anastesi spinal pada vesicolithiasis case ilmiah 1

Upload: adif-flys

Post on 05-Jul-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 Anastesi Spinal Pada Vesicolithiasis Case Ilmiah 1

    1/20

     Judul : anastesi spinal pada Vesicolithiasis

  • 8/16/2019 Anastesi Spinal Pada Vesicolithiasis Case Ilmiah 1

    2/20

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Cystolithiasis adalah pembentukan batu di kandung kemih atau buli-buli

    (Dorland). Penyakit ini merupakah salah satu dari kelompok baru saluran kemih. Batu

    saluran kemih dapat menyerang penduduk di seluruh dunia tidak terkecuali penduduk 

    di Indonesia. Angka kejadian penyakit ini tidak sama di berbagai belahan bumi. Di

    negara-negara berkembang banyak dijumpai pasien batu buli-buli (cystolithiasis)

    sedangkan di negara maju lebih banyak dijumpai penyakit batu saluran kemih bagian

    atas hal ini karena pengaruh status gi!i dan akti"itas pasien sehari-hari. di seluruh

    dunia rata-rata terdapat #-#$ % penduduk yang menderita batu saluran kemih.#

    Ada beberapa opsi yang tersedia menatalaksana batu buli. Apapun inter"ensi

    yang akan dilakukan seharusnya juga dapat memperbaiki penyakit yang mendasari

     pembentukan batu tersebut dan mencegah pembentukan batu berulang. Beberapa

    opsi yang tersedia adalah manajemen &onperati' open and percutaneous

    Cystolithotomy transurethral cystolitholapaxy  and lithotripsy dan shock wave

    lithotripsy.$  Beberapa tindakan diatas membutuhkan tindakan bedah dalam

    tatalaksananya sehingga membutuhkan bius untuk menjalankan prosesnya.

    Ansetesi regional merupakan suatu metode yang lebih bersi'at sebagai analgesi

    karena menghilangkan nyeri dan pasien dapat tetap sadar. leh sebab itu teknik ini

    tidak memenuhi trias anastesi karena hanya menghilangkan persepsi nyeri saja.

    anya region yang diblok saja yang tidak merasakan sensasi nyeri.

    1.2 Batasan Masalah

  • 8/16/2019 Anastesi Spinal Pada Vesicolithiasis Case Ilmiah 1

    3/20

    *ulisan ini dibatasi pada de'inisi dan klasi'ikasi etilogi pato'isiologi

    mani'estasi klinis diagnosis *atalaksana komplikasi prognosis cystolithiasis jenis-

     jenis anestesi regionalindikasi dan komplikasi anestesi regional.

    1.3 Tujuan Penulisan

    *ulisan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan pembaca umumnya dan

     penulis khususnya mengenai anestesi regional pada cystolithiasis

    1.4 Met!e Penulisan

    *ulisan ini merupakan tinjauan kepustakaan yang merujuk kepada berbagai

    literatur.

    BAB II

  • 8/16/2019 Anastesi Spinal Pada Vesicolithiasis Case Ilmiah 1

    4/20

    TIN"AUAN PU#TA$A

    2.1 De%inisi &esi'lithiasis

    Batu buli-buli atau +esicolitihiasis adalah salah satu mani'estasi dari penyakit

     batu saluran kemih (,rolithiasis). Batu saluran kemih adalah adanya batu di dalam

    saluran kemih mulai dari ginjal hingga uretra. Beberapa mani'estasi dari batu saluran

    kemih adalah batu ginjal (nephrolithiasis) batu ureter (ureterolithiasis) dan batu

    uretra (uretrolitiasis).

