anemia pada neonatus

36
Pembimbing dr. Desiana, Sp. A Disusun oleh : Fathul Yasin (2008730067) Kepaniteraan Stase Pediatri RS Islam Cempaka Putih Anemia pada Neonatus

Upload: fathul-yasin

Post on 03-Oct-2015

45 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Semoga bermanfaat

TRANSCRIPT

Diapositiva 1

Pembimbing dr. Desiana, Sp. ADisusun oleh : Fathul Yasin (2008730067)Kepaniteraan Stase Pediatri RS Islam Cempaka PutihAnemia pada Neonatus

Anemia didefinisikan sebagai penurunan volume eritrosit atau kadar Hb sampai dibawah rentang nilai yang berlaku untuk orang sehat.PendahuluanUmur eritrosit normal pada neonatus cukup bulan berkisar antara 70-90 hari dan pada prematuritas 50-80 hari. Pada masa cukup bulan Hb darah tali pusat 16,8 gr/dl, sedangkan kadar bayi pada Berat badan bayi lahir sangat rendah 1-2 gr/dl dibawah kadar Hb cukup bulan.

PendahuluanPemeriksaanKisaran RujukanRerataHemoglobin (g/dL)Tali pusat2 minggu3 bulan6 bln-6 thn7-12 thnDewasa Wanita Pria13,7-20,113,0-20,09,5-14,510,5-14,011,0-16,0

12,0-16,014,0-18,016,816,512,012,013,0

1416

PendahuluanPemeriksaanKisaran RujukanRerataHematokrit (%)Tali pusat2 minggu3 bulan6 bln-6 thn7-12 thnDewasa Wanita Pria45-6542-6631-4133-4234-40

37-4742-525550363738

4247

Anemia pada neonatus dapat disebabkan oleh keadaan fisiologis, perdarahan, hemolisis dan produksi sel darah merah yang kurang. Pendahuluan

Anemia fisiologis terjadi sesudah umur 1 minggu oleh karena penurunan kadar Hb dan tetap rendah untuk beberapa minggu. Anemia fisiologis ini tidak dapat dicegah dengan pemberian obat hematinik. Anemia Fisiologis

Faktor-faktor yang menyebabakan anemia fisiologis antara lain Berkurangnya produksi sistem eritropoetik,Pendeknya umur eritrosit dan Peninggian volume darah yang diikuti oleh cepatnya kenaikan berat badan dalam 2 bulan pertama (hemodilusi). Anemia Fisiologis

Anemia FisiologisPenatalaksanaanAnemia ini dipandang sebagai adaptasi fisiologis terhadap kehidupan ekstrauterin. Sehingga tidak memerlukan terapi kecuali memantapkan diet bayi yang mengandung nutrien esensial untuk hematopiesis normal, terutama asam folat dan besi.

Berdasarkan etiologi dan waktu kejadiannya, perdarahan pada neonatus dapat diklasifikasikan dalam empat kategori utama:PerdarahanPerdarahan in uteroPerdarahan obstetrik dan kelainan plasenta/umbilikusPerdarahan IatrogenikPerdarahan postnatal

PerdarahanPerdarahan Feto-plasentalPada jenis perdarahan ini darah dari janin tercurah ke dalam jaringan plasenta atau terkumpul menjadi hematoma retroplasental.

EtiologiPenyebab tersering adalah umbilikus yang kaku dan tindakan selama seksio sesaria.

PerdarahanPerdarahan Feto-maternalPasase transplasental darah janin ini sudah dapat terjadi pada usia janin 4-8 minggu. Walaupun pada sebagian besar kasus perdarahan yang terjadi umumnya ringan namun perdarahan feto-maternal dapat mengakibatkan gawat janin atau kejadian lahir mati. EtiologiPenyebab yang sering adalah tindakan amniosentesis, tindakan pertolongan persalinan, toksemia gravidarum, eritoblastosis fetalis dan tumor plasenta. Pemeriksaam LaboratoriumPemeriksaan laboratorium terpenting pada perdarahan ini adalah pemeriksaan untuk membuktikan adanya eritrosit janin dalam sirkulasi darah ibu, yang biasanya dikerjakan dengan cara elusi asam menurut Kleihauer atau cara denaturasi alkali menurut singer (APT test).PengobatanPerdarahan akut dapat diberi cairan intravena atau transfusi darah atas indikasi yang tepat.Deskripsi dataPerdarahan akutPerdarahan menahunKlinisTampak sakit, pucat nafas cepat, dangkal, iregular takikardi, nadi lemah, tensi rendah, tidak ada hepatomegaliTampak sakit ringan, pucat. Mungkin timbul payah jantung dengan hepatomegali

