anemia defisiensi besi

15
Tahap Perkembangan Mental dan Perubahan Kesehatan terhadap Perkembangan Mental Anak (Anemia Defisien Besi) Silvia Rahayu Setyaningsih 2520142611 / 40 / 1D

Upload: fahmi-alfi-dayanti

Post on 10-Dec-2015

236 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Anemia Defisiensi Besi

TRANSCRIPT

Tahap Perkembangan Mental dan Perubahan Kesehatan terhadap

Perkembangan Mental Anak (Anemia Defisien Besi)

Silvia Rahayu Setyaningsih2520142611 / 40 / 1D

Tahap Perkembangan Mental Anak

1. Bayi yang berusia 0-1 tahun (masih menyusu)

Pemenuhan kebutuhannya bergantung pada orang lain.Bayi belum bisa membedakan dirinya sendiri dengan lingkungan. Namun lambat laun bayi akan belajar membedakan siapa yang memenuhi kebutuhannya.

2. Anak berumur 1-4 tahun

Sifat ketergantungan anak kepada orang lain mulai berkurang.

Anak mampu mengambil dan memegang apa yang anak lihat di sekitarnya.

Anak mulai membedakan dirinya sendiri dengan lingkungannya.

Tahap Perkembangan Mental Anak

3. Anak berumur 5-7 tahun

Pada Pada usia ini anak akan memasuki masa PAUD kemudian TK, sehingga anak tidak hanya mengenal lingkungan rumahnya saja namun juga mengenal lingkungan di luar rumah. Kemampuannya bertambah yaitu raasa ingin tahunya sangat tinggi, sehingga anak sering bertanya.

4. Anak berumur 7-11 tahun

Anak mulai sekolah, dapat menyesuaikan diri dengan orang laintimbul rasa tanggung jawab pada dirinya untuk belajar, karena telah sekolahSebelumnya sering bermain dengan beda jenis kelamin, namun saat sekolah mereka senang bermain dg sesama jenis

Anemia Defisiensi Besi

Anemia defisiensi besi merupakan gangguan transportasi oksigen yang dikarenakan defisiensi sintesis hemoglobin. Penyakit ini sering ditemukan di dunia, tidak hanya di Negara berkembang, di tetapi juga di Negara maju. Anemia defisiensi besi paling sering dialami wanita pasca menopause, bayi (khususnya bayi prematur atau bayi dengan berat lahir rendah), anak-anak, serta remaja (khususnya remaja putri).

Penyebab anemia defisiensi besi pada anak , digolongkan dari segi umur

Bayi dibawah usia 1 tahun

Kekurangan depot besi dari lahir, misalnya prada bayi yang lahir secara premature, kemudian pada bayi kembar, selain itu pada bayi yang dilahirka dari ibu yang mengalami anemia.

Pemberian makanan tambahan yang terlambat, yaitu disebabkan bayi hanya diberi ASI saja, walaupun ASI penting bagi bayi terutama ASI bertama (kolostrum) yang mengadung zat besi.

Anak umur lebih dari 5 tahun

Kehilangan darah kronis karena infestasi parasit, misalnya tomiasis, amubiasis. Seekor cacing Ankylostoma duodenale akan menghisap darah 0,2-0,3 ml darah setiap hari.

Diet yang tidak adekuat

Penyebab anemia defisiensi besi pada anak , digolongkan dari segi umur

Anak umur 1-2 tahun

Infeksi yang berulang-ulang seperti enteritis, bronkopneumonia.

Diet yang tidak adekuat

Patofisiologi Anemia Defisiensi Besi

Anemia Defisiensi Besi terjadi ketika pasokan zat besi tidak mencukupi bagi pembentukan sel darah merah yang optimal terbentuk sel-sel yang berukuran lebih kecil (mikrositik) dengan warna lebih muda (hipokromik) ketika dilakukan pewarnaan.

Simpanan besi didalam tubuh termasuk besi plasma akan habis terpakai dan konsentrasi transferin serum yang mengikat besi untuk transportasi akan menurun.

Simpanan besi yang kurang akan menimbulkan deplesi massa sel darah merah disertai konsentrasi hemoglobin dibawah normal. kapasitas darah untuk mengangkut oksigen juga berada dibawah kondisi normal

Gejala anemia defisiensi besi pada anak

2. Tampak pucat terutama pada mukosa bibir dan faring, telapak tangan, dan dasar kuku, konjungtiva okular berwarna kebiruan atau putih mutiara (pearly white), papil lidah tampak atrofi.

1. Anak tampak lemas, detak jantung sering berdebar-debar, pucat, sakit kepala, iritabel.

4. Pada anak Malnutrisi Energi Protein (MEP) dengan infestasi ankylostoma akan memperlihatkan perut buncit yang disebut dengan pot belly dan dapat terjadi edema.

Gejala anemia defisiensi besi pada anak

5.Pemeriksaan radiologis tulang tengkorak akan menunjukkan pelebaran diploe dan penipisan tabula eksterna.

3. Jantung agak membesar dan terdengar murmur sistolik yang fungsionil.

1. Infeksi dan pneumonia.2. Pika (Mengidam), dorongan untuk

memakan bahan-bahan yang bukan makanan seperti tanah, atau tepung.

3. Perdarahan.4. Overdosis suplemen besi oral ataupun

IM.

Komplikasi anemia defisiensi besi

Diagnosis ditegakkan atas dasar ditemukannya penyebab anemia defisiensi besi, gambaran eritrosit mikrositik hipokromi, SI (serum iron) rendah dan IBC (iron binding capacity) meningkat, tidak terdapat besi dalam sumsum tulang

Diagnosis anemia defisiensi besi

Menurut Kartamihardja (Cielsa B, 2007:65-70) Pemberian suplementasi besi pada ibu

hamil dan anak balita. Pada ibu hamil diberikan suplementasi besi oral sejak

pertama kali pemeriksaan kehamilannya sampai post partum, sedangkan untuk bayi diberikan ASI dan pemberian sayur, buah/

jus buah saat usia 6 bulan.

Pencegahan anemia defisiensi besi

1. Pemberian preparat oral zat besi (terapi pilihan)

atau kombinasi zat besi dengan asam askorbat (yang akan meningkatkan absorpsi besi).

Pencegahan anemia defisiensi besi

2. Penyuntikan besi parenteral (bagi pasien yang tidak bisa diterapi dengan pemberian preparat oral dan memerlukan zat besi lebih banyak daripada jumlah yang diberikan per oral bagi pasien dengan malabsorpsi yang menghalangi penyerapan zat besi yang memadai, atau untuk menghasilkan regenerasi hemoglobin dengan kecepatan maksimal).

Anemia defisiensi besi memberi pengaruh terhadap metabolisme energi dan fungsi kekebalan yang akan berpengaruh pada fungsi kognitif dan perkembangan motorik.

Perubahan fungsi kekebalan akan rentan terhadap penyakit infeksi.

Pada anak-anak defisiensi besi berhubungan dengan kelesuan, daya tangkap rendah, lekas marah dan menurunnya kemampuan belajar.

Jika terjadi defisiensi besi pada usia 6-24 bulan, yaitu masa pertumbuhan yang pesat, akan mengganggu penggunaan energi dan pertumbuhan fisik.

Pengaruh Anemia Defisiensi Besi Terhadap Perkembangan Mental Anak

TERIMAKASIH