    Batu saluran kemih pada umumnya mengandung unsur kalsium oksalat atau

    kalsium 'os'at asam urat magnesium ammonium 'os'at (AP) /anthyn dan sistin

    silikat dan senya0a lainnya. Batu kalsium merupakan batu yang paling banyak 

    dijumpai yaitu kurang lebih 12-32% dari seluruh batu saluran kemih. kandungan batu

     jenis ini terdiri atas kalsium oksalat kalsium 'os'at atau campuran dari kedua unsur 

    itu.#

    Batu stru"it disebut juga sebagai batu in'eksi karena terbentuknya batu ini

    disebabkan oleh adanya in'eksi saluran kemih. 4uasana basa yang diciptakan oleh

    kuman penghasil en!im urease memudahkan garam-garam magnesium ammonium

    'os'at dan karbonat membentuk batu magnesium 'os'at (AP) atau karbonat apatit.

    Batu asam urat merupakan 5-#2 % dari seluruh batu saluran kemih.#

    2.2 Etilgi !an (aktr )isik &esi'lithiasis

    *erbentuknya batu saluran kemih diduga ada hubungannya dengan gangguan

    aliran urine gangguan merabolik in'eksi dehidrasi dan keadaan-keadaan lain yang

    masih belum terungkap (idiopatik)( dasar urologi). 6aktor risiko urolithiasis padaumunya dalah ri0ayat batu di usis muda ri0ayat batu di keluarga asam urat atau

    in'eksi jenis kelamin (laki-laki tiga kali lebih banyak dibandingkan 0anita) pola

    makan lokasi geogra'is kondisi medis lokal dan sistemik predisposisi genetik dan

    komposisi urin. 7omposisi urin menetukan pembentukan batu dari tiga 'aktor

  • 8/16/2019 Anastesi Spinal Pada Vesicolithiasis Case Ilmiah 1

    5/20

     berlebihnya komponen pembentuk batu jumlah komponen penghambat pembentukan

     batu (seperti sitrat glikosaminoglikan) dan pemicu (seperti natrium urat). Anatomi

    traktus urinarius juga menentukan pembentukan batu karena menjadi 'aktor risiko

    in'eksi atau staisis.

    2.3 Pat%isilgi &esi'lithiasis

    Batu terdiri atas 7ristal-kristal yang tersusun oleh bahan-bahan organik maupun

    anorganik yang terlarut dalam urin. 7ristal-kristal tersebut tetap berada dalam

    keadaan metastable (tetap larut) dalam urine jika tidak ada keadaan keadaan tertentu

    yang menyebabkan terjadinya presipitasi 7ristal. 7ristal-kristal yang saling

    mengadakan presipitasi membentuk inti batu (nukleasi) yang kemudian akan

    mengadakan agregasi dan menarik bahan-bahan lain sehingga 7ristal menjadi lebih

     besar. meskipun ukurannya cukup besar agregat kristal masih rapuh dan belum cukup

    mampu membuntu saluran kemih. ,ntuk itu agrgat 7ristal menempel pada epitel

    saluran kemih (membentuk retensi 7ristal) dan dari sini bahan-bahan lain diendapkan

     pada agregat itu sehingga membentuk batu yang cukup besar untuk menyumbat

    saluran kemih(dasar urologi). 7ondisi metastable dipengaruhi oleh suhu p larutan

    adanya koloid di dialam urin konsentrasi solut di dalam urine laju aliran urin

    didalam saluran kemih atau adanya korpus alienum didalam saluran kemih yang

     bertindak sebagai inti batu.#

    7ebanyakan batu buli-buli terbentuk secara De Novo di dalam kandung kemih

    namun beberapa batu a0alnya bisa terbentuk diginjal kemudian turun ke keandung

    kemih untuk membentuk batu yg lebih besar akibat deposit mineral lebih lanjut.pada

    orang de0asa tipe batu yang paling umum pada batu buli-buli (pada lebih dari 52%

    kasus ) adalah batu asam urat. batu buli-buli jarang berupa batu kalsium o/alat

    kalsium 'os'at ammonium urat sistein atau magnesium ammonium 'os'at. Bahkan

     pasien dengan batu asam urat jarang mempunyai ri0ayat gout atau hiperusesemia.