Tek. v. sentralisRendahNormal atau meningkatLaboratorium - hemoglobin - eritrosit - besi serumSemula normal, dalam 24 jam dapat menurun cepat

Normokromik makrositikNormal waktu lahirRendahHipokromik mikrositik, aniso/poikilositosisRendah waktu lahirPerjalanan penyakitPengobatan segera terhadap anemia dan renjatanCukup baik, tidak perlu pengobatan segera

PerdarahanPerdarahan Feto-fetalPerdarahan ini terjadi pada bayi kembar, dimana ditemukan anemia pada satu kembar dan polisitemia pada kembar lainnya. Terdapat dua faktor yang berperan pada perdarahan feto-fetal: (1) jenis plasenta, dan (2) jenis anastomosis. Dengan memperhatikan faktor tersebut, perdarahan feto-fetal sering terjadi pada kembar dengan plasenta monokorionik dan anastomosis arteri ke vena.Manifestasi KlinisAkibat perdarahan feto-fetal yang paling sering adalah lahir mati atau kematian neonatal dini. Gejala yang ditemukan pada kembar donor adalah pucat, lemah dan mungkin disertai tanda renjatan. Gejala yang lebih parah ditemukan pada kembar resipien sebagai akibat polisitemia. Gejalanya berupa bayi pletorik, polihidramnion dengan disertai dekompensasi jantung, kesulitan pernafasan, trombosis, hiperbilirubinemia, dan kernikterus. PengobatanPenanganan memerlukan tindakan cepat dan tepat. Bayi kembar donor yang mungkin dalam keadaan gawat memerlukan perawatan intensif yang umum, seperti :Pembebasan jalan nafas, Pemberian oksigen, Pemberian cairan intravena/darah,Pengelolaan keseimbangan asam-basaPengobatanBila terdapat gejala payah jantung diberikan digoksin 0,03-0,05 mg/kgBB/hari secara parenteral dan disertai dengan furosemid 0,5-1,0 mg/kgBB/kali secara intramuskular, dan dapat diulang setelah 2 jam. Pada bayi kembar donor dengan kadar Hb 7,5 g/dL cukup diberikan senyawa besi tanpa transfusi darah.

PerdarahanRobekan umbilikus : partus presipitatus, trauma/lilitan tali pusat, umbilikus pendek, tersayat sewaktu seksio CaesariaRobekan umbilikus abnormal : aneurisma, varises, hematomaRobekan pembuluh darah abnormal : pembuluh aberan, insersi velamentosa, plasenta multilobularisPlasenta previa dan Abrupsio plasentaPerdarahan obstetrik dan kelainan plasenta/umbilikus

PerdarahanTindakan obstetrikPerdarahan intrakranial terutama pada BBLR : periventrikular-intraventrikular, subdural, subaraknoid, jaringan serebralPerdarahan ekstrakranial : daerah kepala (kaput suksedaneum, perdarahan subaponeurotik, sefal hematoma), luar kepala ( intrapulmonal, umbilikus, vaginal, gastrointestinal, limpa, hati, adrenal, retroperitoneal)Perdarahan postnatal

PerdarahanPenyakit laindefisiensi vitamin Kkoagulasi intravaskular diseminatadefisiensi kongenital faktor koagulasi : faktor VIII, faktor IXtrombositopenia neonatalPerdarahan postnatal

