry dengan Menggunakan Analisis Swot
pada PT Teletama Artha Mandiri (TAM) Depo Banjarmasin. JURNAL KINDAI,
No.2, Vol. 11.
WEB
Islam Cendikia. Pengertian Bisnis dalam Ajaran Syariah Islam dan Umum.
http://www.islamcendikia.com, “diakses pada” 12 Agustus 2016.
https://www.coursehero.com/file/p3s2jhjs/Analisis-lima-kekuatan-Porter-
Didalam-teori-persaingan-kita-mengenal-ada-suatu/, Di akses pada 3 Maret 2021
14.00.