    Pada anak-anak batu buli-buli kebanyakan berasal dari ammonium asam urat kalsium

  • 8/16/2019 Anastesi Spinal Pada Vesicolithiasis Case Ilmiah 1

    6/20

    o/alat atau campuran ammonium asam urat dan kalsium oksalat dengan kalsium

    'os'at8.

    2.4 Mani%estasi $linis &esi'lithiasis

    9ejala khas batu buli-buli adalah berupa gejala iritasi antara lain : nyeri

    kencing; disuria hingga stranguri perasaan tidak enak se0aktu kencing dan kencing

    tiba-tiba terhenti kemudian menjadi lancar kembali dengan perubahan posisi tubuh.

     &yeri saat miksi seringkali dirasakan (re'erred pain) pada ujung penis skrotum

     perineum pinggang sampai kaki. Pada anak seringkali mengeluh adanya eneuresis

    nokturna disamping menarik-narik penisnya (pada anak-anak laki-laki) atau

    menggosok-gosok "ul"a(pada anak perempuan)#.

    2.* Diagnsis &esi'lithiasis

    Diagnosis ditegakkan melalui anamnesis pemeriksaan 'isik dan pemeriksaan

     penunjang. Anamnesis dan pemeriksaan 'isik sesuai dengan yang telah dituliskan

     pada mani'estasi klinis. Pada 6oto rontgen abdomen dengan dua proyeksi batu asam

    urat murni bersi'at radiolusen sementara batu lainnya rata-rata bersi'at radioopak 

    (kapsel). seringkali komposisi batu buli-buli terdiri atas asam urat atau stru"it (jika

     penyebabnya adalah in'eksi). 4ehingga tidak jarang pada pemeriksaan 'oto polos

    abdomen tidak tampak sebagai bayangan opak pada ka"um pel"is.#

    ,ntuk batu radiolusen lebih baik melakukan pemeriksaan 'oto pielogra"i

    intra"ena yaitu melakukan 'oto dengan bantuan kontras untuk menunjukkan de'ek 

     pengisian. ,ntuk pasien dengan gangguan 'ungsi ginjal pielogra'i retrograde melalui

    sistoskopi C* urogra'i atau ,49 menjadi pilihan. Pemeriksaan laboratorium seperti

    urinalisis pemeriksaan darah peri'er lengkap dan kadar ureum kreatinin serum

    dilakukan untuk menunjang diagnosis adanya batu komposisi dan menentukan 'ungsi

    ginjal.

  • 8/16/2019 Anastesi Spinal Pada Vesicolithiasis Case Ilmiah 1

    7/20

    2.+ Tatalaksana ,esi'lithiasis

    *alaksana batu buli-buli bisa berupa medikamentosa ataupun dengan

     pembedahan. 4alah satu terapi medikamentosa yang cukup e'ekti' pada batu buli-buli

    adalah urinary Alkalization untuk melarutkan batu asam urat. Pelarutan batu tersebut

    dapat terjadi jika p urin dibuat sama atau lebih besar dari

  • 8/16/2019 Anastesi Spinal Pada Vesicolithiasis Case Ilmiah 1

    8/20

    adalah cepat dalam mengeluarkan batu hanya dengan sekali percobaan dapat

    mengeluarkan batu yang melekat ke mukosa kandung kemih ataupun mengeluarkan

     batu yang sangat keras sehingga tidak bisa dipecahkan dengan litotripsi.

    7ekurangnnya adalah kemungkinan nyeri setelah operasi pera0atan di rumah sakit

    yang lebih lama adan lebih lama memakai kateter.8

    2.- $/likasi &esi'lithiasis

    7omplikasi batu saluran kemih biasanya obstruksi in'eksi sekunder dan iritasi

    yang berkepanjangan pada urotelium yang dapat menyebabkan keganasan yang

    sering berupa karsinoma epidermoid. 4ebagai akibat obstruksi dapat terjadi

    hidrone'rosis dan kemudian berlanjut dengan kegagalan 'aal ginjal yang terkena. Bila

    terjadi pada kedua ginjal akan timbul uremia karena gagal ginjal total5.