PerdarahanDefisiensi Vitamin KPerdarahan karena defisiensi vitamin K dikenal dengan istilah Haemorrhagic Disease of The Newborn. Kejadiannya sering ditemukan pada prematuritas, bayi cukup bulan yang hanya mendapat ASI, bayi yang mendapat makanan parenteral, sering diare, sering mendapat antibiotik, dan pada bayi yang dilahirkan dari seorang ibu dalam pengobatan luminal, hidantoin, salisilat, atau kumarin. Perdarahan postnatalDefisiensi Vitamin KManifestasi KlinikGejala perdarahan dapat terjadi pada hari pertama, tetapi umumnya timbul pada hari kedua atau ketiga kelahiran. Gejala tersebut akan bermanifestasi dalam bentuk perdarahan umbilikus, ekimosis, epistaksis, perdarahan gastrointestinal, adrenal, dan intrakranialDefisiensi Vitamin KPengobatanMengingat akibatnya yang serius dan fatal, para dokter umumnya sependapat untuk memberikan vitamin K secara rutin pada setiap bayi baru lahir, termasuk BBLR, sebagai pencegahan. Dianjurkan pemberian vitamin K dengan dosis 0,5 mg

PerdarahanKoagulasi Intravaskular Diseminata (KID)KID adalah suatu keadaan patofisiologik pembekuan intravaskular yang menyeluruh dengan akibat terbentuknya mikrotrombus dan timbulnya perdarahan karena terpakai habisnya semua faktor pembekuan dan trombosit. Perdarahan postnatal

Koagulasi Intravaskular Diseminata (KID)EtiologiKID bukan merupakan penyakit tersendiri, tetapi timbul sebagai respons terhadap berbagai rangsangan patologik. Rangsangan tersebut akan mempermudah proses koagulasi melalui berbagai kelainan dalam pembuluh darah sebagai berikut :kerusakan sel endotel, yang akan menyebabkan aktivasi sistem koagulasi intrinsik melalui faktor XII.kerusakan jaringan, yang akan mengaktivasi sistem koagulasi eksternal bersama dengan faktor VII.kerusakan eritrosit dan trombosit, yang mengakibatkan dibebaskannya bahan prokoagulan seperti fosfolipid.kerusakan sistem retikuloendotelial, yang dapat mengurangi pembersihan faktor pembekuan aktif dari sirkulasi; keadaan khususnya ditemukan pada prematuritas.Manifestasi KlinisGejala sangat bervariasi, tergantung dari dua faktor yaitu jenis penyakit primer sebagai penyebab KID dan luasnya perdarahan. Gejala perdarahan dapat berupa petekie yang ringan sampai perdarahan internal yang fatal ( perdarahan pulmonal, intrakranial atau gastrointestinal masif ). Umumnya gejala yang agak khas adalah berupa rembesan atau tetesan darah yang keluar dari tempat tusukan.Pemeriksaan laboratoriumPada sediaan apus darah tepi ditemukan kelainan yang khas berupa fragmentosit, eritrosit dengan dinding yang tidak rata dan trombositopenia. Pada pemeriksaan koagulasi didapatkan memanjangnya waktu protrombin, waktu tromboplastin parsial, dan waktu trombin

PengobatanTindakan yang terpenting adalah penanganan terhadap penyakit primernya dan bukan terhadap masalah perdarahannya, karena KID dengan sendirinya akan teratasi bila penyakit pencetusnya menyembuh. Saat ini pemberian heparin lebih terindikasi, yaitu hanya terhadap kasus KID dengan trombosis pada pembuluh darah utama atau yang menunjukkan gejala perdarahan hebat.

PerdarahanJenis perdarahan ini terjadi sebagai akibat tindakan dokter atau petugas kesehatan lain yang terlampau sering mengambil contoh darah bayi untuk berbagai pemeriksaan laboratorium. Banyaknya darah yang keluar tidak hanya yang terlihat pada semprit, tetapi juga sejumlah darah yang merembes ke jaringan sekitarnya.Perdarahan Iatrogenik

PerdarahanNeonatus yang stabil tidak memerlukan transfusi eritrosit, kecuali jika menunjukkan masalah klinis yang disebabkan oleh anemia.Masalah klinis yang disebabkan oleh anemia antara lain: Takipnea/dispnea/apneaTakikardi/bradikardiLetargiKesulitan memberi makan. Untuk neonatus, produk darah yang digunakan adalah konsentrat PRC (Ht 70-90%) yang diinfuskan perlahan-lahan (2-4 jam) dengan dosis 10-15 ml/kgbb

Pedoman untuk transfusi eritrosit pada anak Anak dan remaja (g/dL)Kehilangan akut > 15% volume darah sirkulasiHb