      2.0 De%inisi Anastesi #/inal

    *eknik anastesi regional terbagi menjadi dua yaitu blokade sentral (blokade

    neuroaksial) meliputi blok spinal epidural dan kaudal dan blokade peri'er (blokade

    sara') misalnya blok pleksus brakialis aksilaris dan analgesik regional intra"ena.

    Anastesi regional merupakan suatu metode yang lebih bersi'at sebagai analgesik 

    karena menghilangkan nyeri dan pasien tetap sadar. leh sebab itu teknik ini tidak 

    memenuhi trias anastesi karena hanya menghilangkan persepsi nyeri saja.<

    Blokade nyeri pada anastesi spinal akan terjadi sesuai ketinggian blokade

     penyuntikan anastetik lokal pada ruang subarakhnoid segmen tertentu. ,ntuk 

    mencapai ruang subarakhnoid jarum suntuk spinal akan menembus kulit kemudian

    subkutan kemudian berturut-turut ligamentum interspinosum ligamentum 'la"um

    ruang epidural duramater dan ruang subaraknoid. *anda dicapainya ruang

    subaraknoid adalah dengan keluarnya liquor cerebrospinalis (C4).

  • 8/16/2019 Anastesi Spinal Pada Vesicolithiasis Case Ilmiah 1

    9/20

    2. In!ikasi Anastesi #/inal

    Anastesi spinal merupakan pilihan alternati"e yang e'ekti' dan aman dari

    anastesi umum. okasi operasi untuk anastesi spinal mencakup ekstremitas ba0ah

     perineum atau dinding abdomen ba0ah. perasi sesar seringkali dilakukan dengan

    anastesi spinal sebagaimana juga total hip arthroplasty dan total knee arthroplasty.1

    Abdominal ba0ah mencakup operasi untuk "arikokel appendiktomi

    tubektomi batu buli-buli dan batu ureter distal. inguinal mencakup hernia hidrokel

    reposisi testis pada undecencus testis torsi testis dan deseksi kelenjar inguinal.

    perasi ekstremitas ba0ah mencakup rupture tendon "arises tumor jaringan lunak 

    dan jaringan granulasi.3 7euntungan anastesi spinal dapat mengurangi respon stress

    metabolik akibat pembedahan mengurangi kehilangan darah penurunan insiden

    tromboembolus "ena mengurangi risiko pada pasien-pasien dengan penyakit

     perna'asan dan dapat memantau keadaan mental pasien.1

    2. 1 $ntrain!ikasi Anastesi #/inal

    Anastesi spinal merupakan kontraindikasi pada pasien dengan hipo"olemia

    yang tidak terkoreksi. ika tidak dianastesi pasien dengan hipo"olemia dapat

    mempunyai tekanan darah yang relati"e normal karena "asokontriksi luas tapi bila

    terdapat blokade simpatis pada anastesi spinal maka "asokontriksi akan hilang dan

    menyebabkan kolaps kardio"askular hebat. ,ntuk kasus ga0at darurat anastesi

    umum lebih aman.E

    Pasien dengan anemia berat yang tidak terkoreksi atau pasien yang mempunyai

     penyakit jantung tidak boleh diberi anastesi spinal karena hipotensi yang terjadi

     pada pasien akan semakin berat. Bila ada in'eksi lokal pada tempat penyuntikkan dan

     pada pasien yang sedang menjalani terapi dengan antikoagulan juga merupakan

    kontraindikasi.E

  • 8/16/2019 Anastesi Spinal Pada Vesicolithiasis Case Ilmiah 1

    10/20

    2. 11 $/likasi Anastesi #/inal

    7omplikasi anastesi spinal umumnya terkait dengan adanya blokade sara' 

    simpatis yaitu hipotensi bradikardi mual dan muntah. Peninggian blokade sara'

     baik pada anastesi spinal atau epidural dapat terjadi. Peninggian blokade ini terkait

    dengan pemberian dosis obat yang berlebihan atau dosis standar yang diberikan pada

     pasien tertentu misalnya orang tua ibu hamil obesitas pasien dengan tinggi badan

    yang sangat pendek sensiti"itas yang tidak biasa atau tersebarnya anastesi lokal.

    Pada peninggian blokade ini pasien sering mengeluh sesak napas dan mati rasa atau

    kelemahan pada eksteremitas atas. Pada pasien ini mungkin diperlukan suplementasi

    oksigen. ika terjadi bradikardi dan hipotensi harus segera diperbaiki dengan

    memberikan larutan e'edrin #2 mg intra"ena dan melakukan loading cairan in'us.<

    7omplikasi yang lain dapat disebabkan trauma mekanis akibat penususkan

    menggunakan jarum spinal dan kateter. Dapat terjadi anastesi yang kurang adekuat

    nyeri punggung akibat robekan jaringan yang dile0ati jarum spinal total spinal

    hematom di tempat penyuntikan postdural puncture headache (PDD) meningitis

    dan abses epidural. Anastetik lokal yang masuk pembuluh darah dapat menyebabkan

    toksisitas. toksisitas tersebut tergantung dari masing-masing anastetik yang dipakai.

    idokain dilaporkan kurang toksik dibandingkan bupi"ikain.<

    2.12 Teknik Anastesi #/inal

    Alat-alat resisitasi lengkap harus disediakan sebelum melakukan anastesi

    spinal. Pasanglah in'us intra"ena dan lakukan preload 522 ml dengan &aCl 'isiologis.

    Posisi pasien duduk atau miring dengan "ertebra lumbal dalam posisi 'leksi. Akan

    lebih mudah melakukannya jika pasien diminta untuk mem'leksikan kepalanya kea

    rah dada sehingga menambah 'leksi "ertebra dan panggul. *andailah posisi prosesusspinosus dengan tinta. 7emudian lakukan asepsis dan antisepsis pada daerah pungsi

    dan sekitarnya. Pilihlah jarum spinal &o. $-$ dengan  stylet F jarum yang halus

    menurunkan insiden sakit kepala pasca anastesi spinal akan tetapi lebih sulit

    digunakan.E

  • 8/16/2019 Anastesi Spinal Pada Vesicolithiasis Case Ilmiah 1

    11/20

    *ariklah garis di antara kedua krista iliaka yang biasanya mele0ati "ertebra

    lumbal I+ atau diskus inter"ertebralis di antara lumbal III dan I+. Buatlah gelembung

    anastesi lokal pada kulit di atas garis tengah yang dipilih kemudian suntikkan jarum

    spinal menembus kulit ligamentum supraspinalis ligamentum interspinalis dan

    ligamentum 'la"um. arum harus tetap pada garis tengah tetapi diarahkan ke kepala

    selama mele0ati garis inter"ertebralis. ika langsung mengenai tulang mungkin

    "ertebra di atasnya maka mulailah lagi # cm ke ba0ah. ika setelah penusukan dalam

     baru menyentuh tulang mungkin "ertebra diba0ahnya maka gerakkan jarum lebih

    keatas. ika ligamentum mengalami kalsi'ikasi gerakkan ke lateral # cm dari garis

    tengah dan cobalah lagi. 4etelah jarum mele0ati ligamentum 'la"um lepaskan stylet

    tusukkan jarum dengan perlahan-lahan sampai dirasakan masuk dalam duramater dancairan serebrospinalis keluar. ika tidak keluar cobalah putar jarum E2o. setelah cairan

    serebrospinalis keluar hubungkan dengan spuit dan suntikkan anastesi lokal.E

    2. 13 at5at Anastesi #/inal

    bat yang diberikan untuk anastesi berupa anastetik lokal. Contoh anastetik 

    lokal yang bisa digunakan adalah kokain prokain kloroprokain lidokain dan

     bupi"ikain. bat anastesi lokal yang paling sering digunakan adalah lidokain dan

     bupi"ikain.<

    idokain (/ylokain) sangat larut dalam air dan sangat stabil dapat dididihkan

    selama 3 jam dalam larutan C 2% tanpa risiko dekompisisi.dapat disterilkan

     beberapa kali dengan proses autokla' tanpa kehilangan potensi. *idak iritati' terhadap

     jaringan 0alaupun diberikan dalam konsentrasi larutan 33%. *oksisitasnya #5 kali

     prokain. Diperlukan 0aktu $ jam untuk hilang sama sekali dari tempat suntikkan.

    Apabila larutan ini di tambah adrenalin maaka 0aktu yang diperlukan untuk hilang

    sama sekali dari tempat sunitkkan 8 jam. empunyai a'initas tinggi pada jaringan

    lemak. Detoksikasi terjadi oleh hari. daya penetrasinya sangat baik mulai kerjanya

    dua kali lebih cepat dari prokain dan lama kerjanya $ kali dari prokain.#2

  • 8/16/2019 Anastesi Spinal Pada Vesicolithiasis Case Ilmiah 1

    12/20

    Bupi"ikain (arcaine decain) ikatannya dengan C larut dalam air. 4angat

    stabil dan dapat di autocla"e berulang. Potensinya -8 kali dari lidokain dan lama

    kerjanya $-5 kali lidokain. 4i'at hambatan sensorisnya lebih dominan dibandingkan

    dengan hambatan motorisnya. umlah obat yang terikat pada sara' lebih banyak 

    dibandingkan dengan yang bebas dalam tubuh. Dikeluarkan dari dalam tubuh melalui

    ginjal sebagian kecil dalam bentuk utuh dan sebagian besar dalam bentuk 

    metabolitnya.#2

  • 8/16/2019 Anastesi Spinal Pada Vesicolithiasis Case Ilmiah 1

    13/20

    BAB III

    LAP)AN $A#U#

     &ama : *n. A

    enis 7elamin : aki-laki

    > : E8$#1

    ,sia : 5 tahun

    ari >a0atan ke : 1 hari

    1. La/ran Pre5/erasi

    Ananesis

    $eluhan Utaa 6

    4eorang pasien laki-laki usia 5 tahun datang ke I9D >4,P Dr..Djamil Padang

     pada tanggal $ April $2#< dengan keluhan tidak bisa berkemih sejak $ hari yang lalu.

    )i7a8at Pen8akit #ekarang 6

     

    7eluhan susah berkemih sudah dialami sejak E bulan yang lalu. 7adang keluar 

    sedikit dan setelah itu tidak mau keluar. Dengan perubahan posisi air kemih

     bisa keluar.

    •  &yeri saat berkemih dan disertai keluar darah.

    • Pasien kurang minum.

    • Pasien pernah berobat ke praktek dokter umum dan diberi 8 macam obat tapi

     pasien lupa nama obatnya.

    • mual (-) muntah (-) demam (-) BAB (G)

    • ada ri0ayat keluar batu pada air kemih pasien.

    • Pasien sudah dilakukan sistostomi di I9D >4,P Dr. . Djamil Padang.

  • 8/16/2019 Anastesi Spinal Pada Vesicolithiasis Case Ilmiah 1

    14/20

    )i7a8at Pen8akit Dahulu6

    *idak pernah menderita penyakit jantung paru hati ginjal D danipertensi.

    • >i0ayat alergi obat (-)

    Ananesis Pen8ulit Anastesi

    • Asma (-)

    • D (-)

    • Alergi (-)

    • Angina Pectoris (-)

    • ipertensi (-)

    • Penyakit ati (-)

    • Penyakit 9injal (-)

    • 9igi Palsu (-)

    • 7ejang (-)

    • Batuk (-)

    • Pilek (-)

    • Demam (-)

    • 7elainan 7ardio"esikular (-)

    )i7a8at at 8ang se!ang9telah !igunakan

    • Anti ipertensi (-)

    • Anti >eumatik (-)

    • Anti Diabetes (-)

    • bat antung (-)

    )i7a8at /erasi seelun8a 6 :5;

    )i7a8at Anastesi 6 :5;

    $eiasaan uruk sehari5hari 8ang e/ersulit /erasi 6

     

    >okok : (-)

     

    Alkohol : (-)

     

    bat Penenang : (-)

  • 8/16/2019 Anastesi Spinal Pada Vesicolithiasis Case Ilmiah 1

    15/20

    A#A 6 II

    Peeriksaan (isik :054521+; 6

    7eadaan umum:

    7esadaran : Composmentis Cooperati"e

    7eadaan umum : Baik 

    *ekanan Darah : #2;E2 mmg

     &adi : #22 /;menit teratur dan kuat angkat

     &a'as : $#/ ;menit reguler 

    4uhu :

  • 8/16/2019 Anastesi Spinal Pada Vesicolithiasis Case Ilmiah 1

    16/20

    eukosit : E.

  • 8/16/2019 Anastesi Spinal Pada Vesicolithiasis Case Ilmiah 1

    17/20

    am *ekanan Darah (sistole;diastole)

    mmg

     &adi (kali)

    2E.25 ##3;

  • 8/16/2019 Anastesi Spinal Pada Vesicolithiasis Case Ilmiah 1

    18/20

    Akti"itas : hanya bisa menggerakkan $ e/tremitas (#)

    >espirasi : dapat berna'as dalam ($)

    4irkulasi : *D $2% dari nilai Pre p ($)

    7esadaran : 4adar penuh ($)

    4aturasi : saturasi ksigen #22% ($)

  • 8/16/2019 Anastesi Spinal Pada Vesicolithiasis Case Ilmiah 1

    19/20

    BAB I&

    DI#$U#I

    *elah dilaporkan kasus seorang pasien laki-laki umur 5 tahun dira0at di

     bangsal bedah laki-laki >4,P Dr..Djamil Padang dengan diagnosis "esikolitiasis.

    Dari anamnesa didapatkan keluhan tidak bisa berkemih sejak $ hari yang lalu. Pada

     pasien tidak ditemukan penyulit anamnesatidak ada ri0ayat penggunaan obat tidak 

    ada ri0ayat operasi dan anestesi sebelumnya serta pasien juga tidak memiliki ri0ayat

    kebiasaan yang dapat mempersulit operasi.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan 'isik didapatkan kondisi pasien dalamkeadaan umum baik pada pemeriksaan 'isik tidak ditemukan kelainan dan dengan

     pemeriksaan laboratorium normal. Pada pasien dilakukan tindakan seksio alta dengan

    menggunakan anestesi spinal. bat premedikasi yang diberikan berupa ida!olam

    2.# % # mg. ,ntuk anestesi inhalasi yang diberikan adalah oksigen $ liter &$ $ liter

    4e"o'luran $ liter sedangkan untuk medikasi yang diberikan Decain 2# % $2 mg dan

    or'in 52 mg. umlah cairan yang diberikan >inger aktat #222 ml. 7emudian

     pasien diberikan 7etorolac 2 mg. Aldrette skor pasien E karena pasien dapat

    menggerakkan $ ekstremitas dapat berna'as dalam tekanan darah #$2;12 mmg

    kesadaran penuh.

  • 8/16/2019 Anastesi Spinal Pada Vesicolithiasis Case Ilmiah 1

    20/20

    DA6*A> P,4*A7A

    #. Purnomo B. $22.  atu !in"al dan #reter Dalam Dasar$Dasar #rolo%i.

    Hogyakarata: 4agung 4eto.

    $. Ben0ay B. Bhayani 4B. $2#